penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

76
Penyebab dan Dampak Negatif Industri Penerbangan Terhadap Kelestarian Lingkungan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan Disusun Oleh : 1. Archie Tobias / 09050120 2. Dedi Purnama / 09050098 3. Indra Furwita S. / 09050096 4. Regina Yuniarti / 09050134 TEKNIK PENERBANGAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO

Upload: indra-furwita

Post on 13-Jun-2015

5.320 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Penyebab dan Dampak Negatif Industri

Penerbangan Terhadap Kelestarian Lingkungan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pengetahuan Lingkungan

Disusun Oleh :

1. Archie Tobias / 090501202. Dedi Purnama / 090500983. Indra Furwita S. / 090500964. Regina Yuniarti / 09050134

TEKNIK PENERBANGANSEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

ADISUTJIPTO2009

Page 2: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI.................................................................................................2DAFTAR LAMPIRAN................................................................................3KATA PENGANTAR...................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................5

1.1 Latar Belakang ......................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan.............................................................6

1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................7

2.1 Pesawat udara........................................................................................7

2.2 Bandar Udara.........................................................................................10

2.3 Pencemaran Lingkungan ( Polusi ) .....................................................13

BAB III PEMBAHASAN............................................................................15

3.1 Pesawat Udara Berpotensi Sebagai Sumber Polutan.........................15

3.2 Bandar Udara Berpotensi Sebagai Polutan.........................................24

3.3 Dampak Pencemaran Lingkungan.......................................................31

BAB IV PENUTUP......................................................................................33

4.1 Simpulan ................................................................................................33

4.2 Saran .....................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................38

LAMPIRAN..................................................................................................39

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

2

Page 3: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Suara Pesawat Tingkatkan Darah Tinggi

Lampiran 2. Tabel Standar polutan udara menurut EPA

Lampiran 3. Artikel Polusi Udara Perkotaan

Lampiran 4. Kriteria pengukuran kadar hara P dan K tanah ekstrak HCl 25%, serta pH tanah

Lampiran 5. Jenis-jenis dari Akibat-akibat kebisingan

Lampiran 6. Tipe-tipe kebisingan lingkungan

Lampiran 7. Ketentuan Penelaahan Lingkungan Proyek Pengembangan Bandar Udara

Lampiran 8. Perhitungan Ramalan Penerimaan Kebisingan

Lampiran 9 Petunjuk Tata Guna Tanah Untuk Interpolasi Kebisingan Bandar Udara

Lampiran 10. Standar Nasional Mutu Udara Sekeliling

Lampiran 11. Bagan Penelaahan Mutu Udara untuk Bnadar Udara

Lampiran 12. Tabel Dampak pencemaran udara berupa gas

Lampiran 13. Gambar-gambar

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

3

Page 4: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang dapat kami sampaikan kecuali rasa syukur kehadirat Allah SWT hingga

saat ini kami diberikan kesempatan untuk dapat memenuhi tugas yang diberikan dan menulis

sebuah makalah. Hanya karena rahmat yang diberikan-Nya kami dapat merangkai makalah ini

hingga selesai. Apapun yang kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.

Pada tulisan yang kami selesaikan pada tanggal 27 Oktober 2009 dan kembali kami revisi

pada tanggal 30 Oktober 2009 ini, kami dapat sampaikan sebuah kajian permasalahan yang ada di

kehidupan saat ini, yang mampu memberikan inspirasi untuk mengkaji aspek kehidupan yang

berdampak dan terjadi pada keseimbangan ekologi. Dari tema yang dibeikan “Dampak Industri

Penerbangan Terhadap Ekologi ” maka kami bermaksud untuk lebih menspesfikan permaslahn

tersebut dengan memberikan judul: “Penyebab dan Dampak Negatif Industri Penerbangan

Terhadap Kelestarian Lingkungan”

Walaupun kami telah mengusahakan kesempurnaan dalam penulisan makalah ini, kami

sangat menyadari, bahwa masih banyak kekurangan baik isi maupun teknik penulisan. Untuk itu

kritik dan saran yang bersifat bersifat membangun selalu kami harapkan.

Yogyakarta, 30 Oktober 2009

Penyusun

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

4

Page 5: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Letak geografis Indonesia yang cukup strategis dengan diapit oleh dua benua besar Asia

dan Australia dan terletak di jalur khatulistiwa dengan keadaan struktur negara kepulauan yang

terdiri atas ribuan pulau-pulau besar maupun kecil, menyebabkan wahana transportasi memegang

peranan penting untuk mewujudkan negara kesatuan Indonesia yang berdaulat baik di laut, udara

maupun di darat. Peranan penting yang diemban ini terutama sebagai alat komunikasi/

telekomunikasi maupun penghubung antar pulau yang secara cepat dapat menjangkau seluruh

wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Jika ditinjau secara khusus terutama dari sudut

wawasan ketahanan nasional diupayakan pendayagunaan dirgantara untuk kepentingan negara

dalam memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia yang tersebar di kepulauan wilayah nusantara.

Kepentingan negara dalam hal ini dapat berupa wahana transportasi yang berdasarkan hal

tersebut diperlukan upaya untuk mendorong pengembangan industri transportasi yang dapat

memenuhi kebutuhan rakyat sesuai dengan kondisi yang ada dan mampu bersaing di pasar

internasional baik pada aspek harga, kualitas dan ketepatan dalam menyerahkan hasil produksi

kepada konsumen.

Dibalik seluruh usaha pemerintah untuk terus mengembangkan industri penerbangan

dengan cara menambah jumlah maskapai. Ternyata lebih terkesan mengesampingkan sesuatu

yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ekologi lingkungan. Hal ini dapat

tergambarkan dengan minimnya penelitian yang mengkaji permasalahan yang ditimbulkan oleh

pesawat udara, naik itu ketika dikaji dalam kontribusi kebisingan, polusi suara dan udara serta

beberapa hal yang negative yang dihasilkan oleh Pesawat udara. Masyarakat internasionalpun

juga belum menaruh perhatian yang lebih terhadap penanganan hal tersebut. Mengapa hal ini

dapat terjadi ? Mungkin yang menjadi salah satu alasannya adalah bahwa masyarakta dunia

terilusi oleh dampak positif yang diberikan oleh Industri Penerbangan saat ini. Maka dari itu

perlu adanya suatu pergerakan yang kelak dapat menggerkkan pemikiran dan pandangan kita

akan perkembangan teknologi yang selalu mambayangi peradaban manusia.

Masalah global saat ini merupakan timbal balik yang diberikan oleh perkembangan

IPTEK. Penyelesaian yang dilakukan secara berkelanjutan harus mengimbangi iringan

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

5

Page 6: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

perkembangan masa revolusi saat ini. Seberapa besar kontribusi kita dalam mencegah hal

negative tersebut, ditentukan bagaimana kita sebagai promoter mampu mendidikasikan diri

sebagai manusia yang menyadari hubungan timbale balik perkembangan teknologi tersebut.

Untuk itu dalam sebuah karya penulisan ini maka kami mencoba untuk mengkaji serta

mengumpulkan beberapa hasil pengkajian kecil yang mampu memberikan gambaran dampak

negative yang ditimbulkan oleh pesawat udara. Berikut ini kami sajikan sebuan makalah yang

kami beri sebuah judul yaitu “Dampak Negatif Industri Penerbangan Terhadap Ekologi

Lingkungan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang dan judul yang kami angkat maka secara garis besar

dapat kami rumuskan sebagai berikut :

1. Aspek Industri penerbangan apa saja yang menyebabkan kelestarian alam terganggu?

2. Bagaimana dampak negatif yang ditimbulkan oleh Industri Penerbangan terhadap

kelestarian alam?

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah :

1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai penyebab dan dampak negative industi

penerbangan terhadap keseimbangan lingkungan yang erat kaitannya dengan unsure-

unsure ekologi

2. Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak

pencemaran yang sedang dikaji dalam makalah ini adalah industry penerbangan.

3. Sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh

industry penerbangan.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Menyediakan informasi dan data dasar mengenai sumber dan dampak negatif oleh

industri penerbangan terhadap kelestarian alam.

2. Memberikan sumbangan informasi bagi bahan mata uliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan,

khususnya untuk topik ekologi lingkungan.

3. Meningkatkan kemapuan mahasiswa dalam berpikir dan bekerja secara ilmiah.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

6

Page 7: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam penulisan makalah ini kami mengambil objek yang paling memiliki kontribusi

besar terhadap hadirnya industry penerbangan. Maka dari itu kami membagi hal tersebut ke

dalam dua bidang yang saling berhubungan satu sama lain. Pesawat udara dan Bandar udara

merupakan objek terpenting dari pengembangan industry penerbangan. Secara lebih terrinci

berikut akan kami jelaskan unsure-unsur terpenting yang mampu berpotensi mengahsilkan

dampak buruk terhadap keseimbangan alam.

2.1 Pesawat udara

Menurut definisi FAA (Badan Penerbangan Amerika Serikat) di FAR (Federal Aviation

Regulation) saat ini yang juga diadopsi oleh Indonesian CASR (Civil Aviation Safety

Regulation), Part 1, Definition and Abbreviations, aircraft adalah sebuah perangkat yang

digunakan atau dimaksudkan untuk digunakan dalam penerbangan.  Kategori aircraft untuk

sertifikasi penerbangnya dalam hal ini adalah airplane, rotorcraft, lighter-than-air, powered lift,

dan glider. Part 1 tersebut juga mendefinisikan airplane/ pesawat terbang sebagai: digerakkan

mesin, sayap tetap yang lebih berat dari udara, dalam penerbangannya ditahan oleh reaksi

dinamis dari udara yang berlawanan arah dengan sayapnya.

a. Stuktur Pesawat Udara

Meskipun pesawat terbang dirancang untuk berbagai keperluan, kebanyakan mempunyai

komponen utama yang sama satu dengan lainnya. Karakter utama dari sebuah pesawat terbang

ditentukan oleh tujuan awal rancangannya. Kebanyakan struktur pesawat terdiri dari fuselage

(badan pesawat), sayap, empennage (bagian belakang), roda pendaratan, dan mesin. Berikut ini

merupakan komponen-komponen utama penyusun kerangka pesawat udara.

