pengelolaan surat masuk dan surat keluar pt. …... · pengelolaan surat masuk dan surat keluar pt....
TRANSCRIPT
1
PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA ADI SOEMARMO S U R A K A R T A
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md. ) Dalam Bidang
Manajemen Administrasi
Oleh : Ayu Sekar Sari
D 1507086
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
2
PERSETUJUAN
Disetujui Untuk Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji
Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pembimbing
Herwan Parwiyanto, S.Sos, M.Si NIP 197505052008011033
3
PENGESAHAN
PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA ADI SOEMARMO
S U R A K A R T A
Disusun Oleh :
AYU SEKAR SARI
D1507086
Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Nama Tanda Tangan
1. Penguji 1 Dra. Sudaryanti M.Si ………………….
2. Penguji 2 Drs. Herwan Parwiyanto S.Sos M.Si ………………….
Mengetahui,
Dekan, Ketua Program
Drs. Supriyadi SN, SU Drs. Sakur, MS.
NIP. 19530128198103 1 001 NIP. 19490205198012 1001
4
MOTTO
Ø Menunda sesuatu merupakan awal dari sebuah kegagalan.
Ø Dicintai secara mendalam oleh seseorang memberi kita kekuatan, mencintai
secara mendalam memberi kita keberanian.
Ø Hidup adalah perjuangan, siapa yang mencari akan mendapat,
Siapa yang berusaha akan berhasil,
Dan ……
Siapa yang malas akan hancur.
(Ki Hajar Dewantoro)
Ø Sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi saudara dalam
kesukaran.
PERSEMBAHAN
5
Penulisan Tugas Akhir ini Penulis Persembahkan kepada :
ü Bapak dan Ibu, atas doa dan kasih sayangnya.
ü Adikku tersayang.
ü Seluruh keluarga besar, ini bukti kesungguhanku dalam
belajar.
ü Mas Yanu, yang selalu mendukungku.
ü Sahabatku : Wira, Lulu, Ayu, Anis, Ana, Agung.
ü Almamaterku.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan ijin penulis
sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini dengan judul “Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar
Pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi Soemarmo”.
6
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat dalam memperoleh
sebutan Profesional Ahli Madya di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Sakur, MS. selaku Ketua Program Manajemen Administrasi Diploma
III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah membantu dalam
penulisan Tugas Akhir.
3. Bapak Herwan Parwiyanto, S.Sos, M.Si selaku Pembimbing Tugas Akhir
yang selama ini telah banyak memberikan sarana dan meluangkan
waktunya, membimbing penulisan Tugas Akhir.
4. Drs. Sakur, MS. selaku Pembimbing Akademis yang selama ini telah
membimbing penulis.
5. Bapak Andri Iskandri, selaku General Manager PT. Angkasa Pura I
(PERSERO) Bandar Udara Adi Soemarmo yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk melakukan kerja praktek (magang).
6. Seluruh staff kantor bagian Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I
yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan sarana selama
pembuatan Tugas Akhir ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh
penulis.
Dalam Tugas Akhir ini tentu tidak terlepas dari adanya kekurangan dan
keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itulah
diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan
Tugas Akhir ini. Semoga dengan dibuatnya Tugas Akhir ini dapat diambil
manfaatnya.
7
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………… i
Persetujuan ………………………………………………………………… . ii
Pengesahan …………………………………………………………………. iii
8
Motto ……………………………………………………………………….. iv
Persembahan ……………………………………………………………….. v
Kata pengantar ……………………………………………………………... vi
Daftar Isi …………………………………………………………………… viii
Daftar Tabel ………………………………………………………………… x
Daftar Gambar ..……………………………………………………………. xi
ABSTRAK …………………………………………………………………. xii
ABSTRACK ……………………………………………………………….. xiii Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah ………………………………………………... 3
C. Tujuan Pengamatan ………………………………………………… 3
D. Manfaat Pengamatan ……………………………………………….. 3
Bab II. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Surat ……………………………………………………. 4
B. Fungsi Surat ………………………………………………………... 4
C. Syarat Surat Yang Baik …………………………………………….. 5
D. Macam-Macam Surat ………………………………………………. 5
E. Penulisan Surat ……………………………………………………... 6
F. Prosedur Pengurusan Surat Masuk …………………………………. 11
1. Pengurusan Surat Di Unit Kearsipan …………………………… 11
2. Pengurusan Surat Di Unit Pengelolaan ………………………… 12
G. Prosedur Pengurusan Surat Keluar ……………………………….... 14
1. Pengurusan Di Tata Usaha Unit Pengolah ………...…………… 14
2. Pengurusan Surat Keluar Di Unit Kearsipan …………………… 15
H. Metode Pengamatan ……………………………………………….. 16
Bab III. Deskripsi Lokasi
A. Sejarah Berdirinya Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta ……… 19
B. Profil Perusahaan ………………………………………………….. 21
9
C. Visi Dan Misi Perusahaan …………………………………………. 24
D. Tujuan Perusahaan ………………………………………………..... 25
E. Data Pegawai Perusahaan ………………………………………….. 25
Bab IV. Pembahasan
1. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar …………….. 29
A. Ketentuan Umum ………………………………………………. 29
B. Sarana Pengelolaan Surat ………………………………………. 30
C. Prosedur Pengurusan Surat Masuk ……………………………... 31
D. Prosedur Pengurusan Surat Keluar ……………………………... 35
E. Prosedur Pengurusan Rahasia ………………………………….. 37
2. Pengklasifikasian Surat …………………………………………….. 41
3. Penggunaan FasilitasKantor ………………………………………... 44
Bab V. Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 46
B. Saran ……………………………………………………………….. 46
Daftar Pustaka ……………………………………………………………… 48
DAFTAR TABEL
Tabel III.I Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Pegawai ……………. 25
III.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Agama ……………………. 26
III.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin …………….. 27
10
III.4 Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ………. 27
Tabel IV.1 Rekapitulasi Surat Masuk dan Surat Keluar …………………. 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar Teknik Analysis Data …………….…………………..…….…….. 18
Gambar Struktur Organisasi Perusahaan ………………………..……….… 22
Gambar Alur Pengurusan Surat Masuk ……………………………………. 33
11
Gambar Alur Pengurusan Surat Masuk Rahasia ……………….....……….. 34
Gambar Alur Pengurusan Surat Keluar ……………………………………. 36
Gambar Alur Pengurusan Surat Keluar Rahasia …………………………… 39
ABSTRAK
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur pengelolaan surat dikantor bagian Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi Soemarmo. Adapun kegiatan yang dilakukan
12
dimulai dengan pengklasifikasian surat, pemberian nomor, mendisposisikan surat, pencatatan surat,dan pengarsipan. Surat merupakan sesuatu yang sangat penting karena surat merupakan sumber informasi yang dapat dipercaya, valid, dan otentik.
Jenis pengamatan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah pengamatan deskriptif, yaitu dengan menggambarkan mengenai surat menyurat yang dilakukan pada bagian Personalia dan Umum. Sumber data dalam pengamatan ini adalah melalui wawancara, serta sumber data sekunder melalui buku-buku yang mendukung dalam pengamatan. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi pustaka.
Prosedur pengelolaan surat masuk adalah surat yang diterima petugas personalia, kemudian disortir, dipisahkan antara surat biasa dengan surat rahasia. Jika surat biasa, maka surat tersebut dapat langsung dibuka dan dikeluarkan , kemudian disampaikan kepada pimpinan dengan menggunakan lembar disposisi untuk memberikan instruksi. Setelah dikembalikan kepada bagian personalia, maka akan dilakukan tindak lanjut terhadap surat tersebut. Prosedur pengelolaan surat keluar adalah konsep surat yang berupa ketikan kemudian diajukan kepada kepala bagian untuk dimintakan persetujuan. Selanjutnya surat tersebut dapat dimintakan tanda tangan pimpinan. Kemudian dibawa kebagian personalia untuk dicatat dalam buku agenda surat keluar, diberi nomor, distempel kemudian dilipat dan dimasukkan kedalam amplop dan dikirimkan melalui jasa pos ke alamat yang dituju.
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, pengelolaan surat masuk dan surat keluar telah dilaksanakan sesuai dengan standar yang ada pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi Soemarmo. Selain itu pegawai yang menangani pengelolaan surat ini termasuk pegawai yang terampil dan ahli dibidangnya. Fasilitas yang diberikan oleh pihak perusahaan untuk menunjang pekerjaan tersebut juga sudah memadai dan baik. Jadi, dengan begitu pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi Soemarmo telah dilaksanakan dengan baik dan lancar.
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan atau instansi pemerintah atau swasta memiliki prosedur
pengelolaan surat. Sejauh ini pengelolaan surat masih dianggap sebagai hal
yang mudah dan sederhana untuk dilakukan. Ada juga orang yang
meremehkan pekerjaan tersebut. Tetapi dalam kenyataannya proses
pengelolaan surat tidak seperti apa yang dipikirkan orang sebelumnya.
Apabila kita mempelajari lebih dalam tentang pengelolaan surat, itu
merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan ketelitian. Tidak banyak orang
dapat melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik dan mengklasifikasikan
dengan benar. Adapun macam kegiatan yang ada dalam pengelolaan surat
diantaranya adalah menerima surat, pengagendaan surat, penyimpanan surat
(arsip), dan pemeliharaan surat. Prosedur pengelolaan surat harus
dilaksanakan secara terpadu dan terprogram diseluruh unit pengelolaan yang
terkait.
