pengaruh konformitas kelompok teman sebaya, konsep...

177
PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP DIRI DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA REMAJA Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : Ajeng Namyra Putri 1111070000157 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 / 2016

Upload: phungquynh

Post on 27-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA,

KONSEP DIRI DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP

GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA REMAJA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

Ajeng Namyra Putri

1111070000157

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 / 2016

Page 2: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

PENGARUH KONF'ORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA,KONSEPDIRI DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERIIADAP

GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA REMAJA

Skripsi

Di ajukan untuk memenuhi p ersyaratan memp erol ehGelar Sarjana Psikologi (S.psi)

Oleh:

Ajeng Namyra Putri1 1 1 1070000157

Dibawah Bimbingan :

Pembimbing

Ima Sri Rahmani. MA.. psikoloeNIP. 19770101 2003121 1 A02

FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1437 I 2016

Page 3: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul '6PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOKTEMAN SEBAYA, KONSEP DIRI DAN FAKTOR DEMOGRAFITERHADAP GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA REMAJA" telah diujikandalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta pada tanggal 13 April 2016. Skripsi ini telah diterima sebagaisalah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) pada FakultasPsikologi.

Jakarta, 13 April2016

Sidang Munaqasyah

Dekan/Ketua

Prof. Dr. Abdul Nluiib-*Ir6" NI.SiN r P. 1 e6 8 06 I 4 lee-ftmo 1-

Dr. Abdul Rahman Shaleh. M.SiNrP. 19720823199903 | 002

Anggota

.ilrg9*'Desi Yustari N{uchtar. M.Psi.. Psikolos

NrP. 198212t4 20080t 2 006

Ima Sri Rahmani. M.A.. PsikoloeNIP. 19770101 200312 r 002

iii

NrP. 19620724 t98903 2001

Page 4: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul "PENGARUH KONFORMITAS

KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP DIRI DAN FAKTOR

DEMOGRAFI TERHADAP GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA REMAJA"

adalah benar merupakan karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaafi di suatu perguruan tinggi manapun.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penelitian skripsi ini yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norrna, kaidah, dan etika penelitian ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dalam skripsi ini,

saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademis yang saya sandang dan

sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik- baiknya.

Jakarta, Maret2016

Aieng Namvra PutriNIM: 1111070000157

IV

Page 5: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

v

MOTTO

Dominus

Illuminatio

Mea

PERSEMBAHAN

Karya ini sebagai sebuah bukti kasih bahwa

saya mampu untuk membuat keluarga dan

orang-orang yang selalu mendukung saya

merasa bangga dan tersenyum.

Page 6: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

vi

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi

(B) Februari 2016

(C) Ajeng Namyra Putri

(D) Pengaruh Konformitas Kelompok Teman Sebaya, Konsep Diri dan Faktor

Demografi terhadap Gaya Hidup Konsumtif pada Remaja

(E) xiii + 132 halaman + lampiran

(F) Gaya hidup konsumtif pada remaja merupakan salah satu hal yang menjadi

sorotan penting. Syamila (2014) memaparkan bahwa kelompok usia yang

sangat konsumtif adalah remaja. Perubahan trend ataupun mode

merupakan faktor pendorong remaja berperilaku konsumtif.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konformitas (private

acceptance dan public compliance), konsep diri (physical self, mora-

ethical self, personal self, family self, social self, identity self, satisfaction

self, behavior self, dan self criticism) dan demografi (usia, jenis kelamin,

pendapatan orang tua per bulan dan uang saku siswa per bulan) terhadap

gaya hidup konsumtif siswa SMAN 88 Jakarta Timur dan SMA Labschool

Jakarta Timur. Sampel pada penelitian ini adalah siswa SMAN 88 Jakarta

Timur sebanyak 170 orang dan SMA Labschool Jakarta Timur sebanyak

229 orang. Teknik pengambil sampel yang digunakan adalah non-

probability sampling dengan menggunakan accidental sampling. CFA

(Confirmatory Factor Analysis) digunakan untuk uji validitas konstruk alat

ukur dan Multiple Regression Analysis digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian dengan taraf signifikansi 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari

seluruh variabel terikat sebesar 0,187 dengan (p > 0,05). Dengan demikian

gaya hidup konsumtif pada remaja dipengaruhi oleh seluruh independen

variabel sebesar 18,7%, sedangkan 81,3% dipengaruhi oleh variabel lain

diluar penelitian.

(G) Bahan Bacaan : 27 buku + 20 jurnal + 4 skripsi+ 5 internet

Page 7: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

vii

ABSTRACT

(A) Faculty of Psychology

(B) February 2016

(C) Ajeng Namyra Putri

(D) The influence of Peer Group Conformity, Self Concept and Demographic

Factors toward Consumptive Lifestyles in Teenagers

(E) xiii + 132 pages + attachments

(F) Consumptive lifestyles in teenagers is the important highlight. Syamila

(2014) sets forth that teenagers are very consumerist age. The change of

trend and fashion are the supporting factors that teenagers behave

consumerist.

This study was conducted to determine the influence of peer group

conformity (private acceptance and public compliance), self concept

(physical self, mora-ethical self, personal self, family self, social self,

identity self, satisfaction self, behavior self, and self criticism), and

demographic factors (gender, age, parent’s income per month, and student

allowance per month) toward consumptive lifestyles in teenagers. Samples

in this study were 170 student of 88 Senior High School East Jakarta and

229 student of Labschool Senior High School East Jakarta. In this study

was used non-probability sampling technique which was used accidental

sampling. CFA (Confirmatory Factor Analysis) was used to test the

construct validity instrument and multiple regression analysis was used to

test research hypothesis with significance level of 0.05.

The results showed that there was a significant influence from all

independent variables was 0,187 (p > 0,05). And the proportion of

variance of consumptive described by all independent variables was

18,7%, while 81,3% was influenced by other variables outside of this

research.

(G) References: ; Books: 27 + Journals: 20 + Thesis: 4 + Web: 5

Page 8: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Konformitas Kelompok Teman Sebaya,

Konsep Diri dan Faktor Demografi terhadap Gaya Hidup Konsumtif pada Remaja”.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Abd. Mujib, M.Ag.

Wakil Dekan Bidang akademik Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si, Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan Dra. Diana Mutiah, M.Si dan Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum Ikhwan Luthfi, M.Psi yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

2. Dosen pembimbing skripsi Ima Sri Rahmani, M.A., Psikolog. Penulis sangat

berterimakasih atas segala arahan, masukan, kritik serta koreksi dalam pengerjaan

skripsi ini.

3. Dosen Pembimbing Akademik Luh Putu Suta Haryanthi, M.Psi., T.Psikolog., yang

telah memberikan dukungan kepada penulis.

4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan limpahan ilmu tidak ternilai dan banyak membantu penulis.

5. Keluarga penulis, mama dr. Budi Suprapti dan papa Uud Udayana, S.E., M.M.

Kakak tercinta, dr. Ariyo Ryadi Rangga Putra beserta seluruh keluarga besar yang

Page 9: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

ix

selalu mendukung dan mendoakan. Kalianlah yang telah membuat penulis

bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan penelitian ini.

6. Muhammad Rafsanjani, S.Sos., sebagai teman dekat teristimewa dan partner berbagi

asa, suka cita, duka, misi serta mimpi. Terimakasih atas motivasi dan segala hal yang

sudah diberikan sangat bermanfaat bagi penulis.

7. Sahabat-sahabat penulis: Imaniar Nahjan Radhita, Tjut Aliffa Keumala, Afni Indira

Ashary, S.Psi., Safira Nadia, S.Psi., Kurnia Istiqomah, Risda Khusnul Khatimah,

Widaad Robie Attamimi, Cheryl Raissa Al-Faruqy, Rifqy Fajrul Ghois, S.Psi., Astuti

Jovitasari, S.Psi., terimakasih telah menjadi tempat berbagi asa, duka, suka cita serta

untuk kebahagiaan dan semangat yang sudah kalian ciptakan untuk penulis.

8. Teman-teman psikometri yang luar biasa membantu saya menggunakan M-Plus dan

membuat saya semakin mahir dalam statistika yaitu Citra, Rahmi, Isti dan Nurul.

9. Psikologi UIN D 2011, TRADASYN, Psikologi Sosial 2011, Pergerakan Mahasiswa

Islam Indonesia (PMII) yang telah menjadi keluarga baru bagi penulis yang telah

memberikan banyak cerita dan pengalaman selama ini.

10. Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah

Atas Labschool Jakarta Timur yang telah menjadi sumber data (responden) dalam

penelitian ini, tak lupa pula kepada kepala sekolah dan seluruh staff Sekolah

Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labschool

Jakarta Timur penulis ucapkan terimakasih atas kerjasama dan partisipasinya

sehingga penulis dapat melnyelesaikan penelitian ini.

Semoga Allah memberikan pahala yang tak henti sebagai balasan atas segala kebaikan

dan bantuan yang diberikan. Harapan penulis, semoga skripsi ini memberi manfaat,

khususnya bagi penulis sendiri, para pembaca dan seluruh pihak terkait.

Jakarta, Februari 2016

Page 10: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

MOTTO & PERSEMBAHAN ........................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............................................. 10

1.2.1 Pembatasan masalah........................................................... 10

1.2.2 Perumusan masalah .............................................................. 12

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 12

1.3.1 Tujuan penelitian .................................................................. 12

1.3.2 Manfaat penelitian ................................................................ 13

BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................. 14

2.1. Gaya Hidup Konsumtif ...................................................................... 14

2.1.1 Definisi gaya hidup konsumtif............................................ 14

2.1.2 Gaya hidup konsumtif pada remaja .................................... 18

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup konsumtif 21

2.1.4 Pengukuran gaya hidup konsumtif ..................................... 24

2.2. Konformitas ....................................................................................... 29

2.2.1 Definisi konformitas ........................................................... 29

2.2.2 Jenis konformitas ................................................................ 30

2.2.3 Pengukuran konformitas ..................................................... 32

2.3. Konsep Diri ........................................................................................ 34

2.3.1 Definisi konsep diri............................................................ 34

2.3.2 Dimensi konsep diri ............................................................ 36

2.3.3 Pengukuran konsep diri ...................................................... 38

2.4. Kerangka Berpikir ............................................................................. 39

2.4.1 Pengaruh konformitas terhadap gaya hidup konsumtif ....... 45

2.4.2 Pengaruh konsep diri terhadap gaya hidup konsumtif ......... 46

2.4.3 Pengaruh konformitas dan konsep diri terhadap gaya hidup

Page 11: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

xi

konsumtif .............................................................................. 47

2.5. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 48

2.5.1 Hipotesis mayor ................................................................. 49

2.5.2 Hipotesis minor .................................................................. 49

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 51

3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 51

3.1.1 Populasi ............................................................................ 51

3.1.2 Sampel .............................................................................. 51

3.2. Variabel Penelitian ............................................................................ 52

3.3.1 Identifikasi variabel penelitian ........................................ 52

3.3.2 Definisi operasional variabel........................................... 52

3.3. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 55

3.4. Uji Validitas Konstruk .................................................................... 59

3.4.1 Uji validitas konstruk konformitas .................................. 62

3.4.2 Uji validitas konstruk konsep diri ................................... 66

3.4.3 Uji validitas konstruk gaya hidup konsumtif .................. 86

3.5. Metode Analisis Data ...................................................................... 86

3.6. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 88

BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................ 91

4.1. Gambaran Subjek Penelitian ............................................................ 91

4.2. Hasil Analisis Deskriptif ................................................................. 94

4.3.1 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ............................. 96

4.3. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 97

4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian .................................. 97

4.3.2 Pengujian proporsi varians independen variabel ............. 106

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ............................................ 110

5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 110

5.2. Diskusi ............................................................................................. 111

5.3. Saran ................................................................................................ 117

5.3.1 Saran teoritis ..................................................................... 117

5.3.2 Saran praktis ..................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 122

LAMPIRAN ......................................................................................................... 126

Page 12: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Dimensi gaya hidup konsumtif ......................................................... 28

Tabel 3.1 Skor Pernyataan Positif dan Negatif Skala Likert ............................. 55

Tabel 3.2 Blue Print Skala Gaya Hidup Konsumtif ........................................... 56

Tabel 3.3 Blue Print Skala Konformitas ............................................................ 57

Tabel 3.4 Blue Print Skala Konsep Diri............................................................. 58

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Skala Private Acceptance .................................. 63

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Skala Public Compliance .................................. 65

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri Physical Self ....................... 67

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri Moral-ethical Self ............... 69

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri Personal Self ....................... 71

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri Family Self .......................... 73

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri Social Self ........................... 75

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri Identity Self ......................... 77

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri Satisfaction Self .................. 79

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri BehaviorSelf ....................... 81

Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri Self Criticism ...................... 83

Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Skala Konsep Diri Gaya Hidup Konsumtif ....... 85

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian ................................................... 91

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian .............................................. 95

Tabel 4.3 Norma Skor Variabel ......................................................................... 96

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel ................................................................ 97

Tabel 4.5 R square.............................................................................................. 98

Tabel 4.6 Anova ................................................................................................. 99

Tabel 4.7 Koefisien Regresi ............................................................................... 100

Tabel 4.8 Proporsi varians Independen Variabel ............................................... 107

Page 13: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 46

Gambar 3.1 Uji Validitas Konstruk Private Acceptance ................................... 62

Gambar 3.2 Uji Validitas Konstruk Public Compliance .................................... 64

Gambar 3.3 Uji Validitas Konstruk Konsep Diri Physical Self ......................... 66

Gambar 3.4 Uji Validitas Konstruk Konsep Diri Moral-ethical Self ................. 68

Gambar 3.5 Uji Validitas Konstruk Konsep Diri Personal Self ........................ 70

Gambar 3.6 Uji Validitas Konstruk Konsep Diri Family Self ........................... 72

Gambar 3.7 Uji Validitas Konstruk Konsep Diri Social Self ............................. 74

Gambar 3.8 Uji Validitas Konstruk Konsep Diri Identity Self........................... 76

Gambar 3.9 Uji Validitas Konstruk Konsep Diri Satisfactionn Self .................. 78

Gambar 3.10 Uji Validitas Konstruk Konsep Diri Behavior Self ........................ 80

Gambar 3.11 Uji Validitas Konstruk Konsep Diri Self Criticism ........................ 82

Gambar 3.12 Uji Validitas Konstruk Gaya Hidup Konsumtif ............................. 84

Page 14: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin dan Keterangan Penelitian ............................................ 126

Lampiran 2 Angket Penelitian ........................................................................... 129

Lampiran 3 Syntax dan Path Diagram ............................................................... 140

Page 15: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, gaya hidup konsumtif pada remaja merupakan salah satu hal yang

menjadi sorotan penting. Hal ini dikarenakan remaja menjadi komoditas utama

pembeli berbagai produk. Syamila (2014) memaparkan bahwa mereka menjadi

kelompok usia yang sangat konsumtif. Fenomena ini dapat dibuktikan dengan

hasil data survey yang dirilis pada tahun 2013 oleh Marknetter’s yang

menyatakan bahwa penggerak ekonomi pasar website jual beli online adalah

remaja, dengan rincian bahwa; remaja yang berumur 17-19 tahun menempati

urutan pertama (34%), dilanjutkan oleh penduduk berumur 20-28 tahun (27%)

kemudian berumur 28-35 tahun (21%) dan di atas 35 tahun (18%).

Apabila berbicara mengenai dampak yang akan diakibatkan dari gaya hidup

konsumtif, Ramadhan (2012), memaparkan bahwa gaya hidup konsumtif secara

umum memiliki dampak psikologis, yaitu menyebabkan pelaku mengalami

compulsive buying disorder atau kecanduan belanja. Hal ini menyebabkan mereka

tidak menyadari bahwa dirinya terjebak dalam sebuah siklus yang tidak dapat

membedakan antara keinginan dan kebutuhan, hingga pada akhirnya menjadi

boros dan menghambur-hamburkan uang.

Hasil penelitian oleh Loudon dan Bitta (1993) membuktikan bahwa di pusat

perbelanjaan sedikitnya satu produk dibeli tanpa perencanaan. Menurut

Ramadhan (2012), ini mungkin tidak akan menjadi masalah besar bagi individu

Page 16: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

2

yang dapat memenuhi gaya hidupnya. Namun, bagi individu yang tidak dapat

memenuhinya, hal ini akan berdampak individu menjadi malu dan kurang percaya

diri karena merasa tidak sejajar dengan teman-teman sekelompoknya.

Selain dampak psikologis, gaya hidup konsumtif juga memiliki dampak

sosial, yaitu menciptakan kesenjangan antar sesama. Individu dapat menarik diri

dan tidak ingin bergaul dengan teman sekelompoknya karena merasa tidak dapat

memenuhi gaya hidup seperti teman-temannya. Dampak ini akan menjadi

bertambah besar jika teman-temannya mengucilkan atau menjauhi individu

tersebut sehingga individu merasa sendiri dan terkucilkan (Ramadhan, 2012).

Terdapat banyak penyebab mengapa kelompok usia remaja menjadi pelaku

utama gaya hidup konsumtif, salah satu alasannya dipaparkan oleh Mastead,

Antony S.R., Hewstone, Miles, Fiske, Susan T., (1996), bahwa pada masyarakat

kontemporer, masa remaja telah menjadi masa transisi yang penting sehubungan

dengan perilaku ekonomi. Yang di mana peran ekonomi remaja hampir

seluruhnya terbatas pada konsumsi atau sebagai konsumen, baik pria maupun

wanita.

Selain itu menurut Tambunan (2001) karakteristik masa remaja yang mudah

terbujuk dengan hal-hal yang menyenangkan, ikut–ikutan teman, dan cenderung

boros dalam menggunakan uang pun juga menyebabkan mereka dapat

dimanfaatkan oleh para produsen. Hal tersebut diperkuat oleh data hasil survey

pada bulan agustus tahun 2005 yang menyatakan bahwa 93% konsumen remaja

menganggap belanja ke mal merupakan hiburan atau rekreasi. Perubahan trend

ataupun mode merupakan salah satu faktor pendorongnya.

Page 17: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

3

Penyebab lainnya adalah karena masa remaja merupakan masa di mana

minat pribadi dan sosial mengalami perkembangan yang sangat kuat. Selain itu,

perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang terjadi pada remaja diidentifikasi

dapat memengaruhi mereka dalam perannya sebagai konsumen (Mowen, 2002).

Kematangan emosi remaja yang belum stabil pun dapat mendorong

munculnya berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak wajar. Membeli

tidak lagi dilakukan karena produk tersebut memang dibutuhkan, tetapi membeli

dilakukan karena alasan-alasan lain seperti sekedar mengikuti arus mode, hanya

ingin mencoba produk baru, agar sesuai dengan peraturan kelompok dan agar

diakui memiliki citra ideal yang menjadi suatu ajang pemborosan biaya karena

mereka belum memiliki penghasilan sendiri (Mowen, 2002).

Oleh karena itu, tak heran jika remaja menjadi sangat memerhatikan

penampilan dan menghabiskan banyak uang, waktu serta usaha yang sungguh-

sungguh untuk membuat penampilannya menjadi lebih baik. Penampilan fisik

menjadi sangat penting bagi remaja karena sangat berpengaruh terhadap

penerimaan diri remaja di dalam kelompoknya. Penerimaan diri pada remaja

merupakan suatu proses dalam mencari identitas diri.

Berkaitan dengan pencarian identitas diri, terdapat periode di mana para

remaja sangat senang untuk mencoba sesuatu yang baru atau yang sedang trend

dan berkaitan dengan citra diri yang ingin ditampilkan. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Chen-Yu dan Seock (2002), menjelaskan bahwa

dengan mengikuti trend, membuat para remaja merasa percaya diri dan diterima

oleh lingkungan sosialnya. Pendapat ini diperkuat oleh hasil penelitian yang

Page 18: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

4

dilakukan oleh Venkatesan (1966) bahwa seorang individu akan mengikuti norma

kelompoknya saat mengambil keputusan dalam membeli barang.

Kecenderungan remaja yang konsumtif ini didukung pula dengan

berkembangnya pusat perbelanjaan. Indonesia mengalami kemajuan dalam bidang

pembangunan nasional, salah satunya ditandai dengan semakin bertambahnya

pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar, seperti ibukota

Indonesia, yaitu Jakarta. Pertumbuhan pusat perbelanjaan di Jakarta meningkat

tajam. Menurut data yang dilansir oleh Cushman dan Wakefield, setiap tahunnya

jumlah mal tumbuh 3,9 persen, bahkan pembangunan mal di tahun 2014 dan 2015

juga lebih banyak terkonsentrasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Hal ini dapat

menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan gaya hidup konsumtif (Aryo,

2013).

Gaya hidup konsumtif khususnya dalam membeli barang secara umum

dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal antara lain meliputi pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan

keyakinan serta konsep diri. Faktor eksternal yang meliputi kebudayaan, kelas

sosial, kelompok acuan, serta keluarga (Mangkunegara, 2009).

Remaja yang bergaya hidup konsumtif karena ingin mempercantik dirinya,

atau ingin membuat dirinya terlihat lebih baik dalam pandangan orang lain diduga

adalah remaja yang memiliki konsep diri negatif, karena mereka berusaha untuk

membuat dirinya tampak ideal di lingkungannya. Dengan kata lain mereka

memandang dirinya sendiri dalam kondisi yang belum baik (Nessim & Wozniack,

2001).

Page 19: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

5

Dalam hal karakteristik demografi, salah satu faktor yang ditemukan

memengaruhi kesesuaian diri dengan kelompok adalah usia. Penelitian yang

dilakukan oleh Claesen, Brown, dan Eicher 1986; Huertas dan Powell 1986;

Taman dan Lessig 1977, menemukan bahwa dari semua kelompok umur, remaja

yang paling mungkin untuk menghasilkan tekanan kesesuaian.

Menurut Lascu (1991), remaja cenderung memiliki kontak social yang lebih

tinggi dari pada kelompok lainnya. Selain itu, struktur kelompok di mana remaja

berinteraksi (misalnya, persaudaraan, perkumpulan mahasiswa, geng) cenderung

memberlakukan aturan dan norma-norma yang lebih dari kelompok sosial lainnya.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, kelompok merupakan bagian yang

penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan remaja. Menurut King,

(2010), peran kelompok dalam perilaku konsumtif remaja pun sangat besar dan

istilah yang paling sering digunakan untuk menunjukan peran atau pengaruh

kelompok terhadap individu adalah konformitas. Selain itu, konformitas terhadap

kelompok teman sebaya merupakan suatu hal yang paling banyak terjadi pada

masa remaja. Hal ini dikarenakan konformitas muncul pada masa remaja awal

yaitu antara 13 tahun sampai 16 atau 17 tahun dan dapat ditunjukkan dengan

beragam cara, misalnya menyamakan diri dengan teman sebaya dalam hal

berpakaian, bergaya, berperilaku, berkegiatan dan mengasumsikan sekumpulan

sikap tertentu yang menjadi ciri anggota kelompok.

Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Yu, Chan, dan Choi

(2000), dalam penelitiannya menemukan bahwa pakaian adalah cara yang sangat

penting bagi remaja untuk mengembangkan identitas diri mereka sendiri. Selain

Page 20: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

6

itu, bagi remaja, fungsi yang paling penting dari pakaian adalah untuk

meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkatkan rasa memiliki dengan kelompok

teman sebayanya dan membuat mereka merasa baik terhadap diri mereka sendiri.

Sebagian remaja juga beranggapan bila mereka berpakaian atau menggunakan

aksesoris yang sama dengan yang sedang diminati kelompok acuan, maka timbul

rasa percaya diri dan kesempatan diterima oleh kelompoknya lebih besar. Oleh

karena itu, remaja cenderung menghindari penolakan dari teman sebaya dengan

bersikap konformis atau sama dengan kelompok teman sebayanya.

King (2010), memandang bahwa konformitas sebagai bentuk khusus dari

ketaatan yang dilakukan karena adanya tekanan kelompok. Hal ini senada dengan

pernyataan dari Satish dan Rajamohan (2012) yang terinspirasi oleh William

Lazer, menyatakan bahwa variabel budaya dan sosial khususnya interaksi

kelompok terhadap harapan dan nilai-nilai menciptakan pola yang sistematis pada

perilaku. Ini adalah pola gaya hidup yang menentukan keputusan pembelian.

Ketika barang dan jasa yang tersedia di pasar selaras dengan pola gaya hidup dan

nilai-nilai, maka reaksi konsumen akan menguat. Ditambah lagi dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh salah satu agen iklan terkemuka di India dengan

jumlah partisipan sebanyak 4.463 orang yang terdiri dari anak-anak dan remaja,

mengemukakan bahwa hampir seluruh remaja melakukan konformitas dalam

kelompoknya (Satish & Rajamohan, 2012).

Banyak remaja yang bersedia melakukan berbagai cara demi mendapatkan

pengakuan dari kelompoknya, bahwa ia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari

kelompok tersebut. Keinginan yang kuat untuk melepaskan diri dari keterikatan

Page 21: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

7

dengan orang tua membuat remaja mencari dukungan sosial melalui teman

sebayanya. Selain itu, hal ini sesuai dengan pemaparan Erikson mengenai teori

perkembangan sosial-emosianal, bahwa remaja berada di dalam tahap identity

versus identity confusion yang diidentikan bahwa remaja sedang mencari jati diri

melalui kelompok teman sebayanya (Atkinson, Atkinson, Smith, & Bem, 1999).

Di sisi yang lain, menjadi anggota dari kelompok sebaya sebagai penyaluran

emosi merupakan salah satu tujuan dan tugas perkembangan utama remaja

(Rubin, Bukowski & Parker, 2006; & Schneider, 2000). Menurut Agustiani

(2006), kelompok sebaya memengaruhi sosialisasi remaja dan identitas untuk

mengeksplorasi kepentingan individu dan kebermaknaan akan dirinya terhadap

orang lain.

Pada masa remaja awal, remaja akan lebih mengikuti standar-standar atau

norma-norma teman sebayanya daripada yang dilakukan pada masa kanak-kanak.

Norma-norma tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama antar sesama

anggota kelompok (Santrock, 2004).

Pada dasarnya tidaklah mudah bagi remaja untuk mengikatkan diri pada

suatu kelompok karena setiap kelompok mempunyai tuntutan yang harus dapat

dipenuhi oleh setiap remaja yang ingin bergabung. Jika remaja ingin diakui

eksistensinya di dalam kelompok, mereka harus berusaha untuk menjadi bagian

dari kelompoknya dengan cara mengikuti peraturan yang ada di dalam kelompok.

Semakin besar kepercayaan remaja terhadap kelompok sebagai sumber informasi

yang benar, semakin besar pula kemungkinan untuk menyesuaikan kelompok

(Taylor, Peplau, & Sears, 2009).

Page 22: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

8

Tolley (2014) yang terinspirasi oleh Mc Elhaney, Antonishak, dan Allen,

mengatakan bahwa remaja melakukan konformitas untuk mencari identitas diri

dengan melakukan identifikasi melalui kelompok teman sebaya yang memiliki

kesamaan. Remaja cenderung mengikuti nilai atau perilaku yang ada dalam

kelompok agar eksistensi remaja atau keberhargaan diri diakui dan kecenderungan

tersebut disebut konformitas terhadap kelompok teman sebaya.

Uraian di atas dapat menggambarkan bahwa mungkin lebih dari periode

perkembangan lainnya, masa remaja merupakan masa di mana semua aspek

psikologis dan perubahan fisik terjadi. Remaja sangat memerhatikan tubuhnya dan

mengembangkan citra mengenai tubuhnya agar sesuai dengan yang dikehendaki

(Mastead, et al., 1996).

Banyak hal yang memengaruhi dan juga mengganggu persepsi remaja

mengenai diri seutuhnya. Hetherington, Parke, Gauvain, dan Locke (2006),

memaparkan di samping karena pengaruh lingkungkungan dan kelompoknya

tidak diragukan lagi hal ini juga dikarenakan pandangan dari remaja mengenai

"storms and stress" yang menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang

bergejolak yang diwarnai oleh konflik dan perubahan suasana hati muncul karena

perubahan fisiologis yang jelas dan obyektif yang dapat diamati.