Fuslage

Yang dimaksud dengan Fuselage adalah kabin dan atau kokpit, yang berisi kursi untuk

penumpangnya dan pengendali pesawat. Sebagai tambahan, fuselage juga bisa terdiri dari ruang PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

7

Page 8: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

kargo dan titik-titik penghubung bagi komponen utama pesawat yang lainnya. Beberapa pesawat

menggunakan struktur open truss. Fuselage dengan tipe open truss terbentuk dari tabung baja

atau aluminium. Kekuatan dan kepadatan didapat dari pengelasan tabung-tabung secara bersama

yang membentuk bangun segitiga yang disebut trusses.

Wing ( Sayap )

Sayap adalah airfoil yang disambungkan di masing-masing sisi fuselage dan merupakan

permukaan yang mengangkat pesawat di udara. Terdapat berbagai macam rancangan sayap,

ukuran dan bentuk yang digunakan oleh pabrik pesawat. Setiap rancangan sayap memenuhi

kebutuhan dari kinerja yang diharapkan untuk rancangan pesawat tertentu. Bagaimana sayap

dapat membuat gaya angkat (lift) akan diterangkan di bab terkait. Sayap dapat dipasang di posisi

atas, tengah atau bawah dari fuselage. Rancangan ini disebut high-, mid- dan low-wing. Jumlah

sayap juga berbeda-beda. Pesawat terbang dengan satu set sayap disebut monoplane, sedangkan

pesawat terbang dengan dua set sayap disebut biplane.

Empennage

Nama yang benar untuk bagian ekor dari pesawat adalah empennage. Empennage terdiri

dari seluruh ekor pesawat, termasuk permukaan yang tetap/diam seperti vertical stabilizer dan

horizontal stabilizer. Sedangkan permukaan yang bergerak termasuk rudder, elevator, dan satu

atau lebih trim tab.

Rudder

Rudder tersambung di bagian belakang dari vertical stabilizer. Selama penerbangan,

rudder digunakan untuk menggerakkan hidung pesawat ke kanan dan ke kiri. Rudder digunakan

bersama dengan aileron untuk belok selama penerbangan. Sedangkan elevator yang terpasang di

bagian belakang horizontal stabilizer digunakan untuk menggerakkan hidung pesawat naik dan

turun selama penerbangan.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

8

Page 9: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Landing Gear

Landing gear/ roda pesawat adalah penopang utama pesawat pada waktu parkir, taxi

(bergerak di darat), lepas landas atau pada waktu mendarat. Tipe paling umum dari landing gear

terdiri dari roda, tapi pesawat terbang juga dapat dipasangi float (pelampung) untuk beroperasi di

atas air atau ski, untuk mendarat di salju. Landing gear terdiri dari 3 roda, dua roda utama dan

roda ketiga yang bisa berada di depan atau di belakang pesawat. Landing gear yang memakai

roda dibelakang disebut conventional wheel. Pesawat terbang dengan conventional wheel juga

kadang-kadang disebut dengan pesawat tailwheel. Jika roda ketiga bertempat di hidung pesawat,

ini disebut nosewheel, dan rancangannya disebut tricycle gear. Nosewheel atau tailwheel yang

dapat dikemudikan membuat pesawat dapat dikendalikan pada waktu beroperasi di darat.

Power Plant

Power plant biasanya termasuk mesin dan baling-baling. Fungsi utama dari mesin adalah

menyediakan tenaga untuk memutar baling-baling. Mesin juga menghasilkan tenaga listrik,

sumber vakum untuk beberapa instrumen pesawat, dan di sebagian besar pesawat bermesin

tunggal, menyediakan pemanas untuk penerbang dan penumpangnya. Mesin ditutup oleh cowling

atau di beberapa pesawat dikelilingi oleh nacelle. Maksud dari cowling atau nacelle adalah untuk

membuat streamline aliran udara yang mengalir di sekitar mesin dan membantu mendinginkan

mesin dengan mengalirkan udara di sekitar silinder. Baling-baling, yang terpasang di depan

mesin, mengubah putaran mesin menjadi gaya yang bergerak ke depan yang disebut thrust yang

membantu menggerakkan pesawat melewati udara.

b. Klasifikasi Pesawat Udara

Pengklasifikasian pesawat terbang didasarkan oleb beberapa hal yang akan kami terangkan

berikut ini.

1. Pesawat Militer

Pesawat Pemburu Pesawat Pembom Pesawat Transport Pesawat Latih Pesawat Intai

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

9

Page 10: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Pesawat Serbaguna2. Pesawat sipil

Pesawat angkut ( penumpang) Pesawat Sport Pesawat Turis Pesawat Khusus (pertanian, perhutanan, perdagangan)

3. Pesawat Berdasarkan Tenaga Penggerak Dengan Motor Propeler (baik piston maupun turbin) Dengan pancar gas ( turbin dan roket)

4. Berdasarkan Tinggal Landas Normal Pendek (STOL) Vertikal (VTOL)

5. Berdasarkan Jumlah Penumpang Aero-taxi = 3 s/d 10 penumpang Angkut Ringan = 10 s/d 30 penumpang Angkut sedang = 30 s/d 100 penumpang Angkut Berat = diatas 100 penumpang

6. Berdasarkan Konstruksi Fuselage Frame Work Frame Work- semi monocoque Semi moncoque Monocoque

2.2 Bandar Udara

Industri transportasi udara sering digambarkan sebagai sesuatu yang dinamis, menarik,

dan glamour. Kedinamisan industri ini banyak dipengaruhi karena sifatnya yang berupa industri

jasa (service industry).

Industri transportasi udara juga sangat menarik dan menantang, karena ditandai dengan

iklim kompetisi yang kuat, baik dari dalam lingkungan industri transportasi udara itu sendiri,

maupun dari moda transportasi lainnya, seperti angkutan jalan raya, kereta api, angkutan laut dan

lain-lainnya. Tantangan ini terutama ditentukan oleh sifat kedinamisannya, di samping karena

industri ini merupakan pengguna produk teknologi tinggi, seperti pesawat udara dan sistem-

sistem operasi yang digunakan bandar udara dan airline.

Namun perlu disadari bahwa industri transportasi udara ini merupakan kebutuhan

turunan. Kebutuhan dasar untuk bepergian merupakan turunan dari kebutuhan lain seperti bisnis,

pariwisata atau sekedar keinginan untuk berkumpul dengan kerabat. Oleh sebab itu industri

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

10

Page 11: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

transportasi ini berkembang erat dengan industri jasa lain seperti perhotelan, pariwisata, kegiatan

bisnis dan pertukaran komoditi.

Industri ini juga bersifat glamour. Sebagai pengguna teknologi tinggi, seperti pesawat

udara, perkembangan industri transportasi udara selalu memenuhi headlines berbagai media cetak

dan elektronik. Peristiwa-peristiwa yang menyangkut airline, bandar udara dan pesawat udara,

baik atau buruk, senantiasa menjadi berita hangat. Kecelakaan pesawat kecil di Negara Indonesia

akan menjadi perhatian besar di Amerika Serikat dan eropa, misalnya. Hal ini tidak selalu terjadi

[ada industri lain. Sifat glamour ini juga membuat industri ini menjadi menarik, di samping

memberikan kebanggaan tersendiri bagi para karyawan yang mencari nafkah dalam lingkup

industri ini.

Industri transportasi udara juga sangat sarat dengan regulasi, terutama yang berkaitan

dengan keamanan dan keselamatan terbang serta perlindungan lingkungan. Hal ini wajar karena

tidak seperti moda transportasi lain, pengoperasian pesawat udara sangat tidak toleran terhadap

kelalaian, kesalahan atau kegagalan. Sekalipun laju kecelakaan pesawat udara termasuk paling

rendah dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, tetapi kesalahan kecil sekalipun dapat

menyebabkan kefatalan yang merenggut banyak jiwa.

Perkembangan ekonomi dan pertumbuhan transportasi udara selalu sejalan. Bahkan

statistik menunjukkan bahwa industri transportasi udara selama beberapa dekade terakhir

menikmati laju pertumbuhan yang dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi dalam bentuk gross

domestic product (GDP). Namun di sisi lain, industri transportasi udara selalu yang lebih dulu

terpuruk jika ekonomi kawasan mengalami kontraksi. Biasanya imdustri ini juga yang paling

lambat bangkit jika ekonomi kawasan mulai pulih.

Industri transportasi udara ini juga merupakan industri penyedia lapangan kerja yang

besar. Pada tahun 1991, di Negara-negara Uni Eropa ada lebih dari 380000 orang yang bekerja di

industri airline, lebih dari 55000 bekerja di bandara-bandara utama.

Organisasi Industri Transportasi Udara

Seperti diterangkan sebelumnya, industri transportasi udara ini berkembang sebagai

produk turunan bisnis perjalanan. Oleh sebab itu industri transportasi udara merupakan suatu

industri dengan banyak pemain yang saling berkaitan dan bersinergi satu sama lain. Komponen-

komponen industri transportasi udara adalah :

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

11

Page 12: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

1. Industri Manufaktur Pesawat Udara dan Engine: misalnya Boeing, Airbus, PT. Dirgantara

Indonesia, Rolls Royce, Pratt & Whithey, General Electric, dan lain-lain.

2. Industri Airline dan Operator Pesawat Udara: misalanya Garuda Indonesia, Mandala

Airlines, Deraya, dan lain-lain.