Dalam pengelolaan surat dibutuhkan seorang pegawai yang secara khusus
menangani tentang urusan surat serta pengelolaannya. Baik itu surat masuk
atau surat keluar, serta fax masuk ataupun fax keluar. Maka dari itu perlu
adanya pegawai yang benar-benar mengerti tentang prosedur
pengklasifikasian surat-surat tersebut. Biasanya pihak perusahaan
menempatkan 1 atau 2 orang pegawai di bagian personalia yang khusus
menangani tentang prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar.
Tujuannya agar surat yang masuk dapat diagendakan sebelum disampaikan
kepada atasan. Pada surat keluar hal itu berguna untuk dapat menambahkan
nomor surat kemudian dicatat dalam buku khusus yang berisi tentang surat
keluar.
Secara umum belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang
perlunya pengelolaan surat. Sebagian dari mereka bahkan ada yang
1
14
menganggap remeh. Biasanya orang-orang seperti itu belum memahami dan
mengerti tentang prosedur pengelolaan surat. Banyak anggapan bahwa surat
hanyalah sesuatu yang diterima dari instansi atau perusahaan lain kemudian
memahami isi dari surat tersebut. Selebihnya surat tidak memiliki fungsi atau
nilai yang lain lagi. Tetapi yang sebenarnya terjadi bukanlah seperti itu. Surat
masuk ataupun surat keluar pasti memiliki nilai yang lebih. Maka dari itu pada
setiap perusahaan atau organisasi diperlukan adanya pegawai yang secara
khusus menangani pengelolaan surat. Fungsinya agar surat itu sendiri tidak
diremehkan atau dianggap sebagai hal yang sederhana tanpa ada penanganan
selanjutnya.
Sebuah surat, baik itu surat masuk ataupun surat keluar pasti memiliki
manfaat yang sangat besar. Hal itu menjadikan surat menjadi sesuatu yang
sangat penting bagi perusahaan. Maka dalam pengklasifikasian surat,
pengagendaan surat, penyimpanan surat dan pemeliharaan surat haruslah
berdasar pada prosedur pengelolaan surat yang berlaku. Surat itu merupakan
sesuatu yang penting. Maksudnya adalah surat memiliki nilai yang sangat
penting dan surat merupakan sumber informasi yang dapat dipercaya, valid,
dan otentik. Maka dari itu surat tersebut harus dapat dikelola dengan baik dan
benar. Artinya dalam pengelolaan surat yang akan dilakukan harus dapat
disajikan secara cepat, tepat, dan lengkap. Tujuannya untuk mendukung
kelancaran kegiatan sehari-hari dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Pada kesempatan ini penulis mendapat kesempatan meneliti tentang
prosedur surat menyurat baik itu surat masuk ataupun surat keluar pada PT.
Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta. Disini
penulis ditempatkan pada bagian Personalia. Yang secara khusus menangani
tentang surat masuk dan surat keluar. Adapun pekerjaan yang penulis lakukan
diantaranya adalah pengklasifikasian surat, pemberian nomor agenda pada
surat masuk, mendisposisikan surat, pencatatan surat serta penyimpanan surat.
Untuk menunjang kegiatan pengelolaan surat yang ada pada PT. Angkasa Pura
I (Persero) Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta, menempatkan 2 (dua)
15
orang pegawai yang dikhususkan menangani surat dari surat itu masuk hingga
surat itu disimpan.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam pengamatan ini adalah
“ Bagaimanakah Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar Pada
PT.ANGKASA PURA I (Persero) Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta ? “
C. Tujuan Pengamatan
Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah :
1. Tujuan Operasional
Untuk mangetahui tentang pengelolaan operasional tentang surat
masuk atau surat keluar pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar
Udara Adi Soemarmo Surakarta.
2. Tujuan Fungsional
Agar bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan,
baik sebagai pengetahuan, masukan dan pertimbangan dalam
melaksanakan pengelolaan surat pada PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta.
3. Tujuan Individual
Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Diploma III,
Manajemen Administrasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Pengamatan
Adapun manfaat yang ada dari pengamatan ini adalah :
1. Bagi Penulis
Penulis dapat lebih mengetahui secara mendalam tentang pengelolaan
surat baik itu surat masuk atau surat keluar.
2. Bagi Instansi
16
Instansi dapat menerapkan sistem penyimpanan surat dan
pemeliharaan surat dengan menerapkan teori dari beberapa pendapat
ilmuan dan pemerintah tentang prosedur pengelolaan surat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Surat
Ada beberapa definisi tentang surat, diantaranya adalah
1. Surat adalah suatu pernyataan atau ucapan tertulis terhadap satu atau
beberapa orang yang tidak hadir. ( J. Wajong ; 1962 ; 37 )
2. Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan
ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta atau berita.
( Basir Barthos ; 1990 ; 36 )
3. Surat adalah alat komunikasi yang dibuat atau diterima oleh petugas unit
dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan.
( Ida Nuraida ; 2008 ; 73 )
Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan Surat adalah suatu
pernyataan yang berfungsi sebagai alat komunikasi yang berasal dari suatu
instansi kepada instansi yang lain yang berguna untuk menyampaikan suatu berita.
B. Fungsi Surat
Adapun fungsi dari surat adalah sebagai berikut :
1. Wakil dari pengirim atau penulis,
2. Bahan pembuktian,
3. Pedoman dalam mengambil tindakan lebih lanjut,
4. Alat pengukur kegiatan organisasi,
5. Sarana memperpendek jarak (fungsi abstrak).
Mengingat betapa pentingnya surat yang ada, maka siapapun yang menulis
surat perlu berusaha untuk menghasilkan surat yang sempurna, agar tujuan dari isi
surat dapat tercapai sesuai dengan kehendak organisasi.
17
C. Syarat Surat Yang Baik
Surat dapat dikatakan baik dan sempurna apabila meliputi dari beberapa hal
sebagai berikut :
1. Obyektif dan bukan subyektif,
2. Sistematis dalam susunan isi surat,
3. Singkat, tidak bertele-tele,
4. Jelas; kepada siapa, dari mana, tentang apa,
5. Lengkap isinya,
6. Sopan, dan
7. Wujud fisik yang menarik (kualitas kertas, bentuk surat, ketikan, dsb.).
Untuk dapat memenuhi dan menghasilkan surat yang baik seperti pada syarat
diatas, maka penulisnyapun perlu memenuhi persyaratan, antara lain :
1. Menguasai permasalah,
2. Menguasai bahasa tertulis
3. Memiliki pengetahuan tentang surat menyurat.
( Basir Barthos ; 1990 ; 36 )
D. Macam-Macam Surat
Surat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Surat Berdasarkan Isinya
a. Surat Dinas yaitu surat yang memuat persoalan kedinasan yang dibuat
oleh instansi swasta maupun pemerintah.
b. Surat Pribadi yaitu surat yang ditulis dengan tujuan berkenalan secara
resmi atau untuk keperluan kedinasan.
c. Surat Niaga yaitu surat yang memuat persoalan bisnis atau perdagangan
yang ditulis sesuai dengan perusahaan yang terkait.
4
18
d. Surat Sosial yaitu surat yang dibuat oleh lembaga sosial dengan maksud
kedinasan.
e. Telegram yang terdiri dari telegram melalui telegraf atau telegram melalui
surat (dengan diantar kurir).
f. Surat Pengantar yaitu surat berbentuk daftar yang digunakan untuk
mengirim sesuatu bersama surat itu. Surat pengantar pada umumnya
disebut sebagai surat jalan.
2. Surat Berdasarkan Keamannya
a. Surat Rahasia yaitu surat yang isinya bersifat rahasia dan tidak boleh
diketahui orang lain selain yang berkepentingan. Karena jika dibuka oleh
orang yang tidak berkepentingan dapat merugikan bagi pengirim atau
penerima surat tersebut. Biasanya pada amplopnya diberi kode SRHS atau
SR. Surat ini digunakan untuk kepentingan dokumen dan isinya yang tidak
boleh diketahui orang lain yang erat kaitanya dengan rahasia negara
(keamanan negara). Cara pengirimanyapun menggunakan 2 (dua) buah
amplop. Amplop pertama diberi tulisan “Sangat Rahasia”, lalu dilem.
Kemudian dimasukkan kedalam amplop biasa yang tidak diberi tanda dan
tidak dilem.
b. Surat Biasa yaitu surat yang jika isinya diketahui oleh orang lain tidak
akan berakibat merugikan pengirim atau penerima surat.
3. Surat Yang Ditinjau Dari Jumlah Penerimaannya
a. Surat Biasa yaitu surat yang dikirim kepada seseorang kepada seorang
pejabat atau organisasi.
b. Surat Edaran yaitu surat yang dikirim kepada beberapa orang atau pejabat
tertentu.
c. Surat Pengumuman yaitu surat yang ditujukan kepada sejumlah orang atau
pejabat yanag namanya sulit dituliskan satu per satu.
E. Penulisan Surat
Dalam penulisan atau pembuatan surat diperlukan hal-hal pengenalan bagian-
bagian surat. Tanpa memahami hal itu maka kita tidak akan mampu membuat
19
sebuah surat yang baik dan benar. Surat yang kita tulis atau kita terima dari
perusahaan atau instansi lain pada umumnya dibagi menjadi beberapa bagian,
antara lain adalah :
1. Kepala Surat
Kepala surat sering disebut dengan Kop Surat. Surat yang memiliki Kop
Surat biasanya surat yang berasal dari instansi atau lembaga baik
pemerintah atau swasta. Tujuannya adalah memberi informasi tentang
identitas perusahaan(nama dan alamat perusahaan).
