pengaruh inflasi dan suku bunga terhadap indeks …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/skripsi...

95
PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) TAHUN 2012-2019 SKRIPSI Oleh: PUTRI SARI ALIANDARU NIM. 210716092 Pembimbing MAULIDA NURHIDAYATI, M.Si NIP. 198910222018012001 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2020

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP

INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI)

TAHUN 2012-2019

SKRIPSI

Oleh:

PUTRI SARI ALIANDARU

NIM. 210716092

Pembimbing

MAULIDA NURHIDAYATI, M.Si

NIP. 198910222018012001

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2020

Page 2: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

ABSTRAK

Aliandaru, Putri Sari. Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 2012-2019. Skripsi. Jurusan Ekonomi

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing. Maulida Nurhidayati, M.Si

Kata kunci : Hubungan Jangka Panjang, Hubungan Jangka Pendek dan Fluktuasi

Indek Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan indeks saham yang

mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Saham Syariah Indonesia dari tahun ke tahun mengalami naik turun

atau fluktuasi karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Fluktuasi ISSI menyebabkan keadaan ISSI menjadi tidak stabil. Masalah dalam penelitian ini adanya keraguan dari para investor saham syariah, apa benar peristiwa

penurunan Inflasi dan Suku Bunga meningkatkan Indeks Saham Syariah Indonesia selama ini, sebab data pada bulan Juni tahun 2017 ke 2018

menunjukkan sebaliknya yaitu ketika Inflasi turun tetapi ISSI juga turun dan ketika Suku Bunga turun ISSI juga ikut turun. Hal tersebut bertentangan dengan teori. Oleh karena itu, penelitian ini meneliti Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga

Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2012-2019.

Metode dalam penelitian ini untuk menjawab keraguan investor saham syariah. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitif dengan menggunakan data

Sekunder yang terdiri dari data bulanan variabel ISSI, Inflasi dan Suku Bunga. Metode analisis yang digunakan adalah error correction model dengan tahapan Uji Stasioner, Uji Kointegrasi, Uji Hubungan Jangka Pendek, Uji Asumsi Klasik,

Uji Hubungan Jangka Panjang, Pengolahan data tersebut dilakukan dengan menggunakan aplikasi eviews 9.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa uji hubungan jangka panjang dan

uji hubungan jangka pendek variabel inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Hal ini dikarenakan nilai t-

statistik (t-hitung) lebih kecil dari pada t-kritis (1,657707 ˂ 1,66177) pada uji jangka pendek. Dan nilai t-statistik (t-hitung) lebih kecil dari pada t-kritis (0,402822 ˂ 1,66159) pada uji jangka panjang. Variabel suku bunga berpengaruh

secara signifikan pada uji hubungan jangka panjang dan uji hubungan jangka pendek terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Hal ini dikarenakan t-

statistik (t-hitung) lebih besar dari pada t-kritis (1,70692 ˃ 1,66177) pada uji jangka pendek. Dan nilai t-statistik (t-hitung) lebih besar dari pada t-kritis (18,33209 ˃ 1,66159) pada jangka panjang. Berdasarkan hasil penelitian suku

bunga berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia. Oleh karena itu dapat dijadikan acuan untuk berinvestasi

Page 3: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut
Page 4: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut
Page 5: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

Scanned by CamScanner

Page 6: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut
Page 7: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Investasi merupakan kegiatan yang sangat potensial untuk

mengembangkan perekonomian Indonesia. Investasi memiliki banyak

sekali manfaat dan keuntungan. Investasi merupakan penggunaan

sejumlah dana pada masa sekarang untuk kemudian mendapatkan imbalan

pada masa yang akan datang. Investasi ada 2 yaitu Investasi aset-aset

finansial dan aset-aset riil. Investasi aset-aset finansial dapat dilakukan di

pasar uang dan pasar modal. Investasi yang dapat dilakukan dipasar uang

misalnya sertifikat deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar

uang. Investasi yang dapat dilakukan dipasar modal contohnya obligasi,

saham, reksadana, dan derivatif. Sedangkan investasi aset-aset riil

misalnya investasi pembelian tanah untuk usaha, investasi membangun

pabrik, dan membuat gedung. Saat ini investasi yang paling dicari oleh

para investor adalah investasi aset-aset financial, karena sangat mudah

penjualannya dibandingkan dengan investasi aset-aset riil.1

Pasar modal memiliki dua fungsi penting bagi perekonomian suatu

negara yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam menjalankan

fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan tempat untuk digunakan

1 Achmad Ath Thobarry, “Analisis pengaruh nilai tukar, suku bunga, laju inflasi dan

pertumbuhan GDP terhadap Indeks Sahamsektor properti (kajian empiris pada Bursa Efek

Indonesia periode pengamatan tahun 2000-2008)” (PhD Thesis, PROGRAM PASCA SARJANA)

1

Page 8: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

2

sebagai pemindahkan dana kepeda pihak yang membutuhkan dana

(borrowers) dari pihak yang memiliki kelebihan dana (lenders/investor).

Investor berharap akan mendapatkan imbalan dari penyerahan dana

tersebut. Sedangkan borrowers akan menggunakan dana tersebut untuk

kepentingan perusahaan tanpa harus menunggu tersedianya dana dari

operasi perusahaan. Fungsi kedua dari pasar modal yaitu fungsi keuangan

yang memungkinkan adanya kesempatan untuk mendapatkan imbalan

(return) bagi pemilik dana (lenders/investor) atas investasi yang dipilih.

Fungsi pasar modal secara umum sama dengan lembaga perantara

keuangan lainya seperti perbankan, perbedaannya adalah kalau perbankan

menyediakan dana dalam jangka pendek seperti kredit perbankan

sedangkan kalau pasar modal menyediakan dana jangka panjang.

Pengertian dari pasar modal adalah tempat bertemunya pihak investor

(pihak kelebihan modal) dan borrowers (pihak yang memerlukan modal).2

Salah satu kegiatan investasi yang dapat dipilih oleh investor

adalah berinvestasi di pasar modal. Di Indonesia investor yang berminat

untuk berinvestasi di pasar modal dapat berinvestasi di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Ada beberapa sektor-sektor investasi di BEI yaitu Sektor

Agraria (Pertanian), Sektor Mining (Pertambangan), Sektor Industri Dasar

dan Kimia, Sektor Properti Real Estate Dan Konstruksi Bangunan, Sektor

Industri Barang Konsumsi, Sektor Aneka Industri, Sektor Infrastruktur,

2 Achmad Ath Thobarry, “Analisis pengaruh nilai tukar, suku bunga, laju inflasi dan

pertumbuhan GDP terhadap Indeks Sahamsektor properti (kajian empiris pada Bursa Efek

Indonesia periode pengamatan tahun 2000-2008)” (PhD Thesis, PROGRAM PASCA SARJANA.

Page 9: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

3

Utilitas, Dan Transportrasi, Sektor Finansial, Perdangan, Jasa, Dan

Investasi.3

Saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang instrumen keuangan

berbasis syariah seperti bank syariah, pasar modal syariah, dan pasar

komoditi syariah. Pasar modal syariah merupakan salah satu alternatif

yang menggunakan saham syariah. Munculnya produk syariah di Pasar

Modal pada mulanya berawal dari keinginan Umat Islam untuk

berinvestasi secara syariah. Hal tersebut melatarbelakangi PT Danareksa

Investment Management untuk meluncurkan Danareksa Syariah pada

tanggal 3 Juli 2000. PT Bursa Efek Indonesia kemudian bekerja sama

dengan PT Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks

saham syariah yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Jakarta Islamic Index

terdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham-saham pling liquid yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.4

Pemilihan saham yang masuk dalam kriteria syariah pada awalnya

melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah yaitu PT Danareksa

Investment Management. Akan tetapi, selanjutnya tugas pemilihan saham-

saham tersebut dilakukan oleh Bapepam-LK bekerja sama dengan Dewan

Syariah Nasional. Hal ini tertera dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor

3 Irfan Syauqi Beik & Sri Wulan Fatmawati, ”Pengaruh Indeks Harga Saham Syariah

Internasional Dan Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic Index” Al-Iqtishad, 02 (Ju li

2016), 106.

4Irfan Syauqi Beik dan sri wulan fatmawati, ”Pengaruh Indeks Harga Saham

SyariahInternasional Dan Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta Islamic Index,“ Al-Iqtishad ,

2, (Juli 2014), 15

Page 10: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

4

II.K.1 yaitu tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.

Kemudian, muncul produk investasi syariah lainnya di pasar modal yaitu

instrumen obligasi syariah (sukuk), reksadana syariah, dan Daftar Efek

Syariah (DES) yang kemudian berubah menjadi Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI).5

Pergerakan harga saham dalam jangka pendek tidak dapat

diprediksi secara pasti. Hukum permintaan dan penawaran menentukan

harga saham. Harga saham cenderung bergerak naik apabila makin banyak

orang yang membeli saham. Sebaliknya, harga saham cenderung bergerak

turun apabila banyak orang yang ingin menjual saham. Indeks Saham

tersebut merupakan catatan terhadap perubahan perubahan maupun

pergerakan harga saham sejak mulai pertama kali beredar sampai pada

suatu saat tertentu.6

Walaupun baru dibentuk pada pertengahan Mei 2011, namun

perkembangan saham syariah yang terdaftar di ISSI menampakkan trend

positif. Pada setiap tahunnya pertumbuhan saham syariah selalu

mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

5 Ibid. 157

6Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta: AKADEMI

MANAJEMEN PERUSAHAAN YKPN, 2000), 124

Page 11: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

5

2,000,000

2,400,000

2,800,000

3,200,000

3,600,000

4,000,000

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

ISSI

Sumber: www.ojk.go.id diolah

Gambar 1.1

Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia

Gambar 1.1 tersebut merupakan perkembangan Indeks Saham

Syariah Indonesia selama periode 2012 sampai 2019. Data ini disajikan

dalam periode bulanan dan dibuat untuk mengetahui perkembangan indeks

harga saham Syariah. Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa

Indeks Saham Syariah Indonesia di Otoritas Jasa Keuangan mengalami

penurunan pada tahun 2017 ke 2018 dari 3.491.398,41 ke 3.427.582,42.

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa Indeks Saham Syariah

cenderung mengalami peningkatan, meskipun tergolong tidak stabil.

Menurut Syahrir (1995) terdapat beberapa variabel makroekonomi

yang mampu mempengaruhi perkembangan indeks syariah. Faktor

Eksternal yang mempengaruhi indeks saham syariah seperti Sertifikat

Bank Indonesia Syariah, inflasi, jumlah uang beredar (JUB), nilai tukar

dan Suku Bunga. Sedangkan faktor internal yang mampu mempengaruhi

adalah seperti kondisi ekonomi nasional, keamanan, kondisi politik, dan

Page 12: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

6

kebijakan pemerintah.7 Dalam penelitian ini variabel makroekonomi yang

akan digunakan untuk penelitian adalah tingkat Suku Bunga BI (BI-Rate)

dan Inflasi.

Secara teori, Investasi berbanding terbalik dengan inflasi dan suku

bunga. Ketika Inflasi naik hal tersebut menjadi sinyal negatif bagi para

investor. Meningkatnya Inflasi menyebabkan perubahan pada pendapatan

dan profit perusahaan, bila biaya operasional perusahaan lebih tinggi

dibandingkan profit perusahaan akan menyebabkan keuntungan yang

diperoleh perusahaan kecil sehingga berpengaruh terhadap return yang

diperoleh oleh Investor. Hal tersebut menyebabkan para investor enggan

untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.8

Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum secara terus

menerus, dikatakan mengalami inflasi jika terjadi peningkatan harga

secara umum dan bersifat terus menerus. Dari sisi teori ekonomi, gejala

inflasi menunjukkan terjadinya kelebihan permintaan (excess demand)

ditingkat makro, dari gejala inflasi tersebut dapat disimpulkan bahwa

seluruh atau hampir seluruh industri dalam perekonomian mengalami

7 Yudhistira Ardhan, “Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham

Syariah Di Indonesia : Model Ecm,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, 01 (April 2016),19

8Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Di Indonesia : Model

Ecm,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, 01 (April 2016),19

Page 13: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

7

permintaan (excess demand). Adapun indikator Inflasi adalah IHK (Indeks

Harga Konsumen)9

Tingkat inflasi di Indonesia yang selalu mengalami fluktuasi tidak

menutup kemungkinan akan mempengaruhi tingkat investasi di pasar

modal. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2019 Indonesia

mengalami inflasi sebesar 2,72% atau lebih rendah dibandingkan dengan

Inflasi yang terjadi sepanjang 2018 sebesar 3,13%. Dengan demikian

tingkat Inflasi sepanjang 2019 lebih rendah dari target yang telah

ditetapkan pemerintah di angkat 3,5% plus minus 1. Inflasi Desember

2019 merupakan tingkat inflasi terendah selama 10 tahun.10

2

3

4

5

6

7

8

9

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Inflasi

Sumber: www.BPS.go.id diolah

Gambar 1.2

Perkembangan Inflasi

9Ana Hasanah, “Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukr Rupiah, Dan Tingkat Suku Bunga

Domestik Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI),” E-JRA, (Agustus 2019), 39

10 Ilham Ramadhan, “Inflasi Desember 2019 Tercatat 0,34%,” dalam

https://mediaindonesia.com/read/detail/280901-iflasi-desember-2019-tercatat-034, (dia kses pa da

tanggal 10 Maret 2020, jam 21.25).

Page 14: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

8

Dari data diatas dapat terlihat jelas bahwa Inflasi di Indonesia

masih dibawah 10%. Namun Inflasi tersebut tidak selalu stabil dan

cenderung mengalami penurunan. Pada Gambar 1.2 dapat di lihat pada

bulan Juni tahun 2017 ke 2018 mengalami penurunan dari 4,37% ke

3,12% sedangkan Indeks Saham Syariah juga mengalami penurunan pada

bulan Juni tahun 2017 ke 2018 dari 3.491.398,41 ke 3.427.582,42. Hal ini

bertentang dengan teori yang menyatakan ketika Inflasi naik maka indeks

harga saham turun, padahal pada kenyataannya inflasi mengalami

penurunan pada bulan Juni tahun 2017 ke 2018 diikuti dengan penurunan

indeks saham syariah Indonesia.

