penuntun prakt anorganik 1.pdf

63
Laboratorium Kimia Anorgaik Praktikum Kimia Anorganik 1 1 PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I Penyusun : Tim Kimia Anorganik LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2006

Upload: melinda-wardani

Post on 09-Aug-2015

379 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

its me

TRANSCRIPT

Page 1: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

1

PENUNTUN PRAKTIKUM

KIMIA ANORGANIK I

Penyusun :

Tim Kimia Anorganik

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2006

Page 2: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

2

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penuntun praktikum kimia anorganik I ini disusun sebagai bahan

petunjuk praktikum bagi mahasiswa Jurusan Kimia UNP. Penyusunan

penuntun ini dilakukan dengan memberi titik berat pada masalah uji

kualitatif dan sintesis bahan-bahan anorganik.

Semenjak dibukanya program studi Kimia tahun 1997, jurusan

Kimia FMIPA UNP menyelenggarakan 2 macam Praktikum Kimia

Anorganik, yaitu Praktikum Kimia Anorganik 1 untuk mahasiswa Kimia

dan Pendidikan Kimia, dan Praktikum Kimia Anorganik 2 untuk

mahasiswa Kimia.

Setelah menggunakan penuntun praktikum ini diharapkan

mahasiswa mempunyai gambaran dan wawasan tentang pekerjaan di

laboratorium kimia anorganik. Disamping itu juga agar dapat membekali

mahasiswa dengan keterampilan untuk dipergunakan kelak di dunia

kerja.

Terakhir, penuntun praktikum ini akan terus disempurnakan

secara periodik sesuai dengan perkembangan trend baru dalam kimia

anorganik. Penyesuaian juga akan dilakukan sesuai dengan

perkembangan sarana yang terdapat di laboratorium kimia FMIPA UNP.

Untuk itu kami mengharapkan sumbangan perbaikan maupun

pengembangan dari pemerhati baik dari mahasiswa, staf laboratorium

maupun dari staf pengajar Jurusan Kimia FMIPA UNP. Melalui

kesempatan ini kami tim penyusun mengucapkan terima kasih atas

sumbangan pikiran berbagai pihak dalam penyelesaian penuntun

praktikum ini.

Padang, Januari 2006

Penyusun

Page 3: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

3

Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................................... 3

TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ............................. 4

Petunjuk - PetunjuK Dasar Untuk Bekerja di laboratorium ...................... 11

Unsur-Unsur Alkali Tanah ...................................................................... 12

Halogen ................................................................................................... 18

Kimia Belerang ........................................................................................ 24

Bilangan Oksidasi Nitrogen .................................................................... 25

Aluminium dan Senyawanya .................................................................... 34

Pembuatan Kalium Nitrat ........................................................................ 42

Pembuatan KAl(SO4)2.12H2O ................................................................ 42

Pembuatan CuSO4.5H2O ......................................................................... 49

Page 4: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

4

TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

1. Setiap peserta praktikum harus hadir tepat pada waktu yang telah

ditentukan. Keterlambatan dari waktu tersebut dapat

mengakibatkan ditolaknya peserta untuk mengikuti praktikum

pada hari yang bersangkutan.

2. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat

dari bahan kimia, selama mengikuti praktikum peserta diwajibkan

mengenakan jas praktikum berwarna putih yang bersih,

membawa masker, lap tangan dan tissu, dan tidak boleh memakai

sandal atau sejenisnya,.

3. Peserta praktikum harus memahami semua prosedur dan cara

menggunakan alat-alat yang benar sebelum praktikum dimulai.

4. Setiap peserta praktikum bertanggung jawab pada ketertiban dan

kebersihan laboratorium. Selesai praktikum, peserta harus

membersihkan kembali ruangan, meja praktikum, dan alat-alat

yang dipakai. Selama mengikuti praktikum, peserta praktikum

wajib berlaku sopan, terutama pada cara komunikasi antar

peserta.

5. Setiap peserta praktikum harus memperhatikan tentang

kemungkinan kontaminasi reagen (larutan zat kimia dalam botol)

yang digunakan. Oleh karena itu pengembalian reagen ke dalam

botol asal sedapat mungkin dihindari. Tutuplah segera botol

reagen dan perhatikan agar tutup botol reagen tersebut tidak

tertukar dengan tutup botol reagen yang lain. Juga harus

dihindari menggunakan pipet suatu botol reagen untuk

mengambil reagen pada botol lain.

6. Setelah menyelesaikan suatu praktikum, setiap peserta harus

mengembalikan semua peralatan yang digunakan dalam keadaan

bersih dan kering ke tempat semula (piket). Kerusakan peralatan

yang terjadi selama praktikum adalah tanggung jawab peserta.

7. Buanglah sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan,

jangan membuang sampah pada saluran pembuangan air / bak

air.

8. Setelah menyelesaikan suatu acara praktikum, setiap peserta

praktikum diwajibkan untuk membuat “ Laporan Praktikum”,

berupa:

Page 5: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

5

(Format kover)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1

(Judul Percobaan)

Penyusun :

Kelompok (No klpk)

(Nama / NIM)

(Nama / NIM)

(Nama / NIM)

(Nama / NIM)

(Hari/ tanggal)

Dosen :

Asisten :

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2006

a. laporan Sementara, yang dibuat di Laboratorium sesaat

setelah suatu acara praktikum selesai dan harus mendapat

pengesahan pembimbing praktikum/asisten.

b. Laporan Resmi*), dibuat di luar laboratorium dan harus

diserahkan kepada pembimbing praktikum/asisten yang

waktu penyerahannya ditentukan kemudian.

9. Seluruh kegiatan praktikum akan diakhiri dengan ujian

praktikum. Nilai akhir praktikum akan ditentukan berdasarkan

pada prestasi peserta selama mengikuti praktikum, yang meliputi

nilai praktikum (NP), nilai ujian tengah semester (UTS) dan Ujian

Akhir Semester (UAS). Dengan Formula : Nilai Akhir : 1/5 ( NP + 2

UTS + 2 UAS ).

10. Hal-hal yang belum tertuang dalam peraturan / tata tertib ini

akan diatur lebih lanjut oleh pembimbing praktikum.

Padang, Januari 2006

Pembimbing Praktikum,

(Team Kimia Anorganik)

*) Laporan ditulis dengan sistimatika sebagai berikut :

1. Judul Percobaan

2. Dasar Teori

3. Tujuan

4. Alat dan bahan yang

digunakan

5. Cara kerja

6. Hasil dan Pengamatan

(mungkin berupa

angka, tabel, kurva,

atau perubahan

warna, pembentukan/

gas, dll).

7. Diskusi

8. Kesimpulan

9. Daftar Pustaka

Page 6: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

6

Page 7: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

7

Keselamatan dan Petunjuk Bekerja di Laboratorium

Laboratorium dapat menjadi tempat yang berbahaya dan dapat

juga menjadi tempat bekerja yang menyenangkan. Bila pekerjaan di

laboratorium dilakukan dengan tepat dan dengan pemahaman yang

mendalam tentang teknik-teknik pekerjaan di laboratorium, maka

laboratorium tidak lebih berbahaya dibandingkan dengan ruangan-

ruangan kelas yang lain di Jurusan Kimia. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pekerjaan di laboratorium adalah :

1. Gunakan kacamata pengaman bila anda bekerja dengan bahan-

bahan kimia yang dapat membahayakan mata bila terjadi kontak.

Bila mata atau daerah sekitar mata anda berkontak dengan bahan

kimia segera cuci dengan air mengalir di bak cuci tangan

2. Gunakanlah sepatu selama anda berada di laboratorim.

3. Makan, Minum dan merokok dilarang selama anda bekerja di

laboratorium

4. Kenali dimana dan bagaimana anda dapat menggunakan alat-alat

pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) bila anda memasuki

laboratorium.

