pengaruh marketing mixdan kemampuan finansial …
TRANSCRIPT
PENGARUH MARKETING MIXDAN KEMAMPUAN FINANSIAL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI SAHAM SYARIAH
( Pada BEI Jambi )
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Ekonomi Islam Dalam Konsentrasi Perbankan dan
Lembaga Keuangan Syariah
Oleh
DAUD NIM: MLK. 15.2325
PASCASARJANA
UNIVERSITASISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
KEMENTERIAN AGAMA RlUNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
P A S C A S A R J A N AJl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi Telpn. (0741) 60731
_____ Fax. (0741 ) 60548 e-mail: [email protected]_____
PENGESAHAN TESIS
Tesis dengan judul “pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap keputusan investasi di saham syariah ” yang dimunaqasyahkan oleh sidang Pascasarjana UIN STS Jambi pada :
Hari
Tanggal
Tempat : Ruang Sidang Pascasarjana UIN STS Jambi
Nama : DAUD
NIM : MLK.15.2325
Judul : “pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadapkeputusan investasi di saham syariah.”
Telah diperbaiki sebagaimana hasil sidang diatas dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk mengikuti wisuda dalam Konsentrasi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syari’ah (PLKS) pada Pascasarjana UIN STS Jambi.
PENGESAHAN PE RBAIKAN TESISNo Nama Tanda Tangan Tanggal
1Prof. Dr. H. Husein Ritonga, M.A (Ketua Sidang)
2Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd (Pembimbing I)
3Dr. Novi Mubyarto, ME (Pembimbing II) f.
4Dr. A. A Miftah, M.Ag (Pengujil) &
5Dr. Rafida, ME (Penguji II) M k
Jambi, November 2018 Direktur Pascasarjana UIN STS Jambi
Prof. D/. H. Husein Ritonqa, M.ANIP. 196401261992031001
MOTTO
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan ” (QS. Al Hasyr: 18 ).1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemanya (Semarang: CV Asy Syifa, 1989), hal.
437.
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada:
Ayahanda dan Ibunda yang mulia,
Istri dan Anak yang tercinta,
Keponakan-keponakanku tersayang.
ABSTRAK Daud.Pengaruh Marketing Mix danKemampuan Finansial terhadap KeputusanInvestasi Saham Syariah.Tesis, Perbankan danLembagaKeuanganSyariahPascasarjana UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi, 2018.
Tujuandalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah
pengaruh Marketing Mix yang terdiri dari produk, lokasi . promosi, harga dan Kemampuan Finansial Nasabah terhadap keputusan Investasi di Saham Syariah baik secara parsial maupun simultan.
Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada investor syariah yang dijadikan responden dalam penelitian ini di Bursa Efek Indonesia perwakilan Jambi. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden investor syariah Bursa Efek Indonesia perwakilan Jambi dengan tehnik probability sampling, data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 17. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini meliputi uji realibilitas, uji validitas, uji regresi linier sederhana dan berganda, pengujian hipotesis melalui uji T-test , uji F-test, serta koefisien determinasi (R2) dan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji Normalitas Data, Multikolinearitas dan Heteroskedastisitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, variabel Marketing Mix berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi investor disaham syariah,hal ini didasarkan hasil uji t (parsial), variable marketing mix memiliki nilai beta sebesar0,381atau 38,1% dan memiliki signifikansi sebesar 0,000 < 0,1, sehingga variable marketing mix memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan investasi investor disaham syariah.Kedua, variabel kemampuan finansial investor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasidi saham syariah. Jika dilihat berdasarkan tabel coefficient, kemampuan financial memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,39> 0,1 dan t hitung sebesar4.500< t tabel sebesar 4,610.Jika t hitung< t tabel maka Ho diterima Ha belum cukup bukti untuk diterima. Ketiga, Variabel Marketing Mix dan Kemampuan Finansial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan Investasi saham Syariah dengan nilaiuji F sebesar 7,833, sedangkan F tabel sebesar 1,248. Dengan demikian F hitung 7,833 > F tabel 1,248, dan signifikansi 0,000 < 0,1.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa factor pemasaran dan kemampuan financial adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam memilih dan memutuskan investasi di saham syariah.Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keputusan pembelian dapat dilakukan apabila praduk, tempat, harga dan promosi yang dimiliki mudah terjangkau atau berlokasi strategis.Tempat yang mudah dijangkau dengan sarana memberikan kemudahan pembeli untuk menjangkau tempat tersebut. Kata Kunci: Keputusan Investasi, Saham Syariah, Marketing Mix,
Kemampuan Finansial.
ABSTRACT Daud. The Influence of Marketing Mix and Financial Capacity on Sharia Stock Investment Decisions. Thesis, Banking and Islamic Financial Institutions Graduate Program UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018. The purpose of this research is to find out is there a marketing mix consisting of products, locations. promotion, price and ability. Financial transactions.
The data used are primary data collected by distributing questionnaires to Islamic investors as respondents in this study at the Jambi Indonesia Stock Exchange. Samples taken were 100 respondents from the Jambi Indonesia Stock Exchange sharia investor representatives with probability sampling techniques, the data obtained were then processed using SPSS version 17. The analysis used was multiple linear regression analysis. This analysis includes reliability test, validity test, simple and multiple linear regression test, hypothesis testing through T-test, F-test, and determination coefficient (R2) and classic assumption test which consists of Data Normality, Multicollinearity and Heteroscedasticity tests.
The results showed that; first, the Marketing Mix variable has a significant effect on investors' investment decisions in Islamic stocks, this is based on the results of the t test (partial), the marketing mix variable has a beta value of 0.381 or 38.1% and has a significance of 0.000 <0.1, so the variable The marketing mix has a significant influence on investors' investment decisions in Islamic stocks. Second, the variable financial capability of investors does not have a significant influence on investment decisions in Islamic stocks. When viewed based on table coefficient, financial ability has a significance level of 0.39> 0.1 and t counts for 4,500 <t table of 4.610. If t count <t table then Ho is accepted Ha there is not enough evidence to be accepted. Third, Variable Marketing Mix and Financial Capability simultaneously have a significant effect on Sharia stock investment decisions with F test value of 7.833, while F table is 1.248. Thus the F count is 7.833> F table 1.248, and the significance is 0.000 <0.1.
Thus it can be concluded that marketing factors and financial capabilities are the factors considered by investors in choosing and deciding investment in Islamic stocks. The results also show that purchasing decisions can be made if the praduk, place, price and promotion are easily accessible or strategically located. A place that is easily accessible by means of providing convenience for buyers to reach the place.
Keywords: Investment Decision, Sharia Shares, Marketing Mix,
Financial Capability.
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan taufik dan hidayah-Nya serta telah memberikan kekuatan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat seiring
salam peneliti limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW yang telah memberikan cahaya kepada kita semua dengan ajaran
Islam.
Karya tulis dalam bentuk ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagai
persyaratan guna memperoleh gelar magester dalam ilmu Ekonomi Islam
kesentrasi Perbankan dan Lembaga Keuagan Syariah pada Pascasarjana
UIN STS Jambi. Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini belum
sempurna, baik secara metodologi maupun secara analisis. Untuk itu
penulis mengharapkan dan saran konstruktif dari pembaca.
Selama proses penyelesaian tesis ini, banyak yang telah memberikan
konstribusi baik langsung maupun tidak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada mereka. Ucapan terima kasih yang terutama
penulis khususkan kepada:
1. Bapak Dr. H. Hadri hasan, MA, sebagai rector UIN STS Jambi
2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Husein Ritonga, M.A, sebagai Direktur
Pascasarjana UIN STS Jambi sebagai sebagai pimpinan lembaga
tempat penulis menimba ilmu.
3. Bapak Prof. Dr. H. Mukhtar, M. Pd, dan bapak Dr. Novi Mubyarto, SE,
ME, Sebagai pembimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Bapak-bapak dosen dan segenap civitas akademik Pascasarjana UIN
STS Jambi yang telah menjadi pembimbing dan pengampu mata kuliah
dan membantu dalam berokrasi pengurus selama penulis study di
program pascasarjana UIN STS Jambi.
5. Bapak kepala perpustakaan dan segenap karyawanya yang telah
banyak membantu penulis dalam menemukan rujukan berkenaan
dengan karya tulis ini.
Semua pihak yang yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu
persatu dalam lembaran ini. Semoga kontribusi mereka semua bernilai di
sisi Allah SWT. Amin Ya Rabbal’alamin.
Jambi, 20 maret 2018
Penulis
DAUD NIM. MLK. 15. 2325
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i NOTA DINAS .................................................................................... iv PENGESAHAN ................................................................................. iv PERNYERTAAN ORISINALITAS TESIS .......................................... iv MOTTO .......................................................................................... vii PERSEMBAHAN .............................................................................. viii ABSTRAK ......................................................................................... ix ABTRACT ......................................................................................... x KATA PENGANTAR .......................................................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ............................................................................... x DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................... 13
C. Pembatasan Masalah ................................................. 14
D. Rumusan Masalah ....................................................... 14
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, PENELITIAN
RELEVAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori ............................................................. 16
1. Strategi Pemasaran (Marketing Mix) ........................ 16
a) Produk (Produc).................................................. 16
b) Harga (Price) ..................................................... 17
c) Tempat/Lokasi (Place) ....................................... 25
d) Promosi (Promotion) .......................................... 26
2. Kemampuan Finansial Nasabah .............................. 30
a) Pengertian Kemampuan ..................................... 30
b) Pengertian Finansial ........................................... 30
3. Keputusan Investasi di Saham Syariah .................... 32
a) Pengertian Keputusan ........................................ 31
b) Mengukur keputusan investasi disaham syariah . 36
4. Hubungan Antar Variabel ......................................... 56
a) Pengaruh Marketing Mix Terhadap keputusan
Investasi .............................................................. 56
c) Pengaruh Kemampuan Finansial Terhadap
keputusan Investasi ....................................... 62
d) Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan
Finansial Terhadap keputusan Investasi ............. 58
B. Kerangka Berpikir ......................................................... 65
C. Penelitian Relevan ........................................................ 66
D. Hipotesis Penelitian ...................................................... 70
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .................................................. 70
B. Populasi dan sampel .................................................... 70
C. Jenis dan Sumber Data ................................................ 71
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 72
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................ 72
F. Metode Pengukuran ..................................................... 77
G. Teknik Pengolahan Data............................................... 77
H. Teknik Analisis Data ..................................................... 78
1. Uji Validitas dan Reabilitas ..................................... 78
2. Uji asumsi klasik ..................................................... 79
a. Uji Normalitas ..................................................... 79
b. Uji Multikolinieritas ............................................. 79
c. Uji heteroskedastisitas ...................................... 80
d. Uji Autokorelasi .................................................. 80
3. Uji Analisis Regresi ................................................. 81
I. Rencana dan Waktu Penilitian ...................................... 83
BAB IV DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................... 84
B. Hasil Penilitian dan Analisis Hasil Penelitian ................. 99
1. Hasil Penelitian ....................................................... 99
a. Deskripsi Responden ............................................ 99
1) Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 99
2) Berdasarkan Jenis Usia ................................... 100
3) Berdasarkan Jenis Pendidikan ......................... 100
4) Berdasarkan Jenis Pekerjaan .......................... 101
5) Berdasarkan Pendapatan Perbulan ................. 102
6) Berdasarkan pengeluaran Kosumsi Perbulan .. 103
7) Berdasarkan pengeluaran Sosial Perbulan ...... 104
8) Berdasarkan pengeluaran Tabungan Perbulan 105
9) Berdasarkan pengeluaran Investasi Perbulan . 106
b. Hasil Skor Kuesioner ............................................. 107
c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .......................... 111
2. Pengujian Persyaratan Analisis ............................. 113
3. Pengujian Hipotesis ................................................ 117
1). Pengujian Hipotesis Satu ................................. 118
2). Pengujian Hipotesis Kedua .............................. 119
4. Analisis Hasil Penelitian ........................................ 120
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 136
B. Implikasi ........................................................................ 136
C. Rekomendasi ................................................................ 137
D. Saran............................................................................. 138
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
LAMPAIRAN .....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia pasar modal di Indonesia semakin meningkat
setiap tahunnya. Hal ini didukung oleh infrastruktur yang memudahkan
investor dalam bertransaksi seperti online trading dan banyaknya variasi
produk investasi.Produk investasi yang umumnya ditawarkan pertama kali
oleh perusahaansekuritas atau wakil perantara pedagang efek dan manajer
investasi adalah saham.Saham merupakan jenis investasi yang umum
dipilih oleh investor dikarenakanbanyaknya saham yang dapat dipilih dan
modal awal yang digunakan tidak terlampaubesar.
Pasar modal memberikan alternatif bagi investor untuk
berinvestasibaik dalam jangka pendek maupun panjang, yang pada
umumnya akanmenyebabkan para investor tertarik untuk menginvestasikan
dananya.Saham merupakan salah satu komoditas keuangan yang di
perdagangan dipasar modal yang paling populer. Saham merupakan
instrumen ekuitas,yaitu tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan usahadalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modaltersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaimatas aset perusahaan, dan berhak hadir
dalam rapat umum pemegang saham.2
Sedangkan saham syariah merupakan surat berharga yang
merepresentasikan penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan.
Penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak
melanggar prinsip-prinsip syariah. seperti tidak melakukan riba, maysir dan
2Nor Hadi.Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Praktis Investasi diInstrumen Keuangan Pasar
Modal( Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), hal. 67
gharar. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an sebagaimana firman Allah dalam
surat Al-Baqarah ayat: 275-279.
Artinya: Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdirimelainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan Syaitanlantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikianitu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat)sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Orang-orang yangtelah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terusberhenti (dari mengambil riba), maka baginya yang telahdiambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah.Orang yang mengulangi (mengambil riba),maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidakmenyukai orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuatdosa.(QS: al-Baqarah/2 : 275-279).3
3Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV Asy Syifa , 1989), hal.
36.
Artinya: Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah. Maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (QS: ar-Ruum/30 : 39)
Munculnya pasar saham syariah adalah kunci untuk mengurangi
risiko ketidak pastian dalam pasar modal konvensional dan juga
mengurangai skandal keuangan di pasar modal internasional.4 Tidak hanya
itu, pasar saham syariah menampung masyarakat (muslim dan non muslim)
dalam kegiatan memperoleh keuntungan dan risikonya, meningkatkan
performa, kinerja dan sustainable dari perusahaan yang termasuk dalam
bursa saham syariah sesuai dengan harga saham, serta mengurangi
terjadinya spekulasi di pasar modal.
Dengan adanya pasar modal investor individumaupun badan usaha
dapat menyalurkan kelebihan dana yang dimilikinyauntuk diinvestasikan di
pasar modal, dan para pengusaha dapatmemperoleh dana tambahan modal
untuk memperluas jaringan usahanyadari para investor yang berada di
pasar modal.5
Pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia sebagai salah
satualternatif berinvestasi masyarakat dinilai cukup baik. Tercatat pada
tahun2015 investor di pasar modal mencapai 388.960, investor
mengalamikenaikan sebesar 19% jika dibandingkan pada tahun
sebelumnya yang hanya tercatat sebesar 386.343 investor.6
Peningkatanjumlah investor ini merupakan hasil dari upaya yang telah
4Muhsinhar, 2011, Telaah Kritis Pasar Modal Syariah, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/telaah-kritis-pasar-modal-syariah/, diakses pada tanggal 1 Maret 2017. 5Yuliana dan Indah.Investasi Produk Keuangan Syariah. Malang: Uin-Maliki Press.2016.
6Maharani dan Esti.“Jumlah Investor Bertambah 19 Persen”.30 Desember 2015.
dilakukan Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) dengan dukungan dan
kerja sama dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),Bursa Efek Indonesia (BEI),
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI),perusahaan efek, akademisi, dan
emiten.
Grafik pertumbuhan jumlahinvestor di pasar modal dapat dilihat pada
gambar 1.1:
Sumber :www.ojk.go.id
Pada Grafik 1.1 dapat dilihat bahwa sampai akhir tahun 2015, jumlah
investor beradapada posisi 388.960atau meningkat sebesar 19 % jika
dibandingkan denganposisi pada tahun sebelumnya yang hanya tercatat
sebesar 386.343 investor. Hal ini menunjukkan bahwa
semakinmeningkatnya investor untuk melakukan investasi di pasar
modal.Nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalamipeningkatan sebesar
2,65% menjadi Rp 5.228,04 triliun. Rata-rata nilaiperdagangan saham per
hari mengalami peningkatan sebesar 0,87%.
Peningkatan investor saham juga di alami di wilayah provinsi Jambi,
BEI KantorPerwakilan jambi sebagai kantor perwakilanyang ada di
Sumatera menunjukkanperkembangan yang cukup baik namunpeningkatan
hubungan dengan potensi yangada belum berjalan maksimal.
Berdasarkan data dari bursa Indonesia (2017), jumlah investordi
Bursa Efek Indonesia kantor Perwakilan jambi menduduki rangking ke 14
dari 34propinsi yang ada di Indonesia, posisi ini tidakterlalu bagus dan juga
tidak terlalu jelek. Untukwilayah Sumatera, Bursa Efek Indonesia
KantorPerwakilan jambi berada diposisi ke 5 dari 10propinsi di dalam
menghimpun investor yangbertransaksi di BEI. Jumlah investor pasar modal
di Provinsi Jambi mencapai 4.299, Kepala Perwakilan BEI Provinsi Jambi
Gusti Ngurah Sandiana mengatakan jumlah investor tersebut hanya
menyumbang beberapa persen dari jumlah investor saham secara
nasional."Kami terus berupaya mengedukasi masyarakat supaya mereka
beralih ke modal investasi yang legal sesuai pemerintah yang diawasi
otoritas yang berwenang,"Pertumbuhan transaksidan pertumbuan investor
di Kantor Bursa EfekIndonesia Kantor Perwakilan Jambi mulai daritahun
2011 sampai dengan tahun 2017 dapatdilihat dari tabel 1 berikut:
Tabel 1.1
Data Nilai Transaksi dan Pertumbuhan Investor di Provinsi Jambi
Tahun Nilai Pertumbuhan
transaksi
Rata-rata
transaksi per
bulan
Jumlah
Investor Pertumbuhan
Investor
2011 440.461.482.211 36.705.123.518 412
2012 707.825.323.280 37,77% 58.985.443.607 501 17,76%
2013 861.064.112.592 17,80% 71.755.342.716 830 39,64%
2014 698.043.782.925 23,35% 58.170.315.244 1642 49,45%
2015 63.634.984.178 27,56% 80.302.915.348 3045 19,71%
2016 958.507.855.450 -0,53% 79.875.654.621 4693 31,69%
2017 1.249.474.814.994 23,29% 104.122.901.250 5313 32,15%
Sumber :www.beijambi.go.id
Dari tabel 1.1 terlihat bahwa dari sisi jumlahinvestor sejak mulai
Kantor Bursa Efek adadi Jambi sampai dengan sekarangterus mengalami
peningkatan mulai dari 412 ditahun 2011 menjadi 5313 ditahun 2017 atau
naik 763,83%, atau rata-rata peningkatan32.73% pertahunnya. Dari sisi
jumlahtransaksi mengalami pertumbuhan yang cukupbaik namun pernah
mengalami penurunan pada tahun 2011 dan 2012.
Untuk penyebaran investor di kabupatendan kota yang ada di
Provinsi Jambi masihterfokus dan terbesar di kota Jambi, halini disebabkan
oleh jaringan kantor BursaEfek Indonesia yang masih terbatas
hanyamemiliki 1 (satu) unit kantor yang sampai saat ini masih berada di
kota Jambi. Darisemua data tersebut diatas terlihat bahwapertumbuhan
investor, jumlah transaksi,jaringan kantor Bursa Efek Indonesia
KantorPerwakilan Jambi belum maksimal. Tahun2017 Bursa Efek Indonesia
kantor Perwakilan Jambi memiliki target investor minimal 15 %dari jumlah
penduduk. Dari hasil wawancaraawal dengan Pimpinan Cabang Bursa
EfekKantor Perwakilan Jambi yaitu bapak Fasha selaku kepala BEI
perwakilan Jambi mengatakan ada beberapa halyang mendasari
melambatnya penjualaanproduk yang ada di bursa ini, diantaranyayaitu
nama dan jenis produknya yang belumterlalu dikenal, pengetahuan
masyarakat yangminim, akses dan jaringan kantor yang masihterbatas
mengakibatkan terbatasnya jumlahlembaga/instansi pemerintah atau
swastadan masyarakat individu yang melakukanhubungan dan transaksi
dengan PT. Bursa EfekIndonesia Kantor Perwakilan Jambi.
Untuk itu perlu kiranya PT. BursaEfek Indonesia Kantor Perwakilan
Jambi melakukan terobosan pemasaran denganperumusan strategi yang
tepat dan akuratagar bisa mencapai target dengan semuapotensi yang ada
di Jambi. Denganmelakukan berbagai macam upaya danlangkah-langkah
strategis agar keberadaanpasar modal ini bisa diketahui, dinikmati
dandijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Jambi. Sehingga
keberadaam pasarmodal dan semua macam produk unggulanyang
dimilikinya tidak menjadi makhluk asingbagi sebagian masyarakat,
melainkan sudahsebuah menjadi alternatif solusi investasi dansumber
pendanaan terbaik baik bagi masyarkatindividu maupun bersifat corporat.
Ada beberapa hambatan Perkembangan investor di pasar modal
Indonesia.Berdasarkan hasil studi tentang investasi di Indonesia oleh tim
studiBAPEPAM-LK menunjukkan terdapat beberapa hambatan dalam
pengembangan investor di Indonesia, diantaranya adalah:7 Pertama,
tingkatpengetahuan dan pemahaman tentang pasar modal, kedua,
ketersediaan informasi tentang pasar modal, ketiga, minat pemodal atas
efek,keempat, kerangka peraturan tentang penerbitan efek, kelima,
polapengawasan oleh lembaga terkait, keenam, pra-proses(persiapan)
penerbitan efek, dan ketujuh, kelembagaan atau institusi yangmengatur dan
mengawasi kegiatan pasar modal di Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan provinsi Jambi selaku
pengelola penjualan efek di wilayah provinsi jambi terus melakukan upaya-
upaya untuk meningkatkan investasi masyarakat di pasar modal terutama
untuk investor syariah, Salah satunya dengan menambah jumlah
BankAdministrator Rekening Dana Nasabah (Bank RDN). Penambahan
inidimaksudkan untuk memudahkan investor dalam pembelian produk-
produkpasar modal.
7Tim Studi Tentang Investasi Syariah Di Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kementrian
Keuangan Republik Indonesia danBadan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2017)
Selain penambahan bank RDN, menurut Irmawati Amran
selakukepala devisi pengembangan investor BEI perwakilan jambi,
padasaat ini BEI gencar melakukan pengenalan program “Yuk
NabungSaham”. Program ini merupakan sebuah kampanye yang
mengajakmasyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal melalui
“share saving”. Hanya dengan berbekal mulai Rp 100.000,- setiap
bulannya,masyarakat dapat membeli saham melalui perusahaan sekuritas.
Denganadanya kampanye “Yuk Nabung Saham” bertujuan untuk
meningkatkankesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal
dengan membelisaham secara rutin dan berkala. Bagi masyarakat yang
ingin mengikut kegiatan menabung saham, masyarakat diwajibkan untuk
membukarekening efek di perusahaan sekuritas. Setelah rekening efek
jadi,masyarakat dapat menyetorkan dana secara rutin, ataupun
menggunakanfasilitas “auto transfer” di setiap periode yang telah ditentukan
dankemudian membeli saham secara rutin.
Kegiatan pemasaran produk investasi syariah berupa sosialisasi,
edukasidan promosi dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku
penyelenggara bursa,bekerjasama dengan OJK, KSEI, KPEI, dan
perusahaan-perusahaan sekuritasdengan melakukan Sekolah Pasar Modal,
Seminar saham, dan sebagainya, di BEI telah berhasil menjaring 1397
investor baru di tahun 2017.
Sebelum melakukan investasi pada satu instrumen investasi,tentunya
investor harus mengetahui dan mempelajari setiap hal yangberkaitan
dengan sebuah investasi. Beberapa hal diduga mempengaruhi keputusan
seseorang untuk melakukan investasi di pasar modal, yaitu
manfaatmelakukan investasi, modal investasi minimal, motivasi
melakukaninvestasi, keuntungan yang dihasilkan dari investasi, edukasi
tentang pasar modal dan kemampuan financial.
Angipora dan Marius mengukur keputusan investasiinvestor dari
berapa banyak faktor diantaranya adalah marketing mix (product, price,
place, promotion).Ditemukan bahwa formula marketing mix mempengaruhi
terhadap proses keputusan pembelian. Apabila seseorang membutuhkan
produk maka akan membayangkan lebih dulu manfaat produk, setelah itu
baru mempertimbangkan faktor – faktor lain di luarmanfaat produk. Selain
itu harga juga menentukan diterima atau tidaknya suatuproduk oleh
konsumen, perusahaan perlu memantau harga yang ditetapkan oleh
pesaing agar hargayang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau
sebaliknya, agar kemudianharga yang ditawarkan dapat menimbulkan
keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.Distribusi berkenaan
dengan tempat dan cara penyampaian produk ketangan konsumen,
manajemen pemasaran mempunyai peranan dalam mengevaluasi kinerja
penyalur Bila perusahaan merencanakan suatu pasar tertentu, yang
pertamakali dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di
sana. Suatuproduk yang cepat dan merata kepada konsumen, maka
berpengaruh terhadapkeputusan konsumen untuk melakukan pembelian.
Dan yang terahir yang menetukan keputusan investasi atau pembelian
terhadap suatu barang adalah promosi, Fungsi utama dari suatu strategi
promosi para pemasar adalah untukmeyakinkan target pelanggan bahwa
barang dan jasa yang ditawarkan tersebutmemiliki keunggulan yang
berbeda dibandingkan pesaing, sehingga hal ini dapatmenarik minat
konsumen untuk melakukan pembelian. Faktor – faktor itulah yang
membuat konsumen mengambilkeputusan membeli atau tidak.Angipora
menyatakan bahwa produkberpengaruh terhadap keputusan pembelian.8
Disamping itu juga yang menjadi pertimbangan investor dalam
mengambil keputusan untuk berinvestasi salah satunyaialah kemampuan
finansial yang dimiliki. Pendapatan atau finansial dapatmencakup beberapa
aspek, misalnya keuangan, aset, profesi, pengelolaanatau manajemen aset,
dan lain sebagainya.
Studi tentang pengaruh marketing mix terhadap keputusan investasi
sahamtelah dilakukan Beuty Fallon Oktafira Kumowal dengan judul
”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen(Studi Kasus Di
Citra Land Manado)” yang menunjukkan hasil bauran pemasaran yang
terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi secara bersamamemiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.Berdasarkan hasil
uji tdapat diketahui bahwa variabel produk, harga, lokasi, dan promosi
berpengaruh secarasignifikan terhadap keputusan pembelian.Hasil dari uji F
pada penelitian ini menunjukkan nilai sig F adalah sebesar 0,000 < 0,05
yangberarti bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan
promosi secara bersamamemiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian.9
Disamping itu ada juga hasil penelitian yang dilakukan oleh wahyu
wulandari yang berjudul ”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Waserda Ukm Mart Koperasi Karyawan Widyagama
Malang”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui variabel marketing mix
secara simultan, variabel marketing mix secara parsial manakah yang
8Angipora, Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2012), hal. 45. 9Beuty Fallon Oktafira Kumowal. Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 12, Nomor 5,
Desember 2014.
berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pada Waserda UKM
Kopkar Widyagama Malang. Hasilnya menujukan terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan investasi dengan nilai R sebesar 0,476 terjadi
hubungan positif yang kuat antara marketing mix terhadap keputusan
pembelian pada Waserda UKM Mart Kopkar Widyagama Malang. Dan R
Square sebesar 0.226 atau 22.6% menunjukkan sumbangan pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) sebesar
22.6%. Secara simultan Fhitung > Ftabel (4,328 > 2,33), sehingga dalam hal
ini hipotesis pertama terima. Secara parsial variabel harga dan lingkungan
fisik berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.
