pengaruh iklim organisasi, beban kerja, dan konflik … · pengaruh iklim organisasi, beban kerja,...

146
PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR BOGOR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Setia Chandra Wiati NIM: 109070000126 Oleh: Setia Chandra Wiati NIM: 109070000126 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Upload: others

Post on 11-Feb-2020

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN

KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL

PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR BOGOR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Setia Chandra Wiati

NIM: 109070000126

Oleh:

Setia Chandra Wiati

NIM: 109070000126

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 3: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 4: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 5: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit,

kecemasan, kesedihan, marabahaya dan juga kesusahan, hingga

duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan

dosa-dosanya dengan hal tersebut” (HR. Bukhari & Muslim)

“always be your self and never be anyone else

even if they look better than you”

“Sukses berjalan dari satu kegagalan ke

kegagalan yang lain, tanpa kita

kehilangan semangat” (Abraham Lincoln)

Skripsi ini aku persembahkan untuk semua orang yang kusayangi,

Terutama untuk Kedua orang tuaku, dan seseorang istimewa

Yang tak henti-hentinya selalu memberikan doa, dukungan, semangat,

waktu, tenaga dan nasihat yang sangat berharga.

Juga untuk Almamater kutercinta,

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 6: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

v

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

(B) April 2015

(C) Setia Chandra Wiati

(D) Pengaruh Iklim Organisasi, Beban Kerja, dan Konflik Peran

Terhadap Kelelahan Emosional pada Tenaga Buruh di PT.

Dreamwear di Bogor

(E) Xii + 92 halaman + 45 lampiran

(F) Setiap orang sering mengalami keadaan cepat lelah apabila dihadapkan

dengan suatu tugas yang tidak disukai. Merasa telah bekerja cukup lama

namun tidak mendapatkan hasil yang nyata atau tanpa perasaan pasti akan

dapat melemahkan semangat seseorang yang disebut dengan kelelahan

emosional. Kelelahan emosional adalah perasaan emosional yang

berlebihan dan sumber daya emosional seseorang yang telah habis atau

hilangnya tenaga, kehilangan gairah kerjadan bersikap acuh tak acuh

dalam pekerjaannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi,

beban kerja dan konflik peran terhadap kelelahan emosional pada tenaga

buruh di PT. Dreamwear di Bogor. Adapun variabel iklim organisasi

dalam penelitian ini terdiri atas enam dimensi (struktur, standar, tanggung

jawab, dukungan, komitmen, penghargaan), beban kerja enam dimensi

(usaha, frustasi, performansi, tuntutan temporal, tuntutan fisik, tuntutan

mental), dan konflik peran tiga dimensi (konflik antar individu dengan

perannya, konflik intrarole dan konflik interrole). Teknik pengambilan

sampel menggunakan non probability sampling dan jumlah sampel

penelitian ini mencangkup 183 orang dari 1.160 pegawai buruh pabrik.

Adapun uji validitas penelitian menggunakan CFA (Comfirmatory Factor

Analysis) dan analisis data menggunakan uji regresi berganda.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan iklim organisasi (dukungan), beban kerja(kinerja

dan tuntutan fisik) dan konflik peran (konflik antar individu dengan

perannya, konflik intrarole dan konflik interrole)terhadap kelelahan

emosional dengan signifikansi sebesar 0.0000 atau P<0.05. Adapun nilai R

Square (R2) dari semua variabel penelitian yang telah diujikan adalah

sebesar 0.849 artinya 15 independent variable yang diteliti memiliki

konstribusi sebesar 84.9% terhadap kelelahan emosional sedangkan

15.1%sisanya dipengaruhi variabel lain diluar penelitian. Dari 15 variabel

independen, hanya enam variabel yang signifikan yaitu, dukungan, kinerja,

tuntutan fisik, konflik antar individu dengan perannya, konflik intrarole

dan konflik interrole terhadap kelelahan emosional pada pegawai buruh

PT. Dreamwear di Bogor.

Kata kunci : Kelelahan emosional,iklim organisasi, beban kerja dan

konflik peran.

Bahan Bacaan : 8buku +22 jurnal +1 skripsi

Page 7: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb

Alhamdulillah rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh iklim organisasi, beban

kerja dan konflik peran terhadap kelelahan emosional pada tenaga buruh di PT.

Dreamwear di Bogor”.Shalawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan

indahnya hidup di bawah naungan Islam.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Abd. Mujib,

M.Si. Wakil Dekan Bidang akademik Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si,

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dra. Diana Mutiah, M.Si dan Wakil

Dekan Bidang Administrasi Umum Ikhwan Luthfi, M.Si yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penelitian ini.

