pengayaan materi blok respirasi

18
8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 1/18 1 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI A. ANATOMI SISTEM RESPIRASI 1.  Nasal (Hidung) -  Penyusun : Os. Nasale, Os. Frontale, cartilago nasalis lateral superior et inferior, cartilogo septi nasal, cartilago alares minor. - Sinus : Sinus frontale, Sinus sphenoidalis, Sinus maxillaris, Sinus ethmoidalis . Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung. Fungsi sinus antara lain untuk meringankan kepala dan mengatur resonansi suara serta menjaga suhu. - Struktur : Meatus nasi superior, Meatus nasi media, Meatus nasi inferior Concha nasi superior, Concha nasi media, Concha nasi inferior - Vaskularisasi : a. Arteri : a. carotis eksterna a. maxillaris, cabang-cabang dari a. maxillaris yang memvaskularisasi regio nasal  b. Vena : anyaman vena submucosa mengikuti arteri - Inervasi : Cabang dari n. opthalamicus dan n. maxillaris yang berasal dari divisi trigeminus. - Drainase limfe : nll. submandibularis nll. cervicalis profunda 

Upload: kristinaginting

Post on 07-Jul-2018

282 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 1/18

1

PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

A.  ANATOMI SISTEM RESPIRASI

1.   Nasal (Hidung)

Penyusun : Os. Nasale, Os. Frontale, cartilago nasalis lateral superior et inferior,

cartilogo septi nasal, cartilago alares minor.

-  Sinus : Sinus frontale, Sinus sphenoidalis, Sinus maxillaris, Sinus

ethmoidalis . Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga hidung.

Fungsi sinus antara lain untuk meringankan kepala dan mengatur resonansi suara serta

menjaga suhu.

-  Struktur : Meatus nasi superior, Meatus nasi media, Meatus nasi inferior

Concha nasi superior, Concha nasi media, Concha nasi inferior-  Vaskularisasi :

a.  Arteri : a. carotis eksterna a. maxillaris, cabang-cabang dari a.

maxillaris yang memvaskularisasi regio nasal

 b.  Vena : anyaman vena submucosa mengikuti arteri

-  Inervasi : Cabang dari n. opthalamicus dan n. maxillaris yang berasal dari

divisi trigeminus.

-  Drainase limfe : nll. submandibularis nll. cervicalis profunda 

Page 2: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 2/18

2

2.  Pharynx

-  Struktur : Nasopharynx, Oropharynx, Laryngopharynx

-  Vaskularisasi : a. pharyngica ascendens dan cabang-cabang dari a. maxillaris, a.

lingualis, a. fascialis.

-  Inervasi :

a.   Nasopharynx : n. maxillaris cabang dari n. trigeminus

 b.  Oropharynx : n. glosssopharyngeus

c.  Laryngopharynx : n. vagus, r. laryngeus

-  Drainase limfe : nll. cervicalis profundi

3. 

Larynx

-  Struktur : Cartilago thyroidea, cartilago cricoidea, cartilago arytenoidea,

cartilago corniculata

-  Vaskularisasi : a. thyroidea superior et inferior, r. laryngeus

-  Inervasi : n. vagus, r. laryngeus

4.  Trachea

Stuktur : Cartilogo trachealis, lig. Annularis, m. trachealis-  Vaskularisasi :

a.  2/3 bagian atas : a. thyroidea inferior

 b.  1/3 bagian bawah : aa. bronchialis

-  Inervasi : n. vagus dan n. laryngeus recurens

-  Drainase limfe : nll. pretrachealis nll. paratrachealis nll. cervicalis

 profunda

5.  Bronchus

Bronchus

principalis dextra

Bronchus lobaris

superior

Bronchus lobaris

media

Bronchus lobaris

inferior

3 Bronchus

segmentalis

2 Bronchus

segmentalis

5 Bronchus

segmentalis

Page 3: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 3/18

3

6.  Bronchiolus

Bronchiolus Terminalis Bronchiolus Respiratorius Ductus Alveolaris

Saccus Alveolaris

*Mulai dari Bronchus Lobaris  –  Saccus alveolaris, struktur tersebut sudah ada di dalam

 pulmo

7.  Pulmo

-  Struktur :

a.   pleura visceralis, pleura parietalis

 b.  Pulmo dextra : Lobus superior, lobus media, lobus inferior

Fissura horizontalis, fissure oblique

c.  Pulmo sinistra : Lobus superior dan lobus inferior

Fissura oblique

-  Vaskularisasi : a.v. pulmonales

(Anatomi Klinik Snell; Sobotta)

