pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

35
Oleh Novi Hendra, S. IP PENGARUH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Upaya Perdagangan Portugis dan Belanda Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja.Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia mula- mula disambut baik oleh bangsa Indonesia, tetapi lama- kelamaan rakyat Indonesia mengadakan perlawanan karena sifat-sifat dan niat-niat jahat bangsa Eropa mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia. Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Adapun perlawanan-perlawanan tersebut antara lain: 1) Perlawanan di Aceh terhadap Portugis 2) Ternate melawan Portugis 3) Perlawanan Mataram (Perlawanan Sultan Agung) terhadap Belanda

Upload: novi-hendra

Post on 20-Nov-2014

23.016 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Oleh Novi Hendra, S. IP

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

PENGARUH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI

INDONESIA

Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Upaya Perdagangan Portugis dan Belanda

Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup

dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja.Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di

Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia, tetapi lama-kelamaan rakyat

Indonesia mengadakan perlawanan karena sifat-sifat dan niat-niat jahat bangsa Eropa

mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia.

Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang

Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan

kerajaan-kerajaan di Indonesia. Adapun perlawanan-perlawanan tersebut antara lain:

1) Perlawanan di Aceh terhadap Portugis

2) Ternate melawan Portugis

3) Perlawanan Mataram (Perlawanan Sultan Agung)  terhadap Belanda

4) Banten melawan VOC

5) Makassar melawan VOC

6) Perlawanan Diponegoro (1825–1830) terhadap Belanda

7) Perang Padri (1821–1837)

Page 2: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

Perkembangan Agama Kristen di Indonesia

Sejak abad ke-15 Paus di Roma memberi tugas kepada misionaris bangsa Portugis

dan Spanyol untuk menyebarkan agama Katholik. Kemudian bangsa Belanda pun tertarik

untuk menyebarkan ajaran agama Kristen Protestan dengan mengirimkan para zending di

negeri-negeri jajahannya.

1. Misionaris Portugis di Indonesia

Pada abad ke-16 kegiatan misionaris sangat aktif menyampaikan kabar Injil ke

seluruh penjuru dunia dengan menumpang kapal pedagang Portugis dan Spanyol. Salah

seorang misionaris yang bertugas di Indonesia terutama Maluku adalah Fransiscus

Xaverius (1506–1552). Ia seorang Portugis yang membela rakyat yang tertindas oleh

jajahan bangsa Portugis. Di kalangan pribumi ia dikenal kejujuran dan keikhlasannya

membantu kesulitan rakyat. Ia menyebarkan ajaran agama Katholik dengan berkeliling ke

kampung-kampung sambil membawa lonceng di tangan untuk mengumpulkan anak-anak

dan orang dewasa untuk diajarkan agama Katholik.

Kegiatan misionaris Portugis tersebut berlangsung di Kepulauan Maluku,

Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, P ulau Siau, dan Sangir, kemudian menyebar ke

Kalimantan dan Jawa Timur.

Penyebaran agama Katholik di Maluku menjadi tersendat setelah terbunuhnya

Sultan Hairun yang menimbulkan kebencian rakyat terhadap semua orang Portugis.

Setelah jatuhnya Maluku ke tangan Belanda, kegiatan misionaris surut dan diganti

kegiatan zending Belanda yang menyebarkan agama Kristen Protestan.

2. Zending Belanda di Indonesia

Pada abad ke-17 gereja di negeri Belanda mengalami perubahan, agama Katholik

yang semula menjadi agama resmi negara diganti dengan agama Kristen Protestan.

Pemerintah Belanda melarang pelaksanaan ibadah agama Katholik di muka umum dan

menerapkan anti Katholik, termasuk di tanah-tanah jajahannya.

