pengaruh pijat oksitosin terhadap …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... ibu post partum...

21
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM PRIMIGRAVIDA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta FAUZIAH H. WADA 20100320147 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVESITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2014

Upload: phamnhu

Post on 23-Mar-2018

267 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP INVOLUSI UTERUS

PADA IBU POST PARTUM PRIMIGRAVIDA DI RSUD PANEMBAHAN

SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

Naskah Publikasi

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

FAUZIAH H. WADA

20100320147

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVESITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal
Page 3: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU

POST PARTUM PRIMIGRAVIDA DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI

BANTUL, YOGYAKARTA

Fauziah H. Wada1, Alfaina Wahyuni

2

Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

INTISARI

Angka Kematian Ibu (AKI) disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya

karena pendarahan. Upaya pencegahan perdarahan post partum dapat dilakukan

dengan pemberian oksitosin pada kala 3. Cara lain untuk merangsang keluarnya

oksitosin adalah dengan pijat oksitosin yaitu suatu metode untuk merangsang

oksitosin, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengeluaran ASI dan

mempercepat involusi uterus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu post partum primigravida.

Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperimental dengan rancangan post test

only design with control group. Tekhnik pengambilan sampel menggunakan

Purposive sampling dengan 30 responden dibagi menjadi 2 kelompok. Pada

kelompok intervensi di berikan perlakuan berupa pijat oksitosin pada 24 jam pertama

di ajarkan oleh peneliti, hari ke 4 dan hari ke 7 dilakukan oleh keluarga responden,

selanjutnya di lakukan pengukuran TFU pada 24 jam pertama, hari ke 4 dan hari ke 7

oleh peneliti, nilai involusi uterus akan didapatkan dengan cara pengukuran TFU.

Sama halnya dengan kelompok kontrol juga di lalakukan pengukuran TFU seperti

kelompok intervensi tanpa diberikan perlakuan berupa pijat oksitosin. Analisa data

yang digunakan adalah uji Paired t-test dan Independent t-test.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat percepatan penurunan TFU yang

bermakna pada kelompok intervensi (p=0.000), sedangkan pada kelompok kontrol

tidak bermakna (p=0.865). Terdapat perbedaan yang signifikan pada 24 jam pertama

– hari ke 4 dan hari ke 4 – hari ke 7 involusi uterus pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol (p=0.000).

Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara

pemberian pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu post partum primigravida

di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

Kata kunci : pijat oksitosin, involusi uterus.

1 Mahasiswa PSIK UMY

2 Dosen Pengajar FKIK UMY

Page 4: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

The Influence of Oxytocin Massage with Uterus Involution Mother’s Post

Partum Primigravida in Panembahan Senopati Bantul’s Public

Hospital,Yogyakarta

Fauziah H. Wada1, Alfaina Wahyuni

2

Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRACT

Maternal Mortality Ratio (MMR) is caused by several factors, such as bleeding.

Efforts to prevent postpartum hemorrhage can be done by administering oxytocin in

the third stage. Another way to stimulate the release of oxytocin is the oxytocin

massage is a method to stimulate oxytocin, so it expected to increase breastfeeding

and spending accelerates uterine involution. The aims of study to determine the effect

of oxytocin massage on uterine involution postpartum mother primigravida.

Design of this research is a Quasi Experimental posttest only design with control

group. Technique to taking the sample using purposive sampling with 30 respondents

were divided into 2 groups. In the intervention group given oxytocin massage

treatment in the form in the first 24 hours taught by researchers, the 4th and 7th day

is done by the family respondents, did TFU measurements on first 24 hours, day 4

and day 7 by researchers, uterine involution value will be obtained by measurements

the TFU. Similarly, the control group also has done measurements the intervention

group TFU without as a given oxytocin massage treatment. The data analyses used

in this research are Paired t-test and Independent t-test.

The results showed that there were significant acceleration TFU decrease in the

intervention group (p = 0.000), whereas the control group was not significant (p =

0.865). There are significant differences in the first 24 hours until day 4 and day 4

until day 7 uterine involution in the intervention group and the control group (p =

0.000).

The conclusion of this research is a significant difference between the

administrations of oxytocin massage on uterine involution postpartum primigravida

mothers in Panembahan Senopati hospitals in Bantul, Yogyakarta.

Keywords: oxytocin massage, uterine involution

1Nursing Sudent, School of Nursing Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of

Yogyakarta

2Lecturer at Medicine, School of Nursing Muhammadiyah University of Yogyakarta

Page 5: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

PENDAHULUAN

Indikator kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara menurut

WHO bisa dilihat dari angka kematian ibu selama masa perinatal, intranatal,

dan postnatal. Hal ini sesuai dengan visi yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-

Bangsa dan pemerintah Indonesia. Visi Indonesia sehat 2015 mempunyai

delapan sasaran (Millennium Development Goals/MDGs) MDGs yang salah

satunya yaitu mengurangi angka kematian bayi dan ibu pada saat persalinan.

