pengaruh laba bersih terhadap modal pt.tambang batubara bukit asam,tbk dan anak perusahaan (husnul...

6
PENGARUH LABA BERSIH TERHADAP MODAL PT.TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk dan ANAK PERUSAHAAN DISUSUN OLEH : NAMA NIM No. HP 1. Husnul Khotimah 1111082000025 08990626984 2. Novianti Wulansari 1111082000102 085642318314 Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro Kode : MKD 1213 (1507) Dosen Pembimbing : Tony.S.Chendrawan S.T,S.E,M.Si Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ABSTRACT This research is done to analyze the effect of net income towards equity in PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk and subsidiaries. The net income will increase equity, which means, the more equity they have the more they can produce the output. This research used descriptive correlational reseach method, with data collecting method. Simple purposive sampling was used as a way to determine the sample. Using financial statement of PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk for 5 years as the samples. This was done in order to compare the effect of net income towards equity for each year. The object of this research is annual financial statement of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk from the year 2007 until 2011. Inside this reseach also discussed about the theory of net income, theory of equity, and theory of hypothesis as the determination of data significance. The conclution of this research, partially, is net income take effect towards the equity. Keyword : Net Income, Equity BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kegiatan perekonomian di Indonesia didominasi oleh pengusaha-pengusaha yang menjalankan kegiatannya di berbagai bidang. Salah satunya adalah bidang pertambangan. Bidang pertambangan merupakan sumber pendapatan yang paling besar di Indonesia. Kondisi ekonomi pertambangan berdampak positif maupun negatif bagi stabilitas ekonomi Indonesia. Kegiatan bisnis industri dan pertambangan di Indonesia telah berkembang pesat. Makin canggihnya teknologi di bidang pertambangan, maka sumber daya alam seperti emas, perak, batu bara, dan lain-lain menjadi industri pertambangan yang banyak dieksplorasi. Pemanfaatan sumber daya alam tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berjalan di bidang pertambangan. Salah satu hal yang sangat diperlukan untuk mendirikan sebuah usaha adalah modal. Besar kecilnya modal yang dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya usaha yang akan didirikan. Banyak orang bilang bahwa modal tidak hanya berupa uang. Modal bisa berupa keahlian, kemauan dan niat yang kuat, dan lain-lain. Menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih antara aset dan utang, sehingga bukan merupakan nilai jual perusahaan. Menurut Soewartoyo (1992), dalam Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, modal adalah sejumlah uang atau barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan yang terdiri atas modal tetap

Upload: akuntansi-a-2011

Post on 07-Aug-2015

492 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Laba Bersih Terhadap Modal PT.tambang Batubara Bukit Asam,Tbk Dan Anak Perusahaan (Husnul Khotimah Dan Novianti Wulansari)

PENGARUH LABA BERSIH TERHADAP MODAL

PT.TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk dan ANAK PERUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA NIM No. HP

1. Husnul Khotimah 1111082000025 08990626984

2. Novianti Wulansari 1111082000102 085642318314

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro Kode : MKD 1213 (1507)

Dosen Pembimbing : Tony.S.Chendrawan S.T,S.E,M.Si

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRACT

This research is done to analyze the effect of net income towards equity in PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk and subsidiaries. The net income will increase equity, which means, the more equity they have the more they can produce the output.

This research used descriptive correlational reseach method, with data collecting method. Simple purposive sampling was used as a way to determine the sample. Using financial statement of PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk for 5 years as the samples. This was done in order to compare the effect of net income towards equity for each year. The object of this research is annual financial statement of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk from the year 2007 until 2011.

Inside this reseach also discussed about the theory of net income, theory of equity, and theory of hypothesis as the determination of data significance.

The conclution of this research, partially, is net income take effect towards the equity.

