pengenalan media audio pembelajaran · web viewkegiatan belajar pertama akan mengajak peserta...

50
Modul 8 PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN KONTEN JARDIKNAS Tingkat Nasional Tahun 2010 PEMBUATAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARAN Oleh: PUJI RAHARJO, A.Md

Upload: dodiep

Post on 29-Mar-2018

246 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Modul 8

PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN

KONTEN JARDIKNASTingkat Nasional Tahun 2010

PEMBUATANMEDIA AUDIO PEMBELAJARAN

Oleh:PUJI RAHARJO, A.Md

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Kementerian Pendidikan Nasional2010

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................................... 3

Kegiatan Belajar 1: PENGENALAN MEDIA AUDIO PEMBELAJARANTUJUAN .................................................................................... 5

URAIAN MATERI ...................................................................... 5

I. Media Audio Pembelajaran.................................................... 5

II. Prosedur Pengembangan Media Audio Pembelajaran ......... 9

Kegiatan Belajar 2: PENGENALAN PERALATAN PRODUKSI MEDIA AUDIOTUJUAN .................................................................................... 13

URAIAN MATERI ..................................................................... 13

I. Peralatan Produksi Media Audio......................................... 13

II. File Audio Digital ................................................................. 17

Kegiatan Belajar 3: MEMBUAT MEDIA AUDIO SEDERHANATUJUAN .................................................................................... 19

URAIAN MATERI ....................................................................... 19

I. Merekam Suara dengan Sound Recorder ......................... 19

II. Merekam Suara dengan Software Aplikasi Lain ................. 22

PENUTUP ...................................................................................................................... 33

REFERENSI ................................................................................................................... 34

TES AKHIR MODUL .................................................................................................... 35

KUNCI TES AKHIR MODUL .......................................................................................... 37

1

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio2

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

PENDAHULUAN

Selamat berjumpa dengan modul berjudul “Pembuatan Media Audio Pembelajaran”. Modul

ini merupakan salah satu modul dalam Pelatihan Pembuatan Bahan Belajar Berbasis ICT.

Modul ini berisi materi-materi tentang apa itu media audio pembelajran, prosedur pembuatan

media audio pembelajaran, dan memperkenalkan peralatan produksi media audio.

Modul ini terbagi menjadi tiga kegiatan belajar, dengan harapan akan memudahkan peserta

pelatihan untuk memahami materi yang disajikan. Kegiatan Belajar pertama akan mengajak

peserta pelatihan untuk mengenal karakteristik media audio, mengenal media audio

pembelajaran, dan mengetahui prosedur pembuatan media audio. Kegiatan belajar kedua,

diuraikan materi tentang pengenalan peralatan produksi media audio. Sedangkan pada

kegiatan belajar ketiga, peserta pelatihan akan lebih banyak melakukan praktek,

mempelajari bagaimana membuat rekaman sederhana dengan komputer menggunakan

beberapa software aplikasi seperti sound recorder dan software audio editing lainnya.

Untuk mempelajari modul ini, peserta pelatihan harus menguasai pengoperasian dasar-

dasar komputer, dapat mengoperasikan periferal multimedia. Selain itu, diperlukan sebuah

perangkat komputer, dimana didalamnya ter-install soundcard, software aplikasi untuk

merekam suara, seperti sound recorder dari Windows, atau program audio recording lain,

pada modul ini di contohkan software Cool Edit Pro 2.0.

Selamat bertugas….Semoga sukses!

3

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio4

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

KEGIATAN BELAJAR 1

PENGENALANMEDIA AUDIO PEMBELAJARAN

TUJUANSetelah mempelajari kegiatan belajar satu ini, peserta dapat mengetahui pengertian media

audio pembelajaran, karakteristik, dan prosedur pengembangan media audio.

URAIAN MATERII. Media Audio Pembelajaran

Apa yang terpikir dalam benak Anda, ketika mendengar istilah Audio?

.………………………………………….………………………………………..

.………………………………………….………………………………………..

.………………………………………….………………………………………..

.………………………………………….………………………………………..

.………………………………………….………………………………………..

Segala sesuatu yang dapat didengar oleh telinga normal dapat dikatakan sebagai audio

atau suara. Telinga normal hanya mampu mendengar suara dalam rentang frekuensi

antara 20 sampai 20.000 Hertz. Suara itu bisa berupa kata-kata atau ucapan, musik,

bunyi-bunyi, dan sebagainya.

Lalu apa yang dimaksud dengan media audio?

Media berasal dari kata “Medium” yang berarti pengantar atau perantara, yaitu

pengantar/perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Jadi media audio yaitu

media untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan hanya melalui suara.

Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:

Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)

Personal

Cenderung satu arah

Mampu menggugah imaginasi

5

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Selanjutnya apa yang dimaksud dengan media pembelajaran? Ada beberapa pendapat

tentang definisi media pembelajaran.

Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi

pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk

menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.

Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa media audio pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau

rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara.

Media RadioDalam pengertian media yang hanya memanfaatkan suara, radio juga merupakan media

audio. Namun, program radio mempunyai karakteristik yang berbeda dengan program

media audio lainnya.

Kekurangan media radio: Hanya selintas

Hanya mengandalkan suara

Tidak dapat diulang

Cenderung satu arah

Kekuatan media radio: Personal

Cepat

Jangkauan luas

Imajinatif

Sederhana

Murah dan mudah

Siaran langsung

Program AudioProgram audio merupakan program yang dirancang untuk diperdengarkan kepada

pendengar. Program audio ini direkam dan disimpan pada alat penyimpan, dapat dalam

kemasan berupa kaset, ataupun CD. Untuk mendengarkan isi audio ini diperlukan alat

pemutar, misalnya tape recorder kemasan kaset dan cd player untuk kemasan CD .

6

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Ketika mendengarkan audio ini kontrol sepenuhnya berada ditangan pendengar.

