pengembangan media komik sejarah ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfsejarah bermuatan...

259
i PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATERI PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA UNTUK SISWA SMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: DYAYU CHRISTA NIM : 131314011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 24-Jan-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

i

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH BERMUATAN

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATERI PENDUDUKAN JEPANG

DI INDONESIA UNTUK SISWA SMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

DYAYU CHRISTA

NIM : 131314011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH BERMUATAN

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATERI PENDUDUKAN JEPANG

DI INDONESIA UNTUK SISWA SMA

Oleh :

DYAYU CHRISTA

NIM: 131314011

Telah disetujui oleh :

Pembimbing I

Dra. Theresia Sumini, M.Pd. Tanggal 12 September 2017

Pembimbing II

Hendra Kurniawan, M.Pd. Tanggal 12 September 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

iii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH BERMUATAN

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATERI PENDUDUKAN JEPANG

DI INDONESIA UNTUK SISWA SMA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Dyayu Christa

NIM: 131314011

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada tanggal 22 September 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. ………………..

Sekretaris : Dra. Theresia Sumini, M.Pd. ..........................

Anggota : Dra. Theresia Sumini, M.Pd. ……………..…

Anggota : Hendra Kurniawan, M.Pd. .………………

Anggota : Drs. Y.R. Subakti, M.Pd. ………………..

Yogyakarta, 22 September 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,

Rohandi, Ph.D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang tiada henti memberikan berkat dan kasih

karuniaNya kepada saya.

2. Kedua orang tua saya “Bapak Marsetyantara dan Ibu Suratimah”, yang sangat

menyayangi dan mencintai saya, saya sangat bersyukur memiliki mereka, tiada

kata yang mampu terucapkan untuk semua yang telah Tuhan berikan melalui

mereka.

3. Adik tercinta “Febrisa Deya Fernanda”, nenek “Hardi Sumarto” yang sangat

mencintai, menyayangi saya dan memberikan kekuatan, dukungan, dan doa,

serta untuk Almh. Eyang Yatmini tercinta yang selama hidupnya sangat

menyayangi saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

v

MOTTO

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, janganlah bersandar kepada

pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan

meluruskan jalanmu.

(Amsal 3:5 – 6)

Terus belajar, berusaha, berjuang, bekerja keras dan berdoa maka kita yang

menentukan nasib.

(Dyayu Christa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 22 September 2017

Penulis,

Dyayu Christa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dyayu Christa

Nomor Mahasiswa : 131314011

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH BERMUATAN

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATERI PENDUDUKAN JEPANG

DI INDONESIA UNTUK SISWA SMA”

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk perangkat data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademisi

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 22 September 2017

Yang menyatakan

(Dyayu Christa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH BERMUATAN

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATERI PENDUDUKAN JEPANG

DI INDONESIA UNTUK SISWA SMA

Dyayu Christa Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media komik sejarah

bermuatan pendidikan karakter dalam materi pendudukan Jepang di Indonesia yang layak digunakan untuk siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang

mengikuti langkah – langkah desain program pembelajaran menurut Dick & Carey : (1) analisis kebutuhan dan tujuan, (2) analisis pembelajaran, (3) analisis

pembelajar dan konteks, (4) merumuskan tujuan performansi, (5) mengembangkan instrumen, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) merancang dan melakukan

evaluasi formatif, (9) melakukan revisi, (10) produk akhir. Validasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media, ahli pendidikan karakter, dan guru. Subjek uji coba

adalah siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Kasihan. Uji coba dilakukan dua tahap, yaitu uji coba perorangan dan kelompok kecil. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan metode kualitatif

dan kuantitatif. Hasil penilaian menunjukkan bahwa produk komik sejarah yang

dikembangkan layak digunakan untuk siswa SMA. Hal ini ditunjukkan dari hasil validasi dari ahli materi, ahli media, ahli pendidikan karakter dan dua guru memberikan kriteria “baik”. Hasil penilaian dari uji coba perorangan dan

kelompok kecil memberikan kriteria “sangat baik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF HISTORY COMIC MEDIA ABOUT

JAPANESE OCCUPATION IN INDONESIA FOR HIGH SCHOOL

STUDENTS IN CHARGE OF CHARACTER EDUCATION

Dyayu Christa Sanata Dharma University

2017

This research aims to develop appropriate learning media to develop character education of senior high school students using the subject matter

Japanese occupation in Indonesia. This research used Research and Development that follow the steps of

instructional design model by Dick & Carey: (1) the analysis of instructional

needs and goals, (2) conducting instructional analysis, (3) conducting instructional and contexting analysis, (4) summarizing performance objectives, (5) developing

instrument(s), (6) developing instructional strategy, (7) developing and selecting instructional materials, (8) designing and conducting formative evaluation of instruction, (9) revising instruction, (10) presenting final product. Validating was

performed by a material expert, a media expert, a character education expert, and two history teachers. The test subjects were the 12th (final) grade of IPS (social

sciences) in SMA Negeri 1 Kasihan (Kasihan 1 Senior State High School). The testing was conducted through two phases, they were personal test and small group testing. The data were gained by applying questionnaire and interview. The

data analysis technique uses qualitative and quantitative method. The result of the assessment indicates that the history comic product is

suitable for the Senior High School Students. It is indicated through the validation result from material expert, media expert, character education expert, and the teachers, all of them gave it a “good” criteria. The assessment result from personal

testing and small group also stated “very good”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa karena

berkat dan rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Komik

Sejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan

Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA” dapat diselesaikan oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah membimbing

penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II yang

turut serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. S. Adisusilo J. R., M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik

yang telah membimbing peneliti .

6. Para dosen Prodi Pendidikan Sejarah yang sudah memberikan banyak ilmu

pengetahuan dan nilai – nilai kehidupan untuk penulis.

7. Pak Agus, selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah yang

selalu sabar dan telaten dalam memberikan pelayanan administrasi seperti

surat izin penelitian kepada penulis.

8. Kedua orang tua tercinta, yaitu Bapak Marsetyantara dan Ibu Suratimah yang

sangat mencintai saya dan selalu mendukung dan memberi kekuatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xi

9. Adik tercinta Febrisa Deya Fernanda yang selalu mendoakan yang terbaik

untuk mbaknya ini.

10. Saudara – saudaraku yang selalu mendukung dan memberi penguatan

terkhusus Endah Tri Susanti dan Katon Mahanani.

11. Sahabat terkasihku yaitu Irine Dewi Puti Anggini, Scholastica Dewi

Nugrahini, Rifan Ventura Bangun, Ribka, dan Ramatia.

12. Teman-teman terkasihku dari Pendidikan Sejarah USD angkatan 2013 yang

selalu memberi dukungan.

13. Semua pihak yang memberikan dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi

kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi banyak orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI ...................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR...................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Batasan Masalah .......................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah........................................................................................ 7

D. Tujuan Penelitian......................................................................................... 7

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ........................................................... 7

F. Manfaat Penelitian dan Pengembangan ....................................................... 8

BAB II : KAJIAN PUSTAKA....................................................................... 9

A. Kajian Teori................................................................................................. 9

1. Media Pembelajaran ..................................................................................... 9

a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................................... 9

b. Klasifikasi Media Pembelajaran................................................................... 11

c. Fungsi Media Pembelajaran ......................................................................... 13

d. Prinsip dan Kriteria Memilih Media Pembelajaran...................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xiii

e. Ciri-ciri Media Pembelajaran ....................................................................... 15

f. Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran .................................................... 17

2. Media Komik................................................................................................ 19

a. Definisi Komik ............................................................................................. 19

b. Jenis-jenis Komik ......................................................................................... 21

c. Peranan Komik sebagai Media Pembelajaran .............................................. 22

3. Komik Sejarah .............................................................................................. 24

4. Kelemahan dan Kelebihan Komik sebagai Media Pembelajaran ................ 26

5. Evaluasi Media Pembelajaran ...................................................................... 26

6. Pembelajaran Sejarah ................................................................................... 29

a. Pengertian Pembelajaran Sejarah ................................................................. 29

b. Prinsip Pembelajaran Sejarah ....................................................................... 30

c. Tujuan Pembelajaran Sejarah ....................................................................... 31

7. Pendidikan Karakter ..................................................................................... 32

a. Definisi Pendidikan Karakter ....................................................................... 32

b. Dimensi Pendidikan Karakter ...................................................................... 34

c. Nasionalisme dan Patriotisme ...................................................................... 37

8. Sinopsis Buku Komik................................................................................... 41

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 52

BAB III : METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ............... 54

A. Model Pengembangan ................................................................................. 54

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan...................................................... 57

C. Uji Coba Produk .......................................................................................... 61

1. Desain Uji Coba ........................................................................................... 61

2. Subyek Uji Coba .......................................................................................... 63

D. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 63

E. Jenis Data ..................................................................................................... 63

F. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 64

G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 65

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ..................... 68

A. Deskripsi Produk Awal ............................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xiv

B. Data Validasi dan Revisi Produk................................................................. 80

1. Data Validasi oleh Ahli Materi .................................................................... 80

a. Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Materi .................................................... 80

b. Revisi Produk Ahli Materi ........................................................................... 83

2. Data Validasi oleh Ahli Media ..................................................................... 92

a. Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Media..................................................... 92

b. Revisi Produk Ahli Media............................................................................ 95

3. Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter .............................................. 102

a. Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter .............................. 102

b. Revisi Produk Ahli Pendidikan Karakter ..................................................... 104

4. Data Validasi oleh Guru ............................................................................... 106

a. Deskripsi Data Validasi oleh Guru ............................................................... 106

1) Data Validasi oleh Guru I ............................................................................ 106

2) Data Validasi oleh Guru II ........................................................................... 110

a) Deskripsi Data Validasi oleh Guru II ........................................................... 110

b) Revisi Produk oleh Guru II .......................................................................... 116

C. Data Uji Coba dan Revisi Produk................................................................ 119

1. Data Uji Coba Perorangan............................................................................ 119

a. Deskripsi Data Uji Coba Perorangan ........................................................... 119

b. Revisi Produk oleh Uji Coba Perorangan .................................................... 120

2. Data Uji Coba Kelompok Kecil ................................................................... 121

a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil ................................................... 121

b. Revisi Produk Uji Coba Kelompok Kecil .................................................... 121

D. Analisis Data ............................................................................................... 122

1. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Materi ............................................. 122

2. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Media .............................................. 125

3. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Pendidikan Karakter ....................... 129

4. Analisis Data Hasil Validasi dari Guru I dan Guru II .................................. 130

5. Analisis Data Penilaian Produk dari Uji Coba Peorangan ........................... 137

6. Analisis Data Penilaian Produk dari Uji Coba Kelompok Kecil ................. 142

E. Kajian Produk Akhir .................................................................................... 148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xv

1. Kelebihan Produk Komik............................................................................. 152

2. Kelemahan Produk Komik ........................................................................... 152

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 153

A. Kesimpulan.................................................................................................. 153

B. Saran ............................................................................................................ 154

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 156

LAMPIRAN .................................................................................................... 159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter…………………... 34

Tabel 2 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif………….. 67

Tabel 3 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Pembelajaran

oleh Ahli Materi…………………………………………………..

80

Tabel 4 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Isi oleh Ahli

Materi……………………………………………………………..

81

Tabel 5 Rekapitulasi Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Ahli Materi… 82

Tabel 6 Saran Perbaikan oleh Ahli Materi………………………………... 82

Tabel 7 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Tampilan

oleh Ahli Media…………………………………………………...

92

Tabel 8 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Penyajian

oleh Ahli Media…………………………………………………...

93

Tabel 9 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Kebahasaan

oleh Ahli Media…………………………………………………...

93

Tabel 10 Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Ahli

Media……………………………………………………………..

94

Tabel 11 Saran Perbaikan oleh Ahli Media………………………………... 94

Tabel 12 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Muatan

Pendidikan Karakter oleh Ahli Pendidikan Karakter……………..

102

Tabel 13 Saran Perbaikan Ahli Pendidikan Karakter………………………. 104

Tabel 14 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Tampilan

oleh Guru I………………………………………………………..

106

Tabel 15 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Penyajian

oleh Guru I………………………………………………………..

107

Tabel 16 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Kebahasaan

oleh Guru I………………………………………………………..

107

Tabel 17 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xvii

oleh Guru I……………………………………………………….. 108

Tabel 18 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Isi oleh Guru

I…………………………………………………………………...

108

Tabel 19 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Muatan

pendidikan Karakter oleh Guru I………………………………….

109

Tabel 20 Rekapitulasi Penilaian Produk Komik sejarah oleh Guru I……… 109

Tabel 21 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Tampilan

oleh Guru II……………………………………………………….

111

Tabel 22 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Penyajian

oleh Guru II……………………………………………………….

111

Tabel 23 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Kebahasaan

oleh Guru II……………………………………………………….

111

Tabel 24 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Pembelajaran

oleh Guru II……………………………………………………….

112

Tabel 25 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Isi oleh Guru

II…………………………………………………………………..

113

Tabel 26 Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Muatan

Pendidikan Karakter oleh Guru II………………………………...

113

Tabel 27 Rekapitulasi Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Guru II…….. 114

Tabel 28 Saran Perbaikan oleh Guru II…………………………………….. 115

Tabel 29 Rekapitulasi Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Guru I dan

Guru II…………………………………………………………….

118

Tabel 30 Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Siswa

pada Uji Coba Perorangan………………………………………...

120

Tabel 31 Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Siswa

pada Uji Coba Kelompok Kecil…………………………………..

121

Tabel 32 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Pembelajaran oleh Ahli

Materi……………………………………………………………..

123

Tabel 33 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Isi oleh Ahli Materi………... 124

Tabel 34 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Tampilan oleh Ahli Media… 125

Tabel 35 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Penyajian oleh Ahli Media… 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xviii

Tabel 36 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Kebahasaan oleh Ahli

Media……………………………………………………………...

127

Tabel 37 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Pendidikan Karakter oleh

Ahli Pendidikan Karakter…………………………………………

129

Tabel 38 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Tampilan oleh Guru I dan

Guru II…………………………………………………………….

130

Tabel 39 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Penyajian oleh Guru I dan

Guru II…………………………………………………………….

131

Tabel 40 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Kebahasaan oleh Guru I dan

Guru II…………………………………………………………….

132

Tabel 41 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Pembelajaran oleh Guru I

dan Guru II………………………………………………………..

134

Tabel 42 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Isi oleh Guru I dan Guru II… 135

Tabel 43 Analisis Data Hasil Validasi Aspek Pendidikan Karakter oleh

Guru I dan Guru II……………………………………………….

136

Tabel 44 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari Uji Coba

Perorangan………………………………………………………...

137

Tabel 45 Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian dari Uji Coba

Perorangan………………………………………………………...

139

Tabel 46 Analisis Data Penilaian Aspek Pendidikan Karakter dari Uji

Coba Perorangan…………..……………………………………...

140

Tabel 47 Analisis Data Penilaian Aspek Kemenarikan dari Uji Coba

Perorangan………………………………………………………...

141

Tabel 48 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari Uji Coba

Kelompok Kecil …..……………………………………………...

142

Tabel 49 Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian dari Uji Coba

Kelompok Kecil…………………………………………………..

144

Tabel 50 Analisis Data Penilaian Aspek Pendidikan Karakter dari Uji

Coba Kelompok Kecil…………………………………...………..

145

Tabel 51 Analisis Data Penilaian Aspek Kemenarikan dari Uji Coba

Kelompok Kecil…………………………………………………..

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Prosedur Pengembangan Media Komik Model Dick

dan Carey…………………………………………….

61

Gambar II Tampilan Sampul Luar Produk Awal……………….. 69

Gambar III Tampilan Sampul Dalam Produk Awal ……………. 70

Gambar IV Tampilan Kata Pengantar Produk Awal…..………… 71

Gambar V Tampilan Informasi dan Petunjuk Penggunaan

Komik Produk Awal …...…………………………...

72

Gambar VI Tampilan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,

Indikator, dan Tujuan Pembelajaran Produk Awal …

73

Gambar VII Tampilan Daftar Isi Produk Awal …………………. 74

Gambar VIII Tampilan Pengenalan Tokoh Awal…………………. 75

Gambar IX Tampilan Isi Komik Produk Awal ……………….... 76

Gambar X Tampilan Soal Latihan Produk Awal……………….. 77

Gambar XI Tampilan Refleksi Produk Awal …………………... 78

Gambar XII Tampilan Daftar Pustaka Produk Awal …………… 79

Gambar XIII Tampilan Halaman 35 Sebelum Revisi……………... 84

Gambar XIV Tampilan Halaman 35 Sesudah Revisi……………… 84

Gambar XV Tampilan Halaman 41 Sebelum Revisi ……………. 86

Gambar XVI Tampilan Halaman 41 Setelah Revisi ……………... 86

Gambar XVII Tampilan Halaman 45 Sebelum Revisi ……………. 87

Gambar XVIII Tampilan Halaman 45 Setelah Revisi ……………... 88

Gambar XIX Tampilan Halaman 56 Sebelum Revisi ……………. 89

Gambar XX Tampilan Halaman 56 Setelah Revisi ……………... 89

Gambar XXI Tampilan Halaman 48 Sebelum Revisi …………….. 90

Gambar XXII Tampilan Halaman 48 Setelah Revisi ……………... 91

Gambar XXIII Tampilan Halaman 10 Sebelum Revisi ……………. 95

Gambar XXIV Tampilan Halaman 10 Setelah Revisi ……………... 96

Gambar XXV Tampilan Halaman 27 Sebelum Revisi ……………. 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xx

Gambar XXVI Tampilan Halaman 27 Setelah Revisi ……………... 97

Gambar XXVII Tampilan Halaman 14 Sebelum Revisi ……………. 98

Gambar XXVIII Tampilan Halaman 14 Setelah Revisi ……………... 98

Gambar XXIX Tampilan Halaman 16 Sebelum Revisi ……………. 99

Gambar XXX Tampilan Halaman 16 Setelah Revisi ……………... 100

Gambar XXXI Tampilan Halaman 48 Sebelum Revisi ……………. 101

Gambar XXXII Tampilan Halaman 48 Setelah Revisi ……………... 101

Gambar XXXIII Tampilan Halaman 10 Sebelum Revisi ……………. 104

Gambar XXXIV Tampilan Halaman 10 Setelah Revisi ……………... 105

Gambar XXXV Tampilan Halaman 15 Sebelum Revisi ……………. 116

Gambar XXXVI Tampilan Halaman 15 Setelah Revisi ……………... 117

Gambar XXXVII Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi……………….

123

Gambar XXXVIII Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Isi dari Ahli Materi…………………………...

124

Gambar XXXIX Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Tampilam dari Ahli Media…..……………….

126

Gambar XL Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Penyajian dari Ahli Media…..……………….

127

Gambar XLI Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Kebahasaan dari Ahli Materi………………...

128

Gambar XLII Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Pendidikan Karakter dari Ahli Pendidikan

Karakter……………………………...……………....

129

Gambar XLIII Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Tampilan dari Guru I dan II………………….

131

Gambar XLIV Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Penyajian dari Guru I dan II………………….

132

Gamabr XLV Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Kebahasaan dari Guru I dan II……………….

133

Gambar XLVI Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xxi

Aspek Pembelajaran dari Guru I dan II…………….. 134

Gambar XLVII Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Isi dari Guru I dan II………………………….

135

Gambar XLVIII Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi

Aspek Pendidikan Karakter dari Guru I dan II

..……………………………………………………...

137

Gambar XLIX Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek

Tampilan dari Uji Coba Perorangan……..…………..

138

Gambar L Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek

Penyajian dari Uji Coba Perorangan……..………….

139

Gamabr LI Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek

Pendidikan Karakter dari Uji Coba Perorangan….….

140

Gambar LII Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek

Kemenarikan dari Uji Coba Perorangan.....………….

142

Gambar LIII Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek

Tampilan dari Uji Coba Kelompok Kecil……..…….

143

Gambar LIV Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek

Penyajian dari Uji Coba Kelompok Kecil……..…….

144

Gambar LV Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek

Pendidikan Karakter dari Uji Coba Kelompok

Kecil………………………….....………………..….

146

Gambar LVI Diagram Hasil Analisis Data Penilaian pada Aspek

Kemenarikan dari Uji Coba Kelompok Kecil

.....……………………………………………………

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian ………………………………………... 160

Lampiran 2 : Surat Rekomendasi Penelitian Kesbangpol ……………... 161

Lampiran 3 : Surat Rekomendasi Penelitian Dikpora ...……………….. 162

Lampiran 4 : Lembar Disposisi Sekolah ………………......…………… 163

Lampiran 5 : Surat Keterangan Penelitian Sekolah ……………………. 164

Lampiran 6 : Surat Permohonan Validasi Ahli Pendidikan Karakter…... 165

Lampiran 7 : Lembar Validasi Ahli Materi ...………………….............. 166

Lampiran 8 : Lembar Validasi Ahli Media ...………………….............. 171

Lampiran 9 : Lembar Validasi Ahli Pendidikan Karakter ...…………… 176

Lampiran 10 : Lembar Validasi Guru I .................................................. 181

Lampiran 11 : Lembar Validasi Guru II .................................................. 189

Lampiran 12 : Contoh Penilaian Uji Coba Perorangan ………………….. 197

Lampiran 13 : Contoh Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ...................... 201

Lampiran 14 : Keterangan Rumus Konversi Nilai Skala Lima ………….. 205

Lampiran 15 : Data Uji Coba Perorangan ……………………………….. 206

Lampiran 16 : Data Uji Coba Kelompok Kecil …………………………. 208

Lampiran 17 : Nama Responden Uji Coba Perorangan …………………. 210

Lampiran 18 : Nama Responden Uji Coba Kelompok Kecil ……………. 211

Lampiran 19 : Silabus ……………………………………………………. 212

Lampiran 20 : RPP ……………………………………………...……….. 219

Lampiran 21 : Materi …………………………………………………….. 226

Lampiran 22 : Kunci Jawaban …………………………………………… 232

Lampiran 23 : Hasil Wawancara Guru dan Siswa ……………………….. 233

Lampiran 24 : Dokumentasi Penelitian ………………………………….. 235

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup.

Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti dan hakikat

hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan

yang benar.1 Pendidikan bukan sekedar pengajaran dalam arti kegiatan

mentransfer ilmu, teori dan fakta-fakta akademis semata atau bukan sekedar

urusan ujian, penetapan kriteria kelulusan, serta pencetakan ijazah semata.

Pendidikan merupakan proses pembebasan peserta didik dari ketidaktahuan,

ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan dari

buruknya hati, akhlak, dan keimanan. Ini berarti setiap manusia berhak mendapat

dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.

Menurut Driyarkara pendidikan merupakan proses humanisasi dan

hominisasi, artinya pemanusiaan menyangkut keseluruhan jiwa dan badan.2

Tradisi Humaniora ini mendasari perkembangan undang-undang pendidikan. Pada

UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi

1 Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing , Bandung, Remaja Rosdakarya, 2011,

hlm. 2. 2 Sudiarja, Pendidikan dalam Tantangan Zaman , Yogyakarta, Kanisius, 2004, hlm. 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

2

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3 Dalam konteks ini

penegasan dalam UU No. 20 Tahun 2003 yaitu bahwa pembentukan

“kemanusiaan”. Penegasan ini merupakan tujuan penting dalam konsep

pendidikan kita. Maka sangat pentinglah pendidikan kita masa kini tidak hanya

sekedar pengembangan kognitif atau hanya sekedar mentransfer ilmu namun juga

sembari membentuk karakter siswa.

Dewasa ini kemajuan teknologi yang semakin modern berdampak pada

lahirnya manusia-manusia yang semakin cerdas, sehingga tidak bisa dipungkiri

bahwa pendidikan masa kini semakin mengalami kemajuan yang pesat. Dunia

pendidikan harus terus menyesuaikan dengan perkembangan zaman agar mampu

menyediakan output yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan.

Kecerdasan akademik saja tidak cukup menjadi bekal di masa depan, namun

pendidikan kini dituntut untuk melahirkan manusia yang cerdas dan berbudi

luhur, sehingga harus diimbangi dengan pendidikan nilai karakter.

Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang berkaitan erat dengan

nilai-nilai karakter. Menurut Hermanu Joebagio dalam Brian Garvey

pembelajaran sejarah adalah proses internalisasi nilai-nilai peristiwa masa lalu,

berupa asal-usul, silsilah, pengalaman kolektif, dan keteladanan pelaku sejarah.4

Pembelajaran sejarah sangat menekankan tentang pendidikan nilai-nilai karakter

dan kemanusiaan. Keterkaitan individu dengan masyarakat atau bangsanya

memerlukan terbentuknya kesadaran pentingnya sejarah terhadap persoalan

3 Loc.cit. 4 Hermanu Joebagio, Kata Pengantar dalam Model-model Pembelajaran Sejarah di Sekolah

Menengah, Yogyakarta, Ombak, 2015, hlm. ix.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

3

kehidupan bersama seperti; nasionalisme, persatuan, solidaritas dan integritas

nasional.

Sayangnya kebanyakan siswa masih belum bisa menyadari dan memahami

pentingnya pelajaran sejarah. Hal itu dapat dilihat dari pengalaman peneliti saat

melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 1 Kasihan pada

bulan Juli-September 2016. Banyak siswa yang terlihat kurang tertarik dengan

pelajaran sejarah dengan berbagai alasan. Salah satuya persepsi tentang mata

pelajaran sejarah yang penuh dengan hafalan dan cara mengajar guru yang kurang

menarik sehingga pelajaran sejarah sulit untuk disampaikan dan sulit untuk

menekankan pendidikan karakter yang terkadung dalam pembelajaran sejarah.

Sangat disayangkan jika pelajaran sejarah yang selain berguna untuk

menyadarkan jati diri bangsa juga sangat mempengaruhi terbentuknya karakter

suatu bangsa harus dipandang sebelah mata karena beberapa alasan.

Sampai saat ini pendidikan karakter tidak tersampaikan secara maksimal

kepada siswa sehingga menyebabkan perkembangan karakter siswa rendah.

Seperti contoh masih banyak terjadi tawuran antar siswa, kurangnya sopan santun

siswa terhadap guru, banyaknya siswa yang sering membolos, terjerumus dalam

seks bebas, mengkonsumsi narkoba dan lain sebagainya. Hal itu sebagai contoh

besarnya kemerosotan moral yang terjadi pada zaman sekarang.5

Untuk membentuk peserta didik yang cerdas dan berkarakter tentu saja

tidak lepas dari beberapa faktor yang berpengaruh. Faktor pertama, yaitu peran

lembaga pendidikan atau sekolah yang digunakan sebagai tempat dalam

5 Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah , Bandung,

Remaja Rosdakarya, 2011, hlm.2-4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

4

mewujudkan kegiatan belajar mengajar secara formal. Faktor kedua, yaitu guru

memiliki peran penting dalam mendampingi proses belajar mengajar. Proses

pembelajaran akan terlihat menarik apabila guru memiliki kemampuan dalam

menyampaikan pengetahuan sehingga mampu dipahami siswa. Saat

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar masing-masing siswa mempunyai

kemampuan atau cara yang berbeda dalam memahami pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Ada siswa yang memahami pelajaran dengan cepat dan

baik sedangkan ada siswa yang lain lambat dalam memahami pelajaran. Dengan

begitu guru harus memiliki cara tertentu untuk menyampaikan materi kepada

siswa agar dapat mencapai kompetensi dasar yang ditentukan. Guru memang

bukan satu-satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan dan fungsinya dalam

proses belajar mengajar sangatlah penting.6

Faktor ketiga, yaitu fasilitas sekolah. Fasilitas adalah sarana yang

mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya

saja buku paket. Namun kita ketahui bahwa tidak semua siswa mampu memahami

buku dengan cepat dikarenakan beberapa buku terlalu sulit untuk dipahami. Hal

itu tentu menjadi dampak kurangnya minat belajar siswa dan berpengaruh pada

prestasi belajarnya.

Berangkat dari berkembangnya pendidikan masa kini, maka digunakanlah

media pembelajaran yang harapannya dapat membantu guru dalam

menyampaikan pelajaran yang dapat menarik siswa untuk belajar. Media

pembelajaran atau alat pembelajaran dapat menjadi alternatif atau solusi untuk

6 Arief.S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, Jakarta, Pustekom, 1986, hlm.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

5

menyelesaikan permasalahan pembelajaran tersebut. Penerapan media

pembelajaran akan memicu suasana belajar yang lebih menyenangkan. Media

komik memiliki daya tarik yang kuat dalam menarik perhatian siswa, karena

berdasarkan penelitian yang ada tidak sedikit kalangan masyarakat yang suka

membaca komik. Dari data yang ada dipaparkan bahwa pembaca utama dan

terbanyak komik yaitu orang yang berusia 15 sampai dengan 25 tahun.7

Berdasarkan data tersebut tentang ketertarikan individu terhadap komik, sangat

baik jika komik dimanfaatkan sebagai media dalam pembelajaran siswa sekolah

menengah atas.

Media komik sangat cocok digunakan untuk menyampaikan pembelajaran

sejarah, karena dengan membaca komik siswa dapat berimajinasi dan mampu

merasakan alur ceritanya. Komik sebagai media yang tidak hanya menyajikan

tulisan namun juga didukung dengan gambar yang semakin mempermudah

pembaca untuk mengingat dan memahami. Ketepatan komik digunakan sebagai

media pembelajaran sejarah dapat dilihat bahwa pembelajaran sejarah merupakan

pembelajaran yang menyajikan tentang peristiwa penting yang terjadi di masa

lampau, sehingga dengan menyajikan pembelajaran sejarah dalam bentuk komik

akan semakin mempermudah siswa untuk belajar.

