pengayaan materi blok respirasi
TRANSCRIPT
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 1/18
1
PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
A. ANATOMI SISTEM RESPIRASI
1. Nasal (Hidung)
-
Penyusun : Os. Nasale, Os. Frontale, cartilago nasalis lateral superior et inferior,
cartilogo septi nasal, cartilago alares minor.
- Sinus : Sinus frontale, Sinus sphenoidalis, Sinus maxillaris, Sinus
ethmoidalis . Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung.
Fungsi sinus antara lain untuk meringankan kepala dan mengatur resonansi suara serta
menjaga suhu.
- Struktur : Meatus nasi superior, Meatus nasi media, Meatus nasi inferior
Concha nasi superior, Concha nasi media, Concha nasi inferior- Vaskularisasi :
a. Arteri : a. carotis eksterna a. maxillaris, cabang-cabang dari a.
maxillaris yang memvaskularisasi regio nasal
b. Vena : anyaman vena submucosa mengikuti arteri
- Inervasi : Cabang dari n. opthalamicus dan n. maxillaris yang berasal dari
divisi trigeminus.
- Drainase limfe : nll. submandibularis nll. cervicalis profunda
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 2/18
2
2. Pharynx
- Struktur : Nasopharynx, Oropharynx, Laryngopharynx
- Vaskularisasi : a. pharyngica ascendens dan cabang-cabang dari a. maxillaris, a.
lingualis, a. fascialis.
- Inervasi :
a. Nasopharynx : n. maxillaris cabang dari n. trigeminus
b. Oropharynx : n. glosssopharyngeus
c. Laryngopharynx : n. vagus, r. laryngeus
- Drainase limfe : nll. cervicalis profundi
3.
Larynx
- Struktur : Cartilago thyroidea, cartilago cricoidea, cartilago arytenoidea,
cartilago corniculata
- Vaskularisasi : a. thyroidea superior et inferior, r. laryngeus
- Inervasi : n. vagus, r. laryngeus
4. Trachea
-
Stuktur : Cartilogo trachealis, lig. Annularis, m. trachealis- Vaskularisasi :
a. 2/3 bagian atas : a. thyroidea inferior
b. 1/3 bagian bawah : aa. bronchialis
- Inervasi : n. vagus dan n. laryngeus recurens
- Drainase limfe : nll. pretrachealis nll. paratrachealis nll. cervicalis
profunda
5. Bronchus
Bronchus
principalis dextra
Bronchus lobaris
superior
Bronchus lobaris
media
Bronchus lobaris
inferior
3 Bronchus
segmentalis
2 Bronchus
segmentalis
5 Bronchus
segmentalis
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 3/18
3
6. Bronchiolus
Bronchiolus Terminalis Bronchiolus Respiratorius Ductus Alveolaris
Saccus Alveolaris
*Mulai dari Bronchus Lobaris – Saccus alveolaris, struktur tersebut sudah ada di dalam
pulmo
7. Pulmo
- Struktur :
a. pleura visceralis, pleura parietalis
b. Pulmo dextra : Lobus superior, lobus media, lobus inferior
Fissura horizontalis, fissure oblique
c. Pulmo sinistra : Lobus superior dan lobus inferior
Fissura oblique
- Vaskularisasi : a.v. pulmonales
(Anatomi Klinik Snell; Sobotta)
Bronchus
principalis sinistra
Bronchus lobaris
superior
Bronchus lobaris
inferior
5 Bronchus
segmentalis
5 Bronchus
segmentalis
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 4/18
4
B. HISTOLOGI SISTEM RESPIRASI
1. Nasal
- Epitel bertingkat semu silindris bersilia dan bersel goblet.
