penyakit toksik

22
DIARE 1. PENGERTIAN Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) , ( BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam . Di negara berkembang , diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. 2. PENYEBAB Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari diare pada anak di bawah umur 5 tahun. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit , alergi (fructose , lactose ), kelebihan vitamin C , dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah . Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari. Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar . Sebagai bagian dari proses 1

Upload: ilhamul-laila

Post on 04-Aug-2015

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penyakit toksik

DIARE

1. PENGERTIAN

Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) ,( BM = diarea; Inggris

= diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi

lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam . Di

negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian

balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.

2. PENYEBAB

Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari diare

pada anak di bawah umur 5 tahun.

Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose,

lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya

disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain

yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare

adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari. Memakan makanan yang asam,

pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga

karena membuat usus kaget.

Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar.

Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan

tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna

terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air,

meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus

besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang

berair.

Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga

seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan

makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari

infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun

untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi

yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.

1

Page 2: Penyakit toksik

Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri,

kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti

penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare,

diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh

konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup

makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.

3. GEJALA

Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus

disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah.

Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan

perut sering berbunyi.

4. PERAWATAN

Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang

mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan

elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit

dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah

menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir. Untuk banyak orang,

perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.

Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:

1. Diare pada balita

2. Diare menengah atau berat pada anak-anak

3. Diare yang bercampur dengan darah.

4. Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.

5. Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut,

demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.

6. Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang

eksotis seperti parasit)

2

Page 3: Penyakit toksik

7. Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut

kesehatan mental.

5. DIARE INFEKTIF

Diare infektif yang tidak biasa untuk diare dapat bertahan lama. Diare ini

disebabkan karena beberapa organisme penyebabnya tersebut dapat bertahan

selama bertahun-tahun tanpa gejala penyakit jangka panjang yang signifikan.

6. PENANGGULANGAN DIARE

Penderita diare sebaiknya segera meminum oralit yang merupakan

campuran dari gula dan garam untuk menjaga cairan tubuh. Beberapa cara

penggulangan diare antara lain:

1. Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara

paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri.

Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan

elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan

ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa

kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).

2. Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit,

frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.

3. Cairan intravenous : kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi

dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.

4. Terapi rehidrasi oral : Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap

oleh tubuh.

5. Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor

utama dalam membatasi penyebaran penyakit.

7. PENCEGAHAN

Sebuah vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah

penderita diare. Saat ini ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus.

3

Page 4: Penyakit toksik

Vaksin rotavirus yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang

dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare.

Karena tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering

melakukan kontak langsung dengan benda lain, maka sebelum makan disarankan

untuk mencuci tangan dengan sabun. Sebuah hasil studi Cochrane menemukan

bahwa dalam gerakan-gerakan sosial yang dilakukan lembaga dan masyarakat

untuk membiasakan mencuci tangan menyebabkan penurunan tingkat kejadian

yang signifikan pada diare.

4

Page 5: Penyakit toksik

INHALASI KARBON MONOKSIDA

1. PENGERTIAN KARBON DIOKSIDA

Karbon dioksida ( rumus kimia: CO2 ) atau zat asam arang adalah sejenis

senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen

dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan

tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida

di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa

bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah

kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi,

dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada

proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen

penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping

pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari

gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.

Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1

atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam

bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO2 adalah

oksida asam. Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda.

2. SIFAT - SIFAT KIMIA DAN FISIKA

Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika

dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di

atmosfer, ia akan terasa asam di mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan.

Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran mukosa dan saliva,

membentuk larutan asam karbonat yang lemah. Sensasi ini juga dapat dirasakan

ketika seseorang bersendawa setelah meminum air berkarbonat (misalnya Coca

Cola). Konsentrasi yang lebih besar dari 5.000 ppm tidak baik untuk kesehatan,

sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat membahayakan kehidupan

hewan.

5

Page 6: Penyakit toksik

Pada keadaan STP, rapatan karbon dioksida berkisar sekitar 1,98 kg/m³,

kira kira 1,5 kali lebih berat dari udara. Molekul karbon dioksida (O=C=O)

mengandung dua ikatan rangkap yang berbentuk linear. Ia tidak bersifat dipol.