Dengan menggunakan sesuatu (media komik) yang terlebih dahulu sudah

menarik perhatian atau banyak individu gemar membacanya, maka harapannya

pembelajaran dengan media komik dapat menambah pemahaman siswa pada

materi ajar. Pada dasarnya bahasa gambar dan teks yang tersusun dalam alur cerita

7 Indria Maharsi, Dunia Kreatif Tanpa Batas, Yogyakarta, Kata Buku, 2011, hlm. 3-4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

6

ternyata lebih mampu mentransfer pemahaman atau informasi dengan cepat

dibandingkan hanya dengan menggunakan tulisan saja. Hal itu dikarenakan

dengan membaca cerita bergambar, pembaca merasa terlibat dalam tokoh ataupun

situasi yang diungkapkan.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Komik Sejarah Bermuatan

Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang Di Indonesia Untuk

Siswa SMA”. Harapannya melalui media komik ini pembelajaran sejarah di

sekolah dapat berjalan dengan efektif dan efisien serta menyenangkan. Selain itu

dengan menggunakan media komik diharapkan pembelajaran sejarah lebih

menarik dan mendorong siswa untuk mencintai pelajaran sejarah. Melalui

ketertarikanya siswa terhadap pelajaran sejarah besar kemungkinan siswa mampu

memahami dan menyerap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

B. Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada media pembelajaran berupa

komik pada mata pelajaran Sejarah untuk siswa SMA kelas XI pada kompetensi

dasar 3.5 dengan materi Pendudukan Jepang di Indonesia yang memuat nilai

karakter. Nilai karakter yang akan dipaparkan dalam materi sejarah tersebut yaitu

Nasionalisme dan Patriotisme. Masalah ini dipilih karena media pembelajaran

memegang peranan penting untuk menunjang proses pembelajaran sedangkan

media pembelajaran khususnya komik untuk materi tersebut relatif jarang ditemui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

7

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah

yaitu “Bagaimanakah bentuk dan isi komik sejarah tentang pendudukan Jepang di

Indonesia untuk membentuk sikap nasionalisme dan patriotisme yang layak

digunakan untuk siswa SMA?”

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media komik sejarah

bermuatan pendidikan karakter yang layak digunakan untuk siswa SMA dalam

pembelajaran sejarah materi pendudukan Jepang di Indonesia.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini digunakan sebagai

media penunjang proses belajar. Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi

sebagai berikut:

1. Komik disajikan dalam bentuk buku yang memuat gambar-gambar dan cerita

yang menarik sehingga dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

2. Komik disajikan dalam bentuk buku yang mengandung unsur-unsur

pendidikan karakter bagi siswa.

3. Media komik memuat alur cerita yang dapat membantu siswa memahami

materi Pendudukan Jepang di Indonesia.

4. Media komik dapat digunakan sebagai media pendukung siswa untuk belajar

secara mandiri baik di sekolah maupun di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

8

5. Media komik memuat soal-soal latihan dan evaluasi untuk melihat

kemampuan siswa dalam memahami materi.

6. Materi yang disajikan dalam komik sejarah mengacu pada Kurikulum 2013

edisi revisi 2016.

F. Manfaat Penelitian dan Pengembangan

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam memfasilitasi

sumber belajar siswa. Sekolah juga dapat menambah koleksi sumber belajar siswa

dengan menyediakan media pembelajaran komik untuk mata pelajaran lainnya.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan membantu guru dalam memfasilitasi media yang

unik dan menarik dari biasanya sehingga dalam proses pembelajaran dapat

mempermudah guru dalam menyampaikan materi.

3. Bagi Siswa

Pengembangan media komik sejarah ini akan mempermudah siswa dalam

memahami pelajaran sejarah dan siswa juga mempunyai pengalaman belajar yang

berkesan serta tidak membosankan.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini akan memberi pengalaman baru bagi peneliti dalam

membuat media yang unik dan menarik untuk pembelajaran sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar.8 Media dapat

digunakan sebagai alat komunikasi baik dalam bentuk tercetak maupun

audiovisual. Menurut AECT sebuah organisasi teknologi pendidikan dan

komunikasi, mengartikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk

proses penyaluran infromasi.9 Selain itu Robert Hanick dalam Wina Sanjaya juga

mengartikan media sebagai sesuatu yang membawa informasi antara sumber dan

penerima informasi.10 Tidak jauh berbeda dengan pendapat Raharjo dalam Cecep

Kustandi yang menyatakan media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya

ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut11. Dari beberapa

pengertian di atas dapat kita garis bawahi bahwa media adalah perantara yang

digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.

Pembelajaran sendiri menurut Nana Sudjana merupakan kegiatan

melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi

8 Arief.S.Sadiman, op.cit. hlm.6. 9 Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group, 2012,

hlm. 56. 10 Loc.cit. 11 Cecep Kustandi,dkk, Media Pembelajaran, Bogor, Ghalia Indonesia, 2013, hlm.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

10

para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.12 Dalam proses

pembelajaran tidak lepas dari peran seorang guru dan siswa sehingga dalam

pembelajaran akan terjadi interaksi antara guru dan siswa untuk saling tukar

menukar informasi. Penyampaikan pesan dalam pembelajaran tentunya harus

dapat diterima oleh siswa, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun

terkadang dalam pembelajaran tidak semua siswa mampu menyerap pelajaran

yang diberikan guru secara efektif dan efesien. Salah satu cara untuk mengatasi

masalah tersebut adalah penggunaan media dalam pembelajaran.

Menurut Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya media pembelajaran

adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti

radio, televisi, buku, majalah, dan sebagainya.13 Heinich,dkk dalam Cecep

Kustandi mengemukakan apabila media itu mengandung maksud-maksud

pembelajaran maka media itu disebut media pembelajaran.14 Pengertian ini

diperjelas dengan pandangan Geralch dan Ely dalam Azhar Arsyad bahwa media

pembelajaran adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu

kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau

sikap.15 Sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Azhar Arsyad bahwa

media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional

atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media

pembelajaran.16 Jadi dalam pengertian ini media pembelajaran bukan hanya

12 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung, C.V Sinar Baru Bandung, 1990,

hlm. 1. 13 Wina Sanjaya, op.cit, hlm 58. 14 Cecep Kustandi, op.cit, hlm.8. 15 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2014, hlm. 3. 16 Ibid., hlm.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

11

berupa alat dan bahan saja akan tetapi hal-hal yang memungkinkan siswa dapat

memperoleh pengetahuan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka perbedaan antara media

dan media pembelajaran terletak pada pesan atau isi yang ingin disampaikan.17

Kesimpulannya yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah sarana seperti

alat, lingkungan dan segala bentuk kegiatan pendidikan yang dikondisikan untuk

menyampaikan pesan kepada siswa sehingga dapat menambah pengetahuan,

mengubah sikap atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang

memanfaatkannya.

b. Klasifikasi Media Pembelajaran

Menurut Wina Sanjaya, media pembelajaran dapat diklasifikasikan

menjadi beberapa sudut pandang. Berdasarkan sifatnya, media pembelajaran

dibagi menjadi: a) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar atau

yang memiliki unsur suara; b) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat

saja, tanpa mengandung unsur suara; c) Media audio visual, yaitu jenis media

yang mengandung unsur suara dan unsur gambar yang dapat dilihat. 18

Berdasarkan cara atau teknik pemakaiannnya, media pembelajaran dibagi

menjadi : a) Media yang diproyeksikan seperti film slide, film stripe, transparasi,

computer, dll; b) Media yang tidak diproyeksikan. Contohnya: gambar, foto,

lukisan, radio, dll.19

17 Wina Sanjaya, op.cit, hlm.58. 18 Ibid., hlm. 118. 19 Ibid., hlm. 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

12

Berberdasarkan bentuk dan cara penyajian, media pembelajaran dibagi

menjadi:20

1) Media grafis, bahan cetak dan gambar diam: a) Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide, gagasan melalui

penyajian kata-kata, kalimat, angka, symbol. Contohnya: grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flannel, bulletin board, dan komik.

b) Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses

pencetakan, printing atau offset. Contohnya: buku tes, modul, bahan pengajaran yang terprogram.

c) Gambar diam adalah visual berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi, yang termasuk dalam media ini adalah foto.

2) Media proyeksi diam: OHP/OHT, opaque projector, slide dan filmstripe.

3) Media audio : radio, media alat perekam pita magnetic/kaset tape recorder. 4) Media audiovisual diam, media sound slide, film stripe bersuara.

5) Film (motion picture), yaitu serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan hidup dan bergerak. Ada beberap jenis film, yaitu film bisu, film bersuara dan film gelang yang

ujungnya saling bersambungan dan tidak memerlukan penggelapan ruangan. 6) Media televisi: media televise, televise terbatas, dan video cassete recorder.

7) Multimedia, merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya: modul yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio dan bahan

audiovisual.

Maka kesimpulannya, dilihat dari klasifikasi media pembelajaran yang

telah disampaikan di atas, media pembelajaran berupa komik dilihat dari sudut

pandang berdasarkan sifatnya yaitu jenis media visual atau dengan kata lain hanya

bisa dilihat saja tanpa mengandung unsur suara. Media komik juga tidak dapat

diproyeksikan. Kemudian berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya merupakan

jenis media grafis dimana media menyampaikan fakta, ide, gagasan melalui

penyajian kata-kata, kalimat, angka, symbol.

20 Wina Sanjaya, loc.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

13

c. Fungsi Media Pembelajaran

Para ahli mengemukakan beberapa fungsi media pembelajaran yang

berbeda-beda. Menurut Wina Sanjaya, media pembelajaran dapat dibagi ke dalam

beberapa fungsi. Peneliti hanya akan mengambil beberapa fungsi yang relevan

dengan media pembelajaran komik. Pertama, Fungsi Komunikatif yaitu media

pembelajaran digunakan untuk menyampaikan komunikasi antara penyampai

pesan dan penerima pesan. Kedua, Fungsi Motivasi yaitu misalnya pembelajaran

yang hanya mengandalkan suara namun tidak melibatkan peserta didik secara

optimal tentu akan menimbulkan kebosanan pada diri siswa dan dapat

mengganggu suasana belajar.

Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan siswa akan lebih

termotivasi dalam belajar dan memudahkan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan gairah siswa untuk belajar. Ketiga,

Fungsi Individualitas, pemanfaatan media pembelajaran berfungsi untuk dapat

melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang

berbeda.21

Berbeda dengan pendapat Levin dan Lentz yang mengemukakan empat

fungsi media pembelajaran khususnya media visual. Pertama, Fungsi Atensi yaitu

media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa

untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual

yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Kedua, Fungsi Afektif

adalah media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar

21 Wina Sanjaya, op.cit, hlm. 73-74.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

14

(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat

menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah

social atau ras. Ketiga, Fungsi Kognitif adalah media visual terlihat dari temuan-

temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau

pesan yang terkandung dalam gambar. Keempat, Fungsi Kompensatoris adalah

media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang

memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam

membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingat

kembali.22

d. Prinsip dan Kriteria Memilih Media Pembelajaran

Dalam penggunaan media pembelajaran tentu harus memperhatikan

prinsip-prinsip media pembelajaran agar dapat tercapai tujuan yang diharapkan.

Wina Sanjaya mengemukakan beberapa prinsip-prisip media pembelajaran

diantaranya: a) Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa

belajar dalam upaya memahami materi pelajaran; b) Media digunakan oleh guru

harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran; c) Media yang

digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran; d) Media yang akan

digunakan harus memperhatikan evektifitas dan efesiensi; e) Media yang

digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoprasikannya.23

Dengan memenuhi beberapa prinsip di atas, harapannya media pembelajaran

benar-benar dapat menjadi sarana dalam menyampaikan pelajaran dengan efektif

22 Cecep Kustandi, op.cit, hlm.19-20. 23 Wina Sanjaya, op.cit, hlm. 75-76.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

15

dan efesien sehingga tujuan pembelajaran dapat terealisasikan kepada peserta

didik.

Selain harus memperhatikan prinsip agar tujuan awal pembelajaran dapat

tercapai, kita dituntun untuk memperhatikan berbagai kriteria dalam pemilihan

media pembelajaran. Kriteria-kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan

media pembelajaran menurut Nana Sudjana, yaitu: a) ketepatannya dengan tujuan

pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan

instruksional yang telah ditetapkan; b) dukungan terhadap isi bahan pelajaran;

artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi

sangat memerlukan media agar lebih mudah dipahami siswa; c) kemudahan

memperoleh media; media pembelajaran mudah diperoleh atau dapat dibuat

langsung oleh guru; d) keterampilan guru dalam menggunakannya; e) Tersedia

waktu untuk menggunakannya; f) Sesuai dengan taraf pikir siswa; media

pembelajaran harus disesuaikan dengan taraf berpikir siswa sehingga makna

dalam pembejaran dapat dipahami oleh siswa.24

e. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Ciri – Ciri Umum dari Media Pembelajaran menurut Oemar Hamalik, yaitu:25

1) Media pendidikan/ alat pembelajaran dapat diraba, dilihat, didengar, dan yang

dapat diamati melalui pancaindera kita. 2) Benda atau hal-hal yang bisa dilihat dan didengar.

3) Dapat digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajaran, antara guru dan siswa.

4) Semacam alat bantu belajar mengajar, baik diluar kelas.

5) Berdasarkan (3) dan (4), maka pada dasarnya media pendidikan merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan dalam rangka pendidikan.

6) Mengandung aspek; sebagai alat dan teknik, yang sangat erat pertaliannya dengan metode mengajar.

24 Nana Sudjana, op.cit, hlm. 4-5. 25 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 1994, hlm. 11-12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

16

Menurut pendapat Geralch dan Ely dalam Cecep Kustandi, terdapat 3

(tiga) ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa

saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu

melakukannya, sebagai berikut:26

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property), Ciri fiksatif merupakan media yang mampu

merekam, menyimpan, melestarikan dan merekontruksi suatu peristiwa atau

obyek. Suatu objek yang telah diambil gambarnya dengan foto atau video

dengan mudah dapat direproduksi, bisa kapan saja diperlukan. Dengan ciri

fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang

terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property), Transformasi suatu kejadian atau

objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulative. Kejadian yang

memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua

atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.

3) Ciri Distributif (Distributive Property), Ciri distributive dari media

memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang,

dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar

siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

Distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas

pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu.

Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, maka ia dapat

26 Cecep Kustandi, op.cit., hlm. 12-14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

17

direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di

berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat.

Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir

sama dengan aslinya.

f. Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran

Levie & Levie dalam Azhar Arsyad mengemukakan bahwa dalam

temuannya tentang penelitian-penelitian tentang belajar melalui stimulus visual

atau gambar dengan belajar melalui kata atau verbal menyimpulkan bahwa

stimulus visual lebih membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas

seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan

fakta dan konsep. Stimulus verbal juga memiliki andil dalam mendukung belajar

apabila dalam pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berturut-turut.27

Landasan teori yang lebih menguatkan yaitu menurut pandangan Baugh dalam

Azhar Arsyad bahwa 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera

pandanga atau visual, 5% indera pendengaran dan 5% indera yang lainnya. Dale

juga menyatakan bahwa hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%,

melalui indera dengar 12%, dan melalui indera lainnya 13%.

Menurut Edar Dale dalam Wina Sanjaya, perolehan pengetahuan siswa

akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal ini

akan mengakibatkan siswa hanya akan mengetahui tentang kata tanpa memahami

dan mengerti makna yang terkandung dalam kata tersebut.28 Dengan demikian

penyampaian informasi melalui bahasa verbal dapat menimbulkan salah persepsi

27 Azhar Arsyad, op.cit, hlm.12. 28 Wina Sanjaya, op.cit, hlm.69.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

18

dan siswa kurang bergairah menangkap pesan, hal itu karena siswa kurang diajak

berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan. Oleh karena itu peranan media

pembelajaran sangat diperlukan dalam suatu kegiatan belajar mengajar.

Pernyataan di atas dapat disimpulkan jika antara stimulus visual dengan

stimulus verbal disatukan maka akan melahirlah hasil belajar yang lebih maksimal

dan memberikan keuntungan bagi siswa. Berangkat dari kesimpulan ini maka

media pembelajaran memiliki peran besar dalam membantu aktivitas

pembelajaran. Salah satu contoh media pembelajaran visual yaitu komik.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa media pembelajaran

mempunyai manfaat dan tujuan dalam mempermudah pembelajaran.

Manfaat media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton dalam Wina

Sanjaya, yaitu:29

1) Penyampaian pelajaran tidak kaku; 2) Pelajaran bisa lebih menarik;

3) Pembelajaran lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan;

4) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat; 5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar

sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik, dan jelas;

6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan atau

diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunakan secara individu;

7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan;

8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran menurut

Sanaky:30

29 Ibid., hlm. 72-73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

19

1) Mempermudah proses pembelajaran dikelas;

2) Meningkatkan efesiensi proses pembelajaran di kelas; 3) Menjaga relevansi antara materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran; 4) Membantu konsentrasi pembelajaran dalam proses pembelajaran.

2. Media Komik

a. Definisi Komik

Komik merupakan salah satu contoh yang tergolong ke dalam bentuk

media Grafis. Komik dapat dikatakan sebagai bagian dari media grafis karena

media grafis menurut Webster mempunyai arti sebagai seni atau ilmu

menggambar khususnya untuk menggambar mekanik. Grafis sebagai media

pembelajaran dapat mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas

dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan kata-kata dan gambar.31

Definisi komik menurut Nana Sudjana yaitu sebagai suatu bentuk kartun

yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang

erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan

kepada para pembaca32. Komik terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung.

Beberapa perwatakan lain dari komik harus dikenal agar kekuatan medium ini

bisa dihayati. Komik memusatkan perhatian di sekitar rakyat. Cerita-ceritanya

mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat mengidentifikasikan dirinya

melalui perasaan serta tindakan dari perwatakan-perwatakan tokoh utamanya.

Cerita-ceritanya ringkas dan menarik perhatian, dilengkapi dengan aksi.

30 Hujair Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Yogyakarta, Kaukaa Dipantara, 2013,

hlm.5. 31 Nana Sudjana, op.cit, hlm. 19-20. 32 Ibid., hlm. 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

20

Will Eisner mendefinisikan komik sebagai Sequential Art, yaitu susunan

gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu

ide33. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Scott McCloud dalam Indria Maharsi

mendefinisikan seni sequential dan komik sebagai gambar-gambar dan lambang-

lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan

tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai

tanggapan estetis dari para pembaca.34

Nana Sudjana memperkirakan banyaknya pembaca komik di Amerika

Serikat lebih dari seratus juta orang. Antara 400 sampai 500 judul buku komik

terjual dan kurang lebih 95 juta kopi dijual setiap bulannya. Diterjemahkan ke

dalam lebih dari 30 bahasa, dan dibaca secara luas oleh lebih dari 100 negara.35

Menurut Bonneff dalam buku Indria Maharsi, komik disinyalir memiliki

andil yang cukup besar dalam memberikan pengaruh dan perubahan perilaku pada

golongan usia 15 sampai dengan 25 tahun, karena pada 15 sampai dengan 25

tahun itulah yang menjadi pembaca utama komik36. Kursrianto dalam Indria

Maharsi, juga berpendapat komik dikatakan sebagai media grafis yang efektif

untuk menyampaikan pesan karena kekuatan bahasa gambar dan bahasa tulis yang

dimilikinya.37

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media komik memanfaatkan

ruang dalam media gambar untuk meletakan gambar demi gambar yang

dipadukan dengan kata-kata sehingga membentuk alur cerita. Dari beberapa

33 Indria Maharsi, op.cit, hlm. 3. 34 Ibid., hlm.4 35 Nana Sudjana, op.cit, hlm.63-64. 36 Ibid., hlm. 7. 37 Loc.cit, hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

21

pendapat yang telah diuraikan komik lebih dari sekedar cerita bergambar yang

menghibur namun disini dapat kita ambil pengertian bahwa komik dapat

digunakan sebagai alat komunikasi visual yang memiliki kekuatan untuk

menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti.

Kolaborasi antara teks dan gambar yang merangkai alur cerita adalah

kekuatan komik. Gambar membuat cerita mudah diserap. Teks membuat komik

lebih mudah dimengerti dan alur cerita membuat pesan atau informasi yang ingin

disampaikan akan mudah untuk diikuti dan diingat. Dan berdasarkan data yang

ada dimana komik memiliki popularitas yang tinggi disemua kalangan, sehingga

mendukung digunakannya sebagai media pembelajaran.

b. Jenis-Jenis Komik

Berdasarkan jenisnya, komik dapat dibedakan sesuai jenis-jenis komik

menurut Bonneff dalam Indria Maharsi, sebagai berikut;38

1) Komik Strip (Comic Strips) Komik strip merupakan komik pendek, biasanya muncul di surat kabar dan majalah.

2) Buku Komik (Comic Book) Comic Book atau buku komik adalah komik yang disajikan dalam bentuk

buku. Buku komik ini terdiri dari kumpulan halaman yang dijilid rapi dan diterbitkan secara berkala.

3) Novel Grafis (Graphic Novel)

Graphic Novel atau novel grafis pada jenis komik ini yang membedakan dengan komik lainnya yaitu tema-tema yang lebih serius dengan panjang

cerita hampir sama dengan novel dan ditujukan bagi pembaca dewasa (bukan anak-anak).

4) Komik Kompalasi

Komik kompalasi merupakan kumpulan dari beberapa judul komik dari beberapa komikus yang berbeda. Cerita yang terdapat dalam komik kompilasi

ini bisa tidak berhubungan sama sekali. 5) Komik Online (Web Comic)

Komik online ini menggunakan media internet dalam publikasinya.

38 Indria Maharsi, op.cit, hlm. 15-20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

22

Selain jenis-jenis komik di atas, komik juga dapat dibedakan menjadi

beberapa kelompok sesuai dengan jenisnya. Pertama, Komik Edukasi merupakan

seni gambar yang berkolaborasi dengan tulisan yang membentuk alur cerita yang

dijadikan sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan atau informasi. Pesan

atau informasi dalam sebuah komik edukasi tersebut menyampaikan suatu pesan

pendidikan. Hal ini karena kedudukan komik yang semakin berkembang ke arah

yang baik karena masyarakat sudah menyadari nilai komersial dan nilai edukatif

yang bisa dibawanya.

Kedua, Komik Promosi (Komik Iklan), Komik iklan ini biasanya

menceritakan tentang benefit produk yang dipromosikan dengan bahasa yang

lugas, kadang bersifat humor. Ketiga, Komik Wayang, Komik wayang merupakan

komik yang bercerita tentang cerita wayang, misalnya Mahabharata yang

menceritakan perang besar antara Kurawa dan Pandawa. Kempat, Komik Silat,

Komik silat sangat popular, karena tema-tema silat yang didominasi oleh adegan

laga atau pertarungan sampai saat ini masih menjadi idola. Untuk seting cerita

komik jenis ini menyesuaikan budaya dari masing-masing Negara yang

menerbitkan komik tersebut.39

c. Peranan Komik sebagai Media Pembelajaran

Menurut Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Komik telah mendorong banyak

guru bereksperimen dengan medium ini untuk maksud pengajaran.40 Penggunaan

39 Ibid, hlm.21-27 40 Nana Sudjana, op.cit, hlm. 65-69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

23

komik dalam pengajaran sebaiknya dipadu dengan metode mengajar sehingga

komik akan dapat menjadi alat pengajaran yang efektif.

Peranan pokok dari buku komik dalam pengajaran adalah kemampuannya

dalam menciptakan minat para siswa dalam belajar tanpa harus dibujuk dengan

dukungan bimbingan guru. Berikut ini pendapat para ahli yang digunakan sebagai

pendukung peran komik sebagai media pembelajaran:

1) Menurut Scout McCloud, komik dapat memiliki arti gambar-gambar serta

lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, besebelahan) dalam urutan

tertentu, untuk menyampaikan informasi dan manyampaikan tanggapan

estestis dari pembacanya.41 Komik adalah suatu bentuk media komunikasi

visual yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi secara

popular dan mudah dimengerti. Hal ini karena komik memadukan kekuatan

gambar dan tulisan, yang dirangkai dalam suatu alur cerita gamabar yang

membuat informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti,

dan alur membuatnya mudah untuk diikuti dan dingat.

2) Menurut Rohani, media komik merupakan media yang mempunyai sifat

sederhana, jelas, mudah dipahami dan lebih bersifat personal sehingga

informative dan edukatif.42

3) Menurut Waluyanto dalam Ahmad Dahlan, komik sebagai media

pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan

pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran merujuk pada sebuah proses

komunikasi antara siswa dan sumber belajar (dalam hal komik pembelajaran).

41 Indiria Maharsi, op.cit, hlm. 4. 42 Rohani, Media Instruksional Edukatif, Jakarta, Rineka Cipta, 1997, hlm.21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

24

Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran

disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik. Penggunakan analogi dan

penggambaran cerita dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu siswa

untuk memahami suatu materi.43

3. Komik Sejarah

Penggunakaan media dalam pengajaran sejarah dapat dikatakan sangat

penting dan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Seorang guru dalam

menyampaikan pembelajaran sejarah tidak mungkin bisa menunjukkan peristiwa

sejarah itu secara langsung, karena peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang

terjadi di masa lampau dan tidak dapat terulang kembali. Hanya sebagian kecil

saja bagian dari peristiwa sejarah mampu kita capai melalui pengamatan biasa.

Keterbatasan dalam penyampaian peristiwa sejarah tidak menjadi

penghambat seorang pendidik untuk memanfaatkan berbagai alat bantu mengajar

dengan memvisualisasikan peristiwa sejarah sedemikian rupa sehingga lebih

memudahkan siswa untuk menangkap serta menghayati gambar peristiwa

tersebut. Atas dasar kenyataan inilah maka media pengajaran sangat mutlak

diperlukan dalam pengajaran sejarah. Maka dalam hal penggunakan media

pembelajaran untuk sejarah, peneliti bermaksud ingin menggunakan media

pembelajaran berupa komik sejarah. Dimana buku komik akan memuat materi

43 Ahmad Dahlan,dkk, Komik sebagai Media Pembelajaran, diakses dari

www.eurekapendidikan.com/2015/02/komik-sebagai-media-pembelajaran.html?m=1, pada tanggal

20 Juli 2017 pukul 19.29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

25

sejarah, sehingga diharapkan ketika siswa membaca komik akan ikut merasakan

alur cerita didalamnya dan mampu lebih memahami isi cerita.44

Pembelajaran sejarah adalah pembelajaran yang memuat materi sejarah

atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu, dimana dalam pembelajaran sejarah

banyak mengandung nilai-nilai kehidupan. Maka dapat disimpulkan pengertian

komik sejarah merupakan susunan gambar yang diperjelas dengan menggunakan

kata-kata yang membentuk alur cerita secara runtut tentang peristiwa sejarah.

Dalam pembelajaran sejarah di sekolah tentu tidak lepas dari kegiatan

membaca menggunakan buku paket. Kita ketahui bahwa tidak semua siswa dapat

mudah memahami buku paket mengingat terkadang bahasa yang dipakai terlalu

sulit untuk dipahami. Tanpa memiliki keinginan atau tanpa memiliki minat

membaca dalam diri siswa maka akan sulit siswa juga menyukai pelajaran sejarah.

Komik merupakan bacaan yang banyak disukai oleh kalangan muda. Besarnya

daya tarik yang dimiliki komik menumbuhkan minat membaca seseorang tanpa

adanya paksaan mendorong peneliti membuat media pembelajaran dalam bentuk

komik.

Berangkat dari kesenangan kebanyakan remaja menyukai komik

mendorong dibuatnya komik sejarah. Materi sejarah tidak lepas dari unsur

manusia, waktu dan tempat sehingga pembelajaran sejarah dengan menggunakan

komik sangat cocok digunakan dalam pembelajaran sejarah yang menyenangkan

karena komik tidak hanya menyajikan materi sejarah berupa tulisan namun juga

disertai dengan gambar ilustrasi suatu peristiwa tersebut untuk menumbuhkan

44 I Gde Widja, Dasar-Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah , Jakarta,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, hlm. 60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

26

imajinasi si pembaca. Munculnya imajinasi si pembaca membuat si pembaca akan

merasa masuk dan terlibat dalam cerita tersebut. Perasaan terlibat dalam cerita

akan sangat mempermudah si pembaca memahami materi sejarah.

4. Kelebihan dan Kelemahan Komik sebagai Media Pembelajaran

Kelebihan komik menurut Gene Yang dalam Wurianto,yaitu:45

a. Komik dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar; b. Komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media yang dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran; c. Komik bersifat permanen;

d. Komik bisa membangkitkan minta membaca dan mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca;

e. Komik adalah bagian dari budaya popular.

Kelemahan komik menurut Lestari dalam Wurianto, yaitu:

a. Komik membatasi bahkan memungkinkan membunuh imajinasi; b. Penyampaian materi pelajaran melalui media komik terlalu sederhana;

c. Penggunaan media komik hanya efektif diberikan pada peserta didik yang bergaya visual.

5. Evaluasi Media Pembelajaran

Menurut Stufflebeam dalam Aman, evaluasi merupakan suatu usaha

sistemik dan sistematik untuk mengumpulkan, menyusun, dan mengolah data,

fakta dan informasi dengan tujuan menyimpulkan nilai, makna, kegunaan, prestasi

dari suatu program, dan hasil kesimpulan tersebut dapat digunakan dalam rangka

pengambilan keputusanperencanaan, maupun perbaikan dari suatu program.46

45Wuriyanto, Komik sebagai Media Pembelajaran, (online), diakses dari

www.eurekapendidikan.com/2015/02/komik-sebagai-media-pembelajaran.html?m=1, pada tanggal

20 Juli 2017 pukul 19.29 46 Aman, Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah , Yogyakarta, Ombak, 2011, hlm. 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

27

Berbeda dengan pandangan Griffin dan Nix dalam Eko Putro Widoyoko

bahwa evaluasi merupakan proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis

dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan.47 Sax dalam Eko Putro Widoyoko mengemukakan pendapat bahwa

dari hasil evaluasi proses diharapkan mampu membantu peneliti untuk membuat

keputusan yang berkenaan dengan kelanjutan, akhir maupun modifikasi

program.48

Dari beberapa pengertian di atas evaluasi dapat di definisikan sebagai

kegiatan pengumpulan data yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan

informasi sejauh mana ketercapaian tujuan yang diinginkan harus dihentikan,

direvisi, atau tetap dilanjutkan.

Evaluasi media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengevaluasi

media pembelajaran berupa komik adalah evaluasi formatif dan evaluasi

sumatif.49

a. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif merupakan kegiatan pengumpulan data yang terkait

dengan kekuatan dan kelemahan program pembelajaran. Hasil dari proses evaluasi

formatif dapat digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki draf program.