Bronchus

principalis sinistra

Bronchus lobaris

superior

Bronchus lobaris

inferior

5 Bronchus

segmentalis

5 Bronchus

segmentalis

Page 4: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 4/18

4

B.  HISTOLOGI SISTEM RESPIRASI

1.   Nasal

-  Epitel bertingkat semu silindris bersilia dan bersel goblet.

2.  Epiglotis

-  Tersusun atas tulang rawan (elastis) epiglottis

-  Tunika Mukosa :

  Bagian anterior (lingual) : Epitel berlapis gepeng (epithelium squamosum

stratificatum non cornificatum

  Bagian posterior (pharyngeal) : Epitel bertingkat semu silindris bersilia (

 bagian proximal) , epitel pipih berlapis ( bagian distal )

 

Membrana basalis

  Lamina propria (dengan papil pada facies lingualis, tanpa papil pada facies

 pharyngea) :

* textus connectivus areolaris : longgar

* lymphocyti tersebar

-  Tela submucosa : *textus connectivus fibrosus irregularis

* textus connectivus adiposus : jaringan lemak

* Textus Connectivus areolaris : longgar* Glandula seromucosa : di bagian distal

-  Textus cartilagonius : cartilago pada epiglottis : elastis : kemerah-merahan

7. Trachea

-  Epithelium bertingkat semu bersilia

-  M. trachealis

-  Glandula Trachealis**

-  Cartilago trachealis (hyalin)

* cara membedakan dengan cartilago epiglotica dengan cara melihat kepadatan dari

strukturnya, kartilago trachealis lebih longgar

** Sering keluar ujian praktikum

Facies

Lin ualis

Facies

Pharyngealis

Page 5: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 5/18

5

8  Bronchus

-  Epithelium bertingkat semu bersilia

9  Bronchialis

-  Epithelium bertingkat semu bersilia, yang berangsur-angsur memendek sampai

menjadi epitel selapis bersilia. Bronchioli yang lebih kecil dilapisi epitel selapis

kuboid,

10  Pulmo

-  Pada alveoli paru terdapat dua jenis sel : sel alveolar gepeng (pneumosit tipe I)

yang melapisi seluruh permukaan alveoli dan sel alveolar besar (sel pneumosit tipe

II) yang terselip diantar sel alveolar gepeng.

-  Pada jaringan ikat septa ineralveolar terdapat Makrofag alveolar (sel debu) yang

 berasal dari monosit.

(Hi stologi di’Fiore; Buku Ajar Histologi FK UNLAM) 

C.  EMBRIOLOGI SISTEM RESPIRASI

1.   Nasal 

Rongga hidung mulai terbentuk selama minggu ke-6. Rongga hidung primitif

dipisahkan dari rongga mulut oleh membrana oronasalis melalui koana primitive. Sinus-

sinus paranasalis berkembang sebagai divertikula dinding lateral hidung. Meluas ke

dalam tulang maksila, ethmoid, frontalis & sfenoid

2.  Laring Trachea 

Page 6: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 6/18

6

-  Pada minggu ke 5 mulai terbentuk muara-muara kantong faring dan aditus

laringotrakealis.

-  Pada minggu ke 6 mesenkim berproliferasi dengan cepat sehingga merubah

 bentuk aditus laringis dari sebuah celah sagital menjadi lobang berbentuk T.

-  Kemudian setelah 12 minggu mesenkim kedua lengkung faring berubah menjadi

kartilago tiroidea, krikoidea serta aritenoidea sehingga aditus laringis berubah

menjadi bentuk dewasa yang khas

-  Lapisan dalam laring berasal dari endoderm,sedangkan tulang rawan dan otot

 berasal dari mesenkim lengkung faring ke IV dan ke VI.

