pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib...

115
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademik Dan Melengkapi Sebagian Dari Syarat syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Oleh AGNES SOPHIA IRMAWATI 2010420016 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2015 i

Upload: uofaunsada

Post on 07-Jan-2017

1.143 views

Category:

Data & Analytics


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN,

DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

PAJAK

(Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akademik Dan Melengkapi

Sebagian Dari Syarat – syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Akuntansi

Oleh

AGNES SOPHIA IRMAWATI

2010420016

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DARMA PERSADA

JAKARTA

2015

i

Page 2: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Agnes Sophia Irmawati

No. Pokok : 2010420016

Jurusan / Perminatan : Akuntansi / Perpajakan

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul PENGARUH

KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN

PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

PAJAK (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung

Satu) yang dibimbing oleh Bapak Ahmad Basid Hasibuan, SE. Msi adalah benar

merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan maupun mengcopy

sebagian dari hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari ternyata diketemukan ketidaksesuaian dengan

pernyataan ini, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya di Jakarta pada tanggal

24 Januari 2015.

Yang menyatakan,

Agnes Sophia Irmawati

MATERAI

6.000

ii

Page 3: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Agnes Sophia Irmawati

No. Pokok : 2010420016

Jurusan : Akuntansi

Peminatan : Perpajakan

Judul Skripsi : PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK,

SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN

PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK

(Studi Kasus Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

Cakung Satu)

Telah diperiksa, dan disetujui untuk diajukan dan diujikan dalam sidang Ujian

Skripsi Sarjana tanggal…………………..

Jakarta, 24 Januari 2015

Mengetahui

Ketua Jurusan AKuntansi Pembimbing 1

(Ahmad Basid Hasibuan, SE., Msi) (Ahmad Basid Hasibuan, SE., Msi)

iii

Page 4: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Agnes Sophia Irmawati

No. Pokok : 2010420016

Jurusan / Peminatan : Akuntansi / Perpajakan

Judul Skripsi : PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK,

SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN

PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK

(Studi Kasus Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

Cakung Satu)

Telah diperiksa, dikaji dan diujikan dalam sidang Ujian Skripsi Sarjana tanggal 27

Febuari 2015 dengan hasil ………………..

Jakarta, 27 Febuari 2015

Ketua Jurusan Akuntansi,

(Ahmad Basid Hasibuan, SE., Msi)

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Nama Penguji Jabatan Penguji Tandatangan

1. Ahmad Basid H, SE, Msi Ketua Penguji ……………………

2. Muhammad Masdar, SE.M,Ak Anggota Penguji ……………………

3. Dra. Sri Ari Wahyuningsih, MM Anggota Penguji ……………………..

Dekan Fakultas Ekonomi,

(Sukardi Hardjo Sentono, SE.MM)

iv

Page 5: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

ABSTRAK

NIM : 2010420016, Judul : PENGARUH KESADARAN WAJIB

PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

(Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu),

Jumlah Hal : xv + 72 hal : 2015

Kata Kunci : Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan, dan

Pemahaman perpajakan Terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kesadaran wajib

pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib

pajak. Populasi penelitian ini ditentukan berdasarkan metode Sampling Insidental,

data di kumpulkan dengan pembagian kuesioner, siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Metode analisis penelitian yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, sanksi

perpajakan berpengaruh negative dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak,

pemahaman perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan

wajib pajak.

Variabel yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan wajib pajak

adalah pemahaman perpajakan karena memiliki nilai standard coefficient beta

0.329.

v

Page 6: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

KATA PENGANTAR

Salam sejatera,

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala rahmat yang telah diberikan kepada penulis, baik berupa kesehatan

fisik dan mental sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang

merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

jurusan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada Jakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan sehingga memungkinkan skripsi ini

terwujud. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Kedua orang tua saya yaitu Ayahanda Sudarmaji dan Ibunda Sutinah yang

telah memberikan dukungan moral serta material yang tak ternilai lagi

banyaknya, serta adik saya yaitu Bagus Marvianto yang telah memberikan

perhatian yang tulus serta doa yang tak ternilai harganya.

2. Suami saya Agus Sumanto yang selalu memberikan kasih sayangnya, support,

mendengarkan keluh kesah saya dalam segala hal aktivitas dan doa serta

dukungan yang tidak pernah putus untuk saya.

3. Bapak Sukardi Hardjo Sentono, SE.MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Darma Persada beserta jajaran.

4. Bapak Ahmad Basid Hasibuan, SE. Msi selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Universitas Darma Persada.

vi

Page 7: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

5. Bapak Ahmad Basid Hasibuan, SE. Msi, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktu, tenaga dan pikiran dalalm membimbing penulis

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Seluruh staff pengajar dan karyawan di Fakultas Ekonomi khususnya Jurusan

Akuntansi Universitas Darma Persada.

7. Sahabat – sahabat seperjuangan saya khususnya angkatan 2010 tidak dapat

disebutkan satu per satu yang memberikan motivasi, tenaga, pikiran serta

perhatian yang luar biasa besarnya pada saat perkuliahan maupun pada saat

penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan

bermanfaat dengan baik.

Jakarta, 24 Januari 2015

Agnes Sophia Irmawati

vii

Page 8: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN ………………………………………………... i

LEMBARAN PERNYATAAN ………………………………………. ii

LEMBARAN PERSETUJUAN ………………………………………. iii

LEMBARAN PENGESAHAN ………………………………………. iv

ABSTRAK …………………………………………………………….. v

KATA PENGATAR …………………………………………………... vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………….. viii

DAFTAR TABEL …………………………………………………….. xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. xiii

DAFTAR GRAFIK …………………………………………………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian …………………………………….... 1 1

1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………. 9

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………………. 9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Tentang Wajib Pajak ………………………… 11

2.1.1 Pengertian Wajib Pajak ………………………………… 11

2.1.2 Jenis Wajib Pajak ………………………………………. 12

viii

Page 9: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2.1.3 Syarat Subjektif dan Objektif WP ………….………….. 13

2.1.4 Kewajiban dan Hak Wajib Pajak ………………………. 13

2.2 Nomor Pokok Wajib Pajak …………………………………….. 15

2.2.1 Pengertian NPWP ……………………………………… 15

2.2.2 Fungsi NPWP ………………………………………….. 16

2.2.3 Pendaftaran untuk Mendapatkan NPWP ……………… 16

2.2.4 Kewajiban NPWP ……………………………………… 17

2.3 Kesadaran Wajib Pajak ………………………………………… 17

2.3.1 Pengertian Kesadaran ………………………………….. 17

2.3.2 Peraturan Wajib Pajak …………………………………. 18

2.4 Sanksi Perpajakan ……………………………………………… 19

2.4.1 Pengertian Sanksi ……………………………………… 19

2.4.2 Jenis Sanksi di Indonesia ……………………………… 20

2.5 Pemahaman Perpajakan ………………………………………... 21

2.5.1 Pengertian Pajak ……………………………………….. 21

2.5.2 Fungsi Pajak …………………………………………… 23

2.5.3 Jenis pajak …………………………………………....... 23

2.6 Kepatuhan Wajib Pajak ………………………………………... 24

2.6.1 Pengertian Kepatuhan …………………………………. 24

2.6.2 Pengertian Self Assessment System …………………… 26

2.6.3 Elemen – elemen Kepatuhan …………………………... 26

2.6.4 Pemenuhan Kewajiban Perpajakan ……………………. 27

2.6.5 Tata Cara Penetapan Wajib Pajak ………………….….. 27

ix

Page 10: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2.7 Peneliti Terdahulu ……………………………………………… 29

2.8 Kerangka Berfikir ……………………………………………… 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ………………………………………………. 32

3.2 Jenis Data yang Digunakan ……………………………………. 32

3.3 Populasi dan Sampel …………………………………………… 32

3.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………….. 33

3.5 Metode Analisis Data ………………………………………….. 34

3.5.1 Statistik Deskriptif …………………………………….. 34

3.5.2 Uji Kualitas Data ………………………………………. 35

3.5.3 Uji Asumsi Klasik ……………………………………… 35

3.5.4 Teknik Analisis Data …………………………………... 37

3.6 Definisi Variabel Operasional …………………………………. 39

3.6.1 Variabel Independen …………………………………... 39

3.6.2 Variabel dependen …………………………………….. 41

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ……………………………. 43

4.1.1 Tempat dan Objek Penelitian ………………………….. 43

4.1.2 Data Responden ……………………………………….. 44

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………………... 48

4.2.1 Uji Validitas …………………………………………… 48

x

Page 11: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

4.2.2 Uji Reliabilitas …………………………………………. 52

4.3 Uji Normalitas ………………………………………………… 53

4.4 Uji Multikolinearitas ………………………………………….. 54

4.5 Uji Heteroskedastisitas ……………………………………….. 55

4.6 Analisis Regresi Linier Berganda …………………………….. 56

4.7 Hasil Koefisien Korelasi ……………………………………… 58

4.8 Uji t …………………………………………………………… 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 63

5.2 Keterbatasan Penelitian ……………….………….……………. 65

5.3 Saran ……………………………..…………………………….. 66

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 67

xi

Page 12: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Proporsi Penerimaan Pajak Terhadap APBN Tahun 2009 – 2013

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu

Tabel 3.1 Kelebihan dan Kelemahan Kuesioner

Tabel 3.2 Tabel Skor

Tabel 3.3 Tabel Variabel Penelitian

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner

Tabel 4.2 Profil Responden

Tabel 4.3 Item – Total Statistics Variabel X1

Tabel 4.4 Reliability Statistics Variabel X1

Tabel 4.5 Item – Total Statistics Variabel X2

Tabel 4.6 Reliability Statistics Variabel X2

Tabel 4.7 Item – Total Statistics Variabel X3

Tabel 4.8 Reliability Statistics Variabel X3

Tabel 4.9 Item – Total Statistics Variabel Y

Tabel 4.10 Reliability Statistics Variabel Y

Tabel 4.11 Cronbach’s Alpha

Tabel 4.12 Collinearity Statistics

Tabel 4.13 Coefficients

Tabel 4.14 Model Summary

Tabel 4.15 Hasil Uji t

xii

Page 13: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Gambar 4.1 Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X1 terhadap Y

Gambar 4.2 Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X2 terhadap Y

Gambar 4.3 Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X3 terhadap Y

xiii

Page 14: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis WP

Grafik 4.2 Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Grafik 4.3 Data Statistik Responden Berdasarkan Umur Responden

Grafik 4.4 Data Statistik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden

Grafik 4.5 Data Statistik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden

Grafik 4.6 Normal P – P Plot Of Regression Standardized Residual

Grafik 4.7 Histogram

Grafik 4.8 Scatterplot

xiv

Page 15: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian

Lampiran B Tabulasi Jawaban Kuesioner Responden

Lampiran C Output SPSS

Lampiran D Rumus Tabel r

Lampiran E Rumus Tabel t

Lampiran F Rumus Tabel f

xv

Page 16: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB I

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perpajakan memiliki bermacam peraturan yang telah diatur dalam

perundang – undangan. Setiap wajib pajak dituntut untuk memahami

semua aturan perpajakan yang berlaku. Tetapi tidak semua semua wajib

pajak memiliki akses penuh terhadap informasi. Rendahnya jumlah Wajib

Pajak terdaftar di Indonesia juga dikarenakan kurangnya kesadaran

masyarakat akan manfaat pajak dan kepemilikan NPWP. Karena selama

ini banyak masyarakat yang beranggapan bahwa timbal balik pajak

melalui pembangunan sarana prasarana umum dan fasilitas pelayanan

yang baik belum dilakukan secara merata dan hasilnya belum dirasakan

sepenuhnya oleh seluruh masyarakat. Sehingga masyarakat cenderung

untuk melakukan penghindaran pembayaran pajak yang dimulai dengan

tidak mendaftarkan dirinya sebagai Wajib Pajak. Disamping itu

pembaharuan yang terjadi dalam peraturan perpajakan sangatlah cepat bila

dibandingkan dengan peraturan lainnya.

Kesejateraan bagi seluruh bangsa Indonesia dapat diwujudkan

dengan menjalankan pemerintah yang baik dan melaksanakan

pembangunan di segala bidang, tentunya dengan didukung oleh sumber

pembiayaan yang memadai. Salah satu sumber pembiayaan negara adalah

pajak. Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Penetapan

1

Page 17: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Peraturan Pemerintah Penggantian Undang – Undang Nomor 5 Tahun

2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang – Undang Nomor 6

Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan menjadi

Undang – Undang menyebutkan bahwa “ Pajak adalah kontribusi wajib

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan Undang – Undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar – besarnya kemakmuran rakyat.”

Salah satu fungsi pajak adalah fungsi penerimaan (budgetair).

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang digunakan untuk membiayai

pengeluaran – pengeluaran pemerintah (Waluyo, 2008). Kontribusi pajak

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tiap tahun

semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa peranan pajak semakin

besar dalam APBN. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pajak terus

berupaya untuk meningkatkan penerimaan pajak. Proporsi penerimaan

pajak terhadap APBN dalam 3 tahun sejak 2011 hingga 2013 dapat dilihat

pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Proporsi Penerimaan Pajak Terhadap APBN Tahun 2009-2013

No. Tahun Jumlah (dalam triliun) Presentase (%)

Anggaran Pajak APBN Pajak : APBN

1 2013 721,00 995,00 72%

2 2012 1.019,33 1.292,87 78%

3 2011 878,68 1.169,91 75% Sumber : http://www.anggaran.depkeu.go.id, diolah 2014

2

Page 18: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Pemungutan pajak di Indonesia didasarkan atas Undang – Undang

Dasar 1945 Pasal 23A yang menyebutkan bahwa pajak dan pungutan lain

yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur oleh Undang –

Undang. Widia (2009) mengemukakan bahwa pemungutan pajak di

Indonesia merupakan suatu kesepakatan antara Pemerintah dan rakyat

yang diwakili oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Hal ini sekaligus menjadi

landasan hukum bagi peraturan – peraturan di bidang perpajakan untuk

melakukan pemungutan pajak di Indonesia. Selain itu, pemungutan pajak

merupakan perwujudan dari pengabdian kewajiban dan peran serta Wajib

Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban

perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan

nasional.

Sistem pemungutan pajak di Indonesia telah mengalami perubahan

dari official assessment system menjadi self assessment system sejak

reformasi perpajakan pada tahun 1983. Self assessment system merupakan

system pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan,

tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan,

membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar

(Waluyo, 2008). Supadmi (2009) menyatakan bahwa sistem self

assessment menuntut adanya peran serta aktif dari masyarakat dalam

pemenuhan kewajiban perpajakannya. Kesadaran dan kepatuhan yang

tinggi dari wajib pajak merupakan faktor terpenting dari pelaksanaan

sistem tersebut.

