pengaruh sistem pengendalian internal, audit effort, absolute level...

121
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL OF TOTAL ACCRUAL , DAN LEVERAGE TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Ibrahim Esandika NIM:1112082000013 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: vuthu

Post on 30-Mar-2019

259 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT

EFFORT, ABSOLUTE LEVEL OF TOTAL ACCRUAL, DAN

LEVERAGE TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN UKURAN

PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Ibrahim Esandika

NIM:1112082000013

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

ii

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT

EFFORT, ABSOLUTE LEVEL OF TOTAL ACCRUAL, DAN

LEVERAGE TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN UKURAN

PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Ibrahim Esandika

NIM:1112082000013

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

iii

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT

EFFORT, ABSOLUTE LEVEL OF TOTAL ACCRUAL DAN

LEVERAGE TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN UKURAN

PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ibrahim Esandika

NIM: 1112082000013

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Yulianti, SE.,M.Si.

NIP.19820318 201101 2 011

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 4: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

iv

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit

Effort,Absolute Leve of Total Accrual, dan Leverage

terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan Sebagai

Variabel Moderasi

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini selasa 9 agustus 2016 telah dilaksanakan ujian komprehensif atas

mahasiswa/i:

1. Nama : Ibrahim Esandika

2. NIM : 1112082000013

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi :

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka dipastikan bahwa

mahasiswa/i tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Syarif

Hidayattullah Jakarta.

Jakarta, 9 Agustus 2016

1. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc.

NIP: -

2. Husnul Khotimah,SE.,MS.AK

NIP: - (____________)

Penguji 2

Page 5: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 20 Oktober 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas

mahasiswa/i:

1. Nama : Ibrahim Esandika

2. NIM : 1112082000013

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Pengendalian Interna, Audit Efforrt,

Absolute Level of Total Accrual, dan Leverage Terhadap

Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel

Moderasi.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa /i

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Oktober 2016

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA (_________________)

NIP: 19760924 200604 2 002 Ketua

2. Yulianti, SE., M.Si (_________________) NIP: 19820318 201101 2 011 Sekretaris

3. Reskino, SE., M.Si., Ak., CA (_________________) NIP: 19740928 200801 2 004 Penguji Ahli

4. Yulianti, SE., M.Si (__________________) NIP: 19820318 201101 2 011 Pembimbing I

Page 6: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

vi

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : : Ibrahim Esandika

NIM :: : 1112082000013

Jurusan : : Akuntansi

Fakultas : : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, September 2016

Yang Menyatakan,

(Ibrahim Esandika)

Page 7: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Ibrahim Esandika

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Maret 1995

3. Alamat : Jl. Kalimulya, RT 01 RW 03, Depok,

Cilodong

4. Telepon : 087885365845

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Islam Amarlilis Tahun 2000-2006

2. SMP Bintara Tahun 2006-2009

3. SMA Bintara Tahun 2009-2012

4. S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2017

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Rohis SMA Bintara

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Djoko Wiyono

2. Ibu : Wawaimuli Arozal

Page 8: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

viii

3. Anak ke- : pertama dari dua bersaudara

Page 9: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

ix

THE INFLUENCE OF INTERNAL CONTROL SYSTEM, AUDIT

EFFORT, ABSOLUTE LEVEL OF TOTAL ACCRUAL, AND

LEVERAGE ON AUDIT DELAY WITH COMPANY SIZE AS

MODERATING VARIABLE

ABSTRACT

The purpose of this research was found evidences regarding the influence

of internal control system, audit effort, absolute level of total accrual and leverage

on audit delay. This also examined whether the company size can make strong or

weak the influence of internal control system, audit effort, absolute level of total

accrual and leverage on audit delay.

The sample of this research used manufacture industry which listed in

Indonesia Stock Exchange during 2013-2015 period. The number of manufacture

industries were consisted of 137 companies with 3 years observation. This research

based on purposive sampling method. The total of research samples are 147

financial statements. Hypothesis in this research are tested by multiple regression

analysis and MRA (Moderated Regression Analysis).

The results of this research indicated that internal control system, absolute

level of total accrual and leverage did not give influence to audit delay. Audit effort

give influence to audit delay. This research did not found envidence that interaction

between internal control system and company size gave influence to audit delay as

well as the interaction between absolute level of total accrual and company size did

not give influence to audit delay, and the interaction between leverage and

company size did not give influence to audit delay. This reasearch did found

envidence that interaction between audit effort and company size gave influence to

audit delay.

Keyword: Internal Control System, Audit effort, Absolute Level of Total Accrual,

Leverage, Audit Delay, Company Size

Page 10: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

x

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT

EFFORT, ABSOLUTE LEVEL OF TOTAL ACCRUAL DAN

LEVERAGE TERHADAP AUDIT DELAY DENGAN UKURAN

PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti mengenai pengaruh sistem

pengendalian internal, audit effort, absolute level of total accrual dan leverage

terhadap audit delay. Penelitian ini juga menguji apakah ukuran perusahaan dapat

memperkuat atau memperlemah pengaruh sistem pengendalian internal, audit

effort, absolute level of total accrual dan leverage terhadap audit delay.

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2015. Jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian adalah 137 perusahaan dengan pengamatan selama 3 tahun. Penelitian ini berdasarkan purposive sampling. Total sampel penelitian ini adalah 147 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelit ian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dan MRA (Moderated Regression

Analysis).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem pengendalian interna l,

absolute level of total accrual dan leverage tidak berpengaruh terhadap audit delay. Audit effort berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian ini tidak menemukan bukti bahwa interaksi antara sistem pengendalian internal dengan ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap audit delay sama halnya dengan interaksi antara absolute level of total accrual dengan ukuran perusahaan terhadap audit delay, dan interaksi antara leverage dengan ukuran perusahaan terhadap audit delay. Penelit ian ini menemukan bukti mengenai interaksi antara audit effort dengan ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.

Kata kunci : sistem pengendalian internal, audit effort, absolute level of total

Accrual, leverage, audit delay, ukuran perusahaan

Page 11: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal , Audit Effort, Absolute

Level Of Total Accrual dan Leverage terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Variabel Moderasi” dengan lancar. Shalwat serta salam

senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, teladan bagi setiap

manusia di bumi Allah.

Skripsi ini merupakan tugas yang diselesaikan sebagai syarat guna meraih

gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

tersusunnya skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua (Mami dan Bapak) yang selalu mendukung penulis dalam hal

pendidikan.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yessy Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yulianti, SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan

waktu, serta dengan sabar memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

penulisan skrispsi ini.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

7. Teman-teman Forum Komunikasi Akuntansi (Forkast) 2012 yang banyak

memberikan pelajaran berharga terhadap penulis.

Page 12: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

xii

8. Teman-teman KKN Bebas yang telah bersamasama melewati sebulan KKN

penuh kebersamaan.

9. Teman-teman sahabat selama di kampus. Terima kasih atas setiap waktu

terbaik yang pernah kita lewati. Semoga Allah memberikan satu jalan kepada

kita, jalan kesuksesan.

Akhir kata, penulis sadar bahwa skripsi ini masih perlu banyak saran dan

masukan yang membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Depok, September 2016

Ibrahim Esandika

Page 13: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

xiii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM ................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI......................................................v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................ viii

ABSTRACT ............................................................................................................ ix

ABSTRAK...............................................................................................................x

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiiii

DAFTAR TABEL................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................ 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 14

A. Teori yang berkenaan dengan variabel yag diambil ............................... 14

1. Teori Agensi (Agency Theory) ......................................................... 14

2. Teori Sinyal (Signalling Theory) ..................................................... 15

3. Audit Delay ...................................................................................... 16

4. Sistem Pengendalian Internal........................................................... 17

5. Audit Effort........................................................................................ 20

6. Absolute Level of Total Accrual....................................................... 21

7. Leverage........................................................................................... 23

8. Ukuran Perusahaan .......................................................................... 24

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................ 26

Page 14: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

xiv

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 30

D. Perumusan Hipotesis............................................................................... 31

1. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Audit Delay........ 31

2. Pengaruh Audit Effort terhadap Audit Delay ................................... 31

3. Pengaruh absolute level of total accrual terhadap audit delay ........ 32

4. Pengaruh leverage terhadap audit delay .......................................... 33

5. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal dengan Audit Delay dengan

Ukuran Perusahaan sebagi Moderasi ............................................... 34

6. Pengaruh Audit Effort terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan

sebagai Moderasi.............................................................................. 35

7. Pengaruh Absolute Level of Total Accrual terhadap Audit Delay

dengan Ukuran Perusahaan sebagai Moderasi................................. 36

8. Pengaruh Leverage terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan

sebagai Moderasi.............................................................................. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 39

A. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 39

B. Metode Penentuan Sampel...................................................................... 39

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 40

D. Metode Analisis Data.............................................................................. 41

1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................. 41

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 41

3. Koefisien Determinasi (Adj R2) ....................................................... 44

4. Uji Hipotesis .................................................................................... 44

5. Moderated Regression Analysis (MRA).......................................... 45

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................................ 47

1. Variabel Bebas ................................................................................. 47

2. Variabel Terikat ............................................................................... 49

3. Variabel Pemoderasi ........................................................................ 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 54

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 54

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................ 55

Page 15: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

xv

1. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................. 55

2. Hasil Statistik Deskriptif .................................................................. 62

3. Hasil Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 64

4. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 77

A. Kesimpulan ............................................................................................. 77

B. Saran........................................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 83

Page 16: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah Perusahaan Terdaftar di BEI yang terlambat Menyampaikan

Laporan Keuangan Periode 2010-2014..................................................4

Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu............................................................26

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel......................................51

Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian.....................................................54

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov dengan 312 Sampel...........56

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov Smirnov........................57

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikoloniaritas dengan Uji VIF............................................59

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskesdasitas dengan Uji Glejser.....................................60

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi:Run Test.............................................................62

Tabel 4.7 Statatistik Deskriptif...............................................................................63

Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi..................................................................65

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Individual : Uji t.................................................66

Page 17: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran...............................................................30

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan grafik Histogram..................................58

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot...................................................58

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskesdasitas dengan grafik Scatterplot.......................61

Page 18: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Maufaktur yang Menjadi Sampel..........................84

Lampiran 2 Hasil Perhitungan................................................................................86

Lampiran 3 Hasil Output SPSS.............................................................................100

Page 19: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan merupakan sarana utama yang digunakan oleh

perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan kepada pihak

luar. Menurut Baridwan (2004: 17), laporan keuangan adalah ringkasan proses

pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun

buku yang bersangkutan.

Tujuan laporan keuangan adalah sebagai media bagi perusahaan untuk

mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomis

mengenai kinerja keuangan perusahaan, perubahan posisi keuangan, arus kas

serta sumber daya yang dimiliki perusahaan kepada berbagai pihak yang

mempunyai kepentingan terhadap informasi tersebut. Laporan keuangan

sebaiknya dibuat dan dipublikasikan sesegera mungkin agar tidak

mempengaruhi kapasitasnya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan

para pemakainya. Perusahaan diharapkan untuk tidak menunda penyajian

laporan keuangan yang dapat menyebabkan manfaat informasi disajikan

menjadi berkurang (Sa’adah, 2013).

Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit

(timeliness) merupakan syarat utama bagi peningkatan harga pasar saham

perusahaan-perusahaan go public. Timeliness adalah karakteristik yang penting

dalam sistem informasi akuntansi, karena ketepatan waktu penyampaian

laporan mengacu pada informasi yang lebih berguna untuk pengambilan

Page 20: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

2

keputusan. Audit delay dapat mempengaruhi ketepatan waktu informas i

laporan keuangan dikeluarkan (Asthon, 1987). Maka dari itu audit delay

merupakan determinan yang penting dalam penelitian yang berhubungan

dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan atau timeliness

(Givoly dan Palmon, 1982). Ketepatan waktu penyampaian laporan keuagan

merupakan bagaian terpenting dalam fungsi dari capital market, selain itu dapat

mengurangi asimetri informasi dan mempertajam pengambilan keputusan yang

lebih efektif.

Menurut Givoly dan Palmon (1982) Informasi yang diperlukan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan dapat bermanfaat bilamana disajikan secara

akurat dan tepat pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan, namun

informasi tidak lagi bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat dan tepat

waktu. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor

penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut. Regulator memandang

Perlu menentukan suatu regulasi yang mengatur batas waktu penerbitan laporan

keuangan yang harus dipenuhi oleh setiap emiten (Wirakusuma, 2004).

Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat, khususnya

investor dan calon investor perusahaan yang terdaftar di BEI wajib menerbitkan

laporan leuangan pada setiap akhir periode akuntansi. Proses audit yang

dilakukan untuk perusahaan - perusahaan yang go public tidaklah mudah,

karena dibutuhkan waktu yang lama, sehingga menyebabkan pengumuman

laporan keuangan menjadi tertunda. Dalam pelaksanaannya, auditor wajib

menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Hal ini

Page 21: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

3

menjadi tanggung jawab yang besar untuk auditor agar bekerja secara lebih

profesional sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik, karena auditor

harus memberikan opini atas laporan keuangan tersebut (Mulyadi, 2006).

Semakin cepat informasi laporan keuangan dipublikasikan ke publik,

maka informasi tersebut semakin bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Dan

sebaliknya, jika terdapat penundaan yang tidak semestinya, maka informas i

yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya dalam hal pengambilan suatu

keputusan. Oleh karena itu, informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk

dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan

ekonomi (Baridwan, 2011). Berkaitan dengan ketepatan waktu publikas i

laporan keuangan tersebut, Bursa Efek Indonesia (BEI) mewajibkan

perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk menyerahkan laporan keuangan

tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik dalam waktu selambat-

lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan

tahunan. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran

Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-346/BL/2011 tentang

Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten dan Perusahaan

Publik.

Lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan

tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit disebut sebagai audit

delay (Lawrence dan Bryan, 1998). BAPEPAM mengenakan sanksi

keterlambatan kepada emiten yang terlambat menyampaikan laporan hasil audit

berupa denda sebesar Rp 1.000.000 per hari dihitung sejak tanggal jatuh tempo

Page 22: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

4

yaitu pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Denda

maksimal yang dikenakan untuk emiten yang terlambat menyampaikan laporan

hasil audit adalah Rp 500.000.000, ketentuan ini diatur sesuai dengan UU R.I

No.8/1995 Bab XIV pasal 102 dan diperjelas dalam PP.No.45/1995 Bab XII

pasal 63. Namun pada kenyataannya, banyak emiten yang terdaftar di BEI tidak

mampu tepat waktu dalam publikasi laporan keuangannya.

Tabel 1. 1 Jumlah Perusahaan Terdaftar di BEI yang terlambat Menyampaikan Laporan Keuangan Periode 2010-2014

Tahun Jumlah perusahaan Persentase

2010 100 -

2011 92 8 % (menurun)

2012 126 36,96 % (meningkat)

2013 162 28,57 %(meningkat)

2014 143 11,73 % (menurun)

Sumber : BEI (2015)

Tabel 1.1 menunjukkan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI yang

terlambat menyampaikan laporan keuangan pada tahun 2010 berjumlah 100

perusahaan. Pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 92 perusahaan (turun

sebanyak 8 persen). Selanjutnya pada tahun 2012 perusahaan yang terlambat

menyampaikan laporan keuangan meningkat kembali menjadi 126 perusahaan

(naik sebanyak 36,96 persen). Pada tahun 2013 meningkat lagi menjadi 162

(naik sebanyak 28,57 persen). Terakhir, pada tahun 2014 menurun menjadi 143

(turun sebanyak 11,73 persen). Hal ini dikarenakan adanya berbagai faktor yang

diduga mempengaruhi penyampaian laporan keuangan pada suatu perusahaan.

Untuk mendapatkan laporan akuntan alam rangka audit atas laporan

keuangan, diperlukan proses audit dengan jangka waktu yang berakibat adanya

Page 23: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

5

audit delay. Lamanya proses penyelesaian audit ini dapat mempengaruhi

ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada

masyarakat umum dan kepada BAPEPAM. Rentan waktu penyelesaian

pelaksanaan audit atas laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya

hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit

laporan keuangan tahunan perusahaan. Lamanya waktu penyelesaian audit

dihitung mulai dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tangga l

diterbitkannya laporan audit disebut audit delay (Dyer & McHugh, 1975).

Menurut Lawrence dan Bryan (1998) mendefinisikan audit delay adalah

lamanya hari yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan audit

yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya

laporan audit. Sedangkan Menurut Ashton et al. (1987) audit delay adalah

lamanya waktu penyelesaian audit dari akhir tahun fiskal perusahaan sampai

tanggal laporan audit dikeluarkan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi audit delay. Dalam

penelitian Sa’adah (2013) salah satu faktor yang mempengaruhi audit delay

adalah sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian internal adalah

prosedur yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak mengena i

pencapaian tujuan manajemen yang terdiri atas reliabilitas pelaporan keuangan,

efektivitas dan efisiensi operasi, dan ketaatan pada ketentuan hukum dan

peraturan (Arens, 2015). UU Sarbanes- Oxley Section 404, auditor diharuskan

untuk memberikan atestasi mengenai efektivitas pengendalian internal atas

pelaporan keuangan. Atestasi merupakan jasa assurance dimana KAP

Page 24: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

6

mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak

lain. Atestasi berupa audit atas laporan keuangan dan atestasi mengena i

pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Atestasi menghasilkan

pendapat opini yang dikeluarkan auditor atas efektivitas pengendalian interna l.

Efektivitas pengendalian internal dapat dilihat dari opini audit yang diterima

oleh perusahaan. Perusahaan yang pengendalian internalnya efektif menerima

opini wajar tanpa pengecualian dan perusahaan pengendalian internalnya

kurang efektif menerima opini selain wajar tanpa pengecualian.

Perusahaan yang memiliki sistem pengendalian internal yang baik

dapat mengurangi kesalahan dalam menyajikan laporan keuangan perusahaan,

sehingga memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan laporan

keuangan. Lemahnya pengendalian internal memberikan dampak audit delay

yang semakin lama karena auditor membutuhkan sejumlah waktu untuk

mencari bahan bukti yang lengkap dan kompleks untuk mendukung opininya

(Sa’adah, 2013).

Semakin banyak hari yang dihabiskan oleh seorang auditor menambah

panjang rentan waktu penyampaian laporan hasil audit yang berujung pada

audit delay. Beberapa faktor yang terindikasi menambah panjang hari yang

dihabiskan auditor dalam mengaudit sustu entitas, diantaranya adalah audit

effort. Menurut penelitian Vuko dan Marko (2014) audit effort diartikan sebagai

lamanya waktu yang diperlukan tim audit dalam menyelesaikan pekerjaanya.

Lamanya waktu tersebut banyak dipengaruhi oleh perencanaan audit yang

direncanakan pada awal kesepakatan ikatan kerja oleh klien. Semakin besar

Page 25: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

7

suatu perusahaan maka semakin rumit dan panjang waktu yang dibutuhkan oleh

seorang audit dalam menyelesaikan tugasnya dengan kata lain ukuran

perusahaan menentukan seberapa besar audit effort yang akan dihasilkan

(O’Keefe et al., 1994; Palmrose, 1989).

Salah satu pertimbangan dalam tugas audit oleh auditor dalam

mengaudit suatu entitas adalah risiko audit yang akan dihadapi selama proses

pelaksanaan audit berlangsung. Variabel yang cocok untuk mengukur resiko

audit adalah Absolute Level of Total Accrual (Vuko dan Marko, 2014). Total

akrual mencerminkan resiko audit yang terdapat pada suatu entitas atau

perusahaan .Argumentasi yang muncul dalam penelitan Francis dan Krishnan

(1999) mengatakan bahwa semakin besar total akrual yang ada maka ancaman

yang tidak menentu mengenai resiko audit akan semakin besar. Total akrual

dapat dihasil dari selisih dari net income dengan operating cash flow lalu hasil

dari pengurangan tersebut dibagi oleh total aset yang ada, maka Absolute Level

of Total Accrual akan didapat. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin

besar aset yang dimiliki dan semakin besar pula total akrual yang akan

dihasilkan. Aset yang dimaksud adalah aset yang tidak terdeteksi yang dimilik i

oleh entitas. Besarnya total akrual yang dimiliki perusahaan berpengaruh

terhadap banyaknya aset yang tidak terdeteksi tersebut dan menimbulkan

masalah going concern (Vuko dan Marko, 2014).

Penelitian yang dilakukan Carslaw dan Kaplan (1991); Bamber et al.

(1993) mengemukakan bahwa leverage berpengaruh terhadap audit delay.

Menurut Febrianty (2011) rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan

Page 26: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

8

dalam memenuhi liabilitasnya. Terdapat beberapa cara untuk menghitung rasio

leverage, dalam penelitian ini peneliti menggunakan total debt to assets sebagai

acuan dalam menghitung rasio leverage karena terdapat hubungan antara

kondisi keuangan perusahaan dengan tindakan manajemen. Manajer cenderung

menggunakan manajemen laba dalam mengatasi kondisi keuangan perusahaan

yang memburuk. Hal dapat menambah rentan waktu yang ada dalam audit delay

(Jörg-Markus Hitz et al., 2013).

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,

menunjukkan hasil yang tidak konsisten antara faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap audit delay. Oleh karena itu, diduga ada variabel yang memoderas i

pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap audit delay. Menurut Sembiring

(2012), ukuran perusahaan diduga moderasi karena besar kecilnya ukuran

perusahaan sangat mempengaruhi keputusan manajemen dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya, sehingga perusahaan bisa menentukan tingkat

seberapa mudah perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan

yang mempunyai aset lebih besar cenderung lebih bebas melakukan kebijakan

apapun. Besar kecilnya ukuran perusahaan juga dipengaruhi oleh kompleksita s

operasional, variabilitas, dan intensitas transaksi perusahaan tersebut yang

tentunya akan berpengaruh terhadap kecepatan dalam menyajikan laporan

keuangan kepada publik. Ukuran perusahaan mencerminkan perusahaan

tersebut agar dapat berkompetisi dengan pesaingnya karena memiliki aktiva

atau aset yang lebih besar. Di samping itu, ukuran perusahaan juga berpengaruh

terhadap alokasi dana yang lebih besar untuk membayar biaya audit (audit fee),

Page 27: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

9

sehingga perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar

cenderung memiliki audit delay yang lebih pendek bila dibandingkan dengan

perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan yang lebih kecil.

Menurut Dyer dan McHugh (1975) mengenai ukuran perusahaan,

perusahaan besar lebih konsisten untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan

kecil dalam menginformasikan laporan keuangannya. Pengaruh ini ditunjukkan

dengan semakin besar nilai aktiva perusahaan maka semakin pendek audit delay

dan sebaliknya. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya

lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan karena

manajemen perusahaan berskala besar cenderung diberikan insentif untuk

mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan- perusahaan tersebut dimonito r

secara ketat oleh investor dan pemerintah.

Pada penelitian Ashton et al. (1987) dan Pourali, et al. (2013),

Khalatbari, et al. (2013) menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap audit delay. Sementara itu menurut hasil penelit ian

Lianto dan Budi (2010) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap audit delay. Dengan hasil tersebut dapat dijelaskan

bahwa, semakin besar ukuran perusahaan berarti memiliki waktu tunda audit

yang sangat pendek atau dapat dikatakan memiliki tingkat ketepatan waktu

yang tinggi dalam menyampaikan laporan keuangan kepada publik.

