pengaruh penggunaan media pembelajaran komputer multimedia dan

109
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN DIGITAL VIDEO DISC TERHADAP PRESTASI BELAJAR LISTENING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN WONOGIRI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan Oleh: ARI PRASMONO NIM: S. 810809302 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: others

Post on 03-Feb-2022

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER

MULTIMEDIA DAN DIGITAL VIDEO DISC TERHADAP PRESTASI

BELAJAR LISTENING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DI KABUPATEN WONOGIRI

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

ARI PRASMONO

NIM: S. 810809302

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ari Prasmono

NIM : S. 810809302

Program Studi : Teknologi Pendidikan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Komputer Multimedia dan Digital Video Disc Terhadap Prestasi Belajar

Listening Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri di

Kabupaten Wonogiri adalah betul-betul karya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya, dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima

sangsi akademik yang berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Pebruari 2011

Yang Membuat Pernyataan,

Ari Prasmono

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh berbuat yang ma’ruf

dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.

(QS. Ali Imran: 110)

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada:

· Ibuku dan istriku tersayang

· Daffa, Vasya dan Daniya tersayang.

· Sahabat-sahabat seperjuangan

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas karunia Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Komputer Multimedia dan Digital Video Disc

Terhadap Prestasi Belajar Listening Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Sekolah Menengah

Pertama Negeri di Kabupaten Wonogiri untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada

Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan selesainya penyusunan tesis ini, penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. dr. M. Syamsulhadi, Sp. KJ (K) selaku Rektor Universitas Sebelas Maret yang

telah memberikan ijin dan motivasi untuk melanjutkan studi pada Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D., Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis dalam menempuh studi di

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. H. Mulyoto, M.Pd., Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah

memberikan fasilitas dan pengarahan dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan tesis

ini.

4. Prof. Dr. H. Soetarno Joyoatmojo, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing penulis dengan penuh ketelitian dan kesabaran.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

5. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing penulis

sampai dengan terselesaikannya tesis ini.

6. Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Wonogiri

yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penulisan tesis ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan

dan bantuan hingga terselesaikannya peneilitan dan penyusunan tesis ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini

mendapat amal kebaikan dari Allah SWT.

Penulis menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan dalam tesis ini, untuk itu

penulis dengan senang hati menerima kritikan dan saran yang membangun.

Surakarta, Pebruari 2011

Penulis

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Ari Prasmono, S. 810809302. “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Komputer Multimedia dan DVD Terhadap Prestasi Belajar Listening Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Di SMP Negeri Kabupaten Wonogiri.” Pembimbing I: Prof. Dr. H. Soetarno Joyoatmojo, M.Pd. Pembimbing II: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., Tesis, Surakarta: Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret 2010.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh yang signifikan penggunaan media komputer multimedia dan DVD terhadap prestasi belajar listening siswa di SMP Negeri Kabupaten Wonogiri, (2) ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar listening pada siswa SMP Negeri Kabupaten Wonogiri, dan (3) ada tidaknya interaksi pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar listening siswa SMP Negeri Kabupaten Wonogiri.

Metode penelitian kuantitatif ini adalah eksperimen. Dikarenakan oleh luasnya wilayah populasi maka dalam penelitian diambil sub populasi sebanyak tiga sekolah yang memiliki kesetaraan dari ujian nasional. Sampel terdiri dari 3 sekolah negeri. Sekolah tersebut adalah SMP Negeri 1 Baturetno sebagai sekolah kontrol untuk media pembelajaran komputer multimedia, SMP Negeri 1 Tirtomoyo sebagai sekolah kontrol untuk media pembelajaran DVD, dan SMP Negeri 2 Baturetno sebagai sekolah uji coba instrumen. Teknik analsis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis dua jalan.

Berdasarkan uji hipotesis dibuktikan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan penggunaan media komputer multimedia dan DVD terhadap prestasi belajar listening (F observasi > F Tabel atau 24,409 > 4,00). uji ini menunjukkan bahwa penggunaan media komputer multimedia lebih baik dibandingkan dengan media DVD. (2) Ada pengaruh yang signifikan dari motivasi belajar terhadap prestasi belajar listening (F observasi > F Tabel atau 10,260 > 4,00) dari besarnya rataan dibuktikan bahwa siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik prestasinya dari pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. (3) Ada interaksi pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar listening (F observasi > F Tabel atau 8,280 > 4,00).

Kata kunci: Komputer Multimedia, DVD, Motivasi, Listening

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Ari Prasmono. S. 810809302. “The Effect of The Use of Computer Multimedia and DVD on the Learning Achievement of Listening Viewed from the Learning Motivation of the Students of State Junior Secondary Schools of Wonogiri Regency.” First Advisor: Prof. Dr. H. Soetarno Joyoatmojo, M.Pd. Second Advisor: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Thesis: The Graduate Program in Educational Technology, Sebelas Maret University Surakarta 2010.

The objectives of this research are to know: (1) whether or not there is a significant effect of the use of computer multimedia and DVD on the listening achievement of the students of State Junior Secondary Schools of Wonogiri Regency, (2) whether or not there is a significant effect of learning motivation on the listening achievement of the students of State Junior Secondary Schools of Wonogiri Regency, and (3) whether or not there is an interaction of effect of the use of instructional media and the learning motivation towards the learning achievement in listening competence.

The method of this research is expeerimental quantitative research method. Due to the area of the populatioan is too large, therefore in this research sub population from three state schools was taken. These three state schools have achievement equivalence in state examination. The samples chosen were State Secondary School 1 Baturetno students who were exposed to the experimental learning with computer multimedia, State Secondary School 1 Tirtomoyo students were exposed to the experimental learning with DVD, and the students of State Secondary School 2 of Baturetno were involved to try out of the test used in this research. The technique used to analize data in this research was using two analysis of variance (ANAVA).

Based on hyphotesis test, it can be proved that: (1) There is a significant effect of the use of computer multimedia and DVD on students learning achievement (F observation > F Table or 24,409 > 4,00). This test shows that the use of the computer multimedia is better than using DVD. (2) There is a significant effect from learning motivation on listening learning achievement (F observation > F Table or 10,260 > 4,00). It is proved that students who have high learning motivation have better learning achievement then the students with low learning motivation. (3) There is a significant effect of the use of the computer multimedia and DVD and the learning motivation towards the learning achievement in listening competence (F observation > F Table or 8,280 > 4,00).

Key words: Computer Multimedia, DVD, Motivation, Listening

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI …………………………………………... iii

PERNYATAAN …………………………………………………………………………... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………….... v

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. vi

ABSTRAK ……………………………………………………………………………....... viii

ABSTRACT ……………………………………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………… xiii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………… xv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah.................................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 9

F. Manfaat Penelitian....................................................................................................... 9

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 11

A. Kajian Teori................................................................................................................ 11

1. Listening dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP..................................... 11

2. Media Pembelajaran ........................................................................................... 17

3. Motivasi Dalam Pembelajaran .......................................................................... 32

4. Prestasi Belajar .................................................................................................. 39

5. Penelitian Yang Relevan ………………………………………………………. 42

B. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 42

C. Hipotesis.................................................................................................................... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................. 47

A. Metode Penelitian...................................................................................................... 47

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................... 48

C. Desain Penelitian....................................................................................................... 48

D. Sumber Data............................................................................................................... 49

E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel................................................................ 50

F. Variabel dan Definisi Operasional............................................................................. 52

G. Instrumen Penelitian.................................................................................................... 53

H. Uji Instrumen Penelitian...............................................................................................55

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

I. Teknik Analsis Data.................................................................................................... 63

BAB IV HASIL, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN ........................................................ 66

A. Deskripsi Data ……………………………………………………………………….66

B. Uji Prasyarat ……………………………………………………………………...... 75

C. Uji Hipotesis ……………………………………………………………………….. 76

D. Pembahasan ……………………………...…………………………………….…. 81

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................................ 88

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 88

B. Implikasi ………………………………………………………………………....... 89

C. Saran ………………………………………………………………………………. 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 96

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Desain Penelitian Analisis Data Faktorial 2 x 2 ……………………………………49

Tabel 2: Interpretasi Indeks Kesukaran ………………………………….…………………..56

Tabel 3: Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ……….…………………………………………56

Tabel 4: Klasifikasi Daya Beda ……………………………………………………………...58

Tabel 5: Interpretasi Koefisien Reliabilitas ………………………………………………….61

Tabel 6: Hasil Analisis Data Prestasi Listening dengan Anava Two Ways ………………….67

Tabel 7: Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorof-Smirnov (K-S) …………………………..76

Tabel 8: Hasil Uji Analisis Variansi Two Ways ……………………………………………..77

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR/GRAFIK

Gambar 1: Model Komunikasi Schramm ……………………………..…………………19

Gambar 2: Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening dengan

Media Pembelajaran Komputer Multimedia ………………………………...68

Gambar 3: Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening dengan

Media Pembelajaran DVD…………………….………………...…………...69

Gambar 4: Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa Yang

Memiliki Motivasi Belajar Rendah …………………………………….……70

Gambar 5: Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa Yang

Memiliki Motivasi Belajar Tinggi.. …………………………………….……71

Gambar 6: Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa Dengan

Media Komputer Multimedia dan Memiliki Motivasi Belajar Rendah……...72

Gambar 7: Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa Dengan

Media Komputer Multimedia dan Memiliki Motivasi Belajar Tinggi..……...73

Gambar 8: Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa Dengan

Media DVD dan Memiliki Motivasi Belajar Rendah…………………….....74

Gambar 9: Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa Dengan

Media DVD dan Memiliki Motivasi Belajar Tinggi………………………...75

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian

Lampiran 1.1 : RPP Media Komputer Multimedia ………………………………... 96

Lampiran 1.2 : RPP Media DVD …………………………………………………. 107

Lampiran 1.3 : Kisi-kisi soal Listening …………………………………………. 117

Lampiran 1.4 : Soal Listening …………………………………………………….. 119

Lampiran 1.5 : Kisi-kisi Angket Kuisioner Motivasi ……………………………....122

Lampiran 1.6 : Uji Instrumen Motivasi Belajar ……………………………………123

Lampiran 2 : Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 2.1 : Distribusi Skor Hasil Uji Coba Listening ………………………….127

Lampiran 2.2 : Hasil Uji Coba Reliabilitas Soal Tes ………………………………130

Lampiran 2.3 : Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal ……………………...132

Lampiran 2.4 : Uji Reliabilitas Soal Tes Prestasi Belajar ………………………… 135

Lampiran 2.5 : Ringkasan Uji Validitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda .…….137

Lampiran 2.6 : Hasil Uji Validitas Angket Motivasi …………………………..…..138

Lampiran 2.7 : Hasil Uji Kerja Reliabiltas Angket Motivasi …………….……...…141

Lampiran 2.8 : Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi …………………………… 143

Lampiran 2.9 : Rekapitulasi Skor Kemampuan Awal Siswa ………………………145

Lampiran 2.10 : Hasil Uji Kesetaraan ……………………………………………. 146

Lampiran 3 : Data Hasil Penelitian

Lampiran 3.1 : Data Hasil Tes Prestasi Listening Dengan Komputer Multimedia…148

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Lampiran 3.2 : Data Hasil Tes Prestasi Listeneing Dengan DVD …………………150

Lampiran 3.3 : Skor Hasil Angket Motivasi Dengan Komputer Multimedia………152

Lampiran 3.4 : Skor Hasil Angket Motiavasi Dengan DVD ………………………153

Lampiran 3.5 : Data Skor Motivasi Belajar Siswa …………………………………154

Lampiran 3.6 : Data Penelitian Kategori Motivasi Belajar Dengan Prestasi

Belajar Listening …………………………………………………...155

Lampiran 3.7 : Rekapitulasi Data Penelitian ……………………………………….156

Lampiran 4 : Uji Prasyarat Analisis ………………………...…………………………...158

Lampiran 5 : Hasil Analsis Data dan Pengujian Hipotesis

Lampiran 5.1 : Hasil Analisis Data ………………………………………………...161

Lampiran 5.2 : Uji Beda Mean (Uji Tukey)………………………………………. 166

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Bahasa yang digunakan oleh

negara-negara di seluruh dunia untuk berbagai tujuan dan kepentingan baik dalam

bidang ekonomi, sosial, politik maupun pendidikan. Bahasa Inggris menjadi bahasa

pemersatu. Komunikasi yang dilakukan oleh negara negara di dunia menggunakan

bahasa ini. Semua informasi (pengetahuan) dan berita yang ada di dunia ini dapat

diketahui melalui bahasa Inggris dengan difasilitasi oleh layanan internet yang sudah

merambah sampai ke pelosok-pelosok desa ataupun dengan media masa dan

elektronik yang lain.

Indonesia adalah salah satu bagian dari negara-negara di dunia. Indonesia

tidak menginginkan menjadi bangsa yang tertinggal dari bangsa lain. Oleh karena itu

pemerintah Indonesia dalam Undang Undang No. 25 tahun 2000 tentang Propenas

2000 – 2004, menganggap penting terhadap keberadaan bahasa Inggris. Pemerintah

melalui Kementerian Pendidikan Nasional memasukkan pelajaran bahasa Inggris ke

dalam kurikulum pendidikan nasional. Bahkan karena dianggap sebagai pengetahuan

yang penting maka paling tidak para siswa yang mengenyam pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama ataupun di Sekolah Menengan Atas mendapatkan alokasi waktu

sekurang kurangnya empat jam pelajaran dalam satu minggunya. Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP) memasukkan pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata

pelajaran yang diujikan secara nasional (Ujian Nasional). Apabila nilai pelajaran

Bahasa Inggris jauh dari rata-rata yang dijadikan patokan maka siswa dapat

dinyatakan tidak lulus ujian nasional.

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Muatan pendidikan yang menekankan kecakapan atau keterampilan

hidup (life skills) antara lain ditunjukkan dengan kemampuan berbahasa asing di

samping bahasa Indonesia (Undang-Undang No.25 tahun 2000 tentang Propenas

2000-2004). Sebagai alat komunikasi, bahasa Inggris akan tetap menjadi the world

standard language sebagaimana proyeksi para pakar. Olah karena itu bahasa Inggris

menjadi salah satu keterampilan hidup yang harus dikuasai oleh setiap siswa agar

mereka memiliki keunggulan kompetitif baik dalam memasuki dunia kerja maupun

ketika hendak meneruskan ke perguruan tinggi.

Keadaan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah kebanyakan masih

membosankan. Secara umum kondisi kelas masih jauh dari rasa menggairahkan.

Proses pembelajaran bahkan memenjarakan kecerdasan siswa sebenarnya sudah

menjadi obyek kritikan yang menohok kenyataan-kenyataan praktek pendidikan di

lapangan. Pembelajaran bahasa Inggris juga masih miskin metode-metode

pembelajaran. Banyak guru yang masih belum secara optimal menggunakan media

pembelajaran di kelas. Mereka bahkan tidak sedikit yang belum dapat

mengoperasikannya.

Ada empat ketrampilan dalam pembelajaran Bahasa Ingris di SMP,

yaitu: menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis

(writing). Dari ke empat ketrampilan atau kompetensi dasar yang telah disebutkan,

menyimak (listening) adalah kompetensi yang cukup menantang bagi para guru dan

murid. Bukanlah hal yang mudah bagi guru untuk mengantarkan keterampilan atau

komprtensi ini di kelas bahasa Inggris sehingga murid dapat mempunyai ketrampilan

menyimak yang baik. Brett (1995: 15) mengatakan bahwa menyimak (listening)

adalah kunci keterampilan bahasa kedua. Kenyataan yang ada adalah prestasi belajar

listening (menyimak) para siswa masih belum seperti apa yang diharapkan.

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Listening masih menjadi persoalan yang cukup serius dalam

pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Guru masih terkesan monoton ketika

mengantarkan kompetensi ini di kelas karena mereka kadang-kadang hanya

memberikan teks lisan dari guru tersebut. Kadang-kadang guru sudah menggunakan

media audio seperti misalnya tape recorder dan kaset. Ini sudah lebih baik dari pada

hanya menggunakan suara atau ucapakan guru secara langsung. Keterampilan

listening akan sangat berpengaruh terhadap keterampilan bahasa Inggris yang lain

yaitu speaking (berbicara). Apabila siswa terbiasa dengan benar mendengarkan

ujaran-ujaran bahasa Inggris maka siswa akan secara benar mengucapkannya.

Keterampilan lain yang juga belum mendapatkan perhatian yang baik

dari guru adalah speaking. Masih banyak siswa yang belum mempunyai keberanian,

kemauan, dan keberanian mengungkapkan hal-hal yang sederhana secara lisan

dengan bahasa Inggris.

Menciptakan sebuah pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable

learning) merupakan tantangan agar supaya guru mampu melakukan orkestrasi

terhadap segala kemampuan yang ada menjadi sebuah kekuatan pembelajaran total.

Rasa senang dalam pembelajaran karena adanya totalitas dalam indrawi kita untuk

aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Dalam konteks ini media pembelajaran

menemukan arti pentingnya. Karena bila diimplementasikan dengan tepat dan kreatif,

media akan menjadi sarana yang efektif untuk menggugah totalitas indrawi dalam

pembelajaran.

Melihat betapa pentingnya pelajaran bahasa Inggris, maka semakin

besarlah peranan dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran bahasa Inggris. Guru

sebagai pengelola (class manager) dituntut untuk mampu merencanakan, merancang

dan mengelola pembelajaran yang kondusif sehingga siswa terlibat aktif dalam proses

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pembelajaran. Davis (1986: 248 – 249) bahkan tidak hanya menuntut keaktifan siswa,

tetapi guru juga harus mampu menciptakan suasana belajar tersebut menyenangkan

dan siswa dapat menikmatinya.