3

Page 19: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Menurut (Supadmi, 2009) berpendapat bahwa dianutnya system

self assessment membawa misi dan konsekuensi perubahan sikap

(kesadaran) warga masyarakat untuk membayar pajak secara sukarela

(voluntary compliance). Kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan

secara sukarela merupakan tulang punggung system self assessment.

Secara umum, kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi oleh wajib pajak

berdasarkan system self assessment adalah :

1. Mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP).

2. Membayar dan melaporkan pajak penghasilan dan pajak lainnya.

Salah satu kewajiban wajib pajak adalah mendaftarkan diri untuk

memperoleh NPWP. Kepemilikan NPWP merupakan suatu kewajiban

bagi setiap Wajib Pajak apabila telah memenuhi persyaratan subjektif dan

objektif berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan

perpajakan. Selain karena kewajiban, kepemilikan NPWP juga

dilatarbelakangi oleh berbagai fungsi NPWP sebagai identitas wajib

pajak tersebut. Priantara (2011) berpendapat bahwa kebutuhan memiliki

NPWP bagi wajib pajak dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana

wajib pajak tersebut sangat memerlukan NPWP. Faktor kebutuhan

tersebut berkaitan dengan fungsi dari memiliki NPWP. Putri (2012)

mengatakan bahwa wajib pajak akan patuh untuk mendaftarkan diri

apabila memperoleh manfaat atas kepemilikan NPWP. Penelitian yang

dilakukan oleh Putri (2012) menunjukkan bahwa manfaat yang dirasakan

4

Page 20: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memiliki

NPWP.

Setelah wajib pajak memiliki NPWP, maka segala aktivitas

perpajakan yang dilakukan oleh wajib pajak akan tercatat dan terpantau

oleh Direktorat Jendral Pajak melalui NPWP sebagai sarana administrasi

perpajakan. Namun, kepemilikan NPWP tidak menjamin bahwa wajib

pajak akan melaksanakan kewajiban untuk membayar dan melaporkan

pajaknya. Banyak wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajiban

tersebut meskipun telah memiliki NPWP. Kepemilikan NPWP harus dapat

memberikan manfaat yang selaras dengan kepentingan wajib pajak.

Manfaat – manfaat tersebut diharapkan akan memotivasi wajib pajak tidak

hanya untuk petuh memiliki NPWP tetapi juga untuk patuh memenuhi

kewajiban yang berkaitan dengan pajak penghasilan yaitu membayar dan

melaporkan pajaknya. Oleh karena itu, fungsi NPWP diduga sebagai salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam

membayar da melaporkan pajak.

Menurut Ritongga (2011) berpendapat bahwa kesadaran adalah

perilaku atau sikap terhadap suatu objek yang melibatkan anggapan dan

perasaan serta kecenderungan untuk bertindak sesuai objek tersebut.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesadaran wajib pajak dalam

membayar pajak merupakan perilaku wajib pajak berupa pandangan atau

perasaan yang melibatkan pengetahuan, keyakinan, dan penalaran disertai

5

Page 21: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

kecenderungan untuk bertindak sesuai peraturan yang diberikan oleh

sistem dan ketentuan pajak tersebut.

Kepatuhan wajib pajak dapat pula ditingkatkan melalui pengenaan

sanksi perpajakan. Undang – Undang dan peraturan telah mengatur

bagaimana pelaksanaan ketentuan umum dan tata cara perpajakan,

termasuk sanksi yang akan dikenakan apabila wajib pajak tidak memenuhi

kewajiban perpajakannya. Pengenaan sanksi bertujuan untuk mencegah

ketidakpatuhan wajib pajak. Ketegasan Direktorat Jenderal Pajak dalam

menerapkan sanksi kepada wajib pajak yang tidak memenuhi

kewajibannya sangat diperlukan sehingga terbentuk perilaku kepatuhan

wajib pajak. Hasil penelitian yang dilakukan Muliari dan Setiawan (2010)

menemukan bahwa persepsi wajib pajak tentang sanksi perpajakan secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan pelaporan wajib

pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur.

Pemahaman pajak adalah informasi pajak yang dapat digunakan

wajib pajak sebagai dasar untuk bertindak, mengambil keputusan, dan

untuk menempuh arah atau strategi tertentu sehubungan dengan

pelaksanaan yang hak dan kewajibannya dibidang perpajakan (Veronica

Carolina, dkk, 2009). Selain itu peneliti juga ingin membuktikan model

penelitian yang diungkapkan oleh Cristensen et al. (1994) bahwa Wajib

Pajak yang memiliki pengetahuan yang baik, akan memiliki presepsi

keadilan yang positif terhadap sistem pajak yang berakibat tingkat

kepatuhan pajak lebih tinggi.

6

Page 22: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Kepatuhan wajib pajak adalah sebagai suatu iklim kepatuhan dan

kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan perpajakan (Siti Kurnia

Rahayu, 2010 : 138). Kepatuhan wajib pajak dapat dilihat berdasarkan

criteria yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran Direktur Jendral Pajak

Nomor SE – 02/PJ/2008 Tentang Tata Cara penetapan Wajib Pajak

Dengan Kriteria Tertentu. Wajib Pajak akan ditetapkan sebagai Wajib

Pajak Patuh oleh Direktorat Jendral Pajak jika memenuhi criteria tertentu

dalam Surat Edaran tersebut. Salah satu criteria Wajib Pajak Patuh adalah

tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) dalam 3

tahun terakhir.

Self assessment system adalah suatu cara wajib pajak dituntut

dimana Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung pajak sendiri.

Keberhasilan sistem ini sangat ditentukan oleh kepatuhan sukarela Wajib

Pajak dan pengawasan yang optimal dari aparat pajak. Wajib Pajak

menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan pajaknya

sendiri. Pajak yang disetor oleh Wajib Pajak tersebut dianggap benar,

sampai pemerintah membuktikannya salah (Sultoni, 2013). Kepatuhan

wajib pajak merupakan syarat agar penerimaan pajak negara meningkat.

Ketidakpatuhan wajib pajak dalam self assessment system dapat

berkembang apabila idak adanya ketegasan dari instanasi perpajakan. Hal

ini dapat mencapai suatu tingkat dimana sistem perpajakan akan menjadi

lumpuh. Menjaga agar wajib pajak tetap berada dalam koridor peraturan

7

Page 23: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

perpajakan, maka diantisipasi dengan melakukan upaya intensifikasi

pemeriksaan terhadap wajib pajak yang memenuhi criteria untuk diperiksa.

Penerapa self assessment system di Indonesia merupakan salah

satu bentuk upaya dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak

untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Direktorat Jendral Pajak terus

berupaya meningkatkan penerimaan pajak melalui penambahan jumlah

wajib pajak terdaftar. Namun, penambahan jumlah wajib pajak terdaftar

yang ada tidak diiringi dengan peningkatan kepatuhan wajib pajak.

Demikian pula tingkat kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Jakarta

Cakung Satu yang cenderung menurun yang dilihat dari tahun 2012 –

2014. Rasio kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan pemenuhan

kewajiban perpajakannya dari tahun ke tahun masih menunjukkan

persentase yang tidak mengalami peningkatan secara berarti. Hal ini

didasarkan pada perbandingan jumlah wajib pajak yang melaporkan SPT

sedikit sekali dengan jumlah total wajib pajak efektif. Oleh karena itu,

perlu dilakukan penelitian mengenai faktor – faktor yang menyebabkan

kepatuhan wajib pajak masih rendah. Variabel yang diduga mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak dalam penelitian ini adalah kesadaran wajib pajak,

sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan pengujian mengenai

pengaruh dari kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman

perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Oleh karena itu, peneliti

termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai kepatuhan wajib

8

Page 24: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

pajak dengan judul “PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK,

SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu).”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas penulis merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak?

2. Apakah sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib

pajak?

3. Apakah pemahaman perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan

wajib pajak?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal – hal sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap

kepatuhan wajib pajak.

b. Untuk menganalisis pengaruh sanksi perpajakan terhadap kepatuhan

wajib pajak.

c. Untuk menganalisis pengaruh pemahaman perpajakan terhadap

kepatuhan wajib pajak.

9

Page 25: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

1.3.2 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, adapun manfaat penelitian yang

diperoleh adalah sebagai berikut :

a. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para akademik

sebagai referensi untuk menambah pengetahuan para akademik

mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan

pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya

dalam menambahkan pengetahuan dan memberikan motivasi

mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan

pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.

c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

referensi bagi peneliti selanjutnya berkaitan dengan pengaruh

kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan

terhadap kepatuhan wajib pajak.

10

Page 26: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Tentang Wajib Pajak

2.1.1 Pengertian Wajib Pajak

Wajib Pajak adalah Orang Pribadi dan Badan, meliputi pembayar

pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan

kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan (UU No.28 Tahun 2007 Tentang KUP, UU No.36

Tahun 2008 Tentang PPh dan UU No.42 Tahun 2009 Tentang PPN dan

PPnBM serta peraturan pelaksanaannya).

Menurut Wikipedia Wajib Pajak, sering disingkat dengan sebutan

WP adalah orang pribadi atau badan (subjek pajak) yang menurut

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk

melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau

pemotong pajak tertentu. Wajib pajak bisa berupa wajib pajak orang

pribadi atau wajib pajak badan.

Wajib pajak dibedakan menjadi dua yaitu wajib pajak orang

pribadi dan wajib pajak badan. Di Indonesia, setiap orang wajib

mendaftarkan diri dan mempunyai NPWP yang berguna untuk sarana

dalam administrasi perpajakan, tanda pengenal diri atau identitas WP

dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya, untuk

dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan, dan menjaga ketertiban

11

Page 27: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan.

Sehingga dalam rangka memberikan kepastian hukum kepada wajib pajak

dalam rangka melaksanakan kewajiban perpajakannya, undang-undang

mengatur secara tegas hak dan kewajiban wajib pajak dalam satu hukum

pajak formal.

Jadi dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa wajib pajak,

sering disingkat dengan sebutan WP adalah orang wajib pajak / badan

(subjek pajak) yang menurut ketentuan peraturan perundang – undangan

perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk

pemungutan pajak / pemotongan pajak tertentu. Wajib pajak bisa berupa

wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan

2.1.2 Jenis Wajib Pajak

Wajib pajak (WP) terdiri atas :

1. Wajib Pajak Orang Pribadi

Wajib pajak orang pribadi adalah subjek pajak yang memiliki

penghasilan atas usaha sendiri atau memiliki pekerjaan tidak bebas

(karyawan) yang penghasilannya di atas pendapatan tidak kena pajak

(PTKP), yaitu Rp 15.840.000,00.

Setiap orang Wajib Pajak mendaftarkan diri dan mempunyai nomor

pokok wajib pajak (NPWP), kecuali ditentukan dalam Undang –

Undang. Jumlah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar pada KPP

Pratama Jakarta Cakung Satu sebanyak 77.536 WPOP.

12

Page 28: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2. Wajib Pajak Badan

Wajib pajak badan adalah sekumpulan orang atau modal yang

merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak

melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas (PT), Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) dengan nama dan dalam bentuk apapun firma,

koperasi, dana pension, persekutuan, yayasan, organisasi, lembaga atau

bentuk yang lainnya. Setiap Wajib Pajak Badan mendaftarkan badan

dan memiliki NPWP badan. Jumlah wajib pajak badan yang terdaftar

pada KPP Pratama Jakarta Cakung Satu sebanyak 3.876 WP Badan.

2.1.3 Syarat Subjektif dan Syarat Objektif Wajib Pajak

UU No.16 Tahun 2009 tentang ketentuan umum dan tata cara

perpajakan (untuk selanjutnya disebut UU KUP) tepatnya dipenjelasan

Pasal 2 ayat (1) UU KUP, berikut definisinya :

1. Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan

mengenai subjek pajak dalam Undang – Undang Pajak Penghasilan

1984 dan perubahannya.

2. Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak menerima

atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan

pemotongan atau pemungutan sesuai dengan Penghasilan 1984 dan

perubahannya.

2.1.4 Kewajiban dan Hak Wajib Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang –

13

Page 29: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsug dan

digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran

rakyat.

1. Kewajiban Wajib Pajak :

a. Kewajiban mendaftarkan diri.

b. Kewajiban pembayaran, pemotongan / pemungutan / dan pelaporan

pajak.

c. Kewajiban dalam hal diperiksa.

d. Kewajiban member data.

2. Hak Wajib Pajak :

a. Hak atas kelebihan pembayaran pajak.

b. Hak dalam hal wajib pajak dilakukan pemeriksaan pemeriksa.

c. Hak untuk mengajukan keberatan, banding dan peninjauan

kembali.

d. Hak – hak wajib pajak lainnya :

1) Hak kerahasian bagi wajib pajak

2) Hak untuk pengangsuran atau penundaan pembayaran

3) Hak untuk penundaan pelaporan SPT Tahunan

4) Hak untuk pengurangan PPh Pasal 25

5) Hak untuk pengurangan PBB

6) Hak untuk pembebasan pajak

7) Pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak

8) Hak untuk mendapatkan insentif perpajakan

14

Page 30: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2.2 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

2.2.1 Pengertian NPWP

Berdasarkan Undang – Undang KUP Nomor 16 Tahun 2009 Pasal

2 pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak tersebut adalah suatu sarana

dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal

diri atau identitas Wajib Pajak. Dengan diperolehnya Nomor Pokok Wajib

Pajak, berarti Wajib Pajak telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak.

Menurut Wikipedia Nomor Pokok Wajib Pajak biasa disingkat

dengan NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak (WP)

sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai

tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak

dan kewajiban perpajakannya.

Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan sarana administrasi

perpajakan yang berfungsi sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib

Pajak serta menjaga ketaatan dalam pembayaran pajak dalam pengawasan

administrasi perpajakan karena seseorang yang telah memiliki NPWP akan

lebih mudah terakses oleh DJP.

Definisi Nomor Pokok Wajib Pajak adalah sebuah identitas atau

nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana administrasi

perpajakan dan untuk melaksanakan hak dan kewajibannya yang

berhubungan dengan perpajakan.

15

Page 31: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2.2.2 Fungsi NPWP

1. Sarana dalam administrasi perpajakan.

2. Tanda pengenal diri / identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak

dan kewajiban perpajakan.

3. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.

4. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan

administrasi perpajakan.

2.2.3 Pendaftaran untuk Mendapatkan NPWP

1. Berdasarkan sistem penaksiran sendiri untuk setiap WP wajib

mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui

Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) yang

wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP,

untuk diberikan NPWP.

2. Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin yang

dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan

keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan

perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.

3. WPOP Pengusaha tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda

dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke Kantor

Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya,

juga diwajibkan mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak yang

wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.

16

Page 32: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

4. WPOP yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila

sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya

telah melebihi PTKP setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat

pada akhir bulan berikutnya.

5. WPOP lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan

permohonan untuk memperoleh NPWP.

2.2.4 Kewajiban NPWP

Apabila dikaitkan dengan kewajiban Nomor Pokok Wajib Pajak,

maka yang wajib memiliki NPWP adalah :

a. Semua subjek pajak badan dalam negeri.

b. Sunjek pajak orang pribadi dalam negeri yang berpenghasilan di atas

PTKP dalam satu tahun pajak.

c. BUT.

2.3 Kesadaran Wajib Pajak

2.3.1 Pengertian Kesadaran

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kesadaran adalah

keadaan tahu, mengerti dan merasa. Kesadaran untuk mematuhi ketentuan

(hukum pajak) yang berlaku tentu menyakut faktor – faktor apakah

ketentuan tersebut telah diketahui, diakui, dihargai, dan ditaati. Bila

seseorang hanya mengetahui berartikesadaran wajib pajak tersebut masih

rendah. Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi dimana wajib pajak

mengetahui, memahami dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan

benar dan sukarela. Pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan

17

Page 33: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

sangat penting karena dapat membantu wajib pajak dalam mematuhi

aturan perpajakan.

Menurut Ritongga (2011) kesadaran adalah perilaku atau sikap

terhadap suatu objek yang melibatkan anggapan dan perasaan serta

kecenderungan untuk bertindak sesuai objek tersebut. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak

merupakan perilaku wajib pajak berupa pandangan atau perasaan yang

melibatkan pengetahuan, keyakinan, dan penalaran disertai kecenderungan

yang diberikan oleh system dan ketentuan pajak tersebut.

Wajib pajak harus melaksanakan aturan itu dengan benar dan

sukarela. Jadi dapat didefinisikan, kesadaran wajib pajak adalah suatu

kondisi dimana wajib pajak mengetahui, mengakui, menghargai, dan

menaati ketentuan perpajakan yang berlaku serta memiliki kesungguhan

dan keinginan untuk memenuhi kewajiban pajaknya.

2.3.2 Peraturan Wajib Pajak

Wajib pajak harus melaksanakan aturan itu dengan benar dan

sukarela. Jadi, kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi dimana wajib

pajak mengetahui, mengakui, menghargai dan menaati ketentuan

perpajakan yang berlaku serta memiliki kesungguhan dan keinginan untuk

memenuhi kewajiban pajaknya. Wajib pajak dikatakan memiliki kesadaran

apabila (Manik Asri, 2009) :

1. Mengetahui adanya Undang – Undang dan ketentuan perpajakan.

18

Page 34: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2. Mengetahui fungsi pajak untuk pembiayaan Negara.

3. Memahami bahwa kewajiban perpajakan harus dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

4. Memahami fungsi pajak untuk pembiayaan Negara.

5. Menghitung, membayaran, melaporkan pajak dengan sukarela.

6. Menghitung, membayaran, melaporankan pajak dengan benar.

2.4 Sanksi Perpajakan

2.4.1 Pengertian Sanksi

Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan

kepada orang yang melanggar peraturan. Peraturan atau Undang – Undang

merupakan rambu – rambu bagi seseorang untuk melakukan sesuatu

mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang seharusnya tidak

dilakukan. Sanksi diperlukan agar peraturan atau Undang – Undang tidak

dilanggar (Arum, 2012).

Sanksi dalam perpajakan menjadi penting karena pemerintah

Indonesia memilih menerapkan self assessment system dalam rangka

pelaksanaan pemungutan pajak. Pemerintah telah menyiapkan rambu –

rambu yang diatur dalam Undang – Undang Perpajakan yang berlaku agar

pelaksanaan pemungutan pajak dapat tertib dan sesuai dengan target yang

diharapkan. Apabila kewajiban perpajakan tidak dilaksanakan, maka ada

konsekuensi hukum yang bisa terjadi kerena pajak mengandung unsur

pemaksaan Konsekuensi tersebut adalah pengenaan sanksi – sanksi

perpajakan.

19

Page 35: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2.4.2 Jenis Sanksi di Indonesia

Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan

Umum Dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua macam

sanksi, yaitu :

1. Sanksi administrasi yang terdiri dari :

a. Sanksi administrasi berupa denda.

b. Sanksi administrasi berupa bunga.

c. Sanksi administrasi berupa kenaikan.

2. Sanksi pidana yang terdiri dari :

a. Pidana kurungan.

b. Pidana penjara.

Muliari dan Setiawan (2010) menjelaskan bahwa sanksi perpajakan

merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata

lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak

melanggar norma perpajakan. Pandangan tentang sanksi perpajakan

tersebut diukur dengan indikator sebagai berikut:

1. Sanksi pidana yang dikenakan bagi pelanggar aturan pajak cukup

berat.

2. Sanksi adminstrasi yang dikenakan bagi pelanggar aturan pajak sangat

ringan.

3. Pengenaan sanksi yang cukup berat merupakan salah satu sarana

mendidik wajib pajak.

20

Page 36: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

4. Sanksi pajak harus dikenakan kepada pelanggarnya tanpa toleransi.

5. Pengenaan sanksi atas pelanggaran pajak dapat dinegosiasikan.

Arum (2012) bahwa pemberian sanksi (law enforcement) tanpa

pandang bulu dan dilaksanakan secara konsekuen merupakan cara yang

paling efektif dari keempat hal di atas. Namun, sekarang ini banyak wajib

pajak yang menganggap remeh sanksi perpajakan. Wajib pajak berfikir

bahwa sanksi perpajakan yang dikenakan tidaklah menakutkan. Wajib

pajak bahkan tidak seganbuntuk menyuap aparat pajak agar dapat terbebas

dari sanksi. Pengenaan sanksi perpajakan bertujuan untuk menciptakan

kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Beberapa hasil penelitian yang dilakukan seperti Muliari dan Setiawan

(2010), dan Arum (2012) mengenai sanksi perpajakan menunjukkan

bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib

pajak. Semakin tinggi atau beratnya sanksi, maka akan semakin merugikan

wajib pajak. Oleh sebab itu, sanksi perpajakan diduga akan berpengaruh

terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.

2.5 Pemahaman Perpajakan

2.5.1 Pengertian Pajak

Pengertian pajak berdasarkan Pasal 1 UU No. 16 Tahun 2009

tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah sebagai berikut;

“Pajak adalah kontribusi wajib pada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang – undang,

21

Page 37: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat”.

Menurut Waluyo (2009:2) pengertian pajak adalah sebagai berikut:

“Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan)

yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan

umum (Undang – Undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang

langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk

menyelenggarakan pemerintahan”.

Menurut S. I. Djajadiningrat: “Pajak sebagai suatu kewajiban

menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu

keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu,

tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan

pemerintah serta dapat dipaksakan tetapi tidak ada jasa timbal balik dari

negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan umum”.

Jadi dapat didefinisikan, pajak adalah bantuan baik secara langsung

maupun tidak yang dipaksa oleh kekuasaan publik dari penduduk untuk

menutupi belanja pemerintah. Pajak merupakan sutu pemungutan dari

masyarakat yang berguna untuk kepentingan Negara.

22

Page 38: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

2.5.2 Fungsi Pajak

Berdasarkan definisi pajak yang telah dijabarkan sebelumnya,

secara implisit terlihat ada dua fungsi pajak berdasarkan Mardiasmo

(2009:1), yaitu:

1. Fungsi Penerimaan (Budgetary)

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluarannya.

2. Fungsi Mengatur (Regulatory)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan

pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contoh: pajak yang

tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi konsumsi

minuman keras, pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang

mewah untuk mengurangi gaya hidup konsumtif dan tarif pajak untuk

ekspor sebesar 0%, untuk mendorong ekspor produk indonesia di

pasaran dunia.

2.5.3 Jenis Pajak

Menurut Merdiasmo (2009:5) terdapat berbagai jenis pajak yang

dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu penggolongan menurut

golongannya, menurut sifatnya, dan menurut lembaga pemungutannya.

1. Menurut golongannya, jenis pajak terdiri dari :

a. Pajak Langsung, adalah pajak yang harus dipikul / ditanggung

sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dilimpahkan / dibebankan

kepada orang lain / pihak lain.

23

Page 39: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

b. Pajak Tidak Langsung, adalah pajak yang akhirnya dapat

dibebankan / dilimpahkan kepada orang lain / pihak ketiga.

2. Menurut sifatnya, jenis pajak terdiri dari:

a. Pajak Subjektif, adalah pajak yang penanganannya

memperlihatkan pada keadaan pribadi Wajib Pajak / pengenaan

pajak yang memperlihatkan pada subjeknya.

b. Pajak Objektif, adalah pajak yang pengenaannya memperhatikan

pada objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan peristiwa

yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa

memperhatikan keadaan pribadi subjek pajak (WP) maupun tempat

tinggal.

3. Menurut lembaga pemungutannya, jenis pajak terdiri dari :

a. Pajak Negara (Pajak Pusat), adalah pajak yang dipungut oleh

pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga

Negara pada umumnya.

b. Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

baik Daerah Tingkat I maupun Daerah Tingkay II dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga masing – masing.

2.6 Kepatuhan Wajib Pajak

2.6.1 Pengertian Kepatuhan

Kepatuhan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), berarti

tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. (Viqania, 2012) Kepatuhan

adalah motivasi seseorang, kelompok atau organisasi untuk berbuat atau

24

Page 40: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

tidak berbuat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Jadi, kepatuhan

pajak merupakan kepatuhan seseorang, dalam hal ini adalah wajib pajak,

terhadap peraturan atau Undang – Undang Perpajakan.

Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010 : 138) mengatakan bahwa

kepatuhan wajib pajak dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana

wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan

hak perpajakannya.

Kepatuhan wajib pajak (Wahyu Santoso, 2008) adalah wajib pajak

mempunyai kesediaan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai

dengan peraturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan,

investigasi seksama, peringatan, penerapan sanksi hukum maupun

administrasi.

Menurut Norman D. Nowak, kepatuhan wajib pajak adalah suatu

iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan,

tercemin dalam situasi dimana :

1. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan

peraturan perundang – undangan perpajakan.

2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.

3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.

4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

Jadi dapat didefinisikan,kepatuhan wajib pajak adalah rasa bersalah

dan rasa malu presepsi wajib pajak atas kewajaran dan keadilan beban

25

Page 41: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

pajak yang wajib pajak tanggung dan berpengaruh kepuasan terhadap

pelayanan pemerintah.

2.6.2 Pengertian Self Assessment System

Self assessment system merupakan metode yang memberikan

tanggungjawab yang besar kepada wajib pajak karena semua proses dalam

pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan sendiri oleh wajib pajak.

Menurut Waluyo dan Wirawan B Iiyas dalam bukunya Perpajakan

Indonesia, self assessment system merupakan pemungutan pajak yang

memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak

untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri

besarnya pajak yang harus dibayar.

Menurut Siti Resmi dalam bukunya Perpajakan, self assessment

system adalah sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang

wajib pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak terhutang setiap

tahunya sesuai dengan undang – undang perpajakan yang berlaku.

Jadi dapat didefinisikan, bahwa self assessment system merupakan

wewenang, kepercayaan, tanggungjawab untuk wajib pajak menghitung,

memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak

yang harus dibayar setiap tahun sesuai dengan undang – undang

perpajakan yang berlaku.

2.6.3 Elemen – elemen Kepatuhan

Menurut (Supadmi, 2009) mengatakan bahwa kepatuhan sebagai

fondasi self assessment dapat dicapai apabila elemen – elemen kunci telah

26

Page 42: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

diterapkan secara efektif. Elemen – elemen kunci tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Program pelayanan yang baik kepada wajib pajak.

2. Prosedur yang sederhana dan memudahkan wajib pajak.

3. Program pemantauan kepatuhan dan verifikasi yang efektif.

4. Pemantauan law enforcement secara tegas dan adil.

2.6.4 Pemenuhan Kewajiban Perpajakan

Menurut (Supadmi, 2009) menyebutkan bahwa wajib pajak

bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban pajaknya dan kemudian

secara akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajak tersebut.

Kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan yang

tercermin dalam situasi sebagai berikut :

1. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan.

2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas.

3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar.

4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.

2.6.5 Tata Cara Penetapan Wajib Pajak

Direktur Jenderal Pajak telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor

SE-02/PJ/2008 Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria

Tertentu sebagai turunan dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor

192/PMK.03/2007. Dalam Surat Edaran tersebut disebutkan bahwa Wajib

27

Page 43: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Pajak Patuh adalah wajib pajak yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal

Pajak sebagai wajib pajak yang memenuhi kriteria tertentu sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.03/2007

Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu

Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.

Kriteria tertent dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

192/PMK.03/2007 adalah :

1. Tepat waktu penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) dalam 3 tahun

terakhir.

2. Penyampaian SPT Masa yang terlambat dalam tahun terakhir untuk

Masa Pajak dari Januari sampai Nopember tidak lebih dari 3 masa

pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut.

3. SPT Masa yang terlambat seperti dimaksud dalam huruf b telah

disampaikan tidak lewat batas waktu penyampaian SPT Masa untuk

masa pajak berikutnya.

4. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali

telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran

pajak, meliputi keadaan pada tanggal 31 Desember tahun sebelum

penetapan sebagai Wajib Pajak Patuh dan tidak termasuk utang pajak

yang belum melewati batas akhir pelunasan.

5. Laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau lembaga

pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat wajar tanpa

pengecualian selama tiga tahun berturut-turut dengan ketentuan

28

Page 44: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

disusun dalam bentuk panjang (long form report) dan menyajikan

rekonsiliasi laba rugi komersial dan fiskal bagi Wajib Pajak yang

menyampaikan SPT Tahunan dan juga pendapat akuntan atas laporan

keuangan yang diaudit ditandatangani oleh akuntan publik yang tidak

dalam pembinaan lembaga pemerintah pengawas akuntan publik.

6. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di

bidang perpajakan berdasar pada putusan pengadilan yang memiliki

kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 tahun terakhir.

