peramalan nilai tukar rupiah dan indeks saham

56
PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM DOW JONES TERHADAP HARGA MINYAK MENTAH DUNIA MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESIVE EXOGENOUS (VARX) SKRIPSI Zenna Aprianiwati 11140940000029 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M / 1441 H

Upload: others

Post on 26-Apr-2022

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

DOW JONES TERHADAP HARGA MINYAK MENTAH

DUNIA MENGGUNAKAN METODE VECTOR

AUTOREGRESIVE EXOGENOUS (VARX)

SKRIPSI

Zenna Aprianiwati

11140940000029

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M / 1441 H

Page 2: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

ii

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

DOW JONES TERHADAP HARGA MINYAK MENTAH

DUNIA MENGGUNAKAN METODE VECTOR

AUTOREGRESIVE EXOGENOUS (VARX)

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Sains dan Teknologi

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Matematika (S.Mat)

Oleh:

Zenna Aprianiwati

11140940000029

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M / 1441

Page 3: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

iii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM

PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH

PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 4 Mei 2021

Zenna Aprianiwati

11140940000029

Page 4: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini berjudul β€œPeramalan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar

Amerika dan Indeks Saham Dow Jones Terhadap Harga Minyak Dunia

Brent Crude Oil Menggunakan Metode Vector Autoregressive Exogenous

(VARX)” yang ditulis oleh Zenna Aprianiwati, NIM 11140940000029 telah

diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari

Rabu, tanggal 5 Mei 2021. Skripsi ini telah diterima untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi

Matematika.

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Yanne Irene, M. Si

Madona Yunita Wijaya, M.Sc

NIP. 197412312005012018 NIP. 198506242019032007

Penguji I Penguji II

Muhaza Liebenlito, M.Si

Mahmudi, M.Si

NIDN. 2003098802 NIDN. 2029048801

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Matematika

Ir.Nashrul Hakiem, S.Si.,M.T., Ph.D

Dr.Suma'inna, M.Si

NIP. 197106082005011005 NIP. 197912082007012015

Page 5: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

v

ABSTRAK

Zenna Aprianiwati, Peramalan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika dan

Indeks Saham Dow Jones Terhadap Harga Minyak Dunia Brent Crude Oil

Menggunakan Metode Vector Autoregressive Exogenous (VARX), dibawah

bimbingan Yanne Irene, M.Si dan Madona Wijaya, M.Stat

Untuk melihat kondisi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar dan indeks

saham Dow Jones pada periode mendatang, dibutuhkan suatu model yang dapat

memprediksi data runtun waktu multivariate. Ada beberapa model analisis runtun

waktu multivariate salah satunya adalah yaitu Vector Autoregressive Exogenous

(VARX). Model VARX (p,q) merupakan model deret waktu multivariat yang

terdiri dari beberapa variabel endogen (p) dan ditambahkan dengan variabel

eksogen (q). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan model VARX

yang sesuai dan perkiraan data nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan

indeks saham DJI. Model yang sesuai VARX(4,1) memenuhi asumsi white noise

dan distribusi normal multivariat,untuk mendapatkan hasil peramalan yang baik

dengan masing-masing nilai MAPE untuk nilai tukar rupiah terhadap dollar

Amerika dan saham DJI adalah 13,4% dan 6,5%

Kata Kunci: Dow Jones Industrial Average, Brent Crude Oil, VARX, MAPE.

Page 6: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

vi

ABSTRACT

Zenna Aprianiwati, Forecasting Rupiah Exchange Rate Against US Dollar and

Dow Jones Stock Index, Based on World Oil Price Brent Crude Oil Using Vector

Autoregressive Exogenous (VARX) Method, under the guidance of Yanne Irene,

M.Si and Madona Wijaya, M.Stat

To see the condition of the rupiah exchange rate against the dollar and Dow Jones

stock index in the coming period, an equation model is needed. Because the third

such data included the time series data, writer uses time series analysis with the

appropriate methode is the Vector Autoregressive Exogenous (VARX) model. VARX

(p, q) is a multivariate time series model consisting of several endogenous (p)

variables and added to exogenous (q) variables. The purpose of this study is to

obtain an appropriate VARX model and forcasting for the rupiah exchange rate

data against the US dollar and DJI stock index. The model VARX (4,1) satifies the

assumption of white noise and multivariate normal distribution, to get a good

forecasting result with each MAPE value, white noise, and multivariate normal

values for the rupiah exchange rate against the US dollar and DJI's shares are

13.4% and 6,5%

Keywords: Dow Jones Industrial Average, Brent Crude Oil, VARX, MAPE.

Page 7: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul

β€œPemodelan dan Peramalan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika,

Indek saham Dow Jones, dan Harga Minyak Mentah Dunia Brent Crude Oil

Menggunakan Metode Vector Autoregressive Exogenous (VARX)” dapat

terselesaikan dengan maksimal. Tidak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan umatnya sampai

akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan karena

dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Ir. Nashrul Hakiem, S.Si, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Suma’inna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Matematika Fakultas

Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Irma Fauziah, M.Sc., selaku sekretaris Program studi Matematika

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ibu Yanne Irene, M.Si., selaku Pembimbing I dan Ibu Nurmaleni, M.Stat.,

selaku Pembimbing II, terima kasih atas arahan dan sarannya kepada penulis

selama melakukan penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Ibu dan Bapak Dosen Program Studi Matematika yang telah

memberikan ilmu-ilmu nya dan pengalaman yang bermanfaat.

Page 8: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

viii

6. Kedua orang tua penulis, Mama Kokom Komalasari dan Papa Asep

Rusman. Terima kasih atas doa dan dukungan baik materi maupun non-

materi serta kesabaran, kasih sayang, dan motivasi yang sangat besar kepada

penulis. Serta adik-adik penulis, Rizki Haikal Sidiq dan M. Kevin Fardany

yang selalu menjadi adik-adik yang baik selama di rumah.

7. Seluruh teman-teman Matematika 2014 (Finex Family) atas do’a, motivasi,

serta dukungan dan bantuan dari awal semester penulis.

8. Teman-teman penulis seperti Saphira Zahiroh Paramanindya, Arsy Arlina,

Annisa Putri Utami, Laili Nahlul Farih, dan Devi Ila Oktaviani yang telah

rela meluangkan waktu dan berbagi tempat untuk penulis menyelesaikan

skripsinya, yang telah sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, dan yang selalu menyemangati penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

9. HIMATIKA UIN Syarif Hidayatullah dan DEMA FST yang telah berjasa

memberikan penulis pengalaman soft skill yang luar biasa.

10. Dan seluruh pihak lain yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini, tanpa mengurangi segala hormat penulis tidak dapat sebutkan

satu-persatu.

Penulis menyadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Terakhir, penulis berharap

semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, 15 Juni 2019

Penulis.

Page 9: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN............................................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................................ v

ABSTRACT ..................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah .................................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ........................................ 6

2.1 Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS ................................................................ 6

2.2 Saham Dow Jones Index ....................................................................................... 6

2.3 Harga Minyak Dunia Brent Crude Oil ................................................................... 7

2.4 Analisis Runtun Waktu.......................................................................................... 7

2.5 Data Stasioner dan Nonstasioner ........................................................................... 8

2.11.1 Stasioner ..................................................................................................... 8

2.11.2 Nonstasioner ............................................................................................. 10

2.6 Model Autoregressive (AR)................................................................................. 11

2.7 Vector Autoregressive (VAR) ............................................................................. 12

2.8 Vector Autoregressive Exogenous (VARX) ........................................................ 13

2.9 Identifikasi Model VARX ................................................................................... 13

2.10 Kausalitas Granger .............................................................................................. 14

2.11 Pengujian Asumsi Residual ................................................................................. 14

2.11.1 Asumsi White Noise Bagi Residual .......................................................... 14

2.11.2 Asumsi Normal Multivariat Bagi Residual ............................................... 15

2.12 Mean Absolute Persentage Error (MAPE) .......................................................... 16

Page 10: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

x

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................ 18

4.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 18

4.2 Metode Pengolahan Data ..................................................................................... 18

4.3 Alur Penelitian .................................................................................................... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 21

4.1 Deskriptif Data .................................................................................................... 21

4.2 Uji Kestasioneran ................................................................................................ 22

4.3 Uji Kausalitas Granger ........................................................................................ 26

4.4 Lag Optimum ...................................................................................................... 27

4.5 Penentuan Lag Optimal ....................................................................................... 28

4.6 Estimasi Model .................................................................................................... 28

4.7 Uji Diagnostik Model .......................................................................................... 30

4.8 Akurasi Model ..................................................................................................... 32

BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 34

5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 34

5.2 Saran ................................................................................................................... 35

REFERENSI .................................................................................................................. 36

LAMPIRAN 1 ................................................................................................................ 39

LAMPIRAN 2 ................................................................................................................ 43

LAMPIRAN 3 ................................................................................................................ 44

Page 11: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Nilai Ξ» beserta rumus transformasi nya 11

Tabel 4. 1 Deskripsi Data 21

Tabel 4. 2 Daftar perkiraan Lag optimum beserta nilai AIC 27

Tabel 4. 3 Data aktual dan hasil peramalan nilai tukar rupiah terhadap dollar 31

Tabel 4. 4 Data Aktual dan hasil ramalan dari Saham DJI 31

Tabel 4. 5 Hasil peramalan data nilai tukar rupiah terhadap dollar 32

Tabel 4. 6 Hasil peramalan indeks saham Dow Jones 32

Page 12: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Plot Data IDR 22

Gambar 4. 2 Plot Data IDR setelah didifferencing 23

Gambar 4. 3 Plot Data DJI sebelum di diffrencing 23

Gambar 4. 4 Plot Data Diffrencing Pertama DJI 24

Gambar 4. 5 Plot Data diffrencing DJI kedua 25

Gambar 4. 6 Plot harga minyak mentah (brent crude oil) 26

Gambar 4. 7 Plot data minyak setelah di differencing 26

Gambar 4. 8 Plot normal residual nilai tukar Rupiah terhadap Dollar 30

Gambar 4. 9 Plot Normal Saham Indeks DJI 30

Page 13: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ekonomi suatu negara secara singkat dapat dilihat dari

perkembangan pasar modal dan industri sekuritasnya. Pasar modal (bursa efek)

adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak

yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas [1]. Di pasar

modal suatu perusahaan atau pihak perorangan dapat menginvestasikan dana yang

dimiliki untuk memperoleh keuntungan, dan memanfaatkan dana tersebut untuk

kepentingan investasi tanpa menunggu adanya dana operasional perusahaan.