Senyawa ini tidak begitu reaktif dan tidak mudah terbakar, namun bisa membantu

pembakaran logam seperti magnesium.

Pada suhu −78,51° C, karbon dioksida langsung menyublim menjadi padat

melalui proses deposisi. Bentuk padat karbon dioksida biasa disebut sebagai "es

kering". Fenomena ini pertama kali dipantau oleh seorang kimiawan Perancis,

Charles Thilorier, pada tahun 1825. Es kering biasanya digunakan sebagai zat

pendingin yang relatif murah. Sifat-sifat yang menyebabkannya sangat praktis

adalah karbon dioksida langsung menyublim menjadi gas dan tidak meninggalkan

cairan. Penggunaan lain dari es kering adalah untuk pembersihan sembur.

Cairan kabon dioksida terbentuk hanya pada tekanan di atas 5,1 atm; titik

tripel karbon dioksida kira-kira 518 kPa pada −56,6 °C (Silakan lihat diagram fase

di atas). Titik kritis karbon dioksida adalah 7,38 MPa pada 31,1 °C.

Terdapat pula bentuk amorf karbon dioksida yang seperti kaca, namun ia

tidak terbentuk pada tekanan atmosfer. Bentuk kaca ini, disebut sebagai karbonia,

dihasilkan dari pelewatbekuan CO2 yang terlebih dahulu dipanaskan pada tekanan

ekstrem (40-48 GPa atau kira-kira 400.000 atm) di landasan intan. Penemuan ini

mengkonfirmasikan teori yang menyatakan bahwa karbon dioksida bisa berbentuk

kaca seperti senyawa lainnya yang sekelompok dengan karbon, misalnya silikon

dan germanium. Tidak seperti kaca silikon dan germanium, kaca karbonia tidak

stabil pada tekanan normal dan akan kembali menjadi gas ketika tekanannya

dilepas.

3. ISOLASI

Karbon dioksida bisa kita dapatkan dengan distilasi udara. Namun cara ini

hanya menghasilkan CO2 yang sedikit. Berbagai jenis reaksi kimia dapat

menghasilkan karbon dioksida, seperti reaksi pada kebanyakan asam dengan

karbonat logam. Reaksi antara asam sulfat dengan kalsium karbonat adalah:

H2SO4 + CaCO3 → CaSO4 + H2CO3

6

Page 7: Penyakit toksik

H2CO3 kemudian terurai menjadi air dan CO2. Reaksi ini diikuti dengan

pembusaan atau penggelembungan. Pembakaran dari semua bahan bakar yang

mengandung karbon, seperti metana (gas alam), distilat minyak bumi (bensin,

diesel, minyak tanah, propana), arang dan kayu akan menghasilkan karbon

dioksida. Sebagai contohnya reaksi antara metana dan oksigen:

CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O

Besi direduksi dari oksida besi dengan kokas pada tungku sembur, menghasilkan

pig iron dan karbon dioksida:

2 Fe2O3 + 3 C → 4 Fe + 3 CO2

Khamir mencerna gula dan menghasilkan karbon dioksida beserta etanol pada

proses pembuatan anggur, bir, dan spiritus lainnya:

C6H12O6 → 2 CO2 + 2 C2H5OH

Semua organisme aerob menghasilkan CO2 dalam proses pembakaran

karbohidrat, asam lemak, dan protein pada mitokondria di dalam sel. Reaksi-

reaksi yang terlibat dalam proses pembakaran ini sangatlah rumit dan tidak bisa

dijelaskan dengan mudah.

Karbon dioksida larut dalam air dan secara spontan membentuk H2CO3

(asam karbonat) dalam kesetimbangan dengan CO2. Konsentrasi relatif antara

CO2, H2CO3, dan HCO3− (bikarbonat) dan CO3

2−(karbonat) bergantung pada

kondisi pH larutan. Dalam air yang bersifat netral atau sedikit basa (pH > 6,5),

bentuk bikarbonat mendominasi (>50%). Dalam air yang bersifat basa kuat (pH >

10,4), bentuk karbonat mendominasi. Bentuk karbonat dan bikarbonat memiliki

kelarutan yang sangat baik. Dalam air laut (dengan pH = 8,2 - 8,5), terdapat 120

mg bikarbonat per liter.

