pengaruh polusi suara terhadap sistem transportasi

17

Click here to load reader

Upload: choerurrobach

Post on 18-Jun-2015

9.311 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kuis Take Home

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

TAKE HOME QUIZ

SISTEM TRANSPORTASI

Soal diberikan kepada:

Choerur Robach NIM. 0710610026

POLUSI SUARA

• Apa yang anda ketahui tentang polusi suara?

• Apa yang menyebabkan polusi suara?

• Kawasan mana yang rentan terhadap polusi suara?

• Bagaimana pengaruh polusi suara terhadap sistem transportasi?

• Bagaimana cara mengukur tingkat polusi suara?

• Bagaimana cara mengelola polusi suara?

• Bagaimana pengelolaan polusi suara di luar negeri? Berikan contohnya!

• Bagaimana pengelolaan polusi suara di Indonesia? Berikan contohnya (bila ada)!

• Apa kendala dalam pengelolaan polusi suara?

• Apa pendapat anda mengenai polusi suara di Indonesia?

Buat uraian lengkap yang dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan di atas. Setiap sumber referensi harus dituliskan.

Format:

1. Pendahuluan

2. Dasar teori

3. Studi kasus dan pembahasan

4. Kesimpulan

5. Referensi (daftar pustaka)

Dikumpulkan hari senin, 22 Desember 2008 pukul 08.00-09.00 WIB

8

Page 2: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

BAB I

PENDAHULUAN

Sejak berabad-abad yang lalu, manusia telah mengenal suara dan menggunakannya dalam berkomunikasi dengan sesama. Suara erat kaitannya dengan salah satu indra manusia, yaitu indra pendengaran berupa telinga. Keduanya merupakan karunia yang diberikan Tuhan kepada manusia. Tanpa keduanya, niscaya proses komunikasi manusia akan terganggu.

Sayangnya, perlakuan manusia pada indera pendengaran seringkali tak pada tempatnya. Berjam-jam memutar musik jenis heavy metal dengan volume full, atau nonton konser musik rock persis di bawah sound system, boleh jadi pada suatu waktu akan berakibat fatal pada indera pendengaran.

Diakui, indera pendengaraan kita lebih sering terganggu oleh kondisi yang memang tidak kita inginkan. Misalkan gemuruh lalu lintas, tinggal di pinggir bandar udara, bekerja di pabrik dengan suara mesin yang keras, dan masih banyak lagi.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa polusi suara adalah kebisingan yang menggangu hingga lambat laun akan mempengaruhi emosi dan kejiwaan manusia. Disinyalir polusi suara ini juga bisa menimbulkan penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi). Jika kondisi ini di alami manusia dalam jangka waktu yang panjang, dapat berakibat berkurangnya sensitivitas gendang telinga bahkan dapat menyebabkan tuli. Bukan hanya itu, jika kondisi ini dialami dalam kurun waktu yang panjang, imbasnya akan membuat telinga berkurang kepekaannya.

Manusia mempunyai kemampuan untuk mendengarkan frekuensi-frekuensi suara mulai dari 20 hertz hingga 20.000 hertz. Jika suara berada di bawah batas itu (infrasonik), atau di atasnya (ultrasonik), maka tidak akan bisa didengar oleh manusia. Sementara itu, manusia juga dapat mendengar suara dalam skala desibel (tingkat kebisingan) dari 0 (pelan sekali), hingga 140 desibel (suara tinggi dan menyakitkan). Jika suara yang didengar lebih dari 140 desibel, bisa terjadi kerusakan pada gendang telinga dan organ-organ di dalam gendang telinga. Ambang batas maksimum yang aman bagi manusia adalah 80 desibel. Namun, pendengaran manusia dapat mentolerir lebih dari 80 desibel, asalkan waktu paparannya diperhatikan. Idealnya, selama delapan jam seseorang bekerja pada 70 desibel. Pada mereka yang bekerja pada tingkat kebisingan 90 desibel, lama kerjanya sekitar empat jam. Tingkat kebisingan 95 dersibel, lama bekerja dua jam. Dan tingkat kebisingan 100 desibel, lama bekerja satu jam. Apabila seseorang bekerja melebihi ambang batas yang telah ditolerir, maka untuk jangka panjang akan mengalami gangguan pendengaran

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 1

Page 3: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Pengertian Dasar Tentang Suara

2.1.1 Definisi Kebisingan

Kebisingan didefinisikan sebagai "suara yang tak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik dsb, atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup. (JIS Z 8106 [IEC60050-801] kosa kata elektro-teknik Internasional Bab 801: Akustikal dan elektroakustik)". Diantara pencemaran lingkungan yang lain, pencemaran/polusi kebisingan dianggap istimewa dalam hal:

1. Penilaian pribadi dan penilaian subyektif sangat menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atau tidak, dan

2. Kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaran air dan pencemaran udara (Bising pesawat udara merupakan pengecualian).

