pengembangan penuntun praktikum fisika dasar i … pengembangan penu… · praktikum fisika dasar...

13
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I BERBASIS KPS DAN PBL PADA MATERI KERAPATAN Astalini 1) , Darmaji 2) dan Peni Sefiah Indrawati 3) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi e-mail: [email protected] Abstrak: Keterampilan Proses sains dapat dilihat dari kegiatan praktikum yang dapat ditunjang menggunakan penuntun praktikum berbasis Problem Based Learning. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan penuntun praktikum Fisika Dasar I berbasis keterampilan proses sains dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi kerapatan dan mengetahui respons mahasiswa terhadap penuntun praktikum tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model ADDIE. Subjek uji coba kelompok kecil pada penelitian ini adalah mahasis wa Pendidikan Fisika yang telah mengontrak Fisika Dasar I. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket validasi ahli, angket respon mahasiswa dan lembar observasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa penuntun praktikum telah sesuai dengan RPS, langkah-langkah pada model Problem Based Learning dan keterampilan proses sains. Desain penuntun praktikum berupa warna, gambar dan urutan penyajian telah sesuai. Hasil uji respon terhadap penuntun praktikum secara keseluruhan sebesar 3,07 dengan kategori baik sehingga penuntun praktikum dinyatakan valid dan layak digunakan. Kata Kunci: Penuntun Praktikum, KPS, PBL, Kerapatan Abstrak: Science Proses Skills can be seen from practicum activities that can be supported by using a practical guide based on Problem Based Learning. The purpose of this research is to develop guiding practicum of fundamental physic I based on science process skill by using Problem Based Learning model on density topic and to know the student's response to the practicum guide. This research is a research and development (Research and Development) by using ADDIE model. The subjects of small group trials in this study were Physics Education students who had contracted Fundamental Physics I. The instruments of data collection used were expert validation questionnaires, student response questionnaires and observation sheets. The results stated that the practical guides have been in accordance with RPS, the steps in the Problem Based Learning model and the science process skills. Practical guiding design in the form of color, picture and order of presentation is appropriate. The result of the response test toward the lab manual as a whole is 3.07 with good category so that the practicum guide is valid and feasible to be used. Keyword: guide practical, KPS, PBL, Density About the Author : Astalini dan Darmaji adalah dosen pendidikan Fisika Universitas Jambi sedangkan Peni Sefiah Indrawati adalah mahasiswa pendidikan Fisika Universitas Jambi. Penulis dapat dihubungi melalui e-mail berikut ini[email protected]

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I BERBASIS KPS

DAN PBL PADA MATERI KERAPATAN

Astalini1), Darmaji2) dan Peni Sefiah Indrawati3)

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi

e-mail: [email protected]

Abstrak: Keterampilan Proses sains dapat dilihat dari kegiatan praktikum yang

dapat ditunjang menggunakan penuntun praktikum berbasis Problem Based

Learning. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan

penuntun praktikum Fisika Dasar I berbasis keterampilan proses sains dengan

menggunakan model Problem Based Learning pada materi kerapatan dan

mengetahui respons mahasiswa terhadap penuntun praktikum tersebut. Penelitian

ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan

menggunakan model ADDIE. Subjek uji coba kelompok kecil pada penelitian ini

adalah mahasis wa Pendidikan Fisika yang telah mengontrak Fisika Dasar I.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket validasi ahli, angket

respon mahasiswa dan lembar observasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa

penuntun praktikum telah sesuai dengan RPS, langkah-langkah pada model

Problem Based Learning dan keterampilan proses sains. Desain penuntun praktikum

berupa warna, gambar dan urutan penyajian telah sesuai. Hasil uji respon

terhadap penuntun praktikum secara keseluruhan sebesar 3,07 dengan kategori

baik sehingga penuntun praktikum dinyatakan valid dan layak digunakan.

Kata Kunci: Penuntun Praktikum, KPS, PBL, Kerapatan

Abstrak: Science Proses Skills can be seen from practicum activities that can be supported by

using a practical guide based on Problem Based Learning. The purpose of this research is to

develop guiding practicum of fundamental physic I based on science process skill by using

Problem Based Learning model on density topic and to know the student's response to the

practicum guide. This research is a research and development (Research and Development) by

using ADDIE model. The subjects of small group trials in this study were Physics Education

students who had contracted Fundamental Physics I. The instruments of data collection used

were expert validation questionnaires, student response questionnaires and observation

sheets. The results stated that the practical guides have been in accordance with RPS, the

steps in the Problem Based Learning model and the science process skills. Practical guiding

design in the form of color, picture and order of presentation is appropriate. The result of the

response test toward the lab manual as a whole is 3.07 with good category so that the

practicum guide is valid and feasible to be used.