Sedangkan variabel produk, variabel promosi dan variabel pelayanan
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian. Dan variabel bebas yang berpengaruh paling dominan terhadap
variabel terikat adalah harga.10
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang pernah diteliti oleh
Abubakar yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan BauranPemasaran
Terhadap Proses Keputusan menabung pada bank syariah mandiri di
Banda Aceh".Hasilnya menujukan bahwa terdapat pengaruh signifikan
BauranPemasaran terhadap keputusan investasi nasabah.11
Konsep mengenai investor (individu) yang rasional dalam
pengambilankeputusan investasi juga pernah dilakukan penelitian oleh
Zarah Puspitaningtyas dari Universitas Jember, dengan judul ” Perilaku
Investor Dalam Pengambilan Keputusan InvestasiDi Pasar Modal” hasil
penelitianya menyipulkan bahwa investor cenderung berperilaku rasional.
10
Wahyu wulandari Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 11
Abubakar. “Pengaruh pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Prose Keputusan menabung pada bank syariah mandiri di Banda Aceh”2009.
Investor perlu mempertimbangkaninformasi secara jelas atas suatu
peristiwa ekonomi jika akan melakukan pengambilankeputusan investasi.
Pertimbangan tersebut dilakukan untuk dapat memperkirakanketerkaitan
informasi tersebut dengan perubahan harga saham. Pasar menyajikan
beragaminformasi dan seharusnya investor menganalisis beragam informasi
tersebut. Sebelum padatahapan pemanfaatan informasi untuk mengambil
keputusan, investor akan terlebih dahulumelakukan pencarian informasi
secara aktif dan terus-menerus.12
Berdasarkan hasil penelitian OJK pada tahun 2013 terkait hal
financial cability (kemampuan financial), Indonesia masih sangat rendah
yaitu sebesar 21,8% dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia
misalnya sebesar 80% dan Australia sebesar 99%. Masyarakat dapat
dikatakan memiliki financial cability yang tinggi apabila sudah bisa
menghargai uang, mengelola perencanaan keuangannya dan sudah bisa
merencanakan keuangannya untuk masa depan yang menyebabkan
masyarakat Indonesia masih tergolong financial cability masih lemah.
Kemampuan keuangan yang baik akanmemotivasi seorang individu
untukberinvestasi baik disektor ril maupun financial sehingga sudahpasti
investor tersebut akan melakukanperencanaan dalam investasinya.
Haltersebut dikarenakan dalam perencanaan investasi investor akan
menganalisis terlebih dahulu secara lengkap dan mencari informasi semua
pengetahuan tentang investasi yangpenting dalam hal pembiayaan,
investasijangka panjang, investasi jangka pendekdan pembagian laba bagi
para penyetormodal. Sehingga dapat diperkirakantinggi rendahnya
12
Zarah Puspitaningtyas, Perilaku Investor Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Di
Pasar Modal, jurnal Volume 2, Nomor 4, Oktober 2014.
keuanganseorang individu akan memberikandampak bagi perilaku individu
tersebutdalam perencanaan investasinya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih kurangnya
pengetahuan masyarakat di Indonesia mengenai investasi saham terutama
saham syariah, fenomena ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
OJK dimana masyarakat masih belum banyak mengetahui informasi
mengenai tabungan atau investasi yang menyebabkan pola konsumsi
masyarakat meningkat. Ketika pola konsumsi berlebihan maka akan
berdampak pada timbulnya hutang atas konsumsi tersebut. Sangat penting
bagi seseorang untuk paham dalam pengelolaan keuangan pribadinya
untuk kesejahteraan di masa depan. Fenomena ini menandakan bahwa
masyarakat seharusnya membutuhkan investasi untuk mempersiapkan
masa depannya agar terhindar dari masalah keuangan. Maka dari itu
penelitian ini difokuskan untuk meneliti bagaiman strategi pemasaran
(marketingmix) dan kemampuan finansial dapat mempengaruhi keputusan
invetasi individu terutama investasi saham syariah.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis bermaksud melakukan
suatupenelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor
independen yaitu Strategi Pemasaran (Marketing Mix) dan Kemampuan
Finansial berpengaruh terhadap variabeldependen keputusan Investasi
saham Syariah. Penelitian ini mengambil judul:“PENGARUH MARKETING
MEXDAN KEMAMPUAN FINANSIAL TERHADAP KEPUTUSAN
INVESTASI Di SAHAM SYARIAH (pada BEI JAMBI)”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka di
identifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Masih kurangnya minat masyarakat untuk berinvestasi pada efek
syariah, khususnya saham syariah
2. Masih banyak keraguan dari masyarakat awan atas tingkatpengembalian
(deviden)yang akan di terima saham syariah tidak besar atau
mengutungkan
3. Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan
produk syariah
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
penulissebelumnya, topik yang dibahas dalam Tesis ini adalah pengaruh
MarketingMixdan Kemampuan Finansial terhadap Keputusan investasi
disaham syariah.Penelitian ini hanya dibatasi pada dua buah faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian atau minat seseorang untuk
berinvestasi, yaitu Marketing Mix (produk,harga, tempat/lokasi, dan promosi)
dan kemampuan finansial seseorang. Penulismemilih Galeri Investasi
BursaEfek Indonesia perwakilanJambi sebagai lokasi pencarianresponden.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap
keputusan investasi di saham syariah secara parsial?
2. Apakah terdapat pengaruh marketing mixdan kemampuan finansial
terhadap keputusan investasi di saham syariah secara simultan?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk:
a. Mengetahui pengaruh strategi pemasaran(Marketing Mix) terhadap
Keputusan investasi disaham syariah
b. Mengetahui pengaruh kemampuanfinansial calon investor terhadap
Keputusan investasi di saham syariah
c. Menjelaskan seberapa besar pengaruh Strategi Pemasaran
(marketingmix) dan KemampuanFinansial terhadap keputusan
investasi di saham syariah.
2. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
a. Bagi akademisi
Menambah pengetahuan keilmuan ekonomi Islam dan
memberikaninformasi yang berguna mengenai ketertarikan
masyarakat terhadapinvestasi saham syariah berdasarkan strategi
pemasaran (marketingmix) dan kemampuanfinansial.
b. Bagi praktisi
Dapat memberikan masukan positif yang membangun bagi
semuapihak, khususnya geleri investasi dan Perusahaan Sekuritas
dalamupaya meningkatkan jumlah investor dan jumlah dana kelolaan
denganmemperhatikan strategi pemasaran dan tren minat di
masyarakat.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, HIPOTESIS,
DAN PENELITIAN RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Marketing Mix (Strategi Pemasaran)
Pengertian Marketing Mix secara bahasa adalah Bauran
Pemasaran, sedangkan menurut istilah marketing mix adalah strategi
pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran
yang dilakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi
yang ada dalam marketing mixitu sendiri. Menurut Kotler, “Marketing mix
is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing
objectives in the target market” yangkurang lebih memiliki arti bahwa
bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alatpemasaran yang digunakan
perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaranatau target pasar
yang dituju.
Bauran pemasaran (Mareketing Mix) memiliki peranan penting
dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.Elemen-elemen bauran
pemasaran terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan
untuk dapat memuaskan para konsumen.
Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler bauran pemasaran
(Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.Bauran
pemasaran (Marketing Mix) merupakan kegiatan pemasaran yang
dilakukan secara terpadu. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-
sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada
dalam Marketing Mix adalah produk, harga, lokasi, dan promosi.
Sedangkan menurut Lupiyoadi yang dikutip oleh Irwinda bauran
pemasaran (marketing mix) jasa merupakan tool atau alat bagi marketer
yang terdiri dari beberapa elemen suatu program pemasaran yang perlu
dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning
yang telah ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran jasa
mencakup P : product (produk), price (harga), promotion (promosi), place
(lokasi), people (orang), proses (proses), dan physicalevidence (sarana
fisik). Tetapi untuk penelitian ini, penulis hanya mengambil berapa
variabel saja yaitu: Produk, lokasi/ tempat, Promosi.
Ada beberapa tahapan formula marketing
mix.Hermawanmengawalinya dengan 4A (assortment, affordable,
available, announcement),kemudian 4B (best, bargaining, buffer-
stocking, bombarding), selanjutnya 4P(product, price, place, promotion),
4V (variety, value, venue, voice), dan 4C(consumer solution, cost,
convenience, communication).13
Menurut Stanton, bauran pemasaran (marketing mix) adalah
kombinasidari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaranperusahaan yaitu produk, harga, kegitan promosi dan sistem
distribusi14
McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4
(empat)faktor yang disebut the four P‟s: product, price, place, and
promotion.Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat
dijelaskan sebagaiberikut:15
a. Product (produk) adalah Produk secara umum diartikan sebagai
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Artinya apapun wujudnya, selama itu dapat memenuhi
kebutuhan konsumen atau pelanggan dikatakan sebagai
produksegala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk
dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk seringkali
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk dapat
13
Muhammad Firdaus dan Ahmad Muhajidin, Islam dan Ekonomi Dasar & Strategi
Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2009), hal.22. 14
William Stanton,Prinsip Pemasaran,Cetakan Ketujuh,(Jakarta: Erlangga, 2008), hal.45. 15
Jerome McCarthy “4P” dalam Philip Kotler, Manajemen Pemasaran(Jakarta: Erlangga
(Prentice Hall), 2010), hal.92.
terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name,
packaging, sizes, services, warranties, dan returns.
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program
pemasaran.Strategiproduk dapat mempengaruhi strategi
pemasaran lainnya.Pembelian sebuah produkbukan hanya
sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk
memenuhikebutuhan dan keinginan konsumen.Secara
konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen
atassesuatu yang ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melaluipemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, sesui dengan kompetensi dankapasitas organisasi
serta daya beli pasar.
“Product as anything that can be offered to a market for
attention,acquisition, use, or consumption and that might satisfy a
want or need” (Kotler &Amstrong, 2005, h.223). Sedangkan dalam
situs Wikipedia dijelaskan “A product isseen as an item that
satisfies what a consumer needs or wants. It is a tangible good
oran intangible service”16
Dari pengertian – pengertian di atas dapat dikatakan produk
merupakan segalasesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan, atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginanpasar
bersangkuatan, baik berupa barang maupun jasa.
Product dapat diukur melalui:
1) Variasi produk
2) Kualitas produk
3) Desain produk
4) Jaminan (garansi) yang ditawarkan
5) Merek dagang
16
www.wikipedia.com, 2012.
6) Pembungkusan
7) Sifat – sifat dan ciri – ciri
Tingkatan Product
Pada saat ini perusahaan tidak hanya bersaing dengan produk
yang dihasilkansaja, tetapi semakin meningkat dalam persaingan
pada aspek tambahan dariproduknya seperti aspek pembungkus,
servis, iklan, pemberian kredit, pengiriman,dan faktor – faktor lain
yang dapat menguntungkan konsumen.Dalam merencanakan
penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan
produk yaitu:
1. Produk utama/ inti (core benefit), yaitu manfaat yang
sebenarnya dibutuhkan danakan dikonsumsi oleh pelanggan
dari setiap produk. Dalam bisnis perhotelan,manfaat utama
yang dibeli para tamu adalah „istirahat dan tidur‟. Untuk
bioskop,para penonton sesungguhnya membeli „hiburan‟.
2. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu
mempengaruhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan
produk minimal dapat berfungsi). Contohnya, hotelmerupakan
suatu bangunan yang memiliki banyak ruangan untuk
disewakan.
3. Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang
ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara
normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai
contoh, tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang
bersih,sabun dan handuk, air ledeng, telepon, lemari pakaian,
dan ketenangan.
4. Produk pelengkap (augmented product), yakni berbagai atribut
produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan
layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan
dan bias dibedakan dengan produk pesaing. Misalnya, hotel
bisa menambahkan fasilitas TV, shampoo, bunga – bunga
segar, check-in yang cepat, check-out yang cepat, pelayanan
kamar yang baik, dan lain –lain.
5. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan
perubahan yang mungkindikembangkan untuk suatu produk di
masa mendatang. Misalnya hotelmenambahkan fasilitas
layanan internet, perekam video dengan kaset
videonya,sepiring buah – buahan segar, dan sebagainya.
Dalam perspektif syariah, memproduksi suatu barang
harusmempunyai hubungan dengan kebutuhan hidup manusia.Islam
jugamengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan keberadaan
produktersebut, dan melarang jual beli produk yang belum jelas
(gharar).Rasulullah mengharamkan jual beli gharar (yang tidak jelas
produknya).17
Barang yang dijual harus terang dan jelas kualitasnya,
pernyataantegas disebutkan dalam Al Quran surat Al Muthaffifiin ayat
1-3:
Artinya: “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu)orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain merekaminta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untukorang lain, mereka mengurangi”.
Uraian diatas jelas mengatakan bahwa hukum menjual
produkcacat dan disembunyikan adalah haram.Artinya, produk
17
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, hal.23.
meliputi barangdan jasa yang ditawarkan pada calon pembeli
haruslah yang berkualitassesuai dengan yang
dijanjikan.Persyaratan mutlak yang juga harus adadalam sebuah
produk adalah harus memenuhi kriteria halal. An-Nahl ayat116
menyebutkan:
Artinya: ”Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang
disebutsebutoleh lidahmu secara Dusta „Ini halal dan ini haram‟, untukmengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orangorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah Tiadalahberuntung”.
b. Price (harga),18yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk
membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga meliputi
last price, discount, allowance, payment period, credit terms, dan
retail price.
Harga semata – mata tergantung pada kebijakan perusahaan,
tetapi tentu sajadengan mempertimbangkan berbagai hal. Harga
dikatakan mahal, murah, atau biasa –biasa saja bagi setiap
individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari individuyang
dilator belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu.
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau
jasa, setiapperusahaan harus menetapkan harganya secara
tepat.Harga merupakan satu – satunyaunsur marketing mix yang
memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan,sedangkan ketiga unsure lainnya (produk, distribusi,
18
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, hal.24.
dan promosi) menyebabkantimbulnya biaya (pengeluaran).Di
samping itu harga merupakan unsur marketing mixyang bersifat
flexibel, artinya dapat diubah dengan cepat.Berbeda halnya
dengankarakteristik produk atau komitmen terhadap saluran
distribusi.Kedua hal terakhirtidak dapat diubah/ disesuakan
dengan mudah dan cepat, karena biasanyamenyangkut
keputusan jangka panjang.
Harga sangat penting karena menentukan keuntungan dan
kelangsungan hidupperusahaan.Penentuan harga memiliki
dampak pada penyesuaian strategi pemasaranyang diambil.
Elastisitas harga dari suatu produk juga akan
mempenagruhipermintaan dan penjualan.
Harga dapat diukur melalui :
1. Tingkat harga
2. Harga produk pesaing
3. Diskon (potongan pembelian)
4. Periode pembayaran
5. Variasi system pembayaran
Namun harga bukan hanya sejumlah uang yang dibayarkan
atas barangatau jasa, ia juga meliputi nilai lain yang “diberikan”
konsumen dalamproses transaksi. Karenanya, harga
sesungguhnya yang dibayarkankonsumen juga meliputi biaya
nonmoneter seperti waktu, usaha, risikopsikologis, atau
ketidaknyamanan fisik yang mungkin saja dialami.
Kotlermengatakan harga adalah satu-satunya elemen dalam
marketing mix yangmenghasilkan pendapatan sedangkan elemen
lain hanya menghasilkanbiaya.
Dalam konsep Islam, penentuan harga ditentukan oleh
mekanismepasar, yakni bergantung pada kekuatan-kekuatan
permintaan danpenawaran. Dan pertemuan antara permintaan
dan penawaran itu harusberlangsung secara sukarela
(„antaradhiin). Ini bermakna tidak ada yangmenganiaya dan
didzalimi.19
Praktik yang dilarang dalam islam adalah ikhtikar,
yaknimengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan
cara menjuallebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi,
atau istilahekonominya monopoly‟s rent-seeking. Dalam praktik
fiqih muamalat,pricing mengambil posisi tengah, tidak melebih-
lebihkan, tidak pulamerendah-rendahkan.Ini berarti pricing
mestinya proporsional. AllahSWT berfirman dalam Al Qur’an surat
al-Furqaan ayat 67:
Artinya: “Dan orang-orang yang saleh apabila membelanjakan hartanya,mereka tidak berlebih-lebihan, tidak pula kikir, dan adalah(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga memiliki implikasi penting
terhadap strategi bersaingperusahaan. Tujuan yang ditetapakn
harus konsisten dengan cara yang ditempuhperusahaan dalam
menempatkan posisi relatifnya dalam persaingan.
Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga,
yaitu:
1. Tujuan berorientasi pada laba, asumsi teori ekonomi klasik
menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga
yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal
dengan istilah maksimalisasi laba. Dalam era persaingan
19
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, hal. 26.
global yang kondisinya sangat kompleks dan banyak variabel
yang berpengaruh maksimalisasi laba sangat sulit dicapai,
karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat
jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga
tertentu. Dengan demikian, tidak mungkin suatu perusahaan
dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat
menghasilkan laba maksimum.
2. Tujuan beriorientasi pada volume, selain tujuan berorientasi
pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya
berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu
atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing
objectives. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat
mencapai target volume penjualan (dalam ton, kg, unit, m3,
dan lain – lain) nilai penjualan (Rp) atau pangsa pasar (absolut
maupun relatif). Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahan
penerbangan, lembaga pendidikan, perusahaan tour and
travel, pengusaha bioskopdan pemilik bisnis pertunjukan
lainnya, serta penyelenggara seminar – seminar.
3. Tujuan berorientasi pada citra, citra (image) suatu perusahaan
dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan
dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah
dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image
of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa
harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah
terntentu. Pada hakikatnya, baik penetapan harga tinggi
maupun harga rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi
konsumen terhadapkeseluruhan marketing mix produk yang
ditawarkan perusahaan.
4. Tujuan stabilisasi harga, dalam pasar yang konsumennya
sangat sensitive terhadap harga, bila suatu perusahaan
menurunkan harganya, maka para pesaing harus menurunkan
pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari
terbentuknya tujuan stabilitasasi harga dalam industri –
industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi
(misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan
jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan
yang stabil antara harga suatuperusahaan dan harga
pemimpin industri (industry leader).
5. Tujuan lain – lainnya, harga dapat pula ditetapkan dengan
tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan
loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau
menghindari campur tangan pemerintah. Organisasi non profit
juga dapat menetapkan tujuan penetapan harga yang
berbeda, misalnya untuk mencapaipartial cost recovery, full
cost recovery, atau untuk menetapkan social price.
c. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk
membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia
bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels,
coverage, assortments, locations, inventory, dan transport.
Tempat juga meliputi keputusan penting berkaitan dengan
dimana, kapan, dan bagaimana pelanggan akan mengakses
tawaran, seringkali disebut sebagai jalur distribusi.
Tujuan dari fungsi distribusi adalah mempercepat
sampainyabarang di tangan konsumen atau pasar pada saat yang
tepat.Kebijakandistribusi setidaknya harus memenuhi tiga
kriteria.Pertama, yaituketepatan dan kecepatan waktu tiba di
tangan konsumen.Kedua,keamanan yang terjaga dari kerusakan,
dan yang ketiga sarana kompetisi dalam memberikan kecepatan
dan ketepatan memenuhi kebutuhankonsumen.20
Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa place mengacu
pada penyediaanproduk pada suatu tempat bagi konsumen, untuk
lebih mudah untuk mengaksesnya.Place identik dengan distribusi.
Place meliputi masalah pemasaran seperti, jenissaluran,
eksposur, transportasi, distribusi, dan lokasi. Sebuah produk
harus tersediakepada konsumen kapan dan di mana konsumen
menginginkannya.
Place maupun distribusi diukur melalui:
1. Lokasi produk
2. Ketersediaan produk
3. Distribusi pesaing
4. Daerah – daerah penjualan
5. Variasi alat pengiriman
6. Lama waktu pengiriman
d. Promotion (promosi),yaitu berbagai kegiatan perusahaan
untukmengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada
pasar sasaran.Variabel promosi meliputi antara lain sales
promotion, advertising, salesforce, public relation, dan direct
marketing. Variabel promosi atau yanglazim disebut bauran
komunikasi pemasaran:21
1. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan
promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk
dengan mendapat bayaran.
2. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk
mendorongkeinginan mencoba atau pembelian produk dan
jasa.
20
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar,. Op.Cit. hal. 26. 21
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran.,Op.Cit. hal.604.
3. Public relations dan publicity, yaitu berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra
perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
4. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau
lebih calonpembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
5. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran
secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan
dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan
menggunakan surat, telepon,dan alat penghubung
nonpersonal lain.
Pada prinsipnya, dalam Islam mempromosikan suatu
barangdiperbolehkan, hanya saja dalam berpromosi harus
mengedepankan factor kejujuran dan menjauhi penipuan.Di samping
itu, metode yang dipakaidalam promosi tidak bertentangan dengan
syariah Islam.4P adalahmarketing mix yang paling mendasar yang
harus dipahami.22
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk,
bila konsumen belum pernahmendengarkannya dan tidak yakin
bahwa produk itu akan berguna bagi konsumen,maka konsumen
tidak akan pernah membelinya.
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran.Yangdimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah
aktivitas pemasaran yang berusah menyebarkan informasi,
mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran atasperusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produkyang ditawarkan perusahaan yang bersangkuatan.
Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara
lain Periklanan,Promosi penjualan, Publisitas dan hubungan
22
Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, hal.28.
masyarakat, dan Pemasaran langsung.Penentuan media promosi
yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentukproduk itu
sendiri.
Promosi diukur melalui :
1. Tingkat kemenarikan iklan
2. Tingkat promosi penjualan
3. Publisitas pesaing
4. Public relation
Tujuan Promosi
“Tujuan dari promosi adalah mneginformasikan,
mempengaruhi danmembujuk, serta mengingatkan pelanggan
sasaran tentang perusahaan dan bauranpemasaran”.Secara rinci
ketiga tujuan promosi tersebut dapatdijabarkan sebagai berikut:
1. Menginformasikan (informing), dapat berupa:
a) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk
baru
b) Memperkenalkan cara pemakain yang baru dari suatau produk
c) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
d) Menjelaskan cara kerja suatu produk
e) Menginformasikan jasa – jasa yang disediakan oleh
perusahaan
f) Meluruskan kesan yang keliru
g) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli
h) Membangun citra perusahaan
2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
a) Membentuk pilihan merek
b) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
3. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
a) Membentuk pilihan merek
b) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran.Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran ata perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produ yang ditawarkan perusahaan yang bersangkuatan.
Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara
lain Periklanan,Promosi penjualan, Publisitas dan hubungan
masyarakat, dan Pemasaran langsung.
Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan
pada jenis dan bentukproduk itu sendiri.Bagi perusahaan syariah,
untuk komponen tawaran (offer), produkdan harga haruslah didasari
dengan nilai kejujuran dan keadilan, sesuaidengan prinsip-prinsip
syariah.kualitas produk yang diberikan harussesuai dengan yang
ditawarkan. Jadi, sangat dilarang bila perusahaanmenyembunyikan
kecacatan dari produk-produk yang mereka tawarkan.Sedangkan
dalam menentukan harga, perusahaan haruslah mengutamakannilai
keadilan.Jika kualitas produknya bagus, harganya tentu bisa
tinggi,begitu pula sebaliknya.23
Penulis menyimpulkan bahwa marketing mix yang terdiri
dariproduk, harga, lokasi, dan promosi semuanya harus berjalan
23
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, cet. III(Bandung: Mizan Media Utama, 2006), hal. 178.
sesuaidengan prinsip syariah dan dilakukan dengan jujur sehingga
tidak adayang menganiaya atau yang didzalimi.
2. Kemampuan Finansial Investor
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan
beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah
penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Pada
dasarnyakemampuan terdiri atas dua kelompok faktor, yaitu:25
1. Kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan
yangdibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-
berfikir,menalar dan memecahkan masalah.
2. Kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan
tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan,
karakteristik serupa. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis
berkesimpulan bahwa kemampuan adalah kapasitas melakukan
suatu pekerjaan yang dimiliki oleh individu, dan terdiri dari dua
jenis kemampuan yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan
fisik.
b. Pengertian Finansial
Finansial atau penghasilan menurut Undang-Undang No.23
Tahun2004 adalah “Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima ataudiperoleh Wajib Pajak, baik berasal dari Indonesia
maupun dari luarIndonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
untuk menambahkekayaan Wajib Pajak bersangkutan, dengan nama
dalam bentukapapun”.Dalam pengertian umum, pendapatan adalah
hasil pencaharianusaha.Budiono 32 mengemukakan bahwa
pendapatan adalah hasil daripenjualan faktor-faktor produksi yang
dimilikinya kepada sektor produksi.Selanjutnya, pendapatan juga
dapat di definisikan sebagai jumlah seluruhuang yang diterima oleh
seseorang atau rumah tangga selama jangkawaktu tertentu
(biasanya satu tahun), pendapatan terdiri dari upah, ataupenerimaan
tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bungadan
deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari
pemerintahseperti tujangan sosial atau asuransi pengangguran.24
Menurut penulis, pendapatan bagi pelajar atau mahasisw bisa
pula didapat dalam bentuk uang saku atau uang jajan. Uang Saku
adalahuang yang dibawa untuk keperluan sewaktu-waktu.Uang Jajan
adalahuang diberikan (disediakan) untuk dibelanjakan sewaktu-waktu
(biasanyauntuk anak-anak yang belum punya penghasilan dan
jumlah tidak terlalu besar.25
Pendapatan bisa dibagi atas 4 macam pengeluaran
yaituConsumption, Social, Saving, and Investation. Misal
sebagaiperbandingan secara berturut-turut adalah 70:10:10:10.
Apabilapendapatan 1.000.000 maka dapat dibagi menjadi 700.000
untukkonsumsi, 100.000 untuk sosial (termasuk sumbangan-
sumbangan, infaq),100.000 tabungan, dan 100.000 untuk investasi.
Semakin besarpendapatan maka porsi konsumsi semakin kecil
sehingga porsi yang lain bisa lebih besar.28Berdasarkan penjelasan
diatas, penulis berkesimpulan bahwafinansial atau pendapatan
adalah jumlah uang yang diterima seseorangdalam suatu periode
tertentu. Bagi pelajar dan mahasiswa, pendapatan bisapula diperoleh
dari uang saku atau uang jajan.Kemudian pengeluarandiklasifikasi
menjadi empat macam, yaitu pengeluaran untuk konsumsi,sosial,
tabungan, dan investasi.
Menurut Hailwood, financial literacy akan
mempengaruhibagaimana orang menabung, meminjam, berinvestasi
dan mengelolakeuangan lebih jauh, kecakapan finansial disini juga
24
Budiono, Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2, Edisi 4,
(Yogyakarta: BPFE, 1992), hal. 180. 25
Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 1512-1513.
lebih menekankanpada kemampuan untuk memahami konsep dasar
dari ilmu ekonomi dankeuangan, hingga bagaimana menerapkannya
secara tepat.26Berbagaipenelitian menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan seseorang mengenaiinvestasi seringkali menjadi faktor
penentu di balik keputusaninvestasinya.
Kecerdasan finansial dibutuhkan agar seseorang tidak
terjebakdalam dua kutub permasalahan keuangan; kekurangan uang
atau kelebihan uang.27Penelitian yang dilakukan oleh Hogarth dkk,
menunjukkan bahwaorang-orang yang memiliki tingkat melek
keuangan (financial literacy)yang lebih tinggi cenderung lebih baik
dalam mengelola keuangan,termasuk dalam berinvestasi pada
berbagai jenis produk finansial.
Jadi, kemampuan finansial ialah kemampuan seseorang
dalammemecahkan masalah atau mengelola keuangannya, baik
yang didapatdari gaji ataupun uang saku, yang berarti menunjuk
pada economic situation dimana keadaan ekonomi seseorang akan
mempengaruhipemilihan produk dan keputusan pembelian pada
suatu produk tertentu. Keadaan ekonomi yang dimaksud adalah
jumlah pendapatan yangdihasilkannya setiap periodenya.28
3. Keputusan Investasi di Saham Syariah
a. Pengertian Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer
keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk
investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang
akan datang.”
