pengaruh suhu terhadap variabilitas fisika-kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/jurnal artikel...

10
1 Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di Perairan Teluk Riau Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau Affdhal Abdi Kapri, Chandra Joei Koenawan, Yales Veva Jaya [email protected] Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultasn Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Teluk merupakan perairan laut yang menjorok ke daratan, teluk juga termasuk bagian dari pesisir pantai karena masih terpengaruh oleh siklus pasang surut air laut. Penelitian dilakukan di perairan Teluk Riau dengan melakukan pengamatan langsung pada perairan dan di analisis dengan melihat hubungan Suhu terhadap parameter variabilitas Fisika-Kimia, serta tingkat korelasi dari masing-masing parameter. Data diukur pada 30 titik sampel yang tersebar pada perairan Teluk Riau dengan pengukuran dilakukan pada saat pasang dan surut. Hasil dari penelitian yaitu, kondisi Suhu 28,25-30,13 0 C dengan rata-rata suhu 28,85 0 C. Kondisi Salinitas 24,50-32,00 0 /00 dengan rata-rata salinitas 30,25 0 /00, Oksigen terlarut (DO) 7,95-9,78 mg/l dengan DO rata-rata 9,08 mg/l dan Derajat keasaman (pH) 6,94-8,33 dengan pH rata-rata 7,71. Korelasi antara Suhu terhadap Salinitas dan Oksigen terlarut (DO) memiliki hubungan yang berlawanan arah, korelasi Suhu terhadap Derajat keasaman (pH) memiliki hubungan yang searah. Pada perairan Teluk Riau memiliki jenis pasang surut semi Diurnal dimana terjadi dua kali pasang dan dua kali surut selama satu hari. Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di Perairan Teluk Riau memiliki hubungan yang cukup dimana Suhu memiliki pengaruh terhadap perubahan Salinitas dan Oksigen terlarut (DO) Kata kunci: Variabilitas, Parameter Fisika, Parameter Kimia, Pasang Surut PENDAHULUAN Perairan Teluk Riau merupakan bagian dari pesisir pantai yang menjorok ke daratan dan masih terpengaruh oleh aktivitas pasang surut. Teluk Riau memiliki beberapa sungai-sungai kecil, muara sungai, dan badan air yang terpisah dari laut oleh penghalang pantai (barrier beach) yang merupakan contoh dari sistem perairan estuari. Pada lapisan permukaan (surface layer) penyebaran suhu ditentukan oleh banyak faktor, beberapa diantaranya adalah jumlah panas matahari yang diterima oleh laut (Effendi, R, 2003). Parameter Oseanografi yang

Upload: vonhi

Post on 03-Aug-2019

239 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

1

Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di Perairan Teluk Riau

Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau

Affdhal Abdi Kapri, Chandra Joei Koenawan, Yales Veva Jaya

[email protected]

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultasn Ilmu Kelautan dan Perikanan,

Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Teluk merupakan perairan laut yang menjorok ke daratan, teluk juga termasuk

bagian dari pesisir pantai karena masih terpengaruh oleh siklus pasang surut air

laut. Penelitian dilakukan di perairan Teluk Riau dengan melakukan pengamatan

langsung pada perairan dan di analisis dengan melihat hubungan Suhu terhadap

parameter variabilitas Fisika-Kimia, serta tingkat korelasi dari masing-masing

parameter. Data diukur pada 30 titik sampel yang tersebar pada perairan Teluk

Riau dengan pengukuran dilakukan pada saat pasang dan surut. Hasil dari

penelitian yaitu, kondisi Suhu 28,25-30,130C dengan rata-rata suhu 28,850C.