2. Dosen pembimbing skripsi Ikhwan Lutfi, M.Psi danDrs.Akhmad Baidun,

M.Si. Penulis sangat berterima kasih dan merasa sangat beruntung dibimbing

oleh keduanya. Bimbingan beliau telah membuka wawasan serta menambah

pengetahuan penulis mengenai banyak hal. Bekerja keras dan jujur dalam

bekerja merupakan semangat yang beliau berikan untuk penulis. Terima kasih

atas segala arahan, masukan, kritik serta koreksi dalam pengerjaan skripsi ini.

3. Dosen Pembimbing Akademik Dra Zahrotun Nihayah, M.Si yang telah

memberikan dukungan kepada penulis.

Page 8: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

vii

4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan limpahan ilmu tidak ternilai dan banyak

membantu penulis

5. Keluarga penulis, ibu Misa Yanuanda, ayah Sukma Rahayu dan adikku

tercinta Indah Dwi Rizky. Terima kasih atas do’a pada setiap ibadahnya,

masukan, semangat, cinta, kasih sayang yang tulus kepada penulis. Kalianlah

yang telah membuat penulis bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam

mengerjakan penelitian ini.

6. Sahabat-sahabat penulis : Nella, Nursabila, Awliya, Maulidia, Mery, Nella,

Feny, Tuty, Wiwi terima kasih untuk kebahagiaan dan semangat yang sudah

kalian ciptakan untuk penulis.

7. Motivator Eltuka Darma P yang tidak pernah lelah memberikan motivasi,

semangat, do’a dan dukungan agar tidak mudah menyerah dalam

mengerjakan penulisan ini.

8. Mentor skripsi Farhanah Murniasih, Fikri Mubarok, Tia Gustiana, dan Pridina

Noorfitriani yang selalu memberi masukan dan arahan dalam penulisan ini,

terima kasih atas segala waktu yang telah diberikan.

9. Psikologi UIN C 2009 yang telah menjadi keluarga baru bagi penulis yang

telah memberikan banyak cerita selama ini.

10. Semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih.

Semoga Allah memberikan pahala yang tak henti sebagai balasan atas segala

kebaikan dan bantuan yang diberikan. Harapan penulis, semoga skripsi ini

memberi manfaat, khususnya bagi penulis sendiri, para pembaca dan seluruh

pihak terkait.

Jakarta, April 2015

Penulis

Page 9: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii

LEMBAR ORISINALITAS .......................................................................... iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………….….……. 1-12

