pengembangan sistem informasi manajemen pondok pesantren...

224
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren Menggunakan Metode Pemodelan Berorientasi Objek (Studi Kasus di Bagian Perencanaan dan Data Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI) Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: YENI HILMI KHAIRANI LUBIS NIM: 104093002948 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

Upload: doancong

Post on 18-Mar-2019

292 views

Category:

Documents


52 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

Menggunakan Metode Pemodelan Berorientasi Objek

(Studi Kasus di Bagian Perencanaan dan Data Sekretariat Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Oleh:

YENI HILMI KHAIRANI LUBIS

NIM: 104093002948

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 2: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

Menggunakan Metode Pemodelan Berorientasi Objek

(Studi Kasus di Bagian Perencanaan dan Data Sekretariat Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Yeni Hilmi Khairani Lubis

NIM: 104093002948

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

i

Page 3: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

Menggunakan Metode Pemodelan Berorientasi Objek

(Studi Kasus di Bagian Perencanaan dan Data Sekretariat Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Yeni Hilmi Khairani Lubis

104093002948

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ditdit Nugraha Utama, MMSI, M. Com

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom

NIP. 150 411 252

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008 NIP. 1974 1129 200801 1 006

ii

Page 4: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2010

Yeni Hilmi Khairani Lubis

104093002948

iv

Page 5: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren Menggunakan Metode Pemodelan Berorientasi Objek (Studi Kasus di Bagian Perencanaan dan Data Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI) telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Rabu, 30 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Jakarta, Juni 2010

Tim Penguji,

Mengetahui,

Pembimbing I

Ditdit Nugraha Utama, MMSI, M. Com NIP. 1974 1129 200801 1 006

Penguji I

Bayu Waspodo,MM

NIP.19740812 200801 1 001

Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI

NIP. 19750818 200501 2 008

Penguji II

Qurrotul Aini, MT

NIP.19730325 200901 2 001  

Ketua Program Studi

Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP.150 411 252

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

NIP. 19680117 200212 001

iii

 

Page 6: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

ABSTRAK

Yeni Hilmi Khairani Lubis – 104093002948. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren Menggunakan Metode Pemodelan Berorientasi Objek (Studi Kasus Bagian Perencanaan dan Data Sekretariat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI). (Di bawah bimbingan Ditdit Nugraha Utama dan Nur Aeni Hidayah). Pondok Pesantren merupakan salah satu lembaga keagamaan Islam dalam bidang pendidikan yang berada dalam pengawasan Kementrian Agama. Jumlah pondok pesantren terus mengalami perkembangan di masing-masing daerah pada setiap tahunnya, oleh karena itu Kementrian Agama memiliki tanggung jawab dalam pendataan kondisi perkembangan pesantren. Dan yang terpenting pendataan pesantren merupakan salah satu kebutuhan dalam strategi pembangunan dan kebijakan pendidikan. Untuk kepentingan mengelola data pondok pesantren tersebut maka dibutuhkan sistem manajemen data yang dapat menampung seluruh data pesantren. Saat ini data yang dikumpulkan dan diolah belum terintegrasi antara kantor wilayah dan kantor pusat dan sebagian besar masih menggunakan proses manual. Selain itu pengolahan data masih menggunakan aplikasi Visual Foxpro 6.0, dimana masih banyak terdapat kelemahan dan keterbatasan dalam penggunaannya. Oleh karena itu perlunya mengembangkan sistem informasi pondok pesantren yang lebih mudah dan dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya. Sistem yang dikembangkan ini merupakan aplikasi berbasis web yang menggunakan metode pemodelan objek dengan pendekatan Rapid Application Development (RAD). Secara umum, sistem ini membantu proses penginputan data pesantren dari setiap propinsi dan memudahkan user dalam mendapatkan informasi yang akurat dan relevan. Perangkat yang diperlukan dalam merancang aplikasi ini adalah PHP sebagai bahasa scripting, Apache Web Server dan MySQL sebagai pengolah database dengan menggunakan paket Xampp.

Kata kunci: Pemodelan sistem berorientasi objek, SIM (Sistem Informasi Manajemen), Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML), DBMS (Database Management System)

V Bab + xxii Halaman + 180 Halaman + Daftar Pustaka + Lampiran. Pustaka Acuan (28, 1994-2008)

v

Page 7: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas seluruh rahmat

dan karunia-Nya yang diberikan kepada peneliti sehingga peneliti dapat

melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan penelitiannya deangan

lancar. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada Rasulullah SAW yang

telah menyampaikan ajaran Islam sehingga dapat menyejukkan hati ini dalam

menyelesaikan laporan ini.

Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

Pondok Pesantren Menggunakan Metode Pemodelan Berorientasi Objek”,

yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1

pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena

tanpa dukungan dari mereka, peneliti tidak akan mampu menyelesaikan laporan

ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung peneliti adalah:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A’ang Subiyakto, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

vi

Page 8: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

3. Ditdit Nugraha Utama, MMSI, M. Com selaku pembimbing I dan Ibu Nur

Aeni Hidayah, MMSI selaku pembimbing II peneliti yang telah memberi

banyak pengarahan bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya

Program Studi Sistem Informasi, yang telah membimbing peneliti selama

menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Keluargaku, Ayah, Mama dan Adik-adikku Afni, Heri dan Azhari. Seluruh

keluarga besar di Medan dan Pangkalan Berandan. Tanpa doa dan kasih

sayang yang diberikan, peneliti tidak akan memiliki semangat untuk

menyelesaikan skripsi. Insya Allah, peneliti dapat menjadi orang yang

bermanfaat bagi Islam, Indonesia dan kehidupan ini.

6. Sahabat-sahabatku yang sudah banyak membantu khususnya Sensi

Anggraini, Sinta Isdriani, Sarika, Fitria Nurul Husna, Ulfah, Indri, Dwi, Siti,

Maya, Wuri, Dyan, Ajeng, Wardi, Ghozali, Andika, Hamzah, Yudi, Angga,

Esa dan seluruh teman-teman Sistem Informasi angkatan 2004.

7. Seluruh staff Kementerian Agama bagian EMIS dan Kepegawaian, Ibu

Sakdiyah, Pak Asep, Pak Aziz dan bapak/ ibu yang sudah berbagi

pengetahuan dan membantu dalam proses penelitian.

10 Pihak-pihak lain yang tak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah

membantu peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung. Terima

kasih.

vii

Page 9: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

viii

Akhir kata tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan skripsi ini dan

peneliti mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk

penelitian laporan yang lebih baik lagi. Kritik dan saran dapat disampaikan ke peneliti

melalui [email protected]. Semoga skripsi ini dengan izin Allah dapat

bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.

Jakarta, Juni 2010

Yeni Hilmi Khairani Lubis 104093002948

Page 10: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................................

Halaman Persetujuan Pembimbing.............................................................................

Halaman Pengesahan...................................................................................................

Halaman Pernyataan.....................................................................................................

Abstraksi........................................................................................................................

Kata Pengantar............................................................................................................

Daftar Isi.......................................................................................................................

Daftar Gambar...........................................................................................................

Daftar Tabel................................................................................................................

Daftar Simbol...............................................................................................................

Daftar Lampiran..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................

1.2 Perumusan Masalah...........................................................................

1.3 Batasan Masalah...................................................................................

1.4 Ruang Lingkup ..............................................................................

1.5 Tujuan Penelitian..................................................................................

1.6 Manfaat Penelitian..............................................................................

1.7 Metode Penelitian ........................................................................

1.8 Sistematika Penulisan............................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

ix

xiv

xvii

xix

xxiv

1

1

3

4

4

5

6

6

7

ix

Page 11: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................

2.1 Konsep Dasar Sistem.............................................................................

2.1.1 Pengertian Sistem........................................................................

2.1.2 Karakteristik Sistem.....................................................................

2.2 Konsep Dasar Informasi........................................................................

2.2.1 Data Versus Informasi....................................................................

2.2.2 Siklus Informasi........................................................................

2.2.3 Kualitas Informasi....................................................................

2.2.4 Nilai Informasi.........................................................................

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi...........................................................

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi....................................................

2.3.2 Komponen Sistem Informasi....................................................

2.3.3 Sistem Informasi Manajemen...................................................

2.4 Konsep Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren...................

2.4.1 Pengertian dan Fungsi Pondok Pesantren................................

2.4.2 Manajemen Pondok Pesantren.................................................

2.4.3 Pengertian SIMPONTREN..................................................

2.5 Pengembangan Sistem Informasi Berorientasi Objek..........................

2.5.1 Pengertian Pengembangan Sistem Informasi...........................

2.5.2 Pengertian Object Oriented......................................................

2.5.3 Pengembangan Sistem Berorientasi Objek..............................

2.6 Alur Pengembangan Rapid Application Development (RAD)............

2.7 Rich Picture.........................................................................................

10

10

10

11

14

14

15

16

17

18

18

19

20

21

23

25

26

29

29

32

35

38

40

x

Page 12: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

2.8 Matriks Masalah, Kesempatan, Tujuan dan Batasan......................

2.9 Functional dan Nonfunctional Requirement....................................

2.10 Unified Modelling Language (UML)...........................................…..

2.10.1 Use Case Diagram.................................................................

2.10.2 Activity Diagram....................................................................

2.10.3 Sequence Diagram.....................................................................

2.10.4 ClassDiagram..........................................................................

2.10.5 Statechart Diagram.....................................................................

2.11 Perancangan Database.........................................................................

2.11.1 Manajemen Database..............................................................

2.11.2 Model Basis Data (Database Model)......................................

2.11.3 Relational Database Management System.............................

2.12 Mengenal Rational Rose..............................................................................

2.12.1 Dasar-dasar Pemodelan dengan Rational Rose.......................

2.12.2 Konsep Dasar Rational Rose................................................

2.13 Konsep Dasar Internet.........................................................................

2.14 Unsur-unsur Perancangan Website......................................................

2.14.1 HTTP (HyperText Transfer Protocol).....................................

2.14.2 Web Browser............................................................................

2.14.3 Web Serser...............................................................................

2.14.4 Website...................................................................................

2.14.5 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)........................................

2.14.5.1 Sejarah PHP.............................................................

40

41

43

44

46

46

47

47

48

49

50

51

51

52

53

56

57

57

57

58

59

59

60

xi

Page 13: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

2.14.5.2 Keuntungan Penggunaan PHP.................................

2.14.6 MySQL.....................................................................................

2.14.6.1 Sejarah MySQL.......................................................

2.14.6.2 Keistimewaan MySQL.............................................

2.14.7 PHPMyAdmin.........................................................................

2.14.8 Apache....................................................................................

2.15 Pengujian Perangkat Lunak.................................................................

2.16 Metode Pengumpulan Data.................................................................

2.16.1 Observasi..................................................................................

2.16.2 Wawancara..................................................................................

2.16.3 Studi Pustaka...........................................................................

65

66

61

61

62

63

65

67

67

70

70

70

71

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................

3,1 Metode Penelitian............................................................................

3.2 Teknik Pengumpulan Data...................................................................

3.3 Metode Pengembangan Sistem.......................................................

3.4 Rapid Application Development...........................................................

3.5 Kerangka Pemikiran................................................................................

72

72

72

74

75

82

BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................

4.1 Sekilas Tentang Bagian Perencanaan dan Data..................................

4.2 Mendefinisikan Lingkup.....................................................................

4.3 Analisis Sistem....................................................................................

4.3.1 Analisis Masalah.....................................................................

4.3.2 Analisis Persyaratan................................................................

83

84

86

87

87

95

xii

Page 14: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

xiii

4.3.3 Analisis Keputusan.................................................................

4.4 Perancangan Sistem............................................................................

4.4.1 Identifikasi Usecase dan Aktor..............................................

4.4.2 Usecase Diagram........................................................................

4.4.3 Deskripsi Usecase Tingkat Perancangan......................................

4.4.4 Activity Diagram..................................................................

4.4.5 Class Diagram......................................................................

4.4.6 Sequence Diagram......................................................................

4.4.7 Statechart Diagram..............................................................

4.4.8 Perancangan Basis Data.........................................................

4.4.9 Rancangan Antarmuka..........................................................

4.5 Implementasi Sistem (Construction dan Testing)...................................

4.5.1 Konstruksi Perangkat Lunak...........................................................

4.5.2 Penyiapan Rencana Implementasi Jaringan............................

4.5.3 Spesifikasi Hardware............................................................

4.5.4 Uji Coba (Testing).................................................................

99

101

101

104

105

123

137

141

155

159

169

174

175

176

176

177

BAB V PENUTUP.....................................................................................................

5.1 Simpulan...........................................................................................

5.2 Saran....................................................................................................

173

173

174

181

181

182

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 183

LAMPIRAN

Page 15: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem...............................................................................

Gambar 2.2 Siklus Informasi.....................................................................................

Gambar 2.3 Pilar-pilar Informasi yang Berguna......................................................

Gambar 2.4 Pengembangan Sistem Informasi..........................................................

Gambar 2.5 Strategi Rapid Application Development...............................................

Gambar 2.6 Contoh Model Use Case Diagram........................................................

Gambar 2.7 Tampilan Dasar dalam Rational Rose..................................................

Gambar 3.1 Logical Frame Work Penelitian............................................................

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekretariat Dirjen Pendidikan Islam......................

Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan SIMPONTREN......................................

Gambar 4.3 Use case Diagram..................................................................................

Gambar 4.4 Activity Diagram dari Use case Mendaftar sebagai Pengguna..............

Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use case Menginput Data Pesantren..............

Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use case Pengecekan Data Pesantren................

Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use case Manajemen Pengguna.......................

Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use case Monitoring Data Pesantren................

Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use case Memanipulasi Data Pendukung.........

Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use case Melihat Laporan Profil Pesantren.....

Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use case Melihat Laporan Nasional...............

Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use case Melihat Data Statistik Pesantren......

Gambar 4.13 Class Diagram......................................................................................

Gambar 4.14 Sequence Diagram Mendaftar sebagai Pengguna................................

14

16

17

31

39

45

56

83

87

92

107

126

127

128

130

132

133

135

136

137

141

142

xiv

Page 16: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

Gambar 4.15 Sequence Diagram Pengecekan Data Pesantren..................................

Gambar 4.16 Sequence Diagram Menginput Data Pesantren....................................

Gambar 4.17 Sequence Diagram Monitoring Data Pesantren.................................

Gambar 4.18 Sequence Diagram Manajemen Pengguna..........................................

Gambar 4.19 Sequence Diagram Manipulasi Data Pendukung................................

Gambar 4.20 Sequence Diagram Melihat Laporan Profil Pesantren.......................

Gambar 4.21 Sequence Diagram Melihat Laporan Nasional Pesantren...................

Gambar 4.22 Sequence Diagram Melihat Data Statistik Pesantren........................

Gambar 4.23 Statechart Diagram dari Objek Pesantren...........................................

Gambar 4.24 Statechart Diagram dari Objek Santri................................................

Gambar 4.25 Statechart Diagram dari Objek Pengajar.............................................

Gambar 4.26 Statechart Diagram dari Objek Fasilitas..............................................

Gambar 4.27 Statechart Diagram dari Objek Keuangan...........................................

Gambar 4.28 Statechart Diagram dari Objek Pengguna...........................................

Gambar 4.29 Database Relational SIMPONTREN...............................................

Gambar 4.30 Rancangan Halaman Utama Web Public User....................................

Gambar 4.31 Rancangan Form Select Laporan Nasional........................................

Gambar 4.32 Rancangan Menu Laporan Nasional Pesantren....................................

Gambar 4.33 Rancangan Form Select Laporan Profil Pesantren..............................

Gambar 4.34 Rancangan Menu Laporan Profil Pesantren.........................................

Gambar 4.35 Rancangan Menu Cek Data Pesantren...............................................

Gambar 4.36 Rancangan Menu Input Pesantren.....................................................

Gambar 4.37 Rancangan Menu Input Santri............................................................

143

145

147

149

151

153

154

155

156

157

157

158

158

159

161

170

170

171

171

172

172

173

173

xv

Page 17: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

xvi

Gambar 4.38 Rancangan Menu Input Pengajar.........................................................

Gambar 4.39 Rancangan Menu Input Fasilitas..........................................................

Gambar 4.40 Implementasi Jaringan SIMPONTREN............................................

174

174

176

Page 18: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAM

Simbol Keterangan

Actor

Use case

Association

Extends

Uses (includes)

Depends on

Inheritance

<<depends on>>

(Sumber: Whitten, 2004)

xix

Page 19: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

SIMBOL CLASS DIAGRAM

Simbol Keterangan

Class

1. class name

2. attributes

3. behaviors

Association

Agregation

Generalization

1 2 3

(Sumber: Whitten, 2004)

xx

Page 20: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Keterangan

Object

Lifeline

Messages

Behaviors (operations)

(Sumber: Whitten, 2004)

xxi

Page 21: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

SIMBOL STATECHART DIAGRAM

Simbol Keterangan

State

Transition Paths

Initial State

Final State

(Sumber: Whitten, 2004)

xxii

Page 22: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

xxiii

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Simbol Keterangan

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Bar

Decision Activity

(Sumber: Whitten, 2004)

Page 23: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Studi Literatur…………........……………………….….

Tabel 4.2 Cause and Effect Analysis………………………………………………..

Tabel 4.2 System Improvement Objectives............………………………………....

Tabel 4.3 Nonfunctional Requirement …...……………………………………….

Tabel 4.4 Requirement Aktor dan Use Case ……………………………….….....

Tabel 4.5 Narasi dari Use Case Mendaftar sebagai Pengguna...……………….…..

Tabel 4.6 Narasi dari Use Case Menginput Data Pesantren..………………….…..

Tabel 4.7 Narasi dari Use Case Pengecekan Data Pesantren......………………….

Tabel 4.8 Narasi dari Use Case Monitoring Data Pesantren.....…………………...

Tabel 4.9 Narasi dari Use Case Manajemen Pengguna....……….........……………

Tabel 4.10 Narasi dari Use Case Memanipulasi Data Pendukung……....…………

Tabel 4.11 Narasi dari Use Case Melihat Laporan Profil Pesantren..……………...

Tabel 4.12 Narasi dari Use Case Melihat Laporan Nasional Pesantren ………….

Tabel 4.13 Narasi dari Use Case Melihat Data Statistik Pesantren ……………...

Tabel 4.14 Kandidat Class Entity......................…………………………………...

Tabel 4.15 Spesifikasi Stereotype Class....................………………………………

Tabel 4.16 Tabel Pesantren........................................................................................

Tabel 4.17 Tabel Santri........................................................................................

Tabel 4.18 Tabel Pengajar........................................................................................

Tabel 4.19 Tabel Fasilitas........................................................................................

Tabel 4.20 Tabel Keuangan......................................................................................

27

94

96

99

104

108

109

111

114

115

117

119

121

123

139

139

162

163

164

165

166

xvii

Page 24: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

xviii

Tabel 4.21 Tabel Pengguna........................................................................................

Tabel 4.22 Tabel Propinsi.........................................................................................

Tabel 4.23 Tabel Kabupaten......................................................................................

Tabel 4.24 Tabel Pendaftar......................................................................................

Tabel 4.25 Tabel Data_has_tahun..............................................................................

Tabel 4.26 Daftar Tools Pengembangan Sistem Perangkat Lunak..........................

Tabel 4.27 Testing halaman Operator Data Entry..................................................

Tabel 4.28 Testing Halaman Admin..........................................................................

Tabel 4.29 Testing Halaman Public User..............................................................

167

168

168

169

169

175

178

179

180

Page 25: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Penelitian........................................................................ A

Lampiran B Wawancara..............................................................................

Lampiran C Tampilan Aplikasi....................................................................

B

C

Lampiran D Source Code............................................................................. D

Page 26: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

1

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peranan teknologi informasi dalam menunjang sistem operasional dan

manajerial pada instansi pemerintahan dewasa ini dirasakan semakin penting

(Arief, 2005). Adanya perkembangan yang signifikan di bidang teknologi

informasi telah menyebabkan perubahan mendasar, di antaranya dampak positif

yang besar bagi peningkatan produktivitas dan perumusan kebijakan lembaga

pemerintahan. Salah satu kebijakan pemerintah yang perlu selalu ditingkatkan

adalah bidang pendidikan karena mencakup ruang lingkup yang luas dalam

pelaksanaannya. Termasuk di dalamnya sistem pengembangan pendidikan pada

pondok pesantren.

Pondok pesantren selain sebagai lembaga keagamaan Islam, juga telah

membuktikan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang memiliki peranan besar

dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa (Departemen Agama, 2001).

Bahkan pondok pesantren (madrasah) di dalam Undang-Undang nomor 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ditegaskan sebagai subsistem dari

sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, pondok pesantren harus dilibatkan

dalam proses pembangunan pendidikan.

Data merupakan sumber informasi yang berguna bagi penerimanya untuk

pengambilan keputusan masa kini dan masa akan datang (Ladjamuddin, 2005).

Untuk itu diperlukan suatu sistem proses pengolahan data yang dapat

Page 27: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

2  

menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, efisien, dan dapat dipercaya.

Berkenaan dengan hal tersebut maka data dan informasi menduduki peranan

penting sebagai row input yang mendasari penyusunan program dan perencanaan

pembangunan pendidikan. Untuk mendukung pengolahan data hingga menjadi

informasi yang dibutuhkan maka diperlukan suatu sistem manejemen pendataan

dan informasi.

Departemen Agama yang sejak Januari tahun 2010 mengalami perubahan

nomenklatur menjadi Kementerian Agama berperan sebagai instansi

pemerintahan, yang memiliki kewenangan dan tugas dalam pembinaan dan

penyelenggaraan pendidikan keagamaan. Maka dalam melaksanakan proses

pembangunan pendidikan Kementerian Agama memiliki bagian Data dan

Informasi Pendidikan Sekretariat Direktorat Jendral Pendidikan Islam, merupakan

unit organisasi yang bertanggung jawab dalam proses pendataan kegiatan di

bidang pendidikan dan kelembagaan agama Islam. Pengumpulan dan pengolahan

data, serta analisis data dilakukan untuk memperoleh informasi yang cepat dan

akurat, sehingga dapat disajikan sesuai dengan kebutuhan yang sangat diperlukan

untuk menunjang dalam pengambilan keputusan.

Program pendataan lembaga pendidikan dan keagamaan ini dilakukan

setiap tahun yang laporannya digunakan untuk kebutuhan dalam menentukan

strategi pembangunan dan kebijakan pendidikan. Laporan tersebut

menggambarkan perkembangan pendidikan agama dan kelembagaan secara

kuantitatif, menyoroti kondisi dan tingkat kebutuhan yang berkembang dewasa

ini. Karena itulah data tersebut sangat penting, tidak hanya untuk mengetahui

Page 28: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

3  

perkembangan lembaga-lembaga pendidikan agama, tetapi yang lebih penting

adalah untuk dijadikan sebagai bahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan,

baik terkait dengan peralatan sistem, sarana dan prasarana, ketenagakerjaan,

termasuk kenaikan anggaran pendidikan.

Banyaknya data yang dihimpun dan kebutuhan akan informasi yang selalu

meningkat, maka diperlukan suatu pengembangan sistem informasi manajemen

data pendidikan dan kelembagaan yang sangat berguna dalam mengolah data

secara terintegrasi dan memudahkan dalam menyajikan data secara statistik.

Sistem usulan ini dirancang berdasarkan hasil analisis dan kebutuhan pengguna.

Hal tersebut menjadi latar belakang dalam tugas akhir ini yang berjudul

“Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

Menggunakan Metode Pemodelan Berorientasi Objek (Studi Kasus di

Bagian Perencanaan dan Data Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam Kementerian Agama RI)”.

1.2 Perumusan Masalah

Dengan mengacu pada latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya,

ada tujuh permasalahan yang dapat dirumuskan dalam skripsi ini:

a. Jumlah data yang dihimpun melalui formulir mengalami peningkatan tetapi

tidak diimbangi dengan keakuratan proses validasi sistem pendataan sehingga

output yang dihasilkan mengalami ketidaklengkapan dan kebenaran

informasi tersebut diragukan.

Page 29: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

4  

b. Data yang diolah dalam sistem pendataan kadang masih belum relevansi

dengan informasi yang dibutuhkan para pengguna, dikarenakan data masih

kurang ter-update dengan permasalahan yang ada.

c. Proses edit dan delete pada aplikasi dilakukan langsung pada basis data

sehingga konsistensi data kurang terjamin dan sangat memungkinkan

terjadinya kesalahan dalam penginputan data.

d. Hak akses dan keamanan data masih kurang terjamin karena pengaksesan

aplikasi hanya berdasarkan username.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Membangun sistem informasi yang memberikan fasilitas dalam mengakses

informasi yang terupdate dan menjamin keakuratan data yang diolah.

b. Perancangan database yang dapat memperbaiki pengolahan data Pondok

Pesantren.

c. Data yang telah diinput di tingkat kantor wilayah atau propinsi dapat

dilakukan proses pengiriman secara langsung dalam sistem aplikasi.

d. Keamanan data dibuat seunik mungkin yang dirancang berdasarkan NIP dan

password untuk setiap pengguna.

1.4 Ruang Lingkup

Kegiatan penelitian dilakukan dengan melakukan analisis dan perancangan

sistem informasi manajemen database beserta implementasinya, dengan ruang

Page 30: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

5  

lingkup seputar sistem pendataan pondok pesantren, yang dilaksanakan pada

tanggal 2 Februari 2009 s.d 30 April 2009 dengan bertempat di Bagian Data dan

Informasi Pendidikan Sekretariat Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam

Kementerian Agama RI. Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Lt.8 Blok A Jakarta

Barat. Sistem ini akan dijalankan pada web browser dengan Apache XAMPP

server aplikasinya, bahasa pemrograman PHP 5 dan database MySQL.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian dan pengembangan sistem informasi

manajemen database pondok pesantren dalam menunjang skripsi ini adalah:

a. Menganalisis sistem dan mengidentifikasi masalah pada sistem yang berjalan

(current system) di Bagian Data dan Informasi Dirjen Pendidikan Islam

Kementerian Agama RI

b. Merancang suatu perangkat lunak yang mampu membantu melaksanakan

proses pengolahan data dalam menghasilkan informasi yang sangat

dibutuhkan dalam proses perumusan kebijakan.

c. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren yang

masih berbasis stand alone menjadi sistem yang berbasiskan website.

d. Membuat suatu perangkat lunak yang sesuai dengan rancangan sistem.

Perangkat lunak tersebut dinamai “Sistem Informasi Manajemen Pondok

Pesantren (SIMPONTREN)”

Page 31: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

6  

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

a. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, di bidang pengembangan sistem

informasi.

b. Dapat memahami konsep sistem informasi manajemen database pondok

pesantren secara umum.

c. Dapat memahami rancang bangun Sistem Informasi Manajemen Database

Pondok Pesantren secara umum.

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan ada dua jenis, yaitu pengumpulan data

dan metode pengembangan sistem. Untuk metode pengumpulan data, ada

beberapa cara yang digunakan:

1. Observasi

Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan melakukan

pengamatan secara langsung terhadap Sistem Informasi Manajemen Pondok

Pesantren (SIMPONTREN), pengenalan data yang ada sehingga dapat

diadakan evaluasi yang mendukung pengambilan keputusan.

2. Wawancara

Mengadakan Tanya Jawab dengan Pembimbing dari bagian Data dan

Informasi Sekretariat Dirjen Pendidikan Islam Kementerian RI untuk

Page 32: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

7  

memperoleh gambaran, keterangan dan penjelasan tentang proses kegiatan

yang dilakukan pada SIMPONTREN.

3. Studi Pustaka

Melakukan studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dan informasi

mengenai prosedur sistem yang telah ada, analisis perancangan sistem

berorientasi objek dan bahasa pemrogramaan yang dapat dijadikan acuan

pembahasan dalam masalah ini.

Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

(SIMPONTREN) ini, menggunakan metode pemodelan berorientasi objek,

dengan alur pendekatan strategi pengembangan aplikasi cepat atau yang biasa

disebut Rapid Application Development (RAD).  Pengembangan metode

pemodelan objek (object modeling), merupakan suatu teknik yang mencoba untuk

menyatukan data dan proses ke dalam konsep tunggal yang disebut objek

(Whitten, 2004).

Sebagai rute pengembangan aplikasi digunakan RAD (Rapid Application

Development), yaitu sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan

kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam

konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian prototipe yang bekerja

pada sebuah sistem dan pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final

(Whitten, 2004).

Page 33: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

8  

1.8 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah mengikuti penelitian dan format penulisan skripsi

ini, maka terdiri dari beberapa tahap kegiatan sesuai dengan ruang lingkup yang

dijelaskan sebelumnya secara garis besar, yang dibagi menjadi beberapa bab yang

secara ringkas dapat dijabarkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, permasalahan, ruang lingkup penelitian, tujuan dan

manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan dasar teori yang diperlukan dalam mendukung

skripsi dan pembuatan aplikasi, yaitu Konsep Dasar Sistem, UML dan

perangkat lunak pendukung.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dipaparkan tentang metode yang dipakai dalam

pencarian data maupun metode untuk pengembangan sistem yang

dilakukan pada penelitian ini.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini merupakan inti dari penyusunan pengembangan sistem

informasi manajemen database berbasis web pada bagian Data dan

Informasi Sekretariat Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI,

seperti gambaran umum bagian Perencanaan dan Data, analisis sistem

yang sedang berjalan dan pengembangan sistem yang baru dengan

Page 34: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

9  

membuat pengembangan aplikasi sistem informasi manajemen

database pondok pesantren berbasis web.

BAB V PENUTUP

Berisi simpulan mengenai hasil akhir dari keseluruhan proses yang telah

dijalani dan saran-saran untuk perbaikan selanjutnya.

Page 35: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

  

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Masing-

masing sub sistem dapat terdiri dari sub sistem-sub sistem yang lebih kecil lagi

atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware)

dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan simpanan luar.

Sub sistem-sub sistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk

satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai

(Jogiyanto, 2005). Interaksi dari subsistem-subsitem sedemikian rupa, sehingga

dicapai suatu kesatuan yang terpadu atau terintegrasi. Untuk lebih memahami

konsep sistem maka akan dibahas lebih lanjut tentang pengertian, karakteristik

dan klasifikasi sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Pada

dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang

dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah

sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan

yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem.

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

10  

Page 36: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

11  

elemennya. Menurut Gerald, pendekatan sistem yang lebih menekankan pada

prosedur mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2005).

Sedangkan terdapat beberapa pendapat tentang pengertian sistem yang

lebih menekankan pada komponen atau elemennya, diantaranya sistem adalah

sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan (McLeod, 2004). Pengertian lain mengemukakan bahwa

sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang

dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, 2003). Sedangkan Jogiyanto

(2005) mengemukakan bahwa suatu sistem adalah kumpulan dari komponen atau

elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan

untuk mencapai tujuan tertentu.

Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau

elemen-elemen merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan pendekatan

sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya. Definisi ini lebih banyak

diterima karena pada kenyataannya suatu sistem memang terdiri dari subsistem-

subsistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen akan lebih

mudah dipelajari untuk analisis dan rancangan sistem (Ladjamudin, 2005).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Sistem terdiri dari struktur dan proses, dimana struktur sistem merupakan

komponen-komponen yang membentuk sistem tersebut. Sedangkan proses sistem

  

Page 37: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

12  

menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem dalam mencapai tujuan sistem. Sistem

dibuat untuk menangani sesuatu yang rutin atau berulang kali terjadi.

Sistem memiliki sifat-sifat atau karakteristik untuk dapat menjalankan

suatu fungsi tertentu. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang

tertentu, yaitu (Ladjamudin, 2005):

a. Komponen Sistem

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-

sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi

proses sistem secara keseluruhan.

b. Batasan Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang

lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan

suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang

lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang

memepngaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energi dari sistem dan demikian harus dijaga dan dipelihara.

Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika

tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  

Page 38: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

13  

d. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang

lainnya. Melalui penghubung ini, sumber-sumber daya mengalir dari satu

subsistem ke subsistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem

Merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya

menjadi bahan untuk diproses.

f. Keluaran Sistem

Merupakan hasil dari pemrosesan sistem, yang bisa berupa suatu informasi,

saran, cetakan laporan dan sebagainnya.

g. Pengolahan Sistem

Merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan

menjadi keluaran yang berguna.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai

sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan

dan keluaran yang dihasilkan.