2. Epiglotis
- Tersusun atas tulang rawan (elastis) epiglottis
- Tunika Mukosa :
Bagian anterior (lingual) : Epitel berlapis gepeng (epithelium squamosum
stratificatum non cornificatum
Bagian posterior (pharyngeal) : Epitel bertingkat semu silindris bersilia (
bagian proximal) , epitel pipih berlapis ( bagian distal )
Membrana basalis
Lamina propria (dengan papil pada facies lingualis, tanpa papil pada facies
pharyngea) :
* textus connectivus areolaris : longgar
* lymphocyti tersebar
- Tela submucosa : *textus connectivus fibrosus irregularis
* textus connectivus adiposus : jaringan lemak
* Textus Connectivus areolaris : longgar* Glandula seromucosa : di bagian distal
- Textus cartilagonius : cartilago pada epiglottis : elastis : kemerah-merahan
7. Trachea
- Epithelium bertingkat semu bersilia
- M. trachealis
- Glandula Trachealis**
- Cartilago trachealis (hyalin)
* cara membedakan dengan cartilago epiglotica dengan cara melihat kepadatan dari
strukturnya, kartilago trachealis lebih longgar
** Sering keluar ujian praktikum
Facies
Lin ualis
Facies
Pharyngealis
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 5/18
5
8 Bronchus
- Epithelium bertingkat semu bersilia
9 Bronchialis
- Epithelium bertingkat semu bersilia, yang berangsur-angsur memendek sampai
menjadi epitel selapis bersilia. Bronchioli yang lebih kecil dilapisi epitel selapis
kuboid,
10 Pulmo
- Pada alveoli paru terdapat dua jenis sel : sel alveolar gepeng (pneumosit tipe I)
yang melapisi seluruh permukaan alveoli dan sel alveolar besar (sel pneumosit tipe
II) yang terselip diantar sel alveolar gepeng.
- Pada jaringan ikat septa ineralveolar terdapat Makrofag alveolar (sel debu) yang
berasal dari monosit.
(Hi stologi di’Fiore; Buku Ajar Histologi FK UNLAM)
C. EMBRIOLOGI SISTEM RESPIRASI
1. Nasal
Rongga hidung mulai terbentuk selama minggu ke-6. Rongga hidung primitif
dipisahkan dari rongga mulut oleh membrana oronasalis melalui koana primitive. Sinus-
sinus paranasalis berkembang sebagai divertikula dinding lateral hidung. Meluas ke
dalam tulang maksila, ethmoid, frontalis & sfenoid
2. Laring Trachea
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 6/18
6
- Pada minggu ke 5 mulai terbentuk muara-muara kantong faring dan aditus
laringotrakealis.
- Pada minggu ke 6 mesenkim berproliferasi dengan cepat sehingga merubah
bentuk aditus laringis dari sebuah celah sagital menjadi lobang berbentuk T.
- Kemudian setelah 12 minggu mesenkim kedua lengkung faring berubah menjadi
kartilago tiroidea, krikoidea serta aritenoidea sehingga aditus laringis berubah
menjadi bentuk dewasa yang khas
- Lapisan dalam laring berasal dari endoderm,sedangkan tulang rawan dan otot
berasal dari mesenkim lengkung faring ke IV dan ke VI.
- Epitel lapisan dalam laring, trakea, dan bronkus, serta lapisan epitel paru,
seluruhnya berasal dari endoderm.
-
Unsur tulang rawan dan otot pada trakea dan paru berasal dari mesoderm splaknik
yang mengelilingi usus depan.
3. Bronci, Pulmo
- Pada mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, divertikulum respiratorium (tunas
paru) nampak sebagai suatu tonjolan keluar dari dinding ventral usus depan.
- tunas paru membentuk trakea dan dua kantong keluar di sebelah lateral, yaitu
tunas bronkialis- Awal minggu ke 5 masing-masing tunas membentuk bronkus utama kanan dan
kiri.
- Selanjutnya pada minggu ke 6 terbentuklah tiga lobus kanan dan dua lobus kiri.
- Kemudian minggu ke 8 percabangan secara dikotomi terus bertambah.
- Prose Pematangan Paru
Periode
pseudoglandula
5 – 16 minggu Cabang-cabang berlanjut membentuk bronkiolus
terminalis. Tidak ada bronkiolus respiratorius atau
alveoli
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 7/18
7
untuk mengatur pola dan kecepatan nafas
Periode
kanalikuler
15 – 26
minggu
Setiap bronkiolus terminalis terbagi menjadi 2
atau lebih bronkiolus respiratorius, yang
kemudian terbagi menjadi 3 – 6 duktus alveolaris
Periode sakus
terminalis
26 minggu
sampai lahir
Terbentuk sakus terminalis (alveoli primitive),
dan kapiler membentuk hubungan erat
Periode alveolaris 8 bulan
sampai masa
kanak-kanak
Alveoli matang dengan hubungan epitel endotel
(kapiler) yang sudah berkembang dengan baik
(Embriologi Langman)
D. PENGATURAN PERNAFASAN
Tujuan umum dari bernapasan ialah untuk menyeimbangkan kadar CO2, O2, dan H+ di
dalam tubuh. Untuk mengatur kadar zat-zat tersebut, diperlukan kemoreseptor, yang kita tau
ada 2 jenis, yaitu :
a.