Keyword: guide practical, KPS, PBL, Density

About the Author : Astalini dan Darmaji adalah dosen pendidikan Fisika Universitas

Jambi sedangkan Peni Sefiah Indrawati adalah mahasiswa

pendidikan Fisika Universitas Jambi. Penulis dapat dihubungi

melalui e-mail berikut [email protected]

Page 2: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

Pendahuluan

Mata kuliah wajib merupakan mata

kuliah yang harus diambil oleh

mahasiswa yang terdiri dari mata

kuliah wajib Universitas, wajib

Fakultas, dan wajib Program Studi.

Salah satu mata kuliah wajib Program

Studi Pendidikan Fisika adalah Fisika

Dasar I yang di dalamnya terdapat

praktikum Fisika Dasar I. Isi

praktikumnya adalah pengenalan

berbagai alat ukur dan melatih cara

menggunakannya, mengenalkan

dasar-dasar eksperimentasi dan

melatih menggunakannya dalam

praktikum, serta mengembangkan

strategi kognitif yang menunjang

pemahaman mata kuliah Fisika Dasar

I.

Menurut Kustijono (2011),

dalam program studi pendidikan

fisika kegiatan

laboratorium/praktikum mutlak ada

karena merupakan penunjang dalam

menambah pemahaman konsep fisika.

Menurut Santiani (2011:3), fisika

merupakan proses dan produk. Proses

yang dimaksud di sini adalah proses

melalui kerja ilmiah. Proses melalui

kerja ilmiah ini dapat dikembangkan

melalui pendekatan keterampilan

proses sains. Rezba, et. al (1995)

mengatakan bahwa keterampilan

proses sains adalah, “They are the things

that scientists do when they study and

investigate.”

Behera (2014) mengatakan

bahwa, “Process of science refers to what

scientists do i.e., the way they locate

information, learn through observation,

experimentation, develop hypotheses, test

hypotheses and communicate their ideas to

others”. Keterampilan proses sains

terbagi menjadi dua, Keil, dkk (2008) re-

emphasized that science processing

includes both basic and integrated skills.

Keterampilan proses sains

mahasiswa dapat dilihat dari kegiatan

praktikum. Hal itu sesuai dengan

pendapat Lavinghousez (1973) dalam

Burak, et. al (2012) bahwa, “The best

way to measure the SPS of students is

laboratory reports, oral presentations and

observation”. Hal itu dapat diperoleh

mahasiswa Program Studi Pendidikan

Fisika saat melakukan praktikum

Fisika Dasar I sebagai kemampuan

dasar untuk mengajar di sekolah

menengah.

Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan oleh Kuswanto (2017)

pada materi kerapatan, keterampilan

proses sains mahasiswa dalam

praktikum materi kerapatan masih

sangat rendah. Padahal, menurut

Santiani (2011), seharusnya praktikum

menjadi proses menumbuhkan dan

membentuk kemampuan dalam kerja

ilmiah mulai dari menentukan

masalah, mengembangkan hipotesis

atau pertanyaan-pertanyaan,

merancang percobaan, melakukan

pengamatan untuk menjawab

pertanyaan dan menarik kesimpulan

melalui penuntun praktikum yang

digunakan.

Saat ini, penuntun yang

digunakan oleh mahasiswa program

studi Pendidikan Fisika Universitas

Jambi merupakan penuntun

praktikum yang belum menggunakan

model dan keterampilan proses sains

yang terarah, sehingga salah satu

upaya untuk meningkatkan

keterampilan proses sains mahasiswa

Page 3: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

pada praktikum Fisika Dasar I adalah

dengan membuat penuntun praktikum

menggunakan model pembelajaran

yang mampu meningkatkan

keterampilan proses sains mahasiswa.

