penuntun aul

of 29 /29
TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Praktikan adalah mahasiswa yang telah mendaftarkan diri dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. 2. Kelompok-kelompok praktikum yang telah ditentukan tidak boleh dirubah para praktikan tanpa seizin dosen atau pengelola laboratorium. 3. Praktikan tidak diperkenankan membawa tas dan jaket ke dalam ruang lab. Tas dan jaket harus diletakkan di tempat yang telah disediakan. 4. Praktikan tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ataupun merokok di dalam lab. 5. Tugas pendahuluan yang berkenaan dengan percobaan sebelumnya sudah harus diserahkan sebelum memulai praktikum kepada asisten lab. Tugas pendahuluan dan laporan tersebut menjadi syarat untuk bisa mengikuti praktikum. 6.Sebelum memulai praktikum akan diberikan pre-test oleh asiten yang bersangkutan. 7. Praktikan tidak diperkenankan menyentuh atau mengotak- atik peralatan lab selain yang sedang dipakai saat praktikum berlangsung. 8. Selama praktikum berlangsung praktikan tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikum dengan alasan apapun tanpa seizin asisten. 9. Praktikum dilaksanakan sesuai dengan jadwal ditentukan. 10. Praktikan yang terlambat melewati 15 menit dari jadwal tidak diperbolehkan mengikuti praktikum dan LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNTAN 1

Author: princess-saba

Post on 24-Oct-2015

132 views

Category:

Documents


1 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

2

TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Praktikan adalah mahasiswa yang telah mendaftarkan diri dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.2. Kelompok-kelompok praktikum yang telah ditentukan tidak boleh dirubah para praktikan tanpa seizin dosen atau pengelola laboratorium.3. Praktikan tidak diperkenankan membawa tas dan jaket ke dalam ruang lab. Tas dan jaket harus diletakkan di tempat yang telah disediakan.4. Praktikan tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ataupun merokok di dalam lab.5. Tugas pendahuluan yang berkenaan dengan percobaan sebelumnya sudah harus diserahkan sebelum memulai praktikum kepada asisten lab. Tugas pendahuluan dan laporan tersebut menjadi syarat untuk bisa mengikuti praktikum.6. Sebelum memulai praktikum akan diberikan pre-test oleh asiten yang bersangkutan. 7. Praktikan tidak diperkenankan menyentuh atau mengotak-atik peralatan lab selain yang sedang dipakai saat praktikum berlangsung.8. Selama praktikum berlangsung praktikan tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikum dengan alasan apapun tanpa seizin asisten.9. Praktikum dilaksanakan sesuai dengan jadwal ditentukan.10. Praktikan yang terlambat melewati 15 menit dari jadwal tidak diperbolehkan mengikuti praktikum dan dianggap gugur dan akan mengikuti praktikum susulan11. Selama praktikum berlangsung, praktikan diharapkan menjaga ketenangan dan tidak diperbolehkan mengaktifkan HP.12. Selesai praktikum, peralatan praktikum yang sudah selesai digunakan akan dicek oleh asisten lab sebelum disimpan ke tempat semula.13. Praktikan diwajibkan mengikuti semua percobaan yang telah dijadwalkan. Praktikan yang tidak mengikuti seluruh percobaan akan mengikuti percobaan susulan (Inhal)14. Seluruh praktikan diwajibkan mengikuti ujian praktikum (responsi) yang dilaksanakan setelah seluruh praktikum selesai dilaksanakan.

Mahasiswa yang telah terdaftar sebagai praktikan secara otomatis telah menyatakan bersedia untuk melakasanakan tata tertib di atas dan sanggup menerima sanksi apabila melanggar tata tertib tersebut. Jika dirasa perlu akan disampaikan tata tertib lainnya yang berkenaan dengan Praktikum Fisika Dasar.