Dalam penelitian Putra dan I Made (2016) menggunakan variabel

ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi dengan opini auditor,

Page 28: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

10

profitabilitas, dan debt equity to ratio sebagi variabel independen untuk

menguji pengaruh terhadap audit delay menunjukan hasil bahwa ukuran

perusahaan memederasi pengaruh opini auditor tetapi tidak memoderas i

profitabilitas dan debt equity to ratio. Sedangkan dalam penelitian Made dan

Gede (2016) menunjukan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak mampu

memoderasi pengaruh opini auditor terhadap audit delay.

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian oleh Vuko

dan Marko (2014) dengan tujuan untuk mempertegas hasil dari penelit ian

sebelumnya dengan rancangan yang berbeda. Perbedaan yang signifikan

terhadap penelitian sebelumnya terdapat pada komposisi variabel. Pada

penelitian ini menggabungkan beberapa unsur dari variabel penelitian lain.

Variabel company size atau ukuran perusahaan yang sebelumnya merupakan

variabel independen menjadi variabel moderasi. Variabel moderasi ini juga

digunakan dalam peneletian milik Putra dan I Made (2016), dan Miradhi dan

Gede (2016), selain itu terdapat variabel sistem pengendalian internal sebagai

variabel indenpenden yang diambil dari penelitian milik Sa’adah (2013).

Berdasarkan latar belakang dan hasil dari penelitian sebelumnya yang

menunjukan hasil yang berbeda sehingga menarik untuk membuat penelit ian

yang sama dengan data yang berbeda dan penambahan variabel moderasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit Effort, Absolute Level of

Total Accrual, dan Leverage terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Variabel Moderasi”

Page 29: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

11

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap audit delay ?

2. Apakah audit effort berpengaruh terhadap audit delay ?

3. Apakah absolute level of total accrual berpengaruh terhadap audit delay ?

4. Apakah leverage berpengaruh terhadap audit delay ?

5. Apakah ukuran perusahaan perusahaan memoderasi pengaruh sistem

pengendalian internal terhadap audit delay ?

6. Apakah ukuran perusahaan memoderasi pengaruh audit effort terhadap

audit delay ?

7. Apakah ukuran perushaan memoderasi pengaruh abslute level of total

accrual terhadap audit delay ?

8. Apakah ukuran perusahaan memoderasi pengaruh leverage terhadap audit

delay ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk hal-hal sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal terhadap

audit delay

b. Untuk mengetahui pengaruh audit effort terhadap audit delay

Page 30: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

12

c. Untuk mengetahui pengaruh absolute level of total accrual terhadap

audit delay

d. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap audit delay

e. Untuk mengetahui moderasi ukuran perusahaan terhadap pengaruh

sistem pengendalian internal terhadap audit delay

f. Untuk mengetahui moderasi ukuran perusahaan terhadap pengaruh

audit effort terhadap audit delay

g. Untuk mengetahui moderasi ukuran perusahaan terhadap pengaruh

absolute level of total accrual terhadap audit delay

h. Untuk mengetahui moderasi ukuran perusahaan terhadap pengaruh

leverage terhadap audit delay

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Memberikan pengetahuan tambahan secara lebih mendalam tentang

ilmu pengauditan, secara khusus terkait wawasan tentang audit

delay.

2) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya.

b. Kontribusi Praktis

1) Memberikan informasi kepada perusahaan untuk melihat fenomena

audit delay di dalam sebuah unit perusahaan.

2) Memicu perusahaan untuk lebih mengendalikan faktor-faktor yang

mempengaruhi audit delay sehingga dapat menyajikan laporan

Page 31: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

13

keuangan secara tepat waktu karena perusahaan keuangan cenderung

lebih ketat diawasi oleh para investor dan institusi lain.

Page 32: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang berkenaan dengan variabel yag diambil

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan

adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan pemegang saham

(principal). Hubungan keagenan tersebut terkadang menimbulkan masalah

antara manajer dan pemegang saham. Konflik yang terjadi karena manusia

adalah makhluk ekonomi yang mempunyai sifat dasar mementingkan

kepentingan diri sendiri. Pemegang saham dan manajer memiliki tujuan yang

berbeda dan masing-masing menginginkan tujuan mereka terpenuhi, akibat

yang terjadi adalah munculnya konflik kepentingan. Pemegang saham

menginginkan pengembalian yang lebih besar dan secepat–cepatnya atas

investasi yang mereka tanamkan sedangkan manajer menginginkan

kepentingannya diakomodasi dengan pemberian kompensasi atau insentif yang

sebesar-besarnya atas kinerjanya dalam menjalankan perusahaan.

Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di dalam

perusahaan untuk mencapai tingkat kemakmuran yang dikehendaki. Inti dari

teori keagenan adalah pembuatan kontrak yang tepat untuk menyelaraskan

kepentingan prinsipal dan agen dalam hal terjadi konflik kepentingan.

Page 33: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

15

Dalam audit delay dimana terdapat rentang waktu antara pelaporan dan

tanggal opini auditor sangat mempengaruhi keputusan baik itu principal

maupun agent, karena pada dasarnya laporan keuangan yang sudah di audit oleh

auditor eksternal memilki pengaruh terhadap pengambilan keputusan ekonomi.

Teori agensi menjadi tolak ukur bagaimana manajer dengan pemilik saham

bersikap dalam mengambil keputusan.

2. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal menyatakan bahwa adanya kandungan informasi pada

pengumuman suatu informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan

pihak potensial lainnya dalam mengambil keputusan ekonomi. Suatu

pengumuman dikatakan mengandung informasi apabila dapat memicu reaksi

pasar, yaitu dapat berupa perubahan harga saham atau abnormal return. Apabila

pengumuman tersebut memberikan dampak positif berupa kenaikan harga

saham, maka pengumuman tersebut merupakan sinyal positif. Namun jika

pengumuman tersebut memberikan dampak negatif, maka pengumuman

tersebut merupakan sinyal negatif. Berdasarkan teori ini maka pengumuman

laporan keuangan atau laporan audit merupakan informasi yang penting dan

dapat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan (Scott, 2010).

Manfaat utama teori ini adalah akurasi dan ketepatan waktu penyajian

laporan keuangan ke publik adalah sinyal dari perusahaan akan adanya

informasi yang bermanfaat dalam kebutuhan untuk pengambilan keputusan dari

investor. Semakin penjang audit delay menyebabkan ketidakpastian pergerakan

Page 34: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

16

harga saham (Wiwik, 2006). Investor dapat mengartikan lamanya audit delay

disebabkan perusahaan memiliki informasi atau berita yang buruk yang

dianggap sebagai sinyal negatif karena tidak segera mempublikasikan laporan

keuangannya, yang akan berakibat pada penurunan harga saham perusahaan.

3. Audit Delay

Menurut Ashton et al. (1987) Audit delay diartikan sebagai rentang

waktu antara tanggal pelaporan (fiskal akhir tahun) dan tanggal opini auditor.

Ini merupakan ukuran kuantitatif waktu dan sumber daya yang dihabiskan

untuk proses audit. Namun, kualitas indikatif audit delay untuk tujuan ini

terbatas. Pertama, pengukuran audit delay menyiratkan upaya audit yang relatif

invarian per hari (Ruhnke dan Au, 1998).

Sedangkan Menurut Dyer & McHugh (1975) definisi audit delay atau audit

report lag adalah sebagai berikut:

“Auditors’ report lag is the open interval of number of days from the year

end to the date recorded as the opinion signature date in the auditor’s report”.

Artinya audit delay atau audit report lag adalah suatu interval hari dari akhir

tahun sampai tanggal penyampaian data penandatanganan opini

Menurut Knechel dan Payne (2001) audit delay atau audit reporting lag

dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Scheduling lag, yaitu selisih waktu antara tahun penutupan buku

perusahaan dengan dimulainya pekerjaan lapangan auditor.

Page 35: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

17

b. Fieldwork lag, yaitu selisih waktu antara dimulainya pekerjaan

lapangan dan saat penyelesaiannya.

c. Reporting lag, yaitu selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan

lapangan dengan tanggal laporan auditor.

Menurut Halim (2000) audit delay didefinisikan sebagai lamanya waktu

penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga

tanggal diterbitkannya laporan audit. Senada dengan pernyataan Halim, Aryati

(2005) menyebutkan audit delay sebagai rentang waktu penyelesaian laporan

audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang

dibutuhkan untuk memperoleh laporan keuangan auditor independen atas audit

laporan keuangan perusahaan sejak tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per 31

Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.

Berdasarkan berbagai definisi diatas, pengertian audit delay atau audit

report lag adalah suatu interval atau rentan waktu hari dari tanggal dimana

perusahaan melakukan penutupan tahun buku sampai diterbitkanya laporan

audit oleh auditor.

4. Sistem Pengendalian Internal

Menurut Arens & Mark S. Beaslev (2015) sistem pengendalian interna l

terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan

manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan

sasarannya. Tujuan tersebut terdiri atas: Reliabilitas pelaporan keuangan,

Efisiensi dan efektifitas operasi, Ketaatan pada hukum dan peraturan.

Page 36: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

18

Lima elemen pengendalian internal COSO menurut Arens (2015) :

a. Lingkungan pengedalian

Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan

prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur,

dan pemilik entitas secara keseluruhan. Subelemen yang harus

dipertimbangkan auditor untuk memahami dan menilai lingkungan

pengendalian:

1. Intregitas dan nilai-nilai etis

2. Komitmen dan kompetensi

3. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit

4. Filosofi dan gaya operasi manajemen

5. Kebijakan dan praktik gaya kepemimpinan manusia

b. Penilaian risiko

Penilaian risiko atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang

dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-

risiko yang relavan dengan laporan keuangan yang sesuai dengan

GAAP.

c. Aktivitas pengendalian

Kebijakan dan prosedur, selain yang termasuk dalam komponen

lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikas i,

dan pemantauan, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang

Page 37: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

19

diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan

entitas. Lima jenis aktivitas pengendalian:

1. Pemisahan tugas yang memadai

2. Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas

3. Dokumen yang memadai

4. Pengendalian fisik atas aset dan catatan

5. Pemerikasaan indepen atas kinerja

d. Informasi dan komunikasi

Tujuan sistem informasi dan komunikasi akuntansi dari entitas

adalah untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi

yang dilakukan entitas tersebut serta mempertahankan akuntabilitas aset

terkait. Sistem informasi dan komunikasi akuntansi mempunya i

beberapa subkompenen, yang biasanya terdiri atas kelas-kelas transaksi

seperti penjualan, retur penjualan, penerimaan kas, akuisisi, dan

sebagainya.

e. Pemantauan

Penilaian mutu pengendalian internal secara berkelanjutan atau

periodik oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian

tersebut telah beroperasi seperti yang diharapkan, dan telah dimodifikas i

sesuai dengan perubahan kondisi.

Tanggung jawab auditor untuk memahami pengendalian interna l:

Standar pekerjaan lapangan yang kedua dari GAAS (Arens, 2015) menyatakan

“Auditor harus memiliki pemahaman yang cukup tentang entitas dan

Page 38: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

20

lingkungannya, termasuk pengendalian internalnya, untuk menilai apakah

risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan disebabkan oleh

kekeliruan atau kecurangan, dan untuk merancang sifat, penetapan waktu, dan

luas prosedur audit lebih lanjut”.

Pemahaman pengendalian yang terutama diperhatikan auditor dalam

pengendalian internal (Arens, 2015):

a. Pengedalian atas reliabilitas pelaporan keuangan

b. Pengendalian atas kelas-kelas transaksi

UU Sarbanes-Oxley Section 404 (Arens, 2015) menyatakan auditor

diharuskan untuk memberikan atestasi mengenai efektivitas pengendalian

internal atas pelaporan keuangan. Atestasi merupakan jasa assurance dimana

KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan

pihak lain. Atestasi berupa audit atas laporan keuangan dan atestasi mengena i

pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Atestasi menghasilkan

pendapat opini yang dikeluarkan auditor atas efektivitas pengendalian interna l.

Efektivitas pengendalian internal dapat dilihat dari opini audit yang diterima

oleh perusahaan. Perusahaan yang pengendalian internalnya efektif menerima

opini wajar tanpa pengecualian dan perusahaan pengendalian internalnya

kurang efektif menerima opini selain wajar tanpa pengecualian.

5. Audit Effort

Berbagai literatur mendefinisikan audit effot sebagai jumlah dari hari

yang dihabiskan oleh tim audit (Caramanis dan Lennox, 2008; Palmrose, 1984;

Page 39: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

21

Davidson dan Gist, 1996). Waktu audit mengacu pada jumlah hari yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan proses audit keseluruhan, termasuk

perencanaan audit, fieldwork dan review. Data penelitian di kebanyakan negara

diperoleh dari negaranya masing-masing ataupun di luar negara sesuai dari data

apa yang ingin didapat melalui kuisioner yang meliputi proses audit secara

keseluruhan. Audit effort dapat didefinisikan sebagai sebagai log of the product

dari jumlah waktu audit lapangan dan ukuran tim audit.

Ada nilai praktis dan akademis penting dalam mengidentifikasi dan

mengkonfigurasi risiko utama yang mempengaruhi audit effort untuk

mengurangi risiko audit dan meningkatkan efisiensi audit dan efektivita s.

Simunic (1980) memandang risiko audit sebagai kerugian pada nilai sekarang

kepada pihak ketiga karena laporan keuangan yang diaudit, dan berpendapat

bahwa investasi dalam sumber daya audit dapat mengurangi risiko.

Houston et al. (1999) memperluas definisi Simunic (1980) untuk risiko

audit, melihatnya sebagai terdiri dari dua bagian: salah saji material yang belum

ditemukan dan immaterial (tidak relevan) salah saji. Mereka berpendapat

bahwa auditor harus menilai risiko bisnis dan kemudian menentukan audit

effort sesuai dengan itu.

6. Absolute Level of Total Accrual

Total akrual adalah selisih antara laba dan arus kas yang berasal dari

aktivitas operasi. Total akrual dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

a. Nondiscretionary accruals

Page 40: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

22

Bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunan

laporan keuangan, disebut normal accruals atau nondiscretionary accruals.

Nondiscretionary accruals merupakan komponen akrual yang terjadi

seiring dengan perubahan dari aktivitas perusahaan. Banyak dari model

estimasi akrual nondiskresioner perusahaan dari level akrual masa lalu

perusahaan sebelum periode ketika tidak terdapat manajemen laba yang

sistematik (Jones, 1991).

b. Discretionary accruals

Bagian akrual yang merupakan manipulasi data akuntansi yang disebut

dengan abnormal accruals atau discretionary accruals. Discretionary

accruals merupakan komponen akrual yang berasal dari earnings

management yang dilakukan manajer. Akrual diskresioner tidak bisa

diobservasi lansung dari laporan keuangan, maka hasus diestimasi melalui

beberap model. Model tersebut membentuk ekspektasi pada level akrual

non diskresioner dan jumlah deviasi yang diobservasi secara aktual, hal ini

diasumsikan sebagai akrual nondiskresioner.Sehingga akrual diskresioner

didefinisikan sebagai akrual melalui model yang digunakan. Apakah ini

proksi yang bagus dan tepat atau tidak untuk manajemen laba atau tidak

akan bergantung pada kemampuan model untuk dengan benar memprediks i

bagaimana perubahan dan kondisi bisnis mempengaruhi akrual. Menurut

Sulistyanto (2008:211)

Page 41: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

23

Variabel total akrual digunakan sebagai indikator pada resiko bawaan

audit dikarenakan akrual mempunyai risiko yang tinggi terhadap kesahalan dan

memerlukan audit effort yang lebih. Francis dan Krishan (1999) berpendapat

bahwa audit dari total akrual yang tinggi pada suatu perusahaan memilik i

ancaman yang tidak menentu dibanding audit yang memiliki total akrual yang

rendah pada suatu perusahaan karena potensi dari estimasi kesalahan dan

kesempatan yang besar dari total akrual yang tinggi di suatu perusahaan yang

memiliki realisasi aset yang tidak terdeteksi dan atau akan masalah going

concern terkait dengan tingkat yang lebih tinggi dari total akrual ( Vuko dan

Marko 2014).

7. Leverage

Menurut Febrianty (2011) rasio leverage merupakan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi liabilitasnya. Apabila perusahaan memiliki rasio

leverage yang tinggi maka resiko kerugian perusahaan tersebut akan bertambah.

Oleh sebab itu, untuk memperoleh keyakinan akan laporan keuangan

perusahaan maka auditor akan meningkatkan kehati-hatiannya sehingga rentang

audit delay akan lebih panjang. Sedangkan menurut Wirakusuma (2004) Rasio

leverage merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka panjang .

Proporsi debt to assets ratio yang tinggi akan meningkatkan kegagalan

perusahaan sehingga auditor akan meningkatkan perhatian bahwa ada

kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya. Debt to assets ratio

Page 42: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

24

yang tinggi memberikan sinyal bahwa perusahaan sedang dalam kesulitan

keuangan. Biasanya perusahaan akan mengurangi resiko dengan memundurkan

publikasi laporan keuangannya dan mengulur waktu dalam pekerjaan auditnya.

Perusahaan dengan kondisi rasio hutang terhadap modal yang tinggi akan

terlambat dalam penyampaian laporan keuangan, karena waktu yang ada

digunakan untuk menekan debt to total asset ratio serendah-rendahnya

(Hassanudin, 2002). variabel ini diukur dengan debt to total assets, dimana

pengukurannya dengan membangi total kewajiban dengan total aset.

8. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala di mana dapat

diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain

dinyatakan dalam total aktiva atau aset, nilai pasar saham, dan lain-la in.

Keputusan ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997 menyebutkan perusahaan

kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum yang

memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan

besar adalah badan hukum yang total aktivanya diatas seratus milyar.

Aryati dan Maria (2005) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap audit delay. Pengaruh ini ditunjukkan dengan semakin besar

nilai aktiva suatu perusahaan maka semakin pendek audit delay dan sebaliknya.

Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat

dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk

Page 43: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

25

mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonito r

secara ketat oleh investor, pengawas modal dan pemerintah. Jadi dapat diartikan

bahwa, ukuran perusahaan adalah suatu ukuran atau besarnya aset yang

diantaranya adalah perolehan laba bersih sesudah pajak, total penjualan, total

aset, log size, jumlah pegawai, nilai pasar perusahaan, dan nilai buku

perusahaan.

Page 44: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

26

f. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat

dilihat dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti(tahun) Judul Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Tina Vuko dan

Marko Cular (

2014)

Finding determinants

of audit delay by

pooled OLS

regression analysis

Variabel

Audit Effort,

Absolute

Level total of-

Total Accrual

dan Leverage.

Objek

penelitian

tidak terdapat

Sistem

Pengendalian

Internal ,tidak

terdapat

variabel

moderasi dan

menggunakan

uji pooled

OLS

regression

analysis .

profitabilitas yang lebih rendah dan utang yang

lebih tinggi meningkatkan audit -report lag,

sedangkan keberadaan komite audit memberikan

kontribusi untuk laporan keuangan yang tepat

waktu dengan memperpendek audit delay.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 45: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

27

2. Jörg-Markus

Hitz,Philipp

Löw, dan

Mara Solka

(2013)

Determinants of audit

delay in a mandatory

IFRS setting

Variabel

Leverage

dengan

menggunakan

metode

regresi.

Tidak ada

Variabel

Audit Effort,

dan Absolute

Level total of

Total

Accrual.

Diketahui bahwa faktor yang berhubungan

dengan pasar muncul untuk membentuk durasi

audit.

3. Hongbo

Zhang (2012)

Accounting

comparability, Audit

Effort, and Audit

Outcomes

Pengaruh

Variabel

audit effort

dengan audit

delay.

Tujuan

penelitian

lebih

berfokus pada

accounting

quality-

comparability

untuk

auditor-client

relationship.

Comparability berpengaruh positif terhadap

timeliness of audit production, mengurangi audit

effort, dan menambah keakurasian opini audit.

4. Shohelma

Sa’adah

(2013)

Pengaruh Ukuran

Perusahaan dan

Sistem Pengendalian

Internal terhadap

Audit Delay

Pengukuran

variabel

sistem

pengendalian

internal

dengan

menggunakan

Variabel

ukuran

perusahaan

dalam

penelitian ini

bukan

merupakan

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan

bahwa variabel yang- mempengaruhi audit delay

adalah ukuran perusahaan dan sistem

pengendalian internal

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 46: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

28

variabel

dummy

variabel

moderating

5. Putu Gede

Ovan Subawa

Putra dan I

Made Pande-

Dwiana Putra

(2016)

Ukuran Perusahaan

sebagai Pemoderasi

Pengaruh Opini

auditor,Profitabilitas,

dan Debt to Equity

Ratio terhadap Audit

Delay

Dalam

penelitian

menggunakan

variabel

ukuran

perusahaan

sebagai

variabel

moderating

Tidak ada

Variabel

Audit Effort,

dan Absolute-

Level total of

Total

Accrual.

opini auditor berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap audit delay,profitabilitas berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap audit delay, debt to

equity ratio (DER) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap audit delay, ukuran

perusahaan memoderasi (memperkuat) pengaruh

opini auditor terhadap audit delay, ukuran

perusahaan tidak memoderasi pengaruh

profitabilitas terhadap audit delay, dan ukuran

perusahaan tidak memoderasi pengaruh debt to

equity ratio (DER) terhadap audit delay.

6. Fitria Ingga

Saemargani

(2015)

Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Umur

Perusahaan,

Provitabilitas,

Solvabilitas, Ukuran

KAP, dan Opini

Auditor terhadap

Audit Delay

Terdapat

variabel

ukuran

perusahaan

dan audit

delay

Tidak terdapat

variabel

moderasi

dalam

penelitian

Ukuran Perusahaan tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap Audit Delay pada

perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2011-2013.

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 47: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

29

7. Made Gede

Miradhi dan

Gede Juliarsa

(2014)

Ukuran perusahaan

sebagai Pemoderasi

Pengaruh

Profitabilitas dan

Opini Auditor

terhadap Audit Delay

Terdapat

variabel

ukuran

perusahaan

sebagai

variabel

moderasi

Tidak ada

Variabel

Audit Effort,

dan Absolute-

Level total of

Total

Accrual.

Profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif

signifikan pada audit delay, Opini auditor tidak

berpengaruh signifikan pada audit delay, Ukuran

perusahaan memperkuat interaksi antara

profitabilitas pada audit delay, Ukuran perusahaan

tidak mampu memoderasi interaksi antara opini

auditor pada audit delay

Page 48: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

30

C. Kerangka Pemikiran

kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Audit Effort, Absolute Level of

Total Accrual dan Leverage terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Variabel Moderating.