Hal di atas menjabarkan bahwa terdapat hubungan antara konformitas

kelompok teman sebaya dalam hal menjadikan citra diri ideal dengan keseluruhan

persepsi mengenai penggambaran diri remaja dari segala aspek mengenai dirinya,

baik secara fisik, sosial, dan psikologis yang didasarkan pada pengalaman atau

yang disebut dengan konsep diri menurut Sobur (2003).

Page 23: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

9

Sobur (2003) yang terinspirasi dari Mead, juga mengungangkapkan bahwa

orang yang penting (significant other) berperan dalam konsep diri. Hal ini senada

dengan pendapat Sobur (2003) yang terinspirasi dari Lindgren, bahwa konsep diri

terbentuk karena adanya interaksi individu satu dengan individu lain, individu

dengan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok.

Menurut O'Dea dan Abraham (1999), jenis kelmin, usia, pubertas,

penampilan, dan kelompok sebaya ikut berpengaruh pada konsep diri remaja.

Dapat dikatakan bahwa individu yang beraktivitas aktif dalam suatu komunitas

akan berupaya untuk menyesuaikan dirinya demi mencapai konsep diri yang ideal

sesuai dengan komunitas di mana individu tersebut berada. Setiap individu

menyesuaikan dirinya dengan kriteria lingkungan di mana ia berada, untuk dapat

merasa diterima di lingkungan tersebut. Misalnya dalam cara bergaul dan

sebagainya yang biasa menjadi tolak ukur kriteria ideal dalam lingkungan

tersebut. Hal itu bertujuan untuk mencapai konsep diri ideal.

Oleh karena itu apabila para remaja berada di dalam suatu komunitas

tertentu yang memiliki kriteria ideal yang konsumtif, maka mereka memiliki pola

perilaku konsumtif untuk mencapai konsep diri yang ideal seperti yang

diharapkan kelompoknya. Pendapat dari Ahmad dan Thyagaraj (2015) yang

terinspirasi dari Kotler dan Keller, mendukung hal tersebut dimana mereka

menyatakan bahwa konsumen memiliki penggambaran tentang diri mereka sendiri

yang berkaitan erat dengan konsep diri yang menyebabkan individu cenderung

untuk membeli produk dan jasa yang dapat meningkatkan konsep diri mereka dan

menghindari produk-produk yang tidak sesuai dengan konsep diri individu.

Page 24: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

10

Di sisi lain, faktor demografi selain usia dan jenis kelamin terdapat pula

faktor demografis lainnya, seperti, status ekonomi (pendapatan orangtua per bulan

dan uang saku siswa) yang dijelaskan dalam penelitian yang dilakukan oleh Perry

dan Morris (2005), yang menemukan bahwa pendapatan keluarga memengaruhi

perilaku mengonsumsi.

Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa pengaruh konformitas kelompok

teman sebaya dan konsep diri terhadap gaya hidup konsumtif pada remaja

merupakan suatu fenomena yang menarik untuk dikaji lebih lanjut dari tinjauan

Psikologi. Untuk itulah penelitian ini diadakan, yaitu untuk menguji, “Pengaruh

Konformitas Kelompok Teman Sebaya, Konsep Diri dan Faktor Demografi

terhadap Gaya Hidup Konsumtif Pada Remaja”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh konformitas

dan konsep diri terhadap gaya hidup konsumtif pada remaja. Adapun konsep yang

digunakan sebagai berikut:

1. Gaya hidup konsumtif yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah

penggabungan definisi yang diungkapkan oleh Engel, Blackwell, dan

Miniard (1994) dan Mowen (2002) serta Rosandi (2004), bahwa gaya hidup

konsumtif merupakan cara hidup atau pola hidup seseorang dalam

menggunakan waktu dan uangnya secara berlebihan dan dengan alasan

membeli yang lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan

(irasional).

Page 25: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

11

2. Konformitas yang dimaksud dalam penelitian ini merujuk pada pengertian

konformitas menurut Myers (2008), bahwa konformitas adalah

kecenderungan berperilaku sama dengan orang lain akibat adanya tekanan

individu atau kelompok. Tekanan tersebut dapat berupa tekanan secara

langsung atau tidak langsung dengan tujuan supaya individu diterima oleh

orang lain atau terhindar dari penolakan.

3. Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini merujuk pada pengertian

remaja menurut Hurlock (1980), yang menjelaskan istilah “adolescene”

atau biasa disebut dengan masa remaja seperti yang digunakan saat ini,

mempunyai arti penting yang lebih luas, mencakup kematangan mental,

emosional, sosial, dan fisik. Hurlock menambahkan masa remaja merupakan

suatu periode transisi di mana seseorang berubah secara fisik dan psikologis

dari seorang anak menjadi orang yang dewasa. Hurlock (1980), membagi

masa remaja menjadi masa remaja awal dengan rentang usia antara 13

hingga 16 atau 17 tahun dan masa remaja akhir dengan rentang usia antara

16 atau 17 hingga 18 tahun. Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti

akan membagi rentangan usia remaja dari usia 15 hingga 17 tahun.

4. Konsep diri yang dimaksud dalam penelitian ini merujuk pada pengertian

konsep diri menurut Fitts (1965), adalah ketika individu memandang,

mendeskripsikan, bereaksi, memberikan arti dan penilaian terhadap dirinya

sendri, serta menunjukkan suatu kesadaran diri dan kemampuan untuk

keluar dari dirinya agar dapat meilihat dirinya seperti apa yang ia lakukan

Page 26: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

12

terhadap dunia luar.

5. Faktor demografis yang dimaksud adalah usia, jenis kelamin, pendapatan

orang tua per bulan dan uang saku siswa per bulan sebagai faktor yang

memengaruhi gaya hidup konsumtif.

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengajukan pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh konformitas kelompok teman sebaya, konsep diri, dan

faktor demografi terhadap gaya hidup konsumtif pada remaja?

2. Manakah dari dimensi-dimensi dari variabel independen yang dapat menjadi

prediktor terbaik bagi gaya hidup konsumtif pada remaja?

3. Berapakah sumbangan masing-masing dimensi terhadap dependent variable?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui apakah ada pengaruh konformitas kelompok teman sebaya,

konsep diri, dan faktor demografi terhadap gaya hidup konsumtif pada remaja.

2. Mengetahui manakah dari dimensi-dimensi dari variabel independen yang

dapat menjadi prediktor terbaik bagi gaya hidup konsumtif pada remaja.

3. Mengetahui berapakah sumbangan masing-masing dimensi terhadap

dependent variable.

Page 27: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

13

1.3.2 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, baik secara teoritis

maupun praktis yaitu sebagai berikut :

a) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan bagi

masyarakat umum dan bermanfaat dalam pengembangan teori-teori

psikologi, khususnya yang berhubungan dengan gaya hidup konsumtif dan

dapat djadikan langkah awal bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan penelitian ini.

b) Manfaat Praktis

Peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi khalayak

masyarakat untuk mengetahui hal apa saja yang dapat dilakukan untuk

meminimalisir gaya hidup konsumtif pada remaja.

Page 28: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

14

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Gaya Hidup Konsumtif

2.1.1 Definisi gaya hidup konsumtif

Pada awalanya, seorang tokoh psikologi bernama Alfred Adler menjelaskan

keunikan manusia dengan konsep gaya hidup. Setiap orang memiliki tujuan, merasa

inferior, berjuang menjadi superior, dan dapat mewarnai atau tidak mewarnai usaha

superiornya dengan minat sosial. Namun, setiap orang melakukannya dengan gaya

hidup yang berbeda-beda, selain itu, jumlah gaya hidup berjumlah sebanyak orang

yang ada di dunia. Misalnya, seseorang mungkin berusaha menjadi superior dalam

kekuatan dan kemampuan fisik, dan orang lain mungkin berusaha berprestasi secara

intelektual. Alfred Adler berpendapat bahwa style of life atau biasa disebut lifestyle

dan dalam bahasa indonesia disebut dengan gaya hidup adalah cara yang unik dari

setiap orang dalam berjuang mencapai tujuan khusus yang telah ditentukan orang

itu sendiri dalam kehidupan tertentu dimana dia berada (Alwisol, 2004).

Krishnan (2011) yang terinspirasi dari Bell, Rainwater, Coleman dan Handel,

Havinhurst serta Feigenbaum, menjelaskan awal mulanya mengenai konsep gaya

hidup yang berkaitan dengan perilaku konsumen yaitu ditujukan untuk

memprediksi perilaku konsumen. Menurut William Lazer yang menginspirasi

Krishnan (2011), juga memperkenalkan konsep pola gaya hidup dan hubungannya

dengan pemasaran. Ia mendefinisikan pola gaya hidup sebagai sistem yang

Page 29: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

15

mengacu pada karakteristik hidup sebagai konsumen, dan cara di mana mereka

mengonsumsi yang akan mencerminkan gaya hidup konsumtif masyarakat.

Gaya hidup juga dipaparkan sebagai suatu pola hidup tentang bagaimana

seseorang menggunakan waktu dan uang yang dimilikinya (Engel, Blackwell, &

Miniard, 1994). Pernyataan tersebut didukung pula oleh Nessim dan Wozniak

(2001) yang menyatakan bahwa gaya hidup dapat dilihat melalui bagaimana

seseorang menggunakan waktu luangnya. Hawkins dan Best (2004) juga

menyatakan bahwa gaya hidup mencakup bagaimana seseorang membelanjakan

uang, menggunakan suatu barang dan apa yang individu pikirkan mengenai sesuatu.

Definisi lain mengenai gaya hidup juga dipaparkan oleh Engel, Blackwell,

dan Miniard (1994) yaitu sebagai suatu frame of reference atau kerangka acuan

yang dipakai seseorang dalam bertingkah laku, di mana individu tersebut berusaha

membuat seluruh aspek kehidupannya berhubungan ke dalam suatu pola tertentu,

dan mengatur strategi bagaimana ia ingin dipersepsikan oleh orang lain. Hal ini

didukung oleh pernyataan Loudon dan Bitta, (1993) yang mengacu pada teori

Alfred Adler, menyatakan bahwa gaya hidup adalah sesuatu hal yang mengacu

pada tujuan seseorang dalam membentuk dirinya dan mengatur cara bagaimana

mencapai tujuannya.

Gaya hidup dapat diidentifikasi melalui tiga hal, meliputi kegiatan, minat, dan

opini. Kegiatan adalah tindakan nyata seperti menonton suatu media, berbelanja di

toko, atau menceritakan kepada orang lain mengenai hal baru yang terkait perilaku

konsumtif. Minat mengacu pada ketertarikan yang besar terhadap suatu objek,

peristiwa, atau topik tertentu yang memperlihatkan adanya kegairahan yang

Page 30: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

16

menyertai perhatian baik bersifat khusus maupun terus menerus. Opini adalah

pendapat lisan atau tertulis sebagai respon terhadap suatu situasi atau stimulus

tertentu (Engel, Blackwell, & Miniard, 1994). Pendapat ini didukung oleh Kotler

dan Keller yang menginspirasi Kulsiri (2012), yang menyatakan bahwa gaya hidup

adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktifitas, minat dan

opininya.

Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana

membelanjakkan uang dan bagaimana mengalokasikan waktu (Mowen, 2002).

Menurut pendapat ini, gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang

berinteraksi dengan lingkungannya. Seperti yang diungkapkan oleh Feist dan Feist

(2010), yang terinspirasi dari teori Adler, bahwa interaksi diri dan lingkungan

dalam konteks gaya hidup sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang

khususnya dalam 3 hal utama yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta.

Dari beberapa definisi di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa gaya

hidup yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah pola tingkah laku yang

berhubungan dengan empat dimensi utama yaitu gaya hidup dalam dimensi

kegiatan, acuan, minat dan opini. Lebih jelasnya adalah terkait dengan bagaimana

individu membelanjakan uang dan menghabiskan waktu (kegiatan), acuan yang

dipakai seseorang dalam bertingkah laku (frame of reference), dan bagaimana

menjadikan suatu objek sebagai perhatian khusus (minat), serta bagaimana individu

melihat diri dan lingkungannya (opini).

Kata “konsumtif” sering diartikan sama dengan “konsumerisme”. Padahal

konsumerisme menurut kamus modern bahasa indonesia, mengacu pada segala

Page 31: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

17

sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Lina dan Rosyid (2009),

mengungangkapkan bahwa tinjauan perilaku konsumtif perlu dilihat dari

pemahaman perilaku konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan

keinginan untuk mengonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan

secara berlebihan atau bukan menurut kebutuhan untuk mencapai kepuasan yang

maksimal.

Sementara itu Sumartono mengatakan bahwa perilaku konsumtif dapat

diartikan sebagai suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas.

Artinya sebelum habis suatu produk dipakai, seseorang telah menggunakan produk

jenis yang sama dari merek lain atau membeli barang karena adanya hadiah yang

ditawarkan atau membeli suatu produk karena banyak orang yang menggunakan

produk tersebut.

Selanjutnya, pengertian konsumtif menurut Tambunan (2001), menjelaskan

keinginan untuk mengonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan

secara berlebihan dengan mengutamakan keiginan daripada kebutuhan. Menurut

Siti Novianti (2014) konsumtif adalah perilaku yang boros yang mengkonsumsi

barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan dari pada

kebutuhan.

Berdasarkan definisi di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa gaya hidup

konsumtif adalah cara atau pola hidup seseorang dalam menggunakan waktu dan

uangnya secara berlebihan untuk membeli sesuatu dengan mengedepankan

keinginan daripada kebutuhan (irasional).

Page 32: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

18

2.1.2 Gaya hidup konsumtif pada remaja

Mastead (1996) memberikan penjelasan bahwa remaja adalah suatu periode yang

panjang sebagai proses transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.

Umumnya, remaja dikaitkan dengan mulainya pubertas, yaitu proses yang

mengarah pada kematangan seksual, atau fertilitas yang merupakan kemampuan

untuk reproduksi. Pada periode remaja terjadi pertumbuhan yang signifikan pada

kemampuan intelektual.

Hurlock (1980), menjelaskan istilah “adolescene” atau biasa disebut dengan

masa remaja seperti yang digunakan saat ini, mempunyai arti penting yang lebih

luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Hurlock

menambahkan masa remaja merupakan suatu periode transisi di mana seseorang

berubah secara fisik dan psikologis dari seorang anak menjadi orang yang dewasa.

Hurlock (1980), membagi masa remaja menjadi masa remaja awal dengan

rentang usia antara 13 hingga 16 atau 17 tahun dan masa remaja akhir dengan

rentang usia antara 16 atau 17 hingga 18 tahun. Masa remaja dibedakan oleh

Hurlock dikarenakan pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi

perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

Menurut Hurlock (1980), masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan

dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa ini, individu mengalami

berbagai perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah

perubahan secara fisik, dimana tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk

tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya kapasitas

reproduktif, serta mulai mampu berpikir abstrak dan idealis seperti orang dewasa.

Page 33: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

19

Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua

dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa.

Terdapat beberapa karakteristik dari remaja yang merupakan sebagai ciri

khasnya yang dijabarkan oleh Hurlock (1980), diantaranya adalah:

1. Remaja adalah periode penting

Pada periode ini dikatakan penting karena remaja mengalami perubahan fisik

dan juga psikologis yang akan menentukan sikap dan perilaku remaja.

2. Remaja adalah periode transisi

Pada periode ini, remaja mengalami kebingungan dalam menjalankan

perannya yang diharapkan oleh orang lain. Hal ini menyebabkan statusnya

menjadi tidak jelas sehingga mengalami krisis identitas.

3. Remaja adalah periode perubahan

Pada periode ini, perubahan sikap dan tingkah laku remaja sejalan dengan

fisiknya. Perubahan fisik terjadi dengan pesat selama masa awal remaja, hal

ini diikuti pula pada perubahan sikap dan perilakunya.

4. Remaja sebagai usia bermasalah

Setiap periode perkembangan memiliki masalahnya sendiri-sendiri, namun

pada masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi. Hal ini

dikarenakan, pada masa anak-anak, segala permasalahan akan diselesaikan

oleh orang tua dan guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman

dalam mengatasi masalah. Selain itu, remaja merasa dirinya mandiri sehingga

mereka akan menolak bantuan dari orang tua atau siapapun dalam menangani

masalah.

Page 34: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

20

5. Remaja sebagai masa pencarian identitas

Sepanjang usia geng pada masa akhir anak-anak, penyesuaian diri dengan

standar kelompok adalah jauh lebih penting bagi anak daripada individualitas.

Seperti dalam hal pakaian, berbicara dan perilakunya yang ingin terlihat sama

seperti teman-temannya.

6. Remaja merupakan usia yang menakutkan

Bagi orang dewasa, hal ini dikarenakan sikap para remaja yang kadangkala

bersifat destruktif dan antisosial serta tidak dapat dipercaya dan tidak

bertanggung jawab.

7. Remaja adalah masa tidak realistis

Hal ini dikarenakan para remaja melihat dirinya sebagai apa yang diinginkan

bukan pada kenyatannya.

8. Remaja adalah ambang masa dewasa

Para remaja bertingkah laku seperti orang dewasa, bukan sebagai usia remaja

pada umumnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja cenderung

memiliki gaya hidup konsumtif dikarenakan pada masa tersebut mereka sedang

mencari identitas diri dan bersosialisasi dengan teman sebayanya sesuai dengan

salah satu karakteristik dan tugas perkembangan mereka sehingga mereka akan

menemukan standardisasi dalam pertemanan agar dapat diterima di lingkungannya.

Hal ini dapat diartikan dengan remaja akan melakukan segala upaya apapun demi

mencapai kesesuaian dengan standar yang berlaku pada kelompok teman

sebayanya.

Page 35: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

21

2.1.3 Faktor-faktor yang memengaruhi gaya hidup

Mangkunegara (2009), menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi

gaya hidup seseorang yaitu faktor sosial budaya atau yang disebut sebagai faktor

yang berasal dari luar (eksternal) dan faktor psikologis atau disebut sebagai faktor

yang berasal dari dalam diri individu (internal). Menurutnya, konsep diri berada di

dalam faktor internal. Faktor eksternal meliputi budaya, kelas sosial, kelompok

referensi, dan keluarga. Sedangkan faktor internal yang dimaksud meliputi

pengalaman, kepribadian, sikap dan serta konsep diri. Berikut adalah penjelasan

faktor eksternal yang dimaksud :

1. Kebudayan

Kebudayaan meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat

istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota

masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-

pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan

bertindak.

2. Kelas sosial.

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama

dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para

anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang

sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam

masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya

tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta

kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha

Page 36: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

22

yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek

yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu

peranan.

3. Kelompok referensi.

Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung

atau tidak langsung terhadap sikap, pendapat, norma dan perilaku seseorang.

Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok di mana

individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan

kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok di mana

individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh

tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.

4. Keluarga.

Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap

dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk

kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidup anak.

Adapun faktor internal dijelaskan Stanton (Mangkunegara, 2009) sebagai berikut :

1. Pengalaman Belajar

Pengalaman dan belajar dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam

konteks tingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya di

masa lalu dan dapat dipelajari. Melalui belajar orang akan dapat memperoleh

pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan

terhadap suatu objek.

Page 37: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

23

2. Kepribadian.

Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku

yang terkontrol serta sesuai dengan tuntutan lingkungan yang menentukan

perbedaan perilaku dari setiap individu.

3. Sikap dan Keyakinan

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk

memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasikan melalui

pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa

tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan

lingkungan sosial.

4. Konsep diri.

Konsep diri adalah bagaimana individu memandang dirinya yang akan

mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola

kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi

permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference

yang menjadi awal perilaku.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup konsumtif

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal yang akan

diwujudkan dalam bentuk variabel dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan.

Untuk faktor eksternal, variabel yang akan diteliti adalah variabel konformitas

kelompok teman sebaya dan faktor demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan

orang tua per bulan dan uang saku siswa per bulan). Sedangkan untuk variabel

internal, variabel yang akan diteliti adalah variabel konsep diri.

Page 38: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

24

2.1.4 Pengukuran gaya hidup konsumtif

Mengukur gaya hidup dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu Activities, Interest

and Opinion (AIO); Value, Attitudes and Lifestyle (VALS). Wells dan Tigert pada

tahun 1971, dalam pengkajiannya mengenai AIO, mendefinisikan Activity sebagai

kegiatan perilaku diamati, Interest sebagai suatu hal yang dijadikan fokus perhatian

oleh individu, dan Opinion sebagai tanggapan terhadap suatu peristiwa tertentu.

Sejak tahun 1971, pengkajian mengenai teknik AIO telah dilakukan secara

ekstensif untuk membantu pemasar memberikan layanan / produk khusus untuk

menentukan segmentasi target yang berbeda-beda (Wells & Tigert, 1971). Tinjauan

literatur juga menunjukkan bahwa teknik AIO dan instrumen banyak

dikembangkan oleh Plummer (1974), untuk lebih jelasnya akan dijabakan :

A. AIO

Psikografik adalah ilmu pengetahuan yang mengukur dan mengkategorisasikan

gaya hidup konsumen. Psikografik juga memberikan informasi mengenai apa yang

berada dalam pikiran konsumen serta mengidentifikasi aktivitas, minat dan opini

konsumen, atau yang dikenal dengan AIO (Activity, Interest and Opinion)

inventories (Nessim & Wozniak, 2001). Menurut Loudon dan Bitta (1993)

psikografik adalah sebuah metode yang mendefinisikan gaya hidup melalui

pengukuran. Sedangkan menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994), psikografi

adalah teknik utama yang digunakan oleh peneliti konsumen sebagai pengukuran

operasional dari gaya hidup.

Reynolds dan Darden memberikan gambaran tentang komponen AIO sebagai

berikut (Engel, Blackwell, & Miniard, 1994) :

Page 39: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

25

“ Activities adalah tindakan yang nyata seperti menonton suatu

medium,berbelanja di toko, atau menceritakan kepada tetangga mengenai

pelayanan yang baru. Walaupun tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk

tindakan tersebut jarang dapat diukur secara langsung. Interest (minat) akan

semacam objek peristiwa, atau topik dalam tingkat kegairahan yang menyertai

perhatiankhusus maupun terus-menerus kepadanya. Opinion (Opini) adalah

“jawaban” lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respons terhadap situasi

stimulus di mana semacam “pertanyaan” diajukan. Opini juga digunakan untuk

mendeskripsikan penafsiran, harapan, dan evaluasi serta kepercayaan mengenal

maksud orang lain, antisipasi, sehubungan dengan peristiwa masa datang, dan

penimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya

tindakan alternatif”. (Halaman 385).

Aktivitas merupakan wujud dari aksi atau tindakan yang dilakukan seseorang

(dapat diobservasi) seperti berbelanja ke toko, memberi tahu kepada teman suatu

produk baru, dan tindakan lainnya. Minat (Interest), merupakan derajat kesenangan

yang menyertai perhatian khusus dan berkelanjutan pada objek, kejadian, atau

topik. Opini merupakan “jawaban” lisan atau tulisan yang diberikan oleh seseorang

sebagai respon terhadap stimulus berupa pertanyaan. Opini ini digunakan untuk

menjelaskan interpretasi, harapan, dan evaluasi seperti keyakinan mengenai intensi

orang lain, dan antisipasi terhadap kejadian yang akan datang.

Menurut Loudon dan Bitta (1993) terdapat tiga area umum yang

megindikasikan dimensi dari gaya hidup konsumen dari pernyatan-pernyataan

dalam AIO statement yang terdiri dari :

a) Activity question yang menanyakan pada konsumen tentang apa yang

dilakukan, apa yang dibeli, dan bagaimana mereka mengisi waktu.

b) Interest questions yang fokusnya pada pilihan-pilihan dan prioritas

konsumen.

c) Opinion questions yang menggali tentang pandangan konsumen dan

perasaannya mengenai berbagai hal.

Page 40: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

26

Pernyataan-pernyataan dalam AIO ini dapat berupa pernyataan-pernyataan

umum dan pernyataan-pernyataan spesifik. Pernyataan-pernyataan spesifik

digunakan untuk mendapatkan informasi tentang apa yang konsumen pikirkan

mengani produk-produk tertentu dan bagaimana hubungan produk tersebut dengan

diri mereka. Penyataan-pernyataan umum berguna untuk mengetahui profil dari

pasar konsumen secara umum (Engel, Blackwell & Miniard, 1994). Dalam

penelitian ini item-item yang digunakan untuk mengukur AIO berupa pernyataan

yang mengarah ke gaya hidup konsumtif.

B. Value, Attitudes dan Lifestyle (VALS)

Aplikasi lainnya dari penelitian psikografik adalah program Value, Attitudes and

Lifestyle atau yang dikenal dengan VALS. Program ini dikembangkan oleh

Standford Research Institute (SRI) dan dipublikasikan pada tahun 1978 dan di

revisi pada tahun 1989. VALS menyediakan klasifikasi yang sistematik dengan

delapan segmen yang berbeda serta mengklasifikasikan konsumen berdasarkan

sumber dasar psikologis dan orientasi diri (Nessim & Wozniack, 2001).

Stanford Research Institute atau SRI mengklasifikasikan delapan segmen

VALS sebagai berikut (Nessim & Wozniack, 2001);

a) Kecenderungan utama dari empat kelompok dengan sumber daya lebih tinggi:

1) Actualizers (innovator)

Orang yang sukses, canggih, aktif, dan bertanggung jawab serta harga

diri yang tinggi. Mereka memiliki selera tinggi terhadap produk dan

jasa, serta berorientasi pada skala yang relatif tinggi.

Page 41: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

27

2) Fulfilleds (pemikir)

Orang yang matang, puas dan reflektif yang termotivasi oleh cita-cita

dan tata nilai, pengetahuan, serta tanggung jawab. Mereka menyukai

produk-produk yang tahan lama, berfungsi baik, dan bernilai.

3) Achievers (pengejar prestasi)

Orang sukses yang berorientasi tujuan dan berfokus pada karier serta

keluarga. Mereka menyukai produk-produk premium yang

menunjukkan keberhasilan kepada rekan mereka.

4) Experiencers (pencari pengalaman)

Orang yang bersemangat, bergairah, dan muda yang mencari varietas

dan kegembiraan. Mereka mengeluarkan pendapatan cukup besar pada

mode, hiburan, dan sosialisasi.

b) Kecenderungan utama keempat kelompok dengan sumber daya yang sedikit

adalah:

1) Believers (pemercaya / menganggap segalanya sudah baik atau benar)

Orang yang konservatif, konvensional, dan tradisional. Mereka

menyukai produk-produk yang banyak dikenal dan setia pada produk

yang telah mapan.

2) Strives (penyuka bersaing)

Orang yang mengikuti trend dan senang dengan kegembiraan yang

dibatasi oleh sumber dayanya. Mereka menyukai produk mode yang

meniru pembelian orang-orang yang lebih makmur.

Page 42: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

28

3) Makers (pembuat)

Orang yang praktis, tidak sombong, mencukupi diri sendiri dan suka

bekerja dengan tangan mereka. Mereka menyukai produk barat yang

mempunyai fungsi dan tujuan tertentu.

4) Strugglers (pejuang)

Orang yang sudah lanjut usia, pensiun, pasif, penuh perhatian terhadap

perubahan. Mereka loyal pada merek favorit.

Tabel 2.1

Dimensi Gaya Hidup

Activity Interest Opinion

Pekerjaan Keluarga Diri sendiri

Hobi Rumah Masalah-masaklah sosial

Kegiaan sosial Pekerjaan Politik

Liburan Komunitas Bisnis

Hiburan Rekreasi Ekonomi

Keanggotaan klub Pakaian Pendidikan

Komunitas Makanan Produk

Belanja Media Masa depan

Olah raga Prestasi Budaya

Sumber : Joseph T. Plummer dalam Engel, Blackwell, Miniard (1995), consumen behavior.