  

Page 39: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

14  

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Sumber: Jogiyanto, 2005)

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi memiliki peranan yang sangat penting pada suatu organisasi

ibarat udara yang kita hirup. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari

pebgolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata

(fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2005).

2.2.1 Data Versus Informasi

Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi (the

description of things and events that we face). Definisi data yang lain adalah data

merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan

  

Page 40: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

15  

nyata. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan

orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi

manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi

suatu informasi (Ladjamudin, 2005).

Sedangkan pengertian Informasi yang dijelaskan oleh Kadir (2003), bahwa

informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Dan

Gordon B. Davis mendefinisikan informasi adalah suatu data yang diolah menjadi

bentuk yang berarti bagi si penerima dan bermanfaat dalam pengambilan

keputusan saat ini atau akan dating (Jogiyanto, 2005).

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, informasi yang berharga adalah

informasi yang memenruhi 3 kriteria, di ataranya: akurat, relevan dan tepat waktu.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan

dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut (Ladjamudin, 2005).

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita

banyak, sehingga harus diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf

atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar

dan sebagainya (Jogiyanto, 2005). Jadi pada intinya adalah bahwa hasil dari

pengolahan data adalah informasi yang sangat diperlukan oleh penerimanya. Ini

dapat dilihat dari Gambar 2.2 yang dikemukakan oleh Ladjamudin, berpendapat

  

Page 41: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

16  

bahwa untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu

untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam

menghasilkan informasi (Ladjamudin, 2005). Siklus informasi atau siklus

pengolahan data seperti Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Siklus Informasi (Sumber: Ladjamudin, 2005)

2.2.3 Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang

berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut (Kadir, 2003):

a. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan,

informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena

nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar

dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan

pengambilan keputusan dan tindakan.

  

Page 42: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

17  

  

c. Relevan (relevance)

Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi

tersebut.

Sedangkan menurut Ladjamudin kualitas informasi tidak hanya ditentukan

oleh 3 hal diatas. Menurutnya selain 3 hal sebelumnya kualitas informasi juga

harus bernilai ekonomis (economy), efisien (efficiency) dan dapat dipercaya

(reliability) (Ladjamuddin, 2005).

Kea

kura

sian

Ket

epat

anW

aktu

Rel

evan

siKualitas Informasi

Gambar 2.3 Pilar-pilar Informasi yang Berguna (Sumber: Jogiyanto, 2005)

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih

lanjut sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan

satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat

menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit (Jogiyanto, 2005).

Page 43: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

18  

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi,

kualitas, menajemen, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah serta

keunggulan kompetitif yang sangat berguna bagi kegiatan bisnis. Sebuah sistem

informasi pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang memiliki suatu

komponen-komponen atau subsistem-subsistem untuk menghasilkan informasi.

Berikut ini akan dijelaskan pengertian-pengertian mendasar tentang pemahaman

sistem informasi secara utuh.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam

pengambilan keputusan, permasalahannya adalah dari mana informasi itu didapat.

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Robert A. Leitch mendefinisikan

sistem informasi sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

”Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Secara umum definisi dari Sistem Informasi adalah sekelompok elemen-

elemen dalam suatu organisasi yang saling berintegrasi dengan menggunakan

masukan, proses dan keluaran dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan dan dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat

(Whitten , 2004).

  

Page 44: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

19  

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan

istilah blok bangunan (building block), masing-masing saling berinteraksi satu

dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Komponen-komponen tersebut adalah hardware, software, prosedur, orang,

database, jaringan komputer dan komunikasi data (Kadir, 2003):

a. Perangkat keras (hardware)

Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program

Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses

data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang diapakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan

pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,

pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basisdata (database)

Sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan

penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara

bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

  

Page 45: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

20  

Menurut Ladjamudin (2005) ke enam komponen sistem informasi tersebut

dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut:

1. Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) yang berfungsi

sebagai mesin.

2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan

mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi

suatu proses pengolahan data.

Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi (Sumber: Ladjamudin, 2005)

2.3.3 Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang

digunakan untuk menyajikan informasi agar mendukung operasi, manajemen dan

pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. SIM menghasilkan informasi

untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi dalam proses operasi organisasi.

Selain itu SIM disebut juga jaringan prosedur pengolah data yang dikembangkan

dalam suatu sistem terintergrasi dengan maksud memberikan informasi yang

Hardware (Perangkat

Keras)

Software (Perangkat

Lunak)

People (Manusia)

Procedures (Prosedur)

  

DATA

Mesin Manusia

  

Page 46: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

21  

bersifat intern ataupun ekstern kepada manajemen, dengan dasar pengambilan

keputusan. Secara garis besar SIM dibangun atas komponen:

a. Basisdata (Database)

Sebuah Sistem Informasi Manajemen memiliki subsistem manajemen data.

Subsistem manajemen data merupakan manajemen yang memasukan data ke

suatu database untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak untuk

menjadi sebuah informasi.

b. Sistem Perangkat Lunak (Software System)

Dalam komponen ini terdapat subsistem manajemen pengguna, pengguna

berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem informasi, sehingga

pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Selain itu dalam

SIM juga terdapat manajemen laporan, merupakan aspek laporan informasi

yang diberikan kepada pengguna.

2.4 Konsep Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan penerapan dari sistem

yang menyediakan semua informasi yang bertujuan untuk mendukung operasi

manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. SIM cenderung

selalu melakukan pengolahan informasi yang berbasis pada komputer (computer

based informasion processing) dengan mempertimbangkan informasi apa, untuk

siapa dan kapan harus disajikan (Ladjamudin, 2005).

  

Page 47: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

22  

Konsep Sistem Informasi Manajemen yang dikembangkan dalam

penelitian ini dengan membandingkan skripsi sebelumnya mengenai

pengembangan sistem informasi manajemen yaitu oleh Rifqi Octaviani dengan

judul Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Dalam Monitoring Penjualan

Flexi Pada PT. Telkom Kantor Daerah Telekomunikasi Jakarta Selatan. Tujuan

pengembangan sistem informasi manajemen dalam penelitian ini memiliki

persamaan yaitu mengembangkan sistem informasi sebelumnya dalam hal

manajemen atau pengaturan basisdata dan sistem perangkat lunak (software

system) yang mengalami perbaikan pada proses penginputan, pengolahan dan

pelaporan yang menghasilkan informasi bagi pengguna.

Perbedaan yang mendasari dari penelitian pada skripsi sebelumnya adalah

metode pengembangan sistem informasi yang digunakan. Pada penelitian

sebelumnya menggunakan metodologi penegembangan terstruktur SDLC, dengan

beberapa tools yaitu flowchart, DFD dan ERD pada proses analisis dan desain

sistemnya. Sedangkan pada tahapan implementasi menggunakan metode yang

sama yaitu berbasis web internet.

Selanjutnya akan dibahas konsep Sistem Informasi Manajemen Pondok

Pesantren (SIMPONTREN) yang menjelaskan pengertian pondok pesantren,

fungsi pondok pesantren dan pengertian sistem informasi manajemen pondok

pesantren.

  

Page 48: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

23  

2.4.1 Pengertian dan Fungsi Pondok Pesantren

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam yang

tumbuh dan berkembang di masyarakat. Pondok pesantren juga dianggap sebagai

lembaga tradisional yang secara bahasa teknis berarti suatu tempat yang dihuni

oleh para santri, orang yang mencari ilmu. Tujuan utama pondok pesantren adalah

menyiapkan santri dalam mendalami dan menguasai ilmu agama Islam yang

diharapkan dapat mencetak kader-kader ulama dan turut mencerdaskan

masyarakat Indonesia (Departemen Agama, 2001).

Seperti yang diperintahkan Allah SWT kepada setiap manusia untuk

menuntut ilmu, dalam QS. At-Taubah [9]: 122, yang berbunyi:

⌧ ☺

⌧ ⌧

Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang

untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya.

Ketika setiap manusia mendapatkan ilmu dengan baik lalu mau

memberikan ilmunya kepada orang lain sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri

  

Page 49: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

24  

dan orang lain, maka dengan izin Allah derajatnya akan dinaikkan. Hal ini

terdapat dalam Q.S. Al-Hujurat [49]: 11

⌧ ☺

☺ ☺

Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan

Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Perkembangan masyarakat dewasa ini menghendaki adanya pembinaan

peserta didik yang dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan sikap,

pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan, kemampuan berkomunikasi dan

berinteraksi dengan masyarakat secara luas, serta meningkatkan kesadaran

terhadap alam lingkungannya.

Dari waktu ke waktu fungsi pesantren berjalan secara dinamis, berubah

dan berkembang mengikuti dinamika sosial masyarakat global. Betapa tidak, pada

  

Page 50: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

25  

awalanya lembaga tradisional ini mengembangkan fungsi sebagai lembaga sosial

dan penyiaran agama (Masyhud, 2006). Sementara, menurut Azyumardi Azra

dalam buku Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga

Pendidikan Islam di Indonesia (Nata, 2001) menawarkan adanya tiga fungsi

pesantren, yaitu: (1) transmisi dan transfer ilmu-ilmu Islam, (2) pemeliharaan

tradisi islam dan (3) reproduksi ulama.

2.4.2 Manajemen Pondok Pesantren

Keberadaan pondok pesantren yang semakin beragam dalam bentuk,

peranan dan fungsi ini menjadikan adanya fenomena yang cukup berarti dalam

upaya membuat suatu pola yang dapat dipahami sebagai acuan untuk

pengembangan pondok pesantren masa depan, tanpa independensi pondok

pesantren (Departemen Agama, 2001).

Kementerian Agama sebagai departemen teknis yang memiliki wewenang

dan tugas dalam pembinaan penyelenggaraan pendidikan keagamaan, memiliki

tanggung jawab, baik langsung maupun tidak, terhadap eksitensi pondok

pesantren. Di antara bentuk tanggung jawabnya adalah dengan memberikan

perhatiannya secara lebih serius terhadap pengembangan dan peningkatan pondok

pesantren dengan memberdayakan eksistensinya di tengah masyarakat.

Untuk itu diperlukan suatu sistem manajemen dalam mengontrol

perkembangan pondok pesantren, baik itu yang berhubungan dengan masing-

masing elemen di dalamnya (santri, kyai dan pengasuh pondok), sistem

pendidikan formal dan non formal, sarana dan prasarana, sampai dengan

  

Page 51: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

26  

keuangan pondok pesantren. Maka sumber informasi mengenai proses

perkembangan tersebut harus disediakan oleh setiap pesantren secara akurat untuk

dapat memenuhi kebutuhan dalam proses controlling dan peningkatan kualitas

pondok pesantren.

Penyajian informasi tersebut dapat dilakukan dengan mengelompokkan

data dari masing-masing kebutuhan akan setiap elemen setiap tahunnya. Hal ini

dilakukan dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas waktu baik dalam

mengumpulkan dan menyajikan data. Pengaturan tingkat kebutuhan data di

antaranya adalah:

a. Santri

Jumlah santri tiap pesantren dan pembagiannya dalam tingkat pendidikan.

b. Ketenagaan Pesantren

Jumlah kyai, ustadz dan tenaga kerja lainnya yang berada di pondok

pesantren.

c. Sarana dan Prasarana

Kondisi bangunan pesantren, ruang belajar, sarana olahraga dan lainnya.

d. Keuangan

Meliputi pemasukan dan pengeluaran keuangan pondok pesantren, serta

bantuan yang pernah diterima.

2.4.3 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

Sistem informasi manajemen pondok pesantren merupakan kegiatan

pengolahan data pondok pesantren dengan memanfaatkan dan menerapkan

  

Page 52: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

27  

teknologi informasi (Departemen Agama, 2006). Dimana suatu data pondok

pesantren tersimpan secara utuh di dalam suatu komputer yang dapat diakses ke

semua penggunanya. Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

(SIMPONTREN) didefinisikan sebagai sistem informasi terpadu, yang meliputi

pendataan pondok pesantren, pengolahan data santri, ketenagakerjaan, sarana

prasarana dan keuangan untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan

akurat dalam rangka mendukung pengelolaan dan peningkatan mutu pondok

pesantren. Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren mempunyai tiga

keuntungan di antaranya:

1. Memungkinkan Direktorat Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah

Kemeterian Agama berperan aktif dalam perencanaan strategis peningkatan

kualitas pesantren.

2. Mengintegrasikan dan menyimpan semua informasi pesantren dalam suatu

database, yang sebelumnya tersimpan di beberapa komputer yang tidak

terintegrasi.

3. Memfasilitasi penyimpanan data dan akses catatan pondok pesantren yang

sangat penting bagi Kementerian Agama.

Pada Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ini peniliti

melakukan pengkajian kembali dari Laporan Praktek Kerja Lapangan yang telah

peneliti buat sebelumnya dengan judul Analisis dan Perancangan Sistem

Informasi Manajemen Pondok Pesantren. Dari pengkajian didapat beberapa

kekurangan dan kelebihan dari Sistem Informasi tersebut, seperti pada Tabel 2.1.

  

Page 53: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

28  

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Studi Literatur

Kekurangan Kelebihan

1. Sistem yang dirancang masih bersifat

stand alone. Sistem atau aplikasi hanya

berada pada satu komputer saja sehingga

hanya digunakan oleh administrator.

Pada dasarnya sistem informasi yang

dirancang dapat digunakan oleh

siapapun, kapanpun dan di mana pun

tanpa adanya batasan tertentu. Oleh

karena itu sistem informasi dianjurkan

berbasis web.

2. Pengembangan aplikasi dengan

menggunakan Visual Foxpro 6.0 Secara

garis besar ada beberapa kekurangan

dalam pengolaha data, diantaranya: hanya

menyediakan fasilitas entry data, edit dan

hapus silakukan langsug di basisdata,

keamanan data dan kontrol validasi

kurang baik.

3. Pengolahan data masih menggunakan

1. Visual FoxPro (VFP) memeliki

kemampuan dalam mengolah record

volume data yang besar. Hal ini sangat

dibutuhkan dalam mengolah data pondok

pesantren di Indonesia yang berada di

bawah naungan Kementerian Agama RI.

2. Visual FoxPro (VFP) merupakan

remote access data. VFP mendukung

untuk mengakses data diluar dari database

native yang dimilikinya, seperti Microsoft

SQL Server, Oracle, MySQL,

PostGreSQL, Thunderbird.

3.  Desain dan pengembangan aplikasi

yang user friendly sehingga memudahkan

dalam mengelola informasi dan proses

bisnis yang sangat kompleks.

4. Kemampuan dalam memanipulasi

  

Page 54: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

29  

Microsoft Excel. Sehingga mengalami

kesulitan dalam mengolah data dan

membutuhkan waktu yang lebih lama lagi

dalam menghasilkan suatu informasi.

4. Pembuatan report yang belum

mengimplementasikan OOP (Object

Oriented Programming)

5. Menu designer juga belum

mengimplementasikan OOP. Sehingga

untuk proses perancangan report dan

tabulasi data membutuhkan aplikasi lain,

seperti Microsoft Excel.

6. Aplikasi ini menampung banyaknya

data (overload) sehingga terkesan tidak

adanya pembaharuan (update) dari fungsi

dan tampilan aplikasi.

dan menggabungkan data hampir tidak

terbatas pada jumlah tabel dan record,

dengan hal ini Visual FoxPro disebut

juga alat pengembangan aplikasi data

driven. Fungsi data driven dapat

digunakan untuk mengkonfigurasi

aplikasi secara otomatis ke dalam

database dan mengkonfigurasi

antarmuka sesuai dengan perubahan

kondisi data. Sehingga dengan VFP

aplikasi dirancang dengan baik, dimana

interaksi antara data dan interface yang

berkesinambungan dan dinamis.

 

2.5 Pengembangan Sistem Informasi Berorientasi Objek

2.5.1 Pengertian Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem (sistem development) dapat berarti menyusun

sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang sudah ada dengan harapan bahwa sistem yang baru

dapat mengatasi sistem yang lama (Jogiyanto, 2005). Sistem yang lama perlu

  

Page 55: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

30  

diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut

(Jogiyanto, 2005):

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang

lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan dalam sistem

yang lama yang menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai

dengan yang diharapkan. Dan juga pertumbuhan organisasi, yang

menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi

diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume

pengolahan data yang semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi atau

pengolahan data yang baru.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities), teknologi informasi

telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras komputer, perangkat

lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisassi

mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk

meningkatkan pelayanan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses

pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh pihak manajemen.

3. Adanya instruksi-instruksi (directives), penyusunan sistem yang baru dapat

juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari

luar organisasi.  

Karena adanya permasalahan, kesempatan atau instruksi, maka sistem

yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan

yang timbul, meraih kesempatan-kesempatan yang ada atau memenuhi instruksi

yang diberikan. 

  

Page 56: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

31  

Gambar 2.4 Pengembangan Sistem Informasi (Sumber: Jogiyanto, 2005)

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem

direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan

dipelihara. Ketika dalam operasinya sistem mengalami permasalahan, maka perlu

dikembangkan kembali suatu cara atau tehnik yang sistematis untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada, ini disebut juga metodologi

pengembangan sistem informasi. Dari beberapa metode pengembangan sistem

yang digunakan, proses pengembangan sistem yang utama adalah analisis sistem,

desain sistem dan implementasi sistem.

  

Page 57: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

32  

Metode yang digunakan pada penulisan skripsi ini adalah pengembangan

sistem informasi berorientasi objek. Metode orientasi objek menganalogikan

sistem aplikasi seperti kehidupan nyata. Sistem yang dibangun dengan teknologi

objek memiliki fleksbilitas yang tinggi terhadap perubahan karena menggunakan

konsep komponen yang bisa digunakan kembali. Berikut dijelaskan lebih lanjut

tentang pengembangan sistem informasi berorientasi objek.

2.5.2 Pengertian Object Oriented

Object oriented atau berorientasi objek, merupakan suatu organisasi

perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data

dan perilakunya (Sutopo, 2002). Metode pengembangan berorientasi objek

diperkenalkan pada tahun 1980, fokus utama metodologi ini dengan melihat suatu

sistem terdiri dari objek yang saling berhubungan. Objek yang digambarkan

dalam sebuah model bagian sistem merupakan suatu fokus selama dalam proses

analisis dan perancangan dengan menekankan pada state, perilaku (behavior) dan

interaksi objek dalam model tersebut.

Metode object oriented menganalogikan sistem aplikasi seperti kehidupan

nyata yang didominasi oleh objek. Manusia adalah objek, komputer adalah objek.

Objek memiliki atribut: manusia memiliki nama, pekerjaan, rumah dan lain-lain.

Mobil memiliki warna, merk, sejumlah roda dan lain-lain. Komputer memiliki

kecepatan, sistem operasi dan lain-lain. Objek dapat beraksi dan bereaksi.

Manusia dapat berjalan, berbicara, makan, minum; mobil dapat berjalan,

mengerem; komputer dapat mengolah data, menampilkan gambar dan lain-lain.

  

Page 58: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

33  

Keunggulan teknologi objek dengan demikian adalah bahwa model yang

dibuat akan sangat mendekati dunia nyata yang masalahnya akan dipecahkan oleh

sistem yang dibangun. Sistem yang dibangun dengan teknologi objek memiliki

fleksibilitas yang tinggi terhadap perubahan karena menggunakan konsep

komponen yang bisa digunakan kembali (Hermawan, 2004).

Terdapat beberapa cara untuk menentukan karakteristik dalam pendekatan

berorientasi objek, tetapi secara umum mencakup Polimorfisme, Inheritance

(Pewarisan) dan Encapsulation (Pembungkusan).

a) Polimorfisme, yaitu konsep yang menyatakan bahwa suatu fungsi yang sama

dapat diterapkan dan dapat dimiliki oleh kelas-kelas yang berlainan.

b) Inheritance, pewarisan ini pada dasarnya adalah berbagi atribut dan operasi

antarkelas berdasarkan hierarki kelas. Pewarisan akan sangat mengurangi

perulangan penulisan kode dan mungkin merupakan salah satu keunggulan

utama rekayasa perangkat lunak, karena memungkinan penulisan kode yang

lebih sedikit tanpa mengorbankan esensi perangkat lunak secara keseluruhan.

c) Encapsulation, Pembungkusan berarti meninggalkan aspek eksternal dari

objek yang dapat diakses oleh objek lain dan memfokuskan diri pada

implementasi internal suatu objek. Keuntungan pembungkusan adalah

memungkinkan seseorang menggunakan (memanfaatkan fungsi-fungsi serta

layanan) suatu komponen yang diciptakan dengan konsep pembungkusan

tanpa mengetahui rincian implementasinya.

  

Page 59: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

34  

Pemahaman dasar konsep pemodelan objek yang akan digunakan akan

dijelaskan sebagai berikut:

1) Objek

Sebuah objek memiliki keadaan (state) dan perilaku (behavior). State dari

sebuah objek adalah kondisi objek tersebut atau himpunan dari keadaan yang

menggambarkan objek tersebut. State dinyatakan dengan nilai dari sebuah atribut

objeknya. Atribut adalah nilai internal suatu objek yang mencerminkan antara lain

karakteristik objek, kondisi objek, kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain dan

identitas. Perubahan state dicerminkan oleh perilaku (behavior) objek tersebut.

Behavior suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak

(beraksi) dan memberikan reaksi. Behavior ditentukan oleh himpunan semua atau

beberapa operation yang dapat dilakukan dalam objek itu sendiri. Behavior dari

sebuah objek dicerminkan oleh interface, service dan methode dari objek tersebut.

Interface adalah pintu untuk mengakses service objek. Service adalah

fungsi yang bisa diemban objek. Methode adalah mekanisme internal objek yang

mencerminkan perilaku (behavior) objek tersebut. Sebagai contoh, jika printer

merupakan sebuah objek maka perilaku (behavior) atau servisnya mencetak

apapun yang dia terima.

2) Kelas (Class)

Kelas (Class) adalah definisi umum (pola, template atau cetak biru) untuk

himpunan objek sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku (behaviors) dan

atribut objek-objek tersebut. Class adalah absraksi dari entitas dalam dunia nyata.

Objek adalah contoh dari sebuah kelas. Sebagai contoh, atribut untuk kelas

  

Page 60: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

35  

binatang adalah berkaki empat dan memiliki ekor. Perilakunya adalah makan dan

tidur. Contoh yang mungkin dari kelas binatang ini adalah kucing, gajah dan

kuda.

3) Association dan Aggegation

Association (asosiasi) adalah hubungan antar objek yang saling

membutuhkan. Sedangkan aggregation (agregasi) adalah bentuk khusus dari

asosiasi yang menggambarkan seluruh bagian suatu objek merupakan bagian dari

objek lainnya. Sebagai contoh, objek tanggal dapat disusun dari objek hari, objek

bulan dan objek tahun.

2.5.3 Pengembangan Sistem Berorientasi Objek

Terdapat beberapa metode strategi alternatif dalam pengembangan sistem,

salah satunya adalah pengembangan model-driven (model-driven development).

pengembangan model-driven adalah sebuah startegi pengembangan sistem yang

menekankan pembuatan gambar model-model sistem untuk membantu visualisasi

dan analisis masalah, mendefinisikan persyaratan bisnis dan mendesain sistem

informasi (Whitten, 2004).

Dalam pengembangan model-driven terdapat beberapa pemodelan,

(Whitten, 2004) yaitu:

a. Pemodelan proses (process modeling)

b. Pemodelan data (data modeling)

c. Pemodelan objek (object modeling)

  

Page 61: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

36  

Menurut Jeffrey L. Whitten (2004), teknik analisis berorientasi objek

merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah proyek yang akan

mengimplementasikan sistem yang menggunakan teknologi objek untuk

membangun, mengelola dan merakit objek-objek menjadi aplikasi komputer yang

berguna.

Pemodelan objek (object modeling) merupakan sebuah teknik yang

mencoba untuk menyatukan data dan proses ke dalam konsepsi tunggal yang

disebut objek. Model-model objek adalah diagram-diagram yang

mendokumentasikan sebuah sistem dalam artian objek-objek dan interaksi-

interaksinya. Pemodelan objek adalah basis atau dasar dari metodologi-

metodologi analisis dan desain berorientasi objek. Teknik pemodelan objek

menyajikan penggunaan metodologi dan notasi diagram yang sama sekali berbeda

dengan teknik lainnya (Whitten, 2004).

Terdapat beberapa kelebihan dalam penggunaan teknik permodelan

berorientasi objek, di antaranya:

a. Jika terjadi perubahan pada sistem, maka hanya perlu mengubah objek dan

fungsinya yang dikehendaki tanpa akan mempengaruhi objek lain yang tidak

dikehendaki terjadinya perubahan. Hal ini dikarenakan setiap objek berdiri

secara mandiri (Whitten, 2004).

b. Jika terjadi perubahan pada sistem, maka akan lebih mudah mengubahnya,

meskipun pada sistem yang besar sekalipun (Whitten, 2004).

c. Pendekatan objek menuntun penggunaan ulang (reuse) komponen-komponen

program selanjutnya (Hariyanto, 2004).

  

Page 62: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

37  

d. Perangkat lunak yang dikembangkan dengan berorientasi objek mempermudah

pemeliharaan (Hariyanto, 2004).

e. Sistem berorientasi objek lebih mudah diadaptasi dan diskala menjadi sistem

lebih besar karena sistem-sistem lebih besar dibuat dengan merakit subsistem-

subsistem yang dapat diguna ulang (Hariyanto, 2004).

Teknik permodelan objek menyajikan penggunaan metode dan notasi

untuk pemodelan data dan pemodelan proses. Pada akhir tahun 80-an dan awal

tahun 90-an, digunakan beberapa metode berorientasi objek yang berbeda-beda.

Yang paling terkenal adalah Metode Booch dari Grady Booch, Object Modeling

Technique (OMT) dari James Rumbaugh dan Object Oriented Software

Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson. Banyaknya metode dan teknik

berorientasi objek yang ada menjadi industri pengembangan berorientasi objek

membatasi kemampuan untuk memakai model-model pada proyek lain dan tim

pengembang. Masalah ini dan yang lainnya mendorong dilakukannya usaha untuk

mendesain bahasa pemodelan standard (Whitten, 2004).

Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh sepakat bergabung

untuk menggunakan metode pengembang berorientasi objek dengan tujuan

membuat proses standard tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi

objek. Ivar Jacobson bergabung pada tahun 1995 dan mereka bertiga fokus

membuat bahasa pemodelan objek standard sebagai ganti dari pendekatan atau

metode berorientasi objek yang sebelumnya. Berdasarkan hasil kerja mereka

dihasilkanlah Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 yang dirilis tahun

1997 (Whitten, 2004).

  

Page 63: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

38  

2.6 Alur Pengembangan Rapid Application Development (RAD)

RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan

kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam

konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkain prototype yang bekerja

pada sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke dalam sistem final

(Whitten, 2004).

Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, rapid application

development (RAD) atau pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang

populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan RAD

adalah (Whitten, 2004):

1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis, desain,

konstruksi.

2. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang

intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer,

pembangun sistem.

3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan

konstruksi berulang.

4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat

sebuah sistem yang bekerja.

  

Page 64: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

39  

  

Gambar 2.5 merupakan diagram yang akan menerangkan rute atau tahapan

dalam RAD. Dalam penelitian ini alur tahapan pengembangan RAD

menggunakan beberapa tools.

Page 65: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

40  

SCOPE DEFINITION

PROBLEM ANALYSIS+

REQUIREMENTS ANALYSIS+

DECISION NALYSIS

SOME DESIGN(LOGICAL AND/OR

PHYSICAL)

SOME CONSTRUCTION& TESTING

SOME MOREREQTS. & DECISION

ANALYSIS

REVIEWTHE

SYSTEM

DELIVERYOf a version

CurrentSYSTEM

OPERATION&

MAINTENANCE

System Owner and User

docum entation

docum entationdocum entation

documentation

RepositoryOf

SystemKnowledge

START:Problem s, Oppurtunities

AndDirectives

Statem entOf work

Problems statement and

scope & visions

Initial System Improvem ent ObjectivesInitial Bussines Requirem ent Statement

Initial System ProposalInitial Application Architecture

Some Redesign Bussines Processes

Some Logical and /or Physical Design

Specifications

Some Design Prototypes and /

or partial Functional SystemBussiness Feedback

Technical Feedback

Refind Application Architecture and/or

Design Changes

Refind System Im provem ent Objectives

and/or Bussiness Requirem ent

Candidate Release

Version of the Functional

System

Training MaterialsPost-Audit Review Operational System

FINISH:Working

BusinessSolutions

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Gambar 2.5 Strategi Rapid Apllication Development (RAD) (Sumber: Whitten, 2004)

  

Page 66: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

40  

2.7 Rich Picture

Rich Picture digunakan pada waktu penyeleksian sistem untuk

menyatakan secara keseluruhan dalam memahami proses dari tahapan proyek

pengembangan sistem. Rich picture secara khusus mendeskripsikan masalah

sistem dan sekaligus penguasaan aplikasi.

Rich picture tidak didasari pada suatu catatan khusus tetapi seharusnya

memberikan penyesuaian mengenai aspek yang dideskripsikan pada proyek

(Mathiassen, 2000).

2.8 Matriks Masalah, Kesempatan, Tujuan dan Batasan (Problems,

Opportunities, Objectives and Constraints Matrix)

Analisis masalah dalam tahapan RAD menggunakan Matriks Masalah,

Kesempatan, Tujuan dan Batasan, yang dijabarkan dalam dua tabel yaitu Analisis

Sebab Akibat (Cause and Effect Analysis) dan tabel Tujuan-tujuan Perbaikan

Sistem (System Improvement Objectives). Cause and Effect Analysis merupakan

sebuah tehnik tempat masalah-masalah dipelajari untuk menentukan penyebab-

penyebab dan akibat-akibatnya (Whitten, 2004).

Dalam praktiknya, sebuah akibat mungkin sebenarnya adalah gejala dari

masalah yang berbeda, yang lebih mendalam atau mendasar. Masalah tersebut

juga harus dianalisis untuk mencari penyebab dan akibatnya dan seterusnya

sampai penyebab dan akibat tersebut tidak menghasilkan gejala-gejala masalah-

masalah lainnya. Oleh sebab itu semua pihak, baik analis sistem, pemilik dan

  

Page 67: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

41  

pengguna sistem harus secara aktif berpartisipasi dalam proses analisis sebab

akibat.

Setelah diberikan pemahaman akan lingkup, masalah dan kesempatan

sistem, maka dapat menentukan tujuan-tujuan perbaikan sistem. Tujuan dari tugas

ini adalah menentukan kriteria di mana semua perbaikan pada sistem akan diukur

dan untuk mengidentifikasi semua batasan yang membatasi fleksibilitas perbaikan

tersebut (Whitten, 2004).

Dalam tabel ini terdiri dari dua hal yaitu tujuan (objective) sistem, yaitu

ukuran keberhasilan, sesuatu yang ingin diraih jika diberikan sumber-sumber daya

yang cukup dan batasan (constraint) sistem, yaitu sesuatu yang akan membatasi

fleksibilitas dalam mendefinisikan suatu solusi untuk tujuan-tujuan dan pada

dasarnya batasan-batasan ini tidak dapat diubah.

2.9 Functional dan Nonfunctional Requirement

Tahapan analisis persyaratan yang menentukan persyaratan bisnis bagi

sistem yang baru. Maka dalam tahapan ini digunakan functional dan

nonfunctional requirement merupakan teknik yang digunakan dalam penelitian ini

untuk mendeskripsikan persyaratan bagi pengembangan sistem usulan. Tugas dari

functional dan nonfunctional requirement ini adalah menerjemahkan sasaran-

sasaran sistem yang telah diidentifikasi pada tahapan analisis masalah ke dalam

outline persyaratan sistem yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengembangan

sistem (Whitten, 2004).