Menurut Sudana:
26
Kemampuan”, diakses pada 8 september 2017 dari http://id.wikipedia.org/wiki/
Kemampuan 27
Hogarth dkk,“Financial Knowledge, Experience And Learning Preferences: Preliminary
Results From A New Survey On Financial Literacy”,(Consumer Interests Annual 48, 2002) 28
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 234.
“Keputusan investasi adalah keputusan keuangan tentang aktiva
yang harus dibeli perusahaan.”29
Sartono menjelaskan bahwa keputusan investasi merupakan: 30
“Kebijakan terpenting dari kedua kebijakan lain dalam manajemen
keuangan, yaitu keputusan pendanaan dan kebijakan dividen.
Investasi modal sebagai aspek utama kebijakan manajemen
keuangan karena investasi adalah bentuk alokasi modal yang
realisasinya harus menghasilkan manfaat atau keuntungan di
masayang akan datang.”
Menurut Riyanto, keputusan mengenai investasi merupakan
keputusan yang paling penting diantara keputusan pendanaan dan
kebijakan dividen, karena: 31
“Keputusan mengenai investasi akan berpengaruh secara
langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran
kas perusahaan untuk waktu-waktu berikutnya.”
Pengertian keputusan investasi menurut Martono dan Harjito, yaitu:32
“Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aset apa
yang akan dikelola oleh perusahaan.Keputusan investasi
berpengaruhsecara langsung terhadap besarnya rentabilitas
investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang
akan datang.”
Keputusan investasi menurut Purnamasari, dkk merupakan:33
“Keputusan yang menyangkut pengalokasian dana yang
berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi.”
29
Sudana.Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek (Jakarta : Erlangga. , I.
2011), hal.3 30
.Sartono.Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.(Yogyakarta: BPFE, 2011), hal. 9 31
Riyanto, B. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, EdisiKeempat, Cetakan ke
sepuluh.(Yogyakarta : Penerbit BPFE.2010), hal. 10. 32
Agus Harjitodan Martono.Manajemen Keuangan, (Yogyakarta, Ekonisia, 2009), hal.4. 33
Purnamasari Linda, Sri Lestari Kurniawati dan Melliza Silvi.2009, Interdependensi Antara
Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Keputusan Dividen, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No.1 Januari 2009, hal. 106.
Pujiati dan Widanar, mendefinisikan keputusan investasi sebagai
berikut:34
”Keputusan investasi merupakan keputusan yang dikeluarkan
perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk
melepaskan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk
menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah
yang lebih besar dari yang dilepaskan pada saat investasi
awal, sehingga harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan
berkembang akan semakin jelas dan terencana.”
Menurut Irawati, keputusan investasi adalah:35
“Keputusan yang diambil oleh manajer keuangan dalam
allocation of fund atau pengalokasian dana ke dalam bentuk
investasi yang dapat menghasilkan laba di masa yang akan
datang. Keputusan investasi ini akan tergambar dari aktiva
perusahaan dan mempengaruhi struktur kekayaan
perusahaan, yaitu perbandingan antara current assets dengan
fixed assets.”
Dari beberapa pengertian keputusan investasi, maka dapat
disimpulkan bahwa keputusan investasi adalah keputusan
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan
menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang.
Keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu
atau lebih alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari
sejumlah alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan. Hasil
dari keputusan investasi yang diambil oleh manajemen perusahaan
akan tampak di neraca sisi aset, yaitu berupa aset lancar dan aset
tetap.36 Manajer keuangan dalam menjalankan fungsi penggunaan
dana harus selalu mencari alternatif-alternatif investasi untuk
kemudian dianalisa, dan dari hasil analisa itu harus diambil
34Pujiati dan Widanar., Op.Cit. hal. 23. 35
Irawati, S. Akuntansi Biaya Cost Accounting. ( Bandung: Penerbit Pustaka,2009), hal. 3. 36Sudana.,Op Cit. hal.6.
keputusan alternatif investasi mana yang akan dipilih. Dengan kata
lain, manajer keuangan harus mengambil keputusan investasi.37
Keputusan investasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh
kesempatan investasi, karena semakin besar kesempatan investasi
yang menguntungkan maka investasi yang dilakukan semakin besar,
dalam hal ini manajer berusaha mengambil peluang-peluang tersebut
untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.
Rakhimsyah dan Gunawan, menjelaskan bahwa pilihan
investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun
seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua
kesempatan investasi di masa mendatang. Bagi perusahaan yang
tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan
mengalami pengeluaran yang lebih tinggi dibanding dengan nilai
kesempatan yang hilang.38
Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai apa yang
dibeli, apakahmembeli atau tidak, kapan membeli, di mana membeli,
dan bagaimana carapembayarannya. Selanjutnya Sumarwan
mendefinisikan “keputusan konsumen sebagai suatu keputusan
sebagai pemilikansuatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif”.39
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan
pembelianadalah suatu keputusan konsumen sebagai pemilikan
tindakan dari dua atau lebihpilihan alternatif mengenai proses, cara,
perbuatan membeli, denganmempertimbangkan fator lain tentang
apa yang dibeli, waktu membeli, dimanamembelinya serta cara
pembayarannya.
37Riyanto., Op.Cit. hal.5. 38
Rakhimsyah, Leli. A., dan Barbara Gunawan. 2011. “Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, Kebijaan Dividen dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Investasi, Vol, 7, No. 1, Juni:31-45. 39
Sumarwan, Ujang, Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran (Jakarta: Ghalia Indonesi, 2012), hal. 45.
Ketika membeli produk secara umum konsumen mengikuti
prosespengambilan keputusan. Proses tersebut adalah pengenalan
kebutuhan, pencarianinformasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan
perilaku pasca pembelian.
Tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian
dipengaruhi olehrangsangan. Dengan kata lain, apakah seseorang
merasa terlibat atau tidak terhadapsuatu produk ditentukan apakah
dia merasa penting atau tidak dalam pengambilankeputusan
pembelian produk atau jasa. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa
adakonsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam pembelian
suatu produk ataujasa, dan ada juga konsumen yang mempunyai
keterlibatan yang rendah ataspemeblian suatu produk atau jasa.
Tugas manajer keuangan yang dilakukan secara rutin adalah
bagaimana mengatur aliran dana agar operasi perusahaan berjalan
dengan baik. Di samping tugas rutin tersebut, manajer keuangan
mempunyai tugas yang cukup berat yaitu membuat keputusan
investasi.Keputusan ini sangat penting dengan semakin besarnya
dan berkembangnya perusahaan.Semakin perusahaan berkembang,
maka manajemen dituntut mengambil keputusan investasi, seperti
pembukaan cabang, perluasan usaha, maupun pendirian perusahaan
lainnya.40
b. Jenis Keputusan Investasi
Semua keputusan pembelian konsumen umumnya dibagi menjadi
tiga katagori:perilaku respon rutin (routine responses behavior),
pengambilan keputusanterbatas (limited decision making), dan
pengambilan keputusan ekstensif(extensive decision making). Jenis
keputusan pembelian dapat diuraikan sebagai berikut:41
40
Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Empat.(Yogyakarta: PFE, 2012),
hal.121. 41
Lamb, dkk,. Op.Cit. 2011, hal.196
1. Perilaku respon rutin (routine responsive behavior), jenis
pengambilan keputusan yang diperlihatkan oleh konsumen yang
sering mengadakan pembelian, barang dan jasa biaya murah,
dan membutuhkan sedikit pencarian dan waktu keputusan.
2. Pengambilan keputusan terbatas (limited decision making), jenis
pengambilankeputusan yang membutuhkan sejumlah waktu untuk
mengumpulkan danmerundingkan mengenai suatu merek yang
tidak dikenal dalam suatu katagoriproduk yang sudah dikenal.
3. Pengambilan keputusan ekstensif (extensive decision making),
pengambilan keputusan konsumen yang paling kompleks,
digunakan saat membeli produk yang belum dikenal mahal atau
barang yang jarang dibeli, membutuhkan penggunaan beberapa
kriteria untuk mengevaluasi dan waktu yang panjang untuk
memperolehinformasi.
c. Mengukur Keputusan Investasi Saham Syariah
a) Pengertian saham syariah
Saham merupakan surat berharga yang mempresentasikan
penyertaan modal kedalam suatu perusahaan.42Sementara dalam
prinsip syari’ah, penyertaan modal di lakukan pada perusahaan-
perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah seperti
bidang perjudian, riba,dan memproduksi barang yang diharamkan
seperti bir, dan lain-lain.Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas
suatu perusahaan yang memenuhi kriteria berdasrkan fatwa
No.20/DSN-MUI/IV/2001, dan tidak termasuk saham yang memiliki
hak-hak istimewa.
Di indonesia Saham-saham dalam Jakarta Islamic Index (JII)
terdiri atas 30jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai
dengan syariah islam.Jakarta Islamic Index (JII) dimaksudkan untuk
42Andri Soemitra. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Ed. I (Jakarta: Kencana, 2009.).
hal. 145.
digunakan sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi
pada saham dengan basis syariahmelibatkan pihak dewan pengawas
syariah.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimusesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(Qs: An-nissa: 29)
Melalui indeks ini diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti
secara syariah. Saham syariah sendiri adalah saham-saham yang
memiliki karakteristik ssesuai dengan syariah islam.43 Prinsip syariah
penyertaan modal di lakukan pada perusahaan-perusahaan yang
tidak melanggar prinsip syariah seperti bidang perjudian,riba,
memproduksi barang yang di haramkan.44
Berberapa pendekatan untuk menyeleksi suatu saham apakah
bisa di kategorikan sebagai saham syariah atau tidak. Kriterianya
yaitu:
43
Jogiyanto, teori portofolio dan analisis investasi (yogyakarta: BPFE. 2010) Ed. 3, hal 109 44
Edward setorus “pengaruh kunerja keuangan terhadap return saham yang terdaftar di bursa efek indonesia ”tesis. (Universitas sumatra utara 2011.) http://repository.upi.edu/2225/) di unduh tanggal 3 januari 2017. hal.16
1) pendekatan jual beli. Dalam pendekatan ini di asumsikan saham
adalah asset dan dalam jual beli ada pertukaran asset ini dengan
uang berdasar prinsip bagi hasil.
2) Pendekatan aktivitas keuangan atau produksi. Sebuah saham
bisa di kalim sebagai saham yang halal ketika produksi dari
barang dan jasa yang di lakukan oleh perusahaan, bebas dari
elment-elment yang di larang oleh agama.
3) Pendekatan pendapatan. Pendapatan yang di dapat oleh
perusahaan harus bebas dari bunga.
4) Pendekatan struktur modal yang di miliki oleh perusahaan
tersebut, dengan meihat rasio hutang terhadap modal.
5) Selain itu para investor yang menanamkan modalnya kepada
suatu perusahaan, pasti para investor, berupaya
memaksimumkan pengembalian yang diharapkan (expected
return) dari investasi mereka, dengan mempertimbangkan tingkat
risiko tertentu yang akan mereka terima.
b) Jenis-jenis saham Syariah
1) Saham biasa (common stock)45
Sebagian besar saham yang beredar di bursa adalah
saham umum. Pemilik saham ini akan menerima dividen jika
perusahaan memperoleh laba dan pada Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) setuju mengenai adanya pembagian dividen
tersebut. Jika suatu saat perusahaandilikuidasi atau bangkrut,
para pemegang saham biasa ini akan menerima hak atas sisa
aset perusahaan paling akhir setelah semua kewajiban atau
hutang pada pihak lain sudah dilunasi.
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saja,
saham ini biasahnya dalam bentuk saham biasa. Sebagai pemilik
45
Jogiyanto,teori portofolio dan analisis investasi edisi 2, (yogyakrta: BPFE,2008), hal,67
perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai berberapa hak
antara lain:
a. Hak kontrol yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih pemimpin perusahaan.
b. Hak menerima pembagian keuntungan yaitu hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.
c. Hak preemitive yaitu hak pemegang saham untuk mendapatkan presentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar untuk tujuan melidungi harga saham lain dari kemrosotan nilai.
2) Saham prefern
Saham Preferen (Preferred Stock), Jenis saham ini
memberikan dividen kepada pemegang sahamnya secara pasti.
Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para
pemegang saham preferen ini ini akan menerima hak atas sisa
aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa. Umumnya
besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham
peferen ini sudah ditetapkan.
Saham prefren merupakan saham yang mempunyai sifat
gabungan antara obligasi dan saham biasa.Seperti obligasi yang
membayarkan bunga atas pinjaman.Saham prferen juga
memberikan hasil yang tetap berupa deviden
preferen.Dibandingkan saham biasa.Saham preferen mempunyai
berberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran
terlebih dahulu jika terjadi likuiditas, oleh karena itu, sahamprferen
dianggap mempunyai karakteristik di tengah-tengah antara
obligasi dan saham biasa.
Berdasarkan ulasan diatas kita dapat mengerti dan
memahami semua yang jenis saham yang ada agar kita terhindar
dari kerugian yang besar dalam berinvestasi saham,kita harus
cermat dalam memilih saham-saham yang akan dibeli. Kita harus
mengenali dan memahami terlebih dahulu jenis-jenis saham yang
ada di bursa.
c) Return saham Syariah
1) Pengertian return saham
Return saham adalah pendapatan yang di peroleh oleh
pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan
tertentu.46 Para investor termotivasi untuk melakukan investasi
salah satunya adalah dengan membeli saham perusahaan
dengan harapan untuk mendapatkan kembalian investasi yang
sesuai dengan apa yang telah diinvestasikannya. Return
merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat
keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi
yang dilakukannya.
Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang
dilakukannya, tentunya investor tidak mau melakukan investasi
yang tidak ada hasilnya.Setiap investasi, baik jangka pendek
maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama yaitu
memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Konsep return atau kembalian
adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi yang dilakukannya. Return saham merupakan
income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari
investasinya di perusahaan tertentu.
Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu
assets selama periode tertentu dengan harapan dapat
memperoleh penghasilan atau peningkatannilai investasi. Konsep
risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor
46Jogiyanto, teori portofolio dan analisis investasi (yogyakarta: BPFE. 2000) edisi 3, hal .
109
selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko
investasi yang dihadapinya.
Return saham adalah penghasilan yang diperoleh selama
periode investasi persejumlah dana yang diinvestasikan dalam
bentuk saham Secara praktis, tingkat pengembalian suatu
investasi adalah persentase penghasilan total selama periode
inventasi dibandingkan harga beli investasi tersebut. Return dapat
berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return yang belum
terjadi tetapi diharapkan di masa mendatang. Di sisi lain, return
pun memiliki peran yang amat signifikan di dalam menentukan
nilai dari sebuah saham.47
Return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi
(realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return
realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam
mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan
return dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi
merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan
masih bersifat tidak pasti. Dalam melakukan investasi investor
dihadapkan pada ketidakpastian antara return yang akan
diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya.48
a. Komponen return saham Syariah
Komponen return saham terdiri dari dua jenis yaitu:49
1) Current income (keuntungan lancar) adalah keuntungan yang
diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti
47
Ratna prihatinini, “analisis pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah, DER dan Cr terhadap Return saham,(“pada perusahaan industr Real estate dan properti di Bei periode 2003-2006), (http://eprints.undip.ac.id/36136) di unduh tanggal 10 januari 2017 48
Abdul manan, “aspek hukum dalam penyelengaraan investasi di pasar modal syariah indonesia” (jakarta: pernada media group; 2009) hal.93 49
Robert ang, buku pintar pasar modal indonesia , hal. 20.
pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, deviden, dan
sebagainya.
2) Capital again yaitu keuntungan yang di terima karena adanya
selisih harga jual suatu instrumen investasi harus
diperdagangkan dipasar. Besarnya capital again dilakukan
dengan analisis historis yang terjadi pada periode
sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat
kembalian yang diinginkan (excepeted return).
b. Macam- macam return saham Syariah
Faktor yang memepngeruhi return saham meliputi faktor
internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal meliputi
kualitas dan reputasi manajemen, struktur hutang, tingkat laba
yang dicapai, dan lain-lain.Faktor eksternal meliputi pengaruh
kebijak moneter dan kebijakan fiskal, perkembangan sektor
industri, faktor ekonomi dan lain sebagainya. Return dibedakan
menjadi dua yaitu:50
1) Return realisasi
Return realisasi (realized return) merpuakan return yang
telah terjadi, return realisasi dihitung berdasrkan data historis.
Return realisasi penting karena di gunakan sebagai salah satu
kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga sebagai dasar
penentu return ekspetasi dan risiko dimasa mendatang.
2) Return ekspetasi
return ekpstasi (expected reurn) merupaka return yang
diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.
Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,
return ekspetasi sifatnya belum terjadi.
50
Abdul halim,analisis investasi (jakarta: salemba empat, 2013), hlm 2
Return ekspetasi di butuhkan dalam menilai return
ekspetasi (excpetd return), return saham dalam konteks
manjemen investasi merupakan imbalan yang diperoleh dar
investasi yang merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung risko atas investasi yang di lakukan.
c. Kesesuaian Syariah dalam Saham
Saham ditinjau dari prinsip ekonomi Islam merupakan konsep
yangmemiliki banyak kesamaan dengan syirkah. Syirkah
merupakan suatu akadantara dua pihak atau lebih untuk
bersama-sama memberikan kontribusi,seperti dana, keahlian,
pekerjaan, dan reputasi. Kemudian akad syirkah jugadiawali
dengan kesepakatan pembagian hasil ketika mendapat
keuntungan danjuga pembagian rugi.
Adapun pola syirkah yang dapat dilakukan di saham adalah
dalambentuk musyarakah dan mudharabah.Perbedaan keduanya
terletak padapemberian modal, dalam akad musyarakah shahibul
mal terdiri dari seluruhpartner, tetapi dalam mudharabah hanya
satu pihak yang memberikan modalpihak yang lainnya bertugas
untuk memproduktifkan usaha kemitraan mereka.
Selain akad yang dijalankan, produk yang menjadi usaha
perusahaantempat berinvestasi harus sesuai dengan ketentuan
prinsip syariah dalam pasarmodal.Ketentuan tersebut di
antarannya; usaha yang dijalankan tidakmelanggar ketentuan
syariah, utang perusahaan tidak melebihi ekuitas yangada di
perusahaan tersebut.Seperti ketentuan yang tertulis dalam
PeraturanNomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar
Efek Syariah.
Saham dapat mengakomodir masyarakat yang memiliki
peluang usahanamun tidak memiliki modal dengan masyarakat
yang memiliki modal tetapitidak memiliki peluang usaha.Mereka
berkumpul untuk mencapai kesuksesanbersama. Tentunya
seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,selama
tidak ada yang berkhianat – misalnya dengan memberikan
informasiyang menyesatkan atau dengan menipu atau dengan
korupsi, maka Allah akan selalu bersama mereka. Allah berfirman
dalam Hadits Qudsi yangdiriwayatkan Abu Dawud:
Artinya: Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw Bersabda:
Sesungguhnya Allah SWT Berfirman: “Aku adalah pihak ketiga
darikedua orang yang berserikat selama salah satu dari mereka
tidakmengkhiyanati temannya. Jika (di antara mereka)
berkhiyanat, makaAku keluar dari keduanya. (HR: Abu Dawud
dan DisahihkanHakim)
d. Keuntungan dan Risiko Investasi Saham Syariah
Keuntungan bagi investor dari hasil menanamkan uangnya
dalam bentuk saham, dengan memiliki saham, investor bisa
mendapatkan keuntungan yang beasal dari aktivitas perusahaan
tersebut (dividen) maupun berasal dari harga saham itu sendiri
(capitalgain).
Dividen, Keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dari
aktivitas bisnisnya memiliki pilihan apakah akan menggunakan
keuntungan tersebut untuk membesarkan perusahaan dalam
bentuk laba ditahan atau dibagikan kepada para pemegang
saham. Jika keputusan yang diambil adalah membagikan
keuntungan tersebut, maka anda sebagai pemegang saham akan
mendapatkan bagian keuntungan berupa dividen.
Jumlah yang akan diterima tergantung kesepakatan pada
rapat umum pemegang saham (RUPS). Faktor-faktor yang
biasanya menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan
pemberian dividen adalah keuntungan perusahaan,
prospekpertumbuhan usaha, likuiditas perusahaan, aspek hukum,
dan keadaan pasar.
Dividen merupakan keuntungan yang didapat oleh pemegang
sahamyang berasal dari presentase keuntungan suatu
perusahaan. Jadi, setiap akhirtahun dividen akan diberikan
kepada pemegang saham yang besarnyadisesuaikan dengan
porsi kepemilikan saham investor.51
Berikut ini bentuk-bentuk dividen, yaitu :
Pertama; Dividen saham (stock dividend) Dividen saham
merupakan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu.Dividen saham
dikeluarkan selain untuk memberikan keuntungan kepada
pemegang saham juga digunakan untuk meningkatkan likuiditas
saham di bursa efek.
Nilai suatu dividen saham dapat diketahui dengan membagi
harga wajar dividen saham dengan rasio dividen saham.Harga
wajar adalah harga penutupan saham di bursa efek sebelum
rapat umum pemegang saham (RUPS) yang kaan memutuskan
dividen.
Kedua; Dividen Tunai (Cash Dividen).Dividen tunai merupakan
dividen yang dibayarkan berupa uang tunai.Dividen tunai
diberikan dengan tujuan selain untuk memacu kinerja saham di
bursa efek juga untuk memberikan sebagian keuntungan yang
diperoleh kepada pemegang saham.Berbeda dengan nilai dividen
saham, nilai dividen tunai tentu saja sesuai dengan nilai tunai
yang dibagikan.
Berdasarkan fakta, pembagian dividen terkadang tidak selalu
diikuti dengan penurunan harga saham, malah bisa menaikkan
51Natan Andri, Investasi Mudah dan Murah, (Jakarta: penebar plus, 2010), hal 73.
harga saham.Pembagian dividen bisa ditangkap pasar sebagai
pertanda bahwa perusahaan tersebut memilikikinerja dan prospek
yang bagus sehingga layak untuk terus diburu.
Ketiga; Capital Gain.Setiap saham perusahaan yang listing
atau terdaftar di bursa efek bisa diperjualbelikan kepada sesama
investor.Sama seperti transaksi di pasar tradisional, harga saham
bisa berubah sesuai dengan mekanisme tawar-menawar antar
investor.
Selanjutnya, dalam membuat keputusan investasi sebenarnya
investortidak mengetahui tingkat keuntungan instrumen
investasinya secara pasti.Ketidakpastian tingkat keuntungan yang
diperoleh investor berkaitan denganadanya risiko dalam setiap
aktivitas investasi.Dalam kondisi normal risikoinvestasi dapat
diprediksi melalui kinerja perusahaan. Jika
perusahaanmenunjukkan kinerja yang positif maka harga
sahamnya akan mengalamikenaikan. Investor akan mendapatkan
capital gain dengan kenaikan hargasaham tersebut. Begitu juga
sebaliknya, jika kinerja perusahaan memiliki trenyang negatif
maka harga sahamnya akan mengalami penurunan dan
investorakan mendapatkan capital loss. Fluktuasi saham inilah
yang menjadi risikoinvestasi saham karena menjadikan
ketidakpastian tingkat keuntungan ataukerugian.
Sharpe dalam Silistyastuti, menyederhanakan prosespenilaian
investasi model Markowitz yaitu menjadi Konsep Model
IndeksTunggal. Model Indeks tunggal menjelaskan bahwa risiko
investasi sahamterdiri dari risiko tidak sistematis dan risiko
sistematisRisiko tidak sistematis adalah risiko yang terkait dengan
fluktuasi dansiklus bisnis dari industri tertentu. Setiap industri
memiliki karakteristik risikokhusus yang dipengaruhi variabel-
variabel ekonomi secara spesifik. Sehinggaperusahaan-
perusahaan yang jenis usahanya sama akan mendapatkan
risikotidak sistematis yang sama. Risiko ini juga biasa disebut
dengan risiko bisnis.52
Risiko bisnis dapat dikurangi dengan diversifikasi.Sedangkan
risikosistematis merupakan risiko eksternal dari sebuah bisnis,
seperti inflasi,keadaan ekonomi global, dan sebagainya.
Risiko-risiko di atas menurut Adri, dapat
diklasifikasikanmenjadi empat hal:53
1) Tidak mendapatkan dividen,
2) Kerugian saat penjualan saham (capital loss),
3) Risiko likuiditas, yaitu likuiditas perusahaan yang minim.
Sehingga saat dividen harus dibagikan investor tidak
mendapatkan karena likuditas perusahan yang minim.
4) Delisting atau penghapusan saham-saham yang dinilai tidak
produktif. Hal ini disebabkan karena tidak lakunya saham di
bursa saat akan dijual.
e. Proses Investasi Saham Syariah
1) Penentuan Kebijakan Investasi
Penentuan kebijakan investasi meliputi penentuan
tujuaninvestordan kemampuannya/kekayaannya yang dapat
diinvestasikan.54 Karenahubungan risiko dan return yang positif,
maka kuranglah tepat jikainvestor hanya ingin mencari
keuntungan dalam berinvestasi saham.Investor yang tepat adalah
yang memiliki tujuan untuk mendapatkankeuntungan yang besar,
tapi juga memahami bahwa ada kemungkinanterjadinya kerugian.
Selanjutnya adalah melihat kekayaan/kemampuan
keuanganinvestor tersebut. Irwan Abdallah, Head of Marketing
52Dyah Ratih sulistyastuti. Saham dan obligasi: ringkasan teori dan soal jawab. (Yokyakarta:
Universitas Atma Jaya Yokyakarta, 2012), hal. 10. 53Natan Andri., Op Cit. hal 123. 54Willian F. Sharpe, Gordon J. Alexander, Jeffery V. Bailey: Alih bahasa, henry Njoliaggti,
Agustiano. Investasi. (Jakarta: Prenhlindo, 2009), hal 11.
Development,Bursa Efek Indonesia, menyatakan bahwa yang
paling penting saat masukinvestasi saham adalah dana yang
diinvestasikan haruslah dana yangmemang diniatkan untuk
berinvestasi. Karena jika tanpa diniatkan untukbeinvestasi
nantinya akan menjadi blunder dan akan menggangu cash flow
investor sendiri
2) Penentuan Kebijakan Investasi
Analisis sekuritas meliputi penilaian sekuritas secara
individualatau beberapa kelompok yang masuk dalam kategori
luas dari asset finansial yang telah diidentifikasi
sebelumnya.Terdapat dua pendekatandalam menganalisa
sekuritas, yaitu pendekatan analisis teknikal(Technical Analysis)
dan analisis fundamental (Fundamental Analysis)
a) Analisis Teknikal
Analisis ini meliputi studi harga pasar saham dalam
upayameramalkan gerakan harga pada masa depan untuk
sahamperusahaan tertentu. Mula-mula, harga-harga masa lalu
dianalisismenentukan trend atau pola gerakan harga.Lalu harga
sahamsekarang dianalisis untuk mengidentifikasikan pola yang
muncul danmirip dengan pola masa lalu. Jadi dengan
mengidentifikasikan polayang muncul, analisis itu berharap dapat
meramalkan dengan tepatgerakan harga pada masa depan untuk
saham tersebut.
b) Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah suatu analisa yang
mempelajarihal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan
suatuperusahaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat
dasar dankarakteristik operasional dari perusahaan publik.16
Analisisfundamental dimulai dengan pernyataan bahwa nilai
intrinsik dariasset finansial sama dengan present value dari
semua aliran tunaiyang diharapkan diterima dari pemilik aset.
Sebelum melakukan analisis fundamental investor
melakukananalisa sebagai berikut:
1) Analisa Ekonomi
Analisa ekonomi adalah analisa yang mempelajari
keadaanekonomi saat ini secara umum dan pengaruhnya di
waktuyang akan datang. Dalam melakukan analisa
tersebut,investor menggunakan beberapa ukuran aktivitas
ekonomi,di antaranya PDB (Produk Domestik Bruto),
inflasi,tingkat bunga, dan fluktuasi nilai tukar suatu negara.