8th. The Dryden Press, USA. (hasil terjemahan dari sumber aslinya)

Penelitian ini akan menggunakan skala AIO (Activity, Interest, and Opinion) yang

sudah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Orsay Kucukemiroglu (1997) dengan

mengacu pada skala dari Reynolds dan Darden yang menginspirasi Engel,

Blackwell, dan Miniard (1994), untuk mengukur gaya hidup konsumtif. Hal ini

dikarenakan skala tersebut mempunyai item-item yang secara spesifik membahas

dimensi serta sesuai dengan karakteristik responden yang akan diteliti.

Page 43: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

29

2.2 Konformitas

2.2.1 Definisi konformitas

Pengertian konformitas dikemukakan oleh beberapa tokoh, diantaranya,

menurut Santrock (2004), kemudian mendefinisikan konformitas sebagai perilaku

individu meniru sikap atau tingkah laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata

maupun yang dibayangkan oleh mereka.

Selanjutnya, Baron, Branscombe dan Bryne (2008), menyatakan bahwa

konformitas adalah suatu bentuk pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap

dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial.

Menurut Cialdini dan Goldstein, konformitas merupakan tendensi untuk

mengubah keyakinan atau perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang

lain yang menginspirasi Taylor, Peplau, dan Sears (2009).

Sedangkan menurut Myers (2008) konformitas merupakan perubahan

perilaku atau keyakinan agar sesuai dengan orang lain yang dikarenakan adanya

tekanan dari individu maupun kelompok, terlihat dari kecenderungan remaja untuk

selalu menyamakan perilakunya dengan kelompok acuan sehingga dapat terhindar

dari celaan maupun keterasingan.

Dari beberapa pendapat tokoh diatas, peneliti menggunakan pengertian

konformitas dari Myers (2008), bahwa konformitas adalah kecenderungan

berperilaku sama dengan orang lain akibat adanya tekanan individu atau kelompok.

Tekanan tersebut dapat berupa tekanan secara langsung atau tidak langsung dengan

tujuan supaya individu diterima oleh orang lain atau terhindar dari penolakan. Hal

Page 44: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

30

ini dikarenakan pengertian konformitas dari Myers (2008) memiliki arti yang jelas

dan spesifik serta sesuai dengan karakteristik responden yang akan diteliti.

2.2.2 Jenis konformitas

Allen (1965), mengklasifikasikan dua jenis konformitas yaitu private acceptance

dan public compliance. Konformitas private acceptance yang mengacu pada

standar yang terkait dengan penerimaan sukarela dari sikap di dalam kelompok

yang memengaruhi keyakinan, nilai dan harapan yang dimiliki individu. Sedangkan

public compliance ialah megacu pada konformitas yang secara langsung bertujuan

untuk mengharapkan reward dan menghindari punishment, walaupun individu tidak

mementingkan opininya dalam menyetujui tingkah laku tersebut.

Adapun menurut Myers (2008) terdapat tiga jenis konformitas, yaitu

compliance, obedience dan acceptance. Konformitas compliance adalah suatu

bentuk konformitas di mana individu bertingkah laku sesuai dengan tekanan yang

diberikan oleh kelompok, sementara secara pribadi ia tidak menyetujui tingkah laku

tersebut. Individu melakukan konformitas untuk menghindari penolakan kelompok

dan mengharapkam reward dalam bentuk penerimaan kelompok. Konformitas

obedience adalah suatu bentuk konformitas di mana individu bertingkah laku sesuai

dengan aturan yang berlaku. Konformitas acceptance adalah tingkah laku dan

keyakinan individu sesuai dengan tekanan kelompok yang diterimanya karena

adanya keinginan seseorang untuk bertindak benar.

Lain halnya menurut Deutch dan Gerard yang menginspirasi penelitian yang

dilakukan oleh Wu dan Huan (2010), mengklasifikan konformitas menjadi dua

Page 45: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

31

yaitu normative influence dan informational influence, namun konformitas

merupakan bagian dari social influence. Konformitas pengaruh normatif terjadi

ketika individu mengubah tingkah lakunya untuk menyesuaikan diri dengan norma

kelompok agar diterima secara sosial, diterima oleh orang lain, disukai dan

diperlakukan baik oleh orang lain dan secara bersamaan menghindari penolakan,

ejekan, hukuman atau rasa malu terlihat beda. Hal ini sama dengan public

compliance dari Allen (1965). Sedagkan konformitas pengaruh informasional atau

sama dengan private acceptance dari Allen (1965), adalah suatu bentuk

konformitas yang terjadi ketika kelompok menyediakan informasi penting yang

tidak dimiliki oleh individu. Tingkah laku dan keyakinan individu sesuai dengan

tekanan kelompok yang diterimanya karena adanya keinginan seseorang untuk

bertindak benar. Kecenderungan menyesuaikan diri berdasarkan informasi

bergantung pada dua aspek situasi, yaitu : 1) seberapa besar keyakinan individu

pada kelompok. 2) seberapa besar keyakinan individu terhadap penilaian diri

sendiri. Apabila semakin besar keyakinan individu pada kelompok maka semakin

besar pula kemungkinan kita menyesuaikan diri dengan kelompok Jadi acceptance

adalah konformitas yang didasari oleh penerimaan seseorang terhadap bukti realitas

yang diberikan oleh orang lain yang menjadikan perilaku kelompok sebagai

pedoman perilaku karena diyakini kebenarannya.

Sama dengan Deutch dan Gerrard yang menginspirasi penelitian dari Wu dan

Huan (2010), serta Franzoi (2003) mengatakan bahwa konformitas merupakan

salah satu dari tiga tingkah laku utama yang menjadi bagian dari social influence

selain compliance dan obedience. Terdapat dua aspek dalam compliance yaitu

Page 46: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

32

internal dan eksternal. Compliance internal merupakan keadaan dimana individu

melakukan sesuatu berdasarkan kepatuhan pada nilai dan prinsip yang dianut dalam

kelompoknya, sedangkan compliance eksternal merupakan keadaan dimana

seseorang melakukan sesuatu agar sesuai dengan kelompoknya walaupun tidak

setuju.

Jenis konformitas yang dipakai dalam penelitian ini ialah penjelasan dari

Allen (1965), karena lebih detail dalam menjelaskan jenis konformitas, yaitu public

private acceptance dan public compliance, serta lebih tepat digunakan untuk

pengukuran konformitas kelompok teman sebaya pada remaja yang nanti akan

digunakan.

2.2.3 Pengukuran konformitas

Terdapat beberapa alat ukur yang digunakan untuk mengukur konformitas,

diantaranya adalah :

1. Jackson’s Personality Inventory of Conformity yang dikembangkan oleh

Jackson pada tahun 1976. Alat ukur ini terdiri dari enam kriteria item :

“setuju/tidak setuju”, “mematuhi/menolak untuk mematuhi”, “mencoba untuk

menyesuaikan/tidak mencoba untuk menyesuaikan”, “bersedia

menyesuaikan/menolak secara kuat”, “bersedia bekerja sama/tidak bersedia

bekerja sama”, “berpandangan yang sama/berbeda pandangan” dan

menggunakan skala likert antara 1-7 yang mengukur tingkat konformitas

seseorang. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Wu dan Huan

(2010) dengan menggunakan Jackson’s Personality Inventory of Conformity,

Page 47: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

33

menghasilkan bahwa konformitas tidak memiliki pengaruh signifikan dalam

pembelian impulsif pada remaja. Hal ini dikarenakan sedikitya jumlah item

sehingga memberikan hasil yang tidak spesifik .

2. Online Consumer Conformity yang dikembangkan oleh Lee dan Park (2008).

Alat ukur ini terdiri dari 12 skala item yang mengukur informative conformity

dan normative conformity. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Lee

dan Park (2008) menghasilkan bahwa hanya normative conformity yang

memiliki pengaruh signifikan terhadap pembelian kompulsif.

Berdasarkan hasil penelitian yang disebutkan di atas, peneliti menggunakan

alat ukur yang berasal dari Lee dan Parrk untuk mengukur konformitas, namun

skala pengukuran tetap mengacu pada dimensi-dimensi konformitas yang telah

dijelaskan dalam teori menurut Allen (1965), yaitu private acceptance dan public

compliance. Hal ini dikarenakan Allen (1965), tidak mencantumkan item-item dari

alat ukur konformitas tersebut.

Langkah selanjutnya, setelah menentukan skala yang akan digunakan,

peneliti memodifikasi dan menerjemahkan skala dari Netmeyer dan Teel karena

sebelumnya skala tersebut berbahasa inggris dan hanya dapat digunakan untuk

online consumer conformity. Pada akhirnya, alat ukur tersebut terdiri atas 14 item

yang berisi 7 item dari dimensi private acceptance dan 7 item dari dimensi public

compliance yang nantinya akan dapat digunakan secara general.

Page 48: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

34

2.3 Konsep Diri

2.3.1 Definisi konsep diri

Agustiani (2009), memaparkan bahwa Fitts pada tahun 1971 mendefiniskan bahwa

konsep diri adalah ketika individu memandang, mendeskripsikan, bereaksi,

memberikan arti dan penilaian terhadap dirinya sendri, serta menunjukkan suatu

kesadaran diri dan kemampuan untuk keluar dari dirinya agar dapat meilihat dirinya

seperti apa yang ia lakukan terhadap dunia luar. Fitts juga mengemukakan bahwa

konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep diri

merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam berinteraksi dengan

lingkungan.

Lain halnya dengan Mead yang menginspirasi Gecas (1982), mengungkapkan

bahwa konsep diri merupakan suatu objek yang timbul di dalam interaksi sosial

sebagai suatu hasil perkembangan dan perhatian individu tersebut mengenai

bagaimana orang-orang bereaksi kepadanya. Sehingga dapat mengantisipasikan

orang lain untuk bertingkah laku yang pantas, individu terseut belajar untuk

mengintepretasikan lingkungannya sebagaimana yang dilakukan orang lain.

Callhoun dan Acocella (1990), mendefiniskan konsep diri sebagai gambaran

mental diri seseorang. Menurut Nessim dan Mowizak (2001), konsep diri

merupakan gambaran dari keseluruhan citra seseorang dan menurutnya, konsep diri

muncul dari apa yang kita perlihatkan kepada orang lain maupun apa yang orang

lain perlihatkan kepada kita.

Page 49: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

35

Mead dan Cooley yang menginspirasi Sobur (2003), menjelaskan bahwa

konsep diri merupakan suatu cerminan cara yang disajikan orang lain sebagai

tanggapan kepada kita. Cooley mendefiniskan self “sebagai sesuatu yang dirancang

melalui percakapan yang umum melalui kata ganti orang pertama yaitu, ‘saya’,

‘aku’, dia mengenalkan sebuah konsep “looking-glass self", dengan pemikiran

bahwa konsep diri seseorang dipengaruhi oleh apa yang diyakini individu-individu

bagaimana orang lain berpendapat mengenai dirinya. Cooley menunjukkan betapa

pentingnya umpan balik yang diintepretasikan secara subjektif dari orang-orang

lain sebagai sumber data untuk mengenal diri (Sobur, 2003).

Burns yang menginspirasi Sobur (2003) mendefiniskan konsep diri sebagai

kesan terhadap diri sendiri secara keseluruhan yang mencakup pendapatnya

terhadap diri sendiri, pendapat tentang gambaran diri di mata orang lain, dan

pendapatnya tentang hal-hal yang dicapai.

Pendapat Hurber dan Stanton yang menginspirasi Sobur (2003), menyatakan

bahwa konsep diri merupakan persepsi tentang dirinya sendiri, yang terbentuk dari

pengalaman dan hubungannya dengan lingkungan, di mana orang-orang bermain

atas peran yang penting.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka peneliti mekonsep diri

dalam penelitian menggunakan pengertian konsep diri menurut Fitts, adalah ketika

individu memandang, mendeskripsikan, bereaksi, memberikan arti dan penilaian

terhadap dirinya sendri, serta menunjukkan suatu kesadaran diri dan kemampuan

Page 50: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

36

untuk keluar dari dirinya agar dapat meilihat dirinya seperti apa yang ia lakukan

terhadap dunia luar.

Adapun menurut Sobur (2003), terdapat tiga peranan penting dari konsep diri

sebagai penentu perilaku, yaitu:

1. Konsep diri berperan dalam mempertahankan keselarasan batin. Pada

dasarnya individu selalu mempertahankan keseimbangan dalam kehidupan

batinnya, bila timbul perasaan, pikiran dan persepsi yang tidak seimbang atau

bahkan saling berlawanan akan terjadi iklim psikologi yang tidak

menyenangkan sehingga akan merubah perilaku.

2. Keseluruhan sikap dan pandangan individu terhadap diri berpengaruh besar

terhadap pengalamannya. Setiap individu akan memberikan penafsiran yang

berbeda terhadap sesuatu.

3. Konsep diri adalah penentu pengharapan individu. Konsep diri adalah

seperangkap harapan dan penilaian perilaku yang menunjuk pada harapan

tersebut. Sikap dan pandangan negatif terhadap kemampuan diri

menyebabkan individu menetapkan titik harapan yang rendah. Titik tolak

yang rendah menyebabkan individu tidak mempunyai motivasi yang tinggi.

2.3.2 Dimensi konsep diri

Marsh dan Richards (1988), memaparkan bahwa Fitts pada tahun 1965 membagi

konsep diri menjadi delapan dimensi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Diri fisik (physical self)

Diri fisik menyangkut persepsi individu terhadap kesadaran dirinya secara

Page 51: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

37

fisik. Seperti halnya penampilan dan keadaan tubuhnya (tinggi, pendek,

gemuk, kurus).

2. Diri moral etik (moral-ethical Self)

Merupakan persepsi individu tentang dirinya dari standar pertimbangan nilai

moral dan etika. Seperti persepsi mengenai hubungannya dengan Tuhan,

kepuasan individu akan kehidupan keagamaannya dan nilai-nilai moral yang

dipegangnya seperti batasan baik dan buruk.

3. Diri pribadi (personal self)

Merupakan perasaan atau persepsi seseorang tentang keadaan pribadinya. Hal

ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau orang lain, tetapi dipengaruhi

oleh sejauh mana individu merasa puas terhadap dirinya.

4. Diri keluarga (family self)

Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri seseorang dalam

kedudukkannya sebagai anggota keluarga.

5. Diri sosial (social self)

Merupakan penialaian individu terhadap interaksi dirinya dengan orang lain

maupun dengan lingkungannya.

6. Diri identitas (identity self)

Merupakan aspek yang paling besar dari diri di mana terkumpul seluruh

simbol yang digunakan individu untuk mengamati dan menilai serta

menggambarkan dirinya. Hal ini dapat memengaruhi cara seseorang

berinteraksi dengan lingkungan dan dirinya sendiri.

Page 52: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

38

7. Diri penilai (satisfaction self)

Merupakan bagian dari diri yang menjalankan fungsi sebagai pengamat,

pemberi nilai standar, atau yang paling utama adalah sebagai penilai diri

sendiri.

8. Diri pelaku (behavioral self)

Merupakan persepsi terhadap tingkah laku atas cara bertindak individu. Hal

ini berkaitan dengan apakah tingkah laku dipengaruhi faktor internal atau

eksternal dan apakah tingkah laku perlu dipertahankan atau diulangi.

Lain halnya dengan Jamaludin, Ahmad, Yusof, & Abdullah (2009), dalam

pengukuran konsep diri mereka menambahkan satu dimensi yaitu self criticism.

Self-criticism memiliki dua definisi dalam Kamus Lengkap Psikologi karya Chaplin

(2006) yaitu (1) kemampuan untuk mengenali kelemahan dan keterbatasan diri, (2)

pengenalan dan pengakuan bahwa prestasi sendiri itu tidak memiliki sifat-sifat yang

dikehendaki oleh standar sosial atau seperti yang diharapkan atau ditentukan oleh

diri sendiri. Namun, pengertian self criticism yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kemampuan individu mengenali kelemahan dan keterbatasan diri.

2.3.3 Pengukuran konsep diri

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur dari konsep diri yang dibuat

oleh Fitts pada tahun 1965, yaitu Tennesse Self Concept Scale (TSCS) dan juga

mengadaptasi skala dari Jamaludin, Ahmad, Yusof dan Abdullah (2009) dengan

menambahkan satu dimensi konsep diri yaitu self criticism. Skala ini dapat

digunakan untuk mengukur hubungan antara konsep diri dengan perilaku

Page 53: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

39

seseorang. Dalam hal ini TSCS digunakan guna melihat hubungan antara konsep

diri dengan gaya hidup konsumtif pada remaja. Dalam skala TSCS terdapat 111

item pernyataan dan terdiri dari sembilan dimensi, yang terdiri dari : physical self,

mora-ethical self, personal self, family self, social self, identity self, behavior self,

statisfaction self, dan self criticism yang akan dimasukkan dalam item-item berupa

pernyataan (Jamaludin, Ahmad, Yusof, & Abdullah, 2009).

Namun, dalam penelitian ini peneliti akan memodifikasi skala TSCS

tersebut dengan mengurangi jumlah item untuk menghindari kejenuhan pada

responden saat pengisian angket. Proses modifikasi skala ini diawali dengan

menerjemahkan item-item yang bermula berbahasa Inggris menjadi bahasa

Indonesia, kemudian peneliti akan melakukan pengurangan item dengan

mempertimbangkan item mana yang dipilih sesuai dengan konsep diri pada remaja

yang memiliki gaya hidup konsumtif.

2.4 Kerangka Berpikir

Dewasa ini, gaya hidup seseorang dalam menggunakan waktu dan uangnya secara

berlebihan untuk membeli sesuatu dengan mengedepankan keinginan daripada

kebutuhan (irasional) khususnya pada remaja, merupakan salah satu hal yang

menjadi sorotan penting. Hal ini dikarenakan budaya konsumtif serta perubahan

trend ataupun mode merupakan faktor pendorong remaja berperilaku konsumtif.

Gaya hidup konsumtif pada remaja sebenarnya dapat dimengerti bila melihat usia

remaja sebagai usia peralihan dalam mencari identitas diri.

Page 54: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

40

Pencarian identitas diri mengenai “siapa saya” jika dikaitkan dengan gaya

hidup, sama seperti “Siapa yang tidak mengikuti trend maka dianggap bukan siapa-

siapa (ketinggalan zaman)”. Hal ini dikarenakan remaja menyadari bahwa

penerimaan sosial terutama peer group sangat dipengaruhi oleh keseluruhan yang

dinampakkan remaja. Kemampuan yang dimiliki remaja dapat meningkatkan atau

menurunkan pandangan teman-teman sebaya terhadap dirinya. Sesuatu yang

bersifat pribadi seperti tampang, bentuk tubuh, pakaian atau perhiasan, dan

sebagainya, sangat diminati karena erat berkaitan dengan keberhasilannya dalam

pergaulan.

Banyak faktor yang dapat memengaruhi gaya hidup konsumtif pada remaja,

antara lain faktor eksternal seperti konformitas kelompok teman sebaya, dan faktor

internal yaitu konsep diri. Jika dilihat dari teori hirarki kebutuhan Abraham

Maslow, manusia memiliki kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang.

Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki

pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan

untuk memberi dan menerima cinta. Rasa dihargai dan diterima dalam kelompok

atau komunitas dapat dirasakan apabila kita dapat menyesuaikan diri dengan segala

aturan dan norma yang ada yang dimana hal ini disebut dengan konformitas.

Konformitas dapat terjadi karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial,

yang berarti tidak hanya hidup sebagai individual tetapi membutuhkan manusia lain

untuk berinteraksi. Dalam kehidupan sehari-sehari salah satu pengaplikasiannya

adalah dengan hidup berkelompok atau dalam komunitas. Hidup dalam suatu

Page 55: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

41

kelompok atau komunitas berarti hidup dengan sebuah aturan dan norma yang akan

disepakati bersama.

McElhaney, Antonishak, dan Allen yang menginspirasi Tolley (2014),

memperjelas bahwa pertemanan antar kelompok sebaya merupakan tempat bagi

individu untuk melakukan perbandingan, mengeksplorasi minat, memberikan nilai,

informasi dan menyediakan suatu bimbingan ataupun petunjuk untuk melakukan

konsumsi, dan agar bisa diterima dalam kelompok sebayanya tersebut, maka

seorang individu berusaha melakukan konformitas.

Hal di atas didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Venkatesan

(1966) yang membuktikan bahwa individu melakukan sebuah pilihan bergantung

pada kelompoknya agar terhindar dari penolakan kelompok dan juga penelitian lain

juga membuktikan bahwa konformitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kecenderungan membeli online secara kompulsif (Lee & Park, 2008), serta

pernyataan dari dari Schiffman dan Kanuk yang menginspirasi penelitian dari

Kulsiri (2012), yang menjelaskan bahwa, ketika individu melakukan suatu kegiatan

konsumen, terutama berkaitan dengan penerimaan atau persetujuan dari orang lain

yang mereka sukai, mereka cenderung mengadopsi perilakunya agar sesuai dengan

karakteristik perilaku orang tersebut. Maka berdasarkan penelitian-penelitian

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa konformitas memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap gaya hidup konsumtif.

Faktor lainnya yang mempegaruhi gaya hidup konsumtif ialah konsep diri.

Menurut Marsh dan Harter yang menginspirasi penelitian yang dilakukan oleh

O'Dea dan Abraham (1999), jenis kelmin, usia, pubertas, penampilan, dan

Page 56: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

42

kelompok sebaya ikut berpengaruh pada konsep diri remaja. Dapat dikatakan

bahwa individu yang beraktivitas aktif dalam suatu komunitas akan berupaya untuk

menyesuaikan dirinya demi mencapai konsep diri yang ideal sesuai dengan

komunitas di mana individu tersebut berada. Setiap individu menyesuaikan diri

dengan lingkungan di mana ia berada, untuk dapat diterima di lingkungannya.

Dalam suatu lingkungan, memiliki apa yang disebut sebagai kriteria ideal,

yang meliputi gaya berpakaian, gaya bicara, gaya hidup, cara bergaul dan

sebagainya yang biasa menjadi tolak ukur kriteria ideal dalam lingkungan tersebut.

Setiap anggota yang berada dalam lingkungan tersebut secara otomatis masing-

masing berusaha untuk mencapai kriteria ideal dalam lingkungan tersebut. Hal itu

bertujuan untuk mencapai konsep diri ideal. Oleh karena itu apabila para remaja

berada dalam suatu komunitas tertentu yang memiliki kriteria ideal yang konsumtif,

maka mereka memiliki pola perilaku konsumtif untuk mencapai konsep diri yang

ideal.

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dan Thyagaraj (2015) juga

membuktikan bahwa individu membeli atau mengonsumsi produk tidak hanya

untuk nilai fungsional suatu produk, tetapi juga untuk meningkatkan konsep diri

melalui makna simbolik yang tertanam dalam suatu. Dengan demikian, konsumen

berusaha untuk mentransfer makna yang terkait dengan merek suatu produk yang

mereka pilih sesuai dengan diri konsumen. Peran diri dalam pengambilan

keputusan konsumen terkait dengan persepsi konsumen dari kesesuaian antara

identitas merek dan identitas diri. Orang mencari merek dengan kepribadian yang

identik dengan kepribadian mereka sendiri. Akibatnya, semakin tinggi kongruensi

Page 57: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

43

antara kedua kepribadian, semakin tinggi niat beli konsumen untuk merek suatu

produk.

Hal di atas sesuai dengan pernyataan Grubb dan Grathwohl yang

menginspirasi penelitian Ahmad dan Thyagaraj (2015), yang menyatakan bahwa

perilaku konsumsi individu dapat memperkuat dan meningkatkan konsep diri

melalui mengonsumsi suatu barang. Penelitian lain tentang konsep diri juga

dilakukan oleh Kulsiri (2012) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep

diri adalah indikator yang signifikan dari perilaku pembelian terhadap suatu produk

mewah. Hasil ini konsisten dengan penjelasan Karande, Zinkhan, dan Lum yang

menginspirasi penelitian dari Kulsiri (2012), bahwa konsumen cenderung

mendekati suatu produk yang dapat meningkatkan konsep diri mereka. Beradaskan

penelitian-penelitian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa konsep diri

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gaya hidup konsumtif.

Faktor perbedaan jenis kelamin juga dapat memengaruhi konformitas, konsep

diri dan gaya hidup konsumtif. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa

pembelian secara irasional lebih tinggi terjadi pada siswa perempuan daripada

siswa laki-laki. Hasil penelitian sesuai dengan temuan d'Astous' yang menginspirasi

penelitian Wu dan Huan (2010), yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan

pria, wanita cenderung mengubah sikap mereka dengan mudah dan menunjukkan

ciri-ciri kesesuaian yang lebih tinggi dengan lingkungannya. Selain itu, perlu

diketahui bahwa beberapa penelitian juga menyatakan bahwa terdapat perbedaan

konsep diri baik remaja laki-laki maupun perempuan.

Page 58: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

44

Salah satu penelitian yang mempertegas hal tersebut di atas telah dilakukan

oleh Marsh dan Harter yang menginspirasi penelitian O'Dea dan Abraham (1999),

yang melaporkan bahwa laki-laki memiliki konsep diri yang berbeda dengan

perempuan. Tidak hanya itu, jenis kelamin juga dapat memberikan pengaruh

terhadap gaya hidup konsumtif individu (Kulsiri, 2012).

Di sisi lain, faktor demografi seperti usia dapat memberikan pengaruh

terhadap gaya hidup konsumtif. Hal ini dapat didukung oleh salah satu penelitian

yang dilakukan oleh Mediamark, melaporkan bahwa remaja tidak hanya

menghabiskan banyak uang untuk membeli barang dan jasa, tetapi juga

mempengaruhi orang tua mereka dalam pengambilan keputusan dan pola belanja.

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Neuborne dan Kerwin mempertegas

bahwa membeli pakaian untuk keperluan menunjang penampilan diri adalah

pengeluaran terbesar dalam anggaran remaja (Nilkant, 2014). Pendapat dari Furman

dan Buhrmester menyatakan bahwa para remaja lebih bergantung pada teman-

teman mereka dari pada dengan orang tua, untuk memberikan kepuasan dalam

kebutuhan berteman, perasaan berharga dan keintiman. Maka berdasarkan

penelitian-penenelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa usia dan jenis

kelamin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gaya hidup konsumtif

(Santrock, 2009).

Namun selain usia dan jenis kelamin terdapat pula faktor demografis lainnya,

seperti, status ekonomi (pendapatan orangtua dan uang saku siswa) yang dijelaskan

dalam penelitian yang dilakukan oleh Hilgert, Hogart dan Beverly serta diperkuat

pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Aizcorbe, Kennickell dan Moore yang

Page 59: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

45

menginnspirasi Perry dan Morris (2005), yang menemukan bahwa pendapatan

keluarga memengaruhi perilaku mengonsumsi.

2.4.1 Pengaruh konformitas terhadap gaya hidup konsumtif

Terdapat beberapa penelitian yang dapat menjelaskan adanya pengaruh konformitas

terhadap gaya hidup konsumtif, diantaranya adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Venkatesan tahun 1966 yang melibatkan 144

orang mahasiswa dari Sekolah Administrasi Bisnis, Universitas Minnessota

menghasilkan bahwa tekanan kelompok efektif membuat individu

melakuakan konformitas terhadap norma kelompok yang dinyatakan dengan

nilai koefisian konformitas p < 0.01. Hal ini menyatakan bahwa individu

menerima informasi dari kelompok teman sebayanya dalam mebuat

keputusan terhadap pembelian suatu produk.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Park pada tahun 2008 yang

melibatkan 179 orang partisipan, dengan 70 orang laki-laki dan 109 orang

perempuan, umur antara 18 hingga 60 tahun ke atas dengan penghasilan

antara kurang dari 130 juta hingga 1,3 miliyar per tahun, menyatakan bahwa

pengaruh normatif (compliance) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap gaya hidup konsumtif dengan nilai koefisien -0.196, p < 0.05, yang

berarti bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pengaruh normatif

dengan gaya hidup konsumtif. Maka semakin besar pengaruh normatif akan

semakin kecil gaya hidup konsumtif.