Kondisi Salinitas 24,50-32,000/00 dengan rata-rata salinitas 30,250/00, Oksigen

terlarut (DO) 7,95-9,78 mg/l dengan DO rata-rata 9,08 mg/l dan Derajat keasaman

(pH) 6,94-8,33 dengan pH rata-rata 7,71. Korelasi antara Suhu terhadap Salinitas

dan Oksigen terlarut (DO) memiliki hubungan yang berlawanan arah, korelasi

Suhu terhadap Derajat keasaman (pH) memiliki hubungan yang searah. Pada

perairan Teluk Riau memiliki jenis pasang surut semi Diurnal dimana terjadi dua

kali pasang dan dua kali surut selama satu hari. Pengaruh Suhu terhadap

Variabilitas Fisika-Kimia di Perairan Teluk Riau memiliki hubungan yang cukup

dimana Suhu memiliki pengaruh terhadap perubahan Salinitas dan Oksigen

terlarut (DO)

Kata kunci: Variabilitas, Parameter Fisika, Parameter Kimia, Pasang Surut

PENDAHULUAN

Perairan Teluk Riau merupakan bagian dari pesisir pantai yang menjorok ke

daratan dan masih terpengaruh oleh aktivitas pasang surut. Teluk Riau memiliki

beberapa sungai-sungai kecil, muara sungai, dan badan air yang terpisah dari laut

oleh penghalang pantai (barrier beach) yang merupakan contoh dari sistem

perairan estuari. Pada lapisan permukaan (surface layer) penyebaran suhu

ditentukan oleh banyak faktor, beberapa diantaranya adalah jumlah panas

matahari yang diterima oleh laut (Effendi, R, 2003). Parameter Oseanografi yang

Page 2: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

2

diperhatikan yaitu suhu permukaan laut, salinitas, oksigen terlarut (DO) dan

derajat keasaman (pH) yang merupakan indikator penting dalam menentukan

kualitas perairan dan tingkat pencemaran pada perairan (Putra et al., 2016).

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi suhu, salinitas, oksigen

terlarut dan derajat keasaman, lalu di lihat tingkat korelasi suhu dengan parameter

lainnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan, kita akan dapat melihat tingkat

korelasi suhu terhadap paramater salinitas, oksigen terlarut dan derajat keasaman,

apakah memiliki korelasi yang tinggi atau tidak ada hubungan sama sekali.

METODE PENELITIAN

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Survey, yaitu

pengamatan secara langsung terahadap varibel yang akan diteliti. Adapun data

yang akan diukur dapat disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis dan sumber data yang dikumpulkan

Titik sampling ditentukan dengan menggunakan metode acak dengan jumlah

titik sebanyak 30 titik yang tersebar pada perairan. Metode acak merupakan

sistem yang memberikan kesempatan yang sama dari masing-masing titik

sampling (equal chance). Cara ini dianggap obyektif karena netral, sampling

disebut probability sampling, yaitu setiap titik mempunyai probabilitas

(kemungkinan) yang sama untuk dipilih.

Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS vs.22 dengan melihat

tingkat korelasi Suhu terhadap parameter Fisika-Kimia di perairan. Korelasi

adalah hubungan antara dua variabel, misalnya variabel X dan variabel Y.

Variabel X adalah variabel yang sudah diketahui dan dapat digunakan untuk

menafsirkan variabel Y. Kuat dan tidaknya hubungan antara variabel X dan Y

dapat dinyatakan dengan fungsi linear (paling tidak mendekati), di ukur dengan

suatu nilai Koefisien Korelasi. Dari hasil perhitungan korelasi, maka dapat dilihat

tingkat hubungan antar variabel, berdasarkan Patokan tingkat hubungan korelasi.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 2.

No Jenis data Sumber data

1 Suhu Survei dan pengamatan langsung

2 Salinitas Survei dan pengamatan langsung

3 Oksigen terlarut (DO) Survei dan pengamatan langsung

4 Derajat keasaman (pH) Survei dan pengamatan langsung

Page 3: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

3

Tabel 2. Patokan tingkat hubungan korelasi

Sumber : Sarwono, J (2006)

HASIL

Parameter Fisika-Kimia Perairan

Suhu perairan Teluk Riau berkisar antara 28,50C – 300C dengan rata-rata Suhu

28,850C dimana tingkat suhu terendah mencapai 28,50C dan tingkat suhu tertinggi

mencapai 300C. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

No.51 Tahun 2004 (Kepmen LH No.51 Tahun 2004) kondisi suhu normal untuk

biota laut 28-320C, dengan demikian kondisi suhu pada perairan teluk dengan

demikian kondisi suhu pada perairan teluk riau masih termasuk dalam kondisi

normal dan mampu untuk mendukung kehidupan organisme didalamnya. Untuk

lebih jelasnya, hasil pengukuran suhu dapat disajikan pada gambar 1.