Contoh :
PT. ALFIRA PRESSINDO
Jl. Margo Mulyo No.36 Surabaya
Tlp. 031- 687785 Fax. 031- 777667
2. Nomor Surat
Setiap surat resmi, baik itu surat masuk atau surat keluar pasti memiliki
nomor surat. Sebab nomor dalam surat resmi sangat berguna, diantaranya
adalah :
1. memudahkan mencari arsip surat itu kembali,
2. memudahkan penyimpanannya,
3. mengetahui berapa banyak surat yang ada.
Contoh :
No.450/PD-GK/02
(450 adalah nomor surat, PD adalah singkatan dari Pengajuan
Dana, GK adalah Gunung Kerinci (nama instansi), 02 adalah
tahun pembuatan surat)
3. Tanggal Surat
Setiap surat resmi, baik itu surat masuk atau surat keluar pasti memiliki
tanggal surat. Tanggal tersebut dapat memberikan informasi kapan surat
itu dibuat. Apabila penulisan surat memakai Kop Surat, maka penulisan
tanggal tidak perlu didahului dengan nama tempat. Tetapi jika tidak ada
Kop Suratnya maka penulisan tanggal dapat ditambahkan nama tempat.
20
Contoh :
12 Agustus 2002 (jika memakai Kop Surat)
Surakarta, 12 Agustus 2002 (jika tidak memakai Kop Surat)
4. Lampiran
Lampiran yang dimaksud disini adalah lembaran selain surat utama yang
disertakan, misalnya daftar riwayat hidup, daftar harga, brosur, pengumuman,
dsb. Lampiran harus diterangkan pada awal surat. Penulisan lampiran biasa
disingkat “Lamp”. Kemudian diikuti titik dua dan diisi dengan berapa banyak
lampiran yang disertakan.
Contoh :
Lamp. : 5 (lima) lembar.
5. Hal atau Perihal
Dalam setiap surat dinas atau resmi sebaiknya dicantumkan pokok surat
atau sering disebut “Hal atau Perihal”, penulisanya sangat berguna bagi
penerima surat tersebut. Karena penerima akan dengan cepat mengetahui inti
tujuan dari surat tersebut. Penulisan hal atau perihal biasanya terletak dibawah
lampiran.
Contoh :
Lamp :
Hal. : Permohonan Magang
6. Alamat Surat
Setiap surat yang ditulis pasti mencantumkan nama alamat tujuan.
Biasanya alamat tujuan ini ditulis pada dua tempat, yaitu pada amplop dan
didalam surat itu sendiri. Dalam penulisan alamat surat, antara penulisan yang
ada pada amplop dengan yang ada pada surat itu ditulis sama, agar tidak
membingungkan penerima. Dalam menulis alamat hendaknya menjaga
kesopanan dan memperhatikan jabatan seseorang yang dituju. Selain itu
dalam penulisan alamat yang dituju harus ditulis dengan selengkap-
lengkapnya, karena apabila tidak lengkap maka surat tersebut dapat
dikembalikan oleh petugas pos dan giro. Di Indonesia biasanya dalam menulis
21
alamat surat pasti diawali dengan “Kepada atau Kepada Yth.“. Namun ada
pula yang hanya menggunakan “Yth” saja.
Contoh :
Kepada Yth.
Kepala Direktorat Jendral Pajak
Jln. Manggarai 98 Jakarta Pusat
Atau
Kepada
Yth. Bapak Mentri Pendidikan Nasional
Jln. WR. Supratman 10 Jakarta Pusat
7. Salam Pembuka
Dalam penulisan surat jangan lupa diawali dengan salam pembuka. Hal itu
berguna menekankan kesan sopan.
Contoh :
- Dengan hormat,
- Assalamualaikum, Wr, Wb.
8. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka disebut juga dengan kata pendahuluan. Kalimat ini
ditulis setelah salam pembuka. Tujuannya adalah sebagai pengantar isi surat.
Oleh karena itu perlu digunakan kalimat yang bisa menumbuhkan minat dan
perhatian bagi pembaca untuk mengetahui dengan segera maksud dari surat
yang dikirim.
Contoh :
Dengan ini kami membaritahukan bahwa ……..
Paragraf pembuka yang dibuat sebagai jawaban atau balasan surat yang telah
diterima adalah
Contoh :
Berhubung dengan surat bapak tanggal … No. ..
9. Paragraf Isi
22
Paragraf ini memuat tentang sesuatu yang diberitahukan, ditanyakan,
dikemukakan, diminta, dsb. Isi surat harus singkat, jelas, dan sopan. Hindari
kata-kata yang tidak umum dan sulit dipahami isi dan maksud surat tersebut.
Sebab jika menggunakan kalimat atau kata yang asing, dikhawatirkan tidak
akan dapat dimengerti oleh pembaca atau penerima.
10. Paragraf Penutup
Dalam penulisan surat, jika teedapat peragraf pembuka, lalu disambung
dengan paragraph isi, maka haruslah diikuti pula dengan paragraph penutup.
Tanpa paragraph penutup, maka surat tidaklah lengkap. Karena paragraf
penutup merupakan kunci dari isi surat. Dengan adanya paragraph penutup
berarti pembicaraan atau maksud dari surat tersebut telah selasai.
Contoh :
- Sekian surat dari saya, terima kasih atas kebijaksanaan bapak.
- Kami harap hal ini mendapat perhatian saudara sepenuhnya, dan
untuk ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih.
11. Tanda Tangan Pengirim
Dalam pembuatan surat haruslah ditandatangani oleh pembuatnya. Surat
baru dianggap sah apabila telah diberi tandatangan oleh seseorang yang
berwenang untuk itu. Surat menjadi tidak sah apabila tandatangan itu diisi
oleh orang lain yang tidak memiliki kewenangan. Tandatangan dibubuhkan
tepat dibawah salam penutup pada kalimat “Hormat Saya“. Pada bagian
bawah dari tandatangan ditulis nama lengkap pengirim surat. Dalam penulisan
nama lengkap dibagian bawah tandatangan tidak perlu diberi tanda kurung.
Begitu pula dengan huruf kapital atau diberi garis bawah, karena semuanya itu
menyalahi aturan yang berlaku.
Contoh :
( Budi Hartomo ) => Salah
BUDI HARTOMO => Salah
Budi Hartomo => Benar
12. Tembusan
23
Dalam pembuatan surat seringkali disertai dengan tembusan. Hal ini
dilakukan jika surat yang dibuat tersebut ditujukan selain kepada satu alamat
atau kepada beberapa alamat. Biasanya tembusan surat diberikan kepada
beberapa kantor atau beberapa bagian, disamping sebagai arsip. Jika memang
menggunakan tembusan, maka perlu ditambahkan tembusan.
Contoh :
Tembusan :
1. Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah
2. Ketua SPSI Wilayah Jawa Tengah
3. Arsip. ( Nanang Kustiawan ; 2003 ; )
F. Prosedur Pengurusan Surat Masuk
Surat Masuk adalah surat yang masuk kedalam suatu instansi atau perusahaan
atau bagian dalam suatu instansi atau perusahaan, baik yang berasal dari instansi
atau perusahaan lain atau dari bagian lain pada instansi atau perusahaan yang
sama. Dengan demikian surat masuk dapat berasal dari pihak ekstern maupun
intern pihak perusahaan tersebut.
Kegiatan dalam penanganan surat masuk dapat dilihat dalam contoh berikut :
1. Pengurusan Surat Di Unit Kearsipan
a. Penerimaan Surat
· Surat masuk yang diterima dicatat dalam buku agenda surat masuk.
· Bila menerima surat melalui pos, sebaiknya diteliti dahulu alamat
tersebut benar atau salah.
· Menggolongkan surat berdasarkan alamat yang dituju.
· Mengelompokan surat terbuka dan tertutup.
· Membuka surat terbuka dan memeriksa kelengkapan surat.
· Membubuhkan stempel tanggal dan waktu surat diterima.
b. Pengarahan Surat
· Mengarahkan surat kepada pimpinan, bila berkaitan dengan
kebijakan.
24
· Mengarahkan surat langsung kepada unit pengolahan, bila
berkaitan dengan pekerjaan teknis operasional.
c. Penilaian Surat
Menentukan surat penting, surat rahasia, dan surat biasa.
d. Pencatatan Surat
· Setelah diagendakan surat masuk dilampirkan lembar disposisi.
Sebelum didistribusikan, surat dicatat pada peredaran naskah, atau
dicatat pada sebuah surat yang terdiri dari kolom-kolom yang
berisi no.urut, no.agenda, no.takah, kepada pihak mana surat
tersebut ditujukan, kepada pihak mana surat tersebut diteruskan,
dan waktu surat tersebut dikembalikan.
· Mencatat surat penting pada kartu kendali yang dibuat tiga rangkap
dengan warna yang berbeda.
· Mencatat surat biasa pada lembar pengantar yang dibuat dalam dua
rangkap.
· Mencatat surat rahasia pada lembar pengantar yang dibuat dalam
dua rangkap.
e. Penyimpanan Surat
· Surat masuk yang telah mendapat tanggapan dari pimpinan
dikembalikan ke sekretariat dan dimasukkan kedalam takah yang
sesuai dengan kode klasifikasi arsip.
· Bila surat masuk sudah dikembalikan dengan lembar disposisi
untuk diteruskan kepada pejabat lain, maka sebelum surat tersebut
dikirim harus dicatat dahulu pada buku agenda surat masuk untuk
dikirim kepada pejabat yang bersangkutan.