3. Pengelola bandara: Seperti PT (Persero) Angakasa Pura I dan II, New York Airport

Authority, dan lain-lain.

4. Organisasi Air Traffic Services (ATS), Air Traffic Control (ATC), Air Space Manajemen

(ASM), dan Air Traffic Flow Manajemen (ATFM).

5. Badan-badan Regulator Pemerintah: misalnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

(Indonesia), Department of Transport dan Federal Aviation Administration (FAA),

Amerika Serikat.

6. Agen-agen perjalanan (travel agents), pariwisata (tour operators), dan agen-agen

pengiriman barang (shipping agents).

7. Pengguna jasa perjalanan udara (air travelers), meliputi angkutan penumpang dan

pengiriman barang.

Masalah manajemen dan pengelolaan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan.

Persaingan bisnis serta sifat industri yang dinamis, padat modal, namun dengan tingkat

pengembalian modal yang rendah memerlukan pemahaman tentang bagaimana seharusnya

industri ini dikelola. Berbagai permasalahan yang dihadapi airline dan bandara sebagai pemain

industri ini perlu dipelajari. Permasalahan airline antara lain berkaitan dengan pengelolaan dan

pengoperasian armada, rute dan jaringan transportasi untuk memenuhi permintaan transportasi

(penumpang dan barang).

Permasalahan bandara yang penting antara lain :

1. Kapasitas bandara, meliputi daya tampung pesawat udara dan penumpang, layout

bandara dan lain-lain.

2. Lokasi, meliputi daerah yang akan dibangun untuk bandara dan hubungannya dengan

daerah sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan peruntukan lahan, masalah perlindungan

lingkungan, dan konstelasi lalu lintas udara secara regional dan nasional.

3. Pengembangan bandara, meliputi perencanaan, dana dan pelaksanaan.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

12

Page 13: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

4. Kepemilikan, milik pemerintah atau swasta, milik perusahaan tunggal atau gabungan

dan sebagainya.

5. Pengelolaan: siapa saja yang akan mengelola bandara tersebut (pemerintah atau

swasta?) dan bagaimana dengan pendanaanya.

2.3 Pencemaran Lingkungan ( Polusi )

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup,

zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh

kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat

tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai

dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal

gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang

disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan

manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat

dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran,

dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak

mencemari lingkngan.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat

suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk

hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan,

tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.

2. Berada pada waktu yang tidak tepat.

3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.

2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

13

Page 14: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat

yang merusak.

Macam-macam Pencemaran Lingkungan

a. Pencemaran Udara

b. Pencemaran Air

c. Pencemaran tanah

d. Pencemaran Suara (kebisingan)

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

14

Page 15: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pesawat Udara Berpotensi Sebagai Sumber Polutan

Secara global dapat kita ketahui bahwa kehadiran industry penerbangan yang mampu

menciptakan teknologi yang begitu canggih sehingga tercipta sebuah alattranpsortsi modern. Hal

ini merupakan salah satu dampak positif yang diberikan kepada manusia. Manusia sendiri sebagai

pelaku perkembnagan teknologi juga turut berperan dalam industry penerbangan. Namun hal ini

trnyata mampu membuat manusia terilusi dengan kenyamanan serta praktisnya alat tranpsortasi

yang tak kunujung henti untuk selalu dikembangkan. Penalaran manusia yang terbatas membuat

proses penyempurnaan teknolgi menjadi terbatas pula. Sehingga tidak menutup kemngkinan

Industri penenrbangan juga memberika dampak negative yang cukup besar terhadap

keseimbangan lingkungan di masa yang akan dating.

Pesawat udara/ peswat terbang juga mampu berpotensi sebagai polutan yang memiliki

efek negative yang bersifat jangka panjang. Sehingga manusia cenderung tidak menyadari hal ini.

Selain itu pertimbangan yang serius terhadap potensi pesawat udara menyebabkan polusi kurang

menjadi perhatian dan cenderung diaabikan dengan perbandingan perhitungan ekonomi. Maka

dari itu berikut ini akan kami berikan sebuah hasil analisis yang bila ditinjau dari perannya yang

mampu menyebabkan terganggunya keseimbangan alam yang erat kaitannya dengan ekologi

lingkungan.

3.1.1 Polusi Suara (kebisingan)

Kebisingan diartikan sebagai suara yang tidak dikehendaki, misalnya yang merintangi

terdengarnya suara-suara, musik dan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang

menghalangi gaya hidup. (JIS Z 8106,IEC60050-801 kosakata elektro-teknik Internasional Bab

801:Akustikal dan elektroakustikal). Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha

atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

manusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996) atau semua suara yang

tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja pada

tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran (KepMenNaker No.51 Tahun 1999).  

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

15

Page 16: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Diantara pencemaran lingkungan yang lain, pencemaran/polusi kebisingan

dianggap istimewa dalam hal :

(1) penilaian pribadi dan subjektif sangat menentukan untuk mengenali suara sebagai

pencemaran kebisingan atau tidak,

(2) kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaran udara dan

pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian. Unsur suara apabila bel dibunyikan,

seseorang menangkap ‘nyaring’, ‘tinggi’ dan ‘nada’ suara yang dipancarkan. Ini merupakan

suatu tolak ukur yang menyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai ‘tiga unsur

suara’. 

Tipe-Tipe Kebisingan

Kategori kebisingan lingkungan dapat dilihat seperti dalam tabel berikut :

Jumlah kebisingan Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dan suatu waktu

tertentu

Kebisingan spesifik Kebisingan di antara jumlah kebisingan yang dapat dengan jelas

dibedakan untuk alasan-alasan akustik. Seringkali sumber

kebisingan dapat diidentifikasikan

Kebisingan residual Kebisingan yang tertinggal sesudah penghapusan seluruh

kebisingan spesifik dari jumlah kebisingan di suatu tempat

tertentu dan suatu waktu tertentu

Kebisingan latar

belakang

Semua kebisingan lainnya ketika memusatkan perhatian pada

suatu kebisingan tertentu. Penting untuk membedakan antara

kebisingan residual dengan kebisingan latar belakang

 

Decibels (dB) adalah ukuran energi bunyi atau kuantitas yang dipergunakan sebagai unit-

unit tingkat tekanan suara berbobot A. Yang dilakukan untuk mensederhanakan plot-plot multipel

seperti pada gambar dan untuk secara kira-kira menyebandingkan kuantitas logaritmik dari

stimulus untuk stimulus akustik yang diterima telinga manusia dari luar.Untuk menilai

kebisingan diperlukan untuk menghitung tambahnya atau kurangnya tingkat tekanan suara

berbobot A rata-ratanya dan sebagainya. Pengaruh dan akibat dari kebisinganMeskipun pengaruh

suara banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan emosional, ada kasus-kasus dimana

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

16

Page 17: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan

suara pada tingkat tekanan suara berbobot A dan karena lamanya telinga terpajan terhadap

kebisingan itu. Berikut jenis dari akibat kebisingan :

Tipe Uraian

Akibat lahiriah Kehilangan

pendengaran

Perubahan ambang batas sementara akibat

kebisingan, perubahan ambang batas permanen

akibat kebisingan

Akibat fisiologis Rasa tidak nyaman atau stress meningkat, tekanan

darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering

Akibat

psikologis

Gangguan emosional Kejengkelan, kebingungan

Gangguan

gaya hidup

Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi

waktu bekerja, membaca dan sebagainya.

Gangguan

pendengaran

Merintangi kemampuan mendengarkan TV, radio,

percakapan, telpon dan sebagainya.

 Sedangkan untuk kebisingan yang terjadi pada pesawat terbang disebabkan oleh beberapa

hal terutama disebabkan oleh engine. Sumber utama dari bisingnya pesawat jet bersumber dari

mesin jet primer. Ditimbulkan karena bergeraknya bagian mesin pesawat seperti fan, compressor

dan turbin. Bising pada compressor dan fan diteruskan kearah depan mesin, sedangkan bising

dari turbin diteruskan kea rah belakang. Kebisingan pada mesin primair jet disebabkan oleh

pencampuran dari gas buang yang berkecepatan tinggi dari mesin bersama udara diam yang ada

di sekelilingnya, Fan Exhaust juga menimbulkan bising, tetapi pada saat itu kebisingan primair

jet kalah dengan kebisingan fan exhaust. Sumber bising yang paling dominan adalah ketika

pesawat hendak lepas landas, pada saat itu disebabkan oleh Mesin jet primair. Sedangkan pada

saat Take off suara kebisingan dihasilkan oleh suara mesin yang mengusahakan thrust yang lebih

besar.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi kebisingan ini. Antara lain dengan

membuat knalpot, exhaust gelombang, knalpot denganbanyak saluran keluar, menempatkan gigi

yang diletakkan di ujung mulut knalpot, merancang fan blade yang lebih aerodinamis,

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

17

Page 18: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

memperkecil benturan antara aliran udara dengan stator di dalam bypass duct dan core duct, dan

pemakaian mixer di dalam exhaust duct. Akan tetapi semua usaha ini memilki tingkat

peminimalisiran yang terbatas satu sama lain. Solusi lainnya ICAO (International Civil Aviation

Organization) telah memmodifikasi pesawat sipil dengan Hushkit dan re-engine. Hushkit adalah

alat untuk mengurangi kebisingan dengan menempatkan alat khusus yang bernama lobe mixer di

bagian exhaust. Alat khusus ini berguna untuk mencampur secara efisien udara dingin dari fan

depan dengan udara panas dari exhaust, yang seperti diketahui komponen semburan jet adalah

sumber kebisingan utama pada mesin low by pass. Sedangkan re-engine adalah suatu usaha untuk

mengganti mesin lama dengan mesin yang lebih baru dengan efisiensi bahan bakar yang lebih

baik dan tingkat kebisingan yang lebih rendah guna meningkatkan usia pakai pesawat. Tapi

kedua usaha ini lagi-lagi ini butuh biaya yang tidak sedikit karena harganya hampir sama dengan

harga pesawat bekas. Selain itu ada solusi lain dari pihak produsen yaitu mengenalkan konsep

pesawat lebih kecil. Karena pesawat yang lebih kecil menggunakan engine berdaya dorong kecil

juga. Tapi ini juga berefek mengurangi jumlah penumpang yang tentu saja mendapat tantangan

dari pihak operator. Kemajuan teknologi mesin jet dan solusi lainnya penekan kebisingan adalah

memang kabar baik. Tapi untuk teknologi ini masih ada kekhawatiran seperti apakah operator

mau memakai produk ber-high by pass ratio maupun memodifikasi mesin untuk armadanya

karena investasi untuk itu cukup mahal bahkan untuk operator seperti di Amerika Serikat

sekalipun apalagi di negara berkembang. Suara dari pesawat turbin jet merupakan problem

lingkungan pada saat ini. Cara terbaik untuk mengurangi kebisingan mesin dan premier jet adalah

dengan mengurangi kecepatan primair jet yang ternyata hal ini dinilai paling efektif.