Berikut ini merupakan fase dalam melakukan evaluasi formatif, yaitu:

47 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran , Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009,

hlm.4. 48 Ibid., hlm. 183. 49 Adelina Hasyim, Metode Penelitian dan Pengembang di Sekolah , Yogyakarta, Media Akademi,

2016, hlm. 80-81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

28

1) Tinjauan Terbatas

Tinjauan terbatas adalah tinjauan seluruh komponen yang dilakukan oleh

peneliti dengan melibakan orang-orang yang dapat membantu memperbaiki

kesalahan atau kekurangan yang terdapat dalam produk pembelajaran, misalnya

dosen pembimbing. Fase ini dilakukan untuk menjamin kualitas produk sebelum

diberikan kepada ahli.

2) Validasi Ahli

Tahap validasi ahli merupakan tahap yang dilakukan setelah produk

pembelajaran selesai dibuat. Validasi produk pembelajaran oleh ahli dilakukan

dengan meninjau kelengkapan dan ketepatan. Tahap validasi ini dilakukan oleh 5

ahli yaitu satu ahli materi, satu ahli media, satu ahli pendidikan karakter dan dua

orang guru sejarah.

3) Evaluasi Perorangan dengan Siswa

Tahap ini dilakukan setelah tahap ahli validasi dilakukan. Pada tahap

evaluasi perorangan ini dilakukan oleh 5 siswa. Evaluasi ini dilakukan guna

mengetahui tanggapan dari siswa terhadap produk pembelajaran.

4) Evaluasi Kelompok

Tahap ini di uji cobakan kepada kelompok kecil yang terdiri dari 15 siswa,

tahapan ini dilakukan setelah tahap uji coba perorangan dilakukan.

5) Uji Coba Lapangan

Pada tahap uji coba lapangan ini dilakukan untuk menyimpulkan apakah

perbaikan-perbaikan yang dilakukan sebelumnnya mampu dikatakan efektif atau

tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

29

b. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif adalah puncak dalam aktifitas desain pembelajaran yang

dikemukakan oleh Dick and Carey. Evaluasi sumatif merupakan kegiatan untuk

menentukan tingkat efektifitas produk, program, atau proses secara keseluruhan.

6. Pembelajaran Sejarah

a. Pengertian Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran sejarah menurut Hermanu Joebagio dalam Brian Garvey

adalah proses internalisasi nilai-nilai peristiwa masa lalu, berupa asal-usul,

silsilah, pengalaman kolektif, dan keteladanan pelaku sejarah.50 Pembelajaran itu

dirancang untuk membentuk pribadi yang arif dan bijaksana, karena itu

pembelajaran sejarah menuntut desain yang menghasilkan kualitas output yang

meliputi pemahaman peristiwa sejarah bangsa, meneladani kearifan, dan sikap

bijak pelaku sejarah.

Pembelajaran sejarah yang baik akan membentuk pemahaman sejarah.

Pembelajaran sejarah juga memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan

peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia

yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.51 Pemahaman sejarah

merupakan kecenderungan berfikir yang merefleksikan nilai-nilai positif dari

peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita menjadi lebih bijak

dalam melihat dan merespon terhadap berbagai masalah kehidupan. Dengan

demikian pemahaman sejarah memberi petunjuk kepada kita untuk melihat

50 Hermanu Joebagio, op.cit, hlm. ix. 51 Aman, op.cit, hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

30

serangkaian masa lalu sebagai sistem tindakan masa lalu sesuai dengan jiwa

jamannya, akan tetapi memiliki sekumpulan nilai edukatif terhadap kehidupan

sekarang dan akan datang. 52

Maka dapat diambil pengertian bahwa pembelajaran sejarah tidak hanya

sekedar menyajikan teori tentang fakta-fakta sejarah yang terkesan kering, disini

pembelajaran sejarah harus menekankan pada pemahaman yang bertujuan untuk

membentuk atau mengembangkan karakter peserta didik dengan menyampaikan

nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah dan dapat dihubungkan

dengan kehidupan masa sekarang.

b. Prinsip Pembelajaran Sejarah

Berikut ini merupakan beberapa prinsip yang terdapat dalam pembelajaran

Sejarah:53

1) Pembelajaran yang dilakukan haruslah adaptif dan kontekstual dengan

kehidupan di masa sekarang sehingga nilai karakter yang terkandung dalam

fakta sejarah dapat tersampaikan dalam alam fikir peserta didik.

2) Pembelajaran sejarah hendaklah berorientasi pada pendekatan nilai artinya

dalam penyampaian pembelajaran sejarah guru harus mampu mengupas fakta

sejarah sampai ke intisari nilai.

3) Strategi pembelajaran yang digunakan hendaklah tidak mematikan kreatifitas

dan memaksa peserta didik hanya untuk menghafal fakta dalam buku teks.

52 Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta, Aswaja Pressindo, 2014, hlm. 36. 53 Ibid., hlm. 56-57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

31

c. Tujuan Pembelajaran Sejarah

Menurut Heri Susanto tujuan pembelajaran sejarah adalah sebuah ilmu

yang memiliki misi yang sangat besar untuk memperbaiki peradaban umat

manusia, sejarah banyak memberikan pelajaran tentang konsep-konsep penting

dalam menghadapi kehidupan yang akan datang.54 Sejarah diajarkan dalam

kehidupan sejak dini agar manusia dapat memahami konteks masa lalu untuk

membuat sejumlah keputusan di masa yang akan datang. Jadi kesimpulannya

tujuan pembelajaran sejarah adalah upaya penyadaran individu dan masyarakat

agar mampu menjadi warga Negara yang baik dan berkarakter.

Tujuan pembelajaran sejarah nasional menurut Moh. Ali dalam Heri

Susanto, yaitu:55

1) Membangkitkan, mengembangkan serta memelihara semangat kebangsaan; 2) Membangkitkan hasrat mewujudkan cita-cita kebangsaan dalam segala

lapangan; 3) Membangkitkan hasrat mempelajari sejarah kebangsaan dan mempelajari

sebagai bagian dari sejarah dunia; 4) Menyadarkan anak tentang cita-cita nasional (Pancasila dan Undang-undang

Pendidikan) serta perjuangan tersebut untuk mewujudkan cita-cita itu

sepanjang masa.

Sementara itu dalam Standar Isi tujuan pembelajaran sejarah dalam Heri

Susanto ditetapkan sebagai berikut:56

1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat

yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini dan masa depan;

2) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara

benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan;

54 Ibid., hlm.8 55 Ibid., hlm.57. 56 Ibid., hlm. 57-58.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

32

3) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap

peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau;

4) Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap terbentuknya bangsa

Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang;

5) Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional

maupun internasional.

7. Pendidikan Karakter

a. Definisi Pendidikan Karakter

Menurut Hornby dalam Adi Kurniawan karakter secara harafiah dapat

diartikan sebagai kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau

reputasi.57 Rutland dalam Furqon Hidayatullah mengemukakan bahwa karakter

berasal dari akar bahasa Latin yang berarti “dipahat”.58 Kemendiknas tahun 2010

dalam Agus Wibowo juga mendefinisikan karakter adalah watak, tabiat, akhlak

atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai

kebajikan, yang diyakini dan digunakan sebagai landasan cara pandang, berpikir,

bersikap dan bertindak.59 Selain itu Kamus Bahasa Indonesia dalam Agus

Wibowo juga mendefinisikan karakter sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak,

atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain dan watak.60

Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa karakter adalah

kualitas kepribadian, perilaku, sifat, tabiat, dan watak seseorang yang dibentuk

57 Barnawi, Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter , Yogyakarta, Ar_Ruzz

Media, 2012, hlm.20. 58 Furqon Hidayatullah, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta, Kencana Prenada Media Group,

2011, hlm.12 59 Agus Wibowo, Manajemen Pendidikan Karakter Di Sekolah, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,

2013, hlm.10. 60 Ibid., hlm.8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

33

atau dipahat sejak dini agar terbentuk kepribadian khusus yang menjadi

pendorong dan penggerak, serta membedakan dengan individu lain.

Menurut Zubaedi pendidikan karakter dipahami sebagai upaya penanaman

kecerdasan dalam berpikir, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya,

diri sendiri, antarsesama, dan lingkungannya61. Pendidikan karakter menurut

Ratna Megawangi yaitu sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat

mengambil keputusan dengan bijak dan memperhatikan dalam kehidupan sehari-

hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada

lingkungannya62. Definisi lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffar, bahwa

pendidikan karakter adalah sebuah proses tranformasi nilai-nilai kehidupan untuk

ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam

perilaku kehidupan orang itu63. Nilai-nilai sosial perlu ditanamkan kepada peserta

didik karena akan berfungsi sebagai acuan dalam berinteraksi dan berperilaku

dengan sesama sehingga keberadaanya dapat diterima di masyarakat.64

Dengan demikian dapat diartikan bahwa pendidikan karakter adalah segala

upaya yang dilakukan guru menanamkan nilai-nilai sosial sehingga mampu

mempengaruhi terbentuknya karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai

kehidupan yang positif.

61 Zubaedi, 2011, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga

Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hlm. 17. 62 Dharma Kesuma, op.cit , hlm.5 63 Ibid., hlm.5. 64 Zubaedi, op.cit, hlm. 39.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

34

b. Dimensi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter di Indonesia didasarkan pada Sembilan pilar karakter

dasar. Karakter dasar menjadi tujuan pendidikan karakter. Kesembilan pilar

karakter dasar ini, antara lain: 1) Cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya;

2) Tanggung jawab, disiplin, dan mandiri; 3) Jujur; 4) Hormat dan santun; 5)

Kasih sayang, peduli dan kerjasama; 6) Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan

pantang menyerah; 7)Keadilan dan kepemimpinan; 8) Baik dan rendah hati, dan;

9) Toleransi, cinta damai, dan persatuan.65

Adapun nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter di

Indonesia diidentifikasi berasal dari empat sumber, yaitu 1) agama; 2) pancasila;

3) budaya; 4) tujuan pendidikan nasional. 66

Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut, teridentifikasi sejumlah nilai

untuk pendidikan karakter seperti pada tabel berikut:67

Tabel 1: Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter

No Nilai Dekripsi

1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama

lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan

3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari

65 Ibid., hlm. 72. 66 Ibid., hlm.73. 67 Ibid., hlm 74-75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

35

dirinya.

4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukakan upaya sungguh-

sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu

yang telah dimiliki

7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas

8 Demokrasi Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain

9 Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar

10 Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindakm dan berwawasan

yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompok.

11 Cinta Tanah Air Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi, dan politik bangsa

12 Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain

13 Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan

orang lain

14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

36

aman atas kehadiran dirinya

15 Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya

16 Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan kerusakan alam yang sudah terjadi

17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan

18 Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, social, dan budaya), Negara dan Tuhan Yang Maha Esa

Berdasarkan nilai-nilai pendidikan karakter di atas, peneliti akan memilih

dua nilai karakter yang akan dikembangkan dalam komik sejarah yaitu Cinta

Tanah Air (Nasionalisme) dan Semangat Kebangsaan (Patriotisme).

Peneliti memilih nilai karakter nasionalisme dan patriotisme karena

pembelajaran sejarah memiliki andil yang besar untuk menjadi sarana dalam

menyampaikan nilai-nilai karakter bagi kehidupan. Khususnya dalam materi

pendudukan Jepang di Indonesia terdapat nilai-nilai yang menggambarkan

perjuangan rakyat Indonesia untuk lepas dari kolonialisme dan mempunyai

keinginan untuk menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan demi

meraih kemerdekaan bangsa Indonesia inilah yang disebut sebagai nilai

nasionalisme dan patriotisme. Peneliti ingin pembaca tidak hanya mengerti

tentang peristiwa sejarah di dalam komik tetapi juga dapat menyadari pentingnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

37

nilai nasionalisme dan patriotisme untuk dimiliki setiap individu agar kesatuan

dan persatuan dapat terus dijaga dan dipertahankan.

Nasionalisme dan patriotisme tidak boleh berhenti meskipun Indonesia

telah mencapai kemerdekaan. Di dalam Negara yang sudah merdekapun nilai

nasionalisme dan patriotisme tetap harus ditanamkan dan dikembangkan sebagai

bentuk rasa cinta tanah air dengan kesetiaan tertinggi diberikan untuk bangsa dan

negaranya agar tetap tercipta keutuhan dan kesatuan sehingga rakyat Indonesia

mampu mempertahankan negaranya. Berikut ini merupakan definisi nilai

nasionalisme dan patriotisme.

c. Nasionalisme dan Patriotisme

Nasionalisme

1) Definisi Nasionalisme

Nasionalisme berasal dari kata nation dalam bahasa Inggris yang artinya

bangsa. Menurut Ernest Renan dalam Kardiyat Wiharyanto, nasionalisme adalah

sekelompok orang yang ingin hidup bersama.68 Dari pengertian tersebut maka

dapat dijelaskan bahwa nasionalisme dalam pandangan Ernest Renan merupakan

nasionalisme dalam arti suatu kelompok yang ingin mempertahankan kesatuan

dan persatuan. Biasanya nasionalisme dalam arti tersebut merupakan nasionalisme

bagi bangsa yang terjajah yang ingin bersatu mengusir penjajah maupun bangsa

yang sudah merdeka yang ingin mempertahankan persatuan.

Menurut Hans Kohn nasionalisme merupakan suatu paham yang

memandang bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara

68 Kardiyat Wiharyanto, Sejarah Asia Tenggara: Dari Awal Tumbuhnya Nasionalisme Sampai

Terbangunnya Kerjasama Asean, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, 2012, hlm.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

38

kebangsaan.69 Biasanya pandangan nasionalisme tersebut merupakan pandangan

suatu bangsa atau negara yang sudah merdeka atau belum pernah dijajah.

Dari beberapa pengertian nasionalisme di atas dapat diambil pengertian

bahwa nasionalisme merupakan masyarakat yang memiliki persamaan nasib dan

cita-cita yang sama yang menaruh cinta dan kesetiaannya kepada negara

kebangsaannya.

2) Faktor-Faktor Munculnya Nasionalisme di Indonesia

Sartono Kartodirjo dalam Kardiyat Wiharyanto mengemukakan bahwa

syarat-syarat politik, ekonomi, dan sosial yang dibentuk oleh pemerintahan

kolonialisme merupakan persoalan yang melatarbelakangi munculnya

nasionalisme di Indonesia.70 Jadi lahirnya nasionalisme di Indonesia merupakan

jawaban dari adanya kolonialisme.

Faktor-faktor lahirnya nasionalisme dikelompokan menjadi dua dimensi

yaitu faktor intern dan faktor ekstern, sebagai berikut.71 Pertama, faktor Intern

meliputi: (a) Kejayaan Bangsa Indonesia sebelum Kedatangan Bangsa Barat; (b)

Munculnya kaum terpelajar merupakan jawaban dari sikap balas budi yang

diberikan oleh pemerintah kolonial dengan mengeluarkan kebijakan politik etis.

Salah satu isi kebijakan politik etis yaitu berisikan pendidikan yang melahirkan

kaum terpelajar yang kemudian menjadi pelopor pergerakan nasional; (c)

69 Hans Kohn, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya , Jakarta, Pembangunan dan Penerbit Erlangga,

1984, hlm.1. 70 Kardiyat Wiharyanto, op.cit, hlm. 4. 71 Yulius Cahyono, Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme Indonesia, History File,

http://historyfileon.blogspot.co.id/2016/02/faktor-pendorong-munculnya-nasionalisme.html?m=1,

diakses pada tanggal 24 Juli 2017 pukul 21.44.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

39

Penderitaan akibat penjajahan, dimana hak-hak bangsa Indonesia dirampas; (d)

Diskriminasi rasial.

Kedua, faktor Ekstern meliputi : (a) Kemenangan Jepang terhadap Rusia

(1904-1905). Kemenangan Jepang terhadap Rusia merupakan motivasi bagi

bangsa kulit berwarna dan mengubah pandangan bahwa bangsa kulit putih yang

selama ini dianggap sebagai bangsa superior dapat dikalahkan oleh bangsa kulit

berwarna; (b) Kebangkitan nasionalisme Negara-negara Asia-Afrika; (c) Revolusi

Tiongkok (1911) dan pembentukan partai Kuomintang oleh Sun Yan Set yang

berhasil menjadikan Cina sebagai negara mereka pada tahun 1912; (d) Masukanya

paham-paham baru, paham-paham baru seperti liberalisme, demokrasi, dan

nasionalisme muncul setelah terjadinya Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis.

Hubungan antara Asia dan Eropa menyebabkan paham-paham itu menyebar dari

Eropa ke Asia.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasionalisme Indonesia

merupakam nasionalisme yang terbentuk melalui suatu proses perjuangan dan

kesadaran. Bukan merupakan nasionalisme yang tumbuh secara alami karena

persamaan ras, suku, atau bahasa akan tetepi muncul karena adanya persamaan

nasib dan sekaligus merupakan jawaban atas keinginan memecah belah dan

menguasai yang dilakukan oleh bangsa asing72.

Dari beberapa faktor munculnya nasionalisme di Indonesia di atas

melahirkan pandangan beberapa tokoh mengenai substansi atau unsur pokok

nasionalisme Indonesia. Menurut Heri Susanto nasionalisme Indonesia

72 Heri Susanto, op.cit. hlm.25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

40

mempunyai dua unsur. Pertama, kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan

bangsa Indonesia yang terdiri atas banyak suku, etnik dan agama. Kedua,

kesadaran bersama bangsa Indonesia dalam menghapus segala bentuk penjajahan

dan penindasan dari Indonesia.73 Frenderik Hertz juga menyatakan dalam

bukunya yang berjudul Nationality History and Politics, bahwa nasionalisme

memiliki 4 (empat unsur), yaitu; 1) hasrat untuk mencapai kesatuan; 2) mencapai

kemerdekaan; 3) mencapai keaslian; 4) kehormatan bangsa.74

3) Ciri-Ciri Sikap Nasionalisme

Sikap nasionalisme dapat dirumuskan melalui sikap dan perilaku sebagai

berikut: bangga sebagai bangsa Indonesia, cinta tanah air dan bangsa, rela

berkorban demi bangsa, menerima kemajemukan, bangga pada budaya yang

beraneka ragam, menghargai jasa para pahlawan, dan mengutamakan kepentingan

umum.75

Patriotisme

1) Definisi Patriotisme

Pengertian patriotisme secara terminologis berasal dari kata “ patriot” dan

“isme” yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, atau “heroism” dan

“patriotism” dalam bahasa Inggris. Menurut Stanford Encycloedia of Philosophy,

patriotisme bisa didefinisikan sebagai kecintaan terhadap bangsa dan Negara,

serta perhatian khusus terhadap sisi positif dari Negara dan rakyatnya. Patriotisme

73 Ibid., hlm.2. 74 My campus, “Unsur dan Aspek Nasionalisme”, diakses dalam stiebanten.blogspot.co.id,

http://stiebanten.blogspot.co.id/2011/06/unsur-dan-aspek-nasionalisme.html, pada tanggal 18 Mei

2017 pukul 16.19 75 Aman. op.cit, hlm. 42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

41

adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan

Negara.

Patriotisme juga disebut sebagai sikap untuk selalu mencintai atau

membela tanah air, seorang pejuang sejati, pejuang bangsa yang mempunyai

semangat, sikap dan perilaku cinta tanah air, dimana ia sudi mengorbankan

segala-galanya bahkan jiwa sekalipun demi kemajuan, kekayaan dan kemakmuran

tanah air. Namun seorang yang layak disebut patriot tidak hanya orang yang

menjujung dan mencintai kelompok (partai/bangsa), namun juga menjujung

tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

2) Ciri-ciri Patriotisme

a) Cinta tanah air

b) Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa/Negara diatas kepentingan

kelompok dan individu

c) Tidak kenal menyerah dan putus asa

d) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara

e) Berjiwa pembaharu

8. Sinopsis Buku Komik

Kemajuan Jepang dalam segala bidang kehidupan yang terjadi dengan luar

biasa sejak dilakukannya restorasi Meiji menyebabkan perkembangan pesat bagi

perekonomiannya terutama dalam bidang industri. Kemajuan Jepang ini menjadi

pendorong Jepang memiliki obsesi untuk menjadikan negaranya serupa dengan

bangsa Barat. Hal itu dapat dilihat dari keberhasilan Jepang membangun kekuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

42

militernya yang kemudian diujicobakan dengan melakukan ekspansi ke Cina pada

tahun 1894. Setelah melakukan peperangan dengan tentara Cina selama satu

tahun, pada tanggal 17 April 1895, Jepang mendapatkan kemenangan dengan

ditandatanganinya perjanjian Shimonoseki. Perjanjian tersebut merupakan

perjanjian dimana wilayah Cina telah jatuh ditangan Jepang yaitu pulau Formosa

(Taiwan), Kwantung, Port Arthur, dan Daren.

Kemenangan tersebut membawa dampak yang besar bagi bangsa Jepang

untuk menjadi yang termaju di antara bangsa Asia lainnya. Halangan utama yang

harus segera diatasi Jepang adalah memotong kepentingan Rusia di wilayah Asia

Timur. Membiarkan Rusia memiliki pelabuhan air hangat akan sangat

membahayakan Jepang, sehingga politik “air hangat Rusia” perlu diakhiri sedini

mungkin.

Pada tahun 1889 sentimen Jepang terhadap Rusia meningkat. Hal ini

dipicu setelah Rusia memperoleh hak sewa Semenanjung Liadong dari Cina,

berawal dari permasalahan itu Rusoa pun berusaha memperluas pengaruhnya ke

Korea. Untuk memotong kepentingan Rusia atas Asia Timur Pasifik, pada tahun

1904 Jepang menyerang kota dan pangkalan militer Rusia Port Arthur di ujung

Semenanjung Liaodong yang disewa dari Cina. Pertempuran ini dimenangkan

oleh Jepang dengan merebut Liadong, yang kemudian berusaha masuk lebih jauh

ke dalam wilayah Manchuria. Setahun kemudian, Jepang berkuasa atas wilayah

Manchuria sampai dengan Pulau Sakhalin Selatan.

Pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914 menjadi kesempatan bagi

Jepang untuk memperluas pengaruhnya. Akibat kalahnya Jerman dalam Perang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

43

Dunia I, Jepang pun memeting keuntungan dengan mengambil alih konsesi

Jerman di Cina yaitu di Semenanjung Shantung.

Keberhasilan yang telah didapat oleh Jepang memberikan rasa bangga bagi

Jepang, akan tetapi pada sisi lain hasil ekspansi yang diperoleh tersebut

melahirkan ketidakpuasan di kalangan sebagian masyarakat Jepang. Perasaan ini

lahir sebagai suatu reaksi terhadap berbagai kebijakan yang ditetapkan Amerika

Serikat dan Inggris, terutama yang berkaitan dengan perimbangan kekuatan

militer dunia. Jepang tidak dapat menolak kepentingan Amerika Serikat dan

Inggri karena secara ekonomi mereka masih sangat bergantung pada kedua negara

tersebut.

Krisis ekonomi sedunia yang terjadi pada tahun 1929 ikut memukul

Jepang. Beberapa usaha tutup dan jutaan orang menganggur. Hal ini semakin

mendorong Jepang untuk segera mengekspansi daerah yang kaya akan sumber

daya alam sebagai pemasok bahan baku perindustian. Pada Februari 1932, Jepang

mengumumkan terpisahnya Manchuria dari Cina. Jepang juga meneruskan

agresinya dengan memasuki provinsi Cina lainnya di utara, Jehol dan Chahar.

Agresi terhadap Cina menimbulkan spekulasi bahwa ini merupakan awal aksi

Jepang untuk menguasai Asia.

Pada tanggal 10 Mei 1940 Jepang telah berhasil menguasai seluruh

kawasan Indocina. Kemudian pada 27 September 1940, Jerman, Jepang, dan Italia

mengikat diri dalam persekutuan yang disebut Triple Alliance. Kelompok ini

dikenal dengan sebutan “Poros” sebagai lawan Sekutu. Kerjasama antara ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

44

negara ini semakin memperbesar tekad dan keberanian Jepang untuk menyerbu ke

arah Selatan.

Melihat gelagat Jepang yang semakin agresif untuk menaklukan Hindia

Belanda semakin jelas, Amerika Serikat mencoba membendung ambisi agresi

Jepang dengan mengajak Inggris dan Belanda bergabung untuk melakukan

embargo terhadap Jepang yang berlaku pada bulan Juli 1941. Embargo tersebut

berhasil memukul Jepang, negara yang miskin akan sumber daya alam, penduduk

yang banyak, wilayah yang sempit, dan masuk jalur gempa bumi. Keputusan

Amerika Serikat membuat geram bangsa Jepang, sehingga Jepang menilai untuk

menguasai Pasifik, Jepang harus terlebih dahulu melumpuhkan kekuatan Amerika

Serikat di kawasan tersebut.

Perselisihan ini terus terjadi hingga akhirnya Jepang memutuskan untuk

menjatuhkan bom ke pangkalan militer Pearl Harbor di Hawaii pada tanggal 8

Desember 1941 milik Amerika Serikat guna melumpuhkan kekuatan Amerika

yang dianggap akan menghalangi Jepang untuk menguasai wilayah Asia. Jepang

berhasil melumpuhkan kekuatan Amerika sementara dan Jepang berhasil

memasuki wilayah Indonesia pada tanggal 11 Januari 1942, di Tarakan,

Kalimantan Timur.

Pada saat itu Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Belanda.

Jepang menggunakan kesempatan ini untuk mencuri hati rakyat Indonesia dengan

memperkenalkan diri sebagai saudara tua yang akan membebaskan rakyat

Indonesia dari jajahan Belanda dengan menggunakan ajaran Shintoisme yaitu

tentang Hakko Ichiu, yakni ajaran tentang kesatuan keluarga umat manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

45

Ajaran ini diterjemahkan bahwa Jepang sebagai negara maju bertanggung jawab

untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan dan

mempersatukan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.

Propaganda-progandanya telah berhasil mengajak rakyat Indonesia untuk

membantunya mengusir Belanda dari Indonesia. Saat itu Jenderal Imamura

merupakan pimpinan tentara Jepang telah berhasil membujuk rakyat Indonesia

yang bernama Budi untuk mempermudah jalannya Jepang mengambil hati rakyat

yang lainnya. Menurut Jepang dengan mengambil hati rakyat Indonesia maka

akan mempermudah Jepang mengusir Belanda dan menguasai bangsa Indonesia.

Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dengan menandatangi

perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942, di Jawa Barat. Mulailah babak baru

dimana Indonesia berada dibawah kekuasaan Jepang. Tujuan awal Jepang ke

Indonesia yaitu untuk mencari sumber daya alam Indonesia untuk kebutuhan

perindustrian yang saat itu telah menjadi pemasok utama keuangan Negara

Jepang, tetapi akhirnya Jepang juga mencari pasukan untuk membantunya dalam

perang asia timur raya atau sering disebut perang pasifik.

Dalam kependudukan Jepang di Indonesia. Pemerintahan Jepang

membentuk kebijakan dengan menyusun pemerintahan militer namun tetap

mempertahankan pemerintahan sipil. Demi segi keamanan pemerintahan Jepang

membagi Wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah yaitu 1) Pemerintahn

pendudukan militer Angkatan Darat (Rikugun), di Bukit Tinggi, Sumatera,

dikendalikan oleh Tentara ke-25; 2) Pemerintahan pendudukan militer AD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

46

(Rikugun) , di Jakarta oleh Tentara ke-16; 3) Pemerintahan pendudukan militer

Angkatan Laut (Kaigun), di Kalimantan, Sulawesi, Bali,NTB, NTT, dan Maluku.

Jepang terus melakukan propaganda untuk mengambil hati rakyat.

Awalnya mereka memperbolehkan dikibarkannya bendera merah putih dan

diperdengarkannya lagu Indonesia Raya. Pada tanggal 29 Maret 1942 Jepang

membentuk organisasi yang pertama yaitu organisasi 3A yang diketuai oleh Mr.

Syamsuddin dengan slogan Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia,

Jepang Cahaya Asia dengan tujuan rakyat Indonesia mau bergabung dalam

mempersiapkan tenaga untuk terjun di medan perang. Selain itu Jepang mulai

melarang kebijakan-kebijakan peninggalan Belanda. Rakyat semakin yakin bahwa

Jepang sangat membenci Belanda dan akan memenuhi janji kemerdekaan yang

dijanjikan oleh Jepang.

Seiring dengan perjalanan waktu Jepang mulai memperlihatkan sifat

aslinya yang kejam. Bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya mulai dilarang.

Kekecewaan rakyat Indonesia terhadap kebijakan Jepang membuat gerakan 3A

tidak berjalan seperti yang diharapkan dan saat itu perkembangan pertempuran

Asia Timur raya mulai tidak menggembirakan. Akhirnya pemerintah Jepang

mulai membuat siasat baru dengan mengajak tokoh terkemuka yaitu Ir. Sukarno,

Moh. Hatta, K.H Dewantara, dan K.H Mas Mansur untuk bekerjasama

membentuk organisasi PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) pada tanggal 16 April

1943. Selain itu Jepang juga mulai mendekati tokoh-tokoh Islam karena rakyat

Indonesia mayoritas beragama Islam. Kerjasama antara Jepang dan tokoh Islam

membuahkan kesepakatan untuk mengaktifkan kembali organisasi MIAI (Majelis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

47

Islam A’la Indonesia) yang pada masa Belanda telah di non-aktifkan, diketuai

oleh K.H Hasyim Asyari.

Arah perkembangan MIAI ini mulai dipahami oleh Jepang. MIAI tidak

memberi konstribusi terhadap Jepang. Hal tersebut tidak sesuai dengan harapan

Jepang sehingga pada November 1943 MIAI dibubarkan. Sebagai penggantinya,

Jepang membentuk Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia). Harapan dari

pembentukan majelis ini adalah agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat

menggerakkan umat Islam untuk menopang kegiatan perang Asia Timur Raya.

Tahun 1944, situasi Perang Asia Timur Raya mulai berbalik, tentara

Sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat. Hal ini

menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Oleh

karena itu, Panglima Tentara ke-16, Jenderal Kumaikici Harada membentuk

organisasi baru yang diberinama Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).

Untuk menghadapi situasi perang tersebut, Jepang membutuhkan persatuan dan

semangat segenap rakyat baik lahir maupun batin. Sesuai dengan sifat

pemerintahan militer, Jepang berusaha mengerahkan rakyat Indonesia, terutama

para pemuda melalui berbagai macam organisasi yang bersifat semimiliter dan

juga yang bersifat militer, seperti: Seinendan, Keibodan, Barisan Pelopor,

Hizbullah, PETA.