Soekartawi (1995: 16) mengatakan bahwa setiap pengajar mempunyai cara

tersendiri dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar. Hal ini dapat dimengerti

karena setiap pengajar mempunyai kapasitas mengajar yang berbeda-beda.

Selanjutnya juga dikatakan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, seorang pengajar

memerlukan tiga hal penting, yaitu : a) bagaimana cara mengajar yang baik dan

benar, b) alat bantu mengajar apa yang digunakan, c) cara evaluasi apa yang

digunakan.

Salah satu upaya meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran bahasa

Inggris khususnya dalam keterampilan listening dalam rangka meningkatkan prestasi

belajar adalah dengan penggunaan media pembelajaran. Melalui media ini apalagi

media audio visual siswa tidak hanya mendengarkan materi tetapi juga dapat melihat

gambaran visual sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan kegiatan

pembelajaran akan lebih bervariasi dan menarik sehingga membangkitkan motivasi

belajar. Selain itu, media pembelajaran dapat memperjelas informasi yang diberikan

oleh guru pada saat mengajar, memberikan dasar pengalaman yang lebih konkrit bagi

pemikiran dan dan pengertian yang abstrak. Meskipun demikian ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media yaitu masalah kecocokan dengan

tema, usia dan budaya. Ada dua tipe pebelajar dalam merespon media yakni tipe

belajar auditif dan tipe belajar visual. Semakin banyak indera yang digunakan dalam

belajar semakin baik pula hasilnya. Sebagaimana telah dilakukan oleh Munsterberg

(dalam Davies, 1986: 156), bahwa belajar dengan menggunakan dua saluran

memberikan hasil lebih baik, karena indera tertentu menerima pesan tertentu dan

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

didukung dan diperkuat oleh indera lain. Media ini bisa didapatkan dengan

menggunakan komputer interaktif.

Teknologi Pembelajaran berkaitan dengan teknologi audiovisual dalam

proses pembelajaran. Teknologi Pembelajaran pada awalnya merupakan teknologi

peralatan, media maupun perangkat keras yang dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran. Teknologi pembelajaran merupakan pengajaran yang memanfaatkan

alat bantu audio-visual (Rountree dalam Seels dan Richey, 1994: 13). Pemanfaatan

media adalah merupakan salah satu kawasan dalam Teknologi Pendidikan.

Januszewski dan Molenda (2008: 1) mendefinisikan Teknologi Pendidikan sebagai

studi dan praktek memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja/performance

dengan menciptakan, memanfaatkan, dan mengatur proses dan sumber teknologi

secara tepat.

Pembelajaran Bahasa Inggris memerlukan berbagai media yang sesuai

dengan materi pelajaran. Banyak sekali media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran ini diantaranya; media gambar, tape recorder, OHP, komputer dan

sebagainya. Media ini menurut Smaldino, Russel, Heinich, dan Molenda (2005: 8),

diperlukan karena media adalah suatu saluran komunikasi. Tujuan dari penggunaan

media adalah untuk memfasilitasi komunikasi. Ahmad Rohani (1997: 4)

mengemukakan bahwa media instruksional edukatif adalah sarana komunikasi dalam

proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk

mencapai proses dan hasil instruksional secara efektif dan esfisien, serta tujuan

instruksional dicapai dengan mudah.

Ada beberapa klasifikasi media pembelajaran yang salah satunya adalah

menurut Amir Hamzah Sulaiman (1988: 27) yang mengelompokkan media sebagai

berikut:

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

1. Alat–alat audio, yaitu alat–alat yang dapat menghasilkan bunyi seperti: kaset,

tape recorder, radio dan CD.

2. Alat–alat visual, yaitu alat–alat yang dapat memperlihatkan rupa dan bentuk

yang dikenal sebagai alat peraga, dua dimensi maupun tiga dimensi seperti :

gambar, slide, poster, foto film stripe.

3. Alat–alat audiovisual, yaitu alat–alat yang dapat menghasilkan rupa dan suara

dalam satu unit, misalnya TV, film bersuara, komputer multimedia.

Dengan penggunaan berbagai media diharapkan para siswa sekolah

menengah pertama akan tumbuh motivasi dalam dirinya untuk belajar bahasa Inggris.

Usaha–usaha untuk membangkitkan motivasi pada diri siswa adalah suatu keharusan

karena bahasa Inggris adalah bahasa asing pertama yang diajarkan dan mempunyai

ucapan, bentuk kalimat, serta ejaan yang tidak sama dengan Bahasa Indonesia.

Menurut Gagne (dalam Heinich, Molenda, Russel, Smaldino, 2006: 34) penggunaan

media akan efektif kalau memperhatikan komputer multimedia penggunaan media

pembelajaran ASSURE. Guru harus menganalisis pebelajar, menyatakan tujuan,

meyeleksi metode, media, material, menggunakan media, penyediaan partisipasi

pebelajar dan mengevaluasi. Diharapkan penggunaan media ini akan membangkitkan

motivasi diri siswa.

Motivasi belajar berperan sangat penting dalam memberikan gairah dan

semangat dalam belajar, sehingga siswa yang memiliki motivasi tinggi akan

mempunyai energi yang kuat untuk belajar. Motivasi juga akan memberikan arah

yang jelas dalam aktifitas belajar.

Berdasarkan penjelasan dan uraian di atas maka dapat dimengerti bahwa

penggunaan media pembelajaran baik itu audio, visual maupun audiovisual akan

dapat membangkitkan motivasi belajar bahasa Inggris dan diharapkan prestasinya

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

akan baik pula. Media pembelajaran ini dapat berupa komputer multimedia dan juga

DVD. Penggunaan media pembelajaran bahasa Inggris ini sebagian telah digunakan

oleh beberapa sekolah di Kabupaten Wonogiri. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian experiment dengan judul: “Pengaruh Penggunaan Media

Pembelajaran Multimedia Komputer dengan DVD Terhadap Prestasi Belajar

Listening Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Wonogiri Ditinjau

Dari Motivasi Belajar Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah seperti tertulis di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah – masalah yang akan diteliti, yaitu:

1. Adanya guru bahasa Inggris di sekolah yang belum menggunakan media

pembelajaran yang sesuai dengan karakter mata pelajaran bahasa Inggris karena

mereka belum mengetahui pengaruh dari penggunaan media pembelajaran.

2. Adanya guru bahasa Inggris yang belum dapat menggunakan komputer untuk

digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri di Kabupaten

Wonogiri karena keengganana mereka untuk mempelajari perangkat ini.

3. Adanya guru bahasa Inggris yang belum menguasi prosedur penggunaan media

pembelajaran secara benar karena mereka belum mengetahui teori mengantarkan

pembelajaran dengan media pembelajaran.

4. Masih sedikit guru bahasa Inggris yang mempunyai kemampuan memilih media

secara tepat pada pembelajaran bahasa Inggris karena kadang-kadang ditemukan

kendala yang tidak sesuai dengan budaya yang ada.

5. Ada banyak siswa yang belum mempunyai keberanian untuk mengekspresikan

bahasa secara lisan di kelas karena tidak banyak waktu untuk latihan berbicara.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

6. Masih rendahnya motivasi siswa terhadap pelajaran listening karena mereka

tidak diberikan contoh yang cukup oleh gurunya.

7. Masih rendahnya motivasi siswa terhadap pelajaran listening karena belum

digunakannya media pembelajaran di kelas secara baik.

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai macam masalah yang telah teridentifikasi tersebut diatas, dan

karena keterbatasan penulis untuk memfokuskan permasalahan, maka masalah akan

dibatasi pada masalah–masalah sebagai berikut.

1. Penggunaan media pembelajaran komputer multimedia dan DVD sebagai media

pembelajaran bahasa Inggris di SMP Negeri Kabupaten Wonogiri.

2. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan media

belajar yang tepat.

3. Peningkatan prestasi belajar terutama pada kemampuan listening siswa dengan

upaya memotivasi siswa, khususnya menggunakan media belajar yang menarik,

yaitu komputer multimedia dan DVD.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media komputer multimedia

dan media DVD terhadap prestasi belajar listening siswa sekolah menengah

pertama di Kabupaten Wonogiri?

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar listening siswa sekolah menengah pertama di

Kabupaten Wonogiri?

3. Apakah terdapat interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar listening siswa sekolah menengah

pertama di Kabupaten Wonogiri?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media

pembelajaran multimedia komputer dan DVD terhadap prestasi belajar listening

siswa sekolah menengah pertamadi Kabupaten Wonogiri.

2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan

rendah terhadap prestasi belajar listening siswa sekolah menengah pertama di

Kabupaten Wonogiri.

3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran dan

motivasi terhadap prestasi belajar listening siswa sekolah menengah pertama di

Kabupaten Wonogiri.

F. Manfaat Penelitan

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitan yang dilakukan diharapkan dapat memperkaya khasanah

ilmu tentang inovasi–inovasi pembelajaran yang efektif, menarik dan menyenangkan

khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran audiovisual yang

berupa komputer multimedia yang merupakan media pembelajaran yang kaya akan

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

unsur-unsur interaktif dan Digital Video Disc dalam pembelajaran bahasa Inggris

pada kompetensi listening.

2. Manfaat Praktis

a. Menumbuhkan motivasi dan kreatifitas guru untuk menggunakan media komputer

multimedia dan DVD dalam rangka meningkatkan prestasi listening siswa SMP

Negeri di Kabupaten Wonogiri .

b. Memberikan sajian fakta tentang penggunaan media komputer multi media dan

DVD sebagai landasan pengambilan kebijakan praktis dan strategis.

c. Sebagai bahan masukan bagi para guru untuk memanfaatkan dan menggunakan

media pembelajaran komputer multimedia dan DVD dalam kegiatan belajar

mengajar, guna membangkitkan motivasi siswa.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Listening dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah

Pertama

a. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan

tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,

perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan

berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan

dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu

mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah

yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan

bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu

berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris pada tingkat literasi

tertentu.

Tingkat literasi (keaksaraan dan kewicaraan) mencakup performative,

functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang

mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol

yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar,

manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic

orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran.

Mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Mengembangkan potensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk

mencapai tingkat literasi functional.

2) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa Inggris untuk

meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

3) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa

dan budaya.

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi:

1) Kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau

menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat

ketrampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan

menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional.

2) Kemampuan memahami dan mencipatakan berbagai teks functional pendek

dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative,

dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata

bahasa, dan langkah-langkah retorika.

3) Kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata

bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural

(menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai

konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul

dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti

pembentuk wacana).

b. Pengertian Listening

Listening atau menyimak menurut Downs (2008: 1) adalah

melakukan suatu usaha untuk mendengarkan sesuatu untuk memberi perhatian

terhadap bahasa lisan. Ini berbeda dengan hearing/mendengar yang hanyalah

merupakan proses fisologi telinga untuk menyerap gelombang bunyi dan

mentransfernya sepanjang susunan saraf ke bagian-bagian otak. Menyimak

melibatkan lima langkah proses yaitu: mendatangi, memahami, mengintepretasi,

merespon dan mengingat. Proses ini adalah proses secara aktif dan melibatkan

penggunaan sejumlah sikap dan alat untuk menjadi efektif.

Listening atau menyimak menurut Rost (1994: 2) adalah sebuah

proses yang dipicu oleh perhatian seseorang. Dalam istilah psikologi perhatian

adalah sebuah rangsangan saluran saraf, otak, untuk mengatur rangsangan yang

datang dalam sebuah cara yang efisien. Underwood (1989: 1) menyatakan bahwa

listening adalah suatu kegiatan memperhatikan dan mencoba memperoleh arti

dari apa yang didengarkan seseorang. Dia menjeleskan bahwa untuk

mendengarkan dengan sukses bahasa lisan, seorang pendengar/listener perlu

mampu untuk berusaha apa yang dimaksud oleh pembicara/speakers ketika

mereka menggunakan kata-kata tertentu dalam cara-cara tertentu, dan tidak

mudah untuk memahami kata-kata itu sendiri. Untuk memahami pesan bahasa

lisan, tidak cukup hanya memahami kata-kata itu sendiri, melainkan suara yang

datang perlu untuk diproses melibatkan isyarat yang tersedia seperti gangguan

latar belakang, para penutur, dan setting untuk membentuk arti.

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Coakley dan Wolvin dalam Donaldson dan Haggastron (2006: 68)

menyatakan bahwa listening adalah sebuah proses menerima, menghadiri, dan

memberikan arti terhadap rangsangan lisan. Tiga sub proses ini sangat mendasar

untuk menyimak pada banyak bahasa. Peranan pemahaman menyimak (listening

comprehension) pada bahasa kedua adalah lebih komplek dari pada bahasa

aslinya.

Listening comprehension adalah suatu proses, suatu proses yang

sangat kompleks, dan jika ingin mengukurnya harus memahami terlebih dahulu

bagaimana proses itu bekerja. Sebuah pemahaman terhadap apa yang akan

dicoba untuk diukur adalah titik awal dari bentuk tes (Buck, 2001: 1).

Ada lima tipe menyimak/listening menurut Wolvin dan Coakley (1993:

19) yaitu:

1) Discrimotivasive Listening: Tipe menyimak untuk membedakan rangsangan

suara dan atau visual. Tipe ini melibatkan konsentrasi yang harus cermat dan

memerlukan kepekaan.

2) Listening for Comprehension: tipe ini berkembang dari diskriminasi

rangsangan pada sebuah pemahaman pesan. Penyimak jenis ini terdapat pada

saat mendengarkan; kuliah, pengarahan, laporan, konferensi, TV, film,

dan pesan telepon, untuk memahami informasi yang ditampilkan.

3) Therapeautic/Emphatic: tipe ini memberikan persaratan bahwa sajian

penyimak sebagai sebuah papan mendengarkan untuk menyediakan

kesempatan kepada pembicara untuk berbicara melalui sebuah masalah

terhadap pemecahan masalah dari pembicara.

4) Critical Listening: tipe ini mensaratkan bahwa seorang penyimak

mengevaluasi apa yang sedang dikatakan.

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

5) Appreciative Listening: menyimak untuk mendapatkan kesan dari materi atau

bahan misalnya mendengarkan musik, suara lingkungan atau tayangan

televisi.

c. Mengajarkan Listening di Kelas

Listening menurut Flohr dan Paesler (2010: 18) adalah sebuah

keterampilan dasar untuk proses pembelajaran yang berbeda. Keterampilan ini

adalah sikap yang aktif yang berlawanan dengan membaca yang menerima

gelombang suara/bunyi. Ada tiga langkah dasar listening meliputi: mendengar,

memahami dan menilai. Listening mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk

memelihara hubungan komunikasi (interactional function) dan memberi

informasi (transactional function).

Faktor-faktor yang yang paling penting dalam listening adalah

pengetahuan tentang bentuk linguistik, sejumlah bunyi konsonan dan vokal,

tekanan kata, intonasi, pengetahuan awal, perhatian dan memori jangka pendek

dan jangka panjang. Ada tiga tahapan yang berbeda pada pengajaran listening,

yaitu:

1) Pre Listening yang berarti bahwa guru membuat murid peduli pada situasi dan

mengaktifkan pengetahuan yang sudah dimiliki.

2) While Listening yang berarti bahwa guru memberikan dukungan visual atau

memberikan pertanyaan sebelumnya.

3) Post Listening adalah tahapan ketika murid menjadi aktif dan bekerja dengan

apa yang telah mereka dengar.

Listening perlu diajarkan dengan menarik, bervariasi dan motivasi yang baik.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Menurut Flohr dan Pasler (2010: 20), ada lima karakter situasi

pembelajaran listening, yaitu:

1) The informal spoken discourse yang berarti bahwa kebanyakan percakapannya

adalah spontan dan oleh sebab itu informal. Pronunciation/pengucapan

adalah sesuatu aspek yang penting karena sering berbeda dengan apa yang

ada di dalam kamus.

2) Listener expectation and purpose yang menyatakan bahwa penyimak mengerti

kelanjutan dari apa yang akan dikatakan dan berharap untuk mendengar

sesuatu yang relevan dalam sebuah percakapan.

3) Looking as well as listening mengindikasikan bahwa biasanya penyimak

benar-benar mempunyai sesuatu untuk dilihat yang sesuai dengan topik dan

dapat berupa pembicara, peta, ataupun sebuah gambar.

4) Ongoing purposeful listener responses yang berarti bahwa normalnya

penyimak merespon pada waktu jeda untuk memperlihatkan bahwa sebagai

seorang pembicara seharusnya masih mendengarkan dan memahami apa

yang sedang dikatakan/diucapkan.

5) Speaker attention yang mengatakan bahwa sebuah pidato biasanya diarahkan

kepada pendengar dan sifat pendengar dan tujuan-tujuannya akan

dipertimbangkan.

Kedua adalah kegiatan-kegiatan menyimak yang lain dengan respon

singkat akan diuraikan. Yang pertama adalah mendeteksi kesalahan. Selagi guru

bercerita tentang suatu tema, para murid harus memperhatikan dengan seksama

dan diberi instruksi untuk mendeteksi kesalahan. Kemudian selanjutnya adalah

menyimak dengan suatu wacana/teks yang berisi sejumlah pernyataan dan para

murid harus menggambarkan mana yang benar dan mana yang salah. Contohnya

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

adalah menyimak sebuah teks yang mempunyai bagian yang kosong dan murid

harus mengisikan kata-kata yang hilang. Yang ketiga adalah beberapa kegiatan

dengan respon yang lebih panjang. Menjawab pertanyaan yang telah diberikan

dalam tingkatan lebih tinggi, mencatat ketika menyimak dan merangkum teks

dengan kata-kata mereka sendiri.