Adanya keterlambatan perusahaan-perusahaan Go Public di dalam

Menyampaikan Laporan Keuangan

Basis Teori: Teory Agency dan Teory Signaling

Sistem Pengendalian

Internal

Variabel independen

Audit Effort

Absolute Level Of Total

Accrual

Leverage

Ukuran Perusahaan

Audit Delay

Variabel dependen

Metode Analisis : Moderated Regression Analysis

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran

Page 49: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

31

D. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Audit Delay

Menurut Carslaw (1991), perusahaan yang memiliki pengendalian

internal yang kuat maka auditor memerlukan waktu yang relatif singkat dalam

melakukan pengujian substansi dan pengujian ketaatan, sehingga mempercepat

proses pengauditan laporan keuangan dan meminimalisasi penundaan laporan

keuangan yang telah diaudit kepada publik. Perusahaan yang memiliki sistem

pengendalian internal yang baik dapat mengurangi kesalahan dalam

menyajikan laporan keuangan perusahaan, sehingga memudahkan auditor

dalam melakukan pengauditan laporan keuangan. Lemahnya pengendalian

internal memberikan dampak audit delay yang semakin lama karena auditor

membutuhkan sejumlah waktu untuk mencari bahan bukti yang lengkap dan

komplek untuk mendukung opininya ( Sa’adah, 2013). Maka hipotesis yang

dapat disusun adalah :

H1 : Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Audit Delay

2. Pengaruh Audit Effort terhadap Audit Delay

Audit effort merupakan jumlah hari yang digunakan oleh auditor atau

tim audit untuk mengaudit suatu entitas atau jumlah hari yang dihabiskan oleh

tim audit dalam melakukan pekerjaanya (Lennox, 2008; Palmrose, 1984;

Davidson dan Intisari, 1996). Sama seperti halnya dengan audit delay yang

didefinisikan sebagai rentan waktu rentang waktu antara tanggal pelaporan

(fiskal akhir tahun) dan tanggal opini auditor yang dikemukakan dalam Ashton

Page 50: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

32

et al.(1987). Hal ini dapat memungkinkan suatu hubungan yang erat antara

audit effort dengan audit delay yang dimana hal ini dapat membuat seorang

auditor menghabiskan hari yang panjang jika suatu entitas memiliki resiko

hutang dan resiko audit yang besar (O’Keefe et al., 1994) dan memperpanjang

rentan waktu antara tanggal pelaporan dan tanggal opini auditor. Maka

hipotesis yang dapat disusun adalah:

H2 : audit effort berpengaruh terhadap audit delay

3. Pengaruh absolute level of total accrual terhadap audit delay

Francis dan Krishan (1999) berpendapat bahwa audit dari total akrual

yang tinggi pada suatu perusahaan memiliki ancaman yang tidak menentu

dibanding audit yang memiliki total akrual yang rendah pada suatu perusahaan

karena potensi dari estimasi kesalahan dan kesempatan yang besar dari total

akrual yang tinggi di suatu perusahaan yang memiliki realisasi aset yang tidak

terdeteksi atau terjadi masalah going concern terkait dengan tingkat yang lebih

tinggi dari total akrual.

Dikarenakan level dari total akrual yang tinggi maka risiko dari suatu

informasi yang dimiliki entitas menjadi tidak menentu atau memiliki risiko

yang tinggi pula (karena bersifat subjektif, dan mempunyai hubungan yang erat

dengan manajemen laba), ( Vuko dan Marko, 2014).

H3 : Absolute level of total accrual berpengaruh terhadap audit delay

Page 51: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

33

4. Pengaruh leverage terhadap audit delay

Dikarenakan leverage mengukur financial risk, hal tersebut

mengindikasikan bahwa kondisi finansial dari suatu entitas dan hal-hal yang

mendorong sikap dari manajemen dalam mengambil keputusan. Maka dari itu

terdapat indikasi adanya intinsic risk yang membuat audit untuk lebih

mengkonsentrasikan kerja mereka jika terdapat peningkatan leverage, dan

memperpanjang audit delay (Carslaw dan Kaplan, 1991; Bamber et al., 1993).

Selain menggunakan total debt to equity ratio, leverage dapat dihitung

dengan debt to assets. Proporsi debt to assets ratio yang tinggi akan

meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor akan meningkatkan

perhatian bahwa ada kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya.

Debt to assets ratio yang tinggi memberikan sinyal bahwa perusahaan sedang

dalam kesulitan keuangan. Biasanya perusahaan akan mengurangi resiko

dengan memundurkan publikasi laporan keuangannya dan mengulur waktu

dalam pekerjaan auditnya. Perusahaan dengan kondisi rasio hutang terhadap

modal yang tinggi akan terlambat dalam penyampaian laporan keuangan,

karena waktu yang ada digunakan untuk menekan debt to total asset ratio

serendah-rendahnya (Hassanudin, 2002). variabel ini diukur dengan debt to

total assets, dimana pengukurannya dengan membagi total kewajiban dengan

total aset.

Maka hipotesis yang dapat dibuat adalah:

Page 52: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

34

H4 : Leverage berpengaruh terhadap audit delay

5. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal dengan Audit Delay

dengan Ukuran Perusahaan sebagi Moderasi

Dalam Arens (2015) Pengendalian internal yang bagus menentukan

proses audit yang digunakan, besar kecilnya sampel yang harus dikumpulkan

oleh auditor yang akhirnya dapat menghemat biaya dan waktu, sehingga audit

delay akan semakin cepat. Menurt Carslaw dan Kaplan (1991) menyatakan

bahwa perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang kuat maka auditor

memerlukan waktu yang relatif singkat dalam melakukan pengujian substansif

dan pengujian ketaatan, sehingga mempercepat proses pengauditan laporan

keuangan dan meminimalisasi penundaan laporan keuangan yang telah diaudit

kepada publik.

Arens (2015), auditor akan mengeluarkan opini wajar tanpa

pengecualian mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan apabila

pada dua kondisi. Pertama, tidak adanya kelemahan material yang

teridentifikasi. Kedua, tidak adanya pembatasan ruang lingkup pekerjaan

auditor. Apabila salah satu kondisi tersebut terjadi, maka auditor akan

mengeluarkan pendapat selain dari wajar tanpa pengecualian.

Bagi perusahaan besar yang menerima pendapat unqualified opinion

pada perusahaan yang mengalami profitabilitas tinggi akan berusaha

mempercepat penerbitan laporan auditan karena itu adalah berita baik buat

mereka sehingga audit delay yang dialami oleh perusahaan lebih cepat. Tidak

menutup kemungkinan bagi perusahaan berskala kecil untuk menyelesaikan

Page 53: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

35

audit dengan tepat waktu. Jika perusahaan berskala kecil memiliki sistem

pengendalian internal dan kinerja manajemen yang baik maka perusahaan

tersebut dapat melaporkan laporan keuangannya tepat waktu, sehingga tidak

memerlukan waktu audit yang lebih panjang (Putra dan I Made, 2016).

Maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

H5 : Ukuran Perusahaan mampu memoderasi pengaruh antara Sistem

Pengendalian Internal terhadap Audit Delay

6. Pengaruh Audit Effort terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Moderasi

O’keefle et al. (1994) berpendapat bahwa semakin besar suatu

perusahaan maka semakin besar pula audit effort yang diperlukan dalam

mengaudit perusahaan tersebut. Asset dan liabilitas rasio (hutang)

mencerminkan bagaimana keadaan dan kemampuan yang dimiliki perusahaan

untuk membayar hutang yang dimilikinya. Semakin besar rasio tersebut maka

semakin besar pula resiko hutang dan resiko audit yang dimiliki oleh suatu

entitas.

Meskipun Houston et al. (1999) mengemukakan bahwa audit effort yang

didasarkan pada risiko bisnis, mereka menawarkan ada definisi yang jelas

tentang apa yang merupakan risiko bisnis. Penelitian empiris yang dilakukan

oleh O'Keefe et al. (1994) untuk mengkarakterisasi risiko bisnis menunjukkan

bahwa audit effort secara signifikan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan,

kompleksitas, risiko utang, risiko pengendalian internal dan tegas status

cantuman.

Page 54: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

36

Maka hipotesis yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut:

H6 : Ukuran Perusahaan mampu memoderasi pengaruh antara Audit

Effort dengan Audit Delay

7. Pengaruh Absolute Level of Total Accrual terhadap Audit Delay

dengan Ukuran Perusahaan sebagai Moderasi

Penelitian yang dilakukan Bamber et al.(1993) menggunakan Absolute

Level of Total Accrual (TA)sebagai proxy bagi client complexity dan

engagament risk. Selain itu dalam penelitian tersebut terdapat argumen bahwa

semakin besar tugas auditor dalam mengaudit klien maka semakin besar pula

risiko bisnis yang dihadapi auditor dengan klienya. Risiko bisnis akan

bertambah seiring dengan kondisi keuangan klien yang memburuk. Variabel

TA digunakan sebagai indikator dari audit inherent risk. Semakin besar total

akrual yang dimiliki entitas maka semakin besar pula risiko yang dihadapi (

Francis dan Krishnan, 1999). Disisi lain ukuran perusahaan mengukur seberapa

besarnya suatu perusahaan (Ningsaptiti, 2010), semakin besar perusahaan maka

aset yang dimiliki juga semakin banyak pula. Dengan banyaknya aset yang

dimilki perusahaan baik itu yang terdeteksi atau tidak akan mempengaruhi total

akrual yang dimiliki perusahaan tersebut ( Francis dan Krishnan, 1999).

Maka hipotesis yang dapat disusun adalah sebagi berikut :

H7 : Ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh antara Absolute

Level of Total Accrual dengan Audit Delay

Page 55: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

37

8. Pengaruh Leverage terhadap Audit Delay dengan Ukuran

Perusahaan sebagai Moderasi

Pada penelitian Ashton et al. (1987) dan Pourali, et al. (2013),

menunjukkan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit

delay. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Khalatbari, et al. (2013)

yang menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.

Sementara itu menurut hasil penelitian Lianto dan Budi (2010) yang

menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Dengan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa, semakin besar ukuran

perusahaan berarti memiliki waktu tunda audit yang sangat pendek atau dapat

dikatakan memiliki tingkat ketepatan waktu yang tinggi dalam menyampaikan

laporan keuangan kepada publik.

Ukuran perusahaan merupakan fungsi dari kecepatan penyampaian

laporan keuangan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki audit

delay yang lebih pendek dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil,

karena perusahaan besar diperhatikan oleh pihak investor, kreditor dan

masyarakat yang membutuhkan laporan keuangan untuk keputusan bisnisnya

sehingga perusahaan besar dituntut untuk melaporkan laporan keuangannya

lebih cepat. Bagi Bagi perusahaan besar yang menerima pendapat unqualified

opinion pada perusahaan yang mengalami profitabilitas tinggi akan berusaha

mempercepat penerbitan laporan auditan karena itu adalah berita baik buat

mereka sehingga audit delay yang dialami oleh perusahaan lebih cepat. Tidak

menutup kemungkinan bagi perusahaan berskala kecil untuk menyelesaikan

Page 56: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

38

audit dengan tepat waktu. Jika perusahaan berskala kecil memiliki sistem

pengendalian internal dan kinerja manajemen yang baik maka perusahaan

tersebut dapat melaporkan laporan keuangannya tepat waktu, sehingga tidak

memerlukan waktu audit yang lebih panjang (Putra dan I Made, 2016).

Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H8 : Ukuran Perusahaan mampu memoderasi pengaruh antara Leverage

terhadap Audit Delay

Page 57: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganilisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu istem

pengendalian internal, audit effort, absolute level of total accrual, dan leverage

terhadap audit delay dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

pada periode 2013-2015. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitat if

berupa data sekunder yang diperoleh dengan mengakses website

www.idx.co.id.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2015. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah metode nonprobability

sampling dengan teknik purposive sampling, yaitu metode penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu, dimana anggota sampel akan dipilih sedemikian

rupa sehingga sampel yang dibentuk tersebut dapat mewakili sifat-sifat populasi

(Sugiyono, 2014:122). Tujuan penggunaan metode purposive sampling adalah

untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang

ditentukan. Kriteria-kriteria sampel dalam penelitian ini sebagai berikut :

Page 58: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

40

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar secara berturut-turut selama

periode pengamatan yaitu 2013-2015.

2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata

uang rupiah untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan

telah diaudit oleh auditor independen pada periode pengamatan yaitu

2013-2015.

3. Laporan keuangan memiliki data yang dibutuhkan sesuai dengan variabel

dalam penelitian ini

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan dokumenter, yaitu data yang digunakan

berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Sumber data yang dipakai

adalah data sekunder yang diambil dari laporan keuangan perusahaan sampel

beserta laporan audit oleh auditor independen dan data lain yang diperlukan

berdasarkan variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Data pendukung lainya

diperoleh dari kajian pustaka berupa literatur buku dan jurnal-jurnal ilmiah yang

berkaitan dengan penelitian ini. Data diperoleh dari www.idx.co.id yang berupa

laporan tahunan (Annual Report), laporan keuangan dan laporan audit oleh

laporan auditor independen.

Page 59: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

41

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelit ian

dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.

Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam

bentuk tabel numerik dan grafik (Indriantoro dan Bambang, 2002).

Statistik deskriptif memberi gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum dan standar

deviasi, varian, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2013)

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa sampel yang

diteliti terbebas dari gangguan multikolonieritas, normalitas, autokorelas i,

dan heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolineraritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabe l

bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel

terikatnya menjadi terganggu. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Ghozali (2013)

Page 60: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

42

menjelaskan cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multiokolinieritas di dalam model regresi, yaitu:

1) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas

0,90), maka hal ini mengindikasikan adanya multikolinearitas.

2) Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya

yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Nilai Tolerance yang

rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan

nilai VIF ≥ 10. Regresi bebas dari masalah multikolinearitas jika

nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan niai VIF < 10 (Ghozali,

2013).

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nila i

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. (Ghozali,

2013).

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dapat

dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability

Page 61: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

43

plot (Normal P-P Plot). Distribusi normal akan membentuk satu garis

diagonalnya. Sedangkan, uji statistik yang digunakan adalah uji

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika uji

Kolmogorov-Smirnov menunjukkan hasil yang signifikan berarti data

residual terdistribusi tidak normal (Ghozali, 2013).

c. Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas dan

jika berbeda disebut heteroskesdastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas.

Deteksi ada atau tidaknya heteroskesdastisitas dapat dilihat

dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola

tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskesdastisita s.

Tetapi, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskesdastisitas (Ghozali, 2013).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalm model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

Page 62: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

44

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelas i

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan

satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi adalah uji statistik non-parametrik Run Test. Jika

uji Run Test menunjukkan hasil yang signifikan berarti residual tidak

random atau terjadi autokorelasi antar nilai residual.

3. Koefisien Determinasi (Adj R2)

Koefisien Determinasi (Adj R2) pada intinya adalah mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai Adj R2 adalah diantara nol dan satu. Jika

nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen (Ghozali, 2013).

4. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji signifikansi parameter individual atau yang sering disebut

dengan uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel

terikat. Dengan menggunakan Uji t, maka akan diketahui pengaruh

Page 63: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

45

dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Serta dalam penelitian ini, akan diketahui juga pengaruh dari variabel

moderasi terhadap hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen.

Langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah

dengan menentukan level of significance-nya. Level of significance

yang digunakan adalah sebesar 5% atau (α) = 0,05. Jika sign. t > 0,05

maka Ha ditolak namun jika sign. t < 0,05 maka Ha diterima dan

berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2013).

5. Moderated Regression Analysis (MRA)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

moderate regression analysis dengan menggunakan program Statistic

Program and Service Solution (SPSS). Penelitian ini bertujuan untuk

menguji apakah ukuran perusahaan mampu memoderasi pengaruh sistem

pengendalian internal, Audit Effort, Absolute Level of total Accrual dan

Leverage terhadap audit delay. Salah satu cara yang dapat digunakan

untuk menguji apakah suatu variabel merupakan variabel moderating,

yakni dengan melakukan uji interaksi antarvariabel yang disebut dengan

Moderated Regression Analysis (MRA). MRA merupakan aplikasi

khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya

mengantur unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel

independen). Perhitungan statistik akan dianggap signifikan apabila nilai

Page 64: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

46

ujinya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).

Sebaliknya, apabila nilai uji berada di luar daerah kritis (H0 diterima),

maka penghitungan statistiknya tidak signifikan.

Untuk melihat besarnya pengaruh sistem pengendalian interna l,

audit effort, absolute level of total accrual, dan leverage terhadap audit

delay dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi, maka model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Y= α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4+ β5X5 + β6X1X5 + β7X2X5 +

β8X3X5 + β9X4X5 + e

Keterangan:

β = Koefisien Regresi

Y = Audit Delay

α = Konstanta

X1 = Sistem Pengendalian Internal

X2 = Audit Effort

X3 = Absolute Level of Total Accrual

X4 = Leverage

X5 = Ukuran Perusahaan

e = Standard Error

Page 65: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

47

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas, terdiri dari:

a. Sistem Pengendalian Internal

Menurut Carslaw dan Kaplan (1991), perusahaan yang

memiliki pengendalian internal yang kuat maka auditor memerlukan

waktu yang relatif singkat dalam melakukan pengujian substansi dan

pengujian ketaatan, sehingga mempercepat proses pengauditan

laporan keuangan dan meminimalisasi penundaan laporan keuangan

yang telah diaudit kepada publik. Perusahaan yang memiliki sistem

pengendalian internal yang baik dapat mengurangi kesalahan dalam

menyajikan laporan keuangan perusahaan, sehingga memudahkan

auditor dalam melakukan pengauditan laporan keuangan. Lemahnya

pengendalian internal memberikan dampak audit delay yang

semakin lama karena auditor membutuhkan sejumlah waktu untuk

mencari bahan bukti yang lengkap dan komplek untuk mendukung

opininya ( Sa’adah, 2013).

Sistem pengendalian internal ini diukur dengan menggunakan

penilaian berupa pendapat yang diberikan oleh auditor atas

pelaporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menggunakan dua

klasifikasi pendapat auditor, yaitu wajar tanpa pengecualian (nila i

dummy 1) dan selain wajar tanpa pengecualian (dummy 0).

Pengukuran ini mengacu pada penelitian Sa’adah (2013).

Page 66: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

48

b. Audit Effort

Berbagai literatur mendefinisikan audit effot sebagai jumlah

dari hari yang dihabiskan oleh tim audit (Caramanis dan Lennox, 2008;

Palmrose, 1984; Davidson dan Gist, 1996). Waktu audit mengacu pada

jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses audit

keseluruhan, termasuk perencanaan audit, fieldwork dan review. Data

penelitian di kebanyakan negara diperoleh dari negaranya masing-

masing ataupun di luar negara sesuai dari data apa yang ingin didapat

melalui kuisioner yang meliputi proses audit secara keseluruhan. Audit

effort dalam studi ini didefinisikan sebagai log of the product dari

jumlah waktu audit lapangan dan ukuran tim audit. Penelitian ini

menggunakan jumlah dari inventory dan piutang kemudian dibagi total

aset yang dimilki perusahaan untuk meneliti seberapa jauh audit effort

yang diperlukan dalam suatu perusahaan (Vuko dan Marko, 2014).

(InvRec) = (Inventories + Receivables) / Total assets

c. Absolute Level of Total Accruals

Total akrual adalah selisih antara laba dan arus kas yang

berasal dari aktivitas operasi. Variabel total akrual digunakan

sebagai indikator pada resiko bawaan audit dikarenakan akrual

mempunyai risiko yang tinggi terhadap kesahalan dan memerlukan

audit effort yang lebih. Francis dan Krishan (1999) berpendapat

bahwa audit dari total akrual yang tinggi pada suatu perusahaan

memiliki ancaman yang tidak menentu dibanding audit yang

Page 67: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

49

memiliki total akrual yang rendah pada suatu perusahaan karena

potensi dari estimasi kesalahan dan kesempatan yang besar dari total

akrual yang tinggi di suatu perusahaan yang memiliki realisasi aset

yang tidak terdeteksi dan / atau akan masalah going concern terkait

dengan tingkat yang lebih tinggi dari total akrual ( Vuko dan Marko

2014).

Absolute level of total accruals = TA = (Net income - Operating

Cash Flow) / Total assets

d. Leverage

Menurut Febrianty (2011) rasio leverage merupakan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi liabilitasnya. Apabila perusahaan

memiliki rasio leverage yang tinggi maka risiko kerugian perusahaan

tersebut akan bertambah. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keyakinan

akan laporan keuangan perusahaan maka auditor akan meningkatkan

kehati-hatiannya sehingga rentang audit delay akan lebih panjang.

Variabel ini diukur dengan debt to total assets, dimana pengukurannya

dengan membagi total kewajiban dengan total aset.

Leverage = Total Liabilities / total assets

2. Variabel Terikat, terdiri dari:

a. Audit Delay

Audit delay yaitu lama waktu penyelesaian audit diukur

berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk laporan auditor

independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak

Page 68: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

50

tanggal tutup tahun buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai

tanggal yang tertera pada laporan auditor independen (Aryati dan

Maria, 2005). Variabel ini diukur dengan menghitung jumlah hari dari

tanggal tutup tahun buku perusahaan sampai tanggal yang tertera pada

laporan auditor independen.

3. Variabel Pemoderasi, terdiri dari:

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan adalah besar kecilnya suatu perusahaan

yang dilihat dari besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan

tersebut. Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Pada

penelitian ini,ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunakan

Ln Total Asset. Hal ini dikarenakan besarnya total aset masing-

masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar,

sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim (Subekti dan

Widiyanti, 2004).

Page 69: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

51

Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

No. Variabel Jenis Variabel Indikator Skala

Pengukuran

1. Sistem

Pengendalian

Internal

(Sa’adah,

2013)

Independen Variabel dummy

yaitu dengan

menggunakan dua

klasifikasi pendapat

auditor,yaitu wajar -

tanpa pengecualian

(nilai dummy 1) dan

selain- wajar tanpa

pengecualian

(dummy 0).

Nominal

2. Audit Effort

(Vuko dan

Marko,

2014)

Independen Dengan menghitung

jumlah dari inventori

dan piutang

kemudian dibagi

total aset yang

dimilki perusahaan

untuk meneliti

seberapa jauh audit

Rasio

Berlanjut dihalaman selanjutnya Berlanjut dihalaman selanjutnya

Page 70: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

52

effort yang

diperlukan dalam

suatu perusahaan

3. Absolute

Level of

Total

Accruals

(Vuko dan

Marko,

2014)

Independen Dengan menghitung

selisih antara laba

dan arus kas yang

berasal dari aktivitas

operasi

Rasio

4. Leverage

(Vuko dan

Marko,

2014)

Independen Menghitung hasil

dari total liabilities

dibagi dengan total

aset yang dimiliki

perusahaan

Rasio

5. Audit Delay

(Putu dan I

Made, 2016)

Dependen diukur dengan

menghitung jumlah

hari dari tanggal

tutup tahun buku

perusahaan sampai

tanggal yang tertera

pada laporan auditor

independen.

Rasio

Berlanjut dihalaman selanjutnya

Page 71: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

53

5. Ukuran

Perusahaan

(Vuko dan

Marko,

2014)

Moderasi dengan

menggunakan Ln

Total Asset dari

seluruh aset yang-

dimiliki perusahaan

Rasio

Page 72: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersumber dari laporan tahunan emiten dengan menggunakan populasi

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yang diperoleh melalui situs resmi

Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu pada alamat web www.idx.co.id.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara

purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

Berikut tabel 4.1 yang menyajikan perolehan sampel berdasarkan kriteria

yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian

No. Kriteria Pelanggaran

Kritera

Jumlah

1. Jumlah perusahaan

manufaktur tahun 2013

- 137

2. Perusahaan manufaktur

yang terdaftar secara

berturut-turut selama

periode pengamatan yaitu

2013-2015.