4. PRODUKSI DALAM SKALA INDUSTRI

Karbon dioksida secara garis besar dihasilkan dari enam proses

1. Sebagai hasil samping dari pengilangan ammonia dan hidrogen, di mana

metana dikonversikan menjadi CO2.

7

Page 8: Penyakit toksik

2. Dari pembakaran kayu dan bahan bakar fosil;

3. Sebagai hasil samping dari fermentasi gula pada proses peragian bir,

wiski, dan minuman beralkohol lainnya;

4. Dari proses penguraian termal batu kapur, CaCO3;

5. Sebagai produk samping dari pembuatan natrium fosfat;

6. Secara langsung di ambil dari mata air yang karbon dioksidanya dihasilkan

dari pengasaman air pada batu kapur atau dolomit.

Di atomosfer bumi

Karbon dioksida di atmosfer bumi dianggap sebagai gas kelumit dengan

konsentrasi sekitar 385 ppm berdasarkan volume dan 582 ppm berdasarkan

massa. Massa atmosfer bumi adalah 5,14×1018 kg, sehingga massa total karbon

dioksida atmosfer adalah 3,0×1015 kg (3.000 gigaton). Konsentrasi karbon

dioksida bervariasi secara musiman (lihat grafik di samping). Di wilayah

perkotaan, konsentrasi karbon dioksida secara umum lebih tinggi, sedangkan di

ruangan tertutup, ia dapat mencapai 10 kali lebih besar dari konsentrasi di

atmosfer terbuka.

Karbon dioksida adalah gas rumah kaca. Oleh karena aktivitas manusia

seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan, konsentrasi

karbon dioksida di atmosfer telah meningkat sekitar 35% sejak dimulainya

revolusi industri. Pada tahun 1999, 2.244.804.000 ton CO2 dihasilkan di Amerika

Serikat dari pembangkitan energi listrik. Laju pengeluaran ini setara dengan

0,6083 kg per kWh.

Lima ratus juta tahun yang lalu, keberadaan karbon dioksida 20 kali lipat

lebih besar dari yang sekarang dan menurun 4-5 kali lipat semasa periode Jura dan

secara lambat menurun sampai dengan revolusi industri.

Sampai dengan 40% dari gas yang dimuntahkan oleh gunung berapi

semasa ledakan subaerial adalah karbon dioksida. Menurut perkiraan paling

canggih, gunung berapi melepaskan sekitar 130-230 juta ton CO2 ke atmosfer

setiap tahun. Karbon dioksida juga dihasilkan oleh mata air panas, seperti yang

terdapat di situs Bossoleto dekat Terme Rapolano di Toscana, Italia. Di sini, di

depresi yang berbentuk mangkuk dengan diameter kira-kira 100 m, konsentrasi

8

Page 9: Penyakit toksik

CO2 setempat meningkat sampai dengan lebih dari 75% dalam semalam, cukup

untuk membunuh serangga-serangga dan hewan yang kecil, namun menghangat

dengan cepat ketika cahaya matahari memancar dan berbaur secara konveksi

semasa pagi hari. Konsentrasi setempat CO2 yang tinggi yang dihasilkan oleh

gangguan air danau dalam yang jenuh dengan CO2 diduga merupakan akibat dari

terjadinya 37 kematian di Danau Moboun, Kamerun pada 1984 dan 1700

kematian di Danau Nyos, Kamerun. Namun, emisi CO2 yang diakibatkan oleh

aktivitas manusia sekarang adalah 130 kali lipat lebih besar dari kuantitas yang

dikeluarkan gunung berapi, yaitu sekitar 27 milyar ton setiap tahun.

Di samudera

Terdapat sekitar 50 kali lebih banyak karbon yang terlarut di dalam

samudera dalam bentuk CO2 dan hidrasi CO2 daripada yang terdapat di atmosfer.

Samudera berperan sebagai buangan karbon raksasa dan telah menyerap sekitar

sepertiga dari emisi CO2 yang dihasilkan manusia. Secara umum, kelarutan akan

berkurang ketika temperatur air bertambah. Oleh karena itu, karbon dioksida akan

dilepaskan dari air samudera ke atmosfer ketika temperatur samudera meningkat.