5. Selalu beranggapan bahwa semua bahan kimia di laboratorium

berbahaya, meskipun anda biasa menemukan bahan-bahan yang

sama di luar laboratorium, sehingga anda akan selalu berhati-hati

dalam menggunakan bahan apapun di laboratorium. Buanglah

KESELAMATAN

KERJA

LABORATORIUM

Page 8: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

8

bahan-bahan sisa sesuai dengan petunjuk pembimbing

praktikum. Ikuti semua petunjuk yang ada dalam penuntun

praktikum.

6. Jika mata atau kulit anda terkontaminasi dengan bahan kimia,

segeralah cuci dengan air, kemudian segera laporkan hal itu ke

pembimbing praktikum.

7. Jangan pernah mencoba

mencicipi sesuatu apapun di

laboratorium. Jangan

membaui uap atau gas

secara langsung, tapi

bauilah dengan

mengibaskan tangan pada

bahagian atas wadah bahan

kimia yang mengeluarkan

gas atau uap sedemikan

rupa sehingga sebagian kecil

dari uap atau gas itu yang

sampai ke hidung anda.

Tanya pembimbing praktikum bila tidak mengerti.

8. Lakukanlah reaksi-reaksi

yang melibatkan bahan-bahan

kimia berbahaya, yang

menyebabkan iritasi pada

kulit, atau mengeluarkan bau

yang tak sedap di lemari

asam. Gunakan lemari asam

ini sesuai dengan petunjuk

yang diberikan pembimbing

praktikum.

9. Jangan arahkan tabung reaksi

yang sedang anda panaskan ke

diri anda sendiri atau teman

sekerja anda. Kedua hal ini

dapat membahayakan jika

bahan kimia atau campuran

bahan kimia yang ada dalam

gb

gb

gb

Page 9: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

9

tabung itu menyembur ke luar tabung.

10. Jangan lakukan percobaan yang tidak dianjurkan, kecuali setelah

di konsultasikan ke pada pembimbing praktikum.

11. Segera bersihkan pecahan gelas dari meja praktikum.

12. Anda harus selalu memasukkan asam ke dalam air bila anda

mencampurkan asam-asam pekat, seperti asam sulfat pekat,

dengan air. Jangan lakukan sebaliknya, karena panas pelarutan

akan menyebabkan air mendidih dan menyemprotkan asam.

13. Hindarilah menggosok mata selama praktikum berlangsung,

kecuali anda yakin bahwa tangan anda bersih.

14. Bila anda memasukkan tabung gelas atau termometer ke dalam

sumbat karet, peganglah sumbat karet dan tabung kaca /

termometer dengan sapu tangan. Masukkan tabung kaca /

termometer itu setelah terlebih dahulu diolesi vaseline atau air

dengan gerakan memutar dan jangan ditekan. Hapuslah sisa

pelumas dengan lap kering. Usahakan jarak kedua tangan anda

sedekat mungkin.

15. Segera beritahu pembimbing praktikum bila terjadi kecelakaan.

16. Banyak reagen-reagen yang biasa digunakan di laboratorium,

seperti alkohol, aseton, ether sangat mudah terbakar. Jangan

gunakan bahan-bahan kimia jenis ini di dekat sumber api.

Bacalah petunjuk-petunjuk khusus yang diberikan pada kemasan

bahan ini sebelum menggunakannya.

17. Gunakan pembakar seperti pembakar bunsen hanya pada kasus-

kasus tertentu. Untuk pemanasan usahakan menggunakan hot

plate.

Page 10: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

10

Page 11: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

11

Petunjuk - PetunjuK Dasar Untuk Bekerja di

laboratorium

1. Bacalah dan pelajarilah penuntun praktikum sebelum masuk ke

laboratorium.

2. Bekerjalah sendiri-sendiri kecuali di dinstruksikan lain

3. Catatlah hasil-hasil yang anda peroleh segera ke lembaran

pengamatan atau buku catatan anda. Jangan menyalin catatan

orang lain !

4. Bekerjalah dengan hati-hati untuk menghindari kecelakaan.

5. Buanglah sisa reagen seperti diinstruksikan pembimbing

praktikum. Jangan kembalikan sisa reagen ke dalam botol reagen.

6. Jangan letakkan tutup botol di atas meja, tapi pegang dengan

tangan anda. Pembimbing praktikum akan menunjukkan kepada

anda bagaimana melakukan ini. Jangan pertukarkan tutup botol

reagen.

7. Letakkan kembali botol reagen pada rak dimana anda

mengambilnya.

8. Gunakan reagen sebanyak yang diinstruksikan. Hindari kelebihan

pengambilan.

9. Bila pada penuntun disebutkan penggunaan air keperluan

eksperimen, gunakan air hasil destilasi, kecuali bila

diinsturksikan lain.

10. Jagalah agar daerah tempat anda bekerja selalu bersih

11. Bila menimbang, jangan letakkan bahan yang akan ditimbang

lansung di timbangan. Gunakan botol timbang.

12. Jangan timbang objek-objek yang panas atau hangat. Objek yang

di timbang harus pada temperatur kamar.

13. Jangan letakkan objek yang panas langsung di atas permukaan

meja praktikum, kecuali bila telah diletakkan pada wadah tahan

panas

PETUNJUK -

PETUNJUK

DASAR UNTUK

BEKERJA DI LABORATORIUM

Page 12: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorgaik

Praktikum Kimia Anorganik 1

12

Unsur-Unsur Alkali Tanah

Mempelajari sifat-sifat unsur alkali tanah.

Unsur-unsur blok s dalam sistim periodik adalah unsur-unsur yang

paling reaktif. Semua unsur alkali sangat reaktif. Unsur-unsur alkali

tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan

unsur-unsur alkali menunjukkan kecenderungan perubahan yang jelas.

Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat dari Mg dan Ca.

ALAT

1. tabung reaksi

2. penjepit tabung

3. pipa penyalur gas

4. gelas kimia 400 ml

5. corong

BAHAN

1. Kertas indikator

2. Larutan indikator

3. Serbuk Mg

4. Pita Mg

5. Logam kalsium

6. Magnesium oksida

7. Barium klorida

8. Mg klorida

9. Kalsium klorida

10. Magnesium karbonat

11. Kalsium karbonat

12. Barium karbonat

13. Air kapur (ca(OH)2

PERCOBAAN

1

TUJUAN

TEORI DASAR

ALAT DAN BAHAN

CARA KERJA

Page 13: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

14

Eksperimen 1. Reaksi Dengan Air

Masukkan sekeping logam kalsium ke dalam air dingin yang terdapat

dalam gelas kimia. Amati reaksi dan periksa hasil reaksi !

Lakukan kembali dengan logam Magnesium !

1. tulis persamaan reaksi yang terjadi !

2. bandingkan kereaktifan unsur–unsur ini dalam air !

3. dalam reaksi yang terjadi, logam alkali tanah bertindak sebagai

reduktor. Zat apakah yang direduksi dalam reaksi ini ?

Mungkin reaksi antara magnesium dan air sangat lambat. Lakukan

eksperimen seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini dan

biarkan percobaan ini sampai setengah jam, kemudian periksa

hasilnya.

Eksperimen 2. Sifat Asam-Basa

Ke dalam tiga tabung reaksi masing-masing dimasukkan kurang lebih

0,01 g magnesium oksida, kalsium hidroksida dan barium hidroksida.

Tambahkan 10 ml air, ke dalam masing-masing tabung reaksi, kemudian

kocok. Tambahkan 2 tetes larutan indikator universal ke dalam masing-

masing tabung. Periksa pH larutan dalam masing-masing tabung.

4. bagaimana perubahan pH dari masing-msing tabung?

5. tulis persamaan reaksi ion !

6. apakah sama hasilnya jika sebagai pengganti magnesium oksida

digunakan magnesium hidroksida ?

7. bandingkan sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion !

Air panas Serbuk

magnesium

dibungkus

Page 14: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

15

Eksperimen 4. Kestabilan Termal Karbonat Alkali Tanah

Panaskan masing-masing garam karbonat yang kering dari magnesium,

kalsium dan barium dalam tiga tabung reaksi dengan susunan seperti

gambar di atas !

Panaskan sampai beberapa menit.

Catat kecepatan timbulnya gas, dan tingkat kekeruhan air kapur!