1.1. Latar Belakang Masalah…………………..…………….. 1

1.2. Batasan danPerumusanMasalah…………..…………...… 6

1.2.1. Pembatasan Masalah ……………………..……. 6

1.2.2. Perumusan Masalah ……………………..……. 7

1.3. TujuanPenelitian..……………………..……………….... 9

1.4. Manfaat Penelitian …..……………………..…………… 10

1.5. SistematikaPenulisan……………………………………… 10

BAB 2 LANDASAN TEORI…………………………………………… 13- 38

2.1. Kelelahan Emosional…………..…………………….…..… 13

2.1.1. Definisi kelelahan emosional…….….……………. 13

2.1.2. Dimensi kelelahan emosional…………………….. 14

2.1.3. Pengukuran kelelahan emosional………………… 17

2.1.4. Faktor- faktor terjadinya kelelahan emosional….… 18

2.2. Iklim Organisasi……….……………………………...……. 18

2.2.1. Definisi Iklim Organisasi……...…………………... 18

2.2.2. Dimensi iklim organisasi……..………...…………. 20

2.2.3. Pengukuran iklim organisasi……….…………..….. 21

2.3. Beban Kerja…………………..……………………......….. 22

2.3.1. Definisi Beban Kerja ……………………………. 22

2.3.2. Dimensi beban ke rja …………….....................… 23

2.3.3. Pengukuran beban kerja.….……..........................… 25

2.4. Konflik Peran …………………………………………….. 26

2.4.1. Definisi Konflik Peran…………………………….. 26

2.4.2. Dimensi konflik peran…………………………….. 28

2.4.3. Pengukuran konflik peran………………………..... 30

2.5.KerangkaBerpikir ……………………………………………. 30

2.6.HipotesisPenelitian……………………………………..……... 36

Page 10: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

ix

BAB 3 METODE PENELITIAN ….……………………….………... 39- 56

3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ….…….…..….... 39

3.2. Variabel Penelitian …………………………………...... 39

3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian…………………. 40

3.3.1. Definisi Operasional Kelelahan Emosional………... 40

3.3.2. Definisi Operasional Iklim Organisasi……………... 40

3.3.3. Definisi Operasional Beban Kerja…………………. 41

3.3.4. Definisi Operasional Konflik Peran………………... 42

3.4. Instrumen Pengumpulan Data …………….………….…... 42

3.4.1. Skala Kelelahan Emosional……………………… 44

3.4.2. Skala Iklim Organisasi……………………………. 45

3.4.3. Skala Beban Kerja………………………………. 46

3.4.4. Skala Konflik Peran……………………………… 47

3.5. Uji Validitas Konstruk…………………………..……...… 47

3.5.1. Uji Validitas Konstruk Kelelahan Emosional……. 47

3.5.2. Uji Validitas Konstruk Iklim Organisasi…………. 49

3.5.3. Uji Validitas Konstruk Beban Kerja……………... 50

3.5.4. Uji Validitas Konstruk Konflik Peran……………. 52

3.6. Teknik Analisis Data……………………………………… 53

3.7. Prosedur Penelitian………………………………………… 55

BAB 4 HASIL PENELITIAN ……………………………..……. 57- 74

4.1. GambaranUmum SubjekPenelitian …………………… 57

4.2. Deskripsi Statistik Masing-masing Variabel Penelitian….. 57

4.3. Kategorisasi Skor Variabel Penelitian…………..………… 59

4.3.1. Kategorisasi Tingkat Kelelahan Emosional……… 59

4.3.2. Kategorisasi Tingkat Iklim Organisasi…………… 60

4.3.3. Kategorisasi Tingkat Beban Kerja……………….. 62

4.3.4. Kategorisasi Tingkat Konflik Peran……………... 63

4.4. Uji Hipotesis Penelitian…………………………………... 64

4.4.1. Analisis Regresi Variabel Penelitian……………... 64

4.4.2. Pengujian Proporsi Varian

Masing-masing Independen Variabel……………. 71

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ……….…….….…. 75-84

5.1. Kesimpulan …………………………….......................... 75

5.2. Diskusi……………………………..………….….….……. 75

5. 3. Saran ……………………….………………….……….... 83

5. 3. 1. Saran Teoritis ………………….……..…............... 83

5. 3. 2. Saran Praktis …………………………..…....….... 84

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 86

Page 11: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor PengukuranSkala........................................................ 43

Tabel 3.2 Blue Print Kelelahan Emosional………………………… 44

Tabel 3.3 Blue Print Iklim Organisasi……………………………… 45

Tabel 3.4 Blue Print Beban Kerja…………………………………… 46

Tabel 3.5 Blue Print Konflik Peran………………………………… 48

Tabel 3.6 Muatan Faktor Kelelahan Emosional…………………… 49

Tabel 3.7 Muatan Faktor Iklim Organisasi………………………… 50

Tabel 3.8 Muatan Faktor Beban Kerja……………………………... 52

Tabel 3.9 Muatan Faktor Konflik Peran……………………………. 53

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian……………………. 57

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian…………………... 58

Tabel 4.3 Pedoman Interpretasi Skor………………………………. 59

Tabel 4.4 Kategorisasi Kelelahan Emosional………………………. 60

Tabel 4.5 Kategorisasi Iklim Organisasi……………………………. 60

Tabel 4.6 Kategorisasi Beban Kerja………………………………… 62

Tabel 4.7 Kategorisasi Konflik Peran……………………………….. 63

Tabel 4.8 Model Summary Analisis Regresi………………………… 65

Tabel 4.9 Tabel Anova .....................................................................… 65

Tabel 4.10 Koefisien Regresi................................................................. 66

Tabel 4.11 Kontribusi Varians Independent Variabel............................. 72

Page 12: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kurva Produksi Harian………………………………… 16

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir………………………………………. 38

Page 13: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Surat Permohonan Izin Penelitian dan Kuesioner……….. 89

Lampiran B : Data Mentah……………………………………………… 90

Lampiran C : Syntax dan Path Diagram………………………………… 91

Lampiran D : Output SPSS……………………………………………… 92

Page 14: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah

dan pembatasan masalah, tujuan penelitian baik secara teoritis maupun praktis,

serta sistematika penulisan.

1.1. Latar Belakang Masalah

Bekerja merupakan aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan

bekerja, manusia berharap akan memperoleh suatu keadaan yang lebih

memuaskan daripada keadaan sebelumnya. Dalam memilih pekerjaan,

pertimbangan kesehatan dan kenyamanan dalam bekerja masih kurang

diperhatikan, karena masalah yang sering disoroti adalah masalah upah, padahal

kesehatan dan kenyamanan dalam bekerja merupakan persoalan penting dan akan

mempengaruhi produktivitas dan kepuasan buruh pabrik dalam bekerja.

Berdasarkan fenomena yang peneliti temukan dilapangan pegawai buruh

pabrik di PT. Dreamwear rata-rata bekerja delapan jam perhari termasuk waktu

istirahat makan siang selama enam hari dalam satu minggu, kecuali hari raya atau

hari lain. Mereka bekerja dengan posisi kerja yang statis di depan mesin jahit

mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB dengan waktu istirahat

pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Apabila diperlukan untuk lembur,

pegawai buruh pabrik bekerja lebih dari delapan jam perhari. Selain itu mereka

juga harus mengerjakan pekerjaan yang rutin setiap hari. Sehingga kesempatan

untuk bersosialisasi juga kurang dan dapat disimpulkan dari fenomena diatas

bahwa pegawai buruh pabrik berpotensi mengalami kelelahan emosional.