  

Page 68: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

42  

Persyaratan fungsional sering diidentifikasi dalam istilah input, output,

proses dan data tersimpan yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran peningkatan

sistem. Sedangkan persyaratan nonfungsional yaitu persyaratan sistem yang

menetapkan properti atau kualitas yang harus dimiliki oleh sistem. Pada

persyaratan nonfungsional akan digunakan kerangka kerja PIECES merupakan

alat (tools) untuk menggolongkan persyaratan sistem. PIECES merupakan

singkatan untuk memudahkan mengingatnya, terdiri atas (Jogiyanto, 2005):

a. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang

baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan

response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat

dilakukan suatu saat tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang

tertunda di antara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu

response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

b. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang

disajikan.

c. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau

keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.

d. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk

mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-

kecurangan yang dan akan terjadi.

e. Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi

berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah

  

Page 69: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

43  

sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana

sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

f. Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

sistem.

2.10 UML (Unified Modelling Language)

Pada bagian sebelumnya, telah dibahas tentang pengembangan model-

driven yang di dalamnya terdapat pemodelan berorientasi objek. Teknik

pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan notasi diagram yang

sama sekali berbeda dengan teknik lainnya. UML merupakan pemodelan standard

berorientasi objek yang telah dikembangkan oleh Grady Booch, James Rumbaugh

dan Ivar Jacobson (Whitten, 2004).

Menurut Jeffrey L. Whitten (2004) UML merupakan satu kumpulan

konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan

sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

UML menawarkan diagram yang dikelompokan menjadi beberapa

perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem; seperti satu set cetak biru

(blueprint) yang digunakan untuk membangun sebuah rumah (Whitten, 2004).

Beberapa diagram UML yang digunakan dalam pengembangan Sistem

Informasi Penjadwalan ini yaitu: usecase diagram, activity diagram; class

diagram, sequence diagram dan state diagram.

  

Page 70: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

44  

2.10.1 Use Case Model Diagram

Use case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah

sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem

dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana

sistem tersebut digunakan (Fowler, 2005).

Use case diagram merupakan diagram yang menggambarkan interaksi

antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna Dengan kata lain, secara

grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa

pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten, 2004).

Simbol-simbol yang digunakan dalam usecase diagram adalah sebagai

berikut:

a. Use case

Pemodelan usecase mengidentifikasi dan menggambarkan fungsi-fungsi

sistem dari sudut pandang pengguna eksternal dan dalam sebuah cara dan

terminologi yang mereka pahami. Usecase merupakan urutan langkah-langkah

yang secara tindakan saling terkait (scenario), baik otomatis maupun secara

manual (Whitten, 2004).

b. Actor (Pelaku)

Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem

untuk pertukaran informasi. Actor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain

yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun (Whitten, 2004).

  

Page 71: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

45  

c. Relationship (Hubungan)

Pada diagram use case, relationship digambarkan sebagai sebuah garis

antara dua simbol. Pemaknaan relationship berbeda-beda tergantung bagaimana

garis tersebut digambar dan tipe simbol apa yang digunakan untuk

menghubungkan garis tersebut. Berikut adalah perbedaan diantara relationship

yang ada pada sebuah diagram use case (Whitten, 2004).

d. Extend

Extension use case merupakan usecase yang terdiri dari langkah yang

terekstraksi dari use case yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah

dan karena itu memperluas fungsinya.

e. Include

Hubungan include menggambarkan bahwa satu use case seluruhnya

meliputi fungsionalitas dari use case lainnya.

Gambar 2.6 Contoh Model Use Case Diagram (Sumber: Fowler, 2005)

  

Page 72: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

46  

2.10.2 Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural,

proses bisnis dan jalur kerja (Fowler, 2005). Activity diagram secara grafis

digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis atau

use case (Whitten, 2004).

Diagram ini berbeda dengan flowchart dimana diagram ini menyediakan

sebuah mekanisme untuk menggambarkan kegiatan yang tampak secara pararel

(Munawar, 2005).

2.10.3 Sequence Diagram

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana object

berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah usecase

atau operasi. Sebuah sequence diagram, secara khusus, menjabarkan behaviour

(perilaku) sebuah skenario tunggal (Flower, 2004). Diagram ini mengilustrasikan

bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara object dan sequence (ruang

waktu) (Whitten, 2004).

Pembuatan Sequence diagram untuk desain sistem penelitian ini

berdasarkan pada setiap usecase dan menggunakan konsep yang biasanya tersusun

dari element Object, Interaction dan Message. Object dapat berupa boundary

class, control class dan entity class. Sedangkan Interaction menghubungkan dua

objek dengan pesannya. Cara mudah yang bisa diikuti untuk memulai pembuatan

sequence diagram adalah sebagai berikut (Hermawan, 2004):

  

Page 73: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

47  

1. Menggambarkan aktor dan kelas yang terlibat ke dalam sequence diagram

2. Mengurutkan element yang digunakan, di antaranya: aktor – objek dari

boundary class – objek dari control class – objek dari entity class

3. Mengikuti urutan seperti dalam usecase specification dan mulai identifikasi

operasi yang diperlukan untuk mengeksekusi suatu baris aktivitas dalam

usecase specification. Operasi ini akan bergerak bertahap: dari aktor ke

boundary class, dari boundary class ke control class, dari control class ke

satu atau beberapa entity class.

4. Dari masing-masing operasi, identifikasi informasi apa saja yang perlu

dipindahkan dari aktor ke boundary class ke control class hingga entity

class.

2.10.4 Class Diagram

Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan

berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara mereka (Fowler, 2005).

Class diagram merupakan gambar grafis mengenai struktur objek statis dari suatu

sistem, menunjukkan kelas-kelas objek yang menyusun sebuah sistem dan juga

hubungan antara kelas objek tersebut (Whitten, 2004).

2.10.5 State Diagram

State diagram adalah teknik yang umum digunakan untuk menggambarkan

behavior sebuah sistem (Fowler, 2005). State diagram mengilustrasikan siklus

  

Page 74: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

48  

hidup object dan keadaan yang dapat diasumsikan oleh object dan events yang

menyebabkan object beralih dari satu state ke state yang lain (Whitten, 2004).

Tidak semua objek yang terdapat pada sistem dibuat state diagram-nya,

hanya objek yang memiliki perubahan status yang akan dibuat state-nya dan state

diagram digunakan hanya untuk dokumentasi (Fowler, 2005).

Seluruh simbol yang terdapat pada diagram-diagram di atas dapat dilihat

pada halaman daftar simbol.

2.11 Perancangan Database

Database atau basisdata adalah kumpulan data (elementer) yang secara

logik berkaitan dalam mempresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur

dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu (Hariyanto,

2008). Selain itu basisdata juga merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di

organisasi. Database dapat dinyatakan sebagai salah suatu sistem yang memiliki

karakteristik, antara lain:

a. Merupakan suatu kumpulan interrelated data yang disimpan bersama tanpa

menggangu satu sama lain atau membentuk kelengkapan data.

b. Kumpulan data dalam database dapat digunakan oleh sebuah program

aplikasi atau lebuh secara optimal

c. Penambahan data baru, penghapusan data, modifikasi dan pengambilan

kembali data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

d. Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir di semua

organisasi.

  

Page 75: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

49  

2.11.1 Manajemen Database

Sejak tahun 1960-an penggunaan basisdata sudah digunakan untuk bidang

komersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional.

Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan

perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun

1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen

basisdata.

Sistem Manajemen Database atau disebut juga DBMS (DataBase

Management System) merupakan perangkat lunak untuk mendefinisikan,

menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basisdata (Hariyanto,

2004). Dengan tersedianya data yang melimpah, maka masalah pengaturan data

secara efektif menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan sistem

informasi manajemen.

Oleh karena itu, maka tujuan dari diadakannya pengaturan (manajemen)

data adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat

sekarang dan masa yang akan datang.

b. Cara pemasukan data, sehingga memudahkan tugas operator dan menyangkut

pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-

hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.

c. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up to date dan dapat

mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.

  

Page 76: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

50  

d. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, modifikasi, pencurian

dan gangguan-gangguan lain.

Manajemen Database memungkinkan banyak user untuk mengakses data

secara bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin

banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery

data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena

manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan.

2.11.2 Model Basisdata (Database Model)

Di dalam manajemen basisdata dikenal berbagai model data yang dapat

digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu database.

Yang dimaksud dengan model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yang

dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antardata dan kelengkapan terhadap

data yang digunakan untuk menjaga konsistensi (Kadir, 2003).

Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan

perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk

mengakses data, sehingga mengubah manajemen basisdata menjadi manajemen

basisdata tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas

basisdata berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan

kinerja dan keuntungan organisasi.

Model data yang dikenal pada saat ini ada 4 macam, yaitu (Kadir, 2003):

a. Model data hierarkis

b. Model data jaringan

  

Page 77: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

51  

c. Model data relasional

d. Model data berbasis objek

2.11.3 Relational Data Base Management System (RDBMS)

Jeffrey L. Whitten (2004) mendefinisikan RDBMS (Relational Database

Management System) sebagai database system yang mengimplementasikan data

sebagai serangkaian table dua dimensi yang dihubungkan melalui foreign key.

Bahasa SQL (Structured Query Language) digunakan pada RDBMS

dalam menyediakan perintah-perintah untuk membuat (create), memperbaharui

(update), memodifikasi (edit) dan menghapus (delete) record, juga

mengkategorikan record dalam database.

2.12 Mengenal Rational Rose

Pengguna UML secara manual untuk melakukan analisis masalah dan

perancangan sistem atau perangkat lunak sungguh sudah memadai. Namun, para

pengguna merasa pemodelan dengan UML secara manual masih terlalu lambat

dan tingkat akurasinya rendah. Selain itu, proses rekayasa balik (reverse

engineering), yaitu mengubah kode-kode program kemudian melakukan

pemodelan kembali dengan cara iteratif, akan sangat membosankan jika dilakukan

dengan cara manual.

Sebab itu para pengembang perangkat lunak berorientasi objek

membutuhkan perangkat lunak yang dapat mengotomatisasi semua hal itu. Di

antaranya adalah Rational Rose, yang dapat mengotomatisasi pemodelan dengan

  

Page 78: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

52  

UML, mempermudah rekayasa balik, serta Rational Rose dapat menghasilkan

kode-kode program dari beberapa jenis pemograman, diantaranya C++, Java serta

Visual Basic.

2.12.1 Dasar-dasar Pemodelan dengan Rational Rose

Pemodelan UML dengan menggunakan Rational Rose didasarkan pada

beberapa konsep, di antaranya sebagai berikut:

a. Visual Modelling

Menurut Quatrani visual modelling atau pemodelan visual adalah suatu

cara berpikir tentang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan

seputar dunia nyata (Sholiq, 2006). Model tersebut berguna untuk memahami

persoalan, mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat di dalam

proyek, memodelkan perusahaan, menyiapkan dokumentasi, merancang program

dan merancang basis data.

Visual Modelling dapat membantu kita untuk menampilkan elemen-

elemen yang penting secara detil dari suatu masalah yang kompleks dan

menyaring untuk kemudian membuang elemen-elemen yang tidak penting.

Rational Rose menggunakan UML sebagai bahasa pemodelannya. Semua

semantik dan notasi dalam UML dibuat untuk digunakan dalam visual modelling.

b. Model dalam Rekayasa Software

Sebagaimana telah diketahui dalam mendesain sebuah model dalam proses

rekayasa software sangat penting sebagaimana pentingnya memiliki cetak biru

untuk membangun suatu bangunan yang besar. Untuk melakukan pemodelan

  

Page 79: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

53  

sistem atau perangkat lunak maka akan digunakan notasi-notasi UML (Unified

Modeling Language) yang akan digambarkan secara elekronik (dengan bantuan

komputer) lewat sarana perangkat lunak Rational Rose. Dengan pemodelan

menggunakan UML ini, para pengembang sistem dapat melakukan (Nugroho,

2005):

1) Tinjauan umum bagaimana arsitektur sistem secara keseluruhan.

2) Penelaahan bagaimana objek-objek dalam sistem saling mengirimkan pesan

(message) dan saling bekerjasama satu sama lain.

3) Menguji apakah sistem atau perangkat lunak sudah berfungsi seperti yang

seharusnya.

4) Dokumentasi sistem atau perangkat lunak untuk keperluan-keperluan

tertentu di masa yang akan datang.

2.12.2 Konsep dasar Rational Rose

Rational Rose adalah kakas (tools) pemodelan visual untuk pengembangan

sistem berbasis objek yang sangat handal untuk digunakan sebagai bantuan bagi

para pengembang dalam melakukan analisis dan perancangan sistem (Nugroho,

2005). Rational Rose yang dikembangkan oleh tiga pendekar teknologi objek dan

pendeklarasi UML Booch, Rumbaugh, Jacobson melalui perusahaan Rational

(yang sejak Februari 2003 menjadi anak perusahaan IBM) yang sudah menjadi

alat bantu yang digunakan oleh industri pengembang perangkat lunak aplikasi

berorientasi objek di seluruh dunia untuk melakukan analisis dan desain visual

(Hermawan, 2004).

  

Page 80: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

54  

Selain itu, Rational Rose juga memungkinkan pengembang untuk

mendokumentasikan kegiatan-kegiatannya. Adapun beberapa fungsi dari

dokumentasi adalah sebagai berikut (Nugroho, 2005):

1. Para pengembang dapat menggunakan diagram usecase untuk mendapatkan

pemahaman yang komprehensif tentang sistem dan lingkungan luar yang

meliputi sistem

2. Para calon pengguna dan manajer proyek dapat menggunakan diagram

usecase untuk mendapatkan pandangan peringkat paling atas tentang sistem

dan untuk menentukan persetujuan tentang lingkup proyek.

3. Manajer proyek dapat menggunakan diagram usecase untuk membagi sistem

secara keseluruhan menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola dengan

seksama.

4. Calon pengguna dan analis sistem dapat melihat diagram usecase untuk

dapat memahami fungsionalitas sistem yang diharapkan

5. Analis sistem dan pengembang dapat melihat sequence diagram untuk

memahami bagaimana logika sistem berjalan, objek-objek yang terlibat dalam

sistem, serta pesan-pesan (message) yang dikirimkan suatu objek ke objek-

objek lainnya.

6. Para pengembang dapat menggunakan diaram class dan statechart diagram

untuk mendapatkan rincian sistem bagaimana objek-objek berhubungan dan

bekerja.

Elemen-elemen dasar GUI dalam Rational Rose terdiri dari empat jendela

(window) utama, yang deskripsinya adalah sebagai berikut (Nugroho, 2005):

  

Page 81: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

55  

1) Browser. Jendela ini berfungsi untuk secara cepat bergerak dalam model.

2) Jendela Diagram. Jendela ini berfungsi untuk membuat, menampilkan

(display), serta menyunting (edit) satu atau lebih diagram UML.

3) Jendela Dokumentasi. Jendela ini berguna untuk melihat atau memperbaharui

(update) dokumentasi unsur-unsur model.

4) Jendela Log. Jendela ini berguna untuk melihat kesalahan (error) dan

melaporkan (report) hasil-hasil dari berbagai perintah yang diberikan pada

Rational Rose.

Gambar 2.7 Tampilan dasar dalam Rational Rose (Sumber: Nugroho, 2005)

Ada tiga edisi Rational Rose, yaitu:

a) Rose Modeller, tidak mendukung bahasa pemrograman apapun.

b) Rose Profesional, mendukung satu bahasa pemrograman.

  

Page 82: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

56  

c) Rose Enterprise, mendukung banyak bahasa pemrograman, yaitu CORBA,

VC ++, Visual Basic, Java dan sebagainya.

Penulisan skripsi ini akan menggunakan edisi Rational Rose Enterprise.

2.13 Konsep Dasar Internet

Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan

komputer yang tersebar di seluruh penjuru dunia dan tak terikat pada satu

organisasi siapapun. Dengan menggunakan jaringan ini, sebuah organisasi dapat

melakukan pertukaran informasi secara eksternal dengan organisasi-organisasi

lain (Kadir, 2003).

Internet (Interconnected Network) merupakan jaringan (Network)

komputer yang terdiri dari ribuan jaringan komputer independen yang

dihubungkan satu dangan yang lainnya. Jaringan komputer ini dapat terdiri dari

lembaga pendidikan, pemerintah, militer, organisasi bisnis dan organisasi-

organisasi lainnya (Jogiyanto, 2004).

Beberapa layanan popular di internet menggunakan

email/surat_elektronik, Usenet, Newsgroup, perkongsian file (File Sharing),

WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger,

IRC, MUD dan MUSH. Di antara semua itu, email atau surat elektronik dan World

Wide Web (WWW) lebih banyak digunakan dan lebih banyak layanan yang dibuat

seperti Website, Mailing List, Weblog dan lainnya.

  

Page 83: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

57  

2.14 Unsur-unsur dalam Perancangan Website

Unsur-unsur dalam perancangan website aplikasi SIMPONTREN terdiri

dari HTTP, Web Browser, Web Server, Website, JSP, MySql, Netbeans dan

Macromedia Dreamweaver.

2.14.1 HTTP (HyperText Transfer Protocol)

HTTP adalah protokol untuk hypertext. Kependekan dari HyperText

Transfer Protocol, HTTP adalah protokol untuk mentransfer informasi antara

komputer client dan server. Selain itu HTTP merupakan protokol level aplikasi

untuk sistem informasi hypermedia tersebar dan juga bahasa komunikasi atara

web browser dan web server. Protokol ini generik dan stateless yang dapat

dimanfaatkan banyak tugas selain untuk hypertext (Hariyanto, 2008).

2.14.2 Web Browser

Web browser adalah perangkat lunak yang berguna untuk mengakses

informasi web ataupun untuk melakukan transaksi via web. Beberapa contoh

browser yang ada saat ini seperti: Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera,

Netscape dan Safari. Cara kerja browser yaitu dengan membaca dokumen HTML

yang diambil dari web server melalui ISP sebagai koneksi internet, kemudian

ditampilkan melalui browser pada komputer (Kadir, 2003).

Web browser ini mengacu pada suatu sistem perangkat lunak yang

memungkinkan mengambil hypermedia dengan mengetik parameter pencarian

atau mengklik grafik. Kemampuan ini membebaskan dari keharusan untuk

mengetahui URL dari webpage yang berisi informasi yang dibutuhkan. Hariyanto

  

Page 84: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

58  

juga mendefinisikan bahwa web browser adalah perangkat lunak untuk

menampilkan dokumen web (HTML). Selain itu web browser dapat dilengkapi

beragam plugin yang dapat menampilkan beragam jenis dokumen lain misalnya

PDF, postscript, Macromedia Flash untuk file animasi dan sebaginya (Hariyanto,

2008).

2.14.3 Web Server

Web browser berkomunikasi dengan web server lewat jaringan

komunikasi mengunakan protokol HTTP. Browser mengirim pesan meminta

dokumen atau layanan tertentu web server. Web server kemudian menanggapi

dengan mengirim dokumen atau menjalankan layanan tertentu di server dan

mengirim hasil menggunakan protokol HTTP. Kemudian browser akan menerima

dokumen (HTML) tanggapan dari web server dan menampilkanya di layar

(Hariyanto, 2008).

Protokol HTML dirancang untuk dapat menggabung semua protokol

internet seperti Goper, Telnet, WAIS dan sebagainya dalam satu protokol tunggal.

Semua layanan protokol lain dikemas sebagai layanan-layanan yang disediakan

lewat interaksi web browser dan web server. Web server yang terkenal di

antaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS).

Apache merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat

beroperasi di sistem operasi Windows.

  

Page 85: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

59  

2.14.4 Website (Web)

Website dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu website statis dan website

dinamis (Kadir, 2003).

a. Website Statis

Website statis adalah website yang berisi atau menampilkan informasi-

informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengunjung tidak

dapat berinteraksi dengan web tersebut. Pada web statis pengunjung hanya

dapat melihat isi dokuman pada halaman web. Web statis biasanya

menggunakan pemrograman web HTML dan tidak memiliki database.

b. Website Dinamis

Website dinamis adalah website yang menampilkan informasi serta dapat

berinteraksi dengan pengunjung dengan menggunakan form sehingga dapat

mengolah informasi yang ditampilkan. Terkadang pengertian web dinamis

diartikan sebagai halaman yang dilengkapi dengan animasi gambar, selain

dapat berinteraksi dengan basisdata. Dengan menggunakan pendekatan web

dinamis, dimungkinkan untuk membentuk sistem informasi berbasis web.

2.14.5 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai

bahas script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada

dokumen HTML.

Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga

maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan

  

Page 86: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

60  

Software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat

di download secara bebas dari situs resminya. PHP ditulis menggunakan bahasa C

(Peranginangin, 2006).

2.14.5.1 Sejarah PHP

Berikut ini adalah ringkasan sejarah perkembangan PHP (Peranginangin,

2006):

1994 Diperkenalkan oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak

dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya.

1995 Versi pertama digunakan oleh pihak lain dan dikenal sebagai Personal

Home Page Tools.

Implementasi C.

Source code PHP/FI disebarkan.

1997 PHP/FI 2.0 digunakan di 50 000 situs web di seluruh dunia.

PHP 3.0 diciptakan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski hampir

merupakan versi pertama yang menyerupai PHP seperti yang kita ketahui

saat ini.

1998 PHP/FI maupun PHP 3 dikemas bersama dengan produk- produk

komersial seperti server web StrongHold buatan C2 dan Linux RedHat.

1999 PHP 4.0 yang didasarkan pada ‘Zend Engine’ mesin baru kembangan Zeev

dan Andi diluncurkan yang meningkatkan performa PHP 3.0.

2004 PHP 5.0 diluncurkan.

  

Page 87: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

61  

2.14.5.2 Keuntungan Penggunaan PHP

PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script

sejenis, sehingga terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan PHP sebagai

bahasa pemrograman, yaitu (Peranginangin, 2006):

a. PHP adalah teknologi yang paling superior. Teknologi lain yaitu PERL,

Phyton, Tcl, VB script, ASP merupakan teknologi yang lebih rendah dan

lebih tua. Bahkan Java/Jsp lebih rendah dari PHP.

b. Open source.

c. Sintaks-sintaksnya lebih mudah dipelajari, sangat menyerupai C dan Perl.

d. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Menulis web yang

terhubung ke database menjadi sangat sederhana. Database yang didukung

oleh PHP: Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, PostgreSQL,

Adabas D, FilePro, Velocis, Informix, dBase, UNIX dbm.

e. Script (kode program) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer

bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen web-nya.

f. Tidak ada proses compiling dan linking.

2.14.6 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database

Management Systems/DBMS) yang sangat populer di kalangan pemrograman

web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl

(Sidik, 2005). MySQL merupakan salah satu jenis database server yang sangat

terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa

  

Page 88: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

62  

dasar untuk mengakses database-nya. Software database ini kini telah tersedia

juga pada platform sistem operasi Windows (Prasetyo, 2003).

MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License).

Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial (Prasetyo,

2003).

MySQL ideal untuk perangkat lunak database berbasis web berukuran

minimal dan menengah, namun telah menjanjikan untuk penggunaan besar

(Hariyanto, 2004).

2.14.6.1 Sejarah MySQL

Pada tahun 1994 MySQL pertama kali dikembangkan oleh pengembang

software dan konsultan database bernama MySQL AB (yang dulunya bernama

TcX DataKonsult AB) yang bertempat di Swedia.

Awalnya Michael Widenius ”Monty”, pengembang satu-satunya di TCX,

memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang

mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan ke dalamnya.

Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu, namun

mSQL dirasa kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam pemrosesan query.

Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang

sedang merilis versi kedua dari mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat

sendiri mesin SQL yang memiliki antarmuka mirip dengan SQL, tetapi dengan

kemampuan yan glebih sesuai dan lahirlah MySQL.

  

Page 89: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

63  

Tentang pengambilan nama MySQL, sampai saat ini masih belum jelas

asal usulnya. Ada yang berpendapat nama My diambil dari huruf depan dan

belakang Monty, tetapi versi lain mengatakan itu diambil dari nama putri Monty

yang kebetulan bernama My (Prasetyo, 2003).

2.14.6.2 Keistimewaan MySQL

Sebagai database server yang memiliki konsep database modern,

MySQL memiliki banyak sekali keistimewaan. Berikut ini beberapa keistimewaan

yang dimiliki MySQL (Prasetyo, 2003):

a. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows,

Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga dan masih banyak lagi.

b. Open Source

MySQL didistribusikan secara open source, di bawah lisensi GPL sehingga

dapat digunakan secara cuma-cuma.

c. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan

tanpa mengalami masalah atau konflik.

d. Performance tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query

sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan

waktu.

  

Page 90: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

64  

e. Column types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/ unsigned

integer, float, double, char, text, date, timestamp dan lain-lain.

f. Command dan functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah

Select dan Where dalam query .

g. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama

host dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta

password terenkripsi.

h. Scalability dan limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah

records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas

indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

i. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol

TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

j. Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan

lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum

termasuk di dalamnya.

  

Page 91: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

65  

k. Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa

pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming

Interface).

l. Clients dan tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk

administrasi database dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk

online.

m. Struktur tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER

TABLE, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.14.7 phpMyAdmin

phpMyAdmin adalah sebuah free software yang ditulis dengan PHP yang

digunakan untuk menangani administrasi MySQL di World Wide Web seperti

yang dituliskan dalam website resminya http://www.phpmyadmin.net/home_page/.

Aplikasi phpMyAdmin dapat mengatur sebuah server MySQL

(membutuhkan sebuah super-user) sama sepeti sebuah database tunggal. Untuk

menjalankan script MySQL anda perlu mengatur privilege bagi user yang

menggunakan aplikasi ini, agar user tersebut dapat membaca/ mengubah hanya

database tertentu. Cara pengaturan tersebut terdapat pada manual MySQL.

phpMyAdmin dapat melakukan kegiatan berikut

(http://www.phpmyadmin.net/home_page/):

  

Page 92: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

66  

a. Membuat dan menghapus database

b. Membuat, mengkopi, menghapus, menganti nama dan mengubah tabel

c. Melakukan pemeliharaan tabel

d. Menghapus, mengubah dan menambahkan field

e. Mengeksekusi berbagai SQL-statement, bahkan batch-queries

f. Mengatur key pada field

g. Memproses file teks ke dalam tabel

h. Membuat dan membaca tabel

i. Mengeksport data menjadi format CSV, XML dan Latex

j. Memungkinkan penggunaan multipel server

k. Mengatur user dan privilege MySQL

l. Mengecek referensi penggabungan dalam tabel MyISAM

m. Menggunakan Query-by-example (QBE), membuat query yang kompleks

secara otomatis terkoneksi dengan table yang diinginkan

n. Membuat grafik PDF dari layout database

o. Melakukan pencarian secara global dalam sebuah database

p. Mentransformasi data yang disimpan ke dalam berbagai format menggunakan

seperangkat fungsi, seperti menampilkan BLOB-data sebagai gambar atau

download link

q. Support tabel InnoDB dan foreign key

r. Support mysqli, pengembangan ekstensi MySQL

s. Dapat digunakan pada 50 bahasa berbeda

  

Page 93: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

67  

2.14.8 Apache

Web server Apache berbasiskan Open Source dan mulai populer di Internet

sejak tahun 1996 karena open source, Apache bebas didistribusikan oleh siapa

saja dan kepada siapa saja. Software ini dapat diunduh pada situs

http://www.apache.org dan tersedia untuk berbagai platform (Windows, Linux dan

UNIX).

Supaya dokumen-dokumen web baik berupa HTML ataupun PHP bisa

diakses oleh browser maka dokumen-dokumen tersebut perlu diletakkan dalam

direktori khusus yang diatur oleh Apache. Oleh karena itu, semua skrip PHP yang

digunakan perlu diletakkan di dalamnya (Kadir, 2008).

2.15 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem

atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi apakah

sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau

mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil

yang terjadi (Hariyanto, 2004).

Sasaran pengujian adalah penemuan semaksimum mungkin kesalahan

dengan usaha yang dapat dikelola pada rentang waktu realistik. Pengujian

perangkat lunak merupakan tahap kritis dalam penjaminan kualitas perangkat

lunak dan merupakan review menyeluruh terhadap spesifikasi perancangan dan

pengkodean (Hariyanto, 2004).

Glen Myers menyatakan tiga sasaran pengujian, yaitu (Hariyanto, 2004):

  

Page 94: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

68  

a. Pengujian adalah proses mengeksekusi program dengan hasrat menemukan

kesalahan.

b. Kasus uji yang bagus adalah mempunyai peluang tinggi menemukan kesalahan

yang sebelumnya belum ditemukan.

c. Pengujian yang berhasil adalah pengujian yang menyingkap kesalahan yang

sebelumnya belum ditemukan.

Manfaat pengujian (Hariyanto, 2004):

a. Pengujian akan menyingkap kesalahan di perangkat lunak.

b. Pengujian mendemonstrasikan fungsi-fungsi perangkat lunak bekerja sesuai

spesifikasi, kebutuhan serta terpenuhi perilaku dan sejenisnya.

Terdapat dua teknik pengujian berdasarkan ketersediaan logik sistem,

yaitu black box testing dan white box testing (Hariyanto, 2004).

Pengujian white-box adalah sebuah pengujian yang dilakuan lebih dekat

lagi untuk menguji prosedur-prosedur yang ada. Lintasan lojik yang dilalui oleh

setiap bagian prosedur yang diuji dengan memberikan kondisi/ loop spesifik.

Proses yang terjadi pada pengujian white-box yaitu:

a. Menjamin pengujian terhadap semua lintasan yang tidak bergantungan minimal

satu kali.

b. Mencoba semua keputusan lojik dari sisi ‘true’ dan ‘false’.

c. Eksekusi semua loop dalam batasan kondisi dan batasan operasionalnya

d. Pengujian validasi struktur data internal.

Konsep black box testing digunakan untuk merepresentasikan sistem yang

cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam,

  

Page 95: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

69  

item-item yang diuji dianggap “gelap” karena logiknya tidak diketahui, yang

diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar. Pada black box testing,

kasus-kasus pengujian berdasarkan pada spesifikasi sistem. Pada black box

testing, dicobakan beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan.

Teknik black box testing juga dapat digunakan untuk pengujian berbasis skenario

di mana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan

dan keluaran yang didefinisikan dengan usecase dan informasi analisis yang lain

(Hariyanto, 2004). Black box testing berusaha menemukan kesalahan dalam

kategori, sebagai berikut (Pressman, 2002):

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

b. Kesalahan antarmuka.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database.

d. Kesalahan kinerja.

Pengujian black box testing merupakan pengujian yang dilakukan oleh

pengembang sistem. Karena pengguna akhir sistem memiliki pemahaman tentang

sistem informasi dengan tingkatan yang berbeda, maka seberapa jauh pengguna

akhir dapat memahami dan menerima sistem harus diuji. Pengujian inilah yang

dinamakan dengan user acceptance test. Pengujian ini dilakukan untuk menjamin

bahwa sistem telah melayani kebutuhan organisasi.

  

Page 96: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

70  

2.16 Metode Pengumpulan Data

2.16.1 Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang

dilakukan. Observasi atau pengamatan (observation) merupakan salah satu teknik

pengumpulan fakta/ data (fact finding technique) yang cukup efektif untuk

mempelajari suatu sistem (Jogiyanto, 2005).

Observasi mempunyai beberapa kebaikan dibandingkan dengan teknik

pengumpulan data yang lainnya, yaitu (Jogiyanto, 2005):

a. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan

yang tinggi.

b. Analis sistem melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang

dikerjakan.

c. Dengan observasi, analis sistem dapat menggambarkan lingkungan fisik dari

kegiatan-kegiatan seperti misalnya tata-letak fisik peralatan, penerangan,

gangguan suara dan lain sebagainya.

d. Dengan observasi, analis sistem dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan

(work measurement).

2.16.2 Wawancara

Wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang memungkinkan analis

sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap

muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interviewee). Wawancara

(interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/ fakta (fact finding

  

Page 97: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

71  

  

technique) yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem

(Jogiyanto, 2005).

Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya

jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data

untuk suatu penelitian.