Page 60: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

46

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wu dan Huan pada tahun 2010 yang

melibatkan 240 orang mahasiswa yang pernah keluar negeri dengan

kelompok tour menghasilkan bahwa responden perempuan mempengaruhi

konformitas secara signifikan daripada laki-laki terhadap pembelian gaya

hidup konsumtif, yaitu dengan p < 0.05.

2.4.2 Pengaruh konsep diri terhadap gaya hidup konsumtif

Terdapat beberapa penelitian yang dapat menjelaskan adanya pengaruh konsep diri

terhadap gaya hidup konsumtif, diantaranya adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Kulsiri di Bangkok pada tahun 2012 yang

melibatkan 363 orang partisipan yang terdiri dari 40% laki-laki dan 60%

perempuan, menemukan bahwa konsep diri memengaruhi perilaku

konsumtif secara signifikan dengan p < 0.01 dan sig = 0.000.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Yu, Chan dan Choi melibatkan 250 orang

responden dengan usia remaja yaitu 13-19 tahun, menghasilkan bahwa usia

remaja sangat dipengaruhi oleh kelompok teman sebayanya dalam membeli

suatu barang. Hal ini dikarenakan remaja memiliki konsep diri yang menjadi

pertimbanagan dalam memberikan opini pada pembelian pakaian. Remaja

yang memiliki konsep diri yang rendah, akan sangat memperhatikan

kualitas suatu barang, remaja yang memiliki konsep diri yang tinggi akan

memperhatikan mode, harga, warna, kecocokan daripada kualitas suatu

barang. Nilai koefisien konsep diri pada penelitain ini adalah 0.044. Jadi

Page 61: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

47

dapat disimpulkan bahwa konsep diri memengaruhi gaya hidup konsumtif

remaja secara positif.

2.4.3 Pengaruh konformitas dan konsep diri terhadap gaya hidup konsumtif

Apabila melihat dari hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, dapat terlihat variabel apa saja yang berpengaruh secara signifikan

terhadap gaya hidup konsumtif pada remaja. Kedua variabel tersebut adalah

variabel konformitas dan variabel konsep diri. Hal ini menjelaskan bahwa seorang

remaja yang melakukan gaya hidup konsumtif dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

faktor eksternal (berasal dari luar dirinya) yang dalam penelitian ini disebut dengan

konformitas dan faktor internal (berasal dari dalam dirinya) yang dalam penelitian

ini disebut dengan konsep diri. Maka dari itu, peneliti akan menggunakan kedua

variabel tersebut dalam penelitian yang akan dilakukan.

Dengan demikian beradasarkan fakta dan penelitian-penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya dapat disusun suatu kerangka berpikir yang bertujuan untuk

melihat pengaruh konformitas, konsep diri dan demografi terhadap gaya hidup

konsumtif. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, maka dalam penelitian

ini dibuat kerangka pemikiran guna mempengaruhi variabel-variabel yang

berpengaruh serta hubungan dari masing-masing variabel terhadap gaya hidup

konsumtif. Di samping itu dapat digunakan untuk mengetahui arah dari penelitian

ini. Secara singkat kerangka berpikir penelitian ini dapat diilustrasikan pada gambar

2.1 berikut ini:

Page 62: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

48

Gambar 2.1 Skema pengaruh konformitas kelompok teman sebaya, konsep diri dan

demofrafi terhadap gaya hidup konsumtif.

2.5 Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh independen variabel yang telah

ditentukan terhadap dependen variabel. Independen variabel dalam penelitian ini

adalah variabel konformitas yang terdiri dari dua dimensi, yaitu; private

acceptance dan public compliance. Kemudian variabel konsep diri yang terdiri dari

sembilan dimensi, yaitu; physical self, moral-ethical self, personal self, family self,

social self, identity self, statisfaction self, behavioral self, dan self criticism), dan

demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan orang tua dan uang saku siswa).

Sedangkan dependen variabelnya adalah gaya hidup konsumtif. Adapun hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 63: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

49

2.5.1 Hipotesis mayor

“Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel konformitas (private acceptance dan

public compliance), konsep diri (physical self, moral-ethical self, personal self,

family self, social self, identity self, statisfaction self, behavioral self, dan self

criticism), dan demografi (usia, jenis kelamin, pendapatan orang tua per bulan dan

uang saku siswa per bulan) terhadap gaya hidup konsumtif siswa Sekolah

Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labschool

Jakarta Timur”.

2.5.2 Hipotesis minor

Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan private acceptance

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan public compliance

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan physical self

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha4 : Terdapat pengaruh yang signifikan moral-ethical self

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha5 : Terdapat pengaruh yang signifikan personal self

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha6 : Terdapat pengaruh yang signifikan family self

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha7 : Terdapat pengaruh yang signifikan social self

terhadap gaya hidup konsumtif.

Page 64: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

50

Ha8 : Terdapat pengaruh yang signifikan identity self

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha9 : Terdapat pengaruh yang signifikan satisfaction self

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha10 : Terdapat pengaruh yang signifikan behavioral self

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha11 : Terdapat pengaruh yang signifikan self criticism

terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha12 : Terdapat pengaruh yang signifikan jenis kelamin terhadap

gaya hidup konsumtif.

Ha13 : Terdapat pengaruh yang signifikan usia terhadap gaya hidup

Konsumtif.

Ha14 : Terdapat pengaruh yang signifikan pendapatan orang tua per

bulan terhadap gaya hidup konsumtif.

Ha15 : Terdapat pengaruh yang signifikan uang saku siswa per bulan

terhadap gaya hidup konsumtif.

Page 65: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

51

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 88

Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta Timur. Peneliti

memilih populasi di kedua sekolah tersebut karena ingin melihat apakah ada

perbedaan pengaruh konformitas kelompok teman sebaya, konsep diri dan faktor

demografi terhadap gaya hidup konsumtif di kedua populasi yang memiliki latar

belakang berbeda. Adapun, karakteristik populasi dalam penelitian ini diantaranya

yaitu: para remaja berusia 15-17 tahun yang mengenyam pendidikan di Sekolah

Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labschool

Jakarta Timur yang keseluruhannya berjumlah 674 orang.

3.1.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 299 siswa Sekolah Menengah Atas yang

berasal dari Sekolah Menegah Atas Negeri dan 375 siswa dari Sekolah Menengah

Atas Swasta. Adapun teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan accidental

sampling, yaitu setiap anggota dari populasi (dalam penelitian ini adalah siswa

Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas

Labschool Jakarta Timur) tidak memiliki kesempatan dan peluang yang sama

Page 66: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

52

untuk dipilih sebagai sampel, tetapi pengambilan sampel yang dilakukan terhadap

sampling unit yang sesuai dengan kriteria penelitian dan penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Identifikasi variabel penelitian

Variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

1. Dependen Variabel : Gaya hidup konsumtif (Y)

2. Independen Variabel :

a) Konformitas yang terdiri dari dua dimensi yaitu, private acceptance

(X1) dan public compliance (X2).

b) Konsep diri yang terdiri dari sembilan dimensi yaitu; physical self

(X3), mora-ethical self (X4), personal self (X5), family self (X6), social

self (X7), identity self (X8), satisfaction self (X9), behavioral self

(X10), dan self criticism (X11).

c) Demografi yang terdiri dari usia (X12), jenis kelamin (X13),

pendapatan orang tua per bulan (X14), dan uang saku siswa(X15).

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Setelah menentukan variabel mana yang menjadi variabel dependen dan

independen, maka selanjutnya peneliti menentukan definisi operasional dari

variabel-variabel penelitian yang kemudian akan digunakan dalam penelitian ini.

Penjelasan definisi variabel operasional adalah sebagai berikut:

Page 67: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

53

1) Gaya hidup konsumtif yaitu bagaimana siswa Sekolah Menengah Atas

Negeri 88 Jakarta Timur dan siswa Sekolah Menengah Atas Labschool

Jakarta Timur membelanjakan uang, menghabiskan waktu (kegiatan), untuk

suatu acuan dalam bertingkah laku (frame of reference), dan menjadikan

suatu objek sebagai perhatian khusus (minat), serta bagaimana individu

melihat diri dan lingkungannya (opini). Gaya hidup konsumtif ini akan

diukur menggunakan skala AIO (Activity, Interest, and Opinion) yang

berasal dari Engel, Blackwell, dan Miniard, (1994) yang terinspirasi dari

Reynolds dan Darden, serta Orsay Kucukemiroglu (1997) dengan

menerjemahkan dan memodifikai skala tersebut.

2) Konformitas yaitu keadaan dimana siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 88

Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labshool Jakarta Timur yang

memiliki kecenderungan berperilaku sama dengan orang lain akibat adanya

tekanan individu atau kelompok. Tekanan tersebut dapat berupa tekanan

secara langsung atau tidak langsung dengan tujuan supaya individu diterima

oleh orang lain atau terhindar dari penolakan yang diukur melalui skor

dengan skala perilaku konformitas dari Wu & Huan (2010) namun tetap

mengacu berdasarkan teori dari Allen, dalam model ini konformitas terdiri

dari 2 dimensi, yaitu:

a. Private acceptance: siswa yakin untuk menerima, mengikuti standar,

nilai dan harapan yang berlaku pada kelompoknya.

b. Public compliance: siswa melakukan beragam cara untuk menghindari

penolakan, pelecehan, ejekan dan mengharapkan penerimaan dari

Page 68: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

54

kelompoknya.

3) Konsep diri adalah keadaan dimana siswa Sekolah Menengah Atas Negeri

88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta Timur

memandang, mendeskripsikan, bereaksi, memberikan arti dan penilaian

terhadap dirinya sendri, serta menunjukkan kesadaran dan kemampuan

meilihat dirinya seperti apa yang ia lakukan terhadap dunia luar yang diukur

melalui skor yang diperoleh dari hasil skala self concept berdasarkan teori

Fitts (1971) dan modifikasi skala dari Jamaludin, Ahmad, Yosuf dan

Abdullah (2009) yang mengukur sembilan dimensi, yaitu:

a. Physical self: siswa menerima keadaan fisik atau penampilan dirinya.

b. Moral-ethical: siswa membatasi tingkah lakunya agar sesuai dengan

nilai moral dan etika

c. Self, personal self: siswa merasa puas terhadap dirinya karena sudah

sesuai dengan standar kelompoknya.

d. Family self: siswa mengetahui peran dan fungsi yang dijalankan sebagai

anggota keluarganya.

e. Social self: siswa membuka diri, menerima dan meyakini standar yang

berlaku pada kelompoknya.

f. . Identity self: siswa memberikan label untuk membangun identitas diri

dan mengetahui perannya di lingkungan.

g. Satisfaction self: siswa merasa puas terhadap dirinya karena sudah

sesuai dengan standar yang berlaku pada dirinya.

Page 69: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

55

h. Behavior self: siswa mengetahui bahwa tingkah lakunya dipengaruhi

oleh faktor internal dan faktor eksternal.

i. Self criticism: siswa mengetahui kelemahan dan keterbatasan yang ada

pada dirinya.

4) Faktor demografi yang terdiri dari: usia, jenis kelamin, pendapatan orang

tua per bulan atau uang saku siswa per bulan berdasarkan data background

sampel.

3.3 Instumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner. Kuesioner yang

digunakan pada penelitian ini berbentuk skala model Likert, yaitu sangat sesuai

(SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Subjek diminta

untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang masing-masing jawaban

menunjukan kesesuaian pernyataan yang diberikan dengan keadaan yang

dirasakan oleh subjek. Model skala Likert ini terdiri dari pernyataan positif

(favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable). Perhitungan skor tiap-tiap

pilihan jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skor untuk pernyataan positif dan negatif skala likert Kategori Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai

Sesuai

Tidak Sesusai

Sangat Tidak Sesuai

4

3

2

1

1

2

3

4

Instrumen dalam pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas tiga alat ukur,

yaitu: alat ukur gaya hidup konsumtif, alat ukur konformitas kelompok teman

sebaya, dan alat ukur konsep diri.

Page 70: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

56

1. Skala gaya hidup konsumtif

Gaya hidup konsumtif didapatkan dari alat ukur yang disusun oleh peneliti dengan

menerjemakan dan memodifikasi skala Engel, Blackwell dan Miniard (1994) dan

Orsay Kucukemiroglu (1997). Gaya hidup konsumtif yang diukur berdasarkan

bentuk-bentuknya, yakni mengacu pada komponen kegiatan (activity),

ketertarikan khusus terhadap suatu objek (interest), dan penilaian individu

terhadap diri dan lingkungannya (opinion). Ada pun blue print skala gaya hidup

konsumtif pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut ini:

Tabel 3.2

Blue print skala gaya hidup konsumtif

No

.

Faktor No. item Conntoh pernyataan

1 Mode 1, 2, 3, 4,

5*, 6*, 7, 8,

9

Saya memiliki satu atau lebih pakaian

model terbaru.

2 Kepemimpinan 10, 11, 12,

13, 14

Saya senang dianggap sebagai

trendsetter.

3 Keluarga 15, 16, 17,

18, 19,20

Saya berusaha menata rumah agar

nyaman.

4 Kesehatan 21,22 Saya berpartisipasi dalam aktivitas olah

raga secara berkelanjutan.

5 Kerapihan dan

kebersihan

23 Saya selalu menjaga rumah saya agar

tetap rapi dan bersih.

6 Pengeluaran 27, 28 Saya sangat bergantung pada makanan

siap saji setidaknya satu kali dalam

sehari.

7 Komunitas 24, 25 Saya adalah anggota aktif lebih dari satu

organisasi sosial.

8 Kepraktisan 26, 29,30 Makanan siap saji terasa lebih nikmat

daripada makanan yang dibuat sendiri.

Jumlah item 30

Keterangan : nomor item yang diikuti dengan tanda (*) = Reverse item /unfavorable item

2. Skala konformitas kelompok teman sebaya

Konformitas kelompok teman sebaya didapatkan dari alat ukur dengan

menterjemakan dan memodifikasi skala konformitas dari Lee dan Park (2008)

Page 71: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

57

yang terinspirasi dari teori Allen. Dalam skala ini terdapat dua dimensi yang

diturunkan, yaitu : private acceptance , dan public compliance. Ada pun blue print

skala konformitas kelompok teman sebaya pada penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.3. berikut ini:

Tabel 3.3

Blue print skala konformitas kelompok teman sebaya

No

.

Dimensi Indikator No. item Contoh pernyataan

1 Private

accept-

ance

Individu yakin

untuk menerima,

mengikuti standar,

nilai dan harapan

dengan kelompok

1, 4, 5, 6,

7, 9, 10*

Ketika membeli barang atau

produk, saya biasanya

membeli barang yang

disenangi oleh teman se-

geng saya.

2 Public

compli-

ance

Individu

menghindari

penolakan,

pelecehan, ejekan

dan menharapkan

penerimaan dari

kelompok

2, 3, 8,

11, 12,

14

Saya ingin mengetahui

produk dan barang apa saja

yang dapat mencuri

perhatian teman se-geng.

Jumlah item 14

Keterangan : nomor item yang diikuti dengan tanda (*) = Reverse item /unfavorable item

3. Skala konsep diri

Konsep diri didapatkan dari alat ukur dengan menerjemakan dan memodifikasi

skala konsep diri dari Jamaludin, H., Ahmad, H., Yusof, R., & Abdullah, S. K.

(2009) yang tetap mengacu pada skala konsep diri yang dibuat oleh Fitts (1971).

Dalam skala ini terdapat sembilan sub skala yang bertujuan untuk mengukur

dimensi physical self (diri fisik), moral-ethical self (diri etik-moral), family self

(diri keluarga), personal self (diri pribadi), social self (diri sosial), identity self

(identitas diri), satisfaction self (penilaian diri), behavioral self (perilaku diri), dan

self criticism (kritis terhadap diri). Ada pun blue print skala konsep diri pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:

Page 72: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

58

Tabel 3.4

Blue print skala konep diri No. Dimensi Indikator No. item Contoh

pernyataan

1 Physical

self (diri

fisik)

Individu menerima

keadaan fisik atau

penampilan dirinya

1, 2, 3, 4*, 5*, 6*,

30, 31, 32, 33*, 34*,

55, 56, 57, 58*

Saya memiliki

tubuh yang sehat.

2 Moral-

ethical

self (diri

etik-

moral)

Membatasi tingkah

laku individu agar

sesuai dengan nilai

moral dan etika

7, 8, 9, 10*, 11*,

12*, 35, 36, 37, 38*,

39*, 40*, 59, 60, 61,

62*, 63*, 64*

Saya memiliki

sikap yang baik.

3 Personal

self (diri

pribadi)

Individu merasa puas

terhadap dirinya

karena sesuai dengan

standar kelompoknya

13, 14, 15, 16*, 17*,

18*, 41, 42, 43, 44*,

45*, 46*, 65, 66, 67,

68*

Saya adalah orang

yang tenang dan

mudah berteman.

4 Family

self (diri

keluarga)

Individu mengetahui

peran dan fungsi yang

dijalankan sebagai

anggota keluarga

19, 20, 21, 22*, 23*,

24*, 47, 48, 49, 69,

70, 71, 72*, 73*

Saya adalah orang

yang penting bagi

keluarga dan

teman.

5 Social self

(diri

sosial)

Individu membuka

diri, menerima dan

meyakini standar yang

berlaku pada

kelompoknya

25, 26, 27, 28*, 29*,

50, 51, 52, 53*, 54*,

74, 75, 76*, 77*, 78*

Saya dapat

bersosialisasi

dengan cara yang

saya inginkan.

6 Identity

self

(identitas

diri)

Individu memberikan

label untuk

membangun identitas

diri dan mengetahui

perannya di

lingkungan

1, 2, 3, 4*, 5*, 6*, 7,

8, 9, 10*, 11*, 12*,

13, 14, 15, 16*, 17*,

18*, 19, 20, 21, 22*,

23*, 24*, 25, 26, 27,

28*, 29*

Saya orang yang

populer

dikalangan laki-

laki.

7 Satisfacti

on self

(penilaian

diri)

Individu merasa puas

terhadap standar yang

berlaku pada dirinya

30, 31, 32, 33*, 34*,

35, 36, 37, 38*,39*,

40*, 41, 42, 43, 44*,

45*, 46*, 47, 48, 49,

50, 51, 52, 53*, 54*

Saya menyukai

diri saya yang

sekarang.

8 Behaviora

l self

(perilaku

diri)

Individu mengetahui

bahwa tingkah laku

dirinya dipengaruhi

oleh faktor internal

dan eksternal

55, 56, 57, 58*, 59,

60, 61, 62*, 63*,

64*, 65, 66, 67,68*,

69, 70, 71, 72*, 73*,

74, 75, 76*,77*, 78*

Saya berkenan

untuk menerima

kesalahan diri

saya tanpa merasa

marah.

9 Self

criticism

(kritis

terhadap

diri)

Individu mengetahui

kelemahan dan

keterbatasan dirinya

79, 80, 81, 82, 83,

84, 85, 86, 87, 88*

Saya merasa sulit

berbicara dengan

seseorang yang

saya baru kenal.

Jumlah item 88

Keterangan : nomor item yang diikuti dengan tanda (*) = Reverse item /unfavorable item

Page 73: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

59

3.4 Uji Validitas Konstruk

Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti

akan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), dalam CFA peneliti

harus memiliki gambaran yang spesifik tentang (a) jumlah faktor, (b) variabel

yang mencerminkan jumlah faktor, (c) faktor-faktor yang saling berkorelasi.

Tahapan dalam CFA diawali dengan merumuskan hipotesis (model

teoritis) tentang pengukuran variabel laten, kemudian model tersebut diuji

kebenarannya. Dengan CFA dilakukan pengujian teori dengan langkah-langkah

sebagai berikut; (a) mendefinsikan teori (model spesifikasi), (b) mengidentifikasi

parameter (mengecek apakah df positif), (c) mengestimasi parameter (misalnya

dengan maximum likelihood), (d) melakukan prediksi dengan menggunakan

parameter hasil estimasi (matriks korelasi sigma), dan (e) menguji signifikansi /

tidak ada residual (S - ∑ = 0). Jika residual tidak signifikan , model fit dan

parameter boleh digunakan. Instrumen-instrumen yang digunakan akan diuji

validitasnya dengan menggunakan metode CFA (Confirmatory Factor Analysis).

Adapun logika dari CFA (Umar, 2010) :

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang didefinisikan

secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk

mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran

terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item

itemnya.

2. Diteorikan seluruh item hanya mengukur satu faktor saja. Artinya

keseluruhan tes bersifat unidimensional.

Page 74: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

60

3. Dengan data yang tersedia dapat diprediksi matriks korelasi antar item yang

seharusnya diperoleh jika memang unidimensional. Matriks korelasi ini

disebut sigma (Σ), kemudian dibandingkan dengan matriks dari data

empiris, yang disebut matriks S. Jika teori tersebut benar (unidimensional)

maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks Σ dan matriks S, atau bisa

juga dinyatakan dengan Σ - S = 0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan

Chi-square . Jika hasil chi square tidak signifikan (p>0.05), maka hipotesis

nihil tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tentang alat

ukur dapat diterima (hanya mengukur satu faktor saja). Tetapi jika Chi-

Square signifikan (p<0.05), maka dapat dilakukan modifikasi model dengan

cara membebaskan parameter berupa korelasi antar kesalahan pengukuran

(biasanya terjadi ketika suatu item mengukur konstruk selain yang ingin

diukur /multidimensional).

5. Setelah diperoleh model fit dengan data, maka langkah selanjutnya diuji

apakah koefisien muatan faktor untuk setiap item signifikan atau tidak

mengukur apa yang hendak di ukur. Ini dilakukan dengan menggunakan uji-

t. Pada penelitian ini, penulis menggunakan taraf kepercayaan 95% sehingga

item yang dikatakan signifikan adalah item yang memiliki nilai t lebih dari

1,96 (t >1,96). Jika hasil uji-t tidak signifikan maka item tersebut tidak

mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di drop.

6. Adapun kriteria untuk mengeliminasi atau mendrop item adalah sebagai

berikut:

Page 75: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

61

a. Jika suatu item memiliki koefisien negatif, maka item tersebut akan

didrop karena mengukur hal yang berlawanan dari apa yang hendak

diukur. Namun, jika suatu item terdiri dari penyataan yang bersifat

unfavorable maka tentu saja koefisien muatan faktornya pun akan

berarah negatif. Oleh kerena itu, pada item yang seperti ini skornya

harus dibalik (reversed) terlebih dahulu sebelum analisi faktor dan

perhitungan skor faktor dilakukan sehingga diperoleh koefisien

muatan faktor yang positif. Apabila skor pada item sudah dibalik tetap

menghasilkan koefisien yang bernilai negatif maka item tersebut

didrop.

b. Menguji apakah suatu item signifikan atau tidak dalam mengukur hal

yang hendak diukur, dengan menggunakan t-test. Dalam hal ini yang

dites adalah koefisien muatan faktor untuk setiap item. Jika nilai T

koefisien muatan faktor (t>1,96) maka item tersebut dinyatakan

signifikan dalam mengukur konstruk yang hendak diukur. Artinya

item tersebut tidak didrop. Sedangkan item yang nilai t tidak

signifikan (t<1,96) maka item akan di drop.

c. Apabila kesalahan pengukuran pada sebuah item terlalu banyak saling

berkorelasi, maka item tersebut sebaiknya di drop. Sebab item yang

demikian, selain mengukur apa yang hendak diukur, juga mengukur

hal lain (multidimensional). Maka item yang digunakan hanyalah item

yang valid saja.

Page 76: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

62

7. Item yang digunakan untuk mendapatkan faktor skor (true score) hanya item

yang terbukti valid saja. Adapun analisis dengan metode CFA

dilakukandengan bantuan software M-Plus7 (Muthen&Muthen, 2014).

3.4.1 Uji validitas konstruk konformitas

1. Konformitas private acceptance

Peneliti menguji apakah tujuh item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur konformitas private acceptance. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan p-value =

0.0000 RMSEA = 0.105. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama

lainnya, maka diperoleh model fit seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.1

Faktor konformitas private acceptance

Berdasarkan gambar 3.1, terlihat Chi-Square = 15.880, df = 10, p-value =

0.1031, RMSEA = 0,038. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

Page 77: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

63

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konformitas private

acceptance.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.5 berikut.

Tabel 3.5

Muatan faktor item konformitas private acceptance

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

1 0.096 0.057 1.673 X +

4 0.687 0.040 17.351 V +

5 0.416 0.045 9.170 V +

6 0.965 0.046 20.769 V +

7 0.469 0.059 7.974 V +

9 0.640 0.041 15.521 V +

10 0.361 0.052 6.954 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, terdapat item yang memiliki t < 1,96 yaitu item

1. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Hal

ini menunjukkan bahwa hanya ada satu item yang di drop yaitu item no 1, artinya

item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

2. Konformitas public compliance

Peneliti menguji apakah tujuh item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur konformitas public compliance. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, p-value =

Page 78: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

64

0.0000 RMSEA = 0.103. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama

lainnya, maka diperoleh model fit seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.2

Faktor konformitas public compliance

Berdasarkan gambar 3.2, terlihat Chi-Square = 17.338, df = 10 p-value =

0.0672, RMSEA = 0,043. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konformitas public

compliance.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

Page 79: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

65

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Muatan faktor item konformitas public compliance

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

2 0.591 0.044 13.436 V +

3 0.607 0.044 13.748 V +

8 0.676 0.035 19.422 V +

11 0.584 0.041 14.202 V +

12 0.684 0.035 19.591 V +

13 0.784 0.027 29.110 V +

14 0.708 0.031 22.690 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96. Pada

kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara

keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis

dalam perhitungan skor faktor.

3.4.2 Uji validitas konstruk konsep diri

1. Konsep diri physical self

Peneliti menguji apakah tujuh belas item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur konsep diri physical self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-Square =

520.512, df = 119 p-value = 0.0000 RMSEA = 0.119. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti

gambar di bawah ini :

Page 80: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

66

Gambar 3.3

Faktor konsep diri physical self

Berdasarkan gambar 3.3, terlihat Chi-Square = 113.947, df = 93 p-value =

0.0692, RMSEA = 0,024. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konsep diri physical self.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7 berikut.

Page 81: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

67

Tabel 3.7

Muatan faktor item konsep diri physical self

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

1 0.770 0.031 24.637 V +

2 0.379 0.057 6.625 V +

3 0.603 0.039 15.399 V +

4 0.525 0.050 10.550 V +

5 0.396 0.050 7.916 V +

6 0.720 0.037 19.329 V +

31 0.496 0.042 11.668 V +

32 0.413 0.047 8.754 V +

33 0.571 0.043 13.432 V +

34 0.416 0.053 7.902 V +

35 0.373 0.052 7.119 V +

59 0.656 0.038 17.145 V +

60 0.459 0.046 9.991 V +

61 0.420 0.046 9.143 V +

62 0.404 0.053 7.549 V +

63 0.174 0.056 3.123 V +

64 0.144 0.055 2.632 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96.

Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara

keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis

dalam perhitungan skor faktor.

2. Konsep diri moral ethical self

Peneliti menguji apakah delapan belas item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur konsep diri moral ethical self. Dari hasil analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-

Square = 682.609, df = 135 p-value = 0.0000 RMSEA = 0.101. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit

seperti gambar di bawah ini :

Page 82: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

68

Gambar 3.4

Faktor konsep diri moral ethical self

Berdasarkan gambar 3.4, terlihat Chi-Square = 125.351, df = 104 p-value

= 0.00756, RMSEA = 0,023. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05

(tidak signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konsep diri moral

ethical self.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8 berikut.