Target MDG’s di tahun 2015 untuk angka kematian Ibu nasional

adalah 102/100rb kelahiran hidup,dan data Statistik Indonesia (2012)

menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality

Ratio (MMR) di Indonesia menurut data SDKI 2007 ialah sebesar

228/100.000 kelahiran hidup. Dan untuk DIY relatif sudah mendekati target,

namun masih memerlukan upaya yang keras dan konsisten dari semua pihak

yang terlibat (profil kesehatan DIY,2012). Di wilayah yogyakarta berdasarkan

data dari BPS, angka kematian ibu dalam 4 tahun terakhir menunjukkan

penurunan yang cukup baik. Angka terakhir yang dikeluarkan oleh BPS

adalah tahun 2008, di mana angka kematian ibu di DIY berada pada angka

104/100 ribu kelahiran hidup, menurun dari 114/100ribu kelahiran hidup pada

tahun 2004. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kasus kematian ibu yang

dilaporkan kabupaten/kota pada tahun 2011 mencapai 56 kasus, meningkat

dibandingkan tahun 2010 sebanyak 43 kasus. Tahun 2012 jumlah kematian

ibu menurun menjadi sebanyak 40 kasus sesuai dengan pelaporan dari Dinas

kesehatan Kab/Kota, sehingga apabila dihitung menjadi Angka Kematian Ibu

Dilaporkan sebesar 87,3 per 100.000 kelahiran hidup. Meskipun angka

kematian ibu terlihat kecenderungan penurunan, namun terjadi fluktuasi

dalam 3 – 5 tahun terakhir, bahkan berdasarkan jumlah kasusnya dilaporkan

mengalami peningkatan.

Angka kematian ibu melahirkan disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya karena pendarahan. Pendarahan menjadi penyebab utama

kematian ibu di Indonesia yaitu 28 %. Penyebab kedua ialah eklamsia24 %

lalu infeksi 11% di susul dengan komplikasi masa peurperium 8%, abortus

5%, partus lama/macet 5%, emboli obstentri 3% dan faktor-faktor lain yang

tidak di ketahui sebanyak 11%1.

Upaya pencegahan perdarahan post partum dapat dilakukan semenjak

persalinan kala 3 dan 4 dengan pemberian oksitosin. Hormon oksitosin ini

sangat berperan dalam proses involusi uterus. Involusi uterus atau pengerutan

uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum

hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses involusi akan berjalan dengan

bagus jika kontraksi uterus kuat sehingga harus dilakukan tindakan untuk

memperbaiki kontraksi uterus2. Faktor-faktor yang menpengaruhi proses

involusi uterus diantaranya adalah mobilisasi dini, pengosongan kandung

Page 6: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

kemih, faktor laktasi, faktor usia, senam nifas, menyusui dini, gizi, psikologis

dan paritas.

Upaya untuk mengendalikan terjadinya perdarahan dari tempat

plasenta denga memperbaiki kontraksi dan retraksi serat myometrium yang

kuat dengan pijatan oksitosin. Oleh karena itu, upaya mempertahankan

kontraksi uterus melalui pijatan untuk merangsang keluarnya hormon

oksitosin merupakan bagian penting dari perawatan post partum3. Oksitosin

dapat diperoleh dengan berbagai cara baik melalui oral, intra-nasal, intra-

muscular, maupun dengan pemijatan yang merangsang keluarnya hormon

oksitosin. Sebagaimana ditulis

Lun, et al dalam European Journal of

Neuroscience, bahwa perawatan pemijatan berulang bisa meningkatkan

produksi hormon oksitosin. Efek dari pijat oksitosin itu sendiri bisa dilihat

reaksinya setelah 6-12 jam pemijatan4.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ― Pengaruh Pijat Oksitosin

Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Primigravida Di Rsud

Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta‖.

Tujuan umum peneliitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pijat

Oksitosin Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Primigravida Di

Rsud Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta. Sedangkan tujuan khususnya

yaitu :

1. Diidentifikasinya karakteristik responden.

2. Diidentifikasinya involusi uterus ibu post partum primigravida

pada kelompok yang di berikan intervensi pijat oksitosin.

3.Diidentifikasinya involusi uterus pada ibu post partum primigravida

pada kelompok kontrol.

4.Diidentifikasinya perbedaan involusi uterus pada kelompok intervensi

dan kelompok kontrol.

METODOLOGI

Penelitian ini merupakan penelittian kuantitatif, Jenis penelitian yang

digunakan adalah eksperimen semu atau Quasy experimentdengan rancangan

post test only design with control group. Penelitian eksperimen merupakan

kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai adanya pengaruh suatu

perlakuan atau treatment atau menguji hipotesis tentang ada tidak pengaruh

suatu tindakan bila dibandingkan dengan tindakan lain. Sampel penelitian ini

adalah Ibu post partum primigravida sebanyak 30 responden, dengan rincian

15 responden sebagai kelompok kontrol dan 15 responden sebagai kelompok

perlakuan. Perhitungan besar sampel penelitian ini menurut5. 15 subjek pada

setiap kelompok dianggap minimum untuk riset eksperimental. Subjek

Page 7: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

perkelompok 10 sampai 20 dianggap minimum untuk studi yang simpel

dengan kontrol eksperimental yang kuat. Kriteria inklusi dan eksklusi

penelitian ini adalah kriteria inklusi : Ibu post partum normal yang bersedia

menjadi responden, responden termasuk Primigravida, ibu post partum hari

pertama yang mengalami persalinan normal (spontan), tidak menderita

penyakit sistemik seperti hipertensi, DM, dan Jantung, kondisi psikologis

responden baik dan Usia responden 20 sampai 35 tahun.

