pengertian tarbiyah islamiyah

47
PENGERTIAN TARBIYAH ISLAMIYAH oleh Tarbiyah Islamiyah pada 03 Juli 2010 jam 21:29 Dari segi bahasa tarbiyah islamiyah bermakna: Rabba-yarbu (tumbuh berkembang), rabbiya-yarba (tumbuh secara alami), rabba-yarabbu (memperbaiki, meningkatkan). Sedangkan secara istilah Tarbiyah Islamiyah adalah memperbaiki sesuatu, menjaga serta memeliharanya. Tarbiyah memiliki pengertian cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (dengan kata-kata) ataupun secara tidak langsung (dengan keteladanan) untuk memproses perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik Tarbiyah Islamiyah berarti proses mempersiapkan orang dengan persiapan yang menyenuh seluruh aspek kehidupan meliputi jasmani, ruhani, dan akal pikiran. Demikian juga dengan kehidupan duniawinya, dengan segenap aspek hubungan dan

Upload: sayyidah-balqies

Post on 21-Jan-2016

770 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

PENGERTIAN TARBIYAH ISLAMIYAH

oleh Tarbiyah Islamiyah pada 03 Juli 2010 jam 21:29

Dari segi bahasa tarbiyah islamiyah bermakna: Rabba-yarbu (tumbuh

berkembang), rabbiya-yarba (tumbuh secara alami), rabba-yarabbu

(memperbaiki, meningkatkan). Sedangkan secara istilah Tarbiyah

Islamiyah adalah memperbaiki sesuatu, menjaga serta memeliharanya.

Tarbiyah memiliki pengertian cara ideal dalam berinteraksi dengan

fitrah manusia, baik secara langsung (dengan kata-kata) ataupun

secara tidak langsung (dengan keteladanan) untuk memproses

perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik

Tarbiyah Islamiyah berarti proses mempersiapkan orang dengan

persiapan yang menyenuh seluruh aspek kehidupan meliputi jasmani,

ruhani, dan akal pikiran. Demikian juga dengan kehidupan

duniawinya, dengan segenap aspek hubungan dan kemaslahatan yang

mengikatnya, dan kehidupan akhirat dengan segala amal yang

sihisabnya yang membuat Allah ridha atau murka.

Jadi secara ringkas tarbiyah islamiyah adalah proses penyiapan

manusia yang saleh, yakni agar tercipta suatu keseimbangan dalam

potensi, tujuan, ucapan, dan tindakannya secara keseluruhan.

Keseimbangan potensi yang dimaksud adalah hendaknya jangan

sampai kemunculan potensi menyebabkan lenyapnya potensi yang

lain atau suatu potensi sengaja dimandulkan agar muncul potensi yang

Page 2: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

lain.

Juga keseimbangan antara potensi ruhani, jasmani, dan akal pikiran,

keseimbangan antara kebutuhan primer dan sekundernya, antara cita-

cita dan realitasnya, antara jiwa ambisi pribadi dan jiwa

kebersamaannya, antara keyakinan kepada alam ghaib dan keyakinan

pada alam kasat mata, keseimbangan antara makan, minum, pakaian,

dan tempat tinggalnya, tanpa adanya sikap berlebih-lebihan si satu sisi

dan pengabaian di sisi yang lain. Benar-benar keseimbangan yang

mengantarkan pada sikap yang adil dalam segala hal.

Pengertian Tarbiyah secara bahasa adalah Tansyi`ah (pembentukan),

Ri`ayah (pemeliharaan), Tanmiyah (pengembangan),dan Taujih

(pengarahan).

Maka proses tarbiyah yang kita lakukan dengan menggunakan sarana

dan media yang ragam dan bermacam-macam, seperti halaqoh, mabit,

tatsqif, ta`lim fil masajid, mukhoyyam, lailatul katibah dan lainnya

harus memperhatikan empat hal diatas sebagai langkah-langkah

praktis untuk sampai pada tujuan strategis yaitu terbentuknya pribadi

muslim da`i atau muslim shalih mushlih.

1. Tansyi`ah (pembentukan)

Dalam proses tansyi`ah harus memperhatikan tiga sisi penting yaitu :

a. Pembentukan Ruhiyah Ma`nawiyah

Pembentukan ruhiyah ma`nawiyah dapat dilakukan dengan kegiatan-

Page 3: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

kegiatan ibadah ritual seperti qiyamul lail, shaum sunnah, tilawah

Qur`an, dzikir dll. Para Murabbi harus mampu menjadikan sarana-

sarana tarbiyah semisal mabit, lailatul katibah, jalsah ruhiyah, dalam

membentuk pribadi Mutarabbi pada sisi ruhiyah ma`nawiyahnya dan

dirasakan serta disadari oleh Mutarabbi bahwa ia sedang menjalani

proses pembentukan ma`nawiyah ruhiyah. Jangan sampai mabit hanya

untuk mabit.

b. Pembentukan Fikriyah Tsaqofiyah.

Sarana dan media tarbiyah tsaqofiyah harus dijadikan sebagai sarana

dan media yang dapat membentuk peserta tarbiyah pada sisi fikriyah

tsaqofiyah, jangan sampai tatsqif untuk tatsqif dan ta`lim untuk ta`lim,

tetapi harus jelas tujuannya bahwa tatsqif untuk pembentukan tsaqofah

yang benar dan utuh, ta`lim untuk tafaqquh fid dien dan ini harus

disadari dan dirasakan oleh Murabbi dan Mutarabbi.

c. Amaliyah Harakiyah.

Proses tarbiyah selain bertujuan membentuk pribadi dari sisi ruhiyah

ma`nawiyah dan fikriyah tsaqofiyah juga bertujuan membentuk

amaliah harakiyah yang harus dilakukan secara berbarengan dan

berkeseimbangan seperti kewajiban rekruitmen dengan da`wah

fardiyah, da`wah `ammah dan bentuk-bentuk nasyrud da`wah lainya.

