pengaruh marketing mixdan kemampuan finansial …

162
PENGARUH MARKETING MIXDAN KEMAMPUAN FINANSIAL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI SAHAM SYARIAH ( Pada BEI Jambi ) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Ekonomi Islam Dalam Konsentrasi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah Oleh DAUD NIM: MLK. 15.2325 PASCASARJANA UNIVERSITASISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH MARKETING MIXDAN KEMAMPUAN FINANSIAL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI SAHAM SYARIAH

( Pada BEI Jambi )

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Ekonomi Islam Dalam Konsentrasi Perbankan dan

Lembaga Keuangan Syariah

Oleh

DAUD NIM: MLK. 15.2325

PASCASARJANA

UNIVERSITASISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2018

KEMENTERIAN AGAMA RlUNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

P A S C A S A R J A N AJl. Arif Rahman Hakim Telanaipura Jambi Telpn. (0741) 60731

_____ Fax. (0741 ) 60548 e-mail: [email protected]_____

PENGESAHAN TESIS

Tesis dengan judul “pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap keputusan investasi di saham syariah ” yang dimunaqasyahkan oleh sidang Pascasarjana UIN STS Jambi pada :

Hari

Tanggal

Tempat : Ruang Sidang Pascasarjana UIN STS Jambi

Nama : DAUD

NIM : MLK.15.2325

Judul : “pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadapkeputusan investasi di saham syariah.”

Telah diperbaiki sebagaimana hasil sidang diatas dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk mengikuti wisuda dalam Konsentrasi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syari’ah (PLKS) pada Pascasarjana UIN STS Jambi.

PENGESAHAN PE RBAIKAN TESISNo Nama Tanda Tangan Tanggal

1Prof. Dr. H. Husein Ritonga, M.A (Ketua Sidang)

2Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd (Pembimbing I)

3Dr. Novi Mubyarto, ME (Pembimbing II) f.

4Dr. A. A Miftah, M.Ag (Pengujil) &

5Dr. Rafida, ME (Penguji II) M k

Jambi, November 2018 Direktur Pascasarjana UIN STS Jambi

Prof. D/. H. Husein Ritonqa, M.ANIP. 196401261992031001

MOTTO

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada

Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan ” (QS. Al Hasyr: 18 ).1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemanya (Semarang: CV Asy Syifa, 1989), hal.

437.

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada:

Ayahanda dan Ibunda yang mulia,

Istri dan Anak yang tercinta,

Keponakan-keponakanku tersayang.

ABSTRAK Daud.Pengaruh Marketing Mix danKemampuan Finansial terhadap KeputusanInvestasi Saham Syariah.Tesis, Perbankan danLembagaKeuanganSyariahPascasarjana UIN SulthanThahaSaifuddin Jambi, 2018.

Tujuandalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah

pengaruh Marketing Mix yang terdiri dari produk, lokasi . promosi, harga dan Kemampuan Finansial Nasabah terhadap keputusan Investasi di Saham Syariah baik secara parsial maupun simultan.

Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada investor syariah yang dijadikan responden dalam penelitian ini di Bursa Efek Indonesia perwakilan Jambi. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden investor syariah Bursa Efek Indonesia perwakilan Jambi dengan tehnik probability sampling, data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 17. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini meliputi uji realibilitas, uji validitas, uji regresi linier sederhana dan berganda, pengujian hipotesis melalui uji T-test , uji F-test, serta koefisien determinasi (R2) dan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji Normalitas Data, Multikolinearitas dan Heteroskedastisitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, variabel Marketing Mix berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi investor disaham syariah,hal ini didasarkan hasil uji t (parsial), variable marketing mix memiliki nilai beta sebesar0,381atau 38,1% dan memiliki signifikansi sebesar 0,000 < 0,1, sehingga variable marketing mix memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan investasi investor disaham syariah.Kedua, variabel kemampuan finansial investor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasidi saham syariah. Jika dilihat berdasarkan tabel coefficient, kemampuan financial memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,39> 0,1 dan t hitung sebesar4.500< t tabel sebesar 4,610.Jika t hitung< t tabel maka Ho diterima Ha belum cukup bukti untuk diterima. Ketiga, Variabel Marketing Mix dan Kemampuan Finansial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan Investasi saham Syariah dengan nilaiuji F sebesar 7,833, sedangkan F tabel sebesar 1,248. Dengan demikian F hitung 7,833 > F tabel 1,248, dan signifikansi 0,000 < 0,1.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa factor pemasaran dan kemampuan financial adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam memilih dan memutuskan investasi di saham syariah.Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keputusan pembelian dapat dilakukan apabila praduk, tempat, harga dan promosi yang dimiliki mudah terjangkau atau berlokasi strategis.Tempat yang mudah dijangkau dengan sarana memberikan kemudahan pembeli untuk menjangkau tempat tersebut. Kata Kunci: Keputusan Investasi, Saham Syariah, Marketing Mix,

Kemampuan Finansial.

ABSTRACT Daud. The Influence of Marketing Mix and Financial Capacity on Sharia Stock Investment Decisions. Thesis, Banking and Islamic Financial Institutions Graduate Program UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018. The purpose of this research is to find out is there a marketing mix consisting of products, locations. promotion, price and ability. Financial transactions.

The data used are primary data collected by distributing questionnaires to Islamic investors as respondents in this study at the Jambi Indonesia Stock Exchange. Samples taken were 100 respondents from the Jambi Indonesia Stock Exchange sharia investor representatives with probability sampling techniques, the data obtained were then processed using SPSS version 17. The analysis used was multiple linear regression analysis. This analysis includes reliability test, validity test, simple and multiple linear regression test, hypothesis testing through T-test, F-test, and determination coefficient (R2) and classic assumption test which consists of Data Normality, Multicollinearity and Heteroscedasticity tests.

The results showed that; first, the Marketing Mix variable has a significant effect on investors' investment decisions in Islamic stocks, this is based on the results of the t test (partial), the marketing mix variable has a beta value of 0.381 or 38.1% and has a significance of 0.000 <0.1, so the variable The marketing mix has a significant influence on investors' investment decisions in Islamic stocks. Second, the variable financial capability of investors does not have a significant influence on investment decisions in Islamic stocks. When viewed based on table coefficient, financial ability has a significance level of 0.39> 0.1 and t counts for 4,500 <t table of 4.610. If t count <t table then Ho is accepted Ha there is not enough evidence to be accepted. Third, Variable Marketing Mix and Financial Capability simultaneously have a significant effect on Sharia stock investment decisions with F test value of 7.833, while F table is 1.248. Thus the F count is 7.833> F table 1.248, and the significance is 0.000 <0.1.

Thus it can be concluded that marketing factors and financial capabilities are the factors considered by investors in choosing and deciding investment in Islamic stocks. The results also show that purchasing decisions can be made if the praduk, place, price and promotion are easily accessible or strategically located. A place that is easily accessible by means of providing convenience for buyers to reach the place.

Keywords: Investment Decision, Sharia Shares, Marketing Mix,

Financial Capability.

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan taufik dan hidayah-Nya serta telah memberikan kekuatan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat seiring

salam peneliti limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad

SAW yang telah memberikan cahaya kepada kita semua dengan ajaran

Islam.

Karya tulis dalam bentuk ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagai

persyaratan guna memperoleh gelar magester dalam ilmu Ekonomi Islam

kesentrasi Perbankan dan Lembaga Keuagan Syariah pada Pascasarjana

UIN STS Jambi. Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini belum

sempurna, baik secara metodologi maupun secara analisis. Untuk itu

penulis mengharapkan dan saran konstruktif dari pembaca.

Selama proses penyelesaian tesis ini, banyak yang telah memberikan

konstribusi baik langsung maupun tidak. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada mereka. Ucapan terima kasih yang terutama

penulis khususkan kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri hasan, MA, sebagai rector UIN STS Jambi

2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Husein Ritonga, M.A, sebagai Direktur

Pascasarjana UIN STS Jambi sebagai sebagai pimpinan lembaga

tempat penulis menimba ilmu.

3. Bapak Prof. Dr. H. Mukhtar, M. Pd, dan bapak Dr. Novi Mubyarto, SE,

ME, Sebagai pembimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. Bapak-bapak dosen dan segenap civitas akademik Pascasarjana UIN

STS Jambi yang telah menjadi pembimbing dan pengampu mata kuliah

dan membantu dalam berokrasi pengurus selama penulis study di

program pascasarjana UIN STS Jambi.

5. Bapak kepala perpustakaan dan segenap karyawanya yang telah

banyak membantu penulis dalam menemukan rujukan berkenaan

dengan karya tulis ini.

Semua pihak yang yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu

persatu dalam lembaran ini. Semoga kontribusi mereka semua bernilai di

sisi Allah SWT. Amin Ya Rabbal’alamin.

Jambi, 20 maret 2018

Penulis

DAUD NIM. MLK. 15. 2325

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i NOTA DINAS .................................................................................... iv PENGESAHAN ................................................................................. iv PERNYERTAAN ORISINALITAS TESIS .......................................... iv MOTTO .......................................................................................... vii PERSEMBAHAN .............................................................................. viii ABSTRAK ......................................................................................... ix ABTRACT ......................................................................................... x KATA PENGANTAR .......................................................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ............................................................................... x DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................... 13

C. Pembatasan Masalah ................................................. 14

D. Rumusan Masalah ....................................................... 14

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, PENELITIAN

RELEVAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Landasan Teori ............................................................. 16

1. Strategi Pemasaran (Marketing Mix) ........................ 16

a) Produk (Produc).................................................. 16

b) Harga (Price) ..................................................... 17

c) Tempat/Lokasi (Place) ....................................... 25

d) Promosi (Promotion) .......................................... 26

2. Kemampuan Finansial Nasabah .............................. 30

a) Pengertian Kemampuan ..................................... 30

b) Pengertian Finansial ........................................... 30

3. Keputusan Investasi di Saham Syariah .................... 32

a) Pengertian Keputusan ........................................ 31

b) Mengukur keputusan investasi disaham syariah . 36

4. Hubungan Antar Variabel ......................................... 56

a) Pengaruh Marketing Mix Terhadap keputusan

Investasi .............................................................. 56

c) Pengaruh Kemampuan Finansial Terhadap

keputusan Investasi ....................................... 62

d) Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan

Finansial Terhadap keputusan Investasi ............. 58

B. Kerangka Berpikir ......................................................... 65

C. Penelitian Relevan ........................................................ 66

D. Hipotesis Penelitian ...................................................... 70

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .................................................. 70

B. Populasi dan sampel .................................................... 70

C. Jenis dan Sumber Data ................................................ 71

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 72

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................ 72

F. Metode Pengukuran ..................................................... 77

G. Teknik Pengolahan Data............................................... 77

H. Teknik Analisis Data ..................................................... 78

1. Uji Validitas dan Reabilitas ..................................... 78

2. Uji asumsi klasik ..................................................... 79

a. Uji Normalitas ..................................................... 79

b. Uji Multikolinieritas ............................................. 79

c. Uji heteroskedastisitas ...................................... 80

d. Uji Autokorelasi .................................................. 80

3. Uji Analisis Regresi ................................................. 81

I. Rencana dan Waktu Penilitian ...................................... 83

BAB IV DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................... 84

B. Hasil Penilitian dan Analisis Hasil Penelitian ................. 99

1. Hasil Penelitian ....................................................... 99

a. Deskripsi Responden ............................................ 99

1) Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 99

2) Berdasarkan Jenis Usia ................................... 100

3) Berdasarkan Jenis Pendidikan ......................... 100

4) Berdasarkan Jenis Pekerjaan .......................... 101

5) Berdasarkan Pendapatan Perbulan ................. 102

6) Berdasarkan pengeluaran Kosumsi Perbulan .. 103

7) Berdasarkan pengeluaran Sosial Perbulan ...... 104

8) Berdasarkan pengeluaran Tabungan Perbulan 105

9) Berdasarkan pengeluaran Investasi Perbulan . 106

b. Hasil Skor Kuesioner ............................................. 107

c. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .......................... 111

2. Pengujian Persyaratan Analisis ............................. 113

3. Pengujian Hipotesis ................................................ 117

1). Pengujian Hipotesis Satu ................................. 118

2). Pengujian Hipotesis Kedua .............................. 119

4. Analisis Hasil Penelitian ........................................ 120

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 136

B. Implikasi ........................................................................ 136

C. Rekomendasi ................................................................ 137

D. Saran............................................................................. 138

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................

LAMPAIRAN .....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia pasar modal di Indonesia semakin meningkat

setiap tahunnya. Hal ini didukung oleh infrastruktur yang memudahkan

investor dalam bertransaksi seperti online trading dan banyaknya variasi

produk investasi.Produk investasi yang umumnya ditawarkan pertama kali

oleh perusahaansekuritas atau wakil perantara pedagang efek dan manajer

investasi adalah saham.Saham merupakan jenis investasi yang umum

dipilih oleh investor dikarenakanbanyaknya saham yang dapat dipilih dan

modal awal yang digunakan tidak terlampaubesar.

Pasar modal memberikan alternatif bagi investor untuk

berinvestasibaik dalam jangka pendek maupun panjang, yang pada

umumnya akanmenyebabkan para investor tertarik untuk menginvestasikan

dananya.Saham merupakan salah satu komoditas keuangan yang di

perdagangan dipasar modal yang paling populer. Saham merupakan

instrumen ekuitas,yaitu tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

badan usahadalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan

menyertakan modaltersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas

pendapatan perusahaan, klaimatas aset perusahaan, dan berhak hadir

dalam rapat umum pemegang saham.2

Sedangkan saham syariah merupakan surat berharga yang

merepresentasikan penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan.

Penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak

melanggar prinsip-prinsip syariah. seperti tidak melakukan riba, maysir dan

2Nor Hadi.Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Praktis Investasi diInstrumen Keuangan Pasar

Modal( Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), hal. 67

gharar. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an sebagaimana firman Allah dalam

surat Al-Baqarah ayat: 275-279.

Artinya: Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdirimelainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan Syaitanlantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikianitu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat)sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Orang-orang yangtelah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terusberhenti (dari mengambil riba), maka baginya yang telahdiambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah.Orang yang mengulangi (mengambil riba),maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidakmenyukai orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuatdosa.(QS: al-Baqarah/2 : 275-279).3

3Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: CV Asy Syifa , 1989), hal.

36.

Artinya: Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia

bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah. Maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). (QS: ar-Ruum/30 : 39)

Munculnya pasar saham syariah adalah kunci untuk mengurangi

risiko ketidak pastian dalam pasar modal konvensional dan juga

mengurangai skandal keuangan di pasar modal internasional.4 Tidak hanya

itu, pasar saham syariah menampung masyarakat (muslim dan non muslim)

dalam kegiatan memperoleh keuntungan dan risikonya, meningkatkan

performa, kinerja dan sustainable dari perusahaan yang termasuk dalam

bursa saham syariah sesuai dengan harga saham, serta mengurangi

terjadinya spekulasi di pasar modal.

Dengan adanya pasar modal investor individumaupun badan usaha

dapat menyalurkan kelebihan dana yang dimilikinyauntuk diinvestasikan di

pasar modal, dan para pengusaha dapatmemperoleh dana tambahan modal

untuk memperluas jaringan usahanyadari para investor yang berada di

pasar modal.5

Pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia sebagai salah

satualternatif berinvestasi masyarakat dinilai cukup baik. Tercatat pada

tahun2015 investor di pasar modal mencapai 388.960, investor

mengalamikenaikan sebesar 19% jika dibandingkan pada tahun

sebelumnya yang hanya tercatat sebesar 386.343 investor.6

Peningkatanjumlah investor ini merupakan hasil dari upaya yang telah

4Muhsinhar, 2011, Telaah Kritis Pasar Modal Syariah, Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta, http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/telaah-kritis-pasar-modal-syariah/, diakses pada tanggal 1 Maret 2017. 5Yuliana dan Indah.Investasi Produk Keuangan Syariah. Malang: Uin-Maliki Press.2016.

6Maharani dan Esti.“Jumlah Investor Bertambah 19 Persen”.30 Desember 2015.

dilakukan Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) dengan dukungan dan

kerja sama dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),Bursa Efek Indonesia (BEI),

Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI),perusahaan efek, akademisi, dan

emiten.

Grafik pertumbuhan jumlahinvestor di pasar modal dapat dilihat pada

gambar 1.1:

Sumber :www.ojk.go.id

Pada Grafik 1.1 dapat dilihat bahwa sampai akhir tahun 2015, jumlah

investor beradapada posisi 388.960atau meningkat sebesar 19 % jika

dibandingkan denganposisi pada tahun sebelumnya yang hanya tercatat

sebesar 386.343 investor. Hal ini menunjukkan bahwa

semakinmeningkatnya investor untuk melakukan investasi di pasar

modal.Nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalamipeningkatan sebesar

2,65% menjadi Rp 5.228,04 triliun. Rata-rata nilaiperdagangan saham per

hari mengalami peningkatan sebesar 0,87%.

Peningkatan investor saham juga di alami di wilayah provinsi Jambi,

BEI KantorPerwakilan jambi sebagai kantor perwakilanyang ada di

Sumatera menunjukkanperkembangan yang cukup baik namunpeningkatan

hubungan dengan potensi yangada belum berjalan maksimal.

Berdasarkan data dari bursa Indonesia (2017), jumlah investordi

Bursa Efek Indonesia kantor Perwakilan jambi menduduki rangking ke 14

dari 34propinsi yang ada di Indonesia, posisi ini tidakterlalu bagus dan juga

tidak terlalu jelek. Untukwilayah Sumatera, Bursa Efek Indonesia

KantorPerwakilan jambi berada diposisi ke 5 dari 10propinsi di dalam

menghimpun investor yangbertransaksi di BEI. Jumlah investor pasar modal

di Provinsi Jambi mencapai 4.299, Kepala Perwakilan BEI Provinsi Jambi

Gusti Ngurah Sandiana mengatakan jumlah investor tersebut hanya

menyumbang beberapa persen dari jumlah investor saham secara

nasional."Kami terus berupaya mengedukasi masyarakat supaya mereka

beralih ke modal investasi yang legal sesuai pemerintah yang diawasi

otoritas yang berwenang,"Pertumbuhan transaksidan pertumbuan investor

di Kantor Bursa EfekIndonesia Kantor Perwakilan Jambi mulai daritahun

2011 sampai dengan tahun 2017 dapatdilihat dari tabel 1 berikut:

Tabel 1.1

Data Nilai Transaksi dan Pertumbuhan Investor di Provinsi Jambi

Tahun Nilai Pertumbuhan

transaksi

Rata-rata

transaksi per

bulan

Jumlah

Investor Pertumbuhan

Investor

2011 440.461.482.211 36.705.123.518 412

2012 707.825.323.280 37,77% 58.985.443.607 501 17,76%

2013 861.064.112.592 17,80% 71.755.342.716 830 39,64%

2014 698.043.782.925 23,35% 58.170.315.244 1642 49,45%

2015 63.634.984.178 27,56% 80.302.915.348 3045 19,71%

2016 958.507.855.450 -0,53% 79.875.654.621 4693 31,69%

2017 1.249.474.814.994 23,29% 104.122.901.250 5313 32,15%

Sumber :www.beijambi.go.id

Dari tabel 1.1 terlihat bahwa dari sisi jumlahinvestor sejak mulai

Kantor Bursa Efek adadi Jambi sampai dengan sekarangterus mengalami

peningkatan mulai dari 412 ditahun 2011 menjadi 5313 ditahun 2017 atau

naik 763,83%, atau rata-rata peningkatan32.73% pertahunnya. Dari sisi

jumlahtransaksi mengalami pertumbuhan yang cukupbaik namun pernah

mengalami penurunan pada tahun 2011 dan 2012.

Untuk penyebaran investor di kabupatendan kota yang ada di

Provinsi Jambi masihterfokus dan terbesar di kota Jambi, halini disebabkan

oleh jaringan kantor BursaEfek Indonesia yang masih terbatas

hanyamemiliki 1 (satu) unit kantor yang sampai saat ini masih berada di

kota Jambi. Darisemua data tersebut diatas terlihat bahwapertumbuhan

investor, jumlah transaksi,jaringan kantor Bursa Efek Indonesia

KantorPerwakilan Jambi belum maksimal. Tahun2017 Bursa Efek Indonesia

kantor Perwakilan Jambi memiliki target investor minimal 15 %dari jumlah

penduduk. Dari hasil wawancaraawal dengan Pimpinan Cabang Bursa

EfekKantor Perwakilan Jambi yaitu bapak Fasha selaku kepala BEI

perwakilan Jambi mengatakan ada beberapa halyang mendasari

melambatnya penjualaanproduk yang ada di bursa ini, diantaranyayaitu

nama dan jenis produknya yang belumterlalu dikenal, pengetahuan

masyarakat yangminim, akses dan jaringan kantor yang masihterbatas

mengakibatkan terbatasnya jumlahlembaga/instansi pemerintah atau

swastadan masyarakat individu yang melakukanhubungan dan transaksi

dengan PT. Bursa EfekIndonesia Kantor Perwakilan Jambi.

Untuk itu perlu kiranya PT. BursaEfek Indonesia Kantor Perwakilan

Jambi melakukan terobosan pemasaran denganperumusan strategi yang

tepat dan akuratagar bisa mencapai target dengan semuapotensi yang ada

di Jambi. Denganmelakukan berbagai macam upaya danlangkah-langkah

strategis agar keberadaanpasar modal ini bisa diketahui, dinikmati

dandijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Jambi. Sehingga

keberadaam pasarmodal dan semua macam produk unggulanyang

dimilikinya tidak menjadi makhluk asingbagi sebagian masyarakat,

melainkan sudahsebuah menjadi alternatif solusi investasi dansumber

pendanaan terbaik baik bagi masyarkatindividu maupun bersifat corporat.

Ada beberapa hambatan Perkembangan investor di pasar modal

Indonesia.Berdasarkan hasil studi tentang investasi di Indonesia oleh tim

studiBAPEPAM-LK menunjukkan terdapat beberapa hambatan dalam

pengembangan investor di Indonesia, diantaranya adalah:7 Pertama,

tingkatpengetahuan dan pemahaman tentang pasar modal, kedua,

ketersediaan informasi tentang pasar modal, ketiga, minat pemodal atas

efek,keempat, kerangka peraturan tentang penerbitan efek, kelima,

polapengawasan oleh lembaga terkait, keenam, pra-proses(persiapan)

penerbitan efek, dan ketujuh, kelembagaan atau institusi yangmengatur dan

mengawasi kegiatan pasar modal di Indonesia.

Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan provinsi Jambi selaku

pengelola penjualan efek di wilayah provinsi jambi terus melakukan upaya-

upaya untuk meningkatkan investasi masyarakat di pasar modal terutama

untuk investor syariah, Salah satunya dengan menambah jumlah

BankAdministrator Rekening Dana Nasabah (Bank RDN). Penambahan

inidimaksudkan untuk memudahkan investor dalam pembelian produk-

produkpasar modal.

7Tim Studi Tentang Investasi Syariah Di Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Kementrian

Keuangan Republik Indonesia danBadan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2017)

Selain penambahan bank RDN, menurut Irmawati Amran

selakukepala devisi pengembangan investor BEI perwakilan jambi,

padasaat ini BEI gencar melakukan pengenalan program “Yuk

NabungSaham”. Program ini merupakan sebuah kampanye yang

mengajakmasyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal melalui

“share saving”. Hanya dengan berbekal mulai Rp 100.000,- setiap

bulannya,masyarakat dapat membeli saham melalui perusahaan sekuritas.

Denganadanya kampanye “Yuk Nabung Saham” bertujuan untuk

meningkatkankesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal

dengan membelisaham secara rutin dan berkala. Bagi masyarakat yang

ingin mengikut kegiatan menabung saham, masyarakat diwajibkan untuk

membukarekening efek di perusahaan sekuritas. Setelah rekening efek

jadi,masyarakat dapat menyetorkan dana secara rutin, ataupun

menggunakanfasilitas “auto transfer” di setiap periode yang telah ditentukan

dankemudian membeli saham secara rutin.

Kegiatan pemasaran produk investasi syariah berupa sosialisasi,

edukasidan promosi dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku

penyelenggara bursa,bekerjasama dengan OJK, KSEI, KPEI, dan

perusahaan-perusahaan sekuritasdengan melakukan Sekolah Pasar Modal,

Seminar saham, dan sebagainya, di BEI telah berhasil menjaring 1397

investor baru di tahun 2017.

Sebelum melakukan investasi pada satu instrumen investasi,tentunya

investor harus mengetahui dan mempelajari setiap hal yangberkaitan

dengan sebuah investasi. Beberapa hal diduga mempengaruhi keputusan

seseorang untuk melakukan investasi di pasar modal, yaitu

manfaatmelakukan investasi, modal investasi minimal, motivasi

melakukaninvestasi, keuntungan yang dihasilkan dari investasi, edukasi

tentang pasar modal dan kemampuan financial.

Angipora dan Marius mengukur keputusan investasiinvestor dari

berapa banyak faktor diantaranya adalah marketing mix (product, price,

place, promotion).Ditemukan bahwa formula marketing mix mempengaruhi

terhadap proses keputusan pembelian. Apabila seseorang membutuhkan

produk maka akan membayangkan lebih dulu manfaat produk, setelah itu

baru mempertimbangkan faktor – faktor lain di luarmanfaat produk. Selain

itu harga juga menentukan diterima atau tidaknya suatuproduk oleh

konsumen, perusahaan perlu memantau harga yang ditetapkan oleh

pesaing agar hargayang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau

sebaliknya, agar kemudianharga yang ditawarkan dapat menimbulkan

keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.Distribusi berkenaan

dengan tempat dan cara penyampaian produk ketangan konsumen,

manajemen pemasaran mempunyai peranan dalam mengevaluasi kinerja

penyalur Bila perusahaan merencanakan suatu pasar tertentu, yang

pertamakali dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di

sana. Suatuproduk yang cepat dan merata kepada konsumen, maka

berpengaruh terhadapkeputusan konsumen untuk melakukan pembelian.

Dan yang terahir yang menetukan keputusan investasi atau pembelian

terhadap suatu barang adalah promosi, Fungsi utama dari suatu strategi

promosi para pemasar adalah untukmeyakinkan target pelanggan bahwa

barang dan jasa yang ditawarkan tersebutmemiliki keunggulan yang

berbeda dibandingkan pesaing, sehingga hal ini dapatmenarik minat

konsumen untuk melakukan pembelian. Faktor – faktor itulah yang

membuat konsumen mengambilkeputusan membeli atau tidak.Angipora

menyatakan bahwa produkberpengaruh terhadap keputusan pembelian.8

Disamping itu juga yang menjadi pertimbangan investor dalam

mengambil keputusan untuk berinvestasi salah satunyaialah kemampuan

finansial yang dimiliki. Pendapatan atau finansial dapatmencakup beberapa

aspek, misalnya keuangan, aset, profesi, pengelolaanatau manajemen aset,

dan lain sebagainya.

Studi tentang pengaruh marketing mix terhadap keputusan investasi

sahamtelah dilakukan Beuty Fallon Oktafira Kumowal dengan judul

”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen(Studi Kasus Di

Citra Land Manado)” yang menunjukkan hasil bauran pemasaran yang

terdiri dari produk, harga, lokasi, dan promosi secara bersamamemiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian.Berdasarkan hasil

uji tdapat diketahui bahwa variabel produk, harga, lokasi, dan promosi

berpengaruh secarasignifikan terhadap keputusan pembelian.Hasil dari uji F

pada penelitian ini menunjukkan nilai sig F adalah sebesar 0,000 < 0,05

yangberarti bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, dan

promosi secara bersamamemiliki pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian.9

Disamping itu ada juga hasil penelitian yang dilakukan oleh wahyu

wulandari yang berjudul ”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan

Pembelian Pada Waserda Ukm Mart Koperasi Karyawan Widyagama

Malang”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui variabel marketing mix

secara simultan, variabel marketing mix secara parsial manakah yang

8Angipora, Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2012), hal. 45. 9Beuty Fallon Oktafira Kumowal. Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 12, Nomor 5,

Desember 2014.

berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian pada Waserda UKM

Kopkar Widyagama Malang. Hasilnya menujukan terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan investasi dengan nilai R sebesar 0,476 terjadi

hubungan positif yang kuat antara marketing mix terhadap keputusan

pembelian pada Waserda UKM Mart Kopkar Widyagama Malang. Dan R

Square sebesar 0.226 atau 22.6% menunjukkan sumbangan pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) sebesar

22.6%. Secara simultan Fhitung > Ftabel (4,328 > 2,33), sehingga dalam hal

ini hipotesis pertama terima. Secara parsial variabel harga dan lingkungan

fisik berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

Sedangkan variabel produk, variabel promosi dan variabel pelayanan

secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan

pembelian. Dan variabel bebas yang berpengaruh paling dominan terhadap

variabel terikat adalah harga.10

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi yang pernah diteliti oleh

Abubakar yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan BauranPemasaran

Terhadap Proses Keputusan menabung pada bank syariah mandiri di

Banda Aceh".Hasilnya menujukan bahwa terdapat pengaruh signifikan

BauranPemasaran terhadap keputusan investasi nasabah.11

Konsep mengenai investor (individu) yang rasional dalam

pengambilankeputusan investasi juga pernah dilakukan penelitian oleh

Zarah Puspitaningtyas dari Universitas Jember, dengan judul ” Perilaku

Investor Dalam Pengambilan Keputusan InvestasiDi Pasar Modal” hasil

penelitianya menyipulkan bahwa investor cenderung berperilaku rasional.

