pengaruh kemampuan, disiplin, kompensasi, …...variabel, variabel pelatihan dan pengembangan yang...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KEMAMPUAN, DISIPLIN, KOMPENSASI, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SKYROPE
INDONESIA PT NUSANTARA AKSES GLOBALINDO
Oleh :
NURHIDAYAT
NIM 109081000102
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Hasil karya terbaik ini kupersembahkan untuk orang tua tercinta yang telah memberi kasih sayangnya sepanjang hidupku. Semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat menjadi setetes embun yang dapat menghibur dan membasahi tenggorokan duka lara beliau selama mendidik aku.
2. Semoga karya ilmiah ini menjadi teladan dan pemicu bagi kakak - kakak dan adik – adik ku tercinta untuk berkarya dan berbakti kepada Allah SWT.
3. Ya Allah ampunilah Bapak ibuku dan kasihinilah mereka sebagaimana mereka memberi kasih sayangnya kepada hamba dan jadikan hamba, beserta kakak dan adik hamba yang bertaqwa.
4. Ya Allah… Perkayalah Pembaca Skripsiku ini Dengan Keilmuan, Hiasilah Hatinya Dengan Kesabaran dan Kasih Sayang. Muliakanlah Wajahnya Dengan Ketaqwaan dan Perindahlah Fisiknya Dengan Kesehatan serta Terimalah Amal Ibadahnya Dengan Kelipatgandaan Pahala. Karena Hanya Engkau Dzat Penguasa Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Amin…
Ananda
NURHIDAYAT
iii
PENGARUH KEMAMPUAN, DISIPLIN, KOMPENSASI, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SKYROPE
INDONESIA PT. NUSANTARA AKSES GLOBALINDO
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
NURHIDAYAT
109081000102
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Dr. Suhendra, S.Ag., MM.
NIP. 197112062003121001
Pembimbing II
Sri Hidayati,S.Ag, M. Ed
NIP.197706082011012003
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari Selasa, 08 April 2014 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : NURHIDAYAT 2. NIM : 109081000102 3. Jurusan : MANAJEMEN 4. Judul Skripsi : Pengaruh Kemampuan, Disiplin,
Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Pegawai Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 08 April 2014
1. Zuhairan Yunmi Yunan, SE, M.Sc. NIP. 19800416 200912 1 002
Penguji I
2. Amalia, SE., MSM NIP. 19731221 2005012 002
Penguji II
3. Bahrul Yaman, S.Sos, M.Si NIP. 19620818 198603 1 001
Penguji III
v
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari Kamis, 28 Januari 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama : NURHIDAYAT 2. NIM : 109081000102 3. Jurusan : MANAJEMEN 4. Judul Skripsi : Pengaruh Kemampuan, Disiplin, Kompensasi,
Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Pegawai Skyrope Indonesia PT Nusatara Akses Globalindo
Setelah menimbang dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Mahasiswa : NURHIDAYAT
NIM : 109081000102
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini:
1. Hasil karya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis saya sendiri
2. Bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya
4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan dan ternyata memang ditemukan maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya.
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Nurhidayat
Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Mei 1991
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kp. Buni Rt.14/Rw. 008 Ds. Buni Bakti Kec.
Babelan Kab.Bekasi
Tel / Hp : 085711589656
Email : [email protected]
PENDIDIKAN FORMAL
2009-2015 : UIN Syarif Hidyatullah Jakarta
2006-2009 : MA. Darul Amal
2003-2006 : MTs. Darul Amal
1997-2003 : SDN Buni Bakti 03
viii
PENGARUH KEMAMPUAN, DISIPLIN, KOMPENSASI, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SKYROPE
INDONESIA PT NUSANTARA AKSES GLOBALINDO
Oleh:
Nurhidayat
ABSTRAK
Skyrope Indonesia ingin menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan jasa akses tali yang terpercaya dan terbaik dari segi kualitas produk, kualitas sumber daya manusia, dan kinerja perusahaan. Tuntutan menciptakan kinerja karyawan dengan sumber daya manusia yang tinggi dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja secara maksimal maka perusahaan harus mampu mengarahkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh pegawainya, seperti melalui peningkatan kemampuan kerja, disiplin kerja, pemberian kompensasi yang layak, serta pelatihan dan pengembangan.
Untuk itu, penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan secara parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo. Adapun sampel penelitian ini berjumlah 50 pegawai dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan kemampuan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja secara parsial dengan tingkat signifikansi t hitung sebesar 0,777 > nilai alpha 0,05. Sedangkan disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja secara parsial dengan tingkat signifikansi t hitung masing –masing 0,037; 0,033; 0,031 terhadap < nilai alpha 0,05. Secara simultan, kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dengan tingkat signifikansi F hitung 0 < 0,05. Berdasarkan koefisien regresi pada setiap variabel, variabel pelatihan dan pengembangan yang paling dominan mempengaruhi kinerja dengan nilai beta pada standardized coefficients sebesar 0,321 dan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,031.
Kata kunci: kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan, kinerja pegawai.
ix
INFLUENCE OF ABILITY, DISCIPLINE, COMPENSATION, TRAINING AND DEVELOPMENT IN THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES
SKYROPE INDONESIA PT NUSANTARA AKSES GLOBALINDO
by:
Nurhidayat
ABSTRACT
Skyrope Indonesia wants to become a company that concerns on rope access service which believable and the best in quality of product, quality of human resources and performance of company. Demands for creating of employee performance with human resource highly in increase effectiveness and efficiency of performance maximally, so the company has to enable directing and developing the potential that have by workers through upgrading ability of work, discipline, giving proper compensation, moreover training and developing.
This study aims to analyze the effect of ability, discipline, compensation, training and human resources development partially although simultanously on personnel performance emloyees at the Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo. The sample in this study, the sample amounted 50 correspondents. This study uses multiple linear regression analysis as statistical tool. This study shows that ability has effect unsignificant on performance partially with level sigfinication t is 0,777 > alpha grades 0,05. While discipline, compensation, training and developing have significant effect on performance partially with level signification t are 0,037; 0,033; 0,031 on < alpha grades 0,05. Simultaneously, the ability, discipline, compensation, training and developing have significant effects on working with level signification F is 0 < 0,05. Based on coefficient regression in each variable such as, variable of training and developing that the most dominan effect on performance with grade of beta in standardized coefficients is 0,321 and has grade of probability is 0,031. Keywords: ability, discipline, compensation, training and human resources development, performance employees.
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, nikmat dan karunia – Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam tidak
lupa saya haturkan kepada junjungan umat baginda rasul Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat. Yang telah menuntun kami dari jalan yang gelap
gulita sampai saat ini ke jalan yang terang benderang. Sehingga kita dapat
merasakannya sampai saat ini hingga akhir nanti. Alhamdulillah, atas izin Allah
SWT penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Skripsi dengan judul “Pengaruh
Kemampuan, Disiplin, Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan Terhadap
Kinerja Pegawai Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo”.
Alhamdulillah telah dapat diselesaikan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil fokus penelitian mengenai
kinerja pegawai di Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo.
Mengingat banyaknya aspek yang berhubungan dengan kinerja, maka dalam
penelitian ini hanya ditujukan untuk mengetahui pengaruh variabel kemampuan
kerja, disiplin kerja, kompensasi, pelatihan dan pengembangan dengan kinerja
pegawai. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun
sistematika penulisan, hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang
dimiliki oleh penulis. Namun berkat bantuan, bimbingan, serta dorongan dari
berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Dengan rasa
hormat penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
xi
1. Allah SWT, yang selalu menuntun ke jalan yang lurus dan dalam
lindungan - Nya, berkah, rahmat, karunia, dan hidayah sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi.
2. Kedua orang tua tercinta dan tersayang (ibu dan bapak), yang selalu
mencurahkan kasih sayangnya, tiada henti mendoakan, membimbing dan
memotivasi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan
banyak informasi dan motivasi.
4. Bapak Dr. Amilin, SE.Ak., M.Si, CA, QIA, BKP selaku Wadek I, Bapak
Dr. Ade Sofyan Mulazi, S.Ag., MH selaku Wadek II, Bapak Dr. Desmadi
Saharuddin, MA Wadek III Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Semoga
Fakultas Ekonomi dan Bisnis lebih baik dan sempurna.
5. Bapak Dr. Suhendra, S.Ag, MM sebagai pembimbing 1 yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan serta
bimbingan dalam proses penyusunan skripsi.
6. Ibu Sri Hidayati, S.Ag, M. Ed sebagai pembimbing 2 yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam
proses penyusunan skripsi.
7. Dosen – dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu
memotivasi dan memberikan arahan serta canda tawa penulis.
8. Kakakku tersayang (Neneng Nurfadilah, Nazarudin/nana, dan Maryam
Paridah) yang selalu membimbing, mendoakan dan menyemangati
penulis.
9. Adikku tersayang (Umi Hanunah) yang selalu mendoakan dan menghibur
penulis.
10. Untuk seseorang yang tersayang ( Kismayeni ), terimakasih atas waktu,
kasih sayang, doa dan motivasinya.
xii
11. Teman-teman angkatan 2009 Jurusan Manajemen terutama Manajemen C
dan Manajemen SDM, terimakasih atas doa, dukungan dan motivasinya.
12. Untuk sahabat-sahabat dan keluarga kecilku di KMPLHK RANITA UIN
JAKARTA (ahmad wahyudi, agung sulistyono nugroho,ajeng prihantini,
metri apriyana,meilanih, ibnu ar rifai, siti Fatimah,Egi septian) terimakasih
banyak atas doa, waktu, pikiran, tenaga dan motivasinya.
13. Keluarga Besar KMPLHK RANITA UIN JAKARTA
14. Keluarga Besar forum UKM UIN JAKARTA
15. Keluarga Besar Skyrope Indonesia
16. Keluarga Besar MAPALA Se- INDONESIA
17. Keluarga Besar PMII Cab. Ciputat
18. Keluarga Besar Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kita semua.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih, dan berharap semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan kepada penulis, dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat
menjadi bahan masukan dan tambahan wawasan bagi pembaca. Akhir kata penulis
mengucapkan mohon maaf apabila dalam penyajian Skripsi ini terdapat kesalahan
dan kekurangan.
Jakarta, 28 Januari 2016
NURHIDAYAT
NIM : 109081000102
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ vi
KEASLIAN KARYA ILMIAH........................................................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................. 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 11
1. Tujuan .................................................................................................... 11
2. Manfaat Penelitian .................................................................................. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 13
A. Landasan Teori ......................................................................................... 13
1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................... 13
2. Kinerja ................................................................................................... 14
a. Pengertian Kinerja ......................................................................... 14
b. Teori Kinerja ................................................................................. 15
c. Pengukuran Kinerja ....................................................................... 16
xiv
d. Penilaian Kinerja ........................................................................... 17
e. Metode Penilaian Kinerja .............................................................. 18
f. Evaluasi Kinerja ............................................................................ 21
g. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ..................................... 22
h. Peran Pemimpin atau Manajer dalam Meningkatkan Kinerja ......... 23
i. Dimensi atau Indikator Kinerja ...................................................... 23
3. Kemampuan ........................................................................................... 25
a. Pengertian Kemampuan ................................................................. 25
b. Teori Kemampuan dan Kompetensi ............................................... 26
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan .......................... 28
d. Jenis - Jenis Kemampuan............................................................... 29
e. Dimensi dan Indikator Kemampuan............................................... 30
4. Disiplin Kerja ......................................................................................... 33
a. Pengertian Disiplin Kerja .............................................................. 33
b. Teori Disiplin Kerja ....................................................................... 33
c. Jenis-jenis Disiplin Kerja ............................................................... 33
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disiplin ................................ 34
e. Peraturan - Peraturan Perusahaan Terhadap Penetapan Disiplin ..... 35
f. Dimensi dan Indikator yang Mempengaruhi Disiplin ..................... 36
g. Peran Manajer dalam Meningkatkan Disiplin Kinerja .................... 37
5. Kompensasi ............................................................................................ 38
a. Pengertian Kompensasi ................................................................. 38
b. Teori Kompensasi ......................................................................... 38
c. Tujuan Pemberian Kompensasi ..................................................... 39
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi ........ 40
e. Metode Pemberian Kompensasi ..................................................... 42
6. Pelatihan dan Pengembangan.................................................................. 43
a. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan ....................................... 43
b. Teori Pelatihan dan Pengembangan ............................................... 44
c. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pelatihan dan Pengembangan 46
d. Metode – Metode Pelatihan dan Pengembangan ............................ 48
xv
e. Perbedaan Antara Pendidikan dan Pelatihan .................................. 48
B. Penelitian Sebelumnya .............................................................................. 49
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 52
D. Hipotesis ................................................................................................... 53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 55
A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 55
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 55
1. Populasi Penelitian ................................................................................. 55
2. Sampel penelitian ................................................................................... 56
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 56
D. Metode Analisis Data ................................................................................ 58
1. Uji Kualitas Data .................................................................................... 58
a. Uji Validitas .................................................................................. 58
b. Uji Reliabilitas .............................................................................. 59
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 59
a. Uji Normalitas ............................................................................... 59
b. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 59
c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 60
3. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 61
4. Koefisien Determinasi (R²) ..................................................................... 61
5. Uji Hipotesis .......................................................................................... 62
a. Uji t (Uji koefisien regresi secara parsial) ...................................... 62
b. Uji F (Uji koefisiensi regresi secara simultan) ............................... 63
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 63
1. Variabel Penelitian ................................................................................. 63
2. Indikator Penelitian ................................................................................ 64
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 68
A. Deskripsi objek penelitian ......................................................................... 68
1. Sejarah Singkat Perusahaan .................................................................... 68
2. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................... 69
a. Visi Perusahaan ............................................................................. 69
xvi
b. Misi Perusahaan ............................................................................ 69
3. Struktur Organisasi Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo 69
4. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 71
B. Pembahasan Hasil Kuesioner .................................................................... 74
1. Analisis Deskriptif .................................................................................. 74
2. Uji Kualitas Data .................................................................................... 81
a. Uji Validitas .................................................................................. 81
b. Uji Reliabilitas .............................................................................. 84
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 85
a. Uji Normalitas ............................................................................... 85
b. Uji Multikolinearitas ..................................................................... 87
c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 89
4. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 91
5. Koefisien Determinasi (R²) ..................................................................... 93
6. Uji Hipotesis .......................................................................................... 93
a. Uji t ............................................................................................... 93
b. Uji F .............................................................................................. 95
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 98
A. KESIMPULAN ......................................................................................... 98
B. IMPLIKASI ............................................................................................. 100
C. SARAN ................................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 105
LAMPIRAN .................................................................................................... 111
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Karakteristik Kompetensi............................................................... 28 Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 52 Gambar 4. 1 Struktur Perusahaan ....................................................................... 70 Gambar 4. 2 Histogram Uji Normalitas .............................................................. 87
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Hipotesa Kinerja .................................................................................. 7 Tabel 1. 2 Hipotesa Kemampuan.......................................................................... 8 Tabel 1. 3 Hipotesa Disiplin Kerja ....................................................................... 8 Tabel 1. 4 Hipotesa Kompensasi .......................................................................... 9 Tabel 1. 5 Hipotesa Pelatihan dan Pengembangan ................................................ 9 Tabel 2. 1 Dimensi dan Indikator Kemampuan Intelektual ................................. 31 Tabel 2. 2 Dimensi dan Indikator Kemampuan Fisik .......................................... 32 Tabel 3. 1 Indikator Penelitian ........................................................................... 64 Tabel 4. 1 Proses Penyebaran dan Peneriamaan Kuesioner ................................. 71 Tabel 4. 2 Karakteristik Responden .................................................................... 72 Tabel 4. 3 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kemampuan ............................ 74 Tabel 4. 4 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Disiplin Kerja .......................... 75 Tabel 4. 5 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi ............................. 76 Tabel 4. 6 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Pelatihan dan Pengembangan ... 77 Tabel 4. 7 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kinerja .................................... 79 Tabel 4. 8 Uji Validitas Corrected Item Total Correlation .................................. 81 Tabel 4. 9 Uji Validitas Teknik Alpha Cronbach ................................................ 81 Tabel 4.10 UJi Validitas ..................................................................................... 82 Tabel 4.11 Uji Reliabilitas ................................................................................ 84 Tabel 4.12 Uji Reliabilitas ................................................................................. 84 Tabel 4.13 Uji Normalitas .................................................................................. 86 Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 88 Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 90 Tabel 4.16 Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 91 Tabel 4.17 Koefisien Determinasi ...................................................................... 93 Tabel 4.18 Uji T ................................................................................................. 94 Tabel 4.19 Uji F ................................................................................................. 96
xix
DAFTAR LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN…………………………………………………...111
DATA HASIL KUESIONER VARIABEL…………………………………….117
Hasil Uji Kualitas Data .................................................................................... 121
Hasil Uji Cronbach’s Alpha ............................................................................. 122
Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................................ 123
Histrogram Residual Hasil Uji Normalitas ....................................................... 123
Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................................... 124
Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... ̀ 125
Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................................... 125
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................................... 126
Hasil Uji Signifikasi Parsial ( Uji t) .................................................................. 126
Hasil Uji Signfikansi Simultan (Uji F) ............................................................. 127
DAFTAR GEDUNG TINGGI DI JAKARTA………………………………… 128
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan di Jakarta menitikberatkan bangunan bertingkat
tinggi karena berdasarkan data Skycraper, Jakarta saat ini memiliki 263 gedung
tinggi dan 200 gedung lainnya sedang dalam proses perencanaan pembangunan
(http://skyscraperpage.com). Hal tersebut wajar dalam menyikapi tingginya
pertumbuhan penduduk, permintaan akan tempat tinggal seperti apartemen, pusat
kegiatan ekonomi atau perkantoran serta kelangkaan lahan dan harga lahan yang
tinggi (http://library.binus.ac.id). Dengan demikian permintaan akan perawatan
terhadap gedung-gedung tersebut akan meningkat pula dan hal ini menjadi
peluang bagi penyedia jasa pemeliharaan gedung tinggi yang mampu bekerja pada
ketinggian (working at height) dengan potensi bahaya yang besar dan risiko
pekerjaan yang tinggi.
Metode terbaru yang saat ini telah berkembang untuk pemeliharaan
gedung tinggi ialah dengan akses tali (rope access). Metode ini dikembangkan
dari teknik panjat tebing dan penelusuran gua, digunakan untuk mencapai tempat
– tempat yang sulit dijangkau, tanpa adanya bantuan perancah, platform, atau pun
tangga. Akses tali telah diterapkan secara luas dalam pembangunan, pemeriksaan,
perawatan bangunan dan instalasi industri seperti gedung tinggi, menara jaringan
listrik, menara komunikasi, anjungan minyak, perawatan dan perbaikan kapal,
perawatan jembatan, ruang terbatas (confined space), pertambangan, industri
2
pariwisata seperti out bound, penelitian dan perawatan hutan dan lain sebagainya
(www.Skyrope.co.id ).
Salah satu perusahaan penyedia jasa akses tali adalah Skyrope Indonesia.
Berdiri pada awal Maret 2012 dan resmi menjadi perusahaan penyedia jasa akses
tali (rope access) pada bulan januari 2014. Lingkup kerja Skyrope Indonesia ialah
pembersihan (cleaning) bangunan ataupun segala macam perangkat yang tidak
mungkin dapat dikerjakan tanpa menggunakan sistem akses tali (rope access).
Perusahaan ini memiliki sumber daya manusia yang tersertifikasi sesuai dengan
bidang pelayanan masing masing serta berkomitmen dalam memberikan
pelayanan jasa akses tali (rope access) dengan mengedepankan nilai-nilai:
keamanan dan keselamatan, profesionalitas, mutu pelayanan, dan ramah
lingkungan (www.Skyrope.co.id). Agar tercapainya komitmen tersebut, tentunya
Skyrope Indonesia membutuhkan kapasitas sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan sesuai kompetensi bekerja di ketinggian.
Dalam kaitan perusahaan, Skyrope Indonesia memilik visi, misi, dan
tujuan sebagai berikut :
1. Visi
Skyrope Indonesia ingin “menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan jasa
akses tali yang terpercaya dan terbaik dari segi kualitas produk, kualitas
sumber daya manusia dan kinerja perusahaan. (www.Skyrope.co.id).
3
2. Misi
a. Mengutamakan terjaminnya keselamatan jiwa dan benda dalam bekerja
serta perlindungan lingkugan melalui pengembangan dan pemeriksaan
standar keamanan dan keselamatan serta fasilitas terkait lainnya.
b. Pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien dengan menerapkan
tata kelola perusahaan dengan baik.
c. Membentuk citra perusahaan bahwa jasa akses tali dibutuhkan dan
menjadi standar keselamatan dan kualitas.
d. Memberikan kesempatan kepada para tenaga ahli akses tali untuk
berpartisipasi melalui pengembangan pengetahuan serta penerapannya.
3. Tujuan
Skyrope Indonesia berkomitmen dalam memberikan pelayanan jasa akses tali
(rope access) dengan mengedepankan nilai-nilai: keamanan dan keselamatan,
profesionalitas, mutu pelayanan, dan ramah lingkungan.
Untuk dapat mewujudkan visi, misi, dan tujuan tersebut, Skyrope
Indonesia Skyrope Indonesia sangat membutuhkan sumber daya manusia yang
memiliki kinerja optimal. Hal ini dikarenakan kinerja menurut Malayu S.P
Hasibuan merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan (dalam Mangkunegara , 2006: 18). Pendapat Hasibuan tersebut secara
tersirat, menimbulkan hipotesa bagi penulis bahwa kinerja karyawan akan optimal
apabila pemimpin atau manajer mampu meningkatkan kemampuan pegawai,
disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan pegawai secara komprehensif.