Gambar 1. Hasil pengukuran Suhu di perairan

Pada perairan Teluk Riau setelah dilakukan pengukuran, kondisi salinitas yaitu

antara 24,50-32 0/00 dengan rata-rata Salinitas 30,25 0/00 dimana tingkat terendah

24,50 0/00 dan tingkat tertinggi 32 0/00. Menurut Kepmen LH No.51 Tahun 2004

bahwa untuk tingkat salinitas normal bagi biota laut yaitu antara 33-340/00, dengan

demikian pada perairan teluk riau memiliki tingkat salinitas yang kurang baik, hal

ini dikarenakan masukan dari aliran sungai yang berlebih dan tingkat curah hujan

yang tinggi sehingga terjadi penurunan tingkat salinitas pada permukaan perairan

laut.

< 0,20 hubungan dianggap tidak ada

0,20 - 0,40 hubungan ada tapi rendah

> 0,40 -0,70 hubungan cukup

> 0,70 - 0,90 hubungan tinggi

> 0,90 - 1 hubungan sangat tinggi / sempurna

Page 4: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

4

Menurut Effendi, R (2003), nilai salinitas perairan tawar biasanya kurang dari

0,5 ‰, perairan payau antara 0,5 ‰ - 30 ‰, dan perairan laut 30 ‰ – 40 ‰. Pada

perairan hipersaline, nilai salinitas mencapai kisaran 40 ‰ – 80 ‰. Pada perairan

pesisir, nilai salinitas sangat dipengaruhi oleh masukan air tawar dari sungai.

Untuk lebih detail hasil pengukuran Salinitas dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Hasil pengukuran Salinitas di Perairan

Oksigen terlarut (DO) di perairan teluk riau berkisar antara 7,95-9,78 mg/l

dengan tingkat rata-rata 9,08 mg/l dimana tingkat terendah DO yaitu 7,95mg/l dan

tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan Kepmen LH No.51 Tahun 2004

menyatakan tingkat Oksigen terlarut termasuk normal untuk dapat mendukung

kehidupan biota laut yaitu antara >5 mg/l, dengan demikian kondisi DO di

perairan teluk riau masih tergolong normal dan mampu mendukung kehidupan

biota laut yang ada didalam perairan. Hasil pengukuran Oksigen terlarut disajikan

pada gambar 3.

Gambar 3. Hasil pengukuran Oksigen terlarut di perairan

Hasil pengukuran derajat keasaman (pH) di perairan teluk riau yaitu antara

6,94-8,33 dengan rata-rata 7,71 dimana tingkat terendah 6,94 dan tingkat tertinggi

8,33. Berdasarkan penelitian terdahulu (Azizah, 2017) pada perairan Teluk Riau

memiliki tingkat pH berkisar antara 7,08-7,36. Perubahan pH mungkin

disebabkan berubahnya siklus pasang surut yang menyebabkan bertambahnya

Page 5: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

5

volume perairan permukaan dari aliran muara sungai yang ada disekitar perairan

Teluk Riau.

Berdasarkan Kepmen LH No.51 Tahun 2004 untuk kondisi pH yang dapat

mendukung kehidupan Biota laut yaitu antara 7-8,5. Sementara dari hasil

pengukuran pada perairan memiliki kisaran pH antara 6,94-8,33 dengan demikian

Derajat keasaman pada perairan teluk riau masih termasuk dalam kondisi normal

dan belum termasuk dalam kategori tercemar. Hasil pengukuran pH dapat

disajikan pada gambar 4.

Gambar 4. Hasil pengukuran Derajat keasaman di perairan

Korelasi Suhu terhadap Variabilitas Fisika-Kimia

Hasil analisis korelasi antara Suhu terhadap perubahan Salinitas disajikan pada

tabel 3.