Page 3: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

VOC yang terbentuk tahun 1602 mendapat kekuasaan dan tanggung jawab

memajukan agama. VOC mendukung penyebaran agama Kristen Protestan dengan

semboyan “siapa punya negara, dia punya agama”, kemudian VOC menyuruh penganut

agama Katholik untuk masuk agama Kristen Protestan. VOC turut membiayai pendirian

sekolah-sekolah dan membiayai upaya menerjemahkan injil ke dalam bahasa setempat.

Di balik itu para pendeta dijadikan alat VOC agar pendeta memuji-muji VOC dan tunduk

dengan VOC. Hal tersebut ternyata sangat menurunkan citra para zending di mata rakyat,

karena VOC tidak disukai rakyat.

Tokoh zending di Indonesia antara lain Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian

Danckaerts, Adriaan Hulsebos, dan Hernius.

Kegiatan zending di Indonesia meliputi:

a. Menyebarkan agama Kristen Protestan di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, Tapanuli,

dan kota-kota besar di Jawa dan Sumatra.

b. Mendirikan Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu perkumpulan pemberi

kabar Injil Belanda yang berusaha menyebarkan agama Kristen Protestan, mendirikan

wadah gereja bagi jemaat di Indonesia seperti Gereja Protestan Maluku (GPM), Gereja

Kristen Jawa (GKJ), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan mendirikan sekolah-

sekolah yang menitikberatkan pada penyebaran agama Kristen Protestan.

Wilayah Persebaran Agama Nasrani di Indonesia pada Masa Kolonial

Saat VOC berkuasa, kegiatan misionaris Katholik terdesak oleh kegiatan zending

Kristen Protestan, dan bertahan di Flores dan Timor. Namun sejak Daendels berkuasa,

agama Katholik dan Kristen Protestan diberi hak sama, dan mulailah misionaris

menyebarkan kembali agama Katholik terutama ke daerah-daerah yang belum terjangkau

agama-agama lain.

Penyebaran agama Kristen Protestan di Maluku menjadi giat setelah didirikan

Gereja Protestan Maluku (GPM) tanggal 6 September 1935. Organisasi GPM

Page 4: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

menampung penganut Kristen Protestan di seluruh Maluku dan Papua bagian selatan.

Penyebaran agama Kristen menjangkau Sulawesi Utara di Manado, Tomohon, Pulau

Siau, Pulau Sangir Talaud, Tondano, Minahasa, Luwu, Mamasa dan Poso, serta di Nusa

Tenggara Timur yang meliputi Timor, Pulau Ende, Larantuka, Lewonama, dan Flores.

Adapun persebaran agama Katholik di Jawa semula hanya berlangsung di Blambangan,

Panarukan, Jawa Timur. Namun, kemudian menyebar ke wilayah barat, seperti Batavia,

Semarang, dan Jogjakarta.

Agama Kristen Protestan di Jawa Timur berkembang di Mojowarno, Ngoro dekat

Jombang. Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap,

Ambarawa, Salatiga, Purworejo, Purbalingga, dan Banyumas. Di Jawa Barat pusat

penyebaran agama Kristen terdapat di Bogor, Sukabumi, dan Lembang (Bandung). Di

Sumatra Utara masyarakat Batak yang menganut agama Kristen berpusat di Angkola

Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir, Sibolga, Buluh Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu,

dan kepulauan Nias. Kegiatan agama Kristen pada masyarakat Batak dipusatkan pada

organisasi HKBP. Adapun di Kalimantan Selatan agama Kristen berkembang di Barito

dan Kuala Kapuas. Di Kalimantan Barat umat Nasrani banyak terdapat di Pontianak. Di

Kalimantan Timur banyak terdapat di Samarinda, Kalimantan Tengah di pemukiman

masyarakat Dayak desa Perak dan Kapuas Kahayan.

Faktor-faktor penyebab sulitnya perkembangan agama Kristen di Indonesia pada waktu

itu adalah:

a) Pada waktu itu agama Kristen dianggap identik dengan agama penjajah.

b) Pemerintah kolonial tidak menghargai prinsip persamaan derajat manusia.

c) Sebagian besar rakyat Indonesia telah menganut agama lain.