Serta pengelolaan halaqoh tarbawiyah yang baru sehingga sisi ruhiyah

ma`nawiyah dan fikriyah tsaqofiyah teraktualisasi dan terformulasi

dalam bentuk amal nyata dan kegiatan ril serta dirasakan oleh

lingkungan dan mayarakat luas.

Page 4: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

. Ar ri`ayah (pemeliharaan).

Kepribadian Islami yang sudah atau mulai terbentuk harus dijaga dan

dipelihara ma`nawiyah, fikriyah dan amaliyahnya serta harus selalu

dimutaba`ah (dikontrol) dan ditaqwim (dievaluasi) sehingga jangan

sampai ada yang berkurang, menurun atau melemah. Dengan

demikian kualitas dan kuantitas ibadah ritual, wawasan konseptual,

fikrah dan harakah tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Tidak

ada penurunan dalam tilawah yaumiyah, qiyamul lail, shaum sunnah,

baca buku, tatsqif, liqoat tarbawiyah dan aktivitas da`wah serta

pembinaan kader.

3. At Tanmiyah (pengembangan).

Dalam proses tarbiyah, Murabbi dan Mutarabbi tidak boleh puas

dengan apa yang ada dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki,

apalagi mnganggap sudah sempurna. Murabbi dan Mutarabbi yang

baik adalah Murabbi dan utarabbi yang selalu memperbaiki

kekurangan dan kelemahan serta meningkatkan kualitas,

berpandangan jauh kedepan, bahwa tarbiyah harus siap dan mampu

menawarkan konsep perubahan dan dapat mengajukan solusi dari

berbagai permasalahan ummat dan berani tampil memimpin umat.

Oleh karenanya kualitas diri dan jamaah merupakan suatu tuntutan

dan kebutuhan dalam proses tarbiyah.

4. At Taujih (pengarahan) dan At Tauzhif (Pemberdayaan).

Tarbiyah tidak hanya bertujuan untuk melahirkan manusia yang baik

dan berkualitas secara pribadi namun harus mampu memberdayakan

Page 5: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

diri dan kualitas diri untuk menjadi unsur perubah yang aktif dan

produktif ( Al Muslim Ash Shalih Al Mushlih ). Murabbi dapat

mengarahkan, memfungsikan dan memberdayakan Mutarabbinya

sesuai dengan bidang dan kapasitasnya.Mutarabbi siap untuk

diarahkan, ditugaskan, ditempatkan dan difungsikan, sehingga dapat

memberikan kontribusi ril untuk da`wah, jamaah dan umat, tidak ragu

berjuang dan berkorban demi tegaknya dienul Islam.

Diantara orang-orang yang beriman itu ada orang-orang yang

menepati apa yang mereka telah janjikan kepada Allah, maka diantara

mereka ada yang gugur, dan diantara mereka ada pula yang

menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak merubah janjinya. “

( QS 33 : 23 )

Indikasi keberhasilan tarbiyah bisa dilihat pada peran dankontribusi

kader dalam penyebaran fikrah, pembentukan masyarakat Islam,

memerangi kemunkaran memberantas kerusakan dan mampu

mengarahkan dan membimbing umat ke jalan Allah. Serta dalam

keadaan siap menghadapi segala bentuk kebathilan yang menghadang

dan menghalangi lajunya da`wah Islam.

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu`min diri dan

harta mereka dengan memberikan syurga kepada mereka, mereka

berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh, itu

telah menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al

Qur`an, dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain ) daripada

Allah, maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan

itu dan itulah kemenangan yang besar “ (QS 9 :111)

Page 6: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

Pengertian Tarbiyah

Diposkan oleh Suara Hati di 09:28

Secara umum, tarbiyah dapat dikembalikan kepada 3 kata kerja yg

berbeda, yakni:

1. Rabaa-yarbuu yg bermakna namaa-yanmuu, artinya

berkembang.

2. Rabiya-yarbaa yg bermakna nasya-a, tara’ra-a, artinya

tumbuh.

3. Rabba-yarubbu yg bermakna aslahahu, tawallaa amrahu, sasa-

ahuu, wa qaama ‘alaihi, wa ra’aahu, yang artinya masing

memperbaiki, mengurus, memimpin, menjaga dan

memeliharanya (atau mendidik).

Makna tarbiyah adalah sebagai berikut:

1. proses pengembangan dan bimbingan, meliputi jasad, akal, dan

jiwa, yang dilakukan secara berkelanjutan, dengan tujuan akhir

si anak didik tumbuh dewasa dan hidup mandiri di tengah

masyarakat.

2. kegiatan yg disertai dengan penuh kasih sayang, kelembutan

hati, perhatian, bijak, dan menyenangkan (tidak membosankan).

3. menyempurnakan fitrah kemanusiaan, memberi kesenangan dan

kemuliaan tanpa batas sesuai syariat Allah SWT.

4. proses yg dilakukan dengan pengaturan yg bijak dan

dilaksanakan secara bertahap dari yg mudah kepada yg sulit.

Page 7: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

5. mendidik anak melalui penyampaian ilmu, menggunakan

metode yg mudah diterima sehingga ia dapat mengamalkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

6. kegiatan yg mencakup pengembangan, pemeliharaan,

penjagaan, pengurusan, penyampaian ilmu, pemberian

petunjuk, bimbingan, penyempurnaan, dan perasaan memiliki

terhadap anak.