-  Epitel lapisan dalam laring, trakea, dan bronkus, serta lapisan epitel paru,

seluruhnya berasal dari endoderm.

Unsur tulang rawan dan otot pada trakea dan paru berasal dari mesoderm splaknik

yang mengelilingi usus depan.

3.  Bronci, Pulmo 

-  Pada mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, divertikulum respiratorium (tunas

 paru) nampak sebagai suatu tonjolan keluar dari dinding ventral usus depan.

-  tunas paru membentuk trakea dan dua kantong keluar di sebelah lateral, yaitu

tunas bronkialis-  Awal minggu ke 5 masing-masing tunas membentuk bronkus utama kanan dan

kiri.

-  Selanjutnya pada minggu ke 6 terbentuklah tiga lobus kanan dan dua lobus kiri.

-  Kemudian minggu ke 8 percabangan secara dikotomi terus bertambah.

-  Prose Pematangan Paru

Periode

 pseudoglandula

5 –  16 minggu Cabang-cabang berlanjut membentuk bronkiolus

terminalis. Tidak ada bronkiolus respiratorius atau

alveoli

Page 7: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 7/18

7

untuk mengatur pola dan kecepatan nafas 

Periode

kanalikuler

15  –   26

minggu

Setiap bronkiolus terminalis terbagi menjadi 2

atau lebih bronkiolus respiratorius, yang

kemudian terbagi menjadi 3 –  6 duktus alveolaris

Periode sakus

terminalis

26 minggu

sampai lahir

Terbentuk sakus terminalis (alveoli primitive),

dan kapiler membentuk hubungan erat

Periode alveolaris 8 bulan

sampai masa

kanak-kanak

Alveoli matang dengan hubungan epitel endotel

(kapiler) yang sudah berkembang dengan baik

(Embriologi Langman)

D.  PENGATURAN PERNAFASAN

Tujuan umum dari bernapasan ialah untuk menyeimbangkan kadar CO2, O2, dan H+ di

dalam tubuh. Untuk mengatur kadar zat-zat tersebut, diperlukan kemoreseptor, yang kita tau

ada 2 jenis, yaitu :

a. 

kemoreseptor perifer : terdiri atas badan aorta dan badan karotis, serta berfungsi lebihspesifik untuk menyeimbangkan kadar oksigen

 b.  kemoreseptor central : berfungsi sebagai salah satu pengatur pH tubuh

Pusat pengaturan untuk mengatur terjadinya proses bernafas terdiri atas dua, ada yang

disebut pusat kimiawi ( berupa kemoreseptor) dan pusat sarafi terletak pada pons dan

medulla oblongata. Yang terletak di medulla oblongata ialah :

-  kelompok respiratorik dorsal : untuk mengatur proses inspirasi

kelompok respiratorik ventral: untuk mrngatur inspirasi dan ekspirasi tambahan

Sedangkan yang terletak di pons, ialah :

-  Pusat pneumotaksis

-  Pusat apnustik

Page 8: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 8/18

8

Secara singakat, proses pengaturan pernapasan akan diuraikan dalam grafik berikut :

(FIsiologi Sherwood; Fisiologi Guyton) 

E.  MEKANISME BERNAFAS

Dalam sistem pernafasan terdapat empat peristiwa utama yang sangat fungsional yaitu

sebagai berikut :

1.  Ventilasi paru yaitu keluar masuknya udara antara atmosfer dan alveoli paru.

Pada prinsipnya udara dapat keluar masuk paru oleh karena adanya perbedaan tekanan

udara antara atmosfer dan dalam paru. Udara dapat masuk terhirup (inspirasi) karena

tekanan udara di dalam paru lebih kecil atau negatif dari tekanan di atmosfer. Begitu juga

sebaliknya udara dapat keluar (ekspirasi) karena tekanan udara dalam paru lebih tinggi atau

 positif. Tekanan udara dapat berubah sejalan dengan membesar dan mengecilnya rongga

dada beserta mengembang atau mengempisnya paru-paru.