10

Wahyu wulandari Jurnal Manajemen dan Akuntansi Volume 1, Nomor 3, Desember 2012 11

Abubakar. “Pengaruh pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Prose Keputusan menabung pada bank syariah mandiri di Banda Aceh”2009.

Investor perlu mempertimbangkaninformasi secara jelas atas suatu

peristiwa ekonomi jika akan melakukan pengambilankeputusan investasi.

Pertimbangan tersebut dilakukan untuk dapat memperkirakanketerkaitan

informasi tersebut dengan perubahan harga saham. Pasar menyajikan

beragaminformasi dan seharusnya investor menganalisis beragam informasi

tersebut. Sebelum padatahapan pemanfaatan informasi untuk mengambil

keputusan, investor akan terlebih dahulumelakukan pencarian informasi

secara aktif dan terus-menerus.12

Berdasarkan hasil penelitian OJK pada tahun 2013 terkait hal

financial cability (kemampuan financial), Indonesia masih sangat rendah

yaitu sebesar 21,8% dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia

misalnya sebesar 80% dan Australia sebesar 99%. Masyarakat dapat

dikatakan memiliki financial cability yang tinggi apabila sudah bisa

menghargai uang, mengelola perencanaan keuangannya dan sudah bisa

merencanakan keuangannya untuk masa depan yang menyebabkan

masyarakat Indonesia masih tergolong financial cability masih lemah.

Kemampuan keuangan yang baik akanmemotivasi seorang individu

untukberinvestasi baik disektor ril maupun financial sehingga sudahpasti

investor tersebut akan melakukanperencanaan dalam investasinya.

Haltersebut dikarenakan dalam perencanaan investasi investor akan

menganalisis terlebih dahulu secara lengkap dan mencari informasi semua

pengetahuan tentang investasi yangpenting dalam hal pembiayaan,

investasijangka panjang, investasi jangka pendekdan pembagian laba bagi

para penyetormodal. Sehingga dapat diperkirakantinggi rendahnya

12

Zarah Puspitaningtyas, Perilaku Investor Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Di

Pasar Modal, jurnal Volume 2, Nomor 4, Oktober 2014.

keuanganseorang individu akan memberikandampak bagi perilaku individu

tersebutdalam perencanaan investasinya.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih kurangnya

pengetahuan masyarakat di Indonesia mengenai investasi saham terutama

saham syariah, fenomena ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

OJK dimana masyarakat masih belum banyak mengetahui informasi

mengenai tabungan atau investasi yang menyebabkan pola konsumsi

masyarakat meningkat. Ketika pola konsumsi berlebihan maka akan

berdampak pada timbulnya hutang atas konsumsi tersebut. Sangat penting

bagi seseorang untuk paham dalam pengelolaan keuangan pribadinya

untuk kesejahteraan di masa depan. Fenomena ini menandakan bahwa

masyarakat seharusnya membutuhkan investasi untuk mempersiapkan

masa depannya agar terhindar dari masalah keuangan. Maka dari itu

penelitian ini difokuskan untuk meneliti bagaiman strategi pemasaran

(marketingmix) dan kemampuan finansial dapat mempengaruhi keputusan

invetasi individu terutama investasi saham syariah.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis bermaksud melakukan

suatupenelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor

independen yaitu Strategi Pemasaran (Marketing Mix) dan Kemampuan

Finansial berpengaruh terhadap variabeldependen keputusan Investasi

saham Syariah. Penelitian ini mengambil judul:“PENGARUH MARKETING

MEXDAN KEMAMPUAN FINANSIAL TERHADAP KEPUTUSAN

INVESTASI Di SAHAM SYARIAH (pada BEI JAMBI)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka di

identifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Masih kurangnya minat masyarakat untuk berinvestasi pada efek

syariah, khususnya saham syariah

2. Masih banyak keraguan dari masyarakat awan atas tingkatpengembalian

(deviden)yang akan di terima saham syariah tidak besar atau

mengutungkan

3. Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan

produk syariah

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

penulissebelumnya, topik yang dibahas dalam Tesis ini adalah pengaruh

MarketingMixdan Kemampuan Finansial terhadap Keputusan investasi

disaham syariah.Penelitian ini hanya dibatasi pada dua buah faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian atau minat seseorang untuk

berinvestasi, yaitu Marketing Mix (produk,harga, tempat/lokasi, dan promosi)

dan kemampuan finansial seseorang. Penulismemilih Galeri Investasi

BursaEfek Indonesia perwakilanJambi sebagai lokasi pencarianresponden.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh marketing mix dan kemampuan finansial terhadap

keputusan investasi di saham syariah secara parsial?

2. Apakah terdapat pengaruh marketing mixdan kemampuan finansial

terhadap keputusan investasi di saham syariah secara simultan?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun penelitian ini memiliki tujuan untuk:

a. Mengetahui pengaruh strategi pemasaran(Marketing Mix) terhadap

Keputusan investasi disaham syariah

b. Mengetahui pengaruh kemampuanfinansial calon investor terhadap

Keputusan investasi di saham syariah

c. Menjelaskan seberapa besar pengaruh Strategi Pemasaran

(marketingmix) dan KemampuanFinansial terhadap keputusan

investasi di saham syariah.

2. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Bagi akademisi

Menambah pengetahuan keilmuan ekonomi Islam dan

memberikaninformasi yang berguna mengenai ketertarikan

masyarakat terhadapinvestasi saham syariah berdasarkan strategi

pemasaran (marketingmix) dan kemampuanfinansial.

b. Bagi praktisi

Dapat memberikan masukan positif yang membangun bagi

semuapihak, khususnya geleri investasi dan Perusahaan Sekuritas

dalamupaya meningkatkan jumlah investor dan jumlah dana kelolaan

denganmemperhatikan strategi pemasaran dan tren minat di

masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, HIPOTESIS,

DAN PENELITIAN RELEVAN

A. Landasan Teori

1. Marketing Mix (Strategi Pemasaran)

Pengertian Marketing Mix secara bahasa adalah Bauran

Pemasaran, sedangkan menurut istilah marketing mix adalah strategi

pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran

yang dilakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi

yang ada dalam marketing mixitu sendiri. Menurut Kotler, “Marketing mix

is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing

objectives in the target market” yangkurang lebih memiliki arti bahwa

bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alatpemasaran yang digunakan

perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaranatau target pasar

yang dituju.

Bauran pemasaran (Mareketing Mix) memiliki peranan penting

dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau

jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.Elemen-elemen bauran

pemasaran terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan

untuk dapat memuaskan para konsumen.

Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler bauran pemasaran

(Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

perusahaan mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.Bauran

pemasaran (Marketing Mix) merupakan kegiatan pemasaran yang

dilakukan secara terpadu. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-

sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada

dalam Marketing Mix adalah produk, harga, lokasi, dan promosi.

Sedangkan menurut Lupiyoadi yang dikutip oleh Irwinda bauran

pemasaran (marketing mix) jasa merupakan tool atau alat bagi marketer

yang terdiri dari beberapa elemen suatu program pemasaran yang perlu

dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning

yang telah ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran jasa

mencakup P : product (produk), price (harga), promotion (promosi), place

(lokasi), people (orang), proses (proses), dan physicalevidence (sarana

fisik). Tetapi untuk penelitian ini, penulis hanya mengambil berapa

variabel saja yaitu: Produk, lokasi/ tempat, Promosi.

Ada beberapa tahapan formula marketing

mix.Hermawanmengawalinya dengan 4A (assortment, affordable,

available, announcement),kemudian 4B (best, bargaining, buffer-

stocking, bombarding), selanjutnya 4P(product, price, place, promotion),

4V (variety, value, venue, voice), dan 4C(consumer solution, cost,

convenience, communication).13

Menurut Stanton, bauran pemasaran (marketing mix) adalah

kombinasidari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem

pemasaranperusahaan yaitu produk, harga, kegitan promosi dan sistem

distribusi14

McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4

(empat)faktor yang disebut the four P‟s: product, price, place, and

promotion.Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat

dijelaskan sebagaiberikut:15

a. Product (produk) adalah Produk secara umum diartikan sebagai

sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Artinya apapun wujudnya, selama itu dapat memenuhi

kebutuhan konsumen atau pelanggan dikatakan sebagai

produksegala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk

dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk seringkali

didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke

pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk dapat

13

Muhammad Firdaus dan Ahmad Muhajidin, Islam dan Ekonomi Dasar & Strategi

Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan, 2009), hal.22. 14

William Stanton,Prinsip Pemasaran,Cetakan Ketujuh,(Jakarta: Erlangga, 2008), hal.45. 15

Jerome McCarthy “4P” dalam Philip Kotler, Manajemen Pemasaran(Jakarta: Erlangga

(Prentice Hall), 2010), hal.92.

terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name,

packaging, sizes, services, warranties, dan returns.

Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program

pemasaran.Strategiproduk dapat mempengaruhi strategi

pemasaran lainnya.Pembelian sebuah produkbukan hanya

sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk

memenuhikebutuhan dan keinginan konsumen.Secara

konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen

atassesuatu yang ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai

tujuan organisasi melaluipemenuhan kebutuhan dan keinginan

konsumen, sesui dengan kompetensi dankapasitas organisasi

serta daya beli pasar.

“Product as anything that can be offered to a market for

attention,acquisition, use, or consumption and that might satisfy a

want or need” (Kotler &Amstrong, 2005, h.223). Sedangkan dalam

situs Wikipedia dijelaskan “A product isseen as an item that

satisfies what a consumer needs or wants. It is a tangible good

oran intangible service”16

Dari pengertian – pengertian di atas dapat dikatakan produk

merupakan segalasesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan, atau dikonsumsi

pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginanpasar

bersangkuatan, baik berupa barang maupun jasa.

Product dapat diukur melalui:

1) Variasi produk

2) Kualitas produk

3) Desain produk

4) Jaminan (garansi) yang ditawarkan

5) Merek dagang

16

www.wikipedia.com, 2012.

6) Pembungkusan

7) Sifat – sifat dan ciri – ciri

Tingkatan Product

Pada saat ini perusahaan tidak hanya bersaing dengan produk

yang dihasilkansaja, tetapi semakin meningkat dalam persaingan

pada aspek tambahan dariproduknya seperti aspek pembungkus,

servis, iklan, pemberian kredit, pengiriman,dan faktor – faktor lain

yang dapat menguntungkan konsumen.Dalam merencanakan

penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan

produk yaitu:

1. Produk utama/ inti (core benefit), yaitu manfaat yang

sebenarnya dibutuhkan danakan dikonsumsi oleh pelanggan

dari setiap produk. Dalam bisnis perhotelan,manfaat utama

yang dibeli para tamu adalah „istirahat dan tidur‟. Untuk

bioskop,para penonton sesungguhnya membeli „hiburan‟.

2. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu

mempengaruhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan

produk minimal dapat berfungsi). Contohnya, hotelmerupakan

suatu bangunan yang memiliki banyak ruangan untuk

disewakan.

3. Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang

ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara

normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Sebagai

contoh, tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang

bersih,sabun dan handuk, air ledeng, telepon, lemari pakaian,

dan ketenangan.

4. Produk pelengkap (augmented product), yakni berbagai atribut

produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan

layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan

dan bias dibedakan dengan produk pesaing. Misalnya, hotel

bisa menambahkan fasilitas TV, shampoo, bunga – bunga

segar, check-in yang cepat, check-out yang cepat, pelayanan

kamar yang baik, dan lain –lain.

5. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan

perubahan yang mungkindikembangkan untuk suatu produk di

masa mendatang. Misalnya hotelmenambahkan fasilitas

layanan internet, perekam video dengan kaset

videonya,sepiring buah – buahan segar, dan sebagainya.

Dalam perspektif syariah, memproduksi suatu barang

harusmempunyai hubungan dengan kebutuhan hidup manusia.Islam

jugamengajarkan untuk memperhatikan kualitas dan keberadaan

produktersebut, dan melarang jual beli produk yang belum jelas

(gharar).Rasulullah mengharamkan jual beli gharar (yang tidak jelas

produknya).17

Barang yang dijual harus terang dan jelas kualitasnya,

pernyataantegas disebutkan dalam Al Quran surat Al Muthaffifiin ayat

1-3:

Artinya: “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu)orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain merekaminta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untukorang lain, mereka mengurangi”.

Uraian diatas jelas mengatakan bahwa hukum menjual

produkcacat dan disembunyikan adalah haram.Artinya, produk

17

Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, hal.23.

meliputi barangdan jasa yang ditawarkan pada calon pembeli

haruslah yang berkualitassesuai dengan yang

dijanjikan.Persyaratan mutlak yang juga harus adadalam sebuah

produk adalah harus memenuhi kriteria halal. An-Nahl ayat116

menyebutkan:

Artinya: ”Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang

disebutsebutoleh lidahmu secara Dusta „Ini halal dan ini haram‟, untukmengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orangorang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah Tiadalahberuntung”.

b. Price (harga),18yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk

membeli produk atau mengganti hak milik produk. Harga meliputi

last price, discount, allowance, payment period, credit terms, dan

retail price.

Harga semata – mata tergantung pada kebijakan perusahaan,

tetapi tentu sajadengan mempertimbangkan berbagai hal. Harga

dikatakan mahal, murah, atau biasa –biasa saja bagi setiap

individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari individuyang

dilator belakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu.

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau

jasa, setiapperusahaan harus menetapkan harganya secara

tepat.Harga merupakan satu – satunyaunsur marketing mix yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi

perusahaan,sedangkan ketiga unsure lainnya (produk, distribusi,

18

Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, hal.24.

dan promosi) menyebabkantimbulnya biaya (pengeluaran).Di

samping itu harga merupakan unsur marketing mixyang bersifat

flexibel, artinya dapat diubah dengan cepat.Berbeda halnya

dengankarakteristik produk atau komitmen terhadap saluran

distribusi.Kedua hal terakhirtidak dapat diubah/ disesuakan

dengan mudah dan cepat, karena biasanyamenyangkut

keputusan jangka panjang.

Harga sangat penting karena menentukan keuntungan dan

kelangsungan hidupperusahaan.Penentuan harga memiliki

dampak pada penyesuaian strategi pemasaranyang diambil.

Elastisitas harga dari suatu produk juga akan

mempenagruhipermintaan dan penjualan.

Harga dapat diukur melalui :

1. Tingkat harga

2. Harga produk pesaing

3. Diskon (potongan pembelian)

4. Periode pembayaran

5. Variasi system pembayaran

Namun harga bukan hanya sejumlah uang yang dibayarkan

atas barangatau jasa, ia juga meliputi nilai lain yang “diberikan”

konsumen dalamproses transaksi. Karenanya, harga

sesungguhnya yang dibayarkankonsumen juga meliputi biaya

nonmoneter seperti waktu, usaha, risikopsikologis, atau

ketidaknyamanan fisik yang mungkin saja dialami.

Kotlermengatakan harga adalah satu-satunya elemen dalam

marketing mix yangmenghasilkan pendapatan sedangkan elemen

lain hanya menghasilkanbiaya.

Dalam konsep Islam, penentuan harga ditentukan oleh

mekanismepasar, yakni bergantung pada kekuatan-kekuatan

permintaan danpenawaran. Dan pertemuan antara permintaan

dan penawaran itu harusberlangsung secara sukarela

(„antaradhiin). Ini bermakna tidak ada yangmenganiaya dan

didzalimi.19

Praktik yang dilarang dalam islam adalah ikhtikar,

yaknimengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan

cara menjuallebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi,

atau istilahekonominya monopoly‟s rent-seeking. Dalam praktik

fiqih muamalat,pricing mengambil posisi tengah, tidak melebih-

lebihkan, tidak pulamerendah-rendahkan.Ini berarti pricing

mestinya proporsional. AllahSWT berfirman dalam Al Qur’an surat

al-Furqaan ayat 67:

Artinya: “Dan orang-orang yang saleh apabila membelanjakan hartanya,mereka tidak berlebih-lebihan, tidak pula kikir, dan adalah(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

Tujuan Penetapan Harga

Tujuan penetapan harga memiliki implikasi penting

terhadap strategi bersaingperusahaan. Tujuan yang ditetapakn

harus konsisten dengan cara yang ditempuhperusahaan dalam

menempatkan posisi relatifnya dalam persaingan.

Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga,

yaitu:

1. Tujuan berorientasi pada laba, asumsi teori ekonomi klasik

menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga

yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal

dengan istilah maksimalisasi laba. Dalam era persaingan

19

Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, hal. 26.

global yang kondisinya sangat kompleks dan banyak variabel

yang berpengaruh maksimalisasi laba sangat sulit dicapai,

karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat

jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga

tertentu. Dengan demikian, tidak mungkin suatu perusahaan

dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat

menghasilkan laba maksimum.

2. Tujuan beriorientasi pada volume, selain tujuan berorientasi

pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya

berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu

atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing

objectives. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat

mencapai target volume penjualan (dalam ton, kg, unit, m3,

dan lain – lain) nilai penjualan (Rp) atau pangsa pasar (absolut

maupun relatif). Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahan

penerbangan, lembaga pendidikan, perusahaan tour and

travel, pengusaha bioskopdan pemilik bisnis pertunjukan

lainnya, serta penyelenggara seminar – seminar.

3. Tujuan berorientasi pada citra, citra (image) suatu perusahaan

dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan

dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau

mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah

dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image

of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa

harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah

terntentu. Pada hakikatnya, baik penetapan harga tinggi

maupun harga rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi

konsumen terhadapkeseluruhan marketing mix produk yang

ditawarkan perusahaan.

4. Tujuan stabilisasi harga, dalam pasar yang konsumennya

sangat sensitive terhadap harga, bila suatu perusahaan

menurunkan harganya, maka para pesaing harus menurunkan

pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari

terbentuknya tujuan stabilitasasi harga dalam industri –

industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi

(misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan

jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan

yang stabil antara harga suatuperusahaan dan harga

pemimpin industri (industry leader).

5. Tujuan lain – lainnya, harga dapat pula ditetapkan dengan

tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan

loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau

menghindari campur tangan pemerintah. Organisasi non profit

juga dapat menetapkan tujuan penetapan harga yang

berbeda, misalnya untuk mencapaipartial cost recovery, full

cost recovery, atau untuk menetapkan social price.

c. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk

membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia

bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels,

coverage, assortments, locations, inventory, dan transport.

Tempat juga meliputi keputusan penting berkaitan dengan

dimana, kapan, dan bagaimana pelanggan akan mengakses

tawaran, seringkali disebut sebagai jalur distribusi.

Tujuan dari fungsi distribusi adalah mempercepat

sampainyabarang di tangan konsumen atau pasar pada saat yang

tepat.Kebijakandistribusi setidaknya harus memenuhi tiga

kriteria.Pertama, yaituketepatan dan kecepatan waktu tiba di

tangan konsumen.Kedua,keamanan yang terjaga dari kerusakan,

dan yang ketiga sarana kompetisi dalam memberikan kecepatan

dan ketepatan memenuhi kebutuhankonsumen.20

Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa place mengacu

pada penyediaanproduk pada suatu tempat bagi konsumen, untuk

lebih mudah untuk mengaksesnya.Place identik dengan distribusi.

Place meliputi masalah pemasaran seperti, jenissaluran,

eksposur, transportasi, distribusi, dan lokasi. Sebuah produk

harus tersediakepada konsumen kapan dan di mana konsumen

menginginkannya.

Place maupun distribusi diukur melalui:

1. Lokasi produk

2. Ketersediaan produk

3. Distribusi pesaing

4. Daerah – daerah penjualan

5. Variasi alat pengiriman

6. Lama waktu pengiriman

d. Promotion (promosi),yaitu berbagai kegiatan perusahaan

untukmengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada

pasar sasaran.Variabel promosi meliputi antara lain sales

promotion, advertising, salesforce, public relation, dan direct

marketing. Variabel promosi atau yanglazim disebut bauran

komunikasi pemasaran:21

1. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan

promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk

dengan mendapat bayaran.

2. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk

mendorongkeinginan mencoba atau pembelian produk dan

jasa.

20

Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar,. Op.Cit. hal. 26. 21

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran.,Op.Cit. hal.604.

3. Public relations dan publicity, yaitu berbagai program yang

dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra

perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.

4. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau

lebih calonpembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

5. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran

secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan

dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan

menggunakan surat, telepon,dan alat penghubung

nonpersonal lain.

Pada prinsipnya, dalam Islam mempromosikan suatu

barangdiperbolehkan, hanya saja dalam berpromosi harus

mengedepankan factor kejujuran dan menjauhi penipuan.Di samping

itu, metode yang dipakaidalam promosi tidak bertentangan dengan

syariah Islam.4P adalahmarketing mix yang paling mendasar yang

harus dipahami.22

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk,

bila konsumen belum pernahmendengarkannya dan tidak yakin

bahwa produk itu akan berguna bagi konsumen,maka konsumen

tidak akan pernah membelinya.

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi

pemasaran.Yangdimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah

aktivitas pemasaran yang berusah menyebarkan informasi,

mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran atasperusahaan

dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produkyang ditawarkan perusahaan yang bersangkuatan.

Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara

lain Periklanan,Promosi penjualan, Publisitas dan hubungan

22

Muhammad Firdaus, Islam dan Ekonomi Dasar, hal.28.

masyarakat, dan Pemasaran langsung.Penentuan media promosi

yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentukproduk itu

sendiri.

Promosi diukur melalui :

1. Tingkat kemenarikan iklan

2. Tingkat promosi penjualan

3. Publisitas pesaing

4. Public relation

Tujuan Promosi

“Tujuan dari promosi adalah mneginformasikan,

mempengaruhi danmembujuk, serta mengingatkan pelanggan

sasaran tentang perusahaan dan bauranpemasaran”.Secara rinci

ketiga tujuan promosi tersebut dapatdijabarkan sebagai berikut:

1. Menginformasikan (informing), dapat berupa:

a) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk

baru

b) Memperkenalkan cara pemakain yang baru dari suatau produk

c) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

d) Menjelaskan cara kerja suatu produk

e) Menginformasikan jasa – jasa yang disediakan oleh

perusahaan

f) Meluruskan kesan yang keliru

g) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli

h) Membangun citra perusahaan

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:

a) Membentuk pilihan merek

b) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

3. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:

a) Membentuk pilihan merek

b) Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

c) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

d) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

e) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi

pemasaran.Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran ata perusahaan

dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada

produ yang ditawarkan perusahaan yang bersangkuatan.

Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara

lain Periklanan,Promosi penjualan, Publisitas dan hubungan

masyarakat, dan Pemasaran langsung.

Penentuan media promosi yang akan digunakan didasarkan

pada jenis dan bentukproduk itu sendiri.Bagi perusahaan syariah,

untuk komponen tawaran (offer), produkdan harga haruslah didasari

dengan nilai kejujuran dan keadilan, sesuaidengan prinsip-prinsip

syariah.kualitas produk yang diberikan harussesuai dengan yang

ditawarkan. Jadi, sangat dilarang bila perusahaanmenyembunyikan

kecacatan dari produk-produk yang mereka tawarkan.Sedangkan

dalam menentukan harga, perusahaan haruslah mengutamakannilai

keadilan.Jika kualitas produknya bagus, harganya tentu bisa

tinggi,begitu pula sebaliknya.23

Penulis menyimpulkan bahwa marketing mix yang terdiri

dariproduk, harga, lokasi, dan promosi semuanya harus berjalan

23

Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, cet. III(Bandung: Mizan Media Utama, 2006), hal. 178.

sesuaidengan prinsip syariah dan dilakukan dengan jujur sehingga

tidak adayang menganiaya atau yang didzalimi.

2. Kemampuan Finansial Investor

a. Pengertian Kemampuan

Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan

beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah

penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Pada

dasarnyakemampuan terdiri atas dua kelompok faktor, yaitu:25

1. Kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan

yangdibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-

berfikir,menalar dan memecahkan masalah.

2. Kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan

tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan,

karakteristik serupa. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis

berkesimpulan bahwa kemampuan adalah kapasitas melakukan

suatu pekerjaan yang dimiliki oleh individu, dan terdiri dari dua

jenis kemampuan yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan

fisik.

b. Pengertian Finansial

Finansial atau penghasilan menurut Undang-Undang No.23

Tahun2004 adalah “Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang

diterima ataudiperoleh Wajib Pajak, baik berasal dari Indonesia

maupun dari luarIndonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau

untuk menambahkekayaan Wajib Pajak bersangkutan, dengan nama

dalam bentukapapun”.Dalam pengertian umum, pendapatan adalah

hasil pencaharianusaha.Budiono 32 mengemukakan bahwa

pendapatan adalah hasil daripenjualan faktor-faktor produksi yang

dimilikinya kepada sektor produksi.Selanjutnya, pendapatan juga

dapat di definisikan sebagai jumlah seluruhuang yang diterima oleh

seseorang atau rumah tangga selama jangkawaktu tertentu

(biasanya satu tahun), pendapatan terdiri dari upah, ataupenerimaan

tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bungadan

deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari

pemerintahseperti tujangan sosial atau asuransi pengangguran.24

Menurut penulis, pendapatan bagi pelajar atau mahasisw bisa

pula didapat dalam bentuk uang saku atau uang jajan. Uang Saku

adalahuang yang dibawa untuk keperluan sewaktu-waktu.Uang Jajan

adalahuang diberikan (disediakan) untuk dibelanjakan sewaktu-waktu

(biasanyauntuk anak-anak yang belum punya penghasilan dan

jumlah tidak terlalu besar.25

Pendapatan bisa dibagi atas 4 macam pengeluaran

yaituConsumption, Social, Saving, and Investation. Misal

sebagaiperbandingan secara berturut-turut adalah 70:10:10:10.

Apabilapendapatan 1.000.000 maka dapat dibagi menjadi 700.000

untukkonsumsi, 100.000 untuk sosial (termasuk sumbangan-

sumbangan, infaq),100.000 tabungan, dan 100.000 untuk investasi.

Semakin besarpendapatan maka porsi konsumsi semakin kecil

sehingga porsi yang lain bisa lebih besar.28Berdasarkan penjelasan

diatas, penulis berkesimpulan bahwafinansial atau pendapatan

adalah jumlah uang yang diterima seseorangdalam suatu periode

tertentu. Bagi pelajar dan mahasiswa, pendapatan bisapula diperoleh

dari uang saku atau uang jajan.Kemudian pengeluarandiklasifikasi

menjadi empat macam, yaitu pengeluaran untuk konsumsi,sosial,

tabungan, dan investasi.

Menurut Hailwood, financial literacy akan

mempengaruhibagaimana orang menabung, meminjam, berinvestasi

dan mengelolakeuangan lebih jauh, kecakapan finansial disini juga

24

Budiono, Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2, Edisi 4,

(Yogyakarta: BPFE, 1992), hal. 180. 25

Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 1512-1513.

lebih menekankanpada kemampuan untuk memahami konsep dasar

dari ilmu ekonomi dankeuangan, hingga bagaimana menerapkannya

secara tepat.26Berbagaipenelitian menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan seseorang mengenaiinvestasi seringkali menjadi faktor

penentu di balik keputusaninvestasinya.

Kecerdasan finansial dibutuhkan agar seseorang tidak

terjebakdalam dua kutub permasalahan keuangan; kekurangan uang

atau kelebihan uang.27Penelitian yang dilakukan oleh Hogarth dkk,

menunjukkan bahwaorang-orang yang memiliki tingkat melek

keuangan (financial literacy)yang lebih tinggi cenderung lebih baik

dalam mengelola keuangan,termasuk dalam berinvestasi pada

berbagai jenis produk finansial.

Jadi, kemampuan finansial ialah kemampuan seseorang

dalammemecahkan masalah atau mengelola keuangannya, baik

yang didapatdari gaji ataupun uang saku, yang berarti menunjuk

pada economic situation dimana keadaan ekonomi seseorang akan

mempengaruhipemilihan produk dan keputusan pembelian pada

suatu produk tertentu. Keadaan ekonomi yang dimaksud adalah

jumlah pendapatan yangdihasilkannya setiap periodenya.28

3. Keputusan Investasi di Saham Syariah

a. Pengertian Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer

keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk

investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang

akan datang.”