Kepentingan berinvestasi ini juga ditulis dalam kitab Al-Qur’an dalam surah Yusuf

ayat 47-49, yang artinya: β€œSupaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)

sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya

kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun

yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya

(tahun sulit). Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi

hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur”

Dalam melakukan investasi, pemodal atau investor perlu informasi mengenai

perkembangan saham yang akan dihadapi kedepannya. Informasi tersebut dapat

berupa indeks saham, kinerja saham, laporan keuangan perusahaan dan sebagainya,

dimana data informasi tersebut dapat diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia (BEI)

[2].

Bursa efek Indonesia memiliki keterkaitan yang erat dengan pasar modal

dunia yang salah satunya yaitu Dow Jones Industrial Average (DJIA). DJIA ini

sering kali digunakan sebagai acuan naik turunnya perdagangan saham dunia. DJIA

juga mewakili dari seperempat nilai total saham di seluruh pasar saham Amerika

[3]. Seperti halnya pasar modal lainnya, DJIA mengalami fluktuatif yang

dampaknya dapat dirasakan oleh pasar modal di seluruh dunia termasuk bursa efek

Page 14: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

2

Indonesia, salah satu faktor yang mempengaruhi nilai fluktuatifnya DJIA adalah

harga minyak dunia brent crude oil.

Meningkatnya harga minyak mentah dunia brent crude oil juga merupakan

salah satu faktor yang dapat menyebabkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap

dollar Amerika. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika atau biasa disebut kurs,

menjadi salah satu faktor kestabilan perekonomian Indonesia. Dalam hal ini kurs

memegang peranan penting sebagai alat tukar mata uang. Oleh karenanya,

kestabilan kurs harus dijaga agar tidak menurunkan kestabilan perekonomian

negara [4].

Beberapa peneliti sebelumnya yaitu N. Pardede pada tahun 2016 sudah

mengkaji dan membuat penelitian mengenai pengaruh harga minyak mentah dunia,

inflasi, suku bunga terhadap indeks harga saham sektor pertambangan di ASEAN

menggunakan analisis linier berganda dengan uji asumsi klasik, yang menghasilkan

bahwa harga minyak mentah dunia dan nilai tukar (kurs) berpengaruh parsial

terhadap indeks harga saham sektor pertambangan di indonesia [5]. Penelitian

selanjutnya yang meneliti tentang harga minyak mentah dunia, indeks saham Dow

Jones dan inflasi terhadap harga saham BEI, dengan menggunakan regresi linier

berganda dan uji asumsi klasik mendapatkan hasil penelitian dengan menunjukkan

harga minyak mentah dunia tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham

perusahaan di BEI, sedangkan indeks saham Dow Jones berpengaruh positif dan

signifikan [6]. Indeks saham Dow Jones dan harga minyak dunia termasuk dalam

jenis data runtun waktu, untuk mencari model persamaan yang terdiri dari beberapa

variabel ekonomi serta mencari besarnya pengaruh variable ekonomi satu dengan

yang lain dapat digunakan suatu analisis statistika yang dinamakan analisis runtun

waktu multivariat. Terdapat salah satu penelitian yang menggunakan analisis

runtun waktu multivariat dengan menerapkan metode Vektor Autoregressive with

Exogenous variables (VARX) yaitu yang dilakukan oleh Haniatur Rasyidah pada

tahun 2017 menggunakan VARX untuk meramalkan jumlah uang yang beredar di

Indonesia dari penelitiannya ini dapat ditarik kesimpulan bahwa model VARX yang

diperoleh menunjukkan bahwa tidak adanya variable endogen (jumlah uang kartal,

Page 15: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

3

uang kuasi, dan jumlah surat berharga selain saham) yang dipengaruhi oleh variabel

eksogen (tingkat suku bunga SBI), berdasarkan nilai MAPE yang dihasilkan

kemampuan peramalan menggunakan model VARX(1,1) memiliki kemampuan

peramalan sangat baik sehingga dapat digunakan untuk peramalan periode

mendatang [7].

Dengan melihat kondisi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar dan

indeks saham Dow Jones pada periode mendatang, data tersebut memiliki pengaruh

kausalitas dari waktu ke waktu [8]. Ada beberapa metode analisis runtun waktu

multivariat, antara lain Vector Autoregressive (VAR) dan Vector Autoregressive

Exogenous (VARX). Vektor Autoregresif adalah suatu analisis runtun waktu

multivariat yang terdiri dari beberapa variabel endogen yang dapat digunakan untuk

menjelaskan perubahan data serta hubungan timbal balik antar variabel-variabel

endogen dalam ekonometrik. Model VAR selalu digunakan dalam menggambarkan

perilaku variable dari waktu ke waktu [9]. Dalam model ini diasumsikan bahwa

nilai saat ini dapat dinyatakan sebagai fungsi dari nilai sebelumnya. Sedangkan

model VAR yang dipengaruhi oleh variabel eksogen yaitu VARX yang merupakan

model runtun waktu multivariat yang terdiri dari beberapa variabel endogen dari

runtun waktu orde p dengan penambahan q variabel eksogen. Variabel eksogen

dalam model tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel lain dalam model, yang

nantinya akan membuat struktur kausalitas yaitu hubungan timbal balik antar

variabel eksogen dan endogen.

Berdasarkan uraian diatas peneliti bermaksud ingin melihat apakah ada

hubungan kausalitas antar variabel endogen (data nilai tukar Rupiah terhadap

Dollar AS dan indeks saham Dow Jones) dan variabel eksogen (data minyak mentah

dunia) sehingga dapat menghasilkan model yang baik beserta hasil peramalannya

menggunakan metode (VARX).

Page 16: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

4

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan kausalitas antara variable Nilai Tukar Rupiah dan

indeks saham Dow Jones DJIA sebagai endogen dan harga Minyak mentah

dunia sebagai eksogen?

2. Bagaimana bentuk model VARX pada data nilai tukar rupiah terhadap dollar

Amerika dan indeks saham Dow Jones DJIA sebagai variabel endogen dan

harga minyak mentah dunia Brent Crude Oil sebagai variabel eksogen?

3. Bagaimana hasil peramalan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan

indeks saham DJIA degan model VARX?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dibuat agar penelitian menjadi lebih terarah, adapun batasan

masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diteliti yaitu nilai

tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika frekuensi bulanan periode Januari 2007

sampai dengan Desember 2017, dan pada permodelan VARX (p,q) menggunakan

orde q = 0 dan q = 1.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendapatkan hasil hubungan Kausalitas antara variable nilai tukar rupiah dan

indeks saham Dow jones sebagai endogen dan harga minyak mentah sebagai

eksogen.

2. Mendapatkan model nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dan model

Indeks saham DJIA dengan metode VARX.

3. Mendapatkan hasil peramalan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dan

indeks saham DJI.

Page 17: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

5

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan serta pengetahuan mengenai penerapan model VARX

dalam kasus ini.

2. Dapat memberikan informasi kepada para investor yang akan menginvestasi

sahamnya terutama saham DJIA agar dapat memberikan keputusan yang

terbaik.

3. Sebagai bahan tolak ukur untuk instansi yang bersangkutan dalam

memprediksi tingkat suku bunga nilai tukar rupiah terhadap dollar AS

berdasarkan harga Minyak Mentah (Brent Crude oil).

Page 18: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS

Nilai tukar uang atau yang biasa disebut dengan kurs adalah catatan harga

pasar dari mata uang asing dalam harga mata uang domestik, atau bisa disebut

dengan harga mata uang domestik dalam mata uang asing. Kurs valuta asing adalah

nilai yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk

mendapat satu unit mata uang asing.

Menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang Amerika atau USD merupakan

sinyal positif bagi perekonomian yang mengalami inflasi dan menguatnya kurs

rupiah terhadap USD ini akan menurunkan biaya impor bahan baku untuk produksi

dan menurunnya tingkat suku bunga yang berlaku. Sebaliknya apabila kurs rupiah

terhadap USD melemah maka secara otomatis akan menaikkan biaya impor bahan

baku yang digunakan untuk kegiatan produksi. [10]

2.2 Saham Dow Jones Index

Sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar, pengaruh Amerika Serikat

bagi negara-negara lain tidak diragukan lagi, hal ini juga termasuk pengaruh dari

perusahaan-perusahaan dan investornya. Amerika Serikat laksana mesin ekonomi

dunia karena 75% lebih kebutuhan dalam negerinya dipenuhi barang impor dari

negara lain [11].

Dow Jones Industrial Average (DJIA) hingga dewasa ini sudah banyak

dikenali oleh para investor. Didirikan oleh editor the Wall Street Journal Edward

Jones dan juga Charles Dow. Dow dan Jones melalui Dow Jones Company

membuat DJIA ini sebagai salah satu cara untuk mengukur performa komponen

industri di pasar saham Amerika. Bursa ini terdiri dari 30 perusahaan terbesar di

Amerika. Dow Jones Industrial Average (DJIA) merupakan rata-rata saham

gabungan perusahaan-perusahaan terbesar di dunia oleh karena itu pergerakan Dow

Page 19: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

7

Jones dapat mempengaruhi pergerakan Harga Saham Perusahaan di negara lain

termasuk di Indonesia [12]

2.3 Harga Minyak Dunia Brent Crude Oil

Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang

lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau

kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Minyak mentah (crude oil)

merupakan komoditas dan sumber energi yang sangat dibutuhkan bagi

pertumbuhan suatu negara. Minyak mentah dapat diolah menjadi sumber energi,

seperti Liquified Petroleum Gas (LPG), bensin, solar, minyak pelumas, minyak

bakar dan lain-lain.

Harga Minyak Mentah Dunia (Crude Oil Price) diukur dari harga spot pasar

minyak dunia, pada umumnya yang digunakan menjadi standar adalah West Texas

Intermediate dan Brent. Minyak dunia yang diperdagangkan di West Texas

Intermediate (WTI) merupakan minyak mentah yang berkualitas tinggi. Jenis

minyak tersebut sangat cocok untuk dijadikan bahan bakar, ini menyebabkan harga

minyak tersebut dijadikan patokan bagi perdagangan minyak dunia [13].