Kebaikan dari wawancara adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

a. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi

orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

b. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan

sesuai dengan situasi yang berkembang.

c. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-

gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.

d. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu

terjadi.

2.16.3 Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku terkait

yang dapat dijadikan bahan acuan bagi pengembangan sistem informasi yang

sedang dilakukan (Keraf, 1994).

Selain itu pengumpulan data dapat dilakukan juga dengan mempelajari

hasil-hasil penelitian sejenis sebelumnya, khususnya penelitian yang membahas

tentang Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren.

Page 98: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Tujuan dari metodologi penelitian secara sederhana ialah bagaimanakah

mengetahui sesuatu yang dilakukan melalui cara tertentu dengan prosedur yang

sistematis. Proses sistematis ini tidak lain adalah langkah-langkah metode ilmiah

yang menggambarkan proses pelaksanaan penelitian secara langsung maupun

tidak langsung atau pemahaman tentang cara berpikir dan cara melaksanakan hasil

berpikir menurut langkah-langkah ilmiah.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi yang

relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan

pembahasan. Oleh karena itu, sebelum penyusunan skripsi ini dilakukan, maka

perlu dilakukan riset atau penelitian terlebih dahulu untuk menjaring data serta

informasi yang terkait. Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik-

teknik tertentu. Teknik yang dipilih dan digunakan dalam proses pengumpulan

data tergantung pada sifat dan karakteristik penelitian yang dilakukan.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Melakukan observasi agar dapat mengetahui secara langsung kegiatan

pendataan pondok pesantren di subbagian Data dan Informasi Sekretariat

72

Page 99: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

73

Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI yang biasa disebut juga

bagian EMIS (Education Management Information System). Saat melakukan

observasi, terlibat langsung dengan pegawai di bagian EMIS Kementerian

Agama RI. Bagaimana melihat data pondok pesantren yang telah disebar ke

beberapa daerah di Indonesia dalam bentuk formulir dan dikumpulkan

kembali ke kantor pusat, melihat data-data pondok pesantren seluruh

Indonesia mulai dari data umum pesantren, data santri, data ketenagaan di

pesantren, sarana dan presarana, hingga data keuangan. Di samping itu melihat

contoh data pesantren yang telah dibuat dalam bentuk laporan yang dibukukan

dalam buku Statistik Pendidikan Agama dan Keagamaan setiap tahunnya.

Observasi ini dilakukan selama menjalani Praktek Kerja Lapangan yaitu pada

tanggal 2 Februari 2009 sampai dengan 30 April 2009 yang bertempat di

Bagian Data dan Informasi Pendidikan Sekretariat Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4

Lt.8 Blok A Jakarta Barat.

b. Wawancara

Melakukan wawancara secara langsung dengan beberapa pihak pada saat

Praktek Kerja Lapangan seperti Ibu Sakdiyah selaku ketua Bagian Data dan

Informasi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian

Agama RI yang bertanggung jawab atas jalannya proses pendataan lembaga

pendidikan dan keagamaan yang berada di bawah naungan Kementerian

Agama di seluruh Indonesia. Bapak Asep selaku staff EMIS Kementerian

Page 100: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

74

Agama RI yang mengurusi pengolahan data pondok pesantren, menyusun

laporan data pondok pesantren dan salah satu tim penyusun buku Statistik

Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Secara garis besar, menanyakan beberapa pertanyaan kepada beberapa pihak

EMIS Kementerian Agama yaitu mananyakan mengenai proses pendataan dari

mulai penyusunan formulir, penyebaran formulir, pengumpulan, penginputan

ke dalam SIMPONTREN dan pengolahannya hingga menjadi buku Statistik

Pendidikan Agama dan Keagamaan (Terlampir).

c. Studi pustaka

Melakukan studi pustaka dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku

yang berhubungan dengan analisa dan perancangan sistem, pemrograman web

serta buku-buku yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan

skripsi ini.

Selain itu, juga mengunjungi website yang berhubungan dengan topik dalam

skripsi ini. Adapun daftar buku dan website yang menjadi referensi dalam

penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka.

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem diartikan sebagai sekumpulan aktivitas,

metode, best practice, deliverable dan tools-tools otomatis yang digunakan

stakeholder untuk mengembangkan sistem informasi dan software secara kontinu,

artinya pengembangan yang dilakukan secara bertahap dari hal-hal yang menjadi

Page 101: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

75

kendala sistem sampai hal-hal yang menjadi kebutuhan sistem. Untuk

mengembangkan sistem, dibutuhkan metode yang tepat agar memenuhi

tujuannya.

Dalam pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pondok

Pesantren (SIMPONTREN) ini, dengan menggunakan metode pemodelan

berorientasi objek, dengan alur pendekatan strategi pengembangan aplikasi cepat

atau yang biasa disebut Rapid Application Development (RAD). Model RAD

merupakan model inkremental (bertingkat) dari proses pengembangan perangkat

lunak yang menekankan pada sedikitnya siklus pengembangan. Model ini memecah

suatu proyek menjadi bagian-bagian kecil yang mana tiap bagiannya dibangun

dengan model yang mirip dengan Waterfall.

Berikut akan dibahas dengan lebih jelas alasan mengapa menggunakan

strategi pengembangan sistem RAD dalam pengembangan aplikasi

SIMPONTREN dan tahapan dari alur RAD tersebut.

3.4 Rapid Application Development (RAD)

Pada saat RAD diimplementasikan, maka para pemakai bisa menjadi

bagian dari keseluruhan proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai

pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan. RAD bisa

menghasilkan suatu sistem dengan cepat karena sistem yang dikembangkan dapat

memenuhi keinginan dari para pemakai sehingga dapat mengurangi waktu untuk

pengembangan ulang setelah tahap implementasi.

Page 102: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

76

Berdasarkan penjelasan sebelumnya yang menjadi alasan digunakannya

metode RAD karena merupakan metode yang paling cocok dalam pengembangan

aplikasi SIMPONTREN dan lebih menekankan pada pembuatan aplikasi atau

prototype dengan melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem ini

dalam pencapaian solusi dari permasalahan yang ada.

Pada pengembangan aplikasi SIMPONTREN dalam alur proses RAD

hanya digunakan beberapa tahapan yaitu dari Scope Definition sampai dengan

tahapan Construction & Testing, selebihnya diserahkan pada pihak EMIS

Kementerian Agama dalam mengelola aplikasi ini.

Adapun penjelasan alur dalam RAD yang akan digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

3.4.1 Definisi Lingkup (Scope Definition)

Fase pertama pengembangan sistem ini adalah mendefinisikan lingkup

sistem, yang artinya menentukan tingkat atau ukuran dan batas-batas

pengembangan sistem. Tahap ini juga menggambarkan dengan jelas dan singkat

tentang masalah, kesempatan dan perintah yang memicu pengembangan aplikasi.

Lingkup dapat didefinisikan dengan istilah informasi, fungsi dan antarmuka.

Lingkup memang dapat dan sering berubah selama proses pelaksanaannya. Tetapi

dengan mendokumentasikan lingkup awal, maka dapat dibentuk tahap awal untuk

mengontrol scope creep, yaitu persyaratan dan harapan dalam meningkatkan

pengembangan sistem informasi.

Page 103: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

77

3.4.2 Analisis Sistem (Analysis)

Tujuan utama dari analisis berorientasi objek adalah memodelkan sistem

yang nyata dengan penekanan pada apa yang harus dilakukan bukannya

bagaimana melakukannya. Hasil utama dari analisis sistem adalah pemahaman

sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ke tahap perancangan.

Ada tiga fase dalam tahapan analisis sistem pada alur pengembangan

sistem RAD, yaitu:

a. Analisis Masalah, mempelajari sistem yang ada atau sistem berjalan dengan

pemahaman mendalam akan masalah-masalah pengembangan sistem.

b. Analisis Persyaratan, mendefinisikan dan memprioritaskan persyaratan-

persyaratan bisnis.

c. Analisis Keputusan, setelah mengetahui permasalahan dan persyaratan sistem

yang diinginkan maka fase selanjutnya adalah analisis keputusan yang akan

menghasilkan arsitektur aplikasi untuk solusi yang disetujui.

Dalam tahapan analisis sistem SIMPONTREN akan diperlihatkan dengan

menggunakan beberapa metode yaitu Rich Picture dan Matriks Masalah,

Kesempatan, Tujuan dan Batasan (Problems, Opportunities, Objectives, and

Constraints Matrix) pada tahap analisis masalah. Matriks ini akan dijabarkan

dalam dua tabel yaitu Analisis Sebab dan Akibat (Cause and Effect Analysis) dan

tabel Tujuan-tujuan Perbaikan Sistem (System Improvement Objectives). Dan pada

analisis persyaratan dibagi menjadi dua bagian yaitu Functional Requirement

yaitu aktivitas dan service yang harus disediakan oleh sistem yang akan

Page 104: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

78

dikembangkan. Bagian kedua adalah Nonfunctional Requirement yaitu fitur-fitur

lain yang diperlukan oleh sistem agar sistem dapat lebih memuaskan.

3.4.3 Perancangan Sistem (Design)

Perancanan sistem termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam

subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem-subsistem ke komponen-komponen

perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur.

Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis telah rampung,

Adapun metode yang digunakan adalah Desain Berorientasi Objek atau Object

Oriented Design (OOD) dengan menggunakan UML (Unified Modelling

Language) sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya.

Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML akan digunakan

dalam perancangan sistem ini. Hanya beberapa diagram UML saja yang

digunakan. Adapun diagram tersebut di antaranya:

a. Use Case Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan aktifitas apa saja

yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi

dengan sistem tersebut.

b. Activity Diagram: merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir

aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing

alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir.

Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin

terjadi pada beberapa eksekusi.

Page 105: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

79

c. Class Diagram: merupakan diagram yang selalu ada pada pemodelan sistem

yang berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class

dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling

berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

d. Sequence Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan secara detail

urutan proses yang dilakukan oleh sistem untuk mencapai tujuan dari

usecase, interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat,

urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing

operasi.

e. Statechart Diagram: menyediakan cara untuk memodelkan bermacam-

macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek.

Selain diagram di atas, digunakan juga diagram lain yang tentunya di luar

dari diagram yang disediakan oleh UML, namun peranannya yang cukup penting

dalam mendukung tahapan perancangan sistem ini, yaitu Database Schema.

3.4.4 Implementasi Sistem (Construction & Testing)

Tahap perancangan diikuti oleh tahap implementasi. Pada tahap ini

dilakukan beberapa proses.

3.4.4.1 Pemrograman

Menerjemahkan perancangan ke kode program adalah proses yang relatif

sederhana dan bersifat mekanis sebab perancangan yang baik sudah

mengambarkan dengan baik apa yang harus dilakukan dengan bahasa-bahasa

pemrograman. Jika telah melakukan pemodelan dengan baik (misalnya dengan

Page 106: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

80

menggunakan UML yang digunakan dalam pengembangan aplikasi

SIMPONTREN) dan mempergunakan banyak perangkat-perangkat lunak berjenis

CASE (Computer Aided Software Engineering) yang baik, misalnya Rational

Rose yang digunakan, maka akan dengan mudah menerjemahkan model-model

yang dibuat ke dalam sintak beberapa bahasa pemrograman.

Pada tahapan pemograman aplikasi SIMPONTREN akan digunakan

bahasa pemograman PHP 5. Sebagai software yang menunjang database pada

aplikasi ini, akan digunakan MySQL karena mendukung untuk infrastruktur

jaringan dan juga menggunakan Macromedia Dreamweaver sebagai software

editor.

3.4.4.2 Pengujian (Testing)

Pada tahap ini dilakukan dengan pengujian masing-masing modul atau unit

program apakah sesuai dengan tugasnya. Kemudian dilakukan uji coba terhadap

integrasi keseluruhan unit program untuk mengetahui apakah sistem yang telah

dibuat sudah memenuhi kriteria yang diinginkan. Pengetesan ini dilakukan dengan

metode pengujian black box.

Pengujian secara black box yang dilakukan dalam sistem ini di antaranya

adalah fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input maupun output, kesalahan

interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database.

Page 107: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

81

3.5 Kerangka Pemikiran (Logical Frame Work) Penelitian

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

(SIMPONTREN) disusun melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan

tujuan memudahkan dalam penelitian. Adapun alur penelitian yang dilakukan oleh

peneliti seperti pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Logical Frame Work Penelitian

Page 108: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

82

Penyusunan tahapan penelitian ini dimulai dengan observasi atau

pengamatan lapangan yang dilakukan selama tiga bulan di Kantor Pusat

Kementerian Agama. Pada bulan Maret dilakukan wawancara dengan Kepala

Bagian Perencanaan dan Data. Wawancara dilakukan untuk mengetahui profil dan

alur kerja Bagian Perencanaan dan Data terutama subbagian Data dan Informasi

yang mengatur pengolahan data pondok pesantren. Setelah dilakukan observasi

dan wawancara, tahap selanjutnya adalah studi pustaka dan studi literatur. Studi

pustaka dilakukan untuk mencari solusi permasalahan serta landasan teori yang

berhubungan dengan penelitian sedangkan studi literatur dilakukan pada

penelitian sejenis guna mendukung penelitian tugas akhir.

Setelah studi pustaka dan informasi lain dikumpulkan, tahap selanjutnya

adalah dengan melakukan tahap pengembangan sistem. Tahap pengembangan

sistem dilakukan melalui pendekatan Rapid Application Development. Pendekatan

ini dilakukan melalui empat tahapan yaitu tahap definisi lingkup (scope

definition), analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi (construction

dan testing). Pada tahap analisis masalah dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu

analisis masalah dengan menggunakan Rich Picture dan Matriks Masalah,

Kesempatan, Tujuan dan Batasan. Tahap perancangan dilakukan dengan tools

UML dengan menggunakan lima diagram yaitu use case diagram, activity

diagram, class diagram, sequence diagram dan statechart diagram. Tahapan

terakhir yaitu membangun sistem. Tahapan ini dilakukan dengan bahasa

pemrograman PHP dan MySQL.

Page 109: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini, mambahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi

sistem yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metode penelitian yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya.

Pada bab sebelumnya telah dibahas, bahwa metode pengembangan sistem

yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah metode pemodelan

berorientasi objek dengan alur pendekatan Rapid Application Development

(RAD). Di dalam bab empat ini diuraikan tentang tahap pengembangan sistem

RAD di antaranya adalah scope definition, analisis sistem terdiri dari analisis

masalah, analisis persyaratan dan analisis keputusan, tahap selanjutnya desain atau

perancangan dan implementasi (Construction & Testing).

Sebelum membahas tahapan pengembangan sistem akan dijelaskan

terlebih dahulu profil umum Bagian Perencanaan dan Data Sekretariat Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama sebagai tempat penelitian yang

mengolah data lembaga pendidikan dan keagamaan Islam di Indonesia. Dan

dalam rangka mengetahui proses kerja yang ada di Bagian Perencanaan dan Data,

yaitu dengan menelaah dokumen-dokumen terkait untuk mendapatkan informasi

tentang perkembangan lembaga pendidikan dan keagaamaan tetapi dalam

penelitian ini secara khusus hanya membahas data pondok pesantren di Indonesia.

83

Page 110: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

84

4.1 Sekilas Tentang Bagian Perencanaan dan Data

Bagian Perencanaan dan Data mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana dan program, pelayanan data dan informasi serta penyusunan

laporan dan evaluasi program berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang

ditetapkan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal. Salah satu program yang

dilaksanakan adalah Education Management Information System (EMIS).

Program EMIS merupakan unit kerja yang menangani pengumpulan,

pengolahan dan penyajian data pendidikan agama Islam dan kelembagaan secara

kuantitatif dalam menyediakan informasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

yang diperlukan. Data yang dikumpulkan dan diolah di EMIS System merupakan

data yang dihimpun dari seluruh sekolah, pondok pesantren dan kelembagaan

agama Islam yang ada di seluruh Indonesia. Data yang dibutuhkan disebar melalui

formulir untuk setiap lembaga keagamaan dan pendidikan yang bernaung di

bawah Kementerian Agama.

Dalam menyaksanakan tugasnya, Bagian Perencanaan dan Data

menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan bahan rumusan rencana dan program

b. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program

c. Penyiapan data serta pengembangan sistem informasi

d. Penyusunan bahan dan pelaksanaan pengendalian dan eveluasi program

Bagian Perencanaan dan Data terdiri dari beberapa subbagian yang

merupakan unit kerja, yaitu:

Page 111: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

85

1. Subbagian Perencanaan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana, program dan anggaran

Direktorat Jenderal serta penyiapan bahan pidato pimpinan

2. Subbagian Data dan Informasi

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan pengumpulan,

pengolahan, penyajian dan pelayanan data perencanaan serta pengembangan

sistem informasi

3. Subbagian Pengendalian dan Evaluasi Program

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengendalian, evaluasi dan

monitoring program.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Page 112: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

86

4.2 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)

Perangkat lunak atau suatu aplikasi merupakan bagian dari suatu sistem

yang lebih besar, maka hal pertama yang dilakukan adalah menentukan kebutuhan

untuk semua elemen sistem dan kemudian dilanjutkan dengan menentukan

kebutuhan perangkat lunak. Penentuan kebutuhan sistem ini sangat perlu ketika

perangkat lunak harus berinteraksi dengan elemen-elemen sistem yang lain seperti

perangkat keras, manusia dan basis data. Maka hal itu dapat dijelaskan dalam

pendefinisian lingkup dan batasan sistem yang dikembangkan.

Penelitian pengembangan sistem yang dilakukan lebih difokuskan pada

batasan masalah dan ruang lingkup kegiatan di Bagian Perencanaan dan Data

Kementerian Agama dengan pengembangan sistem informasi pendataan pondok

pesantren yang mendukung teknologi jaringan berbasis web. Pengembangan

sistem ini mengatur pengolahan data pondok pesantren dari mulai proses

penginputan, cek data¸ pelaporan, hingga statistik pengembangan pondok

pesantren. Data pondok pesantren yang diolah dalam sistem ini hanya berada pada

ruang lingkup kegiatan pendidikan formal dan informal pondok pesantren, kondisi

belajar mengajar dan keterangan penerimaan bantuan. Untuk itu penelitian hanya

membatasi visi dan misi dari aplikasi SIMPONTREN (Sistem Informasi

Manajemen Pondok Pesantren) yang memiliki peran sebagai data sentral

perkembangan pondok pesantren di Indonesia setiap tahunnya.

Penerapan aplikasi ini dalam lingkup internet karena melibatkan kantor

wilayah tingkat propinsi dan penyajian akan informasi ini bersifat umum. Untuk

itu seluruh aktivitas yang dilakukan secara online dan data yang terdistribusi

Page 113: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

87

secara langsung. Beberapa kegiatan pada sistem informasi ini dapat diakses oleh

siapa saja yang membutuhkan informasi pondok pesantren dan pengunjung web

ini yang merupakan public user, tetapi yang memiliki hak akses penuh akan

sistem adalah admin yang berada di kantor pusat Kementerian Agama dan yang

melakukan penginputan serta pengeditan data adalah operator data entry yang

berada di setiap kantor wilayah Kementerian Agama masing-masing propinsi.

4.3 Analisis Sistem (Analysis)

Analisis sistem mempelajari suatu masalah dan mempunyai tujuan utama

untuk melakukan tindakan. Terdapat tiga tahapan analisis sistem dalam

metodologi RAD yang akan digunakan dalam menganalisis sistem

SIMPONTREN yang akan dirancang. Diantaranya adalah Analisis Masalah

(Problem Analysis), Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) dan Analisis

Keputusan (Decision Analysis).

4.3.1 Analisis Masalah (Problem Analysis)

Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren (SIMPONTREN)

merupakan sistem pengolahan data pondok pesantren yang berjalan saat ini sudah

menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dengan menggunakan program

aplikasi Visual FoxPro 6.0. Tetapi sistem tersebut belum terintegrasi sehingga

mengalami kendala dalam proses penginputan dan proses pengolahan data

lainnya. Proses pendataan pondok pesantren yang dilakukan subbagian Data dan

Informasi Direktorat Pendidikan Islam dimulai dari proses penyebaran formulir ke

semua pondok pesantren yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.

Page 114: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

88

Setelah formulir diisi oleh pihak pondok pesantren maka formulir

selanjutnya dikirm kembali ke kantor wilayah Kementerian Agama baik itu

tingkat kabupaten/ kota maupun tingkat propinsi. Di kantor wilayah data formulir

pondok pesantren diinput ke aplikasi SIMPONTREN, karena sistem yang stand

alone maka penginputan data memerlukan waktu yang cukup lama. Setelah proses

penginputan dilakukan maka selanjutnya data dikirim ke kantor pusat untuk

dilakukan proses validasi. Pengiriman data dilakukan dengan berbagai cara,

diantaranya pengiriman data melalui email atau pengiriman data yang sudah

berbentuk CD (Compact Disk) yang dikirim melalui jasa pengiriman barang. Ini

juga dapat menghambat waktu pengolahan data dan kurang terjaminnya

keselamatan dan keamanan data hingga sampai ke subbagian Data dan Informasi.

Proses validasi pada aplikasi SIMPONTREN dilakukan untuk memeriksa

keakuratan dan kelengkapan data dan proses ini akan menunjukkan kesalahan atau

ketidaklengkapan penginputan data. Ada juga beberapa kendala pada saat validasi

dilakukan oleh subbagian Data dan Informasi di kantor pusat Kementerian

Agama, yaitu ketika terjadi kesalahan yang terekam pada saat proses validasi

maka admin atau subbagian Data dan Informasi tidak dapat mengecek kebenaran

dan memperbaikinya, karena formulir sebagai bukti kebenaran data dan proses

penginputan yang berada dan dilakukan di kantor wilayah di tiap propinsi atau

kabupaten/ kota. Sehingga ini sangat menyulitkan dalam proses perbaikan data

pondok pesantren. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya tingkat kebenaran dan

keakuratan data tersebut.

Page 115: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

89

Data yang sudah valid selanjutnya akan dilakukan proses report atau

pelaporan. Laporan yang diproses dalam aplikasi SIMPONTREN ditampilkan

dalam bentuk standart yaitu berupa tabel yang berisikan data yang diminta.

Selama ini pada sistem berjalan proses pembuatan laporan yang dilakukan pada

aplikasi SIMPONTREN hanya bisa dijalankan oleh subbagian Data dan

Informasi. Sedangkan direktorat atau bagian yang terkait lainnya hanya menerima

laporan dalam bentuk booklet sebagai publikasi data yang menyajikan statistik

perkembangan pondok pesantren setiap tahunnya dan bisa juga laporan dalam

bentuk kertas untuk menyajikan data lebih rinci atau sesuai dengan permintaan

data apa yang dibutuhkan.

Setelah proses pelaporan data pondok pesantren, selanjutnya dilakukan

pengolahan data secara statistik yang dapat mengetahui perkembangan pondok

pesantren tiap tahunnya. Data pondok pesantren akan diolah dan ditampilkan

dalam bentuk diagram dan grafik. Tetapi proses pengolahan secara statistik ini

tidak dapat dilakukan di aplikasi SIMPONTREN yang dirancang dengan

menggunakan Visual FoxPro 6.0. Dalam proses pengolahan data statistik saat ini

diperlukan aplikasi perangkat lunak lainnya yaitu Microsoft Excel.

Setelah dijelaskan dengan rinci permasalahan, maka pada bagian ini

dibahas mengenai analisis terhadap problems (masalah-masalah) yang dihadapi

dan opportunities (peluang-peluang) yang bisa diambil dari keadaan sistem saat

ini. Analisis terhadap problem dan opportunities akan diperlihatkan dengan

menggunakan 2 (dua) metode yaitu Rich Picture dan Matriks Masalah,

Kesempatan, Tujuan dan Batasan.

Page 116: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

90

a. Rich Picture

Analisis masalah dari sistem berjalan divisualisasikan dalam pemodelan

rich picture Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Rich Picture Analisis Sistem Berjalan SIMPONTREN

Page 117: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

91

b. Problems, Opportunities, Objectives and Constraints Matrix

Selanjutnya hasil analisis permasalahan dan peluang disebutkan secara

lengkap pada Matriks Masalah, Kesempatan, Tujuan dan Batasan (Problems,

Opportunities, Objectives, and Constraints Matrix). Matriks ini dijabarkan dalam

dua tabel yaitu Analisis Sebab dan Akibat (Cause and Effect Analysis) dan tabel

Tujuan-tujuan Perbaikan Sistem (System Improvement Objectives). Cause and

Effect Analysis merupakan sebuah tehnik tempat masalah-masalah dipelajari

untuk menentukan penyebab-penyebab dan akibat-akibatnya, sampai penyebab

dan akibat tersebut tidak kembali menghasilkan gejala-gejala masalah yang

lainnya.

System Improvement Objectives memiliki tujuan yaitu untuk menentukan

kriteria di mana semua perbaikan pada sistem akan diukur dan untuk

mengidentifikasi semua batasan yang membatasi fleksibilitas semua perbaikan

tersebut. Berikut adalah tabel Cause and Effect Analysis dan System Improvement

Objectives pada sistem berjalan SIMPONTREN.

Page 118: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

92

Tabel 4.1 Cause and Effect Analysis (Analisis Sebab Akibat)

Problem (Masalah)

Cause and Effects (Sebab dan Akibat)

1. Hubungan antara kantor pusat Kementerian Agama dengan kantor wilayah secara offline

Cause: Sistem informasi saat ini yang ada di kantor pusat dengan kantor wilayah tidak terhubung dalam suatu jaringan tertentu, misal: jaringan LAN ataupun internet. Effect: Penyampaian informasi dari kantor wilayah ke kantor pusat maupun sebaliknya dilakukan secara manual, baik melalui telepon, fax ataupun surat yang disampaikan pegawai Depag. Sehingga penyampaian informasi membutuhkan waktu yang relatif lama.

2. Tingkat keakuratan dan kebenaran data masih minim

Cause: data yang diinputkan oleh kantor wilayah masih banyak yang belum lengkap dan sangat sering mengalami kesalahan, proses validasi yang dilakukan pegawai di kantor pusat pun tidak dapat memberikan solusi untuk memperbaiki karena formulir data pesantren berada di kantor wilayah masing-masing Effect: penyajian informasi tidak bernilai akurat, karena data yang tidak lengkap dan kebenaran masih belum bisa dipastikan. Dan proses validasi yang tidak efektif dan efisien karena data harus dianalisis kembali.

3. Penggunaan sistem manual

yang tidak feasible lagi

Cause: Data dari kantor wilayah yang akan dikirim ke pusat, disimpan dalam bentuk CD dan diantar oleh pegawai Depag ataupun lewat jasa pengiriman barang. Selain itu jika fasilitas memadai data dapat juga dikirm melalui email Effect: Rentan akan kehilangan, pencurian maupun redundancy data (data disimpan pada database kantor cabang dan pusat) serta mengakibatkan lambatnya proses

Page 119: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

93

pengolahan di kantor pusat.

4. Laporan yang kurang akurat dan tidak terupdate

Cause: keterlambatan proses pengumpulan data hingga ke kantor pusat dan kesalahan atau ketidaklengkapan pada saat penginputan data Effect: data banyak yang berubah tidak lagi sesuai dengan data awal yang dikumpulkan, data menjadi tidak relevan.

5. Pengolahan data pada aplikasi

sangat rumit untuk menghasilkan data statistik, yaitu berupa grafik dan diagram

Cause: menggunakan aplikasi lain yaitu Ms.Excel dalam menghasilkan data berupa grafik dan diagram Effect: proses menjadi lebih rumit dan tidak efisien waktu.

Opportunities (Kesempatan)

Cause-Effect (Sebab-Akibat)

1. Penggunaan database terpusat yang berada di kantor pusat bukan database yang terdistribusi di masing-masing kantor wilayah.

Cause: Adanya redundancy data (data disimpan di kantor wilayah dan kantor pusat). Selain itu adanya masalah keamanan dan kecepatan dalam pentransferan data (data di kantor cabang yang ditransfer ke kantor pusat disimpan di CD dan dikirim oleh pegawai Depag atau lewat jasa pengiriman). Effect: Mengatasi adanya redundancy data, masalah keamanan (jika CD tersebut hilang atau disalahgunakan oleh karyawan) serta mempercepat pentransferan data dari kantor wilayah ke kantor pusat sehingga mempercepat pengolahan di kantor pusat.

2. Desain form dan pengorganisasian data yang rapih dalam aplikasi

Cause: penyusunan dilakukan berdasarkan kebutuhan dan jenis data Effect: melanjutkan desain form data yang telah ada.

Page 120: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

94

Tabel 4.2 System Improvement Objectives (Tujuan-Tujuan Perbaikan Sistem)

System Objective (Tujuan sistem)

System Constraint (Batasan sistem)

1. Menghubungkan secara online kantor pusat dengan kantor wilayah

1.1 Keterbatasan infrastruktur baik dari segi PC yang ada sekarang maupun jaringan yang tersedia.

1.2 Besarnya biaya awal pengimplementasian sistem online dan biaya operasionalnya kemudian, baik untuk maintenance maupun upgrade sistem.

2. Memudahkan proses penginputan dan mengotomasikan proses validasi dan pengiriman data dari kantor wilayah ke kantor pusat

2.1. Belum adanya jaringan yang menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang secara online.

3. Mencegah kehilangan atau kesalahan data baik pada saat penginputan hingga pelaporan.

3.1. Jumlah data yang semakin bertambah dan SDM hanya sedikit yang mengerti dalam menggunakan sistem terutama pegawai di tinggat wilayah

4. Mempercepat dan mempermudah proses pengolahan data sampai menghasilkan data statistik

4.1. Jumlah data yang banyak dan masih ada yang tidak lengkap

Kebutuhan sistem yang dijelaskan pada tabel System Improvement

Objectives juga merupakan sebagian besar hasil dari permintaan para pengguna

yang sebelumnya telah dilakukan pendekatan terhadap mereka. Sehingga

diharapkan tidak ada lagi error dan kelalaian dalam pengembangan sistem

informasi manajemen pondok pesantren. Untuk itu diperlukan sistem usulan yang

dapat mencakup kebutuhan dari proses pengolahan data pondok pesantren. Sistem

Page 121: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

95

usulan ini setidaknya dapat memperbaiki kekuarangan dari sistem sebelumnya dan

mengurangi tingkat kesulitan dalam menjalankan proses pada sistem berjalan.

4.3.2 Analisis Persyaratan (Requirement Analysis)

Fase ini adalah fase yang sangat penting dalam pengembangan sebuah

sistem informasi. Fase ini bertujuan untuk menentukan apa yang dapat dilakukan

oleh sistem dan harus memenuhi System Objectives dari sistem tersebut sehingga

dapat membangun sebuah sistem informasi baru yang bersifat web based dalam

melakukan proses pengolahan data pondok pesantren yang lebih efisien dan

efektif.

Requirements yang ada akan dibagi menjadi 2 (dua) bagian. Bagian

pertama adalah Functional Requirement yaitu aktivitas dan service yang harus

disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan. Bagian kedua adalah

Nonfunctional Requirement yaitu fitur-fitur lain yang diperlukan oleh sistem agar

sistem dapat lebih memuaskan.

Berikut adalah requirements dari Sistem Informasi Manajemen Pondok

Pesantren (SIMPONTREN).

4.3.2.1 Functional Requirements

Sistem yang dikembangkan harus mempunyai functional requirements

sebagai berikut:

1. Membuat sistem informasi untuk bagian perencanaan dan data Kementerian

Agama yang lebih baik, antara lain meliputi:

Page 122: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

96

a. Pengaturan penyimpanan data pondok pesantren yang berada dibawah

naungan Depag di Indonesia, yang terdiri dari data umum pesantren, data

santri, pengajar dan ketenagaan, fasilitas dan data penerimaan bantuan.

b. Penginputan data pesantren dan proses validasi secara langsung atau

otomatis

c. Memonitor jumlah data pondok pesantren di seluruh propinsi.

d. Mengintegrasikan data-data pesantren sehingga terletak pada database

yang sama.

e. Pembuatan laporan pendataan pesantren tiap tahunnya.

f. Data pesantren terdokumentasi dengan baik dan lengkap.

g. Pembuatan statistik perkembangan pesantren dalam bentuk diagram dan

grafik yang dilakukan dalam satu aplikasi.