Hipotesa penulis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
4
Kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh kemampuan pegawai karena
kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai
tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya, totalitas kemampuan dari seseorang
individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan
untuk menjalankan kegiatan mental sedangkan kemampuan fisik adalah
kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut
stamina, kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat sejenis. (Robbins dan Timothy
(2008:61) Pendapat Robbins tersebut mengisyaratkan bahwa kinerja pegawai
sangat dipengaruhi kemampuan pegawai. Hipotesa ini sejalan dengan penelitian
terdahulu oleh Defi Amelia (2012) “Pengaruh Kemampuan, Motivasi, Disiplin,
Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Tenaga Administrasi Di Pusat Pendidikan Dan Pelatihan
Kementerian Agama“. Hasil penelitian tersebut adalah kemampuan kerja memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Administrasi untuk mengembangkan tugas pekerjaan serta memiliki inovasi
dalam melaksanakan tugas. Hasil penelitian ini juga menyebutkan bahwa variabel
kemampuan kerja memiliki signifikan lebih kecil daripada yang disyaratkan (0,037 <
0,05) dan memiliki t hitung lebih besar daripada t tabel (2,150 > 2,009). Hal ini
menunjukkan bahwa variabel kemampuan kerja memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel kinerja pegawai.
Hipotesa selanjutnya kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh disiplin
kerja. Hal ini dikarenakan disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan
para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
5
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang menanti semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku. (Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala 2009:
825). Pendapat Rivai dan Ella tersebut mengisyaratkan bahwa kinerja pegawai
sangat dipengaruhi disiplin kerja pegawai. Hipotesa ini sejalan dengan penelitian
terdahulu oleh Defi Amelia (2012) “Pengaruh Kemampuan, Motivasi, Disiplin,
Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Tenaga Administrasi Di Pusat Pendidikan Dan Pelatihan
Kementerian Agama“. Hasil penelitian menyebutkan bahwa variabel disiplin kerja
memiliki signifikan lebih besar daripada yang disyaratkan (0,935 > 0,05) dan
memiliki thitung lebih kecil daripada ttabel (0,082 < 2,009) sehingga hipotesis nol
(H0) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak.
Hipotesa selanjutnya adalah kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh
Kompensasi. Hal ini dikarenakan kompensasi adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P
Hasibuan, 2012:118). Pendapat hasibuan tersebut mengisyaratkan bawa kinerja
pegawai sangat dipengaruhi kompensasi bagi pegawai. Hipotesa ini sejalan
dengan penelitian terdahulu oleh Angger Razky Hakiki (2013) “Pengaruh
Kompensasi, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan”.
Hasil penelitian tersebut Variabel kompensasi memiliki nilai signifikansi lebih
kecil dari pada yang disyaratkan (0,001 < 0,05) Dengan demikian hipotesis
6
diterima, Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompensasi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.
Hipotesa selanjutnya bahwa kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh
Pelatihan dan pengembangan. Hal ini dikarenakan pelatihan pegawai merupakan
suatu persyaratan pekerjaan yang dapat ditentukan dalam hubungannya dengan
keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas yang sesungguhnya dilaksanakan
pada pekerjaan (Simamora,2004:273). Sedangkan pengembangan karyawan
merupakan sebagai aktivitas pengembangan karir karyawan terhadap organisasi,
penyediaan landasan bagi karyawan agar dapat berprestasi secara efektif dan
menghasilkan prestasi baru dalam lingkungan perusahaan (Simamora, 2004: 273-
274). Pendapat Simamora tersebut mengisyaratkan bahwa kinerja pegawai sangat
dipengaruhi oleh pelatihan dan pengembangan pegawai. Hipotesa ini sejalan
dengan penelitian terdahulu oleh Defi Amelia (2012) “Pengaruh Kemampuan,
Motivasi, Disiplin, Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi Di Pusat Pendidikan
Dan Pelatihan Kementerian Agama“. Hasil penelitian tersebut Pelatihan dan
pengembangan SDM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai.
Pusdiklat Tenaga Administrasi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa variabel
pelatihan dan pengembangan SDM memiliki pengaruh signifikan lebih kecil
daripada yang disyaratkan (0,000 < 0,05) dan memiliki thitung lebih besar
daripada ttabel (4,837 > 2,009) ) sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternative (Ha) diterima.
7
Berdasarkan alur pikir dan hipotesa penulis seperti yang telah diuraikan
diatas, maka penulis berkeinginan untuk mengaplikasikannya kedalam sebuah
penelitian yang bertemakan “PENGARUH KEMAMPUAN, DISIPLIN,
KOMPENSASI, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI. Untuk maksud tersebut penulis melakukan obsevasi dan
wawancara di perusahaan SKYROPE INDONESIA PT NUSANTARA AKSES
GLOBALINDO.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diperoleh data dan fenomena
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Kinerja
Dimensi Indikator Keterangan 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan waktu
1. Mengerjakan tugas sesuai dengan yang direncanakan dan target yang ditetapkan.
2. Sadar akan tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
3. Mengerjakan pekerjaan tepat waktu.
1. Pegawai skyrope Indonesia masih mengerjakan tugas belum sesuai dengan yang direncanakan dan yang ditargetkan oleh manajer atau pimpinan perusahaan.
2. Beberapa pegawai Skyrope masih ada yang belum sadar akan tugas dan tanggung jawabnya tehadap pekerjaan.
3. Pekerjaan yang dilakukan masih belum tepat waktu.
8
Tabel 1.2
Kemampuan
Dimensi Indikator Keterangan 1. Kemampuan
intelektual 2. Kemampuan fisik
1. Mampu menggunakan logika dan mengaplikasikan pengetahuan.
2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
1. Pegawai skyrope masih belum mampu menggunakan logika dan kurang mengaplikasikan pengetahuan.
2. Pegawai skyrope belum mampu menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu.
Tabel 1.3
Displin Kerja
Dimensi Indikator Keterangan 1. Tujuan dan
kemampuan. 2. Teladan
pimpinan. 3. Balas jasa 4. Keadilan. 5. Pengawasan
melekat. 6. Sanksi hukuman. 7. Ketegasan 8. Hubungan
kemanusiaan
1. Pekerjaan sesuai dengan latarbelakang keahlian yang dimiliki.
2. Memberikan contoh kepribadian yang baik, jujur, bertanggungjawab dan adil dalam bekerja.
3. Pegawai sudah merasakan kesejahteraan yang diberikan oleh perusahan.
4. Perusahaan berlaku adil terhadap pegawainya.
5. Memberikan arahan dan perintah yang jelas.
6. Penegakan hukum untuk memberikan efek jera bagi pegawai yang melanggar disiplin.
7. Hukuman yang jelas bagi pegawai yang melakukan kesalahan.
8. Merayakan keberhasilan perusahaan secara bersama.
1. Banyak pegawai skyrope Indonesia yang tidak sesuai dengan latarbelakang keahlian yang dimiliki.
2. Masih kurangnya contoh kepribadian yang baik, jujur, bertanggung jawab dan adil dalam bekerja dari manajer atau pimpinan.
3. Kesejahteraan yang dirasakan oleh pegawai masih ternilai kurang.
4. Kurangnya perilaku adil dari perusahaan.
5. Masih banyak arahan dan perintah yang belum jelas dan dimengerti.
6. Masih lemahnya penegakan hukum yang diberikan terhadap pegawai yang melanggar disiplin.
7. Hukuman yang jelas bagi pegawai yang melakukan kesalahan masih terabaikan.
8. Sukar sekali Keberhasilan perusahaan
9
yang dirayakan secara bersama.
Tabel 1.4
Kompensasi
Dimensi Indikator Keterangan 1. Kompensasi
langsung 2. Kompensasi tidak
langsung
1. Menjamin pembayaran upah dan gaji serta jaminan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja sesuai dengan relative pekerjaan
2. Tercapainya kualifikasi pegawai sesuai kompetensi pekerjan.
3. Menaati dan mengikuti aturan hukum yang belaku sesuai aturan legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan pegawai.
1. Pembayaran upah dan gaji masih suka terlambatt serta jaminan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja belum sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
2. Pencapaian kualifikasi pegawai masih belum sesuai dengan kompetensi pekerjaan.
3. Pegawai skyrope masih belum menaati dan mengikuti aturan hukum yang berlaku dan pemenuhan jaminan terhadap pegawai belum tercukupi.
Tabel 1.5
Pelatihan dan Pengembangan
Dimensi Indikator Keterangan 1. Opini peserta 2. Tingkat 3. Pembelajaran 4. Perubahan
perilaku 5. Tujuan pelatihan
dan pengembangan
6. Bencmarking
1. Mampu mengikuti program pelatihan dan pengembangan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
2. Mampu menguasai hal-hal yang berkaitan dengan tugas setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
3. Mampu mengimplementasikan materi dengan baik dalam pekerjaan sehari-hari.
4. Meningkatkan efektifitas kerjadalam perusahaan.
5. Hasil yang dicapai
1. Program pelatihan dan pengembangan terhadap pegawai Skyrope belum sesuai dengan prosedur yang berlaku
2. Pegawai Skyrope masih belum mampu menguasai hal – hal yang berkaitan dengan tugas setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
3. Pegawai skyrope masih belum mampu mengimplementasikan materi dengan baik
10
berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan
dalam pekerjaan sehari – hari.
4. Peningkatan efektifitas kerja dalam perusahaan belum terlihat.
5. Tidak berbanding lurus hasil yang dicapai dengan yang dikeluarkan terhadap perusahaan.
. Berdasarkan fenomena dan data tersebut maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah adakah “PENGARUH KEMAMPUAN, DISIPLIN,
KOMPENSASI, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI”.
11
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa
masalah dalam penelitian ini. Adapun perumusan masalah dalam penelitian
ini antara lain :
1. Apakah terdapat pengaruh variabel kemampuan kerja terhadap kinerja
pegawai secara parsial ?
2. Apakah terdapat pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
secara parsial ?
3. Apakah terdapat pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja pegawai
secara parsial ?
4. Apakah terdapat pengaruh variabel pelatihan dan pengembangan SDM
terhadap kinerja pegawai secara parsial ?
5. Apakah terdapat pengaruh variabel kemampuan, disiplin, kompensasi,
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia secara simultan
terhadap kinerja pegawai?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a) Mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kemampuan kerja
terhadap kinerja pegawai secara parsial pada Skyrope Indonesia.
b) Mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai secara parsial pada Skyrope Indonesia.
c) Mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kompensasi terhadap
kinerja pegawai secara parsial pada Skyrope Indonesia.
12
d) Mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai secara
parsial pada Skyrope Indonesia
e) Mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kemampuan kerja,
kompensasi, disiplin kerja, pelatihan dan pengembangan SDM terhadap
kinerja pegawai secara simultan pada Skyrope Indonesia
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Dapat mengembangkan kemampuan berpikir dalam menganalisa suatu
permasalahan serta menerapkan segala ilmu yang telah diperoleh.
b. Bagi Akademisi
Sebagai bahan referensi mengenai kinerja, kemampuan, disiplin,
kompensasi, pelatihan dan pengembangan untuk penelitian yang sejenis
atau penelitian selanjutnya.
c. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan
referensi kepustakaan dalam membuat kebijakan yang akan berlaku di
perusahaan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut veithzal rivai dan Ella jauvani sagala (2014:1)
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja)
yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan,
karyawan, dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen sumber daya
manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah
manusia – bukan mesin – dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Kajian manajemen sumber daya manusia menggabungkan beberapa
bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain - lain.
Unsur manajemen sumber daya manusia adalah manusia,
manajemen sumber daya manusia menyangkut desain dan implementasi
sistem perencanaan, penyusunan kemampuan, disiplin karyawan, pelatihan
dan pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan
praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya
manusianya.
14
Tujuan manajemen sumber daya manusia ialah meningkatkan
kontribusi produktif orang orang yang ada dalam perusahaan melalui
sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial.
Para manjer dan departemen sumber daya manusia mencapai maksud
mereka dengan memenuhi tujuannya, selain itu tujuan manajemen
sumbeer daya manusia tidak hanya mencerminkan kehendak manajemen
senior, tetapi juga harus menyeimbangkan tantangan organisasi, fungsi
sumber daya manusia dan orang – orang terpengaruh. Kegagalan
melakukan tugas itu dapat merusak kinerja, produktivitas, laba, bahkan
kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan.
2. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan
selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang
dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan
sumber – sumber yang dimiliki (Helfert, 1996). Kinerja merupakan
suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau Kinerja
berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti
prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Pengertian kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara
kuantitatif maupun kualitatif sesuai dengan kewenangan dan tugas
tanggung jawab masing – masing, dalam upaya mencapai tujuan
15
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika (Moeheriono, 2012 : 96-97)
b. Teori Kinerja
Menurut Payaman Simanjuntak (2005), kinerja adalah tingkat
pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan
adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi,
termasuk kinerja masing – masing individu dan kelompok kerja
diperusahaan tersebut.
Dengan demikian kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi
dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang
sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk
mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang di
kerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal
yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
16
c. Pengukuran Kinerja
Menurut Mahmudi (2005:73), tidak semua kriteria pengukuran
kinerja dipakai dalam penilaian kinerja karyawan, tentu hal ini harus
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai. Terdapat tiga
variabel penting yang harus dipertimbangkan dalam pengukuran
kinerjanya yaitu pelaku (input), perilaku (proses) dan hasil kerja
(output). Seperti :
1) Kinerja berbasis pelaku
Lebih menekankan pada pegawai pelaksana kinerja, Penilaian
kineja difokuskan pada pelaku dengan atribut-atribut, karakteristik
dan kualitas personal yang dipandang sebagai faktor utama kinerja.
2) Kinerja berbasis perilaku
Tidak semata-mata berfokus pada faktor pegawai, namun
berkonsentrasi pada perilaku yang dilakukan seseorang dalam
melakukan kerja.
3) Kinerja berbasis hasil kerja
Kinerja berbasis hasil kerja difokuskan pada pengukuran hasil.
Selain memfokuskan pada hasil juga harus tetap memperhatikan
faktor perilaku dan kualitas personal.
Sedangkan Mangkunegara (2006:39) menyatakan, kinerja dapat
diukur dengan mempertimbangkan beberapa faktor sebagai berikut.
a) Kualitas yaitu mutu pekerjaan sebagai output yang dihasilkan.
17
b) Kuantitas yaitu mencakup jumlah pekerjaan yang harus
diselesaikan dalam kurun waktu yang ditentukan.
c) Ketepatan waktu, menyangkut tentang kesesuian waktu yang
telah direncanakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
d. Penilaian Kinerja
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2006) penilaian
kinerja (performance appraisal) adalah proses mengevaluasi seberapa
baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan
seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi
tersebut pada karyawan. Sedangkan menurut Veithzal Rivai (2004:310)
mendefinisikan penilaian kerja sebagai sebuah mekanisme yang baik
untuk mengendalikan karyawan.
Penilaian kinerja menurut Gorda (2006:61) adalah.
1) Penilaian kinerja menyediakan berbagai informasi untuk keperluan
pengambilan keputusan tentang promosi, mutasi, demosi, pelatihan
dan penetapan kebijaksanaan kompensasi
2) Penilaian kinerja merupakan media antara pimpinan dan bawahan
untuk bersama-sama mengevaluasi bawahan yang berkaitan dengan
pekerjaan.
Dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan, hambatan dan
dorongan atau berbagai faktor sukses bagi kinerja seseorang atau
institusi, maka terbukalah jalan menuju profesionalisme yaitu
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama itu.
18
Penilaian kinerja memiliki sejumlah tujuan dalam berorganisasi
(Robbins, 2006:78) adalah sebagai berikut.
1) Penilaian dipergunakan untuk pengambilan keputusan personalia
yang penting seperti dalam hal promosi, transfer atau
pemberhentian
2) Penilaian memberikan penjelasan tentang pelatihan dan
pengembangan yang dibutuhkan
3) Penilaian kinerja dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk
program seleksi dan pengembangan
4) Penilaian kinerja untuk memenuhi tujuan umpan balik yang ada
terhadap karyawan tentang bagaimana organisasi/perusahaan
memandang kinerja mereka
Penilaian kinerja harus dilakukan secara sistematis dan konsisten
ke arah obyektifitas yang tinggi. Penilaian kinerja dapat digunakan
sebagai dasar untuk menentukan penghargaan. Penilaian kinerja juga
mampu mengukur efektivitas pemanfaatan sumber daya manusia dalam
organisasi. Penilaian yang efektif harus mengidentifikasikan kinerja
yang sesuai dengan standar, mengukur kriteria-kriteria yang harus
diukur dan selanjutnya memberi feedback kepada pegawai/ karyawan.
e. Metode Penilaian Kinerja
Menurut Moeheriono (2012:141), ada beberapa metode penilaian
atau pendekatan yang biasa yang digunakan, yakni :
19
1) Metode Skala Rating Grafik, metode ini adalah bentuk evaluasi
kinerja yang paling sering banyak digunakan. Metode ini terdiri
dari deskripsi kinerja yang dinilai dengan skala.
2) Metode Skala Rating Perilaku, metode ini merupakan
pengembangan skala rating grafik dengan menekankan pada
kriteria perilaku karyawan secara spesifik. Skala ini dikembangkan
untuk memberikan hasil yang digunakan bawahan dalam
meningkatkan kinerja dan memungkinkan atasan memberikan
umpan balik.
3) Management by Objectives (MBO), pendekatan ini dimulai dengan
penetapan tujuan atau sasaran kinerja untuk periode penilaian yang
akan datang. Kemudian, atasan dan bawahan menetapkan suatu
strategi yang tepat untuk mencapai sasaran tersebut. Pada akhir
penilaian, kinerja aktual dievaluasi dalam kaitainnya dengan
sasaran yang disepakati.
Selain itu, ada beberapa tambahan metode penilaian kinerja
lainnya menurut Asnawi Sahlan (1999: 155), yakni :
1) Metode Skala Peringkat (Rating Scale)
metode penilaian yang mendasarkan pada sifat - sifat atas
karaterisistik baik pekerjaan maupun orang yang melaksanakan
pekerjaannya. Caranya para pejabat penilai atau supervisor secara
bersama-sama mengidentifikasi dan menentukan dimensi-dimensi
yang dianggap penting untuk diukur seperti misalnya job
20
knowledge, motivation, interpersonal relation with others, dan
supervision required.
2) Metode Daftar Pertanyaan (Checklist)
Metode ini menggunakan sejumlah pertanyaan dengan
menggunakan formulir isian yang menjelaskan beraneka macam
tingkat perilaku bagi suatu pekerjaan tertentu. Metode ini terdiri
dari dua bentuk yaitu metode pilihan terarah (Forced Choice
Method) dan metode kinerja tertimbang (Weighted Checklist
Method). Forced Choice Method ini sama dengan pemeringkatan
pada sebuah kurva. Sedangkan Weighted Checklist Method
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menyusun sejumlah pernyataan-pernyataan yang dapat
menggambarkan perilaku dalam bekerja baik yang efektif
maupun tidak efektif
b) Setiap pernyataan perilaku diberikan skala ukur Likert dengan
skor 5 bagi yang efektif dan skor 1 bagi yang tidak efektip
c) Setiap pernyataan yang diberikan skor kemudian di bobot
dengan cara membandingkan nilai skor yang didapat dengan
rata-rata nilai skor pernataan secara keseluruhan
3) Metode Peristiwa Kritis (Critical Incident Method)
Metode ini dilaksanakan dengan membuat satu catatan tentang
contoh – contoh yang luar biasa baik atau tidak diinginkan dari
perilaku yang berhubungan dengan kerja seorang karyawan dan
21
meninjaunya bersama karyawan lain pada waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
4) Metode Essay
Metode ini dilakukan dimana pejabat penilai terlebih dahulu yakni
menulis cerita ringkas yang menggambarkkan prestasi kerja
karyawan tersebut. Metode karangan atau essay yang didalamnya
dikelompokkan kedalam yang menyangkut inisiatif, kemampuan
kerjasama, pengetahuan terhadap pekerjaan dan hasil pekerjaan
f. Evaluasi Kinerja
Payaman Simanjuntak (2005:105) menyatakan bahwa evaluasi
kinerja adalah penilaiaan pelaksanaan tugas (performance) seseorang
atau sekelompok orang atau unit kerja organisasi atau perusahaan.
Tujuan dari evaluasi kinerja menurut James E. Neal Jr (2003:4–5)
adalah :
1. Mengidentifikasi kemampuan dan kekuatan karyawan
2. Mengidentifikasi potensi perkembangan karyawan
3. Untuk memberikan informasi bagi perkembangan karyawan
4. Untuk membuat organisasi lebih produktif
5. Untuk memberikan data bagi kompensasi karyawan yang sesuai
6. Untuk memproteksi organisasi dari tuntutan hukum perburuhan
Dalam cakupan lebih umum, Payaman Simanjuntak (2005 : 106)
menyatakan bahwa tujuan dari evaluasi kinerja adalah menjamin
22
pencapaiaan sasaran dan tujuan perusahaan, terutama bila terjadi
pelambatan atau penyimpangan.
g. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Menurut Simamora (1995) dalam Mangkunegara (2006:14), kinerja
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1) Faktor individual yang terdiri dari: kemampuan dan keahlian, latar
belakang dan demografi.