Page 15: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

2

Pada bulan Desember 2014 peneliti melakukan wawancara terhadap 10

buruh pabrik bagian sewing dan delapan dari buruh tersebut mengeluhkan dampak

dari padatnya jam kerja yang mereka lakukan. Salah satu akibatnya pegawai

buruh kurang memiliki kesempatan untuk bersosialisasi tidak hanya itu pegawai

buruh mengalami gangguan kesehatan seperti sakit kepala, sakit pinggang, pegal-

pegal dan sesak nafas. Pabrik tidak memberikan kesejahteraan bagi pegawai

buruhnya, hanya tenaga buruh yang diperlukan. Bagi buruh hal ini sengaja mereka

abaikan dan tetap menjalani aktivitasnya sehari-hari, dikarenakan kebutuhan

hidup yang mendesak. Tidak ada pilihan lain bagi buruh untuk mendapatkan upah

selain bekerja sampai lembur agar upah yang didapat lebih besar.

Anastasi (1993) dalam buku “Psikologi Terapan” menyatakan bahwa

kelelahan (emosional) dalam pekerjaan dapat muncul dalam berbagai bentuk,

tergantung pada jenis atau macam pekerjaan yang sedang dilakukannya. Akibat

perasaan lelah dirasakan oleh seseorang seperti sakit pada otot, kaku atau kejang

pada (muskular) otot, kesulitan berfikir, merasakan kantuk dan jenuh. Seringkali

perasaan lelah ini sulit dibedakan dari jemu (jenuh) atau kehilangan minat pada

pekerjaan. Sebagaimana halnya dengan kelelahan (emosional), perasaan lelah

dapat dikenali dari berbagai ciri atau gejala diantaranya: lamban dalam bekerja,

banyak melakukan kesalahan, kurang efesien dalam bekerja. Seseorang yang

mengalami kelelahan dengan derajat sangat berat akan dapat berakibat fatal

seperti kecelakaan dalam kerja (Anastasi, 1993).

Awal abad ke-20 telah dikembangkan penelitian eksperimen dalam

industri, mengenai perasaan letih atau lelah maupun menurunnya produktivitas

Page 16: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

3

yang umumnya mempengaruhi motivasi dan sikap individu. Setiap orang sering

mengalami keadaan cepat lelah apabila dihadapkan dengan suatu tugas yang tidak

disukai. Merasa telah bekerja cukup lama namun tidak mendapatkan hasil yang

nyata atau tanpa perasaan pasti akan dapat melemahkan semangat seseorang. Atas

dasar inilah banyak peneliti menaruh perhatian pada indikator fisiologis dari

kelelahan (emosional). Banyak indikator kelelahan (emosional) telah diteliti

(Cormick, 1976). Menurut Anastasi (1993), kelelahan (emosional) secara umum

dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: kimiawi (misalnya unsur darah dan

urine, konsumsi oksigen), elektris (misalnya electroencephalogram,

elektromyograf untuk kelompok otot tertentu, galvanic skin respon) dan fisiologis

(misalnya tekanan darah, denyut jantung, dan suhu tubuh).

Menurut Zuriyah (2007) menjelaskan bahwa kelelahan emosional dapat

disebabkan karena pekerjaan individu itu sendiri, rekan sekerja, maupun atasan,

konflik dalam rumah tangga dan masyarakat. Kelelahan emosional juga dapat

terjadi pada individu yang melakukan pekerjaan dengan motivasi yang kurang

atau tanpa motivasi. Individu yang terpaksa bekerja karena tidak suka, dorongan

kebutuhan dan adanya tekanan akan cepat menjadi lelah, sehingga melihat

pekerjaan yang jumlahnya banyak akan menyebabkan timbulnya rasa lelah

bahkan sebelum bekerja pada buruh pabrik. Zuriyah (2007) yang melakukan

penelitian terhadap buruh pabrik konveksi menemukan bahwa konflik mental

yang terdiri dari konflik peran, dan beban kerja yang berlebih dapat

mempengaruhi kelelahan emosional yang dialami para buruh pabriknya. Selain

Page 17: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

4

konflik mental, lingkungan perusahaan yang tidak kondusif dapat mempengaruhi

kelelahan emosional yang timbul pada buruh pabrik.

Tingkat kelelahan (emosional) yang tinggi dapat mengakibatkan gangguan

hubungan interpersonal (hubungan individu dengan orang lain) di tempat kerja

atau dalam kehidupan secara umum. Selain itu, juga mengakibatkan munculnya

gangguan klinis pada individu, seperti kelelahan emosi dan ketidakefektifan

dalam bekerja (Moore, 2000 dalam Anastasi, 1993).