2. Melakukan proses otomasi untuk semua transaksi diatas.

3. Sistem memiliki tingkat keamanan yang tinggi dalam pemprosesan data dan

informasi.

4. Aplikasi dapat segera diselesaikan sehingga dapat langsung digunakan.

4.3.2.2 Nonfunctional Requirements

Nonfunctional Requirements dari sistem yang dikembangkan akan

dijelaskan dalam Tabel 4.3.

Page 123: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

97

Tabel 4.3 Nonfunctional Requirement

Jenis Kebutuhan Penjelasan

1. Model Tampilan (Performance) a) Mengefisienkan waktu proses pengolahan data pesantren dari kantor wilayah dan kantor pusat yaitu penginputan hingga pelaporan

b) Membantu peningkatan pemantauan perkembangan pesantren tiap-tiap propinsi.

c) Mengurangi tingkat kesalahan dan ketidaklengkapan data

d) Tampilan interface yang menarik dan lebih user friendly sehingga lebih mudah dimengerti dan digunakan oleh user.

2. Model Penyimpanan Data (Information)

a) Melakukan penyimpanan data berupa informasi umum pesantren, santri, pengajar dan ketenagaan, fasilitas dan dana bantuan yang dibutuhkan secara terpusat sehingga memudahkan pelaksanaan proses.

b) Mencegah terjadinya penyimpanan data yang redundant.

c) Mencegah hilangnya data yang selama ini disebabkan karena penyimpanan data dilakukan dengan menggunakan CD.

d) Sistem pusat dan cabang terintegrasi sehingga memudahkan untuk mendapatkan data yang paling aktual.

e) Format penyajian laporan dibuat sehingga lebih mudah dipahami.

f) Meminimalisasi terjadinya kesalahan penginputan data dan informasi.

g) Data terdokumentasi dan terstruktur.

Page 124: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

98

3. Model Segi Ekonomi (Economic)

a) Mengurangi biaya operasional untuk transfer informasi atau dokumen ke pusat yang selama ini dilakukan secara manual.

b) Memperlancar aliran informasi antara kantor Kementerian Agama Pusat, kantor wilayah di seluruh propinsi, pondok pesantren dan masyakarat umum yang membutuhkan informasi.

4. Model Pengontrolan Sistem (Control)

a) Meningkatkan keamanan terhadap pelaksanaan proses penyimpanan data.

b) Membatasi akses penggunaan terhadap sistem dengan cara menerapkan priviledge.

c) Adanya operator data entry yang bertangungjawab terhadap pelaksanan pemasukan data dan aministrator yang bertanggung jawab atas semua jalannya aktifitas pada aplikasi

d) Mencegah akses penuh dari pengguna-pengguna yang tidak berwenang.

5. Model Efisiensi Sistem (Eficiency)

a) Menggunakan sistem penyimpanan data yang terpusat untuk memudahkan proses pendistribusian antara kantor pusat dengan kantor wilayah Kementerian Agama.

b) Mengefisienkan waktu untuk pelaksanaan proses validasi penginputan data

c) Meminimalisasi biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proses pelaporan.

6. Model Pelayanan Sistem a) Menghasilkan informasi yang akurat

Page 125: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

99

(Service) untuk bahan pertimbangan dan evaluasi.

b) Memberi kemudahan dalam penggunaan operasional sistem.

4.3.3 Analisis Keputusan (Decision Analysis)

Dari tahapan analisis sebelumnya telah diketahui permasalahan dari sistem

berjalan dan persyaratan dan kebutuhan sistem yang diinginkan, maka fase

selanjutnya adalah analisis keputusan yaitu menentukan komponen-komponen

dari sistem usulan yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Berikut

merupakan komponen-komponen yang dibutuhkan:

1. Data Pondok Pesantrean

Proses perekaman pengolahan seluruh data pesantren yang ada ke dalam

suatu database, yaitu data umum pesantren, santri, pengajar dan ketenagaan,

fasilitas dan data penerimaan bantuan.

7. Monitoring Data

Pengawasan jumlah masing-masing data yang telah dihimpun dari setiap

propinsi ke dalam database.

8. Data Wilayah

Data-data wilayah yang akan digunakan dalam Sistem Informasi ini

menjelaskan gambaran umum keadaan setiap propinsi sebagai faktor

pendukung pelaksanaan pendidikan terutama pesantren di wilayahnya.

9. Pelaporan

Page 126: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

100

Data-data pada sistem informasi ini akan dapat mulai dimanfaatkan sebagai

bahan laporan profil dan laporan nasional pesantren, untuk itu perlu dibuat

fasilitas pelaporan dari informasi-informasi yang penting yaitu data umum

pesantren, santri, pengajar dan ketenagaan, fasilitas dan data penerimaan

bantuan.

10. Statistik Data Pesantren

Penyajian informasi perkembangan pesantren dalam bentuk grafik dan

diagram untuk beberapa jenis data.

11. User Maintenance

Memverifikasi data pendaftar sebagai operator data entry untuk dapat aktif

atau masuk ke dalam sistem. Dan mengatur data-data para pengguna, baik

Admin di kantor pusat dan Operator Data Entry dari masing-masing propinsi.

Setelah mengetahui komponen-komponen sistem yang diusulkan

selanjutnya adalah menentukan jenis perangkat sistem yaitu berupa tools atau alat

untuk merancang dan mengimplementasikan sistem ususlan sehingga

menghasilkan arsitektur sistem yang diinginkan. Dalam menentukan arsitektur

sistem usulan yang terpenting adalah pemahaman terhadap jenis tools yang akan

digunakan karena harus sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsi-fungsi

sistem yang terdapat di dalamnya.

Di dalam sistem lama, proses pengolahan dilakukan pada masing-masing

komputer yang stand alone, sedangkan pada sistem informasi yang akan

dikembangkan adalah sistem informasi berbasis web. Sistem usulan dirancang

dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) dan bahsa

Page 127: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

101

pemograman PHP. Sehingga konsep tentang UML dn PHP harus benar-benar

dikuasai. Sedangkan pada perancangan sistem database akan menggunakan

diagram Database Relational dan mengimplementasikannya pada MySQL.

4.4 Perancangan Sistem (System Design)

Desain atau perancangan sistem didefinisikan sebagai tugas yang fokus

pada spesifikasi solusi detail berbasis komputer. Jika analisis sistem menekankan

pada masalah bisnis, maka sebaliknya desain sistem fokus pada segi teknis atau

implementasi sebuah sistem.

Perancangan berorientasi objek merupakan contoh salah satu pendekatan

model driven, yaitu menekankan penggambaran model sistem untuk

mendokumentasikan aspek teknis dan implementasi dari sebuah sistem. Saat ini

pendekatan model driven hampir selalu ditingkatkan oleh penggunaan peralatan

otomatis, yang disebut juga CASE tools. Peralatan CASE ini menawarkan

konsistensi dan kelengkapan seperti pengecekan error berbasis aturan (rule based

error checking). Untuk itu dalam perancangan sistem SIMPONTREN ini

menggunakan Rational Rose.

4.4.1 Identifikasi Use case dan Aktor

Identifikasi aktor dan use case ini didasari pada kebutuhan fungsi-fungsi

sistem. Kebutuhan akan fungsi ini diakomodir di use case. Selanjutnya use case

menyediakan nilai hasil kepada aktor. Atas dasar spesifikasi ini paling tidak

didapat cara menentukan aktor.

Page 128: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

102

Berdasarkan penjelasan bab sebelumnya use case mencakup aliran-aliran

kerja (workflow) dalam sistem (bersifat internal) sedangkan aktor-aktor mencakup

segala sesuatu yang ada di luar sistem (bersifat eksternal).

Pemodelan sistem dilakukan untuk mendeskripsikan use case apa saja dan

aktor yang akan terlibat dalam analisis sistem usulan, dapat dilihat dalam Tabel

4.4 requirement aktor dan use case.

Tabel 4.4 Requirement Aktor dan Use case

Requirement Aktor Use case

1. Operator Data Entry melakukan

pendaftaran sebagai pengguna

terlebih dahulu

2. Operator Data Entry dapat

melakukan proses input data

pondok pesantren, yang terdiri dari

data umum pesantren, santri,

pengajar dan ketenagaan, fasilitas

dan keuangan.

Operator Data

Entry

Operator Data

Entry

Mendaftar sebagai

Pengguna

Menginput Data

Pesantren

3. Operator Data Entry dapat

mengecek dan mencari data

pesantren yang dibutuhkan dalam

aplikasi ini untuk dilakukan

pengeditan dan penghapusan data

pesantren.

Operator Data

Entry

Pengecekan Data

Pesantren

4. Admin melakukan pengawasan

atau pengontrolan jumlah dan

Admin Monitoring Data

Pesantren

Page 129: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

103

kondisi data pesantren yang telah

diinputkan dari masing-masing

kanwil di setiap propinsi (Operator

Data Entry).

5. Admin melakukan manipulasi data

pengguna, baik itu sebagai admin

atau operator data entry yang

berada di masing-masing kanwil

dan mengatur hak akses ke dalam

menu dan halaman web.

Admin Manajemen Pengguna

6. Admin melakukan penginputan,

edit dan delete data wilayah yang

berupa data propinsi dan data

kabupaten.

Admin Manipulasi Data

Wilayah

7. Setelah data yang dimasukkan

telah lengkap ke dalam database

pesantren maka proses selanjutnya

adalah menampilkan laporan

berkala yang diperlukan untuk

proses yang berlangsung di

masing-masing Direktorat

Kementerian Agama.

Public User Melihat Laporan Profil

Pondok Pesantren,

Melihat Laporan

Nasional Pesantren

Page 130: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

104

8. Laporan yang telah ada

ditampilkan dalam bentuk tabel,

untuk mengetahui perkembangan

pesantren lebih akurat maka

dibuatkan statistik perkembangan

pondok pesantren dalam bentuk

diagram dan grafik.

Public User Melihat Data Statistik

Pesatren

4.4.2 Use Case Diagram

Use Case Diagram menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh sistem yang

akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem. Use Case Diagram

dapat dibuat sesuai dengan Tabel 4.4 Requirement Aktor dan Use Case.

Sebagai catatan bahwa dalam perancangan sistem ini Admin memiliki

hak akses penuh terhadap seluruh proses yang ada dalam aplikasi SIMPONTREN.

Sedangkan bagi proses penambahan data pesantren dilakukan pada use case

Menginputkan Data Pesantren dan edit data pesantren dapat dilakukan pada use

case Pengecekan Data Pesantren, yang kedua use case ini dilakukan oleh Operator

Data Entry.

Use case Pengecekan Data Pesantren merupakan include atau bagian dari

proses Monitoring Data Pesantren, artinya setiap proses Monitoring Data

Pesantren dilakukan maka dapat diketahui proses Pengecekan Data Pesantren.

Berikut ini merupakan use case diagram dari sistem usulan SIMPONTREN.

Page 131: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

105

Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren (SIMPONTREN)

Melihat Data Statistik Pesantren

Melihat Laporan Nasional Pesantren

Melihat Laporan profil pesantren

Public User

Manajemen Pengguna

Memanipulasi Data Wilayah

Monitoring Data PesantrenAdmin

Pengecekan Data Pesantren

Menginput Data Pesantren

Operator Data Entry

PendaftarMendaftar sebagai Operator Data

Entry

Gambar 4.3 Use case Diagram

4.4.3 Deskripsi Use Case Tingkat Perancangan

Setiap use case pada Gambar 4.3 harus dideskripsikan dalam dokumen

yang disebut dokumen flow of event. Dokumentasi ini mendefinisikan apa yang

harus dilakukan oleh sistem ketika aktor mengaktifkan use case. Struktur dari

dokumen use case ini bisa bermacam-macam tetapi umumnya deskripsi ini paling

tidak harus mengandung:

Page 132: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

106

1. Brief Description (deskripsi singkat)

2. Aktor yang terlibat

3. Precondition yang penting bagi use case untuk memulai

4. Deskripsi rinci dari aliran kejadian yang mencakup:

a. Main flow dari kejadian yang bisa dirinci lagi menjadi sub flow dari

kejadian (sub flow bisa dibagi lagi lebih jauh menjadi sub flow yang lebih

kecil agar dokumen lebih mudah dibaca dan dimengerti)

b. Alternative flow untuk mendefinisikan situasi perkecualian

5. Postcondition yang menjelaskan state dari sistem setelah use case berakhir

Selain beberapa hal yang disebutkan sebelumnya, dapat juga memakai

beberapa deskripsi tambahan lainnya untuk melengkapi pendeskripsian yang

dibuat. Setelah menjelaskan use case pada bahasan sebelumnya, maka berikut ini

dijelaskan spesifikasi use case yang telah ditentukan.

Tabel 4.5 Spesifikasi Naratif untuk Use Case Mendaftar sebagai Operator Data Entry Tingkat Perancangan

Nama Use Case: Mendaftar sebagai Operator Data Entry

Actor (s) Pendaftar

Deskripsi: Use case ini mendeskripsikan event dari seorang Pendaftar yaitu

mendaftar sebagai operator data entry. Form ini berisi data

pendaftar

Prakondisi: Masuk ke dalam web utama.

Basic Flow: Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Langkah 1: Pendaftar masuk

ke web sebagai public user,

klik [Belum Terdaftar] pada

Langkah 3: Sistem

menampilkan form daftar

Operator Data Entry

Page 133: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

107

form login

Langkah 2: Selanjutnya

Pendaftar menginputkan data

pengguna dan mengklik

tombol [Ok]

Langkah 5: Pendaftar

mengklik keluar halaman

daftar

Langkah 4: Sistem

menampilkan pesan data

pengguna telah tersimpan dan

akan diproses oleh admin

terlebih dahulu

Langkah 6: Sistem merespon

menutup halaman daftar dan

kembali halaman utama public

user

Bidang Alternatif: -

Postkondisi: -

Aturan Bisnis: Pendaftar telah mempunyai data sebagai pengguna yang valid

Tabel 4.6 Spesifikasi Naratif untuk Use Case Menginput Data Pesantren Tingkat Perancangan

Nama Use Case: Menginput Data Pesantren

Actor (s) Operator Data Entry

Deskripsi: Use case ini mendeskripsikan event dari seorang Operator Data

Entry yaitu menambah data pesantren. Form ini berisi data

umum pesantren, santri, pengajar dan ketenagaan, fasilitas dan

data keuangan

Prakondisi: Masuk ke dalam web utama.

Orang tersebut haruslah sudah terdaftar sebagai Operator Data

Entry.

Basic Flow: Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Langkah 1: Operator Data

Entry login dengan

menginputkan username dan

password pada form login

Langkah 2: Selanjutnya

Langkah 3: Sistem merespon

dengan memverifikasi data

username dan password yang

telah diinputkan

Langkah 4: Sistem

Page 134: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

108

Operator Data Entry

mengirimkan data username

dan password dengan

mengklik tombol [Login]

Langkah 5: Operator Data

Entry mengklik menu [Input

Data]

Langkah 7: Operator Data

Entry memasukkan data

pesantren ke dalam field yang

telah disediakan dengan benar

Langkah 8: Operator Data

Entry mengecek semua data

yang telah dimasukkan, bila

tidak ada perubahan maka

Operator Data Entry mengklik

tombol [Simpan]

Langkah 10: Operaotr Data

Entry mengklik tombol

[Keluar] pada toolbar atas

sebelah kanan bila tidak ada

proses input lagi.

menampilkan pesan Selamat

Datang bagi Oparator Data

Entry dan menampilkan

halaman web yang berisi

kegiatan utama bagi Operator

Data Entry

Langkah 6: Sistem merespon

dengan menampilkan form

input data pesantren, yang

diklasifikasikan beberapa jenis

data, yaitu data pesantren,

santri, pengajar, fasilitas dan

keuangan, tombol [Simpan]

dan [Reset]

Langkah 9: Sistem merespon

dengan menyimpan data yang

telah diinputkan tersebut ke

dalam database sistem.

Muncul jendela pesan bahwa

data tersimpan dan sistem

merespon dengan

menampilkan form input yang

kosong untuk diisikan kembali

Bidang Alternatif: Alt-Langkah 4: Jika dalam verifikasi username dan password

tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan bahwa login

tidak sesuai dan harus kembali ke Langkah 1

Alt-Langkah 8: Jika Operator Data Entry mengklik tombol

[Reset] maka sistem akan mengosongkan field input data dan

kembali ke Langkah 6.

Alt-Langkah 9: Jika data yang disimpan tidak lengkap maka

akan muncul pesan peringatan data tidak lengkap dan kembali ke

Page 135: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

109

Langkah 7

Postkondisi: Data pesantren telah disimpan dan telah ter-update dan sistem

menampilkan kembali form Input Data

Operator Data Entry ingin keluar dari sistem harus melakukan

logout

Aturan Bisnis: a. Operator Data Entry harus memiliki username dan password

yang valid

b. Operator Data Entry sudah menyiapkan data pesantren yang

valid

Tabel 4.7 Spesifikasi Naratif untuk Use Case Pengecekan Data Pesantren Tingkat Perancangan

Nama Use case: Pengecekan Data Pesantren

Actor (s) Operator Data Entry

Deskripsi: Use case ini mendeskripsikan event dari seorang Operator Data

Entry yaitu mencari data pesantren untuk masing-masing

propinsinya yang dibutuhkan dan mengecek detail data tersebut,

sehingga dapat dirubah atau dihapus

Prakondisi: Masuk ke dalam web utama.

Orang tersebut haruslah sudah terdaftar sebagai pengguna sistem

Operator Data Entry yang dapat melakukan pengecekan data

pesantren

Basic Flow: Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Langkah 1: Operator Data

Entry login dengan

menginputkan username dan

password pada form login

Langkah 2: Selanjutnya

Operator Data Entry

mengirimkan username dan

Langkah 3: Sistem merespon

dengan memverifikasi data

username dan password yang

telah diinputkan

Langkah 4: Sistem

menampilkan pesan Selamat

Datang bagi Oparator Data

Page 136: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

110

password dengan mengklik

tombol [Login]

Langkah 5: Operator Data

Entry mengklik menu [Cek

Data]

Langkah 7: Operator Data

Entry menginputkan keyword

data dan menyeleksi kategori

data yang ingin dicari pada

field input yang telah

ditentukan dengan benar

Langkah 8: Operator Data

Entry mengklik tombol [Cari]

Langkah 10: Operator Data

Entry memilih tombol [Edit]

untuk merubah data pesantren

Langkah 12: Operator Data

Entry melakukan pengeditan

data pada form edit tersebut

dengan teliti dan sesuai dengan

data yang sebenarnya.

Kemudian klik tombol

[Simpan] ketika sudah

merubah data

Langkah 14: Operator Data

Entry mengklik tombol

[Keluar] bila tidak ada proses

cek data lagi

Entry dan menampilkan

halaman web yang berisi

kegiatan utama bagi Operator

Data Entry

Langkah 6: Sistem merespon

dengan menampilkan form cek

data pesantren yang berisi field

input keyword dan seleksi

kategori pencarian dan terdapat

juga tombol navigasi [Cari]

Langkah 9: sistem merespon

dengan mengontrol apakah

data yang dimasukkan sudah

sesuai dengan ketentuan. Bila

sudah sesuai maka sistem

merespon untuk melanjutkan

mencari data yang dimasukkan

dan menampilkan semua data

pesantren yang dicari tersebut

dan mengaktifkan tombol

[Edit] dan [Lihat Detail]

Langkah 11: Sistem merespon

dengan menampilkan detail

data tersebut dan mengaktifkan

tombol [Simpan], [Hapus] dan

[Keluar]

Langkah 13: Sistem

menyimpan perubahan data

pesantren tersebut ke dalam

database sistem dan kembali

menampilkan form cek data

Page 137: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

111

Langkah 15: Sistem merespon

dengan menutup form cek data

dan menampilkan halaman

utama bagi Operator Data entry

Bidang Alternatif: Alt-Langkah 4: Jika dalam verifikasi username dan password

tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan bahwa Login

tidak sesuai dan harus kembali ke Langkah 1

Alt-Langkah 7: Jika keyword yang dimasukkan tidak sesuai atau

data tidak terdapat dalam database maka sistem menampilkan

pesan data pesantren tidak tersedia dan kembali ke Langkah 6

Alt-Langkah 10: Jika Operator hanya ingin melihat data dan

mencetak maka klik tombol [Lihat Detail], kemudian sistem

menampilkan data dan tombol [Cetak]

Alt-Langkah 12a: Jika Operator Data Entry mengklik tombol

[Hapus] maka sistem akan menghapus data yang telah diseleksi

atau dicari tersebut dan kembali pada Langkah 6

Alt-Langkah 12b: Jika Operator Data Entry mengklik tombil

[Keluar] maka sistem akan keluar dari form edit data tersebut dan

kembali ke Langkah 6

Postkondisi: Perubahan data telah tersimpan dan telah ter-update dan sistem

menampilkan halaman utama web

Operator Data Entry ingin keluar dari sistem harus melakukan

logout

Aturan Bisnis: a. Operator Data Entry harus memiliki username dan password

yang valid

b. Operator Data Entry sudah menyiapkan data pesantren yang

ingin dicari atau diedit.

Page 138: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

112

Tabel 4.8 Spesifikasi Naratif untuk Use Case Monitoring Data Pesantren Tingkat Perancangan

Use case name Monitoring Data Pesantren

Aktor Admin

Brief

Description

Use case ini merupakan event dari seorang Admin untuk melihat

atau pengontrolan kondisi seluruh data pesantren yang telah

diinputkan dari setiap kanwil tingkat propinsi (Operator Data

Entry).

Pre condition Admin masuk ke halaman utama web bagi Public User

Orang tersebut haruslah terdaftar sebagai Admin sistem.

Basic Flow Kegiatan Pelaku Respon Sistem

Langkah 1: Admin login

dengan menginputkan

username dan password pada

form login

Langkah 2: Selanjutnya

Admin mengirimkan

username dan password

dengan mengklik tombol

[Login]

Langkah 5: Admin memilih

menu Data Pesantren

Langkah 7: Admin memilih

dan mengisi data pesantren

yang akan dilihat, lalu klik

tombol [Cari]

Langkah 9: Admin memilih

data dan mengklik [Lihat

Detail]

Langkah 11: Memeriksa data

Langkah 3: Sistem merespon

dengan memverifikasi data

username dan password yang

telah diinputkan

Langkah 4: Sistem

menampilkan pesan Selamat

Datang bagi Admin dan

menampilkan halaman web yang

berisi kegiatan utama bagi

Admin

Langkah 6: Sistem

menampilkan form pilihan data

pesantren dan tombol [Cari]

Langkah 8: sistem

menampilkan daftar pesantren

dan tombol [Lihat Detail]

Langkah 10: Sistem

menampilkan data pesantren

secara lengkap dan tombol

Page 139: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

113

yang telah diinputkan/ diedit

oleh Operator Data Entry,

klik [Cetak]

Langkah 13: Admin

mengatur pilihan cetak, Klik

[Print]

Langkah 14: Setelah selesai,

Admin ingin keluar dari

menu Data Pesantren dengan

mengklik tombol [Keluar].

[Cetak] dan [Keluar]

Langkah 12: Sistem

menampilkan pengaturan untuk

mencetak data dalam bentuk

dokumen

Langkah 13: Menampilkan

kembali form pilihan data

pesantren

Alternatif flow Alt-Langkah 4: Jika dalam verifikasi username dan password

tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan bahwa login

tidak sesuai dan harus kembali ke Langkah 1

Post condition Tampilan halaman menu bagi Admin. Jika ingin keluar halaman

web Admin melakukan logout

Aturan Bisnis Admin memiliki username dan password yang valid

Tabel 4.9 Spesifikasi Naratif untuk Use Case Manajemen Pengguna Tingkat Perancangan

Nama Use case: Manajemen Pengguna

Actor (s) Admin

Deskripsi: Use ini mendeskripsikan event dari seorang Admin yaitu

memvalidasi data pendaftar (calon operator data entry),

menginputkan data admin dan mengedit data pengguna

SIMPONTREN baik itu data admin atau operator data entry yang

berada di setiap propinsi.

Prakondisi: Admin masuk ke halaman utama web bagi Public User

Orang tersebut haruslah terdaftar sebagai Admin sistem.

Basic Flow: Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Page 140: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

114

Langkah 1: Admin Login

dengan menginputkan

username dan password pada

form login

Langkah 2: Selanjutnya

Admin mengirimkan data

username dan password

dengan mengklik tombol

[Login]

Langkah 5: Admin mengklik

menu [Data Pengguna]

Langkah 7: Admin

menginputkan data pengguna

yang tersedia pada form lalu

mengklik tombol [Cari]

Langkah 9: Admin mengklik

tombol [edit] untuk mengedit

isi data pengguna

Langkah 11: Admin mengklik

tombol [Simpan] untuk

menyimpan perubahan data

pengguna.

Langkah 13: Admin keluar

dari menu Data Pengguna

Langkah 3: Sistem merespon

dengan memverifikasi

username dan password yang

telah diinputkan

Langkah 4: Sistem

menampilkan pesan Selamat

Datang bagi Admin dan

menampilkan halaman web

yang berisi kegiatan utama

bagi Admin

Langkah 6: Sistem merespon

dengan menampilkan form data

pengguna dan tombol

[Tambah] dan [Cari]

Langkah 8: Sistem merespon

dengan menampilkan data

pengguna sistem yang cari

dalam bentuk tabel dan tombol

[edit] dan [delete]

Langkah 10: Sistem

menampilkan form data

pengguna yang dicari, tombol

[Simpan] dan [Keluar]

Langkah 12: Sistem

menyimpan data pengguna

tersebut dan kembali

menampilkan halaman menu

Data Pengguna

Bidang Alternatif: Alt-Langkah 4: Jika dalam verifikasi username dan password

tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan bahwa login

tidak sesuai dan harus kembali ke Langkah 1

Page 141: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

115

Alt-Langkah 7: Jika Admin mengklik tombol [Tambah] maka

sistem akan menampilkan form data pengguna untuk diinputkan

data lebih lengkap dan akan tersimpan ke dalam database sistem.

Alt-Langkah 9: Admin mengklik tombol [delete] untuk

menghapus data pengguna yang dicari

Alt-Langkah 11: Jika Admin mengklik tombol [Keluar] maka

sistem akan keluar dari halaman form data pengguna dan kembali

ke Langkah 6

Postkondisi: Data pengguna telah disimpan dan telah ter-update dan sistem

menampilkan kembali halaman utama web

Jika ingin keluar halaman web Admin melakukan logout

Aturan Bisnis: a. Admin harus memiliki username dan password yang valid

b. Admin sudah menyiapkan data pengguna yang valid

Tabel 4.10 Spesifikasi Naratif untuk Use Case Memanipulasi Data Wilayah Tingkat Perancangan

Nama Use case: Memanipulasi Data Wilayah

Actor (s) Admin

Deskripsi: Use case ini mendeskripsikan event dari seorang Admin yaitu

menginputkan dan mengedit data propinsi yang sangat

mendukung dalam pengolahan data pesantren.

Prakondisi: Admin masuk ke halaman utama web bagi Public user

Orang tersebut haruslah terdaftar sebagai Admin sistem.

Basic Flow: Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Langkah 1: Admin login

dengan menginputkan

username dan password pada

form login

Langkah 2: Selanjutnya

Admin mengirimkan username

Langkah 3: Sistem merespon

dengan memverifikasi

username dan password yang

telah diinputkan

Langkah 4: Sistem

menampilkan pesan Selamat

Page 142: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

116

dan password dengan

mengklik tombol [Login]

Langkah 5: Admin mengklik

menu [Data Wilayah]

Langkah 7: Admin

menginputkan data wilayah

berupa propinsi, kabupaten/

kota dan keterangan pada form

yang tersedia lalu mengklik

tombol [Cari]

Langkah 9: Admin mengklik

tombol [edit] untuk mengedit

isi data propinsi

Langkah 11: Admin mengklik

tombol [Simpan] untuk

menyimpan perubahan data

propinsi.

Langkah 13: Admin keluar

dari menu Data Wilayah

Datang bagi Admin dan

menampilkan halaman web

yang berisi kegiatan utama

bagi Admin

Langkah 6: Sistem merespon

dengan menampilkan form

pilihan data propinsi dan

tombol [Tambah] dan [Cari]

Langkah 8: Sistem merespon

dengan menampilkan data

propinsi yang cari dalam

bentuk tabel dan tombol [edit]

dan [delete]

Langkah 10:Sistem

menampilkan form data

propinsi yang dicari dan

tombol [Simpan] dan [Keluar]

Langkah 12: Sistem

menyimpan data propinsi

tersebut dan kembali

menampilkan halaman menu

Data Wilayah

Bidang Alternatif: Alt-Langkah 4: Jika dalam verifikasi username dan password

tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan bahwa login

tidak sesuai dan harus kembali ke Langkah 1

Alt-Langkah 7: Jika Admin mengklik tombol [Tambah] maka

sistem akan menampilkan form data propinsi untuk diinputkan

data lebih lengkap dan akan tersimpan ke dalam database sistem.

Alt-Langkah 9: Admin mengklik tombol [Delete] untuk

menghapus data propinsi yang dicari

Alt-Langkah 11: Jika Admin mengklik tombol [Keluar] maka

Page 143: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

117

sistem akan keluar dari halaman form data propinsi dan kembali

ke Langkah 2

Postkondisi: Data propinsi telah disimpan dan telah ter-update dan sistem

menampilkan kembali halaman utama web

Jika ingin keluar halaman web Admin melakukan logout

Aturan Bisnis: a. Admin harus memiliki username dan password yang valid

b. Admin sudah menyiapkan data propinsi dan kabupaten yang

valid

Tabel 4.11 Spesifikasi Naratif untuk Use Case Melihat Laporan Profil Pesantren Tingkat Perancangan

Nama Use case: Melihat Laporan Profil Pesantren

Actor (s) Public User

Deskripsi: Use ini mendeskripsikan event dari seorang Public User yaitu

melihat setiap profil pesantren yang berbentuk format dokumen,

Public User diberikan fasilitas untuk menyimpan laporan profil

pesantren dalam format pdf dan juga dapat langsung mencetak

laporan dengan printer yang sudah terinstal di komputer

Prakondisi: Seorang yang melihat, menyimpan dan mencetak laporan data

pesantren dapat siapa saja yang merupakan pengunjung halaman

web ini.

Basic Flow: Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Langkah 1: Public User

mengklik menu [Laporan]

[Profil Pesantren]

Langkah 3: Public User

menginputkan keyword data

pesantren yang akan

ditampilkan dalam laporan

profil dengan benar dan lalu

Langkah 2: Sistem merespon

dengan menampilkan form

input keyword Laporan Profil

Pesantren dan mengaktifkan

tombol [Lihat]

Langkah 4: Sistem

menampilkan profil pesantren

sesuai dengan keyword yang

Page 144: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

118

klik tombol [Lihat]

Langkah 5: Public User

melihat dengan teliti data

pesantren yang ditampilkan

sistem, user mengklik tombol

[Cetak]

Langkah 7: Public User

mencocokkan pengaturan

printer dan memilih perintah

yang sesuai, kemudian

mengklik tombol [Print]

Langkah 9: Public User

mengklik tombol [Keluar] pada

toolbar atas kanan

diinputkan dalam bentuk

halaman dokumen yang

berisikan data-data pesantren

dan sistem mengaktifkan

[Simpan], [Cetak] dan [Keluar]

Langkah 6: Sistem merespon

dengan menampilkan display

print yang berisikan select

Printer, select Pages Range,

Number of Copies, tombol

[Print] dan [Close]

Langkah 8: Sistem merespon

dengan otomatis akan

terkoneksi pada printer yang

sudah terinstal di komputer dan

mencetak laporan profil

pesantren melalui media kertas

Langkah 10: Sistem merespon

dengan menutup halaman

laporan profil dan kembali

menampilkan halaman utama

Bidang Alternatif: Alt-Langkah 5a: Jika Public User tidak ingin mencetak tapi

hanya melihat dan keluar dari laporan profil maka klik tombol

[Keluar] dan kembali pada Langkah 2.