(7) 130

Berlanjut dihalaman selanjutnya

Page 73: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

55

3. Perusahaan manufaktur

yang menerbitkan laporan

keuangan dalam mata uang

rupiah untuk peroide yang

berakhir pada tanggal 31

desember dan telah diaudit

oleh auditor independen

pada periode pengamatan

yaitu 2013-2015.

(26) 104

4 Laporan keuangan memilik i

data yang dibutuhkan sesuai

dengan variabel dalam

penelitian ini

- 104

Perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel dalam

penelitian

104

Jumlah sampel yang diambil selama periode

pengamatan yaitu tahun 2013-2015

312

Sumber: Data sekunder yang diolah

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Pada saat pengujian normalitas, diperoleh hasil bahwa data

penelitian tidak normal. Pengujian dengan Kolmogorov Smirnov

menghasilkan nilai sebesar 0,000- sekian dengan total sampel

sebanyak 312 sampel, artinya data tidak lolos uji normalitas karena

nilai siginifikansi dibawah 0,05. Berikut hasil dari uji normalitas

dengan Kolmogorov Smirnov dengan 312 sampel yang disajikan

dalam tabel 4.2.

Page 74: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

56

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov dengan

312 Sampel

Sumber: Output SPSS yang dioalah

Salah satu cara agar data penelitian ini menjadi normal

adalah dengan melakukan screening data untuk mendeteksi apakah

data dari masing-masing variabel penelitian memiliki data ekstrim

(outlier) yang berpotensi mengganggu hasil anlisis. Screening data

penelitian ini menggunakan Zscore dan menghapus data yang

ekstrim yang tertera di Zscore.

Hasil screening data menunjukan bahwa terdapat sampel

data yang ekstrim sebanyak 165 sampel, sehingga harus dikeluarkan

dari sampel. Jumlah akhir sampel yang diobservasi adalah 147

sampel.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memilik i

data yang berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data

penelitan menggunakan uji statistik yaitu uji Kolmogorov Smirnov

Page 75: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

57

(K-S). Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika nilai

Asymp. Sig. >0,05.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov

Smirnov

Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada hasil uji Kolmogorov

Smirnov adalah sebesar 0,057. Nilai tersebut signifikan yaitu 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribus i

normal, maka model regresi dapat digunakan untuk pengujian

berikutnya.

Hasil uji normalitas data yang ditunjukan Kolomogorov

Smirnov tersebut konsiten dengan hail analisi grafik histogram dan

grafik normal P-Plot berikut ini.

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 76: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

58

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan grafik Histogram

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot

Berdasarkan kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa grafik

histogram maupun grafik normal P-Plot memberikan pola distribus i

data yang normal. Pada grafik histogram dapat dilihat bahwa grafik

menggambarkan bentuk lonceng serta pada grafik normal P-Plot

titik-titik yang mewakili sampel dalam penelitian ini mendekati

garis diagonal.

b. Hasil Uji Multikoloniaritas

Uji Multikoloniaritas ini dilakukan untuk melihat apakah

terjadi korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainya. Jika nilai

Page 77: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

59

Tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi

multikoloniaritas antara variabel bebas. Berikut tabel 4.4 yang

menunjukan hasil dari uji multikoloniaritas.

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikoloniaritas denganUji VIF

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 SPI ,965 1,037

Inv Rec ,752 1,329

TA ,801 1,249

Lev ,923 1,084

UP ,884 1,131

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan pada hasil uji multikoloniaritas pada tabel 4.4

dapat dilihat bahwa variabel bebas dalam penelitan ini tidak saling

berkorelasi, karena memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10.

Maka dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikoloniaritas antar

variabel.

c. Hasil Uji Heteroskesdasitas

Hasil uji heteroskesdasitas dilakukan untuk melihat apakah

ada ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik

adalah data yang homoskesdasitas atau data yang memilik i

kesamaan varians dalam fungsi regresi. Uji heteroskedasitas dalam

penelitian ini menguji uji glejser yang dilakukan dengan cara

Page 78: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

60

meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut

residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen

dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah

heteroskesdasitas.

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskesdasitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coef f icients Standardized Coef f icients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,692 12,491 ,296 ,768

SPI 2,764 1,410 ,164 1,959 ,052

Inv Rec -3,132 4,258 -,070 -,736 ,463

TA -7,680 8,328 -,085 -,922 ,358

Lev -,172 2,785 -,005 -,062 ,951

UP ,144 ,417 ,030 ,344 ,731

Sumber: Output SPSS yang diolah

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai signifikansi antara semua

variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini mempunya i

kesamaan varians dalam fungsi regresi atau homoskesdasitas atau

tidak terjadi heteroskedasitas.

Hasil uji glejser ini konsisten dengan hasil uji grafik

scatterplot berikut ini:

Page 79: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

61

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskesdasitas dengan grafik Scatterplot

Grafik scatterplot menunjukan bahwa data tersebar di atas

dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu y dan tidak terdapat suatu

pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini

mengindikasikan bahwa penyebaran titik-titik yang mewakili

sampel pada scatterplot di atas mengemukakan bahwa data dalam

penelitian ini mempunyai kesamaan varians dalam fungsi regresi

atau homoskesdasitas.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan esalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada masalah autokrelasi (Ghozali, 2013).

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilaksanakan dengan

menggunakan run test dengan ketentuan probabilitas lebih besar dari

signifikansi 0,05. Hasil uji autokoreasi dalam penelitian ini disajikan

dalam table 4.6.

Page 80: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

62

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi:Run Test

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea 1,62905

Cases < Test Value 73

Cases >= Test Value 74

Total Cases 147

Number of Runs 72

Z -,413

Asy mp. Sig. (2-tailed) ,679

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan table 4.6 nilai test adalah sebesar 1,62905 dengan

probabilitas 0,679 yang bernilai lebih besar dari 0,05. Hal tersebut

menunjukan bahwa nilai residual acak atau random, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi pada model

regresi yang digunakaan didalam penelitian ini.

2. Hasil Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode dimana semua data yang

digunakan dalam penelitian dikumpulkan dan dikelompokan untuk

kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif dengan

membandingkan nilai minimum, nilai maksimum, dan rata-rata dari

sampel.

Berikut tabel 4.7 yang merupakan analisis deskriptif untuk

variabel yang dibunakan dalam penelitian.

Page 81: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

63

Tabel 4.7 Statatistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation

Inv Rec 147 ,04 ,80 ,4009 ,16618

TA 147 -,26 ,25 -,0121 ,08235

Lev 147 ,12 1,29 ,5174 ,22945

UP 147 25,33 33,13 28,3999 1,56567

AD 147 45,00 130,00 78,8980 12,20865

Valid N (listwise) 147

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata

dari variabel dependen yaitu audit delay (AD) adalah sebesar 78,8980.

Dalam tabel 4.7 tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai minimum dari

audit delay dalam penelitian adalah sebesar 130,00 yang terjadi pada PT

Sierad Produce Tbk. tahun 2015. Sedangkan nilai maksimum dari audit

delay adalah sebesar 45,00 yang terjadi pada PT Merck Tbk. tahun 2013.

Selanjutnya, bedasarkan tabel 4.7 dapat dilihat nilai rata-rata dari

Audit Effort (InvRec) adalah sebesar 0,4009 yang menunjukan bahwa

rata-rata perusahaan yang diteliti telah mengungkapkan 40% item-item

yang digunaan untuk mengukur Audit Effort. Nilai minimum dari Audit

Effort adalah sebesar 0,04 yang terjadi pada PT Kertas basuki Rachmat

Indonesia Tbk. pada tahun 2014. Nilai maksimum dari Audit Effort adalah

sebesar 0,80 yang terjadi pada PT Jemblo Cable Company Tbk. pada

tahun 2014.

Page 82: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

64

Rata- rata dari Absolute Level of Total Accrual (TA) adalah

sebesar -0,0121. Nilai minimum dari Absolute Level of Total Accrual

adalah sebesar -0,26 yang terjadi pada PT Panasia Indo Resources Tbk.

pada tahun 2013. Nilai maksimum Absolute Level of Total Accrual adalah

sebesar 0,25 yang terjadi pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

pada tahun 2015.

Dilihat dari tabel 4.7 variabel Leverage (Lev) mempunyai nila i

rata-rata sebesar 0,5174 hal ini menunjukan bahwa perusahaan yang

diteliti telah mengungkapkan 51% item-item yang digunkan untuk

mengukur leverage. Nilai minimum dari leverage adalah sebesar 0,12

yang terjadi pada PT Kertas basuki Rachmat Indonesia Tbk. pada tahun

2013. Nilai maksimum Leverage adalah sebesar 1,29 yang terjadi pada

PT Apac Citra Centertex Tbk. pada tahun 2015.

Variabel moderasi ukuran perusahaan (UP) mempunyai rata-rata

sebesar 28,3999. Nilai minimum dari ukuran perusahaan adalah sebesar

25,33 yang terjadi pada PT Kedaung Indah Can Tbk. pada tahun 2013.

Nilai maksimum dari ukuran perusahaan adalah sebesar 33,13 yang

terjadi pada PT Astra International Tbk. pada tahun 2015.

3. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2013).

Page 83: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

65

Hasil dari uji koefisien determinasi dalam penelitian ini disajikan

dalam table 4. 8.

Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,365a ,133 ,103 11,56537 1,832

Sumber: Output SPSS yang diolah

Dari tabel 4.8 yang telah disajikan di atas dapat kita lihat bahwa

nilai adjusted R2 sebesar 0,103 yang menjelaskan bahwa variabel-

variabel independen yang ada di dalam penelitian ini dapat menjelaskan

10,3% variabel dependen yang ada di dalam penelitian ini yaitu

persistensi laba. Hasil ini menunjukkan bahwa model memilik i

kemampuan yang tinggi dalam menjelaskan variabel dependen,

sedangkan sisanya sebesar 89,7% dijelaskan oleh varibel-variabel lain di

luar penelitian ini seperti variabel reputasi auditor, pergantian auditor,

ukuran KAP, komite audit, umur perusahaan, dan lain sebagainya (Putra

dan I Made, 2016).

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2013). Dalam

penelitian ini, variabel independen yang terdiri dari sistem pengendalian

Page 84: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

66

internal, Audit Effort, Absolute Level of Total Accrual, dan leverage

dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi mempengaruhi

variabel dependen yaitu audit delay. Hasil uji signifikansi parameter

individual (uji statistik t) disajikan pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Individual : Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coef f icients Standardized Coef f icients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 178,258 78,945 2,258 ,026

SPI 15,101 43,927 ,548 ,344 ,732 ,002 415,677

Inv Rec -279,358 130,160 -3,803 -2,146 ,034 ,002 513,559

TA 179,698 285,320 1,212 ,630 ,530 ,002 606,057

Lev 55,278 102,762 1,039 ,538 ,592 ,002 610,256

UP -3,805 2,746 -,488 -1,385 ,168 ,049 20,297

MSPI -,553 1,547 -,573 -,357 ,721 ,002 421,082

MInv Rec 9,973 4,601 3,741 2,167 ,032 ,002 487,372

MTA -6,887 10,072 -1,319 -,684 ,495 ,002 608,878

MLev -1,388 3,608 -,755 -,385 ,701 ,002 629,709

a. Dependent Variable: AD

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan pada hasil uji signifikan individual (uji t) yang

disajikan pada table 4.9 diatas maka didapat persamaan regresi seperti

berikut:

AD = 178,258 – 279,358 InvRec + 9,973 MInvRec + e

Page 85: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

67

1. Nilai konstanta sebesar 178,258 artinya jika variabel sistem

pengendalian internal (SPI), audit effort (InvRec), absolute level of

total accrual (TA), leverage (Lev), ukuran perusahaan (UP),

moderasi sistem pengendalian internal (MSPI), moderasi audit

effort (MinvRec), moderasi absolute level of total accrual (MTA),

moderasi leverage (Mlev) bernilai nol, maka variabel dependen

atau audit delay (AD) akan bernilai 178,258 satuan.

2. Koefisien regresi audit effort (InvRec) sebesar -279,358 yang

berarti jika variabel audit effort meningkat sebesar satu satuan dan

variabel lainya konstan, maka variabel dependen yaitu audit delay

akan meningkat sebesar -279,358 satuan.

3. Koefisien moderated regression analysis audit effort (MinvRec)

sebesar 9,973 yang berarti jika variabel moderated regression

analysis audit effort meningkat sebesar satu satuan dan variabel

lainya konstan, maka variabel dependen yaitu audit delay akan

meningkat sebesar 9,973 satuan.

Berikut hasil uji signifikansi parameter individual (uji t) dari

variabel dari variabel independen yang terdiri dari sistem pengendalian

internal (SPI), audit effort (InvRec), absoulte level of total accrual

(TA), dan leverage (Lev) terhadap variabel dependen audit delay (AD)

dengan ukuran perusahaan (UP) sebagai variabel moderasi. penjelasan

dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Page 86: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

68

1. Hasil uji Hipotesis Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap

Audit Delay

Pada table 4.9 menunjukan angka signifikansi sebesar 0,732.

Hal ini menunjukan bahwa sistem pengendalian internal tidak

berpengaruh terhadap audit delay karena nilai signifikansi yang

lebih besar dari 0,05 ( 0,732 > 0,05) dengan demikian H1 ditolak.

Dalam penelitian Sa’adah (2013) mempunyai nilai signifikan

negatif dari sistem pengendalian internal terhadap audit delay. Nilai

tersebut didukung oleh data penelitian dari sistem pengendalian

internal yang rata-rata memiliki 80% opini wajar tanpa pengecualian

(WTP) setiap tahunya. proksi yang dipakai dalam menilai sistem

pengendalian internal adalah dengan melihat opini laporan auditor

independen. Dengan melihat opini yang tertera pada laporan

keuagan perusahaan yang sudah di audit oleh auditor independen,

maka dapat dilihat keefektivan sistem pengendalian internal yang

ada di suatu perusahaan tersebut. Menurut Arens (2015), auditor

akan mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian mengena i

pengendalian internal atas pelaporan keuangan apabila pada dua

kondisi. Pertama, tidak adanya kelemahan material yang

teridentidikasi. Kedua, tidak adanya pembatasan ruang lingkup kerja

auditor. Apabila salah satu kondisi tersebut terjadi, maka auditor

akan mengeluarkan pendapat selain dari wajar tanpa pengecualian.

Page 87: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

69

Beberapa penelitian terdahulu meneliti pengaruh opini audit

terhadap audit delay dengan proksi yang sama dengan sistem

pengendalian internal yaitu menggunakan variabel dummy, memberi

nilai 1 jika laporan keuangan keuangan mendapat opini wajar tanpa

pengecualian dan 0 jika mendapat opini selain wajar tanpa

pengecualian. Dalam penelitian Lucyanda dan Sabrina (2013), dan

Kartika (2011) menyatakan bahwa opini audit tidak mempengaruhi

audit delay. Hal ini disebabkan karena auditor telah bekerja secara

profesional sehingga apapun opini yang dikeluarkan auditor dan

sistem pengendalian internal perusahaan tidak mempengaruhi

lamanya waktu penyelesaian audit. Kerena pada dasarnya

manajerlah yang bertanggung jawab dalam sistem pengendalian

internal di setiap perusahaan dan auditor independenlah yang

menentukan lama waktunya proses audit berlangsung.

2. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Audit Effort terhadap Audit Delay

Pada table 4.9 menunjukan hasil signifikansi sebesar 0,034

pada variabel audit effort (InvRec). Hal ini menunjukan bahwa audit

effort berpengaruh terhadap audit delay karena nilai signifikans i

yang lebih kecil dari 0,05.

Hasil dari penelitian ini bertolak belakang dengan penelit ian

yang dilakukan oleh Vuko dan Marko (2014) yang menyatakan

bahwa audit effort tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sampel

yang digunakan dalam penelitian Vuko dan Marko (2014) adalah

Page 88: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

70

perusahaan yang terdaftar di Kroasia dalam kurun waktu 2008

sampai 2011, sedangkan dalam penelitian ini sampel yang

digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hal

ini menyebabkan bahwa pengaruh yang signifikan terjadi di

perusahaan manufaktur di Indonesia antara audit effort terhadap

audit delay.

Hasil penelitian ini diperoleh dalam penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan Zhang Hongbo (2012). Dalam penelit ian

Zhang Hongbo (2012) audit effort atau upaya audit dijelaskan dalam

beberapa variabel terpisah yang mereprensentasikan audit effort itu

sendiri, dimana audit effort berperan penting dalam menilai resiko

audit yang akan dihadapi selama proses audit berlangsung. Hasil dari

penelitian Zhang Hongbo membuktikan audit effort berpengaruh

terhadap audit delay.

3. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Absolute Level of Total Accrual

terhadap Audit Delay

Pada table 4.9 menunjukan angka signifikansi sebesar 0,530.

Hal ini menunjukan bahwa absolute level of total accrual tidak

berpengaruh terhadap audit delay karena nilai signifikansi yang

lebih besar dari 0,05 ( 0,530 > 0,05) dengan demikian H3 ditolak.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mendukung

penelitian Vuko dan Marko (2014) dan Zhang Hongbo (2012).

Dimana absolute level of total accrual tidak berpengaruh terhadap

Page 89: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

71

audit delay. Dalam pernyataan yang dikemukakan dalam penelit ian

Francis dan Krishnan (1999) proses audit dari total akrual yang

tinggi pada suatu perusahaan memiliki ancaman yang tidak menentu

dibanding audit yang memilki total akrual yang rendah pada suatu

perusahaan. Tingkat total akrual yang tinggi dapat menyebabkan

risiko dai suatu informasi yang dimiliki perusahaan atau entitas

menjadi tidak menentu (Vuko dan Marko, 2014), tetapi karena

ancaman dan risiko yang tidak menentu tersebut tidak menjadi faktor

utama dalam lamanya proses audit yang berlangsung.

4. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Leverage terhadap Audit Delay

Pada table 4.9 menunjukan angka signifikansi sebesar 0,592.

Hal ini menunjukan bahwa Leverage tidak berpengaruh terhadap

audit delay karena nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (

0,592 > 0,05) dengan demikian H4 ditolak.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari dan made (2014),

Sukmawati (2014), dan Janartha dan Bambang (2016). Namun hasil

dari penelitian ini tidak mendukung hasil dari penelitian Vuko dan

Marko (2014) yang memperoleh hasil bahwa Leverage berpengaruh

terhadap audit delay.

Jumlah utang yang tinggi tidak memberikan tekanan pada

perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan auditan lebih

cepat. Debt to equity ratio (DER) yang tinggi akan memberikan

Page 90: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

72

sinyal bahwa perusahaan sedang dalam kesulitan keuangan. Hal ini

dikarenakan rasio utang terhadap ekuitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya.

Semakin tinggi rasio utang berarti ada permasalahan going concern

yang memerlukan audit lebih teliti dan waktu yang lebih lama oleh

auditor. Tingkat utang yang tinggi akan meningkatkan kehati-hat ian

auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit. Hal ini

disebabkan karena tingginya proporsi dari utang akan meningkatkan

pula risiko keuangannya. Perusahaan yang memiliki banyak utang

pada struktur keuangannya, maka perusahaan tersebut memilik i

resiko yang cukup besar akibat kesulitan dalam membayar utang

yang besar, sehingga bisa menunda publikasi laporan keuangan.

Proporsi yang tinggi dari utang, akan memengaruhi kondisi

keuangan yang terkait dengan masalah kelangsungan hidup

perusahaan (going concern), yang pada akhirnya memerlukan

kecermatan yang lebih dalam pengauditan (Janartha dan Bambang,

2016).

Leverage tidak selalu berdampak negatif terhadap perusahaan.

Apabila perusahaan berhasil mengelola utangnya dengan baik,

efisien dan tepat sasaran, profit perusahaan akan meningkat secara

signifikan dan tidak akan ada masalah tehadap kesulitan keuangan.

Disampng itu, tidak perlu adanya negosiasi dengan pihak auditor

Page 91: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

73

dalam proses audit sehingga tidak akan terjadi audit delay

(Puspitasari dan made, 2014).

5. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap

Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan sebagai variabel Moderasi

Hasil uji moderated regression analysis (MRA) menunjukan

angka signifikansi sebesar 0,721 pada variabel MSPI. Dengan

demikian maka H5 ditolak dan ukuran perusahaan tidak dapat

memoderasi pengaruh sistem pengendalian internal terhadap audit

delay. Hal ini dikarenakan yang bertanggung jawab sepenuhnya

dalam sistem pengendalian internal perusahaan adalah manajemen

perusahaan sendiri dan tugas auditor eksternal yang menentukan

proses audit yang digunakan.

Dalam penelitian Miradhi dan Gede (2016) yang menelit i

pengaruh opini auditor terhadap audit delay dimana proksi yang

digunakan sama dengan sistem pengendalian internal yaitu dengan

menggunakan variabel dummy untuk setiap opini auditor yang

diberikan pada laporan keuangan perusahaan menjelaskan bahwa

seberapa besarnya perusahaan atau seberapa bagus sistem

pengendalian internal yang ada didalamnya, auditor dalam

memberikan opininya berdasarkan apa yang terjadi dalam laporan

keuangan dan opini auditor merupakan bagian dari kewenangan

KAP yang sudah sesuai dengan prosedur dalam standar profesiona l

akuntan publik. Maka ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi

Page 92: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

74

sistem pengendalian internal terhadap audit delay. Hasil dari

penelitian ini mendukung hasil yang dari penelitian Miradhi dan

Gede (2016).

6. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Audit Effort terhadap Audit Delay

dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi

Tabel 4.9 menunjukan hasil dari nilai signifikansi sebesar

0,032 pada variabel MinvRec. Dengan demikian H6 diterima karena

nilai signifikansi yang kurang dari 0,05.

Dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan dapat

memoderasi audit effort terhadap audit delay. Merujuk pada

penelitian Vuko dan Marko (2014) yang menggunakan total

inventory dan total receivables dibagi dengan total asset

menunjukan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka nila i

dari audit effort itu sendiri akan semakin besar pula dalam

mempengaruhi audit delay.

Hasil dari penelitian ini didukung oleh hasil dalam penelit ian

Limei Cao et al. (2015) yang menunjukan audit effort secara

signifikan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan dam menyatakan

bahwa semakin besar suatu perusahaan maka semakin besar pula

audit effort yang diperlukan dalam mengaudit perusahaan tersebut.

7. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Absolute Level of Total Accrual

terhadap Audit Delay dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel

Moderating

Page 93: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

75

Tabel 4.9 menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,495 pada

variabel MTA, hal ini menunjukan bahwa H7 ditolak karena nila i

signifikansi yang diatas dari 0,05. Dengan demikian ukuran

perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh absolute level of total

accrual terhadap audit delay.