2) Analisa Industri
Analisa industri adalah analisa yang mempelajari
keadaankompetitif suatu perusahaan serta memproyeksikan
potensiperusahaan di masa yang akan datang. Beberapa
indicator penting analisis industri antara lain penjualan,
laba,dividen, struktur modal, regulasi dan inovasi.
3) Analisa Keuangan Perusahaan
Untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan,
pertamatamacalon investor meneliti laporan keuangan
perusahaanyang valid.Selanjutnya perhatikan neraca (balance
sheet)perusahaan.Kesanggupan perusahaan dalam
membayarhutangnya ketika jatuh tempo merupakan satu hal
yangharus diperhatikan.
Untuk melakukan analisa keuangan
perusahaanbiasanya dilakukan dengan menggunakan analisa
rasio:
- Rasio Likuiditas, kemampuan perusahaan untukmemenuhi
kewajiban jangka pendek.
- Rasio Aktivitas, kemampuan serta efisiensi
perusahaandalam memanfaatkan aset-aset yang dimiliki.
- Rasio Rentabilitas, menunjukkan seberapa besar tingkat
- perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
- Rasio Solvabilitas, kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjangnya, biasa
disebutrasio leverage.
- Rasio Pasar, menunjukkan informasi penting dari
perusahaan yang diungkapkan dalam bentuk
kinerjasaham.
4) Konstruksi Portofolio
Tahap ketiga adalah membentuk portofolio.Dalam
tahapiniselektifitas, penentuan waktu, dan diversifikasi perlu
menjadiperhatian para investor.
5) Merevisi Portofolio
Revisi portofolio berhubungan dengan tiga tahap
sebelumnya.Sejalan dengan waktu, kemungkinan investor
mengubah tujuaninvestasinya. Oleh karena itu, investor
menjual portofolio yangdimilikinya dan membeli portofolio lain
yang belum ia miliki.
Motivasi yang memungkinkan investor melakukan hal
itu adalahperjalanan waktu, perubahan harga sekuritas yang
membuat sekuritasyang sebelumnya tidak menarik sekarang
membuat investor tertarikuntuk memiliki sekuritas itu.
Keputusan semacam ini tergantungantara lain pada besarnya
biaya transaksi yang dilakukan investoruntuk melakukan
perubahan tersebut dan juga besarnya
peningkatanpendapatan investasi portofolio baru.
6) Mengevaluasi Portofolio
Tahap terakhir adalah evaluasi portofolio. Tahap ini
meliputipenentuan kinerja portofolio secara periodik dengan
mengevaluasireturn yang didapatkan dari portofolio dan juga
risiko yang harusdibebani dari portofolio yang telah dipilih.
Berbagai variabel yang digunakan sebagai proksi set
kesempatan investasi telah digunakan dalam berbagai penelitian.
Proksi set kesempatan investasi dapat diklasifikasikan ke dalam
empat tipe, yaitu:55
1) Proksi berdasarkan harga (price based proxies)
Set kesempatan berdasarkan harga merupakan proksi
yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan
sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi ini didasari atas
suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan
perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham
dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih
tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki. Set
kesempatan investasi yang didasari pada harga akan berbentuk
suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai
pasar perusahaan. Rasio-rasio yang telah digunakan yang
berkaitan dengan proksi berdasarkan pasar, antara lain: market to
book value of equity; book to market value of assets; tobin’s Q;
earnings to price ratios; ratio of property, plant, and equipment to
firm value; dan ratio of depreciation to firm value.
2) Proksi berdasarkan investasi (investment based proxies)
Ide proksi set kesempatan investasi berdasarkan investasi
mengungkapkan bahwa suatu kegiatan investasi yang besar
berkaitan secara positif dengan nilai set kesempatan investasi
suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki suatu
set kesempatan investasi yang tinggi seharusnya juga memiliki
55
Kallapur, S., dan M. A. Trombley. 1999. The Association between Investment
Opportunity Set Proxies and Realized Growth. Journal of Business Finance and Accounting, 26: 505-519.
suatu tingkatan investasi yang tinggi pula dalam bentuk aset
yangditempatkan atau yang diinvestasikan untuk waktu yang lama
dalam suatu perusahaan. Bentuk dari proksi ini adalah suatu rasio
yang membandingkan suatu pengukuran investasi yang telah
diinvestasikan dalam bentuk aset tetap atau suatu hasil operasi
yang diproduksi dari aset yang telah diinvestasikan. Rasio-rasio
yang telah digunakan yang berkaitan dengan proksi berdasarkan
investasi tersebut, antara lain: R&D expense to assets, sales, or
firm value dan ratio of capital expenditures to firm value.
3) Proksi berdasarkan varian (variance measures)
Proksi set kesempatan investasi berdasarkan varian
mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika
menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya
opsi yang tumbuh. Ukuran yang berkaitan dengan proksi
berdasarkan varian tersebut, antara lain: variance of returns dan
asset betas.
4) Proksi gabungan dari proksi individual
Alternatif proksi gabungan set kesempatan investasi
dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi kesalahan
pengukuran (measurement error) yang ada pada proksi individual,
sehingga akan menghasilkan pengukuran yang lebih baik untuk
set kesempatan investasi. Metode yang dapat digunakan untuk
menggabungkan beberapa proksi individual menjadi satu proksi
yang akan diuji lebih lanjut adalah dengan menggunakan analisis
faktor.
Keempat jenis proksi yang telah disebutkan sebelumnya
menggambarkan beragam ukuran set kesempatan investasi yang
memungkinkan beberapa peneliti menggunakan beragam rasio
sebagai proksi set kesempatan investasi.Hal ini terjadi karena set
kesempatan investasi bersifat tidak dapat diobservasi atau
unobservable.Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
price earning ratio (PER). Menurut Sutrisno, price earning ratio
mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham
perusahaan dengan keuntungan yang akan diperoleh oleh pemegang
saham. Price earning ratio melihat harga pasar saham relatif
terhadap earning.Perusahaan yang diharapkan tumbuh dengan
tingkat pertumbuhan tinggi, yang berarti mempunyai prospek yang
baik biasanya mempunyai price earning ratio yang tinggi. Sebaliknya,
perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah, akan
mempunyai price earning ratio yang rendah.
Price earning ratio adalah nilai harga per lembar
saham.Indikator ini secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan
keuangan laba rugi bagian akhir dan menjadi bentuk standar
pelaporan keuangan bagi perusahaan di Indonesia.Price earning
ratio disebut juga sebagai pendekatan earnings multiplier yang
menunjukkan rasio harga pasar terhadap earnings.Rasio ini
menunjukkan seberapa besar investor menilai harga saham terhadap
kelipatan earnings.56
dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Dari teori yang ada dapat dikemukan maka yang dimaksud
dengan marketing mix dalam penelitian ini adalah sejumlah alat-
alatpemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek
pemasaranatau target pasar yang dituju.
Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan financial adalah
kemampuan seseorang dalammembeli suatu barang atau mengelola
keuangannya, baik yang didapatdari gaji ataupun uang saku, yang
56Harmono.,Op.Cit. hal.57.
berarti menunjuk pada economic situation dimana keadaan ekonomi
seseorang akan mempengaruhipemilihan produk dan keputusan
pembelian pada suatu produk tertentu.
Keputusan investasi nasabah adalah keputusan pembeliansuatu
keputusan konsumen sebagai pemilikan tindakan dari dua atau
lebihpilihan alternatif mengenai proses,cara, perbuatan membeli, denga
mempertimbangkan fator lain tentang apa yang dibeli, waktu membeli,
dimanamembelinya serta cara pembayarannya.
Tabel 3.1 indikator Variabel Penelitian
Indikator Variabel Penelitian
No Variabel Sub
Variabel Indikator
1. Marketing Mix (X1) Praduk Keragaman Produk
Kualitas
Fitur
Jaminan
Keuntungan
Harga Daftar Harga
Potongan Harga
Waktu Pembayaran
Promosi Periklanan
Promosi Penjualan
Ordinal
Penjualan Personal
Hubungan Masyarakat
Tempat Lokasi Pembelian
Transportasi
2. Kemampuan
Finansial
(X2)
Penghasilan Penghasilan Perbulan
Pengeluaran
Konsumsi
Konsumsi Perbulan
tabungan Tabungan Perbulan
Investasi Investasi Perbulan
3. Keputusan Investasi
(Y)
Pengenalan
Masalah
Identifikasi Kebutuhan
Pencarian Dari Sumber Pribadi :
Informasi Keluarga, Teman, Tetangga
Dari Sumber Komersial:
Iklan Dan Wiraniaga
Keputusan Ketertarikan :
Awareness (Kesadaran)
Interest (Minat)
Desire (Keinginan)
Action (Tindakan)
4. Hubungan Antar Variabel
a. Pengaruh Marketing MixTerhadap keputusan Investasi
Marketing Mix merupakan salahsatu aktivitas pemasaran
yangdapat mendukung berhasil tidaknya suatuusaha yang dijalankan
suatu perusahaan.Adanya pengaruh terhadap keputusanpembelian
dapat diketahui melaluimarketing mix. Adapun variabel-
variabelmarketing mix dalam perusahaan dagangyang dikenal
dengan istilah 4P yaitu :Product, Price, Place And Promotio.Keempat
variabel ini memegang perananpenting, karena apabila keempat
variabelitu dilaksanakan dengan tepat danmemenuhi sasaran yang
diharapkanmaka akan sangat berpengaruh terhadapkeputusan
investasi/pembelian yang nantinyaberlanjut pada adanya rasa puas
danpembelian ulang bagi konsumen yangmengkonsumsinya.Dari
penjelasan diatas dapatdiketahui bahwa hubungan antaramarketing
mix dengan keputusanpembelian sangat erat, dengan
melaksakanmarketing mix yang baik maka perusahaanakan dapat
mengembangkan, menentukanharga, mempromosikan
danmendistribusikan produknya secara lebihbaik pula, sehingga akan
dapat diketahuikesempatan baru yang berasal dari
belumterpenuhinya kebutuan konsumen agarmelaksanakan
keputusan pembelianterhadap produk tersebut. Adapun komponen
marketing mix yang mempengaruhi terhadap keputusan investasi
diantaranya adalah:
1) Pengaruh Praduk Terhadap keputusan Investasi
Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun
tidak berwujud,termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama
baik pabrik, nama baik tookyang menjual (pengecer), dan pelayanan
pabrik serta pelayanan pengecer, yangditerima oleh pembeli guna
memuaskan keinginannya.57
Konsumen membeli tidak hanya sekedar kumpulan atribut
fisik, tetapi padasasarannya mereka membayar sesuatu untuk
memuaskan keinginan.Dengandemikian, bagi suatu perusahaan
yang bijaksana bahwa menjual manfaat (benefit)produk tidak hanya
produk saja (manfaat initinya) tetapi harus merupakan suatusystem.
Apabila seseorang membutuhkan produk, maka akan
membayangkan lebih dulu manfaat produk, setelah itu baru
mempertimbangkan faktor – faktor lain di luarmanfaat produk. Faktor
– faktor itulah yang membuat konsumen mengambilkeputusan
membeli atau tidak.Angipora menyatakan bahwa produkberpengaruh
terhadap keputusan pembelian.58
Penelitian Abubakar yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan
BauranPemasaran Terhadap Proses Keputusan menabung pada
bank syariah mandiri di Banda Aceh".59
Dengan variabel independedn adalah produk, harga, promosi
dan distribusi dansebagai variabel dependen adalah keputusan
pembelian.Sampel dalam penelitiantersebut berjumlah 75
orang.Jenis data yang digunakan merupakan data primer.Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis koefisien jalur. Hasil
57Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.(Bandung : Alfabeta
Cannon,Perreault & McCarthy 2014), hal.139 58
Angipora, Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2012), hal. 45. 59
Abubakar. “Pengaruh pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Prose Keputusan menabung dibank syariah mandiri di Banda Aceh”2005.
penelitianmenunjukkan bahwa produk (t hitung = 13,103 > t tabel =
1,960) yang artinya keputusanH0 ditolak atau dapat disimpulkan
produk memiliki pengaruh yang signifikanterhadap keputusan
pembelian.Penelitian Wijayanti yang berjudul "Analisis Faktor
yangMemperngaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap
Pembersih Wajah Ovale".60
Variabel indipenden yang digunakan adalah produk, harga,
promosi sedangkanvariabel dependen yang digunakan adalah
keputusan pembelian.Populasi dalampenelitian ini adalah
masyarakat Banjarmasin yang pernah dan sedang memakipembersih
wajah Ovale dan diperoleh sampel 100 orang.Sumber data
yangdigunakan adalah primer dan sekunder.Teknik analisis yang
digunakan adalahregresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa produk (t hitung = 5,813 sig.0,000) yang artinya H0 ditolak Ha
diterima sehingga dapat diambil kesimpulanvariabel produk sangat
signifikan terhadap keputusan pembelian.Berdasarkan uraian di atas
maka disimpulkan hipotesis.Ada pengaruh positif antara variabel
product terhadap keputusan pembelian.
2) Pengaruh Harga terhadap keputusan investasi
Menurut Tandjung “harga adalah jumlah uang yang
telahdisepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan
barang atau jasadalam transaksi bisnis normal”.Harga merupakan
salah satu unsur marketing mix,sesuai dengan sifat marketing mix,
harga adalah variabel yang dapat dikendalikanoleh
perusahaan.Selain itu harga juga menentukan diterima atau tidaknya
suatuproduk oleh konsumen.61
Perusahaan perlu memantau harga yang ditetapkan oleh
pesaing agar hargayang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu
tinggi atau sebaliknya, agar kemudianharga yang ditawarkan dapat
60Wijayanti., Ibid. hal 87 61Tandjung., Op.Cit. hal.13.
menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan
pembelian.Angipora menyatakan bahwa harga berpengaruh
terhadapkeputusan pembelian.62
Penelitian Abubakar yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan
BauranPemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian pada
Jamu di Banda Aceh".Dengan variabel independedn adalah produk,
harga, promosi dan distribusi dansebagai variabel dependen adalah
keputusan pembelian.Sampel dalam penelitiantersebut berjumlah 75
orang.Jenis data yang digunakan merupakan data primer.Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis koefisien jalur. Hasil
penelitianmenunjukkan bahwa harga (t hitung = 9,7251> t tabel =
1,960) yang artinya keputusanH0 ditolak atau dapat disimpulkan
harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadapkeputusan
pembelian.63
Penelitian Wijayanti, yang berjudul "Analisis Faktor
yangMemperngaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap
Pembersih Wajah Ovale".Variabel indipenden yang digunakan adalah
produk, harga, promosi sedangkanvariabel dependen yang
digunakan adalah keputusan pembelian.Populasi dalampenelitian ini
adalah masyarakat Banjarmasin yang pernah dan sedang
memakipembersih wajah Ovale dan diperoleh sampel 100
orang.Sumber data yangdigunakan adalah primer dan
sekunder.Teknik analisis yang digunakan adalahregresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga (t hitung = 4,480
sig.0,000) yang artinya H0 ditolak Ha diterima sehingga dapat diambil
kesimpulanvariabel harga sangat signifikan terhadap keputusan
pembelian.
62
Angipora, Marius P.Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2002),
hal. 56. 63Abubakar.,Ibid.hal.67.
Penelitian Satmoko, dkk yang berjudul "Analisis Efektifitas
MarketingMix terhadap Tingkat Pembelian Kentucky Fried Chicken
(KFC) di Kota Magelang".Variabel produk, harga, promosi dan tempat
sebagai variabel independen sedangkankeputusan pembelian
sebagai variabel dependennya.Populasi yang digunakan
adalahkonsumen yang membeli di KFC Jl. Pemuda No. 12
Magelang.Diperoleh sampelsebanyak 80 orang.Metode
pengumpulan datanya menggunakan kuesioner.Teknikanalisis yang
digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan
harga(t hitung = 3,274 . t tabel = 1,667) yang artinya keputusan H0
ditolak atau dapatdisimpulkan harga memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian.Berdasarkan uraian di atas
maka disimpulkan hipotesis Ada pengaruh positif antara variabel
price perception terhadap keputusanpembelian.64
3) Pengaruh tempat terhadap keputusan
Distribusi atau saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui
oleh arusbarang – barang dari produsen ke perantara dan akhirnya
sampai pada pemakaian.65
Distribusi berkenaan dengan cara
penyampaian produk ketangan konsumen. Manajemen pemasaran
mempunyai peranan dalam mengevaluasikinerja penyalur. Bila
perusahaan merencanakan suatu pasar tertentu, yang pertamakali
dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di sana.
Suatuproduk yang cepat dan merata kepada konsumen, maka
berpengaruh terhadapkeputusan konsumen untuk melakukan
pembelian.Lamb, dkk yangmenyatakan “distribusi berpengaruh
terhadap keputusan pembelian”.
Penelitian Satmoko, dkk. yang berjudul "Analisis Efektifitas
MarketingMix terhadap Tingkat Pembelian Kentucky Fried Chicken
64Satmoko dkk,. 2005. Analisis Efektifitas Marketing Mix Terhadap Tingkat Pembelian
Kentucky Fried Chicken KFC Di kota Magelang 65Angipora.,Op.Cit.,hal.66.
(KFC) di Kota Magelang".Variabel produk, harga, promosi dan tempat
sebagai variabel independen sedangkankeputusan pembelian
sebagai variabel dependennya.Populasi yang digunakan
adalahkonsumen yang membeli di KFC Jl. Pemuda No. 12
Magelang.Diperoleh sampelsebanyak 80 orang.Metode
pengumpulan datanya menggunakan kuesioner.Teknikanalisis yang
digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian
menunjukkandistribusi (t hitung = 2,024 . t tabel = 1,667) yang artinya
keputusan H0 ditolak atau dapatdisimpulkan distribusi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusanpembelian.Berdasarkan
uraian di atas maka disimpulkan hipotesis ada pengaruh positif
antara variabel place terhadap keputusan pembelian.66
4) Pengaruh Promosi terhadap keputusan investasi
“Promosi adalah proses komunikasi suatu perusahaan dengan
pihak – pihakyang berkepentingan sekarang, dan yang akan dating
serta masyarakat”. Agar perusahaan berhasil menjual produk atau
jasa yang ditawarkan, pemasarharus mampu mengkomunikasikan
sejumlah informasi tentang perusahaan, produk,struktur harga, dan
system distribusi kepada konsumen, perantara perdagangan,
danmedia.67
Fungsi utama dari suatu strategi promosi para pemasar adalah
untukmeyakinkan target pelanggan bahwa barang dan jasa yang
ditawarkan tersebutmemiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan
pesaing, sehingga hal ini dapatmenarik minat konsumen untuk
melakukan pembelian. Lamb, dkk menyatakan bahwa promosi
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.68
Penelitian Abubakar yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan
BauranPemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian pada
66Satmoko.,Op.Cit.hal. 34. 67Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga,
Jakarta 68Lamb, dkk.,Op.Cit. hal.146.
Jamu di Banda Aceh".Dengan variabel independen adalah produk,
harga, promosi dan distribusi dansebagai variabel dependen adalah
keputusan pembelian.Sampel dalam penelitiantersebut berjumlah 75
orang.Jenis data yang digunakan merupakan data primer.Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis koefisien jalur. Hasil
penelitianmenunjukkan bahwa promosi (t hitung = 15,313 > t tabel =
1,960) yang artinyakeputusan H0 ditolak atau dapat disimpulkan
promosi memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap keputusan
pembelian.69
Penelitian Wijayanti, yang berjudul "Analisis Faktor
yangMemperngaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap
Pembersih Wajah Ovale".Variabel indipenden yang digunakan adalah
produk, harga, promosi sedangkanvariabel dependen yang
digunakan adalah keputusan pembelian.Populasi dalampenelitian ini
adalah masyarakat Banjarmasin yang pernah dan sedang
memakipembersih wajah Ovale dan diperoleh sampel 100
orang.Sumber data yangdigunakan adalah primer dan
sekunder.Teknik analisis yang digunakan adalahregresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi (t hitung = 3,603
sig.0,000) yang artinya H0 ditolak Ha diterima sehingga dapat diambil
kesimpulanvariabel promosi sangat signifikan terhadap keputusan
pembelian.70
b. Pengaruh Kemampuan FinansialTerhadap keputusan
Investasi
Berbagaipenelitian menunjukkan bahwa kemampuan finansial
seseorang mengenaiinvestasi seringkali menjadi faktor penentu di
balik keputusaninvestasinya.Seperti penelitian yang sudah dilakukan
oleh peneliti-peneliti sebelumnya bahwa Variabel kemampuan
finansial secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap
69AbubakarOp.Cit. hal.98. 70Wijayanti.,Op.Cit. hal.92.
keputusan investasi. Hasil ini sesuai dengan asumsi penulis
bahwasannya kemampuan finansial akan mempengaruhi dorongan
minat seseorang untuk berinvestasi. Indicator dari variabel
kemampuan financial adalah pendapatan perbulanya atau uang saku
yang dimilikinya, seseorang dengan pendapatan lebih tinggi akan
menyesihkan pengeluarannya untuk kebutuhan konsumsi,
pengeluaran sosial, pengeluaran tabungan dan pengeluaran
investasi.
Kemampuan finansial ialah kemampuan seseorang
dalammengelola keuangannya, baik yang didapatdari gaji ataupun
uang saku, yang berarti menunjuk pada economic situation dimana
keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhipemilihan produk
dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu.
Kemampuan financial merupakan pemahaman umum terkait
pengeloaan dan sikap mengenai keuangan.Kemampuan finansial
dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan dengan tujuan
mencapai kesejahteraan.71Menurut Robb dan Woodyardkemampuan
financial yang cukup akan memberikan pengaruh positif terhadap
perilaku keuangan seseorang, seperti mengatur atau
mengalokasikan keuangannya dengan tepat. Menurut robb dan
woodyard aspek-aspek yang terdapat dalam kemampuan finansial
yaitu uang dan transaksi, perencanaan dan pengelolaan keuangan,
risiko dan keuntungan.Kemampuan-kemampuan tersebut menjadi
aspek yang penting dalam penilaian untuk mengetahui kemampuan
finansial seseorang dalam berinvestasi.Menurut Anggota Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kusumaningtuti S.
Soetiono dalam wawancaranya dengan Metro TV (2017) menyatakan
71Lusardi dan Mitchell, manajemen investasi, edesi II, (PT.Gremadia, 20010), hal. 123.
bahwa kemampuan keuangan memiliki tiga komponen, yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan.72
c. Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan FinansialTerhadap
keputusan Investasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Aisyah
Azizah dengan judul “Pengaruh Marketing Mix danKemampuan
Finansial terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah (Studipada
UIN Jakarta dan Tazkia Bogor).” Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel marketing mix dan kemampuan finansial secarabersama-
sama (simultan) berpengaruh terhadap minat investasi reksadana
syariahdengan prosentase pengaruh sebesar 38,7%, dan sisanya
61,3% dipengaruhi olehvariabel lain yang tidak diteliti. Permasalahan
yang diungkap dalam penelitian iniadalah faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi minatbeli investor untuk membeli reksdana Syari‟ah
di geleri UIN Jakarta dan Tazkia Bogor.Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa factor praduk, lokasi, harga, promosi dan factor
agama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli
investor reksadana di geleri UIN Jakarta dan Tazkia
Bogor.Sedangkan factor kemampuan financial tidak memiliki
pengaruh yang signifikanterhadap minat beli investor reksadana di
geleri UIN Jakarta dan Tazkia Bogor.73
Dari hubungan antar variabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa dari marketing mix adalah faktor – faktor yang mempengaruhi
keputusan investasi yaitu produk, harga, lokasi dan promosi yang dapat
digunakan oleh marketing manajerguna mempengaruhi penjualan atau bisa
juga diartikan sebagai untuk menarik investasi dari kalangan
72Lolo, Irwinda N.T. Andi. “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Yang
Menabung Pada PT.Bank Mandiri(Persero) Tbk., Cabang Makassar Kartini.” Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makassar, 2011. 73Nur aisyah azizah. “Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finansial
Terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah(studi pada uin jakarta dan tazkia bogor), 2015.
investor.Sedangkan kemampuan finansial faktor–faktor tersebut adalah
pendapatan bulanan dan uang saku yang di peroleh oleh investor.
B. Kerangka Pemikiran
Saham syariah hingga saat ini masih terus mengalami
peningkatan.Peningkatan ini tentunya bukan tanpa alasan, sebagai salah
satu produk investasisyariah yang sedang berkembang, BEI perwakilan
Jambi terus meningkatkan strategipemasarannya untuk menambah jumlah
investor dan jumlah dana kelolaannya.Akan tetapi, sekuritas dan manajer
investasi juga harus memperhatikan keinginan investasi masyarakat
akansaham syariah. Keputusan investasi bisa dilihat dari Strategi
pemasaran (marketing mix) dan kemampuan finansial masyarakat itu
sendiri.Semakin tinggi rasio keduanya, maka semakin besar
keinginanmasyarakat yang akanmengarahkan untuk berinvestasi di saham
syariah.Kerangka teoritis penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 2.1.
Kerangka berfikir penelitian
C. Review Studi Terdahulu74
74
Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi (Jakarta: Pusat Peningkatan
dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2012), h.93.
No
Nama Penulis/NIM/ Fakultas/Universitas/Judul Tesis, Jurnal/Tahun
Jurnal/Tahun
Substansi Letak Perbedaan
dan Kesamaan
1 Ahmad Lapananrang/106084003584
investasi di Provinsi Banten. Data yang digunakan adalah data time series (2008-2012) yan bersumber dari Badan Pusat
Perbedaan terletak pada varabel bebas
Marketing Mix
Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finasial
KeputusanInvestasi Saham Syariah
Pendapatan
Pengeluaran a. Konsumsi b. Sosial c. Tabungan
d. Investasi
Product (Produk)
Price (Harga)
Place (Lokasi)
Promotion (Promosi)
Kemampuan Finansial
Uji Statistika Uji Validitas dan
Reabilitas
Hasil Penelitian: Terdapat pengaruh antara Marketing Mix dan Kemampuan Finansial
Terhadap Keputusan Investasi Saham Syariah
H1
H2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis/ UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi di Provinsi Banten/ 2013
Statistik. Untuk menganalisis, penulis menggunakan metode regresi linier berganda pada program Eviews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di Provinsi Banten karena hasil uji t-statistik menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0.8878 yang lebih besar dari α = 5%. Sementara, variabel independen lainnya yaitu PDRB dan tingkat upah berpengaruh signifikan positif dengan nilai t-statistiknya sebesar 0.00337 dan 0.0329. Hasil penelitian menunjukkan R2 sebesar 80%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
yang diteliti.Penulis menggunakan dua variabel yaitu marketing mix (bauran pemasaran). Kemudian juga menggunakan kemampuan finansial sebagai variabel bebasnya. Sedangkan letak kesamaanya yaitu mengunakan metode analisis yang sama.
3 Firly Basuni Ahadi/ 108081000127/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis/ UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/ Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk Reksadana PT.Kresna Graha Sekurindo (Studi Kasus pada Pojok Bursa PT.Kresna Graha Sekurindo Tbk)/ 2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian produk reksadana PT.Kresna Graha Sekurindo Tbk. (studi kasus pada Pojok Bursa PT.Kresna Graha Sekurindo Tbk.). 85 nasabah dari 5 Pojok Bursa PT. Kresna Graha Sekurindo Tbk menjadi sampel dalam penelitian ini dengan teknik convenience sampling. Berdasarkan penelitian ini, uji F menunjukkan hitung simultan variabel periklanan/advertising (P), promosi penjualan (PP), dan personal selling (PS) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (KP). Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa semakin baik bauran promosi yang dilakukan, maka semakin baik pula keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
Perbedaan terletak pada varabel bebas yang diteliti. Penulis menggunakan keempat aspek yang termasuk dalam bauran pemasaran.sedangkan letak kesamaanya yaitu sama-sama bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian atau investasi.