2.4 Analisis Runtun Waktu

Time series atau runtun waktu adalah himpunan observasi terurut dalam

waktu. Metode runtun waktu adalah metode peramalan dengan menggunakan

analisa plot hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel

waktu. Runtun waktu analisis dapat diterapkan di bidang ekonomi, bisnis, industri,

teknik, dan ilmu-ilmu sosial.

Analisis runtun waktu adalah salah satu prosedur statistika yang diterapkan

untuk meramalkan struktur probabilistik keadaan yang akan terjadi di masa yang

akan datang. Tujuan analisis runtun waktu secara umum adalah untuk menemukan

bentuk atau pola variasi dari data di masa lampau dan menggunakan pengetahuan

ini untuk melakukan peramalan terhadap sifat-sifat dari data di masa yang akan

datang [14].

Page 20: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

8

2.5 Data Stasioner dan Nonstasioner

2.11.1 Stasioner

Asumsi yang harus dipenuhi dalam metode time series merupakan

stasioneritas. Ide dasar dari stasioneritas adalah bahwa hukum probabilitas yang

mengatur perilaku proses tidak berubah seiring waktu. Asumsi yang dipenuhi dalam

model VARX yaitu stasioneritas lemah [16]. Stasioneritas diklasifikasikan menjadi

2 yaitu [18]:

1. Stasioneritas Kuat

Analisis runtun waktu dikatakan stasioner kuat jika nilainya tidak

terpengaruhi oleh perubahan waktu. Artinya, jika distribusi bersama dari

observasi 𝑦𝑑+1, 𝑦𝑑+2, … , 𝑦𝑑+π‘˜, sama dengan distribusi bersama dari observasi

𝑦𝑑+1, 𝑦𝑑+2, … , 𝑦𝑑+π‘˜+𝑛, dengan kata lain distribusi bersama tidak akan berubah jika

digeser ke periode yang berbeda.

2. Stasioneritas Lemah

Analisis runtun waktu dikatakan stasioner lemah jika :

a. πœ‡π‘‘ = 𝐸[𝑦𝑑] = πœ‡ artinya, fungsi mean bersifat konstan sepanjang waktu, dan

b. 𝛾𝑑,π‘‘βˆ’π‘˜ = 𝛾0,π‘˜ artinya, variansinya konstan sepanjang waktu.

3. Autokovariansi

Suatu proses yang stasioner {𝑍𝑑} mempunyai rata-rata (ekspektasi)

𝐸(𝑍𝑑) = πœ‡ dan variansi π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑍𝑑) = 𝐸(𝑍𝑑 βˆ’ πœ‡)2 = 𝜎2 konstan dan kovariansi

π‘π‘œπ‘£(𝑍𝑑, 𝑍𝑠) = 𝛾𝑑,𝑠 fungsi dari perbedaan waktu | t – s |. Kovariansi antara 𝑍𝑑 dan

𝑍𝑑+π‘˜ adalah π›Ύπ‘˜ = π‘π‘œπ‘£(𝑍𝑑, 𝑍𝑑+π‘˜) = 𝐸(𝑍𝑑 βˆ’ πœ‡)(𝑍𝑑+π‘˜ βˆ’ πœ‡). Korelasi antara 𝑍𝑑 dan

𝑍𝑑+π‘˜ adalah

πœŒπ‘˜ =π‘π‘œπ‘£(𝑍𝑑,𝑍𝑑+π‘˜)

βˆšπ‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑍𝑑)βˆšπ‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑧𝑑+π‘˜)

=π›Ύπ‘˜

𝛾0 (2.2)

dengan catatan bahwa var(𝑍𝑑) = var(𝑍𝑑+π‘˜) = 𝛾0, adapun π›Ύπ‘˜ dinamakan fungsi

autokovariansi dan πœŒπ‘˜ dinamakan fungsi autokorelasi pada analisis deret waktu,

karena masing-masing menyatakan kovariansi dan korelasi antara 𝑍𝑑 dan 𝑍𝑑+π‘˜ dari

proses yang sama, hanya dipisahkan oleh jarak waktu k(lag-k) [15].

Page 21: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

9

Fungsi Autokorelasi (Autocorrelation Function (ACF))

Kunci dalam analisis deret waktu adalah koefisien autokorelasi (korelasi deret

waktu dengan deret waktu itu sendiri dengan selisih waktu (lag) 0,1,2,.. periode

atau lebih. Koefisien autokorelasi adalah suatu fungsi yang menunjukkan besarnya

korelasi antara pengamatan pada waktu ke t (dinotasikan dengan 𝑍𝑑) dengan

pengamatan pada waktu-waktu sebelumnya. Untuk suatu data deret waktu

𝑍1, 𝑍2, … , 𝑍𝑛 maka nilai fungsi autokorelasinya adalah sebagai berikut:

● Nilai autokorelasi lag k sampel

π›Ύπ‘˜ =βˆ‘ (π‘π‘‘βˆ’π‘)(𝑍𝑑+π‘˜βˆ’π‘)π‘›βˆ’π‘˜

𝑑=1

βˆ‘ (π‘π‘‘βˆ’π‘)2𝑛𝑑=1

, 𝑍 = βˆ‘π‘π‘›

𝑛

𝑛𝑖=1

● Standard error dari π›Ύπ‘˜ adalah

π‘†π›Ύπ‘˜= √

1+2 βˆ‘ 𝛾𝑗2π‘˜βˆ’1

𝑗=1

𝑛, n = banyaknya pengamatan

● Nilai statistik uji t untuk uji π›Ύπ‘˜ = 0 atau π›Ύπ‘˜ β‰  0 adalah

π‘‘π›Ύπ‘˜=

π›Ύπ‘˜

π‘†π›Ύπ‘˜

Diagram fungsi autokorelasi dipakai sebagai alat untuk mengidentifikasi

kestasioneran data dan mempunyai parameter. Jika diagram fungsi autokorelasi

cenderung turun lambat atau turun secara linear, maka dapat disimpulkan data

belum stasioner dalam rata-rata [15].

Fungsi Autokorelasi Parsial (Partial Autocorrelation Function (PACF))

Autokorelasi parsial digunakan untuk mengukur tingkat keeratan antara 𝑍𝑑

dan 𝑍𝑑+π‘˜ apabila pengaruh dari lag waktu (time lag) 1,2,…, k–1 dianggap terpisah.

Fungsi autokorelasi parsial adalah suatu fungsi yang menunjukkan besarnya

korelasi parsial antara pengamatan pada waktu ke t dengan pengamatan pada

waktu-waktu yang sebelumnya. Rumus autokorelasi parsial atau πœ™π‘˜π‘˜ adalah [16]

πœ™π‘˜π‘˜ = π‘π‘œπ‘Ÿπ‘Ÿ(𝑍𝑑, π‘π‘‘βˆ’π‘˜|π‘π‘‘βˆ’1, π‘π‘‘βˆ’2, … , π‘π‘‘βˆ’π‘˜+1)

Page 22: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

10

πœ™π‘˜π‘˜ =πœŒπ‘˜βˆ’βˆ‘ πœ™π‘˜βˆ’1,πœŒπ‘˜βˆ’π‘—

π‘˜βˆ’1𝑗=1

1βˆ’βˆ‘ πœ™π‘˜βˆ’1,πœŒπ‘—π‘˜βˆ’1𝑗=1

(2. 3)

Dimana πœ™π‘˜π‘— = πœ™π‘˜βˆ’1.𝑗 βˆ’ πœ™π‘˜π‘˜πœ™1.π‘˜βˆ’π‘— untuk j = 1,2,..,k – 1.

● Taksiran standard error dari πœ™π‘˜π‘˜ adalah

π‘†πœ™π‘˜π‘˜= √

1

𝑛

● Nilai statistik uji-t untuk uji πœ™π‘˜π‘˜ = 0 atau πœ™π‘˜π‘˜ β‰  0 adalah

π‘‘πœ™π‘˜π‘˜=

πœ™π‘˜π‘˜

π‘†πœ™π‘˜π‘˜

Differencing

Proses differencing bisa dilakukan apabila kondisi stasioner dalam rata-rata

tidak terpenuhi. Proses differencing pada orde pertama merupakan selisih antara

data ke-t dengan data ke t – 1, yaitu:

βˆ†π‘π‘‘ = 𝑍𝑑 βˆ’ π‘π‘‘βˆ’1

Adapun untuk bentuk differencing orde kedua adalah

βˆ†2𝑍𝑑 = βˆ†π‘π‘‘ βˆ’ βˆ†π‘π‘‘βˆ’1 = (𝑍𝑑 βˆ’ π‘π‘‘βˆ’1) βˆ’ (π‘π‘‘βˆ’1 βˆ’ π‘π‘‘βˆ’2) = 𝑍𝑑 βˆ’ 2π‘π‘‘βˆ’1 + π‘π‘‘βˆ’2

Dengan demikian bentuk umum differencing adalah π‘Šπ‘‘ = (1 βˆ’ 𝐡)𝑑𝑍𝑑 = βˆ†π‘‘π‘π‘‘

dimana βˆ†π‘‘π‘π‘‘ = π‘π‘‘βˆ’π‘‘ [17]

Dimana:

d = orde differencing (1,2,...)

B = backshift operator yang didefinisikan 𝐡𝑑𝑍𝑑 = π‘π‘‘βˆ’π‘‘

2.11.2 Nonstasioner

Model deret waktu umumnya menggunakan asumsi stasioner, maka dari itu

diperlukan metode untuk menghilangkan ketidakstasioneran (menstasionerkan

yang tidak stasioner) data sebelum melangkah lebih lanjut pada pembentukan

model. Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan metode differencing.

Kejadian yang tidak stasioner dalam rata-rata akan dilakukan differencing yang

menghasilkan suatu kejadian (proses) baru yang stasioner, seperti:

Page 23: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

11

π‘Šπ‘‘ = (1 βˆ’ 𝐡)𝑑𝑍𝑑 (2.5)

Dimana:

d = orde differencing (1,2,...)