Menurut Purba (2015:10), salah

satu model pembelajaran yang

melibatkan keaktifan mahasiswa

untuk meningkatkan keterampilan

proses sainsnya adalah dengan model

problem based learning (PBL). Inel &

Balim (2010) said that, it can be argued

that the use of the problem-based learning

method in science teaching is more

effective in enhancing students’ ability to

learn the concepts by constructing them in

their minds, rather than simply using the

science and technology curriculum. Hal

itu sesuai dengan hasil penelitian

Sagala, dkk (2017), bahwa, “Skills of

students' science processes taught with

problem-based learning model is better

than students taught by conventional

learning in physics learning”. Turan and

Demirel (2011) said that Implementing

learner-centered approaches in early stage

of education might be helpful in

attaining life-long learning skills and

affective attributes.

Dengan demikian, perlu

dikembangkan penuntun praktikum

Fisika dasar I berbasis keterampilan

proses sains dengan menggunakan

model PBL pada materi kerapatan.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hasil dan respons

mahasiswa terhadap penuntun

praktikum yang telah dikembangkan.

Hasil dari pengembangan penuntun

ini dapat dimanfaatkan bagi

mahasiswa, asisten dosen dan

universitas.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian

dan pengembangan (research and

development) dengan menggunakan

model ADDIE. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam penelitian bahan ajar

berdasarkan konsep ADDIE (Analyze,

Design, Development, Implement, and

Evaluation) dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 1 Langkah-langkah model

ADDIE (Branch, 2009)

1. Analisis

Tahapan yang dilakukan dalam

tahap analisis ini adalah sebagai

berikut:

a. Analisis kurikulum

Pada tahap ini, peneliti

menganalisis kurikulum dan

keterampilan proses sains yang

dimiliki mahasiswa.

Kurikulum yang digunakan

dalam Universitas Jambi

mengacu pada KKNI. Setiap

jenjang KKNI bersesuaian

dengan level capaian

pembelajaran (learning

outcomes) program studi pada

jenjang tertentu. Analisis

kurikulum ini peneliti gunakan

sebagai acuan awal dalam

pembuatan penuntun

praktikum.

b. Analisis materi

Page 4: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

Pada penelitian ini, peneliti

mengambil materi kerapatan.

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Kuswanto

(2017) keterampilan proses

sains yang dimiliki mahasiswa

pendidikan fisika saat

melakukan praktikum

kerapatam masih sangat

rendah, sehingga peneliti

berkeinginan mengembangkan

penuntun praktikum Fisika

Dasar I berbasis keterampilan

proses yang dimiliki

mahasiswa pendidikan fisika

Universitas Jambi.

c. Analisis penuntun praktikum

Penuntun praktikum Fisika

Dasar yang digunakan

mahasiswa pendidikan fisika

saat ini memiliki keterampilan

proses yang belum terstruktur

dan tidak memiliki model,

sehingga peneliti merasa perlu

mengembangkan penuntun

praktikum Fisika Dasar

berbasis keterampilan proses

sains mahasiswa pada materi

kerapatan yang didalamnya

mengandung keterampilan

proses yang lebih terstruktur

dengan menggunakan model

PBL.

d. Studi literatur

Studi literatur dilakukan

dengan cara mengumpulkan

informasi yang dapat

digunakan sebagai referensi

untuk mendesain dan

mengembangkan produk

melalui buku sumber ataupun

jurnal pendidikan. Langkah

yang dilakukan peneliti adalah

melengkapi kajian pustaka

yang berhubungan dengan

penelitian dan sumber-sumber

yang dapat mendukung

pembuatan produk.

2. Desain

Desain dari penuntun praktikum

dasar I yang dikembangkan terdiri

dari:

1. Cover

2. Kata pengantar

3. Pedoman praktikum

4. Tujuan praktikum

5. Alat dan bahan

6. Permasalahan

7. Hipotesis

8. Sintaks mengumpulkan data

dan penyelidikan

9. Analisis data

10. Sintaks mengembangkan dan

menyajikan

11. Analisis dan evaluasi

12. Daftar pustaka.

Isi atau konten dalam penuntun

praktikum mulai dari menentukan

alat dan bahan sampai tahap

evaluasi yang peneliti

kembangkan mengandung

keterampilan proses sains dasar

dan terintegrasi dengan sintaks

PBL.