Rongga dada dapat membesar dan mengecil melalui beberapa cara sebagai berikut :

Pengaturan Pernafasan

Volunter Involunter

Sarafi Kimiawi

Medulla

Oblongata

Pons Kemoreseptor

central dan perifer

-Refleks Hering-

Breuer

- Reseptor regang

Traktus

kortikospinalis

Page 9: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 9/18

9

1.  diafragma bergerak naik turun.

2.  depresi (penurunan) dan elevasi (pengangkatan) rangka iga untuk melebarkan diameter

depan belakang rongga dada.

3. 

kontraksi otot perut dapat mendorong diafragma ke atas pada saat ekspirasi maksimal.

Dalam diafragma terdapat otot yang jika berkontraksi akan mengakibatkan diafragma

turun ke bawah. Hal tersebut akan memperbesar ronggan dada. Jika otot tidak berkontraksi

diafragma akan naik kembali sehingga rongga dada mengecil. Mekanisme ini disebut Pernafasan

Perut.

Cara lain untuk mengembangkan rongga dada adalah dengan mengangkat tulang iga dan

 sternum (tulang dada). Pengembangan rongga dada terjadi karena pada waktu istirahat posisi iga

miring ke bawah dan  sternum  (tulang dada) turun ke belakang. Bila iga dan tulang dada

dielevasikan (diangkat) maka rongga dada akan mengembang karena diameter depan belakang

menjadi lebih lebar. Mekanisme ini disebut Pernafasan Dada. Yang mengangkat rangka-rangka

dada ini adalah otot. Otot ini disebut sebagai otot-otot inspirasi yaitu sebagai berikut :

1.   M. interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.

2.   M. sternokleidomastoid  yang mengangkat sternum (tulang dada).

3.   M. skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.

Sedangkan otot yang menurunkan rangka dada untuk ekspirasi (otot ekspirasi) adalah

sebagai berikut :

1.   M. interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.

Page 10: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 10/18

10

2.  otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma

ke atas.

Pada saat bernafas biasa (waktu istirahat) tubuh membutuhkan energi untuk kontraksi

otot pernafasan pada saat inspirasi saja (otot inspirasi), sehingga udara dapat masuk ke paru-

 paru. Sedangkan pada waktu ekspirasi biasa, energi yang dikeluarkan untuk otot ekspirasi relatif

tidak ada. Hal ini bisa terjadi karena udara dapat keluar dari paru-paru hanya karena daya

elastisitas paru-paru yang mengembang sebelumunya akibat terisi oleh udara dan bukan karena

otot ekspirasi.

2.  Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah.

Gas-gas melewati di antara alveoli dan darah dengan cara difusi, mengalir dari tempat

yang tekanan parsialnya tinggi ke tempat yang tekanan parsialnya rendah.  PO2  dalam alveoli

lebih tinggi daripada dalam darah dan karenanya udara dapat mengalir dari alveoli masuk ke

dalam darah. PCO2 dalam darah lebih tinggi daripada dalam alveoli dan karenanya CO2 dapat

mengalir dari darah masuk ke dalam alveoli.

3.  Transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah dari cairan tubuh ke dan dari

sel.

-  Transport oksigen

 Normal 97% oksigen diangkut dari paru menuju ke sel jaringan dalam bentuk ikatan

dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan sisanya diangkut dalam bentuk larut di

dalam cairan plasma darah.

-  Transport karbondioksida

a. karbondioksida terlarut (7%)

b. 

ion bikarbonat (70%)c.  berikatan dengan Hb (karbaminohemoglobin) (23%)

4.  Pengaturan ventilasi dan hal-hal lain dari pernafasan

Materi ini telah di bahas di Sub bab sebelumnya, yaitu pada poin E.