Mengenai karakteristik [1] di atas, ada masalah mengenai bagaimana menempatkan kebisingan antara tingkat penilaian subjektif seorang individu yang menangkapnya sebagai "kebisingan" dan tingkat fisik yang dapat diukur secara obyektif. Dengan karakteristik [2], tidak ada perbedaan jelas antara siapa agresornya dan siapa korbannya, sebagaimana yang sering terjadi ada korban-korban dari kebisingan akibat piano dan karaoke. Meskipun jumlah keluhan yang terdaftar di kota-kota besar selama beberapa tahun terakhir ini telah berkurang, kebisingan masih merupakan bagian besar dari keluhan-keluhan masyarakat (Gb 1).

Gb. 1 Keluhan-keluhan tentang pencemaran di Jepang menurut jenisnya

Catatan: Keluhan-keluhan tentang endapan tanah dihilangkan dari Tabel karena sulit untuk menggambarkannya.

Sumber: Komisi Koordinasi Sengketa Lingkungan

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 2

Page 4: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

2.1.2 Tiga Unsur dari Suara

Apabila drum ditabuh, seseorang menangkap "nyaringnya", "tingginya" dan "nada" suara yang dipancarkan. Ini adalah tolok ukur yang menyatakan mutu sensorial dari suara dan dikenal sebagai "tiga unsur dari suara".

Sebagai ukuran fisik dari "kenyaringan", ada amplitude dan tingkat tekanan suara. Untuk "tingginya" suara adalah frekwensi. Tentang nada, ada sejumlah besar ukuran fisik, kecenderungan jaman sekarang adalah menggabungkan segala yang merupakan sifat dari suara, termasuk tingginya, nyaringnya dan distribusi spektral sebagai "nada".

2.1.3 Frekwensi dan Panjang gelombang

Pikirkan sejenak tentang partikel-partikel dari mana udara dibuat. Di mana partikel-partikel ini padat, tekanan udara bertambah, di mana partikel-partikel jarang, tekanan berkurang. Gejala yang disebarkan oleh perubahan tekanan ini disebut sebagai gelombang suara. Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengan gerakan seperti gelombang. Jarak antara dua titik geografis (yaitu dua titik di antara mana tekanan suara maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yang dipisahkan hanya oleh satu periode dan yang menunjukkan tekanan suara yang sama dinamakan "gelombang suara", yang dinyatakan sebagai λ (m). Kemudian, apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara periodik, jumlah berapa kali di mana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detik dinamakan "frekwensi", yang dinyatakan sebagai f (Hz, lihat Gb. 1-2). Suara-suara berfrekuensi tinggi adalah suara tinggi, sedangkan yang berfrekwensi rendah adalah suara rendah. Hubungan antara kecepatan suara c (m/s), panjang gelombang λ dan frekwensi f dinyatakan sebagai berikut:

c = f x λ

Panjang gelombang dari suara yang dapat didengar adalah beberapa sentimeter dan sekitar 20 m. Kebanyakan dari obyek di lingkungan kita ada dalam lingkup ini. Mutu suara, yang dipengaruhi oleh kasarnya permukaan-permukaan yang memantulkan suara, tingginya pagar-pagar dan faktor-faktor lainnya, akan berbeda sebagai perbandingan dari panjang gelombang terhadap dimensi obyek, karena itu masalahnya menjadi lebih rumit.

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 3

Page 5: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

2.1.4 Garis bentuk Kenyaringan

Dikatakan bahwa batas perbedaan suara yang bisa terdengar oleh rata-rata orang adalah 20 - 20,000 Hz, tetapi bisa terdengarnya tersebut tergantung pada frekwensi. Tes-tes (hearing) psikiatris menghasilkan Garis bentuk Kenyaringan seperti yang tampak pada Gb. 1-3. Kurva menggunakan 1000 Hz dan 40 dB sebagai referensi untuk suara murni dan mem-plot suara referensi ini dengan tingkat-tingkat yang bisa terdengar dari kenyaringan yang sama pada berbagai frekwensi.