Page 83: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

69

Tabel 3.8

Muatan faktor item konsep diri moral ethical self

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

7 0.518 0.052 10.012 V +

8 0.539 0.047 11.571 V +

9 0.485 0048 10.106 V +

10 0.495 0.051 9.756 V +

11 0.591 0.045 13.099 V +

12 0.415 0.055 7.567 V +

37 0.410 0.054 7.563 V +

38 0.382 0.049 7.727 V +

39 0.342 0.053 6.396 V +

40 0.508 0.047 10.905 V +

41 0.454 0.050 8.989 V +

42 0.660 0.037 17.978 V +

65 0.362 0.054 6.707 V +

66 0.448 0.049 9.051 V +

67 0.497 0.048 10.258 V +

68 0.357 0.050 7.181 V +

69 0.512 0.048 10.675 V +

70 0.386 0.053 7.251 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96. Pada

kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara

keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis

dalam perhitungan skor faktor.

3. Konsep diri personal self

Peneliti menguji apakah tujuh belas item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur konsep diri personal self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-Square =

634.473, df = 119 p-value = 0.0000 RMSEA = 0.104. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti

Page 84: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

70

gambar di bawah ini :

Gambar 3.5

Faktor konsep diri personal self

Berdasarkan gambar 3.5, terlihat Chi-Square = 106.603, df = 85 p-value =

0.0566, RMSEA = 0,025. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konsep diri personal self.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9 berikut.

Page 85: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

71

Tabel 3.9

Muatan faktor item konsep diri personal self

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

13 0.476 0.045 10.511 V +

14 0.493 0.045 11.066 V +

15 0.545 0.045 12.012 V +

16 0.524 0.046 11.322 V +

17 0.625 0.041 15.262 V +

18 0.632 0.042 15.086 V +

43 0.399 0.045 8.913 V +

44 0.466 0.044 10.522 V +

45 0.502 0.041 12.302 V +

46 0.663 0.033 20.132 V +

47 0.700 0.038 18.222 V +

48 0.692 0.036 19.024 V +

71 0.329 0.050 6.554 V +

72 0.359 0.052 6.873 V +

73 0.306 0.052 5.889 V +

74 0.314 0.048 6.479 V +

75 0.476 0.044 10.744 V +

Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96.

Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara

keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis

dalam perhitungan skor faktor.

4. Konsep diri family self

Peneliti menguji apakah empat belas item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur konsep diri family self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-Square =

534. 254, df = 77 p-value = 0.0000 RMSEA = 0.122. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti

gambar di bawah ini :

Page 86: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

72

Gambar 3.6

Faktor konsep diri family self

Berdasarkan gambar 3.6, terlihat Chi-Square = 66.326, df = 53 p-value =

0.1033, RMSEA = 0,025. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konsep diri family self.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.10 berikut.

Page 87: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

73

Tabel 3.10

Muatan faktor item konsep diri family self

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

19 0.737 0.029 25.296 V +

20 0.577 0.036 16.257 V +

21 0.832 0.028 30.182 V +

22 0.714 0.037 19.416 V +

23 0.527 0.043 12.144 V +

24 0.632 0.037 16.859 V +

49 0.675 0.035 19.468 V +

50 0.636 0.034 18.754 V +

51 0.718 0.033 21.939 V +

76 0.559 0.048 11.746 V +

77 0.462 0.043 10.873 V +

78 0.724 0.034 21.023 V +

79 0.613 0.035 17.305 V +

80 0.342 0.047 7.221 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, seluruh memiliki t > 1,96. Pada kolom koefisien

tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara keseluruhan tidak ada

item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor

faktor.

5. Konsep diri social self

Peneliti menguji apakah enam belas item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur konsep diri social self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-Square =

982.613, df = 104p-value = 0.0000 RMSEA = 0.146. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti

gambar di bawah ini :

Page 88: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

74

Gambar 3.7

Faktor konsep diri social self

Berdasarkan gambar 3.7, terlihat Chi-Square = 90.724, df = 71 p-value =

0.0573, RMSEA = 0,026. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konsep diri social self.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.11 berikut.

Page 89: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

75

Tabel 3.11

Muatan faktor item konsep diri social self

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

25 0.662 0.036 18.376 V +

26 0.543 0.040 13.731 V +

27 0.502 0.043 11.706 V +

29 0.196 0.056 3.502 V +

30 0.626 0.036 17.268 V +

53 0.674 0.047 14.397 V +

54 0.275 0.049 5.586 V +

55 0.228 0.049 4.684 V +

56 0.243 0.050 4.836 V +

57 0.440 0.041 10.807 V +

58 0.463 0.042 11.044 V +

82 0.308 0.048 6.419 V +

83 0.708 0.032 22.035 V +

84 0.826 0.025 22.735 V +

85 0.237 0.051 4.665 V +

86 0.424 0.048 8.824 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96.

Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara

keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis

dalam perhitungan skor faktor.

6. Konsep diri identity self

Peneliti menguji apakah tiga puluh item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur konsep diri identity self. Dari hasil analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-Square =

1712.940, df = 450, p-value = 0.0000 RMSEA = 0.090. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti

gambar di bawah ini :

Page 90: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

76

Gambar 3.8

Faktor konsep diri identity self

Berdasarkan gambar 3.8, terlihat Chi-Square = 318,737, df = 280 p-value =

0.0554, RMSEA = 0,019. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konsep diri identity self.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.12 berikut.

Page 91: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

77

Tabel 3.12

Muatan faktor item konsep diri identity self

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

1 0.572 0.041 13.956 V +

2 0.007 0.040 15.081 V +

3 0.672 0.039 17.167 V +

4 0.544 0.042 12.927 V +

5 0.499 0.040 12.486 V +

6 0.555 0.042 13.213 V +

7 0.436 0.048 9.149 V +

8 0.578 0.044 13.177 V +

9 0.351 0.052 6.786 V +

10 0.507 0.041 12.321 V +

11 0.529 0.043 12.321 V +

12 0.536 0.040 13.291 V +

13 0.347 0.044 7.851 V +

14 0.444 0.047 9.419 V +

15 0.534 0.041 12.882 V +

16 0.573 0.042 13.522 V +

17 0.621 0.041 15.305 V +

18 0.736 0.031 23.427 V +

19 0.480 0.048 9.992 V +

20 0.565 0.040 14.117 V +

21 0.516 0.045 11.504 V +

22 0.627 0.044 14.251 V +

23 0.677 0.036 18.819 V +

24 0.467 0.044 10.519 V +

25 0.660 0.039 16.761 V +

26 0.548 0.040 13.858 V +

27 0.257 0.058 4.438 V +

28 0.473 0.044 10.840 V +

29 0.291 0.053 5.503 V +

30 0.215 0.053 4.049 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96.

Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara

keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis

dalam perhitungan skor faktor.

Page 92: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

78

7. Konsep diri satisfaction self

Peneliti menguji apakah dua puluh tujuh item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur konsep diri satisfaction self. Dari hasil analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-

Square = 1404.384, df = 324 p-value = 0.0000 RMSEA = 0.091. Oleh karena itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran

pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit

seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.9

Faktor konsep diri satisfaction self

Berdasarkan gambar 3.9, terlihat Chi-Square = 282.738, df = 248 p-value =

0.0640, RMSEA = 0,019. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konaep diri satisfaction self.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

Page 93: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

79

atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan

faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.13 berikut.

Tabel 3.13

Muatan faktor item konsep diri satisfaction self

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

31 0.429 0,044 9,654 V +

32 0.429 0.042 10.290 V +

33 0.604 0.036 16.733 V +

34 0.439 0.045 9.747 V +

35 0.365 0.049 7.379 V +

36 0.157 0.053 2.961 V +

37 0.571 0.046 12.527 V +

38 0.587 0.039 14.881 V +

39 0.587 0.039 15.017 V +

40 0.467 0.045 10.441 V +

41 0.421 0.045 9.364 V +

42 0.448 0.040 11.290 V +

43 0.717 0.029 25.216 V +

44 0.436 0.046 9.566 V +

45 0.491 0.041 11.837 V +

46 0.583 0.037 15.608 V +

47 0.694 0.036 19.812 V +

48 0.394 0.046 8.579 V +

49 0.559 0.037 15.034 V +

50 0.493 0.041 11.989 V +

51 0.562 0.040 14.072 V +

52 0.202 0.049 4.107 V +

53 0.458 0.044 10.514 V +

54 0.555 0.044 12.502 V +

55 0.250 0.049 5.086 V +

57 0.446 0.045 9.866 V +

58 0.476 0.043 11.135 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96.

Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara

keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis

dalam perhitungan skor faktor.

Page 94: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

80

8. Konsep diri behavioral self

Peneliti menguji apakah dua puluh lima item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur konsep diri behavioral self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-Square =

1019.236, df = 275 p-value = 0.0000 RMSEA = 0.082. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti

gambar di bawah ini :

Gambar 3.10

Faktor konsep diri behavioral self

Berdasarkan gambar 3.10, terlihat Chi-Square = 217.871, df = 189 p-value =

0.0736, RMSEA = 0,020. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

Page 95: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

81

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konsep diri behavior self.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.14 berikut.

Tabel 3.14

Muatan faktor item konsep diri behavioral self

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

59 0.552 0.044 12.601 V +

60 0.547 0.046 11.801 V +

61 0.406 0.043 9.330 V +

64 0.133 0.054 2.446 V +

65 0.533 0.050 10.630 V +

66 0.629 0.043 14.467 V +

67 0.603 0.038 15.976 V +

68 0.286 0.049 5.861 V +

69 0.230 0.052 4.449 V +

70 0.212 0.052 4.086 V +

71 0.657 0.040 16.420 V +

72 0.486 0.047 10.437 V +

73 0.537 0.041 13.149 V +

75 0.272 0.046 5.938 V +

76 0.613 0.036 17.220 V +

77 0.476 0.046 10.291 V +

78 0.584 0.039 15.149 V +

79 0.292 0.054 5.358 V +

80 0.287 0.049 5.884 V +

81 0.252 0.060 4.214 V +

82 0.362 0.046 7.801 V +

83 0.508 0.045 11.334 V +

84 0.411 0.046 9.011 V +

85 0.279 0.056 4.975 V +

86 0.192 0.049 3.933 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Page 96: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

82

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96.

Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara

keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis

dalam perhitungan skor faktor.

9. Konsep diri self criticism

Peneliti menguji apakah sepuluh item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur konsep diri self criticism. Dari hasil analisis CFA yang

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-Square =

104.126, df = 35 p-value = 0.0000 RMSEA = 0.110. Oleh karena itu, penulis

melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti

gambar di bawah ini :

Gambar 3.11

Faktor konsep diri self criticism

Berdasarkan gambar 3.11, terlihat Chi-Square = 42.031, df = 31 p-value =

0.0893, RMSEA = 0,030. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

Page 97: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

83

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu konsep diri self criticism.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.15 berikut.

Tabel 3.15

Muatan faktor item konsep diri self criticism

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

87 0.466 0.047 9.841 V +

88 0.565 0.048 11.790 V +

89 0.605 0.043 14.230 V +

90 0.419 0.049 8.473 V +

91 0.329 0.053 6.154 V +

92 0.596 0.050 12.041 V +

93 0.377 0.051 7.321 V +

94 0.523 0.049 10.738 V +

95 0.466 0.056 8.268 V +

96 0.321 0.056 5.770 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t > 1,96. Pada

kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Secara

keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis

dalam perhitungan skor faktor.

3.4.3 Uji validitas konstruk gaya hidup konsumtif

Peneliti menguji apakah 27 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur konsep diri identity self. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan, Chi-Square = 1902.694, df =

Page 98: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

84

324, p-value = 0.0000 RMSEA = 0.111. Oleh karena itu, penulis melakukan

modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan

berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti gambar di bawah

ini :

Gambar 3.12

Faktor gaya hidup konsumtif

Berdasarkan gambar 3.12, terlihat Chi-Square = 256.258, df = 222 p-value =

0.0570, RMSEA = 0,020. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value > 0,05 (tidak

signifikan), artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat diterima,

bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu gaya hidup konsumtif.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan

Page 99: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

85

faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.16 berikut.

Tabel 3.16

Muatan faktor item gaya hidup konsumtif

No.

item

Koefisien Standar

Error

Nilai t Signifikan Muatan

1 0.536 0.039 13.893 V +

2 0.410 0.042 9.878 V +

3 0.419 0.041 10.300 V +

4 0.538 0.045 12.002 V +

6 0.579 0.036 15.949 V +

7 0.634 0.032 19.618 V +

8 0.514 0.041 12.633 V +

9 0.232 0.049 4.728 V +

10 0.617 0.034 18.394 V +

11 0.552 0.040 13.722 V +

12 0.577 0.040 14.303 V +

13 0.660 0.031 21.385 V +

14 0.731 0.029 25.637 V +

15 0.238 0.047 5.030 V +

16 0.559 0.043 13.307 V +

17 0.367 0.043 8.501 V +

18 0.429 0.045 9.509 V +

19 0.319 0.050 6.425 V +

20 0.078 0.053 1.459 X +

21 0.190 0.050 3.771 V +

22 0.146 0.053 2.754 V +

23 0.119 0.053 2.234 V +

25 0.294 0.048 6.102 V +

27 0.158 0.051 3.086 V +

28 0.177 0.053 3.341 V +

29 0.295 0.045 6.502 V +

30 0.283 0.048 5.941 V + Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1,96), X = tidak signifikan, *(di drop)

Berdasarkan tabel di atas, terdapat item yang tidak memiliki t > 1,96 yaitu

item no 20. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya

negatif. Hal ini menunjukkan bahwa hanya terdapat satu item yang di drop yaitu

item no 20, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

Page 100: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

86

3.5 Metode Analisis Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk

menguji hipotesis nihil penelitian. Penelitian ini memiliki variabel independen

sebanyak tujuh variabel, dan memiliki satu variabel dependen. Langkah dalam

analisis regresi berganda adalah pertama, mengestimasi parameternya yang dalam

hal ini merupakan koefisien b dan a. Jika koefisien telah diperoleh maka dapat

dibuat persamaan prediksi untuk dependen variabel. Adapun susunan

persamaannya yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9x9 +

b10X10 + b11X11 + b12X12 + b13X13 + b14X14 + e

Adapun penjelasan dari variabel-variabel penelitian ini adalah :

Y = Gaya hidup konsumtif

X1 = Private acceptance

X2 = Public compliance

X3 = Physical self

X4 = Moral ethical self

X5 = Personal self

X6 = Family self

X7 = Social self

X8 = Identity self

X9 = Satisfaction self

X10 = Behavioral self

X11 = Self Criticism

X12 = Usia

X13 = Jenis kelamin

X14 = Pendapatan orang tua per bulan

X15 = Uang saku siswa

a = Intersept

b = Koefisien regresi untuk masing-masing X

e = Residual

Koefisien b dan a dapat digunakan untuk menghitung jumlah kuadrat regresi

dan varian regresi. Jika telah ditemukan jumlah kuadrat regresi maka dapat

dihitung koefisien determinasi yang dikenal dengan istilah R2 . R2 menunjukkan

Page 101: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

87

besarnya proporsi varian dari dependen variabel karena regresi yaitu yang

berkaitan dengan pengaruh semua independen variabel secara keseluruhan. Untuk

melihat presentase varians maka R2 dikalikan dengan 100. Adapun rumus untuk

menghitung R2 adalah :

R2 = SSy

SSreg

Dimana :

SSreg = Jumlah kuadrat regresi yang dapat dihitung jika koefisien regresi telah

diperoleh.

SSy = Jumlah kuadrat dari DV

Selanjutnya R2 dapat diuji signifikansinya dengan uji F (F test). Uji

signifikan dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah pengaruh independen

variabel terhadap dependen variabel secara keseluruhan signifikan atau tidak

signifikan. Adapun rumus uji F adalah sebagai berikut:

Dimana k adalah banyaknya independent variable dan N adalah besarnya sampel.

Apabila nilai F itu signifikan (p<0,05), maka berarti seluruh independen variabel

secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dependen

variabel.

Adapun langkah berikutnya adalah menguji signifikansi pengaruh masing-

masing independent variable terhadap dependent variable. Hal ini dilakukan

melalui uji t (t-test) terhadap setiap koefisien regresi. Jika nilai t > 1.96, maka

berarti independent variable yang bersangkutan memiliki pengaruh yang

Page 102: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

88

signifikan terhadap dependent variable, dan sebaliknya. Adapun rumus t-test yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana:

bi = Koefisien regresi untuk independen variabel(i)

Sbi = Standar deviasi sampling dari bi

Sebagai langkah terakhir adalah uji signifikan terhadap proporsi varian yang

disumbangkan oleh masing-masing independen variabel dalam mempengaruhi

dependen variabel. Dalam hal ini penulis melakukannya melalui analisis regresi

berganda yang bersifat berjenjang atau stepwise. Artinya dilakukan analisis

regresi berulang-ulang dimulai dengan hanya satu independen variabel kemudian

dengan dua independen variabel, dilanjutkan dengan tiga independen variabel, dan

seterusnya sampai independen variabel ke lima belas. Setiap kali dilakukan

analisis regresi akan diperoleh nilai R2. Setiap kali ditambahkan independen

variabel baru diharapkan terjadi peningkatan R2 secara signifikan.

Jika pertambahan R2 (R2 change) signifikan secara statistik, maka

independen variabel baru yang ditambahkan tersebut cukup penting secara

statistik, maupun dalam upaya memprediksi dependen variabel serta untuk

menguji hipotesis apakah independen variabel bersangkutan memiliki pengaruh

signifikan. Setiap pertambahan R2 ketika satu independen variabel baru

ditambahkan adalah menunjukan besarnya sumbangan unik independen variabel

tersebut terhadap bervariasinya dependen variabel setelah pengaruh dari beberapa

independen variabel terdahulu diperhitungkan dampaknya. Oleh sebab itulah

analisis regresi secara sequential seperti ini dikenal dengan sebutan stepwise

regression.

Page 103: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

89

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan dalam proses pengumpulan data,

yaitu sebagai berikut:

1. Sebelum turun ke lapangan, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti

kemudian menentukan variabel yang akan diteliti yaitu gaya hidup

konsumtif, konformitas, dan konsep diri serta faktor demografi yaitu usia,

jenis kelamin, pendapatan orang tua per bulan dan uang saku siswa per

bulan. Setelah itu mengadakan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut

dari sudut pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori-teori secara lengkap

kemudian penulis menyiapkan, membuat dan menyusun alat ukur yang akan

digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala gaya hidup konsumtif,

konformitas dan konsep diri.

2. Menentukan populasi penelitian, yaitu siswa Sekolah Menengah Atas

Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta

Timur. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probability

sampling yaitu setiap anggota dari populasi tidak memiliki kesempatan dan

peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel dan sistem pengambilan

sampel accidental sampling yang di mana setiap individu yang sesuai

dengan kriteria penelitian dijadikan sampel. Adapun kriteria penelitian

yaitu: para remaja berusia 15-17 tahun yang mengenyam pendidikan di

Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah

Atas Labschool Jakarta Timur.

Page 104: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

90

3. Membuat surat izin penelitian kepada pihak fakultas psikologi dengan

melampirkan surat persetujuan pembimbing dan alat ukur penelitian untuk

keperluan izin penelitian ditempat penelitian yaitu Sekolah Menengah Atas

Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta

Timur.

4. Peneliti mendiskusikan item-item penelitian dengan dosen pembimbing dan

teman-teman mahasiswa psikologi serta melakukan percobaan kepada 101

siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan 125 siswa

Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta Timur untuk mengetahui apakah

bahasa yang digunakan mampu dimengerti atau tidak.

5. Tahap berikutnya, peneliti melakukan try out terlebih dahulu kepada 30

siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 62 Timur dan Sekolah Madrasah

Pembangunan Universitas Islam Negeri Ciputat guna mengetahui

kevaliditasan dan kereliabilitasan item sebelum diuji dalam penelitian yang

sesungguhnya.

6. Selanjutnya, penulis melakukan pengambilan data dengan cara memberikan

kuesioner pada Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan

Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta Timur yang menjadi responden

pada penelitian ini. Setelah mendapatkan data yang diinginkan, penulis

melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah terkumpul untuk

selanjutnya dilakukan pengolahan dan pengujian dari hasil skala yang sudah

didapatkan untuk dianalisis datanya dengan menggunakan software Lisrel

8.70 dan bantuan software M-Plus7 (Muthen & Muthen, 2014).

Page 105: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

91

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 399 siswa Sekolah Menengah Atas yang

tersebar di kedua sekolah yang terdiri dari 170 siswa Sekolah Menengah Atas

Negeri 88 Jakarta Timur dan 229 siswa Sekolah Menengah Atas Labschool

Jakarta Timur. Berikut adalah tabel karakteristik responden penelitian:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik Responden

Frekuensi

SMA Labschool

Jakarta Timur

SMAN 88 Jakarta

Timur

N=229 N (%) N=170 N (%)

Jenis Kelamin Laki-Laki 109 47,6% 82 48,2%

Perempuan 120 52,4% 88 51,8%

Usia 15 tahun 23 10% 6 3,5%

16 tahun 179 78,2% 112 65,9%

17 tahun 27 11,8% 52 30,6%

Penghasilan

Orang Tua Per

Bulan

< 3.000.000 2 0,9% 88 51,8%

3.000.001 – 10.000.000 21 9,2% 60 35,3%

10.000.001 – 50.000.000 134 58,5% 22 12,9%

> 50.000.001 72 31,4% - -

Uang Saku

Per Bulan

< 500.000 41 17,9% 117 68,8%

500.001 – 1.000.000 97 42,4% 50 29,4%

1.000.001 – 2.000.000 84 36,7% 3 1,8%

> 2.000.001 7 3% - -

Page 106: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

92

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa dari 229 siswa Sekolah Menengah Atas

Labschool Jakarta yang dijadikan sampel berdasarkan jenis kelamin, sebanyak

109 subjek (47,6%) laki-laki, subjek yang berjenis kelamin perempuan sebanyak

120 subjek (52,4%). Maka dapat disimpulkan subjek penelitian terbanyak di

Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta adalah subjek yang berjenis kelamin

perempuan yang berjumlah 120 subjek atau mencapai 52,4%.

Berdasarkan usia terlihat bahwa dari 229 subjek yang dijadikan sampel,

sebanyak 23 subjek (10%) berusia 15 tahun, 179 subjek (78,2%) berusia 16

tahun, dan sisanya 27 subjek (11,8%) berusia 17 tahun. Maka dapat disimpulkan

subjek penelitian terbanyak di Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta adalah

subjek yang berusia 16 tahun yang berjumlah 179 subjek atau mencapai 78,2%.

Berdasarkan penghasilan orang tua per bulan subjek dalam penelitian ini

bervariasi. Subjek yang penghasilan orang tua per bulannya < 3.000.000

berjumlah 2 subjek (0,9%), subjek yang bekerja penghasilan orang tua per

bulannya antara 3.000.001 – 10.000.000 berjumlah 21 subjek (9,2%), subjek

yang penghasilan orang tua per bulannya antara 10.000.001 – 50.000.000

berjumlah 134 subjek (58,5%), dan subjek yang bekerja penghasilan orang tua per

bulannya > 50.000.001 berjumlah 72 (31,4%). Maka dapat disimpulkan bahwa

jumlah subjek penelitian terbanyak di Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta

adalah subjek yang penghasilan orang tua per bulannya antara 10.000.001 –

50.000.000 berjumlah 134 subjek atau mencapai 58,5%.

Page 107: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

93

Berdasarkan uang saku per bulan terlihat bahwa dari 229 subjek yang

dijadikan sampel, sebanyak 41 subjek (17,9%) memiliki uang saku per bulan <

500.000, 97 subjek (42,4%) memiliki uang saku per bulan antara 500.001 –

1.000.000, 84 subjek (36,7%) memiliki uang saku per bulan antara 1.000.001 –

2.000.000 dan sebanyak 7 subjek (3%) memiliki uang saku per bulan > 2.000.001.

Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah subjek penelitian di Sekolah Menengah

Atas Labschool Jakarta adalah subjek yang memiliki uang saku per bulan antara

500.001 – 1.000.000 yang berjumlah 97 subjek atau mencapai 42,4%.

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat pula bahwa dari 170 siswa Sekolah Menengah

Atas Negeri 88 Jakarta yang dijadikan sampel berdasarkan jenis kelamin,

sebanyak 82 subjek (48,2%) laki-laki, subjek yang berjenis kelamin perempuan

sebanyak 88 subjek (51,8%). Maka dapat disimpulkan subjek penelitian terbanyak

di Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta adalah subjek yang berjenis kelamin

perempuan yang berjumlah 88 subjek atau mencapai 51,8%.

Berdasarkan usia terlihat bahwa dari 170 subjek yang dijadikan sampel,

sebanyak 6 subjek (3,5%) berusia 15 tahun, 112 subjek (65,9%) berusia 16 tahun,

dan sisanya 52 subjek (30,6%) berusia 17 tahun. Maka dapat disimpulkan subjek

penelitian terbanyak di Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta adalah subjek

yang berusia 16 tahun yang berjumlah 112 subjek atau mencapai 65,9%.

Berdasarkan penghasilan orang tua per bulan subjek dalam penelitian ini

bervariasi. Subjek yang penghasilan orang tua per bulannya < 3.000.000

berjumlah 88 subjek (51,8%), subjek yang bekerja penghasilan orang tua per

bulannya antara 3.000.001 – 10.000.000 berjumlah 60 subjek (35,3%), subjek

Page 108: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

94

yang penghasilan orang tua per bulannya antara 10.000.001 – 50.000.000

berjumlah 22 subjek (12,9%), dan tidak ada subjek yang penghasilan orang tua

per bulannya > 50.000.001. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah subjek

penelitian terbanyak di Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta adalah subjek

yang penghasilan orang tua per bulannya > 10.000.000 berjumlah 88 subjek atau

mencapai 51,8%.

Berdasarkan uang saku per bulan terlihat bahwa dari 170 subjek yang

dijadikan sampel, sebanyak 117 subjek (68,8%) memiliki uang saku per bulan <

500.000, 50 subjek (29,4%) memiliki uang saku per bulan antara 500.001 –

1.000.000, 3 subjek (1,8%) memiliki uang saku per bulan antara 1.000.001 –

2.000.000 dan tidak ada subjek yang memiliki uang saku per bulan lebih dari

2.000.001. maka dapat disimpulkan bahwa jumlah subjek penelitian di Sekolah

Menengah Atas Negeri 88 Jakarta adalah subjek yang memiliki uang saku per

bulan < 500.000 berjumlah 117 subjek atau mencapai 68,8%.

4.2 Analisis Deskriptif Skor Variabel Penelitian

Sebelum diuraikan secara lebih detail tentang beberapa sub bab selanjutnya, perlu

dijelaskan bahwa skor yang digunakan dalam analisis statistik adalah skor faktor

yang dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Jadi,

penghitungan skor faktor pada tiap variabel tidak menjumlahkan item-item seperti

pada umumnya, tetapi menghitung true score pada tiap item.

Setelah didapatkan faktor skor, peneliti mentranformasikan faktor skor

menjadi T skor. Penggunaan T skor ini bertujuan untuk menyamakan skala

Page 109: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

95

pengukuran yang berbeda-beda dan untuk menghindari nilai minus pada faktor

skor agar pembaca mudah memahami interpretasi hasil penelitian.