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,

dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu

peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain. Selain itu,

pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik memampu mengemukakan

serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Smaldino, Russell, Heinich, dan Molenda (2005: 8) menyatakan bahwa

media adalah saluran komunikasi. Istilah media menunjuk pada segala sesuatu

yang dapat membawa informasi kepada penerima informasi. Contoh dari media

ini adalah video, film, televisi, diagram, materi cetak, komputer dan instruktur.

Hal ini berarti bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam pembelajaran.

Dengan pemanfaatan media yang tepat maka informasi yang disampaikan akan

dapat diterima oleh siswa dengan baik. Masih tentang media menurut Smaldino,

Lowther dan Russell (2008: 6), mereka menyatakan bahwa media adalah alat

komunikasi. Kata ini berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti di antara

dua. Istilah ini menunjuk pada segala sesuatu yang dapat membawa informasi

diantara sebuah sumber dan penerima. Enam kategori utama dari media adalah

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

teks, audio, visual, benda nyata, benda yang dimanipulasi dan manusia. Tujuan

dari media pembelajaran adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan

pembelajaran.

Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad (1997: 3) mengatakan bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan

ketrampilan atau sikap. Media pembelajaran menurut Corte dalam Winkel

(1996: 285) adalah suatu sarana nonpersonal yang digunakan atau disediakan

oleh pengajar yang memegang peranan dalam proses belajar dan mengajar

untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pakar pendidikan lain seperti Arief S Sadiman (1996: 6) mendefinisikan

media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan motivasi serta perhatian siswa sedimikian rupa sehingga proses

belajar terjadi. Ahmad Rohani (1997: 4) memberikan batasan media

pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang

berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai proses dan

hasil pembelajaran secara efektif dan efisien, serta tujuan pembelajaran dapat

dicapai dengan mudah.

b. Peranan Media Dalam Proses Belajar Mengajar

Media dan teknologi dapat berperan dalam menyajikan banyak

peranan dalam pembelajaran (Smaldino, Lowther, dan Russell, 2008: 11). Pada

saat pembelajaran berpusat pada guru, teknologi dan media digunakan untuk

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mendukung presentasi pembelajaran. Sebaliknya, ketika pembelajarannya adalah

berpusat pada murid, murid adalah pengguna utama teknologi dan media.

Media berperan sangat penting dalam pembelajaran bahasa Inggris.

Hal ini berkaitan dengan proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui

saluran media tertentu ke penerima pesan. Proses komunikasi itu digambarkan

oleh Shcramm (dalam Heinich, Molenda, Russell, Smaldino, 1996: 13). Dari

komputer multimedia ini digambarkan bahwa signal atau pesan dikirim oleh

sender (pengirim pesan) kepada penerima pesan. Pesan yang berupa pengetahuan,

keahlian, skill, ide atau pengalaman tersebut dituangkan oleh pengirim (sumber

pesan) ke dalam simbol – simbol komunikasi baik simbol verbal (kata-kata lisan

maupun tertulis) maupun simbol-simbol non verbal atau visual. Proses penuangan

pesan ke dalam komunikasi disebut encoding. Selanjutnya penerima pesan

menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pesan. Proses

penafsiran simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan disebut decoding.

Gambar 1 Model Komunikasi Schramm

(Sumber: Heinich, Molenda, Russell, dan Smaldino, 1996: 13)

Field of experience Field of experience

Signal Decoder Receiver Sender Encoder

NOISE

Feed back

Field of experince

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Meskipun demikian, proses penafsiran pesan kadang-kadang dapat

berhasil dengan baik dan adakalanya tidak berhasil atau gagal. Kegagalan ini

disebabkan adanya faktor-faktor penghambat yang disebut dengan istilah noise.

Faktor-faktor penghambat atau noise ini dapat berupa; faktor psikologis, fisik,

kultural, dan faktor lingkungan (Arief Sadiman, 1996: 13).

Peranan media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Inggris

sangatlah tampak terutama yang berkaitan erat dengan masalah kepercayaan diri

dan motivasi. Penggunaan media cassete dan media video player dapat

menggantikan ucapan guru ketika menuturkan ujaran bahasa Inggris karena guru

yang bukan penutur asli (native speaker) sering merasa tidak percaya diri dengan

ucapannya ketika mengajar di kelas. Dengan kaset murid dapat mendengarkan

variasi aksen yang berbeda-beda lebih dari satu penutur.

Pakar lain seperti Dale, Finn, Hoban (dalam Ahmad Rohani, 1997: 6)

juga mengemukakan bahwa media pendidikan audio visual bila digunakan secara

baik dapat memberikan sumbangan pendidikan sebagai berikut :

1) Memberikan dasar pengalaman konkrit bagi pemikiran dan pengertian

abstrak.

2) Memberikan dasar pengalaman kongkrit bagi pemikiran dan pengertian

abstrak.

3) Mempertinggi perhatian anak.

4) Memberikan realitas sehingga mendorong self activity.

5) Memberikan hasil belajar yang permanen.

6) Menambah perbendaharaan bahasa anak-anak yang benar-benar dipahami.

7) Memberikan pengalaman yang sukar diperoleh dengan cara lain.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c. Jenis-jenis Media pembelajaran

Dalam pembelajaran bahasa Inggris, ada banyak jenis media

pembelajaran yang dapat digunakan. Hal ini tergantung pada kemampuan dan

ketersediaan. Ada jenis media yang sederhana seperti: gambar, papan tulis atau

bahkan jenis media yang canggih dan mahal seperti CD, lap top dan komputer

multimedia.

Heinich, Molenda, Russell dan Smaldino (1996: 13) mengklasifikasi-

kan jenis-jenis media sebagai berikut:

1) Media non proyeksi, seperti photo, diagram, display dan komputer

multimedia.

2) Media proyeksi, seperti film strip, slide, overhead transparancies, dan

proyeksi komputer.

3) Media audio, seperti kaset dan compact disk (CD).

4) Media gerak, seperti film dan video.

5) Media computer.

6) Komputer multi media dan hyper media.

7) Media jarak jauh seperti radio dan televisi.

Seiring dengan perkembangan teknologi, Azhar Arsyad (1997: 29)

mengelompokkan media pembelajaran menjadi empat kelompok yaitu :

1) Teknologi cetak yaitu cara menghasilkan atau menyampaikan materi visual

statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Media

teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto, dan reproduksi.

2) Teknologi audio-visual yaitu cara menghasilkan atau menyampaikan materi

dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Media ini meliputi: mesin

proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual lebar.

3) Teknologi berbasis komputer yaitu cara menghasilkan atau menyampaikan

materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor.

4) Menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan

komputer.

Berbeda dengan dua pakar di atas, Briggs dalam Arief Sadiman (1996:

23) mengklasifikasikan media berdasarkan stimulus atau rangsangan yang dapat

ditimbulkannya daripada media itu sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan tersebut

dengan karakteristik siswa, tugas belajar, bahan dan transmisinya. Berkaitan

dengan hal tersebut, Briggs mengidentifikasi 13 macam media yaitu: Obyek,

komputer multimedia, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran

terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film

televisi, dan gambar. Sementara itu ada pakar berpendapat lain, yaitu Edgar Dale.

Dia mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar peserta didik

(dalam Seels dan Richey, 1994: 15), yaitu dari yang bersifat kongkrit sampai ke

yang bersifat abstrak, yang dikenal dengan kerucut pengalaman Dale (Dale’s

Cone of experience).

Smaldino, Lowther, Russell (2008: 7) menyatakan bahwa media

adalah kategori yang sangat luas; teks, audio, video, dan manusia. Dalam tiap-

tiap kategori mempunyai jenis-jenis format media. Format media adalah bentuk

fisik ketika sebuah pesan dimasukkan dan ditayangkan. Format media meliputi;

papan tulis, slide Power Point, CD, DVD, dan komputer multimedia.

Syaiful Bahri Djamarah (2002: 124) membagi berbagai ragam media

dilihat dari jenis, daya liput dan bahan pembuatannya.

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

a. Media dilihat dari jenis:

1) Media Auditif yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara.

2) Media Visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.

Media ini ada yang menampilkan gambar diam.

3) Media Audiovisual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar, seperti (1) audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan

suara dan gambar diam, dan (2) audiovisual gerak, yaitu media yang

menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak.

b. Media Dilihat dari Daya Liput

1) Media dengan daya liput luas dan serentak, yaitu penggunaan media ini

tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak

didik yang banyak dalam waktu yang sama.

2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, yaitu

media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang

khusus.

3) Media untuk pengajaran individual, yaitu media ini penggunaannya hanya

untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul berprogram dan

pengajaran melalui komputer.

c. Media Dilihat dari Bahan Pembuatan

1) Media Sederhana, yaitu media dengan bahan dasarnya mudah diperoleh

dan murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunannya tidak sulit.

2) Media Kompleks, yaitu media yang bahan dan alat pembuatannya sulit

diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunannya

memerlukan keterampilan yang memadai.

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Penggunaan media pembelajaran akan efektif jika dipadukan dengan

sebuah komputer multimedia pembelajaran. Salah satu model perencanaan

pengembangan media pembelajaran yang direkomendasikan oleh para pakar

adalah model ASSURE (Heinich, Molenda, Russel, Smaldino, 2006: 34).

ASSURE adalah akronim dari Analyze learners characteristics, State objectives,

Select or modify media, Utilize, Require learner response, and Evaluate. Model

perencanaan penggunaan media ini dijabarkan sebagai berikut :

(A) Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka

siswa sekolah dasar, sekolah lanjutan, perguruan tinggi, usia, jenis kelamin, latar

belakang budaya, serta menganalisa karakteristik khusus yang meliputi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal mereka.

(S) Menyatakan/merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku atau

kemampuan baru apa (pengatahuan, ketrampilan, sikap) yang diharapkan siswa

miliki dan kuasai setelah proses pembelajaran selesai. Tujuan pembelajaran ini

akan mempengaruhi pemilihan media dan urutan penyajian serta kegiatan

pembelajaran.

(S) Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi

dan media yang tepat. Apabila materi dan media pembelajaran telah tersedia

akan dapat mempermudah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,

materi dan media pembelajaran itu sebaiknya digunakan untuk menghemat

waktu, tenaga, dan biaya. Perlu juga diperhatikan apakah materi dan media

pembelajaran yang ada tidak cocok dengan tujuan pembelajaran, maka materi

dan media pembelajaran tersebut dapat dimodifikasi.

(U) Menggunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan media

pembelajaran yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa lama waktu

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

yang diperlukan untuk menggunakannya. Diperlukan latihan dan praktek

menggunakan media pembelajaran, juga perlu persiapan ruang sebelum

penyajian, misalnya tata letak tempat duduk siswa, dan fasilitas yang diperlukan

antara lain meja peralatan, listrik, monitor dan sebagainya. Pada langkah ini

melibatkan perencanaan guru untuk menggunakan teknologi, media, dan materi

untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.

(R) Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa

untuk memberikan respon dan umpan balik mengenai keefektifan proses

pembelajaran. Respon siswa dapat berupa mengulangi fakta-fakta,

mengemukakan ihtisar atau rangkuman informasi/materi pelajaran, manganalisis

alternatif pemecahan masalah. Dengan demikian siswa akan menampakkan

partisipasi yang lebih besar atau terjadi interaksi antar siswa dan antara siswa dan

guru.

(E) Mengevaluasi proses pembelajaran. Tujuan utama evaluasi

pembelajaran adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa berkaitan

dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, keefektifan media

pembelajaran yang digunakan, pendekatannya dan guru itu sendiri.

d. Media Pembelajaran Komputer Multimedia

Ada dua aplikasi komputer utama dalam pembelajaran menurut Heinich,

Molenda, Russel dan Smaldino, (1996: 228). Mereka mengatakan bahwa dua hal

utama itu adalah CAI (pembelajaran dibantu komputer) dan CMI (pembelajaran

diatur oleh komputer). Dalam CAI (Computer-Assisted Instruction) murid

berinteraksi secara langsung dengan komputer sebagai bagian dari aktifitas

pembelajaran sedangkan pada CMI (Computer-Managed Instruction), komputer

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

membantu baik guru maupun murid dalam pemeliharaan informasi mengenai

murid dan dalam pencapaian pembelajaran.

Multimedia menurut Gayeski (1993: 4) adalah sekelompok sistem

komunikasi interaktif berbasis komputer yang membuat, menyimpan,

mengirimkan, dan mengambil jaringan tekstual, grafis dan jaringan informasi

audio. Jika mengacu pada kata benda, multimedia adalah sebuah teknologi untuk

menampilkan bahan ajar/materi baik secara visual maupun bentuk-bentuk verbal

(Mayer, 2001: 3). Apabila menunjuk pada kata sifat, multimedia dapat

dugunakan dalam konteks: (1) pembelajaran multimedia, (2) pesan multimedia,

dan (3) pesan pembelajaran multimedia yaitu presentasi yang melibatkan kata-

kata dan gambar yang dimaksudkan untuk menguatkan belajar.

Smaldino, Rusell, Heinich, dan Molenda (2005: 141) menyatakan

bahwa sistem multimedia terdiri dari media tradisional dalam suatu kombinasi

atau digabungkan dengan komputer sebagai sarana untuk menampilkan teks,

gambar, grafik, suara dan video. Ada lima peranan media komputer dalam

pembelajaran (Heinich, Molenda, Russel, Smaldino, 1996: 230). Kelima peranan

itu adalah :

1) Sebagai sebuah obyek pembelajaran. Komputer itu sendiri dapat menjadi

obyek pembelajaran. Sebagai contoh, dalam kursus komputer murid

mempelajari komputer dan di sekolah kejuruan murid mempelajari

penggunaan komputer untuk pekerjaan pemrosesan data dan menganalisa

tujuan.

2) Sebagai sebuah alat. Dalam peranannya sebagai alat, komputer memberikan

pelayanan sebagai kalkulator yang canggih, mesin ketik, komposer

multimedia, alat presentasi, alat komunikasi dan sumber data.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3) Sebagai sebuah alat pembelajaran. CAI membantu murid mempelajari

ketrampilan khusus. Sebagai contoh, seri The Muncher membantu murid

untuk menguasai matematika dan seni bahasa.

4) Sebagai sebuah katalisator untuk pembentukan sekolah.

5) Sebagai sebuah alat pengajaran berpikir secara logis.

Dalam tiap-tiap kategori ini, peranan komputer sangat bervariasi.

Multimedia berbasis komputer ini mengintegrasikan beberapa media yang tiap

elemennya melengkapi yang lain, sehingga suatu keseluruhan lebih besar

daripada bagian-bagiannya.

Komputer multimedia juga telah mempengaruhi kurikulum dan

pembelajaran. Ada banyak metode-metode pembelajaran yang dapat terintegrasi

dalam komputer multimedia ini. Heinich, Molenda, Russell dan Smaldino (1996:

243) menjelaskan bahwa ada tujuh metode pembelajaran yang dapat

dimanfaatkan dalam mengantarkan pembelajaran yaitu: (1). latihan dan drilling,

(2) tutorial, (3) permaianan, (4) simulasi, (5) penemuan/discovery, dan (6)

pemecahan masalah/problem solving.

Yudhi Munadi (2008: 150) menyatakan ada beberapa kelebihan

penggunaan multimedia presentasi yaitu:

1) Mampu menampilkan obyek-obyek yang sebenarnya tidak ada secara fisik

atau diistilahkan dengan imagery. Secara kognitif pembelajaran dengan

mental imagery akan meningkatkan resistensi siswa dalam mengingat

materi-materi pelajaran.

2) Memiliki kemampuan dalam menggambarkan semua unsur media seperti

teks, video, animasi, image, grafik, dan suara menjadi satu kesatuan

penyajian yang terintegrasi.

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3) Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi peserta didik sesuai dengan

modalitas belajarnya terutama bagi mereka yang memiliki tipe visual,

auditif, kinastetik atau yang lainnya.

Ketika guru hendak mengintegrasikan software dan multimedia dalam

pembelajaran, Smaldino, Lowther dan Russell (2008: 138) mengingatkan

pentingnya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1) Isi harus menyeimbangkan keterampilan fundamental dengan berpikir runtut

dan menyesuaikan dengan standar kurikulum.

2) Isi harus merangsang dan harus menarik siswa untuk belajar.

3) Isi seharusnya siap dan tersedia kapan saja dan dimanapun diperlukan baik

itu di sekolah maupun di rumah.

Pembelajaran bahasa Inggris di kelas juga dapat memanfaatkan

bantuan media komputer multimedia. Dalam perkembangannya komputer dapat

digunakan untuk mencapai pembelajaran mandiri dengan hadirnya CD-ROM

interaktif sehingga anak dapat belajar mengenal kosa kata bahasa Inggris,

mengucapkannya, melatih grammar, sampai dengan mengerjakan berbagai

latihan-latihan berbahasa. Kemajuan teknologi ini menandai lahirnya sebuah

sistem pembelajaran bahasa Inggris dengan bantuan komputer yang disebut

dengan CALL (Computer-Assisted Learning Language). Menurut Levy (1997:

282), Ada dua peranan komputer yang sangat fundamental dalam pembelajaran

bahasa. 1) Komputer Tutor, yang berperan juga untuk mengevaluasi, dan 2). Alat

komputer, yang tidak berperan untuk mengevaluasi.