Page 11: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 11/18

11

F.  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN BERNAFAS

 Normalnya, frekuensi pernafasan seseorang berkisar antara 16 - 20 x per menit. Beberpa

factor dapat mempengaruhi kecepatan bernafas, diantaranya :

Usia : Orang tua < bayi dan anak-anak

-  Jenis Kelamin : Laki-laki < Perempuan

-  Kemampuan dan Kebiasaan : atlit < orang biasa

-  Kondisi Kesehatan : Orang sehat < Orang sakit

-  Kebutuhan oksigen seseorang.

(FIsiologi Guyton, Fisiologi Shersood)

G.  VOLUME DAN KAPASITAS PARU

Page 12: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 12/18

12

Volume paru 

  Volume alun napas (tidal volume/TV)  : jumlah udara yang dihisap atau dihembuskan

dalam satu siklus napas (± 500ml). 

  Volume cadangan inspirasi (IRV)  : jumlah maksimal udara yang masih dapat dihisap

setelah akhir inspirasi tenang (3000 ml). 

  Volume cadangan ekspirasi (ERV)  : jumlah maksimal udara yang masih dapat

dihembuskan sesudah akhir ekspirasi tenang (1000 ml) 

  Volume residu (RV) : jumlah udara yang masih ada di dalam paru sesudah melakukan

ekspirasi plg kuat (1200 ml). Volume residu penting untuk menjaga kestabilan

konsentrasi O2 & CO2 dalam darah

Kapasitas paru  

   Nilai kapasitas ini mencakup dua atau lebih nilai volume paru di atas :

  Kapasitas paru total (KPT) : jumlah maksimal udara yang dapat dimuat paru pada akhir

inspirasi maksimal (TV + IRV + ERV + RV)

Page 13: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 13/18

13

  Kapasitas vital (KV) : jumlah maksimal udara yang dapat dihembuskan dengan sekuat-

kuatnya dari posisi akhir inspirasi maksimal (TV + IRV + ERV)

  Kapasitas inspirasi : jumlah maksimal udara yang dapat dihisap dari posisi istirahat (akhir

ekspirasi tenang) (TV + IRV)

  Kapasitas residu fungsional (KRF) : jumlah udara yang masih tertinggal dalam paru pada

 posisi istirahat (ERV + RV)

Ruang Rugi

  Udara ruang rugi (dead space air)

◦  Udara yang mengisi jalan nafas & tidak sampai pada daerah pertukaran gas

  volume ruang rugi

◦ 

 Normal pada dewasa muda : 150 ml

◦  meningkat dengan bertambahnya usia

  Ruang rugi anatomi

◦   bagian sistem pernafasan dari hidung sampai bronkioli terminalis

  Ruang rugi fisiologi

◦  ruang rugi anatomi + alveoli yang tidak berfungsi biasanya hanya pada orang

sakit

( Fisiologi Sherwood)

Tutorial 1

Lari yuk Wan!

Budi 12 tahun bertubuh gemuk, mengajak temannya Iwan yang juga berusia sama namun

 bertubuh sedang untuk lomba lari, mengelilingi lapangan bola. Pada setengah putaran Adi sudah

merasa nafasnya sangat cepat dan terengah-engah, dan memperlambat larinya, kemudian

 berhenti dan mengambil nafas panjang, sementara Iwan terus berlari sampai satu putaran penuh.

Budi bertanya pada Iwan, apakah Iwan merasakan hal yang sama dengannya?

  Sasaran Belajar

1.  Menjelaskan anatomi sistem respirasi

Page 14: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 14/18

14

2.  Menjelaskan Histologi sistem respirasi

3.  Menjelaskan Embriologi sistem respirasi

4.  Menjelaskan mekanisme bernafas

5.  Menjelaskan regulasi pernafasan

  Klarifikasi Istilah

1.  Gemuk : IMT > 23

2.  Bertubuh sedang : IMT = 18,5 –  22,9

3.   Nafas cepat dan terengah –  engah : Kompensasi tubuh saat terjadi stress pada paru-paru

dan kerja jantung meningkat untuk menjaga aliran darah tetap cukup.