3. Pengembangan

Pada tahap ini peneliti

menyusun penuntun praktikum

Fisika Dasar berdasarkan

informasi yang telah diperoleh

dari berbagai tahap

sebelumnya. Peneliti

memodifikasi penuntun

praktikum Fisika Dasar I

berdasarkan prosedur yang

Page 5: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

mengandung keterampilan

proses sains mahasiswa dan

sintaks PBL. Selanjutnya

penuntun praktikum Fisika

Dasar I berbasis keterampilan

proses sains dengan

menggunakan model PBL

divalidasi terlebih dahulu

kepada para ahli, yakni ahli

materi dan ahli media. Setelah

mendapat validasi dan layak

untuk digunakan sebagai

perangkat pembelajaran, maka

uji coba akan dilakukan.

4. Implementasi

Menurut Branch (2009), tujuan

implementasi adalah

menyiapkan pembelajaran

dalam lingkungan dan

memperkenalkan pada siswa.

Pada tahap ini dilakukan uji

coba kelompok kecil. Uji coba

dilakukan pada kelompok kecil

untuk mengetahui respon

mahasiswa terhadap penuntun

yang telah penulis buat. Uji

coba dilakukan kepada

mahasiswa yang telah

mengikuti praktikum Fisika

Dasar I sebanyak 10 orang.

5. Evaluasi

Evaluasi dapat didefinisikan

sebagai suatu proses yang

dilakukan untuk memberikan

nilai terhadap penuntun

praktikum Fisika Dasar yang

telah dibuat. Hasil evaluasi

nantinya digunakan sebagai

bahan revisi sebuah penuntun

praktikum Fisika Dasar I.

Uji Coba produk

1. Desain uji coba

Gambar 3 Desain uji coba

produk yang dikembangkan

2. Subjek uji coba

Subjek uji coba penelitian ini

adalah mahasiswa Program

Studi Pendidikan Fisika

yang telah mengontrak mata

kuliah Fisika Dasar I

sebanyak 10 mahasiswa.

3. Jenis data

Jenis data pada penelitian ini

terdiri dari data kualitatif

dan data kuantitatif. Data

kuantitatif diperoleh dari

lembar validasi yang diisi

oleh dosen ahli dan angket

yang disebarkan kepada

mahasiswa untuk

mengetahui respon

mahasiswa terhadap

penuntun yang telah dibuat

kualitatif merupakan data

yang diperoleh dari lembar

validasi berupa saran dan

pernyataan oleh dosen ahli

mengenai penuntun

praktikum Fisika Dasar I.

4. Instrumen pengumpul data

a. Lembar validasi

Lembar validasi dinilai

dengan data kualitatif

dengan mengunakan

lembar angket validasi.

Produk awal

Validasi

Revisi I Uji coba

kelompok kecil

Revisi II Produk Akhir

Page 6: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

Para ahli dapat mengisi

lembar angket validasi

dengan menjawab

pertanyaan pada lembar

validasi untuk menilai

penuntun praktikum

Fisika Dasar I yang telah

dibuat. Lembar validasi

diberikan kepada ahli

media dan ahli materi.

b. Angket respon

Dalam penelitian ini

penulis menggunakan

angket respon sebagai

instrumen pengumpulan

data. Pada angket respon

mahasiswa, data yang

diperoleh dinilai dengan

skala Likert. Menurut

Sugiyono (2014 : 134)

skala likert merupakan

skala yang digunakan

untuk mengukur sikap,

pendapat, dan respon

seseorang atau

sekelompok orang

tentang fenomena sosial.

Kategori penilaian yang

digunakan dalam

penelitian ini adalah

sangat baik, baik, tidak

baik, dan sangat tidak

baik. Untuk keperluan

analisis kuantitatif

jawaban pada skala likert

dapat diberi skor dan

dibuat dalam bentuk

checklist.

5. Teknik analisis data

a. Analisis validitas

penuntun praktikum

Analisis data dilakukan

dengan mengumpulkan

data berdasarkan saran

dan komentar dari

validator. Selanjutnya

hasil data yang diperoleh

dalam bentuk tekstural

dianalisis dan dijadikan

sebagai pertimbangan

dalam melakukan revisi

produk yang dibuat dan

begitu seterusnya

kemudian akan berakhir

jika tim ahli menyatakan

bahan ajar ini layak

diproduksi tanpa revisi.

b. Analisis angket respon

Analisis reliabilitas

Analisis reliabilitas

dilakukan dengan

menggunakan SPSS 21.