Penelitian ini menggunkan variabel TA sebagai indikator dari

audit inherent risk. Walaupun terdapat argumen dalam penelit ian

Vuko dan Marko (2014) yang menyatakan bahwa semakin besar

tugas auditor dalam mengaudit klien maka semakin besar pula risiko

bisnis yang dihadapi auditor dengan klienya, lalu dalam penelit ian

Francis dan Krishnan (1999) mengungkapkan bahwa aset yang

dimiliki perusahaan baik itu yang terdeteksi atau tidak akan

mempengaruhi total akrual yang dimiliki perusahaan belum dapat

menjelaskan secara utuh bahwa total akrual dapat mempengaruhi

lamanya audit delay. Hal ini bisa disebabkan karena faktor yang

tidak menentu yang diakibatkan oleh nilai dari total akrual tersebut

(Vuko dan Marko, 2014).

8. Uji Hipotesis Pengaruh Leverage terhadap Audit Delay dengan

Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi

Pada tabel 4.9 yang ditunjukan oleh variabel Mlev dengan nilai

signifikansi sebesar 0,701 yang berarti bahwa H8 ditolak karena nila i

signifikansi yang melebihi 0,05. Maka dapat disimpulkan ukuran

perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh leverage terhadap

Page 94: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

76

audit delay. Hasil dari penelitian ini mendukung hasil dari penelit ian

Putra dan I Made (2016) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan tidak dapat memoderasi pengaruh debt equity to ratio

atau leverage terhadap audit delay. Hal ini dapat disebabkan karena

auditor didalam melaksanakan penugasan audit bersikap

professional dan memenuhi standar audit sebagaimana yang telah

diatur oleh IAI tanpa melihat ukuran perusahaan yang diaudit

(Haryani dan I Dewa, 2014). Potensi terjadinya audit delay yang

lebih panjang pada perusahaan besar didasari oleh pandangan bahwa

lingkup audit dan kompleksitas transaksi pada perusahaan besar

akan lebih luas dibandingkan dengan perusahaan kecil, namun hal

ini tidak terjadi pada perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel

pada penelitian ini yang berarti bahwa besar kecilnya perusahaan

manufaktur tidak mencerminkan kompleksitas di dalam penerapan

audit prosedur dan waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian tugas

audit. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan mungkin saja akan memberikan pengaruh terhadap

pelaksanaan audit namun tidak akan memberikan dampak yang

signifikan terhadap penyelesaian audit (Haryani dan I Dewa, 2014).

Page 95: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian

yang telah dilakukan dengan moderated regression analysis, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Lucyanda dan Sabrina (2013), dan

Kartika (2011). Hasil dari penelitian ini tidak sesuai dengan penelit ian

Sa’adah (2013).

2. Audit Effort berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sesuai dengan

penelitian Zhang Hongbo (2012). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian Vuko dan Marko (2014).

3. Absolute Level of Total Accrual tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Vuko dan Marko (2014) dan Zhang

Hongbo (2012).

4. Leverage tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sesuai dengan

penelitian Puspitasari dan made (2014), Sukmawati (2014), dan Janartha

dan Bambang (2016).

5. Hubungan interaksi antara sistem pengendalian internal dengan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sesuai

dengan penelitian Miradhi dan Gede (2016).

Page 96: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

78

6. Hubungan interaksi antara audit effort dengan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sesuai dengan penelitian Limei

Cao et al. (2015).

7. Hubungan interaksi antara absolute level of total accrual dengan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sesuai

dengan penelitian Francis dan Krishnan (1999) serta Vuko dan Marko

(2014).

8. Hubungan interaksi antara leverage dengan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini sesuai dengan penelit ian

Putra dan I Made (2016).

B. Saran

Berikut saran-saran yang dapat diberikan untuk penelit ian

selanjutnya, adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel yang

akan digunakan seperti komite audit, opini auditor, audit

comparability, audit outcomes, dll sehingga hasilnya akan

memperkaya pembahasan mengenai audit delay

2. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan proksi-proksi

yang berbeda dalam setiap variabel sehingga dapat dibandingkan

dengan proksi yang digunakan dalam penelitian ini,

3. Penelitian selanjutnya disarankan agar memperluas wilayah

sampel dengan menambah jenis industri atau menggunakan

seluruh industri yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 97: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

79

DAFTAR PUSTAKA

Arens. A. Alvin, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley, Alvin A. 2015. Auditing dan

Jasa Assurance Pendekatan Terintigrasi. Edisi Kedua Belas. Jilid Kedua, Jakarta: Erlangga.

Aryati, Titik dan Maria Theresia. 2005. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay dan Timeliness”. Media Riset Akuntansi, Volume 5. No 3 Desember

Hal 271-287.

Ashton, R.H., Willingham, J.J, dan Elliot, R.K. 1987. “An Emprical Analysis of

Audit Delay”. Journal of Accounting Research, Vol. 25 No 2. (Autumn): Hal 275- 292.

Bamber, E. M., Bamber, L. S. and Schoderbek, M. P. 1993. “Audit structure and other determinants of audit report lag: An empirical analysis”, Auditing: A

Journal of Practice & Theory, Vol. 12, No. 1, Hal 1-23.

Bapepam. 2006. Kewajiban Penyampaian Laporan Berkala Oleh Perusahaan Efek.

Juli, Kep - 06/BL/2006.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Caramanis, C., dan C. Lennox. 2008. “Audit effort and earnings management”.

Journal of Accounting and Economics 45 (1): Hal 116-138.

Carslaw, Charles dan Kaplan. 1991. “An Examination of Audit Delay: Further

Evidence from New Zealand”. Accounting and Business Research,Vol. 22, No. 85,.

Dyer, dan McHugh. 1975. “The Timeliness of the Australian Annual Report”. Journal of Accounting Research.

Febrianty. 2011. “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay

Perusahaan Sektor Perdagangan yang Terdaftar di BEI periode 2007- 2009”, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (Vol. 1 No. 3 September 2011), Politeknik PalComTech.

Francis, J. R. dan Krishnan, J. 1999 . “Accounting Accruals and Auditor Reporting Conservatism”, Contemporary Accounting Research, Vol. 16, No.

1, Hal 135-165.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta.

Givoly, D. dan Palmon, D. 1982. “Timeliness of Annual Earnings Announcements :

Some Empirical Evidence”, Accounting Review, Hal 486-508.

Page 98: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

80

Halim, Varianda. 2000. “Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay: Studi

Empiris Perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 2 No 1: Hal 63-75.

Haryani, Jumratul dan I Dewa Nyoman Wiratmaja. 2014. “Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Komite Audit, Penerapan International Reporting Standards dan

Kepemilikan Publik Pada Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Hassanudin. 2002. “Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Suatu Tinjauan Faktor-

faktor yang Mempengaruhi)”. Jurnal Indonesia Membangun, Juli 2002.

Houston, R.W., M.F. Peters, dan J.H. Pratt. 1999. “The audit risk model, business

risk and audit- planning decisions”. The Accounting Review 74 (3): Hal 281-

298.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.

Yogyakarta : Edisi Pertama, Penerbit BPFE.

Janartha, I Wayan Pion dan Bambang Suprasto H. 2016. “Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Keberadaan Komite Audit dan leverage”. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Jörg-Markus Hitz,Philipp Löw, dan Mara Solka. 2013. “Determinant of Audit Delay in Mandatory IFRS Setting”. Die Betriebswirtschaft.

Jones,J. 1991. “Earnings Management during import relivef investigation”. Journal

of accounting research 29: Hal 193-228.

Kartika, Andi. 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, Dinamika Keuangan dan Perbankan.

Khalatbari, Abdossamad, Ismail Ramezanpour, dan Jalal Haghdoost. 2013.

“Studying the Relationship of Earnings Quality and Audit Delay in Accepted

Companies in Tehran Securities”, International Research Journal of Applied and Basic Sciences, Vol. 6. No. 5. Hal 549-555.

Lawrence, Janice, dan Barry Bryan. 1998. “Characteristics Associated with Audit

Delay in The Monitoring of Low Income Housing Projects”, Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial Management, 10 (2): Hal 173-191.

Lianto, Novice dan Budi Hartono Kusuma. 2010. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh

terhadap Audit Report Lag”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi , Universita s Tarumanegara, Vol. 12 No.2, Agustus 2010, Hal 97-106.

Limei, Cao, Wanfu Li, dan Limin Zhang. 2015. “Audit Mode Change, Corporate

Governence and Audit Effort”. China Journal of Accounting Reasearch.

Page 99: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

81

Lucyanda, Jurica dan Sabrina Paramitha Nura’ni. 2013. “Pengujia Faktor Faktor

yang Mempengaruhi Audit Delay”. Jurnal Akuntansi & Auditing.

Miradhi, Made Devi dan Gede Juliarsa. 2016. “Ukuran Perusahaan sebagai

Pemoderasi Pengaruh Profitabilitas dan Opini Auditor pada Udit Delay”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Bali.

Mulyadi. 2006. Auditing. Edisi Pertama. Cetakan Keenam, Jakarta, Salemba Empat.

O‟Keefe, T.B., R.D. King, dan K.M. Gaver. 1994. “Audit Fees, Industry

Specialization, and Compliance with GAAS Reporting Standards”, Auditing: A Journal of Practice & Theory 13: Hal 41- 55.

Palmrose, Z. 1989. “The Relation of Audit Contract Type to Audit Fees and Hours”,

The Accounting Review, 64(3), Hal 488-499.

Pourali, Mohammad Reza, Jozi, Mahshid, Rostami, Keramatollah Heydari,

Taherpour, Gholam Reza dan Niazi, Faramarz. 2013. “Investigation of Effective Factors in Audit Delay: Evidence from Tehran Stock Exchange (TSE)”, Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technolo gy,

Vol. 5, No. 2, Hal 405- 410.

Puspitasari, Ketut Dian dan Made Yeni Latrini. 2014. “Pengaruh Ukuran Perusahan,

Anak Perusahaan, Leverage, dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Putra, Putu Gede Ovan Subawa dan I Made Pande Dwiana Putra. 2016. “Ukuran

Perusahaan Sebagai Pemoderasi Pengaruh Opini Auditor, Profitabilitas, dan Debt Equity to Ratio Terhadap Audit Delay”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Bali.

Ruhnke, K dan Au, K. 1998. “Die Dauer der Jahresabschlußprüfung – Eine empirische Untersuchung des audit delay bei deutschen

Aktiengesellschaften”. Die Betriebswirtschaft, Hal 644–658.

Sa’adah,Shohelma. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Sistem Pengendalia n

Internal terhadap Audit Delay”. ejournal.unp.ac.id, Volume 1, No. 2, Maret.

Saemargani,Fitria Indah. 2015. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,

Provabilitas, Solvabilitas, Ukuran KAP, dan Opini Auditor terhadap Audit Delay”, Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, Volume 4, No.

2, Universitas Negri Yogyakarta.

Scott, William R. 2010. Financial Accounting Theory, Sixth Edition. Pearson

Canada Inc. Toronto.

Sembiring, Sukmi Amelanty. 2012 “Pengaruh Klasifikasi Industri dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Risiko Bisnis Pada Perusahaan Manufaktur yang

Page 100: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

82

Terdaftar di BEI”. Jurnal Manajemen, Volume 01, No. 01, Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Semarang.

Simunic, D., dan M.T. Stein. 1996. “Impact of litigation risk on audit pricing: A

review of the economics and the evidence”. Auditing: A Journal of Practice & Theory 15: Hal 119-134.

Subekti, Imam dan Widiyanti, Novi Wulandari. 2004. “Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay di Indonesia”. SNA 7. Ikatan Akuntan

Indonesia, Hal 991-1002.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba teori dan model empiris.Jakarta :

Grasindo.

Vuko, Tina dan Marko Cular. 2014. “Finding Determinant of Audit Delay by

Pooled OLS Regression Analysis”, Croatian Operational Research Review, University of Split Cuite Fiskovica, Kroasia.

Wirakusuma, Made Gede. 2004. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rentang

Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke Publik (Studi Empiris Mengenai

Keberadaan Divisi Internal Audit pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”, Simposium Nasional Akuntansi VII. (Desember) : Hal 1202-1222.

Wiwik, Utami. 2006. “Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa

Efek Jakarta”. Bulletin Penelitian No.09 Tahun 2000.

Zhang, Hongbo. 2012. “Accounting Comparability, Audit Effort, and Audit

Outcomes”. etd.lsu.edu. Dissertation. University of Illinois.

Page 101: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 102: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

84

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Maufaktur yang Menjadi Sampel