Adapun T skor tersebut telah ditetapkan dengan nilai mean = 50 dan standar

deviasi = 10. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses transformasi

melalui formula :

T-score = 50 + (10 * F-score)

Gambaran hasil analisis deskriptif ini dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif

Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation

V1 Gaya Hidup Konsumtif 18,09 80,42 50,00 6,27

V2 Private acceptance 33,60 90,14 50,00 8,19

V3 Public compliance 32,28 89,22 50,00 6,90

V4 Physical self 19,43 71,79 50,00 8,60

V5 Moral-ethichal self 24,57 78,57 50,00 8,50

V6 Personal self 20,41 67,00 50,00 8,73

V7 Family self 21,66 72,75 50,00 8,67

V8 Social self 20,95 74,94 50,00 8,58

V9 Identity self 21,82 71,63 50,00 8,83

V10 Satisfaction self 24,06 77,66 50,00 8,64

V11 Behavioral self 24,90 77,44 50,00 8,70

V12 Self criticism 18,24 76,22 50,00 8,04

Valid N

(listwise)

Berdasarkan data pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari seluruh variabel

independen yang memiliki nilai minimum terendah adalah variabel gaya hidup

konsumtif dengan nilai minimum sebesar 18,09 dan variabel yang memiliki nilai

maksimum tertinggi adalah variabel private acceptance dengan nilai maksimum

Page 110: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

96

sebesar 90,14. Nilai mean sebesar 50 untuk keseluruhan variabel. Untuk nilai

standar deviasi dari seluruh variabel yang memiliki nilai tertinggi adalah variabel

Identity self dengan nilai standar deviasi sebesar 8,83 dan variabel yang memiliki

nilai standar deviasi terendah adalah variabel gaya hidup konsumtif dengan nilai

standar deviasi sebesar 6,27.

4.2.1 Kategorisasi skor variabel penelitian

Kategorisasi variabel bertujuan untuk menempatkan individu kedalam kelompok-

kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan

atribut yang diukur. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari rendah ke

tinggi yang digunakan dalam kategorisasi variabel penelitian.

Sebelum mengkategorisasikan skor masing-masing variabel berdasarkan

tingkat rendah dan tinggi, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma seperti

tertera pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Norma Skor Variabel

Kategorisasi Rumus

Rendah X < M

Tinggi X > M

Setelah norma kategorisasi tersebut didapatkan, selanjutnya akan dijelaskan

perolehan nilai persentase kategorisasi untuk variabel private acceptance, public

compliance, phycical self, moral ethical self, personal self, family self, social self,

identity self, satisfaction self, behavioral self, self criticism dan gaya hidup

konsumtif.

Page 111: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

97

Tabel 4.4

Kategorisasi Skor Variabel

Variabel

Kategorisasi Skor Variabel

Frekuensi %

Rendah Tinggi Rendah Tinggi

Gaya hidup konsumtif 204 195 51,1% 48,9%

Private acceptance 197 202 49,4% 50,6%

Public compliance 185 214 46,4% 53,6%

Physical self 211 188 52,9% 47,1%

Moral ethical self 205 194 51,4% 48,6%

Personal self 196 203 49,1% 50,9%

Family self 207 192 51,9% 48,1%

Social self 199 200 49,9% 50,1%

Identity self 204 195 51,1% 48,9%

Satisfaction self 211 188 52,9% 47,1%

Behavioral self 205 194 51,4% 48,6%

Self criticism 187 212 46,9% 53,1%

4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian

Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi

berganda dengan menggunakan software SPSS 20. Seperti yang sudah disebutkan

pada bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat, untuk hal yang pertama adalah

peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) variasi

gaya hidup konsumtif yang dijelaskan oleh seluruh independent variable (private

acceptance, public compliance, phycical self, moral ethical self, personal self,

family self, social self, identity self, satisfaction self, behavioral self, self criticism,

Page 112: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

98

jenis kelamin, usia, penghasilan orang tua per bulan dan uang saku siswa per

bulan).

Tabel 4.5

Tabel R-Square

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,433a ,187 ,155 5,76201

a. Dependent Variable: V12 (gaya hidup konsumtif)

b. Predictors: (Constant), V1 (private acceptance), V2 (public compliance), V3 (physical self),

V4 (moral ethical self), V5 (personal self), V6 (family self), V7 (social self), V8 (identity self),

V9 (satisfaction self), V10 (behavioral self), V11 (self criticism), V13 (jenis kelamin), V14

(usia), V15 (pendapatan orang tua per bulan), V16 (uang saku siswa per bulan)

Dari tabel 4.5, dapat dilihat bahwa perolehan R square sebesar 0,200 atau

20% artinya proporsi varians dari gaya hidup konsumtif yang dijelaskan oleh

semua independent variable (private acceptance, public compliance, phycical

self, moral ethical self, personal self, family self, social self, identity self,

satisfaction self, behavioral self, self criticism, jenis kelamin, usia, penghasilan

orang tua per bulan dan uang saku siswa per bulan) adalah sebesar 18,7%,

sedangkan 81,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini

Kedua adalah peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent

variable R square sebesar 0,187 atau 18,7% artinya proporsi varians dari gaya

hidup konsumtif yang dijelaskan oleh semua independent variable (private

acceptance, public compliance, phycical self, moral ethical self, personal self,

family self, social self, identity self, satisfaction self, behavioral self, self

criticism, jenis kelamin, usia, penghasilan orang tua per bulan dan uang saku

Page 113: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

99

siswa per bulan) terhadap gaya hidup konsumtif. Adapun hasil uji F dapat dilihat

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Tabel Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 2928,621 15 195,241 6,881 ,000b

Residual 12715,892 383 33,201

Total 15644,513 398

a. Dependent Variable: V12 (gaya hidup konsumtif)

b. Predictors: (Constant), V1 (private acceptance), V2 (public compliance), V3 (physical

self), V4 (moral ethical self), V5 (personal self), V6 (family self), V7 (social self), V8

(identity self), V9 (satisfaction self), V10 (behavioral self), V11 (self criticism), V13 (jenis

kelamin), V14 (usia), V15 (pendapatan orang tua per bulan), V16 (uang saku siswa per bulan)

Jika melihat kolom Sig., diketahui bahwa (sig < 0,05), maka hipotesis nihil yang

menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh independent

variable (private acceptance, public compliance, phycical self, moral ethical self,

personal self, family self, social self, identity self, satisfaction self, behavioral self,

self criticism, jenis kelamin, usia, penghasilan orang tua per bulan dan uang saku

siswa per bulan) terhadap gaya hidup konsumtif ditolak. Artinya terdapat

pengaruh yang signifikan dari private acceptance, public compliance, phycical

self, moral ethical self, personal self, family self, social self, identity self,

statisfaction self, behavioral self, self criticism, jenis kelamin, usia, penghasilan

orang tua per bulan dan uang saku siswa per bulan terhadap gaya hidup konsumtif

baik di Sekolah Mengengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah

Atas Labschool Jakarta Timur.

Hal yang terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independent

variable (private acceptance, public compliance, phycical self, moral ethical self,

Page 114: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

100

personal self, family self, social self, identity self, satisfaction self, behavioral self,

self criticism, jenis kelamin, usia, penghasilan orang tua per bulan dan uang saku

siswa per bulan). Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan

yang berarti bahwa independent variable independent (private acceptance, public

compliance, phycical self, moral ethical self, personal self, family self, social self,

identity self, statisfaction self, behavioral self, self criticism, jenis kelamin, usia,

penghasilan orang tua per bulan dan uang saku siswa per bulan) tersebut memiliki

dampak yang signifikan terhadap gaya hidup konsumtif. Adapun analisisnya

ditampilkan pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Tabel Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 12,029 4,868 2,471 ,014

V1 ,120 ,049 ,157 2,441 ,015

V2 ,120 ,057 ,132 2,106 ,036

V3 ,045 ,055 ,062 ,819 ,413

V4 ,061 ,060 ,083 1,009 ,314

V5 ,118 ,057 ,165 2,087 ,038

V6 ,062 ,057 ,086 1,8081 ,280

V7 ,192 ,052 ,263 3,720 ,000

V8 ,041 ,038 ,058 1,091 ,276

V9 -,154 ,061 -,212 -2,537 ,012

V10 -,116 ,077 -,160 -1,495 ,136

V11 ,176 ,045 ,226 3,933 ,000

V13 1,112 ,594 ,089 1,871 ,062

V14 ,397 ,594 ,032 ,669 ,504

V15 ,356 ,414 ,058 ,859 ,391

V16 ,607 ,497 ,079 1,222 ,223

Page 115: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

101

a. Dependent Variable: V12 (gaya hidup konsumtif)

b. Independent Variable: V1 (private acceptance), V2 (public compliance), V3 (physical self),

V4 (moral ethical self), V5 (personal self), V6 (family self), V7 (social self), V8 (identity

self), V9 (satisfaction self), V10 (behavioral self), V11 (self criticism), V13 (jenis kelamin),

V14 (usia), V15 (pendapatan orang tua per bulan), V16 (uang saku siswa per bulan)

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dipaparkan persamaan regresi sebagai berikut:

Gaya hidup konsumtif remaja = 12,029 (constant) + 0,157 private acceptance* +

0,132 public compliance* + 0,062 physical self + 0,083 moral ethical self + 0,165

personal self* + 0,086 family self + 0,263 social self* – 0,058 identity self – 0,212

satisfaction self* -0,160 behavioral self + 0,226 self criticism* + 0,089 jenis

kelamin + 0,032 usia + 0,058 penghasilan orang tua per bulan + 0,079 uang saku

siswa per bulan.

Lebih lanjut, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang

dihasilkan, kita dapat melihat nilai sig pada kolom sig tabel 4.7, jika sig < 0,05,

maka pengaruh koefisien regresi yang dihasilkan bernilai signifikan terhadap gaya

hidup konsumtif dan sebaliknya. Pada tabel 4.7 terdapat 6 koefisien regresi yang

signifikan, yaitu private acceptance, public compliance, family self, social self,

behavioral self, dan self criticism. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang

diperoleh pada masing-masing independent variable (private acceptance, public

compliance, phycical self, moral ethical self, personal self, family self, social self,

identity self, satisfaction self, behavioral self, self criticism, jenis kelamin, usia,

penghasilan orang tua per bulan dan uang saku siswa per bulan) adalah sebagai

berikut:

Page 116: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

102

a. Variabel private acceptance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,157 dengan signifikansi sebesar

0,014 (sig<0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari private acceptance terhadap gaya

hidup konsumtif ditolak. Artinya, variabel private acceptance berpengaruh

secara signifikan terhadap gaya hidup konsumtif. Nilai koefisien variabel

private acceptance menunjukkan arah positif dapat diartikan bahwa

semakin tinggi seseorang individu meyakini standar dan nilai yang berlaku

dalam kelompoknya, maka akan semakin tinggi gaya hidup konsumtif orang

tersebut.

b. Variabel public compliance

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,132 dengan signifikansi sebesar

0,015 (sig<0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari public compliance terhadap gaya

hidup konsumtif ditolak. Artinya, variabel public compliance berpengaruh

secara signifikan terhadap gaya hidup konsumtif. Nilai koefisien variabel

public compliance menunjukkan arah positif dapat diartikan bahwa semakin

tinggi seseorang individu melakukan berbagai upaya agar diterima dengan

lingkungannya tanpa memikirkan dirinya, maka akan semakin tinggi gaya

hidup konsumtif orang tersebut.

c. Variabel physical self

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,062 dengan signifikansi sebesar

0,413 (sig>0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

Page 117: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

103

adanya pengaruh yang signifikan dari physical self terhadap gaya hidup

konsumtif gagal untuk ditolak.

d. Variabel moral ethical self

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,083 dengan signifikansi sebesar

0,314 (sig>0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari moral ethical terhadap gaya hidup

konsumtif gagal untuk ditolak.

e. Variabel personal self

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,165 dengan signifikansi sebesar

0, 038 (sig<0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari personal self terhadap gaya hidup

konsumtif ditolak. Artinya, variabel personal self berpengaruh secara

signifikan terhadap gaya hidup konsumtif. Nilai koefisien variabel personal

self menunjukkan arah positif dapat diartikan bahwa semakin tinggi

kemampuan seseorang individu mengetahui keadaan dirinya, maka akan

semakin tinggi gaya hidup konsumtif orang tersebut.

f. Variabel family self

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0, 086 dengan signifikansi sebesar

0,280 (sig>0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari family self terhadap gaya hidup

konsumtif gagal untuk ditolak.

Page 118: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

104

g. Variabel social self

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,263 dengan signifikansi sebesar

0,000 (sig<0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari social self terhadap gaya hidup

konsumtif ditolak. Artinya, variabel social self berpengaruh secara

signifikan terhadap gaya hidup konsumtif. Nilai koefisien variabel social

self menunjukkan arah positif dapat diartikan bahwa semakin baik interaksi

sosial seseorang dengan orang lain, maka akan semakin tinggi pula gaya

hidup konsumtif orang tersebut.

h. Variabel identity self

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,058 dengan signifikansi sebesar

1,091 (sig>0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari identity self terhadap gaya hidup

konsumtif gagal untuk ditolak.

i. Variabel satisfaction self

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,212 dengan signifikansi sebesar

0,012 (sig<0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari satisfaction self terhadap gaya hidup

konsumtif ditolak. Artinya, variabel satisfaction self berpengaruh secara

signifikan terhadap gaya hidup konsumtif. Nilai koefisien variabel

satisfaction self menunjukkan arah negatif dapat diartikan bahwa semakin

tinggi seseorang memiliki penilaian terhadap dirinya, maka akan semakin

rendah gaya hidup konsumtif orang tersebut.

Page 119: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

105

j. Variabel behavioral self

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,160 dengan signifikansi sebesar

0,136 (sig>0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari dukungan instrumental terhadap gaya

hidup konsumtif gagal untuk ditolak.

k. Variabel self criticism

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0266 dengan signifikansi sebesar

0,000 (sig<0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari self criticism terhadap gaya hidup

konsumtif ditolak. Artinya, variabel self criticism berpengaruh secara

signifikan terhadap gaya hidup konsumtif. Nilai koefisien variabel self

criticism menunjukkan arah positif dapat diartikan bahwa semakin baik

seseorang mengtahui kamampuan dan kelemahan dirinya, maka akan

semakin tinggi gaya hidup konsumtif orang tersebut.

l. Variabel jenis kelamin

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,089 dengan signifikansi sebesar

0,062 (sig>0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari jenis kelamin terhadap gaya hidup

konsumtif gagal untuk ditolak.

m. Variabel usia

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,032 dengan signifikansi sebesar

0,504 (sig>0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

Page 120: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

106

adanya pengaruh yang signifikan dari usia terhadap gaya hidup konsumtif

gagal untuk ditolak.

n. Variabel peghasilan orang tua per bulan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,058 dengan signifikansi sebesar

0,391 (sig>0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari penghasilan orang tua per bulan

terhadap gaya hidup konsumtif gagal untuk ditolak.

o. Variabel uang saku siswa per bulan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,079 dengan signifikansi sebesar

0,223 (sig>0,05), dengan demikian hipotetsis nihil yang menyatakan tidak

adanya pengaruh yang signifikan dari uang saku siswa per bulan terhadap

gaya hidup konsumtif gagal untuk ditolak.

4.3.2 Pengujian proporsi varians masing-masing independent variable

Pada tabel 4.8 terdapat empat kolom pertama yang menunjukkan tahapan bahwa

independent variable (private acceptance, public compliance, phycical self, moral

ethical self, personal self, family self, social self, identity self, satisfaction self,

behavioral self, self criticism, jenis kelamin, usia, penghasilan orangtua per bulan

dan uang saku siswa per bulan) dianalisis secara satu per satu, kemudian

penambahan varians gaya hidup konsumtif dan nilai murni varians.

Selanjutnya, adalah kolom nilai F hitung serta kolom F tabel yang

menggambarkan nilai independent variable (private acceptance, public

compliance, phycical self, moral ethical self, personal self, family self, social self,

identity self, satisfaction self, behavioral self, self criticism, jenis kelamin, usia,

Page 121: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

107

penghasilan orang tua per bulan dan uang saku siswa per bulan) yang

bersangkutan. Pada tabel F dengan df yang telah ditentukan sebelumnya, nilai

kolom inilah yang akan dibandingkan dengan kolom nilai F hitung. Apabila nilai

F hitung lebih besar daripada F tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom

signifikansi yang akan dituliskan signifikan dan sebaliknya. Besarnya proporsi

varians pada gaya hidup konsumtif remaja dapat dilihat pada table 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Tabel Proporsi Varians

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 ,255a ,065 ,062 6,07067 ,065 27,534 1 397 ,000

2 ,270b ,073 ,068 6,05235 ,008 3,406 1 396 ,066

3 ,277c ,077 ,070 6,04667 ,004 1,745 1 395 ,187

4 ,278d ,078 ,068 6,05224 ,001 ,273 1 394 ,602

5 ,285e ,081 ,069 6,04814 ,003 1,081 1 393 ,299

6 ,289f ,084 ,069 6,04877 ,003 1,453 1 392 ,229

7 ,322g ,104 ,088 6,98831 ,020 8,873 1 391 ,003

8 ,328h ,108 ,089 5,98274 ,004 1,728 1 390 ,190

9 ,332i ,111 ,090 5,95169 ,003 4,916 1 389 ,027

10 ,349b ,122 ,099 5,98157 ,011 1,153 1 388 ,284

11 ,406c ,166 ,141 5,80961 ,044 20,210 1 387 ,000

13 ,417d ,174 ,148 5,78776 ,008 3,928 1 386 ,048

14 ,417e ,174 ,146 5,79437 ,000 ,120 1 385 ,730

15 ,429f ,184 ,154 5,76576 ,010 4,830 1 384 ,029

16 ,433g ,187 ,155 5,76208 ,003 1,491 1 383 ,223 a. Dependent Variable: V12

b. Independent Variable: V1 (private acceptance), V2 (public compliance), V3

(physical self), V4 (moral ethical self), V5 (personal self), V6 (family self), V7 (social

self), V8 (identity self), V9 (satisfaction self), V10 (behavioral self), V11 (self criticism),

V13 (jenis kelamin), V14 (usia), V15 (pendapatan orang tua per bulan), V16 (uang saku

siswa per bulan)

Page 122: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

108

Dari tabel 4.8 dapat dijelaskan informasi sebagai berikut :

a. Variabel private acceptance memberikan sumbangan sebesar 6,5% dalam

varians gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara

statistik dengan F= 27,534 dan df =397.

b. Variabel public compliance memberikan sumbangan sebesar 0,8% dalam

varians gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara

statistik dengan F= 3,406 dan df = 396.

c. Variabel physical self memberikan sumbangan sebesar 0,4% dalam varians

gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F= 1,745 dan df = 395.

d. Variabel motal ethical self memberikan sumbangan sebesar 0,1% dalam varians

gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F= 0,273 dan df = 394.

e. Variabel personal self memberikan sumbangan sebesar 0,3% dalam varians

gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F= 1,081 dan df = 393.

f. Variabel family self memberikan sumbangan sebesar 0,3% dalam varians gaya

hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan

F= 1,453 dan df = 392.

g. Variabel social self memberikan sumbangan sebesar 2% dalam varians subgaya

hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan

F= 8,873 dan df = 391.

Page 123: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

109

h. Variabel identity self memberikan sumbangan sebesar 0,4% dalam varians gaya

hidup konsumtif. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F=

1,728 dan df = 390.

i. Variabel satisfaction self memberikan sumbangan sebesar 0,3% dalam varians

gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F= 4,916 dan df = 389.

j. Variabel behavioral self memberikan sumbangan sebesar 1,1% dalam varians

gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F= 1,153 dan df = 388.

k. Variabel self criticism memberikan sumbangan sebesar 4,4% dalam varians

gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F= 20,210 dan df = 387.

l. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0,8% dalam varians

gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F= 3,928 dan df = 386.

m. Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 0% dalam varians gaya hidup

konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik dengan F=

0,120 dan df = 385.

n. Variabel penghasilan orang tua per bulan memberikan sumbangan sebesar 1%

dalam varians gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan

secara statistik dengan F= 4,830 dan df = 384.

o. Variabel uang saku siswa per bulan memberikan sumbangan sebesar 0,3%

dalam varians gaya hidup konsumtif. Sumbangan tersebut tidak signifikan

secara statistik dengan F= 1,491 dan df = 383.

Page 124: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

110

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada bab 4, kesimpulan dari penelitian ini adalah

“terdapat pengaruh konformitas (private acceptance dan public compliance),

konsep diri (physical self, moral-ethical self, personal self, family self, social self,

identity self, satisfaction self, behavioral self dan self criticism), jenis kelamin,

usia, penghasilan orang tua per bulan dan uang saku siswa perbulan terhadap gaya

hidup konsumtif siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan

siswa Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta Timur”. Hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis mayor pada penelitian ini gagal untuk ditolak.

Berdasarkan hasil uji hipotesis minor yang menguji masing-masing

koefisien regresi terhadap gaya hidup konsumtif siswa Sekolah Mengengah Atas

Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta Timur,

ditemukan bahwa terdapat enam variabel independen yang signifikan

pengaruhnya terhadap gaya hidup konsumtif, yaitu private acceptance, public

compliance, personal self, social self, satisfaction self dan self criticism. Adapun

pengaruh dari kelima variabel tersebut terhadap gaya hidup konsumtif siswa

Sekolah Mengengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas

Labschool Jakarta Timur adalah sebesar 18,7%, dan sisanya dipengaruhi oleh

fakttor lain di luar variabel-variabel yang diteliti.

Page 125: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

111

5.2 Diskusi

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hal-hal yang memengaruhi gaya hidup

konsumtif pada siswa Sekolah Mengengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan

Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta Timur. Berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan, diketahui bahwa dari lima belas variabel independen yang

diteliti terdapat lima variabel yang memengaruhi gaya hidup konsumtif siswa

Sekolah Menengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas

Labschool Jakarta Timur secara signifikan. Keenam variabel tersebut antara lain

private acceptance, public compliance, personal self, social self , satisfaction self

dan self criticism.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ada pengaruh yang

signifikan dari konformitas (yang terdiri dari: privatw acceptace dan public

compliance) terhadap gaya hidup konsumtif siswa Sekolah Mengengah Atas

Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas Labschool Jakarta Timur.

Variabel konformitas ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap gaya

hidup konsumtif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Mc Elhaney, Antonishak, dan Allen yang dikutip dalam tesis dari Tolley

(2014), dan Venkatesan (1966). Individu melakukan gaya hidup konsumtif agar

diterima dan menghindari penolakan oleh teman sebayanya atau disebut dengan

konformitas private aceptance.

Adapun, dari hasil penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

konformitas sejalan dengan pernyataan dari Kulsiri (2012) yang terinspirasi dari

Page 126: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

112

pernyataan Schiffman dan Kanuk, yang menjelaskan bahwa ketika individu

melakukan suatu kegiatan konsumen, mereka cenderung mengadopsi perilakunya

agar sesuai dengan standar seseorang atau kelompok. Hal ini disebut dengan

konformitas public compliance, maka akan mendorong individu untuk bergaya

hidup konsumtif.

Selanjutnya, hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat variabel konsep diri

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gaya hidup konsumtif pada siswa di

Sekolah Mengengah Atas Negeri 88 Jakarta Timur dan Sekolah Menengah Atas

Labschool Jakarta Timur. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ahmad dan Thyagaraj (2015), yang membuktikan bahwa individu membeli atau

mengonsumsi produk tidak hanya untuk nilai fungsional suatu produk, tetapi juga

untuk meningkatkan konsep diri melalui makna simbolik yang tertanam dalam

suatu barang. Orang mencari merek dengan kepribadian yang identik dengan

kepribadian mereka sendiri. Akibatnya, semakin tinggi kongruensi antara kedua

kepribadian, semakin tinggi niat beli konsumen untuk merek suatu produk atau

semakin tinggi seseorang melakukan gaya hidup konsumtif.

Hal di atas sesuai dengan pernyataan Ahmad dan Thyagaraj (2015), yang

terinspirasi dari Grubb dan Grathwohl. Mereka menyatakan bahwa perilaku

konsumsi individu dapat memperkuat dan meningkatkan konsep diri melalui

mengonsumsi suatu barang. Penelitian lain tentang konsep diri juga dilakukan

oleh Kulsiri (2012) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri

adalah indikator yang signifikan dari perilaku pembelian terhadap suatu produk

mewah. Hasil ini konsisten dengan penjelasan Karande, Zinkhan, dan Lum yang

Page 127: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

113

menginspirasi Kulsiri (2012), yang menyatakan bahwa konsumen cenderung

mendekati suatu produk yang dapat meningkatkan konsep diri mereka.

Namun hanya terdapat empat dimensi konsep diri yang memengaruhi gaya

hidup konsumtif secara signifikan dari hasil uji hipotesis pada siswa di kedua

sekolah. Pertama, variabel konsep diri yang berpengaruh secara positif dan

signifikan adalah personal self. Artinya, apabila seseorang memiliki pandangan

mengenai sejauh mana individu merasa puas terhadap dirinya karena sesuai

dengan standar pada kelompok teman sebayanya, maka individu akan melakukan

gaya hidup konsumtif.

Kemudian, variabel konsep diri yang kedua yang memengaruhi gaya hidup

konsumtif secara positif dan signifikan adalah social self. Artinya, apabila

seseorang bersikap terbuka, menerima dan meyakini standar pada kelompok

teman sebayanya, maka individu akan melakukan gaya hidup konsumtif.

Selanjutnya, variabel konsep diri yang ketiga, yang memengaruhi gaya

hidup konsumtif secara positif dan signifikan adalah self criticism. Artinya,

apabila seseorang memiliki kemampuan mengenali kelemahan dan keterbatasan

diri individu, maka individu akan melakukan gaya hidup konsumtif guna

menutupi kelemahan dan keterbatasan dirinya.

Sedangkan konsep diri yang keempat adalah konsep diri yang berpengaruh

secara negatif dan signifikan yaitu, satisfaction self. Artinya, apabila seseorang

memberikan pengamatan dan standar peniliaian terhadap dirinya tinggi, maka

individu tidak akan melakukan gaya hidup konsumtif.

Page 128: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

114

Dalam penelitian ini juga terdapat beberapa variabel yang terbukti tidak

memiliki pengaruh terhadap gaya hidup konsumtif. Hal ini terkadang menjadi

pertentangan dengan penelitian terdahulu. Adapun variabel yang terbukti tidak

memiliki pengaruh terhadap gaya hidup konsumtif antara lain, jenis kelamin, usia,

penghasilan orang tua per bulan dan uang saku siswa per bulan.

Hasil penelitian ditemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari

variabel jenis kelamin terhadap gaya hidup konsumtif. Hal ini tidak sesuai dengan

hasil penelitian d'Astous' yang menginspirasi Wu dan Huan (2010), yang

menyatakan bahwa perempuan lebih menampilkan kecenderungan membeli

secara irasional dan lebih mungkin untuk menjadi konsumen yang juga irasional

serta penelitian yang juga dilakukan oleh O'Dea dan Abraham (1999), melaporkan

bahwa laki-laki memiliki konsep diri yang tinggi dalam physical ability dan

physical appearance atau dalam teori konsep diri dari Fitts disebut physical self,

sedangkan perempuan lebih tinggi dalam hal school-related self-concept,

honesty/trustworthiness, dan nilai religuisitas/spiritualitas atau dalam teori Fitts

disebut sebagai social-self dan moral-ethical self. Tidak hanya itu, jenis kelamin

juga dapat memberikan pengaruh terhadap gaya hidup konsumtif individu

(Kulsiri, 2012).

Adapun faktor demografi seperti variabel usia memiliki pengaruh yang tidak

signifikan terhadap gaya hidup konsumtif. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Nilkant (2014) yang terinspirasi dari Mediamark, yang

melaporkan bahwa remaja tidak hanya menghabiskan banyak uang untuk

membeli barang dan jasa, tetapi juga memengaruhi orang tua mereka dalam

Page 129: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

115

pengambilan keputusan dan pola belanja. Kemudian, penelitian lain yang

dilakukan oleh Neuborne dan Kerwin mempertegas bahwa membeli pakaian

untuk keperluan menunjang penampilan diri adalah pengeluaran terbesar dalam

anggaran remaja yang dikutip dalam jurnal dari Nilkant (2014). Pendapat lainnya

dari Furman dan Buhrmester yang dikutip dalam buku dari Santrock (2009), yang

juga menyatakan bahwa para remaja lebih bergantung pada teman-teman mereka

dari pada dengan orang tua, untuk memberikan kepuasan dalam kebutuhan

berteman, perasaan berharga dan keintiman.