Pontianak, Februari 2013 Kepala Lab. Pendidikan Fisika FKIP UNTAN

Dr. Stepanus Sahala S NIP.196001251987031012

PERCOBAAN IPENGUKURAN DENGAN MULTIMETER

1. TujuanMahasiswa dapat mengetahui prinsip penggunaan multimeter sebagai ampermeter, voltmeter, dan ohmmeter dengan tepat dan benar, serta dapat menggunakannya. 2. Landasan Teori Multimeter adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur beberapa (multi) besaran yang berkenaan dengan listrik, antara lain tegangan, kuat arus, hambatan, kapasitas konduktor dan faktor penguat pada transistor. Dalam pembahasan ini hanya akan dibicarakan multimeter sebagai pengukur tegangan (voltmeter), pengukuran kuat arus (ampermeter) dan pengukur tahanan (ohmmeter). Bagian luar dari multimeter (tipe YX-360) adalah :I skala dan jarumII SelektorIII Pengatur nol ohmmeterIV Tempat memasukkan kabel Penghubung :- Kabel merah masuk ke(+)- Kabel hitam masuk ke (-)

a. Penggunaan multimeter sebagai voltmeter.1. Putar selector ke fungsi voltmeter.a. Kalau yang diukur adalah tegangan searah (DC) misalnya baterai, selector harus diarahkan ke tegangan searah (biasanya di tandai dengan atau V)b. Kalau yang ada diukur adalah tegangan bolak-balik (AC), misalnya PLN, selector harus diarahkan ke tegangan bolak-balik (biasanya ditandai dengan atau V)

2. Tentukan batas ukur.Aturan pemilihan batas ukur adalah sebagai berikut Batas ukur tidak boleh Aturan pemilihan batas ukur adalah sebagai berikut :Batas ukur tidak boleh Lebih kecil dari pada besaran yang akan diukur. Ini dimaksudkan untuk menjaga agar multimeter tidak rusak. Misalnya memperkirakan bahwa tegangan yang akan diukur 5 volt, maka batas ukur yang dipilih harus lebih besar atau sama dengan 5 volt yaitu 10 volt selector diputar menujuk ke 10 volt. 3. Pasanglah voltmeter dalam rangkaian. a. Voltmeter harus dipasang secara pararel dengan tegangan yang akan diukur b. Keterangan lain :Positif meter harus di hubungkan dengan titik yang berpotensial lebih tinggi dan negatif meter dengan titik yang berpotensial lebih rendah. Apabila pemasangan ini terbalik, jarum penunjuk skala akan bergerak ke kiri dan multimeter dapat rusak.Untuk tegangan bolak balik, tidak ada positif dan negatif yang tertentu, sehingga pemasangan boleh sembarangan.

4. Baca skalaPada skala untuk voltmeter terdapat angka 0 1000 volt, 0 250 volt, 0 - 10 volt dan 0 50 volt dapat dipilih mana yang akan digunakana. Bila yang digunakan skala 0 25 ,tegangan yang terukur

angka yang di tunjukan jarum=x batas ukur25b. Bila yang di gunakan skala 0 500, tegangan yang terukurAngka yang di tunjukan jarum =x batas ukur500Contoh : batas ukur yang di pilih 10 volt dan jarum menunjuk angka 200 (skala 500), maka tegangan yang terukur (200/500) x 10 volt = 4 volt

b. Penggunaan multimeter sebagai ampermeter.1. Putar selector ke fungsi ampermeter (pada multimeter sederhana, ampermeter hanya untuk mengukur kuat arus searah).2. Tentukan batas ukurnya (seperti pada voltmeter) demi amannya selalu mulai saja dari batas ukur yang terbesar.3. Pasanglah ampermeter dalam rangkaian.a. Ampermeter harus di pasang secara seri dengan yang akan diukur kuat arusnya.

+-+-+-

b. Ketentuan lain, seperti pada voltmeter.4. Baca skala seperti pada voltmeter.

c. Penggunaan multi meter sebagai ohmmeter1. Putar selector ke fungsi ohmmeter, dengan pengganda tertentu.2. Nol-kan ohmmeter sebelum dipakaiCaranya, kabel penghubung meter dihubungkan pendek pada ujung logamnya. Apabila jarum tidak menunjukan nol (angka nol ada di sebelah kanan, yaitu skala paling atas), aturlah tombol pengatur nol agar jarum menunjukan nol.Kalau jarum pada keadaan kabel panghubung dihubungkan pendek telah menunjukan nol, ohmmeter siap dipakai.3. Ohmmeter hanya boleh dipakai untuk mengukur hambatan yang tidak teraliri arus.4. Baca skalaa. Kalau kita pilih pengganda x 10 , artinya x 10 ohm maka apabila jarum menunjukan angka 5 berarti tahanan yang terukur, 5 x 10 ohm = 50 ohm.b. Demikian juga untuk penggandan yang lain.Catatan : Setiap kali faktor pengganda diubah, harus periksa kembali apakah untuk faktor pengganda baru ini jarum sudah menunjuk nol .3. Alat alat yang di gunakan : Multimeter,power supplay,beberapa tahanan dan kabel penghubung