Tutor komputer menawarkan janji yang memperluas dan memperkaya

kesempatan pembelajaran bahasa yang tersedia untuk siswa, dalam pusat

pencapaian diri, atau di dalam rumah siswa sendiri. Peran ini dapat memberikan

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kebebasan kepada siswa untuk aspek-aspek pembelajaran tertentu seperti: kosa

kata, grammar, pemahaman menyimak (listening comprehension), pengulangan,

dan latihan sehingga siswa tidak dibatasi hanya dengan belajar dengan seorang

guru saja di dalam kelas.

Sebaliknya, alat komputer (computer tools) justru menyediakan suatu

cara untuk pengaturan informasi atau berkomunikasi dengan orang lain. Di dalam

CALL , alat-alat komputer meliputi email, program konferensi (conferencing

programs), kamus-kamus yang berbeda jenis, program daftar kata

(concordancing programs), arsip bahasa baik lisan maupun tertulis dan tentu saja

program pemrosesan kata. Dalam hal ini komputer sebagai sebuah jenis alat yang

memungkinkan, menyediakan alat melengkapi tugas khusus dengan lebih efisien

dan lebih efektif. Tidak seperti tutor komputer, dalam perannya sebagai alat,

komputer ini tidak membuat tugas. Hal ini dikerjakan oleh siswa secara individu

mapun berkelompok.

Dua peranan komputer ini berpengaruh sangat berbeda perannya

dengan guru. Guru mungkin mempunyai peranan yang sedikit jika materi CALL

dipercaya sebagai sebuah kelengkapan diri, paket tutorial; sebaliknya, guru

mungkin memainkan peran yang sangat penting dalam pembuatan tugas yang

sesuai untuk alat komputer (computer tools). Ada satu contoh sistem

tutoring/pengajaran bahasa kedua oleh Hamburger (dalam Levy, 1997: 286) yang

disebut dengan istilah FLUENT (Foreign Language Understanding Engendered

by Naturalistics Techniques). Salah satu produk dari sistem ini adalah

KitchenWorld. Pebelajar memanipulasi figur seseorang dengan tangan yang

dapat digerakkan/ dipindahkan yang digunakan untuk memanipulasi obyek-

obyek di dalam sebuah dapur. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pebelajar adalah

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

membuat kata, frase, dan kalimat untuk mencapai tujuan sederhana dan sistem ini

merespon secara tepat pada setiap tempat.

e. Media Pembelajaran DVD

DVD (Digital Videodisc) menurut Taylor (2004: 1) adalah teknologi

penyimpanan disk optik generasi terakhir yang dapat menyimpan dan

mendukung film-film seperti video dengan lebih baik dari pada audio CD, foto

diam dan data komputer. DVD dimaksudkan untuk mencakupi hiburan di rumah,

komputer, dan info bisnis dengan sebuah format digital tunggal. DVD merupakan

salah satu format media. Format media adalah suatu bentuk fisik sehingga sebuah

pesan dibentuk/digabungkan dan ditampilkan (Smaldino, Lowther dan Russell,

2008: 7). Masih menurut pakar tersebut, DVD adalah media yang menawarkan

penyimpanan digital dan pemutaran ulang dari video full motion. Disk ini secara

fisik sama ukurannya dengan CD audio tetapi dapat menopang banyak data untuk

lebih dari empat film (hampir berdurasi sembilan jam) dengan soundtrack

berkualitas tinggi. DVD menyediakan suara dan gambar beerkualitas superior

jika dibandingkan dengan videocassettes. DVD ini diperuntukkan untuk film

sedangkan CD untuk musik.

Smaldino, Lowther dan Molenda (2008: 310) menyatakan bahwa

pembelajaran berbasis video dengan beberapa soundtrack dapat ditujukan pada

pebelajar dengan tipe yang berbeda-beda. Teks dapat ditampilkan dalam berbagai

macam bahasa dan digunakan untuk memberi keterangan isi video. Beberapa

DVD menawarkan kemampuan untuk melihat sebuah obyek dari sudut yang

berbeda yang dipilih oleh penonton. Di dalam video tersedia dalam banyak topik

dan untuk semua tipe pebelajar dalam semua domain pembelajaran kognitif,

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

afektif, motor skill, dan interpersonal. DVD dapat membawa pebelajar hampir ke

setiap tempat.

Video dapat digunakan kapan saja berkaitan dengan pembelajaran. Siswa

dengan kemampuan fisik terbatas dapat saling membantu dengan kamera video

digital tripod-mounted dengan bantuan teknologi untuk bercerita. Kemudian

murid sekolah dasar mempelajari bagaimana sebuah kaleng aluminium dapat

didaur ulang dengan melihat video. Siswa taman kanak-kanak melihat video

yang dapat memahami dengan lebih baik perasaan dan tantangan dari anak-anak

yang tidak mempunyai kemampuan. Siswa SMP dapat memahami budaya dan

bahasa lain.

DVD termasuk dalam media audiovisual. Abdul Mannan Bagulia (2005: 2)

mengatakan bahwa alat bantu audio visual, materi audio visual, media audio

visual, teknologi komunikasi, media pembelajaran dan sumber belajar secara luas

bermakna sama. Pembelajaran audio visual menurut Burton dalam Abdul

Mannan Bagulia (2005: 3) adalah media yang dapat menghasilkan rupa dan

suara dalam satu unit secara bersama-sama seperti apa yang dikatakan oleh Amir

Hamzah Sulaiman (1988: 27). Media audio visual ini banyak sekali ditemukan di

dunia pembelajaran baik berupa CD, DVD maupun dalam bentuk CD-ROM dan

televisi. Pemerintah melaui Departemen Pendidikan Nasional telah memproduksi

banyak DVD dan DVD pembelajaran berbagai bidang studi oleh Pustekom.

Ada beberapa alasan mengapa media audiovisual perlu diajarkan

kepada para siswa. Menurut Kemp dan Dayton (1985: 6) beberapa alasan ini

adalah :

1) membuat pendidikan lebih produktif melalui peningkatan pembelajaran

dengan pengalaman yang berharga yang tidak dapat disediakan guru.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) membuat pendidikan lebih mandiri melalui alternatif-alternatif dengan

sumber yang beraneka ragam sehingga pembelajaran bisa sesuai dengan

kesenangan murid.

3) membuat pembelajaran lebih cepat melalui usaha menjembatani kesenjangan

antara dunia dalam dan luar kelas dengan pengalaman dari sumber-sumber.

4) membuat hubungan ke pendidikan lebih menyeluruh untuk siswa dimanapun

mereka berada, melalui kemampuan berbagai jenis media.

Penggunaan dua media atau lebih secara bersamaan diharapkan dapat

menghasilkan pembelajaran yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan

satu media saja. Seperti apa yang dikemukakan oleh Munsterberg dalam Davies

(1986: 156), bahwa belajar dengan menggunakan dua saluran memberikan hasil

yang lebih baik, karena indera tertentu menerima pesan tertentu dan didukung

dan diperkuat oleh indera yang lain.

3. Motivasi Dalam Pembelajaran

a. Pengertian Motivasi

Maeher dan Meyer dalam Brophy (2004: 5) mendefinisikan motivasi

sebagai bangunan teori yang digunakan untuk menjelaskan inisiasi, petunjuk,

intensitas, ketahanan dan kualitas sikap, khususnya sikap mengarah kepada tujuan.

Istilah motivasi berasal dari bahasa latin “movera” yang berarti “menggerakkan”.

Wlodkowsky dalam Prasetyo Irawan, Suciati & Wardani (1997: 41) menjelaskan

motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku

tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku

tersebut. Lahey mendefinisikan motivasi sebagai pernyataan dari dalam yang

mengaktifkan dan memberikan arah kepada pikiran, perasaan dan gerakan (Crowl,

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Kaminsky, Podell, 1997: 231). Motivasi menurut Elliot, Kracto tchwill, Cook dan

Travers didefinisikan sebagai sebuah pernyataan dari dalam yang membangkitkan

seseorang untuk melakukan, mendorong seseorang dalam tujuan khusus, dan

memelihara seseorang terlibat dalam kegiatan-kegiatan internal yang

menggerakkan, memberi petunjuk dan memelihara tingkah laku. Mc Donald dalam

Sardiman A.M (2001: 71) menjelaskan bahwa motivasi merupakan perubahahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului

dengan tanggapan terhadap tujuan. Morgan dalam Toeti Soekamto dan Udin

Saripudin Winataputra (1997: 39) memberi batasan motivasi yang lebih sedehana,

yaitu tenaga pendorong/penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah

suatu tujuan tertentu. Baron dan Scunk dalam Slavin (1997 : 345) membatasi

motivasi sebagai proses. Belajar dan motivasi sebenarnya adalah sama untuk

sebuah kinerja. Belajar menampilkan seseorang untuk mencapai pengetahuan dan

ketrampilan baru sedangkan motivasi menyediakan daya dorong untuk

memperlihatkan apa yang telah dipelajari. Secara umum, orang yang lebih

termotivasi akan mencapai tingkatan yang lebih tinggi.

Dari berbagai teori diatas maka dapat dilihat bahwa orang atau siswa

yang termotivasi akan memperhatikan arah dan jarak dari sikap atau tingkah laku

manusia (Dornyei, 2001: 8), yaitu:

1) pilihan dari suatu kegiatan khusus

2) ketahanan terhadapnya

3) usaha untuk memperluas kegiatan itu

Dengan kata lain, motivasi bertanggung jawab terhadap:

1) mengapa seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu

2) berapa lama seseorang ingin mendukung kegiatan tersebut

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

3) seberapa sungguh mereka ingin mengejarnya

b. Teori-Teori Motivasi

1) Teori Motivasi Kebutuhan (Needs Motivation).

Kebutuhan (need) dapat dirumuskan sebagai kekosongan dalam

kehidupan manusia atau tidak terdapatnya sesuatu pada seseorang yang diperlukan

bagi kesejahteraannya. Dorongan akan timbul sebagai penggerak untuk melakukan

sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan itu, jika suatu kebutuhan tertentu mulai

dihayati. Banyak kebutuhan dalam kehidupan manusia tidak selalu terpenuhi

secara memuaskan pada saat sekarang. Oleh karena itu, penghayatan akan

kebutuhan menjadi suatu sumber motivasi selama kehidupan manusia. Salah satu

konsep yang dikembangkan dalam lingkup pandangan humanistis adalah kerangka

teoritis Maslow mengenai hierarki kebutuhan manusia.

Maslow dalam Slavin (1997: 348) menyusun urutan hierarki kebutuhan

manusia dari bawah ke atas: (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan rasa aman, (3)

kebutuhan untuk dicintai dan diakui oleh kelompoknya, (4) kebutuhan menikmati

rasa harga diri, (5) kebutuhan mengembangkan diri secara intelektual, (6)

kebutuhan untuk mengetahui dan memahami dan (7) kebutuhan estetis. Empat

kebutuhan pertama dipandang sebagai kebutuhan kekurangan (deficiency needs),

sedangkan tiga kebutuhan berikutnya dipandang sebagai kebutuhan pengayaan

(growth needs). Deficiency need adalah suatu kebutuhan yang akan meningkatkan

motivasi semakin kuat jika kebutuhan tersebut belum terpenuhi. Tetapi sekali

terpenuhi, maka motivasi akan berkurang.

Sockett dalam Kay (2004: 7), mengatakan bahwa pendidikan setidak

tidaknya menjadikan orang mau melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak ingin

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dilakukannya, memahami sesuatu yang sebelumnya tidak diketahuinya dan

mungkin menjadi seseorang yang sebelumya tidak diinginkannya. Pernyataan ini

menjadi alasan utama tentang peranan sebuah motivasi.

Menurut McClelland (1987: 224), pelopor teori motivasi berprestasi ini,

seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja/belajar karena adanya kebutuhan

untuk berprestasi. Motivasi menurut teori ini merupakan fungsi dari tiga variabel,

yaitu (1) harapan untuk melakukan tugas dengan berhasil, (2) persepsi tentang

nilai tugas tersebut dan (3) kebutuhan untuk sukses (Toeti Soekamto dan Udin

Saripudin Winataputra, 1997: 41).

Atkinson dalam Winkel (1996: 176), seorang psikolog yang

mengembangkan lebih lanjut teori McClelland menjelaskan bahwa keberhasilan

atau sukses dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu dengan mencapai taraf prestasi

yang baik dan dengan melalui usaha menghindari kegagalan. Menurutnya,

Atkinson menemukan bahwa terdapat orang yang lebih berorientasi untuk

memperoleh keberhasilan yang berupa menghindari kegagalan, dari pada berupa

mencapai taraf prestasi baik. Orang yang disebutkan terakhir mengakui bahwa dia

berkemungkinan akan gagal dan tidak mencapai sukses yang diharapkan, tetapi

perhatiannya yang utama diarahkan pada prestasi yang bagus, bahkan sampai

berusaha lebih keras seandainya pernah mengalami kegagalan.

Dalam penelitiannya, McClelland (1987: 26) menggambarkan empat

prinsip motif yang diekspresikan oleh orang yang berbeda dalam Thematic

Apperception Test atau TAT. TAT ini berisi sejumlah gambar seri yang

melukiskan bebagai situasi. Orang yang mengambil tes tersebut diharapakan dapat

menceritakan sesuatu berdasarkan gambar-gambar yang tercantum dalam tes.

Cerita orang yang mengambil tes tersebut kemudian dianalisis dengan tujuan

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

untuk mengetahui harapan-harapannya, kelakuannya, motif-motifnya, dan

masalah-masalah yang dihadapi oleh orang tersebut.

Dalam rangka belajar di sekolah, achievement motivation terwujud dalam

daya penggerak pada siswa untuk mengusahakan kemajuan dalam belajar dan

mengejar prestasi maksimal, demi pengayaan diri sendiri dan penghargaan

terhadap diri sendiri. Daya penggerak sebagai motivasi berprestasi ini disebut

needs-achievement (kebutuhan berprestasi) yang kemudian disingkat “n-ach”.

Orang yang mempunyai n-ach tinggi ingin menyelesaikan tugas dan meningkatkan

penampilan atau kinerja mereka. Sebaliknya, orang yang mempunyai n-ach rendah

hanya memilih tugas-tugas yang sangat mudah atau sangat sulit. Mereka memilih

itu hanya didasari kepahamannya bahwa kelak ia akan berhasil atau gagal, bukan

karena kepuasan menikmati tantangannya.

Orang yang memiliki n-ach tinggi ini secara umum memiliki ciri-ciri:

1) mereka menjadi lebih bersemangat jika unggul dibanding yang lain,

2) menentukan tujuan secara realitik dan berani mengambil resiko,

3) bertanggung jawab atas segala pilihan yang telah diputuskan,

4) berani menghadapi tantangan serta memiliki inisiatif yang lebih beragam

dibanding dengan kebanyakan orang,

5) menghendaki umpan balik yang konkrit terhadap prestasi yan dihasilkan,

6) pekerjaan yang dilakukan tidak selalu diorientasikan pada uang dan kekuasaan.

Sebagaimana penjelasan McClelland, bahwa motivasi merupakan interaksi tiga

aspek, yaitu n-Pwr (need for power), n-Aff (need for affiliation dan n-Ach (need for

achievment); maka orang yang memiliki n-ach tinggi dapat diandalkan dalam

mengelola organisasi jika keberadaan dari ketiga aspek tersebut seimbang. Secara

khusus, orang yang memiliki n-ach tinggi memerlukan motivasi lebih lanjut dalam

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

hal otonomi, umpan balik dari segala kegagalan atau keberhasilan, dan keleluasaan

ruang untuk berekspresi serta tantangan.

Menurut Wigfield dan Eccles (2002: 5), motivasi beprestasi menunjuk

pada situasi dimana kompentensi individu adalah suatu isu/bahan diskusi. Teori

motivasi ini berusaha untuk menjelaskan pilihan manusia terhadap tugas–tugas

prestasi, kekuatan dalam melaksanakan tugas, semangat untuk melakukan tugas itu

dan kualitas dari kesepakatan tugas itu. Bandura dalam Schunk (2001: 14)

mengatakan bahwa perkembangan satu jenis proses motivasi adalah adannya Self-

efficacy. Self-efficacy ini menunjuk pada kepercayaan tentang kemampuan

seseorang untuk belajar atau memperlihatkan sikap atau tingkah laku terhadap

tingkatan yang sudah didesain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa self-

efficacy mempengaruhi motivasi akademik, pembelajaran dan prestasi. Indikator

dari seseorang yang termotivasi adalah : (1) mempunyai ketertarikan kepada

sesuatu, (2) mempunyai keingintahuan terhadap sesuatu, (3) membutuhkan

informasi-informasi untuk memecahkan suatu masalah, dan (4) ingin mendapatkan

keberhasilan dan menghindari kegagalan.

c. Motivasi Belajar Bahasa Inggris

Pakar teori motivasi pembelajaran bahasa asing atau bahasa kedua

adalah Gardner. Wacana kunci dari teori motivasi Gardner adalah hubungan

antara motivasi dan orientasi (Dronyei, 2001: 48).

Dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, ada dua

orientasi mengapa seseorang dengan serius mempelajarinya :

1) Orientasi Integratif: Yaitu orientasi yang berhubungan dengan suatu

kecenderungan positif melalui kelompok bahasa kedua/ asing dan keinginan

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

untuk berinteraksi dengan anggota tetap dari komunitas itu dan bahkan sama

dengan kelompok tetap itu dan didefinisikan oleh Dronyei sebagai keinginan

untuk menjadi seperti anggota tetap dari komunitas bahasa.

2) Orientasi Instrumental: Adalah pasangan orientasi yang dipakai oleh Gardner

yang berhubungan dengan keuntungan praktis yang potensial dari kecakapan

bahasa kedua, seperti mendapatkan pekerjaan yan lebih baik atau gaji yang

lebih tinggi.