Sumber utama dari bisingnya pesawat jet bersumber dari mesin jet primer. Ditimbulkan

karena bergeraknya bagian mesin pesawat seperti fan, compressor dan turbin. Bising pada

compressor dan fan diteruskan kearah depan mesin, sedangkan bising dari turbin diteruskan kea

rah belakang. Kebisingan pada mesin primair jet disebabkan oleh pencampuran dari gas buang

yang berkecepatan tinggi dari mesin bersama udara diam yang ada di sekelilingnya, Fan Exhaust

juga menimbulkan bising, tetapi pada saat itu kebisingan primair jet kalah dengan kebisingan fan

exhaust. Sumber bising yang paling dominan adalah ketika pesawat hendak lepas landas, pada

saat itu disebabkan oleh Mesin jet primair. Sedangkan pada saat Take off suara kebisingan

dihasilkan oleh suara mesin yang mengusahakan thrust yang lebih besar.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

18

Page 19: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi kebisingan ini. Antara lain dengan

membuat knalpot, exhaust gelombang, knalpot denganbanyak saluran keluar, menempatkan gigi

yang diletakkan di ujung mulut knalpot, tetapi semua usaha ini memilki tingkat peminimalisiran

yang terbatas satu sama lain. Solusi lainnya ICAO (International Civil Aviation Organization)

telah memmodifikasi pesawat sipil dengan Hushkit dan re-engine. Hushkit adalah alat untuk

mengurangi kebisingan dengan menempatkan alat khusus yang bernama lobe mixer di bagian

exhaust. Alat khusus ini berguna untuk mencampur secara efisien udara dingin dari fan depan

dengan udara panas dari exhaust, yang seperti diketahui komponen semburan jet adalah sumber

kebisingan utama pada mesin low by pass. Sedangkan re-engine adalah suatu usaha untuk

mengganti mesin lama dengan mesin yang lebih baru dengan efisiensi bahan bakar yang lebih

baik dan tingkat kebisingan yang lebih rendah guna meningkatkan usia pakai pesawat. Tapi

kedua usaha ini lagi-lagi ini butuh biaya yang tidak sedikit karena harganya hampir sama dengan

harga pesawat bekas. Selain itu ada solusi lain dari pihak produsen yaitu mengenalkan konsep

pesawat lebih kecil. Karena pesawat yang lebih kecil menggunakan engine berdaya dorong kecil

juga. Tapi ini juga berefek mengurangi jumlah penumpang yang tentu saja mendapat tantangan

dari pihak operator. Kemajuan teknologi mesin jet dan solusi lainnya penekan kebisingan adalah

memang kabar baik. Tapi untuk teknologi ini masih ada kekhawatiran seperti apakah operator

mau memakai produk ber-high by pass ratio maupun memodifikasi mesin untuk armadanya

karena investasi untuk itu cukup mahal bahkan untuk operator seperti di Amerika Serikat

sekalipun apalagi di negara berkembang.

Suara dari pesawat turbin jet merupakan problem lingkungan pada saat ini. Cara terbaik

untuk mengurangi kebisingan mesin dan premier jet adalah dengan mengurangi kecepatan

primair jet yang ternyata hal ini dinilai paling efektif.

3.1.2 Polusi udara

Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup.

Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.

Upaya pemenuhan kebutuhan menusia dipengaruhi oleh perkembangan budaya. Ilmu

pengetahuan dan teknologi sebagai hasil perkembangan budaya digunakan untuk

mengembangkan berbagai industry, salah satu diantaranya dalah industry penerbangan.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

19

Page 20: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Polusi yang dihasilkan dari mesin-mesin terbang (exhaust gas polution) perlu

diperhatikan dampak buruknya terhadap lingkungan. Meskipun hanya menyumbang sekitar 3 %

dari total polusi udara dunia tapi dengan banyaknya pesawat terbang komersial yang operasional

dari hari ke hari bisa jadi angka persentase tersebut semakin meningkat. Banyak yang salah

menyangka bahwa hanya lingkungan disekitar bandara saja yang terkena tapi patut diingat bahwa

polusi udara yang dihasilkan dari pesawat terbang dapat mengotori atmosfir. Gas buangan dari

pesawat terbang seperti karbon dioksida, oksida nitrogen, uap air dan lain-lain semakin lama

semakin memperkuat kenyataan bahwa polusi udara dari pesawat terbang patut diwaspadai. Hal

ini bahkan diperkuat penelitian tahun 1980-1990-an yang mengatakan bahwa oksida nitrogen

atau NOx yang dihasilkan dari hasil pembuangan mesin jet dapat merusak lapisan ozon lebih

parah dari pada CFC (Cloro - Fluoro - Carbon), gas yang sering dituduh sebagai perusak ozon.

Bahkan beberapa ahli atmosfir yang tergabung dalam badan lingkungan hidup WWF (World

Wide Fund) tahun 1991 berani berkata yang patut dijadikan tersangka utama semakin melebarnya

lubang ozon adalah polusi NOx dari sistem transportasi udara. Hal ini terjadi karena NOX secara

kimiawi dapat mengurai ozon dengan bantuan sinar ultraviolet matahari dan emisi gas buangan

pesawat ini banyak terdapat di ketinggian jelajah pesawat (10-12 km) sehingga makin mudah saja

mengurai ozon (O3) menjadi oksigen (O2) yang tidak bisa berbalik lagi menjadi ozon.

Ahli klimatologi banyak yang mendukung penelitian WWF ini mengingat sifat CFC yang

memang betul gas ini dapat bereaksi dengan ozon tapi dalam kenyataannya gas ini terlalu berat

untuk mencapai batas troposfir-stratosfir. Bahkan menurut penelitian WWF lagi, emisi NOX

memberikan kontribusi dalam pemanasan global sebesar 5-40 % yang jelas-jelas sangat

mengejutkan karena sama sekali tak diperhitungkan dalam daftar penyebab efek rumah kaca

(pemanasan global) yang telah dikenal luas seperti CFC, CO2, dan SO2. Selain itu tahun 1999,

IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) mengeluarkan laporan dan diantara poin-

poin yang terpenting adalah :

1. Lalu lintas penerbangan komersial di seluruh dunia diprediksi meningkat menjadi 5 %

sampai tahun 2015 dimana kebutuhan konsumsi bahan bakar naik menjadi 3 %.

Perbedaan angka ini disebabkan karena adanya peningkatan teknologi mesin yang

semakin efisien.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

20

Page 21: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

2. Tahun 1992, penerbangan komersial menyumbang sekitar 3.5 % dari seluruh polusi udara

yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang menyebabkan efek rumah kaca.

3. Pesawat terbang menghasilkan 2 % total produksi emisi karbon dioksida (CO2) per tahun,

atau sebanyak 13 % dari emisi CO2 yang dihasilkan dari seluruh kendaraan.

Diproyeksikan naik menjadi 3 % sampai tahun 2050. Laporan ini juga mencatat bahwa

CO2 tetap berada di lingkungan atmosfir selama setidaknya 100 tahun sehingga efeknya

kumulatif.

4. Emisi dari Nitrogen Oksida (NOx) dari pesawat subsonik diprediksi akan meningkat

sebesar 6 % sejak tahun 1992. Sehingga diproyeksikan naik menjadi 13 % pada tahun

2050.

5. Jejak asap pesawat terbang (contrails) dari exhaust menghasilkan uap air (H2O dan

Hidrokarbon) telah menutupi sekitar 0.1 % permukaan bumi sejak 1992. Diperkirakan

akan meningkat setidaknya 0.5 % di tahun 2050. Jejak asap ini dapat bertahan di

lingkungan atmosfir dan secara langsung mempengaruhi efek rumah kaca. Selain itu jejak

asap memberikan kontribusi peningkatan terjadinya awan cirrus yang dapat menutupi

sekitar 30 % permukaan bumi

Laporan ini memang memperlihatkan detail-detail yang lebih baru tapi sayangnya

memang tidak ditujukan untuk menekan atau merekomendasikan badan penerbangan yang terkait

untuk mengatasi polusi udara pesawat terbang. Bagaimana-pun laporan ini menyediakan

pemahaman yang lebih baik mengenai emisi yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap kondisi

atmosfir, ozon dan juga radiasi ultraviolet terhadap permukaan bumi. Kontribusi mesin pesawat

terbang terhadap pemanasan global dapat diminimalisir melalui kontrol terhadap emisi CO 2

(dengan mengurangi pembakaran atau efisiensi pembakaran). Sebagai catatan emisi NOx , CO2

dan H2O yang merupakan emisi utama yang dihasilkan oleh mesin turbin jet pesawat, sedangkan

karbon monoksida dan hidrokarbon yang tak terbakar merupakan emisi kedua.