7. Tarbiyah terdiri atas (1) Tarbiyah Khalqiyyat, yakni pembinaan

dan pengembangan jasad, akal,

jiwa, potensi, perasaan dengan berbagai petunjuk, dan (2) tarbiyah

diiniyyat tahdzibiyyat, pembinaan jiwa dengan wahyu untuk

kesempurnaan akal dan kesucian jiwa menurut pandangan Allah SWT

Arti

Dalam Islam, istilah pendidikan disebut dengan tarbiyah. Menurut

ilmu bahasa, tarbiyah berasal dari tiga pengertian kata -robbaba-

robba-yurobbii- yang artinya memperbaiki sesuatu dan

meluruskannya. Sedang arti tarbiyah secara istilah adalah:

1. menyampaikan sesuatu untuk mencapai kesempurnaan, dimana

bentuk penyampaiannya satu dengan yang lain berbeda sesuai dengan

tujuan pembentukannya.

2. menentukan tujuan melalui persiapan sesuai dengan batas

kemampuan untuk mencapai kesempurnaan.

Page 8: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

3. sesuatu yang dilakukan secara bertahap dan sedikit demi sedikit

oleh seorang pendidik.

4. sesuatu yang dilakukan secara berkesinambungan, maksudnya

tahapan-tahapannya sejalan dengan kehidupan, tidak berhenti pada

batas tertentu, terhitung dari buaian sampai liang lahat.

5. dijadikan sebagai tujuan terpenting dalam kehidupan, baik secara

individu maupun keseluruhan, yaitu untuk kemashlahatan ummat

dengan asas mencapai keridhaan Allah SWT seperti tersirat dalam

firman Allah:

“ "Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya

Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu ia berkata kepada manusia,

'hendaklah kamu menjadi penyembahku, bukan penyembah Allah'.

Akan tetapi(dia berkata),'hendaklah kamu menjadi orang-orang

rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan

kamu tetap mempelajarinya."(Al Imran:79)

Ta`lim, ta`dib, dan tarbiyah

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang

menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari

segumpal darah. Bacalah, dengan Tuhanmu-lah yang

maha pemurah, yang mengajar manusia dengan

Page 9: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa

yang tidak di ketahuinya.”

Dunia pendidikan dalam Islam mendapatkan perhatian

yang utama selain masalah ketahuidan. Surat Al-Alaq,

sebagai wahyu pertama, secara tersirat menyuruh umat

manusia untuk tidak serta merta “beriman” sebelum adanya

“ilmu” sehingga orang bertauhid bukanlah tanpa dasar.

Ruang “dialogis keimanan” ini memberikan kesempatan

kepada manusia untuk berpikir secara”hanif”, tanpa ada

paksaan, untuk menerima ketauhidan universal Islam.

Pendidikan dalam Islam bukanlah sebuah “transfer of

knowledge” semata, pemindahan ilmu dari guru-murid,

tanpa adanya dialog-dialog kritis dari kedua belah pihak

(guru-murid), sebagaimana digambarkan dalam dialog

antara Nabi Muhammad dengan Jibril saat menerima

wahyu pertama di gua Hira’. Dengan adanya “umpan

balik” antara guru-murid melahirkan berbagai macam

konsep-konsep pendidikan dalam Islam, diantaranya:

ta’lim, ta’dib dan tarbiyah. Kosep ini semua bermuara pada

pendidikan transformatif, pendidikan yang menghantarkan

peserta didik menjadi “ahsanu taqwim”.

Pengertian ta’lim, ta’dib, dan tarbiyah.

Ta’lim, secara bahasa berarti pengajaran (masdar dari

‘alama-yu’alimu-ta’liman), secara istilah berarti

pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian

Page 10: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Menurut Abdul

Fattah Jalal, ta’lim merupakan proses pemberian

pengatahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab,

sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari

segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu

mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya

( ketrampilan). Mengacu pada definisi ini, ta’lim, berarti

adalah usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati

untuk menuju dari posisi ‘tidak tahu’ ke posisi ‘tahu’

seperti yang digambarkan dalam surat An Nahl ayat 78,

“dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu dalam keadaan

tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur”.

Ta’dib, merupakan bentuk masdar dari kata addaba-

yuaddibu-ta’diban, yang berarti mengajarkan sopan santun.

Sedangkan menurut istilah ta’dib diartikan sebagai proses

mendidik yang di fokuskan kepada pembinaan dan

penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar.

Menurut Sayed Muhammad An-Nuquib Al-Attas, kata

ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara

berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang

tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu dalam tatanan

penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke

arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan

Tuhan dalam tatanan wujud keberadaan-Nya. Definisi ini,

ta’dib mencakup unsur-unsur pengetahuan (ilmu),

Page 11: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

pengajaran (ta’lim), pengasuhan (tarbiyah). Oleh sebab itu

menurut Sayed An-Nuquib Al Attas, tidak perlu mengacu

pada konsep pendidikan dalam Islam sebagai tarbiyah,

ta’lim, dan ta’dib sekaligus. Karena ta’dib adalah istilah

yang paling tepat dan cermat untuk menunjukkan dalam

arti Islam.

Tarbiyah, merupkan bentuk masdar dari kata robba-

yurabbi-tarbiyyatan, yang berarti pendidikan. Sedangkan

menurut istilah merupakan tindakan mangasuh, mendididk

dan memelihara.

Muhammad Jamaludi al- Qosimi memberikan pengertian

bahwa tarbiyah merupakan proses penyampian sesuatu

batas kesempurnaan yang dilakukan secara setahap demi

setahap. Sedangkan Al-Asfahani mengartikan tarbiyah

sebagai proses menumbuhkan sesuatu secara setahap dan

dilakukan sesuai pada batas kemampuan.

Menurut pengertian di atas, tarbiyah diperuntukkan khusus

bagi manusia yang mempunyai potensi rohani, sedangkan

pengertian tarbiyah yang dikaitkan dengan alam raya

mempunyai arti pemeliharaan dan memenuhi segala yang

dibutuhkan serta menjaga sebab-sebab eksistensinya.