Norma Yulianti dan Meliza Silvy/ Journal of Business and Banking Volume 3, No. 1,pages 57 – 68/ STIE PerbanasSurabaya/ Sikap
Penelitian ini memfokuskan pada pengetahuan keuangan dan pengalaman sebagai ukuran literasi yang mempengaruhi sikap dan perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga di Surabaya. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden sebanyak 380 orang. Pengambilan sampel dengan cara
Perbedaan penelitian ini dengan penulis terdapat pada variabel bebasnya, dimana penulis akan melihat pengaruh kemampuan
Pengelola Keuangan Dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga Di Surabaya/ Mei 2013
purposive sampling berdasar kan pendapatan keluarga yang memiliki penghasilan minimal Rp 2.000.000 per bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan berpengaruh terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga, sikap pengelola keuangan memoderasi dan memperkuat pengaruh pengetahuan keuangan dan tidak memoderasi pengaruh pengalaman keuangan terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga.
financial yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola keuangannya dan melihat pengaruhnya terhadap minat investasinya di reksadana syariah. Sedangkan letak kesamaannya yaitu terletak pada pedekatan kuantitatif seperti instrument pengupulan data.
4 Selvia/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis/ Bina Nusantara/ Analisa Pengaruh Persepsi, Motivasi Dan Minat Mahasiswi Bina Nusantara Terhadap Keputusan Investasi Di Bidang Pasar Modal/ 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel persepsi, motivasi dan minat mahasiswi Bina Nusantara terhadap keputusan investasi di pasar modal. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Sampel yang digunakan sebanyak 150 responden. Hasil dari analisis ini adalah variabel persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Variabel minat berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan investasi. Nilai pernyataan paling tinggi adalah bahwa responden akan melakukan analisis terhadap suatu jenis investasi sebelum mengambil keputusan berinvestasi di pasar modal.
Perbedaan penelitian ini dengan penulis terdapat pada variabel bebas yang digunakan peneliti, yaitu minat investasi, penulis menjadikannya variabel terikat. Kemudian penulis memusatkan pada produk investasi saham syariah.
5 Aniqotur Rosyidah/ 062411044/ Fakultas Syariah/ IAIN Walisongo Semarang/ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli nasabah untuk membeli reksdana di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa factor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan
Perbedaan terletak pada variabel bebas yang diteliti dalam mendeteksi minat. Variabel yang digunakan penulis
Minat Beli Nasabah Terhadap saham Syari’ah (Studi Pada Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang)/ 2011
faktor psikologi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang. Sedangkan factor kebutuhan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 < 0,005.
dalam melihat faktor-faktor yang mempengaruhi minat ialah dari segi marketing mix dan kemampuan finansial. Sedangkan letak kesamaanya yaitu mengunakan metode analisis kuantitatif yang sama.
6 Irwinda N.T. Andi Lolo/ A211 07 697/ Fakultas Ekonomi/ Universitas Hasanuddin Makassar/ Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Yang Menabung Pada PT.Bank Mandiri(Persero)Tb k., Cabang Makassar Kartini/ 2011
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh marketing mix yang terdiri dari (Produk, Promosi, Tempat, Proses, dan Bukti Fisik) terhadap keputusan konsumen yang menabung pada PT. Bank Mandiri(Persero)Tbk.,Cabang Makassar Kartini dan melihat variabel mana yang dominan terhadap keputusan konsumen yang menabung. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang nasabah reguler Bank Mandiri yang dijumpai pada saat melakukan transaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,3% variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa F-hitung>F-tabel dengan nilai 22,374 > 2,31 yang berarti variabel X (Produk, promosi, tempat, proses, dan bukti fisik) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Melalui analisi uji t, masing-masing variabel X memiliki nilai t-hitung>ttabel, dimana yang dominan adalah variabel Proses (X4) yaitu sebesar 0,246 (24,6%).
Perbedaan penelitian ini dengan penulis ialah pada variabel terikatnya, penulis menggunakan minat investasi pada produk reksadana syariah sebagai variabel terikat. Sedangkangkan letak kesamaanya yaitu pada variabel marketing mix dan keputusan investasi yang di gunakan sama.
7 Kusmawati/ Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius)Vol. 1 No. 2/ STIE MUSI
Penelitian ini membahas beberapa hal yang diduga mempengaruhi keinginan seseorang untuk berinvestasi di pasar modal, yaitu usia, motivasi untuk menunjukkan eksistensi diri, dan pemahaman seseoran akan cara
Perbedaan penelitian ini dengan penulis terdapat pada variabel bebas yang
Palembang/ Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal Dengan Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai
VariabelModerat/ Mei
2011
berinvestasi di pasar modal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya factor usia yang berpengaruh, dan itupun hanya terhadap hubungan antara motivasi pemenuhan kebutuhan social dengan minat wanita berinvestasi di pasar modal. Hipotesis pengaruh variabel pemahaman tentang investasi terhadap hubungan antara semua variabel motivasi dengan minat berinvestasi di pasar modal ditolak. Pengetahuan investasi sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kerugian saat berinvestasi di pasar modal dan dalam usaha untuk memperoleh return yang maksimal dari investasi yang dilakukan.
digunakan, dan penulis memfokuskan variabel terikat minat investasi hanya pada produk reksadana syariah.
8 Lilis Yuliati/ Jurnal Walisongo, Volume 19, Nomor 1/Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Sukuk/ Mei 2011
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis interrelasi antara faktor-faktor resiko dengan atribut produk yang mempengaruhi minat publik terhadap investasi Sukuk Islam SR001 dan untuk mengetahui daya tarik Sukuk Bank Islam SR001 menurut para investor. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei, sementara responden adalah investor sukuk SR001 sejumlah 100 orang. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa resiko investasi dan produk Islami berkait positif dengan keinginan publik untuk melakukan investasi. Didapatkan kontribusi atau pengaruh variabel independen (Risiko Investasi dan Atribut Produk Islami) terhadap variabel dependent (Minat Berinvestasi) adalah sebesar 49,4% sedangkan 50,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil temuan dilapangan diketahui bahwa selain model yang diteliti, ternyata faktor pengetahuan investor terhadap instrumen investasi sangat mempengaruhi terhadap minat investasi. Faktor lain adalah pengenalan investor terhadap lembaga investasi pasar modal (perusahaan sekuritas). Dan terakhir adalah factor promosi dan iklan dalam dunia investasi di pasar modal.
Perbedaan terdapat pada variabel yang diteliti dan pada objek penelitiannya. Dimana penulis akan meneliti faktor yang ditemukan dilapangan oleh Lilis Yuliati selain model yang diteliti, yaitu faktor marketing mix yang didalamnya terdapat 4P (product, price, place, promotion) dalam pengaruhnya terhadap minat investasi pada produk reksadana syariah.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori yang telah ada serta beberapa literature
reviewterdahulu, maka penulis merumuskan hipotesis pengaruh strategi
pemasaran dankemampuan finansial terhadap keputusan investasi di
saham syariah sebagai berikut:
Hipotesis 1
: Terdapat pengaruh signifikan antara strategi pemasaran terhadap minat investasi saham syariah.
Hipotesis 2 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Kemampuan Finansialterhadap minat investasi saham syariah.
Hipotesis 3 : Terdapat pengaruh signifikan antara strategidan Kemampuan Finansial secara bersama-sama terhadap minatinvestasi saham syariah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan
metodologi kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian
dalam angka dan melalui analisis data dengan menggunakan statistik atau
permodelan matematis.75
Penelitian Deskriptif menggambarkan fenomena atau karakteristik
dari data.2 Tujuan Penelitian deskriptif adalah menggambarkan karakteristik
atau perilaku suatu populasi dengan cara yang sistematis dan akurat.
Biasanya, penelitian deskriptif tidak didesain untuk menguji hipotesis, tetapi
lebih pada upaya menyediakan informasi seputar karakter fisik, sosial,
perilaku, ekonomi, atau psikologi dari sekelompok orang.3
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang
karakteristiknya hendak diduga, dimana satuan-satuan ini disebut unit
analisa.76Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini adalah kalangan
masyarakatprovinsi jambi yang potensial.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.9.
Populasi yang diambil sebagai objek penelitian ini adalah seluruh
perusahaansyariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
1Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elek Media
Komutindo, 2004), hal. 34 Komutindo, 2009), hal. 34 2 Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, (Yogyakarta: Andi,2008),hal.211.
3Seta Basri, “Metode Penelitian”, diakses pada 15 juli 2017 dari http://setabasri01.blogspot.
com /2012/04/metode-penelitian.html. 76
Djarwanto. Ps dan Pangestu Subagyo, “Statistik Induktif”, dalam Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM., Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen(Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013), h.147.
Jambi.Sedangkan teknik penarikan sampel penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode purposivejudgementsampling yaitu sampel dipilih
atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan
sampel yang telah ditentukan.Subset ini diambil karena dalam banyak kasus
tidak mungkin kita meneliti seluruhanggota populasi, oleh karena itu kita
membentuk sebuah perwakilan populasi yangdisebut sampel”.Dari
pemilihan sampel tersebut diperoleh sebanyak 4 perusahaan syariah
yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) Jambi. Dimana criteria sampel
atau perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
Kriteria sampel yang ditentukan dalam penelitian ini antara lain :
a. Sampel yang diambil merupakan perusahaanSyariah yang masih aktif pada periode penelitian serta terdaftar di BEI Jambi.
b. Perusahaan Syariah bersifat terbuka (open –end fund). c. Perusahaan tersebut merupakan cabang dari masing-masing
perusahaanmempunyai dua kreteria investasi yaitu Syariah dan konvesional. Kriteria tersebut menghasilkan sampel sebagai berikut:
Tabel 1.3. Daftar Nama Sampel Penelitian
No Perusahaan Syariah Status
1. FAC Sekuritas Aktif
2. Philip Sekuritas Aktif
3. MNCSekuritas Aktif
4. IndopremierSekuritas Aktif
Sumber: Data Diolah.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Menurut Sugiyono4 , sumber primer merupakan sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jadi data primer
adalahdata yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati,
dan dicatatuntuk pertama kalinya melalui pengisian kuesioner.Dalam hal
ini data primerberasal dari responden, respondennya ialah masyarakat
yang tercatat sebagai investor syariah di Bursa Efek Indonesia
perwakilan Jambi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
atausumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data tersebut
didapatkan dengan cara mempelajari buku, dokumen, majalah, dan
internet yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan dengan
Saham Syariah, Marketing mix, Kemampuan Finansial, dan Keputusan
Investasi untuk melengkapi data yang dibutuhkan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan
datadengan cara kuesioner atau angket, yaitu dengan menyebarkan
kuesioner pada responden secara langsung maupun melalui perantara,
responden diminta memberikan jawaban berupa kuesioner
tertutup.77Kuesioner adalah suatu daftar pernyataan untuk memperoleh data
berupa jawaban-jawaban dari para responden (orang-orang yang
menjawab).78Alternatif jawaban menggunakanskala Likert 1-5 untuk
memberikan skornya.
E. Variabel Penelitiandan Definisi Operasional
Definisi operasinal variabel adalah suatu definisi mengenai variabel
yangdirumuskan berdasarkan karakteristik – karakteristik variabel tersebut
yang dapatdiamati.79 Definisi operasioanal variabel dalam penelitian
iniadalah sebagai berikut:
77
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2010), hal.72. 78
Sambas Ali dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, (Bandung : CV.Pustaka Setia, 2009), hal. 25. 79Azwar, Op.Cit, hal.74
1. Variabel Dependen (keputusan investasi)
Keputusan Investasi atau pembelian adalah keputusan konsumen
mengenai apa yang dibeli, apakahmembeli atau tidak, kapan membeli, di
mana membeli, dan bagaimana carapembayarannya.80
Selanjutnya Sumarwanmendefinisikan “keputusan konsumen
sebagai suatu keputusan sebagai pemilikansuatu tindakan dari dua atau
lebih pilihan alternatif.81
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan
pembelian adalahsuatu keputusan konsumen sebagai pemilikan
tindakan dari dua atau lebih pilihanalternatif mengenai proses, cara,
perbuatan membeli, dengan mempertimbangkanfator lain tentang apa
yang dibeli, waktu membeli, dimana membelinya serta
carapembayarannya. Adapun indikator – indikator keputusan pembelian
dalampenelitian ini adalah:
a. Pilihan merek
b. Jumlah pembelian
c. Rekomendasi dari pembeli sebelumnya
2. Variabel Independen (Marketing Mix dan Kemampuan Finansial)
Variabel independen dalam penelitian ini ada dua yaitu
meliputiMarketing Mix dan Kemampuan Finansial.
1) Marketing Mix(X1)
Marketing Mix adalah strategi pemasaran yang dilaksanakan
secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara
bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam
marketing mix itu sendiri, dalam penelitian ini meliputi Product, Price,
Place, and Promotion.Definisi operasional dari masing masing
variabeltersebut adalah sebagai berikut:
80Sumarwan, Op Cit, hal.310 81Ibid., hal.289
a. Product
Pengertian dari produk yang lebih luas yaitu dapat diartikan
sebagai segalasesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari,dibeli, digunakan, atau dikonsumsi
pasar sebagai pemenuhan kebutuhan ataukeinginan pasar
bersangkuatan, baik berupa barang maupun jasa.
Adapunindikator – indikator product dalam penelitian ini adalah:
1. Variasi produk
2. Kualitas produk
3. Desain produk
4. Jaminan (garansi) yang ditawarkan
5. Merek dagang
6. Pembungkusan
7. Sifat – sifat dan ciri – cirri
b. Price
Harga memiliki cakupan pada persaingan, biaya, markup, dan
geografi.Hargajuga bisa berarti jumlah uang yang dibutuhkan
untuk memperoleh sebuahproduk maupun jasa. Adapun indikator
– indikator price dalam penelitian iniadalah:
1. Tingkat harga
2. Harga produk pesaing
3. Diskon (potongan pembelian)
4. Periode pembayaran
5. Variasi sistem pembayaran
c. Place
Dapat dikatakan bahwa place mengacu pada penyediaan
produk pada suatutempat bagi konsumen, untuk lebih mudah
untuk mengaksesnya. Place identikdengan distribusi. Adapun
indikator – indikator place dalam penelitian iniadalah:
1. Lokasi produk
2. Ketersediaan produk
3. Distribusi pesaing
4. Daerah – daerah penjualan
5. Variasi alat pengiriman
d. Promotion
1. Tingkat kemenarikan iklan
2. Tingkat promosi penjualan
3. Publisitas pesaing
4. Public relation
2) Kemampuan Finansial (X2)
kemampuan finansial ialah kemampuan seseorang
dalammemecahkan masalah atau mengelola keuangannya, baik
yang didapatdari gaji ataupun uang saku, yang berarti menunjuk
pada economic situation dimana keadaan ekonomi seseorang akan
mempengaruhipemilihan produk dan keputusan pembelian pada
suatu produk tertentu. Keadaan ekonomi yang dimaksud adalah
jumlah pendapatan yangdihasilkannya setiap periodenya.82
Operasional variabel penelitian merupakan batasan pendefinisian
dariserangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian,
dengan maksudmenghindari kemungkinan adanya makna ganda,
sekaligus mendefinisikanvariabel-variabel sampai dengan kemungkinan
pengukuran dan cara pengukuran.83
82
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 234. 83
Abdul Hamid, Teori Belajar dana Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.33.
Tabel 3.1 DefinisiOperasional Variabel Penelitian
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Sub
Variabel Indikator
1. Marketing Mix (X1) praduk Keragaman Produk Kualitas Fitur Brand Fitur Jaminan Keuntungan
Harga Daftar Harga Potongan Harga Waktu Pembayaran
Promosi Periklanan Promosi Penjualan Ordinal Penjualan Personal Hubungan Masyarakat
Tempat Lokasi Pembelian Transportasi
2. Kemampuan Finansial (X2)
Penghasilan Penghasilan Perbulan
Pengeluaran Konsumsi
Konsumsi Perbulan
tabungan Tabungan Perbulan
Investasi Investasi Perbulan
3. Keputusan Investasi
(Y)
Pengenalan Masalah
Identifikasi Kebutuhan
Pencarian Informasi
Dari Sumber Pribadi : Keluarga, Teman, Tetangga Dari Sumber Komersial: Iklan Dan Wiraniaga
Evaluasi Alternatif
Membandingkan Dengan Produk Lain
Keputusan Ketertarikan : Awareness (Kesadaran) Interest (Minat) Desire (Keinginan) Action (Tindakan)
F. Metode Pengukuran
Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan
diukurdengan pengukuran data ordinal dengan skor tertentu berdasarkan
skala likert.
Dimana skor terendah diberi nilai 1 (satu) untuk jawaban negatif
dan skortertinggi diberi nilai 5 (lima) untuk jawaban positif, adapun urutan
jawaban yangakan dicantumkan dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.2Pembobotan Skala Likert
No Keterangan Skor Nilai
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Cukup Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono84
G. Teknik Pengolahan Data
Menurut Hasan,85 pengolahan data adalah suatu proses dalam
memperolehdata ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan
cara-cara atau rumus-rumustertentu. Pengolahan data bertujuan
mengubah data mentah dari hasilpengukuran menjadi data yang lebih
84Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 86. 85
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.24.
halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.86Teknik
pengolahan data dilakukan menggunakanaplikasi komputer IBM SPSS
17.
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik.Sedangkan
teknikyang digunakan adalah analisis regresi berganda. Regresi
berganda bertujuanmenghitung besarnya pengaruh dua atau lebih
variabel bebas terhadap satuvariabel terikat dan memprediksi variabel
terikat dengan menggunakan dua ataulebih variabel bebas.13
Model regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu:
Dimana:
Y : Keputusan Investasi
αs : Konstanta (Intercept)
β1 : Slope
X1 : Marketing Mix
X2 : Kemampuan Fenansial
e : Besaran nilai residu (standar eror)
1. Uji Validitas dan Reabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknyasuatu
kuesioner.Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
padakuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur
86
Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 2011), hal.128.
Y= α + β1 X1+ β2 X2 + e
olehkuesioner tersebut.87 Uji validitas dilakukan dengan membandingkan
nilair hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom d(f) = n – k
denganalpha 0,1. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif,
makabutir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis
dapatdilihat pada output uji reliabilitas pada bagian corrected item total
correlation.
b. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawabanseseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.15 Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat
pengukurdalam mengukur suatu gejala/kejadian. Menurut Nunnaly
dalam Ghozali,suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha> 0,6. Koefisien Cronbach Alpha adalah suatu alat
analisis penilaiankeandalan (realiability test) dari suatu skala yang
dibuat. Cara ini untukmenghitung korelasi skala yang dibuat dengan
seluruh variabel yang ada,dengan angka koefiesien yang dapat diterima
yaitu diatas 0,6.
2. Uji Asumsi Klasik
Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-
asumsiyang disyaratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan
bebas darimultikolinearitas serta heterokedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah
variabelpenganggu (e) memiliki distribusi normal atau tidak.Model
regresi yangbaik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah uji untuk melihat apakah
terdapathubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel
87
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009), h. 45.
bebas dalammodel regresi.16 Jika ada korelasi yang tinggi di antara
variabel-variabelbebasnya, maka hubungan antara variabel bebas
terhadap variabelterikatnya menjadi terganggu.Salah satu cara untuk
melihat apakah terdapat multikolinearitaspada model regresi yaitu dapat
dilihat dari nilai variance inflation factor(VIF). Jika nilai VIF masing-
masing variabel bebas memiliki nilai lebihbesar dari 10 maka model
regresi memiliki multikolinearitas sehinggamenjadi tidak valid.Selain
dilihat dari nilai VIF, multikolinearitas jugadapat dilihat dari nilai
tolerance-nya. Suatu variabel jika memiliki nilaitolerance kurang dari 0,10
maka variabel tersebut memiliki masalahmultikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah
terdapatketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke
pengamatanyang lain. Jika variabel residual tersebut tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah heteroskedastisitas.17 Deteksi
heteroskedastisitasdapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan
memplotkan nilaiZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai
residualnya). Model yangbaik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu
pada grafik, sepertimengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar
atau sebaliknyamelebar kemudian menyempit.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah dalam sebuah
modelregresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode tdengan kesalahan pada periode t -1.18 Secara sederhana
adalah bahwaanalisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara
variabel bebasterhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi
antara observasidengan data observasi sebelumnya.Cara untuk melihat
apakah terdapat autokorelasi atau tidak yaitudengan DW test atau uji
Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis
nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol
diterima,yang berarti tidak ada autokorelasi.
3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),
makatidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.Nilai du dan dl dapat
diperoleh dari tabel statistik Durbin Watsonyang bergantung pada
banyaknya observasi dan banyaknya variabel yangmenjelaskan.
3. Uji Analisis Regresi
a. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabelindependen
(X1, dan X2) secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap
variabel dependen (Y).19 Nilai F hitung hasil regresidibandingkan dengan
nilai F pada tabel.Jika F hitung > F tabel makaberarti terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial, dan sebaliknyajika F hitung < F tabel
maka tidak terdapat pengaruh yang signifikansecara parsial.Hal tersebut
juga berlaku untuk Uji t.
b. Uji t (Parsial)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresivariabel independen (X1, dan X2) secara parsial berpengaruh
signifikanterhadap variabel dependen (Y).Sama seperti Uji F, untuk
mengujinyayaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.
Selain itu,pengujian juga dapat dilakukan dengan menggunakan
signifikan level 0,1(α=10%). Penerimaan atau penolakan hipotesis
dilakukan dengan kriteria:- Jika nilai signifikan > 0,1 maka Ho diterima
dan Ha belum cukup bukti.Ini berarti secara parsial variabel independen
tidak mempunyaipengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen.- Jika nilai signifikan ≤ 0,1 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Ini berartisecara parsial variabel independen tersebut mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen
c. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Analisis koefisien determinasi dalam regresi linear
bergandadigunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh
variabelindependen (X1, dan X2) secara serentak terhadap variabel
dependen (Y).Cara menetukan Koefisien Determinasi dengan melihat
Adjusted R
Square. Nilai Adjusted R Square dapat bernilai negatif, sehingga
jikanilainya negatif, maka nilai tersebut dianggap 0, atau variabel bebas
samasekali tidak mampu menjelaskan varians dari variabel terikatnya.
Dasarpengambilan keputusan:
Tabel 3.3Koefisien Determinasi
< 0,10
Buruk Ketepatannya
0,11-0,30 Rendah Ketepatannya
0,31-0,50 Cukup Ketepatannya
> 0,50 Tinggi Ketepatannya
Jika perhitungannya semakin mendekati nilai 100% maka model
tersebutsemakin baik, karena perubahan pada variabel-variabel
independen yangdimaksud memang benar-benar memberikan pengaruh
atau kontribusiterhadap perubahan yang terjadi pada variabel dependen.
Demikianlah, penjelasan diatas mengenai metode penelitian yang
terdiridari penjelasan jenis dan pendekatan penelitian,jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, populasidan sampel
yang digunakan, metode pengukuran, dan teknik analisis datadengan
menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan
ujianalisis regresi.
I. Rencana dan Waktu Penilitian
Penelitian ini direncanakan berjalan dalam waktu 3 bulan terhitung
mulai dari bulan Oktober - November 2017.
JADWAL PENELITIAN
Oktober November Desember
No Kegiatan Minggu Ke: Minggu Ke: Minggu Ke:
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penulisan Draf Proposal
2 Konsultasi dengan Ketua Prodi
untuk Fokus Penelitian
3 Revisi Draf Proposal
4 Proses Ujian Proposal
5 Revisi Draf Proposal Setelah
Ujian
6 Konsultasi dengan Pembibing
7 Koleksi Data
8 Analisa dan Penulisan Draf Awal
9 Draf Awal Dibaca Pembibimbing
10 Revisi Draf Awal
11 Draf Dua Dibaca Pembimbing
12 Revisi Draf Dua
13 Draf Dua Revisi Dibaca
Pembimbing
14 Penulisan Draf Akhir
15 Draf Akhir Dibaca Pembimbing
16 Ujan Tahap Awal
17 Revisi Setelah Ujian Tahap Awal
18 Ujian Munaqasyah
19 Revisi Tesis setelah Ujian
Munaqasyah
20 Mengikuti Wisuda
BAB IV DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL
PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (IDX).
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum
Indonesia merdeka.Pasar modalatau bursa efek telah hadir sejak
jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912
diBatavia.Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia
Belanda untukkepentingan pemerintah colonial atau VOC.Meskipun
pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhanpasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan,
bahkan pada beberapa periode kegiatanpasar modal mengalami
kevakuman.Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
sepertiperang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari
pemerintah kolonial kepadapemerintah Republik Indonesia, dan
berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursaefek tidak dapat
berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar
modal pada tahun 1977,dan beberapa tahun kemudian pasar modal
mengalami pertumbuhan seiring denganberbagai insentif dan
regulasi yang dikeluarkan pemerintah.Secara singkat,
tonggakperkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat pada
tabel 4.1 sebagai berikut:88
88www.idx.co.id.
Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Desember 1912 Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di
Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda
1914 – 1918 Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang
Dunia I
1925 – 1942 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama
dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
Awal tahun 1939 Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya ditutup
1942 – 1952 Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama
Perang Dunia II
1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda.
Bursa Efek semakin tidak aktif
1956 – 1977 Perdagangan di Bursa Efek vakum
10 Agustus 1977 Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden
Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM
(Badan Pelaksana Pasar Modal) Tanggal 10
Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.
Pengaktifan kembali pasar modal ini juga
ditandai dengan go public PT Semen Cibinong
sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang
Surat Berharga Syariah Negara
1977 – 1987 Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah
emiten hingga 1987 baru mencapai 24.
Masyarakat lebih memilih instrument perbankan
dibandingkan instrumen Pasar Modal
1987 Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987
(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan
bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran
Umum dan investor asing menanamkan modal di
Indonesia
1988 – 1990 Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar
Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing.
Aktivitas bursa terlihat meningkat
2 Juni 1988 Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi
dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang
dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya
terdiri dari broker dandealer.
Desember 1988] Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88
(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan
perusahaan untuk go public dan beberapa
kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan
pasar modal
16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi
dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik
swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
13 Juli 1992 Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini
diperingati sebagai HUT BEJ
22 Mei 1995 Sistem Otomasi perdagangan di BEJ
dilaksanakan dengan system computer JATS
(Jakarta Automated Trading Systems)
10 November
1995
Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No.
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-
Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari
1996
1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa
Efek Surabaya
2000 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless
trading) mulai diaplikasikan di pasar modal
Indonesia
2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan
jarak jauh (remote trading)
2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
2 maret 2009 Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru
PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG
a. Visi & Misi Bursa Efek Indonesia (IDX).
Visi
Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat
dunia.
Misi
Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan
emiten, melaluipemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan,
penciptaan nilai tambah, efisiensi biayaserta penerapan good
governance.
b. StrukturKepemimpinanBursa efek Indonesia / IDX
Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU
No. 8 Tahun 1995 tentang pasar Modal.
Gambar 4.1 Komisaris Bursa Efek Indonesia / IDX
Gambar 4.2 Dewan Direksi Bursa Efek Indonesia / IDX
2. Gambaran Umum Perusahaan Syariah yang Menjadi Sampel
Penelitiandan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jambi
Populasi yang diambil sebagai objek penelitian ini adalah
seluruh perusahaan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Jambi.Sedangkan teknik penarikan sampel penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode purposivejudgementsampling yaitu sampel dipilih
atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan
KOMISARIS UTAMA Nyoman Tjager
KOMISARIS
JohnnyDarmawan
KOMISAR
IS
Chaeruddin Berlian
KOMISARI
S
Johnny Darmawan
KOMISAR
IS
Oentoeng Soebagjo
Ketua Dewan Direksi
Ito Warsito
Ketua Dewan Direksi Ito Warsito
Ketua Dewan Direksi
Ito Warsito
Ketua Dewan Direksi
Ito Warsito
Friderica Widyasari
Dewi
Direktur Pengembangan
Adikin Basirun
Direktur Teknologi dan
Manajemen Risiko
sampel yang telah ditentukan.Subset ini diambil karena dalam banyak
kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena
itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut
sampel”.Dari pemilihan sampel tersebut diperoleh sebanyak 4
perusahaan syariah yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) Jambi.