4. Percobaan :a. Multimeter sebagai Voltmeter DC1. Susunlah rangkaian berikut :

ABCD

Ps + -

6-9 v DC

2. Ukurlah tegangan AB, BC, CD, AC, BD dan AD, masing masing dengan semua pembatas ukur yang mungkin.

b. Multimeter sebagai amperemeter.1. Susunlah rangkai berikut :

+ -ps 6-9 v DC

2. Ukurlah kuat arus I1 , I2, dan I 3 masing-masing dengan semua batas ukur yang mungkin.c. Multimeter sebagi ohmmeter.1. Ambilah 5 tahanan dan ukurlah masing-masing dengan pengganda x 10 , x 100 , dan x 1k .2. Susunlah dua tahanan secara seri dan ukurlah tahanannya., Bandingkan hasilnya dengan hasil perhitungan .3. Susunlah dua tahanan bergantian secara pararel dan ukurlah tahanannya. Bandingkan dengan perhitungan. Keterangan:

Warna

123Toleransi

Hitam

Coklat

Merah

Orenge(jingga)

Kuning

Hijau

Biru

Violet(ungu)

Abu abu

Putih

Emas

Perak

Tanpa Warna

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-

-

-0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-

-

-

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

10-1

10-2

-

1 0/0

2 0/0

0,5 0/0

0,25 0/0

0,1 0/0

5 0/0

10 0/0

20 0/0

PERCOBAAN IITAHANAN DALAM AMPERMETER

1.Tujuan Mahasiswa dapat mengukur tahanan dalam ampermeter.

2.Landasan Teori :a. Cara kerja potensio.1. Potensio adalah sebuah tahanan terbuat dari logam yang hambatannya dapat diubah ubah dengan memutar tombol pemutarnya.2. Skema

a caaa bb. Tahanan dalam ampermeterPerhatikan rangkaian berikut :

VA

+ -Kuat arus ( I ) yang terbaca pada ampermeter menyatakan kuat arus yang melewati tahanan dalam yang ada dalam ampermeter, sedangkan tegangan yang terbaca pada voltmeter menyatakan beasar tegangan ( V ) di antara ujung ujung tahanan dalam ampermeter. Karena itu tahanan dalam ampermeter sama dengan V / I.3.Alat- alat yang digunakan :Dua multimeter , pontesio 100 k ohm , power supply dan kabel penghubung .

4.Percobaan :a. Susunlah rangkaian seperti gambar di atas, dengan power supply 3 6 volt.b. Dengan mengubah - ubah kedudukan tombol potensio, catatlah 5 macam pasang harga kuat arus yang ditunjukkan oleh ampermeter dan tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter.Awas : pada waktu memutar tombol potensio, usahakan agar jarum meter jangan melewati skala yang ada.c. Lakukanlah hal yang sama untuk batas ukur ampermeter yang berbeda beda.d. Hitunglah tahanan dalam ampermeter dari masing masing 5 pasang data tersebut.

PERCOBAAN IIIMEMPERBESAR BATAS UKUR AMPERMETER

1.Tujuan: Mahasiswa dapat memperbesar batas ukur amperemeter,kemudian menggunakannya.

2.Landasan teori a. Hukum I kirchoff : pada rangkaian bercabang,berlaku bahwa jumlah kuat arus yang masuk ke percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari percabangan itu. i1i = i1 + i2 + i3 ii2

i3b. Berdasarkan hukum ini kiranya batas ukur amperemeter dapat diperbesar denagan menyimpangkan sebagian arus ke cabang lain yang ditambahkan secara pararel.