2) Faktor psikologis yang terdiri dari; persepsi, attitude, personality,
pembelajaran, motivasi.
3) Faktor organisasi yang terdiri dari: sumber daya, kepemimpinan,
penghargaan, struktur, dan job design.
Mahmudi (2005:21) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah sebagai berikut.
1) Faktor yang dipersonal/individual, meliputi: pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan
komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.
2) Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan
dorongan, semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer
dan team leader.
3) Faktor tim, meliputi: kualitas dukungan dan semangat yang
diberikan oleh rekan dalam suatu tim, kepercayaan terhadap
sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan tim.
23
4) Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau
insfrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan
kultur kinerja dalam organisasi.
5) Faktor kontekstual (situasional), meliputi tekanan dan perubahan
lingkungan eksternal dan internal.
h. Peran Pemimpin atau Manajer dalam Meningkatkan Kinerja
Secara umum pemimpin dalam meningkatkan kinerja adalah
bertanggung jawab dalam menggerakkan aktivitas dan motivasi
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Seorang
pemimpin harus dapat melakukan sesuatu bagi anggotanya sesuai
dengan jenis organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya.
Menurut Slamet (2002:34), ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh
pemimpin untuk dapat mendinamiskan organisasi yaitu:
1) Mengidentifikasi dan menganalisis organisasi beserta tujuannya
2) Membangun struktur organisasi
3) Inisiatif
4) Usaha pencapaian tujuan
5) Mempermudah komunikasi dalam kelompok
6) Mempersatukan anggota kelompok
7) Mengimplementasikan filosofi
i. Dimensi atau Indikator Kinerja
Dari hasil studi Lazer dan Wikstrom (1997) terhadap formulir
penilaian kinerja 125 perusahaan yang ada di USA. Faktor yang paling
24
umum muncul di 61 perusahaan adalah pengetahuan tentang
pekerjaannya, kepemimpinan, inisiatif kualitas pekerjaan, kerjasama,
pengambilan keputusan, kreativitas, dapat diandalkan, perencanaan,
komunikasi, inteligensi (kecerdasan), pemecahan masalah,
pendelegasian, sikap, usaha, motivasi, dan organisasi.
Dari aspek – aspek yang dinilai tersebut menurut Veithzal Rivai dan
Ella Jauvani Sagala (2014 : 416) dapat dikelompokan menjadi 3 aspek
dimensi atau indikator kinerja, yaitu :
1) Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan,
metode, teknik, dan peralatan yang dipergunakan untuk
melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang
diperolehnya.
2) Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami
kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit
masing – masing ke dalam bidang operasional perusahaan secara
menyeluruh, yang pada intinya individu tersebut memahami tugas,
fungsi, serta tanggung jawab sebagai seorang karyawan.
3) Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan
untuk bekerjasama dengan orang lain, memotivasi karyawan,
melakukan negosiasi, dan lain – lain.
25
3. Kemampuan
a. Pengertian Kemampuan
Menurut Moenir (1998:116), kemampuan atau skill adalah
berasal dari kata dasar mampu yang dalam hubungan dengan
tugas/pekerjaan berarti dapat (kata sifat/keadaan) melakukan
tugas/pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan
yang diharapkan. Kemampuan dengan sendirinya juga kata sifat atau
keadaan ditujukan kepada sifat atau keadaan seseorang yang dapat
melaksanakan tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan yang ada.
Menurut Robbins dan Timothy (2008:61), kemampuan adalah
kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam
suatu pekerjaan. Selanjutnya, totalitas kemampuan dari seseorang
individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni
kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk menjalankan
kegiatan mental sedangkan Kemampuan fisik adalah kemampuan yang
diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,
kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat sejenis.
Sementara itu, menurut Livingstone seperti dikutip oleh Stoner
(1996:118), bahwa kemampuan itu dapat dan harus diajarkan. Karena
itu dalam peningkatan sumber daya khususnya sumber daya manusia,
peranan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu instrumen
pembangunan dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam
26
berbagai organisasi. Maka sangatlah dibutuhkan tenaga-tenaga yang
telah memiliki kemampuan di bidang tugas masing-masing.
Dari beberapa teori diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
kemampuan merupakan aspek pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang sangatlah penting untuk dimiliki bagi setiap orang
agar mampu menyelesaikan tugas-tugas ataupun pekerjaan yang harus
dikerjakan guna mencapai tujuan.
b. Teori Kemampuan dan Kompetensi
Menurut Slamet (2010:56) kemampuan adalah kecakapan yang
terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui/menggunakan konsep - konsep yang abstrak secara efektif,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Sedangkan Thoha
(2007) menyatakan kemampuan merupakan salah satu unsur dalam
kematangan berkaitan dengan pengetahuan atau keterampilan yang
dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan suatu pengalaman.
Pendapat pendapat slamet dan thoha tersebut terkait erat dengan
kompetensi yang dimiliki seorang pegawai. Hal ini dikarenakan
kompetensi menurut Lyle M Spencer., Jhr., PhD and Signe M. Spencer
(1993:9), A competency is an underlying characteristic of an individual
that is causally related to criterion – referenced effective and / or
superior performance in a job or situation. Underlying characteristic
means the competency is a fairky deep and enduring part of a person’s
27
personality and can predict behavior in a wide variety of situations and
job tasks. (Kompetensi adalah pokok dasar karakteristik dari seseorang
yang sebab akibatnya terkait dengan rujukan penilaian dan atau kualitas
kerja unggul di dalam sebuah pekerjaan atau situasi. Pengertian dasar
kompetensi (underlying characteristic) maksudnya adalah kompetensi
bagian dalam kepribadian seseorang dan dapat menunjukkan
perilakunya dalam ragam situasi atau tugas-tugas pekerjaan.
Selanjutnya Lyle M Spencer., Jhr., PhD and Signe M. Spencer
(1993:9) menyebutkan ciri-ciri nyata atau karakteristik kompetensi
yang dimiliki oleh seorang meliputi :
1. Motives, the things a person consistently thins about or wants that
cause action. (Motive adalah hal yang secara konsisten seseorang
pikirkan atau inginkan yang memunculkan aksi ).
2. Traits. Physical characteristics and consistent responses to
situations or information. (Trait merupakan ciri-ciri lahiriah dan
tanggapan konsisten terhadap situasi dan informasi yang didapat).
3. Self-Concept. A person’s attitudes, values, or self-image. (Self-
Concept adalah Perilaku, nilai-nilai atau citra diri seseorang).
4. Knowledge. Information a person has in specific content areas.
Pengetahuan (Knowledge adalah informasi spesifik dalam bidang
tertentu yang seseorang miliki).
28
5. Skill. The ability to perform a certain physical or mental task.
Keterampilan (skill adalah kemampuan untuk mengerjakan tugas
fisik atau mental tertentu).
Ciri atau karakteristik kompetensi tersebut oleh Lyle M Spencer., Jhr.,
PhD and Signe M. Spencer (1993:11) disimulasikan secara ringkas dan
komprehensif ke dalam sebuah gambar 2.1 sebagai berikut.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan
Menurut Davis yang dikutip Mangkunegara (2005), faktor-
faktor yang mempengaruhi kemampuan adalah faktor pengetahuan
(kownledge) dan faktor keterampilan (skill).
1. Pengetahuan (kownledge) yaitu Informasi yang telah diproses dan
diorganisasikan untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan
pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan ke
dalam pekerjaan pegawai itu sendiri.
keterampilan
Sikap Motivasi
Nilai nilai sikap
pengetahuan
Kepribadian utama : paling sukar untuk dikembangkan
Terlihat : paling mudah dikembangkan
29
2. Keterampilan (skill) adalah kemampuan pegawai untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efisien secara teknik
pelaksanaan kerja tertentu yang berkaitan dengan tugas individu
dalam suatu organisasi.
d. Jenis - Jenis Kemampuan
Jenis - jenis kemampuan menurut Mitzberg seperti yang dikutip
Gibson (Gibson, 1996:126). Ada empat jenis kemampuan (kualitas atau
skills) yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugas-
tugasnya sebagai berikut:
1. Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-
alat, prosedur dan teknik suatu bidang khusus.
2. Keterampilan manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan
orang lain, memahami orang lain, memotivasi orang lain, baik
sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.
3. Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk
mengkoordinasikan, dan memadukan semua kepentingan serta
kegiatan organisasi.
4. Keterampilan manajemen, adalah seluruh kemampuan yang
berkaitan dengan perencanaan,
Koontz et al. (1996: 30) juga membagi kemampuan dalam
empat kategori yaitu kemampuan konsepsional, kemampuan
kemanusiaan atau sosial, kemampuan teknis dan kemampuan
merancang (mendesain).
30
Menurut Handoko (2002:51) dengan mengacu pada pendapat di
atas, membedakan jenis keterampilan/kecakapan yang terdiri atas
keterampilan/kecakapan kemanusiaan (human skills), keterampilan/
kecakapan administrasi (administrative skills), dan
keterampilan/kecakapan teknik (technical skills).
Berdasarkan jenis-jenis kemampuan yang sudah dikemukakan
diatas, penulis menyimpulkan bahwa jenis kemampuan lahir dari
berbagai macam jenis pekerjaan yang ada yang membutuhkan
keterampilan, kecakapan, kepekaan, dan kepiyawaian dalam
menentukan tujuan yang diharapkan dan dari beberapa teori diatas,
tentang kemampuan dan jenis kemampuan yang sudah disebutkan,
maka diharapkan bisa meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja dan
akan terjaminnya kinerja pegawai atau perusahaan.
e. Dimensi dan Indikator Kemampuan
Robbins dan Timothy (2008:61) mendefinisikan bahwa
kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Dimana kemampuan individu
pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: kemampuan intelektual
dan kemampuan fisik.
1. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk
menjalankan kegiatan mental. Kemampuan mental/intelektual
merupakan kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan
kegiatan mental, misalnya berfikir, menganalisis dan memahami.
31
Ada 7 (tujuh) dimensi yang membentuk kemampuan intelektual
seseorang yaitu kemahiran berhitung, pemahaman verbal,
kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif,
visualisasi ruang dan ingatan. Tes semua dimensi ini akan menjadi
predictor yang tepat untuk menilai kinerja keseluruhan pegawai.
Tabel 2.1
Dimensi dan Indikator Kemampuan Intelektual
Dimensi Indikator
Kecerdasan numeris Kemampuan berhitung
Pemahaman verbal Kemampuan memahami apa yang dibaca dan atau didengar
Kecepatan perseptual Kemampuan mengenali kemiripan dan perbedaan dengan cepat dan tepat
Penalaran induktif Kemampuan mengenali suatu urutan logis dan menilai dalam suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah
Penalaran deduktif Kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu argument
Visualisasi ruang Kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan tampak seandainya posisi dalam ruang dirubah
Ingatan Kemampuan menahan dan mengenang kembali pengalaman masa lalu
Sumber : Robbins dan Timothy (2008)
Kemampuan intelektual yang bagus dimiliki oleh pegawai diharapkan
dapat meningkatkan kinerja organisasi. Dengan demikian kemampuan
intelektual yang tinggi juga secara tidak langsung akan berpengaruh
terhadap kemajuan organisasi.
2. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk
melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan,
kekuatan dan keterampilan. Kemampuan fisik merupakan
32
kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas yang
menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan fisik
lainnya. Kemampuan fisik ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan
yang dijalankan. Ada 9 (Sembilan) kemampuan fisik dasar yang
porsinya berbeda-beda dimiliki oleh tiap individu.
Tabel. 2.2
Dimensi dan Indikator Kemampuan Fisik
Dimensi Indikator
Kekuatan
Kekuatan dinamis Kemampuan untuk mengenakan kekuatan otot secara berulang-ulang atau sinambung panjang suatu kurun waktu
Kekuatan tubuh Kemampuan mengenakan kekuatan otot
Kekuatan statis Kemampuan mengenakan kekuatan terhadap objek luar
Kekuatan Kemampuan menghabiskan suatu maksimum energi eksplosif dalam satu atau deretan tindakan displosif
Keluwesan
Keluwesan exstent Kemampuan menggerakkan otot tubuh dan meregang punggung sejauh mungkin
Keluwesan dinamis Kemampuan melakukan gerakan cepat Lain-lain
Kondisi tubuh Kemampuan mengkoordinasikan tindakan-tindakan serentak dari bagian-bagian tubuh berlainan
Keseimbangan Kemampuan mempertahankan keseimbangan meskipun ada kekuatan yang mengganggu keseimbangan itu
Stamina Kemampuan melanjutkan upaya maksimum yang menuntut upaya yang diperpanjang sepanjang kurun waktu
Sumber : Robbins dan Timothy (2008)
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan kemampuan pegawai dalam penelitian ini adalah semua potensi yang
33
dimiliki pegawai untuk melaksanakan tugas berdasarkan pengetahuan, sikap,
pengalaman, dan pendidikan.
4. Disiplin Kerja
a. Pengertian Disiplin Kerja
Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2014 : 599)
disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah
suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan
norma – norma sosial yang berlaku.
b. Teori Disiplin Kerja
Menurut Sedarmayanti (2013:381), disiplin adalah kondisi untuk
melakukan koreksi atau menghukum pegawai yang melanggar
ketentuan atau prosedur yang telah ditetapkan organisasi. Sedangkan
kedisiplinan menurut Malayu S.P. Hasibuan (2012:193), adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang dalam menaati peraturan dan norma
norma sosial yang berlaku.
c. Jenis-jenis Disiplin Kerja
Menurut Robert L. Matis dan john H. Jackson (2009: 512-513)
mengungkapkan terdapat dua jenis disiplin kerja dalam organisasi,
yaitu:
34
1. Disiplin positif yaitu disiplin yang bergantung pada filosofi bahwa
pelanggaran adalah tindakan yang biasanya dapat dikoreksi secara
konstruktif tanpa hukuman.para manajer berfokus pada pencarian
fakta dan bimbingan untuk mendorong perilaku yang diinginkan,
dari pada menggunakan hukuman untuk mencegah perilaku yang
tidak diinginkan,
2. Disiplin progresif yaitu disiplin yang menggabungkan serangkaian
langkah, dimana setiap langkah menjadi lebih keras secara
progresif dan dirancang untuk mengubah perilaku karyawan yang
tidak pantas. Disiplin progresif menggunakan teguran-teguran
verbal dan tertulis serta penskorsan sebelum pemecatan.
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disiplin
Menurut Singodimedjo dalam Edy (2009 : 94 – 98). Disiplin kerja
dapat dipengaruhi oleh 7 (tujuh) faktor. Yaitu :
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan
7. Diciptakan kebiasaan – kebiasaan yang mendukung tegaknya
disiplin
35
e. Peraturan - Peraturan Perusahaan Terhadap Penetapan Disiplin
Menyikapi perkembangan dunia bisnis yang sangat dinamis,
Skyrope Indonesia perlu menerapkan peraturan - peraturan yang
ditetapkan. Dalam pelaksanaannya Skyrope Indonesia haruslah :
1) Meningkatkan kemampuan para stafnya melalui berbagai macam
peningkatan kemampuan yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.21/MEN/X/2007
Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI).
2) Disiplin dengan standar regulasi yang telah ditetapkan dalam “
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. Kep. 45 /DJPPK/IX/2008 tentang Pedoman
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja Pada Ketinggian
Dengan Menggunakan Akses Tali” dan “ Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri”.
3) Memberikan kompensasi yang bersifat finansial dan non finansial
sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang
Keselamatan Kerja.
4) Memberikan pelatihan dan pengembangan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional Indonesia dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
36
Transmigrasi Nomor PER.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
f. Dimensi dan Indikator yang Mempengaruhi Disiplin
Dimensi yang digunakan dalam menilai disiplin kerja seorang
pegawai dari masing-masing perusahaan berbeda-beda.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2010:194) aspek-aspek yang digunakan
untuk menilai disiplin kerja yaitu :
1. mematuhi semua peraturan organisasi
2. penggunaan waktu secara efektif
3. tanggung jawab dalam pekerjaan dan tugas
4. tingkat absensi
Malayu S.P. Hasibuan (2012:195-197) juga menyatakan indikator
yang digunakan untuk menilai disiplin kerja yaitu :
a) Teladan pimpinan yaitu pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh
para bawahannya dengan melihat kepribadian yang bersifat positif
seperti dapat memberikan contoh yang baik, jujur, tanggungjawab
dan adil.
b) Keadilan. Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan
karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya
penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lain, seperti
pemberian balas jasa atau hukuman bagi yang melanggar aturan.
37
c) Pengawasan melekat yaitu tindakan nyata dan efektif dalam
mewujudkan kedisiplinan karyawan. Dengan adanya pengawasan
melekan berarti atasan harus aktif untuk dapat mencegah dan
mengetahui kesalahan, memelihara kedisiplinan, dan menggali
sistem kerja yang efektif.
d) Sanksi hukuman yaitu suatu tindakan yang diberikan oleh pihak
perusahaan bagi karyawan yang melakukan tindakan indisipliner
baik ringan maupun berat yang sifatnya mendidik.
e) Ketegasan yaitu pimpinan harus berani dan tegas dalam menegur
serta menghukum karyawan yang melakukan tindakan indisipliner
sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Teladan
pemimpin, 2. Keadilan, 3. Pengawasan melekat, 4. Sanksi hukuman, 5.
Ketegasan.
g. Peran Manajer dalam Meningkatkan Disiplin Kinerja
Menurut Sudarsono Merto (dalam Siagian,2001) untuk
meningkatkan disiplin perlu dilakukan hal - hal sebagai berikut :
1) Memberikan pujian kepada pegawai yang telah menyelesaikan
tugas
2) Memberikan teguran pada pegawai yang berbuat salah.
3) Memberikan penjelasan dan penerangan mengenai hal hal yang
belum diketahui untuk menghilangkan rasa ragu – ragu.
38
4) Memberikan latihan dan kegiatan yang berkesinambungan untuk
menambah keterampilan dan rasa percaya diri.
5. Kompensasi
a. Pengertian Kompensasi
Menurut Handoko (2001:155), kompensasi adalah segala
sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atau kerja
mereka. Sedangkan menurut Malayu S.P Hasibuan (2012:118),
kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
b. Teori Kompensasi
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2009:741) mengemukakan
kompensasi finansial terdiri dari kompensasi tidak langsung dan
kompensasi langsung. Kompensasi tidak langsung adalah semua
pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung
yang meliputi liburan, berbagai macam asuransi dan jasa, serta
penghargaan non-finasial seperti pujian, menghargai diri sendiri, dan
pengakuan yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan,
produktivitas dan kepuasan.Sedangkan kompensasi langsung adalah
pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus, atau komisi.
39
c. Tujuan Pemberian Kompensasi
Tujuan diberikannya kompensasi menurut Werther dan Davis
(2001) dalam Wibowo (2012: 350-351) antara lain:
1) Memperoleh personil yang berkualifikasi. Kompensasi yang cukup
tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik kepada para
pelamar. Tingkat pembayaran harus responsif terhadap suplai dan
permintaan pasar kerja karena para pengusaha berkompetisi untuk
mendapatkan karyawan yang diharapkan.
2) Mempertahankan karyawan yang ada. Para karyawan dapat keluar
jika besaran kompensasi tidak kompetitif dan akibatnya akan
menimbulkan perputaran karyawan yang semakin tinggi.
3) Menjamin keadilan. Menjamin keadilan dalam kompensasi dinilai
dari keadilan internal dan keadilan eksternal. Keadilan internal
mensyaratkan bahwa pembayaran dikaitkan dengan nilai relatif
sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayarkan
dengan besaran yang sama. Keadilan eksternal berarti pembayaran
terhadap pekerjamerupakan yang dapat dibandingkan dengan
perusahaan lain di pasar kerja.
4) Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan. Kompensasi
diberikan untuk perilaku yang diinginkan dan bertindak sebagai
insentif untuk perbaikan perilaku di masa depan, rencana
kompensasi efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman,
tanggung jawab dan perilaku-perilaku lainnya.
40
5) Mengendalikan biaya - biaya. Perusahaan memperoleh dan
mempertahankan para karyawan dengan biaya yang beralasan
yakni dengan memiliki manajemen pengupahan dan penggajian
sistemik organisasi agar dapat para pekerja dibayar di bawah atau
di atas standar.
6) Menaati dan mengikuti aturan hukum yang berlaku. Sistem gaji dan
upah yang baik mempertimbangkan batasan dan aturan legal yang
dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan kebutuhan
karyawan.
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi
Menurut Hasibuan (dalam Martoyo, 2007:128) ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi, antara lain sebagai
berikut :
1) Permintaan dan Penawaran
Jika ada yang mengakibatkan penurunan penawaran tenaga kerja,
seperti pembatasan tenaga kerja tertentu, akan terdapat
kecendrungan untuk menurunkan kompensasi. Jika ada sesuatu
yang mengakibatkan peningkatan permintaan perusahaan akan
tenaga kerja, akan terdapat kecendrungan untuk meningkatkan
kompensasi.
2) Organisasi Buruh
Serikat kerja dalam suatu perusahaan mempengaruhi kebijakan
besar dan kecilnya pemberian kompensasi.