B = backshift operator yang didefinisikan 𝐡𝑑𝑍𝑑 = π‘π‘‘βˆ’π‘‘

Apabila syarat stasioner dalam variansi tidak diperoleh, Box & Cox (1964)

memperkenalkan transformasi pangkat (power transformation), 𝑍𝑑(πœ†)

=𝑍𝑑

(πœ†)βˆ’1

πœ†,

dimana πœ† disebut sebagai parameter transformasi. Beberapa penggunaan nilai πœ†

serta kaitannya dengan transformasinya ditampilkan pada Tabel 2.1 [19].

Tabel 2. 1 Nilai Ξ» beserta rumus transformasinya

Nilai πœ† Transformasi

-1.0 1

𝑍𝑑

-0.5 1

βˆšπ‘π‘‘

0.0 𝑙𝑛 (𝑍𝑑)

0.5 βˆšπ‘π‘‘

1.0 𝑍𝑑

Berikut ini tertera beberapa ketentuan untuk menstabilkan variansi:

a. Transformasi boleh dilakukan hanya untuk deret 𝑍𝑑 yang positif.

b. Nilai πœ† dipilih berdasarkan Sum of Squares Error (SSE) dari deret hasil

transformasi. Nilai SSE terkecil memberikan hasil variansi paling konstan,

SSE(πœ†) = βˆ‘ (𝑍𝑑(πœ†) βˆ’ πœ‡)2𝑛

𝑑=1

c. Transformasi tidak hanya menstabilkan variansi, tetapi juga dapat

menormalkan distribusi.

2.6 Model Autoregressive (AR)

Proses Autoregressive (AR) merupakan proses yang meregresikan diri

sendiri. Yang dapat ditulis sebagai AR (p), proses AR {π‘Œπ‘‘} dapat ditulis dengan

persamaan dibawah ini [18]:

Page 24: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

12

π‘Œπ‘‘ = πœ™0 + πœ™1π‘Œπ‘‘βˆ’1 + πœ™2π‘Œπ‘‘βˆ’2 + β‹― + πœ™π‘π‘Œπ‘‘βˆ’π‘ + 𝑒𝑑, t = 1,2,... (2.6)

Atau dapat ditulis πœ™π‘(𝐡)𝑦𝑑 = 𝑒𝑑

Dimana:

πœ™π‘ : Parameter AR orde ke p

𝑒𝑑 : residual pada saat t, dan bersifat white noise

πœ™π‘(𝐡) : Parameter operator Backshift

2.7 Vector Autoregressive (VAR)

Model vector autoregresive merupakan bentuk multivariat model

autoregressive (AR). Pada model VAR semua variable dianggap sebagai variabel

endogen dan saling berhubungan. Model umum apabila π‘Œπ‘‘ adalah proses

Autoregressive ada pada persamaan (2.6) [19]. Dengan π‘Œπ‘‘ adalah proses AR yang

akan diprediksi, πœ™0 koefisien intersep model AR, πœ™π‘– adalah parameter untuk setiap

lag dengan 𝑖 = 1,2, … , 𝑝 dan νœ€π‘‘ adalah sisaan model AR. Diberikan 2 persamaan

AR sebagai berikut:

π‘Œ1 = Ξ±1 + πœ™1π‘Œ1π‘‘βˆ’1 + 𝑒1𝑑

π‘Œ2 = Ξ±2 + πœ™2π‘Œ2π‘‘βˆ’1 + 𝑒2𝑑

(2.11)

(2.12)

Persamaan (2.11) dan (2.12) dapat ditulis menjadi:

[π‘Œ1

π‘Œ2] = [

𝛼1

𝛼2] + [

πœ™11 πœ™12

πœ™21 πœ™22] [

π‘Œ1π‘‘βˆ’1

π‘Œ2π‘‘βˆ’1] + [

𝑒1𝑑

𝑒2𝑑]

Dengan

𝒛𝒕 = [π‘Œ1

π‘Œ2] 𝜢 = [

𝛼1

𝛼2] 𝝓 = [

πœ™11 πœ™12

πœ™21 πœ™22] 𝒆𝒕 = [

𝑒1𝑑

𝑒2𝑑]

Model VAR dengan k peubah endogen dari 𝒛𝒕 = (π‘Œπ‘‘1, π‘Œπ‘‘2, … , π‘Œπ‘‘π‘˜)β€², adalah

sebagai berikut [20].

𝒛𝒕 = 𝜢 + π“πŸπ’›π’•βˆ’πŸ + β‹― + π“π’‘π’›π’•βˆ’π’‘ + πœΊπ’•, 𝑑 = 1,2, … 𝑇 (2.13)

Dengan 𝑧𝑑 adalah vektor peubah tak bebas untuk waktu ke-t berukuran k Γ— 1, Ξ±

adalah vektor intersept berukuran k Γ— 1, πœ™π‘– adalah matriks parameter peubah

Page 25: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

13

endogen berukuran k Γ— k untuk setiap i = 1,2,..., p, dan νœ€π‘‘ adalah vektor sisaan untuk

waktu ke-t berukuran k Γ— 1.

2.8 Vector Autoregressive Exogenous (VARX)

Model Vector Autoregressive Exogenous (VARX) merupakan

pengembangan dari model Vector Autoregressive (VAR) yang menggunakan

variabel eksogen dalam sistem persamaanya. Variabel eksogen (variabel

independen) pada VARX ditentukan diluar model dan bersifat mempengaruhi

variabel endogen dalam suatu sistem persamaan. Sedangkan variabel endogen

(variabel dependen) dalam VARX ditentukan di dalam model dan dapat

dipengaruhi oleh variabel eksogen. Model VARX dapat ditulis sebagai berikut:

𝒛𝒕 = πœ™0 + βˆ‘ πœ™π‘–π’›π’•βˆ’π’Šπ‘π‘–=1 + βˆ‘ πœƒπ‘—π’™π’•βˆ’π’‹

𝑠𝑗=1 + νœ€π‘‘ (2.26)

Dimana:

𝑧𝑑 = vektor dari variabel endogen

π‘₯𝑑 = vektor dari variabel eksogen

νœ€π‘‘ = vektor residual

πœ™0 = vektor intercept

πœ™ dan πœƒ = matriks koefisien k x k

2.9 Identifikasi Model VARX

Penentuan lag optimal pada model VARX(p,q) digunakan untuk menentukan

panjang lag dalam menentukan orde p dari VAR(p) dan kemudian menentukan orde

q dari X model VARX. Penentuan lag optimal dapat menggunakan Aikake

Information Criterion (AIC) dirumuskan dengan persamaan berikut [18]

𝐴𝐼𝐢(𝑝) = 𝑛 Γ— ln (𝑆𝑆𝐸

𝑛) + 2𝑓 + 2𝑛 Γ— ln(2πœ‹)

Dimana:

SSE : Sum Square Error

n : banyaknya pengamatan

f : banyaknya parameter dalam model

Page 26: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

14

πœ‹ : 3,14

Lag yang terpilih sebagai orde model VAR(p) adalah lag yang mempunyai

nilai AIC terkecil.

2.10 Kausalitas Granger

Hubungan sebab akibat ini dapat diuji menggunakan uji kausalitas granger

[15]. Karena X dan Y stasioner maka model umum yang dapat digunakan adalah

sebagai berikut:

π‘Œπ‘‘ = 𝛿𝑑 + πœ™1π‘Œπ‘‘βˆ’1 + β‹― + πœ™π‘π‘Œπ‘‘βˆ’π‘ + 𝛽1π‘‹π‘‘βˆ’1 + β‹― + π›½π‘ π‘‹π‘‘βˆ’π‘  + νœ€π‘‘ (2.29)

Dengan model ini X penyebab granger Y jika terdapat setidaknya satu 𝛽𝑖 , 𝑖 =

1,2, … 𝑠 yang signifikan, yakni secara umum dapat disimpulkan adanya kausalitas

granger X terhadap Y apabila hipotesis uji gabungan koefisien 𝛽1 = 𝛽2 = β‹― =

𝛽𝑠 = 0 ditolak. Di sini diasumsikan bahwa variabel X dan Y tidak mengandung

akar unit, dan estimasi model dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil biasa

(OLS).

2.11 Pengujian Asumsi Residual

2.11.1 Asumsi White Noise Bagi Residual

Suatu proses {π‘Žπ‘‘} dinamakan white noise (proses yang bebas dan identik) jika

bentuk peubah acak yang berurutan tidak saling berkorelasi dan mengikuti

distribusi tertentu. Salah satu metode pengujian kebebasan residual adalah dengan

Ljung Box. Rata-rata 𝐸(π‘Žπ‘‘) = πœ‡π‘Ž dari proses ini diasumsikan bernilai nol dan

mempunyai variansi yang konstan yaitu π‘£π‘Žπ‘Ÿ(π‘Žπ‘‘) = 𝜎2π‘Ž dan nilai kovariansi untuk

proses ini π›Ύπ‘˜ = π‘π‘œπ‘£(π‘Žπ‘‘ , π‘Žπ‘‘βˆ’π‘˜) = 0 untuk k β‰  0.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa suatu proses white noise {π‘Žπ‘‘}

adalah stasioner dengan beberapa sifat berikut:

1) Fungsi autokovariansi (π›Ύπ‘˜)

π›Ύπ‘˜ = {𝜎2π‘Ž, π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘˜ = 0 0, π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘˜ β‰  0

2) Fungsi autokorelasi (πœŒπ‘˜)

Page 27: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

15

πœŒπ‘˜ = {1, π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘˜ = 0 0, π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘˜ β‰  0

3) Fungsi autokorelasi parsial (πœ™π‘˜π‘˜)

πœ™π‘˜π‘˜ = {1, π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘˜ = 0 0, π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘˜ π‘˜ β‰  0

Dengan demikian, suatu deret waktu disebut proses white noise jika rata-rata dan

variansinya konstan dan saling bebas.

2.11.2 Asumsi Normal Multivariat Bagi Residual

Distribusi utama dan permasalahan yang muncul dalam analisis multivariat

adalah distribusi normal multivariat. Normal multivariat adalah perluasan dari

univariat normal. Asumsi yang harus dipenuhi antara lain data pada variabel bebas

seharusnya berdistribusi normal multivariat dan adanya kesamaan matriks varians

kovarians antar kelompok/populasi. Oleh karena itu perlu adanya uji normalitas

multivariat yang bertujuan untuk mengetahui apakah data mengikuti distribusi

normal multivariat.