Oleh karena itulah upaya penyebaran dilakukan di daerah-daerah yang belum

tersentuh agama lainnya. Juga dilakukan dengan mengadakan tindakan-tindakan

kemanusiaan seperti mendirikan rumah sakit dan sekolah. Akhirnya berkat kerja keras

Page 5: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

kaum misionaris dan zending, agama Kristen dapat berkembang di Indonesia sampai

sekarang.

Imperialisme

Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat

memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau

berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan

atau menempati tanah-tanah itu.

Timbulnya Kata Imperialisme

Perkataan Imperialisme muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad XIX.

Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu menjelmakan politik yang ditujukan pada

perluasan kerajaan Inggris hingga suatu "impire" yang meliputi seluruh dunia. Politik

Disraeli ini mendapat opisisi yang kuat. Golongan oposisi takut kalau-kalau politik

Disraeli itu akan menimbulkan krisis-krisis internasional. Karena itu mereka

menghendaki pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam negeri dari

pada berkecipuhan dalam sola-soal luar negeri. Golongan oposisi ini disebut golongan

"Little England" dan golongan Disraeli (Joseph Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut

golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya perkataan imperialis atau

imperialisme, mula-mula hanya untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari

golongan oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang

kita kenal sekarang.

Asal Mula Kata Imperialisme

Page 6: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang artinya

"memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi

hak itu (diberi imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu ialah

raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah

dimana imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang

raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas

kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut

imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-

pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal

sekarang ini. wele wele

Arti Kata Imperialisme

Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk

kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak

perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan

ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak

perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah

pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan

kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium.

Kolonilisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari

imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.

Macam Imperialisme

Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:

1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah

semboyan gold, gospel, and glory (penyebaran agama, kekayaan dan kejayaan).

Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan

kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum

revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.

Page 7: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah

kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri.

Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang

banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber

bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebgai tempat

penanaman modal bagi kapital surplus.

Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini

didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.

Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis,

maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:

1. Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galnya dari suatu

negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang

sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui di zaman

modern karena pada zaman modern oaham nasionalisme sudah berkembang.

Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan

mandate.

2. Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja

dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan

jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika

ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah

yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan

imperialisme politik.

3. Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the

mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa.

Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis

hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan

kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau

menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti

mengusai segala-galnya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah

Page 8: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa

oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat

membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan

diri.

4. Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai

kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan

si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara

diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu

negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.

Sebab-sebab Imperialisme

1. Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia

(ambition, eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Tetapi sampai dimanakah

batas-batas kejayaan itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan keinginan

ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis. Karena itu dapat dikatakan,

bahwa tiap bangsa itu mengandung benih imperialisme.

2. Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini

(racial superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini

menebal, mudah menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan,

bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau

mengatur atau memimpin bangsa-bangsa lainnya.

3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan imperialisme.

Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini

dapat timbul sebagai "bij-product" saja. Tetapi jika penyebaran agama itu

didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan pertama terdesak dan

merosot menjadi alasan untuk membenarkan tindakan imperialisme.

4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan

suatu negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.

5. Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang

terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern.

Page 9: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

1. Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara

2. Ingin ikut dalam perdagangan dunia

3. Ingin menguasai perdagangan

4. Keinginan untuk menjamin suburnya industri

Akibat Imperialisme

1. Akibat politik

1. Terciptanya tanah-tanah jajahan

2. Politik pemerasan

3. Berkorbarnya perang kolonial

4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)

5. Timbulnya nasionalisme

2. Akibat Ekonomis

1. Negara imperislis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah

kemiskinan

2. Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap

3. Perdagangan dunia meluas

4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)

5. Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan

6. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap

3. Akibat sosial

1. Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan

2. Si imperialis maju, yang dijajah mundur

3. Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada

bangsa yang dijajah

Page 10: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

4. Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak

apa-apa

5. Munculnya gerakan Eropa-isasi.

Revolusi Amerika

* Merupakan perang kemerdekaan Amerika utk lepas dari Inggris

* Tokoh perintis kolonialisme ke Amerika:

                a. Pilgrim Fathers [dgn kapal May Flower, untuk mencari kebebasan]

                b. Viking [Eropa Utara: Norwegia, Swedia, Denmark]

                          - Eric Ericson-->Greenland

                          -Thorfin Karlsefni-->Novia Scotia

                c. Spanyol: Christopher Columbus

                d. Perancis:

                                a. Samuel de Champlain      : Kanada

                                b. Ibervillw                : Missisipi

                e. Inggris

                                a. Raligh :Virginia

                                b. Calvert               :Maryland

                                c. Hudson+Minuit: New york

* Latar belakang Rev. Amerika:

                1. Pertentangan penduduk koloni dengan penduduk negeri induk yang

menginginkan

                   kebebasan

                2. Kurang rasa patriotisme terhadap tanah kelahirannya di Eropa

Page 11: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

* 1756-1763 terjadi Perang Laut 7 tahun

* Daerah yang didatangi oleh bangsa Eropa disebut daerah koloni, untuk memindahkan

penduduk

* Faktor utama penyebab Revolusi Amerika:

                1. Timbul paham kebebasan dalam bidang politik

                2. Timbul paham kebebasan dalam bidang perdagangan

                3. Pemungutan pajak yang tinggi. Pajak yang dituangkan dalam Revenue Act

                   and Billeting Act [1764] menyebabkan kehidupan rakyat Amerika Selatan

                   sengsara. Pelaksanaannya ditentang oleh Samuel Adam. Semboyannya:"No

                   taxation with out representation" (tak akan ada pajak tanpa ada perwakilan

                   di parlemen).

                4. Peristiwa "Boston Tea Party". Pembongkaran teh yang ada pada kapal

                   milik Inggris di Pelabuhan Boston yang dilakukan oleh orang-orang koloni.

* Perjuangan melalui diplomatik:

 [Amerika merubah sifat perjuangannya karena buku Common Sense yang ditulis oleh

Thomas Paine.

  Isinya penggugah semangat bangsa Amerika untuk menentang kekuasaan Inggris]

                1. Kongres Philadelphia yang dihadiri oleh 13 negara bagian.

                                -Penandatanganan "Declaration of Independence" 4 Juli 1776.

                                 Disusun Thomas Jefferson

                                -Kongres Philladelphia II, Bgs Amerika tdk mengakui parlemen

                                 Inggris

                2. Menyetujui pembentukan USA melalui penandatanganan "Articles of

Convederate"

                3. Menyatakan kepada dunia internasional tentang kemerdekaan Amerika

Page 12: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

                   yang dipimpin oleh Benyamin Franklin. Spanyol dan Prancis mendukung

Amerika

* Prancis dan Spanyol memberi dukungan pada Amerika, untuk membalas dendam

terhadap Inggris atas kekalahan yang diderita dalam perang  7 tahun, juga ingin membuka

hubungan dagang dengan Amerika.

* Tokoh penyusun naskan deklarasi kemerdekaan Amerika:

                1. Thomas Jefferson            : Declaration of Independence

                2. Thomas Paine                : Mengarang Buku berjudul Common Sense

                3. George Washington           : Presiden pertama

*Tokoh perjuangan fisik:

                1. George Washington              : panglima besar tentara koloni

                2. Samuel Adam                    : pemimpin pasukan persatuan koloni

                3. Jend. Lafayette                : Pimpinan Perancis

                4. Jend. Burgoyne                 : Komandan pasukan Inggris

                5. Jend. Cornwallis               : ---no info---

* Inggris mengakui kemerdekaan Amerika melalui perjanjian Versailes [1783].