41
3) Kemampuan untuk Membayar
Kemampuan perusahaan untuk membayar upah atau gaji di
dasarkan permintaan dan penawaran. Jika perusahaan makmur
dan mampu membayar, maka ada kecendrungan untuk
menawarkan harga yang lebih tinggi kepada tenaga kerja secara
keseluruhan guna menarik personalia yang berkemampuan
unggul. Tapi belum tentu perusahaan adil dan layak memberikan
kompensasi kepada tenaga kerja jika laba perusahaan kecil.
4) Produktivitas Perusahaan
Meningkatnya produktivitas perusahaan atas tenaga kerja
karyawan terhadap perusahaan maka kompensasi yang diberikan
perusahaan semakin tinggi.
5) Biaya Hidup. Pendekatan penyesuaian upah dengan biaya hidup
ini berubah – ubah karena penghasilan uang yang didapat nyata
dan dikondisi tertentu kenaikan biaya hidup membuat buruh atau
tenaga kerja tetap menerima dan mengikuti kesepakatan antara
perusahaan maupun serikat buruh.
6) Pemerintahan
Pemerintahan membuat peraturan perundang-undangan tenaga
kerja yang mempengaruhi kebijakan kompensasi perusahaan,
seperti upah minimum yang diberikan sesuai dengan regional
masing – masing wilayah sesuai dengan keterampilan, usaha, dan
tanggung jawab yang dijalankan tenaga kerja kepada perusahaan.
42
e. Metode Pemberian Kompensasi
Tujuan manajemen kompensasi bukanlah membuat
berbagai aturan dan hanya memberikan petunjuk saja. Namun,
semakin banyak tujuan perusahaan dan tujuan pemberian
kompensasi juga harus diikuti dengan semakin efektif administrasi
penggajian dan pengupahan.
Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2014:
548) ada beberapa tahapan tahapan manajemen kompensasi untuk
memenuhi tujuan – tujuan manajemen kompensasi yaitu :
Tahap 1 : mengevaluasi tiap pekerjaan, dengan menggunakan
informasi analisis pekerjaan, untuk menjamin keadilan
internal yang didasarkan pada nilai relative setiap
pekerjaan.
Tahap 2 : melakukan survey upah dan gaji untuk menentukan
keadilan eksternal yang didasarkan pada upah
pembayaran di pasar kerja.
Tahap 3 : menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan
pembayaran upah yang didasarkan pada keadilan
internal dan eksternal.
Sedangkan menurut Hasibuan (2008), menyatakan bahwa sistem
kompensasi yang sering diterapkan sebagai berikut :
1) Sistem waktu
43
Dalam sistem ini ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti
jam, minggu atau bulan. Sistem waktu dapat dengan mudah
diterapkan pada karyawan tetap atau karyawan harian.
2) Sistem hasil (output)
Dalam sistem hasil atau output ini, kompensasi ditetapkan atas
kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti perpotong,
meter, liter dan kilogram. Sistem ini hanya cocok untuk
karyawan di bagian produksi barang.
3) Sistem borongan
Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang
penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan
lama mengerjakannya, serta banyak alat yang diperlukan untuk
menyelesaikannya.
6. Pelatihan dan Pengembangan
a. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan
Menurut Veithzal Rvai dan Ella Jauvani Sagala (2014 : 163 – 164)
secara singkat mendefinisikan pelatihan sebagai suatu kegiatan untuk
meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja di masa mendatang. Hal hal
berikut ini penting untuk mengetahui konsep pelatihan lebih lanjut,
yaitu :
1) Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku
pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.
44
2) Program pelatihan formal adalah usaha pemberi kerja untuk
memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memperoleh
pekerjaan atau bidang tugas yang sesuai dengan kemampuan, sikap,
dan pengetahuannya.
Pengembangan manajemen adalah suatu proses bagaimana
manajemen mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap untuk menjai
atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi mereka. Karena
itu, kegiatan pengembangan ditujukan untuk membantu karyawan untuk
dapat menangani jawabannya di masa mendatang, dengan
memperhatikan tugas dan kewajiban yang dihadapi sekarang.
b. Teori Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan pada dasarnya menurut Hani Handoko (2001 : 104) adalah
setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerjaan pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi jawabnya atau suatu pekerjaan
yang ada kaitannya dengan pekerjaan supaya efektif. Pelatihan biasanya
harus mencakup pengalaman belajar, aktifitas-aktifitas yang terencana dan
desain sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan yang berhasil
diidentifikasikan. Pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan
berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci
dan rutin.
Selain itu, menurut Mondy (2008 : 210), pelatihan mengacu pada
memberi para pembelajar pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk pekerjaan mereka saat ini. Sedangkan menurut Simamora (2004)
45
pelatihan pegawai adalah suatu persyaratan pekerjaan yang dapat
ditentukan dalam hubungannya dengan keahlian dan pengetahuan
berdasarkan aktivitas yang sesungguhnya dilaksanakan pada pekerjaan.
Disamping pelatihan, menurut Mondy (2008 : 211) perusahaan juga
perlu melakukan pengembangan terhadap seluruh karyawannya.
Pengembangan menunjuk kepada kesempatan – kesempatan (learning
opportunities) yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja
dan memiliki fokus lebih panjang. Pengembangan mempersiapkan para
karyawan untuk tetap sejalan dengan perubahan dan pertumbuhan
organisasi
Simamora (2003: 268) juga mendefinisikan pengembangan karyawan
sebagai aktivitas pengembangan karir karyawan terhadap organisasi,
penyediaan landasan bagi karyawan agar dapat berprestasi secara efektif
dan menghasilkan prestasi baru dalam lingkungan perusahaan.
Pengembangan karyawan dalam pelaksanaannya seringkali dilakukan
untuk membantu karyawan memasuki dunia kerja yang kompetitif yang
berbeda dari kondisi kehidupan sebelumnya. Karyawan yang akan
mengikuti program pengembangan adalah karyawan baru agar memahami,
terampil, dan ahli dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan karyawan lama
supaya mereka lebih memahami technical skill, human skill, conceptual
skill, dan managerial skill.
Handoko (2001:104) mengemukakan bahwa pengembangan
karyawan dimaksudkan untuk menyiapkan karyawan untuk memegang
46
tanggung jawab pekerjaan di masa yang akan datang. Pengembangan
karyawan bisa dilakukan secara formal maupun informal. Secara formal
berarti karyawan ditugaskan oleh perusahaan. Sedangkan secara informal
berarti karyawan melatih dan mengembangkan dirinya atas keinginan dan
inisiatif sendiri tanpa ditugaskan oleh perusahaan. Program pengembangan
karyawan akan membuat karyawan semakin produktif sehingga
memungkinkan organisasi atau perusahaan mempertimbangkan untuk
melakukan pengembangan karir karyawan.
c. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pelatihan dan Pengembangan
Menurut R. Wayne Mondy, (2008: 212-213). Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh pelatihan dan
pengembangan antara lain sebagai berikut :
1) Dukungan manajemen puncak
Tanpa dukungan manajemen puncak program pelatihan dan
pengembangan tidak akan berhasil karena cara yang paling efektif
untuk mencapai puncak tersebut adalah para eksekutif harus aktif
mengambil bagian dalam pelatihan dan memberikan sumber – sumber
daya yang dibutuhkan.
2) Komitmen para spesialis dan generalis
Komitmen para spesialis dan generalis ini memiliki tanggung jawab
untuk memberikan pelatihan dan pengembangan keahlian teknis.
3) Kemajuan teknologi
47
Teknologi memberikan peran besar dalam mengubah cara pengetahun
yang disampaikan kepada para karyawan dan perubahan ini terus
berlanjut.
4) Kompleksitas organisasi
Perubahan yang semakin cepat dalam teknologi, produk, sistem, dan
metode telah memberikan pengaruh signifikan pada persyaratan kerja.
Karyawan dituntut untuk terus menerus meningkatkan keterampilan
mereka dan mengembangkan sikap yang memungkinkan mereka tidak
hanya beradaptasi terhadap perubahan, namun juga menerima dan
bahkan akan mencari perubahan tersebut. Kompleksitas organisasi
terasa pada perubahan yang begitu cepat sehingga seringkali hasilnya
lebih sedikit orang yang harus menjalankan pekerjaan pada level yang
lebih kompleks. Untuk itu, dibutuhkannya pengembangan dan
pelatihan.
5) Gaya belajar
Perusahaan tidak hanya memberikan pengetahuan individual namun
juga menciptakan pengetahun institusional sehingga ketika seorang
karyawan meninggalkan organisasi, orang lain dalam perusahaan
memiliki pengetahun yang sama.
6) Fungsi – fungsi sumber daya manusia lainnya
Jika upaya – upaya rekrutmen dan seleksi hanya menarik para
karyawan berkualitas sedang, perusahaan akan membutuhkan
program-program pelatihan dan pengembangan yang ekstensif seperti
48
paket kompensasi perusahaan dengan system pembayaran yang
kompetitif atau program – program kesehatan dan keselamatan yang
progresif akan lebih mudah menarik para karyawan yang mampu
berprestasi tinggi.
d. Metode – Metode Pelatihan dan Pengembangan
Menurut R. Wayne Mondy (2008 : 216-219) metode – metode yang
digunakan untuk pelatihan dan pengembangan antara lain sebagai berikut :
1) Arahan Instruktur, dapat meningkatkan efektifitas dari program
perusahaan melalui informasi yang disampaikan langsung instruktur.
2) Studi kasus, metode ini para trainee dapat mempelajari informasi yang
diberikan dalam sebuah kasus dan mengambil keputusan berdasarkan
hal tersebut.
3) Pemodelan pelaku adalah metode yang memungkinkan seseorang
untuk belajar dengan meniru atau mereplikasi perilaku orang – orang
lainnya dengan menunjukkan kepada para manajer cara menangani
berbagai situasi.
4) Permainan peran adalah metode ini para peserta diminta untuk
merespon permasalahan – permasalahan khusus yang mungkin
muncul dalam pekerjaan mereka dengan meniru situasi – situasi nyata.
e. Perbedaan Antara Pendidikan dan Pelatihan
Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2014 : 163)
perbedaan antara pendidikan dan pelatihan yaitu pelatihan sebagai bagian
pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan
49
meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam
waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada
praktik daripada teori. Sedangkan pendidikan merupakan proses belajar
untuk memperoleh dan mendapatkan pengetahuan dengan sistem
pendidikan yang belaku dan dalam waktu yang relatif panjang dengan
metode yang lebih mengutamakan teori daripada praktik. Keduanya sama
sama dalam rangka proses peningkatan keterampilan meliputi physical
skill, intellectual skill, social skill, managerial skill dan lain – lain.
B. Penelitian Sebelumnya
1. Wardani (2009) dengan judul “Pengaruh Kompensasi, keahlian, dan
Motivasi kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pembangkit
Jawa Bali unit pembangkitan muara tawar”. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh kompensasi, keahlian, dan motivasi kerja
terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit
Pembangkitan Muara Tawar. Populasi penelitian ini adalah karyawan
perusahaan sebanyak 100 orang dengan menggunakan sampel. Alat
analisis yang data yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah uji
validitas dan realibilitas, analisis korelasi, analisis faktor, analisis regresi
linear berganda. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa secara
bersama-sama varabel bebas mempunyai pengaruh terhadap prestasi
kerja karyawan. Dari ketiga variabel independen tersebut variabel
motivasi kerja mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi
kerja karyawan.
50
2. Defi Amelia (2012) “Pengaruh Kemampuan, Motivasi, Disiplin,
Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Administrasi Di Pusat Pendidikan
Dan Pelatihan Kementerian Agama“. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 52 koresponden. Penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier berganda sebagai alat statistik.
3. Angger Razky Hakiki (2013) “Pengaruh Kompensasi, Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan”. Penelitian
ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan penyebaran
kuesioner kepada karyawan yang bekerja pada PT Vidya Rejeki Tama
Jakarta Timur. Pegambilan sampel dengan menggunakan metode sampel
jenuh sedangkan metode analisis data menggunakan model analisis
regresi berganda (multiple regression analysis).
4. Eis Hartati (2013) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis “
Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi, Kompensasi, Kedisiplinan, Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan
BigDaddy Entertaiment, Jakarta”. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 39 orang. Metode yang digunakan adalah analisis regresi
berganda. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5%. Hasil dari penelitian
ini menunjukan bahwa secara parsial dan simultan terbukti bahwa budaya
organisasi, motivasi, kompensasi, kedisiplinan, dan kepuasan kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Nilai Adjusted
R Square nya adalah 0,804 yang berarti semua variabel independen dapat
51
menjelaskan sebesar 80,4% terhadap variabel dependen. Sementara
sisanya 19,6% dapat dijelaskan oleh faktor lainnya yang tidak diuji dalam
penelitian ini.
5. Suardi Yakub, Anton Tulim, dan Suharsil (2014) “Pengaruh Disiplin
Kerja, Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Pada PT
Kertas Kraft Aceh (Persero)”. Hasil penelitiannya : 1. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara serempak variabel disiplin kerja, pendidikan
dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai PT KKA (Persero), artinya pegawai yang mengikuti pendidikan
dan pelatihan selama ini memberikan dampak yang positif dalam
meningkatkan kinerja pegawai dan diterapkannya disiplin kerja bagi
pegawai dapat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pegawai. 2.
Secara parsial bahwa variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai PT KKA (Persero). 3. Secara parsial
bahwa variable pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan serta dominan terhadap kinerja pegawai PT KKA (Persero). 4.
Koefisien determinasi (R square) menunjukkan bahwa variabel disiplin
kerja, pendidikan dan pelatihan yang diteliti mampu menjelaskan
variable kinerja pegawai sebesar 71,1 % dan sisanya sebesar 28, 9 %
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
52
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran yang diajukan untuk penelitian ini berdasarkan pada
hasil telaah teoritis seperti yang telah diuraikan di atas. Untuk lebih
memudahkan pemahaman tentang kerangka pemikiran penelitian ini, maka
dapat dilihat dalam gambar 2.2 berikut ini:
Kemampuan (X1)
Disiplin (X2)
Kompensasi (X3)
Pelatihan Dan Pengembangan (X4)
Kinerja Pegawai ( Y )
Metode Penelitian
1. Uji Kualitas Data 2. Uji Asumsi Klasik (Uji
Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Hetereskedastisitas)
3. Analisis Linear Berganda 4. Koefisien Determinasi (R2) 5. Uji Hipotesis
Hasil / Implikasi
H3
H4
H1
H2
H5
53
D. Hipotesis
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sementara
bahwa kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
1. H01 = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variable kemampuan
kerja terhadap kinerja pegawai secara parsial.
H1 = Terdapat pengaruh signifikan antara variable kemampuan kerja
terhadap kinerja pegawai secara parsial.
2. H02 = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variable disiplin kerja
terhadap kinerja pegawai secara parsial.
H2 = Terdapat pengaruh signifikan antara variable disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai secara parsial.
3. H03 = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variable kompensasi
terhadap kinerja pegawai secara parsial.
H3 = Terdapat pengaruh signifikan antara variable kompensasi terhadap
kinerja pegawai secara parsial.
4. H04 = Tidak terdapat pengaruh signifikan antara variable pelatihan dan
pengembangan terhadap kinerja pegawai secara parsial.
H4 = Terdapat pengaruh signifikan antara variable pelatihan dan
pengembangan terhadap kinerja pegawai secara parsial.
5. H05 = kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai secara parsial.
54
H5 = kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai secara parsial..
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa pengaruh kemampuan,
disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja pegawai
Skyrope Indonesia PT Nusantara Akses Globalindo. Lokasi penelitian ini di
Ciputat yang beralamat di Jl. Abdul Ghani Komplek BPKP I Ciputat -
Tangerang Selatan 15412 Indonesia. penelitian ini dilalukan pada bulan
Maret 2015 hingga September 2015. Objek penelitian ini adalah pegawai
Skyrope Indonesia PT Nusantara Akses Globalindo.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 60 pegawai. Menurut Flick
(2011:251) populasi adalah agregat dari semua kemungkinan objek
penelitian dimana suatu pernyataan ditujukan (misalnya perawat). Studi
penelitian kebanyakan meliputi pilihan (sampel) dari populasi ini dan
hasilnya adalah generalisasi dari sampel ke populasi. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008 : 90).
56
2. Sampel penelitian
Kumar (2011: 397) menjelaskan, sampling adalah proses memilih
beberapa responden (sampel) dari kelompok yang lebih besar (populasi
dari sampling) untuk menjadi dasar mengestimasi kelaziman/prevalensi
informasi yang sesuai kepentingan penelitian.
Penelitian ini menggunakan non probability sampling, dijelaskan
dalam Siregar (2013: 60) dimana setiap unsur yang terdapat dalam
populasi memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih
sebagai sampel, bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak
diketahui. Teknik non probability sampling yang digunakan adalah
purposive sampling, dijelaskan dalam Budiasih (2012: 26) sebagai teknik
sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya
atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Kriteria sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah:
a. Pegawai tetap dengan jabatan staf
b. Minimal telah bekerja selama 1 tahun
c. Pegawai yang telah tersertifikasi
Pada objek penelitian terdapat 50 pegawai yang sesuai dengan kriteria
tersebut.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode
kepustakaan dan metode angket kuesioner sebagai berikut :
57
1) Metode kepustakaan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan
dengan Skyrope Indonesia PT Nusantara Akses Globalindo berupa visi
dan misi, struktur organisasi, standar kemampuan, penerapan disiplin,
pemberian kompensasi dan pelaksanaan program pelatihan dan
pengembangan, serta beberapa data lain yang diperoleh langsung dari
Skyrope Indonesia PT Nusantara Akses Globalindo.
2) Metode angket kuesioner yang diberikan kepada pegawai yang dijadikan
responden mengenai pengaruh kemampuan, disiplin, kompensasi,
pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja pegawai Skyrope Indonesia
PT Nusantara Akses Globalindo.
3) Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain dilakukan melalui studi pustaka, terutama yang berhubungan dengan
data – data sekunder. Sementara itu data primer dapat dilakukan melalui
studi lapangan, berupa eksperimen, observasi atau wawancara dengan
metode kuesioner. Cara mengumpulkan data dapat ditentukan pada setiap
penentuan sampel secara jelas (Abdul Hamid, 2010 : 20).
Pembobotan dengan menggunakan skala likert menjadi 5 skala yaitu :
Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju untuk setiap
jawaban responden pada masing – masing variabel yang diteliti. Dalam
kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pernyataan yang secara logis
berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pernyataan akan dimulai
berdasarkan bobot yang sudah ditentukan. Untuk pembobotan pernyataan
yang positif, penilaian sebagai berikut :
58
a. Apabila jawaban Sangat Setuju nilai 5
b. Apabila jawaban Setuju nilai 4
c. Apabila jawaban Netral nilai 3
d. Apabila jawaban Tidak Setuju nilai 2
e. Apabila jawaban Sangat Tidak Setuju nilai 1
D. Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas
dan uji realibilitas.
a. Uji Validitas
Imam Ghozali (2012:52-53) menjelaskan, uji validitas digunakan
untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson
Correlation, yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang
diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan (Imam Ghozali, 2011: 53).
Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah
0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Imam Ghozali, 2011:
53).
59
b. Uji Reliabilitas
Priyatno (2013:30) menyatakan suatu kuisioner dikatakan reliable
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kriteria pengujian
dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan Cronbach Alpha > 0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel
dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati
normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan rasio
skewness dan rasio kurtosis. Ghozali (2011: 163) juga menjelaskan
suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi berada diantara -
2 hingga +2 maka distribusi data normal atau dengan melihat histogram
residual data berdistribusi normal apabila berbentuk lonceng.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Priyatno (2013:56) multikolinearitas adalah keadaan
dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi
terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna.
60
Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya multikolinearitas
dengan cara melihat Tolerance dan VIF (Variance Infaltion Factor).
Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin kecil nilai Tolerance
dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya
masalah multikolinearitas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan
bahwa Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak
terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali, (2011:139) menjelaskan, uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah homoskedastisitas. Deteksi ada atau tidaknya
heteroskedestisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit) maka mengindikasikan bahwa telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
heteroskedestisitas.
61
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Priyatno (2013:116) analisis regresi linier berganda adalah
alat analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel independen dan variabel dependen yaitu antara Kemampuan (X1),
Disiplin (X2), Kompensasi (X3),Pelatihan dan Pengembangan (X4) dan
Kinerja (Y). Mencari persamaan garis regresi dengan menggunakan
rumus:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+β4X4+ e
Dimana:
X1 = Kemampuan
X2 = Disiplin
X3 = Kompensasi
X4 =PelatihandanPengembangan
Y = Kinerja
α = Konstanta
β1, β2, β3 β4 = Koefisien Regresi
e = Error
4. Koefisien Determinasi (R²)
Ghozali (2011:97) menjelaskan, koefisien determinasi (R²)
bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen
(kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan) dalam
menjelaskan variasi variabel dependen (kinerja). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti
62
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Setiap penambahan satu variabel independen maka R² pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini
menggunakan nilai R². Jika nilai R² adalah sebesar 1 berarti fluktuasi
variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen
dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen.
Nilai R² berkisar dari 0 sampai 1. Jika mendekati 1 berarti semakin kuat
kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
Sebaliknya, jika nilai R² semakin medekati angka 0 berarti semakin lemah
kemampuan variabel independen untuk dapat menjelaskan fluktuasi
variabel dependen.
5. Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji koefisien regresi secara parsial)
Dalam Priyatno (2013:120) dijelaskan, uji t digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independentt secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima
jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel dan Ho ditolak jika –t hitung < -t tabel
tau t hitung > t tabel. Duwi Priyatno (2010 : 27) juga menjelaskan
63
berdasar signifikansinya, Ho diterima jika signifikansi > 0,05 dan Ho
ditolak jika signifikansi < 0,05.
b. Uji F (Uji koefisiensi regresi secara simultan)
Dalam Priyatno (2013: 122) dijelaskan, uji F digunakan untuk
menguji apakah varibel independentt secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima
bila F hitung ≤ F tabel dan Ho ditolak bila F hitung > F tabel.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Menurut Kumar (2011:402) Variabel adalah suatu gambaran,
persepsi atau konsep yang dapat diukur – oleh karena itu mampu
mengambil nilai-nilai berbeda. Variabel adalah satuan pengukuran yang
rasional, yang dapat mengasumsikan salah satu angka dari rangkaian nilai
yang ditentukan.
Terdapat dua jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu variabel terikat (dependentt variable) dan variabel bebas
(independentt variable). Kumar (2011:66) menjelaskan bahwa
independentt variable adalah penyebab yang dianggap bertanggung jawab
membawa perubahan pada suatu fenomena atau situasi. Dependent
variable adalah hasil dari perubahan yang disebabkan oleh masuknya
independentt variable.
64
2. Indikator Penelitian
Indikator yang digunakan sebagai alat ukur variabel pada penelitian ini
dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3. 1
IndikatorPenelitian
Variabel Deinisi Operasional Sub Variabel Indikator Skala
Kemampuan (X1) Robbins dan Timothy (2008 : 61)
kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan
1. Kemampuan intelektual
2. Kemampuan fisik
1. Mampu menggunakan logika dan mengaplikasikan pengetahuan.
2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Ordinal
Disiplin Kerja (X2) (Rivai dan Ella, 2010 : 825).
Suatu alat yang digunakan para atasan untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
1. Tujuan dan kemampuan.
2. Teladan pimpinan.
3. Balas jasa 4. Keadilan. 5. Pengawasanm
elekat. 6. Sanksi
hukuman. 7. Ketegasan 8. Hubungankem
anusiaan
1. Pekerjaan sesuai dengan latarbelakang keahlian yang dimiliki.
2. Memberikan contoh kepribadian yang baik, jujur, bertanggungjawab dan adil dalam bekerja.
3. Pegawai sudah merasakan kesejahteraan yang diberikan oleh perusahan.
4. Perusahaan berlaku adil terhadap pegawainya.
Ordinal
65
peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku (Rivai dan Ella.
5. Memberikan arahan dan perintah yang jelas.
6. Penegakan hukum untuk memberikan efek jera bagi pegawai yang melanggar disiplin.
7. Hukuman yang jelas bagi pegawai yang melakukan kesalahan.
8. Merayakan keberhasilan perusahaan secara bersama.
Kompensasi (X3) Malayu S.P Hasibuan (2012 : 118)
semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
1. Kompensasi langsung
2. Kompensasi tidak langsung
1. Menjamin pembayaran upah dan gaji serta jaminan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja sesuai dengan relative pekerjaan
2. Tercapainya kualifikasi pegawai sesuai kompetensi pekerjan.
3. Menaati dan mengikuti aturan hukum yang belaku sesuai aturan legal yang dikeluarkan pemerintah dan menjamin pemenuhan
Ordinal
66
kebutuhan pegawai.
Pelatihan dan Pengemban an (X4) Mondy, (2008 : 219)
Jantung dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan kinerja organisasi.
1. Opini peserta 2. Tingkat 3. Pembelajaran 4. Perubahan
perilaku 5. Tujuan
pelatihan dan pengembangan
6. Bencmarking
1. Mampu mengikuti program pelatihan dan pengembangan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
2. Mampu menguasai hal-hal yang berkaitan dengan tugas setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
3. Mampu mengimplementasikan materi dengan baik dalam pekerjaan sehari-hari.
4. Meningkatkan efektifitas kerjadalam perusahaan.
5. Hasil yang dicapai berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan
Ordinal
Kinerja Karyawan (Y) Malayu S.P Hasibuan (2003) dalam Mangkunega ra (2006: 18)
Kinerja merupakan Perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
1. Kualitas kerja 2. Kuantitas
kerja 3. Ketepatan
waktu
1. Mengerjakan tugas sesuai dengan yang direncanakan dan target yang ditetapkan.
2. Sadar akan
Ordinal
67
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.
tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
3. Mengerjakan pekerjaan tepat waktu.
4. kreatif, inovatif dan teliti dalam menyelesaikan tugas pekerjaan.
68
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi objek penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Skyrope Indonesia merupakan salah satu perusahaan penyedia
jasa akses tali yang bertempat di Jln. Abdul Ghani Komplek BPKP I
Ciputat - Tangerang Selatan 15412 Indonesia. Berdiri pada awal Maret
2012 dan resmi menjadi perusahaan penyedia jasa akses tali (rope
access) pada bulan januari 2014.
Lingkup kerja Skyrope Indonesia ialah pembersihan (cleaning)
bangunan ataupun segala macam perangkat yang tidak mungkin dapat
dikerjakan tanpa menggunakan sistem akses tali (rope access).
Skyrope Indonesia memiliki sumber daya manusia yang
tersertifikasi sesuai dengan bidang pelayanan masing masing. Skyrope
Indonesia juga berkomitmen dalam memberikan pelayanan jasa akses tali
(rope akses) dengan mengedepankan nilai – nilai : keamanan dan
keselamatan, profesionalitas, mutu pelayanan, dan ramah lingkungan.
Sebagai perusahaan jasa akses tali (rope access) Skyrope
Indonesia ingin “menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan jasa
69
akses tali yang terpercaya dan terbaik dari segi kualitas produk, kualitas
sumber daya manusia dan kinerja perusahaan (www.Skyrope.co.id ).
2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
“Menjadikan Skyrope Indonesia sebagai perusahaan jasa akses tali yang
terpercaya dan terbaik dari segi kualitas produk,kualitas sumber daya
manusia dan kinerja peerusahaan.”
b. Misi Perusahaan
1. Mengutamakan terjaminnya keselamatan jiwa dan benda dalam
bekerja serta perlindungan lingkungan melalui pengembangan dan
pemeriksaan standar keamanan dan keselamatan serta fasilitas terikat
lainnya.
2. Pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien dengan menerapkan
tata kelola perusahaan dengan baik.
3. Membentuk citra perusahaan bahwa jasa akses tali dibutuhkan dan
menjadi standar keselamatan dan kualitas.
4. Memberikan kesempatan kepada para tenaga ahli akses tali untuk
berpartisipasi melalui pengembangan pengetahuan serta
penerapannya.
3. Struktur Organisasi Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo
Untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik, maka diperlukan
adanya pengaturan pembagian tugas yang dijabarkan dalam stuktur organisasi
70
yang berbentuk garis, wewenang, dan tanggung jawab mulai dari pimpinan
tertinggi sampai pada karyawan melalui beberapa jabatan dan tingkatan.
Stuktur organisasi yang dipakai perusahaan dalam menjalankan
usahanya adalah dengan menggunakan bentuk stuktur organisasi garis dan
staf. Organisasi garis dan staf adalah organisasi yang wewenangnya dari
puncak pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya,
dalam semua bidang pekerjaan di bawah pimpinan satuan organisasi.
Adapun bentuk struktur organisasi Skyrope Indonesia dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar.4.1
Struktur perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI SKYROPE INDONESIA PT. NUSANTARA
AKSES GLOBALINDO
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR OPERASI DIREKTUR UMUM
Manager Pemasaran
Manager Perencanaan
Manager Proyek
Manager Keuangan HRD
Administrasi
Logistik
Infokom
Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf
71
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini di Ciputat yang beralamat di Jl. Abdul Ghani
Komplek BPKP I Ciputat - Tangerang Selatan 15412 Indonesia. penelitian ini
dilalukan pada bulan Maret 2015 hingga September 2015.
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui metode penyebaran
kuesioner penelitian yang dibagikan secara langsung kepada para responden.
Rincian distribusi kuesioner dalam penelitian disajikan dalam table berikut.
Tabel.4.1
Proses Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner
Responden Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 50 100%
Kuesioner yang tidak kembali 0 0%
Kuesioner kembali namun tidak dapat diolah 0 0%
Kuesioner yang dapat diolah 50 100%
Sumber : Data primer yang telah diolah 2015
Tabel diatas menunjukkan bahwa kuesioner yang dibagikan kepada
responden sebanyak 50 kuesioner, dengan tingkat pengembalian sebesar
100% yang berarti bahwa seluruh kuesioner kembali dan dapat diolah.
72
Tabel. 4.2
Karakteristik responden
No. Keterangan Jumlah Persentase
1
Jenis kelamin :
1. Laki laki
2. Perempuan
Jumlah
45
5
50
90%
10%
100%
2
Usia :
1. < 20
2. 21 – 30
3. > 30
Jumlah
6
41
3
50
12%
82%
6%
100%
3
Pendidikan terakhir
1. SMA
2. D3
3. S1
Jumlah
20
5
25
50
40%
10%
50%
100%
4
Masa bekerja
1. 1 tahun
2. 1 –3 tahun
3. > 3 tahun
Jumlah
8
38
4
50
16%
76%
8%
100%
5
Jabatan
1. Pimpinan
2. Staf
3. teknisi
8
16
26
16%
32%
52%
Sumber : Data primer yang telah diolah 2015
73
Berdasarkan data tabel karakteristik responden diatas , terlihat bahwa :
1. Identifikasi responden berdasarkan jenis kelamin, distribusi responden laki
laki sebesar 90% atau 45 sampel, lebih banyak dibandingkan dengan
responden perempuan yang mencapai 10% atau 5 sampel.
2. Identifikasi responden berdasarkan usia diketahui bahwa usia 21- 30 tahun
memperoleh persentase tertinggi sebanyak 41 orang atau sebesar 82%,
setelah itu secara berturut-turut responden yang berusia < 20 tahun
berjumlah 6 orang dengan persentase sebesar 12%, dan persentase
terendah yaitu responden yang berusia diatas 30 tahun berjumlah 3 orang
dengan persentase sebesar 6%.
3. Identifikasi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir terdiri
atas 50% atau 25 orang pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan
S1, 40% atau 20 orang pegawai dengan latar belakang berpendidikan
SMA, 10% atau 5 orang pegawai berlatar pendidikan D3.
4. Identifikasi karakteristik responden berdasarkan masa kerja terdiri atas
16% atau 8 orang pegawai telah memiliki masa kerja selama 1 tahun, 76%
atau 38 orang pegawai telah memiliki masa kerja 1 – 3 tahun, dan 8% atau
4 orang pegawai dengan masa kerja diatas 3 tahun.
Identifikasi responden berdasarkan jabatan terdiri atas 16% atau 8 0rang
unsur pimpinan,32% atau 16 orang staf pegawai tetap, dan 52% atau 26
orang para pegawai teknisi yang tersertifikasi.
74
B. Pembahasan Hasil Kuesioner
1. Analisis Deskriptif
Pada analisis deskriptif ini akan dibahas jawaban-jawaban dari 50
responden yang bekerja pada perusahaan Skyrope Indonesia PT Nusantara
Akses Globalindo.
a. Deskriptif Variabel Kemampuan
Tabel. 4.3
Analisis statistik deskriptif variabel kemampuan
NO PERNYATAAN PERSENTASE
DESKRIPTIF SS S N TS STS
Indikator : Kemampuan Intelektual Dapat disimpulkan pernyataan responden terkait variabel kemampuan menunjukkan bahwa pegawai Skyrope Indonesia mampu mengaplikasikan kemampuan baik kemampuan intelektual maupun fisik.
1 Saya mampu mengaplikasikan pengetahuan sesuai dengan bidang pekerjaan
30.00% 66.00% 4.00% 0.00% 0.00%
Indikator : Kemampuan Fisik
2 Dalam melaksanakan tugas diperlukan kemampuan menggunakan kekuatan otot
20.00% 42.00% 28.00% 10.00% 0.00%
3 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dua hari dalam satu hari
6.00% 40.00% 48.00% 6.00% 0.00%
75
b. Deskriptif Variabel Disiplin Kerja
Tabel. 4.4
Analisis statistik deskriptif variabel Displin Kerja
NO. PERNYATAAN PERSENTASE
DESKRIPTIF SS S N TS STS
Indikator : Tujuan dan Kemampuan Dapat disimpulkan dari pernyataan responden terkait variabel Disiplin. Sebagian besar pegawai Skyrope Indonesia dari aspek pendidikan ada beberapa pegawai yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya tetapi mereka mampu disiplin dengan adanya teladan pemimpin yang dihormati, balas jasa yang sesuai, keadilan yang ditanamkan, pengawasan melekat yang diterapkan, adanya sanksi hukuman dan ketegasan yang ditetapkan serta hubungan kemanusiaan yang terbangun.
1
Bidang pekerjaan yang ditangani sesuai dengan latar belakang pendidikan
6.00% 32.00% 26.00% 36.00% 0.00%
Indikator : Teladan Pimpinan
2
Pimpinan datang tepat waktu dalam menegakkan peraturan
38.00% 40.00% 20.00% 2.00% 0.00%
Indikator : Balas jasa
3
Seluruh pegawai sudah merasakan upah dan gaji yang cukup serta jaminan kesehatan dan keselamatan untuk kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan
34.00% 50.00% 16.00% 0.00% 0.00%
Indikator : Keadilan
4 perusahaan adil kepada seluruh pegawai
44.00% 36.00% 16.00% 4.00% 0.00%
Indikator : Pengawasan melekat
5
Dalam memberikan perintah, pimpinan selalu memberikan
36.00% 56.00% 8.00% 0.00% 0.00%
76
arahan yang jelas Indikator : Sanksi Hukuman
6
Harus ada penegakan hukum untuk memberikan efek jera bagi pegawai yang melanggar disiplin
48.00% 44.00% 8.00% 0.00% 0.00%
Indikator : Ketegasan
7
Perusahaan memberlakukan hukuman yang jelas kepada pegawai yang melakukan kesalahan
36.00% 50.00% 10.00% 4.00% 0.00%
Indikator : Hubungan kemanusiaan
8
Jika ada keberhasilan yang diraih oleh pegawai, saya senang keberhasilan tersebut biasa dirayakan bersama
28.00% 52.00% 16.00% 2.00% 2.00%
c. Deskriptif Variabel Kompensasi
Tabel. 4.5
Analisis statistik deskriptif variabel Kompensasi
NO PERNYATAAN PERSENTASE
DESKRIPTIF SS S N TS STS
Indikator : kompensasi Langsung Dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden terkait variabel Kompensasi mampu
1 Gaji yang saya dapatkan sesuai dengan pekerjaan
40.00% 46.00% 8.00% 6.00% 0.00%
77
yang saya lakukan.
mempengaruhi sebagian besar pegawai Skyrope Indonesia.
Dikarenakan kompensasi yang diberikan Skyrope Indonesia baik langsung maupun tidak langsung mampu mempengaruhi kinerja pegawainya.
2 Perusahaan bersedia memberikan insentif atau bonus
tambahan bagi pegawai yang berprestasi.
32.00% 56.00% 12.00% 0.00% 0.00%
Indikator : Kompensasi Tidak langsung
3 Perusahaan memberikan gambaran tentang
kompensasi yang akan diberikan kepada calon
karyawan.
30.00% 52.00% 16.00% 2.00% 0.00%
d. Deskriptif Variabel Pelatihan dan Pengembangan
Tabel. 4.6
Analisis Statistik Deskriptif Variabel Pelatihan dan Pengembangan
NO PERNYATAAN PERSENTASE
DESKRIPTIF SS S N TS STS
Indikator : Opini peserta Dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden terkait variabel pelatihan dan pengembangan mampu mempengaruhi sebagian besar
1 Instruktur menguasai dan kompeten dalam menyampaikan materi pelatihan dan pengembangan
46.00% 48.00% 6.00% 0.00% 0.00%
78
2 Peserta pelatihan mampu mengikuti program pelatihan dan pengembangan sesuai dengan prosedur yang berlaku
18.00% 74.00% 8.00% 0.00% 0.00%
pegawai Skyrope Indonesia. Melalui aspek :
1. Opini peserta, instruktur yang diberikan Skyrope Indonesia kepada pegawainya merupakan instruktur yang kompeten dan bersertifikasi dibidangnya.
2. Tingkat pembelajaran sangat disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilakukan
3. Perubahan perilaku pegawai meningkat dan timbulnya inisiatif untuk melakukan tugas yang diberikan.
4. Tujuan pelatihan dan pengembangan terbukti dapat meningkatkan efektivitas dalam perusahaan.
5. Biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang didapat.
Indikator : Tingkat pembelajaran
3 Saya lebih menguasai hal – hal yang berkaitan dengan tugas setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan
16.00% 64.00% 18.00% 2.00% 0.00%
Indikator : Perubahan Perilaku
4 Materi yang diberikan dapat diterapkan atau diimplementasikan dengan baik dalam pekerjaan sehari – hari
20.00% 56.00% 24.00% 0.00% 0.00%
5 Setelah diadakan pelatihan, saya memiliki inisiatif untuk melakukan tugas
22.00% 62.00% 12.00% 4.00% 0.00%
Indikator : Tujuan pelatihan dan pengembangan
6 Melalui program pelatihan dan pengembangan saya mampu meningkatkan efektivitas kerja dalam perusahaan
22.00% 58.00% 20.00% 0.00% 0.00%
Indikator : Benchmarking
7 Biaya yang dikeluarkan sebanding dengan
18.00% 50.00% 28.00% 4.00% 0.00%
79
manfaat yang diterima
8 Instansi sudah menggunakan alat teknologi yang canggih untuk menyampaikan informasi mengenai pelatihan dan pengembangan kepada para pegawai
14.00% 60.00% 24.00% 2.00% 0.00%
e. Deskriptif Variabel Kinerja
Tabel. 4.7
Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kinerja
NO. PERNYATAAN PERSENTASE
DESKRIPTIF SS S N TS STS
Indikator : Kualitas kerja Dapat disimpulkan bahwa pernyataan responden terkait variabel Kinerja mampu mempengaruhi sebagian besar pegawai Skyrope Indonesia baik dari segi kualitas dan segi kuantitas.
Karena :
1. Pegawai Skyrope mampu mengerjakan tugas dan target sesuai dengan
1
Saya mengerjakan tugas sesuai dengan yang direncanakan oleh instansi
28.00% 60.00% 12.00% 0.00% 0.00%
2
Kinerja saya sesuai dengan target yang ditetapkan instans
16.00% 66.00% 16.00% 0.00% 2.00%
3
Selama bekerja di instansi, saya pernah mencapai target yang ditetapkan instansi
26.00% 52.00% 20.00% 0.00% 2.00%
80
4
Saya mengetahui dengan baik tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
32.00% 58.00% 10.00% 0.00% 0.00%
yang direncanakan.
2. Pegawai Skyrope Indonesia selalu mencari dan menemukan cara supaya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
3. Pegawai Skyrope Indonesia selalu kreatif dan teliti dalam melaksanakan pekerjaan.
Indikator : Kuantitas kerja
5 Saya selalu mengerjakan pekerjaan secara tepat waktu
16.00% 56.00% 24.00% 4.00% 0.00%
6
Berusaha menemukan cara baru untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
24.00% 56.00% 18.00% 2.00% 0.00%
7
Saya termasuk orang yang kreatif dalam melaksanakan pekerjaan
26.00% 36.00% 34.00% 4.00% 0.00%
8 Saya teliti dalam melaksanakan tugas
32.00% 48.00% 16.00% 4.00% 0.00%
KETERANGAN :
- SS : Sangat Setuju
- S : Setuju
- N : Netral
- TS : Tidak Setuju
- STS : Sangat Tidak Setuju
81
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
corrected item-total correlation, yaitu dengan cara menghitung
kolerasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan
(Ghozali, 2011: 53). Pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansi dibawah 0,05. Perhitungan koefisien korelasi dilakukan
dengan software SPSS Versi 16.0.
Tabel 4.8
Uji Validitas Menggunakan Corrected Item-Total Correlation
Tabel 4.9
Uji Validitas Menggunakan Teknik Alpha Cronbach
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.844 30
Case Processing Summary N %
Cases Valid 50 100.0 Excludeda 0 .0 Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
82
Tabel 4.10
Uji Validitas Menggunakan Corrected Item-Total Correlation
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
item1 117.20 71.673 .516 .837
item2 117.68 72.304 .291 .844
item3 117.88 75.659 .013 .850
item4 117.92 74.402 .112 .847
item5 117.34 71.862 .283 .843
item6 117.30 69.357 .558 .833
item7 117.24 69.941 .444 .837
item8 117.20 71.673 .410 .838
item9 117.12 74.965 .374 .848
item10 117.26 71.094 .411 .838
item11 117.40 72.898 .242 .843
item12 117.28 66.247 .687 .827
item13 117.28 71.308 .421 .838
item14 117.38 71.424 .345 .840
item15 117.18 74.559 .306 .847
item16 117.38 73.424 .298 .841
83
Sumber : Data primer yang telah diolah dari SPSS, 2015
Berdasarkan tabel 4.10 hasil korelasi dapat dilihat pada output item-
Total Statistiks pada kolom Corrected Item-Total Correlation, nilai
tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf signifikasi
0,05 dan jumlah responden sebanyak 50, maka diperoleh r tabel sebesar
0,279, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item dinyatakan valid.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik alpha cronbach didapat
Lanjutan Tabel 4.10
item17 117.64 73.704 .294 .844
item18 117.52 71.234 .405 .838
item19 117.42 72.575 .293 .842
item20 117.44 71.435 .409 .838
item21 117.60 72.286 .298 .842
item22 117.62 69.587 .556 .834
item23 117.32 69.732 .595 .833
item24 117.60 73.306 .288 .843
item25 117.44 74.170 .324 .847
item26 117.26 69.094 .662 .831
item27 117.64 71.215 .361 .840
item28 117.44 70.741 .450 .837
item29 117.60 69.020 .497 .835
item30 117.34 68.270 .648 .830
84
koefesien reliabilitas sebesar 0,844. Dimana nilai reliabilitas instrumen
sebesar 0,844 ini menunjukkan bahwa instrumen secara keseluruhan dapat
dipercaya/valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha dan
belah dua (Spearman Brown).