Keyword : Net Income, Equity

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, kegiatan perekonomian di Indonesia

didominasi oleh pengusaha-pengusaha yang

menjalankan kegiatannya di berbagai bidang. Salah

satunya adalah bidang pertambangan. Bidang

pertambangan merupakan sumber pendapatan yang

paling besar di Indonesia. Kondisi ekonomi

pertambangan berdampak positif maupun negatif bagi

stabilitas ekonomi Indonesia. Kegiatan bisnis industri

dan pertambangan di Indonesia telah berkembang

pesat. Makin canggihnya teknologi di bidang

pertambangan, maka sumber daya alam seperti emas,

perak, batu bara, dan lain-lain menjadi industri

pertambangan yang banyak dieksplorasi. Pemanfaatan

sumber daya alam tersebut dapat dilakukan oleh

perusahaan-perusahaan yang berjalan di bidang

pertambangan.

Salah satu hal yang sangat diperlukan untuk mendirikan

sebuah usaha adalah modal. Besar kecilnya modal yang

dibutuhkan tergantung dari besar kecilnya usaha yang

akan didirikan. Banyak orang bilang bahwa modal tidak

hanya berupa uang. Modal bisa berupa keahlian,

kemauan dan niat yang kuat, dan lain-lain. Menurut IAI

(Ikatan Akuntan Indonesia) Modal merupakan bagian

hak pemilik dalam perusahaan yang merupakan selisih

antara aset dan utang, sehingga bukan merupakan nilai

jual perusahaan.

Menurut Soewartoyo (1992), dalam Ensiklopedi

Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, modal adalah

sejumlah uang atau barang yang digunakan untuk

kegiatan perusahaan yang terdiri atas modal tetap

Page 2: Pengaruh Laba Bersih Terhadap Modal PT.tambang Batubara Bukit Asam,Tbk Dan Anak Perusahaan (Husnul Khotimah Dan Novianti Wulansari)

seperti gedung pabrik, mesin-mesin dan modal kerja

seperti piutang, persediaan barang, persediaan bahan,

barang setengah jadi, barang jadi. Gilarso (1993),

menyatakan, bahwa dalam ilmu ekonomi istilah modal

(capital, capital goods) sebagai faktor produksi

menunjuk pada segala sarana dan prasarana (selain

manusia dan pemberian alam) yang dihasilkan untuk

digunakan sebagai masukan (input) dalam proses

produksi : bangunan dan konstruksi, alat dan mesin,

serta tambahan pada persediaan.

Banyak hal yang dapat berpengaruh terhadap

modal suatu perusahaan, diantaranya ; laba atau rugi,

prive (pengambilan pribadi) pemilik, pembagian dividen

dan lain sebagainya.

Tabel 1 (Dalam jutaan rupiah)

Tahun Laba Bersih Modal %

2007 Rp 760.207 Rp 2.799.118 -

2008 Rp 1.707.771 Rp 3.998.132 42,8

2009 Rp 2.727.734 Rp 5.701.372 42,6

2010 Rp 1.998.937 Rp 6.441.248 - 12,9

2011 Rp 3.088.067 Rp 8.165.002 26,7

Sumber : Laporan Keuangan PT. Tambang Batu Bara

Bukit Asam, Tbk

Catatan : Persentase dari tabel diatas merupakan

persentase pertumbuhan modal dari tahun ke tahun.

Dari data tabel diatas terlihat jelas kondisi

perubahan modal PT.Tambang Batubara Bukit

Asam,Tbk dari tahun ke tahun yaitu dari tahun 2007

hingga tahun 2011, kondisi modal tersebut mengalami

peningkatan secara terus menerus. Peningkatan

perubahan modal yang cukup signifikan terjadi pada

tahun 2007 ke tahun 2008 yaitu sebesar 42,8 %.

Peningkatan ini sangat berdampak baik terhadap

kegiatan produksi dan likuiditas perusahaan. Akan tetapi

dari tahun 2009 ke 2010 terjadi penurunan perubahan

modal sebesar 12,9%.

Oleh karena itu, dari data di atas penulis tertarik

untuk meneliti tentang Laba bersih. Yaitu, Salah satu hal

yang dapat mempengaruhi perubahan modal dalam

suatu perusahaan dari tahun ke tahun. Dengan adanya

laba bersih suatu perusahaan maka akan menambah

modal perusahaan tersebut. Laba dalam akuntansi

didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan

dengan biaya produksi.