8. tulis persamaan reaksi yang terjadi !

9. bagaimana urutan kecenderungan kestabilan termal dari karbonat

alkali tanah ?

Eksperimen 5. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah

Masukkan 2 ml larutan 0,1 M ion logam alkali tanah (Mg2+, Ca2+, Ba2+)

dalam tabung reaksi yang berbeda.

Tambahkan volume yang sama larutan ion hidroksida 0,1 M ke dalam

masing-masing tabung. Catat endapan yang terbentuk !

Lakukan percobaan yang mirip tetapi sebagai pengganti ion hidroksida

gunakan ion sulfat dan ion karbonat.

Page 15: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

16

Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………

A. Lembaran Pengamatan (ini dapat dijadikan sebagai salah satu model untuk membuat lembaran pengamatan percobaan berikutnya)

1. Reaksi Dengan Air

Persamaan Reaksi Pengamatan

Mg + H2O →

Ca + H2O →

2. Sifat Asam-Basa

Persamaan Reaksi pH

MgO + H2O →

Ca(OH)2 + H2O →

Ba(OH)2 + H2O →

3. Kestabilan Termal Karbonat

Persamaan Reaksi Timbulnya gas Kekeruhan

relatif Air kapur

MgCO3 →

CaCO3 →

BaCO3 →

4. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah

PERCOBAAN

1

REPORT SHEET

Unsur-Unsur

Page 16: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

17

OH- SO4= CO3

=

MgO + H2O →

Ca(OH)2 + H2O

Ba(OH)2 + H2O

B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan

Page 17: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

18

Halogen

Membandingkan sifat dan reaksi unsur halogen.

Unsur halogen termasuk non logam yang paling reaktif, dan

mempunyai konfigurasi elektron terluar ns2 np5. Unsur-unsur ini adalah

oksidator kuat. Unsur-unsur ini sangat reaktif, sehingga terdapat bebas

di alam. Fluor cukup reaktif sehingga dapat langsung bereaksi dengan

berbagai unsur termasuk beberapa gas mulia. Klor dapat langsung

bereaksi dengan berbagai unsur kecuali karbon, nitrogen, oksigen dan

gas mulia.

Halogen selalu terdapat di alam, sebagai senyawa dengan logam.

Dalam senyawa terdapat sebagai ion negatif; fluoridanya (F-), klorida (Cl-),

bromida (Br-) dan yodida (I-). Unsur astat (At), tidak terdapat di alam.

Unsur ini sangat stabil tapi bersifat radioaktif dan dibuat secara sintesis.

Isotop yang paling stabil adalah 210At, dengan waktu paroh 8,3 tahun.

Unsur yang paling banyak terdapat (kelimpahan besar) adalah fluor dan

klor. Senyawa Cl yang paling umum adalah NaCl yang terdapat di alam

dan dalam garam karang (rock salt). Setiap kilogram air laut kira-kira

mengandung 30 gram NaCl. Dibandingkan dengan fluor dan klor, hanya

sedikit terdapat brom dan yod. Air laut mengandung brom sekitar 70

bagian per sejuta dalam berat. Namun ekstraksi brom dari air laut masih

ekonomis.

Yod masih jarang terdapat di alam dibandingkan dengan brom. Air

laut mengandung yod sebanyak 0,05 bagian per sejuta dalam berat

sedangkan ganggang laut dapat mengandung yod sebanyak 800 bagian

per sejuta dalam berat. Sumber utama yod adalah NaIO3 terdapat di Chili

yang dikenal sebagai garam Chili.

ALAT

1. tabung reaksi

2. pesawat kipp

3. pembakar bunsen

PERCOBAAN

2

TUJUAN

TEORI DASAR

ALAT DAN BAHAN

Page 18: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

19

BAHAN

1. Mangan (IV) oksida

2. Kalium Permanganat

3. Klor (sumber klor)

4. Brom

5. Yod

6. Asam klorida pekat

7. Kertas indikator

8. Air klor

9. Air brom

10. Karbon tetraklorida

11. Sumber H2S

12. Larutan 1M dari besi (II) sulfat

13. Natrium hidroksida

14. Kalium klorida

15. Kalium bromida

16. Kalium yodida

A. Pembuatan halogen

Pembuatan halogen didasarkan atas oksidasi ion halida,

2X- → X2 + 2e-

Reaksi antara mangan (IV) oksida atau kalium permanganat dengan asam

klorida, asam bromida, atau asam yodida.

* panaskan 1 ml asam klorida pekat dengan sesendok kecil MnO2

1. Jelaskan apa yang terjadi dan tulis persamaan reaksinya.

* teteskan beberapa tetes asam klorida pekat pada setengah sendok

KMnO4

2. Tulis persamaan reaksi yang terjadi !

3. Bandingkan reaksi dengan MnO2 dan KMnO4 sebagai oksidator

dalam kedua percobaan di atas.

4. Tulis ion-ion halida menurut urutan dalam mudahnya

dioksidasi.

5. Jelaskan apa sebabnya ion halida mudah dioksidasi

dibandingkan dengan yang lain !

CARA KERJA

Page 19: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

20

B. Sifat Fisik Halogen

6. buatlah satu tabel untuk membandingkan warna, wujud pada suhu kamar, titik leleh dan titik didih dari

fluor, klor, brom dan yod.

7. kecenderungan apa yang terlihat dari sifat fisik halogen jika masa

atom relatifnya bertambah ?

C. Sifat Kimia Halogen

* Eksperimen 1. Reaksi halogen dengan Air

* Kerja dalam kamar asam. Alirkan gas klor ke dalam 5 ml air beberapa detik. Uji pH larutan dengan

kertas indikator.

8. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari percobaan di atas dengan air

klor?

9. Air klor mengandung klor terlarut dan campuran dua asam yang terbentuk jika klor direaksikan

dengan air. Sebutkan nama kedua asam ini dan tulis persamaan reaksinya.

* Kocok satu tetes brom 5 ml air dalam tabung reaksi sehingga brom melarut.

* Ulangi percobaan di atas tetapi gunakan klor sebagai pengganti

brom !

10. bandingkan halogen yang lebih mudah melarut dalam air, pH larutan dan sifat sebagai pengelantang.

11. kegunaan khas apakah dari klor sebagai zat pengelantang?

Eksperimen 2. Kelarutan halogen dalam karbon tetraklorida

* Kocok 3 mL air klor dengan 1 ml karbon tetraklorida.

* Ulangi eksperimen dengan 3 ml air brom, kemudian dengan satu

kristal kecil yod, sebagai pengganti 3 ml air klor.

12. Buat tabel dan jelaskan pengamatan anda dari ketiga percobaan

diatas!

Eksperimen 3. Halogen sebagai oksidator

a) reaksi dengan hidrogen sulfida

*alirkan gas H2S ke dalam 3 ml air klor. Bandingkan hasil reaksi

dengan air klor yang jernih.

13. Uraikan apa yang terjadi dan tulis persamaan reaksi yang terjadi!

* ulangi percobaan dengan menggunakan air brom sebagai pengganti

air klor.

Page 20: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

21

14. Bandingkan reaksi brom dengan hidrogen sulfida dan klor dengan

hdirogen sulfida.

b) reaksi dengan besi (II) sulfat

Ke dalam masing-masing dua tabung reaksi masukkan 3 ml larutan

besi (II) sulfat.

Ke dalam salah satu tabung reaksi tambahkan 3 ml Cl2(aq) dan yang

lainnya 3 ml air. Tabung reaksi kedua digunakan sebagai pengontrol.

15. apa yang disebut “pengontrol”?

16. apa hasil pengamatan dari :

a) tabung reaksi pertama

b) tabung pengontrol

* periksa apakah ion Fe2+ dapat dioksidasi menjadi Fe3+ dengan

menambahkan 1 ml larutan natrium hidroksida ke dalam setiap

tabung reaksi.

17 Bukti apkah yang dapat dilihat dalam enambahan natrium

hidroksida untuk oksidasi ion Fe2+ oleh klor.