Analisis perbandingan antara konsep ta’lim’, ta’dib

dan tarbiyah

Page 12: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

Istilah ta’lim’, ta’dib dan tarbiyah dapatlah diambil suatu

analisa. Jika ditinjau dari segi penekanannya terdapat titik

perbedaan antara satu dengan lainnya, namun apabila

dilihat dari unsur kandungannya, terdapat keterkaitan yang

saling mengikat satu sama lain, yakni dalam hal

memelihara dan mendidik anak.

Dalam ta’lim, titik tekannya adalah penyampain ilmu

pengetahuan yang benar, pemahaman, pengertian,

tanggung jawab dan penanaman amanah kepada anak. Oleh

karena itu ta’lim di sini mencakup aspek-aspek

pengetahuan dan ketrampilan yang di butuhkan seseorang

dalam hidupnya dan pedoman perilaku yang baik.

Sedangkan pada tarbiyah, titik tekannya difokuskan pada

bimbingan anak supaya berdaya (punya potensi) dan

tumbuh kelengkapan dasarnya serta dapat berkembang

secara sempurna. Yaitu pengembangan ilmu dalam diri

manusia dan pemupukan akhlak yakni pengalaman ilmu

yang benar dalam mendidik pribadi.

Adapun ta’dib, titik tekannya adalah pada penguasaan ilmu

yang benar dalam diri seseorang agar menghasilkan

kemantapan amal dan tingkah laku yang baik.

Denga pemaparan ketiga konsep di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa ketiganya mempunyai satu tujuan dalam

dunia pendidikan yaitu menghantarkan anak didik menjadi

Page 13: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

yang “seutuhnya”, perfect man, sehingga mampu

mengarungi kehidupan ini dengan baik. waAllahu ‘alam.

           KURIKULUM  MAJELIS TA’LIM

 

                                                                                           BAB I

 

 PENDAHULUAN

 

 A. LATAR BELAKANG

                 Secara Etimologi kata majelis ta’lim berasal dari Bahasa

Arab yaitu”majlis” (isian makan) yang berarti tempat duduk, adapun

kata “ta’lim” (isim masdar) berarti “pengajaran” . Jadi kata Majelis

Ta’lim adalah suatu tempat (wadah) yang didalamnya terdapat proses

belajar mengajar para jamaah / angotanya. Sedangkan menurut

Terminologi Majelis Ta’lim adalah suatu tempat yang digunakan

untuk proses belajar mengajar tentang keislaman guna mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Majelis Ta’lim sebagai sebuah

institusi pendidikan non formal bidang keagamaan memiliki arti

penting bagi pengamalan nilai-nilai Islam di masyarakat.Hal ini di

karenakan keberadaan majelis ta’lim menjadi ujung tombak yang

berhadapan langsung pada masyaakat. Melihat peran yang begitu

besar dari Majelis Ta’limini, maka pemerintah menjadikanMajelis

Page 14: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

Ta’lim sebagai sub sistem pendidikan nasiaonal sebagaimana tertung

dalam Undang-Undang Republik Indonesi Nomor 20 Tahun 2003

tentang sisten Pendidikan Nasional. Potensi yang besar dari Majelis

Ta’lim ini hendaknya didukung dengan manajemen yang baik, SDM

yang profesional (ahli dalam bidangnya) dan kurikulum yang

sistematik dan berkesinambungan. Karena secara realitas banyak

sekali ditemukan majelis ta’lim yang dikelola apa adanya, SDM yang

lemah serta pola pengajaran dan pembelajaran yang tidak sistemetik

yaitu terjadinya ketidakteraturn dan tumpang tindi antara

ustadz/ustadzah yang satu dengan lainyaa. Dengan memperhatikan

latar belakang diatas, maka Bidang Penamas sebagai Pembina Majelis

Ta’lim bekerjasama dengan kordinator Penyuluh (koeluh) Kanwil

Departemen Agama Provinsi DKI Jakarta ikut serta membantu

mengurangi permasalahan tersebut dengan menyusun “Kurukulum

Majelis Ta’lim”    .B. LADASAN YURIDIS PENYUSUNAN

KURIKULUM MAJELIS TA’LIM 1. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

terutama Pasal 30 tentang Pendidikan Keagaman.2. Peraturan

Pemerintah No. 18 Tahun 1989 tentang pelaksanaan Undang-Undang

No. 8 Tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan.3. Surat

Keputusa Bersama Mendangri dan Menag No. 128 dan No. 44A,

tanggal 13 Mei 1982, tentang “Usaha peningkatan kemampuan baca

tulis huruf AL-Qur’an bagi umat Islam dalam rangka peningkatan,

penghayatan, dan pengamalan AL-Qu’an dalam kehidupan

Page 15: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

Pengertian ta’lim, ta’dib, dan tarbiyah.

Pengertian ta’lim, ta’dib, dan tarbiyah.

1. Ta’lim

secara bahasa berarti pengajaran (masdar dari ‘alama-yu’alimu-

ta’liman), secara istilah berarti pengajaran yang bersifat pemberian

atau penyampian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan. Menurut

Abdul Fattah Jalal, ta’lim merupakan proses pemberian pengatahuan,

pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu

menjadi suci atau bersih dari segala kotoran sehingga siap menerima

hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya

( ketrampilan). Mengacu pada definisi ini, ta’lim, berarti adalah usaha

terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju dari

posisi ‘tidak tahu’ ke posisi ‘tahu’ seperti yang digambarkan dalam

surat An Nahl ayat 78, “dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu

dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi

kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur”.