Analisis Skala

Data analisis dengan

skala diperoleh dari

angket respon

mahasiswa. Dalam

pembuatan skala likert,

peneliti membuat

beberapa pertanyaan

yang berhubungan

dengan suatu isu atau

objek, lalu subjek atau

responden diminta untuk

memberi respon

terhadap masing-masing

pertanyaan. Pilihan

jawaban yang disediakan

sangat baik, baik, tidak

baik dan sangat tidak

baik. Jawaban diisi

dengan memberikan skor

1 s.d 4 pada setiap

pertanyaan. Adapun

skala yang digunakan

pada angket respon ini

Page 7: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

yaitu angket dengan

skala empat. Untuk

keperluan analisis

kuantitatif, jawaban itu

dapat diberi skor sebagai

berikut:

Tabel 1 Skala Angket Respon

N

o

kriteria Skor

1. Sangat baik 4

2. Baik 3

3. Tidak baik 2

4. Sangat tidak

baik

1

Hasil Pengembangan

1. Tahap analisis

a. Analisis kurikulum

Kurikulum pendidikan tinggi

dikembangkan oleh setiap

perguruan tinggi dengan mengacu

pada Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia. Pada

kurikulum Program Studi

Pendidikan Fisika tahun 2015,

lulusan yang diharapkan yaitu

memiliki berbagai profil

kompetensi salah satunya adalah

keterampilan praktis. Di dalam

profil keterampilan praktis

tersebut, terdapat kompetensi-

kompetensi lululusan diantaranya

mampu berpikir deduktif,

induktif, logis, analisis, terstruktur,

sistematis, kritis, kreatif dan

inovatif, secara efektif dalam

menyelesaikan masalah;

Menguasai materi, struktur, dan

konsep yang mendukung

pelajaran fisika; dan masih ada

beberapa kompetensi lainnya. Di

dalam keterampilan praktis juga

mengandung aspek-aspek

keterampilan proses sains. Pada

deskripsi KKNI untuk Peta

Kompetensi Lulusan Prodi Fisika,

keterampilan praktis berada pada

keterampilan bidang kerja, artinya

keterampilan praktis dapat

dikuasai melalui kegiatan praktik

sehingga melalui kegiatan praktik

mahasiswa dapat

mengembangkan keterampilan

praktisnya.

b. Analisis materi

Pada penelitian ini, peneliti

mengambil materi kerapatan.

Hal ini dikarenakan materi

kerapatan banyak terjadi dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan

demikian untuk

mempermudah pemahaman

mengenai kerapatan

diperlukan praktikum. Selain

itu, berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Kuswanto

(2017) keterampilan proses

sains yang dimiliki mahasiswa

pendidikan fisika saat

melakukan praktikum

kerapatam masih sangat

rendah, sehingga perlu

dikembangkan penuntun

praktikum Fisika Dasar I yang

mampu meningkatkan

keterampilan proses sains

mahasiswa Pendidikan Fisika.

Buyuktaskapu, et. al (2012) said

that, In this study point out that

Processing Skills necessary for

children to do scientific research

can be acquired as early as pre-

school period and that a science

programs based on constructivist

Page 8: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

approach to develop research skills

can be developed.

c. Analisis penuntun praktikum

Penuntun praktikum Fisika

Dasar yang digunakan

mahasiswa pendidikan fisika

saat ini memiliki keterampilan

proses yang belum terstruktur,

sehingga perlu dikembangkan

penuntun praktikum Fisika

Dasar berbasis keterampilan

proses sains mahasiswa pada

materi kerapatan yang di

dalamnya mengandung

keterampilan proses yang lebih

terstruktur. Penuntun

praktikum Fisika Dasar I yang

digunakan saat ini belum

menggunakan model

pembelajaran, sehingga perlu

dikembangkan penuntun yang

mampu meningkatkan

keterampilan proses sains

dengan menggunakan model

Problem Based Learning (PBL).