Pergerakan suku Bunga bank melalui bank sentral akan

meningkatkan minat masyarakat untuk menabung. Naiknya suku bunga

akan menyebabkan permintaan uang untuk investasi akan berkurang. Bank

Sentral menaikkan suku bunga untuk menarik uang yang beredar dalam

masyarakat. Setelah uang yang beredar dapat dikurangi jumlahnya, maka

pemberian kredit untuk investasi harus melalui seleksi yang ketat. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ketika suku bunga naik maka Investasi

akan menurun, karena masyarakat lebih memilih untuk menabung

daripada investasi.11

11 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, 125

Page 15: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

9

1.0

1.2

1.4

1.6

1.8

2.0

2.2

2.4

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Suku Bunga

Sumber: www.BI.go.id data diolah

Gambar 1.3

Perkembangan Suku Bunga

Berdasarkan Gambar 1.3 dapat diketahui suku bunga mengalami

penurunan dari tahun 2017 ke 2018 yaitu 1,445 ke 1,29%. Akibat yang

muncul dari penurunan suku bunga adalah turunnya indeks saham syariah

Indonesia yaitu dari 3.491.398,41 ke 3.427.582,42. Suatu fenomena yang

tidak sesuai dengan teori yang terdapat di buku karangan Sunariyah dengan

judul Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Ketika suku bunga naik maka

Investasi akan menurun, karena masyarakat lebih memilih untuk

menabung daripada investasi.12

Dari fenomena yang terjadi menunjukkan adanya perbedaan antara

teori dengan kondisi yang ada. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti

lebih lanjut tentang “Pengaruh Inflasi, dan Suku Bunga Terhadap Indeks

Saham Syariah (ISSI) Tahun 2012-2019.”

12 Ibid.

Page 16: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang permasalahan,

maka dapat di uraikan beberapa rumusan masalah permasalahan dari

penelitian yang di lakukan. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini

adalah :

1. Apakah Inflasi berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia

periode 2012-2019?

2. Apakah Suku Bunga berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah

Indonesia periode 2012-2019?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan penjabaran Latar Belakang dan rumusan masalah di

atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Indeks Saham Syariah

Indonesia periode 2012-2019.

2. Untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia periode 2012-2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Mengembangkan Ilmu Ekonomi Syariah

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,

pengalaman, dan wawasan, serta bahan dalam penerapan ilmu

Page 17: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

11

meteode penelitian, khususnya mengenai gambaran pengetahuan

tentang pengaruh Inflasi dan Suku Bunga terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia tahun 2012-2019. Dan terdapat perbedaan

metode pengolahan data yang biasanya dilakukan dengan

menggunakan Regresi Linier Berganda, pada penelitian ini

dilakukan dengan metode Error Correction Model dengan

software Eviews.

c. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis

a. Bagi Investor

Untuk mengetahui keadaan ekonomi terkait dengan pengaruh

inflasi dan suku bunga terhadap indeks saham syariah untuk

kemudian dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan bagi

investor.

b. Bagi Pemerintah

Adapun hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk menilai

kinerja portofolio saham

E. Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan kemudahan dalam memahami terhadap

penulisan skripsi ini peneliti menyajikan dalam bentuk beberapa bab.

Adapaun pembahasan dalam skripsi ini sebagai berikut:

Page 18: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

12

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASASAN TEORI

Berisi tentang deskripsi teori tentang Indeks Saham Syariah

Indonesia, Pasar Modal, Suku Bunga, dan Inflasi. Dan berisi kajian

pustaka atau penelitihan terdahulu, Kerangka Berfikir, dan

Hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang Jenis dan Pendekatan Penelitian, Lokasi dan Periode

Penelitian, Rancangan Penelitian, Variabel Penelitian dan Definisi

Operasional, populasi dan Sampel, dan Teknik Pengumpulan data

dan analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS DATA

Berisi temuan dan hasil penelitian yang meliputi gambaran umum

Analisi Data, Pengujian Hipotesis, dan Pembahasan

BAB V PENUTUP

Merupakan penutup dari laporan penelitian yang berisi kesimpulan

dan saran.

Page 19: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Indeks Saham

a. Pengertian Indeks Harga Saham

Pengambilan keputusan membutuhkan data historis mengenai

berbagai kejadian dimasa lalu. Semakin detail dan terinci yang

diperoleh, pengambil keputusan dapat merumuskan kebijakannya

dengan lebih tepat. Hal ini mengingat setiap pengambil keputusan

membutuhkan pemetaan permasalahan dan alternatif keputusan

yang akan diambilnya. Dengan demikian informasi yang

dibutuhkan bukanlah hanya sekedar data atau fakta yang disajikan

begitu saja, tanpa diklasifikasi berdasarkan sistem tertentu. Ini

berarti suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan

harus jelas strukturnya berdasarkan pedekatan sistem.1

Keputusan investor memilih suatu saham sebagai obyek

investasinya, membutuhkan data historis terhadap pergerakan

saham yang beredar di Bursa. Baik secara individual, kelompok,

maupun gabungan. Mengingat transaksi investasi saham terjadi

pada setiap saham dengan variasi permasalahan yang sangat rumit

dan berbeda-beda, pergerakan harga saham memerlukan

1 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Yogyakarta: AKADEMI

MANAJEMEN PERUSAHAAN YKPN, 2000), 124

13

Page 20: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

14

identifikasi khusus dan penyajian informasi. Ribuan kejadian-

kejadian dan fakta historis tersebut, harus dapat disajikan dengan

sistem tertentu agar dapat mengahasilkan suatu informasi yang

sederhana, konsisten dan mudah di tafsirkan oleh para pelaku pasar

modal. Informasi yang sederhana namun dapat mewakili suatu

kondisi tertentu akan mewujudkan peta permasalahan yang

disimbolkan oleh tanda-tanda angka ataupun peristilahan tertentu.

Dapat disimpulkan Indeks harga saham adalah suatu indikator yang

menunjukkan pergerakan harga saham saat ini.2

b. Jenis-jenis Indeks Harga Saham

PT. Bursa Efek Indonesia memiliki 12 jenis Indeks Harga

Saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media

cetak maupun elektronik, sebagai salah satu pedoman bagi investor

untuk berinvestasi di pasar modal. Ke sebelas jenis indeks tersebut

adalah:3

1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggunakan semua

emiten yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.

Saat ini beberapa emiten tidak dimasukkan dalam perhitungan

IHSG, misalnya emiten-emiten eks Bursa Efek Surabaya

2 Ibid.

3 Sukma Febrianti, “Analisis Perbandingan Kinerja Indeks Saham Syariah dengan Indeks

Saham Konvensional Periode 2015-2017 (Studi Kasus Pada Jii Dan Lq45)” Prosiding SENDI_U

2018, 548

Page 21: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

15

karena alasan tidak(atau belum ada) aktivitas transaksi

sehingga belum tercipta harga di pasar.

2) Indeks Sektoral, menggunakan semua emiten yang ada pada

masing-masing sektor.

3) Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih

berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar,

dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

4) Jakarta Islamic Index (JII), menggunakan 30 emiten yang

masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang

diterbitkan oleh Bapepam-LK) dan termasuk saham yang

memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi.

5) Indeks Kompas 100, menggunakan 100 emiten yang dipilih

berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar,

dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

6) Indeks BISNIS-27, menggunakan 27 emiten yang dipilih

berdasarkan kriteria tertentu an merupakan kerjasama antara

PT. Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia.

7) Indeks PPEFINDO25, menggunakan 25 emiten yang dipilih

berdasarkan kriteria tertentu dan merupakan kerjasama antara

PT. Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO.4

4 Ibid.

Page 22: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

16

8) Indeks SRI-KEHATI, merupakan kerjasama antara PT. Bursa

Efek Indonesia dengan Yayasan KEHATI dan menggunakan

25 emiten yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu.

9) Indeks Papan Utama, menggunakan emiten-emiten yang masuk

dalam kriteria papan utama.

10) Indeks Papan Pengembangan, menggunakan emiten yang

masuk dalam kriteria papan pengembangan.

11) Indeks Individual, yaitu Indeks Saham masing-masing emiten.

Perbedaan utama pada masing-masing indeks adalah jumlah

emiten dan nilai dasar yang digunakan untuk perhitungan

indeks (Buku Panduan Indeks Saham BEI, 2010).5

12) Indeks Saham Syariah Indonesia, yaitu seluruh cerminan

Saham Syariah yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

c. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Di Indonesia, investasi syariah ditandai dengan peluncuran

Danareksa Syariah pada 3 Juli 1997 oleh PT. Danareksa

Investment Management. Kemudian diresmikannya Jakarta

Islamic Index (JII) oleh Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan

PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada tahun 2000

menjadi panduan baru bagi investor yang ingin menanamkan

dananya secara syariah. Di JII terdapat 30 perusahaan dengan

saham unggulan yang dianggap memenuhi sejumlah kriteria

5 Ibid., 549

Page 23: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

17

syariah. Perusahaan-perusahaan tersebut di evaluasi secara rutin

setiap 6 bulan sekali yaitu pada bulan Januari dan pada bulan Juli.

Pemilihan saham-saham yang terdaftar di JII dilakukan oleh

Bapepam bekerja sama dengan Dewan Syariah Nasional. Kriteria

syariah yang dikeluarkan adalah:6

1) Tidak melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:

(a) Perjudian dan permainan yang tergolong judi.

(b) Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain,

(1) perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan

barang/jasa.

(2) Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu.

(c) Jasa keuangan ribawi, antara lain:

(1) bank berbasis bunga

(2) perusahaan pembiayaan berbasis bunga

(d) Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian

(gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi

konvensional

(e) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan,

dan/atau menyediakan antara lain:

(1) barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi)

(2) barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram

lighairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI

6 Ibid., 550

Page 24: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

18

(3) barang atau jasa yang merusak moral dan/atau bersifat

mudarat

(f) Melakukan transaksi yang mengandung unsure suap

(risywah);

2) Memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:

a) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan

total asset tidak lebih dari 45%.

b) Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya

dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan

pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%. (Amalia dan

Kartikasari, 2016).

Indek Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan indeks

saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011,

jumlah saham syariah yang tercatat di BEI sebanyak 214 saham.

Keberadaan Indek Saham Syariah Indonesia (ISSI) melengkapi

indeks syariah yang sudah ada sebelumnya yaitu Jakarta Islamic

Index (JII). Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah

tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan terdaftar dalam Daftar

Efek Syariah (DES). Konstituen Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan

dipublikasikan pada awal bulan berikutnya. Konstituen ISSI juga

Page 25: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

19

dilakukan penyesuaian apabila ada saham syariah yang baru

tercatat atau dihapuskan dari Daftar Efek Syariah (DES).7

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Indeks Saham Syariah

Indonesia

Menurut Syahrir terdapat beberapa faktor-faktor penting

yang mampu mempengaruhi perkembangan Indeks Saham Syariah

Indonesia yaitu oleh beberapa variabel makroekonomi. Faktor

Eksternal yang mempengaruhi indeks saham syariah seperti

Sertifikat Bank Indonesia Syariah, inflasi, jumlah uang beredar

(JUB), nilai tukar dan Suku Bunga. Sedangkan faktor internal yang

mampu mempengaruhi adalah seperti kondisi ekonomi nasional,

keamanan, kondisi politik, dan kebijakan pemerintah.8

e. Pasar Modal

1) Pengertian Pasar Modal

Pasar Modal memiliki peran sangat penting bagi

perekonomian di Indonesia karena Pasar Modal menjalankan

dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana pendanaan usaha atau

sebagai sarana bagai perusahaan untuk mendapatkan dana dari

masyarakat pemodal (Investor). Kedua, Pasar Modal dapat

menjadi saran bagi masyarakat untuk berinvestasi pada

7 Ibid.

8 Siti Aisiyah Suciningtias, Rizki Khoiroh, “Analisis Dampak Variabel Makro Ekonomi

Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi)”FE UINSULLA, 01 (May 2015), 401

Page 26: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

20

instrumen keuangan. Berdasarkan undang-undang No. 08 Tahun

1995 Pasal 1 angka 13 dijelaskan bahwa Pasar Modal adalah

kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan

pedagang efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek

yang diterbitkan serta lembaga dan profesi yang diberikan

dengan efek.

Masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya

sesuai dengan karakteristik keuntungan dan resiko masing-

masing Instrumen. Sehingga dapat dikatakan bahwa Pasar

Modal merupakan tempat bertemunya investor sebagai pemilik

dana dan perusahaan yang memerlukan dana.9

2) Manfaat Pasar Modal

Beberapa manfaat pasar modal antara lain;

a) Menyediakan sumber Pendanaan untuk pihak yang

kekurangan dana.

b) Mendorong Penerapan Prinsip Good Corporate Goverment

(CGC) pada perusahaan

c) Meningkatkan penyerapan tenaga kerja

d) Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara dan sebagai

indikator perekonomian Negara.

9 Otoritas Jasa keuangan, Buku Saku Otoritas jasa Keuangan edisi II (Jakarta: OJK,

2015), 186-187.

Page 27: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

21

e) Sebagai sarana pemerataan dan sebagai sarana peningkatan

kapasitas produksi.10

3) Peranan Pasar Modal dalam Suatu Negara

Fungsi Pasar Modal, pertama sebagai sarana bagi

pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk

mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana

yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk

pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja, dan

lain-lain. Kedua pasar modal menjadi saran bagi masyarakat

untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham,

obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian,

masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai

dengan karakteristik keuntungan dan resiko masing-masing

instrumen.11

Peranan pasar modal pada suatu negara adalah:

a) Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antar pembeli

dan penjual untuk menetukan harga saham atau surat

berharga yang diperjual belikan.

b) Pasar Modal memberikan kesempatan kepada investor

untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan.

Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan (emiten)

10 Ibid.

11 Ibid., 188

Page 28: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

22

untuk memenuhi keinginan para investor. Pasar Modal

meneciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan

keinginan para pemegang saham melalui kebijakan deviden

dan stabilitas harga sekuritas yang relatif normal.

c) Pasar modal memberi kesempatan kapada investor untuk

menjual kembali saham yang dimiliki atau surat berharga

lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal, para investor

dapat melikuidasi surat berharga yang dimilikinya tersebut

setiap saat.

d) Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat

untuk berpasrtisipasi dalam perkembangan suatu

perekonomian. Masyarakat umum mempunyai kesempatan

untuk mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang

mereka.12

e) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi

surat berharga. Bagi para investor, keputusan investasi

harus didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat

dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat menyediakan

kebutuhan terhadap informasi bagi para investor secara

lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan

memerlukan biaya yang sangat mahal.

12 Ibid., 189

Page 29: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

23

Sementara itu, peranan pasar modal di Indonesia menurut

Rusdin antara lain:

a) Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara

efisien.

b) Pasar modal sebagai alternatif investasi

c) Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan

sehat dan berprospek baik untuk berinvestasi

d) Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan

transparan agar perusahaan dapat dipercaya Investor.

e) Peningkatan aktiitas ekonomi nasional.13

f. Saham

1) Pengertian saham

Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti

kepemilikan atas suatu perusahaan dan pemegang saham

memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan.

Saham adalah surat bukti kepemilikan atas sebuah

perusahaan yang melakukan penawaran umum (go publik)

dalam nominal atau prosentase tertentu. Sementara itu,

saham adalah jumlah satuan sari modal kooperatif yang

sama jumlahnya bisa diputar dengan berbagai cara

berdagang, dan harganya bisa berubah sewaktu-waktu

13 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan Syariah (Malang; UIN-MALIKI Press,

2010), 59

Page 30: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

24

tergantung keuntungan dan kerugian atau kinerja

perusahaan tersebut.

Adaapun saham menurut Ridwan, merupakan surat

berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berbentuk

perseroan terbatas atau yang disebut emiten. Saham adalah

surat tanda penyerahaan atau kepemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah

selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

tersebut adalah pemilik (berapa pun porsinya) dari suatu

perusahaan yang menerbitkan saham tersebut, sesuai porsi

kepemilikannya yang tertera pada saham.14

Dari beberapa definisi di atas maka dapat

disimpulkan bahwa saham menunjukkan kepemilikan atas

suatu perusahaan dan memberikan hak kepada pemiliknya.

Kepemilikan tersebut memberikan kontribusi kepada

pemegangnya berupa return yang dapat diperolehnya, yaitu

keuntungan modal (capital gain) atas saham yang memiliki

harga jual lebih tinggi daripada harga belinya, atau deviden

atas saham tersebut, disamping hak lainnya yaitu non-

financial benefit berupa hak suara dalam rapat umum

pemegang saham. Peluang untuk mendapatkan return dan

14 Ibid.,58

Page 31: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

25

capital gain ini memotifasi para investor untuk melakukan

perdagangan saham di padar modal(Bursa Efek).15

2) Faktor yang mempengaruhi Fluktuasi Harga Saham

Harga saham selalu mengalami perubahan setiap

harinya. Oleh karena itu, investor harus mampu

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi haga

saham. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga

saham dapat berasal dari internal maupun eksternal.

Adapun faktor internalnya anataralin adalah Laba

Perusahaan, Pertumbuhan Aktiva Tahunan, Likuiditas,

Nilai Kekayaan Total, Dan Penjualan. Sementara itu, faktor

eksternalnya adalah Kebijakan Pemerintah Dan

Dampaknya, Pergerakan Suku Bunga, Inflasi, Fluktuasi

Nilai Tukar Mata Uang, Rumor, Dan Sentimen Pasar, Dan

Penggabungan Usaha (Bussines Combination). Pada

umumnya saham yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan

(emiten) yang melakukan penawaran umum ada dua macam

yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa

(prefect stock).16

15 Ibid., 59

16 Dewi Kusuma Wardani dan Devita Fajar Tri Andarini, “Pengaruh Kondisi

Fundamental, Inflasi, Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Harga Saham (Study

Kasus Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2010-2013)”, Jurnal Akuntamsi, 02 (Desember 2016), 78.

Page 32: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

26

3) Proses Pengambilan keputusan Investasi dalam Saham

Dalam melakukan investasi pihak investor akan

mempertimbangkan banyak hal. Baik itu menyangkut

kinerja perusahaan ataupun perhitungan secara matematis

mengenai tingkat return dan risk masing-masing saham.

Dengan mempertimbangkan dilarangnya kita untuk

melakukan transaksi secara sembarangan (gharar), perlu

dilakukan suatu analisis yang cukup terhadap masing-

masing saham. Ada dua macam tipe pemain saham menurut

Subekti yaitu investor dan spekulan. Investor melakukan

investasi jangka panjang dan berbasis fundamental

perusahaan, sedangkan spekulan berbasis pada pergerakan

harga saham dalam jangka waktu yang pendek. Tentunya

hal-hal yang berau spekulasi sangat dilarang dalam syariah

Islam, karena sama dengan judi. Menurut Tandelilin ada

lima tahap dasar dalam melakukan investasi sebagaimana

berikut:17

a) Menetapkan Tujuan Investasi

Tahap pertama dalam proses keputusan investasi

adalah menentukan tujuan investasi yang akan

dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor

bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang

17 Indah Yuliana, Investasi Produk Keuangan, 61.

Page 33: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

27

membuat keputusan tersebut. Misalnya bagi institusi

penyimpanan dana seperti bank misalnya, mempunyai

tujuan untuk memperoleh return yang lebih tinggi

diatas biaya investasi yang dikeluarkan. Biasanya

mereka lebih menyukai investasi pada sekuritas yang

mudah diperdagangkan ataupun pada penyaluran kredit

yang lebih berisiko tetapi memberikan return yang

tinggi.

b) Penentuan Kebijakan Investasi

Tahap kedua ini merupakan tahap penentu

kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah

ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan keputusan alokasi

asset. Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana

yang dimiliki pada berbagai klas-klas asset yang

tersedia (saham, obligasi, real estate, ataupun sekuritas

luar negeri). Investor juga harus memperhatikan

berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan

investasi seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan

porsi pendistribusian dana tersebut serta beban pajak

dan pelaporan yang harus ditanggung.

c) Pemilihan Strategi Portofolio

Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten

dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi

Page 34: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

28

portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio

aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio

aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang

tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk

mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi

portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada

portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.

Asumsi strategi pasif ini adalah bahwa semua informasi

yang tersedia, diserap pasar dan direfleksikan pada

harga saham.18

d) Pemilihan Asset

Setelah tahap pemilihan strategi portofolio

selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah

pemilihan asset yang akan dimasukkan dalam

portofolio. Tujuannya, untuk mencari kombinasi yang

efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return

diharapkan tertinggi sengan tingkat resiko tertentu atau

sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu

dengan tingkat resiko terendah.

e) Pengukuran dan evaluasi Kinerja portofolio

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari proses

keputusan investasi, namun jika dalam tahap

18 Ibid., 63

Page 35: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

29

pengukuran dari evaluasi kinerja telah dilewati dan

ternyata hasilnya kurang baik, maka proses

pengambilan keputusan investasi harus dimulai lagi

dari tahap pertama. Sehingga akan dicapai keputusan

investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan

evaluasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja

portofolio dan membandingkan hasil pengukuran

tersebut dengan kinerja portofolio lainnya.19

2. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Permulaan abad ke-18 kata inflasi diartikan sebagai

keadaan ekspansi penawaran uang yang ditimbulakn oleh

diedarkannya uang kertas yang dicetak bank-bank atau pemerintah

sebagai pelengkap (Suplemen) uang logam. Penambahan uang baru

dipercaya akan menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat

lebih tinggi tanpa mempengaruhi harga. Menjelang akhir abad ke-

18 dan permulaan abad ke-19, ekonomiawan klasik, seperti

Richard canttilon, David Hume, Adam Smith, dan David Ricardo

menyatakan bahwa akibat penambahan permintaan uang eperti

19 Ibid.

Page 36: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

30

mencetak uang kertas, yang disebutkan diatas, akan menyebabkan

Inflasi.20

Definisi singkat mengenai Inflasi adalah keadaan yang

menunjukkan kenaikan harga-harga umum secara terus menerus.

Perkataan terus-menerus menunjukkan bahwa kenaikan herga,

walaupun melonjak tajam tapi sekali saja, tidak terkategorikan

sebagai inflasi. Definisi lain Inflasi adalah keadaan dimana terjadi

kelebihan permintaan (excess demand) terhadap barang dan jasa

secara keseluruhan.21

b. Jenis-jenis Inflasi

1) Jenis Inflasi menurut sifat

a) Inflasi Ringan

Inflasi ringan ditandai dengan laju inflasi yang

rendah, biasanya bernilai satu digit per tahun (kurang dari

10%). Kenaikan harga pada jenis inflasi ini berjalan secara

lambat, dengan persentase yang kecil serta dalam jangka

yang relatif lama.

b) Inflasi Menengah

Inflasi menengah ditandai dengan kenaikan harga

yang cukup besar (biasanya duoble digit, yaitu diantara

20 Elvis Purba & Ridho MB Simangungsong, Uang dan Lembaga Keuangan (Medan:

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSE 2005), 41

21 Prasetyo Eko, Fundamental Makro Rkonomi, (Yogyakarta; Beta Offset Yogyakarta,

2012), 198.

Page 37: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

31

10% sampai < 30% per tahun) dan kadangkala berjalan

dalam waktu yang relatif pendek. Artinya, harga-harga

minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan

seterusnya.22

c) Inflasi tinggi

Inflasi tinggi merupakan inflasi yang paling parah

akibatnya. Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali (lebih dari

30%). Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk

menyimpan uang. Perputaran uang makin cepat, harga naik

secara akselerasi

2) Jenis Inflasi menurut sebab

a) Demand full inflation

Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian

sedang berkembang pesat. Kesempatan kerja yang tinggi

menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan

selanjutnya daya beli sangat tinggi. Daya beli yang tinggi

akan mendorong permintaan melebihi total produk yang

tersedia. Permintaan aggregate meningkat lebih cepat

dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian,

akibatnya timbul inflasi.

22 Adrian Sutawijaya, “Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi Terhadap Inf lasi di Indonesia ,”

Jurnal Organisasi dan Manajemen 8, no. 2 (2012): 85–101.

Page 38: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

32

b) Cost push inflation

Inflasi ini terjadi bila biaya produksi mengalami

kenaikan yang terus-menerus. Kenaikan biaya produksi

dapat berawal dari kenaikan harga input seperti kenaikan

upah minimum, kenaikan bahan baku, kenaikan tarif listrik,

kenaikan BBM, dan kenaikan-kenaikan input lainnya yang

mungkin semakin langka dan harus diimpor dari luar

negeri.23

c) Imported inflation

Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-

harga barang yang diimpor, terutama barang yang diimpor

tersebut mempunyai perananan penting dalam setiap

kegiatan produksi.

d) Ekpektation inflation

Inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam

menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan

kegiatan ekonominya. Ekspektasi tersebut apakah

disebabkan oleh adanya perilaku masyarakat yang secara

umum bersifat adaptif atau forward looking, karena

masyarakat melihat harapan di masa datang akan lebih baik

daripada sebelumnya. Harapan masyarakat ini dapat

23 Prasetyo Eko, Fundamental Makro Ekonomi, 200

Page 39: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

33

menyebabkan demand full inflation maupun cost push

inflation tergantung dari harapan masyarakat yang mana

yang lebih baik dan bagaimana kondisi persediaan barang

dan faktor produksi saat itu dan masa datang.24

3) Jenis Inflasi menurut asal

a) Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)

Inflasi ini dapat timbul antara lain karena defisit

anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang

baru ataupun terjadinya kegagalan panen.

b) Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).

Inflasi ini merupakan inflasi yang timbul karena

kenaikan harga-harga (inflasi) di luar negeri atau di luar

negara tersebut. Dalam hubungan ini pengaruh inflasi dari

luar negeri ke dalam negeri dapat terjadi melalui kenaikan

harga barang-barang impor maupun kenaikan harga

barangbarang ekspor.25

c. Dampak Inflasi

Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian diantaranya

sebagai berikut:

1) Nilai suatu mata uang akan mengalami penurunan dan daya

beli mata uang tersebut menjadi semakin rendah. Penurunan

24 Ibid.

25 Ibid., 202

Page 40: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

34

daya beli mata uang selanjutnya akan berdampak pada

individu, dunia usaha dan APBN. Dengan kata lain, laju inflasi

yang tinggi dapat berdampak buruk terhadap perekonomian

secara keseluruhan.26

2) Inflasi mendorong redistribusi pendapatan diantara anggota

masyarakat, hal inilah yang disebut dengan efek redistribusi

dari inflasi. Inflasi akan mempengaruhi keseahteraan ekonomi

anggota masyarakat, sebab redistribusi pendapatan yang terjadi

akibat inflasi akan mengakibatkan pendapatan riil satu orang

meningkat, tetapi pendapatan riil yang lain akan jatuh.

Umumnya bagi mereka yang berpendapatan tetap seperti

pegawai negeriakan mengalami dampak negatif inflasi, hal

tersebut dikarenakan inflasi yang tinggi pendapatan riil mereka

akan turun. Inflasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam

output dan kesempatan kerja. Hal tersebut terjadi dikarenakan

inflasi memotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau

kurang dari yang telah dilakukan selama ini

3) Inflasi menyebabkan sebuah lingkungan yang tidak stabil bagi

kondisi ekonomi. Jika konsumen memperkirakan tingkat inflasi

di masa mendatang akan naik, maka akan mendorong mereka

untuk melakukan pembelian barang-barang dan jasa secara

26 Adrian Sutawijaya, “Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi Terhadap Inflasi di Indonesia ,”

Jurnal Organisasi dan Manajemen 8, no. 2 (2012): 102.

