pengaruh profitabilitas, leverage, ownership …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/artikel ilmiah.pdf ·...

17
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP RETENTION DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING ARTIKEL ILMIAH Oleh : CHOIRUN NISHAK NIM : 2013310082 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2017

Upload: phunglien

Post on 07-Aug-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP

RETENTION DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP

INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA

PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN

INITIAL PUBLIC OFFERING

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

CHOIRUN NISHAK

NIM : 2013310082

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

S U R A B A Y A

2017

Page 2: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan
Page 3: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

1

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP

RETENTION DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP

INTELLECTUAL CAPITAL DISCLOSURE PADA

PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN

INITIAL PUBLIC OFFERING

Choirun Nishak

STIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]

Joicenda Nahumury

STIE Perbanas Surabaya

Email : [email protected]

Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of profitability, leverage, ownership retention and firm

size on intellectual capital disclosure on company with Initial Public Offering in Indonesia

Stock Exchange 2012-2015. This study using purposive sampling method to obtain a sample,

so based on criteria the sample obtained in this study were 73 companies. Data analysis

method used is multiple regression analysis. The results of this study indicate that

profitability has significant effect on intellectual capital disclosure, while leverage,

ownership retention and firm size has no significant effect on intellectual capital disclosure.

Keywords : Intellectual Capital Disclosure, Profitability, Leverage, Ownership Retention

and Firm Size

PENDAHULUAN

Di era globalisasi kini persaingan pasar

semakin ketat seiring dengan

perkembangan teknologi yang serba

digital, hal inilah yang menuntut

perusahaan untuk mengubah strategi dalam

menjalankan bisnisnya agar dapat

mempertahankan eksistensi dan posisinya

di pasar. Perusahaan dapat mengubah

strategi bisnis yang semula didasarkan

pada tenaga kerja (labor-based business)

menuju bisnis berdasarkan pengetahuan

(knowledge based business), dengan

karakteristik utama ilmu pengetahuan

(Marisanti dan Endang, 2012). Ilmu

pengetahuan ini nantinya berguna dalam

proses menciptakan nilai perusahaan yang

semula dari pemanfaatan aset berwujud

bergeser menjadi pemanfaatan aset tidak

berwujud yaitu modal intelektual

(intellectual capital) yang melekat dalam

keterampilan, pengetahuan dan

pengalaman (Purnomisidhi, 2005 dalam

Suci dan Agus, 2015). Intellectual capital

ini juga merupakan faktor penyebab sukses

yang penting dalam kajian strategi

organisasi dan strategi pembangunan, hal

ini dinyatakan oleh Suprayitno (2015)

dalam situs kompasiana.com.

Fenomena intellectual capital di

Indonesia mulai muncul seiring dengan

hadirnya PSAK No. 19 (Revisi 2009)

tentang aset tidak berwujud, meskipun hal

itu tidak disebutkan secara eksplisit (Ni

Made dan Dewa, 2016). Di Indonesia juga

Page 4: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

2

masih belum ada standar yang menetapkan

item-item apa saja yang termasuk dalam

aset tidak berwujud yang harus dilaporkan

secara mandatory ataupun voluntary.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak banyak

yang mengungkapkan informasi mengenai

intellectual capital karena tidak adanya

kewajiban atau standar yang mengatur hal

tersebut, sehingga intellectual capital kini

mendapatkan cukup perhatian dari

berbagai kalangan terutama bagi para

akuntan (Kadek dan Maria, 2016).

Keadaan inilah yang akhirnya menuntut

banyak peneliti untuk lebih mencari

informasi mengenai bagaimana cara

mengukur, mengidentifikasi dan

menyajikan pengungkapan intellectual

capital dalam laporan tahunan suatu

perusahaan.

Penelitian sebelumnya telah meneliti

praktik intellectual capital disclosure

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Djoko dan Mari (2010)

menyebutkan bahwa tingkat intellectual

capital disclosure hanya 34,5 persen dari

total 25 item intellectual capital. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kesadaran

perusahaan Indonesia dalam

mengungkapkan informasi mengenai

intellectual capital masih rendah,

sedangkan pengungkapan intellectual

capital ini merupakan salah satu informasi

yang dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam pengambilan

keputusan yang nantinya akan berguna

bagi para stakeholders.

Subjek penelitian ini adalah

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa

Efek Indonesia periode 2012-2015.

Berdasarkan infomasi yang diperoleh dari

situs ekbis.sindonews.com, jumlah

perusahaan IPO pada tahun 2013

merupakan jumlah terbanyak dalam 15

tahun terakhir, sehingga hal itu membuat

perusahaan yang melakukan IPO menarik

untuk diteliti dalam penelitian yang

mengambil topik mengenai intellectual

capital disclosure. Menurut Ni Made dan

Dewa (2016) pengungkapan intellectual

capital dapat berguna sebagai alat

pemasaran, sehingga perusahaan yang

melakukan IPO dapat mengungkapkan

intellectual capital untuk menambah daya

tarik perusahaan.

Penelitian ini dilakukan karena

adanya ketidak konsistenan hasil penelitian

terdahulu (research gap), sehingga peneliti

ingin menguji kembali faktor-faktor yang

mempengaruhi pengungkapan intellectual

capital. Berdasarkan uraian di atas, maka

peneliti mengambil judul penelitian

“Pengaruh Profitabilitas, Leverage,

Ownership Retention dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Intellectual

Capital Disclosure Pada Perusahaan

yang Melakukan Initial Public

Offering”.