18. tulis persamaan reaksi antara klor dengan besi (II) sulfat.

Ulangi eksperimen dengan menggunakan Br2(aq) sebagai pengganti

Cl2 (aq)

19. uraikan dan jelaskan reaksi dari Br2(aq)

Eksperimen 4. Kereaktifan relatif halogen sebagai zat pengoksidasi

* Periksa pengaruh (reaksi) Cl2 (aq) pada,

a) KBr(aq) b) KI(aq)

dan kemudian Br2 (aq) pada,

a) KCl(aq) b) KI(aq)

* Gunakan 3 ml larutan pereaksi dan kocok masing-masing empat

larutan yang dihasilkan di atas dengan 1 ml karbon tetraklorida

20. Buat tabel untuk keempat hasil campuran larutan perbahan

sebelum ditambahkan karbon tetraklorida dan warna lapisan

karbon tetraklorida.

21. Tulis persamaan reaksi yang terjadi

22. Urutkan halogen menurut daya mengoksidasi makin besar

23. Jelaskan daya mengoksidasi dengan membandingkan harga

potensial elektroda

Page 21: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

22

Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………

A. Lembaran Pengamatan

PERCOBAAN

2

REPORT SHEET

Halogen

Page 22: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

23

B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan

Page 23: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

24

Kimia Belerang

� Mempelajari beberapa modifikasi belerang,

� Mempelajari sifat hidrogen sulfida dan H2SO4.

Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu macam bentuk. Sifat

fisika dari bentuk alotropi suatu unsur ini sama, tetapi berbeda dalam kimianya.

Hubungan dari berbagai bentuk alotropi belerang adalah sebagai

berikut :

1200C

S 960C S 1200C S 4450C S 4450 C

Rombik � Monoklin � Mobil � Viscous � gas

S

Plastis

(di bawah 960C)

Belerang rombik atau disebut dengan belerang -α terdiri dari

molekul S8. belerang ini melarut dalam alkohol, eter dan karbon disulfida

dan hasil penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-

pelarut ini menghasilkan kristal oktahedral.

Belerang monoklin disebut juga belerang - β. Belerang bentuk ini

mengkristal dari leburan belerang di atas 95,6 0 C berbentuk jarum-jarum

prisma. Molekul belerang -β terdiri dari cincin S8.

Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan dalam tabung reaksi

akan meleleh menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S8. Yitik leleh S-

α adalah 113 0C dan titik leleh S -β 1190C dan suhu transisi kedua

modifikasi adalah 95,6 0C dan titik leleh yang diamati bergantung pada

kecepatan pemanasan.

Jika suhu dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik

didih 444,60 C. uap terdiri dari S6, S4 dan S2 .

1

TUJUAN

TEORI DASAR

ALAT DAN BAHAN

CARA KERJA

PERCOBAAN

3

TUJUAN

TEORI DASAR

Page 24: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

25

Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan ke dalam air

dingin, akan diperoleh belerang plastis atau disebut juga belerang - α

berbentuk rantai spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi

belerang rombik bercincin S8.

Belerang koloid dapat diperoleh dari :

a. Mencampurkan larutan hidrogen sulfida dingin dan belerang

dioksida,.

2H2S + SO2 � 2 H2O + S

b. Mereaksikan larutan natrium thiosulfat dengan asam

klorida pekat,.

S2O32- + 2 H+ � H2O + SO2 + S

Hidrogen Sulfida, H2S

Gas H2S merupakan senyawa yang penting dalam analisis kuantitatif,

dapat dibuat dari reaksi antara FeS dan asam, pemanasan belerang,

hidrokarbon dan asbes, serta hidrolisis thiosidamida, CH3CSNH2.

Belerang dioksida, SO2

Belerang dioksida dapat dibuat dengan cara mereaksikan tembaga

dengan asam sulfat pekat,

Cu(s) + 2 H2SO4 (l) → CuSO4(s) + 2 H2O(l) + SO2 (g)

Belerang dioksida melarut dalam air membentuk asam sulfat

SO2 (g) + H2O (l) � H2SO3 (aq)

Asam Sulfat H2SO4

Asam sulfat dapat dibuat dengan kamar timbal dan proses kontak. Sifat

asam sulfat antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai zat pengoksidasi

Asam sulfat pekat dapat mengoksidasi tembaga (lihat reaksi di atas),

karbon, dan belerang. Pada reaksi ini asam sulfat direduksi menjadi

belerang dioksida.

2. Sebagai zat pengering

Biasanya gas sebelum ditampung dialirkan melalui asam sulfat pekat.

Cara ini tidak dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi dengan

H2SO4 seperti ammonia dan H2S.

3. Sebagai zat dehidrasi yaitu zat yang dapat menghilangkan air dari

senyawa

CuSO4. 5 H2O H2SO4 (l) CuSO4 + 5 H2O (g)

4. Sebagai katalis dalam pembentukan ester

CH3COOH + C2H5OH H2SO4 CH3COOC2H2 + H2O

Page 25: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

LaboratoriumKimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

26

5. Jika dicampur dengan garam nitrat atau klorida akan

menghasilkan asam

NaNO3 + H2SO4 � KHSO4 + HNO3 (g)

NaCl (s) + H2SO4 (l) � NaHSO4 (s) + HCl (g)

ALAT

1. 1 pembakar

2. 1 penjepit tabung reaksi

3. 1 gelas ukur 25 ml

4. 1 kaca arloji

5. 1 sendok plastik kecil

6. 2 cawan penguap 9 cm

7. 2 gelas kimia 250 ml

8. 1 corong

9. 12 tabung reaksi

10. 1 rak tabung reaksi

BAHAN

1. Parafin

2. Belerang

3. Asbes

4. FeS

5. HCl 2M

6. (CHCOO)2

7. Pb 1 M

8. Tembaga

9. H2SO4 pekat

10. K2Cr2O7 1 M

11. H2SO4 2 M

12. Gula pasir

13. CH3COOH

14. C2H5OH

15. Na2SO3 1 M

16. BaCl2 1 M

17. Air brom

ALAT DAN BAHAN

CARA KERJA

Page 26: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

21

A. Modifikasi belerang.

1. Larutkan 0,5 gram serbuk belerang dalam 5 ml CS2. Tuangkan

larutan ini ke dalam kaca arloji, tutup dengan kertas saring, tetapi

biarkan sebahagian kecil permukaan tidak tertutup dan biarkan CS2

menguap. Perhatikan kristal yang terbentuk.

2. Lebur serbuk belerang (1 sendok) dalam cawan penguap. Panaskan

dengan hati-hati, jangan sampai belerang cair berwarna coklat.

Setelah semua belerang melebur (warna kuning coklat), hentikan

pemanasan dan biarkan sehingga membeku. Perhatikan garis-garis

dari kristal yang terbentuk.

3. Panaskan perlahan-lahan serbuk belerang dalam tabung reaksi

sambil menggoyang-goyang tabung. Dengan cermat amati warna

viskositas belerang sejak meleleh sampai melebur.

4. Tuangkan belerang yang baru saja mendidih ke dalam gelas kimia

yang berisi air sampai terbentuk batang yang panjang dan tipis.

B. Hidrogen Sulfida

1. Panaskan dalam tabung reaksi campuran paraffin, belerang dan

asbes. Periksa gas yang keluar dengan kertas timbale asetat.

2. Reaksikan sebutir FeS dan HCl encer dalam tabung reaksi yang

dilengkapi dengan pipa yang ujungnya lancip.

a) Periksa gas yang keluar dengan kertas timbale asetat.

Catat pengamatan anda

b) Bakarlah gas yang keluar dari ujung pipa. Kemudian kenakan

cawan penguapan di atas nyala api.

Catat pengamatan anda.

C. Sifat asam sulfat

1. Panaskan hati-hati sekeping tembaga dengan 1 ml H2SO4 pekat (tidak

sampai mendidih).

Catat pengamatan anda. Tulis persamaan reaksi yang terjadi.

2. Letakkan kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 yang

diasamkan di mulut tabung reaksi (percobaan 1).