Seperti diperlihatkan pada gambar, kenyaringan suara yang diterima oleh telinga manusia bervariasi karena dua sifat-sifat fisik yaitu tingkat tekanan suara dan frekwensi. Bahkan dalam lingkup yang bisa terdengar, frekwensi-frekwensi rendah dan tinggi sulit untuk ditangkap. Dibutuhkan kepekaan tinggi pada lingkup 1 - 5 kHz.

Apabila tingkat kenyaringan dari suatu suara dikurangi, pada suatu titik tertentu, suara tidak lagi terdengar. Tingkat ini juga berbeda sesuai dengan frekwensi. Tingkat ini diindikasikan sebagai tingkat minimum yang bisa terdengar (garis titik-titik) pada Gb. 1-3. Tingkat minimum yang bisa terdengar pada 20 dB atau lebih dipandang sebagai kesulitan pendengaran.

Gb. 2 Garis bentuk Kenyaringan

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 4

Page 6: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

2.1.5 Polusi Suara Atau Kebisingan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Polusi suara atau kebisingan dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki dan mengganggu manusia. (Lord, Gatley dan Evensen, 1980; Magrad, 1982). Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Sehingga seberapa kecil atau seberapa haluspun suara jika tidak diinginkan akan disebut bising dan mengganggu (Santoso dan Prayitno, 1986).

Suatu zat dapat disebut polutan apabila:

- jumlahnya melebihi jumlah normal

- berada pada waktu yang tidak tepat

- berada pada tempat yang tidak tepat

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

Menurut Federal Noise Control Act of 1972, beberapa jenis kebisingan utama adalah:

1. Kebisingan akibat industri

Lingkungan industri merupakan sumber kebisingan. Beberapa jenis alat yang menjadi sumber bising antara lain terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jenis Sumber Bising Industri Sumber bising Contoh alatCombustion process FurnanceImpact process Punch, hammerElectromechanical device Motor, generatorGas stream Air intake. jet, ventMetal contacting metal Gear trainsMoving fluids in confined metal spaces Ducts, pipe, valveMoving Metal surfaces contacting fluids Compressor,fan, pumpUnbalanced rotating part Shaft

Sumber: Irwin danDavid, 1989

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 5

Page 7: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

2. Kebisingan yang dihasilkan alat konstruksi.

Peralatan konstruksi menjadi sumber kebisingan karena tipe mesin dan peralatan yang dipakai, ukuran alat yang besar, daya yang tinggi, dan prinsip pengoperasiannya (Harris, 1979).

Peralatan dBA Peralatan dBA Front loader 75 Derrick 75Backhoe 75 Pumps 75Dozer 75 Generator 75Tractor 75 Compressor 75Scraper 80 Pile driver 95Grader 75 Jackhammers 75Truck 75 Rock drills 80Paver 80 Pneumatic tools 80Concrete mixer 75 Saws 75Concrete pump 75 Vibrator 75Crane 75

3. Kebisingan akibat pesawat terbang.

Kebisingan akibat pesawat terbang terjadi pada saat pesawat akan lepas landas atau mendarat di bandar udara. Kebisingan pada pesawat terbang sangat tergantung dari perkembangan jenis pesawat dan jenis mesinnya. Contohnya, pesawat yang menggunakan mesin turbo jet mempunyai tingkat kebisingan yang lebih besar dari pesawat yang menggunakan mesin turbo fan. Setiap pesawat memberikan kontribusi kebisingan yang berbeda karena adanya perbedaan-perbedaan daya dorong pesawat dan keunikan karakter setiap jenis pesawat (Saenz danStephen, 1986). Kebisingan akibat pesawat pada umumnya berpengaruh pada awak pesawat dan penumpang, petugas lapangan terbang dan masyarakat yang bekerja atau tinggal disekitar lapangan terbang. (Harris, 1979)

4. Kebisingan akibat kereta api

Bising kereta api pada umumnya diakibatkan oleh pengoperasian dari kereta api atau lokomotif tersebut, bunyi sinyal di perlintasan kereta api, bising di stasiun, dan pengerjaan serta pemeliharaan konstruksi rel. Tetapi sumber utama penyebab kebisingan kereta api adalah bunyi bising akibat roda dan gesekan antara roda dengan rel, serta bising yang ditimbulkan oleh sistem dan proses pembakaran pada kereta api tersebut. (Harris, 1979)

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 6

Page 8: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

5. Kebisingan akibat lalu lintas.

Salah satu sumber utama polusi suara atau kebisingan adalah bunyi lalu lintas kendaraan bermotor. Bunyi lalu lintas adalah bunyi yang tidak konstan tingkat suaranya.