Berikut merpakan berbagai solusi yang ditawarkan oleh berbagai organisaasi ataupun

instanbsi yang berperan dalan dunia penerbangan internasional. Mereka memiliki persepsi yang

berbeda-beda. Diantara sekian banyak persepsi terhadapa solui yang diberikan dengan tujuan

mengurangi emisi bahan bakar peswat terbang.

Peranan ICAOPENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

21

Page 22: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

ICAO ( International Civil Aviation Organization ) sebagai badan yang bertanggung

jawab terhadap penerbangan sipil jelas tidak menutup mata akan hal ini. Selain peraturan

pembatasan kebisingan, ICAO juga membuat peraturan guna mendukung pengurangan emisi gas

buang dari pesawat terbang. Dimulai tahun 1982 dengan dibuatnya peraturan dalam Volume II

Annex 16 Konvensi Penerbangan Sipil yang mengatur pembatasan hasil pembakaran mesin jet

saat take off dan landing lewat sertifikasi engine. ICAO bahkan telah melangkah lagi dengan

membentuk panitia khusus CAEP (Committee on Aviation Environmental Protection) yang

tugasnya untuk melindungi kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh penerbangan,

telah memberikan kebijakan-kebijakan pada industri pembuatan pesawat terbang sipil.

Hasilnya ICAO berdasarkan rekomendasi CAEP plus tekanan publik / kaum

enviromentalis melakukan peraturan lebih ketat lagi terhadap Annex 16 yang isinya mengurangi

20 % dari emisi gas buang NOx yang keluar dari exhaust. Bahkan dalam sidang ketiga CAEP

tahun 1995 semakin ketat menjadi pengurangan sebesar 16 % saja (diharapkan dapat terpenuhi

minimal tahun 2007 ini).Kebijakan ini sebagai kontribusi dari dunia penerbangan sipil terhadap

Konvensi Iklim Global di Kyoto, Jepang, tahun 1997, yang mentargetkan pengurangan lima

persen efek rumah kaca, terutama yang ditimbulkan oleh CO2, NOx, dan gas metan dalam periode

2008-2012. CAEP juga melakukan peraturan baru nantinya, berdasarkan emisi saat penerbangan

jelajah dan produktifitas pesawat terbang. Ini juga termasuk didalamnya managemen dan

operasional lalu lintas udara di bandara.

Ambisi pengurangan kadar polusi sebenarnya sangat didukung kemajuan teknologi mesin

tentu saja dalam hal ini mesin turbofan. Mesin untuk pesawat komersial produksi saat ini

memiliki efisiensi konsumsi bahan bakar sekitar 70 % lebih baik lagi-lagi berkat teknologi high

by pass ratio daripada yang diproduksi 40 tahun yang lalu era deHavilland Comet.

Di jamannya pure turbojet dan low by pass engine, pesawat komersial selain bising juga

meninggalkan kuantitas asap hasil pembakaran yang cukup tinggi khususnya saat take off. Selain

perkembangan teknologi turbofan yang pesat, produsen mesin terkemuka seperti General Electric

(GE) telah menggunakan teknologi DAC (Double Annular Combustors) pada mesin turbofan

produksinya, meskipun diakui kompleks tapi dapat mengurangi emisi khususnya NOx dan

diharapkan mencapai target yang ditetapkan CAEP di tahun 2012 atau 2015. Desain DAC

dihasilkan dari penelitian GE Energy Efficient Engine pada tahun 1978-1983. Turbofan pertama

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

22

Page 23: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

berteknologi DAC adalah CFM56-5B/2 yang dipasang pada Airbus A320 milik Swiss Air bulan

Januari 1995. Sejak itu mesin berteknologi DAC telah dipakai oleh lebih dari 180 unit Airbus dan

generasi terbaru B737. Menariknya konsumen mesin ini kebanyakan dari operator asal Eropa

dimana peraturan polusi udara paling ketat bahkan sampai dikenai pajak seperti di Zurich

International Airport yang dimulai sejak 1997. CFM bahkan berani mengklaim berdasarkan

pengalaman operator Eropa tersebut mesinnya ini mengurangi emisi NOx sebesar 37-46 %, jauh

lebih baik dari standar ICAO. Dari DAC ini dibuatlah pengembangannya yaitu pre-mix

combustor concept yang dikenal sebagai Twin Annular Pre-Swirl (TAPS). Meskipun masih

dalam tahap pengembangan tapi GE tetap optimis bukan hanya pengurangan kadar NOx saja tapi

juga CO2 dan hidrokarbon sampai lebih dari 50 % !

Teknologi NASA

Selain GE, Pratt & Whitney bekerja sama dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika

(NASA) telah membuat program "Green Engine" lewat teknologi UEET (Ultra Engine

Technology) dan TCT (Turbomachinery & Combustion Technology) dengan target pengurangan

polusi udara sampai 60% dan hemat energi sampai 25 % pada tahun 2007. Sebelum itu

dilaksanakan P&W telah membuat program permulaan pada desain combustion yang bernama

TALON (Technologically Affordable Low NOx )mulai diterapkan pada model PW4000. Resep

engine P&W ini adalah dengan mendesain ulang fuel injectors yang akan mempercepat

pencampuran udara dan bahan bakar di dalam ruang pembakaran.

Generasi kedua TALON II diharapkan dapat mengurangi emisi NOx sampai 23 % lebih baik

dari generasi I dan untuk selanjutnya dapat mengurangi emisi CO2 sampai 10 % dan hidrokarbon

sampai 63 %. NASA memang mentargetkan pengurangan emisi CO2 dan NOx sebagai program

UEET guna meluncurkan proyek Advanced Subsonic Transport dan proyek mesin berkecepatan

tinggi High Speed Research Projects yang akan beroperasi di ketinggian sangat tinggi,sehingga

hasil pembakaran dari mesin tidak merusak kadar ozon di atmosfir. Target utama UEET adalah

menyokong perkembangan angkutan udara tapi tanpa memberikan pengaruh buruk bagi iklim

dan lingkungan hidup sekaligus peningkatan efisiensi dan pengurangan konsumsi bahan bakar

lebih dari 15 % serta pengurangan polusi khususnya kadar NOx sampai 70 %. TCT sendiri adalah

proyek pengembangan combustor untuk menyelidiki kontrol combustor aktif pararel dengan

penggunaan sistem pintar MEMS (Micro Electro Mechanical Systems) untuk mengatur dan

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

23

Page 24: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

memonitor pola pembakaran. Selain itu di masa depan NASA mengkonsepkan lean direct

injection untuk lebih mengurangi emisi NOx. Untuk itu dikembangkan komponen fuel mixer

yang kompleks dalam konstruksi berlapis-lapis / laminat. Meski diakui amat rumit tapi dalam

percobaannya dapat mengurangi kadar NOx sampai 80 %.

Walaupun kontribusi terhadap perusakan ozon dari aktivitas penerbangan komerisal dinilai

masih sangat kecil bila dibandingkan kontribusi industri dan aktivitas kendaraan darat tapi pihak

terkait seperti badan dunia ICAO punya tanggung jawab penuh mengantisipasi terhadap masalah

ini seperti juga pada pembatasan kebisingan. Kecanggihan dan kemajuan teknologi juga

menyumbang kesuksesan dalam pengurangan dampak emisi yang keluar dari exhaust pesawat

komersial. Sebagai masyarakat awam mungkin masih bingung mengenai istilah dan

membayangkan teknologi sangat maju yang dapat meningkatkan efisiensi sekaligus dapat

mengurangi kadar polusi pada mesin turbofan. Tapi yang jelas segala kecanggihan ini jelas nanti

akan dirasakan bagi masyarakat umum pula, polusi udara akibat angkutan udara akan semakin

berkurang dan efisiensi mesin akan semakin baik yang nantinya memajukan industri angkutan

udara tanpa membahayakan keadaan lingkungan hidup apalagi sampai merusak ozon.

3.2 Bandar Udara Berpotensi Sebagai Polutan

Bandar udara sebagai objek yang menjadi factor utama yang menetukan stabilitas lalu

lintas transportasi udara. Maka dari itu, potensi sebagai polutan yang memberikan dampak

negative terhadap lingkungan internal dan juga lingkungan eksternal dari Bandar udara tersebut.

Bila diamati secara lebih detail, ternyata banyak aktivitas-akitvias dari Bandar udara yang bisa

menyebabkan polusi, hal ini sangat menetukan keseimbangan alam untuk kedepannya. Setelah

kami melakukan observasi ke Bandar Udara, dalam hal ini yang menjadi objek kami adalah

Bandar Udara Internasional Adisutjipto. Aspek terpenting yang kami amati berikut ini merupakan

faktor yang kami nilai dapat menghasilkan efek negative terhadap lingkungan,dalam hal ini

mampu dan berpotensi sebagai polutan.

3.2.1 Polusi Suara

Kebisingan yang berpotensi menjadi polutan baik itu dilingkungan internal maupun

eksternal bandar udara merupakan sesuatu yang dominant tidak disadari karena fungsinya yang

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

24

Page 25: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

begitu penting. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan untuk kami menilai hal tersebut

sebagai polutan yang akan berdampak dalam kurun waktu yang cukup panjang. Banyak fasilitas

maupun nono fasilitas yang ada dibandara memiliki peran negative selain juga memiliki peran

positif. Hal kecil yang secara kasat mata tidak berbahaya tanpa kita sadari, ternyata dapat

mengindikasikan hal buruk terhadap lingkungan.