Variable Independent : adalah Pijat Oksitosin, dilakukan 2 kali sehari

selama kuranglebih 15 menit pada siang dan sore hari selama 7 hari berturut-

turut. dan variable dependent : involusi uterus pada ibu post partum

primigravida, pengukuran selisih penurunan TFU pada 24 jam pertama

dengan hari keempat dan hari keempat dengan hari ketujuh dalam cm dengan

menggunakan meteran kertas atau pelvimeter. Selanjutnnya pemantauan

pengeluaran lochea dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan

responden terkait perdarahan atau lochea yang keluar meliputi volume, warna,

konsistensi, dan bau dari darah yang keluar dilihat dari jumlah pembalut yang

digunakan per hari. Selanjutnya hasil yang telah diperoleh dimasukan

kedalam lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah meteran untuk mengukur tinggi fundus

uterus, lembar observasi untuk mengamati penurunan tinggi fundus uterus

pada hari pertama, hari keempat dan ketujuh post partum dan lembar

pengamatan untuk memantau pelaksanaan pijat oksitosin yang dilakukan oleh

orang terdekat atau keluarga yang tinggal serumah dengan.

Analisa data yang di gunakan yaitu Paired t—test untuk mengetahui

perbandingann penurunan TFU pada 4 jam pertama, hari ke 4 dan hari ke 7

antara kelompok intervensi dan kelompok control. Hasil dinyatakan bermakna

jika P<0,05 dan tidak bermakna jika P>0,05. Etika penelitian yang dilakukan

peneliti antara lain : meminta surat izin penelitian ke bagian tata usaha FKIK

UMY, kemudian ke bagian perijinan RSUD Panemban Senopati Bantul,

Informed consent, Confidentiality, Anonimity, Safety dan Fair treartment.

HASIL PENELITIAN

RSUD Panembahan Senopati merupakan rumah sakit daerah yang ada

di daerah Bantul. RSUD Panembahan Senopati termasuk rumah sakit yang

memiliki angka persalinan yang cukup tinggi. RSUD Panembahan Senopati

memiliki tiga bangsal perawatan ibu melahirkan yaitu Alamanda satu,

Alamanda dua dan Alamanda tiga. Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti

di ruang alamanda 3 karena disesuaikan dengan kriteria inklusi yaitu pada ibu

post partum yang di rawat bersama-sama dengan bayinya untuk mengetahui

kondisi psikologis responden. Jumlah perawat yang bertugas di Alamanda tiga

berjumlah 3 orang dan 4 orang bidan. Angka kelahiran di ketiga bangsal

tercatat pada tahun 2013 angka persalinan mencapai 3.113 orang dengan nilai

Page 8: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

rata-rata persalinan per bulan adalah 260 orang, dan untuk periode januari

2014 sampai April 2014 tercatat 928 orang dengan nilai rata-rata persalinan per

bulannya adalah 232 orang.

RSUD Panembahan Senopati Bantul belum ada program pijat

oksitosin bagi ibu nifas, tetapi sudah diterapkan program inisiasi menyusu dini

(IMD) yang manfaat sentuhan, isapan dan jilatan pada puting susu akan

merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang penting untuk meningkatkan

kontraksi rahim pascasalin, sehingga mengurangi resiko perdarahan pada ibu,

merangsang hormon lain secara psikologis membuat ibu merasa tenang, relaks,

mencintai bayinya, meningkatkan ambang nyeri dan merangsang ASI. Selain

itu juga ada program mobilisasi dini bagi ibu yang melahirkan normal harus

segera melakukan mobilisasi seperti miring kanan (mika) atau miring kiri

(miki) atau jalan-jalan di sekitar ruangan untuk dapat melancarkan pengeluaran

lochea, serta dengan melakukan mobilisasi dini bisa mempelancar pengeluaran

darah dan kontraksi uterus baik sehingga proses kembalinya rahim ke bentuk

semula berjalan dengan baik.

1. Karakteristik responden penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah ibu post partum primigravida di

RSUD Panembahan Senopati Bantul yang berjumlah 30 orang. Karakteristik

responden digunakan untuk mengetahui gambaran umum responden

berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan. Adapun karakteristik responden

adalah sebagai berikut .

Tabel.4

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol Bersarkan Usia, Pendidikan dan Pekerjaan di RSUD Panembahan Senopati

Bantul.

Karakteristik

responden

Dengan Pijat Oksitosin Tanpa Pijat Oksitosin

N (%) N (%)

Usia

20 tahun – 24 tahun 6 40.0 8 53.3

25 tahun - 29 tahun 6 40.0 3 20.0

30 tahun - 35 tahun 3 20.0 4 26.7

Total 15 100 15 100

Pendidikan

SD 3 20.0 2 13.3

SMP 3 20.0 5 33.3

SMA 8 53.3 7 46. 7

Page 9: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

PT 1 6.7 1 6.7

Total 15 100 15 100

Pekerjaan

Buruh 3 20.0 6 40.0

IRT 11 73.3 8 53.3

Swasta 1 6.7 1 6.7

Total 15 100 15 100

Sumber : Data Primer 2014

Berdasarkan tabel karakteristik usia dapat di simpulkan bahwa usia

responden dalam penelitian paling banyak pada kelompok intervensi antara usia

20–24 dan 25–29 memiliki jumlah yang sama yaitu masing-masing 6 orang

responden (40.0%) dan kelompok kontrol paling banyak berusia antara 20-24

tahun berjumlah 8 responden (53.3%). Jumlah yang paling sedikit pada kelompok

intervensi adalah yang berusia antara 30-35 tahun berjumlah 3 responden (20.0%)

dan pada kelompok kontrol yang paling sedikit adalah yang berusia antara 25-29

tahun berjumlah 3 responden (20.0%).