RERANGKA TEORITIS YANG

DIPAKAI DAN HIPOTESIS

Teori Sinyal (Signalling Theory)

Sinyal merupakan suatu cara dari berbagai

jenis perusahaan untuk membedakan diri

dengan perusahaan lainnya (Spence,

1973). Brigham dan Houston (2011:186)

menyatakan bahwa sinyal merupakan

suatu tindakan yang diambil oleh

manajemen perusahaan guna memberikan

petunjuk kepada para investor mengenai

bagaimana cara pandang manajemen

terhadap prospek perusahaan.

Perusahaan yang melakukan

pengungkapan intellectual capital

berharap dapat menyampaikan sinyal good

news kepada pihak eksternal, sehingga

pihak eksternal dapat mengetahui bahwa

perusahaan sedang melakukan investasi

dalam bentuk intellectual capital yang

nantinya akan meningkatkan nilai

perusahaan dan dapat berpengaruh

terhadap reputasi perusahaan (Marisanti

dan Endang, 2012).

Pengaruh Profitabilitas terhadap

Intellectual Capital Disclosure

Profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba.

Profitabilitas perusahaan yang semakin

Page 5: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

3

tinggi dapat menunjukkan bahwa

kemampuan finansial perusahaan semakin

baik, sehingga perusahaan cenderung

mengungkapkan informasi lain kepada

publik. Informasi yang dapat diungkapkan

salah satunya mengenai intellectual capital

yang diharapkan akan memberikan value

pada perusahaan, maka dengan semakin

besar dukungan finansial perusahaan akan

semakin memperbesar tingkat intellectual

capital disclosure. Menurut Ullmann

(1985); Haniffa dan Cooke (2005) dalam

Djoko dan Mari (2010) profitabilitas

memiliki pengaruh yang positif terhadap

pengungkapan perusahaan artinya semakin

tinggi profitabilitas perusahaan maka

semakin banyak intellectual capital

disclosure.

H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure pada

perusahaan yang melakukan IPO di

Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Leverage terhadap Intellectual

Capital Disclosure

Leverage digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam melunasi

kewajibannya. Perusahaan yang memiliki

tingkat hutang atau rasio leverage yang

tinggi, akan semakin dituntut untuk

menyediakan informasi bagi pihak-pihak

yang membutuhkan. Hal ini dapat terjadi

karena adanya risiko atas hutang yang

tinggi tersebut, sehingga keterbukaan

informasi sangat dibutuhkan baik

informasi keuangan maupun informasi non

keuangan berupa intellectual capital

disclosure. Intellectual capital disclosure

dapat mengurangi adanya asimetri

informasi, sehingga dana yang diberikan

dapat dialokasikan secara jelas dengan

kata lain terdapat suatu jaminan atas dana

yang telah diberikan oleh pihak eksternal

(Suci dan Agus, 2015).

H2 : Leverage berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure pada

perusahaan yang melakukan IPO di

Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Ownership Retention terhadap

Intellectual Capital Disclosure

Ownership retention merupakan besarnya

proporsi saham yang dipertahankan oleh

perusahaan setelah melakukan IPO.

Perusahaan yang memiliki tingkat

ownership retention yang tinggi dapat

memberikan sinyal bagi pasar mengenai

kualitas perusahaan. Besarnya proporsi

saham yang dipertahankan oleh

perusahaan dapat memberi keyakinan yang

lebih bagi para stakeholders, sehingga

perusahaan yang memiliki ownership

retention yang tinggi lebih cenderung

memberikan pengungkapan yang lebih

besar salah satunya dengan pengungkapan

intellectual capital untuk mendukung

kualitas perusahaannya. Singh dan Zahn

(2008) menyatakan bahwa manajemen

perusahaan yang memiliki ketertarikan

untuk mempertahankan kepemilikan

saham (ownership retention) akan lebih

banyak mengungkapkan informasi

mengenai intellectual capital yang

dimiliki.

H3 : Ownership retention berpengaruh

terhadap intellectual capital

disclosure pada perusahaan yang

melakukan IPO di Bursa Efek

Indonesia.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap

Intellectual Capital Disclosure

Ukuran perusahaan merupakan skala yang

menunjukkan besar kecilnya suatu

perusahaan. Perusahaan yang berukuran

besar cenderung lebih mendapat perhatian

dari pihak eksternal, sehingga tuntutan

dalam keterbukaan informasi juga semakin

tinggi. Perusahaan besar dianggap lebih

mampu untuk mengungkapan informasi

yang lebih banyak apabila dibandingkan

dengan perusahaan yang berukuran kecil,

sehingga hal yang rasional jika perusahaan

yang berukuran besar mengungkapkan

intellectual capital perusahaannya yang

diharapkan berguna untuk mengurangi

kesenjangan informasi dan memenuhi

harapan pihak eksternal. Penelitian Djoko

dan Mari (2010), Hana, et al. (2016) serta

Page 6: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

4

PROF

Intellectual Capital

Disclosure (ICD)

LEV

OWR

SIZE

Bidaki dan Hejazi (2014) membuktikan

bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan

intellectual capital.

H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap intellectual capital

disclosure pada perusahaan yang

melakukan IPO di Bursa Efek

Indonesia.

Kerangka pemikiran yang melandasi

penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah

penelitian kuantitatif dimana penelitian

dilakukan dengan menguji hipotesis yang

telah ditentukan. Berdasarkan jenis data,

penelitian ini termasuk pada penelitian

arsip (archival research). Penelitian arsip

merupakan penelitian terhadap fakta yang

tertulis atau berupa arsip data. Data yang

digunakan pada penelitian ini adalah data

sekunder dengan dokumentasi berupa

laporan prospektus, laporan keuangan dan

annual report perusahaan yang melakukan

IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tahun 2012-2015 yang diperoleh melalui

Indonesia Stock Exchange (IDX) dan

website perusahaan.

Batasan Penelitian

Terdapat beberapa batasan dalam

penelitian ini, yaitu :

1. Variabel dependen penelitian ini adalah

Intellectual Capital Disclosure (ICD).