Walaupun tidak secara terperinci, kami berusaha untuk memaksimalkan kesempatan yang

ada untuk benar-benar memilah fasilitas maupun infrasstruktur yang ada di bandara dengan

mempertimbangkan dampak negative yang disebabkan oleh hal tersebut. Bandara Adisutjipto

sebagai objek observasi kami rasa cukup mewakili dari sekian banyak bandara yang ada di

Indonesia untuk kami jadikan bahan pengkajian dalam makalah ini.

a. Kebisingan Internal Bandar Udara

Kegiatan yang dilakukan secara rutin oleh pihak Bandar udara memiliki beberapa aspek

diantaranya aspek internal dan juga eksternal. Yang dimaksud sebagai aspek internal adalah hal

yang berasal dari dalam ruang lingkup bandara itu sendiri.

1. Hold Speaker

Hold speaker atau yang lazim disebut sebagai pengeras suara di bandar udara. Speker ini

digunakan kala ada sesuatu yang bersifat informasi dn harus disampaikan kepada tujuannya.

Kebisingan yang ditimbulkan oleh alat ini memiliki tingakat frekuensi yang berbeda-beda.

Terkadang banyak dari pengunjung bandara yang merasa risau dengan suara bising yang

ditimbulkan oleh alat ini. Dalam hal ini belum terdapat sesuatu yang mampu menggantikan

alat ini dari segi keefektifannya. Namun, sepatutnya standar akan volume yang nyaman

untuk didengar diterapkan dengan konsisten.

2. Towbar

Towbar merupakan alat khusus yang da dibandar udara yang dioperasikan saat pesawat

hendak tinggal landas atau take off. Alat ini digunakan untuk mendorong rada depan agar

pesawat dapat mundur dengan teratur dan sesuai dengan Airport Law. Kebisingan yang

ditimbulkan oleh alat ini disebabkan oleh mesin yang menjadi Power disaat alat ini

diopersikan. Saat kami meninjau ke lokasi bandara tepatnya diruangan anjungan.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

25

Page 26: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Kebisingan oleh alat ini cukup memiliki radius dan kebisingan yang cukup tinggi. Terbukti

dengan jarak anjungan dimana tempat kami berdiri berjarak sekitar 20 meter dari towbar,

suara bising ini masih terdengar dengan jelas.

3. Alat Pengangkut Barang

Alat ini digunakan untuk mempermudah operator dan officer Bandara dalam memindahkan

barang-barang milik penumpang baik menuju ataupun dari bagasi pesawat terbang. Hilir

mudiknya alat ini disekitar bandara memiliki dampak khusus terhadap penumpang ataupun

kepada operator yang berktivitas disekitar bandara. Bil dinila secara lanjut, alat ini memang

tidak memiliki dampak secara langsung terhadap pendengarn manusia, akan proses adaptasi

yang terus menerus untuk bisa menyesuaikan dengan kehadiran alat ini sangat diperlukan.

4. Mobil Pengisi Bahan Bakar

Alat operasional bandara yang juga berpotensi menimbulkan kebisingan adalah mobil

pengisi bahan bakar. Secara tidak langsung aktifnya alat ini untuk terus beroperasi membuat

warga bandara yang mengatur lalu lintas pesawat terbang merasa terbisa dengan kebisingan

yang ada. Hal ini berpengaruh ketika operator bandara tersebut berada di lingkungan luar

dari bandara.

5. Engine Pesawat Terbang

Yang kami makasud sebagai Engine dalam hal ini ialah keadaan disaat pesawat sedang

mempersiapkan kelengkapan untuk melakukan take off. Saat itu pesawat melakukan

warming up terrhadap kesiapan mesin. Kebisingan yang ditimbulkan reltif besar

dibandingkan dengan aktifitas bandara yang lain.

6. Suara Sirine Mobil Operasional

Suara kebisingan ini dapat kita temukan ketika pesawat hendak melakukan persiapan take

off. Dengan raungan yang cukup tinggi meyebabkan alat ini berpotensi sebagai polutan.

b. Kebisingan Eksternal Bandar Udara

Selain aspek internal yang menyebabkan kebisingan di lingkungan bandara terdapat pula

aspek Eksternal yang dinilai memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap intensitas kebisingan.

Aspek eksternal yang kami maksud adalah hal-hal yang menimbulkan kebisingan disekitar luar

dari bandara.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

26

Page 27: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

1. Kebisingan Alat Transportasi yang Berbeda

Kebisingan yang berasal dari alat transportasi lainnya merupakan asumsi yang kami lihat

secara real di bandara Adisutjipto Yogyakarta. Dengan jarak yang tak cukup jauh membuat

tingkat kebisingan disekitar bandara menjadi bertambah. Hal ini dinilai berpengaruh

terhadap lalu lintas bandara sehingga terdapat suati proses komunikasi yang baik sehingga

antara kedua alat transportasi ini tidak saling mengganggu. Kebisingan yang dimbulkan

akan menambah tingkat intensitas polusi suara disekita Bandara.

2. Lalu Lintas Pesawat

Kebisingan pesawat saat Landing dan Take off merupakan puncak kebisingan yang paling

besar dibandingkan dengan saat pesawat sedang mengudara. Semakin tingginya tingkat

permintaan untuk menggunakan jasa penerbangan maka makin tinggi pula tingkat frekuensi

lalu lintas pesawat di bandara tersebut. Situasi mampu meningkatkan tingkat polusi udara

baik itu disekitar bandara maupun dalam radius tertentu, yang pada intinya mengganggu

keseimbangan komposisi udara.

3.2.2 Polusi Tanah dan Air

Banyak indicator yang dapat menunjukkan tingkat polusi atau pencemaan tanah yang ada

di sekitar bandara. Berikut ini merupakan beberapa hal yang kami nilai memiliki potensi untuk

menjadi polutan. Dalam hal ini kami membagi polutan tersebut ke dalam beberapa klasifikasi

diantaranya

a. Internal Bandar Udara

1. Limbah Padat

Sampah Organik (garbage)

Yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah

membusuk atau terurai oleh mikroorganisme.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

27

Page 28: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Sampah anorganik (rubbish)

Yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh

mikroorganisme, sehingga sulit membusuk.

Sampah Dead Animal (bangkai binatang)

Yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang yang tidak sengaja ataupun

disengaja. Hal ini tergantung oleh faktro dari keadaan dilingkungan itu sendiri.

Sampah Abu (ashes)

Yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran.

Sampah sapuan (street sweeping)

Yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar

di jalanan.

Sampah industri (industrial waste)

Yaitu semua limbah padat yang berasal dari buangan rumah tangga Bandara.

2. Limbah Cair

Sisa Bahan Bakar

Yaitu hasil tumpahan bahan bakar avtur yang merembes kedalam tanah.

Limbah Cair Domestik Bandara

Yaitu limbah cair hasil buangan dari restoran, cafe, dan alat elektronk yang

menghasilkan output limbah cair seperti AC dan lain-lain.

Air Hujan

Yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah

Limbah Oli Alat Operasional Bandara

Yaitu hasil dari pembuangan setelah mesin dari alat operator bandara setelah

diservis secara berkala.

b. Eksternal Bandar Udara

Merupakan factor yang berada di luar dugaan atau kendali dari pihak Bandar udara dan

bersifat Traffic Incident. Tidak menutup kemungkina hal n akanberdampak buruk

terhadap kesimbangan kelestarian alam. Pencemaran terhadap kandungan zat dalam tanah

dapat saja berasal dari sebuah kecelakan pesawat di suatu komunitas makhluk hidup.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

28

Page 29: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Apalgi kita ketahui bahwa dalam kurun waktu terkahir ini terdapat banyak peristiwa

kecelakan pesawat.

3.2.3 Polusi Udara

Polusi atau pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi.

Indikator adanya potensi yang mampu mencemari udara dapat kita lihat dalam lalu lintas bandara

dan juga objek internal yang ada di bandara tersebut.

a. Internal Bandar Udara

Gas Freon Air Conditioner

Seperti yg kita ketahui sekarang ini banyak sekali isu-isu krisis yang melanda,

mulai dari perubahan iklim yang tidak menentu. Salah satu penyebabnya yang

lazim kita perbincangkan , yaitu CFC, HFC dan HCFC (C-Chloro, F-Fluor, C-

Carbon, H-Hydro) atau disini biasa dikenal dengan istilah FREON (Syntetic

Refrigerant). Chlor adalah gas yang merusak lapisan ozon sedangkan Fluor

adalah gas yang menimbulkan efek rumah kaca. Global warming potential

(GWP) gas Fluor dari freon adalah 510, artinya freon dapat mengakibatkan

pemanasan global 510 kali lebih berbahaya dibanding CO2, sedangkan Atsmosfir

Life Time (ALT) dari freon adalah 15, artinya freon akan bertahan di atsmosfir

selama 15 tahunsebelum akhirnya terurai. Dari hal tersebut kita dapat melihat

gambaran betapa tingginya tingkat dangeriousitas yang dihasilkan oleh AC ( Air

Conditioner). Dan kita tahu bahwa seberapa banyak jumlah AC yang digunakan

di dalam Bandara. Dengan jumlah yang begitu banyak, maka secara tidak

langsung akan menambah tingkat intensitas pencemaran udara di sekitar bandara.

Asap Industri Pengolahan Makanan

Yaitu proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan

makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan

terutama asap, debu, dan bau. Hal ini dapat kita jumpai pada industry kecil

seperti resto dan café yang selalu beroperasi setiap hari.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

29

Page 30: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Limbah Buangan Industri Pengolahan Makanan

Limbah buangan yang dimaskud adalah hasil instalasi pengolahan air buangan

oleh industry kecil yang ada di dalam ruang lingkup bandara, salah satu contohnya

adalah café dan resto. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas

H2S yang menimbulkan bau busuk.