Tingkat gangguan bising dari bunyi lalu lintas dipengaruhi oleh tingkat suaranya, kekerapan kehadirannya dalam satu satuan waktu, serta frekuensi bunyi yang dihasilkannya (Magrad, 1982). Bising lalu lintas ditimbulkan oleh bising yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Dimana bising kendaraan bermotor itu sendiri bersumber dari mesin kendaraan, bunyi pembuangan kendaraan, serta burryi yang dihasilkan oleh interaksi antara roda dengan jalan. Truk (kendaraan berat, termasuk bus) dan mobil merupakan sumber bising utama di jalan raya. (AASHTO, 1993) Mobil (kendaraan ringan) pada umumnya relatif tidak bising, tetapi karena jumlahnya yang banyak maka kebisingan yang dihasilkan menjadi cukup besar. Sumber bising utama dari mobil adalah bunyi pembakaran mesin serta bunyi gesekan antara ban dengan lapisan perkerasan jalan raya. Pada saat mesin mobil dinyalakan serta saat melakukan percepatan maksimum, bising terutama dihasilkan oleh bunyi mesin, sedangkan saat mobil melaju dengan kecepatan ringgi, sumber bising terbesar adalah bunyi gesekan roda dan perkerasan jalan (AASHTO, 1993).

Truk (kendaraan berat), terutama yang bemesin diesel, karena ukuran dan tenaga yang dihasilkan oleh mesinnya, dapat menghasilkan tingkat bising lebih besar 15 dBA daripada mobil (kendaraan ringan). Bunyi pembakaran dalam mesin truk memberikan kontribusi bising yang besar terhadap kebisingan jalan raya, terutama saat truk melakukan percepatan, dan saat truk mencapai kecepatan diatas 80 km/jam (AASHTO, 1993). Kebisingan jalan raya {road traffic) memberikan proporsi frekuensi kebisingan yang paling mengganggu jika dibandingkan dengan kebisingan lapangan terbang (aircraft), anak-anak, manusia, hewan, kereta api maupun faktor-faktor lainnya (Croome, 1982).

Proporsi Kebisingan Yang Mengganggu

Penyebab kebisingan Kebisingan pada Kebisingan yang pendengaran (%) menganggu (%)

Jalan 91 74Lapangan Terbang 72 8Anak-anak 13 4Orang Dewasa 12 3Binatang 13 1Kereta Api 8 3Lainnya 5 1

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 7

Page 9: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

Kebisingan lalu lintas berada pada frekuensi 100 sampai 4000 Hz. Pada umumnya bunyi lalu lintas berada pada frekuensi 1000 Hz, sedangkan kebisingan akibat ban dan knalpot (pembuangan) terjadi diatas dari 250 Hz. (AASHTO, 1993)

2.16 Standar Dan Kriteria Kebisingan Lalu Lintas

Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh lalu Iintas selalu berubah setiap wakru, sehingga diperlukan sebuah standar dan kriteria kebisingan yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kebisingan sebuali lingkungan, sebagai dasar perhitungan teknik untuk disain kontrol kebisingan, dan sebagai dasar evaluasi kontrol kebisingan secara berkala (Lord, Gatley dan Evensen,1980). Standar kebisingan adalah sebuah metode, prosedur, atau spesifikasi yang berhubungan dengan aspek-aspek kebisingan (metode pengukuran, efek bising pada manusia, level yang diijinkan). Sedangkan kriteria kebisingan adalah ukuran kuantitatif (besaran) atau hubungan, yang digunakan untuk menggambarkan pengaruh ringkat kebisingan, variasi perubahan, lamanya bising berlangsung dan menjadi ukuran dari gangguan yang ditimbulkan terhadap manusia. (Lord, Gatley dan Evensen, 1980) Pada umiunnya standar dan kriteria kebisingan ditetapkan oleh komite perdagangan dan industri, lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pihak pemerintah yang berkepentingan dan bergerak di bidang akustik.