Catat pengamatan anda. Tulis reaksi yang terjadi.

3. tambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat pada gula yang terdapat

dalam tabung reaksi.

Catat pengamatan anda. Tulis reaksi yang terjadi.

4. Masukkan 2 ml asam asetat dan 2 ml alkohol ke dalam tabung reaksi.

Tambahkan 2 ml H2SO4 pekat kemudian panaskan dengan cara

PERTANYAAN

Page 27: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

22

memasukkan tabung reaksi dalam air panas yang terdapat dalam

gelas kimia. Catat pengamatan anda. Tulis reaksi yang terjadi.

1. Bagaimana unsur belerang terdapat di alam?

2. Sebutkan dua macam alotrop belerang. Dimana terletak perbedaan

kedua alotrop?

3. Jelaskan perubahan fisika yang terjadi jika beleang dipanaskan

perlahan-lahan sampai mendidih dan jelaskan perubahan struktur

yang terjadi!

4. Apa yang dimaksud dengan belerang plastis?

5. Apa yang terjadi jika H2S dioksidasi?

6. Sebutkan reaksi-reaksi penting dalam pembuatan asam sulfat menurut

proses kontak?

7. Sebutkan tiga sifat kimia yang penting dari asam sulfat dan berikan

contoh!

8. Bagaimana caranya menentukan ion sulfit dalam suatu larutan yang

juga mengandung ion sulfat?

Page 28: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

23

Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………

A. Lembaran Pengamatan

PERCOBAAN

3

REPORT SHEET

Belerang

Page 29: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

24

B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan

Page 30: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

25

Bilangan Oksidasi Nitrogen

Mempelajari reaksi redoks asam nitrat dan garam nitrat, reaksi redoks nitrit dan reaksi redoks ammonia dan ion

ammonia.

Nitrogen terdapat bebas di atmosfer ( 78 % volume ). Selain itu atmosfer

dapat juga mengandung sedikit ammonia sebagai hasil dari perubahan

zat yang mengandung nitrogen atau asam nitrit, teristimewa setelah

terjadi halilintar. Nitrogen terdapat juga dalam garam – garam seperti

natrium dan kalium nitrat. Jaringan semua organisasi hidup

mengandung senyawa nitrogen dalam bentuk protein. Bilangan oksidasi

nitrogen dapat dilihat pada table dibawah ini :

Bilangan

Oksidasi

Senyawa

-3 NH3 ( ammonia )

-2 N2H4 ( hidrazin )

-1 NH2OH ( hidroksilamin )

0 N2 ( dinitrogen )

+1 N2O ( dinitrogen oksida )

+2 NO ( nitrogen oksida )

+3 N2O3 ( dinitrogen trioksida )

+4 NO2 ( nitrogen dioksida )

+5 HNO3 ( asam nitrat )

ALAT

6. Tabung reaksi

7. Gelas Kimia 250 mL

8. Labu Erlenmeyer 100mL

9. Batang pengaduk

BAHAN

14. Kertas indikator

PERCOBAAN

4

TUJUAN

PENDAHULUAN

ALAT DAN BAHAN

Page 31: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

26

15. Kertas saring

16. kertas indikator

17. tembaga

18. kalium nitrat

19. tembaga nitrat

20. ammonium dikromat

21. es

22. logam aluminium

23. larutan asam sulfat

encer

24. asam nitrat pekat

25. kalium iodida

26. kalium permanganant

27. larutan natrium

hidoksida

28. larutan asam nitrat

encer.

CARA KERJA

Page 32: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

28

a. Reaksi Redoks Asam Nitrat dan Garam Nitrat

Eksperimen 1. reaksi asam nitrat dengan tembaga

� Masukkan tembaga kedalam tabung reaksi, tambahkan beberapa tetes asam nitrat pekat.

1. Senyawa apakah yang terbentuk? berapa bilangan oksidasi

nitrogen dalam senyawa yang terbentuk?

2. Tulis persamaan reaksi ion yang terjadi?

3. Hitung bilangan oksidasi tembaga dalam senyawa yang terjadi?

� Encerkan 2 ml asam nitrat pekat untuk memperoleh larutan 7 M.

tambahkan 3 keping tembaga dan perhatikan gas yang terjadi?

4. Senyawa nitrogen apakah yang dihasilkan pada produk reaksi pertama dari reaksi ?

5. Sebutkan apa sebabnya terjadi hasil reaksi yang berbeda jika tembaga direaksikan dengan asam nitrat

dengan berbagai konsentrasi!

Eksperimen 2. pemanasan garam nitrat

a. Panaskan KNO3 padat

b. Panaskan Cu(NO3)2 padat

Uji gas yang dihasilkan dan sisa zat padat dalam tabung reaksi !

6. Zat apakah yang terjadi pada dekomposisi termal :

a. KNO3 b. Cu(NO3)2

tulis persamaan reaksi

Eksperimen 3. Reduksi nitrat dalam larutan basa

� Ke dalam tabung reaksi masukkan 2mL HNO3 2 M dan 5 mL

larutan NaOH encer. Tambahkan sekeping logam Al, kemudian

panaskan.

Periksa gas yang terbentuk dengan kertas lakmus.

7. Tulis persamaan reaksi yang terjadi?

b. Reaksi redoks asam nitrat

Page 33: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

29

� Dinginkan 10 mL asam sulfat encer dalam tabung reaksi dengan

es sekitar 5 menit. Masukkan asam sulfat yang dingin kedalam tabung

reaksi yang berisi 1 gram NaNO3. Larutan ini mengandung asam nitrit

8. Catat warna larutan asam nitrit?

9. Apakah reaksi yang terjadi?

10. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi?

Bagi larutan yang mengandung asam nitrit menjadi tiga bagian.

� Panaskan larutan asam nitrit. Perhatikan gas yang terbentuk

11. Dekomposisi termal asam nitrit adalah reaksi disproporsionasi,

tulis persaman reaksi yang terjadi?

� Tambahkan sedikit kalium iodida kedalam larutan asam nitrit

12. Tulis persamaan reaksi yang terjadi?. Apa asam nitrit bertindak

sebagai oksidator atau reduktor pada reaksi ini?

� Reaksi larutan asam nitrit dengan larutan KMnO4

13. Apakah asam nitrit berfungsi sebagai oksidator atau reduktor

14. Apa sebabnya asam nitrit tidak mengalami reaksi

disproporsionasi?

C. Reaksi redoks ammonia dan ion ammonium

Eksperimen 5. Oksidasi katalitik ammonia

Lilitkan kawat tembaga sehingga terbentuk spiral, masukkan 10 mL

ammonia pekat kedalam labu Erlenmeyer panaskan labu sehingga

ammonia mulai menguap,panaskan kawat sampai membara kemudian

gantungkan pada mulut labu Erlenmeyer ( lihat gambar ).

Page 34: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

30

15. Tulis persaman reaksi yang terjadi?

16. Zat apakah yang berfungsi sebagai oksidator?

17. Apa sebabnya reaksi ini penting dalam industri?

Eksperimen 6. Oksidasi ion ammonium oleh ion dikromat

Panaskan 1 gram (NH4)2Cr2O7 dalam tabung reaksi

18. Jelaskan peristiwa yang terjadi ?

Page 35: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

31

Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………

A. Lembaran Pengamatan

PERCOBAAN

4

REPORT SHEET

Biloks Nitrogen

Page 36: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

32

B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan

Page 37: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

33

Page 38: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

34

Aluminium dan Senyawanya

Mempelajari kimia aluminium dan senyawanya dan membandingkannya

dengan kimia magnesium dan senyawanya.

Ilmu kimia aluminium sangat ditentukan oleh muatan yang besar dan

jari-jari yang kecil dari ion Al3+ , yaitu kerapatan muatan yang besar.

Kerapatan Muatan

Kation Satuan Muatan Jari-jari ion

(nm)

Muatan/jari-jari

Na+

Mg2+

Al3+

Zn2+

Cu2+

+1

+2

+3

+2

+2

0,098

0,065

0,048

0,074

0,069

10

31

63

27

29

Jika garam aluminium dilarutkan dalam air ion Al3+ segera membentuk

[Al(H2O)6]3+ yang biasanya ditulis dengan Al3+(aq).