Untuk memeriksa data apakah berdistribusi normal multivariat, dapat dilihat

dari Q-Q plot antara square distance (𝑑𝐽2) dengan nilai quantil dari distribusi Chi-

square (π½βˆ’0.5

𝑛). jika hasil plot menggambarkan garis lurus maka data tersebut dapat

dinyatakan sebagai normal multivariat.

Uji hipotesis:

𝐻0 = data berdistribusi normal multivariat

𝐻1 = data tidak berdistribusi normal multivariat.

Pemeriksaan normal multivariat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Menghitung nilai square distance (𝑑2) untuk setiap pengamatan

𝑑𝑗2 = (𝑋𝑗 βˆ’ 𝑋)

π‘‘π‘†βˆ’1𝑋𝑗 βˆ’ 𝑋, 𝑗 = 1,2,3, … 𝑛.

2. Mengurutkan nilai 𝑑𝑑2 seluruh pengamatan yang diperoleh dari perhitungan di

atas sedemikian sehingga

𝑑12 ≀ 𝑑2

2 ≀ 𝑑32 ≀ β‹― ≀ 𝑑𝑛

2

Page 28: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

16

3. Membuat Q-Q plot atau Chi-square plot dengan 𝑑𝑗2 sebagai sumbu-x dan nilai

kuartil atas sebagai sumbu-y

π‘žπ‘–,𝑝(𝑝𝑖) = 𝑑𝑝2 (

π‘›βˆ’1+1

2

𝑛)

Kriteria terima hipotesis nol yang berarti data berdistribusi normal

multivariat, secara visual dapat dilihat dari scatter plot atau Q-Q plot yang

terbentuk. Jika plot membentuk garis lurus maka data mengikuti distribusi normal.

Selanjutnya, kriteria pemenuhan asumsi normal multivariat dapat diketahui melalui

statistik uji yang dirumuskan sebagai berikut

π‘Ÿπ‘ž =βˆ‘ (π‘₯π‘—βˆ’π‘₯)βˆ’(π‘žπ‘—βˆ’π‘ž)𝑛

𝑗=1

βˆšβˆ‘ (π‘₯π‘—βˆ’π‘₯)2𝑛𝑗=1 βˆšβˆ‘ (π‘žπ‘—βˆ’π‘ž)2𝑛

𝑗=1

Daerah penolakan 𝐻0 jika π‘Ÿπ‘„ < π‘Ÿπ‘›,π‘Ž dimana π‘Ÿπ‘„ adalah koefisien korelasi

antara π‘žπ‘— = 𝑋𝑝;(

π‘—βˆ’0.5

𝑛)

2 dan 𝑋𝑗 = 𝑑𝐽2 dan π‘Ÿπ‘›,π‘Ž merupakan titik kritis scatter plot (Q-Q

plot) pada tabel uji koefisien korelasi untuk normalitas.

2.12 Mean Absolute Persentage Error (MAPE)

Model data deret waktu yang baik dapat digunakan untuk melakukan

peramalan pada periode selanjutan. Terdapat bermacam-macam ukuran kebaikan

model yang dapat digunakan untuk mendapatkan model terbaik. Salah satu ukuran

kebaikan model yang dapat digunakan untuk mendapatkan model terbaik. Salah

satu ukuran model yang bisa digunakan adalah mean absolute percentage error

(MAPE). Pada penelitian ini akan digunakan kriterian dengan nilai MAPE yang

relatif kecil untuk menunjukkan bahwa model yang digunakan merupakan model

terbaik. Kemampuan peramalan model dikatakan sangat baik jika menghasilkan

nilai MAPE kurang dari 10% dan mempunyai peramalan yang baik jika nilai MAPE

kurang dari 20%. Adapun rumus MAPE sebagai berikut [22]:

𝑀𝐴𝑃𝐸 =βˆ‘ |(

π‘Œπ‘‘βˆ’οΏ½Μ‚οΏ½π‘‘π‘Œπ‘‘

)|𝑁𝑑=1

𝑁× 100%

N = banyaknya ramalan yang dilakukan

Page 29: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

17

π‘Œπ‘‘ = nilai sebenarnya

�̂�𝑑 = nilai hasil peramalan.

Page 30: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

18

BAB III

METODE PENELITIAN

4.1 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

diantaranya yaitu nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika (IDR), indeks saham

Dow Jones (DJIA), dan harga minyak mentah dunia (Brent Crude Oil). Semua data

itu dalam frekuensi bulanan dari Januari 2007 sampai Desember 2017 yang berasal

dari Yahoo finance, Statista, dan Investing ID.

Untuk tujuan penelitian data dibagi menjadi2 yaitu in sample dengan

presentase 80% dari total data dan 20% data lainnya digunakan sebagai data out

sample.

Pada penelitian tugas akhir ini variabel-variabel penelitian yang digunakan

terdiri atas dua variabel endogen dan satu variabel eksogen. Data IDR dan DJI

adalah data endogen dan data Brent Crude Oil sebagai variabel eksogen.

1. Variabel Nilai tukar rupiah sebagai Vektor dari variabel endogen pertama

(π‘Œ1𝑑)

2. Variabel Indeks saham dow jones sebagai Vektor dari variabel endogen kedua

(π‘Œ2𝑑)

3. Variabel Harga minyak mentah dunia sebagai Vektor dari variabel eksogen

(𝑋𝑑)

4.2 Metode Pengolahan Data

Untuk menjawab permasalahan yang ada, digunakan prosedur penelitian

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Plot data untuk mengecek kestasioneran data dalam rata-rata, jika belum

maka dilakukan differencing. Jika data belum stasioner dalam variansi maka

dilakukan transformasi pangkat.

Page 31: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

19

2. Melakukan uji Kausalitas Granger untuk mengetahui hubungan antara

variabel yang lainnya.

3. Penentuan Lag Optimum untuk menghasilkan model VARX terbaik

menggunakan Akaike’s Information Criterion (AIC).

4. Melakukan pemeriksaan uji normal multivariate pada residual data untuk

mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, jika tidak maka dilakukan

transformasi. Berikut hipotesis yang digunakan:

𝐻0 = Data tidak berdistribusi normal multivariat

𝐻1 = Data berdistribusi normal multivariat

Taraf signifikansi 𝛼 = 5%

Kriteria uji:

Tolak 𝐻0 jika |π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”| > 𝑑𝑛2

;(π‘›βˆ’π‘) atau p-value < 𝛼 dengan n adalah banyaknya

pengamatan dan b adalah banyaknya parameter.

5. Melakukan uji white noise pada model VARX yang terpilih dengan hipotesis

sebagai berikut: (Ljung Box / Parmenteu)

𝐻0 = Model tidak memenuhi asumsi white noise

𝐻1 = Model memenuhi asumsi white noise

Pengembalian keputusan: jika p–value < 𝛼 maka 𝐻0 diterima, dan

disimpulkan bahwa model tidak memenuhi asumsi white noise.

6. Melakukan peramalan data dengan model yang terpilih

7. Menghitung nilai MAPE hasil ramalan.

8. Selesai

Page 32: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

20

4.3 Alur Penelitian

Mulai

Input

Data

Plot Data

Apakah

data

stasioner?

Tidak Perlu dilakukan

Differencing

Apakah memenuhi

uji Kausalitas

Granger?

Tidak

Ya

Menentukan lag

optimum model VAR

Penentuan model

VARX berdasarkan

nilai AIC terkecil

Estimasi model

VARX

Apakah berdistribusi normal

dan tidak ada auutokorelasi?

Tidak

Ya

Validasi model

Menghitung

nilai MAPE

Selesai

Page 33: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data

Data penelitian diperoleh dari Yahoo Finance, Statista, dan Investing ID dan

merupakan data bulanan dari Januari 2007 s/d Desember 2017. Seluruh data yang

digunakan masing-masing berjumlah 105 data digunakan untuk membentuk model

dan 28 data digunakan untuk menguji validitas dari model-model terbaik yang

didapat.

Berikut ini deskripsi dari 105 data yang akan digunakan dalam pemodelan di

penelitian ini.

Tabel 4. 1 Deskripsi Data

Variabel Nilai

Maksimum

Nilai

Minimum

Rata-

rata

Standar

Deviasi

Nilai tukar Rupiah terhadap

Dollar Amerika (IDR) 14651 8498 10154 1461.162

Indeks Saham Dow Jones

(DJIA) 18134 7056 12997 2741.233

Harga Minyak (Brent crude

oil) 13387 4158 8698 2212048

Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan, bahwa data IDR memiliki nilai

minimum 8498 dan nilai maksimum sebesar 14651. Dilihat dari besarnya nilai

minimum dan maksimum DJIA, sudah dapat diduga nilai rata-rata yang dimilikinya

akan lebih besar dibandingkan data IDR, yaitu 12997 lebih besar dari rata-rata IDR.

Selain itu ukuran keragaman DJIA lebih besar yaitu 2741.233 dan IDR sebesar

1461.162. Untuk data yang ketiga yaitu data Minyak memiliki nilai minimum 4158

dan nilai maksimum 13387, sedangkan untuk rata-rata nya yaitu 8698 dan ukuran

keberagamannya yaitu 2212048.

Page 34: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

22

4.2 Uji Kestasioneran

Dalam membentuk model VARX perlu adanya pengujian variable-variable

dari data yang dimiliki untuk dilihat kestasionerannya, maka dari itu perlu

dilakukan Uji Kestasioneran.

Berikut akan diuji kestasioneran variabel IDR dengan melihat plot berikut

Gambar 4. 1 Plot Data IDR

Berdasarkan visualisasi dari plot IDR di atas sudah dapat disimpulkan bahwa

IDR tidak bersifat stasioner baik dalam mean maupun variansi karena adanya

fluktuasi yang tinggi diakibatkan karena nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika

yang nilainya tidak menentu, ataupun kian menguat. Maka dari itu, untuk

menambahkan keyakinan bahwa IDR tidak stasioner, dilakukan pengujian akar unit

menggunakan tes Augmented Dickey-Fuller yang didapat nilai p-value sebesar

0.9663, karena nilai p-value lebih besar dari taraf signifikan 0.05 maka terima

hipotesis nol yaitu IDR tidak stasioner. Maka Nilai tukar Rupiah perlu dilakukan

differencing lagi, setelah dilakukan differencing hasilnya seperti pada gambar

dibawah.