Berbagai kebijakan dan tindakan Jepang seperti disebutkan di atas telah

membuat penderitaan rakyat. Rakyat petani tidak dapat berbuat banyak kecuali

harus tunduk kepada praktik-praktik tirani Jepang. Penderitaan rakyat ini semakin

dirasakan dengan adanya kebijakan untuk pengerahan tenaga romusa. Perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

48

diketahui bahwa untuk menopang Perang Asia Timur Raya, Jepang mengerahkan

semua tenaga kerja dari Indonesia.Tenaga kerja inilah yang kemudian kita kenal

dengan romusa. Mereka dipekerjakan di lingkungan terbuka, misalnya di

lingkungan pembangunan kubu-kubu pertahanan, jalan raya, lapangan udara. Pada

awalnya, tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yang padat penduduknya,

kemudian di kota-kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Desa-

desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusa.

Jepang yang mula-mula disambut dengan senang hati, kemudian berubah

menjadi kebencian. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintah Jepang daripada

pemerintah Kolonial Belanda. Jepang seringkali bertindak sewenangwenang.

Rakyat tidak bersalah ditangkap, ditahan, dan disiksa. Kekejaman itu dilakukan

oleh kempetai (polisi militer Jepang). Pada masa pendudukan Jepang banyak

gadis dan perempuan Indonesia yang ditipu oleh Jepang dengan dalih untuk

bekerja sebagai perawat atau disekolahkan, ternyata hanya dipaksa untuk

melayani para kempetai. Para gadis dan perempuan itu disekap dalam kamp-kamp

yang tertutup sebagai wanita penghibur. Kampkamp itu dapat kita temukan di

Solo, Semarang, Jakarta, dan Sumatra Barat. Kondisi itu menambah deretan

penderitaan rakyat di bawah kendali penjajah Jepang. Oleh karena itu, wajar kalau

kemudian timbul berbagai perlawanan, seperti;

1) Aceh angkat senjata, Abdul Jalil memimpin rakyat Cot Plieng untuk melawan

tindak penindasan dan kekejaman yang dilakukan pendudukan Jepang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

49

2) Perlawanan di Singaparna, Singaparna merupakan salah satu daerah di

wilayah Jawa Barat, yang rakyatnya dikenal sangat religius dan memiliki jiwa

patriotic

3) Perlawanan di Indramayu, Perlawanan terhadap kekejaman Jepang juga

terjadi di daerah Indramayu. Latar belakang dan sebab-sebab perlawanan itu

tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Singaparna. Para petani dan

rakyat Indramayu pada umumnya hidup sangat sengsara.

4) Peta di Blitar Angkat Senjata, Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriyadi ini

dapat dipadamkan. Tokoh-tokoh dan anggota Peta yang ditangkap kemudian

diadili di depan Mahkamah Militer Jepang di Jakarta. Setelah melalui

beberapa kali persidangan, mereka kemudian dijatuhi hukuman sesuai dengan

peranan masing-masing dalam perlawanan itu.

Pada tahun 1944, Jepang terdesak, Angkatan Laut Amerika Serikat

berhasil merebut kedudukan penting Kepulauan Mariana, sehingga jalan menuju

Jepang semakin terbuka. Jenderal Hedeki Tojo pun kemudian digantikan oleh

Jenderal Jiniaki Kaiso sebagai perdana menteri. Angkatan udara Sekutu yang di

Morotai pun mulai mengadakan pengeboman atas kedudukan Jepang di Indonesia.

Rakyat mulai kehilangan kepercayaannya terhadap Jepang dalam melawan

Sekutu.

Sementara itu Jenderal Kiniaki Kaiso memberikan janji kemerdekaan

(September 1944). Sejak itulah Jepang memberikan izin kepada rakyat Indonesia

untuk mengibarkan bendera Merah Putih di samping bendera Jepang Hinomaru.

Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah lagu Kimigayo. Sejak itu pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

50

Jepang mulai mengerahkan tenaga rakyat Indonesia untuk pertahanan. Mereka

disiapkan untuk menghadapi musuh. Pada saat itu suasana kemerdekaan terasa

semakin dekat. Selanjutnya, Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan

dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI) pada 1 Maret 1945. Badan itu dibentuk untuk menyelidiki dan

mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi, politik, dan tatanan

pemerintahan sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia. Badan itu diketuai oleh

Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, R.P Suroso sebagai wakil ketua merangkap

kepala Tata Usaha dan seorang Jepang sebagai wakilnya Tata Usaha, yaitu

Masuda Toyohiko dan Mr. R. M. Abdul Gafar Pringgodigdo. Semua anggotanya

terdiri dari 60 orang dari tokoh-tokoh Indonesia, ditambah tujuh orang Jepang

yang tidak punya suara.

Sidang BPUPKI dilakukan dua tahap, tahap pertama berlangsung pada 28

Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Sidang pertama tersebut dilakukan di Gedung

Chou Shangi In di Jakarta yang sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila. Pada

masa penjajahan Belanda gedung ini digunakan sebagai gedung Volksraad.

Meskipun badan itu dibentuk oleh pemerintah militer Jepang, jalannya

persidangan baik wakil ketua maupun anggota istimewa dari kebangsaan Jepang

tidak pernah terlibat dalam pembicaraan persiapan kemerdekaan. Semua hal yang

berkaitan dengan masalah-masalah kemerdekaan Indonesia merupakan urusan

pemimpin dan anggota dari Indonesia.

Pada pidato sidang BPUPKI,Radjiman menyampaikan pokok persoalan

mengenai Dasar Negara Indonesia yang akan dibentuk. Pada sidang tahap kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

51

yang berlangsung dari tanggal 10-11 Juni 1945, dibahas dan dirumuskan tentang

Undang-Undang Dasar. Dalam kata pembukaannya Rajiman Wedyodiningrat

meminta pandangan kepada para anggota mengenai dasar negara Indonesia.

Orang-orang yang membahas mengenai dasar negara adalah Muhammad Yamin,

Supomo, dan Sukarno.

Dalam sidang pertama, Sukarno mendapat kesempatan berbicara dua kali,

yaitu tanggal 31 Mei dan 1 Juni 1945. Namun pada saat itu, seperti apa yang

disampaikan oleh Radjiman, selama dua hari berlangsung rapat, belum ada yang

menyampaikan pidato tentang dasar negara. Menanggapi hal itu, pada tanggal 1

Juni pukul 11.00 WIB, Sukarno menyampaikan pidato pentingnya. Pada saat itu,

Gedung Chuo Shangi In mendapat penjagaan ketat dari tentara Jepang. Sidang

saat itu dinyatakan tertutup, hanya beberapa wartawan dan orang teertentu yang

diizinkan masuk. Dalam pidatonya, Sukarno mengusulkan dasar-dasar negara.

Pada mulanya Sukarno mengusulkan Panca Dharma. Nama Panca Dharma

dianggap tidak tepat, karena Dharma berarti kewajiban, sedangkan yang

dimaksudkan adalah dasar. Sukarno kemudian meminta saran pada seorang

teman, yaitu Muh. Yamin yang merupakan ahli bahasa, selanjutnya dinamakan

Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itu didirikan

Negara Indonesia, supaya kekal dan abadi.

Selanjutnya, sebelum sidang pertama berakhir BPUPKI membentuk

panitia kecil yang terdiri dari sembilan orang. Pembentukan panitia sembilan itu

bertujuan untuk merumuskan tujuan dan maksud didirikannya Negara Indonesia.

Panitia kecil itu terdiri atas, Ir. Sukarno, Drs Muh. Yamin, Mr. Ahmad Subardjo,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

52

Mr. A.A Maramis, Abdul Kahar Muzakkar, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan

Abikusno Cokrosuyoso. Panitia kecil itu menghasilkan rumusan yang

menggambarkan maksud dan tujuan Indonesia Merdeka. Kemudian disusunlah

rumusan bersama dasar negara Indonesia Merdeka yang kita kenal dengan Piagam

Jakarta.

BPUKPI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya selesai. Selanjutnya

dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus

1945. Badan itu beranggotakan 21 orang, yang terdiri dari 12 orang wakil dari

Jawa, tiga orang wakil dari Sumatera, dan dua orang dari Sulawesi dan masing-

masing satu orang dari Kalimantan, Sunda Kecil, Maluku, dan golongan

penduduk Cina, ditambah enam orang tanpa izin dari pihak Jepang. Panitia inilah

yang kemudian mengesahkan Piagam Jakarta sebagai pendahuluan dalam

pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, 18 Agutus 1945.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini didukung penelitian yang sudah pernah dilakukan

sebelumnya antara lain:

1) Eko Yuli Supriyanta yang berjudul “Pengembangan Media Komik Untuk

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Sejarah Persiapan

Kemerdekaan Indonesia Pada Kelas V SD Muhammadiyah Mutihan Wates

Kulon Progo”, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk komik yang

dikembangkan layak digunakan dan dapat menumbuhkan motivasi belajar

siswa. Hal ini ditunjukan oleh (1) hasil penilaian dari ahli materi menilai

“baik” dengan skor rata-rata 4,14; (2) hasil penilaian dari ahli media menilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

53

“baik” dengan skor rata-rata 4,07; (3) hasil penilaian dari uji coba lapangan

menilai “baik” dengan skor rata-rata 4,19; (4) hasil penilaian dari uji lapangan

lebih luas menilai “sangat baik” dengan skor rata-rata 4,26.

2) Epifania Kurnia Januarti yang berjudul “ Pengembangan Media Komik

Bermuatan Pendidikan Karakter Untuk Pembelajaran Materi Entri Jurnal

Perusahaan Jasa Bagi Siswa Kelas X SMK Bidang Keahlian Bisnis dan

Manajemen” hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk komik yang

dikembangkan layak digunakan dan dapat menumbuhkan motivasi belajar

siswa. Hal ini ditunjukkan oleh (1) hasil penilaian dari ahli materi menilai

“sangat baik” dengan rata-rata skor 4,75; (2) hasil penilaian dari ahli media

menilai “baik” dengan rata-rata skor 3,57; (3) hasil dari ahli pendidikan

karakter menilai “sangat baik” dengan rata-rata skor 5; (4) hasil penilaian dari

uji coba perorangan menilai "baik” dengan rata-rata skor 4,21; (5) hasil

penilaian dari uji coba kelompok kecil meilai baik dengan rata-rata skor 4,01;

(6) hasil penilaian dari uji coba lapangan menilai “sangat baik” dengan rata-

rata skor 4,47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

54

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian dan

pengembangan ini merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan dan

mengahasilkan suatu produk yang telah divalidasi. Kegiatan research dilakukan

untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna disertai dengan proses

pengembangan produk, sedangkan kegiatan development dilakukan untuk

menghasilkan perangkat pembelajaran dengan melakukan validasi produk.76

Dengan kata lain penelitian dan pengembangan bertujuan untuk mengembangkan,

menguji kemanfaatan dan efektivitas produk yang dapat digunakan sebagai alat

bantu dalam pembelajaran.77 Penelitian pengembangan ini dilakukan untuk

mengembangkan media pembelajaran berupa komik sejarah yang bermuatan

pendidikan karakter dalam materi Pendudukan Jepang di Indonesia untuk siswa

SMA.

Borg dan Gall mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan adalah

proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

pendidikan.78 Menurut Sugiyono metode penelitian pengembangan merupakan

metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

76 Adelina Hasyim, op.cit, hlm. 41. 77 Ibid., hlm. 42. 78 Loc.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

55

keefektifan produk tersebut. Setelah produk telah memenuhi syarat dan teruji, maka

produk dapat diaplikasikan di lapangan.79 Pendapat lain yang tidak jauh berbeda

dikemukakan oleh Sukmadinata dalam Adelina Hasyim bahwa penelit ian

pengembangan adalah suatu proses untuk mengembangkan suatu produk baru, atau

menyempurnakan produk yang telah ada, dan dapat dipertanggunjawabkan80.

Produk yang dihasilnya dapat berupa perangkat keras seperti buku, modul, ataupun

perangkat lunak seperti program komputer yang dapat digunakan untuk

pembelajaran di kelas.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat diketahui bahwa penelitian dan

pengembangan (R&D) merupakan metode yang menekankan pada proses untuk

mengembangkan suatu proses pendidikan dan pembelajaran untuk menghasilkan

suatu produk berupa hardware maupun software. Produk- produk yang dihasilkan

oleh penelitian dan pengembangan mempunyai tujuan memudahkan orang dapat

belajar secara efektif, efisien dan menarik.

Borg dan Gall menjelaskan terdapat empat ciri pokok R&D yang

membedakan dengan pendekatan penelitian yang lainnya, sebagai berikut:81

1. Melakukan penelitian awal untuk mendapatkan temuan penelitian yang terkait

untuk produk yang akan dikembangkan.

2. Mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian awal.

3. Dilakukan uji lapangan dalam situasi senyatanya di mana produk tersebut

nantinya digunakan.

79 Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan: Research and Development, Bandung, Alfabeta,

2010, hlm.407. 80 Adelina Hasyim, op.cit, hlm 43. 81 Ibid., hlm. 46.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

56

4. Melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan

dalam tahap-tahap uji lapangan.

Dalam penelitian dan pengembangan ini peneliti berpedoman pada desain

pembelajaran model Dick and Carey dengan pertimbangan bahwa model ini telah

lama digunakan untuk pembelajaran yang bersifat makro, dan mengacu pada

tahapan umum sistem pengembangan pembelajaran.82 Model pengembangan Dick

dan Carey juga bertolak dari tujuan yang ditetapkan, yaitu proses pengembangan

dimulai dari alat evaluasi, strategi dan bahan ajar.83 Dengan kata lain berawal dari

analisis kebutuhan yang membantu dalam penetapan tujuan yang dikembangkan,

kemudian dibuatlah alat evaluasinya, strategi pembelajaran, dan bahan ajar.

Selain itu model atau langkah desain pembelajaran Dick dan Carey ini juga

merupakan sistem procedural. Sistem procedural adalah sistem deskriptif yang

menggambarkan alur atau langkah-langkah procedural yang harus diikuti untuk

menghasilkan suatu produk.84 Dengan menggunakan sistem procedural setiap

langkah dalam desain pembelajaran memiliki keterkaitan antara satu dengan yang

lainnya sehingga semua komponen saling bekerja sama untuk memenuhi dan

menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang efektif.

Dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan semua langkah model

Dick dan Carey yang terdiri atas 10 langkah. Penelitian ini dibatasi hanya untuk

keperluan pengembangan dan tidak sampai dengan penelitian uji efektivitas

program secara keseluruhan yang dilakukan pada tahap ke-10 yaitu evaluasi

82 Adelina Hasyim, op.cit, hlm.77. 83Ibid., hlm. 94 84 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan , Jakarta, Kencana

Prenadamedia Group,2013, hlm. 230.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

57

sumatif. Adelina Hasyim mengatakan bahwa evaluasi sumatif bukan termasuk

langkah perancangan program sehingga evaluasi sumatif tidak tergolong ke dalam

proses desain sistem pembelajaran, maka dalam penelitian ini hanya dilaksanakan

sampai tahap ke-9 dimana rancangan, proses atau program dianggap sudah

selesai.85. Keputusan ini disebabkan oleh keterbatasan sumber dana dan dilandas i

oleh pernyataan Borg dan Gall dalam Adelina Hasyim yang telah diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut:86

“Jika anda berencana untuk melakukan R & D proyek skripsi/tesis dan disertasi, Anda berpikir dengan cermat, yang terbaik adalah melakukannya dalam

proyek skala kecil yang melibatkan jumlah subyek uji coba yang terbatas dengan desain instruksional yang dibuat oleh peneliti, jika Anda tidak memili sumber saya keuangan yang cukup besar, Anda perlu menghindari media pembelajaran yang

mahal, seperti film dan disinkronkan – tape slide, cara lain untuk menurunkan projek penelitian dengan membatasi penelitian dengan hanya beberapa langkah

dari siklus R & D”

Berlandaskan pernyataan Borg dan Gall tersebut, peneliti dapat mengambil

langkah untuk membatasi penelitian dengan mengurangi langkah penelitian dan

pengembangan. Berdasarkan pengurangan langkah tersebut maka dapat dikatakan

bahwa dalam penelitian dan pengembangan ini peneliti menggunakan model Dick

dan Carey yang sudah dimodifikasi.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Model pendekatan Dick & Carey yang telah dibahas diatas terdiri dari 10

langkah, namun mengingat penelitian ini dibatasi hanya untuk keperluan

pengembangan dan tidak sampai dengan penelitian uji efektivitas progam secara

85 Ibid., hlm. 235. 86 Adelina Hasyim, op.cit, hlm. 88.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

58

keseluruhan, maka dalam penelitian ini hanya dilaksanakan sampai tahap ke-9

dimana rancangan, proses atau program dianggap sudah selesai, sebagai berikut.

Berikut ini adalah beberapa tahapan atau langkah yang penting dalam

penelitian dan pengembangan model Dick dan Carey.87

1. Analisis Kebutuhan dan Tujuan

Pada tahap ini peneliti akan melakukan analisis kebutuhan pembelajaran

atau melihat pengalaman-pengalaman tentang kesulitan yang dihadapi oleh peserta

didik. Dengan melakukan analisis kebutuhan maka peneliti dapat mengidentifikas i

atau merumuskan tujuan umum pembelajaran dan peneliti akan mencoba

menawarkan suatu alternative pemecahan dengan cara mengembangkan suatu

produk atau desain tertentu

2. Analisis Pembelajaran

Tahap ini merupakan proses yang digunakan untuk menentukan

keterampilan dan pengetahuan relevan yang diperlukan peserta didik untuk

mencapai kompetensi.

3. Analisis Pebelajar dan Konteks Pembelajaran

Analisis ini meliputi gaya belajar siswa dan sikap terhadap aktivitas belajar.

Informasi tentang karakteristik siswa dapat membantu perancang program

pembelajaran dalam memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang akan

digunakan.

87 Punaji Setyosari, op.cit , hlm. 230-235.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

59

4. Merumuskan Tujuan Performansi

Tahap ini dilakukan setelah peneliti telah menganalisis pembelajaran.

Peneliti harus mampu merumuskan tujuan pembelajaran secara spesifik yang harus

dikuasai oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bersifat umum.

5. Mengembangkan Instrumen Penilaian

Instrumen bisa berkaitan langsung dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai berdasarkan indikator-indikator tertentu dan juga instrumen untuk

mengukur perangkat produk yang dikembangkan. Instrumen yang berkaitan dengan

tujuan khusus berupa tes hasil belajar, wawancara, sedangkan instrumen yang

berkaitan dengan perangkat produk yang dikembangkan berupa berupa kuesioner.

6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan

pembelajaran dan juga berkaitan dengan produk yang ingin dikembangkan.

7. Mengembangkan dan memilih bahan ajar

Bahan ajar adalah sesuatu yang dapat membawa informasi dan pesan dari

sumber belajar kepada peserta didik, bahan ajar yang dapat digunakan berupa bahan

cetak, manual, bahan ajar berbasis computer, dan sebagainya yang dirancang untuk

mendukung pencapaian tujuan.

8. Merancang dan mengembangkan evaluasi formatif

Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang

dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau produk

dikembangkan. Hasil dari proses evaluasi formatif dapat digunakan sebagai

masukan untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam draf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

60

progam. Dalam kondisi tertentu, pengembang cukup sampai pada langkah ini. Dick

and Carey merekomendasikan suatu proses evaluasi formatif yang terdiri atas tiga

langkah:

a. Uji Coba Perorangan

b. Uji Coba Kelompok Kecil

c. Uji Coba Kelompok Lapangan

9. Melakukan Revisi

Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur, program, atau

produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap

tujuh langkah pertama, yaitu: tujuan umun pembelajaran,analisis pembelajaran,

perilaku awal, tujuan untuk kerja atau performansi, butir tes, strategi pembelajaran,

dan bahan-bahan pembelajaran. prosedur evaluasi formatif perlu dilakukan pada

semua aspek program pembelajaran dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan

kualitas program.

10. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat

efektivitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain. Dalam

penelitian ini langkah tes sumatif tidak dilakukan karena dalam penelitian ini hanya

sampai pada pengembangan produk. Berikut ini merupakan gambar prosedur

metode Research and Development.88

88 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidik an: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

Bandung, Alfabeta, 2016, hlm. 409.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

61

Gambar I : Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development

(R&D)

C. Uji Coba Produk

Berkenaan dengan uji coba produk ini, ada beberapa hal yang ingin

disampaikan meliputi desain uji coba, subyek uji coba, jenis data, instrumen

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

1. Desain uji coba

Desain uji coba merupakan tahap uji coba yang penting untuk mengetahui

kelayakan komik sebagai media pembelajaran guna meningkatkan efektivitas

pembelajaran sehingga mampu meningkatkan pemahaman siswa pada mata

pelajaran Sejarah dalam materi Pendudukan Jepang di Indonesia. Pada tahap uji

coba, produk akan dievaluasi melalui beberapa tahap agar menghasilkan produk

yang efektif dan mendukung pembelajaran.

Berikut ini merupakan langkah- langkah untuk mengevaluasi suatu produk

(komik):

a. Validasi Ahli Materi, Ahli Media dan Ahli Pendidikan Karakter dan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

62

Validasi dilakukan dengan menunjukkan produk awal yang telah

dikembangkan beserta Instrumen penilaiannya kepada ahli media, ahli materi dan

ahli pendidikan karakter dan dua guru sejarah. Ahli materi yaitu Hendra Kurniawan,

M.Pd diminta untuk memberikan masukan dan menilai kesesuaian dengan

kurikulum dari segi aspek pembelajaran dan aspek isi. Ahli media yaitu Brigida

Intan P, M.Pd diminta untuk memberikan masukan dari aspek penyajian, aspek

kebahasaan dan aspek tampilan, sedangkan Ahli pendidikan karakter oleh Brigitta

Erlita Tri Anggadewi, M.Psi diminta untuk memberikan masukan dan menila i

materi komik yang bermuatan pendidikan karakter, dan terakhir yaitu dari guru

adalah Tavip Wahyudi. R, M.Pd dan Angga Riyon Nugroho, S.Pd diminta untuk

memberikan masukan dan menilai dari aspek tampilan, aspek penyajian,

kebahasaan, pembelajaran, isi, dan pendidikan karakter.

b. Revisi Produk I

Revisi produk tahap I sesuai dengan masukan dari ahli materi, ahli media

dan ahli karakter;

c. Uji Coba Perorangan pada 5 siswa;

Uji coba perorangan oleh 5 siswa untuk mengetahui kualitas media komik

yang dikembangkan dan untuk mendapatkan masukan dan saran dari siswa.

d. Revisi Produk II

e. Uji Coba Kelompok Kecil pada 15 siswa;

Uji coba kelompok kecil dilakukan oleh 15 orang siswa untuk mengetahui

kualitas media komik yang dikembangkan dan untuk mendapatkan masukan dan

saran dari keadaan siswa yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

63

f. Revisi produk tahap III

2. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba produk media komik sejarah ini adalah siswa SMA dengan

mengambil sampel siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Kasihan Yogyakarta. Uji

coba produk terdiri dari dua bagian yaitu uji coba perorangan pada 5 siswa, uji coba

kelompok pada 15 siswa.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian :

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kasihan yang beralamat di Jl.

Bugisan Selatan, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian :

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018

bulan Agustus.

E. Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif merupakan penilaian, tanggapan, kritik, saran-saran,

sedangkan data kuantitatif berupa skor hasil penilaian kualitas produk

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

54

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data yang

digunakan dalam proses pengembangan produk pembelajaran berupa komik.

Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner dan wawancara. Kuesioner yang

digunakan diadopsi dari penelitian sebelumnnya dan dimodifikasi.

Berikut ini merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mengumpulkan data:89

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden. Kuisioner dilihat dari cara menjawabnya

dapat dibagi menjadi dua yaitu kuesioner terbuka dan kuesoner tertutup. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah

yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

Dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti akan menggunakan

kuesioner dalam bentuk Skala Likert dengan skor 1,2,3,4, dan 5. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial (variable penelitian).90

Kuisioner akan digunakan untuk mendapat penilaian produk untuk

mengetahui produk yang akan dinilai, diberi komentar, dan diberi saran oleh ahli

media, ahli materi, ahli pendidikan karakter, guru dan siswa. Kuisioner ini

89 Suharsimi, Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik , Rineka Cipta:

Jakarta, hlm. 194-198. 90 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuanti tatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta,

Bandung, 2010, hlm. 134.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

55

diharapkan mampu memberikan kritik dan saran kepada peneliti agar mampu

menyempurnakan produk komik sejarah.

2. Interviu / Wawancara

Interviu sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

narasumber. Wawancara ini ditujukan kepada guru sejarah dan siswa untuk

menggali informasi mengenai pendapat digunakannya komik sebagai media

pembelajaran sejarah.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Birklen dalam Muri Yusuf analisis data merupakan

suatu proses sistematis pencarian dan pengolahan transkip wawancara, observasi,

catatan lapangan, dokumen, foto, kuesioner dan material lainnya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti tentang data yang telah dikumpulkan sehingga

memungkinkan temuan penelitian dapat disajikan dan diinformasikan kepada orang

lain.91

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis kualitat i f

dan analisis kuantitatif.92

1. Teknik analisis data kualitatif

Teknik analisis data kualitatif biasanya diperoleh dengan teknik observasi

dan wawancara. Teknik analisis data kualitatif merupakan analisis data yang

91 Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan , Kencana, Jakarta,

2014, hlm. 400. 92 loc.cit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

56

bersifat naratif. Proses analisis ini dilakukan dengan cara mereviu dan memerik sa

data, menyitensis dan menginterprestasikan data yang terkumpul sehingga dapat

menggambarkan dan menerangkan fenomena atau situasi social yang ditelit i,

kemudian dapat disimpulkan dan hasilnya dapat dibagikan kepada orang lain..

Analisis data kualitatif sebaiknya dilakukan sejak awal penelitian dengan tujuan

untuk mengantisipasi apakah topic penelitian akan dilanjutkan atau akan diperbaiki

sesuai dengan pertimbangan yang esensisal, sangat bermakna dan fenomena yang

mendesak akan dicarikan solusinya.

2. Teknik analisis data kuantitatif

Teknik analisis data kuantitatif merupakan data yang dikumpukan berupa

angka sebagai lambang dari peristiwa atau kejadian dan dianalisis dengan

menggunakan teknik statistic yang disajikan dalam bentuk tabel, gambar, diagram

dan bagan.

Data kuantitatif dikonversi menjadi data kualitatif dengan menggunakan

teknik Skala Likert yang mengacu pada acuan konversi nilai yang diadaptasi dari

Eko Putro Widiyoko. Konversi adalah proses transformasi skor mentah ke dalam

skor terjabar atau skor standar untuk menentukan nilai peserta didik.93

Konversi data kuantitatif dilakukan dengan membandingkan skor rata-rata

kuesioner dengan kriteria yang ada mengacu pada rumus PAP. Penilaian Acuan

Patokan (PAP) merupakan pendekatan yang lebih menitikberatkan pada apa yang

dilakukan oleh peserta didik dengan kata lain penilaian acuan patokan meneliti apa

93 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur, Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 2009, hlm 232.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

57

yang dapat dikerjakan oleh peserta didik dengan suatu kriteria atau patokan yang

spesifik.94 Tujuan PAP adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi

yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan. Pendekatan ini cocok digunakan

dalam evaluasi formatif yang berfungsi untuk perbaikan proses pembelajaran.95

Konversi data kuantitatif menjadi kualitatif dilakukan dengan

membandingkan skor rata-rata angket dengan kriteria yang mengacu pada rumus

konversi Eko Putro Widoyoko, sebagai berikut pada halaman 69.96

Table 2: Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif

Skala Interval Rerata Skor Klasifikasi

1 x > Xi + 1,80 Sbi > 4,2 Sangat Baik

2 Xi + 0,60 Sbi < x < Xi + 1,80 Sbi >3,4 - 4,2 Baik

3 Xi – 0,60 Sbi < x < Xi + 0,60 Sbi >2,6 - 3,4 Cukup Baik

4 Xi – 1,80 Sbi < x < Xi – 0,60 Sbi >1,8 - 2,6 Kurang Baik

5 x < Xi – 1,80 Sbi < 1,8 Sangat Kurang

Keterangan:

Skor maks. Ideal = 5

Skor min. ideal = 1

X = skor yang diperoleh (skor empiris)

Xi (Rerata ideal) = 1

2 (skor maks. Ideal + skor min. ideal)

Sbi (Simpangan baku skor ideal) = 1

6 (skor maks. Ideal – skor min.ideal)

Berikut ini urutan perhitungan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Xi = rerata ideal =

1

2 (skor maks. Ideal + skor min. ideal)

= 1

2 (5 + 1) = 3

Sbi = Simpangan baku ideal = 1

6 (skor maks. Ideal – skor min.ideal)

= 1

6 (5 – 1) = 0,67

94 Ibid, hlm. 235. 95 Zaenal Arifin, op.cit, hlm.86. 96 Eko Putro Widoyoko, op.cit, hlm. 238.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Deskripsi Produk Awal

Produk yang dikembangkan peneliti berupa komik sebagai media

pembelajaran sejarah. Media komik merupakan salah satu alternatif yang dapat

digunakan sebagai media pembelajaran untuk memfasilitasi siswa dalam

melakukan aktifitas belajar. Dalam pengembangan produk komik ini peneliti

mengembangkan buku komik sejarah dengan materi pendudukan Jepang di

Indonesia untuk siswa SMA. Tujuan pengembangan komik sejarah tersebut adalah

untuk meningkatkan minat belajar sejarah siswa.

Komik sejarah dalam materi pendudukan Jepang di Indonesia

dikembangkan dengan judul “Matahari Terbit Seumur Jagung”. Komik sejarah ini

dikembangkan dengan bermuatan pendidikan karakter yang ditekankan pada

setiap tokoh nasional yang berperan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Selain itu isi di dalam buku komik sejarah ini meliputi kata pengantar, informasi

dan petunjuk penggunaan komik, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan tujuan pembelajaran, daftar isi, pengenalan tokoh, naskah cerita, soal latihan,

refleksi, serta daftar pustaka. Kemudian dalam pembuatan ilustrasi gambar penulis

dibantu oleh salah satu alumni mahasiswa dari Modern School of Design (MSD).

Berikut ini merupakan format produk awal, dapat dilihat pada halaman

berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

69

1. Sampul (cover)

Sampul atau cover komik sejarah berisi judul media pembelajaran dan

nama penyusun media pembelajaran. desain sampul luar berwarna, sedangkan

sampul dalam tidak berwarna/hitam putih.