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan pada kelompok intervensi

dan kelompok kontrol yang paling banyak pendidikan responden adalah SMA.

Kelompok eksperimen memiliki jumlah 8 responden (53.3%) dan 7 responden

(46.7%) untuk kelompok kontrol. Pendidikan yang paling sedikit pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yaitu perguruan tinggi (PT) masing-masing 1

responden (6.7%).

Karakteristik berdasarkan status pekerjaan, pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol yang paling banyak adalah ibu rumah tangga (IRT) dengan

jumlah 11 responden (73.3%) untuk kelompok eksperimen dan 8 responden

(53.3%) untuk kelompok kontrol. Status pekerjaan yang paling sedikit pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol yaitu swasta masing-masing 1

responden (6.7%).

2. Gambaran Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Gambaran Pengeluaran

Lochea.

a. Deskripsi Lochea Berdasarkan Volume (jumlah pembalut yang di

gunakan dalam 1 hari).

Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu

kelompok eksperimen sebanyak 15 responden dan kelompok kontrol

sebanyak 15 responden. Adapun gambaran pengeluaran lochea berdasarkan

volume adalah sebagai berikut :

Page 10: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

Gambar.3

Distribusi frekuensi volume pengeluaran lochea pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol pada ibu post partum primigravida di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

A.

B.

Sumber : Data Primer 2014

Gambar 3. Menggambarkan volume pengeluaran lochea pada 24 jam pertama,

hari ke 4 dan hari ke 7 pada kelompok intervensi (A) dan kelompok kontrol

(B). Pada 24 jam pertama kelompok intervensi dan kelompok kontrol untuk

volume pengeluaran lochea yang paling banyak sama-sama dalam kategori

banyak, intervensi sebanyak 11 responden dan kontrol sebanyak 13

responden. Untuk hari ke 4 masih dalam kategori yang sama yaitu kategori

banyak pada kedua kelompok, yaitu 7 responden untuk kelompok intervensi

dan 13 responden untuk kelompok kontrol. Sedangkan pada hari ke 7 volume

pengeluaran lochea yang paling banyak mengalami perubahan yang signifikan

pada kelompok intervensi yaitu dalam kategori sedikit sebanyak 11

responden, sedangkan kelompok kontrol tetap pada kategori banyak.

11

7

2

4 4

2

0

4

11

0

2

4

6

8

10

12

24 jampertama

Hari ke 4 Hari ke 7

Banyak

Sedang

Sedikit

13 13

6

2 2

5

0 0

4

0

5

10

15

24 jampertama

Hari ke 4 Hari ke 7

Banyak

Sedang

Sedikit

Page 11: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

Gambar.4

Distribusi frekuensi warna lochea pada kelompok intervensi dan kelompok kotrol

pada ibu post partum primigravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul

A.

B.

Sumber : Data Primer 2014

Gambar 4. menggambarkan warna dari lochea pada 24 jam pertama,

hari ke 4 dan hari ke 7 pada kelompok intervensi (A) dan kelompok kontrol

(B). 24 jam pertama untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol

didapatkan keseluruhan warna yang muncul dalam kategori rubra. Hari ke 4

untuk warna lochea yang paling banyak pada kedua kelompok masih dalam

kategori rubra tetapi jumlah respondennya berkurang, yaitu untuk kelompok

intervensi sebanyak 9 responden dan kelompok kontrol sebanyak 8 responden.

Sedangkan pada hari ke 7 pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

sama-sama mengalami perubahan yang signifikan dimana warna lochea yang

paling banyak dikedua kelompok tersebut dalam kategori serosa, pada

kelompok intervensi sebanyak 14 responden dan 1 responden masih dalam

kategori sanguilenta sedangkan kelompok kontrol sebanyak 15 responden.

Oleh karena itu peneliti menarik kesimpulan bahwa warna lochea yang

muncul di hari ke 7 pada kelompok intervensi belum semuanya dalam

kategori serosa tetapi masih dalam kategori normal karena warna lochea

sanguilenta dapat muncul pada hari ke 4 sampai hari ke 7 post partum dan

15

9

0 0

6

1 0 0

14

0

5

10

15

20

24 jampertama

Hari ke 4 Hari ke 7

Rubra

Sanguilenta

Serosa

15

8

0 0

7

0 0 0

15

0

5

10

15

20

24 jampertama

hari ke 4 hari ke 7

Rubra

Sanguilenta

Serosa

Page 12: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pengganggu yang tidak diketahui oleh

peneliti.

Gambar.5

Distribusi frekuensi konsistensi lochea pada kelompok intervensi dan kelompok

kontrol pada ibu post partum primigravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul

A.

B.

Sumber : Data Primer 2014

Gambar 5. Menggambarkan konsistensi dari lochea pada 24 jam

pertama, hari ke 4 dan hari ke 7 pada kelompok intervensi (A) dan kelompok

kontrol (B). 24 jam pertama pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

didapatkan konsistensi paling banyak sama-sama dalam kategori kental,

kelompok intervensi sebanyak 10 responden dan kelompok kontrol sebanyak

13 responden. Hari ke 4 dan hari ke 7 pada kedua kelompok untuk konsistensi

lochea sama-sama dalam kategori sedikit kental, yaitu pada hari ke 4

sebanyak 7 responden dan hari ke 7 sebanyak 8 responden untuk kelompok

intervensi, berbeda dengan kelompok kontrol yang perubahannya hanya

sedikit yaitu hari ke 4 sebanyak 11 responden dan hari ke 7 sebanyak 12

responden. Pada kelompok intervensi didapatkan yang termasuk dalam

kategori cair sebanyak 6 responden dibandingkan dengan kelompok kontrol

yang hanya 3 responden.