Penjelasan diatas menunjukkan bahwa laba

bersih merupakan hal yang sangat menunjang

terjadinya kenaikan modal dalam suatu perusahaan.

Untuk itu perusahaan harus selalu berupaya untuk

meningkatkan produksi agar pendapatan perusahaan

meningkat, sehingga akan meningkatkan laba bersih

perusahaan. Dan perusahaan harus menghindari

kerugian karena sebaliknya kerugian yang ditimbulkan

akan berakibat pada penurunan terhadap modal

perusahaan, sehingga mempengaruhi perkembangan

perusahaan tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Bagaimana gambaran laba bersih yang terjadi di

PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero),

Tbk?

Bagaimana gambaran modal yang terjadi di PT.

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk?

Bagaimana pengaruh laba bersih terhadap

modal pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero), Tbk?

1.3 Tujuan

Untuk menggambarkan laba bersih yang terjadi

di PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero),

Tbk.

Untuk menggambarkan modal yang terjadi di

PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero),

Tbk.

Untuk menggambarkan pengaruh laba bersih

terhadap modal PT. Tambang Batubara Bukit

Asam (Persero), Tbk.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengaruh Laba bersih Terhadap Modal Jika dari kegiatan produksi suatu perusahaan

menghasilkan produksi yang besar dan menghasilkan

laba yang besar pula maka laba ini akan berpengaruh

terhadap modal suatu perusahaan .

Dengan adanya laba bersih yang besar tersebut

dapat meningkatkan modal yang dimiliki suatu

perusahaan. Sehingga modal untuk kegiatan produksi

suatu perusahaan dapat meningkat seiring dengan

Page 3: Pengaruh Laba Bersih Terhadap Modal PT.tambang Batubara Bukit Asam,Tbk Dan Anak Perusahaan (Husnul Khotimah Dan Novianti Wulansari)

meningkatnya laba bersih yang dimiliki suatu

perusahaan.

Menurut Soemarso SR (2004 : 227) angka

terakhir dalam laporan laba rugi adalah Laba Bersih (net

income). Jumlah ini merupakan kenaikan bersih

terhadap modal. Sebaliknya, apabila perusahaan

menderita rugi, angka terakhir dalam laporan laba rugi

adalah rugi bersih (net loss).

2.2 Teori Laba Laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai

selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba.

Pengertian laba secara operasional merupakan

perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang

timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya

yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Pengertian

laba menurut Harahap (2008:113) “kelebihan

penghasilan diatas biaya selama satu periode

akuntansi”.

Chariri dan Ghozali (2003:214) menyebutkan

bahwa laba memiliki beberapa karakteistik antara lain

sebagai berikut:

a. laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar

terjadi,

b. laba merupakan prestasi perusahaan pada periode

tertentu,

c. laba didasarkan pada prinsip pendapatan,

d. laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam

bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan

untuk mendapatkan pendapatan tertentu,

e. laba didasarkan pada prinsip penandingan antara

pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan

dengan pendapatan tersebut.

Menurut Angkoso (2006), faktor yang

mempengaruhi laba adalah:

1. Besarnya Perusahaan

Semakin besar perusahaan maka laba yang diharapkan

juga semakin besar.

2. Umur Perusahaan

Perusahaan yang baru berdiri mempunyai pengalaman

yang sedikit untuk meningkatkan laba, sehingga

ketepatannya masih rendah.

3. Tingkat Penjualan

Tingkat penjualan yang tinggi di masa lalu, semakin

tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang maka

laba perusahaan juga akan meningkat.

4. Perubahan Laba Masa Lalu

Semakin tinggi perubahan laba di masa lalu, maka tidak

pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.

Cara menghitung pertumbuhan laba suatu

perusahaan adalah dengan perbandingan laba tahun

sekarang dikurang laba tahun sebelumnya, dan dibagi

laba tahun sebelumnya pada periode yang sama.