2. Subjek penelitian adalah perusahaan

yang melakukan IPO di Bursa Efek

Indonesia.

3. Periode penelitian selama empat

periode, yaitu tahun 2012-2015.

Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian

ini terdiri dari dua jenis variabel yaitu

variabel dependen (Y) dan variabel

independen (X). Variabel dependen adalah

Intellectual Capital Disclosure (ICD) serta

variabel independen adalah Profitabilitas

(X1), Leverage (X2), Ownership Retention

(X3) dan Ukuran Perusahaan (X4).

Definisi Operasional dan Pengukuran

Variabel

Intellectual Capital Disclosure

Menurut Bukh (2013) dalam Hana, et al.

(2016) intellectual capital disclosure

merupakan suatu informasi berharga bagi

investor yang dapat membantu untuk

mengurangi ketidakpastian tentang

prospek masa depan dan dapat

memudahkan dalam penilaian akurasi

perusahaan. Tingkat intellectual capital

disclosure diukur menggunakan angka

indeks (ICD Index).

Score = (Ʃdi/M) x 100%

Page 7: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

5

Keterangan :

Score = Variabel dependen indeks

pengungkapan intellectual

capital (ICD Index)

di = 1 jika item diungkapkan dalam

annual report; 0 jika item tidak

diungkapkan dalam annual

report

M = Total jumlah item yang diukur

(25 item)

Item intellectual capital yang

digunakan merujuk pada versi Sveiby

(1997), yaitu internal structure, external

structure dan employee competence yang

dimodifikasi oleh Bambang (2005) untuk

mengakomodasikan hasil-hasil proyek

FASB (2001) sehingga menyisakan 25

atribut yang terdiri dari sembilan atribut

internal structures, sepuluh atribut

external structures dan enam atribut

employee competence.

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba

selama periode tertentu (Mamduh dan

Abdul, 2007:83). Profitabilitas diukur

menggunakan rasio Return on Total Asset

(ROA), dimana rasio ini membandingkan

laba bersih yang diperoleh dengan total

aset perusahaan (Mamduh dan Abdul,

2007:83).

ROA = Aset Total

Bersih Laba

Leverage

Leverage merupakan rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajiban jangka panjangnya

(Mamduh dan Abdul, 2007:81). Menurut

Kadek dan Maria (2016) leverage diukur

dengan formula berikut :

DER = Ekuitas Total

Hutang Total

Ownership Retention

Ownership retention merupakan besarnya

saham yang dipertahankan oleh

perusahaan setelah melakukan Initial

Public Offering (IPO) (Kadek dan Maria,

2016). Menurut Downes dan Heinkel

(1982); Feltham, Hughes, dan Simunic

(1991) dalam Fan (2006) ownership

retention diukur dengan jumlah lembar

saham baru yang dikeluarkan oleh pemilik

sebelumnya dibagi total jumlah saham

yang dikeluarkan setelah IPO, yang

diformulasikan sebagai berikut :

OWR = Nafter

Nsecondary - Nbefore

Keterangan :

Nbefore = Jumlah lembar saham

yang beredar sebelum IPO

Nsecondary = Jumlah lembar saham

yang diterbitkan saat IPO

Nafter = Jumlah lembar saham

yang diterbitkan setelah

IPO

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu

indikator yang dapat digunakan untuk

menentukan besar kecilnya suatu

perusahaan. Pada penelitian ini ukuran

perusahaan dilihat dari total aset yang

dimiliki oleh perusahaan. Menurut Lina

(2013), ukuran perusahaan dapat diukur

dengan :

Ukuran perusahaan = Log natural Total

Aset

Populasi Sampel dan Teknik

Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2012 sampai

2015. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode purposive

sampling. Oleh karena itu terdapat

beberapa kriteria yang harus dipenuhi,

yaitu :

1. Perusahaan yang melakukan IPO di

Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015

yang mempublikasikan laporan

keuangan dan annual report

perusahaan.

2. Perusahaan yang mempublikasikan

laporan prospektus.

Page 8: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

6

3. Perusahaan yang memiliki tanggal tutup

buku 31 Desember.

4. Perusahaan yang menyatakan satuan

mata uang rupiah (Rp) sebagai infomasi

moneter.

Teknik Analisis Data

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif ini bertujuan

untuk memperoleh gambaran data

penelitian yang dilihat dari nilai minimum,

maksimum, rata-rata (mean) dan standar

deviasi baik variabel dependen maupun

variabel independen penelitian ini.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui

apakah model regresi, variabel dependen

dan variabel independen mempunyai

distribusi normal. Penelitian ini

menggunakan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Kriteria yang

digunakan adalah :

a. Apabila nilai Kolmogorov-Smirnov >

0,05 maka data residual berdistribusi

normal

b. Apabila nilai Kolmogorov-Smirnov ≤

0,05 maka data residual tidak

berdistribusi normal

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk

menguji apakah dalam model regresi

terdapat korelasi antar variabel

independen. Model regresi dikatakan baik

apabila tidak ada korelasi di antara

variabel independen (Imam, 2016:103).

Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai

tolerance dan variance inflation factor

(VIF). Apabila nilai tolerance ≤ 0,10 atau

nilai VIF ≥ 10, maka disimpulkan bahwa

ada multikolinieritas antar variabel

independen dalam model regresi.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam regresi linear terdapat

adanya korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya) (Imam, 2016:107). Ada

tidaknya autokorelasi, dapat dideteksi

menggunakan alat analisis Run Test.

Apabila probabilitas signifikansinya > 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat autokorelasi.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam (2016:134) uji

heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah terdapat adanya

ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain dalam

suatu model regresi. Uji Glejser digunakan

dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas. Model regresi

tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas apabila nilai

probabilitas signifikansinya di atas tingkat

kepercayaan 5 persen.

Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk

mengukur hubungan antara dua variabel

atau lebih. Selain itu, analisis regresi

berganda juga digunakan untuk menguji

pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.

Uji Hipotesis

Uji F (Uji Model)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel

independen mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen

(Imam, 2016:96). Tujuan uji F ini adalah

untuk mengetahui apakah model regresi fit

atau tidak.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan

untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menjelaskan

variasi variabel dependen (Imam,

2016:95). Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Apabila nilai

mendekati satu maka variabel-variabel

independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk

Page 9: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

7

memprediksi variasi variabel dependen

(Imam, 2016:95).

Uji Statistik T

Uji statistik T digunakan untuk

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Imam, 2016:97). Uji statistik T

pada dasarnya menunjukkan apakah

apakah ada pengaruh yang nyata secara

parsial antara variabel dependen dengan

variabel independen.

ANALISIS DATA DAN

PEMBAHASAN

Analisis statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan

metode untuk menganalisa data kuantitatif

guna memperoleh gambaran data

penelitian. Berikut ialah penjelasan

analisis statistik deskriptif atas masing-

masing variabel dengan melihat nilai

minimum, maksimum, rata-rata (mean)

dan standar deviasi :

Tabel 1

Analisis Statistik Deskriptif

Variabel N Min Max Mean Std. Deviation

ICD 73 0,080 0,640 0,29260 0,123446

PROF 73 -0,048 0,266 0,06534 0,062536

LEV 73 0,082 8,352 1,57727 1,834293

OWR 73 -0,400 0,900 0,52677 0,235970

SIZE 73 136.591.915.013 29.112.193.000.000 3.157.320.674.058 4.180.972.398.613

Sumber : Data diolah

1. Intellectual Capital Disclosure (ICD)

Nilai minimun sebesar 0,080 atau 8 persen,

nilai maksimum sebesar 0,640 atau 64

persen, nilai rata-rata (mean) sebesar

0,29260 dan nilai standar deviasi sebesar

0,123446. Nilai standar deviasi lebih kecil

dari nilai rata-rata yang berarti tingkat

sebaran data intellectual capital disclosure

terbilang kecil atau bersifat homogen.

Nilai minimum sebesar 8 persen dari

73 sampel tersebut dimiliki oleh PT.

Nirvana Development Tbk (NIRO) pada

tahun 2012, PT. Saraswati Griya Lestari

Tbk (HOTL) pada tahun 2013 dan PT.

Victoria Investama Tbk (VICO) pada

tahun 2013, hal ini menunjukkan bahwa

ketiga perusahaan tersebut merupakan

perusahaan yang paling sedikit

mengungkapkan item intellectual capital

pada annual report perusahaannya.

Sedangkan nilai maksimum sebesar 64

persen dimiliki oleh PT. Blue Bird Tbk

(BIRD) dan PT. Anabatic Technologies

Tbk (ATIC), yang berarti kedua

perusahaan tersebut paling banyak

mengungkapkan item intellectual capital

pada annual report perusahaannya. Nilai

rata-rata (mean) dari ICD sebesar 0,29260

dan nilai standar deviasi sebesar 0,123446.

Secara keseluruhan item yang paling

banyak diungkapkan dari 25 item adalah

financial contracts, item tersebut

mengenai hubungan antara perusahaan dan

investor serta bank atau lembaga keuangan

lainnya. Rendahnya pengungkapan

intellectual capital dapat disebabkan

karena dibutuhkannya biaya yang cukup

besar untuk melakukan pengungkapan

tersebut. Kemungkinan lainnya yaitu dapat

dikarenakan bahwa informasi tersebut

menyangkut rahasia perusahaan, sehingga

perusahaan memutuskan untuk tidak

mengungkapkannya.

2. Profitabilitas

Nilai minimum profitabilitas sebesar -

0,048 atau -4,8 persen, nilai tersebut

dimiliki oleh PT. Graha Layar Prima Tbk

(BLTZ). Profitabilitas bernilai negatif

karena pada tahun 2014 perusahaan

tersebut mengalami kerugian sedangkan

nilai maksimum sebesar 0,266 atau 26,6

Page 10: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

8

persen dimiliki oleh PT. Inti Bangun

Sejahtera Tbk (IBST). Nilai rata-rata

(mean) dari profitabilitas sebesar 0,065405

dan nilai standar deviasi sebesar

0,0637072. Nilai standar deviasi lebih

kecil dari nilai rata-rata yang berarti

tingkat sebaran data profitabilitas terbilang

kecil atau bersifat homogen.

3. Leverage

Rata-rata perusahaan yang melakukan IPO

mempunyai tingkat leverage sebesar

1,57727 dan nilai standar deviasi sebesar

1,834293. Nilai standar deviasi lebih besar

dari nilai rata-rata berarti tingkat sebaran

data leverage terbilang besar atau bersifat

heterogen.

PT. Victoria Investama Tbk (VICO)

merupakan perusahaan dengan tingkat

leverage terendah sebesar 0,082 atau 8,2

persen selama tahun pengamatan, hal ini

berarti hanya sebagian kecil ekuitas

perusahaan yang dimiliki dibiayai oleh

hutang. Tingkat leverage tertinggi sebesar

8,352 atau 835,2 persen dimiliki oleh PT.

Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) di tahun

2015, sehingga dapat dikatakan bahwa

perusahaan membiayai seluruh ekuitasnya

dengan hutang.