Badan yang membuat standar kriteria kebisingan antara lain American Assocation ofState Highway and Transportation Offwials (AASHTO), National Cooperative Highway Research Program (NCHRP), The Federal HighwayAdministration (FHWA). Standar dan kriteria untuk mengevaluasi kebisingan lingkungan dibuat untuk kepentingan kesehatan dan kesejahteraan manusia, sehingga pada kondisi lingkungan yang berbeda digunakan besaran dan skala yang berbedajuga (Lord, Gatley dan Evensen,1980). Besaran dan skala yang dipakai contohnya Noise and Number Index (NNI) dipakai untuk mengevaluasi kebisingan pada lapangan terbang, Corrected Noise Level (CNL) unruk kebisingan didaerah industri dan instalasi, Leq dB(A) untuk kebisingan lalu lintas, kereta api, tempat-tempat konstruksi dan daerah pengurangan kebisingan, dan Lw dB(A) untuk kebisingan lalu lintas.(Croome, 1982) Tingkat bising yang dihasilkan oleh lalu lintas akan menunjukkan variabilitas perubahan tingkat suara terhadap waktu yang besar. Oleh karena itu dibutuhkan perhitungan statistik yang dapat mencakup variabilitas yang besar tersebut.

Alat standar untuk pengukuran kebisingan adalah sound level meter (SLM) (Lampiran M). SLM dapat mengukur tiga jenis karakter respon frekuensi, yang ditunjukkan dalam skala A, B, dan C. Skala C dapat menangkap suara dengan frekuensi dari 50 sampai 5000 Hz, sedangkan skala

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 8

Page 10: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

A dan B hanya akan menangkap suara dengan frekuensi 1000 Hz keatas. Skala A ditemukan paling mewakih batasan pendengaran manusia dan respons telinga terhadap bising, termasuk bising lalu lintas serta bising yang dapat menimbulkan kekilangan pendengaran. Skala A dinyatakan dalam satuan dBA. (AASHTO, 1974; Croome, 1977; Lord, Gatley, dan Evensen, 1980).

2.1.7 Pengaruh/Akibat-akibat dari Kebisingan

• Pengaruh pada manusia

Menurut definisi kebisingan 1.1, apabila suatu suara mengganggu orang yang sedang membaca atau mendengarkan musik, maka suara itu adalah kebisingan bagi orang itu meskipun orang-orang lain mungkin tidak terganggu oleh suara tersebut. Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan emosional, ada kasus-kasus di mana akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara pada tingkat tekanan suara berbobot A atau karena lamanya telinga terpasang terhadap kebisingan tsb.

Tabel 1-1 Jenis-jenis dari Akibat-akibat kebisingan

Tipe Uraian

Akibat-akibat badaniah

Kehilangan pendengaran

Perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, Perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan.

Akibat-akibat fisiologis

Rasa tidak nyaman atau stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering

Akibat-akibat psikologis

Gangguan emosional Kejengkelan, kebingungan

Gangguan gaya hidup

Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca dsb.

Gangguan pendengaran

Merintangi kemampuan mendengarkann TV, radio, percakapan, telpon dsb.

• Pengaruh pada sistem transportasi

Jika dikaitan dengan sistem transportasi, polusi suara tentu akan memberikan dampak yang tidak baik. Dampak yang terjadi lebih pada dampak secara makro. Kebanyakan orang berpikir bahwa penyumbang terbesar polusi suara adalah sistem transportasi dan komponen- komponennya. Selanjutnya, polusi suara yang ada akan membuat orang berpikir bahwa sistem transportasi yang ada tidak layak diterapkan karena menimbulkan efek yang buruk yakni polusi itu sendiri. Sehingga diperlukan suatu kebijakan baru untuk mengganti sistem yang tidak layak ini.