Tabel 3. Korelasi Suhu terhadap Salinitas

Correlations

Suhu Salinitas

Suhu

Pearson Correlation 1 -0,697

Sig. (2-tailed) 0

N 30 30

Salinitas

Pearson Correlation -0,697 1

Sig. (2-tailed) 0

N 30 30

Tingkat korelasi Suhu Terhadap perubahan Salinitas yaitu berkisar 0,679

dimana suhu dan salinitas memiliki hubungan yang cukup namun negatif (-) yang

artinya, suhu memiliki hubungan berlawanan dimana ketika suhu naik akan

menyebabkan tingkat salinitas menurun. Menurut hasil olah data yang dilakukan

oleh Maulana, E. (2010) di Selat Ombai bahwa kondisi suhu permukaan 290C dan

mengalami penurunan hingga 100C pada kedalaman 300m. sedangkan pada

Page 6: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

6

salinitas mengalami peningkatan sedikit dari 33,940/00 dan semakin meningkat

seiring dengan kedalaman perairan 34,890/00.

Korelasi antara suhu terhadap oksigen terlarut dapat dilihat pada Tabel 4,

dimana nilai korelasinya yaitu 0,376 negatif (-). Dengan demikian Suhu memiliki

hubungan dengan perubahan Oksigen terlarut namun agak lemah, berdasarkan

perhitungan hasil korelasi, suhu dan oksigen terlarut memiliki hubungan yang

berlawanan arah, namun kadar oksigen terlarut di permukaan umumnya lebih

tinggi karena adanya proses difusi antara air dan udara bebas serta adanya proses

fotosintesis (Gemilang et al., 2017).

Oleh sebab itu korelasi suhu terhadap oksigen terlarut pada permukaan perairan

memiliki hubungan yang searah, dimana ketika suhu naik maka oksigen terlarut

akan meningkat. Namun beda halnya pada lapisan termoklin hingga darsar

perairan, dimana kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin

rendahnya suhu dan akan berkurang seiring meningkatnya salinitas. dengan

demikian peningkatan suhu pada perairan akan menyebabkan penurunan kadar

oksigen terlarut yang ada pada perairan (Agustiningsih, D. 2012).

Tabel 4. Korelasi Suhu terhadap Oksigen terlarut (DO)

Correlations

Suhu Oksigen

terlarut (DO)

Suhu

Pearson Correlation 1 -,376*

Sig. (2-tailed) 0,041

N 30 30

Oksigen terlarut

(DO)

Pearson Correlation -,376* 1

Sig. (2-tailed) 0,041

N 30 30

Hubungan antara Suhu terhadap perubahan pH dapat dilihat pada tabel 5,

dimana hubungan antara kedua variabel 0,035 positif (+) atau tidak memiliki

hubungan. Berdasarkan uji pengaruh antara variabel-variabel dalam SPSS, bahwa

nilai SIG (Significance) antar variabel yaitu 0,856 dengan kata lain nilai SIG lebih

tinggi dari 0,05 maka antar variabel tidak saling berpengaruh (Budiwati et al.,

2010).

Tabel 5. Korelasi antara Suhu terhadap Derajat keasaman (pH)

Correlations

Suhu Derajat keasaman

(pH)

Suhu Pearson Correlation 1 0,035

Sig. (2-tailed) 0,856

Page 7: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

7

Correlations

Suhu Derajat keasaman

(pH)

N 30 30

Derajat

keasaman (pH)

Pearson Correlation 0,035 1

Sig. (2-tailed) 0,856

N 30 30

Walaupun antara Suhu dengan pH tidak memiliki hubungan, namun perubahan

Suhu dan pH bisa dinyatakan searah, hal ini dapat kita lihat pada tabel 6, dimana

nilai korelasinya positif (+). Ketika Suhu mengalami peningkatan maka pH juga

akan meningkat.

Menurut hasil pembahasan oleh Rukminasari et al. (2014), bahwa variasi suhu

harian maupun tahunan merupakan hasil dari radiasi matahari dan penguapan.

Selain itu pula dengan kondisi suhu pada pH 8 yang didapatkan tersebut tergolong

optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan alga (Sumawidjadja, 1974).