Page 35: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

23

Gambar 4. 2 Plot Data IDR setelah didifferencing

Berdasarkan Gambar 4.2 plot data Nilai tukar Rupiah terhadap USD setelah

di differencing memiliki rentang nilai antara -1000 sampai 1500 dan jumlah data

sebanyak 0 sampai 100 memiliki perubahan struktur probabilitas yang tidak terlalu

tajam sehingga dapat diperkirakan data sudah stationer. Selain interpretasi dari

grafik, kestasioneran data IDR dapat divalidasi dengan uji akar unit (ADF test) yang

diperoleh nilai p-value sebesar 0.01101, dengan taraf signifikansi sebesar 5% maka

p-value < 0.05 maka tolak 𝐻0, yang artinya data IDR sudah stasioner dalam mean.

Berikut akan dilakukan uji kestasioneran data saham Dow Jones pertama-tama

dengan melihat plot berikut:

Gambar 4. 3 Plot Data DJI sebelum di diffrencing

Page 36: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

24

Berdasarkan Gambar 4.3 plot data saham DJI memiliki rentang nilai 8000

sampai 18000 dan jumlah data sebanyak 0 sampai 100 memiliki fluktuasi yang

sangat tajam sehingga dapat dikatakan jika data tersebut belum stasioner , dan

fluktuasi yang terlalu tinggi diakibatkan oleh faktor-faktor eksternal dan internal

dari perusahaan yang akhirnya berdampak pada saham DJI. Agar lebih akurat

bahwa data tersebut belum stasioner, maka dapat dilakukan uji akar unit terhadap

data saham DJI. Diperoleh hasil Uji akar unit nya menghasilkan p-value yaitu

0.4016 yang berarti lebih besar dari taraf signifikannya yaitu 0.05, maka terima

hipotesis nol bahwa data tersebut belum stasioner.

Maka data Saham DJI perlu dilakukan differencing pertama. Setelah

dilakukan differencing hasilnya seperti pada plot di bawah.

Gambar 4. 4 Plot Data Diffrencing Pertama DJI

Dari plot tersebut secara visual sudah berubah, tetapi masih terlihat belum

stasioner terhadap rataan hal ini diperkuat dengan adanya hasil uji akar unit. Dengan

nilai p-value data differencing pertama dari saham DJI lebih dari taraf signifikan

5% yaitu 0.07499 oleh karena itu dapat disimpulkan terima hipotesis nol bahwa

data tidak stasioner. Karena data yang telah dilakukan differencing pertama belum

menunjukkan kestasioneritasannya, maka dari itu perlu dilakukan kembali

Page 37: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

25

differencing kedua. Setelah dilakukan data differencing kedua kemudian didapatkan

plot sebagai berikut

Gambar 4. 5 Plot Data diffrencing DJI kedua

Berdasarkan Gambar 4.5 diatas terlihat bahwa datanya memiliki perubahan

struktur probabilitas yang tidak terlalu tajam, sehingga dapat diperkirakan sudah

stasioner terhadap rataan. Agar lebih meyakinkan, dapat dilakukan uji akar unit

terhadap data differencing kedua. Dihasilkan Uji akar unit terhadap data

differencing kedua menghasilkan p-value 0.01 yang nilai nya sudah kurang dari

taraf signifikan 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data differencing kedua

tolak hipotesis nol bahwa data tersebut sudah stasioner.

Data selanjutnya yang perlu dilakukan uji stasioneritas nya adalah data

minyak mentah dunia (brent crude oil). Berikut akan dilakukan uji stasioneritas dari

data minyak.

Gambar 4. 6 Plot harga minyak mentah (brent crude oil)

Page 38: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

26

Berdasarkan plot diatas terlihat bahwa data tersebut mengalami fluktuatif

yang sangat tinggi sehingga terlihat bahwa data tersebut belum stasioner, untuk

memperkuat pernyataan tersebut maka dapat dilakukan uji akar unit terhadap harga

minyak mentah. Berdasarkan p-value yang dihasilkan nilai nya 0.4845 berarti p-

value lebih dari nilai signifikan yaitu 0.05, maka terima hipotesis nol data Minyak

tidak stationer. Maka perlu dilakukan differencing untuk data Minyak.

Gambar 4. 7 Plot data minyak setelah di differencing

Berdasarkan plot diatas terlihat bahwa data Minyak sudah stasioner. Untuk

memperkuat pernyataan berikut dapat dilakukan uji akar unit terhadap differencing

data Minyak. Berdasarkan hasil yang diterima setelah dilakukan Uji akar unit p-

value yang dihasilkan itu 0.01 yang berarti lebih kecil dari taraf signifikan 0.05

sehingga dapat disimpulkan bahwa tolak hipotesis nol data sudah stasioner.

4.3 Uji Kausalitas Granger

Berdasarkan hasil analisis pada lampiran diperoleh hasil

1. Nilai Tukar Rupiah terhadap USD

Diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.1377 > 𝛼 sebesar 0.05 dinyatakan

terima 𝐻0 sehingga dapat disimpulkan bahwa variable IDR (dif.IDR), bukan

penyebab granger saham DJI dan Harga Minyak mentah dunia (brent crude oil)

2. Saham Dow Jones Industrial Average

Page 39: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

27

Diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.8506 > 𝛼 sebesar 0.05 dinyatakan

terima 𝐻0 sehingga dapat disimpulkan bahwa variable DJI (dif2.DJI), bukan

penyebab granger IDR dan Harga Minyak mentah dunia (brent crude oil).

3. Minyak mentah dunia (Brent Crude Oil)

Diperoleh nilai probabilitas sebesar 0.002711 < 𝛼 sebesar 0.05 dinyatakan

tolak 𝐻0 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel MINYAK (dif.MINYAK),

penyebab granger IDR dan saham DJI

4.4 Lag Optimum

Lag yang terlalu panjang akan mengurangi banyaknya angka derajat bebas

pada pengamatan, sedangkan jika terlalu pendek akan mengarah pada kesalahan

spesifikasi. Oleh karena itu, penentuan Lag yang optimal sangat penting. Berikut

disajikan Lag optimum beserta dengan nilai AIC:

Tabel 4. 2 Daftar perkiraan Lag optimum beserta nilai AIC

Lag Optimum AIC

0 24.5121

1 24.2729

2 24.1028

3 24.0143

4 23.9549

5 23.9670

6 24.0125

7 24.0443

8 24.1021

9 24.1171

10 24.1427

Page 40: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

28

Berdasarkan Tabel 4.9 nilai Akaike Information Criterion (AIC) terkecil

terdapat pada Lag ke-4, sebesar 23.9549 sehingga model dibatasi dengan panjang

Lag optimum, yakni 4.

4.5 Penentuan Lag Optimal

Berdasarkan hasil analisis pada lampiran untuk menentukan lag yang

optimal adalah:

Tabel 4. 3 Daftar Lag optimal pada model beserta nilai AIC

Information Criteria VARX(1,1) VARX(2,1) VARX(3,1) VARX(4,1)

AIC 24.15852 23.95741 23.8385* 23.84684

BIC 23.41432 24.3177 24.30456 24.38998

Information Criteria VARX(1,0) VARX(2,0) VARX(3,0) VARX(4,0)

AIC 24.17947 23.99834 23.90488 23.86887*

BIC 24.38411 24.30716 24.31916 24.3899

*) Catatan; tanda (*) model yang terpilih.

4.6 Estimasi Model

Berdasarkan Tabel 4.3 dipilih model terbaik berdasarkan AIC terkecil yaitu

VARX(3,1) dengan nilai terkecilnya yaitu 23.8385. maka model VARX(3,1)

digunakan sebagai model terbaik yang akan digunakan pada data.

Berdasarkan hasil analisis pada lampiran diperoleh estimasi persamaan untuk

model VARX(3,1) adalah

(𝐼𝐷𝑅𝑑

𝐷𝐽𝐼𝑑) = (

54.282βˆ’9.463

) + (0.098 0.063

βˆ’0.360 βˆ’0.826) (

πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’1

π·π½πΌπ‘‘βˆ’1)

+ (βˆ’0.083 0.1080.195 βˆ’0.650

) (πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’2

π·π½πΌπ‘‘βˆ’2) + (

0.161 0.1060.026 βˆ’0.343

) (πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’3

π·π½πΌπ‘‘βˆ’3)

+ (βˆ’6.854

βˆ’13.813) π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘ + (

6.37713.849

) π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘βˆ’1

dengan Ξ£πœ€ = (76689 βˆ’8186βˆ’8186 242963

)

Page 41: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

29

Model VARX (2,1) juga dapat dituliskan menjadi dua model regresi univariat:

𝐼𝐷𝑅𝑑 = 54.282 + 0.098πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’1 + 0.063π·π½πΌπ‘‘βˆ’1 βˆ’ 0.083πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’2 + 0.108π·π½πΌπ‘‘βˆ’2

+ 0.161πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’3 + 0.106π·π½πΌπ‘‘βˆ’3 βˆ’ 6.854π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘

+ 6.377π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘βˆ’1

𝐷𝐽𝐼𝑑 = βˆ’9.463 βˆ’ 0.360πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’1 βˆ’ 0.826π·π½πΌπ‘‘βˆ’1 + 0.195πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’2 βˆ’ 0.650π·π½πΌπ‘‘βˆ’2

+ 0.026πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’3 βˆ’ 0.343π·π½πΌπ‘‘βˆ’3 βˆ’ 13.813π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘

+ 13.849π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘βˆ’1

Maka berdasarkan tabel di bawah ini, dapat ditemukan estimasi parameter

dari variable IDR, DJI, dan Minyak.

Tabel 4.4 Uji Statistik Estimasi pada model yang digunakan

Variabel Parameter Estimasi Standar Error t-value

IDR πœ™1 54.282 33.21903 0.102246

πœ™111 -9.46338 4.91875 0.054362 .

πœ™121 -3.36662 17.34953 0.846139

πœ™131 7.51927 3.75202 0.045063 *

πœ™211 0.09774 0.11378 0.390343

πœ™221 0.06347 0.05528 0.250861

πœ™231 -0.08344 0.1014 0.410546

DJI πœ™2 0.10809 0.06058 0.074384 .