4. Ownership Retention

Nilai minimum ownership retention

sebesar -0,400 atau -40 persen, nilai

tersebut dimiliki oleh PT. Magna Finance

Tbk (MGNA) sedangkan nilai maksimum

sebesar 0,900 atau 90 persen dimiliki oleh

PT. Link Net Tbk (LINK). Nilai rata-rata

(mean) dari ownership retention sebesar

0,52677 dan nilai standar deviasi sebesar

0,235970. Nilai standar deviasi lebih kecil

dari nilai rata-rata yang berarti tingkat

sebaran data ownership retention terbilang

kecil atau bersifat homogen.

Perusahaan yang memiliki tingkat

ownership retention terendah, dapat

dikatakan bahwa perusahaan tidak

mempertahankan jumlah kepemilikan

saham yang telah dimiliki. Sedangkan

perusahaan yang memiliki tingkat

ownership retention tertinggi, dapat

dikatakan bahwa perusahaan lebih memilih

untuk mempertahankan jumlah

kepemilikan saham setelah IPO di pasar

perdana.

5. Ukuran Perusahaan

Nilai rata-rata (mean) total aset perusahaan

yang melakukan IPO sebesar Rp.

3.157.320.674.058 dengan standar deviasi

sebesar Rp. 4.180.972.398.613. Nilai

standar deviasi lebih besar dari nilai rata-

rata berarti tingkat sebaran data ukuran

perusahaan terbilang besar atau bersifat

heterogen.

Besar atau kecilnya suatu perusahaan

dilihat dari total aset yang dimilikinya.

Nilai maksimum dimiliki oleh PT. Bank

Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

(BJTM), artinya perusahaan tersebut

adalah perusahaan terbesar yang

melakukan IPO dengan total aset sebesar

Rp. 29.112.193.000.000. Nilai minimum

sebesar Rp. 136.591.915.013, dimiliki oleh

PT. Mitra Komunikasi Nusantara Tbk

(MKNT) atau merupakan perusahaan

terkecil diantara perusahaan yang

melakukan IPO sepanjang periode

pengamatan.

Uji Normalitas

Data residual dinyatakan berdistribusi

normal Apabila nilai Kolmogorov-Smirnov

> 0,05. Signifikansi Kolmogorov-Smirnov

= 0,200 > 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa data residual model regresi

berdistribusi normal.

Tabel 2

Uji Normalitas

Unstandardized

Residual

N 73

Test Statistic 0,078

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200

Sumber : Data diolah

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk

menguji apakah dalam model regresi

terdapat korelasi antar variabel independen

(Imam, 2016:103).

Page 11: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

9

Tabel 3

Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF

PROF 0,590 1,694

LEV 0,660 1,514

OWR 0,744 1,345

SIZE 0,884 1,132

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 3 diperoleh nilai

tolerance untuk semua variabel lebih dari

0,10 dan nilai VIF kurang dari sepuluh,

jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinieritas antar variabel independen

dalam model regresi.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam regresi linear terdapat

adanya korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya) (Imam, 2016:107).

Tabel 4

Uji Autokorelasi

Unstandardized

Residual

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,907

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai

Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,907, nilai

tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi

autokorelasi.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah terdapat adanya

ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain dalam

suatu model regresi (Imam, 2016:134).

Tabel 5

Uji Heteroskedastisitas

Model Sig.

(Constant) 0,814

PROF 0,259

LEV 0,088

OWR 0,120

SIZE 0,592

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat

bahwa tidak ada variabel yang memiliki

nilai signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini

berarti bahwa tidak ada heteroskedastisitas

dalam model regresi.

Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk

mengukur hubungan antara dua variabel

atau lebih. Selain itu analisis regresi

berganda juga digunakan untuk menguji

pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.

Tabel 6

Analisis Regresi Berganda

Variabel B Sig.

(Constant) -1,354 0,037

PROF 0,086 0,049

LEV 0,018 0,239

OWR -0,139 0,229

SIZE 0,033 0,151

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 6 didapatkan

persamaan regresi linier berganda sebagai

berikut :

Y = -1,354 + 0,086PROF + 0,018LEV -

0,139OWR + 0,033SIZE + e

Dari persamaan diatas dapat dijelaskan

bahwa :

a. Konstanta (α) sebesar -1,354

memperlihatkan bahwa variabel

independen dianggap konstan, maka

intellectual capital disclosure akan

berkurang sebesar 1,354.

b. Koefisien regresi profitabilitas (X1)

sebesar 0,086 memperlihatkan bahwa

setiap penambahan profitabilitas

sebesar satu satuan dan jika variabel

lainnya dianggap konstan, maka

intellectual capital disclosure akan

bertambah sebesar 0,086.

c. Koefisien regresi leverage (X2) sebesar

0,018 memperlihatkan bahwa setiap

penambahan leverage jika variabel

lainnya dianggap konstan, maka

intellectual capital disclosure akan

bertambah sebesar 0,018.

d. Koefisien regresi ownership retention

(X3) sebesar -0,139 memperlihatkan

Page 12: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

10

bahwa setiap penambahan ownership

retention jika variabel lainnya dianggap

konstan, maka intellectual capital

disclosure akan berkurang sebesar

0,139.

e. Koefisien regresi ukuran perusahaan

(X4) sebesar 0,033 memperlihatkan

bahwa setiap penambahan ukuran

perusahaan jika variabel lainnya

dianggap konstan, maka intellectual

capital disclosure akan bertambah

sebesar 0,033.

f. “e” menunjukkan variabel pengganggu

diluar variabel profitabilitas, leverage,

ownership retention dan ukuran

perusahaan.

Uji F (Uji Model)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah

model regresi fit atau tidak.

Tabel 7

Uji F

Model F Sig.

1 1,608 0,182

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 7 diperoleh nilai F

sebesar 1,608 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,182. Hal ini dapat dituliskan

0,182 lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima yang berarti menunjukkan bahwa

model regresi tidak fit

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan

untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menjelaskan

variasi variabel dependen.