A RI2

ipi1Q

c.Berapa besar R yang harus dipasang agar batas ukur amperemeter naik menjadi n kali ? Misalnya, beda pontensial antara titik P dan Q =VPQ , maka VPQ=i1 RdVPQ = i2 R , sehingga i1 Rd =i2 R Menurut hukum I kirchoff : i = i1 + i2Pada hal I = n i1 (batas ukur di perbesar n kali ), maka n i 1 = i1 + i2 i2 =(n-1) i1Karena itu : i1 Rd = i2 R = (n-1) i1 R

R= () Rd dan n= (Rd / R ) + 13.Alat alat yang digunakan :Dua multimeter, power supply, pontesio 100 k ohm, beberapa tahanan (300 ohm, 180 ohm dan 10 ohm ) dan kabel penghubung.

4.Percobaan :a. Memperbesar batas ukur ampermeter.1.Ukurlah tahanan dalam ampermeter yang akan diperbesar batas ukurnya.2.Perbesarlah batas ukur ampermeter tersebut dengan merangkai suatu tahanan secara parallel terhadapnya.3.Lakukan hal yang sama untuk 3 macam batas ukur mula-mula yang berbeda-beda. Catatlah batas ukur mula-mula, tahanan dalam, tahanan yang dipasang paralel dan batas ukur dipasang baru.b. Mempergunakan dan menguji ampermeter yang telah dibuat.1. Susunlah rangkaian berikut :

A2A1R

+ ps -3 6 v DCA1 = amperemeter yang telah diukur tahanan dalamnya dan yang telah diperbesar batas ukurnya.2.Catatlah hasil pengukuran oleh amperemeter dengan batas ukur baru A1 dan oleh ampermeter A2 untuk berbagai kedudukan tombol pontensio. Bandingkanlah hasilnya.3.Lakukanlah hal di atas untuk ketika macam amperemeter yang telah di buat lebih besar batas ukurnya

PERCOBAAN IVSESATAN PENGUKURAN DENGAN AMPERMETER

1. Tujuan Mahasiswa dapat memperlihatkan bahwa dalam keadaan tertentu nilai kuat arus yang terukur oleh amperemeter tidak tepat sama dengan nilai kuat arus menurut perhitungan.

2.Landasan Teori :

APerhatikan rangkaian berikut : 1) R 2) R

-+ + -

Kuat arus I menurut perhitungan sama dengan V / R.Bagaimana jika dilakukan pengukuran rangkaian menjadi sebagai berikut :Dengan memasang amperemeter tersebut berarti memasang tahanan dalam amperemeter secara seri dengan tahanan R. Karena itu, kuat arus yang terukur oleh amperemeter tidak lagi sama dengan V/R, tetapi V/(R + Rd ), sehingga kuat arus menurut perhitungan selalu lebih besar dari kuat arus menurut pengukuran.

3.Alat yang digunakan :Multimeter, beberapa tahanan (3 ohm 100 ohm ), power supply dan kabel penghubung

4.Percobaan :a. Ukurlah tahanan dalam ampermeter.b. Ukurlah sumber tegangan yang digunakan .c. Susunlah rangkaian seperti gambar 2) di atas.d. Ganti gantilah R secara beraturan makin besar dari 3 ohm 100 ohm sebanyak 5 kali.

e. Catatlah dalam hitungan : 1. tegangan sumber 2. nilai R dan Rd3. kuat arus menurut perhitungan4. kuat arus menurut pengukuran5 kuat arus yang dihitung dengan memperhitungkan tahanan dalam ampermeter.

5.Tugas :a. Kapan tahanan dalam amperemeter dapat diabaikan b. Bagaimana perbedaan kuat arus menurut perhitungan dan pengukuran bila nilai R makin besar ? Mengapa ?

PERCOBAAN VTAHANAN DALAM VOLTMETER

1.Tujuan : Mahasiswa dapat mengukur tahanan dalam voltmeter.

2.Landasan Teori :Perhatikan rangkain berikut ini.

AV

+-

Tegangan ( V ) yang terbaca pada voltmeter menyatakan tegangan yang ada antara ujung ujung tahanan dalam voltmeter, sedangkan kuat arus ( I ) yang terbaca pada ampermeter menyatakan besar kuat arus yang melewati tahanan dalam voltmeter. Karena itu tahanan dalam voltmeter = V / I.

3.Alat alat yang digunakan :Dua multimeter , pontensio 100 k ohm, power supply dan kabel penghubung.