Namun selain usia dan jenis kelamin terdapat pula faktor demografis

lainnya, seperti, variabel status ekonomi (pendapatan orangtua dan uang saku

siswa) yang memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap gaya hidup konsumtif.

Hal ini pun tidak sesuai dalam penelitian yang dilakukan oleh Perry dan Morris

(2005), yang menemukan bahwa pendapatan keluarga memengaruhi perilaku.

Adapun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penelitian ini tentunya

memiliki keterbatasan yang juga dapat memengaruhi hasil penelitian, misalnya

saja kuesioner yang digunakan memiliki item pernyataan yang jumlahnya sangat

banyak sehingga mengakibatkan kejenuhan dalam menjawab butir-butir

pernyataan yang berujung pada kurangnya kevaliditasan serta kereliabilitasan

hasil. Keterbatasan selanjutnya adalah terdapat kesalahan peneliti dalam teknik

pengambilan sampel pada penelitian sehingga teknik pengambilan data yang

dilakukan berujung pada teknik pengambilan data non-probability sampling,

padahal pengambilan data berada di dua sekolah yang memudahkan pengambilan

data secara probability sampling. Keterbatasan lainnya adalah jumlah sampel

Page 130: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

116

tidak sesuai dengan yang telah direncakan dalam rencana penelitian. Pada

awalnya direncakan akan terdapat 674 orang yang akan dijadikan sampel, namun

pada akhirnya menjadi 399 orang. Hal ini dikarenakan peneliti tidak

diperbolehkan mengambil sampel pada siswa kelas tiga di kedua sekolah. Adapun

alasannya adalah mereka sedang diwajibkan fokus untuk pendalaman materi

menuju ujian nasional serta ujian masuk perguruan tinggi negeri.

Apabila melihat hasil dan pembahasan di atas, dapat terlihat dinamika dalam

penelitian yang telah dilakukan. Dinamika tersebut menjelaskan bahwa seorang

remaja yang melakukan gaya hidup konsumtif dipengaruhi oleh suatu hal yang

berasal dari dalam maupun di luar dirinya.

Hal di atas dapat dijelaskan dengan melihat dari salah satu karakteristik dan

tugas perkembangan remaja di mana mereka mencari identitas diri serta belajar

berinteraksi dengan orang lain yang mengakibatkan remaja akan menemukan

sebuah standardisasi yang berlaku pada kelompok teman sebayanya. Alasan ini

menyebabkan kesesuaian akan standardisasi yang ada pada kelompok teman

sebayanya tersebut menjadi suatu hal yang sangat penting. Adapun menyebabkan

individu menjadi menerima dan melakukan standardisasi yang berlaku pada

kelompok teman sebayanya (konformitas public compliance) serta agar diterima

oleh kelompoknya (konformitas private acceptance) dengan bersikap terbuka,

menerima dan meyakini standar yang berlaku (social self).

Penyesuaian dengan standar yang berlaku pada kelompok teman sebayanya

memberikan refleksi terhadap pandangan remaja akan dirinya, remaja akan

melihat kelemahan dan keterbatasan diri mereka (self criticism). Apabila mereka

Page 131: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

117

merasa tidak puas karena tidak sesuai dengan standar kelompok teman sebayanya,

maka mereka akan melakukan gaya hidup konsumtif guna mencapai kepuasan

mereka (personal self). Tetapi, untuk individu yang dapat memberikan penilaian

akan standar dirinya stinggi, maka mereka tidak akan melakukan gaya hidup

konsumtif (satisfaction self).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang remaja yang memiliki kelemahan

untuk mengontrol dirinya dari faktor-faktor yang berasal dari luar, mereka akan

melakukan gaya hidup konsumtif. Namun, apabila seorang remaja memiliki

kemampuan untuk mengontrol dirinya dari faktor-faktor yang berasal dari luar

tinggi, maka mereka tidak akan melakukan gaya hidup konsumtif.

5.3 Saran

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh

karena itu peneliti membagi saran menjadi dua, yaitu saran teoritis dan saran

praktis. Saran tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi penelitian lain yang

akan meneliti dengan dependent variable yang sama.

5.3.1 Saran teoritis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis membagi saran teoritis

menjadi tiga domain, yaitu domain faktor-faktor yang memengaruhi gaya hidup

konsumtif, domain kevaliditasan dan kereliabilitasan hasil serta domain teknik

pengambilan data yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Domain yang pertama, penulis menyarankan dalam penelitian selanjutnya

mencari faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi gaya hidup konsumtif

dikarenakan sumbangan variabel yang digunakan terhadap gaya hidup

Page 132: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

118

konsumtif hanya sebesar 18,7% dan sisanya 81,3% dipengarui faktor lain.

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai

gaya hidup konsumtif, seperti dampak negatif, upaya pencegahan dari

variabel lainnya yang mempunyai pengaruh besar terhadap gaya hidup

konsumtif serta mengetahui penanganan yang tepat apabila remaja sudah

memiliki gaya hidup yang konsumtif.

2. Kemudian, untuk domain yang kedua, penulis menyarankan pula agar

kuesioner yang digunakan memiliki item pernyataan yang jumlahnya lebih

sedikit, hal ini bertujuan untuk mengurangi kejenuhan dalam menjawab

butir-butir pernyataan pada kuesioner guna meningkatkan kevaliditasan

serta kereliabilitasan hasil.

3. Adapun domain yang ketiga, penulis menyarankan agar penelitian

selanjutnya melakukan teknik pengambilan sampel secara probability

sampling, yang artinya setiap individu memiliki kesempatan yang sama

untuk dijadikan sebagai sampel. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan di

dua sekolah yang memungkinkan pengambilan sampel dilakukan dengan

probability sampling. Adapun dalam penelitian ini terdapat kesalahan

peneliti dalam teknik pengambilan sampel yang menggunakan teknik non-

probability sampling.

5.3.2 Saran praktis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis membagi saran praktis

menjadi dua domain, yaitu domain konformitas kelompok teman sebaya dan

domain konsep diri yang akan dijelaskan sebagai berikut:

Page 133: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

119

1. Domain yang pertama dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa

gaya hidup konsumtif pada remaja lebih besar didasarkan pada tekanan dari

kelompok teman sebayanya. Untuk itu, diperlukan peran dari berbagai pihak

agar mereka tidak mudah terpengaruh oleh tekanan dari teman-temannya

yang mengakibatkan remaja melakukan gaya hidup konsumtif.

Salah satu peran terpenting adalah peran dari kedua orang tua. Hal ini

dikarenakan orang tua atau keluarga memiliki peran yang signifikan

terhadap remaja. Adapun, salah satu peran yang dapat dilakukan oleh orang

tua misalnya adalah dengan cara memberi pandangan yang bersifat rasional

dalam memberikan saran atau batasan terhadap perilaku remaja sehingga

mereka dapat berpikir panjang sebelum bertindak. Selanjutnya, melakukan

kontrol dalam memilih teman yang baik bagi mereka guna menghindari

mereka dari kesalahan memilih teman.

Selain peran orang tua, sekolah juga memiliki andil yang sangat

diperlukan bagi remaja. Peran sekolah untuk menanggulangi masalah gaya

hidup konsumtif pada remaja dapat dilakukan dengan cara membuat

penyuluhan atau seminar mengenai dampak negatif dari gaya hidup

konsumtif. Tentunya dengan memilih narasumber profesional yang dapat

menarik perhatian remaja.

2. Selanjutnya, domain yang kedua dari hasil penelitian dapat diketahui pula

bahwa remaja yang memiliki kemampuan untuk mengontrol diri dari luar

rendah, maka mereka akan melakukan gaya hidup konsumtif. Agar remaja

menjadi pribadi yang dapat mengontrol diri dari tekanan kelompok teman

Page 134: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

120

sebayanya sehingga tidak memiliki gaya hidup konsumtif, disarankan orang

tua dapat memperkuat konsep diri remaja.

Salah satu hal yang harus diketahui oleh orang tua adalah mengerti

benar bahwa remaja merupakan usia mencari identitas diri dan usia

bersosialisasi dengan teman sebayanya, maka mulailah dengan bersikap

terbuka terhadap mereka dengan saling memahami, menghargai, dan

memotivasi keinginan mereka sehingga mereka mengetahui bahwa ada

orang yang akan selalu mengerti, menghargai serta mendukungnya dalam

keadaan apapun.

Adapun cara lainnya untuk menghindari remaja bergaya hidup

konsumtif adalah dengan mengajarkan remaja memiliki kebiasaan untuk

gemar menabung. Hal ini akan bertujuan mengasah mereka untuk menjadi

pembeli yang cerdas, yaitu pembeli yang mengedepankan kebutuhan bukan

hanya keinginan semata.

Selain peran orang tua, peran sekolah juga menjadi momok yang

sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan sekolah merupakan wadah

pembekalan diri remaja yang ke dua setelah keluarga. Salah satu contoh

upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan kontrol diri remaja

adalah dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan diri guna

meningkatkan konsep diri remaja. Mengadakan acara-acara yang bertajuk

ajang kreatifitas untuk menyalurkan bakat dan mendogkrak kreatifitas

remaja sehingga mereka dapat mengatahui kemampuan yang dimilikinya,

serta mendidik remaja berpikir kritis dengan membuka kelas diskusi yang

Page 135: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

121

membahas isu bahwa setiap orang itu unik dan original, misalnya dengan

tema “You Are What You Think” atau “You Is You, No Matter What People

Said” yang dikemas secara menarik guna menyadarkan remaja bahwa

mereka harus memahami keadaan diri dan menerima kelemahan serta

kelebihan diri sendiri.

Manusia adalah individu yang bebas dan memiliki kemauan. Namun,

tetap setiap kemauan tidak dapat diwujudkan atau harus dibatasi. Disinilah

peran diri sendiri yang tak kalah pentingnya sebagai pembuat keputusan atas

tingkah lakunya sendiri. Salah satu peran diri sendiri guna meningkatkan

kemampuan mengontrol diri agar terhindar dari gaya hidup konsumtif

adalah dimulai dengan mencintai diri sendiri sehingga dapat menjadi pribadi

yang memiliki konsep diri yang positif. Selain itu, tak lupa pula menerapkan

pikiran kritis dan rasional untuk segala sesuatu agar terhindar dari gaya

hidup konsumtif.

Page 136: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

122

DAFTAR PUSTAKA

Acocella, J. R., & Callhoun, J. F. (1990). Psychology of adjusment human

relationship (3th ed). New York: McGraw - Hill.

Agustiani, D. H. (2006). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi kaitannya

dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada Remaja. Bandung: PT.

Refika Aditama.

Ahmad, A., & Thyagaraj, K. (2015). Undestanding the influence of brand

personality on consumer behavior. Journal of Advance Management

Science, 3(1), 38-43.

Ahmad, N., Omar, A., & Ramayah, T. (2012). Examining the validity and

reliability of e-lifestyle scale in the malaysian context. The 3rd

International Confrence on Technology and Operations Management held

on July, 4-6 2012 (pp. 577-584). Kedah Darul Aman: Universiti Utara

Malaysia.

Albary. (1994). Kamus modern bahasa indonesia. Yogyakarta: Arloka.

Allen, V. L. (1965). Situational factors in conformity. Wisconsin: Departement of

Psychology University of Wisconsin.

Alwisol. (2004). Psikologi kepribadian edisi revisi. Malang: UPT Universitas

Muhamadyah Malang.

Aryo, D. (2013, September 18). Data pertumbuhan mal di kawasan jakarta.

Retrieved from Metro: http://metro.tempo.co diunduh pada tanggal 16

agustus 2015

Atkinson, R. L., Atkinson, R. C., Smith, E. E., & Bem, D. J. (1999). Pengantar

psikologi. Batam: Interaksara.

Baron, R. A., Branscombe, N. R., & Bryne, D. (2008). Social psychology. New

York: Pearson Education Inc.

Chaplin, J. P. (2006). Dictionary of psychology. (terj. Dr. Kartini Kartono).

Jakarta : PT. RajaGarafindo Perkasa.

Durmaz, Y. (2014). The impact of psychological factors on consumer buying

behavior and an empirical aplication in Turkey. Asian Social Sciene

Journal, 10, 194-204.

Engel, J. F., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. (1994). Perilaku konsumen edisi

keenam. Jakarta: Binarupa Aksara.

Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.

Page 137: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

123

Fitts, W. H. (1965). Manual for tennessee self concept scale. Los Angeles :

Western Psychological Source.

Gecas, V. (1982). The self-concept. Annual Review of Sociology, 8(1), 1-33.

Hetherington, E. M., Parke, R. D., Gauvain, M., & Locke, V. O. (2006). Child

psychology a contemporary viewpoint 6th edition. New York: McGraw-

Hill.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Jamaludin, H., Ahmad, H., Yusof, R., & Abdullah, S. K. (2009). The reliability

and validity of tennessee self concept scale (TSCS) Instrument on

Residents of Drug Rehabilitation Center. Europan Journal of Social

Science, 10(3), 349-363.

King, L. A. (2010). Psikologi umum: sebuah pandangan apresiatif. Jakarta:

Salemba Humanika.

Krishnan, J. (2011). Lifestyle – a tool for understanding buyer behavior.

International Journal of Economics and Management, 5(1), 283-289.

Kulsiri, P. (2012). Self concept, locus of control, media exposure and behavior of

youth toward luxury products purchase. Journal of Business and

Economics Research, 10(1), 11-17.

Lascu, D. N. (1991). Normative and informational routes to consumer conformity:

a general framework and empirical test. Ann Arbor: University

Microfilms International.

Lee, Y. J., & Park, J. K. (2008). The mediating role of consumer conformity in e-

compulsive buying. Advances in Consumer Research, 5(3), 387-392.

Loudon, D. L., & Bitta, A. D. (1993). Consumer behavior 4th edition. New York:

Mc-Graw Hill.

Mangkunegara, D. P. (2009). Perilaku konsumen. Bandung: PT. Refika Aditama.

Marsh, H. W., & Richards, G. E. (1988). Tennessee self concept scale: reliability,

internal structure, and construct validity. American Psychological

Association, 55(4), 612-624.

Mastead, A. S., Hewstone, M., Fiske, S. T., Hogg, M. A., Reiss, H. T., & Semin,

G. R. (1996). The blackwell encyclopedia of social psychology. Oxford:

Blackwell Publishers Ltd.

Mowen, J. C. (2002). Consumen behavior 5th edition book 2. New York:

McGraw-Hill Companies, Inc.

Page 138: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

124

Mowen, J. C. (2002). Consumer behavior 5th edition book 1. New York:

McGraw-Hill Companies, Inc.

Muthen, L. K., & Muthen, B. O. (2014). Mplus user’s guide 7th ed. Retrieved

from http://statmodel.com diunduh pada tanggal 12 april 2015

Myers, D. G. (2008). Social psychology. New York: McGraw-Hill Companies,

Inc.

Nessim, H., & Wozniack, R. (2001). Consumer behavior : an applied approach.

New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Nilkant, D. (2014). Buying behavior of teenagers in bangalore: a special emphasis

on apparels. International Journal of Applied Services Marketing, 7(1), 1-

10.

Novianti, S. (2014, November 5). Konsumsi, konsumen, konsumtif dan

konsumerisme dalam perilaku konsumtif. Retrieved from A fine

WordPress.com Site: http://sitinovianti.wordpress.com diunduh pada

tanggal 18 agustus 2015

O. K. (1997). Market segmentation by using consumer lifestyle dimensions and

ethnocentrism. an empirical study. Europan Journal of Marketing, 33(1),

470-487.

O'Dea, J. A., & Abraham, S. (1999). Association between self-concept and body

weight, gender and pubertal development among male and female

adolescents. Adolesence Journal, 34(3), 69-79.

Papalia, D., Olds, S. W., & Feldmen, R. D. (2009). Human development:

perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika.

Perry, V. G., & Morris, M. D. (2005). Who is control? the role of self-perception,

knowledge and income in explaining consumer financial behavior. The

Journal of Consumer Affairs, 39(2), 299-313.

Plummer, J. T. (1974). The concept and aplication of life style segmentation.

Journal of Marketing,38(1), 33-37.

Ramadhan, A. S. (2012). Hubungan gaya hidup konsumtif dengan karga diri

mahasiswa fakultas psikologi universitas "x". Skripsi Sarjana pada

Universitas Indonesia: tidak diterbitkan.

S., H. (2009). Hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada

remaja. Skripsi Srajana pada Universitas Sumatera Utara: tidak diterbitkan.

Santrock, J. W. (1995). Life-span development: perkembangan masa hidup.

Jakarta: Erlangga.

Page 139: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

125

Santrock, J. W. (2004). Child development. New York: Mc-Graw Hill.

Santrock, J. W. (2009). Psikologi pendidikan: educational psychology edisi 3

buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Satish, S., & Rajamohan, D. A. (2012). Consumer behavior and lifestyle

marketing. International Journal of Marketing Financial Services and

Management Research, 1(1), 157-166.

Sobur, D. A. (2003). Psikologi umum dalam lintasan sejarah. Lingkar Selatan:

CV. Pustaka Setia.

Sumartono. (2002). Terperangkap dalam iklan: meneropong imbas pesan iklan

televisi. Bandung: Alfabeta.

Syamila, A. (2014, Desember 20). Saat perilaku konsumtif menjadi budaya

remaja. Retrieved from Kompasiana.com: http://www.kompasiana.com

diunduh pada tanggal 16 agustus 2015

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial edisi kedua

belas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tolley, A. R. (2014). Conformity: drug and alcohol abuse. Lincoln: Lincoln

Memorial University.

Umar, J. (2012). Bahan ajar fakultas psikologi uin jakarta. Tidak dipublikasikan.

Venkatesan, M. (1966). Experimental study of consumer behavior conformity and

independece. Journal of Marketing Research. 3(1), 384-387.

W. H. Fitts, P., & W. L. Warren, P. (n.d.). Tennesse self-concept scale TSCS:2.

Wps Publisher Distributers.

Wu, W. C., & Huan, T. C. (2010). The effect of purchasing situation and

conformity behavior on young students' impulsive buying. Journal of

Business Management, 2(1), 3530-3540.

Yu, J. H., & Seock, Y. K. (2002). Adolescents' cloting purchase motivation,

information sources, and store selection criteria : a comparison of

male/female and impulsive/nonimpulsive shoppers. Family and Consumer

Science Research Journal, 5(3), 50-77.

Yu, P. W., Chan, P. Y., & Choi, K. F. (2000). Relationship between teenager's

self-monitoring and buying behavior. Research Journal of Textile and

Apparel, 7(4), 53-59.

Page 140: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

126

LAMPIRAN 1

Surat Izin Penelitian

Page 141: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

127

Page 142: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

128

Page 143: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

129

LAMPIRAN 2

Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Saya Ajeng Namyra Putri, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sedang mengadakan penelitian sebagai

persyaratan memenuhi tugas akhir (skripsi). Dengan ini saya meminta kesediaan

adik-adik untuk turut serta membantu penelitian saya. Tidak ada jawaban benar

atau salah dalam kuisioner ini, sehingga adik-adik hanya diminta untuk mengisi

yang paling sesuai dengan diri Anda dengan mengemukakan pendapat sejujur-

jujurnya mengenai pernyataan yang terdapat pada lembar yang saya sediakan.

Informasi atau data yang adik-adik berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian

dan akan dijaga kerahasiaannya serta hanya digunakan untuk penelitian saja.

Saya berharap adik-adik tidak melewatkan satupun pertanyaan demi

kelengkapan informasi yang diperoleh.

Atas segala kerjasama dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Hormat Peneliti,

Ajeng Namyra Putri

A. PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPASI

Dengan ini saya secara sukarela menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini :

Nama (Inisial) :

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Usia :

No. Hanphone :

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi

dalam mengisi kuisioner dengan sejujur-jujurnya.

Tanda Tangan

( )

Page 144: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

130

PETUNJUK PENGISIAN 1

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Adik diminta untuk memberi

tanda checklist (√) dalam kotak di depan salah satu pilihan jawaban yang tersedia

pada pernyataan yang paling sesuai dengan diri adik-adik.

Pendapatan orang tua per bulan

≤ 3.000.000

3.000.001 - 5.000.000

5.000.001 -510.000.000

≥ 50.000.001

Uang saku

Harian

Mingguan

≥ Bulanan

Jika, uang saku Anda mingguan, maka pilihlah salah satu yang sesuai dengan diri

Anda

≤ 100.000

100.001 – 300.000

300.001 – 500.000

Jika, uang saku anda bulanan, maka pilihlah salah satu yang sesuai dengan diri

Anda

≤ 500.000 1.000.001 – 2.000.000

500.001 – 1.000.000 Lain-lain ..................

Apakah hobi Anda ? (boleh pilih dari 1)

Traveling berbelanja

Mendengarkan musik membaca

Lain-lain ..........................

Apakah yang Anda minati ? (boleh pilih dari 1)

Fashion food

Social media up to date places

Lain-lain ..........................

Apakah Anda memiliki kumpulan teman dekat/sahabat (geng) ?

Ya Tidak

Page 145: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

131

Apakah saat ini Anda merasa bahagia ?

Ya Tidak

Jika Ya (saat ini Anda merasa bahagia), urutkan lima hal yang membuat Anda

merasa bahagia dari yang paling tinggi pengauhnya hingga yang paling rendah

pengaruhnya!

1. .......................... 4. ...........................

2. ........................... 5. ..........................

3. ..........................

Apakah pendapat Anda mengenai perbandingan diri Anda dengan teman-teman

Anda ?

Sangat cantik/tampan

Cukup cantik/tampan

Kurang cantik/tampan

Tidak cantik/tampan

Apakah pendapat Anda mengenai diri Anda?

Saya up to date terhadap fashion

Saya anak yang gaul

Saya anak yang keren

Saya adalah trendsetter

Sebutkan lima hal yang paling penting dalam hidup Anda!

1. .......................... 4. ...........................

2. ........................... 5. ..........................

3. ..........................

PETUNJUK PENGISIAN 2

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Adik diminta untuk memberi

tanda checklist (√) dalam kotak di depan salah satu pilihan jawaban yang tersedia

pada pernyataan yang paling sesuai dengan diri adik-adik.

Keterangan

SS : Sangat Sesuai TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

Page 146: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

132

Contoh :

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya gemar menonton

televisi

Tidak ada jawaban benar atau salah untuk setiap pernyataan, seluruh

jawaban adalah benar, selama itu sesuai dengan diri adik.

(Skala 1)

No Pernyataan SS S TS STS

1. Jika pengalaman saya masih sedikit

mengenai suatu produk atau barang,

biasanya saya menanyakan hal tersebut

kepada teman se-geng saya.

2. Saya tidak membeli produk fashion yang

outdated, kecuali teman se-geng saya

juga membeli atau memakainya.

3. Saya menggunakan produk atau barang

agar teman-teman di geng saya dapat

menerima saya.

4. Ketika membeli barang atau produk, saya

biasanya membeli barang yang disenangi

oleh teman se-geng saya.

5. Menurut saya selera teman-teman se-

geng lebih baik dibanding selera saya

sendiri.

6. Saya rela membeli produk atau barang

yang disenangi oleh teman se-geng saya

agar dapat menjadi bagian dari teman-

teman di geng saya.

7. Untuk memastikan barang yang saya beli

memiliki kualitas yang baik, saya sering

mengobservasi barang yang dibeli dan

digunakan oleh teman se-geng saya.

8. Saya sering mengikuti selera teman se-

geng saya agar saya dapat diterima oleh

Page 147: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

133

mereka.

9. Apabila saya membeli produk atau

barang yang sama dengan teman se-geng

saya, maka timbulah rasa kepemilikan

geng yang saya ikuti.

10. Memiliki produk atau barang yang sama

dengan teman se-geng saya, tidaklah

penting bagi saya.

11. Saya ingin mengetahui produk dan

barang apa saja yang dapat mencuri

perhatian teman se-geng.

12. Agar tidak mendapat kritikan dari teman

se geng mengenai produk atau barang

yang akan saya gunakan, saya bertanya

terlebih dahulu mengenai barang atau

produk yang mereka sukai sebelum saya

membelinya.

13. Saya akan merasa lebih nyaman jika

prduk atau barang yang saya beli sesuai

dengan produk atau barang yang biasa

dibeli oleh teman se-geng saya.

14. Penting bagi saya jika teman se-geng

saya merasa senang dengan suatu produk

atau barang yang saya gunakan.

(Skala 2)

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya memiliki tubuh yang sehat.

2. Saya senang tampil rapi dan menarik.

3. Saya tampil menarik.

4. Saya penuh dengan rasa sakit dan

penderitaan.

5. Saya orang yang tidak rapi.

6. Saya memiliki tubuh yang tidak

sehat.

7. Saya memiliki sikap yang baik.

8. Saya orang yang taat.

9. Saya adalah orang yang jujur.

10. Saya tidak memiliki moral yang baik.

Page 148: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

134

11. Saya adalah orang yang nakal.

12. Saya adalah orang yang tidak punya

keinginan.

13. Saya orang yang periang.

14. Saya memiliki kontrol diri yang baik.

15. Saya adalah orang yang tenang dan

mudah berteman.

16. Saya dibenci.

17. Saya tidak penting.

18. Saya tidak lagi dapat berpikir jernih.

19. Saya memiliki keluarga yang selalu

siap membantu saya saat saya dalam

masalah.

20. Saya adalah orang yang penting bagi

keluarga dan teman.

21. Saya berasal dari keluarga yang

bahagia.

22. Saya tidak dicintai oleh keluarga

saya.

23. Saya tidak dapat dipercaya oleh

teman-teman saya.

24. Saya berpikir bahwa keluarga saya

tidak menaruh kepercayaan kepada

saya.

25. Saya orang yang bersahabat.

26. Saya orang yang populer di kalangan

perempuan.

27. Saya orang yang populer dikalangan

laki-laki.

28. Saya tidak tertarik pada apa yang

dilakukan oleh orang lain.

29. Saya menemukan kesulitan dalam

membangun kedekatan dengan orang

lain.

30. Saya tidak terlalu gemuk dan tidak

terlalu kurus.

31. Saya tidak terlalu tinggi dan tidak

terlalu pendek.

32. Saya menyukai diri saya yang

Page 149: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

135

sekarang.

33. Saya tidak merasa sehat seperti yang

seharusnya.

34. Saya berharap dapat merubah

beberapa bagian dari tubuh saya.

35. Saya puas terhadap sikap dan

perilaku saya.

36. Saya taat seperti yang saya inginkan.

37. Saya puas akan hubungan saya

dengan Tuhan saya.

38. Saya merasa bahwa diri saya tidak

dapat dipercaya.

39. Saya jarang pergi ke masjid atau

tempat beribadah.

40. Saya sering berbohong.

41. Saya puas dengan diri saya yang

sekarang.

42. Saya pandai seperti yang saya

harapkan.

43. Saya orang yang baik.

44. Saya bukan seperti orang yang saya

harapkan.

45. Saya membenci diri saya sendiri.

46. Saya orang yang mudah menyerah.

47. Saya puas terhadap hubungan saya

dengan keluarga.

48. Saya memperlakukan orang tua saya

seperti yang seharusnya.

49. Saya sangat memahami keluarga

saya.

50. Saya dapat bersosialisasi dengan cara

yang saya inginkan.

51. Saya puas dengan cara saya

memperlakukan orang lain.

52. Saya berusaha menarik hati orang

lain, tetapi tidak berlebihan.

53. Saya tidak cukup baik dalam

bersosialisasi.

54. Saya tidak puas dengan cara saya

Page 150: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

136

bergaul dengan orang lain.

55. Saya menjaga kesehatan fisik diri

saya.

56. Hampir disetiap saat saya merasa

bahagia.

57. Saya sangat berhati-hati dalam

berpenampilan.

58. Saya sulit tidur.

59. Agama adalah pedoman saya dalam

hidup.

60. Saya lebih senang melakukan hal

yang benar.

61. Saya akan memperbaiki pekerjaan

ketika menyadari bahwa saya sudah

membuat kesalahan.

62. Terkadang saya menggunakan cara

yang tidak “fair” untuk maju ke

depan.