Tabel 8

Koefisien Determinasi (R2)

Model Adjusted R

Square

1 0,033

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa

nilai adjusted R square sebesar 0,033. Hal

ini menunjukkan bahwa sebesar 3,3 persen

variabel independen yang terdiri dari

profitabilitas, leverage, ownership

retention dan ukuran perusahaan mampu

menjelaskan variabel intellectual capital

disclosure sedangkan sisanya sebesar 96,7

persen dijelaskan oleh variabel lain diluar

variabel independen yang diteliti.

Uji Statistik T

Uji statistik T digunakan untuk

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel

dependen.

Tabel 9

Uji Statistik T

t Sig.

(Constant) -2,126 0,037

PROF 2,007 0,049

LEV 1,188 0,239

OWR -1,214 0,229

SIZE 1,452 0,151

Sumber : Data diolah

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dilakukan untuk

menguji pengaruh profitabilitas terhadap

intellectual capital disclosure.

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui nilai T

sebesar 2,007 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,049. Tingkat signifikansi sebesar

0,049 lebih kecil dari 0,05 yang berarti

profitabilitas berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure, sehingga H1

diterima.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dilakukan untuk

menguji pengaruh leverage terhadap

intellectual capital disclosure.

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui nilai T

sebesar 1,188 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,239. Tingkat signifikansi sebesar

0,239 lebih besar dari 0,05 yang berarti

leverage tidak berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure, sehingga H2

ditolak.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga dilakukan untuk

menguji pengaruh ownership retention

terhadap intellectual capital disclosure.

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui nilai T

sebesar -1,214 dengan nilai signifikansi

Page 13: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

11

sebesar 0,229. Tingkat signifikansi sebesar

0,229 lebih besar dari 0,05 yang berarti

ownership retention tidak berpengaruh

terhadap intellectual capital disclosure,

sehingga H3 ditolak.

4. Pengujian Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat dilakukan untuk

menguji pengaruh ukuran perusahaan

terhadap intellectual capital disclosure.

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui nilai T

sebesar 1,452 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,151. Tingkat signifikansi sebesar

0,151 lebih besar dari 0,05 yang berarti

ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap intellectual capital disclosure,

sehingga H4 ditolak.

Pembahasan

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap

Intellectual Capital Disclosure

Profitabilitas yang positif akan

memberikan sinyal yang positif pula

kepada pasar dalam hal ini stakeholders

(Suci dan Agus, 2015). Semakin tinggi

profitabilitas yang dihasilkan

menunjukkan kemampuan finansial

perusahaan semakin baik, sehingga

perusahaan cenderung mengungkapkan

informasi lain kepada publik.

Hasil pengujian Uji Statistik T

menunjukkan bahwa variabel profitabilitas

berpengaruh terhadap intellectual capital

disclosure. Hal ini berarti profitabilitas

yang dihasilkan mempengaruhi luasnya

pengungkapan intellectual capital oleh

perusahaan. Seperti halnya pada PT.

Intermedia Capital Indonesia Tbk (MDIA)

yang memiliki nilai profitabilitas tinggi,

mengungkapkan intellectual capitalnya

sebesar 32 persen, dimana nilai tersebut

lebih tinggi dari nilai rata-rata sebesar

29,26 persen. Artinya perusahaan yang

memiliki laba tinggi akan memberikan

informasi yang tinggi pula. Hal ini dapat

terjadi karena kemampuan finansial

perusahaan semakin baik, sehingga

perusahaan cenderung mengungkapkan

informasi lain kepada publik. Jadi dapat

disimpulkan bahwa terlepas dari tinggi

atau rendahnya profitabilitas, tidak

menghalangi perusahaan untuk

mengungkapkan informasi intellectual

capitalnya. Perusahaan dengan tingkat

profitabilitas tinggi melakukan

pengungkapan intellectual capital sebagai

upaya untuk mempertahankan investor

yang sudah ada dan/atau bahkan menarik

calon investor untuk berinvestasi, terlebih

lagi ditunjang dengan kondisi finansial

yang bagus maka perusahaan

berkesempatan untuk lebih luas

mengungkapkan intellectual capitalnya.

Begitu pula sebaliknya, perusahaan dengan

tingkat profitabilitas rendah melakukan

pengungkapan mengenai intellectual

capital sebagai upaya untuk menarik

investor bagi perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Rima (2016) dan Hana, et al.

(2016) bahwa profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap intellectual capital

disclosure. Namun, bertentangan dengan

hasil penelitian Bidaki dan Hejazi (2014)

yang menyatakan bahwa pengungkapan

intellectual capital dipengaruhi oleh

tingkat profitabilitas.

2. Pengaruh Leverage terhadap

Intellectual Capital Disclosure

Perusahaan dengan tingkat hutang yang

tinggi harus memenuhi informasi yang

dibutuhkan oleh stakeholders, karena hal

itu dapat mempengaruhi tingkat

kepercayaan stakeholders terhadap

perusahaan (Suci dan Agus, 2015).

Tingkat leverage yang tinggi menuntut

perusahaan untuk melakukan keterbukaan

informasi baik dalam informasi keuangan

maupun non keuangan berupa intellectual

capital disclosure.