Page 41: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

35

besar-besaran pada saat sekarang dari pada mereka menunggu

tingkat harga sudah meningkat lagi.

4) Inflasi cenderung memperendah tingkat bunga riil dan

menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan di pasar modal.

Hal tersebut menyebabkan penawaran dana untuk investasi

menurun, dan sebagai akibatnya, investor sektor swasta

berkurang sampai ke bawah tingkat keseimbangannya.27

d. Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam mengatasi Inflasi

Mewujudkan Inflasi Nol persen secara terus menerus dalam

perekonomian yang sedang berkembang adalah sulit untuk dicapai.

Oleh sebab itu, dalam jangka panjang yang perlu diusahakan

adalah menjaga kestabilan ekonomi, pemerintah perlu menjalankan

kebijakan menurunkan tingkat inflasi karena bagimanapun

pemerintah mempunyai peranan penting dalam mengendalikan laju

inflasi sebab terjadi atau tidaknya inflasi tergantung dari kebijakan-

kebijakan pemerintah dalam menjalankan roda perekonomian.

Kebijakan-kebijakan yang digunakan untuk mengatasi masalah

inflasi yaitu kebijakan Fiskal dan kebijakan moneter.28

1) Kebijakan Fiskal

Ada dua kebijakan fiskal yang bisa dilaksanakan oleh

pemerintah untuk menekan tingkat Inflasi, yaitu

27 Ibid., 103

28 Prasetyo Eko, Fundamental Makro Ekonomi, 203

Page 42: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

36

(a) Meningkatkan pajak

Makin tinggi pajak yang dikenakan pemerintah terhadap

pendapatan, maka semakin kecil konsumsi masyarakat.

Dengan naiknya pajakyang dikenakan pemerintah terhadap

pendapatan masyarakat akan menekan tingkat konsumsi.

(b) Mengurangi pengeluaran pemerintah

Kebijakan yang akan dilaksanakan adalah dalam bentuk

mengurangi pengeluaran pemerintah, langkah ini

menimbulkan efek yang cepat dalam mengurangi

pengeluaran dalam perekonomian. Maka untuk

menerangkan tentang efek dari kebijakan fiskal dalam

mengatasi inflasi perlu dibedakan dalam dua keadaan, yaitu

pertama keadaan dimana inflasi berlaku tanpa kontrol

pemerintah, kedua inflasi yang di atasi melalui kebijakan

fiskal.29

2) Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter ialah peraturan dan ketentuan yang

dikeluarkan oleh otoritas moneter (bank sentral) untuk

mengendalikan jumlah uang yang beredar. Agar ekomomi

tumbuh lebih cepat, bank sentral bisa bisa memberikan lebih

banyak kredit kepada sistem perbankan mellui operasi pasar

terbuka, atau bank sentral menurunkan persyaratan cadangan

29 Ibid., 204

Page 43: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

37

dari bank-bank atau menurunkan tingkat diskonto, yang harus

dibayar oleh bank jika hendak meminjam dari bank sentral.

Akan tetapi, apabila ekonomi tumbuh terlalu cepat dari inflasi

menjadi masalah yang semakin besar, maka bank sentral dapat

melakukan operasi pasar terbuka (open market operation),

menarik uang dari sistem perbankan, menaikkan persyaratan

cadangan minimum (Reserve requirement), atau menaikkan

tingkat diskonto (interest or discount rate), sehingga dengan

demikian akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Instrumen kebijakan moneter lain berkisar dari kebijakan kredit

selektif sampai moral situation, suatu kebijakan yang

sederhana, tetapi sering sangat efektif.30

Secara teori, investasi berbanding terbalik dengan Inflasi

dan tingkat suku Bunga. Ketika Inflasi naik hal tersebut

menjadi sinyal negatif bagi para investor. Meningkatnya Inflasi

menyebabkan perubahan pendapatan perusahaan dan profit

perusahaan, apabila biaya operasional perusahaan lebih tinggi

dibandingkan profit perusahaan akan menyebabkan keuntungan

yang diperoleh perusahaan kecil sehingga berpengaruh

terhadap Return yang diperoleh oleh Investor. Hal tersebut

menyebabkan para investor enggan untuk menanamkan

30 Nur Rianto Al arif, Teori MakroEkonomi Islam (Bandaung; Alfabeta, 2010), 97-99

Page 44: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

38

modalnya diperusahaan tersebut. Adapun indikator Inflasi

adalah IHK (Indeks Harga Konsumen).31

Sedangkan menaikkan suku Bunga bank melalui bank

sentral akan meningkatkan minat masyarakat untuk menabung,

dengan naiknya suku bunga yang disebabkan naiknya suku

bunga bank sentral akan menyebabkan permintaan uang untuk

investasi akan berkurang. Maksud menaikkan suku bunga ini

adalah untuk menarik uang yang beredar dalam masyarakat.

Setelah uang yang beredar dapat dikurangi jumlahnya, maka

pemberian kredit untuk investasi harus melalui seleksi yang

ketat. Investasi hanya diberikan untuk tujuan produktif,

sehingga penambahan uang yang beredar dapat diimbangi

dengan penambahan produksi barang, sehingga sektor riil pun

dapat berkembang.32

3. Suku Bunga

a. Pengertian Suku Bunga

Suku bunga adalah jumlah yang diterima oleh orang yang

meminjam dana dan dibayar oleh peminjam dana sejumlah

persentase yang disepakati oleh kedua belah pihak. Suku bunga

merupakan instrumen konvensional untuk mengendalikan atau

menekan laju pertumbuhan tingkat inflasi. Suku bunga yang tinggi

31 Ibid., 100

32 Ibid.

Page 45: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

39

akan mendorong orang-orang untuk menanamkan dananya di bank

daripada menginvestasikannya pada sektor produksi atau sektor

industri yang risikonya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan

menanamkan uang di bank terutama dalam bentuk deposito.33

Suku bunga sebagai harga dari penggunaan uang untuk

jangka waktu tertentu, atau harga dari penggunaan uang yang

dipergunakan pada saat ini dan akan dikembalikan pada suatu saat

mendatang. Pengertian tingkat bunga sebagai “harga” ini juga

dapat dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi

“pertukaran” antara satu rupiah di waktu yang akan datang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suku bunga deposito

adalah harga yang akan diperoleh dari penggunaan uang untuk

jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang

dipergunakan pada saat ini dan akan dikembalikan pada suatu saat

mendatang.34

b. Fungsi Suku Bunga

Menurut sumiyah ada 3 fungsi dari suku bunga yang diterapkan

oleh pemerintah, yaitu

1) Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana

lebih untuk di investasikan dalam bentuk saham

33 Elvis Purba dan Ridhon Simangungsong, Uang dan Lembaga Keuangan, 51

34 Ibid.

Page 46: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

40

2) Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam

rangka mengendalikan penawaran dan perminataan uang yang

beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah

mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila

perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meimnjam

dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih

rendah dibandingjan ssektor lain. Pemerintah dapat

memanfaatkan Suku Bunga untuk mengontrol jumlah uang

beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang

dalam suatu perekonomian.35

B. Studi Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Studi Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Perbedaan Hasil

1. Milliati

Azka

Pengaruh

Tingkat

Bunga,

Tingkat

Inflasi, dan

Nilai

Tukar

Rupiah

Terhadap

Indeks

Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis

Tingkat Bunga, Tingkat

Inflasi, dan Nilai Tukar

Rupiah Terhadap Indeks

Saham Syariah Indonesia

(ISSI) tahun 2011-2016.

Variabel yang digunakan

juga berbeda yaitu ada

Tingkat Bunga, Tingkat

` Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa,

Tingkat Inflasi dan

Tingkat Bunga tidak

berpengaruh terhadap

Indeks Saham Syariah,

sedangkan Nilai tukar

berpengaruh terhadap

Indeks Saham Syariah.36

35 Nasir dan Mirza , “Penga ruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito da n Volume

Perdagangan Saham Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.”

36 Milliati Azka, “Pengaruh Tingkat Bunga, Tingkat Inflasi, dan Nilai Tukar Rupiah

Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2011 -2016”, SKRIPSI (UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta, 2016).

Page 47: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

41

No. Nama Judul Perbedaan Hasil

Saham

Syariah

Indonesia

(ISSI)

tahun

2011-2016

Inflasi, dan Nilai Tukar

Rupiah sedangkan dalam

penelitian ini

mengguanakn dua

variabel X saja yaitu

Inflasi dan Suku Bunga.

Terdapat perbedaan

dalam tahunnya pada

penelitian ini periode

penelitiannya yaitu 2012-

2016 sedangkan

penelitian saya pada

tahun 2012-2019.

Sedangkan metode

penelitian yang

digunakan oleh Miliati

Azka yaitu Analisis

Regresi Linier Berganda

meggunakan software

SPSS, dan untuk

penelitian ini

menggunakan metode

Error Correction Model

dengan software Eviews.

2. Siti

Qomari

yah

Pengaruh

Inflasi,

Nilai

Tukar

(Kurs), Bi

7 Day

Repo Rate,

Dan Harga

Minyak

Dunia

Terhadap

Indeks

Saham

Syariah

Indonesia

(Issi)

Tahun

2014-2017

Perbedaan Penelitian ini

adalah Penelitian ini

bertujuan untuk

mengetahui apakah

variabel inflasi, nilai

tukar (kurs), bi 7 day

repo rate dan harga

minyak dunia

berpengaruh terhadap

Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) di Bursa

Efek Indonesia.

Sedangkan penelitian ini

bertujuan untuk meneliti

seberapa besarkah

pengaruh Inflasi dan

Suku Bunga terhadap

Indeks Saham Syariah

Indonesia. Metode

penelitian yang

digunakan oleh Siti

Qomariyah yaitu

Analisis Regresi Linier

Dari penelitian ini dapat

disimpulkan berdasarkan

uji statistik variabel

inflasi, nilai tukar (kurs),

bi 7 day repo rate, dan

harga minyak dunia

secara bersama-sama (uji

simultan-Uji F) memiliki

pengaruh terhadap

Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI).

Berdasarkan uji t,

variabel inflasi (X1)

tidak memiliki pengaruh

terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI)

(Y), variabel nilai tukar

(kurs) (X2) memiliki

pengaruh negatif

terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI)

(Y), variabel bi 7 day

repo rate (X3) memiliki

Page 48: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

42

No. Nama Judul Perbedaan Hasil

Berganda meggunakan

software SPSS,

sedangkan penelitian ini

menggunakan metode

Error Correction Model

dengan software Eviews

9.0

pengaruh negatif

terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI)

(Y), dan variabel (X4)

memiliki pengaruh

negatif terhadap Indeks

Saham Syariah Indonesia

(ISSI) (Y).37

3. Reza

Fahmi

Novind

ra

Analisis

Pegaruh

Inflasi,

Nilai

Tukar

Rupiah

(KURS),

dan

Sertifikat

Bank

Indonesia

Syariah

(SBIS)

terhadap

Indeks

Saham

Syariah

Indonesia

(ISSI)

periode

2012-2016

Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui

pengaruh inflasi, nilai

tukar (kurs), indeks

saham gabungan (ISHG),

dan sertifikat bank

Indonesia Syariah (SBIS)

terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI)

periode januari 2012

sampai Desember 2016.

Sedangkan pada

penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui

pengaruh Inflasi dan

Suku Bunga terhadap

Indeks Saham Syariah

Indonesia. terdapat juga

perbedaan pada tahun

penelitian ini yaitu

penelitian Reza Fahmi

pada tahun 2012-2016,

sedangkan dalam

penelitian ini

menggunakan periode

2012-2019. Untuk

metode penelyian Reza

Fahmi menggunakan

VAR (Vector

Auotoregresive) dengan

Hasil penelitian

menunjukkan

berdasarkan uji

Kausalitas tidak ada

variabel yang

menunjukkan hubungan

Kausalitas sa tu arah

ataupun dua arah

terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia,

berdasarkan uji Impulse

Response Fuction Indeks

Saham Syariah Indonesia

menunjukkan respon

yang tidak stabil

terhadap guncangan pada

variabel Nilai Tukar

(KURS) tetapi

guncangan yang

ditimbulkan oleh

variabel nili tukar

direspon positif oleh

variabel Indeks Saham

Syariah Indonesia.38

37 Siti Qomariyah “Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar (Kurs), Bi 7 Day Repo Rate, Dan Harga

Minyak Dunia Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi) Tahun 2014-2017”, SKRIPSI

(IAIN Surakarta, 2018).

38 Reza Fahmi Novindra, “Analisis Pegaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah (KURS), dan

Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Indeks Saham Sya riah Indonesia (ISSI) periode

2012-2016, SKIPSI (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018).

Page 49: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

43

No. Nama Judul Perbedaan Hasil

menggunakan software

Eviews, sedangkan pada

penelitian menggunakan

ECM dengan software

Eviews 9.0

4. Rega

Saputra

Pengaruh

BI RATE,

Inflasi,

Nilai

Tukar

Rupiah,

dan SBIS

terhadap

Indeks

Saham

Syaeiah

Indonesia

(ISSI)

Penelitian bertujuan

untuk mengetahui

pengaruh variabel makro

ekonomi yang meliputi

BI-RATE, Inflasi, Nilai

Tukar, dan Surat

Berharga bank Indonesia

Syariah terhadap Indeks

Saham Syariah

Indonesia. Variabel X

dalam penelitian tersebu t

ada 4 yaitu BI-RATE,

Inflasi, Nilai Tukar, dan

SBIS dalam penelitian

ini variabel X nya hanya

ada dua yaitu Inflasi da n

Suku Bunga. Metode

penelitian yang

digunakan oleh Rega

Saputra yaitu Analisis

Regresi Linier Berganda

meggunakan software

SPSS, sedangkan

penelitian ini

menggunakan metode

Error Correction Model

dengan software Eviews.

Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa

variabel BI-RATE secara

parsial berpengaruh

signifikan terhadap

Indeks Saham Syariah

Indonesia , Variabel

inflasi secara parsial

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

Indeks Saham Syariah

Indonesia Variabel Nilai

Tukar secara parsial

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

Indeks Saham Syariah

Indonesia , Variabel SBIS

secara parsia l

berpengaruh signifikan

terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia.39

5. Arie

Rusma

y

Niswan

ti

Umima

Pengaruh

Inflasi,

Jumlah

Uang

Beredar,

dan Suku

Bunga

Terhadap

Indeks

Sahamdija

Penelitian bertujuan

untuk menganalisis

pengaruh inflasi, jumlah

uang beredar dan suku

bunga terhadap Indeks

Sahamdi Jakarta Islamic

Index (JII). Penelitian ini

menggunakan data time

series bulanan yang

dianalisis dengan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

inflasi tidak berpengaruh

terhadap Indeks Sahamdi

Jakarta Islamic Index

(JII), yang artinya

apabila terjadi kenaikan

atau penurunan tingkat

inflasi tidak akan

mempengaruhi kenaikan

39 Reza Saputra , “ Pengaruh BI RATE, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan SBIS terhadap

Indeks Saham Syaeiah Indonesia (ISSI)” SKRIPSI (UIN Raden Fatah Palembang, 2017)

Page 50: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

44

No. Nama Judul Perbedaan Hasil

karta

Islamic

Index (JII)

periode

2012-2017

menggunakan regresi

linier berganda. Tiga

variabel yang terdiri dari

inflasi, jumlah uang

beredar dan suku bunga

terhadap Indeks Sahamdi

Jakarta Islamic Index

(JII). Perbedaan

penelitian yaitu terletak

pada variabel X nya 3

yaitu Inflasi, Jumlah

Uang Beredar, dan Suku

Bunga. Sedangkan dalam

penelitian ini hanya ada

2 variabel ya itu Inflasi

dan Suku Bunga. Metode

penelitian yang

digunakan oleh Arie

Rusmay Niswanti

Umima yaitu Analisis

Regresi Linier Berganda

meggunakan software

SPSS, sedangkan

penelitian ini

menggunakan metode

Error Correction Mode

dengan software Eviews.

ataupun penurunan

Indeks Sahamdi Jakarta

Islamic Index (JII).

Sedangkan jumlah uang

beredar berpengaruh

positif terhadap Indeks

Sahamdi Jakarta Islamic

Index (JII), yang artinya

apabila terjadi kenaikan

jumlah uang beredar

akan berpengaruh

terhadap kenaikan Indeks

Sahamdi Jakarta Islamic

Index (JII) begitupula

sebaliknya. Selanjutnya

suku bunga tidak

berpengaruh terhadap

Indeks Sahamdi Jakarta

Islamic Index (JII), yang

artinya apabila terjadi

kenaikan atau penurunan

suku bunga tidak

mempengaruhi kenaikan

ataupun penurunan

Indeks Sahamdi Jakarta

Islamic Index (JII).40

Peneliti mengembangkan konsep atau teori yang menunjukkan

adanya pengaruh variabel Makroekonomi terhadap peregerakan Indeks

Saham Syariah Indonesia yang sebelumnya teori nya berbunyi ketika

Inflasi naik maka Investasi turun dan ketika Suku Bunga turun maka

Investasi naik.

40 Arie Rusmay Niswanti Umima, “Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar, dan Suku

Bunga Terhadap Indeks Sahamdijakarta Islamic Index (JII) periode 2012-2017”, SKRI PSI (I AI N

Surakarta, 2018).

Page 51: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

45

C. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan

dua variabel X terhadap variabel Y. Maka dari itu, peneliti menggunakan

metode Error Corection Model untuk menganalisis penelitian. Menurut

Uma Sekaran, kerangka berfikir adalah model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidenifikasi sebagai masalah yang penting dalam penelitian. Kerangka

berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel

yang kan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar

variabel independent dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel

moderator atau intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel

itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut,

selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk hubungan antar variabel

penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian

harus didasarkan pada kerangka berfikir. 41

Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila

dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila

penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri,

maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis

untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran

variabel yang diteliti.

41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2018), 95.

Page 52: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

46

Peneliti yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya

ddirumuskan hipotesis yang berbentuk koparasi maupun hubungan. Oleh

karena itu dalam rangka menyusun hipoetsis penelitian yang berbentuk

hubungan maupun koparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir.

Berdasarkan landasan teori dan telaah pustaka di atas, maka kerangka

berfikir dalam penelitian ini adalah

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Input Data

Variabel Independen

(Inflasi dan Suku Bunga)

Variabel Dependen

Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI)

Uji Stasioner, Uji

Kointegrasi, Uji

Hubungan Jangka Pendek

dan Asumsi Klasik, Uji

Hubungan Jangka

Panjang

Interpretasi hasil

ECM

Page 53: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

47

Alur dalam penelitian ini yaitu diawali dengan Input data yang

dioeroleh dari website yang berkaitan dengan variabel penelitian. Variabel

dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu variabel Variabel

Independen (Inflasi dan Suku Bunga) dan variabel Independen (ISSI).

Selanjutnya dilakukan pengujian data dengan tahapan Uji Stasioner, Uji

Kointegrasi, Uji Hubungan Jangka Pendek dan Asumsi Klasik, Uji

Hubungan Jangka dengan analisis Error Corection Model. Kemudian

setelah di analisis baru kia mengetahui hasil penelitian dengan cara

membuat Interpretasi Hasil.

D. Hipotesis

Perumusan Hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam

penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka

berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus

merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat eksploratif dan sering juga

dalam penelitian deskriptif tidak perlu merumuskan hipotesis.42

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan maslah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan

42 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung;

Alfabeta, 2010), 60

Page 54: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

48

data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang mepirik.

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang

menggunakan pendekatan kuantitaif, pada penelitian kualitatif tidak

merumuskan hipotesis tetapi justru menemukan hipotesis. Selanjutnya

hipotesis tersebut akan diuji oeleh peneliti dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif.43

a. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Secara teori, investasi berbanding terbalik dengan Inflasi. Ketika

Inflasi naik hal tersebut menjadi sinyal negatif bagi para investor.

Meningkatnya Inflasi menyebabkan perubahan pendapatan dan profit

perusahaan, apabila biaya operasional perusahaan lebih tinggi

dibandingkan profit perusahaan akan menyebabkan keuntungan yang

diperoleh perusahaan kecil sehingga berpengaruh terhadap Return yang

diperoleh oleh Investor. Hal tersebut menyebabkan para investor

enggan untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut. Adapun

indikator Inflasi adalah IHK (Indeks Harga Konsumen).

Inflasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan

harga saham yang terdapat di ISSI. Asumsi yang mendasari yaitu ketika

inflasi terjadi secara cepat dan meningkat tajam dari sebelumnya, minat

investor untuk melakukan investasi akan berkurang. Menurunnya minat

43 Ibid., 61-62

Page 55: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

49

investor untuk berinvestasi akan menurunkan harga saham perusahaan

dan menurunkan indeks saham.44

Tidak sejalan dengan penelitian Siti Qomariyah dan Rega Saputra

Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI). Tingkat inflasi di Indonesia mengalami

penurunan dari tahun ke tahun walaupun pada tahun 2017 sedikit

mengalami kenaikan. Pergerakan inflasi pada beberapa tahun terakhir

masih dalam koredor moderat atau tergolong inflasi ringan sehingga

inflasi tidak terlalu mempengaruhi Indeks Saham Syariah Indonesia.

H01 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara antara jangka pendek

dan Inflasi.

Ha1 = Ada pengaruh yang signifikan antara jangka pendek dan Inflasi.

H02 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara antara jangka

panjang dan Inflasi.

Ha1 = Ada pengaruh yang signifikan antara jangka panjang dan Inflasi.

b. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI)

Secara teori, investasi berbanding terbalik dengan Suku Bunga.

Menaikkan suku Bunga bank melalui bank sentral akan meningkatkan

minat masyarakat untuk menabung, dengan naiknya suku bunga yang

disebabkan naiknya suku bunga bank sentral akan menyebabkan

permintaan uang untuk investasi akan berkurang. Maksud menaikkan

44 Nur Rianto Al arif, Teori MakroEkonomi Islam, 100

Page 56: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

50

suku bunga ini adalah untuk menarik uang yang beredar dalam

masyarakat. Setelah uang yang beredar dapat dikurangi jumlahnya,

maka pemberian kredit untuk investasi harus melalui seleksi yang ketat.

Investasi hanya diberikan untuk tujuan produktif, sehingga penambahan

uang yang beredar dapat diimbangi dengan penambahan produksi

barang, sehingga sektor riil pun dapat berkembang.

Apabila terjadi kenaikan pada suku bunga tabungan maka akan

memicu turunnya harga saham dan sekaligus menurunkan indeks saham

karena masyarakat akan lebih menginvestasikan dana yang dimilikinya

dengan tabungan ketimbang di pasar modal, dan apabila suku bunga

mengalami penurunan maka akan menyebabkan masyarakat beralih ke

saham sehingga akan menaikkan harga saham dan sekaligus menaikan

indeks saham syariah.45

Sejalan dengan penelitian Siti Qomariyah dan Rega Saputra bahwa

Suku Bunga berpengaruh secara signifikan terhadap ISSI Membawa

implikasi bahwa terdapat hubungan jangka panjang negatif antara

variable suku bunga terhadap ISSI, dimana apabila suku bunga

mengalami peningkatan satu persen maka akan menurunkan ISSI begitu

pula sebaliknya apabila suku bunga mengalami penurunan sebesar satu

persen maka akan meningkatkan ISSI.

H03 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara hubungan jangka

pendek dan Suku Bunga

45 Ibid., 101

Page 57: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

51

Ha3 = Ada pengaruh yang signifikan antara hubungan jangka pendek

dan Suku Bunga

H04 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara hubungan jangka

panjang dan Suku Bunga

Ha4 = Ada pengaruh yang signifikan antara hubungan jangka panjang

dan Suku Bunga.

Page 58: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang dibangun berdasarkan

filsafat Positifisme. Positifisme adalah satu aliran filsafat yang

menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Filsafat

Positifisme digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya digunakan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis dan bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah penelitian menggunakan angka-angka yang jumlahnya

sebagai data yang kemudian sebagai data yang kemudian di analisis.

Metode ini menjelaskan fenomena dengan menggunakan data-data

numerik, serta time series kemudian dianalisis yang umum

menggunakan statistik. Untuk menganalisis pengaruh Inflasi dan Suku

Bunga terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia menggunakan

software eviews 9.1

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:

Alfabeta, 2010), 70

52

Page 59: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

53

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data

sekunder. Time Horizon yang digunakan dalam penelitian ini adalah

time series dimana pengambilan data atau informasi dikumpulkan

dalam satu seri waktu yaitu periode tahun 2012-2019. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber

dari data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui hasil laporan

keuangan yang didapatkan dari buku, dokumen, maupun situs lembaga

tertentu. Data penelitian ini bersumber dari situs www.ojk.go.id berupa

data Indeks Saham Syariah, kemudian dari www.bps.go.id berupa data

tingkat inflasi, dan www.BI.go.id berupa data suku Bunga. Semua data

yang diambil adalah data bulanan periode 2012-2019.

B. Lokasi dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Syariah yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data-data yang diperlukan

melalui website yang berkaitan dengan variabel penelitian. Data Inflasi

diperoleh dari www.BPS.go.id data suku bunga diperoleh dari

www.BI.go.id dan data Indeks Saham Syariah Indonesia diperoleh dari

www.OJK.go.id. Waktu penellitian dilakukan pada bulan Maret 2020.

Sementara itu untuk periode penelitian adalah Januari 2012 sampai

Desember 2019.

Page 60: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

54

C. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Kata “variabel” hanya ada pada penelitian kuantitatif, karena

penelitian kuantitatif berpandangan bahwa suatu gejala dapat

diklarifikasikan menjadi variabel-variabel. Jadi variabel penelitian

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.2

Macam-macam variabel:

a) Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel Stimulus..

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Yang termasuk variabel bebas (independen) dalam

penelitian ini adalah3

1) Inflasi (X1) adalah kenaikan tingkat harga secara umum dari

arang/komoditas dan jasa selama suatu periode waktu

tertentu. Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter

2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2018), 102

3 Deni Darmawan, Metodelogi Penelitian Kuantitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya,

2013), 108

Page 61: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

55

karena terjadinya penurunan nilai unit penghitungan

moneter terhadap suatu komoditas.4

2) Suku Bunga (X2) adalah jumlah yang diterima oleh orang

yang meminjamkan dan dibayar oleh peminjam dana

sejumlah persentase yang disepakati oleh kedua belah

pihak.5

b) Variabel Dependen

Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konskuen.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang dimaksud

variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Indeks Saham

Syariah merupakan indikator utama yang menggambarkan

pergerakan harga saham syariah. Salah satu informasi yang

diperlukan tersebut adalah harga saham Syariah Indenesia sebagai

cerminan dari pergerakan harga saham Syariah Indonesia.6

4 Adrian Sutawijaya, “Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi Terhadap Inflasi di Indonesia,”

Jurnal Organisasi dan Manajemen 8, no. 2 (2012): 85–101.

5 Nasir dan Mirza, “Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Volume

Perdagangan Saham Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.”, jurnal Ekonomi, 2 (2016), 78

6 Deni Darmawan, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, 109

Page 62: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

56

2. Definisi Operasional

Definisi Operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis,

Instrumen, serta sumber pengukuran berasal dari mana:7

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No. NAMA

VARIABEL

DEFINISI

VARIABEL

INDIKATOR SUMBER

1. Inflasi Inflasi adalah

keadaan yang

menunjukkan

kenaikan

harga-harga

umum secara

terus menerus.

Keterangan:

IHKn = indeks harga

konsumen periode 1

IHKn-1 = indeks harga

konsumen periode 2

Elvis Purba dan

Ridhon

Simangungsong,

Uang dan

Lembaga

Keuangan

(medan:

Universitas

HKBP

Nommensen,

2005), 41

2. Suku Bunga Suku bunga

adalah

sejumlah dana

yang diterima

oleh orang

yang

meminjamkan

dan dibayar

oleh

peminjam

dana sejumlah

persentase

yang

disepakati

oleh kedua

belah pihak.