2.3 Teori Modal Menurut Soewartoyo (1992), dalam Ensiklopedi

Ekonomi, Bisnis dan Manajemen, modal adalah

sejumlah uang atau barang yang digunakan untuk

kegiatan perusahaan yang terdiri atas modal tetap

seperti gedung pabrik, mesin-mesin dan modal kerja

seperti piutang, persediaan barang, persediaan bahan,

barang setengah jadi, barang jadi. Gilarso (1993),

menyatakan, bahwa dalam ilmu ekonomi istilah modal

(capital, capital goods) sebagai faktor produksi

menunjuk pada segala sarana dan prasarana (selain

manusia dan pemberian alam) yang dihasilkan untuk

digunakan sebagai masukan (input) dalam proses

produksi : bangunan dan konstruksi, alat dan mesin,

serta tambahan pada persediaan.

Menurut Bambang Riyanto (2001 : 19) membagi

modal menjadi dua kelompok yaitu:

1. Modal Aktif

Modal yang tertera disebelah debit dari neraca

yang menggambarkan bentuk-bentuk dimana seluruh

dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan. Modal

aktif dibedakan antar “aktiva lancar” dan “aktiva tetap”.

2. Modal Pasif

Modal yang tertera di sebelah kredit dari neraca

yang menggambarkan sumber-sumber dari mana dana

diperoleh. Modal pasif dapat dibedakan menjadi “modal

sendiri” dan “modal asing.”

Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari

pemilik perusahaan dan yang tertanam dalam

perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya

(Riyanto : 2001). Modal sendiri berasal dari sumber

intern maupun sumber extern. Sumber intern di dapat

Page 4: Pengaruh Laba Bersih Terhadap Modal PT.tambang Batubara Bukit Asam,Tbk Dan Anak Perusahaan (Husnul Khotimah Dan Novianti Wulansari)

dari keuntungan yang dihasilkan peerusahaan,

sedangkan sumber extern berasal dari modal yang

berasal dari pemilik perusahaan. Yang termasuk modal

sendiri : modal saham (saham biasa, saham preferen,

saham preferen kumulatif), cadangan, laba ditahan.

Modal Asing

Modal asing/hutang jangka panjang adalah

hutang yang jangka waktunya adalah panjang,

umumnya lebih dari sepuluh tahun.

Utang jangka panjang ini pada umumnya

digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan

(ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena

kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi

jumlah yang besar. Jenis-jenis modal asing adalah :

hutang hipotik, obligasi (obligasi biasa, obligasi

pendapatan, obligasi yang dapat ditukarkan).

Cara menghitung pertumbuhan modal suatu

perusahaan adalah dengan perbandingan modal tahun

sekarang dikurang modal tahun sebelumnya, dan dibagi

laba tahun sebelumnya pada periode yang sama.

2.4 Hipotesis

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban

sementara terhadap masalah yang masih bersifat

praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah

asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat

untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk

melakukan pengecekannya.

Dalam ilmu statistik, hipotesis dapat diartikan

sebagai pernyataan matematis tentang parameter

populasi yang akan diuji sejauh mana suatu data sampel

mendukung kebenaran hipotesis tersebut. Hipotesis

merupakan kesimpulan sementara yang masih harus

diuji kebenarannya. Ada dua rumusan hipotesis, yaitu:

hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (H1). Tujuan

pengujian hipotesis adalah “menolak H0”.

Hipotesis 0 (nol) adalah suatu pernyataan

tentang nilai sebuah parameter populasi yang dibuat

dengan tujuan untuk menguji bukti numerik.

Hipotesis alternatif (alternate hypothesis)

menjelaskan apa yang akan anda simpulkan jika Anda

menolak hipotesis 0. Ditulis sebagai H1, dan dibaca “H

sub satu”. Hipotesis ini juga disebut sebagai hipotesis

penelitian. Hipotesis alternatif diterima jika data sampel

memberi kita bukti statistik yang cukup bahwa hipotesis

0 nya salah.

Hipotesis alternatif : suatu pernyataan yang

diterima jika data sampel memberikan bukti yang

memadai bahwa hipotesis tersebut salah.

Menurut Dahlan (2004) ada 6 tahapan yang

harus diperhatikan dalam menentukan uji hipotesis yang

tepat dalam melakukan pengolahan data penelitian:

1. Skala pengukuran

ada 4 jenis skala pengukuran yaitu nominal,

ordinal (bertingkat), interval, rasio. Nominal dan ordinal

masuk ke dalam katagorikal atau non parametrik,

sedangkan interval dan rasio masuk ke dalam non

katagorikal atau parametrik atau numerik.

2. Jenis hipotesis

Ada 2 jenis hipotesis yaitu :

a. komparatif (perbedaaan) / asosiatif (hubungan),

asosiatif dibagi menjadi 2 yaitu asosiatif simetris dan

asosiatif kausal. Contoh asosiatif simetris : “Adakah

perbedaan antara pengetahuan dan sikap perawat

dalam komunikasi terapeutik?”

Contoh asosiatif kausal : “Adakah pengaruh

mobilisasi terhadap proses penyembuhan luka?”

b. korelatif, contoh “Berapa korelasi atau hubungan

antara tingkat kepercayaan terhadap perubahan perilaku

?”

3. Jumlah kelompok (satu kelompok atau lebih).

4. Berpasangan atau tidaknya responden.

5. Tabel silang (baris X kolom) biasanya disingkat B X K.

6. Uji parametrik atau non parametrik

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sample dan Procedure Populasi dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam,

(PERSERO),Tbk dan Anak Perusahaan, sedangkan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

laporan keuangan PT. Tambang Batubara Bukit Asam

selama 5 tahun, yaitu mulai dari tahun 2007-2011.

3.2 Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini,

pertama-tama dilakukan dengan uji regresi sederhana

untuk memperlihatkan hubungan antar variabel

Page 5: Pengaruh Laba Bersih Terhadap Modal PT.tambang Batubara Bukit Asam,Tbk Dan Anak Perusahaan (Husnul Khotimah Dan Novianti Wulansari)

independen dengan variabel dependen. Uji regresi

sederhana untuk memperlihatkan hubungan antar

variabel dalam penelitian adalah bersifat korelatif dan

kausalitas.

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel

laba bersih terhadap perubahan modal. Adapun uji

statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi sederhana (Simple Regression).

3.3 Model Penelitian Hubungan struktur jalur antar variabel dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 Model Hubungan Antar Variabel Keterangan : Dimana Variabel X merupakan Laba bersih perusahaan

dan Variabel Y adalah Modal Perusahaan tersebut. Jadi,

Variabel X (Laba Bersih) akan Mempengaruhi Variabel

Y (Modal).

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Pengaruh Laba Bersih Perusahaan Terhadap Modal Perusahaan

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

metode regresi sederhana (Simple Regression). Adapun

persamaan yang diperoleh dari proses analisis adalah

sebagai berikut :

Y = 1174684,036 + 2,065 X Errorvar = 0,193 , R2 = 0,807

Nilai R2 atau koefisien determinasi linear

sebesar 0,807 memperlihatkan besarnya pengaruh laba

bersih (X) secara keseluruhan terhadap modal (Y) yaitu

sebesar 80,7 %. Artinya laba bersih mempunyai

pengaruh positif kuat terhadap modal perusahaan

PT.Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk dan Anak

perusahaan. Sementara itu nilai errorvar yaitu sebesar

0,193 memperlihatkan besarnya pengaruh faktor lain di

luar laba bersih secara keseluruhan terhadap modal

perusahaan yaitu sebesar 0,193 atau 19,3 %.

Karena penelitian ini hanya menggunakan satu

variabel, maka penelitian ini merupakan simple regresi

dan hanya membutuhkan pengujian secara parsial (uji t)

Pengaruh Laba bersih terhadap Modal secara Parsial Koefisien regresi laba bersih (X) adalah 2,065

hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel

laba bersih sebesar satu satuan nilai akan

meningkatkan modal perusahaan (Y) sebesar 2,065.

Dari persamaan yang didapat melalui

perhitungan SPSS 17, dapat kita ketahui hasil dari

pengujian secara parsial antara laba bersih (X) terhadap

modal perusahaan (Y) yaitu dengan cara

membandingkan thitung dengan ttabel. Jika nilai thitung lebih

besar daripada nilai ttabel maka hipotesis signifikan,

artinya bahwa laba berpengaruh positif terhadap modal

perusahaan.

Dari persamaan diatas dapat kita lihat nilai thitung

sebesar 3,537. Bila kita bandingkan dengan nilai ttabel

yaitu 2,776 dapat kita simpulkan bahwa secara parsial

laba bersih (X) berpengaruh positif terhadap modal

perusahaan (Y).

4.2 Uji Hipotesis

Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan

besarnya nilai thitung yang dihasilkan melalui perhitungan

dengan bantuan SPSS 17.

Secara keseluruhan dari tabel tersebut dapat

kita lihat nilai thitung. Nilai thitung tersebut kemudian

dibandingkan dengan nilai ttabel . Apabila Nilai thitung lebih

besar dari nilai ttabel maka dapat disimpulkan pengujian

signifikan dan laba bersih dapat mempengaruhi modal.

Sebaliknya apabila nilai thitung lebih kecil dari nilai

ttabel, maka pengujian tidak signifikan atau tidak ada

pengaruh laba bersih terhadap modal.

Tabel 2 : Kesimpulan Pengujian Secara Individual

Nilai thitung Nilai ttabel Kesimpulan

3,537 2,776 Signifikan

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai thitung

sebesar (3,537) lebih besar dari nilai ttabel yaitu (2,776) ,

jadi X memiliki pengaruh yang signifikan. Artinya,

apabila terjadi perubahan sedikit saja pada variabel X

(Laba Bersih) maka akan langsung terjadi perubahan

X Y

Ԑ

Page 6: Pengaruh Laba Bersih Terhadap Modal PT.tambang Batubara Bukit Asam,Tbk Dan Anak Perusahaan (Husnul Khotimah Dan Novianti Wulansari)

yang berarti pada variabel Y (Modal). Dan laba bersih

mempunyai pengaruh positif kuat bagi modal

perusahaan PT. Tambang Batubara Bukit Asam,Tbk

dan Anak Perusahaan.

BAB V KESIMPULAN

Pada penelitian ini dibahas mengenai pengaruh

laba bersih yang didapat terhadap modal yang dimiliki

perusahaan. Dalam hal ini artinya, setiap perusahaan

pasti mendapat laba, dan laba yang diterima akan

dicatat sebagai penambahan modal perusahaan. Yang

nantinya akan diputar kembali menjadi modal untuk

kegiatan produksi selanjutnya. Adapun kesimpulan yang

ada adalah 1. Pada PT Tambang Batubara Tbk

sebagian besar laporan keuangan menunjukkan bahwa

laba mengalami kenaikan, kecuali pada tahun 2009 ke

2010 terjadi penurunan laba bersih, 2. Setelah

melakukan pengujian didapatkan hasil R sebesar 0,898

artinya hubungan antara laba bersih dan perubahan

modal adalah positif kuat, 3. Dari pengujian didapatkan

hasil R2 sebesar 0,807 yang artinya sebesar 80,7%

modal dipengaruhi oleh laba bersih, sedangkan sebesar

selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain, 4. Dari penelitian

ini, didapatkan bahwa laba bersih berpengaruh positif

yang signifikan terhadap perubahan modal dalam setiap

tahunnya. Artinya dalam PT. Tambang Batubara Bukit

Asam Tbk ini laba yang didapat dari kegiatan

produksinya akan menambah modal yang ada dalam

perusahaan.

BAB VI DAFTAR PUSTAKA repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21684/4/Chap

ter%20II.pdf

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18037/4/Chap

ter%20II.pdf

http://blogdeta.blogspot.com/2010/07/pengertian-laba-

bersih-dan-konsep-laba.html

http://harahapinhere.blogspot.com/2010/06/jenis-jenis-

modal.html

repository.upi.edu/operator/upload/s_pea_0601894_cha

pter2.pdf

http://ptba.co.id/id/investor/annual

Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian dengan

Statistik. Jakarta : Bumi Aksara.

Lind. Marchal, dkk. 2007.Teknik-teknik Statistika dalam

Bisnis dan Ekonomi Menggunakan Kelompok

Data Global. Jakarta : Salemba Empat.