No Nama Perusahaan Kode Tahun

1 PT AKASHA WIRA INTERNATIONAL ADES 2013

2 ADES 2014

3 ADES 2015

4 PT Alkindo Naratama Tbk ALDO 2013

5 ALDO 2014

6 ALDO 2015

7 PT Asiaplast Industries Tbk APLI 2013

8 APLI 2014

9 APLI 2015

10 PT Astra International Tbk ASII 2015

11 ASII 2014

12 ASII 2013

13 PT Astra Otoparts Tbk AUTO 2013

14 AUTO 2015

15 AUTO 2014

16 PT Berlina Tbk BRNA 2013

17 BRNA 2014

18 BRNA 2015

19 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA 2013

20 CEKA 2015

21 CEKA 2014

22 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 2013

23 CPIN 2014

24 CPIN 2015

25 PT DELTA DJAKARTA Tbk DLTA 2015

26 DLTA 2013

27 DLTA 2014

28 PT INDOFARMA INAF 2014

29 PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW 2013

30 FASW 2014

31 FASW 2015

32 PT Gajah Tunggal Tbk GJTL 2013

33 GJTL 2014

34 GJTL 2015

35 PT Panasia Indo Resources Tbk HDTX 2013

36 HDTX 2015

37 HDTX 2014

38 PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk HMSP 2015

39 HMSP 2013

40 HMSP 2014

41 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 2015

42 ICBP 2013

43 ICBP 2014

44 PT Indomobil Sukses Internasional IMAS 2013

45 IMAS 2014

46 IMAS 2015

47 PT INDOFARMA INAF 2013

48 INAF 2015

49 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 2013

50 INDF 2015

51 INDF 2014

52 PT INDOSPRING Tbk INDS 2014

53 INDS 2013

54 INDS 2015

55 PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk JECC 2015

56 JECC 2014

57 JECC 2013

58 PT KMI Wire and Cable Tbk KBLI 2014

59 KBLI 2015

60 KBLI 2013

61 PT KABELINDO MURNI Tbk. KBLM 2015

62 KBLM 2014

63 KBLM 2013

64 PT KERTAS BASUKI RACHMAT INDONESIA TBKKBRI 2013

65 KBRI 2014

66 KBRI 2015

67 PT KEDAUNG INDAH CAN Tbk KICI 2015

68 KICI 2013

69 KICI 2014

70 PT Kalbe Farma Tbk. KLBF 2015

71 KLBF 2014

72 KLBF 2013

73 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LMPI 2015

74 LMPI 2014

75 LMPI 2013

76 PT MARTINA BERTO Tbk MBTO 2013

77 MBTO 2014

78 MBTO 2015

79 PT MERCK Tbk MERK 2014

80 MERK 2015

81 MERK 2013

82 PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk MLBI 2013

83 MLBI 2015

84 MLBI 2014

85 PT APAC CITRA CENTERTEX Tbk MYTX 2013

86 MYTX 2014

87 MYTX 2015

88 PT NIPRESS Tbk NIPS 2014

89 NIPS 2015

90 NIPS 2013

91 PT PYRIDAM FARMA Tbk PYFA 2013

92 PYFA 2014

93 PYFA 2015

94 PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA TbkRMBA 2013

95 RMBA 2014

96 RMBA 2015

97 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 2014

98 ROTI 2015

99 ROTI 2013

100 PT MERCK SHARP DOHME PHARMA TBK SCPI 2013

Page 103: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

85

101 SCPI 2014

102 SCPI 2015

103 PT SIERAD PRODUCE Tbk SIPD 2013

104 SIPD 2014

105 SIPD 2015

106 PT SEKAR LAUT Tbk SKLT 2013

107 SKLT 2014

108 SKLT 2015

109 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM 2015

110 SMSM 2014

111 SMSM 2013

112 PT SUPARMA Tbk SPMA 2013

113 SPMA 2014

114 SPMA 2015

115 PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURER, Tbk. SSTM 2015

116 SSTM 2013

117 SSTM 2014

118 PT SIANTAR TOP Tbk STPP 2015

119 STPP 2014

120 STPP 2013

121 PT. MANDOM INDONESIA Tbk TCID 2015

122 TCID 2013

123 TCID 2014

124 PT Tirta Mahakam Resources TIRT 2013

125 TIRT 2014

126 TIRT 2015

127 PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk TRIS 2013

128 TRIS 2014

129 TRIS 2015

130 PT Trias Sentosa Tbk TRST 2013

131 TRST 2014

132 TRST 2015

133 PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk TSCP 2013

134 TSCP 2014

135 TSCP 2015

136 PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.ULTJ 2015

137 ULTJ 2014

138 ULTJ 2013

139 PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK UNIT 2014

140 UNIT 2015

141 UNIT 2013

142 PT Voksel Electric Tbk VOKS 2015

143 VOKS 2014

144 VOKS 2013

145 PT WISMILAK INTI MAKMUR TBK WIIM 2015

146 WIIM 2014

147 WIIM 2013

Page 104: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

86

Lampiran 2 Hasil Perhitungan

Kode Tahun SPI

ADES 2013 1

ADES 2014 1

ADES 2015 1

ALDO 2013 0

ALDO 2014 0

ALDO 2015 1

APLI 2013 1

APLI 2014 1

APLI 2015 1

ASII 2015 1

ASII 2014 1

ASII 2013 0

AUTO 2013 1

AUTO 2015 1

AUTO 2014 1

BRNA 2013 1

BRNA 2014 1

BRNA 2015 1

CEKA 2013 1

CEKA 2015 1

CEKA 2014 1

CPIN 2013 1

CPIN 2014 1

CPIN 2015 1

DLTA 2015 1

DLTA 2013 1

DLTA 2014 1

INAF 2014 1

FASW 2013 1

FASW 2014 1

FASW 2015 0

GJTL 2013 0

GJTL 2014 0

GJTL 2015 0

HDTX 2013 1

HDTX 2015 0

HDTX 2014 0

HMSP 2015 1

HMSP 2013 1

HMSP 2014 1

ICBP 2015 1

ICBP 2013 0

ICBP 2014 1

IMAS 2013 1

IMAS 2014 1

IMAS 2015 1

INAF 2013 1

INAF 2015 0

INDF 2013 0

SCPI 2013 1

SCPI 2014 1

SCPI 2015 1

SIPD 2013 1

SIPD 2014 1

SIPD 2015 1

SKLT 2013 1

SKLT 2014 1

SKLT 2015 0

SMSM 2015 1

SMSM 2014 0

SMSM 2013 0

SPMA 2013 1

SPMA 2014 1

SPMA 2015 0

SSTM 2015 0

SSTM 2013 0

SSTM 2014 0

STPP 2015 0

STPP 2014 1

STPP 2013 1

TCID 2015 0

TCID 2013 1

TCID 2014 1

TIRT 2013 1

TIRT 2014 1

TIRT 2015 1

TRIS 2013 1

TRIS 2014 1

TRIS 2015 0

TRST 2013 1

TRST 2014 1

TRST 2015 1

TSCP 2013 1

TSCP 2014 1

TSCP 2015 1

ULTJ 2015 1

ULTJ 2014 1

ULTJ 2013 0

UNIT 2014 1

UNIT 2015 1

UNIT 2013 1

VOKS 2015 0

VOKS 2014 1

VOKS 2013 1

WIIM 2015 0

WIIM 2014 1

WIIM 2013 1

INDF 2015 1

INDF 2014 1

INDS 2014 1

INDS 2013 1

INDS 2015 1

JECC 2015 0

JECC 2014 0

JECC 2013 0

KBLI 2014 1

KBLI 2015 0

KBLI 2013 1

KBLM 2015 0

KBLM 2014 1

KBLM 2013 1

KBRI 2013 1

KBRI 2014 1

KBRI 2015 0

KICI 2015 1

KICI 2013 1

KICI 2014 1

KLBF 2015 1

KLBF 2014 1

KLBF 2013 1

LMPI 2015 0

LMPI 2014 1

LMPI 2013 1

MBTO 2013 1

MBTO 2014 1

MBTO 2015 1

MERK 2014 0

MERK 2015 1

MERK 2013 1

MLBI 2013 0

MLBI 2015 1

MLBI 2014 0

MYTX 2013 0

MYTX 2014 1

MYTX 2015 0

NIPS 2014 1

NIPS 2015 0

NIPS 2013 1

PYFA 2013 1

PYFA 2014 1

PYFA 2015 0

RMBA 2013 1

RMBA 2014 1

RMBA 2015 1

ROTI 2014 1

ROTI 2015 1

ROTI 2013 1

Page 105: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

87

Kode Tahun Inventories Receivables Total Aset InvRec

ADES 2013 84.788.000.000Rp 79.179.000.000Rp 441.064.000.000Rp 0,37

ADES 2014 92.474.000.000Rp 105.645.000.000Rp 502.990.000.000Rp 0,39

ADES 2015 99.210.000.000Rp 126.954.000.000Rp 653.224.000.000Rp 0,35

ALDO 2013 57.739.756.146Rp 108.891.776.939Rp 290.641.923.909Rp 0,57

ALDO 2014 74.595.484.757Rp 139.991.484.544Rp 346.674.687.826Rp 0,62

ALDO 2015 79.554.208.566Rp 154.979.376.416Rp 366.010.819.198Rp 0,64

APLI 2013 33.591.526.509Rp 44.108.251.883Rp 303.594.490.546Rp 0,26

APLI 2014 35.111.850.724Rp 49.153.447.552Rp 273.126.657.794Rp 0,31

APLI 2015 30.089.436.015Rp 33.735.103.522Rp 308.620.387.248Rp 0,21

ASII 2015 18.337.000.000.000Rp 53.005.000.000.000Rp 245.435.000.000.000Rp 0,29

ASII 2014 16.896.000.000.000Rp 54.759.000.000.000Rp 236.027.000.000.000Rp 0,3

ASII 2013 14.433.000.000.000Rp 51.645.000.000.000Rp 213.994.000.000.000Rp 0,31

AUTO 2013 1.472.428.000.000Rp 1.650.725.000.000Rp 12.484.843.000.000Rp 0,25

AUTO 2015 1.749.263.000.000Rp 1.687.825.000.000Rp 14.339.110.000.000Rp 0,24

AUTO 2014 1.718.663.000.000Rp 1.784.361.000.000Rp 14.387.568.000.000Rp 0,24

BRNA 2013 148.582.554.000Rp 159.995.683.000Rp 1.125.375.706.000Rp 0,27

BRNA 2014 184.314.236.000Rp 232.366.683.000Rp 1.334.086.016.000Rp 0,31

BRNA 2015 202.459.084.000Rp 244.365.819.000Rp 1.820.783.911.000Rp 0,25

CEKA 2013 365.614.090.062Rp 284.131.937.391Rp 1.069.627.299.747Rp 0,61

CEKA 2015 424.593.167.957Rp 261.169.962.552Rp 1.485.826.210.015Rp 0,46

CEKA 2014 475.991.159.222Rp 315.238.141.384Rp 1.284.150.037.341Rp 0,62

CPIN 2013 4.030.952.000.000Rp 2.616.950.000.000Rp 15.704.502.000.000Rp 0,42

CPIN 2014 4.321.016.000.000Rp 3.522.209.000.000Rp 20.841.795.000.000Rp 0,38

CPIN 2015 5.454.001.000.000Rp 3.339.849.000.000Rp 24.684.915.000.000Rp 0,36

DLTA 2015 181.162.743.000Rp 181.290.870.000Rp 1.038.321.916.000Rp 0,35

DLTA 2013 176.233.006.000Rp 120.891.620.000Rp 872.682.405.000Rp 0,34

DLTA 2014 197.437.057.000Rp 218.008.089.000Rp 997.443.167.000Rp 0,42

INAF 2014 216.406.886.501Rp 208.245.803.553Rp 1.249.763.660.131Rp 0,34

FASW 2013 649.109.351.590Rp 1.063.613.166.479Rp 5.692.060.407.681Rp 0,3

FASW 2014 829.904.363.829Rp 817.928.768.583Rp 5.581.000.723.345Rp 0,3

FASW 2015 905.574.220.303Rp 682.421.107.867Rp 6.993.634.266.969Rp 0,23

GJTL 2013 1.820.112.000.000Rp 1.499.470.000.000Rp 15.411.013.000.000Rp 0,22

GJTL 2014 2.247.074.000.000Rp 1.408.324.000.000Rp 16.122.036.000.000Rp 0,23

GJTL 2015 2.112.616.000.000Rp 1.587.995.000.000Rp 17.509.505.000.000Rp 0,21

HDTX 2013 192.015.441.000Rp 162.807.610.000Rp 2.381.070.075.000Rp 0,15

HDTX 2015 309.153.529.000Rp 132.107.473.000Rp 4.878.367.904.000Rp 0,09

HDTX 2014 205.112.296.000Rp 124.082.619.000Rp 4.224.585.356.000Rp 0,08

HMSP 2015 19.071.523.000.000Rp 4.726.827.000.000Rp 38.010.724.000.000Rp 0,63

HMSP 2013 17.332.558.000.000Rp 1.449.427.000.000Rp 27.404.594.000.000Rp 0,69

HMSP 2014 17.431.586.000.000Rp 1.097.937.000.000Rp 28.380.630.000.000Rp 0,65

ICBP 2015 2.546.835.000.000Rp 3.363.697.000.000Rp 26.560.624.000.000Rp 0,22

ICBP 2013 2.868.722.000.000Rp 2.549.415.000.000Rp 21.410.331.000.000Rp 0,25

ICBP 2014 2.813.122.000.000Rp 2.920.956.000.000Rp 25.029.488.000.000Rp 0,23

IMAS 2013 4.498.533.194.624Rp 5.177.115.721.348Rp 22.322.118.753.227Rp 0,43

IMAS 2014 3.366.038.875.959Rp 6.681.071.756.383Rp 23.473.796.788.460Rp 0,43

IMAS 2015 2.818.952.958.749Rp 7.174.450.155.103Rp 24.860.957.839.497Rp 0,4

INAF 2013 236.417.397.357Rp 285.853.171.964Rp 1.297.630.005.512Rp 0,4

INAF 2015 300.271.746.960Rp 209.889.781.499Rp 1.533.708.564.241Rp 0,33

INDF 2013 8.160.539.000.000Rp 5.267.014.000.000Rp 77.777.940.000.000Rp 0,17

Page 106: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

88

Kode Tahun Inventories Receivables Total Aset InvRec

INDF 2015 7.627.360.000.000Rp 5.116.610.000.000Rp 91.831.526.000.000Rp 0,14

INDF 2014 8.446.349.000.000Rp 4.358.424.000.000Rp 86.077.251.000.000Rp 0,15

INDS 2014 478.330.720.924Rp 339.313.341.166Rp 2.282.666.078.493Rp 0,36

INDS 2013 383.515.708.536Rp 309.703.107.747Rp 2.196.518.364.473Rp 0,32

INDS 2015 538.841.439.260Rp 311.412.184.688Rp 2.553.928.346.219Rp 0,33

JECC 2015 341.529.516.000Rp 469.089.278.000Rp 1.358.464.081.000Rp 0,6

JECC 2014 376.648.221.000Rp 473.898.955.000Rp 1.064.129.232.000Rp 0,8

JECC 2013 464.139.560.000Rp 513.749.516.000Rp 1.240.064.675.000Rp 0,79

KBLI 2014 265.488.262.441Rp 476.764.021.710Rp 1.340.881.252.563Rp 0,55

KBLI 2015 294.194.627.877Rp 545.744.436.251Rp 1.551.799.840.976Rp 0,54

KBLI 2013 297.833.900.644Rp 486.996.835.413Rp 1.345.309.104.201Rp 0,58

KBLM 2015 137.507.066.544Rp 189.980.395.473Rp 654.385.717.061Rp 0,5

KBLM 2014 91.036.548.405Rp 220.478.314.735Rp 647.249.655.440Rp 0,48

KBLM 2013 101.884.229.643Rp 222.905.072.590Rp 654.296.256.935Rp 0,5

KBRI 2013 3.464.928.952Rp 42.348.392.307Rp 788.749.190.752Rp 0,06

KBRI 2014 16.458.960.535Rp 36.076.174.991Rp 1.298.895.336.018Rp 0,04

KBRI 2015 126.054.995.613Rp 104.375.851.445Rp 1.455.931.208.462Rp 0,16

KICI 2015 57.384.023.808Rp 9.335.284.746Rp 133.831.888.816Rp 0,5

KICI 2013 49.680.217.136Rp 9.693.700.254Rp 99.922.106.691Rp 0,59

KICI 2014 47.833.812.926Rp 9.919.207.273Rp 100.322.024.001Rp 0,58

KLBF 2015 3.003.149.535.671Rp 2.434.081.759.027Rp 13.696.417.381.439Rp 0,4

KLBF 2014 3.090.544.151.155Rp 2.464.901.529.716Rp 12.439.267.396.015Rp 0,45

KLBF 2013 3.053.494.513.851Rp 2.273.378.788.416Rp 11.319.399.302.160Rp 0,47

LMPI 2015 190.669.843.103Rp 242.107.769.071Rp 793.093.512.600Rp 0,55

LMPI 2014 194.645.138.281Rp 250.433.391.505Rp 808.892.238.344Rp 0,55

LMPI 2013 210.044.497.976Rp 229.486.553.340Rp 822.189.506.877Rp 0,53

MBTO 2013 53.263.258.533Rp 277.815.321.506Rp 614.837.006.986Rp 0,54

MBTO 2014 74.985.171.053Rp 303.320.568.986Rp 623.002.100.394Rp 0,61

MBTO 2015 76.682.141.187Rp 337.082.565.169Rp 648.899.377.240Rp 0,64

MERK 2014 183.724.387.000Rp 144.633.951.000Rp 711.055.830.000Rp 0,46

MERK 2015 161.124.628.000Rp 171.588.194.000Rp 641.646.818.000Rp 0,52

MERK 2013 249.318.913.000Rp 137.783.742.000Rp 699.477.946.000Rp 0,55

MLBI 2013 161.867.000.000Rp 325.807.000.000Rp 1.782.148.000.000Rp 0,27

MLBI 2015 131.360.000.000Rp 209.771.000.000Rp 2.100.853.000.000Rp 0,16

MLBI 2014 226.717.000.000Rp 382.051.000.000Rp 2.231.051.000.000Rp 0,27

MYTX 2013 262.635.000.000Rp 147.737.000.000Rp 2.096.272.000.000Rp 0,2

MYTX 2014 303.288.000.000Rp 173.335.000.000Rp 2.042.336.000.000Rp 0,23

MYTX 2015 219.446.000.000Rp 148.546.000.000Rp 1.944.326.000.000Rp 0,19

NIPS 2014 225.074.574.000Rp 325.696.898.000Rp 1.206.854.400.000Rp 0,46

NIPS 2015 246.439.073.000Rp 322.119.195.000Rp 1.547.720.090.000Rp 0,37

NIPS 2013 193.146.288.000Rp 255.667.534.000Rp 798.407.625.000Rp 0,56

PYFA 2013 35.866.745.171Rp 30.273.751.470Rp 175.048.620.682Rp 0,38

PYFA 2014 32.258.012.129Rp 39.596.938.982Rp 172.557.400.461Rp 0,42

PYFA 2015 36.163.518.386Rp 30.245.569.598Rp 159.951.537.229Rp 0,42

RMBA 2013 5.038.069.000.000Rp 291.678.000.000Rp 9.935.256.000.000Rp 0,54

RMBA 2014 5.096.435.000.000Rp 801.783.000.000Rp 10.821.467.000.000Rp 0,55

RMBA 2015 5.962.896.000.000Rp 658.867.000.000Rp 12.667.314.000.000Rp 0,52

ROTI 2014 40.795.755.774Rp 213.406.935.097Rp 2.142.894.276.216Rp 0,12

ROTI 2015 43.169.425.832Rp 250.544.417.433Rp 2.706.323.637.034Rp 0,11

ROTI 2013 36.523.703.417Rp 183.089.019.764Rp 1.822.689.047.108Rp 0,12

Page 107: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

89

Kode Tahun Inventories Receivables Total Aset InvRec

SCPI 2013 260.927.092.000Rp 181.314.244.000Rp 746.401.836.000Rp 0,59

SCPI 2014 324.081.925.000Rp 574.099.695.000Rp 1.323.397.641.000Rp 0,68

SCPI 2015 407.900.378.000Rp 566.688.083.000Rp 1.510.747.778.000Rp 0,65

SIPD 2013 507.694.110.429Rp 431.547.275.995Rp 3.155.502.293.672Rp 0,3

SIPD 2014 557.327.627.156Rp 432.110.287.781Rp 2.799.604.621.544Rp 0,35

SIPD 2015 373.941.409.810Rp 251.852.212.190Rp 2.246.770.166.899Rp 0,28

SKLT 2013 70.556.604.227Rp 73.947.590.412Rp 304.009.369.369Rp 0,48

SKLT 2014 73.181.753.579Rp 82.116.256.304Rp 336.932.338.819Rp 0,46

SKLT 2015 80.328.938.283Rp 91.574.884.157Rp 377.110.748.359Rp 0,46

SMSM 2015 560.755.000.000Rp 614.004.000.000Rp 2.220.108.000.000Rp 0,53

SMSM 2014 432.027.000.000Rp 574.663.000.000Rp 1.757.634.000.000Rp 0,57

SMSM 2013 401.681.000.000Rp 564.631.000.000Rp 1.717.857.000.000Rp 0,56

SPMA 2013 304.304.052.441Rp 195.976.401.834Rp 1.767.105.818.949Rp 0,28

SPMA 2014 387.969.639.852Rp 181.435.555.062Rp 2.091.957.078.669Rp 0,27

SPMA 2015 459.153.960.245Rp 154.527.265.068Rp 2.185.464.365.772Rp 0,28

SSTM 2015 323.426.229.333Rp 50.717.553.591Rp 721.884.167.684Rp 0,52

SSTM 2013 344.737.943.944Rp 67.264.858.235Rp 801.866.397.035Rp 0,51

SSTM 2014 349.113.710.318Rp 47.899.817.337Rp 773.663.346.934Rp 0,51

STPP 2015 298.729.619.637Rp 315.428.170.065Rp 1.919.568.037.170Rp 0,32

STPP 2014 309.595.185.554Rp 281.859.370.792Rp 1.700.204.093.895Rp 0,35

STPP 2013 285.793.392.774Rp 235.749.453.769Rp 1.470.059.394.892Rp 0,35

TCID 2015 382.731.850.133Rp 487.907.805.966Rp 2.082.096.848.703Rp 0,42

TCID 2013 330.318.448.755Rp 290.267.183.651Rp 1.473.919.541.356Rp 0,42

TCID 2014 419.658.098.409Rp 320.449.310.585Rp 1.863.679.837.324Rp 0,4

TIRT 2013 287.670.354.500Rp 24.917.449.146Rp 728.917.893.119Rp 0,43

TIRT 2014 326.708.721.310Rp 46.681.612.020Rp 716.491.912.027Rp 0,52

TIRT 2015 338.446.411.134Rp 41.020.117.863Rp 763.168.027.178Rp 0,5

TRIS 2013 138.215.834.515Rp 119.310.956.522Rp 475.381.602.732Rp 0,54

TRIS 2014 167.719.631.272Rp 141.945.316.154Rp 521.920.090.728Rp 0,59

TRIS 2015 194.554.840.234Rp 136.103.536.749Rp 574.346.433.075Rp 0,58

TRST 2013 558.872.700.036Rp 475.835.141.313Rp 3.260.919.505.192Rp 0,32

TRST 2014 509.899.015.645Rp 485.064.194.004Rp 3.261.285.495.052Rp 0,31

TRST 2015 581.817.476.600Rp 429.237.700.778Rp 3.357.359.499.954Rp 0,3

TSCP 2013 1.000.694.231.080Rp 960.837.122.825Rp 5.417.059.772.651Rp 0,36

TSCP 2014 1.056.050.634.231Rp 1.045.016.218.317Rp 5.609.556.653.195Rp 0,37

TSCP 2015 1.232.919.055.623Rp 1.089.607.648.881Rp 6.284.729.099.203Rp 0,37

ULTJ 2015 738.803.692.770Rp 477.628.933.703Rp 3.539.995.910.248Rp 0,34

ULTJ 2014 714.411.455.060Rp 407.449.449.974Rp 2.918.133.278.435Rp 0,38

ULTJ 2013 534.977.217.239Rp 381.952.810.801Rp 2.812.056.096.621Rp 0,33

UNIT 2014 46.464.388.233Rp 21.809.949.372Rp 440.522.832.644Rp 0,15

UNIT 2015 50.916.708.614Rp 28.601.841.641Rp 460.539.382.206Rp 0,17

UNIT 2013 44.238.433.634Rp 23.703.372.219Rp 459.103.410.809Rp 0,15

VOKS 2015 428.533.328.072Rp 576.314.237.799Rp 1.536.244.634.556Rp 0,65

VOKS 2014 437.889.107.015Rp 605.281.551.176Rp 1.557.960.734.712Rp 0,67

VOKS 2013 365.801.446.338Rp 1.017.890.720.351Rp 1.958.478.794.072Rp 0,71

WIIM 2015 762.247.944.395Rp 63.576.888.370Rp 1.342.700.045.391Rp 0,62

WIIM 2014 753.511.490.458Rp 74.680.987.552Rp 1.334.544.790.387Rp 0,62

WIIM 2013 693.067.236.229Rp 59.295.144.406Rp 1.232.930.133.158Rp 0,61

Page 108: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

90

Kode Tahun Net Income Operating Cash Flow Total Aset TA

ADES 2013 55.656.000.000Rp 40.102.000.000Rp 441.064.000.000Rp 0,04

ADES 2014 31.072.000.000Rp 101.377.000.000Rp 502.990.000.000Rp -0,1

ADES 2015 32.839.000.000Rp 26.040.000.000Rp 653.224.000.000Rp 0,01

ALDO 2013 22.589.101.552Rp 39.652.190.973Rp 290.641.923.909Rp -0,1

ALDO 2014 21.070.935.796Rp (470.702.303)Rp 346.674.687.826Rp 0,06

ALDO 2015 24.079.122.338Rp 2.204.123.679Rp 366.010.819.198Rp 0,06