 

Pertanyaan Yang Sering Muncul

1.  Bagaimana anatomi sistem respirasi ?

2. Bagaimana Histologi sistem respirasi ?

3.  Bagaimana Embriologi sistem respirasi ?

4.  Bagaimana mekanisme bernafas ?

5.  Bagaimana regulasi pernafasan ?

6.  Faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan nafas?

7. 

Mengapa orang gemuk lebih cepat lelah ?  Klarifikasi Masalah

Di sini, kami akan membahas masalah yang belum terjawab dalam pengayaan materi,

yaitu nomor 7.

Orang gemuk seperti Budi menghabiskan energy lebih banyak saat beraktivitas, secara

tubuhnya kan berat, jadi energy yang diperlukan juga harus lebih besar. Yah, itu tadi penyebab

klasik yang mungkin semua orang juga tau, mari kita bahas lebih dalam dengan bahasa lebih

ilmiah.

Ada beberpa alasan sebenrmya yang bisa menjawab pertanyaan diatas. Bisa

dikarenakan orang gemuk memilki cadangan lemak yang cukup banyak tertimbun di bawah

kulit, sehingga mengurangi daya kembang paru.. Karena otot-otot pernafasan tidak dapat

 berkontraksi secara maksimal akibat terbatasi oleh tumpukan lemak.

Page 15: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 15/18

15

Saat beraktivitas berat, tubuh cenderung akan mengeluarkan keringat sebagai proses

hemostasis tubuh. Bila terlalu banyak keringat, maka tubuh akan mengalami dehidrasi atau

kekurangan cairan, sehingga menyebabkan kekentalan (viskositas) darah meningkat, dan

otomatis aliran darah menjadi semakin lambat dan O2 terlambat sampai ke jaringan yang

membutuhkan. Padahal, kita tau saat beraktivitas berat tubuh perlu asupan lebih agar tetap dapat

melakukan aktivitas tersebut.

Maka dari itu, akan tercetus rangsangan ke bagian otak agar menghentikan aktivitas

tersebut dengan presepsi rasa lelah, sehingga kita berhenti untuk melakukan akivitas tersebut,

dan memberi kesempatan pada tubuh untuk menyeimbangkankan keadaan tubuh seperti sedia

kalalagi.

Akan muncul pertanyaan, bagaimana bila kita tetap memaksakan diri untuk tetap

melakukan aktivitas tersebut? Maka kemunkinan yang terjadi ialah orang tersebut akan dipaksa

istirahat oleh tubuh dengan pingsan (sinkop) sebagai upaya untuk menyelamatkan organ-organ

vital terutama otak. Karena otak merupakan pusat kesadaran dan menerima > 50 % asupan O2

untuk metabolismenya. Maka apabila terjadi kekurangan oksigen ( hipoksia ), cenderung kita

akan mengalami sinkop, agar kita tidak melakukan aktivitas lagi .

(Patofisiologi Sylvia, Fisiologi Guyton)

Tutorial 2

Bagaima paruku ?

Seorang pria, 17 tahun, baru lulus SMU dan ingin meneruskan pendidikan ke akademi

militer, saat tes masuk dia harus mengikuti tes uji fungsi paru. Hasil pemeriksaan menunjukan,

uji fungsi parunya sedikit di bawah normal, dokter menyarankan untuk berolahraga secara

teratur. Setelah pulang dari tes, dia berpikir , lulus tes atau tidak ya?

 

Sasaran Belajar1.  Menjelaskan volume dan kapasitas paru

  Klarifikasi Istilah

Page 16: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 16/18

16

1.  Uji fungsi paru : Uji fungsi paru adalah alat untuk mengevaluasi sistem pernapasan,

kelainan yang terkait riwayat penyakit pasien, penelitian berbagai pencitraan paru dan uji

invasif seperti bronkoskopi dan biopsi terbuka paru.

  Pertanyaan yang Sering Muncul

1.  Berapakah volume dan kapasitas paru normal?

2.  Bagaimana mekanisme uji fungsi paru ?

3.  Mengapa dokter menyarankan untuk berolahraga teratur?

  Klarifikasi Masalah

Kita bahas pertanyaan nomor 2 dan 3 yaaa. .