Luning (1990) juga menyatakan bahwa suhu optimal untuk pertumbuhan alga di

daerah tropis berkisar antara 150C-300C.

KESIMPULAN

Pengaruh Suhu terhadap perubahan Salinitas di perairan Teluk Riau memiliki

hubungan yang cukup namun saling berlawanan arah, dimana ketika kondisi Suhu

mengalami peningkatan maka kondisi Salinitas akan mengalami penurunan.

Korelasi suhu dengan Oksigen terlarut memiliki hubungan yang cukup namun

saling berlawanan arah, ketika suhu mengalami peningkatan akan menyebabkan

kandungan oksigen terlarut yang ada pada perairan akan mengalami penurunan.

Korelasi antara Suhu dengan Derajat keasaman (pH) memiliki hubungan yang

positif namun sangat lemah atau hampir tidak ada pengaruhnya sama sekali,

namun dari arah perubahannya maka suhu dengan pH memiliki perubahan yang

searah dimana ketika suhu naik maka pH juga akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih, D., 2012. Kajian Kualitas Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal

dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air Sungai. [Tesis]. Universitas

Diponegoro

Akhlak, M.A., Supriharyono., Agus, H., 2015. Hubungan Variabel Suhu

Permukaan Laut, Klorofil-a dan Hasil Tangkapan Kapal Purse Seine yang

didaratkan di TPI Bajomulyo Juwana. Ilmu Kelautan dan Perikanan 4(4) :

128-135

Page 8: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

8

Arisandi, R.C., Jumarang, M.I., Apriansyah., 2017. Variabilitas Suhu dan

Salinitas Perairan Selatan Jawa Timur. Prisma Fisika 5(3) : 131-137

Azizah, D., 2017. Kajian Kualitas Lingkungan Perairan Teluk Tanjungpinang

Provinsi Kepulauan Riau. Dinamika Maritim 6(1) : 47-53

Budiwati, T., Arif, B., Setyawati, W., Asri, I., 2010. Analisis Korelasi Pearson

untuk Unsur-unsur Kimia Air Hujan di Bandung. Sains 7(2) : 100-112

Durdevic, P., Raju, C.S., Yang, Z., 2018. Potential for Real-Time Monitoring

and Control of Dissolved Oxygen in the Injection Water Treatment Process.

IFAC 51(8) : 170-177

Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta

Farita, Y., 2006. Variabilitas Suhu Di Perairan Selatan Jawa Barat dan

Hubungannya dengan Angin Muson, Indian Ocean Dipole Mode dan El

Nino Southern Oscillation [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor

Freitas, R., Marchi, L.D., Bastos, M., Moreira, A., Velez, C., Chiesa, S.,

Wrona, F.J., Figuera, E., Soares, A.M.V.M., 2017. Effect of Seawater

Acidification ans Salinity Alterations on Metabolic, Osmoregulation and

Oxidative Stress Markers in Mytilus galloprovincialis. Ecological Indicators

79 : 54-62

Gemilang, W.A., Rahmawan, G.A., Wisha, U.J., 2017. Kualitas Perairan Teluk

Ambon Dalam Berdasarkan Parameter Fisika dan Kimia pada Musim

Peralihan I. EnviroScienteae 13(1) : 79-90

Hadikusumah., 2008. Variabilitas Suhu dan Salinitas di Perairan Cisadane.

Makara Sains 12(2) : 82-88

Harsono, E., 2010. Evaluasi Kemampuan Pulih Diri Oksigen Terlarut Air

Sungai Citarum Hulu. LIMNOTEK 17(1) : 17-36

KEPMEN LH., 2004. Keputusan Menteri Negar Lingkungan Hidup Nomor 51

tentang Baku Mutu Air Laut Lampiran I sampai dengan III

Kusumaningtyas, M.A., Bramawanto, R., Daulat, A., Pranowo, W.S., 2014.