2.7 Peneliti Terdahulu

Tabel 2.1

Peneliti Terdahulu

Penelitian

(Tahun)

Judul

Penelitian

Variabel

Penelitian

Alat

Analisis

Hasil Penelitian

(Kesimpulan)

Siti

Masruroh

(2013)

Pengaruh

kemanfaatan

NPWP,

pemahaman WP,

kualitas

pelayanan, dan

sanksi perpajakan

terhadap

Kepatuhan WP

(Studi Empiris

pada WPOP di

Kabupaten Tegal)

Variabel independen:

kemanfaatan NPWP,

pemahaman

WP,kualitas

pelayanan dan sanksi

perpajakan

Variabel dependen:

Kepatuhan WP

Analisis

regresi

berganda

Pemahaman WP

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap kepatuhan

WP

Kemanfaatan NPW,

kualitas pelayanan dan

sanksi perpajakan

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

kepatuhan WP

Fuandi

(2013)

Pengaruh kualitas

pelayanan

petugas pajak,

sanksi perpajakan

dan biaya

kepatuhan pajak

terhadap

kepatuhan wajib

Variabel independen :

Kualitas petugas

pajak, sanksi

perpajakan dan biaya

kepatuhan pajak

Variabel dependen :

Kepatuhan wajib

Analisis

regresi

berganda

Kualitas pelayanan

petugas, sanksi

perpajakan dan biaya

kepatuhan pajak

berpengaruh

signifikan terhadap

kepatuhan wajib pajak

UMKM

29

Page 45: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

KEPATUHAN WAJIB

PAJAK (Y)

pajak UMKM di

Jawa Timur

pajak UMKM

Rita

Rahmadian

(2012)

Pengaruh

kesadaran WP,

pelayanan fiskus,

dan sanksi pajak

terhadap

Kapatuhan

WPOP di KPP

pratama jakarta

Kembang

Variabel independen:

Kesadaran WP,

pelayananfiskus dan

sanksi pajak

Variabel dependen:

Kepatuhan WPOP

Analisis

regresi

berganda

Kesadaran WP,

pelayanan fiskus dan

sanksi pajak

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap Kepatuhan

WPOP

Muliari dan

Setiawan

(2010)

Persepsi tentang

sanksi perpajakan

dan kesadaran

WP terhadap

kepatuhan

pelaporan WPOP

Variabel independen:

Presepsi tentang

sanksi perpajakan dan

kesadaran WP

Variabel dependen:

Kepatuhan pelaporan

WPOP

Analisis

regresi

berganda

Persepsi WP tentang

sanksi perpajakan dan

kesadaran WP

berpengaruh positif

dan signifikan pada

kepatuhan pelaporan

WPOP

2.8 Kerangka Berfikir

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

secara skematis dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

PEMAHAMAN

PERPAJAKAN (X3)

KESADARAN WAJIB

PAJAK (X1)

SANKSI PERPAJAKAN

(X2)

30

Page 46: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Diharapkan dengan adanya Kesadaran Wajib Pajak (X1) untuk

melaksanakan self assessment sesuai dengan Kepatuhan Wajib Pajajk.

Cara seperti itu sangat efektif untuk melaksanakan kewajiban wajib

pajak.

Penerapan Sanksi Perpajakan (X2) bertujuan untuk memberikan efek

jera kepada wajib pajak yang melanggar norma perpajakan sehingga

tercipta kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajibabn

perpajakannya. Sanksi perpajakan diduga akan berpengaruh terhadap

tingkat kepatuhan wajib pajak.

Hal ini yang menjadi dasar adanya dugaan bahwa Pemahaman

Perpajakan (X3) tentang peraturan perpajakan berpengaruh terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak. Semakin tinggi tingkat Pemahaman

Perpajakan mengenai perpajakan maka Kepatuhan Wajib Pajak juga

akan semakin meningkat

31

Page 47: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dan pengumpulan data dalam rangka penyusunan

penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di

Wilayah Jakarta yaitu : KPP Pratama Jakarta Cakung Satu yang beralamat

di Jalan Pulo Buaran VI Pulogadung Kawasan Industri Jakarta Timur.

Serta izin meminta data KPP Jakarta Cakung kepada Kantor Pusat

Direktorat Jendral Pajak yang beralamat di Gatot Subroto Jakarta Selatan.

3.2 Jenis data yang digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang

telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari wajib

pajak yang melaporkan pajaknya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Jakarta Cakung.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas objek / subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam

penelitian ini adalah wajib pajak.

32

Page 48: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

dengan teknik Sampling Insidental. Sampling Insidental adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi dan wajib

pajak badan yang sedang melakukan kewajiban di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Jakarta Cakung Satu.

Didalam kuesioner disampaikan bahwa responden diberikan

kebebasan dalam mengisi identitsa maupun tidak mengisi, kecuali hal –

hal yang diperlukan dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk

mengantisipasi rendahnya respon rate dari responden. Peneliti juga

memberikan jaminan kerahasiaan atas jawaban yang diberikan responden.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner

adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan informasi dari responden atau laporan mengenai pribadi atau

hal – hal lain yang ingin diketahui.

Teknik pendristribusian kuesioner yang dilakukan peneliti dengan

cara mendatangi langsung wajib pajak yang sedang membayar SPT di

KPP Pratama Jakarta Cakung Satu. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah dengan teknik Sampling Insedental. Dalam hal ini

33

Page 49: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

peneliti memberikan kuesioner berdasarkan petunjuk dari staf yang berada

di KPP Pratama Jakarta Cakung Satu yang bertugas dalam penanganan

wajib pajak dan dalam hal ini staf tersebut telah mengetahui criteria wajib

pajak yang dijadikan responden.

Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner surat

yang memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut rinciannya :

Tabel 3.1

Kelebihan dan Keleman Kuesioner

KUESIONER

Kelebihan Kuesioner Kelemahan Kuesioner

Tidak memerlukan hadirnya

peneliti;

Responden sering tidak teliti dalam

menjawab sehingga ada pertanyaan

yang terlewati tidak terjawab,

padahal sukar diulangi diberikan

kembali padanya;

Dapat dibagikan secara serentak

kepada responden;

Sering sukar dicari validitasnya;

Dapat dijawab oleh responden

menurut kecepatan masing –

masing menurut waktu senggang

responden;

Walaupun dibuat anonim, kadang –

kadang responden sengaja

memberikan jawaban yang tidak

betul atau tidak jujur;

Dapat dibuat anonim sehingga

responden bebas, jujur dan tidak

malu – malu menjawab;

Angket yang dikirim lewat pos

pengembaliannya sangat rendah,

hanya sekitar 20%. Seringkali tidak

dikembalikan terutama jika dikirim

lewat pos menurut penelitian;

Dapat dibuat berstandar sehingga

semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar – benar

sama.

Waktu pengembaliannya tidak

sama – sama, bahkan kadang –

kadang ada yang terlalu lama

sehingga terlambat.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

mengenai tanggapan responden terhadap variabel – variabel penelitian

34

Page 50: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

yang menunjukkan angka minimum, maksimum, rata – rata serta standar

deviasi. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan dan pengetahuan perpajakan.

3.5.2 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument

penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan uji validitas.

1. Uji validitas menunjukan kepada keputusan dan kecermatan alat ukur

dalam melaksanakan fungsi pengukurannya. Indikator dari uji validitas

adalah pearson korelasi. Uji tersebut masing – masing untuk

mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari

penggunaan instrument dengan uji pearson korelasi dengan skor

masing – masing item pertanyaan dengan total skor pertanyaan.

Suatu instrument dikatakan valid apabila r hitung > r tabel.

2. Uji konsistensi internal (reliabilitas) ditentukan dengan koefisien

Cronbach Alpha. Pengujian ini menetukan konsistensi jawaban

responden atas suatu instrument penelitian.

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara teoritis

akan menghasilkan nilai parameter model pendugaan yang valid bila

terpenuhinya asumsi klasik refresi oleh model statistic yang teruji terlebih

dahulu, meliputi :

35

Page 51: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

1. Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi

normal atau tidak, nilai residualnya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual normal

atau mendekati normal. Jika distribusi normal maka garis yang

menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Kolmogorov Smirnov yaitu dengan kriteria jika signifikan

Kolmogorov Smirnov <5% maka data tidak normal, sebaliknya jika

signifikan Kolmogorov Smirnov >5% maka data normal.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Untuk mendektesi ada atau tidaknya Multikolinearitas didalam regresi

dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) jika nilai

tolerance value > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terjadi

Multikolinearitas. Cara lain untuk mendeteksi multikonearitas adalah

dengan melihat koefisien antar variabel independen. Model regresi

dikatakan tidak mengalami multikolinearitas bila korelasi antar

variabel independen lemah.

36

Page 52: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model

regresi terjadi ketideksamaan varian residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau yang tidak terjadi heteroskedastitas.

3.5.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data meggunakan regresi linear berganda, yaitu

menguji pengaruh skeptisisme professional auditor, kompetensi,

independensi, pengalaman dan keputusan tersebut sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Kepatuhan Wajib Pajak

X1 = Kesadaran Wajib Pajak

X2 = Sanksi Perpajakan

X3 = Pengetahuan Perpajakan

βo = Konstanta

β1 – β3 = Koefisien Regresi

e = Error

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

37

Page 53: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Pengujian statistik yang dilakukan adalah :

1. Uji Model

a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol

dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel dependen

amat terbatas. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien

determinasi adalah bisa terhadap jumlah independen yang

dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh

karena itu banyak penelitian menganjurkan untuk menggunakan

Ajusted R2.

b. Uji t

Uji t (t – test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial

guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara

individu terhadap variabel dependen. Uji t digunakan untuk

pengujian secara satu per satu pengaruh dari masing – masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini

variabel indenpendennya (X) adalah skeptisisme professional

auditor, kompetensi, independen, pengalaman audit. Sedangkan

variabel dependennya (Y) adalah keputusan pemberian opini audit.

Langkah – langkah pengujiannya :

38

Page 54: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

1) Merumuskan hipotensis :

Ho : βi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Ha : βi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

2) Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika : tingkat signifikansi t > α

Ho diterima jika : tingkat signifikansi t < α

3.6 Definisi Variabel Operasional

Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu :

Kesadaran Wajib Pajak (X1), Sanksi Perpajakan (X2), Pemahaman

Perpajakan (X3), dan satu variabel dependen yaitu Kepatuhan Wajib Pajak

(Y).

3.6.1 Variabel Independen

1. Kesadaran Wajib Pajak (X1)

Kesadaran wajib pajak merupakan suatu kondisi dimana wajib

pajak mengetahui, memahami, dan melaksanakan perpajakan dengan

benar dan sukarela.

Kesadaran wajib pajak akan pentingnya membayar pajak demi

kepentingan bangsa akan membantu meningkatkan kepatuhan wajib

pajak untuk membayar pajaknya secara benar, lengkap, dan tepat

waktu. Kesadaran pajak ini dapat ditingkatkan dengan pemahaman

wajib pajak akan peraturan perpajakan dan Undang – Undang

39

Page 55: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

perpajakan yang mencantumkan tata cara perpajakan yang akan

membantu wajib pajak untuk mengetahui bagamana cara memenuhi

kewajiban perpajakannya. Selain itu, pemahaman akan dunia

perpajakan, seperti apa yang dimaksud dengan pajak dan fungsi pajak

dapat mendorong wajib pajak untuk patuh pajak.

2. Sanksi Perpajakan (X2)

Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan

peraturan perundang – undangan perpajakan (norma perpajakan) akan

dituruti/ditaati/dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan

alat pencegahan agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan

(Muliari dan Setiawan, 2010).

Suatu bentuk hukuman yang diberikan kepada wajib pajak

yang melakukan pelanggaran terhadap kewajiban perpajakan yang bisa

dikenakan berupa sanksi denda sedangkan yang menyangkut tindak

pidana perpajakan dikenakan sanksi kurungan badan.

3. Pemahaman Perpajakan (X3)

Prakoso (2011) menjelaskan bahwa salah satu penyebab

berpengaruhnya pemahaman pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak

orang pribadi dalam memiliki NPWP adalah adanya sumber informasi

yang diterima oleh masing-masing Wajib Pajak.

Pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan adalah

proses dimana wajib pajak mengetahui tentang perpajakan dan

40

Page 56: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

mengaplikasikan pemahaman itu untuk membayar pajak (Resmi, 2009

dalam Nugroho, 2012).

Suatu proses, cara memahami, cara mempelajari baik – baik

supaya paham dan banyak pemahaman untuk wajib pajak orang

probadi maupun wajib pajak badan.

3.6.2 Variabel Dependen (Y)

Kepatuhan wajib pajak mengarah pada Santoso (2008) yang

menjelaskan bahwa kepatuhan pajak adalah kesediaan wajib pajak

untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang

berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaaan, investigasi seksama,

peringatan, ataupun ancaman dan penerapan sanksi baik hukum

maupun administrative.

Kepatuhan wajib pajak memiliki peran penting dalam sistem

pemungutan pajak di Indonesia yang menerapkan self assessment

system. Dengan tingkat kepatuhan yang tinggi berarti wajib pajak

sudah dengan sukarela membayar pajaknya, sehingga dapat

meningkatkan penerimaan Negara Indonesia.

Tabel skor dalam setiap jenis pertanyaan dalam instrument

penelitian.

Tabel 3.2

Tabel Skor

Jenis Pertannyaan Jenis Jawaban Skor

Positif Sangat Tidak Setuju (STS)

Tidak Setuju (TS)

Netral (N)

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

1

2

3

4

5

41

Page 57: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Negatif Sangat Tidak Setuju (STS)

Tidak Setuju (TS)

Netral (N)

Setuju (S)

Sangat Setuju (SS)

5

4

3

2

1

Bentuk pernyataan terbagi atas pernyataan positif dan negative.

Tabel berikut ini menyajikan nomor dari setiap jenis pernyataan yang

terdapat dalam variabel penelitian.

Tabel 3.3

Tabel Variabel Penelitian

Variabel Indikator Alat Ukur

Kesadaran

Wajib Pajak

(X1)

1. Kesadaran bahwa pajak merupakan

bentuk partisipasi dalam menunjang

pembangunan Negara,

2. Kesadaran bahwa penundaan

pembayaran pajak dan pengurangan

beban pajak sangat merugikan Negara,

3. Kesadaran bahwa pajak ditetapkan

dengan undang – undang dan dapat

dipaksakan.

Interval

Sanksi

Perpajakan

(X2)

1. Sanksi perpajakan yang dikenakan bagi

pelanggaran aturan pajak cukup berat,

2. Pengenaan sanksi yang cukup berat

merupakan salah satu sarana untuk

mendidik wajib pajak,

3. Sanksi pajak harus dikenakan kepada

pelanggarannya tanpa toleransi.