Dimana kriteria sampel atau perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Kriteria sampel yang ditentukan dalam penelitian ini antara lain :
d. Sampel yang diambil merupakan perusahaan Syariah yang masih aktif pada periode penelitian serta terdaftar di BEI Jambi.
e. Perusahaan Syariah bersifat terbuka (open –end fund). f. Perusahaan tersebut merupakan cabang dari masing-masing
perusahaan mempunyai dua kreteria investasi yaitu Syariah dan konvesional. Kriteria tersebut menghasilkan sampel sebagai berikut:
Tabel 4.3. Daftar Nama Sampel Penelitian
No Perusahaan Syariah Status
1. FAC Sekuritas Aktif
2. Philip Sekuritas Aktif
3. MNCSekuritas Aktif
4. IndopremierSekuritas Aktif
Sumber: Data Diolah.
a. FAC Sekuritas
1) Sejarah Singkat FAC Sekuritas
PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) (PC) didirikan
18 Oktober 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada
tahun 1989. Kantor pusat First Asia Capital beralamat di Gedung
Bank Panin Pusat , 4, Jl. Jend Sudirman, 1 – Jakarta Pusat 10270
– lndonesia.Telp : (62-21) 7279-9888 (Hunting), Fax : (62-21)
571-0895.Pemegang saham PT First Asia Capital (PC), antara
lain: Dana Pensiun karyawan Panin Bank (47,50%), Alfo Jusuf
Tjahaya (25,00%), Richard Rachmadi Wiriahardja (25,00%) dan
Bank Panin Tbk (PNBN) (2,50%).
Ruang lingkup kegiatan usaha First Asia Capital adalah
bergerak dibidang perantara pedagang efek.First Asia Capital
memperoleh ijin usaha sebagai perantara pedagang efek pada
tanggal 10 Februari 1991.
2) Visi dan Misi
Visi :
Menjadi perusahaan efek berkualitas dunia yang menganut
nilai-nilai integritas dan kehati-hatian.
Misi:
- Untuk memberikan pelayanan terbaik dalam bidang jasa
keuangan dengan penuh integritas serta mendukung adanya
inovasi dan kreatifitas.
- Untuk membangun sumber daya manusia yang profesional
dan memiliki integritas di bidang pasar modal.
- Untuk meningkatkan nilai perusahaan secara konsisten
dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.
3) Struktur Pengurus FAC Sekuritas
Gambar 4.3
Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Akijat Lukito
Komisaris
Drs. Richard Rachmadi Wiriahardja
Komisaris
Agus Purwadi
b. PhillipSekuritas
1) Sejarah Singkat Phillip Sekuritas
PhillipCapital hadir di Indonesia sejak tahun 1994 dengan
menjadi mayoritas pemegang saham PT Philindo Santana
Perkasa. Dalam perkembangannya, PT Philindo Santana Perkasa
resmi berganti nama menjadi Phillip Securities Indonesia pada
tahun 2003. Di tahun 2003, Phillip Sekuritas Indonesia juga
meluncurkan POEMS (Phillip's On-line Electronic Mart System)
versi Indonesia yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan
pasar di Indonesia.Kini, Phillip Sekuritas Indonesia menjadi salah
satu perusahaan sekuritas di Indonesia yang meraih berbagai
pengakuan berkat kepercayaan dan layanan yang diberikan.
Phillip Sekuritas Indonesia telah mendapat ijin dari Otoritas
Jasa Keuangan-OJK (d/h BAPEPAM dan LK ) yang terdiri dari
Penjamin Emisi Efek Nomor: KEP-02/BL/PEE/2007 dan Perantara
Pedagang Efek Nomor : KEP-225/PM/1992.
Sejak 1975, PhillipCapital telah berkembang sebagai
lembaga keuangan Asia yang terintegrasi dan secara umum
menawarkan berbagai layanan yang berkualitas dan inovatif untuk
pelanggan ritel, korporasi dan institusi.
Kehadiran PhillipCapital Group di Indonesia ditandai
dengan dimilikinya saham mayoritas PT Phillindo Santana
Perkasa oleh Phillip Brokerage Pte Ltd pada tahun 1994. Di tahun
2003, PT Phillindo Santana Perkasa resmi berganti nama menjadi
PT Phillip Securities Indonesia, dan terus menciptakan berbagai
inovasi hingga kini menjadi salah satu perusahaan sekuritas
Direktur Utama
Alfo Jusuf Tjahaya
Direktur
Luki Aryatama Sutyanto
Direktur
Risma
dengan kepercayaan dan layanan terbaik di Indonesia. Berikut
sejarah perjalanan Phillip Sekuritas Indonesia:
1989
Perusahaan sekuritas bernama PT Santana Jaya Sejati berdiri.
1994 Meluncurkan Produk Reksa Dana Pertama, Bernama Phillip Rupiah Balanced Fund.
1998
Mendapatkan izin Manajer Investasi (menjadi pengelola reksa dana).
1992
Meluncurkan Produk Reksa Dana Pertama, Bernama Phillip Rupiah Balanced Fund.
2009
Meluncurkan Sistem Online Trading POEMS PRIMA Versi Blackberry.
2010
Meluncurkan POEMS PRIMA Di Jaringan BIS (Blakberry Internet Service) Unlimited.
2011
Meluncurkan fitur smartSAFE di POEMS ProTrader.
2012
Meluncurkan POEMS PRIMA untuk OS Android.
2014
Pengelolaan Aset Reksa Dana Di PT Phillip Securities Indonesia Menjadi Perusahaan Yang Berdiri Sendiri, Yakni PT Phillip Asset Management.
2015
PT Phillip Securities Indonesia Meluncurkan Fitur Autosweep Pada POEMS
4) Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan efek terpercaya dan mitra
handal dalam mencapai tujuan investasi para nasabah
Misi
- Memperkenalkan dan menghilangkan pandangan negatif tentang pasar modal kepada masyarakat luas.
- Memberikan pelayanan yang maksimal dalam berinvestasi bagi para nasabah.
- Mengembangkan Perseroan dengan membangun SDM dan teknologi informasi yang up-to-date.
5) Struktur Pengurus PhillipSekuritas
Gambar 4.3
Dewan Komisaris dan Direksi
b. MNCSekuritas
1) Sekilas Sejarah SingkatMNCSekuritas
PT MNC Sekuritas (MNC Sekuritas) sepenuhnya (99,9%)
dimiliki oleh PT MNC Investama Tbk, melalui anak
perusahaannya PT MNC Kapital Indonesia, Tbk, yang merupakan
salah satu perusahaan investasi di bidang jasa keuangan yang
terintegrasi dan terbesar di Indonesia.
Dewan Komisaris
Presiden Direktur
Daniel Tedja
Presiden Komisaris
Joseph Gwa Ser Wah
Komisaris
Wayan Daniel
Komisaris
RyosukeHayashi
Direktur
Thessalonica Winarto
Direktur
Elvy Trisnawati
PT MNC Sekuritas adalah perusahaan efek yang bergerak
sebagai Perantara Perdagangan Efek dan Penjamin Emisi Efek
sejak tahun 1989.
Didirikan pada bulan November 1989 di Surabaya, MNC
Sekuritas yang awalnya dikenal sebagai PT. Bhakti Investama
memulai sepak terjangnya di bidang perdagangan efek, sekaligus
menjadi cikal bakal MNC Group. Seiring perjalanan waktu, MNC
Sekuritas terus berkembang menjadi salah satu perusahaan
sekuritas lokal yang menyediakan jasa pasar modal secara
lengkap.
Saat ini MNC Sekuritas memiliki 3 divisi usaha.Divisi
Equity menyediakan layanan perantara perdagangan saham, bagi
nasabah ritel, institusi, maupun high networth.Dengan
mempertimbangkan kondisi pasar serta risiko kredit yang muncul,
saat ini perusahaan tidak melakukan pemberian layanan transaksi
Repurchase Agreement (Repo) sampai batas waktu review
selanjutnya.
MNC Sekuritas menyediakan platform online trading MNC
Trade New dan MNC Trade Syariah yang dapat diakses dengan
mudah melalui berbagai perangkat, dengan sistem operasi
Android maupun IOS. Untuk mensosialisasikan investasi pasar
modal ke berbagai kalangan, MNC Sekuritas juga memiliki produk
menabung saham bernama MNC GEMESIN (Gemar Menabung
Saham Indonesia), hanya dengan menabung Rp 100.000,- atau
kelipatannya secara berkala.
Dalam memperluas basis pemodal, MNC Sekuritas juga
telah menjalankan berbagai program sosialisasi dan edukasi bagi
masyarakat, khususnya nasabah potensial. Seiring dengan
pertumbuhan bisnis dari waktu ke waktu, MNC Sekuritas akan
terus mengembangkan jaringan kantor cabang di kota-kota
potensial Indonesia dan meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia yang berkualitas sebagai wujud komitmen perusahaan
untuk terus berperan dalam pengembangan pasar modal
Indonesia.
2) Visi dan Misi
Visi
Menjadi Perusahaan Sekuritas Terbaik dan Terpercaya
di Indonesia
Misi
Berorientasi kepada pemberian layanan terbaik bagi nasabahnya secara berkesinambungan.
Bertindak secara profesional
Berlaku inovatif dan progresif
3) Struktur Pengurus PT MNCSekuritas
Gambar 4.3
Dewan Komisaris dan Direksi
c. Indopremier Sekuritas
1) Sejarah Singkat PT Indo Premier Sekurities
Dewan Komisaris
Komisaris
Angela Herliani
Tanoesoedibjo
Komisaris
Liliana
Tanoesoedibjo
Komisaris Utama
Hary Tanoesoedibjo
Direktur
Kardinal Alamsyah Karim
Direktur
Riciky Herbert P.Sitohang
Direktur
Valencia
Tanoesoedibjo
PT Indo Premier Sekurities (dahulu PT Puridana
Sekurindo) (PD) didirikan tanggal 25 April 1996.Kantor pusat Indo
Premier Sekurities beralamat di Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718,
Jl. Jend.Sudirman No. 28 – Jakarta 10210 – lndonesia.
Pemegang saham PT Indo Premier Sekurities (PD), antara
lain: PT Indo Premier Capital (99,98%), Ungkoro Darmosusilo
(0,01%) dan Nixon Jacobus Silfanus (0,01%).
Ruang lingkup kegiatan usaha Indo Premier Securities
antara lain menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang
efek, penjarnin emisi efek, manajer investasi atau penasihat
investasi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan
tersebut. Indo Premier Securities menjalankan usaha manajer
investasi melalui anak usaha yang dimiliki sebanyak 97,20%,
yakni PT Indo Premier Investment Management didirikan dengan
narna PT Citra Cemertang Bumi Persada.
2) Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan penyedia jasa yang menyediakan solusi
keuangan secara transparan dan bermanfaat, dan dikenal
sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Misi
Memberdayakan masyarakat untuk mampu mengendalikan
keputusan keuangan secara mandiri, dengan solusi yang
sederhana, biaya murah dan bebas dari konflik kepentingan,
serta menghubungkan orang dengan pasar modal.
3) Struktur Pengurus PT Indo Premier Securities
Gambar 4.3
Dewan Komisaris dan Direksi
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden
Kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden yang
tersebar empat Sekuritas yaitu investor FAC Sekuritas, Phillips
Sekuritas, MNC Sekuritasdan IndopremierSekuritas. Ada beberapa
kategori diantaranya kategori jenis kelamin, usia, danpekerjaan
responden yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi sehingga data tersebut menjadi informatif danlebih mudah
dipahami.
a) Jenis Kelamin
Adapun data mengenai jenis kelamin responden yang
tersebar empat sekuritas yaitu FAC Sekuritas, Phillips Sekuritas,
MNC Sekuritasdan IndopremierSekuritasadalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
JenisKelaminResponden Frekuensi Persentase
Dewan Komisaris
Komisaris
Erry Firmansyah
Komisaris
Ungkoro
Darmosusilo
Komisaris Utama
I Nyoman Suwandha
Direktur
Stefanus Noviono Darmosusilo
Direktur
Fredy Robby Sumendap
Direktur
The Moleonoto
Perempuan 63 63
Laki-laki 37 37
Jumlah 100 100
Sumber : data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, dapat diketahui
tentangjenis kelamin investor yang diambil sebagai responden, yang
menunjukkan bahwa mayoritasresponden adalah perempuan, yaitu
sebanyak 63 orang, sedangkan sisanyaadalah responden laki-laki
sebanyak 37 orang. Hal ini menunjukkanbahwa sebagian besar dari
investoryang tersebar dari empat sekuritas yaitu FAC Sekuritas,
Phillips Sekuritas, MNC Sekuritasdan IndopremierSekuritasyang
diambil sebagai responden adalah perempuan.
b) Usia
Adapun data mengenai umur responden yang tersebar dari
empat sekuritas yaitu FAC Sekuritas, Phillips Sekuritas, MNC
Sekuritasdan IndopremierSekuritasadalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Usia Responden
UsiaResponden Frekuensi Persentase
≤30 th 12 12 %
31 - 40 th 25 25 %
41 – 50 th 36 36 %
>55 th 27 27 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.3memaparkan objek penelitian menurut
usia. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 41
hingga 50 tahun sebanyak 36 orang. 27 responden berumur diatas
55 tahun, 25 responden berumur 31 sampai 40 tahun.Dan 12
responden dibawah 30 tahun.Hal inimenggambarkan bahwa investor
masyarakat jambi adalah kebayakan berusia antara 41 hingga 50
tahun.
c) Pedidikan
Adapun data mengenai responden investor berdasarkan
pendidikan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pendidikan Responden
Pendidikan Frekuensi Persen (%)
SMA 18 23.0
D3 16 13.0
S1 36 48.0
S2 24 5.0
S3 8 12.0
Total 100 100.0
Sumber : data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan keterangan pada tabel ini memperlihatkan bahwa
responden penelitian berdasarkan Pendidikan terakhir. Ada 18
responden lulusan SMA, 16 responden lulusan D3, 36 responden
lulusan S1, 24 responden lulusan S2 dan 8 responden lulusan S3.
Dari tabel tersebut kebanyakan responden Investor Adalah lulusan
S1.
d) Pekerjaan
Adapun responden investor berdasarkan pekerjaan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden
Pendidikan Frekuensi Persen (%)
Wirausaha 23 23.0
Swasta 15 13.0
PNS 49 48.0
Mahasiswa 5 5.0
Ibu Rumah Tangga 8 12.0
Total 100 100.0
Sumber : data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas dilihat dari bidang pekerjaan
responden, sebanyak 23 orang responden bekerja dibidang
Wirausaha, 15 orang responden berprofesi sebagai Swasta, 49 orang
responden berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), 5 orang
responden berprofesi sebagai Mahasiswa, dan 8 orang responden
berprofesi sebagai petani atau ibu rumah tangga.
e) Penghasilan Perbulan
Adapun data mengenai penghasilan perbulan responden
Investor masyarakat Jambi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6
Penghasilan Perbulan Responden
Lama bekerja Frekuensi Persentase
<1.000.000 7 7,0
1.100.000 - 2.000.000 27 27,0
2.100.000 - 3.000.000 25 25,0
3.100.000 - 5.000.000 32 32,0
> 5.000.000 9 9,0
Total 100 100,0
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan keterangan pada tabel ini memperlihatkan
bahwapendapatan Investor yang diambil sebagai responden senilai
Rp <1.000.000 sebanyak 7 orang atau sebanyak 7.0 % dari
keseluruhan responden, kemudianpendapatan sekitar Rp 1.000.000
hingga Rp 2.000.000 sebanyak 27 orang,Rp 2.000.000 hingga Rp
3.000.000 sebanyak 25 orang, Rp 3.000.000hingga Rp 5.000.000
sebanyak 32 orang, dan penghasilan Rp >5.000.000 sebanyak 9
orang. Dapat disimpulkan penghasilan rata-rata Investormasyarakat
Jambi yang dijadikan responden adalah berkisar antara Rp 3.100.000
hingga Rp 5.000.000.
f) Pengeluaran Konsumsi Perbulan
Tabel 4.7
Pengeluaran Konsumsi Perbulan
Pengeluaran konsumsi * Pendapatan perbulan Crosstabulation
Pendapatan Perbulan
<1.000.000 1.100.000 - 2.000.000
2.100.000 - 3.000.000
3.100.000 - 5.000.000
> 5.000.000 Total
<10% dari Pendapatan
1 4 3 2 1 11
Pengeluaran
konsumsi
10-25% dari pendapatan
3 6 6 1 4 29
25-50% dari Pendapatan
2 11 12 16 2 43
50-70% dari Pendapatan
1 5 2 1 1 10
>70% dari
pendapatan 0 1 2 3 1 7
Total 7 27 25 32 9 100
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 3 dari 7 responden
yangmemiliki pendapatan Rp <1.000.000 menggunakan lebih dari
10% hingga 25% pendapatan mereka untuk kebutuhan konsumsi. 11
dari 27 responden yangmemiliki pendapatan Rp 1.100.000–Rp
2.000.000 menggunakan 25% hingga 50% pendapatan mereka untuk
konsumsi. 12 dari 25 responden yang memiliki pendapatan Rp.
2.000.000–3.000.000 menggunakan 25% hingga 50% untuk
kebutuhan konsumsi. Kemudian 16 dari 30 responden yang memiliki
pendapatan 3.100.000 -5.000.000 mengunakan pendapatan untuk
keperluan konsumsi 25% hingga 50%.Dan 4 dari 9 responden yang
pendapatannya Rp >5.000.000 hanya menggunakan 10%hingga
25% dari pendapatan mereka untuk pengeluaran konsumsi.
Dapatdisimpulkan bahwa semakin besar pendapatan yang dimiliki,
makasemakin kecil porsi dana yang dikeluarkan untuk konsumsi.
g) Pengeluaran Sosial Perbulan
Tabel 4.8
Pengeluaran Sosial Perbulan
Pengeluaran Sosial * Pendapatan perbulan Crosstabulation
Pendapatan Perbulan
<1.000.000 1.100.000 -
2.000.000 2.100.000 -
3.000.000 3.100.000 -
5.000.000 > 5.000.000 Total
<10% dari Pendapatan 4 6 8 12 4 34
Pengeluaran
Sosial 10-25% dari pendapatan 2 9 12 14 3 40
25-50% dari Pendapatan 1 7 3 4 2 17
50-70% dari pendapatan 0 5 2 2 0 9
Total
7
27
25
32
9
100
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 4 dari 7 responden yangmemiiki
pendapatan Rp <1.000.000 menggunakan kurang dari 10%pendapatan
mereka untuk kegiatan sosial. Kemudian 9 dari 27 respondenyang memiliki
pendapatan Rp 1.100.000–Rp 2.000.000 menggunakan kurang dari 10%
hingga 25% pendapatan mereka untuk kegiatan sosial, 12 dari 25
respondenyang memiliki pendapatan Rp 2.100.000– Rp 3.000.000
menggunakan kurang dari 10% hingga 25% pendapatan mereka untuk
kegiatan sosial. 14 dari 32 responden yang memiliki pendapatan Rp
3.100.000– Rp 5.000.000 menggunakan kurang dari 10% hingga 25%
pendapatan mereka untuk kegiatan sosial. 4 dari 9 responden
berpendapatan Rp >5.000.000 menggunakan 10%-25%pendapatan mereka
untuk kegiatan sosial. Dapat disimpulkan bahwasemakin besar pendapatan
yang dimiliki, maka semakin besar porsi danayang dikeluarkan untuk
kegiatan sosial.
h) Pengeluaran Tabungan Perbulan
Tabel 4.9
Pengeluaran Tabungan Perbulan
Pendapatan Perbulan
<1.000.000 1.100.000 -
2.000.000 2.100.000 -
3.000.000 3.100.000 -
5.000.000 > 5.000.000 Total
<10% dari Pendapatan 4 9 7 6 1 27
Pengeluaran
tabunga 10-25% dari pendapatan 3 5 6 8 2 24
25-50% dari Pendapatan 0 10 9 12 2 33
50-70% dari pendapatan 0 2 3 6 3 14
>70% dari pendapatan 0 1 0 2 1 4
Total 7 27 25 32 9 100
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 4 dari 7 responden yangmemiiki
pendapatan Rp <1.000.000 menyisihkan kurang dari 10%pendapatan
mereka untuk ditabung. Kemudian 10 dari 27 responden yangmemiliki
pendapatan Rp 1.100.000–Rp 2.000.000 menggunakan 25%- 50%
pendapatan mereka untuk ditabung. Dan 9 dari 25
respondenberpendapatan Rp 2.100.000–Rp 3.000.000 menggunakan 25%-
50% pendapatan mereka untuk ditabung.12 dari 32 responden yangmemiliki
pendapatan Rp 3.100.000–Rp 5.000.000 menyisihkan kurang dari
10%pendapatan mereka untuk ditabung. 12 dari 32 responden
berpendapatan Rp 3.100.000–Rp 5.000.000 menggunakan 25%- 50%
pendapatan mereka untuk ditabung. Dan 3 dari 9 respondden yang memiliki
pendapatan Rp >5.000.000 menggunakan 50%-75% dari
pendapatanmereka untuk ditabung. Dapat disimpulkan bahwa semakin
besarpendapatan yang dimiliki, maka semakin besar porsi dana yang
disisihkanuntuk ditabung.
i) Pengeluaran Investasi Perbulan
Tabel 4.10
Pengeluaran Investasi Perbulan
Pendapatan Perbulan
<1.000.000 1.100.000 -
2.000.000 2.100.000 -
3.000.000 3.100.000 -
5.000.000 > 5.000.000 Total
<10% dari Pendapatan 4 16 14 14 4 49
Pengeluaran
Sosial 10-25% dari pendapatan 2 8 7 9 2 29
25-50% dari Pendapatan 1 3 4 9 3 22
50-70% dari pendapatan 0 0 0 0 0 0
Total
7
27
25
32
9
100
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 4 dari 7 responden yangmemiiki
pendapatan Rp <1.000.000 dan 16 dari 27 responden yangmemiliki
pendapatan Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000 menyisihkan kurangdari 10%
pendapatan mereka untuk diinvestasikan. Begitu juga 14 dari 25 responden
dan 14 dari 32 responden yang berpendapatan Rp 2.100.000 –3.000.000
dan yang berpendapatan 3.100.000-5.000.000 menggunakan 25%-50%
daripendapatan mereka untuk investasi. Dan 4 dari 9 responden yang
berpenghasilan > 5.000.000 menyisihkan kurangdari 10% pendapatan
mereka untuk diinvestasikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
semakinbesar pendapatan yang dimiliki, maka semakin besar porsi dana
untukberinvestasi.
2. Hasil Skor Kuesioner
Tabel 4.11 Hasil Skor Kuesioner
Variabel Item
Pertanyaan
Total
SS %
Total
S %
Total
KS %
Total
TS %
Total
STS %
Pertanyaan 1 18 18% 49 49% 27 27% 6 6% 0 0%
Pertanyaan 2 14 14% 40 40% 27 33% 13 13% 0 0%
Pertanyaan 3 15 15% 50 50% 25 25% 10 10% 0 0%
Pertanyaan 4 6 6% 45 45% 40 25% 9 9% 0 0%
Pertanyaan 5 7 7% 47 47% 36 36% 10 10% 0 0%
Marketing Mix (X1)
Pertanyaan 6 10 10% 48 48% 35 35% 7 7% 0 0%
Pertanyaan 7 12 12% 44 44% 33 33% 10 10% 1 1%
Pertanyaan 8 3 3% 35 35% 52 52% 10 10% 0 0%
Pertanyaan 9 3 3% 32 32% 58 58% 7 7% 0 0%
Pertanyaan 10 6 6% 38 38% 42 42% 14 14% 0 0%
Pertanyaan 11 8 8% 26 26% 27 27% 35 35% 4 4%
Pertanyaan 12 6 6% 19 19% 26 26% 43 43% 6 6%
Pertanyaan 13 1 1% 21 21% 27 27% 46 46% 5 5%
Pertanyaan 14 13 13% 24 24% 33 33% 26 26% 4 4%
Pertanyaan 15 10 10% 36 36% 38 38% 16 16% 0 0%
Pertanyaan 16 8 8% 30 30% 43 43% 18 18% 1 1%
Pertanyaan 17 8 8% 39 39% 40 40% 12 12% 1 1%
Pertanyaan 18 6 6% 28 28% 52 52% 13 13% 1 1%
Pertanyaan 19 2 2% 22 22% 52 52% 23 23% 2 2%
Kemampuan
Finansial
(X2)
Pertanyaan 1 19 19% 32 32% 35 35% 14 14% 0 0%
Pertanyaan 2 14 14% 27 27% 36 36% 23 23% 0 0%
Pertanyaan 3 4 4% 8 8% 16 16% 47 47% 25 25%
Pertanyaan 4 4 4% 8 8% 16 16% 49 49% 23 23%
Pertanyaan 5 32 32% 33 33% 31 31% 4 4% 0 0%
Pertanyaan 6 23 23% 44 44% 33 33% 4 4% 0 0%
Pertanyaan 7 15 15% 41 41% 38 38% 5 5% 1 1%
Pertanyaan 8 6 6% 29 29% 55 55% 9 9% 1 1%
Pertanyaan 9 13 13% 42 42% 42 42% 3 3% 0 0%
Pertanyaan 10 15 15% 43 43% 35 35% 7 7% 0 0%
Keputusa
(Y)
Pertanyaan 1 2 2% 4 4% 15 15% 49 49% 30 30%
Pertanyaan 2 3 3% 5 5% 18 18% 49 49% 25 25%
Pertanyaan 3 7 7% 13 13% 35 35% 32 32% 13 13%
Pertanyaan 4 5 5% 19 19% 40 40% 29 27% 7 7%
Pertanyaan 5 15 15% 50 50% 25 25% 10 10% 0 0%
Pertanyaan 6 6 6% 45 45% 40 25% 9 9% 0 0%
Pertanyaan 7 7 7% 47 47% 36 36% 10 10% 0 0%
Pertanyaan 8 10 10% 48 48% 35 35% 7 7% 0 0%
Pertanyaan 9 12 12% 44 44% 33 33% 10 10% 1 1%
Pertanyaan 10 3 3% 35 35% 52 52% 10 10% 0 0%
Pertanyaan 11 3 3% 32 32% 58 58% 7 7% 0 0%
Pertanyaan 12 6 6% 38 38% 42 42% 14 14% 0 0%
Pertanyaan 13 15 15% 41 41% 38 38% 5 5% 1 1%
Pertanyaan 14 6 6% 29 29% 55 55% 9 9% 1 1%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
a) Marketing mix
Produk
Data pada tabel menunjukkan bahwa 49% responden
menyatakansetuju bahwa mereka tahu produk investasi pasar modal
syariah dantidak ada responden yang sama sekali tidak tahu produk
investasipasar modal syariah. Kemudian 40% responden
menyatakan setujubahwa mereka tahu produk investasi saham
syariah dan tidak adaresponden yang tidak tahu sama sekali
mengenai produk saham syariah. Lalu pada pertanyaan 3 mengenai
saham syariah memiliki berbagai sektor mulai dari sector
pertambangan, sawit, keuangan dan lain- lain, 50% menyatakan
setujubahwa mereka tahu mengenai keberagaman sektorsaham
syariah.Pada pertanyaan 4, 45% menyatakan setuju bahwasannya
saham syariah mempunyai reputasi yang baik.Dan terakhir, 47%
respondensetuju bahwa saham syariah menawarkan fitur-fitur yang
menarik.
Harga
Pada tabel diatas, 48% responden menyatakan setuju
bahwasannya saham syariah memberikan keuntungan yang menarik
dankompetitif.Kemudian 44% menyatakan setuju bahwa harga
saham syariah terjangkau.Lalu 52% responden menyatakan
cukupsetuju atau netral terhadap potongan biaya untuk biaya-
biayaadministrasi dengan ketentuan minimal transaksi pada saham
syariah.58% menyatakan cukup setuju pada kebebasan
menambahatau mengurangi saldo saham syariah.Dan terakhir
42%responden menyatakan cukup setuju dan 38%-nya menyatakan
setujupada pernyataan bahwasannya mereka tidak keberatan
dengan biayaadministrasi yang ditetapkan pada saham syariah.
