pengelolaan peralatan laboratorium

44
PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM PELATIHAN TENDIK PLP DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DITJEN DIKTI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011

Upload: tuwa

Post on 24-Feb-2016

384 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM. PELATIHAN TENDIK PLP DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DITJEN DIKTI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011. PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM. JENIS-JENIS LABORATORIUM. Laboratorium Pengujian: - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PENGELOLAANPERALATAN LABORATORIUM

PELATIHAN TENDIK PLPDIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DITJEN DIKTI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011

Page 2: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PENGELOLAANPERALATAN LABORATORIUM

Page 3: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

JENIS-JENIS LABORATORIUM

1. Laboratorium Pengujian: Kimia, Biologi (mikrobiologi), Mekanik, Listrik, Klinik, Vibrasi, Optik, Akustik, Radiasi, dll.

2. Laboratorium Kalibrasi:Akselerometri, Suhu dan Volume, Optik dan Fotometrik, dll.

3. Laboratorium Produksi (dalam skala terbatas):Bengkel kerja, Lab.Budidaya, dll.

Page 4: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

ELEMEN UTAMA LABORATORIUM:

1. Personil Pengelola (PLP):Kompeten, mampu mengiplementasikan SMM Lab.

2. Bahan:a. Bahan acuan bersertifikat, tertelusur ke sistem SIb. Sampel yang akan diuji/dikalibrasic. Bahan pendukung: reagensia, dll.

3. Peralatan:Tertelusur ke sistem satuan internasional (SI)

4. Metode Keilmuan:Kimia, Keteknikan, Pertanian, Kesehatan, dll.

5. Lingkungan Laboratorium: Kelembaban, Medan Magnet, Radiasi, Getaran, dll6. Infrastruktur: Listrik, air, dll.

Page 5: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

1. Sumber daya manusia (PLP) yang qualified dan berpengalaman

2. Pengelolaan bahan, kalibrasi, dan perawatan peralatan laboratorium yang tepat.

3. Sistem jaminan mutu PENGUJIAN/KALIBRASI/PRODUKSI yang sesuai.

4. Teknik pengambilan contoh uji dan metode pengujian /kalibrasi/produksi yang telah divalidasi.

FAKTOR TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM

Page 6: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

5. Mampu telusur pengukuran dan sistem kalibrasi/produksi ke standar nasional atau internasional.

6. Sarana dan lingkungan pengujian/kalibrasi/produksi

7. Kesehatan dan keselamatan kerja

8. Pengelolaan limbah

9. Sistem dokumentasi dan pelaporan data hasil pengujian, kalibrasi, atau produksi

FAKTOR TEKNIS YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM

Page 7: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

LABORATORIUM

PERALATAN

DATA dan/atau MODEL PRODUKVALID (AKURAT, TELITI) dan SESUAI STANDAR

MUTU

BAHAN

PERSONIL PLP KOMPETEN (TERAMPIL dan AHLI)

METODE

Page 8: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

LABORATORIUM

PENGGUNA:mahasiswa, dosen,

peneliti

KEPUASAN CUSTOMER

PENGELOLA (PLP)

KOMPETEN

DATA dan atau MODEL PRODUKVALID (AKURAT, TELITI) dan SESUAI STANDAR

MUTU

PEMANFAAT:pihak III,regulator

Page 9: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

STANDARDISASI LABORATORIUM

MODEL PRODUK:SESUAI STANDAR

MUTU

DATA:VALID (AKURAT,

TELITI)

KEPUASAN CUSTOMER

STANDARDISASI SISTEM PENGELOLAAN:KINERJA ALAT TERKENDALI DAN

TERTELUSUR,KEMUTAKHIRAN BAHAN TERKONTROL

DAN TERTELUSURMETODE VALID

KONDISI LINGKUNGAN TERKENDALI

PERSONIL PLP

KOMPETEN

Page 10: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

KLASIFIKASI PERALATAN LABORATORIUM

KriteriaPengelolaan Kategori I Kategori II Kategori III

Pengoperasian Mudah Sedang SulitPerawatan Mudah Sedang SulitResiko Rendah Sedang TinggiKemampuan Pengukuran

Kecermatan/ akurasi rendah

Kecermatan/akurasi sedang

Kecermatan/akurasi tinggi

Persyaratan Pengoperasian Dengan panduan Dengan pelatihan

Dengan Pelatihan khusus

Sistem Kerja Sederhana Sedang Rumit

CONTOH ALAT KACANERACA

pH MeterSpektrofotometer UV-Vis

AAS, GC, HPLC, PCR, NMR

TINGKAT PENANGANAN

Page 11: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM
Page 12: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