Pendengar dapat mematikan, menghentikan sementara, ataupun mempercepatnya. Hal

tersebut program audio mempunyai kelebihan-kelebihan, yaitu:

Dapat diulang-ulang

Pengguna dapat mengulang sebagian atau keseluruhan isi program audio untuk

lebih jelas.

Pengguna dapat menyesuaikan waktu

Pengguna dapat mengatur waktu kapan dan berapa lama akan mendengarkan.

Pengguna dapat menyesuaikan kebutuhan

Pengguna dapat menghentikan sesuai kebutuhan, misalnya untuk mencatat

isi/materi dalam program.

Elemen Media AudioSalah satu kelemahan Media audio adalah hanya mengandalkan suara, dalam

penyampaian pesan atau informasi. Dengan kelemahan tersebut, maka dalam membuat

sebuah media audio harus lah semenarik mungkin. Lalu bagaimana membuat sebuah

media audio menjadi menarik? Media audio mempunyai tiga elemen yang dapat diolah

dan diexplorasi untuk membuat suatu media audio menarik, yaitu unsur kata, unsur

musik, unsur efek suara.

Unsur KataMerupakan kata-kata yang diucapkan oleh pemain (artis) secara teratur dan

bermakna. Beberapa hal yang dapat dieksplorasi untuk memperindah sebuah

media audio, penghayatan dalam pengucapan, intonasi, artikulasi, pilihan kata

(diksi), dll. Meskipun demikian tidak semua kata atau suara pemain termasuk dalam

unsur kata, misalnya suara keramaian orang di pasar, sorak sorai penonton suatu

perlombaan. Kedua contoh tersebut masuk ke dalam unsur efek suara.

Unsur MusikDapat diartikan secara umun, merupakan perpaduan bunyi yang mempunyai arti

dan nilai artistik yang tinggi. Musik dapat membuat sebuah media audio lebih

menarik. Dalam media audio, musik dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal,

diantaranya:

- Menciptakan suasana, misalnya suasana sedih, gembira, lucu, tegang, dll.

- Identitas sebuah program audio

- Jembatan dua buah adegan yang berbeda

- Melatarbelakangi sebuah adegan

7

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

- Memberi tekanan dalam sebuah adegan, misalnya terkejut, marah, dll.

- Menguatkan latar (setting), misalnya adegan dalam istana kerajaan Mataram,

digunakan musik gending jawa.

Unsur Efek SuaraMerupakan suara-suara yang dapat memberikan gambaran suasana atau latar,

baik waktu, tempat, maupun suatu kegiatan atau peristiwa.

Contoh:- Gambaran waktu, suara-suara yang digunakan untuk menggambarkan waktu

kejadian sebuah adegan, misalnya kicau burung, kokok ayam jantan untuk

menggambarkan waktu pagi. Suara jangkrik, burung hantu, lolongan anjing

untuk menggambarkan waktu malam, dll.

- Gambaran tempat, suara-suara yang digunakan untuk menggambarkan tempat

kejadian, misalnya Suasana kantor dapat digambarkan dengan suara dering

telepon, suara mesin ketik/komputer, suara printer yang sedang jalan, dll.

Suasana terminal, dapat digambarkan dengan suara deru mobil, suara klakson,

suara-suara asongan menawarkan dagangan, suara-suara kondektur mencari

penumpang, dll.

- Gambaran kegiatan, suara-suara untuk memperkuat adanya kegiatan atau

peristiwa dalam sebuah adegan. Misalnya, suara buku dibuka-buka, untuk

menggambarkan orang sedang belajar. Suara gelas pecah, suara mobil

tabrakan, suara orang menggergaji, langkah kaki, suara pintu dibuka/ditutup,

dll.

II. Prosedur Pembuatan Media Audio Pembelajaran

8

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Pembuatan media audio pembelajaran memerlukan beberapa tahapan kegiatan.

Tahapan kegiatan tersebut yaitu pra-produksi, produksi dan pasca produksi.

Gambar 1.1 Tahapan prosedur pembuatan media audio pembelajaran

A. Pra ProduksiKegiatan-kegitan yang dilakukan pada tahapan Pra Produksi yaitu telaah kurikulum

dan penulisan naskah.

Telaah Kurikulum

Mengapa harus dilakukan telaah kurikulum?

Siapa yang melakukan telaah kurikulum?

Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya

mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam

menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa

9

TELAAH KURIKULUM

PENULISAN NASKAH

REMBUG NASKAH

PEMBENTUKAN TIM PRODUKSI

PEMILIHAN PEMAIN

LATIHAN KERING

REKAMAN

EDITING DAN MIXING

PREVIEW

MASTERING

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

melalui media audio. Sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan

tujuan dan tepat sasaran.

Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru dan dikaji oleh ahli materi dan ahli

media. Peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat

mewakili kompetensi yang diharapkan yang akan yang sesuai dengan

kompetensi dan jejang pendidikan. Sebagai contoh, materi SD harus ditelaah

oleh guru SD, materi SMP ditelaah oleh guru SMP, dan seterusnya.

Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar dan

sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Di samping itu ahli materi

juga harus menginformasikan perkembangan ilmu tersebut yang terkini.

Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang

akan diangkat ke dalam media audio sesuai dengan karakteristik media

tersebut, karena tidak semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke

dalam media audio secara menarik.

Penulisan NaskahLangkah selanjutnya yaitu penulisan naskah. Naskah ditulis oleh orang yang

dianggap mampu untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan dikaji

oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran,

kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau contohnya. Sedangkan ahli

media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut sesuai

karakteristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa,

konflik, musik, sound effect, dll.

Tahapan penulisan naskah yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian

informasi, penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.

B. ProduksiProduksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team produksi.

Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi,

rembug naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting), latihan kering,

rekaman (recording), editing dan mixing, preview, pembuatan master (mastering).