2. Ta’dib,

merupakan bentuk masdar dari kata addaba-yuaddibu-ta’diban, yang

berarti mengajarkan sopan santun. Sedangkan menurut istilah ta’dib

diartikan sebagai proses mendidik yang di fokuskan kepada

pembinaan dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti pelajar.

Menurut Sayed Muhammad An-Nuquib Al-Attas, kata ta’dib adalah

pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan

kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu

Page 16: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke

arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan

dalam tatanan wujud keberadaan-Nya. Definisi ini, ta’dib mencakup

unsur-unsur pengetahuan (ilmu), pengajaran (ta’lim), pengasuhan

(tarbiyah). Oleh sebab itu menurut Sayed An-Nuquib Al Attas, tidak

perlu mengacu pada konsep pendidikan dalam Islam sebagai tarbiyah,

ta’lim, dan ta’dib sekaligus. Karena ta’dib adalah istilah yang paling

tepat dan cermat untuk menunjukkan dalam arti Islam.

3.Tarbiyah,

Tarbiyah berasal dari bahasa Arab yang berarti pendidikan, sedangkan

orang yang mendidik dinamakan Murobi. Secara umum, tarbiyah

dapat dikembalikan kepada 3 kata kerja yg berbeda, yakni:

1. Rabaa-yarbuu yg bermakna namaa-yanmuu, artinya berkembang.

2. Rabiya-yarbaa yg bermakna nasya-a, tara’ra-a, artinya tumbuh.

3. Rabba-yarubbu yg bermakna aslahahu, tawallaa amrahu, sasa-ahuu,

wa qaama ‘alaihi, wa ra’aahu, yang artinya masing memperbaiki,

mengurus, memimpin, menjaga dan memeliharanya (atau mendidik).

Makna tarbiyah adalah sebagai berikut:

1. proses pengembangan dan bimbingan, meliputi jasad, akal, dan

jiwa, yang dilakukan secara berkelanjutan, dengan tujuan akhir si anak

didik tumbuh dewasa dan hidup mandiri di tengah masyarakat.

2. kegiatan yg disertai dengan penuh kasih sayang, kelembutan hati,

perhatian, bijak, dan menyenangkan (tidak membosankan).

3. menyempurnakan fitrah kemanusiaan, memberi kesenangan dan

kemuliaan tanpa batas sesuai syariat Allah SWT.

Page 17: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

4. proses yg dilakukan dengan pengaturan yg bijak dan dilaksanakan

secara bertahap dari yg mudah kepada yg sulit.

5. mendidik anak melalui penyampaian ilmu, menggunakan metode

yg mudah diterima sehingga ia dapat mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

6. kegiatan yg mencakup pengembangan, pemeliharaan, penjagaan,

pengurusan, penyampaian ilmu, pemberian petunjuk, bimbingan,

penyempurnaan, dan perasaan memiliki terhadap anak.

7. Tarbiyah terdiri atas (1) Tarbiyah Khalqiyyat, yakni pembinaan dan

pengembangan jasad, akal, jiwa, potensi, perasaan dengan berbagai

petunjuk, dan (2) tarbiyah diiniyyat tahdzibiyyat, pembinaan jiwa

dengan wahyu untuk kesempurnaan akal dan kesucian jiwa menurut

pandangan Allah SWT.

merupakan bentuk masdar dari kata robba-yurabbi-tarbiyyatan, yang

berarti pendidikan. Sedangkan menurut istilah merupakan tindakan

mangasuh, mendididk dan memelihara.

Muhammad Jamaludi al- Qosimi memberikan pengertian bahwa

tarbiyah merupakan proses penyampian sesuatu batas kesempurnaan

yang dilakukan secara setahap demi setahap. Sedangkan Al-Asfahani

mengartikan tarbiyah sebagai proses menumbuhkan sesuatu secara

setahap dan dilakukan sesuai pada batas kemampuan.

Menurut pengertian di atas, tarbiyah diperuntukkan khusus bagi

manusia yang mempunyai potensi rohani, sedangkan pengertian

tarbiyah yang dikaitkan dengan alam raya mempunyai arti

pemeliharaan dan memenuhi segala yang dibutuhkan serta menjaga

Page 18: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

sebab-sebab eksistensinya.

Analisis perbandingan antara konsep ta’lim’, ta’dib dan tarbiyah

Istilah ta’lim’, ta’dib dan tarbiyah dapatlah diambil suatu analisa. Jika

ditinjau dari segi penekanannya terdapat titik perbedaan antara satu

dengan lainnya, namun apabila dilihat dari unsur kandungannya,

terdapat keterkaitan yang saling mengikat satu sama lain, yakni dalam

hal memelihara dan mendidik anak.

Dalam ta’lim, titik tekannya adalah penyampain ilmu pengetahuan

yang benar, pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman

amanah kepada anak. Oleh karena itu ta’lim di sini mencakup aspek-

aspek pengetahuan dan ketrampilan yang di butuhkan seseorang

dalam hidupnya dan pedoman perilaku yang baik.

Sedangkan pada tarbiyah, titik tekannya difokuskan pada bimbingan

anak supaya berdaya (punya potensi) dan tumbuh kelengkapan

dasarnya serta dapat berkembang secara sempurna. Yaitu

pengembangan ilmu dalam diri manusia dan pemupukan akhlak yakni

pengalaman ilmu yang benar dalam mendidik pribadi.

Adapun ta’dib, titik tekannya adalah pada penguasaan ilmu yang

benar dalam diri seseorang agar menghasilkan kemantapan amal dan

tingkah laku yang baik.

Denga pemaparan ketiga konsep di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa ketiganya mempunyai satu tujuan dalam dunia pendidikan

yaitu menghantarkan anak didik menjadi yang “seutuhnya”, perfect

man, sehingga mampu mengarungi kehidupan ini dengan baik.

waAllahu ‘alam.