Menurut Sudana:

26

Kemampuan”, diakses pada 8 september 2017 dari http://id.wikipedia.org/wiki/

Kemampuan 27

Hogarth dkk,“Financial Knowledge, Experience And Learning Preferences: Preliminary

Results From A New Survey On Financial Literacy”,(Consumer Interests Annual 48, 2002) 28

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 234.

“Keputusan investasi adalah keputusan keuangan tentang aktiva

yang harus dibeli perusahaan.”29

Sartono menjelaskan bahwa keputusan investasi merupakan: 30

“Kebijakan terpenting dari kedua kebijakan lain dalam manajemen

keuangan, yaitu keputusan pendanaan dan kebijakan dividen.

Investasi modal sebagai aspek utama kebijakan manajemen

keuangan karena investasi adalah bentuk alokasi modal yang

realisasinya harus menghasilkan manfaat atau keuntungan di

masayang akan datang.”

Menurut Riyanto, keputusan mengenai investasi merupakan

keputusan yang paling penting diantara keputusan pendanaan dan

kebijakan dividen, karena: 31

“Keputusan mengenai investasi akan berpengaruh secara

langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran

kas perusahaan untuk waktu-waktu berikutnya.”

Pengertian keputusan investasi menurut Martono dan Harjito, yaitu:32

“Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aset apa

yang akan dikelola oleh perusahaan.Keputusan investasi

berpengaruhsecara langsung terhadap besarnya rentabilitas

investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu yang

akan datang.”

Keputusan investasi menurut Purnamasari, dkk merupakan:33

“Keputusan yang menyangkut pengalokasian dana yang

berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar

perusahaan pada berbagai bentuk investasi.”

29

Sudana.Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek (Jakarta : Erlangga. , I.

2011), hal.3 30

.Sartono.Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.(Yogyakarta: BPFE, 2011), hal. 9 31

Riyanto, B. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, EdisiKeempat, Cetakan ke

sepuluh.(Yogyakarta : Penerbit BPFE.2010), hal. 10. 32

Agus Harjitodan Martono.Manajemen Keuangan, (Yogyakarta, Ekonisia, 2009), hal.4. 33

Purnamasari Linda, Sri Lestari Kurniawati dan Melliza Silvi.2009, Interdependensi Antara

Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Keputusan Dividen, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No.1 Januari 2009, hal. 106.

Pujiati dan Widanar, mendefinisikan keputusan investasi sebagai

berikut:34

”Keputusan investasi merupakan keputusan yang dikeluarkan

perusahaan terkait dengan kegiatan perusahaan untuk

melepaskan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk

menghasilkan arus dana masa mendatang dengan jumlah

yang lebih besar dari yang dilepaskan pada saat investasi

awal, sehingga harapan perusahaan untuk selalu tumbuh dan

berkembang akan semakin jelas dan terencana.”

Menurut Irawati, keputusan investasi adalah:35

“Keputusan yang diambil oleh manajer keuangan dalam

allocation of fund atau pengalokasian dana ke dalam bentuk

investasi yang dapat menghasilkan laba di masa yang akan

datang. Keputusan investasi ini akan tergambar dari aktiva

perusahaan dan mempengaruhi struktur kekayaan

perusahaan, yaitu perbandingan antara current assets dengan

fixed assets.”

Dari beberapa pengertian keputusan investasi, maka dapat

disimpulkan bahwa keputusan investasi adalah keputusan

mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan

menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang.

Keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu

atau lebih alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari

sejumlah alternatif investasi yang tersedia bagi perusahaan. Hasil

dari keputusan investasi yang diambil oleh manajemen perusahaan

akan tampak di neraca sisi aset, yaitu berupa aset lancar dan aset

tetap.36 Manajer keuangan dalam menjalankan fungsi penggunaan

dana harus selalu mencari alternatif-alternatif investasi untuk

kemudian dianalisa, dan dari hasil analisa itu harus diambil

34Pujiati dan Widanar., Op.Cit. hal. 23. 35

Irawati, S. Akuntansi Biaya Cost Accounting. ( Bandung: Penerbit Pustaka,2009), hal. 3. 36Sudana.,Op Cit. hal.6.

keputusan alternatif investasi mana yang akan dipilih. Dengan kata

lain, manajer keuangan harus mengambil keputusan investasi.37

Keputusan investasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh

kesempatan investasi, karena semakin besar kesempatan investasi

yang menguntungkan maka investasi yang dilakukan semakin besar,

dalam hal ini manajer berusaha mengambil peluang-peluang tersebut

untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.

Rakhimsyah dan Gunawan, menjelaskan bahwa pilihan

investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun

seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua

kesempatan investasi di masa mendatang. Bagi perusahaan yang

tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan

mengalami pengeluaran yang lebih tinggi dibanding dengan nilai

kesempatan yang hilang.38

Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai apa yang

dibeli, apakahmembeli atau tidak, kapan membeli, di mana membeli,

dan bagaimana carapembayarannya. Selanjutnya Sumarwan

mendefinisikan “keputusan konsumen sebagai suatu keputusan

sebagai pemilikansuatu tindakan dari dua atau lebih pilihan

alternatif”.39

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan

pembelianadalah suatu keputusan konsumen sebagai pemilikan

tindakan dari dua atau lebihpilihan alternatif mengenai proses, cara,

perbuatan membeli, denganmempertimbangkan fator lain tentang

apa yang dibeli, waktu membeli, dimanamembelinya serta cara

pembayarannya.

37Riyanto., Op.Cit. hal.5. 38

Rakhimsyah, Leli. A., dan Barbara Gunawan. 2011. “Pengaruh Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, Kebijaan Dividen dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Investasi, Vol, 7, No. 1, Juni:31-45. 39

Sumarwan, Ujang, Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran (Jakarta: Ghalia Indonesi, 2012), hal. 45.

Ketika membeli produk secara umum konsumen mengikuti

prosespengambilan keputusan. Proses tersebut adalah pengenalan

kebutuhan, pencarianinformasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan

perilaku pasca pembelian.

Tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian

dipengaruhi olehrangsangan. Dengan kata lain, apakah seseorang

merasa terlibat atau tidak terhadapsuatu produk ditentukan apakah

dia merasa penting atau tidak dalam pengambilankeputusan

pembelian produk atau jasa. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa

adakonsumen yang mempunyai keterlibatan tinggi dalam pembelian

suatu produk ataujasa, dan ada juga konsumen yang mempunyai

keterlibatan yang rendah ataspemeblian suatu produk atau jasa.

Tugas manajer keuangan yang dilakukan secara rutin adalah

bagaimana mengatur aliran dana agar operasi perusahaan berjalan

dengan baik. Di samping tugas rutin tersebut, manajer keuangan

mempunyai tugas yang cukup berat yaitu membuat keputusan

investasi.Keputusan ini sangat penting dengan semakin besarnya

dan berkembangnya perusahaan.Semakin perusahaan berkembang,

maka manajemen dituntut mengambil keputusan investasi, seperti

pembukaan cabang, perluasan usaha, maupun pendirian perusahaan

lainnya.40

b. Jenis Keputusan Investasi

Semua keputusan pembelian konsumen umumnya dibagi menjadi

tiga katagori:perilaku respon rutin (routine responses behavior),

pengambilan keputusanterbatas (limited decision making), dan

pengambilan keputusan ekstensif(extensive decision making). Jenis

keputusan pembelian dapat diuraikan sebagai berikut:41

40

Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Empat.(Yogyakarta: PFE, 2012),

hal.121. 41

Lamb, dkk,. Op.Cit. 2011, hal.196

1. Perilaku respon rutin (routine responsive behavior), jenis

pengambilan keputusan yang diperlihatkan oleh konsumen yang

sering mengadakan pembelian, barang dan jasa biaya murah,

dan membutuhkan sedikit pencarian dan waktu keputusan.

2. Pengambilan keputusan terbatas (limited decision making), jenis

pengambilankeputusan yang membutuhkan sejumlah waktu untuk

mengumpulkan danmerundingkan mengenai suatu merek yang

tidak dikenal dalam suatu katagoriproduk yang sudah dikenal.

3. Pengambilan keputusan ekstensif (extensive decision making),

pengambilan keputusan konsumen yang paling kompleks,

digunakan saat membeli produk yang belum dikenal mahal atau

barang yang jarang dibeli, membutuhkan penggunaan beberapa

kriteria untuk mengevaluasi dan waktu yang panjang untuk

memperolehinformasi.

c. Mengukur Keputusan Investasi Saham Syariah

a) Pengertian saham syariah

Saham merupakan surat berharga yang mempresentasikan

penyertaan modal kedalam suatu perusahaan.42Sementara dalam

prinsip syari’ah, penyertaan modal di lakukan pada perusahaan-

perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah seperti

bidang perjudian, riba,dan memproduksi barang yang diharamkan

seperti bir, dan lain-lain.Saham syariah adalah bukti kepemilikan atas

suatu perusahaan yang memenuhi kriteria berdasrkan fatwa

No.20/DSN-MUI/IV/2001, dan tidak termasuk saham yang memiliki

hak-hak istimewa.

Di indonesia Saham-saham dalam Jakarta Islamic Index (JII)

terdiri atas 30jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai

dengan syariah islam.Jakarta Islamic Index (JII) dimaksudkan untuk

42Andri Soemitra. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Ed. I (Jakarta: Kencana, 2009.).

hal. 145.

digunakan sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi

pada saham dengan basis syariahmelibatkan pihak dewan pengawas

syariah.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimusesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.(Qs: An-nissa: 29)

Melalui indeks ini diharapkan dapat meningkatkan

kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti

secara syariah. Saham syariah sendiri adalah saham-saham yang

memiliki karakteristik ssesuai dengan syariah islam.43 Prinsip syariah

penyertaan modal di lakukan pada perusahaan-perusahaan yang

tidak melanggar prinsip syariah seperti bidang perjudian,riba,

memproduksi barang yang di haramkan.44

Berberapa pendekatan untuk menyeleksi suatu saham apakah

bisa di kategorikan sebagai saham syariah atau tidak. Kriterianya

yaitu:

43

Jogiyanto, teori portofolio dan analisis investasi (yogyakarta: BPFE. 2010) Ed. 3, hal 109 44

Edward setorus “pengaruh kunerja keuangan terhadap return saham yang terdaftar di bursa efek indonesia ”tesis. (Universitas sumatra utara 2011.) http://repository.upi.edu/2225/) di unduh tanggal 3 januari 2017. hal.16

1) pendekatan jual beli. Dalam pendekatan ini di asumsikan saham

adalah asset dan dalam jual beli ada pertukaran asset ini dengan

uang berdasar prinsip bagi hasil.

2) Pendekatan aktivitas keuangan atau produksi. Sebuah saham

bisa di kalim sebagai saham yang halal ketika produksi dari

barang dan jasa yang di lakukan oleh perusahaan, bebas dari

elment-elment yang di larang oleh agama.

3) Pendekatan pendapatan. Pendapatan yang di dapat oleh

perusahaan harus bebas dari bunga.

4) Pendekatan struktur modal yang di miliki oleh perusahaan

tersebut, dengan meihat rasio hutang terhadap modal.

5) Selain itu para investor yang menanamkan modalnya kepada

suatu perusahaan, pasti para investor, berupaya

memaksimumkan pengembalian yang diharapkan (expected

return) dari investasi mereka, dengan mempertimbangkan tingkat

risiko tertentu yang akan mereka terima.

b) Jenis-jenis saham Syariah

1) Saham biasa (common stock)45

Sebagian besar saham yang beredar di bursa adalah

saham umum. Pemilik saham ini akan menerima dividen jika

perusahaan memperoleh laba dan pada Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS) setuju mengenai adanya pembagian dividen

tersebut. Jika suatu saat perusahaandilikuidasi atau bangkrut,

para pemegang saham biasa ini akan menerima hak atas sisa

aset perusahaan paling akhir setelah semua kewajiban atau

hutang pada pihak lain sudah dilunasi.

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saja,

saham ini biasahnya dalam bentuk saham biasa. Sebagai pemilik

45

Jogiyanto,teori portofolio dan analisis investasi edisi 2, (yogyakrta: BPFE,2008), hal,67

perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai berberapa hak

antara lain:

a. Hak kontrol yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih pemimpin perusahaan.

b. Hak menerima pembagian keuntungan yaitu hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.

c. Hak preemitive yaitu hak pemegang saham untuk mendapatkan presentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar untuk tujuan melidungi harga saham lain dari kemrosotan nilai.

2) Saham prefern

Saham Preferen (Preferred Stock), Jenis saham ini

memberikan dividen kepada pemegang sahamnya secara pasti.

Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi atau bangkrut, para

pemegang saham preferen ini ini akan menerima hak atas sisa

aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa. Umumnya

besarnya dividen yang dibagikan kepada pemegang saham

peferen ini sudah ditetapkan.

Saham prefren merupakan saham yang mempunyai sifat

gabungan antara obligasi dan saham biasa.Seperti obligasi yang

membayarkan bunga atas pinjaman.Saham prferen juga

memberikan hasil yang tetap berupa deviden

preferen.Dibandingkan saham biasa.Saham preferen mempunyai

berberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran

terlebih dahulu jika terjadi likuiditas, oleh karena itu, sahamprferen

dianggap mempunyai karakteristik di tengah-tengah antara

obligasi dan saham biasa.

Berdasarkan ulasan diatas kita dapat mengerti dan

memahami semua yang jenis saham yang ada agar kita terhindar

dari kerugian yang besar dalam berinvestasi saham,kita harus

cermat dalam memilih saham-saham yang akan dibeli. Kita harus

mengenali dan memahami terlebih dahulu jenis-jenis saham yang

ada di bursa.

c) Return saham Syariah

1) Pengertian return saham

Return saham adalah pendapatan yang di peroleh oleh

pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan

tertentu.46 Para investor termotivasi untuk melakukan investasi

salah satunya adalah dengan membeli saham perusahaan

dengan harapan untuk mendapatkan kembalian investasi yang

sesuai dengan apa yang telah diinvestasikannya. Return

merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat

keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi

yang dilakukannya.

Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang

dilakukannya, tentunya investor tidak mau melakukan investasi

yang tidak ada hasilnya.Setiap investasi, baik jangka pendek

maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama yaitu

memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Konsep return atau kembalian

adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas

suatu investasi yang dilakukannya. Return saham merupakan

income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari

investasinya di perusahaan tertentu.

Secara sederhana investasi dapat diartikan sebagai suatu

kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu

assets selama periode tertentu dengan harapan dapat

memperoleh penghasilan atau peningkatannilai investasi. Konsep

risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena investor

46Jogiyanto, teori portofolio dan analisis investasi (yogyakarta: BPFE. 2000) edisi 3, hal .

109

selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko

investasi yang dihadapinya.

Return saham adalah penghasilan yang diperoleh selama

periode investasi persejumlah dana yang diinvestasikan dalam

bentuk saham Secara praktis, tingkat pengembalian suatu

investasi adalah persentase penghasilan total selama periode

inventasi dibandingkan harga beli investasi tersebut. Return dapat

berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return yang belum

terjadi tetapi diharapkan di masa mendatang. Di sisi lain, return

pun memiliki peran yang amat signifikan di dalam menentukan

nilai dari sebuah saham.47

Return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi

(realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return

realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung

berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam

mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan

return dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi

merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan

masih bersifat tidak pasti. Dalam melakukan investasi investor

dihadapkan pada ketidakpastian antara return yang akan

diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya.48

a. Komponen return saham Syariah

Komponen return saham terdiri dari dua jenis yaitu:49

1) Current income (keuntungan lancar) adalah keuntungan yang

diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti

47

Ratna prihatinini, “analisis pengaruh inflasi, nilai tukar rupiah, DER dan Cr terhadap Return saham,(“pada perusahaan industr Real estate dan properti di Bei periode 2003-2006), (http://eprints.undip.ac.id/36136) di unduh tanggal 10 januari 2017 48

Abdul manan, “aspek hukum dalam penyelengaraan investasi di pasar modal syariah indonesia” (jakarta: pernada media group; 2009) hal.93 49

Robert ang, buku pintar pasar modal indonesia , hal. 20.

pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, deviden, dan

sebagainya.

2) Capital again yaitu keuntungan yang di terima karena adanya

selisih harga jual suatu instrumen investasi harus

diperdagangkan dipasar. Besarnya capital again dilakukan

dengan analisis historis yang terjadi pada periode

sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat

kembalian yang diinginkan (excepeted return).

b. Macam- macam return saham Syariah

Faktor yang memepngeruhi return saham meliputi faktor

internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal meliputi

kualitas dan reputasi manajemen, struktur hutang, tingkat laba

yang dicapai, dan lain-lain.Faktor eksternal meliputi pengaruh

kebijak moneter dan kebijakan fiskal, perkembangan sektor

industri, faktor ekonomi dan lain sebagainya. Return dibedakan

menjadi dua yaitu:50

1) Return realisasi

Return realisasi (realized return) merpuakan return yang

telah terjadi, return realisasi dihitung berdasrkan data historis.

Return realisasi penting karena di gunakan sebagai salah satu

kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga sebagai dasar

penentu return ekspetasi dan risiko dimasa mendatang.

2) Return ekspetasi

return ekpstasi (expected reurn) merupaka return yang

diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.

Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,

return ekspetasi sifatnya belum terjadi.

50

Abdul halim,analisis investasi (jakarta: salemba empat, 2013), hlm 2

Return ekspetasi di butuhkan dalam menilai return

ekspetasi (excpetd return), return saham dalam konteks

manjemen investasi merupakan imbalan yang diperoleh dar

investasi yang merupakan imbalan atas keberanian investor

menanggung risko atas investasi yang di lakukan.

c. Kesesuaian Syariah dalam Saham

Saham ditinjau dari prinsip ekonomi Islam merupakan konsep

yangmemiliki banyak kesamaan dengan syirkah. Syirkah

merupakan suatu akadantara dua pihak atau lebih untuk

bersama-sama memberikan kontribusi,seperti dana, keahlian,

pekerjaan, dan reputasi. Kemudian akad syirkah jugadiawali

dengan kesepakatan pembagian hasil ketika mendapat

keuntungan danjuga pembagian rugi.

Adapun pola syirkah yang dapat dilakukan di saham adalah

dalambentuk musyarakah dan mudharabah.Perbedaan keduanya

terletak padapemberian modal, dalam akad musyarakah shahibul

mal terdiri dari seluruhpartner, tetapi dalam mudharabah hanya

satu pihak yang memberikan modalpihak yang lainnya bertugas

untuk memproduktifkan usaha kemitraan mereka.

Selain akad yang dijalankan, produk yang menjadi usaha

perusahaantempat berinvestasi harus sesuai dengan ketentuan

prinsip syariah dalam pasarmodal.Ketentuan tersebut di

antarannya; usaha yang dijalankan tidakmelanggar ketentuan

syariah, utang perusahaan tidak melebihi ekuitas yangada di

perusahaan tersebut.Seperti ketentuan yang tertulis dalam

PeraturanNomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar

Efek Syariah.

Saham dapat mengakomodir masyarakat yang memiliki

peluang usahanamun tidak memiliki modal dengan masyarakat

yang memiliki modal tetapitidak memiliki peluang usaha.Mereka

berkumpul untuk mencapai kesuksesanbersama. Tentunya

seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,selama

tidak ada yang berkhianat – misalnya dengan memberikan

informasiyang menyesatkan atau dengan menipu atau dengan

korupsi, maka Allah akan selalu bersama mereka. Allah berfirman

dalam Hadits Qudsi yangdiriwayatkan Abu Dawud:

Artinya: Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw Bersabda:

Sesungguhnya Allah SWT Berfirman: “Aku adalah pihak ketiga

darikedua orang yang berserikat selama salah satu dari mereka

tidakmengkhiyanati temannya. Jika (di antara mereka)

berkhiyanat, makaAku keluar dari keduanya. (HR: Abu Dawud

dan DisahihkanHakim)

d. Keuntungan dan Risiko Investasi Saham Syariah

Keuntungan bagi investor dari hasil menanamkan uangnya

dalam bentuk saham, dengan memiliki saham, investor bisa

mendapatkan keuntungan yang beasal dari aktivitas perusahaan

tersebut (dividen) maupun berasal dari harga saham itu sendiri

(capitalgain).

Dividen, Keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dari

aktivitas bisnisnya memiliki pilihan apakah akan menggunakan

keuntungan tersebut untuk membesarkan perusahaan dalam

bentuk laba ditahan atau dibagikan kepada para pemegang

saham. Jika keputusan yang diambil adalah membagikan

keuntungan tersebut, maka anda sebagai pemegang saham akan

mendapatkan bagian keuntungan berupa dividen.

Jumlah yang akan diterima tergantung kesepakatan pada

rapat umum pemegang saham (RUPS). Faktor-faktor yang

biasanya menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan

pemberian dividen adalah keuntungan perusahaan,

prospekpertumbuhan usaha, likuiditas perusahaan, aspek hukum,

dan keadaan pasar.

Dividen merupakan keuntungan yang didapat oleh pemegang

sahamyang berasal dari presentase keuntungan suatu

perusahaan. Jadi, setiap akhirtahun dividen akan diberikan

kepada pemegang saham yang besarnyadisesuaikan dengan

porsi kepemilikan saham investor.51

Berikut ini bentuk-bentuk dividen, yaitu :

Pertama; Dividen saham (stock dividend) Dividen saham

merupakan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham

dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu.Dividen saham

dikeluarkan selain untuk memberikan keuntungan kepada

pemegang saham juga digunakan untuk meningkatkan likuiditas

saham di bursa efek.

Nilai suatu dividen saham dapat diketahui dengan membagi

harga wajar dividen saham dengan rasio dividen saham.Harga

wajar adalah harga penutupan saham di bursa efek sebelum

rapat umum pemegang saham (RUPS) yang kaan memutuskan

dividen.

Kedua; Dividen Tunai (Cash Dividen).Dividen tunai merupakan

dividen yang dibayarkan berupa uang tunai.Dividen tunai

diberikan dengan tujuan selain untuk memacu kinerja saham di

bursa efek juga untuk memberikan sebagian keuntungan yang

diperoleh kepada pemegang saham.Berbeda dengan nilai dividen

saham, nilai dividen tunai tentu saja sesuai dengan nilai tunai

yang dibagikan.

Berdasarkan fakta, pembagian dividen terkadang tidak selalu

diikuti dengan penurunan harga saham, malah bisa menaikkan

51Natan Andri, Investasi Mudah dan Murah, (Jakarta: penebar plus, 2010), hal 73.

harga saham.Pembagian dividen bisa ditangkap pasar sebagai

pertanda bahwa perusahaan tersebut memilikikinerja dan prospek

yang bagus sehingga layak untuk terus diburu.

Ketiga; Capital Gain.Setiap saham perusahaan yang listing

atau terdaftar di bursa efek bisa diperjualbelikan kepada sesama

investor.Sama seperti transaksi di pasar tradisional, harga saham

bisa berubah sesuai dengan mekanisme tawar-menawar antar

investor.

Selanjutnya, dalam membuat keputusan investasi sebenarnya

investortidak mengetahui tingkat keuntungan instrumen

investasinya secara pasti.Ketidakpastian tingkat keuntungan yang

diperoleh investor berkaitan denganadanya risiko dalam setiap

aktivitas investasi.Dalam kondisi normal risikoinvestasi dapat

diprediksi melalui kinerja perusahaan. Jika

perusahaanmenunjukkan kinerja yang positif maka harga

sahamnya akan mengalamikenaikan. Investor akan mendapatkan

capital gain dengan kenaikan hargasaham tersebut. Begitu juga

sebaliknya, jika kinerja perusahaan memiliki trenyang negatif

maka harga sahamnya akan mengalami penurunan dan

investorakan mendapatkan capital loss. Fluktuasi saham inilah

yang menjadi risikoinvestasi saham karena menjadikan

ketidakpastian tingkat keuntungan ataukerugian.

Sharpe dalam Silistyastuti, menyederhanakan prosespenilaian

investasi model Markowitz yaitu menjadi Konsep Model

IndeksTunggal. Model Indeks tunggal menjelaskan bahwa risiko

investasi sahamterdiri dari risiko tidak sistematis dan risiko

sistematisRisiko tidak sistematis adalah risiko yang terkait dengan

fluktuasi dansiklus bisnis dari industri tertentu. Setiap industri

memiliki karakteristik risikokhusus yang dipengaruhi variabel-

variabel ekonomi secara spesifik. Sehinggaperusahaan-

perusahaan yang jenis usahanya sama akan mendapatkan

risikotidak sistematis yang sama. Risiko ini juga biasa disebut

dengan risiko bisnis.52

Risiko bisnis dapat dikurangi dengan diversifikasi.Sedangkan

risikosistematis merupakan risiko eksternal dari sebuah bisnis,

seperti inflasi,keadaan ekonomi global, dan sebagainya.

Risiko-risiko di atas menurut Adri, dapat

diklasifikasikanmenjadi empat hal:53

1) Tidak mendapatkan dividen,

2) Kerugian saat penjualan saham (capital loss),

3) Risiko likuiditas, yaitu likuiditas perusahaan yang minim.

Sehingga saat dividen harus dibagikan investor tidak

mendapatkan karena likuditas perusahan yang minim.

4) Delisting atau penghapusan saham-saham yang dinilai tidak

produktif. Hal ini disebabkan karena tidak lakunya saham di

bursa saat akan dijual.

e. Proses Investasi Saham Syariah

1) Penentuan Kebijakan Investasi

Penentuan kebijakan investasi meliputi penentuan

tujuaninvestordan kemampuannya/kekayaannya yang dapat

diinvestasikan.54 Karenahubungan risiko dan return yang positif,

maka kuranglah tepat jikainvestor hanya ingin mencari

keuntungan dalam berinvestasi saham.Investor yang tepat adalah

yang memiliki tujuan untuk mendapatkankeuntungan yang besar,

tapi juga memahami bahwa ada kemungkinanterjadinya kerugian.

Selanjutnya adalah melihat kekayaan/kemampuan

keuanganinvestor tersebut. Irwan Abdallah, Head of Marketing

52Dyah Ratih sulistyastuti. Saham dan obligasi: ringkasan teori dan soal jawab. (Yokyakarta:

Universitas Atma Jaya Yokyakarta, 2012), hal. 10. 53Natan Andri., Op Cit. hal 123. 54Willian F. Sharpe, Gordon J. Alexander, Jeffery V. Bailey: Alih bahasa, henry Njoliaggti,

Agustiano. Investasi. (Jakarta: Prenhlindo, 2009), hal 11.

Development,Bursa Efek Indonesia, menyatakan bahwa yang

paling penting saat masukinvestasi saham adalah dana yang

diinvestasikan haruslah dana yangmemang diniatkan untuk

berinvestasi. Karena jika tanpa diniatkan untukbeinvestasi

nantinya akan menjadi blunder dan akan menggangu cash flow

investor sendiri

2) Penentuan Kebijakan Investasi

Analisis sekuritas meliputi penilaian sekuritas secara

individualatau beberapa kelompok yang masuk dalam kategori

luas dari asset finansial yang telah diidentifikasi

sebelumnya.Terdapat dua pendekatandalam menganalisa

sekuritas, yaitu pendekatan analisis teknikal(Technical Analysis)

dan analisis fundamental (Fundamental Analysis)

a) Analisis Teknikal

Analisis ini meliputi studi harga pasar saham dalam

upayameramalkan gerakan harga pada masa depan untuk

sahamperusahaan tertentu. Mula-mula, harga-harga masa lalu

dianalisismenentukan trend atau pola gerakan harga.Lalu harga

sahamsekarang dianalisis untuk mengidentifikasikan pola yang

muncul danmirip dengan pola masa lalu. Jadi dengan

mengidentifikasikan polayang muncul, analisis itu berharap dapat

meramalkan dengan tepatgerakan harga pada masa depan untuk

saham tersebut.

b) Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah suatu analisa yang

mempelajarihal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan

suatuperusahaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat

dasar dankarakteristik operasional dari perusahaan publik.16

Analisisfundamental dimulai dengan pernyataan bahwa nilai

intrinsik dariasset finansial sama dengan present value dari

semua aliran tunaiyang diharapkan diterima dari pemilik aset.

Sebelum melakukan analisis fundamental investor

melakukananalisa sebagai berikut:

1) Analisa Ekonomi

Analisa ekonomi adalah analisa yang mempelajari

keadaanekonomi saat ini secara umum dan pengaruhnya di

waktuyang akan datang. Dalam melakukan analisa

tersebut,investor menggunakan beberapa ukuran aktivitas

ekonomi,di antaranya PDB (Produk Domestik Bruto),

inflasi,tingkat bunga, dan fluktuasi nilai tukar suatu negara.