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 9

Page 11: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

2.2 Pengeolaan Polusi Suara di Luar Negeri

Berdasarkan penelitian, masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menjadai stress dan melakukan bunuh diri. Hal ini sedikit banyak merupakan pengaruh dari lingkungan. Polusi udara dan suara yang tinggi membuat masyarakat perkotaan menjadi tidak nyaman dan emosi menjadi tak terkendali. Pada paparan kali ini, akan disampaikan trik-trik mengelola musik yang menurut sebagian orang merupakan polusi suara menjadi sesuatu yang enak untuk dinikamati. Berlawanan dengan suara bising, kemampuan musik untuk memperbaiki dan mempengaruhi kesehatan serta harmoni sama hebatnya dengan kemampuan suara bising dalam menghancurkannya. Suara yang dihasilkan dari perpaduan alat musik ini, sejatinya, dapat digunakan sebagai sarana pengobatan, yang seringkali disebut terapi musik.

Memang, hingga kini keutungan penuh dari terapi musik masih terus dalam penelitian, namun hingga sejauh ini hanya terdapat sedikit penelitian yang dilakukan terkait manfaat musik. Studi tentang kesehatan jiwa, sebagai contohnya, telah menunjukkan kalau terapi musik sangat efektif dalam meredakan kegelisahan dan stress, mendorong perasaan rileks serta meredakan depresi. Terapi musik membantu orang-orang yang memiliki masalah emosional dalam mengeluarkan perasaan mereka, membuat perubahan positif dengan suasana hati, membantu memecahkan masalah, dan memperbaiki konflik. Hal ini telah berhasil digunakan oleh sebuah institut selama mereka melakukan sesi terapi grup.

Efek yang menyembuhkan dari terapi musik tidak hanya terbatas pada kesehatan mental. Telah dilakukan pula observasi di rumah sakit, yang dilakukan pada pasien-pasien penderita luka bakar, penyakit jantung, diabetes dan kanker, musik juga memiliki kekuatan. Sebagai pelengkap dalam perawatan di panti rehabilitasi, terapi musik sepertinya memberi kekuatan komunikasi dan ketrampilamn fisik , begitu pula perannya dalam memperbaiki fungsi, baik fisik maupun mental, dari para penderita dengan gangguan syaraf atau gangguan mental. Dalam hal belajar, berbicara dan mendengarkan masalah, terapi musik juga memiliki peran tersendiri. Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan melengkapi fungsi matirasa dalam operasi dan perawatan gigi, terutam jika yang dirawat anak-anak serta pasien yang menjalani prosedur pembedahan. Musik juga berguna untuk mengatasi trauma pada bayi yang lahir premature. Disamping situasi akut ini, terapi musik juga membantu menghilangkan rasa sakit kronik.

Selama sesi reguler, ahli terapi mungkin berpartisipasi dalam aktivitas ini bersama pasien atau secara sederhana membimibingnya. Pasien bisa juga didorong untuk bicara tentang gambaran dan perasaan yang muncul saat musik tersebut diputar. Pasien dan ahli terapi akan memilih musik yang digunakan untuk terapi sesuai dengan kebutuhan dan selera. Pasien juga dapat memilih berbagai jenis aliran

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 10

Page 12: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

musik, dari musik klasik atau era baru hingga jazz sampai rock. Dan tak perlu pengalaman dibidang musik sebelumnya ataupun kemampuan bermain musik untuk menjalankan terapi musik ini. Beberapa sesi terapi musik telah diatur dalam setting grup. Pasien mungkin menampilkan musik dengan pasien lain yang memiliki kondisi serup, atau bisa juga hanya berinteraksi dan rileks bersama-sama saat musik dimainkan. Jika pasien berada di rumah sakit untuk melakukan operasi atau melahirkan, ahli terapi musik ini dapat ikut terlibat dengan memperdengarkan lagu-lagu favorit si pasien untuk membantunya lebih rileks dan mengurangi rasa sakit.

Dan sekarang, dengan keseluruhan keterangan di atas, Anda mulai bertanya-tanya, jika terapi musik harus melalui bimbingan ahlinya. Namun untungnya, terapi musik tak selalu membutuhkan kehadiran ahli terapi, walau mungkin Anda membutuhkan bantuan saat mengawalinya. Orang-orang Barat dapat dibilang masih baru dalam menemukan manfaat musik sebagai obat, namun sebenarnya di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan metode semacam ini telah lama digunakan.

