ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

PENGELOLAAN DAN PENINGKATAN SISTEM PENGAMANANINSTALASI NUKLIR DI IEBE- PTBN

M. Saleh Baaseng

ABSTRAK

PENGELOLAAN OAN PENINGKATAN SISTEM PENGAMANAN INSTALASI NUKLIR 01

IEBE - PTBN. Peningkatan sistem pengamanan di Instalasi nuklir IEBE - PTBN masihperlu terus dilakukan karena hingga saat ini sistem pengamanan yang sesuai denganstandar IAEA dan Bapeten belum tercapai. Unsur utama yang harus mendapatperhatian selain unsur keselamatan adalah unsur keamanan. Oalam upaya mencapaikeamanan serta untuk meningkatkan SOM, Unit Pengamanan Nuklir melakukanpeningkatan sistem pengamanan instalasi nuklir IEBE - PTBN.

Oengan adanya peningkatan tersebut diharapkan Unit Pengamanan Nuklir dapat bekerjadengan optimal sehingga tercipta sistem keamanan yang kondusif di lingkungan IEBE­PTBN.

Kata kunci : sistem pengamanan, standar IAEA

PENDAHULUAN

Berdasarkan SK. KA. Batan No. 392 tahun 2005, tentang Struktur Organisasi dan TataKerja BATAN dan Perka Kepala BATAN No. 123/KNVIIi/2007, tentang Rincian tugas Unit kerja dilingkungan BATAN, dikatakan bahwa Unit Pengamanan Nuklir mempunyai tugas melakukanpengamanan instalasi nuklir, lingkungan dan personel di lingkungan Pusat Teknologi Bahan BakarNuklir.

Perka Kepala BAPETEN No.1 Tahun 2009, tentang Ketentuan Sistem proteksi FisikInstalasi dan Bahan Nuklir, bawa Pengusaha Instalasi Nuklir (PIN) wajib menerapkan, dan merawatSistem Proteksi Fisik terhadap instalasi dan bahan nuklir berdasarkan ancaman dasar desain.

Sistem proteksi fisik adalah merupakan sistem pengamanan yang diterapkan pada setiapInstalasi dan dan bahan nuklir yang didalamnya merupakan kumpulan peralatan, instalasi, personildan program/prosedur yang secara bersama-sama memberikan proteksi terhadap instalasi danbahan nuklir.

Sejalan dengan hal tersebut diatas, maka pelaksanaan sistem proteksi fisik instalasi danbahan nuklir di Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir harus memenuhi standar peraturan nasionalmaupun internasional, untuk itu perlu adanya suatu kegiatan yang dilakukan oleh unit pengamanannuklir secara terus menerus meningkatkan sistem proteksi fisik di IEBE - PTBN.

KEGIAT AN UNIT PENGAMANAN NUKLIR DI PTBN

Kegiatan yang telah dilakukan Unit Pengamanan Nuklir antara lain:

1. Melakukan pengamanan dan penjagaan terhadap kawasan kerja, Instalasi, bahan nuklir dan nonnuklir, bahan keterangan, kegiatan dan personil.

2. Melakukan patroli di dalam ruangan maupun di kawasan kerja secara langsung.

3. Melakukan pengamanan dan pengawalan terhadap pengangkutan bahan nuklir serta bahan lainyang dianggap penting.

585

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

4. Latihan Pemadam Kebakaran

5. Latihan Menembak

6. Latihan Kontinjensi

7. sosialisasi system proteksi fisik dan security culture ke semua karyawan

ISSN 0854 - 5561

KEGIATAN PENINGKATAN SISTEM PENGAMANAN INSTALASI NUKLIR DIIEBE - PTBN

Sehubungan dengan semakin meningkatnya ancaman dasar pengamanan, maka untukmenghadapi hal tersebut Unit Pengamanan Nuklir terus melakukan penyempurnaan sistem proteksifisik dengan melakukan pemasangan camera dibelakang gedung IEBE - PTBN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahun 2009 kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan sistempengamanan instalasi nuklir PTBN adalah sebagai berikut :

Terpasangnya kamera CCTV 2 buah di Insatalasi IEBE - PTBN diluar gedung untuk pemantauandiluar . Adapun foto hasH kegiatan terse but adalah sebagai berikut :

Gambar 1. CCTV sam ping Gd.65

586

ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

Gambar 2. CCTV Belakang Gd.65

Gambar 3. Dua buah Kamera CCTV

KESIMPULAN

1. Pemasangan 2 buah camera dibelakang gedung IEBE-PTBN berjalan dengan baik .2. Masih diperlukan pengembangan lebih lanjut, terutama pemasangan camera, akses kontrol,

DVR serta peralatan pengamanan lain untuk kelancaran tugas pengamanan.

587

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

DAFT AR PUST AKA

ISSN 0854 - 5561

[1] Perka Bapeten Nomor 1 tahun 2009 tentang Ketentuan sistem Instalasi dan Bahan Nuklir. 2009[2] INFCIRC/225/Rev.4 tentang The Physical Protection of Nuclear Material and Nuclear Facilities,

IAEA 1999

[3] Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24 tentang Sistem ManajemenPengamanan, 2007

[4] Sekep Kapolri Nomor: PoI.Skep/738/X/2005 tentang Pedoman Sistem Pengamanan Obyek VitalNasional.

588