Promosi
Data pada tabel diatas menunjukkan 35% responden tidak
setujubahwa mereka pernah melihat iklan saham Syariah
dikoran/majalah, 43% juga tidak setuju bahwa mereka pernah
melihatiklan saham Syariah di televisi, 46% responden juga tidak
setujubahwa mereka pernah melihat iklan Saham Syariah
padareklame/baliho di jalan raya. 33% responden menyatakan cukup
setujubahwasannya iklan tentang saham Syariah membantu
merekamengenal produk yang ditawarkan.Kemudian 38%
menyatakan cukupsetuju 24%-nya menyatakan setuju bahwa saham
Syariahmengikutsertakan produknya pada pameran-pameran
keuangan.Danterakhir, 43% responden menyatakan cukup setuju
atau netral dan36%-nya menyatakan setuju pada banyaknya promosi
yangditawarkan untuk produk saham Syariah.
Lokasi
Data tabel menyatakan 40% responden cukup setuju atau
netral dan39%-nya menyatakan setuju bahwasannya portofolio
saham Syariah bisa dibeli dimana saja (online dan sekuritas), 52%
juganetral dan 28%-nya setuju pada top up dan tarik tunai saldo
saham Syariah bisa dilakukan kapan saja. 52% responden
menyatakan cukupsetuju dan 22%-nya menyatakan setuju
bahwasannya lokasi kantorpenerbit, dan penjual saham Syariah
mudahdijangkau.
b) Kemampuan Finasial
Dari data pada tabel diatas menujukan 56% investor jambi
memiliki potensi untuk berinvestasi di saham dan 44% investor atau
responden tidak memiliki potensi untuk berinvestasi disaham.
c) Keputusan Investasi
Kemudian 35% responden menyatakan setuju bahwa mereka
berminat untuk mencoba Saham Syariah dan 25% responden
menyatakan setuju bahwa saham syariahlebih menguntungkan
dibanding saham konvensional. Kemudian 10% meyatakan cukup
setuju bahwa saham syariah sudah berjalan sesuai prinsip
syariah.Lalu 15%menyatakan cukup setuju dan setuju bahwa saham
syariahmerupakan produk investasi yang menarik (murah, mudah,
aman). Dan terakhir, 15% responden setuju bahwa investorpemula
akansangat cocok memulai investasinya pada produk saham syariah.
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen,
penulismenggunakan analisis dengan SPSS 17 Untuk tingkat
validitas dilakukan uji signifikansi denganmembandingkan nilai r
hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of freedom (df) = n-k dalam
hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalahjumlah konstruk. Pada
kasus ini besarnya df dapat dihitung 100-2 atau df= 98 dengan alpha
0,1 didapat r tabel 0,1654, jika r hitung (untuk tiap-tiapbutir
pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item total
correlationlebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir
pertanyaan tersebutdikatakan valid.
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item
Pertanyaan
Corrected Item Total Correlation
r tabel Keterangan
Pertanyaan 1 0.644 0.1654 Valid Pertanyaan 2 0.620 0.1654 Valid Pertanyaan 3 0.721 0.1654 Valid
Pertanyaan 4 0.610 0.1654 Valid Pertanyaan 5 0.556 0.1654 Valid
Marketing Mix (X1)
Pertanyaan 6 0.560 0.1654 Valid Pertanyaan 7 0.488 0.1654 Valid Pertanyaan 8 0.595 0.1654 Valid
Pertanyaan 9 0.691 0.1654 Valid
Pertanyaan 10 0.405 0.1654 Valid
Pertanyaan 11 0.720 0.1654 Valid Pertanyaan 12 0.640 0.1654 Valid Pertanyaan 13 0.555 0.1654 Valid Pertanyaan 14 0.546 0.1654 Valid
Pertanyaan 15 0.518 0.1654 Valid
Pertanyaan 16 0.560 0.1654 Valid
Pertanyaan 17 0.694 0.1654 Valid Pertanyaan 18 0.718 0.1654 Valid Pertanyaan 19 0.567 0.1654 Valid
Pertanyaan 1 0.437 0.1654 Valid Pertanyaan 2 0.467 0.1654 Valid Pertanyaan 3 0.506 0.1654 Valid
Pertanyaan 4 0.557 0.1654 Valid
Pertanyaan 5 0.759 0.1654 Valid
Pertanyaan 6 0.759 0.1654 Valid
Kemampuan Finasial
(X2)
Pertanyaan 7 0.496 0.1654 Valid Pertanyaan 8 0.363 0.1654 Valid Pertanyaan 9 0.669 0.1654 Valid
Pertanyaan 10 0.479 0.1654 Valid
Keputusan
Pertanyaan 1 0.644 0.1654 Valid Pertanyaan 2 0.620 0.1654 Valid Pertanyaan 3 0.721 0.1654 Valid Pertanyaan 4 0.610 0.1654 Valid Pertanyaan 5 0.556 0.1654 Valid
Pertanyaan 6 0.560 0.1654 Valid
Pertanyaan 7 0.488 0.1654 Valid
Investasi (Y)
Pertanyaan 8 0.595 0.1654 Valid Pertanyaan 9 0.691 0.1654 Valid
Pertanyaan 10 0.405 0.1654 Valid Pertanyaan 11 0.720 0.1654 Valid
Pertanyaan 12 0.640 0.1654 Valid Pertanyaan 13 0.555 0.1654 Valid Pertanyaan 14 0.546 0.1654 Valid
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
itempertanyaan memiliki r hitung > r tabel (0,1654) dan bernilai
positif.Dengan demikian butir-butir pertanyaan yang digunakan
penelitidinyatakan valid dan bisa digunakan.Untuk menguji validitas
dan reliabilitas instrumen, penulismenggunakan analisis dengan
SPSS Untuk tingkat validitas
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Reliability
Coefficient Cronbach's
Alpha Keterangan
X1 19 Item Pertanyaan 0.831 Reliabel
X2 10 Item Pertanyaan 0.808 Reliabel
Y 14 Item Pertanyaan 0.804 Reliabel
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-
masingvariabel memiliki Cronbach’s Alpha > 0,60. Dengan
demikianvariabel (marketing mixdan keputusan investasi saham
syariah) dapatdikatakan reliabel.
3. Pengujian Persyaratan Analisis
1). Uji Asumsi Klasik
(a). Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,
data variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki
distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya,
salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita
dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal
atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability
plot.89Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot
dalam penelitian ini:
Gambar 4.4 Grafik Histogram
Gambar 4.5. Grafik Normal Probability Plot
89
Bawono dan Anton. Multivariate Analisis Dengan SPSS. (Salatiga: Salatiga Press, 2012).
Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun normal
probability plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram
nenunjukkan pola distribusi yang mndekati normal.Sedangkan pada
grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal, serta penyebarannya mendekati dan mengikuti arah garis
diagonal.Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.14. Uji Normalitas Menggunakan
One Sample Kolmogorov Smirnov
Marketing
Mix
(X1)
Kemampuan
Finansial
(X2)
Keputusan
Investasi
(Y)
Kolmogorov-
SmirnovZ 0,898 0,912 0,691
Asymp. Sig.
(2-tailed) 0,396 0,376 0,726
Sumber : Data Primer Diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ujione
sample KolmogorovSmirnovnseluruh variabel penelitian tidak
signifikan (Asymp. Sig.(2-tailed)>0,05) yang berarti distribusi
dikatakan normal.
(b). Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas antara satu dengan lainnya.Dalam penelitian
kali ini, teknik uji multikolinearitas yang digunakan adalah dengan
metode VIF. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari (lima). Jika nilai
lebih besar dari (lima), maka dapat dikatakan data yang digunakan
terkena gejala multikolinearitas. Adapun hasil uji multikolinearitas
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Marketing Mix(X1) 809 1,237
Kemampuan Finansial (X2) 925 1,081
Sumber : Data Primer Diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
besarnyaTolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF)
memiliki nilai ToleranceValue≥0,10 atau sama dengan nilaiVIF ≤ 10
maka dapat disimpulkan tidak terjadimultikoloniearitas antar variabel
independennya.
(c). Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalammodel
regresi terjadi ketidaksamaan varians.Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi
heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji korelasi
spearman’s Hasil analisis korelasispearman antara residual
persamaan regresi disajikan sebagai berikut :
Tabel 4.16 Hasil Uji Heterokodesitas
Korelasi
VariabelBebasdenganUnstandardized
Residual
Koefisien
Spearman's
rho
Sig.
Marketing Mix(X1) -0,044 0,706
Kemampuan Finansial (X2) 0,005 0,965
Sumber : Data Primer Diolah 2018
C. Pengujian Hepotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah melalui proses
pengujian persyaratan analisis. Hasil pengujian persyaratan analisis
menunjukkan bahwa skor setiap variabel telah memenuhi persyaratan
dilakukannya pengujian statistik selanjutnya yaitu pengujian
hipotesis.Pengujian hipotesisbertujuan untuk mengetahui pengaruh
marketing mix dan kemampuan finansial terhadap keputusan investasi di
saham syariah.Untuk menjawab permasalahan dan pengujian hipotesis
yangada pada penelitian ini dilakukan analisis statistik terhadap data
yang telahdiperoleh.Analisis data yang dilakukan untuk pengujian
hipotesis dalampenelitian ini adalah menggunakan analisis regresi
sederhana dan berganda.Analisis regresi berganda digunakan pada
hipotesis 1, sedangkan analisisregresi sederhana digunakan pada
hipotesis 2. Analisis regresi sederhana dan bergandadilakukan dengan
menggunakan program SPPS 17 for windows.
Hipotesis yang akan diuji meliputi: pengaruh marketing mix (X1)
terhadap keputusan investasi di saham syariah (Y), kemampuan
financial (X2) terhadap keputusan investasi di saham syariah (Y), dan
yang terakhir pengaruh marketing mix (X1) dan kemampuan finansial(X2)
secara bersama-sama terhadap keputusan investasi di saham syariah
(Y).
Gambar 4.5 : Konstelasi variable Penelitian
X1
X2
Y
X1 &X2
1. Uji F (Simultan)
Sebelum membahas secara parsial pengaruh antara
variabelindependen terhadap variabel dependen, terlebih dahulu
dilakukanpengujian secara simultan.Uji simultan ini, bertujuan untuk
mengujiatau mengkonfimasi hipotesis yang menjelaskan “marketing
mix dankemampuan finansial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan investasi saham syariah”. Berikut output Hasil uji-
testsimultanyang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Simultan ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression
Residual
Total
306.690
736.060
1042.750
2
97
99
61.338
7.830
7.833 .000a
a. Dependent Variable: keputusan Investasi b. Predictors: (Constant), Kemampuan Finansial, Marketing Mix
Pada Uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar
7,833. Dengan df1= 2 dan df2= 97. Sedangkan pada F tabel di
dapatnilai sebesar 1.248.Dengan demikian F hitung 7,833> F tabel
1,248. Dengan signifikansi 0,000 < 0,5 maka dapat dikatakan bahwa
variabelindependen (marketing mix dan kemampuan finansial) secara
bersamasama berpengaruh terhadap variabel dependennya
(keputusan investasi saham syariah).
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Finansial, Marketing Mix b. Dependent Variable: Keputusan Investasi
Hasil diatas didapatkan koefisien determinasi Adjusted R Square
(Adj R2)0,802 atau 80,2%. Hal ini menunjukkan bahwaprosentase
Model Summaryb
Model R R Squaere Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 0,684a
. 765
.802 1.26757
sumbangan pengaruh variabel independen Marketing Mixdan
Kemampuan Finansial terhadap variabel dependen Keputusan
Investasisebesar 80,2% dan sisanya sebesar 18,8% dipengaruhi oleh
variabellain yang tidak diteliti.
2. Uji t (Parsial)
Uji parsial ini memiliki tujuan untuk menguji
ataumengkonfirmasi hipotesis secara individual.
Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan Group Statistics
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) 11.846 4.297 4.500
Marketing Mix Kemampuan
Finansial
.381
.886 .059 .036
.291
.768 3.745 2.732
.000
.000
a. Dependent Variable: keputusan Investasi
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Dengan df1= 2 dan df2= 97 didapatkan t hitung= 4.500 dan
t tabel = 3,745, maka didapatkanhasil, yaitu marketing mix dengan
sig. 0,000 < 0,5karena t hitung > t tabel (4,500> 3,745) dengan
demikian dapat diketahui bahwa marketing mixsecara parsial
memilikipengaruh yang signifikan terhadap keputusan Investasi di
saham syariah.Kemudian variabelkemampuan finansial diperoleh
hasil didapatkan t hitung= 4.500 dan t tabel = 2,732, dengan sig.
0,00< 0,5karena t tabel< t hitung (4,500>2,732)hal ini menunjukkan
bahwa Kemampuan Finansial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan Investasi.
Berdasarkan uji analisa yang dilakukan sebelumnya, maka
didapatkan hasil pada model regresi berganda sebagai berikut:
Keputusan Investasi (Y)
Persamaan di atas menunjukkan bahwa:
1. Marketing Mix memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadapKeputusan Investasi,artinya jika strategi semakin baik
maka keputusan investasi akan semakin meningkat begitu pula
sebaliknya.
2. Kemampuan Finansial memiliki pengaruh positif terhadapkeputusan
Investasi, artinya semakin besar kemampuan finansial yang dimiliki
masyarakat maka akan semakin meningkatkan keputusanuntuk
beinvestasi di saham syariah.
D. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian pengaruh marketing mix
dankemampuan finansial terhadap minat investasi saham syariah,
didapatkanhasil sebagai berikut:
1. Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Investasi di Saham
Syariah
Variabel marketing mix secara parsial menunjukkan nilai
koefisien beta sebesar 0,381 yang berarti marketing mix memiliki
pengaruh positif terhadap keputusan investasi saham syariah
sebesar 38,1%. Hasil ini sesuai dengan asumsi penulis bahwasannya
marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari produk, harga,
promosi, dan lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan
berinvestasi seseorang. Jika dilihat berdasarkan masing-masing
instrumen yang tergabung dalam marketing mix, lokasi memiliki
pengaruh yang lebih dominan dibandingkan produk, harga, dan
promosi yang ditunjukkan dengan skor beta lokasi sebesar 0,446
atau sebesar 44,6%. Instrumen produk dalam marketing mix memiliki
pengaruh sebesar 25,4%, harga memiliki pengaruh sebesar 16,6%,
dan promosi memiliki pengaruh sebesar 15,5%. Hal ini
mengidentifikasikan bahwa Marketing Mix merupakan salah satu alat
ukur untuk melihat keputusan investasi di masyarakat.
Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh
Irwindatahun 2011yang menyatakan bahwa marketing mix secara
parsialberpengaruh positif terhadap keputusan investasi.Dan
penelitian Firly tahun2013 yang menyatakan bauran promosi
berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian saham.
2. Pengaruh Kemampuan Finansialterhadap Keputusan Investasi di
Saham Syariah
Variabel kemampuan finansial secara parsial memiliki
pengaruhsignifikan terhadap keputusan investasi. Hasil ini sesuai
dengan asumsipenulis bahwasannya kemampuan finansial akan
mempengaruhi dorongan keputusan seseorang untuk berinvestasi.
Jika dilihat dari hasil data responden,seseorang dengan pendapatan
lebih tinggi akanmengurangi pengeluarankonsumsinya, dan
menambah porsi pengeluarannya untuk ditabung,berinvestasi, dan
dalam kegiatan sosialnya. Hal ini memiliki pengaruh yang signifikan
pada keputusan seseorang untukberinvestasi pada saham syariah
secara parsial.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnyaoleh
Ahmad Lapananrang tahun 2013 yang menyatakan bahwa
tingkatupah berpengaruh positif terhadap investasi. Hal ini tidak jauh
berbeda dengan data yangdigunakan oleh peneliti ahmadadalah data
statistik tingkat upah masyarakat Banten,sedangkan penulis
menggunakan data responden dengan asumsi uang sakuperbulan
investor atau upah perbulan.
Kemudian hasil penelitian ini juga searah dengan dengan
penelitian Norma dan Melizatahun 2011 yang menyatakan bahwa
pengetahuan keuangan danpengalaman keuangan berpengaruh
positif terhadap perilaku investasi.Responden yang digunakan Norma
adalah masyarakatSurabaya dengan klasifikasi pendapatan keluarga
sebesar Rp 5.000.000, dan data responden penulis yang juga
menunjukkanmayoritas investor jambi memiliki pendapatan Rp
4.000.000 hal ini di peroleh dari pendapatan perbulanya.
Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis terdapat
padabackground sosial dan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang
berbeda dengan kedua penelitiansebelumnya, dorongan untuk
berinvestasi seseorang yang sudah bekerja dan tidak bekerja juga
berbeda, sehingga terjadi perbedaan hasilpengaruh kemampuan
finansial terhadap keputusan untuk berinvestasi. Sampelresponden
yang digunakan juga tidak memperhatikan tingkat kelas investor,
hasil kemungkinan akan berbeda jika sampel ditujukan hanyauntuk
investor yang kelas menegah ke bawah.Oleh karena itu asumsi
pengetahuan akanproduk saham syariah dan kemampuan finansial
lebih sedikit. Dalampenelitian ini faktor marketing mix dan
kemampuan finansial membuktikan sangat pengaruhi
terhadapkeputusan seseorang untuk berinvestasi terutama saham
syariah.
3. Pengaruh Marketing MixdanKemampuan Finansialterhadap
Keputusan Investasi di Saham Syariah
Variabel Marketing Mix dan Kemampuan Finansial secara
bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Keputusan Investasi Saham Syariah dengan prosentase pengaruh
sebesar 68,4% sedangkan sisanya sebesar 32,6% dipengaruhi
variabel lain yang tidak diteliti. BesarnyaAdjusted R Square (Adj R2)
adalah ,802 atau 80,2%hal ini menunjukkanbahwa prosentase
sumbangan pengaruh variabel independen Marketing Mixdan
Kemampuan Finansial terhadap variabel dependen Keputusan
Investasi Saham Syariah sebesar 80,2% dan sisanya sebesar 18,8%
dipengaruhioleh variabel lain.
Analisis Strategi PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi
dalam Menarik Minat Investor Berinvestasi Saham Syariah
Strategi pemasaran yang diterapkanoleh PT. BEI Kantor
Perwakilan Jambi saat ini adalah fokus melakukan edukasi
dansosialisasi. Pemilihan dan penerapan strategiini didasarkan atas
arahan dan panduan darikantor pusat kepada seluruh kantor
perwakilanmengenai status kelompok dan strategi/fokus kerja yang akan
dijalankan.
Sedangkan strategi pemasaran (marketing mix) dalam menarik
minat Investor syariah Jambi untuk berinvestasi di saham syariah, yang
telah diterapkan PT. BEI Kantor Perwakilan Jambi adalah sebagai
berikut.
a. Product (Produk)
Produk yang diperjualbelikan di PT. BEI Kantor Perwakilan
Jambi adalah efek-efek syariah yang sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.Untuk saat ini, efek yang diperjualbelikan selain berupa
saham konvensional juga memperjualbelikan saham syariah.
Masyarakat Jambi yang mayoritasnya muslim tentu diharapkan
masyarkat lebih diarahkan ke pasar modal syariah. Namun
tidakmembatasi kepada Masyarakat yang ingin berinvestasi di pasar
modal konvensional.Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan
peneliti dengan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Kantor Jambi, Gusti Nugurah mengatakan ada empat saham
sekuritassyariah yang ada yang ada di BEI perwakilan Jambi yaitu
MNC Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Fac Sekuritas dan Philip
Sekuritas. Menurut bapakGusti Nugurah saat ini harga saham tiap lot
sudah bisa terjangkau, minimal Rp 100.000,- masyarakat sudah
dapat berinvestasi di saham syariah.90
Sedangkan hasil wawancara dengan responden investor
syariah yang sudah berinvestasi di BEI perwakilan Jambi yaitu Edi
Setiawan tentang produk saham syariah dan konvensional. Beliau
memaparkan bahwa :91
“Saya memiliki dua saham di perusahan sekuritas yang ada di BEI Jambi.Yang satu saham syari’ah, satunya saham konvensional. Proses transaksinya sama saja, pembedanya di antaranya dari segi pemilihan sahamnya. Kalau saham syari’ah, di website-nya akan ada beberapa hadis atau ayat al-qur’an yang berhubungan dengan investasi yang berprinsip syariah. Dan saham-saham syariah yang ada di Perusahaan Sekuritas sudah melewati screening, jadi yang tidak termasuk kategori syariah, kode sahamnya otomatis dicoret.Jadi kita tidak bisa memilih saham tersebut.”
Berdasarkan studi pengukuran potensi calon investor syariah
yang dilakukan oleh PT. Bursa Efek Indonesia Kantor perwakilan
Jambi pada bulan September 2015 diperoleh informasi bahwa 46%
calon investor menginginkan suatu produk investasi yang berbasis
syariah. Hal ini dapat diartikan bahwa pada umumnya sebagian
besar dari calon investor yang mayoritas Muslim mengiginkan
investasi yang aman terbebas dari unsure riba. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pimpinan dan staf trainer Bursa Efek Kantor
Perwakilan Jambi didapat informasi bahwa dari beberapa investor
yang sudah berinvestasi di BEI Jambi menginginkan produk yang
berbasis syariah, hanya saja produk saat ini yang tersedia masih
sedikit, oleh karena itu BEI Jambi terus melakukan kerja sama
dengan saham sekuritas yang memiliki produk saham syariahnya.92
90Gusti Ngurah,Kepala Kantor IDX Jambi, Wawancara 09 Januari 2018, Senin Jam: 13: 00 Wib. 91Edi Setiawan, Investor Saham Syariah, Wawancara 28 Januari 2018, kamis jam: 10: 30
Wib. 92Wawancara dengan pimpinandan staf trainer Bursa Efek Kantor Perwakilan Jambi, rabu
28 januari 2018, jam : 13.00 Wib.
b. Price(Harga)
Berdasarkan hasil wawancara dengan dengan pimpinan PT.
BEI Kantor Perwakilan Jambi menyatakan bahwa secara umum
masyarakatJambi sensitif dengan harga. Perbedaan harga yang tipis
bisa membuatnya pindah ke produk lain. BEI saat ini memberikan
harga yang sangat terjangkau untuk calon investor syariah. Sebelum
tahun 2015 jumlah pembelian saham per lot adalah 500 lembar dan
sejak 6 januari 2017 hanya 100 lembar per lotnya. Sebelumnya
untuk membuka rekening efek minimal setoran adalah
Rp.25.000.000,- dan terus mengalami penuruan menjadi
Rp.10.000.000, Rp.5.000.000 dan saat ini hanya dengan
Rp.100.000 masyarakat Jambi bisa membuka rekening efek syariah
dan membeli produk sahamsyariah.
c. Place (Tempat)
Fungsional PT. Bursa Efek IndonesiaKantor Perwakilan
Jambi berada di Jalan Kol.Abun Jani No.11A/11B Tugu Juang Jambi.
Pendirian sebuahkantor perwakilan ini ditentukan oleh divisijaringan
dari kantor pusat melalui studikelayakan (feasibility studies).
Penentuan lokasidilakukan dengan berbagai pertimbanganuntuk
mencari lokasi yang strategis. Namunyang menjadi hambatan adalah
jumlah kantoryang hanya baru satu di Jambi. Jambi jumlah
kabupaten kota berjumlah 11, inilah yang menjadisalah satu
kelemahan bagi PT. Bursa EfekIndonesia Kantor Perwakilan Jambi
dalammeningkatkan investor syariah dan transaksinya khususnya
saham syariah.
Oleh karena itulah PT. Bursa Efek Indonesia Kantor
Perwakilan Jambi bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi
mendirikan Galeri Investasi BEI di setiap perguruan tinggi yang ada
di provinsi Jambi yang juga berfungsi sebagai tempat bagi para
mahasiswa dan masyarakat umum untuk bisa berinvestasi dan juga
tempat melakukan penelitian bagi mahasiswa, sekaligus tempat
mempraktikkan kegiatan pasar modal. Sampai dengan desember
2017, jumlah Galeri Investasi BEI telah mencapai 6 Galeri
Investasitersebar di beberapa perguruan tinggi wilayah jambi.93
c. Promotion (promosi)
Dalam rangka usaha peningkatan jumlah investor syariah dan
jumlah transaksinya, PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan
Jambi terus melakukan beberapa kegiatan promosi kepada
masyarakat Jambi.Adapun kegiatan promosi yang telah dilakukan
oleh PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi yang juga
merupakan strategi yang diterapkan saat ini adalah meningkatkan
sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat termasuk juga
dikalangan akademisi.
Bentuk promosi yang menjadi andalanPT. Bursa Efek
Indonesia Kantor Perwakilan Jambi untuk menunjang kegiatan
pemasaranproduk Bursa efek Syariah adalah edukasi
dansosialisasi.Kegiatan ini dilakukan dengansecara kontinue dan
terprogram dengan baikdengan mengundang para calon investor
dariberbagai kalangan baik melalui pendidikan terlebih dahulu
maupun masyarakat.
Adapun strategiPT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan
Jambidalam mempermosikan produk saham syariah melalui
beberapa kegiatan. Di antaranya:
1. Seminar pasar modal syari’ah
93
Press Release No: 024/BEI.SPR/12-2017, ” BEI CiptakanBeberapa Inisiatif Baru dan
Catat Sejumlah Rekor 30-Des-2017”, wawanacara kepala BEI Jambi pada 2 januari 2018.
Dilaksanakan di berbagai acara di jambi yang diselengarakan
oleh PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi.Seminar
tersebut mengenai perkembangan terbaru seputar pasar modal
dan investasi syariah.
2. Ekspo KSPM Jambi
Dilaksanakan diberbagai perguruan tinggi yang diikuti oleh
seluruh KSPM Jambi.Acara ini dilakukan dengan semacam
pendekatan ke mahasiswa.Setiap anggota KSPM melayani dua
mahasiswa yang siap bertanya seputar pasar modal syariah,
dilengkapi dengan komputer sehingga mahasiswa dapat melihat
langsung bagaimana bentuk pasar modal itu sendiri.
3. Promosi Kegiatan Di Media Sosial
a) Facebook
Anggota PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi
biasanya update beberapa tips seputar investasi di Facebook.
Selain itu juga tentang kegiatan terbaru yang dilakukan oleh PT.
Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi.Berikut di
antaranya tips-tips yang di-update PT. Bursa Efek Indonesia
Kantor Perwakilan Jambi di Facebook.
1) Sekilas analisa fundamental saham
2) Sosialisasi seminar pasar modal syariah
3) Sosialisasi simulasi saham
4) Teknik scalping
5) Metode Causlim
6) Hindari investasi bodong
7) Liputan simulasi trading
8) Sosialisasi TIANSA
b) Blog
Blog yang digunakan sebagai media promosi setiap
kegiatan adalah idxjambi.blogspot.com.Blogspot ini menyediakan
informasi mengenai pasar modal serta kegiatan yang akan dan
telah dilaksanakan oleh BEI Jambi. Pengelolanya adalah divisi
marketing dengan pengisi seluruh anggota BEI Jambi.
Berdasarkan Strategi yang telah dilakukan Bursa Efek
Indonesia Kantor Perwakilan Jambimaka dapat dipahamidalam
meningkatkan jumlah Investor saham di provinsi Jambi terutama
investor saham syariah pada pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia
(BEI) perwakilan wilayah jambi berupaya meningkatkan nilai investasi
saham dengan menyelenggarakan Festival Pasar Modal Syariah
setiap bulannya.
Berdasarkan hasil wawancara denganpimpinan PT. BEI
Kantor Perwakilan Jambi, salah satu langkah, programkerja dan
strategi pemasaran PT. BEIKantor Perwakilan Jambi adalah
terusmenjalin hubungan baik dengan parainvestor yang telah menjadi
investormaupun yang belum menjadi investordengan memberikan
pelayananmaksimal dan mengadakan kegiatan-kegiatanyang bisa
memberikandampak positif terhadap perusahaan,misalnya investor
gathering, sekolahpasar modal khusus kepada investorexisting dan
calon investor lainnya.
Hasil wawancara dengan pimpinan dantrainer PT. BEI Kantor
Perwakilan jambi bahwa segmen yang menjadi target produk Bursa
Efek berbasis syariah adalah seluruh lapisanmasyarakat jambi.