Alt-Langkah 5b: Jika Public User ingin menyimpan laporan

profil pesantren maka klik tombol [Simpan], laporan tersebut

akan tersimpan dalam bentuk softcopy, tentunya dalam format

yang telah disediakan. Sistem merespon dengan menampilkan

display export yang berisikan direktori untuk menyimpan

laporan, tombol [Save] dan [Cancel]. Public User menyeleksi

dan menginput data-data yang diminta dan menyimpan laporan

Page 145: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

119

tersebut ke dalam direktori yang dipilih dengan mengklik tombol

[Save], kemudian ke Langkah 2

Postkondisi: Laporan profil pesantren tercetak dalam media kertas

Laporan profil pesantren tersimpan dalam format softcopy ke

dalam direktori komputer

Menampilkan halaman utama web

Aturan Bisnis: -

Tabel 4.12 Spesifikasi Naratif untuk Use Case Melihat Laporan Nasional Pesantren Tingkat Perancangan

Nama Use case: Melihat Laporan Nasional Pesantren

Actor (s) Public User

Deskripsi: Use ini mendeskripsikan event dari seorang Public User yaitu

melihat seluruh data pesantren yang berada di seluruh propinsi di

Indonesia yang diklasifikasikan beberapa jenis informasi masing-

masing pesantren. Public User diberikan fasilitas untuk

menyimpan laporan nasional pesantren dalam format pdf dan

juga dapat langsung mencetak laporan dengan printer yang sudah

terinstal di komputer.

Prakondisi: Seorang yang melihat, menyimpan dan mencetak laporan data

pesantren dapat siapa saja yang merupakan pengunjung alamat

web ini.

Basic Flow: Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Langkah 1: Public User

mengklik menu [Laporan]

[Nasional Pesantren]

Langkah 3: Public User

memilih jenis laporan dan data

lainnya yang dibutuhkan

sistem, Public User mengklik

Langkah 2: Sistem merespon

dengan menampilkan form

input keyword dan pilihan jenis

laporan yang akan ditampilkan

dan mengaktifkan tombol

[Lihat]

Langkah 4: Sistem

Page 146: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

120

tombol [Lihat]

Langkah 5: Public User

melihat dengan teliti laporan

nasional pesantren yang

dipilih, kemudian klik tombol

[Cetak]

Langkah 7: Public User

memasukkan data yang

diminta sistem untuk mencetak

laporan, kemudian klik tombol

[Print]

Langkah 9: Public User

mengklik tombol [Keluar] pada

toolbar atas kanan

menyeleksi data yang dipilih

PublicUser dan kemudian

menampilkan laporan

pesantren secara nasional yang

berupa page document yang

berisikan data-data pesantren

dan sistem mengaktifkan

[Simpan], [Cetak] dan [Keluar]

Langkah 6: Sistem merespon

dengan menampilkan display

print yang berisikan select

Printer, select Pages Range,

Number of Copies, tombol

[Print] dan [Close]

Langkah 8: Sistem merespon

dengan otomatis akan

terkoneksi pada printer yang

sudah terinstal di komputer dan

mencetak laporan nasional

pesantren melalui media kertas

Langkah 10: Sistem merespon

dengan menutup halaman

laporan nasional pesantren dan

kembali menampilkan halaman

utama

Bidang Alternatif: Alt-Langkah 5a: Jika Public User tidak ingin mencetak tapi

hanya melihat dan keluar dari laporan nasional maka klik tombol

[Keluar] dan kembali pada Langkah 2.

Alt-Langkah 5b: Jika Public User ingin menyimpan laporan

nasional pesantren maka klik tombol [Simpan], laporan tersebut

akan tersimpan dalam bentuk softcopy, tentunya dalam format

Page 147: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

121

yang telah disediakan. Sistem merespon dengan menampilkan

display export yang berisikan direktori untuk menyimpan

laporan, tombol [Save] dan [Cancel]. Public User menyeleksi

dan menginput data-data yang diminta dan menyimpan laporan

tersebut ke dalam direktori yang dipilih dengan mengklik tombol

[Save], kemudian ke Langkah 2

Postkondisi: Laporan nasional pesantren tercetak dalam media kertas

Laporan nasional pesantren tersimpan dalam format softcopy ke

dalam direktori komputer

Menampilkan halaman utama web

Aturan Bisnis: -

Tabel 4.13 Spesifikasi Naratif untuk Use Case Melihat Data Statistik Pesantren Tingkat Perancangan

Nama Use case: Melihat Data Statistik Pesantren

Actor (s) Public User

Deskripsi: Use case ini mendeskripsikan event dari seorang Public user

yaitu melihat data pesantren yang diklasifikasikan beberapa jenis

informasi dan disajikan dalam bentuk grafik dan diagram. Public

User diberikan fasilitas untuk menyimpan data statistik pesantren

dalam format pdf dan juga dapat langsung mencetak dengan

printer yang sudah terinstal di komputer.

Prakondisi: Seorang yang melihat, menyimpan dan mencetak data statistik

pesantren dapat siapa saja yang merupakan pengunjung alamat

web ini.

Basic Flow: Kegiatan Pelaku Respons Sistem

Langkah 1: Public User

mengklik menu [Statistik Data

Pesantren]

Langkah 3: Public User

Langkah 2: Sistem merespon

dengan menampilkan form

input propinsi, tahun dan

pilihan jenis data statistik yang

Page 148: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

122

memilih jenis informasi dan

data lainnya yang dibutuhkan

sistem, Public User mengklik

tombol [Lihat]

Langkah 5: Public User

melihat dengan teliti data

statistik pesantren yang dipilih,

kemudian klik tombol [Cetak]

Langkah 7: Public User

memasukkan data yang

diminta sistem untuk mencetak

halaman data statistik,

kemudian klik tombol [Print]

Langkah 9: Public User

mengklik tombol [Keluar] pada

toolbar atas kanan

akan ditampilkan dan

mengaktifkan tombol [Lihat]

Langkah 4: Sistem

menyeleksi data yang dipilih

Public User dan kemudian

menampilkan data statistik

pesantren yang berupa page

document yang berisikan data-

data pesantren dalam bentuk

grafik dan diagram dan sistem

mengaktifkan [Save], [Cetak]

dan [Keluar]

Langkah 6: Sistem merespon

dengan menampilkan display

print yang berisikan select

Printer, select Pages Range,

Number of Copies, tombol

[Print] dan [Close]

Langkah 8: Sistem merespon

dengan otomatis akan

terkoneksi pada printer yang

sudah terinstal di komputer dan

mencetak data statistik

pesantren melalui media kertas

Langkah 10: Sistem merespon

dengan menutup halaman data

statistik pesantren dan kembali

menampilkan halaman utama

Bidang Alternatif: Alt-Langkah 5a: Jika Public User tidak ingin mencetak tapi

hanya melihat dan keluar dari statistik pesantren maka klik

tombol [Keluar] dan kembali pada Langkah 2.

Page 149: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

123

Alt-Langkah 5b: Jika Public User ingin menyimpan data

statistik pesantren maka klik tombol [Save], data statistik

tersebut akan tersimpan dalam bentuk softcopy, tentunya dalam

format yang telah disediakan. Sistem merespon dengan

menampilkan display export yang berisikan direktori untuk

menyimpan data statistik, tombol [Save] dan [Cancel]. Public

User menyeleksi dan menginput data-data yang diminta dan

menyimpan laporan tersebut ke dalam direktori yang dipilih

dengan mengklik tombol [Save], kemudian ke Langkah 2

Postkondisi: Data statistik pesantren tercetak dalam media kertas

Data statistik pesantren tersimpan dalam format softcopy ke

dalam direktori komputer

Menampilkan halaman utama web

Aturan Bisnis: -

4.4.4 Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja (work flow) sebuah urutan

aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena

kita dapat memodelkan proses logika, proses bisnis dan laur kerja. Perbedaan

utamanya adalah flowchart dibuat untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah

sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas aktor.

Berikut akan digambarkan satu persatu activity diagram untuk masing-

masing use case.

Page 150: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

124

1) Diagram aktivitas dari Use case Mendaftar sebagai Operator Data Entry

Gambar 4.4 Activity Diagram dari Use Case Mendaftar sebagai Pengguna

Calon operator data entry akan melakukan daftar sebagai pengguna,

sebelum login sebagai operator data entry. Caranya dengan mengklik Belum

Terdaftar pada form login yang akan menapilkan form untuk mendaftar sebagai

operator data entry. Selanjutnya menginputkan data pengguna dan data akan

tersimpan ke dalam database. Untuk dapat mulai masuk ke dalam sistem data

pengguna tersebut akan diproses terlebih dahulu oleh admin.

Klik Daftar

Mengisi Form Daftar Pengguna, Klik OK

Menampilkan Form Daftar Pengguna

Menyimpan data pendaftaran pengguna

SistemPendaftar

Page 151: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

125

Klik menu Input Data

Menginput data pesantren

Keluar menu input

Klik tombol Simpan

Klik tombol reset

Simpanelse

Login

Menampilkan form Input data pesantren

Menampilkan pesan data tersimpandata lengkap

data tidak lengkap

Memverifikasi username & password

Login invalid

Login valid

Operator Data Entry Sistem

2) Diagram aktivitas dari Use Case Menginput Data Pesantren

Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Menginput Data Pesantren

Pertama kali Operator Data Entry akan melakukan login yaitu

menginputkan username dan password yang selanjutnya akan diverifikasi oleh

sistem. Jika login invalid maka Operator Data Entry dapat memilih menu Input

Data. Sistem akan menampilkan form input data pesantren, yang kemudian

Operator Data Entry dapat menginputkan data pesantren. Jika ingin mengulang

tampilan form input kosong maka Operator Data Entry memilih tombol reset.

Jika ingin menyimpan Operator Data Entry memilih tombol Simpan,

sistem akan memproses data yang diinput. Jika data tidak lengkap maka

Operator Data Entry diminta untuk melengkapi penginputan data. Sedangkan

Page 152: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

126

Login invalid

jika data salah diinput dengan lengkap maka akan tampil pesan data tersimpan,

selanjutnya Operator Data Entry dapat keluar dari menu Input Data.

3) Diagram aktivitas dari Use case Pengecekan Data Pesantren

Login

Memilih Menu Data Pesantren

Memilih dan isi form yang sesuai, klik tombol Cari

Memilih Data Pesantren, Klik Lihat Detail

Klik CetakKlik Keluar

Klik Print

keluar

cetak

Memverifikasi username & password

Login valid

Menampilkan form Pilihan data Pesantren, dan tombol Cari

Menampilkan Daftar Pesantren, tombol Lihat Detail

Menampilkan Data Pesantren, tombol Cetak, dan Keluar

Menampilkan Form Setting Cetak, dan tombol Print

Admin Sistem

Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Pengecekan Data Pesantren

Page 153: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

127

Operator Data Entry akan melakukan login yaitu menginputkan username

dan password yang selanjutnya akan diverifikasi oleh sistem. Jika login invalid

maka Operator Entry diminta untuk melakukan login kembali, sedangkan jika

login valid maka Operator Data Entry dapat memilih menu Cek Data. Sistem

akan menampilkan form cek data dan mengatifkan tombol Cari. Selanjutnya

Operator Data Entry menginputkan keyword dan seleksi data pesantren yang

dicari lalu klik tombol Cari. Jika data tidak ditemukan maka sistem akan

menampilkan kembali form cek data.

Sedangkan jika data ditemukan maka sistem akan menampilkan data

pesantren yang dicari dan terdapat tombol Edit dan Lihat Detail. Jika memilih

lihat detail maka data akan tampil dan dapat memilih untuk mencetak atau

keluar dari tampilan data. Jika memilih tombol edit data maka sistem akan

menampilkan form edit data pesantren, terdapat tombol Simpan, Hapus dan

Keluar.

Jika data telah diedit maka perubahan data tersebut harus disimpan dengan

memilih tombol simpan. Jika data ingin dihapus maka klik tombol hapus dan

ingin keluar dari form edit klik tombol keluar. Selanjutnya sistem akan

menapilkan kembali form cek data dan kemudian klik tombol keluar untuk

keluar dari menu Cek Data.

Page 154: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

128

Memilih menu Data Pengguna

Menginput data pengguna pada form dan klik tombol Cari

Klik tombol Tambah untuk menambahkan data pengguna

Mengisi form dan Klik tombol Simpan

Klik tombol Edit

Klik tombol Delete

Mengedit data pengguna dan Klik Simpan

Klik Keluar

Keluar menu Data Pengguna

Tambah data

Cari data

edit datadelete data

simpan data

keluar

Login

Menampilkan form data pengguna, dan tombol Tambah, Cari

Menampilkan data pengguna yang dicari, tombol Edit dan tombol Delete

Menampilkan form data pengguna yang lebih lengkap

Menampilkan pesan data pengguna tersimpan

Menampilkan pesan data terhapus

menampilkan form data pengguna, tombol Simpan dan tombol Keluar

Menampilkan pesan data pengguna tersimpan dan kembali ke menu Data Pengguna

Memverifikasi username & password

Login valid

Login invalid

Admin Sistem

4) Diagram aktivitas dari Use case Manajemen Pengguna

Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Manajemen Pengguna

Page 155: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

129

Admin akan melakukan login terlebih dahulu, sistem akan merespon

dengan memverifikasi username dan password. Jika login invalid maka Admin

diminta untuk melakukan login kembali, sedangkan jika login valid maka

admin dapat memilih menu Data Pengguna. Sistem akan menampilkan form

data pengguna. Jika Admin memilih tambah data untuk menambahkan data

pengguna maka sistem akan menampilkan form data untuk diinputkan oleh

Admin.

Kemudian data diinputkan dan disimpan sehingga akan tampil pesan data

pengguna telah tersimpan. Jika memilih tombol cari maka sistem akan

menampilkan data pengguna yang dicari dan mengaktifkan fungsi edit dan

delete. Untuk menghapus data pengguna maka Admin mengklik Delete, maka

sistem akan menghapus data pengguna. Sedangkan untuk mengedit data,

Admin mengklik edit. Maka sistem akan menampilkan form edit data

pengguna. Jika Admin telah melakukan perubahan data lalu mengklik tombol

Simpan, untuk menyimpan data tersebut. Selanjutnya data tersimpan dan

Admin dapat keluar dari menu Data Pengguna.

Page 156: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

130

5) Diagram aktivitas dari Use case Monitoring Data Pesantren

Login

Memilih Menu Data Pesantren

Memilih dan isi form yang sesuai, klik tombol Cari

Memilih Data Pesantren, Klik Lihat Detail

Klik CetakKlik Keluar

Klik Print

keluar

cetak

Memverifikasi username & password

Login invalid

Login valid

Menampilkan form Pilihan data Pesantren, dan tombol Cari

Menampilkan Daftar Pesantren, tombol Lihat Detail

Menampilkan Data Pesantren, tombol Cetak, dan Keluar

Menampilkan Form Setting Cetak, dan tombol Print

Admin Sistem

Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Monitoring Data Pesantren

Admin akan melakukan login terlebih dahulu, sistem akan merespon

dengan memverifikasi username dan password. Jika login invalid maka Admin

diminta untuk melakukan login kembali, sedangkan jika login valid maka admin

dapat memilih menu Data Pesantren. Sistem akan menampilkan form pilihan data

pesantren dan tombol Cari. Admin akan memilih dan mengisi form dengan data

yang sesuai dan klik tombol cari. Sistem akan menampilkan daftar pesantren dan

tombol Lihat Detail. Selanjutnya data pesantren ditampilkan oleh sistem. Jika

Page 157: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

131

menekan tombol cetak maka akan tampil pengaturan untuk mencetak data

pesantren, lalu klik tombol Print untuk memulai proses cetak data pesantren. Jika

klik tombol keluar maka sistem akan keluar dari menu Data Pesantren.

Memilih menu Data Pendukung

Menginput data, lalu klik tombol Cari

Klik tombol Tambah untuk menginputkan data

Mengisi data dan klik tombol Simpan

Klik tombol Edit

Klik tombol Delete

edit datadelete data

Mengedit data, dan klik Simpan

Klik tombol Keluar

simpan datakeluar

Keluar menu Data Pendukung

cari data

tambah data

Login

Memilih menu Data Propinsi

Memilih menu Data Kabupaten

data propinsidata kabupaten

Menampilkan form pilihan data, tombol Tambah dan tombol Cari

Menampilkan form data propinsi yang lebih lengkap

Menampilkan pesan data tersimpan

Menampilkan pesan data terhapus

menampilkan form data, tombol Simpan dan tombol Keluar

Menampilkan data tersimpan dan ke menu awal Data Pendukung

Memverifikasi username & password

Menampilkan data yang dicari, tombol Edit dan tombol Delete

Login valid

login invalid

Admin Sistem

6) Diagram aktivitas dari Use case Manipulasi Data Pendukung

Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Memanipulasi Data Pendukung

Page 158: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

132

Admin akan melakukan login terlebih dahulu, sistem akan merespon

dengan memverifikasi username dan password. Jika login invalid maka Admin

diminta untuk melakukan login kembali, sedangkan jika login valid maka

admin dapat memilih menu Data Pendukung. Admin dapat memilih sub menu

Data Propinsi atau Data Kabupaten. Untuk kedua sub menu ini sistem akan

menampilkan form pilihan data masing-masing, yaitu propinsi atau kabupaten

dan tombol pilihan Tambah dan Cari. Jika Admin memilih tambah data untuk

menambahkan data propinsi atau kabupaten maka sistem akan menampilkan

form data untuk diinputkan oleh Admin.

Kemudian data diinputkan dan disimpan sehingga akan tampil pesan data

propinsi atau kabupaten telah tersimpan. Jika memilih tombol cari maka sistem

akan menampilkan data yang dicari dan mengaktifkan fungsi edit dan delete.

Untuk menghapus data maka Admin mengklik Delete, maka sistem akan

menghapus data tersebut. Sedangkan untuk mengedit data, Admin mengklik

edit. Maka sistem akan menampilkan form edit data propinsi atau kabupaten.

Jika Admin telah melakukan perubahan data lalu mengklik tombol Simpan,

untuk menyimpan data tersebut. Selanjutnya data tersimpan dan Admin dapat

keluar dari menu Data Pendukung.

Page 159: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

133

Me ilih menu Laporan rofil Pesantren

mP

Menginput dan pilih data profil pesantren, dan klik tombol Lihat

Klik keluar

Klik Simpan

Klik Cetak

Klik Print

Klik Keluar

Keluar

Cetak

Simpan

Menampilkan form pilihan Laporan Profil, dan tombol Lihat

menampilkan Laporan Profil Pesantren

menyimpan laporan pada direktori yang diinginkan

menampilkan jendela setting printer

Laporan profil ditemukan

Laporan tidak ditemukan

Public User Sistem

7) Diagram aktivitas dari Use case Melihat Laporan Profil

Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use Case Melihat Laporan Profil Pesantren

Page 160: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

134

Public User memilih menu Laporan Profil Pesantren, maka sistem akan

menampilkan form pilihan data pesantren dan tombol Lihat. Public User akan

menginputkan dan memilih data profil pesantren dan mengklik tombol Lihat.

Jika data profil pesantren tidak ditemukan maka sistem akan menampilkan

kembali form pilihan data pesantren. Sedangkan jika data profil ditemukan

maka sistem akan menampilkan laporan profil pesantren tersebut.

Public User dapat memilih pilihan untuk mencetak, menyimpanatau

keluar. Jika Public User mengklik tombol Cetak maka sistem akan

menampilkan jendela pengaturan printer, untuk memulai mencetak Public User

mengklik Print. Untuk menyimpan laporan profil pesantren Public User

mengklik tombol Simpan maka sistem akan menyimpan laporan pada direktori

yang diinginkan. Jika ingin keluar Public User mengklik tombol Keluar.

Page 161: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

135

8) Diagram aktivitas dari Use case Melihat Laporan Nasional

Memilih Menu Laporan Nasional Pesantren

Memilih jenis Laporan Nasional Pesantren

Klik Keluar

Klik Simpan

Klik Cetak

Klik Print

Klik Keluar

Keluar

SimpanCetak

Menampilkan Form Pilihan Laporan Nasional

Menampilkan Laporan Nasional Pesantren

Menampilkan jendela setting printer

Menyimpan laporan pada direktori yang diinginkan

Public User Sistem

Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Melihat Laporan Nasional Pesantren

Public User memilih menu Laporan Nasional Pesantren, maka sistem akan

menampilkan form pilihan laporan nasional pesantren. Public User akan

memilih jenis laporan pesantren yang dicari dan mengklik tombol Lihat.

Sistem akan menampilkan laporan nasional pesantren tersebut. Public User

dapat memilih pilihan untuk mencetak, menyimpan atau keluar. Jika Public

User mengklik tombol Cetak maka sistem akan menampilkan jendela

Page 162: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

136

pengaturan printer. Untuk menyimpan laporan nasional pesantren Public User

mengklik tombol Simpan maka sistem akan menyimpan laporan pada direktori

yang diinginkan. Jika ingin keluar Public User mengklik tombol Keluar.

9) Diagram aktivitas dari Use case Melihat Laporan Nasional

Memilih menu Statistik Pesantren

Memilih jenis data Statistik Pesantren

Klik Keluar Klik Cetak

Klik Simpan

Klik Print

Klik Keluar

Keluar

Simpan

Cetak

Menampilkan pilihan jenis data statistik pesantren

Menampilkan data Statistik Pesantren yang diinginkan

Menampilkan jendela setting printer

menyimpan data statistik pada direktori yang diinginkan

Public User Sistem

Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Melihat Data Statistik Pesantren

Public user memilih menu Statistik Pesantren, maka sistem akan

menampilkan form pilihan jenis data statistik pesantren dan tombol Lihat.

Public user akan menginputkan dan memilih jenis data statistik pesantren dan

mengklik tombol Lihat. Maka sistem akan menampilkan data statistik

pesantren tersebut.

Page 163: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

137

Public user dapat memilih pilihan untuk mencetak, menyimpanatau keluar.

Jika Public user mengklik tombol Cetak maka sistem akan menampilkan

jendela pengaturan printer, untuk memulai mencetak Public User mengklik

Print. Untuk menyimpan data statistik pesantren Public User mengklik tombol

Simpan maka sistem akan menyimpan data statistik pada direktori yang

diinginkan. Jika ingin keluar Public User mengklik tombol Keluar.

4.4.5 Class Diagram

Class Diagram merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara

class di dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling

berkolaborsi untuk mencapai suatu tujuan. Class biasanya digunakan untuk

mendefinisikan objek-objek bisnis. Class-class seperti ini biasanya

mendefinisikan model database dari suatu aplikasi. Atas dasar itulah class seperti

ini sering disebut dengan class entity karena mewakili objek database.

Class entity ini menjelaskan esensi sistem informasi apapun. Biasanya

analisis kebutuhan digunakan untuk menemukan class entity ini. Akan tetapi,

untuk bisa menjalankan sistem secara benar, sistem membutuhkan class-class

yang mendefinisikan objek-objek GUI (seperti form layar) yang disebut class

boundary. Sistem juga membutuhkan class-class yang mengontrol logika program

yang disebut class control. Berikut ini disebutkan ketiga class tersebut dalam

mengembangkan aplikasi SIMPONTREN, sebelumnya dijelaskan cara pencarian

kandidat class entity pada aplikasi SIMPONTREN.

Page 164: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

138

Tabel 4.14 Kandidat Class Entity pada Aplikasi SIMPONTREN

Requirement Class Entity

1. Calon Operator Data Entry pertama kali aktif

ke dalam SIMPONTREN harus melakukan

pendaftaran terlebih dahulu, username dan

password sesuai yang telah diberikan admin

2. Admin dan Operator Data Entry ingin Login

terhadap sistem dengan menginputkan data

username dan password, maka sistem akan

memvalidasi username dan password tersebut

Pendaftar

Pengguna

3. Operator Data Entry menginputkan data

pesantren yang meliputi data umum

pesantren, data santri, data fasilitas, tenaga

pengajar dan data keuangan

Pesantren, Santri, Fasilitas,

Pengajar dan Keuangan

9. Admin perlu menginputkan data pengguna

yang dibedakan berdasarkan tugas dan hak

akses dan setiap pengguna (Operator Data

Entry) merupakan perwakilan tiap-tiap

propinsi

Pengguna, Propinsi,

Kabupaten.

Tabel 4.15 Spesifikasi Stereotype Class Tingkat Perancangan

Class Boundary Class Control Class Entity

MainPage

FormLogin Proses Login (verifikasi

username dan password)

Pengguna

FormInputData AddData Pesantren

Santri

Pengajar

Fasilitas

Keuangan

Page 165: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

139

FormSelectData Edit_View _Data Pesantren

Santri

Pengajar

Fasilitas

Keuangan

FormPropinsi AddEditPropinsi Propinsi

FormKabupaten

FormPengguna

FormLaporanProfil

FormLaporanNasional

FormDataStatistik

AddEditKabupaten

AddEditPengguna

ProsesLaporanProfil

ProsesLaporanNasional

ProsesDataStatistik

Kabupaten

Pengguna

Pesantren

Santri

Pengajar

Fasilitas

Keuangan

Pesantren

Santri

Pengajar

Fasilitas

Keuangan

Pesantren

Santri

Pengajar

Fasilitas

Keuangan

Langkah selanjutnya adalah membuat class diagram. Dengan mengacu

pada ilustrasi Tabel 4.15 maka pemodelan class diagram digambarkan seperti

pada Gambar 4.13.

Page 166: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

140

AbstractEntry

getId()setId()getLastEdited()setLastEdited()getCreator()setCreator()

Santriid_santri : ints_ra/tk : ints_ra/tk1 : ints_ra/tk2 : ints_mi/sd : ints_mi/sd1 : ints_mi/sd2 : ints_mts/smp : ints_mts/smp1 : i...s_mts/smp2 : i...s_ma/sma : ints_ma/sma1 : ints_ma/sma2 : ints_ptai/ptu : ints_ptai/ptu1 : ints_ptai/ptu2 : int

Fasilitasid_fasilitas : intk_rguru_b : intk_rguru_rr : intk_rguru_rb : intluas_rguru : intk_rbljr_baik : intk_rbljr_rr : intk_rbljr_rb : intluas_rbljr : intk_rolahraga_b : t ink_rolahraga_rr nt : ik_rolahraga_r tb : inluas_rolahraga nt : ik_msjdmshla_ intb :k_msjdmshla_ intrr :k_msjdmshla_rb : i...luas_msjdmsh intla :

Keuanganid_keuangan : intbiaya_pend : intbiaya_hdp : intusaha : intupos : intbntuan_ppus : intbntuan_pd : intsumbgn_ttp : intsumbgn_tdktetp : i...

Pengajarid_pengajar : i...s_kyai : ints_kyai1 : ints_kyai2 : ints_tu : ints_tu1 : ints_tu2 : ints_ustadz : ints_ustadz1 : ints_ustadz2 : ints_dosen : ints_dosen1 : ints_dosen2 : int

Kabupatenid_kabupaten : intkabupaten : string

tambah_kab()edit_kab()delete_kab()

Pesantrennspp : intnama : Stringalamat : Stringt oh_pendiri : Striok n...jenjang_pdd1 : Stringj ang_pdd2 : Stringenjt on : Stringelpthn_berdri : year

t bah_pesantren()amedit_pesantren()delete_pesantren()

1

1

1

1

Penggunaid_user : int

Propinsi

Pendaftaranid_daftarfullname : Stringalamat : Stringjabata : Stringusername : Strin...password : int

username : Strin...fullna : Stringmeemai tringl : Stelpon : String

id : int

Jabat Stringan :

add_ )user(edit_user()delete user()_

propinsi : strin...

tambah_prop()edit_prop()delete_prop()

Gambar 4.13 Class Diagram

Diagram Class pada Gambar 4.13 memiliki sembilan class yang saling

berhubungan, yaitu User, Abstract Entry, Propinsi, Kabupaten, Pesantren, Santri,

Pengajar, Fasilitas dan Keuangan. Masing-masing class memiliki atribut-atribut

kecuali class Abstact Entry yang bertindak sebagai Class Absract yang menjadi

superclass terhadap class Propinsi, Kabupaten dan Pesantren, karena pada class

ini dideklarasikan variabel creator dan last_edited dari class User yang

dibutuhkan masing-masing subclass. Selain itu class Pesantren mempunyai

Page 167: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

141

:

asosiasi dengan class Propinsi dan class Kabupaten. Dan class Santri, Pengajar,

Fasilitas dan Keuangan merupakan agregasi atau bagian dari class Pesantren.

4.4.6 Sequence Diagram

Sequence diagram menunjukkan bagaimana detail operasi dilakukan pesan

apa yang dikirim dan kapan. Sequence diagram didasarkan atas class diagram

yang sudah dibuat, dari tabel spesifikasi stereotype class sebelumnya didapat

beberapa class entity yang memilki alir aktifitas yang sama. Di antaranya

Pesantren, Santri, Fasilitas, Pengajar dan Keuangan. Oleh karena itu pada

perancangan sequence diagram ini, akan digambarkan salah satu perwakilan dari

class entity yaitu Pesantren.

Pendaftar

: Pendaftar

:MainPage:MainPage :FormDaftar:FormDaftar :AddDaftar:AddDaftar :Pendaftaran:Pendaftaran<<ui>> <<ui>> <<controller>>

Tampilan Awal Web

FormDaftar()

Koneks tabaseiDa InputDaftar()

Simpan() close()

Gambar 4.14 Sequence Diagram untuk Use Case Mendaftar sebagai Pengguna

Sequence diagram Gambar 4.14 menjelaskan proses pendaftaran calon

user yang mendaftar sebagai operator data entry, dengan menginputkan data pada

FormDaftar dan akan tersimpan pada database Pendaftaran.

Page 168: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

142

: Operator Data

Entry : Operator Data

Entry

:From Login:From Login :Proses Login:Proses Login : DataUser : DataUser :Main Page:Main Page :FormSelectData:FormSelectData :Edit_View_Data:Edit_View_Data : Data Pesantren

: Data Pesantren

FormLogin()

<<ui>> <<controller>>

VerifikasiUsernamePassword()

KoneksiDatabase()

Validasi UsernamePassword

CheckStatus()

Status Login

<<ui>>

TampilanAwalPage()

<<ui>>

FormSelectData()

ReleaseRecord()

<<controller>>

View_Edit_Data()

KoneksiDatabase()

Simpan()

UpdateData()

getData()

DisplayData()

Cetak()

Cetak()Close()

Logout()

KoneksiDatabase()

ReloadRecord()

Gambar 4.15 Sequence Diagram untuk Use Case Pengecekan Data Pesantren

Page 169: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

143

Pada diagram sequence Pengecekan Data Pesantren, tahap ini dimulai

dengan proses login, dimana Operator Data Entry menginputkan username dan

password pada class boundary atau disebut juga user interface (ui) FormLogin.

Selanjutnya proses login diverifikasi pada class controller Proses Login yang

langsung terintegrasi dengan database dan melakukan validasi pada objek atau

class entity Pengguna. Ketika pengecekan status login, jika status login invalid

(No) maka proses untuk masuk ke tampilan halaman web operator data entry tidak

dapat dilakukan dan proses login mengirimkan message ke class boundary

FormLogin untuk melakukan operation destroy.

Jika status login valid (Yes) maka secara otomatis akan masuk ke tampilan

awal halaman web Operator Data Entry. Selanjutnya class boundary MainPage

akan memanggil FormSelectData untuk melakukan pemilihan data yang dicari.

Data yang dipilih disini dapat berupa pesantren, santri, pengajar, fasilitas dan

keuangan. Untuk pemodelan sequnce diagram ini akan diambil contoh

menggunakan pesantren. Setelah memilih jenis data maka database mulai

terkoneksi untuk memeriksa pilihan data tersebut.

Selanjutnya pesantren akan tampil dalam daftar tabel dan terdapat dua

perintah yaitu perintah Lihat dan Edit. Ketika memilih Lihat, maka database akan

menghubungkan dengan class Pesantren, selanjutnya data ditampilkan dan dapat

dicetak. Kemudian ketika memilih perintah edit, maka akan dilakukan

penyimpanan untuk data data diperbaharui dan akan terupdate dalam database.