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 11

Page 13: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

BAB III

STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Studi Kasus

Tingkat kebisingan lalu lintas pada jalan tol ruas Waru-Sidoarjo dan beberapa daerah sebagai pembanding

Dari hasil penelitian beberapa negara tentang kebisingan lalu lintas jalan raya disimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah volume, kecepatan, dan jarak terhadap sumber bising. Sedangkan faktor-faktor lain yang pengaruhnya tidak terlalu besar dinyatakan sebagai faktor koreksi. Sejak periode 1950-an, telah banyak dibuat model matematis kebisingan lalu lintas. Wesler (1952) membuat model matematis kebisingan untuk pertama kali:

Lso = 68-8.5 log V-20 logD

Dimana:

V= Volumelalulintas (vehh)

D=Jarak pengamatan (feet)

(Papacostas, 1993)

Di Inggris tahun 1963 - 1965 Johnson dan Saunders membuat model matematis yang memuat hubungan antara tingkat kebisingan dengan parameter arus lalu lintas yaitu volume, kecepatan, kendaraan dan jarak. Model ini dibuat berdasarkan pengambilan data dilapangan yang ditimbulkan oleh arus kendaraan yang bergerak bebas (freely moving traffic) artinya tidak ada persiinpangan jalan, lampu dan hal-hal lain yang menyebabkan kendaraan harus memperlambat gerakannya. Model empirisnya adalah:

Lso= 3.5+]01ogV-]0IogD+30logS

Dimana:

Lso= Tingkat kebisingan rata - rata (dBA)

V = Volume kendaraan (veh/h)

D = Jarak (ft)

S = Kecepatan (mph)

(Santoso dan Prayitno, 1986)

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 12

Page 14: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

Galloway, dalam Galloway LinearizedApproximation to the Monte Carlo Simulation of Traffic Noise juga membuat model tingkat kebisingan dengan parameter yang sama dengan Johnson dan Saunders yaitu:

Lso=20+10log V-10 logD+20logS

Burgess (1975), mengembangkan model matematis kebisingan lalu lintas dengan turut memperhitungkan kontribusi kendaraan berat / Heavy Vehicle (HV) terhadap peningkatan kebisingan lalu lintas. Model yang dibuat memasukkan persentase kendaraan berat di daerah pemukiman dengan kecepatan konstan:

Lio=56+l0.7logV-18.5 logD+0.3P

Dimana:

Lio = Tingkat bising puncak (dBA)

P = Persentase kendaraan berat (%)

(Santoso dan Prayitno, 1986)

Tingkat kebisingan lalu lintas di jalan-jalan utama kota Surabaya telah diteliti oleh Santoso dan Prayitno (1986). Dari hasil penelitian tersebut diperoleh dua jenis model kebisingan lalu lintas, yaitu model yang tidak memeperhitungkan persentase kendaraan berat dan model yang memperhitungkan persentase kendaraan berat:

a. Model yang tidak memperhitungkan persentase kendaraan berat:

Lio = 40.99+9.83 logV- 9.96 logD+15.54 logS

b. Model yang memperhitungkan persentase kendaraan berat:

Lio =41 + 10.07 logV-11.97 logD+10.48 logS+1.72 P

Dari hasil penelitian tersebut, Santoso dan Prayitno (1986) menunjukkan bahwa kendaraan berat memberikan pengaruh yang berarti terhadap kebisingan lalu lintas, sehingga persentasenya perlu diperhitungkan dalam penentuan model matematis kebisingan. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan AASHTO yang menyatakan bahwa kendaraan berat, karena ukuran dan tenaga yang dihasilkan oleh mesinnya, dapat menghasilkan tingkat bising lebih besar 15 dBA daripada kendaraan ringan. Hal ini berarti kendaraan berat memberi kontribusi lebih besar terhadap tingkat kebisingan lalu lintas daripada kendaraan ringan. (AASHTO, 1993) Setiap daerali akan menghasilkan model kebisingan yang berbeda sesuai dengan karakteristik daerah tersebut. Tingkat kebisingan pada jalan perkotaan berbeda dengan tingkat kebisingan pada jalan tol. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan model tingkat kebisingan yang diakibatkan oleh kendaraan yang melalui jalan tol, khususnya pada jalan tol ruas Waru-Sidoarjo.