63. Terkadang saya melakukan hal yang

buruk.

64. Saya memiliki masalah dalam

melakukan hal yang benar.

65. Dalam berbagai situasi, saya dapat

menjaga diri saya sendiri,

66. Saya dapat memcahkan masalah

dengan mudah.

67. Saya berkenan untuk menerima

kesalahan diri saya tanpa merasa

marah.

68. Ketika saya menghadapi masalah,

saya berusaha untuk menghindar.

69. Saya berusaha untuk “fair” terhadap

keluarga dan teman-teman saya.

70. Saya memastikan bahwa saya

bertanggung jawab terhadap tugas

saya di rumah.

71. Saya memberikan perhatian penuh

terhadap keluarga.

72. Saya sering bertengkar dengan

Page 151: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

137

keluarga saya.

73. Saya tidak bertindak bijak seperti

yang dirasakan keluarga saya.

74. Saya memiliki pandangan yang baik

terhadap setiap orang yang saya

temui.

75. Saya dapat berteman dengan

siapapun.

76. Saya tidak menemukan kesulitan

untuk berbicara dengan orang lain.

77. Sulit bagi saya untuk memaafkan

orang lain.

78. Saya merasa sulit berbicara dengan

seseorang yang saya baru kenal.

79. Saya tidak selalu berbicara jujur.

80. Terkadang saya memiliki 1 pikiran

yang buruk untuk ditetapkan.

81. Terkadang saya menjadi marah.

82. Terkadang saya menjadi marah ketika

merasa tidak sehat.

83. Saya tidak menyukai semua orang

yang saya kenal,

84. Terkadang saya mencaci orang lain.

85. Terkadang saya terhibur oleh lelucon

jorok.

86. Terkadang saya merasa seperti

dikutuk.

87. Terkadang saya meunda pekerjaan

yang seharusnya saya lakukan.

88. Saya selalu berbicara jujur.

(Skala 3)

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya memiliki satu atau lebih pakaian

model terbaru.

2. Ketika harus memilih di antara dua

pakaian, faktor modis lebih penting dari

Page 152: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

138

pada kenyamanan.

3. Saya selalu mencoba model gaya rambut

terbaru.

4. Saya menyukai pesta karena di sana

terdapat banyak musik dan dapat bertemu

serta berbicara dengan banyak orang.

5. Saya lebih memilih menghabiskan

malam yang sunyi dirumah daripada ke

pesta.

6. Saya adalah anak rumahan.

7. Saya selalu mencoba tempat belanja yang

baru sebelum teman-teman dan tetangga

saya melakukannya.

8. Saya menghabiskan banyak waktu untuk

berbicara dengan teman-teman saya

mengenai produk dan merek tertentu.

9. Saya pikir saya memiliki kepercayaan

diri yang lebih untuk menjadi trendsetter

dibandingkan orang-orang.

10. Saya pikir saya memiliki banyak

kemampuan dalam mempengaruhi

seseorang untuk menggunakan produk

yang saya gunakan.

11. Saya senang dianggap sebagai

trendsetter.

12. Teman-teman dan tetangga saya sering

datang kepada saya untuk meminta

nasehat tentang suatu produk.

13. Saya mempengaruhi teman yang hendak

membeli sesuatu.

14. Orang-orang datang ke saya lebih sering

dibandingkan saya mendatangi mereka

dalam hal informasi mengenai suatu

merek.

15. Saya berusaha menata rumah agar

nyaman.

16. Saya menghabiskan banyak waktu dan

upaya untuk mendekorasi rumah.

17. Saya biasaya menonton iklan tentang

diskon untuk keperluan rumah.

Page 153: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

139

18. Saya mungkin akan memiliki uang yang

lebih untuk dibelanjakan tahun depan

dibanding yang saya punya sekarang.

19. Lima tahun dari sekarang pendapatan

keluarga saya mungkin akan lebih tinggi

daripada sekarang.

20. Saya sering menjahit pakaian saya

sendiri.

21. Saya menjalani diet dengan mengurangi

makan.

22. Saya berpartisipasi dalam aktivitas olah

raga secara berkelanjutan.

23. Saya selalu menjaga rumah saya agar

tetap rapi dan bersih.

24. Saya adalah anggota aktif lebih dari satu

organisasi sosial.

25. Saya senang bekerja dalam kegiatan

komunitas.

26. Saya selalu memeriksa harga di toko

eceran walaupun untuk barang-barang

kecil.

27. Saya sangat bergantung pada makanan

siap saji setidaknya satu kali dalam

sehari.

28. Saya tidak dapat hidup tanpa makanan

siap saji.

29. Makanan siap saji terasa lebih nikmat

daripada makanan yang dibuat sendiri.

30. Memiliki kartu kredit adalah hal yang

sangat menyenangkan.

Page 154: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

140

LAMPIRAN 3

SYNTAX DAN PATH DIAGRAM UJI VALIDITAS

Uji Validitas Konformitas Acceptance

TITLE: UJI VALIDITAS ACCEPTANCE;

DATA: FILE IS ACCSMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X1 X4 X5 X6 X7 X9 X10;

USEVAR ARE X1 X4 X5 X6 X7 X9 X10;

CATEGORICAL ARE X1 X4 X5 X6 X7 X9 X10;

MODEL : ACC BY X1 X4 X5 X6 X7 X9 X10;

X10 WITH X9;X7 WITH X5;X7 WITH X6; X7 WITH X1;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 155: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

141

Uji Validitas Konformitas Compliance

TITLE: UJI VALIDITAS COMPLIANCE;

DATA: FILE IS COMPSMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X2 X3 X8 X11 X12 X13 X14;

USEVAR ARE X2 X3 X8 X11 X12 X13 X14;

CATEGORICAL ARE X2 X3 X8 X11 X12 X13 X14;

MODEL : COMP BY X2 X3 X8 X11 X12 X13 X14;

X8 WITH X3;X11 WITH X8;X12 WITH X2;

X11 WITH X3;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 156: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

142

Uji Validitas Konsep Diri Physical Self

TITLE: UJI VALIDITAS KONSEP DIRI PHYSICAL;

DATA: FILE IS KDPHYSMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X1 X2 X3 X4 X5 X6

Y31 Y32 Y33 Y34 Y35

Z59 Z60 Z61 Z62 Z63 Z64;

USEVAR ARE X1 X2 X3 X4 X5 X6

Y31 Y32 Y33 Y34 Y35

Z59 Z60 Z61 Z62 Z63 Z64;

CATEGORICAL ARE X1 X2 X3 X4 X5 X6

Y31 Y32 Y33 Y34 Y35

Z59 Z60 Z61 Z62 Z63 Z64;

MODEL: PHY BY X1 X2 X3 X4 X5 X6

Y31 Y32 Y33 Y34 Y35

Z59 Z60 Z61 Z62 Z63 Z64;

Y32 WITH Y31;X3 WITH X2;X5 WITH X2;

X6 WITH X1;Y34 WITH X6;Z62 WITH Z61;

X6 WITH X5;X5 WITH X4;Z61 WITH X2;

X5 WITH X3;Z64 WITH Z62;Y34 WITH X5;

X4 WITH X1;Z60 WITH Y32;Z64 WITH Z61;

Y34 WITH X1;Z59 WITH Y32;Z60 WITH Y33;

Z61 WITH Z60;Z61 WITH X3;Z62 WITH Z59;

Z62 WITH X4;Z62 WITH Y35;X2 WITH X1;

Z62 WITH X2;Z61 WITH X5;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 157: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

143

Page 158: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

144

Uji Validitas Konsep Diri Moral-ethical Self

TITLE: UJI VALIDITAS KONSEP DIRI MORAL ETHIC;

DATA: FILE IS KDMESMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X7 X8 X9 X10 X11 X12

Y37 Y38 Y39 Y40 Y41 Y42

Z65 Z66 Z67 Z68 Z69 Z70;

USEVAR ARE X7 X8 X9 X10 X11 X12

Y37 Y38 Y39 Y40 Y41 Y42

Z65 Z66 Z67 Z68 Z69 Z70;

CATEGORICAL ARE X7 X8 X9 X10 X11 X12

Y37 Y38 Y39 Y40 Y41 Y42

Z65 Z66 Z67 Z68 Z69 Z70;

MODEL: ME BY X7 X8 X9 X10 X11 X12

Y37 Y38 Y39 Y40 Y41 Y42

Z65 Z66 Z67 Z68 Z69 Z70;

Y38 WITH Y37;Y39 WITH Y38;Z70 WITH Z68;

Z67 WITH Z66;Z66 WITH Z65;Y39 WITH Y37;

X11 WITH X10;Z70 WITH Y41;Z65 WITH Y41;

X8 WITH X7;Y38 WITH X8;X9 WITH X8;

X9 WITH X7;Y42 WITH X9;Z68 WITH Y42;

Z65 WITH Y39;Z65 WITH Y38;Z69 WITH Z67;

X12 WITH X10;Z69 WITH Y39;Z66 WITH X7;

Z66 WITH X9;Z70 WITH Y40;Z66 WITH Y39;

Y41 WITH X8;Y41 WITH Y39;Y39 WITH X8;

Z67 WITH X11;Y37 WITH X8;Y38 WITH X9;

Z65 WITH X8;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 159: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

145

Page 160: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

146

Uji Validitas Konsep Diri Personal Self

TITLE: UJI VALIDITAS KONSEP DIRI PERSONAL;

DATA: FILE IS KDPERSSMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X13 X14 X15 X16 X17 X18

Y43 Y44 Y45 Y46 Y47 Y48

Z71 Z72 Z73 Z74 Z75;

USEVAR ARE X13 X14 X15 X16 X17 X18

Y43 Y44 Y45 Y46 Y47 Y48

Z71 Z72 Z73 Z74 Z75;

CATEGORICAL ARE X13 X14 X15 X16 X17 X18

Y43 Y44 Y45 Y46 Y47 Y48

Z71 Z72 Z73 Z74 Z75;

MODEL : PERS BY X13 X14 X15 X16 X17 X18

Y43 Y44 Y45 Y46 Y47 Y48

Z71 Z72 Z73 Z74 Z75;

Y44 WITH Y43;X17 WITH X16;Z74 WITH X13;

Z72 WITH Z71;Y46 WITH Y43;Z75 WITH Z74;

X15 WITH X13;Z75 WITH X16;Z73 WITH X17;

X15 WITH X14;Z72 WITH Y47;Y46 WITH Y44;

Z72 WITH Y44;Y48 WITH Y45;Y48 WITH X13;

Z73 WITH Y47;Z71 WITH Y43;X18 WITH X17;

Y47 WITH X15;Z73 WITH X14;Z75 WITH Z73;

Z74 WITH X15;X18 WITH X16;Y47 WITH X16;

Y46 WITH X13;Y47 WITH X17;Z74 WITH Y43;

Z74 WITH Z73;Z73 WITH X13;Z73 WITH Y45;

Y47 WITH X18;Z73 WITH Z71;Z73 WITH Z72;

Z73 WITH X16;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 161: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

147

Page 162: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

148

Uji Validitas Konsep Diri Family Self

TITLE: UJI VALIDITAS KONSEP DIRI FAMILY;

DATA: FILE IS KDFAMSMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X19 X20 X21 X22 X23 X24

Y49 Y50 Y51

Z76 Z77 Z78 Z79 Z80;

USEVAR ARE X19 X20 X21 X22 X23 X24

Y49 Y50 Y51

Z76 Z77 Z78 Z79 Z80;

CATEGORICAL ARE X19 X20 X21 X22 X23 X24

Y49 Y50 Y51

Z76 Z77 Z78 Z79 Z80;

MODEL : FAM BY X19 X20 X21 X22 X23 X24

Y49 Y50 Y51

Z76 Z77 Z78 Z79 Z80;

Z78 WITH Z77;Z78 WITH Z76;Z77 WITH Z76;X24 WITH X23;

Y51 WITH Y50;Y50 WITH Y49;X20 WITH X19;Z77 WITH X22;

Z78 WITH X22;Y51 WITH Y49;Z78 WITH X21;Y51 WITH X21;

Z77 WITH X21;Z80 WITH Z79;Z80 WITH X23;Z80 WITH Z77;

Z76 WITH X22;X23 WITH X21;Z79 WITH Z76;Z79 WITH Z78;

Z76 WITH X24;Z76 WITH Y51;Z76 WITH X21;X24 WITH X21;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 163: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

149

Page 164: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

150

Uji Validitas Konsep Diri Social Self

TITLE: UJI VALIDITAS KONSEP DIRI SOCIAL;

DATA: FILE IS KDSOCSMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X25 X26 X27 X29 X30

Y53 Y54 Y55 Y56 Y57 Y58

Z82 Z83 Z84 Z85 Z86;

USEVAR ARE X25 X26 X27 X29 X30

Y53 Y54 Y55 Y56 Y57 Y58

Z82 Z83 Z84 Z85 Z86;

CATEGORICAL ARE X25 X26 X27 X29 X30

Y53 Y54 Y55 Y56 Y57 Y58

Z82 Z83 Z84 Z85 Z86;

MODEL : SOC BY X25 X26 X27 X29 X30

Y53 Y54 Y55 Y56 Y57 Y58

Z82 Z83 Z84 Z85 Z86;

Y55 WITH Y54;X27 WITH X26;Y56 WITH Y55;

Y58 WITH Y57;Y56 WITH X29;Y56 WITH X27;

Z83 WITH Z86;X29 WITH X27;X29 WITH X26;

Y56 WITH Y54;Y56 WITH X26;Y54 WITH X29;

Z86 WITH X25;Y55 WITH X27;Z86 WITH Y53;

Z86 WITH X29;Y58 WITH X30;Y55 WITH X26;

Z86 WITH Y58;Z86 WITH X30;Z84 WITH Y53;

Y53 WITH X30;Z85 WITH Z83;Z84 WITH Y55;

Z85 WITH X29;Y54 WITH X27;Z86 WITH Y57;

Y54 WITH X26;Y58 WITH Y54;Z86 WITH Y58;

Z86 WITH Y56;Z83 WITH Y53;Z83 WITH Z82;

Z82 WITH Y58;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 165: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

151

Page 166: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

152

Uji Validitas Konsep Diri Identity Self

TITLE: UJI VALIDITAS KONSEP DIRI IDENTITY;

DATA: FILE IS KDIDSMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20

Z21 Z22 Z23 Z24 Z25 Z26 Z27 Z28 Z29 Z30;

USEVAR ARE X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20

Z21 Z22 Z23 Z24 Z25 Z26 Z27 Z28 Z29 Z30;

CATEGORICAL ARE X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20

Z21 Z22 Z23 Z24 Z25 Z26 Z27 Z28 Z29 Z30;

MODEL : ID BY X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20

Z21 Z22 Z23 Z24 Z25 Z26 Z27 Z28 Z29 Z30;

Z27 WITH Z26;X9 WITH X8;X6 WITH X1;

Y17 WITH Y16;X9 WITH X7;X8 WITH X7;

X3 WITH X2;Z21 WITH Y19;Z22 WITH Z21;

Z30 WITH Z27;Z22 WITH Y19;Y20 WITH Y19;

X3 WITH X1;Z30 WITH Y15;Y15 WITH Y13;

Z25 WITH Y15;Y18 WITH Y17;Y15 WITH X3;

X6 WITH X5;Z28 WITH X4;X10 WITH X7;

Z28 WITH Z26;Y18 WITH Y16;Y17 WITH X7;

Y11 WITH X10;Y16 WITH X10;Y13 WITH Y12;

Z29 WITH Z28;Z28 WITH Y16;Z25 WITH Y13;

Z27 WITH Y15;X4 WITH X2;Z27 WITH Z25;

Y11 WITH X7;Y17 WITH X8;Y20 WITH X6;

X5 WITH X2;X5 WITH X4;Z30 WITH Z25;

Z30 WITH Z29;Z23 WITH Y16;Z27 WITH X2;

Y16 WITH X4;Z30 WITH Y16;X9 WITH X1;

Page 167: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

153

Z25 WITH X2;Z30 WITH Z26;Z26 WITH X10;

Z29 WITH Y16;Y15 WITH Y11;Z23 WITH Y19;

Z27 WITH X3;Y12 WITH X8;Z24 WITH Z23;

Z21 WITH Y20;Z25 WITH Y20;Y16 WITH X8;

Y17 WITH Y13;Y15 WITH X2;Y11 WITH X5;

Y15 WITH Y14;Z30 WITH Z23;Z30 WITH Z28;

Z30 WITH Y17;Z23 WITH X8;X7 WITH X4;

Z25 WITH X4;Y14 WITH Y12;X9 WITH X4;

Y18 WITH X1;Z22 WITH X3;Y17 WITH X10;

Z30 WITH Z24;Z22 WITH X2;Y14 WITH X3;

Y17 WITH Y11;Z27 WITH Y20;Z21 WITH Y18;

Y18 WITH X8;Z24 WITH Y19;Y13 WITH X5;

Y20 WITH X10;Z29 WITH Y19;Z28 WITH Z24;

Z24 WITH Z21;Z30 WITH Z22;Y19 WITH Y17;

Z27 WITH Y11;X10 WITH X6;Z22 WITH Y15;

Z25 WITH Z22;Y18 WITH X3;Z25 WITH Y18;

Y18 WITH X9;X6 WITH X4;Y14 WITH X7;

Y19 WITH X4;Z24 WITH X4;Y18 WITH X2;

Z24 WITH Y20;Y19 WITH X8;Y19 WITH X8;

Y12 WITH X3;Z27 WITH X7;Z27 WITH X10;

Y18 WITH X7;Z28 WITH X5;Z24 WITH Z22;

Y18 WITH Y11;Y17 WITH X9;Y17 WITH X1;

Y13 WITH X4;X10 WITH X2;Z29 WITH Y14;

Y13 WITH X6;Z21 WITH X6;Y16 WITH X2;

Z26 WITH Y11;Y16 WITH X9;Z24 WITH X5;

Z21 WITH X1;Z21 WITH X1;Z26 WITH X1;

Z21 WITH Y11;Z24 WITH Y15;Z30 WITH X1;

Z30 WITH Y20;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 168: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

154

Page 169: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

155

Uji Validitas Konsep Diri Statisfaction Self

TITLE: UJI VALIDITAS KONSEP DIRI STATISFACTION;

DATA: FILE IS KDSTASMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40

Y41 Y42 Y43 Y44 Y45 Y46 Y47 Y48 Y49 Y50

Z51 Z52 Z53 Z54 Z55 Z57 Z58;

USEVAR ARE X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40

Y41 Y42 Y43 Y44 Y45 Y46 Y47 Y48 Y49 Y50

Z51 Z52 Z53 Z54 Z55 Z57 Z58;

CATEGORICAL ARE X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40

Y41 Y42 Y43 Y44 Y45 Y46 Y47 Y48 Y49 Y50

Z51 Z52 Z53 Z54 Z55 Z57 Z58;

MODEL : STA BY X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40

Y41 Y42 Y43 Y44 Y45 Y46 Y47 Y48 Y49 Y50

Z51 Z52 Z53 Z54 Z55 Z57 Z58;

Z58 WITH Z57;X32 WITH X31;Z51 WITH Y50;

Y50 WITH Y49;Z51 WITH Y49;X38 WITH X37;

X39 WITH X38;Y44 WITH Y43;X36 WITH X35;

Z57 WITH X40;Z55 WITH Y45;Z52 WITH Y45;

Y48 WITH Y47;Z55 WITH Z54;Z54 WITH X37;

Y44 WITH X38;Y42 WITH Y41;Z52 WITH Y48;

Y50 WITH Y45;Z57 WITH Z53;Y45 WITH Y42;

Z54 WITH Y44;Y46 WITH X40;Z54 WITH Y41;

Y48 WITH Y44;Y46 WITH Y44;Y47 WITH Y46;

Y43 WITH Y42;Y45 WITH X39;Z52 WITH Y50;

Y43 WITH X40;Z52 WITH Z51;Y48 WITH Y46;

Z58 WITH Y46;Y44 WITH X37;Z53 WITH Y42;

Z55 WITH X35;Y45 WITH X32;Y45 WITH Y43;

Z58 WITH Y48;X40 WITH X39;X40 WITH X38;

Page 170: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

156

Z51 WITH Y47;Z52 WITH X35;X37 WITH X36;

X40 WITH X32;Y47 WITH X38;Y47 WITH Y43;

Y47 WITH X39;Z58 WITH Z53;Y46 WITH X34;

Y42 WITH X36;Z55 WITH Z53;Y47 WITH X37;

Z53 WITH Z51;Z53 WITH X40;Z58 WITH X40;

Z54 WITH Z51;Z54 WITH Y47;Z54 WITH X36;

Z53 WITH Y50;Z54 WITH X33;Y42 WITH X40;

Z51 WITH X32;X37 WITH X35;Y47 WITH X32;

Z53 WITH X35;X38 WITH X35;X38 WITH X34;

X37 WITH X34;Z54 WITH X34;Y41 WITH X37;

Y44 WITH X39;X36 WITH X33;Y45 WITH X40;

Z52 WITH Y42;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 171: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

157

Page 172: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

158

Uji Validitas Konsep Diri Behavior Self

TITLE: UJI VALIDITAS KONSEP DIRI BEHAVIOR;

DATA: FILE IS KDBEHSMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X59 X60 X61 X64 X65 X66 X67 X68

Y69 Y70 Y71 Y72 Y73 Y75 Y76 Y77

Z78 Z79 Z80 Z81 Z82 Z83 Z84 Z85 Z86;

USEVAR ARE X59 X60 X61 X64 X65 X66 X67 X68

Y69 Y70 Y71 Y72 Y73 Y75 Y76 Y77

Z78 Z79 Z80 Z81 Z82 Z83 Z84 Z85 Z86;

CATEGORICAL ARE X59 X60 X61 X64 X65 X66 X67 X68

Y69 Y70 Y71 Y72 Y73 Y75 Y76 Y77

Z78 Z79 Z80 Z81 Z82 Z83 Z84 Z85 Z86;

MODEL : BEH BY X59 X60 X61 X64 X65 X66 X67 X68

Y69 Y70 Y71 Y72 Y73 Y75 Y76 Y77

Z78 Z79 Z80 Z81 Z82 Z83 Z84 Z85 Z86;

Z84 WITH Z83;Z86 WITH Z84;Y70 WITH X68;

Z78 WITH Y77;Z83 WITH Z82;Z82 WITH Z81;

Z80 WITH Y75;Z81 WITH X66;Z78 WITH Y76;

Z80 WITH Y70;Z80 WITH Z79;Z79 WITH Y69;

X60 WITH X59;Y72 WITH X65;Z81 WITH Y69;

Y71 WITH X68;Z80 WITH Y69;Y75 WITH X59;

Z81 WITH Y76;Y70 WITH Y69;Y75 WITH Y70;

Z85 WITH X61;Y77 WITH Y76;X67 WITH X60;

Z86 WITH Z83;Z86 WITH Y75;Y72 WITH X61;

Z79 WITH Y77;Z79 WITH Z81;Z79 WITH Y70;

Z79 WITH X68;Z85 WITH Y71;Z86 WITH Y70;

Y71 WITH X66;Z86 WITH X68;Z84 WITH Z82;

Z85 WITH X68;Z84 WITH Y75;Y71 WITH Y69;

Y76 WITH Y69;Y71 WITH X65;Z80 WITH Z78;

Page 173: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

159

Z80 WITH Y77;Z86 WITH X61;Y72 WITH X67;

Z79 WITH X60;Z85 WITH Y72;Z85 WITH Z83;

Z85 WITH Z79;Z86 WITH Z85;X66 WITH X59;

Y72 WITH X64;Z85 WITH Y75;Y77 WITH X67;

Z84 WITH X66;Z86 WITH Z80;Y72 WITH Y70;

Z84 WITH Y69;Y71 WITH X68;Z79 WITH Y75;

Z81 WITH Y75;Z81 WITH X67;Z80 WITH Y71;

Z83 WITH Z81;Z81 WITH Y71;Z81 WITH X61;

Z81 WITH Y72;Z79 WITH Y71;Y71 WITH X60;

Z86 WITH X60;Z86 WITH Y69;Z84 WITH X59

X64 WITH X61;Y72 WITH X65;Y76 WITH Y72;

Z78 WITH Y71;Y70 WITH X59;Z82 WITH X66;

X65 WITH X61;X66 WITH X65;Y69 WITH X68;

Z79 WITH Z78;Z81 WITH Y73;Z85 WITH Y73;

Y73 WITH X61;Z80 WITH X68;Z84 WITH Y70;

Y73 WITH X64;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 174: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

160

Page 175: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

161

Uji Validitas Konsep Diri Self Criticism

TITLE: UJI VALIDITAS KONSEP DIRI SELF CRITICISM

DATA: FILE IS KDSCSMAALL.TXT;

VARIABLE: NAMES ARE X87 X88 X89 X90 X91 X92 X93 X94 X95 X96;

USEVAR ARE X87 X88 X89 X90 X91 X92 X93 X94 X95 X96;

CATEGORICAL ARE X87 X88 X89 X90 X91 X92 X93 X94 X95 X96;

MODEL : SC BY X87 X88 X89 X90 X91 X92 X93 X94 X95 X96;

X96 WITH X87;X93 WITH X92;X94 WITH X91;

X95 WITH X88;

OUTPUT: STDYX; MOD (ALL 1);

Page 176: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

162

Uji Validitas Gaya Hidup Konsumtif

UJI VALIDITAS GAYA HIDUP KONSUMTIF

DA NI=27 NO=399

LA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20

Z21 Z22 Z23 Z24 Z25 Z26 Z27

PM SY FI=GHKALLOKE.COR

SE

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27/

MO NX=27 NK=1 LX=FR TD=SY

LK

GHK

FR LX 1 - LX 27

FR TD 9 4 TD 5 4 TD 26 15 TD 15 14 TD 26 14

FR TD 22 21 TD 24 23 TD 19 18 TD 18 13 TD 19 13 TD 25 8 TD 20 18

FR TD 12 11 TD 11 10 TD 9 3 TD 9 5 TD 5 3 TD 4 3 TD 19 17 TD 10 1

FR TD 8 2 TD 25 19 TD 26 21 TD 25 16 TD 22 8 TD 26 8 TD 19 2 TD 27 8 TD 16 5

TD 6 4

FR TD 12 2 TD 27 9 TD 17 7 TD 20 1 TD 24 14 TD 10 6 TD 27 16 TD 23 8 TD 6 3 TD

9 6 TD 21 3 TD 22 16

FR TD 21 19 TD 8 1 TD 25 11 TD 18 7 TD 23 12 TD 20 19 TD 20 13 TD 23 9 TD 14

11 TD 16 3 TD 3 1 TD 25 3 TD 21 6

FR TD 21 16 TD 16 13 TD 2 1 TD 14 9 TD 27 24 TD 18 10 TD 24 17 TD 11 4 TD 10 5

TD 20 8 TD 23 18 TD 23 17 TD 23 4

FR TD 25 23 TD 12 9 TD 24 12 TD 24 11 TD 24 18 TD 24 4 TD 27 15 TD 26 24 TD 23

21 TD 22 21 TD 23 22

FR TD 23 1 TD 24 6 TD 13 6 TD 20 2 TD 4 2 TD 22 5 TD 11 2 TD 18 12 TD 16 1

FR TD 16 2 TD 25 17 TD 17 5 TD 17 8 TD 17 4 TD 19 8 TD 17 3 TD 20 6 TD 13 10

TD 8 6 TD 11 1

FR TD 18 5 TD 26 11 TD 15 11 TD 11 7 TD 10 7 TD 19 16 TD 19 7 TD 19 9 TD 20 9

TD 20 3

Page 177: PENGARUH KONFORMITAS KELOMPOK TEMAN SEBAYA, KONSEP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39543/2/AJENG... · KONSEP DIRI DAN FAKTOR ... digunakan untuk uji validitas

163

FR TD 24 20 TD 19 1 TD 19 10 TD 25 15 TD 26 25

PD

OU TV SS MI ADD=OFF