· Setelah surat ditanggapi kemudian dimasukan kembali kedalam
takah yang sesuai dengan kode pengklasifikasian arsip dan bila
surat tersebut diperlukan suatu saat maka pencarian kembali surat
yang beredar dapat dilihat dalam buku agenda surat masuk.
f. Penyampaian Surat
· Surat Penting
25
- Menahan kartu kendali pertama sebagai buku agenda.
- Menyampaikan surat beserta kartu kendali kedua dan ketiga
kepada tata usaha atau unit pengolahan.
- Menerima kartu kendali kedua setelah diparaf, sebagai tanda
terima.
· Surat Biasa
- Menyampaikan surat beserta dua lembar pengantar kepada tata
usaha.
- Menerima lembar pengantar kedua setelah diparaf, sebagai tanda
terima.
· Surat Rahasia
- Menyampaikan surat dalam keadaan tertutup beserta kedua lembar
pengantar kepada tata usaha.
- Menerima lembar pengantar kedua setelah diparaf, sebagai tanda
terima.
2. Pengurusan Surat Di Unit Pengolahan
a. Penerimaan Surat
o Tata usaha menerima surat penting, surat rahasia, dan surat biasa.
o Tata Usaha memberi paraf pada kartu kendali kedua, dan lembar
pengantar kedua.
o Tata usaha menyimpan kartu kendali ketiga dan lembar pengantar
pertama pada tempat masing-masing.
b. Penyampaian Surat Kepada Pimpinan
o Tata usaha melampirkan lembar disposisi untuk surat penting, surat
rahasia, dan surat biasa masing-masing dibuat dua rangkap.
o Tata Usaha menyampaikan surat-surat tersebut beserta lembar
disposisi kepada pimpinan.
c. Penyampaian Surat Kepada Pelaksana
o Tata usaha menyampaikan surat yang telah didisposisi oleh
pimpinan dalam dua rangkap kepada pelaksana.
26
o Tata usaha mengambil lembar disposisi kedua setelah diparaf
pelaksana dan menyimpan dalam Tickler File menurut tanggal
penyelesaian.
G. Prosedur Pengurusan Surat Keluar
Surat keluar adalah surat yang dikirim oleh suatu instansi atau perusahaan atau
antarbagian dalam instansi atau perusahaan tersebut, ditujukan kepada instansi
atau perusahaan lain atau kebagian lain dalam suatu instansi atau perusahaan yang
sama. Dengan demikian surat ekstern dapat ditujukan kepada pihak ekstern
maupun intern dalam suatu instansi atau perusahaan.
Kegiatan penanganan surat keluar itu meliputi :
1. Pengurusan di Tata Usaha Unit Pengolah
a. Penyiapan Konsep
Penyiapan dan penulisan konsep dilakukan oleh pejabat yang
menandatangani surat tersebut atau oleh staf yang ditunjuk.
b. Pengelompokan
Mengelompokan surat-surat yang akan dikirim berdasarkan jenis surat
penting, surat rahasia, dan surat biasa
c. Pencatatan
o Surat keluar dicatat dalam buku agenda surat keluar yang terdiri
dari kolom : no.agenda, tanggal surat, no.surat, perihal, keterangan,
dan tujuan surat tersebut.
o Pemberian nomor dan tanggal dilakukan setelah pengetikan surat
dilaksanakandan setelah dibubuhi tanda tangan oleh pihak yang
berwenang dan kemudian surat siap untuk dikirim.
o Pemberian nomor dan kode dilaksanakan menurut pola klasifikasi
yang telah ditetapkan.
o Mencatat surat penting pada kartu kendali.
o Mencatat surat biasa dan surat rahasia pada lembar pengantar.
d. Penyampaian/Pengiriman/Pendistribusian
o Penyampaian Surat Penting
27
- Menyampaikan surat asli, pertinggal serta kartu kendali
pertama dan kedua kepada unit kearsipan
- Menerima dan menyimpan pertinggal surat keluar setelah
distempel tanggal dan jam pengirimannya oleh unit kearsipan.
o Penyampaian Surat Biasa
o Menyampaikan surat biasa, pertinggal, dan lembar pengantar
pertama dan kedua pada unit kearsipan.
- Menerima dan menyimpan pertinggal surat keluar setelah
distempel tanggal dan jam pengirimannya oleh unit kearsipan.
- Menyimpan lembar pengantar pertama.
o Penyampaian Surat Rahasia
- Menyampaikan surat rahasia dalam keadaan tertutup dan
menyampaikan pada lembar pengantar pertama dan kedua
kepada unit kearsipan.
- Menyimpan lembar pengantar pertama.
- Menyimpan lembar kartu kendali pertama, kedua dan lembar
pengantar kedua.
2. Pengurusan Surat Keluar di Unit Kearsipan
a. Penerimaan
- Menerima dan memeriksa surat keluar, dan kelengkapan surat
tersebut dari tata usaha.
- Mengembalikan pertinggal surat setelah distempel dan
mengembalikan lembar pengantar pertama kepada unit pengolah.
- Menyimpan kartu kendali pertama, kedua dan lembar pengantar
kedua.
b. Pengiriman
- Mengirim surat asli setelah distempel dan dimasukkan kedalam
amplop kepada alamat yang dituju dengan melampirkan surat
pengantar.
- Mengelompokan surat-surat yang akan dikirim berdasarkan
prioritas pengirimannya (kilat khusus atau kilat biasa).
28
( Ida Nuraida ; 2008 ; 76-79 )
H. Metode Pengamatan
Metode pengamatan ini terdiri dari beberapa bagian, diantaranya adalah :
1. Lokasi Pengamatan
Sesuai dengan tempat dimana pengamatan ini dilakukan pada
tempat magang maka pengamatan ini mengambil lokasi divisi Personalia
dan Umum pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi
Soemarmo Surakarta.
Secara garis besar divisi ini menangani kepengurusan surat-surat
yang masuk ataupun keluar serta pengelolaan arsip perusahaan. Alur kerja
divisi Personalia dan Umum ini berhubungan langsung dengan kantor
pimpinan perusahaan yaitu General Manager. Karena surat-surat yang
ditujukan kepada pimpinan pasti akan melalui personalia untuk diberi
lembar disposisi dan diklasifikasikan menurut prosedur yang berlaku pada
perusahaan tersebut. Selain itu semua surat yang akan dikirimkan keluar
pasti melalui personalia pula karena untuk menambahkan nomor surat dan
stempel perusahaan.
2. Jenis Pengamatan
Bentuk pengamatan yang digunakan adalah pengamatan diskriptif
kualitatif, yaitu mendiskripsikan, memaparkan, menganalisa, sejumlah
data yang ada di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi
Soemarmo Surakarta.
3. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh penulis dalam pengamatan ini adalah :
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung melalui wawancara secara
langsung di PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi
Soemarmo Surakarta yang kemudian diolah oleh penulis.
29
Dalam pengamatan ini yang menjadi sumber data adalah Devisi
Personalia dan Umum.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui buku-buku
dan keterangan lainnya yang berupa Profil perusahaan.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi langsung melalui magang atau praktek kerja nyata
dilapangan di kantor PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara
Adi Soemarmo Surakarta.
b. Dokumentasi yaitu mendokumentasikan data-data yang diambil
maupun yang diperoleh dibidang kearsipan
c. Wawancara yaitu tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan
keterangan-keterangan lisan melalui komunikasi langsung dan
berhadapan langsung dengan responden yang dapat memberikan
keterangan.
5. Validitas Data
Validitas adalah alat pengumpulan data yang menurut beberapa
ahli, diantaranya seperti Anastasi (1973) dan Nunnally (1979) dalam buku
yang ditulis oleh Husein Umar, dapat digolongkan kedalam beberapa
jenis, yaitu seperti : Validitas Konstruk, Validitas Isi, Validitas Prediktif.
Pengamatan yang dilakukan pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar
Udara Adi Soemarmo adalah Validitas Konstruk. Karena konsep yang
akan diriset diuraikan hingga jelas konstruksi atau kerangkanya. Kerangka
suatu konsep dapat digunakan dalam 3 cara, yaitu :
1. Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang ditulis
dalam literatur. Definisi ini biasanya berisi tentang kerangka konsep
tersebut.
2. Seandainya definisi konsep yang diinginkan tidak diperoleh dalam
literatur, periset dapat mendefinisikan sendiri konsep tersebut.
30
3. Jika para ahlipun tidak dapat ditemukan konsep yang dimaksud, maka
periset dapat menanyakan definisi konsep kepada calon responden atau
orang-orang yang memiliki karateristik yang sama dengan responden,
yaitu dengan membagikan kuesioner.(Husein Umar ; 2004 ; 79-80)
6. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam pengamatan ini adalah menggunakan
metode analisis interaktif. Yaitu dimana reduksi data dan sajian data harus disusun
pada waktu penelitian sudah mendapat unit dari sejumlah unit yang diperlukan
dalam penelitian. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, peneliti memulai
melakukan usaha untuk menarik kesimpulan atau verifikasi berdasarkan semua
hal yang terdapat dalam reduksi data maupun sajian datanya. Bila kesimpulan
dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian
data, maka peneliti wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang
sudah terfokus untuk mencari pendukung kesimpulan yang ada dan juga bagi
pendalaman data. Dalam keadaan ini tampak bahwa peneliti mengakhiri proses
pelaksanaan penelitiannya dan menyusun laporan, kegiatan pendalaman data
kelapangan studinya dilakukan untuk menjamin mantapnya hasil akhir penelitian.