Kelelahan emosional dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu iklim organisasi,

peran konflik dan beban kerja. Iklim organisasi diasumsikan sebagai suasana yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan di tempat kerja. Manajemen yang

mampu menciptakan atau membangun iklim yang menyenangkan, dapat

membangun motivasi kerja seluruh anggotanya. Berdasarkan penelitian

sebelumnya, adanya dukungan sosial dan personal, iklim organisasional yang

positif dan hubungan kelompok yang baik dapat menghilangkan kelelahan.

(Cordes & Dougherty, 1993; Wright & Hofboll, 2004).

Faktor selanjutnya yang diduga dapat mempengaruhi kelelahan emosional

adalah beban kerja. Pegawai buruh yang memiliki beban pekerjaan berlebih akan

berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan, seperti rasa bosan, lelah atau merasakan

ketidakpuasan. Workload (beban kerja) dapat diasumsikan sebagai suatu beban

yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang melebihi takaran kesanggupannya.

Beban kerja baik bobot maupun waktu kerja akan dapat berpengaruh negatif bagi

seorang individu, karena dapat menurunkan prestasi kerja. Beban kerja yang

berlebihan dapat menimbulkan kelelahan fisik dan mental, sehingga menjadi

Page 18: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

5

sumber stres. Stres inilah yang kemudian berkembang menjadi kelelahan

emosional (Gibson, Ivancevich & Donnely, 2012).

Menurut penelitian dari Maslach, Schaufeli dan Leiter (2001), bahwa

beban kerja yang tinggi yang ditambah dengan kondisi waktu yang sempit sangat

berhubungan dengan kelelahan terutama kelelahan emosional. Individu yang

memiliki waktu yang lebih sedikit untuk beristirahat dari pekerjaannya akan lebih

mudah mengalami kelelahan (Maslach, 1999). Tuntutan yang terlalu tinggi

terhadap seseorang dengan pekerjaannya dapat memicu stres dan kelelahan

emosional. Hal ini dikarenakan terdapat batasan dengan apa yang dapat dilakukan

oleh seseorang, jika seseorang dituntut harus melebihi apa yang harus

dilakukannya, mereka dapat menghadapi hal yang serius dalam kelelahan.

Selain iklim organisasi, beban kerja, selanjutnya konflik peran diduga turut

memberikan kontribusi terhadap kelelahan emosional pada tenaga buruh. Menurut

Hartline dan Farrel (dalam Babakus et al., 1999), konflik peran dipengaruhi oleh

adanya motivasi yang melemah dan evaluasi terhadap perilaku individu dalam

organisasi. Lebih lanjut dikatakan bahwa konflik peran itu secara langsung

menimbulkan pengaruh yang sangat kuat terhadap kepuasan kerja, kerajinan,

kecepatan dalam bekerja dan kemampuan menyesuaikan diri. Adanya kelelahan

emosional akan menyebabkan menurunnya kepuasan kerja, kerajinan dan

kecepatan dalam bekerja menurun dan kemampuan menjadi statis. Babakus et al.,

(1999) juga menyatakan bahwa kelelahan emosional berasal dari konflik peran.

Dalam hubungannya dengan konflik peran terhadap kelelahan emosioanl,

penelitian dari Bacharach, et al., (1991) menyatakan bahwa konflik peran

Page 19: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

6

mempunyai pengaruh positif yang kuat terhadap kelelahan emosional. Selain itu,

ditemukan bahwa tingginya kelelahan emosional mempengaruhi langsung secara

signifikan terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin melakukan penelitian untuk

mengetahui penyebab yang berjudul pengaruh iklim organisasi, beban kerja,

konflik peran terhadap kelelahan emosional.

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi agar permasalahan penelitian tidak meluas, maka masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh iklim organisasi, beban kerja dan

konfik peran terhadap kelelahan emosional. Adapun pengertian konstruk menjadi

objek penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Kelelahan emosional

Kelelahan emosional adalah perasaan emosional yang berlebihan dan sumber

daya emosional seseorang yang telah habis atau hilangnya tenaga, kehilangan

gairah kerja dan bersikap acuh tak acuh dalam pekerjaannya. Pada penelitian

ini menggunakan dimensi kelelahan emosional yang revelan yaitu: fisik,

emosi dan mental (Maslach & Jackson, 1981).

2. Iklim organisasi

Iklim organisasi adalah suatu yang dapat diukur pada lingkungan kerja baik

secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada buruh pabrik dan

pekerjaannya dimana tempat mereka bekerja dengan asumsi akan berpengaruh

pada motivasi dan perilaku buruh pabrik. Stringer (dalam kanten & Er Ulker,

Page 20: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

7

2013) menyatakan terdapat enam dimensi iklim organisasi yaitu struktur,

standar, tanggung jawab, penghargaan, dukungan, komitmen.