Kebanyakan CO2 yang berada di samudera berbentuk asam karbonat.

Sebagian dikonsumsi oleh organisme air sewaktu fotosintesis dan sebagain kecil

lainnya tenggelam dan meninggalkan siklus karbon. Terdapat kekhawatiran

meningkatnya konsentrasi CO2 di udara akan meningkatkan keasaman air laut,

sehiggga akan menimbulkan efek-efek yang merugikan terhadap organisme-

organisme yang hidup di air.

5. PERANAN BIOLOGIS

Karbon dioksida adalah hasil akhir dari organisme yang mendapatkan

energi dari penguraian gula, lemak, dan asam amino dengan oksigen sebagai

bagian dari metabolisme dalam proses yang dikenal sebagai respirasi sel. Hal ini

meliputi semua tumbuhan, hewan, kebanyakan jamur, dan beberapa bakteri. Pada

hewan tingkat tinggi, karbon dioksida mengalir di darah dari jaringan tubuh ke

paru-paru untuk dikeluarkan. Pada tumbuh-tumbuhan, karbon dioksida diserap

dari atmosfer sewaktu fotosintesis.

9

Page 10: Penyakit toksik

6. TOKSISITAS

Kandungan karbon dioksida di udara segar bervariasi antara 0,03%

(300ppm) sampai dengan 0,06% (600 ppm) bergantung pada lokasi.

Menurut Otoritas Keselamatan Maritim Australia, "Paparan

berkepanjangan terhadap konsentrasi karbon dioksida yang sedang dapat

menyebabkan asidosis dan efek-efek merugikan pada metabolisme kalsium

fosforus yang menyebabkan peningkatan endapan kalsium pada jaringan lunak.

Karbon dioksida beracun kepada jantung dan menyebabkan menurunnya gaya

kontraktil. Pada konsentrasi tiga persen berdasarkan volume di udara, ia bersifat

narkotik ringan dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi,

dan menyebabkan penurunan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar lima persen

berdasarkan volume, ia menyebabkan stimulasi pusat pernapasan, pusing-pusing,

kebingungan, dan kesulitan pernapasan yang diikuti sakit kepala dan sesak napas.

Pada konsentrasi delapan persen, ia menyebabkan sakit kepala, keringatan,

penglihatan buram, tremor, dan kehilangan kesadaran setelah paparan selama lima

sampai sepuluh menit.

Oleh karena bahaya kesehatan yang diasosiasikan dengan paparan karbon

dioksida, Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Amerika Serikat

menyatakan bahwa paparan rata-rata untuk orang dewasa yang sehat selama

waktu kerja 8 jam sehari tidak boleh melebihi 5.000 ppm (0,5%). Batas aman

maksimum untuk balita, anak-anak, orang tua, dan individu dengan masalah

kesehatan kardiopulmonari (jatung dan paru-paru) secara signifikan lebih kecil.

Untuk paparan dalam jangka waktu pendek (di bawah 10 menit), batasan dari

Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keamanan Kerja Amerika Serikat

(NIOSH) adalah 30.000 ppm (3%). NIOSH juga menyatakan bahwa konsentrasi

karbon dioksida yang melebihi 4% adalah langsung berbahaya bagi keselamatan

jiwa dan kesehatan.

Adaptasi terhadap peningkatan kadar CO2 dapat terjadi pada manusia.

Inhalasi CO2 yang berkelanjutan dapat ditoleransi pada konsentrasi inspirasi tiga

persen paling sedikit selama satu bulan dan empat persen konsentrasi insiparsi

selama lebih dari satu minggu. Diajukan juga bahwa konsentrasi insipirasi sebesar

2,0 persen dapat digunakan untuk ruangan tertutup (seperti kapal selam) oleh

10

Page 11: Penyakit toksik

karena adaptasi ini bersifat fisiologis dan reversibel. Penurunan kinerja atau pada

aktivitas fisik yang normal tidak terjadi pada tingkat konsentrasi ini.