Namun semuanya itu sangat tergantung dari mantapnya keyakinan peneliti
terhadap apa yang telah diperoleh selama dalam perjalanan penelitiannya.
(HB. Sutopo ; 2002 ; 96)
Pengumpulan Data
Sajian Data
Penarikan Kesimpulan Atau Verifikasi
Reduksi Data
31
BAB III
DESKRIPSI LOKASI
A. Sejarah Berdirinya Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta
Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta pada zaman penjajahan merupakan
lapangan terbang darurat yang terletak disebelah barat kota Surakarta(14 km).
Dibangun pada tahun 1940 oleh pemerintah Belanda dan dengan masukan bala
tentara Jepang. Lapangan terbang tersebut dihancurkan oleh Belanda serta
dibangun kembali oleh pemerintah Jepang pada tahun 1942 yang digunakan
sebagai basis militer penerbangan Angkatan Udara ( Kaigun- Bokusha ). Setelah
Proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 kesanggupan dan
kemampuan menyelenggarakan penerbangan dimanifestasikan dalam bentuk
organisasi yang dinamakan “ Penerbangan Surakarta “ berubah menjadi “
Pangkalan Udara Panasan “ dimana kegiatan penerbangan hanya diperuntukan
penerbangan militer.
Menjelang konfrensi PATA tahun 1974 fasilitas pelabuhan udara keselamatan
penerbangan ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani
penerbangan komersil disamping militer. Penerbangan komersial secara resmi
dibuka sejak 23 April 1974 dan dilayani oleh perusahaan penerbangan PT. Garuda
dengan route Jakarta – Solo – Jakarta, 3 kali dalam seminggu.
Dasar penggunaan bersama Pangkalan Udara Panasan diatur dalam
SKB,MENHANKAM, PANGAB, MENHUB dan MENKEU No.Kop/30/IX/1975
dan KM 393/S.PHB-1975 dan KEP 927 a/KM/IV/8/1975. Berdasarkan surat
keputusan KSAU No. SKEP/07/VII/1977 tanggal 285 Juli 1977 Pangkalan Udara
Utama Adi Soemarmo (LANUMA ADI SOEMARMO). Nama ini diambil guna
menghormati jasa-jasa dari pahlawan almarhum Kapten Udara Anumerta Adi
Sumarmo Wiryo Koesoemo.
32
Dengan semakin meningkatnya arus penumpang dan barang maka frekuensi
penerbangan ditingkatkan pula menjadi lima kali lipat setiap harinya. Disamping
peningkatan frekuensi penerbangan, kemampuan Bandar Udara Adi Soemarmo
juga ditingkatkan sehingga mampu untuk melayani operasi penerbangan DC.09
atau sejenisya. Penerbangan perdana DC.09 ke atau dari Bandara Adi Soemarmo
diresmikan oleh Mentri Perhubungan pada tanggal 9 Agustus 1986.
Sesuai kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada
wisatawan dalam bentuk kemudahan-kemudahan angkutan udara, departemen
perhubungan telah menetapkan Bandar Udara Adi Soemarmo untuk
meningkatkan pelayanan disamping melayani penerbangan domestik juga dapat
melayani penerbangan internasional. Kebijakan pemerintah tersebut ditetapkan
dengan Surat Keputusan Mentri Perhubungan NO.KP2/AU.005/PHB-89 tanggal
31 Maret 1989 dan Mentri Kehakiman NO.M.04-um.01.00 tahun 1989 tanggal 10
April 1989. Penerbangan perdana Singapore – Jakarta – Solo PP diresmikan pada
tanggal 1 Mei 1989 dan dilayani oleh PT. Garuda Indonesia.
Dengn berbagai keunggulan yang dimiliki Bandar Udara Adi Soemarmo
diharapkan mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan pada masa
mendatang. Oleh karena itu manajemen Bandar Udara Adi Soemarmo
memproyeksikan bandara ini sebagai The Premier Air Gateway of Central Java
and Yogyakarta, terutama untuk kegiatan pariwisata, industri dan perdagangan.
Bandara ini sangat strategis, karena berada didekat kota Surakarta yang sejak
jaman Hindia Belanda dikenal sebagai salah satu pusat pertumbuhan Industri dan
perdagangan dijalur selatan Pulau Jawa. Selain itu Bandar Udara Adi Soemarmo
terletak hanya 60 km dari kota Yogyakarta yang merupakan kota tujuan wisata
kedua setelah Pulau Bali serta 100 km dari kota Semarang yang merupakan kota
industri dan perdagangan ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Pada tanggal 7
Maret 2009, terminal baru Bandar Udara Adi Soemarmo diresmikan oleh Presiden
RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Terminal yang terdiri atas tiga lantai
tersebut dibangun diatas lahan seluas 13.000 m2 dan menelan biaya sebesar 58
milyar rupiah.
19
33
B. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
Tahun Berdiri : 1946
Telepon : (0271) 780715, 780400
Email : [email protected]
Faximile : (0271) 780058
Alamat : Bandara Adi Soemarmo
Tromol Pos 800, 57108
Klasifikasi Bandara : Kelas IIA
Jam Operasi : 12 Jam
Terminal : 1. Domestik
2. Internasional
Pengamanan : X-Ray, Walk Trough, Hand Metal Detector
Transportasi : Taxi
Fasilitas lain : Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, Gedung Cargo
34
Pelayanan Umum : BANK, Konsesioner, Telepon Umum
STRUKTUR ORGANISASI
PT. ANGKASA PURA I (PERSERO)
BANDAR UDARA ADI SOEMARMO – SURAKARTA
GENERAL MANAGER ANDRI ISKANDRI
NRP. 504838
KEPALA UNIT PENGADAAN SHOFWAN, ST NIP. 9262326 - S
AIRPORT DUTY MANAGER 1. EDY MARTONO / NIP. 9555339 – E 2. R.L SUDARTO / NIP. 9054116 – R 3. DJOKO SANTOSO / NIP. 019154116 - A
PTS. MANAGER OPSTEK DJOKO SANTOSO NIP. 019154116 - A
MANAGER KEU, KOM & UMUM HERDIYANTO, SE.
NIP. 8760063 - H
ASMAN KES & KAM S I S W A D I, SE. NIP. 92570074 - S
ASMAN KOMERSIAL & P.U ZULHAIDIR, S.Kom
NIP. 8969038 - Z
ASMAN PEL. BANDARA MCS. RINI SRI RAHAYU, SE.
NIP. 9261298 - M
ASMAN AKUNTANSI H A L I K, SE
NIP. 8964025 - H
PTS.ASMAN OPS LALIN PENERBANGAN
S U T O Y O NIP. 9058352 - S
ASMAN MANAGER PERBENDAHARAAN
LILIS SRI MINARNI, SE
NIP. 9468045 - L ASMAN TEK. & PERALATAN
M.M.A INDAH PREASTUTY, Ir NIP. 9566014 - I
KEPALA UNIT PENGADAAN SHOFWAN, ST NIP. 9262326 - S
35
Menurut struktur organisasi diatas, dijelaskan pula beberapa tugas yang
dimiliki oleh para pimpinan yang ada pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO)
Bandar Udara Adi Soemarmo, diantaranya adalah :
1. General Manager
General Manager mempunyai tugas antara lain :
a. Mengendalikan seluruh kegiatan jasa pelayanan operasi lalu lintas
udara dan bandara.
b. Mengendalikan kegiatan pemeliharaan fasilitas teknik bandara.
c. Mengendalikan kegiatan pelayanan komersial dan pengembangan
usaha bandara.
d. Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan, personalia dan
administrasi.
2. Airport Duty Manager (ADM)
Airport Duty Manager (ADM) disebut juga Office In Charge (OIC).
Merupakan staf fungsional yang memiliki fungsi untuk menanggulangi
masalah pelayanan dan kebandarudaraan selama berlangsungnya kegiatan
pelayanan operasi bandara, dan menjalankan tugasnya secara bergiliran.
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Airport Duty Manager (ADM)
bertanggung jawab kepada General Manager.
3. Kepala Unit Pengadaan
Kepala Unit Pengadaan bertugas menangani pengadaan dan pemesanan
kupon PJP2U. Kepala Unit Pengadaan ini juga bertanggung jawab kepada
General Manager.
4. Divisi Operasi dan Teknik
a. Kedudukan
Divisi Operasi dan Teknik berada dibawah General Manager dan
bertanggung jawab kepada General Manager. Dalam pengelolaan
ASMAN ELEKTRO & LISTRIK SOEMINTO, S.Si.T
NIP. 9062522 - S
36
dan pelaksanaan kegiatan Divisi Operasi dan Teknik dipimpin oleh
seorang Manager Operasional dan Teknik (MOT).
b. Fungsi Divisi Operasi dan Teknik
Divisi Operasi dan Teknik memiliki beberapa fungsi diantaranya
adalah :
1. mengelola pelayanan operasi lalu lintas penerbangan (air traffic
service).
2. pelayanan operasi bandar udara (airport service).
3. penyediaan fasilitas teknik umum.
4. penyediaan peralatan elektronika dan listrik di bandara sesuai
ketentuan yang berlaku.
C. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh PT. Angkasa Pura I (PERSERO)
Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo adalah sebagai berikut :
1. Visi Perusahaan
a. Menjadi perusahaan yang dapat diandalkan oleh perusahaan
penerbangan, pemerintah, mitra kerja, pemegang saham, masyarakat
dan karyawan sejajar dengan perusahaan sejenis dikawasan Asia
Pasific.
b. Menjadi perusahaan yang efisien, proaktif, mengandalkan system
dan prosedur, serta selalu berkomitmen terhadap kualitas pelayanan.