5 7 8

10

7

1 0 1

6

0

5

10

15

24 jampertama

Hari ke 4 Hari ke 7

Sedikit kental

Kental

Cair

2

11 12 13

4

0 0 0 3

0

5

10

15

24 jampertama

Hari ke 4 hari ke 7

Sedikit kental

Kental

Cair

Page 13: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

3. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum

Primigravida Di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

a. Uji Normalitas

Dari uji normalitas yang di lakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk

karena sampel yang digunakan < 50 mendapatkan hasil untuk kelompok

intervensi pada 24 jam pertama – hari ke 4 yaitu p=0.130, dan untuk hari ke 4 –

hari ke 7 yaitu p=0.063. Sedangkan untuk kelompok kontrol pada 24 jam pertama

– hari ke 4 yaitu p=0.052 dan untuk hari ke 4 – hari ke 7 yaitu p=0.056. Maka

dapat disimpulkan bahwa dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada 24

jam pertama-hari ke 4 dan hari ke 4 – hari ke 7 memiliki data yang berdistribusi

normal karena semuanya memiliki nilai p > 0.05.

b. Penurunan Tinggi Fundus Uterus

Tabel.5

Distribusi Hasil Analisa Involusi Uterus Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol Ibu Post Partum Primigravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Kelompok Penurunan TFU (cm)

24 jam pertama - hari

ke 4

Mean ± SD

Penurunan TFU(cm)

hari ke 4 - hari ke 7

Mean ± SD

P

Dengan Pijat

Oksitosin 5.76 ± 0.77

4.96 ± 0.69

0.000

Tanpa Pijat

Oksitosin 2.66 ± 0.52

2.63 ± 0.51

0.865

Sumber : Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 5. Menggambarkan distribusi analisa involusi uterus

ibu post partum primigravida kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan

menggunakan uji Paired t-test menunjukan perubahan yang bermakna pada

kelompok intervensi saat 24 jam pertama – hari ke 4 dan hari ke 4 – hari ke 7

dengan nilai signifikan 0.000 atau (p< 0.05). Sedangkan untuk kelompok kontrol

pada saat 24 jam pertama – hari ke 4 dan hari ke 4 – hari ke 7 tidak memiliki

perubahan yang bermakna dengan nilai signifikan 0.865 atau (p> 0.05).

Page 14: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

Tabel.6

Distribusi Hasil Analisa Involusi Uterus Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol Ibu Post Partum Primigravida di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Keterangan Kelompok Mean ± SD P

Penurunan TFU (cm)

24 jam pertama - hari

ke 4

Dengan Pijat

Oksitosin

Tanpa Pijat

Oksitosin

5.76 ± 0.77

2.66 ± 0.52

0.000

Penurunan TFU (cm)

hari ke 4 - hari ke 7

Dengan Pijat

Oksitosin

Tanpa Pijat

Oksitosin

4.96 ± 0.69

2.63 ± 0.51

0.000

Sumber : Data Primer 2014

Berdasarkan tabel 6. Menggambarkan distribusi analisa involusi uterus

ibu post partum primigravida kelompok intervensi dan kelompok kontrol

dengan menggunakan uji Independent t-test. Menunjukan adanya perbedaan

rerata penurunan TFU yang bermakna antara kelompok yang mendapatkan

pijat oksitosin dan kelompok yang tidak mendapatkan pijat oksitosin (p< 0.05).

dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima.

PEMBAHASAN

1. Karakteristik responden

Berdasarkan hasil penelitian pada 30 responden yang terbagi dalam 2

kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol, terdapat 3 variabel

yang diteliti yaitu usia, pendidikan dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukan

bahwa sebagian besar responden pada kelompok eksperimen berusia antara 20-24

dan 25-29 tahun dengan masing-masing 6 responden (40.0%) sedangkan

kelompok kontrol sebagian besar berusia antara 20-24 tahun berjumlah 8

responden (53.3%).

Usia ibu yang relatif muda dimana individu mencapai satu kondisi

vitalitas yang prima sehingga kontraksi otot dan kembalinya alat-alat kandungan

juga semakin cepat karena proses regenerasi dari sel-sel alat kandungan yang

sangat bagus pada usia-usia tersebut6. Hasil penelitian dari Liana.D menyatakan

bahwa usia sangat erat kaitannya dengan penurunan tinggi fundus uteri, semakin

tua umur seseorang maka semakin berkurang fungsi reproduksinya yang rata-rata

dijumpai pada usia lebih dari 35 tahun dan telah melahirkan lebih dari satu kali6.

Selain itu dari hasil penelitian Apriyanti menyatakan bahwa umur ibu 20-

30 tahun merupakan kelompok reproduksi yang paling ideal dari aspek kesehatan,

Page 15: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

bila ditinjau dari tugas dan perkembangan manusia maka usia tersebut adalah

masa dewasa awal yang merupakan masa usia produktif7.