Interval

Pemahaman

Perpajakan

(X3)

1. Pemahaman pajak dalam bidang

perpajakan,

2. Pemahaman untuk member pelayanan

yang dibekali pengetahuan pajak,

3. Pemahaman dalam menangani/respon

suatu masalah pajak.

Interval

Kepatuhan

Wajib Pajak

(Y)

1. Kepatuhan wajib pajak dalam

mendaftarkan diri,

2. Kepatuhan untuk melaporkan kembali

surat pemberitahuan (SPT),

3. Kepatuhan dalam penghitungan dan

pembayaran pajak terutang.

Interval

42

Page 58: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Tempat dan Objek Penelitian

Objek penelitian adalah wajib pajak yang terdaftar pada Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di Wilayah Jakarta Cakung yaitu : KPP

Pratama Jakarta Cakung Satu yang beralamat di Jalan Pulo Buaran VI

Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur.

Responden dalam penelitian in adalah wajib pajak di Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Cakung Satu. Kuesioner yang

dibagikan berjumlah 100 buah dan jumlah yang dikembalikan sebanyak 90

buah atau 90%, kuesioner yang dapat diolah sebanyak 89 buah atau 89%.

Kuesioner yang di uji sebanyak 89 responden.

Tabel 4.1

Tingkat Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah

Data

Jumlah kuesioner yang disebarkan

Jumlah kuesioner yang tidak dikembalikan

Jumlah kuesioner yang kembali

Jumlah kuesioner yang tidak dapat digunakan

Jumlah kuesioner yang dapat digunakan

Tingkat pengembalian ( 90/100x100% )

Tingkat pengembalian yang digunakan ( 89/100x100% )

100

11

90

1

89

90%

89%

Sumber : data diolah, 2014

43

Page 59: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

4.1.2 Data Responden

Berdasarkan data kuesioner yang telah dikumpulkan maka dapat

dilihat profil responden wajib pajak KPP Pratama Jakarta Cakung Satu

berdasarkan jenis wajib pajak, jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir

dan pekerjaan pada tabel tabel 4.2.

Tabel 4.2

Profil Responden

Keterangan Diskripsi Jumlah Presentase (%)

Jenis Wajib

Pajak

Jumlah Responden

WPOP

WP Badan

89

70

19

100%

79%

21%

Jenis Kelamin

Responden

Jumlah Responden

Pria

Wanita

89

63

26

100%

71%

29%

Umur

Responden

Jumlah Responden

20 – 35 Tahun

36 – 45 Tahun

46 – 55 Tahun

>56 Tahun

89

15

43

24

7

100%

17%

48%

27%

8%

Pendidikan

Responden

Jumlah Responden

SMA

D3

S1

S2

S3

Lainnya

89

34

20

24

6

2

3

100%

38%

22%

27%

7%

2%

3%

Pekerjaan

Responden

Jumlah Responden

Pegawai Negeri

Pegawai Swasta

Wirausaha

Pegawai BUMN

Lainnya

89

9

38

21

17

4

100%

10%

43%

23%

19%

4%

Sumber : data diolah, 2014

44

Page 60: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Tabel diatas menjelaskan mengenai responden berdasarkan jenis

WP, jenis kelamin, umur, pendidikan dan pekerjaan responden. Adapun

penjelasan mengenai dara responden disajikan dalam grafik sebagai

berikut :

Grafik 4.1

Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis WP

Grafik diatas berdasarkan Jenis Wajib Pajak terlihat bahwa

responden dengan Jenis WP OP lebih mendominasi, terlihat dari jumlah

responden sebanyak 70 resoponden atau 79% adalah WP OP dan 19

responden atau 21% adalah WP Badan. Hal ini menggambarkan kondisi

dimana wajib pajak yang melakukan patuh terhadap pajak “didominasi

oleh WP OP dibanding WP Badan”.

Grafik 4.2

Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan grafik diatas berdasarkan jenis kelamin responden

yang terlihat bahwa jenis kelamin responden pria berjumlah 63 responden

Wajib Pajak Orang Pribadi,

70

Wajib Pajak Badan, 19

Pria, 63

Wanita, 26

45

Page 61: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

atau sebesar 71%, jenis kelamin responden wanita berjumlah 26 responden

atau sebesar 29%. Hal ini membuktikan bahwa Wajib Pajak yang

melakukan kepatuhan WP rata – rata adalah wajib pajak yang berjenis

kelamin “Pria”.

Grafik 4.3

Data Statistik Responden Berdasarkan Umur Responden

Berdasarkan grafik diatas berdasarkan umur responden terlihat

bahwa responden dengan umur 20 – 35 tahun berjumlah 15 responden atau

sebesar 17%, umur 36 – 45 tahun berjumlah 43 responden atau sebesar

48%, umur 46 – 55 tahun berjumlah 24 responden atau sebesar 27%, umur

lebih dari 56 tahun berjumlah 7 responden atau sebesar 8%. Hal ini

membuktikan bahwa wajib pajak yang melakukan kepatuhan wajib pajak

rata – rata adalah wajib pajak yang berusia “36 – 45 tahun”.

Grafik 4.4

Data Statistik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden

20-35 Tahun, 15

36-45 Tahun,

43

46-55 Tahun, 24

>56 Tahun, 7

Other, 31

SMA, 34

D3, 20

S1, 24

S2, 6 S3, 2 Lainnya, 3

46

Page 62: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Berdasarkan grafik diatas berdasarkan pendidikan responden

terlihat bahwa responden dengan pendidikan SMA berjumlah 34

responden atau sebesar 38%, pendidikan D3 berjumlah 20 responden atau

sebesar 22%, pendidikan S1 berjumlah 24 responden atau sebesar 27%,

pendidikan S2 berjumlah 6 responden atau sebesar 7%, pendidikan S3

berjumlah 2 responden atau sebesar 2%, pendidikan lainnya berjumlah 3

responden atau sebesar 3%. Hal ini membuktikan bahwa wajib pajak yang

melakukan kepatuhan wajib pajak rata – rata adalah wajib pajak yang

berpendidikan “SMA”.

Grafik 4.5

Data Statistik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden

Berdasarkan grafik diatas berdasarkan pekerjaan responden terlihat

bahwa responden dengan pekerjaan pegawai negeri berjumlah 9 responden

atau sebesar 10%, pekerjaan pegawai swasta berjumlah 38 responden atau

sebesar 43%, pekerjaan wirausaha berjumlah 21 responden atau sebesar

23%, pekerjaan pegawai BUMN berjumlah 17 responden atau sebesar

19%, pekerjaan lainnya berjumlah 4 responden atau sebesar 4%. Hal ini

membuktikan bahwa wajib pajak yang melakukan kepatuhan wajib pajak

rata – rata adalah wajib pajak yang pekerjaan “Pegawai Swasta”.

Pegawai Negeri, 9

Pegawai Swasta, 38

Wirausaha, 21

Pegawai BUMN, 17

Lainnya, 4

47

Page 63: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.2.1 Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana

ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Dari hasil uji

validitas digunakan 89 responden sebagai sampel didapatkan untuk

pengujian data.

Butir pertanyaan X1 didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 11.6000 2.779 .891 .795

P2 11.6500 2.871 .817 .819

P3 13.5500 2.155 .626 .952

P5 11.6500 2.871 .817 .819

Pada butir pertanyaan X1 terdapat 5 (lima) pertanyaan, tetapi yang

dapat diolah dengan menggunakan SPSS 20 hanya 4 (empat) pertanyaan.

Karena 1 (satu) pertanyaan Corrected Item Total Correlation < r tabel

(0.423).

Nilai Corrected Item Total Correlation pada kesadaran wajib pajak

(X1) : P1 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.891, sehingga r positif (rhitung

> rtabel), P2 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.817, sehingga r positif

(rhitung > rtabel), P3 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.626, sehingga r

positif (rhitung > rtabel), P5 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.817, sehingga

r positif (rhitung > rtabel).

48

Page 64: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total

Correlation > r tabel yaitu (0.423), sehingga semua variabel pertanyaan X1

adalah valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas pertayaan X1 diperoleh hasil:

Tabel 4.4

Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.875 pada tabel 4.6 dimana angka

ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.423, sehingga pertanyaan X1 reliable

untuk dijadikan penelitian.

Butir pertanyaan X2 didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 10.0000 1.895 .672 .600

P2 8.8500 3.608 .603 .722

P4 9.1500 2.976 .520 .690

P5 10.2500 2.303 .566 .665

Pada butir pertanyaan X2 terdapat 5 (lima) pertanyaan, tetapi yang

dapat diolah dengan menggunakan SPSS 20 hanya 4 (empat) pertanyaan.

Karena 1 (satu) pertanyaan Corrected Item Total Correlation < r tabel

(0.423).

Nilai Corrected Item Total Correlation pada sanksi perpajakan

(X2) : P1 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.672, sehingga r positif (rhitung

> rtabel), P2 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.603, sehingga r positif

(rhitung > rtabel), P4 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.520, sehingga r

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.875 4

49

Page 65: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

positif (rhitung > rtabel), P5 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.566, sehingga

r positif (rhitung > rtabel).

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total

Correlation > r tabel yaitu (0.423), sehingga semua variabel pertanyaan X2

adalah valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas pertayaan X2 diperoleh hasil:

Tabel 4.6

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.739 4

Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.739 pada tabel 4.6 dimana angka

ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.423, sehingga pertanyaan X2 reliable

untuk dijadikan penelitian.

Butir pertanyaan X3 didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.7

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 8.5000 1.105 .626 .752

P2 8.3000 1.168 .733 .604

P3 8.1000 1.674 .607 .774

Pada butir pertanyaan X3 terdapat 5 (lima) pertanyaan, tetapi yang

dapat diolah dengan menggunakan SPSS 20 hanya 3 (tiga) pertanyaan.

Karena 2 (dua) pertanyaan Corrected Item Total Correlation < r tabel

(0.423).

Nilai Corrected Item Total Correlation pada pemahaman

perpajakan (X3) : P1 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.626, sehingga r

positif (rhitung > rtabel), P2 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.733, sehingga

50

Page 66: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

r positif (rhitung > rtabel), P3 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.607,

sehingga r positif (rhitung > rtabel).

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total

Correlation > r tabel yaitu (0.423), sehingga semua variabel pertanyaan X3

adalah valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas pertayaan X3 diperoleh hasil:

Tabel 4.8

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.792 3

Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.792 pada tabel 4.6 dimana angka

ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.423, sehingga pertanyaan X3 reliable

untuk dijadikan penelitian.

Butir pertanyaan Y didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.9

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 8.7500 .829 .934 .838

P2 8.7500 .829 .934 .838

P4 8.9000 1.042 .724 1.000

Pada butir pertanyaan Y terdapat 5 (lima) pertanyaan, tetapi yang

dapat diolah dengan menggunakan SPSS 20 hanya 3 (tiga) pertanyaan.

Karena 2 (dua) pertanyaan Corrected Item Total Correlation < r tabel

(0.423).

Nilai Corrected Item Total Correlation pada kepatuhan wajib pajak

(Y) : P1 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.934, sehingga r positif (rhitung

> rtabel), P2 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.934, sehingga r positif

51

Page 67: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

(rhitung > rtabel), P4 mempunyai nilai korelasi sebesar 0.724, sehingga r

positif (rhitung > rtabel).

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total

Correlation > r tabel (0.423) sehingga semua variabel pertanyaan Y adalah

valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas pertanyaan diperoleh hasil:

Tabel 4.10

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.931 3

Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.931 Pada tabel 4.10 dimana

angka ini lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0.423, sehingga pertanyaan Y

reliable untuk dijadikan sebuah penelitian.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Tabel 4.11

Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Y X1 X2 X3

Alpha 0,931 0,875 0,739 0,792

Uji reliabilitas nilai Cronbach’s Alpha Y = 0.931, X1 = 0.875, X2 =

0.739, X3 = 0.792 lebih besar dari r tabel 0.423 sehingga data reliable

untuk diteliti dan data pertanyaan reliable untuk dijadikan pertanyaan.

Pada tabel 4.11 merupakan rangkuman Cronbach’s Alpha variabel X1, X2,

X3 dan Y.

52

Page 68: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

4.3 Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk mengetahui variabel dependen,

independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau

tidak. Untuk menguji normalitas digunakan 2 metode pengujian yaitu

p_plot dan diagram histogram. Mendeteksi apakah data berdistibusi

normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebarkan

penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Berikut data hasil print out SPSS 20

penyebaran data di grafik diagonal:

Grafik 4.6

53

Page 69: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Berdasarkan hasil print out p_plot terlihat data menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi

asumsi normalitas. Sedangkan untuk diagram histogram dihasilkan print

out SPSS 20 sebagai berikut:

Grafik 4.7

4.4 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang

“sempurna” atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang

menjelaskan dari model regresi. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari

nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Pengujian

Multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai VIF.

54

Page 70: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Tabel 4.12 Collinearity Statistics

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

(Constant)

Kesadaran Wajib Pajak

Sanksi Perpajakan

Pemahaman Perpajakan

.777

.972

.792

1.288

1.029

1.263

a. Dependen Variabel : Y

Pada tabel diatas menunjukan bahwa masing – masing variabel

mempunyai tolerance mendekati angka 1 dan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) disekitar angka 1. Kesadaran wajib pajak mempunyai nilai

tolerance 0.777, sanksi perpajakan mempunyai nilai tolerance 0.972,

pemahaman perpajakan mempunyai nilai tolerance 0.792 dan kesadaran

wajib pajak mempunyai nilai VIF 1.288, sanksi perpajakan mempunyai

nilai VIF 1.029, pemahaman perpajakan mempunyai nilai VIF 1.263.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi terdapat

problem multikolineritas karena nilai tolerance dibawah 0.5 dan nilai VIF

(Variance Inflation Factor) diatas 5.

4.5 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untu menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residu satu pengamatan

yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak

sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan yang

terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis

sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Deteksi adanya

55

Page 71: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik.

Berikut hasil print out uji SPSS 20 :

Grafik 4.8

Dari grafik, terlihat titik – titik yang menyebar secara acak, tidak

membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas

maupun dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

dipakai untuk memprediksi Y.