3. Beban kerja

Beban kerja adalah hubungan antara sejumlah kapasitas proses mental dan

fisik dengan sejumlah tugas yang dibutuhkan dalam bekerja. Hart dan

Staveland, 1988 (dalam Rubio, et al., 2004) menyatakan terdapat enam

dimensi beban kerja yaitu tuntutan mental, tuntutan fisik, tuntutan waktu,

performansi, usaha, dan frustasi.

4. Konflik peran

Konflik peran adalah suatu posisi yang memiliki harapan untuk berkembang

dari norma yang dibangun. Seorang individu akan mengalami konflik peran

dalam organisasi jika yang bersangkutan menerima peran yang tidak sesuai

dengan perilaku peran yang tepat. (Luthans, 2002) menyatakan terdapat tiga

dimensi konflik peran yaitu konflik antar individu dengan perannya, konflik

intrarole dan konflik interrole.

5. Karakteristik subyek dalam penelitian ini adalah buruh pabrik bagian sewing,

buruh yang telah bekerja minimal satu tahun.

1.2.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian

ilmiah. Perumusan masalah berguna untuk mengatasi kerancuan dalam

pelaksanaan penelitian. Berdasarkan masalah yang dijadikan fokus penelitian,

masalah pokok penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Page 21: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

8

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan struktur terhadap kelelahan

emosional?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan standar terhadap kelelahan

emosional?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan tanggung jawab terhadap kelelahan

emosional?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dukungan terhadap kelelahan

emosional?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan komitmen terhadap kelelahan

emosional?

6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penghargaan terhadap kelelahan

emosional?

7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan usaha terhadap kelelahan

emosional?

8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan frustasi terhadap kelelahan

emosional?

9. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan performansi terhadap kelelahan

emosional?

10. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan tuntutan temporal terhadap

kelelahan emosional?

11. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan tuntutan fisik terhadap kelelahan

emosional?

Page 22: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

9

12. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan mental terhadap kelelahan

emosional?

13. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan konflik antar individu dengan

perannya terhadap kelelahan emosional?

14. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan konflik intrarole terhadap kelelahan

emosional?

15. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan konflik interrole terhadap kelelahan

emosional?

16. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan struktur, standar, tanggung jawab,

dukungan, komitmen, penghargaan, usaha, frustasi, kinerja (performance),

tuntutan waktu (temporal demand), tuntutan fisik (physical demand), tuntutan

mental (mental demand), konflik antar individu dengan perannya, konflik

intrarole, dan konflik interrole terhadap kelelahan emosional?

1. 3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari dilakukannya penelitian ini, yaitu untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara iklim organisasi, beban kerja, dan konflik peran

terhadap kelelahan emosional?

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari dilakukannya penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh struktur, standar, tanggung jawab, penghargaan,

dukungan, dan komitmen terhadap kelelahan emosional.

Page 23: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

10

2. Untuk mengetahui pengaruh usaha, frustasi, kinerja, tuntutan waktu, tuntutan

fisik, dan tuntutan mental terhadap kelelahan emosional.

3. Untuk mengetahui pengaruh konflik antar individu dengan perannya, konflik

intrarole dan konflik interrole terhadap kelelahan emosional.

4. Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi, beban kerja dan konflik peran

terhadap kelelahan emosional.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi keterkaitan antara iklim organisasi, beban kerja, dan konflik peran

terhadap kelelahan emosional pada buruh pabrik. Selain itu, penelitian ini

juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pengemban teori psikologi, khususnya

yang berhubungan dengan psikologi industri dan organisasi.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini dapat menjadi gambaran mengenai perilaku buruh pabrik

sehingga dapat diimplementasikan untuk melakukan modifikasi perilaku

selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan inspirasi bagi buruh pabrik

dalam mengembangkan perilaku yang positif.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode penulisan APA

(American Psychology Association) Style. Terdiri dari lima bab, yaitu:

Page 24: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

11

Bab 1 : PENDAHULUAN

Pada bab 1 ini memuat latar belakang masalah, perumusan dan

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab 2 ini, peneliti menguraikan tentang berbagai teori mengenai

variabel yang digunakan, yaitu kelelahan emosional yang terdiri dari

definisi kelelahan emosional, dimensi kelelahan emosional, pengukuran

kelelahan emosional; iklim organisasi, yang terdiri dari definisi iklim

organisasi, dimensi dari iklim organisasi, dan pengukuran iklim

organisasi; beban kerja, yang terdiri dari definisi beban kerja, dimensi

beban kerja, dan pengukuran beban kerja serta konflik peran yang

terdiri dari definisi konflik peran, dimensi konflik peran serta

pengukuran dari konflik peran Selain itu, bab ini berisi kerangka

berpikir, dan hipotesis.

Bab 3 : METODE PENELITIAN

Pada bab 3 ini memuat jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian,

variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, dan prosedur

pengujian alat ukur.