10

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Team ProduksiProduksi media audio ini merupakan kerja bersama(team work), kerja dari

sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda, sehingga

diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media audio yang

baik, menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu:

1. Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen

dan artistik dari sebuah produksi.

2. Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas

hasil perekaman.

3. Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap

pakai.

4. Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan

naskah.

5. Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan melakukan mixing

tutur (dialog/drama) dengan musik dan sound effect yang diperlukan sesuai

naskah.

Rembuk Naskah (Script Conference)Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk

naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk naskah

diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah,

sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal.

Pemilihan Pemain (Casting)Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan pemain.

Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah.

Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam

naskah akan membuat media audio bagus dan menarik.

Latihan KeringLatihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari

naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan

isi pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini

untuk menghindari banyak kesalahan pada saat rekaman.

11

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Rekaman(Recording)Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain.

Sutradara adalah pengendali sepenuhnya jalannya rekaman. Sutradara

bertanggung jawab atas kualitas hasil rekaman.

Editing dan MixingEditing: maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang

dianggap tidak perlu atau juga menambah efek, misalnya echo.

Mixing: maksudnya mencampur atau menambah musik, background, dan

soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.

Preview Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan

oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara

sebagai penanggung jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini

ditinjau dari segi materi dan media. Dari segi materi misalnya ketepatan

pengucapan. Tinjauan media, misalnya ketepatan penggunaan musik, efek

suara (sound effect), kualitas suara, meliputi ada tidaknya noise, kestabilan

volume. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan

perbaikan sesuai dengan masukan tim preview..

Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam

kaset, CD, atau media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran

ini yang kemudian akan dijadikan master jika diperlukan penggandaan.

12

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

KEGIATAN BELAJAR 2

PENGENALAN PERALATAN PRODUKSIMEDIA AUDIO

TUJUANSetelah mempelajari kegiatan belajar dua ini, peserta pelatihan akan mengenal peralatan

yang biasa digunakan dalam produksi audio dan mengenal berbagai file audio digital.

URAIAN MATERII. Peralatan Produksi Media Audio

Membuat media audio pembelajaran dapat pula dikatakan produksi media audio

pembelajaran. Produksi media audio tidaklah lepas dari kegiatan perekaman.

Perekaman ini tentu saja merekam suara sebagai bahan baku yang akan diolah dalam

produksi media audio. Mungkin peserta pelatihan pernah merekam suara? Peralatan

apa yang digunakan?

Merekam suara dengan…………………………..……..…………………..

Merekam suara dengan…………………………………………..………….

Merekam suara dengan……………………………………………….……..

Merekam suara dengan………………………………………………….…..

Memang sebelum melakukan produksi media audio, kita perlu mengenal peralatan yang

biasa digunakan dalam produksi media audio.Dewasa ini banyak sekali alat yang dapat

digunakan untuk merekam suara baik analog maupun digital. Mulai dengan

menggunakan alat perekam konvensional seperti tape recorder atau walkman, hingga

menggunakan alat komunikasi yang sedang marak, yaitu telepon genggam.Tentu saja

telepon genggam yang dapat digunakan harus memiliki fasilitas teknologi perekam

suara.

Peralatan dalam Studio RekamanProduksi sebuah media audio profesional, proses rekaman dilakukan dalam sebuah

studio rekaman. Studio Rekaman merupakan sebuah ruangan yang digunakan sebagai

fasilitas proses rekaman. Sebuah studio rekaman paling tidak mempunyai dua ruangan,

yaitu ruang rekam dan ruang kontrol. Idealnya merekam suara dilakukan di ruang

rekam. Ruang rekam harus kedap suara, artinya dapat menyerap suara sehingga tidak

13

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

ada suara yang terpantulkan dan tidak bocor dari suara liar dari luar ruang rekaman.

Sedangkan Ruang Kontrol, digunakan sebagai tempat dimana pemegang kendali

jalannya rekaman berada dan melakukan rekaman terhadap suara-suara dari ruang

rekaman.

Peralatan yang umum ada dalam sebuah studio rekaman:

MikrofonMikrofon merupakan barisan terdepan dalam sebuah proses rekaman. Karena alat ini

merupakan tranducer yang dapat mengubah gelombang suara diudara menjadi variasi

tegangan yang nantinya akan diubah menjadi data digital oleh sebuah converter.

Berdasarkan tipe sensitifitasnya, mikropon dibedakan menjadi dua, yaitu omni

directional dan uni directional.

Mixer ConsoleIstilah lain untuk mixer console, audio mixer, soundboard. Seiring perkembangan

teknologi kini ada juga mixer console digital.

(a) (b)

Gambar 2.1 (a) analog audio mixer: (b) digital audio mixer

Sumber gambar www.bswusa.com

Secara umum audio mixer terdiri bagian-bagian:

Beberapa Channel input, jumlah tergantung tipe audio mixer

Setiap channel input, biasanya terdiri-dari:

- Terminal masukan, dapat berupa jenis input jack, XLR, RCA.

- Kontrol Equalisasi, untuk mengatur frekuansi jangkauan, misalnya bass, treble,

dan middle.

- Fader Gain, mengatur kuat lemahnya volume masukkan.

14

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Kontrol keluaran Utama (Master Output Controls)

Tampilan Meter

Tampilan meter ini biasanya berupa VU meter atau Led display, yang berguna

menunjukkan level setiap Channel input maupun master output.

Speaker MonitorSpeaker dalam sebuah studio rekaman memang dirancang khusus untuk kebutuhan

mixing/mastering.

Gambar 2.2 Speaker Monitor

Sumber gambar: www.rolandus.com

Open ReelAlat produksi media audio yang berguna untuk melakukan perekaman analog. Selain itu,

open reel juga digunakan sebagai alat untuk editing. Seiring perkembangan teknologi

didunia audio recording, yang mengarah pada produksi audio digital, alat ini sudah

jarang digunakan.