πœ™112 0.16145 0.10637 0.129047

πœ™122 0.10645 0.05405 0.048898 *

πœ™132 -0.36009 0.18217 0.048081 *

πœ™212 -0.82577 0.09549 < 2e-16 ***

πœ™222 0.19525 0.18624 0.294464

πœ™232 -0.65 0.10562 7.56e-10 ***

MINYAK πœƒ111 0.02636 0.18358 0.885805

πœƒ121

-0.34257 0.09443

0.000286

***

*) Dengan derajat estimasi |t| > 1,96

Page 42: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

30

4.7 Uji Diagnostik Model

Setelah diperoleh model VARX dan dilihat pengaruh antar ke 3 variabel,

selanjutnya pengujian pada residual variabel Nilai tukar Rupiah (IDR) dan saham

DJI.

Gambar 4. 8 Plot normal residual nilai tukar Rupiah terhadap Dollar

Gambar 4. 9 Plot Normal Saham Indeks DJI

Berdasarkan plot pada Gambar 4.8 dan 4.9, kedua gambar tersebut

menunjukkan bahwa residual data IDR dan residual data DJI berpola linear karena

berada disekitar garis lurus. Berdasarkan plot pada gambar diatas transformasi yang

dilakukan uji residual belum memenuhi asumsi normalitas. sehingga perlu

dilakukan transformasi BoxCox yang dapat diujikan kepada data univariate maupun

Page 43: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

31

multivariate. Hasil dari data yang dilakukan transformasi Box-Cox pada residual

data memenuhi uji normalitas multivariat, dengan plot normalitas seperti gambar

4.10 dan 4.11

Gambar 4.10 Plot normalitas nilai tukar rupiah

Gambar 4.11 Plot normalitas Saham DJI

Berdasarkan hasil analisis pada Lampiran 3 variable endogen nilai tukar

rupiah terhadap dollar dan saham DJI pada model VARX(3,1) memenuhi asumsi

white noise, dengan nilai p-value masing-masing sebesar 0.943297 dan 0.5011269

dimana nilai uji nya > 𝛼 sebesar 0.05

Page 44: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

32

4.8 Akurasi Model

Berikut data aktual dan data hasil peramalan nilai tukar rupiah terhadap dollar

(IDR) dan indeks saham Dow jones selama Januari 2017 – Desember 2017,

disajikan dalam tabel 4.10 dan 4.11 berikut ini:

Tabel 4. 3 Data aktual dan hasil peramalan nilai tukar rupiah terhadap dollar

No. Waktu Hasil Ramalan Data Aktual

1 Jan-17 16940.44 13352.00

2 Feb-17 17296.49 13336.00

3 Mar-17 16902.64 13326.00

4 Apr-17 16871.84 13329.00

5 Mei-17 16499.23 13323.00

6 Jun-17 16837.46 13328.00

7 Jul-17 17316.05 13325.00

8 Agu-17 17662.12 13342.00

9 Sep-17 17986.67 13472.00

10 Okt-17 17837.13 13563.00

11 Nov-17 17857.41 13526.00

12 Des-17 17943.44 13568.00

MAPE 13.41%

Tabel 4. 4 Data Aktual dan hasil ramalan dari Saham DJI

No. Waktu Hasil Ramalan Data Aktual

1 Jan-17 19737.48 19,873

2 Feb-17 20256.23 19,924

3 Mar-17 21021.25 20,957

4 Apr-17 21088.83 20,665

5 Mei-17 22176.87 20,963

6 Jun-17 23080.52 21,031

7 Jul-17 23665.70 21,392

8 Agu-17 24420.97 21,961

9 Sep-17 25443.41 21,982

10 Okt-17 26553.98 22,423

11 Nov-17 27668.15 23,443

12 Des-17 28908.43 24,305

MAPE 6.48%

Page 45: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

33

Berdasarkan Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 nilai MAPE untuk variable DJI dan

variable IDR adalah 6.8% dan 13.3% dari hasil tersebut diketahui bahwa model

VARX(2,1) dinyatakan sebagai model yang sudah baik dalam memproyeksikan

data saham DJIA dan data nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika.

Dengan menggunakan model VARX(3,1) maka hasil prakiraan nilai tukar

rupiah terhadap dollar (IDR) dan indeks saham Dow jones selama 12 periode

mendatang sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Hasil peramalan data nilai tukar rupiah terhadap dollar

Periode Waktu Hasil Ramalan

1 Jan-18 16426.39

2 Feb-18 16510.66

3 Mar-18 16384.43

4 Apr-18 16456.06

5 Mei-18 16597.63

6 Jun-18 16720.27

7 Jul-18 16923.44

8 Agu-18 16996.4

9 Sep-18 17166.33

10 Okt-18 17427.5

11 Nov-18 17720.43

12 Des-18 17883.87

Tabel 4. 6 Hasil peramalan indeks saham Dow Jones

No. Waktu Hasil Ramalan

1 Jan-18 14696.82

2 Feb-18 14787.37

3 Mar-18 14970.69

4 Apr-18 14954.57

5 Mei-18 14946.82

6 Jun-18 14959.08

7 Jul-18 14900.69

8 Agu-18 14970.9

9 Sep-18 14940.31

10 Okt-18 14868.57

11 Nov-18 14799.46

12 Des-18 14838.21

Page 46: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

34

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa, data nilai tukar Rupiah

terhadap dollar Amerika, saham DJIA, dan Harga minyak mentah dunia (Brent

Crude Oil) diasumsikan ke dalam model yang terpilih. Berdasarkan nilai AIC

terkecil diperoleh model VARX(3,1) yang menghasilkan bentuk model sebagai

berikut model Nilai tukar rupiah

𝐼𝐷𝑅𝑑 = 54.282 + 0.098πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’1 + 0.063π·π½πΌπ‘‘βˆ’1 βˆ’ 0.083πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’2 + 0.108π·π½πΌπ‘‘βˆ’2

+ 0.161πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’3 + 0.106π·π½πΌπ‘‘βˆ’3 βˆ’ 6.854π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘

+ 6.377π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘βˆ’1

dan model saham Indeks Dow Jones

𝐷𝐽𝐼𝑑 = βˆ’9.463 βˆ’ 0.360πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’1 βˆ’ 0.826π·π½πΌπ‘‘βˆ’1 + 0.195πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’2 βˆ’ 0.650π·π½πΌπ‘‘βˆ’2

+ 0.026πΌπ·π‘…π‘‘βˆ’3 βˆ’ 0.343π·π½πΌπ‘‘βˆ’3 βˆ’ 13.813π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘

+ 13.849π‘€πΌπ‘π‘Œπ΄πΎπ‘‘βˆ’1

Pada pengujian normal multivariat, error residual menyatakan data berdistribusi

normal multivariat.

Berdasarkan hasil peramalan diperoleh nilai MAPE untuk variable DJI dan

variable IDR adalah 6.48% dan 13.41% dari hasil tersebut diketahui bahwa model

VARX(2,1) dinyatakan sebagai model yang sudah baik dalam memproyeksikan

data saham DJIA dan data nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika.

Page 47: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

35

5.2 Saran

Skripsi ini membahas penerapan model VARX(3,1) yang diterapkan kedalam

data Nilai tukar rupiah, Indeks saham Dow Jones, terhadap Minyak mentah dunia,

yang mana hanya melibatkan satu data eksogen. Bagi para peneliti yang ingin

mengembangkan topik ini dapat dikembangkan dengan menambah data

eksogennya menjadi dua data, demi membandingkan apakah model nya akan lebih

baik.

Page 48: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

36

REFERENSI

[1] T. Eduardus, Portofolio dan Investasi, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:

Kanisius, 2010.

[2] W. L. Neuman, Metodologi Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif Edisi 7, Jakarta Barat: PT. Indeks, 2013.

[3] Sheridan Titman, Jhon D. Martin, Arthur J. Keown, Financial

Management: Principal and Application, USA: Pearson, 2014.

[4] P. M. S. Anwar, Mengembangkan Hubungan Industrial yang baik di

Industri Minyak dan Gas Indonesia, Jakarta: Organisasi Perburuhan

Internasional, 2007.

[5] N. Pardede, β€œPengaruh Harga Minyak Mentah Dunia, Inflasi, Suku Buga,

terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan di ASEAN,”

Administrasi Bisnis, vol. I, no. 12, p. 9, 2016.

[6] A. K. Pribadi, β€œPengaruh Harga Minyak Mentah Dunia, DJIA, dan Inflasi

terhadap Harga Saham Perusahaan di BEI”.

[7] H. Rosyidah, β€œPemodelan Vector Autoregressive X (VARX) untuk

meramalkan jumlah uang yang beredar di INdonesia,” Gaussian, vol. 6, p.

11, 2017.

[8] W. Fuller, Nonstasionary autoregressive time series., Amsterdam: Elsevier

Science Publisher, 1985.

[9] Al-hajj, E., Al-Mulaili, U., Solarin, S.A., β€œThe Influence of oil price

shocks on stock market returns: Fresh evidence from Malaysia.,”

Internation Journal of Energy Economics and Policy, vol. 7, no. 5, pp.

235-244, 2017.

[10] Triyono, β€œAnalisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika.,”

Jurna Ekonomi Pembangunan, vol. 9, no. 2, pp. 156-167, 2008.

[11] T. A. P. K. W. Gumanti, β€œReaksi Pasar Modal Indonesia terhadap krisis

Subprime Mortgage di Amerika Serikat,” Telaah Akuntansi dan Bisnis,

vol. I, no. 2, pp. 18-25, 2010.

[12] S. S. C.S. Eun, β€œInternational Transmission of Stock Market Movements.,”

financial and quantitative analysis, vol. 5, no. 24, pp. 241-256, 1989.

Page 49: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

37

[13] A. Nizar, β€œDampak Fluktuasi Harga Minyak Dunia terhadap

Perekonomian Indonesia,” Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan

Kebijakan Fiskal, Kementrian Keuangan RI, Jakarta, 2012.

[14] Z. Soejoeti, Analisis Runtun Waktu, Jakarta: Karunika Jakarta Universitas

Terbuka, 1987.

[15] M. Dr.rer.nat. Dedi Rosadi, Analisis Ekonometrika & Runtun Wktu

Terapan dengan R, Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2011.