2) Analisa Industri

Analisa industri adalah analisa yang mempelajari

keadaankompetitif suatu perusahaan serta memproyeksikan

potensiperusahaan di masa yang akan datang. Beberapa

indicator penting analisis industri antara lain penjualan,

laba,dividen, struktur modal, regulasi dan inovasi.

3) Analisa Keuangan Perusahaan

Untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan,

pertamatamacalon investor meneliti laporan keuangan

perusahaanyang valid.Selanjutnya perhatikan neraca (balance

sheet)perusahaan.Kesanggupan perusahaan dalam

membayarhutangnya ketika jatuh tempo merupakan satu hal

yangharus diperhatikan.

Untuk melakukan analisa keuangan

perusahaanbiasanya dilakukan dengan menggunakan analisa

rasio:

- Rasio Likuiditas, kemampuan perusahaan untukmemenuhi

kewajiban jangka pendek.

- Rasio Aktivitas, kemampuan serta efisiensi

perusahaandalam memanfaatkan aset-aset yang dimiliki.

- Rasio Rentabilitas, menunjukkan seberapa besar tingkat

- perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

- Rasio Solvabilitas, kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka panjangnya, biasa

disebutrasio leverage.

- Rasio Pasar, menunjukkan informasi penting dari

perusahaan yang diungkapkan dalam bentuk

kinerjasaham.

4) Konstruksi Portofolio

Tahap ketiga adalah membentuk portofolio.Dalam

tahapiniselektifitas, penentuan waktu, dan diversifikasi perlu

menjadiperhatian para investor.

5) Merevisi Portofolio

Revisi portofolio berhubungan dengan tiga tahap

sebelumnya.Sejalan dengan waktu, kemungkinan investor

mengubah tujuaninvestasinya. Oleh karena itu, investor

menjual portofolio yangdimilikinya dan membeli portofolio lain

yang belum ia miliki.

Motivasi yang memungkinkan investor melakukan hal

itu adalahperjalanan waktu, perubahan harga sekuritas yang

membuat sekuritasyang sebelumnya tidak menarik sekarang

membuat investor tertarikuntuk memiliki sekuritas itu.

Keputusan semacam ini tergantungantara lain pada besarnya

biaya transaksi yang dilakukan investoruntuk melakukan

perubahan tersebut dan juga besarnya

peningkatanpendapatan investasi portofolio baru.

6) Mengevaluasi Portofolio

Tahap terakhir adalah evaluasi portofolio. Tahap ini

meliputipenentuan kinerja portofolio secara periodik dengan

mengevaluasireturn yang didapatkan dari portofolio dan juga

risiko yang harusdibebani dari portofolio yang telah dipilih.

Berbagai variabel yang digunakan sebagai proksi set

kesempatan investasi telah digunakan dalam berbagai penelitian.

Proksi set kesempatan investasi dapat diklasifikasikan ke dalam

empat tipe, yaitu:55

1) Proksi berdasarkan harga (price based proxies)

Set kesempatan berdasarkan harga merupakan proksi

yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan

sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Proksi ini didasari atas

suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan

perusahaan secara parsial dinyatakan dalam harga-harga saham

dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih

tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang dimiliki. Set

kesempatan investasi yang didasari pada harga akan berbentuk

suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai

pasar perusahaan. Rasio-rasio yang telah digunakan yang

berkaitan dengan proksi berdasarkan pasar, antara lain: market to

book value of equity; book to market value of assets; tobin’s Q;

earnings to price ratios; ratio of property, plant, and equipment to

firm value; dan ratio of depreciation to firm value.

2) Proksi berdasarkan investasi (investment based proxies)

Ide proksi set kesempatan investasi berdasarkan investasi

mengungkapkan bahwa suatu kegiatan investasi yang besar

berkaitan secara positif dengan nilai set kesempatan investasi

suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang memiliki suatu

set kesempatan investasi yang tinggi seharusnya juga memiliki

55

Kallapur, S., dan M. A. Trombley. 1999. The Association between Investment

Opportunity Set Proxies and Realized Growth. Journal of Business Finance and Accounting, 26: 505-519.

suatu tingkatan investasi yang tinggi pula dalam bentuk aset

yangditempatkan atau yang diinvestasikan untuk waktu yang lama

dalam suatu perusahaan. Bentuk dari proksi ini adalah suatu rasio

yang membandingkan suatu pengukuran investasi yang telah

diinvestasikan dalam bentuk aset tetap atau suatu hasil operasi

yang diproduksi dari aset yang telah diinvestasikan. Rasio-rasio

yang telah digunakan yang berkaitan dengan proksi berdasarkan

investasi tersebut, antara lain: R&D expense to assets, sales, or

firm value dan ratio of capital expenditures to firm value.

3) Proksi berdasarkan varian (variance measures)

Proksi set kesempatan investasi berdasarkan varian

mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika

menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya

opsi yang tumbuh. Ukuran yang berkaitan dengan proksi

berdasarkan varian tersebut, antara lain: variance of returns dan

asset betas.

4) Proksi gabungan dari proksi individual

Alternatif proksi gabungan set kesempatan investasi

dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi kesalahan

pengukuran (measurement error) yang ada pada proksi individual,

sehingga akan menghasilkan pengukuran yang lebih baik untuk

set kesempatan investasi. Metode yang dapat digunakan untuk

menggabungkan beberapa proksi individual menjadi satu proksi

yang akan diuji lebih lanjut adalah dengan menggunakan analisis

faktor.

Keempat jenis proksi yang telah disebutkan sebelumnya

menggambarkan beragam ukuran set kesempatan investasi yang

memungkinkan beberapa peneliti menggunakan beragam rasio

sebagai proksi set kesempatan investasi.Hal ini terjadi karena set

kesempatan investasi bersifat tidak dapat diobservasi atau

unobservable.Proksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

price earning ratio (PER). Menurut Sutrisno, price earning ratio

mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham

perusahaan dengan keuntungan yang akan diperoleh oleh pemegang

saham. Price earning ratio melihat harga pasar saham relatif

terhadap earning.Perusahaan yang diharapkan tumbuh dengan

tingkat pertumbuhan tinggi, yang berarti mempunyai prospek yang

baik biasanya mempunyai price earning ratio yang tinggi. Sebaliknya,

perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah, akan

mempunyai price earning ratio yang rendah.

Price earning ratio adalah nilai harga per lembar

saham.Indikator ini secara praktis telah diaplikasikan dalam laporan

keuangan laba rugi bagian akhir dan menjadi bentuk standar

pelaporan keuangan bagi perusahaan di Indonesia.Price earning

ratio disebut juga sebagai pendekatan earnings multiplier yang

menunjukkan rasio harga pasar terhadap earnings.Rasio ini

menunjukkan seberapa besar investor menilai harga saham terhadap

kelipatan earnings.56

dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Dari teori yang ada dapat dikemukan maka yang dimaksud

dengan marketing mix dalam penelitian ini adalah sejumlah alat-

alatpemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek

pemasaranatau target pasar yang dituju.

Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan financial adalah

kemampuan seseorang dalammembeli suatu barang atau mengelola

keuangannya, baik yang didapatdari gaji ataupun uang saku, yang

56Harmono.,Op.Cit. hal.57.

berarti menunjuk pada economic situation dimana keadaan ekonomi

seseorang akan mempengaruhipemilihan produk dan keputusan

pembelian pada suatu produk tertentu.

Keputusan investasi nasabah adalah keputusan pembeliansuatu

keputusan konsumen sebagai pemilikan tindakan dari dua atau

lebihpilihan alternatif mengenai proses,cara, perbuatan membeli, denga

mempertimbangkan fator lain tentang apa yang dibeli, waktu membeli,

dimanamembelinya serta cara pembayarannya.

Tabel 3.1 indikator Variabel Penelitian

Indikator Variabel Penelitian

No Variabel Sub

Variabel Indikator

1. Marketing Mix (X1) Praduk Keragaman Produk

Kualitas

Fitur

Jaminan

Keuntungan

Harga Daftar Harga

Potongan Harga

Waktu Pembayaran

Promosi Periklanan

Promosi Penjualan

Ordinal

Penjualan Personal

Hubungan Masyarakat

Tempat Lokasi Pembelian

Transportasi

2. Kemampuan

Finansial

(X2)

Penghasilan Penghasilan Perbulan

Pengeluaran

Konsumsi

Konsumsi Perbulan

tabungan Tabungan Perbulan

Investasi Investasi Perbulan

3. Keputusan Investasi

(Y)

Pengenalan

Masalah

Identifikasi Kebutuhan

Pencarian Dari Sumber Pribadi :

Informasi Keluarga, Teman, Tetangga

Dari Sumber Komersial:

Iklan Dan Wiraniaga

Keputusan Ketertarikan :

Awareness (Kesadaran)

Interest (Minat)

Desire (Keinginan)

Action (Tindakan)

4. Hubungan Antar Variabel

a. Pengaruh Marketing MixTerhadap keputusan Investasi

Marketing Mix merupakan salahsatu aktivitas pemasaran

yangdapat mendukung berhasil tidaknya suatuusaha yang dijalankan

suatu perusahaan.Adanya pengaruh terhadap keputusanpembelian

dapat diketahui melaluimarketing mix. Adapun variabel-

variabelmarketing mix dalam perusahaan dagangyang dikenal

dengan istilah 4P yaitu :Product, Price, Place And Promotio.Keempat

variabel ini memegang perananpenting, karena apabila keempat

variabelitu dilaksanakan dengan tepat danmemenuhi sasaran yang

diharapkanmaka akan sangat berpengaruh terhadapkeputusan

investasi/pembelian yang nantinyaberlanjut pada adanya rasa puas

danpembelian ulang bagi konsumen yangmengkonsumsinya.Dari

penjelasan diatas dapatdiketahui bahwa hubungan antaramarketing

mix dengan keputusanpembelian sangat erat, dengan

melaksakanmarketing mix yang baik maka perusahaanakan dapat

mengembangkan, menentukanharga, mempromosikan

danmendistribusikan produknya secara lebihbaik pula, sehingga akan

dapat diketahuikesempatan baru yang berasal dari

belumterpenuhinya kebutuan konsumen agarmelaksanakan

keputusan pembelianterhadap produk tersebut. Adapun komponen

marketing mix yang mempengaruhi terhadap keputusan investasi

diantaranya adalah:

1) Pengaruh Praduk Terhadap keputusan Investasi

Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun

tidak berwujud,termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama

baik pabrik, nama baik tookyang menjual (pengecer), dan pelayanan

pabrik serta pelayanan pengecer, yangditerima oleh pembeli guna

memuaskan keinginannya.57

Konsumen membeli tidak hanya sekedar kumpulan atribut

fisik, tetapi padasasarannya mereka membayar sesuatu untuk

memuaskan keinginan.Dengandemikian, bagi suatu perusahaan

yang bijaksana bahwa menjual manfaat (benefit)produk tidak hanya

produk saja (manfaat initinya) tetapi harus merupakan suatusystem.

Apabila seseorang membutuhkan produk, maka akan

membayangkan lebih dulu manfaat produk, setelah itu baru

mempertimbangkan faktor – faktor lain di luarmanfaat produk. Faktor

– faktor itulah yang membuat konsumen mengambilkeputusan

membeli atau tidak.Angipora menyatakan bahwa produkberpengaruh

terhadap keputusan pembelian.58

Penelitian Abubakar yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan

BauranPemasaran Terhadap Proses Keputusan menabung pada

bank syariah mandiri di Banda Aceh".59

Dengan variabel independedn adalah produk, harga, promosi

dan distribusi dansebagai variabel dependen adalah keputusan

pembelian.Sampel dalam penelitiantersebut berjumlah 75

orang.Jenis data yang digunakan merupakan data primer.Teknik

analisis yang digunakan adalah analisis koefisien jalur. Hasil

57Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.(Bandung : Alfabeta

Cannon,Perreault & McCarthy 2014), hal.139 58

Angipora, Marius P. Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2012), hal. 45. 59

Abubakar. “Pengaruh pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap Prose Keputusan menabung dibank syariah mandiri di Banda Aceh”2005.

penelitianmenunjukkan bahwa produk (t hitung = 13,103 > t tabel =

1,960) yang artinya keputusanH0 ditolak atau dapat disimpulkan

produk memiliki pengaruh yang signifikanterhadap keputusan

pembelian.Penelitian Wijayanti yang berjudul "Analisis Faktor

yangMemperngaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap

Pembersih Wajah Ovale".60

Variabel indipenden yang digunakan adalah produk, harga,

promosi sedangkanvariabel dependen yang digunakan adalah

keputusan pembelian.Populasi dalampenelitian ini adalah

masyarakat Banjarmasin yang pernah dan sedang memakipembersih

wajah Ovale dan diperoleh sampel 100 orang.Sumber data

yangdigunakan adalah primer dan sekunder.Teknik analisis yang

digunakan adalahregresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa produk (t hitung = 5,813 sig.0,000) yang artinya H0 ditolak Ha

diterima sehingga dapat diambil kesimpulanvariabel produk sangat

signifikan terhadap keputusan pembelian.Berdasarkan uraian di atas

maka disimpulkan hipotesis.Ada pengaruh positif antara variabel

product terhadap keputusan pembelian.

2) Pengaruh Harga terhadap keputusan investasi

Menurut Tandjung “harga adalah jumlah uang yang

telahdisepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan

barang atau jasadalam transaksi bisnis normal”.Harga merupakan

salah satu unsur marketing mix,sesuai dengan sifat marketing mix,

harga adalah variabel yang dapat dikendalikanoleh

perusahaan.Selain itu harga juga menentukan diterima atau tidaknya

suatuproduk oleh konsumen.61

Perusahaan perlu memantau harga yang ditetapkan oleh

pesaing agar hargayang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu

tinggi atau sebaliknya, agar kemudianharga yang ditawarkan dapat

60Wijayanti., Ibid. hal 87 61Tandjung., Op.Cit. hal.13.

menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan

pembelian.Angipora menyatakan bahwa harga berpengaruh

terhadapkeputusan pembelian.62

Penelitian Abubakar yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan

BauranPemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian pada

Jamu di Banda Aceh".Dengan variabel independedn adalah produk,

harga, promosi dan distribusi dansebagai variabel dependen adalah

keputusan pembelian.Sampel dalam penelitiantersebut berjumlah 75

orang.Jenis data yang digunakan merupakan data primer.Teknik

analisis yang digunakan adalah analisis koefisien jalur. Hasil

penelitianmenunjukkan bahwa harga (t hitung = 9,7251> t tabel =

1,960) yang artinya keputusanH0 ditolak atau dapat disimpulkan

harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadapkeputusan

pembelian.63

Penelitian Wijayanti, yang berjudul "Analisis Faktor

yangMemperngaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap

Pembersih Wajah Ovale".Variabel indipenden yang digunakan adalah

produk, harga, promosi sedangkanvariabel dependen yang

digunakan adalah keputusan pembelian.Populasi dalampenelitian ini

adalah masyarakat Banjarmasin yang pernah dan sedang

memakipembersih wajah Ovale dan diperoleh sampel 100

orang.Sumber data yangdigunakan adalah primer dan

sekunder.Teknik analisis yang digunakan adalahregresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga (t hitung = 4,480

sig.0,000) yang artinya H0 ditolak Ha diterima sehingga dapat diambil

kesimpulanvariabel harga sangat signifikan terhadap keputusan

pembelian.

62

Angipora, Marius P.Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2002),

hal. 56. 63Abubakar.,Ibid.hal.67.

Penelitian Satmoko, dkk yang berjudul "Analisis Efektifitas

MarketingMix terhadap Tingkat Pembelian Kentucky Fried Chicken

(KFC) di Kota Magelang".Variabel produk, harga, promosi dan tempat

sebagai variabel independen sedangkankeputusan pembelian

sebagai variabel dependennya.Populasi yang digunakan

adalahkonsumen yang membeli di KFC Jl. Pemuda No. 12

Magelang.Diperoleh sampelsebanyak 80 orang.Metode

pengumpulan datanya menggunakan kuesioner.Teknikanalisis yang

digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan

harga(t hitung = 3,274 . t tabel = 1,667) yang artinya keputusan H0

ditolak atau dapatdisimpulkan harga memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian.Berdasarkan uraian di atas

maka disimpulkan hipotesis Ada pengaruh positif antara variabel

price perception terhadap keputusanpembelian.64

3) Pengaruh tempat terhadap keputusan

Distribusi atau saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui

oleh arusbarang – barang dari produsen ke perantara dan akhirnya

sampai pada pemakaian.65

Distribusi berkenaan dengan cara

penyampaian produk ketangan konsumen. Manajemen pemasaran

mempunyai peranan dalam mengevaluasikinerja penyalur. Bila

perusahaan merencanakan suatu pasar tertentu, yang pertamakali

dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di sana.

Suatuproduk yang cepat dan merata kepada konsumen, maka

berpengaruh terhadapkeputusan konsumen untuk melakukan

pembelian.Lamb, dkk yangmenyatakan “distribusi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian”.

Penelitian Satmoko, dkk. yang berjudul "Analisis Efektifitas

MarketingMix terhadap Tingkat Pembelian Kentucky Fried Chicken

64Satmoko dkk,. 2005. Analisis Efektifitas Marketing Mix Terhadap Tingkat Pembelian

Kentucky Fried Chicken KFC Di kota Magelang 65Angipora.,Op.Cit.,hal.66.

(KFC) di Kota Magelang".Variabel produk, harga, promosi dan tempat

sebagai variabel independen sedangkankeputusan pembelian

sebagai variabel dependennya.Populasi yang digunakan

adalahkonsumen yang membeli di KFC Jl. Pemuda No. 12

Magelang.Diperoleh sampelsebanyak 80 orang.Metode

pengumpulan datanya menggunakan kuesioner.Teknikanalisis yang

digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian

menunjukkandistribusi (t hitung = 2,024 . t tabel = 1,667) yang artinya

keputusan H0 ditolak atau dapatdisimpulkan distribusi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keputusanpembelian.Berdasarkan

uraian di atas maka disimpulkan hipotesis ada pengaruh positif

antara variabel place terhadap keputusan pembelian.66

4) Pengaruh Promosi terhadap keputusan investasi

“Promosi adalah proses komunikasi suatu perusahaan dengan

pihak – pihakyang berkepentingan sekarang, dan yang akan dating

serta masyarakat”. Agar perusahaan berhasil menjual produk atau

jasa yang ditawarkan, pemasarharus mampu mengkomunikasikan

sejumlah informasi tentang perusahaan, produk,struktur harga, dan

system distribusi kepada konsumen, perantara perdagangan,

danmedia.67

Fungsi utama dari suatu strategi promosi para pemasar adalah

untukmeyakinkan target pelanggan bahwa barang dan jasa yang

ditawarkan tersebutmemiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan

pesaing, sehingga hal ini dapatmenarik minat konsumen untuk

melakukan pembelian. Lamb, dkk menyatakan bahwa promosi

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.68

Penelitian Abubakar yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan

BauranPemasaran Terhadap Proses Keputusan Pembelian pada

66Satmoko.,Op.Cit.hal. 34. 67Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga,

Jakarta 68Lamb, dkk.,Op.Cit. hal.146.

Jamu di Banda Aceh".Dengan variabel independen adalah produk,

harga, promosi dan distribusi dansebagai variabel dependen adalah

keputusan pembelian.Sampel dalam penelitiantersebut berjumlah 75

orang.Jenis data yang digunakan merupakan data primer.Teknik

analisis yang digunakan adalah analisis koefisien jalur. Hasil

penelitianmenunjukkan bahwa promosi (t hitung = 15,313 > t tabel =

1,960) yang artinyakeputusan H0 ditolak atau dapat disimpulkan

promosi memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap keputusan

pembelian.69

Penelitian Wijayanti, yang berjudul "Analisis Faktor

yangMemperngaruhi Keputusan Pembelian Konsumen terhadap

Pembersih Wajah Ovale".Variabel indipenden yang digunakan adalah

produk, harga, promosi sedangkanvariabel dependen yang

digunakan adalah keputusan pembelian.Populasi dalampenelitian ini

adalah masyarakat Banjarmasin yang pernah dan sedang

memakipembersih wajah Ovale dan diperoleh sampel 100

orang.Sumber data yangdigunakan adalah primer dan

sekunder.Teknik analisis yang digunakan adalahregresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi (t hitung = 3,603

sig.0,000) yang artinya H0 ditolak Ha diterima sehingga dapat diambil

kesimpulanvariabel promosi sangat signifikan terhadap keputusan

pembelian.70

b. Pengaruh Kemampuan FinansialTerhadap keputusan

Investasi

Berbagaipenelitian menunjukkan bahwa kemampuan finansial

seseorang mengenaiinvestasi seringkali menjadi faktor penentu di

balik keputusaninvestasinya.Seperti penelitian yang sudah dilakukan

oleh peneliti-peneliti sebelumnya bahwa Variabel kemampuan

finansial secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap

69AbubakarOp.Cit. hal.98. 70Wijayanti.,Op.Cit. hal.92.

keputusan investasi. Hasil ini sesuai dengan asumsi penulis

bahwasannya kemampuan finansial akan mempengaruhi dorongan

minat seseorang untuk berinvestasi. Indicator dari variabel

kemampuan financial adalah pendapatan perbulanya atau uang saku

yang dimilikinya, seseorang dengan pendapatan lebih tinggi akan

menyesihkan pengeluarannya untuk kebutuhan konsumsi,

pengeluaran sosial, pengeluaran tabungan dan pengeluaran

investasi.

Kemampuan finansial ialah kemampuan seseorang

dalammengelola keuangannya, baik yang didapatdari gaji ataupun

uang saku, yang berarti menunjuk pada economic situation dimana

keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhipemilihan produk

dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu.

Kemampuan financial merupakan pemahaman umum terkait

pengeloaan dan sikap mengenai keuangan.Kemampuan finansial

dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan dengan tujuan

mencapai kesejahteraan.71Menurut Robb dan Woodyardkemampuan

financial yang cukup akan memberikan pengaruh positif terhadap

perilaku keuangan seseorang, seperti mengatur atau

mengalokasikan keuangannya dengan tepat. Menurut robb dan

woodyard aspek-aspek yang terdapat dalam kemampuan finansial

yaitu uang dan transaksi, perencanaan dan pengelolaan keuangan,

risiko dan keuntungan.Kemampuan-kemampuan tersebut menjadi

aspek yang penting dalam penilaian untuk mengetahui kemampuan

finansial seseorang dalam berinvestasi.Menurut Anggota Dewan

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kusumaningtuti S.

Soetiono dalam wawancaranya dengan Metro TV (2017) menyatakan

71Lusardi dan Mitchell, manajemen investasi, edesi II, (PT.Gremadia, 20010), hal. 123.

bahwa kemampuan keuangan memiliki tiga komponen, yaitu

pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan.72

c. Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan FinansialTerhadap

keputusan Investasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Aisyah

Azizah dengan judul “Pengaruh Marketing Mix danKemampuan

Finansial terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah (Studipada

UIN Jakarta dan Tazkia Bogor).” Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel marketing mix dan kemampuan finansial secarabersama-

sama (simultan) berpengaruh terhadap minat investasi reksadana

syariahdengan prosentase pengaruh sebesar 38,7%, dan sisanya

61,3% dipengaruhi olehvariabel lain yang tidak diteliti. Permasalahan

yang diungkap dalam penelitian iniadalah faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi minatbeli investor untuk membeli reksdana Syari‟ah

di geleri UIN Jakarta dan Tazkia Bogor.Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa factor praduk, lokasi, harga, promosi dan factor

agama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli

investor reksadana di geleri UIN Jakarta dan Tazkia

Bogor.Sedangkan factor kemampuan financial tidak memiliki

pengaruh yang signifikanterhadap minat beli investor reksadana di

geleri UIN Jakarta dan Tazkia Bogor.73

Dari hubungan antar variabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa dari marketing mix adalah faktor – faktor yang mempengaruhi

keputusan investasi yaitu produk, harga, lokasi dan promosi yang dapat

digunakan oleh marketing manajerguna mempengaruhi penjualan atau bisa

juga diartikan sebagai untuk menarik investasi dari kalangan

72Lolo, Irwinda N.T. Andi. “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Yang

Menabung Pada PT.Bank Mandiri(Persero) Tbk., Cabang Makassar Kartini.” Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makassar, 2011. 73Nur aisyah azizah. “Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finansial

Terhadap Minat Investasi Reksadana Syariah(studi pada uin jakarta dan tazkia bogor), 2015.

investor.Sedangkan kemampuan finansial faktor–faktor tersebut adalah

pendapatan bulanan dan uang saku yang di peroleh oleh investor.

B. Kerangka Pemikiran

Saham syariah hingga saat ini masih terus mengalami

peningkatan.Peningkatan ini tentunya bukan tanpa alasan, sebagai salah

satu produk investasisyariah yang sedang berkembang, BEI perwakilan

Jambi terus meningkatkan strategipemasarannya untuk menambah jumlah

investor dan jumlah dana kelolaannya.Akan tetapi, sekuritas dan manajer

investasi juga harus memperhatikan keinginan investasi masyarakat

akansaham syariah. Keputusan investasi bisa dilihat dari Strategi

pemasaran (marketing mix) dan kemampuan finansial masyarakat itu

sendiri.Semakin tinggi rasio keduanya, maka semakin besar

keinginanmasyarakat yang akanmengarahkan untuk berinvestasi di saham

syariah.Kerangka teoritis penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2.1.

Kerangka berfikir penelitian

C. Review Studi Terdahulu74

74

Fakultas Syariah dan Hukum, Pedoman Penulisan Skripsi (Jakarta: Pusat Peningkatan

dan Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2012), h.93.

No

Nama Penulis/NIM/ Fakultas/Universitas/Judul Tesis, Jurnal/Tahun

Jurnal/Tahun

Substansi Letak Perbedaan

dan Kesamaan

1 Ahmad Lapananrang/106084003584

investasi di Provinsi Banten. Data yang digunakan adalah data time series (2008-2012) yan bersumber dari Badan Pusat

Perbedaan terletak pada varabel bebas

Marketing Mix

Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finasial

KeputusanInvestasi Saham Syariah

Pendapatan

Pengeluaran a. Konsumsi b. Sosial c. Tabungan

d. Investasi

Product (Produk)

Price (Harga)

Place (Lokasi)

Promotion (Promosi)

Kemampuan Finansial

Uji Statistika Uji Validitas dan

Reabilitas

Hasil Penelitian: Terdapat pengaruh antara Marketing Mix dan Kemampuan Finansial

Terhadap Keputusan Investasi Saham Syariah

H1

H2

Fakultas Ekonomi dan Bisnis/ UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi di Provinsi Banten/ 2013

Statistik. Untuk menganalisis, penulis menggunakan metode regresi linier berganda pada program Eviews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di Provinsi Banten karena hasil uji t-statistik menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0.8878 yang lebih besar dari α = 5%. Sementara, variabel independen lainnya yaitu PDRB dan tingkat upah berpengaruh signifikan positif dengan nilai t-statistiknya sebesar 0.00337 dan 0.0329. Hasil penelitian menunjukkan R2 sebesar 80%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

yang diteliti.Penulis menggunakan dua variabel yaitu marketing mix (bauran pemasaran). Kemudian juga menggunakan kemampuan finansial sebagai variabel bebasnya. Sedangkan letak kesamaanya yaitu mengunakan metode analisis yang sama.

3 Firly Basuni Ahadi/ 108081000127/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis/ UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/ Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk Reksadana PT.Kresna Graha Sekurindo (Studi Kasus pada Pojok Bursa PT.Kresna Graha Sekurindo Tbk)/ 2013

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian produk reksadana PT.Kresna Graha Sekurindo Tbk. (studi kasus pada Pojok Bursa PT.Kresna Graha Sekurindo Tbk.). 85 nasabah dari 5 Pojok Bursa PT. Kresna Graha Sekurindo Tbk menjadi sampel dalam penelitian ini dengan teknik convenience sampling. Berdasarkan penelitian ini, uji F menunjukkan hitung simultan variabel periklanan/advertising (P), promosi penjualan (PP), dan personal selling (PS) berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (KP). Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa semakin baik bauran promosi yang dilakukan, maka semakin baik pula keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

Perbedaan terletak pada varabel bebas yang diteliti. Penulis menggunakan keempat aspek yang termasuk dalam bauran pemasaran.sedangkan letak kesamaanya yaitu sama-sama bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian atau investasi.