Gambar II : Tampilan Sampul Luar Produk Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

70

Gambar III : Tampilan Sampul Dalam Produl Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

71

2. Kata Pengantar

Kata pengantar berisi ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, dan harapan penulis.

Gambar IV : Tampilan Kata Pengantar Produk Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

72

3. Informasi dan Petunjuk Penggunakan Komik

Berisi tentang informasi mengenai isi komik dan cara menggunakan komik

agar dapat dipahami oleh pembaca.

Gambar V : Tampilan Informasi dan Petunjuk Penggunaan Komik Produk Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

73

4. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan Pembelajaran

Berisi tentang Kompetensi Isi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan

pembelajaran mengenai materi memproses entri jurnal perusahaan jasa.

Gambar VI : Tampilan KI, KD, Indikator dan Tujuan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

74

5. Daftar Isi

Memuat daftar isi dalam buku komik beserta halamannya yang bertujuan

untuk memudahkan pembaca pada saat menggunakannya.

Gambar VII : Tampilan Daftar Isi Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

75

6. Pengenalan Tokoh dan Cerita Komik

Halaman ini memuat tentang karakter masing-masing tokoh dan materi

yang disajikan dalam bentuk cerita bergambar.

Gambar VIII : Tampilan Pengenalan Tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

76

Gambar IX : Tampilan Isi Komik Produk Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

77

7. Soal Latihan

Pada halaman soal latihan diisi dengan soal-soal yang dapat digunakan

pembaca untuk belajar serta mengukur pemahamannya terhadap materi

pendudukan Jepang di Indonesia.

Gambar X : Tampilan Soal Latihan Produk Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

78

8. Refleksi

Refleksi dbertujuan untuk mengajak siswa untuk merefleksikan diri setelah

membaca media pembelajaran komik.

Gambar XI : Tampilan Refleksi Produk Awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

79

9. Daftar Pustaka

Pada halaman daftar pustaka berisi daftar buku-buku referensi yang

digunakan dalam pengembangan media pembelajaran.

Gambar XII : Tampilan Daftar Pustaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

80

B. Data Validasi dan Revisi Produk

Produk komik di validasi oleh 5 orang ahli yaitu satu ahli materi, satu ahli

media, ahli pendidikan karakter dan dua guru sejarah. Berikut ini dijelaskan

mengenai data validasi produk dari ahli materi, ahli media, ahli pendidikan

karakter, dan guru sejarah.

1. Data Validasi oleh Ahli Materi

a. Deskripsi Data Validasi oleh Ahli Materi

Validasi materi dilakukan oleh satu dosen ahli dalam bidang sejarah yaitu

Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd. Validasi ini hanya dilakukan sebanyak 1 tahap

pada tanggal 9 Agustus 2017. Pemberian skor oleh ahli materi mencakup dua

aspek yaitu aspek pembelajaran dan aspek isi. Validasi ini bertujuan untuk

mendapatkan kritik dan saran dari ahli materi dalam usaha perbaikan produk

komik agar semakin layak untuk diujikan kepada siswa kelas XII IPS IPS SMA.

Berikut ini hasil penilaian produk buku komik oleh ahli materi yang

disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3 :Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian isi komik dengan kompetensi dasar (KD) dan indikator pembelajaran.

2. Relevansi tujuan dan indikator pembelajaran

dengan KD √

3. Kelengkapan komponen pembelajaran √

4. Kejelasan sasaran media √

5. Kejelasan isi materi √

6. Kejelasan topik pembelajaran √

7. Ketuntasan belajar √

8. Kesesuaian tingkat kesulitan dengan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

81

perkembangan kognitif siswa kelas XII IPS SMA

9. Kesesuaian jumlah dan isi soal dengan

cakupan materi √

10. Kesesuaian bentuk soal:

11 Bentuk soal yang disajikan sesuai dengan materi dan sesuai untuk mengukur

ketercapaian indikator

12 Bentuk soal uji pengetahuan sudah cukup untuk menguji aspek kognitif

13 Bentuk soal uji keterampilan sudah cukup

untuk menguji aspek psikomotorik √

14 Ketepatan dialog/teks cerita untuk memperjelas penyampaian materi

Jumlah 3 40 10

Total Skor 53

Rata-rata Skor 3,80

Kriteria Baik

Tabel 4 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Isi oleh Ahli Materi

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kedalaman uraian materi √

2. Kebenaran konsep materi ditinjau dari aspek keilmuan

3. Kecukupan materi untuk mencapai kompetensi dasar

4. Kejelasan isi materi √

5. Aktualitas materi √

6. Ketepatan sistematika penyajian materi √

7. Kejelasan alur cerita komik √

8. Kejelasan rumusan soal √

9. Tingkat kesulitan soal √

Jumlah 28 10

Total Skor 38

Rata-rata Skor 4,20

Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

82

Tabel 5 : Rekapitulasi Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Ahli Materi

No Aspek yang dinilai Rerata Skor Kriteria

1. Aspek Pembelajaran 3,80 Baik

2. Aspek Isi 4,20 Baik

Rerata Gabungan 4,00 Baik

Berdasarkan tabel 5 yaitu penilaian ahli materi, pada aspek pembelajaran

memiliki kriteria “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,80 dan penilaian aspek isi

dalam kriteria “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,20. Rata-rata gabungan yang

tertera pada Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil penilaian buku komik yang

dilakukan oleh ahli materi sebesar 4,00. Menurut tabel pedoman konversi data

kuantitatif dan kualitatif dengan skala 5, skor gabungan ini tergolong dalam

kriteria “Baik”. Kesimpulan dari ahli materi adalah komik sejarah bermuatan

pendidikan karakter ini dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan

dengan revisi sesuai saran.

Selain melakukan penilaian, ahli materi juga memberikan saran dan

komentar dalam rangka pengembangan produk yang telah dibuat, berikut adalah

saran perbaikan yang diberikan oleh ahli materi.

Tabel 6 : Saran Perbaikan oleh Ahli Materi

No Bagian yang

salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Hlm 35,41 Salah ketik Bubarkan, pelatihan

2. Hlm 45 Dialognya beras, gambarnya

kambing

Sesuaikan

3. Hlm 56 Gencatan senjata Pengaruh/ancaman Jepang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

83

Selain saran di atas, ahli materi juga memberikan komentar yaitu:

1. Perpindahan setting tempat dan waktu sebaiknya diberi tanda.

2. Halaman 43, apakah sungguh rakyat Indonesia saat itu mengerti bahwa apa

yang dilakukan Sukarno dalam konteks bersandiwara. (dihapus atau

dihilangkan)

3. Tentang Jugun Ianfu bisa diterima, tapi soal ide Bung Karno memanfaatkan

para pelacur untuk melayani kebutuhan seks tentara Jepang apakah cocok

disampaikan pada siswa SMA?

4. Apa maksud gambar hlm 48? Perhatikan pakaiannya.

b. Revisi Produk Ahli Materi

Revisi produk ini akan menampilkan gambar komik yang telah mendapat

saran perbaikan dari ahli materi. Dalam validasi produk komik ini ahli materi

menyarankan agar salah satu bagian cerita komik tidak digunakan atau dihapus,

sehingga terjadi perubahan halaman antara komik sebelum revisi dan sesudah

revisi.

Berikut ini merupakan penjelasan beberapa revisi yang dilakukan

berdasarkan masukan dari ahli materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

84

1) Mengganti kata dibubarkab menjadi dibubarkan

Gambar XIII : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

85

Gambar XIV : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

86

2) Perbaikan dialog pelatihab menjadi pelatihan

Gambar XV : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

Gambar XVI : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

87

3) Menyesuaikan dialog dengan gambar

Gambar XVII : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

88

Gambar XVIII : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

89

4) Mengubah kata gencatan senjata menjadi ancaman

Gambar XIX: Tampilan Halaman Sebelum Revisi

Gambar XX : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

90

5) Mengganti gambar halaman 48

Gambar XXI: Tampilan Halaman Sebelum Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

91

Gambar XXII : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

92

2. Data Validasi oleh Ahli Media

a. Deskripsi Data Validasi Ahli Media

Validasi materi dilakukan oleh satu dosen ahli dalam bidang sejarah yaitu

Ibu Brigida Intan Printina, M.Pd. Beliau adalah dosen di Program Studi

Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Beliau ditunjuk sebagai ahli media dengan alasan bahwa

beliau merupakan dosen yang memiliki pengalaman dalam hal pembuatan media

pembelajaran. Validasi ini hanya dilakukan sebanyak 1 tahap pada tanggal 9

Agustus 2017. Pemberian skor oleh ahli media mencakup tiga aspek yaitu aspek

tampilan, penyajian dan kebahasaan. Validasi ini bertujuan untuk mendapatkan

kritik dan saran dalam usaha perbaikan produk komik agar semakin layak sebelum

diujikan kepada siswa kelas XII IPS SMA.

Berikut ini hasil penilaian produk buku komik oleh ahli materi yang

disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 7 :Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Tampilan oleh Ahli

Media

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kemenarikan desain sampul √

2. Keteraturan desain halaman komik √

3. Pemilihan jenis huruf √

4. Pemilihan ukuran huruf √

5. Kemudahan untuk membaca teks/tulisan √

6. Kesinambungan transisi antar halaman √

7. Kesesuaian cerita, gambar, dan materi √

8. Layout gambar dan teks √

9. Penyelesaian komik √

Jumlah 12 16 5

Total Skor 33

Rata-rata Skor 3,70

Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

93

Tabel 8 :Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Penyajian oleh Ahli

Media

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Keruntutan penyajian isi buku komik √

2. Alur cerita ringkas dan to the point √

3. Kejelasan alur cerita √

4. Kemenarikan alur cerita √

5. Kemenarikan gambar tokoh √

Jumlah 3 8 10

Total Skor 21

Rata-rata Skor 4,20

Kriteria Baik

Tabel 9 :Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Kebahasaan oleh Ahli Media

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kejelasan petunjuk penggunaan komik √

2. Kesesuaian bahasa dengan tingkat berpikir

siswa √

3. Kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan emosional siswa

4. Kemampuan mendorong rasa ingin tahu siswa

5. Kesantunan penggunaan bahasa √

6. Ketepatan dialog/teks dengan cerita/materi √

7. Kemudahan untuk memahami setiap percakapan dalam komik

8. Kebenaran penulisan dan penggunaan

EYD √

9. Penggunaan bahasa baku √

Jumlah 3 20 15

Total Skor 38

Rata-rata Skor 4,20

Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

94

Tabel 10 : Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Ahli Media

No Aspek yang dinilai Rerata Skor Kriteria

1. Aspek Tampilan 3,70 Baik

2. Aspek Penyajian 4,20 Baik

3. Aspek Kebahasaan 4,20 Baik

Rerata Gabungan 4,03 Baik

Berdasarkan hasil penilaian pada tabel 10 di atas maka dapat disimpulkan

bahwa ahli media telah memberikan penilaian pada aspek tampilan dalam kriteria

“baik” dengan rerata skor sebesar 3.70, penilaian aspek penyajian dalam kriteria

“baik” dengan rerata skor sebesar 4.20, dan penilaian aspek kebahasaan dalam

kriteria “baik” dengan rerata skor sebesar 4.20.

Rekapitulasi hasil penilaian oleh Ahli Media pada tabel 10 menghasilkan

rerata skor sebesar 4.03, skor tersebut tergolong dalam kriteria “baik” sesuai

dengan pedoman konversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala lima.

Kesimpulan dari ahli media adalah komik sejarah bermuatan pendidikan karakter

ini dinyatakan layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Ahli media juga memberikan saran dan komentar dalam rangka

penyempurnaan produk yang telah dibuat, berikut adalah saran perbaikan dan

komentar yang diberikan oleh ahli media.

Tabel 11 : Saran Perbaikan oleh Ahli Media

No Bagian yang salah Jenis

Kesalahan Saran Perbaikan

1. Keterangan peran tiap tokoh Tidak ada

penjelasan

10

2. Penjelasan situasi, tokoh, tempat, waktu kejadian

Tidak ada penjelasan

27, 28, 30, 33, 35, 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

95

b. Revisi Produk oleh Ahli Media

1) Menjelaskan peran tokoh dalam cerita komik

Gambar XXIII : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

96

Gambar XXIV : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

97

2) Memberi keterangan peran Budi dan Joko

Gambar XXV : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

Gambar XXVI : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

98

3) Memberi keterangan tanggal dan tempat gambar

Gambar XXVII : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

Gambar XXVIII : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

99

4) Memberi keterangan suasana gambar

Gambar XXIX : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

100

Gambar XXX : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

101

5) Memberikan Keterangan gambar

Gambar XXXI : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

Gambar XXXII : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

102

3. Data Validasi oleh Ahli Pendidikan Karakter

a. Deskripsi Validasi Ahli Pendidikan Karakter

Validasi materi dilakukan oleh satu dosen ahli dalam bidang sejarah yaitu

Ibu Brigita Erlita Trianggadewi, M.Psi. Beliau adalah dosen di Program Studi

Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Beliau ditunjuk sebagai ahli pendidikan karakter

dengan alasan bahwa beliau merupakan dosen yang mengampu mata kuliah

psikologi sehingga sangat cocok untuk menilai muatan pendidikan karakter yang

terkandung di dalam komik sejarah. Validasi ini hanya dilakukan sebanyak 1

tahap pada tanggal 9 Agustus 2017. Pemberian skor oleh ahli pendidikan karakter

mencakup 1 aspek yaitu aspek muatan pendidikan karakter. Validasi ini bertujuan

untuk mendapatkan kritik dan saran dalam usaha perbaikan produk komik agar

semakin layak sebelum diujikan kepada siswa kelas XII IPS SMA.

Berikut ini merupakan hasil penilaian produk komik sejarah oleh ahli

pendidikan karakter yang disajikan dalam tabel.

Tabel 12 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Muatan Pendidikan Karakter oleh Ahli Pendidikan Karakter

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian nilai-nilai karakter dengan tingkat perkembangan siswa

2. Kesesuaian jenis karakter yang

dikembangkan dengan nilai-nilai karakter dalam kurikulum

3. Kandungan contoh-contoh karakter √

4. Fasilitas untuk mempraktikan karakter √

5. Fasilitas untuk merefleksikan karakter √

6. Komik Mengandung nilai nasionalisme

Komik sejarah memaparkan cerita yang √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

103

menanamkan cerita yang menanamkan kesadaran persatuan, persaudaraan, dan

solidaritas (kesatuan)

Komik sejarah memaparkan cerita yang menanamkan kesadaran cinta tanah air

(mencapai kemerdekaan)

Komik sejarah memaparkan cerita yang memaparkan cerita yang menanamkan kesadaran untuk menerima kemajemukan

(mencapai keaslian)

Komik sejarah memaparkan cerita yang menanamkan kesadaran mementingkan

kepentingan umum (kehormatan bangsa)

7. Komik mengandung nilai patriotisme √

Komik berisikan cerita yang memaparkan nilai rela berkorban demi bangsa

Komik sejarah memaparkan cerita

menanamkan kesadaran untuk menghargai jasa para pahlawan

8. Pengembangan karakter diri √

9. Pengembangan karakter yang menunjang

pembentukan kompetensi

10. Kesesuaian karakter yang dikembangkan dengan tujuan pembelajaran

11. Kesesuaian karakter yang dikembangkan dengan lingkungan

Jumlah 15 40

Total Skor 55

Rata-rata Skor 3,70

Kriteria Baik

Berdasarkan hasil penilaian pada tabel 12 di atas maka dapat disimpulkan

bahwa ahli pendidikan karakter telah memberikan penilaian pada aspek muatan

pendidikan karakter dalam kriteria “baik” dengan rerata skor sebesar 3.70, sesuai

dengan pedoman konversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala lima.

Kesimpulan dari ahli media adalah komik sejarah bermuatan pendidikan karakter

ini dinyatakan layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

104

Ahli pendidikan karakter juga memberikan saran dan komentar dalam

rangka penyempurnaan produk yang telah dibuat, berikut adalah saran perbaikan

dan komentar yang diberikan oleh ahli media.

Tabel 13 : Saran Perbaikan Ahli Pendidikan Karakter

No Bagian yang

salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1 Halaman 27 Penempatan dialog

kurang tepat

Perbaiki.

b. Revisi Produk oleh Ahli Pendidikan Karakter

1) Memperbaiki penempatan dialog yang kurang tepat

Gambar XXXIII : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

105

Gambar XXXIV : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

106

4. Data Validasi oleh Guru

a. Deskripsi Data Validasi oleh Guru

Pada tahap validasi guru dilakukan dua guru yang mengampu mata

pelajaran sejarah dan memiliki pengalaman mengajar yang berbeda. Validasi oleh

guru dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2017. Tujuan dari validasi ini yaitu untuk

mendapatkan kritik dan saran perbaikan agar komik sejarah layak di ujikan

kepada siswa.

1) Data Validasi oleh Guru I

a) Deskripsi Data Validasi oleh Guru I

Data validasi diperoleh dari guru sejarah yaitu Bapak Tavip Wahyudi R,

M.Pd. Beliau sudah mengajar selama tujuh belas tahun di SMA N 1 Kasihan. Uji

validasi oleh guru ini dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2017. Berikut ini hasil

penilaian produk buku komik oleh guru sejarah yang disajikan dalam tabel

sebagai berikut.

Tabel 14 :Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Tampilan oleh Guru

I

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kemenarikan desain sampul √

2. Keteraturan desain halaman komik √

3. Pemilihan jenis huruf √

4. Pemilihan ukuran huruf √

5. Kemudian untuk membaca teks/tulisan √

6. Kesinambungan transisi antar halaman √

7. Kesesuaian cerita, gambar, dan materi √

8. Layout gambar dan teks √

9. Penyelesaian komik √

Jumlah 9 20 5

Total Skor 34

Rata-rata Skor 3,80

Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

107

Tabel 15 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Penyajian oleh

Guru I

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Keruntutan penyajian isi buku komik √

2. Alur cerita ringkas dan to the point √

3. Kejelasan alur cerita √

4. Kemenarikan alur cerita √

5. Kemenarikan gambar tokoh √

Jumlah 12 10

Total Skor 22

Rata-rata Skor 4.40

Kriteria Sangat Baik

Tabel 16 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Kebahasaan oleh Guru I

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kejelasan petunjuk penggunaan komik

2. Kesesuaian bahasa dengan tingkat berpikir siswa

3. Kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan emosional siswa

4. Kemampuan mendorong rasa ingin tahu

siswa

5. Kesantunan penggunaan bahasa √

6. Ketepatan dialog/teks dengan cerita/materi √

7. Kemudahan untuk memahami setiap percakapan dalam komik

8. Kebenaran penulisan dan penggunaan EYD √

9. Penggunaan bahasa baku √

Jumlah 3 32

Total Skor 34

Rata-rata Skor 3,80

Kriteria Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

108

Tabel 17 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Pembelajaran oleh

Guru I

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian isi komik dengan kompetensi

dasar (KD) dan indikator pembelajaran.

2. Relevansi tujuan dan indikator pembelajaran dengan KD

3. Kelengkapan komponen pembelajaran √

4. Kejelasan sasaran media √

5. Kejelasan isi materi √

6. Kejelasan topik pembicaraan √

7. Ketuntasan belajar √

8. Kesesuaian tingkat kesulitan dengan perkembangan kognitif siswa SMA

9. Kesesuaian jumlah dan isi soal dengan

cakupan materi

10. Kesesuaian bentuk soal

11 Bentuk soal yang disajikan sesuai dengan materi dan sesuai untuk mengukur

ketercapaian indikator

12 Bentuk soal uji pengetahuan sudah cukup untuk menguji aspek kognitif

13 Bentuk soal uji keterampilan sudah cukup untuk menguji aspek psikomotorik

14 Ketepatan dialog/teks cerita untuk

memperjelas penyampaian materi

Jumlah 44 10

Total Skor 54

Rata-rata Skor 4.00

Kriteria Baik

Tabel 18 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Isi oleh Guru I

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kedalaman uraian materi √

2. Kebenaran konsep materi ditinjau dari aspek keilmuan

3. Kecukupan materi untuk mencapai

kompetensi dasar

4. Kejelasan isi materi √

5. Aktualitas materi √

6. Ketepatan sistematika penyajian materi √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

109

7. Kejelasan alur cerita komik √

8. Kejelasan rumusan soal √

9. Tingkat kesulitan soal √

Jumlah 9 24

Total Skor 33

Rata-rata Skor 3,70

Kriteria Baik

Tabel 19 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Muatan

Pendidikan Karakter oleh Guru I

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian nilai-nilai karakter dengan

tingkat perkembangan siswa

2. Kesesuaian jenis karakter yang dikembangkan dengan nilai-nilai karakter

dalam kurikulum

3. Kandungan contoh-contoh karakter √

4. Fasilitas untuk mempraktikan karakter √

5. Fasilitas untuk merefleksikan karakter √

6. Pengembangan karakter diri √

7. Pengembangan karakter yang menunjang pembentukan kompetensi

8. Kesesuaian karakter yang dikembangkan

dengan tujuan pembelajaran

9. Kesesuaian karakter yang dikembangkan dengan lingkungan

Jumlah 36

Total Skor 36

Rata-rata Skor 4,00

Kriteria Baik

Tabel 20 : Rekapitulasi Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Guru I

No Aspek yang dinilai Rerata Skor Kriteria

1. Aspek Tampilan 3,80 Baik

2. Aspek Penyajian 4,40 Sangat Baik

3. Aspek Kebahasaan 3,80 Baik

4. Aspek Pembelajaran 4,00 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

110

5. Aspek Isi 3,70 Baik

6. Aspek Muatan Pendidikan

Karakter

4,00 Baik

Rerata Gabungan 3.95 Baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian produk komik oleh guru sejarah I

yaitu pada aspek tampilan memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar

3.80, aspek penyajian dalam kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar 4.40, aspek

kebahasaan memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar 3.80, aspek

pembelajaran memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar 4.00, aspek isi

memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar 3.70, aspek pendidikan

karakter memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar 4.00.

Rerata gabungan yang tertera pada tabel 20 menunjukkan bahwa hasil

penilaian produk komik yang diperoleh dari guru sebesar 3.95. Skor rerata

gabungan ini tergolong kriteria “Baik” sesuai dengan tabel pedoman konversi data

kuantitatif ke kualitatif dengan skala lima. Penilaian produk komik dari guru

sejarah I menyatakan bahwa komik sejarah bermuatan pendidikan karakter ini

dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi.

2) Data Validasi oleh Guru II

a) Deskripsi Data Validasi oleh Guru II

Data validasi diperoleh dari guru sejarah kedua yaitu Bapak Angga Riyon

Nugroho, S.Pd. Beliau sudah mengajar selama dua tahun di beberapa SMA dan

saat ini mengajar di SMA Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Uji validasi oleh guru

dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2017. Berikut ini hasil penilaian produk buku

komik oleh guru sejarah yang disajikan dalam tabel sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

111

Tabel 21 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Tampilan oleh

Guru II

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kemenarikan desain sampul √

2. Keteraturan desain halaman komik √

3. Pemilihan jenis huruf √

4. Pemilihan ukuran huruf √

5. Kemudahan untuk membaca teks/tulisan √

6. Kesinambungan transisi antar halaman √

7. Kesesuaian cerita, gambar, dan materi √

8. Layout gambar dan teks √

9. Penyelesaian komik √

Jumlah 3 24 10

Total Skor 37

Rata-rata Skor 4,10

Kriteria Baik

Tabel 22 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Penyajian oleh

Guru II

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Keruntutan penyajian isi buku komik √

2. Alur cerita ringkas dan to the point √

3. Kejelasan alur cerita √

4. Kemenarikan alur cerita √

5. Kemenarikan gambar tokoh √

Jumlah 16 5

Total Skor 21

Rata-rata Skor 4,20

Kriteria Baik

Tabel 23 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Kebahasaan oleh Guru II

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kejelasan petunjuk penggunaan komik √

2. Kesesuaian bahasa dengan tingkat berpikir siswa

3. Kesesuaian bahasa dengan tingkat perkembangan emosional siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

112

4. Kemampuan mendorong rasa ingin tahu siswa

5. Kesantunan penggunaan bahasa √

6. Ketepatan dialog/teks dengan cerita/materi √

7. Kemudahan untuk memahami setiap

percakapan dalam komik

8. Kebenaran penulisan dan penggunaan EYD √

9. Penggunaan bahasa baku √

Jumlah 28 10

Total Skor 38

Rata-rata Skor 4,20

Kriteria Baik

Tabel 24 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Pembelajaran oleh

Guru II

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian isi komik dengan kompetensi

dasar (KD) dan indikator pembelajaran.

2. Relevansi tujuan dan indikator pembelajaran dengan KD

3. Kelengkapan komponen pembelajaran √

4. Kejelasan sasaran media √

5. Kejelasan isi materi √

6. Kejelasan topik pembicaraan √

7. Ketuntasan belajar √

8. Kesesuaian tingkat kesulitan dengan perkembangan kognitif siswa kelas XII IPS SMA

9. Kesesuaian jumlah dan isi soal dengan

cakupan materi

Kesesuaian bentuk soal

10 Bentuk soal yang disajikan sesuai dengan materi dan sesuai untuk mengukur

ketercapaian indikator

11 Bentuk soal uji pengetahuan sudah cukup untuk menguji aspek kognitif

12 Bentuk soal uji keterampilan sudah cukup

untuk menguji aspek psikomotorik

13 Ketepatan dialog/teks cerita untuk memperjelas penyampaian materi

Jumlah 40 15

Total Skor 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

113

Rata-rata Skor 4,30

Kriteria Sangat Baik

Tabel 25 : Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Isi oleh Guru II

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kedalaman uraian materi √

2. Kebenaran konsep materi ditinjau dari aspek

keilmuan

3. Kecukupan materi untuk mencapai kompetensi dasar

4. Kejelasan isi materi √

5. Aktualitas materi √

6. Ketepatan sistematika penyajian materi √

7. Kejelasan alur cerita komik √

8. Kejelasan rumusan soal √

9. Tingkat kesulitan soal √

Jumlah 28 10

Total Skor 38

Rata-rata Skor 4,20

Kriteria Baik

Tabel 26 : Penilaian Produk Komik Sejarah Pada Aspek Muatan Pendidikan Karakter oleh Guru II

No Aspek yang Dinilai Skala

1 2 3 4 5

1. Kesesuaian nilai-nilai karakter dengan tingkat perkembangan siswa

2. Kesesuaian jenis karakter yang

dikembangkan dengan nilai-nilai karakter dalam kurikulum

3. Kandungan contoh-contoh karakter √

4. Fasilitas untuk mempraktikan karakter √

5. Fasilitas untuk merefleksikan karakter √

6. Pengembangan karakter diri √

7. Pengembangan karakter yang menunjang pembentukan kompetensi

8. Kesesuaian karakter yang dikembangkan dengan tujuan pembelajaran

9. Kesesuaian karakter yang dikembangkan

dengan lingkungan

Jumlah 28 10

Total Skor 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

114

Rata-rata Skor 4,20

Kriteria Baik

Tabel 27 : Rekapitulasi Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Guru II

No Aspek yang dinilai Rerata Skor Kriteria

1. Aspek Tampilan 4,10 Baik

2. Aspek Penyajian 4,20 Baik

3. Aspek Kebahasaan 4,20 Baik

4. Aspek Pembelajaran 4,30 Baik

5. Aspek Isi 4,20 Baik

6. Aspek Muatan Pendidikan

Karakter

4,20 Baik

Rerata Gabungan 4,20 Baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian produk komik oleh guru sejarah

kedua yaitu pada aspek tampilan memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata

sebesar 4.10, aspek penyajian dalam kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar

4.20, aspek kebahasaan memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar 4.20,

aspek pembelajaran memiliki kriteria “sangat baik” dengan skor rerata sebesar

4.30, aspek isi memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar 4.20, aspek

muatan pendidikan karakter memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata sebesar

4.20.

Rerata gabungan yang tertera pada tabel 27 menunjukkan bahwa hasil

penilaian produk komik yang diperoleh dari guru sebesar 4,20. Skor rerata

gabungan ini tergolong kriteria “Baik” sesuai dengan tabel pedoman konversi data

kuantitatif ke kualitatif dengan skala lima. Penilaian produk komik dari guru

sejarah kedua menyatakan bahwa komik sejarah bermuatan pendidikan karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

115

ini dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai

saran.

Guru sejarah II juga memberikan saran perbaikan guna menyempurnakan

produk, berikut ini merupakan tabel saran perbaikan.

Tabel 28 : Saran Perbaikan oleh Guru II

No Bagian yang

salah Jenis Kesalahan Saran Perbaikan

1. Halaman 30 Gambar tidak ada

keterangan

Harus diperbaiki

Selain itu guru sejarah II juga memberikan komentar dan saran umum,

yaitu dalam penggunakaan kalimat di dalam komik harap diperhatikan kembali,

bahasa bisa disesuaikan pada zamannya. Kemudian masih ditemui beberapa

gambar yang tidak diberi keterangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

116

b. Revisi Produk oleh Guru II

1) Memberi keterangan gambar pada halaman 30

Gambar XXXV : Tampilan Halaman Sebelum Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

117

Gambar XXXVI : Tampilan Halaman Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

118

Tabel 29 : Rekapitulasi Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Guru I dan Guru II

No Aspek yang dinilai Rerata Skor Rerata

Skor

Kriteria

Guru I Guru II

1. Aspek Tampilan 3,80 4,10 3.95 Baik

2. Aspek Penyajian 4,40 4,20 4.30 Sangat Baik

3. Aspek Kebahasaan 3,80 4,20 4.00 Baik

4. Aspek Pembelajaran 4,00 4,30 4.15 Baik

5. Aspek Isi 3,70 4,20 3.95 Baik

6. Aspek Muatan

Pendidikan Karakter 4,00 4,20 4.10 Baik

Rerata Gabungan 4.10 Baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian produk komik dari gabungan

penilaian guru I dan guru II yaitu pada aspek tampilan memiliki kriteria “baik”

dengan skor rerata sebesar 3.95 , aspek penyajian dalam kriteria “sangat baik”

dengan skor rerata sebesar 4.30, aspek kebahasaan memiliki kriteria “baik”

dengan skor rerata sebesar 4.00, aspek pembelajaran memiliki kriteria “baik”

dengan skor rerata sebesar 4.15, aspek isi memiliki kriteria “baik” dengan skor

rerata sebesar 3.95, aspek muatan pendidikan karakter memiliki kriteria “baik”

dengan skor rerata sebesar 4.10.