APLI 2013 1.881.586.263Rp 61.602.782.548Rp 303.594.490.546Rp -0,2

APLI 2014 9.691.077.438Rp 22.314.328.339Rp 273.126.657.794Rp -0,1

APLI 2015 1.854.274.736Rp 24.587.547.474Rp 308.620.387.248Rp -0,1

ASII 2015 15.613.000.000.000Rp 26.290.000.000.000Rp 245.435.000.000.000Rp -0

ASII 2014 22.131.000.000.000Rp 14.963.000.000.000Rp 236.027.000.000.000Rp 0,03

ASII 2013 22.297.000.000.000Rp 21.250.000.000.000Rp 213.994.000.000.000Rp 0

AUTO 2013 999.766.000.000Rp 551.756.000.000Rp 12.484.843.000.000Rp 0,04

AUTO 2015 322.701.000.000Rp 866.768.000.000Rp 14.339.110.000.000Rp -0

AUTO 2014 954.086.000.000Rp 264.565.000.000Rp 14.387.568.000.000Rp 0,05

BRNA 2013 (12.219.421.000)Rp 103.086.504.000Rp 1.125.375.706.000Rp -0,1

BRNA 2014 56.972.147.000Rp 198.105.603.000Rp 1.334.086.016.000Rp -0,1

BRNA 2015 (7.159.572.000)Rp 276.302.922.000Rp 1.820.783.911.000Rp -0,2

CEKA 2013 65.068.958.558Rp 19.608.725.490Rp 1.069.627.299.747Rp 0,04

CEKA 2015 106.549.446.980Rp 168.614.370.234Rp 1.485.826.210.015Rp -0

CEKA 2014 41.001.414.954Rp (147.806.952.847)Rp 1.284.150.037.341Rp 0,15

CPIN 2013 2.528.690.000.000Rp 2.061.273.000.000Rp 15.704.502.000.000Rp 0,03

CPIN 2014 1.745.724.000.000Rp 462.975.000.000Rp 20.841.795.000.000Rp 0,06

CPIN 2015 1.832.598.000.000Rp 1.707.438.000.000Rp 24.684.915.000.000Rp 0,01

DLTA 2015 192.045.199.000Rp 246.625.414.000Rp 1.038.321.916.000Rp -0,1

DLTA 2013 270.498.062.000Rp 348.712.041.000Rp 872.682.405.000Rp -0,1

DLTA 2014 288.499.375.000Rp 164.246.813.000Rp 997.443.167.000Rp 0,12

INAF 2014 1.440.337.677Rp 148.726.901.608Rp 1.249.763.660.131Rp -0,1

FASW 2013 (249.057.875.558)Rp 209.910.765.041Rp 5.692.060.407.681Rp -0,1

FASW 2014 91.501.928.259Rp 1.327.852.701.205Rp 5.581.000.723.345Rp -0,2

FASW 2015 (308.896.601.295)Rp 72.901.791.421Rp 6.993.634.266.969Rp -0,1

GJTL 2013 120.330.000.000Rp 1.299.132.000.000Rp 15.411.013.000.000Rp -0,1

GJTL 2014 283.016.000.000Rp 152.146.000.000Rp 16.122.036.000.000Rp 0,01

GJTL 2015 (313.326.000.000)Rp 795.635.000.000Rp 17.509.505.000.000Rp -0,1

HDTX 2013 (218.654.504.263)Rp 393.683.433.691Rp 2.381.070.075.000Rp -0,3

HDTX 2015 (355.659.019.000)Rp 64.535.476.000Rp 4.878.367.904.000Rp -0,1

HDTX 2014 (103.565.969.000)Rp (115.537.033.000)Rp 4.224.585.356.000Rp 0

HMSP 2015 10.363.308.000.000Rp 811.163.000.000Rp 38.010.724.000.000Rp 0,25

HMSP 2013 10.818.486.000.000Rp 10.802.179.000.000Rp 27.404.594.000.000Rp 0

HMSP 2014 10.181.083.000.000Rp 11.103.195.000.000Rp 28.380.630.000.000Rp -0

ICBP 2015 2.923.148.000.000Rp 3.485.533.000.000Rp 26.560.624.000.000Rp -0

ICBP 2013 2.771.924.000.000Rp 1.993.496.000.000Rp 21.410.331.000.000Rp 0,04

ICBP 2014 2.574.172.000.000Rp 3.860.843.000.000Rp 25.029.488.000.000Rp -0,1

IMAS 2013 621.139.761.829Rp (2.354.544.752.211)Rp 22.322.118.753.227Rp 0,13

IMAS 2014 (64.879.016.968)Rp 525.682.412.925Rp 23.473.796.788.460Rp -0

IMAS 2015 (22.489.430.531)Rp 793.372.435.545Rp 24.860.957.839.497Rp -0

INAF 2013 (54.222.595.302)Rp (141.616.973.089)Rp 1.297.630.005.512Rp 0,07

INAF 2015 6.565.707.419Rp 134.284.985.659Rp 1.533.708.564.241Rp -0,1

INDF 2013 3.416.635.000.000Rp 6.928.790.000.000Rp 77.777.940.000.000Rp -0,1

Page 109: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

91

Kode Tahun Net Income Operating Cash Flow Total Aset TA

INDF 2015 3.709.501.000.000Rp 4.213.613.000.000Rp 91.831.526.000.000Rp -0

INDF 2014 5.229.489.000.000Rp 9.269.318.000.000Rp 86.077.251.000.000Rp -0,1

INDS 2014 127.819.512.585Rp 65.911.208.643Rp 2.282.666.078.493Rp 0,03

INDS 2013 147.608.449.013Rp 255.755.973.870Rp 2.196.518.364.473Rp -0,1

INDS 2015 1.933.819.152Rp 110.641.662.962Rp 2.553.928.346.219Rp -0

JECC 2015 2.464.669.000Rp 21.550.154.000Rp 1.358.464.081.000Rp -0

JECC 2014 23.904.334.000Rp 42.230.169.000Rp 1.064.129.232.000Rp -0

JECC 2013 22.553.551.000Rp (119.083.783.000)Rp 1.240.064.675.000Rp 0,11

KBLI 2014 72.026.856.790Rp 170.079.674.604Rp 1.340.881.252.563Rp -0,1

KBLI 2015 115.371.098.970Rp 46.127.980.815Rp 1.551.799.840.976Rp 0,04

KBLI 2013 73.530.280.777Rp (27.123.241.057)Rp 1.345.309.104.201Rp 0,07

KBLM 2015 12.760.365.612Rp 24.641.687.071Rp 654.385.717.061Rp -0

KBLM 2014 20.498.841.379Rp 6.098.895.903Rp 647.249.655.440Rp 0,02

KBLM 2013 7.678.095.359Rp (106.551.188.953)Rp 654.296.256.935Rp 0,17

KBRI 2013 (24.216.555.605)Rp (26.374.624.720)Rp 788.749.190.752Rp 0

KBRI 2014 (16.574.614.090)Rp (51.115.372.756)Rp 1.298.895.336.018Rp 0,03

KBRI 2015 (155.746.630.931)Rp (110.572.481.288)Rp 1.455.931.208.462Rp -0

KICI 2015 (13.000.883.220)Rp (4.055.527.244)Rp 133.831.888.816Rp -0,1

KICI 2013 7.419.500.718Rp 2.412.411.340Rp 99.922.106.691Rp 0,05

KICI 2014 5.026.825.403Rp 1.313.583.361Rp 100.322.024.001Rp 0,04

KLBF 2015 2.122.677.647.816Rp 2.316.125.821.045Rp 13.696.417.381.439Rp -0

KLBF 2014 2.122.677.647.816Rp 2.316.125.821.045Rp 12.439.267.396.015Rp -0

KLBF 2013 1.970.452.449.686Rp 927.163.654.212Rp 11.319.399.302.160Rp 0,09

LMPI 2015 3.968.046.308Rp 16.467.774.299Rp 793.093.512.600Rp -0

LMPI 2014 1.746.709.496Rp 7.786.642.389Rp 808.892.238.344Rp -0

LMPI 2013 (12.040.411.197)Rp (28.721.183.892)Rp 822.189.506.877Rp 0,02

MBTO 2013 16.162.858.075Rp (2.863.783.370)Rp 614.837.006.986Rp 0,03

MBTO 2014 4.209.673.280Rp 1.669.652.857Rp 623.002.100.394Rp 0

MBTO 2015 (14.056.549.894)Rp 1.011.148.821Rp 648.899.377.240Rp -0

MERK 2014 182.147.224.000Rp 232.826.497.000Rp 711.055.830.000Rp -0,1

MERK 2015 142.545.462.000Rp 160.700.345.000Rp 641.646.818.000Rp -0

MERK 2013 175.444.757.000Rp 133.099.062.000Rp 699.477.946.000Rp 0,06

MLBI 2013 1.171.229.000.000Rp 1.181.049.000.000Rp 1.782.148.000.000Rp -0

MLBI 2015 496.909.000.000Rp 919.232.000.000Rp 2.100.853.000.000Rp -0,2

MLBI 2014 794.883.000.000Rp 914.558.000.000Rp 2.231.051.000.000Rp -0,1

MYTX 2013 (49.787.000.000)Rp 28.132.000.000Rp 2.096.272.000.000Rp -0

MYTX 2014 (157.088.000.000)Rp (39.557.000.000)Rp 2.042.336.000.000Rp -0,1

MYTX 2015 (263.871.000.000)Rp (66.225.000.000)Rp 1.944.326.000.000Rp -0,1

NIPS 2014 49.741.721.000Rp (148.589.542.000)Rp 1.206.854.400.000Rp 0,16

NIPS 2015 30.671.339.000Rp (137.952.161.000)Rp 1.547.720.090.000Rp 0,11

NIPS 2013 33.872.112.000Rp (75.416.394.000)Rp 798.407.625.000Rp 0,14

PYFA 2013 6.195.800.338Rp (5.856.771.777)Rp 175.048.620.682Rp 0,07

PYFA 2014 2.661.022.001Rp 1.472.541.371Rp 172.557.400.461Rp 0,01

PYFA 2015 3.087.104.465Rp 15.699.910.434Rp 159.951.537.229Rp -0,1

RMBA 2013 (1.023.985.000.000)Rp (1.078.626.000.000)Rp 9.935.256.000.000Rp 0,01

RMBA 2014 (2.251.323.000.000)Rp (1.083.777.000.000)Rp 10.821.467.000.000Rp -0,1

RMBA 2015 (1.638.538.000.000)Rp (2.823.747.000.000)Rp 12.667.314.000.000Rp 0,09

ROTI 2014 188.648.345.876Rp 364.975.619.113Rp 2.142.894.276.216Rp -0,1

ROTI 2015 270.538.700.440Rp 555.511.840.614Rp 2.706.323.637.034Rp -0,1

ROTI 2013 158.015.270.921Rp 314.587.624.896Rp 1.822.689.047.108Rp -0,1

Page 110: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

92

Kode Tahun Net Income Operating Cash Flow Total Aset TA

SCPI 2013 (12.167.645.000)Rp (36.859.173.000)Rp 746.401.836.000Rp 0,03

SCPI 2014 (62.461.393.000)Rp (294.733.753.000)Rp 1.323.397.641.000Rp 0,18

SCPI 2015 139.321.698.000Rp (29.185.794.000)Rp 1.510.747.778.000Rp 0,11

SIPD 2013 8.377.508.652Rp 43.982.040.665Rp 3.155.502.293.672Rp -0

SIPD 2014 3.575.817.538Rp (26.515.915.109)Rp 2.799.604.621.544Rp 0,01

SIPD 2015 (362.030.918.107)Rp 205.597.582.102Rp 2.246.770.166.899Rp -0,3

SKLT 2013 11.440.014.188Rp 26.893.558.457Rp 304.009.369.369Rp -0,1

SKLT 2014 16.855.973.113Rp 23.398.218.902Rp 336.932.338.819Rp -0

SKLT 2015 20.066.791.849Rp 29.666.923.359Rp 377.110.748.359Rp -0

SMSM 2015 461.307.000.000Rp 536.111.000.000Rp 2.220.108.000.000Rp -0

SMSM 2014 421.095.000.000Rp 449.864.000.000Rp 1.757.634.000.000Rp -0

SMSM 2013 338.223.000.000Rp 448.032.000.000Rp 1.717.857.000.000Rp -0,1

SPMA 2013 (23.856.512.660)Rp 73.269.743.170Rp 1.767.105.818.949Rp -0,1

SPMA 2014 48.961.046.055Rp 32.968.578.086Rp 2.091.957.078.669Rp 0,01

SPMA 2015 (42.597.342.144)Rp 85.999.470.922Rp 2.185.464.365.772Rp -0,1

SSTM 2015 (22.355.081.158)Rp 29.295.185.872Rp 721.884.167.684Rp -0,1

SSTM 2013 (3.484.385.880)Rp 83.498.266.987Rp 801.866.397.035Rp -0,1

SSTM 2014 (24.249.961.314)Rp 39.556.169.947Rp 773.663.346.934Rp -0,1

STPP 2015 185.705.201.171Rp 194.843.122.728Rp 1.919.568.037.170Rp 0

STPP 2014 123.635.526.965Rp 198.516.135.904Rp 1.700.204.093.895Rp -0

STPP 2013 114.674.074.530Rp 58.655.739.190Rp 1.470.059.394.892Rp 0,04

TCID 2015 544.474.278.014Rp 120.781.612.127Rp 2.082.096.848.703Rp 0,2

TCID 2013 160.148.465.833Rp 253.851.906.566Rp 1.473.919.541.356Rp -0,1

TCID 2014 175.828.646.432Rp 123.551.162.065Rp 1.863.679.837.324Rp 0,03

TIRT 2013 (108.075.284.498)Rp (20.566.761.493)Rp 728.917.893.119Rp -0,1

TIRT 2014 20.893.337.922Rp 73.334.021.253Rp 716.491.912.027Rp -0,1

TIRT 2015 (865.431.603)Rp 16.167.875.835Rp 763.168.027.178Rp -0

TRIS 2013 51.984.966.129Rp 22.118.879.879Rp 475.381.602.732Rp 0,06

TRIS 2014 36.522.815.125Rp 51.371.394Rp 521.920.090.728Rp 0,07

TRIS 2015 37.448.445.764Rp 61.186.196.427Rp 574.346.433.075Rp -0

TRST 2013 32.965.552.359Rp 111.913.265.220Rp 3.260.919.505.192Rp -0

TRST 2014 30.256.039.162Rp 236.909.957.713Rp 3.261.285.495.052Rp -0,1

TRST 2015 25.314.103.403Rp 135.020.261.491Rp 3.357.359.499.954Rp -0

TSCP 2013 638.535.108.795Rp 448.669.480.614Rp 5.417.059.772.651Rp 0,04

TSCP 2014 585.790.816.012Rp 512.956.089.428Rp 5.609.556.653.195Rp 0,01

TSCP 2015 529.218.651.807Rp 778.361.981.647Rp 6.284.729.099.203Rp -0

ULTJ 2015 523.100.215.029Rp 669.463.282.892Rp 3.539.995.910.248Rp -0

ULTJ 2014 283.061.430.451Rp 128.022.639.236Rp 2.918.133.278.435Rp 0,05

ULTJ 2013 325.127.420.664Rp 195.989.263.645 2.812.056.096.621Rp 0,05

UNIT 2014 352.883.734Rp 26.832.155.682Rp 440.522.832.644Rp -0,1

UNIT 2015 385.953.128Rp (24.744.623.459)Rp 460.539.382.206Rp 0,05

UNIT 2013 831.855.726Rp 2.050.933.566Rp 459.103.410.809Rp 0

VOKS 2015 277.107.966Rp 16.054.543.972Rp 1.536.244.634.556Rp -0

VOKS 2014 (86.571.176.611)Rp (72.598.588.767)Rp 1.557.960.734.712Rp -0

VOKS 2013 39.092.753.172Rp 339.998.701.687Rp 1.958.478.794.072Rp -0,2

WIIM 2015 131.081.111.587Rp 62.869.126.110Rp 1.342.700.045.391Rp 0,05

WIIM 2014 112.673.763.260Rp 44.609.246.858Rp 1.334.544.790.387Rp 0,05

WIIM 2013 132.322.207.861Rp (33.786.467.879)Rp 1.232.930.133.158Rp 0,13

Page 111: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

93

Kode Tahun Total Liabilities Total Aset Lev

ADES 2013 Rp179.543.000.000 441.064.000.000Rp 0,41

ADES 2014 Rp210.845.000.000 502.990.000.000Rp 0,42

ADES 2015 Rp324.855.000.000 653.224.000.000Rp 0,5

ALDO 2013 Rp162.010.439.584 290.641.923.909Rp 0,56

ALDO 2014 Rp197.870.888.906 346.674.687.826Rp 0,57

ALDO 2015 Rp195.081.792.385 366.010.819.198Rp 0,53

APLI 2013 Rp87.092.447.163 303.594.490.546Rp 0,29

APLI 2014 Rp48.553.666.580 273.126.657.794Rp 0,18

APLI 2015 Rp87.059.306.497 308.620.387.248Rp 0,28

ASII 2015 Rp118.902.000.000.000 245.435.000.000.000Rp 0,48

ASII 2014 Rp115.840.000.000.000 236.027.000.000.000Rp 0,49

ASII 2013 Rp107.806.000.000.000 213.994.000.000.000Rp 0,5

AUTO 2013 Rp3.058.924.000.000 12.484.843.000.000Rp 0,25

AUTO 2015 Rp4.195.684.000.000 14.339.110.000.000Rp 0,29

AUTO 2014 Rp4.244.862.000.000 14.387.568.000.000Rp 0,3

BRNA 2013 Rp825.117.391.000 1.125.375.706.000Rp 0,73

BRNA 2014 Rp976.013.390.000 1.334.086.016.000Rp 0,73

BRNA 2015 Rp992.869.623.000 1.820.783.911.000Rp 0,55

CEKA 2013 Rp541.352.365.829 1.069.627.299.747Rp 0,51

CEKA 2015 Rp845.932.695.663 1.485.826.210.015Rp 0,57

CEKA 2014 Rp746.598.865.219 1.284.150.037.341Rp 0,58

CPIN 2013 Rp5.700.518.000.000 15.704.502.000.000Rp 0,36

CPIN 2014 Rp9.836.577.000.000 20.841.795.000.000Rp 0,47

CPIN 2015 Rp12.123.488.000.000 24.684.915.000.000Rp 0,49

DLTA 2015 Rp188.700.435.000 1.038.321.916.000Rp 0,18

DLTA 2013 Rp199.584.996.000 872.682.405.000Rp 0,23

DLTA 2014 Rp237.047.063.000 997.443.167.000Rp 0,24

INAF 2014 Rp662.061.635.028 1.249.763.660.131Rp 0,53

FASW 2013 Rp4.158.262.249.561 5.692.060.407.681Rp 0,73

FASW 2014 Rp3.964.899.470.440 5.581.000.723.345Rp 0,71

FASW 2015 Rp4.548.288.087.745 6.993.634.266.969Rp 0,65

GJTL 2013 Rp9.910.440.000.000 15.411.013.000.000Rp 0,64

GJTL 2014 Rp10.485.032.000.000 16.122.036.000.000Rp 0,65

GJTL 2015 Rp12.115.363.000.000 17.509.505.000.000Rp 0,69

HDTX 2013 Rp1.669.081.092.000 2.381.070.075.000Rp 0,7

HDTX 2015 Rp3.482.406.080.000 4.878.367.904.000Rp 0,71

HDTX 2014 Rp3.619.720.129.000 4.224.585.356.000Rp 0,86

HMSP 2015 Rp5.994.664.000.000 38.010.724.000.000Rp 0,16

HMSP 2013 Rp13.249.559.000.000 27.404.594.000.000Rp 0,48

HMSP 2014 Rp14.882.516.000.000 28.380.630.000.000Rp 0,52

ICBP 2015 Rp10.173.713.000.000 26.560.624.000.000Rp 0,38

ICBP 2013 Rp8.621.314.000.000 21.410.331.000.000Rp 0,4

ICBP 2014 Rp10.445.187.000.000 25.029.488.000.000Rp 0,42

IMAS 2013 Rp15.683.539.544.864 22.322.118.753.227Rp 0,7

IMAS 2014 Rp16.753.973.180.065 23.473.796.788.460Rp 0,71

IMAS 2015 Rp18.163.865.982.392 24.860.957.839.497Rp 0,73

INAF 2013 Rp716.194.659.797 1.297.630.005.512Rp 0,55

INAF 2015 Rp940.999.667.498 1.533.708.564.241Rp 0,61

INDF 2013 Rp40.893.841.000.000 77.777.940.000.000Rp 0,53

Page 112: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

94

Kode Tahun Total Liabilities Total Aset Lev

INDF 2015 Rp48.709.933.000.000 91.831.526.000.000Rp 0,53

INDF 2014 Rp45.803.053.000.000 86.077.251.000.000Rp 0,53

INDS 2014 Rp459.998.606.660 2.282.666.078.493Rp 0,2

INDS 2013 Rp446.736.255.583 2.196.518.364.473Rp 0,2

INDS 2015 Rp634.889.428.231 2.553.928.346.219Rp 0,25

JECC 2015 Rp990.707.822.000 1.358.464.081.000Rp 0,73

JECC 2014 Rp897.735.513.000 1.064.129.232.000Rp 0,84

JECC 2013 Rp1.093.134.917.000 1.240.064.675.000Rp 0,88

KBLI 2014 Rp414.243.649.312 1.340.881.252.563Rp 0,31

KBLI 2015 Rp524.437.909.934 1.551.799.840.976Rp 0,34

KBLI 2013 Rp483.519.840.220 1.345.309.104.201Rp 0,36

KBLM 2015 Rp357.910.337.055 654.385.717.061Rp 0,55

KBLM 2014 Rp356.961.782.297 647.249.655.440Rp 0,55

KBLM 2013 Rp384.632.097.122 654.296.256.935Rp 0,59

KBRI 2013 Rp95.301.698.524 788.749.190.752Rp 0,12

KBRI 2014 Rp621.855.911.958 1.298.895.336.018Rp 0,48

KBRI 2015 Rp934.677.601.389 1.455.931.208.462Rp 0,64

KICI 2015 Rp40.460.281.468 133.831.888.816Rp 0,3

KICI 2013 Rp30.824.681.859 99.922.106.691Rp 0,31

KICI 2014 Rp32.370.776.498 100.322.024.001Rp 0,32

KLBF 2015 Rp2.758.131.396.170 13.696.417.381.439Rp 0,2

KLBF 2014 Rp2.675.166.377.592 12.439.267.396.015Rp 0,22

KLBF 2013 Rp2.840.007.635.536 11.319.399.302.160Rp 0,25

LMPI 2015 Rp391.881.675.091 793.093.512.600Rp 0,49

LMPI 2014 Rp413.237.817.893 808.892.238.344Rp 0,51

LMPI 2013 Rp425.681.193.526 822.189.506.877Rp 0,52

MBTO 2013 Rp172.720.327.244 614.837.006.986Rp 0,28

MBTO 2014 Rp180.110.021.474 623.002.100.394Rp 0,29

MBTO 2015 Rp214.685.781.274 648.899.377.240Rp 0,33

MERK 2014 Rp166.811.511.000 711.055.830.000Rp 0,23

MERK 2015 Rp168.103.536.000 641.646.818.000Rp 0,26

MERK 2013 Rp194.854.208.000 699.477.946.000Rp 0,28

MLBI 2013 Rp794.615.000.000 1.782.148.000.000Rp 0,45

MLBI 2015 Rp1.334.373.000.000 2.100.853.000.000Rp 0,64

MLBI 2014 Rp1.677.254.000.000 2.231.051.000.000Rp 0,75

MYTX 2013 Rp2.202.243.000.000 2.096.272.000.000Rp 1,05

MYTX 2014 Rp2.314.207.000.000 2.042.336.000.000Rp 1,13

MYTX 2015 Rp2.512.252.000.000 1.944.326.000.000Rp 1,29

NIPS 2014 Rp624.632.294.000 1.206.854.400.000Rp 0,52

NIPS 2015 Rp938.717.411.000 1.547.720.090.000Rp 0,61

NIPS 2013 Rp563.687.795.000 798.407.625.000Rp 0,71

PYFA 2013 Rp80.936.445.295 175.048.620.682Rp 0,46

PYFA 2014 Rp75.460.789.155 172.557.400.461Rp 0,44

PYFA 2015 Rp58.729.478.032 159.951.537.229Rp 0,37

RMBA 2013 Rp8.929.372.000.000 9.935.256.000.000Rp 0,9

RMBA 2014 Rp12.102.506.000.000 10.821.467.000.000Rp 1,12

RMBA 2015 Rp15.816.071.000.000 12.667.314.000.000Rp 1,25

ROTI 2014 Rp1.189.311.196.709 2.142.894.276.216Rp 0,56

ROTI 2015 Rp1.517.788.685.162 2.706.323.637.034Rp 0,56

ROTI 2013 Rp1.045.725.133.498 1.822.689.047.108Rp 0,57

Page 113: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

95

Kode Tahun Total Liabilities Total Aset Lev

SCPI 2013 Rp736.010.824.000 746.401.836.000Rp 0,99

SCPI 2014 Rp1.361.171.539.000 1.323.397.641.000Rp 1,03

SCPI 2015 Rp1.409.875.667.000 1.510.747.778.000Rp 0,93

SIPD 2013 Rp1.870.408.096.157 3.155.502.293.672Rp 0,59

SIPD 2014 Rp1.509.417.123.614 2.799.604.621.544Rp 0,54

SIPD 2015 Rp1.512.527.888.605 2.246.770.166.899Rp 0,67

SKLT 2013 Rp170.418.657.744 304.009.369.369Rp 0,56

SKLT 2014 Rp199.636.573.747 336.932.338.819Rp 0,59

SKLT 2015 Rp225.066.080.248 377.110.748.359Rp 0,6

SMSM 2015 Rp779.860.000.000 2.220.108.000.000Rp 0,35

SMSM 2014 Rp635.514.000.000 1.757.634.000.000Rp 0,36

SMSM 2013 Rp716.547.000.000 1.717.857.000.000Rp 0,42

SPMA 2013 Rp1.016.436.164.510 1.767.105.818.949Rp 0,58

SPMA 2014 Rp1.296.175.354.250 2.091.957.078.669Rp 0,62

SPMA 2015 Rp1.390.005.205.106 2.185.464.365.772Rp 0,64

SSTM 2015 Rp477.792.694.823 721.884.167.684Rp 0,66

SSTM 2013 Rp531.613.892.867 801.866.397.035Rp 0,66

SSTM 2014 Rp515.532.106.459 773.663.346.934Rp 0,67

STPP 2015 Rp910.758.598.913 1.919.568.037.170Rp 0,47

STPP 2014 Rp884.693.224.635 1.700.204.093.895Rp 0,52

STPP 2013 Rp780.488.966.725 1.470.059.394.892Rp 0,53

TCID 2015 Rp367.225.370.670 2.082.096.848.703Rp 0,18

TCID 2013 Rp314.830.093.210 1.473.919.541.356Rp 0,21

TCID 2014 Rp611.508.876.121 1.863.679.837.324Rp 0,33

TIRT 2013 Rp675.072.520.937 728.917.893.119Rp 0,93

TIRT 2014 Rp642.668.663.300 716.491.912.027Rp 0,9