Menurut Gardner dalam Dronjei (2001: 49), motivasi secara keseluruhan

memasukkan tiga komponen:

1) Intensitas motivasi

2) Keinginan untuk belajar bahasa

3) Sikap melalui belajar bahasa

Oleh karena itu, dalam pandangannya, motivasi menunjuk pada suatu

jenis/macam mesin pemikiran pusat/central atau pusat energi yang memasukkan

usaha, keinginan dan kesenangan pada tugas/sikap. Gardner menerangkan bahwa

tiga komponen ini milik bersama kerena orang yang benar-benar termotivasi

memperlihatkan semua dari ketiganya. Orang yang termotivasi akan mempunyai

kecenderungan terhadap hal-hal yang berorientasi positif. Kemudian dari

orientasi-orientasi ini adalah untuk membantu membangkitkan motivasi dan

mengarahkannya melalui suatu perangkat tujuan, baik dengan kualitas

interpersonal yang kuat (integratif) atau kualitas praktek yang kuat

(instrumental).

Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan menantang

khususnya yang mengandung unsur visual sangat diperlukan untuk memberikan

motivasi belajar siswa. Sass dalam Hebl, Brewer dan Benjamin (2000: 67)

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

menyatakan bahwa untuk mengatasi pembelajaran yang monoton apabila

memungkinkan maka penggunaan elemen visual akan sangat bermanfaat dan

memberikan motivasi. Banyak studi menyatakan bahwa pembelajaran dengan

visual dapat secara aktif mempengaruhi proses kognitif seperti menggugah

kembali memori dan memberikan motivasi.

Untuk mengetahui apakah level motivasi siswa itu tinggi atau rendah,

ada beberapa tes yang dapat diaplikasikan. Siswa atau subyek yang diobservasi

biasanya diharuskan mengisi kuisioner yang berisikan pertanyaan-pertanyaan

tentang motivasi seperti misalnya; bagaimana tanggung jawabnya terhadap

pelajaran; kerutinannya, ketahanannya dalam meraih tujuan belajar, usaha-

usahanya ke arah yang lebih baik serta harapan-harapannya terhadap teman dan

guru-gurunya.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Phye (1993: 4) prestasi belajar adalah pengetahuan yang

dicapai atau keterampilan yang dikuasai pada mata pelajaran di sekolah yang

biasanya didesain dengan nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar

biasanya dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri siswa seperti self-efficacy,

sikap dan motivasi (Aronson, 2002: 168). Perubahan dalam belajar mencakup

dimensi yang sangat luas. Masing-masing individu menunjukkan perkembangan

(progress) yang berbeda dalam proses belajar. Perbedaan perubahan sebagai

akibat proses belajar ini yang kemudian sering diistilahkan sebagai prestasi

belajar.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Umumnya para pakar pendidikan menjelaskan prestasi belajar dengan

menunjuk pada cakupan makna belajar. Winkel (1996: 161) mendefinisikan

prestasi sebagai bukti usaha yang dicapai dalam belajar. Umumnya prestasi

belajar disekolah dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai yang diperoleh siswa

setelah mengikuti tes yang dilakukan setelah program pembelajaran selesai

diajarkan.

Prestasi belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan siswa dalam

menguasai materi pelajaran yang telah dipelajari. Prestasi belajar dapat diketahui

dengan alat ukur berupa butir tes yang telah dirancang sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Mengukur prestasi belajar yang merupakan hasil yang telah

dicapai dalam belajar sangat penting dan merupakan tugas utama guru dalam

dunia pendidikan, karena dengan pengukuran tersebut dapat diketahui kemajuan

dan keberhasilan suatu program pembelajaran.

Pada pembelajaran bahasa Inggris siswa diharapkan mampu untuk

menunjukan performance mereka dalam empat kompetensi yaitu: menyimak

atau listening, berbicara atau speaking, membaca atau reading dan menulis atau

writing. Untuk mengetahui tercapai dan tidaknya keberhasilan belajar diperlukan

adanya pengukuran. Biasanya para guru akan mengukur prestasi siswa dengan

tes.

b. Pengukuran prestasi belajar Listening

Brown (2004: 122-139) menyediakan format yang dapat diaplikasikan

untuk mengukur/mengetes listening siswa dan ia menyatakan bahwa setelah

menentukan tujuan, langkah berikutnya diambil untuk mendesain tes termasuk

membuat keputusan tentang bagaimana untuk memperoleh hasil

kerja/performance dan bagaimana untuk mengharapkan respon dari para peserta

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

tes. Tes yang akan didiskusikan mempunyai cakupan dari hasil intensive

listening, seperti misalnya pengenalan bunyi minimal, sampai pada pemahaman

extensive listening dari bahasa dalam konteks komunikasi. Dalan hal ini fokusnya

pada keterampilan mikro (micro skills) dari intensive listening.

1) Pengenalan elemen phonologi dan morfologi

Pada tingkat ini, sebuah bentuk tersendiri pada intensive listening

adalah pengukuran terhadap pengenalan elemen phonologi bahasa. Dalam

suatu tes klasik peserta tes diberikan rangsangan bahasa lisan untuk

mengidentifikasi dari dua atau lebih pilihan. Contohnya adalah:

mengidentifikasi bunyi konsonan dan bunyi vokal; pasangan morfologi yang

diakhiri dengan –ed; bentuk tekanan kalimat; dan stimulus satu kata.

2) Pengenalan paraphrase

Kata, frase atau kelompok kata, dan kalimat yang sering dites

dengan stimulus kalimat dan mempersilahkan penjawab tes untuk memilih

pharaphrase dari sejumlah pilihan adalah langkah pada cakupan micro skill

dari listening comprehension. Contohnya adalah paraphrase kalimat, dan

paraphrase dialog.

3) Responsive Listening

Responsive listening adalah sebuah format pertanyaan dan jawaban.

Ini dapat menyediakan beberapa kegiatan satu dengan yang lain dalam suatu

tes listening.

4) Listening Cloze

Tes listening jenis ini kadang-kadang disebut dikte tertutup atau dikte parsial. Pada

tes ini penjawab tes perlu untuk mendengarkan dengan seksama suatu cerita, teks

lisan monolog tentang suatu berita atau informasi lisan yang lain, atau percakapan

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dari sebuah sumber audio dengan setting tertentu dan secara bersamaan membaca

teks tertulis yang sebagian kata dan frasenya dihilangkan kemudian tugas siswa

adalah melaksanakan instruksi-instruksi yang disebutkan dalam tes itu misalnya

dengan mengisi kata-kata atau frase-frase yang dihilangkan.

4. Penelitian Yang Relevan

a. Pengaruh Penggunaan Media Visual Compact Disc dan Model Terhadap Prestasi

Belajar Ilmu Pengetahuan social Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas VII

Sekolah Menengah Pertama Sub Rayon 02 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri oleh

Lulis Ambarwati, 2010, Program Pasca Sarjana Teknologi Pendidikan UNS.

b. Perbedaan Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Dengan Video

Compact Disc Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi

Belajar Siswa Di SMP Negeri Kota Semarang oleh Eka Putranto Hadi, 2009,

Program Pasca Sarjana Teknologi Pendidikan UNS.

B. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan prestasi belajar istening pada pelajaran bahasa Inggris

menggunakan media pembelajaran komputer multimedia dengan

media pembelajaran DVD

Menggunakan media pembelajaran komputer multimedia dalam

pembelajaran listening dikelas akan lebih baik dan menarik dibandingkan dengan

menggunakan media DVD. Penggunan komputer multimedia merupakan bagian dari

upaya untuk membangkitkan indera pendengaran sekaligus indera penglihatan.

Penggunaan media komputer multimedia dapat mengembangkan beberapa

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

keterampilan bahasa Inggris sekaligus yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan

menulis. Komputer multimedia berisi teks, grafik, gambar, suara dan video.

Dengan menggunakan media pembelajaran ini dalam pembelajaran

listening, maka siswa dapat menyimak dari sumber audio yang keluar dari speaker

dan siswa akan dibantu memahami sumber suara itu dengan tayangan visual melalui

monitor. Tidak hanya itu saja, siswa dapat dengan leluasa berinteraksi dengan

komputer berkaitan dengan listening melalui perangkat mouse dan keyboard. Ketika

siswa belajar listening melalui lagu misalnya, siswa dapat menyimak lagu itu sesuka

hati, melatih bagaimana mengucapkannya, menduga artinya, berkompetisi dalam

pengucapannya bersama teman-temannya dan bahkan siswa dapat melakukan karaoke

serta mengetahui berapa nilai yang diberikan oleh perangkat komputer.

DVD adalah media pembelajaran yang berisi video atau film dengan

durasi tertentu. Kekuatan DVD adalah pada kekuatan video atau film yang berkualitas

baik karena resolusinya yang tinggi yang dapat menghasilkan gambar yang

berkualitas baik. Dalam pembelajaran listening, DVD akan menarik perhatian siswa

karena tayangan videonya serta audionya. Banyak guru menggunakan video ini untuk

mengenalkan suatu topik, mempresentasikan isi, dan untuk pengayaan. DVD ini

dapat digunakan secara klasikal, kelompok kecil dan individu. Video tersedia dalam

berbagai tema dan tersedia untuk semua tipe pebelajar pada semua domain

pembelajaran seperti: kognitif, afektif, psikomotor dan interpersonal. Dalam

pembelajaran listening, DVD dapat membangkitkan ketertarikan siswa untuk

menyimak dan melihat video. Dengan visualisasi yang menarik maka konsentrasi

siswa dapat lebih baik dan secara bersamaan indera pendengaran juga akan tertuju

pada pesan dari sumber visualnya (monitor). Dengan DVD player, tayangannya dapat

diperlambat maupun dipercepat. Dengan didukung audio yang baik maka DVD dapat

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

digunakan untuk pembelajaran listening. Perbedaannya dengan media pembelajaran

komputer multimedia adalah DVD tidak secara interaktif melibatkan partisipasi siswa

secara langsung dengan medianya. Komputer multimedia dan media DVD secara

jelas dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar dan berprestasi. Dengan

demikian, prestasi belajar listening diasumsikan dipengaruhi suasana belajar yang

diciptakan guru dalam hal ini penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran. Dengan belajar secara menyenangkan dan menantang yaitu

dengan penggunaan media pembelajaran, berarti prestasi belajar listening akan

meningkat.

2. Perbedaan prestasi belajar listening pada mata pelajaran bahasa

Inggris antara kelompok siswa yang mempunyai motivasi tinggi dengan

kelompok yang siswa yang mempunyai motivasi rendah.

Motivasi akan menjelma menjadi kekuatan yang besar untuk mencapai

tujuan belajar bahasa Inggris khususnya listening. Demikian juga untuk mencapai

keberhasilan belajar. Sebagai daya dorong, pengarah dan kekuatan, peranan motivasi

sangat menentukan terhadap hasil belajar. Dengan motivasi tinggi yang dimiliki siswa

maka siswa akan memiliki sikap-sikap positif dalam dirinya. Siswa yang mempunyai

motivasi tinggi akan menunjukkan semangat yang lebih, mempunyai tujuan yang

jelas, bertanggung jawab, senang menghadapi tantangan, mempunyai rasa ingin tahu

terhadap sesuatu yang berhubungan dengan hal yang dipelajarinya, dan ingin

mempunyai prestasi yang baik. Motivasi belajar yang rendah akan menghasilkan

kualitas belajar yang rendah pula. Ada dua hal penting dalam motivasi belajar bahasa

Inggris yaitu motivasi integratif dan motivasi instrumental. Siswa senang belajar

bahasa Inggris dikarenakan keinginannya untuk bisa menjadi bagian dari pengguna

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

bahasa Ingggris itu atau paling tidak keinginannya untuk dapat berinteraksi dengan

anggota tetap dari komunitas itu. Berikutnya adalah adanya motivasi belajar bahasa

Inggris dikarenakan ada keuntungan praktis yang potensial dari keterampilannya

belajar bahasa Inggris yaitu mendapatkan nilai atau yang prestasi baik dalam

pelajaran bahasa Inggris dan mampu mengerjakan tes-tes yang ada seperti ujian

nasional, seleksi masuk sekolah, dan tes mencari pekerjaan. Dengan motivasi belajar

tinggi maka siswa akan memiliki prestasi belajar listening yang lebih baik dari pada

siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.

3. Interaksi pengaruh pemanfaatan media pembelajaran komputer

multimedia dan DVD dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar

listening.

Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Suasana belajar yang

kondusif akan meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, dan suasana emosi yang

penuh kegembiraan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar.

Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar

siswa. Komputer multimedia dan DVD merupakan media pembelajaran audiovisual.

Komputer multimedia mempunyai nilai interaktif yang lebih tinggi dibandingkan

dengan media pembelajaran lain. Pembelajaran listening di dalam kelas akan lebih

menarik dan berpusat pada keaktifan siswa serta meminimalkan peran guru. Siswa

dapat menyesuaikan dirinya dengan apa yang ada misalnya materi pembelajarannya,

usia, dan tingkat kesulitannya. DVD dengan kelebihannya dalam hal video juga akan

menarik motivasi dan minat belajar siswa. Dengan kemampuannya menghadirkan

dunia luar dapat masuk di dalam kelas, maka siswa akan semakin kaya imajinasinya

terhadap suatu pesan pembelajaran. Siswa tidak hanya dapat membayangkan pesan

yang ada dalam wacana lisan tetapi juga dapat melihat dengan indera penglihatannya

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

sehingga siswa terbantu pesan lisan apa yang ingin disampaikan dengan bantuan

visual yang ada. Dengan membandingkan antara media pembelajaran komputer

multimedia dengan media DVD, diharapkan dapat diketahui media mana yang lebih

besar pengaruhnya apabila dikaitkan dengan peningkatan motivasi belajar bahasa

Inggris siswa khususnya listening, sehingga diharpkan prestasi belajar listening siswa

akan lebih baik.Demikian juga dengan motivasi. Seseorang yang mempunyai

motivasi yang kuat/tinggi terhadap mata pelajaran tertentu akan berusaha untuk

meraih nilai yang tinggi terhadap mata pelajaran tersebut. Selanjutnya motivasi itu

akan mendorongnya untuk lebih bersemangat dalam belajar. Semakin jelas bahwa

terdapat interaksi pengaruh pemanfaatan media pembelajaran komputer multimedia

dan DVD terhadap motivasi belajar yang akan sangat berpengaruh juga terhadap

prestasi belajar listening dalam pembelajaran bahasa Inggris.

B. Hipotesis

1. Terdapat perbedaan pengaruh antara media pembelajaran komputer

multimedia dengan media pembelajaran DVD terhadap prestasi belajar

listening siswa di SMP Negeri Kabupaten Wonogiri.

2. Terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi

belajar rendah terhadap prestasi belajar listening siswa di SMP Negeri

Kabupaten Wonogiri.

3. Terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar listening siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris

di SMP Negeri Kabupaten Wonogiri.

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Goddard dan Melville (2001: 1) mengatakan bahwa penelitian bukanlah

hanya sebuah proses mengumpulkan informasi yang kadang–kadang disarankan,

tetapi lebih dari itu adalah tentang menjawab atas pertanyaan yang tidak terjawab atau

menciptakan yang sekarang tidak ada. Penelitian adalah satu dari banyak cara untuk

menemukan jawaban atas pertanyaan.

Penelitian eksperimen menurut Wayne dan Melville (2001: 8) adalah

secara pokok berkenaan dengan sebab dan akibat. Penelitian mengidentifikasi

variable ketertarikan, dan mencoba untuk menentukan perubahan dalam satu variable

(disebut dengan variable bebas, atau sebab) hasil dari perubahan pada yang lain

(disebut dengan variabel terikat, atau akibat). Penelitian eksperimen bisa digunakan

untuk menetukan jika materi/bahan tertentu adalah “tahan api” atau jika suatu metode

pengajaran baru mencapai hasil yang lebih baik. Sukardi (2007: 179) menyatakan

metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif,

karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang

utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Mudrajad Kuncoro (2001: 262)

menyatakan bahwa studi eksperimen adalah sebuah penelitian investigasi dengan

kondisi yang terkendali, satu atau lebih variabel dapat dimanipulasi untuk melakukan

uji hipotesis. Studi eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang

benar-benar menguji hipotesis mengenai hubungan sebab akibat.

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri yang yang

teridiri dari beberapa sekolah dan dilaksanakan kurang lebih 3 (tiga) bulan yaitu

mulai bulan November 2010 sampai dengan bulan Januari 2011.

C. Desain Penelitian

Dengan harapan banyak memberikan manfaat terutama untuk menentukan

media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran bahasa Inggris maka penelitian

ini didesain dengan metode eksperimen. Hasil penelitian ini akan menegaskan

bagaimana kedudukan hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti.

Tujuannya terletak pada penemuan fakta penyebab dan fakta akibat tentang

perbedaan pengaruh penggunaan media pembelajaran audiovisual serta pengaruh

motivasi terhadap prestasi belajar bahasa Inggris.

Bentuk desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen

quasi (quasi experimental research), karena dalam desain ini peneliti tidak

mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Johnson

dan Christensen (2010: 319) mengatakan bahwa desain penelitian quasi experiment

adalah suatu desain penelitian eksperimen yang tidak memberikan kontrol penuh

variabel perancu potensial terutama karena tidak menetapkan secara acak partisipan

pada kelompok pembanding. Quasi experiment atau penelitian semu dimaksudkan

untuk memperoleh informasi tertentu, berupa prakiraan informasi yang dapat

diperoleh pada eksperimen sebenarnya. Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang

tidak memungkinkan mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan mengklarifikasi

mengapa suatu peristiwa terjadi keduanya. Ciri-ciri quasi experiment adalah: 1) aspek

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

yang diteliti bersifat praktis dan tidak mungkin mengontrol semua variabel, 2)

menggunakan kontrol parsial, dan 3) sering dilakukan tidak formal (Sudarwan

Danim, 2002: 59).