Hasil pengujian Uji Statistik T

menunjukkan bahwa variabel leverage

tidak berpengaruh terhadap intellectual

capital disclosure. Hal ini berarti bahwa

tingkat leverage yang dimiliki tidak

mempengaruhi luasnya pengungkapan

intellectual capital. Pada analisis statistik

deskriptif memperlihatkan bahwa nilai

rata-rata leverage perusahaan yang

melakukan IPO melebihi angka 100

Page 14: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

12

persen, hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan yang melakukan IPO memiliki

jumlah hutang yang lebih besar daripada

jumlah ekuitasnya. Tingginya leverage

tersebut tidak mempengaruhi perusahaan

untuk mengungkapkan informasi

mengenai intellectual capital. Hal ini

disebabkan karena pihak manajemen ingin

kinerjanya dinilai baik dan menjaga

reputasi perusahaan, sehingga terkadang

pihak manajemen memberikan informasi

yang tidak benar atau tidak lengkap kepada

stakeholder ataupun pihak eksternal ketika

perusahaan memiliki tingkat leverage yang

tinggi. Perusahaan dengan tingkat leverage

tinggi akan lebih berhati-hati dalam

melakukan suatu kegiatan, seperti halnya

dalam melakukan suatu pengungkapan

yang membutuhkan biaya yang cukup

besar. Mengingat tingginya tingkat

leverage tersebut, perusahaan akan

mengurangi biaya pengungkapan dan

tingkat pengungkapannya agar tidak

menjadi sorotan, sehingga kurang

optimalnya pengelolaan leverage tidak

banyak diketahui oleh stakeholders

maupun pihak eksternal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Ahmadi (2012) dan Hana, et al.

(2016) bahwa leverage tidak berpengaruh

terhadap intellectual capital disclosure.

Namun, hasil penelitian ini bertentangan

dengan hasil penelitian Suci dan Agus

(2015) serta Kadek dan Maria (2016).

3. Pengaruh Ownership Retention

terhadap Intellectual Capital

Disclosure

Perusahaan yang memiliki tingkat

ownership retention tinggi dapat

memberikan sinyal bagi pasar mengenai

kualitas perusahaan, sehingga dengan

besarnya proporsi saham yang

dipertahankan tersebut perusahaan dapat

memberi keyakinan yang lebih bagi para

stakeholders. Menurut Gonedes (1978)

dalam Singh dan Zahn (2008) ownership

retention juga digunakan oleh Manajer

perusahaan IPO sebagai tanda untuk

melengkapi pengungkapan sukarela

(intellectual capital).

Hasil pengujian Uji Statistik T

menunjukkan bahwa variabel ownership

retention tidak berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure. Artinya luas

tidaknya pengungkapan informasi

intellectual capital tidak dipengaruhi oleh

tinggi rendahnya tingkat kepemilikan

saham yang dipertahankan oleh

perusahaan yang melakukan IPO. Hal ini

dimungkinkan karena perusahaan

beranggapan bahwa mereka tidak perlu

melakukan pengungkapan informasi lain

salah satunya mengenai intellectual capital

guna meningkatkan kualitasnya.

Perusahaan akan melakukan suatu

pertimbangan ketika akan melakukan suatu

pengungkapan, apabila manfaat yang

diperoleh tidak atau kurang dapat memberi

value added bagi perusahaan maka

perusahaan akan memilih untuk tidak

mengungkapkan.

Berdasarkan temuan ini menunjukkan

bahwa penelitian ini bertentangan dengan

hasil penelitian Kadek dan Maria (2016)

yang menyatakan bahwa ownership

retention berpengaruh secara positif

signifikan terhadap intellectual capital

disclosure.

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan

terhadap Intellectual Capital

Disclosure

Perusahaan yang berukuran besar

cenderung lebih mendapat perhatian dari

pihak eksternal, sehingga tuntutan dalam

keterbukaan informasi juga semakin

tinggi. Perusahaan besar dianggap lebih

mampu untuk mengungkapan informasi

yang lebih banyak apabila dibandingkan

dengan perusahaan yang berukuran kecil.

Hasil pengujian Uji Statistik T

menunjukkan bahwa variabel ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure. Artinya

besar kecilnya perusahaan tidak

mempengaruhi perusahaan yang

melakukan IPO untuk mengungkapkan

intellectual capital yang dimilikinya. Hal

Page 15: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

13

ini disebabkan oleh kurang mampunya

perusahaan dalam memaksimalkan

intellectual capital yang dimiliki sehingga

perusahaan memutuskan untuk tidak

mengungkapkan intellectual capital.

Selain itu, alasan lain dapat disebabkan

karena perusahaan tidak ingin memberikan

sinyal kepada kompetitornya mengenai

intellectual capital yang dimiliki, dimana

ketika perusahaan memiliki karyawan

(employees) dengan pengetahuan,

kemampuan serta keterampilan inovasi

yang baik dapat membuat perusahaan

kompetitor tertarik untuk merekrut

karyawan tersebut. Untuk menghindari hal

itu perusahaan memutuskan untuk

mengurangi luas pengungkapannya, guna

menyimpan ataupun merahasiakan

intellectual capital yang nantinya dapat

meningkatkan kualitas dan

mengembangkan perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Suci dan Agus (2015) serta

Ahmadi (2012) bahwa ukuran perusahaan

tidak berpengaruh terhadap intellectual

capital disclosure. Namun, hasil penelitian

ini bertentangan dengan hasil penelitian

Djoko dan Mari (2010), Hana, et al. (2016)

serta Bidaki dan Hejazi (2014).

KESIMPULAN, KETERBATASAN

DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan

yang telah dijelaskan, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Profitabilitas berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure.

Perusahaan yang memiliki laba tinggi

akan memberikan informasi yang tinggi

pula. Hal ini dapat terjadi karena

kemampuan finansial perusahaan

semakin baik, sehingga perusahaan

cenderung mengungkapkan informasi

lain kepada publik.

2. Leverage tidak berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure. Hal ini

dikarenakan pihak manajemen ingin

kinerjanya dinilai baik, sehingga

terkadang memberikan informasi yang

tidak benar atau tidak lengkap kepada

stakeholder ataupun pihak eksternal

ketika perusahaan memiliki tingkat

leverage yang tinggi.