* Doktrin Monroe dicetuskan tahun 1823-1829. Intinya menyatakan bahwa Amerika

tidak turut

  campur terhadap urusan bangsa lain tapi juga tak mau dicampuri urusannya oleh bangsa

lain.

Page 13: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

Revolusi Prancis

* Latar Belakang:

                1. Raja bertindak sewenang-wenang karena tidak

                    didasarkan undang-undang.

                   -Louise XIV : L'etat c'est moi-->Negara adalah saya

               2. Ketidakstabilan dan diskriminasi hak,

                     golongan bangsawan dan kaum rohaniwan  memiliki hak-hak istimewa,

                     seperti memungut pajak, tidak dikenai pajak, dan memiliki tanah.

                     Sebaliknya rakyat kecil malah diberati pajak

                3.  Keadaaan keuangan kerajaan buruk

                    -Madame de Pampoure dan Maria Antoinette-->Ratu defisit

* Tokoh penentang absolutisme:

                1. John Locke, pemerintahan harus dipegang oleh legislatif, eksekutif, federatif.

                2. Montesquieu, pemisahan kekuasaan dengan Trias Politica : legislatif,

                                                                            eksekutif, yudikatif

                3. JJ. Rosseau, pemerintahan demokrasi [kekuasaan di tangan rakyat],

                                bukunya: Du Contract Social

Page 14: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

                4. Voltaire, mengajarkan usaha-usaha menentang dominasi gereja.

* Semboyan revolusi Prancis:

                1. Libertie - kebebasan

                2. Egalite - persamaan

                3. Fraternity- persaudaraan

 

*Dampak revolusi Prancis:

          

1. Bidang politik:

                Menyadarkan rakyat menuntut kebebasan, menentang kekuasaan asing,

                memunculkan semangat  nasionalisme, dan keinginan membentuk negara

                berkedaulatan rakyat.

2. Bidang Ekonomi:

                Penghapusan hak istimewa bangsawan dan pendeta. Rakyat berhak memiliki

                tanah dan hanya membayar pajak pada negara

           

3. Bidang sosial:

                Muncul golongan buruh, petani, kaum kapitalis.

* Pemerintahan Republik Prancis:

                1. Pemerintahan teror - Robespierre

Page 15: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

                2. Pemerintahan Directoire - Napoleon bonaparte mulai tampil dalam

pemerintahan

                3. Pemerintahan Konsul - dengan 3 orang konsul jendral:

                                -Napoleon : Konsul seumur hidup

                                -Abbe Sieyes

                                -Roger Ducos

                4. Kaisar Napoleon - Prancis kembali menjadi Kerajaan Absolut.

   Napoleon akhirnya dibuang ke  P. Ella[1814]. Namun kembali lagi

   dan berusaha merebut Prancis [Maret 1815].

   Akhirnya dibuang lagi sampai meninggal di St. Helena [1815]

Page 16: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

Revolusi Industri

* Perubahan penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin

* Sebelum revolusi Industri:

a. Revolusi agraria

b. Penemuan-penemuan baru

c. Serikat Sekerja [gilda]

* Gilda-gilda menyatu menjadi feodal[tuan-tuan tanah] lalu menjadi negara.

* Bapak Revolusi: James Watt

* Keadaan alam yang menunjang revolusi Industri di Inggris:

1. Inggris memiliki baranga tambang banyak [batu bara]

2. Mengubah tanah pertanian-->peternakan[rev agraria]-->biri-biri

diambil bulunya-->dijadikan wool untuk textile

Page 17: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

* Faktor politik pendorong:

1. Pergantian pemerintahan. Pemerintahan keluarga baru mendukung rev.

industri

2. Inggris punya tanah jajahan yang sangat banyak

* Tahap-tahap revolusi Industri:

1. Sistem domestic/ home Industri

-Dikerjakan di keluarga,peralatan sendiri, hasil untuk sendiri&dijual

2. Industri manufucture

-Dikerjakan sekelompok orang akibat ada permintaan. Dikerjakan di rumah

produksi.