1. Uji Reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha
Tabel.4.11
Uji Reliabilitas Menggunakan Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.844 30
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada output reliability statistiks. Di
dapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,844 ini menunjukkan bahwa
instrumen secara keseluruhan reliabel.
2. Uji Reliabilitas menggunakan metode belah dua (Spearman Brown)
Tabel. 4.12
Uji Reliabilitas Menggunakan metode Spearman Brown
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .730
N of Items 15a
Part 2 Value .814
85
Lanjutan Tabel 4.12
N of Items 15b
Total N of Items 30
Correlation Between Forms .503
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .669
Unequal Length .669
Guttman Split-Half Coefficient .668
Sumber : Data primer yang telah diolah 2015
Dari tabel tersebut di atas, diperoleh reliabilitas pada bagian pertama
adalah 0,730 dan reliabilitas pada bagian kedua adalah 0,814.
Correlation Between Forms, adalah korelasi antar belahan dengan nilai
reliabilitas 0,503. Nilai Reliabilitas belah dua dengan rumus Spearman-
Brown diperoleh dengan nilai 0,669, dan nilai reliabilitas Gutman Split-
Half Coefficient adalah 0,668. Hasil nilai reliabilitas yang lebih besar dari
nilai r tabel menunjukkan bahwa instrumen dikatakan reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Untuk menentukan suatu model berdistribusi normal atau tidak,
dengan menggunakan rasio skewness dan rasio kurtosis, bila rasio
skewness dan kurtosis berada diantara -2 hingga +2 maka distribusi
data normal atau dengan melihat histogram residual data berdistribusi
normal apabila berbentuk lonceng.
86
Tabel.4.13
Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean Std.
Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statisti
c
Std. Erro
r
Statistic
Std. Erro
r Unstandardized Residual 50 -7.22021 6.26503
-2.6663394
E-15
2.93927209 .040 .337 -.080 .662
Valid N (listwise) 50
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Dari tabel Descriptive Statistics diatas dapat diketahui bahwa :
Rasio Skewness = nilai skewness/std. error = 0,468/0,365 = 1,282
Rasio Kurtosis = nilai kurtosis/std. error = 0,770/0,717 = 1,073
Rasio skewness dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2, maka
berarti data berdistribusi normal.
87
Gambar .4.2
Uji Normalitas Histrogram
Dari grafik histogram residual diatas yang berbentuk lonceng dapat
diketahui pula bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kondisi dimana antara variabel bebas yang
satu memiliki hubungan linear dengan variabel bebas yang lain. Hal
tersebut akan menyebabkan terjadinya varian koefisien korelasi regresi
menjadi lebih besar sehingga akan sulit menentukan estimasi yang tepat.
88
Ada berbagai cara untuk menentukan apakah model memiliki
gejala multikolinearitas. Salah satunya dengan Uji VIF (Variance Inflation
Factor). Jika VIF < 5 dan Tolerance mendekati 1, maka tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel bebas.
Tabel.4.14
Uji Multikolineritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.553 6.618 .990 .327
Kemampuan (Kem) .116 .409 .039 .285 .777 .818 1.223
Disiplin Kerja (DK) .186 .180 .159 1.033 .307 .658 1.521
Kompensasi (Kom) .404 .339 .192 1.191 .240 .598 1.672
Pelatihan dan Pengembangan (PP) .409 .184 .321 2.223 .031 .748 1.337
b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan (KK)
Sumber : Data primer yang telah diolah 2015
Dari Tabel Coefficients dapat diketahui bahwa : Nilai Tolerance
Kemampuan (Ke) ; Disiplin Kerja (DK) ; Kompensasi (Kom) dan
Pelatihan dan Pengembangan (PP) masing-masing ialah 0,818 ; 0,658 ;
0,598 dan 0,748. Nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas ialah
1,223 ; 1,521 ; 1,672 dan 1,337. Nilai tolerance yang mendekati nilai satu
menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas
89
dan nilai VIF yang < 5 menunjukkan pula bahwa tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel bebas Kemampuan, Disiplin Kerja,
Kompensasi, dan Pelatihan dan Pengembangan.
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi berganda juga perlu diuji mengenai sama
atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan observasi
yang lain. Jika varian tidak konstan atau berubah-ubah maka disebut
heteroskedastis, jika sama maka disebut homoskedastis.
Ada berbagai metode untuk menentukan apakah model terbebas
dari masalah heteroskedastisitas atau tidak. Salah satunya dengan Uji
Glejser. Jika variabel penjelas secara statistik signifikan mempengaruhi
residual maka dapat dipastikan model memiliki masalah
heteroskedastisitas.
90
Tabel.4.15
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.562 3.664 .699 .488
Kemampuan (Kem) -.561 .226 -.368 -2.477 .071 .818 1.223
Disiplin Kerja (DK) .164 .100 .273 1.645 .107 .658 1.521
Kompensasi (Kom) .212 .188 .196 1.127 .266 .598 1.672
Pelatihan dan
Pengembangan (PP) -.055 .102 -.085 -.545 .589 .748 1.337
a. Dependent Variable: abresid
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2015
Dari Tabel Coefficients dengan Dependent Variable : abresid, dapat
diketahui bahwa variabel bebas dengan nilai signifikasi masing-masing
0,071 ; 0,107 ; 0,266 dan 0,589, berarti variabel nilai signifikasi > 0,05
menunjukkan bahwa variabel Kemampuan (Ke) ; Disiplin Kerja (DK) ;
Kompensasi (Kom) dan Pelatihan dan Pengembangan (PP) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (KK).
Apabila data tidak signifikan berarti data tidak mengalami gejala
Heteroskedastisitas. Dari tabel Coefficients menunjukkan bahwa variabel
Kemampuan (Ke) ; Disiplin Kerja (DK) ; Kompensasi (Kom) dan
Pelatihan dan Pengembangan (PP) tidak mengalami gejala
Heteroskedastisitas.
91
KKt = 6,553 + 0,116 Kemt + 0,186 DKt + 0,414 Komt + 0,409 PPt
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.16
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.553 6.618 .990 .327
Kemampuan (Kem) .116 .409 .039 .285 .777 .818 1.223
Disiplin Kerja (DK) .186 .180 .159 1.033 .307 .658 1.521
Kompensasi (Kom) .404 .339 .192 1.191 .240 .598 1.672
Pelatihan dan Pengembangan (PP)
.409 .184 .321 2.223 .031 .748 1.337
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (KK)
Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2015
Berdasarkan tabel coefficient di atas maka dapat diketahui nilai-nilai dari:
α : 6,553 (Konstanta)
β1 : 0,116
β2 : 0,186
β3 : 0,404
β4 : 0,409
Dari data yang sudah didapatkan di atas maka model regresinya adalah
sebagai berikut :
92
Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai manfaat dari hasil penelitian adalah :
Ketika Kinerja Karyawan pada PT. Nusantara Akses Globalindo dalam
keadaan konstan atau tidak dipengaruhi variabel apapun maka nilainya
6,553.
Ketika Kemampuan pekerja pada PT. Nusantara Akses Globalindo
mengalami kenaikan sebesar 1%, maka akan menambah tingkat Kinerja
Karyawan sebesar 0,116 poin.
Ketika Disiplin Kerja pada PT. Nusantara Akses Globalindo mengalami
kenaikan sebesar 1%, maka akan menambah tingkat Kinerja Karyawan
sebesar 0,186 poin.
Ketika Kompensasi pada PT. Nusantara Akses Globalindo mengalami
kenaikan sebesar 1%, maka akan menambah tingkat Kinerja Karyawan
sebesar 0,414 poin.
Ketika Pelatihan dan Pengembangan karyawan pada PT. Nusantara Akses
Globalindo mengalami kenaikan sebesar 1%, maka akan menambah
tingkat Kinerja Karyawan sebesar 0,409 poin.
93
5. Koefisien Determinasi (R²)
Tabel 4.17
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .547a .599 .537 6.067 1.729
a. Predictors: (Constant), Pelatihan dan Pengembangan (PP), Disiplin Kerja (DK), Kemampuan (Kem), Kompensasi (Kom) b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (KK)
Sumber : Data Primer yang telah diolah 2015
Nilai R square menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Dalam tabel diatas, nilai R square
sebesar 0,599. menunjukkan bahwa variabel independen mempengaruhi
variabel dependen sebesar 59,9% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
6. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t (Uji koefisien regresi secara parsial) dilakukan untuk mengetahui
bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen
secara parsial. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan antara
nilai t hitung dengan t tabel.
94
Tabel 4.18
Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.553 6.618 .990 .327
Kemampuan (Kem) .116 .409 .039 .285 .777 .818 1.223
Disiplin Kerja (DK) .186 .180 .159 2.033 .037 .658 1.521
Kompensasi (Kom) .404 .339 .192 2.191 .040 .598 1.672
Pelatihan dan Pengembangan (PP) .409 .184 .321 2.223 .031 .748 1.337
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (KK)
Sumber : Data primer telah yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel diatas, maka t hitung dari variabel Kemt, DKt,
Komt, PPt berturut-turut adalah Kemampuan = 0,285 ; Disiplin = 2,033 ;
Kompensasi = 2,191 dan Pelatihan dan Pengembangan = 2,223 dengan
nilai signifikansi berturut-turut adalah Kemampuan = 0,777 ; Disiplin =
0,037 ; Kompensasi = 0,040 dan Pelatihan dan Pengembangan = 0,031.
Nilai t tabel 2,014 dengan n sebanyak 50, df = 45 dan ߙ = 5%.
Adapun ketentuan dalam pengujian t ini adalah sebagai berikut :
H0 : β1 : β 2 : β 3 : β 4 = 0 , variabel bebas Kemt, DKt, Komt, PPt, secara
parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat KKt.
H1: β 1 : β 2 : β 3 : β 4 ≠ 0, variabel bebas Kemt, DKt, Komt, PPt, secara
parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat KKt.
95
Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Dari hasil uji t untuk variabel Kemt, dengan nilai t hitung 0,285 < t tabel
2,014 maka H1 ditolak dan H0 diterima. Sedangkan nilai signifikansi 0,777
> nilai alpha 0.05 maka H1 ditolak dan H0 diterima. Berarti variabel Kemt
mempunyai pengaruh tidak terlalu signifikan terhadap KKt.
Dari hasil uji t untuk variabel DKt, dengan nilai t hitung 2,033 > t tabel
2,014 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sedangkan nilai signifikansi 0,037
< nilai alpha 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti variabel DKt
mempunyai pengaruh signifikan terhadap KKt.
Dari hasil uji t untuk variabel Komt, dengan nilai t hitung 2,191 > t tabel
2,014 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sedangkan nilai signifikansi 0,040
< nilai alpha 0.05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Berarti variabel Komt
mempunyai pengaruh signifikan terhadap KKt.
Dari hasil uji t untuk variabel PPt, dengan nilai t hitung 2,223 > t tabel
2,014 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sedangkan nilai signifikansi 0,031
< nilai alpha 0.05 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Berarti variabel PPt
mempunyai pengaruh signifikan terhadap KKt.
b. Uji F
Uji F (Uji koefisiensi regresi secara simultan) dilakukan untuk
mengetahui bagaimana variabel independen mempengaruhi variabel
dependen secara simultan (bersama-sama).
96
Tabel 4.19
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 180.673 4 45.168 4.801 .003a
Residual 423.327 45 9.407
Total 604.000 49 a. Predictors: (Constant), Pelatihan dan Pengembangan (PP), Disiplin Kerja (DK), Kemampuan (Kem), Kompensasi (Kom) b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (KK)
Sumber : Data primer yang telah diolah 2015
Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0 : β= 0 , variabel bebas Kemt, DKt, Komt, PPt, secara simultan (bersama-
sama) tidak mampu menjelaskan variabel terikat KKt.
H1 : β≠ 0, variabel bebas Kemt, DKt, Komt, PPt, secara simultan (bersama-
sama) mampu menjelaskan variabel terikat KKt.
Berdasarkan hasil uji F pada tabel anova di atas menunjukkan bahwa
nilai probabilitas kesalahan model (Sig F) yaitu 0 < nilai α sebesar 0.05. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan (bersama-
sama) mempengaruhi variabel dependen. H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti
variabel independen Kemt, DKt, Komt, PPt, secara simultan (bersama-
sama) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen KKt.
Selain itu uji F dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung
dengan F tabel:
Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
97
Dari tabel anova diperoleh nilai F hitung sebesar 4,801 > F tabel
2,578 Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan
(bersama-sama) mempengaruhi variabel dependen. H0 ditolak dan H1
diterima. Berarti variabel independen Kemt, DKt, Komt, dan PPt secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen KKt
98
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan, disiplin,
kompensasi, Pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja pegawai. Responden
penelitian ini berjumlah 50 pegawai yang bekerja pada Skyrope Indonesia PT.
Nusantara Akses Globalindo. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan
pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan
model regresi linier berganda maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel kemampuan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variable
kinerja pegawai secara parsial. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya
tingkat signifikansi t hitung sebesar 0,777 > nilai alpha 0,05. Artinya
semakin tinggi kemampuan yang diberikan pegawai maka akan semakin
tinggi pula kinerja pegawai. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Defi Amalia (2012).
2. Variabel disiplin memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
pegawai secara parsial. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat
signifikansi t hitung sebesar 0,037 < nilai alpha 0,05. Artinya semakin
baik sikap disiplin yang diberikan pegawai kepada perusahaan maka akan
semakin tinggi pula kinerja pegawai. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Defi Amalia (2012) dan Eis Hartati (2013).
99
3. Variabel kompensasi memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
kinerja pegawai secara parsial,. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya
tingkat signifikansi t hitung sebesar 0,033 < nilai alpha 0,05. Artinya
semakin besar kompensasi yang diberikan perusahaan terhadap pegawai
maka akan semakin tinggi pula kinerja pegawai. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani (2009 ),
Angger Razky Hakiki ( 2013 ), dan Eis Hartati ( 2013 ).
4. Variabel pelatihan dan pengembangan memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel kinerja pegawai secara parsial. Hal ini dapat dijelaskan
oleh besarnya t hitung sebesar 0,031 < nilai alpha 0,05. Artinya semakin
tinggi pelatihan dan pengembangan yang diberikan perusahaan terhadap
pegawai maka akan semakin tinggi pula kinerja pegawai. Hasil penelitian
ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Defi Amalia (2012)
5. Variabel kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan
secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel kinerja pegawai. Pengaruh ini dapat dijelaskan oleh
besarnya tingkat signifikansi F hitung 0 < 0,05. Artinya seorang pegawai
yang memiliki kemampuan intelektual dan fisik yang menjalankan rasa
disiplin tinggi yanga mendapatkan serta memiliki kompensasi, pelatihan
dan pengembangan tinggi menggunakannya secara bersama-sama maka
semakin tinggi kinerja pegawai. Hasil penelitian ini mendukung yang
dilakukan oleh Defi Amalia (2012).
100
6. Berdasarkan koefisien regresi pada setiap variabel, dapat diketahui bahwa
variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja pegawai yaitu
variabel pelatihan dan pengembangan, karena mempunyai nilai beta pada
standardized coefficients yang paling besar diantara variabel lainnya yaitu
sebesar 0,321 dan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,031.
B. IMPLIKASI
Kemampuan, Disiplin, Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan
memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, baik secara simultan maupun
secara parsial. Penelitian ini menunjukan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan
kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan dan pengembangan sebaiknya lebih
diperhatikan dan ditingkatkan terus agar dapat memacu dan meningkatkan kinerja
karyawan. Berdasarkan analisis data dan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas
maka implikasi yang disarankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan memiliki pengaruh yang tidak terlalu signifikan terhadap
kinerja karyawan. Oleh karena itu, kemampuan yang sesuai dengan
kompetensi, standar operasional prosedur, serta sertifikasi yang jelas
sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan kinerja pegawai Skyrope
Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo. Karena tidak dipungkiri
kemampuan intelektual dan fisik sangatlah diperlukan untuk bekerja di
ketinggian. Bahwa salah satu motif seseorang untuk bekerja adalah tolak
ukur kapasitas kemampuan dan standar operasional prosedur yang
diterapkan oleh perusahaan. Dengan demikian hendaknya perusahaan
mampu memenuhi kebutuhan standar operasional prosedur dan sertifikasi
101
pegawainya melalui pemberian peningkatan kapasitas standar kompetensi
kemampuan dan sertifikasi guna meningkatkan kinerjanya.
2. Disiplin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai.
Dimana kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran
tergantung pada tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa,
keadilan, waskat, sanksi hukuman, ketegasan dan hubungan kemanusiaan.
Disiplin merupakan suatu alat yang digunakan para atasan untuk
berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah
suatu perilaku serta upaya untuk meningkatkan kesadaran dan mentaati
semua peraturan perusahaan. Disiplin sangatlah penting demi pencapaian
tujuan. Disuatu perusahaan seorang pemimpin harus mengetahui betul
fungsi disiplin dan sekaligus mengetahui unsur-unsur kedisiplinan sebagai
aktivitas mempengaruhi, kemampuan mengajak, mengarahkan,
memberikan, menciptakan dan mencetuskan ide.
3. Kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai.
Oleh karena itu, sistem kompensasi yang menarik dan kompetitif sangat
dibutuhkan dalam upaya peningkatan kinerja pegawai Skyrope Indonesia
PT. Nusantara Akses Globalindo, karena tidak dipungkiri bahwa salah satu
motif seseorang untuk bekerja adalah kompensasi yang diberikan oleh
perusahaan. Dengan demikian hendaknya perusahaan mampu memenuhi
kebutuhan karyawannya melalui pemberian kompensasi guna
meningkatkan kinerjanya.
102
4. Pelatihan dan pengembangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja pegawai. Pelatihan dan pengembangan merupakan jantung dari
upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dan kinerja
perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus memberikan pelatihan dan
pengembangan terhadap pegawainya guna meningkatkan kinerja pegawai
dan kinerja perusahaan. Memberikan pelatihan dan pengembangan
terhadap pegawai merupakan langkah bijakasana untuk Skyrope Indonesia
agar pegawai mampu bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur
yang berlaku, mengetahui tugas dan tanggung jawab pekerjaan, mampu
mengimplementasikan materi dengan baik dalam pekerjaan sehari hari,
serta meningkatkan efektifitas kerja dalam perusahaan.
C. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan untuk pihak-pihak yang
berkepentingan yaitu:
1. Perusahaan
Berdasarkan hasil penghitungan analisis, variabel kemampuan, disiplin,
kompensasi, pelatihan dan pengembangan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Semua variabel dalam penelitian ini sangatlah penting
keberadaannya bagi perusahaan, Untuk itu, agar kinerja pegawai Skyrope
Indonesia dapat terus meningkat maka perlu dipertimbangkan faktor-faktor
dalam penelitian ini. Diantaranya kemampuan, disiplin, kompensasi, pelatihan
dan pengembangan sebagai salah satu pendorongnya, tidak dapat dipungkiri
bahwa dasar seseorang yang mau bekerja dengan baik apabila terdapat salah
103
satu faktor didalamnya. kemampuan yang berkompetensi, sistem balas jasa
yang menarik, disiplin tinggi, pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan.
Itu semua sangatlah berpengaruh terhadap kinerja, yang artinya kesuksesan
suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran tergantung pada
perusahaan dan pegawainya serta manajemen yang bersinergi. Sudah saatnya
Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo dapat lebih banyak
memberikan banyak kesempatan kepada para pegawainya mengembangkan
sumber daya manusia agar lebih berprestasi dalam melaksanakan tugasnya.
2. Peneliti
Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan, disiplin, kompensasi,
pelatihan dan pengembangan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pegawai. Diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut karena terdapat banyak
hal yang dapat digali pada variabel yang diteliti, sehingga akan memberikan
masukan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dan dapat memberikan
masukan bagi Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo. Selain itu,
untuk penelitian kedepannya bisa ditambahkan dengan variabel lainnya seperti
variabel pengembangan karir, budaya organisasi.
3. Fakultas ekonomi dan bisnis
Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan, disiplin, kompensasi,
pelatihan dan pengembangan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pegawai. Maka penelitian ini bisa menjadi bahan referensi untuk fakultas
ekonomi dan bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai kinerja,
104
kemampuan, kompensasi, disiplin, pelatihan dan pengembangan untuk
penelitian yang sejenis atau penelitian selanjutnya.