TIRT 2015 Rp672.006.964.821 763.168.027.178Rp 0,88

TRIS 2013 Rp173.336.060.248 475.381.602.732Rp 0,36

TRIS 2014 Rp213.369.013.290 521.920.090.728Rp 0,41

TRIS 2015 Rp245.138.356.170 574.346.433.075Rp 0,43

TRST 2013 Rp1.553.844.457.566 3.260.919.505.192Rp 0,48

TRST 2014 Rp1.504.845.098.173 3.261.285.495.052Rp 0,46

TRST 2015 Rp1.400.438.809.900 3.357.359.499.954Rp 0,42

TSCP 2013 Rp1.581.513.124.423 5.417.059.772.651Rp 0,29

TSCP 2014 Rp1.527.428.955.386 5.609.556.653.195Rp 0,27

TSCP 2015 Rp1.947.588.124.083 6.284.729.099.203Rp 0,31

ULTJ 2015 742.490.216.326 3.539.995.910.248Rp 0,21

ULTJ 2014 644.827.122.017 2.918.133.278.435Rp 0,22

ULTJ 2013 789.866.406.873 2.812.056.096.621Rp 0,28

UNIT 2014 Rp198.280.335.744 440.522.832.644Rp 0,45

UNIT 2015 Rp217.565.067.467 460.539.382.206Rp 0,47

UNIT 2013 Rp217.066.445.190 459.103.410.809Rp 0,47

VOKS 2015 Rp1.026.591.706.684 1.536.244.634.556Rp 0,67

VOKS 2014 Rp1.054.188.282.958 1.557.960.734.712Rp 0,68

VOKS 2013 Rp1.365.175.194.118 1.958.478.794.072Rp 0,7

WIIM 2015 Rp398.991.064.485 1.342.700.045.391Rp 0,3

WIIM 2014 Rp488.154.387.359 1.334.544.790.387Rp 0,37

WIIM 2013 Rp463.327.445.464 1.232.930.133.158Rp 0,38

Page 114: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

96

Kode Tahun Total Aset UP

ADES 2013 441.064.000.000Rp 26,81

ADES 2014 502.990.000.000Rp 26,94

ADES 2015 653.224.000.000Rp 27,21

ALDO 2013 290.641.923.909Rp 26,4

ALDO 2014 346.674.687.826Rp 26,57

ALDO 2015 366.010.819.198Rp 26,63

APLI 2013 303.594.490.546Rp 26,44

APLI 2014 273.126.657.794Rp 26,33

APLI 2015 308.620.387.248Rp 26,46

ASII 2015 245.435.000.000.000Rp 33,13

ASII 2014 236.027.000.000.000Rp 33,09

ASII 2013 213.994.000.000.000Rp 33

AUTO 2013 12.484.843.000.000Rp 30,16

AUTO 2015 14.339.110.000.000Rp 30,29

AUTO 2014 14.387.568.000.000Rp 30,3

BRNA 2013 1.125.375.706.000Rp 27,75

BRNA 2014 1.334.086.016.000Rp 27,92

BRNA 2015 1.820.783.911.000Rp 28,23

CEKA 2013 1.069.627.299.747Rp 27,7

CEKA 2015 1.485.826.210.015Rp 28,03

CEKA 2014 1.284.150.037.341Rp 27,88

CPIN 2013 15.704.502.000.000Rp 30,38

CPIN 2014 20.841.795.000.000Rp 30,67

CPIN 2015 24.684.915.000.000Rp 30,84

DLTA 2015 1.038.321.916.000Rp 27,67

DLTA 2013 872.682.405.000Rp 27,49

DLTA 2014 997.443.167.000Rp 27,63

INAF 2014 1.249.763.660.131Rp 27,85

FASW 2013 5.692.060.407.681Rp 29,37

FASW 2014 5.581.000.723.345Rp 29,35

FASW 2015 6.993.634.266.969Rp 29,58

GJTL 2013 15.411.013.000.000Rp 30,37

GJTL 2014 16.122.036.000.000Rp 30,41

GJTL 2015 17.509.505.000.000Rp 30,49

HDTX 2013 2.381.070.075.000Rp 28,5

HDTX 2015 4.878.367.904.000Rp 29,22

HDTX 2014 4.224.585.356.000Rp 29,07

HMSP 2015 38.010.724.000.000Rp 31,27

HMSP 2013 27.404.594.000.000Rp 30,94

HMSP 2014 28.380.630.000.000Rp 30,98

ICBP 2015 26.560.624.000.000Rp 30,91

ICBP 2013 21.410.331.000.000Rp 30,69

ICBP 2014 25.029.488.000.000Rp 30,85

IMAS 2013 22.322.118.753.227Rp 30,74

IMAS 2014 23.473.796.788.460Rp 30,79

IMAS 2015 24.860.957.839.497Rp 30,84

INAF 2013 1.297.630.005.512Rp 27,89

INAF 2015 1.533.708.564.241Rp 28,06

INDF 2013 77.777.940.000.000Rp 31,98

Kode Tahun Total Aset UP

INDF 2015 91.831.526.000.000Rp 32,15

INDF 2014 86.077.251.000.000Rp 32,09

INDS 2014 2.282.666.078.493Rp 28,46

INDS 2013 2.196.518.364.473Rp 28,42

INDS 2015 2.553.928.346.219Rp 28,57

JECC 2015 1.358.464.081.000Rp 27,94

JECC 2014 1.064.129.232.000Rp 27,69

JECC 2013 1.240.064.675.000Rp 27,85

KBLI 2014 1.340.881.252.563Rp 27,92

KBLI 2015 1.551.799.840.976Rp 28,07

KBLI 2013 1.345.309.104.201Rp 27,93

KBLM 2015 654.385.717.061Rp 27,21

KBLM 2014 647.249.655.440Rp 27,2

KBLM 2013 654.296.256.935Rp 27,21

KBRI 2013 788.749.190.752Rp 27,39

KBRI 2014 1.298.895.336.018Rp 27,89

KBRI 2015 1.455.931.208.462Rp 28,01

KICI 2015 133.831.888.816Rp 25,62

KICI 2013 99.922.106.691Rp 25,33

KICI 2014 100.322.024.001Rp 25,33

KLBF 2015 13.696.417.381.439Rp 30,25

KLBF 2014 12.439.267.396.015Rp 30,15

KLBF 2013 11.319.399.302.160Rp 30,06

LMPI 2015 793.093.512.600Rp 27,4

LMPI 2014 808.892.238.344Rp 27,42

LMPI 2013 822.189.506.877Rp 27,44

MBTO 2013 614.837.006.986Rp 27,14

MBTO 2014 623.002.100.394Rp 27,16

MBTO 2015 648.899.377.240Rp 27,2

MERK 2014 711.055.830.000Rp 27,29

MERK 2015 641.646.818.000Rp 27,19

MERK 2013 699.477.946.000Rp 27,27

MLBI 2013 1.782.148.000.000Rp 28,21

MLBI 2015 2.100.853.000.000Rp 28,37

MLBI 2014 2.231.051.000.000Rp 28,43

MYTX 2013 2.096.272.000.000Rp 28,37

MYTX 2014 2.042.336.000.000Rp 28,35

MYTX 2015 1.944.326.000.000Rp 28,3

NIPS 2014 1.206.854.400.000Rp 27,82

NIPS 2015 1.547.720.090.000Rp 28,07

NIPS 2013 798.407.625.000Rp 27,41

PYFA 2013 175.048.620.682Rp 25,89

PYFA 2014 172.557.400.461Rp 25,87

PYFA 2015 159.951.537.229Rp 25,8

RMBA 2013 9.935.256.000.000Rp 29,93

RMBA 2014 10.821.467.000.000Rp 30,01

RMBA 2015 12.667.314.000.000Rp 30,17

ROTI 2014 2.142.894.276.216Rp 28,39

ROTI 2015 2.706.323.637.034Rp 28,63

ROTI 2013 1.822.689.047.108Rp 28,23

Kode Tahun Total Aset UP

SCPI 2013 746.401.836.000Rp 27,34

SCPI 2014 1.323.397.641.000Rp 27,91

SCPI 2015 1.510.747.778.000Rp 28,04

SIPD 2013 3.155.502.293.672Rp 28,78

SIPD 2014 2.799.604.621.544Rp 28,66

SIPD 2015 2.246.770.166.899Rp 28,44

SKLT 2013 304.009.369.369Rp 26,44

SKLT 2014 336.932.338.819Rp 26,54

SKLT 2015 377.110.748.359Rp 26,66

SMSM 2015 2.220.108.000.000Rp 28,43

SMSM 2014 1.757.634.000.000Rp 28,19

SMSM 2013 1.717.857.000.000Rp 28,17

SPMA 2013 1.767.105.818.949Rp 28,2

SPMA 2014 2.091.957.078.669Rp 28,37

SPMA 2015 2.185.464.365.772Rp 28,41

SSTM 2015 721.884.167.684Rp 27,31

SSTM 2013 801.866.397.035Rp 27,41

SSTM 2014 773.663.346.934Rp 27,37

STPP 2015 1.919.568.037.170Rp 28,28

STPP 2014 1.700.204.093.895Rp 28,16

STPP 2013 1.470.059.394.892Rp 28,02

TCID 2015 2.082.096.848.703Rp 28,36

TCID 2013 1.473.919.541.356Rp 28,02

TCID 2014 1.863.679.837.324Rp 28,25

TIRT 2013 728.917.893.119Rp 27,31

TIRT 2014 716.491.912.027Rp 27,3

TIRT 2015 763.168.027.178Rp 27,36

TRIS 2013 475.381.602.732Rp 26,89

TRIS 2014 521.920.090.728Rp 26,98

TRIS 2015 574.346.433.075Rp 27,08

TRST 2013 3.260.919.505.192Rp 28,81

TRST 2014 3.261.285.495.052Rp 28,81

TRST 2015 3.357.359.499.954Rp 28,84

TSCP 2013 5.417.059.772.651Rp 29,32

TSCP 2014 5.609.556.653.195Rp 29,36

TSCP 2015 6.284.729.099.203Rp 29,47

ULTJ 2015 3.539.995.910.248Rp 28,9

ULTJ 2014 2.918.133.278.435Rp 28,7

ULTJ 2013 2.812.056.096.621Rp 28,66

UNIT 2014 440.522.832.644Rp 26,81

UNIT 2015 460.539.382.206Rp 26,86

UNIT 2013 459.103.410.809Rp 26,85

VOKS 2015 1.536.244.634.556Rp 28,06

VOKS 2014 1.557.960.734.712Rp 28,07

VOKS 2013 1.958.478.794.072Rp 28,3

WIIM 2015 1.342.700.045.391Rp 27,93

WIIM 2014 1.334.544.790.387Rp 27,92

WIIM 2013 1.232.930.133.158Rp 27,84

Page 115: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

97

Kode Tahun tanggal tutup bukutanggal audit AD

ADES 2013 31-Des 14-Mar-14 73

ADES 2014 31-Des 30-Mar-15 89

ADES 2015 31-Des 28-Mar-16 88

ALDO 2013 31-Des 18-Mar-14 77

ALDO 2014 31-Des 18-Mar-15 77

ALDO 2015 31-Des 18-Mar-16 78

APLI 2013 31-Des 19-Mar-14 78

APLI 2014 31-Des 20-Mar-15 79

APLI 2015 31-Des 28-Mar-16 88

ASII 2015 31-Des 25-Feb-16 56

ASII 2014 31-Des 26-Feb-15 57

ASII 2013 31-Des 19-Mar-14 57

AUTO 2013 31-Des 20-Feb-14 51

AUTO 2015 31-Des 20-Feb-16 51

AUTO 2014 31-Des 20-Feb-15 51

BRNA 2013 31-Des 27-Mar-14 86

BRNA 2014 31-Des 23-Mar-15 82

BRNA 2015 31-Des 30-Mar-16 90

CEKA 2013 31-Des 07-Mar-14 66

CEKA 2015 31-Des 16-Mar-16 76

CEKA 2014 31-Des 26-Mar-15 85

CPIN 2013 31-Des 26-Mar-14 85

CPIN 2014 31-Des 27-Mar-15 86

CPIN 2015 31-Des 29-Mar-16 89

DLTA 2015 31-Des 27-Mar-14 89

DLTA 2013 31-Des 27-Mar-15 86

DLTA 2014 31-Des 27-Mar-15 86

INAF 2014 31-Des 20-Feb-15 51

FASW 2013 31-Des 03-Mar-14 62

FASW 2014 31-Des 10-Mar-15 69

FASW 2015 31-Des 28-Mar-16 88

GJTL 2013 31-Des 24-Mar-14 83

GJTL 2014 31-Des 25-Mar-15 84

GJTL 2015 31-Des 28-Mar-16 88

HDTX 2013 31-Des 19-Mar-14 78

HDTX 2015 31-Des 15-Mar-16 75

HDTX 2014 31-Des 16-Mar-15 75

HMSP 2015 31-Des 01-Mar-16 61

HMSP 2013 31-Des 27-Mar-14 86

HMSP 2014 31-Des 18-Mar-15 77

ICBP 2015 31-Des 23-Mar-16 83

ICBP 2013 31-Des 17-Mar-14 76

ICBP 2014 31-Des 12-Mar-15 71

IMAS 2013 31-Des 14-Mar-14 73

IMAS 2014 31-Des 23-Mar-15 82

IMAS 2015 31-Des 24-Mar-16 84

INAF 2013 31-Des 21-Feb-14 52

INAF 2015 31-Des 25-Feb-16 56

INDF 2013 31-Des 17-Mar-14 76

Kode Tahun tanggal tutup buku tanggal audit AD

INDF 2014 31-Des 12-Mar-15 71

INDS 2014 31-Des 30-Mar-15 89

INDS 2013 31-Des 26-Mar-14 85

INDS 2015 31-Des 28-Mar-16 88

JECC 2015 31-Des 24-Mar-16 84

JECC 2014 31-Des 24-Mar-15 83

JECC 2013 31-Des 21-Mar-14 80

KBLI 2014 31-Des 20-Mar-15 79

KBLI 2015 31-Des 21-Mar-16 81

KBLI 2013 31-Des 20-Mar-14 79

KBLM 2015 31-Des 28-Mar-16 88

KBLM 2014 31-Des 27-Mar-15 86

KBLM 2013 31-Des 25-Mar-14 84

KBRI 2013 31-Des 27-Mar-14 86

KBRI 2014 31-Des 23-Mar-15 82

KBRI 2015 31-Des 28-Mar-16 88

KICI 2015 31-Des 28-Mar-16 88

KICI 2013 31-Des 03-Mar-14 62

KICI 2014 31-Des 04-Mar-15 63

KLBF 2015 31-Des 11-Mar-16 71

KLBF 2014 31-Des 12-Mar-15 71

KLBF 2013 31-Des 11-Mar-14 70

LMPI 2015 31-Des 17-Mar-16 77

LMPI 2014 31-Des 09-Mar-15 68

LMPI 2013 31-Des 14-Mar-14 73

MBTO 2013 31-Des 17-Mar-14 76

MBTO 2014 31-Des 25-Mar-15 84

MBTO 2015 31-Des 21-Mar-16 81

MERK 2014 31-Des 27-Feb-15 58

MERK 2015 31-Des 04-Mar-16 64

MERK 2013 31-Des 14-Feb-14 45

MLBI 2013 31-Des 17-Mar-14 76

MLBI 2015 31-Des 14-Mar-16 74

MLBI 2014 31-Des 16-Mar-15 75

MYTX 2013 31-Des 21-Mar-14 84

MYTX 2014 31-Des 12-Mar-15 119

MYTX 2015 31-Des 28-Mar-16 81

NIPS 2014 31-Des 27-Mar-15 86

NIPS 2015 31-Des 26-Mar-16 86

NIPS 2013 31-Des 27-Mar-14 86

PYFA 2013 31-Des 10-Mar-14 69

PYFA 2014 31-Des 16-Mar-15 75

PYFA 2015 31-Des 21-Mar-16 81

RMBA 2013 31-Des 27-Mar-14 86

RMBA 2014 31-Des 27-Mar-15 86

RMBA 2015 31-Des 17-Mar-16 77

ROTI 2014 31-Des 20-Mar-15 79

ROTI 2015 31-Des 24-Mar-16 84

ROTI 2013 31-Des 17-Feb-14 48

Page 116: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

98

Kode Tahun tanggal tutup buku tanggal audit AD

SCPI 2013 31-Des 01-Apr-14 91

SCPI 2014 31-Des 01-Apr-15 91

SCPI 2015 31-Des 18-Apr-16 109

SIPD 2013 31-Des 28-Mar-14 87

SIPD 2014 31-Des 27-Mar-15 86

SIPD 2015 31-Des 09-Mei-16 130

SKLT 2013 31-Des 19-Mar-14 78

SKLT 2014 31-Des 16-Mar-15 75

SKLT 2015 31-Des 28-Mar-16 88

SMSM 2015 31-Des 29-Mar-16 89

SMSM 2014 31-Des 25-Mar-15 84

SMSM 2013 31-Des 25-Mar-14 84

SPMA 2013 31-Des 27-Mar-14 86

SPMA 2014 31-Des 30-Mar-15 89

SPMA 2015 31-Des 28-Mar-16 88

SSTM 2015 31-Des 28-Mar-16 88

SSTM 2013 31-Des 25-Mar-14 84

SSTM 2014 31-Des 27-Mar-15 86

STPP 2015 31-Des 21-Mar-16 81

STPP 2014 31-Des 27-Mar-15 86

STPP 2013 31-Des 27-Mar-14 86

TCID 2015 31-Des 03-Mar-16 63

TCID 2013 31-Des 05-Mar-14 64

TCID 2014 31-Des 05-Mar-15 64

TIRT 2013 31-Des 20-Mar-14 79

TIRT 2014 31-Des 25-Mar-15 84

TIRT 2015 31-Des 23-Mar-16 83

TRIS 2013 31-Des 03-Mar-14 62

TRIS 2014 31-Des 17-Mar-15 76

TRIS 2015 31-Des 14-Mar-16 74

TRST 2013 31-Des 18-Mar-14 77

TRST 2014 31-Des 16-Mar-15 75

TRST 2015 31-Des 14-Mar-16 74

TSCP 2013 31-Des 17-Mar-14 76

TSCP 2014 31-Des 19-Mar-15 78

TSCP 2015 31-Des 18-Mar-16 78

ULTJ 2015 31-Des 29-Mar-16 89

ULTJ 2014 31-Des 30-Mar-15 89

ULTJ 2013 31-Des 24-Mar-14 83

UNIT 2014 31-Des 25-Mar-15 84

UNIT 2015 31-Des 21-Mar-16 81

UNIT 2013 31-Des 20-Mar-14 79

VOKS 2015 31-Des 07-Apr-16 98

VOKS 2014 31-Des 15-Apr-15 105

VOKS 2013 31-Des 20-Mar-14 79

WIIM 2015 31-Des 18-Mar-16 78

WIIM 2014 31-Des 23-Mar-15 82

WIIM 2013 31-Des 14-Mar-14 73

Page 117: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

99

MSPI MInvRec MTA Mlev

26,81 9,97 0,95 10,91

26,94 10,61 -3,77 11,29

27,21 9,42 0,28 13,53

0 15,13 -1,55 14,71

0 16,45 1,65 15,17

26,63 17,06 1,59 14,19

26,44 6,77 -5,2 7,58

26,33 8,12 -1,22 4,68

26,46 5,47 -1,95 7,46

33,13 9,63 -1,44 16,05

33,09 10,05 1,01 16,24

0 10,19 0,16 16,62

30,16 7,54 1,08 7,39

30,29 7,26 -1,15 8,86

30,3 7,38 1,45 8,94

27,75 7,61 -2,84 20,35

27,92 8,72 -2,95 20,43

28,23 6,93 -4,39 15,39

27,7 16,83 1,18 14,02

28,03 12,94 -1,17 15,96

27,88 17,18 4,1 16,21

30,38 12,86 0,9 11,03

30,67 11,54 1,89 14,47

30,84 10,99 0,16 15,15

27,67 9,66 -1,45 5,03

27,49 9,36 -2,46 6,29

27,63 11,51 3,44 6,57

27,85 9,46 -3,28 14,76

29,37 8,84 -2,37 21,46

29,35 8,67 -6,5 20,85

0 6,72 -1,61 19,23

0 6,54 -2,32 19,53

0 6,9 0,25 19,78

0 6,44 -1,93 21,1

28,5 4,25 -7,33 19,98

0 2,64 -2,52 20,86

0 2,27 0,08 24,91

31,27 19,58 7,86 4,93

30,94 21,21 0,02 14,96

30,98 20,22 -1,01 16,24

30,91 6,88 -0,65 11,84

0 7,77 1,12 12,36

30,85 7,07 -1,59 12,87

30,74 13,32 4,1 21,6

30,79 13,18 -0,77 21,97

30,84 12,4 -1,01 22,54

MSPI MInvRec MTA Mlev

27,89 11,23 1,88 15,39

0 9,33 -2,34 17,22

0 5,52 -1,44 16,82

32,15 4,46 -0,18 17,05

32,09 4,77 -1,51 17,07

28,46 10,19 0,77 5,73

28,42 8,97 -1,4 5,78

28,57 9,51 -1,22 7,1

0 16,67 -0,39 20,37

0 22,13 -0,48 23,36

0 21,96 3,18 24,55

27,92 15,46 -2,04 8,63

0 15,19 1,25 9,49

27,93 16,29 2,09 10,04

0 13,62 -0,49 14,88

27,2 13,09 0,61 15

27,21 13,51 4,75 15,99

27,39 1,59 0,08 3,31

27,89 1,13 0,74 13,35

0 4,43 -0,87 17,98

25,62 12,77 -1,71 7,75

25,33 15,05 1,27 7,81

25,33 14,58 0,94 8,17

30,25 12,01 -0,88 6,09

30,15 13,47 -0,47 6,48

30,06 14,15 2,77 7,54

0 14,95 -0,43 13,54

27,42 15,09 -0,2 14,01

27,44 14,67 0,56 14,2

27,14 14,62 0,84 7,63

27,16 16,49 0,11 7,85

27,2 17,34 -0,63 9

0 12,6 -1,94 6,4

27,19 14,1 -0,77 7,12

27,27 15,09 1,65 7,6

0 7,72 -0,16 12,58

28,37 4,61 -5,7 18,02

0 7,76 -1,53 21,38

0 5,55 -1,05 29,81

28,35 6,61 -1,63 32,12

0 5,36 -2,88 36,56

27,82 12,7 4,57 14,4

0 10,31 3,06 17,02

27,41 15,41 3,75 19,35

25,89 9,78 1,78 11,97

25,87 10,77 0,18 11,31

0 10,71 -2,03 9,47

29,93 16,05 0,16 26,9

30,01 16,36 -3,24 33,57

30,17 15,77 2,82 37,67

MSPI MInvRec MTA Mlev

28,39 3,37 -2,34 15,76

28,63 3,11 -3,01 16,05

28,23 3,4 -2,43 16,2

27,34 16,2 0,9 26,96

27,91 18,94 4,9 28,71

28,04 18,09 3,13 26,17

28,78 8,57 -0,32 17,06

28,66 10,13 0,31 15,45

28,44 7,92 -7,19 19,15

26,44 12,57 -1,34 14,82

26,54 12,23 -0,52 15,73

0 12,15 -0,68 15,91

28,43 15,04 -0,96 9,99

0 16,15 -0,46 10,19

0 15,85 -1,8 11,75

28,2 7,98 -1,55 16,22

28,37 7,72 0,22 17,58

0 7,98 -1,67 18,07

0 14,15 -1,95 18,07

0 14,08 -2,97 18,17

0 14,05 -2,26 18,24

0 9,05 -0,13 13,42

28,16 9,8 -1,24 14,65

28,02 9,94 1,07 14,87

0 11,86 5,77 5

28,02 11,8 -1,78 5,98

28,25 11,22 0,79 9,27

27,31 11,71 -3,28 25,3

27,3 14,23 -2 24,49

27,36 13,6 -0,61 24,09

26,89 14,57 1,69 9,8

26,98 16,01 1,89 11,03

0 15,59 -1,12 11,56

28,81 9,14 -0,7 13,73

28,81 8,79 -1,83 13,3

28,84 8,69 -0,94 12,03

29,32 10,62 1,03 8,56

29,36 11 0,38 7,99

29,47 10,89 -1,17 9,13

28,9 9,93 -1,19 6,06

28,7 11,03 1,52 6,34

0 9,35 1,32 8,05

26,81 4,16 -1,61 12,07

26,86 4,64 1,47 12,69

26,85 3,97 -0,07 12,7

0 18,35 -0,29 18,75

28,07 18,8 -0,25 19

28,3 20 -4,35 19,73

0 17,18 1,42 8,3

27,92 17,33 1,42 10,21

27,84 16,99 3,75 10,46

Page 118: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

100

Lampiran 3 Hasil Output SPSS

1. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation

Inv Rec 147 ,04 ,80 ,4009 ,16618

TA 147 -,26 ,25 -,0121 ,08235

Lev 147 ,12 1,29 ,5174 ,22945

UP 147 25,33 33,13 28,3999 1,56567

AD 147 45,00 130,00 78,8980 12,20865

Valid N (listwise) 147

2. Uji Normalitas

Grafik Histogram

Page 119: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

101

Grafik Normal Probability Plot

3. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 SPI ,965 1,037

Inv Rec ,752 1,329

TA ,801 1,249

Lev ,923 1,084

UP ,884 1,131

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 120: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

102

4. Uji Heteroskedasitas

Uji Glejser

Model

Unstandardized Coef f icients Standardized Coef f icients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,692 12,491 ,296 ,768

SPI 2,764 1,410 ,164 1,959 ,052

Inv Rec -3,132 4,258 -,070 -,736 ,463

TA -7,680 8,328 -,085 -,922 ,358

Lev -,172 2,785 -,005 -,062 ,951

UP ,144 ,417 ,030 ,344 ,731

Sumber: Output SPSS yang diolah

Grafik Scatterplot

5. Uji Auto Korelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea 1,62905

Cases < Test Value 73

Cases >= Test Value 74

Total Cases 147

Number of Runs 72

Z -,413

Asy mp. Sig. (2-tailed) ,679

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 121: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, AUDIT EFFORT, ABSOLUTE LEVEL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33306/1/IBRAHAMI... · pengaruh sistem pengendalian internal,

103

6. Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,365a ,133 ,103 11,56537 1,832

Sumber: Output SPSS yang diolah

7. Hasil Uji Signifikan Individual : Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coef f icients Standardized Coef f icients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 178,258 78,945 2,258 ,026

SPI 15,101 43,927 ,548 ,344 ,732 ,002 415,677

Inv Rec -279,358 130,160 -3,803 -2,146 ,034 ,002 513,559

TA 179,698 285,320 1,212 ,630 ,530 ,002 606,057

Lev 55,278 102,762 1,039 ,538 ,592 ,002 610,256

UP -3,805 2,746 -,488 -1,385 ,168 ,049 20,297

MSPI -,553 1,547 -,573 -,357 ,721 ,002 421,082

MInv Rec 9,973 4,601 3,741 2,167 ,032 ,002 487,372

MTA -6,887 10,072 -1,319 -,684 ,495 ,002 608,878

MLev -1,388 3,608 -,755 -,385 ,701 ,002 629,709

b. Dependent Variable: AD

Sumber: Output SPSS yang diolah