Selanjutnya halaman web akan kembali pada FormSelectData. Setelah selesai

Operator Data Entry dapat keluar dari menu dan juga dapat logout dari sistem.

Page 170: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

144

: Operator Data Entry

: Operator Data Entry

:From Login:From Login :Proses Login:Proses Login : DataUser : DataUser :Main Page:Main Page :FormInputData:FormInputData :AddData:AddData : Data Pesantren

: Data Pesantren

FormLogin()

<<ui>> <<controller>>

VerifikasiUsernamePassword()

KoneksiDatabase()

Validasi UsernamePassword

CheckStatus()

Status Login

<<ui>>

TampilanAwalPage()

<<ui>>

FormInputData()

ReleaseRecord()

<<controller>>

AddData()

Simpan()

KoneksiDatabase()

Close()

Logout()

KoneksiDatabase()

ReloadRecord()

Gambar 4.16 Sequence Diagram untuk Use Case Menginput Data Pesantren

Page 171: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

145

Pada diagram sequence Menginput Data Pesantren, tahap ini dimulai

dengan proses login, dimana Operator Data Entry menginputkan username dan

password pada class boundary atau disebut juga user interface (ui) FormLogin.

Selanjutnya proses login diverifikasi pada class controller ProsesLogin yang

langsung terintegrasi dengan database dan melakukan validasi pada objek atau

class entity Pengguna.

Ketika pengecekan status login, jika status login invalid (No) maka proses

untuk masuk ke tampilan halaman web operator data entry tidak dapat dilakukan

dan proses login mengirimkan message ke class boundary FormLogin untuk

melakukan operation destroy. Jika status login valid (Yes) maka secara otomatis

akan masuk ke tampilan awal halaman web operator data entry. Selanjutnya class

boundary MainPage akan memanggil FormInputData untuk memasukkan atau

menambahkan data pesantren.

Selanjutnya proses penambahan data dilakukan pada class controller

AddData dan akan disimpan pada objek atau class entity Pesantren dan akan ter-

update dalam database. Selanjutnya halaman web akan kembali pada

FormInputData. Setelah proses menginput data selesai Operator Data Entry dapat

keluar dari menu dan juga dapat logout dari sistem.

Page 172: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

146

: Admin

: Admin

:From Login:From Login :Proses Login:Proses Login : DataUser : DataUser :Main Page:Main Page :FormSelectData:FormSelectData :ViewData:ViewData : Data Pesantren

: Data Pesantren<<ui>> <<controller>>

KoneksiDatabase()

Validasi UsernamePassword

CheckStatus()

Status Login

<<ui>> <<ui>>

ReleaseRecord()

<<controller>>

SelectData()

display_data()

FormLogin()

VerifikasiUsernamePassword()

TampilanAwalPage()

FormSelectData()

Close()

Logout()

KoneksiDatabase()

get_data()

Cetak()

Cetak()

Gambar 4.17 Sequence Diagram untuk Use Case Monitoring Data Pesantren

Page 173: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

147

Pada diagram sequence Monitoring Data Pesantren, tahap ini dimulai

dengan proses login, dimana Admin menginputkan username dan password pada

class boundary atau disebut juga user interface (ui) FormLogin. Selanjutnya

proses login diverifikasi pada class controller ProsesLogin yang langsung

terintegrasi dengan database dan melakukan validasi pada objek atau class entity

Pengguna.

Ketika pengecekan status login, jika status login invalid (No) maka proses

untuk masuk ke tampilan halaman web bagi Admin tidak dapat dilakukan dan

proses login mengirimkan message ke class boundary FormLogin untuk

melakukan operation destroy. Jika status login valid (Yes) maka secara otomatis

akan masuk ke tampilan awal halaman web Admin. Selanjutnya class boundary

MainPage akan memanggil FormSelectData untuk melakukan pemilihan data

yang dicari.

Untuk pemodelan sequnce diagram ini akan diambil contoh menggunakan

data pesantren. Setelah memilih jenis data maka database mulai terkoneksi untuk

memeriksa pilihan data tersebut. Data pesantren yang dicari telah didapat dan

akan selanjutnya data ditampilkan dan dicetak. Setelah selesai Admin dapat keluar

dari menu dan juga dapat logout dari sistem.

Page 174: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

148

: Admin

: Admin

:From Login:From Login :Proses Login:Proses Login : DataUser : DataUser :Main Page:Main Page :FormPengguna:FormPengguna :Add_Edit_Data:Add_Edit_Data : DataUser : DataUser<<ui>> <<controller>>

KoneksiDatabase()

Validasi UsernamePassword

CheckStatus()

Status Login

<<ui>> <<ui>>

ReleaseRecord()

<<controller>>

Add_Edit_DataPengguna()

ReloadRecord()

FormLogin()

VerifikasiUsernamePassword()

TampilanAwalPage()

FormDataPengguna()

Close()

Logout()

KoneksiDatabase()

KoneksiDatabase()

Update()

Simpan()

Gambar 4.18 Sequence Diagram untuk Use Case Manajemen Pengguna

Page 175: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

149

Pada diagram sequence Pengelolaan Data Pengguna, tahap ini dimulai

dengan proses login, dimana Admin menginputkan username dan password pada

class boundary atau disebut juga user interface (ui) FormLogin. Selanjutnya

proses login diverifikasi pada class controller ProsesLogin yang langsung

terintegrasi dengan database dan melakukan validasi pada objek atau class entity

Pengguna.

Ketika pengecekan status login, jika status login invalid (No) maka proses

untuk masuk ke tampilan halaman web Admin tidak dapat dilakukan dan proses

login mengirimkan message ke class boundary FormLogin untuk melakukan

operation destroy. Jika status login valid (Yes) maka secara otomatis akan masuk

ke tampilan awal halaman web Admin.

Selanjutnya class boundary MainPage akan memanggil FormPengguna

untuk melakukan penambahan dan pengeditan data pengguna sistem. Proses Add

dan Edit data pengguna dilakukan pada class controller Add_Edit_Data dan

terhubung dengan database untuk memanggil data dan menyimpan perubahan

data pengguna. Setelah selesai menginputkan dan mengedit data pengguna,

Admin dapat keluar dari menu dan juga dapat logout dari sistem.

Page 176: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

150

: Admin

: Admin

:From Login:From Login :Proses Login:Proses Login : DataUser : DataUser :Main Page:Main Page :FormPropinsi:FormPropinsi :Add_Edit_Data:Add_Edit_Data : Propinsi : Propinsi<<ui>> <<controller>>

KoneksiDatabase()

Validasi UsernamePassword

CheckStatus()

Status Login

<<ui>> <<ui>>

ReleaseRecord()

<<controller>>

Add_Edit_DataPengguna()

ReloadRecord()

FormLogin()

VerifikasiUsernamePassword()

TampilanAwalPage()

FormDataPropinsi()

Close()

Logout()

KoneksiDatabase()

KoneksiDatabase()

Update()

Simpan()

Gambar 4.19 Sequence Diagram untuk Use Case Manipulasi Data Pendukung

Page 177: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

151

Pada diagram sequence Manipulasi Data Pendukung, tahap ini dimulai

dengan proses login, dimana Admin menginputkan username dan password pada

class boundary atau disebut juga user interface (ui) FormLogin. Selanjutnya

proses login diverifikasi pada class controller ProsesLogin yang langsung

terintegrasi dengan database dan melakukan validasi pada objek atau class entity

Pengguna.

Ketika pengecekan status login, jika status login invalid (No) maka proses

untuk masuk ke tampilan halaman web Admin tidak dapat dilakukan dan proses

login mengirimkan message ke class boundary FormLogin untuk melakukan

operation destroy. Jika status login valid (Yes) maka secara otomatis akan masuk

ke tampilan awal halaman web Admin.

Selanjutnya class boundary MainPage akan memanggil form data

pendukung, yaitu propinsi atau kabupaten. Untuk pemodelan sequence diagram

ini dicontohkan dengan propinsi. Setelah FormPropinsi ditampilkan amka

database akan terhubung untuk melakukan penambahan dan pengeditan data

propinsi. Proses Add dan Edit propinsi dilakukan pada class controller

Add_Edit_Data dan terhubung dengan database untuk memanggil data dan

menyimpan perubahan data propinsi. Setelah selesai menginputkan dan mengedit

data propinsi, Admin dapat keluar dari menu dan juga dapat logout dari sistem.

Page 178: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

152

: Public User : Public User:Main Page:Main Page :FormLaporanProfil:FormLaporanProfil :ProsesLaporanProfil:ProsesLaporanProfil : Data

Pesantren : Data

Pesantren<<ui>> <<ui>>

ReleaseRecord()

<<controller>>

InputKeyword()

ReloadRecord()

TampilanAwalPage()

FormLaporanProfil()

Close()

Logout()

KoneksiDatabase()

KoneksiDatabase()

SelectData()

get_data()

Cetak()

Cetak()

Gambar 4.20 Sequence Diagram Melihat Laporan Profil Pesantren

Pada diagram sequence Melihat Laporan Profil Pesantren, tahap ini

dimulai Public User dengan menampilkan halaman utama web yaitu class

boundary MainPage. Kemudian memanggil FormLaporanProfil untuk melakukan

pemilihan jenis laporan profil pesantren yang dicari.

Dalam class controller ProsesLaporanProfil jenis laporan yang dipilih

diinputkan dan database mulai terkoneksi untuk memeriksa pilihan data tersebut.

Selanjutnya laporan profil pesantren akan ditampilkan dan dapat dicetak. Setelah

selesai Public User dapat keluar dari menu dan juga dapat logout dari sistem.

Page 179: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

153

: Pu c erbli Us : Pu c erbli Us:Main Page:Main Page :FormLaporanNasional

:FormLaporanNasional :ProsesLaporanNasional:ProsesLaporanNasional : Data

Pesantren : Data

Pesantren<<ui>> <<ui>>

ReleaseRecord()

<<controller>>

InputKeyword()

ReloadRecord()

TampilanAwalPage()

FormLaporanNasional()

Close()

Logout()

KoneksiDatabase()

KoneksiDatabase()

SelectData()

get_data()

Cetak()

Cetak()

Gambar 4.21 Sequence Diagram Melihat Laporan Nasional Pesantren

Pada diagram sequence Melihat Laporan Nasional Pesantren, tahap ini

dimulai Public User dengan menampilkan halaman utama web yaitu class

boundary MainPage. Kemudian memanggil FormLaporanNasional untuk

melakukan pemilihan jenis laporan profil pesantren yang dicari.

Dalam class controller ProsesLaporanNasional jenis laporan yang dipilih

diinputkan dan database mulai terkoneksi untuk memeriksa pilihan data tersebut.

Selanjutnya laporan nasional pesantren akan ditampilkan dan dapat dicetak.

Setelah selesai Public User dapat keluar dari menu dan juga dapat logout dari

sistem.

Page 180: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

154

: Public User : Public User:Main Page:Main Page :FormDataStatistik:FormDataStatistik :ProsesDataStatistik:ProsesDataStatistik : Data

Pesantren : Data

Pesantren<<ui>> <<ui>>

ReleaseRecord()

<<controller>>

InputKeyword()

ReloadRecord()

TampilanAwalPage()

FormDataStatistikl()

Close()

Logout()

KoneksiDatabase()

KoneksiDatabase()

SelectData()

get_data()

Cetak()

Cetak()

Gambar 4.22 Sequence Diagram untuk use case Melihat Data Statistik Pesantren.

Pada diagram sequence Melihat Data Statistik Pesantren, tahap ini dimulai

Public User dengan menampilkan halaman utama web yaitu class boundary

MainPage. Kemudian memanggil FormDataStatistik untuk melakukan pemilihan

jenis data statistik pesantren yang dicari.

Dalam class controller ProsesDataStatistik jenis data statistik yang dipilih

diinputkan dan database mulai terkoneksi untuk memeriksa pilihan data tersebut.

Selanjutnya data statistik pesantren akan ditampilkan dan dapat dicetak. Setelah

selesai Public User dapat keluar dari menu dan juga dapat logout dari sistem.

Page 181: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

155

4.4.7 Statechart Diagram

Statechart Diagram biasanya digunakan untuk memodelkan perilaku

dinamis suatu class atau objek. Selain itu statechart diagram juga digunakan

untuk memodelkan objek dari semenjak dibuat sampai selesai. Pada kondisi ini

tidak semua class mempunyai state yang menarik untuk dibahas. Untuk itu tingkah

laku object yang telah ditemukan digambarkan pada statechart diagram berikut.

1. Statechart Diagram dari objek pesantren

Pesantren dibuat

membuat laporan

input data pengecekan data

Pesantren ditampilkan

liha etailt d

Pesantren diperbarui

hapus edit

lihat

siap cetak

Gambar 4.23 Statechart Diagram Pesantren

Statechart Diagram untuk objek pesantren dimulai dengan input data atau

membuat laporan, maka pesantren dibuat. Pesantren ditampilkan pada saat

melihat detail atau pengecekan dan pesantren diperbarui ketika dilakukan

proses edit dan hapus. Selanjutnya state selesai ketika pesantren siap cetak.

Page 182: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

156

2. Statechart Diagram dari objek santri

Santri dibuat

input data

Santri ditampilkan

membuat laporan

lihat detail

Santri diperbarui

lihat

hapus edit

siap cetak

pengecekan

Gambar 4.24 Statechart Diagram Santri

Statechart Diagram untuk objek santri dimulai dengan input data atau

membuat laporan, maka santri dibuat. Santri ditampilkan pada saat melihat

detail atau pengecekan dan santri diperbarui ketika dilakukan proses edit dan

hapus. Selanjutnya state selesai ketika santri siap cetak.

3. Statechart Diagram dari objek pengajar

Pengajar dibuat

Pengajar ditampilkan

Pengajar diperbarui

membuat laporan

lihat detailpengecekan

hapus

edit

lihat

siap cetak

input data

Gambar 4.25 Statechart Diagram Pengajar

Statechart Diagram untuk objek pengajar dimulai dengan input data atau

membuat laporan, maka pengajar dibuat. Pengajar ditampilkan pada saat

Page 183: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

157

melihat detail atau pengecekan dan pengajar diperbarui ketika dilakukan proses

edit dan hapus. Selanjutnya state selesai ketika pengajar siap cetak.

4. Statechart Diagram dari objek fasilitas

Fasilitas dibuat

Fasilitas ditampilkan

Fasilitas diperbarui

input data

lihat detail

edit

lihat

membuat laporan

hapus

pengecekan

siap cetak

Gambar 4.26 Statechart Diagram Fasilitas

Statechart Diagram untuk objek fasilitas dimulai dengan input data atau

membuat laporan, maka fasilitas dibuat. Fasilitas ditampilkan pada saat melihat

detail atau pengecekan dan fasilitas diperbarui ketika dilakukan proses edit dan

hapus. Selanjutnya state selesai ketika fasilitas siap cetak.

5. Statechart Diagram dari objek keuangan

Keuangan dibuat

input data

membuat laporan

Keuangan ditampilkan

Keuangan diperbarui

lihat detailpengecekan

hapus

lihat

edit

siap cetak

Gambar 4.27 Statechart Diagram Keuangan

Page 184: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

158

Statechart Diagram untuk objek keuangan dimulai dengan input data atau

membuat laporan, maka keuangan dibuat. Keuangan ditampilkan pada saat

melihat detail atau pengecekan dan keuangan diperbarui ketika dilakukan

proses edit dan hapus. Selanjutnya state selesai ketika keuangan siap cetak.

6. Statechart Diagram dari objek pengguna

username dan password diverifikasi

input username dan password invalid

User diaktifkan

valid

User ditambahkan

add user

User ditampilkan

lihat

chek user

User diperbarui

edit

lihat

proses selesai

hapus

Gambar 4.28 Statechart Diagram Pengguna

Statechart Diagram untuk objek pengguna dimulai dengan input username dan

password, maka statenya berupa username dan password diverifikasi. Ada dua

kemungkinan transisi berikutnnya yaitu invalid maka state akan finish dan

valid maka user diaktifkan. User ditampilkan pada saat melihat detail atau

check user dan user diperbarui ketika dilakukan proses edit dan hapus.

Page 185: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

159

4.4.8 Rancangan Sistem Basis Data

Rancangan sistem basis data (database) SIMPONTREN ini merupakan

rancangan sistem informasi berbasis web yang mengintegrasikan kumpulan data

yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Database ini didapat dari

pemetaan (maaping) class entity yang telah digambarkan dalam class diagram

sebelumnya. Pemetaan data-data yang berhubungan dalam sistem dijabarkan

dalam bentuk tabel. Berikut adalah tabel-tabel database yang dihubungkan oleh

foreign key untuk menunjukkan relasi atau disebut juga Relational Database

Management System (RDBMS).

Page 186: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

160

Gambar 4.29 Database Relational (Physical Database Schema) SIMPONTREN

Page 187: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

161

Berdasarkan physical database schema Gambar 4.29, maka spesifikasi database

yang akan diimplementasikan adalah sebagai berikut.

1. Tabel pesantren

File Name : pesantren

Primary Key : nspp

Foreign Key : id_propinsi, id_kabupaten, id_user

Tabel 4.16 Tabel Pesantren

No Field Type Size Null Keterangan

1 nspp Varchar 5 No Nomor statistik pondok

pesantren

2 id_propinsi Varchar 4 No Kode propinsi

3 id_kabupaten Varchar 6 No Kode kabupaten

4 id_user Varchar 4 No Kode user yang membuat

5 nama Varchar 30 No Nama pesantren

6 alamat Varchar 45 No Alamat pesantren

7 no_telepon Varchar 20 No Nomor telepon

8

9

10

11

email

jenjang_pendidikan1

jenjang_pendidikan2

tokoh_pendiri

Varchar

Varchar

Varchar

Varchar

20

20

20

25

No

No

No

No

Email pesantren

Pendidikan Agama

Pendidikan Umum

Nama tokoh pendiri

12 tahun_berdiri Date No Tahun pesantren didirikan

13 last_edited Datetime No Tanggal terakhir modifikasi

2. Tabel santri

File Name : santri

Primary Key : id_santri

Foreign Key : id_user, nspp

Page 188: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

162

Tabel 4.17 Tabel Santri

No Field Type Size Null Keterangan

1 id_santri Varchar 6 No Kode santri

2 nspp Varchar 5 No Nomor statistik pondok

pesantren

3 id_user Varchar 4 No Kode user yang membuat

4 s_tk_ra Int 4 No Jumlah seluruh santri

pendidikan RA/ TK

5 s_ra_tk1 Int 4 No Jumlah santri laki-laki

pendidikan RA/ TK

6 s_ra_tk2 Int 4 No Jumlah santri perempuan

pendidikan RA/ TK

7

8

9

10

11

12

13

14

15

s_mi_sd

s_mi_sd1

s_mi_sd2

s_mts_smp

s_mts_smp1

s_mts_smp2

s_ma_sma

s_ma_sma2

s_pt

Int

Int

Int

Int

Int

Int

Int

Int

Int

4

4

4

4

4

4

4

4

4

No

No

No

No

No

No

No

No

No

Jumlah seluruh santri

pendidikan MI/ SD

Jumlah santri laki-laki

pendidikan MI/ SD

Jumlah santri perempuan

pendidikan MI/ SD

Jumlah seluruh santri

pendidikan MTs/ SMP

Jumlah santri laki-laki

pendidikan MTs/ SMP

Jumlah santri perempuan

perndidikan MTs/ SMP

Jumlah seluruh santri

pendidikan MA/ SMA

Jumlah santri laki-laki

pendidikan MA/ SMA

Jumlah santri perguruan

tinggi

Page 189: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

163

16 s_pt1 Int 4 No Jumlah santri laki-laki

perguruan tinggi

17 s_pt2 Int 4 No Jumlah santri perempuan

perguruan tinggi

18 last_edited Datetime No Tanggal terakhir modifikasi

3. Tabel pengajar

File Name : pengajar

Primary Key : id_pengajar

Foreign Key : id_user, nspp

Tabel 4.18 Tabel Pengajar

No Field Type Size Null Keterangan

1 id_pengajar Varchar 6 No Kode pengajar

2 nspp Varchar 5 No Nomor statistik pondok

pesantren

3 id_user Varchar 4 No Kode user yang membuat

4 s_kyai Int 4 No Jumlah seluruh kyai

5 s_kyai1 Int 4 No Jumlah kyai laki-laki

6 s_kyai2 Int 4 No Jumlah kyai perempuan

7 s_ustadz Int 4 No Jumlah seluruh ustadz

8 s_ustadz1 Int 4 No Jumlah ustadz laki-laki

9 s_ustadz2 Int 4 No Jumlah ustadz perempuan

10 s_tu Int 4 No Jumlah seluruh pegawai TU

11 s_tu1 Int 4 No Jumlah pegawai TU laki-laki

12 s_tu2 Int 4 No Jumlah pegawai TU wanita

13 s_dosen Int 4 No Jumlah seluruh dosen

Page 190: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

164

14 s_dosen1 Int 4 No Jumlah dosen laki-laki

15 s_dosen2 Int 4 No Jumlah dosen wanita

16 last_edited Datetime No Tanggal terakhir modifikasi

4. Tabel fasilitas

File Name : fasilitas

Primary Key : id_fasilitas

Foreign Key : id_user, nspp

Tabel 4.19 Tabel Fasilitas

No Field Type Size Null Keterangan

1 id_fasilitas Varchar 6 No Kode fasilitas

2 nspp Varchar 5 No Nomor statistik pondok

pesantren

3 id_user Varchar 4 No Kode user yang membuat

4 k_rguru_b Int 4 No Kondisi ruang guru baik

5 k_rguru_rr Int 4 No Kondisi ruang guru rusak

ringan

6 k_rguru_rb Int 4 No Kondisi ruang guru rusak

berat

7 luas_rguru Int 4 No Luas ruang guru

8 k_rbljr_b Int 4 No Kondisi ruang belajar baik

9 k_rbljr_rr Int 4 No Kondisi ruang belajar rusak

ringan

10 k_rbljr_rb Int 4 No Kondisi ruang belajar rusak

berat

11 luas_rbljr Int 4 No Luas ruang belajar

12 k_olahrg_b Int 4 No Kondisi peralatan olahraga

Page 191: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

165

baik

13 k_olahrg_rr Int 4 No Kondisi peralatan olahraga

rusak ringan

14 k_olahrg_rb Int 4 No Kondisi peralatan olahraga

rusak berat

15 k_msjdmushla_b Int 4 No Kondisi masjid/ mushola baik

16 k_msjdmushla_rr Int 4 No Kondisi masjid/ mushola

rusak ringan

17 k_msjdmushla_rb Int 4 No Kondisi masjid/ mushola

rusak berat

18 last_edited Datetime No Tanggal terakhir modifikasi

5. Tabel keuangan

File Name : keuangan

Primary Key : id_keuangan

Foreign Key : id_user, nspp

Tabel 4.20 Tabel Keuangan

No Field Type Size Null Keterangan

1 id_keuangan Varchar 6 No Kode keuangan

2 nspp Varchar 5 No Nomor statistik pondok

pesantren

3 id_user Varchar 4 No Kode user yang membuat

4 Biaya_pend Int 8 No Biaya pendidikan santri

5 Biaya_hdp Int 8 No Biaya hidup santri

6 usaha Int 8 No Biaya pemasukan dari

bidang usaha pesantren

7 upos Int 8 No Biaya pemasukan dari orang

tua santri

Page 192: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

166

8 bntuan_ppus Int 8 No Bantuan dari pemerintah

pusat

9 bntuan_pd Int 8 No Bantuan dari pemerintah

daerah

10 smbgn_ttp Int 8 No Penerimaan sumbangan

tetap

11 smbgn_tdktetp Int 8 No Penerimaan sumbangan

tidak tetap

12 last_edited Datetime No Tanggal terakhir modifikasi

6. Tabel pengguna

File Name : pengguna

Primary Key : id_user

Foreign Key : -

Tabel 4.21 Tabel Pengguna

No Field Type Size Null Keterangan

1 id_user Varchar 4 No Kode pengguna

2 username Varchar 10 No Nama pengguna

3 fullname Varchar 30 No Nama asli/ lengkap pengguna

4 email Varchar 20 No Email pengguna

5 no_telpon Varchar 15 No Nomor telpon pengguna

6 propinsi Varchar 40 No Propinsi pengguna

7 jabatan Varchar 15 No Jabatan pengguna sebagai

admin atau operator data

entry

8 login_time Datetime No Waktu login terakhir

9 logout_time Datetime No Waktu logout terakhir

Page 193: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

167

7. Tabel propinsi

File Name : propinsi

Primary Key : id_propinsi

Foreign Key : id_user

Tabel 4.22 Tabel propinsi

No Field Type Size Null Keterangan

1 id_propinsi Varchar 4 No Kode propinsi

2 id_user Varchar 4 No Kode user yang membuat

3 propinsi Varchar 40 No Nama propinsi

4 Last_edited Datetime No Tanggal terakhir modifikasi

8. Tabel kabupaten

File Name : kabupaten

Primary Key : id_kabupaten

Foreign Key : id_user, id_propinsi

Tabel 4.23 Tabel kabupaten

No Field Type Size Null Keterangan

1 id_kabupaten Varchar 6 No Kode kabupaten

2

3

id_user

id_propinsi

Varchar

Varchar

4

4

No

No

Kode user yang membuat

Kode propinsi

3 kabupaten Varchar 30 No Nama kabupaten

4 last_edited Datetime No Tanggal terakhir modifikasi

Page 194: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

168

9. Tabel Pendaftar

File Name : pendaftar

Primary Key : id_daftar

Foreign Key : -

Tabel 4.24 Tabel Pendaftar

No Field Type Size Null Keterangan

1 id_daftar Varchar 6 No Kode daftar

2 username Varchar 10 No Nama pengguna

3 fullname Varchar 30 No Nama asli/ lengkap pengguna

4 email Varchar 20 No Email pengguna

5 no_telpon Varchar 15 No Nomor telpon pengguna

6 propinsi Varchar 40 No Propinsi pengguna

7 Waktu_daftar Datetime No Waktu pendaftaran

10. Tabel data_has_tahun

File Name : data_has_tahun

Primary Key : tahun

Foreign Key : id_santri, id_pengajar, id_fasilitas, id_keuangan

Tabel 4.25 Tabel data_has_tahun

No Field Type Size Null Keterangan

1 tahun year 4 No Kode kabupaten

2 id_santri Varchar 6 No Kode santri

3 id_pengajar Varchar 6 No Kode pengajar

4 id_fasilitas Varchar 6 No Kode fasilitas

Page 195: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

169

5 id_keuangan Varchar 6 No Kode keuangan

4.4.9 Rancangan Antarmuka (Interface)

Pada tahap ini dilakukan perancangan tampilan (antarmuka) halaman-

halaman web, dimana dari beberapa menu atau submenu memiliki form, yaitu

form tambah data, daftar data dan edit data. Perancangan antarmuka ini

diharapkan dapat memudahkan pengguna, admin dan operator data entry serta

public user dalam menjalankan sistem informasi manajemen pondok pesantren.

Berikut ini adalah gambaran rancangan antarmuka simpontren.

1) Halaman Utama Public User

Halaman ini adalah tampilan awal ketika masuk ke dalam web

SIMPONTREN, yang juga merupakan main page bagi public user dan

terdapat form login bagi admin dan operator data entry.

Gambar 4.30 Rancangan Halaman Utama Web Public user

Page 196: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

170

2) Menu Laporan Nasional Pesantren

Bagi public user yang ingin melihat laporan nasional maka memilih

propinsi, tahun dan kategori laporan.

Gambar 4.31 Rancangan Form Select Laporan Nasional Pesantren

Gambar 4.32 Rancangan Menu Laporan Nasional Pesantren

Page 197: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

171

3) Menu Laporan Profil Pesantren

Bagi public user yang ingin melihat laporan profil maka menginputkan

nspp (nomor statistik pesantren), nama pesantren dan propinsi.

Gambar 4.33 Rancangan Form Select Laporan Profil Pesantren

Gambar 4.34 Rancangan Menu Laporan Profil Pesantren

4) Menu Cek Data Pesantren

Halaman ini bagi operator data entry untuk melihat detail dan

mengedit data pesantren

Page 198: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

172

Gambar 4.35 Rancangan Menu Cek Data Pesantren

5) Menu Input Data Pesantren

Halaman Input Data Pesantren digunakan oleh operator data entry

menginputkan data pesantren, santri, pengajar, fasilitas dan keuangan.

Gambar 4.36 Rancangan Menu Input Pesantren

Page 199: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

173

No Jenjang Pendidikan Jmlah Santri

HEADER

Santri Fasilitas KeuanganPengajar

Form Input SantriTahun :

Simpan Reset

HOME

Input Data

Cek Data

Username

Logout

TK/RA

SD/MI

1

2

SMP/MTs3

Lk Pr

Gambar 4.37 Rancangan Menu Input Santri

Gambar 4.38 Rancangan Menu Input Pengajar

Page 200: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

174

Gambar 4.39 Rancangan Menu Input Fasilitas

4.5 Implementasi Sistem (Construction dan Testing)

Tahap implementasi sistem dibagi menjadi dua bagian yaitu construction

dan testing sistem. Berikut ini adalah penjelasannya.

4.5.1 Konstruksi Perangkat Lunak

Blueprint (cetak biru) sistem yang telah dimodelkan dan dirancang

sebelumnya dieksekusi menjadi sebuah set kode program dengan menggunakan

bahasa pemograman PHP 5 guna mengimplementasikan sistem informasi

manajemen pondok pesantren.

Sejumlah tools digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak sistem

informasi manajemen pondok pesantren. Pada tabel berikut ditunjukkan daftar

tools yang digunakan dalam pengembangan SIMPONTREN.

Page 201: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

175

Tabel 4.26 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak Sistem

No. Tools Kegunaan

1 Rational Rose Mendesain diagram-diagram UML

2 DBDesigner 4 Menggambarkan database schema aplikasi

3 PHP 5 Bahasa pemograman untuk

mengembangkan aplikasi SIMPONTREN

4 MySQL Database yang digunakan dalam sistem

5 XAMPP Apache HTTP Server Web Server

6 PHP MyAdmin Perangkat untuk mengakses database yang

terdapat pada XAMPP Apache

7 Mozilla Firefox 3.5 Web Browser

4.5.2 Penyiapan Rencana Implementasi Jaringan

SIMPONTREN yang telah dibuat akan diimplementasikan melalui

jaringan internet. Gambaran implementasi jaringan ditetapkan menggunakan

jaringan internet dapat dilihat pada Gambar 4.40.

Page 202: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

176

Gambar 4.40 Gambaran Implementasi Jaringan untuk SIMPONTREN

4.5.3 Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan aplikasi SIMPONTREN agar dapat

dijalankan adalah sebagai berikut:

1. Sebuah komputer yang digunakan operator data entry dan public user untuk

mengakses sistem SIMPONTREN. Spesifikasi minimum komputer yang

dibutuhkan adalah:

a. Processor dengan kecepatan 133 MHz

b. RAM 32 MB

c. Monitor Super VGA minimum 15”

d. Harddisk 1 GB

e. Keyboard

Page 203: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

177

f. Mouse

g. Modem

2. Sebuah komputer yang digunakan administrator sebagai server aplikasi

SIMPONTREN. Spesifikasi minimum komputer yang disarankan adalah:

a. Processor dengan kecepatan 1 GHz

b. RAM 128 MB

c. Monitor Super VGA minimum 15”

d. Harddisk 20 GB

e. Keyboard

f. Mouse

g. Modem

4.5.4 Uji Coba (Testing)

Setelah melakukan pengkodean dari aplikasi SIMPONTREN, sistem ini

harus diuji, apakah sistem ini sudah bekerja sesuai spesifikasi yang diharapkan

atau belum. Tahap uji coba (testing) merupakan tahap meletakkan sistem suapaya

dipastikan tidak terjadi kesalahan sebelum sistem tersebut diserahkan kepada end

user.