Tabel 1: Desain Penelitian Analisis Data Faktorial 2 x 2

Motivasi Belajar

Media Pembelajaran

Pembelajaran

dengan Komputer

Multimedia (A1)

Pembelajaran dengan

DVD (A2)

Motivasi Belajar Tinggi

(B1) A1B1 A2B1

MotivasiBelajar Rendah

(B2) A1B2 A2B2

Keterangan:

A1B1 = pembelajaran berkomputer multimedia dengan motivasi

belajar tinggi

A2B1 = pembelajaran dengan DVD dengan motivasi belajar tinggi

A1B2 = pembelajaran berkomputer multimedia dengan motivasi belajar

rendah

A2B2 = pembelajaran dengan DVD dengan motivasi belajar rendah

D. Sumber Data

1. Data Primer

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Data yang diperoleh dari penelitian di kabupaten Wonogiri, yaitu data

prestasi hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII khususnya pada kompetensi

listening. Pemilihan kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat menantang

atau dianggap paling sulit. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil tes prestasi

belajar siswa dan hasil kuisioner motivasi belajar siswa.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber-sumber lain seperti misalnya sumber dari

literatur dan studi pustaka lain yang dapat memberikan data dan informasi yang

berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, misalnya nilai ujian nasional sekolah

dasar dari siswa yang diterima pada SMP Negeri di Kabupaten Wonogiri.

E. Populasi, Teknik Pengambilan Sampel dan Uji Kesetaraan

1. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (1992: 108), populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian. Apabila seorang peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri di Kabupaten

Wonogiri. Dikarenakan oleh pertimbangan wilayah yang sangat luas dan letak

geografis yang tidak memungkinkan untuk semua populasi maka penelitian

mengambil sub populasi sebanyak tiga sekolah yang memiliki kesetaraan prestasi

ditinjau dari nilai-nilai Ujian Nasional ketiga sekolah tersebut. Pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik random sampling.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baturetno

semester 1. Sampel penelitian dengan menggunakan metode Cluster sampling, yaitu

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

komputer multimedia penelitian berdasarkan kelompok anggota yang terhimpun pada

gugusan (cluster) subyek penelitian adalah kelas VII. Adapun sampel yang dijadikan

penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Baturetno kelas VII B dengan perlakuan

belajar Bahasa Inggris menggunakan media komputer multimedia. Siswa SMP

Negeri 1 Tirtomoyo kelas VII B dengan perlakuan belajar Bahasa Inggris dengan

menggunakan media DVD. Untuk uji coba validitas dan reliabilitas adalah SMP

Negeri 2 Baturetno.

2. Uji Kesetaraan

Uji kesetaraan adalah uji kemampuan awal untuk mengetahui bahwa kedua

kelompok sampel mempunyai kemampuan yang relatif sama. Uji kesetaraan

dilaksanakan sebelum penelitian dilakukan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

dengan Uji-t, berdasarkan nilai UASBN Sekolah Dasar yang digunakan sebagai dasar

penerimaan peserta didik baru di SMP. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah

kedua kelas berada dalam keadaan setara atau seimbang. Secara statistik, apakah ada

perbedaan rerata ( mean ) yang signifikan dari kedua sampel yang indipenden.

Prosedur uji kesetaraan sebagai berikut :

a. Hipotesis

Ho : u1 = u2 ( kedua kelompok kemampuan awal seimbang )

H1 : u1 = u (kedua kelompok mempunyai kemampuan tidak seimbang )

b. Tingkat signifikansi : =a 0,05

c. Statistik uji

t =

Dengan :

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Sp² =

t = t hitung

1 = rata-rata nilai USBN kelompok eksperimen

2 = rata-rata nilai USBN kelompok control

= Variansi kelompok eksperimen

= variansi kelompok control

n 1 = Jumlah siswa kelompok eksperimen

n 2 = jumlah siswa kelompok control

d. Daerah kritik

DK = atau DK =

e. Keputusan uji :

Ho ditolak jika t Є DK

Hasil uji - t menunjukkan tobs sebesar 0,0924 < t tabel 1,960, sehingga

Ho diterima, berarti tidak ada perbedaan antar kelompok. Dengan

demikian disimpulkan bahwa kelas sampling memiliki kesetaraan.

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.9.

F. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas (independent variable) meliputi media pembelajaran komputer

multimedia dan DVD (X1) dan motivasi belajar siswa (X2).

b. Variabel tergantung (dependent variable) dalam penelitian ini adalah prestasi

belajar listening Bahasa Inggris. (Y).

2. Definisi Operasional

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

a. Pembelajaran dengan media komputer multimedia adalah adalah pembelajaran

dengan media yang dapat menampilkan gambar dan suara secara bersama-sama

baik dengan format media yang sederhana maupun yang lebih canggih. Perangkat

komputer ini dilengkapi CD interaktif.

b. Pembelajaran dengan DVD adalah pembelajaran dengan menggunakan materi film

namun tidak ada unsur interaktifinya.

c. Motivasi belajar adalah suatu kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang

dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk bekerja/belajar karena adanya

kebutuhan untuk berprestasi.

d. Prestasi belajar listening adalah hasil yang diperoleh setelah siswa mengikuti

pembelajaran bahasa Inggris dengan indikator keberhasilan siswa dalam aktifitas

belajar listening dan nilai hasil belajar listening.

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Penelitian

a. Tes Prestasi Belajar Listening

Test dipergunakan untuk mengambil data dari variabel Prestasi belajar

listening. Test merupakan alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan

atau butir soal. Dalam penelitian ini tes disusun oleh peneliti berdasar kisi-kisi tes

yang disusun adalah test obyektif sejumlah 30 butir soal pilihan ganda dengan 4

option. Penggunaan tes obyektif ini dengan pertimbangan : 1) jumlah soal yang

disusun dapat lebih banyak, 2) meminimalisasi unsur subyektif dari penguji.

b. Angket Motivasi Belajar Listening

Angket dipakai untuk mengukur motivasi belajar listening dalam

pembelajaran Bahasa Inggris adalah tes skala sikap Likert. Angket yang

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

digunakan adalah angket langsung tertutup sebanyak 30 item. Indikator yang

dipakai dalam menyusun angket motivasi menurut Likert : 1) Ketertarikan pada

suatu obyek tertentu, 2) keingintahuan terhapa suatu hal, 3) Kebutuhan terhadap

informasi untuk menyelesaikan masalah, (4) Prestasti dan kegagalan, (5) Potensi

dan kekuatan diri. Angket motivasi disusun dengan lima pilihan jawaban, Kunci

jawaban terletak pada masing-masing jawaban siswa sehingga tidak ada jawaban

yang paling benar atau salah.

Angket untuk motivasi dalam penelitian ini berpedoman pada skala

Likert (Drönyei, 2000: 199). Dengan skala ini diharapkan peneliti dapat

mengetahui atau menilai item-item dengan lebih teliti.

Dalam Skala Likert ada 5 kategori jawaban yang harus diisi.

1. Untuk pernyataan positif diberi penilaian atau bobot sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS) : 5

b. Setuju ( S ) : 4

c. Antara Setuju atau tidak ( N ) : 3

d. Tidak Setuju (TS) : 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

2. Untuk pernyataan negatif diberi penilaian sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS) : 1

b. Setuju ( S ) : 2

c. Yang Antara Setuju dan Tidak( N ) : 3

d. Tidak Setuju (TS) : 4

e. Sangat Tidak Setuju (STS) : 5

Pengelompokkan kategori motivasi belajar dilakukan dengan tehnik

belah dua dengan cara : a) Data hasil angket motivasi belajar dianalisis Tendesi

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Sentral untuk menentukan median, b) Median digunakan untuk dasar pembagian

kelas menjadi dua belahan yaitu kategori motivasi belajar tinggi berdasarkan

median keatas dan kategori motivasi rendah berdasarkan median kebawah.

Kategori berdasarkan kelompok motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran.

3. Uji Coba Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui kelayakan instrumen yang dipergunakan dalam

penelitian ini, maka perlu ditinjau berdasarkan beberapa aspek kelayakan yaitu

meliputi : untuk soal tes prestasi yang perlu diuji analisis butir soal ( tingkat

kesukaran, daya pembeda ), validitas soal ( validitas isi dan validitas butir soal ) dan

realibilitas instrumen, sedangkan angket motivasi belajar perlu diuji validitas ( isi dan

konstruk ) dan reliabilitas angket. Dalam penelitian ini uji coba instrumen dilakukan

di SMP Negeri 2 Baturetno, dengan pertimbangan bahwa SMP tersebut memiliki

karakteristik yang relatif sama dengan SMP yang dipilih sebagai sampling.

a. Soal Bentuk Tes

1) Analisis Butir Soal

Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, perlu

diujicobakan terlebih dahulu. Hasil uji coba kemudian dianalisis dengan tujuan

untuk menentukan soal yang layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian.

Kelayakan butir soal didasarkan pada dua hal, yaitu : tingkat kesukaran soal dan

daya pembeda (Prasetya Irawan, Suciati, dan I.G.A.K. Wardani, 2001: 17 )

a) Analisis Tingkat Kesukaran ( P )

Yang dimaksud dengan tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi peserta

tes yang menjawab benar terhadap soal tersebut. Makin besar P berarti soal itu

semakin mudah. Tingkat kesukaran soal tercermin dalam indek kesukaran yang

merupakan sebuah kontinum yang bergerak dari 0,00 – 1,00.Indek kesukaran

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

item merupakan rasio antara penjawab item dengan benar dengan banyaknya

penjawab. Butir soal dengan indek 0,00-0,30 adalah soal yang sangat sulit,

sedangkan indek 0,31-0,70 termasuk tingkat kesukaran sedang, butir soal dengan

indek 0,71-1,00 adalah soal mudah.

Tabel. 2: Interpretasi indek kesukaran soal (P)

Nilai P Klasifikasi Intepretasi

0,00 – 0,30 Soal sukar

0.31 – 0,70 Soal sedang

0,71 – 1,00 Soal mudah

Menurut Saifuddin Azwar (2007: 135) bahwa tes yang terbaik adalah tes

yang memiliki tingkat kesukaran 0,50, makin mendekati titik tersebut sebuah test

semakin mampu membedakan antara kelompok pandai dan tidak pandai untuk

menghitung Tingkat Kesukaran menggunakan rumus :

p = JSB

Keterangan :

Pi = Tingkat Kesukaran butir soal ke i

B = Jumlah siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah Siswa

Untuk menyususn suatu tes sebaiknya digunakan butir dengan tingkat

kesukaran dengan rentang :+ 20% sukar, + 60% sedang, + 20% mudah. Dalam

penelitian ini diperoleh hasil soal mudah 6 soal 20% ),soal sedang 18 soal ( 60%

), dan soal sukar 6 soal ( 20 % ), sehingga secara keseluruhan soal tes prestasi

belajar listening dikategorikan sedang.

Tabel 3: Hasil Analisis Tingkat Kesukaran

Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Soal Sukar 4, 8, 9, 16, 17, 18 6

Soal Sedang 1, 2, 5, 6, 7, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 19, 21

18

Soal Mudah 3, 20, 24, 25, 26, 30 6

b) Daya Pembeda ( D )

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk mebedakan

siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah. Daya pembeda

tercermin dari indek yang bergerak antara -1,00 sampai 1,00, soal dengan indek

diskriminasi 1,00 menunjukkan soal tersebut dapat dijawab dengan benar oleh

seluruh siswa pada kelompok tinggi dan tidak dapat dijawab dengan benar oleh

siswa pada kelompok rendah. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab

benar oleh siswa yang pandai saja demikian ini memiliki daya diskriminasi yang

baik (Suharsimi Arikunto, 2008: 211).

Menghitung Daya Pembeda menggunakan rumus :

D = A

A

JB

- B

B

JB

= PA - PB

Keterangan :

D : daya pembeda (DP)

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

Dari hasil uji coba tes prestasi belajar listening diperoleh 2 soal

kategori jelek yaitu soal nomor : 25 dan 29, selebihnya adalah soal yang cukup

baik dan baik. 1 soal kategori sangat baik.

Tabel 4: Klasifikasi Daya Beda

Nilai D Klasifikasi Interpretasi Keputusan

Negatif Sangat Jelek Soal menjerumuskan

0,00 – 0,20 Jelek (Poor) Dibuang

0,20 – 0,40 Cukup baik (Satisfactory) Dapat dipakai

0,40 – 0,70 Baik (Good) Dipakai

0,70 – 1,00 Sangat baik (Excellent) Dipakai

2) Uji Validitas Instrumen

Samsi Haryanto (2003: 41) mengatakan bahwa masalah validitas adalah

mempersoalkan ketepatan suatu alat ukur yang dipakai untuk mengukur suatu

aspek yang ingin diukur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

butir-butir soal prestasi listening, maka validitas yang digunakan adalah

validitas isi dan validitas butir soal.

a) Validitas Isi

Validitas isi berhubungan dengan kesahihan instrumen dengan materi

yang akan ditanyakan dalam butir-butir soal untuk mengukur tujuan

pembelajaran yang sudah dirumuskan sesuai dengan isi materi. Uji validitas isi

dilakukan dengan mencocokkan sebaran butir soal-soal yang valid kedalam

kisi-kisi soal.

b) Validitas Butir Soal

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid jika

mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2008: 168). Uji validitas

instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian

mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya,

setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau

sifat bangun konsep (konstruk teori) yang menjadi dasar penyusunan instrumen

(indikator/ variabel). Analisis butir dilakukan untuk mengetahui apakah butir

dalam instrumen mencerminkan indikator variabel yang dimaksud atau atribut

yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas tiap butir test, skor-skor yang

ada pada tiap butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y).

Hasil korelasi ini dikonsultasikan dengan dengan tabel nilai korelasi product

moment pada taraf signifikan 5%. Suatu butir instrumen dikatakan valid jika

rhitung > rtabel.

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagaimana yang

dikemukakan oleh (Suharsimi Arikunto, 1992: 151) seperti berikut:

Keterangan:

r xy = Koefisien korelasi suatu butir

N = Cacah objek/Jumlah responden

X = Skor Butir soal

Y = Skor total

∑XY = Jumlah (X) ( Y )

( )( )( )[ ] ( )[ ]å åå å

å åå--

-=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Angka hasil perhitungan xyr kemudian dikonsultasikan dengan tabel

korelasi product moment pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan perhitungan

dengan bantuan program SPSS versi 17, menunjukkan 4 butir pertanyaan yaitu

no : 10, 21,25,30 tidak valid.( lampiran 2.2 )

3) Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur adalah keajegan hasil pengukuran yang

diperoleh dari waktu yang berbeda untuk orang yang sama. Reliabilitas atau

keterandalan suatu instrumen sebagai alat ukur dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana kebenaran alat ukur cocok digunakan sebagai alat ukur untuk

mengukur sesuatu. Dengan demikian, suatu instrumen yang reliabel memberi

pengertian bahwa instrumen itu telah benar-benar memiliki taraf keajegan

dalam mengukur apa yang hendak diukur.

Reliabilitas menunjuk suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik dan dapat dipercaya, sehingga menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga, artinya data tersebut betul-betul sesuai dengan

kenyataannya (Suharsimi Arikunto, 2008:178 ) Untuk uji reliabilitas instrumen

penelitian ini digunakan rumus dari Spearman Brown dengan teknik belah dua

sebagai berikut:

( )2/1.2/1

2/1.2/11.1 1

2

gg+

=r

Keterangan:

=2/1.2/1r Reliabilitas Belahan (Separo)

=1.1r = Reliabilitas 1 (total)

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Apabila harga 1.1r dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan

harganya semakin mendekati 1,00 atau > rt yang ada maka dapat dikatakan

instrumen tersebut reliabel, atau jika harga 1.1r >0,60. Hasil uji reliabitas

dalam penelitian ini menggunakan rumus uji belah dua dengan menggunakan

bantuan program SPSS versi 17 menunjukkan nilai 1.1r 0,891 > 0,60.

Tabel 5: Interpretasi Koeifisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Penafsiran Reliabilitas

0,800 – 1,00 Sangat Tinggi

0,600 – 0,80 Tinggi

0,40 – 0,60 Cukup

0,20 – 0,40 Rendah

Dibawah 0,20 Sangat Rendah

b. Angket Motivasi Belajar

1) Validitas Angket Motivasi belajar

Sama dengan soal tes atau alat ukur untuk mengukur prestasi yang

digunakan untuk mengetahui prestasi siswa, maka untuk menguji validitas

soal angket juga dilakukan uji validitas yaitu dengan cara uji validitas

konstruk dan validitas soal angket.

a) Validitas Konstruk

Uji validitas konstruk menunjukkan seberapa jauh suatu tes angket

mengukur sifat atau bangun pengertian (construct) tertentu, dengan

berdasarkan pertimbangan logis teoritis yang digunakan untuk menilai

kejiwaan dan kemampuan seeorang berupa soal skala sikap yang mengukur

tingkat motivasi belajar siswa.