4.6 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi

linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel – variabel bebas (independen) yaitu kesadaran wajib

56

Page 72: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan terhadap variabel

terikat (dependen) yaitu kepatuhan wajib pajak. Besarnya pengaruh

variabel independen dengan dependen secara bersama – sama dapat

dihitung melalui suatu persamaan regresi berganda. Berdasarkan

perhitungan diperoleh hasil regresi sebagai berikut :

Tabel 4.13

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficien

ts

t Sig. 95.0% Confidence

Interval for B

Correlations Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order

Partial Part Tolera

nce

VIF

1

(Cons

tant) 6.755 1.106

6.109 .000 4.557 8.954

X1 .138 .065 .209 2.106 .038 .008 .267 .419 .223 .184 .777 1.288

X2 -.013 .054 -.022 -.249 .804 -.121 .094 .056 -.027 -.022 .972 1.029

X3 .329 .069 .470 4.790 .000 .192 .465 .563 .461 .418 .792 1.263

a. Dependent Variable: Y

Persamaan Regresi

Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi yang terbentuk

pada uji regresi ini adalah :

Y = 6.755 + 0.138 X1 – 0.013 X2 + 0.329 X3 + e

Model tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Koefisien regresi pada variabel kesadaran wajib pajak berarah positif

dan signifikan sebesar 0.138, hal ini berarti jika variabel kesadaran

57

Page 73: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

wajib pajak bertambah satu kesatuan maka variabel kepatuhan wajib

pajak bertambah sebesar 0.138 satuan.

b. Koefisien regresi pada variabel sanksi perpajakan berarah negative dan

signifikan sebesar – 0.013, hal ini berarti jika variabel sanksi

perpajakan bertambah satu kesatuan maka variabel kepatuhan wajib

pajak berkurang sebesar 0.013 satuan.

c. Koefisien regresi pada variabel pemahaman perpajakan berarah positif

dan signifikan sebesar 0.329, hal ini berarti jika variabel pemahaman

perpajakan bertambah satu kesatuan maka variabel kepatuhan wajib

pajak bertambah sebesar 0.329 satuan.

Berdasarkan hasil uji persamaan regresi berganda maka dapat

dilihat variabel independen yang paling dominan mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak adalah variabel pemahaman perpajakan, karena

dilihat dari nilai beta terbesar 0.329.

4.7 Hasil Koefesien Korelasi

Hasil pengolahan data SPSS versi 20 di peroleh nilai R dan R2

seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.14

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .593a .351 .328 1.14825 .351 15.345 3 85 .000

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependen Variabel: Y

58

Page 74: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Korelasi antara X1, X2, dan X3 terhadap Y dapat diketahui sebesar

0.593 berarti hubungannya sangat kuat dan positif, dan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh masing – masing variabel bebas terhadap variabel

tidak bebas dapat dilihat pada tabel diatas, dimana Adj.R2

sebesar 0.328

berarti kontribusi X1, X2, dan X3 sebesar 32,8% dan sisanya 67.2%

dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel penelitian.

4.8 Uji t

Tabel 4.15

Hasil Uji t

Keterangan t hitung t tabel Signifikasi

X1 2.106 2.01505 0.038

X2 -0.249 2.01505 0.804

X3 4.790 2.01505 0.000

Constanta 6.109 2.01505 0.000

Ketentuan : apabila nilai thitung > ttabel atau dengan nilai probabilitas

< dari tingkat signifikan 5% ( α = 0.05), maka menolak hipotesis nol (Ho)

dan menerima hipotesis alternative (Ha), artinya variabel bebas tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terkait. Namun, bila nilai

thitung < ttabel atau dengan nilai probabilitas > dari tingkat signifikan 5% (α =

0.05), maka menerima hipotesis nol (Ho) dan menolak hipotesis

alternative (Ha), artinya variabel bebas tersebut tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terkait.

59

Page 75: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

a. Pengujian Hipotesis X1

Hasil pengolahan data kesadaran wajib pajak diperoleh thitung

X1 2.106 dan ttabel sebesar 2.01505 dengan demikian dapat

digambarkan dengan kurva sebagai berikut :

H0 : β1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara kesadaran wajib

pajak terhadap kepatuhan wajib pajak).

Ha : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara kesadaran wajib

pajak terhadap kepatuhan wajib pajak).

Gambar 4.1

Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X1 terhadap Y

Dengan tingkat signifikansi atau α : 5%

-2.01505 0 2.01505 2.106

Daerah Ho ditolak Daerah Ho diterima Daerah Ho ditolak

Ha diterima Ha ditolak Ha diterima

Dari gambar kurva distribusi t dapat diketahui bahwa nilai

thitung sebesar 2.106 berada pada daerah hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternative diterima. Berarti kesadaran wajib pajak (X1)

berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)

pada tingkat signifikasi (α = 0.05) pada pengujian secara parsial /

individu (uji t).

60

Page 76: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

b. Pengujian Hipotesis X2

Hasil pengolahan data sanksi perpajakan diperoleh thitung

X2 –0.249 dan ttabel sebesar 2.01505 dengan demikian dapat

digambarkan dengan kurva sebagai berikut :

H0 : β1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara sanksi

perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak).

Ha : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara sanksi

perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak).

Gambar 4.2

Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X2 terhadap Y

Dengan tingkat signifikansi atau α : 5%

-2.01505 -0.294 0 2.01505

Daerah Ho ditolak Daerah Ho diterima Daerah Ho ditolak

Ha diterima Ha ditolak Ha diterima

Dari gambar kurva distribusi t dapat diketahui bahwa nilai thitung

sebesar -0.249 berada pada daerah hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternative diterima. Berarti sanksi perpajakan (X2)

berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kepatuhan wajib

pajak (Y) pada tingkat signifikasi (α = 0.05) pada pengujian secara

parsial / individu (uji t).

61

Page 77: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

c. Pengujian Hipotesis X3

Hasil pengolahan data pemahaman perpajakan diperoleh thitung

X3 4.790 dan ttabel sebesar 2.01505 dengan demikian dapat

digambarkan dengan kurva sebagai berikut :

H0 : β1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemahaman

perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak).

Ha : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman

perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak).

Gambar 4.3

Kurva Distribusi t untuk Uji Hipotensis Pengaruh X3 terhadap Y

Dengan tingkat signifikansi atau α : 5%

-2.01505 0 2.01505 4.790

Daerah Ho ditolak Daerah Ho diterima Daerah Ho ditolak

Ha diterima Ha ditolak Ha diterima

Dari gambar kurva distribusi t dapat diketahui bahwa nilai

thitung sebesar 4.790 berada pada daerah hipotesis nol (Ho) ditolak dan

hipotesis alternative diterima. Berarti sanksi perpajakan (X3)

berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak (Y)

pada tingkat signifikasi (α = 0.05) pada pengujian secara parsial /

individu (uji t).

62

Page 78: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa kesadaran wajib

pajak, sanksi perpajakan, dan pemahaman perpajakan terhadapat

kepatuhan wajib pajak. Responden penelitian ini berjumlah 89 orang wajib

pajak pada KPP Pratama Jakarta Cakung Satu. Berdasarkan hasil analisis

data diketahui bahwa variabel Kesadaran Wajib Pajak (X1), Sanksi

Perpajakan (X2), Pemahaman Perpajakan (X3), berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Y). Dapat diberi kesimpulan

sebagai berikut :

1. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara

kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dilihat

berdasarkan nilai signifikan kurang dari 0,05. Hal ini membuktikan

bahwa semakin tingginya kesadaran wajib pajak maka akan semakin

tinggi kepatuhan wajib pajak. Hal inimendukung penelitian Rita

Rahmadian (2012), Arum (2012) yang menyatakan bahwa kesadaran

wajib pajak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kepatuhan

wajib pajak orang pribadi.

2. Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh negative antara

sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dilihat berdasarkan

Page 79: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

nilai signifikan kurang dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa semakin

menurunnya sanksi perpajakan yang diterapkan pemerintah oleh wajib pajak

maka akan semakin menurunnya kepatuhan wajib pajak. Hal ini mendukung

penelitian Siti Masruloh (2013) yang menyatakan bahwa sanksi perpajakan

berpengaruh negative secara tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan

wajib pajak. Dan bertentangan dengan penelitian Muliari dan Setiawan (2010),

Fuandi (2013) yang menyatakan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif

secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

3. Pengaruh Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara

pemahaman perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dilihat

berdasarkan nilai signifikan kurang dari 0,05. Hal ini membuktikan

bahwa semakin tingginya pemahaman perpajakan maka akan semakin

tinggi kepatuhan wajib pajak. Hal ini mendukung penelitian Cristensen

et al. (1994) yang menyatakan bahwa Wajib Pajak yang memiliki

pengetahuan / pemahaman perpajakan yang baik, akan memiliki

presepsi keadilan yang positif secara signifikan terhadap system pajak

yang berakibat tingkat kepatuhan wajib pajak lebih tinggi.

4. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa variabel pemahaman

perpajakan (X3) memiliki pengaruh paling dominan mempengaruhi

diantara variabel lainnya terhadap kepatuhan wajib pajak dapat dilihat

berdasarkan nilai standard coefficien beta sebesar 0.329.

64

Page 80: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini terbatas pada

Keterbatasan dan kelemahan peneliti :

1. Objek penelitian wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Jakarta Cakung Satu. Sehingga dimungkinkan adanya

perbedaan hasil, pembahasan ataupun kesimpulan untuk objek

penelitian yang berbeda. Implikasi pada penelitian ini didasarkan dari

kesimpulan bahwa kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan, dan

pemahaman perpajakan secara bersama – sama mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak.

2. Sampel responden yang digunakan dalam penelitian ini jumlahnya

masih sedikit apabila dibandingkan dengan peneliti sebelumnya. Hal

ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan

yang tersedia.

3. Penelitian ini hanya mencakup tiga variabel bebas yang digunakan

untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kepatuhan wajib pajak, yaitu

kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan dan pemahaman perpajakan,

padahal masih terdapat banyak variabel bebas yang bisa

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.

4. Peneliti tidak selalu mendampingi setiap responden dalam mengisi

kuisioner, sehingga dikhawatirkan responden akan menjawab secara

asal-asalan apabila terdapat pertanyaan yang tidak dimengerti oleh

responden.

65

65

Page 81: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

5.3 Saran

Hal yang menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak, sanksi

perpajakan, dan pemahaman perpajakan sangat berperan penting dalam

kepatuhan wajib pajak pada wilayah Cakung Satu maka perlu adanya

analisa dan tindak lanjut mengenai kesadaran wajib pajak, sanksi

perpajakan, dan pemahaman perpajakan, dengan demikian penelitian akan

memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya :

1. Menambah jumlah variabel independen yang dapat mempengaruhi

kepatuhan wajib pajak, seperti kualitas pelayanan, penggunaan jasa

konsultan pajak, dan sensus pajak.

2. Menambah jumlah kuesioner untuk responden dan wilayah penelitian

sehingga menambah sebuah penelitian yang jauh lebih baik.

3. Melakukan wawancara langsung dengan staff KPP Pratama serta wajib

pajak secara langsung.

66

Page 82: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Mikko. 2012. “Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Tingkat Pendidikan

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”.

Arum. 2012. “Pengaruh kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, dan sanksi

perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak”. Jurnal Akuntansi.

Cristensen et al. 1994. “Wajib Pajak yang memiliki pengetahuan yang baik, akan

memiliki presepsi keadilan yang positif terhadap sistem pajak yang

berakibat tingkat kepatuhan pajak lebih tinggi”.

Fuandi. 2013. “Pengaruh kualitas pelayanan petugas pajak, sanksi perpajakan dan

biaya kepatuhan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Jawa

Timur”. Kajian Akuntansi.

Hidayat, Taufik dan Nina Istiadah. 2011. “ Langkah Mudah Menguasai Statistik

Menggunakan SPSS 19”. Jakarta, Penerbit Mediakita.

Iiyas, Wirawan B dan Waluyo. “Self Assessment System”. Buku Perpajakan.

Ketut, I Budiartha. 2013. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak,

Sanksi Perpajakan dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Pada Kepatuhan

Wajib Pajak Kendaraan Bermotor”. Jurnal Akuntansi.

Kusumawardani, Harlina Juliastuti. 2010. “Evaluasi Perubahan”. FISIP -

Universitas Indonesia.

67

Page 83: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Masruroh, Siti. 2013. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Semarang.

Muliari dan Setiawan. 2010. “Persepsi tentang sanksi perpajakan dan kesadaran

WP terhadap kepatuhan pelaporan WPOP”. Jurnal Akuntansi.

Naki, Rahmawaty. 2012. “Pengaruh Pengetahuan Tentang Peraturan Perpajakan

Terhadap Kepatuhan WPOP yang Melakukan Pekerjaan Bebas di Kota

Gorontalo (Studi Kasus Pada KPP Pratama Gorontalo)”. Kajian Akuntansi.

Nugroho. 2012. “Pengaruh pengetahuan dan pemehaman akan peraturan

perpajakan, pelayanan fiskus yang berkualitas, dan presepsi atas efektifitas

sistem perpajakan dalam kesadaran membayar pajak terhadap kemauan

membayar pajak.”Jurnal Akuntansi.

Nugroho, Yohanes Anton. 2011. “It’s Easy Olah Data Dengan SPSS”.

Yogyakarta, Skripta Media Creative.

Nur, Alifa Rohmawaty dan Ni Ketut Rarmini. 2012. “Pengaruh Kesadaran,

Penyuluhan, Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib

Pajak Orang Pribadi”. Jurnal Akuntansi.

Priantara. 2011. “Kebutuhan memiliki NPWP bagi wajib pajak dapat diartikan

sebagai suatu kondisi di mana wajib pajak tersebut sangat memerlukan

NPWP”.

68

Page 84: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Priyatno, Duwi. 2012. “Belajar Cepat Olah Data Statistik”. Yogyakarta, Penerbit

ANDI.

Priyatno, Duwi. 2010. “Paham Analisis Statistik Data Dengan SPSS”.

Yogyakarta, MediaKom.

Putri. 2012. “Pengaruh pemahaman wajib pajak, manfaat yang dirasakan wajib

pajak, kepercayaan kepada aparat pajak dan sosialisasi pajak terhadap

kepatuhan pemilik UMKM dalam memiliki NPWP”. Jurnal Akuntansi.

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. “Kepatuhan wajib pajak adalah sebagai suatu iklim

kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan perpajakan”.

Rahmadian, Rita. 2012. “Pengaruh kesadaran WP, pelayanan fiskus, dan sanksi

pajak terhadap Kapatuhan WPOP di KPP pratama jakarta Kembang”.

Jurnal Akuntansi.

Rajif. 2012. “Pengaruh pemahaman, kualitas pelayanan dan ketegasan sanksi

perpajakan terhadap kepatuhan pajak pengusaha UKM”. Jurnal Akuntansi.

Republik Indonesia, Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Perubahan

Atas Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan.

Republik Indonesia, Undang – Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23A Tentang

Pemungutan Pajak di Indonesia.

Resmi, Siti. “Self Assessment System”. Buku Perpajakan.

69

Page 85: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Santoso, Wahyu. 2008. “Wajib pajak mempunyai kesediaan untuk memenuhi

kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa

perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan,

penerapan sanksi hukum maupun administrasi”.