Norma Yulianti dan Meliza Silvy/ Journal of Business and Banking Volume 3, No. 1,pages 57 – 68/ STIE PerbanasSurabaya/ Sikap

Penelitian ini memfokuskan pada pengetahuan keuangan dan pengalaman sebagai ukuran literasi yang mempengaruhi sikap dan perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga di Surabaya. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden sebanyak 380 orang. Pengambilan sampel dengan cara

Perbedaan penelitian ini dengan penulis terdapat pada variabel bebasnya, dimana penulis akan melihat pengaruh kemampuan

Pengelola Keuangan Dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga Di Surabaya/ Mei 2013

purposive sampling berdasar kan pendapatan keluarga yang memiliki penghasilan minimal Rp 2.000.000 per bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan keuangan dan pengalaman keuangan berpengaruh terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga, sikap pengelola keuangan memoderasi dan memperkuat pengaruh pengetahuan keuangan dan tidak memoderasi pengaruh pengalaman keuangan terhadap perilaku perencanaan investasi keuangan keluarga.

financial yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola keuangannya dan melihat pengaruhnya terhadap minat investasinya di reksadana syariah. Sedangkan letak kesamaannya yaitu terletak pada pedekatan kuantitatif seperti instrument pengupulan data.

4 Selvia/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis/ Bina Nusantara/ Analisa Pengaruh Persepsi, Motivasi Dan Minat Mahasiswi Bina Nusantara Terhadap Keputusan Investasi Di Bidang Pasar Modal/ 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel persepsi, motivasi dan minat mahasiswi Bina Nusantara terhadap keputusan investasi di pasar modal. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada mahasiswi Universitas Bina Nusantara. Sampel yang digunakan sebanyak 150 responden. Hasil dari analisis ini adalah variabel persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Variabel minat berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan investasi. Nilai pernyataan paling tinggi adalah bahwa responden akan melakukan analisis terhadap suatu jenis investasi sebelum mengambil keputusan berinvestasi di pasar modal.

Perbedaan penelitian ini dengan penulis terdapat pada variabel bebas yang digunakan peneliti, yaitu minat investasi, penulis menjadikannya variabel terikat. Kemudian penulis memusatkan pada produk investasi saham syariah.

5 Aniqotur Rosyidah/ 062411044/ Fakultas Syariah/ IAIN Walisongo Semarang/ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli nasabah untuk membeli reksdana di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa factor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan

Perbedaan terletak pada variabel bebas yang diteliti dalam mendeteksi minat. Variabel yang digunakan penulis

Minat Beli Nasabah Terhadap saham Syari’ah (Studi Pada Bank Syari’ah Mandiri Cabang Semarang)/ 2011

faktor psikologi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang. Sedangkan factor kebutuhan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap minat beli nasabah reksadana di Bank Syari‟ah Mandiri Cabang Semarang dengan ditunjukkan P value 0,004 < 0,005.

dalam melihat faktor-faktor yang mempengaruhi minat ialah dari segi marketing mix dan kemampuan finansial. Sedangkan letak kesamaanya yaitu mengunakan metode analisis kuantitatif yang sama.

6 Irwinda N.T. Andi Lolo/ A211 07 697/ Fakultas Ekonomi/ Universitas Hasanuddin Makassar/ Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Yang Menabung Pada PT.Bank Mandiri(Persero)Tb k., Cabang Makassar Kartini/ 2011

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh marketing mix yang terdiri dari (Produk, Promosi, Tempat, Proses, dan Bukti Fisik) terhadap keputusan konsumen yang menabung pada PT. Bank Mandiri(Persero)Tbk.,Cabang Makassar Kartini dan melihat variabel mana yang dominan terhadap keputusan konsumen yang menabung. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang nasabah reguler Bank Mandiri yang dijumpai pada saat melakukan transaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,3% variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Hasil analisis uji F menunjukkan bahwa F-hitung>F-tabel dengan nilai 22,374 > 2,31 yang berarti variabel X (Produk, promosi, tempat, proses, dan bukti fisik) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen. Melalui analisi uji t, masing-masing variabel X memiliki nilai t-hitung>ttabel, dimana yang dominan adalah variabel Proses (X4) yaitu sebesar 0,246 (24,6%).

Perbedaan penelitian ini dengan penulis ialah pada variabel terikatnya, penulis menggunakan minat investasi pada produk reksadana syariah sebagai variabel terikat. Sedangkangkan letak kesamaanya yaitu pada variabel marketing mix dan keputusan investasi yang di gunakan sama.

7 Kusmawati/ Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius)Vol. 1 No. 2/ STIE MUSI

Penelitian ini membahas beberapa hal yang diduga mempengaruhi keinginan seseorang untuk berinvestasi di pasar modal, yaitu usia, motivasi untuk menunjukkan eksistensi diri, dan pemahaman seseoran akan cara

Perbedaan penelitian ini dengan penulis terdapat pada variabel bebas yang

Palembang/ Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal Dengan Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai

VariabelModerat/ Mei

2011

berinvestasi di pasar modal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya factor usia yang berpengaruh, dan itupun hanya terhadap hubungan antara motivasi pemenuhan kebutuhan social dengan minat wanita berinvestasi di pasar modal. Hipotesis pengaruh variabel pemahaman tentang investasi terhadap hubungan antara semua variabel motivasi dengan minat berinvestasi di pasar modal ditolak. Pengetahuan investasi sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kerugian saat berinvestasi di pasar modal dan dalam usaha untuk memperoleh return yang maksimal dari investasi yang dilakukan.

digunakan, dan penulis memfokuskan variabel terikat minat investasi hanya pada produk reksadana syariah.

8 Lilis Yuliati/ Jurnal Walisongo, Volume 19, Nomor 1/Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Sukuk/ Mei 2011

Kajian ini bertujuan untuk menganalisis interrelasi antara faktor-faktor resiko dengan atribut produk yang mempengaruhi minat publik terhadap investasi Sukuk Islam SR001 dan untuk mengetahui daya tarik Sukuk Bank Islam SR001 menurut para investor. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah survei, sementara responden adalah investor sukuk SR001 sejumlah 100 orang. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa resiko investasi dan produk Islami berkait positif dengan keinginan publik untuk melakukan investasi. Didapatkan kontribusi atau pengaruh variabel independen (Risiko Investasi dan Atribut Produk Islami) terhadap variabel dependent (Minat Berinvestasi) adalah sebesar 49,4% sedangkan 50,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Hasil temuan dilapangan diketahui bahwa selain model yang diteliti, ternyata faktor pengetahuan investor terhadap instrumen investasi sangat mempengaruhi terhadap minat investasi. Faktor lain adalah pengenalan investor terhadap lembaga investasi pasar modal (perusahaan sekuritas). Dan terakhir adalah factor promosi dan iklan dalam dunia investasi di pasar modal.

Perbedaan terdapat pada variabel yang diteliti dan pada objek penelitiannya. Dimana penulis akan meneliti faktor yang ditemukan dilapangan oleh Lilis Yuliati selain model yang diteliti, yaitu faktor marketing mix yang didalamnya terdapat 4P (product, price, place, promotion) dalam pengaruhnya terhadap minat investasi pada produk reksadana syariah.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori yang telah ada serta beberapa literature

reviewterdahulu, maka penulis merumuskan hipotesis pengaruh strategi

pemasaran dankemampuan finansial terhadap keputusan investasi di

saham syariah sebagai berikut:

Hipotesis 1

: Terdapat pengaruh signifikan antara strategi pemasaran terhadap minat investasi saham syariah.

Hipotesis 2 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Kemampuan Finansialterhadap minat investasi saham syariah.

Hipotesis 3 : Terdapat pengaruh signifikan antara strategidan Kemampuan Finansial secara bersama-sama terhadap minatinvestasi saham syariah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan

metodologi kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

dalam angka dan melalui analisis data dengan menggunakan statistik atau

permodelan matematis.75

Penelitian Deskriptif menggambarkan fenomena atau karakteristik

dari data.2 Tujuan Penelitian deskriptif adalah menggambarkan karakteristik

atau perilaku suatu populasi dengan cara yang sistematis dan akurat.

Biasanya, penelitian deskriptif tidak didesain untuk menguji hipotesis, tetapi

lebih pada upaya menyediakan informasi seputar karakter fisik, sosial,

perilaku, ekonomi, atau psikologi dari sekelompok orang.3

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang

karakteristiknya hendak diduga, dimana satuan-satuan ini disebut unit

analisa.76Adapun obyek penelitian dalam penelitian ini adalah kalangan

masyarakatprovinsi jambi yang potensial.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi.9.

Populasi yang diambil sebagai objek penelitian ini adalah seluruh

perusahaansyariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elek Media

Komutindo, 2004), hal. 34 Komutindo, 2009), hal. 34 2 Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, (Yogyakarta: Andi,2008),hal.211.

3Seta Basri, “Metode Penelitian”, diakses pada 15 juli 2017 dari http://setabasri01.blogspot.

com /2012/04/metode-penelitian.html. 76

Djarwanto. Ps dan Pangestu Subagyo, “Statistik Induktif”, dalam Drs. Danang Sunyoto, SH., SE., MM., Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen(Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013), h.147.

Jambi.Sedangkan teknik penarikan sampel penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode purposivejudgementsampling yaitu sampel dipilih

atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan

sampel yang telah ditentukan.Subset ini diambil karena dalam banyak kasus

tidak mungkin kita meneliti seluruhanggota populasi, oleh karena itu kita

membentuk sebuah perwakilan populasi yangdisebut sampel”.Dari

pemilihan sampel tersebut diperoleh sebanyak 4 perusahaan syariah

yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) Jambi. Dimana criteria sampel

atau perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

Kriteria sampel yang ditentukan dalam penelitian ini antara lain :

a. Sampel yang diambil merupakan perusahaanSyariah yang masih aktif pada periode penelitian serta terdaftar di BEI Jambi.

b. Perusahaan Syariah bersifat terbuka (open –end fund). c. Perusahaan tersebut merupakan cabang dari masing-masing

perusahaanmempunyai dua kreteria investasi yaitu Syariah dan konvesional. Kriteria tersebut menghasilkan sampel sebagai berikut:

Tabel 1.3. Daftar Nama Sampel Penelitian

No Perusahaan Syariah Status

1. FAC Sekuritas Aktif

2. Philip Sekuritas Aktif

3. MNCSekuritas Aktif

4. IndopremierSekuritas Aktif

Sumber: Data Diolah.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Menurut Sugiyono4 , sumber primer merupakan sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Jadi data primer

adalahdata yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati,

dan dicatatuntuk pertama kalinya melalui pengisian kuesioner.Dalam hal

ini data primerberasal dari responden, respondennya ialah masyarakat

yang tercatat sebagai investor syariah di Bursa Efek Indonesia

perwakilan Jambi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua

atausumber sekunder dari data yang dibutuhkan. Data tersebut

didapatkan dengan cara mempelajari buku, dokumen, majalah, dan

internet yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan dengan

Saham Syariah, Marketing mix, Kemampuan Finansial, dan Keputusan

Investasi untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan

datadengan cara kuesioner atau angket, yaitu dengan menyebarkan

kuesioner pada responden secara langsung maupun melalui perantara,

responden diminta memberikan jawaban berupa kuesioner

tertutup.77Kuesioner adalah suatu daftar pernyataan untuk memperoleh data

berupa jawaban-jawaban dari para responden (orang-orang yang

menjawab).78Alternatif jawaban menggunakanskala Likert 1-5 untuk

memberikan skornya.

E. Variabel Penelitiandan Definisi Operasional

Definisi operasinal variabel adalah suatu definisi mengenai variabel

yangdirumuskan berdasarkan karakteristik – karakteristik variabel tersebut

yang dapatdiamati.79 Definisi operasioanal variabel dalam penelitian

iniadalah sebagai berikut:

77

Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2010), hal.72. 78

Sambas Ali dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian, (Bandung : CV.Pustaka Setia, 2009), hal. 25. 79Azwar, Op.Cit, hal.74

1. Variabel Dependen (keputusan investasi)

Keputusan Investasi atau pembelian adalah keputusan konsumen

mengenai apa yang dibeli, apakahmembeli atau tidak, kapan membeli, di

mana membeli, dan bagaimana carapembayarannya.80

Selanjutnya Sumarwanmendefinisikan “keputusan konsumen

sebagai suatu keputusan sebagai pemilikansuatu tindakan dari dua atau

lebih pilihan alternatif.81

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan

pembelian adalahsuatu keputusan konsumen sebagai pemilikan

tindakan dari dua atau lebih pilihanalternatif mengenai proses, cara,

perbuatan membeli, dengan mempertimbangkanfator lain tentang apa

yang dibeli, waktu membeli, dimana membelinya serta

carapembayarannya. Adapun indikator – indikator keputusan pembelian

dalampenelitian ini adalah:

a. Pilihan merek

b. Jumlah pembelian

c. Rekomendasi dari pembeli sebelumnya

2. Variabel Independen (Marketing Mix dan Kemampuan Finansial)

Variabel independen dalam penelitian ini ada dua yaitu

meliputiMarketing Mix dan Kemampuan Finansial.

1) Marketing Mix(X1)

Marketing Mix adalah strategi pemasaran yang dilaksanakan

secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara

bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam

marketing mix itu sendiri, dalam penelitian ini meliputi Product, Price,

Place, and Promotion.Definisi operasional dari masing masing

variabeltersebut adalah sebagai berikut:

80Sumarwan, Op Cit, hal.310 81Ibid., hal.289

a. Product

Pengertian dari produk yang lebih luas yaitu dapat diartikan

sebagai segalasesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari,dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

pasar sebagai pemenuhan kebutuhan ataukeinginan pasar

bersangkuatan, baik berupa barang maupun jasa.

Adapunindikator – indikator product dalam penelitian ini adalah:

1. Variasi produk

2. Kualitas produk

3. Desain produk

4. Jaminan (garansi) yang ditawarkan

5. Merek dagang

6. Pembungkusan

7. Sifat – sifat dan ciri – cirri

b. Price

Harga memiliki cakupan pada persaingan, biaya, markup, dan

geografi.Hargajuga bisa berarti jumlah uang yang dibutuhkan

untuk memperoleh sebuahproduk maupun jasa. Adapun indikator

– indikator price dalam penelitian iniadalah:

1. Tingkat harga

2. Harga produk pesaing

3. Diskon (potongan pembelian)

4. Periode pembayaran

5. Variasi sistem pembayaran

c. Place

Dapat dikatakan bahwa place mengacu pada penyediaan

produk pada suatutempat bagi konsumen, untuk lebih mudah

untuk mengaksesnya. Place identikdengan distribusi. Adapun

indikator – indikator place dalam penelitian iniadalah:

1. Lokasi produk

2. Ketersediaan produk

3. Distribusi pesaing

4. Daerah – daerah penjualan

5. Variasi alat pengiriman

d. Promotion

1. Tingkat kemenarikan iklan

2. Tingkat promosi penjualan

3. Publisitas pesaing

4. Public relation

2) Kemampuan Finansial (X2)

kemampuan finansial ialah kemampuan seseorang

dalammemecahkan masalah atau mengelola keuangannya, baik

yang didapatdari gaji ataupun uang saku, yang berarti menunjuk

pada economic situation dimana keadaan ekonomi seseorang akan

mempengaruhipemilihan produk dan keputusan pembelian pada

suatu produk tertentu. Keadaan ekonomi yang dimaksud adalah

jumlah pendapatan yangdihasilkannya setiap periodenya.82

Operasional variabel penelitian merupakan batasan pendefinisian

dariserangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian,

dengan maksudmenghindari kemungkinan adanya makna ganda,

sekaligus mendefinisikanvariabel-variabel sampai dengan kemungkinan

pengukuran dan cara pengukuran.83

82

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 234. 83

Abdul Hamid, Teori Belajar dana Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.33.

Tabel 3.1 DefinisiOperasional Variabel Penelitian

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Sub

Variabel Indikator

1. Marketing Mix (X1) praduk Keragaman Produk Kualitas Fitur Brand Fitur Jaminan Keuntungan

Harga Daftar Harga Potongan Harga Waktu Pembayaran

Promosi Periklanan Promosi Penjualan Ordinal Penjualan Personal Hubungan Masyarakat

Tempat Lokasi Pembelian Transportasi

2. Kemampuan Finansial (X2)

Penghasilan Penghasilan Perbulan

Pengeluaran Konsumsi

Konsumsi Perbulan

tabungan Tabungan Perbulan

Investasi Investasi Perbulan

3. Keputusan Investasi

(Y)

Pengenalan Masalah

Identifikasi Kebutuhan

Pencarian Informasi

Dari Sumber Pribadi : Keluarga, Teman, Tetangga Dari Sumber Komersial: Iklan Dan Wiraniaga

Evaluasi Alternatif

Membandingkan Dengan Produk Lain

Keputusan Ketertarikan : Awareness (Kesadaran) Interest (Minat) Desire (Keinginan) Action (Tindakan)

F. Metode Pengukuran

Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan

diukurdengan pengukuran data ordinal dengan skor tertentu berdasarkan

skala likert.

Dimana skor terendah diberi nilai 1 (satu) untuk jawaban negatif

dan skortertinggi diberi nilai 5 (lima) untuk jawaban positif, adapun urutan

jawaban yangakan dicantumkan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2Pembobotan Skala Likert

No Keterangan Skor Nilai

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Cukup Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono84

G. Teknik Pengolahan Data

Menurut Hasan,85 pengolahan data adalah suatu proses dalam

memperolehdata ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan

cara-cara atau rumus-rumustertentu. Pengolahan data bertujuan

mengubah data mentah dari hasilpengukuran menjadi data yang lebih

84Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 86. 85

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.24.

halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.86Teknik

pengolahan data dilakukan menggunakanaplikasi komputer IBM SPSS

17.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik.Sedangkan

teknikyang digunakan adalah analisis regresi berganda. Regresi

berganda bertujuanmenghitung besarnya pengaruh dua atau lebih

variabel bebas terhadap satuvariabel terikat dan memprediksi variabel

terikat dengan menggunakan dua ataulebih variabel bebas.13

Model regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu:

Dimana:

Y : Keputusan Investasi

αs : Konstanta (Intercept)

β1 : Slope

X1 : Marketing Mix

X2 : Kemampuan Fenansial

e : Besaran nilai residu (standar eror)

1. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknyasuatu

kuesioner.Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

padakuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur

86

Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 2011), hal.128.

Y= α + β1 X1+ β2 X2 + e

olehkuesioner tersebut.87 Uji validitas dilakukan dengan membandingkan

nilair hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom d(f) = n – k

denganalpha 0,1. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif,

makabutir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis

dapatdilihat pada output uji reliabilitas pada bagian corrected item total

correlation.

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawabanseseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu.15 Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat

pengukurdalam mengukur suatu gejala/kejadian. Menurut Nunnaly

dalam Ghozali,suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha> 0,6. Koefisien Cronbach Alpha adalah suatu alat

analisis penilaiankeandalan (realiability test) dari suatu skala yang

dibuat. Cara ini untukmenghitung korelasi skala yang dibuat dengan

seluruh variabel yang ada,dengan angka koefiesien yang dapat diterima

yaitu diatas 0,6.

2. Uji Asumsi Klasik

Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-

asumsiyang disyaratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan

bebas darimultikolinearitas serta heterokedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah

variabelpenganggu (e) memiliki distribusi normal atau tidak.Model

regresi yangbaik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji untuk melihat apakah

terdapathubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel

87

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009), h. 45.

bebas dalammodel regresi.16 Jika ada korelasi yang tinggi di antara

variabel-variabelbebasnya, maka hubungan antara variabel bebas

terhadap variabelterikatnya menjadi terganggu.Salah satu cara untuk

melihat apakah terdapat multikolinearitaspada model regresi yaitu dapat

dilihat dari nilai variance inflation factor(VIF). Jika nilai VIF masing-

masing variabel bebas memiliki nilai lebihbesar dari 10 maka model

regresi memiliki multikolinearitas sehinggamenjadi tidak valid.Selain

dilihat dari nilai VIF, multikolinearitas jugadapat dilihat dari nilai

tolerance-nya. Suatu variabel jika memiliki nilaitolerance kurang dari 0,10

maka variabel tersebut memiliki masalahmultikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah

terdapatketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke

pengamatanyang lain. Jika variabel residual tersebut tetap, maka disebut

homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah heteroskedastisitas.17 Deteksi

heteroskedastisitasdapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan

memplotkan nilaiZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai

residualnya). Model yangbaik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu

pada grafik, sepertimengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar

atau sebaliknyamelebar kemudian menyempit.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah dalam sebuah

modelregresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode tdengan kesalahan pada periode t -1.18 Secara sederhana

adalah bahwaanalisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara

variabel bebasterhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi

antara observasidengan data observasi sebelumnya.Cara untuk melihat

apakah terdapat autokorelasi atau tidak yaitudengan DW test atau uji

Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis

nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol

diterima,yang berarti tidak ada autokorelasi.

3) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),

makatidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.Nilai du dan dl dapat

diperoleh dari tabel statistik Durbin Watsonyang bergantung pada

banyaknya observasi dan banyaknya variabel yangmenjelaskan.

3. Uji Analisis Regresi

a. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabelindependen

(X1, dan X2) secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap

variabel dependen (Y).19 Nilai F hitung hasil regresidibandingkan dengan

nilai F pada tabel.Jika F hitung > F tabel makaberarti terdapat pengaruh

yang signifikan secara parsial, dan sebaliknyajika F hitung < F tabel

maka tidak terdapat pengaruh yang signifikansecara parsial.Hal tersebut

juga berlaku untuk Uji t.

b. Uji t (Parsial)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresivariabel independen (X1, dan X2) secara parsial berpengaruh

signifikanterhadap variabel dependen (Y).Sama seperti Uji F, untuk

mengujinyayaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.

Selain itu,pengujian juga dapat dilakukan dengan menggunakan

signifikan level 0,1(α=10%). Penerimaan atau penolakan hipotesis

dilakukan dengan kriteria:- Jika nilai signifikan > 0,1 maka Ho diterima

dan Ha belum cukup bukti.Ini berarti secara parsial variabel independen

tidak mempunyaipengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen.- Jika nilai signifikan ≤ 0,1 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Ini berartisecara parsial variabel independen tersebut mempunyai

pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen

c. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Analisis koefisien determinasi dalam regresi linear

bergandadigunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh

variabelindependen (X1, dan X2) secara serentak terhadap variabel

dependen (Y).Cara menetukan Koefisien Determinasi dengan melihat

Adjusted R

Square. Nilai Adjusted R Square dapat bernilai negatif, sehingga

jikanilainya negatif, maka nilai tersebut dianggap 0, atau variabel bebas

samasekali tidak mampu menjelaskan varians dari variabel terikatnya.

Dasarpengambilan keputusan:

Tabel 3.3Koefisien Determinasi

< 0,10

Buruk Ketepatannya

0,11-0,30 Rendah Ketepatannya

0,31-0,50 Cukup Ketepatannya

> 0,50 Tinggi Ketepatannya

Jika perhitungannya semakin mendekati nilai 100% maka model

tersebutsemakin baik, karena perubahan pada variabel-variabel

independen yangdimaksud memang benar-benar memberikan pengaruh

atau kontribusiterhadap perubahan yang terjadi pada variabel dependen.

Demikianlah, penjelasan diatas mengenai metode penelitian yang

terdiridari penjelasan jenis dan pendekatan penelitian,jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, populasidan sampel

yang digunakan, metode pengukuran, dan teknik analisis datadengan

menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan

ujianalisis regresi.

I. Rencana dan Waktu Penilitian

Penelitian ini direncanakan berjalan dalam waktu 3 bulan terhitung

mulai dari bulan Oktober - November 2017.

JADWAL PENELITIAN

Oktober November Desember

No Kegiatan Minggu Ke: Minggu Ke: Minggu Ke:

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penulisan Draf Proposal

2 Konsultasi dengan Ketua Prodi

untuk Fokus Penelitian

3 Revisi Draf Proposal

4 Proses Ujian Proposal

5 Revisi Draf Proposal Setelah

Ujian

6 Konsultasi dengan Pembibing

7 Koleksi Data

8 Analisa dan Penulisan Draf Awal

9 Draf Awal Dibaca Pembibimbing

10 Revisi Draf Awal

11 Draf Dua Dibaca Pembimbing

12 Revisi Draf Dua

13 Draf Dua Revisi Dibaca

Pembimbing

14 Penulisan Draf Akhir

15 Draf Akhir Dibaca Pembimbing

16 Ujan Tahap Awal

17 Revisi Setelah Ujian Tahap Awal

18 Ujian Munaqasyah

19 Revisi Tesis setelah Ujian

Munaqasyah

20 Mengikuti Wisuda

BAB IV DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL

PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (IDX).

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum

Indonesia merdeka.Pasar modalatau bursa efek telah hadir sejak

jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912

diBatavia.Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia

Belanda untukkepentingan pemerintah colonial atau VOC.Meskipun

pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhanpasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan,

bahkan pada beberapa periode kegiatanpasar modal mengalami

kevakuman.Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor

sepertiperang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari

pemerintah kolonial kepadapemerintah Republik Indonesia, dan

berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursaefek tidak dapat

berjalan sebagimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar

modal pada tahun 1977,dan beberapa tahun kemudian pasar modal

mengalami pertumbuhan seiring denganberbagai insentif dan

regulasi yang dikeluarkan pemerintah.Secara singkat,

tonggakperkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat pada

tabel 4.1 sebagai berikut:88

88www.idx.co.id.

Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Desember 1912 Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di

Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda

1914 – 1918 Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang

Dunia I

1925 – 1942 Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama

dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

Awal tahun 1939 Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya ditutup

1942 – 1952 Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama

Perang Dunia II

1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda.

Bursa Efek semakin tidak aktif

1956 – 1977 Perdagangan di Bursa Efek vakum

10 Agustus 1977 Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM

(Badan Pelaksana Pasar Modal) Tanggal 10

Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.

Pengaktifan kembali pasar modal ini juga

ditandai dengan go public PT Semen Cibinong

sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang

Surat Berharga Syariah Negara

1977 – 1987 Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah

emiten hingga 1987 baru mencapai 24.

Masyarakat lebih memilih instrument perbankan

dibandingkan instrumen Pasar Modal

1987 Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987

(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan

bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran

Umum dan investor asing menanamkan modal di

Indonesia

1988 – 1990 Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar

Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing.

Aktivitas bursa terlihat meningkat

2 Juni 1988 Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi

dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang

dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya

terdiri dari broker dandealer.

Desember 1988] Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan

perusahaan untuk go public dan beberapa

kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan

pasar modal

16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi

dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik

swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya

13 Juli 1992 Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi

Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini

diperingati sebagai HUT BEJ

22 Mei 1995 Sistem Otomasi perdagangan di BEJ

dilaksanakan dengan system computer JATS

(Jakarta Automated Trading Systems)

10 November

1995

Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No.

8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-

Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari

1996

1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa

Efek Surabaya

2000 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless

trading) mulai diaplikasikan di pasar modal

Indonesia

2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan

jarak jauh (remote trading)

2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke

Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama

menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 maret 2009 Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru

PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG

a. Visi & Misi Bursa Efek Indonesia (IDX).

Visi

Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat

dunia.

Misi

Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan

emiten, melaluipemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan,

penciptaan nilai tambah, efisiensi biayaserta penerapan good

governance.

b. StrukturKepemimpinanBursa efek Indonesia / IDX

Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU

No. 8 Tahun 1995 tentang pasar Modal.

Gambar 4.1 Komisaris Bursa Efek Indonesia / IDX

Gambar 4.2 Dewan Direksi Bursa Efek Indonesia / IDX

2. Gambaran Umum Perusahaan Syariah yang Menjadi Sampel

Penelitiandan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jambi

Populasi yang diambil sebagai objek penelitian ini adalah

seluruh perusahaan syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Jambi.Sedangkan teknik penarikan sampel penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode purposivejudgementsampling yaitu sampel dipilih

atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan

KOMISARIS UTAMA Nyoman Tjager

KOMISARIS

JohnnyDarmawan

KOMISAR

IS

Chaeruddin Berlian

KOMISARI

S

Johnny Darmawan

KOMISAR

IS

Oentoeng Soebagjo

Ketua Dewan Direksi

Ito Warsito

Ketua Dewan Direksi Ito Warsito

Ketua Dewan Direksi

Ito Warsito

Ketua Dewan Direksi

Ito Warsito

Friderica Widyasari

Dewi

Direktur Pengembangan

Adikin Basirun

Direktur Teknologi dan

Manajemen Risiko

sampel yang telah ditentukan.Subset ini diambil karena dalam banyak

kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena

itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut

sampel”.Dari pemilihan sampel tersebut diperoleh sebanyak 4

perusahaan syariah yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) Jambi.