3. Factory sistem

-Pengolahan industri dengan mesin berat dan canggih. Disalurkan melalui

agen resmi

*Dampak revolusi industri:

1. Dampak politik:

1. Persaingan menguasai tanah jajahan

2. Faham kapitalisme[penanaman modal]

-tanah jajahan untuk tempat penanaman modal,

pemasaran hasil industri, sumber bahan mentah

2. Dampak sosial:

1. muncul pusat-pusat industri

2. Urbanisasi

3. Polusi udara

4. peningkatan mutu kualitas kehidupan masyarakat

5. nasib buruh tidak diperhatikan, terutama pengunaan buruh anak-

anak dan wanita

6. muncul kawasan idustri "Black Country"

Page 18: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

7. muncul revolusi sosial untuk memperbaiki nasib buruh [tokoh:

Robert Owen]

8. muncul 2 lapisan masyarakat: buruh[partai buruh] dan

penguasa[partai liberal]

Revolusi Rusia

Geografi Rusia

1/6th earth's land surface. 1/6th bumi permukaan tanah.

Understand difference between "Russia" and "Soviet Union" or "USSR"

Memahami perbedaan antara "Rusia" dan "Uni Soviet" atau "Uni Sovyet"

Russian Culture : Russian Budaya:

Slavic language Slavic Lain

Russian Orthodox Church Gereja Ortodoks Rusia

Byzantine Background Bizantium Latar Belakang

Tsarist Russia Tsar Rusia

Society : Masyarakat:

Tsar/Czar (= Caesar or Emperor) Tsar / tsar (= Kaisar atau Kaisar)

Government is an autocracy Pemerintah adalah otokrasi

Most people are peasants. Kebanyakan orang petani. Most peasants were serfs

until 1861. Kebanyakan petani budak sampai 1861.

Notable Rulers Notable Rulers

Ivan the Terrible 1533-1584 Ivan the Terrible 1533-1584

Page 19: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

Peter the Great 1688-1725 - builds new capital city - St. Petersburg Peter Agung

1688-1725 - membangun ibukota baru - St Petersburg

Catherine the Great 1762-1796 Katarina yang Agung 1762-1796

Alexander I 1802-1825 Alexander I 1802-1825

Nicholas I 1825-1855 - begins policy of Official Nationality - slogan "

Orthodoxy, Autocracy and Nationalism ". Nicholas I 1825-1855 - kebijakan

dimulai Official Kewarganegaraan - slogan "Ortodoks, Otokrasi dan

Nasionalisme".

Russia under Alexander II 1855-81 (the Liberator) Rusia di bawah Alexander II

1855-81 (yang Pembebas)

Abolition of serfdom 1861 Penghapusan perbudakan 1861

Peasants were forced to live in Mirs : a communal landholding system. Petani

dipaksa untuk hidup di Mirs: sistem pemilikan tanah komunal.

Population Growth from 1860: 50 to 100 Million 1860 - 1900 Pertumbuhan

penduduk dari tahun 1860: 50 100 Juta 1860-1900

Alexander III 1881-1894 Alexander III 1881-1894

Very rapid Industrialization under Sergei Witte Sangat cepat Industrialisasi di

bawah Sergei Witte

The Lead-Up to Revolution The Lead-Up untuk Revolusi

Opposition: The Intellegensia Oposisi: The Intellegensia

Organization - "Land and Freedom" - Populists/Narodniks Organisasi - "Tanah

dan Kebebasan" - populis / Narodnik

"The People's Will", a terrorist group, kill Tsar in March 1881. "The People's

Will", sebuah kelompok teroris, membunuh Tsar Maret 1881.