Gambar 2.3 Open reel

Digital Audio WorkstationDigital Audio Workstation adalah perangkat yang digunakan khusus untuk proses

rekaman audio digital. Perangkat ini pada dasarnya adalah sebuah komputer yang

15

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

dapat melakukan fungsi perekam, synthesizer, digital to analog converter (DAC), analog

to digital converter (ADC), mixing, sound effect. Untuk memenuhi fungsi-fungsinya,

komputer ini harus memiliki perangkat keras dan perangkat lunak tambahan yaitu:

Audio CoverterPada prinsipnya audio converter ini mempunyai fungsi utama sama dengan sebuah

sound card, meskipun demikian audio converter yang dimaksud berbeda dengan

sound card pada komputer-komputer biasa. Fungsi-fungsi audio converter ini,

diantaranya:

- Synthesizer.

- MIDI interface.

- Pengonversi data analog ke digital, misalnya merekam suara dari mikropon.

- Pengonversi data dari digital ke analog.

Audio converter yang ada, misalnya Sound Blaster Audigy dari Creative.

Multitrack Audio SoftwarePerangkat lunak yang digunakan untuk aplikasi perekaman (recording). Selain itu,

perangkat lunak ini juga mempunyai fasiltas untuk editing dan mixing suara. Ada

beberapa perangkat lunak ini, misalnya:

- Digidesign Pro Tools

- Cool Edit, sekarang menjadi Adobe Audition.

- Cakewalk Sonar

- Steinberg Nuendo dan Cubase

- dll

Selain peralatan produksi dalam sebuah studio rekaman, ada juga beberapa alat

elektronik portable yang digunakan sebagai alat perekam, diantaranya:

Tape Recorder Alat rekam ini menggunakan bahan baku kaset. Hasil rekaman yang diperoleh berupa

data analog. Selain dapat merekam tape recorder juga dapat memutar kaset audio.

Gambar 2.4 Tape Recorder

16

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Digital Portable RecorderPerangka ini dapat merekam suara dan menyimpannya dalam bentuk data digital.

Gambar 2.5 digital portable recorder

II. File Audio DigitalSetiap bentuk file audio memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Format file

audio tersebut dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan. Format file audio bermacam-

macam, diantaranya :

a. .WAV, format file ini merupakan dasar dari format audio file yang memiliki kualitas

suara terbaik, hanya saja file ini membutuhkan tempat penyimpanan yang besar.

Pemilihan format ini sangat tepat apabila membutuhkan kualitas audio yang baik

dan memiliki tempat penyimpanan yang besar. Format file ini mendukung untuk

mono atau stereo.

b.Amiga IFF-8SVX (.IFF, .SVX), format Amiga 8SVX adalah 8-bit mono, format ini

dihasilkan oleh the Commodore Amiga computer, format ini juga dapat dikompres

menjadi 4-bit Fibonacci delta encoded format.

c. Apple AIFF (.AIF, .SND), format ini adalah format audio standar milik Apple

Computer. Seperti WAV milik Windows, AIFF mendukung untuk fasilitas mono atau

stereo, 16-bit atau 8-bit.

d.Dialogic ADPCM (.VOX), format Dialogic ADPCM ini biasanya ditemui pada aplikasi

telepon. Format ini hanya dapat menyimpan audio mono 16-bit, dan seperti format

ADPCM lainnya file ini dapat dikompres hingga 4-bit.

e.DiamondWare Digitized (.DWD), ini adalah format audio yang digunakan oleh

perangkat DiamondWare's Sound, biasanya format ini digunakan oleh para

programmer untuk menghasilkan audio interaktif yang diaplikasikan pada game dan

multimedia. Format ini juga medukung baik mono maupun stereo.

f. MPEG Layer 3 (.MP3), ini merupakan format audio file yang banyak diminati oleh

para pengguna komputer, karena disamping kualitas yang dihasilkan baik file ini

juga tidak memerlukan tempat penimpanan yang besar.

17

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

g.Next/Sun (.AU, .SND), adalah format standar yang dapat ditemukan pada NeXT dan

Sun computer.

h.Real Media (.RM), format audio ini biasanya dapat ditemukan pada jaringan initernet.

i. Sound Blaster (.VOC), ini adalah format audio file dari Sound Blaster dan format file

suara dari Sound Blaster Pro. Format ini hanya mendukung 8-bit audio, mono

hingga 44.1 KHz, dan stereo hingga 22 KHz.

j. PCM Raw Data (.PCM), PCM (Pulse Code Modulation) adalah format audio yang

sangat sederhana. Format ini adalah format file standar yang belum dikompres

seperti halnya file .WAV pada Windows atau AIFF pada Apple.

KEGIATAN BELAJAR 3

18

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

MEMBUAT MEDIA AUDIO SEDERHANA

TUJUANSetelah mempelajari kegiatan belajar tiga, peserta dapat melakukan kegiatan merekam

suara dengan menggunakan komputer dengan software aplikasi sound recorder dan

software aplikasi lain.

URAIAN MATERIPembuatan media audio dapat dikatakan identik dengan merekam suara. Selanjutnya,

peserta akan mempraktekkan bagaimana merekam suara dengan komputer menggunakan

software aplikasi. Proses rekaman seperti ini disebut sebagai perekaman digital (digital

recording)

Untuk melakukan perekaman dengan komputer ini, yang perlu dipersiapkan adalah:

1. Komputer,

- Ter-install dengan sound card dapat bekerja dengan baik.

sebuah sound card standar minimal mempunyai 3 port, yaitu port untuk speaker,

port mikrofon, dan port line in.

- Ter-install software aplikasi perekam suara seperti sound recorder bawaan yang

merupakan windows atau software lain misalnya Cool Edit Pro 2.0.