RUANG LINGKUP PENGELOLAAN PERALATAN

1. Pengadaan2. Installing, Calibration, dan Performance Test3. Pengoperasian Rutin4. Pemeliharaan Rutin5. Pengecekan Kinerja Antar Waktu6. Perbaikan dan Penggantian Komponen 7. Rekalibrasi8. Dokumentasi dan Perekaman

Peralatan Laboratorium adalah MAHAL bahkan SANGAT MAHAL sehingga harus dikelola dengan benar oleh personil yang kompeten agar mampu menghasilkan data pengukuran yang akurat dan teliti,

serta waktu pakai yang panjang

Page 13: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PENGADAAN PERALATAN

1. Jenis alat yang dipesan harus benar-benar dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tridarma sesuai dengan tupoksi masing-masing laboratorium

2. Tetapkan jumlah alat yang dibutuhkan sesuai dengan volume pelayanan (jumlah layanan dan frekuensi layanan)

3. Pastikan unit alat yang dipesan lengkap (termasuk suku cadang, aksesoris, dan tool kit). Apakah diperlukan tambahan khusus (misal: Detektor FID ditambah Detektor EC pada GC, auto sampler, dll).

Ubahlah paradigma berfikir dari: Kepemilikan Peralatan ke Pemanfaatan Peralatan

Page 14: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PENGADAAN PERALATAN

4. Pastikan memperoleh paket training bagi Operator

5. Pastikan memperoleh layanan purna jual, ketersediaan dan suplay suku cadang serta consumable.

6. Pastikan infrastruktur laboratorium mendukung peralatan yang dipesan.

7. Apakah laboratorum memiliki anggaran untuk biaya pemeliharaan ???

Ubahlah paradigma berfikir dari: Kepemilikan Peralatan ke Pemanfaatan Peralatan

Page 15: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PENGADAAN PERALATAN8. Peralatan yang dipesan harus mampu menghasilkan akurasi sesuai

tujuan pengujian/kalibrasi/produksi yang dilakukan.

Setiap alat memiliki batas kemampuan deteksi yang berbeda-beda bergantung sistem kerja dan sistem detektor alatContoh :

LoD logam Pb dengan Flame AAS = 0.47 ppmLoD logam Pb dengan Grafit Furnace AAS = 0.01 ppm.Baku Mutu Air Minum (Permenkes 416/90) = 0.05 ppm.

Maka:Jika Laboratorum ingin punya kemampuan menguji cemaran logam Pb dalam air minum harus memesan Grafit Furnace AAS.

Tanamkan Prinsip: Alat rusak karena dipakai lebih baik dari pada rusak karena tidak dipakai

Page 16: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST

1. Pastikan seluruh komponen alat telah lengkap, minta check list dari suplier, lakukan pengecekan seluruh item peralatan bersama-sama suplier, jika telah sesuai tandatangani berita acara pemeriksaan

2. Pastikan memperoleh instruction manual termasuk trouble shoot dalam bentuk

hard copy, soft copy dan video.

3. Letakkan alat pada lokasi yang tepat (perhatikan faktor medan magnet, kelembaban, radiasi, getaran, dll)

Alat dengan respon pembacaan digital/jarum peka terhadap pengaruh magnet.

Penempatan alat dengan sistem optik (Spektrofotometer) dalam ruangan humidity tinggi akan mudah terkena jamur.

Cermatlah dalam memeriksa seluruh komponen peralatan yang dipesan, terutama spesifikasi

Page 17: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

4. Seluruh peralatan yang digunakan untuk pengujian/kalibrasi/produksi atau pengukuran subsider yang berpengaruh signifikan terhadap akurasi atau keabsahan hasil pengujian/kalibrasi/produksi/sampling harus dikalibrasi sebelum digunakan.

5. Mintalah sertifikat kalibrasi atau hasil uji performa, gali informasi mengenai bias, sensitifitas, kemampuan pengukuran terbaik, dll. Apakah faktor koreksi cukup signifikan mempengaruhi hasil pengukuran???

INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST

Page 18: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

INSTALLING, CALIBRATION & PERFORMANCE TEST

6. Uji alat dengan sampel/test piece yang identitasnya-spesifikasinya diketahui (misal:CRM/SRM) untuk memastikan kelayakan performanya, evaluasi akurasi dan presisi pengukurannya.