Di dalam larutan air, air yang bebas berfungsi sebagai basa dan dapat

diperoleh kesetimbangan berikut,

[Al(H2O)6]3+ + H2O � [Al(H2O)6]3+ + H2O

Dalam basa yang kuat seperti NaOH terjadi reaksi,

[Al(H2O)6]3+ + 3OH- � [Al(H2O)3 (OH) 3] (S) + H2O(l)

Dalam larutan NaOH yang berlebih,

[Al(H2O)3 (OH) 3] (S) + OH- (aq) � [Al(H2O)3 (OH) 3] (S) + H2O(l)

PERCOBAAN

5

TUJUAN

TEORI DASAR

ALAT DAN BAHAN

Page 39: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

36

ALAT

1. Tabung reaksi

2. Gelas kimia

3. Pipa penyalur gas

4. Pembakar Bunsen

BAHAN

1. Keping aluminium

2. serbuk Al,

3. pita Mg

4. asam klorida encer,

5. natrium hidroksida encer,

6. larutan merkuri(II) klorida,

7. gas klor,

8. tabung pengering,

9. CaCl2,

10. aluminium klorida anhidrat,

11. magnesium klorida anhidrat,

12. magnesium oksida,

13. aluminium oksida,

14. larutan Al3+ 0,1 M,

15. arutan Mg2+ 0,1 M.

Eksperimen 1. Reaksi dengan Asam Klorida

* Campurkan 5 mL asam klorida encer dengan beberapa keping logam Al

dalam satu tabung reaksi. Jika Al belum bereaksi setelah lima menit,

panaskan campuran ini. Ulangi percobaan dengan pita Mg sebagai

pengganti keping aluminium.

1. Jelaskan pengamatan Anda, dan tulis persamaan reaksi.

2. Perhatikan harga potensial elektroda hidrogen, aluminium dan

Mg. Jelaskan apakah aluminium dan Mg dapat bereaksi dengan

asam klorida encer. Jelaskan apa sebabnya aluminium lambat

bereaksi.

Eksperimen 2. Reaksi dengan larutan Natrium Hidroksida

• Campurkan 5 mL larutan natrium hidroksida encer dengan beberapa

keping Al (atau sesendok serbuk aluminium) dalam tabung reaksi.

CARA KERJA

Page 40: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

37

Jika setelah 5 menit belum terjadi reaksi, panaskan tabung reaksi

tersebut.

3. Catat pengamatan Anda, dan periksa gas yang terbentuk.

4. Tulis persamaan reaksi yang terjadi.

5. Ulangi percobaan dengan Mg sebagai pengganti Al.

Bandingkan kedua reaksi.

6. Apa sebabnya panci aluminium tidak boleh dicuci dengan soda-

cuci (natrium karbonat).

Eksperimen 3. Reaksi dengan Oksigen

* Letakkan secarik aluminium foil dalam gelas kimia dan ditaburi dengan

larutan merkuri(II) klorida. Biarkan beberapa menit, kemudian cuci

aluminium foil dengan air. Biarkan foil ini beberapa menit di udara.

7. Jelaskan pengamatan Anda, disertai persamaan reaksi.

8. Apa sebabnya larutan merkuri(II) klorida dapat membersihkan

permukaan aluminium foil secara efektif.

9. Proses, Al � Al3+ dan O2 � O2- adalah proses endoterm, apa

sebabnya terbentuk Al2O3 dan apa sebabnya zat ini sangat stabil.

10. Apa sebabnya aluminium tidak mengalami korosi seperti halnya

besi?

11. Untuk apa saja logam Al digunakan? Sebutkan sifat-sifat Al yang

merupakan faktor yang menentukan sehingga Al dapat digunakan

untuk berbagai peralatan.

Eksperimen 4. Membandingkan Aluminium Klorida dan magnesium

Klorida

A. Pemanasan klorida anhidrat

• Panaskan aluminium klorida anhidrat dalam tabung reaksi.

12. Uraikan pengaruh pemanasan pada Al2Cl6 dan MgCl2.

Sarankan struktur yang dimiliki kedua senyawa.

B. Pengaruh air terhadap klorida anhidrat

• Masukkan satu sendok aluminium klorida anhidrat ke dalam

tabung reaksi kemudian tambahkan air setetes demi setetes.

13. Uraikan apa yang terjadi. Apakah tabung reaksi menjadi

panas? Berapa pH larutan?

• Ulangi percobaan dengan magnesium klorida anhidrat sebagai

pengganti Al klorida anhidrat.

14. Bandingkan pengaruh air pada Al2Cl6 dan MgCl2.

Page 41: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

38

Eksperimen 5. Membandingkan sifat Asam-Basa Aluminium

Oksida dan Magnesium Oksida.

• Periksa reaksi dari Al oksida dan Mg oksida dengan air,

periksa pH larutan.

15. Uraikan hasil dari percobaab di atas. Apakah kedua

oksida ini bersifat basa?

• Periksa reaksi oksida-oksida ini mula-mula dengan asam

klorida encer, kemudian dengan natrium hidroksida encer,

(Gunakan 0,1 g oksida dalam 3 mL asam atau basa).

16. Oksida manakah yang bersifat :

a) Basa b) Asam c) Amfoter ?

17. Tulis persamaan reaksi yang terjadi, jika aluminium oksida

dan magnesium oksida dipanaskan dengan asam klorida

encer dan natrium klorida encer.

Eksperimen 6. Membandingkan sifat asam-basa ion Al3+ dan Mg2+

yang Terhidrasi

• Tuangkan 3 mL larutan Al3+ (aq) ke dalam sebuah tabung

reaksi dan ke dalam tabung yang lain 3 mL Larutan Mg2+ 0,1

M. Periksa pH setiap larutan dengan kertas indikator.

18. Yang manakah asam Bronsted-Lowry terkuat? Al3+(aq) atau

Mg2+(aq). Jelaskan jawaban Anda!

• Tambahkan larutan encer natrium hidroksida pada 3 mL

Larutan Al3+(aq) 0,1 M sehingga endapan yang terbentuk

melarut lagi.

19. Uraikan dan jelaskan apa yang terjadi. Tulis persamaan

reaksi.

20. Apa sebabnya [Al(H2O)]- melarut dalam air sedangkan

Al(OH)3(H2O)3 tidak melarut.

• Ulangi percobaan untuk larutan Mg2+(aq) 0,1 M sebagai

pengganti larutan Al3+(aq) O,1 M.

21. Uraikan dan jelaskan apa yang terjadi. Apa sebabnya

endapan tidak melarut dalam larutan natrium hidroksida

berlebih?

22. Di mana terletak perbedaan utama antara kimia

aluminium dan kimia magnesium?

Page 42: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

39

Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………

A. Lembaran Pengamatan

PERCOBAAN

2

REPORT SHEET

Halogen

Page 43: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

40

B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan

Page 44: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

41

Page 45: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

42

Pembuatan Kalium Nitrat

1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu

tertentu.

2. Membuat kalium nitrat.

Garam nitrat terdapat di Chili terutama dalam bentuk natrium nitrat.

Natrium nitrat bersifat higroskopis. Oleh karena itu untuk berbagai

keperluan nariumnitrat yang lebih murah itu diubah menjadi garam

kalium. Kalium nitrat yang dibuat dari KCl yang terdapat dalam mineral

silvit dan NaNO3. jika larutan jenuh dari masing-masing pereaksi

dicampur, NaCl yang kurang melarut akan mengendap.