Gambaran-gambaran ini berlaku untuk karbon dioksida murni. Dalam

ruangan tertutup yang dipenuhi orang, konsentrasi karbondioksida akan mencapai

tingkat yang lebih tinggi daripada konsentrasi di udara bebas. Konsentrasi yang

lebih besar dari 1.000 ppm akan menyebabkan ketidaknyamanan terhadap 20%

penghuni dan ketidaknyamanan ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya

konsentrasi CO2. Ketidaknyamanan ini diakibatkan oleh gas-gas yang dikeluarkan

sewaktu pernapasan dan keringatan manusia, bukan oleh CO2. Pada konsentrasi

2.000 ppm, mayoritas penghuni akan merasakan ketidaknyamanan yang

signifikan dan banyak yang akan mual-mual dan sakit kepala. Konsentrasi CO2

antara 300 ppm sampai dengan 2.500 ppm digunakan sebagai indikator kualitas

udara dalam ruangan.

Keracunan karbon dioksida akut dikenal sebagai lembap hitam. Para

penambang biasanya akan membawa sesangkar burung kenari ketika mereka

sedang bekerja untuk memperingati mereka ketika kadar karbon dioksida

mencapat tingkat yang berbahaya. Burung kenari akan terlebih dahulu mati

sebelum kadar CO2 mencapai tingkat yang berbahaya untuk manusia. Karbon

dioksida menyebabkan kematian yang luas di Danau Nyos di Kamerun pada tahun

1996.[27] Karbon dioksida yang lebih berat yang dikeluarkan mendorong oksigen

keluar, menyebabkan kematian hampir 2000 orang.

7. FISIOLOGI MANUSIA

CO2 diangkut di darah dengan tiga cara yang berbeda:

Kebanyakan (sekitar 70% – 80%) dikonversikan menjadi ion bikarbonat

HCO3− oleh enzim karbonat anhidrase di sel-sel darah merah, dengan

reaksi

CO2 + H2O → H2CO3 → H+ + HCO3−.

5% – 10% larut di plasma

5% – 10% diikat oleh hemoglobin sebagai senyawa karbamino

11

Page 12: Penyakit toksik

Hemoglobin, molekul pengangkut oksigen yang utama pada sel darah

merah, mengangkut baik oksigen maupun karbon dioksida. Namun CO2 yang

diangkut hemoglobin tidak terikat pada tempat yang sama dengan oksigen. Ia

bergabung dengan gugus terminal-N pada empat rantai globin. Namun, karena

efek alosterik pada molekul hemoglobin, pengikatan CO2 mengurangi jumlah

oksigen yang dapat diikat. Penurunan pengikatan karbon dioksida oleh karena

peningkatan kadar oksigen dikenal sebagai efek Haldane dan penting dalam

traspor karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Sebaliknya, peningkatan

tekanan parsial CO2 atau penurunan pH akan menyebabkan pelepasan oksigen

dari hemoglobin, dikenal sebagai efek Bohr.

Karbon dioksida adalah salah satu mediator autoregulasi setempat suplai

darah. Apabila kadar karbon dioksidanya tinggi, kapiler akan mengembang untuk

mengijinkan arus darah yang lebih besar ke jaringan yang dituju.

Ion bikarbonat sangatlah penting dalam meregulasi pH darah. Laju

pernapasan seseorang dipengaruhi oleh kadar CO2 dalam darahnya. Pernapasan

yang terlalu lambat akan menyebabkan asidosis pernapasan, sedangkan

pernapasan yang terlalu cepat akan menimbulkan hiperventilasi yang bisa

menyebabkan alkalosis pernapasan.

Walaupun tubuh memerlukan oksigen untuk metabolisme, kadar oksigen

yang rendah tidak akan menstimulasi pernapasan. Sebaliknya pernapasan

distimulasi oleh kadar karbon dioksida yang tinggi. Akibatnya, bernapas pada

udara bertekanan rendah atau campuran gas tanpa oksigen (seperti nitrogen

murni) dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Hal ini sangatlah berbahaya

bagi pilot tempur. Ini juga adalah alasan mengapa penumpang pesawat

diinstruksikan untuk memakai masker oksigen ke dirinya sendiri terlebih dahulu

sebelum membantu orang lain ketika tekanan kabin berkurang, jika tidak maka

terjadi risiko tidak sadarkan diri.