7. Manfaatkan periode performance test untuk melatih keterampilan mengoperasikan peralatan di luar pelatihan khusus yang diagendakan

8. Tandatangani berita acara serah terima alat setelah anda puas dengan performa alat yang dipesan.

Kebanyakan kerusakan alat adalah karena kesalahan operasi

Page 19: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PARAMETER PERFORMA ALAT

1. Limit deteksi2. Sensitifitas3. Linearitas dan kemampuan rentang ukur4. Presisi5. Akurasi6. Selektifitas atau spesifitas7. Ketidakpastian pengukuran

Page 20: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

Menyatakan batas kemampuan pengukuran terendah dari suatu alat yang masih bisa diterima pada tingkat kepercayaan tertentu.

Setiap alat memiliki limit deteksi yang berbeda-beda bergantung pada sistem kerja dan sistem detektor alat.Detector penangkap elektron (ECD) pada GC memiliki batas kemampuan deteksi yang lebih baik dalam menganalisis PCB dan pestisida dibanding detektor ionisasi nyala (FID).

LoD ditetapkan melalui pengukuran 6 -10 kali ulangan konsentrasi larutan disekitar blanko.LoD = X + (3 x SD)

LIMIT DETEKSI ALAT

Page 21: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

SENSITIFITAS ALAT

Ukuran kemampuan sejauh mana perbedaan konsentrasi dapat ditentukan, atau seberapa kecil konsentrasi yang masih bisa dibedakan oleh alat.

Dua faktor yang menentukan sensitifitas:a. slope/kemiringan kurva kalibrasib. presisi atau reproduksibility dari alat ukur

Menurut IUPAC, sensitifitas kalibrasi adalah slope kurva kalibrasi dari suatu analat yang diukur.

Sensitifitas dapat juga ditentukan dari slope dan deviasi standar pengukuran konsentrasiSensitifitas analitik = slope kurva kalibrasi

deviasi standar dari signal atau respon alat

Page 22: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

LINEARITAS DAN KEMAMPUAN RENTANG UKUR

Tidak semua alat memberikan respon pengukuran menurut pola regresi linear.

Kemampuan rentang ukur menyatakan batas rentang pengukuran yang masih memberikan respon linear, yang dapat dievaluasi dari nilai koefisien korelasi > 0.995.

Linearitas dan kemampuan rentang ukur suatu alat akan berbeda untuk matrik analat satu dengan lainnya.

Page 23: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PRESISI DAN AKURASI ALAT

Presisi atau ketelitian adalah kemampuan keterulangan respon alat untuk menghasilkan nilai yang sama dalam serangkaian kegiatan pengukuran.

Akurasi adalah kemampuan alat untuk menghasilkan nilai yang sama dalam pengukuran dari nilai yang ditetapkan(true value, atau signed value). Akurasi biasanya ditetapkan melalui pengukuran bahan acuan seperti SRM atau CRM

Suatu alat yang ketelitian pengukurannya tinggi belum tentu memiliki akurasi pengukuran yang tinggi dan sebaliknya.

Page 24: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PENGECEKAN PERFORMA PERALATAN LABORATORIUM

Nama Alat Frekuensi Pengecekan

Parameter Pengecekan Calibrator

pH Meter Setiap hari/Setiap digunakan

AkurasiLinearity

Buffer CRM

AAS Setiap digunakan

Quarterly

a.Sensitivityb.LoD, LoQSensitivity Lampu

Larutan SRM/CRM

Neraca Analitik Setiap digunakanMonthlyHalf-yearly

Zero pointAkurasiRepeatibility, linearity

Anak timbangan terkalibrasi

UV-Vis Spektrometer

Quarterly a.Wavelength accuracy&reproducibilityb.Photometric accuracy&reproducibility

Holmium filterDidinium filterLarutan CRM

Page 25: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PENGECEKAN PERFORMA PERALATAN LABORATORIUM

Nama Alat Frekuensi Pengecekan

Parameter Pengecekan

Calibrator

Pensky-Flash Point Meter

Monthly Akurasi Secondary working standards

Yearly Akurasi CRM:n-decane, n-undecane, n-terta/hexadecane

Gas Chromatograph Quarterly(More frequent checks shall be performed depending on usage)

Resolusi, sensitivityReproductibilitytR, noise level

Relevant Reference Material.