kemoreseptor perifer : terdiri atas badan aorta dan badan karotis, serta berfungsi lebihspesifik untuk menyeimbangkan kadar oksigen
b. kemoreseptor central : berfungsi sebagai salah satu pengatur pH tubuh
Pusat pengaturan untuk mengatur terjadinya proses bernafas terdiri atas dua, ada yang
disebut pusat kimiawi ( berupa kemoreseptor) dan pusat sarafi terletak pada pons dan
medulla oblongata. Yang terletak di medulla oblongata ialah :
- kelompok respiratorik dorsal : untuk mengatur proses inspirasi
-
kelompok respiratorik ventral: untuk mrngatur inspirasi dan ekspirasi tambahan
Sedangkan yang terletak di pons, ialah :
- Pusat pneumotaksis
- Pusat apnustik
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 8/18
8
Secara singakat, proses pengaturan pernapasan akan diuraikan dalam grafik berikut :
(FIsiologi Sherwood; Fisiologi Guyton)
E. MEKANISME BERNAFAS
Dalam sistem pernafasan terdapat empat peristiwa utama yang sangat fungsional yaitu
sebagai berikut :
1. Ventilasi paru yaitu keluar masuknya udara antara atmosfer dan alveoli paru.
Pada prinsipnya udara dapat keluar masuk paru oleh karena adanya perbedaan tekanan
udara antara atmosfer dan dalam paru. Udara dapat masuk terhirup (inspirasi) karena
tekanan udara di dalam paru lebih kecil atau negatif dari tekanan di atmosfer. Begitu juga
sebaliknya udara dapat keluar (ekspirasi) karena tekanan udara dalam paru lebih tinggi atau
positif. Tekanan udara dapat berubah sejalan dengan membesar dan mengecilnya rongga
dada beserta mengembang atau mengempisnya paru-paru.
Rongga dada dapat membesar dan mengecil melalui beberapa cara sebagai berikut :
Pengaturan Pernafasan
Volunter Involunter
Sarafi Kimiawi
Medulla
Oblongata
Pons Kemoreseptor
central dan perifer
-Refleks Hering-
Breuer
- Reseptor regang
Traktus
kortikospinalis
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 9/18
9
1. diafragma bergerak naik turun.
2. depresi (penurunan) dan elevasi (pengangkatan) rangka iga untuk melebarkan diameter
depan belakang rongga dada.
3.
kontraksi otot perut dapat mendorong diafragma ke atas pada saat ekspirasi maksimal.
Dalam diafragma terdapat otot yang jika berkontraksi akan mengakibatkan diafragma
turun ke bawah. Hal tersebut akan memperbesar ronggan dada. Jika otot tidak berkontraksi
diafragma akan naik kembali sehingga rongga dada mengecil. Mekanisme ini disebut Pernafasan
Perut.
Cara lain untuk mengembangkan rongga dada adalah dengan mengangkat tulang iga dan
sternum (tulang dada). Pengembangan rongga dada terjadi karena pada waktu istirahat posisi iga
miring ke bawah dan sternum (tulang dada) turun ke belakang. Bila iga dan tulang dada
dielevasikan (diangkat) maka rongga dada akan mengembang karena diameter depan belakang
menjadi lebih lebar. Mekanisme ini disebut Pernafasan Dada. Yang mengangkat rangka-rangka
dada ini adalah otot. Otot ini disebut sebagai otot-otot inspirasi yaitu sebagai berikut :
1. M. interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
2. M. sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
3. M. skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
Sedangkan otot yang menurunkan rangka dada untuk ekspirasi (otot ekspirasi) adalah
sebagai berikut :
1. M. interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 10/18
10
2. otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma
ke atas.
Pada saat bernafas biasa (waktu istirahat) tubuh membutuhkan energi untuk kontraksi
otot pernafasan pada saat inspirasi saja (otot inspirasi), sehingga udara dapat masuk ke paru-
paru. Sedangkan pada waktu ekspirasi biasa, energi yang dikeluarkan untuk otot ekspirasi relatif
tidak ada. Hal ini bisa terjadi karena udara dapat keluar dari paru-paru hanya karena daya
elastisitas paru-paru yang mengembang sebelumunya akibat terisi oleh udara dan bukan karena
otot ekspirasi.
2. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah.
Gas-gas melewati di antara alveoli dan darah dengan cara difusi, mengalir dari tempat
yang tekanan parsialnya tinggi ke tempat yang tekanan parsialnya rendah. PO2 dalam alveoli
lebih tinggi daripada dalam darah dan karenanya udara dapat mengalir dari alveoli masuk ke
dalam darah. PCO2 dalam darah lebih tinggi daripada dalam alveoli dan karenanya CO2 dapat
mengalir dari darah masuk ke dalam alveoli.
3. Transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah dari cairan tubuh ke dan dari
sel.
- Transport oksigen
Normal 97% oksigen diangkut dari paru menuju ke sel jaringan dalam bentuk ikatan
dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan sisanya diangkut dalam bentuk larut di
dalam cairan plasma darah.
- Transport karbondioksida
a. karbondioksida terlarut (7%)
b.
ion bikarbonat (70%)c. berikatan dengan Hb (karbaminohemoglobin) (23%)
4. Pengaturan ventilasi dan hal-hal lain dari pernafasan
Materi ini telah di bahas di Sub bab sebelumnya, yaitu pada poin E.
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 11/18
11
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN BERNAFAS
Normalnya, frekuensi pernafasan seseorang berkisar antara 16 - 20 x per menit. Beberpa
factor dapat mempengaruhi kecepatan bernafas, diantaranya :
-
Usia : Orang tua < bayi dan anak-anak
- Jenis Kelamin : Laki-laki < Perempuan
- Kemampuan dan Kebiasaan : atlit < orang biasa
- Kondisi Kesehatan : Orang sehat < Orang sakit
- Kebutuhan oksigen seseorang.
(FIsiologi Guyton, Fisiologi Shersood)
G. VOLUME DAN KAPASITAS PARU
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 12/18
12
Volume paru
Volume alun napas (tidal volume/TV) : jumlah udara yang dihisap atau dihembuskan
dalam satu siklus napas (± 500ml).
Volume cadangan inspirasi (IRV) : jumlah maksimal udara yang masih dapat dihisap
setelah akhir inspirasi tenang (3000 ml).
Volume cadangan ekspirasi (ERV) : jumlah maksimal udara yang masih dapat
dihembuskan sesudah akhir ekspirasi tenang (1000 ml)
Volume residu (RV) : jumlah udara yang masih ada di dalam paru sesudah melakukan
ekspirasi plg kuat (1200 ml). Volume residu penting untuk menjaga kestabilan
konsentrasi O2 & CO2 dalam darah
Kapasitas paru
Nilai kapasitas ini mencakup dua atau lebih nilai volume paru di atas :
Kapasitas paru total (KPT) : jumlah maksimal udara yang dapat dimuat paru pada akhir
inspirasi maksimal (TV + IRV + ERV + RV)
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 13/18
13
Kapasitas vital (KV) : jumlah maksimal udara yang dapat dihembuskan dengan sekuat-
kuatnya dari posisi akhir inspirasi maksimal (TV + IRV + ERV)
Kapasitas inspirasi : jumlah maksimal udara yang dapat dihisap dari posisi istirahat (akhir
ekspirasi tenang) (TV + IRV)
Kapasitas residu fungsional (KRF) : jumlah udara yang masih tertinggal dalam paru pada
posisi istirahat (ERV + RV)
Ruang Rugi
Udara ruang rugi (dead space air)
◦ Udara yang mengisi jalan nafas & tidak sampai pada daerah pertukaran gas
volume ruang rugi
◦
Normal pada dewasa muda : 150 ml
◦ meningkat dengan bertambahnya usia
Ruang rugi anatomi
◦ bagian sistem pernafasan dari hidung sampai bronkioli terminalis
Ruang rugi fisiologi
◦ ruang rugi anatomi + alveoli yang tidak berfungsi biasanya hanya pada orang
sakit
( Fisiologi Sherwood)
Tutorial 1
Lari yuk Wan!
Budi 12 tahun bertubuh gemuk, mengajak temannya Iwan yang juga berusia sama namun
bertubuh sedang untuk lomba lari, mengelilingi lapangan bola. Pada setengah putaran Adi sudah
merasa nafasnya sangat cepat dan terengah-engah, dan memperlambat larinya, kemudian
berhenti dan mengambil nafas panjang, sementara Iwan terus berlari sampai satu putaran penuh.