Page 20: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

New Political Parties Partai Politik Baru

Social Revolutionaries 1901 Sosial Revolusioner 1901

Constitutional Democrats (Cadets) 1903 Konstitusi Demokrat (Kadet) 1903

Social Democrats 1898 Sosial Demokrat 1898

George Plekhanov 1857-1918 Founder of Social Democrats George Plekhanov,

1857-1918 Pendiri Sosial Demokrat

Vladmir Illich Ulyanov "Lenin" 1870-1923 Vladmir Illich Ulyanov "Lenin" 1870-

1923

Theories in What is to be Done? Teori-teori dalam What is to be Done? 1902

1902

"Vanguard of the Revolution", "democratic centralism" "Pelopor Revolusi",

"sentralisme demokratis"

"Strategy" - long term goal, not to be altered/ "Tactics" - day to day flexibility

"Strategi" - tujuan jangka panjang, tidak harus diubah / "Taktik" - hari ke hari

fleksibilitas

Origins of Bolshevism Origins of Bolshevisme

London Conference 1903 London Conference 1903

Mensheviks (=minority) split from Bolsheviks (=majority) Menshevik (=

minoritas) memisahkan diri dari Bolshevik (= mayoritas)

The 1905 Revolution The 1905 Revolution

Father Gapon - March on Winter Palace Jan 22 1905. Bapa Gapon - Maret di

Istana Musim Dingin 22 Januari 1905.

"Soviets" (Worker's Councils) set up. "Soviet" (Worker's Council) mendirikan.

Tsar Nicholas II responds with The October Manifesto Tsar Nicholas II

merespons dengan The Manifesto Oktober

Page 21: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

-Grants a Duma (Parliament) and some civil liberties. -Hibah yang Duma

(Parlemen) dan beberapa kebebasan sipil.

Government 1907-1914 Pemerintah 1907-1914

Peter Stolypin 1862-1911 - Prime Minister 1906-1911 Peter Stolypin 1862-1911 -

Perdana Menteri 1906-1911

Nicholas I 1894 -1917 and Alexandra. Nicholas I 1894 -1917 dan Alexandra.

The Tsarvitch and Hemophilia. The Tsarvitch dan hemofilia.

Grigory Efimovich Rasputin (1871?-1916) Efimovich Grigory Rasputin (1871? -

1916)

The 1917 Revolutions Revolusi 1917

First World War 1914-1918 1914-1918 Perang Dunia Pertama

Russia battle preparedness - boots, guns, Pertempuran Rusia kesiapsiagaan -

sepatu bot, senjata,

February Revolution 1917 (March 1917 New Calendar) Revolusi Februari 1917

(Maret 1917 Calendar Baru)

Long-standing causes - peasants anger about land, Lama menyebabkan - petani

marah mengenai tanah,

Population explosion 1860-1914, Workers' discontent Ledakan penduduk 1860-

1914, Pekerja 'ketidakpuasan

Workers Revolt - Feb 23 1917 Pekerja Pemberontakan - 23 Februari 1917

Petrograd Soviet of Workers and Soldiers set up Petrograd Soviet terhadap

Pekerja dan Tentara menyiapkan

A Provisional Government set up by the Duma Sebuah Pemerintahan

Sementara dibentuk oleh Duma

Page 22: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

Problems: Continuation of the War, Return of Lenin and other Bolsheviks,

Continuing Unrest in the cities. Masalah: Lanjutan dari Perang, Kembalinya

Lenin dan kaum Bolshevik lainnya, Melanjutkan Kerusuhan di kota-kota.

Alexander Kerensky (1881-1970) - chief minister from July 1917. Alexander

Kerensky (1881-1970) - Ketua Menteri dari Juli 1917. Kornilov Plot shows his

weakness. Plot Kornilov menunjukkan kelemahan-nya.