105
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Defi.“Pengaruh Kemampuan, Motivasi, Disiplin, Pelatihan Dan Pengembangan Terhadap Kinerja Pada Pegawai Tenaga Administrasi Di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama”, FEB UIN, Jakarta, 2012.
Anggraeni, Neni.“Pengaruh Kemampuaan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung”, Jurnal ini dari http://jurnal.upi.edu/file/Nenny_Anggraeni.pdf diakses pada tanggal 9 September 2015
Aritonang, Keke T. “Kompensasi, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK Penabur Jakarta”, vol. 4, no.4, 2005.
As’ad, M. “Psikologi Industy: Seri Sumber Daya Manusia”, Liberty, Yogyakarta, 2009.
Asnawi, Sahlan.“Aplikasi Psikologi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”. Pusgafin, Jakarta, 1999.
Budiasih, Yanti. “Statistika Deskriptif untuk Ekonomi dan Bisnis”, Jelajah Nusa, Tangerang, 2012.
Duadji, Noverman. “Paradigma Baru Kualitas SDM Sebagai Parameter Utama Dalam Rekrutmen Pejabat Publik Melalui Mekanisme Pemilukada Langsung (Suatu Kajian Track Record)”, jurnal ini dari http://ebookbrowse.com/paradigma-baru-kualitas-sdm-sebagai-parameter-utama-dalam-rekrutmen-noverman-duadji-docx-d344604531diakses tanggal 9 September 2015.
Flick, Uwe. “Introducing Research Methodologhy: A Beginner’s Guide to Doing a Research Project”, Singapore, Sage, 2011.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Gibson, J.L. et. al. “Organisasi Dan Manajemen”, Erlangga, Terjemahan, Jakarta, 1996.
Gorda, I Gusti Ngurah. “Manajemen Sumber Daya Manusia”,cetakan ke tiga, Denpasar, Astabrata Bali, 2006.
. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Edisi ke-7, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2012.
106
Hakiki, Angger Razky, “Pengaruh Kompensasi, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan”, FEB UIN, Jakarta, 2013
Handoko, H.T.”Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia”,Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta, 2001.
. “Pengantar Suatu Ilmu Administrasi Dan Manajemen”, Gunung Agung, Jakarta, 2002.
. “Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia”, Edisi Ketiga dan Cetakan Kedelapan Belas, BPFE, Yogyakarta, 2011.
Hartati, Eis.“Budaya Organisasi, Motivasi, Kompensasi, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Karyawan BigDaddy Entertaiment, Jakarta”, FEB UIN, Jakarta, 2013.
Hasibuan, S.P Malayu,”Organisasi & Motivasi”, PT. Bumi aksara, Jakarta, 1996.
. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2003
. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bumi Aksara, Jakarta, 2006 .
. “Manajemen Sumber Daya Manusia’, Bumi Aksara, Jakarta, 2012.
Helfert, Erich A.”Tehnik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis Untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan”, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta, 1996.
Holt, Rinehart. Koontz, H. et. al, “Manajemen”, Erlangga, Terjemahan, Jakarta, 1996.
Kumar, Ranjit. “Research Methodology: A Step-by-step for Beginners”, 3rd edition, Sage, Singapore, 2011.
Spencer, Lyle M dan Signe M. Spencer. “Competence At Work : Models For Superior Performance”. Published Simultaneously, Canada. 1993
Mahmudi.”Manajemen Kinerja Sektor Publik”, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2005
Malayu, Hasibuan S.P. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, cetakan ke-16, PT.Bumi Aksara, Jakarta, 2012.
107
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. “Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia”, PT Refika Aditama, Bandung, 2003.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. ”Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005.
Mangkunegara, Anwar Prabu. “Evaluasi Kinerja”, Refika Aditama, Bandung, 2005.
. “Evaluasi Kinerja SDM”, Cetakan kedua, PT. Refika Aditama, Bandung, 2006.
Martoyo.S.“Manajemen Sumber Daya Manusia”, BPFE, Yogyakarta, 2007.
Mathis, L. Robert. And Jackson , John H. ”Manajemen Sumber Daya Manusia”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Mathis, Robert L., and John H. Jackson.”Manajemen Sumber Daya Manusia”, Penerjemah: Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Mathis, Robert L., and John H. Jackson.“Human Resource Management”, Tenth Edition. Ohio: South-Western, 2003.
Miftah, Thoha. “Kepemimpinan dalam Manajemen”, Edisi 12, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
Moenir, H.A.S, “Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia”, Bumi Aksara, Jakarta, 2000.
.“Pendekatan Manusiawi Dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian”, Gunung Agung, Jakarta, 1998.
Moeheriono. “Pengukuran Kinerja Berbasis Kinerja, Edisi Revisi”, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.
Mondy, R. Wayne. “Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi kesepuluh jilid 1”, Erlangga, Jakarta, 2008.
Nawawi, Hadari. “Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2006
Neal Jr. E. James.”Panduan Evaluasi Kinerja Karyawan”, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2003
108
Noviantoro, Djatmiko. “Analisis Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. Medan”, Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara, 2009.
Payaman, J. Simanjuntak,“Manajemen dan Evaluasi Kinerja”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 2005.
Prawirosentono, Suyadi. “Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Era Perdagangan Bebas Dunia”, edisi kedua dan cetakan pertama”, FE UGM, Yogyakarta, 2008.
Priyatno, Duwi. “Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik Dengan SPSS, cetakan pertama”, Gava Media, Yogyakarta, 2013.
Robbins S,P. “Perilaku Organsasi. Edisi kesepuluh, PT. Intan Sejati Klaten, Klaten, 2006
Robbins, Stephen P, “Perilaku Organisasi”. Edisi Lengkap, Penerbit Indeks, Jakarta, 2007. dan Timoth A. Judge “Perilaku Organisasi”. Edisi 12. Jakarta : Salemba Empat, 2008.
. Company Profile Skyrope Indonesia dari www.Skyrope.co.id, 2014
Sastrohadowiryo, Siswanto. “Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan Administratif dan Operasional”, Bumi Aksara, Jakarta, 2006.
Sedarmayanti.”Manajemen Sumber Daya Manusia”, Refika Aditama, Bandung, 2013.
Simamora, Hendry. ”Manajemen Sumber daya Manusia”, STIE YKPN, Yogyakarta, 2004.
. "Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi Tiga, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta, 2006.
Siregar, Edi. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kinerja Individual dan Sistem Kompensasi Finansial terhadap Kepuasan Kerja”, Vol.10 , No 16, Juni 2011.
Siregar, Syofian. “Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif”, Bumi Aksara, Jakarta, 2013.
109
Siswanto, H.B. “Pengantar Manajemen, Cetakan Ketiga”, Bumi Aksara, Jakarta, 2007.
Slamet, Achmad. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Universitas Negeri Semarang Press, Semarang, 2007.
Slamet, M.R. “Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan”, Institut Pertanian Bogor Press, Bogor, 2003.
Stoner, J.A.F, “Efektivitas Organisasi”, PPM, Erlangga, Terjemahan, Jakarta, 1996.
Suardi Yakub, Anton Tulim, dan Suharsil.“Pengaruh Disiplin Kerja, Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Kertas Kraft Aceh (Persero)”, Jurnal SAINTIKOM ini dari http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hp3IJurnal%20Suardi%20Yakub%202014.pdf diakses pada tanggal 9 September 2015.
Sugiono. “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan Kesebelas, CV. Alfabeta, Bandung, 2008
Suratno, “Konsep Kemampuan Sumber Daya Manusia” Artikel ini dari http://sulut.kemenag.go.id/file/file/kepegawaian/aunw1341283316.pdf diakses pada tanggal 9 September 2015.
Sutojo, Siswanto. “Membangun Citra Perusahaan: Building The Corporate image”, PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 2004.
Sutrisno, Edy.“Manajemen Sumber Daya Manusia”, Kencana Pernada Media Group, Jakarta, 2009.
Veithzal Rivai, Ella Jauvani Sagala. “Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktik (Edisi 3)”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014.
Veithzal, Rivai dan Ella Jauvani Sagala,“Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik, edisi kedua dan cetakan ketiga”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012.
Veithzal, Rivai.”Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan”, PT Raja Grafido Persada, Jakarta, 2009.
Wardani, Eka Suryaningsih.”Pengaruh Kompensasi, Keahlian dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT. Pembangkit Jawa Bali
110
Unit Pembangkit Muara Tawar”, Jurnal Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma, Jakarta, 2009.
Wibowo. “Manajemen Kinerja”, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012.
111
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
PenelitianTentang :Manajemen Sumber Daya Manusia
PENGARUH KEMAMPUAN, DISIPLIN, KOMPENSASI, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI SKYROPE
INDONESIA PT. NUSANTARA AKSES GLOBALINDO
Hal : Permohonan pengisian kuesioner Kepada Yth, Bapak/Ibu Responden Di Tempat
Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa program strata satu (S1) Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan manajemen sumber daya manusia ( SDM ) yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi (SE), dengan ini saya:
Nama : Nurhidayat NIM : 109081000102
Mengharapkan kesedian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi
kuesioner yang terlampir bersama surat ini. Adapun judul penelitian saya ajukan adalah “Pengaruh Kemampuan, Disiplin, Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi kasus : Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo )”.
Informasi yang diperoleh melalui kuesioner ini hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian (riset) dan tidak untuk kepentingan diluar riset, sehingga akan saya jaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian. Responden diharapkan membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan
menjawab dengan lengkap. Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda yang penting
memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Demikianlah permohonan saya ini, atas kesedian Bapak/Ibu/Saudara/I dalam meluangkan waktu untuk mengisi dan menyatakan pendapat dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya, Peneliti
Nurhidayat
112
Kuesioner tentang
“Pengaruh Kemampuan, Disiplin, Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Pegawai ( Studi kasus : Skyrope Indonesia PT. Nusantara Akses Globalindo )”. Identitas Responden Berilah tanda checklist (√) di kolom yang sesuai dengan pilihan anda. No. Responden : ............................................................................................................. Nama Responden : ............................................................................................................. Jenis Kelamin :
LAKI – LAKI PEREMPUAN Usia : ....................... tahun Pendidikan :
SMA S1 S2 Lainnya
Masa Bekerja : (…………………..)
113
B. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda ceklis ( √ ) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih dilembar jawaban yang telah disediakan. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan perasaan, pendapat, dan keadaan Bapak/Ibu yang sebenarnya. Keterangan: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS)
No Pernyataan SS S N TS STS
A.Variabel Kemampuan
Indikator : Kemampuan Intelektual
1 Saya mampu mengaplikasikan pengetahuan sesuai dengan bidang pekerjaan
Indikator : Kemampuan Fisik
2 Dalam melaksanakan tugas diperlukan kemampuan menggunakan kekuatan otot
3 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dua hari dalam satu hari
B. Variabel Disiplin Kerja
Indikator : Tujuan dan Kemampuan
4 Bidang pekerjaan yang ditangani sesuai dengan latar belakang pendidikan
Indikator : Teladan Pimpinan
5 Pimpinan datang tepat waktu dalam menegakkan peraturan
Indikator : Balas jasa
6 Seluruh pegawai sudah merasakan upah dan gaji yang cukup serta jaminan kesehatan dan keselamatan untuk kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan
Indikator : Keadilan
114
7 perusahaan adil kepada seluruh pegawai
Indikator : Pengawasan melekat
8 Dalam memberikan perintah, pimpinan selalu memberikan arahan yang jelas
Indikator : Sanksi Hukuman
9 Harus ada penegakan hukum untuk memberikan efek jera bagi pegawai yang melanggar disiplin
Indikator : Ketegasan
10 Perusahaan memberlakukan hukuman yang jelas kepada pegawai yang melakukan kesalahan
Indikator : Hubungan kemanusiaan
11 Jika ada keberhasilan yang diraih oleh pegawai, saya senang keberhasilan tersebut biasa dirayakan bersama
C.Variabel Kompensasi
Indikator : kompensasi Langsung
12 Gaji yang saya dapatkan sesuai dengan pekerjaan
yang saya lakukan.
13 Perusahaan bersedia memberikan insentif atau bonus
tambahan bagi pegawai yang berprestasi.
Indikator : Kompensasi Tidak langsung
14
Perusahaan memberikan gambaran tentang
kompensasi yang akan diberikan kepada calon
karyawan.
D.Variabel Pelatihan dan Pengembangan
Indikator : Opini peserta
15 Instruktur menguasai dan kompeten dalam menyampaikan materi pelatihan dan pengembangan
115
16 Peserta pelatihan mampu mengikuti program pelatihan dan pengembangan sesuai dengan prosedur yang berlaku
Indikator : Tingkat pembelajaran
17 Saya lebih menguasai hal – hal yang berkaitan dengan tugas setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan
Indikator : Perubahan Perilaku
18 Materi yang diberikan dapat diterapkan atau diimplementasikan dengan baik dalam pekerjaan sehari – hari
19 Setelah diadakan pelatihan, saya memiliki inisiatif untuk melakukan tugas
Indikator : Tujuan pelatihan dan pengembangan
20 Melalui program pelatihan dan pengembangan saya mampu meningkatkan efektivitas kerja dalam perusahaan
Indikator : Benchmarking
21 Biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diterima
22 Instansi sudah menggunakan alat teknologi yang canggih untuk menyampaikan informasi mengenai pelatihan dan pengembangan kepada para pegawai
E. Variabel Kinerja
Indikator : Kualitas kerja
23 Saya mengerjakan tugas sesuai dengan yang direncanakan oleh instansi
24 Kinerja saya sesuai dengan target yang ditetapkan instans
25 Selama bekerja di instansi, saya pernah mencapai target yang ditetapkan instansi
26 Saya mengetahui dengan baik tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas
Indikator : Kuantitas kerja
27 Saya selalu mengerjakan pekerjaan secara tepat waktu
116
28 Berusaha menemukan cara baru untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu
29 Saya termasuk orang yang kreatif dalam melaksanakan pekerjaan
30 Saya teliti dalam melaksanakan tugas
TERIMAKASIH ATAS KERJASAMA DI ANTARA KI
117
Hasil Pengolahan Data Kuesioner
RESPONDEN
KEMAMPUAN DISIPLIN KERJA KOMPENSASI
SOAL
1 2 3 JUMLAH 4 5 6 7 8 9 10 11 JUMLAH 12 13 14 JUMLAH
1 4 2 4 10 2 3 3 3 4 5 3 3 26 4 4 4 12
2 5 4 5 14 5 5 5 5 4 5 5 3 37 5 5 4 14
3 5 5 4 14 4 5 5 5 5 5 5 4 38 4 4 3 11
4 5 4 3 12 3 4 4 4 4 5 5 4 33 4 4 5 13
5 5 3 3 11 3 5 4 5 4 4 4 3 32 4 4 4 12
6 4 4 2 10 4 3 4 4 4 5 3 4 31 4 3 3 10
7 5 4 4 13 5 5 4 5 5 4 5 4 37 5 4 5 14
8 4 4 3 11 3 4 4 4 4 3 4 4 30 4 3 4 11
9 5 5 3 13 2 3 5 5 5 5 5 4 34 5 5 5 15
10 4 5 4 13 2 4 5 5 4 5 4 4 33 4 4 5 13
11 4 5 2 11 2 5 5 5 5 4 4 4 34 5 5 4 14
12 5 2 3 10 2 5 5 5 5 4 4 5 35 5 5 4 14
13 5 5 3 13 2 5 5 5 5 5 5 5 37 5 5 5 15
14 4 4 3 11 2 5 5 4 4 4 4 5 33 4 4 4 12
15 3 3 3 9 2 4 4 4 4 5 5 2 30 4 4 4 12
16 4 3 3 10 2 4 4 4 4 5 5 3 31 5 4 4 13
17 5 4 4 13 2 4 4 5 5 5 5 1 31 5 5 5 15
18 4 5 5 14 2 5 3 5 4 5 5 5 34 3 5 4 12
19 3 3 4 10 3 3 4 3 4 4 4 4 29 4 4 4 12
20 4 5 4 13 2 3 4 3 4 4 4 4 28 5 4 4 13
21 4 5 3 12 3 4 4 3 4 5 5 5 33 4 5 5 14
22 5 4 3 12 4 5 5 5 4 5 3 4 35 5 4 5 14
23 4 5 5 14 3 4 5 5 5 4 4 5 35 5 4 4 13
24 4 3 3 10 4 5 4 5 5 4 4 3 34 4 3 4 11
25 5 5 3 13 3 3 4 4 5 5 5 5 34 5 4 4 13
26 5 3 3 11 2 4 5 5 5 4 4 5 34 5 4 4 13
27 4 4 4 12 4 4 5 5 5 4 4 4 35 4 5 5 14
28 4 2 4 10 3 4 4 5 3 5 5 4 33 4 4 3 11
29 4 4 3 11 3 4 4 4 4 4 4 5 32 5 5 5 15
30 5 4 3 12 4 5 5 4 4 4 4 4 34 5 4 4 13
31 5 4 3 12 4 5 4 4 4 5 5 4 35 4 4 5 13
32 4 4 4 12 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4 4 4 12
33 4 3 3 10 4 4 3 4 3 3 4 4 29 5 4 4 13
34 4 3 4 11 4 4 4 4 5 3 4 5 33 5 5 5 15
35 5 4 4 13 4 5 5 5 4 5 5 4 37 4 5 3 12
36 4 3 3 10 2 5 3 3 3 3 3 3 25 3 3 4 10
118
37 4 4 2 10 4 5 4 4 5 5 5 4 36 4 5 4 13
38 4 4 4 12 2 2 3 2 3 4 2 4 22 2 3 3 8
39 4 4 4 12 4 3 3 2 4 5 2 5 28 3 4 3 10
40 4 4 3 11 4 3 4 4 4 4 4 5 32 4 4 4 12
41 4 3 3 10 3 4 4 4 4 5 5 5 34 5 5 5 15
42 4 4 4 12 2 3 4 3 4 4 4 4 28 4 4 3 11
43 4 3 4 11 4 3 3 3 4 4 4 4 29 3 4 4 11
44 4 3 4 11 5 4 5 4 5 5 5 4 37 5 4 4 13
45 4 4 4 12 4 4 4 3 4 4 3 4 30 4 5 4 13
46 4 2 4 10 2 4 3 4 4 5 4 3 29 2 4 3 9
47 4 2 3 9 3 5 5 5 5 4 4 5 36 2 5 2 9
48 4 3 4 11 3 5 5 5 4 4 4 4 34 4 4 5 13
49 4 3 3 10 2 5 4 5 4 5 4 4 33 5 4 4 13
50 4 4 3 11 3 4 4 5 5 4 4 3 32 4 3 5 12
VARIABEL X1 VARIABEL X2
VARIABEL X3
Lanjutan Hasil Data Kuesioner
RESPONDEN
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KINERJA total nilai
SOAL
15 16 17 18 19 20 21 22 JUMLAH 23 24 25 26 27 28 29 30 JUMLAH
1 4 4 5 5 4 4 4 3 33 4 4 4 4 4 4 3 4 31 112
2 5 5 4 5 4 5 5 5 38 5 5 4 5 5 5 5 5 39 142
3 4 4 5 3 5 5 3 4 33 5 3 4 5 4 5 5 5 36 132
4 4 5 4 4 4 4 4 4 33 5 4 4 4 4 4 4 4 33 124
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 32 119
6 4 4 4 3 4 4 5 3 31 3 4 4 4 3 4 3 3 28 110
7 4 4 4 5 5 4 4 4 34 4 4 4 5 4 3 3 4 31 129
8 4 4 4 4 5 4 4 4 33 5 4 5 4 4 4 5 5 36 121
9 5 5 3 5 5 5 5 5 38 5 5 3 5 3 5 5 5 36 136
10 5 4 4 4 4 4 3 3 31 4 4 4 4 4 3 3 4 30 120
11 5 5 4 4 2 3 3 4 30 5 5 5 5 5 4 4 5 38 127
12 3 5 5 4 5 3 3 5 33 5 5 5 5 5 5 5 5 40 132
119
13 4 4 4 5 5 5 5 5 37 5 1 1 5 5 5 3 5 30 132
14 5 4 4 4 3 4 5 4 33 4 4 4 4 4 2 3 4 29 118
15 5 4 4 4 3 4 4 4 32 4 4 3 3 4 4 4 4 30 113
16 5 4 4 4 4 5 4 5 35 4 4 3 3 2 4 3 3 26 115
17 5 4 4 4 4 5 3 4 33 5 4 4 4 3 5 3 4 32 124
18 5 4 5 4 4 4 4 3 33 5 3 3 4 4 5 5 3 32 125
19 5 4 4 4 4 4 3 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 32 115
20 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 4 32 119
21 4 4 4 3 4 3 3 4 29 3 3 4 3 3 4 3 3 26 114
22 5 4 3 5 3 5 4 4 33 4 3 5 5 4 3 5 5 34 128
23 5 4 4 4 5 5 5 4 36 5 5 5 5 4 4 4 5 37 135
24 5 4 3 4 4 3 4 2 29 4 4 3 4 3 4 2 4 28 112
25 5 5 4 5 4 4 5 4 36 4 4 5 4 4 4 5 5 35 131
26 4 3 3 5 3 4 5 3 30 5 4 4 5 3 4 3 4 32 120
27 3 3 3 3 3 3 4 4 26 4 3 3 4 4 3 3 4 28 115
28 4 3 4 3 4 3 3 4 28 4 4 4 4 4 5 5 5 35 117
29 5 4 4 4 4 4 4 5 34 4 4 5 5 5 5 5 5 38 130
30 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 5 4 33 125
31 4 4 4 4 5 4 4 4 33 4 4 5 5 4 4 5 5 36 129
32 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 4 5 4 4 5 4 34 124
33 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 5 5 4 3 4 4 4 33 118
34 4 4 5 4 5 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 32 125
35 3 3 4 3 4 3 3 4 27 4 4 4 4 4 3 3 3 29 118
36 4 4 3 4 4 4 3 4 30 4 3 4 4 4 3 3 4 29 104
37 5 4 4 4 4 4 4 3 32 4 3 3 4 2 4 4 4 28 119
38 4 4 4 4 4 4 4 3 31 3 4 4 4 4 3 2 2 26 99
39 4 4 2 3 2 3 2 3 23 4 4 4 4 3 3 3 2 27 100
120
40 5 4 4 4 4 4 3 4 32 4 3 3 4 3 4 3 3 27 114
41 5 4 3 3 4 4 4 4 31 4 5 5 5 5 4 4 4 36 126
42 5 4 4 4 4 4 3 4 32 3 4 5 4 5 5 4 5 35 118
43 4 4 3 3 3 3 2 3 25 3 4 4 4 4 5 4 3 31 107
44 4 4 4 4 5 5 4 4 34 4 4 4 5 5 5 4 5 36 131
45 5 5 5 4 4 5 4 5 37 4 4 4 4 4 4 4 4 32 124
46 4 4 4 3 4 4 3 3 29 4 4 3 3 3 3 3 3 26 103
47 5 5 3 4 4 3 3 3 30 3 4 5 4 3 4 3 4 30 114
48 4 4 4 3 4 4 4 4 31 5 4 5 5 4 4 4 5 36 125
49 5 4 5 4 5 5 4 4 36 5 4 4 4 3 4 4 4 32 124
50 4 4 5 3 4 4 5 3 32 4 5 3 3 4 4 4 4 31 118
VARIABEL X4
VARIABEL Y
121
Hasil Uji Kualitas Data
Hasil Uji Validitas Menggunakan Corrected Item-Total Correlation
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.844 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 117.20 71.673 .516 .837
item2 117.68 72.304 .291 .844
item3 117.88 75.659 .013 .850
item4 117.92 74.402 .112 .847
item5 117.34 71.862 .283 .843
item6 117.30 69.357 .558 .833
item7 117.24 69.941 .444 .837
item8 117.20 71.673 .410 .838
item9 117.12 74.965 .374 .848
item10 117.26 71.094 .411 .838
item11 117.40 72.898 .242 .843
item12 117.28 66.247 .687 .827
item13 117.28 71.308 .421 .838
122
Lanjutan Tabel Item- Total Statistic
item14 117.38 71.424 .345 .840
item15 117.18 74.559 .306 .847
item16 117.38 73.424 .298 .841
item17 117.64 73.704 .294 .844
item18 117.52 71.234 .405 .838
item19 117.42 72.575 .293 .842
item20 117.44 71.435 .409 .838
item21 117.60 72.286 .298 .842
item22 117.62 69.587 .556 .834
item23 117.32 69.732 .595 .833
item24 117.60 73.306 .288 .843
item25 117.44 74.170 .324 .847
item26 117.26 69.094 .662 .831
item27 117.64 71.215 .361 .840
item28 117.44 70.741 .450 .837
item29 117.60 69.020 .497 .835
item30 117.34 68.270 .648 .830
Hasil Uji Reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.844 30
123
Hasil Uji Reliabilitas menggunakan metode belah dua (Spearman Brown)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .730
N of Items 15a
Part 2 Value .814
N of Items 15b
Total N of Items 30
Correlation Between Forms .503
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .669
Unequal Length .669
Guttman Split-Half Coefficient .668
a. The items are: item1, item2, item3, item4, item5, item6, item7, item8, item9,
item10, item11, item12, item13, item14, item15.