Hasil penelitian mengenai karakteristik tingkat pendidikan menunjukan

bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA, pada

kelompok eksperimen berjumlah 8 responden (53.3%) sedangkan pada kelompok

kontrol berjumlah 7 responden (46.7%). Hal ini sesuai dengan pendapat

Setyowati, bahwa pendidikan berpengaruh terhadap proses involusi uteri8. Orang

yang berpendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional terhadap

informasi yang datang dan akan berpikir sejauhmana keuntungan yang akan

mereka dapatkan. Hal ini berpengaruh pada saat pemberian perlakuan pijat

oksitosin, ibu lebih mudah diarahkan dan memberikan respon positif. Semakin

tinggi pendidikan yang dicapai seseorang, semakin besar keinginan untuk

memanfaatkan pengetahuan yang diperolehnya9. Dapat disimpulkan bahwa, ibu

yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan lebih mudah diarahkan dalam

memberikan perlakuan pijat oksitosin.

Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yaitu

sebagian besar responden bekerja sebagai IRT. Kelompok eksperimen berjumlah

11 responden (73.3%) sedangkan kelompok kontrol berjumlah 8 responden

(53.3%), penelitian yang dilakukan oleh Lestari mengatakan bahwa ibu yang

tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga akan sering atau banyak kesempatan

untuk mencari informasi, memberikan ASI dan mengasuh bayinya10

. Sejalan

dengan hasil penelitian Palupi Pekerjaan erat hubunganya dengan kemampuan

untuk memberikan ASI eksklusif11

. Dimana ibu tidak memberikan ASI secara

eksklusif karena ibu harus bekerja. Tidak diberikannya ASI secara eksklusif juga

akan mempengaruhi sekresi dari hormon oksitosin sehingga akan memberikan

dampak akan semakin memanjangnya proses involusi uterus.

2. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Gambaran Pengeluaran Lochea.

Berdasarkan hasil analisa karakteristik pengaruh pijat oksitosin terhadap

gambaran pengeluaran lochea didapatkan hasil untuk volume pengeluaran lochea

pada 24 jam pertama untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol

didapatkan volume pengeluaran lochea tidak memiliki perbedaan rerata yang

jauh, karena sama-sama dalam kategori banyak. Hari ke 4 pada kelompok

intervensi dan kelompok kontrol juga didapatkan tidak ada perbedaan rerata yang

jauh karena sama-sama dalam kategori banyak. Sedangkan untuk hari ke 7

mengalami perubahan yang signifikan, dimana pada kelompok intervensi yang

terbanyak adalah dalam kategori sedikit dan pada kelompok kontrol yang paling

banyak masih tetap dalam kategori banyak. Dari hasil diatas peneliti menarik

kesimpulan bahwa pada kelompok intervensi didapatkan volume pengeluaran

Page 16: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

lochea lebih cepat di bandingkan dengan kelompok kontrol karena di pengaruhi

oleh pijat oksitosin yang di berikan kepada kelompok intervensi.

Volume dari lochea berbeda-beda pada setiap wanita, maka dari itu dari

hasil penelitian yang dilakukan peneliti mendapatkan hasil dari volume

pengeluaran lochea yang berbeda-beda antara setiap responden11

.Ambarwati.

Selain itu Saleha.S mengatakan bahwa hal yang biasanya ditemui pada seorang

wanita adalah adanya jumlah lochea yang sedikit pada saat dia berbaring dan

jumlahnya meningkat pada saat dia berdiri serta jumlah rata-rata pengeluaran

lochea adalah kira-kira 240-270 ml12

.

Karakteristik berdasarkan warna lochea pada 24 jam pertama untuk

kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan tidak ada perbedaan rerata

dari warna lochea yang muncul yaitu dalam kategori rubra. Hari ke 4 pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol juga didapatkan tidak ada perbedaan

rerata yang jauh dari warna lochea yang paling banyak muncul yaitu masih dalam

kategori rubra. Sedangkan hari ke 7 pada kelompok intervensi dan kelompok

kontrol didapatkan tidak ada perbedaan rerata yang jauh terhadap warna lochea

yang muncul yaitu dalam kategori serosa.

Lochea terdiri dari 4 tahapan yaitu yang pertama lochea rubra , lochea ini

muncul pada hari 1 sampai hari ke 4 masa post partum. Cairan yang keluar

berwarna merah gelap karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa plasenta,

dinding rahim dan mekonium. Yang kedua adalah lochea sanguilenta, Cairan

yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir, berlangsung dari hari ke 4

sampai hari ke 7 postpartum. Yang ketiga adalah lochea serosa, lochea ini

berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit dan laserasi

plasenta. Muncul pada hari ke 7 sampai hari ke 14 post partum yang terakhir

adalah lochea alba, lockea ini berwarna putih karena mengandung leukosit, sel

desidua, sel epitel, selaput lendir servik dan serabut jaringan yang mati. Lochea

alba biasa berlangsung selama 2 sampai 6 minggu post partum11

.

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti sejalan dengan teori diatas

karena pada 24 jam pertama darah yang warna keluar adalah merah gelap yaitu

lochea rubra, pada hari ke 4 darah yang keluar sebagian besar juga merah gelap

berarti lochea rubra karena lochea rubra muncul pada hari pertama sampai hari ke

4 post partum. Pada hari ke 7 diketahui bahwa darah yang keluar sebagian besar

berwarna kuning kecoklatan / kuning gelap yaitu lochea serosa karena lochea

serosa muncul pada hari ke 7 sampai hari ke 14.