Rerata gabungan yang tertera pada tabel 29 menunjukkan bahwa hasil

penilaian produk komik yang diperoleh dari guru I dan guru II sebesar 4,10.

Berdasarkan skor rerata gabungan ini tergolong kriteria “Baik” sesuai dengan

tabel pedoman konversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala lima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

119

C. Data Uji Coba dan Revisi Produk

Tahap uji coba dilaksanakan setelah produk komik mendapat penilaian

dari para ahli dan guru, setelah melakukan penilaian produk akan melalui proses

revisi sehingga produk komik dapat dikatakan layak untuk diujikan kepada siswa.

Uji coba dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu tahap perorangan dengan jumlah 5

siswa dan tahap kelompok kecil dengan jumlah 15 siswa.

1. Data Uji Coba Perorangan

a. Deskripsi Data Uji Coba Perorangan

Pada tahap uji coba perorangan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus

2017. Uji coba diikuti oleh 5 siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Kasihan

Yogyakarta. Pemilihan siswa SMA kelas XII IPS sebagai obyek penelitian karena

sebelumnya siswa SMA kelas XII sudah pernah menerima pelajaran sejarah

dalam materi Pendudukan Jepang di Indonesia sehingga siswa dapat

membandingkan antara pembelajaran sejarah materi Pendudukan Jepang di

Indonesia tanpa media komik dan pembelajaran sejarah dengan menggunakan

media komik. Tujuan dari tahap uji coba perorangan ini adalah untuk memperoleh

penilaian dari siswa tentang produk komik dan mengetahui tanggapan siswa

tentang pembelajaran sejarah menggunakan komik. Berikut ini merupakan hasil

rekapitulasi penilaian dari uji coba perorangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

120

Tabel 30 : Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Siswa pada

Uji Coba Perorangan

No Aspek yang dinilai Rerata Skor Kriteria

1. Aspek Tampilan 4.14 Baik

2. Aspek Penyajian 4,30 Sangat Baik

3. Aspek Muatan Pendidikan Karakter

4,39 Sangat Baik

4. Aspek Kemenarikan 4,35 Sangat Baik

Rerata Gabungan 4,30 Sangat Baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian produk komik dari lima siswa

diatas yaitu pada aspek tampilan memiliki kriteria “baik” dengan skor rerata

sebesar 4.14 , aspek penyajian dalam kriteria “sangat baik” dengan skor rerata

sebesar 4.30, aspek muatan pendidikan karakter memiliki kriteria “sangat baik”

dengan skor rerata sebesar 4.39, aspek kemenarikan memiliki kriteria “sangat

baik” dengan skor rerata sebesar 4.35.

Rerata gabungan yang tertera pada tabel 30 menunjukkan bahwa hasil

penilaian produk komik yang diperoleh dari lima siswa sebesar 4,30. Berdasarkan

skor rerata gabungan ini tergolong kriteria “Sangat Baik” sesuai dengan tabel

pedoman konversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala lima.

b. Revisi Produk oleh Siswa Uji Coba Perorangan

Pada tahap uji coba perorangan sebelumnya, produk komik mendapat

komentar bahwa para siswa tertarik dan sangat setuju jika pelajaran sejarah dapat

dilaksanakan dengan menggunakan media komik. Selain itu siswa juga

menyampaikan sarannya, sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

121

1) Agar lebih menarik komik sejarah dapat diberi sentuhan warna, namun peneliti

tidak melakukan revisi berdasarkan saran siswa karena peneliti sejak awal

membatasi pengembangan media komik dengan desain hitam putih yang

disebabkan oleh keterbatasan dana.

2) Siswa juga menyarankan agar ukuran komik dapat dicetak lebih kecil agar

lebih praktis untuk dibawa kemana-mana. Saran tersebut diterima sebagai

masukan sehingga pada uji coba kelompok kecil berikutnya komik dicetak

sesuai ukuran komik pada umumnya.

2. Data Uji Coba Kelompok Kecil

a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil

Pada tahap uji coba kelompok kecil ini dilaksanakan pada tanggal 19

Agustus 2017. Uji coba kelompok kecil diikuti oleh 15 siswa kelas XII IPS di

SMA Negeri 1 Kasihan Yogyakarta. Tujuan dari tahap uji coba kelompok kecil ini

adalah untuk memperoleh penilaian dari siswa dengan jumlah yang lebih besar

tentang produk komik dan mengetahui tanggapan siswa tentang pembelajaran

sejarah menggunakan komik. Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi penilaian

dari uji coba kelompok kecil.

Tabel 31 : Rekapitulasi Hasil Penilaian Produk Komik Sejarah oleh Siswa pada Uji Coba Kelompok Kecil

No Aspek yang dinilai Rerata Skor Kriteria

1. Aspek Tampilan 4,40 Sangat Baik

2. Aspek Penyajian 4,58 Sangat Baik

3. Aspek Muatan Pendidikan Karakter

4,58 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

122

4. Aspek Kemenarikan 4,30 Sangat Baik

Rerata Gabungan 4,46 Sangat Baik

Berdasarkan tabel rekapitulasi penilaian produk komik dari uji coba

kelompok kecil di atas yaitu pada aspek tampilan memiliki kriteria “Sangat Baik”

dengan skor rerata sebesar 4.40 , aspek penyajian dalam kriteria “Sangat Baik”

dengan skor rerata sebesar 4.58, aspek muatan pendidikan karakter memiliki

kriteria “Sangat Baik” dengan skor rerata sebesar 4.58, aspek kemenarikan

memiliki kriteria “Sangat Baik” dengan skor rerata sebesar 4.30.

Rerata gabungan yang tertera pada tabel 31 menunjukkan bahwa hasil

penilaian produk komik yang diperoleh dari lima belas siswa sebesar 4.46.

Berdasarkan skor rerata gabungan ini tergolong kriteria “Sangat Baik” sesuai

dengan tabel pedoman konversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala lima.

D. Analisis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif merupakan penilaian, tanggapan, kritik, saran-saran,

sedangkan data kuantitatif berupa skor hasil penilaian kualitas produk

pembelajaran.

1. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Materi

Berikut ini merupakan tabel hasil analisis data oleh ahli materi pada

pembelajaran dan aspek isi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

123

a. Aspek Pembelajaran

Tabel 32 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 2 15 %

Baik 4 10 77 %

Cukup Baik 3 1 8 %

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 13 100 %

Pada tabel 32 di atas dapat diketahui bahwa hasil validasi pada aspek

pembelajaran yang diperoleh dari ahli materi adalah sebanyak 2 (15%) masuk

dalam kriteria “Sangat Baik”, 10 (77%) masuk dalam kriteria “Baik”, 1 (8%)

masuk dalam kriteria “Cukup Baik”, 0 % untuk kriteria kurang baik dan sangat

kurang baik. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada aspek pembelajaran

yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar XXXVII : Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi Aspek Pembelajaran dari Ahli Materi

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek pembelajaran oleh ahli materi, maka tampak bahwa penilaian produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

124

dominan 77% dalam kriteria “Baik”, 15% dalam kriteria “Sangat Baik”, dan 8%

dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

penilaian produk komik pada aspek pembelajaran oleh ahli materi telah memenuhi

kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran.

b. Aspek Isi

Tabel 33 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Isi oleh Ahli Materi

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 2 22%

Baik 4 7 78 %

Cukup Baik 3 0 0

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 9 100 %

Pada tabel 33 di atas dapat diketahui bahwa hasil validasi pada aspek isi

yang diperoleh dari ahli materi adalah sebanyak 2 (22%) masuk dalam kriteria

“Sangat Baik”, 7 (78%) masuk dalam kriteria “Baik”, dan 0 % untuk kriteria

cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil

analisis data pada aspek isi yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar XXXVIII : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Validasi Aspek Isi dari Ahli Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

125

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek isi oleh ahli materi, maka tampak bahwa penilaian produk dominan 78%

dalam kriteria “Baik” dan 22% dalam kriteria “Sangat Baik”. Hasil analisis

tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian produk komik pada aspek isi oleh ahli

materi telah memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran.

2. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Media

Berikut ini merupakan tabel hasil analisis data oleh ahli media pada aspek

tampilan, aspek penyajian, dan aspek kebahasaan:

a. Aspek Tampilan

Tabel 34 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Tampilan oleh Ahli Media

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 1 12%

Baik 4 4 44%

Cukup Baik 3 4 44%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 9 100 %

Pada tabel 34 di atas dapat diketahui bahwa hasil validasi pada aspek

tampilan yang diperoleh dari ahli media adalah sebanyak 1 (12%) masuk dalam

kriteria “Sangat Baik”, 4 (44%) masuk dalam kriteria “Baik”, 4 (44%) masuk

dalam kriteria “Cukup Baik”, 0% untuk kriteria kurang baik dan sangat kurang

baik. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada aspek tampilan yang dapat

dilihat dalam bentuk diagram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

126

Gambar XXXIX : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Validasi Aspek Tampilan dari Ahli Media

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek tampilan oleh ahli media, maka tampak bahwa penilaian produk dominan

44% dalam kriteria “Baik”, 44% dalam kriteria “Cukup Baik” dan 12% dalam

kriteria “Sangat Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian

produk komik pada aspek tampilan oleh ahli media telah memenuhi kriteria layak

digunakan sebagai media pembelajaran.

b. Aspek Penyajian

Tabel 35 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Penyajian oleh Ahli Media

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 2 40%

Baik 4 2 40%

Cukup Baik 3 1 20%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 5 100 %

Pada tabel 35 di atas dapat diketahui bahwa hasil validasi pada aspek

penyajian yang diperoleh dari ahli media adalah sebanyak 2 (40%) masuk dalam

kriteria “Sangat Baik”, 2 (40%) masuk dalam kriteria “Baik”, 1 (20%) masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

127

dalam kriteria “Cukup Baik”, 0% untuk kriteria kurang baik dan sangat kurang

baik. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada aspek penyajian yang dapat

dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar XL : Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi Aspek Penyajian dari Ahli Media

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek penyajian oleh ahli media, maka tampak bahwa penilaian produk dominan

40% dalam kriteria “Sangat Baik”, 40% dalam kriteria “Baik” dan 20% dalam

kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian

produk komik pada aspek penyajian oleh ahli media telah memenuhi kriteria layak

digunakan sebagai media pembelajaran.

c. Aspek Kebahasaan

Tabel 36 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Kebahasaan oleh Ahli Media

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 3 33%

Baik 4 5 56%

Cukup Baik 3 1 11%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 9 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

128

Pada tabel 36 di atas dapat diketahui bahwa hasil validasi pada aspek

kebahasaan yang diperoleh dari ahli media adalah sebanyak 3 (33%) masuk dalam

kriteria “Sangat Baik”, 5 (56%) masuk dalam kriteria “Baik”, 1 (11%) masuk

dalam kriteria “Cukup Baik”, 0% untuk kriteria kurang baik dan sangat kurang

baik. Berikut ini merupakan hasil analisis data pada aspek kebahasaan yang dapat

dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar XLI : Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi Aspek Kebahasaan dari Ahli Media

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek kebahasaan oleh ahli media, maka tampak bahwa penilaian produk dominan

56% dalam kriteria “Baik”, 33% dalam kriteria “Sangat Baik” dan 11% dalam

kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian

produk komik pada aspek tampilan oleh ahli media telah memenuhi kriteria layak

digunakan sebagai media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

129

3. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Pendidikan Karakter

Berikut ini merupakan tabel hasil analisis data oleh ahli pendidikan

karakter pada aspek pendidikan karakter:

Tabel 37 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Pendidikan Karakter oleh Ahli Pendidikan Karakter

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 0 0

Baik 4 10 67%

Cukup Baik 3 5 33%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 15 100 %

Pada tabel 36 di atas diketahui bahwa hasil validasi pada aspek pendidikan

karakter yang diperoleh dari ahli pendidikan karakter adalah sebanyak 10 (67%)

dalam kriteria “Baik”, 5 (33%) dalam kriteria “Cukup Baik”, 0% untuk kriteria

sangat baik, kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil

analisis data pada aspek pendidikan karakter yang dapat dilihat dalam bentuk

diagram.

Gambar XLII : Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi Aspek Pendidikan Karakter dari Ahli Pendidikan Karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

130

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek pendidikan karakter oleh ahli pendidikan karakter, maka tampak bahwa

penilaian produk dominan 67% dalam kriteria “Baik”, 33% dalam kriteria “Cukup

Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian produk komik

pada aspek pendidikan oleh ahli pendidikan karakter telah memenuhi kriteria

layak digunakan sebagai media pembelajaran.

4. Analisis Data Hasil Validasi dari Guru I dan Guru II

Pada tahap analisis data validasi guru ini peneliti memperoleh data validasi

dari dua guru yang mengampu mata pelajaran sejarah. Hasil dari kedua guru

sejarah digabungkan untuk kemudian dianalisis berdasarkan setiap aspek. Data

validasi oleh guru ini terdiri dari 6 aspek yaitu aspek tampilan, aspek penyajian,

aspek kebahasaan, aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek muatan pendidikan

karakter. Berikut ini merupakan tabel hasil gabungan validasi guru I dan guru II.

a. Aspek Tampilan

Tabel 38 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Tampilan oleh Guru I dan II

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 3 17%

Baik 4 11 61%

Cukup Baik 3 4 22%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 18 100 %

Pada tabel 38 di atas diketahui bahwa hasil validasi pada aspek tampilan

yang diperoleh dari guru I dan guru II adalah sebanyak 3 (17%) dalam kriteria

“Sangat Baik”, 11 (61%) dalam kriteria “Baik”, 4 (22)% untuk kriteria cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

131

baik, 0% kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil analisis

data pada aspek tampilan yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar XLIII : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Validasi Aspek Tampilan dari Guru I dan Guru II

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek tampilan oleh guru I dan guru II, maka tampak bahwa penilaian produk

dominan 61% dalam kriteria “Baik”, 22% dalam kriteria “Cukup Baik” dan 17%

dalam kriteria “Sangat Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

penilaian produk komik pada aspek tampilan oleh guru I dan guru II telah

memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran.

b. Aspek Penyajian

Tabel 39 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Penyajian oleh Guru I dan II

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 3 30%

Baik 4 7 70%

Cukup Baik 3 0 0

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 10 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

132

Pada tabel 39 di atas diketahui bahwa hasil validasi pada aspek penyajian

yang diperoleh dari guru I dan guru II adalah sebanyak 3 (30%) dalam kriteria

“Sangat Baik”, 7 (70%) dalam kriteria “Baik”, 0% untuk kriteria cukup baik,

kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil analisis data

pada aspek penyajian yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar XLIV : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Validasi Aspek Penyajian dari Guru I dan Guru II

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek penyajian oleh guru I dan guru II, maka tampak bahwa penilaian produk

dominan 70% dalam kriteria “Baik”, 30% dalam kriteria “Sangat Baik”. Hasil

analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian produk komik pada aspek

penyajian oleh guru I dan guru II telah memenuhi kriteria layak digunakan

sebagai media pembelajaran.

c. Aspek Kebahasaan

Tabel 40 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Kebahasaan oleh Guru I dan II

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 2 11%

Baik 4 15 83%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

133

Cukup Baik 3 1 6%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 18 100 %

Pada tabel 40 di atas diketahui bahwa hasil validasi pada aspek kebahasaan

yang diperoleh dari guru I dan guru II adalah sebanyak 2 (11%) dalam kriteria

“Sangat Baik”, 15 (83%) dalam kriteria “Baik”, 1 (6%) dalam kriteria cukup baik,

0% untuk kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil

analisis data pada aspek kebahasaan yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar XLV : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Validasi Aspek Kebahasaan dari Guru I dan Guru II

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek kebahasaan oleh guru I dan guru II, maka tampak bahwa penilaian produk

dominan 83% dalam kriteria “Baik”, 11% dalam kriteria “Sangat Baik” dan 6%

dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

penilaian produk komik pada aspek kebahasaan oleh guru I dan guru II telah

memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

134

d. Aspek Pembelajaran

Tabel 41 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Pembelajaran oleh Guru I dan II

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 4 15%

Baik 4 21 81%

Cukup Baik 3 1 4%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 26 100 %

Pada tabel 41 di atas diketahui bahwa hasil validasi pada aspek

pembelajaran yang diperoleh dari guru I dan guru II adalah sebanyak 4 (15%)

dalam kriteria “Sangat Baik”, 21 (81%) dalam kriteria “Baik”, 1 (4%) dalam

kriteria cukup baik, 0% untuk kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini

merupakan hasil analisis data pada aspek pembelajaran yang dapat dilihat dalam

bentuk diagram.

Gambar XLVI : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Validasi Aspek Pembelajaran dari Guru I dan Guru II

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek pembelajaran oleh guru I dan guru II, maka tampak bahwa penilaian produk

dominan 81% dalam kriteria “Baik”, 15% dalam kriteria “Sangat Baik” dan 4%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

135

dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

penilaian produk komik pada aspek pembelajaran oleh guru I dan guru II telah

memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran.

e. Aspek Isi

Tabel 42 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Isi oleh Guru I dan II

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 2 11%

Baik 4 13 72%

Cukup Baik 3 3 17%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 18 100 %

Pada tabel 42 di atas diketahui bahwa hasil validasi pada aspek isi yang

diperoleh dari guru I dan guru II adalah sebanyak 2 (11%) dalam kriteria “Sangat

Baik”, 13 (72%) dalam kriteria “Baik”, 3 (17%) dalam kriteria cukup baik, 0%

untuk kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil analisis

data pada aspek isi yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar XLVII : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Validasi Aspek Isi dari Guru I dan Guru II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

136

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek isi oleh guru I dan guru II, maka tampak bahwa penilaian produk dominan

72% dalam kriteria “Baik”, 17% dalam kriteria “Cukup Baik” dan 11% dalam

kriteria “Sangat Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian

produk komik pada aspek isi oleh guru I dan guru II telah memenuhi kriteria layak

digunakan sebagai media pembelajaran.

f. Aspek Pendidikan Karakter

Tabel 43 : Analisis Data Hasil Validasi Aspek Pendidikan Karakter oleh Guru I dan II

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 2 11%

Baik 4 16 89%

Cukup Baik 3 0 0

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 18 100 %

Pada tabel 43 di atas diketahui bahwa hasil validasi pada aspek pendidikan

karakter yang diperoleh dari guru I dan guru II adalah sebanyak 2 (11%) dalam

kriteria “Sangat Baik”, 16 (89%) dalam kriteria “Baik”, 0% untuk kriteria cukup

baik, kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil analisis

data pada aspek pendidikan karakter yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

137

Gambar XLVIII : Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Validasi Aspek Pendidikan Karakter dari Guru I dan Guru II

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data validasi pada

aspek pendidikan karakter oleh guru I dan guru II, maka tampak bahwa penilaian

produk dominan 89% dalam kriteria “Baik”, 11% dalam kriteria “Sangat Baik”.

Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian produk komik pada

aspek pendidikan oleh guru I dan guru II telah memenuhi kriteria layak digunakan

sebagai media pembelajaran.

5. Analisis Data Penilaian Produk dari Uji Coba Perorangan

Analisis data penilaian produk dari uji coba perorangan terdiri dari empat

aspek yakni Aspek Tampilan, Aspek Penyajian, Aspek Pendidikan Karakter, dan

Aspek Kemenarikan. Berikut ini merupakan tabel hasil analisis data penilaian

produk dari uji coba perorangan:

a. Aspek Tampilan

Tabel 44 : Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari Uji Coba Perorangan

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 9 30%

Baik 4 16 53%

Cukup Baik 3 5 17%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

138

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 30 100 %

Pada tabel 44 di atas diketahui bahwa hasil penilaian produk pada aspek

tampilan yang diperoleh dari uji perorangan adalah sebanyak 9 (30%) dalam

kriteria “Sangat Baik”, 16 (53%) dalam kriteria “Baik”, 5 (17%) dalam kriteria

cukup baik, 0% kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil

analisis data pada aspek tampilan yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar XLIX : Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Penilaian Produk Aspek Tampilan dari Uji Coba Perorangan

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data penilaian

produk pada aspek tampilan dari uji coba perorangan, maka tampak bahwa

penilaian produk dominan 53% dalam kriteria “Baik”, 30% dalam kriteria “Sangat

Baik” dan 17% dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat

disimpulkan bahwa penilaian produk komik pada aspek tampilan dari uji coba

perorangan telah memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

139

b. Aspek Penyajian

Tabel 45 : Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian dari Uji Coba Perorangan

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 16 41%

Baik 4 19 47%

Cukup Baik 3 5 12%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 40 100 %

Pada tabel 45 di atas diketahui bahwa hasil penilaian produk pada aspek

penyajian yang diperoleh dari uji perorangan adalah sebanyak 16 (41%) dalam

kriteria “Sangat Baik”, 19 (47%) dalam kriteria “Baik”, 5 (12%) dalam kriteria

cukup baik, 0% kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil

analisis data pada aspek penyajian yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

Gambar L : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Penilaian Produk Aspek Penyajian dari Uji Coba Perorangan

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data penilaian produk

pada aspek penyajian dari uji coba perorangan, maka tampak bahwa penilaian

produk dominan 47% dalam kriteria “Baik”, 41% dalam kriteria “Sangat Baik”

dan 12% dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

140

bahwa penilaian produk komik pada aspek penyajian dari uji coba perorangan

telah memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran.

c. Aspek Pendidikan Karakter

Tabel 46 : Analisis Data Penilaian Aspek Pendidikan Karakter dari Uji Coba Perorangan

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 17 42%

Baik 4 22 55%

Cukup Baik 3 1 3%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 40 100 %

Pada tabel 46 di atas diketahui bahwa hasil penilaian produk pada aspek

pendidikan karakter yang diperoleh dari uji perorangan adalah sebanyak 17 (42%)

dalam kriteria “Sangat Baik”, 22 (55%) dalam kriteria “Baik”, 1 (3%) dalam

kriteria cukup baik, 0% kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini

merupakan hasil analisis data pada aspek penyajian yang dapat dilihat dalam

bentuk diagram.

Gambar LI : Diagram Lingkaran Hasil Analisis Data Penilaian Produk Aspek Pendidikan Karakter dari Uji Coba Perorangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

141

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data penilaian produk

pada aspek pendidikan karakter dari uji coba perorangan, maka tampak bahwa

penilaian produk dominan 55% dalam kriteria “Baik”, 42% dalam kriteria “Sangat

Baik” dan 3% dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat

disimpulkan bahwa penilaian produk komik pada aspek pendidikan karakter dari

uji coba perorangan telah memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media

pembelajaran.

d. Aspek Kemenarikan

Tabel 47 : Analisis Data Penilaian Aspek Kemenarikan Karakter dari Uji Coba Perorangan

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 8 40%

Baik 4 11 55%

Cukup Baik 3 1 5%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 20 100 %

Pada tabel 47 di atas diketahui bahwa hasil penilaian produk pada aspek

kemenarikan yang diperoleh dari uji perorangan adalah sebanyak 8 (40%) dalam

kriteria “Sangat Baik”, 11 (55%) dalam kriteria “Baik”, 1 (5%) dalam kriteria

cukup baik, 0% kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini merupakan hasil

analisis data pada aspek kemenarikan yang dapat dilihat dalam bentuk diagram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

142

Gambar LII : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Penilaian Produk Aspek Kemenarikan dari Uji Coba Perorangan

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data penilaian produk

pada aspek kemenarikan dari uji coba perorangan, maka tampak bahwa penilaian

produk dominan 55% dalam kriteria “Baik”, 40% dalam kriteria “Sangat Baik”

dan 5% dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat disimpulkan

bahwa penilaian produk komik pada aspek kemenarikan dari uji coba perorangan

telah memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media pembelajaran.

6. Analisis Data Penilaian Produk dari Uji Coba Kelompok Kecil

Analisis data penilaian produk dari uji coba kelompok kecil terdiri dari

empat aspek yakni Aspek Tampilan, Aspek Penyajian, Aspek Pendidikan

Karakter, dan Aspek Kemenarikan. Berikut ini merupakan tabel hasil analisis data

penilaian produk dari uji coba kelompok kecil:

a. Aspek Tampilan

Tabel 48 : Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari Uji Coba Kelompok Kecil

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 47 52%

Baik 4 37 41%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

143

Cukup Baik 3 6 7%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 90 100 %

Pada tabel 48 di atas diketahui bahwa hasil penilaian produk pada aspek

tampilan yang diperoleh dari uji coba kelompok kecil adalah sebanyak 47 (52%)

dalam kriteria “Sangat Baik”, 37 (41%) dalam kriteria “Baik”, 6 (7%) dalam

kriteria cukup baik, 0% kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini

merupakan hasil analisis data pada aspek tampilan yang dapat dilihat dalam

bentuk diagram.

Gambar LIII : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Penilaian Produk Aspek Tampilan dari Uji Coba Kelompok Kecil

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data penilaian

produk pada aspek tampilan dari uji coba kelompok kecil, maka tampak bahwa

penilaian produk dominan 52% dalam kriteria “Sangat Baik”, 41% dalam kriteria

“Baik” dan 7% dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat

disimpulkan bahwa penilaian produk komik pada aspek tampilan dari uji coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

144

kelompok kecil telah memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media

pembelajaran.

b. Aspek Penyajian

Tabel 49 : Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian dari Uji Coba Kelompok Kecil

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 73 61%

Baik 4 43 36%

Cukup Baik 3 4 3%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 120 100 %

Pada tabel 49 di atas diketahui bahwa hasil penilaian produk pada aspek

penyajian yang diperoleh dari uji coba kelompok kecil adalah sebanyak 73 (61%)

dalam kriteria “Sangat Baik”, 43 (36%) dalam kriteria “Baik”, 4 (3%) dalam

kriteria cukup baik, 0% kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini

merupakan hasil analisis data pada aspek penyajian yang dapat dilihat dalam

bentuk diagram.

Gambar LIV : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Penilaian Produk Aspek Penyajian dari Uji Coba Kelompok Kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

145

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data penilaian

produk pada aspek penyajian dari uji coba kelompok kecil, maka tampak bahwa

penilaian produk dominan 61% dalam kriteria “Sangat Baik”, 36% dalam kriteria

“Baik” dan 3% dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat

disimpulkan bahwa penilaian produk komik pada aspek penyajian dari uji coba

kelompok kecil telah memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media

pembelajaran.

c. Aspek Pendidikan Karakter

Tabel 50 : Analisis Data Penilaian Aspek Pendidikan Karakter dari Uji Coba Kelompok Kecil

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 72 60%

Baik 4 46 38%

Cukup Baik 3 2 2%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 120 100 %

Pada tabel 50 di atas diketahui bahwa hasil penilaian produk pada aspek

pendidikan karakter yang diperoleh dari uji coba kelompok kecil adalah sebanyak

72 (60%) dalam kriteria “Sangat Baik”, 46 (38%) dalam kriteria “Baik”, 2 (2%)

dalam kriteria cukup baik, 0% kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini

merupakan hasil analisis data pada aspek pendidikan karakter yang dapat dilihat

dalam bentuk diagram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

146

Gambar LV : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Penilaian Produk Aspek Pendidikan Karakter dari Uji Coba Kelompok Kecil

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data penilaian

produk pada aspek pendidikan karakter dari uji coba kelompok kecil, maka

tampak bahwa penilaian produk dominan 60% dalam kriteria “Sangat Baik”, 38%

dalam kriteria “Baik” dan 2% dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut

dapat disimpulkan bahwa penilaian produk komik pada aspek pendidikan karakter

dari uji coba kelompok kecil telah memenuhi kriteria layak digunakan sebagai

media pembelajaran.

d. Aspek Kemenarikan

Tabel 51 : Analisis Data Penilaian Aspek Kemenarikan dari Uji Coba Kelompok Kecil

Kriteria Skor Item Frekuensi Presentase

Sangat Baik 5 39 65%

Baik 4 19 32%

Cukup Baik 3 2 3%

Kurang Baik 2 0 0

Sangat Kurang Baik 1 0 0

Jumlah 60 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

147

Pada tabel 51 di atas diketahui bahwa hasil penilaian produk pada aspek

kemenarikan yang diperoleh dari uji coba kelompok kecil adalah sebanyak 39

(65%) dalam kriteria “Sangat Baik”, 19 (32%) dalam kriteria “Baik”, 2 (3%)

dalam kriteria cukup baik, 0% kurang baik dan sangat kurang baik. Berikut ini

merupakan hasil analisis data pada aspek kemenarikan yang dapat dilihat dalam

bentuk diagram.

Gambar LVI : Diagram Lingkaran Hasil Analisis

Data Penilaian Produk Aspek Kemenarikan dari Uji Coba Kelompok Kecil

Berdasarkan gambar diagram lingkaran hasil analisis data penilaian

produk pada aspek kemenarikan dari uji coba kelompok kecil, maka tampak

bahwa penilaian produk dominan 65% dalam kriteria “Sangat Baik”, 32% dalam

kriteria “Baik” dan 3% dalam kriteria “Cukup Baik”. Hasil analisis tersebut dapat

disimpulkan bahwa penilaian produk komik pada aspek kemenarikan dari uji coba

kelompok kecil telah memenuhi kriteria layak digunakan sebagai media

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

148

E. Kajian Produk Akhir

Produk media pembelajaran berupa buku komik dengan materi

pendudukan Jepang di Indonesia dikembangkan dengan bermuatan pendidikan

karakter. Buku komik ini selain digunakan sebagai alat untuk menyampaikan

materi pelajaran sejarah juga memiliki kandungan pendidikan karakter yang

ditekankan pada nilai karakter nasionalisme dan patriotisme. Nilai karakter

nasionalisme dan patriotisme ditekankan pada dialog tokoh nasionalis yang

berperan pada masa itu.

Buku komik sejarah ini dapat selesai melalui proses yang panjang. Tahap-

tahap yang dilalui untuk membuat buku komik meliputi pembuatan naskah dialog

– pembuatan komik – validasi ahli materi, media, pendidikan karakter, dua guru

sejarah – melakukan revisi dari penilaian validasi ahli dan guru – melakukan uji

coba perorangan – revisi – uji coba kelompok kecil. Hasil penilaian produk komik

oleh ahli materi masuk dalam kriteria “baik”, oleh ahli media masuk dalam

kriteria “baik”, oleh ahli pendidikan karakter masuk dalam kriteria “baik”, oleh

guru masuk dalam kriteria “baik” serta penilaian dari uji coba perorangan dan uji

coba kelompok kecil yaitu masuk dala kriteria “sangat baik”.