2. Misi Perusahaan
a. PT. Angkasa Pura I adalah perusahaan penyelenggara fasilitas
bandara, jasa property serta konsultasi kebandarudaraan yang dapat
diandalakan dikawasan Asia Pasific.
b. PT. Angkasa Pura I menciptakan standar efisien yang menjadi
ukuran bagi perusahaan sejenis di Indonesia dan memberikan
37
pelayanan dengan kualitas tinggi kepada perusahaan penerbangan,
penumpang, mitra usaha, dan masyarakat pengguna jasa lainnya.
D. Tujuan Perusahaan
Adapun tujuan yang dimiliki oleh PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar
Udara Adi Soemarmo adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan manfaat perusahaan bagi stakeholder dengan
perusahaan pelayanan jasa lalu lintas udara dan jasa bandar udara
yang berkualitas tinggi dan efisien.
2. Agar manajemen dapat memiliki informasi yang dapat digunakan
sebagai pedoman yang terukur dan terstruktur dalam melaksanakan
kegiatan perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
(sumber : Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I (PERSERO)
Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo)
E. Data Pegawai PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi
Soemarmo Surakarta
Tabel III . 1
Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Pegawai
Tahun 2009
(sumber : Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo)
No Status Pegawai Jumlah
1. Pegawai Perusahaan 121
2. PNS Di Perbantukan 27
3. ABRI Di Tugaskan 1
4. Honorer 1
Jumlah Semua Pegawai 150
38
Dari tabel diatas kita dapat mengetahui jumlah keseluruhan pegawai
operasional yang ada pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi
Soemarmo Surakarta adalah 150 pegawai. Dengan pembagian menurut tabel
diatas pegawai utama perusahaan ini berjumlah 121 pegawai. Selain itu yang
dimaksud PNS Di Perbantukan disini diambil dari instansi pemerintahan yang ada
seperti Dinas Imigrasi, Dinas Bea dan Cukai. Sedangkan ABRI Di Tugaskan
biasanya diambil dari Pangkalan TNI AU, dan bertugas membantu kinerja petugas
keamanan bandara. Pegawai Honorer juga termasuk dalam pegawai PT. Angkasa
Pura tetapi yang belum menjadi pegawai tetap.
Semua pegawai diluar pegawai utama perusahaan diambil agar dapat
membantu pelaksanaan kinerja pelayanan dan fasilitas yang disediakan oleh pihak
perusahaan Bandara Adi Soemarmo.
Tabel III. 2
Komposisi Pegawai Berdasarkan Agama
Tahun 2009
No Agama Jumlah
1. Islam 134
2. Kristen 7
3. Katholik 8
4. Hindu 1
5. Budha 0
Jumlah Total 150 (sumber : Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo)
Data tabel diatas adalah penggolongan pegawai berdasarkan agama yang
dianut. Jelas terlihat bahwa sebagian besar pegawai menganut agama Islam,
kemudian selanjutnya diikuti penganut agama Katholik, Kristen dan Hindu. Untuk
yang beragama Budha diperusahaan ini tidak ada. Walaupun berbeda agama,
pegawai diperusahaan ini dapat bekerjasama dengan baik demi meningkatkan
kinerja masing-masing pegawai.
39
Tabel III. 3
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tahun 2009
No Status Pegawai L P Jumlah
1. Pegawai Perusahaan 93 28 121
2. PNS Di Perbantukan 25 2 27
3. ABRI Di Tugaskan 1 0 1
4. Honorer 0 1 1
Jumlah Total 119 31 150 (sumber : Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo)
Data tabel diatas menjelaskan tentang penggolongan pegawai berdasarkan
jenis kelamin. Sebagian besar pegawai PT. Angkasa Pura adalah laki-laki dengan
jumlah keseluruhan 119 pegawai. Kemudian untuk karyawan perempuannya
berjumlah 31 pegawai. Perusahaan ini memiliki pegawai yang sebagian besar laki-
laki, hal itu mungkin karena dalam pelaksanaan kesehariannya membutuhkan
tenaga operasional lapangan untuk meningkatkan kualitas bandara, maka dari itu
perusahaan ini lebih banyak membutuhkan pegawai laki-laki dibandingkan
pegawai perempuannya.
Tabel III. 4
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2009
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1. SD 2
2. SLTP 1
40
3. SLTA 78
4. D I 0
5. D II 23
6. D III 16
7. S I 30
Jumlah Total 150 (sumber : Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo)
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan sebagian besar pegawai yang ada
pada PT. Angkasa Pura I adalah yang berpendidikan SLTA, setelah itu diikuti
oleh yang pendidikan S I, D II, D III, SD, dan SLTP. Biasanya pegawai yang
memiliki pendidikan terakhirnya S I menempati jabatan penting dalam
perusahaan. Selanjutnya yang berpendidikan terakhir SLTA, D II dan D III
biasanya sebagai pegawai operasional biasa dalam perusahaan. Selain itu yang
memiliki pendidikan terakhir SD dan SLTP sebagai pegawai yang bertugas
merawat dan menjaga kebersihan kantor.
41
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada PT. Angkasa Pura I
Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta, prosedur kepengurusan surat yang ada
pada Divisi Personalia dan Umum sangatlah penting demi kelancaran kegiatan
yang ada pada perusahaan ini. Pengelolaan surat dari mulai surat itu masuk
sampai surat itu diarsipkan ditangani oleh divisi ini. Divisi Personalia dan Umum
ini bertugas menyimpan, merawat serta menangani langsung proses
keadministrasian kearsipan pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara
Adi Soemarmo Surakarta.
Berikut ini adalah penjabaran tentang data-data yang diperoleh penulis pada
saat melakukan pengamatan dan magang pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO)
Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta, diantaranya adalah :
1. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar pada Divisi
Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I (PERSERO)
2. Pengklasifikasian Surat Menurut Buku Pedoman Angkasa Pura
3. Penggunaan Fasilitas Kantor
Untuk lebih jelasnya maka penulis akan menguraikan satu persatu uraian hal-
hal yang sudah disebutkan diatas.
1. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk dan Surat Keluar
A. Ketentuan Umum
1. Azas Pengelolaan Surat
42
a. Sentralisasi dalam penerimaan, penomoran, pengiriman dan
pengendalian surat extern atau intern yang dilakukan oleh Unit
Kearsipan.
b. Desentralisasi dalam pembuatan dan pemrosesan surat dapat dilakukan
oleh masing-masing Unit Pengelolaan
c. Desentralisasi dalam penomoran surat intern (nota dinas) dimasing-
masing Unit Pengelolaan.
2. Tujuan Kepengurusan Surat
Tujuan kepengurusan surat yaitu menyampaikan informasi secara cepat,
tepat dan aman ketempat tujuan alamat surat secara efektif dan efisien.
B. Sarana Pengelolaan Surat
1. Surat Masuk
a. Buku Agenda Surat Masuk
Isi dari buku agenda ini adalah
1. Tanggal dan Nomor Surat : mencatat tanggal penerimaan surat
2. Nomor Agenda : mencatat nomor agenda surat
3. Tujuan Surat : mencatat tujuan surat
4. Asal Surat : mencatat pengirim surat
5. Nomor Surat : mencatat nomor surat
6. Tanggal Surat : mencatat tanggal surat
7. Perihal Surat : mencatat perihal surat
8. Keterangan : mencatat data tambahan
b. Buku Ekspedisi
Isi dari buku ekspedisi ini adalah
1. Tgl. Penyampaian : mencatat tanggal penyampaian
surat
2. Nomor Agenda : mencatat nomor agenda surat
3. Nomor Surat dan Perihal : mencatat nomor dan hal surat
4. Tujuan Surat : mencatat alamat tujuan surat
5. Penerima : mencatat nama dan paraf penerima
(Nama dan Paraf) surat
29
43
6. Penerima : mencatat tanggal penerimaan surat
(Tanggal)
c. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi adalah formulir yang dipergunakan untuk menulis
disposisi atau arahan pimpinan dan untuk mengendalikan serta
mengarahkan pemrosesan surat masuk dalam suatu unit kerja. Pemberian
dan pencatatan lembar disposisi dilaksanakan oleh Tata Usaha
Pengolahan.
2. Surat Keluar
a. Buku Agenda Surat Keluar
Isi dari buku agenda ini adalah
1. Nomor Urut : mencatat nomor urut surat
2. Nomor Surat : mencatat nomor dan tanggal surat dikirim
3. Perihal : mencatat pokok surat
4. Tanggal Surat : mencatat tanggal pengiriman surat
5. Tujuan Surat : mencatat alamat tujuan surat
6. Keterangan : mencatat data tambahan
b. Buku Ekspedisi Surat Keluar
1. Nomor Urut : diisi dengan nomor urut surat yang
akan dikirim
2. Tanggal Penyampaian : diisi dengan tanggal penyampaian
surat
3. Nomor Surat : diisi dengan nomor surat
4. Perihal : diisi dengan perihal pokok surat
5. Nama dan Paraf : diisi dengan nama dan paraf
pengirim yang tertera pada surat
6. Tanggal : diisi dengan tanggal terima surat
7. Keterangan : diisi dengan data tambahan
C. Prosedur Pengurusan Surat Masuk
1. Pada Unit Kearsipan Kantor Pusat dan Kantor Cabang
44
a. Penerimaan Surat, meliputi :
1. Surat masuk yang diterima dicatat dalam buku agenda surat masuk.
2. Bila menerima surat melalui pos, sebaiknya diteliti dahulu alamat
tersebut benar atau salah.