Bab 4 : HASIL PENELITIAN

Pada bab 4 ini memuat presentasi dan analisis data mengenai analisa

deskriptif, dan uji hipotesis.

Page 25: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

12

Bab 5 : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab 5 ini memuat keseluruhan isi dari penelitian dan kesimpulan

hasil penelitian. Dalam bab ini juga memuat diskusi dan saran.

Page 26: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

13

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab dua ini dijelaskan mengenai pengertian yang berkaitan dengan variabel

penelitian. Seperti batasan tentang iklim organisasi, konflik peran, beban kerja

dan kelelahan emosional. Kemudian kerangka berfikir penelitian yang

menjelaskan pengaruh iklim organisasi, beban kerja dan konflik peran terhadap

kelelahan emosional serta hipotesis penelitian.

2.1. Kelelahan Emosional

2.1.1. Definisi kelelahan emosional

Kelelahan emosional adalah yang paling penting dari dimensi burnout.

Kelelahan adalah bagian penting dari tekanan memaksa, karena bekerja yang

terlalu keras mewakili perasaan kehilangan energi dan rasa yang benar-benar

ditekan ke luar dari kekuatan fisik dan emosional (Talip, 2013). Menurut Maslach

dan Jackson (1981), kelelahan emosional adalah perasaan emosional yang

berlebihan dan sumber daya emosional seseorang yang telah habis atau hilang

tenaga, kehilangan gairah kerja dan bersikap acuh tak acuh dalam pekerjaan

(dalam Miranda, 2013).

Gaines dan Jermier (1983) menyatakan bahwa kelelahan emosional terjadi

pada individu yang menghadapi tuntutan emosional dan psikologis yang

mengakibatkan penurunan perasaan dan perhatian (Witt, Andrews, & Carlon,

2003). Adapun definisi lain dari kelelahan emosional menurut Pines dan Aronson

(1989) yaitu kelelahan pada individu yang berhubungan dengan perasaan pribadi

yang ditandai dengan rasa tidak berdaya dan depresi.

Page 27: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

14

Cordes dan Dougherrty (1993), menyatakan bahwa kelelahan emosional

adalah karakteristik yang ditandai dengan kelelahan yang ekstrim, kurang energi

dan penekanan sumber daya emosional untuk mengatasi tuntutan lanjutan dalam

pekerjaan (Talip et al., 2013). Menurut Mulki, Jaramillo, dan Locander (2006),

kelelahan emosional adalah mengacu pada perasaan yang dikuras oleh tugas di

tempat kerja. Dapat diasumsikan bahwa buruh pabrik yang mengalami kelelahan

emosional akan merasakan lelah yang sangat berlebih, lalu mengeluarkan sedikit

usaha untuk mengerjakan tugas pekerjaannya, dan akan menolak untuk membantu

orang lain yang membutuhkan bantuan (Golparvar, Kamkar & Javadian, 2012).

Chaplin, (2006) dalam Kamus Lengkap Psikologi, mendefinisikan

exhaustion (kelelahan, keletihan, kepayahan); sebagai satu kondisi metabolisme

yang terkuras habis, dengan ciri yang sangat lelah, kegiatan di bawah normal

(underactivity) dan kepekaan minimal terhadap rangsangan. Keadaan akhir dari

sindrom adaptasi, dicirikan dengan pengurasan habis habisan secara metabolisme.

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, peneliti menyimpulkan

bahwa kelelahan emosional adalah perasaan emosional yang berlebihan dan

sumber daya emosional seseorang yang telah habis atau hilang tenaga, kehilangan

gairah kerja dan bersikap acuh tak acuh dalam pekerjaan.

2.1.2. Dimensi kelelahan emosional

Menurut Maslach, Schaufeli dan Leiter, 2001 (dalam Miranda, 2013) ada tiga

dimensi tentang kelelahan:

Page 28: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

15

1. Fisik

Fisik adalah gambaran berupa tubuh yang akan melakukan segala aktivitas

pekerjaan. Fisik individu ditandai dengan meningkatnya detak jantung dan

tekanan darah, gangguan lambung (gangguan gastrointestinal), mudah terluka,

mudah lelah secara fisik, ketegangan otot serta problem tidur (seperti sulit tidur,

ataupun terlalu banyak tidur). Fisik akan mengeluarkan energi yang berhubungan

erat dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya

ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran: kecepatan

denyut jantung dan konsumsi oksigen.

2. Emosi

Emosi merupakan salah satu dimensi berpengaruh besar terhadap sikap manusia.

Bersama dengan dua dimensi lainnya, yakni kognitif (daya pikir) dan konatif

(psikomotorik), emosi atau yang sering disebut dimensi afektif, merupakan

penentu sikap, salah satu predisposisi perilaku manusia. Emosi terdapat di dalam

komponen afektif manusia. Kelelahan di dalam hal emosi yaitu: mudah lupa, sulit

berkonsentrasi, mudah menangis, mengalami kebosanan, putus asa, mudah cemas,

gelisah, mudah marah dan kesepian.