Selain melalui penilaian dalam bentuk kuesioner, peneliti juga

mengumpulkan data melalui wawancara guru dan siswa. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru dan siswa, peneliti mendapat

beberapa informasi yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan yang

dilakukan oleh peneliti. Sesuai dengan hasil wawancara terhadap guru I, dalam

melaksanakan pembelajaran sejarah biasanya guru menggunakan media film,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

149

laptop, dan power point. Tidak jauh berbeda dengan hasil wawancara terhadap

guru II, biasanya beliau menggunakan media pembelajaran berupa film,

powerpoint, membuat prakarya dan karya tulis. Sedangkan hasil wawancara

terhadap siswa mengenai media pembelajaran yang sering mereka jumpai saat

proses pembelajaran sejarah yaitu buku paket, power point, dan internet.

Selain itu menurut guru I, model pembelajaran yang menarik yaitu siswa

diberi tugas dan guru menjadi fasilitator, sedangkan menurut guru II yaitu

menggunakan mind mapping. Kedua guru sejarah mengaku pernah mendengar

media pembelajaran sejarah berupa komik, namun belum pernah melaksanakan

atau mengadakan media komik sebagai media pembelajaran. Kedua guru pun

setuju dan sangat tertarik apabila dalam pembelajaran sejarah di dukung dengan

media berupa komik. Menurut guru I penggunakan media komik sebagai media

pembelajaran itu menarik karena gambar-gambar akan mendorong siswa untuk

suka membaca selain gambar, komik juga memberikan tulisan berupa dialog

sebagai penjelasan sehingga akan mempermudah siswa memahami materi. Guru

II berpendapat dengan menggunakan media komik maka pembelajaran sejarah

akan lebih efektif karena siswa akan lebih mudah mengingat ketika pembelajaran

tidak hanya memaparkan tulisan tetapi juga dilengkapi dengan media gambar atau

visual. Siswa sendiripun sangat menyetujui digunakannya komik sebagai media

pembelajaran, hal itu dikarenakan mereka merasa bosan dengan media yang

memaksakan mereka harus membaca buku atau dominan tulisan yang terkadang

mereka sendiri sulit untuk memahami gaya bahasanya. Menurut siswa komik itu

sangat menarik karena pelajaran sejarah sangat cocok dipaparkan dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

150

cerita komik sehingga siswa lebih mendalami dan dapat mengikuti alur ceritanya

yang seakan-akan membawa siswa masuk dalam ceritanya.

Setelah melakukan penilaian terhadap produk komik yang telah

dikembangkan oleh peneliti, guru I dan guru II mengutarakan pendapatnya bahwa

produk komik yang dikembangkan sebagai media pembelajaran dinyatakan layak

digunakan sebagai media pembelajaran. Begitu juga dilihat dari respon dari siswa

bahwa produk komik yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media

pembelajaran, hal itu dikarenakan menurut siswa produk komik yang

dikembangkan sudah mampu membantu siswa lebih mudah memahami materi.

Berdasarkan penelitian dalam mengembangkan media pembelajaran

sejarah dengan media komik, dapat diambil kesimpulan bahwa dikembangkannya

produk komik sebagai media pembelajaran dapat diterima oleh guru dan siswa.

Media komik mendorong siswa untuk belajar sejarah dan memberikan dorongan

kepada siswa untuk membaca mengingat pada jaman sekarang minat baca siswa

itu sangat rendah. Hal itu membuat guru tertarik untuk menggunakan media

pembelajaran sejarah di kelas. Guru I akan mengusulkan kepada pihak sekolah

agar melengkapi sumber belajar berupa komik sejarah. Selain itu guru II juga

mengusulkan alangkah baiknya jika yang membuat komik itu siswa bukan guru

sehingga siswa dapat mengeksplorasikan imajinasinya.

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh guru dan siswa dalam

wawancara sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Nana Sudjana bahwa

pengajaran akan lebih efektif bila objek dan kejadian menjadi bahan pengajaran

dapat divisualisasikan sehingga siswa atau pembaca dapat semakin jelas dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

151

mendapatkan informasi.97 Selain itu Levie & Levie dalam Azhar Arsyad juga

mengemukakan bahwa dalam temuannya tentang penelitian-penelitian tentang

belajar melalui stimulus visual atau gambar dengan belajar melalui kata atau

verbal menyimpulkan bahwa stimulus visual lebih membuahkan hasil belajar

yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat

kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Namun tidak terlepas

stimulus verbal yang juga memiliki andil dalam mendukung belajar apabila dalam

pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berturut-turut.98 Kursrianto dalam

Indria Maharsi, juga berpendapat komik dikatakan sebagai media grafis yang

efektif untuk menyampaikan pesan karena kekuatan bahasa gambar dan bahasa

tulis yang dimilikinya.99

Melalui ungkapan guru dan siswa yang sejalan dengan teori para ahli di

atas maka dapat disimpulkan bahwa produk komik sejarah yang dikembangkan ini

telah memiliki fungsi sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Levin dan Lentz

yang mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual

yaitu: (a) fungsi atensi yaitu media visual dapat menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran; (b) fungsi

afektif adalah media visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya

informasi yang menyangkut masalah social atau ras; (c) fungsi kognitif adalah

media visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

97 Nana Sudjana, opcit, hlm.8. 98 Azhar Arsyad, op.cit, hlm.12. 99 Indria Maharsi, op.cit, hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

152

mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar; (d) fungsi

kompensatoris yaitu media visual yang memberikan konteks untuk memahami

teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan

informasi dalam teks dan mengingat kembali.100

Produk komik sejarah dengan judul “Matahari Terbit Seumur Jagung”

juga memiliki kelebihan dan kelemahan, sebagai berikut:

1. Kelebihan Produk Komik

a. Buku komik memiliki gambar yang didukung dengan penjelasan tulisan

sehingga lebih mampu menarik siswa untuk membaca, mengingat pada saat ini

minat baca siswa sangat rendah.

b. Buku komik memiliki kandungan nilai karakter nasionalisme dan patriotisme.

c. Buku komik praktis untuk dibawa kemana saja.

d. Buku komik berisikan latihan soal dan refleksi sehingga mampu membantu

siswa untuk menggali pengetahuan yang didapatnya dari membaca komik.

2. Kelemahan Produk Komik

Selain kelebihan-kelebihan yang dimiliki buku komik di atas, buku komik

yang dikembangkan ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan, yakni:

a. Bagian buku komik yang diberi sentuhan warna hanya bagian sampul depan.

b. Ilustrasi gambar tidak terlalu mirip dengan wajah aslinya.

100 Cecep Kustandi, op.cit, hlm.19-20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

153

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Komik

Sejarah Bermuatan Pendidikan Karakter dalam Materi Pendudukan Jepang di

Indonesia untuk Siswa SMA”, menghasilkan produk berupa komik yang layak

digunakan sebagai media pembelajaran. Dalam penelitian ini buku komik telah

melalui beberapa tahap validasi dari ahli materi, ahli media, ahli pendidikan

karakter, dan guru serta penilaian dari uji coba perorangan dan uji coba kelompok

kecil.

Berdasarkan hasil penilaian dari validasi ahli dan uji coba, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penilaian terhadap buku komik oleh ahli materi menunjukkan kualitas komik

masuk dalam kriteria “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,00.

2. Penilaian terhadap buku komik oleh ahli media menunjukkan kualitas komik

masuk dalam kriteria “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,03.

3. Penilaian terhadap buku komik oleh ahli pendidikan karakter menunjukkan

kualitas komik masuk dalam kriteria “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 3,70.

4. Penilaian terhadap buku komik oleh guru menunjukkan kualitas komik masuk

dalam kriteria “Baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

154

5. Penilaian terhadap buku komik oleh 5 siswa menunjukkan kualitas komik

masuk dalam kriteria “Sangat Baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,30.

6. Penilaian terhadap buku komik oleh 15 siswa menunjukkan kualitas komik

masuk dalam kriteria “Sangat Baik” dengan rata-rata skor sebesar 4,46.

Berdasarkan data dari hasil validasi oleh ahli dan penilaian dari uji coba

terhadap produk yang dikembangkan, dapat disimpulkan bahwa buku komik

sejarah bermuatan pendidikan karakter dengan judul “Matahari Terbit Seumur

Jagung” layak digunakan sebagai media pembelajaran sejarah.

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang sudah dilakukan, maka

peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Alangkah baiknya jika sekolah menyediakan berbagai macam sumber belajar

siswa dengan menambahkan koleksi buku termasuk komik.

2. Bagi Guru

Media komik dapat digunakan oleh guru sebagai variasi media pembelajaran

dalam kelas. Guru juga dapat meningkatkan kreatifitasnya dalam membuat

media pembelajaran lainnya.

3. Bagi Siswa

Siswa hendaknya mengekplorasi berbagai macam sumber belajar sehingga

siswa dapat meningkatkan kreatifitasnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

155

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti sebaiknya mengembangkan komik yang lebih menarik dari

sebelumnya dan peneliti dapat membuat komik yang diberi sentuhan warna

sehingga komik dapat lebih menarik. Selain itu peneliti diharapkan untuk

melakukan penelitian lanjutan terkait dengan penilaian efektivitas yang belum

dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

156

DAFTAR PUSTAKA

Adelina Hasyim. 2016. Metode Penelitian dan Pengembangan Di Sekolah.

Yogyakarta: Media Akademik.

Agus Wibowo. 2013. Manajemen Pendidikan Karakter Di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ahmad Rohani. 1997. Media Instrusional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Arief S Sadiman,dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom.

Azhar Arsyad. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Barnawi. 2012. Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar_Ruzz Media.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia. Dedi Mulyasana. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Dharma Kesuma, dkk. 2011.Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran Pandungan:Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Furqon Hidayatullah. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: .Kencana Prenada Media Group.

Garvey, Brian dan Many Krug. 2015. Model-Model Pembelajaran Sekolah di

Sekolah Menengah. Yogyakarta: Ombak. Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Hujair Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaa Dipantara.

I Gde Widja. 1989. Dasar-Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

157

Indria Maharsi. 2011. Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku. Kardiyat Wiharyanto,A. 2012. Sejarah Asia Tenggara: Dari Awal Tumbuhnya

Nasionalisme Sampai Terbangunnya Kerjasama Asean. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Kohn, Hans. 1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: Pembangunan

dan Penerit Erlangga.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Muri Yusuf. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana.

Oemar Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Punaji Setyosari. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.

Sudiarja, Antonius. 2014. Pendidikan dalam Tantangan Zaman. Yogyakarta:

Kanisius. Sugiyono. 2010. Metode penelitian & Pengembangan: Research and

Development, Bandung: Alfabeta.

.2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Wina Sanjaya. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadammedia Group.

Zaenal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:

Remaja Rosdakarya. Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: konsepsi dan Aplikasinya dalam

Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kecana Prenada Media Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

158

Sumber Internet :

Ahmad Dahlan,dkk.“Komik sebagai Media Pembelajaran”,diakses dari

www.eurekapendidikan.com/2015/02/komik-sebagai-media-pembelajaran.

html?m=1, pada tanggal 20 Juli 2017 pukul 19.29

My campus, “Unsur dan Aspek Nasionalisme”, diakses dalam

stiebanten.blogspot.co.id, http://stiebanten.blogspot.co.id/2011/06/unsur-dan-aspek-nasionalisme.html, pada tanggal 18 Mei 2017 pukul 16.19

Wuriyanto, “Komik sebagai Media Pembelajaran”, (online), diakses dari www.eurekapendidikan.com/2015/02/komik-sebagai-media pembelajaran.

html?m=1, pada tanggal 20 Juli 2017 pukul 19.29 Yulius Cahyono, “Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme Indonesia”,

History File, http://historyfileon.blogspot.co.id/2016/02/faktor-pendorong-munculnya-nasionalisme.html?m=1, diakses pada tanggal 24

Juli 2017 pukul 21.44.

Sumber Makalah/Skripsi :

Eko Yuli Supriyanta. 2015. Pengembangan Media Komik Untuk Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial Tenang Sejarah Persiapan Kemerdekaan

Indonesia Pada Kelas V SD Muhammadiyah Mutihan Wates Kulon Progo. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. (Tidak diterbitkan)

Epifania Kurnia Januarti. 2016. Pengembangan Media Komik Bermuatan

Pendidikan Karakter untuk Pembelajaran Materi Memproses Entri Jurnal Perusahaan Jasa Bagi Siswa Kelas X SMK Bidang Keahlian Bisnis dan

Manajemen. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. (Tidak diterbitkan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

159

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

160

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

No

. Kegiatan

Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

1 Persiapan

2 Pembuatan Naskah Komik

3 Pembuatan Komik

4 Validasi Ahli

5 Uji Coba 1 dan 2

6 Analisis Data dan Penyelesaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

161

Lampiran 2 : Surat Rekomendasi Penelitian Kesbangpol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

162

Lampiran 3 : Surat Rekomendasi Penelitian Dikpora

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

163

Lampiran 4 : Lembar Disposisi Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

164

Lampiran 5 : Surat Keterangan Penelitian Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

165

Lampiran 6: Surat Permohonan Validasi Ahli Pendidikan Karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

166

Lampiran 7: Lembar Validasi Ahli Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

171

Lampiran 8: Lembar Validasi Ahli Media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

176

Lampiran 9: Lembar Validasi Ahli Pendidikan Karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

181

Lampiran 10 : Lembar Validasi Guru I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

189

Lampiran 11: Lembar Validasi Guru II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

192

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

194

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

195

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

197

Lampiran 12: Contoh Penilaian Uji Coba Perorangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

198

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

201

Lampiran 13: Contoh Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

205

Lampiran 14: Keterangan dari Rumus Konversi Nilai Skala Lima

KETERANGAN:

Skor maksimal = 5

Skor minimal = 1 Skor maksimal ideal = jumlah indikator X tertinggi Skor minimal ideal = jumlah indikator X terendah

X = skor yang diperoleh Rerata ideal = (skor maks. Ideal + skor min. ideal)

Simpangan baku skor

ideal = (skor maks. Ideal – skor min.ideal)

Berikut ini perhitungan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

Xi = rerata ideal = (skor maks. Ideal + skor min. ideal)

= (5 + 1) = 3

Sbi = Simpangan baku ideal

= (skor maks. Ideal – skor min.ideal)

= (5 – 1) = 0,67

Sangat Baik = x > Xi + 1,80 Sbi = x > 3 + (1,80 x 0,67)

= x > 3 + 1,21 = x > 4,21

Baik = Xi + 0,60 Sbi < x < Xi + 1,80 Sbi = 3 + (0,60 x 0,67) < x < 3 + (1,80 x 0,67)

= 3 + 0,40 < x < 3 + 1,21 = 3,40 < x < 4,21 Cukup Baik = Xi - 0,60 Sbi < x < Xi + 0,60 Sbi

= 3 – (0,60 x 0,67 < x < 3 + (0,60 x 0,67) = 3 – 0,40 < x < 3 + (0,60 x 0,67) = 2,60 < x < 3,40 Kurang Baik = Xi – 1,80 Sbi < x < Xi – 0,60 Sbi = 3 – (1,80 x 0,67) < x < 3 – (0,60 x 0,67)

= 3 – 1,21 < x < 3 – 0,40 = 1,79 < x < 2,60 Sangat Kurang Baik = x < Xi – 1,80 Sbi

= x < 3 – (1,80 x 0,67) = x < 3 – 1,21 = x < 1,79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

206

Lampiran 15 : Data Uji Coba Perorangan

Aspek Tampilan

Nama

Responden

Nomor Item Total

Rata-

Rata Kriteria

1 2 3 4 5 6

FIF 5 4 4 5 4 3 25 4.2 Baik

KEA 5 4 4 5 5 4 27 4.5 Sangat

Baik

MF 4 5 3 5 4 4 25 4.2 Baik

WSD 4 5 4 4 4 3 24 4.0 Baik

DR 4 5 3 4 4 3 23 3.8 Baik

Rata-Rata 4.4 4.6 3.6 4.6 4.2 3.4 24.8 4.1 Baik

Kriteria SB SB B SB SB B

Aspek Penyajian

Nama

Responden

Nomor Item Total

Rata-

Rata Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8

FIF 5 5 4 5 4 3 5 4 36 4.5 Sangat Baik

KEA 4 4 3 3 4 4 5 5 32 4.0 Baik

MF 4 4 4 4 5 5 5 5 36 4.5 Sangat Baik

WSD 4 5 4 4 3 5 5 4 34 4.3 Sangat Baik

DR 5 5 4 4 3 4 5 4 33 4.1 Baik

Rata-Rata 4.4 4.6 3.8 4 3.8 4.2 5 4.4 34.2 4.27 Sangat Baik

Kriteria SB SB B B B B SB SB

Aspek Pendidikan Karakter

Nama

Responden

Nomor Item Total

Rata-

Rata Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8

FIF 4 4 5 5 4 5 4 4 35 4.4 Sangat Baik

KEA 3 4 4 4 4 4 5 5 33 4.1 Baik

MF 4 5 5 5 4 4 4 4 35 4.4 Sangat Baik

WSD 4 5 4 4 4 5 5 5 36 4.5 Sangat Baik

DR 5 5 5 4 4 5 5 4 37 4.6 Sangat Baik

Rata-Rata 4 4.6 4.6 4.4 4 4.6 4.6 4.4 35.2 4.4 Sangat Baik

Kriteria B SB SB SB B SB SB SB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

207

Aspek Kemenarikan

Nama

Responden

Nomor Item Total Rata-Rata Kriteria

1 2 3 4

FIF 5 4 5 4 18 4.5 Sangat Baik

KEA 5 4 4 4 17 4.3 Sangat Baik

MF 5 4 3 5 17 4.3 Sangat Baik

WSD 4 4 4 5 17 4.3 Sangat Baik

DR 5 5 4 4 18 4.5 Sangat Baik

Rata-Rata 4.8 4.2 4 4.4 17.4 4.35 Sangat Baik

Kriteria SB B B SB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

208

Lampiran 16 : Data Uji Coba Kelompok Kecil

Aspek Tampilan

Nama

Responden

Nomor Item Total

Rata-

Rata Kriteria

1 2 3 4 5 6

ARAT 3 3 3 4 4 5 22 3.7 Baik

ANS 5 5 5 5 5 5 30 5 Sangat Baik

AAVC 5 5 5 5 5 5 30 5 Sangat Baik

AAK 5 4 4 5 4 4 26 4.3 Sangat Baik

AHA 5 4 5 5 5 4 28 4.7 Sangat Baik

FER 4 4 4 5 5 5 27 4.5 Sangat Baik

FFY 5 5 5 5 5 4 29 4.8 Sangat Baik

KFH 4 5 5 4 5 5 28 4.7 Sanga Baik

KN 4 4 5 5 5 5 28 4.7 Sangat Baik

MDA 4 4 4 5 5 5 27 4.5 Sangat Baik

NAL 4 4 5 4 4 5 26 4.3 Sangat Baik

RSF 4 4 4 4 4 4 24 4 Baik

YDH 5 5 5 5 5 4 29 4.8 Sangat Baik

YLK 4 4 3 4 5 4 24 4 Baik

YP 5 4 3 4 4 5 25 4.1 Baik

Rata-Rata 4.4 4 4.3 4.6 4.7 4.3 26.3 4.38 Sangat Baik

Kriteria SB B SB SB SB SB

Aspek Penyajian

Nama

Responden

Nomor Item Total

Rata-

Rata Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8

ARAT 4 4 5 5 5 4 4 5 36 4.5 Sangat Baik

ANS 5 5 4 5 5 5 5 5 39 4.9 Sangat Baik

AAVC 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4.8 Sangat Baik

AAK 5 5 5 5 4 5 5 5 39 4.9 Sangat Baik

AHA 4 5 5 4 4 5 5 5 37 4.6 Sangat Baik

FER 4 4 3 4 4 4 4 5 32 4 Baik

FFY 4 4 4 5 4 5 5 4 35 4.4 Sangat Baik

KFH 4 5 5 5 4 5 5 5 38 4.8 Sangat Baik

KN 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 Sangat Baik

MDA 5 5 5 5 4 5 5 5 39 4.9 Sangat Baik

NAL 5 5 5 4 4 4 4 5 36 4.5 Sangat Baik

RSF 5 4 4 4 4 4 5 5 35 4.4 Sangat Baik

YDH 5 4 5 5 5 5 5 5 39 4.9 Sangat Baik

YLK 4 3 4 5 3 4 4 5 32 4 Baik

YP 4 4 5 4 3 4 5 5 34 4.3 Sangat Baik

Rata-Rata 4.5 4.4 4.5 4.8 4.2 4.6 4.7 4.9 36.6 4.6 Sangat Baik

Kriteria SB SB SB SB B SB SB SB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

209

Aspek Pendidikan Karakter

Nama

Responden

Nomor Item Total

Rata-

Rata Kriteria

1 2 3 4 5 6 7 8

ARAT 4 4 5 4 4 5 4 5 35 4.4 Sangat Baik

ANS 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 Sangat Baik

AAVC 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 Sangat Baik

AAK 5 5 5 4 5 5 5 5 39 4.9 Sangat Baik

AHA 4 3 3 4 4 4 4 4 30 3.8 Baik

FER 4 5 5 5 5 5 5 5 39 4.9 Sangat Baik

FFY 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4.3 Sangat Baik

KFH 5 4 5 5 5 5 5 5 39 4.9 Sangat Baik

KN 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 Sangat Baik

MDA 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 Baik

NAL 4 5 4 5 5 4 4 4 35 4.4 Sangat Baik

RSF 5 5 5 5 4 4 5 5 38 4.8 Sangat Baik

YDH 5 5 5 5 4 5 5 5 39 4.9 Sangat Baik

YLK 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4.8 Sangat Baik

YP 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 Baik

Rata-Rata 4.5 4.5 4.5 4.6 4.5 4.7 4.7 4.7 36.7 4.6 Sangat Baik

Kriteria SB SB SB SB SB SB SB SB

Aspek Kemenarikan

Nama

Responden

Nomor Item Total Rata-Rata Kriteria

1 2 3 4

ARAT 5 5 5 5 20 5 Sangat Baik

ANS 5 5 5 5 20 5 Sangat Baik

AAVC 5 5 5 5 20 5 Sangat Baik

AAK 5 5 5 5 20 5 Sangat Baik

AHA 5 5 5 4 19 4.8 Sangat Baik

FER 4 4 4 4 16 4 Baik

FFY 4 4 4 4 16 4 Baik

KFH 5 5 4 5 19 4.8 Sangat Baik

KN 5 5 5 5 20 5 Sangat Baik

MDA 3 3 4 4 14 3.5 Baik

NAL 4 4 5 4 17 4.3 Sangat Baik

RSF 5 5 5 5 20 5 Sangat Baik

YDH 4 5 5 5 19 4.8 Sangat Baik

YLK 5 4 4 4 17 4.3 Sangat Baik

YP 5 5 5 5 20 4 Baik

Rata-Rata 4.6 4.6 4.7 4.6 18.5 4.6 Sangat Baik

Kriteria SB SB SB SB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

210

Lampiran 17 : Nama Responden Uji Coba Perorangan

No Nama Responden Kelas

1 Dwiyantri Rahesanita XII IPS 2

2 Firdha Ikhsania F XII IPS 2

3 Kirana Emeradldi A XII IPS 2

4 Muhammad Faisal XII IPS 1

5 Widhah Salma D XII IPS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

211

Lampiran 18 : Nama Responden Uji Coba Kelompok Kecil

No Nama Responden Kelas

1 Abu Rizal AT XII IPS 1

2 Adis Novita Sari XII IPS 1

3 Agatha Arvella V.C XII IPS 1

4 Aulia Azzahra K XII IPS 1

5 Ayu Hanifah Arrayani XII IPS 1

6 Fachri Ernanda Ramadhan XII IPS 1

7 Farel F.Y XII IPS 1

8 Klara F.H XII IPS 1

9 Kurnia Najib XII IPS 1

10 Mutiara D.A XII IPS 1

11 Naufal Annaf Latif XII IPS 1

12 Rusi Setia Febriana XII IPS 1

13 Yanuar Dwi Hapsari XII IPS 1

14 Yohanes Leonardus K XII IPS 1

15 Yulvian P XII IPS 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

212

Lampiran 19 : Silabus

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib) Kelas : XI IPS

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran/Minggu

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.1 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia

3.2 Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20

4.1 Mengolah informasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

4.2 Mengolah informasi tentang strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20 dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Eropa

Proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa

Perebutan politik hegemoni bangsa Eropa

Strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa sampai awal abad ke-20

Membaca buku teks, melihat gambar-gambar peristiwa-peristiwa penting dan peninggalan-peninggalan masa penjajahan Eropa, serta peta lokasi perlawanan bangsa Indonesia terhadap pejajahan Barat

Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa, serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20

Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa, serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20 melalui bacaan, dan sumber-sumber lain

Menganalisis informasi yang didapat dari sumber tertulis dan sumber-sumber lain untuk mendapatkan kesimpulan tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa, serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20

Melaporkan hasil analisis dalam bentuk tulisan cerita sejarah tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa, serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

213

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20

3.3 Menganalisis dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini

4.3 Menalar dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

Dampak Penjajahan Bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) bagi Bangsa Indonesia

Politik,

Budaya

Sosial-ekonomi,dan

Pendidikan

Membaca buku teks, melihat gambar-gambar kehidupan politik,budaya, sosial, ekonomi dan pendidikan pada zaman penjajahan Eropa di Indonesia

Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini.

Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan tentang dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini melalui bacaan, dan sumber-sumber lain

Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini

Melaporkan dalam bentuk cerita sejarah tentang dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini

3.4 Menghargai nilai-nilai

Pendidikan dan Pergerakan

Membaca buku teks, melihat gambar-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

214

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Sumpah Pemuda dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa kini

4.4 Menyajikan langkah-langkah dalam penerapan nilai-nilai Sumpah Pemuda dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa kini dalam bentuk tulisan dan/atau media lain

Nasional

Munculnya golongan elite baru Indonesia

Tumbuhnya kesadaran awal kebangsaan

Organisasi-organisasi kebangsaan

Sumpah Pemuda

gambar aktifitas organisasi pergerakan nasional, tokoh pergerakan nasional dan pelaksanaan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang munculnya golongan elite baru Indonesia, tumbuhnya kesadaran awal kebangsaan, organisasi-organisasi kebangsaan, dan Sumpah Pemuda.

Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan tentang munculnya golongan elite baru Indonesia, tumbuhnya kesadaran awal kebangsaan, organisasi-organisasi kebangsaan, dan Sumpah Pemuda melalui bacaan, dan sumber-sumber lain

Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang munculnya golongan elite baru Indonesia, tumbuhnya kesadaran awal kebangsaan, organisasi-organisasi kebangsaan, dan Sumpah Pemuda

Melaporkan dalam bentuk tulisan langkah-langkah dalam penerapan nilai-nilai Sumpah Pemuda dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan di Indonesia pada masa kini

3.5 Menganalisis sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa Indonesia

4.5 Menalar sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa

Pendudukan Jepang di Indonesia

Kedatangan Jepang

Sifat pendudukan Jepang

Respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang

Membaca buku teks, melihat gambar-gambar peristiwa penting zaman pemerintahan pendudukan Jepang di Indonesia

Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang proses kedatangan, sifat, dan respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

215

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

Mengumpulkan informasi terkait dengan proses kedatangan, sifat, dan respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang melalui bacaan, internet dan sumber-sumber lainnya

Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber lain untuk mendapatkan kesimpulan tentang proses kedatangan, sifat, dan respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang

Melaporkan hasil analisis dalam bentuk cerita sejarah tentang proses kedatangan, sifat, dan respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang

3.6 Menganalisis peran tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

4.6 Menulis sejarah tentang satu tokoh nasional dan tokoh dari daerahnya yang berjuang melawan penjajahan

Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

Membaca buku teks, melihat gambar-gambar tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang peran tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

Mengumpulkan informasi terkait dengan peran tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui bacaan, internet dan sumber-sumber lainnya

Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peran tokoh-tokoh nasional dan daerah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

Melaporkan hasil analisis dalam bentuk tulisan sejarah tentang satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

216

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

tokoh nasional dan tokoh dari daerahnya yang berjuang melawan penjajahan

3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia

3.8 Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia pada awal kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini

3.9 Menganalisis peran dan nilai-nilai perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai proklamator serta tokoh-tokoh lainnya sekitar proklamasi

4.7 Menalar peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

4.8 Menalar peristiwa pembentukan pemerintahan Republik

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Peristiwa proklamasi Kemerdekaa

Pembentukan pemerintahan pertama RI

Tokoh proklamator dan tokoh lainnya sekitar proklamasi

Membaca buku teks, melihat gambar peristiwa-peristiwa penting sekitar proklamasi kemerdekaan, gambar tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan, dan mengunjungi objek sejarah terdekat

Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama,dan tokoh-tokoh proklamasi Indonesia

Mengumpulkan informasi terkait dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama, dan tokoh-tokoh proklamasi Indonesia. melalui bacaan, internet dan sumber-sumber lainnya

Menganalisis informasi dan data-data yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama, dan tokoh-tokoh proklamasi Indonesia

Melaporkan hasil analisis dalam bentuk cerita sejarah tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama, dan menulis sejarah perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

217

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indonesia pada awal kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

4.9 Menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta serta tokoh-tokoh lainnya sekitar proklamasi

3.10 Menganalisis strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda

4.10 Mengolah informasi tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Sekutu dan Belanda

Bentuk dan strategi perjuangan menghadapi ancaman Sekutu

Bentuk dan strategi perjuangan menghadapi ancaman Belanda

Membaca buku teks dan melihat gambar-gambar peristiwa penting dan mengunjungi objek sejarah terdekat berkaitan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan

Membuat dan mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi tentang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui sebagai klarifikasi tentang bentuk dan strategi perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman Sekutu dan Belanda

Mengumpulkan informasi terkait dengan bentuk dan strategi perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman Sekutu dan Belanda melalui bacaan dan/atau internet, serta sumber lainnya

Menganalisis informasi dan data-data yang didapat dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait lainya untuk mendapatkan kesimpulan tentang bentuk dan strategi perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman Sekutu dan Belanda

Melaporkan hasil analisis dalam bentuk cerita sejarah tentang bentuk dan strategi perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

218

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Sekutu dan Belanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

219

Lampiran 20: RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kasihan

Mata Pelajaran : Sejarah Wajib

Kelas/Semester : XI IIS /Semester 2

Materi Pokok : Pendudukan Jepang di Indonesia

Alokasi Waktu : 2 x 45menit (2JP)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI.3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian

3.5 Menganalisis sifat pendudukan Jepang dan respon bangsa

Indonesia

3.5.1 Menganalisis kedatangan Jepang

di Indonesia

3.5.2 Menganalisis sifat pendudukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

220

Jepang

3.5.3 Menganalisis respon bangsa

Indonesia terhadap pendudukan

Jepang

4.5 Menalar sifat pendudukan Jepang

dan respon bangsa Indonesia dan

menyajikannya dalam bentuk

cerita sejarah

4.5.1 Membuat laporan dalam bentuk

majalah dinding tentang sifat

pendudukan jepang dan respon

bangsa Indonesia.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah megikuti pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu:

1. Siswa mampu menganalisis kedatangan Jepang di Indonesia

2. Siswa mampu mengevaluasi perkembangan organisasi pergerakan di Indonesia

3. Siswa mampu menganalisis perlawanan rakyat terhadap kekejaman Jepang

4. Siswa mampu menghargai dan meneladani semangat juang para tokoh dalam

melawan Jepang

5. Siswa mampu menumbuhkan rasa syukur kepada Tuhan YME atas kekuatan

yang diberikan kepada rakyat Indonesia yang masih bertahan untuk melawan

setiap pendudukan dan kekejaman bangsa asing.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Pendudukan Jepang di Indonesia:

Kedatangan Jepang

Sifat pendudukan Jepang

Respon bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik

2. Strategi Pembelajaran : Cooperative Learning

3. Model Pembelajaran : Discovery Based Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

221

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan

Guru mengucapkan salam

Guru meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa

Guru memeriksa materi ajar dan media

pembelajaran

Guru menanyakan materi pelajaran yang telah

disampaikan pada pertemuan yang lalu

Guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran

15 menit

B. Kegiatan Inti

Mengamati:

Peserta didik menyiapkan dan membaca buku komik sejarah tentang Pendudukan Jepang di

Indonesia

Menanya:

Peserta didik diberi arahan untuk bertanya dari materi Pendudukan Jepang di Indonesia dalam

komik sejarah yang sedang dibaca

Peserta didik bertanya tentang materi Pendudukan Jepang di Indonesia yang terdapat

dalam komik sejarah.