Limbah Pembangunan

Yakni proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung bandara,

fasilitas bandara, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang

terutama adalah asap dan debu.

Limbah Pembakaran

Limbah Pembakaran yang dimaksud seperti pembakaran sampah, pembakaran

pada kegiatan pembersihan disekitar lingkungan bandara, kendaraan bermotor,

dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit

(pasir halus), dan gas (CO dan NO).

Asap buangan kendaraan operasional Bandar udara

Gas CO yang dominan dihasilkan oleh alat operasional Bandar udara terhadapa

asap buangannya sangat berpotensi menghasilkan daftar polutan terlebih bila

dikalkulasikan dengan gas buangan yang berada diluar Bandar udara.

b. Eksternal Bandar Udara

Hasil Pembakaran Avtur

Hal ini dapar terjadi kapanpun disaat lalu lintas pesawat tidak pernah berhenti.

Banyak peristiwa yang mampu menggambarkan hal tersebut, diantaranya saat

pesawat tengah melakukan warming up sebelum akhirnya siakhiri dengan take off.

Begitu pula halnya ketika pesawat berada diudara.

Lingkungan sekitar

Yaitu keadaan dimana ketidak stabilan udara disebabkan oleh peristiwa yang

berada diluar kendali Bandar Udara. Satu contohnya yang terjadi adalahdi kota

Pontianak yang mengalami kebakarn hutan yang sangat hebat. Sehingga

mengganstabilitas penerbangan.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

30

Page 31: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

3.3 Dampak Pencemaran Lingkungan

Dalam hal ini kami membatasi ruang lingkup pembahsan sebatas pada apa yang kami

bahas dalam bab ini. Pembahasan ini dikonsentrasikan pada pencemaran udara, pencemaran

tanah dan pencemaran suara (kebisingan).

a) Dampak pencemaran Udara

Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis,

emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.

Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna

cat.

Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya

tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.

Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu

udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di

kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi

keseimbangan ekologi.

Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

b) Dampak pencemaran tanah dan Air

Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).

Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan

tanaman,

Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

c) Dampak pencemaran suara (kebisingan)

Jangka Pendek

Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin

dokter, akibat penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular.PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

31

Page 32: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit

Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah)

Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan)

Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah)

Jangka Panjang

Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular

Meningkatnya Insiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru

osbtruktif kronis)

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin 

Kanker 

BAB IV

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari proses analisis dan pembahasan yang telah kami lakukan maka secara dapat kami

simpulkan bahwa,

a) Pesawat udara memiliki potensi untuk menjadi polutan dalam hal berikut ini:

Pencemaran Suara/ polusi suara

Pencemaran Udara/ polusi udara

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

32

Page 33: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

b) Sumber polutan pada masalah pencemaran suara yang dihasilkan oleh pesawat terbang

berasal dari bisingnya pesawat jet bersumber dari mesin jet primer. Ditimbulkan karena

bergeraknya bagian mesin pesawat seperti fan, compressor dan turbin. Bising pada

compressor dan fan diteruskan kearah depan mesin, sedangkan bising dari turbin

diteruskan kea rah belakang. Kebisingan pada mesin primair jet disebabkan oleh

pencampuran dari gas buang yang berkecepatan tinggi dari mesin bersama udara diam

yang ada di sekelilingnya, Fan Exhaust juga menimbulkan bising, tetapi pada saat itu

kebisingan primair jet kalah dengan kebisingan fan exhaust. Sumber bising yang paling

dominan adalah ketika pesawat hendak lepas landas, pada saat itu disebabkan oleh Mesin

jet primair. Sedangkan pada saat Take off suara kebisingan dihasilkan oleh suara mesin

yang mengusahakan thrust yang lebih besar.

c) Menurut banyak penelitian yang menerangkan tentang penyebab pencemaran udara

adalah bahwa oksida nitrogen atau NOx yang dihasilkan dari hasil pembuangan mesin jet

dapat merusak lapisan ozon lebih parah dari pada CFC (Cloro - Fluoro - Carbon), gas

yang sering dituduh sebagai perusak ozon. Bahkan beberapa ahli atmosfir yang tergabung

dalam badan lingkungan hidup WWF (World Wide Fund) tahun 1991 berani berkata yang

patut dijadikan tersangka utama semakin melebarnya lubang ozon adalah polusi NOx dari

sistem transportasi udara. Hal ini terjadi karena NOX secara kimiawi dapat mengurai ozon

dengan bantuan sinar ultraviolet matahari dan emisi gas buangan pesawat ini banyak

terdapat di ketinggian jelajah pesawat (10-12 km) sehingga makin mudah saja mengurai

ozon (O3) menjadi oksigen (O2) yang tidak bisa berbalik lagi menjadi ozon. Sebagai

catatan emisi NOx , CO2 dan H2O yang merupakan emisi utama yang dihasilkan oleh

mesin turbin jet pesawat, sedangkan karbon monoksida dan hidrokarbon yang tak terbakar

merupakan emisi kedua.

d) Bandar udara memiliki potensi sebagai polutan dalam hal berikut ini :

Pencemaran Suara/ polusi suara

Pencemaran tanah dan air/ polusi tanah dan Air

Pencemaran Udara/ polusi udara

e) Sumber polutan Bandar udara terhadap polusi suara

Hold SpeakerPENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

33

Page 34: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Towbar

Alat Pengangkut Barang

Mobil Pengisi Bahan Bakar

Engine Pesawat Terbang

Suara Sirine Mobil Operasional

f) Sumber polutan Bandar udara terhadap polusi tanah dan air

Aspek Internal

Sampah Organik (garbage)

Sampah anorganik (rubbish)

Sampah Dead Animal (bangkai binatang)

Sampah Abu (ashes)

Sampah sapuan (street sweeping)

Sampah industri (industrial waste)

Sisa Bahan Bakar

Limbah Cair Domestik Bandara

Air Hujan

Limbah Oli Alat Operasional Bandara

Aspek eksternal

Traffic Incident.

g) Sumber polutan Bandar udara terhadap polusi udara

Aspek Internal

Hasil Pembakaran Avtur

Gas Freon Air Conditioner

Asap Industri Pengolahan Makanan

Limbah Buangan Industri Pengolahan Makanan

Limbah Pembangunan

Asap buangan pada kendaraan operasional Bandar udara

Aspek eksternal

Limbah Pembakaran PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

34

Page 35: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Lingkungan sekitar

h) Dampak pencemaran Udara

Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis,

emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.

Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna

cat.

Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya

tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.

Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu

udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di

kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi

keseimbangan ekologi.

Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.

i) Dampak pencemaran tanah dan Air

Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).

Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan

tanaman,

Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

j) Dampak pencemaran suara (kebisingan)

Jangka Pendek

Perawatan di rumah sakit, kunjungan ke Unit Gawat Darurat atau kunjungan rutin

dokter, akibat penyakit yang terkait dengan respirasi (pernapasan) dan kardiovaskular.

Berkurangnya aktivitas harian akibat sakit

Jumlah absensi (pekerjaan ataupun sekolah)

Gejala akut (batuk, sesak, infeksi saluran pernapasan)

Perubahan fisiologis (seperti fungsi paru dan tekanan darah)

Jangka Panjang

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

35

Page 36: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Kematian akibat penyakit respirasi/pernapasan dan kardiovaskular

Meningkatnya Insiden dan prevalensi penyakit paru kronik (asma, penyakit paru

osbtruktif kronis)

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin 

Kanker 

3.2 Saran

a) Perlunya pengawasan oleh masayarakat dan jajaran pemerintah dalam menanggulangi

hadirnya indikasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh industry penerbangan

termasuk di dalamnya factor utama hadirnya industry tersebut. Dalam hal ini

mensinergikan cara kerja AMDAL untuk benar-benar akurat dan kritis dalam

mengevaluasi hal ini dengan akurat tanpa ada unsure politik di dalamnya.

b) Perlunya penelitian lebih lanjut terhadap hal ini. Minimnya penelitian yang mengkaji

permasalahan industry penerbangan ini membuat pengetahuan masyarakat masih minim

dan akhirnya mengesampingkan hal yang menjadi dampak negatifnya.

c) Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca

mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu,

diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian lingkungan berikut aspek-aspek

yang ada didalamnya berkaitan dengan insur ekologi sepeti udara, tanah, air dan suara.

d) Kami menghimbau kepada segenap lapisan masyarakat agar tetap memiliki kepedulia

yang tinggi dalam memberikan kontribusi yang positif terhadap usaha untuk melestarikan

lingkungan.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

36

Page 37: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Horonjeff, Robert dan McKelvey, Francis, 1993 : Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, jakarta, Erlangga.

ICAO Annex 11, 1988 : Air Traffic Services, Air Traffic Control Service, Flight Information Service, Alerting service, International Standards and Recommended Practices, 12th Idition, Juli.

Hadi Mulyanto, Felix R MBA, 1999 : Groun Handling ( Tata Operasi Darat ), Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Zainuddin, Achmad, 1986 : Selintas Pelabuhan Udara, Yogyakarta, Ananda.

Menteri Perhubungan, 2002: Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : Km 47 Tahun 2002 Tentang Sertifikasi Operasi Bandar Udara, Jakarta, Menteri Perhubungan.

Angkasa Magazine

National Geographic

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

37

Page 38: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

www.depperin.go.id

www.who.int 

http://indonesian.cri.cn/mmsource/images/2007/09/24/lanzao07092402.jpg

http://visual.merriam-webster.com/earth/environment/acid-rain.php

LAMPIRAN

Lampiran 1. Suara Pesawat Tingkatkan Darah Tinggi

Suara Pesawat Tingkatkan Darah Tinggi Kamis, 14/02/2008

LONDON (SINDO) – Jangan main-main dengan pencemaran suara pesawat. Tekanan darah orang yang tidur pun bisa meningkat akibat suara bising pesawat. Berdasarkan penelitian Imperial

College, London, terhadap 140 sukarelawan yang tinggal dekat Bandara Heathrow dan tiga bandara besar Eropa lainnya, suara pesawat lebih dari 35 desibel tidak baik bagi kesehatan.