Page 19: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

Pengertian “Pendidikan” menurut Islam, banyak menimbulkan

perbedaan diantara para ahli. Ada yang memilih istilah “Ta’lim, ada

yang

menggunakan istilah “Ta’dib”, dengan berbagai argumentasinya

masingmasing.

Namun yang lebih luas digunakan adalah istilah “Tarbiyah”,

karena kata “Ta’lim” lebih tepat ditujukan untuk istilah “Pengajaran”

yang hanya terbatas pada kegiatan penyampaian pengertian,

pengetahuan

dan ketrampilan atau masukan ilmu pengetahuan dan ketrampilan atau

memasukan ilmu pengetahuan pada pikiran seseorang. Sedang

“Ta’dib”,

lebih tepat ditujukan untuk istilah pendidikan amal semata yang

sasarannya lebih tertuju pada penyempurnaan akhlaq budi pekerti.

Sedang

pendidikan dalam arti “At-Tarbiyah”, menurut konsep Islam lebih luas

dari kedua hal tersebut.

Seperti halnya pendapat Achmad yang menjelaskan bahwa:”

Sesungguhnya kata atau istilah Tarbiyah, Ta’lim dan Ta’dib bagi

pendidikan Islam adalah merupakan satu kesatuan yang saling terkait,

artinya bila pendidikan dinisbatkan kepada Ta’dib ia harus melalui

pengajaran (Ta’lim) sehingga dengan diperoleh ilmu. Dan dari ilmu

yang

telah dimiliki terwujudlah sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan

tujuan pendidikan. Hal ini lazim kita kenal sebagai kognitif, efektif

dan

Page 20: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

psokomotorik”.4

Abdur Rahman Nahlawi menerangkan lebih lengkap bahwa;

“Ditinjau dari asal bahasanya, istilah At-tarbiyah mencakup empat

unsur:

a. Memelihara pertumbuhan fitrah manusia.

b. Mengembangkan potensi dan kelengkapan manusia yang beraneka

macam (terutama akal budinya)

c. Mengarahkan fitrah dan potensi manusia menuju kesempurnaannya.

d. Melaksanakan secara bertahap sesuai dengan irama perkembangan

anak”.5

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas berikut ini penulis

kemukakan beberapa pengertian tentang pendidikan Agama Islam.

Menurut Ahmad D. Marimba : “Pendidikan Agama Islam adalah

bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama

Islam

menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran

Islam”.6

Bahwa maksud dari Pendidikan Agama Islam menurut Ahmad D.

Marimba itu merupakan bimbingan jasmani dan rohani kepada semua

orang tanpa mengenal adanya faktor usia dan status sosial.

Lebih lanjut tentang: Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan Konsep Ta’dib Sebagai Solusi Pendidikan Islam di

Era Global

Page 21: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

Kamis, 29 Juli 2010 14:57 Artikel

 

Oleh: Kholili Hasib

Pendahuluan

            Ta’dib adalah konsep pendidikan Islam yang digagas oleh

Syed Muhammad Naquib Al-Attas yang bertujuan mencetak manusia

beradab. Ide al-Attas tersebut dilatarbelakangi oleh krisis ilmu yang

dialami kaum muslim kontemporer. Menurut al-Attas, tantangan

terbesar yang dihadapi dunia muslim kontemporer adalah kesalahan

dibidang ilmu. Hal tersebut mengakibatkan hilangnya adab (the loss of

adab). Kehilangan adab di sini maksudnya kehilangan identitas,

identitas ilmu-ilmu keislaman dan identitas ilmuan muslim. Definisi

sains Islam di era globalisasi semakin kabur, tertutup selimut ilmu-

ilmu modern-sekuler. Lenyapnya identitas ilmu Islam tersebut

dikarenakan gencarnya hegemoni Barat sekuler yang gerakaannya

seiring dengan gelombang globalisasi.

            Untuk menjawab tantangan tersebut, al-Attas menggagas

proyek Islamisasi ilmu pengetahuan. Proyek besar tersebut

memerlukan perangkat-perangkat yang kuat. Oleh karena itu,

pendidikan Islam – sebagai basis utama mega proyek tersebut –  harus

mampu mencetak manusia beradab. Yakni manusia yang

berpandangan hidup Islam dan menguasai ilmu-ilmu Islam secara

integratif. Gagasan melahirkan manusia yang beradab tersebut

Page 22: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

diwujudkan dengan pendidikan konsep ta’dib sebagai formula

pendidikan Islam yang ideal dan integratif. Tulisan ini akan

membahas urgensi dan peran pendidikan konsep ta’dib dalam

Islamisasi Ilmu pengetahuan untuk menjawab krisis ilmu di era

globalisasi.

 

Pendidikan Konsep Ta’dib

Konsep ta’dib  yang digagas al-Attas adalah konsep pendidikan

Islam yang bertujuan menciptakan manusia beradab dalam arti yang

komprehensif. Pengertian konsep ini dibangun dari makna kata dasar

adaba dan derivasinya. Makna addaba dan  derivasinya, bila

maknanya dikaitkan  satu sama lain, akan menunjukkan pengertian

pendidikan yang integratif. Di antara makna-makna tersebut adalah,

kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Makna ini identik

dengan akhlak. Adab juga secara konsisten dikaitkan dengan dunia

sastra, yakni adab dijelaskan sebagai pengetahuan tentang hal-hal

yang indah yang mencegah dari kesalahan-kesalahan. Sehingga

seorang sastrawan disebut adiib.  Makna ini hampir sama dengan

definisi yang diberikan al-Jurjani, yakni ta’dib adalah proses

memperoleh ilmu pengetahuan (ma’rifah) yang dipelajari untuk

mencegah pelajar dari bentuk kesalahan.