KCl + NaNO3 → NaCl + KNO3

Jika cairan didinginkan KNO3 mengendap endapan ini dipisahkan

kemudian dimurnikan dengan ara rekristalisasi. Nama umum untuk

KNO3 adalah sendawa sedangkan NaNO3 disebut sendawa Chili. Kalium

nitrat mengkristal dalam bentuk prisma rombik, tetapi jika larutannya

diuapkan, perlahan-lahan oada kaca arloji akan mengkristal dalam

bentuk rombohodral isomorf dengan natriumnitrat dan kalsit, KNO3

meneleh pada suhu 336 0C dan pada suhu tinggi menghasilkan oksigen :

2KNO3 → 2KNO2 + O2

leburan garam ini adalah

oksidator kuat. Belerang,

arang, dan pospor dapat

terbakar dalam leburan

ini menghasilkan kalium

sulfat, karbonat, dan

pospat. KNO3 digunakan

dalam pembuatan mesiu,

dan sebagian kecil

digunakan dalam

pengolahan daging.

Berikut grafik kelarutan

beberapa garam :

PERCOBAAN

6

TUJUAN

TEORI DASAR

ALAT DAN BAHAN

Kelarutan (g/100 g air)

Suhu 0C

Page 46: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Laboratorium Kimia Anorganik

Praktikum Kimia Anorganik 1

43

ALAT

10. 2 gelas kimia 400 ml

11. 1 gelas kimia 600 ml

12. corong

13. 1 cawa penguap

14. 1 set pemanas

BAHAN

29. Kalium klorida

30. Natrium nitrat

31. aquades

32. kertas saring

33.

ALAT DAN BAHAN

CARA KERJA

Page 47: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 7 # Pembuatan Tawas

Praktikum Kimia Anorganik 1

39

o Larutkan 15 g KCl dalam 50 ml air panas.

o Larutkan 17 g KCl dalam 50 ml air panas.

o Campur kedua larutan diatas

o Uapkan larutan sampai volume larutan menjadi 40 ml! (umumnya larutan mendidih secara tidak teratur,

karena itu gunakan penangas air).

o Segera saring larutan ketika sedang panas-panas.

o Dinginkan larutan, sampai Kalium nitrat mengkristal

o Murnikan kristal KNO3 dengan cara rekristalisasi sehingga bebas ion klorida.

o Timbang KNO3 yang diperoleh dan hitung rendemennya !

1. Mengapa ion K+ bisa mendesak ion Na+ pada pembentukan KNO3 bila dilihat dari sifat keperiodikan kedua

kation ini?

2. Carilah data-data termodinamika panas pembentukan (∆Hf) masing-masing senyawa pada proses

pembentukan KNO3 dari NaNO3 dan KCl. Tunjukkan bahwa secara termodinamika reaksi ini dapat

berlangsung !

3. Bagaimana menurut anda cara menentukan kemurnian KNO3 hasil?

4. Perhatikan grafik kelarutan kalium nitrat dalam air berikut :

1. Hitung kalium

nitrat yang melarut

dalam 20 0C (berat

100 l air =100 kg)

2. Apa yang terjadi

jika 50 g kalium

nitrat 100 g air

didinginkan dari 40

0C menjadi 20 0C

Kelarutan KNO

3 (g/100 g air)

Suhu 0C

PERTANYAAN

Page 48: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 7 # Pembuatan Tawas

Praktikum Kimia Anorganik 1

40

Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………

A. Lembaran Pengamatan

1. Berat Kalium Nitrat secara teoritis yang dihasikan (tunjukkan dengan perhitungan) :

2. Berat Kalium Nitrat yang diperoleh : …. Gram 3. Persen hasil (rendemen ) kalium nitrat yang didapatkan :

4. Berat kalium nitrat setelah kristalisasi : …… gram 5. Persen kehilangan kalium nitrat melalui proses rekristalisasi

(tunjukkan dengan perhitungan) :

PERCOBAAN

6

REPORT SHEET

Pembuatan Kalium Nitrat

Page 49: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 7 # Pembuatan Tawas

Praktikum Kimia Anorganik 1

41

B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan

Page 50: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 7 # Pembuatan Tawas

Praktikum Kimia Anorganik 1

42

Pembuatan KAl(SO4)2.12H2O

1. Memahami beberapa aspek kimia tentang unsur Aluminium

2. membuat tawas

Sepanjang sejarah peradaban manusia, senyawa aluminium sudah

digunakan di berbagai bidang. Tanah liat pada dasarnya adalah hidrat

aluminium silikat dan tembikar sudah dikenal sejak 8000 tahun yang

lalu.

Tawas (aluminium kalium sulfat), AlK(SO4)2 sudah digunakan dibidang

obat-obatan daan pencelupan tekstil selama kurang lebih 4000 tahun.

Aluminium adalah logam yang ringan, stabil di udara, mudah dibuat,

kuat daan tahan terhadap korosi.

Di antara logam golongan III (Boron-Aluminium), aluminium adalah

logam terpenting. Berdasarkan massa, aluminium menempati urutan

ketiga diantara unsur yang terbesar kelimpahannya dikerak bumi. Bijih

aluminium yang terpenting adalah bauksit yang mengandung Al2O3.

Untuk ekstraksi aluminium, bauksit perlu dimurnikan berdasarkan sifat

amfoter dari aluminium dan senyawanya. Mula-mula pada bauksit

ditambahkan larutan NaOH pekat, yang akan melarutkan Al2O3,

kemudian zat pengotor yang tidak melarut dapat dipisahkan dengan cara

penyaringan.

Al2O3(s) + 2OH- → 2Al O2- + H2O

Jika filtrat mengandung AlO2- diasamkan akan terbentuk endapan

Al(OH)3

AlO2- + H3O+ → Al(OH)3(s)

Setelah disaring, Al(OH)3 dipijar dan hasil pemijarannya adalah Al2O3(s).

2 Al(OH)3(s) panas Al2O3(s) + 3H2O(s)

pada ekstraksi alumunium, Al2O3(s) dilarutkan dalam leburan kriolit

Na3AlF6 kemudian dielektrolisa.

PERCOBAAN

7

TUJUAN

TEORI DASAR

Page 51: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 7 # Pembuatan Tawas

Praktikum Kimia Anorganik 1

43

Reaksi-reaksi ion Al3+ dalam air

Bila garam alumunium dilarutkan ke dalam air ion Al3+ mengalami

hidrasi

Al3+ + 6H2O → Al(H2O)63+

Ion heksa aqua alumunium ( III )

atau disingkat Al3+(aq)

Oleh karena kerapatan ion Al3+ sangat besar maka ion ini dapat menarik

elektron dalam ikatan OH dari air ke dekatnya sehingga air merupakan

donor proton.

Al(H2O)63+ + H2O → Al(H2O)5 (OH)2+ + H3O+

Oleh karena itu larutan garam Al3+ bersifat asam asetat. Jika basa yang

lebih kuat dari air seperti S2- dan CO32- ditambahkan pada larutan

alumunium, ion H+ akan dilepaskan dari Al(H2O)63+

2 Al(H2O)63+(aq) + 3S2 → 2Al(H2O)3(OH)3(s) + 3H2S(g)

reaksi yang mirip terjadi jika basa kuat seperti NaOH(aq) ditambahn pada

larutan garam alumunium,

Al(H2O)63+(aq) + 3OH-(aq) → Al(H2O)3(OH)3(s) + 3H2O(l)

Dengan NaOH(aq) berlebih endapan akan melarut,

Al(H2O)(OH)3(s) + OH-(aq) → Al(H2O)2 (OH)4(aq) + H2O

Meskipun tidak tepat reaksi antara ion alumunium dengan NaOH(aq),

biasanya ditulis sebagai berikut :

Al3+(aq) + 3OH- → Al(OH)3(s)

Endapan putih

Al(OH)3(s) + OH-(aq) → Al(OH)4-(aq)

Larutan jernih

Alumunium hidroksida seperti halnya alumunium oksida adalah amfoter,

melarut dalam basa membentuk aluminat dan dalam asam membentuk

garam alumunium.

Sesuai dengan harga potensial elektrodanya ( -1,66 volt ) dapat

diramalkan bahwa alumunium lebih reaktif dari seng dan logam ini

mudah bereaksi dengan oksigen, melarut dalam asam encer dan

membebaskan hidrogen. Meskipun tidak terklihat dengan jelas,

sebenarnya alumunium bereaksi dengan oksigen. Namun setiap

permukaan alumunium yang baru segera dilapisi oleh alumunium yang

sangat tipis. Lapisan oksida yang hanya setebal 10-8 m sangat keras,

stabil dan tidak berpori itu melindungi alumunium dari reaksi dengan

oksigen sehingga terhalang dari oksidasi selanjutnya.