[16] W. Wei, Time series analysis: Univariate and Multivariate Methods,

California: Addison Wesly Publishing Company, 1990.

[17] S. Halim, Analisis Time Series, Surabaya: UK. Petra Surabaya, 2006.

[18] J. D. Cryer dan K. S. Chan, Time Series Analysis with Application in R,

lowa City: Springer, 2008.

[19] D. C. Montgomery, M. Kulahci dan C. L. Jennings, Introduce to Time

Series Analysis and Forcasting, United States of America: Wiley-

Interscience, 2008.

[20] R. S. Tsay, Multivariate Time Series Analysis: With R and Financial

Applications, John Wiley & Sons, 2014.

[21] S. Ocampo, β€œAn Introductory Review of a Structural VAR-X Estimation

and Aplication,” vol. 35, pp. 407-508, 2012.

[22] P.-C. Chang, Y.-W. Wang dan C.-H. Liu, β€œThe Development of a Wheited

Evolving Fuzzy Neural Network for PCB Sales Forcasting,” pp. 86-96,

2007.

[23] A. M. Rihfenti Ernayani, β€œPengaruh Kurs Dolar, Indeks Dow Jones dan

Tingkat Suku BUNGA SBI terhadap IHSG,” SNEMA-2015, vol. I, no. 4,

p. 12, 2015.

[24] W. Wei, Time Series Analysis Univariate and Multivariate, USA: Pearson

Education, Inc., 2006.

[25] K. Juselius, The Cointegrated VAR Model: Methodology and

Applications, Oxford: Oxford press, 2006.

[26] H. Hamilton, Time series Analysis, New Jersey: Princeton University

Press, 1994.

Page 50: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

38

[27] Saputra W, Sumertajaya IM dan Sadik K, β€œPemodelan Ekspor,

Impor,Produk Domestik Bruto Indonesia dan Nilai Tukar Rupiah TAhun

2005-2015,” no. Institut Pertanian Bogor, 2016.

[28] H. Luthkepohl, New Introduction to Multiple Time Series Analysis, San

Paolo: Springer, 2005.

Page 51: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

39

LAMPIRAN 1

Lampiran 1 data yang digunakan dalam penelitian

DATE DJI MINYAK IDR

01/01/2007 12,532 58.98 9257.73

02/01/2007 12,617 57.76 9062.51

03/01/2007 12,269 62.14 9178.51

04/01/2007 12,355 67.40 9092.89

05/01/2007 13,063 67.48 8869.70

06/01/2007 13,629 71.32 8972.62

07/01/2007 13,410 77.20 9049.95

08/01/2007 13,211 70.80 9364.53

09/01/2007 13,358 77.13 9314.00

10/01/2007 13,896 82.86 9092.87

11/01/2007 13,924 92.53 9218.45

12/01/2007 13,368 91.45 9339.61

13/01/2007 13,262 91.92 9418.65

14/01/2007 12,638 94.82 9182.61

15/01/2007 12,264 103.28 9132.54

16/01/2007 12,267 110.19 9206.89

17/01/2007 12,818 123.94 9297.33

18/01/2007 12,638 133.05 9307.75

19/01/2007 11,345 133.87 9170.78

20/01/2007 11,380 113.85 9187.28

21/01/2007 11,546 99.06 9355.48

22/01/2007 10,847 72.84 9872.89

23/01/2007 9,326 53.24 11566.40

24/01/2007 8,827 41.58 11295.07

25/01/2007 8,772 43.86 11167.53

26/01/2007 8,001 41.84 11802.98

27/01/2007 7,056 46.65 11700.00

28/01/2007 7,606 50.28 10625.00

29/01/2007 8,167 58.15 10295.00

30/01/2007 8,502 69.15 10208.00

31/01/2007 8,448 64.67 9928.00

01/02/2007 9,174 71.63 10105.00

02/02/2007 9,492 68.35 9665.00

03/02/2007 9,712 74.08 9585.00

04/02/2007 9,712 77.55 9461.00

Page 52: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

40

05/02/2007 10,344 74.88 9404.00

06/02/2007 10,431 77.12 9353.00

07/02/2007 10,069 74.76 9343.00

08/02/2007 10,326 79.30 9100.00

09/02/2007 10,857 84.18 9010.00

10/02/2007 11,010 75.62 9175.00

11/02/2007 10,134 74.73 9074.00

12/02/2007 9,773 74.58 8949.00

13/02/2007 10,469 75.83 9045.00

14/02/2007 10,016 76.12 8928.00

15/02/2007 10,790 81.72 8940.00

16/02/2007 11,120 84.53 9017.00

17/02/2007 11,007 90.01 9013.00

18/02/2007 11,577 92.69 9050.00

19/02/2007 11,893 97.91 8823.00

20/02/2007 12,226 108.65 8710.00

21/02/2007 12,321 116.24 8575.00

22/02/2007 12,810 108.07 8537.00

23/02/2007 12,569 105.85 8577.00

24/02/2007 12,414 107.92 8498.00

25/02/2007 12,144 100.49 8534.00

26/02/2007 11,613 100.82 8790.00

27/02/2007 10,912 99.85 8853.00

28/02/2007 11,952 105.41 9138.00

01/03/2007 12,046 104.23 9067.00

02/03/2007 12,221 107.07 8995.00

03/03/2007 12,633 112.69 9074.00

04/03/2007 12,952 117.79 9165.00

05/03/2007 13,211 113.67 9189.00

06/03/2007 13,214 104.09 9400.00

07/03/2007 12,392 90.73 9430.00

08/03/2007 12,880 96.75 9439.00

09/03/2007 13,007 105.27 9581.00

10/03/2007 13,092 106.28 9589.00

11/03/2007 13,438 103.41 9608.00

12/03/2007 13,099 101.17 9594.00

13/03/2007 13,028 101.19 9638.00

14/03/2007 13,104 105.10 9740.00

15/03/2007 13,861 107.64 9664.00

16/03/2007 14,054 102.52 9715.00

Page 53: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

41

17/03/2007 14,579 98.85 9723.00

18/03/2007 14,840 99.37 9795.00

19/03/2007 15,124 99.74 9925.00

20/03/2007 14,912 105.26 10278.00

21/03/2007 15,504 108.16 10920.00

22/03/2007 14,802 108.76 11580.00

23/03/2007 15,132 105.43 11273.00

24/03/2007 15,558 102.63 11963.00

25/03/2007 16,087 105.48 12170.00

26/03/2007 16,572 102.10 12210.00

27/03/2007 15,698 104.83 11609.00

28/03/2007 16,322 104.04 11360.00

29/03/2007 16,458 104.87 11562.00

30/03/2007 16,580 105.71 11675.00

31/03/2007 16,717 108.37 11855.00

01/04/2007 16,829 105.23 11580.00

02/04/2007 16,562 100.05 11694.00

03/04/2007 17,097 95.85 12183.00

04/04/2007 17,040 86.08 12085.00

05/04/2007 17,391 76.99 12203.00

06/04/2007 17,827 60.70 12385.00

07/04/2007 17,823 47.11 12670.00

08/04/2007 17,170 54.79 12928.00

09/04/2007 18,134 52.83 13075.00

10/04/2007 17,779 57.54 12964.00

11/04/2007 17,859 62.51 13225.00

12/04/2007 18,018 61.31 13333.00

13/04/2007 17,638 54.34 13531.00

14/04/2007 17,697 45.69 14053.00

15/04/2007 16,528 46.28 14651.00

16/04/2007 16,279 46.96 13695.00

17/04/2007 17,673 43.11 13841.00

18/04/2007 17,720 36.57 13788.00

19/04/2007 17,405 29.78 13776.00

20/04/2007 16,454 31.03 13376.00

21/04/2007 16,546 37.34 13260.00

22/04/2007 17,662 40.75 13197.00

23/04/2007 17,784 45.94 13658.00

24/04/2007 17,755 47.69 13220.00

25/04/2007 17,924 44.13 13099.00

Page 54: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

42

26/04/2007 18,435 44.88 13265.00

27/04/2007 18,397 45.04 13051.00

28/04/2007 18,280 49.29 13048.00

29/04/2007 18,158 45.26 13553.00

30/04/2007 19,149 52.62 13473.00

01/05/2007 19,873 53.59 13352.00

02/05/2007 19,924 54.35 13336.00

03/05/2007 20,957 50.90 13326.00

04/05/2007 20,665 52.16 13329.00

05/05/2007 20,963 49.89 13323.00

06/05/2007 21,031 46.17 13328.00

07/05/2007 21,392 47.66 13325.00

08/05/2007 21,961 49.94 13342.00

09/05/2007 21,982 52.95 13472.00

10/05/2007 22,423 54.92 13563.00

11/05/2007 23,443 59.93 13526.00

12/05/2007 24,305 61.19 13568.00

Page 55: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

43

LAMPIRAN 2

1. Data residual model 4 (dengan AIC terkecil)

Henze-Zirkler test for Multivariate Normality

data : normIDR

HZ : 1.359737

p-value : 0.004270802

Result : Data are not multivariate normal (sig.level = 0.05)

Henze-Zirkler test for Multivariate Normality

data : normDJI

HZ : 1.429373

p-value : 0.002773147

Result : Data are not multivariate normal (sig.level = 0.05)

2. Data residual model 3 (dengan AIC terkecil kedua)

Henze-Zirkler test for Multivariate Normality

data : normIDR

HZ : 0.6392385

p-value : 0.3244523

Result : Data are multivariate normal (sig.level = 0.05)

Henze-Zirkler test for Multivariate Normality

data : normDJI

HZ : 0.6385387

p-value : 0.3255869

Result : Data are multivariate normal (sig.level = 0.05)

Page 56: PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS SAHAM

44

LAMPIRAN 3

Uji White Noise IDR

[1] "no. of observations"

[1] 100

[1] "T"

[1] 50

[1] "CVM stat MN"

[1] 0.6198628

[1] "tMN"

[1] -2.687976

[1] "test value"

[1] 0.1789523

Uji White Noise Saham DJI

[1] "no. of observations"

[1] 100

[1] "T"

[1] 50

[1] "CVM stat MN"

[1] 0.9520212

[1] "tMN"

[1] -0.3392611

[1] "test value"

[1] 0.8653007