b. The items are: item16, item17, item18, item19, item20, item21, item22, item23,
item24, item25, item26, item27, item28, item29, item30.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std.
Error
Unstandardized
Residual 50 -7.22021 6.26503 -2.6663394E-15 2.93927209 .040 .337 -.080 .662
Valid N (listwise) 50
124
Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.553 6.618
.990 .327
Kemampuan (Kem) .116 .409 .039 .285 .777 .818 1.223
Disiplin Kerja (DK) .186 .180 .159 1.033 .307 .658 1.521
Kompensasi (Kom) .404 .339 .192 1.191 .240 .598 1.672
Pelatihan dan Pengembangan
(PP) .409 .184 .321 2.223 .031 .748 1.337
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
(KK)
125
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.562 3.664
.699 .488
Kemampuan (Kem) -.561 .226 -.368 -2.477 .071 .818 1.223
Disiplin Kerja (DK) .164 .100 .273 1.645 .107 .658 1.521
Kompensasi (Kom) .212 .188 .196 1.127 .266 .598 1.672
Pelatihan dan
Pengembangan (PP) -.055 .102 -.085 -.545 .589 .748 1.337
a. Dependent Variable: abresid
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.553 6.618
.990 .327
Kemampuan (Kem) .116 .409 .039 .285 .777 .818 1.223
Disiplin Kerja (DK) .186 .180 .159 1.033 .307 .658 1.521
Kompensasi (Kom) .404 .339 .192 1.191 .240 .598 1.672
Pelatihan dan
Pengembangan (PP) .409 .184 .321 2.223 .031 .748 1.337
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (KK)
126
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .547a .599 .537 6.067 1.729
a. Predictors: (Constant), Pelatihan dan Pengembangan (PP), Disiplin Kerja (DK),
Kemampuan (Kem), Kompensasi (Kom)
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (KK)
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 6.553 6.618
.990 .327
Kemampuan (Kem) .116 .409 .039 .285 .777 .818 1.223
Disiplin Kerja (DK) .186 .180 .159 2.033 .037 .658 1.521
Kompensasi (Kom) .404 .339 .192 2.191 .040 .598 1.672
Pelatihan dan
Pengembangan (PP) .409 .184 .321 2.223 .031 .748 1.337
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (KK)
127
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 180.673 4 45.168 4.801 .003a
Residual 423.327 45 9.407
Total 604.000 49
a. Predictors: (Constant), Pelatihan dan Pengembangan (PP), Disiplin Kerja (DK), Kemampuan
(Kem), Kompensasi (Kom)
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (KK)
128
DAFTAR GEDUNG TINGGI DI DKI JAKARTA
NO Name Floors Status Year Drawings
1 Wisma 46 56 built 1996 -3
2 Raffles Hotel Jakarta 45 built 2014 -2
3 Pakubuwono Signature 50 built 2014 -3
4 Sahid Sudirman Center 52 built 2015 -3
5 Menara BCA 56 built 2007 -2
6 Keraton at The Plaza 46 built 2009 -2
7 Ciputra World Apartment 49 built 2013 -1
8 Equity Tower 48 built 2010 -2
9 The Peak 2 55 built 2006 -3
10 The Peak 1 55 built 2007 -3
11 Graha Energi 40 built 2008 -3
12 Kempinski Residences 57 built 2008 -2
13 Bakrie Tower 48 built 2010 -2
14 The Pinnacle 52 built 2006 -1
15 Ritz-Carlton Jakarta Tower B 48 built 2005 -3
16 Ritz-Carlton Jakarta Tower A 48 built 2005 -3
17 The City Center @ Batavia City 47 built 2012 -1
18 The Plaza Tower 41 built 2009 -3
19 Kuningan City 58 built 2012 -3
20 The Icon Residences - Tower 2 47 built 2008 -2
21 The Icon Residences - Tower 1 47 built 2008 -2
22 Wisma Mulia 54 built 2003 -3
23 Residence 8 @ Senopati Tower B 50 built 2012 -1
24 Residence 8 @ Senopati Tower A 50 built 2012 -1
25 AXA Tower 45 built 2012 -1
26 UOB Plaza 45 built 2007 -2
27 DBS Bank Tower 40 built 2013 -1
28 The Ritz Kemang Village 41 built 2007 -1
29 The Ritz-Carlton Hotel Pacific Place 37 built 2007 -2
30 Central Park Residences 56 built 2011 -1
31 Central Park Office Tower 42 built 2011 -1
32 Fx Plaza 42 built -2
33 Pacific Place Apartments 32 built 2007 -1
34 ITC Kuningan 37 built -1
35 Aston Veranda 39 built 2009 -1
36 Indofood Tower & The Mayflower Marriott Ex... 36 built -1
129
Lanjutan Tabel Daftar Nama Gedung Tinggi Jakarta
37 Menara Kadin Indonesia 37 built 1997 -3
38 The Peak 4 35 built 2006 -2
39 The Peak 3 35 built 2005 -2
40 The Grove Condominium Tower 3 39 built 2012 -1
41 The Grove Condominium Tower 1 39 built 2012 -1
42 Residence 8 @ Senopati Equity Tower 32 built 2012 -1
43 Plaza BII Tower 2 39 built -2
44 World Trade Center II 30 built 2012 -2
45 The Pakubuwono View Lacewood Tower 37 built 2011 -1
46 Menara Da Vinci 34 built 2003 -1
47 Sahid Sudirman Residences 44 built 2009 -1
48 Oakwood Premier Cozmo 40 built 2006 -2
49 Cyber2 Tower 33 built 2009 -2
50 InterContinental MidPlaza Jakarta Hotel 37 built -1
51 Menara Batavia 32 built 1997 -2
52 First Capital Centre 32 built 1997
53 Sampoerna Strategic Square Tower 2 33 built 2005 -1
54 Sampoerna Strategic Square Tower 1 33 built 2005 -1
55 Taman Anggrek 8 46 built 1998 -1
56 Taman Anggrek 7 46 built 1998 -1
57 Taman Anggrek 6 46 built 1998 -1
58 Taman Anggrek 5 46 built 1998 -1
59 Taman Anggrek 4 46 built 1998 -1
60 Taman Anggrek 3 46 built 1998 -1
61 Taman Anggrek 2 46 built 1998 -1
62 Taman Anggrek 1 46 built 1998 -1
63 Menara Matahari 41 built -1
64 The City Tower 32 built 2007 -1
65 Fairmont Hotel 32 built 2014 -1
66 BonaVista Apartments I 27 built 1997 -2
67 Thamrin Residences 42 built -1
68 Ancol Mansion Tower B 41 built 2011 -1
69 Ancol Mansion Tower A 41 built 2011 -1
70 Seasons City 36 built 2010 -1
71 Capital Residences Tower 2 38 built 2007 -1
72 Capital Residences Tower 1 38 built 2007 -1
73 Tempo Scan Tower 30 built 2011 -1
130
Lanjutan Tabel Daftar Nama Gedung Tinggi Jakarta
74 Gedung BRI II 32 built 1991 -2
75 Bank Bumi Daya Plaza 32 built 1983 -1
76 Sudirman Mansion 36 built 2005
77 Thamrin Executive Residence 45 built 2011 -1
78 Sudirman Park Tower 2 46 built 2007 -1
79 Sudirman Park Tower 1 46 built 2007 -1
80 City Lofts 40 built 2008 -1
81 Puri Indah Town Center - The Windsor Tower B
38 built 2014 -1
82 Puri Indah Town Center - The Windsor Tower A
38 built 2014 -1
83 Gedung BEJ II 32 built 1995 -1
84 Gedung BEJ I 32 built 1995 -2
85 Menara Satrio 31 built 2007 -1
86 Tamansari Semanggi Apartments Tower B 36 built 2012 -1
87 Tamansari Semanggi Apartments Tower A 36 built 2012 -1
88 Gandaria City Apartments Tower IV 41 built 2012 -1
89 Gandaria City Apartments Tower III 41 built 2012 -1
90 Gandaria City Apartments Tower II 41 built 2011 -1
91 Gandaria City Apartments Tower I 41 built 2011 -1
92 Bank Negara Indonesia 34 built 1986 -1
93 Setia Budi 45 built 2002 -1
94 JW Marriott Hotel 33 built 2001 -2
95 The Grove Condominium Tower 4 32 built 2010 -1
96 The Grove Condominium Tower 2 32 built 2010 -1
97 The East 32 built 2007 -1
98 Menara Imperium 37 built 1995 -2
99 Landmark Building B 31 built -1
100 Landmark Building A 31 built -1
101 Alamanda Office Tower 30 built 2013 -1
102 Bellagio Mansions 36 built -1
103 Gandaria City Business Center 33 built 2011 -1
104 GKBI Tower 32 built 1995 -1
105 Patria Park Apartment Tower 37 built 2007 -1
106 Aston Hotel Jakarta II 37 built 1996 -1
107 Kota Kasablanka Business Center 30 built 2013 -1
108 Sentral Senayan III 29 built 2012 -1
109 Sentral Senayan II Office Tower 29 built 2008 -2
131
Lanjutan Tabel Daftar Nama Gedung Tinggi Jakarta
110 Allianz Tower 28 built 2011 -1
111 Ratu Plaza 31 built 1982 -2
112 Bellagio Residence 36 built -1
113 The H Tower 31 built 2012 -1
114 Mulia Hotel Senayan 40 built 1997 -2
115 Menara Karya 27 built 2007 -1
116 Grand Hyatt 30 built 1991 -1
117 The Pakubuwono View Redwood Tower 34 built 2009 -1
118 Plaza Bapindo Tower II 30 built -1
119 Plaza Bapindo Tower I 30 built -1
120 Gedung Artha Graha 30 built 1995 -2
121 Menara Mulia 26 built -1
122 Aston Hotel Jakarta I 41 built 1996 -1
123 Palazzo Residence Tower 3 35 built 2011
124 Four Seasons Residence 4 35 built 1999 -1
125 Four Seasons Residence 3 35 built 1999 -1
126 Four Seasons Residence 2 35 built 1999 -1
127 Four Seasons Residence 1 35 built 1999 -1
128 Siloam Semanggi Hospital 27 built 2011 -1
129 Cosmo Terrace 35 built 2011 -1
130 Setiabudi Sky Garden Tower II 34 built 2014 -1
131 The Manhattan Hotel Jakarta 31 built 2006 -2
132 Rio de Janeiro Tower 24 built 2009 -1
133 Monte Carlo Tower 24 built 2009 -1
134 Miami Tower 24 built 2009 -1
135 Dubai Tower 24 built 2009 -1
136 Menara Palma 29 built 2009 -1
137 Life Tower 27 built 2014
138 Wisma Nusantara Building 30 built 1967 -3
139 Menara Global 24 built 1995 -2
140 The 18th Residence South Tower 36 built -1
141 The 18th Residence North Tower 36 built -1
142 Shangri-La Hotel 32 built -1
143 Mediterania Boulevard Residence Tower 2 32 built 2006 -1
144 Mediterania Boulevard Residence Tower 1 32 built 2006 -1
145 Sudirman Square Tower B 33 built 1997 -2
146 Sudirman Square Tower A 33 built 1997 -2
132
Lanjutan Tabel Daftar Nama Gedung Tinggi Jakarta
147 Chase Plaza 27 built 1984 -3
148 Palazzo Residence Tower 2 32 built 2011
149 Menara Prima Tower I 28 built 2008 -1
150 Senopati Suites Tower 32 built 2011 -1
151 Paladian Park Tower G 35 built 2006 -1
152 Paladian Park Tower F 35 built 2006 -1
153 Paladian Park Tower E 35 built 2006 -1
154 Paladian Park Tower D 35 built 2006 -1
155 Paladian Park Tower C 35 built 2006 -1
156 Paladian Park Tower B 35 built 2006 -1
157 Paladian Park Tower A 35 built 2006 -1
158 The Residences at Puri Casablanca 4 32 built 1998 -1
159 The Residences at Puri Casablanca 3 32 built 1998 -1
160 The Residences at Puri Casablanca 2 32 built 1998 -1
161 The Residences at Puri Casablanca 1 32 built 1998 -1
162 Hollywood Residence Apartment Tower 2 31 built 2006 -1
163 Hollywood Residence Apartment Tower 1 31 built 2006 -1
164 The Westmark Apartments 30 built 2013 -1
165 Bank Mega Tower 27 built 2005 -1
166 Graha 146 25 built 2007
167 Palazzo Residence Tower 1 31 built 2011
168 Mandarin Oriental Hotel 26 built 1978 -1
169 Menara BTN 26 built 1992 -1
170 Wisma Kyoei Prince 26 built -1
171 SCBD Suite 26 built 2005
172 Marco Polo Hotel & Residences 27 built 1999
173 K-Link Tower 26 built 2011 -1
174 Talavera Office Park 24 built -1
175 Wisma Turi 32 built -1
176 Wisma Teratai 32 built -1
177 Wisma Tanjung 32 built -1
178 Wisma Srigading 32 built -1
179 Wisma Sedap Malam 32 built -1
180 Wisma Palem 32 built 1997 -1
181 Wisma Melur 32 built -1
182 Wisma Melati 32 built -1
183 Wisma Mayangsari 32 built 1997 -1
184 Wisma Kenari 32 built 1997 -1
133
Lanjutan Tabel Daftar Nama Gedung Tinggi Jakarta
185 Wisma Kenanga 32 built -1
186 Wisma Kemuning 32 built -1
187 Wisma Johar 32 built -1
188 Wisma Cempaka 32 built 1997 -1
189 Wisma Akasia 32 built 1997 -1
190 Mediterania Palace Residences Tower B 32 built -1
191 Apartemen Mediterania Marina Tower 3 32 built 2007 192 Apartemen Batavia II 32 built 1997
193 Apartemen Batavia II 32 built 1997 -1
194 Apartemen Batavia I 32 built 1997 -1
195 Kota Kasablanka Residential Tower B 30 built 2012
196 Kota Kasablanka Residential Tower A 30 built 2012
197 Alamanda Tower 30 built 2013
198 Menara Prima Tower II 29 built 2013 -1
199 Standard Chartered Building 24 built 1993
200 Intiland Tower 24 built 1990
201 Nusantar I 23 built -1
202 Dipo Business Center 18 built 2013 203 The Pakubuwono Residence Tower [5] 25 built -1
204 The Pakubuwono Residence Tower [4] 25 built -1
205 The Pakubuwono Residence Tower [3] 25 built -1
206 The Pakubuwono Residence Tower [2] 25 built -1
207 The Pakubuwono Residence Tower [1] 25 built -1
208 Sovereign Plaza 22 built 2012 -1
209 Wisma Pondok Indah 3 24 built 2012 -1
210 Mediterania Palace Residences Tower C 32 built -1
211 Mediterania Palace Residences Tower A 32 built -1
212 Plaza Asia 24 built 2005
213 Ministry of Transportation 26 built -1
214 Menara Kuningan 31 built -1
215 Ambassade Residence 25 built 2012 -1
134
Lanjutan Tabel Daftar Nama Gedung Tinggi Jakarta
216 Chitatex Tower 21 built 2012 -1
217 Mayapada Tower 22 built 1993 -1
218 Kusuma Candra 24 built
219 POLDA, Metro Jaya 23 built
220 Apartemen Mediterania Marina Tower 2 30 built 2007
221 French Walk Apartment Tower 5 30 built
222 French Walk Apartment Tower 3 30 built
223 French Walk Apartment Tower 1 30 built -1
224 Prudential Tower 25 built 2009 -2
225 BonaVista Apartments 2 23 built 1997 -1
226 Mediterania Garden Residences Tower 1 29 built -1
227 Ministry of Religious Affairs 21 built 2010 -1
228 Menara Bank Mega Syariah 21 built 2013
229 Somerset Grand Citra I 25 built -1
230 Park Royal 3 26 built 1978 -1
231 Gudang Garam 21 built 2013 -1
232 Luwansa Hotel 20 built 2012
233 Plaza Sentral 21 built -1
234 Wisma B.C.A. 18 built 1986 -2
235 Wisma Kosgoro 20 built -1
236 Sudirman Tower 20 built 1993
237 Pakubuwono Terrace B 26 built 2013 -1
238 Pakubuwono Terrace A 26 built 2013 -1
239 Cervino Village Apartment 26 built 2012 -1
240 Summitmas Tower 2 18 built -1
241 Summitmas Tower 1 18 built -1
242 1 Park Residences - Tower A 22 built 2012
243 Wisma Argo Manunggal 20 built -1
244 Sarinah Department Store 15 built 1962 -1
245 Wisma Dharmala Sakti 18 built
246 Graha Merah Putih 15 built -1
247 Graha Unilever 16 built -1
248 Wisma Sudirman 17 built -1
249 Universtias Atmajaya, Gedung Karol Wojtyla built 250 Wisma 77 16 built
251 Signature Park Apartements 21 built 2011 -1
252 1 Park Residences - Tower B 18 built 2012
135
Lanjutan Tabel Daftar Nama Gedung Tinggi Jakarta
253 Sequis Center 14 built 1979
254 Mitra Building 14 built -1
255 Kantor Pusat Jamsostek 13 built -1
256 Plaza BII Tower III 12 built -2
257 Pearl Garden 12 built 2006 -1
258 Wisma BII 13 built -1
259 Graha BIP 13 built -1
260 Gedung Jaya 12 built -1
261 Senopati Residence 14 built 1985
262 The Pakubuwono View Redwood Tower 34 built 2011
263 Capital Residences Tower 3 33 built 2007
264 Grand Hyatt Jakarta 30 built 1991 Sumber : http://skyscraperpage.com/cities/?cityID=750&offset=200&statusID=1 di akses pada
29 juni 2015