Kualitas Perairan Natuna pada Musim Transisi. Depik 3(1) : 10-20

Marpaung, F.F., Pranowo, W.S., Purba, N.P., Yuliadi, L.P.S., Syamsudin, L.S.,

Setyawidati, N.A.R., 2015. Kondisi Perairan Teluk Ekas Lombok Timur

pada Musim Peralihan. Jurnal Akuatika 6(2) : 198-205

Page 9: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

9

Maulana, E., 2011. Variabilitas Suhu, Salinitas, dan Arus di Selat Ombai pada

Selang Waktu September 2005 – November 2006. [Skripsi]. Institut

Pertanian Bogor

Maxam, A.M., Webber, D.F., 2007. The Influence of Wind-driven Currents on

the Circulation and Bay Dynamics of a Semi-closed Reefal Bay, Wreck

Bay, Jamaica. Estuarine, Coastal and Shelf Science 87 : 535-544

Null, S.E., Mouzon, N.R., Elmore, L.R., 2017. Dissolved oxygen, Stream

temperature, and Fish Habitat Response to Environmental Water Purchases.

Environmental Management 197 : 559-570

Putra, F.A., Hasana, Z., Purba, N.P., 2016. Kondisi Arus dan Suhu Permuakaan

Laut pada Musim Barat dan Kaitannya dengan Ikan Tuna Sirip Kuning

(Thunnus albacares) di Perairan Selatan Jawa Barat. Perikanan Kelautan

7(1) : 156-163

Ramawijaya., Rosidah., Awaludin, M.A., Pranowo, W.S., 2012. Variabilitas

parameter Oseanografi dan Karbon Laut di Teluk Banten. Perikanan dan

Kelautan 3(3) : 339-346

Rukminasari, N., Nadiarti., Khaerul, A., 2014. Pengaruh Derajat Keasaman

(Ph) Air Laut Terhadap Konsentrasi Kalsium Dan Laju Pertumbuhan

Halimeda sp. Ilmu Kelautan dan Perikanan 24(1) : 28-34

Rumahlatu, D., Gofur, A., Sutomo, H., 2008. Hubungan Faktor Fisika-Kimia

Lingkungan dengan Keanekaragaman Echinodermata pada Daerah Pasang

Surut Pantai Kairatu. MIPA tahun 37(1) : 77-85

Sarwono, J., 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu:

Yogyakarta. hal, 150

Safitri, M., Putri, M.R., (2013). Kondisi Keasaman (pH) Laut Indonesia.

Prosiding : 73-87

Salim, D., Yulianto., Baharuddin., 2017. Karakteristik Parameter Oseanografi

Fisika-Kimia Perairan Pulau Kerumputan Kabupaten Kotabaru Kalimantan

Selatan. Enggano 2(2) : 218-228

Shanthi, R., Poornima, D., Naveen, M., Thangaradjou, T., Choudhury, S.B.,

Rao, K.H., Dadhwal, V.K., 2016. Air-sea CO2 Flux Pattern along the

Southern Bay of Bengal Waters. Dynamics of Atmospheres and Oceans 76 :

14-28

Simanjuntak, M., 2007. Oksigen Terlarut dan Apparent Oxygen Utilization di

Perairan Teluk Klabat Pulau Bangka. Ilmu Kelautan 12(2) : 59-66

Stewart, R.H., 2000. Introduction To Physical Oceanography. Departmen of

Oceanography. Texas A & M University

Page 10: Pengaruh Suhu Terhadap Variabilitas Fisika-Kimia di ...repository.umrah.ac.id/1506/1/Jurnal Artikel Ilmiah Pengaruh Suhu terhadap Variabilitas... · tingkat tertinggi 9,78mg/l. Berdasarkan

10

Supranto, J., 2000. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi ke Enam Jilid I. Erlanga,

Jakarta

Susana, Tjutju., 2009. Tingkat Keasaman (pH) dan Oksigen terlarut Sebagai

Indikator Kualitas Perairan Sekitar Muara Sungai Cisadane. JTL 5(2) : 33-

39

Waters, J.F., Millero, F.J., (2013). The Free Proton Concentration Scale for

Seawater pH. Marine Chemistry 149 : 8-22

Zang, H., Li, Y., Xue, L., Liu, X., Zhang, L., 2018. The Contribution of Low

Temperature and Biological Activities to the CO2 Sink in Jiaozhou Bay

during Winter. Journal of Marine Systems 186 : 37-46