Budi bertanya pada Iwan, apakah Iwan merasakan hal yang sama dengannya?
Sasaran Belajar
1. Menjelaskan anatomi sistem respirasi
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 14/18
14
2. Menjelaskan Histologi sistem respirasi
3. Menjelaskan Embriologi sistem respirasi
4. Menjelaskan mekanisme bernafas
5. Menjelaskan regulasi pernafasan
Klarifikasi Istilah
1. Gemuk : IMT > 23
2. Bertubuh sedang : IMT = 18,5 – 22,9
3. Nafas cepat dan terengah – engah : Kompensasi tubuh saat terjadi stress pada paru-paru
dan kerja jantung meningkat untuk menjaga aliran darah tetap cukup.
Pertanyaan Yang Sering Muncul
1. Bagaimana anatomi sistem respirasi ?
2. Bagaimana Histologi sistem respirasi ?
3. Bagaimana Embriologi sistem respirasi ?
4. Bagaimana mekanisme bernafas ?
5. Bagaimana regulasi pernafasan ?
6. Faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan nafas?
7.
Mengapa orang gemuk lebih cepat lelah ? Klarifikasi Masalah
Di sini, kami akan membahas masalah yang belum terjawab dalam pengayaan materi,
yaitu nomor 7.
Orang gemuk seperti Budi menghabiskan energy lebih banyak saat beraktivitas, secara
tubuhnya kan berat, jadi energy yang diperlukan juga harus lebih besar. Yah, itu tadi penyebab
klasik yang mungkin semua orang juga tau, mari kita bahas lebih dalam dengan bahasa lebih
ilmiah.
Ada beberpa alasan sebenrmya yang bisa menjawab pertanyaan diatas. Bisa
dikarenakan orang gemuk memilki cadangan lemak yang cukup banyak tertimbun di bawah
kulit, sehingga mengurangi daya kembang paru.. Karena otot-otot pernafasan tidak dapat
berkontraksi secara maksimal akibat terbatasi oleh tumpukan lemak.
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 15/18
15
Saat beraktivitas berat, tubuh cenderung akan mengeluarkan keringat sebagai proses
hemostasis tubuh. Bila terlalu banyak keringat, maka tubuh akan mengalami dehidrasi atau
kekurangan cairan, sehingga menyebabkan kekentalan (viskositas) darah meningkat, dan
otomatis aliran darah menjadi semakin lambat dan O2 terlambat sampai ke jaringan yang
membutuhkan. Padahal, kita tau saat beraktivitas berat tubuh perlu asupan lebih agar tetap dapat
melakukan aktivitas tersebut.
Maka dari itu, akan tercetus rangsangan ke bagian otak agar menghentikan aktivitas
tersebut dengan presepsi rasa lelah, sehingga kita berhenti untuk melakukan akivitas tersebut,
dan memberi kesempatan pada tubuh untuk menyeimbangkankan keadaan tubuh seperti sedia
kalalagi.
Akan muncul pertanyaan, bagaimana bila kita tetap memaksakan diri untuk tetap
melakukan aktivitas tersebut? Maka kemunkinan yang terjadi ialah orang tersebut akan dipaksa
istirahat oleh tubuh dengan pingsan (sinkop) sebagai upaya untuk menyelamatkan organ-organ
vital terutama otak. Karena otak merupakan pusat kesadaran dan menerima > 50 % asupan O2
untuk metabolismenya. Maka apabila terjadi kekurangan oksigen ( hipoksia ), cenderung kita
akan mengalami sinkop, agar kita tidak melakukan aktivitas lagi .
(Patofisiologi Sylvia, Fisiologi Guyton)
Tutorial 2
Bagaima paruku ?
Seorang pria, 17 tahun, baru lulus SMU dan ingin meneruskan pendidikan ke akademi
militer, saat tes masuk dia harus mengikuti tes uji fungsi paru. Hasil pemeriksaan menunjukan,
uji fungsi parunya sedikit di bawah normal, dokter menyarankan untuk berolahraga secara
teratur. Setelah pulang dari tes, dia berpikir , lulus tes atau tidak ya?