3. Menggolongkan surat berdasarkan alamat yang dituju.
4. Mengelompokan surat terbuka dan tertutup.
5. Membuka surat terbuka dan memeriksa kelengkapan surat.
6. Membubuhkan stempel tanggal dan waktu surat diterima
7. Mengarahkan surat kepada pimpinan, bila berkaitan dengan
kebijakan.
8. Mengarahkan surat langsung kepada unit pengolahan, bila
berkaitan dengan pekerjaan teknis operasional.
( Ida Nuraida ; 2008 ; 76-79 )
b. Pencatatan dan Pendistribusian Surat
1. Mencatat surat biasa atau rahasia pada buku agenda surat masuk,
untuk surat rahasia hanya dicatat identitas yang tercantum di
amplop surat (misal : asal surat/pengirim, nomor surat, dan tujuan
surat),
2. Mencatat dan melengkapi surat yang ditujukan kepada Direksi
dengan melampirkan lembar disposisi rangkap 2 (dua),
3. Menyampaiakan surat yang telah dicatat kepada unit pengolahan,
4. Menyampaikan surat kepada unit pengolahan dengan sarana Buku
Ekspedisi,
5. Menerima kembali Buku Ekspedisi yang telah diparaf oleh unit
pengolahan sebagai bukti bahwa surat telah diterima atau
disampaikan.
2. Pada Unit Pengolahan
a. Menerima surat dari unit kearsipan,
b. Memeriksa kelengkapan surat dan alamat unit pengolahan tujuan
surat,
c. Membubuhkan paraf tanda terima pada buku ekspedisi,
45
d. Menyampaiakan surat beserta lembar disposisi rangkap 2 (dua)
kepada pimpinan Unit Pengolahan,
e. Surat beserta lembar disposisi pertama disampaikan kepada unit
pengolahan yang harus menindaklanjuti, lembar disposisi kedua
disimpan oleh bagian Tata Usaha Unit Pengolahan.
ALUR PENGURUSAN SURAT MASUK BIASA
46
UK : Unit Kearsipan
UP : Unit Pengelolaan
ALUR PENGURUSAN SURAT MASUK RAHASIA
Mulai
UK Penerima
UK Pemilahan
Surat Untuk Direksi ?
UK Pembukaan
UP Pencatatan
UK Pengarahan dan Distribusi
UP Tindak Lanjut Surat
UP Arsip
Selesai
47
UK : Unit Kearsipan
UP : Unit Pengelolaan
D. PROSEDUR PENGURUSAN SURAT KELUAR
Mulai
UK Penerima
UK Pemilahan
UP Pencatatan
UK Pengarahan dan Distribusi
Dalam Keadaan Tertutup
UP Tindak Lanjut Surat
UP Arsip
Selesai
48
1. Pada Unit Pengolahan
a. Surat keluar yang merupakan jawaban atau tindak lanjut maupun
inisiatif instansi, dikonsep oleh Unit Pengolahan,
b. Konsep yang telah diketik oleh Unit Pengolahan disampaikan
kepada pejabat yang menandatangani surat dilampiri dengan
lembar verbal (apabila terkait dengan kebijakan),
c. Surat keluar dimintakan nomor dan disampaikan ke Unit Kearsipan
untuk dikirim,
d. Pertinggal surat disimpan pada Unit Pengolah.
2. Pada Unit Kearsipan
a. Memberikan nomor surat keluar (ekstern),
b. Membubuhkan stampel cap jabatan atau stempel instansi pada
surat yang akan dikirim,
c. Mengirimkan surat keluar ke alamat yang dituju.
ALUR PENGURUSAN SURAT KELUAR BIASA
49
UK : Unit Kearsipan
UP : Unit Pengelolaan
E. PENGURUSAN SURAT RAHASIA
Mulai
UP Penyusunan Konsep Surat Dinas
UP Penandatanganan Surat
UK Penomoran
UK Pencatatan
UK Distribusi UP Arsip
Selesai
UP Melampirkan Lembar Verbal Untuk Kebijakan
Persetujuan
50
1. Pengurusan Surat Masuk Rahasia
a. Surat rahasia dapat diketahui dari tulisan atau kode rahasia yang
tertera pada amplop surat atau nomor surat.
b. Nomor, asal dan tujuan surat rahasia dicatat pada buku agenda.
c. Surat rahasia disampaikan kepada Unit Pengolahan dalam keadaan
tertutup.
d. Penyampaian pada Unit Pengolahan menggunakan buku ekspedisi.
2. Pengurusan Surat Keluar Rahasia
a. Surat Rahasia diproses pada Unit Pengolahan.
b. Nomor surat rahasia diberi kode “R” atau tulisan “RAHASIA”
pada amplop.
c. Surat rahasia dicatat pada buku agenda surat keluar kecuali untuk
kolom Perihal Surat tidak perlu diisi.
d. Surat Rahasia dikirim ke alamt surat dengan menggunakan amplop
ganda (sehingga tidak teridentifikasi bahwa surat yang dikirim
bersifat rahasia)
3. Pemberian Tanda Kerahasiaan
Surat yang isinya bersifat rahasia dan tidak boleh diketahui orang lain
selain yang berkepentingan. Karena jika dibuka oleh orang yang tidak
berkepentingan dapat merugikan bagi pengirim atau penerima surat
tersebut. Biasanya pada amplopnya diberi kode SRHS atau SR. Surat ini
digunakan untuk kepentingan dokumen dan isinya yang tidak boleh
diketahui orang lain yang erat kaitanya dengan rahasia negara (keamanan
negara). Cara pengirimanyapun menggunakan 2 (dua) buah amplop.
Amplop pertama diberi tulisan “Sangat Rahasia”, lalu dilem. Kemudian
dimasukkan kedalam amplop biasa yang tidak diberi tanda dan tidak
dilem. ( Nanang Kustiawan ; 2003 ; 9-13, 46-61 )
4. Penanganan Surat Rahasia
51
Surat rahasia tidak boleh diketahui oleh orang lain atau pihak tertentu
yang tidak berhak mengetahuinya, untuk itu agar diperhatikan hal hal
sebagai berikut :
a. Konsep surat rahasia harus dijaga keamanannya.
b. Tujuan (jabatan dan alamat) harus jelas.
c. Tembusan (hanya bila sangat diperlukan) yang mempunyai
hubungan atau kepentingan dengan materi. Setiap tembusan harus
dicantumkan copy keberapa dari asli.
d. Surat tidak dibenarkan untuk digandakan atau disalin untuk
menghindari manipulasi data atau fakta (kecuali atas izin yang
berwenang atau izin sumber aslinya)
e. Pada surat tersebut harus diberi tanda “RAHASIA”.
ALUR PENGURUSAN SURAT KELUAR RAHASIA
52
UK : Unit Kearsipan
UP : Unit Pengelolaan
Mulai
UP Penyusunan Konsep Surat Dinas
UP Penandatanganan Surat
UK Pencatatan
UK Distribusi UP Arsip
Selesai
UP Melampirkan Lembar Verbal
Persetujuan
UP Penyampulan Surat
UK Penomoran
53
Dari definisi diatas telah dijabarkan dan dijelaskan tentang prosedur
pengelolaan surat masuk dan surat keluar yang ada pada PT. Angkasa Pura I
(PERSERO) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta. Dalam setiap
bulannya surat yang masuk ataupun surat yang keluar pada perusahaan ini tidak
sedikit. Setiap hari pasti ada surat-surat yang masuk ataupun keluar. Berikut ini
penulis akan menjabarkan data tentang jumlah rata-rata surat yang masuk ataupun
surat yang keluar setiap bulannya selama tahun 2009.
Tabel IV. 1
Rekapitulasi Surat Masuk dan Surat Keluar
Tahun 2009
NO BULAN SURAT
MASUK
SURAT
KELUAR JUMLAH
1. Januari 371 162 533
2. Februari 364 123 487
3. Maret 410 279 689
4. April 252 79 331
5. Mei 253 108 361
6. Juni 301 133 434
7. Juli 246 107 353
8. Agustus 300 76 376
9. September 240 90 330
10. Oktober 292 129 421
11. November 260 108 368
12. Desember 341 78 419
Jumlah Total 3630 1472 5102 (sumber : Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo)
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui jumlah surat yang masuk atau
yang keluar setiap bulannya selama tahun 2009. Surat masuk pada setiap bulannya
lebih banyak dibandingkan dengan surat yang keluar. Selama tahun 2009
perusahaan ini menerima surat masuk sebanyak 3630 surat, dan mengurusi surat
54
keluar sebanyak 1472 surat. Jadi jumlah keseluruhan kepengurusan surat yang ada
pada perusahaan ini adalah sebanyak 5102 surat.