Terekedere (2014) said that, Some

of features (learning style,

decision-making behavior, type of

multiple intelligence) could reveal

more clearly the effectiveness of

PBL. Dagyar & Demirel (2015)

said that, it is thought that PBL’s

effectiveness on student

achievement can be increased.

d. Studi literatur

Studi literatur dilakukan

dengan mengumpulkan

informasi yang dapat

digunakan sebagai bahan

untuk mendesain dan

mengembangkan produk

melalui buku sumber ataupun

jurnal pendidikan. Berdasarkan

studi literatur diketahui bahwa

Penuntun Praktikum adalah

petunjuk atau pedoman yang

digunakan dalam kegiatan

praktikum.

2. Desain

Pada tahapan desain, peneliti

membuat rancangan dari

penuntun praktikum yang akan

dikembangkan. Penuntun

Praktikum dirancang sesuai

dengan hasil analisis yang telah

dilakukan, di mana rancangan

disesuaikan dengan kebutuhan

mahasiswa, kurikulum dan

capaian pembelajaran yang ingin

dicapai.

3. Pengembangan

Tahapan Development merupakan

tahapan produksi, segala sesuatu

yang telah dibuat dalam tahapan

desain menjadi nyata. Langkah-

langkah dalam tahapan ini di

antaranya adalah membuat objek-

objek belajar seperti dokumen teks,

gambar dan sebagainya, membuat

dokumen-dokumen tambahan

yang mendukung (Amri, 2015).

Tahap ini adalah penjabaran dari

spesifikasi produk yang dihasilkan

yakni penuntun praktikum Fisika

dasar I berbasis keterampilan

proses sains dengan menggunakan

model Problem Based Learning pada

materi kerapatan. Setelah produk

selesai dikembangkan, kemudian

dilakukan validasi ahli materi dan

ahli desaian oleh validator.

4. Implementasi

Pada tahap ini penulis melakukan

implemantasi pada kelompok

kecil, yaitu dengan jumlah subjek

uji coba sebanyak 10 mahasiswa

Page 9: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

yang terdiri dari mahasiswa

angkatan 2013, 2014 dan 2015.

5. Evaluasi

Revisi dilakukan berdasarkan

saran yang telah diberikan oleh

dua orang validator dan

responden. Berdasarkan saran dan

komentar tersebut, penulis

memperbaiki penuntun yang

dikembangkan hingga akhirnya

dinyatakan valid oleh validator.

Analisis Data

1. Lembar validasi

Pada penelitian ini, validasi

dilakukan oleh 2 validator yang

merupakan ahli media dan ahli

materi. Pada tahap validasi

produk yang dikembangkan,

mula-mula penulis melakukan

validasi materi penuntun

praktikum kepada ahli materi

yang merupakan dosen

pendidikan fisika Universitas

Jambi yang kemudian dilanjutkan

dengan validasi media kepada ahli

media yang merupakan dosen

Pendidikan Fisika Universitas

Jambi juga. Validasi materi

dilakukan dalam tiga tahap dan

validasi media dilakukan 1 kali

validasi.

Adapun hasil revisi dari validator

adalah sebagai berikut:

1. Ada beberapa kalimat yang

diubah susunan katanya

ditambah ataupun dikurangi

agar menjadi kalimat yang

susunannya baik dan

mudah dipahami.

2. Ada ketidaksesuian antara

sanksi yang diberikan

dengan kesalahan yang

dilakukan oleh praktikan,

yaitu sanksi keterlambatan

harus direvisi dan

disesuaikan.

3. Untuk istilah penting yang

ada dalam tata tertib kurang

sesuai, sehingga harus

diperbaiki.

4. Gambar format cover laporan

akhir harus diperbesar.

5. Kata “kalian” yang

digunakan dalam penuntun

diganti dengan “Anda”.

6. Warna pada subjudul pada

hak, ketentuan dan tata

tertib praktikum kurang

kontras

7. Masih ada beberapa

ketentuan yang tumpang

tindih, sehingga perlu

diperbaiki.

8. Pada format laporan awal

harus ada kalimat

penghubung antara

subjudul dengan kalimat

setelahnya.

9. Variabel dalam grafik tidak

sesuai sehingga perlu

dilakukan revisi.

Hasil validasi media diperoleh

hasil sebesar 3,94 dengan kategori

sangat baik. Sedangkan hasil

validasi materi adalah sebagai

berikut:

Tabel 2 Hasil validasi materi

Tahap skor Criteria

1 1,76 Sangat tidak

baik

2 2,08 Baik

3 3,89 Sangat baik

2. Hasil angket respon

Sebelum dilakukan uji reliabilitas

terhadap Angket yang digunakan

Page 10: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

untuk melihat respon mahasiswa,

angket tersebut harus memilik

validitas terlebih dahulu. Validitas

yang digunakan adalah validitas

logis. Untuk melakukan uji coba

reliabilitas menggunakan SPSS 21.