Page 52: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 7 # Pembuatan Tawas

Praktikum Kimia Anorganik 1

44

ALAT ALAT DAN BAHAN

CARA KERJA

PERTANYAAN

Page 53: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

45

1. Gelas kimia 100 m 2 buah

2. Cawan penguapan 1 buah

3. Bunsen, kaki tiga + kas ; 1 buah

4. Batang pengaduk 1 buah

5. Corong Buchner 1 buah

BAHAN

1. Al2(SO4)3 . 18H2O

2. K2SO4

1. Larutan 33,4 gram Al2(SO4)3 H2O dalam 25 ml air 800 C

2. Larutan 8,7 gram K2SO4 dalam 50 ml air

3. Campurkan kedua larutan. Pindahkan campuran ini ke dalam

cawan penguap

4. Dinginkan pada suhu kamar sehingga terbentuk kristal

5. Cuci kristal dengan sedikit air dan keringkan dengan kertas saring

Catatan :

� Suhu tidak boleh lebih dari 80 0C karena akan terjadi

hidrolisis

� Kristal disimpan dalam botol coklat

1. Berikan 3 reaksi penting dalam pemurnian alumunium ?

2. Tulis persamaan reaksi antara logam alumunium dengan asam kuat

dan basa kuat?

3. Tulis persamaan reaksi yang menunjukkan bagaimana alumunium

hidroksida melarut dalam asam dan basa?

4. Tulis dua cara menuliskan rumus ion Aluminat?

5. Tulis rumus umum suatu tawas?

Page 54: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

46

Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………

A. Lembaran Kerja / Pengamatan

1. K2SO4 : ………………………………… …………………………. Mol

2. Al2SO4 . 18 H2O : ………………………………………………….. mol

3. Alumunium Kalium Sulfat : ……… …………………………... mol

Perhitungan randemen :

PERCOBAAN

7

REPORT SHEET

Pembuatan KAl(SO4)2.12H2O

Page 55: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

47

B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan

Page 56: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

48

Page 57: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

49

Pembuatan CuSO4.5H2O

1. membuat dan mengenal sifat kristal tembaga (II) sulfat

2. memahami proses pembuatan kristal

Banyak senyawa tergabung dengan air membentuk hidrat. Dengan senyawa ini, air bergabung secara kimia,

meskipun hampir semua hidrat mudah melepaskan air jika dipanaskan. Fakta yang membuktikan bahwa hidrat itu

adalah senyawa bukan campuran ialah :

i. air terdapat dalam perbandingan tertentu. Misalnya hidrat

tembaga sulfat mengandung 36,07 % air.

ii. Sifat fisis hidrat berbeda dari sifat anhidrat. Misalnya hidrat

tembaga sulfat berbentuk kristal triklin berwarna biru.

Sedangkan tembaga sulfat anhidrat berbentuk kristal

monoklin berwarna putih.

Suatu zat padat membentuk lebih dari satu macam hidrat yang

masing-masing stabil dalam suasana tertentu. Tembaga sulfat dapat

membentuk tiga macam hidrat yaitu, penta hidrat, CuSO4.5H2O, trihidrat

CuSO4.3H2O , dan monohidrat CuSO4.H2O

Tembaga sulfat biasanya dibuat secara komersial dengan dua cara

a. Tembaga dioksidasi dalam larutan yang mengandung asam.

2Cu + 2 H2SO4 + O2 → 2 CuSO4 + 2 H2O

b. Tembaga (II) sulfida dioksidasi dalam udara :

2CuS + 2 O2 → CuSO4

Senyawa tembaga dalam konsentrasi tinggi merupakan racun bagi

kebanyakan benda hidup. Oleh karena itu senyawa tembaga digunakan

dalam insektisida dan fungisida. Namun adalah sangat menarik bahwa di

dekat daerah yang tanahnya tidak mengandung tembaga terdapat

penyakit dan kelainan pada tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Di beberapa daerah di Australia yang tanahnya tidak mengandung

tembaga ditemukan penyakit pada domba yang mengakibatkan

paengaruh pada sistem syaraf, anemia dan kerusakan pada wol.

Meskipun untuk mengatasi kelainan hanya diperlukan sangat sedikit

tembaga.

Tembaga sulfat pentahidrat, CuSo4. 5H2O sering disebut Biru

Vitriol. Senyawa ini biasanya digunakan sebagai elektrolit dalam

pemurnian tembaga secara elektrolisis; dalam pengetikan listrik

PERCOBAAN

8

TUJUAN

TEORI DASAR

ALAT DAN BAHAN

ALAT DAN BAHAN

Page 58: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

50

(elektrotyping) dalam beberapa macam baterai, dalam pencetakan (cap)

kain mori atau belacu dan sebagai bubur Bordeaux untuk memusnahkan

jamur pada tanaman.

ALAT

1. Gelas kimia 400 ml

2. Gelas ukur 100 ml

3. Gelas ukur 50 ml

4. Neraca

5. Batang pengaduk

BAHAN

1. H2SO4 pekat

2. Keping tembaga

3. HNO3 pekat

4. Kertas saring

Page 59: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

51

1. Masukkan 100 ml air ke dalam gelas kimia

2. tambahkan 17 ml H2SO4 pekat

3. masukkan 10 gram tembaga

4. pada tahap berikutnya kerjakan di luar atau di dalam kamar asap :

1. Tambahkan 25 ml HNO3 pekat

2. Aduk sehingga semua tembaga melarut

3. Panaskan, setelah gas berwarna coklat tua tidak keluar,

sehingga uap tidak lagi berwarna coklat muda.

5. saring ketika masih panas ( jika masih terdapat tembaga yang tidak melarut ).

6. simpan larutan hingga terbentuk kristal

7. cuci kristal dengan sedikit air, kemudian larutkan ke dalam air sedikit

mungkin dan kristalkan kembali.

8. larutkan terus tahap 7 sehingga kristal bebas dari nitrat

9. timbang dan serahkan CuSO4. 5H2O yang anda peroleh.

Suatu cuplikan CuSO4. 5H2O sebanyak 4,256 gram dilarutkan dan diperoleh 250

ml larutan. Ke dalam 25 ml larutan ini ditambahkan kalium yodida berlebih. Pada

titrasi diperlukan 18,0 ml Na2S2O3 0,0950M. Hiung % tembaga dalam kristal !

PERTANYAAN

Page 60: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

52

Nama ……………………………………………Kelompok………………

Tanggal ………………………………………… Asisten …………………

A. Lembaran Kerja / Pengamatan

1. berat tembaga yang dimasukkan ke dalam labu

………….. gram

2. berat tembaga yang tidak melarut :

……..……….…….……gram

3. berat tembaga melarut :

……….……………….………………. gram

4. berat CuSo4. 5H2O yang seharusnya diperoleh

…………... gram

5. rendemen hasil

:………………………………………………………………… %

PERCOBAAN

8

REPORT SHEET

Pembuatan CuSO4. 5H2O

Page 61: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

53

B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan

Page 62: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Percobaan 8 # Pembuatan Terusi

Praktikum Kimia Anorganik 1

54

Page 63: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf

Filename: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1

Directory: C:\Users\user\Documents

Template:

C:\Users\user\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dot

m

Title: PENUNTUN PRAKTIKUM

Subject:

Author: Jon Efendi

Keywords:

Comments:

Creation Date: 2/9/2013 11:31:00 AM

Change Number: 8

Last Saved On: 2/11/2013 2:43:00 PM

Last Saved By: user

Total Editing Time: 28 Minutes

Last Printed On: 2/11/2013 2:47:00 PM

As of Last Complete Printing

Number of Pages: 62

Number of Words: 7,133 (approx.)

Number of Characters: 40,660 (approx.)