October Revolution 1917 Revolusi Oktober 1917

Bolshevik Slogans: " Peace, Bread and Land ", " All power to the Soviets "

Bolshevik Slogan: "Damai, Roti dan Lahan", "Semua kekuatan untuk

Soviet"

Attack on Winter Palace October 1917 (November 6-7-8 new Calendar) Serangan

terhadap Istana Musim Dingin Oktober 1917 (November 6-7-8 Calendar baru)

Bolsheviks Actions in Power Tindakan Bolshevik dalam Power

Aim is to secure power Tujuannya adalah untuk mengamankan kekuasaan

-Constituent Assembly dissolved December 1918 Konstituante dibubarkan-

Desember 1918

-Treaty of Brest-Litovsk, March 3 1918 ends war with Germany -Persetujuan

Brest-Litovsk, 3 Maret 1918 berakhir perang dengan Jerman

-Nationalization of all factories - June 1918 -Nasionalisasi semua pabrik - Juni

1918

-Execution of the Tsar and his Family 1918 -Pelaksanaan Tsar dan Keluarga 1918

Civil War 1917-1921 1917-1921 Perang Saudara

Red Army, led by Trotsky, vs. the "Whites". Tentara Merah, yang dipimpin oleh

Trotsky, vs yang "Putih".

War Communism - a collection of emergency measures:- Perang Komunisme -

koleksi tindakan darurat: --

Page 23: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

-The Cheka - secret police from December 1917 -The Cheka - polisi rahasia dari

Desember 1917

-Communist Party control of the State -Kendali Partai Komunis Negara

-Nationalization of production -Nasionalisasi produksi

-Opposition suppressed Kronstadt Rebellion March 1921 -Oposisi ditekan

Pemberontakan Kronstadt Maret 1921

The Third International (Cominintern) Internasional Ketiga (Cominintern)

1919 split European socialists into "Communists" and "Social Democrats".

Sosialis Eropa 1919 dibagi ke dalam "Komunis" dan "Sosial Demokrat".

New Economic Policy March 1921 Kebijakan Ekonomi Baru Maret 1921

Aim - increased food production. Tujuan - peningkatan produksi pangan.

Incentives were allowed. Insentif yang diperbolehkan.

Peasants allowed to farm for profit and small businesses with up to 12 workers

allowed. Petani diizinkan untuk keuntungan pertanian dan usaha kecil dengan

sampai 12 pekerja diperbolehkan.

Economy recovered by 1927. Ekonomi ditemukan oleh 1927.

Kulaks - rich peasants become important. Kulak - petani kaya menjadi penting.

Stalin Takes Over Stalin Takes Over

Struggle between Leon Trotsky , who wanted rapid industrialization, and Nicolai

Bukharin , the editor of Pravda , who was pro-peasant. Perjuangan antara Leon

Trotsky, yang ingin industrialisasi yang pesat, dan Nicolai Bukharin, editor

Pravda, yang pro-petani.

Josef Djugushvili "Stalin" (1879-1953) . Josef Djugushvili "Stalin" (1879-

1953). An ally of Bukharin. Bukharin sekutu. By 1912 on Central Committee.

Oleh 1912 pada Komite Pusat. Succeeds by controlling party organization.

Berhasil dengan mengendalikan organisasi partai.

Page 24: Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di indonesia

Oleh Novi Hendra, S. IP

Stalin in power Stalin berkuasa

A revolution from above - Doctrine of "socialism in one country" Sebuah revolusi

dari atas - Doktrin "sosialisme di satu negara"

1. Agriculture - collectivization of land: perhaps 10 Million people died in forced

collectivization. Pertanian - kolektivisasi tanah: mungkin 10 juta orang tewas

dalam kolektivisasi paksa.

2. Rapid Industrialization: Rapid Industrialisasi:

Five Year Plans Began in 1928 Memulai Rencana Lima Tahun pada 1928

1928-1940, 400% increase in production 1928-1940, 400% peningkatan produksi

3. Purges and Personality Cult: Show Trials 1936-38 Pembersihan dan Kepribadian

Cult: Show Ujian 1936-38