Dari perhitungan tersebut diperoleh

nilai realibilitas angket sebesar 0,728

dengan kategori memiliki

reliabilitas tinggi. Berdasarkan

angket yang telah diisi oleh

mahasiswa maka hasil analisis

adalah sebagai berikut.

Tabel 3 Hasil angket respon

Aspek skor kriteria

Ketertarikan 3,2 Baik

Keruntutan 3 Baik

Kemudahan 3,06 Baik

Gambar 4 Diagram hasil angket

respon mahasiswa

Hasil ini menunjukkan bahwa

penuntun praktikum Fisika Dasar I

berbasis keterampilan proses sains

dengan menggunakan model Problem

Based Learning pada materi kerapatan

yang dikembangkan telah memiliki

kategori yang layak untuk digunakan

dalam kegiatan praktikum sebagai

pedoman mahasiswa.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil

pengembangan dan uji coba yang telah

dilakukan, maka dapat kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penuntun praktikum Fisika Dasar I

berbasis keterampilan proses sains

dengan menggunakan model

Problem Based Learning pada materi

Kerapatan mata kuliah Fisika

Dasar I dikembangkan

berdasarkan analisis kurikulum

dan kebutuhan mahasiswa dengan

menggunakan prosedur penelitian

ADDIE.

2. Dari uji coba yang telah

dilakukan, didapat hasil respon

mahasiswa tentang penuntun

praktikum Fisika Dasar I berbasis

keterampilan proses sains dengan

menggunakan model Problem

Based Learning yaitu:

a. aspek kemudahan sebesar

3,06 dalam kategori baik

b. aspek ketertarikan sebesar 3,2

dalam kategori baik

c. aspek keruntutan sebesar 3

dalam kategori baik

Dari uji coba yang dilakukan

kepada mahasiswa Pendidikan Fisika

secara keseluruhan dapat disimpulkan

bahwa penuntun praktikum yang

telah dikembangkan sudah layak

digunakan sebagai panduan

praktikum mahasiswa Pendidikan

Fisika Universitas Jambi pada materi

kerapatan. Hal ini dapat dilihat dari

hasil respon mahasiswa terhadap

penuntun praktikum ini dirata-ratakan

secara total sebesar 3,07 termasuk

kedalam kategori baik.

Saran

Keterta

rikan

Kerunt

utan

Kemud

ahan

Diagram hasil angket

respon mahasiswa

Page 11: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

1. Penuntun praktikum Fisika Dasar I

ini dapat digunakan sebagai bahan

ajar yang mampu meningkatkan

keterampilan proses sains

mahasiswa dalam melaksanakan

praktikum Fisika dasar I di

Perguruan Tinggi pada materi

kerapatan berbasis Problem Based

Learning.

2. Penuntun praktikum Fisika Dasar I

berbasis Problem Based Learning ini

dapat dijadikan sebagai referensi

bagi peneliti selanjutnya dalam

membuat penuntun praktikum

berbasis Problem Based Learning.

3. Pengembangan Penuntun

praktikum Fisika Dasar I dengan

materi lain perlu dilakukan agar

menjadi bahan ajar alternatif

dalam pembelajaran.

UCAPAN TERIMAKASIH

Syukur Alhamdulillah senantiasa

penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan segala

kenikmatan didalam penyusunan

artikel ini. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Ucapan

terimakasih juga penulis ucapkan

kepada para validator yang telah

memberi saran dan masukan dalam

penyusunan produk yang

dikembangkan serta kepada para

responden yang telah bersedia menjadi

subjek dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. T. 2009. Inovasi Pendidikan

Melalui Problem Based Learning.

Jakarta:Kencana

Behera, S., Dr. C.V. Satyaprakasha.

2014. Effectiveness of Multi

Media Teaching on Process Skill

in Biology. International Journal Of

Informative &Futuristic Research.