2. Mikrofon, beserta kabel sebagai penghubung dengan jack sesuai port pada soundcard.

3. Speaker, terhubung dengan port output soundcard.

I. Merekam Suara dengan Sound RecorderSound Recorder adalah salah satu program aplikasi bawaan dari Windows yang dapat

digunakan untuk merekam suara. Program aplikasi ini biasanya sudah ada ketika kita

menginstall windows, mulai dari windows 3.X sampai dengan Windows XP.

Langkah-langkah merekam menggunakan sound recording:

Langkah 1 Mengatur Koneksi - Hubungkan jack mikrofon dengan port mikrofon pada soundcard

- Hubungkan jack speaker dengan port speaker pada soundcard

Langkah 2 Mengatur Kanal Masukan pada Recording ControlPilih kanal dengan memberi cek pada kanal microphone.

19

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Gambar 3.1 Recording Control

Langkah 3 Membuka Program Sound Recorder: Pada Windows XP, klik Start > All Programs > Accessories > Entertainment >

Sound Recorder. Pada Windows 98 (Win 98) atau Win2000, klik Start > Programs > Accessories >

Entertainment > Sound Recorder. Pada Win95 atau WinNT 4.0, klik Start > Programs > Accessories > Multimedia >

Sound Recorder.

Gambar 3.2 Program Aplikasi Sound Recorder

Langkah 4 Mengatur Format File Rekaman1. Klik File>Properties, muncul kotak dialog seperti gambar 3.3.

20

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Gambar 3.3 Kotak dialog Properties for Sound

2. Klik pull-down menu pada kotak pilihan Choose from:, kemudian tekan tombol

Convert Now….Akan muncul kotak dialog seperti berikut:

Gambar 3.4 Kotak dialog Sound Selection

3. Selanjutnya pada kotak sound selection, dilakukan pengatur format file beserta

atributnya, yang meliputi frekuensi sampling, bit rate, dan channel.

4. Klik tombol Save As…, untuk menyimpan pengaturan.

5. Tekan OKLangkah 5 Merekam Suara:1. Klik File > New

21

Langkah 3

Langkah 4

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

2. Klik tombol Record, untuk mulai merekam

3. Klik tombol Stop, untuk menghentikan perekaman.

4. Klik File > Save atau Save As, untuk menyimpan file hasil rekaman,

Langkah 5 Mendengarkan Hasil Rekaman:1. Klik File > Open2. Klik file audio (.wav), lalu klik Open3. Klik tombol Play, untuk mendengarkan

4. Klik tombol Stop, untuk menghentikan.

Selanjutnya, peserta pelatihan dapat diminta untuk melakukan explorasi dengan

mencoba semua menu edit dan menu effects.

II. Merekam Suara dengan Software Aplikasi LainBanyak sekali software aplikasi pengolah audio, karena ada banyak software lain

diantaranya Sonic Foundry Vegas, SoundForce, Nuendo, Cool Edit Pro 2.0 dan lain-lain.

Pada prinsipnya hampir semua software tersebut mempunyai sistem kerja yang hampir

sama. Nah, pada saat ini peserta pelatihan akan mempelajari software Cool Edit Pro

2.0. Akan tetapi sebagai catatan bahwa sekarang program tersebut telah dibeli oleh

Adobe, menjadi Adobe Audition, secara prinsip, sama dengan Cool Edit Pro 2.0.

A. Pengenalan Umum Cool Edit Pro 2.0Cool Edit Pro 2.0 adalah salah satu dari berbagai software aplikasi pengolah audio,

karena ada banyak software lain diantaranya Sonic Foundry Vegas, SoundForce,

Nuendo, dan lain-lain. Setelah program Cool Edit Pro 2.0 ini dibuka akan muncul

penampang atau jendela kerja dari program ini. Program Cool Edit Pro 2.0

mempunyai dua macam tampilan penampang atau jendela kerja saling berkaitan,

satu sama lain dapat saling mengakses. Dua jendela atau penampang kerja

tersebut adalah:

1. Edit View Screen (penampang singlewave/singletrack)

2. Multitrack View Screen (penampang multitrack )

Cool Edit Pro’s Edit View Srceen Edit view merupakan salah satu penampang jendela kerja dari Cool Edit Pro 2.0.

Penampang inilah yang digunakan sebagai tempat untuk melakukan semua

kegiatan editing terhadap sebuah gelombang tunggal (single waveform) yang akan

memberi dampak permanent pada file gelombang tunggal tersebut. Pada

22

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

penampang ini juga dapat digunakan untuk record dan play. Bentuk tampilan dari

Edit View screen dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.5 Tampilan Cool Edit Pro’ Edit View Screen

Fungsi secara umum bagian-bagian yang ada pada Cool Edit Pro’s Edit View

Screen adalah:

1. Menu Bar, berisi menu-menu utama dari Cool Edit Pro 2.0.

2. Toolbars, merupakan kumpulan tombol fungsi kerja dari menu yang dapat

diakses untuk mempercepat kerja. Sebagian fungsi kerja dari menu yang sering

dipakai dalam suatu kerja telah ditampilkan pada toolbars ini, seperti fungsi

delete, cut, save, new file, undo, open, dan lain-lain.

3. Horizontal Portion Bar, terletak diatas tampilan gelombang dan berfungsi untuk

menggulung gelombang dari depan ke belakang begitu pula sebaliknya,

dengan jalan klik kiri dan tahan pada horizontal portion bar. Dapat pula

digunakan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan gelombang, dengan

cara klik kanan pada horizontal portion bar.

4. Vertical Ruler, terletak di ujung kanan tampilan gelombang, menunjukkan besar

amplitudo dari gelombang pada setiap satuan waktu. Dengan klik dua kali pada

vertical ruler ini akan merubah format tampilan secara otomatis.

5. Horizontal Ruler, terletak di bawah sepanjang tampilan gelombang dan

berfungsi sebagai garis waktu. Dengan klik kiri dan tahan, dapat berfungsi

untuk menggulung ke depan maupun belakang. Dengan klik kanan dan tahan

23

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

akan berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil gelombang secara

horisontal.