Dimana kriteria sampel atau perusahaan yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Kriteria sampel yang ditentukan dalam penelitian ini antara lain :

d. Sampel yang diambil merupakan perusahaan Syariah yang masih aktif pada periode penelitian serta terdaftar di BEI Jambi.

e. Perusahaan Syariah bersifat terbuka (open –end fund). f. Perusahaan tersebut merupakan cabang dari masing-masing

perusahaan mempunyai dua kreteria investasi yaitu Syariah dan konvesional. Kriteria tersebut menghasilkan sampel sebagai berikut:

Tabel 4.3. Daftar Nama Sampel Penelitian

No Perusahaan Syariah Status

1. FAC Sekuritas Aktif

2. Philip Sekuritas Aktif

3. MNCSekuritas Aktif

4. IndopremierSekuritas Aktif

Sumber: Data Diolah.

a. FAC Sekuritas

1) Sejarah Singkat FAC Sekuritas

PT First Asia Capital (d/h PT Panin Capital) (PC) didirikan

18 Oktober 1989 dan mulai beroperasi secara komersial pada

tahun 1989. Kantor pusat First Asia Capital beralamat di Gedung

Bank Panin Pusat , 4, Jl. Jend Sudirman, 1 – Jakarta Pusat 10270

– lndonesia.Telp : (62-21) 7279-9888 (Hunting), Fax : (62-21)

571-0895.Pemegang saham PT First Asia Capital (PC), antara

lain: Dana Pensiun karyawan Panin Bank (47,50%), Alfo Jusuf

Tjahaya (25,00%), Richard Rachmadi Wiriahardja (25,00%) dan

Bank Panin Tbk (PNBN) (2,50%).

Ruang lingkup kegiatan usaha First Asia Capital adalah

bergerak dibidang perantara pedagang efek.First Asia Capital

memperoleh ijin usaha sebagai perantara pedagang efek pada

tanggal 10 Februari 1991.

2) Visi dan Misi

Visi :

Menjadi perusahaan efek berkualitas dunia yang menganut

nilai-nilai integritas dan kehati-hatian.

Misi:

- Untuk memberikan pelayanan terbaik dalam bidang jasa

keuangan dengan penuh integritas serta mendukung adanya

inovasi dan kreatifitas.

- Untuk membangun sumber daya manusia yang profesional

dan memiliki integritas di bidang pasar modal.

- Untuk meningkatkan nilai perusahaan secara konsisten

dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.

3) Struktur Pengurus FAC Sekuritas

Gambar 4.3

Dewan Komisaris dan Direksi

Dewan Komisaris

Komisaris Utama

Akijat Lukito

Komisaris

Drs. Richard Rachmadi Wiriahardja

Komisaris

Agus Purwadi

b. PhillipSekuritas

1) Sejarah Singkat Phillip Sekuritas

PhillipCapital hadir di Indonesia sejak tahun 1994 dengan

menjadi mayoritas pemegang saham PT Philindo Santana

Perkasa. Dalam perkembangannya, PT Philindo Santana Perkasa

resmi berganti nama menjadi Phillip Securities Indonesia pada

tahun 2003. Di tahun 2003, Phillip Sekuritas Indonesia juga

meluncurkan POEMS (Phillip's On-line Electronic Mart System)

versi Indonesia yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan

pasar di Indonesia.Kini, Phillip Sekuritas Indonesia menjadi salah

satu perusahaan sekuritas di Indonesia yang meraih berbagai

pengakuan berkat kepercayaan dan layanan yang diberikan.

Phillip Sekuritas Indonesia telah mendapat ijin dari Otoritas

Jasa Keuangan-OJK (d/h BAPEPAM dan LK ) yang terdiri dari

Penjamin Emisi Efek Nomor: KEP-02/BL/PEE/2007 dan Perantara

Pedagang Efek Nomor : KEP-225/PM/1992.

Sejak 1975, PhillipCapital telah berkembang sebagai

lembaga keuangan Asia yang terintegrasi dan secara umum

menawarkan berbagai layanan yang berkualitas dan inovatif untuk

pelanggan ritel, korporasi dan institusi.

Kehadiran PhillipCapital Group di Indonesia ditandai

dengan dimilikinya saham mayoritas PT Phillindo Santana

Perkasa oleh Phillip Brokerage Pte Ltd pada tahun 1994. Di tahun

2003, PT Phillindo Santana Perkasa resmi berganti nama menjadi

PT Phillip Securities Indonesia, dan terus menciptakan berbagai

inovasi hingga kini menjadi salah satu perusahaan sekuritas

Direktur Utama

Alfo Jusuf Tjahaya

Direktur

Luki Aryatama Sutyanto

Direktur

Risma

dengan kepercayaan dan layanan terbaik di Indonesia. Berikut

sejarah perjalanan Phillip Sekuritas Indonesia:

1989

Perusahaan sekuritas bernama PT Santana Jaya Sejati berdiri.

1994 Meluncurkan Produk Reksa Dana Pertama, Bernama Phillip Rupiah Balanced Fund.

1998

Mendapatkan izin Manajer Investasi (menjadi pengelola reksa dana).

1992

Meluncurkan Produk Reksa Dana Pertama, Bernama Phillip Rupiah Balanced Fund.

2009

Meluncurkan Sistem Online Trading POEMS PRIMA Versi Blackberry.

2010

Meluncurkan POEMS PRIMA Di Jaringan BIS (Blakberry Internet Service) Unlimited.

2011

Meluncurkan fitur smartSAFE di POEMS ProTrader.

2012

Meluncurkan POEMS PRIMA untuk OS Android.

2014

Pengelolaan Aset Reksa Dana Di PT Phillip Securities Indonesia Menjadi Perusahaan Yang Berdiri Sendiri, Yakni PT Phillip Asset Management.

2015

PT Phillip Securities Indonesia Meluncurkan Fitur Autosweep Pada POEMS

4) Visi dan Misi

Visi

Menjadi perusahaan efek terpercaya dan mitra

handal dalam mencapai tujuan investasi para nasabah

Misi

- Memperkenalkan dan menghilangkan pandangan negatif tentang pasar modal kepada masyarakat luas.

- Memberikan pelayanan yang maksimal dalam berinvestasi bagi para nasabah.

- Mengembangkan Perseroan dengan membangun SDM dan teknologi informasi yang up-to-date.

5) Struktur Pengurus PhillipSekuritas

Gambar 4.3

Dewan Komisaris dan Direksi

b. MNCSekuritas

1) Sekilas Sejarah SingkatMNCSekuritas

PT MNC Sekuritas (MNC Sekuritas) sepenuhnya (99,9%)

dimiliki oleh PT MNC Investama Tbk, melalui anak

perusahaannya PT MNC Kapital Indonesia, Tbk, yang merupakan

salah satu perusahaan investasi di bidang jasa keuangan yang

terintegrasi dan terbesar di Indonesia.

Dewan Komisaris

Presiden Direktur

Daniel Tedja

Presiden Komisaris

Joseph Gwa Ser Wah

Komisaris

Wayan Daniel

Komisaris

RyosukeHayashi

Direktur

Thessalonica Winarto

Direktur

Elvy Trisnawati

PT MNC Sekuritas adalah perusahaan efek yang bergerak

sebagai Perantara Perdagangan Efek dan Penjamin Emisi Efek

sejak tahun 1989.

Didirikan pada bulan November 1989 di Surabaya, MNC

Sekuritas yang awalnya dikenal sebagai PT. Bhakti Investama

memulai sepak terjangnya di bidang perdagangan efek, sekaligus

menjadi cikal bakal MNC Group. Seiring perjalanan waktu, MNC

Sekuritas terus berkembang menjadi salah satu perusahaan

sekuritas lokal yang menyediakan jasa pasar modal secara

lengkap.

Saat ini MNC Sekuritas memiliki 3 divisi usaha.Divisi

Equity menyediakan layanan perantara perdagangan saham, bagi

nasabah ritel, institusi, maupun high networth.Dengan

mempertimbangkan kondisi pasar serta risiko kredit yang muncul,

saat ini perusahaan tidak melakukan pemberian layanan transaksi

Repurchase Agreement (Repo) sampai batas waktu review

selanjutnya.

MNC Sekuritas menyediakan platform online trading MNC

Trade New dan MNC Trade Syariah yang dapat diakses dengan

mudah melalui berbagai perangkat, dengan sistem operasi

Android maupun IOS. Untuk mensosialisasikan investasi pasar

modal ke berbagai kalangan, MNC Sekuritas juga memiliki produk

menabung saham bernama MNC GEMESIN (Gemar Menabung

Saham Indonesia), hanya dengan menabung Rp 100.000,- atau

kelipatannya secara berkala.

Dalam memperluas basis pemodal, MNC Sekuritas juga

telah menjalankan berbagai program sosialisasi dan edukasi bagi

masyarakat, khususnya nasabah potensial. Seiring dengan

pertumbuhan bisnis dari waktu ke waktu, MNC Sekuritas akan

terus mengembangkan jaringan kantor cabang di kota-kota

potensial Indonesia dan meningkatkan kapasitas sumber daya

manusia yang berkualitas sebagai wujud komitmen perusahaan

untuk terus berperan dalam pengembangan pasar modal

Indonesia.

2) Visi dan Misi

Visi

Menjadi Perusahaan Sekuritas Terbaik dan Terpercaya

di Indonesia

Misi

Berorientasi kepada pemberian layanan terbaik bagi nasabahnya secara berkesinambungan.

Bertindak secara profesional

Berlaku inovatif dan progresif

3) Struktur Pengurus PT MNCSekuritas

Gambar 4.3

Dewan Komisaris dan Direksi

c. Indopremier Sekuritas

1) Sejarah Singkat PT Indo Premier Sekurities

Dewan Komisaris

Komisaris

Angela Herliani

Tanoesoedibjo

Komisaris

Liliana

Tanoesoedibjo

Komisaris Utama

Hary Tanoesoedibjo

Direktur

Kardinal Alamsyah Karim

Direktur

Riciky Herbert P.Sitohang

Direktur

Valencia

Tanoesoedibjo

PT Indo Premier Sekurities (dahulu PT Puridana

Sekurindo) (PD) didirikan tanggal 25 April 1996.Kantor pusat Indo

Premier Sekurities beralamat di Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718,

Jl. Jend.Sudirman No. 28 – Jakarta 10210 – lndonesia.

Pemegang saham PT Indo Premier Sekurities (PD), antara

lain: PT Indo Premier Capital (99,98%), Ungkoro Darmosusilo

(0,01%) dan Nixon Jacobus Silfanus (0,01%).

Ruang lingkup kegiatan usaha Indo Premier Securities

antara lain menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang

efek, penjarnin emisi efek, manajer investasi atau penasihat

investasi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan

tersebut. Indo Premier Securities menjalankan usaha manajer

investasi melalui anak usaha yang dimiliki sebanyak 97,20%,

yakni PT Indo Premier Investment Management didirikan dengan

narna PT Citra Cemertang Bumi Persada.

2) Visi dan Misi

Visi

Menjadi perusahaan penyedia jasa yang menyediakan solusi

keuangan secara transparan dan bermanfaat, dan dikenal

sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.

Misi

Memberdayakan masyarakat untuk mampu mengendalikan

keputusan keuangan secara mandiri, dengan solusi yang

sederhana, biaya murah dan bebas dari konflik kepentingan,

serta menghubungkan orang dengan pasar modal.

3) Struktur Pengurus PT Indo Premier Securities

Gambar 4.3

Dewan Komisaris dan Direksi

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden

Kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden yang

tersebar empat Sekuritas yaitu investor FAC Sekuritas, Phillips

Sekuritas, MNC Sekuritasdan IndopremierSekuritas. Ada beberapa

kategori diantaranya kategori jenis kelamin, usia, danpekerjaan

responden yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sehingga data tersebut menjadi informatif danlebih mudah

dipahami.

a) Jenis Kelamin

Adapun data mengenai jenis kelamin responden yang

tersebar empat sekuritas yaitu FAC Sekuritas, Phillips Sekuritas,

MNC Sekuritasdan IndopremierSekuritasadalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

JenisKelaminResponden Frekuensi Persentase

Dewan Komisaris

Komisaris

Erry Firmansyah

Komisaris

Ungkoro

Darmosusilo

Komisaris Utama

I Nyoman Suwandha

Direktur

Stefanus Noviono Darmosusilo

Direktur

Fredy Robby Sumendap

Direktur

The Moleonoto

Perempuan 63 63

Laki-laki 37 37

Jumlah 100 100

Sumber : data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan keterangan pada tabel diatas, dapat diketahui

tentangjenis kelamin investor yang diambil sebagai responden, yang

menunjukkan bahwa mayoritasresponden adalah perempuan, yaitu

sebanyak 63 orang, sedangkan sisanyaadalah responden laki-laki

sebanyak 37 orang. Hal ini menunjukkanbahwa sebagian besar dari

investoryang tersebar dari empat sekuritas yaitu FAC Sekuritas,

Phillips Sekuritas, MNC Sekuritasdan IndopremierSekuritasyang

diambil sebagai responden adalah perempuan.

b) Usia

Adapun data mengenai umur responden yang tersebar dari

empat sekuritas yaitu FAC Sekuritas, Phillips Sekuritas, MNC

Sekuritasdan IndopremierSekuritasadalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Usia Responden

UsiaResponden Frekuensi Persentase

≤30 th 12 12 %

31 - 40 th 25 25 %

41 – 50 th 36 36 %

>55 th 27 27 %

Jumlah 100 100 %

Sumber : data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 4.3memaparkan objek penelitian menurut

usia. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 41

hingga 50 tahun sebanyak 36 orang. 27 responden berumur diatas

55 tahun, 25 responden berumur 31 sampai 40 tahun.Dan 12

responden dibawah 30 tahun.Hal inimenggambarkan bahwa investor

masyarakat jambi adalah kebayakan berusia antara 41 hingga 50

tahun.

c) Pedidikan

Adapun data mengenai responden investor berdasarkan

pendidikan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Pendidikan Responden

Pendidikan Frekuensi Persen (%)

SMA 18 23.0

D3 16 13.0

S1 36 48.0

S2 24 5.0

S3 8 12.0

Total 100 100.0

Sumber : data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan keterangan pada tabel ini memperlihatkan bahwa

responden penelitian berdasarkan Pendidikan terakhir. Ada 18

responden lulusan SMA, 16 responden lulusan D3, 36 responden

lulusan S1, 24 responden lulusan S2 dan 8 responden lulusan S3.

Dari tabel tersebut kebanyakan responden Investor Adalah lulusan

S1.

d) Pekerjaan

Adapun responden investor berdasarkan pekerjaan adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.5 Pekerjaan Responden

Pendidikan Frekuensi Persen (%)

Wirausaha 23 23.0

Swasta 15 13.0

PNS 49 48.0

Mahasiswa 5 5.0

Ibu Rumah Tangga 8 12.0

Total 100 100.0

Sumber : data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel di atas dilihat dari bidang pekerjaan

responden, sebanyak 23 orang responden bekerja dibidang

Wirausaha, 15 orang responden berprofesi sebagai Swasta, 49 orang

responden berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), 5 orang

responden berprofesi sebagai Mahasiswa, dan 8 orang responden

berprofesi sebagai petani atau ibu rumah tangga.

e) Penghasilan Perbulan

Adapun data mengenai penghasilan perbulan responden

Investor masyarakat Jambi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Penghasilan Perbulan Responden

Lama bekerja Frekuensi Persentase

<1.000.000 7 7,0

1.100.000 - 2.000.000 27 27,0

2.100.000 - 3.000.000 25 25,0

3.100.000 - 5.000.000 32 32,0

> 5.000.000 9 9,0

Total 100 100,0

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Berdasarkan keterangan pada tabel ini memperlihatkan

bahwapendapatan Investor yang diambil sebagai responden senilai

Rp <1.000.000 sebanyak 7 orang atau sebanyak 7.0 % dari

keseluruhan responden, kemudianpendapatan sekitar Rp 1.000.000

hingga Rp 2.000.000 sebanyak 27 orang,Rp 2.000.000 hingga Rp

3.000.000 sebanyak 25 orang, Rp 3.000.000hingga Rp 5.000.000

sebanyak 32 orang, dan penghasilan Rp >5.000.000 sebanyak 9

orang. Dapat disimpulkan penghasilan rata-rata Investormasyarakat

Jambi yang dijadikan responden adalah berkisar antara Rp 3.100.000

hingga Rp 5.000.000.

f) Pengeluaran Konsumsi Perbulan

Tabel 4.7

Pengeluaran Konsumsi Perbulan

Pengeluaran konsumsi * Pendapatan perbulan Crosstabulation

Pendapatan Perbulan

<1.000.000 1.100.000 - 2.000.000

2.100.000 - 3.000.000

3.100.000 - 5.000.000

> 5.000.000 Total

<10% dari Pendapatan

1 4 3 2 1 11

Pengeluaran

konsumsi

10-25% dari pendapatan

3 6 6 1 4 29

25-50% dari Pendapatan

2 11 12 16 2 43

50-70% dari Pendapatan

1 5 2 1 1 10

>70% dari

pendapatan 0 1 2 3 1 7

Total 7 27 25 32 9 100

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 3 dari 7 responden

yangmemiliki pendapatan Rp <1.000.000 menggunakan lebih dari

10% hingga 25% pendapatan mereka untuk kebutuhan konsumsi. 11

dari 27 responden yangmemiliki pendapatan Rp 1.100.000–Rp

2.000.000 menggunakan 25% hingga 50% pendapatan mereka untuk

konsumsi. 12 dari 25 responden yang memiliki pendapatan Rp.

2.000.000–3.000.000 menggunakan 25% hingga 50% untuk

kebutuhan konsumsi. Kemudian 16 dari 30 responden yang memiliki

pendapatan 3.100.000 -5.000.000 mengunakan pendapatan untuk

keperluan konsumsi 25% hingga 50%.Dan 4 dari 9 responden yang

pendapatannya Rp >5.000.000 hanya menggunakan 10%hingga

25% dari pendapatan mereka untuk pengeluaran konsumsi.

Dapatdisimpulkan bahwa semakin besar pendapatan yang dimiliki,

makasemakin kecil porsi dana yang dikeluarkan untuk konsumsi.

g) Pengeluaran Sosial Perbulan

Tabel 4.8

Pengeluaran Sosial Perbulan

Pengeluaran Sosial * Pendapatan perbulan Crosstabulation

Pendapatan Perbulan

<1.000.000 1.100.000 -

2.000.000 2.100.000 -

3.000.000 3.100.000 -

5.000.000 > 5.000.000 Total

<10% dari Pendapatan 4 6 8 12 4 34

Pengeluaran

Sosial 10-25% dari pendapatan 2 9 12 14 3 40

25-50% dari Pendapatan 1 7 3 4 2 17

50-70% dari pendapatan 0 5 2 2 0 9

Total

7

27

25

32

9

100

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 4 dari 7 responden yangmemiiki

pendapatan Rp <1.000.000 menggunakan kurang dari 10%pendapatan

mereka untuk kegiatan sosial. Kemudian 9 dari 27 respondenyang memiliki

pendapatan Rp 1.100.000–Rp 2.000.000 menggunakan kurang dari 10%

hingga 25% pendapatan mereka untuk kegiatan sosial, 12 dari 25

respondenyang memiliki pendapatan Rp 2.100.000– Rp 3.000.000

menggunakan kurang dari 10% hingga 25% pendapatan mereka untuk

kegiatan sosial. 14 dari 32 responden yang memiliki pendapatan Rp

3.100.000– Rp 5.000.000 menggunakan kurang dari 10% hingga 25%

pendapatan mereka untuk kegiatan sosial. 4 dari 9 responden

berpendapatan Rp >5.000.000 menggunakan 10%-25%pendapatan mereka

untuk kegiatan sosial. Dapat disimpulkan bahwasemakin besar pendapatan

yang dimiliki, maka semakin besar porsi danayang dikeluarkan untuk

kegiatan sosial.

h) Pengeluaran Tabungan Perbulan

Tabel 4.9

Pengeluaran Tabungan Perbulan

Pendapatan Perbulan

<1.000.000 1.100.000 -

2.000.000 2.100.000 -

3.000.000 3.100.000 -

5.000.000 > 5.000.000 Total

<10% dari Pendapatan 4 9 7 6 1 27

Pengeluaran

tabunga 10-25% dari pendapatan 3 5 6 8 2 24

25-50% dari Pendapatan 0 10 9 12 2 33

50-70% dari pendapatan 0 2 3 6 3 14

>70% dari pendapatan 0 1 0 2 1 4

Total 7 27 25 32 9 100

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 4 dari 7 responden yangmemiiki

pendapatan Rp <1.000.000 menyisihkan kurang dari 10%pendapatan

mereka untuk ditabung. Kemudian 10 dari 27 responden yangmemiliki

pendapatan Rp 1.100.000–Rp 2.000.000 menggunakan 25%- 50%

pendapatan mereka untuk ditabung. Dan 9 dari 25

respondenberpendapatan Rp 2.100.000–Rp 3.000.000 menggunakan 25%-

50% pendapatan mereka untuk ditabung.12 dari 32 responden yangmemiliki

pendapatan Rp 3.100.000–Rp 5.000.000 menyisihkan kurang dari

10%pendapatan mereka untuk ditabung. 12 dari 32 responden

berpendapatan Rp 3.100.000–Rp 5.000.000 menggunakan 25%- 50%

pendapatan mereka untuk ditabung. Dan 3 dari 9 respondden yang memiliki

pendapatan Rp >5.000.000 menggunakan 50%-75% dari

pendapatanmereka untuk ditabung. Dapat disimpulkan bahwa semakin

besarpendapatan yang dimiliki, maka semakin besar porsi dana yang

disisihkanuntuk ditabung.

i) Pengeluaran Investasi Perbulan

Tabel 4.10

Pengeluaran Investasi Perbulan

Pendapatan Perbulan

<1.000.000 1.100.000 -

2.000.000 2.100.000 -

3.000.000 3.100.000 -

5.000.000 > 5.000.000 Total

<10% dari Pendapatan 4 16 14 14 4 49

Pengeluaran

Sosial 10-25% dari pendapatan 2 8 7 9 2 29

25-50% dari Pendapatan 1 3 4 9 3 22

50-70% dari pendapatan 0 0 0 0 0 0

Total

7

27

25

32

9

100

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa 4 dari 7 responden yangmemiiki

pendapatan Rp <1.000.000 dan 16 dari 27 responden yangmemiliki

pendapatan Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000 menyisihkan kurangdari 10%

pendapatan mereka untuk diinvestasikan. Begitu juga 14 dari 25 responden

dan 14 dari 32 responden yang berpendapatan Rp 2.100.000 –3.000.000

dan yang berpendapatan 3.100.000-5.000.000 menggunakan 25%-50%

daripendapatan mereka untuk investasi. Dan 4 dari 9 responden yang

berpenghasilan > 5.000.000 menyisihkan kurangdari 10% pendapatan

mereka untuk diinvestasikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

semakinbesar pendapatan yang dimiliki, maka semakin besar porsi dana

untukberinvestasi.

2. Hasil Skor Kuesioner

Tabel 4.11 Hasil Skor Kuesioner

Variabel Item

Pertanyaan

Total

SS %

Total

S %

Total

KS %

Total

TS %

Total

STS %

Pertanyaan 1 18 18% 49 49% 27 27% 6 6% 0 0%

Pertanyaan 2 14 14% 40 40% 27 33% 13 13% 0 0%

Pertanyaan 3 15 15% 50 50% 25 25% 10 10% 0 0%

Pertanyaan 4 6 6% 45 45% 40 25% 9 9% 0 0%

Pertanyaan 5 7 7% 47 47% 36 36% 10 10% 0 0%

Marketing Mix (X1)

Pertanyaan 6 10 10% 48 48% 35 35% 7 7% 0 0%

Pertanyaan 7 12 12% 44 44% 33 33% 10 10% 1 1%

Pertanyaan 8 3 3% 35 35% 52 52% 10 10% 0 0%

Pertanyaan 9 3 3% 32 32% 58 58% 7 7% 0 0%

Pertanyaan 10 6 6% 38 38% 42 42% 14 14% 0 0%

Pertanyaan 11 8 8% 26 26% 27 27% 35 35% 4 4%

Pertanyaan 12 6 6% 19 19% 26 26% 43 43% 6 6%

Pertanyaan 13 1 1% 21 21% 27 27% 46 46% 5 5%

Pertanyaan 14 13 13% 24 24% 33 33% 26 26% 4 4%

Pertanyaan 15 10 10% 36 36% 38 38% 16 16% 0 0%

Pertanyaan 16 8 8% 30 30% 43 43% 18 18% 1 1%

Pertanyaan 17 8 8% 39 39% 40 40% 12 12% 1 1%

Pertanyaan 18 6 6% 28 28% 52 52% 13 13% 1 1%

Pertanyaan 19 2 2% 22 22% 52 52% 23 23% 2 2%

Kemampuan

Finansial

(X2)

Pertanyaan 1 19 19% 32 32% 35 35% 14 14% 0 0%

Pertanyaan 2 14 14% 27 27% 36 36% 23 23% 0 0%

Pertanyaan 3 4 4% 8 8% 16 16% 47 47% 25 25%

Pertanyaan 4 4 4% 8 8% 16 16% 49 49% 23 23%

Pertanyaan 5 32 32% 33 33% 31 31% 4 4% 0 0%

Pertanyaan 6 23 23% 44 44% 33 33% 4 4% 0 0%

Pertanyaan 7 15 15% 41 41% 38 38% 5 5% 1 1%

Pertanyaan 8 6 6% 29 29% 55 55% 9 9% 1 1%

Pertanyaan 9 13 13% 42 42% 42 42% 3 3% 0 0%

Pertanyaan 10 15 15% 43 43% 35 35% 7 7% 0 0%

Keputusa

(Y)

Pertanyaan 1 2 2% 4 4% 15 15% 49 49% 30 30%

Pertanyaan 2 3 3% 5 5% 18 18% 49 49% 25 25%

Pertanyaan 3 7 7% 13 13% 35 35% 32 32% 13 13%

Pertanyaan 4 5 5% 19 19% 40 40% 29 27% 7 7%

Pertanyaan 5 15 15% 50 50% 25 25% 10 10% 0 0%

Pertanyaan 6 6 6% 45 45% 40 25% 9 9% 0 0%

Pertanyaan 7 7 7% 47 47% 36 36% 10 10% 0 0%

Pertanyaan 8 10 10% 48 48% 35 35% 7 7% 0 0%

Pertanyaan 9 12 12% 44 44% 33 33% 10 10% 1 1%

Pertanyaan 10 3 3% 35 35% 52 52% 10 10% 0 0%

Pertanyaan 11 3 3% 32 32% 58 58% 7 7% 0 0%

Pertanyaan 12 6 6% 38 38% 42 42% 14 14% 0 0%

Pertanyaan 13 15 15% 41 41% 38 38% 5 5% 1 1%

Pertanyaan 14 6 6% 29 29% 55 55% 9 9% 1 1%

Sumber: data primer yang diolah, 2018

a) Marketing mix

Produk

Data pada tabel menunjukkan bahwa 49% responden

menyatakansetuju bahwa mereka tahu produk investasi pasar modal

syariah dantidak ada responden yang sama sekali tidak tahu produk

investasipasar modal syariah. Kemudian 40% responden

menyatakan setujubahwa mereka tahu produk investasi saham

syariah dan tidak adaresponden yang tidak tahu sama sekali

mengenai produk saham syariah. Lalu pada pertanyaan 3 mengenai

saham syariah memiliki berbagai sektor mulai dari sector

pertambangan, sawit, keuangan dan lain- lain, 50% menyatakan

setujubahwa mereka tahu mengenai keberagaman sektorsaham

syariah.Pada pertanyaan 4, 45% menyatakan setuju bahwasannya

saham syariah mempunyai reputasi yang baik.Dan terakhir, 47%

respondensetuju bahwa saham syariah menawarkan fitur-fitur yang

menarik.

Harga

Pada tabel diatas, 48% responden menyatakan setuju

bahwasannya saham syariah memberikan keuntungan yang menarik

dankompetitif.Kemudian 44% menyatakan setuju bahwa harga

saham syariah terjangkau.Lalu 52% responden menyatakan

cukupsetuju atau netral terhadap potongan biaya untuk biaya-

biayaadministrasi dengan ketentuan minimal transaksi pada saham

syariah.58% menyatakan cukup setuju pada kebebasan

menambahatau mengurangi saldo saham syariah.Dan terakhir

42%responden menyatakan cukup setuju dan 38%-nya menyatakan

setujupada pernyataan bahwasannya mereka tidak keberatan

dengan biayaadministrasi yang ditetapkan pada saham syariah.