Sasaran Belajar1. Menjelaskan volume dan kapasitas paru
Klarifikasi Istilah
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 16/18
16
1. Uji fungsi paru : Uji fungsi paru adalah alat untuk mengevaluasi sistem pernapasan,
kelainan yang terkait riwayat penyakit pasien, penelitian berbagai pencitraan paru dan uji
invasif seperti bronkoskopi dan biopsi terbuka paru.
Pertanyaan yang Sering Muncul
1. Berapakah volume dan kapasitas paru normal?
2. Bagaimana mekanisme uji fungsi paru ?
3. Mengapa dokter menyarankan untuk berolahraga teratur?
Klarifikasi Masalah
Kita bahas pertanyaan nomor 2 dan 3 yaaa. .
Uji fungsi paru adalah istilah umum maneuver yang menggunakan peralatan sederhana
untuk mengukur fungsi paru. Uji fungsi paru meliputi spirometri sederhana, pengukuran volume
paru formal, kapasitas difusi karbon monoksida (CO) dan gas darah arteri. Uji fungsi paru
digunakan untuk mengukur dan merekam 4 komponen paru yaitu saluran napas (besar dan kecil),
parenkim paru (alveoli, interstitial), pembuluh darah paru dan mekanisme pemompaan.
Spirometri paling sering digunakan untuk menilai fungsi paru. Sebagian besar pasien
dapat dengan mudah melakukan spirometri setelah dilatih oleh pelatih atau tenaga kesehatan lain
yang tepat. Uji ini dapat dilaksanakan di berbagai tempat baik ruang praktek dokter, ruang gawat
darurat atau ruang perawatan. Spirometri dapat digunakan untuk diagnosis dan memantau gejala
pernapasan dan penyakit, persiapan operasi, penelitian epidemiologi serta penelitian lain. Pada
spirometri, dapat dinilai 4 volume paru dan 4 kapasitas paru.
- ALAT DAN BAHAN
1.Spiro analyzer ST-250
2.Mouthpiece
-
CARA KERJA1. Probandus dalam posisi berdiri dan pakaian longgar.
2. Tahap Persiapan :
a.Hidupkan alat, biarkan 10 menit
b.Tekan Tombol ID
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 17/18
17
c.Masukkan data pasien : ID, umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, race dan
% race.
3. Pengukuran Vital Capacity
a.Pakai penjepit hidung
b.Pasang mouthpiece ke mulut, dengan posisi bibir rapat pada mouthpiece.
c.Lakukan pernapasan biasa melalui alat (pernapasan melalui mulut)
d.Tekan tombol VC, tekan start.
(CDK-192/ vol. 39 no. 4, th. 2012)
Lanjut kita bahas pertanyaan nomor 3. Mengapa disuruh olah raga? Alasan klasik
yaitu : olahraga teratur dapat melatih otot-otot pernafasan sehingga volume dan
kapasitas paru dapat meningkat. Selain itu olahraga juga dapat membakar timbunan
lemak yang menghambat daya kembang paru. Sekarang kita bahas secara ilmiahnya:
a. Refleks yang berasal dari gerakan tubuh. Reseptor sendi dan otot yang
tereksitasi selama kontraksi otot secara reflex merangsang pusat pernafasan, dan
meingkatkan ventilasi secara mendadak.
b. Peningkatan suhu tubuh. Selama olahraga, suhu tubuh kita meningkat
walaupun kita sudah berkeringat. Karena pengeluaran panas melalui keringat tidak
dapat mengimbagi produksi panas saat otot-otot tereksitasi sewaktu berolahraga.
Sehingga suhu tubuh meningkat. Suhu tubuh yang meningkat akan merangsang proses
ventilasi
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI
http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 18/18
18
c. Pelepasan epinefrin. Kadar epinefrin dalam darah meningkat selama
olahraga sebagai respon terhadap lepas-muatan system saraf simpatis yang yang
menyertai peningkatan fisik. Hormon ini akan merangsang ventilasi.
d. Impuls dari korteks cerebri. Khususnya pada awal olahraga, daerah
motorik korteks cerebri merangsang secara bersamaan neuron-neuron pernafasan
medulla dan mengaktifkan neuron-neuron motorik otot.
( Fisiologi Sherwood, hal 544-545)
PROBLEM TREE
Anatomi dan Histologi
Sistem Respirasi
Embriologi Sistem Respirasi
Sistem Respirasi
Pemeriksaan ParuFisiologi Respirasi
Ventilasi dan Perfusi Keseimbangan Asam Basa
Volume dan Kapasitas
Paru