6. Time Display, untuk menunjukan durasi waktu pada saat proses recording

maupun playing suatu gelombang tunggal.

7. Organizer Window, merupakan jendela pegangan yang memudahkan dalam

pemilihan file maupun efek yang akan dibuka maupun ditutup. Untuk

menampilkan maupun menutup Organizer Window dapat dilakukan dengan

cara memilih menu View>Show Organizer Window, atau tekan Alt+9.8. Selection /View controls, menunjukan titik awal sampai akhir dan panjang

waktu pemilihan serta panjang waktu total suatu gelombang.

9. Transport Botton, berfungsi sebagai pusat kontrol beberapa fungsi seperti play,

stop, record, dan lain-lain.

10. Zoom Bottons, digunakan untuk memperbesar atau memperkecil gelombang

baik secara horisontal maupun vertikal.

11. Level Meter, merupakan monitor volume atau amplitudo sinyal gelombang

masuk dan keluar. Untuk menampilkan level meter pilih menu View>Show Level Meters, atau tekan Alt+7. Untuk mengaktifkannya pilih menu

Option>Shows Level on Play and Record. 12. Status Bar, menampilkan variasi dari informasi yang berhubungan dengan file

properties, free resources, dan waktu.

Multitrack View ScreenPada dasarnya tampilan multitrack view screen terdiri bagian-bagian yang

mempunyai fungsi relatif sama seperti pada penampang edit view screen.

Perbedaan yang mendasar adalah pada tampilan gelombang (Wave Display) pada

Multitrack berupa banyak track (disebut session), sedangkan pada Edit View hanya

satu serta pada tampilan multitrack screen mempunyai kotak Track Control.

Tampilan penampang Multitrack dapat digunakan untuk record dan play.

Penampang kerja ini juga dapat digunakan untuk editing, akan tetapi sebatas

memotong dan menghapus file. Proses edit inipun tidak bersifat tetap. Hal ini karena

secara prinsip penampang kerja Multitrack digunakan untuk melakukan proses

mixing. File yang disimpan dalam penampang kerja multitrack dalam bentuk session

(.ses*). Bentuk tampilan Multitrack View Screen dapat dilihat pada gambar berikut.

24

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Gambar 3.6 Tampilan Multitrack View Screen

Fungsi secara umum bagian-bagian yang ada pada Cool Edit Pro’s Multitrack View

Screen adalah:

1. Menu Bar, berisi menu-menu utama dari Cool Edit Pro 2.0.

2. Toolbars, merupakan kumpulan tombol fungsi kerja dari menu yang dapat

diakses untuk mempercepat kerja. Sebagian fungsi kerja dari menu yang sering

dipakai dalam suatu kerja telah ditampilkan pada toolbars ini, seperti fungsi

delete, cut, save, new file, undo, group, mixdown, dan lain-lain.

3. Horizontal Portion Bar, terletak diatas tampilan session dan berfungsi untuk

menggulung session dari depan ke belakang begitu pula sebaliknya, dengan

jalan klik kiri dan tahan pada horizontal portion bar. Dapat pula digunakan untuk

memperbesar atau memperkecil tampilan session, dengan cara klik kanan pada

horizontal portion bar.

4. Vertical Ruler, terletak di ujung kanan tampilan session, dengan klik kiri dan

tahan, berfungsi untuk menggulung track session. Dengan klik kanan pada

vertical ruler berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil tampilan track

pada session.

5. Horizontal Ruler, terletak di bawah sepanjang tampilan session dan berfungsi

sebagai garis waktu dari session. Dengan klik kiri dan tahan, dapat berfungsi

untuk menggulung ke depan maupun belakang tampilan session. Dengan klik

kanan dan tahan akan berfungsi untuk memperbesar atau memperkecil session

secara horisontal.

25

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

6. Time Display, untuk menunjukan durasi waktu pada saat proses recording

maupun playing suatu track atau session.

7. Organizer Window, merupakan jendela peganghan yang memudahkan dalam

pemilihan file maupun efek yang akan dibuka maupun ditutup. Untuk

menampilkan maupun menutup Organizer Window dapat dilakukan dengan

cara memilih menu View>Show Organizer Window, atau dengan menekan

Alt+9.8. Selection /View controls, menunjukan titik awal sampai akhir dan panjang

waktu pemilihan serta panjang waktu total suatu session.

9. Transport Botton, berfungsi sebagai pusat kontrol beberapa fungsi seperti play,

stop, record, dan lain-lain.

10. Zoom Bottons, digunakan untuk memperbesar atau memperkecil track session

baik secara horisontal maupun vertikal.

11. Level Meter, merupakan monitor volume atau amplitudo sinyal gelombang

masuk dan keluar. Untuk menampilkan level meter pilih menu View>Show Level Meters, atau tekan Alt+7. Untuk mengaktifkannya pilih menu

Option>Shows Level on Play and Record. 12. Status Bar, menampilakan variasi dari informasi yang berhubungan dengan file

properties, free resources, dan waktu.

13. Track Control, tertetak di sebelah kiri tampilan session, berfungsi untuk

mengatur setiap track. Jendela Track Control ini mempunyai tiga menu

pengatutran utama yaitu volume, equlisasi, dan bus property.

Gambar 3.7 Track Control

26

Record Track

Solo Track

Track Name

Mute Track

Track Pan

Track Volume

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Keterangan:

- Track Name, untuk memberi nama pada track, terutama jika bekerja

dengan menggunakan banyak track. Caranya klik pada kotak kemudian

ketik nama track yang diinginkan.

- Track Pan, untuk mengatur keseimbangan antara volume kanan dan kiri

gelombang pada format kanal stereo dalam track.

- Track Volume, sebagai master kontrol volume suatu track.

- Record Track, sebagai fungsi tombol record dari track.