4.Percobaan :a. Susunlah rangkaian seperti gambar di atas, dengan power supply 3 volt dan batas ukur voltmeter 2,5 volt.b. Dengan mengubah ubah kedudukan tombol pontensio. Catatlah 5 macam pasang harga tegangan yang ditunjukkan oleh voltmeter dan harga kuat arus yang di tunjukkan ampermeter .Awas :Pada waktu memutar tombol pontensio,usahakan agar jarum meter jangan melewati skala yang tersedia .c. Ulangi percobaan tersebut untuk power supply 6 volt dan batas ukur voltmeter 10 volt.d. Hitunglah tahanan dalam voltmeter dari masing masing pasang data tersebut.

PERCOBAAN VIMEMPERBESAR BATAS UKUR VOLTMETER

1.Tujuan : Mahasiswa dapat memperbesar batas ukur voltmeter kemudian menggunakannya2.Landasan Teori : a. Hubungan seri beberapa tahanan dalam rangkaian

A BCD

+ -

VAD = VAB + VBC + VCD

b.Berdasarkan kenyataan ini kiranya batas ukur voltmeter dapat diperbesar dengan menambah tahanan di depanvoltmeter tersebut secara seri.

c.Berapa besar R yang harus dipasang agar batas ukur voltmeter naik menjadi n kali ? Misalnya batas ukur voltmeter = V.Kita ingin menaikan batas ukur ter sebut menjadi V ,yaitu = n V.I ( R + Rd ) = n I RdR + Rd = n RdR = (n 1 ) Rd dan n = ( R / Rd ) + 1

3.Alat alat yang digunakan :Dua buah multimeter ,power supply, beberapa tahanan ( 120 k ohm,56 k ohm dan 47 k ohm ) dan kabel penghubung.

4.Percobaan:a. Memperbesar batas ukur voltmeter .1. Ukurlah tahan dalam voltmeter pada batas ukur 2,5 volt,10 volt dan 50 volt.2. Buatlah 3 macam voltmeter dengan batas ukur lebih besar dari batas ukur voltmeter mula- mula tersebut.

3. Catatlah batas ukur mula mula ,tahanan dalam,tahanan yang di pasang seri dan batas ukur yang baru.b. Mempergunakan dan menguji amperemeter yang telah di perbesar batas ukurnya tersebut .

1. Susunlah rangkain berikut :

V2

V1

R

-+

V1 = voltmeter yang telah di ukur tahanan dalamnya dan yang telah di perbesar batas ukur nya.V2 = voltmeter lain yang di atur pada batas ukur 50 volt.

2.Dengan mengganti ganti tegangan power supply dari 3 volt sampai 23 volt,setiap kali catatlah harga tegangan yang terukur oleh voltmeter yang telah di perbesar batas ukurnya dan oleh volthmeter V2 .Bandingkanlah hasilnya.

3. Lakukanlah hal diatas untuk ketiga macam voltmeter yang telah anda buat di atas.

PERCOBAAN VIISESATAN PENGUKURAN DENGAN VOLTMETER

1.Tujuan: Mahasiswa dapat memperlihatkan bahwa dalam keadaan tertentu tegangan yag terukur oleh voltmeter tidak tepat sama dengan tegangan menurut perhitungan.

2. Landasan Teori : Perhatikan rangkaian berikut misalnya R1 = 2 k ohm,R2 = 1 k ohm dan V = 3 volt.

A BC R1R2

+ -

kareana R1 dan R2 di pasang seri ,maka : kuat arus yang melewati R1 = kuat arus yang melewati R2 = 1 miliampere.VAB : VBC = I R1 : I R2 = R1 : R2 = 1 : 2 VAB + VBC = 3 volt. Karena itu menurut perhitungan VAB = 2 volt,karena VBC =1 volt.Bagaimana jika dilakuakan pengukuran ? misalnya dilakuakan pengukuran terhadap VBC , maka rangkaian menjadi :

V

A R1 B R2 C + -

Dengan persamaan voltmeter demikian arus yang melewati R2 tidak lagi sama dengan arus yang melewati R1.karena itu VAB : VBC = iR1 : iR2 tidak berlaku lagi.3.Alat alat yang digunakan:Multimeter, power supply, beberapa tahanan (berorde k ohm ) dan kabel penghubung.4.Percobaan:a. Ukurlah tahanan dalam voltmeter pada batas ukur 10 volt.b. Susunlah rangkaian berikut,dengan voltmeter pada batas ukur 10 volt dan pawer supply 9 volt.c. Ganti gantilah R1 dan R2 sebanyak lima kali dengan perbandingan R1 : R2 selalu tetap = 2 : 1 d. Catat dan hitunglah :1. Tahanan dalam voltmet2. Tegangan sumber 3. R1 an R24. VBC menurut perhitungan5. VBC menurut pengukuran6. VBC yang dihitung dengan memperhatikan tahanan dalam voltmeter