Kata ta’dib adalah mashdar dari addaba yang sebenarnya

secara konsisten bermakna mendidik. Berkenaan  dengan hal itu,

seorang guru yang mengajarkan etika dan kepribadian tersebut disebut

Page 23: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

juga mu’addib. Setidaknya ada tiga derivasi dari kata addaba, yakni

adiib, ta’dib, muaddib. Dari gambaran tersebut dapat dikatakan,

keempat makna itu saling terikat dan berkaitan. Seorang pendidik

(muaddib), adalah orang yang mengajarkan etika, kesopanan,

pengembangan diri atau suatu ilmu (ma’rifah) agar anak didiknya

terhindar dari kesalahan ilmu, menjadi manusia yang sempurna (insan

kamil) sebagaimana dicontohkan dalam pribadi Rasulullah SAW. Cara

mendidiknya perlu dengan menggunakan cara-cara yang benar sesuai

kaidah, menarik dan indah – seperti seorang sastrawan yang

menyuguhkan kata-kata dengan benar, indah dalam berpuisi.

 Berdasarkan hal itu, al-Attas mendefinisikan adab dari analisis

semantiknya, yakni, adab adalah pengenalan dan pengakuan terhadap

realita bahwasannya ilmu dan segala sesuatu yang ada terdiri dari

hirearki yang sesuai dengan kategori-kategori dan tingkatan-

tingkatannya, dan bahwa seseorang itu memiliki tempatnya masing-

masing dalam kaitannya dengan realitas, kapasitas, potensi fisik,

intelektual dan spiritual. Dalam hal ini, al-Attas memberi makna adab

secara lebih dalam dan komprehensif yang berkaitan dengan objek-

objek tertentu yaitu pribadi manusia, ilmu, bahasa, sosial, alam dan

Tuhan. Beradab, adalah menerapkan adab kepada masing-masing

objek tersebut dengan benar, sesuai aturan.

Pada dasarnya, konsep adab al-Attas ini adalah memperlakukan

objek-objek tersebut sesuai dengan aturan, wajar dan tujuan

terakhirnya adalah kedekatan spiritual kepada Tuhan. Berkenaan

dengan hal ini, maka adab juga dikaitkan dengan syari’at dan Tauhid.

Page 24: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

Orang yang tidak beradab adalah orang yang tidak menjalankan

syari’at dan tidak beriman (dengan sempurna). Maka orang beradab

menurut al-Attas adalah orang yang baik yaitu orang yang menyadari

sepenuhnya tanggung jawab dirinya kepada Tuhan Yang Hak,

memahami dan menunaikan keadilan terhadap dirinya dan orang lain

dalam masyarakat, berupaya meningkatkan setiap aspek dalam dirinya

menuju kesempurnaan sebagai manusia yang beradab.

Dari uraian singkat tersebut, bisa dikatakan bahwa makna

beradab secara sederhana adalah, tidak berbuat dzalim. Maksudnya,

orang beradab adalah orang yang menggunakan epistemologi ilmu

dengan benar, menerapkan keilmuan kepada objeknya secara adil, dan

mampu mengidentifikasi dan memilah pengetahuan-pengetahuan

(ma’rifah) yang salah. Setelah itu, metode untuk mencapai

pengetahuan itu harus juga benar sesuai kaidah Islam. Sehingga,

seorang yang beradab (insan adabi) mengerti tanggung jawabnya

sebagai jiwa yang pernah mengikat janji dalam Primordial Covenant

dengan Allah SWT sebagai jiwa bertauhid. Apapun profesi manusia

beradab, ikatan janji itu selalu ia aplikasikan dalam setiap aktifitasnya.

Oleh sebab itu, istilah yang paling tepat untuk pendidikan Islam

menurut al-Attas adalah ta’dib bukan tarbiyah atau ta’lim. Term

tarbiyah tidak menunjukkan kesesuaian makna, ia hanya menyinggung

aspek fisikal dan emosional manusia. Term tarbiyah juga diapakai

untuk mengajari hewan. Sedangkan ta’lim secara umum hanya

terbatas pada pengajaran dan pendidikan kognitif. Akan tetapi ta’dib

sudah menyangkut ta’lim (pengajaran) di dalamnya. Singkatnya,

Page 25: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

konsep ta’dib mengandung makna yang lebih komprehensif dan

integratif daripada tarbiyah.

Konsep ta’dib adalah konsep pendidikan Islam yang

komprehensif, karena aspek-aspek ilmu dan proses pencapainya mesti

dicapai dengan pendekatana tawhidy dan objek-objeknya diteropong

dengan pandangan hidup Islami (worldview Islam). Pendekatan

tawhidy adalah pendekatan yang tidak dikotomis dalam melihat

realitas. Menurut al-Attas, pendidikan Islam bukanlah seperti

pelatihan yang akan menghasilkan spesialis. Melainkan proses yang

akan menghasilkan individu baik (insan adabi), yang akan menguasai

pelbagai bidang studi secara integral dan koheren yang mencerminkan

padandangan hidup Islam.

            Model pendidikan yang menitikberatkan pada pelatihan

cenderung menghasilkan individu pragmatis, yang aktifitasnya tidak

mencerminkan pandangan hidup Islam.       Ia hanya belajar untuk

tujuan kepuasan materi. Padahal, pendidikan adalah proses panjang

yang titik kulminasinya adalah kebahagaiaan akhirat. Maka, konsep

ta’dib menfaikan itu. Target yang ingin dicapai dalam konsep ta’dib

adalah penguasaan ilmu-ilmu itu mesti terselimuti oleh worldview

Islam. Tidak ada dikotomi antara ilmu umum dan ilmu syar’i. Semua

ilmu yang dipelajari, baik ilmu matematika, fisika, kimia, biologi,

bahasa, sosial dan lain sebagainya, mesti mendapat asupan dengan

ilmu syari’at.