1(8)

Branch, R. M. 2009. Instructional

Design: The ADDIE Approach. New

York: Springer

Burak, F., Baris, D., Murat, A., Eralp,

A. 2012. Developing A Science

Process Skills Test For Secondary

Students: Validity and

ReliabilityStudy*. Educational

Science: Theory and Practice. 12(3)

Buyuktaskapu, S., Nadir, C., Berrin, A.

2012. The Effect Of Constructivist

Science Teaching Program On

Scientific Processing Skills of 6

year-old Children. Egitim Ve

Bilim. 37(165)

Dagyar, M., dan Demirel, M. 2015.

Effects of Problem Based

Learning On Academic

Achievement: A Meta-analysis

Study*. Education and Science.

40(181)

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

2011. Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia.

Jakarta:Dirjen Dikti.

Dogan, I dan Halil, K. 2016.

Determination of Prospective

Preschool Teachers’ Science

Page 12: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

Process Skill. Journal of European

Education. Vol. 6(1)

Ergul, R., Yeter, S., Sevgul, C., Zehra,

O., Sirin, G., Meral, S. 2011. The

Effect Of Inquiry-Based Science

On Elementary School Students’

Science Process Skills and Science

Attitudes. Bulgarian Journal Of

Science Education Policy (BJSEP).

5(1)

Inel, D dan Ali, G. B. 2010. The Effect

of Using Problem Based Learning

In Science and Technology

Teaching Upon Students’

academic Achievement and

Levels Of Structuring Concept.

APFSLT. 11(2)

Keil, C., Jodi, H., Jennifer, Z. 2009.

Improvements in Student

Achievement and Science Process

Skils Using Environmental

Health Science Problem Based

Learning Curricula. Electronic

Journal Science Of Education. 13(1)

Kustijono, R. 2011. Implementasi

Student Centered Learning dalam

praktikum Fisika Dasar. Jurnal

Penelitian Fisika dan Aplikasinya

(JPFA), Vol. 1(2)

Kuswanto. 2017. Profil Kemampuan

Awal Keterampilan Proses Sains

Mahasiswa Baru Pendidikan Fisika

Tahun Ajaran 2016/2017 Dalam

Melakukan Praktikum Fisika Dasar

1 Di Universitas Jambi. Skripsi.

Universitas Jambi: Jambi

Tim Penyusun Praktikum Fisika dasar.

2013. Panduan Praktikum Fisika

Dasar 1. Jambi: Laboratorium

Pendidikan Fisika Universitas

Jambi.

Prodi Pendidikan Fisika. 2015.

Kurikulum Prodi Pendidikan

Fisika. Jambi: Prodi Pendidikan

Fisika Universitas Jambi

Purba, F. J. Pengaruh Model Problem

Based Learning (PBL) Dengan

Pemahaman Konsep Awal

Terhadap Keterampilan Proses

Sains (KPS) Siswa SMA. Jurnal

Pendidikan Fisika. 4(2)

Rezba, R J, Constance. SS, Ronald. F,

James. F, James. O, Harold. H

J, 1995. Learning and Asseing

science process skills. Kndall:

Hunt publishing company

Riduwan, 2010. Belajar Mudah

Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sagala, N. L., Rahmatsyah, Mariati, P.

S. 2017. The Influence Of Problem

Based Learning Model On

Scientific Process Skill and

Problem Solving Ability Of

Student. IOSR-JRME. 7(4)

Santiani. “Kemampuan Keterampilan

Proses Sains Mahasiswa Fisika

Stain Palangka Raya Pada

Praktikum Fisika Dasar I”.

EduSains Vol 1 (2)

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

-----------2010. Metode Penelitian

Pendidikan:Pendekatan Kualitatif,

Page 13: PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I … PENGEMBANGAN PENU… · praktikum Fisika Dasar I. Isi praktikumnya adalah pengenalan berbagai alat ukur dan melatih cara menggunakannya,

Kuantitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

-----------2014. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Terekedere, H., Ahmet, M., Gazi, U.

2014. The effect of Locus Of

Control in Web Problem Based

Learning On Attitude to Web

Based and Problem Based

Learning. Egitim Ve Bilim. 39(171)

Turan, S. dan Ozcan, D. 2011.

Hacettepe University Medical

School Students’ View On

attitudes Towards Problem Based

Learning. Egitim Ve Bilim. 36(162)

Univesitas Jambi. 2015. Prospektus

Univesitas Jambi 2015/2016.

Jambi: Universitas Jambi