V

A R1 B R2C

+ -

5.Tugas :a. Kapan arus yang melewati voltmeter diabaikan ? b. Bagaimana perbedaan VBC perhitungan dan VBC pengukuran jika R1 dan R2 makin besar ? Mengapa ?

PERCOBAAN VIIIMENGUBAH AMPEREMETER MENJADI VOLTMETER

1. Tujuan : Mahasiswa dapat membuat voltmeter dari amperemeter kemudian menggunakannya.2.Landasan Teori : a. Miasalnya hambatan dalam ampermeter dengan batas ukur i (amper) adalah Rd ohm.Jika ampermeter itu dalam suatu rangkaian (gambar 1 ) menunjukan skala maksimum ,ini berarti kuat arus yang melalui BC = i amper sesuai dengan batas ukurnya.Kecuali,itu juga berarti bahwa tegangan antara titik B dan C,VBC = i Rd volt. Jadi,sesungguhnya ampermeter tersebut adalah juga sebuah voltmeter dengan batas ukur i Rd volt.

b.Bagaimana ukur voltmeter tersebut dapat diperbesar ? Menurut hukum ohm ,V = I R .jadi V dapat diperbesaar dengan cara:a. memperbesar I dan / ataub. memperbesar RDalam hubungannya dengan maksud kita diatas, cara :a. tidak dapat di gunakan karena dengan memperbesar i berarti melewati batas ukur ampermeter karena itu cara bb. yang di gunakan yaitu dengan memasang tahanan R secara seri dengan ampermeter sehingga rangkaian menjadi :

A

ABCJika arus yang melewati ampermeter tetap sama dengan batas ukurnya ,yaitu amper.tegangan antara A dan C adalah VAC = i (Rd + R ) volt.Jadi sekarang ampermeter telah menjadi voltmeter yang batas ukur VAC = i ( Rd + R ) volt.

c.Bagaimana memilih R agar batas ukur voltmeter sesuai dengan keinginan kita ? Misalnya batas ukur voltmeter yang kita inginkan adalah x volt,maka : VAC = x volt( Rd + R ) = x volt Rd + R = x / iJadi, R = ( x / i ) Rd ,diman i adalah batas ukur amperemeter .3.Alat alat yang digunakan:Amperemeter (milli),multimeter ,beberapa tahanan ,tahanan geser,baterai / power suplly dan kabel penghubung.4.Percobaana. Mengubah ampermeter menjadi voltmeter.1. Periksalah batas ukur ampermeter yang akan di ubah menjadi voltmeter.a.Susunlah rangkaian berikut :

A2A1

+ -

A1 = multimeter sebagai ampermeterA2 = ampermeter yang akan di ubah menjadi voltmeterb.Aturlah tahanan geser sehingga jarum A2 menunjukkan skala maksimum . karena A2 dipasang seri dengan A1.batas ukur A2 = nilai kuat arus yang di tunjukan oleh A1.

2. Ukrlah tahanan dalam amperemeter yang akan di ubah menjadi voltmeter tersebut.

3. Buatlah voltmeter dengan 3 macam batas ukur yang berbeda beda dari ampermeter tersebut.Catatalah : a. Batas ukur dan tahanan dalam ampermeter yang diubah menjadi voltmeter tersebut.

b.Tahanan yang di pasang seri.c. Batas ukur voltmeter yang dibuat.b.Menggunakan dan menguji voltmeter yang telah di buat :1.Susunlah rangkaian berikut :

ABCD

+ -

2.Ukurlah V AB,, V AC ,VAD , V BC dan VCD dengan ketiga macam voltmeter yang telah dibuat .3.Lakukan pengukuran seperti langkah (2) tersebut dengan multimeter sebagai voltmeter.4. Bandingkan hasil pengukuran langkah (2) dan (3) tersebut.

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKAFKIP UNTAN