Untuk karakteristik berdasarkan konsistensi pada 24 jam pertama untuk

kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan tidak ada perbedaan rerata

yang jauh dari konsistensi lochea dalam kategori kental. Hari ke 4 dan hari ke 7

Page 17: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol didapatkan tidak ada perbedaan

rerata yang jauh dari konsistensi lochea yang muncul yaitu dalam kategori sedikit

kental. Dapat dilihat juga bahwa pada kelompok intervensi konsistensi lochea

dalam kategori cair lebih banyak yaitu sebanyak 6 responden dibandingkan

dengan konsistensi kategori cair pada kelompok kontrol sebanyak 3 responden.

Dari hasil penelitian diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa pada 24

jam pertama, hari ke 4 dan hari ke 7 pada konsistensi kategori kental dan sedikit

kental tidak ada perbedaan rerata yang jauh antara kelompok intervensi dan

kelompok kontrol, tetapi pada ketegori cair terdapat perbedaan rerata pada

kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

3. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum

Primigravida Di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji Paired t-test dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang bermakna pada pemberian pijat oksitosin

terhadap involusi uterus pada ibu post partum primigravida pada kelompok

intervensi (p<0.05). Involusi uterus pada ibu post partum primigravida pada

kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang bermakna, tetapi perubahan

penurunan TFU terjadi secara normal sesuai dengan teori Manuaba bahwa tinggi

fundus uterus menurun 1 cm dibawah pusat tiap hari pasca melahirkan dengan

nilai (p>0.05)13

dapat di simpulkan bahwa tidak ada pengaruh pada ibu post

partum primigravida yang tidak diberikan pijat oksitosin terhadap involusi uterus

tetapi penurunan TFU berjalan sesuai dengan harinya, yaitu 1 cm per hari. Hasil

tersebut menunjukan bahwa involusi uterus pada kelompok intervensi yang

mendapatkan pijat oksitosin lebih cepat mengalami penurunan dibandingkan

dengan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan pijat oksitosin. Hasil

penelitian ini sesuai dengan pengertian pijat oksitosin itu sendiri yaitu pemijatan

tulang belakang pada nervus ke 5 - 6 sampai ke scapula yang akan mempercepat

kerja saraf parasimpatis yang merangsang hipofise posterior untuk mengeluarkan

oksitosin14

.

Hasil analisa penurunan TFU Independent t-test pada 24 jam pertama –

hari ke 4 kelompok intervensi dan kelompok kontrol disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan pemberian pijat oksitosin terhadap involusi uterus dan

terdapat perbedaan yang signifikan involusi uterus antara 24 jam pertama dan hari

ke 4 kelompok intervensi dan kelompok kontrol (p<0.05). Hasil analisa

penurunan TFU Independent t-test pada hari ke 4 – hari ke 7 kelompok intervensi

dan kelompok kontrol disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

pemberian pijat oksitosin terhadap involusi uterus dan terdapat perbedaan yang

signifikan involusi uterus antara hari ke 4 – hari ke 7 kelompok intervensi dan

kelompok kontrol (p<0.05).

Page 18: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

Efek fisiologis dari pijat oksitosin ini adalah merangsang kontraksi otot

polos uterus baik pada proses saat persalinan maupun setelah persalinan sehingga

bisa mempercepat proses involusi uterus2,15

. (Cuningham, 2006; Indiarti 2009).

Penelitian ini diperkuat dengan teori yang diungkapkan oleh Pillitery pijat

oksitosin dapat merangsang hipofisis anterior dan posterior untuk mengeluarkan

hormon oksitosin16

. Hormon oksitosin akan memicu kontraksi otot polos pada

uterus sehingga akan terjadi involusi uterus, sedangkan tanda jika ada reflek

oksitosin adalah dengan adanya rasa nyeri karena kontraksi uterus.

Teori diatas sejalan dengan penelitian ini dimana adanya kontraksi uterus

yang kuat sebagai akibat dari intervensi peneliti berupa pijatan oksitosin yang

menyebabkan penurunan tinggi fundus uterus pada responden dengan gambaran

hasil penelitian pada responden yang dipijat oksitosin mengalami penurunan yang

lebih cepat. Sedangkan pada responden yang tidak dipijat oksitosin tidak

mengalami penurunan involusi yang lambat tetapi secara normal yaitu 1 cm per

harinya, sesuai dengan teori yaitu tinggi fundus uterus menurun 1 cm dibawah

pusat tiap hari pasca melahirkan13

. Secara berangsur-angsur menjadi kecil

(involusi) hingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Pemberian pijat

oksitosin kepada responden bertujuan untuk mengetahui penurunan involusi

uterus. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Khairani L,

Komariah M, Mardiah W menyatakan bahwa pemberian pijat oksitosin

berpengaruh terhadap involusi uterus pada ibu post partum dengan nilai p=0.01

nilai tersebut <0.05 ada pengaruh antara pijat oksitosin terhadap involusi

utertus17

.

Pemberian pijat oksitosin merupakan salah satu cara untuk mempercepat

penurunan involusi uterus. Menurut peneliti penurunan involusi uterus lebih cepat

karena responden dan keluarga responden diajak memanfaatkan alat indra untuk

memahami materi yang disampaikan. Penurunan involusi uterus yang cepat

terjadi karena intervensi pijat oksitosin yang diajarkan dengan cara ceramah dan

tanya jawab serta di berikan leaflet tentang cara pijat oksitosin yang benar untuk

dibaca sehingga responden dan keluarga responden yang melakukan pijat

oksitosin dapat lebih mengerti dan mengingat apa yang telah di ajari oleh peneliti.