Timer Yearly Akurasi Calibrated Stop Watch

Centrifuge Yearly Speed Calibrated Tachometer

Page 26: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

CONTOH PROGRAM PENGECEKAN KINERJA DAN

KALIBRASI PERALATAN No Nama Alat dan

Unsur Pengecekan Bulan ke: (2011) PIC

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Spektrofotometer UV-Visa. Akurasi panjang gelombang X x x x A

b. Akurasi Fotometrik x x x x A

c. Kalibrasi dan Rekalibrasi X X Ekst

2 Neraca Analitika. Akurasi X X X X X X X X X X X x B

b. Keterulangan dan linierity X x B

c. Kalibrasi dan Rekalibrasi x x Ekst

3 Gas Chromatography

a. Resolusi X X X X X C

b. Sensitivity X X X X X C

c. Reproduksibility X X X X X C

d. Waktu retensi X X X X X C

e. Tingkat Noise X X X X X C

Page 27: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PENGOPERASIAN PERALATAN

1. Tetapkan personil penanggung jawab alat, pastikan alat dioperasikan oleh operator yang kompeten.

2. Buat IK pengoperasian alat. Pastikan alat dioperasikan mengikuti tahapan dan sesuai IK yang tersedia (IK pengoperasian alat/manual operation).

3. Isi form pemakaian alat (log book) sekurang-kurangnya mencakup:a. Waktu pemakaian

Peralatan yang menggunakan sumber radiasi (lampu) memiliki masa pakai yang terbatas, Septum GC juga ada masa kebocoran.

b. Keadaan kinerja alat selama proses pemakaian, misalnya apakah beroperasi normal, atau ada problem pembacaan display, dst.

4. Akhiri pemakaian alat sesuai IK pengoperasian. Alat tertentu ada bagian yang tidak boleh di-OFF-kan

Page 28: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

PEMELIHARAAN PERALATAN

1. Buat IK pemeliharaan alat, pastikan bagian komponen alat yang menjadi objek perawatan.

2. Tetapkan program pemeliharaan alat, sekurang-kurangnya mencakup:a. Frekuensi perawatan untuk setiap komponen alatb. Bahan pembantu untuk pemeliharaan setiap komponen alatc. Personil yang bertanggungjawab untuk pemeliharaan alat (PIC)Periode typical pemeliharaan alat biasanya diselesaikan dalam siklus 1 tahun

Lakukan supervisi yang ketat kepada mahasiswa yang umumnya baru mengoperasikan alat yang menjadi tanggungjawab anda

Page 29: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

REKAMAN PERALATAN

1. Pastikan IK pengoperasian dan perawatan selalu tersedia didekat alat.

2. Buat rekaman riwayat setiap alat sekurang-kurangnya mencakup:Nama alat dan piranti lunaknyaMerk/manufaktur, nomor seri, dan identitas yang unikLokasiTanggal penerimaan dan mulai digunakanTanggal kalibrasi dan rekaman hasil kalibrasiRiwayat kerusakan, kegagalan,perbaikan dan penggantian komponenRencana pemeliharaan dan perawatanSumber pengadaan alat

3. Buat Prosedur (SOP) penanganan yang aman termasuk transportasi untuk mencegah kontaminasi dan deteriorasi dan penyetelan oleh personil yang tidak bertanggungjawab.

Page 30: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

REKAMAN PERALATAN4. Buat Prosedur (SOP) Perawatan dan Kalibrasi

5. Buat Prosedur (SOP) pemutakhiran data hasil pengukuran jika dari proses kalibrasi muncul koreksi

Contoh:Volume labu takar yang tertera = 100 mL Volume labu takar sebenarnya menurut hasil kalibrasi = 100.2 mLKonsentrasi 5 gram zat yang dilarutkan dalam labu takar adalah:4.99 % bukan 5.00%.

6. Beri identitas terhadap peralatan yang rusak, sedang dalam perbaikan atau tidak digunakan untuk membedakan dengan yang bisa dioperasikan

Setiap alat memiliki faktor koreksi yang berbeda-beda, pengelola laboratorium harus menetapkan signifikansi pengaruh faktor koreksi terhadap hasil akhir

pengujian/kalibrasi.

Page 31: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM
Page 32: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

KETERTELUSURAN PENGUKURAN

1. KebijakanSeluruh peralatan yang digunakan untuk pengujian/kalibrasi/produksi atau pengukuran subsider yang berpengaruh signfikan terhadap akurasi atau keabsahan hasil pengujian/kalibrasi/produksi/sampling harus dikalibrasi sebelum digunakan.