            Sehingga bisa dikatakan, integralisasi sains dan ilmu-ilmu

humaniora dengan ilmu syar’i adalah inti utama konsep pendidikan

Page 26: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

ta’dib.  Sebab dalam pandangan hidup Islam, aspek duniawi harus

dihubungkan dengan cara yang sangat mendalam kepada aspek

akhirat, dan aspek akhirat adalah signifikasi yang final. Pandangan

hidup Islam terbangun dari jaringan-jaringan konsep yang saling

terkait seperti konsep Tuhan, wahyu, manusia, alam, ilmu, agama dan

lain sebagainya. Manusia beradab menurut al-Attas adalah manusia

yang sadar akan kedudukan dirinya di tengah realitas alam dan harus

bisa berbuat selaras dengan ilmu pengetahuan secara positif, terpecaya

dan terpuji.

            Manusia yang beradab, akan melihat segala persoalan di alam

ini dengan kacamata worldview Islam. Worldview Islam menjadi

‘pisau’ analisa setiap persoalan keduniawiyan. Sebagaimana

dinyatakan al-Attas, insan adabi itu harus berbuat selaras dengan ilmu

pengetahuan secara positif. Yakni, seorang manusia yang selalu

menggunakan epistemologi Islam dalam dialognya dengan realita

alam. Individu-individu yang beradab seperti ini adalah berperan

penting secara sosial dalam pembentuk sebuah masyarakat beradab.

            Masyarakat beradab, adalah masyakat beriman yang

memahami diin dengan baik dan benar. Yang menarik disini adalah

korelasi antara kata beradab dan br-diin dengan benar. Al-Attas

menganalisa, bahwa diin berasal dar kata da ya na  yang berati

berhutang. Derivasi kata itu adalah daynun (kewajiban), daynunah

(hukuman), idanah (keyakinan). Islam sebagai sebuah diin

mengandung makna dari derivasi kata-kata tersebut. Yakni, inti

berislam adalah kewujudan manusia yang berhutang kepada Tuhan,

Page 27: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

penyerahan diri manusia kepada Tuhan, pelaksanaan kekuasaan

pengadilan, dan suatu cerminan dari kecenderungan manusia secara

fitrah. Kata-kata tersebut di atas juga berkait dengan kata madinah

(kota) yakni kota yang berisi manusia-manusai beragama dengan baik.

Dari kata ini juga lahir istilah tamaddun yang diartikan peradaban. Di

sinilah kata beradab bertemu dengan kata diin. Sehingga, bisa

dikatakan orang beradab adalah orang yang berdiin, melaksanakan

syari’ah, menempati janji primordialnya sebagai jiwa bertauhid – yang

secara ringkas dikatakan berworldview Islam.

            Dapat disimpulkan, konsep ta’dib adalah konsep pendidikan

yang bertujuan menghasilkan individu beradab, yang mampu melihat

segala persoalan dengan teropong worldview Islam. Mengintegrasikan

ilmu-ilmu sains dan humaniora dangan ilmu syari’ah. Sehingga

apapun profesi dan keahliannya, syar’iah dan worldview Islam tetap

merasuk dalam dirinya sebagai parameter utama. Individu-individu

yang demikian ini adalah manusia pembentuk peradaban Islam yang

bermartabat. Dalam tataran praktis, konsep ini memerlukan proses

Islamisasi ilmu pengetahuan terlebih dahulu. Karena, untuk mencapai

tujuan utama konsep pendidikan ini, ilmu-ilmu tidak hanya perlu

diintegrasikan akan tetapi, ilmu yang berparadigma sekuler harus

diislamkan basis filosofisnya.

Katapendidikan

pendidikandisebut juga:

Paedagogie

Page 28: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

Paedagogie, education,

, education, 1)

1)tarbiyah

tarbiyah,

, mental

mental

kepribadian, 2)

kepribadian, 2)talim

talim, w aallama aadama al- asmaaakullaha, 3)

tadib, addabanirabbifa akhsana tadiibi, 4) al-tadris, 5) al-tafaqquh,

falaula nafara minkulli firqotin, 6)al-tafakkur,

7)tabyiiin, 8)al-Irsyad, 9)al-tadzkiyah, 10)al-

tadzkirah, 11) al-intidzar, 12) al-tadabbur, 13)

al-tahdzib, 14) at-Tilawah, 15) taaqqul dan 16)

al-mau'idzah

Pada First World Conference on Muslim

Education diKing Abdul Aziz, Jeddah, 1977

Pengertian pendidikan terkandung dalam 3

Istilah:

1.

Tarbiyah(Abdurrahman an Nahlawi [1989:31-

33])

Page 29: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

2.

Ta¶lim(Abdul Fattah Jalal [1988:27])

3.

Ta¶dib(Naquib al Attas [1984:52])

Baidlawi: Yaitu menyampaikan sesuatu sedikit

demi sedikit sehingga sempurna

`

Abdurrahman al Bani: terdiri dari 4 Unsur

1.

Menjaga dan memelihara fitrah

2.

Mengembangkan potensi

3.

Mengarahkan fitrah menuju kesempurnaan

4.

Dilaksanakan secara bertahap

Lebih universal dibanding tarbiyah

` Mencakup aspek-aspek pengetahuan lainnya dan

keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan

serta pedoman berperilaku

Pengenalan dan pengakuan yang secara

Page 30: Pengertian Tarbiyah Islamiyah

berangsur-angsur ditanamkan ke dalam

manusia, ttg tempat-tempat yang tepat

bagi segala sesuatu di dalam tatanan

wujud sehingga hal ini membimbing ke

arah pengenalan dan pengakuan tempat

yang tepat di dalam tatanan wujud