Penelitian ini didukung oleh Futri yaitu metode ceramah dan tanya jawab serta

responden dapat bertanya dengan pemateri secara langsung sehingga responden

dapat lebih memahami apa yang disampaikan pemateri dan meningkatkan

pengetahuan responden18

.

Hasil penelitian yang sejalan juga dilakukan oleh Hamranani yang

menyimpulkan bahwa oksitosin digunakan untuk memperbaiki kontraksi uterus

setelah melahirkan sebagai salah satu tindakan untuk mencegah terjadinya

perdarahan14

. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dan hasil penelitian yang

dilakukan peneliti dapat di simpulkan bahwa pemberian pijat oksitosin

Page 19: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

merupakan salah satu cara yang efektif untuk pempercepat involusi uterus dan

mengatasi terjadinya perdarahan pada ibu post partum.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh pijat

oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu post partum di RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta, dapatdisimpulkan sebagai berikut :

1. Ada penurunan involusi uterus yang bermakna pada kelompok yang di

berikan pijat oksitosin dengan nilai p=0.000.

2. Tidak ada penurunan involusi uterus yang bermakna pada kelompok

yang tidak di berikan pijat oksitosin dengan nilai p=0.865.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian pijat oksitosin

terhadap involusi uterus pada ibu post partum primigravida di RSUD

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta dengan nilai p=0.000.

SARAN

1. Bagi pelayanan kesehatan

Pijat oksitosin dapat dijadikan prosedur tetap sebagai pelayanan post

partum bagi rumah sakit.

2. Bagi responden

Bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang pijat

oksitosin, khususnya untuk ibu post partum karena pijat oksitosin

merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya perdarahan

abnormal setelah melahirkan dan harus lebih banyak mencari

informasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang pijat oksitosin.

3. Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Perlu dilakukan pelatihan atau seminar pada perawat atau bidan

terutama di ruang nifas tentang bagaimana pijat oksitosin untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan seperti mengajarkan dan

mensosialisasikan kepada pasien tentang pijat oksitosin serta

manfaatnya bagi pasien.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Perlu adanya penelitian lanjutan serupa dengan tempat yang berbeda

dengan sampel yang lebih banyak serta mengendalikan faktor-faktor

pengganggu sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.

Page 20: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. 2011. Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan 2005-

2025.http://www.depkes.go.id/downloads/newdownloads/rancangan_RPJ

PK_2005-2025.pdf . (diakses tanggal 20 November 2011).

2. Cuningham. 2006. Obsietri Williams. Edisi 21.Volume 1. Jakarta: EGC.

3. Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD. 1995. Buku Ajar Keperawatan

Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4, Maria A Wijayarti dan Peter

Anugerah (penterjemah). 2005. Jakarta: EGC.

4. Lund, I; Moberg, U; Wang, J; Yu, C; Kurosawa, M. (2002). Massage affect

nociception of oxytocin. J.European neuroscience Vol 16:330-338.

5. Dempsey, P.A. (2002). Riset keperawatan : Buku ajar dan latihan. Jakarta: EGC.

6. Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas.Edisi ke-2. Jakarta: ECG.

7. Apriyanti, N. 2010. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Sebaya (Peer Education)

Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Tentang Menyusui Di

Wilayah Kerja Kerja Puskesmas Mergangsan. Skripsi Strata Satu.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

8. Palupi fitria P, Indriana, 2011. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan

Perubahan Involusi Uteri Pada Ibu Nifas di BPS ANIK,Amd. Keb. Akbid

Mitra Surakarta.

9. Desi Liana. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penurunan Tinggi Fundus

Uteri Pada Post Partum Di Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda

Aceh. STIKES U’Budiyah Banda Aceh.

10. Lestari, R. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Pemberiaqn ASI

Eksklusif Di Puskesmas Pakualaman Yogyakarta. Unuversitas

Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

11. Ambarwati,E.R, Wulandari,D. (2010). Asushan Kebidanan Nifas.

Yogyakarta:Nuha Medika.

12. Saleha S, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.

13.Manuaba. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Cetakan 1.

http://books.google.co.id/books?id=KSu9cUdcxwC&printsec=frontcover

Page 21: PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP …thesis.umy.ac.id/datapublik/t34055.pdf... Ibu post partum normal yang bersedia ... ibu post partum hari pertama yang mengalami persalinan normal

&hl=id#v=onepage&q&f=false Jakarta: EGC. (diakses tanggal 20

November 2011).

14. Hamranani, S. 2010, Pengaruh pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu

post partum yang mengalami persalinan lama di rumah sakit wilayah

Kabupaten Klaten. Tesis UI: tidak dipublikasikan.

15. Dahlan, Sopiyudin, 2009. Statistic untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta:

Salemba Medika

16. Sulistiawati, A (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.

Yogyakarta:Penerbit Andi.

17. Khairani,L, dkk. (2012) Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Involusi Uterus pada

Ibu Post Partum di Ruang Post Partum Kelas III Rshs Bandung. Diakses

pada tahun 2013, dari

jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/787/833 .

18. Futri, 2010. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Tehnik Menyusui Pada Ibu-

Ibu Menyusui Di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan I. Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.