Promosi

Data pada tabel diatas menunjukkan 35% responden tidak

setujubahwa mereka pernah melihat iklan saham Syariah

dikoran/majalah, 43% juga tidak setuju bahwa mereka pernah

melihatiklan saham Syariah di televisi, 46% responden juga tidak

setujubahwa mereka pernah melihat iklan Saham Syariah

padareklame/baliho di jalan raya. 33% responden menyatakan cukup

setujubahwasannya iklan tentang saham Syariah membantu

merekamengenal produk yang ditawarkan.Kemudian 38%

menyatakan cukupsetuju 24%-nya menyatakan setuju bahwa saham

Syariahmengikutsertakan produknya pada pameran-pameran

keuangan.Danterakhir, 43% responden menyatakan cukup setuju

atau netral dan36%-nya menyatakan setuju pada banyaknya promosi

yangditawarkan untuk produk saham Syariah.

Lokasi

Data tabel menyatakan 40% responden cukup setuju atau

netral dan39%-nya menyatakan setuju bahwasannya portofolio

saham Syariah bisa dibeli dimana saja (online dan sekuritas), 52%

juganetral dan 28%-nya setuju pada top up dan tarik tunai saldo

saham Syariah bisa dilakukan kapan saja. 52% responden

menyatakan cukupsetuju dan 22%-nya menyatakan setuju

bahwasannya lokasi kantorpenerbit, dan penjual saham Syariah

mudahdijangkau.

b) Kemampuan Finasial

Dari data pada tabel diatas menujukan 56% investor jambi

memiliki potensi untuk berinvestasi di saham dan 44% investor atau

responden tidak memiliki potensi untuk berinvestasi disaham.

c) Keputusan Investasi

Kemudian 35% responden menyatakan setuju bahwa mereka

berminat untuk mencoba Saham Syariah dan 25% responden

menyatakan setuju bahwa saham syariahlebih menguntungkan

dibanding saham konvensional. Kemudian 10% meyatakan cukup

setuju bahwa saham syariah sudah berjalan sesuai prinsip

syariah.Lalu 15%menyatakan cukup setuju dan setuju bahwa saham

syariahmerupakan produk investasi yang menarik (murah, mudah,

aman). Dan terakhir, 15% responden setuju bahwa investorpemula

akansangat cocok memulai investasinya pada produk saham syariah.

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen,

penulismenggunakan analisis dengan SPSS 17 Untuk tingkat

validitas dilakukan uji signifikansi denganmembandingkan nilai r

hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of freedom (df) = n-k dalam

hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalahjumlah konstruk. Pada

kasus ini besarnya df dapat dihitung 100-2 atau df= 98 dengan alpha

0,1 didapat r tabel 0,1654, jika r hitung (untuk tiap-tiapbutir

pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item total

correlationlebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir

pertanyaan tersebutdikatakan valid.

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Item

Pertanyaan

Corrected Item Total Correlation

r tabel Keterangan

Pertanyaan 1 0.644 0.1654 Valid Pertanyaan 2 0.620 0.1654 Valid Pertanyaan 3 0.721 0.1654 Valid

Pertanyaan 4 0.610 0.1654 Valid Pertanyaan 5 0.556 0.1654 Valid

Marketing Mix (X1)

Pertanyaan 6 0.560 0.1654 Valid Pertanyaan 7 0.488 0.1654 Valid Pertanyaan 8 0.595 0.1654 Valid

Pertanyaan 9 0.691 0.1654 Valid

Pertanyaan 10 0.405 0.1654 Valid

Pertanyaan 11 0.720 0.1654 Valid Pertanyaan 12 0.640 0.1654 Valid Pertanyaan 13 0.555 0.1654 Valid Pertanyaan 14 0.546 0.1654 Valid

Pertanyaan 15 0.518 0.1654 Valid

Pertanyaan 16 0.560 0.1654 Valid

Pertanyaan 17 0.694 0.1654 Valid Pertanyaan 18 0.718 0.1654 Valid Pertanyaan 19 0.567 0.1654 Valid

Pertanyaan 1 0.437 0.1654 Valid Pertanyaan 2 0.467 0.1654 Valid Pertanyaan 3 0.506 0.1654 Valid

Pertanyaan 4 0.557 0.1654 Valid

Pertanyaan 5 0.759 0.1654 Valid

Pertanyaan 6 0.759 0.1654 Valid

Kemampuan Finasial

(X2)

Pertanyaan 7 0.496 0.1654 Valid Pertanyaan 8 0.363 0.1654 Valid Pertanyaan 9 0.669 0.1654 Valid

Pertanyaan 10 0.479 0.1654 Valid

Keputusan

Pertanyaan 1 0.644 0.1654 Valid Pertanyaan 2 0.620 0.1654 Valid Pertanyaan 3 0.721 0.1654 Valid Pertanyaan 4 0.610 0.1654 Valid Pertanyaan 5 0.556 0.1654 Valid

Pertanyaan 6 0.560 0.1654 Valid

Pertanyaan 7 0.488 0.1654 Valid

Investasi (Y)

Pertanyaan 8 0.595 0.1654 Valid Pertanyaan 9 0.691 0.1654 Valid

Pertanyaan 10 0.405 0.1654 Valid Pertanyaan 11 0.720 0.1654 Valid

Pertanyaan 12 0.640 0.1654 Valid Pertanyaan 13 0.555 0.1654 Valid Pertanyaan 14 0.546 0.1654 Valid

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing

itempertanyaan memiliki r hitung > r tabel (0,1654) dan bernilai

positif.Dengan demikian butir-butir pertanyaan yang digunakan

penelitidinyatakan valid dan bisa digunakan.Untuk menguji validitas

dan reliabilitas instrumen, penulismenggunakan analisis dengan

SPSS Untuk tingkat validitas

b. Uji Reliabilitas

Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Reliability

Coefficient Cronbach's

Alpha Keterangan

X1 19 Item Pertanyaan 0.831 Reliabel

X2 10 Item Pertanyaan 0.808 Reliabel

Y 14 Item Pertanyaan 0.804 Reliabel

Sumber: data primer yang diolah, 2018

Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-

masingvariabel memiliki Cronbach’s Alpha > 0,60. Dengan

demikianvariabel (marketing mixdan keputusan investasi saham

syariah) dapatdikatakan reliabel.

3. Pengujian Persyaratan Analisis

1). Uji Asumsi Klasik

(a). Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

data variabel dependen dan independen yang digunakan memiliki

distribusi normal atau tidak. Ada beberapa cara untuk mengujinya,

salah satunya dengan analisa grafik. Dengan metode grafik kita

dapat melihat data yang digunakan memberikan distribusi normal

atau tidak dengan melihat histogram dan normal probability

plot.89Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot

dalam penelitian ini:

Gambar 4.4 Grafik Histogram

Gambar 4.5. Grafik Normal Probability Plot

89

Bawono dan Anton. Multivariate Analisis Dengan SPSS. (Salatiga: Salatiga Press, 2012).

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun normal

probability plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram

nenunjukkan pola distribusi yang mndekati normal.Sedangkan pada

grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis

diagonal, serta penyebarannya mendekati dan mengikuti arah garis

diagonal.Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

Tabel 4.14. Uji Normalitas Menggunakan

One Sample Kolmogorov Smirnov

Marketing

Mix

(X1)

Kemampuan

Finansial

(X2)

Keputusan

Investasi

(Y)

Kolmogorov-

SmirnovZ 0,898 0,912 0,691

Asymp. Sig.

(2-tailed) 0,396 0,376 0,726

Sumber : Data Primer Diolah 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ujione

sample KolmogorovSmirnovnseluruh variabel penelitian tidak

signifikan (Asymp. Sig.(2-tailed)>0,05) yang berarti distribusi

dikatakan normal.

(b). Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi

variabel-variabel bebas antara satu dengan lainnya.Dalam penelitian

kali ini, teknik uji multikolinearitas yang digunakan adalah dengan

metode VIF. Nilai VIF tidak boleh lebih besar dari (lima). Jika nilai

lebih besar dari (lima), maka dapat dikatakan data yang digunakan

terkena gejala multikolinearitas. Adapun hasil uji multikolinearitas

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF

Marketing Mix(X1) 809 1,237

Kemampuan Finansial (X2) 925 1,081

Sumber : Data Primer Diolah 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa

besarnyaTolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF)

memiliki nilai ToleranceValue≥0,10 atau sama dengan nilaiVIF ≤ 10

maka dapat disimpulkan tidak terjadimultikoloniearitas antar variabel

independennya.

(c). Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalammodel

regresi terjadi ketidaksamaan varians.Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi

heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji korelasi

spearman’s Hasil analisis korelasispearman antara residual

persamaan regresi disajikan sebagai berikut :

Tabel 4.16 Hasil Uji Heterokodesitas

Korelasi

VariabelBebasdenganUnstandardized

Residual

Koefisien

Spearman's

rho

Sig.

Marketing Mix(X1) -0,044 0,706

Kemampuan Finansial (X2) 0,005 0,965

Sumber : Data Primer Diolah 2018

C. Pengujian Hepotesis

Pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah melalui proses

pengujian persyaratan analisis. Hasil pengujian persyaratan analisis

menunjukkan bahwa skor setiap variabel telah memenuhi persyaratan

dilakukannya pengujian statistik selanjutnya yaitu pengujian

hipotesis.Pengujian hipotesisbertujuan untuk mengetahui pengaruh

marketing mix dan kemampuan finansial terhadap keputusan investasi di

saham syariah.Untuk menjawab permasalahan dan pengujian hipotesis

yangada pada penelitian ini dilakukan analisis statistik terhadap data

yang telahdiperoleh.Analisis data yang dilakukan untuk pengujian

hipotesis dalampenelitian ini adalah menggunakan analisis regresi

sederhana dan berganda.Analisis regresi berganda digunakan pada

hipotesis 1, sedangkan analisisregresi sederhana digunakan pada

hipotesis 2. Analisis regresi sederhana dan bergandadilakukan dengan

menggunakan program SPPS 17 for windows.

Hipotesis yang akan diuji meliputi: pengaruh marketing mix (X1)

terhadap keputusan investasi di saham syariah (Y), kemampuan

financial (X2) terhadap keputusan investasi di saham syariah (Y), dan

yang terakhir pengaruh marketing mix (X1) dan kemampuan finansial(X2)

secara bersama-sama terhadap keputusan investasi di saham syariah

(Y).

Gambar 4.5 : Konstelasi variable Penelitian

X1

X2

Y

X1 &X2

1. Uji F (Simultan)

Sebelum membahas secara parsial pengaruh antara

variabelindependen terhadap variabel dependen, terlebih dahulu

dilakukanpengujian secara simultan.Uji simultan ini, bertujuan untuk

mengujiatau mengkonfimasi hipotesis yang menjelaskan “marketing

mix dankemampuan finansial berpengaruh signifikan terhadap

keputusan investasi saham syariah”. Berikut output Hasil uji-

testsimultanyang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13 Hasil Uji Simultan ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression

Residual

Total

306.690

736.060

1042.750

2

97

99

61.338

7.830

7.833 .000a

a. Dependent Variable: keputusan Investasi b. Predictors: (Constant), Kemampuan Finansial, Marketing Mix

Pada Uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar

7,833. Dengan df1= 2 dan df2= 97. Sedangkan pada F tabel di

dapatnilai sebesar 1.248.Dengan demikian F hitung 7,833> F tabel

1,248. Dengan signifikansi 0,000 < 0,5 maka dapat dikatakan bahwa

variabelindependen (marketing mix dan kemampuan finansial) secara

bersamasama berpengaruh terhadap variabel dependennya

(keputusan investasi saham syariah).

Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi

a. Predictors: (Constant), Kemampuan Finansial, Marketing Mix b. Dependent Variable: Keputusan Investasi

Hasil diatas didapatkan koefisien determinasi Adjusted R Square

(Adj R2)0,802 atau 80,2%. Hal ini menunjukkan bahwaprosentase

Model Summaryb

Model R R Squaere Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 0,684a

. 765

.802 1.26757

sumbangan pengaruh variabel independen Marketing Mixdan

Kemampuan Finansial terhadap variabel dependen Keputusan

Investasisebesar 80,2% dan sisanya sebesar 18,8% dipengaruhi oleh

variabellain yang tidak diteliti.

2. Uji t (Parsial)

Uji parsial ini memiliki tujuan untuk menguji

ataumengkonfirmasi hipotesis secara individual.

Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan Group Statistics

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 11.846 4.297 4.500

Marketing Mix Kemampuan

Finansial

.381

.886 .059 .036

.291

.768 3.745 2.732

.000

.000

a. Dependent Variable: keputusan Investasi

Sumber: Data Primer yang diolah, 2018

Dengan df1= 2 dan df2= 97 didapatkan t hitung= 4.500 dan

t tabel = 3,745, maka didapatkanhasil, yaitu marketing mix dengan

sig. 0,000 < 0,5karena t hitung > t tabel (4,500> 3,745) dengan

demikian dapat diketahui bahwa marketing mixsecara parsial

memilikipengaruh yang signifikan terhadap keputusan Investasi di

saham syariah.Kemudian variabelkemampuan finansial diperoleh

hasil didapatkan t hitung= 4.500 dan t tabel = 2,732, dengan sig.

0,00< 0,5karena t tabel< t hitung (4,500>2,732)hal ini menunjukkan

bahwa Kemampuan Finansial memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan Investasi.

Berdasarkan uji analisa yang dilakukan sebelumnya, maka

didapatkan hasil pada model regresi berganda sebagai berikut:

Keputusan Investasi (Y)

Persamaan di atas menunjukkan bahwa:

1. Marketing Mix memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadapKeputusan Investasi,artinya jika strategi semakin baik

maka keputusan investasi akan semakin meningkat begitu pula

sebaliknya.

2. Kemampuan Finansial memiliki pengaruh positif terhadapkeputusan

Investasi, artinya semakin besar kemampuan finansial yang dimiliki

masyarakat maka akan semakin meningkatkan keputusanuntuk

beinvestasi di saham syariah.

D. Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan data hasil penelitian pengaruh marketing mix

dankemampuan finansial terhadap minat investasi saham syariah,

didapatkanhasil sebagai berikut:

1. Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Investasi di Saham

Syariah

Variabel marketing mix secara parsial menunjukkan nilai

koefisien beta sebesar 0,381 yang berarti marketing mix memiliki

pengaruh positif terhadap keputusan investasi saham syariah

sebesar 38,1%. Hasil ini sesuai dengan asumsi penulis bahwasannya

marketing mix (bauran pemasaran) yang terdiri dari produk, harga,

promosi, dan lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan

berinvestasi seseorang. Jika dilihat berdasarkan masing-masing

instrumen yang tergabung dalam marketing mix, lokasi memiliki

pengaruh yang lebih dominan dibandingkan produk, harga, dan

promosi yang ditunjukkan dengan skor beta lokasi sebesar 0,446

atau sebesar 44,6%. Instrumen produk dalam marketing mix memiliki

pengaruh sebesar 25,4%, harga memiliki pengaruh sebesar 16,6%,

dan promosi memiliki pengaruh sebesar 15,5%. Hal ini

mengidentifikasikan bahwa Marketing Mix merupakan salah satu alat

ukur untuk melihat keputusan investasi di masyarakat.

Hasil ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya oleh

Irwindatahun 2011yang menyatakan bahwa marketing mix secara

parsialberpengaruh positif terhadap keputusan investasi.Dan

penelitian Firly tahun2013 yang menyatakan bauran promosi

berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian saham.

2. Pengaruh Kemampuan Finansialterhadap Keputusan Investasi di

Saham Syariah

Variabel kemampuan finansial secara parsial memiliki

pengaruhsignifikan terhadap keputusan investasi. Hasil ini sesuai

dengan asumsipenulis bahwasannya kemampuan finansial akan

mempengaruhi dorongan keputusan seseorang untuk berinvestasi.

Jika dilihat dari hasil data responden,seseorang dengan pendapatan

lebih tinggi akanmengurangi pengeluarankonsumsinya, dan

menambah porsi pengeluarannya untuk ditabung,berinvestasi, dan

dalam kegiatan sosialnya. Hal ini memiliki pengaruh yang signifikan

pada keputusan seseorang untukberinvestasi pada saham syariah

secara parsial.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnyaoleh

Ahmad Lapananrang tahun 2013 yang menyatakan bahwa

tingkatupah berpengaruh positif terhadap investasi. Hal ini tidak jauh

berbeda dengan data yangdigunakan oleh peneliti ahmadadalah data

statistik tingkat upah masyarakat Banten,sedangkan penulis

menggunakan data responden dengan asumsi uang sakuperbulan

investor atau upah perbulan.

Kemudian hasil penelitian ini juga searah dengan dengan

penelitian Norma dan Melizatahun 2011 yang menyatakan bahwa

pengetahuan keuangan danpengalaman keuangan berpengaruh

positif terhadap perilaku investasi.Responden yang digunakan Norma

adalah masyarakatSurabaya dengan klasifikasi pendapatan keluarga

sebesar Rp 5.000.000, dan data responden penulis yang juga

menunjukkanmayoritas investor jambi memiliki pendapatan Rp

4.000.000 hal ini di peroleh dari pendapatan perbulanya.

Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis terdapat

padabackground sosial dan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang

berbeda dengan kedua penelitiansebelumnya, dorongan untuk

berinvestasi seseorang yang sudah bekerja dan tidak bekerja juga

berbeda, sehingga terjadi perbedaan hasilpengaruh kemampuan

finansial terhadap keputusan untuk berinvestasi. Sampelresponden

yang digunakan juga tidak memperhatikan tingkat kelas investor,

hasil kemungkinan akan berbeda jika sampel ditujukan hanyauntuk

investor yang kelas menegah ke bawah.Oleh karena itu asumsi

pengetahuan akanproduk saham syariah dan kemampuan finansial

lebih sedikit. Dalampenelitian ini faktor marketing mix dan

kemampuan finansial membuktikan sangat pengaruhi

terhadapkeputusan seseorang untuk berinvestasi terutama saham

syariah.

3. Pengaruh Marketing MixdanKemampuan Finansialterhadap

Keputusan Investasi di Saham Syariah

Variabel Marketing Mix dan Kemampuan Finansial secara

bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Keputusan Investasi Saham Syariah dengan prosentase pengaruh

sebesar 68,4% sedangkan sisanya sebesar 32,6% dipengaruhi

variabel lain yang tidak diteliti. BesarnyaAdjusted R Square (Adj R2)

adalah ,802 atau 80,2%hal ini menunjukkanbahwa prosentase

sumbangan pengaruh variabel independen Marketing Mixdan

Kemampuan Finansial terhadap variabel dependen Keputusan

Investasi Saham Syariah sebesar 80,2% dan sisanya sebesar 18,8%

dipengaruhioleh variabel lain.

Analisis Strategi PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi

dalam Menarik Minat Investor Berinvestasi Saham Syariah

Strategi pemasaran yang diterapkanoleh PT. BEI Kantor

Perwakilan Jambi saat ini adalah fokus melakukan edukasi

dansosialisasi. Pemilihan dan penerapan strategiini didasarkan atas

arahan dan panduan darikantor pusat kepada seluruh kantor

perwakilanmengenai status kelompok dan strategi/fokus kerja yang akan

dijalankan.

Sedangkan strategi pemasaran (marketing mix) dalam menarik

minat Investor syariah Jambi untuk berinvestasi di saham syariah, yang

telah diterapkan PT. BEI Kantor Perwakilan Jambi adalah sebagai

berikut.

a. Product (Produk)

Produk yang diperjualbelikan di PT. BEI Kantor Perwakilan

Jambi adalah efek-efek syariah yang sudah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.Untuk saat ini, efek yang diperjualbelikan selain berupa

saham konvensional juga memperjualbelikan saham syariah.

Masyarakat Jambi yang mayoritasnya muslim tentu diharapkan

masyarkat lebih diarahkan ke pasar modal syariah. Namun

tidakmembatasi kepada Masyarakat yang ingin berinvestasi di pasar

modal konvensional.Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan

peneliti dengan Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI)

Kantor Jambi, Gusti Nugurah mengatakan ada empat saham

sekuritassyariah yang ada yang ada di BEI perwakilan Jambi yaitu

MNC Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Fac Sekuritas dan Philip

Sekuritas. Menurut bapakGusti Nugurah saat ini harga saham tiap lot

sudah bisa terjangkau, minimal Rp 100.000,- masyarakat sudah

dapat berinvestasi di saham syariah.90

Sedangkan hasil wawancara dengan responden investor

syariah yang sudah berinvestasi di BEI perwakilan Jambi yaitu Edi

Setiawan tentang produk saham syariah dan konvensional. Beliau

memaparkan bahwa :91

“Saya memiliki dua saham di perusahan sekuritas yang ada di BEI Jambi.Yang satu saham syari’ah, satunya saham konvensional. Proses transaksinya sama saja, pembedanya di antaranya dari segi pemilihan sahamnya. Kalau saham syari’ah, di website-nya akan ada beberapa hadis atau ayat al-qur’an yang berhubungan dengan investasi yang berprinsip syariah. Dan saham-saham syariah yang ada di Perusahaan Sekuritas sudah melewati screening, jadi yang tidak termasuk kategori syariah, kode sahamnya otomatis dicoret.Jadi kita tidak bisa memilih saham tersebut.”

Berdasarkan studi pengukuran potensi calon investor syariah

yang dilakukan oleh PT. Bursa Efek Indonesia Kantor perwakilan

Jambi pada bulan September 2015 diperoleh informasi bahwa 46%

calon investor menginginkan suatu produk investasi yang berbasis

syariah. Hal ini dapat diartikan bahwa pada umumnya sebagian

besar dari calon investor yang mayoritas Muslim mengiginkan

investasi yang aman terbebas dari unsure riba. Berdasarkan hasil

wawancara dengan pimpinan dan staf trainer Bursa Efek Kantor

Perwakilan Jambi didapat informasi bahwa dari beberapa investor

yang sudah berinvestasi di BEI Jambi menginginkan produk yang

berbasis syariah, hanya saja produk saat ini yang tersedia masih

sedikit, oleh karena itu BEI Jambi terus melakukan kerja sama

dengan saham sekuritas yang memiliki produk saham syariahnya.92

90Gusti Ngurah,Kepala Kantor IDX Jambi, Wawancara 09 Januari 2018, Senin Jam: 13: 00 Wib. 91Edi Setiawan, Investor Saham Syariah, Wawancara 28 Januari 2018, kamis jam: 10: 30

Wib. 92Wawancara dengan pimpinandan staf trainer Bursa Efek Kantor Perwakilan Jambi, rabu

28 januari 2018, jam : 13.00 Wib.

b. Price(Harga)

Berdasarkan hasil wawancara dengan dengan pimpinan PT.

BEI Kantor Perwakilan Jambi menyatakan bahwa secara umum

masyarakatJambi sensitif dengan harga. Perbedaan harga yang tipis

bisa membuatnya pindah ke produk lain. BEI saat ini memberikan

harga yang sangat terjangkau untuk calon investor syariah. Sebelum

tahun 2015 jumlah pembelian saham per lot adalah 500 lembar dan

sejak 6 januari 2017 hanya 100 lembar per lotnya. Sebelumnya

untuk membuka rekening efek minimal setoran adalah

Rp.25.000.000,- dan terus mengalami penuruan menjadi

Rp.10.000.000, Rp.5.000.000 dan saat ini hanya dengan

Rp.100.000 masyarakat Jambi bisa membuka rekening efek syariah

dan membeli produk sahamsyariah.

c. Place (Tempat)

Fungsional PT. Bursa Efek IndonesiaKantor Perwakilan

Jambi berada di Jalan Kol.Abun Jani No.11A/11B Tugu Juang Jambi.

Pendirian sebuahkantor perwakilan ini ditentukan oleh divisijaringan

dari kantor pusat melalui studikelayakan (feasibility studies).

Penentuan lokasidilakukan dengan berbagai pertimbanganuntuk

mencari lokasi yang strategis. Namunyang menjadi hambatan adalah

jumlah kantoryang hanya baru satu di Jambi. Jambi jumlah

kabupaten kota berjumlah 11, inilah yang menjadisalah satu

kelemahan bagi PT. Bursa EfekIndonesia Kantor Perwakilan Jambi

dalammeningkatkan investor syariah dan transaksinya khususnya

saham syariah.

Oleh karena itulah PT. Bursa Efek Indonesia Kantor

Perwakilan Jambi bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi

mendirikan Galeri Investasi BEI di setiap perguruan tinggi yang ada

di provinsi Jambi yang juga berfungsi sebagai tempat bagi para

mahasiswa dan masyarakat umum untuk bisa berinvestasi dan juga

tempat melakukan penelitian bagi mahasiswa, sekaligus tempat

mempraktikkan kegiatan pasar modal. Sampai dengan desember

2017, jumlah Galeri Investasi BEI telah mencapai 6 Galeri

Investasitersebar di beberapa perguruan tinggi wilayah jambi.93

c. Promotion (promosi)

Dalam rangka usaha peningkatan jumlah investor syariah dan

jumlah transaksinya, PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan

Jambi terus melakukan beberapa kegiatan promosi kepada

masyarakat Jambi.Adapun kegiatan promosi yang telah dilakukan

oleh PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi yang juga

merupakan strategi yang diterapkan saat ini adalah meningkatkan

sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat termasuk juga

dikalangan akademisi.

Bentuk promosi yang menjadi andalanPT. Bursa Efek

Indonesia Kantor Perwakilan Jambi untuk menunjang kegiatan

pemasaranproduk Bursa efek Syariah adalah edukasi

dansosialisasi.Kegiatan ini dilakukan dengansecara kontinue dan

terprogram dengan baikdengan mengundang para calon investor

dariberbagai kalangan baik melalui pendidikan terlebih dahulu

maupun masyarakat.

Adapun strategiPT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan

Jambidalam mempermosikan produk saham syariah melalui

beberapa kegiatan. Di antaranya:

1. Seminar pasar modal syari’ah

93

Press Release No: 024/BEI.SPR/12-2017, ” BEI CiptakanBeberapa Inisiatif Baru dan

Catat Sejumlah Rekor 30-Des-2017”, wawanacara kepala BEI Jambi pada 2 januari 2018.

Dilaksanakan di berbagai acara di jambi yang diselengarakan

oleh PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi.Seminar

tersebut mengenai perkembangan terbaru seputar pasar modal

dan investasi syariah.

2. Ekspo KSPM Jambi

Dilaksanakan diberbagai perguruan tinggi yang diikuti oleh

seluruh KSPM Jambi.Acara ini dilakukan dengan semacam

pendekatan ke mahasiswa.Setiap anggota KSPM melayani dua

mahasiswa yang siap bertanya seputar pasar modal syariah,

dilengkapi dengan komputer sehingga mahasiswa dapat melihat

langsung bagaimana bentuk pasar modal itu sendiri.

3. Promosi Kegiatan Di Media Sosial

a) Facebook

Anggota PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi

biasanya update beberapa tips seputar investasi di Facebook.

Selain itu juga tentang kegiatan terbaru yang dilakukan oleh PT.

Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jambi.Berikut di

antaranya tips-tips yang di-update PT. Bursa Efek Indonesia

Kantor Perwakilan Jambi di Facebook.

1) Sekilas analisa fundamental saham

2) Sosialisasi seminar pasar modal syariah

3) Sosialisasi simulasi saham

4) Teknik scalping

5) Metode Causlim

6) Hindari investasi bodong

7) Liputan simulasi trading

8) Sosialisasi TIANSA

b) Blog

Blog yang digunakan sebagai media promosi setiap

kegiatan adalah idxjambi.blogspot.com.Blogspot ini menyediakan

informasi mengenai pasar modal serta kegiatan yang akan dan

telah dilaksanakan oleh BEI Jambi. Pengelolanya adalah divisi

marketing dengan pengisi seluruh anggota BEI Jambi.

Berdasarkan Strategi yang telah dilakukan Bursa Efek

Indonesia Kantor Perwakilan Jambimaka dapat dipahamidalam

meningkatkan jumlah Investor saham di provinsi Jambi terutama

investor saham syariah pada pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia

(BEI) perwakilan wilayah jambi berupaya meningkatkan nilai investasi

saham dengan menyelenggarakan Festival Pasar Modal Syariah

setiap bulannya.

Berdasarkan hasil wawancara denganpimpinan PT. BEI

Kantor Perwakilan Jambi, salah satu langkah, programkerja dan

strategi pemasaran PT. BEIKantor Perwakilan Jambi adalah

terusmenjalin hubungan baik dengan parainvestor yang telah menjadi

investormaupun yang belum menjadi investordengan memberikan

pelayananmaksimal dan mengadakan kegiatan-kegiatanyang bisa

memberikandampak positif terhadap perusahaan,misalnya investor

gathering, sekolahpasar modal khusus kepada investorexisting dan

calon investor lainnya.