2. Pengklasifikasian Surat
Menurut data yang sudah dijabarkan diatas, penerimaan surat masuk pada
perusahaan ini cukup banyak dalam setiap bulannya. Setiap surat yang masuk itu
bermacam-macam jenis dan tujuannya serta berbeda pula pengirimnya. Untuk itu
PT. Angkasa Pura I Surakarta memiliki standar pengklasifikasian dan
pengagendaan surat, baik itu surat masuk ataupun surat keluar. Berikut akan
dijabarkan tentang kode yang digunakan oleh pengelola surat pada Divisi
Personalia dan Umum PT. Angkasa Pura I Surakarta, kode pengadaan atau kode
buku agenda tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kode Buku “A” : Digunakan untuk mencatat surat masuk yang berasal
dari Dinas Perhubungan.
b. Kode Buku “B” : Digunakan untuk mencatat surat masuk yang berasal
dari Instansi Pemerintah.
c. Kode Buku “C” : Digunakan untuk mencatat surat masuk yang berasal
dari BUMN (misal : BRI, BNI, TELKOM,
PERTAMINA).
d. Kode Buku “D” : Digunakan untuk mencatat surat masuk yang berasal
dari Perusahaan AirLine (misal : Garuda, AirAsia,
Sriwijaya, LionAir).
e. Kode Buku “E” : Digunakan untk mencatat surat masuk yang berasal
dari Perusahaan Perorangan atau Instansi Swasta.
f. Kode Buku “F” : Digunakan untuk mencata surat masuk yang berasal
dari anggota Angkasa Pura (missal : KOKAPURA).
g. Kode Buku “PKL”: Digunakan untuk mencatat surat masuk yang berisi
tentang pengajuan permohonan PKL di bandara.
Jadi setelah melihat penjabaran tentang pengklasifikasian diatas sudah jelas
setiap surat yang masuk pada perusahaan ini dipisahkan dalam penulisan buku
55
agenda menurut asal surat. Penulisan kode diletakkan pada lembar disposisi
dibagian pojok kanan atas, dan ditulis dengan menggunakan pulpen bertinta hitam
dengan huruf kapital. Setiap petugas yang menangani kepengurusan surat pasti
memiliki catatan tentang pengklasifikasian surat seperti yang tertulis diatas. Untuk
mempermudah pencariannya, pada sampul depan buku agenda juga ditulis kode
yang yang dimaksud.
Selain tentang pengklasifikasian surat masuk yang telah dijabarkan diatas, PT.
Angkasa Pura I (PERSERO) Bandar Udara Adi Soemarmo memiliki standar
dalam pengagendaan surat yang berdasar dari Standar Operasional Pengelolaan
Arsip atau Dokumen. Pengagendaan surat pada perusahaan ini didasarkan pada
perihal surat. Pengagendaan ditulis dalam lembar disposisi pada bagian nomor
yang terletak dibagian pojok kiri atas. Adapun penjabaran kode pengagendaan
surat tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kode “DL” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Kediklatan.
b. Kode “HK” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Hukum.
c. Kode “HM” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Hubungan Masyarakat.
d. Kode “KP” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Kepegawaian.
e. Kode “KU” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Keuangan.
f. Kode “LB” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Penelitian dan Pengembangan.
g. Kode “OM” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Organisasi dan Metode.
h. Kode “PG” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Pengawasan.
i. Kode “PL” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Perlengkapan
56
j. Kode “RT” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Kerumahtanggaan.
k. Kode “TI” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Teknologi Informasi.
l. Kode “TU” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Ketatausahaan
m. Kode “KB” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Pengembangan Komersial dan Bisnis.
n. Kode “OB” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Operasi Bandar Udara.
o. Kode “OP” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan Operasi Lalu Lintas Penerbangan.
p. Kode “TK” : Digunakan untuk menulis surat yang ada hubungannya
dengan urusan Teknik Bandara.
Berdasar data diatas, maka kepengurusan surat baik itu cara pengklasifikasian
ataupun pengagendaan surat sangat terperinci, sehingga memudahkan pencarian
apabila surat itu dibutuhkan kembali. Setelah penulisan agenda surat, maka tidak
boleh lupa dicantumkan huruf “J”. Huruf “J” tersebut adalah kode wilayah untuk
Angakasa Pura I Surakarta. Selanjutnya barulah diisi dengan nomor agenda sesuai
dngan buku agenda yang berkaitan, setelah menulis nomor urut barulah ditulis
tahun pembuatannya. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut
Contoh : KU / J. 55 / 2010
Tidak jauh berbeda dengan prosedur yang ada pada surat masuk, pada surat
keluar juga diperlukan pengklasifikasian dan pengagendaan surat. Tetapi cara
yang digunakan lebih mudah dibandingkan dengan surat masuk. Buku agenda
surat keluar ini hanya ada 2 (dua jenis) yaitu:
1. Buku Agenda Surat Keluar Biasa
2. Buku Agenda Surat Pengantar
57
Surat keluar dalam penambahan nomor surat didasarkan pada jenis surat
tersebut, apabila surat keluar tersebut termasuk surat keluar biasa maka
penambahan nomor surat dapat diurutkan menurut nomor yang ada pada buku
agenda Surat Keluar. Tetapi jika surat keluar tersebut termasuk surat pengantar
maka dalam penambahan nomor surat dapat diurutkan menurut nomor yang ada
pada buku agenda Surat Pengantar. Dalam penulisan nomor surat keluar ini
berbeda dengan surat masuk pada lembar disposisi. Sebelum ditulis nomor urut
surat keluar, ditulis terlebih dahulu inisial perusahaan (AP.I yaitu singkatan dari
Angkasa Pura I), setelah itu ditulis jenis pengagendaan surat tersebut, kemudian
tahun pembuatan surat, dan yang terakhir kode dari bandara yaitu “GMJ-B” (GM
adalah General Manajer, J adalah kode untuk Angkasa Pura I Surakarta,
sedangkan B adalah kode untuk bandara Adi Soemarmo). Contoh penulisannya
adalah sebagai berikut
Contoh : AP.I 1555 / DL / 2010 / GMJ-B
Dalam pembuatan surat keluar, yang membuat tidak harus ditangani oleh
orang tertentu saja. Tetapi dapat dibuat oleh setiap pegawai dengan mengetahui
atau dengan persetujuan dari atasan. Jadi walaupun perusahaan ini memiliki
pegawai yang secara khusus menangani prosedur surat masuk dan keluar, tetapi
dalam pengetikan dan pengecapan stempel perusahaan dapat dilakukan oleh
pegawai yang lain. Tetapi dalam penomoran surat tetap ditangani oleh pegawai
yang khusus menangani pengurusan surat.
3. Penggunaan Fasilitas Kantor
Dalam prosedur pengelolaan surat yang ada pada PT. Angkasa Pura I Bandar
Udara Adi Soemarmo tidak luput dari adanya fasilitas yang menunjang pekerjaan
tersebut. Adapun fasilitas yang disediakan tersebut antara lain :
a. Meja Tulis
Diperlukan sebagai tempat untuk melakukan aktifitas kerja.
b. Rak Surat
Sebagai tempat untuk menyimpan surat masuk.
58
c. Gunting
Untuk membuka surat yang masuk agar tidak merusak isi surat apabila
amplop surat tersebut sulit dibuka secara manual.
d. Komputer
Digunakan untuk membuat surat keluar, ataupun sebagai alat kerja pegawai
dalam menyusun laporan.
e. Printer
Untuk mencetak apa yang sudah dikerjakan pada komputer.
f. Mesin Ketik Manual
Biasanya digunakan dalam pengetikan alamat surat yang ada pada amplop
luar.
g. Mesin Foto Copy
Digunakan untuk menggandakan dokumen sesuai dengan kebutuhan.
h. Stampel
Digunakan sebagai cap bila dibutuhkan atau bila ada tanda tangan dari pihak
yang berwenang baru kemudian diberi stampel pada bagian kiri tandatangan.
i. Almari Arsip
Digunakan sebagai tempat penyimpanan surat-surat yang telah terproses
menurut kode dalam pengagendaan.
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, prosedur pengelolaan surat baik
itu surat masuk ataupun surat keluar telah dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan standar pengelolaan dokumen yang berlaku. Sehingga dalam
pencarian arsip dari surat yang telah beredar atau diproses dapat
diketemukan dengan mudah karena ditangani dengan rapi dan terperinci.
2. Fasilitas yang diberikan pihak perusahaan juga sudah baik dalam
menunjang kegiatan pengelolaan surat.
3. Pegawai yang ada pada Divisi Personalia dan Umum ini terampil dalam
menangani pengelolaan surat, sehingga surat yang masuk dan keluar setiap
harinya dapat ditangani dengan baik, sehingga memudahkan dalam
pencarian.
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan diatas, maka kepengurusan surat pada
Divisi Personali dan Umum PT. Angkasa Pura I Surakarta Surakarta telah
dilaksanakan dengan baik dan lancar.
B. Saran
Dalam kesempatan ini penulis akan menyampaiakan saran-saran yang bersifat
membangun, dan mungkin saja dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam
kepengurusan surat yang ada pada PT. Angkasa Pura I sehingga dapat menjadi
lebih baik lagi.
1. Seharusnya dalam pencatatan surat masuk ataupun surat keluar, bukan
hanya dicatat dalam buku agenda saja, tetapi juga dicatat dalam
komputer secara bertahap dan teratur. Hal itu dilakukan apabila dalam
pencarian data yang diperlukan dapat dilakukan dengan teknologi agar
lebih cepat dari pada dengan manual.
46
60
2. Untuk lebih meningkatkan kemampuan pegawai dalam penggunaan
teknologi yang secara khusus menangani pengurusan surat, maka
sebaiknya diadakan pelatihan khusus atau diklat dalam bidang teknologi.
61
DAFTAR PUSTAKA
Barthos, Basir. 1990. Manajemen Kearsipan. Jakarta : Bumi Aksara.
Nuraida, Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius.
Kustiawan, Nanang. 2003. Membuat Surat Dinas atau Resmi. Surabaya : Pustaka
Media.
Wajong, J. 1962. Pangkal Administrasi. Jakarta : Saptadarma.