Pada tahap ini dilakukan dengan pengujian masing-masing halaman menu

para pengguna. Dilakukan uji coba terhadap integrasi keseluruhan unit program

untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria yang

diinginkan. Pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan metode white box dan

black box testing. Pengujian white box yaitu pengujian yang dilakuan lebih dekat

Page 204: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

178

lagi untuk menguji prosedur-prosedur yang ada yang dilakukan saat menjalankan

bahasa pemrograman. Lintasan logika yang dilalui oleh setiap bagian prosedur

yang diuji dengan memberikan kondisi dan loop spesifik. Sedangkan pengujian

black box yaitu pengetesan menggunakan metode pengujian logika program yaitu

contoh per kasus atau masalah yang diajukan. Berikut ini adalah tabel testing

aplikasi SIMPONTREN.

1) Testing halaman Operator Data Entry

Tabel 4.26 Testing halaman Operator Data Entry

No Fungsi Keterangan Hasil yang diharapkan Hasil Ujicoba

1 Login menu operator data entry

Masukkan username dan password, jika salah tampil pesan login salah

Masuk Halaman Home operator data entry

OK

2 Klik menu Input Data Tampil halaman form input data pesantren

OK

3 klik simpan setelah mengisi form input pesantren

Menambah data pesantren yang akan disimpan pada tabel pesantren

OK

4 Klik sub menu santri Tampil halaman form input santri

OK

5 klik simpan setelah mengisi form input santri

Menambah data santri yang akan disimpan pada tabel santri

OK

6 Klik sub menu pengajar

Tampil halaman form input pengajar

OK

7 klik simpan setelah mengisi form input pengajar

Menambah data pengajar yang akan disimpan pada tabel pengajar

OK

8 Klik sub menu fasilitas Tampil halaman form input fasilitas

OK

10 klik simpan setelah mengisi form input fasilitas

Menambah data fasilitas yang akan disimpan dalam tabel fasilitas

OK

11 Klik sub menu keuangan

Tampil halaman form input keuangan

OK

12 klik simpan setelah mengisi form input keuangan

Menambah data fasilitas yang akan disimpan dalam tabel keuangan

OK

Page 205: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

179

13 Klik menu Cek Data Memilih data pesantren yang dicari

Tampil daftar data pesantren

OK

14 Klik Edit Memilih salah satu data pesantren untuk diedit

Tampil form pengeditan data

OK

15 Klik Delete Memilih salah satu data pesantren untuk dihapus

Data terhapus dari tabel database

OK

2) Testing halaman Admin

Tabel 4.27 Testing halaman Admin

No Fungsi Keterangan Hasil yang diharapkan Hasil Ujicoba

1 Login menu Admin Masukkan username dan password, jika salah tampil pesan login salah

Masuk Halaman Home Admin

OK

2 Klik menu Data Pesantren

Tampil halaman form select data pesantren

OK

3 klik cari setelah mengisi form select data

Mencari data detail pesantren

OK

4 klik lihat detail Memilih salah satu daftar pesantren

Tampil data pesantren OK

5 klik menu Data Pengguna

Tampil halaman form input pengguna

OK

6 klik tambah setelah mengisi form input pengguna

Menambah data pengguna yang akan disimpan pada tabel pengguna

OK

7 klik edit pengguna Memilih salah satu data pengguna untuk diedit

Tampil halaman form edit pengguna

OK

8 klik sub menu Propinsi Tampil halaman form input propinsi

OK

9 klik tambah setelah mengisi form input propinsi

Menambah data propinsi yang akan disimpan pada tabel propinsi

OK

10 klik edit propinsi Memilih salah satu data propinsi untuk diedit

Tampil halaman form edit propinsi

OK

11 klik sub menu Kabupaten

Tampil halaman form input kabupaten

OK

12 klik tambah setelah mengisi form input propinsi

Menambah data kabupaten yang akan disimpan pada tabel

OK

Page 206: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

180

kabupaten

13 klik edit kabupaten Memilih salah satu data kabupaten untuk diedit

Tampil halaman form edit kabupaten

OK

3) Testing halaman Public User

Tabel 4.28 Testing halaman public user

No Fungsi Keterangan Hasil yang diharapkan Hasil Ujicoba

1 Klik menu Home Tampil halaman utama bagi public user

OK

2 klik menu Profil Tampil halaman profil SIMPONTREN

OK

3 klik sub menu Laporan Profil Pesantren

Tampil halaman form select laporan

OK

4 klik Lihat setelah mengisi form select laporan

Tampil laporan profil pesantren

OK

5 klik sub menu Laporan Nasional

Tampil halaman form select laporan

OK

6 klik Lihat setelah mengisi form select laporan

Tampil laporan nasional pesantren

OK

Page 207: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Tujuan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren

(SIMPONTREN) ini untuk membantu subbagian Data dan Informasi Sekjen

Pendidikan Islam Kementerian Agama dalam pengolahan data pondok pesantren

di Indonesia. Berdasarkan hasil analisis dan perancangan pada bab sebelumnya,

maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren dibangun menjadi sebuah

sistem berbasis web yang dapat menampung peningkatan jumlah data dan

perbaikan proses validasi yang secara otomatis pada saat data dimasukkan,

sehingga informasi yang dihasilkan secara lengkap dan tingkat kebenaran

terjamin.

2. Data pesantren yang dihimpun dalam SIMPONTREN ini dapat memberikan

informasi terbaru mengenai kondisi pesantren, baik itu profil data pesantren,

perkembangan jumlah santri dan pengajar serta kondisi terbaru mengenai

fasilitas kegiatan belajar mengajar di setiap pesantren.

3. Manajemen basis data pesantren sudah mengalami perbaikan yang didukung

oleh sistem dan perangkat yang memadai dan juga pengaturannya disesuaikan

dengan jenis dan kebutuhan sistem, sehingga proses pengolahan data

pesantren, seperti penambahan dan pengeditan data dapat dilakukan melalui

prosedur yang lebih baik.

181

Page 208: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

182

4. Pengguna SIMPONTREN yang memiliki akses masuk sebagai admin dan

operator entry merupakan pegawai tingkat pusat dan wilayah yang memiliki

username dan password yang unik dan rahasia. Baik admin dan operator data

entry memiliki tugas dan wewenang tersendiri dalam setiap menu

SIMPONTREN.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dari kesimpulan, maka dapat diajukan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Data yang diolah dalam Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren tidak

hanya data umum pesantren, santri, fasilitas, pengajar dan keuangan,

diharapkan lebih luas lagi untuk dapat mengawasi dan mengatur

perkembangan pondok pesantren. Data yang disajikan seperti hasil nilai ujian

nasional santri, kegiatan pengembangan santri dan usaha mandiri pesantren,

sehingga dapat saling berbagi permasalahan dan mendapatkan pertimbangan

solusi bagi kemajuan pondok pesantren.

2. Kemajuan teknologi komputerisasi diharapkan SIMPONTREN bisa

memanfaatkan teknologi tersebut untuk terus mengembangkan sistemnya.

Sebagai contoh pengembangan SIMPONTREN berbasis Java dan

pemanfaatan manajemen database yang lebih meningkat dengan sistem

database berbasis objek atau objek relasional.

Page 209: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

DAFTAR PUSTAKA

Arief. 2005. Sistem Informasi. Berbagai makalah tentang sistem informasi dari perspektif: manusia dan sistem informasi, organisasi dan sistem informasi, teknologi dan sistem informasi yang disampaikan dalam Konferensi Nasional Sistem Informasi 2005 di Institut Teknologi Bandung. Informatika: Bandung.

Departemen Agama. 2001. Pola Pengembangan Pondok Pesantren. Departemen

Agama RI: Jakarta. Departemen Agama. 2006. Statistik Pendidikan Agama dan Keagamaan Tahun

Pelajaran 2005-2006. Departemen Agama RI : Jakarta. Fowler, Martin. 2005. UML Distilled 3th Ed., Panduan Singkat Bahasa

Pemodelan Obyek Standar. Alih Bahasa. Penerbit Andi: Yogyakarta. Hariyanto, Bambang, Ir., MT. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek.

Informatika: Bandung. Hariyanto, Bambang, Ir., MT. 2004. Sistem Manajemen Basisdata. Informatika:

Bandung. Hariyanto, Bambang, Ir., MT. 2008. Dasar Informatika dan Ilmu Komputer

Disertai Aksi-aksi Praktis. Informatika: Bandung. Hermawan, Julius. 2004. Analisa Desain dan Pemograman Berorientasi Obyek

dengan UML dan Visual Basic.NET. Andi: Yogyakarta. Jogiyanto, HM., MBA., Akt., Ph.D. 2004. Pengenalan Komputer: dasar ilmu

komputer, pemrograman, sistem informasi dan inteligensi buatan. Edisi 3. Andi: Yogyakarta.

Jogiyanto, HM., MBA., Akt., Ph.D. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi:

Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi: Yogyakarta.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi 1. Andi: Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL.

Andi: Yogyakarta. Keraf, Gorys, Prof. Dr. 1994. Komposisi. Nusa Indah: NTT.

183

Page 210: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

184

Ladjamudin, Al-Bahra bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Masyhud, Muhammad Sulthon., dan Moh. Khusnuridlo. 2006. Manajemen

Pondok Pesantren. LaksBang Pressindo: Yogyakarta. Mathiassen, Lars. 2000. Object Oriented Analysis and Design. Marko Publishing McLeod, Raymond Jr., dan George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen

Jilid I. PT. Prenhallindo dan Index: Jakarta. Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu: Yogyakarta. Nata, Abuddin. 2001. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-

lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Gramedia dan IAIN: Jakarta. Nugroho, Adi. 2002. Analisis & Perancangan SIstem Informasi dengan

Metodologi Berorientasi Objek. Informatika: Bandung. Nugroho, Adi. 2005. Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek.

Informatika: Bandung. Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Andi:

Yogyakarta. Prasetyo, Didik Dwi. 2003. Administrasi Database Server MySQL. PT. Elex

Media Komputindo: Jakarta. Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Buku 1. Alih bahasa. Andi:

Yogyakarta. Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.

Graha Ilmu: Yogyakarta. Sutopo, Ariesto Hadi. 2002. Analisis dan Desain Berorientasi Objek. Informatika:

Bandung. Whitten, Jeffrey L., Lonnie D. Bentley., Kevin C. Dittman. 2004. Metode Desain

& Analisis Sistem. Ed. 6, Andi: Yogyakarta PhpMyAdmin Devel Team. 2003. PhpMyAdmin [Online] Tersedia:

http://www.phpmyadmin.net/home_page/. [1 Pebruari 2010]

Page 211: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

LAMPIRAN A

SURAT PENELITIAN

Page 212: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

LAMPIRAN B

WAWANCARA

Page 213: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

WAWANCARA

Nama Pegawai : Dra. Siti Sakdiyah, M.Pd

Jabatan : Ketua Subbagian Data dan Informasi

1. Apa tugas dan wewenang dari subbagian Data dan Informasi?

Data dan Informasi merupakan subbagian dari bagian Perencanaan dan Data

dibawah Sekretariat Dirjen Pendidikan Islam yang menangani data lembaga

pendidikan agama dan keagamaan mulai dari pelaksanaan pengumpulan data,

penyajian, pelayanan serta proses pengolahannya pada sistem informasi, yang

biasa disebut EMIS (Education Management Information System).

2. Data apa saja yang diolah di EMIS?

Data-data lembaga pendidikan dan keagamaan yang berada di bawah

nauangan Departemen Agama se-Indonesia. Meliputi pondok pesantren,

madrasah diniyah, masjid, majelis taklim, penyulus agama Islam, taman

pendidikan Al-Qur’an dan sebagainya.

3. Bagaimana alur pengumpulan data yang dilakukan sekarang ini?

Data dihimpun melalui formulir-formulir yang disebar ke seluruh daerah

untuk diisi oleh setiap lembaga pendidikan dan keagamaan. Formulir yang

disebar di tiap kantor wilayah dan kabupaten yang bertanggung jawab untuk

mengirimkan formulir ke setiap lembaga yang ada di daerahnya. Setelah

formulir diisikan, formulir akan dikembalikan lagi kepada kantor wilayah

(kanwil). Kanwil yang sudah memiliki fasilitas dan perangkat komputer yang

Page 214: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

memadai dan telah terinstal aplikasi EMIS dapat melakukan penginputan data

dari formulir-formulir tersebut. Sedangkan kanwil yang tidak memiliki sarana

yang memadai akan mengirimkan formulir ke kantor pusat, maka kantor pusat

yang akan melakukan penginputan.

Selanjutnya kanwil tersebut mengirimkan data yang telah diinput melalui

fasilitas pengiriman data EMIS pada web departemenagama/pendis.go.id, atau

ada pula yang mengirimkan manual lewat jasa pengiriman yang disimpan

pada media CD (Compact Disk).

4. Setelah pengumpulan data, apa proses selanjutnya?

Setelah data masuk ke dalam aplikasi EMIS di kantor pusat selanjutnya admin

kantor pusat melakukan validasi data-data tersebut. Validasi dilakukan untuk

mengecek kelengkapan data dan mengetahui letak kesalahan atau

ketidaksesuaian data yang diinputkan. Selanjutnya dilakukan proses report

atau pelaporan.

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari mulai pengumpulan data sampai

pelaporan?

Pembuatan instrument yang berupa formulir berisikan data apa yang

dibutuhkan setiap dirjen, baik dirjen pondok pesantren maupun direktorat

pendidikan Islam dan bagian yang membutuhkan lainnya. Pembuatan

formulir hingga cetak membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Sedangkan

untuk perancangan penginputan pada aplikasi sekitar dua minggu.

Penyebaran formulir dan sosialisasi di setiap kanwil se-Indonesia sekitar dua

bulan. Pelaksanaan pengisiian formulir setiap lembaga sekitar satu bulan.

Page 215: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

Kembali lagi ke kandepag atau kanwil sekitar dua minggu, dan untuk proses

penginputan membutuhkan waktu satu sampai dua bulan tergantung

banyaknya data. Dan setelah itu barulah data dikirimkan ke kantor pusat.

Selanjutnya kantor pusat melaukan validasi, pelaporan, dan dipublikasikan

dalam bentuk booklet Statistik Pendidikan Agama dan Keagamaan. Proses

pengolahan data ini dilakukan setiap tahun.

Nama Pegawai : Asep Sjafrudin, S.Si

Jabatan : Staff Data dan Informasi untuk Pondok Pesantren

(admin)

1. Aplikasi EMIS dirancang menggunakan program apa?

EMIS yang digunakan dirancang melalui program Visual Foxpro 6.0.

2. Proses apa saja yang dilakukan pada aplikasi EMIS?

Proses penginputan, validasi, sampai dengan laporan. Ada juga proses atau

fasilitas tambahan untuk menyajikan sistem dalam bentuk diagram ataupun

grafik. Fasilitas ini tidak dilakukan pada aplikasi EMIS tetapi membutuhkan

perangkat lain yaitu Microsoft Excel.

3. Apakah pelaksanaan proses pada aplikasi EMIS sudah sesuai dengan

kebutuhan pengguna?

Aplikasi ini keunggulannya dapat menyimpan data dalam jumlah yang sangat

banyak. Tampilan sudah user friendly sehingga memudahkan pengguna

awam atau baru dapat menggunakannya. Mungkin kelemahannya teknologi

ini sudah tertinggal jauh dengan keunggulan teknologi sekarang.

Page 216: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

131

LAMPIRAN C

TAMPILAN APLIKASI

Page 217: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

132

TAMPILAN APLIKASI

1. Public User

2. Laporan Nasional Pesantren

Page 218: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

133

3. Operator Data Entry

Page 219: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

                          

LAMPIRAN D

SOURCE CODE

       

                                        

137

Page 220: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

       

index.php <?php  include "connect.php"; session_start();?> <!DOCTYPE HTML PUBLIC "‐//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN"> <head> <link href="css/style.css" type="text/css" rel="stylesheet" /> </head> <body> <div id='page_wrapper'> <div id='page_header'>   <object classid="clsid:D27CDB6E‐AE6D‐11cf‐96B8‐444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,29,0" width="730" height="154">       <param name="movie" value="img/head.swf">       <param name="quality" value="high">       <embed src="img/head.swf" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" type="application/x‐shockwave‐flash" width="730" height="154"></embed></object>   </div> <div id='page header'> </div>  <div id='menu_bar'>   <td><img src="img/menu_bg.jpg" width="640" height="45"></td> <p> <?php include "menu.php"; ?></p>  </div>  <div id='content_wrapper'> </div> <div class='spacer'></div> <div id='right_side'>       <h3></h3>       <p> <strong>Assalamu'alaikum Wr. Wb. </strong></p>       <p align="justify"><font color="#000000">Selamat datang di situs Direktorat          Jenderal Pendidikan Islam. Ini adalah salah satu jalur komunikasi yang          bisa diakses publik. Informasi tentang kebijakan, program, dan kegiatan  

        pengembangan pendidikan Islam, dalam ha ini Pondok Pesantren, dalam pengelolaan          Direktorat Pendidikan Islam bisa diperoleh. Sejalan dengan komitmen pemerintah          untuk mengalokasikan anggaran 20% dari APBN, pengembangan pendidikan Islam          menyentuh sejumlah target strategis, baik dalam konteks peningkatan akses,          peningkatan mutu, maupun penguatan tata kelola. </font></p>        <p align="justify"><font color="#000000">Semua itu diupayakan melalui aneka          kegiatan bersekala nasional, seperti kegiatan bantuan operasional sekolah,          beasiswa siswa miskin, rehab ruang kelas, kualifikasi guru, sertifikasi          guru, kesejahteraan guru, dan pengembangan madrasah bertaraf internasional.          Melalui media situs ini, pembaca akan dapat mengikuti perkembangan yang          terjadi dalam konteks pembangunan pendidikan Islam sebagai bagian integral          dari sistem pendidikan nasional. </font></p>  <p align="justify"><font color="#000000">Selamat membaca, Wassalam</font><font   color="#996600">.</font></p>  </div> <div id='left_side'>       <h3>Login</h3>       <form action="login_cek.php" method="post" name="form"  >        <p><font size="2" face="Tahoma">Username</font> </p>        <p><input type="text" name="a" size="15" height="20"></td> </p>        <p><font size="2" face="Tahoma">Password</font></p>         <p><input type="password" name="b" size="15" height="20"></p>         <p><input type="submit" name="Submit" value="Login" height="20"></p>        <p><a href="#">Belum terdaftar?</a></p>   </form>  <br>       <h3>Jadwal Kegiatan</h3>       <p> Seminar Manajemen Pondok Pesantren</p>       <p>11 ‐ 13 Juni 2010 di Hotel Endah Parahyangan Bandung</p></div> <div class='spacer'> </div>  <div id='page_footer'>      <p><strong><font size="2" face="Tahoma">Copyrights &copy; 2010 Yeni Hilmi K.L. All        Rights Reserved. </font></strong></p></div> </div></body></html>  login_cek.php <?php  include "connect.php"; session_start();?> <html> <head><title>Customer Care</title> </head> <body><? 

138

Page 221: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

$aa=$_POST[a]; $bb=$_POST[b]; $login=mysql_query("SELECT * FROM pengguna WHERE username='$aa' AND id_user='$bb'"); $data=mysql_fetch_array($login); if($data[username]==$_POST[a] AND $data[id_user]==$_POST[b]) {      $_SESSION['username'] = $data['username']; $_SESSION['jabatan'] = $data['jabatan']; $_SESSION['id_user'] = $data['id_user']; $username=$data[username]; $id_user=$data[id_user]; $jabatan=$data[jabatan]; $tgl=date("y‐m‐d"); $jam=date("h:i:s"); $online=mysql_query("UPDATE pengguna SET status='online',login_time='$tgl $jam'    WHERE username='$data[username]'"); if($jabatan=='ADMIN'){?> <script>window.location.href='admin/home.php';</script> <?} else if ($jabatan=='OPERATOR DATA ENTRY') {?> <script>window.location.href='ode/home.php';</script> <?  }     } else { echo "<center>Gagal! Username dan atau Password Salah<br><br><br>"; echo "<a href=index.php>kembali</a></center>";} ?> </body></html>  Lap_nsl.php <?php  include "connect.php"; session_start();?> <!DOCTYPE HTML PUBLIC "‐//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN"> <head> <!‐‐ Site Title ‐‐> <title>SIMPONTREN</title> 

<!‐‐ Link to Style External Sheet ‐‐> <link href="css/style.css" type="text/css" rel="stylesheet" /> </head> <body> <div id='page_wrapper'>  <div id='page_header'>   <object classid="clsid:D27CDB6E‐AE6D‐11cf‐96B8‐444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,29,0" width="731" height="157">       <param name="movie" value="img/head.swf" />       <param name="quality" value="high" />       <embed src="img/head.swf" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" type="application/x‐shockwave‐flash" width=731 height="154"></embed></object></div>    <div id='menu_bar'>      <td><img src="img/menu_bg.jpg" width="640" height="45"></td>     <p> <?php include "menu.php"; ?></p>   </div><!‐‐ ======================= C O N T E N T =================================‐‐> <div id='content_wrapper'> <div class='spacer'></div> <div id='right_side'>       <p> <font size="2"><strong>Laporan Nasional Pesantren</strong></font></p>       <form name="form" method="get" action="lap_nsl2.php" onSubmit="return valid()">       <table width="375">  <tr>        <td width="105" height="34">        <div align="left">Jenis Laporan</div></td><td width="258"><div align="left">        <select name="lap">         <option selected value=""><em>Pilih Jenis Laporan</em></option>         <option value>Identitas Pesantren</option> </select>  </div></td></tr>     <tr> <td height="34"> <div align="left">Propinsi</div></td>  <td> <div align="left">  <select name="id_propinsi">  <option selected value="">‐Propinsi‐</option>  <?php $a=mysql_query("select * from propinsi ORDER BY propinsi"); while($b=mysql_fetch_array($a)) {echo"<option value=$b[id_propinsi]>$b[propinsi]</option>"}?> </select>   <select name="id_kabupaten">   <option selected value="">‐Kabupaten‐</option>   <?php $c=mysql_query("select * from kabupaten ORDER BY kabupaten"); 

139

Page 222: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

  while($d=mysql_fetch_array($c)) {   echo"<option value=$d[id_kabupaten]>$d[kabupaten]</option>"  }?>                      </select>  </div></td></tr> <tr> <td height="30" colspan="2" align="center"> <input type="submit" name="submit" value="Cari"></td></tr></table></form>  </div> <div id='left_side'>  <h3>Login</h3> <p><form action="login_cek.php" method="post" name="form">         <p><font size="2" face="Tahoma">Username</font> </p>        <p><input type="text" name="a" size="15" height="20"></td> </p>        <p><font size="2" face="Tahoma">Password</font></p>         <p><input type="password" name="b" size="15" height="20"></p>       <p><input type="submit" name="Submit" value="Login" height="20"></p>       <p><a href="#">Belum terdaftar?</a></p> </form> <br>       <h3>Jadwal Kegiatan</h3>       <p> Seminar Manajemen Pondok Pesantren</p>       <p>11 ‐ 13 Juni 2010 di Hotel Endah Parahyangan Bandung</p> </div> <div class='spacer'></div></div> <!‐‐ ============E N D  OF  C O N T E N T ========================‐‐>     <div id='page_footer'>      <p><strong><font size="2" face="Tahoma">Copyrights &copy; 2010 Yeni Hilmi K.L. All        Rights Reserved. </font></strong></p> </div></div></body></html>  ode_pesantren.php <?php  include "../connect.php"; include "../class/edit_pesantren.php"; session_start();?> <!DOCTYPE HTML PUBLIC "‐//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN"> <head> <!‐‐ Site Title ‐‐> <title>SIMPONTREN</title></head> <body> 

<div id='page_wrapper'>  <div id='page_header'>   <object classid="clsid:D27CDB6E‐AE6D‐11cf‐96B8‐444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,29,0" width="730" height="154">       <param name="movie" value="img/head.swf" />  <param name="quality" value="high" /> mbed src="im<e g/head.swf" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" type="application/x‐shockwave‐flash" width="730" height="154"></embed></object>   </div>   <div id='left_side'>   <tr bgcolor="#FFFFFF">      <td width="29%" rowspan="17" align="left" valign="top" bgcolor="#FFFFFF">        <!‐‐ =============M E N U============‐‐>       <?php include "menu.php"; ?>     </td></div>     <!‐‐ ============= E N D M E N U============‐‐>    <tr bgcolor="#FFFFFF">      <td></td>   </tr>   <div id='right_side'>   <td height="50" colspan="4"><marquee>     Anda Login Sebagai <? echo $HTTP_SESSION_VARS["username"];?>     </marquee>     <hr>      <!‐‐ =====================================C O N T E N T====================‐‐>     <?php   if($_GET['action']=='add') {   $a=$_POST[nspp];   $b=$_POST[nm];   $c=$_POST[almt];   $d=$_POST[telp];   $e=$_POST[email];   $f=$_POST[tokoh];   $g=$_POST[thn];   $h=$_POST[Pendidikan_Agama];   $i=$_POST[Pendidikan_Umum];   $j=$_POST[kbptn]; 

140

Page 223: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

  $k=$_POST[propinsi];   $l=$HTTP_SESSION_VARS["id_user"];    $tgl=date("y‐m‐d");   $jam=date("h:i:s");   $inp=mysql_query("insert into pesantren values ('$a','$b','$c','$d','$e','$f','$g','$h','$i','$j','$k','$l','$tgl $jam')");    $sqlOp_plg = new pesantren(); if ($sqlOp_plg‐>add_pesantren($data)){ echo "<script type='text/javascript'>"; echo "alert('Data Telah Tersimpan');"; echo "location.href ='ode_pesantren.php';"; echo "</script>";} else{ echo "<script type='text/javascript'>"; echo "alert('Data  Gagal disimpan.Error: ".$sqlOp_plg‐>error."');"; echo "</script>";} }else{?> <table> <form form id="form" name="form" action="<? echo $_SERVER['PHP_SELF'];?>?action=add" method="post" enctype="multipart/form‐data" target="submitExec" ><table width="46%" height="139" border="0">  <tr bgcolor="#FFFFFF">   <td height="34" colspan="2" bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif"><strong>Identitas Pondok Pesantren</strong></font></td></tr>  <tr bgcolor="#FFFFFF">  <td width="25%" height="34" bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">NSPP:</font></td>  <td width="46%"><input type="text" name="nspp" size="12"></td>    </tr>  <tr bgcolor="#FFFFFF">  <td height="34" bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Nama P esantren:</font></td>  <td><input type="text" name="nm" size="25"></td> </tr><tr bgcolor="#FFFFFF">   <td height="34" bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Alamat:</font></td><td><input type="text" name="almt" size="50"></td></tr> <tr bgcolor="#FFFFFF">   <td bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Kabupaten:</font></td><td><select name="kbptn">  <?php    $a=mysql_query("SELECT * FROM kabupaten"); 

while($b=mysql_fetch_array($a)){ echo"<option value='$b[id_kabupaten]'>$b[kabupaten]</option>";} ?></select></td>      </tr> <tr bgcolor="#FFFFFF">  <td bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Propinsi:</font></td>  <td><select name="propinsi">  <?php       $c=mysql_query("SELECT * FROM propinsi");   while($d=mysql_fetch_array($c))   {   echo"<option value='$d[id_propinsi]'>$d[propinsi]</option>";   }?>  </select></td>  </tr>  <tr bgcolor="#FFFFFF">   <td height="34" bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Telepon:</font></td> <td><input type="text" name="telp" size="15"></td>  </tr>  <tr bgcolor="#FFFFFF">   <td height="34" bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Website/Email:</font></td> <td><input type="text" name="email" size="20"></td>  </tr>  <tr bgcolor="#FFFFFF">   <td height="34" bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Jenjang Pendidikan (Sekolah):</font></td>    <td bgcolor="#FFFFFF"> <input type="radio" name="agama" value="Pendidikan_Agama">     <font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Pendidikan Agama </font>    <tr bgcolor="#FFFFFF">     <td height="34">&nbsp;</td>   <td bgcolor="#FFFFFF"> <input type="radio" name="umum" value="Pendidikan_Umum">    <font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Pendidikan  Umum</font>        </td> </tr> <tr bgcolor="#FFFFFF">   <td height="34" bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Tokoh Pendiri:</font></td> <td><input type="text" name="tokoh"></td> </tr> <tr bgcolor="#FFFFFF">  <td height="34" bgcolor="#FFFFFF"><font size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Tahun Berdiri:</font></td>         <td><input type="text" name="thn" size="8"></td>       </tr> <tr bgcolor="#FFFFFF">  

141

Page 224: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21298/1/YENI... · Objek (Studi Kasus Bagian ... Sistem yang dikembangkan

142

        <th height="34" colspan="2" align="center" valign="bottom" bgcolor="#FFFFFF">            <input type="submit" name="submit" value="Tambah"></th> </tr>  </form>  <iframe name="submitExec" style="visibility: hidden; width: 100%; height: 0pt;"></iframe> </div>   <?}?>   </table> <!‐‐ =============F O O T E R============‐‐> <div class='spacer'></div>  <div id='page_footer'>      <p><strong><font size="2" face="Tahoma">Copyrights &copy; 2010 Yeni Hilmi K.L. All        Rights Reserved. </font></strong></p> </div></div></body></html>  cek_data.php <?php  include "../connect.php"; session_start();?> <!DOCTYPE HTML PUBLIC "‐//W3C//DTD HTML 4.01 Transitional//EN"> <head> <!‐‐ Site Title ‐‐><title>SIMPONTREN</title> </head> <body> <div id='page_wrapper'>   <div id='page_header'>      <object classid="clsid:D27CDB6E‐AE6D‐11cf‐96B8‐444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,29,0" width="639" height="143">       <param name="movie" value="../img/head.swf">       <param name="quality" value="high">       <embed src="../img/head.swf" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" type="application/x‐shockwave‐flash" width="639" height="143"></embed></object>  </div>  <div id='content_wrapper'> <div class='spacer'></div> <div id='right_side'>       <h3>Menu</h3>       <td height="87" align="left"><p>   <!‐‐ =============M E N U============‐‐>    <?php include "menu.php"; ?>        </p>   <h3>Jadwal Kegiatan</h3></div>  </tr> <tr>   <td width="25%" height="87" valign="top">&nbsp; </td> 

 <div id='left_side'>  <font size="2"> Assalamu'alaikum, <b><? echo $HTTP_SESSION_VARS["username"]; ?></b></font> <table width="350" height="221" border="2" align="center" bordercolor="#000000" bgcolor=transparent>  <form action="ode_cek_data2.php" method="get" name="form"> <tr>  <td height="33" colspan="5"><div align="center"><strong><font color="#000000" size="3" face="Georgia, Times New Roman, Times, serif">Cek  Data esantren</font></strong></div></td>  </tr>   <tr>   <td width="145" height="33">Nama Pesantren</td>  <td width="195" colspan="4"><input type="text" name="nm"></td></tr>   <tr>  <td height="33">Propinsi</td>  <td colspan="4"><strong>     <select name="propinsi"> <?php   $a=mysql_query("SELECT * FROM propinsi");   while($b=mysql_fetch_array($a))   {echo"<option value='$b[propinsi]'>$b[propinsi]</option>";  }  ?>  </select><strong></td>   </tr><tr>              <td height="33">Kategori</td>             <td colspan="4"><strong>              <select name="ktgr"> </select>  </strong></td> </tr>           <tr> <td>Tahun</td>            <td colspan="4"><strong>             <select name="thn">            <?php                $c=mysql_query("SELECT * FROM data_has_tahun"); while($d=mysql_fetch_array($c)) { echo"<option value='$d[tahun]'>$d[data_has_tahun]</option>";  }?> </select>                </strong></td></tr> <tr>  <td><div align="left"></div></td> <td colspan="4"><strong>                <input type="submit" name="Submit2" value="Cari">/strong></td> </tr>         </form>  </table> </div> <div class='spacer'></div>   </div>   <div id='page_footer'>      <p><strong><font size="2" face="Tahoma">Copyrights &copy; 2010 Yeni Hilmi K.L. All        Rights Reserved. </font></strong></p> </div></div></body></html>