- Solo Track, untuk mengaktifkan salah satu yang diinginkan.

- Mute track, untuk menon-aktifkan salah satu track yang diinginkan.

Meskipun Cool Edit Pro 2.0 mempunyai dua tampilan penampang atau jendela kerja

akan tetapi keduanya tetap saling berkaitan. Multitrack view dan edit view screen

mempunyai tombol yang berfungsi untuk berpindah tampilan dari tampilan multitrack

ke tampilan edit dan sebaliknya.

(a) (b)

Gambar 3.8 (a). tombol pindah dari multitrack screen ke edit screen

(b). tombol pindah dari edit screen ke multitrack screen

B. Merekam Suara dengan Cool Edit Pro 2.0Merekam suara atau audio dengan Cool Edit Pro 2.0 dapat dilakukan di penampang

single track maupun multitrack. Sebelum melakukan proses perekaman audio

dengan cool edit pro 2.0, ada langkah-langkah yang perlu dilakukan. Langkah-

langkah tersebut yaitu membuka file baru sebagai lembar kerja perekaman dan

mengatur mixer recording control dan mixer volume control.

Membuka File BaruUntuk membuka file baru dapat dilakukan dengan memilih menu File>New. Setelah

perintah tersebut akan muncul kotak dialog, untuk menentukan sample rate,

channels, dan resolution, seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

27

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Gambar 3.8 Kotak dialog membuka file baru

Kotak dialog pada di atas akan muncul bila kita membuka file baru baik di edit view

screen maupun multitrack screen. Setelah kita tentukan semua ketentuan yang ada,

baru kita tekan tombol OK.

Mengatur Mixer Recording Control Untuk mengatur mixer recording control perlu diperhatikan langkah-langkah berikut:

a. Tampilkan mixer recording control dengan memilih menu Option>Windows Recording Mixer, gambar 3.10.

b. Menentukan sumber suara yang akan direkam, sehingga dapat ditentukan

kanal pada mixer recording control yang harus aktif dan mengatur volume

masukkan sumber suara.

c. Mengatur kanal dan volume pada volume control. Volume control mengatur

segala suara yang keluar dari komputer lewat speaker yang kemudian

dijadikan sebagai monitor pada saat perekaman. Volume Control dapat

ditampilkan dari Recording Control, yaitu dengan klik menu

Option>Properties, kemudian pada kotak “Adjust volume for” pilih “Playback”

dan tekan OK. Begitu pula sebaliknya pilih “Recording” pada kotak “Adjust

Volume For”, untuk menampilkan recording control dan volume control, seperti

ditunjukkan pada gambar 3.11.

28

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Gambar 3.10 Tampilan Recording Control

Gambar 3.11 Tampilan properties pada volume control

Pemilihan dan pengaturan record control adalah bagian penting dalam perekaman.

Pada awalnya hal ini mungkin membingungkan, akan tetapi jika telah

menggunakannya maka penggunaan selanjutnya tidak mengalami kesulitan.

Kemudian untuk memulai perekaman kita aktifkan tombol record pada botton

transport, seperti ditunjukkan pada gambar 3.12.a. Akan tetapi, untuk merekam

pada multitrack screen kita juga harus mengaktifkan dulu track untuk perekaman

seperti ditunjukkan gambar 3.12.b.

29

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

(a) (b)

Gambar 3.12.a. tombol record pada transport botton

3.12.b. tombol record pada multitrack

Perekaman dengan CD Proses perekaman dari CD umumnya menggunakan proses perekaman digital.

Tetapi tidak semua CD-Rom dapat melakukan perekaman digital, sehingga

dibutuhkan proses perekaman analog untuk merekam dari CD. Adapun langkah-

langkah perekaman CD secara analog:

1. Pilih CD dan jalankan dengan menggunakan aplikasi CD Player yang terdapat

pada PC.

2. Buka file baru pada Cool Edit View Screen, dengan cara pilih menu File>New .

3. Buka recording control, dengan cara pilih menu Option>Windows Recording Mixer, pastikan pemilihan fader sesuai sumber audio dan pengaturan volume

CD player tepat (tidak terlalu keras juga tidak terlalu lemah).

4. Tekan tombol Record pada transport botton.

5. Tekan tombol Stop pada transport botton jika proses rekam telah selesai.

6. Edit hasil rekaman jika diperlukan.

Perekaman dari Line-InProses perekaman dari Line-In adalah proses dengan menggunakan perangkat

luar, misalnya tape recorder. Untuk menghubungkan perangkat luar dengan

komputer cukup dengan memasukkuan line-out dari perangkat luar ke line-in yang

berada pada soundcard komputer. Cara merekam dengan line-in ini pada

prinsipnya sama dengan perekaman dengan CD, langkah-langkahnya adalah:

1. Buka file baru pada Cool Edit View Screen, dengan cara pilih menu File>New2. Buka recording control, dengan cara pilih menu Option>Windows Recording

Mixer, pastikan pemilihan fader sesuai sumber audio dan pengaturan line-in

tepat (tidak terlalu keras juga tidak terlalu lemah).

3. Tekan tombol Record pada transport botton.

4. Tekan tombol Stop pada transport botton jika proses rekam telah selesai.

5. Edit hasil rekaman jika diperlukan.

30

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Mengedit file audio dengan Cool Edit Pro 2.0 Meng-edit File Audio pada Penampang Single Track

Pada rekaman mungkin sekali terdapat kesalahan pengucapan artis dalam

membacakan atau membawakan peran dalam naskah. Untuk itu, perlu

dilakukan pembetulan atau editing terhadap file audio tersebut. Tetapi, editing

tidak semata-mata membuang bagian yang salah, tetapi juga untuk merubah

atau menambah efek suara, misalnya echo. Langkah pertama dalam setiap

melakukan editing adalah mengaktifkan atau memilih bagian gelombang audio

yang akan di-edit. Caranya adalah dengan meng-klik pada bagian awal

kemudian drag sampai akhir bagian yang akan di-edit. Setelah gelombang atau

bagian gelombang yang akan di-edit baru dilakukan editing, misal delete, effect

echo, dan lain-lain.