Menurut salah satu kajian dari Departemen Pertanian Amerika Serikat,

pernapasan orang pada umumnya menghasilkan kira-kira 450 liter (sekitar 900

gram) karbon dioksida perhari.

12

Page 13: Penyakit toksik

KERACUNAN MAKANAN

1. PENGERTIAN

Keracunan makanan adalah istilah yang diberikan kepada infeksi dengan

bakteri, parasit, virus, atau racun dari kuman yang mempengaruhi manusia

melalui terkontaminasi makanan atau air. Organisme kausatif yang paling umum

adalah Staphylococcus atau E. coli.

Center for Disease Control and Prevention memperkirakan bahwa 76 juta

orang menjadi sakit dari makanan penyakit terkait setiap tahun yang

mengakibatkan 325.000 dirawat dan 5.000 kematian.

Diare berkat keracunan makanan membunuh jutaan di seluruh dunia,

terutama dalam mengembangkan dan di bawah negara-negara maju. Wisatawan

ke negara-negara berkembang sering menghadapi keracunan makanan dalam

bentuk Traveller's diare.

Keracunan makanan dapat mempengaruhi individu atau sekelompok

orang-orang yang telah mengambil makanan tercemar yang sama. Hal ini umum

di masyarakat, terutama fungsi sosial pada umumnya, restoran, sekolah kafetaria

dll. Keracunan makanan dicurigai jika minimal dua orang terpengaruh dan

terkontaminasi makanan atau air diidentifikasi sebagai sumber infeksi. (1, 4)

2. PENYEBAB

Makanan umum yang dapat membawa kuman termasuk manja daging atau

unggas, terkontaminasi air, makanan yang mengandung mayones, daging mentah

atau matang, telur, ikan dan kerang dan sebagainya.

Penanganan selama persiapan makanan rusak mungkin juga bertanggung

jawab keracunan makanan. Sebagai contoh, tidak memadai tangan mencuci, tidak

mencuci peralatan masak, tidak memadai refrigerasi susu dan produk lainnya.

Kuman yang menyebabkan keracunan makanan mungkin termasuk

Campylobacter enteritis, kolera, E. coli enteritis, Staphylococcus aureus, Shigella,

Listeria.

Kadang-kadang keracunan makanan melibatkan kimia racun yang

diproduksi dalam makanan tertentu yang tidak semestinya disimpan atau di bawah

13

Page 14: Penyakit toksik

dimasak. Scombroid keracunan terjadi karena besar pelepasan histamin kimia dari

ikan ketika itu dimakan.

Hal ini dapat mengakibatkan reaksi alergi parah dengan pembengkakan

wajah, gatal-gatal, sesak nafas dan kesulitan menelan. Hal ini dapat

mengakibatkan kematian akibat tersedak.

3. KELOMPOK YANG RENTAN TERSERANG KERACUNAN

MAKANAN

1. Bayi dan orang tua adalah rentan terhadap keracunan makanan.

2. Orang-orang dengan kekebalan tertindas, orang-orang dengan penyakit

ginjal atau diabetes atau orang-orang yang bepergian ke luar negeri di

mana mereka dihadapkan pada kuman juga rentan.

3. Ibu hamil dan menyusui harus ekstra hati-hati tentang menghindari

keracunan makanan.

4. GEJALA UMUM KERACUNAN MAKANAN

Keracunan makanan biasanya bermanifestasi sebagai rasa sakit di perut

dengan kram, diare, mual, muntah, kelemahan, demam dengan menggigil dan

tremor, sakit kepala dll.

Masalah dimulai dalam waktu 2-6 jam makan makanan tercemar atau air.

Ini mungkin panjang atau pendek tergantung pada penyebab keracunan makanan.

5. PERAWATAN MAKANAN KERACUNAN

Perawatan melibatkan menjaga pasien yang terhidrasi dengan banyak

cairan dan air. Dalam kebanyakan kasus, kondisi menyelesaikan dengan

sendirinya.Beberapa pasien namun mungkin perlu antibiotik untuk terapi.

Pencegahan keracunan makanan adalah kunci dan dapat dicapai dengan

mempertahankan tangan bersih, memasak permukaan, mencuci dan memasak

makanan secara menyeluruh. Minum hanya disaring air juga membantu.

14