Pasalnya, tekanan darah sistolik sukarelawan meningkat antara 6,2 mmHg dan tekanan darah diastolik meningkat 7,4 mmHg. Bahkan, peningkatan setiap lima desibel suara pesawat membuat

tekanan darah sistolik naik 0,66 mmHg. Para peneliti menyimpulkan bahwa setiap 10 desibel suara pesawat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi sebanyak 14%.(BBC/wasis wibowo)

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

38

Page 39: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Lampiran 2. Tabel Standar polutan udara menurut EPA

Standar polutan udara menurut EPA 

Pollutan WaktuPM10 (μg/m3)

PM2,5 (μg/m3)

Ozone (ppm)

NO2 (ppm)

SO2 (ppm)

150 (/24jam)                        50 (/tahun)

65 (/24 jam)                       15 (/tahun)

0.12 (/1jam)                   0.08 (/8 jam)

0.053 (/tahun)

0.14 (/24 jam)               0.03 (/tahun)

Lampiran 3. Artikel Polusi Udara Perkotaan

Polusi udara perkotaan diperkirakan memberi kontribusi bagi 800.000 kematian tiap tahun (WHO/UNEP). Saat ini banyak negara berkembang menghadapi masalah polusi udara yang jauh lebih serius dibandingkan negara maju. Contoh klasik pengaruh polusi udara terhadap kesehatan dapat dilihat pada kota-kota di negara maju seperti Meuse Valley, Belgia tahun 1930; Donora, Pennsylvania tahun 1948; dan London, Inggris tahun 1952; di mana terjadi peningkatan angka kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas) akibat polusi udara yang berakibat pada penurunan produktivitas dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Oleh sebab itu polusi udara juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup penting. 

  Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi) . World Bank juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City. Polusi udara yang PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

39

Page 40: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

terjadi sangat berpotensi menggangu kesehatan.  Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO, diperkirakan akan terjadi penurunan tiap tahunnya:  1400 kasus kematian bayi prematur; 2000 kasus rawat di RS, 49.000 kunjungan ke gawat darurat;  600.000 serangan asma; 124.000 kasus bronchitis pada anak; 31 juta gejala penyakit saluran pernapasan serta peningkatan efisiensi 7.6 juta hari kerja yang hilang akibat penyakit saluran pernapasan - suatu jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dari sisi ekonomi pembiayaan kesehatan (health cost) akibat polusi udara di Jakarta diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar pada tahun 1999.    

Lampiran 4. Kriteria pengukuran kadar hara P dan K tanah ekstrak HCl 25%, serta pH

tanah

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

40

Page 41: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

info : id.wikipedia.org

Lampiran 5. Jenis-jenis dari Akibat-akibat kebisingan

TIPE URAIAN

Akibat-akibat Badaniah

Kehilangan pendengaran

Perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan

Akibat-akibat psikologis

Rasa tidak nyaman atau stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering

Akibat-akibat Psikologis

Gangguan Emosional Kejengkelan, kebingunganGangguan gaya hidup

Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca dsb

Gangguan pendengaran

Merintangi kemapuan mendengarkan TV, Radio, perckakpan, tlepon dsb

Lampiran 6. Tipe-tipe kebisingan lingkungan

Jumlah kebisingan

Semua kebisingan di suatu tempat tertentu dan suatu waktu tertentu.

Kebisingan spesifik

Kebisingan di antara jumlah kebisingan yang dapat dengan jelas dibedakan untuk alasan-alasan akustik. Seringkali sumber kebisingan dapat diidentifikasikan.

Kebisingan residua

Kebisingan yang tertinggal sesudah penghapusan seluruh kebisingan spesifik dari jumlah kebisingan di suatu tempat tertentu dan suatu waktu tertentu.

Kebisingan latar

belakang

Semua kebisingan lainnya ketika memusatkan perhatian pada suatu kebisingan tertentu. Penting untuk membedakan antara kebisingan residual dengan kebisingan latar belakang.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

41

Page 42: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Lampiran 7. Ketentuan Penelaahan Lingkungan Proyek Pengembangan Bandar Udara

Lampiran 8. Perhitungan Ramalan Penerimaan Kebisingan

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

42

Page 43: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Lampiran 9 Petunjuk Tata Guna Tanah Untuk Interpolasi Kebisingan Bandar Udara

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

43

Page 44: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Lampiran 10. Standar Nasional Mutu Udara Sekeliling

Lampiran 11. Bagan Penelaahan Mutu Udara untuk Bnadar Udara

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

44

Page 45: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Lampiran 12. Tabel Dampak pencemaran udara berupa gas

Tabel 1. Dampak pencemaran udara berupa gas

NO BAHAN PENCEMAR

SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT

1.

 

Sulfur Dioksida (SO2)

Batu bara atau bahan bakar minyak yang mengandung Sulfur.

Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

45

Page 46: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

   

 

Pembakaran limbah pertanah.

Proses dalam industri.

  

  

2. Hidrogen Sulfa (H2S) Dari kawah gunung yang masih aktif.

Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indera penciuman (nervus olfactory)

3.

 

 

Nitrogen Oksida (N2O)

Nitrogen Monoksida (NO)

Nitrogen Dioksida (NO2)

Berbagai jenis pembakaran.

Gas buang kendaran bermotor.

Peledak, pabrik pupuk.

Menggangu sistem pernapasan.

Melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang infeksi.

4.

 

Amoniak (NH3)

 

Proses Industri

 

Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat.

Menyebabkan sistem pernapasan, Bronchitis, merusak indera penciuman.

5.

 

Karbon Dioksida (CO2)Karbon Monoksida (CO)Hidrokarbon

 

Semua hasil pembakaran.Proses Industri

.

Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.

Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan jantung.

Tabel 2 Penanggulangan pencemaran udara benbentuk gas

NO BAHAN PENCEMAR PENANGGULANGAN KETERANGAN

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

46

Page 47: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

1.Sulfur Dioksida (SO2)

Hidrogen Suldfida (H2S)

Nitrogen Oksida (N2O)

Nitrogen Monoksida (NO)

Nitrogen Dioksida (NO2)

Amoniak (NH3)

Karbondioksidak (CO2)Karbon Monoksida (CO)Hidrokarbon

Absorbsi Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan antara lain karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan pergantian, bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan kemudian dipakai kembali.

    Pembakaran Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat didalam polutan. Hasil pembakaran berupa (CO2) dan (H2O). Alat pembakarannya adalah Burner dengan berbagai tipe dan temperaturnya adalah 1200o—1400o F

    Reaksi Kimia Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan golongan Be-lerang. Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara - cara lain, hanya dalam pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan belerang dipergunakan Copper Oksid atau kapur dicampur arang.

Tabel 3 Dampak Pencemaran udara berupa partikel

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

47

Page 48: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

NO BAHAN PENCEMAR SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT

1.

 

 

Debu - partikel

 

 

Debu domestik maupun dari industri

Gas buang kendaraan bermotor

Peleburan timah hitamPabrik battere

Menimbulkan iritasi mukosa, Bronchitis, menimbulkan fibrosis paru.

Dampak yang di timbulkan amat membahayakan, karena dapat meracuni sistem pembentukan darah merah .

Menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merahPada anak kecil menimbulkan penurunan kemampuan otakPada orang dewasa menimbulkan anemia dan gangguan tekanan darah tinggi.

2 Benzen Kendaraan bermotor.Daerah industri.

Menimbulkan gangguan syaraf pusat.

3 Partikel polutan bersifat biologis berupa : Bakteri, jamur, virus, telur cacing.

Daerah yang kurang bersih lingkungannya

Pada pencemaran udara ruangan yang ber AC dijumpai beberapa jenis bakteri yang mengakibatkan penyakit pernapasan.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

48

Page 49: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

Tabel 4 Penanggulangan pencemaran udara berbentuk partikel

NO BAHAN PENCEMAR PENANG-GULANGAN KETERANGAN

1. Debu - partikelTimah hitam (Pb)BenzenPartikel polutan bersifat biologis berupa :Bakteri, jamur, virus, telur cacing.

Membersihkan(Scrubbing)Menggunakan filterMempergunakan Kolektor MekanisProgram langit biruMenggalakkan penanaman Tumbuhan

Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan, dalam keadaan alamiah (turun hujan) maka polutan partikel dapat turut dibawa bersama air hujan. Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous dan spray.

Dengan filtrasi dimaksudkan menangkap polutan partikel pada permukaan flter. Filter yang digunakan berukuran sekecil mungkin.

Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi untuk mengendapkan polutan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai silikon. Semakin besar partikel secepat mungkin proses pembersihan

Program langit biru yang dikumandangkan oleh pemerintah Indonesia adalah mengurangi pencemaran udara, khususnya dari akibat transportasi. Ada 3 tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu mengganti bahan bakar, mengubah mesin kendaraan, memasang alat-alat pembersih polutan pada kendaraan.

Mempertahankan “paru-paru” kota dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan sebagai penangkal pencemaran udara.

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

49

Page 50: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

 Lampiran 13. Gambar-gambar

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

50

Gambar 1. Umber Pemanasan Global Di Indonesia

Gambar 2. Siklus Polutan

Page 51: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

51

Gambar 3, Ilustrasi Terjadinya Hujan asam

Page 52: Penyebab dan dampak industri penerbangan terhadap pencemaran lingkungan

PENYEBAB DAN DAMPAK NEGATIF INDUSTRI PENERBANGAN TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN

52

Gambar 5. Ilustrasi Terjadinya Efek Rumah Kaca

Gambar 4. Proses Perembesan Polutan di