SI = P X R X T

Keterangan

SI = simple interest

R = interest rate (tingkat

bunga tahunan)

T = time

Nasir dan

Mirza,

“Pengaruh Nilai

Kurs, Inflasi,

Suku Bunga

Deposito dan

Volume

Perdagangan

Saham

Terhadap

Return Saham

Pada

Perusahaan

Perbankan yang

Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia.”

3. Indeks Indek Saham HIS = Siti Aisiyah

7Wiratna Sujarweni, Metodelogi Penelitian Bisnis Ekonomi (Yogyakarta:

PUSTAKABARUPRESS, 2015), 90

Page 63: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

57

No. NAMA

VARIABEL

DEFINISI

VARIABEL

INDIKATOR SUMBER

Saham

Syariah

Indonesia

Syariah

Indonesia

(ISSI)

merupakan

indeks saham

yang

mencerminkan

keseluruhan

saham syariah

yang tercatat

di Bursa Efek

Indonesia

(BEI).

Keterangan

Ht = Harga pada waktu

berlaku

H0 = harga pada waktu

dasar

Suciningtias,

Rizki Khoiroh,

“Analisis

Dampak

Variabel Makro

Ekonomi

Terhadap Indeks

Saham Syariah

Indonesia

(Issi)”FE

UINSULLA, 01

(May 2015),

401

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi yaitu wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang,

tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga

bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,

tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek

atau obyek itu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Inflasi, Suku Bunga, dan Indeks Saham Syariah.8

8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 95

Page 64: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

58

2. Sampel dan Teknik Sampling

Dalam penelitian kuantitatif, sampel adalah sebagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada satu

waktu, maka peneliti dapat dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betuk-betul representatif.9

Sampel data dalam penelitian ini diambil dengan teknik sampling

jenuh. Metode/teknik sampling jenuh istilah lainnya sensus yang

merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah data

time series/ bulanan dari data Inflasi, Suku Bunga dan Indeks Saham

Syariah dengan periode pengamatan 8 tahun yaitu tahun 2012-2019.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode pengumpulkan

data berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan

serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan

masalah yang diteliti. Pengolahan data adalah suatu proses dalam

memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-

9 Ibid.

Page 65: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

59

rumus tertentu.10 Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dan

digunakan adalah inflasi, suku bunga dan indeks saham syariah Indonesia.

F. Teknik Analisis Data

Error corection model atau yang dikenal dengan model koreksi

kesalahan adalah suatu model yang digunakan untuk melihat pengaruh

jangka panjang dan jangka pendek masing-masing perubah bebas,

terhadap perubah terikat. Menurut sargan error correction model adalah

teknik untuk mengoreksi ketidakseimbangan jangka panjang, serta dapat

menjelaskan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas pada

waktu sekarang atau waktu lampau.11

ECM diterapkan dalam analisis ekonometrika untuk data runtun waktu

karena kemampuan yang dimiliki ECM dalam meliput banyak variabel

untuk menganalisis fenomemna ekonomi jangka panjang dan mengkaji

kekonsistenan, serta dalam usaha mencari pemecahan terhadap persoalan

variabel runtun waktu yang tidak stasioner dalam analisis ekonomterika.

Dalam menentukan regresi linier melalui pendekatan ECM, terdapat

beberapa asumsi yang harus dipenuhi:

1. Uji Kestasioneran

Proses yang bersifat random atau stokastik merupakan kumpulan

dari variabel random atau stokastik dalam urutan waktu, setiap data

10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 240

11 Agus Tri Basuki dan Nano Prawoto, Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi dan

Bisnis (Dilengkapi Aplikasi Spss dan Eviews), (Jakarta; RAJAWALI PRESS, 2016), 2

Page 66: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

60

time series yang kita punyai merupakan suatu data dari hasil proses

Stokastik. Suatu data hasil proses random dikatakan stasioner jika

memenuhi tiga kriteria yaitu jika rata-rata dan variannya konstan

sepanjang waktu dan kovarian antara dua data runtut waktu hanya

tergantung dari kelambaian antara dua periode waktu tersebut.12

Pengujian untuk mengukur stasioneritas data dilakukan dengan

menggunakan Augmented Dickey Fuller i (ADF) test atau uji akar unit

(unit root test). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah

H0 = data tidak stasioner (mengandung unit root)

H1 = data stasioner (tidak mengandung unit root)

Penolakan H0 menunjukkan data yang dianalisis sudah stasioner. Data

dikatakan stasioner jika ADF test statistic lebih kecil dari nilai kritis.13

2. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi merupakan kelanjutan dari uji akar unit. Uji

kointegrasi dimaksudkan untuk menguji apakah residual regresi yang

dihasilkan stasioner atau tidak. Menurut firdaus variabel yang tidak

stasioner sebelum dideferensikan namum stasioner pada fist14

difference, besar kemungkinan akan terjadi kointegrasi. Uji kointegrasi

dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjanya kestabilan jangka

panjang antar variabel yang ada sehingga dapat digunakan dalam

12 Immanudi Yuliadi, “Analisis Nilai tukar Rupiah dan implikasinya pada Perekonomian

Indonesia; Pendekatan Error Correction Model (ECM), “ Jurnal Ekonomi Pembangunan, 02

(Desemeber 2007), 153

13 Ibid.

14 Ibid., 154

Page 67: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

61

sebuah persamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Augmented Dickey Fuller (ADF). Langkah pertama yang dilakuakn

dengan meregresikan persamaan variabel dependen dengan variabel

independen yang digunakan. Kemudian didapatkan residual (u) dari

persamaan tersebut. Langkah selanjutnya dilakukan dengan menguji

akar-akar unit (unit root) terhadap residual menggunakan metode ADF

dengan hipotesis yang sama dengan hipotesis unit root ADF

sebelumnya. Jika hipotosis nol ditolak atau signifikan maka residual

adalah stasioner pada level. Artinya meskipun variabel-variabel yang

digunakan tidak stasioner namun dalam jangka panjang variabel-

variabel tersebut cenderung menuju pada keseimbangan.15

3. Hubungan Jangka Pendek dan Asumsi Klasik

a Uji Hubungan Jangka pendek

Hubungan jangka pendek adalah residual (e) yang stasioner pada

persamaan jangka panjang. Model hubungan jangka pendek adalah

∆ISSI = C + ∆INFL + ∆SB

T.ISSI = C + tINFL + tSB

Keterangan =

ISSI = Indeks Saham Syariah Indonesia

INFL = Inflasi

SB = Suku Bunga

15 Ibid.

Page 68: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

62

b Asumsi klasik

1) Normalitas

Normalitas merupakan salah satu asumsi statistik dimana

error term terdistribusi normal. Jika asumsi ini tidak terpenuhi,

prosedur pengujian menggunakan statistik t menjadi tidak sah.

Uji normalitas error term yang dilakukan adalah uji Jargue-

Bera. Jika probability Obs*R-squared lebih besar

dibandingkan taraf nyata maka error term terdistribusi normal.

Pelanggaran terhadap asumsi kenormalan tidak dianggap

penting, sebab sebaran data yang normal sangat tergantung

pada jumlah sampel atau bagaimana data itu diambil atau

dikumpulkan. Apabila jumlah pengamatan n ˃ 30 sampel,

maka uji kenormalan tidak perlu dilakukan.16

2) Heterokedastivitas

Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linier

klasik adalah varian residual bersifat homoskedastisitas atau

konstan. Apabila asumsi tersebut tidak terpenuhi maka varian

residual tidak lagi bersifat konstan atau yang disebut dengan

heteroskedastisitas. Konsekuensi dari adanya

heteroskedastisitas adalah:17

16 Eka Rahmawati Pangesti, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Equity Financing pada BPRS Amanah Ummah Leuwilliiang Bogor,” Skripsi (Bogor; IPB Bogor,

2016), 17

17 Ibid., 18

Page 69: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

63

Pengujian yang dapat dilakukan untuk mendeteksi

apakah data yang diamati terjadi heteroskedastisitas atau tidak

adalah dengan uji ARCH- Heteroskedasticity test. Apabila nilai

Probability Obs*R-squared lebih kecil dari taraf nyata berarti

terdapat gejala heteroskedastisitas pada model.18

3) Autokorelasi

Masalah autokorelasi merujuk pada hubungan error term

antar dua pengamatan. Autokorelasi terjadi pada serangkaian

data runtut waktu, dimana error term pada satu periode waktu

secara sistematik tergantung pada error term pada periode-

periode waktu yang lain. Konsekuensi dari adanya autokorelasi

yaitu:19

a) Ragam yang diperoleh dari estimasi dengan ECM bersifat

under estimate yaitu nilai varian parameter yang diperoleh

lebih kecil daripada nilai varian yang sebenarnya.

b) Prediksi yang didasarkan pada metode ECM bersifat

inefisien artinya memiliki varian yang lebih besar

dibandingkan dengan metode ekonometrika lainnya.

Uji yang digunakan untuk mendeteksi apakah pada data

yang diamati terjadi autokorelasi atau tidak adalah uji Breusch-

18 Eka Rahmawati Pangesti, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Equity Financing pada BPRS Amanah Ummah Leuwilliiang Bogor,” Skripsi (Bogor; IPB Bogor,

2016), 19

19 Ibid.

Page 70: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

64

Godfrey Serial Correlation LM. Apabila nilai probability

Obs*R-squared lebih besar dari taraf nyata maka tidak

ditemukan gejala autokorelasi pada model.20

4. Uji Hubungan Jangka panjang

Hubungan jangka panjang adalah persamaan regresi biasa

dengan variabel y dan x, yang tidak stasioner pada level. Apabila e

stasioner pada level, maka y dan x saling berkointegrasi.

Persamaan jangka panjang ini sering disebut sebagai persamaan

keseimbangan dan hanya dapat digunakan apabila residual nya

stasioner pada tingkat level. Model Hubungan jangka panjang

∆ISSI = C + ∆INFL + ∆SB

T.ISSI = C + tINFL + tSB

Keterangan =

ISSI = Indeks Saham Syariah Indonesia

INFL = Inflasi

SB = Suku Bunga21

20 Eka Rahmawati Pangesti, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Equity Financing pada BPRS Amanah Ummah Leuwilliiang Bogor,” Skripsi (Bogor; IPB Bogor,

2016), 19

21 Ibid.

Page 71: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Fokus penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang sudah

terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2019. ISSI merupakan indeks pasar modal yang

diterbitkan oleh Bapepam-LK sebagai regulator yang berwenang dan

bekerjasama dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

(DSN-MUI) pada tanggal 12 Mei 2011. Konstituen ISSI direview setiap 6

bulan sekali (Mei dan November) serta dipublikasikan pada awal bulan

berikutnya.

Perusahaan yang terdaftar dalam yang terdaftar dalam ISSI terdiri

dari berbagai sektor, yaitu sektor pertanian, pertambangan, industri dasar

dan kimia, aneka industri barang konsumsi, properti dan konstruksi

bangunan, insfrastruktur dan transportasi, perdagangan dan investasi.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar

dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode Januari 2012

sampai Desember 2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

yaitu dengan sampel jenuh.

Sumber data penelitian ini diperoleh dari website yang berkaitan

dengan variabel penelitian. Data inflasi diperoleh dari www.bps.go.id,

65

Page 72: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

66

suku bunga diperoleh dari www.bi.go.id dan data Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) diperolah dari www.ojk.go.id.

B. Analisis Deskriptif

1. Indeks Saham Syariah Indonesia

Indek Saham Syariah Indonesia (ISSI) merupakan indeks saham

yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Total saham syariah yang tercatat dalam DES

sampai periode Agustus tahun 2019 berdasarkan statistik saham

syariah Agustus 2019 yang diterbitkan OJK dan Keputusan Dewan

Komisioner OJK Nomor KEP-29/D.04/019 tentang Daftar Efek

Syariah adalah 412 saham periode pertama bulan Agustus 2019 dari

336 saham pada tahun 2013. Jika dipresentase pertumbuhan saham

yang masuk dalam DES dari tahun ke tahun ada diangka 25,3%.

Kenaikan signifikan tersebut menunjukan bahwa minat perusahaan

untuk mencatatkan sahamnya dalam DES terus menunjukkan tren

positif. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada

tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang

tercatat di BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham

syariah Indonesia. Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang

Page 73: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

67

tercatat di BEI dan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang

diterbitkan oleh OJK.1

2,000,000

2,400,000

2,800,000

3,200,000

3,600,000

4,000,000

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

ISSI

Sumber: www.ojk.go.id diolah

Gambar 4.1

Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia

Gambar 4.1 menjelaskan tentang perkembangan Indeks Saham

Syariah Indonesia selama periode 2012-2018 yang cenderung

mengalami kenaikan namun tidak stabil. Kenaiakan tertinggi terjadi

pada tahun 2019 bulan Januari yaitu sebesar 3.861.714,08 dan terendah

terjadi pada tahun 2012 pada bulan mei yaitu sebesar 2.019.080,03.

Pada tahun 2018 Indeks Saham Syariah Indonesia mengalami kenaikan

karena banyak Investor yang menanamkan modalnya di Indonesia,

karena pada tahun 2018 Indonesia menjadi tempat pergelaran Event

dunia yaitu ASIAN Games 2018. Angka tersebut terus merangkak naik

sampai Januari 2019.