Uji fungsi paru adalah istilah umum maneuver yang menggunakan peralatan sederhana

untuk mengukur fungsi paru. Uji fungsi paru meliputi spirometri sederhana, pengukuran volume

 paru formal, kapasitas difusi karbon monoksida (CO) dan gas darah arteri. Uji fungsi paru

digunakan untuk mengukur dan merekam 4 komponen paru yaitu saluran napas (besar dan kecil),

 parenkim paru (alveoli, interstitial), pembuluh darah paru dan mekanisme pemompaan.

Spirometri paling sering digunakan untuk menilai fungsi paru. Sebagian besar pasien

dapat dengan mudah melakukan spirometri setelah dilatih oleh pelatih atau tenaga kesehatan lain

yang tepat. Uji ini dapat dilaksanakan di berbagai tempat baik ruang praktek dokter, ruang gawat

darurat atau ruang perawatan. Spirometri dapat digunakan untuk diagnosis dan memantau gejala

 pernapasan dan penyakit, persiapan operasi, penelitian epidemiologi serta penelitian lain. Pada

spirometri, dapat dinilai 4 volume paru dan 4 kapasitas paru.

-  ALAT DAN BAHAN

1.Spiro analyzer ST-250

2.Mouthpiece

CARA KERJA1. Probandus dalam posisi berdiri dan pakaian longgar.

2. Tahap Persiapan :

a.Hidupkan alat, biarkan 10 menit

 b.Tekan Tombol ID

Page 17: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 17/18

17

c.Masukkan data pasien : ID, umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, race dan

% race.

3. Pengukuran Vital Capacity

a.Pakai penjepit hidung

 b.Pasang mouthpiece ke mulut, dengan posisi bibir rapat pada mouthpiece.

c.Lakukan pernapasan biasa melalui alat (pernapasan melalui mulut)

d.Tekan tombol VC, tekan start.

(CDK-192/ vol. 39 no. 4, th. 2012)

Lanjut kita bahas pertanyaan nomor 3. Mengapa disuruh olah raga? Alasan klasik

yaitu : olahraga teratur dapat melatih otot-otot pernafasan sehingga volume dan

kapasitas paru dapat meningkat. Selain itu olahraga juga dapat membakar timbunan

lemak yang menghambat daya kembang paru. Sekarang kita bahas secara ilmiahnya:

a.   Refleks yang berasal dari gerakan tubuh. Reseptor sendi dan otot yang

tereksitasi selama kontraksi otot secara reflex merangsang pusat pernafasan, dan

meingkatkan ventilasi secara mendadak. 

 b.   Peningkatan suhu tubuh. Selama olahraga, suhu tubuh kita meningkat

walaupun kita sudah berkeringat. Karena pengeluaran panas melalui keringat tidak

dapat mengimbagi produksi panas saat otot-otot tereksitasi sewaktu berolahraga.

Sehingga suhu tubuh meningkat. Suhu tubuh yang meningkat akan merangsang proses

ventilasi 

Page 18: PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

8/18/2019 PENGAYAAN MATERI BLOK RESPIRASI

http://slidepdf.com/reader/full/pengayaan-materi-blok-respirasi 18/18

18

c.   Pelepasan epinefrin.  Kadar epinefrin dalam darah meningkat selama

olahraga sebagai respon terhadap lepas-muatan system saraf simpatis yang yang

menyertai peningkatan fisik. Hormon ini akan merangsang ventilasi.  

d.   Impuls dari korteks cerebri. Khususnya pada awal olahraga, daerah

motorik korteks cerebri merangsang secara bersamaan neuron-neuron pernafasan

medulla dan mengaktifkan neuron-neuron motorik otot. 

( Fisiologi Sherwood, hal 544-545)

PROBLEM TREE

Anatomi dan Histologi

Sistem Respirasi

Embriologi Sistem Respirasi

Sistem Respirasi

Pemeriksaan ParuFisiologi Respirasi

Ventilasi dan Perfusi Keseimbangan Asam Basa

Volume dan Kapasitas

Paru