Gambar 3.13 Tampilan pemilihan bagian (select portion)

Menambah Efek pada Audio FileMenambah efek audio adalah salah satu bagian dari proses editing. Memberi

efek pada audio adalah hal yang paling menyenangkan dalam penggunaan

Cool Edit Pro 2.0. Untuk dapat mengubah atau menambah efek pada file audio

kita harus membuka file tersebut di Edit View Screen.

31

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

Langkah-langkah untuk menambah efek pada file audio, yaitu:

- Buka file audio yang akan ditambah efek pada Edit View Screen.

- Pilih bagian file audio yang akan ditambah efek, dengan cara klik kiri

kemudian drag pada gelombang untuk select portion.

- Pilih efek yang diinginkan dengan cara memilih menu Effect>……., kemudian mucul kotak menu efek seperti ditunjukkan pada gambar.

Gambar 3.14 kotak efek pada Cool Edit Pro 2.0

32

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

PENUTUP

Selamat….! Anda telah selesai mempelajari Modul ”Pembuatan Media Audio Pembelajaran”.

Modul yang baru saja Anda pelajari ini berisi materi-materi tentang apa itu media audio,

prosedur pembuatan media audio pembelajaran, dan memperkenalkan peralatan produksi

media audio

Modul ini terbagi menjadi tiga kegiatan belajar, dengan harapan akan memudahkan peserta

pelatihan untuk memahami materi yang disajikan. Kegiatan Belajar pertama akan mengajak

peserta pelatihan untuk mengenal karakteristik media audio, mengenal media audio

pembelajaran, dan mengetahui prosedur pembuatan media audio. Kegiatan belajar tiga,

diuraikan materi tentang pengenalan peralatan produksi media audio. Sedangkan pada

kegiatan belajar ketiga, peserta pelatihan akan lebih banyak melakukan praktek,

mempelajari bagaimana membuat rekaman sederhana dengan komputer menggunakan

beberapa software aplikasi seperti sound recorder dan software audio editing lainnya

Pengetahuan yang telah Anda kuasai ini, semoga benar-benar bermanfaat dalam

meningkatkan ketrampilan dan memotivasi Anda untuk lebih menggali pengetahuan tentang

pembuatan media audio pembelajaran. Dan untuk menambah pengetahuan tentang seputar

teknologi pembuatan media audio ini masih banyak sumber belajar baik dari buku-buku

maupun dunia maya internet.

Semangat terus...! Pantang menyerah...!

33

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

REFERENSI

Ade Koesnandar, Drs. M.Pd. “Dasar-Dasar Program Audio”, Pusat Teknologi Komunikasi

Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999.

“Helps with Windows Sound Recorder”, http://www.myComm.net , 20/02/2009

“Sound System ”,http://e-dukasi. net, 20/02/2009

Waldopo Drs. M.Pd. “Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio Pembelajaran”, Pusat

Teknologi Informasi dan Komunikasi Komunikasi Pendidikan, Jakarta, 2006.

34

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

TES AKHIR MODUL

1. Berikut ini benar tentang audio, kecuali...

A. Nama lain suara

B. Berupa musik

C. Berupa nyanyian

D. Dikenali oleh semua indera

E. Tidak dapat dikenali indera peraba

2. Berikut ini yang bukan merupakan ciri khas, media audio adalah...

A. Mengandalkan telinga

B. Menggugah imajinasi

C. Cenderung satu arah

D. Relatif mahal

E. Personal

3. Media audio pembelajaran adalah...

A. Di rekam pada pita kaset atau CD

B. Diperlukan player atau pemutar untuk mendengarkan

C. Dapat digunakan sesuai kebutuhan

D. Dapat diulang-ulang

E. Semua benar

4. Berikut ini dilakukan sebelum melakukan rekaman, dan bertujuan menyamakan persepsi

pemahaman terhadap suatu naskah, kegiatan tersebut adalah...

A. Preview

B. Mixing

C. Penulisan Naskah

D. Editing

E. Rembug Naskah

5. Kegiatan pada soal nomor 4, melibatkan beberapa pihak dibawah ini, kecuali...

A. Sutradara

B. Penulis Naskah

C. Editor

D. Pengkaji Media

E. Pengkaji Materi

35

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

6. Orang yang bertanggung jawab penuh atas baik tidaknya sebuah produksi media audio

adalah...

A. Sutradara

B. Penulis Naskah

C. Editor

D. Pengkaji Media

E. Pengkaji Materi

7. Tranducer yang dapat mengubah gelombang suara diudara menjadi sinyal listrik dalam

bentuk variasi tegangan adalah…

A. CD

B. Mikrofon

C. Mixer Console

D. Speaker

E. RCA

8. Berikut ini dapat dilakukan untuk membuat sebuah media audio lebih manarik...

A. Menambahkan musik dan efek suara yang sesuai

B. Memperpanjang durasi

C. Memperbanyak jumlah peran dalam naskah

D. Tidak perlu memperhatikan format penyajian

E. Memilih media penyimpanan

9. Yang tidak termasuk unsur kata dari sebuah elemen media audio adalah...

A. Artikulasi

B. Penghayatan peran

C. Penggunaan efek suara

D. Intonasi

E. Pilihan kata

10. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk merekam suara

A. Sound recording

B. Nuendo

C. Nero Express

D. Cool Edit Pro

E. Pro tool

36

Pengembangan dan PemanfaatanKonten Jardiknas

Pembuatan Media Audio

KUNCI TES AKHIR MODUL

1. D 6. A

2. D 7. B

3. E 8. A

4. E 9. C

5. C 10. C

_______oooOooo_______

37