3. Ownership retention tidak berpengaruh

terhadap intellectual capital disclosure.

Hal ini dikarenakan perusahaan

beranggapan bahwa tidak perlu

melakukan pengungkapan intellectual

capital guna meningkatkan kualitasnya,

dimana ketika melakukan suatu

pengungkapan perusahaan akan

mempertimbangankan manfaat apa

yang diperolehnya.

4. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap intellectual capital disclosure.

Hal ini disebabkan karena perusahaan

tidak ingin memberikan sinyal kepada

kompetitornya mengenai intellectual

capital yang dimiliki.

Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa

keterbatasan diantaranya sebagai berikut :

1. Terdapat unsur subjektivitas peneliti

dalam menentukan pengungkapan

intellectual capital, sehingga nilai

intellectual capital disclosure dari satu

perusahaan yang sama akan memiliki

nilai pengungkapan yang berbeda

antara penelitian yang satu dengan yang

lain.

2. Kemampuan variabel independen untuk

menjelaskan variasi variabel dependen

dalam penelitian ini hanya sebesar 3,3

persen, sedangkan sisanya dipengaruhi

oleh faktor lain diluar penelitian ini.

Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan

dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Peneliti diharapkan untuk melakukan

pengukuran yang sebaik-baiknya

mengenai intellectual capital

disclosure, karena pengukuran tentang

intellectual capital disclosure diukur

menggunakan presepsi individu yang

hasil nilainya berbeda dengan

Page 16: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

14

pengukuran variabel yang lain. Peneliti

juga dapat melakukan crosscheck

dengan peneliti lain terhadap item

intellectual capital yang diungkapkan,

sehingga dapat dilakukan konfirmasi

hasil secara lebih maksimal.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat

menambahkan variabel lain diluar

variabel yang digunakan dalam

penelitian ini, sehingga dapat diketahui

faktor-faktor apakah yang

mempengaruhi intellectual capital

disclosure. Peneliti selanjutnya dapat

menambahkan variabel seperti umur

perusahaan, tipe industri dan tipe

auditor.

DAFTAR RUJUKAN

Bambang Purnomoshidi. 2005. Analisis

Empiris Terhadap Determinan Praktik

Pengungkapan Modal Intelektual Pada

Perusahaan Publik di BEJ. TEMA

(Telaah Ekonomi, Manajemen, dan

Akuntansi) 6(2).

Bidaki, S. dan Hejazi, Rezvan. 2014. Stock

Exchange: Intellectual Capital

Disclosure and Profitability.

International Journal of Education and

Applied Sciences, Vol. 1, No. 7, 343-

349.

Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F.

2011. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Edisi 11. Penerjemahan Ali

Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba

Empat.

Bukh, P., Nielsen, C., Gormsen, P. and

Mouritsen, J. 2005. Disclosure of

Information on Intellectual Capital in

Danish IPO Prospectus. Accounting,

Auditing and Accountability Journal,

Vol. 18, pp. 713-732.

Djoko Suhardjanto dan Mari Wardhani.

2010. Praktik Intellectual Capital

Disclosure Perusahaan Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Akuntansi & Auditing Indonesia, 14(1).

Fan, Qintao. 2006. Earnings Management

and Ownership Retention for Initial

Public Offering Firms: Theory and

Evidence. The Accounting Review, 82

(1), pp: 27-64.

Hana Febriani, Bambang Setyobudi Irianto

dan Triani Arofah. 2016. Analysis of

the Factors Influence Intellectual

Capital Disclosure (Empirical Study on

Property and Real Estate Company

Listed in the Indonesian Stock

Exchange on 2012-2014). Available at

SSRN 2745253.

Imam Ghozali. 2016. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program IBM

SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Kadek Sintya Kumala dan Maria M. Ratna

Sari. 2016. Pengaruh Ownership

Retention, Leverage, Tipe Auditor,

Jenis Industri Terhadap Pengungkapan

Intellectual Capital. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 14(1), 1-18.

Lina. 2013. Faktor-Faktor Penentu

Pengungkapan Modal Intelektual.

Media Riset Akuntansi. 3 (1), h: 48-64.

Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim.

2007. Analisis Laporan Keuangan.

Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN.

Marisanti M. dan Endang Kiswara. 2012.

Analisis Hubungan Profitabilitas

Terhadap Pengungkapan Intellectual

Capital. Diponegoro Journal of

Accounting, 1(1), 537-545.

Ni Made Ari Astuti dan Dewa Gede

Wirama. 2016. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Tipe Industri, dan

Intensitas Research and Development

pada Pengungkapan Modal Intelektual.

E-Jurnal Akuntansi, 15(1), 522-548.

Singh, Inderpal dan Zahn, der Mictchell.

2008. Determinants of Intelectual

Capital Disclosure in Prospectuses of

Initial Public Offering. Accounting and

Bussines Research. Vol.38: 409-431.

Suci Yuli Priyanti dan Agus Wahyudin.

2015. Determinan Pengungkapan

Modal Intelektual Berdasarkan Variabel

Keuangan Dan Non Keuangan.

Accounting Analysis Journal, 4(2).

Page 17: PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, OWNERSHIP …eprints.perbanas.ac.id/2737/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf · 1 pengaruh profitabilitas, leverage, ownership retention dan ukuran perusahaan

15

Spence, Michael. 1973. Market Signaling.

The Quertely Journal of Economics,

Vol. 87 No.3, Pp.355-374

Thresya Stephani dan Etna Nur Afri

Yuyetta. 2011. Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Intellectual

Capital Disclosure (ICD). Journal of

Accounting and Auditing, 7(2), 111-

121.

http://www.kompasiana.com (Diakses 29

Maret 2016)

http://www.ekbis.sindonews.com (Diakses

10 Oktober 2016)