2. DefinisiKalibrasi adalah kegiatan untuk membandingkan besaran diukur yang ditunjukkan oleh sebuah piranti ukur, terhadap besaran yang ditunjukkan oleh piranti standar yang lebih tinggi ketelitiannya melalui rantai perbandingan yang tidak terputus ke sistem satuan internasional (SI).

Page 33: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

KETERTELUSURAN PENGUKURAN

3.DefinisiKetertelusuran adalah sifat dari hasil pengukuran atau nilai dari standar acuan yang dapat dihubungkan ke acuan tertentu,biasanya berupa standar nasional atau internasional melalui rantai perbandingan yang tidak terputus, dimana dalam setiap tahap perbandingan tersebut mempunyai ketidakpastian tertentu.

4. ManfaatMenghindari disputes dalam menilai kualitas produk yang diperdagangkan, karena seluruh pihak mengukur berdasarkan ukuran yang sama yang mengacu ke satuan pengukuran SI.

Page 34: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

KETERTELUSURAN PENGUKURAN5. Regulasi

Kalibrasi dan verifikasi setiap alat ukur, alat uji, standar acuan, bahan acuan, serta peralatan bantu yang signifikan mempengaruhi hasil pengujian dan kalibrasi harus dilaksanakan oleh Lab Kalibrasi yang diakreditasi, Institusi Metrologi Nasional Indonesia, Badan akreditasi yang telah menandatangani MRAs di Lingkup kerjasama ILAC, APLAC, atau EA.

6. Bahan acuan harus, bila mungkin tertelusur ke satuan internasional atau bahan acuan bersertifikat. Laboratorium harus melakukan pengecekan antara terhadap peralatan dan bahan acuan untuk memelihara kepercayaan status kalibrasinya.

7. Bahan acuan internal harus diperiksa sejauh mungkin dapat diterapkan secara teknis dan ekonomis

Page 35: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

KETERTELUSURAN PENGUKURAN

8. Pengecekan antara untuk memelihara kepercayaan terhadap status kalibrasi standar acuan, primer, pengalih atau kerja dan bahan acuan harus dilakukan sesuai prosedur dan jadwal tetentu

9. Best Measurement Capability (BMC)Ketidakpastian terkecil yang dapat dicapai oleh suatu laboratorium dalam melakukan kalibrasi rutin standar pengukuran yang digunakan untuk mendefinisikan, merealisasikan, memelihara atau mereproduksi suatu satuan besaran ukur atau peralatan ukur. BMC dinyatakan sebagai ketidakpastian bentangan pada tingkat kepercayaan 95% yang biasanya menggunakan faktor k=2

Page 36: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BMC

1.Pendidikan, pelatihan dan pengetahuan teknis personel

2. Kondisi lingkungan laboratorium kalibrasi.

3. Pemeliharaan peralatan, termasuk interval kalibrasi dan verifikasi

4. Metode kalibrasi

5. Standar acuan dan kalibrator

6. Peralatan bantu

7. Spesifikasi peralatan yang dapat dikalibrasi oleh laboratorium

Page 37: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

BESARAN YANG HARUS DIKALIBRASI

Listrik Tekanan Suhu Dimensi

Voltmeter Pressure gauge Oven MassaAmperemeter Manometer Termometer PanjangOhm-meter Pressure indicator Termokopel VolumePower meter HPLC pump Inkubator LuasOsiloskop DLL Tanur Flow meter

Page 38: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

CONTOH PROGRAM PENGECEKAN KINERJA DAN

KALIBRASI PERALATAN No Nama Alat dan

Unsur Pengecekan Bulan ke: (2011) PIC

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Spektrofotometer UV-Visa. Akurasi panjang gelombang X x x x A

b. Akurasi Fotometrik x x x x A

c. Kalibrasi dan Rekalibrasi X X Ekst

2 Neraca Analitika. Akurasi X X X X X X X X X X X x B

b. Keterulangan dan linierity X x B

c. Kalibrasi dan Rekalibrasi x x Ekst

3 Gas Chromatography

a. Resolusi X X X X X C

b. Sensitivity X X X X X C

c. Reproduksibility X X X X X C

d. Waktu retensi X X X X X C

e. Tingkat Noise X X X X X C

Page 39: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

CONTOH SERTIFIKAT KALIBRASI

Page 40: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM
Page 41: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM
Page 42: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM
Page 43: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

CONTOH IK PENGOPERASIAN ALAT

Page 44: PENGELOLAAN PERALATAN LABORATORIUM

TERMAKASIHSEMOGA BERMANFAAT