Hasil wawancara dengan pimpinan dantrainer PT. BEI Kantor

Perwakilan jambi bahwa segmen yang menjadi target produk Bursa

Efek berbasis syariah adalah seluruh lapisanmasyarakat jambi.

Mengingat bahwa penduduk masyarakat jambi adalah mayoritasnya

muslim tentu hal ini menjadi potensial, oleh karena keinginan yang

besar Bursa Efek Indonesiaagar saham-saham syariah yang listing di

Bursa efek jambi dapat dimilikioleh warga jambi bukan lagi olehwarga

muslim tetapi no muslim untuk dapat juga memiliki saham syariah,

sehingga deviden dapat dinikmati warga jambi. Seluruhlapisan

masyarakat mencakup segmentasiberdasarkan demografik,

psikografik, danperilaku.Segmentasi demografik adalah

segmenterhadap sekelompok orang berdasarkan umur,dalam hal ini

BEI hanya memilih segmenyang sudah memiliki umur 17 tahun

atausudah memiliki KTP. Segmentasi psikografikmerupakan segmen

terhadap sekelompokorang yang menyesuaikan dengan gaya

hidupyang terus berkembang untuk mendapatkankemudahan dalam

bertransaksi. Dalam halini BEI memilih segmen berupa

individu,kelompok, organisai atau perusahaan yang sudah dalam

kondisi mapan mereka telahmemiliki dana lebih dari kebutuhan

pokokdan kelebihan dana tersebut memang murniuntuk diinvestasi

seperti para pengusahasukses, perusahaan yang telah benefit

ataulembaga-lembaga pengelola dana perusahaanseperti lembaga

dana pensiun dan lain-lain. Sedangkan untuk segmentasi perilaku

adalahsegmentasi terhadap sekelompok investor yang berinvestasi

dipasar modal denganpengetahuan yang telah mereka miliki

yangtanggap terhadap suatu produk denganmemperhatikan

kegunaan atau manfaat yangdisesuaikan dengan kebutuhan,

contohnyapara praktisi dan akademisi yang mengertidengan produk

pasar modal.

Target pasar untuk produk BEI yaitu seluruhsegmentasi

masyarakat Propinsi jambi baik penduduk muslim maupun

nonmuslim. Disamping itu yang menjaditarget pasar adalah calon

investor pemula, sepertipara mahasiswa dan karyawan karena

komunitasini cukup banyak di Jambi. Namun untukmempercepat

peningkatan jumlah transaksimaka yang menjadi target adalah para

investormapan individu maupun corporate baik yangexisting maupun

yang belum exist. Selain itu dariseluruh segmentasi masyarakat

tersebut, targetpasar yang dipilih dan yang diutamakan adalahyang

telah memiliki kartu tanda pendudukkarena syarat utama membuat

rekening efekuntuk menjadi investor harus memiliki KTP.

Dalam meningkatkan bisnis investasi di Indonesia khususnya

pada investasi pasarmodal saham syariah, Bursa Efek Indonesia

perwakilan jambi dan Otoritas Jasa Keuangan menjalinkerjasama

melakukan berbagai macam strategi.Anggota Dewan Komisioner

OJK BidangEdukasi dan Perlindungan Konsumen berupaya kegiatan

ini dapat mengedukasi danmensosialisasikan kepada masyarakat

dan mahasiswa agar pengetahuan dan pemahamanmasyarakat

mengenai produk dan layanan di sektor pasar modal dapat lebih

meningkat.Yang lebih penting lagi adalah menjadikan berinvestasi di

pasar modal semakin mudahbagi masyarakat umum.Pada zaman

sekarang ini bukan hanya kalangan dewasa sajayang sudah

mengenal investasi, tetapi para mahasiswa sekarang ini sudah

banyakmengenal bahkan terjun langsung dalam praktek bisnis

investasi pada pasar modal. Olehsebab itu, Bursa Efek Indonesia

dan Otoritas Jasa Keuangan berupaya memperkenalkanlangsung

bagaimana cara berinvestasi yang benar pada pasar modal kepada

masyarakatkhususnya pada kaum muda yaitu para mahasiswa

dengan tujuan agar dapat menggaetpara calon investor baru untuk

meningkatkan investasi di pasar modal khususnya padasaham

syariah.

Bursa Efek Indonesia perwakilan Jambi terus mendorong

masyarakat untuk menjadi investor pasar modal

syariah.Menghadirkan gerakan program 'Yuk Nabung Saham' yang

menjadi fasilitas mudah bagi masyarakat dalam membeli saham.

Program Yuk Nabung Saham sama halnya seperti menabung uang di

bank, namun yang membedakannya yaitu uang yang ditabung akan

dibelikan saham. Pemilihan sahamnya pun dapat ditentukan oleh

penabung ataupun dari pihak sekuritasnya tetapi atas persetujuan

penabung.

Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Jambi,

Gusti Ngurah mengatakan adanya program yuk nabung saham,

diharapkan masyarakat tidak asing lagi dengan dunia pasar modal.

Selain itu, program ini akan mendidik masyarakat untuk bijak dalam

menyikapi uang yang dimilikinya.Ia mengatakan di Jambi sendiri

sampai saat ini pertumbuhan investor sangat positif terbukti sudah

1,800 investor sejak hadir beberapa bulan lalu. Untuk itu tahun depan

BEI Jambi menargetkan menjaring sebanyak 4.000 investor baru

dengan transaksi yang lebih besar lagi. Apalagi saat ini modal awal

investasi di pasar modal sudah semakin dapat dijangkau oleh

sebagian besar masyarakat di Indonesia."Melalui program yang

dinamakan 'Yuk Nabung Saham' kita mengajak masyarakat sebagai

calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli

saham. Program ini tidak hanya melibatkan BEI, tetapi juga sekuritas,

galeri investasi dan termasuk emiten,"

PT. Bursa Efek Indonesia KantorPerwakilan Jambi meyakini

menjadipemimpin pasar (market leader) di perusahaanyang sama-

sama menjual produk investasimaupun dilingkungan internal PT. BEI

sendiridi seluruh kantor bursa yang ada di wilayah Jambi maupun di

Indonesia.Pesatnya laju perkembangan produk investasi syariah di

dunia maupun di kawasan Asia termasuk di Indonesia, dalam

beberapa tahun terakhir mendorong manajemen BEI

KantorPerwakilan Jambiuntuk memperkenalkan lebih luas produk-

produk investasi syariah dipasar modal kepada masyarakatDirektur

Pengembangan BEI mendata, sampai akhir 2017 pertumbuhan

pangsa pasar saham syariah lebih dominan dibandingkan dengan

non syariah. Dari sisi produk, jumlah saham tercatat sebanyak 318

saham atau 66 persen dari total kapitalisasi pasar saham

konvensional, sementara jumlah saham syariah telah meningkat 34

persen menjadi 318 saham. Pertumbuhan jumlah investor saham

syariah di Indonesia juga meningkat 76 persen walaupun jumlahnya

per akhir 2017 baru mencapai 4.908 investor.

Analisis Kemampuan Finansial Calon Investor Pada BEI Jambi

Dari hasil konsiuner yang telah disebarkan pada responden maka

dapat disimpulkan bahwa penghasilan rata-rata Investormasyarakat

Jambi adalah berkisar antara Rp 3.100.000 hingga Rp 5.000.000.hal ini

menunjukan bahwa mayoritas responden memiliki kemampuan potensial

keuangan yang baik.Investor yangmemiiki pendapatan Rp <1.000.000

menyisihkan kurang dari 5% pendapatan mereka untuk diinvestasikan,

dan investor yangmemiliki pendapatan Rp 1.100.000 – Rp 2.000.000

menyisihkan kurangdari 10% pendapatan mereka untuk diinvestasikan,

ini menujukan investor yangmemiiki pendapatan Rp <1.000.000 dan

<2.000.000 menggunakan lebih dari 70%pendapatan mereka untuk

kebutuhan konsumsi. Sedangkan investor yang memiliki pendapatan

3.100.000 - 5.000.000 menggunakan 15% - 30% untuk kegiatan

investasi dan investor yang berpenghasilan > 5.000.000 menyisihkan

dari 25% - 50% pendapatan mereka untuk diinvestasikan.Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa semakinbesar pendapatan yang

dimiliki investor, maka semakin besar kemampuan untukberinvestasi.

Selain hal tersebut diatas, investor yang memiliki pendapatan

rata-rata 3.100.000 hingga Rp 5.000.000.merupakan golongan

masyarakat yangrelatif memiliki pendapatan menengah keatas yang

menunjukan dimana investormemiliki pontensi perencanaan investasi

yang relatif baik. Namun investor yang memiliki pendapatan perbulanya

dibawah <1.000.000- 2.000.000, menunjukan potensi perencanaan

investasi yang relatif kurang baik.

Dari hasil analisis data dapat dilihatbahwa mayoritas responden

memiliki kemampuan keuangan untuk berinvestasi tapi belum termasuk

katagori investor yang potensial. Dikatakan investor potensial apabila

investor memiliki pendapatan perbulannya diatas < 5.000.000,

sedangkan investor jambi rata-rata memiliki pendapatan dibawah

3.000.000, haltersebut sesuai dengan jawabanresponden mengenai

penghasilan perbulan mereka yang menujukan diatas UMP rata-rata

2.100.000 - 3.000.000 karena pekerjaan responden rata- rata

wiraswasta dan PNS Kantoran, sehinga perencanaaninvestasi juga

menunjukkan kemampuan yang relatif tidak cukup baik.

Kemampuan keuangan yang baik akanmemotivasi seorang

individu untukberinvestasi baik disektor ril maupun financial sehingga

sudahpasti investor tersebut akan melakukanperencanaan dalam

investasinya. Haltersebut dikarenakan dalam perencanaan investasi

investor akan menganalisis terlebih dahulu secara lengkap dan mencari

informasi semua pengetahuan tentang investasi yangpenting dalam hal

pembiayaan, investasijangka panjang, investasi jangka pendekdan

pembagian laba bagi para penyetormodal. Sehingga dapat

diperkirakantinggi rendahnya keuanganseorang individu akan

memberikandampak bagi perilaku individu tersebutdalam perencanaan

investasinya.

Berdasarkan hasil wawancara denganpimpinan, staf trainer dan

staf administrasi BEI Jambi kondisi kemampuan financial secara tidak

langsungmempengaruhi daya beli dan pola belanjainvestor terutama

dalam keputusan berinvestasi di saham syariah.

Faktor-faktor yang menyebabkanperubahan daya beli investor

diantaranya adalah :

a. Perubahan pendapatan perkapita masyarakat dan perubahan harga-

harga produk dan jasadi pasar.

b. Inflasi

c. Tingkat suku bunga

d. Nilai tukar rupiah terhadap dollar.

Demikian penjelasan di atas mengenai hasil penelitian penulis yang

berkenaan tentang pengaruh marketing mix yang terdiri dari produk,

harga, tempat, lokasi, dan promosi.Dan juga pengaruh kemampuan

finansial terhadap keputusan investasi di saham syariah yang dilakukan

dengan penyebaran kuesioner pada responden yang menjadi investor

masyarakat yang sudah berinvestasi di sekuritas Phillip Sekuritas dan

MNC Sekuritas.

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

makakesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh secara simultan yang signifikan variabel Marketing

Mixdan Kemampuan Finasial terhadap keputusan investasi saham

syariah. Dengan besar sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

independen Marketing Mix dan Kemampuan Finansial terhadap variabel

dependen yaitu Keputusan Investasi Saham Syariah sebesar 80,2% dan

sisanya sebesar 19,8% dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Terdapat pengaruh secara parsial yaitu variabel Marketing Mixterhadap

Keputusan Investasi dan juga Kemampuan Finasial terhadap Keputusan

Investasi di Saham Syariah. Dengan besar sumbangan pengaruh yang

diberikan variabel Marketing Mixadalah 38,1% sedangkan Kemampuan

Finansial pengaruh sumbangan yang diberikan adalah 41, 08%.

B. Implikasi

Dari analisis hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat diketahui bahwa seluruh variabel bebas produk,

harga,tempat,dan promosi secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan investasi. Hal

ini dibuktikan dengan uji F yang menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil

dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Produk berpengaruh terhadap keputusan

pembelian, hal ini dibuktikan dengan uji t yang menunjukkan nilai

signifikansi 0,038 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini berarti

mendukung hipotesis yang diajukan bahwa “Produk berpengaruh

signifikan terhadap keputusan investasi saham syariah”.Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh

produk.Hal ini menunjukanbahwa saham syariah yang dijadikan produk

tempat investasi dalam kondisi selalu ada (ready stock), tersedia cukup

banyak dan lengkap.Dengan demikian, investor tidak perlu beralih di

saham konvensional apabila investor membutuhkan suatu produk saham

syariah.Harga berpengaruh terhadap keputusan investasi, hal ini

dibuktikan dengan uji t yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000 lebih

kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini berarti mendukung hipotesis yang

diajukan bahwa “Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan di

saham syariah”.Harga berpengaruh terhadap keputusan investasi saham

syariah karena harga memegang peranan penting dalam bidang usaha

atau pemasaran.Tidak ada usaha yang berdiri tanpa memperhatikan

unsur harga.Harga sangat menentukan dalam persaingan usaha di

antara produk yang sejenis. Tempat atau lokasi berpengaruh terhadap

keputusan pembelian, hal ini dibuktikan dengan uji t yang menunjukkan

nilai signifikansi 0,00 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini berarti

mendukung hipotesis yang diajukan bahwa “Tempat berpengaruh

signifikan terhadap keputusan investasi saham syariah”.Hasil penelitian

menunjukkan bahwa keputusan pembelian dapat dilakukan apabila

tempat yang dituju memiliki lokasi yang mudah terjangkau atau berlokasi

strategis.Tempat yang mudah dijangkau dengan sarana memberikan

kemudahan pembeli untuk menjangkau tempat tersebut.

C. Rekomendsi

Penelitian mengenai pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan

finansialterhadap keputusan Investasi di Saham Syariah di masa

yangakan datang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang

lebihberkualitas dengan mempertimbangkan keterbatasan, dan

rekomendasi sebagaiberikut :

1. Bagi pihak BEI/IDX dalam upayameningkatkan jumlah investor dan

jumlah dana kelolaan, diharapkan dapatlebih memperhatikan strategi

pemasaran produk investasi dan melihat trenminat di masyarakat.

2. Populasi yang digunakan adalah dua perusahaan sukaritas yang

memiliki katogori saham syariah yaitu Philip Sekuritas dan MNC

Sekuritasyang terdaftar pada BEI cabang Jambi. Untukpenelitian

selanjutnya, bisa dilakukan dengan menambah cakupan jumlahsampel

dan jumlah item yang dipertanyakan, sehingga hasil yang diperolehakan

lebih akurat menjelaskan gambaran kondisi yang sesungguhnya.

3. Penelitian ini hanya menggunakan 2 variabel independen yaitu

Marketing Mix(Strategi Pemasaran), dan Kemampuan Finansial. Untuk

penelitianselanjutnya, bisa menambahkan beberapa variabel lain

sebagai faktor yangdapat mempengaruhi Keputusan investasi.

4. Selain kuesioner juga bisa menggunakan data lain seperti wawancara

keperusahaan atau institusi lain yang bersangkutan yang dapat

membantuinformasi tambahan terhadap penelitian.

D. SARAN

1. Bagi BEI Cabang Jambi

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti manunjukkan bahwa produk, lokasi, promosi, dan harga

memberikan pengaruh yang positif dalam memberikan keputusan

untuk berinvestasi di saham syariah.Oleh karena itu, BEI selaku

pelantara dalam jual beli saham syariah diharapkan dapat

mempertahankan serta meningkatkan strategi marketing mix secara

berkala. Namun, tidak berarti tidak memperhatikan variabel lain.

Untuk variabel kemampuan finesial investor perlu juga di

perhatikandengan caramemberikan harga-harga tercangkau oleeh

investordengan demikian bisa memberikan daya tarik dan menjadi

dasar keputusan bagi calon investor untuk berinvestasi di sahm

syariah.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penyusunan Tesis ini, pastinya peneliti memiliki

kekuurangan, sehingga memungkinkan ada hal yang belum

sepenuhnya terselesaikan dengan baik, mengingat keterbatasan

ruang dan waktu.Untuk itu, diharapkan dalam penelitian selanjutnya

yang serupa dapat menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: CV. Toha Putra. 1989.

Ali, Sambas dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur

dalam Penelitian. Bandung : CV.Pustaka Setia, 2009. Budiono. Ekonomi Makro: Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2,

Edisi 4. Yogyakarta: BPFE, 2012. Dewan Syari’ah Nasional MUI. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN)

No.20/DSNMUI/IV/2001. Jakarta: DSN MUI, 2001. Durianto, Darmadi, dkk. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Durianto, Darmadi, dkk. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2013. Djarwanto, dan Pangestu Subagyo, “Statistik Induktif”, dalam Drs. Danang

Sunyoto, SH., SE., MM., Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013: h.147.

Firdaus, Muhammad dan Ahmad Muhajidin. Islam dan Ekonomi Dasar &

Strategi Pemasaran Syariah. Jakarta: Renaisan, 2008. Firdaus, Muhammad. Investasi Halal di Saham Syariah. Jakarta:

Renaisance, 2009. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2015. Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2006. Jogiyanto. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset,

2008. Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing, cet.

III. Bandung: Mizan Media Utama, 2006. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi

Keenam. Jakarta: Intermedia, 2007.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo, 1997. Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta, 2015. Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS.

Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009. Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009. Samuelson dan Nordhaus. Makro Ekonomi Edisi Keempat belas.

Penerjemah Haris Munandar dkk. Jakarta : Erlangga, 2012. Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT.

Elek Media Komutindo, 2007. Stanton, William. Prinsip Pemasaran, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Erlangga,

2006. Sudjana, Nana. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru,

2011. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta, 2007. Sulaiman, Wahid. Analisis-Analisis Regresi menggunakan SPSS.

Yogyakarta: ANDI, 2009. Sunyoto, Danang. Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan

Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013. Supriyono, Iman. Cerdas Finansial: Di Rumah, Di Kantor, Dan Di Masjid.

Jakarta: Pustaka Progressif, 2010. Widjaja, Gunawan dan Almira Prajna Ramaniya. Pasar Modal: Saham &

Peran serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal,. Jakarta : Kencana, 2006.

Zuhaili, Wahbah. Al Fiqh al Islamy wa Adillatuh, Juz IV. Damaskus: Dar al-

Fikr, 2009. Cardak, Buly A. dan Roger Wilkins. “The Determinants of Household Risky

Asset Holdings: Background Risk and Other Factors”. Melbourne Institute Working Paper Series Working Paper No. 2, 2008.

Fishbein dan Ajzen, Belief. Attitude, Intention, dan Behavior: An Introduction to Theory and Research. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company, 2007.

Haron, Sudin, dkk. ”Bank Patronage Factors of Muslim and non-Muslim

Customers”.The International Journal of Bank Marketing, Vol. 12 No. 1, 2014.

Hogarth dkk. “Financial Knowledge, Experience And Learning Preferences:

Preliminary Results From A New Survey On Financial Literacy”. Consumer Interests Annual 48, 2012.

Kusmawati. “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar

Modal Dengan Pemahaman Investasi Dan Usia Sebagai Variabel Moderat.” Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius) Vol. 1 No. 2. STIE MUSI Palembang, 2011.

Lolo, Irwinda N.T. Andi. “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan

Konsumen Yang Menabung Pada PT.Bank Mandiri(Persero) Tbk., Cabang Makassar Kartini.” Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin Makassar, 2011.

Robbins, Stephen P. dan Tim Judge. Organizational Behavior. New Jersey:

Pearson/Prentice Hall, 2007.

LAMPIRAN 02 : Angket Penelitian

Angket Penelitian

Pengaruh Marketing Mix dan Kemampuan Finansial Terhadap Keputusan

Investasi Di Saham Syariah pada BEI Jambi

Assalamualaikum wr. wb.

Saya Daud mahasiswa PascasarjanaUIN STS Jambi Jurusan

Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah. Saya sedang melakukan

penelitian untuk Tesis dengan melihat pengaruh komponen Marketing Mix

dan Kemampuan Finansial Terhadap Keputusan Investasi pada Produk

Saham Syariah. Oleh karena itu mohon sekiranya bantuan bapak/ibu untuk

mengisi kuesioner ini.

Terimakasih atas partisipasinya.

Wassalamualaikum wr. wb.

I. Karakteristik Responden

1 Nama

:

2 Usia

:

3 Jenis Kelamin

:

Laki-Laki/Perempuan

4 Pekerjaan :

5 Pendidikan Terakhir

6 Alamat :

II.

III. Petunjuk Pengisian

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang Anda anggap

paling sesuai denganlengkap. Dengan alternatif jawaban sebagai

berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

CS : Cukup Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Pilihan jawaban adalah:

SS = Sangat Setuju (5)

S = Setuju (4)

KR = Kurang Setuju (3)

TS = Tidak Setuju (2)

STS = Sangat Tidak Setuju (1)

Skor adalah:

SS5 = Untuk katagori tidak pernah

S 4 = Untuk katagori kadang-kadang

KR3 = Untuk katagori jarang

TS2 = Untuk kata guri sering

STS 1 = Untuk katagori selalu

IV. Soal Pengisian

A. Marketing Mix

Produk

No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya tahu produk investasi pasar

modal syariah

2 Saya tahu produk investasi

Saham Syariah

3 Saya tahu Saham Syariah

memiliki jenis yangberagam

4 Saham Syariah terkenal

mempunyai reputasi yangbaik

5 Saham Syariah menawarkan

fitur-fitur yangmenarik

Harga

No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS

6 Saham Syariah memberikan

keuntungan yangmenarik dan

kompetitif

7 Harga portofolio Saham Syariah

terjangkau

8 Saham Syariah memberikan

beberapa potonganbiaya untuk

biaya-biaya administrasi dengan

ketentuanminimal transaksi

9 Saya bebas untuk menambah

atau mengurangi saldoportofolio

Saham Syariah saya

10 Saya tidak keberatan dengan

biaya administrasi

yangditetapkan pada Saham

Syariahfitur-fitur yangmenarik

Promosi

No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS

11 Saya pernah melihat iklan

Saham Syariah dikoran/majalah

12 Saya pernah melihat iklan

Saham Syariah ditelevisi

13 Saya pernah melihat iklan

Saham Syariah pada

reklame/baliho di jalan raya

14 Iklan tentang Saham Syariah

membantu sayamengenal produk

yang ditawarkan

15 Saham Syariah

mengikutsertakan produknya

padapameran-pameran

keuangan

16 Banyak promosi yang ditawarkan

untuk produk Saham Syariah

Tempat/Destribusi

No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS

17 Portofolio SahamSyariah bisa

dibeli dimana saja(online, bank,

sekuritas)

18 Top up dan tarik tunai saldo

Saham Syariah bias dilakukan

kapan saja

19 Lokasi kantor penerbit, penjual,

dan manajer investasiSaham

Syariah mudah dijangkau

B. Kemampuan Finansial

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang Anda anggap paling sesuai.

No Pertanyaan/Pernyataan

1 Pendapatan perbulan :

a. < 1.000.000

b. 2.000.000 – 3.000.000

c. 3.000.000 – 4.000.000

d. 4.000.000- 5.000.000

e. > 5.000.000

2 pengeluaran per bulan untuk

konsumsi :

a. 5 % dari pendapatan

b. 10 – 25%dari pendapatan

c. 25 - 50% dari pendapatan

d. 50 - 75%dari pendapatan

e. >75% dari pendapatan

3 pengeluaran per bulan untuk

Sosial (zakat, infaq, shodaqoh) :

a. 5 % dari pendapatan

b. 10 - 25% dari pendapatan

c. 25 - 50% dari pendapatan

d. 50 – 75% dari pendapatan

e. >75% dari pendapata

Contoh:

1. Penghasilan Perbulan

< 1.000.000 = 1

1.100.000 – 2.000.000 = 2

2.100.000 – 3.000.000 = 3

3.100.000 – 5.000.000 = 4

> 5.000.000 = 5

Keterangan Arti: setiap pilihan jawaban akan diberikan skor sesui

dengan urutan 1- 5.

4 pengeluaran per bulan untuk

Tabungan :

a. 5 % dari pendapatan

b. 10 - 25% dari pendapatan

c. 25 - 50% dari pendapatan

d. 50- 75 % dari pendapatan

e. > 75% dari pendapata

5 Pengeluaran per bulan untuk

investasi :

a. 5 % dari pendapatan

b. 10- 25% dari pendapatan

c. 25 - 50% dari pendapatan

d. 50 – 75% dari pendapatan

e. > 75% dari pendapata

6 Berapa proporsi nilai kekayaan

usaha pribadi anda dibandingkan

total kekayaan anda:

a. Tidak ada/ nol

b. 0,1 – 25 %

c. 25 – 50%

d. 50 – 75%

75- 100%

7 Ada banyak sumber penghasilan

bagi rumah tangga saya

1 orang

2 orang

3 orang

4 orang

5 orang

8 Saya selalu menambah

saldoportofolio Saham Syariah saya

5 %

15%

25%

50%

75 %

9 Alasan utama saya ikut investasi

Untuk tambahan penghasilan

Untuk tabungan masa depan

Untuk Biaya pendidikan

Untuk tambahan modal usaha

10 Apa pekerjaan saat ini

Tani

Swasta

Wirausaha

PNS

C. Keputusan Investasi

Awareness

No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS

1 saya sudah mencari informasi

mengenai investasidalam

dunia pasar modal

2 Saya sudah mencari informasi

mengenaiSaham Syariah

3 Saya sudah berinvestasi di

pasar modal ataupunpasar

uang

4 Saya sudah mencoba

beberapa produk investasi

pasar modal ataupun pasar

uang

Interest

No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS

5 Saya berminat untuk mencoba

produk investasisyariah

6 Saya berminat untuk mencoba

Saham Syariah

Desire

No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS

7 Menurut saya Saham Syariah

lebihmenguntungkan dibanding

Saham konvensional

8 Menurut saya Saham Syariah

sudah berjalansesuai prinsip

syariah

9 Menurut saya Saham Syariah

merupakanproduk investasi

yang menarik (murah,

mudah,aman)

10 Menurut saya, investor pemula

akan sangat cocokmemulai

investasinya pada produk

SahamSyariah

Action

No Pertanyaan/Pernyataan SS S KS TS STS

11 Saya telah berinvestasi pada

Saham

12 Saya telah berinvestasi pada

Saham Syariah

13 Saya akan berinvestasi pada

Saham a pada 3/6

bulan mendatang

14 Saya akan berinvestasi pada

Saham syariahpada 3/6 bulan

mendatang

Responden

( )

LAMPIRAN 03 : HASIL UJI HIPOTESIS

Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan

Investasi Di Saham Syariah

a. Predictors: (Constant), X1

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y

Hasil Uji

Hipotesis

Pengaruh

Kemampuan Finasial Terhadap Keputusan Investasi di Saham

Syariah

Variables Entered/Removedb

Model Vareables Entered Variables Removed

Method

1 X1

Enter

a. All requested vareables entered. b. Dependent Variable: Y Variables Summary

b

Model R R Squaere Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .881a

. 657

.014 6.95144

ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression

67.292 1 67.292 1.393 .249

Residual 1256.384 98 48.322

Total 1323.676 99

Coeffcientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

10.948 4.195 2.610 .000

X1 .465 .062 .608 7.554 .249

a. Dependent Variable: Y

Variables Entered/Removedb

a. Predictors: (Constant), X2

a. Predictors: (Constant), X2

b. Dependent Variable: Y

Hasil Uji

Hipotesis

Pengaruh Marketing Mix Dan Kemampuan Finansial Investor

Terhadap Keputusan Investasi Di Saham Syariah

Model Vareables Entered Variables Removed

Method

1 X2

Enter

a. All requested vareables entered. b. Dependent Variable: Y

Variables Summaryb

Model R R Squaere Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 575a

. 549

.538 7.09428

ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression

.137 1 .137 .003 .959

Residual 1308.547 98 50.329

Total 1308.684 99

Coeffcientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant)

10.948 4.195 2.610 .297

X2 .247 .236 .084 1.049 .000

a. Dependent Variable: Y

Variables Entered/Removedb

Model Vareables Entered Variables Removed

Method

1 X1 X2

Enter

a. All requested vareables entered. b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R R Squaere Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

a. Predictors: (Constant), X1, X2

a. Predictors: (Constant), X1, X2

b. Dependent Variable: Y

a. Dependent

Variable: Y

1 0,595a

. 563

.569 2.14947

ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1914.621 2 957.310 32.187 .000a

Residual 2885.019 97 29.742

Total 4799.640 99

Coeffcientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std.

Error Beta

1

(Constant)

18.608 5.096 .087 3.651 .001

X1

X2

.081

.555

.058

.035

.087

.979

1.391

15.714

.177

.000