1 Yunni Utami, “Indeks Saham Syariah Indonesia: Pergerakan Harga dari Perspektif

Asimetris Informasi,” Jurnal Inovasi ekonomi, 02 (September 2019), 42

Page 74: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

68

2. Inflasi

Inflasi adalah keadaan yang menunjukkan kenaikan harga-harga

umum secara terus menerus. Perkataan terus-menerus menunjukkan

bahwa kenaikan harga, walaupun melonjak tajam tapi sekali saja, tidak

terkategorikan sebagai inflasi.2 investasi berbanding terbalik dengan

Inflasi dan tingkat suku Bunga. Ketika Inflasi naik hal tersebut

menjadi sinyal negatif bagi para investor. Meningkatnya Inflasi

menyebabkan perubahan pendapatan perusahaan dan profit

perusahaan, apabila biaya operasional perusahaan lebih tinggi

dibandingkan profit perusahaan akan menyebabkan keuntungan yang

diperoleh perusahaan kecil sehingga berpengaruh terhadap Return

yang diperoleh oleh Investor. Hal tersebut menyebabkan para investor

enggan untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.3

2

3

4

5

6

7

8

9

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Inflasi

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Gambar 4.2

Perkembangan Inflasi

2 Elvis Purba dan Ridhon Simangungsong, Uang dan Lembaga Keuangan (medan:

Universitas HKBP Nommensen, 2005), 41

3 Ibid., 100

Page 75: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

69

Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui pergerakan Inflasi selama 8 tahun

terakhir diketahui bahwa tingkat inflasi di Indonesia mengalami naik

turun dari tahun ke tahun. Kenaikan tertinggi pada bulan agustus 2013

yaitu sebesar 8,79% dan terendah pada bulan Februari 2019 yaitu sebesar

2,48%. Pergerakan inflasi pada beberapa tahun terakhir masih dalam

kategori ringan sehingga inflasi tidak terlalu mempengaruhi Indeks

Saham Syariah Indonesia.

Kenaikan inflasi pada 2013 disebabkan oleh kenaikan harga BBM

yang kurang diprediksi sejak awal. Kenaikan BBM tersebut terjadi

menjelang lebaran, sehingga harga naik berarapun konsumen akan tetap

membeli. Hal lain yang menyebabkan kenaikan adalah naiknya bawang

dan daging karena pengurangan kebijakan Impor.4 Sedangkan inflasi 2019

sangat rendah karena kapasitas produksi atau pasokan masih memadai

meskipun permintaan meningkat dan tingkat inflasi rendah juga didukung

stabilnya nilai tukar Rupiah sepanjang tahun 2019.5

3. Suku Bunga

Suku bunga adalah jumlah yang diterima oleh orang yang

meminjamkan dan dibayar oleh peminjam dana sejumlah persentase

yang disepakati oleh kedua belah pihak. Suku bunga yang tinggi akan

4 Tim Redaksi Katadata, “Inflasi Sepanjang 2013 capai 8,39%”, diakses pada 31 Mret

2020 pukul 05.20 dalam https://katadata.co.id/berita/2014/01/02Inflasi-sepanjang2013-capai-

839%.

5 Yohana Artha Uly, “Inflasi 2019 Rendah, Begini Penjelasan bank Indonesia,” diakses

pada 31 Maret 2020 pukul 05.30 dalam

https://economy.okezone.com/read/2020/01/30/2020/2148934/inflasi-2019-begini-penjelasan-

bank-indonesia.

Page 76: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

70

mendorong orang-orang untuk menanamkan dananya di bank daripada

menginvestasikannya pada sektor produksi atau sektor industri yang

risikonya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan menanamkan

uang di bank terutama dalam bentuk deposito.6

1.0

1.2

1.4

1.6

1.8

2.0

2.2

2.4

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Suku Bunga

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Gambar 4.3

Perkembangan Suku Bunga

Berdasarkan gambar 4.2 suku bunga mengalami penurunan dari

tahun ke tahun. Penurunan suku bunga sejalan dengan perkiraan

inflasi. Kebijakan ini dibuat untuk membuat imbal balik investasi,

yaitu penggunaan aset keuangan yang lebih mendukung stablitas

ekonomi. Kenaikan tertinggi suku bunga terjadi pada Januari 2012

sebesar 2,7% dan terendah pada Desember 2019 yaitu sebesar 1,12%.

Suku bunga tinggi karena rendahnya Inflasi pada tahun 2012 dan Suku

6 Nasir dan Mirza, “Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito dan Volume

Perdagangan Saham Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.”

Page 77: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

71

bunga Rendah tahun 2019 diharapkan dapat mendorong perekonomian

dengan mengalihkan dana ke UMKM.

C. Analisis Data

1. Uji Stasioneritas

Uji Stasioneritas dilakukan dengan uji Unit Root Augmented

Dickey-Fuller test pada semua variabel. Jika hasil yang diperoleh dari

uji stasioneritas ADF menunjukkan variabel belum stasioner dapat

dilakukan dengan differencing data, yaitu mengurangi data tersebut

dengan data periode sebelumnya. Langkah tersebut dilakukan hingga

semua variabel berada pada tingkat stasioneritas yang sama. Hasil

pengujian Augmented Dickey-Fuller ditunjukkan oleh tabel 4.1.

Tabel 4.1

Hasil Uji Augmented Dickey Fuller Pada Level

Variabel Nilai ADF

test statisti

Test Critical Values Keterangan

1% 5% 10%

Inflasi -3,254924 -4,058619 -3,458326 -3,155161 Tidak

Stasioner

Suku

Bunga

-3,975570 -3,458326 -2,888669 -3,155161 Stasioner

ISSI -2,837380 -4,057528 -3,457808 -3,154859 Tidak

Stasioner

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa terdapat 2 variabel yang Tidak

Stsioner pada tingkat level yaitu Inflasi dan ISSI (problabilitas ADF lebih ˃

0,05). Variabel yang menunjukkan angka yang tidak stasioner pada tingkat

level, sehingga diperlukan pengujian lebih lanjut pada tingkat fisrts

difference. Adapun ringkasan hasil uji stasioneritas tingkat fisrt difference

untuk semua variabel adalah sebagai berikut:

Page 78: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

72

Tabel 4.2

Hasil Uji Augmented Dickey Fuller Pada first dirrefents

Variabel Nilai ADF

test statisti

Test Critical Values Keterangan

1% 5% 10%

Inflasi -7,522569 -4,059734 -3,458856 -3,155470 Stasioner

Suku

Bunga

-10,71982 -4,059734 -3,458856 -3,155470 Stasioner

ISSI -9,205596 -4,058619 -3,458326 -3,155161 Stasioner

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Berdasarkan hasil tersebut, maka kembali dilakukan pengujian

ADF test lanjutan pada tingkat first difference yang dapat dilihat pada

tabel 4.2. uji unit root pada tinkat first difference ini dilakukan sebagai

konsekuensi dari tidak terpenuhinya asumsi stasioneritas pada tingkat

level, tabel 4.2 menunjukkan bahwa semua data yang digunakan dalam

penelitian ini stasioner pada first difference sehingga terintegrasi pada

derajat 1.

2. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi dilakukan untuk memperoleh hubungan jangka

panjang yang stabil antara variabel-variabel yang terintegrasi pada

derajat yang sama. Berdasarkan hasil uji stasioneritas, seluruh variabel

dalam penelitian ini terintegrasi pada derajat yang sama yaitu first

difference. Dengan demikian dapat dilakukan uji kointegrasi dengan

menggunakan uji augmented Dickey Fuller (ADF). Syarat bahwa

untuk memenuhi kriteria diantara variabel-variabel yang diteliti

terkointegrasi adalah dengan melihat perilaku residual dari regresi

Page 79: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

73

persamaan yang digunakan, yaitu residualnya harus stasioner. Hasil

stasioner terhadap residual adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Stasioneritas Residual Regresi

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa residual regresi stasioner,

yaitu dengan melihat problabilitas 0,0125 yang lebih kecil dari 0,05.

Hal tersebut menunjukkan bahwa residualnya stasioner.

3. Uji Model Hubungan Jangka Pendek

a. Model Hubungan jangka pendek

Tabel 4.4

Hasil Regresi Jangka Pendek

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Persamaan dibawah ini merupakan hasil estimasi jangka pendek dalam

penelitian:

Page 80: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

74

∆ISSI= 1261,68 – 28893,88∆INFLASI – 361443,3∆SUKUBUNGA

t = (1,173800) (-1,657707) (-1,70692)

berdasarkan penjelasan variabel dari tabel 4.4 hasil regresi jangka

pendek adalah sebagai berikut :

Variabel d(inflasi) dengan nilai t-statistik 1,657707, hasil

pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel inflasi

memiliki koofisien bertanda negatif. Kemudian didapatkan t-kritis

pada tabel-t dengan α = 5% dan df = n-k (df = 94 - 3 = 91) yaitu

sebesar 1,66177, dapat dilihat bahwa t-statistik (t-hitung) lebih kecil

dari pada t-kritis (1,657707 ˂ 1,66177) maka menerima H01 artinya

dalam jangka pendek Inflasi tidak berpengaruh terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia.

Variabel d(suku_bunga) dengan nilai t-statistik 1,70692, hasil

pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel suku

bunga memiliki koofisien bertanda negatif. Kemudian didapatkan t-

kritis pada tabel-t dengan α = 5% dan df = n-(df = 94 - 3 = 91) yaitu

sebesar 1,66177, dapat dilihat bahwa t-statistik (t-hitung) lebih besar

dari pada t-kritis (1,70692 ˃ 1,66177) maka menerima HA3 artinya

dalam jangka pendek suku bunga berpengaruh terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia.

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa Koofisien suku

bunga signifikan secara statistik. Berarti suku bunga dapat dikatakan

mempengaruhi variabel Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Hal

Page 81: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

75

ini dapat diartikan bahwa variabel ISSI tidak menyesuaikan perubahan

tingkat inflasi pada periode 2012-2019. Atau dengan kata lain,

penyesuain periode berikutnya untuk menuju keseimbangan jangka

panjang sangat berarti. Hal tersebut dapat terlihat dari koofsien suku

bunga yang begitu besar.

b. Asumsi Klasik

1) Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi antara variabel dependen dan independen

maupun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Pada penelitian ini menggunakan uji normalitas histogram

residual. Berikut adalah hasil dari uji normalitas dengan

histogram residual :

Uji Normalitas

0

2

4

6

8

10

12

14

-200000 -100000 0 100000 200000

Series: Residuals

Sample 2012M02 2019M11

Observations 94

Mean 4.33e-12

Median 3539.322

Maximum 243820.6

Minimum -256674.1

Std. Dev. 99616.22

Skewness -0.081406

Kurtosis 3.072241

Jarque-Bera 0.124263

Probability 0.939759

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Gambar 4.4

Hasil uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa

tidak ada masalah normalitas. Hal tersebut bisa dilihat dari

Page 82: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

76

nilai probabilitas yaitu 0.939759 lebih besar dari 0.05 (α = 5%)

dengan demikian residual dapat dikatakan berdistribusi

Normal.

2) Heterokedastivitas

Salah satu asumsi penting dalam model ini adalah varian

dari residual yang konstan atau homoskedastisitas. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastivitas

maka peneliti menggunakan metode Glejser.

Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedastivitas Metode Glejser

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Berdasarkan Tabel 4.5 hasil uji heteroskedastivitas dengan

menggunakan uji glejser maka dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak terdapat masalah heteroskedastivitas.

Karena nilai Prob Chi-Square sebesar 0.0917 lebih besar dari α

= 5% (0.05), maka hasilnya tidak signifikan atau gagal

menolak hipotesis nol sehingga tidak terjadi masalah

heteroskedastivitas.

3) Autokorelasi

Auotokorelasi adalah adanya hubungan atau korelasi antar

anggota observasi yang berbeda-beda. Autokorelasi biasa

terjadi pada kasus data time series yaitu adanya hubungan atau

Page 83: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

77

korelais antara variabel gangguan (erros term) periode satu

dengan variabel gangguan periode lainnya. Pada penelitian ini

uji autokorelasi menggunakan metode Breusch-Godfrey yang

lebih umum dikenal dengan uji Lagrange Multiplier (LM)

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Berdasarkan Gambar 4.5 P.Value Obs*R-squared =

1,403663 dan nilai probabilitasnya adalah 0,4957 lebih besar

dari α = 5% (0,05) yang berarti tidak signifikan, maka dapat

disimpulkan bahwa data tersebut tidak terdapat adanya

masalah autokorelasi.

4) Multikolinieritas

Uji multikolinieritas yang digunakan adalah Centered VIF.

Dimana, jika nila VIF lebih kecil dari 10 berarti signfikan,

maka menerima hipotesis atau tidak terjadi Multikoliniertas.

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Page 84: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

78

Berdasarkan hasil uji Multikoliniertas dapat kita lihat

Centered VIF inflasi adalah 1,012207 dan Centered VIF suku

bunga adalah 1,077985 lebih kecil dari 10, hal tersebut berarti

tidak terjadi Multikolinieritas.

4. Uji Model Hubungan Jangka Panjang

Tabel 4.8

Hasil uji Hubungan Jangka Panjang

Sumber : hasil pengolahan menggunakan Eviews 9.0

Persamaan dibawah ini merupakan hasil estimasi jangka panjang

dalam penelitian:

ISSI = 59117289,0 + 5807,894INFLASI – 1799434,0SUKUBUNGA.

t = (45,30300) + (0,402822) (-18,33209)

Variabel inflasi dengan nilai t-statistik 0,402822, hasil pengolahan

data penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel inflasi memiliki

koofisien bertanda positif. Kemudian didapatkan t-kritis pada tabel-t

dengan α = 5% dan df = n-k (df = 95 – 3 = 92) yaitu sebesar 1,66159,

dapat dilihat bahwa t-statistik (t-hitung) lebih kecil dari pada t-kritis

(0,402822 ˂ 1,66159) maka menerima H02 artinya dalam jangka

Page 85: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

79

panjang Inflasi tidak berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah

Indonesia.

Variabel suku bunga dengan nilai t-statistik 18,33209, hasil

pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel suku

bunga memiliki koofisien bertanda negatif. Kemudian didapatkan t-

kritis pada tabel-t dengan α = 5% dan df = n-k (df = 95 – 3 = 92) yaitu

sebesar 1,66159, dapat dilihat bahwa t-statistik (t-hitung) lebih besar

dari pada t-kritis (18,33209 ˃ 1,66159) maka menerima HA4 artinya

dalam jangka panjang suku bunga berpengaruh terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia.

D. Pembahasan

Setelah melakukan pengujian statistik dengan menggunakan software

Eviews 9.0 maka untuk Indeks Saham Syariah Indonesia selama periode

Januari 2012 sampai Desember 2019 menunjukkan bahwa dari kedua

variabel yaitu Inflasi dan Suku Bunga terdapat pengaruh yang signifikan

dan tidak signifikan secara individual.

1. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia

Inflasi erat kaitannya dengan penurunan kemampuan daya beli,

baik dalam ruang lingkup individu maupun perusahaan. Dalam

beberapa definisi, inflasi merupakan suatu kenaikan harga terus

menerus dari barang-barang dan jasa secara umum. Harga suatu

komoditas atau barang dapat dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi

Page 86: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

80

daripada harga pada periode sebelumnya. Tujuan jangka panjang

pemerintah Indonesia adalah agar menjadi tingkat inflasi yang berlaku

pada masyarakat rendah.7

Menurut boediono (2011) menyatakan inflasi yang timbul karena

permintaan masyarakat akan berbagai barang dan jasa terlalu kuat.

Inflasi semacam ini disebut demand inflation. Yaitu inflasi yang terjadi

karena adanya kelebihan permintaan dan penawaran barang yang

tersedia. Pada keadaan ini, perusahaan dapat membebankan

peningkatan biaya kepada konsumen dengan proporsi yang lebih besar

sehingga keuntungan perusahaan meningkat. Dengan demikian, akan

meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membayar deviden dan

akan memberikan penilaian positif terhadap harga saham. Pada

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa inflasi berbanding lurus

dengan indeks harga saham, artinya setiap kenaikan inflasi maka

indeks harga saham turun.8

Namun berdasarkan uji jangka pendek dan jangka panjang inflasi

tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham syariah

tahun 2012-2019. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji hubungan

jangka pendek variabel tingkat inflasi dapat dilihat bahwa t-statistik (t-

7 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi; Teori Pengahantar Edisi III, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2010), 333

8 Siti Aisiyah Suciningtiyas dan Rizki Khoiriyah, Ananlisis Dampak Variabel Makro

Ekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jurnal Vol.2 No1, (Semarang,

Universitas Islam Sultan Agung, 2015), 402

Page 87: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

81

hitung) lebih besar dari pada t-kritis (1,657707 ˂ 1,66177) maka

menerima H01 artinya dalam jangka pendek Inflasi tidak berpengaruh

terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia. Sementara pada uji jangka

panjang dapat dilihat bahwa t-statistik (t-hitung) lebih besar dari pada

t-kritis (0,402822 ˂ 1,66159) maka menerima H02 artinya dalam jangka

panjang Inflasi tidak berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah

Indonesia.

Inflasi yang terjadi tergolong jenis inflasi ringan atau berkategori

merayap, yang ditandai dengan laju inflasi yang rendah (kurang dari

10% per tahun). Kenaikan harga berjalan secara lambat, dengan

persentase yang kecil serta dalam jangka relatif yang lama.

Berdasarkan penelitian ini maka naik turunnya inflasi tidak akan

mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi di pasar modal

syariah, karena investor percaya walaupun mengalami inflasi yang

menyebabkan naiknya harga-harga barang secara menyeluruh namun

suatu saat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) akan kembali menguat

dan stabil. Ini dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan tingkat

inflasi tidak mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi dalam

bentuk saham secara langsung. Investor tidak menggunakan inflasi

sebagai tolak ukur dalam investasi.

Tidak benar adanya pengaruh, dalam penelitian ini penurunan

Inflasi tidak mempengaruhi peningkatan Indeks Harga Saham Syariah.

Oleh karenanya Investor Saham Syarih untuk lebih memperhatikan

Page 88: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

82

variabel selain inflasi yaitu Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Jumlah

Uang beredar, dan Nilai Tukar.

2. Pengaruh Suku Bunga terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia

Pergerakan suku Bunga bank melalui bank sentral akan

meningkatkan minat masyarakat untuk menabung. Naiknya suku

bunga akan menyebabkan permintaan uang untuk investasi akan

berkurang. Bank Sentral menaikkan suku bunga untuk menarik uang

yang beredar dalam masyarakat. Setelah uang yang beredar dapat

dikurangi jumlahnya, maka pemberian kredit untuk investasi harus

melalui seleksi yang ketat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

ketika suku bunga naik maka Investasi akan menurun, karena

masyarakat lebih memilih untuk menabung daripada investasi.9

Berdasarkan hasil uji hubungan jangka pendek dan jangka pendek

penelitian ini menunjukkan ada pengaruh dan tidak ada pengaruh yang

signifikan Suku Bunga dan Indeks Saham Syariah Indonesia. Pada Uji

jangka pendek dapat dilihat bahwa t-statistik (t-hitung) lebih besar dari

pada t-kritis (1,70692 ˃ 1,66177 ) maka menolak H03 artinya dalam

jangka pendek suku bunga berpengaruh terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia. Pada uji jangka panjang dapat dapat dilihat bahwa

t-statistik (t-hitung) lebih besar dari pada t-kritis (18,33209 ˃ 1,66159)

maka menolak H04 artinya dalam jangka panjang suku bunga

berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia.

9 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, 125

Page 89: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

83

Berdasarkan uji jangka pendek dan jangka panjang dapat diketahui

suku bunga berpengaruh terhadap indeks saham syariah Indonesia,

sesuai dengan teori pada buku karangan Sunariyah berjudul

Pengetahuan Pasar Modal yaitu Pergerakan suku Bunga bank melalui

bank sentral akan meningkatkan minat masyarakat untuk menabung.

Naiknya suku bunga akan menyebabkan permintaan uang untuk

investasi akan berkurang. Bank Sentral menaikkan suku bunga untuk

menarik uang yang beredar dalam masyarakat. Setelah uang yang

beredar dapat dikurangi jumlahnya, maka pemberian kredit untuk

investasi harus melalui seleksi yang ketat.10 Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ketika suku bunga naik maka Investasi akan

menurun, karena masyarakat lebih memilih untuk menabung daripada

investasi. Dan Suku bunga dapat dijadikan acuan untuk berinvestasi.

Benar adanya, dalam penelitian ini penurunan Suku Bunga

berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Saham Syariah Indonesia.

oleh karenanya investor saham syariah untuk tetap mempertahankan

variabel Suku Bunga dalam pengambilan keputusan Investasinya.

10 Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, 125

Page 90: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Inflasi tidak berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia.

Inflasi yang terjadi tergolong jenis inflasi ringan atau berkategori

merayap, yang ditandai dengan laju inflasi yang rendah (kurang dari

10% per tahun). Kenaikan harga berjalan secara lambat, dengan

persentase yang kecil serta dalam jangka relatif yang lama.

Berdasarkan penelitian ini maka naik turunnya inflasi tidak akan

mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi di pasar modal

syariah, karena investor percaya walaupun mengalami inflasi yang

menyebabkan naiknya harga-harga barang secara menyeluruh namun

suatu saat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) akan kembali

menguat dan stabil.

2. Suku Bunga berpengaruh terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia.

Hal tersebut sesuai dengan teori pada buku karangan Sunariyah

berjudul Pengetahuan Pasar Modal. bahwa ketika suku bunga naik

maka Investasi akan menurun, karena masyarakat lebih memilih untuk

menabung daripada investasi. Dan Suku bunga dapat dijadikan acuan

untuk berinvestasi.

84

Page 91: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

85

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini

1. Agar ISSI menjadi stabil diharapkan peneliti selanjutnya untuk menambah

instrumen makro ekonomi lainnya sebagai variabel penelitian, seperti

Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Jumlah Uang Beredar, dan Nilai Tukar

Rupiah.

2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat memperpanjang periode

penelitian dan menggunakan variabel penelitian yang lebih banyak

sehingga dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik.

Page 92: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Al arif, Nur Rianto. Teori MakroEkonomi Islam, Bandung; Alfabeta, 2010.

Darmawan, Deni. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Bandung; PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Eko, Prasetyo. Fundamental Makro Rkonomi, Yogyakarta; Beta Offset

Yogyakarta, 2012.

Kasmir. Manajemen perbankan, Jakarta: RajawaliPress, 2012.

Otoritas Jasa keuangan. Buku Saku Otoritas jasa Keuangan edisi II Jakarta: OJK,

2015.

Purba, Elvis & Ridho MB Simangungsong, Uang dan Lembaga Keuangan,

Medan: UNIVERSITAS HKBP NOMMENSE 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif , Bandung: Alfabeta, 2018.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

Bandung; Alfabeta, 2010.

Sujarweni, Wiratna. Metodelogi Penelitian Bisnis Ekonomi, Yogyakarta:

PUSTAKABARUPRESS, 2015.

Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi; Teori Pengahantar Edisi III, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2010.

Sunariyah. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Yogyakarta: AKADEMI

MANAJEMEN PERUSAHAAN YKPN, 2000.

Tri Basuki, Agus dan Nano Prawoto. Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi

dan Bisnis (Dilengkapi Aplikasi Spss dan Eviews), Jakarta; RAJAWALI

PRESS, 2016.

Yuliana, Indah. Investasi Produk Keuangan Syariah, Malang; UIN-MALIKI

Press, 2010.

Aisiyah Suciningtias, Siti dan Rizki Khoiro. “Analisis Dampak Variabel Makro

Ekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Issi)”FE

UINSULLA, 01 (May 2015).

Page 93: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

Ardhan, Yudhistira. “Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham

Syariah Di Indonesia: Model Ecm,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, 01

(April 2016).

Ath Thobarry, Achmad. “Analisis pengaruh nilai tukar, suku bunga, laju inflasi

dan pertumbuhan GDP terhadap Indeks Sahamsektor properti (kajian

empiris pada Bursa Efek Indonesia periode pengamatan tahun 2000-

2008)” (PhD Thesis, PROGRAM PASCA SARJANA)

Febrianti, Sukma. “Analisis Perbandingan Kinerja Indeks Saham Syariah dengan

Indeks Saham Konvensional Periode 2015-2017 (Studi Kasus Pada Jii

Dan Lq45)” Prosiding SENDI_U 2018.

Hasanah, Ana. “Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukr Rupiah, Dan Tingkat Suku

Bunga Domestik Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI),” E-

JRA, (Agustus 2019).

Kusuma Wardani, Dewi dan Devita Fajar Tri Andarini. “Pengaruh Kondisi

Fundamental, Inflasi, Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia

Terhadap Harga Saham (Study Kasus Pada Perusahaan Real Estate

Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

2013)”, Jurnal Akuntamsi, 02 (Desember 2016).

Nasir dan Mirza. “Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito dan

Volume Perdagangan Saham Terhadap Return Saham Pada

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

Pangesti, Eka Rahmawati. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perkembangan Equity Financing pada BPRS Amanah Ummah

Leuwilliiang Bogor,” Skripsi (Bogor; IPB Bogor, 2016).

Suciningtiyas, Siti Aisiyah dan Rizki Khoiriyah, Ananlisis Dampak Variabel

Makro Ekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI),

Jurnal Vol.2 No1, (Semarang, Universitas Islam Sultan Agung, 2015).

Sutawijaya, Adrian. “Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi Terhadap Inflasi di

Indonesia,” Jurnal Organisasi dan Manajemen 8, no. 2 (2012).

Sutawijaya,Adrian. “Pengaruh Faktor-faktor Ekonomi Terhadap Inflasi di

Indonesia,” Jurnal Organisasi dan Manajemen 8, no. 2 (2012).

Page 94: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

Syauqi Beik, Irfan dan sri wulan fatmawati. ”Pengaruh Indeks Harga Saham

SyariahInternasional Dan Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta

Islamic Index,“ Al-Iqtishad, 2, (Juli 2014).

Tasya. Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Di

Indonesia: Model Ecm,” Jurnal Bisnis dan Manajemen, 01 (April

2016).

Utami, Yunni. “Indeks Saham Syariah Indonesia: Pergerakan Harga dari

Perspektif Asimetris Informasi,” Jurnal Inovasi ekonomi, 02

(September 2019).

Yuliadi, Immanudi. “Analisis Nilai tukar Rupiah dan implikasinya pada

Perekonomian Indonesia; Pendekatan Error Correction Model (ECM),

“ Jurnal Ekonomi Pembangunan, 02 (Desemeber 2007).

Azka, Milliati. “Pengaruh Tingkat Bunga, Tingkat Inflasi, dan Nilai Tukar Rupiah

Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2011-2016”,

SKRIPSI (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016).

Novindra, Reza Fahmi. “Analisis Pegaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah (KURS),

dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap Indeks Saham

Syariah Indonesia (ISSI) periode 2012-2016, SKIPSI (UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018).

Qomariyah, Siti. “Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar (Kurs), Bi 7 Day Repo Rate, Dan

Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia

(Issi) Tahun 2014-2017”, SKRIPSI (IAIN Surakarta, 2018).

Saputra, Reza. “Pengaruh BI RATE, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan SBIS

terhadap Indeks Saham Syaeiah Indonesia (ISSI)” SKRIPSI (UIN

Raden Fatah Palembang, 2017)

Umima, Arie Rusmay Niswanti. “Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar, dan

Suku Bunga Terhadap Indeks Sahamdijakarta Islamic Index (JII)

periode 2012-2017”, SKRIPSI (IAIN Surakarta, 2018).

Katadata, Tim Redaksi. “Inflasi Sepanjang 2013 capai 8,39%”, diakses pada 31

Mret 2020 pukul 05.20 dalam

Page 95: PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS …etheses.iainponorogo.ac.id/9238/1/Skripsi upload.pdf · Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia Gambar 1.1 tersebut

https://katadata.co.id/berita/2014/01/02Inflasi-sepanjang2013-capai-

839%.

Ramadhan, Ilham. “Inflasi Desember 2019 Tercatat 0,34%,” dalam

https://mediaindonesia.com/read/detail/280901-iflasi-desember-2019-

tercatat-034, (diakses pada tanggal 10 Maret 2020, jam 21.25).

Uly, Yohana Artha. “Inflasi 2019 Rendah, Begini Penjelasan bank Indonesia,”

diakses pada 31 Maret 2020 pukul 05.30 dalam

https://economy.okezone.com/read/2020/01/30/2020/2148934/inflasi-

2019-begini-penjelasan-bank-indonesia.