Setiawan dan Muliari. 2010. “Persepsi tentang sanksi perpajakan dan kesadaran

wajib pajak terhadap kepatuhan pelaporan WPOP”.

Sugiyono. 2010. “Statistika untuk Penelitian”. Cetakan ke – 16. Bandung,

Alfabeta.

Sultoni. 2013. “Pajak yang disetor oleh Wajib Pajak tersebut dianggap benar,

sampai pemerintah membuktikannya salah”.

Supadmi. 2009. “sistem self assessment menuntut adanya peran serta aktif dari

masyarakat dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya”.

Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor SE – 02/PJ/2008 tentang Tata Cara

penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu.

Tantry, Farrisa dan Siti Khairani. 2013. “Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak

Orang Pribadi Terhadap Penerapan Sefl Assessment System Pada KPP

Prata Palembang Ilir Barat”. Jurnal Akuntansi.

Utami, Thia Dwi dan Kardinal. 2013. “ Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan

Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP

Pratama Palembang Seberang Ulu”. Jurnal Akuntansi S1. STIE MDP.

70

Page 86: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Viqania. 2012. “Kepatuhan adalah motivasi seseorang, kelompok atau organisasi

untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan aturan yang telah

ditetapkan”.

Waluyo. 2010. “Perpajakan Indonesia”. Jakarta. Salemba Empat.

Waluyo. 2008. “Self assessment system merupakan system pemungutan pajak

yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib

pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan

sendiri besarnya pajak yang harus dibayar”.

Widia. 2009. “ Pemungutan Pajak di Indonesia merupakan suatu kesepakatan

antara Pemerintah dan Rakyat yang diwakili, oleh Dewan Perwakilan

Rakyat”.

Witono, Banu. “Peranan Pengetahuan Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Vol. 7, No. 2, September 2008.

www.antaranew.com, artikel tersebut diakses tanggal 03 Desember 2014, pada

pukul 20:02

www.ortax.org, artikel tersebut diakses tanggal 03 Desember 2014, pada pukul

20:28.

www.pajak.go.id, artikel tersebut diakses tanggal 03 Desember 2014, pada pukul

21:32.

71

Page 87: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

www.saripedia.wordpress.com, artikel tersebut diakset tanggal 03 Desember

2014, pada pukul 22:26.

http://id.wikipedia.org/wiki/Wajib_pajak, artikel tersebut diakses tanggal 28

November 2014, pada pukul 22.00.

http://junaidichaniago.wordpress.com, rumus tabel tersebut diakses tanggal 11

Januari 2015, pada pukul 13:25.

72

Page 88: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Lampiran A

KUESIONER

Kepada

Bapak/Ibu Responden

KPP Pratama Jakarta Cakung Satu

Di tempat

Dengan hormat,

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi Akuntansi (S1)

Universitas Darma Persada, saya akan melakukan penelitian tentang

“PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN,

DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

PAJAK (Studi Kasus Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung

Satu)”. Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi

responden dalam penelitian ini dan saya mohon kesediaannya untuk mengisi

kuesioner yang disediakan dengan kejujuran.

Demikian permohonan, atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan

terima kasih.

Jakarta, Desember 2014

Peneliti

Agnes Sophia Irmawati

NIM : 2010420016

Page 89: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Data Responden

Berikan tanda ( √ ) sesuai dengan data diri anda :

1. Jenis Wajib Pajak : WPOP WP Badan

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Umur Responden : 20 – 35 36 – 45 46 – 55 >56th

4. Pendidikan Responden : SMA D3 S1 S2

S3 Lainnya

5. Pekerjaan : Pegawai Negeri Pegawai Swasta

Wirausaha

Pegawai BUMN Lainnya

6. Bidang Pekerjaan : Accounting Lainnya

Bapak/Ibu dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda (√ ) pada kotak

yang sesuai

berdasarkan apa yang anda alami, dengan petunjuk pengisian sebagai berikut :

1. Sangat Setuju ( SS )

2. Setuju ( S )

3. Netral ( N )

4. Tidak Setuju ( TS )

5. Sangat Tidak Setuju ( STS )

Page 90: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

KESADARAN WAJIB PAJAK

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Kesadaran wajib pajak bahwa melakukan

dalam melaksanakan kepatuhan pajak

berarti berpartisipasi dalam

penyelenggaraan Negara.

2. Kesadaran wajib pajak dalam melakukan

pembayaran dan pelaporan pajak

dilaksanakan tepat waktu.

3. Kesadaran wajib pajak untuk memenuhi

kewajiban pajak dilakukan tepat waktu

tanpa pengaruh orang lain.

4. Kesadaran wajib pajak bahwa melakukan

kepatuhan merupakan kewajiban.

5. Kesadaran wajib pajak mengetahui bahwa

pajak tersebut digunakan untuk membiayai

pembangunan sarana publik.

SANKSI PERPAJAKAN

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Sanksi yang dikenakan bagi pelanggar

aturan pajak cukup berat.

2. Sanksi adminstrasi yang dikenakan bagi

pelanggar aturan pajak sangat ringan.

3. Pengenaan sanksi yang cukup berat

merupakan salah satu sarana mendidik

wajib pajak.

4. Sanksi pajak harus dikenakan kepada

pelanggarnya tanpa toleransi.

5. Pengenaan sanksi atas pelanggaran pajak

dapat dinegosiasikan.

Page 91: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

PEMAHAMAN PERPAJAKAN

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Apakah anda memiliki keahlian dalam

bidang perpajakan?

2. Menurut anda apakah dalam memberikan

pelayanan petugas pajak harus dibekali

dengan pengetahuan perpajakan secara

khusus?

3. Apakah dalam menangani permasalahan

perpajakan petugas pajak dapat

memberikan penjelasan mengenai

perpajakan dengan menerangkan secara

khusus?

4. Apakah petugas pajak dapat tanggapi

secara cepat kritik yang diterima?

5. Apakah petugas pajak memahami masalah

yang anda hadapi?

KEPATUHAN WAJIB PAJAK

No. Pertanyaan SS S N TS STS

1. Saya mendaftarkan diri sebagai wajib

pajak untuk memenuhi kewajiban saya

sebagai warga Negara yang baik.

2. Saya akan melaporkan SPT tepat pada

waktunya.

3. Saya akan menghitung pajak terhutang

dengan jujur dan benar.

4. Saya sebagai wajib pajak patuh membayar

pajak.

5. Saya sebagai wajib pajak patuh membayar

sanksi administrasi.

Terima Kasih

Page 92: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Lampiran B

Tabulasi Jawaban Kuesioner Responden

HASIL KUESIONER VARIABEL X1 (KESADARAN WAJIB PAJAK)

No. KWP1 KWP2 KWP3 KWP4 KWP5 TOTAL (X1) RATA-RATA

1 5 5 3 4 4 21 4.20

2 5 5 3 4 5 22 4.40

3 5 5 4 5 5 24 4.80

4 4 4 4 4 4 20 4.00

5 5 5 2 5 5 22 4.40

6 5 5 3 5 5 23 4.60

7 5 5 4 4 5 23 4.60

8 4 4 2 4 4 18 3.60

9 4 4 2 4 4 18 3.60

10 4 4 2 4 4 18 3.60

11 4 4 1 4 4 17 3.40

12 5 5 3 4 5 22 4.40

13 5 5 3 4 5 22 4.40

14 4 4 2 4 4 18 3.60

15 4 4 1 4 4 17 3.40

16 5 4 3 4 5 21 4.20

17 5 5 3 4 5 22 4.40

18 4 4 2 4 4 18 3.60

19 4 4 2 4 4 18 3.60

20 5 5 3 4 5 22 4.40

21 5 4 3 4 5 21 4.20

22 4 4 4 4 4 20 4.00

23 4 4 3 4 4 19 3.80

24 4 4 2 4 4 18 3.60

25 5 4 2 4 5 20 4.00

26 4 4 4 3 4 19 3.80

27 5 5 4 5 4 23 4.60

28 4 4 4 3 3 18 3.60

29 5 4 3 4 5 21 4.20

30 4 4 3 4 4 19 3.80

31 5 5 4 5 5 24 4.80

32 4 4 3 4 4 19 3.80

33 4 4 2 4 4 18 3.60

Page 93: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

34 4 4 3 4 5 20 4.00

35 4 4 5 4 2 19 3.80

36 4 4 5 4 5 22 4.40

37 5 5 3 4 5 22 4.40

38 5 5 4 5 5 24 4.80

39 4 4 4 4 4 20 4.00

40 5 4 4 3 4 20 4.00

41 5 5 4 5 4 23 4.60

42 4 3 3 5 3 18 3.60

43 5 4 5 3 4 21 4.20

44 3 5 2 5 4 19 3.80

45 5 4 3 4 5 21 4.20

46 4 5 4 5 5 23 4.60

47 5 4 5 5 4 23 4.60

48 4 4 2 4 4 18 3.60

49 5 4 5 4 3 21 4.20

50 5 5 4 3 3 20 4.00

51 5 5 3 4 4 21 4.20

52 4 4 4 4 4 20 4.00

53 4 5 4 4 3 20 4.00

54 3 4 5 5 5 22 4.40

55 5 3 2 4 5 19 3.80

56 4 5 5 5 5 24 4.80

57 3 4 3 4 5 19 3.80

58 4 4 4 4 4 20 4.00

59 3 4 3 4 5 19 3.80

60 5 4 4 4 4 21 4.20

61 4 3 3 3 5 18 3.60

62 3 4 3 3 3 16 3.20

63 3 2 1 3 1 10 2.00

64 5 5 5 5 5 25 5.00

65 4 4 4 4 4 20 4.00

66 5 5 4 4 4 22 4.40

67 4 4 4 4 4 20 4.00

68 3 4 4 4 2 17 3.40

69 4 4 4 4 5 21 4.20

70 3 3 4 4 3 17 3.40

71 4 5 4 5 1 19 3.80

72 4 4 4 4 3 19 3.80

73 4 4 4 4 3 19 3.80

74 4 4 4 4 5 21 4.20

Page 94: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

75 5 4 5 4 4 22 4.40

76 4 3 4 5 2 18 3.60

77 4 4 4 4 4 20 4.00

78 4 4 4 4 4 20 4.00

79 4 4 4 4 3 19 3.80

80 5 5 4 5 4 23 4.60

81 5 5 5 5 5 25 5.00

82 5 5 5 5 3 23 4.60

83 4 4 4 4 4 20 4.00

84 3 4 3 4 4 18 3.60

85 4 5 5 4 5 23 4.60

86 3 3 2 4 4 16 3.20

87 3 4 2 3 4 16 3.20

88 4 5 2 4 5 20 4.00

89 4 4 4 4 3 19 3.80

Page 95: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

HASIL KUESIONER VARIABEL X2 (SANKSI PERPAJAKAN)

No. SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 TOTAL (X2) RATA-RATA

1 2 4 5 3 2 16 3.20

2 3 4 5 4 3 19 3.80

3 3 4 5 4 2 18 3.60

4 4 4 4 4 3 19 3.80

5 4 4 5 4 3 20 4.00

6 3 4 5 4 3 19 3.80

7 2 4 5 4 1 16 3.20

8 2 4 5 4 4 19 3.80

9 3 4 4 4 3 18 3.60

10 3 4 5 3 3 18 3.60

11 1 3 4 3 1 12 2.40

12 4 4 5 4 3 20 4.00

13 3 4 5 4 3 19 3.80

14 3 4 5 3 3 18 3.60

15 1 3 5 3 2 14 2.80

16 4 4 5 4 3 20 4.00

17 3 4 5 3 1 16 3.20

18 2 4 4 2 2 14 2.80

19 2 4 4 4 2 16 3.20

20 3 4 5 4 3 19 3.80

21 2 4 5 4 1 16 3.20

22 4 4 4 3 3 18 3.60

23 3 3 4 3 3 16 3.20

24 3 4 5 4 3 19 3.80

25 3 4 5 3 2 17 3.40

26 1 5 4 4 2 16 3.20

27 2 1 5 3 1 12 2.40

28 1 4 4 4 2 15 3.00

29 3 4 4 3 1 15 3.00

30 1 4 4 4 2 15 3.00

31 3 3 5 4 2 17 3.40

32 4 5 5 3 3 20 4.00

33 2 4 4 2 2 14 2.80

34 4 5 4 4 4 21 4.20

35 2 3 4 2 2 13 2.60

36 2 4 4 4 3 17 3.40

37 3 4 4 2 1 14 2.80

38 2 4 5 3 2 16 3.20

Page 96: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

39 5 4 5 3 3 20 4.00

40 1 4 4 3 2 14 2.80

41 3 4 5 4 3 19 3.80

42 3 2 5 3 2 15 3.00

43 2 1 2 3 2 10 2.00

44 4 3 3 2 1 13 2.60

45 2 4 5 4 3 18 3.60

46 2 1 5 2 2 12 2.40

47 1 2 5 4 3 15 3.00

48 2 4 5 4 3 18 3.60

49 5 1 5 5 1 17 3.40

50 4 4 4 5 2 19 3.80

51 1 4 5 3 1 14 2.80

52 5 1 4 4 3 17 3.40

53 3 3 4 3 3 16 3.20

54 5 1 4 4 3 17 3.40

55 2 4 5 3 1 15 3.00

56 4 1 5 5 1 16 3.20

57 3 5 3 3 4 18 3.60

58 3 3 4 4 3 17 3.40

59 3 4 3 3 5 18 3.60

60 3 4 3 3 5 18 3.60

61 3 5 2 3 5 18 3.60

62 3 3 4 3 3 16 3.20

63 3 3 5 5 1 17 3.40

64 4 4 3 2 2 15 3.00

65 4 2 4 4 2 16 3.20

66 3 4 3 5 2 17 3.40

67 4 2 3 4 3 16 3.20

68 1 4 2 2 4 13 2.60

69 5 1 4 4 1 15 3.00

70 1 4 1 1 4 11 2.20

71 4 4 5 2 4 19 3.80

72 5 2 5 5 1 18 3.60

73 5 2 5 5 1 18 3.60

74 5 1 5 5 1 17 3.40

75 5 2 4 4 2 17 3.40

76 4 2 4 2 2 14 2.80

77 4 2 4 4 2 16 3.20

78 4 2 4 4 2 16 3.20

79 5 2 5 5 1 18 3.60

Page 97: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

80 4 5 4 5 2 20 4.00

81 4 2 4 2 3 15 3.00

82 4 4 4 2 2 16 3.20

83 5 1 5 2 2 15 3.00

84 3 3 4 3 2 15 3.00

85 5 4 4 4 4 21 4.20

86 2 3 3 1 1 10 2.00

87 1 4 3 1 1 10 2.00

88 4 4 4 4 3 19 3.80

89 4 4 5 5 2 20 4.00

Page 98: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

HASIL KUESIONER VARIABEL X3 (PEMAHAMAN PERPAJAKAN)

No. PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 TOTAL (X3) RATA-RATA

1 5 5 5 4 4 23 4.60

2 4 5 5 4 4 22 4.40

3 4 4 4 3 3 18 3.60

4 4 4 4 3 3 18 3.60

5 5 5 5 4 3 22 4.40

6 4 4 4 3 3 18 3.60

7 4 4 4 4 2 18 3.60

8 4 4 4 4 3 19 3.80

9 4 4 4 3 3 18 3.60

10 2 4 4 3 3 16 3.20

11 2 2 4 4 3 15 3.00

12 4 5 5 4 3 21 4.20

13 4 5 5 4 4 22 4.40

14 4 4 4 4 3 19 3.80

15 4 4 4 4 2 18 3.60

16 4 4 4 4 4 20 4.00

17 5 4 5 4 3 21 4.20

18 4 4 4 4 3 19 3.80

19 4 4 4 4 2 18 3.60

20 4 4 5 4 3 20 4.00

21 3 4 4 3 2 16 3.20

22 2 4 4 3 3 16 3.20

23 2 4 4 4 3 17 3.40

24 3 4 4 3 2 16 3.20

25 4 5 5 4 4 22 4.40

26 2 4 4 3 2 15 3.00

27 5 5 5 4 3 22 4.40

28 2 4 4 3 2 15 3.00

29 4 5 5 4 4 22 4.40

30 3 4 4 4 4 19 3.80

31 5 5 5 5 4 24 4.80

32 5 5 5 4 4 23 4.60

33 4 4 4 2 2 16 3.20

34 3 5 5 4 4 21 4.20

35 4 5 4 4 3 20 4.00

36 5 4 5 3 3 20 4.00

37 4 4 5 3 1 17 3.40

38 5 5 5 4 4 23 4.60

Page 99: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

39 4 5 5 4 3 21 4.20

40 3 5 5 4 4 21 4.20

41 4 5 4 4 4 21 4.20

42 1 4 4 3 3 15 3.00

43 1 3 3 3 3 13 2.60

44 2 4 5 4 3 18 3.60

45 5 5 4 5 3 22 4.40

46 5 4 4 4 3 20 4.00

47 5 5 4 4 3 21 4.20

48 4 5 5 4 4 22 4.40

49 3 4 4 3 4 18 3.60

50 2 5 5 4 2 18 3.60

51 5 5 5 4 4 23 4.60

52 3 4 4 3 3 17 3.40

53 4 5 5 2 1 17 3.40

54 1 5 3 3 3 15 3.00

55 3 5 5 3 2 18 3.60

56 2 4 4 4 5 19 3.80

57 2 3 3 4 4 16 3.20

58 3 4 4 4 4 19 3.80

59 3 4 4 4 4 19 3.80

60 3 4 4 4 3 18 3.60

61 3 4 3 3 4 17 3.40

62 3 4 4 3 3 17 3.40

63 3 3 2 1 1 10 2.00

64 2 4 4 4 4 18 3.60

65 1 4 5 5 2 17 3.40

66 2 4 4 4 4 18 3.60

67 3 3 4 3 3 16 3.20

68 2 2 2 4 2 12 2.40

69 4 4 4 3 3 18 3.60

70 1 5 3 2 3 14 2.80

71 3 4 4 5 3 19 3.80

72 3 4 4 4 3 18 3.60

73 3 4 4 4 3 18 3.60

74 3 5 5 4 5 22 4.40

75 2 5 4 3 2 16 3.20

76 2 4 4 5 3 18 3.60

77 2 4 4 4 4 18 3.60

78 2 4 4 4 4 18 3.60

79 3 4 4 4 3 18 3.60

Page 100: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

80 3 4 4 4 4 19 3.80

81 3 5 5 4 5 22 4.40

82 3 5 5 5 4 22 4.40

83 3 5 5 4 3 20 4.00

84 3 4 4 3 3 17 3.40

85 2 5 5 4 3 19 3.80

86 2 5 4 3 3 17 3.40

87 1 3 3 3 3 13 2.60

88 2 5 4 3 3 17 3.40

89 2 4 4 5 2 17 3.40

Page 101: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

HASIL KUESIONER VARIABEL Y (KEPATUHAN WAJIB PAJAK)

No. KPWP1 KPWP2 KPWP3 KPWP4 KPWP5 TOTAL (Y) RATA-RATA

1 5 5 5 5 5 25 5.00

2 5 5 4 4 4 22 4.40

3 4 4 4 4 4 20 4.00

4 4 4 4 4 4 20 4.00

5 5 5 3 5 5 23 4.60

6 5 5 4 5 4 23 4.60

7 4 4 4 4 4 20 4.00

8 4 4 4 4 4 20 4.00

9 4 4 4 4 4 20 4.00

10 4 4 4 4 2 18 3.60

11 4 4 4 4 3 19 3.80

12 5 5 4 5 4 23 4.60

13 5 5 4 5 4 23 4.60

14 4 4 4 4 4 20 4.00

15 5 5 4 4 4 22 4.40

16 5 5 4 4 4 22 4.40

17 5 5 4 5 4 23 4.60

18 4 4 4 4 4 20 4.00

19 4 4 3 4 4 19 3.80

20 4 4 5 4 4 21 4.20

21 4 4 2 4 3 17 3.40

22 4 4 3 4 3 18 3.60

23 4 4 2 4 2 16 3.20

24 4 4 4 4 2 18 3.60

25 4 4 4 4 4 20 4.00

26 4 4 4 4 4 20 4.00

27 5 5 5 5 4 24 4.80

28 4 4 4 4 4 20 4.00

29 5 4 4 4 3 20 4.00

30 4 4 4 4 2 18 3.60

31 5 5 5 5 4 24 4.80

32 5 5 4 4 4 22 4.40

33 4 5 5 4 4 22 4.40

34 4 4 4 4 4 20 4.00

35 5 5 5 5 4 24 4.80

36 4 4 4 5 4 21 4.20

37 5 5 4 5 3 22 4.40

38 5 5 5 5 4 24 4.80

Page 102: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

39 5 4 5 4 4 22 4.40

40 4 4 5 4 3 20 4.00

41 5 5 4 4 3 21 4.20

42 3 4 5 4 3 19 3.80

43 4 4 3 5 4 20 4.00

44 5 5 4 3 3 20 4.00

45 4 4 4 4 4 20 4.00

46 4 4 4 4 3 19 3.80

47 5 4 5 3 4 21 4.20

48 5 5 5 4 4 23 4.60

49 5 5 5 5 4 24 4.80

50 4 4 4 3 3 18 3.60

51 5 4 4 5 4 22 4.40

52 4 4 4 4 3 19 3.80

53 4 4 3 5 5 21 4.20

54 4 3 3 4 4 18 3.60

55 5 4 3 3 1 16 3.20

56 4 4 4 4 4 20 4.00

57 4 4 3 4 4 19 3.80

58 4 4 4 4 4 20 4.00

59 4 4 3 4 4 19 3.80

60 3 4 3 4 3 17 3.40

61 4 3 3 5 3 18 3.60

62 4 3 4 3 3 17 3.40

63 3 3 3 3 2 14 2.80

64 4 4 4 4 4 20 4.00

65 4 4 4 4 4 20 4.00

66 4 4 4 4 4 20 4.00

67 4 4 4 4 3 19 3.80

68 4 4 3 3 2 16 3.20

69 4 4 4 4 5 21 4.20

70 4 3 2 3 3 15 3.00

71 5 4 4 4 4 21 4.20

72 5 5 5 5 4 24 4.80

73 5 5 5 5 4 24 4.80

74 4 4 4 4 5 21 4.20

75 4 4 4 4 5 21 4.20

76 5 4 4 2 4 19 3.80

77 4 4 4 4 4 20 4.00

78 4 4 4 4 4 20 4.00

79 5 5 5 5 4 24 4.80

Page 103: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

80 5 4 5 5 4 23 4.60

81 4 4 4 4 4 20 4.00

82 4 5 4 5 4 22 4.40

83 4 4 4 4 3 19 3.80

84 3 3 4 4 3 17 3.40

85 4 4 5 4 1 18 3.60

86 5 4 3 3 2 17 3.40

87 4 4 4 3 1 16 3.20

88 5 4 4 4 2 19 3.80

89 4 4 5 4 3 20 4.00

Page 104: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Lampiran C

OUT PUT SPSS

Reliability X1 (Kesadaran Wajib Pajak)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.875 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 4.5500 .51042 20

P2 4.5000 .51299 20

P3 2.6000 .88258 20

P5 4.5000 .51299 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 11.6000 2.779 .891 .795

P2 11.6500 2.871 .817 .819

P3 13.5500 2.155 .626 .952

P5 11.6500 2.871 .817 .819

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

16.1500 4.555 2.13431 4

Page 105: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Reliability X2 (Sanksi Perpajakan)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 14.5

Excludeda 118 85.5

Total 138 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.739 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 2.7500 .91047 20

P2 3.9000 .30779 20

P4 3.6000 .59824 20

P5 2.5000 .82717 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 10.0000 1.895 .672 .600

P2 8.8500 3.608 .603 .722

P4 9.1500 2.976 .520 .690

P5 10.2500 2.303 .566 .665

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

12.7500 4.408 2.09950 4

Page 106: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Reliabillity X3 (Pemahaman Perpajakan) Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 14.5

Excludeda 118 85.5

Total 138 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.792 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 3.9500 .75915 20

P2 4.1500 .67082 20

P3 4.3500 .48936 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 8.5000 1.105 .626 .752

P2 8.3000 1.168 .733 .604

P3 8.1000 1.674 .607 .774

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

12.4500 2.682 1.63755 3

Page 107: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Reliability Y (Kepatuhan Wajib Pajak) Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 14.5

Excludeda 118 85.5

Total 138 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.931 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 4.4500 .51042 20

P2 4.4500 .51042 20

P4 4.3000 .47016 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 8.7500 .829 .934 .838

P2 8.7500 .829 .934 .838

P4 8.9000 1.042 .724 1.000

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

13.2000 1.958 1.39925 3

Page 108: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Charts

Page 109: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
Page 110: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Y 12.6292 1.40115 89

X1 16.0000 2.12667 89

X2 12.2022 2.28722 89

X3 11.6742 2.00440 89

Correlations

Y X1 X2 X3

Pearson Correlation

Y 1.000 .419 .056 .563

X1 .419 1.000 .166 .456

X2 .056 .166 1.000 .091

X3 .563 .456 .091 1.000

Sig. (1-tailed)

Y . .000 .302 .000

X1 .000 . .060 .000

X2 .302 .060 . .197

X3 .000 .000 .197 .

N

Y 89 89 89 89

X1 89 89 89 89

X2 89 89 89 89

X3 89 89 89 89

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1 X3, X2, X1b . Enter

a. Dependent Variable: Y

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 .593a .351 .328 1.14825 .351 15.345 3 85 .000

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Page 111: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 60.694 3 20.231 15.345 .000b

Residual 112.070 85 1.318

Total 172.764 88

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficien

ts

t Sig. 95.0% Confidence

Interval for B

Correlations Collinearity

Statistics

B Std.

Error

Beta Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order

Partial Part Tolera

nce

VIF

1

(Const

ant) 6.755 1.106

6.109 .000 4.557 8.954

X1 .138 .065 .209 2.106 .038 .008 .267 .419 .223 .184 .777 1.288

X2 -.013 .054 -.022 -.249 .804 -.121 .094 .056 -.027 -.022 .972 1.029

X3 .329 .069 .470 4.790 .000 .192 .465 .563 .461 .418 .792 1.263

a. Dependent Variable: Y

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

(Constant) X1 X2 X3

1

1 3.949 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .030 11.533 .00 .02 .71 .22

3 .013 17.301 .19 .26 .21 .77

4 .008 22.042 .81 .71 .07 .01

a. Dependent Variable: Y

Page 112: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Lampiran D TABEL r PRODUCT MOMENT

N r N r N r N r N r N r 1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138 2 0.950 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137 3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137 4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137 5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136 6 0.707 46 0.285 86 0.210 126 0.174 166 0.151 206 0.136 7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136 8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135 9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.150 209 0.135

10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.150 210 0.135 11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.170 171 0.149 211 0.134 12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.170 172 0.149 212 0.134 13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134 14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134 15 0.482 55 0.261 95 0.200 135 0.168 175 0.148 215 0.133 16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133 17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133 18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132 19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132 20 0.423 60 0.250 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132 21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131 22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131 23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131 24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131 25 0.381 65 0.240 105 0.190 145 0.162 185 0.144 225 0.130 26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.130 27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.130 28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.160 188 0.142 228 0.129 29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.160 189 0.142 229 0.129 30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129 31 0.344 71 0.230 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129 32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128 33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128 34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.140 234 0.128 35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.140 235 0.127 36 0.320 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127 37 0.316 77 0.221 117 0.180 157 0.156 197 0.139 237 0.127 38 0.312 78 0.220 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127 39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126 40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126 sumber : (http://junaidichaniago.wordpress.com)

Page 113: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Lampiran E

Titik Presentase Distribusi t (df = 1 - 40)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.010 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.020 0.010 0.002

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884

2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712

3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453

4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318

5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343

6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763

7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529

8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079

9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29581

10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370

11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470

12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963

13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198

14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739

15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283

16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615

17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577

18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048

19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940

20 0.68695 1.32334 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181

21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715

22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499

23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496

24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678

25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019

26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500

27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103

28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816

29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624

30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518

31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490

32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531

33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634

34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793

35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005

36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262

37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563

38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903

39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279

40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688

Page 114: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

Lampiran F

Titik Persentase Distribusi f untuk Probabilita = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)

penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01

31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00

32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99

33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98

34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97

35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96

36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95

37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95

38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94

39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92

41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92

42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91

43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91

44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90

45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89

47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88

48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

Page 115: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

50 51

4.03 4.03

3.18 3.18

2.79 2.79

2.56 2.55

2.40 2.40

2.29 2.28

2.20 2.20

2.13 2.13

2.07 2.07

2.03 2.02

1.99 1.98

1.95 1.95

1.92 1.92

1.89 1.89

1.87 1.87

52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86

53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85

56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84

59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84

60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84

61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83

62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83

63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82

66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82

67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81

70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81

71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81

72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80

75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80

76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80

77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80

78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80

79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79

80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79

81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79

82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79

83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79

84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79

85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79

86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78

87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78

88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78

89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

sumber : (http://junaidichaniago.wordpress.com)