Mengumpulkan Informasi:

Peserta didik dibagi ke dalam beberapa

kelompok yang bersifat heterogen

Masing-masing kelompok diarahkan untuk berdiskusi dan membuat majalah dinding tentang materi Pendudukan Jepang di

Indonesia: a) latar belakang kedatangan Jepang; b) perkembangan organisasi di

Indonesia; c) perlawanan-perlawanan rakyat

Indonesia

Peserta didik mengumpulkan informasi melalui

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

222

buku komik sejarah dan guru.

Mengasosiasi:

Setiap kelompok sepakat untuk membagi pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Misalnya bagian untuk menggambar,

mewarnai, naskah dialog, dan sebagainya

Setiap kelompok berdiskusi tentang tokoh yang

mereka teladani beserta karakternya

Peserta didik menghubungkan hasil diskusinya

Setelah berdiskusi, peserta didik diminta untuk

mengerjakan tugas individu

Mengkomunikasikan:

Setiap kelompok mempresentasikan hasil kelompok dalam bentuk majalah dinding dan

melakukan tanya jawab dengan teman

sekelasnya yang tidak presentasi

Guru mengklarifikasi setiap jawaban peserta

didik

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang melakukan presentasi dengan

baik

Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan hasil hasil diskusinya yang

nantinya akan ditempelkan dipapan majalah dinding sehingga semua siswa dapat

membacanya.

C. Penutup

Guru dan siwa melakukan refleksi

pembelajaran secara bersama

Guru memberikan penguatan terhadap

pencapaian kompetensi peserta didik

Guru bersama perserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang materi yang telah

diberikan

15 enit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

223

G. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Media Pembelajaran : Komik sejarah tentang materi Pendudukan Jepang

2. Alat Pembelajaran : Komik sejarah, alat tulis, kertas

asturo/manila, pensil warna

3. Sumber Pembelajaran : Komik sejarah, Buku paket sejarah, Internet

H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMIDIAL, DAN PENGAYAAN

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian sikap : observasi

b. Penilaian pengetahuan

1) Tes

2) Tanya jawab

3) Obeservasi terhadap kegiatan diskusi

2. Intrumen Penilaian

a. Penilaian sikap diskusi dan presentasi kelompok

Keterangan Penilaian:

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria;

Baik Sekali : 4

Baik : 3

Cukup : 2

Kurang : 1

x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

224

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Setiap soal memiliki bobot yang sama = 20

Keterangan Penilaian:

Skor maksimal = 60

x 100

Soal Uji Kompetensi:

1) Jelaskan latar belakang kedatangan Jepang ke Indonesia!

2) Jelaskan organisasi pertama yang dibentuk Jepang untuk mempropaganda

rakyat Indonesia!

3) Jelaskan alasan Jepang membentuk pemerintahan militer di tiga kawasan:

Sumatera, Jawa-Madura, dan kawasan Indonesia Timur, namun tetap

mempertahankan pemerintahan sipil!

4) Sebutkan organisasi-organisasi pergerakan masa pendudukan Jepang yang

digunakan tokoh nasional untuk mencapai kemerdekaan!

Jawab:

c. Psikomotorik

1) Teknik Penilaian : Penugasan

2) Bentuk Instrumen : Lembar tugas

3) Intrumen

Buatlah majalah dinding tentang tokoh nasional yang kalian kagumi yang

berperan pada masa pendudukan Jepang di Indonesia!

Petunjuk Penskoran

Peserta didik memperoleh nilai:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

225

Baik sekali : 16 – 20

Baik : 11 – 15

Cukup : 6 – 10

Kurang : 1 – 5

Yogyakarta, Agustus 2017

Guru Mata Pelajaran

(Dyayu Christa,S.Pd)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

226

Lampiran 21 : Materi Pendudukan Jepang di Indonesia

Kemajuan Jepang dalam segala bidang kehidupan yang terjadi dengan luar biasa sejak dilakukannya restorasi Meiji menyebabkan perkembangan pesat bagi

perekonomiannya terutama dalam bidang industri. Kemajuan Jepang ini menjadi pendorong Jepang memiliki obsesi untuk menjadikan negaranya serupa dengan

bangsa Barat. Hal itu dapat dilihat dari keberhasilan Jepang membangun kekuatan militernya yang kemudian diujicobakan dengan melakukan ekspansi ke Cina pada tahun 1894. Setelah melakukan peperangan dengan tentara Cina selama satu

tahun, pada tanggal 17 April 1895, Jepang mendapatkan kemenangan dengan ditandatanganinya perjanjian Shimonoseki. Perjanjian tersebut merupakan

perjanjian dimana wilayah Cina telah jatuh ditangan Jepang yaitu pulau Formosa (Taiwan), Kwantung, Port Arthur, dan Daren.

Kemenangan tersebut membawa dampak yang besar bagi bangsa Jepang

untuk menjadi yang termaju di antara bangsa Asia lainnya. Halangan utama yang harus segera diatasi Jepang adalah memotong kepentingan Rusia di wilayah Asia

Timur. Membiarkan Rusia memiliki pelabuhan air hangat akan sangat membahayakan Jepang, sehingga politik “air hangat Rusia” perlu diakhiri sedini mungkin.

Pada tahun 1889 sentimen Jepang terhadap Rusia meningkat. Hal ini dipicu setelah Rusia memperoleh hak sewa Semenanjung Liadong dari Cina,

berawal dari permasalahan itu Rusoa pun berusaha memperluas pengaruhnya ke Korea. Untuk memotong kepentingan Rusia atas Asia Timur Pasifik, pada tahun 1904 Jepang menyerang kota dan pangkalan militer Rusia Port Arthur di ujung

Semenanjung Liaodong yang disewa dari Cina. Pertempuran ini dimenangkan oleh Jepang dengan merebut Liadong, yang kemudian berusaha masuk lebih jauh

ke dalam wilayah Manchuria. Setahun kemudian, Jepang berkuasa atas wilayah Manchuria sampai dengan Pulau Sakhalin Selatan.

Pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914 menjadi kesempatan bagi

Jepang untuk memperluas pengaruhnya. Akibat kalahnya Jerman dalam Perang Dunia I, Jepang pun memeting keuntungan dengan mengambil alih konsesi

Jerman di Cina yaitu di Semenanjung Shantung. Keberhasilan yang telah didapat oleh Jepang memberikan rasa bangga bagi

Jepang, akan tetapi pada sisi lain hasil ekspansi yang diperoleh tersebut

melahirkan ketidakpuasan di kalangan sebagian masyarakat Jepang. Perasaan ini lahir sebagai suatu reaksi terhadap berbagai kebijakan yang ditetapkan Amerika

Serikat dan Inggris, terutama yang berkaitan dengan perimbangan kekuatan militer dunia. Jepang tidak dapat menolak kepentingan Amerika Serikat dan Inggri karena secara ekonomi mereka masih sangat bergantung pada kedua negara

tersebut. Krisis ekonomi sedunia yang terjadi pada tahun 1929 ikut memukul

Jepang. Beberapa usaha tutup dan jutaan orang menganggur. Hal ini semakin

mendorong Jepang untuk segera mengekspansi daerah yang kaya akan sumber daya alam sebagai pemasok bahan baku perindustian. Pada Februari 1932, Jepang

mengumumkan terpisahnya Manchuria dari Cina. Jepang juga meneruskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

227

agresinya dengan memasuki provinsi Cina lainnya di utara, Jehol dan Chahar.

Agresi terhadap Cina menimbulkan spekulasi bahwa ini merupakan awal aksi Jepang untuk menguasai Asia.

Pada tanggal 10 Mei 1940 Jepang telah berhasil menguasai seluruh

kawasan Indocina. Kemudian pada 27 September 1940, Jerman, Jepang, dan Italia mengikat diri dalam persekutuan yang disebut Triple Alliance. Kelompok ini

dikenal dengan sebutan “Poros” sebagai lawan Sekutu. Kerjasama antara ketiga negara ini semakin memperbesar tekad dan keberanian Jepang untuk menyerbu ke arah Selatan.

Melihat gelagat Jepang yang semakin agresif untuk menaklukan Hindia Belanda semakin jelas, Amerika Serikat mencoba membendung ambisi agresi

Jepang dengan mengajak Inggris dan Belanda bergabung untuk melakukan embargo terhadap Jepang yang berlaku pada bulan Juli 1941. Embargo tersebut berhasil memukul Jepang, negara yang miskin akan sumber daya alam, penduduk

yang banyak, wilayah yang sempit, dan masuk jalur gempa bumi. Keputusan Amerika Serikat membuat geram bangsa Jepang, sehingga Jepang menilai untuk

menguasai Pasifik, Jepang harus terlebih dahulu melumpuhkan kekuatan Amerika Serikat di kawasan tersebut.

Perselisihan ini terus terjadi hingga akhirnya Jepang memutuskan untuk

menjatuhkan bom ke pangkalan militer Pearl Harbor di Hawaii pada tanggal 8 Desember 1941 milik Amerika Serikat guna melumpuhkan kekuatan Amerika

yang dianggap akan menghalangi Jepang untuk menguasai wilayah Asia. Jepang berhasil melumpuhkan kekuatan Amerika sementara dan Jepang berhasil memasuki wilayah Indonesia pada tanggal 11 Januari 1942, di Tarakan,

Kalimantan Timur. Pada saat itu Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Belanda.

Jepang menggunakan kesempatan ini untuk mencuri hati rakyat Indonesia dengan memperkenalkan diri sebagai saudara tua yang akan membebaskan rakyat Indonesia dari jajahan Belanda dengan menggunakan ajaran Shintoisme yaitu

tentang Hakko Ichiu, yakni ajaran tentang kesatuan keluarga umat manusia. Ajaran ini diterjemahkan bahwa Jepang sebagai negara maju bertanggung jawab

untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.

Propaganda-progandanya telah berhasil mengajak rakyat Indonesia untuk

membantunya mengusir Belanda dari Indonesia. Saat itu Jenderal Imamura

merupakan pimpinan tentara Jepang telah berhasil membujuk rakyat Indonesia

yang bernama Budi untuk mempermudah jalannya Jepang mengambil hati rakyat

yang lainnya. Menurut Jepang dengan mengambil hati rakyat Indonesia maka

akan mempermudah Jepang mengusir Belanda dan menguasai bangsa Indonesia.

Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dengan menandatangi

perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942, di Jawa Barat. Mulailah babak baru

dimana Indonesia berada dibawah kekuasaan Jepang. Tujuan awal Jepang ke

Indonesia yaitu untuk mencari sumber daya alam Indonesia untuk kebutuhan

perindustrian yang saat itu telah menjadi pemasok utama keuangan Negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

228

Jepang, tetapi akhirnya Jepang juga mencari pasukan untuk membantunya dalam

perang asia timur raya atau sering disebut perang pasifik.

Dalam kependudukan Jepang di Indonesia. Pemerintahan Jepang

membentuk kebijakan dengan menyusun pemerintahan militer namun tetap

mempertahankan pemerintahan sipil. Demi segi keamanan pemerintahan Jepang

membagi Wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah yaitu 1) Pemerintahn

pendudukan militer Angkatan Darat (Rikugun), di Bukit Tinggi, Sumatera,

dikendalikan oleh Tentara ke-25; 2) Pemerintahan pendudukan militer AD

(Rikugun) , di Jakarta oleh Tentara ke-16; 3) Pemerintahan pendudukan militer

Angkatan Laut (Kaigun), di Kalimantan, Sulawesi, Bali,NTB, NTT, dan Maluku.

Jepang terus melakukan propaganda untuk mengambil hati rakyat.

Awalnya mereka memperbolehkan dikibarkannya bendera merah putih dan

diperdengarkannya lagu Indonesia Raya. Pada tanggal 29 Maret 1942 Jepang

membentuk organisasi yang pertama yaitu organisasi 3A yang diketuai oleh Mr.

Syamsuddin dengan slogan Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia,

Jepang Cahaya Asia dengan tujuan rakyat Indonesia mau bergabung dalam

mempersiapkan tenaga untuk terjun di medan perang. Selain itu Jepang mulai

melarang kebijakan-kebijakan peninggalan Belanda. Rakyat semakin yakin bahwa

Jepang sangat membenci Belanda dan akan memenuhi janji kemerdekaan yang

dijanjikan oleh Jepang.

Seiring dengan perjalanan waktu Jepang mulai memperlihatkan sifat

aslinya yang kejam. Bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya mulai dilarang.

Kekecewaan rakyat Indonesia terhadap kebijakan Jepang membuat gerakan 3A

tidak berjalan seperti yang diharapkan dan saat itu perkembangan pertempuran

Asia Timur raya mulai tidak menggembirakan. Akhirnya pemerintah Jepang

mulai membuat siasat baru dengan mengajak tokoh terkemuka yaitu Ir. Sukarno,

Moh. Hatta, K.H Dewantara, dan K.H Mas Mansur untuk bekerjasama

membentuk organisasi PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) pada tanggal 16 April

1943. Selain itu Jepang juga mulai mendekati tokoh-tokoh Islam karena rakyat

Indonesia mayoritas beragama Islam. Kerjasama antara Jepang dan tokoh Islam

membuahkan kesepakatan untuk mengaktifkan kembali organisasi MIAI (Majelis

Islam A’la Indonesia) yang pada masa Belanda telah di non-aktifkan, diketuai

oleh K.H Hasyim Asyari.

Arah perkembangan MIAI ini mulai dipahami oleh Jepang. MIAI tidak

memberi konstribusi terhadap Jepang. Hal tersebut tidak sesuai dengan harapan

Jepang sehingga pada November 1943 MIAI dibubarkan. Sebagai penggantinya,

Jepang membentuk Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia). Harapan dari

pembentukan majelis ini adalah agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat

menggerakkan umat Islam untuk menopang kegiatan perang Asia Timur Raya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

229

Tahun 1944, situasi Perang Asia Timur Raya mulai berbalik, tentara

Sekutu dapat mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat. Hal ini

menyebabkan kedudukan Jepang di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Oleh

karena itu, Panglima Tentara ke-16, Jenderal Kumaikici Harada membentuk

organisasi baru yang diberinama Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).

Untuk menghadapi situasi perang tersebut, epang membutuhkan persatuan dan

semangat segenap rakyat baik lahir maupun batin. Sesuai dengan sifat

pemerintahan militer, Jepang berusaha mengerahkan rakyat Indonesia, terutama

para pemuda melalui berbagai macam organisasi yang bersifat semimiliter dan

juga yang bersifat militer, seperti: Seinendan, Keibodan, Barisan Pelopor,

Hizbullah, PETA.

Berbagai kebijakan dan tindakan Jepang seperti disebutkan di atas telah

membuat penderitaan rakyat. Rakyat petani tidak dapat berbuat banyak kecuali

harus tunduk kepada praktik-praktik tirani Jepang. Penderitaan rakyat ini semakin

dirasakan dengan adanya kebijakan untuk pengerahan tenaga romusa. Perlu

diketahui bahwa untuk menopang Perang Asia Timur Raya, Jepang mengerahkan

semua tenaga kerja dari Indonesia.Tenaga kerja inilah yang kemudian kita kenal

dengan romusa. Mereka dipekerjakan di lingkungan terbuka, misalnya di

lingkungan pembangunan kubu-kubu pertahanan, jalan raya, lapangan udara. Pada

awalnya, tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yang padat penduduknya,

kemudian di kota-kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Desa-

desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusa.

Jepang yang mula-mula disambut dengan senang hati, kemudian berubah

menjadi kebencian. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintah Jepang daripada

pemerintah Kolonial Belanda. Jepang seringkali bertindak sewenangwenang.

Rakyat tidak bersalah ditangkap, ditahan, dan disiksa. Kekejaman itu dilakukan

oleh kempetai (polisi militer Jepang). Pada masa pendudukan Jepang banyak

gadis dan perempuan Indonesia yang ditipu oleh Jepang dengan dalih untuk

bekerja sebagai perawat atau disekolahkan, ternyata hanya dipaksa untuk

melayani para kempetai. Para gadis dan perempuan itu disekap dalam kamp-kamp

yang tertutup sebagai wanita penghibur. Kampkamp itu dapat kita temukan di

Solo, Semarang, Jakarta, dan Sumatra Barat. Kondisi itu menambah deretan

penderitaan rakyat di bawah kendali penjajah Jepang. Oleh karena itu, wajar kalau

kemudian timbul berbagai perlawanan, seperti;

1) Aceh angkat senjata, Abdul Jalil memimpin rakyat Cot Plieng untuk melawan

tindak penindasan dan kekejaman yang dilakukan pendudukan Jepang.

2) Perlawanan di Singaparna, Singaparna merupakan salah satu daerah di

wilayah Jawa Barat, yang rakyatnya dikenal sangat religius dan memiliki jiwa

patriotic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

230

3) Perlawanan di Indramayu, Perlawanan terhadap kekejaman Jepang juga

terjadi di daerah Indramayu. Latar belakang dan sebab-sebab perlawanan itu

tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Singaparna. Para petani dan

rakyat Indramayu pada umumnya hidup sangat sengsara.

4) Peta di Blitar Angkat Senjata, Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriyadi ini

dapat dipadamkan. Tokoh-tokoh dan anggota Peta yang ditangkap kemudian

diadili di depan Mahkamah Militer Jepang di Jakarta. Setelah melalui

beberapa kali persidangan, mereka kemudian dijatuhi hukuman sesuai dengan

peranan masing-masing dalam perlawanan itu.

Pada tahun 1944, Jepang terdesak, Angkatan Laut Amerika Serikat

berhasil merebut kedudukan penting Kepulauan Mariana, sehingga jalan menuju

Jepang semakin terbuka. Jenderal Hedeki Tojo pun kemudian digantikan oleh

Jenderal Jiniaki Kaiso sebagai perdana menteri. Angkatan udara Sekutu yang di

Morotai pun mulai mengadakan pengeboman atas kedudukan Jepang di Indonesia.

Rakyat mulai kehilangan kepercayaannya terhadap Jepang dalam melawan

Sekutu.

Sementara itu Jenderal Kiniaki Kaiso memberikan janji kemerdekaan

(September 1944). Sejak itulah Jepang memberikan izin kepada rakyat Indonesia

untuk mengibarkan bendera Merah Putih di samping bendera Jepang Hinomaru.

Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan setelah lagu Kimigayo. Sejak itu pula

Jepang mulai mengerahkan tenaga rakyat Indonesia untuk pertahanan. Mereka

disiapkan untuk menghadapi musuh. Pada saat itu suasana kemerdekaan terasa

semakin dekat. Selanjutnya, Letnan Jenderal Kumakici Harada mengumumkan

dibentuknya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI) pada 1 Maret 1945. Badan itu dibentuk untuk menyelidiki dan

mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi, politik, dan tatanan

pemerintahan sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia. Badan itu diketuai oleh

Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, R.P Suroso sebagai wakil ketua merangkap

kepala Tata Usaha dan seorang Jepang sebagai wakilnya Tata Usaha, yaitu

Masuda Toyohiko dan Mr. R. M. Abdul Gafar Pringgodigdo. Semua anggotanya

terdiri dari 60 orang dari tokoh-tokoh Indonesia, ditambah tujuh orang Jepang

yang tidak punya suara.

Sidang BPUPKI dilakukan dua tahap, tahap pertama berlangsung pada 28

Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Sidang pertama tersebut dilakukan di Gedung

Chou Shangi In di Jakarta yang sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila. Pada

masa penjajahan Belanda gedung ini digunakan sebagai gedung Volksraad.

Meskipun badan itu dibentuk oleh pemerintah militer Jepang, jalannya

persidangan baik wakil ketua maupun anggota istimewa dari kebangsaan Jepang

tidak pernah terlibat dalam pembicaraan persiapan kemerdekaan. Semua hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

231

berkaitan dengan masalah-masalah kemerdekaan Indonesia merupakan urusan

pemimpin dan anggota dari Indonesia.

Pada pidato sidang BPUPKI,Radjiman menyampaikan pokok persoalan

mengenai Dasar Negara Indonesia yang akan dibentuk. Pada sidang tahap kedua

yang berlangsung dari tanggal 10-11 Juni 1945, dibahas dan dirumuskan tentang

Undang-Undang Dasar. Dalam kata pembukaannya Rajiman Wedyodiningrat

meminta pandangan kepada para anggota mengenai dasar negara Indonesia.

Orang-orang yang membahas mengenai dasar negara adalah Muhammad Yamin,

Supomo, dan Sukarno.

Dalam sidang pertama, Sukarno mendapat kesempatan berbicara dua kali,

yaitu tanggal 31 Mei dan 1 Juni 1945. Namun pada saat itu, seperti apa yang

disampaikan oleh Radjiman, selama dua hari berlangsung rapat, belum ada yang

menyampaikan pidato tentang dasar negara. Menanggapi hal itu, pada tanggal 1

Juni pukul 11.00 WIB, Sukarno menyampaikan pidato pentingnya. Pada saat itu,

Gedung Chuo Shangi In mendapat penjagaan ketat dari tentara Jepang. Sidang

saat itu dinyatakan tertutup, hanya beberapa wartawan dan orang teertentu yang

diizinkan masuk. Dalam pidatonya, Sukarno mengusulkan dasar-dasar negara.

Pada mulanya Sukarno mengusulkan Panca Dharma. Nama Panca Dharma

dianggap tidak tepat, karena Dharma berarti kewajiban, sedangkan yang

dimaksudkan adalah dasar. Sukarno kemudian meminta saran pada seorang

teman, yaitu Muh. Yamin yang merupakan ahli bahasa, selanjutnya dinamakan

Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan di atas kelima dasar itu didirikan

Negara Indonesia, supaya kekal dan abadi.

Selanjutnya, sebelum sidang pertama berakhir BPUPKI membentuk

panitia kecil yang terdiri dari sembilan orang. Pembentukan panitia sembilan itu

bertujuan untuk merumuskan tujuan dan maksud didirikannya Negara Indonesia.

Panitia kecil itu terdiri atas, Ir. Sukarno, Drs Muh. Yamin, Mr. Ahmad Subardjo,

Mr. A.A Maramis, Abdul Kahar Muzakkar, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan

Abikusno Cokrosuyoso. Panitia kecil itu menghasilkan rumusan yang

menggambarkan maksud dan tujuan Indonesia Merdeka. Kemudian disusunlah

rumusan bersama dasar negara Indonesia Merdeka yang kita kenal dengan Piagam

Jakarta.

BPUKPI kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya selesai. Selanjutnya

dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus

1945. Badan itu beranggotakan 21 orang, yang terdiri dari 12 orang wakil dari

Jawa, tiga orang wakil dari Sumatera, dan dua orang dari Sulawesi dan masing-

masing satu orang dari Kalimantan, Sunda Kecil, Maluku, dan golongan

penduduk Cina, ditambah enam orang tanpa izin dari pihak Jepang. Panitia inilah

yang kemudian mengesahkan Piagam Jakarta sebagai pendahuluan dalam

pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, 18 Agutus 1945.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

232

Lampiran 22 : Kunci Jawaban

1) Jelaskan latar belakang kedatangan Jepang ke Indonesia!

2) Jelaskan organisasi pertama yang dibentuk Jepang untuk mempropaganda

rakyat Indonesia!

3) Jelaskan alasan Jepang membentuk pemerintahan militer di tiga kawasan:

Sumatera, Jawa-Madura, dan kawasan Indonesia Timur, namun tetap

mempertahankan pemerintahan sipil!

4) Sebutkan organisasi-organisasi pergerakan masa pendudukan Jepang yang

digunakan tokoh nasional untuk mencapai kemerdekaan!

Jawaban:

1) Latar belakang kedatangan Jepang ke Indonesia mula-mula berawal dari

perindustrian Jepang yang mengalami perkembangan pesat sehingga

menyebabkan kekurangan pemasokan bahan baku perindustruan. Jepang

memutuskan untuk menguasai wilayah Asia salah satunya adalah

Indonesia, dimana sumber daya alam sangat mampu untuk memenuhi

pemasokan bahan baku perindustriannya dan menggunakan tenaga rakyat

Indonesia untuk membantu dalam peperangan Asia Timur Raya.

2) Organisasi 3A (Jepang Cahaya Asia, Jepang Pemimpin Asia, Jepang

Pelindung Asia). Organisasi ini bertujuan untuk mempropaganda rakyat

agar mampu mengambil simpati masyarakat Indonesia terhadap

pemerintahan Jepang.

3) Alasan Jepang membentuk pemerintahan militer dengan membagi ke

dalam tiga wilayah yaitu untuk keamanan dan memperketat pengawasan

dari serangan musuh.

4) Putera, Peta, MIAI, Masyumi, Hizbullah, Jawa Hokokai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

233

Lampiran 23: Hasil Wawancara Guru dan Siswa

1. Tabel Wawancara Guru

Pertanyaan Guru I Guru II

Media apa saja yang pernah bapak gunakan saat proses belajara

mengajar?

Film, laptop, power point. Film, power point, membuat prakarya, karya tulis.

Menurut bapak, model pembelajaran seperti

apakah yang menarik?

Siswa diberi tugas dan guru menjadi fasilitator.

Menggunakan mind mapping tapi kembali

lagi pada pembawaan gurunya.

Apakah bapak pernah mendengar media

pembelajaran berupa komik?

Pernah. Pernah.

Pernahkah bapak

melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran berupa komik?

Belum. Belum.

Bagaimana pendapat

bapak mengenai pembelajaran sejarah

menggunakan komik?

Lebih bagus dan menarik,

karena terdapat gambar yang didukung dengan

penjelasn berupa tulisan. Dengan adanya dialog, siswa akan lebih tertarik

dan merasa ikut dalam alur cerita.

Bagus,karena

pembelajaran sejarah akan lebih efektif jika

media gambar atau visual juga berperan melengkapi dan siswa

akan lebih mudah mengingat

Bagaimana pendapat

bapak mengenai komik yang dikembangkan peneliti sebagai media

pembelajaran?

Bagus, menarik, dan

layak digunakan sebagai media pembelajaran.

Ya menurut saya layak

digunakan sebagai media pembelajaran.

Apakah bapak tertarik menggunakan komik

dalam pembelajaran sejarah di kelas?

Tertarik, saya akan mencoba mengusulkan

kepada pihak sekolah untuk mendanai adanya media komik sebagai alat

belajar.

Tertarik, tetapi kalau saya alangkah baiknya

jika yang membuat komik itu siswa bukan guru, jadi siswa bisa

mengeksplorasikan imajinasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

234

2. Tabel Wawancara Siswa

Pertanyaan Siswa (FIF) Siswa (YLK)

Media pembelajaran

apa yang sering digunakan oleh guru di kelas?

Buku paket, powerpoint,

internet

Buku paket,

powerpoint, internet

Apakah Anda pernah

mendengar media pembelajaran berupa

komik?

Belum Belum

Apakah Anda tertarik jika media komik digunakan sebagai alat

pembelajaran sejarah?

100% tertarik, karena membaca buku komik itu saya lebih mendalami dan

mengikuti alur ceritanya, jadi seakan-akan saya ikut

masuk dalam ceritanya.

Sangat tertarik, karena dibandingkan dengan buku paket saya lebih

menyukai membawa komik. Ide yang bagus

komik bisa digunakan menjadi penghantar ilmu pengetahuan.

Apakah komik sejarah

yang dikembangkan oleh peneliti sudah

layak digunakan sebagai media pembelajaran?

Sudah layak, karena saya

dapat memahami materinya dengan mudah.

Layak, apalagi jika

komiknya diberi warna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

235

Lampiran 24: Dokumentasi Penelitian

1. Uji Coba Perorangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

236

2. Uji Coba Kelompok Kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH ...repository.usd.ac.id/12590/2/131314011_full.pdfSejarah Bermuatan Pendidikan Karakter Dalam Materi Pendudukan Jepang di Indonesia Untuk Siswa SMA

237

3. Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI