pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri...

239
PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI TERHADAP SIKAP RELIGIUS PADA REMAJA DI DESA BANJARREJO 38 B KECAMATAN BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TESIS Disusun oleh: Siti Nur Aisah (21160110000015) PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 09-Sep-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP

DIRI TERHADAP SIKAP RELIGIUS PADA REMAJA DI DESA

BANJARREJO 38 B KECAMATAN BATANGHARI

LAMPUNG TIMUR

TESIS

Disusun oleh:

Siti Nur Aisah (21160110000015)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap
Page 3: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap
Page 4: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap
Page 5: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

v

ABSTRAK

SITI NUR AISAH (NIM: 21160110000015). Pengaruh Konformitas Teman

Sebaya dan Konsep Diri Terhadap Sikap Religius Pada Remaja Di Desa

Banjarrejo 38 B Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh konformitas

teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius pada remaja. Penelitian ini

dilakukan pada remaja yang berada di desa Banjarrejo, dan merupakan

penelitian mix method, sedangkan desain penelitian ini menggunakan Sequential

Explonatory yaitu dengan melakukan pengumpulan dan analisis data kuantitatif

pada tahap pertama, kemudian diikuti dengan pengumpulan dan analisis data

kualitatif pada tahap kedua. Tekhnik pengumpulan datanya menggunakan

angket, wawancara, observasi dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian, koefisien determinasi ditunjukkan oleh R

Square = 0,526 yang mengandung makna bahwa 52,6 % variabilitas variabel

sikap religius dapat dijelaskan oleh konformitas teman sebaya (X1), sehingga

dapat disimpulkan bahwa pengaruh konformitas teman sebaya terhadap sikap

religius remaja sebesar 52,6 %, sedangkan sisanya 47,7 % dipengaruhi oleh

faktor lain. Koefisien determinasi ditunjukkan oleh R Square = 0,632 yang

mengandung makna bahwa 63,2 % variabilitas variabel sikap religius dapat

dijelaskan oleh konsep diri (X2), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh

konsep diri terhadap sikap religius remaja sebesar 63,2 %, sedangkan sisanya

38,6 % dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan, koefisien korelasi ganda

(Ry.12) = 0,797 dan Fhit (Fchange) = 41,885 serta p-value = 0,000 < 0,05 atau Ho

ditolak. Dengan demikian, koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y

adalah berarti atau signifikan. Sedangakn koefisisen determinasi ditunjukkan

oleh R Square = 0,636 yang mengandung makna bahwa 63,6 % variabilitas

variabel sikap religius dapat dijelaskan oleh konformitas teman sebaya (X1) dan

konsep diri (X2), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh konformitas

teman sebaya dan konsep diri secara bersama-sama terhadap sikap religius

remaja sebesar 63,6 % dan 36,4 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi adalah remaja

yang berada di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung Timur, dalam

segi konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius dikatakan

kurang baik, sehingga perlunya penanaman sikap-sikap positif pada diri remaja,

agar tercapai konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius

yang baik.

Kata kunci : Konformitas Teman Sebaya, Konsep Diri dan Sikap Religius

Page 6: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

vi

ABSTRACT

SITI NUR AISAH (STUDENT ID: 21160110000015). The Effect of Peer

Conformity and Self-Concept on Religious Attitudes in Adolescents in

Banjarejo Village 38 B Batanghari District, East Lampung Regency.

The aim of this research is to find out the drived of peer conformity and

self-concept on religious attitudes in adolescents. The research was conducted on

adolescents in Banjarrejo village and was a mixed method research. The design of

this study was by using a sequential explanatory by collecting and analysing

quantitative data in the first stage followed by collecting and analysing qualitative

data at a later stage. The data were gained through several techniques, i.e.

questionnaire, interviews, observation, and documentations.

Based on the result of the study, the determination coefficient was indicated

by R Square = 0.526 which implied that 52.6% of the variability of religious

attitude variable can be explained by peer conformity (X1), so it can be concluded

that the influence of peer conformity on adolescent religious attitudes was 52.6%,

while the remaining 47.4% was influenced by other factors. The determination

coefficient shown by R Square = 0.636 implied that 63.6% variability of the

variable religious attitude can be explained by self-concept (X2), so it can be

concluded that the effect of self-concept on adolescent religious attitudes was

63.6%, while the remaining 46.4% was influenced by other factors. While the

multiple correlation coefficient (Ry.12) = 0.797 and Fhit (Fchange) = 41,885, and p-

value = 0,000 <0.05 or Ho was rejected. Thus, multiple correlation coefficients

between X1 and X2 with Y were meaningful or significant. While the coefficient of

determination shown by R Square = 0.636 implied that 63.6% of the variability of

the variable religious attitudes can be explained by peer conformity (X1) and self-

concept (X2), so it can be concluded that the influence of peer conformity and self-

concept together towards adolescent religious attitudes of 63.6% and 36.4% were

influenced by other factors.

Based on the results of the observations, interviews, and documentations, it

can be concluded that adolescents who are in Banjarrejo 38 B village Batanghari

sub-district, East Lampung, in terms of peer conformity and self-concept towards

religious attitudes are said to be poor, so it is necessary to be exposed by positive

attitudes, to achieve peer conformity and self-concept of good religious attitudes.

Keywords: Peer Conformity, Self-Concept, and Religious Attitudes

Page 7: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

vii

ملخص

(. أثر امتثال األقران ومفهوم الذات يف املوقف الديين لدى 51101111111112سيت نور آسية )رقم القيد : باتاجنهاري مديرية المبونج الشرقية. يحب 83املراىقني يف قرية باجنارجيو

امتثال األقران ومفهوم الذات يف املوقف الديين لدى املراىقني. عن أثر ذلك اثباتيهدف ىذا البحث وقد مت تناول ىذا البحث للمراىقني يف قرية باجنارجيو، وىو حبث مندمج من املدخلني الكمي والنوعي. وأما التصميم الذي تناولو ىذا البحث فهوالتصميم التمهيدي التتابعي. ويتم ىذا التصميم من خالل مجع البيانات الكمية وحتليلها يف املرحلة األوىل ويليها مجع البيانات النوعية وحتليلهايف املرحلة الثانية. وأما أساليب مجع البيانات

فتستخدم االستفتاءات، واملقابلة الشخصية، واملالحظة املباشرة، والدراسة الوثائقية. مربع بلغت Rوبناء على البحث الذي أجرتو الباحثة، وجدت أن قيمة معامل التمييز اليت أشارت إليها

. ومن x1)% من متغري املوقف الدينييمكن أن يفسريىا امتثال األقران ) 6،22، وىذه القيمة تدل علىأن0,526%، وأما ما بقي من 2,62حصلت على Y))مث ميكناالستنتاج منها أن نسبة أثر امتثال األقران يف املوقف الديين

x2)) مربع ملتغري مفهوم الذات Rفيتأثر بغريه من العوامل. وقيمة معامل التمييز اليت أشارت إليها 47,7%% من متغري املوقف الديين ميكن أن يفسريه مفهوم الذات 63,2% وىذه القيمة تدل على أن 63,2بلغت

((x2 ما %. وأما 63,2أن نسبة أثر مفهوم الذات يف املوقف الديين حصلت على . ومن مث ميكن االستنتاج منها= احلسايبFو 0,797= (Ry12فيتأثر بالعوامل األخرى. وقيمة معامل االرتباط الثنائي)% 36,81بقى من

هلا عالقة YوX2وx1لذلك فمعامل االرتباط بني مرفوضة. H0أو P =1،12 >1،111وقيمة 41,885، وىذه القيمة تدل على أن 0,636 مربع بلغت, Rوجدت أن قيمة معامل التمييز اليت أشارت إليها إجيابية. و

حىت ) x2)) و مفهوم الذات x1)ميكن أن يفسريه امتثال األقران )Y)% من متغري املوقف الديين ) 63,6حصلت على Y))املوقف الديينيف x2)) و مفهوم الذات x1))ميكناالستنتاج منها أن نسبة أثر امتثال األقران

% فيتأثر بغريه من العوامل.36,4%، وأماما بقي من63,6وبناء على املالحظة واملقابلة والدراسة التوثيقية استنتجت الباحثة أن مدىامتثال األقران ومفهوم الذات

. فقد أصبح غرس القيم لدى املراىقني يف قرية باجنارجيو باتاجنهاري المبونج الشرقية ميكن أن يعتربه غري جيد .اإلجيابية للمراىقني فيها ضروريامن أجل حتسني امتثاهلم لألقران ومفهومهم الذايت

الكلمات األساسية: امتثال األقران، مفهوم الذات، الموقف الديني

Page 8: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Padanan Aksara

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

Tidak dilambangkan ا

B Be ب

T Te ت

TS Te dan es ث

J Je ج

H Ha dengan garis bawah ح

KH Ka dan Ha خ

D De د

DZ De dan Zet ذ

R Er ر

Z Zet ز

S Es س

SY Es dan Ye ش

S Es dengan garis bawah ص

D De dengan garis bawah ض

T Te dengan garis bawah ط

Z Zet dengan garis bawah ظ

‘ عKoma terblik diatas

hadap kanan

GH Ge dan Ha غ

F Ef ف

Q Ki ق

K Ka ك

L El ل

Page 9: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

ix

M Em م

N En ن

H Ha ه

W We و

A Apostrof ء

Y Ye ي

B. Vokal

Tanda vokal arab Tanda vocal latin Keterangan

A Fathah أ

I Kasrah إ

U Dammah أ

Ai A dan i أ ي

Au A dan u أ و

C. Vocal Panjang

Tanda Vocal Arab Tanda Vocal Latin Keterangan

A A dengan topi diatas آ

I I dengan topi diatas إ ي

U U dengan topi diatas أ و

D. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan arab dilambangkan dengan huruf لا ,

dialihaksarakan menjadi huruf (al), baik diikuti huruf syamsiyah maupun

qamariyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang

mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan garis mendatar (-). Contoh : Al-Syamsu bukan Asy-

Syamsu dan Al-Zalzalah bukan Az-Zalzalah.

E. Syaddah/ Tasydid

Syaddah/ tasydid dalam tulisan arab dilambangkan dengan , dalam

alih aksara dilambangkan dengan menggandakan huruf yang diberi tanda

syiddah. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku pada huruf-huruf syamsiyah yang

Page 10: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

x

didahului kata sandang. Misalnya kata ملنوا tidak ditulis An-naum melainkan

Al-naum.

F. Ta’ Marbutah

Ta’ marbutah jika berdiri sendiri dan diikuti oleh kata sifat (na’at)

dialihaksarakan menjadi huruf (h). Namun, jika huruf tersebut diikuti kata

benda (isim) maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi (t). Contoh :

No Kata arab Alih Aksara

Yaumal Qiyamah ي و م ال ق ي ام ة 1

2 Wahuda Warohmah

ل و ج و داحد ة و 3 Wahdat Alwujud

Page 11: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

xi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Dzat yang Maha Pengasih

dan Penyayang yang telah memberikan sedikit dari keilmuan-Nya yang sangat

luas sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengaruh

Konformitas Teman Sebaya dan Konsep Diri Terhadap Sikap Religius Remaja”

untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Agama Islam pada program

Pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sholawat beriring salam selalu tercurahkan kepada manusia yang

menjadi pusat keilmuan dunia akhirat serta penuntun umat. Yakni Nabi

Muhammad SAW. Harapan dan do’a penulis semoga Tesis ini menjadi bagian

dari Khazanah keilmuan dalam kategori pendidikan islam di masa mendatang.

Dengan selesainya penyusunan tesis ini, penulis sampaikan terimakasih

kepada :

1. Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan izin dan motivasi untuk melanjutkan studi pada

program Pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan dorongan terus semangat dalam menggarap

tesis ini.

3. Dr. Sapiudin Shiddiq, M.Ag. Ketua Prodi Magister Pendidikan Agama Islam

FITK yang telah memicu dan memacu penulis, agar dapat menyelesaikan

studi dengan baik.

4. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A. Pembimbing dalam penulisan tesis ini

yang telah memberikan arahan keilmuan dengan penuh keikhlasan dan

kesabaran sehingga tesis ini menjadi bermutu, berbobot dan akhirnya bisa

selesai.

5. Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd. Pembimbing dalam penulisan tesis ini yang

telah memberikan konsep metodologi yang baik sehingga alur dan

metodologi dalam tesis ini menjadi sistematis dan teruji secara statistik

6. SG. Puspito, S.IP Kepala desa 38 B Banjarrejo Kec. Batanghari Kab.

Lampung Timur yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian serta

memberikan segala yang peneliti butuhkan.

7. Orang tua dan keluarga. Ayahanda Yani, S.Pd. dan Ibunda Suparni, serta

Adinda Icha yang sudah memberikan dorongan, nasihat serta do’a yang tak

pernah lepas dalam setiap sujudnya, demi kelancaran terlaksananya

penelitian ini.

Page 12: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

xii

8. Agus Suwanto, S.Pd.I. Suami yang selalu mendukung, memberikan semangat

dan masukan dalam penyusunan tesis ini.

9. Teman-teman MPAI angkatan 2016 yang membantu memberikan saran dan

kritik dalam penyelesaian tesis ini.

10. Muslikh Amrulloh, S.Pd. Staf Magister FITK yang telah membantu

menyiapkan segala keperluan persyaratan dalam menyelesaikan tesis ini.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah

memberikan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan semua pihak terkait. Semoga

karya ilmiah ini menjadi permulaan yang baik untuk pribadi penulis khususnya

dan pembaca pada umumnya untuk terus mencari dan menggali ilmu

pengetahuan sampai akhir hayat.

Jakarta, 14 Desember 2018

Siti Nur Aisah

Page 13: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI TESIS ..................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ..................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 7

B. Permasalahan Penelitian ....................................................................... 7

1. Identifikasi masalah ........................................................................ 8

2. Pembatasan Masalah ...................................................................... 8

3. Perumusan Masalah ........................................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORI....................................................................................... 9

A. Religius ................................................................................................ 9

1. Pengertian Religius ......................................................................... 9

2. Fungsi Religius ................................................................................ 12

3. Dimensi-dimensi Religius ............................................................... 13

4. Macam-macam Sikap Religius ........................................................ 15

B. Konformitas Teman Sebaya ................................................................. 21

1. Pengertian Konformitas Teman Sebaya .......................................... 21

2. Aspek-aspek Konformitas Teman Sebaya ....................................... 25

3. Mencegah Kenakalan Teman Sebaya ............................................. 28

Page 14: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

xiii

C. Konsep Diri .......................................................................................... 31

1. Pengertian Konsep Diri .................................................................... 31

2. Dimensi Konsep Diri ....................................................................... 32

3. Peranan Konsep Diri ........................................................................ 37

4. Perkembangan Konsep Diri ............................................................. 38

5. Karakteristik Kepribadian ................................................................ 41

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ............................. 44

D. Penelitian Terdahulu Relevan............................................................... 46

E. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 54

F. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 57

A. Desain dan Prosedur Penelitian ............................................................ 57

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 58

C. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Pengambilan Sampel ......................... 59

D. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................. 61

E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 63

F. Kalibrasi Instrumen penelitian ............................................................ 70

G. Tekhnik Analisa Data ........................................................................... 82

H. Hipotesis Statistik ................................................................................. 87

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 88

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 88

1. Data hasil penelitian ........................................................................ 88

2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ............................................... 97

3. Pengujian Hipotesis Statistik ........................................................... 103

4. Hasil Observasi, Wawancara dan Dokumentasi .............................. 115

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 116

C. Kritik Teoritid dengan Teori Temuan .................................................. 119

D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 120

BAB V PENUUTP .............................................................................................. 123

A. Kesimpulan .......................................................................................... 123

B. Implikasi .............................................................................................. 123

C. Saran ..................................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 127

Page 15: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Prasurvey .................................................................................. 6

Tabel 2.1 Tingkat Religius Dalam Masyarakat ................................................. 10

Tabel 2.2 Gambaran Konsep Diri ...................................................................... 35

Tabel 2.3 Alasan Mengapa Perasaan Dalam Tabel Timbul Berapa % .............. 36

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................ 58

Tabel 3.2 Jumlah Populasi ................................................................................. 59

Tabel 3.3 Jumlah Sampel dari Masing-masing Dusun ...................................... 60

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Konformitas Teman Sebaya .............................. 64

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Konsep Diri ....................................................... 66

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Sikap Religius ................................................... 69

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Konformitas Teman Sebaya .............. 72

Tabel 3.8 Hasil Uji Validita Instrumen Konsep Diri ......................................... 75

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instruemn Sikap Religius .................................... 77

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Konformitas Teman Sebaya ........... 80

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Konsep Diri .................................... 81

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Religius ................................ 82

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Konformitas Teman Sebaya .............. 88

Tabel 4.2 Statistika Konformitas Teman Sebaaya ............................................. 89

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Konsep Diri ........................................ 91

Tabel 4.4 Statistika Konsep Diri ........................................................................ 92

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Religius................................................... 94

Tabel 4.6 Statistika Sikap Religius .................................................................... 95

Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov Smirnov Test Konformitas Teman

Sebaya ................................................................................................ 97

Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorov Smirnov Test Konsep Diri ....................... 98

Tabel 4.9 One-Sample Kolmogorov Smirnov Test Sikap Religius ................... 99

Tabel 4.10 Hasil Uji Linieritas Variabel X1 ata Variabel Y ................................ 100

Tabel 4.11 Hasil Uji Linieritas Variabel X2 atas Variabel Y .............................. 101

Tabel 4.12 Test Homogenity Of Variances ......................................................... 102

Tabel 4.13 Persamaan Regresi Y atas X1 ............................................................. 103

Tabel 4.14 Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1 .................................... 104

Tabel 4.15 Koefisien Korelasi X1 atas Y .............................................................. 105

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi X1 terhadap Y ................................................. 105

Tabel 4.17 Persamaan Regresi Y atas X2 .............................................................. 107

Tabel 4.18 Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X2 .................................... 107

Tabel 4.19 Koefisien Korelasi X2 atas Y .............................................................. 108

Tabel 4.20 Koefisien Determinasi X2 terhadap Y ................................................. 109

Tabel 4.21 Persamaan Regresi Y atas X1 dan X2 .................................................. 110

Tabel 4.22 Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1 dan X2 ........................ 111

Tabel 4.23 Koefisien Korelasi X1 dan X2 atas Y .................................................. 112

Tabel 4.24 Koefisien Determinasi X1 dan X2 terhadap Y .................................... 113

Tabel 4.25 Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis ............................................... 114

Page 16: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lingkungan Yang Kondusif Bagi Perkkembangan Kesadaran Remaja ... 62

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 56

Gambar 4.3 Histogram Konformitas Teman Sebaya ..................................................... 90

Gambar 4.4 Histogram Konsep Diri ............................................................................. 93

Gambar 4.5 Histogram Sikap Religius ......................................................................... 96

Gambar 4.6 Koefisien Determinasi Variabel X1 dan X2 terhadap Y ............................. 114

Page 17: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 133

Lampiran 2 Surat Balasan Penelitian ............................................................... 134

Lampiran 3 Monografi Desa Banjarrejo .......................................................... 135

Lampiran 4 Angket Konformitas Teman Sebaya ............................................ 141

Lampiran 5 Angket Konsep Diri ...................................................................... 146

Lampiran 6 Angket Sikap Religius .................................................................. 151

Lampiran 7 Pedoman Wawancara ................................................................... 155

Lampiran 8 Pedoman Observasi ...................................................................... 156

Lampiran 9 Pedoman Dokumentasi ................................................................. 158

Lampiran 10 Uji Validitas Angket ................................................................... 159

Lampiran 11 Uji Reliabilitas Angket ............................................................... 176

Lampiran 12 Hasil Penyebaran Angket Konformitas Teman Sebaya ............. 182

Lampiran 13 Hasil Penyebaran Angket Konsep Diri ...................................... 192

Lampiran 14 Hasil Penyebaran Angket Sikap Religius ................................... 200

Lampiran 15 Hasil Wawancara ........................................................................ 210

Lampiran 16 Hasil Observasi........................................................................... 216

Lampiran 17 Hasil Dokumentasi ..................................................................... 218

Lampiran 18 Dokumentasi Pada Saat Penelitian ............................................. 219

Page 18: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bertambahnya usia manusia dengan seiring waktu, akan semakin

berkembang intelektualitas dan kematangan psikologis pada manusia tersebut.

Namun, sebelum mencapai kematangan itu ada beberapa tahap yang paling

menentukan jati diri yaitu pada saat memasuki usia remaja.

Dilihat dari aspek perkembangannya, siswa SLTP dan SLTA pada

umumnya berada pada masa remaja yang terentang dari masa remaja awal

sampai dengan masa remaja akhir. Dalam menghadapi badai perkembangan

banyak remaja yang berhasil mengatasi berbagai rintangan. Mereka menjadikan

rintangan dan berbagai kegagalan sebagai peluang dan tantangan untuk tetap

bangkit meraih keberhasilan, membentuk kelompok sebaya untuk saling

menguatkan, dan pada akhirnya berhasil melaksanakan tugas-tugas

perkembangan secara wajar. Di pihak lain, banyak pula remaja yang gagal dan

kandas terhempas ke dalam berbagai tingkah laku menyimpang yang tidak

sesuai dengan tugas-tugas perkembangan yang dituntutkan kepadanya. Badai

perkembangan dihayati sebagai suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan,

dan mereka larut dalam kegagalan. Seringkali kelompok individu ini juga larut

dalam aktivitas kelompok sebaya yang kurang positif.

Usia remaja merupakan peralihan dari masa anak ke masa dewasa untuk

itu banyak sekali hal-hal yang perlu diperhatikan ketika orang tua memiliki

anak yang sudah mencapai masa ini, karena anak memiliki rasa ingin tahu

lebih tinggi sehingga bimbang untuk mengatur waktu dalam hidupnya. Kadang

berpikir positif kadang negatif. Pikiran nya pun tidak menentu belum pandai

dalam bertindak, seperti dalam sikap religius, remaja masih mempunyai rasa

ragu dalam menjalankan aktivitasnya sebagai seorang muslim jadi tingkat

religiusnya masih rendah karena keinginan untuk beribadahnya masih kurang,

sehingga keluarga sangat berperan dalam membentuk kehidupan anak agar

lebih baik.

Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar

mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Keluarga berkewajiban mengajar,

membimbing atau membiasakan anggotanya untuk mempelajari dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Para anggota keluarga yang

memiliki keyakinan yang kuat terhadap Tuhan akan memiliki mental yang

sehat, mereka mampu menyesuaikan dirinya secara harmonis dengan orang

lain, serta berpartisipasi aktif dalam memberikan kontribusi secara konstruktif

terhadap kemajuan atau kesejahteraan masyarakat.

Perkembangan jiwa agama pada seseorang dimulai pada umur 0-6 tahun

yaitu balita dan taman kanak-kanak, umur 7-12 tahun yaitu masa sekolah

dasar/ anak, umur 13-21 tahun yaitu masa SLTP dan SMA/Remaja (Pubercen),

umur 22-25 tahun yaitu masa Adolescense, umur 24-45 tahun yaitu masa

Page 19: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

2

dewasa (Adulth), umur 46-70 tahun yaitu masa tua (Lansia).Tumanggor

(2014:99).

Keluarga merupakan salah satu konteks sosial yang penting bagi

perkembangan anak. Meskipun demikian perkembangan anak juga sangat

dipengaruhi oleh apa yang terjadi dalam konteks sosial yang lain seperti relasi

dengan teman sebaya.

Berdasarkan fenomena yang ada remaja lebih mementingkan keinginan

bersama dengan teman-temannya seperti main bersama pergi besama sehingga

sulit terkontrol kereligiusannya. Beberapa remaja memiliki akhak dan aqidah

yang baik dalam bermasyarakat tetapi beberapa remaja belum memiliki

kepribadian yang baik dalam bermasyarakat. Untuk itu perlunya penanaman

sikap religius kepada remaja agar terlihat konsep dirinya apakah positif atau

negatif ketika berteman. Seperti halnya kedekatan remaja dengan teman sebaya

sering menjadi kekhawatiran para orang tua atau guru. Mereka merasa takut

kehilangan pengaruh pada anak mereka dan digantikan dengan pengaruh teman

sebaya. Karena selain sumber informasi, teman sebaya seringkali menjadi

acuan dalam berperilaku sehingga perilaku teman sebaya sering diikuti oleh

remaja. Untuk memperoleh penerimaan atau pengakuan remaja dalam

melakukan identifikasi dan melakukan perilaku yang sama dengan kelompok

sebayanya yang disebut konformitas. Dalam kehidupan sehari-hari yang terjadi

pada remaja, bentuk konformitas remaja terhadap kelompok sebaya diantaranya

dari cara berpakaian, cara berbicara, dan berperilaku sosial lainnya. Dengan

demikian teman sebaya mempunyai peran penting bagi remaja. Remaja sering

menempatkan teman sebaya sebagai posisi prioritas apabila dibandingkan

dengan orang tua atau guru dalam menyatakan kesetiaannya. Roros

widianingsih (2009:97).

Robert E Slavin (2011:107) mengatakan bahwa perkembangan remaja

dimulai dengan masa pubertas.

Periode ini merupakan pertumbuhan dan perubahan yang pesat meskipun

masa pubertas merupakan periode singkat yang berada pada masa akhir anak-

anak dan permulaan masa remaja. Kriteria yang sering digunakan untuk

menentukan masa pubertas adalah haid yang pertama kali pada anak

perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki.

Seseorang yang memiliki pemahaman agama akan melaksanakan ajaran

agama dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya kepada Allah. Dalam

penanaman ajaran-ajaran agama pada usia remaja sangat penting. Karena pada

usia remaja ini banyak terjadi kegoncangan atau ketidakstabilan dalam

beragama. Kadang-kadang mereka tekun dalam beribadah, tetapi pada waktu

lain mereka enggan melaksanakannya. Oleh karena itu, sebaiknya mereka

diberi bimbingan agama agar menjadi pedoman hidup baginya agar terarah

konsep diri yang tertanam dihati mereka.

Menurut Taylor dalam Robert E Slavin (2011:122) konsep diri dapat

mempengaruhi persepsi individu tentang lingkungan sekitar dan perilakunya,

bahwa perkembangan konsep diri dan percaya diri yang positif akan

Page 20: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

3

berpengaruh positif terhadap perkembangan sosial dan sebaliknya. Allah swt

berfirman dalam QS. Ar Ra’d ayat 11:

.... ..... Artinya: ...“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”....

(QS. Ar Ra’d ayat:11).

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa konsep diri bukan merupakan

faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan terbentuk

dari pengalaman individu dalam berhubungan dengan individu lain. Dalam

berinteraksi ini setiap individu akan menerima tanggapan. Tanggapan yang

diberikan tersebut akan menjadi cermin bagi individu untuk menilai dan

memandang dirinya sendiri. Jadi konsep diri terbentuk karena suatu proses

umpan balik dari individu lain.

Seseorang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik

terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat

tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan

konsep diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal,

akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara

negatif) atau menyalahkan orang lain. Sedangkan, Remaja yang memiliki

konsep diri positif akan mampu menghadapi tuntutan dari dalam diri maupun

dari luar dirinya. Sebaliknya remaja yang memiliki konsep diri negatif kurang

mempunyai keyakinan diri, merasa kurang yakin dengan kepuasannya sendiri

dan cenderung mengandalkan opini dari orang lain dalam memutuskan sesuatu.

Ketika bermasyarakat tidak jarang remaja yang memiliki konsep diri

negatif mereka cenderung ragu dalam bertindak mereka kurang percaya diri

sehingga mengandalkan opini dari orang lain seperti dalam pertemanan mereka

cenderung lebih percaya diri jika melakukan sesuatu berdasarkan pendapat

teman-teman sebayanya padahal tidak selalu pendapat mereka menuju hal

positif kadang juga negatif. Untuk itu pertemanan sangat berpengaruh dalam

membentuk kepribadian anak pada masa remaja, seperti pembentukan sikap

religius di kalangan remaja. Karena ketika anak-anak memasuki masa remaja

perubahan hakikat persahabatan juga terjadi.

Sifat-sifat kepribadian ini bukanlah bawaan, tetapi diperoleh dari

pegalaman hidup yang diajarkan dan ditanamkan oleh ahli pendidikan. Tidak

seperti tingkah laku hewan, tingkah laku manusia tidak banyak dikendalikan

oleh instink, tetapi banyak dikendalikan oleh sikap, pendapat dan nama yang

hidup dalam masyarakat ditambah dengan pengalaman yang diperoleh

bertahun-tahun. Semua ini membentuk sifat-sifat pribadi dan mempengaruhi

pikiran dan tingkah laku seseorang. Keturunan memainkan peranan yang tidak

begitu penting dalam pembentukan kepribadian seseorang. Walaupun idak ada

seorangpun juga yang bertanggung jawab penuh atas sifat-sifat pribadinya

Page 21: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

4

karena orang lain membantu membentuk sifat-sifatnya, tapi setiap orang punya

kesempatan untuk merubah sifat-sifat ini untuk memperoleh suatu tingkat

kesadaran yang lebih tinggi.

Pertemanan negatif di kalangan remaja juga terjadi di negara-negara

tertentu seperti yang dikemukakan oleh Thomas Lickoma remaja yang

menganiaya teman sebaya mereka tidak hanya menyakiti orang lain, mereka

juga mengubah bentuk karakter sendiri. Bagi anak-anak yang selalu menjadi

korban pelecehan oleh teman-teman sebaya mereka, bertemu dan bermain

merupakan pengalaman yang menyedihkan.

Thomas Lickoma (2012:214) mengatakan pada tahun 2000 sebuah

penelitian tentang penembakan di sekolah yang dilakukan oleh U.S Secret

Service mendapati bahwa dua-pertiga pelaku penembakan tersebut telah merasa

dianiaya, dijahili, diancam, diserang, atau dilukai oleh orang lain. Para korban

kenakalan teman sebaya lainnya berisiko melakukan bunuh diri seorang ibu

berkata demikian:

“Putri saya yang cantik dan manis, duduk di kelas tujuh, tidak memiliki

teman. Ia makan sendirian di kafetaria, ia berjalan sendirian di lorong. Ia

mengatakannya, ia itu seperti hantu. Ia tidak tahu kesalahan apa yang telah

diperbuatnya. Tidak pernah diucapkan lagi, ia merasa depresi dan mengatakan

kalau semalam ingin bunuh diri. Saya dan suami saya tidak tahu lagi apa yang

harus diperbuat”.

Jauh lebih luas intimidasi klasik (anak yang lebik kuat menakali anak yang

lebih lemah) adalah kenakalan emosional setiap hari menjahili, mengejek,

bergosip, menyebarkan desas-desus, dan melakukan pengeluaran atau

penolakan.

Dalam survei diseluruh Amerika Serikat yang dilakukan pada hampir

70.000 siswa kelas enam hingga dua belas, hanya 37 persen responden yang

mengatakan “para siswa di sekolah saya saling menunjukkan rasa hormat satu

sama lain”. Permasalahan yang sedang terjadi dikebanyakan sekolah ini

sekarang merupakan suatu kebudayaan teman sebaya di mana ketiadaan rasa

hormat dan kejahatan menjadi normanya. Sekolah tidak memiliki kewajiban

moral yang lebih tinggi bagi para siswa dan orang tua nya selain melakukan

segala sesuatu yang mereka mampu untuk mencegah kenakalan teman sebaya

dan menciptakan kebudayaan berbuat baik dan saling menghormati.

Sebuah kekeliruan yang lazim bahwa teman sebaya selalu memberikan

pengaruh buruk terhadap seseorang karena faktanya tidak selalu demikian.

Banyak teman sebaya yang mendorong kualitas yang baik seperti kejujuran,

keadilan, kerjasama dan kehidupan yang bersih dari obat-obatan terlarang.

Berdasarkan hasil prasurvey, penelitian ini difokuskan pada remaja awal

dan akhir yang berada di desa Banjarrejo 38 B Kecamatan Batanghari

Kabupaten Lampung Timur, dengan jumlah remaja 507 terdiri dari laki laki dan

perempuan. Dari beberapa remaja tersebut memiliki sikap religius yang

berbeda-beda.

Page 22: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

5

Hasil wawancara dengan beberapa orang tua remaja di desa tersebut bahwa

sikap religius yang dimiliki remaja masih kurang dikarenakan beberapa hal

yaitu: remaja susah diarahkan untuk berubah menjadi pribadi muslim yang lebih

baik seperti membaca Al-Qur’an setelah melaksanakan shalat maghrib,

memakai kerudung ketika hendak keluar rumah, dan shalat maghrib berjama’ah

di masjid.

Orang tua lain mengatakan bahwa remaja yang memiliki nilai religius baik,

dikarenakan dari kecil sudah diarahkan oleh orang tuanya untuk selalu berbuat

kebaikan dan menanamkan nilai-nilai agama.

Seorang remaja mengatakan bahwa orang tuanya sibuk bekerja, dia jarang

diperintah untuk melaksanakan shalat 5 waktu dan dengan sendirinya pun

terbiasa untuk meninggalkan shalat 5 waktu. Dapat saya simpulkan anak yang

memiliki orang tua dengan kondisi tersebut kurang mendapatkan pendidikan

agama didalam keluarga. Hasil wawancara dengan Bapak Dwi Santoso dan

Bapak Tugiyanto (orang tua remaja) dan fikri (remaja) pada tanggal 11

November 2017.

Konsep diri (keinginan diri sendiri) berbeda-beda, ada remaja yang

memiliki konsep diri positif dan negatif, untuk konsep diri positif remaja

memiliki kesadaran yang baik pada diri sendiri tanpa diperintah oleh orang

tuanya, seperti terbiasa melaksanakan shalat maghrib berjama’ah di masjid,

tetapi remaja terlihat lebih banyak yang mengikuti keinginan atau pendapat dari

gengnya jadi jika sepakat shalat berjama’ah ke masjid berangkat semua dan

sebaliknya. Hasil wawancara dengan Bapak Supriyadi (orang tua remaja) pada

tanggal 13 November 2017.

Dalam bergaul remaja lebih mementingkan konsep diri, sehingga remaja

lebih mengutamakan keinginan diri sendiri dari pada mengikuti keinginan orang

lain, tetapi ada juga beberapa remaja yang memiliki konsep diri negatif mereka

cenderung bimbang dalam mengikuti keinginan diri sendiri karena tidak

memiliki rasa percaya diri sehingga lebih mengikuti keinginan orang lain dalam

bertindak, jadi mereka lebih mengikuti keinginan teman-teman satu geng atau

teman dekatnya dalam mengambil tindakan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti terlihat beberapa

remaja sering mengunjungi dan berkumpul di rumah salah satu temannya pada

waktu tertentu untuk mengerjakan PR, merencanakan sesuatu, mencari tugas

bersama dan berisik bersama. Begitupun setiap pulang sekolah remaja selalu

mengunjungi rumah temannya tersebut sampai tiba maghrib dan sangat berisik

mereka beramai-ramai datang dan saling bercanda sehingga mengganggu warga

sekitar. Nampak terlihat bahwa akhlak dan aqidah dikalangan remaja kurang

baik, karena sudah seharusnya sepulang sekolah remaja langsung menuju rumah

masing-masing. Beberapa remaja kerap mengikuti acara pengajian ibu-ibu,

terlihat bahwa beberapa remaja khusyu’ karena berada disamping ibunya

namun, sebagian remaja yang duduk saling bersampingan terlihat mengobrol

dan bermain handphone. Untuk itu teman sebaya sangat berpengaruh dalam

kehidupan sehari-hari, tetapi tidak semua teman sebaya berpengaruh negatif

Page 23: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

6

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan maka

diperoleh data sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel. 1.1

Hasil Pra Survei Tentang Pengaruh Konformitas Teman Sebaya Dan

Konsep Diri terhadap Sikap Religius Pada Remaja Di Desa Banjarrejo 38 B

Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur.

No Nama Konformitas

teman sebaya

Konsep

diri

Sikap

Religius

1 Fikri √ - -

2 Vito √ √ √

3 Aziz √ √ -

4 Samba √ - -

5 Ayu √ √ √

6 Jeni √ - √

7 Ambar √ - -

8 Amanda - - √

9 Nisa √ - √

10 Rio - √ -

11 Hana √ - -

12 Salwa √ √ √

13 Alenda √ √ √

14 Nabila √ - -

15 Wisnu - √ √

16 Rendi - √ √

17 Ade - - √

18 Sania √ √ √

19 Zaki √ - √

20 Alin √ √ √

21 Kevin √ - √

22 Galih √ √ √

23 Tirta - - -

24 Nosa - √ √

25 Dila √ - √

26 Novi √ - √

27 Yoga √ - -

28 Furqon - √ √

29 Dayat √ - -

30 Sifa - √ √

Keterangan Baik Kurang Cukup

Page 24: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

7

Berdasarkan hasil pra survei yang diperoleh dari wawancara dengan orang

tua remaja dan wawancara dengan remaja serta observasi yaitu pada tanggal 11

dan 13 November 2017 di desa Banjarrejo 38 B Kecamatan Batanghari

Kabupaten Lampung Timur diperoleh hasil seperti tabel di atas. Diketahui

bahwa sikap religius remaja tergolong kurang, dikarenakan remaja kurang

memiliki sikap religius dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan konformitas

teman sebaya tergolong baik, dilihat dari segi pertemanan mereka sering

berkumpul dirumah salah seorang teman untuk mengerjakan PR, merencanakan

sesuatu, mencari tugas bersama dan berisik bersama ada hal positif dan

negatifnya, tetapi konsep diri pada remaja masih tergolong kurang, dikarenakan

remaja lebih banyak mengikuti keinginan teman sebayanya dibandingkan

dengan keinginan diri sendiri, mereka lebih percaya diri jika bersama teman-

teman satu geng mereka dalam bertindak.

Berdasarkan uraian di atas penelitian tentang Pengaruh Konformitas

Teman Sebaya Dan Konsep Diri Terhadap Sikap Religius Remaja Awal Desa

Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur layak untuk dilakukan.

B. Permasalahan Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi

permasalahan sebagai berikut:

a. Anak susah diarahkan untuk berubah menjadi pribadi muslim yang lebih

baik seperti membaca Al-Qur’an setelah melaksanakan shalat maghrib dan

memakai kerudung ketika hendak keluar rumah.

b. Beberapa remaja sudah terbiasa meninggalkan shalat 5 waktu tanpa

ditegur oleh orang tuanya.

c. Kurangnya pendidikan agama di dalam keluarga.

d. Beberapa remaja cenderung mengikuti keinginan teman sebayanya dalam

bertindak negatif.

e. Beberapa remaja sering mengunjungi rumah salah satu temannya ketika

pulang sekolah, seharusnya pulang dari sekolah remaja langsung menuju

ke rumah masing-masing. Ini merupakan pertemanan yang negatif

f. Kurangnya kesadaran remaja dalam menanamkan sikap religius.

2. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dimunculkan agar penelitian yang dilakukan

penulis menjadi terfokus pada persoalan yang diteliti, oleh sebab itu penulis

membatasinya pada variabel:

a. Kelompok pertemanan remaja yang berada di desa Banjarrejo 38 B

b. Rasa percaya diri pada remaja dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang

berada di desa Banjarrejo 38 B

c. Sikap religius pada remaja dalam kehidupan sehari-hari yang berada di

desa Banjarrejo 38 B

Page 25: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

8

3. Perumusan Masalah

a. Apakah terdapat pengaruh konformitas teman sebaya terhadap sikap

religius pada remaja?

b. Apakah terdapat pengaruh konsep diri terhadap sikap religius pada

remaja?

c. Apakah terdapat pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri

secara bersama-sama terhadap sikap religius pada remaja?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Secara akademis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja

konsep dan teori serta filsafat yang terkait dengan konformitas teman

sebaya, konsep diri dan sikap religius pada remaja.

b. Secara terapan penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan

tentang pentingnya konformitas teman sebya, konsep diri dan sikap

religius pada remaja, sehingga pihak yang terkait seperti orang tua, guru,

keluarga dan masyarakat dapat membantu kehidupan remaja agar menjadi

lebih baik .

2. Manfaat Penelitian

a. Secara akademis penelitian ini bermanfaat untuk menjadi bahan kajian

para akademis untuk mengkritisi hasil penelitian atau meneliti bagian yang

bisa diteliti dan menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

b. Secara terapan penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu, wawasan

dan sebagai pengalaman bagi peneliti sesuai dengan disiplin ilmu,

bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi para pembaca

sehingga karya tulis ini dapat diaplikasikan dalam mendidik putra putrinya

agar berperilaku baik sesuai dengan ajaran islam.

Page 26: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Religius

1. Pengertian Religius

Menurut Atang Abdul Hakim (2004:4) religius adalah sikap hidup

seseorang berdasarkan pada nilai-nilai yang diyakininya.

Menurut Gazalba religius berasal dari kata religi, dalam bahasa latin

“religio” akar katanya adalah “religure” yang berarti meningkat. Dengan

demikian, mengandung makna bahwa religi atau agama pada umumnya

memiliki aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi dan

dilaksanakan oleh pemeluknya. Kesemuanya itu berfungsi mengikat

seseorang atau sekelompok orang dalam hubungannnya dengan Tuhan,

sesama manusia dan alam sekitarnya. Gufron dkk (2010:17).

Agus Bustanudin (2006:6) berpendapat bahwa religius adalah perilaku

manusia, nilai, moral hukum dan sebagainya.

Sedangkan dalam perspektif islam religius merupakan perbuatan

melakukan aktivitas ekonomi, sosial, politik atau aktivitas apapun dalam

rangka beribadah kepada Allah. Djamaludin Ancok dan Suroso F (2001:72).

Menurut Johnson dalam Herlina Yustati (2014:24) religius adalah sejauh

mana individu berkomitmen untuk agama dan mengakui agamanya dan

ajaran-ajarannya, sehingga sikap dan perilaku individu mencerminkan

komitmen ini, sejauh mana seseorang menganut nilai-nilai agamanya,

keyakinan dan praktik serta menggunakan keyakinan dan mempraktekannya

dalam kehidupan sehari-hari. Dugaannya adalah bahwa orang yang sangat

religius akan menjalani kehdupan dunia melalui pemahaman agamnya dalam

hidupnya.

Emmons (2005) menggambarkan bahwa agama dan spiritualitas

memberikan rasa makna dalam hidup dan menekankan bahwa upaya agama

dan spiritual tampaknya memiliki potensi untuk dibangun tujuan dan sistem

nilai yang berkaitan dengan semua aspek kehidupan seseorang.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

religius merupakan sikap yang dimilki oleh setiap individu sebagai rasa

percaya akan adanya Allah yang harus mereka yakini.

Religi merupakan suatu kesadaran yang menggejala secara mendalam

dalam lubuk hati manusia sebagai lubuk nature. Religi tidak hanya

menyangkut segi kehidupan secara lahiriah melainkan juga menyangkut

keseluruhan diri ppribadi manusia secara total dalam integrasinya hubungan

kedalam keesaan Tuhan. Nilai-nilai religius bertujuan untuk mendidik agar

manusia lebih baik menurut tuntunan agama dan selalu ingat kepada Tuhan.

Mahmud (2018:87).

Page 27: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

10

Menurut Syed Nizar Hussaini Hamdani tingkatan religiusitas muslim

diukur berdasarkan pengetahuan agama dan praktek terhadap pengetahuan

agama tersebut. Tingkatan religiusitas dibagi kedalam tiga kategori yaitu

yang mempercayai agama, tingkatan munafik, dan tingkatan tidak

mempercayai agama. Tingkatan religiusitas tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 2.1

Tingkat religiusitas dalam masyarakat dan masyarakat muslim

Dalam Masyarakat Dalam Masyarakat Muslim

Believer

Sangat Religius Muttaqin

Mukmin

Lahir dan bathin

sholeh

Sholeh

Religius Moderat Muslim Setiap orang yang

menerima islam

secara lisan

Kurang Freligius Fasiq

Fajir

Pendusta agama

lahir dan batin tidak

baik

Hypocrit Munafik Oportunis

Non Believer Kafir Tidak memeluk

agama islam

Muslim yang sangat religius adalah muslim yang memiliki sikap positif,

berperilaku baik, praktek keagamaan yang sangat baik, jujur dalam semua

urusan, memiliki kepribadian yang bisa diandalkan. Muslim yang religiusnya

moderat adalah mereka yang dikenal sebagai muslim yang menerima doktrin

islam bertindak sesuai ajaran islam, mematuhi sebagian ajaran islam, namun

tidak mematuhi sebagian ajaran islam yang lainnya. Muslim yang kurang

religius adalah yang mengaku beragama islam, kadang-kadang menjalankan

ajaran islam, tetapi tidak jujur, dan sering melanggar syariah. Herlina Yustiati

(2014:32).

Jalaluddin (2005:107) mengungkapkan bahwa seseorang dikatakan

memiliki perilaku religius jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu:

a. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang

matang, bukan sekedar ikut-ikutan.

b. Cenderung bersifat realistis, sehingga norma-norma agama lebih banyak

diaplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku.

c. Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha

untuk mempelajari dan mendalami pemahaman keagamaan.

d. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan tanggung jawab

diri hingga sikap religiusitas merupakan realisasi dari sikap hidup.

Page 28: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

11

e. Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas.

f. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan

beragama selain didsarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas

pertimbangan hati nurani.

g. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian

masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam

menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.

h. Terlihat adanya hubungan antara sikap religiusitas dengan kehidupan

sosial,sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial sudah

berkembang.

Beberapa tokoh berpendapat bahwa perasaan keagamaan sudah mulai

timbul pada masa anak kecil, ia mulai bertanya-tanya tentang Tuhan. Agama

memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia religius

adalah manusia yang struktur mental secara keseluruhan dan secara tetap

diarahkan kepada pencipta nilai mutlak, memuaskan dan tertinggi yaitu

Tuhan. Manusia membutuhkan agama untuk memenuhi kebutuhan rohani

serta mendapatkan ketentraman dikala mereka mendekatkan diri dan

mengabdi kepada yang maha kuasa. Jalaludin Rahmat (2005:107). Allah

berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 208:

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam

keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa agama merupakan benteng bagi umat

islam, dan sudah seharusnya sebagai umat islam kita beribadah kepada Allah

menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Sedangkan bagi remaja agama memiliki arti yang sama pentingnya

dengan moral. Sebagaimana dijelaskan oleh Adams & Gullota, agama

memberikan sebuah kerangka moral, sehingga membuat seseorang mampu

membandingkan tingkah lakunya. Agama dapat menstabilkan tingkah laku

dan bisa memberikan penjelasan mengapa dan untuk apa seseorang berada

didunia ini. Agama memberikan perlindungan rasa aman, terutama bagi

remaja yang tengah mencari eksistensi dirinya. H Mubin dan Ani Cahyadi

(2006:87). Oleh karena itu guna mengatasi berbagai persoalan yang terjadi

pada pendidikan agama dalam upaya menanamkan nilai-nilai religius

memerlukan berbagai pendekatan, strategi, dan metode pengajaran yang

berbeda dengan pendekatan pelajaran yang lain. Berbagai pendekatan,

Page 29: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

12

strategi, dan metode pengajaran yang digunakan tidak hanya berpengaruh

pada peningkatan penguasaan materi tentang ajaran agama semata tetapi juga

pada penanaman komitmen beragama yang dapat membentuk perilaku, sikap,

hidup, dan gaya hidup individu serta kelompok sosial yang sesuai dengan

nilai-nilai agama. Manan Sodiq (2017:212).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sikap religius pada

remaja merupakan keyakinan atau kerpercayaan individu terhadap ajaran

agama yang berasal dari hati nurani pribadi seorang remaja yang

diaplikasikan dalam bentuk komitmen beribadah dan pengamalan nilai-nilai

hidup sehari-hari. Sehingga untuk mengetahui, mengamati, menganalisa

tentang kondsi religius remaja yang akan diteliti, maka akan diambil ciri-ciri

seseorang dikatakan memiliki perilaku religius.

2. Fungsi religius

Fungsi religius bagi manusia erat kaitannya dengan fungsi agama.

Agama merupakan kebutuhan emosional manusia dan merupakan kebutuhan

alamiah. Adapun fungsi agama bagi manusia menurut Jalaludin (2004:50)

meliputi:

a. Fungsi edukatif

Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut

memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara

yuridis berfungsi menyeluruh dan melarang. Kedua unsur ini mempunyai

latar belakang yang mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya

menjadi lebih baik dan terbiasa dengan baik menurut ajaran agama

masing-masing.

b. Fungsi penyelamat

Dimanapun manusia berada dia selalu menginginkan dirinya selamat.

Keselamatan yang meliputi bidang yang luas adalah keselamatan yang

diajarkan oleh agama. Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada

penganutnya adalah keselamatan yang meliputi dua alam yaitu: dunia dan

akhirat. Dalam mencapai keselamatan itu mengajarkan para penganutnya

melalui pengenalan kepada masalah sakral, berupa keimanan kepada

Tuhan.

c. Fungsi perdamaian

Melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai

kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah

akan segera menjadi hilang dari batinnya apabila seseorang pelanggar

telah menebus dosanya melalui tobat, pensucian atau penebusan dosa.

d. Fungsi pengawasan sosial

Para penganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya terikat

batin kepada tuntunan ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun secara

kelompok.

Page 30: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

13

e. Fungsi pemupuk rasa solidaritas

Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa memiliki

kesamaan dalam kesatuan iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan

membina rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan bahkan

kadang-kadang dapat membina rasa persaudaraan yang kokoh. Pada

beberapa agama rasa persaudaraan itu bahakan dapat mengalahkan rasa

kebangsaan.

f. Fungsi kreatif

Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya untuk bekerja

produktif bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk

kepentingan orang lain. Penganut agama bukan saja di suruh bekerja

secara rutin dalam pola yang sama akan tetapi juga untuk melakukan

inovasi dan penemuan baru.

g. Fungsi transformatif

Ajaran agama dapat mengubah kehidupan kepribadian seseorang atau

kelompok menjadi kehidupan kepribadian seseorang atau kelompok

menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya,

kehidupan baru yang diterimanya berdasarkan ajaran agama yang dipeluk

kadangkala mampu merubah kesetiaannya kepada adat atau norma

kehidupan yang dianut sebelumnya.

h. Fungsi sublimatif

Ajaran agama mengkhususkan segala usaha manusia bukan saja yang

bersifat agama ukhrawi, melainkan juga yang bersifat duniawi. Segala

usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama,

bila dilakukan atas nilai yang tulus, karena untuk Allah merupakan ibadah.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari religius

adalah sebagai edukatif yaitu ajaran yang mereka anut harus dipatuhi,

penyelamat yaitu keselamatan yang diberikan Allah untuk umatnya yang

patuh yaitu alam akhirat kelak, pengawasan sosial yaitu pemeluk agama

sudah memiliki keterikatan batin dengan sendirinya kepada agama yang

mereka anut, pemupuk rasa solidaritas yaitu agama memberikan

solidaritas yang tinggi maka akan saling bersaudara dan bersatu antara

umat bergama dan lain sebagainya.

3. Dimensi-dimensi religius

Konteks religius dalam agama Islam menurut Glock & Stark dalam

Ancok dan Suroso (2011:77), ada lima macam dimensi religius, yaitu:

a. Dimensi keyakinan (the ideological dimension)

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius

berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui

kebenaran doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan kepercayaan

dimana para penganut diharapkan akan taat. Dalam konteks ajaran islam

dimensi ini menyangkut keyakinan terhadap rukun iman, kepercayaan

Page 31: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

14

seseorang terhadap kebenaran agamanya, dan keyakinan masalah ghaib

yang diajarkan agamanya.

b. Dimensi praktek agama (the realistic dimension)

Dimensi ritual yaitu aspek yang mengukur sejauh mana seseorang

melakukan kewajiban ritualnya dalam agama yang dianut. Misalnya pergi

ketempat ibadah, berdo‟a, berpuasa, dan lain-lain.

Dimensi ritual ini merupakan perilaku keberagamaan yang berupa

peribadatan yang berbentuk upacara keagamaan. Pengertian lain

mengemukakan bahwa ritual merupakan pengulangan sikap yang benar

dan pasti. Perilaku seperti ini dalam islam dikenal dengan istilah mahdah

yaitu meliputi sholat, puasa, haji, zakat dan kegiatan lain yang berupa

ritual. Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal

yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen pada agama yang

dianut.

c. Dimensi penghayatan (the experiental dimension)

Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama

mengandung pengharapan-pengharapan tertentu. Dimensi ini berkaitan

dengan seberapa jauh seseorang merasa dekat dan dilihat oleh Tuhan

dalam kehidupan sehari-hari. Dimensi ini mencakup pengalaman dan

perasaan dekat dengan Allah, perasaan nikmat dalam menjalankan ibadah,

dan perasaan syukur atas nikmat yang dikaruniakan oleh Allah dalam

kehidupan mereka.

d. Dimensi pengetahuan agama (the intellectual dimension)

Dimensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman seseorang

terhadap ajaran-ajaran agamanya.

Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang yang beragama paling

tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar

keyakinan, kitab suci dan tradisi.

e. Dimensi pengalaman dan konsekuensi(the consequential dimension)

Dimensi ini mengacu identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan,

praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari rutinitas sehari-hari.

Dimensi ini berkaitan dengan kegiatan pemeluk agama untuk

merealisasikan ajaran-ajaran dan lebih mengarah pada hubungan manusia

tersebut dengan sesamanya dalam kehidupan sehari-hari yang

berlandaskan pada etika dan spiritual agama yang dianutnya. Pada

hakekatnya, dimensi konsekuensi ini lebih dekat dengan aspek sosial.

Yang meliputi ramah dan baik terhadap orang lain, menolong sesama dan

menjaga lingkungan.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dimensi religius

terdiri dari 5 aspek yaitu keyakinan yang merupakan ketaatan seorang

penganut agama yang senantiasa yakin dengan agama yang dianut, praktek

agama yaitu seorang muslim menjalankan kewajibannya sebagai seorang

muslim dalam prakteknya seperti menjalankan shalat, berpuasa, dan hal-hal

kegamaan yang lainnya, penghayatan yaitu setiap individu merasa menikmati

Page 32: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

15

dalam setiap ibadahnya dan merasa dekat dengan Allah mereka merasa

nyaman dalam melakukan ibadahnya , pengetahuan agama yaitu sejauh mana

mereka paham akan ajaran-ajaran yang ada didalam agamanya, serta

pengalaman dan konsekuensi yaitu saling menghargai, menghormati dan

tolong menolong antar sesama. Kelima dimensi ini merupakan satu kesatuan

yang saling terkait satu sama lain dalam memahami religius.

4. Macam-macam sikap religius

Sikap religius yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Shalat

Shalat menurut bahasa artinya do‟a, sedangkan mneurut istilah suatu

amalan yang tersusun dari perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan

takbiratul ikhram dan diakhiri salam dengan syarat rukun yang telah

ditentukan sebagai pembuktian pengabdian seorang hamba dihadapan

Allah SWT. Labib MZ (2010:34).

Syarat-syarat shalat:

1) Beragama islam

2) Sudah baligh dan berakal

3) Suci dari hadas

4) Suci seluruh anggota badan, pakaian, dan tempat

5) Menutup aurat

6) Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat

7) Menghadap kiblat

8) Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunah

Rukun shalat:

1) Niat

2) Takbiratul ikhram

3) Berdiri tegak bagi yang berkuasaketika shalat fardhu. Boleh sambil

duduk atau berbaring bagi yang sakit

4) Membaca surat al Fatihah pada tiap raka‟at

5) Tuma‟ninah

6) Membaca tasyahud akhir

7) Membaca sholawat nabi pada tasyahud akhir

8) Membaca salam

9) Tertib

Sunah-sunah dalam sholat dibagi kedalam dua bagian yaitu:

Sunah Ab‟ad:

1) Duduk tasyahud awal

2) Membca tasyahud awal

3) Membaca sholawat Nabi pada tasyahud awal

4) Membaca sholawat keluarga Nabi Muhammad pada tasyahud awal

5) Membaca do‟a qunut pada shalat subuh dan shalat witir pada

pertengahan bulan ramadhan sampai akhir

Page 33: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

16

Sunah Hai‟at:

1) Mengangkat dua tangan ketika takbiratul ikhram, ruku‟, dan ketika

bangkit dari ruku‟.

2) Bersendekap dengan meletakkan tangan pada pergelangan tangan kiri.

3) Membaca do‟a iftitah

4) Membaca ta‟awudz ketika akan membaca Al-Fathihah

5) Membaca amin sesudah membaca Al- Fatiah

6) Membaca ayat/surat Al-Qur‟an sesudah membaca Al-Fatihah pada

raka‟at pertama dan kedua

7) Menyaringkan bacaan Al-Fatihah dan ayat/surat pada raka‟at pertama

dan kedua dalam shalat maghrib, isya‟ dan shubuh

8) Membaca Allahu Akbar pada tiap gerakan turun naik shalat

9) Membaca tasbih ketika ruku‟ dan sujud

10) Membaca Sami‟allahu liman hamidah ketika bangkit dari ruku‟ lalu

dilanjutkan dengan membaca Rabbana lakal hamdu dan seterusnya

ketika i‟tidal

11) Meletakkan dua tangan diatas paha ketika duduk tasyahud awal dan

akhir dengan membentangkan jari tangan kiri serta menggenggamkan

jari tangan kanan kecuali jari telunjuk diisyaratkan

12) Duduk iftirosyi pada semua duduk dalama shalat

13) Duduk tawaruq ketika duduk tasyahud akhir

14) Membaca salam untuk yang kedua kalinya

15) Berpaling ke kanan dan ke kiri dengan mengucapkan salam. Rifa‟i

(2010:33).

b. Berpuasa

“Saumu” (puasa), menurut bahasa Arab adalah “menahan dari segala

sesuatu”, seperti makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak

bermanfaat dan sebagainya.

Menurut istilah agama Islam yaitu menahan diri dari sesuatu yang

membatalkannya, satu hari lamanya, mulai dari terbit fajar sampai

terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat. Sulaiman (2012:220)

Syarat sah puasa:

1) Islam

2) Mumayiz (dapat membedakan yang baik dengan yang tidak baik)

3) Sudi dari darah haid (kotoran) dan nifas (darah habis melahirkan).

Orang yang haid atau nifas itu tidak sah puasa, tetapi keduanya wajib

mengkhodo‟ (membayar) puasa yang tertinggal itu secukupnya.

4) Dalam waktu yang diperbolehkan puasa padanya. dilarang puasapada

dua hari raya dan hari tasyrik (tanggal 11,12, 13 bulan haji)

Rukun puasa:

1) Niat, yaitu setiap malam selama bulan ramadhan.

2) Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar

hingga terbenam matahari.

Page 34: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

17

Orang-orang yang diperbolehkan berbuka pada bulan Ramadhan

adalah sebagai berikut :

1) Orang yang sakit apabila tidak kuasa berpuasa

2) Orang yang dalam perjalanan jauh (80,640 km) boleh berbuka, tetapi ia

wajib mengqada puasa yang ditinggalkan itu.

3) Orang tua yang sudah lemah, tidak kuat lagi berpuasa karena tuanya,

atau karena memang lemah fisiknya, bukan karena tuanya.

4) Orang hamil dan menyusui anak

Hal-hal yang diperbolehkan ketika berpuasa:

1) Memakai celak dan meneteskan obat ke dalam mata

2) Mencium, bagi orang yang sanggup menahan dan menguasai syahwat

atau nafsu seksualnya

3) Berbekam, yaitu mengeluarkan darah dari bagian kepala

4) Berkumur-kumur dan memasukkan air ke rongga hidung dengan syarat

tidak berlebih-lebihan

Hal-hal yang membatalkan puasa yaitu: Sulaiman Rasjid (1994:230)

1) Makan dan minum yang disengaja maupun tidak.

2) Muntah yang disengaja, sekalipun tidak ada yang kembali kedalam.

3) Bersetubuh.

4) Keluar darah haid dan nifas.

5) Mengeluarkan mani dengan sengaja

6) Gila. Jika gila itu datang waktu siang hari, batallah puasa.

7) Murtad (keluar dari islam)

Hikmah Puasa

1) Melatih mental

2) Melatih kedisiplinan (taat pada aturan)

3) Memupuk kepedulian dan kepekaan sosial. Supiana (2001:94)

c. Membaca Al-Qur’an

Membaca adalah kegiatan melihat serta memahami isi dari apa yang

tertulis dengan melisankan, mengeja dan melafalkan apa yang tertulis atau

mencernanya dalam hati. Hermawan (2011:143).

Menurut ulama ushul fiqih Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa arab yang

dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, membacanya

merupakan ibadah, tertulis dalam mushaf dari surat al fatihah dan ditutup

dengan surat An Nas. Rachmat Syafe‟i (2010:51)

Jadi membaca Al-Qur‟an adalah kesanggupan anak untuk dapat

melisankan atau melafalkan apa yang tertulis di dalam kitab suci Al-

Qur‟an dengan benar sesuai tajwid, dan makhrarijul hurufnya.

Umat islam dalam membaca Al-Qur‟an tentunya atas dasar yang

kuat. Hadits yang memerintahkan untuk membaca Al-Qur‟an adalah

sebagai berikut:

Page 35: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

18

مامة قال :سمعت رسولهللا يقول:اقرؤالقران فا نـهياتي يومالقيامة عن ابيا شفيعاالصحابه )رواه مسلم(

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Umamah r.a, ia berkata, Saya

mendengar Rasulullah saw, bersabda, Bacalah Al Qur’an karena ia akan

datang pada hari kiamat untuk memberi syafa’at kepada ahli-ahlinya.

( HR. Muslim).

Dalam Hadits diatas dijelaskan bahwa seseorang diperintahkan untuk

membaca Al-Qur‟an, karena dengan membaca Al-qur‟an kita bisa

mendapat belaan atau pahala besok pada hari kiamat.

Al-Qur‟an dapat memberikan ketenangan jiwa bagi yang

membacanya dan inilah yang menunjukkan bahwa Al-Qur‟an merupakan

obat penyakit yang ada di dalam jiwanya. Sesuai dengan firman Allah

SWT dalam Al-Quran Surat Yunus/10: 57:

Artinya :“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada mu pelajaran (Al

Qur’an) dari Tuhan mu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada,

dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman (Q.S. Yunus/10: 57)

Segala perbuatan manusia memerlukan etika dan adab untuk

melakukannya, apalagi membaca Al-Quran. Oleh karena itu ada beberapa

adab dan tatacara yang harus diperhatikan, sebelum dan disaat membaca

Al-Qur‟an agar bacaan Al-Qur‟an bermanfaat. Adab tersebut dibagi

menjadi dua macam yaitu adab lahiriyah dan adab batiniah.

1) Adab lahiriyah, diantaranya:

a) Dalam keadaan bersuci

b) Memilih tempat yang pantas dan suci

c) Menghadap kiblat dan berpakaian sopan

d) Membaca ta‟awudz

e) Membaca dengan tartil

f) Memperindah suara. Departemen Agama Republik Indonesia

(2007:537)

2) Adab batiniah diantaranya:

a) Membaca dengan ikhlas

b) Membaca dengan khusyu‟ dan khudlu‟. Majid Khon (2011:41)

Page 36: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

19

d. Akhlak

Secara bahasa, akhlak berasal dari kata khuluqun yang artinya

perangai, tabiat, adat. Menurut Ibn Maskawaih dalam bukunya Tahdzib

Al-Akhlaq, mendefinisikan akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa terlebih dahulu melalui

pemikiran dan pertimbangan. Sedangkan Imam Ghazali dalam kitabnya

Ihya „Ulumuddin menyatakan bahwa akhlak adalah gambaran tingkah

laku dalam jiwa yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatannya dengan

mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Muhammad Alim

(2006:151).

Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Perbuatan akhlak

adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga

telah terjadi kepribadiannya. Allah SWT berfirman dalam QS. An Nisa

ayat 36:

Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya

dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,

karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat

dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba

sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-

banggakan diri. (QS. An-nisa: 36)

Mempelajari ilmu akhlak akan membuahkan hikmah yang besar

bagi yang mempelajarinya, antara lain:

1) Kemajuan rohani

Seseorang dapat membedakan mana perbuatan baik dan buruk.

Sesorang akan selalu berusaha memlihara diri agar senantiasa berada si

garis akhlak yang mulia, dan menjauhi segala bentuk tindakan yang

tercela yang dimurkai oleh Allah.

2) Penuntun kebaikan

Bukan hanya sekedar memberitahu mana yg baik dan buruk, melainkan

juga mempengaruhi dan mendorong manusia supaya membentuk hidup

Page 37: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

20

yang lurus dengan melakukan kebaikan yang mendatangkan manfaat

bagi sesama manusia.

3) Kebutuhan primer dalam keluarga

Akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan kelaurga

sejahtera. Keluarga yang tidak dibina dengan tonggak akhlak yang

baik, tidak akan bahagia, sekalipun bergelimang kekayaan.

Keharmonisan keluarga terlahir dari akhlak yang luhur.

4) Kerukunan antar tetangga

Untuk membina kerukunan antar tetangga diperlukan pergaulan yang

baik, dengan jalan mengindahkan kode etik bertetangga. Muhammad

Alim (2006:152).

Pembagian akhlak yaitu:

1) Akhlak yang Baik (Akhlaqul Karimah)

a) Bersifat sabar

b) Bersifat benar (istiqamah)

c) Memelihara amanah

d) Bersifat kasih saying

e) Bersifat hemat (harta benda, tenaga, waktu)

f) Bersifat kuat (Al-Quwwah): kuat fisik, jiwa, dan akal

g) Bersifat malu

h) Memelihara kesucian diri (Al-„Ifafah)

i) Bersifat berani

j) Bersifat adil

k) Menepati janji

2) Akhlak yang Tidak Baik/ Tercela (Akhlaqul Madzmumah)

a) Sifat dengki

b) Sifat iri hati

c) Sifat angkuh (sombong)

d) Sifat riya

e) Mengambil harta anak yatim, kecuali untuk keperluan anak itu

sendiri

f) Berkata kasar terhadap ibu-bapaknya atau menghardiknya

g) Mengurangkan timbangan

h) Berzina

i) Membunuh

Akhlak yang terpuji menyebabkan munculnya rasa saling

mencintai dan saling menyayangi. Sedangkan akhlak tercela

menjadikan sling benci, hasud, dan permusuhan. Laksana biji yang baik

akan menghasilkan panen yang baik. Muhammad Alim (2006:160).

Aksiologi (kegunaan) religiusitas dalam kehidupan umum membuat

manusia bertaqwa khusus remaja termasuk bidang pengendalian etika,

pertumbuhan, perkembangan, kesehatan fisiknya, jiwanya, sosialnya dan

ibadahnya.

Page 38: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

21

B. Konformitas Teman Sebaya

1. Pengertian Konformitas Teman Sebaya

Myers menjelaskan bahwa konformitas adalah perubahan perilaku atau

kepercayaan agar selaras dengan orang lain. Konformitas tidak hanya sekedar

bertindak sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh orang lain, tetapi

berarti dipengaruhi oleh bagaimana mereka bertindak. Sehingga konformitas

adalah bertindak atau berpikir yang berbeda dari tindakan dan pikiran yang

biasa dilakukan jika sendiri. Myers (2012: 252).

Menurut Chialdini & Gold-Stein dalam Taylor dkk (2009:253)

menjelaskan bahwa konformitas adalah tendensi untk mengubah keyakinan

atau perilaku agar sesuai dengan perilaku orang lain. Kebanyakan remaja

dianggap bebas memilih sendiri baju dan gaya rambutnya akan tetapi orang

lebih dering suka mengenakan baju seperti orang laindalam kelompok sosial

merekadan karenanya mengikuti tren busana terbaru.

Menurut Baron dan Byrne (2005:206) mengatakan bahwa konformitas

remaja adalah penyesuaian perilaku remaja untuk menganut norma

kelompok. acuan, menerima ide atau aturan-aturan kelompok yang mengatur

cara remaja berperilaku. Sehingga konformitas terjadi dimana individu

mengubah perilaku dirinya dengan menganut pada norma sosial yang ada,

menerima ide-ide atau aturan yang menunjukkan bagaimana individu harus

berperilaku. Baron & Byrne (2005: 331).

Menurut Sarwono (2002:182) perilaku konformitas terhadap kelompok

yang dilakukan individu adalah perilaku menyamakan diri dengan orang lain

yang didorong oleh keinginan sendiri dengan tujuan untuk bisa diterima

dalam kelompok yang diinginkan.

Davidoof (1991:124) menyatakan bahwa konformitas adalah perubahan

perilaku dan sikap sebagai akibat dari tekanan (nyata atau tidak nyata).

Myera (2008:203) menyatakan bahwa konformitas merupakan

perubahan perilaku sebagai akibat dari tekanan kelompok, terlihat dari

kecenderungan remaja untuk selalu menyamakan perilakunya dengan

kelompok acuan sehingga dapat terhindar dari celaan maupun keterasingan.

Soekanto (2009:82) mengartikan konformitas sebagai proses

penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan kaidah dan

nilai-nilai masyarakat.

Tamara F. Mangleburg dkk (2004:102) Kami mendefinisikan teman

sebaya sebagai rekan dalam kelompok usia dan lingkaran ke remaja dan

teman - teman sebagai kelompok penting teman dekat.

Santrock (2002:219) berpendapat bahwa teman sebaya adalah

anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan

yang kurang lebih sama, dan peran terpenting dari teman sebaya adalah:

a. Sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar keluarga.

b. Sumber kognitif, untuk pemecahan masalah dan perolehan pengetahuan.

c. Sumber emosional, untuk mengungkapkan ekspresi dan identitas diri.

Page 39: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

22

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

konformitas teman sebaya adalah perubahan perilaku seseorang terhadap

kelompoknya berupa peniruan sikap, kerjasama, solidaritas dan persaingan

agar dapat diterima sebagai anggota kelompok dan menghindari

ketidaksamaan atau keterkucilan. Karena dengan berteman, seseorang dapat

merasa lebih aman, secara tidak langsung seorang teman akan melindungi

temannya dari apapun yang dapat membahayakan temannya.

Menurut Jeanne Ellis Ormrod (2008:113) hubungan dengan teman

sebaya terutama persahabatan karib memiliki sejumlah peran penting dalam

perkembangan pribadi dan sosial remaja. Pertama-tama hubungan

pertemanan menjadi suatu medan pembelajaran dan pelatihan berbagai

ketrampilan sosial bagi para remaja, termasuk kerjasama, kompromi, kendali

emosional, dan penyelesaian konflik.

Dalam masyarakat (terutama anak-anak dan remaja) akan melakukan

interaksi sosial dengan teman sebayanya atau anggota masyarakat lainnya.

Apabila teman sepergaulan itu menampilkan perilaku yang sesuai dengan

nilai-nilaia agama (akhlak baik), maka anak remaja cenderung akan

berakhlak baik. Namun apabila temannya menampilkan perilaku yang kurang

baik, melanggar norma-norma agama, maka anak cenderung akan

terpengaruh untuk mengikuti atau mencontoh perilaku tersebut. Hal ini akan

terjadi apabila anak atau remaja kurang mendapatkan bimbingan agama

dalam keluarganya. Mengenai dominannya pengaruh kelompok teman

sepergaulan ini.

Hurlock mengemukakan bahwa standar atau aturan-aturan geng

(kelompok bermain) memberikan pengaruh kepada pandangan moral dan

tingkah laku para anggotanya. Corak perilaku remaja merupakan cermin atau

corak perilaku warga masyarakat (orang dewasa) pada umumnya. Oleh

karena itu dapat dikemukakan bahwa kualitas perkembangan kesadaran

beragama bagi anak sangat bergantung pada kualitas perilaku atau pribadi

orang dewasa. Kualitas pribadi atau pribadi orang dewasa yang kondusif bagi

perkembangan kesadaran beragama remaja adalah :

1) Taat melaksanakan kewajiban beragama seperti ibadah ritual, menjalin

persaudaraan, saling menolong dan bersikap jujur.

2) Mengindari diri dari sikap dan perilaku yang dilarang agama, seperti sikap

permusuhan, saling curiga, munafik, mengambil hak orang lain, mencuri,

dan perilaku maksiat. Syamsul Yusuf (2008:141).

Masa remaja merupakan masa yang paling penting dalam pencapaian

identitas diri, dimana seorang remaja cenderung terlihat dalam pertemanan

sebaya atau peer group sebagai kelompok sosial atau kelompok referen.

Remaja senantiasa mengikatkan diri pada suatu kelompok, karena suatu

kelompok memiliki tuntutan yang harus dipeuhi oleh setiap remaja yang

ingin bergabung. Perilaku seperti itu merupakan ekspresi perasaan yang ingin

diterima oleh lingkungan sosialnya atau merupakan pantulan “gengsi” agar

diterima oleh pihak lain terutama teman sebaya. Idham Perdana (2017:196).

Page 40: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

23

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa konformitas

teman sebaya itu penting dilakukan dalam hal positif seperti melindungi

teman, belajar bersama, saling bertukar informasi dan bekerja sama. Namun

ada beberapa konformitas teman sebaya yang menimbulkan hal negatif,

seperti mengucilkan kelompok lainnya, bertindak kriminal, tidak menghargai

pendapat orang lain. Inilah yang harus dihindarkan tetapi tidak semua

konformitas teman sebaya berperilaku negatif. Kembali kepada orang tua

yang memberikan pendidikan agama didalam keluarga. Oleh karena itu orang

tua memiliki peranan penting dalam membina akhlak anak-anaknya.

Teman sebaya atau peers adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat

kematangan atau usia yang kurang lebih sama. Salah satu fungsi terpenting

dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan

komparasi tentang dunia di luar keluarga. Melalui kelompok teman sebaya

individu menerima umpan balik dari teman-teman mereka tentang

kemampuan mereka. Remaja menilai apa-apa yang mereka lakukan, apakah

dia lebih baik dari pada teman-temannya, sama, ataukah lebih buruk dari

apa yang remaja lain kerjakan. Hal demikian akan sulit dilakukan dalam

keluarga karena saudara-saudara kandung biasanya lebih tua atau lebih muda

(bukan sebaya). Santrock, (2004 : 287).

Gladding (1995:113-114) mengungkapkan bahwa dalam interaksi teman

sebaya memungkinkan terjadinya proses identifikasi, kerjasama dan proses

kolaborasi. Proses-proses tersebut akan mewarnai proses pembentukan

tingkah laku yang khas pada remaja. Persahabatan di antara teman sebaya

memiliki arti penting bagi remaja. Menurut Gottman & Parker (Santrock,

2009 : 339), persahabatan memiliki enam fungsi yaitu:

1. Keakraban (companionship)

Persahabatan memungkinkan remaja bermain dan beraktivitas secara

kolaboratif serta menghabiskan waktu bersama teman bermain, atau

teman yang sudah dikenal baik.

2. Stimulasi

Persahabatan memungkinkan remaja memperoleh informasi yang

menarik, dan menyenangkan.

3. Dukungan fisik

Persahabatan memungkinkan remaja memperoleh berbagai kesempatan,

sumber-sumber dan bantuan.

4. Dukungan Ego

Persahabatan memberikan peluang kepada remaja untuk memperoleh

dukungan, dorongan dan umpan balik dari teman sebaya, yang

kesemuanya itu membantu remaja mempertahankan perasaan bahwa

dirinya adalah individu yang kompeten, menarik dan berguna.

5. Perbandingan sosial

Persahabatan memungkinkan remaja memperoleh informasi tentang

dalam hal apa ia merasa sama seperti remaja lainnya, dan di mana dia

merasa berbeda.

Page 41: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

24

6. Intimasi dan afeksi

Persahabatan memungkinkan remaja memperoleh suatu kehangatan,

kedekatan hubungan, membangun hubungan yang saling mempercayai

dengan sebaya lainnya. Dari hal-hal yang demikian keterbukaan diri akan

terjadi.

Penelitian yang dilakukan Willard Hartup (1996, 2000, 2001; Hartup &

Abecassiss, 2002 dalam Santrock (2004:352) selama tiga dekade

menunjukkan bahwa sahabat dapat menjadi sumber-sumber kognitif dan

emosi sejak masa kanak-kanak sampai dengan masa tua. Sahabat dapat

memperkuat harga diri dan perasaan bahagia. Sejalan dengan hasil penelitian

tersebut, Cowie and Wellace (2000:8) juga menemukan bahwa dukungan

teman sebaya banyak membantu atau memberikan keuntungan kepada anak-

anak yang memiliki problem sosial dan problem keluarga, dapat membantu

memperbaiki iklim sekolah, serta memberikan pelatihan keterampilan sosial.

Berndt (1999) mengakui bahwa tidak semua teman dapat memberikan

keuntungan bagi perkembangan. Perkembangan individu akan terbantu

apabila anak memiliki teman yang secara sosial terampil dan bersifat

suportif. Sedangkan teman-teman yang suka memaksakan kehendak dan

banyak menimbulkan konflik akan menghambat perkembangan (Santrock,

2004:352).

Konformitas terhadap pengaruh teman sebaya dapat berdampak positif

dan negatif. Beberapa tingkah laku konformitas negatif antara lain

menggunakan kata-kata jorok, mencuri, tindakan perusakan (vandalize), serta

mempermainkan orang tua dan guru. Skala popularitas dikembangkan untuk

membedakan perasaan yang mendesak atau ditekan untuk melakukan hal-hal

dari melakukan hal-hal tertentu agar dipandang populer dengan teman.

Karena tekanan teman sebaya dan kebutuhan untuk menjadi populer saling

berkaitan untuk diterima oleh kelompok teman sebaya yang sama. (Darcy A.

Santor, 2000:166).

Namun demikian, tidak semua konformitas terhadap kelompok sebaya

berisi tingkah laku negatif. Konformitas terhadap teman sebaya mengandung

keinginan untuk terlibat dalam dunia kelompok sebaya seperti berpakaian

sama dengan teman, dan menghabiskan sebagian waktunya bersama anggota

kelompok. Tingkah laku konformitas yang positif terhadap teman sebaya

antara lain bersama-sama teman sebaya mengumpulkan dana untuk

kepentingan kemanusiaan. Santrock (2004:415).

Memperhatikan pentingnya peran teman sebaya, pengembangan

lingkungan teman sebaya yang positif merupakan cara efektif yang dapat

ditempuh untuk mendukung perkembangan remaja. Dalam kaitannya dengan

keuntungan remaja memiliki kelompok teman sebaya yang positif, Laursen

(2005:138) menyatakan bahwa kelompok teman sebaya yang positif

memungkinkan remaja merasa diterima, memungkinkan remaja melakukan

katarsis, serta memungkinkan remaja menguji nilai-nilai baru dan

pandangan-pandangan baru. Lebih lanjut Laursen menegaskan bahwa

Page 42: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

25

kelompok teman sebaya yang positif memberikan kesempatan kepada remaja

untuk membantu orang lain, dan mendorong remaja untuk mengembangkan

jaringan kerja untuk saling memberikan dorongan positif. Interaksi di antara

teman sebaya dapat digunakan untuk membentuk makna dan persepsi serta

solusi-solusi baru. Budaya teman sebaya yang positif memberikan

kesempatan kepada remaja untuk menguji keefektivan komunikasi, tingkah

laku, persepsi, dan nilai-nilai yang mereka miliki. Budaya teman sebaya yang

positif sangat membantu remaja untuk memahami bahwa dia tidak sendirian

dalam menghadapi berbagai tantangan. Budaya teman sebaya yang positif

dapat digunakan untuk membantu mengubah tingkah laku dan nilai-nilai

remaja.

2. Aspek-aspek Konformitas Teman Sebaya

Davidoff (1991:316) menyatakan bahwa aspek-aspek konformitas, antara

lain:

a. Kerelaan dan penerimaan

Seseorang melakukan sesuatu atas dasar kesadarannya sendiri tanpa

dipaksa orang lain, seperti belajar dan mengerjakan tugas.

b. Kerelaan tanpa penerimaan

Seseorang rela melakukan sesuatu tetapi sebenarnya orang tersebut kurang

dapat menerima hal tersebut.

c. Penerimaan tanpa kerelaan

Seseorang dapat menerima segala sesuatu yang diperintahkan kepadanya

tetapi orang tersebut enggan melakukannya.

d. Tanpa kerelaan atau tanpa penerimaan

Seseorang tidak rela dan tidak mau menerima sesuatu yang ditujukan

kepadanya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan aspek-aspek dari

konformitas teman sebaya ada 4 yaitu kerelaan atau penerimaan yang

merupakan aturan dalam pertemanan sebaya, kerelaan tanpa penerimaan

yaitu dalam pertemanan sebaya harus merelakan berbagi waktu dan

pengalaman untuk teman sebayanya walaupun kadang tidak rela,

penerimaan tanpa kerelaan yaitu menerima pendapat atau anggota baru

walaupun kadang hati tidak mau, tanpa kerelaan atau tanpa kerelaan yaitu

tidak pernah rela dan menerima setiap opsi yang diberikan dari gengnya.

Penelitian dari Asch (Sears dkk, 2002:176) mengemukakan bila

individu dihadapkan pada pendapat yang telah disepakati oleh anggota-

anggota lainnya, tekanan yang dihasilkan oleh pihak mayoritas akan

mampu menimbulkan konformitas. Adapun aspek-aspek konformitas adalah:

1) Distorsi persepsi, adalah proses yang didahului dengan penginderaan,

yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya.

Stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf (otak) dan terjadilah

proses psikologis sehingga individu menyadari apa yang ia lihat, apa yang

ia dengar, dan sebagainya. Pada kondisi ini remaja dengan sengaja telah

Page 43: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

26

dibelokkan oleh mayoritas kelompok. Remaja merasa bahwa persepsi

mayoritas adalah persepsi yang benar.

2) Distorsi tindakan, pada kondisi ini individu lebih mementingkan tuntutan

kelompok daripada keinginan individu itu sendiri. Remaja tunduk pada

kemauan kelompok karena merasa dituntut atau ditekan untuk tidak

berbeda dengan kelompok.

3) Distorsi penilaian, pada kondisi ini remaja akan mengalami evaluasi

kelompok, sehingga keyakinan pada remaja tersebut dihadapkan pada

keyakinan kelompok. Umumnya pada kondisi ini remaja kurang meyakini

penilaiannya sendiri dan cenderung mengikuti penilaian kelompok.

Hurlock (1991:165) mengungkapkan bahwa ketika remaja memiliki

keinginan untuk menjadi individu yang mandiri maka ia akan mencoba untuk

menjauhkan diri dari pengaruh kelompoknya. Hal ini disebabkan karena

dengan adanya konformitas terhadap teman sebayanya, kebebasan

seseorang untuk mengeluarkan pikirannya serta kebebasan untuk

mengerjakan sesuatu hal yang dianggapnya baik menjadi terhambat.

Konformitas teman sebaya merupakan kecenderungan untuk melakukan

tingkah laku yang sesuai dengan norma kelompok, yang dilakukan untuk

menghindari celaan sosial, walaupun perilaku tersebut berbeda dengan

keyakinan sendiri. Konformitas sering kali bersifat adaptif karena sebagai

makhluk sosial individu memang perlu menyesuaikan diri terhadap orang

lain. Sering kali orang yang konform karena mereka mempercayai informasi

yanng mereka peroleh dari orang lain merupakan inormative influence

(pengaruh informatif) dan mengikuti informasi tersebut karena mereka takut

dianggap sebagai orang yang menyimpang. Sears (199l:103)

Alasan lain dari konformitas adalah keinginan agar individu diterima

secara sosial yang dinamakan normative influence (pengaruh normatif).

Individu sebgai anggota kelompok sering kali ingin agar diterima

dilingkungan sosialnya, menyukai serta memperlakukannya dengan baik.

Penolakan itu juga alasan orang yang konformitas juga ingin menghindari

penolakan, pelecehan, atau ejekan oleh lingkungan sosialnya. Pengaruh

normatif terjadi ketika anggota kelompok mengubah perilaku untuk

menyesuaikan diri dengan norma kelompok atau standar kelompok agar

diterima secara sosial. Taylor (2009:259)

Menurut Myers (2012:103) terdapat dua bentuk konformitas yang

dimunclkan oleh setiap individu pada umumnya yakni:

a) Menurut (compliance) merupakan bentuk konformitas yang dilakukan

individu dengan cara mengubah perilakunya di depan publik agar sesuai

dengan tekanan kelompok, tetapi secara diam-diam tidak mengubah

pendapat pribadinya. Keseragaman perilaku yang ditunjukkan pada

konformitas bentuk menurut (compliance) dilakukan individu untuk

mendapatkan hadiah, pujian, rasa penerimaan, serta menghindari hukuman

dari kelompok.

Page 44: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

27

b) Penerimaan (acceptance) merupakan bentuk konformitas yang dilakukan

individu dengan cara menyamakan sikap, keyakinan pribadi, maupun

perilakunya di depan publik dengan norma atau tekanan kelompok.

Perubahan keyakinan maupun perilaku individu terjadi apabila dirinya

sungguh-sungguh percaya bahwa kelompok memiliki opini atau perilaku

yang benar. Kurangnya informasi yang didapat individu menyebabkan

individu melakukan konformitas penerimaan (acceptance). Karena

individu melakukan atas dasar keinginan untuk berbuat benar.

Aspek-aspek konformitas Menurut Sears (1991: 81) dalam bukunya

psikologi sosial aspekaspek yang terdapat pada konformitas adalah:

(1) Kepercayaan terhadap kelompok

Kepercayaan individu terhadap kelompok disebabkan karena individu

tersebut berpendapat bahwa kelompok selalu benar. Individu akan

mengikuti apa pun yang dilakukan oleh kelompok tanpa memperdulikan

pendapatnya sendiri karena keterbatasan informasi yang dimilikinya.

Konformitas akan semakin meningkat ketika individu tidak mempunyai

informasi yang dimiliki kelompok. Semakin besar kepercayaan individu

terhadap kelompo sebagai sumber informasi yang benar, semakin besar

pula kemungkinan untuk menyesuaikan iri terhadap kelompok.

(2) Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri

Kepercayaan yang tinggi individu terhadap penilaiannya sendiri akan

menurunkan tingkat konformitas karena kelompok bukan merupakan

sumber informasi yang unggul lagi. Salah satu faktor yang sangat

mempengaruhi rasa percaya diri dan tingkat konformitas adalah tingkat

keyakinan orang terseut pada kemampuannya sendiri untuk

menampilkan suatu reaksi. Konformitas akan menurun jika seseorang

merasa lebih menguasai dan lebih tahu akan suatu persoalan.

(3) Rasa takut terhadap celaan sosial

Alasan utama konformitas adalah demi memperoleh penerimaan oleh

kelompok sosial atau menghindari celaan kelompok sosial.

(4) Takut menjadi orang yang menyimpang

Faktor yang mendasari perilaku konformitas hampir dalam situasi sosial

adalah rasa takut akan dianggap sebagai orang yang menyimpang. Setiap

individu sering kali tidak mau dilihat berbeda dari kelompok sosialnya,

individu seringkali ingin diterima dan disukai oleh lingkungan sosialnya.

Seringkali individu khawatir jika memiliki paham yang berbeda dengan

kelompok sosialnya, karena hal itu akan menyebabkan subjek dikucilkan

dan diasingkan dari kelompok. Maka dari itu individu cenderung

menyesuaikan diri untuk menghindari akibat-akibat semacam itu.

(5) Ketaatan atau kepatuhan

Tekanan sosial merupakan salah satu cara untuk membuat oang rela

melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin mereka lakukan.

Page 45: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

28

Konformitas merupakan suatu hal yang sering dilakukan oleh para

remaja agar bisa diterima didalam kelompok teman sebayanya. Namun

dengan adanya konformitas menyebabkan seseorang menjadi tergantung

kepada kelompoknya.

3. Mencegah kenakalan teman sebaya

a. Awali dengan disiplin berbasis karakter

Strategi pertama dalam mencegah kenakalan teman sebaya adala disiplin

berbasis karakter. Seluruh strategi disiplin yang membantu anak-anak

mengembangkan rasa hormat terhadap aturan dan hak-hak yang lain akan

membantu menahan tindakan intimidasi. Suatu bagian penting atau

esensial dari disiplin berbasis karakter adalah penegakan yang

mempertahankan akuntabilitas para siswa terhadap aturan melalui

konsekuensi yang adil dan tegas. Terhadap tindakan intimidasi, kontrak

perilaku sering kali terbukti berhasil. Misalnya sebuah kontrak dapat

menyatakan, “saya tidak akan memukul atau menyakiti orang lain. Jika

saya melakukannya, saya akan memanggil orang tua saya dan melaporkan

apa yang saya lakukan”.

b. Membangun Komunitas Kelas

Strategi sentral dalam mencegah kenakalan teman sebaya adalah

menciptakan suatu pemahaman komunitas yang kuat didalam setiap kelas.

Hal ini diawali dengan membantu para siswa memahami bagaimana

keadaan kelas mereka. Undian tepat duduk, mengubah tempat duduk

anak-anak secara teratur, merupakan cara sederhana untuk melakukannya

c. Lakukan pujian tanpa nama

Mark Twain pernah berkata demikian, “ aku dapat hidup selama dua bulan

dengan satu pujian yang manis”. Rick ansfield seorang guru kelas lima di

New York, menyimpan pujian mengalir dalam ruang kelas melalui

aktivitas “pujian tanpa nama (Anonymous Compliment) “ yang beliau

lakukan.

1) Masing-masing siswa menarik nama seorang teman dari dalam

mangkuk.

2) Sebelum akhir minggu masing-masing siswa menuliskan satu puian

tentang teman yang bersangkutan dalam selembar kertas,

menunjukannya kepada guru yang bersangkutan, dan dengan

persetujuan guru tersebut, menaruhnya dalam kotak pujian.

3) Pada hari jumat guru yang bersangkutan memuat pujian tersebut

dipapan buletin disamping nama anggota kelas.

d. Merayakan kebaikan

Kami merayakan apa yang kami nilai. Kelas dan sekolah yang peduli

tentang kebaikan menemukan cara untuk mengenali dan menghargainya.

e. Membangun ikatan melalui sahabat kelas

Banyak sekolah mengembangkan sebuah komunitas yang peduli dengan

menggunkan “sahabat kelas” untuk menciptakan hubungan yang

Page 46: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

29

bermanfaat antara anak-anak yang besar dengan anak-anak yang kecil.

Hubungan ini berkembang seiring berjalannya waktu kearah pencapaian

kehidupan sekolah terrasa seperti keluarga.

Menurut kepala sekolah Bob Storrier, yang memanfaatkan ini secara

ekstensif disekolah dasar Enders Road di Manilius New York, “

Hubungan ini memberikan anak-anak yang lebih tua semacam

pemahaman akan tanggung jawab dan anak-anak yang lebih muda merasa

aman. Thomas Lickoma (2012:217).

Beberapa hal di atas dapat dilakukan untuk mencegah kenakalan remaja

yang sering terjadi pada saat ini. karena pertemanan sebaya memiliki

pengaruh dalam perkembangan anak, pertemanan positiflah yang harus

dipertahankan.

Selain mencegah ada beberapa faktor yang mempengaruhi konformitas

teman sebaya Menurut Baron & Byrne (2005l: 57) ada empat faktor yang

perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi konformitas yaitu:

1) Kohesitas (cohesiveness) adalah tingkat ketertarikan yang dirasakan oleh

individu terhadap suatu kelompok. Semakin tinggi tingkat ketertarikan

individu terhadap suatu kelompok maka semakin tinggi pula konformitas

yang dilakukan.

2) Ukuran kelompok yaitu hasil penelitian yang dilakukan oleh Asch (dalam

Baron, 2005) mengemukakan bahwa konformitas akan meningkat sejalan

dengan bertambahnya kelompok. Semakin besar suatu kelompok maka

semakin besar pula kecenderungan konformitas, bahkan walaupun hal

tersebut bertentangan dengan keinginan diri individu tersebut.

3) Norma sosial deskriptif atau himbauan adalah norma yang menetapkan

apa yang harus dilakukan, tingkah laku apa yang diterima atau tidak

diterima pada situasi tertentu oleh sebagian besar orang. Norma deskriptif

atau himbauan dilakukan sebagian besar orang pada situasi tertentu. d.

Norma sosial injungtif atau perintah adalah norma yang menetapkan apa

yang harus dilakukan, tingkah laku apa yang diterima atau tidak diterima

pada situasi tertentu.

Ikut-ikutan atau yang disebut dengan konformitas sama halnya dengan

orang tidak mempunyai pendirian dan hal tersebut dapat dikatakan sebagai

orang munafik. Diantara tanda-tanda orang munafik yaitu tidak mempunyai

satu kepribadian dan identitasyang kokoh dan mandiri. Di lingkungan

manapun ia akan menyesuaikan diri dengan warna lingkungan tersebut.

Ketika di kalangan orang mukmin ia akan menunjukkan keimanan dan

kebersamaan. Dan ketika ia berada dikalangan musuh-musuh agama ia dan

umat serta pemimpin islam, maka ia pun akan bersatu suara dengan mereka

dan berbicara tentang hal-hal yang anti orang-orang beriman.

Page 47: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

30

Untuk menarik perhatian mereka ia pun menertawakan serta

melecehkan kaum mukmin. Allah berfirman Q.S Al Baqarah ayat 14 :

Artinya: Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman,

mereka mengatakan: "Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada

syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami

sependirian dengan kamu, Kami hanyalah berolok-olok." (Al Qur‟an dan

Terjemahannya, Kementrian Agama RI, Hal: 3)

Ayat-ayat ini juga memperingatkan kita agar jangan sampai tertipu oleh

sikap lahir seseorang. Siapapun yang mengaku sebagai orang beriman,

janganlah kita menerima begitu saja serta memperlakukannya sebagai

seorang muslim. Tetapi hendaknya kita lihat terlebih dahulu dengan siapa ia

bergaul dan siapa teman-teman dekatnya. Adalah hal yang tak dapat diterima,

bahwa seseorang beriman tetapi juga besahabat baik dengan musuh-musuh

agama. Iman tak dapat bercampur dengan sikap bersahabat dan berdamai

dengan musuh-musuh agama. Ayat tersebut mengungkap tiga point pelajaran

yang dapat dipetik adalah:

a. Setan, tidak terbatas pada setan yang merupakan makhluk halus. Manusia

pun dapat menjadi penyebab tersesatnya orang lain dapat disebut sebagai

setan. Untuk itu kita harus menjauhkan diri dari manusia yang seperti itu.

b. Rencana rahasia, pertemuan secara sembunyi-sembunyi anti pemerintahan

Islam, menunjukkan tidak adanya keberania menyatakan akidah dan

keyakinan. Kemunafikan yang selalu menghina dan melecehkan ahli iman.

Mereka manusia pengecut dan tak memiliki mental yang lurus.

c. Munafikin adalah kaki tangan musuh yang ada di dalam masyarakat. Di

depan musuh, merekan mengatakan: Inna ma‟akum sesungguhnya kami

bersama kalian, bukan bersama orang-orang mukmin.

Aksiologi (kegunaan) konformitas teman sebaya yaitu menjadi jenjang

nilai-nilai kehidupan bersama yang layak (normal, sehat dan wajar).

Page 48: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

31

C. Konsep Diri

1. Pengertian konsep diri

Bong & Clark (dalam Mclnerney & Mclnerney 2006: 501) mengatakan

“Self-concept is a broader construct because it embrances a range of

descriptive and evaluative inferences, with their ensuring affective

reactions”. Konsep diri merupakan konstruk luas karena mencakup

kesimpulan deskriptif dan evaluatif, disertai reaksi afektif. Konsep diri

dikategorikan atas dua dimensi, yaitu dimensi fisik dan psikologis.

Calhoun & Acocella (1995: 66) menyebut konsep diri sebagai ramalan

yang dipersiapkan untuk diri sendiri. Konsep diri merupakan gambaran

mental yang terdiri dari pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan, dan

penilaian terhadap diri sendiri. Konsep diri demikian disebut sebagai

gambaran dan pandangan seseorang tentang dirinya, yang dibentuk melalui

pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan.

Menurut Agustian (2006:138) konsep diri bukan merupakan faktor

bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang terus menerus dan

terdiferensiasi berubah seiring bertambahnya waktu, dan tidak sama

komposisinya pada kelompok yang berbeda.

Clara R Pudjijogyanti (1991:2) berpendapat bahwa konsep diri adalah

hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri sendiri.

Menurut Jalaludin Rakhmat (1996:99) konsep diri adalah pandangan dan

perasaan tentang diri anak sendiri (persepsi diri). Persepsi diri tersebut dapat

bersifat sosial, fisik, dan psikologis yang diperoleh dari pengalaman

berinteraksi dengan orang lain.

Seperti dikemukakan oleh Rogers dalam Hall dan Lindzey (1985) bahwa

konsep kepribadian yang paling utama adalah diri. Diri (self) berisi ide-ide,

persepsi-persepsi dan nilai-nilai yang mencakup kesadaran diri sendiri.

Mulyana (2000:7).Konsep diri adalah pandangan mengenai siapa diri

kita dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat orang lain

tentang diri kita. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang

dimiliki seseorang dapat diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau

evaluasi orang lain mengenai diri orang tersebut. Individu akan mengetahui

bahwa dirinya cantik, pandai, atau ramah jika ada informasi dari orang lain

mengenai dirinya. Sebaliknya, individu akan tidak tahu bagaimana ia

dihadapkan orang lain tanpa ada informasi atau masukan dari lingkungan

maupun orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak langsung,

individu telah menilai dirinya sendiri. Penilaian terhadap diri sendiri itu

meliputi watak dirinya, orang lain dapat menghargai dirinya atau tidak,

dirinya termasuk orang yang berpenampilan menarik, cantik atau tidak.

Hurlock (1990:58) konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang

tentang dirinya. Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang

dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik,

psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.

Page 49: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

32

William D. Brooks, konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita

tentang diri kita (Rakhmat, 2005:105).

Centi (1993:9) konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri, konsep

diri terdiri dari bagaimana kita melihat diri sendiri sebagai pribadi,

bagaimana kita merasa tentang diri kita sendiri dan bagaimana kita

menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana yang kita harapkan.

William james, Konsep diri adalah penilaian tentang diri kita (the I : diri

yang sadar dan aktif & the Me : diri yang menjadi objek renungan kita.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri

merupakan penilaian terhadap diri sendiri mengenai kemampuan yang ada

dalam dirinya untuk menghadapi berbagai situasi.

2. Dimensi Konsep Diri

Menurut (Hurlock,1999:237) mengemukakan bahwa konsep diri

memiliki dua dimensi, yaitu :

a. Fisik

Dimensi ini meliputi sejumlah konsep yang dimiliki individu mengenai

penampilan, kesesuaian dengan jenis kelamin, arti penting tubuh, dan

perasaan gengsi dihadapan orang lain yang disebabkan oleh keadaan

fisiknya. Hal penting yang berkaitan dengan keadaan fisik adalah daya

tarik dan penampilan tubuh di hadapan orang lain. Individu dengan

penampilan yang menarik cenderung mendapatkan sikap sosial yang

menyenangkan dan penerimaan sosial dari lingkungan sekitar yang akan

menimbulkan konsep diri yang positif bagi individu.

b. Psikologis

Dimensi ini meliputi penilaian individu terhadap keadaan psikis dirinya,

seperti rasa percaya diri, harga diri, serta kemampuan dan

ketidakmampuannya. Sebagai contoh penilaian mengenai kemampuan

dan ketidakmampuan diri akan mempengaruhi rasa percaya diri dan harga

dirinya. Individu yang merasa mampu akan mengalami peningkatan rasa

percaya diri dan harga diri, sedangkan individu dengan perasaan tidak

mampu akan merasa negatif diri sehingga cenderung terjadi penurunan

harga diri.

Ahli lain, yaitu Taylor (Rakhmat, 2005:100) mengemukakan bahwa

konsep diri terbentuk dari dua komponen yaitu komponen kognitif dan

komponen afektif. Komponen kognitif merupakan pengetahuan individu

tentang keadaan dirinya, misalnya “saya anak bodoh” atau “saya anak nakal”.

Jadi komponen kognitif merupakan penjelasan dari “siapa saya” yang akan

memberi gambaran tentang diri saya. Gambaran diri (self picture) tersebut

akan membentuk citra diri (self image). Komponen afektif merupakan

penilaian individu terhadap diri. Penilaian tersebut akan membentuk

penerimaan terhadap diri (self acceptance) serta harga diri (self estem)

individu. Misalnya “saya wanita muda yang belum menikah dengan profesi

psikolog dan peneliti” diteruskan dengan penilaian “saya puas senang dengan

Page 50: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

33

keadaan saya, karena saya mempunyai kedudukan baik di masyarakat”, maka

dapat dikatakan bahwa saya menilai diri saya baik, saya menerima diri saya,

dan saya mempunyai harga diri positif.

Konsep diri menurut Calhoun dan Acocella (Ghufron&Riswanti, 2010:

17-18) memiliki tiga dimensi, yaitu :

1) Dimensi pengetahuan, merupakan pengetahuan individu mengenai diri dan

gambarannya yang berarti bahwa dalam aspek kognitif individu yang

bersangkutan mendapat informasi mengenai keadaan dirinya. Seperti

nama, usia, jenis kelamin, suku bangsa, dsb.

2) Dimensi pengharapan, harapan individu di masa mendatang yang disebut

juga diri ideal, yaitu kekuatan yang mendorong individu untuk menuju ke

masa depan. Rogers (Calhoun, 1995:71) menyatakan pada saat kita

mempunyai satu set pandangan tentang siapa kita, kita juga mempunyai

satu set pandangan lain yaitu tentang kemungkinan kita menjadi apa

dimasa mendatang.

3) Dimensi penilaian terhadap diri sendiri yang merupakan perbandingan

antara pengharapan diri dengan standar diri yang akan menghasilkan harga

diri (self esteem). Eipsten (Calhoun, 1995:71) menyatakan dimensi ketiga

dari konsep diri adalah penilaian kita terhadap diri sendiri. Kita

berkedudukan sebagai penilai tentang diri kita sendiri setiap hari,

mengukur apakah kita bertentangan dengan (1) “saya-dapat-menjadi apa”,

yaitu pengharapan kita bagi kita sendiri, dan (2) “saya-seharusnyamenjadi

apa”, yaitu standar kita bagi diri sendiri.

Dari teori dimensi konsep diri tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

dimensi konsep diri terdiri dari pengetahuan atau pemahaman terhadap diri

sendiri, dimana kita bisa mengenal beberapa daftar dalam diri kita contohnya

adalah usia, jenis kelamin, suku dan pekerjaan, dimensi selanjutnya yaitu

bagaimana kita menghargai diri sendiri atau berharap sesuatu yang kita

inginkan dalam diri kita di masa depan, dimensi ketiga adalah bagaimana kita

menilai atau mengevaluasi diri kita, dimana kita bisa mengukur suatu standar

yang tepat bagi diri kita.

Konsep diri sebagai gambaran atau pengetahuan tentang diri sendiri

mencakup diri jasmaniah, diri sosial, dan diri spiritual. James percaya bahwa

ketiga jenis konsep diri itu merupakan konstruk yang bersifat hierarkis dan

menempatkan konsep diri jasmaniah sebagai basis, kemudian konsep diri

sosial dan konsep diri spiritual. Hattie menggolongkan konsep diri atas 2

kategori utama yaitu konsep diri umum dan konsep diri khusus. Konsep diri

khusus mencakup konsep diri akademik, konsep diri sosial, dan prestasi diri.

Konsep diri akademik mencakup kemampuan akademik, prestasi akademik

dan konsep diri berkelas. Konsep diri sosial termasuk konsep diri dalam

hubungannya dengan teman sebaya dan keluarga. Presentasi diri mencakup

kepercayaan diri dan penampilan fisik. (Syamsul Bachri Thalib 2010:123)

Page 51: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

34

Beberapa tokoh berpendapat bahwa perasaan keagamaan sudah mulai

timbul pada masa anak kecil, ia mulai bertanya-tanya tentang Tuhan. H.M

Arifin mengutip berbagai pendapat tokoh dari Barat tentang hal ini, sebagai

berikut:

a. Prof. R. Casimir: bahwa permulaan timbulnya hidup keagamaan dalam

pribadi anak bersamaan dengan timbulnya rasa “aku” nya (umur 3 tahyn),

dan pada saat itu harus dikenalkan kata-kata tentang Tuhan kepadanya.

b. Dorothy Wilson : bahwa anak-anak dalam umur 3 tahun telah mempunyai

kesadaran tentang ketuhanan, meskipun bentuk kesadarannya masih

sederhana.

c. Arnold Gessel dalam penyeldikannya menemukan bahwa anak umur 4

tahun telah mulai timbul perhatiannya tentang Tuhan, maka ia selalu

menanyakan hal itu kepada orang tuanya. Pada umur 6 tahun telah

mempunyai pengertian tentang Tuhan sebagai pencipta alam, binatang,

dan segala sesuatu yang indah. H. Mubin (2006: 87).

Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Allah SWT, adalah

dianugerahi fitrah perasaan dan kemampuan untuk mengenal Allah dan

melakukan ajarannya. Jiwa beragama atau kesadaran beragama merujuk

kepada aspek rohaniah individu yang berkaitan dengan keimanan kepada

Allah yang direflesikan kedalam peribadatan kepadanya, baik yang bersifat

habluminallah maupun habluminannas. Perkembangan agama seseorang

dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1) Faktor pembawaan (internal)

Perbedaan hakiki antara manusia dan hewan adalah bahwa manusia

mempunyai fitrah (pembawaan) beragama (homoreligius). Manusia

memiliki fitrah untuk mempercayai suatu zat yang mempunyai kekuatan

baik memberikan sesuatu yang bermanfaat maupun yang mudharat.

Keyakinan bahwa manusia itu mempunyai fitrah atau kepercayaan kepada

Tuhan didasarkan kepada firman Allah dalam QS. Al A‟raf ayat 172:

Artinya: “dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-

anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap

jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka

Page 52: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

35

menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami

lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:

"Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah

terhadap ini (keesaan Tuhan)".

2) Faktor lingkungan (eksternal)

1) Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak, oleh

karena itu kedudukan keluarga dalam pengembangan kepribadian anak

sangatlah dominan. Dalam hal ini orang tua mempunyai peranan yang

sangat penting dalam menumbuhkembangkan fitrah beragama anak.

Oleh karena itu sebaiknya pada saat bayi masih berada dalam

kandungan orang tua seyogyanya lebih meningkatkan amal ibadahnya

kepada Allah SWT, seperti melaksanakan shalat wajib dan sunnah,

berdo‟a, berdzikir, membaca Al-Qur‟an dan memberi sedekah.

2) Sekolah

Menurut Hurlock pengaruh sekolah terhadap perkembangan

kepribadian anak sangat besar, karena sekolah merupakan substansi

dari keluarga dan guru-guru substansi dari orang tua. Dalam kaitannya

dengan upaya mengembangkan fitrah beragama para siswa, maka

sekolah terutama guru agama mempunyai peranan penting dalam

mengembangkan wawasan pemahaman, pembiasaan mengamalkan

ibadah, dan sikap apresiasif terhadap ajaran agama. Syamsul Yusuf

(2008:138).

Tabel. 2.2

Gambaran tentang konsep diri menurut Sarlito Wirawan Sarwono (2002:75)

Gambaran tentang diri

Hubungan antar pribadi

Ibu-

anak

Ayah-

anak

Teman

akrab

1 Perasaan positif (bahagia,

dicintai, nyaman, santai) 27 21 36

2 Perasaan negatif (marah,

terpojok, tidak bahagia, dingin,

tidak nyaman, berontak)

20 25 3

3 Keterbukaan (bermain, bebas,

mau bicara)

14 10 27

Page 53: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

36

Tabel. 2.3

Alasan Mengapa Perasaan Dalam Tabel 2.1 timbul (%)

Alasam

Hubungan antar pribadi

Ibu-

anak

Ayah-

anak

Teman

akrab

1 Reaksi: sebab dia ingin saya

begitu, sebab saya tidak mau

susah-susah

51 58 12

2 Perasaan: sebab saya suka dan

menghargai dia

27 23 17

3 Interaksi: sebab biasanya kita

begitu sebab dia dan saya

saling menyukai

8 14 29

4 Kepribadian: sebab begitulah

saya

6 3 12

5 Penerimaan: sebab dia bisa

mengerti saya

8 2 35

Dari tabel 2.1 jelas bahwa perasaan positif tehadap teman lebih besar

dari pada ibu atau ayah. Demikian pula perasaan keterbukaan. Sebaliknya

perasaan negatif justru lebih benar pada orang tua. Adapun sebabnya adalah

karena tabel 2.2 hubungan dengan teman lebih berdasarkan penerimaan ,

interaksi dan kepribadian. Sedangkan dalam hubungan orang tua, walaupun

ada unsur perasaan suka dan menghargai (hal mana merupakan kenyataan

yang tidak bisa dihindari)hubungan dengan orang tua lebih didasarkan pada

reaksi. Jadi remaja menurut saja karena begitulah keinginan orang tua dan

saya tidak mau susah-susah. Agar hubungan aorang tua dan anak bisa lebih

meningkat orang tua perlu lebih memperhatikan aspek perasaan, penerimaan,

kepribadian dan interaksi itu sendiri. Akan tetapi dalam kenyataannya,

banyak orang tua yang lebih menekankan pencapaian prestasi sekolah, nilai

akademik atau IQ yang tinggi. Inilah yang menyebabkan anak tidak bisa

menemukan dirinya sendiri dan harus menurut semata-mata kepada kemauan

orang tua. Sarwono (2002:76).

Konsep diri terbentuk dan berkembang berdasarkan pengalaman,

interpretasi dari lingkungan, maupun penilaian orang lain. Remaja yang

memiliki konsep diri positif, akan mampu mengatasi dirinya memperhatikan

dunia luar, dan mempunyai kemampuan untuk berinteraksi sosial. Dengan

adanya religius, nilai-nilai ajaran agama diharapkan dapat mengisi

kekosongan batin pada diri remaja. Sehingga selanjutnya remaja dapat

menentukan pilihan perilaku yang tepat sesuai dengan norma dan ajaran

agama, serta dapat menghindari perilaku yang menyimpang, karena agama

merupakan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang untuk mementukan

konsep dirinya, begitupun dengan faktor internal dan eksternal sangat

Page 54: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

37

berpengaruh dalam menentukan konsep diri remaja apakah positif atau

negatif.

3. Peranan Konsep Diri

Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku

individu. Bagaimana individu memandang dirinya akan tampak dari seluruh

perilaku.

Ada tiga alasan menurut Clara R. Pudjijogyanti (1991:4) yang dapat

menjelaskan peranan penting konsep diri dalam menentukan perilaku.

a. Konsep diri mempunyai peranan dalam mempertahankan keselarasan

batin (inner consistency). Alasan ini berpangkal dari pendapat bahwa pada

dasarnya individu berusaha mempertahankan keselarasan batinnya.

Apabila timbul perasaan, pikiran atau persepsi yang tidak seimbang atau

saling bertentangan, maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak

menyenangkan. Untuk menghilangkan ketidak selarasan tersebut individu

akan merubah tingkah lakunya.

b. Seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sangat

mempengaruhi individu tersebut dalam menafsirkan pengalamannya.

Sebuah kejadian akan ditafsirkan secara berbeda antara individu yang satu

dengan yang lainnya karena masing-masing individu mempunyai sikap

dan pandangan yang berbeda-beda.

c. Konsep diri menentukan pengharapan individu. Menurut beberapa ahli

pengharapan ini merupakan inti dari konsep diri. Seperti yang

dikemukakan oleh Mc Candless bahwa konsep diri merupakan

seperangkat harapan serta penilaian perilaku yang merujuk kepada

harapan-harapan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas peranan konsep diri terbagi kedalam 3 aspek

yaitu konsep diri mempertahankan keselarasan batin apabila timbul perasaan

yang tidak seimbang dalam dirinya, sikap dan pandangan individu memiliki

pengaruh dalam menafsirkan pandangan individu tersebut, dan keinginan

dirinya sendiri yang akan menentukan harapannya.

Menurut Syamsul Yusuf (2008:127) konsep diri dapat juga diartikan

sebagai kualitas perilaku individu yang tampak dalam melakukan

penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik. Keunikan penyesuaian

tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri. Yaitu

meliputi hal-hal berikut:

1) Karakter, yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku ,

konsisten atau teguh tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.

2) Temperamen, yaitu disposisi reaktif seseorang atau cepat/lambatnya

mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

3) Sikap, sambutan terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan

sebagainya) yang bersifat positif, negatif, ambivalen (ragu-ragu).

Page 55: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

38

4) Stabilitas emosional, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap

rangsangan dari lingkungan seperti mudah tidaknya tersinggung , marah,

sedih, atau putus asa).

5) Responbilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari

tindakan atau perbuatan yang dilakukan.

6) Sosiobilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan

interpersonal disposisi seperti ini tampak pada dalam sifat pribadi yang

tertutup dan terbuka dan kemampuan komunikasi dengan orang lain.

Fits (dalam Agustrian 2006: 141) menjabarkan konsep diri secara lebih

rinci, pandangan diri ini ada lima kategori, yaitu:

a) Diri fisik, yaitu pandangan seseorang terhadap fisik, kesehatan,

penampilan diri dan gerak motoriknya.

b) Diri keluarga, yaitu pandangan dan penilaian seseorang sebagai anggota

keluarga.

c) Diri pribadi, yaitu bagaimana seseorang menggambarkan identitas dirinya

dan bagaimana dirinya sendiri.

d) Diri moral etik, yaitu bagaimana perasaan seseorang mengenai

hubungannya dengan Tuhan dan perilakunya mengenai hal yang dianggap

baik dan buruk.

e) Diri sosial, yaitu bagaimana seseorang dalam melakukan interaksi

sosialnya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa konsep diri adalah pandangan dan penilaian seseorang terhadap

dirinya sendiri yang meliputi diri fisik, diri pribadi, diri keluarga, diri

moral-etik dan juga diri sosial yang diperoleh melalui proses interaksi

dengan lingkungan secara terus-menerus dan terdiferensiasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa konsep diri memiliki

peranan penting untuk menyesuaikan diri ketika berada di dalam lingkungan

masyarakat, untuk itu kita harus memmperhatikan hal-hal yang ada pada diri

kita yaitu: karakter, temperamen, sikap, stabillitas emosional, responbilitas

dan sosiobilitas. Dan juga memiliki pandangan diri yaitu diri fisik, diri

keluarga, diri pribadi, diri moral etik dan diri sosial.

4. Perkembangan Konsep Diri

Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kita tidak

dilahirkan dengan konsep diri tertentu. Bahkan ketika kita lahir, kita tidak

memiliki konsep diri, tidak memiliki pengetahuan tentang diri, dan tidak

memiliki pengharapan bagi diri kita sendiri, serta tidak memiliki penilaian

apa pun terhadap diri kita sendiri.

Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan atau herediter. Konsep diri

merupakan faktor bentukan dari pengalaman individu selama proses

perkembangan dirinya menjadi dewasa. Proses pembentukan tidak terjadi

dalam waktu singkat melainkan melalui proses interaksi secara

berkesinambungan. Burns (1979) menyatakan bahwa konsep diri

berkembang terus sepanjang hidup manusia, namun pada tahap tertentu,

Page 56: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

39

perkembangan konsep diri mulai berjalan dalam tempo yang lebih lambat.

Secara bertahap individu akan mengalami sensasi dari tubuhnya dan

lingkungannya, dan individu akan mulai dapat membedakan keduanya.

Perkembangan konsep diri adalah proses sepanjang hidup.

Menurut Handry M dan Heyes (1995:26) setiap tahap perkembangan

mempunyai aktivitas spesifik yang membantu seseorang dalam

mengembangkan konsep diri yang positif.

a. Bayi

Apa yang pertama kali dibutuhkan seorang bayi adalah pemberi perawatan

primer dan hubungan dengan pemberi perawatan tersebut. Bayi

menumbuhkan rasa percaya dari konsistensi dalam interaksi pengasuhan

dan pemeliharaan yang dilakukan oleh orang tua atau orang lain. Kontak

dengan orang lain, dan penggalian lingkungan memperkuat kewaspadaan

diri. Tanpa stimulasi dari kemampuan motorik dan penginderaan,

perkembangan citra tubuh dan konsep diri mengalami kerusakan.

Pengalaman pertama bayi dengan tubuh mereka yang sangat ditentukan

oleh kasih sayang dan sikap ibu adalah dasar untuk perkembangan citra

tubuh.

b. Anak Usia Bermain

Anak-anak beralih dari ketergantungan total kepada rasa kemandirian dan

keterpisahan diri mereka dari orang lain. Mereka mencapai keterampilan

dengan makan sendiri dan melakukan tugas higien dasar. Anak usia

bermain belajar untuk mengoordinasi gerakan dan meniru orang lain.

Mereka belajar mengontrol tubuh mereka melalui keterampilan

locomotion, toilet training, berbicara dan sosialisasi.

c. Usia pra sekolah

Pada masa ini seorang anak memiliki inisiatif, mengenali jenis kelamin,

meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan keterampilan berbahasa, dan

sensitive terhadap umpan balik keluarga. Anak-anak belajar menghargai

apa yang orang tua mereka hargai. Penghargaan dari anggota keluarga

menjadi penghargaan diri. Keluarga sangat penting untuk pembentukan

konsep diri anak dan masukan negatif pada masa ini akan menciptakan

penurunan harga diri dimana orang tersebut sebagai orang dewasa akan

bekerja keras untuk mengatasinya.

d. Anak usia sekolah

Pada masa ini seorang anak menggabungksn umpan balik dari teman

sebaya dan guru. Dengan anak memasuki usia sekolah, pertumbuhan

menjadi cepat dan lebih banyak didapatkan keterampilan motorik, sosial

dan intelektual. Tubuh anak berubah, dan identitas seksual menguat,

rentan perhatian meningkat dan aktivitas membaca memungkinkan

ekspansi konsep diri melalui imajinasi ke dalam peran, perilaku dan

tempat lain. Konsep diri dan citra tubuh dapat berubah pada saat ini karna

anak terus berubah secara fisik, emosional, mental dan sosial.

Page 57: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

40

e. Masa remaja

Masa remaja membawa pergolakan fisik, emosional, dan sosial. Sepanjang

maturasi seksual, perasaan, peran, dan nilai baru harus diintegrasikan ke

dalam diri. Pertumbuhan yang cepat yang diperhatikan oleh remaja dan

orang lain adalah faktor penting dalam penerimaan dan perbaikan citra

tubuh. Masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi dari masa

anak-anak ke masa dewasa yang sering dihadapkan kepada ketidakpastian.

Remaja atau diartikan pula sebagai adolescence adalah masa perkembagan

dari masa naka-naka menuju masa dewasa yang mencakup perkembangan

biologis, kognitif, dan sosial emosional. Santrock J.W (1995:26)

Perkembangan konsep diri dan citra tubuh sangat berkaitan erat dengan

pembentukan identitas. Pengamanan dini mempunyai efek penting.

Pengalaman yang positif pada masa kanan-kanak memberdayakan remaja

untuk merasa baik tentang diri mereka. Pengalaman negatif sebagai anak

dapat mengakibatkan konsep diri yang buruk. Mereka mengumpulkan

berbagai peran perilaku sejalan dengan mereka menetapakan rasa

identitas.

f. Masa dewasa muda

Pada masa dewasa muda perubahan kognitif, sosial dan perilaku terus

terjadi sepanjang hidup. Dewasa muda adalah periode untuk memilih.

Adalah periode untuk menetapakan tanggung jawab, mencapai kestabilan

dalam pekerjaan dan mulai melakukan hubungan erat. Dalam masa ini

konsep diri dan citra tubuh menjadi relatif stabil.

Konsep diri dan citra tubuh adalah kreasi sosial, penghargaan dan

penerimaan diberikan untuk penampilan normal dan perilaku yang sesuai

berdasarkan standar sosial. Konsep diri secara konstan terus berkembang

dan dapat diidentifikasi dalam nilai, sikap, dan perasaan tentang diri.

g. Usia dewasa tengah

Usia dewasa tengah terjadi perubahan fisik seperti penumpukan lemak,

kebotakan, rambut memutih dan varises. Tahap perkembangan ini terjadi

sebagai akibat perubahan dalam produksi hormonal dan sering penurunan

dalam aktivitas mempengarui citra tubuh yang selanjutnya dapat

mengganggu konsep diri. Tahun usia tengah sering merupakan waktu

untuk mengevaluasi kembali pengalaman hidup dan mendefinisikan

kembali tentang diri dalam peran dan nilai hidup. Orang usia dewasa

tengah yang manerima usia mereka dan tidak mempunyai keinginan untuk

kembali pada masa-masa muda menunjukkan konsep diri yang sehat.

h. Lansia

Perubahan pada lansia tampak sebagai penurunan bertahap struktur dan

fungsi. Terjadi penurunan kekuatan otot dan tonus otot. Konsep diri

selama masa lansia dipengaruhi oleh pengalaman sepanjang hidup. Masa

lansia adalah waktu dimana orang bercermin pada hidup mereka, meninjau

kembali keberhasilan dan kekecewaan dan dengan demikian menciptakan

rasa kesatuan dari makna tentang diri makna tentang diri mereka dan dunia

Page 58: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

41

membentu generasi yang lebih muda dalam cara yang positif sering lansia

mengembangkan perasaan telah meninggalkan warisan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dipahai bahwa konsep diri bukanlah sifat

yang dibawa sejak lahir melainkan faktor bentukan dari setiap individu pada

pengalaman hidupnya. Konsep diri terus berkembang sepanjang hidup

manusia dari bayi sampai lansia.

5. Karakteristik Kepribadian

Salah satu kunci dari kepribadian adalah “penyesuaian (adjusment)”.

Menurut Alexander A. Schneiders (1964) penyesuaian itu dapat diartikan

sebagai suatu proses respon individu baik yang bersifat behavioral maupun

mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri,

tegangan emosional, frustasi dan konflik dan memelihara keharmonisan

antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (normal) lingkungan.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah yang

dihadapi, ternyata tidak semua individu maupun menampilkannya secara

wajar, normal atau sehat (well adjusment), diantara mereka banyak juga yang

mengalami tidak sehat (maladjusment).

E.B Hurlock (1986) mengemukakan bahwa penyesuaian yang sehat atau

kepribadian yang sehat (healthy personality) ditandai dengan karakteristik

sebagai berikut:

a. Mampu menilai diri secara realistik

Individu yang kepribadiannya sehat mampu menilai dirinya sebagaimana

apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangannya/kelemahannya, yang

menyangkut fisik (postur tubuh, wajah, keutuhan dan kesehatan) dan

kemampuan.

b. Mampu menilai situasi secara realistik

Individu dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dihadapi

secara realistik dan mau menerimanya secara wajar. Dia tidak

mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai suatu yang harus sempurna.

c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik

Individu dapat menilai prestasinya (keberhasilan yang diperolehnya)

secara realistik dan mereaksinya secara rasional. Dia tidak menjadi

sombong, angkuh atau mengalami”superiority complex”, apabila

memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan dalam hidupnya.

Apabila mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustasi,

tetapi dengan sikap optimistik (penuh harapan).

d. Menerima tanggung jawab

Individu yang sehat adalah individu yang bertanggung jawab. Dia

mempunyai keyakinan terhadapkemampuannya untuk mengatasi masalah-

masalah kehidupan yang dihadapinya.

e. Kemandirian (autonomi)

Individu memiliki sikap mandiri dalam cara berpikir dan bertindak,

mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan

Page 59: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

42

diriserta menyesuaikan diri secarakonstruktifdengan norma yang berlaku

dilingkungannya

f. Penerimaan sosial

Individu dinilai positif oleh orang lain, mau berpartisipasi aktifdalam

kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabatdalam berhubungan dengan

orang lain.

g. Berbahagia

Individu yang sehat, situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan.

Kebahagiaan ini didukung oleh faktor-faktorachivement (pencapaian

prestasi), acceptance (penerimaan dari orang lain), dan affection (perasaan

dicintai atau disayangi orang lain).

Adapun kepribadian yang tidak sehat itu ditandai dengan karakteristik

seperti dibawah ini:

1. Mudah marah (tersinggung)

2. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan

3. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

4. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih

muda atau terhadap binang (hewan)

5. Ketidakmampuan untuk enghindar dari perilakumenyimpang meskipun

sudah diperingati atau dihukum

6. Mempunyai kebiasaan berbohong

7. Hiperaktif

8. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas

9. Senang mengkritik/mencemooh orang lain

10. Sulit tidur

11. Kurang memiliki rasa tanggung jawab

12. Sering mengalami pusing kepala

13. Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama

14. Bersikap pesimis dalam menghadapi kehidupan

15. Kurang bergairah dalam menjalani kehidupan

Oleh karena kelainan kepribadian itu berkembang pada umumnya

disebabkan oleh faktor lingkungan yang kurang baik, maka sebagai upaya

pencegahan(preventif), seyogyanya pihak keluarga, sekolah, dan pemerintah

perlu senantiasa bekerja sama untuk menciptakan iklim lingkungan yang

memfasilitasi atau memberi kemudahan kepada anak untu mengembangkan

potensi atau tugas-tugas perkmbangan secara optimal. Syamsu Yusuf LN

(2008:130).

Kelainan kepribadian itu berkembang pada umumnya disebabkan oleh

faktor lingkungan yang kurang baik,dapat dijelaskan pada tabel sebagai

berikut:

Page 60: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

43

KELUARGA

SEKOLAH

MASYARAKAT

Gambar 2.1

Lingkungan yang kondusif

Bagi perkembangan kesadaran beragama pada remaja

Masalah dalam kesadaran beragama ini adalah problema keimanan ,

yaitu masalah proses perkembangan keimanan dan konflik keyakinan dengan

situasi kehidupan sosial budaya yang dihadapi seperti ekonomi, politik, dan

hubungan sosial.

Konsep diri sebagai cara pandang dan persepsi seseorang terhadap

dirinya sendiri yang bersifat subyektif dan sekaligus obyektif memiliki tiga

komponen utama (Gunawan 2004:18). Ketiga komponen ini yang

membentuk dan sekaligus menentukan konsep diri seseorang tersebut yakni:

1) Diri Ideal (Self Ideal) Diri ideal menentukan sebagian besar kehidupan

seseorang. Diri ideal menentukan arah perkembangan diri dan

pertumbuhan karakter serta kepribadian. Diri ideal merupakan gabungan

dari semua kualitas dan ciri kepribadian orang yang sangat dikagumi. Diri

ideal merupakan harapan dan cita-cita yang diimpikan oleh setiap orang.

Diri ideal menurut Calhoun & Acocella (1995: 71) adalah kemungkinan

seseorang menjadi apa di masa mendatang. Dalam hal ini adalah harapan

dan cita-cita santri pada saat sekarang dan masa mendatang.

2) Citra Diri (Self Image) Citra diri adalah cara seseorang melihat diri sendiri

dan berpikir mengenai dirinya sekarang/saat ini. Seseorang akan

cenderung bertindak dan berperilaku sesuai dengan citra diri atau

bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri. Citra diri ini menurut

Calhoun & Acocella (1995: 67) berkaitan dengan apa yang diketahui

seseorang tentang dirinya sendiri. Seorang santri dengan identitas dan

Memberikan pengajaran,

bimbingan, pembiasaan,

keteladanan dalam

beribadah dan

berakhlakul karimah, dan

menciptakan situasi

kehidupan yang

memperlihatkan nilai-

nilaiatau ajaran agama ,

serta membershkan

lingkungan dari

kemunkaran dan

kemaksiatan.

Remaja yang

saleh (pola pikir

sikap dan

perilaku sesuai

dengan ajaran

agama)

Page 61: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

44

statusnya disertai kondisi diri dan kemampuannya akan terus bertindak

dan berperilaku sesuai dengan yang dipikirkan tentang dirinya.

3) Harga Diri (Self Esteem) Harga diri merupakan komponen yang bersifat

emosional dan merupakan komponen yang paling penting dalam

menentukan sikap dan kepribadian seseorang. Harga diri merupakan kunci

untuk mencapai keberhasilan hidup. Harga diri di sini adalah wujud dari

sebuah penilaian atau evaluasi yang dilakukan seseorang sebagai pribadi

yang mampu dan memiliki daya upaya dalam menghadapi tantangan-

tantangan hidup yang mendasar dan layak untuk hidup bahagia. Konponen

ini berkaitan dengan penilaian seseorang terhadap diri sendiri tantang

gambaran siapa dirinya dan harapannya menjadi apa yang seharusnya di

masa mendatang. Dalam hal ini, seorang santri menilai dan mengevaluasi

sejauh mana harapan dan kondisi dirinya secara riel dalam pengambilan

sikap.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri

Menurut Syamsul Yusuf (2008:128) Konsep diri dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan seperti

(fisik,sosial, kebudayaan, spiritual).

a. Fisik, faktor fisik yang dipandang mempengaruhi konsep diri adalah

postur tubuh (langsing, gemuk, pendek atau tinggi), kecantikan (cantik

atau tidak cantik), kesehatan (sehat atau sakit-sakitan), kebutuhan tubuh

(utuh atau cacat), dan keberfungsian organ tubuh.

b. Intelegensi, tingkat intelegensi individu dapat mempengaruhi konsep diri

individu yang tingkat intelegensinya tinggi atau normal biasa mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara wajar, sedangkan yang

rendah biasanya sering mengalami hambatan atau kendala dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

c. Keluarga, suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi perkembangan

kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan

keluarga yang harmonis dan agamis, maka cenderung mempunyai konsep

diri yang positif. Sedangkan anak yang dikembangkan dalam lingkungan

keluarga yang broken home, maka konsep dirinya cenderung mengalami

kelainan dalam penyesuaian dirinya.

d. Teman sebaya, setelah masuk sekolah anak mulai bergaul dengan teman

sebayanya dan menjadi anggota dari kelompoknya. Pada saat inilah dia

mulai mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan sifat-sifat atau

prilaku yang cocok atau dikagumi oleh teman-temannya.

e. Kebudayaan, setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras atau suku)

memiliki tradisi, adat atau kebudayaan yang khas. Tradisi atau

kebudayaan suatu masyarakat memberikan pengaruh terhadap kepribadian

setiap anggotanya baik yang menyangkut cara berpikir , bersikap atau cara

berperilaku.

Page 62: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

45

Alex Sobur (2003:518) mengutip pernyataan William D. Brooks

menyebutkan empat faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri

seseorang, yaitu:

1) Self appraisal – viewing self as an object

Istilah ini berkaitan dengan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri

mencakup kesan-kesan yang diberikan kepada dirinya. Ia menjadikan

dirinya sebagai obyek dalam komunikasi dan sekaligus memberikan

penilaian terhadap dirinya. Misalnya, santri memperhatikan dan menilai

seberapa jauh penampilan diri, kemampuan dan kecenderungan

kepribadiannya.

2) Reaction and respone of others

Seseorang dalam memandang dirinya juga tidak hanya dipengaruhi oleh

pandangan dirinya terhadap diri sendiri, namun juga dipengaruhi oleh

reaksi dan respon dari orang lain melalui interaksi yang

berkesinambungan. Penilaian dilakukan seseorang berdasarkan pandangan

orang lain terhadap dirinya. Misalnya, seorang santri akan cenderung

menghilangkan sikap dan perilaku negatifnya apabila teman-teman se

kelilingnya menilai bahwa perbuatan itu tidak tepat.

3) Roles you play – role taking

Seseorang memandang dirinya berdasarkan suatu keharusan dalam

memainkan peran tertentu yang harus dilakukan. Peran ini berkaitan

dengan sistem nilai yang diakui dan dilaksanakan oleh kelompok dimana

individu berada, sehingga dia harus ikut memainkan peran tersebut.

Misalnya, seorang santri diajarkan untuk selalu hidup sederhana dan

menampilkan dirinya sebagai seorang Muslim yang taat beragama, maka

di manapun dia akan memainkan peran tersebut sebagai bagian dari

dirinya.

4) Reference groups

Kelompok rujukan merupakan kelompok yang individu menjadi anggota

di dalamnya. Jika kelompok ini dianggap penting, dalam arti mereka dapat

menilai dan bereaksi pada individu, hal ini akan menjadi kekuatan untuk

menentukan konsep diri seseorang. Misalnya, seorang santri

berpenampilan sederhana dan berkopiyah sebagaimana kelompok

masyarakat yang menjadikannya sebagai identitas santri

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri

terbentuk berdasarkan beberapa faktor diantaranya adalah fisik sangat

mempengaruhi konsep diri seperti postur tubuh langsing, gemuk pendek,

tinggi, cantik atau tidak cantik, kemudian intelegensi individu juga sangat

mempengaruhi kosepe diri karena individu yang memiliki intelegensi normal

akan mudah menyesuaikan diri dalam lingkungannya, selanjutnya keluarga

memiliki peranan penting dalam mengembangkan konsep diri anak, teman

sebaya dan kebudayaan.

Aksiologi (kegunaan) dari konsep diri yaitu membentuk acuan tentang

kemandirian dalam berilmu, beragama dan bertingkah laku.

Page 63: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

46

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan adalah penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti lain, yang dapat mendukung penelitian yang dilakukan oleh

penulis. Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu antara lain :

1. Bayu Mardi Saputro (2012) dengan judul hubungan antara konformitas

terhadap teman sebaya dengan kecenderungan kenakalan pada remaja .

Berdasarkan hasil analisis data dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan

positif antara konformitas terhadap teman sebaya dengan kecenderungan

kenakalan pada remaja dengan rxy 0.66. Dengan demikian hipotesis dalam

penelitian ini dapat diterima, artinya semakin tinggi konformitas teman

sebaya maka akan semakin tinggi pula kecenderungan kenakalan pada

remaja, sebaliknya semakin rendah konformitas terhadap teman sebaya maka

akan semakin rendah pula kecenderungan kenakalan pada remaja.

Konformitas terhadap teman sebaya dalam penelitian ini mampu memberikan

sumbangan sebesar 44,4% terhadap kecenderungan kenakalan pada remaja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan kenakalan pada

subyek berada dalam kategori sedang, namun hal ini tetap menandakan

adanya kecenderungan kenakalan pada subyek ketika berada di lingkungan

teman sebaya atau lingkungan di luar keluarganya.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat

pada judul yang membahas tentang konformitas teman sebaya dan subyek

yang diteliti adalah remaja, sedangkan perbedaannya adalah terdapat pada

penelitiannya yaitu tempat, waktu dan permasalahan yang dihadapi. Jika

penelitian relevan meneliti tentang kenakalan remaja, peneliti meneliti

tentang sikap religius pada remaja.

2. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia yang berjudul Hubungan Harga Diri

dan Konformitas Teman Sebaya dengan Kenakalan Remaja karya Novi

Wahyu Hidayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi antara harga diri, konformitas teman sebaya dan kenakalan remaja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja. Dengan

kontribusi pengaruh variabel harga diri dan variabel konformitas teman

sebaya terhadap kenakalan remaja adalah sebesar 73,4 %, sedangkan 26,6

dipengaruhi oleh faktor yang lain. Hasil analisis hipotesis kedua yang

menyatakan bahwa ada hubungan yang negatif antara harga diri dengan

kenakalan remaja tidak signifikan. Menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara harga diri dengan kenakalan remaja. Hasil

analisis ketiga menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan sangat

signifikan antara konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi konformitas teman sebaya maka

kenakalan remaja juga akan semakin tinggi.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat

pada judul yang membahas tentang konformitas teman sebaya, namun

perbedaan pada judul adalah peneliti membahas tentang konformitas dan

Page 64: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

47

konsep diri terhadap sikap religius, sedangkan penelitian terdahulu yang

relevan membahas tentang harga diri dan konformitas terhadap kenakalan

remaja. Subyek yang diteliti adalah sama yaitu remaja, sedangkan untuk

tempat, waktu dan permasalahan yang dihadapi berbeda. Jika penelitian

relevan meneliti tentang kenakalan remaja, peneliti meneliti tentang sikap

religius pada remaja.

3. Uswatun Hasanah (2007) Hubungan antara Interaksi Teman Sebaya dan

Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada remaja putri.

Berdasarkan hasil analisis data dapat dinyatakan bahwa kecenderungan

remaja untuk berperilaku konsumtif diduga terkait dengan karakteristik

psikologis tertentu yang dimiliki oleh remaja yaitu tingkat kebutuhan untuk

penyesuaian dengan kelompok teman sebaya dan konsep diri yang dimiliki.

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan teknik analisis regresi dua

prediktor, dari 50 subjek penelitian menghasilkan koefisien korelasi R =

0,474 dan F regresi = 6,800, p = 0,003 (p < 0,01). Hal ini menunjukkan ada

hubungan yang sangat signifikan antara interaksi teman sebaya dan konsep

diri dengan perilaku konsumtif. Hasil analisis rx1y = 0,377 dengan p < 0,01;

menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara interaksi

teman sebaya dengan perilaku konsumtif, dengan demikian semakin tinggi

interaksi dengan teman sebaya maka semakin tinggi perilaku konsumtifnya

dan sebaliknya, sumbangan efektif interaksi teman sebaya terhadap perilaku

konsumtif sebesar 14,214%.Berdasarkan hasil analisis data telah dilakukan

maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang sangat

signifikan antara interaksi teman sebaya dan konsep diri dengan perilaku

konsumtif.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat

pada judul yang membahas tentang teman sebaya dan subyek yang diteliti

adalah remaja, namun penelitian relevan hanya remaja putri saja yang

dijadikan subjek penelitian. Sedangkan perbedaannya adalah terdapat pada

penelitiannya yaitu tempat, waktu dan permasalahan yang dihadapi. Jika

penelitian relevan meneliti tentang perilaku yang konsumtif pada remaja

putri, peneliti meneliti tentang sikap religius pada remaja putra dan putri.

4. Hendra Yan (2017) Pengaruh komunikasi keluarga, guru pendidikan agama

Islam dan teman sebaya terhadap etika komunikasi Islam.

Berdasarkan hasil analisis data dapat dinyatakan bahwa Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Komunikasi keluarga, komunikasi guru pendidikan

agama Islam dan komunikasi teman sebaya secara sendiri-sendiri maupun

secara bersama-sama mempengaruhi etika komunikasi Islam siswa. Diantara

ketiga faktor tersebut, komunikasi keluarga memiliki kontribusi yang lebih

besar (0,398%) dari komunikasi guru pendidikan agama Islam (0,302%) dan

komunikasi teman sebaya (0,218,%) dalam mempengaruhi etika komunikasi

Islam Siswa. Pengaruh ketiga variabel bebas secara bersama-sama terhadap

etika komunikasi Islam siswa adalah sebesar (50,9%), sisanya sebesar 49,1%

dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci: Komunikasi keluarga, komunikasi

Page 65: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

48

guru pen didikan agama Islam, komunikasi teman sebaya, etika komunikasi

Islam siswa.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas tentang teman sebaya dan subyek yang diteliti adalah

remaja, namun penelitian relevan dilakukan disekolah dan berinteraksi

dengan guru sedangkan penelitian yang peneliti lakukan diadakan

dilingkungan masyarakat. Sehingga permasalahannyapun berbedaa serta

temapt dan waktu dalam penelitian. Jika penelitian relevan meneliti tentang

komunikasi keluarga, teman dan guru dalam mempengaruhi komunikasi

islam, peneliti meneliti tentang konformitas teman sebaya dan konsep diri

dalam meningkatkan sikap religius pada remaja.

5. Jurnal Internasional yang berjudul Kekerasan Dalam Pacaran Pada Siswa

Ditinjjau dari Konformitas Teman Sebaya dan Efektifitas Komunikasi dalam

Keluarga karya Anna Dian Savitri, S.Psi, M.Si, Psikolog, Fitria

Linayaningsih S.Psi, M.Si, Psikolog, dan L. Rini Sugiarti S.Psi, M.Si,

Psikolog. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konformitas

teman sebaya dan efektifitas komunikasi orang tua dengan kekerasan dalam

pacaran pada remaja. Penelitian dilakukan pada 70 siswi SMAN X

Semarang yang sudah memiliki pacar. Berdasarkan analisis penelitian

diketahui bahwa korelasi konformitas dengan KDP sebesar 0,424, sedangkan

korelasi efektifitas dengan KDP sebesar 0,381 selain itu didapatkan data juga

bahwa subyek yang mengalami kekerasan verbal sebanyak 13,5%, subyek

yang mengalami kekerasan seksual sebanyak 42,7%, subyek yang mengalami

kekerasan fisik sebanyak 42,7%. Berdasarkan penggalian informasi terhadap

subyek yang mengalami KDP rata-rata masih banyak yang belum memahami

bentuk KDP secara verbal, karena mereka cenderung menganggap KDP

verbal apabila dimarahi, dibentak, diancam, dan dilarang melakukan ini itu.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas konformitas teman sebaya dan subyek yang diteliti

adalah remaja, namun penelitian relevan ini meneliti remaja putri sedangkan

penelitian saya yang diteliti adalah remaja putra dan putri. Tempat penelitian

pada penelitian relevan ini adalah disekolah sedangkan saya dilingkungan

masyarakat. Sehingga permasalahannyapun berbedaa serta tempat dan waktu

dalam penelitian. Jika penelitian relevan meneliti tentang kekerasan dalam

pacaran pada remaja yang ditinjau dari segi konformitas teman sebaya,

peneliti meneliti tentang konformitas teman sebaya dan konsep diri dalam

meningkatkan sikap religius pada remaja.

6. Jurnal Agama dan Kesehatan karya Itai Ivtzan, Christine P. L. Chan, Hannah

E. Gardner dan Kiran Prashar yang berjudul Menghubungkan Agama dan

Spiritualitas dengan Psikologis Kesejahteraan: Memeriksa aktualisasi diri,

Artinya Dalam Inisiatif Pertumbuhan Hidup Dan Pribadi. Penelitian ini

menerangkan bahwa sebagian besar menunjukkan bahwa agama dan

spiritualitas memiliki korelasi positif untuk kesejahteraan psikologis. Studi

ini berusaha untuk menggambarkan dua konstruksi dan mengelompokkan

Page 66: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

49

peserta ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan tingkat

agama yang diukur keterlibatan dan spiritualitas. Kelompok-kelompok itu

kemudian diberi skor terhadap langkah-langkah spesifik kesejahteraan.

Sebanyak 205 peserta dari berbagai afiliasi dan agama kelompok-kelompok

direkrut dari berbagai lembaga keagamaan dan pertemuan spiritual. Dengan

demikian, hasil ini mengkonfirmasi pentingnya spiritualitas pada jiwa.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian saya terletak pada permasalahan

yang menjelaskan tentang bahwa agama dan spiritualitas memiliki korelasi

positif untuk kesejahteraan psikologis, sedangkan penelitian saya

menjelaskan tentang konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

sikap religius. Persamaan penelitian ini dengan penelitian saya adalah

tentangsikap keagamaan.

7. Jurnal Pemuda dan Remaja yang berjudul Mengukur Tekanan Sebaya,

Popularitas, dan Kesesuaian pada Remaja Laki-Laki dan Perempuan:

Memprediksi Kinerja Sekolah, Sikap Seksual,dan Penyalahgunaan Zat, karya

Darcy A. Santor, Deanna Messervey dan Vivek Kusumakar. Banyak remaja

yang efisien, dan beberapa studi telah membedakan tekanan teman sebaya

dari konstruk terkait secara teoritis, seperti kesesuaian atau keinginan

menjadi populer. Kami mengembangkan dan memvalidasi ukuran pendek

dari tekanan teman sebaya, konformitas teman sebaya, dan popularitas dalam

sampel (n = 148) remaja laki-laki dan anak perempuan di kelas 11 sampai 13.

Hasil menunjukkan bahwa semua tindakan dibangun untuk studi secara

internal konsisten. Meskipun semua ukuran tekanan teman sebaya, sayang,

dan popularitas saling terkait, tekanan teman sebaya dan konformitas teman

sebaya prediktor yang lebih kuat tentang perilaku berisiko dari pada ukuran

yang menilai popularitas, secara umum konformitas, atau disforia. Temuan

menunjukkan bahwa tekanan teman sebaya dan kesesuaian teman sebaya

berpotensi. faktor risiko yang lebih besar daripada kebutuhan untuk menjadi

populer, dan bahwa kedua tekanan teman sebaya dan konformitas teman

sebaya dapat diukur dengan skala pendek yang cocok untuk skala besar

pengujian.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas tentang teman sebaya dan subyek yang diteliti adalah

remaja, namun penelitian relevan dilakukan disekolah dan berinteraksi

dengan guru sedangkan penelitian yang peneliti lakukan diadakan

dilingkungan masyarakat. Sehingga permasalahannyapun berbedaa serta

temapt dan waktu dalam penelitian. Jika penelitian relevan meneliti tentang

tekanan sebaya dalam popularitas, peneliti meneliti tentang konformitas

teman sebaya dan konsep diri dalam meningkatkan sikap religius pada

remaja.

8. Jurnal Ritel yang berjudul Berbelanja dengan kerentanan teman dan remaja

terhadap pengaruh teman sebaya karya Tamara F. Mangleburg, Patricia M.

Doney dan Terry Bristol. Dalam tulisan ini, kami meneliti fenomena belanja

remaja dengan teman, khususnya, apakah berbelanja dengan teman dapat

Page 67: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

50

meningkatkan sikap remaja terhadap ritel dan kecenderungan mereka untuk

berbelanja lebih saat berbelanja dengan teman. Kami juga memeriksa

mengapa remaja berbelanja dengan teman. Secara khusus, kami

menghubungkan pengetahuan teman dan usia remaja terhadap kerentanan

remaja terhadap pengaruh informasi dan normatif dari teman-teman.

Kerentanan terhadap pengaruh teman sebaya kemudian terkait dengan

berbagai hal aspek belanja remaja, seperti frekuensi dan kenikmatan

berbelanja dengan teman, yang pada gilirannya terkait dengan sentimen

terhadap ritel dan kecenderungan pengeluaran. Dengan pengecualian

kerentanan terhadap pengaruh normatif, hasil didasarkan pada data dari

sampel siswa sekolah menengah umumnya mendukung model.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas tentang teman sebaya dan subyek yang diteliti adalah

remaja. Namun, permasalahannya berbedaa serta tempat dan waktu dalam

penelitian. Jika penelitian relevan meneliti tentang berbelanja dapat

mempengaruhi teman sebaya, peneliti meneliti tentang konformitas teman

sebaya dan konsep diri dalam meningkatkan sikap religius pada remaja.

9. Jurnal Psikologis Pandangan Interaksionis Simbolik tentang Konsep-Diri:

Melalui Kaca yang Terlihat Gelap. J. Sidney Shrauger and Thomas J.

Schoeneman. Penelitian tentang hubungan antara persepsi diri dan evaluasi

dari orang lain ditinjau. Studi tentang interaksi naturalistik menunjukkan

bahwa persepsi diri orang setuju secara substansial dengan cara mereka

memandang diri mereka sebagai dilihat oleh orang lain. Namun, tidak ada

kesepakatan yang konsisten antara persepsi diri orang dan bagaimana mereka

sebenarnya dilihat oleh orang lain. Tidak ada indikasi yang jelas bahwa

evaluasi diri dipengaruhi oleh umpan balik yang diterima dari orang lain

dalam situasi yang terjadi secara alami. Ketika umpan balik dari orang lain

dimanipulasi secara eksperimental, persepsi diri biasanya berubah. Namun,

keterbatasan metodologis seperti validitas eksternal yang dipertanyakan dan

karakteristik permintaan yang kuat dari situasi eksperimental yang digunakan

membuat signifikansi temuan ini tidak jelas. Bukti yang tersedia diperiksa

dalam suatu kerangka kerja yang mempertimbangkan transmisi, pemrosesan,

dan evaluasi penilaian dari orang lain. Cara lain dimana interaksi dapat

mempengaruhi persepsi diri selain dari umpan balik evaluatif langsung

dipertimbangkan.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas konsep diri. Tempat penelitian pada penelitian relevan

ini dilingkungan masyarakat. Sehingga permasalahannyapun berbedaa serta

tempat dan waktu dalam penelitian. Jika penelitian relevan meneliti tentang

hubungan antara persepsi diri dan evaluasi dari orang lain ditinjau, peneliti

meneliti tentang konsep diri dalam meningkatkan sikap religius pada remaja.

10. Jurnal Perkembangan Anak yang berjudul Kesesuaian dengan Tekanan

Sebaya pada Anak-anak Prasekolah, karya Daniel B. M. Haun dan Michael

Tomasello. Baik orang dewasa maupun remaja sering menyesuaikan perilaku

Page 68: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

51

dan pendapat mereka dengan kelompok sebaya, bahkan ketika mereka diri

sendiri lebih tahu. Studi saat ini menyelidiki fenomena ini dalam 24

kelompok 4 anak antara 4; 2 dan 4; 9 tahun. Anak-anak sering membuat

penilaian mereka sesuai dengan 3 teman sebayanya, yang telah penilaian

publik yang keliru tetapi dengan suara bulat tepat di depan mereka. Penelitian

lanjutan dengan 18 kelompok yang terdiri dari 4 orang anak-anak antara 4; 0

dan 4; 6 tahun mengungkapkan bahwa anak-anak tidak mengubah penilaian

'nyata' mereka atas situasi, tetapi hanya ekspresi publik mereka tentang hal

itu. Anak-anak prasekolah tunduk pada tekanan teman sebaya, yang

menunjukkan sikap terhadap teman sebaya sebagai kelompok referensi sosial

utama sudah selama tahun-tahun prasekolah.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas pertemanan sebaya. Subyek yang diteliti adalah anak-

anak prasekolah sedangkan penelitian saya subyeknya adalah remaja. Tempat

penelitian pada penelitian relevan ini adalah disekolah sedangkan saya

dilingkungan masyarakat. Sehingga permasalahannyapun berbedaa serta

tempat dan waktu dalam penelitian. Jika penelitian relevan meneliti tentang

tekanan sebaya pada anak-anak prasekolah, peneliti meneliti tentang

konformitas teman sebaya dalam meningkatkan sikap religius pada remaja.

11. Jurnal Penelitian Kenyamanan karya Linda L. Caldwell dan Nancy Darling

yang berjudul Konteks Waktu Luang, Kontrol Orang Tua, dan Perlawanan

terhadap Teman Tekanan sebagai Prediktor Pesta Remaja dan Penggunaan

Zat: Suatu Perspektif Ekologis. Menggunakan model ekologi kami

mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap jumlah tersebut

waktu yang dihabiskan remaja untuk berpesta dan menggunakan narkoba.

Pelajaran ini berasal dari analisis data sekunder pada data laporan diri yang

dikumpulkan pada sampel siswa dari sembilan sekolah menengah. Dari

sekitar 9.000 siswa yang hadir Ent selama administrasi kuesioner, sekitar

8.000 menyediakan data yang dapat digunakan untuk pelajaran ini. Analisis

regresi berganda menyarankan bahwa jika remaja dipersepsikan tingkat

pemantauan orang tua yang rendah dan terkait dengan rekan-rekan yang

menggunakan sub-pendirian, mereka lebih cenderung menggunakan zat

sendiri. Hasilnya juga menyarankan bahwa menghabiskan waktu dalam

pengaturan sosial yang tidak terstruktur meramalkan penggunaan kuda-kuda,

tetapi proses ini dimediasi dengan menangkis. Selanjutnya remaja yang

menghabiskan waktu di lingkungan sosial yang tidak terstruktur

menghabiskan lebih banyak waktu berpesta, tetapi hanya jika teman-teman

mereka dianggap menghargai pesta dan pengguna narkoba.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas tentang teman sebaya dan subyek yang diteliti adalah

remaja, dan dilakukan di lingkungan masyarakat atau sosial. Sedangkan

permasalahannyapun berbeda serta tempat dan waktu dalam penelitian. Jika

penelitian relevan meneliti tentang mengontrol kegiatan buruk remaja

Page 69: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

52

dilingkunagn sosial seperti berpesta narkoba, peneliti meneliti tentang

konformitas teman sebaya dalam meningkatkan sikap religius pada remaja.

12. Jurnal Pemuda & Masyarakat yang berjudul Analisis Kelas Laten dari

Konformitas Teman Sebaya: Siapa yang Menghasilkan untuk Tekanan dan

Mengapa? Karya Paul A. Kosten, Lawrence M. Scheier dan Jerry L. Grenard.

Penelitian ini menggunakan analisis kelas laten untuk memeriksa tipologi

teman sebaya. Dalam sampel komunitas siswa sekolah menengah. Siswa

merespons 31 item menilai berbagai segi disposisi kesesuaian. Yang paling

model pelit menghasilkan tiga kelas yang berbeda secara kualitatif yang

berbeda Fered atas dasar kesesuaian dengan kegiatan rekreasi, perilaku

menyimpangiors, kesesuaian gaya, dan perbandingan sosial. Disarankan

perbandingan gender proporsi kelas yang relatif stabil untuk pria dan wanita

tetapi juga signifikan perbedaan parameter dalam tes invariansi pengukuran

untuk kelas laten in-dicator. Model regresi logistik multinomial yang

memprediksi keanggotaan kelas dari kovariat tambahan dan risiko

psikososial menunjukkan bahwa dibandingkan dengan konformis ringan

penyimpangan menyesuaikan pemuda lebih cenderung menjadi Putih,

memiliki harga diri yang rendah, menahan diri dari menggunakan

keterampilan koping adaptif, dan menjadi lebih cemas secara sosial. Pemuda

yang menyesuaikan diri secara sosial lebih mungkin laki-laki, Putih, dan

memiliki harga diri rendah. Temuan dibahas terkait dengan klasifikasi

definisi kesesuaian dan perannya sebagai fenomena perkembangan.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas tentang teman sebaya dan subyek yang diteliti adalah

remaja. Penelitian dilakukan di sekolah sedang penelitian saya dilakukan di

lingkungan masyarakat atau sosial. Sedangkan permasalahannyapun berbeda

serta tempat dan waktu dalam penelitian. Jika penelitian relevan meneliti

tentang siapa yang menghasilkan tekanan apakah pria atau wanita ketika

bergaul, peneliti meneliti tentang konformitas teman sebaya dalam

meningkatkan sikap religius pada remaja.

13. Jurnal Remaja yang berjudul Perkembangan Identitas Sebagai Penyangga

Perilaku Risiko Remaja dalam Konteks Tekanan dan Kontrol Kelompok

Sebaya karya Tara M. Dumas, Wendy E. Ellis, dan David A. Wolfe. Kami

memeriksa perkembangan identitas sebagai moderator dari hubungan antara

peer group tekanan dan kontrol dan keterlibatan remaja dalam perilaku

berisiko. Peserta (n 1⁄4 1070; Mage 1⁄4 15,45 tahun) menyelesaikan ukuran

laporan diri dari eksplorasi identitas, the sejauh mana mereka telah

menjelajahi berbagai nilai, kepercayaan, dan tujuan yang relevan, dan

komitmen identitas, sejauh mana mereka telah mengamankan identitas

pribadi. Partisipasi-celana lebih lanjut melaporkan frekuensi perilaku berisiko

mereka (penggunaan narkoba dan umum penyimpangan) dan mengalami

tekanan dan kontrol kelompok sebaya. Hasilnya menegaskan hal itu

komitmen identitas adalah penyangga penggunaan zat dan eksplorasi

identitas adalah penyangga penyimpangan umum dalam kelompok sebaya

Page 70: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

53

yang lebih menekan. Dalam kelompok sebaya yang lebih mengontrol, remaja

dengan komitmen identitas yang lebih besar terlibat dalam perilaku berisiko

lebih rendah dibandingkan remaja dengan komitmen identitas. Dengan

demikian, pengembangan identitas mungkin menjadi target yang tepat untuk

dicegah efek negatif dari tekanan teman sebaya pada remaja berisiko tinggi.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas tentang teman sebaya dan subyek yang diteliti adalah

remaja. Penelitian dilakukan di lingkungan masyarakat atau sosial.

Sedangkan permasalahannyapun berbeda serta tempat dan waktu dalam

penelitian. Jika penelitian relevan meneliti tentang siapa tekanan yang berada

dalam kelompok pertemanan pada usia yang sama, peneliti meneliti tentang

konformitas teman sebaya dalam meningkatkan sikap religius pada remaja.

14. Jurnal Remaja yang berjudul Konformitas Teman Sebaya Dalam Perspektif

Multikultural karya Ranni Rahmayanthi. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk menentukan profil kesesuaian rekan berdasarkan perspektif

multikultur. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 76 siswa sekolah

menengah atas dari 32 siswa laki-laki dan 44 siswa perempuan. Pendekatan

penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian

menggunakan survei cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah

kesesuaian skala teman sebaya. Data dianalisis menggunakan analisis Mann-

Whitney U dengan skor 702,5 dan a nilai probabilitas signifikansi sebesar

0,414. Karena probabilitas signifikansi 0,987> 0,05, hasil penelitian

menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kesesuaian teman sebaya pada

siswa laki-laki dan perempuan mahasiswa. Berdasarkan hasil dan diskusi di

atas maka simpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada perbedaan

konformitas antara kelompok siswa laki-laki dan kelompok siswa

perempuan. Konformitas sering terjadi di usia remaja, mengingat pada tahap

perkembangan remaja cendrung berkelompok. Peran sekolah sangat

diperlukan dalam mengontrol perilku remaja dalam hal ini perilaku Ranni

Rahmayanthi Z 80 konformitas. Konformitas dapat dikembangkan ke arah

yang positif, baik itu melalui pembelajaran, kegiatan di dalam maupun di

luar kelas. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

terdapat pada judul yang membahas tentang teman sebaya dan subyek yang

diteliti adalah remaja. Penelitian dilakukan di lingkungan masyarakat atau

sosial. Sedangkan permasalahannyapun berbeda serta tempat dan waktu

dalam penelitian. Jika penelitian relevan meneliti tentang konformitas teman

sebaya dalam perspektif multikultural pada usia yang sama, peneliti meneliti

tentang konformitas teman sebaya dalam meningkatkan sikap religius pada

remaja.

15. Jurnal penelitian pendidikan indonesia yang berjudul Hubungan Harga Diri

Dan Konformitas Teman Sebaya Dengan Kenakalan Remaja karya Novi

Wahyu Hidayati IKIP PGRI Pontianak, Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya korelasi antara harga diri, konformitas teman

sebaya dengan kenakalan remaja. Metode penelitian deskriptif. Subjek

Page 71: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

54

penelitian adalah remaja siswa Sekolah Menengah Atas sejumlah 159 orang.

Instrument pengumpulan data menggunakan skala harga diri, skala

konformitas teman sebaya dan skala kenakalan remaja. Hasil penelitian

menunjukkan adanya korelasi antara harga diri, konformitas teman sebaya

dengan kenakalan remaja. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi

antara harga diri, konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

harga diri, konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja. Dengan

kontribusi pengaruh variabel harga diri dan variabel konformitas teman

sebaya terhadap kenakalan remaja adalah sebesar 73.4%, sedangkan 26.6%

dipengaruhi oleh faktor yang lain. Hasil analisis hipotesis kedua yang

menyatakan bahwa ada hubungan yang negatif antara harga diri dengan

kenakalan remaja tidak siginifikan. Menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara harga diri dengan kenakalan remaja.Hasil

analisis hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif

dan sangat signifikan antara konformitas teman sebaya dengan kenakalan

remaja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konformitas teman

sebaya maka kenakalan remaja juga akan semakin tinggi. Persamaan dengan

penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada judul yang

membahas tentang teman sebaya dan subyek yang diteliti adalah remaja.

Penelitian dilakukan di lingkungan masyarakat atau sosial. Sedangkan

permasalahannyapun berbeda serta tempat dan waktu dalam penelitian. Jika

penelitian relevan meneliti tentang siapa tekanan yang berada dalam

kelompok pertemanan pada usia yang sama, peneliti meneliti tentang

konformitas teman sebaya dalam meningkatkan sikap religius pada remaja.

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terdapat pada

judul yang membahas tentang teman sebaya dan subyek yang diteliti adalah

remaja. Penelitian dilakukan di lingkungan masyarakat atau sosial.

Sedangkan permasalahannyapun berbeda serta tempat dan waktu dalam

penelitian. Jika penelitian relevan meneliti tentang hubungan harga diri dan

konformitas teman sebaya dengan kenakalan remaja, peneliti meneliti

tentang konformitas teman sebaya dalam meningkatkan sikap religius pada

remaja.

E. Kerangka Pemikiran

1. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya Terhadap Sikap Religius

Remaja

Teman sebaya sangat berperan di dalam kehidupan remaja. Remaja

sangat bergantung kepada teman sebayanya karena mereka merasa nyaman

dalam menjalin sebuah pertemanan.

Hubungan dengan teman sebaya terutama persahabatan karib memiliki

sejumlah peran penting dalam perkembangan pribadi dan sosial remaja,

terutama dalam menentukan sikap religius remaja, karena konformitas

teman sebaya merupakan perubahan perilaku seseorang terhadap

Page 72: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

55

kelompoknya berupa peniruan sikap, kerjasama, solidaritas dan persaingan

agar dapat diterima sebagai anggota kelompok dan menghindari

ketidaksamaan atau keterkucilan. Dengan berteman, seseorang dapat

merasa lebih aman karena secara tidak langsung seorang teman akan

melindungi temannya dari apapun yang dapat membahayakan temannya.

Selain itu, sebuah pertemanan dapat dijadikan sebagai adanya hubungan

untuk saling berbagi dalam suka ataupun duka, saling memberi dengan

ikhlas, saling percaya, saling menghormati, dan saling menghargai.

Pertemanan sebaya ada yang berpengaruh positif ada juga yang berpengaruh

negatif. Dalam segi kereligiusan remaja terlihat bahwa konformitas teman

sebaya memiliki pengaruh diantarnya banyak remaja yang lebih

mementingkan keinginan teman sebaya dibandingkan dengan keinginan diri

sendiri karena sudah terlalu terikat dengan geng maka apapun yang mereka

lakukan untuk bersama, baik itu positif ataupun negatif. Seperti di desa

Banjarrejo 38 B pertemanan sebaya sangatlah diminati oleh remajanya

mereka selalu berbondong-bondong beramai-ramai dalam segi apapun.

Dalam segi religius pun seperti itu. Dalam hal shalat berjama‟ah, pengajian,

serta berpakaian mereka selalu kompak. Untuk itu pertemanan sangat

berpengaruh dalam membentuk kepribadian anak pada masa remaja, seperti

pembentukan sikap religius.

2. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Sikap Religius Remaja

Remaja yang memiliki konsep diri positif akan mampu menghadapi

tuntutan dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Sebaliknya remaja yang

memiliki konsep diri negatif kurang mempunyai keyakinan diri, merasa

kurang yakin dengan kepuasannya sendiri dan cenderung mengandalkan

opini dari orang lain dalam memutuskan sesuatu. Jadi konsep diri sangat

berperan dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan remaja serta sangat

mempengaruhi kepribadiannya dalam masyarakat. Dalam sikap religiusnya

tidak jarang remaja yang memiliki konsep diri negatif mereka cenderung

ragu dalam bertindak mereka kurang percaya diri sehingga mengandalkan

opini dari orang lain seperti dalam pertemanan mereka cenderung lebih

percaya diri jika melakukan sesuatu berdasarkan pendapat teman-teman

sebayanya padahal tidak selalu pendapat mereka menuju hal positif kadang

juga negatif. Sehingga dalam melakukan hal baik pun mereka masih ragu

apabila yang memiliki konsep diri negatif, berbeda dengan remaja yang

memiliki konsep diri positif mereka akan selalu percaya diri dalam

menjalankan kegiatan di masyarakat seperti adzan di masjid, shalat

berjama‟ah, mengikuti kegiatan risma, dan lain sebagainya.

3. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Konsep Diri Terhadap

Sikap Religius Pada Remaja

Teman sebaya sangat berperan di dalam kehidupan remaja, dan remaja

sangat bergantung kepada teman sebayanya karena mereka merasa nyaman

dalam menjalin sebuah pertemanan. Sedangkan, konsep diri sangat berperan

dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan remaja serta sangat

Page 73: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

56

mempengaruhi kepribadiannya dalam masyarakat. Konformitas teman

sebaya dan konsep diri sama-sama berperan dalam meningkatkan

kereligiusan pada remaja. Konformitas teman sebaya dan konsep diri saling

memberikan pengaruh terhadap sikap religius seperti karena berteman

remaja menjadi giat untuk beribadah tetapi ada sebagian remaja yang giat

dalam beribadah karena keinginan diri sendiri yang kuat. Jadi konformitas

teman sebaya dan konsep diri bersama-sama mepengaruhi sikap religius

pada remaja.

Berdasarkan tinjauan teori, penelitian terdahulu, dan hubungan antar

variabel maka dapat disusun suatu kerangka berpikir dalam penelitian ini untuk

memperjelas pemahaman diatas. Selanjutnya akan disajikan dalam gambar

berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan sebagai

berikut:

1. Konformitas teman sebaya terhadap sikap religius pada remaja adalah

signifikan

2. Konsep diri terhadap sikap religius pada remaja adalah signifikan

3. Konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius pada

remaja adalah signifikan.

Sikap religius (Y)

1. Sholat

2. Berpuasa

3. Membaca Al-Qur‟an

4. Akhlak

Konformitas teman sebaya

(X1)

1. Keakraban

2. Stimulasi

3. Dukungan fisik

4. Dukungan Ego

5. Perbandingan sosial

6. Intimasi dan afeksi

Konsep diri (X2)

1. Fisik

2. Psikologis

3. Pengetahuan

4. Pengharapan

5. Penilaian terhadap diri

sendiri

Page 74: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

57

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian mix method, yaitu suatu langkah

penelitian dengan menggabungkan dua bentuk pendekatan dalam penelitian

yaitu kualitatif dan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:404) mix method

adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan

antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-

sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih

komprehensif, valid, reliabel dan objektif.

Berdasarkan pendapat diatas bahwa, metode penelitian kombinasi adalah

metode penelitian yang menggunakan dua metode yaitu metode penelitian

kuantitatif dan kualitatif untuk digunakan dalam suatu kegiatan penelitian

sehingga diperoleh data yang lebih lengkap dan menyeluruh.

Desain penelitian ini menggunakan Sequential Explonatory. Model

penelitian Sequential Explonatory Design dicirikan dengan melakukan

pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti

dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua, guna

memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama .

Sugiyono (2011: 409).

Penelitian ini didesain untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh

antara variabel independent (bebas) dengan variabel dependent (terikat) dalam

populasi. Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua yaitu: konformitas teman

sebaya dan konsep diri, sedangakan variabel terikatnya adalah sikap religius. .

Pengaruh antar variabel tersebut dapat digambarkan dengan desain sebagai

berikut:

Catatan :

X1 : Konformitas teman sebaya

X2 : Konsep Diri

Y : Sikap Religius

: Pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap

religius remaja awal.

X1

Y

X2

Page 75: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

58

Page 76: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

59

C. Populasi, Sampel, dan Tekhnik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertenttu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2010:61).

Suharsimi Arikunto (2010:173) mengatkan bahwa populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian.

Dengan demikian populasi merupakan bagian terbesar dari sampel.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja

yang berada di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur

yang terdiri dari 507 remaja yang terbagi kedalam 8 dusun. Adapun rincian

populasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.2

Data tentang jumlah populasi remaja di desa Banjarrejo 38

Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur

No Dusun Jumlah Remaja

1

2

3

4

5

6

7

8

Dusun 1

Dusun 2

Dusun 3

Dusun 4

Dusun 5

Dusun 6

Dusun 7

Dusun 8

58

77

75

65

68

50

68

49

Jumlah 507

Sumber: Dokumentasi remaja di desa Banjarrejo 38 B

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara tertentu

yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa

mewakili populasi. M. Iqbal Hasan (2003:84).

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian

atau sekelompok dari sesuatu yang akan diteliti dan sudah mewakili semua

populasi. Kemudian untuk menentukan berapa banyak sampel yang akan

diteliti, penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto (2010:134)

yaitu apabila subyeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, dan apabila jumlah

subyeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Berdasarkan pendapat di atas, sampel dalam penelitian ini adalah 10%

dari 507 remaja. Sehingga, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

51 remaja.

Page 77: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

60

Tabel. 3.3

Jumlah sampel dari masing-masing dusun

Desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur

No Dusun Jumlah Remaja % Hasil Pembulatan

1

2

3

4

5

6

7

8

Dusun 1

Dusun 2

Dusun 3

Dusun 4

Dusun 5

Dusun 6

Dusun 7

Dusun 8

58

77

75

65

68

50

68

49

10%

10%

10%

10%

10%

10%

10%

10%

5,8

7,7

7,5

6

6,8

5

6,8

4,9

6

8

7

6

7

5

7

5

Jumlah 507 51

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara

umum terbagi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.

Adapun prosedur dan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan probability/random sampling.

Random sampling adalah proses pemilihan sampel dengan seluruh anggota

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Masing-masing

anggota pada populasi tersebut memiliki kemungkinan (probabilitas) yang

sama untuk terpilih. Kountur (2007:147). Langkah-langkah pengambilan

sampel yaitu sebagai berikut:

a. Populasi dibagi-bagi dalam beberapa lapisan, yang terdiri dari 8 dusun

yaitu dusun 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8.

b. Pada setiap dusun semua populasi mendapatkan peluang yang sama untuk

menjadi sampel.

c. Pengambilan sampel dalam setiap lapisan atau dusun, semua nama masuk

ke dalam cangkir undian, kemudian dikocok dan disetiap dusunnya di

ambil 10 % lalu nama yang keluar maka itu yang menjadi sampel atau

responden dalam penelitian ini.

Demikianlah langkah-langkah pengambilan sampel yang dilakukan

peneliti dengan menggunakan probability/random sampling yaitu proses

pemilihan sampel dengan seluruh anggota populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih.

Page 78: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

61

D. Tekhnik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Angket

Arikunto (2010:194) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Menurut jenisnya angket

ada dua macam yaitu angket langsung dan angket tidak langsung. Angket

langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya, Angket tidak langsung

yaitu rensponden menjawab tentang orang lain.

Dengan demikan, Angket langsung merupakan pertanyaan-pertanyaan

yang diberikan kepada responden yang memberikan keleluasaan kepada

responden untuk memberikan pendapat sesuai dengan keinginan mereka.

Sedangkan angket tidak langsung merupakan pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan kepada responden dan sudah ada jawabannya.

Berdasarkan pendapat diatas maka dalam penelitian ini peneliti

menggunakan angket tidak langsung.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data melalui penyebaran

instrumen angket/kuesioner model skala Likert, yang diberikan kepada

responden yaitu remaja yang berada di desa Banjarrejo 38 b Kec. Batanghari

Kab. Lampung Timur sebanyak 51 remaja. Ketiga instrumen yang dirancang

tersebut terdiri dari :

1) Variabel terikat yaitu sikap religius (Y)

2) Variabel bebas yaitu konformitas teman sebaya (X1)

3) Variabel konsep diri (X2)

Untuk mendukung data penelitian peneliti juga menggunakan metode

pendukung yaitu metode wawancara, observasi dan dokumentasi.

2. Wawancara/Interview

Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara

(interviewee). Sudijono (2009:301). Dalam wawancara dapat dibedakan

menjadi tiga yaitu:

a. Wawancara bebas (unguided interview) yaitu pewawancara bebas

menanyakan apa saja tetapi juga mengingat akan data apa yang akan

dikumpulkan.

b. Wawancara terpimpin (duided interview) yaitu interview yang dilakukan

oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan

terperinci seperti yang dimaksud dengan interview berstruktur.

c. Wawancara bebas terpimpin yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan

wawancara terpimpin. Edi Kusnadi (2008: 97).

Jenis wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bebas

terpimpin yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara

Page 79: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

62

terpimpin. Dimana pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan

garis besar tentang hal-hal yang ingin ditanyakan.

Teknik ini, ditujukan kepada beberapa orang tua dan remaja untuk

mengetahui sikap religius remaja.

3. Metode Observasi

Menurut Margono observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian. Nurul Zuriah (2009:173).

Metode observasi sebagai alat pengumpulan data, dapat dibedakan

menjadi 2 yaitu :

a. Observasi partisipan

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

b. Observasi non partisipan

Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan

aktifitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi

nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

independen. Sugiyono (2012:145)

Observasi yang digunakan untuk mendapatkan data tentang sikap

religius remaja didesa Banjarrejo 38 B Lampung Timur Observasi partisipan

yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati.

4. Metode Dokumentasi

Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Suharsimi Arikunto

(2002:86).

Berdasarkan pendapat di atas peneliti berpendapat bahwa metode

dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari sumber tertulis.

Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang sejarah

singkat desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur seperti :

jumlah penduduk, struktur organisasi, dan dokumen mengenai konformitas

teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius pada remaja.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat dsimpulkan bahwa metode yang

digunakan untuk pengumpulan data ada 4 yaitu angket,wawancara, observasi

dan dokumentasi. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang

konformitas teman sebaya, konsep diri dan sikap religius, kemudian

wawancara, observasi dan dokumentasi digunakan sebagai penguat data yang

diperoleh dari penyebaran angket.

Page 80: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

63

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini terdiri atas tiga jenis yaitu instrumen untuk

mengukur sikap religius remaja, instrumen untuk mengukur konformitas teman

sebaya dan instrumen untuk mengukur konsep diri. Ketiga jenis instrumen

tersebut berbentuk angket dengan menggunakan skala Likert. Penjelasan ketiga

instrumen tersebut sebagai berikut:

1. Konfromitas Teman Sebaya

a. Definisi konseptual

Konformitas teman sebaya dalam penelitian ini adalah suatu perubahan

perilaku sebagai akibat dari tekanan kelompok, terlihat dari

kecenderungan remaja untuk selalu menyamakan perilakunya dengan

kelompok. Teman sebaya sebagai rekan dalam kelompok usia dan

lingkaran ke remaja dan teman - teman sebagai kelompok penting teman

dekat. Perubahan perilaku seseorang terhadap kelompoknya berupa

peniruan sikap, kerjasama, solidaritas dan persaingan agar dapat diterima

sebagai anggota kelompok dan menghindari ketidaksamaan atau

keterkucilan. Karena dengan berteman, seseorang dapat merasa lebih

aman, secara tidak langsung seorang teman akan melindungi temannya

dari apapun yang dapat membahayakan temannya.

b. Definisi operasional

Konformitas teman sebaya dalam penelitian ini adalah skor total yang

diperoleh responden dalam menjawab pernyataan berdasarkan pada

pengembangan kisi-kisi instrumen konformitas teman sebaya yang dapat

diukur melalui indikator sebagai berikut:

1) Keakraban

2) Stimulasi

3) Dukungan fisik

4) Dukungan Ego

5) Perbandingan sosial

c. Kisi-kisi instrumen

Pernyataan-pernyataan dalam mengukur konformitas teman sebaya

menggunakan skala Likert dengan alternatif pilihan yaitu Sangat Sering

(SS), Sering (S), Jarang (J), Sangat Jarang (SJ), dan Tidak Pernah (TP).

Masing-masing pernyataan diberi skor satu sampai lima. Untuk

pernyataan yang bersifat positif kemungkinan jawaban diberi skor sebagai

berikut:

SS = 5

S = 4

JR = 3

J = 2

TP = 1

Page 81: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

64

Sedangkan untuk pernyataan negatif diberi skor sebagai berikut:

SS = 1

S = 2

JR = 3

J = 4

TP = 5

Kisi-kisi instrumen penelitian variabel konformitas teman sebaya,

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Konformitas Teman Sebaya

Variabel

Penelitian Indikator Nomor item Jumlah

Variabel (X1)

Konformitas

teman sebaya

(Santrock,

2009 : 339)

1. Keakraban

Persahabatan memungkinkan remaja

bermain dan beraktivitas secara

kolaboratif serta menghabiskan waktu

bersama teman bermain, atau teman

yang sudah dikenal baik.

2. Stimulasi

Persahabatan memungkinkan remaja

memperoleh informasi yang menarik,

dan menyenangkan.

3. Dukungan fisik

Persahabatan memungkinkan remaja

memperoleh berbagai kesempatan,

sumber-sumber dan bantuan.

4. Dukungan Ego

Persahabatan memberikan peluang

kepada remaja untuk memperoleh

dukungan, dorongan dan umpan balik

dari teman sebaya, yang kesemuanya

itu membantu remaja mempertahankan

perasaan bahwa dirinya adalah individu

yang kompeten, menarik dan berguna.

5. Perbandingan sosial

Persahabatan memungkinkan remaja

memperoleh informasi tentang dalam

hal apa ia merasa sama seperti remaja

lainnya, dan di mana dia merasa

1, 6, 15, 23,32

3, 5, 17,34

22,27,29,35,36,

37

9,11,16,28,31,3,

38,39

2, 4, 8, 10, 12,

14, 18, 19, 20,

24, 25, 26, 30,

5

4

6

8

13

Page 82: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

65

berbeda.

6. Intimasi dan afeksi

Persahabatan memungkinkan remaja

memperoleh suatu kehangatan,

kedekatan hubungan, membangun

hubungan yang saling mempercayai

dengan sebaya lainnya. Dari hal-hal

yang demikian keterbukaan diri akan

terjadi.

7, 13, 21,40

4

Jumlah 40

2. Konsep Diri

a. Definisi Konseptual

Konsep diri dalam penelitian ini adalah suatu penilaian terhadap diri

sendiri mengenai kemampuan yang ada dalam dirinya untuk menghadapi

berbagai situasi. Konsep diri dapat mempengaruhi persepsi individu

tentang lingkungan sekitar dan perilakunya, bahwa perkembangan konsep

diri dan percaya diri yang positif akan berpengaruh positif terhadap

perkembangan sosial dan sebaliknya.

b. Definisi operasional

Konsep diri dalam penelitian ini adalah skor total ang diperoleh responden

dalam menjawab pertanyaan berdasarkan pada pengembangan kisi-kisi

instrumen konsep diri yang dapat diukur melalui indikator sebagai berikut:

1) Fisik

2) Intelegensi

3) Keluarga

4) Teman Sebaya

5) Kebudayaan

c. Kisi-kisi instrumen

Pernyataan-pernyataan dalam mengukur konsep diri menggunakan skala

Likert dengan alternatif pilihan yaitu Sangat Sering (SS), Sering (S),

Jarang (J), Sangat Jarang (SJ), dan Tidak Pernah (TP). Masing-masing

pernyataan diberi skor satu sampai lima. Untuk pernyataan yang bersifat

positif kemungkinan jawaban diberi skor sebagai berikut:

SS = 5

S = 4

JR = 3

J = 2

TP = 1

Page 83: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

66

Sedangkan untuk pernyataan negatif diberi skor sebagai berikut:

SS = 1

S = 2

JR = 3

J = 4

TP = 5

Kisi-kisi instrumen penelitian variabel sikap religius, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Konsep Diri

Variabel

Penelitian Indikator Nomor item Jumlah

Variabel (X2)

Konsep Diri

1. Fisik

Dimensi ini meliputi sejumlah

konsep yang dimiliki individu

mengenai penampilan, kesesuaian

dengan jenis kelamin, arti penting

tubuh, dan perasaan gengsi

dihadapan orang lain yang

disebabkan oleh keadaan fisiknya.

Hal penting yang berkaitan dengan

keadaan fisik adalah daya tarik dan

penampilan tubuh di hadapan orang

lain. Individu dengan penampilan

yang menarik cenderung

mendapatkan sikap sosial yang

menyenangkan dan penerimaan

sosial dari lingkungan sekitar yang

akan menimbulkan konsep diri yang

positif bagi individu.

2. Psikologis

Dimensi ini meliputi penilaian

individu terhadap keadaan psikis

dirinya, seperti rasa percaya diri,

1,2,3,4,5,6,7

8,9,10,11,12,31,

32,34,35,36,38,

7

13

Page 84: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

67

harga diri, serta kemampuan dan

ketidakmampuannya. Sebagai

contoh penilaian mengenai

kemampuan dan ketidakmampuan

diri akan mempengaruhi rasa

percaya diri dan harga dirinya.

Individu yang merasa mampu akan

mengalami peningkatan rasa percaya

diri dan harga diri, sedangkan

individu dengan perasaan tidak

mampu akan merasa negatif diri

sehingga cenderung terjadi

penurunan harga diri.

3. Pengetahuan

Dimensi ini merupakan pengetahuan

individu mengenai diri dan

gambarannya yang berarti bahwa

dalam aspek kognitif individu yang

bersangkutan mendapat informasi

mengenai keadaan dirinya. Seperti

nama, usia, jenis kelamin, suku

bangsa, dsb. Hurlock,1999:237

4. Pengharapan

Dimensi harapan individu di masa

mendatang yang disebut juga diri

ideal, yaitu kekuatan yang

mendorong individu untuk menuju

ke masa depan. Rogers (Calhoun,

1995:71) menyatakan pada saat kita

mempunyai satu set pandangan

tentang siapa kita, kita juga

mempunyai satu set pandangan lain

yaitu tentang kemungkinan kita

menjadi apa dimasa mendatang.

5. Penilaian terhadap diri sendiri

Dimensi ini merupakan

perbandingan antara pengharapan

diri dengan standar diri yang akan

39,40

22,23,24,25

13,14,15,16,18,1

9,20,26,33

17,21,27,28,29,

30,37

4

8

7

Page 85: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

68

menghasilkan harga diri (self

esteem). Eipsten (Calhoun, 1995:71)

menyatakan dimensi ketiga dari

konsep diri adalah penilaian kita

terhadap diri sendiri. Kita

berkedudukan sebagai penilai

tentang diri kita sendiri setiap hari,

mengukur apakah kita bertentangan

dengan (1) “saya-dapat-menjadi

apa”, yaitu pengharapan kita bagi

kita sendiri, dan (2) “saya-

seharusnyamenjadi apa”, yaitu

standar kita bagi diri sendiri.

Jumlah 40

3. Sikap Religius

a. Definisi konseptual

Sikap religius dalam penelitian ini adalah suatu kesadaran jiwa remaja

dalam menanamkan sikap religius dalam kehidupan sehari-hari baik

berada didalam rumah maupun diluar rumah. Sejauh mana individu

berkomitmen untuk agama dan mengakui agamanya dan ajaran-ajarannya,

sehingga sikap dan perilaku individu mencerminkan komitmen ini, sejauh

mana seseorang menganut nilai-nilai agamanya, keyakinan dan praktik

serta menggunakan keyakinan dan mempraktekannya dalam kehidupan

sehari-hari. Dugaannya adalah bahwa orang yang sangat religius akan

menjalani kehdupan dunia melalui pemahaman agamnya dalam hidupnya.

b. Definisi operasional

Sikap religius dalam penelitian ini adalah skor total ang diperoleh

responden dalam menjawab pertanyaan berdasarkan pada pengembangan

kisi-kisi instrumen sikap religius yang dapat diukur melalui indikator

sebagai berikut:

1) Shalat

2) Berpuasa

3) Membaca Al-Qur’an

4) Akhlak

c. Kisi-kisi instrumen

Pernyataan-pernyataan dalam mengukur sikap religius menggunakan skala

Likert dengan alternatif pilihan yaitu Sangat Sering (SS), Sering (S),

Jarang (J), Sangat Jarang (SJ), dan Tidak Pernah (TP). Masing-masing

Page 86: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

69

pernyataan diberi skor satu sampai lima. Untuk pernyataan yang bersifat

positif kemungkinan jawaban diberi skor sebagai berikut:

SS = 5

S = 4

JR = 3

J = 2

TP = 1

Sedangkan untuk pernyataan negatif diberi skor sebagai berikut:

SS = 1

S = 2

JR = 3

J = 4

TP = 5

Kisi-kisi instrumen penelitian variabel sikap religius, dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Instrumen Sikap Religius

Variabel

Penelitian Indikator Nomor item Jumlah

Variabel (Y)

Sikap

Religius

1. Shalat

Amalan yang tersusun dari

perkataan dan perbuatan yang

dimulai dengan takbiratul

ikhram dan diakhiri salam

dengan syarat rukun yang telah

ditentukan sebagai pembuktian

pengabdian seorang hamba

dihadapan Allah SWT. Labib

MZ (2010:34).

2. Berpuasa

a) Melatih mental

b) Melatih kedisiplinan (taat

pada aturan)

c) Memupuk kepedulian dan

kepekaan sosial. Supiana

(2001:94)

1,2,3,4,5,6,32,38,39

7,10, 12,

8,9,11,31

13,14

9

9

Page 87: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

70

3. Membaca Al-Qur’an

a) Dalam keadaan bersuci

b) Memilih tempat yang

pantas dan suci

c) Menghadap kiblat dan

berpakaian sopan

d) Membaca tajwid yang benar

e) Membaca dengan tartil

f) Membaca dengan ikhlas

g) Membaca dengan khusyu’

dan khudlu’. Majid Khon

(2011:41)

4. Akhlak

a) Bersifat sabar

b) Bersifat benar (istiqamah)

c) Memelihara amanah

d) Bersifat kasih sayang

e) Bersifat hemat (harta

benda, tenaga, waktu)

d) Sifat angkuh (sombong)

Muhammad Alim

(2006:152).

22

21

19

17

16,19,20

15, 18

23,40

25,27,34,35

29,33,37

36

30

24, 26,28

8

14

Jumlah 40

.

F. Kalibrasi Instrumen penelitian

Instrumen penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian.

Instrumen penelitian sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Karena data

yang dikumpulkan melalui instrumen akan digunakan dalam menjawab

hipotesis penelitian.

Menurut Arikunto (2007:123) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen dalam peneltian ini terdiri

dari instrumen konformitas teman sebaya, konsep diri dan sikap religius yang

berupa angket dengan model skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Sugiyono (2008:93).

Page 88: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

71

Angket dalam penelitian ini menggunakan lima options atau lima jawaban.

Cara responden menjawab pernyataan dengan memberikan ceklis pada salah

satu alternatif jawaban yang telah disediakan.

1. Uji coba instrumen

Instrumen penelitian yang telah dibuat terlebih dahulu dilakukan uji

coba isntrumen untuk mengetahui layak atau tidaknya isntrumen penelitian

yang digunakan. Insrumen dari masing-masing variabel variabel bebas yaitu

konformitas teman sebaya (X1), konsep diri (X2) dan variabel terikat yaitu

sikap religius (Y), dilakukan uji coba kepada remaja awal yang tidak

termasuk ke dalam sampel penelitian, yang digunakan untuk menguji valditas

dan reliabilitas instrumen.

2. Uji Validitas Instrumen

Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasi uji coba

instrumen yaitu validitas butir pernyataan dengan menggunakan koefisien

korelasi Product Moment. Untuk menguji validitas butir instrumen, dilakukan

uji coba instrumen kepada 30 orang remaja diluar sampel penelitian.

Validitas butir pernyataan instrumen didasarkan atas uji korleasi Product

Moment Pearson, yaitu melihat korelasi antara skor butir instrumen dengan

skor total seluruh butir instrumen yang bersangkutan.

Jika nilai rhitung > rtabel maka item tersebut valid. Sugiyono (2008:126).

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Product moment

2222

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy : Angka Indeks korelasi “r” product moment

N : Number of cases

XY : Jumlah hasil perkalian skor X dan skor Y

X : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y.

a. Konformitas Teman Sebaya

Uji validitas bertujuan untuk mengukur instrumen yang telah

disusun dan dapat dikatakan valid, jika instrumen dapat mengukur sesuatu

dengan tepat apa yang hendak diukur. Instrumen konformitas teman

sebaya disusun berdasarkan atas indikator-indikator yang telah ditetapkan

sehingga menghasilkan sebanyak 40 pernyataan. Untuk menguji validitas

Page 89: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

72

butir instrumen, dilakukan uji coba instrumen kepada 30 orang remaja

diluar sampel penelitian.

Validitas butir pernyataan instrumen didasarkan atas uji korelasi

Product Moment Pearson, yaitu melihat korelasi antara skor butir

instrumen dengan skor total seluruh butir instrumen yang bersangkutan.

Jika nilai rhitung > rtabel maka item tersebut valid. Sugiyono (2008:126).

Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi uji

validitas item yang dilakukan dengan menggunakan software spss. Dalam

hal ini setiap item akan dihitung relasinya dengan skor total variabel. Agar

penelitian ini lebih teliti sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r).

Hasil perhitungan rhitung dicocokkan dengan harga rtabel pada taraf

signifikan 0,05, n = 30 yaitu 0.361. Jika r hitung > r tabel berarti butir soal

tersebut dinyatakan valid.

Hasil uji validitas instrumen konformitas teman sebaya yang telah

peneliti lakukan terdapat pada tabel seperti berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Vaiabel Konformitas Teman Sebaya

No r tabel r hitung Keterangan

1 0,361 0,302393 Tidak Valid

2 0,361 0,260094 Tidak Valid

3 0,361 0,659604 Valid

4 0,361 0,409643 Valid

5 0,361 0,68065 Valid

6 0,361 0,567753 Valid

7 0,361 0,423507 Valid

8 0,361 0,568965 Valid

9 0,361 0,432038 Valid

10 0,361 0,117397 Tidak Valid

11 0,361 0,680008 Valid

12 0,361 0,630161 Valid

13 0,361 0,534494 Valid

14 0,361 0,677168 Valid

Page 90: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

73

15 0,361 0,297127 Tidak Valid

16 0,361 0,308893 Tidak Valid

17 0,361 0,348037 Tidak Valid

18 0,361 0,565866 Valid

19 0,361 0,429191 Valid

20 0,361 0,463669 Valid

21 0,361 0,302393 Tidak Valid

22 0,361 0,659604 Valid

23 0,361 0,68065 Valid

24 0,361 0,423507 Valid

25 0,361 0,432038 Valid

26 0,361 0,680008 Valid

27 0,361 0,534494 Valid

28 0,361 0,297127 Tidak Valid

29 0,361 0,372357 Valid

30 0,361 0,595827 Valid

31 0,361 0,280665 Tidak Valid

32 0,361 0,296307 Tidak Valid

33 0,361 0,636858 Valid

34 0,361 0,344509 Tidak Valid

35 0,361 0,41399 Valid

36 0,361 0,422833 Valid

37 0,361 0,414821 Valid

38 0,361 0,448362 Valid

39 0,361 0,065592 Tidak Valid

40 0,361 0,459401 Valid

Page 91: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

74

Setelah melakukan uji coba instrumen konformitas teman sebaya

maka diketahui bahwa, hasil pengujian validitas dari 40 butir pernyataan

instrumen variabel konformitas teman sebaya didapatkan 28 butir

pernyataan yang valid yaitu nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11 ,12, 13, 14, 18, 19,

20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 33, 35, 36, 37, 38, 40 dan 12 pernyataan

yang tidak valid yaitu nomor 1, 2, 10 ,15 ,16 ,17 ,21 ,28 ,31 ,32 ,34 ,39.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa soal-soal yang valid

tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data pada sampel

kelompok penelitian, karena telah memenuhi syarat untuk melakukan

penelitian, sehingga soal-soal tersebut dapat digunakan sebagai penelitian.

b. Konsep Diri

Uji validitas bertujuan untuk mengukur instrumen yang telah

disusun dan dapat dikatakan valid, jika instrumen dapat mengukur sesuatu

dengan tepat apa yang hendak diukur. Instrumen konsep diri disusun

berdasarkan atas indikator-indikator yang telah ditetapkan sehingga

menghasilkan sebanyak 40 pernyataan. Untuk menguji validitas butir

instrumen, dilakukan uji coba instrumen kepada 30 orang remaja diluar

sampel penelitian.

Validitas butir pernyataan instrumen didasarkan atas uji korelasi

Product Moment Pearson, yaitu melihat korelasi antara skor butir

instrumen dengan skor total seluruh butir instrumen yang bersangkutan.

Jika nilai rhitung > rtabel maka item tersebut valid. Sugiyono (2008:126).

Untuk menghitung validitas butir pernyataan digunakan rumus korelasi uji

validitas item yang dilakukan dengan menggunakan software spss. Dalam

hal ini setiap item akan dihitung relasinya dengan skor total variabel. Agar

penelitian ini lebih teliti sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r).

Hasil perhitungan rhitung dicocokkan dengan harga rtabel pada taraf

signifikan 0,05, n= 30 yaitu 0.361. Jika r hitung > r tabel berarti butir soal

tersebut dinyatakan valid.

Hasil uji validitas instrumen konsep diri yang telah peneliti lakukan

terdapat pada tabel seperti berikut:

Page 92: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

75

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Variabel Konsep Diri

No r tabel r hitung Keterangan

1 0,361 0,412221 Valid

2 0,361 0,528678 Valid

3 0,361 0,71059 Valid

4 0,361 0,284717 Tidak Valid

5 0,361 0,477151 Valid

6 0,361 0,37526 Valid

7 0,361 0,323413 Tidak Valid

8 0,361 0,268094 Tidak Valid

9 0,361 0,220011 Tidak Valid

10 0,361 0,022745 Tidak Valid

11 0,361 0,430199 Valid

12 0,361 0,195901 Tidak Valid

13 0,361 0,561672 Valid

14 0,361 0,48394 Valid

15 0,361 0,412221 Valid

16 0,361 0,361529 Valid

17 0,361 0,40412 Valid

18 0,361 0,430199 Valid

19 0,361 0,561672 Valid

20 0,361 0,412221 Valid

21 0,361 0,71059 Valid

22 0,361 0,477151 Valid

23 0,361 0,344112 Tidak Valid

24 0,361 0,40412 Valid

25 0,361 0,392267 Valid

Page 93: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

76

26 0,361 0,454736 Valid

27 0,361 0,429591 Valid

28 0,361 0,400136 Valid

29 0,361 0,397408 Valid

30 0,361 0,378028 Valid

31 0,361 0,388877 Valid

32 0,361 0,388649 Valid

33 0,361 0,725001 Valid

34 0,361 0,303488 Tidak Valid

35 0,361 0,486001 Valid

36 0,361 0,384643 Valid

37 0,361 0,377702 Valid

38 0,361 0,352977 Tidak Valid

39 0,361 0,426986 Valid

40 0,361 0,075335 Tidak Valid

Setelah melakukan uji coba instrumen konsep diri maka diketahui

bahwa, hasil pengujian validitas dari 40 butir pernyataan instrumen

variabel konformitas teman sebaya didapatkan 32 butir pernyataan yang

valid, yaitu nomor 1, 2, 3, 5, 6, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,

24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39 dan 8 pernyataan

yang tidak valid, yaitu nomor 4, 7, 8, 9, 10, 12, 23, 34, 40.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa soal-soal yang valid

tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data pada sampel

kelompok penelitian, karena telah memenuhi syarat untuk melakukan

penelitian, sehingga soal-soal tersebut dapat digunakan sebagai penelitian.

c. Sikap Religius

Uji validitas bertujuan untuk mengukur instrumen yang telah

disusun dan dapat dikatakan valid, jika instrumen dapat mengukur sesuatu

dengan tepat apa yang hendak diukur. Instrumen sikap religius disusun

berdasarkan atas indikator-indikator yang telah ditetapkan sehingga

menghasilkan sebanyak 40 pernyataan. Untuk menguji validitas butir

Page 94: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

77

instrumen, dilakukan uji coba instrumen kepada 30 orang remaja diluar

sampel penelitian.

Validitas butir pernyataan instrumen didasarkan atas uji korelasi

Product Moment Pearson, yaitu melihat korelasi antara skor butir

instrumen dengan skor total seluruh butir instrumen yang bersangkutan.

Jika nilai rhitung > rtabel maka item tersebut valid. Sugiyono (2008:126).

Untuk menghitung validitas butir pernyataan digunakan rumus korelasi uji

validitas item yang dilakukan dengan menggunakan software spss. Dalam

hal ini setiap item akan dihitung relasinya dengan skor total variabel. Agar

penelitian ini lebih teliti sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r).

Hasil perhitungan rhitung dicocokkan dengan harga rtabel pada taraf

signifikan 0,05, n= 30 yaitu 0.361. Jika r hitung > r tabel berarti butir soal

tersebut dinyatakan valid.

Hasil uji validitas instrumen sikap religius yang telah peneliti

lakukan terdapat pada tabel seperti berikut:

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Religius

No r tabel r hitung Keterangan

1 0,361 0,348634 Tidak Valid

2 0,361 0,220351 Tidak Valid

3 0,361 0,613755 Valid

4 0,361 0,42105 Valid

5 0,361 0,548081 Valid

6 0,361 0,41991 Valid

7 0,361 0,337722 Tidak Valid

8 0,361 0,441249 Valid

9 0,361 0,623655 Valid

10 0,361 0,399565 Valid

11 0,361 0,614619 Valid

12 0,361 0,504931 Valid

13 0,361 0,600967 Valid

14 0,361 0,68131 Valid

15 0,361 0,381185 Valid

Page 95: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

78

16 0,361 0,252358 Tidak Valid

17 0,361 0,264203 Tidak Valid

18 0,361 0,601186 Valid

19 0,361 0,536675 Valid

20 0,361 0,345564 Tidak Valid

21 0,361 0,341303 Tidak Valid

22 0,361 0,56899 Valid

23 0,361 0,400967 Valid

24 0,361 0,426213 Valid

25 0,361 0,49511 Valid

26 0,361 0,558481 Valid

27 0,361 0,414354 Valid

28 0,361 0,520611 Valid

29 0,361 0,357829 Tidak Valid

30 0,361 0,569326 Valid

31 0,361 0,29537 Tidak Valid

32 0,361 0,287152 Tidak Valid

33 0,361 0,430546 Valid

34 0,361 0,158597 Tidak Valid

35 0,361 0,365022 Valid

36 0,361 0,474519 Valid

37 0,361 0,470104 Valid

38 0,361 0,381753 Valid

39 0,361 0,386011 Valid

40 0,361 0,479851 Valid

Setelah melakukan uji coba instrumen sikap religius maka diketahu

bahwa, hasil pengujian validitas dari 40 butir pernyataan instrumen

variabel konformitas teman sebaya didapatkan 29 butir pernyataan yang

valid, yaitu nomor 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 22, 23, 24,

Page 96: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

79

25, 26, 27, 28, 30, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40 dan 11 pernyataan yang tidak

valid, yaitu nomor 1, 2, 7, 16, 17, 20, 21, 29, 31, 32, 34.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa soal-soal yang valid

tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data pada sampel

kelompok penelitian, karena telah memenuhi syarat untuk melakukan

penelitian, sehingga soal-soal tersebut dapat digunakan sebagai penelitian.

3. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat kemampuan hasil dari dua

pengukuran terhadap hasil yang sama. Untuk menentukan instrumen

dinyatakan reliable atau tidak, maka dilakukan dengan membandingkan

koefisien reliabilitas (r11) dengan 0,7.

Menurut Sudjono (2003:209) bila r11 > 0,7 berarti instrumen tersebut

telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliabel), jika hasil perhitungan

ternyata r11 > 0,7, maka instrumen dianggap reliable (ajeg, konstan),

sebaliknya jika r11 < 0,7 maka dianggap tidak reliabel. Rumus Alpha

Croncbach yang digunakan :

r 11 =

(

)

Keterangan :

r 11 = Nilai reabilitas

∑ Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

k = Jumlah item

a. Konformitas Teman Sebaya

Validitas butir pernyataan selanjutnya diuji reliabilitasnya yaitu

untuk membuktikan instrumen yang dijadikan pengukuran dapat dikatakan

reliabel, jika pengukurannya konsisten dan cermat, sehingga instrumen

sebagai alat ukur dapat menghasilkan suatu hasil pengukuran yang dapat

dipercaya. Uji reliabilitas ini menggunaakan rumus Alpha Cronbach.

Arikunto (2010: 196). Untuk menyatakan instrumen reliabel atau tidak,

maka dilakukan dengan membandingkan koefisien reliabilitas (rii) dengan

0,7.

Menurut Sudijono jika ralpha positif dan lebih besar dai batas minimal

0,700 berarti berarti soal memiliki reliabel yang tinggi. Jika ralpha negatif

atau ralpha lebih kecil dari batas minimal 0,700 berarti tes tersebut memiliki

reliabilitas rendah. Selanjutnya 40 pernyataan dilanjutkan uji reliabilitas.

Dari uji reliabilitas diperoleh rhitung variabel konfromitas teman sebaya

sebesar 0,901.

Page 97: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

80

Menurut indeks reliabilitas jka nilai r hitung lebih besar dari batas

minimal 0,700 berarti tes memiliki reliabilitas yang tinggi.

Berdasarkan pengujian reliabilitas menggunakan SPSS diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Konformitas Teman Sebaya

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.901 40

Berdasarkan uji reliabilitas diperoleh rhitung variabel konfromitas

teman sebaya sebesar 0,901. Menurut indeks reliabilitas jka nilai r hitung

lebih besar dari batas minimal 0,700 berarti tes memiliki reliabilitas yang

tinggi. Oleh karena soal dinyatakan valid dan reliabel maka soal tersebut

sudah layak untuk disebarkan kepada responden untuk mengadakan

penelitian. Selanjutnya data lengkap validitas butir soal variabel

konformitas teman sebaya dapat dilihat pada lampiran.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jika suatu data sudah

valid dan reliabel, maka sudah jelas keabsahan dan kualitas dari suatu data

tersebut. Pada penelitian ini sudah dilakukan uji validitas dan relibilitas,

maka langkah selanjutnya data tersebut dapat kembali diujikan pada uji

prasyarat di tahap selanjutnya.

b. Konsep Diri

Validitas butir pernyataan selanjutnya diuji reliabilitasnya yaitu

untuk membuktikan instrumen yang dijadikan pengukuran dapat dikatakan

reliabel, jika pengukurannya konsisten dan cermat, sehingga instrumen

sebagai alat ukur dapat menghasilkan suatu hasil pengukuran yang dapat

dipercaya. Uji reliabilitas ini menggunaakan rumus Alpha Cronbach.

Arikunto (2010: 196). Untuk menyatakan instrumen reliabel atau tidak,

maka dilakukan dengan membandingkan koefisien reliabilitas (rii) dengan

0,7.

Menurut Sudijono jika ralpha positif dan lebih besar dai batas minimal

0,700 berarti berarti soal memiliki reliabel yang tinggi. Jika ralpha negatif

atau ralpha lebih kecil dari batas minimal 0,700 berarti tes tersebut memiliki

reliabilitas rendah. Selanjutnya 40 pernyataan dilanjutkan uji reliabilitas.

Dari uji reliabilitas diperoleh rhitung variabel konsep diri sebesar 0,867.

Page 98: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

81

Menurut indeks reliabilitas jka nilai r hitung lebih besar dari batas

minimal 0,700 berarti tes memiliki reliabilitas yang tinggi.

Berdasarkan pengujian reliabilitas menggunakan SPSS diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Konsep Diri

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.867 40

Berdasarkan uji reliabilitas diperoleh rhitung variabel konfromitas

teman sebaya sebesar 0,867. Menurut indeks reliabilitas jka nilai r hitung

lebih besar dari batas minimal 0,700 berarti tes memiliki reliabilitas yang

tinggi. Oleh karena soal dinyatakan valid dan reliabel maka soal tersebut

sudah layak untuk disebarkan kepada responden untuk mengadakan

penelitian. Selanjutnya data lengkap validitas butir soal variabel konsep

diri dapat dilihat pada lampiran.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jika suatu data sudah

valid dan reliabel, maka sudah jelas keabsahan dan kualitas dari suatu data

tersebut. Pada penelitian ini sudah dilakukan uji validitas dan relibilitas,

maka langkah selanjutnya data tersebut dapat kembali diujikan pada uji

prasyarat di tahap selanjutnya.

c. Sikap Religius

Validitas butir pernyataan selanjutnya diuji reliabilitasnya yaitu

untuk membuktikan instrumen yang dijadikan pengukuran dapat dikatakan

reliabel, jika pengukurannya konsisten dan cermat, sehingga instrumen

sebagai alat ukur dapat menghasilkan suatu hasil pengukuran yang dapat

dipercaya. Uji reliabilitas ini menggunaakan rumus Alpha Cronbach.

Arikunto (2010: 196). Untuk menyatakan instrumen reliabel atau tidak,

maka dilakukan dengan membandingkan koefisien reliabilitas (rii) dengan

0,7.

Menurut Sudijono jika ralpha positif dan lebih besar dai batas minimal

0,700 berarti berarti soal memiliki reliabel yang tinggi. Jika ralpha negatif

atau ralpha lebih kecil dari batas minimal 0,700 berarti tes tersebut memiliki

reliabilitas rendah. Selanjutnya 40 pernyataan dilanjutkan uji reliabilitas.

Dari uji reliabilitas diperoleh rhitung variabel konsep diri sebesar 0,884.

Page 99: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

82

Menurut indeks reliabilitas jka nilai r hitung lebih besar dari batas

minimal 0,700 berarti tes memiliki reliabilitas yang tinggi.

Berdasarkan pengujian reliabilitas menggunakan SPSS diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sikap Religius

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.884 39

Berdasarkan uji reliabilitas diperoleh rhitung variabel konfromitas

teman sebaya sebesar 0,884. Menurut indeks reliabilitas jka nilai r hitung

lebih besar dari batas minimal 0,700 berarti tes memiliki reliabilitas yang

tinggi. Oleh karena soal dinyatakan valid dan reliabel maka soal tersebut

sudah layak untuk disebarkan kepada responden untuk mengadakan

penelitian. Selanjutnya data lengkap validitas butir soal variabel konsep

diri dapat dilihat pada lampiran.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jika suatu data sudah

valid dan reliabel, maka sudah jelas keabsahan dan kualitas dari suatu data

tersebut. Pada penelitian ini sudah dilakukan uji validitas dan relibilitas,

maka langkah selanjutnya data tersebut dapat kembali diujikan pada uji

prasyarat di tahap selanjutnya.

G. Tekhnik Analisa Data

Untuk menguji hipotesis penelitian, perlu dilakukan analisa data. Tahapan

analisis data meliputi:

1. Mendeskripsikan data (rata-rata, standar deviasi, modus, median, daftar

distribusi frekuensi dan histogram)

2. Melakukan uji persyaratan analisis data (uji normalitas, uji homogenitas, uji

linearitas)

3. Pengujian hipotesis.

a. Mendeskripsikan data

1) Rata-rata

Nilai rata-rata dapat dirumuskan dengan :

= ∑

Page 100: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

83

2) Standar deviasi

Sandar deviasi atau penyimpangan standar didasarkan pada konsep

penyimpangan yang diakarkan dari rata-rata. Rumus standar deviasi

adalah sebagai berikut:

s = √∑

Keterangan :

S = standar populasi deviasi

Xl = Rata-rata dari populasi

n = banyak data populasi ataupun sebuah sampel

f = frekuensi

3) Modus

Modus adalah nilai pada tabel distribusi frekuensi yang kemunculannya

tertinggi

4) Median

Median adalah merupakan indeks dari kecenderungan terpusat (central

tendency), jika sebuah angka menempati posisi tengah dalam tiap

distribusi yang telah diurutkan.

5) Daftar distribusi frekuensi dan histogram

Histogram dibangun oleh baris-baris yang lebarnya saling

bersinggungan antar interval kategori variabel dan tingginya

menyatakan frekuensi. (Arikunto dan Safrudin. 2013 . 111-115).

b. Uji persyaratan analisis data

Uji persyaratan analisis data dilakukan sebagai persyaratan dalam

melakukan uji hipotesis dengan uji analisis varians (anava) dua jalan

dengan faktorial 2x2 pada statistik parametrik. Untuk data dari hasil

pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep dirir terhadap sikap

religius remaja digunakan uji persyaratan datanya adalah uji normalitas,

uji homogenitas, uji linieritas.

1) Uji Normalitas

Uji normlitas data bertujuan untuk melihat sampel-sampel yang

diambil mempunyai data yang berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang sering digunakan dalam program SPSS yaitu uji

kolmogorov-smirnov yaitu untuk mengetahui apakah data sampel yang

diperoleh dari populasi tersebut berdistribusi normal atau tidak.

Adapun dasar pengambilan keputusan kolmogorov-smirnov

sebagai berikut:

Page 101: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

84

Jika sig > 0,05 maka berdistribusi normal

Jika sig < 0,05 maka maka data tidak berdistribusi normal.(Siregar 256)

Bentuk hipotesis dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:

Ho= data berasal dari populasi yang terdistribusi normal

H1= data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal

Dalam pengajuan hipotesis kriteria untuk menolak atau menerima

ho berdasarkan p-value adalah sebagai berikut:

Jika p-value < a maka ho ditolak

Jika p-value < a maka ho diterima

Dalam program SPSS digunakan istilah significance disingkat sig

untuk p-value dengan kata lain p-value = sig.

2) Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa

varian populasi adalah sama atau tidak. Asumsi yang mendasari dalam

analisis varian (ANOVA) adalaha bahwa varian dari populasi adalah

sama dengan menggunakan uji levene statistic pada SPSS.

Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05

maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data

adalah sama. Dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

Jika sig > 0,05 maka data homogen

Jika sig < 0,05 maka maka data tidak homogen

3) Uji linieritas

Uji linieritas data bertujuan untuk mengetahui apkah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Hasil

uji lineritas digubakan untuk menguji linear atau tidaknya data yang

dianalisis yaitu variable independen terhadap variabek dependen.

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity pada taraf

siginifikasi 0,05.

Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear jika

signifikasi (deviation for linearity) lebih dari 0,05 dengan dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut:

Jika sig > 0,05 maka data linier

Jika sig < 0,05 maka maka data tidak linier

c. Pengujian Statistik

1) Analisis regresi linier

Regresi linier bertujuan untk menganalisis ketergantungan satu

variabel terikat (Y) terhadap sejumlah variabe bebas (X), atau untuk

mengetahui pengaruh beberapa variabel X terhadap variabel Y

Page 102: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

85

digunakan metode Analisis Regreso Linier. Hasan (2004:74), dengan

persamaan umum sebagai berikut:

a. Model Regresi : Y = 2+ 1 X1+ 2 X2 + (populasi)

b. Fungsi Regresi : = b0 + b1 X1 +b2 X2 (sampel)

Keterangan :

b0 = Intersep

b1 = koefisien variabel X1

b2 = koefisien variabel X2

Y = Sikap religius

X1 = Konformitas teman sebaya

X2 = konsep diri

2) Analisis korelasi berganda

Kuat tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y

dihitung dengan analisis statistik koefisien korelasi berganda (R),

dengan rumus sebagai berikut:

R2 = Sum of Squares Regression

Sum of Squares Total

= jumlah kuadrat rata rata regresi

Jumlah kuadrat rata-rata total

Nilai koefisien berganda bekisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.

Bila dua variabel mempunyai nilai R = 0, berarti dua variabel tersebut

tidak terdapat hubungan. Sedangkan bila dua variabel mempunyai nilai

R =1, maka dua variabel tersebut terdapat hubungan yang sempurna.

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara

dua variabel yang dilambangkan dengan tanda (+ dan -) pada nilai

koefisien korelasi menunjukkan hubungan yang searah, artinya bila

nilai variabel yang satu naik maka nilai variabel yang lainnya juga naik.

Sedangka nilai tanda (-) pada nilai koefisisen korelasi menunjukkan

hubungan yang berlawanan arah, artinya apabila nilai variabel yang

satu naik maka nilai variabel yang lain akan turun dan sebaliknya.

3) Uji hipotesis parsial melalui uji t (Uji atas Koefisien Korelasi

Berganda)

Nilai signifikasi koefisisen korelasi berganda dapat diuji dengan

kriteria t-test, yaitu nilai t hitung dibandingkan dengan nilai tabel.

Adapun rumus untuk mencari t hitung dari koefisien linier berganda

adalah sebagai berikut: : Priyatno (2011:252).

t hitung = √

Page 103: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

86

Keterangan :

t = nilai signifikan koefisisen korelsi berganda

n = jumlah responden (sampel)

k = jumlah variabel

r = koefisisen korelasi

Ketentuan untuk masing-masing nilai t yaitu :

a. Bila nilai thitung > nilai ttabel, maka hipotesis penelitian ditolak. Artinya

terdapat hubungan linier antara variabel bebas X dan variabel terikat

Y signifikan.

b. Bila nilai thitung < nilai ttabel, maka hipotesis penelitian diterima.

Artinya tidak terdapat hubungan linier antara variabel bebas X dan

variabel terikat Y signifikan.

4) Uji Hipotesis Simultan Melalui Uji F Anava (Uji Atas Koefisisen

Regeresi Linier Berganda )

Uji F digunakan untuk menguji hubungan variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel bergantung. Tingkat signifikansi

koefisisen regresi linier berganda, diketahui dengan uji F, yaitu

membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Untuk mengetahui nilai Fhitung

untuk regresi linier berganda dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Fhitung = Rata-rata kuadrat Regresi

Rata-rata kuadrat Residual

Ketentuan untuk masing-masing nilai F adalah sebagai berikut:

a. Bila Fhitung > Ftabel maka hipotesis penelitian diterima, artinya

koefissien b dalam persamaan regresi linier berganda adalah tidak

sama dengan nol. Sehingga persamaan garis regresi linier tersebut

adaah benar/diterima.

b. Bila Fhitung < Ftabel maka hipotesis penelitian ditolak, artinya

koefisisen b dalam persamaan regeresi linier berganda adalah sama

dengan nol, sehingga persamaan garis regresi linier tersebut adalah

tidak diterima atau ditolak. Atau dapat dikatakan bahwa variabel

bebas X tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat Y. Masyhudzulhak (2011:91).

Page 104: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

87

H. Hipotesis Statistik

Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan di atas, maka hipotesis

statistik dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. H0 = β1 < 0

H1 = β1 > 0

Artinya :

H0 = tidak terdapat pengaruh konformitas teman sebaya terhadap sikap

religius remaja

H1 = terdapat pengaruh konformitas teman sebaya terhadap sikap religius

remaja

2. H0 = β2 < 0

H1 = β2 > 0

Artinya :

H0 = tidak terdapat pengaruh konsep diri terhadap sikap religius remaja

H1 = terdapat pengaruh konformitas teman sebaya terhadap sikap religius

remaja

3. H0 = β1 = β2 = atau β1 - β2 = 0

H1 = β1 - β2 ≠ 0

Artinya :

H0 = tidak terdapat pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri

bersama-sama terhadap sikap religius remaja

H1 = terdapat pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri bersama-

sama terhadap sikap religius remaja

Keterangan:

β1 = koefisisen regresi konformitas teman sebaya

β2 = koefisien regresi konsep diri

Page 105: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Penelitian

1. Data hasil penelitian

Pada penelitian ini penulis akan melakukan uji analisis deskriptif pada

setiap variabel dengan menggunakan SPSS. Adapun variabel yang akan

diteliti yaitu: Konformitas Teman Sebaya (X1), Konsep Diri (X2) dan Sikap

Religius (Y). Data penelitian diperoleh dari remaja yang berada di desa

Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur, dengan jumlah

responden 51 remaja dan akan dibagikan angket sebagai alat pengumpul

datanya. Data yang diperoleh dari angket tersebut kemudian dilakukan

tabulasi data untuk memudahkan dalam pengolahan data yang tujuannya

lebih pada penggambaran dari masing-masing variabel, baik variabel bebas

maupun variabel terikat, disamping itu juga disajikan tabel distribusi

frekuensi, tabel statistik deskriptif dan histogram. Sebelum dilakukan uji

hipotesis, penulis melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas, uji linieritas

dan uji homogenitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian berikut:

a. Konformitas Teman Sebaya

Skor variabel konformitas teman sebaya dikumpulkan melalui

metode angket dengan skala Likert yang terdiri dari 40 butir pernyataan.

Deskripsi analisis variabel konformitas teman sebaya diperoleh skor

maksimum 167 dan skor minimum 93.

Skor variabel konformitas teman sebaya jika disajikan pada tabel

distibusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Konformitas Teman Sebaya

NO Kelas Interval Frekuensi Absolut

(f)

Frekuensi

Relatif (%)

1 93-102 3 6 %

2 103-112 10 19 %

3 113-122 17 33 %

4 123-132 8 15 %

5 133-142 3 7 %

6 143-152 2 4 %

7 153-162 5 10 %

8 163-172 3 6 %

Jumlah 51 100 % Sumber: Data primer yang diolah pada tanggal 22 Agustus 2018

Page 106: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

89

Analisa pada tabel di atas menggambarkan tentang data kelompok

dari variabel konformitas teman sebaya (X1), dapat terlihat skor terendah

dari konformitas teman sebaya sebesar 93, sedangkan skor tertingginya

adalah 167. Skor-skor tersebut diperoleh dari hasil data penelitian uji

deskriptif data. diketahui pada frekuensi absolut bahwa terdapat 6

responden yang skornya berada pada interval paling tinggi yaitu 163-172,

dan terdapat 3 responden pada frekuensi absolut yang skornya berada pada

interval paling rendah yaitu 93-102.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil data

menggambarkan data penelitian dari variabel konformitas teman sebaya

dengan responden sebanyak 51 dan 40 soal angket yang disebarkan.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, diperoleh hasil

statistik deskriptif dari variabel konformitas teman sebaya seperti tampak

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2

Statistika Konformitas Teman Sebaya

N Valid 51

Missing 0

Mean 125.4118

Std. Error of Mean 2.68302

Median 121.0000

Mode 121.00

Std. Deviation 19.16056

Variance 367.127

Range 74.00

Minimum 93.00

Maximum 167.00

Sum 6396.00

Sumber:Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 22

Agustus 2018

Hasil statistik deskriptif variabel konformitas teman sebaya pada

tabel Statistika Konformitas Teman Sebaya diterangkan bahwa terdapat

jumlah responden 51 remaja yang mengisi angket dengan nila rata-rata

(mean) = 125,4118; nilai titik tengah (median) = 121,000; nilai yang

sering muncul (mode) = 121,00; simpangan baku (standar deviation) =

19,16056; tingkat penyebaran data konformitas teman sebaya remaja

(variance) = 367,127; rentangan (range) = 74; skor minimum = 93; skor

maksimum = 167. Sedangkan skor keseluruhan berjumlah 6396.

Page 107: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

90

Dari tabel analisis statistik deskriptif data di atas, dapat disimpulkan

bahwa : Mean (rata-rata) konformitas teman sebaya sebanyak 125,4118

dengan standar error sebesar 2.68302.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif variabel konformitas teman

sebaya diperoleh histogram skor konformitas teman sebaya dapat dilihat

pada gambar berikut ini:

Gambar 4.1

Histogram Konformitas Teman Sebaya

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 22 Agustus

2018

Berdasarkan histogram di atas, terlihat bahwa skor konformitas

teman sebaya terletak pada satu bagian histogram yang sama dan memiliki

nilai tengah dari tabel distribusi frekuensi adalah 125,41.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data konformitas teman

sebaya ini diprediksikan berdistribusi normal dan ditunjukkan dengan

histogram yang cenderung berbentuk simetris.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

bahwasanya remaja yang berada di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari

Kab. Lampung Timur memiliki pertemanan yang baik dalam kehidupan

Page 108: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

91

sehari-hari tetapi jika dikaitkan dengan sikap religius masih kurang

diminati karena mereka sering berkumpul dalam melakukan aktivitas

sosial, sehingga perlunya penanaman sikap religius pada diri remaja agar

konformitas teman sebaya dapat memberikan dampak positif terhadap

sikap religius dalam kehidupan sehari-hari.

b. Konsep Diri

Skor variabel konsep diri dikumpulkan melalui metode angket

dengan skala Likert yang terdiri dari 40 butir pernyataan. Deskripsi

analisis variabel konsep diri diperoleh skor maksimum 175 dan skor

minimum 83.

Skor variabel konformitas teman sebaya jika disajikan pada tabel

distibusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Konsep Diri

NO Kelas Interval Frekuensi Absolut

(f)

Frekuensi

Relatif (%)

1 83-94 3 6 %

2 95-106 6 12 %

3 107-118 16 31 %

4 119-130 9 17 %

5 131-142 5 10 %

6 143-154 2 4 %

7 155-166 3 6 %

8 167-178 7 14%

Jumlah 51 100 % Sumber: Data primer yang diolah pada tanggal 22 Agustus 2018

Analisa pada tabel di atas menggambarkan tentang data kelompok

dari variabel Konsep Diri (X2), dapat terlihat skor terendah dari konsep

diri sebesar 83, sedangkan skor tertingginya adalah 178. Skor-skor

tersebut diperoleh dari hasil data penelitian uji deskriptif data. diketahui

pada frekuensi absolut bahwa terdapat 3 responden yang skornya berada

pada interval paling tinggi yaitu 83-94, dan terdapat 7 responden pada

frekuensi absolut yang skornya berada pada interval paling rendah yaitu

167-178.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil data

menggambarkan data penelitian dari variabel konsep diri dengan

responden sebanyak 51 dan 40 soal angket yang disebarkan.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, diperoleh hasil

statistik deskriptif dari variabel konsep diri seperti tampak pada tabel

sebagai berikut:

Page 109: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

92

Tabel 4.4

Statistika Konsep Diri

N Valid 51

Missing 0

Mean 126.4510

Std. Error of Mean 3.45734

Median 119.0000

Mode 112.00a

Std. Deviation 24.69033

Variance 609.613

Range 92.00

Minimum 83.00

Maximum 175.00

Sum 6449.00

Sumber:Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 22

Agustus 2018

Hasil statistik deskiptif variabel konsep diri pada tabel Statistika

Konsep Diri, diterangkan bahwa tedapat jumlah responden 51 remaja yang

mengisi angket dengan nilai rata-rata (mean) = 126.4510; nilai titik tengah

(median) = 119.; nilai yang sering muncul (mode) = 112; simpangan baku

(standar deviation) = 24.69033; tingkat penyebaran data konsep diri

remaja (variance) = 609.613; rentangan (range) = 92; skor minimum = 83;

skor maksimum = 175. Sedangkan skor keseluruhan berjumlah 6449.

Dari tabel analisis statistik deskriptif data di atas, dapat disimpulkan

bahwa : Mean (rata-rata) konformitas teman sebaya sebanyak 126.4510

dengan standar error sebesar 3.45734.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif dari variabel konsep diri

diperoleh histogram skor konsep diri dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 110: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

93

Gambar 4.2

Histogram Konsep Diri

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 22 Agustus

2018

Berdasarkan histogram di atas, terlihat bahwa skor konformitas

teman sebaya terletak pada satu bagian histogram yang sama dan memiliki

nilai tengah dari tabel distribusi frekuensi adalah 126,45.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data konformitas teman

sebaya ini diprediksikan berdistribusi normal dan ditunjukkan dengan

histogram yang cenderung berbentuk simetris.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

bahwasanya remaja yang berada di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari

Kab. Lampung Timur memiliki konsep diri yang baik dalam kehidupan

sehari-hari tetapi sebagian remaja belum memiliki konsep diri yang baik

dalam kehidupan sehari-hari, jika dikaitkan dengan sikap religius masih

kurang diminati karena mereka lebih percaya diri jika bersama teman-

Page 111: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

94

teman mereka dalam mengambil sebuah keputusan begitupun dengan

sikap religius mereka lebih percaya diri jika mengerjakan sikap religius

bersama dengan teman-teman mereka. Sehingga konsep diri pada diri

remaja dikatakan kurang baik, untuk itu perlunya penananaman konsep

diri yang baik atau positif pada remaja agar mereka dapat menerapkan

sikap religius dalam kehidupan sehari-hari.

c. Sikap Religius

Skor variabel sikap religius dikumpulkan melalui metode angket

dengan skala Likert yang terdiri dari 40 butir pernyataan. Deskripsi

analisis variabel sikap religius diperoleh skor maksimum 170 dan skor

minimum 103.

Skor variabel konformitas teman sebaya jika disajikan pada tabel

distibusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Sikap Religius

NO Kelas Interval Frekuensi Absolut

(f)

Frekuensi

Relatif (%)

1 103-111 7 13 %

2 112-120 10 20 %

3 121-129 10 20 %

4 130-138 9 17 %

5 139-147 5 10 %

6 148-156 4 8 %

7 157-165 2 4 %

8 166-174 4 8 %

Jumlah 51 100 % Sumber: Data primer yang diolah pada tanggal 22 Agustus 2018

Analisa pada tabel di atas menggambarkan tentang data kelompok

dari variabel sikap religius (Y), dapat terlihat skor terendah dari sikap

religius sebesar 103, sedangkan skor tertingginya adalah 174. Skor-skor

tersebut diperoleh dari hasil data penelitian uji deskriptif data. diketahui

pada frekuensi absolut bahwa terdapat 7 responden yang skornya berada

pada interval paling tinggi yaitu 103-111, dan terdapat 4 responden pada

frekuensi absolut yang skornya berada pada interval paling rendah yaitu

166-17.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil data

menggambarkan data penelitian dari variabel sikap religius dengan

responden sebanyak 51 dan 40 soal angket yang disebarkan.

Page 112: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

95

Berdasarkan distribusi frekuensi diatas diperoleh hasil statistik

deskriptif dari variabel sikap religius seperti tampak pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.6

Statistika Sikap Religius

N Valid 51

Missing 0

Mean 131.0392

Std. Error of Mean 2.61758

Median 128.0000

Mode 117.00

Std. Deviation 18.69327

Variance 349.438

Range 67.00

Minimum 103.00

Maximum 170.00

Sum 6683.00

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 22 Agustus

2018

Hasil statistik deskriptif variabel sikap religius pada tabel Statistika

Sikap Religius, diterangkan bahwa tedapat jumlah responden 51 remaja

yang mengisi angket dengan nila rata-rata (mean) = 131,0392; nilai titik

tengah (median) = 128; nilai yang sering muncul (mode) = 117;

simpangan baku (standar deviation) = 18.69327 tingkat penyebaran data

sikap religius remaja (variance) = 349,438 rentangan (range) = 67; skor

minimum = 103; skor maksimum = 170. Sedangkan skor keseluruhan

berjumlah 6683.

Dari tabel analisis statistik deskriptif data di atas, dapat disimpulkan

bahwa : Mean (rata-rata) konformitas teman sebaya sebanyak 125,4118

dengan standar error sebesar 2.68302.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif diatas diperoleh histogram skor

sikap religius dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Page 113: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

96

Gambar 4.3

Histogram Sikap Religius

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 22 Agustus

2018

Berdasarkan histogram di atas, terlihat bahwa skor konformitas

teman sebaya terletak pada satu bagian histogram yang sama dan memiliki

nilai tengah dari tabel distribusi frekuensi adalah 125,41. Fakta ini

menunjukkan bahwa data konformitas teman sebaya ini diprediksikan

berdistribusi normal dan ditunjukkan dengan histogram yang cenderung

berbentuk simetris.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data konformitas teman

sebaya ini diprediksikan berdistribusi normal dan ditunjukkan dengan

histogram yang cenderung berbentuk simetris.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

bahwasanya remaja yang berada di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari

Kab. Lampung Timur memiliki pertemanan yang baik dalam kehidupan

sehari-hari tetapi jika dikaitkan dengan sikap religius masih kurang

diminati karena mereka sering berkumpul dalam melakukan aktivitas

sosial, sehingga perlunya penanaman sikap religius pada diri remaja agar

Page 114: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

97

konformitas teman sebaya dapat memberikan dampak positif terhadap

sikap religius dalam kehidupan sehari-hari. Begitupun dengan konsep diri,

jika dikaitkan dengan sikap religius masih kurang diminati karena mereka

lebih percaya diri jika bersama teman-teman mereka dalam mengambil

sebuah keputusan begitupun dengan sikap religius mereka lebih percaya

diri jika mengerjakan sikap religius bersama dengan teman-teman mereka.

Sehingga konsep diri pada diri remaja dikatakan kurang baik, untuk itu

perlunya penananaman konsep diri yang baik atau positif pada remaja agar

mereka dapat menerapkan sikap religius dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pengujian Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat sampel-sampel yang

diambil mempunyai data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas

data yang digunakan dalam program SPSS yaitu uji Kolmogorov-Smirnov,

uji ini dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data yang

akan dianalisis. Dengan jumlah sampel sebanyak 51 responden. Kriteria

uji normalitas adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut

berdistribusi normal. Dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka

data tersebut tidak berdistribusi normal. Bentuk hipotesis uji normalitas

adalah sebagai berikut:

1) Hasil Uji Normalitas Variabel Konformitas Teman Sebaya (X1)

Hasil perhitungan uji normalitas setelah melakukan pengujian

data menggunakan SPSS, untuk variabel konformitas teman sebaya

(X1) tampak pada tabel berikut:

Tabel 4.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N 51

Normal Parametersa,,b

Mean 125.4118

Std. Deviation 19.16056

Most Extreme

Differences

Absolute .179

Positive .179

Negative -.098

Kolmogorov-Smirnov Z 1.280

Asymp. Sig. (2-tailed) .075

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 29 Agustus

2018

Page 115: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

98

Berdasarkan perhitungan uji normalitas menggunakan SPSS,

untuk variabel konformitas teman sebaya (X1), diperoleh harga statistic

untuk Kolmogorov Smirnov sebesar 1,280 dan Sig atau p-value = 0,075

> 0,05, kriteria uji normalitas adalah jika nilai signifikansi > 0,05 maka

data tersebut berdistribusi normal, dengan demikian data pada variabel

konformitas teman sebaya menunjukkan bahwa Sig atau p-value =

0,075 lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa variabel konformitas

teman sebaya yang telah diujikan menggunakan SPSS berdistribusi

normal karena telah memenuhi persyaratan analisis data. Selanjutnya

data yang telah diujikan normalitas, akan diujikan kembali pada tahap

pengujian linieritas, data yang sudah berdistribusi normalsudah tentu

data tersebuttelah memenuhi persyaratan analisis data penelitian.

2) Hasil Uji Normalitas Variabel Konsep Diri (X2)

Hasil perhitungan uji normalitas setelah melakukan pengujian

data menggunakan SPSS, untuk variabel konsep diri (X2) tampak pada

tabel berikut:

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N 51

Normal Parametersa,,b

Mean 126.4510

Std. Deviation 24.69033

Most Extreme

Differences

Absolute .176

Positive .176

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z 1.254

Asymp. Sig. (2-tailed) .086

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 29 Agustus

2018

Berdasarkan perhitungan uji normalitas setelah melakukan

pengujian data menggunakan SPSS untuk variabel konsep diri (X2),

diperoleh harga statistic untuk Kolmogorov Smirnov sebesar 1,254 dan

Sig atau p-value = 0,86 > 0,05, kriteria uji normalitas adalah jika nilai

signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, dengan

Page 116: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

99

demikian data pada variabel konsep diri menunjukkan bahwa Sig atau

p-value = 0,86 lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa variabel konsep diri

yang telah diujikan menggunakan SPSS berdistribusi normal karena

telah memenuhi persyaratan analisis data. Selanjutnya data yang telah

diujikan normalitas, akan diujikan kembali pada tahap pengujian

linieritas, data yang sudah berdistribusi normal sudah tentu data

tersebut telah memenuhi persyaratan analisis data penelitian.

3) Hasil Uji Normalitas Variabel Sikap Religius (Y)

Hasil perhitungan uji normalitas setelah melakukan pengujian

data menggunakan SPSS, untuk variabel sikap religius (Y) tampak

pada tabel berikut:

Tabel 4.9

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

N 51

Normal Parametersa,,b

Mean 131.0392

Std. Deviation 18.69327

Most Extreme

Differences

Absolute .117

Positive .117

Negative -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .836

Asymp. Sig. (2-tailed) .487

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 29 Agustus

2018

Berdasarkan perhitungan uji normalitas setelah melakukan

pengujian data menggunakan SPSS, untuk variabel sikap religius (Y),

diperoleh harga statistic untuk Kolmogorov Smirnov sebesar 0,836 dan Sig

atau p-value = 0,487 > 0,05, kriteria uji normalitas adalah jika nilai

signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, dengan

demikian data pada variabel sikap religius menunjukkan bahwa Sig atau p-

value = 0,487 lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa variabel konformitas

teman sebaya yang telah diujikan menggunakan SPSS berdistribusi normal

karena telah memenuhi persyaratan analisis data. Selanjutnya data yang

telah diujikan normalitas, akan diujikan kembali pada tahap pengujian

Page 117: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

100

linieritas, data yang sudah berdistribusi normalsudah tentu data

tersebuttelah memenuhi persyaratan analisis data penelitian.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas data bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Hasil uji

linieritas digunakan untuk menguji linier atau tidaknya data yang

dianalisis yaitu variable independen terhadap variabel dependen.

Pengujian apada SPSS versi 20 dengan menggunakan test for linearity

pada taraf siginifikasi 0,05. Dua variabel dikatan mempunyai hubungan

yang linier jika signifikasi (deviation for linearity) lebih dari 0,05 dengan

dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

Jika sig > 0,05 maka data linier

Jika sig < 0,05 maka maka data tidak linier

Hasil uji linieritas digunakan untuk menguji linier tidaknya data

yang dianalisis yaitu variabel bebas terhadap variabel terikat.

1) Uji linieritas X1 atas Y

Hasil uji linieritas data variabel Konformitas Teman Sebaya (X1)

atas data variabel Sikap Religius (Y) tampak pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji linieritas Variabel X1 atas Variabel Y

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Sikap Religius *

Konformitas

Teman Sebaya

Between

Groups

(Combined) 14920.288 30 497.343 3.898 .001

Linearity 9182.808 1 9182.808 71.97

6

.000

Deviation from

Linearity

5737.480 29 197.844 1.551 .155

Within Groups 2551.633 20 127.582

Total 17471.922 50

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 31 Agustus 2018

Hipotesis statistik :

H0 : Y = α + Βx (regresi linier)

H1 :Y ≠ α + Βx (regresi tidak linier)

Page 118: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

101

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity

pada taraf siginifikasi 0,05. Dua variabel dikatan mempunyai hubungan

yang linier jika signifikasi (deviation for linearity) lebih dari 0,05.

Berdasarkan pengujian melalui SPSS diketahuhi bahwa hasil uji

linieritas data variabel Konformitas Teman Sebaya (X1) atas data

variabel Sikap Religius (Y), diperoleh dari baris Deviation from

Linearity, yaitu Fhit = 1,551 dengan p-value = 0,155 > 0,05. Hal ini

berarti Ho diterima atau persamaan regresi Sikap Religius (Y) atas

Konformitas Teman Sebaya (X1) adalah linier atau berupa garis linier.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data-data yang tersaji

dalam penelitian ini yaitu variabel konformitas teman sebaya atas

variabel sikap religius adalah data-data yang telah memenuhi syarat

linieritas dan dapat dianalisis lebih lanjut sebagai data peneliti yang

sah.

2) Uji linieritas X2 atas Y

Hasil uji linieritas data variabel Konsep Diri (X2) atas data

variabel Sikap Religius (Y) tampak pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji linieritas Variabel X2 atas Variabel Y

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Sikap Religius *

Konsep Diri

Between

Groups

(Combined) 16687.088 38 439.134 6.714 .001

Linearity 11049.625 1 11049.625 168.947 .000

Deviation

from

Linearity

5637.463 37 152.364 2.330 .059

Within Groups 784.833 12 65.403

Total 17471.922 50

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 31 Agustus 2018

Hipotesis statistik :

H0 : Y = α + Βx (regresi linier)

H1 :Y ≠ α + Βx (regresi tidak linier)

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test for linearity

pada taraf siginifikasi 0,05. Dua variabel dikatan mempunyai hubungan

yang linier jika signifikasi (deviation for linearity) lebih dari 0,05.

Berdasarkan hasil uji linieritas data variabel Konsep Diri (X2)

atas data variabel Sikap Religius (Y), diperoleh dari baris Deviation

Page 119: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

102

from Linearity, yaitu Fhit = 2,330 dengan p-value = 0,059 > 0,05. Hal

ini berarti Ho diterima atau persamaan regresi Sikap Religius (Y) atas

Konsep Diri (X2) adalah linier atau berupa garis linier.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data-data yang tersaji

dalam penelitian ini yaitu variabel konformitas teman sebaya atas

variabel sikap religius adalah data-data yang telah memenuhi syarat

linieritas dan dapat dianalisis lebih lanjut sebagai data peneliti yang

sah.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah antar populasi

bersifat homogen. Sebagai kriteria pengujian jika nilai signifikansi > 0,05 ,

maka data dikatakan varian dari dua atau lebih kelompok data adalah

sama, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

Jika sig > 0,05 maka data homogen

Jika sig < 0,05 maka data tidak homogen

Berdasarkan perhitungan melalui SPSS diperoleh ringkasan hasil

perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.12

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.743 2 150 .068

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 2 September 2018

Berdasarkan perhitungan melalui SPSS diperoleh hasil analisis pada

tabel Test Of Homogenity Of Variances, yaitu F= 2,743: df 1= 2, dan p-

value = 0,068 > 0,05. Karena sig > 0,05 maka data homogen, dengan

demikian data dari ketiga variabel Konformitas Teman Sebaya (X1) dan

Konsep Diri (X2) terhadap Sikap Religius (Y) adalah homogen.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data-data yang tersaji

dalam penelitian ini yaitu variabel konformitas teman sebaya atas variabel

sikap religius adalah data-data yang telah memenuhi syarat linieritas dan

dapat dianalisis lebih lanjut sebagai data peneliti yang sah.

Page 120: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

103

3. Pengujian Hipotesis Statistik

a. Uji Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini

mengikuti langkah-langkah sebagaimana berikut:

1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 = β1 < 0

H1 = β1 > 0

Artinya :

H0 = tidak terdapat pengaruh konformitas teman sebaya terhadap sikap

religius remaja awal

H1 = terdapat pengaruh konformitas teman sebaya terhadap sikap

religius remaja awal

2) Membuat Persamaan Regresi

Rumus persamaan regresi antara variabel konformitas teman

sebaya terhadap sikap religius adalah Ŷ = a+ bX1. Setelah melakukan

perhitungan dengan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil seperti

berikut :

Tabel 4.13

Persamaan Regresi Y atas X1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 42.337 12.176 3.477 .001

Konformitas

Teman

Sebaya

.707 .096 .725 7.368 .000

a. Dependent Variable: Sikap Religius Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 6 September 2018

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi

Sikap Religius (Y) atas Konformitas Teman Sebaya (X1) adalah Ŷ =

42,337+0,706

Hasil analisis seperti yang disajikan pada tabel menunjukkan

harga statistik untuk koefisien variabel X1 yaitu thit = 7,368 dan p-value

= 0,000/2 = 0 < 0,05 (uji pihak kanan), atau H0 diolak, yang bermakna

bahwa konformitas teman sebaya memberikan pengaruh terhadap

sikap religius.

Page 121: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

104

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konformitas teman sebaya memberikan pengaruh terhadap sikap

religius.

3) Menguji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1

Keberartian persamaan regresi didasarkan pada perhitungan

menggunakan SPSS, maka hasil uji keberartian persamaan regresi

Sikap Religius (Y) atas Konformitas Teman Sebaya (X1) diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.14

Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 9182.808 1 9182.808 54.283 .000a

Residual 8289.113 49 169.166

Total 17471.922 50

a. Predictors: (Constant), Konformitas Teman Sebaya

b. Dependent Variable: Sikap Religius Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 6 September 2018

Berdasarkan hasil uji keberartian persamaan regresi Sikap

Religius (Y) atas Konformitas Teman Sebaya (X1) yang disajikan pada

tabel ANOVA diatas diperoleh, harga statistik F, kolom ke 5 yaitu Fhit =

54,283 dan p-value = 0,000 < 0,005 atau hal ini berarti Ho ditolak.

Artinya terdapat pengaruh linier variabel konformitas teman sebaya

terhadap sikap religius pada remaja.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konformitas teman sebaya memberikan pengaruh terhadap sikap

religius.

4) Menghitung Korelasi

a) Koefisien Korelasi X1 atas Y

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai

koefisien korelasi Konformitas Teman Sebaya (X1) terhadap Sikap

Religius (Y) sebagai berikut:

Page 122: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

105

Tabel 4.15

Koefisien Korelasi X1 atas Y

Correlations

Control Variables

Konformitas

Teman Sebaya

Sikap

Religius

Konsep

Diri

Konformitas

Teman Sebaya

Correlation 1.000 .270

Significance (1-tailed) . .029

Df 0 48

Sikap Religius Correlation .270 1.000

Significance (1-tailed) .029 .

Df 48 0

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 6 September 2018

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS diperoleh

hasil koefisien korelasi Konformitas Teman Sebaya (X1) terhadap

Sikap Religius (Y) yang terdapat pada tabel diatas yaitu diperoleh

(ry2.1) = 0,270 dan p-value = 0,029 < 0,05 atau Ho ditolak. Dengan

demikian, koefisien korelasi antara Konformitas Teman Sebaya (X1 )

dan Sikap Religius (Y) adalah signifikan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konformitas teman sebaya memberikan pengaruh terhadap sikap

religius.

b) Menghitung Nilai Determinasi

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai

determinasi variabel Konformitas Teman Sebaya (X1) terhadap

variabel Sikap Religius (Y) sebagai berikut:

Tabel 4.16

Koefisien Determinasi X1 terhadap Y

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .725a .526 .516 13.00637 .526 54.283 1 49 .000

a. Predictors: (Constant), Konformitas Teman Sebaya

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 6 September 2018

Page 123: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

106

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS

diperoleh nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan oleh R

Square = 0,526 yang mengandung makna bahwa 52,6 % variabel

sikap religius (Y) dapat dijelaskan oleh konformitas teman sebaya

(X1), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh konformitas

teman sebaya terhadap sikap religius remaja sebesar 52,6 %,

sedangkan sisanya 47,4 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konformitas teman sebaya memberikan pengaruh terhadap sikap

religius pada remaja mencapai 52,6 %.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

bahwasanya remaja yang berada di desa Banjarrejo 38 B Kec.

Batanghari Kab. Lampung Timur Peningkatan sikap religius sangat

berpengaruh terhadap konformitas teman sebaya dalam kehidupan

sehari-hari. Hal ini akan menjadi catatan khusus bagi orang tua

untuk mengarahkan bahwa memilih teman sebaya yang baik sangat

penting bagi remaja, karena masa remaja merupakan masa yang

penting dalam pencapaian identitas diri. Untuk itu teman sebaya

yang baik akan memberikan pengaruh yang baik.

b. Uji Hipotesis Kedua

Pengujian hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini

mengikuti langkah-langkah sebagaimana berikut:

1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 = β2 < 0

H1 = β2 > 0

Artinya :

H0 = tidak terdapat pengaruh konsep diri terhadap sikap religius

remaja awal

H1 = terdapat pengaruh konformitas teman sebaya terhadap sikap

religius remaja awal

2) Membuat Persamaan Regresi

Rumus persamaan regresi antara variabel konformitas teman

sebaya terhadap sikap religius adalah Ŷ = a+ bX2. Perhitungan dengan

bantuan SPSS diperoleh hasil seperti berikut :

Page 124: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

107

Tabel 4.17

Persamaan Regresi Y atas X2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 54.904 8.446 6.501 .000

Konsep Diri .602 .066 .795 9.182 .000

a. Dependent Variable: Sikap Religius Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 7 September 2018

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi

Sikap Religius (Y) atas Konformitas Teman Sebaya (X2) adalah Ŷ =

54.904+0, 602

Hasil analisis seperti disajikan pada tabel persamaan regresi

Sikap Religius (Y) atas Konsep Diri (X2) menunjukkan bahwa harga

statistik untuk koefisien variabel Konsep Diri (X2) yaitu thit = 9,182 dan

p-value = 0,000/2 = 0 < 0,05 (uji pihak kanan), atau H0 diolak, yang

bermakna konsep diri berpengaruh positif terhadap sikap religius.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konsep diri memberikan pengaruh terhadap sikap religius.

3) Menguji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1

Keberartian persamaan regresi setelah dilakukan perhitungan

dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil uji keberartian persamaan

regresi Sekap Religius (Y) atas Konsep Diri (X2) tampak seperti tabel

berikut:

Tabel 4.18

Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X2

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11049.625 1 11049.625 84.305 .000a

Residual 6422.297 49 131.067

Total 17471.922 50

a. Predictors: (Constant), Konsep Diri

b. Dependent Variable: Sikap Religius Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 7 September 2018

Page 125: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

108

Berdasarkan hasil uji keberartian persamaan regresi Sikap

Religius (Y) atas Konsep Diri (X2) yang disajikan pada tabel ANOVA

diatas diperoleh, harga statistik F, kolom ke 5 yaitu Fhit = 84.305dan p-

value = 0,000 < 0,005 atau hal ini berarti Ho ditolak. Artinya terdapat

pengaruh linier variabel konsep diri terhadap sikap religius remaja.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konsep diri memberikan pengaruh terhadap sikap religius.

4) Menghitung Korelasi

a) Koefisien Korelasi X2 atas Y

Hasil perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan

SPSS diperoleh nilai korelasi Konsep Diri (X2) terhadap Sikap

Religius (Y) sebagai berikut:

Tabel 4.19

Koefisien Korelasi X2 atas Y

Correlations

Control Variables

Sikap

Religius Konsep Diri

Konformitas Teman

Sebaya

Sikap Religius Correlation 1.000 .482

Significance

(1-tailed)

. .000

Df 0 48

Konsep Diri Correlation .482 1.000

Significance

(1-tailed)

.000 .

Df 48 0

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 7 September 2018

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS diperoleh

hasil koefisien korelasi Konsep Diri (X2) terhadap Sikap Religius

(Y) yang terdapat pada tabel diatas yaitu diperoleh (ry2) = 0,190 dan

p-value = 0,000 < 0,05 atau H0 ditolak. Dengan demikian, koefisien

korelasi antara X2 dan Y adalah signifikan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konsep diri memberikan pengaruh terhadap sikap religius.

Page 126: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

109

b) Menghitung Nilai Determinasi

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS nilai determinasi

variabel konsep diri (X2) terhadap variabel sikap religius (Y) sebagai

berikut:

Tabel 4.20

Koefisien Determinasi X2 terhadap Y

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .795a .632 .625 11.44846 .632 84.305 1 49 .000

a. Predictors: (Constant), Konsep Diri

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 7 September 2018

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh

nilai koefisien determinasi konsep diri (X2) terhadap sikap religius

(Y) yang ditunjukkan oleh R Square = 0,632 yang mengandung

makna bahwa 63,2% % variabilitas variabel sikap religius dapat

dijelaskan oleh konsep diri (X2), sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengaruh konsep diri terhadap sikap religius remaja sebesar 63,2 %,

sedangkan sisanya 36,8 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konsep diri memberikan pengaruh terhadap sikap religius pada

remaja mencapai 63,2 %.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

bahwasanya remaja yang berada di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari

Kab. Lampung Timur Konsep diri berpengaruh terhadap sikap religius

dalam kehidupan sehari-hari, karena konsep diri merupakan penilaian

terhadap diri sendiri mengenai kemampuan yang ada dalam dirinya dalam

menghadapi sesuatu. Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak

lahir. Oleh karena kelainan kepribadian itu berkembang pada umumnya

disebabkan oleh faktor lingkungan yang kurang baik, maka sebagai upaya

pencegahan (preventif), untuk itu orang tua harus mengarahkan hal-hal

positif pada anak agar menjadi pribadi yang baik dengan kosnep dirinya.

Remaja yang memiliki konsep diri positif akan mampu mengatasi

kehidupannya dan melakukan hal-hal positif tanpa diperintah mereka

menyadari akan pentingnya sikap religius. Sebaliknya remaja yang

Page 127: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

110

memiliki konsep diri yang kurang baik akan menjadikan remaja pribadi

yang kurang baik.

c. Uji Hipotesis Ketiga

Pengujian hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini

mengikuti langkah-langkah sebagaimana berikut:

1) Merumuskan hipotesis statistik

H0 = β1 = β2 = atau β1 - β2 = 0

H1 = β1 - β2 ≠ 0

Artinya :

H0 = tidak terdapat pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri

bersama-sama terhadap sikap religius remaja awal

H1= terdapat pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri

bersama-sama terhadap sikap religius remaja awal

Keterangan:

β1 = koefisisen regresi konformitas teman sebaya

β2 = koefisien regresi konsep diri

2) Membuat Persamaan Regresi

Rumus persamaan regresi antara variabel konformitas teman sebaya

terhadap sikap religius adalah Ŷ = a+ bX1 + bX2. Perhitungan dengan

bantuan SPSS diperoleh hasil seperti berikut :

Tabel 4.21

Persamaan Regresi Y atas X1 dan X2

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 50.312 10.981 4.582 .000

Konsep Diri .523 .137 .690 3.810 .000

Konformitas

Teman Sebaya

.117 .177 .120 .660 .512

a. Dependent Variable: Sikap Religius Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 7 September 2018

Page 128: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

111

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi

Sikap Religius (Y) atas Konformitas Teman Sebaya (X1) dan Konsep

Diri (X2) adalah Ŷ = 50.312+0,523+0,117

Hasil analisis persamaan regresi Sikap Religius (Y) atas

Konformitas Teman Sebaya (X1) dan Konsep Diri (X2) seperti yang

disajikan pada tabel menunjukkan harga statistik untuk koefisien

variabel X1 yaitu thit = 0,660 dan p-value = 0,512/2 = 0,256 > 0,05 (uji

pihak kanan), atau Ha ditolak, yang bermakna konformitas teman

sebaya tidak berpengaruh positif terhadap sikap religius. Selanjutnya

harga statistik untuk koefisien variabel X2 yaitu thitung = 3810 dan p-

value = 0,000/2 = 0,00 > 0,05 (uji pihak kanan), atau Ho ditolak, yang

bermakna konsep diri berpengaruh positif terhadap sikap religius.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konsep diri memberikan pengaruh terhadap sikap religius.

3) Menguji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1 dan X2

Keberartian persamaan regressi Sikap Religius (Y) atas Konformitas

Teman Sebaya (X1) dan Konsep Diri (X2) didasarkan pada hasil

perhitungan dengan SPSS tampak seperti tabel berikut:

Tabel 4.22

Uji Keberartian Persamaan Regresi Y atas X1 dan X2

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11107.361 2 5553.681 41.885 .000a

Residual 6364.560 48 132.595

Total 17471.922 50

a. Predictors: (Constant), Konformitas Teman Sebaya, Konsep Diri

b. Dependent Variable: Sikap Religius

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 7 September 2018

Berdasarkan hasil analisis uji keberartian persamaan regressi

Sikap Religius (Y) atas Konformitas Teman Sebaya (X1) dan Konsep

Diri (X2) yang disajikan pada tabel ANOVA diatas diperoleh, harga

statistik F, kolom ke 5 yaitu Fhit = 41.885dan p-value = 0,000 < 0,005

atau hal ini berarti Ho ditolak. Artinya terdapat pengaruh linier variabel

konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius

remaja. Hal ini juga bermakna terdapat pengaruh secara bersama-sama

Page 129: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

112

(simultan) konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap

religius.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konformitas teman sebaya dan konsep diri memberikan pengaruh

terhadap sikap religius.

4) Menghitung Korelasi

a) Koefisien Korelasi X1 dan X2 atas Y

Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS nilai korelasi

Konsep Diri (X2) terhadap Sikap Religius (Y) adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.23

Koefisien Korelasi X1 dan X2 atas Y

Correlations

Konsep

Diri

Sikap

Religius

Konformitas

Teman Sebaya

Konsep Diri Pearson Correlation 1 .795**

.877**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 51 51 51

Sikap Religius Pearson Correlation .795**

1 .725**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 51 51 51

Konformitas Teman

Sebaya

Pearson Correlation .877**

.725**

1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 51 51 51

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 7 September 2018

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS nilai

korelasi Konformitas Teman Sebaya (X1) dan Konsep Diri (X2)

terhadap Sikap Religius (Y) pada tabel diatas diperoleh (ry1.2) = 0, 877

dan p-value = 0,000 < 0,05 atau Ho ditolak. Dengan demikian,

koefisien korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y adalah signifikan.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah

melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil

konformitas teman sebaya dan konsep diri memberikan pengaruh

terhadap sikap religius.

c) Menghitung Nilai Determinasi

Page 130: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

113

Hasil perhitungan dengan SPSS nilai determinasi variabel Konformitas

Teman Sebaya (X1) dan Konsep Diri (X2) terhadap Sikap Religius (Y)

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.24

Koefisien Determinasi X1 dan X2 terhadap Y

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .797a .636 .621 11.51499 .636 41.885 2 48 .000

a. Predictors: (Constant), Konformitas Teman Sebaya, Konsep Diri

Sumber: Data primer yang diolah menggunakan aplikasi SPSS pada tanggal 7 September 2018

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS nilai

koefisien determinasi Konformitas Teman Sebaya (X1) dan Konsep Diri

(X2) terhadap Sikap Religius (Y) pada tabel diatas. Terlihat pada baris

pertama bahwa koefisien korelasi ganda (Ry.12) = 0,797dan Fhit (Fchange) =

41.885, serta p-value = 0,000 < 0,05 atau Ho ditolak. Dengan demikian,

koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y adalah berarti atau

signifikan. Sedangakn koefisisen determinasi ditunjukkan oleh R Square =

0,636 yang mengandung makna bahwa 63,6 % variabilitas variabel sikap

religius dapat dijelaskan oleh konformitas teman sebaya (X1) dan konsep diri

(X2), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh konformitas teman sebaya

dan konsep diri secara bersama-sama terhadap sikap religius remaja sebesar

63,6 % dan 36,4 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan

perhitungan dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil konformitas teman

sebaya dan konsep diri secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap

sikap religius pada remaja mencapai 63,6 %.

Hasil wawancara, observasi dan dokumentasi bahwasanya remaja yang

berada di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Kab. Lampung Timur

Konformitas teman sebaya dan konsep diri berpengaruh terhadap sikap

religius dalam kehidupan sehari-hari. Teman sebaya sangat berperan di dalam

kehidupan remaja, dan remaja sangat bergantung kepada teman sebayanya

karena mereka merasa nyaman dalam menjalin sebuah pertemanan.

Sedangkan, konsep diri sangat berperan dalam menentukan keberhasilan dan

kegagalan remaja serta sangat mempengaruhi kepribadiannya dalam

masyarakat. Konformitas teman sebaya dan konsep diri sama-sama berperan

dalam meningkatkan kereligiusan pada remaja. Konformitas teman sebaya

Page 131: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

114

dan konsep diri saling memberikan pengaruh terhadap sikap religius seperti

karena berteman remaja menjadi giat untuk beribadah tetapi ada sebagian

remaja yang giat dalam beribadah karena keinginan diri sendiri yang kuat.

Jadi konformitas teman sebaya dan konsep diri memberikan pengaruh

terhadap remaja. Sebagai orang tua agar senantiasa mengarahkan untuk

berteman dengan kelompok sosial yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan

mengarahkan agar berperilaku dan berkomitmen beragama dalam membentuk

perilaku yang baik sesuai dengan konsep diri yang positif.

Berdasarkan uraian diatas mengenai pengujian hipotesis, dapat

dirangkum sebagaimana berikut:

a. Seluruh Ha yang diajukan dalam penelitian ini diterima pada a = 0.05

sebagaimana dtunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.25

Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Persamaan regresi Nilai Sig Keterangan

Hipotesis 1 Ŷ = 42,337+0,706 .000 Signifikan

Hipotesis 2 Ŷ = 54,904+0,602 .000 Signifikan

Hipotesis 3 Ŷ = 50,312+0,523+0,117 .000 Signifikan

Sumber: Data primer rangkuman hasil pengujian hipotesis yang diolah pada tanggal 7 September

2018

b. Berdasarkan perhitungan determinasi dapat digambarkan model

determinasi variabel penelitian sebagaimana berikut:

Gambar 4.4

Koefisien Determinasi Variabel X1 dan X2 terhadap Y

0,526

0,636

0,632

X1

X2

Y

Page 132: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

115

4. Hasil Observasi, Wawancara dan Dokumentasi

Tahap awal sebelum peneliti memutuskan untuk mewawancarai

seseorang atau informan adalah melakukan observasi. Dengan adanya

observasi membuat peneliti lebih mengetahui objek dan keadaan remaja.

Observasi yang peneliti gunakan untuk mendapatkan data tentang sikap

religius remaja di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Kab. Lampung

Timur adalah observasi partisipan yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari-hari remaja yang sedang diamati.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan terlihat bahwa

keadaan remaja di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung Timur

tergolong kurang baik. Namun desa ini terlihat tentram, aman dan nyaman,

karena memiliki banyak kegiatan positif, diantaranya kegiatan bapak-bapak,

ibu-ibu dan kegiatan remaja. Jika dikaitkan dengan remaja yang ada di desa

tersebut maka dapat dijelaskan bahwa sebagian remaja memiliki keinginan

yang baik dalam menjalankan sikap keagamaannya seperti memiliki perilaku

yang baik dalam bergaul dan menjalankan ibadah yang sudah semestinya

dijalankan oleh umat beragama. Namun tidak semua remaja melakukannya

untuk itu perlunya penanaman sikap religius pada remaja agar dapat tercapai

sikap religius yang lebih baik pada remaja. Seperti orang tua mengarahkan

ke hal-hal positif untuk anak-anaknya yaitu mulai menjalankan shalat 5

waktu, membaca Al-Qur’an, memakai jilbab ketika hendak keluar rumah

bagi remaja perempuan, mengikuti acara pengajian ibu-ibu, mengikuti

kegiatan risma yang diadakan di desa.

Selanjutnya, wawancara yang akan peneliti gunakan melanjutkan

penelitian. Jenis wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

bebas terpimpin yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara

terpimpin. Dimana pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan

garis besar tentang hal-hal yang ingin ditanyakan. Teknik ini, ditujukan

kepada beberapa orang tua remaja untuk mengetahui pengaruh konformitas

teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius remaja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua remaja di desa

Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung Timur bahwasanya remaja yang

terhubung dalam kelompok pertemanan pada usia yang sama tidak selalu

berperilaku buruk. Mereka cenderung melakukan hal-hal yang baik seperti

sering berkumpul dirumah salah seorang teman untuk mengerjakan PR,

merencanakan sesuatu, mencari tugas bersama dan berisik bersama ada hal

positif dan negatifnya. Orang tua dari remaja mengatakan bahwa remaja lebih

suka melakukan hal-hal yang baik ketika bersama dengan kelompok

pertemanannya. Seperti mengerjakan tugas kelompok, menghadiri rapat

risma dan kegiatan sosial (mengikuti perlombaan 17 agustus, membagikan

takjil dibulan ramadhan dan biasanya mereka mengadakan kegiatan sosial

pengumpulan dana jika ada daerah yang terkena musibah serta membutuhkan

bantuan, lalu sebagian remaja juga ikut berpartisipasi membagikan sembako

Page 133: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

116

ke warga yang kurang mampu karena di desa tersebut memiliki yayasan yang

bernama Najma Saida yang merupakan komunitas ikhlas masyarakat

indonesia yang ingin beramal. Terlihat bahwa remaja memiliki akhlak dan

perilaku yang baik karena kerap mengikuti kegiatan mulia yang berada di

desa tersebut.

Namun jika dikaitkan dengan segi kereligiusan terlihat kurang baik

dikarenakan remaja jarang mendatangi kegiatan islami yang berada didesa

secara bersama dengan kelompok pertemanannya, seperti mengahadiri

pengajian ibu-ibu bagi remaja putri dan melaksanakan shalat berjama’ah di

masjid bagi remaja putra, mungkin saja ada faktor lain yang mempengaruhi

dan disini tidak peneliti gunakan untuk melakukan penelitian. Sedangkan

konsep diri pada remaja tidak selalu sama. Berdasarkan hasil wawancara

bersama orang tua remaja bahwasanya anak saya selalu memiliki rasa

percaya diri dalam mengembangkan bakatnya dan alhamdulillah selalu

melaksanakan ibadah sesuai syariat islam karna dari kecil sudah saya

bimbing dan biasakan untuk melakukan hal-hal baik terutama dalam segi

keagamaan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat saya pahami bahwasanya

remaja yang memiliki konsep diri baik atau keinginan diri sendiri baik

mempunyai sikap keagamaan yang baik juga.

Kemudian peneliti melanjutkan mencari data-data yang dapat

digunakan untuk penelitian. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh

data tentang sejarah singkat desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Kab.

Lampung Timur, jumlah penduduk, struktur organisasi, dan dokumen

mengenai konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius.

Berdasarkan hasil dokumentasi maka diperoleh beberapa data yang

dapat digunakan sebagai pendukung penelitian diantaranya adalah dokumen

tentang sejarah berdirinya desa, data visi, misi dan tujuan desa, data struktur

organisasi desa, data jumlah penduduk, data jumlah remaja, data sarana dan

prasarana, data kegiatan desa, dan bukti-bukti pada saat peneliti melakukan

penelitian.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Melakukan interpretasi hasil analisis penelitian yaitu melakukan

penafsiran terhadap hasil pengujian hipotesis. Walaupun hasil analisis statistik

itu sendiri sudah merupakan suatu kesimpulan, tetapi belum memadai tanpa ada

interpretasi yang dikaitkan dengan rumusan permasalahan. Interpretasi dan

pembahasan terhadap hasil pengujian data penelitian mengikuti perumusan

masalah dan tujuan penelitian serta hipotesis.

Pertama, Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa

konformitas teman sebaya memberikan pengaruh terhadap sikap religius. Hal ini

dibuktikan dengan hasil hipotesis pengolahan data SPSS yaitu koefisien variabel

X1 yaitu thit = 7,368 dan p-value = 0,000/2 = 0 < 0,05 (uji pihak kanan), atau H0 diolak, yang bermakna konformitas teman sebaya berpengaruh positif terhadap

Page 134: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

117

sikap religius. Sedangkan koefisien determinasi ditunjukkan oleh R Square =

0,526 yang mengandung makna bahwa 52,6 % variabel sikap religius dapat

dijelaskan oleh konformitas teman sebaya (X1), sehingga dapat disimpulkan

bahwa pengaruh konformitas teman sebaya terhadap sikap religius remaja

sebesar 52,6 %, sedangkan sisanya 47,4 % dipengaruhi oleh faktor lain.

Teman sebaya sangat berperan di dalam kehidupan remaja. Remaja sangat

bergantung kepada teman sebayanya karena mereka merasa nyaman dalam

menjalin sebuah pertemanan. Hubungan dengan teman sebaya terutama

persahabatan karib memiliki sejumlah peran penting dalam perkembangan

pribadi dan sosial remaja, terutama dalam menentukan sikap religius remaja,

karena konformitas teman sebaya merupakan perubahan perilaku seseorang

terhadap kelompoknya berupa peniruan sikap, kerjasama, solidaritas dan

persaingan agar dapat diterima sebagai anggota kelompok dan menghindari

ketidaksamaan atau keterkucilan. Pertemanan sebaya ada yang berpengaruh

positif ada juga yang berpengaruh negatif. Dalam segi kereligiusan remaja

terlihat bahwa konformitas teman sebaya memiliki pengaruh diantarnya banyak

remaja yang lebih mementingkan keinginan teman sebaya dibandingkan dengan

keinginan diri sendiri karena sudah terlalu terikat dengan geng maka apapun

yang mereka lakukan untuk bersama, baik itu positif ataupun negatif. Seperti di

desa Banjarrejo 38 B pertemanan sebaya sangatlah diminati oleh remajanya

mereka selalu berbondong-bondong beramai-ramai dalam segi apapun.

Konformitas teman sebaya dapat memberikan pengaruh positif dalam sikap

relgius (keagamaan).

Kedua, Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa

konsep driri memberikan pengaruh terhadap sikap religius. Hhal ini dibuktikan

dengan hasil hipotesis pengolahan data SPSS yaitu variabel X2 yaitu thit = 9,182

dan p-value = 0,000/2 = 0 < 0,05 (uji pihak kanan), atau H0 diolak, yang

bermakna konsep diri berpengaruh positif terhadap sikap religius. Sedangkan

koefisien determinasi ditunjukkan oleh R Square = 0,632 yang mengandung

makna bahwa 63,2 % variabilitas variabel sikap religius dapat dijelaskan oleh

konsep diri (X2), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh konsep diri

terhadap sikap religius remaja sebesar 63,2 %, sedangkan sisanya 36,8 %

dipengaruhi oleh faktor lain.

Remaja yang memiliki konsep diri positif akan mampu menghadapi tuntutan

dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Sebaliknya remaja yang memiliki

konsep diri negatif kurang mempunyai keyakinan diri, merasa kurang yakin

dengan kepuasannya sendiri dan cenderung mengandalkan opini dari orang lain

dalam memutuskan sesuatu. Jadi konsep diri sangat berperan dalam menentukan

keberhasilan dan kegagalan remaja serta sangat mempengaruhi kepribadiannya

dalam masyarakat. Dalam sikap religiusnya tidak jarang remaja yang memiliki

konsep diri negatif mereka cenderung ragu dalam bertindak mereka kurang

percaya diri sehingga mengandalkan opini dari orang lain seperti dalam

pertemanan mereka cenderung lebih percaya diri jika melakukan sesuatu

Page 135: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

118

berdasarkan pendapat teman-teman sebayanya padahal tidak selalu pendapat

mereka menuju hal positif kadang juga negatif. Sehingga dalam melakukan hal

baik pun mereka masih ragu apabila yang memiliki konsep diri negatif, Namun

remaja yang berada di desa Banjarrejo 39 B memiliki konsep diri positif mereka

percaya diri dalam menjalankan kegiatan religius yang ada di masyarakat seperti

adzan di masjid, shalat berjama’ah, mengikuti kegiatan risma, dan lain

sebagainya. Sehingga konsep diri dapat meningkatkan sikap religius pada

remaja.

Ketiga, Dari hasil analisis pada tabel correlations diperoleh (ry1.2) = 0, 877

dan p-value = 0,000 < 0,05 atau Ho ditolak. Dengan demikian, koefisien

korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y adalah signifikan. Artinya terdapat

pengaruh linier variabel konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

sikap religius remaja. Hal ini juga bermakna terdapat pengaruh secara bersama-

sama (simultan) konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap

religius. Dengan demikian, koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y

adalah berarti atau signifikan. Sedangkan korelasi ganda (Ry.12) = 0,797dan Fhit

(Fchange) = 41.885, serta p-value = 0,000 < 0,05 atau Ho ditolak. Dengan

demikian, koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y adalah berarti

atau signifikan. Sedangakn koefisisen determinasi ditunjukkan oleh R Square =

0,636 yang mengandung makna bahwa 63,6 % variabilitas variabel sikap

religius dapat dijelaskan oleh konformitas teman sebaya (X1) dan konsep diri

(X2), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh konformitas teman sebaya

dan konsep diri secara bersama-sama terhadap sikap religius remaja sebesar 63,6

% dan 36,4 % dipengaruhi oleh faktor lain. Ini menandakan bahwa pertemanan

dalam usia yang sama harus memberikan dampak positif agar dapat

mengerjakan hal-hal positif dalam segi sosial dan keagamaan serta keinginan

diri sendri yang dimiliki remaja harus bersifat postitif agar kegiatan yang

positiflah yang selalu dikerjakan baik dalam segi sosial atau pun keagamaan.

Sehingga konfromitas teman sebaya dan konsep diri dapat memberikan

pengaruh/ meningkatkan sikap religius pada remaja.

Keempat, berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang

peneliti lakukan terlihat bahwa keadaan remaja di desa Banjarrejo 38 B Kec.

Batanghari Lampung Timur tergolong kurang baik, dikarenakaakan sebagian

remaja memiliki keinginan yang baik dalam menjalankan sikap keagamaannya

seperti memiliki perilaku yang baik dalam bergaul dan menjalankan ibadah yang

sudah semestinya dijalankan oleh umat beragama. Namun tidak semua remaja

melakukannya untuk itu perlunya penanaman sikap religius pada remaja agar

dapat tercapai sikap religius yang lebih baik pada remaja. Seperti orang tua

mengarahkan ke hal-hal positif untuk anak-anaknya yaitu mulai menjalankan

shalat 5 waktu, membaca Al-Qur’an, memakai jilbab ketika hendak keluar

rumah bagi remaja perempuan, mengikuti acara pengajian ibu-ibu, mengikuti

kegiatan risma yang diadakan di desa. Berdasarkan hasil wawancara dengan

orang tua remaja di desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung Timur

Page 136: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

119

bahwasanya remaja yang terhubung dalam kelompok pertemanan pada usia

yang sama tidak selalu berperilaku buruk. Mereka cenderung melakukan hal-hal

yang baik seperti sering berkumpul dirumah salah seorang teman untuk

mengerjakan PR, merencanakan sesuatu, mencari tugas bersama dan berisik

bersama ada hal positif dan negatifnya. Orang tua dari remaja mengatakan

bahwa remaja lebih suka melakukan hal-hal yang baik ketika bersama dengan

kelompok pertemanannya. Seperti mengerjakan tugas kelompok, menghadiri

rapat risma dan kegiatan sosial (mengikuti perlombaan 17 agustus, membagikan

takjil dibulan ramadhan dan biasanya mereka mengadakan kegiatan sosial

pengumpulan dana jika ada daerah yang terkena musibah serta membutuhkan

bantuan, lalu sebagian remaja juga ikut berpartisipasi membagikan sembako ke

warga yang kurang mampu karena di desa tersebut memiliki yayasan yang

bernama Najma Saida yang merupakan komunitas ikhlas masyarakat indonesia

yang ingin beramal. Terlihat bahwa remaja memiliki akhlak dan perilaku yang

baik karena kerap mengikuti kegiatan mulia yang berada di desa tersebut.

Namun jika dikaitkan dengan segi kereligiusan terlihat kurang baik dikarenakan

remaja jarang mendatangi kegiatan islami yang berada didesa secara bersama

dengan kelompok pertemanannya, seperti mengahadiri pengajian ibu-ibu bagi

remaja putri dan melaksanakan shalat berjama’ah di masjid bagi remaja putra,

mungkin saja ada faktor lain yang mempengaruhi dan disini tidak peneliti

gunakan untuk melakukan penelitian. Sedangkan konsep diri pada remaja tidak

selalu sama. Kemudian peneliti melanjutkan mencari data-data yang dapat

digunakan untuk penelitian.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi bahwasanya

remaja yang berada di desa Banjarrejo 38 B dalam segi konformitas teman

sebaya dan konsep diri terhadap sikap religus pada remaja kurang baik, sehingga

perlunya penanaman sikap-sikap positif pada remaja agar tercapai konformitas

teman sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius yang baik pada remaja.

C. Kritik Teoritis dengan Teori Temuan

Uraian berikut dapat menjelaskan hasil temuan-temuan penelitian yaitu:

1. Konformitas Teman sebaya

Peningkatan sikap religius sangat berpengaruh terhadap konformitas

teman sebaya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan menjadi catatan

khusus bagi orang tua untuk mengarahkan bahwa memilih teman sebaya

yang baik sangat penting bagi remaja, karena masa remaja merupakan masa

yang penting dalam pencapaian identitas diri. Untuk itu teman sebaya yang

baik akan memberikan pengaruh yang baik. Dibuktikan dengan hasil

penelitian bahwa konformitas teman sebaya terhadap sikap religius

berpengaruh sebesar 52,6%, berdasar dengan indikator keakraban, stimulasi,

dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, intimasi dan afeksi yang

dilakukan oleh pertemanan dalam kelompok usia yang sama. Sebaliknya

teman sebaya yang kurang baik dapat memberikan pengaruh buruk bagi

Page 137: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

120

remaja untuk menjadi pribadi yang kurang baik Hal ini mengindikasikan

bahwa konformitas teman sebaya penting dilakukan dalam hal positif, dan

untuk mendapatkan sikap religius yang baik pada remaja harus memilih

teman yang baik dalam segi religiusnya Penjelasan ini sebagai penguat teori

yang diungkapkan oleh Santrock (2004:415). Sedangkan sisanya 47,4 %

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak peneliti gunakan sebagai indikator

dalam melakukan penelitian ini namun dijadikan sebagai temuan. Faktor

tersebut diantaranya adalah rasa takut terhadap penyimpangan. Berdasarkan

teori dari Sears, D.O. Psikologi Sosial. Jakarta:Erlangga. 2004.

2. Konsep Diri

Konsep diri berpengaruh terhadap sikap religius dalam kehidupan sehari-hari,

karena konsep diri merupakan penilaian terhadap diri sendiri mengenai

kemampuan yang ada dalam dirinya dalam menghadapi sesuatu. Konsep diri

bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Oleh karena kelainan kepribadian

itu berkembang pada umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan yang

kurang baik, maka sebagai upaya pencegahan (preventif), untuk itu orang tua

harus mengarahkan hal-hal positif pada anak agar menjadi pribadi yang baik

dengan kosnep dirinya. Remaja yang memiliki konsep diri positif akan

mampu mengatasi kehidupannya dan melakukan hal-hal positif tanpa

diperintah mereka menyadari akan pentingnya sikap religius. Berdasarkan

hasil pengujian hipotesis dijelaskan bahwa terdapat pengaruh antara konsep

diri terhadap sikap religius, yaitu sebesar 63,6 %, berdasar dengan indikator

fisik, intelegensi, keluarga, teman sebaya dan kebudayaan, yang dilakukan

oleh setiap remaja. Sebaliknya remaja yang memiliki konsep diri yang

kurang baik akan menjadikan remaja pribadi yang kurang baik. Dan sudah

seharusnya sebagai orang tua harus menciptakan iklim lingkungan yang

memfasilitasi atau memberi kemudahan kepada anak untuk mengembangkan

potensi atau tugas-tugas sebagai seorang muslim yang optimal sehingga

konsep diri yang psoitif yang tertanam pada diri remaja. Penjelasan ini

sebagai penguat teori yang diungkapkan oleh Syamsu Yusuf LN (2008:130).

Sedangkan sisanya 36,4 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak peneliti

gunakan sebagai indikator dalam melakukan penelitian ini namun dijadikan

sebagai temuan. Faktor tersebut diantaranya adalah status kesehatan

individu tentang kegagalan. Berdasarkan teori dari Stuart, Gail Wiscarz.

Buku Saku Keperawatan jiwa. Jakarta: EGC. 1998.

3. Sikap Religius

Konformitas teman sebaya dan konsep diri berpengaruh terhadap sikap

religius dalam kehidupan sehari-hari. Teman sebaya sangat berperan di dalam

kehidupan remaja, dan remaja sangat bergantung kepada teman sebayanya

karena mereka merasa nyaman dalam menjalin sebuah pertemanan.

Sedangkan, konsep diri sangat berperan dalam menentukan keberhasilan dan

kegagalan remaja serta sangat mempengaruhi kepribadiannya dalam

masyarakat. Konformitas teman sebaya dan konsep diri sama-sama berperan

Page 138: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

121

dalam meningkatkan kereligiusan pada remaja. Konformitas teman sebaya

dan konsep diri saling memberikan pengaruh terhadap sikap religius seperti

karena berteman remaja menjadi giat untuk beribadah tetapi ada sebagian

remaja yang giat dalam beribadah karena keinginan diri sendiri yang kuat.

Jadi konformitas teman sebaya dan konsep diri memberikan pengaruh

terhadap remaja sebesar 63,2%, dengan indikator sikap religius adalah shalat,

berpuasa, membaca Al-Qur’an, dan akhlak. Sebagai orang tua agar

senantiasa mengarahkan untuk berteman dengan kelompok sosial yang sesuai

dengan nilai-nilai agama dan mengarahkan agar berperilaku dan berkomitmen

beragama dalam membentuk perilaku yang baik sesuai dengan konsep diri

yang positif. Penjelasan ini sebagai penguat teori yang diungkapkan oleh

Manan Sodiq (2017:212). Sendangkan sisanya 38,9 % dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak peneliti gunakan sebagai indikator dalam penelitian

ini, namun digunakan sebagai temuan diantaranya adalah bermanfaat bagi

Orang Lain dan kedisiplinan. Berdasarkan teori dari Ary Ginanjar, Agustian.

Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power: Sebuah Inner Journey Melalui

Ihsan. Jakarta: ARGA, 2003, hal. 249

D. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian telah diawasi dikontrol agar hasil dapat diterima

kebenarannya, teruji secara klinis dan ilmiah sesuai dengan prosedur dan tujuan

yang ingin dicapai. Untuk itu telah dilakukan berbagai proses mulai dari

populasi, penarikan sampel, penyusunan instrumen, uji coba instrumen,

pengambilan data, analisis dan deskripsi hasil. Namun upaya-upaya yang

dilakukan tidak terlepas dari berbagai kekurangan dan kelemahan, walaupun

peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisrnya.

Penyebabnya karena keterbatasan penlitian yang ada.

Adapun keterbatasan dan kekurangan yang peneliti sadari dan rasakan dari

penelitian ini diantaranya:

1. Keterbatasan waktu dalam penelitian antara bulan juli sampai agustus

Disamping itu peneliti hanya melibatkan satu desa saja yaitu desa Banjarrejo

38 B Kec. Batanghari Lampung Timur. Oleh karena itu hasil penemuan-

penemuan dari penelitian ini hanya berlaku secara terbatas pada satu desa

saja, dan belum tentu meperoleh hasil yang sama jika dilakukan penelitian

pada tempat yang lain.

2. Penelitian ini hanya meneliti konformitas teman sebaya dan konsep diri pada

remaja sehingga tidak tertutup kemungkinan adanya pengaruh dari varabel-

variabel seperti dorongan orang tua.

3. Penelitian ini menggunakan angketdalam memperoleh data penelitian,

dimana pilihan jawabannya pun terbatas oleh lima alternatif jawaban,tidak

menutup kemungkinan ada alternatif jawaban lain dari responden sebagai

penjelasan dari pernyataan penelitian.

Page 139: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

122

4. Meskipun data hasil penelitian ini telah diujikan validitas dan reliabilitas,

namun masih ada kelemahan-kelemahan dalam pengisian angket seperti soal

yang sulit dipahami dan jawaban yang tidak jujur dalam pengisian angket.

Page 140: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

123

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan landasan teori dan analisis regresi yang telah dikemukakan,

serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada latar

belakang masalah, maka dapat disimpulkan bahwa:

Konformitas teman sebaya terhadap sikap religius pada remaja signifikan

dan berarti, yang artinya terdapat pengaruh antara konformitas teman sebaya

terhadap sikap religius pada remaja. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian

yang menunjukkan bahwa konformitas teman sebaya berpengaruh terhadap

sikap religius mencapai 52,6%.

Konsep diri terhadap sikap religius pada remaja signifikan dan berarti, yang

artinya terdapat pengaruh antara konsep diri terhadap sikap religius pada remaja.

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa konsep diri

berpengaruh terhadap sikap religius mencapai 63,6 %

Konformitas teman sebaya dan konsep diri secara bersama-sama terhadap

sikap religius pada remaja signifikan dan berarti, yang artinya terdapat pengaruh

secara bersama-sama antara konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

sikap religius pada remaja. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa konformitas teman sebaya dan konsep diri berpengaruh

terhadap sikap religius mencapai 63,2 %

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi bahwasanya

remaja yang berada di desa Banjarrejo 38 B dalam segi konformitas teman

sebaya dan konsep diri terhadap sikap religius pada remaja kurang baik,

sehingga perlunya penanaman sikap-sikap positif pada remaja untuk

meningkatkan sikap religius, agar tercapai konformitas teman sebaya dan

konsep diri terhadap sikap religius yang baik pada remaja.

B. Implikasi

1. Peningkatan sikap religius sangat berpengaruh terhadap konformitas teman

sebaya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan menjadi catatan khusus

bagi orang tua untuk mengarahkan bahwa memilih teman sebaya yang baik

sangat penting bagi remaja, karena masa remaja merupakan masa yang

penting dalam pencapaian identitas diri. Untuk itu teman sebaya yang baik

akan memberikan pengaruh yang baik. Dibuktikan dengan hasil penelitian

bahwa konformitas teman sebaya terhadap sikap religius berpengaruh

sebesar 52,6%. Sebaliknya teman sebaya yang kurang baik dapat

memberikan pengaruh buruk bagi remaja untuk menjadi pribadi yang kurang

baik Hal ini mengindikasikan bahwa konformitas teman sebaya penting

dilakukan dalam hal positif, dan untuk mendapatkan sikap religius yang

baik pada remaja harus memilih teman yang baik dalam segi religiusnya

Page 141: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

124

Penjelasan ini sebagai penguat teori yang diungkapkan oleh Santrock

(2004:415).

2. Konsep diri berpengaruh terhadap sikap religius dalam kehidupan sehari-hari,

karena konsep diri merupakan penilaian terhadap diri sendiri mengenai

kemampuan yang ada dalam dirinya dalam menghadapi sesuatu. Konsep diri

bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Oleh karena kelainan kepribadian

itu berkembang pada umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan yang

kurang baik, maka sebagai upaya pencegahan (preventif), untuk itu orang tua

harus mengarahkan hal-hal positif pada anak agar menjadi pribadi yang baik

dengan kosnep dirinya. Remaja yang memiliki konsep diri positif akan

mampu mengatasi kehidupannya dan melakukan hal-hal positif tanpa

diperintah mereka menyadari akan pentingnya sikap religius. Sebaliknya

remaja yang memiliki konsep diri yang kurang baik akan menjadikan remaja

pribadi yang kurang baik. Dan sudah seharusnya sebagai orang tua harus

menciptakan iklim lingkungan yang memfasilitasi atau memberi kemudahan

kepada anak untuk mengembangkan potensi atau tugas-tugas sebagai seorang

muslim yang optimal sehingga konsep diri yang psoitif yang tertanam pada

diri remaja. Penjelasan ini sebagai penguat teori yang diungkapkan oleh

Syamsu Yusuf LN (2008:130).

3. Konformitas teman sebaya dan konsep diri berpengaruh terhadap sikap

religius dalam kehidupan sehari-hari. Teman sebaya sangat berperan di dalam

kehidupan remaja, dan remaja sangat bergantung kepada teman sebayanya

karena mereka merasa nyaman dalam menjalin sebuah pertemanan.

Sedangkan, konsep diri sangat berperan dalam menentukan keberhasilan dan

kegagalan remaja serta sangat mempengaruhi kepribadiannya dalam

masyarakat. Konformitas teman sebaya dan konsep diri sama-sama berperan

dalam meningkatkan kereligiusan pada remaja. Konformitas teman sebaya

dan konsep diri saling memberikan pengaruh terhadap sikap religius seperti

karena berteman remaja menjadi giat untuk beribadah tetapi ada sebagian

remaja yang giat dalam beribadah karena keinginan diri sendiri yang kuat.

Jadi konformitas teman sebaya dan konsep diri memberikan pengaruh

terhadap remaja. Sebagai orang tua agar senantiasa mengarahkan untuk

berteman dengan kelompok sosial yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan

mengarahkan agar berperilaku dan berkomitmen beragama dalam membentuk

perilaku yang baik sesuai dengan konsep diri yang positif. Penjelasan ini

sebagai penguat teori yang diungkapkan oleh Manan Sodiq (2017:212)

C. Saran

Untuk remaja:

1. Konformitas teman sebaya berpengaruh teradap sikap religius dalam

keidupan sehari-hari. Sehingga pilihlah teman yang mengajak pada hal-hal

positif agar tercipta sikap religius dalam kehidupan sehari-hari, karena sikap

yang positif yang harus dipertahankan, seperti menjalankan ibadah bersama

Page 142: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

125

dan mengikuti kegiatan kegamaan bersama agar terciptalah konformitas

teman sebaya yang baik dalam sikap sikap religius

2. Konsep diri berpengaruh terhadap sikap religius dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga perlunya penanaman sikap yang baik di dalam diri seseorang agar

berpresepsi positif terhadap dirinya sendiri sehingga mampu menjalankan

tugasnya sebagai seorang muslim dengan menjalankan sikap religius,

sehingga tercipta keinginan yang baik, seperti keinginan untuk melakukan

shalat tepat pada waktunya dan membaca Al-Qur’an.

3. Konformitas teman sebaya dan konsep diri berpengaruh terhadap sikap

religius dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pertemanan dan keinginan

positif yang harus ditanamkan agar tercipta sikap religius yang baik bagi

remaja. Agar sikap religus dapat ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari,

seperti mengikuti kegiatan pengajian ibu-ibu atau bapak-bapak, mengikuti

kegiatan risma, dan mengikuti kegiatan belajar-mengajar di TPA.

Untuk orang tua:

1. Konformitas teman sebaya berpengaruh terhadap sikap religius dalam

kehidupan sehari-hari. Sehingga sebagai orang tua hendaknya lebih

memberikan perhatian kepada remaja agar dapat memilih teman yang

mengarahkan kepada kebaikan agar memiliki perilaku yang baik dalam dan

menanamkan sikap religius dalam kehidupan sehari-hari, seperti

membiasakan memakai jilbab ketika hendak keluar rumah bagi remaja

perempuan dan membiasakan menyapa dengan mengucap salam ketika

bertemu kerabat/teman dijalan serta mengunjungi acara-acara islami yang

diadakan di lingkungan

2. Konsep diri berpengaruh terhadap sikap religius dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga sebagai orang tua sudah seharusnya menanamkan sikap yang baik

pada anak-anak mereka sejak dini agar senantiasa terbiasa menjalankan

kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti selalu mengingatkan untuk

menjalankan tugasnya sebagai seorang muslim seperti sholat lima waktu dan

berpuasa pada bulan ramadhan serta membaca Al-Qur’an.

3. Konformitas teman sebaya dan konsep diri memberikan pengaruh terhadap

sikap religius dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga sebagai orang tua selalu

memberikan nasehat kepada puta-putrinya agar dapat memilih teman dan

menjalankan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari, dan menegur

jika melakukan kesalahan, seperti perbaiki, jangan diulangi dan tetap

semangat.

Untuk Desa:

1. Konformitas teman sebaya memberikan pengaruh terhadap sikap religius.

Sehingga warga senantiasa mempertahankan kegiatan-kegiatan positif yang

telah ada pada desa tersebut, seperti pengajian, risma dan TPA.

2. Konsep diri memberikan pengaruh terhadap sikap religius. Sehingga

senantiasa warga menggerakan kegiatan bergotong-royong dalam

membangun apapun agar desa dan warganya maju bersama, seperti

menghadiri rapat risma, mengikuti perlombaan 17 agustus, membagikan

Page 143: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

126

takjil dibulan ramadhan dan mengadakan kegiatan sosial pengumpulan dana

jika ada daerah yang terkena musibah serta membutuhkan bantuan,

kemudian sikut berpartisipasi membagikan sembako ke warga yang kurang

mampu.

3. Konformitas teman sebaya dan konsep diri memberikan pengaruh terhadap

sikap religius. Sehingga warga dan masyarakat agar selalu mendukung

kegiatan positif yang diadakan di desa untuk mendongkrak para remaja agar

dapat berpartisipasi dalam melakukan kebaikan demi terciptanya remaja

yang baik dan berakhlakul karimah.

Page 144: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

127

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hakim, Atang dan Mubarok. Metodologi Studi Islam. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya. 2004.

Agustian, H. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan

Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Bandung: Aditama. 2006.

Alim, Muhammad. Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2006.

Alex, Sobur. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. 2003.

Ancok, Djamaludin dan Suroso, F. Psikologi Islami : Solusi Islam atas Problem-

problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2001.

Arikunto, Suharsimi. Metodologi Research. Jakarta: Fakultas Psikologi Ugra. 2002.

-------. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

2010.

Baron, R.A & Byne D. Psikologi Sosial. Alih Bahasa: Ratna Djuwita, Mellania

Meiti Parman, Dyah Yasmina, Lita P. Lunanta. Kararta: Erlangga. 2005.

Chalchoun & Acocella. Psikologi Tentang Penyesuaian dan hubungan

Kemanusiaan. Semarang : IKIP Semarang PRESS. 1995.

Cowie, H. dan Wallace, P. Peer Support in Action: From Bystanding to Standing

By. London :Sage Publications.2000.

Davidoff L. Psikologi: Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Gunung Agung. 1991.

Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung:

CV Penerbit Diponegoro. 2007.

E Slavin, Robert. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: Indeks. 2011.

Ellis Ormrod, Jeanne. Educational Psychology Developing Learners (Psikologi

Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang). Hak terjemahan

bahasa indonesia: Erlangga 14 desember 2008.

Glading, S.T. Group Work : A Counseling Specialty. Englewood Cliffs : Prentice-

hal. 1995.

Page 145: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

128

Gufron. dkk. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Arruz Media. 2010.

Gunawan A.W. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia. 2004.

Hasan, M. Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara. 2003.

Hermawan, Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung : Remaja

Rosdakarya. 2011.

Hurlock, E.B. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Diterjemahkan oleh istiwindayanti dan Soedjarwo. Jakarta:

Erlangga. 2002.

Jamaludin Mahfuzh, Syaikh M. Psikologi Anak dan Remaja Muslim. Jakarta:

Pustaka Al Kautsar. 2001.

Kadir. Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2015.

Khon, Abdul Majid. Praktikum Qira’at Keanehan Membaca Alquran Qira’at

Ashim dari Hafash. Jakarta: Amzah. 2011.

Kusnadi, Edi . Metodologi Penelitian Aplikasi. Ramayana Press dan STAIN Metro.

2008.

Kountur, Ronny. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis. Jakarta : Lembgaa

Manajemen PPM. 2007.

Lickoma, Thomas. Character Matters (Persoalan Karakter)Bagaimana Membantu

Anak Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas, dan Kebajikan

Penting lainnya. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2012.

Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. 2010.

Mclenerney . Educational Psychology Constructing Learning. Australia: Pearson

Education Autralia. 2006.

Mubin, H dan Cahyadi, Ani. Psikologi Perkembangan. Ciputat: Ciputat Press

Group. 2006.

Myera dan David G. Social Psychology (9th ed.).New York: McGraw-Hill. 2008.

Myers, D.G. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. 2012.

Page 146: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

129

MZ. Labib dan Sanihiyyah MZ, T.M. Pedoman Shalat Lengkap. Tuban:

Amanah.2010.

Naim, Ngainun. Character Building. Yogyakarta: Ar-Ruz Media. 2012.

Pudjijogyanti, Clara R. Konsep Diri Dalam Pendidikan. Jakarta : Arcan. 1991.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

2007.

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 1996.

Rasjid, Sulaiman. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2012.

Rifa’i Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT Karya Toha

Putra.2010.

Sabiq, Sayyid. Fiqih sunnah Jilid 2. Jakarta:Pena Pundi Aksara. 2006.

Santrock J. Perkembangan Masa Hidup Jilid II. Edisi V. Jakarta: Erlangga. 2002.

-------. Life-Span Development. Twelfth Edition. Boston : McGraw-Hill

Companies. 2009.

Sarwono, Sarlito Wirawan. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

2002.

-------. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai

Pustaka. 2002.

Sei. H.DTt. Tombak Alam. Ilmu Tajwid. Jakarta : Amzah. 2009.

Sears, D.O., Fredman, J.L., Peplau, L.A. Psikologi Sosial Alih Bahasa: Michael

Adriyanto. Jakarta: Erlangga. 1991.

Singarimbun, Nasri dan Efendi, Sofyan. Metode Penelitian Survey. Jakarta:

LP3ES. 2000

.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. 2009.

Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru

Algensindo. 2011.

Page 147: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

130

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta .

2012.

-------. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta. 2016.

-------. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2013.

-------. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2010.

Supiana dkk. Materi Pendidikan Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2001

Syafe’i, Rahcmat. Ilmu Ushul Fiqih. Bandung : CV Pustaka Setia. 2010.

Taylor E.Shelley, Leticia A. Peplau, David O. Sears. Psikologi Sosial. Jakarta:

Kencana. 2009.

Thalib, Syamsul Bachri. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.

Jakarta : Kencana. 2010.

Tumanggor, Rusmin. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

2014.

Yustati, Herlina. Religiusitas dan Konsumerisme Mahasiswa Muslim. Ciputat:

Cinta Buku Media. 2014.

Yusuf, Syamsul. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rema

Rosdakarya. 2008.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara. 2009.

Page 148: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

131 JURNAL

Anna Dian Savitri, Fitria Linayaningsih, L. Rini Sugiarti. “Kekerasan Dalam

Pacaran Pada Siswa Ditinjjau dari Konformitas Teman Sebaya dan

Efektifitas Komunikasi dalam Keluarga”, Jurnal Dinamika SOSBUD ISSN

1410-9859 No 2 Vol 17 (2015), h. 41-47.

Daniel B. M. Haun dan Michael Tomasello. “Kesesuaian dengan Tekanan Sebaya

pada Anak-anak Prasekolah”, Jurnal Perkembangan Anak No 6 Vol 82

(2011), h. 1759–1767.

Darcy A. Santor, Deanna Messervey, dan Vivek Kusumakar. “Mengukur Tekanan

Sebaya, Popularitas, dan Kesesuaian pada Remaja Laki-Laki dan

Perempuan: Memprediksi Kinerja Sekolah, Sikap Seksual, dan

Penyalahgunaan Zat”, Jurnal Remaja dan Remaja, No 2 Volume 29 (2000),

hal. 166-182.

Dian Savitri, Anna dkk. “Kekerasan dalam Pacaran Pada Siswa SMA Ditinjau

Dari Konformitas Teman Sebaya Dan Evektivitas Komunikasi Dalam

Keluarga”. J DINAMIKA SOSBUD, ISSN 1410-9859 No 2 (2015) Volume

17, hal. 41-47.

Idham Perdana, Putra. “Hubungan antara konformitas teman sebaya dengan

perilaku konsumtif membeli pakaian pada mahasiswi angkatan 2016 fakultas

psikologi universitas diponegoro”, Jurnal Empati, No 4 Volume 6 (Oktober,

2017), hal. 195-208.

Itai Ivtzan, Christine P. L. Chan, Hannah E. Gardner & Kiran Prashar.

“Menghubungkan Agama dan Spiritualitas dengan Kesejahteraan

Psikologis: Memeriksa Aktualisasi diri, Makna dalam Kehidupan, dan

Inisiatif Pertumbuhan Pribadi”, Journal of Religion and Health ISSN 0022-

4197, No 1 Vol 48 (2009) hal. 1-17.

L. Caldwell dan Nancy Darling . “Konteks Waktu Luang, Kontrol Orang Tua, dan

Perlawanan terhadap Teman Tekanan sebagai Prediktor Pesta Remaja dan

Penggunaan Zat: Suatu Perspektif Ekologis”, Jurnal Penelitian Kenyamanan

No. 1 Vol. 31 (1999), h. 57-77.

Laursen, E.K. “Rather Than Fixing Kids - Build Positive Peer Cultures.

Reclaiming Children and Youth”, ProQuest Education Journals, No 14

Volume 3 (2005), h. 137 – 142.

Mahmud, Teuku.“Kemampuan Menentukan Nilai-Nilai Religius Pada Novel

Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirezy Oleh

Mahasiswa PBSID Semester I Stkip Bina Bangsa Getsempena”, Jurnal

Metamorfosa, No 1 Volume 6 ( Januari, 2018), hal. 83-94.

Page 149: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

132

Manan, Abdul latif dan Kuntoro, Sodiq A.“Penanaman Nilai-Nilai Religius di

Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Pancor Lombok Timur Nusa Tenggara

Barat”, Jurnal Pembangunan Pendidikan:Aplikasi dan Pondasi, No 2 Volume

5 (Desember 2017), hal. 210-222.

Paul A. Kosten, Lawrence M. Scheier dan Jerry L. Grenard. “Analisis Kelas Laten

dari Konformitas Teman Sebaya:Siapa yang Menghasilkan untuk Tekanan

dan Mengapa?”, Jurnal Pemuda dan Masyarakat, No.4 Vol.45 (2012), h.

565-590.

Roros Widianingsih, Tati dan Abdul Rahman, Agus. “Hubugan Konformitas

Terhadap Kelompok Dengan Kedisiplinan Siswa di Sekolah Pada Siswa

Kelas Ii Smu YKM Tanjung Sari Sumedang”, Jurnal ilmiah psikolgi

pendidikan dan perkembangan, No 1 Volume 1 (2009), h. 97-100.

Tamara F. Mangleburg, Patricia M. Doney, Terry Bristol. “Berbelanja dengan

teman dan kerentanan remaja terhadap pengaruh teman sebaya”. Jurnal

Ritel, Volume 80 (2004), hal. 101-116.

Tara M. Dumas a, Wendy E. Ellis dan David A. Wolfe. “Perkembangan Identitas

Sebagai Penyangga Perilaku Risiko Remaja dalam Konteks Tekanan dan

Kontrol Kelompok Sebaya”, Jurnal Remaja, Vol, 35 (2012), h.917-927.

Wulandari, Nuraini.“Pengaruh Konformitas Dan Pemahaman Agama Terhadap

Perilaku Seksual Pada Siswa Man 2 Samarinda”, eJournal Psikologi, No 2

Volume 2 (2014), hal. 123-126.

Page 150: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

135

MONOGRAFI

DESA BANJARREJO

KECAMATAN BATANGHARI

KUBUPATEN LAMPUNG TIMUR

TAHUN 2018

Page 151: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

136

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

KECAMATAN BATANGHARI

DESA BANJARREJO

Profil Desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung Timur 1. Sejarah Singkat Desa

Desa BANJARREJO di buka masa pejajah Belanda pada tanggal 05

April 1940 dan pada waktu itu sepanjang kita memandang hanyalah hutan

belantara yang nampak dalam pandangan seseorang.

Seiring dengan nyanyian burung dan suara binatang buas, pada hari dan

tanggal itu juga terlihat dengan langkah yang pasti semangat yang membara

demi memperjuangkan nasib ingin menambah keadaan yang ada, maka

datanglah serombongan angkatan orang-orang kolonisasi dari Jawa Tengah

yang masing-masing berasal dari Temanggung sebanyak 30 Kepala Keluarga

dari Kabupaten Kutoarjo sebanyak 31 KK dan berasal dari daerah Istimewa

Jogjakarta sebanyak 31 KK yang mana semuanya dipimpin oleh Bpk. Joyo

Diwiryo. Melihat keadaan yang belum ada rumah satupun maka rombongan

tersebut di tampung di sebuah bedeng. Satu tahun waktu telah berlalu

rombongan kolonisasi dari Jawa tersebut bekerja keras melalang buana di

tengah hutan belantara, maka dengan tekat yang tinggi di sertai rasa

persatuan ke gotong royongan yang di pimpinan Bpk. Joyo Diwiryo, sehinga

rakyat merasa tentram, damai dan aman.

Selanjutnya pada jaman penjajah Jepang pada tahun 1942 Masehi

datanglah Rombongan transmigasi yang berasal dari Jawa Tengan sebanyak

50 Kepala Keluaraga, rombongan tersebut ditempatkan dipedukuhan yang

dipimpin oleh bapak bayang Sastro Rejo, warga berada pada pedukuhan

tersebut hanya selama 3 tahun, selama tiga tahun terjadi suatu wabah

penyakit, sehingga banyak warga pada saat itu meninggal dunia, sehingga

sisa dari warga yang masih hidup berpindah tempat mengosongkan

pedukuhan tersebut.

Perang Belanda terjadi pada tahun 1947 dan pada jaman belanda di Desa

BANJARREJO terdapat perpindahan Markas besar TNI yang berasal dari

Metro dan markas pada saat itu di pimpin oleh Bpk. Letnan Kolonel Harun

Sumarto.

Page 152: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

137

2. Urutan Susunan Pemerintahan Desa Banjarrejo

NO

NAMA

JABATAN

MASA JABATAN

1 SASTRO PAWIRO KEPALA KAMPUNG 1940 S/D 1941

2 BURHAM KEPALA KAMPUNG 1942 S/D 1943

3 SASTRO REJO KEPALA KAMPUNG 1943 S/D 1946

4 SASTRO KERTO UTOMO KEPALA KAMPUNG 1946 S/D 1949

5 MARTO KEPALA DESA 1949 S/D 1960

6 PARWOTO Pj. KEPALA DESA 1960 S/D 1961

7 SUKARDI KEPALA DESA 1961 S/D 1965

8 PARWOTO Pj KEPALA DESA 1968 S/D 1968

9 SUEB AMIN NASIR KEPALA DESA 1968 S/D 1987

10 SODIKUN Pj KEPALA DESA 1987 S/D 1988

11 NGADIRIN KEPALA DESA 1988 S/D 1999

12 SUKIMIN Pj KEPALA DESA 1997 S/D 1999

13 NGDIRIN KEPALA DESA 1999 S/D 2004

14 TARMUJI Pj KEPALA DESA 2005 S/D 2008

15 SURYANTO KEPALA DESA 2008 S/D 2012

16 SUJIYANTO Pj KEPALA DESA 2012 S/D 2013

17 SUGENG Pj KEPALA DESA 2013 S/D 2014

18 MISRO RIYADI KEPALA DESA 2014 S/D 2014

19 RIYANTO Pj KEPALA DESA 2014 S/D 2015

20 TARMUJI Pj KEPALA DESA 2015 S/D 2015

Page 153: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

138

21 RIYANTO KEPALA DESA 2015 S/D Sekarang

3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung Timur

4. Peta Desa Banjarrejo

Gambar 4.2

Peta Desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung Timur

Kepala Desa

SG. Puspito, SIP

BPD

Drs.Tugiharton, MM

LPM

Budi Pranata Jati Sekertaris

Ahmad Asrori, SH

K.Perencanaan

Awan Nurfatwa S

K. Umum

Oktora Teguh Riyadi

K. Keuangan

Anjar Suprayogi, SE

K.Kemasyarakatan

Damar Aryadi,A.Md

K. Pembangunan dan Pemberdayaan

Musa Adiyanto

K.Pemerintahan

Agung Taufik, M.Pd

Kadus 1

Arif Munadi

Kadus 2

Satino

Kadus 3

Supriyono

Kadus 4

Prawito

Kadus 8

M. Idris

Kadus 5

Suwito

Kadus 6

Triyono

Kadus 7

Suranto

Page 154: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

139

5. VISI DESA “TERWUJUDNYA KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA YANG

SEJAHTERA DAN MEMPU MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP PADA

TAHUN 2022”

6. MISI DESA a. Melaksanakan dan meningkatkan program pembangunan pertanian serta

pemanfaatan tehnologi tepat guna bagi masyarakat.

b. Meningkatkan kwalitas dan daya saing dibidang pengetahuan masyarakat.

c. Menciptakan rasa aman dalam berusaha dan bekerja serta berkehidupan

bermasyarakat.

d. Melaksanakan perbaikan penunjang perekonomian masyarakat.

e. Melaksanakan pelayanan yang prima kepada seluruh lapisan masyarakat

oleh segenap aparatur pemerintahan desa

7. TUJUAN DESA “MENJADI DESA YANG MAMPU BERSWASEMBADA PANGAN

DENGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG MAKMUR DAN

SEJAHTERA”

7. Monografi Desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung Timur

a. Desa / Kelurahan : BANJARREJO

b. Nomor Kode : 2009

c. Kecamatan : BATANG HARI

d. Kabupaten : LAMPUNG TIMUR

e. Propinsi : LAMPUNG

8. Keadaan Data Bulan : Januari, Tahun 2018

a. Bidang Pemerintahan

1) Letak

Secara geografis Desa BANJARREJO terletak di sebelah barat Ibu

Kota Kecamatan merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten

Lampung Timur dengan jarak dari Ibu Kota Kecamatan 4 Km dan dari

Ibu Kota Kabupaten 30 Km , sedangkan dari Ibu Kota Propinsi sekitar

60 Km dengan batas-batas wilayahnya sbb :

a) Sebelah Utara : Kel Yosodadi Kecamatan Metro Timur

b) Sebelah Timur : Desa Bumiharjo Dan Desa Adirejo

c) Sebelah Selatan : Kel Tejoagung Dan Desa Sumberrejo

d) Sebelah Barat : Kel Tejo Agung Dan Kel. Iring Mulyo

2) Luas

Luas Wilayah Desa BANJARREJO 425.02 Ha di Kecamatan

Batanghari. yang terdiri dari :

a) Sawah : 186 Ha

b) Pekarangan : 239 Ha

3) Kondisi Geografis

a) Ketinggian tanah dari permukaan laut : 16 M

Page 155: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

140

b) Banyaknya curah hujan : 6,85 Mm /Th

c) Topografi (dataran rendah, tinggi, pantai) : Dataran Rendah

d) Suhu udara rata-rata : 23oC s/d 31

oC

4) Orbitasi (Jarak dari pusat pemerintahan Desa / Kelurahan)

a) Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : 6 Km

b) Jarak dari ibu kota Kabupaten : 30 Km

c) Jarak dari Ibu kota Propinsi : 60 Km

d) Jarak dari Ibu kota Negara : 500 Km

5) Kependudukan

a) Jenis Kelamin

(1) Laki-laki : 3.896 Orang

(2) Perempuan : 3.908 Orang

(3) WNI - laki-laki : 3.896 Orang

(4) WNI Perempuan : 3.908 Orang

b) Jumlah Penduduk menurut agama / penghayat terhadap Tuhan Yang

Maha Esa :

(1) Islam : 7.561 Orang

(2) Kristen : 35 Orang

(3) Katholik : 190 Orang

(4) Hindu : 8 Orang

(5) Budha : 10 Orang

c) Jumlah Penduduk menurut tingkat Pendidikan :

(1) Taman Kanak-kanak : 253 Orang

(2) Sekolah Dasar : 413 Orang

(3) SMP/SLTP : 339 Orang

(4) SMA/SLTA : 304 Orang

(5) Akademi/D1-D3 : 13 Orang

(6) Sarjana (S1-S3) : 237 Orang

6) Pendidikan

a) PAUD : 4 Gedung

b) SD : 3 Gedung

c) SLTP : 1 Gedung

d) SLTA : 3 Gedung

e) Institut/Sekolah Tinggi/Universitas : 3 Gedung

f) Pondok Pesantren : 2 Gedung

Page 156: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

141

ANGKET KONFORMITAS TEMAN SEBAYA

Nama :

Jenis Kelamin : L / P

Petunjuk pengisian!

1. Tulislah nama dan alamat pada kolom yang telah

disediakan

2. Dibawah ini terdapat 5 pilihan jawaban, yaitu:

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

e. Tidak pernah

3. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan jujur dan objektif

sesuai dengan keadaan anda, dengan cara memeberi tanda

ceklis (√) pada salah satu jawaban yang anda pilih.

4. Jawaban ini murni untuk penelitian, bukan untuk publikasi

dan tidak ada pengaruh terhadap apapun.

5. Atas kesediaannya untuk mengisis instrumen ini, kami

ucapkan terima kasih.

No Butir Pernyataan

Alternatif

Jawaban

1 Menurut pendapat saya

kelompok yang paling benar Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

2 Menurut saya apa yang

dilakukan oleh teman-teman

dalam kelompok tidak harus

dituruti

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

3 Saya bertingkah laku sesuai

aturan kelompok Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

4 Saya tidak perlu ikut

membantu menyelesaikan

persoalan yang terjadi dalam

kelompok saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

6 Saya bersedia untuk mengikuti

apa yang diterapkan teman-

teman dalam kelompok

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

Page 157: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

142

7 Saya sering merencanakan

bersama teman kelompok

ketika ada yang ulang tahun

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

8 Saya sering berbeda pendapat

dengan teman-teman

kelompok saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

9 Demi pertemanan dan

persahabatan saya

menjalankan apa yang teman-

teman sarankan kepada saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

10 Saya tidak perlu harus

mengikuti semua kegiatan

teman dalam kelompok saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

11 Saya tetap mengikuti pendapat

kelompok meskipun pendapat

saya berbeda dengan

keputusan kelompok

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

12 Saya tidak akan ikut-ikutan

dengan apa yang dilakukan

teman-teman meskipun

Sangat sering

Sering

Jarang

mereka memaksa saya Sangat jarang

Tidak pernah

13 Saya merasa tenang bersama

teman-teman kelompok Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

14 Karena percaya diri saya yang

tinggi, maka saya tidak akan

menuruti saran dan pendapat

teman-teman kelompok

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

15 Saya membatalkan rencana

belajar saya, karena teman-

teman kelompok saya

mengajak pergi

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

16 Saya menolak ajakan teman-

teman untuk pergi Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

17 Saya dapat emahami pendapat

teman-teman saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

Page 158: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

143

18 Menurut saya aturan dalam

kelompok tidak penting bagi

keputusan saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

19 Saya merasa tidak senang

menjadi anggota kelompok Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

20 Saya tidak peduli dengan

rencana-rencana yang dibuat

oleh teman-teman kelompok

saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

21 Saya merasa terabaikan

apabila tidak mengikuti

kegiatan yang diputuskan oleh

kelompok

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

22 Saya merasa kurang percaya

diri mengikuti kelompok Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

23 Saya berusaha mengikuti pola

pikir teman-teman dalam

kelompok

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

24 Saya merasa tidak perlu untuk

mengikuti segala trend yang

disenangi teman-teman dalam

kelompok

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

25 Saya mengikuti segala

informasi yang terjadi dalam

kelompok untuk evaluasi

terhadap tujuan kelompok

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

26 Saya tidak setuju dengan

pendapat kelompok jika

bertentangan dengan pendapat

saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

27 Saya termasuk orang yang

selalu mengikuti peraturan

kelompok

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

28 Saya merasa tidak perlu

berteman dengan teman-teman

kelompok setiap hari

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

Page 159: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

144

29 Dalam memilih kegiatan saya

banyak meminta pendapat

teman-teman saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

30 Saya berani menentang

pendapat dalam kelompok

meskipun nanti akhirnya

dikucilkan

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

31 Saya lebih suka menyendiri

bila ada masalah daripada

berbaur dengan teman yang

lain

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

32 Saya mampu bersosialisasi dan

menjalin hubungan baik

dengan warga sekitar rumah

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

33 Saya suka memberi ide-ide

terhadap tugas letika teman

saya bingung

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

34 saya senang terhadap teman

yang suka mengkritik Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

35 Teman-teman suka mengejek

penampilan saya sehingga saya

merasa minder dan mau

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

36 Setiap ada tugas kelompok

saya saya jarang punya ide

yang bisa saya ungkapkan ke

teman-teman

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

37 Saya tidak malu saat berteman

dengan lawan jenis Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

38 Saya tidak akan menolong

teman yang membutuhkan

bantuan apabila dia tidak

meminta

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

39 Saya tidak menyukai teman

yang suka mengkritik orang

lain

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

Page 160: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

145

40 Saya ingin menjadi orang yang

disegani diantara teman yang

lain

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

Banjarrejo, ............................

Responden

Page 161: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

146

ANGKET KONSEP DIRI

Nama :

Jenis Kelamin : L / P

Petunjuk pengisian!

1. Tulislah nama dan alamat pada kolom yang telah

disediakan

2. Dibawah ini terdapat 5 pilihan jawaban, yaitu:

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

e. Tidak pernah

3. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan jujur dan objektif

sesuai dengan keadaan anda, dengan cara memeberi tanda

ceklis (√) pada salah satu jawaban yang anda pilih.

4. Jawaban ini murni untuk penelitian, bukan untuk publikasi

dan tidak ada pengaruh terhadap apapun.

5. Atas kesediaannya untuk mengisis instrumen ini, kami

ucapkan terima kasih.

No Butir Pernyataan Alternatif Jawaban

1 Saya berpikir bahwa tinggi

badan saya tidak sesuai dengan

yang saya inginkan

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

2 Saya rasa penampilan saya

disukai oleh banyak orang Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

3 Sayaberpikir bahwa ingin

disukai oleh semua teman-

teman saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

4 Saya bangga sebagai seorang

remaja putri Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

5 Saya merasa bahwa penampilan

saya hari ini tidak menarik Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

6 Saya berpikir bahwa tidak ada

hal yang istimewa pada diri saya Sangat sering

Sering

Page 162: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

147

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

7 Saya berusaha mengembangkan

bakat yang saya miliki Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

8 Saya merasa memiliki prestasi

yang baik disekolah Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

9 Saya merasa bahwa orang lain

lebih pintar daripada saya Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

10 Saya berusaha menyelesaikan

tugas tanpa bantuan dari orang

lain

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

11 Saya suka mempelajari hal yang

baru untuk menambah wawasan

saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

12 Saya merasa kepintaran saya

dibutuhkan oleh orang lain Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

13 Saya mudah bergaul dengan

siapapun Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

14 Saya termasuk yang populer

diantara teman-teman saya Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

15 Saya merasa teman-teman selalu

mendukung ketika saya

menjalankan sesuatu

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

16 Saya merasa teman-teman tidak

mau bergaul dengan saya Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

17 Saya lebih mementingkan

kepentingan bersama dari pada

kepentingan saya sendiri

Sangat sering

Sering

Jarang

Page 163: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

148

Sangat jarang

Tidak pernah

18 Ketika ada pr saya lebih suka

mengerjakannya sendiri Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

19 Setiap hari minggu saya belajar

kelompok bersama teman-teman

saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

20 Ketika bulan puasa acara bukber

bersama teman-teman

meningkat padat daripada

bukber bersama keluarga

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

21 Saya merasa bahwa hidup saya

bergantung kepada orang lain Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

22 Saya tidak percaya diri jika

pergi tidak ditemani oleh

orangtua saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

23 Ibu saya menelepon ketika saya

pergi bersama teman-teman dan Sangat sering

Sering

pulang tidak tepat waktu Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

24 Saya membutuhkan orang tua

ketika saya sakit Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

25 Saya merasa malu ketika diantar

sekolah oleh orangtua saya Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

26 Saya lebih suka menyendiri bila

ada masalah daraipada berbaur

dengan teman-teman saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

27 Saya aktif mengikuti kegiatan

ektrakulikuler disekolah Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

28 Saya mengikuti kegiatan sosial

yang diadakan didesa rumah

saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Page 164: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

149

Tidak pernah

29 Saya bertanggung jawab atas

apa yang telah saya lakukan Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

30 Lomba desa pada acara 17an

telah di mulai, saya sangat

senang mengikuti perlombaan

tersebut karena akan

mendapatkan banyak hadiah

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

31 Saya merasa percaya diri ketika

mau mengungkapkan pendapat Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

32 Saya dapat mengambil

keputusan berdasarkan

pertimbangan yang matang

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

33 Karena saya jarang belajar, saya

sering mencontek tugas sekolah

teman saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

34 Saya yakin kealau belajar

dengan giat maka, saya akan Sangat sering

Sering

memperoleh nilai yang bagus Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

35 Saya merasa mempunyai

pendirian yang berubah-ubah Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

36 Saya selalu mencoba bersabar

dan bersyukur terhadap ujian

Tuhan

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

37 Saya kurang termotivasi untuk

mempelajari agama sebagai

pedoman hidup

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

38 Saya merasa sering malas untk

melaksanakan ibadah Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

39 Saya merasa nyaman menjadi

diri sendiri Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

Page 165: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

150

40 Saya mempunyai bakat dan

minat yang sesuai dengan cita

cita saya.

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

Banjarrejo, ............................

Responden

Page 166: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

151

ANGKET SIKAP RELIGIUS

Nama :

Jenis Kelamin : L / P

Petunjuk pengisian!

1. Tulislah nama dan alamat pada kolom yang telah

disediakan

2. Dibawah ini terdapat 5 pilihan jawaban, yaitu:

a. Sangat sering

b. Sering

c. Jarang

d. Sangat jarang

e. Tidak pernah

3. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan jujur dan objektif

sesuai dengan keadaan anda, dengan cara memeberi tanda

ceklis (√) pada salah satu jawaban yang anda pilih.

4. Jawaban ini murni untuk penelitian, bukan untuk publikasi

dan tidak ada pengaruh terhadap apapun.

5. Atas kesediaannya untuk mengisis instrumen ini, kami

ucapkan terima kasih.

No Butir Pertanyaan Alternatif Jawaban

1 Saya menjalankan shalat 5

waktu Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

2 Sebelum berangkat kesekolah

saya selalu melaksanakan shalat

dhuha terlebih dahulu

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

3 Waktu shalat maghrib tiba dan

saya tetap menonton tv Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

4 Ketika disekolah melaksanakan

shalat dzhuhur berjama’ah saya

berpura-pura mensturasi agar

tidak melaksanakan shalat

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

5 Ketika bulan ramadhan tiba saya

selalu melaksanakan shalat

tarawih berjama’ah dan disela-

sela sholat saya selalu

mengobrol bersama teman saya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

6 Setelah melaksanakan shalat

shubuh saya tertidur diatas Sangat sering

Sering

Page 167: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

152

sajadah Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

7 Ketika bulan ramadhan datang

saya selalu bersemangat untuk

menjalankan ibadah puasa

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

8 Saya berpuasa ketika berada

didalam rumah tetapi makan dan

minum ketika diluar rumah agar

tidak dilihat oleh orang tua

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

9 Saya mengganti puasa yang

saya tinggalkan dibulan

ramadhan pada hari lain sesuai

dengan yang saya tinggalkan

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

10 Ketika melaksanakan ibadah

puasa saya bersama teman-

teman membicarakan keburukan

orang lain

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

11 Saya berpuasa dihari arafah dan

tarwiyah setiap bulan haji Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

12 Ketika ingin mencapai sesuatu

saya berdo’a kepada Allah dan

bernadzar untuk berpuasa

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

13 Saya tinggal dipesantren dan

melaksanakan sahur bersama

untuk melaksanakan puasa

sunah

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

14 Saya bersama dengan teman-

teman membagikan takjil untuk

berbuka puasa dipinggir jalan

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

15 Ketika membaca Al-Qur’an

saya bersikap khusyuk agar

mendapatkan pahala dari Allah

SWT

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

16 Saya bersikap ikhlas karena

Allah ketika membaca Al-

Qur’an bukan karena ingin

mendapat pujian atau pamer

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

17 Membaca Al-Qur’an dengan

tajwid yang benar Sangat sering

Sering

Jarang

Page 168: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

153

Sangat jarang

Tidak pernah

18 Membaca Al-Qur’an hati saya

menjadi tenang Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

19 Membaca Al-Qur’an ketika

diperintah oleh orangtua Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

20 Setelah melaksanakan shalat

subuh saya membaca Al-Qur’an

5 ayat

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

21 Setelah belajar malam saya

menambah jam pelajaran untuk

membaca dan mempelajari Al-

Qur’an

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

22 Ketika bulan ramadhan tiba saya

ingin menghatamkan Al-Qur’an

dengan membaca Al-Qur’an

setelah melaksanakan shalat 5

waktu

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

23 Sebelum berangkat kesekolah

saya membantu ibu untuk Sangat sering

Sering

menyelesaikan pekerjaan rumah Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

24 Ketika tamu datang saya pura-

pura tidur dan tidak

membukakan pintu rumah

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

25 Pada sore hari saya dan teman-

teman mengaji di TPA Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

26 Guru ngaji menjelaskan

pelajaran sementara saya sibuk

mengobrol dengan teman dan

ketika diberi pertanyaan saya

tidak dapat menjawabnya

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

27 Pada hari minggu saya

membersihkan masjid bersama

teman-teman, setelah itu

bermain bersama sampai siang

hari

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

28 Ketika mengaji guru merasa

kerepotan mengatasi murid

kelas awal berkelahi sedangkan

saya dari kelas atas membiarkan

dan tidak menghiraukan

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Page 169: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

154

Tidak pernah

29 Ketika diperintah untuk

melaksankan shalat saya segera

mengambil wudhu dan

melaksanakan shalat

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

30 Ketika TPA mendapatkan

undangan perlombaan antar

TPA saya terpilih menjadi salah

satu peserta lomba dan saya

menolak karena takut

Sangat sering

Sering

Jarang

Sangat jarang

Tidak pernah

31 Saya membicarakan orang lain

ketika sedang berpuasa

32 Orang tua saya selalu

membimbing dalam

melaksanakan ibadah shalat

33 Orang tua saya selalu

mengajarkan ketaqwaan kepada

Allah SWT, sehingga harus

menjalankan perintahNya dan

menjauhi laranganNya

34 Pendidikan agama islam

mengajarkan kamu untuk tolong

menolong dalam berbuat

kebaikan

35 Orang tua mengajarkan tidak

hanya beribadah saja, namun

juga mengajarkan peduli

terhadap sesama

36 Saya selalu menghargai orang

lain

37 Ketika bepergian saya selalu

berpamitan dan mengucapkan

salam kepada kedua orangtua

38 Ketika akan ujian saya selalu

shalat tahajud dan shalat dhuha

serta berdoa kepada Allah

39 Saya tidak melaksanakan shalat

karena sakit

40 Saya selalu ikhlas dalam

membantu orang lain

Banjarrejo, ............................

Responden

Page 170: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

155

TRANSKIP WAWANCARA

Judul Penelitian : Pengaruh Konformitas Teman Sebaya

dan Konsep diri Terhadap Sikap Religius

Tempat Penelitian : Desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari

Lampung Timur

Tanggal Pelaksanaan

Wawancara

:

Subyek Wawancara :

Nama Informan :

Jabatan Informan :

Pertanyaan Wawancara

1. Kegiatan keagamaan apa yang dilakukan di desa ini?

2. Adakah kegiatan keagamaan khusus untuk remaja di desa ini?

3. Apakah anak bapak/ibu selalu diperintah ketika hendak melaksanakan shalat

5 waktu?

4. Bagaimanakah cara bergaul anak bapak/ibu ?

5. Apakah bapak/ ibu selalu mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh

anak bapak/ibu?

6. Kegiatan islami apa sajakah yang dilakukan anak bapak/ibu ketika dirumah?

7. Apakah bapak/ibu mengetahui perilaku anak anda ketika bersama dengan

teman-temannya?

8. Adakah kendala yang dihadapi ketika bapak/ ibu mengurus anak dirumah?

9. Apakah anak bapak/ ibu kerap mengikuti kegiatan sosial dan kegiatan apa

saja yang mereka adakan?

10. Apakah anak bapak/ibu sudah memiliki akhlak yang baik dalam kehidupan

sehari-hari?

Page 171: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

156

PEDOMAN OBSERVASI

NO Indikator Uraian Observasi Ada Tidak

ada

1 Profil Desa a. Sejarah

b. Susunan Pengurus

c. Susunan Organisasi

d. Sarana dan Prasarana

e. Data Jumlah Penduduk

2 Kegiatan

Harian Desa

a. Kegiatan ibadah sesuai agama dan

kepercayaan masing-masing

b. Ronda malam warga desa untuk

bersama-sama menjaga keamanan di

lingkungan sekitar

c. Menegur tetangga ketika berpapasan di

jalan dengan nada yang ramah dan

senyum yang tulus

3 Kegiatan

Sosial Desa

a. Kerja bakti membersihkan selokan dan

jalanan yang dilaksanakan di setiap

desa

b. Penyuluhan bahaya penyalahgunaan

obat-obatan terlarang narkoba dan

psikotoprika oleh kepala lingkungan

yang bekerja sama dengan dinas

kesehatan

c. Berpartisipasi dalam rangka

menyambut peringatan hari

kemerdekaan 17an

d. Mengadakan rapat RT di balai desa

untuk membahas perbaikan jalan yang

mengalami kerusakan

e. Kegiatan PKK untuk menjaga

hubungan baik sesama anggota warga

daerah tertentu

f. Acara perayaan apapun dari tetangga

baik itu pernikahan, ulang tahun, pesta

ucapan syukur, dan bentuk undangan

acara lainnya.

g. Penyuluhan mengenai kesehatan terkait

penggunaan air bersih yang

diselenggarakan oleh puskesmas

h. Pengadaan posyandu

i. Penyuluhan mengenai program

Keluarga Berencana.

Page 172: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

157

j. Datang melayat ketika ada tetangga

yang mengalami peristiwa duka

k. Menjenguk tetangga yang sakit

l. Pengadaan arisan ibu rumah tangga

sedaerah yang selain bermanfaat secara

ekonomi, juga bisa menjadi ajang

saling mengenal satu dengan yang lain.

m. Lomba kebersihan yang diadakan oleh

kelurahan membuat warga RT maupun

RW mau tidak mau bergotong royong

untuk bersama-sama membersihkan

kawasannya masing-masing.

4 Perlunya

pembinaan

akhlak

a. Rendahnya taraf pendidikan keluarga

b. Keadaan keluarga yang tdak stabil

(broken home)

c. Orang tua yang kurang memperhatikan

d. Lingkungan setempat kurang baik

e. Kurang berhati-hati dalam berteman

f. Keadaan ekonomi keluarga

g. Kurangnya kesadaran remaja

h. Adanya tekhnologi internet

5 Kegiatan

Keagamaan

a. Pengajian yang diadakan oleh bapak

bapak

b. Pengajian yang diadakan oleh ibu-ibu

c. Pengajian yang diadakan oleh risma

d. Tadarus Al-Qur’an yang dilaksanakan

dimasjid

e. Sholat jum’at bagi kaum muslim

f. Sholat berjama’ah dimasjid bagi kaum

muslim

g. Pembinaan kegamaan kepada risma

dan ibu ibu pengajian

Page 173: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

158

PEDOMAN DOKUMENTASI

Uraian Dokumentasi Ada Tidak

1. Data tentang sejarah

berdirinya desa

2. Data visi, misi dan tujuan desa

3. Data struktur orgsnisasi desa

4. Data penduduk

5. Data sarana dan prasarana

6. Data kegiatan desa

7. Bukti penelitian

Page 174: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

159

UJI VALIDITAS ANGKET KONFORMITAS TEMAN SEBAYA

Responden Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 5 4 3 5 5 5 2 3 2 3 4 2

2 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4

3 3 3 2 3 2 3 3 3 5 3 4 4

4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4

5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4

6 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4

7 5 4 5 4 4 4 3 3 4 5 2 4

8 3 4 3 3 2 3 3 3 3 5 2 2

9 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4

10 5 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4

11 5 5 4 3 5 5 3 5 4 5 5 3

12 5 4 3 5 4 4 3 3 4 5 4 4

13 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5

14 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4

15 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5

16 3 5 5 3 3 5 4 4 4 2 4 5

17 3 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4 3

18 3 4 3 3 2 3 3 3 3 5 2 2

19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 175: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

160

20 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4

21 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4

22 3 5 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5

23 4 3 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5

24 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4

25 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4

26 3 4 4 4 5 3 5 4 4 3 4 4

27 3 4 3 3 2 3 3 4 3 5 2 2

28 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4

29 5 4 5 3 5 3 3 5 4 4 4 4

30 4 4 2 4 4 3 4 4 2 2 3 2

r hitung 0,302393 0,260094 0,659604 0,409643 0,68065 0,567753 0,423507 0,568965 0,432038 0,117397 0,680008 0,630161

r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Keterangan TV TV V V V V V V V TV V V

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

2 3 4 5 4 2 5 3 5 3 5 2 2

5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4

3 3 4 3 4 4 2 4 3 2 2 3 5

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

2 2 2 2 4 4 2 2 5 3 4 5 5

5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4

Page 176: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

161

2 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 3 4

4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3

5 3 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4

3 4 2 2 4 4 8 2 5 3 4 5 5

3 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 3 4

3 5 4 3 4 5 5 2 5 3 4 3 4

5 5 4 5 5 4 3 4 3 5 4 5 4

5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 5

4 4 4 3 5 5 4 5 4 3 4 5 4

5 4 4 5 5 4 3 5 3 5 3 4 4

5 5 3 5 5 4 3 3 3 4 5 5 4

4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3

3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4

4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 4

5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4

4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 3 4 5

3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4

5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4

5 3 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4

5 5 4 5 5 4 3 4 3 4 5 5 4

4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3

5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

Page 177: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

162

3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 3 4

2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 2

0,534494 0,677168 0,297127 0,308893 0,348037 0,565866 0,429191 0,463669 0,302393 0,659604 0,68065 0,423507 0,432038

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

V V V V V V V V TV V V V V

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

4 2 4 2 4 5 4 3 5 5

5 5 4 4 5 4 3 3 4 5

4 3 4 4 2 3 3 2 3 2

4 5 4 4 4 4 4 4 5 5

4 2 2 4 2 3 4 3 4 4

4 5 4 4 5 5 4 5 5 4

2 2 4 4 2 4 4 5 4 4

2 4 4 4 3 3 4 3 3 2

4 5 4 4 3 5 5 3 5 4

4 3 2 4 5 3 4 3 4 4

5 3 4 5 5 5 5 4 3 5

4 3 4 4 5 5 4 3 5 4

5 5 4 5 3 3 4 5 4 4

4 5 4 5 4 4 5 5 3 4

4 4 4 5 4 4 5 3 5 4

Page 178: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

163

4 5 4 5 3 3 5 3 3 2

4 5 3 5 3 4 4 3 5 5

2 4 4 4 3 4 3 2 2 3

4 3 4 4 3 4 4 4 5 4

5 4 4 4 5 2 5 3 4 5

5 5 5 4 5 4 5 5 4 4

4 4 5 4 5 4 5 5 4 3

5 3 4 5 4 5 3 3 2 3

4 5 4 4 5 3 5 3 4 4

4 5 4 4 3 5 5 3 4 5

4 5 4 5 3 5 5 4 5 3

2 4 4 4 3 2 5 3 4 3

4 5 4 4 4 4 3 5 5 5

4 3 4 4 5 5 4 5 4 4

3 2 3 4 3 5 4 3 4 5

0,680008 0,534494 0,297127 0,372357 0,595827 0,280665 0,296307 0,636858 0,344509 0,41399

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

V V TV V V TV TV V V V

36 37 38 39 40

5 2 3 2 3

4 5 4 4 4

Page 179: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

164

1 3 3 5 3

5 4 4 4 4

4 5 4 5 3

5 4 4 4 4

4 3 3 4 5

3 3 3 3 5

4 4 4 4 4

4 1 4 5 3

5 3 5 4 5

4 3 3 4 5

4 5 4 4 5

5 4 4 5 4

4 5 4 4 5

5 4 2 4 2

4 5 5 4 4

5 4 3 4 4

4 4 5 4 4

5 4 2 2 4

4 4 5 4 4

4 2 2 4 4

5 2 4 4 4

4 4 5 4 4

Page 180: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

165

5 4 3 2 4

4 5 3 4 5

4 4 3 4 4

4 5 5 4 5

5 4 5 4 5

4 1 4 4 1

0,422833 0,414821 0,448362 0,065592 0,459401

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

V V V TV V

Page 181: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

166

UJI VALIDITAS ANGKET KONSEP DIRI

Responden Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 4 4 4 5 5 5 3 3 2 3 4 4

2 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4

3 3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5

4 5 3 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4

5 4 4 2 3 3 3 5 4 5 3 2 3

6 2 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3

7 2 3 2 4 2 2 3 3 4 5 4 5

8 3 3 3 2 3 3 3 3 3 5 2 3

9 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4

10 3 5 5 4 3 5 5 4 5 3 2 5

11 2 2 2 4 4 2 3 5 4 5 3 4

12 4 5 5 4 4 3 3 5 4 5 5 5

13 4 3 4 3 3 2 5 4 4 5 2 5

14 4 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4

15 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 2 4

16 3 3 4 4 4 2 4 4 4 2 5 2

17 3 3 4 3 3 3 5 4 4 3 3 2

18 2 3 3 4 4 4 3 3 3 5 2 5

19 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3

Page 182: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

167

20 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4

21 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5

22 4 2 3 4 1 2 4 4 5 4 3 3

23 4 3 4 5 4 4 3 5 4 5 3 4

24 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

25 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4

26 3 4 4 5 2 4 5 4 4 3 4 5

27 2 4 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5

28 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4

29 2 2 4 4 2 4 3 5 4 4 4 4

30 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4

r hitung 0,412221 0,528678 0,71059 0,284717 0,477151 0,37526 0,323413 0,268094 0,220011 0,022745 0,430199 0,195901

r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Keterangan V V V V V V TV TV TV TV V TV

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5

4 3 3 4 5 4 4 3 4 2 4 5 3 4

5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4

3 1 4 2 2 2 3 4 2 3 5 2 3 4

4 3 2 4 5 5 4 2 4 5 4 5 4 4

Page 183: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

168

4 4 2 3 2 4 4 2 2 2 3 2 3 2

2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 2

3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4

5 4 3 4 4 2 5 3 5 3 4 4 4 4

4 2 2 4 4 3 4 2 2 4 5 4 5 5

3 4 4 3 4 5 3 4 5 4 5 4 5 4

4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 5 5

5 5 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4

5 5 4 5 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4

3 1 3 2 3 5 3 3 4 4 4 3 2 4

2 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 2 2 4

2 3 2 4 4 2 2 2 3 4 2 4 3 2

5 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4

4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5

2 1 4 2 3 3 2 4 4 4 3 3 3 5

4 4 4 5 3 3 4 4 3 1 2 3 4 4

3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5

2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4

4 4 3 5 3 4 4 3 4 2 2 3 5 4

4 5 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4

4 5 2 4 4 5 4 2 2 4 3 4 4 2

4 4 3 5 3 4 4 3 5 3 3 3 5 4

Page 184: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

169

2 2 2 5 5 4 2 2 4 2 4 5 3 4

2 4 4 3 4 2 2 4 4 2 3 4 5 3

0,561672 0,48394 0,412221 0,361529 0,40412 0,430199 0,561672 0,412221 0,71059 0,477151 0,344112 0,40412 0,392267 0,454736

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

V V V V V V V V V V V V V V

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 3 2 3

5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4

3 4 4 2 3 4 4 4 2 5 5 3 5 3

5 4 5 4 5 3 5 3 4 3 4 4 4 4

2 2 4 2 4 4 2 3 3 3 5 4 5 3

5 4 4 5 2 3 4 5 5 4 4 4 4 4

2 4 2 2 2 3 2 4 2 2 3 3 4 5

4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 5

5 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4

3 5 4 8 3 5 5 4 3 5 5 4 5 3

3 4 5 5 2 2 2 4 4 2 3 5 4 5

3 4 4 5 4 5 5 4 4 3 3 5 4 5

5 4 5 3 4 3 4 3 3 2 5 4 4 5

5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 4

4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5

Page 185: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

170

5 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5

5 3 5 3 4 5 3 4 4 5 5 4 4 5

4 4 4 3 4 2 4 5 3 4 3 4 4 2

3 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4

4 4 4 5 2 3 5 2 3 4 2 2 4 2

5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5

4 5 4 5 2 2 3 2 3 2 2 4 2 2

4 4 5 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 3

5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3

5 4 4 3 5 3 4 4 4 4 3 5 4 8

5 4 5 3 2 4 5 4 5 5 3 4 5 5

4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 4 4 5

5 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 2 5 3

3 4 3 5 2 3 4 4 3 4 5 1 1 4

2 3 4 3 4 4 4 4 4 1 1 2 2 4

0,429591 0,400136 0,397408 0,378028 0,388877 0,388649 0,725001 0,303488 0,486001 0,384643 0,377702

0,352

977

0,4269

86

0,0753

35

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

V V V V V V V TV V V V TV V TV

Page 186: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

171

UJI VALIDITAS ANGKET SIKAP RELIGIUS

Responden Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 3 4 3 4 4 5 2 3 3 4 3 4 4

2 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4

3 3 4 3 5 3 3 3 3 3 4 3 5 3

4 3 5 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 5

5 3 5 3 3 1 4 5 4 3 4 3 3 1

6 5 4 3 3 3 5 4 4 5 4 3 3 3

7 5 3 3 5 4 4 3 3 5 3 3 5 4

8 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 2

9 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4

10 5 4 2 5 4 4 5 4 5 4 2 5 4

11 4 5 5 4 2 5 3 5 4 5 5 4 2

12 4 5 5 5 4 4 3 3 4 5 5 5 4

13 3 3 5 1 4 4 3 4 3 3 5 1 4

14 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5

15 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4

16 3 5 5 3 3 5 4 4 4 5 4 5 5

17 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 3 5

18 3 4 3 3 2 3 3 3 3 5 2 2 4

19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

Page 187: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

172

20 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4

21 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 5

22 3 5 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5 4

23 4 3 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 3

24 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5

25 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

26 3 4 4 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5

27 3 4 3 3 2 3 3 4 3 5 2 2 4

28 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5

29 5 4 5 3 5 3 3 5 4 4 4 4 3

30 4 4 2 3 4 3 4 4 2 1 3 2 2

r hitung 0,348634 0,220351 0,613755 0,42105 0,548081 0,41991 0,337722 0,441249 0,623655 0,399565 0,614619 0,504931 0,600967

r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Keterangan TV TV V V V V TV V V V V V V

14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

3` 4 5 4 2 5 3 2 3 2 2 2 3 4

5 4 4 4 5 5 4 2 3 5 5 4 4 3

3 4 3 4 4 2 4 3 2 2 3 5 3 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5

2 2 2 4 4 2 2 2 3 4 5 5 3 5

5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4

Page 188: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

173

4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 3 4 5 3

4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4

3 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4

4 2 2 4 4 8 2 5 3 4 5 5 5 4

5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5

5 4 3 4 5 5 2 5 3 4 3 4 4 5

5 4 5 5 4 3 4 3 5 4 5 4 3 3

5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5

4 4 3 5 5 3 4 3 4 4 5 4 4 4

4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5

5 3 5 5 4 3 4 3 5 3 5 4 4 5

4 4 3 4 3 3 5 4 4 5 3 3 2 4

4 4 3 4 5 3 5 3 3 1 4 4 4 3

4 4 5 4 5 5 4 5 3 3 4 4 5 4

5 5 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5

4 5 5 4 5 4 4 4 3 2 4 5 4 4

4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3

5 4 3 4 5 5 4 2 5 4 4 4 4 5

3 4 3 4 3 4 5 4 4 2 4 4 4 5

5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5

4 4 3 4 3 3 3 2 1 4 3 3 2 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5

Page 189: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

174

5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 3

3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2

0,68131 0,381185 0,252358 0,264203 0,601186 0,536675 0,345564 0,341303 0,56899 0,400967 0,426213 0,49511 0,558481 0,414354

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

V V TV TV V V TV V V V V V V V

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

3 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 4

4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3

3 5 3 3 4 3 5 3 3 3 1 3 4

4 4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 3 5

3 3 1 3 5 3 3 1 4 3 2 2 4

3 3 3 5 4 3 3 3 5 4 4 5 4

3 5 4 5 3 3 5 4 4 3 3 2 3

2 3 2 4 4 2 3 2 3 3 3 4 1

2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3

2 5 4 5 4 2 5 4 4 5 4 5 4

5 4 2 4 5 5 4 2 5 3 5 4 5

5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 5

5 1 4 3 3 5 1 4 4 3 4 3 3

4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4

4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5

Page 190: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

175

4 5 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 4

3 5 3 2 3 5 5 4 4 3 4 4 4

4 4 3 3 2 2 3 5 3 4 3 5 3

4 4 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5

4 4 5 2 3 4 5 5 3 5 3 3 5

5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5 3

5 4 5 4 5 4 3 4 5 3 3 5 4

4 5 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 2

4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4

4 4 3 5 3 4 5 5 5 4 2 5 4

4 5 3 5 4 5 3 4 4 5 5 4 2

4 4 3 5 3 4 3 4 4 5 5 5 4

4 4 4 3 5 4 5 4 3 3 5 1 5

4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4

3 4 3 3 4 4 5 4 4 2 4 1 1

0,520611 0,357829 0,569326 0,29537 0,287152 0,430546 0,158597 0,365022 0,474519 0,470104 0,381753 0,386011 0,479851

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

V V V TV TV V TV V V V V V V

Page 191: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

176

UJI RELIABILITAS VARIABEL KONFORMITAS TEMAN SEBAYA

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.901 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Soal 1 153.2667 246.271 .252 .901

Soal 2 153.2000 249.476 .226 .901

Soal 3 153.6333 235.482 .625 .895

Soal 4 153.2333 244.047 .366 .899

Soal 5 153.3667 233.206 .645 .895

Soal 6 153.3000 240.631 .534 .897

Soal 7 153.4667 243.499 .380 .899

Soal 8 153.4333 244.254 .545 .898

Soal 9 153.4000 244.248 .393 .899

Soal 10 153.3667 251.275 .059 .904

Soal 11 153.4333 235.495 .648 .895

Soal 12 153.5667 235.978 .593 .896

Page 192: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

177

Soal 13 153.4000 236.179 .482 .898

Soal 14 153.1333 236.326 .647 .895

Soal 15 153.4667 248.326 .261 .900

Soal 16 153.6333 245.137 .251 .901

Soal 17 153.0667 249.099 .323 .900

Soal 18 153.3333 240.299 .531 .897

Soal 19 153.4333 237.840 .359 .900

Soal 20 153.7000 241.528 .418 .899

Soal 21 153.2667 246.271 .252 .901

Soal 22 153.6333 235.482 .625 .895

Soal 23 153.3667 233.206 .645 .895

Soal 24 153.4667 243.499 .380 .899

Soal 25 153.4000 244.248 .393 .899

Soal 26 153.4333 235.495 .648 .895

Soal 27 153.4000 236.179 .482 .898

Soal 28 153.4667 248.326 .261 .900

Soal 29 153.1333 247.016 .339 .900

Soal 30 153.5667 235.220 .551 .896

Soal 31 153.3667 246.447 .226 .901

Soal 32 153.1000 247.541 .254 .901

Soal 33 153.7333 235.168 .599 .896

Soal 34 153.3000 244.907 .294 .900

Soal 35 153.4000 242.317 .363 .899

Soal 36 153.1000 243.541 .379 .899

Soal 37 153.6667 239.954 .352 .900

Soal 38 153.6000 241.283 .399 .899

Soal 39 153.4333 252.875 .018 .903

Soal 40 153.3333 240.920 .411 .899

Page 193: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

178

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL KONSEP DIRI

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.867 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Soal 1 146.0667 225.926 .365 .863

Soal 2 145.8667 222.671 .487 .861

Soal 3 145.5333 216.326 .678 .857

Soal 4 145.5000 228.948 .231 .866

Soal 5 146.0333 221.413 .421 .862

Soal 6 145.8333 225.316 .317 .864

Soal 7 145.4000 229.076 .279 .865

Soal 8 145.4333 231.633 .234 .866

Soal 9 145.4333 231.564 .175 .866

Soal 10 145.4333 236.116 -.038 .871

Page 194: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

179

Soal 11 145.8667 223.223 .373 .863

Soal 12 145.4000 231.421 .141 .867

Soal 13 145.8667 219.016 .513 .860

Soal 14 145.9000 218.852 .418 .862

Soal 15 146.0667 225.926 .365 .863

Soal 16 145.5667 226.599 .308 .864

Soal 17 145.7000 226.217 .357 .863

Soal 18 145.8667 223.223 .373 .863

Soal 19 145.8667 219.016 .513 .860

Soal 20 146.0667 225.926 .365 .863

Soal 21 145.5333 216.326 .678 .857

Soal 22 146.0333 221.413 .421 .862

Soal 23 145.7667 227.289 .292 .865

Soal 24 145.7000 226.217 .357 .863

Soal 25 145.7000 224.976 .336 .864

Soal 26 145.5000 224.328 .407 .863

Soal 27 145.4000 223.145 .371 .863

Soal 28 145.3667 228.723 .366 .864

Soal 29 145.2000 228.234 .360 .864

Soal 30 145.5000 222.534 .302 .865

Soal 31 145.8667 224.878 .331 .864

Soal 32 145.7333 225.375 .334 .864

Soal 33 145.4333 215.357 .693 .856

Soal 34 145.5333 228.326 .249 .865

Soal 35 145.6667 222.230 .435 .862

Soal 36 145.8333 224.075 .321 .864

Soal 37 145.5667 223.909 .311 .865

Soal 38 145.7333 226.754 .299 .865

Soal 39 145.5000 223.845 .372 .863

Soal 40 145.3333 234.575 -.007 .873

Page 195: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

180

UJI RELIABILITAS VARIABEL SIKAP RELIGIUS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.884 39

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

SOAL 1 146.1667 234.833 .301 .883

SOAL 2 145.8333 238.420 .196 .884

SOAL3 146.3667 224.999 .559 .878

SOAL 4 146.0667 230.202 .390 .881

SOAL 5 146.3000 225.252 .500 .879

SOAL 6 145.9667 232.930 .396 .881

SOAL 7 146.2000 234.993 .288 .883

SOAL 8 146.1000 235.610 .407 .882

SOAL 9 146.1333 229.085 .594 .879

SOAL 10 145.8333 231.799 .348 .882

Page 196: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

181

SOAL 11 146.3333 224.782 .570 .878

SOAL 12 146.1667 226.489 .478 .879

SOAL 13 146.1667 223.454 .559 .878

SOAL 15 146.1000 235.403 .341 .882

SOAL 16 146.3000 235.872 .195 .885

SOAL 17 145.7333 239.375 .229 .883

SOAL 18 146.0000 228.966 .552 .879

SOAL 19 146.0667 222.961 .485 .879

SOAL 20 146.2333 234.116 .285 .883

SOAL 21 146.3667 232.654 .276 .883

SOAL 22 146.2667 225.099 .509 .879

SOAL 23 146.3667 230.585 .318 .883

SOAL 24 146.1000 232.507 .370 .881

SOAL 25 146.0667 231.926 .457 .880

SOAL 26 146.1333 229.085 .524 .879

SOAL 27 145.8667 232.189 .375 .881

SOAL 28 146.2667 229.651 .469 .880

SOAL 29 145.8667 233.499 .324 .882

SOAL 30 146.3667 225.826 .530 .878

SOAL 31 146.2333 234.806 .235 .884

SOAL 32 146.0667 235.237 .241 .884

SOAL 33 146.3667 229.964 .361 .882

SOAL 34 146.1667 238.282 .109 .886

SOAL 35 146.2333 232.530 .313 .883

SOAL 36 146.1000 232.369 .424 .881

SOAL 37 146.2000 230.234 .416 .881

SOAL 38 146.3667 232.792 .307 .883

SOAL 39 146.2333 230.185 .317 .883

SOAL 40 146.3000 226.769 .437 .880

Page 197: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

182

Butir Soal Konformitas Teman Sebaya

No Nama Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Febri Fitriana 5 2 4 3 2 4 2 4 3 3 2

2 Tri Ayu Ningsih 3 3 5 3 3 4 4 2 5 3 3

3 Falah 3 2 2 5 2 3 5 3 3 2 2

4 Safitri Handayani 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2

5 Imelda Dwi Ivanka 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2

6 Ananda Fidianti 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2

7 Lianda Okta Y 3 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3

8 Anggi Yustriyani 3 3 2 5 1 3 1 2 2 5 1

9 Tri Yuliana 3 3 2 5 1 2 3 3 2 3 2

10 Guntur Purnomo 1 3 2 5 1 2 4 2 3 2 3

11 Rendi Pranata 1 3 1 5 1 2 4 3 3 2 3

12 Angga 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

13 Redo Rasta Pratama 2 3 2 4 2 2 2 2 2 4 3

14 Heri Jaya Saputra 1 1 1 4 1 2 5 5 1 3 2

15 Syifa Sufatma 2 2 1 5 2 3 3 4 2 3 2

16 Deva Tri Wahyu Saputra 2 1 2 3 1 3 3 1 2 3 1

17 R Iqbal P 1 3 3 2 3 1 4 4 3 1 4

18 Ahmad Samba Wijaya 3 3 5 4 1 5 5 1 5 4 2

19 Gilang Andre Hansyah 2 2 2 2 2 1 3 2 2 5 2

20 M Dafa Eka Saputra 2 3 2 5 2 2 3 2 2 5 2

Page 198: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

183

21 Chandra Dwi Astuti 1 3 1 3 2 2 2 3 2 3 3

22 Naufal Taufiqur Rahman 3 3 1 5 5 5 5 5 1 5 3

23 Novita Andryyani 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3

24 Wahyu Pratiwi 2 2 1 3 1 1 2 2 1 3 1

25 Rifa'at Rajendra

Ramadhani 2 5 5 2 1 4 5 3 3 4 3

26 F Shoibul Akbar 2 5 2 5 3 2 3 5 2 5 3

27 Diah Ayu Anzar Wati 4 3 2 5 1 3 3 2 2 3 2

28 Muhammad Nur Aziz 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1

29 Yoga Zakha Pratama 2 3 5 3 2 3 2 2 3 5 2

30 Furqon Shadanna 3 3 3 4 2 2 2 1 2 3 1

31 Ridho Habibi Pratama 3 3 2 4 2 1 3 3 4 4 4

32 Vemas Tirta Permana 3 3 5 3 2 3 3 2 2 3 2

33 Sania Akhsanti 2 2 5 5 2 1 1 2 3 3 3

34 Bayati Cahya Arafah 1 1 1 3 2 2 2 2 3 3 3

35 Firda Baiti Nazah 2 2 2 5 2 2 3 3 2 3 2

36 M Andri Saputra 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2

37 Jeni Alfita Nada 3 4 3 4 4 5 2 3 3 4 4

38 Novita Fadila 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 5

39 Linda Hermi Sefitri 3 4 3 5 3 3 3 3 3 4 4

40 Fatwa Alenda 3 5 4 4 5 5 4 4 3 5 4

41 Rendi Prayoga 3 5 3 5 1 4 5 4 3 4 4

42 Jihan Nabila Khusna 5 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4

43 Nanda Dea Saputri 5 3 3 5 4 4 3 3 5 3 2

Page 199: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

184

44 Tasya Aulia 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 2

45 Juan Prasetyo 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4

46 Novi Dian Meilani 5 4 2 5 4 4 5 4 5 4 4

47 Galih Dian Rukmana 4 5 5 4 2 5 3 5 4 5 5

48 M Zaki Ramadhan 4 5 5 5 4 4 3 3 4 5 4

49 Kurniasih Fitri Maulinda 3 3 5 3 4 4 3 4 3 3 5

50 Vito Danan Jaya 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4

51 Roit Hidayatulloh 4 5 3 5 4 4 5 4 4 5 4

R Hitung 0,626751 0,618844 0,473213 0,287038 0,631504 0,707221 0,445 0,578744 0,636801 0,445369 0,691536

R Tabel 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V V V V V V V V V V

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2

5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 4

2 4 5 2 2 2 5 2 4 5 3 2 1

3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3

3 1 5 3 3 3 3 5 3 3 3 2 3

3 2 5 3 3 2 3 5 3 3 3 2 3

3 2 5 3 3 2 3 5 3 2 3 3 3

3 2 5 3 3 2 5 5 5 5 3 2 3

3 2 3 3 4 3 5 5 5 4 4 1 1

Page 200: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

185

3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2

3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 2 3

3 2 3 3 4 2 2 4 5 2 3 2 1

3 1 5 5 5 3 5 5 5 3 5 4 5

4 2 5 2 4 2 3 5 4 2 4 2 4

2 1 5 3 5 3 3 5 5 5 5 5 4

4 2 3 4 3 2 4 3 1 4 2 3 3

2 5 3 5 2 4 2 2 1 2 2 4 4

2 1 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2

5 1 5 5 5 3 5 5 5 5 3 1 3

1 2 3 3 3 2 4 5 3 2 5 2 2

1 1 4 1 2 4 3 5 3 1 2 1 4

3 1 3 2 5 2 4 5 3 4 3 2 3

3 1 5 5 3 2 4 5 5 4 5 2 1

4 2 5 4 3 4 5 1 4 5 3 4 4

2 1 5 5 2 2 3 5 5 3 3 2 5

2 2 4 3 3 2 4 5 5 3 4 1 2

3 1 3 3 3 2 5 3 5 5 3 2 3

3 2 4 3 2 2 5 4 5 2 4 2 3

2 1 5 2 1 2 2 1 3 5 2 1 1

3 1 5 2 4 1 5 5 5 3 4 3 3

5 1 3 3 2 2 5 5 5 2 3 1 3

Page 201: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

186

1 4 5 5 2 1 4 3 5 1 5 1 3

2 2 4 3 2 3 5 4 4 3 2 3 2

3 1 5 5 2 1 5 5 5 3 5 1 3

2 1 4 3 4 2 3 4 5 5 5 2 3

2 2 5 4 3 4 5 5 3 4 3 5 3

4 5 5 4 4 4 3 5 5 4 5 3 4

4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 2 4

4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

4 2 2 2 2 4 4 5 5 4 4 2 2

4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4

4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4

2 4 4 4 3 4 2 5 3 4 3 3 3

4 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 3 3

4 3 4 2 2 4 4 4 5 4 4 8 2

3 3 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 3

4 3 5 4 3 4 5 5 5 5 4 3 5

5 5 5 4 5 5 4 5 4 3 4 5 4

4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 5 3

5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4

0,601878 0,6203 0,320816 0,351801 0,28976 0,783447 0,272804 0,279952 0,253292 0,277193 0,430559 0,566774 0,457922

0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V V V V V TV V TV V V V V

Page 202: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

187

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

2 4 4 3 3 5 5 2 4 3 2

3 2 3 3 3 3 3 3 5 3 3

2 3 1 2 2 2 3 2 2 5 2

2 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2

3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2

2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2

2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2

1 3 3 5 1 5 3 3 2 5 1

2 5 2 4 2 5 3 3 2 5 1

3 3 3 5 2 5 1 3 2 5 1

2 4 2 3 3 3 1 3 1 5 1

2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

2 3 4 3 2 5 2 3 2 4 2

3 5 1 5 2 5 1 1 1 4 1

2 5 2 5 2 5 2 2 1 5 2

4 3 2 5 5 2 2 1 2 3 1

1 2 3 2 4 4 1 3 3 2 3

3 3 3 4 3 1 3 3 5 4 1

2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

2 5 1 5 2 5 2 3 2 5 2

2 2 2 4 1 3 5 2 4 3 2

4 1 4 4 3 1 3 3 5 3 3

Page 203: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

188

2 3 1 3 2 3 3 2 2 5 2

2 5 1 5 2 4 2 3 2 4 2

4 2 3 3 1 4 3 3 2 3 2

4 5 1 5 1 2 3 3 2 3 2

1 3 3 5 2 2 3 4 2 3 2

2 3 1 5 3 5 3 3 2 5 1

2 4 3 5 2 2 3 3 2 5 1

1 3 2 3 1 2 1 3 2 5 1

1 5 1 5 2 5 1 3 1 5 1

2 5 3 3 5 2 2 2 2 2 2

1 3 1 3 1 1 2 3 2 4 2

2 3 2 5 2 3 1 1 1 4 1

1 3 1 5 3 5 2 2 1 5 2

3 5 1 5 5 3 2 1 2 3 1

3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3

2 3 5 3 4 4 3 3 5 4 1

3 2 2 3 5 3 2 2 2 5 2

4 4 5 4 4 3 2 3 2 5 2

2 3 4 5 5 3 1 3 1 3 2

5 5 4 4 4 5 3 3 1 5 5

4 5 4 3 4 5 1 3 2 4 2

3 3 2 3 3 4 2 2 1 3 1

5 3 4 4 4 4 2 5 5 5 1

Page 204: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

189

5 3 4 5 5 5 2 5 2 5 3

5 5 3 5 4 5 4 3 2 5 5

4 4 3 3 4 5 3 3 2 3 2

4 4 5 4 4 5 2 3 5 5 2

4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 2

4 4 5 4 4 5 3 3 2 4 5

0,723312 0,285817 0,641491 0,146723 0,57328 0,471343 0,471343 0,409932 0,305182 0,276976 0,493465

0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V V TV V V V V V V V

36 37 38 39 40

5 3 5 3 2

3 3 2 5 5

1 3 5 2 2

2 2 4 4 1

2 5 5 2 1

2 5 2 5 3

4 3 5 5 1

3 3 2 5 2

2 3 5 3 2

3 5 3 4 2

3 3 4 4 2

Page 205: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

190

3 3 5 3 2

2 2 5 5 2

1 1 4 4 2

2 2 2 5 2

2 3 2 3 2

3 4 5 4 4

4 3 4 4 4

3 4 3 5 3

3 5 4 4 5

4 2 5 3 3

4 4 2 5 3

3 5 3 3 2

2 2 5 5 3

2 3 4 3 3

4 3 2 5 3

2 2 3 2 3

3 1 2 4 5

2 3 3 5 3

2 4 2 5 2

2 4 3 3 2

2 3 2 2 2

2 2 5 2 4

2 5 5 1 3

Page 206: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

191

3 3 4 2 3

3 3 4 2 3

1 4 5 3 1

5 5 4 5 4

1 3 2 2 5

2 3 2 2 5

2 2 3 2 3

5 5 2 1 5

2 3 5 2 2

1 2 2 5 3

4 5 3 3 4

2 3 5 2 5

3 3 5 2 3

3 2 4 2 3

3 5 5 3 5

2 5 5 2 3

5 4 3 4 4

0,335322 0,27352 0,028651 -0,23885 0,523271

0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V TV TV V

Page 207: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

192

Butir Soal Konsep Diri

No Nama Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Febri Fitriana 2 3 3 2 3 4 1 3 3 2 3

2 Tri Ayu Ningsih 3 3 3 3 4 5 3 2 3 3 1

3 Falah 5 2 5 3 3 5 2 3 4 3 2

4 Safitri Handayani 5 2 3 1 3 4 2 1 3 1 2

5 Imelda Dwi Ivanka 2 4 3 2 3 3 1 2 3 3 2

6 Ananda Fidianti 1 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3

7 Lianda Okta Y 2 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3

8 Anggi Yustriyani 3 3 2 4 1 3 1 2 2 5 1

9 Tri Yuliana 5 2 3 2 3 5 3 2 1 2 1

10 Guntur Purnomo 4 2 2 4 3 4 2 2 3 3 2

11 Rendi Pranata 2 3 2 4 3 4 1 2 1 3 2

12 Angga 3 2 3 5 2 2 1 3 1 2 3

13 Redo Rasta Pratama 5 3 5 5 4 3 3 3 2 3 3

14 Heri Jaya Saputra 5 5 3 5 5 5 2 5 5 2 3

15 Syifa Sufatma 5 2 5 5 4 5 2 3 2 4 3

16 Deva Tri Wahyu Saputra 2 2 2 3 1 3 3 3 1 1 2

17 R Iqbal P 3 3 1 3 1 3 1 2 2 2 3

18 Ahmad Samba Wijaya 5 2 3 5 3 5 4 3 1 4 5

19 Gilang Andre Hansyah 2 2 2 5 2 2 2 2 2 2 3

20 M Dafa Eka Saputra 2 3 3 2 5 5 2 2 1 1 2

Page 208: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

193

21 Chandra Dwi Astuti 3 2 2 1 3 3 1 2 2 2 1

22 Naufal Taufiqur Rahman 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3

23 Novita Andryyani 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 1

24 Wahyu Pratiwi 4 2 2 2 3 3 1 2 3 1 1

25 Rifa'at Rajendra

Ramadhani 2 4 5 2 1 4 5 2 3 4 3

26 F Shoibul Akbar 2 3 1 3 5 3 1 2 3 3 2

27 Diah Ayu Anzar Wati 2 3 2 1 2 2 1 3 2 4 3

28 Muhammad Nur Aziz 3 2 2 5 3 3 1 2 2 2 1

29 Yoga Zakha Pratama 4 2 3 5 5 5 1 3 2 2 2

30 Furqon Shadanna 5 1 1 5 4 1 3 2 1 1 2

31 Ridho Habibi Pratama 3 2 3 5 3 3 2 3 3 3 1

32 Vemas Tirta Permana 2 3 3 5 5 5 2 5 2 2 3

33 Sania Akhsanti 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1

34 Bayati Cahya Arafah 1 1 1 3 2 2 2 2 3 3 3

35 Firda Baiti Nazah 1 3 2 1 2 5 1 1 2 1 1

36 M Andri Saputra 2 2 2 5 3 3 2 2 2 3 2

37 Jeni Alfita Nada 5 4 3 5 5 5 2 3 2 3 4

38 Novita Fadila 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 5

39 Linda Hermi Sefitri 3 3 2 3 2 3 3 3 5 3 4

40 Fatwa Alenda 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4

41 Rendi Prayoga 5 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4

42 Jihan Nabila Khusna 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4

43 Nanda Dea Saputri 5 4 5 4 4 4 3 3 4 5 2

Page 209: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

194

44 Tasya Aulia 3 4 3 3 2 3 3 3 3 5 2

45 Juan Prasetyo 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4

46 Novi Dian Meilani 5 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4

47 Galih Dian Rukmana 5 5 4 3 5 5 3 5 4 5 5

48 M Zaki Ramadhan 5 4 3 5 4 4 3 3 4 5 4

49 Kurniasih Fitri Maulinda 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5

50 Vito Danan Jaya 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4

51 Roit Hidayatulloh 4 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4

R Hitung 0,155293 0,641894 0,321234 0,228954 0,213529 0,08961 0,534276 0,603535 0,556761 0,553468 0,764833

R tabel 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

TV V V TV TV TV V V V V V

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 2 5

2 3 4 4 2 2 1 3 3 5 3 2 1 5

3 3 4 2 5 2 3 3 3 5 5 4 2 3

2 2 2 2 5 2 2 3 3 5 5 3 3 5

3 3 3 2 5 2 3 3 3 2 4 3 1 5

3 2 3 2 5 3 2 3 3 5 5 3 1 3

3 2 3 3 5 3 3 3 2 5 5 3 1 3

3 2 5 3 3 2 5 5 5 5 3 3 3 1

2 2 3 2 4 2 3 3 1 3 4 3 3 3

Page 210: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

195

2 2 3 3 4 2 4 4 2 5 3 4 1 5

3 3 3 2 4 3 3 5 3 3 3 2 3 3

3 1 2 2 4 2 4 4 2 2 3 3 1 5

3 2 5 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 5

5 1 5 2 5 3 1 5 3 5 5 5 1 5

3 2 3 3 5 2 4 5 2 3 4 2 2 3

5 4 4 3 2 1 3 5 5 5 4 2 3 2

1 1 3 2 4 1 2 2 3 2 2 2 1 3

3 2 1 5 5 1 1 5 2 2 5 1 4 4

3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 5

5 5 5 3 5 3 1 3 3 5 3 5 1 5

3 1 1 1 1 1 3 4 2 2 4 2 1 5

3 3 4 3 1 2 2 2 3 3 2 2 5 4

1 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 1 1 1

2 1 3 1 5 2 2 2 4 5 3 4 1 1

4 2 5 4 3 4 5 1 4 5 3 4 4 4

3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 1 3

3 2 3 2 4 2 4 3 4 3 1 2 5 1

3 1 2 3 5 1 2 3 2 5 5 3 1 3

4 3 4 2 5 2 3 4 3 4 2 2 1 3

2 1 3 2 1 2 1 3 1 2 1 5 2 2

3 3 3 3 4 1 2 4 3 3 4 5 1 3

5 3 5 2 5 2 2 3 2 5 5 3 2 5

Page 211: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

196

1 3 1 3 3 2 1 2 1 5 2 1 1 5

2 2 4 3 2 3 5 4 2 3 2 3 2 2

1 2 3 3 5 2 1 3 2 5 2 1 1 5

2 3 2 1 5 5 2 2 1 2 3 5 5 3

2 2 3` 4 5 4 2 5 3 5 3 5 2 2

4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4

4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 2 2 3 5

4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

4 2 2 2 2 4 4 2 2 5 3 4 5 5

4 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4

4 2 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 3 4

2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3

4 5 3 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4

4 3 4 2 2 4 4 8 2 5 3 4 5 5

3 3 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 3 4

4 3 5 4 3 4 5 5 2 5 3 4 3 4

5 5 5 4 5 5 4 3 4 3 5 4 5 4

4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 5

5 4 4 4 3 5 5 4 5 4 3 4 5 4

0,410076 0,38365 0,376474 0,4534 -0,15609 0,604642 0,441426 0,244121 0,390881 0,064922 0,006999 0,319513 0,49364 0,168749

0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V V V TV V V TV V V TV V V

Page 212: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

197

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 2 2 2 2 2 3 3 5 3 4 2 5 1 5

3 3 2 2 1 1 3 2 5 3 5 2 5 3 4

3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 5

3 3 2 1 3 1 2 4 5 4 3 1 5 1 3

3 1 3 3 4 3 3 3 4 5 5 2 5 3 4

2 3 3 3 2 3 3 3 5 3 4 2 5 1 3

2 3 3 3 3 3 3 2 5 3 5 2 4 2 3

3 3 5 1 5 2 5 5 2 3 2 1 3 2 3

3 4 3 1 4 1 3 5 5 3 5 1 5 1 4

2 2 2 2 2 1 3 4 5 3 3 1 5 2 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

1 1 3 2 2 3 3 2 5 2 5 1 4 4 3

3 3 2 2 3 2 3 4 5 4 4 2 4 3 5

5 5 1 1 1 4 3 2 5 2 2 1 5 5 5

2 4 3 2 2 3 4 2 5 4 5 4 4 5 3

2 2 2 4 3 2 2 3 4 4 4 4 5 3 2

2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2

4 3 3 1 1 2 1 4 4 4 1 2 2 3 3

2 3 3 2 2 3 3 5 5 2 5 2 5 2 3

5 1 2 1 1 1 2 5 5 5 2 1 1 3 5

2 1 2 1 3 1 3 3 5 4 5 1 5 2 4

5 1 2 3 3 4 4 3 3 3 1 2 1 3 3

Page 213: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

198

2 2 2 1 1 2 3 4 4 4 5 1 4 1 5

5 5 2 2 2 1 3 3 5 5 5 1 5 2 5

2 3 3 1 4 4 4 4 5 4 3 1 3 3 3

2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 5 1 5 5 3

2 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 1 3 1 3

3 3 1 2 1 1 1 3 5 3 3 1 3 1 5

2 1 3 2 3 1 2 4 5 3 5 1 5 2 3

2 1 3 3 4 2 3 5 5 3 5 4 3 5 5

3 2 2 2 2 3 4 4 5 4 3 2 4 3 3

2 3 5 1 2 2 3 5 5 2 5 1 1 2 5

1 1 3 2 3 3 2 2 2 3 5 1 5 1 2

3 2 5 2 3 2 3 4 2 2 4 2 3 1 2

3 1 3 1 3 2 3 2 1 3 5 1 3 1 3

5 4 5 1 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2

4 2 4 4 5 4 3 2 3 4 5 4 4 5 3

5 5 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 5 3 4

4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4

4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4

4 2 2 4 2 4 4 2 3 2 5 4 4 3 5

4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4

2 2 4 4 2 2 4 2 4 4 5 4 4 2 4

2 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3

4 5 4 4 3 4 4 5 3 4 3 4 5 3 3

Page 214: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

199

4 3 2 4 8 4 4 3 4 5 5 4 4 8 2

5 3 4 5 5 5 3 3 5 4 3 5 4 5 5

4 3 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 2

5 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4

4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5

4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5

0,371659 0,347166 0,284446 0,681778 0,442279 0,67732 0,587389 0,210352 0,294271 0,348411 -

0,02306 0,735422 0,181661 0,584903 0,235815

0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V V V V V V TV V V TV V TV V TV

Page 215: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

200

Butir Soal Sikap Religius

No Nama Soal Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Febri Fitriana 2 3 3 5 3 4 2 5 1 5 4

2 Tri Ayu Ningsih 1 3 2 5 3 5 2 5 3 4 4

3 Falah 2 3 4 3 3 3 2 4 4 5 4

4 Safitri Handayani 1 2 4 5 4 3 1 5 1 3 3

5 Imelda Dwi Ivanka 3 3 3 4 5 5 2 5 3 4 3

6 Ananda Fidianti 3 3 3 5 3 4 2 5 1 3 2

7 Lianda Okta Y 3 3 2 5 3 5 2 4 2 3 2

8 Anggi Yustriyani 2 5 5 2 3 2 1 3 2 3 1

9 Tri Yuliana 1 3 5 5 3 5 1 5 1 4 2

10 Guntur Purnomo 1 3 4 5 3 3 1 5 2 5 3

11 Rendi Pranata 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

12 Angga 3 3 2 5 2 5 1 4 4 3 5

13 Redo Rasta Pratama 2 3 4 5 4 4 2 4 3 5 3

14 Heri Jaya Saputra 4 3 2 5 2 2 1 5 5 5 3

15 Syifa Sufatma 3 4 2 5 4 5 4 4 5 3 5

16 Deva Tri Wahyu Saputra 2 2 3 4 4 4 4 5 3 2 2

17 R Iqbal P 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 4

18 Ahmad Samba Wijaya 2 1 4 4 4 1 2 2 3 3 4

19 Gilang Andre Hansyah 3 3 5 5 2 5 2 5 2 3 2

20 M Dafa Eka Saputra 1 2 5 5 5 2 1 1 3 5 3

Page 216: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

201

21 Chandra Dwi Astuti 1 3 3 5 4 5 1 5 2 4 1

22 Naufal Taufiqur Rahman 4 4 3 3 3 1 2 1 3 3 3

23 Novita Andryyani 2 3 4 4 4 5 1 4 1 5 2

24 Wahyu Pratiwi 1 3 3 5 5 5 1 5 2 5 1

25 Rifa'at Rajendra

Ramadhani 4 4 4 5 4 3 1 3 3 3 3

26 F Shoibul Akbar 3 3 3 3 3 5 1 5 5 3 3

27 Diah Ayu Anzar Wati 3 3 3 5 5 5 1 3 1 3 3

28 Muhammad Nur Aziz 1 1 3 5 3 3 1 3 1 5 1

29 Yoga Zakha Pratama 1 2 4 5 3 5 1 5 2 3 1

30 Furqon Shadanna 2 3 5 5 3 5 4 3 5 5 2

31 Ridho Habibi Pratama 3 4 4 5 4 3 2 4 3 3 1

32 Vemas Tirta Permana 2 3 5 5 2 5 1 1 2 5 3

33 Sania Akhsanti 3 2 2 2 3 5 1 5 1 2 3

34 Bayati Cahya Arafah 2 3 4 2 2 4 2 3 1 2 2

35 Firda Baiti Nazah 2 3 2 1 3 5 1 3 1 3 3

36 M Andri Saputra 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2

37 Jeni Alfita Nada 4 3 2 3 4 5 4 4 5 3 4

38 Novita Fadila 5 4 3 5 4 4 4 5 3 4 5

39 Linda Hermi Sefitri 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4

40 Fatwa Alenda 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4

41 Rendi Prayoga 4 4 2 3 2 5 4 4 3 5 4

42 Jihan Nabila Khusna 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4

43 Nanda Dea Saputri 2 4 2 4 4 5 4 4 2 4 2

Page 217: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

202

44 Tasya Aulia 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2

45 Juan Prasetyo 4 4 5 3 4 3 4 5 3 3 4

46 Novi Dian Meilani 4 4 3 4 5 5 4 4 8 2 4

47 Galih Dian Rukmana 5 3 3 5 4 3 5 4 5 5 5

48 M Zaki Ramadhan 4 4 3 5 4 5 4 5 5 2 4

49 Kurniasih Fitri Maulinda 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5

50 Vito Danan Jaya 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4

51 Roit Hidayatulloh 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4

R Hitung 0,726144 0,63614 0,03274 0,289291 0,344485 0,285015 0,70777 0,281064 0,569161 0,207606 0,664913

R Tabel 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V V V V V V V V TV V

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

3 5 4 2 2 3 1 3 3 4 1 1 5 3

3 5 4 2 1 2 1 5 3 4 2 3 4 4

3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 5 3

3 3 1 5 3 2 2 3 3 4 2 1 4 4

3 5 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 5 3

3 5 4 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3

3 5 5 2 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3

2 3 3 2 5 2 3 2 3 5 2 2 1 5

2 5 3 2 1 2 2 5 3 3 3 1 4 3

Page 218: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

203

2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 5 4 5 5 3 1 3 5 4 3 3 5 3

3 3 3 2 1 2 2 5 3 3 3 3 5 3

1 3 2 2 5 3 1 1 4 3 5 3 3 5

5 5 5 3 3 3 2 2 5 5 5 5 5 2

2 3 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2

2 4 4 4 4 3 2 2 1 3 4 4 2 3

3 3 2 2 2 3 3 1 4 5 1 1 3 3

2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2

2 2 3 1 3 1 1 5 3 2 2 2 5 1

3 5 5 5 1 1 2 1 5 3 3 2 3 5

4 5 3 2 2 5 4 3 3 2 4 2 5 5

1 5 4 1 1 2 1 5 3 2 3 3 5 3

2 5 4 1 1 2 1 5 3 2 2 1 5 2

1 5 3 1 2 3 1 4 3 1 5 2 3 4

3 5 5 3 5 3 2 3 5 3 3 4 5 2

3 5 4 2 1 3 1 3 2 3 2 2 3 5

3 4 3 1 1 3 2 2 3 3 3 2 3 2

2 3 4 1 1 1 1 5 2 2 1 1 4 2

2 5 3 3 1 3 2 5 3 3 2 2 2 3

1 5 4 3 1 2 2 3 3 3 1 3 5 1

3 5 5 2 5 3 2 2 3 3 3 3 3 3

Page 219: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

204

4 5 5 4 2 3 2 3 2 2 1 1 5 2

3 5 4 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3

4 5 5 1 1 3 2 3 3 3 2 1 2 2

1 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 5 5

3 3 3` 4 5 4 3 5 3 5 4 3 5 3

4 3 5 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4 5

4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 2 5 2

4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5

4 5 2 2 2 4 4 2 2 5 4 3 4 4

4 5 5 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4

4 2 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4

2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2

4 5 3 4 3 3 3 3 3 5 5 3 5 4

4 3 4 2 2 4 4 8 2 5 4 3 4 4

3 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5

4 3 3 4 3 4 5 5 2 5 4 3 5 4

5 5 5 4 5 5 4 3 4 3 4 5 4 4

4 5 5 4 3 3 4 4 5 4 5 5 5 4

5 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 3 4 4

0,688571 0,324066 0,485681 0,574937 0,357215 0,639175 0,642445 0,355498 0,498975 0,539127 0,646026 0,624547 0,410687 0,396292

0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V V V V V V V V V V V V V

Page 220: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

205

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

5 4 3 2 5 2 3 3 5 3

2 4 3 2 3 1 3 2 5 3

3 3 3 2 3 2 3 4 3 3

3 3 3 1 2 1 2 4 5 4

3 4 4 3 3 3 3 3 4 5

5 4 3 3 3 3 3 3 5 3

5 4 3 3 3 3 3 2 5 3

3 1 2 2 1 2 5 5 2 3

3 5 5 3 4 1 3 5 5 3

3 3 3 3 3 1 3 4 5 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 5 2 3 3 3 2 5 2

4 3 4 2 3 2 3 4 5 4

2 3 2 3 5 4 3 2 5 2

2 5 3 3 3 3 4 2 5 4

2 3 5 5 5 2 2 3 4 4

2 1 3 2 2 3 3 4 2 3

3 3 3 3 3 2 1 4 4 4

3 3 5 1 5 3 3 5 5 2

5 3 5 1 5 1 2 5 5 5

2 2 3 5 5 1 3 3 5 4

5 4 5 2 2 4 4 3 3 3

Page 221: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

206

5 4 5 1 3 2 3 4 4 4

5 2 2 1 5 1 3 3 5 5

1 5 4 1 2 4 4 4 5 4

4 3 3 3 4 3 3 3 3 3

5 5 5 2 5 3 4 3 5 5

3 2 5 2 3 1 5 3 5 3

4 2 4 1 3 1 2 4 5 3

5 3 5 1 4 2 3 5 5 3

3 3 2 2 4 3 4 4 5 4

2 2 3 2 3 2 3 5 5 2

5 4 4 2 5 3 2 2 2 3

3 4 2 2 2 2 3 4 2 2

5 4 4 2 5 2 3 2 1 3

4 4 3 3 4 1 3 3 2 2

5 2 3 3 3 4 3 2 3 4

4 5 4 4 4 5 4 3 5 4

3 3 3 5 3 4 4 3 3 1

5 4 4 4 4 4 4 5 5 4

4 5 4 5 5 3 5 3 3 4

5 4 4 4 4 2 5 5 5 4

4 3 3 4 5 2 1 3 3 3

3 3 3 3 5 2 5 5 3 4

4 4 4 4 4 3 5 3 3 3

Page 222: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

207

4 5 4 5 3 3 2 3 4 3

5 3 5 4 5 3 2 3 4 4

4 3 3 4 5 2 3 2 5 5

4 5 4 4 5 2 5 5 3 4

4 4 5 5 4 4 4 2 3 5

4 5 5 4 5 3 5 3 5 4

0,298999 0,500235 0,282238 0,595529 0,283404 0,474207 0,349306 -0,13783 0,155064 0,318092

0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V V V V V V TV TV V

36 37 38 39 40

4 3 5 4 2

4 3 5 4 2

4 3 3 3 2

3 3 3 1 5

3 3 5 4 2

2 3 5 4 2

2 3 5 5 2

1 2 3 3 2

2 2 5 3 2

3 2 3 3 2

3 3 3 3 3

Page 223: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

208

5 4 5 4 5

3 3 3 3 2

3 1 3 2 2

5 5 5 5 3

2 2 3 2 2

4 2 4 4 4

4 3 3 2 2

2 2 2 3 2

3 2 2 3 1

1 3 5 5 5

3 4 5 3 2

2 1 5 4 1

1 2 5 4 1

3 1 5 3 1

3 3 5 5 3

3 3 5 4 2

1 3 4 3 1

3 3 4 1 1

5 3 4 2 3

3 3 3 3 3

3 3 4 2 1

3 3 3 3 3

3 4 3 3 3

Page 224: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

209

3 4 4 3 3

2 3 5 2 2

5 3 3 3 1

2 3 3 3 2

3 3 3 3 3

3 5 4 3 3

5 3 3 3 3

1 4 3 5 3

2 5 5 5 5

2 2 3 2 2

2 1 3 4 4

5 4 5 1 5

3 3 3 2 3

5 3 2 2 2

4 5 3 3 2

3 3 5 4 2

5 3 5 3 3

0,338816 0,460059 0,137672 0,274728 0,319015

0,273 0,273 0,273 0,273 0,273

V V TV V V

Page 225: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

210

TRANSKIP WAWANCARA

Judul Penelitian : Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Konsep Diri

Terhadap Sikap Religus Pada Remaja

Temapt Penelitian : Desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung

Timur

Tanggal dan Waktu

Pelaksanaan Wawancara

: Jum’at 10 Agustus 2018

Subyek Wawancara : Orang Tua Remaja

Nama Informan : Ibu Sulasmi

Jabatan Informan : Warga Desa

Pertanyaan Wawancara

1. Kegiatan keagamaan apa yang dilakukan di desa ini?

Jawab: Kegiatan keagamaan yang dilakukan di desa ini banyak sekali diantaranya

pengajian ibu-ibu, pengajian bapak-bapak, risma dan TPA.

2. Adakah kegiatan keagamaan khusus untuk remaja di desa ini?

Jawab: Ada, kegiatan yang diadakan oleh risma seperti kegiatan rutin halaqah yang

dilakukan dimasjid.

3. Apakah anak bapak/ ibu selalu diperintah ketika hendak melaksanakan shalat 5 waktu?

Jawab: Iya, selalu saya perintah dan ingatkan karena jika dibiarkan akan shalat diakhir

waktu ataupun tidak melaksanakan shalat.

4. Bagaimanakah cara bergaul anak bapak/ibu ?

Jawab: Menurut saya, anak saya merupakan anak yang mematuhi orang tua, dan selalu

bergaul dengan sewajarnya tidak pernah membantah jika ingin pergi bersama teman-

temannya namun, orang tua tidak mengizinkan.

5. Apakah bapak/ ibu selalu mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak

bapak/ibu?

Jawab: Iya, saya selalu mengawasi ketika berada dirumah apa saja kegiatan yang

dilakukan oleh anak saya agar melakukan hal-hal yang bermanfaat tidak hanya tidur

apalagi ketika libur. Saya ingin mengajarkan kemandirian jadi selalu saya perintah untuk

melakukan hal-hal kecil seperti membantu orang tuanya.

6. Kegiatan islami apa sajakah yang dilakukan anak bapak/ibu ketika dirumah?

Page 226: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

211

Jawab: Saya selalu mengingatkan untuk mengerjakan shalat 5 waktu dan membaca Al-

Qur’an minimal satu ayat setiap harinya.

7. Apakah bapak/ibu mengetahui perilaku anak anda ketika bersama dengan teman-

temannya?

Jawab: Iya, karena banyak yang menceritakan bahwa anak saya alhamdulillah anak yang

sopan ketika bermain kerumah teman-temannya dan mereka sering berkumpul dirumah

salah seorang teman untuk mengerjakan PR, merencanakan sesuatu dan lain sebagainya.

8. Adakah kendala yang dihadapi ketika bapak/ ibu mengurus anak dirumah?

Jawab: Kendalanya hanya saja anak saya agak pemalas untuk itu saya harus lebih

perhatian dan tegas dalam membimbingnya.

9. Apakah anak bapak/ ibu kerap mengikuti kegiatan sosial dan kegiatan apa saja yang

mereka adakan?

Jawab: Iya, biasanya mereka mengadakan kegiatan sosial pengumpulan dana jika ada

daerah yang terkena musibah dan membutuhkan bantuan, dan juga ikut berpartisipasi

membagikan sembako ke warga yang kurang mampu karena didesa kami memiliki

yayasan yang bernama najma saida yang merupakan komunitas ikhlas masyarakat

indonesia

10. Apakah anak bapak/ibu sudah memiliki akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari?

Jawab: Dalam kehidupan sehari-hari anak saya berperilaku dengan baik taat dan hormat

terhadap kedua orangtua nya seperti selalu berpamitan ketika hendak ke sekolah dan

pergi kemanapun, dan dirumah juga sering membantu karena saya kan berjualan.

Page 227: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

212

TRANSKIP WAWANCARA

Judul Penelitian : Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Konsep Diri

Terhadap Sikap Religus Pada Remaja

Temapt Penelitian : Desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung

Timur

Tanggal dan Waktu

Pelaksanaan Wawancara

: Sabtu, 11 Agustus 2018

Subyek Wawancara : Orang Tua Remaja

Nama Informan : Ibu Sumiyati

Jabatan Informan : Warga Desa

Pertanyaan Penelitian

1. Kegiatan keagamaan apa yang dilakukan di desa ini?

Jawab: Kegiatan keagamaan yang dilakukan di desa ini pengajian ibu-ibu, pengajian

bapak-bapak, sholat berjama’ah dimasjid

2. Adakah kegiatan keagamaan khusus untuk remaja di desa ini?

Jawab: Ada, kegiatan yang diadakan oleh risma seperti pmengadakan pengajian ketika

memasuki tahun baru islam, mengadakan tadarus Al-Qur’an ketika bulan puasa, dan

mengadakan acara buka bersama ketika bulan puasa, serta kegiatan rutin halaqah yang

dilakukan dimasjid walaupun tidak semua remaja mengikuti, tapi alhamdulillah kegiatan

tersebut berjalan.

3. Apakah anak bapak/ ibu selalu diperintah ketika hendak melaksanakan shalat 5 waktu?

Jawab: Iya, selalu saya perintah apalagi kalau waktu shalat shubuh susah sekali untuk

dibangunkan.

4. Bagaimanakah cara bergaul anak bapak/ibu ?

Jawab: Menurut saya, anak saya selalu bergaul dengan orang-orang yang baik dan tidak

pernah ada masalah dalam pergaulannya.

5. Apakah bapak/ ibu selalu mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak

bapak/ibu?

Jawab: Iya, saya selalu mengawasi karena jika dibiarkan anak bisa bisa saya dibohongi

oleh anak saya, izinnya kerja kelompok ternyata main.

6. Kegiatan islami apa sajakah yang dilakukan anak bapak/ibu ketika dirumah?

Page 228: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

213

Jawab: Mengerjakan shalat 5 waktu, membaca Al-Qur’an dan puasa sunah senin kamis

tapi untuk puasanya masih jarang dilakukan.

7. Apakah bapak/ibu mengetahui perilaku anak anda ketika bersama dengan teman-

temannya?

Jawab: Sejauh ini yang saya lihat anak saya bergaul dengan baik bersama dengan teman-

temannya karna tidak pernah ada masalah apapun dia selalu menjaga kepercayaan yang

saya berikan.

8. Adakah kendala yang dihadapi ketika bapak/ ibu mengurus anak dirumah?

Jawab: Kendalanya hanya satu anak saya termasuk dalam kategori yang melow sehingga

tidak dapat dimarahi. Untuk itu saya selalu menasehatinya dengan lembut, jika kadang-

kadang dia malas.

9. Apakah anak bapak/ ibu kerap mengikuti kegiatan sosial dan kegiatan apa saja yang

mereka adakan?

Jawab: Iya, anak saya sangat suka mengikuti kegiatan sosial yang diadakan didesa.

Kegiatan yang dia ikuti biasanya kegiatan sosial pengumpulan dana jika ada daerah yang

terkena musibah dan membutuhkan bantuan, dan juga ikut berpartisipasi membagikan

sembako ke warga yang kurang mampu karena didesa kami memiliki yayasan yang

bernama najma saida yang merupakan komunitas ikhlas masyarakat indonesia

10. Apakah anak bapak/ibu sudah memiliki akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari?

Jawab: Setau saya anak saya memiliki akhlak yang baik, karena dia termasuk anak yang

pendiam tidak banyak bicara ketika diperintah langsung melaksanakan.

Page 229: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

214

TRANSKIP WAWANCARA

Judul Penelitian : Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Konsep Diri

Terhadap Sikap Religus Pada Remaja

Temapt Penelitian : Desa Banjarrejo 38 B Kec. Batanghari Lampung

Timur

Tanggal dan Waktu

Pelaksanaan Wawancara

: Selasa, 14 Agustus 2018

Subyek Wawancara : Orang Tua Remaja

Nama Informan : Bapak Triyono

Jabatan Informan : Ketua RT

Pertanyaan Wawancara

1. Kegiatan keagamaan apa yang dilakukan di desa ini?

Jawab: Kegiatan keagamaan yang dilakukan di desa ini pengajian ibu-ibu, pengajian

bapak-bapak, kegiatan TPA pada sore hari, latihan hadroh untuk ibu-ibu.

2. Adakah kegiatan keagamaan khusus untuk remaja di desa ini?

Jawab: Kalau didusun ini rismanya belum berjalan dengan baik mbak, ini masih mauk

dibentuk lagi. Sebenernya banyak remajanya tetapi minatnya seperti kurang.

3. Apakah anak bapak/ ibu selalu diperintah ketika hendak melaksanakan shalat 5 waktu?

Jawab: Iya, selalu saya perintah

4. Bagaimanakah cara bergaul anak bapak/ibu ?

Jawab: Menurut saya, cara bergaul anak-anak remaja di didesa ini baik karna saya melihat

banyak hal positifnya dari kegiatan yang mereka lakukan.

5. Apakah bapak/ ibu selalu mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak

bapak/ibu?

Jawab: Iya, saya selalu mengawasi setiap kegiatan yang anak saya lakukan baik dirumah

ataupun diluar rumah.

6. Kegiatan islami apa sajakah yang dilakukan anak bapak/ibu ketika dirumah?

Jawab: Mengerjakan shalat 5 waktu.

7. Apakah bapak/ibu mengetahui perilaku anak anda ketika bersama dengan teman-

temannya?

Page 230: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

215

Jawab: Saya melihat bahwa anak saya berperilaku baik ketika berada bersama dengan

teman-temannya dia tidak mudah terpengaruh dan ikut-ikutan dengan tindakan negatif

yang dilakukan oleh teman-temannya, karena saya selalu mengingatkan akan hal-hal

positif.

8. Adakah kendala yang dihadapi ketika bapak/ ibu mengurus anak dirumah?

Jawab: Tidak ada kendala apapun karna saya merasa cocok-cocok saja dengan keadaan

kami dirumah.

9. Apakah anak bapak/ ibu kerap mengikuti kegiatan sosial dan kegiatan apa saja yang

mereka adakan?

Jawab: Iya, anak saya sangat suka mengikuti kegiatan sosial yang diadakan didesa.

Kegiatan yang dia ikuti biasanya kegiatan sosial pengumpulan dana jika ada daerah yang

terkena musibah dan membutuhkan bantuan, dan juga ikut berpartisipasi membagikan

sembako ke warga yang kurang mampu karena didesa kami memiliki yayasan yang

bernama najma saida yang merupakan komunitas ikhlas masyarakat indonesia

10. Apakah anak bapak/ibu sudah memiliki akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari?

Jawab: Anak saya tergolong anak yang baik ketika berada dirumah maupun diluar

rumah. Kalaupun terkadang suka tidak disiplin tetapi masih sewajarnya saja.

Page 231: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

216

PEDOMAN OBSERVASI

NO Indikator Uraian Observasi Ada Tidak

ada

1 Profil Desa a. Sejarah

b. Susunan Pengurus

c. Susunan Organisasi

d. Sarana dan Prasarana

e. Data Jumlah Penduduk

2 Kegiatan

Harian Desa

a. Kegiatan ibadah sesuai agama dan

kepercayaan masing-masing

b. Ronda malam warga desa untuk

bersama-sama menjaga keamanan di

lingkungan sekitar

c. Menegur tetangga ketika berpapasan di

jalan dengan nada yang ramah dan

senyum yang tulus

3 Kegiatan

Sosial Desa

a. Kerja bakti membersihkan selokan dan

jalanan yang dilaksanakan di setiap

desa

b. Penyuluhan bahaya penyalahgunaan

obat-obatan terlarang narkoba dan

psikotoprika oleh kepala lingkungan

yang bekerja sama dengan dinas

kesehatan

c. Berpartisipasi dalam rangka

menyambut peringatan hari

kemerdekaan 17an

d. Mengadakan rapat RT di balai desa

untuk membahas perbaikan jalan yang

mengalami kerusakan

e. Kegiatan PKK untuk menjaga

hubungan baik sesama anggota warga

daerah tertentu

f. Acara perayaan apapun dari tetangga

baik itu pernikahan, ulang tahun, pesta

ucapan syukur, dan bentuk undangan

acara lainnya.

g. Penyuluhan mengenai kesehatan terkait

penggunaan air bersih yang

diselenggarakan oleh puskesmas

h. Pengadaan posyandu

i. Penyuluhan mengenai program

Keluarga Berencana.

Page 232: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

217

j. Datang melayat ketika ada tetangga

yang mengalami peristiwa duka

k. Menjenguk tetangga yang sakit

l. Pengadaan arisan ibu rumah tangga

sedaerah yang selain bermanfaat secara

ekonomi, juga bisa menjadi ajang

saling mengenal satu dengan yang lain.

m. Lomba kebersihan yang diadakan oleh

kelurahan membuat warga RT maupun

RW mau tidak mau bergotong royong

untuk bersama-sama membersihkan

kawasannya masing-masing.

4 Perlunya

pembinaan

akhlak

a. Rendahnya taraf pendidikan keluarga

b. Keadaan keluarga yang tdak stabil

(broken home)

c. Orang tua yang kurang memperhatikan

d. Lingkungan setempat kurang baik

e. Kurang berhati-hati dalam berteman

f. Keadaan ekonomi keluarga

g. Kurangnya kesadaran remaja

h. Adanya tekhnologi internet

5 Kegiatan

Keagamaan

a. Pengajian yang diadakan oleh bapak

bapak

b. Pengajian yang diadakan oleh ibu-ibu

c. Pengajian yang diadakan oleh risma

d. Tadarus Al-Qur’an yang dilaksanakan

dimasjid

e. Sholat jum’at bagi kaum muslim

f. Sholat berjama’ah dimasjid bagi kaum

muslim

g. Pembinaan kegamaan kepada risma

dan ibu ibu pengajian

Page 233: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

218

PEDOMAN DOKUMENTASI

Uraian Dokumentasi Ada Tidak

1. Data tentang sejarah

berdirinya desa

2. Data visi, misi dan tujuan desa

3. Data struktur orgsnisasi desa

4. Data penduduk

5. Data sarana dan prasarana

6. Data kegiatan desa

7. Bukti penelitian

Page 234: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

219

DOKUMENTASI PENYEBARAN ANGKET

Page 235: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

220

Page 236: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

221

Page 237: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

222

Page 238: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

223

Page 239: PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44094/2/SITI NUR... · pengaruh konformitas teman sebaya dan konsep diri terhadap

224

Foto bersama Bapak Kepala Desa Banjarrejo 38 B

Foto bersama orang tua remaja