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

b) Validitas butir soal

Untuk menguji validitas soal angket motivasi belajar, yang

menguji korelasi antara skor baris butir dengan skor total digunakan rumus

Korelasi Product Moment dari Pearson, dikemukakan oleh (Suharsimi

Arikunto, 1992: 151) seperti berikut:

Keterangan:

r xy = Koefisien korelasi suatu butir

N = Cacah objek/Jumlah responden

X = Skor Butir soal

Y = Skor total

∑XY = Jumlah (X) ( Y )

Angka hasil perhitungan rxy dikonsultasikan dengan tabel r product moment

pada taraf signifikansi 5%. Butir soal dikatakan valid jika r hitung > r tabel atau

memiliki rxy > 0,361. Hasil perhitungan menunjukkan 5 butir pertanyaan tidak

valid ( lampiran 2.6 )

2) Reliabilitas Angket Motivasi Belajar

Untuk mengetahui reliabilitas soal angket digunakan rumus Alpha.

Untuk memperoleh tingkat reliabilitas dengan menggunakan rumus digunakan

rumus alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan

0), yaitu sebagai berikut:

÷÷ø

öççè

æ-÷

øö

çèæ

-= å

2t

2i

tt S

S1

1nn

r

Keterangan:

( )( )( )[ ] ( )[ ]å åå å

å åå--

-=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

r t : Koefisien reliabilitas suatu tes

n : Jumlah item

å 2iS : Jumlah kuadrat S dari masing-masing item

S 2t : Kuadrat dari S total keseluruhan item

Hasil uji reliabilitas angket motivasi belajar dalam penelitian ini dengan

menggunakan bantuan program SPSS versi 17 menunjukkan nilai cronbach

alpha 0,880 > 0,60 sehingga angket dinyatakan reliabel (lampiran 2.7 ).

I. Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah Analisis Variansi

Dua Jalan ( Anava Two Way ) dengan sel sama. Tujuan analisis ini untuk menguji

signifikansi perbedaan pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua

variabel bebas yaitu faktor A adalah pembelajaran dengan komputer multimedia (

A1), media DVD ( A2), sedangkan faktor B adalah motivasi belajar yang terdiri dari

motivasi tinggi ( B1) dan motivasi rendah ( B2)

1. Uji Prasarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data

mengikuti sebaran baku normal atau tidak. Normalitas data hanya dikenakan

terhadap variabel terikat (Y). Uji statistik yang digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-

S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 : Data residual berdistribusi normal.

HA : Data residual tidak berdistribusi normal.

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah sampel berasal dari

populasi yang homogen. Untuk pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji

Levene (Levene’s test of homogeneity of variance) dari program SPSS. Kriteria

pengujian digunakan taraf signifikansi 5%. Jika Levene statistic signifikan pada

0,05, maka kita dapat menolak hipotesis nol yang menyatakan grup memiliki

varian yang sama.

2. Uji Hipotesis

Prosedur pengujian hipotesis dalam penelitian dilakukan dengan analisis

varians disingkat dengan ANAVA ( Variance Analysis ) atau ANOVA (Variance Of

Analysis) dengan rancangan analisis data menggunakan desain faktorial 2 X 2 dengan

taraf signifikasi 5%. Tehnik Anava 2 jalur dipergunakan dalam analisis data ini dapat

dipakai untuk menguji perbedaan dua mean atau lebih.

Apabila hasil Uji Anava ini menunjukkan Ho ditolak sehingga H1 diterima

artinya masing-masing variabel memiliki pengaruh, maka perlu dilakukan uji lanjutan

untuk memastikan variabel mana yang memiliki pengaruh dengan tingkat signifikan

paling kuat. Untuk mengujinya diperlukan metode uji komparasi atau perbandingan.

Dalam penelitian ini digunakan uji komparasi metode Tukey karena anava dua

jalannya mempunyai sel yang sama.

a. Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis 1 → Ho : µ A1 = µ A2

H1 : µ A1 ≠ µ A2

2. Hipotesis 2 → Ho : µ B1 = µ B2

H1 : µ B1 ≠ µ B2

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3. Hipotesis 3 → Ho : A x B = 0

H1 : A x B ≠ 0

Keterangan :

µ A1 = Komputer multimedia

µ A2 = Media DVD

µ B1 = Motivasi Tinggi

µ B2 = Motivasi rendah

A = Media pembelajaran

B = Motivasi belajar

b. Statistik uji :

1) Fa = RK¶/RKG

2) Fb = RKB / RKG

3) FAB = RKAB / RKG ( Budiyono, 2004 : 227-230)

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

BAB IV

HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Di dalam BAB IV ini akan dijabarkan mengenai, deskripsi data, hasil

penelitian yang terdiri dari pengujian prasyarat analisis dan pengujian hipotesis serta

pembahasan hasil analisis data.

A. Deskripsi Data

Data hasil penelitian yang diperoleh dari populasi siswa, dengan jumlah

sampel sebesar 32 siswa, dijadikan responden penelitian disajikan dalam bentuk

deskripsi data semua sel yang terlihat pada tabel di bawah ini, meliputi data: 1).

Prestasi belajar listening dengan media pembelajaran komputer multimedia, 2).

Prestasi belajar listening dengan media pembelajaran DVD, 3). Prestasi belajar

listening bagi siswa dengan motivasi belajar rendah, 4). Prestasi belajar listening bagi

siswa dengan motivasi belajar tinggi, 5). Prestasi belajar listening bagi siswa dengan

media pembelajaran komputer multimedia dan memiliki motivasi belajar rendah, 6).

Prestasi belajar listening bagi siswa dengan media pembelajaran komputer

multimedia dan memiliki motivasi belajar tinggi, 7). Prestasi belajar listening bagi

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

siswa dengan media pembelajaran DVD dan memiliki motivasi belajar rendah, dan

8). Prestasi belajar listening bagi siswa dengan media pembelajaran DVD dan

memiliki motivasi belajar tinggi. Hasil analisis data prestasi belajar listening dapat

dicermati dalam Tabel. 6.

Tabel 6: Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Listening dengan Anava Two Ways

Motivasi

belajar

Sumber

Statistik

Media Pembelajaran Total

Kompter

Multimedia DVD

Tinggi

N 16

358

8052

22,375

1,668

16

339

7313

21,188

2,949

32

697

15365

21,781

2,433

åC

åC²

C

SD

Rendah

N 16

355

7933

22,188

1,940

16

283

5095

17,688

2,442

32

638

28.076

19,938

3,151

åC

åC²

C

SD

Total

N 32

713

15985

22,281

1,782

32

622

12408

19,438

3,202

64

1335

28393

20,859

2,943

åC

åC²

C

SD

Berdasar tabel tersebut di atas dapat dijabarkan hasil berikut ini:

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

1. Deskripsi Data Prestasi Belajar Listening dengan Media Pembelajaran

Komputer Multimedia.

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N)

= 32 siswa dengan skor tertinggi = 25 dan skor terendah = 18, mean (C ) =

22,281, median (Me) = 22, Standar Deviasi (s) = 1,782, Standar error of mean

(SE) = 0,315, kwartil I (Q1) = 21, yang artinya 75% dari responden memiliki skor

> 21, kwartil 3 (Q3) = 24 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 24.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini diberikan grafik

histogramnya:

Gambar 2.

Grafik Histogram Data Prestasi Belajar listening dengan media pembelajaran

komputer multimedia

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

2. Deskripsi Data Prestasi Belajar Listening dengan Media Pembelajaran DVD

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N)

= 32 siswa dengan skor tertinggi = 24 dan skor terendah = 14, mean (C ) =

19,438, median (Me) = 20, Standar Deviasi (s) = 3,202, Standar error of mean

(SE) = 0,566, kwartil I (Q1) = 16,25, yang artinya 75% dari responden memiliki

skor > 16,25, kwartil 3 (Q3) = 22, yang artinya 25% dari responden memiliki skor

> 22. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini diberikan

grafik histogramnya:

Gambar 3.

Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening dengan Media Pembelajaran DVD

3. Deskripsi Data Prestasi Belajar Listening Bagi Siswa yang Memiliki Motivasi

Belajar Listening Rendah

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N)

= 32 siswa dengan skor tertinggi = 25 dan skor terendah = 14, mean (C ) =

19,938, median (Me) = 20, Standar Deviasi (s) = 3,151, Standar error of mean

(SE) = 0,557, kwartil I (Q1) = 17, yang artinya 75% dari responden memiliki skor

> 17, kwartil 3 (Q3) = 22 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 22.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1.

Berikut ini diberikan grafik histogramnya:

Gambar 4.

Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4. Deskripsi Data Prestasi Belajar Listening Bagi Siswa yang Memiliki Motivasi

Belajar Tinggi

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N)

= 32 siswa dengan skor tertinggi = 25 dan skor terendah = 15, mean (C ) =

21,781, median (Me) = 22, Standar Deviasi (s) = 2,432, Standar error of mean

(SE) = 0,430, kwartil I (Q1) = 20,25, yang artinya 75% dari responden memiliki

skor > 20,25, kwartil 3 (Q3) = 24 yang artinya 25% dari responden memiliki skor

> 24. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini diberikan

grafik histogramnya:

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Gambar 5.

Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa yang Memiliki Motivasi belajar Tinggi

5. Deskripsi Data Prestasi Belajar Listening Bagi Siswa dengan Media

Komputer Multimedia dan Memiliki Motivasi Belajar Rendah

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N)

= 16 siswa dengan skor tertinggi = 25 dan skor terendah = 18, mean (C ) =

22,188, median (Me) = 22, Standar Deviasi (s) = 1,940, Standar error of mean

(SE) = 0,485, kwartil I (Q1) = 21, yang artinya 75% dari responden memiliki skor

> 21, kwartil 3 (Q3) = 23 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 23.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1. Berikut ini diberikan grafik

histogramnya:

Gambar 6.

Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa dengan Media

Komputer Multimedia dan memiliki Motivasi Belajar Rendah

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

6. Deskripsi Data Prestasi Belajar Listening Bagi Siswa dengan Media

Komputer Multimedia dan Memiliki Motivasi Belajar Tinggi

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N)

= 16 siswa dengan skor tertinggi = 25 dan skor terendah = 20, mean (C ) =

22,375, median (Me) = 22, Standar Deviasi (s) = 1,669 standar error of mean

(SE) = 0,417, kwartil I (Q1) = 21, yang artinya 75% dari responden memiliki skor

> 21, kwartil 3 (Q3) = 24 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 24.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1.

Berikut ini diberikan grafik histogramnya:

Gambar 7.

Grafik Histogram Data Prestasi Belajar Listening bagi Siswa dengan Media

Komputer Multimedia dan Memiliki Motivasi Belajar Tinggi

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

7. Deskripsi Data Prestasi Belajar Listening Bagi Siswa dengan Media DVD

dan Memiliki Motivasi Belajar Rendah

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden

(N) = 16 siswa dengan skor tertinggi = 22 dan skor terendah = 14, mean (C ) =

17,687, median (Me) = 17, Standar Deviasi (s) = 2,441, Standar error of mean

(SE) = 0,610, kwartil I (Q1) = 16, yang artinya 75% dari responden memiliki skor

> 16, kwartil 3 (Q3) = 19,75 yang artinya 25% dari responden memiliki skor >

19,75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1.

Berikut ini diberikan grafik histogramnya:

Gambar 8.

Grafik Histogram Data Prestasi Prestasi Belajar Listening bagi Siswa dengan Media

DVD dan Memiliki Motivasi Belajar Rendah

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

8. Deskripsi Data Prestasi Belajar Listening Bagi Siswa dengan Media DVD

dan Memiliki Motivasi Belajar Tinggi

Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N)

= 16 siswa dengan skor tertinggi = 24 dan skor terendah = 15, mean (C ) =

21,188, median (Me) = 21, Standar Deviasi (s) = 2,949, Standar error of mean

(SE) = 0,737, kwartil I (Q1) = 20, yang artinya 75% dari responden memiliki skor

> 20, kwartil 3 (Q3) = 24 yang artinya 25% dari responden memiliki skor > 24.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5.1.

Berikut ini diberikan grafik histogramnya:

Gambar 9.

Grafik Histogram Data Prestasi belajar Listening Siswa dengan Media DVD dan

Memiliki Motivasi belajar Tinggi

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum data penelitian dianalisis, ada beberapa uji persyaratan analisis

yang dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Uji Persyaratan dalam analisis ini

adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan

bantuan program SPSS.

Hasil perhitungan dapat diketahui hasil seperti yang terlihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 7:

Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

Uji Nilai K-S Signifikansi Keterangan

Media komputer multimedia 0,708 0,698 Normal

Media DVD 0,682 0,742 Normal

Motivasi Rendah 0,848 0,469 Normal

Motivasi Tinggi 0,921 0,364 Normal

Dari hasil di atas dapat diketahui nilai signifikansi > 0.05 sehingga data

terdistribusi normal. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 4.

2. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi yang digunakan adalah dengan menggunakan

Levene’s test of homogeneity of variance pada program SPSS. Hasil Levene’s test

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

dihitung SPSS disajikan pada lampiran 5. Hasil uji levene test menunjukkan bahwa

nilai F test sebesar 1,409 dan nilai signifikansi > 0,05. Sehingga kelompok memiliki

variansi yang sama atau homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang dirumuskan

dapat teruji kebenarannya atau tidak terbukti kebenarannya, maka untuk pengujian

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik anava dua jalan.

1. Hasil Analisis Data

Untuk pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil perhitungan

dengan menggunakan uji Analisis Variansi two way dengan program SPSS, maka

hipotesis yang telah dirumuskan dapat terjawab dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 8:

Hasil Uji Analisis Variansi Two Ways

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:y

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected

Komputer

multimedia

227.672a 3 75.891 14.316 .000

27847.266 1 27847.266 5253.169 .000

x1 129.391 1 129.391 24.409 .000

x2 54.391 1 54.391 10.260 .002

x1 * x2 43.891 1 43.891 8.280 .006

Error 318.063 60 5.301

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Total 28393.000 64

Corrected Total 545.734 63

a. R Squared = .417 (Adjusted R Squared = .388)

Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut:

a. Pengaruh Yang Signifikan Penggunaan Media Komputer Multimedia Dan Media

DVD Terhadap Prestasi Belajar Listening

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan

pengaruh yang signifikan penggunaan media komputer multimedia dan media

DVD terhadap prestasi belajar listening siswa digunakan analisis variansi dua

jalan (Two Ways Analysis of Variance). Berdasarkan hasil perhitungan analisis

variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 24,409 dan signifikan pada 0,05. Hasil

perhitungan ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel F dengan Dk pembilang = 1

dan Dkpenyebut = 60, dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 4,00, karena F

observasi > F tabel atau 24,409 > 4,00, sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan

pengaruh yang signifikan pada penggunaan media komputer multimedia dan

media DVD terhadap prestasi belajar listening siswa. Berdasarkan analisis

deskriptif terlihat bahwa dengan penggunaan media komputer multimedia

ternyata prestasi belajar listening siswa akan lebih baik dibandingkan dengan

menggunakan media pembelajaran DVD. Hal ini terlihat dari besarnya rata-rata

prestasi yang diperoleh yaitu dengan media komputer diperoleh rata-rata prestasi

22,281 sedangkan dengan menggunakan media DVD diperoleh rata-rata 19,438.

Hasil perhitungan analisis varian dua jalan ini sesuai dengan teori yang

mengatakan bahwa apabila menginginkan siswa berinteraksi dengan

pembelajaran, maka komputer multimedia adalah pilihan yang paling tepat.

Dengan multimedia siswa dapat belajar sambil bermain, melakukan drilling dan

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

latihan, belajar bagaimana belajar, membuat keputusan, dan bekerjasama. Siswa

dapat belajar sesuai dengan materi yang dipelajari diliputi dengan rasa senang.

Multimedia dapat digunakan untuk menyimak lagu, melatih pengucapan,

menghafalkan dan mengetahui arti dari lagu tersebut. Pembelajaran listening

membutuhkan visualisasi agar supaya siswa lebih mudah melihat pesan apa yang

diinginkan. Konteks apa yang ada dengan latar belakang yang menyertai wacana

lisan yang muncul dapat membantu siswa dalam listening. Microskills dalam

listening seperti misalnya: pengenalan bunyi, memprediksi apa yang akan

dikatakan seseorang, memprediksi kata-kata atau frase yang tidak

dikenal/diketahui, memahami teks lisan, dan budaya luar perlu visualisasi dan

agar lebih mudah memahaminya diperlukan media yang interaktif dan dapat

melibatkan paling tidak dua indera dan juga bagian tubuh yang lain misalnya jari

dan tangan yang dapat mengoperasikan mouse dan keyboard. Jadi jelaslah bahwa

media pembelajaran yang digunakan guru di kelas dalam penyampaian materi

pelajaran akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar listening

siswa.

b. Pengaruh Yang Signifikan Antara Motivasi Belajar Siswa Tinggi Dengan

Motivasi belajar Siswa Rendah Terhadap Prestasi Belajar Listening

Untuk menguji Hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan pengaruh

yang signifikan antara motivasi belajar siswa tinggi dengan motivasi belajar

siswa rendah terhadap prestasi belajar listening digunakan analisis variansi dua

jalan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh

Fobservasi = 10,260 dan signifikan pada 0,05. Hasil perhitungan ini kemudian

dikonsultasikan dengan tabel F dengan Dk pembilang = 1 dan Dkpenyebut = 60, dan

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 4,00, karena F observasi > F tabel atau

10,260 > 4,00, sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan pengaruh yang

signifikan antara motivasi belajar siswa tinggi dengan motivasi belajar siswa

rendah terhadap prestasi belajar listening. Berdasarkan analisis deskriptif juga

diperoleh bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi ternyata

memperoleh prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi yang

menunjukkan siswa dengan motivasi belajar tinggi mendapatkan rata-rata

prestasi 21,781 sedangkan siswa dengan motivasi belajar rendah memperoleh

19,938.

c. Interaksi Pengaruh Yang Signifikan Penggunaan Media Pembelajaran Dengan

Motivasi belajar Terhadap Prestasi Belajar Listening

Untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada interaksi pengaruh yang

signifikan penggunaan media pembelajaran dengan Motivasi belajar terhadap

prestasi belajar listening digunakan analisis variansi dua jalan. Berdasarkan hasil

perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 8,280 dan signifikan

pada 0,05. Hasil perhitungan ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel F

dengan Dk pembilang = 1 dan Dkpenyebut = 60, dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh F

tabel = 4,00, karena F observasi > F tabel atau 8,280 > 4,00, sehingga dapat dikatakan

ada interaksi pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran dengan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar listening.

Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dapat diketahui adanya

interaksi pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran dengan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar listening, selanjutnya dilakukan analisis

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

lanjut dengan menggunakan uji Tukey untuk mengetahui sejauhmana perbedaan

interaksi masing-masing perlakuan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat

dilihat pada lampiran 5.4, dapat diinterpretasikan hasilnya sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan mean prestasi belajar listening dengan media

pembelajaran komputer multimedia antara siswa yang memiliki Motivasi

belajar rendah dengan tinggi.

2. Tidak terdapat perbedaan mean prestasi belajar listening bagi siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah antara siswa dengan media pembelajaran

komputer multimedia dengan DVD.

3. Terdapat perbedaan mean prestasi belajar listening antara siswa dengan media

pembelajaran komputer multimedia dan memiliki motivasi belajar rendah

dengan siswa dengan media pembelajaran DVD dan memiliki motivasi belajar

tinggi.

4. Terdapat perbedaan mean prestasi belajar listening antara siswa dengan media

pembelajaran komputer multimedia dan memiliki motivasi belajar tinggi

dengan siswa dengan media pembelajaran DVD dan memiliki motivasi belajar

rendah

5. Terdapat perbedaan mean prestasi belajar listening bagi siswa yang memiliki

motivasi belajar tinggi antara siswa dengan media pembelajaran komputer

multimedia dengan DVD

6. Terdapat perbedaan mean prestasi belajar listening dengan media

pembelajaran DVD antara siswa yang memiliki motivasi belajar rendah

dengan tinggi.

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Secara rinci, pembahasan hasil analisis dan pengujian hipotesis alternatif

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengaruh Penggunaan Media Komputer Multimedia dan Media DVD

terhadap Prestasi Belajar Listening Siswa.

Media merupakan saluran komunikasi (Smaldino, Russell, Heinich, dan

Molenda, 2005: 8). Media mampu membawa informasi antara sebuah sumber

dengan penerima. Tujuan dari media adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan

pembelajaran. Dengan media maka jelas akan memudahkan penyampaian

pembelajaran. Pembelajaran listening dalam bahasa Inggris sangat memerlukan

media, paling tidak media pembelajaran audio. Dalam perkembangannya

pembelajaran ini berkembang sangat pesat sehingga kehadiran media audiovisual

semakin memudahkan guru dalam menyampaikan pembelajaran listening.

Menyimak atau listening adalah sebuah proses menerima, menghadiri, dan

memberikan arti terhadap rangsangan lisan (Coakley dan Wolvin dalam

Donaldson dan Haggastron, 2006: 68). Ada beberapa microskills dalam

pembelajaran listening yaitu pengenalan bunyi, pengenalan paraphrase,

responsive, dan dikte tertutup (Brown, 2004: 122). Kompetensi ini membutuhkan

tidak hanya audio saja tetapi juga visual apalagi bila dikaitkan dengan tipe

menyimak discrimotivasive listening yang harus membedakan rangsangan suara

dan visual. Banyak jenis media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran

diantaranya adalah media komputer multimedia dan media DVD. Media

komputer multimedia adalah merupakan media pembelajaran yang berbasis

komputer dan didukung oleh perangkat lain maupun jaringan lain sehingga unsur

interaktifnya lebih terasa. Komputer multimedia dan software interaktif dapat

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

digunakan dalam pembelajaran listening. Tidak hanya unsur audio saja yang

didapat tetapi juga bantuan visual sehingga pembelajaran listening akan semakin

bermakna sesuai konteksnya. Dengan media ini siswa dapat melatih kemampuan

menyimaknya secara berulang-ulang dan secara interaktif bahkan dapat melatih

pengucapan secara benar sesuai standar setelah meniyimak model yang

ditampilkan oleh komputer multimedia.

Media pembelajaran DVD adalah sistem penyimpanan dan rekaman

video yang signal audio-visualnya direkam pada disket plastik, ditayangkan

dengan bantuan alat yang disebut DVD Player atau komputer dan LCD.

Kelebihan dari penggunaan media video/DVD ini adalah (1) dapat diputar ulang

setelah rekaman, (2) tayangan dapat diperlambat, dipercepat ataupun dihentikan,

(3) tidak memerlukan ruang gelap, (4) pengoperasian relatif mudah, (5) pita kaset

atau kepingan CD dapat digunakan berulang–ulang, (6) penggandaannya dapat

dilakukan dengan mudah. Pengggunaan media DVD dalam pembelajaran dapat

diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan misalnya memilih bagian tertentu

tayangan bisa ditekan pause, dan tayangan bisa diperlambat agar siswa lebih

mencermati dan mungkin dipercepat apabila diperlukan.

Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa media pembelajaran

komputer multimedia lebih efektif digunakan dalam pembelajaran listening

dibandingkan dengan media pembelajaran DVD. Hal ini dapat dilihat dari rata-

rata prestasi belajar listening siswa jika digunakan media komputer multimedia

adalah 22,281 dan jika digunakan media DVD adalah 19,438. Penggunaan media

komputer multimedia dalam pembelajaran listening lebih efektif karena komputer

multimedia bisa digunakan dengan lebih fleksibel dan interaktif. Fleksibel berarti

bahwa siswa dapat memilih materi yang sesuai level, umur, ketertarikan dan

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

tingkat kesulitan. Dengan DVD siswa hanya dapat mendengar dan melihat

gambar/filmnya saja tanpa dapat terlibat secara interaktif dan menyesuaikan

dirinya sesuai dengan ketertarikan dan tingkat kesulitannya.

2. Perbedaaan Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar

Listening.

Motivasi menurut Maeher dan Meyer dalam Brophy (2004: 5) adalah

bangunan teori yang dijelaskan untuk menjelaskan inisiasi, petunjuk, intensitas

dan ketahanan dan kualitas sikap mengarah kepada pencapaian tujuan. Motivasi

juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan suka atau ketertarikan terhadap suatu

bidang tertentu. Ketertarikan terhadap suatu bidang ini muncul karena adanya

dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk lebih mengenal dan memahami

suatu bidang tersebut lebih jauh. Seorang siswa yang termotivasi terhadap suatu

mata pelajaran tertentu akan selalu berusaha untuk dapat mempelajari mata

pelajaran tersebut secara sungguh sungguh. Motivasi belajar bahasa Inggris

menurut Gardner dalam Dronyei (2001: 48) adalah kecenderungan positif untuk

dapat berinteraksi dengan komunitas bahasa itu dan yang kedua adalah

kecenderaungan positif untuk mendapatkan keuntungan praktis misalnya

mendapatkan nilai yang baik ketika mengerjakan tes, mencari pekerjaan dan

mendapatkan kesejahteraan. Demikian halnya dalam motivasi belajar listening,

siswa mempunyai kecenderungan positif untuk dapat mengerjakan soal-soal

listening. Motivasi siswa merupakan kecenderungan yang mendorong siswa untuk

melakukan suatu aktifitas yang diinginkan tanpa ada yang menyuruh dan

diperhatikan terus menerus dengan rasa senang. Siswa yang memiliki motivasi

terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

terhadap subyek tersebut. Apabila obyek tersebut memberikan kesenangan, maka

mereka cenderung untuk berhubungan lebih aktif dan memusatkan perhatian

terhadap obyek tersebut. Dan apabila obyek tersebut dapat dicapai dengan sukses

maka seseorang akan merasa puas dengan keberhasilannya

Motivasi yang ada pada diri siswa dapat muncul karena adanya faktor

dari dalam dan faktor dari luar siswa. Faktor dari dalam karena adanya

ketertarikan dan keingintahuan siswa siswa lebih jauh terhadap mata pelajaran

tertentu dalam hal ini lebih mengarah pada kesadaran diri siswa untuk memahami

dan mengetahui lebih jauh tentang meteri pelajaran yang disampaikan untuk dapat

meningkatkan penguasaan kompetensi yang dapat dicapai. Faktor dari luar karena

adanya rangsangan yang berasal dari luar siswa itu, misalnya dalam

menyampaikan materi guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi

sehingga dapat menumbuhkan motivasi yang ada pada diri siswa, adanya berbagai

penunjang dalam proses pembelajaran sehingga akan mempermudah dalam

kegiatan belajar mengajar dan lain sebagainya. Siswa yang mempunyai motivasi

belajar yang tinggi maka penguasaan kompetensi yang dicapai siswa akan

cenderung baik dan tinggi. Demikian pula sebaliknya siswa yang mempunyai

motivasi belajar rendah maka penguasaan kompetensi dasar mata pelajaran

listening yang akan dicapai siswa akan relatif lebih rendah. Motivasi merupakan

salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan seseorang. Proses belajar

akan lancar jika disertai adanya motivasi.

3. Interaksi Pengaruh Penggunaan Media dan Motivasi Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Listening.

Kompetensi listening merupakan salah satu kompetensi dari empat

kompetensi dalam pembelajaran bahasa Inggris yang harus dimiliki oleh peserta

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

didik agar prestasinya dalam pelajaran bahasa Inggris baik. Kompetensi listening

sangat ditentukan oleh kegiatan pembelajarannya. Kegiatan pembelajaran ini

dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah media pembelajaran yang sesuai

dan memadai dan motivasi belajar siswa. Guru harus mampu memilih media

pembelajaran mana yang paling efektif dan mampu menempatkan siswa sebagai

subyek didik untuk berfikir secara kritis dan analitis serta melatih untuk terampil

menentukan dan memecahkan masalah. Dalam pembelajaran listening, akan

lebih baik jika digunakan media komputer multimedia dibandingkan dengan

media DVD. Hal tersebut karena dengan menggunakan media komputer

multimedia, proses pembelajaran akan lebih interaktif. Keterlibatan siswa akan

lebih nampak dan bahkan siswa dapat terlibat dalam kegiatan problem solving,

dan juga media ini dapat membangkitkan motivasi siswa, melatih berfikir

intelektual dan merangsang keingintahuan siswa, juga melatih siswa befikir

kritis, mempertimbangkan hal-hal yang ada disekelilingnya serta berpartisipasi

aktif dalam proses mendapatkan pengetahuan sehingga materi pembelajaran

yang dipelajari akan lebih mudah diterima, diingat dan dipahami secara

mendalam. Motivasi belajar akan timbul dengan digunakannya komputer

multimedia karena multimedia adalah perpaduan antara teks, grafis, audio, video

dan kegiatan interaktifnya (Smaldino, Russell, Heinich dan Molenda, 2005: 141).

Jadi sangatlah lengkap dari apa yang terdapat dalam media pembelajaran

komputer multimedia. Siswa belajar listening dengan didukung dengan unsur

visual melalui monitor komputer. Unsur visual dalam pembelajaran listening

diperlukan untuk memberikan konteks dan bantuan untuk memahami wacana

atau pesan lisan yang dimaksudkan. Siswa tidak hanya tertarik tetapi juga akan

termotivasi belajarnya sehingga prestasi belajar listening siswa akan optimal.

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal

mungkin namun masih ada beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini,

diantaranya adalah :

1. Penelitian ini hanya berlaku pada siswa SMP Negeri di Sub Rayon 03 Baturetno

Kabupaten Wonogiri yang menjadi populasi penelitian, sehingga hasil penelitian

belum tentu dapat digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas.

2. Hasil penelitian hanya berlaku pada mata pelajaran Bahasa Inggris listening,

peneliti berasumsi jika penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran lain selain

listening maka akan memberikan hasil yang berbeda.

3. Instrumen penelitian disusun dan dikembangkan sendiri oleh peneliti dan

bukanlah instrumen baku yang sudah teruji keabsahannya.

BAB V

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis variansi diperoleh kesimpulan:

1. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran yang

menggunakan media pembelajaran komputer multimedia dan media

pembelajaran DVD terhadap prestasi belajar listening siswa SMP Negeri

Kabupaten Wonogiri yang ditunjukkan dengan nilai F sebesar 24,409 dengan

nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Dengan terbuktinya hipotesis tersebut

membuktikan bahwa penggunaan komputer multimedia menghasilkan prestasi

belajar yang berbeda dengan media pembelajaran DVD.

2. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar tinggi dan

motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar listening siswa SMP Negeri

Kabupaten Wongiri ditunjukkan dengan nilai F sebesar 10,260 dengan nilai

signifikan sebesar 0,002 < 0,05. Dengan tebuktinya hipotesis tersebut

membuktikan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik

prestasi belajarnya dibandingkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

3. Terdapat interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar listening siswa SMP Negeri Kabupaten Wonogiri

ditunjukka dengan nilai F sebesar 8,280 dengan nilai signifikan sebesar 0,006 <

0,05. Dengan terbuktinya hipotesis tersebut membuktikan bahwa dengan

penggunaan media pembelajaran yang sesuai dan disertai dengan motivasi

belajar yang dimiliki oleh siswa dapat meningkatkan prestasi belajar listening

siswa SMP Negeri Kabupaten Wonogiri.

B. Implikasi

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Adanya perbedaan pengaruh pembelajaran menggunakan komputer

multimedia dan media pembelajaran DVD terhadap prestasi belajar listening siswa

SMP Negeri Kabupaten Wonogiri mempunyai implikasi bahwa guru yang mengajar

dengan menggunakan media pembelajaran komputer multimedia menghasilkan

prestasi belajar listening yang berbeda dengan guru yang menggunakan media

pembelajaran DVD.

Terdapatnya perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar

tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar listening siswa SMP

Negeri Kabupaten Wonogiri, mempunyai implikasi bahwa semakin tinggi motivasi

belajar siswa, maka semakin tinggi prestasi belajar siswa, sebaliknya semakin rendah

motivasi belajar siswa, maka semakin rendah prestasi belajar listening siswa. Siswa

bermotivasi tinggi dalam pembelajaran listening akan mempunyai sifat-sifat positif

yang mengarah pada prestasi belajar. Sifat ingin tahu, bertanggung jawab, rajin

mengerjakan tugas listening, senang mendengarkan berita dan lagu-lagu berbahasa

Inggris serta ingin berprestasi. Tingginya motivasi belajar siswa yang disebabkan

oleh penggunaan media pembelajaaran yang tepat akan berdampak baik pada

peningkatan motivasi belajar siswa, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan

prestasi belajar listening. Sebaliknya apabila siswa tidak tertarik dengan media

pembelajaran-media pembelajaran yang digunakan oleh guru, bahkan tidak

mempunyai motivasi yang cukup maka akan berdampak berkurangnya prestasi

belajar listening siswa atau prestasi siswa tidak optimal.

Interaksi antara pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar listening siswa SMP Negeri Kabupaten Wonogiri,

memberikan implikasi bahwa penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar

siswa merupakan variabel yang berpengaruh terhadap prestasi belajar listening siswa,

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

sehingga untuk meningkatan prestasi belajar listening siswa, guru harus lebih kreatif

dan inovatif dalam penggunaan media pembelajaran dan selalu memberikan motivasi

belajar kepada siswa. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan prosedural

oleh guru dan didukung motivasi belajar siswa terbukti meningkatkan prestasi belajar

listening. Guru bahasa Inggris diharapkan menggunakan media pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Apabila

guru tidak menggunakan media pembelajaran ini pada keterampilan listening dan

siswa tidak termotivasi untuk belajar, kemungkinan prestasi belajar listening akan

tidak optimal.

C. Saran

Disarankan para guru bahasa Inggris di SMP Negeri Kabupaten Wonogiri

untuk menggunakan media pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan listening.

Keterampilan ini merupakan keterampilan memahami bahasa lisan. Dengan dibantu

visualisasi melalui komputer multimedia yang lebih menarik dan interaktif, maka

guru diharapkan mengenali teknologi ini dan mengaplikasikasikan dalam

pembelajaran bahasa Inggris. Alangkah lebih baik jika suara atau komputer

multimedia adalah penutur asli (native speaker). Dengan penutur asli ini siswa akan

terbiasa mendengarkan ucapan-ucapan yang mendekati standar bahasa Inggris.

Untuk lebih meningkatkan ketertarikan siswa terhadap kompetensi

menyimak, guru dapat memadukan dengan metode-metode pembelajaran yang lain

yang sesuai. Mendengarkan lagu adalah sesuatu yang menyenangkan. Guru dapat

menggunakan lagu yang sesuai dengan situasi pembelajaran. Banyak media yang

dapat mengembangkan beberapa kompetensi siswa secara bersamaan, misalnya

kompetensi listening dengan speaking dan juga listening dengan writing. Siswa dapat

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

juga diajak untuk mendengarkan cerita atau berita dalam bahasa Inggris. Kegiatan-

kegiatan ini perlu dilakukan agar pembelajaran semakin menarik dan tidak monoton,

sehingga siswa akan merasa senang dan termotivasi. Dengan rasa senang dan

mempunyai motivasi belajar yang tinggi untuk kompetensi listening maka siswa

dapat mencapai prestasi tertinggi.

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMPUTER MULTIMEDIA DAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93