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 13

Page 15: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

3.2 Pembahasan

Studi kasus yang telah dilakukan, memberikan gambaran seberapa besarnya tingkat polusi suara di Indonesia. Faktor yang paling berperan dalam polusi ini adalah komponen-komponen sistem transportasi. Dan dari komponen-komponen itu yang paling berpengaruh adalh sarana transportasi, yakni kendaraan terutama kendaraan-kendaraan besar seperti truk dan sejenisnya. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan yang mampu mengontrol keberadaan kendaraan jenis ini sehingga tidak menimbulkan masalah lain. Lalu cara yang pertama kali dilakukan untuk menghilangkan kebisingan adalah mengatasi sumber kebisingan tersebut. Kalau Investor atau penanam modal ingin membeli mesin untuk pabrik-pabriknya, hendaknya memilih mesin yang dapat mengurangi kebisingan. Upaya lainnya adalah memberikan peredam suara dan alat pelindung telinga. Sementara untuk mengatasi kebisingan kota, khususnya di jalan raya, produsen-produsen kendaraan bermotor hendaknya mengeluarkan standar kebisingan pada produknya. Jadi bukan cuma gas emisi, hidrokarbon, karbon monoksida nya saja yang diperhatikan. Melainkan juga standar suaranya, sebab di situlah sumber kebisingan berasal. Setelah itu, bagaimana standar suara itu dipatuhi, diimplementasikan dan dipantau oleh kalangan produsen kendaraan bermotor. Standar ini, bukan cuma saat kendaaran bermotor diluncurkan. Tapi juga pengawasan pada empat hingga lima tahun sesudahnya. Upaya mengukur tingkat kebisingan di suatu daerah, dilakukan satu saat saja, tapi dalam waktu 24 jam. Selama 24 jam kebisingan dibagi dua, yaitu kebisingan siang, dan kebisingan malam. Kebisingan siang berlaku mulai jam enam pagi hingga jam sepuluh malam. Sementara kebisingan malam dimulai dari jam sepuluh malam, hingga jam enam pagi. Ini sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup, nomor 48/MENLH/11/1996 tanggal 25 November 1996.

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 14

Page 16: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

BAB IV

KESIMPULAN

Polusi suara atau kebisingan dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak dikehendaki dan mengganggu manusia. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Sehingga seberapa kecil atau seberapa haluspun suara jika tidak diinginkan akan disebut bising dan mengganggu.

Polusi suara di Indonesia terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, agaknya perlu mendapatkan tanggapan serius dari pemerintah. Seperti kita ketahui, polusi suara banyak bersumber dari suara bising kendaraan-kendaraan bermotor. Untuk itu diperlukan suatu regulasi untuk mengatur keberadaan kendaraan-kendaraan ini sehingga keberadaanya di masa mendatang tidak lagi menjadi pengganggu. Jika diberlakukan standar emisi gas buang pada kendaraan, seharusnya diberlakukan juga standar intensitas kebisingan untuk masing-masing tipe dan ukuran kendaraan. Berdasarkan peraturan standar emisi gas buang, bila kendaraan sudah melebihi ambang batas yang ditentukan, maka kendaraan itu sudah tidak layak jalan. Seharusnya, hal yang sama juga berlaku dalam hal intensitas kebisingan. Jika hal ini tidak ditangani secara serius, akan menimbulkan masalah yang dampaknya baru bisa dirasakan dalam jangka panjang. Selain itu, polusi suara yang timbul juga akan berpengaruh pada kelangsungan sistem transportasi dikarenakan polusi yang timbul akan membuat orang menyalahkan sistem transportasi yang diterapkan.

Pemerintah hendaknya juga berperan dalam pengelolaan polusi suara. Seperti halnya di luar negeri yang memilih musik sebagai solusi, hendaknya di negara kita juga bisa diterapkan hal serupa. Jika hal ini diterapkan, selain dapat menghilangkan gangguan yang timbul akibat polusi suara, juga dapat membuat suatu terobosan untuk mengubah polusi menjadi hiburan.

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 15

Page 17: Pengaruh Polusi Suara Terhadap Sistem Transportasi

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org

http://lkpk-indonesia.blogspot.com

http://id.answers.yahoo.com

http://www.kaltimpost.web.id

http://digilib.petra.ac.id

www.pdpersi.co.id

Iskandar Abubakar, dkk., 1988. Sistem Transportasi Kota. JAKARTA : Direktorat Jendral Perhubungan Darat Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota

Take Home Quiz Sistem Transportasi | Polusi Suara 16