Mengingat bahwa penduduk masyarakat jambi adalah mayoritasnya
muslim tentu hal ini menjadi potensial, oleh karena keinginan yang
besar Bursa Efek Indonesiaagar saham-saham syariah yang listing di
Bursa efek jambi dapat dimilikioleh warga jambi bukan lagi olehwarga
muslim tetapi no muslim untuk dapat juga memiliki saham syariah,
sehingga deviden dapat dinikmati warga jambi. Seluruhlapisan
masyarakat mencakup segmentasiberdasarkan demografik,
psikografik, danperilaku.Segmentasi demografik adalah
segmenterhadap sekelompok orang berdasarkan umur,dalam hal ini
BEI hanya memilih segmenyang sudah memiliki umur 17 tahun
atausudah memiliki KTP. Segmentasi psikografikmerupakan segmen
terhadap sekelompokorang yang menyesuaikan dengan gaya
hidupyang terus berkembang untuk mendapatkankemudahan dalam
bertransaksi. Dalam halini BEI memilih segmen berupa
individu,kelompok, organisai atau perusahaan yang sudah dalam
kondisi mapan mereka telahmemiliki dana lebih dari kebutuhan
pokokdan kelebihan dana tersebut memang murniuntuk diinvestasi
seperti para pengusahasukses, perusahaan yang telah benefit
ataulembaga-lembaga pengelola dana perusahaanseperti lembaga
dana pensiun dan lain-lain. Sedangkan untuk segmentasi perilaku
adalahsegmentasi terhadap sekelompok investor yang berinvestasi
dipasar modal denganpengetahuan yang telah mereka miliki
yangtanggap terhadap suatu produk denganmemperhatikan
kegunaan atau manfaat yangdisesuaikan dengan kebutuhan,
contohnyapara praktisi dan akademisi yang mengertidengan produk
pasar modal.
Target pasar untuk produk BEI yaitu seluruhsegmentasi
masyarakat Propinsi jambi baik penduduk muslim maupun
nonmuslim. Disamping itu yang menjaditarget pasar adalah calon
investor pemula, sepertipara mahasiswa dan karyawan karena
komunitasini cukup banyak di Jambi. Namun untukmempercepat
peningkatan jumlah transaksimaka yang menjadi target adalah para
investormapan individu maupun corporate baik yangexisting maupun
yang belum exist. Selain itu dariseluruh segmentasi masyarakat
tersebut, targetpasar yang dipilih dan yang diutamakan adalahyang
telah memiliki kartu tanda pendudukkarena syarat utama membuat
rekening efekuntuk menjadi investor harus memiliki KTP.
Dalam meningkatkan bisnis investasi di Indonesia khususnya
pada investasi pasarmodal saham syariah, Bursa Efek Indonesia
perwakilan jambi dan Otoritas Jasa Keuangan menjalinkerjasama
melakukan berbagai macam strategi.Anggota Dewan Komisioner
OJK BidangEdukasi dan Perlindungan Konsumen berupaya kegiatan
ini dapat mengedukasi danmensosialisasikan kepada masyarakat
dan mahasiswa agar pengetahuan dan pemahamanmasyarakat
mengenai produk dan layanan di sektor pasar modal dapat lebih
meningkat.Yang lebih penting lagi adalah menjadikan berinvestasi di
pasar modal semakin mudahbagi masyarakat umum.Pada zaman
sekarang ini bukan hanya kalangan dewasa sajayang sudah
mengenal investasi, tetapi para mahasiswa sekarang ini sudah
banyakmengenal bahkan terjun langsung dalam praktek bisnis
investasi pada pasar modal. Olehsebab itu, Bursa Efek Indonesia
dan Otoritas Jasa Keuangan berupaya memperkenalkanlangsung
bagaimana cara berinvestasi yang benar pada pasar modal kepada
masyarakatkhususnya pada kaum muda yaitu para mahasiswa
dengan tujuan agar dapat menggaetpara calon investor baru untuk
meningkatkan investasi di pasar modal khususnya padasaham
syariah.
Bursa Efek Indonesia perwakilan Jambi terus mendorong
masyarakat untuk menjadi investor pasar modal
syariah.Menghadirkan gerakan program 'Yuk Nabung Saham' yang
menjadi fasilitas mudah bagi masyarakat dalam membeli saham.
Program Yuk Nabung Saham sama halnya seperti menabung uang di
bank, namun yang membedakannya yaitu uang yang ditabung akan
dibelikan saham. Pemilihan sahamnya pun dapat ditentukan oleh
penabung ataupun dari pihak sekuritasnya tetapi atas persetujuan
penabung.
Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Jambi,
Gusti Ngurah mengatakan adanya program yuk nabung saham,
diharapkan masyarakat tidak asing lagi dengan dunia pasar modal.
Selain itu, program ini akan mendidik masyarakat untuk bijak dalam
menyikapi uang yang dimilikinya.Ia mengatakan di Jambi sendiri
sampai saat ini pertumbuhan investor sangat positif terbukti sudah
1,800 investor sejak hadir beberapa bulan lalu. Untuk itu tahun depan
BEI Jambi menargetkan menjaring sebanyak 4.000 investor baru
dengan transaksi yang lebih besar lagi. Apalagi saat ini modal awal
investasi di pasar modal sudah semakin dapat dijangkau oleh
sebagian besar masyarakat di Indonesia."Melalui program yang
dinamakan 'Yuk Nabung Saham' kita mengajak masyarakat sebagai
calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli
saham. Program ini tidak hanya melibatkan BEI, tetapi juga sekuritas,
galeri investasi dan termasuk emiten,"
PT. Bursa Efek Indonesia KantorPerwakilan Jambi meyakini
menjadipemimpin pasar (market leader) di perusahaanyang sama-
sama menjual produk investasimaupun dilingkungan internal PT. BEI
sendiridi seluruh kantor bursa yang ada di wilayah Jambi maupun di
Indonesia.Pesatnya laju perkembangan produk investasi syariah di
dunia maupun di kawasan Asia termasuk di Indonesia, dalam
beberapa tahun terakhir mendorong manajemen BEI
KantorPerwakilan Jambiuntuk memperkenalkan lebih luas produk-
produk investasi syariah dipasar modal kepada masyarakatDirektur
Pengembangan BEI mendata, sampai akhir 2017 pertumbuhan
pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan
non syariah. Dari sisi produk, jumlah saham tercatat sebanyak 318
saham atau 66 persen dari total kapitalisasi pasar saham
konvensional, sementara jumlah saham syariah telah meningkat 34
persen menjadi 318 saham. Pertumbuhan jumlah investor saham
syariah di Indonesia juga meningkat 76 persen walaupun jumlahnya
per akhir 2017 baru mencapai 4.908 investor.
Analisis Kemampuan Finansial Calon Investor Pada BEI Jambi
Dari hasil konsiuner yang telah disebarkan pada responden maka
dapat disimpulkan bahwa penghasilan rata-rata Investormasyarakat
Jambi adalah berkisar antara Rp 3.100.000 hingga Rp 5.000.000.hal ini
menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki kemampuan potensial
keuangan yang baik.Investor yangmemiiki pendapatan Rp <1.000.000
menyisihkan kurang dari 5% pendapatan mereka untuk diinvestasikan,
dan investor yangmemiliki pendapatan Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000
menyisihkan kurangdari 10% pendapatan mereka untuk diinvestasikan,
ini menujukan investor yangmemiiki pendapatan Rp <1.000.000 dan
<2.000.000 menggunakan lebih dari 70%pendapatan mereka untuk
kebutuhan konsumsi. Sedangkan investor yang memiliki pendapatan
3.100.000 - 5.000.000 menggunakan 15% - 30% untuk kegiatan
investasi dan investor yang berpenghasilan > 5.000.000 menyisihkan
dari 25% - 50% pendapatan mereka untuk diinvestasikan.Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa semakinbesar pendapatan yang
dimiliki investor, maka semakin besar kemampuan untukberinvestasi.
Selain hal tersebut diatas, investor yang memiliki pendapatan
rata-rata 3.100.000 hingga Rp 5.000.000.merupakan golongan
masyarakat yangrelatif memiliki pendapatan menengah keatas yang
menunjukan dimana investormemiliki pontensi perencanaan investasi
yang relatif baik. Namun investor yang memiliki pendapatan perbulanya
dibawah <1.000.000- 2.000.000, menunjukan potensi perencanaan
investasi yang relatif kurang baik.
Dari hasil analisis data dapat dilihatbahwa mayoritas responden
memiliki kemampuan keuangan untuk berinvestasi tapi belum termasuk
katagori investor yang potensial. Dikatakan investor potensial apabila
investor memiliki pendapatan perbulannya diatas < 5.000.000,
sedangkan investor jambi rata-rata memiliki pendapatan dibawah
3.000.000, haltersebut sesuai dengan jawabanresponden mengenai
penghasilan perbulan mereka yang menujukan diatas UMP rata-rata
2.100.000 - 3.000.000 karena pekerjaan responden rata- rata
wiraswasta dan PNS Kantoran, sehinga perencanaaninvestasi juga
menunjukkan kemampuan yang relatif tidak cukup baik.
Kemampuan keuangan yang baik akanmemotivasi seorang
individu untukberinvestasi baik disektor ril maupun financial sehingga
sudahpasti investor tersebut akan melakukanperencanaan dalam
investasinya. Haltersebut dikarenakan dalam perencanaan investasi
investor akan menganalisis terlebih dahulu secara lengkap dan mencari
informasi semua pengetahuan tentang investasi yangpenting dalam hal
pembiayaan, investasijangka panjang, investasi jangka pendekdan
pembagian laba bagi para penyetormodal. Sehingga dapat
diperkirakantinggi rendahnya keuanganseorang individu akan
memberikandampak bagi perilaku individu tersebutdalam perencanaan
investasinya.
Berdasarkan hasil wawancara denganpimpinan, staf trainer dan
staf administrasi BEI Jambi kondisi kemampuan financial secara tidak
langsungmempengaruhi daya beli dan pola belanjainvestor terutama
dalam keputusan berinvestasi di saham syariah.
Faktor-faktor yang menyebabkanperubahan daya beli investor
diantaranya adalah :
a. Perubahan pendapatan perkapita masyarakat dan perubahan harga-
harga produk dan jasadi pasar.
b. Inflasi
c. Tingkat suku bunga
d. Nilai tukar rupiah terhadap dollar.
Demikian penjelasan di atas mengenai hasil penelitian penulis yang
berkenaan tentang pengaruh marketing mix yang terdiri dari produk,
harga, tempat, lokasi, dan promosi.Dan juga pengaruh kemampuan
finansial terhadap keputusan investasi di saham syariah yang dilakukan
dengan penyebaran kuesioner pada responden yang menjadi investor
masyarakat yang sudah berinvestasi di sekuritas Phillip Sekuritas dan
MNC Sekuritas.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
makakesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh secara simultan yang signifikan variabel Marketing
Mixdan Kemampuan Finasial terhadap keputusan investasi saham
syariah. Dengan besar sumbangan pengaruh yang diberikan variabel
independen Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap variabel
dependen yaitu Keputusan Investasi Saham Syariah sebesar 80,2% dan
sisanya sebesar 19,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
2. Terdapat pengaruh secara parsial yaitu variabel Marketing Mixterhadap
Keputusan Investasi dan juga Kemampuan Finasial terhadap Keputusan
Investasi di Saham Syariah. Dengan besar sumbangan pengaruh yang
diberikan variabel Marketing Mixadalah 38,1% sedangkan Kemampuan
Finansial pengaruh sumbangan yang diberikan adalah 41, 08%.
B. Implikasi
Dari analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat diketahui bahwa seluruh variabel bebas produk,
harga,tempat,dan promosi secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan investasi. Hal
ini dibuktikan dengan uji F yang menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian, hal ini dibuktikan dengan uji t yang menunjukkan nilai
signifikansi 0,038 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini berarti
mendukung hipotesis yang diajukan bahwa “Produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan investasi saham syariah”.Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh
produk.Hal ini menunjukanbahwa saham syariah yang dijadikan produk
tempat investasi dalam kondisi selalu ada (ready stock), tersedia cukup
banyak dan lengkap.Dengan demikian, investor tidak perlu beralih di
saham konvensional apabila investor membutuhkan suatu produk saham
syariah.Harga berpengaruh terhadap keputusan investasi, hal ini
dibuktikan dengan uji t yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000 lebih
kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini berarti mendukung hipotesis yang
diajukan bahwa “Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan di
saham syariah”.Harga berpengaruh terhadap keputusan investasi saham
syariah karena harga memegang peranan penting dalam bidang usaha
atau pemasaran.Tidak ada usaha yang berdiri tanpa memperhatikan
unsur harga.Harga sangat menentukan dalam persaingan usaha di
antara produk yang sejenis. Tempat atau lokasi berpengaruh terhadap
keputusan pembelian, hal ini dibuktikan dengan uji t yang menunjukkan
nilai signifikansi 0,00 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini berarti
mendukung hipotesis yang diajukan bahwa “Tempat berpengaruh
signifikan terhadap keputusan investasi saham syariah”.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keputusan pembelian dapat dilakukan apabila
tempat yang dituju memiliki lokasi yang mudah terjangkau atau berlokasi
strategis.Tempat yang mudah dijangkau dengan sarana memberikan
kemudahan pembeli untuk menjangkau tempat tersebut.
C. Rekomendsi
Penelitian mengenai pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan
finansialterhadap keputusan Investasi di Saham Syariah di masa
yangakan datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang
lebihberkualitas dengan mempertimbangkan keterbatasan, dan
rekomendasi sebagaiberikut :
1. Bagi pihak BEI/IDX dalam upayameningkatkan jumlah investor dan
jumlah dana kelolaan, diharapkan dapatlebih memperhatikan strategi
pemasaran produk investasi dan melihat trenminat di masyarakat.
2. Populasi yang digunakan adalah dua perusahaan sukaritas yang
memiliki katogori saham syariah yaitu Philip Sekuritas dan MNC
Sekuritasyang terdaftar pada BEI cabang Jambi. Untukpenelitian
selanjutnya, bisa dilakukan dengan menambah cakupan jumlahsampel
dan jumlah item yang dipertanyakan, sehingga hasil yang diperolehakan
lebih akurat menjelaskan gambaran kondisi yang sesungguhnya.
3. Penelitian ini hanya menggunakan 2 variabel independen yaitu
Marketing Mix(Strategi Pemasaran), dan Kemampuan Finansial. Untuk
penelitianselanjutnya, bisa menambahkan beberapa variabel lain
sebagai faktor yangdapat mempengaruhi Keputusan investasi.
4. Selain kuesioner juga bisa menggunakan data lain seperti wawancara
keperusahaan atau institusi lain yang bersangkutan yang dapat
membantuinformasi tambahan terhadap penelitian.
D. SARAN
1. Bagi BEI Cabang Jambi
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti manunjukkan bahwa produk, lokasi, promosi, dan harga
memberikan pengaruh yang positif dalam memberikan keputusan
untuk berinvestasi di saham syariah.Oleh karena itu, BEI selaku
pelantara dalam jual beli saham syariah diharapkan dapat
mempertahankan serta meningkatkan strategi marketing mix secara
berkala. Namun, tidak berarti tidak memperhatikan variabel lain.
Untuk variabel kemampuan finesial investor perlu juga di
perhatikandengan caramemberikan harga-harga tercangkau oleeh
investordengan demikian bisa memberikan daya tarik dan menjadi
dasar keputusan bagi calon investor untuk berinvestasi di sahm
syariah.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dalam penyusunan Tesis ini, pastinya peneliti memiliki
kekuurangan, sehingga memungkinkan ada hal yang belum
sepenuhnya terselesaikan dengan baik, mengingat keterbatasan
ruang dan waktu.Untuk itu, diharapkan dalam penelitian selanjutnya
yang serupa dapat menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: CV. Toha Putra. 1989.
Ali, Sambas dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
dalam Penelitian. Bandung : CV.Pustaka Setia, 2009. Budiono. Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2,
Edisi 4. Yogyakarta: BPFE, 2012. Dewan Syari’ah Nasional MUI. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN)
No.20/DSNMUI/IV/2001. Jakarta: DSN MUI, 2001. Durianto, Darmadi, dkk. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Durianto, Darmadi, dkk. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2013. Djarwanto, dan Pangestu Subagyo, “Statistik Induktif”, dalam Drs. Danang
Sunyoto, SH., SE., MM., Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013: h.147.
Firdaus, Muhammad dan Ahmad Muhajidin. Islam dan Ekonomi Dasar &
Strategi Pemasaran Syariah. Jakarta: Renaisan, 2008. Firdaus, Muhammad. Investasi Halal di Saham Syariah. Jakarta:
Renaisance, 2009. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2015. Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2006. Jogiyanto. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset,
2008. Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing, cet.
III. Bandung: Mizan Media Utama, 2006. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi
Keenam. Jakarta: Intermedia, 2007.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo, 1997. Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta, 2015. Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS.
Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009. Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta, 2009. Samuelson dan Nordhaus. Makro Ekonomi Edisi Keempat belas.
Penerjemah Haris Munandar dkk. Jakarta : Erlangga, 2012. Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT.
Elek Media Komutindo, 2007. Stanton, William. Prinsip Pemasaran, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Erlangga,
2006. Sudjana, Nana. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru,
2011. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta, 2007. Sulaiman, Wahid. Analisis-Analisis Regresi menggunakan SPSS.
Yogyakarta: ANDI, 2009. Sunyoto, Danang. Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013. Supriyono, Iman. Cerdas Finansial: Di Rumah, Di Kantor, Dan Di Masjid.
Jakarta: Pustaka Progressif, 2010. Widjaja, Gunawan dan Almira Prajna Ramaniya. Pasar Modal: Saham &
Peran serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal,. Jakarta : Kencana, 2006.
Zuhaili, Wahbah. Al Fiqh al Islamy wa Adillatuh, Juz IV. Damaskus: Dar al-
Fikr, 2009. Cardak, Buly A. dan Roger Wilkins. “The Determinants of Household Risky
Asset Holdings: Background Risk and Other Factors”. Melbourne Institute Working Paper Series Working Paper No. 2, 2008.
Fishbein dan Ajzen, Belief. Attitude, Intention, dan Behavior: An Introduction to Theory and Research. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company, 2007.
Haron, Sudin, dkk. ”Bank Patronage Factors of Muslim and non-Muslim
Customers”.The International Journal of Bank Marketing, Vol. 12 No. 1, 2014.
Hogarth dkk. “Financial Knowledge, Experience And Learning Preferences:
Preliminary Results From A New Survey On Financial Literacy”. Consumer Interests Annual 48, 2012.
Kusmawati. “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar
Modal Dengan Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai Variabel Moderat.” Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius) Vol. 1 No. 2. STIE MUSI Palembang, 2011.
Lolo, Irwinda N.T. Andi. “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan
Konsumen Yang Menabung Pada PT.Bank Mandiri(Persero) Tbk., Cabang Makassar Kartini.” Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makassar, 2011.
Robbins, Stephen P. dan Tim Judge. Organizational Behavior. New Jersey:
Pearson/Prentice Hall, 2007.
LAMPIRAN 02 : Angket Penelitian
Angket Penelitian
Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finansial Terhadap Keputusan
Investasi Di Saham Syariah pada BEI Jambi
Assalamualaikum wr. wb.
Saya Daud mahasiswa PascasarjanaUIN STS Jambi Jurusan
Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah. Saya sedang melakukan
penelitian untuk Tesis dengan melihat pengaruh komponen Marketing Mix
dan Kemampuan Finansial Terhadap Keputusan Investasi pada Produk
Saham Syariah. Oleh karena itu mohon sekiranya bantuan bapak/ibu untuk
mengisi kuesioner ini.
Terimakasih atas partisipasinya.
Wassalamualaikum wr. wb.
I. Karakteristik Responden
1 Nama
:
2 Usia
:
3 Jenis Kelamin
:
Laki-Laki/Perempuan
4 Pekerjaan :
5 Pendidikan Terakhir
6 Alamat :
II.
III. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang Anda anggap
paling sesuai denganlengkap. Dengan alternatif jawaban sebagai
berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihan jawaban adalah:
SS = Sangat Setuju (5)
S = Setuju (4)
KR = Kurang Setuju (3)
TS = Tidak Setuju (2)
STS = Sangat Tidak Setuju (1)
Skor adalah:
SS5 = Untuk katagori tidak pernah
S 4 = Untuk katagori kadang-kadang
KR3 = Untuk katagori jarang
TS2 = Untuk kata guri sering
STS 1 = Untuk katagori selalu
IV. Soal Pengisian
A. Marketing Mix
Produk
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya tahu produk investasi pasar
modal syariah
2 Saya tahu produk investasi
Saham Syariah
3 Saya tahu Saham Syariah
memiliki jenis yangberagam
4 Saham Syariah terkenal
mempunyai reputasi yangbaik
5 Saham Syariah menawarkan
fitur-fitur yangmenarik
Harga
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
6 Saham Syariah memberikan
keuntungan yangmenarik dan
kompetitif
7 Harga portofolio Saham Syariah
terjangkau
8 Saham Syariah memberikan
beberapa potonganbiaya untuk
biaya-biaya administrasi dengan
ketentuanminimal transaksi
9 Saya bebas untuk menambah
atau mengurangi saldoportofolio
Saham Syariah saya
10 Saya tidak keberatan dengan
biaya administrasi
yangditetapkan pada Saham
Syariahfitur-fitur yangmenarik
Promosi
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
11 Saya pernah melihat iklan
Saham Syariah dikoran/majalah
12 Saya pernah melihat iklan
Saham Syariah ditelevisi
13 Saya pernah melihat iklan
Saham Syariah pada
reklame/baliho di jalan raya
14 Iklan tentang Saham Syariah
membantu sayamengenal produk
yang ditawarkan
15 Saham Syariah
mengikutsertakan produknya
padapameran-pameran
keuangan
16 Banyak promosi yang ditawarkan
untuk produk Saham Syariah
Tempat/Destribusi
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
17 Portofolio SahamSyariah bisa
dibeli dimana saja(online, bank,
sekuritas)
18 Top up dan tarik tunai saldo
Saham Syariah bias dilakukan
kapan saja
19 Lokasi kantor penerbit, penjual,
dan manajer investasiSaham
Syariah mudah dijangkau
B. Kemampuan Finansial
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
No Pertanyaan/Pernyataan
1 Pendapatan perbulan :
a. < 1.000.000
b. 2.000.000 – 3.000.000
c. 3.000.000 – 4.000.000
d. 4.000.000- 5.000.000
e. > 5.000.000
2 pengeluaran per bulan untuk
konsumsi :
a. 5 % dari pendapatan
b. 10 – 25%dari pendapatan
c. 25 - 50% dari pendapatan
d. 50 - 75%dari pendapatan
e. >75% dari pendapatan
3 pengeluaran per bulan untuk
Sosial (zakat, infaq, shodaqoh) :
a. 5 % dari pendapatan
b. 10 - 25% dari pendapatan
c. 25 - 50% dari pendapatan
d. 50 – 75% dari pendapatan
e. >75% dari pendapata
Contoh:
1. Penghasilan Perbulan
< 1.000.000 = 1
1.100.000 – 2.000.000 = 2
2.100.000 – 3.000.000 = 3
3.100.000 – 5.000.000 = 4
> 5.000.000 = 5
Keterangan Arti: setiap pilihan jawaban akan diberikan skor sesui
dengan urutan 1- 5.
4 pengeluaran per bulan untuk
Tabungan :
a. 5 % dari pendapatan
b. 10 - 25% dari pendapatan
c. 25 - 50% dari pendapatan
d. 50- 75 % dari pendapatan
e. > 75% dari pendapata
5 Pengeluaran per bulan untuk
investasi :
a. 5 % dari pendapatan
b. 10- 25% dari pendapatan
c. 25 - 50% dari pendapatan
d. 50 – 75% dari pendapatan
e. > 75% dari pendapata
6 Berapa proporsi nilai kekayaan
usaha pribadi anda dibandingkan
total kekayaan anda:
a. Tidak ada/ nol
b. 0,1 – 25 %
c. 25 – 50%
d. 50 – 75%
75- 100%
7 Ada banyak sumber penghasilan
bagi rumah tangga saya
1 orang
2 orang
3 orang
4 orang
5 orang
8 Saya selalu menambah
saldoportofolio Saham Syariah saya
5 %
15%
25%
50%
75 %
9 Alasan utama saya ikut investasi
Untuk tambahan penghasilan
Untuk tabungan masa depan
Untuk Biaya pendidikan
Untuk tambahan modal usaha
10 Apa pekerjaan saat ini
Tani
Swasta
Wirausaha
PNS
C. Keputusan Investasi
Awareness
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
1 saya sudah mencari informasi
mengenai investasidalam
dunia pasar modal
2 Saya sudah mencari informasi
mengenaiSaham Syariah
3 Saya sudah berinvestasi di
pasar modal ataupunpasar
uang
4 Saya sudah mencoba
beberapa produk investasi
pasar modal ataupun pasar
uang
Interest
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
5 Saya berminat untuk mencoba
produk investasisyariah
6 Saya berminat untuk mencoba
Saham Syariah
Desire
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
7 Menurut saya Saham Syariah
lebihmenguntungkan dibanding
Saham konvensional
8 Menurut saya Saham Syariah
sudah berjalansesuai prinsip
syariah
9 Menurut saya Saham Syariah
merupakanproduk investasi
yang menarik (murah,
mudah,aman)
10 Menurut saya, investor pemula
akan sangat cocokmemulai
investasinya pada produk
SahamSyariah
Action
No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS
11 Saya telah berinvestasi pada
Saham
12 Saya telah berinvestasi pada
Saham Syariah
13 Saya akan berinvestasi pada
Saham a pada 3/6
bulan mendatang
14 Saya akan berinvestasi pada
Saham syariahpada 3/6 bulan
mendatang
Responden
( )
LAMPIRAN 03 : HASIL UJI HIPOTESIS
Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan
Investasi Di Saham Syariah
a. Predictors: (Constant), X1
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y
Hasil Uji
Hipotesis
Pengaruh
Kemampuan Finasial Terhadap Keputusan Investasi di Saham
Syariah
Variables Entered/Removedb
Model Vareables Entered Variables Removed
Method
1 X1
Enter
a. All requested vareables entered. b. Dependent Variable: Y Variables Summary
b
Model R R Squaere Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .881a
. 657
.014 6.95144
ANOVAb
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression
67.292 1 67.292 1.393 .249
Residual 1256.384 98 48.322
Total 1323.676 99
Coeffcientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
t
Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant)
10.948 4.195 2.610 .000
X1 .465 .062 .608 7.554 .249
a. Dependent Variable: Y
Variables Entered/Removedb
a. Predictors: (Constant), X2
a. Predictors: (Constant), X2
b. Dependent Variable: Y
Hasil Uji
Hipotesis
Pengaruh Marketing Mix Dan Kemampuan Finansial Investor
Terhadap Keputusan Investasi Di Saham Syariah
Model Vareables Entered Variables Removed
Method
1 X2
Enter
a. All requested vareables entered. b. Dependent Variable: Y
Variables Summaryb
Model R R Squaere Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 575a
. 549
.538 7.09428
ANOVAb
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression
.137 1 .137 .003 .959
Residual 1308.547 98 50.329
Total 1308.684 99
Coeffcientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
t
Sig.
B Std. Error
Beta
1
(Constant)
10.948 4.195 2.610 .297
X2 .247 .236 .084 1.049 .000
a. Dependent Variable: Y
Variables Entered/Removedb
Model Vareables Entered Variables Removed
Method
1 X1 X2
Enter
a. All requested vareables entered. b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R R Squaere Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
a. Predictors: (Constant), X1, X2
a. Predictors: (Constant), X1, X2
b. Dependent Variable: Y
a. Dependent
Variable: Y
1 0,595a
. 563
.569 2.14947
ANOVAb
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1914.621 2 957.310 32.187 .000a
Residual 2885.019 97 29.742
Total 4799.640 99
Coeffcientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B Std.
Error Beta
1
(Constant)
18.608 5.096 .087 3.651 .001
X1
X2
.081
.555
.058
.035
.087
.979
1.391
15.714
.177
.000