3. Mental

Mental diartikan sebagai kepribadian yang merupakan kebulatan yang dinamik

yang dimiliki seseorang yang tercermin dalam sikap dan perbuatan atau terlihat

dari psikomotor. Dalam ilmu psikiatri dan psikoterapi, kata mental sering

digunakan sebagai ganti dari kata personality (kepribadian) yang berarti bahwa

mental adalah semua unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap (attitude) dan

Page 29: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

16

perasaan yang dalam keseluruhan dan kebulatannya akan menentukan corak laku,

cara menghadapi suatu hal yang menekan perasaan, mengecewakan atau

menggembirakan, menyenangkan dan sebagainya. Mental merupakan kelelahan

yang berupa ketegangan, sensitif, memendam perasaan, mengurung diri,

kehilangan fungsi intelektual serta menurunnya harga diri dan percaya diri.

Proses terjadinya kelelahan emosional

Produksi Makan Siang

Pagi Sore

Gambar 2.1

Kurva Produksi Harian

Proses ini dapat dilihat pada kurva produksi normal, seperti terlihat pada grafik

diatas. Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada masa “pemanasan” yang terjadi

saat jam awal (pagi-sore), produksi naik sampai pada puncaknya pada waktu

sebelum tengah hari dan pada waktu puncak ke-2 (walaupun lebih rendah dari

puncak yang pertama) pada waktu sore. Jam penutupan (baik pagi maupun sore)

ditandai oleh penurunan tajam dalam produksi. Kurva produksi ini dianggap

sebagai gambaran kematian bertahap mesin manusia. Bekerja dengan segar pada

waktu pagi, kemudian menjadi lelah secara bertahap; agak segar lagi setelah

istirahat siang, kemudian memburuk lagi.

Page 30: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

17

Hampir dapat dipastikan bahwa suatu kelelahan emosional berkenaan dengan

pekerjaan dalam industri adalah akibat dari adanya aktivitas yang berlebihan.

Contohnya, dalam pabrik baja atau pertambangan batu bara mungkin paling

banyak menggunakan tenaga fisik. Jenis kelelahan emosional ini adalah akibat

ketidakcocokan antara manusia sebagai organisme fisiologis dengan tuntutan

kerja (Schneider, 1986).

2.1.3. Pengukuran Kelelahan Emosional

Skala kelelahan emosional dari Maslach Burnout Inventory (MBI; Maslach &

Jackson, 1986) digunakan untuk mengukur perasaan emosional berkepanjangan

seseorang. Skala ini terdiri dari delapan soal item dan menyertakann penyataan

seperti “Saya merasa dikuras oleh pekerjaan saya” dan “Saya dibuat frustasi oleh

pekerjaan saya”. Rentang skoring item berkisar dari 00 (tidak pernah) hingga 6

(setiap hari). Alpha Cornbach alat ukur ditemukan sebesar .92.

Dan selanjutnya pengukuran kelelahan emosional dalam jurnal Maslach

Burnout Inventory. Maslach dan jackson (1986, 1996) mendasarkan angket

laporan diri dari guru, the Maslach Burnout Inventory-Human Survey (MBI-HSS),

pada ketiga dimensi dari burnout. Berdasarkan MBI-HSS, sebuah versi telah

dikembangkan untuk mengukur kejengkelan guru (MBI-Educator Survey;

Maslach, Jackson & Schwab, 1996). Meskipun beberapa soal telah sedikit

dimodifikasi, MBI-ES mengukur tiga dimensi yang sama, kelelahan emosional,

depersonalisasi, dan prestasi pribadi.

Page 31: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

18

2.1.4 Faktor- faktor yang mempengaruhi kelelahan emosional

Schaufeli dan Enzmann (dalam Houkes et al., 2003) telah melakukan tinjauan

ekstensif dari literatur kejenuhan dan telah menyimpulkan bahwa kelelahan

emosional sangat dipengaruhi oleh faktor yang terdiri dari beban kerja, tekanan

waktu serta penghargaan akan pekerjaan yang dilakukan, dan kurangnya

dukungan sosial khususnya dalam lingkungan pekerjaan. Berdasarkan temuan

empiris oleh Janssen et al., (1999) faktor kelelahan emosional ditentukan oleh

beban kerja dan kurangnya dukungan sosial. Respon manusia terhadap stress

(seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, yang dihasilkan dari

tingkat yang lebih tinggi yaitu adrenalin, Selye, 1976) untuk mempersiapkan diri

dalam tindakan kasus yang bahaya. Namun ketika stress akan terjadi dan orang-

orang yang mengalami stress setiap hari, dapat mengakibatkan pengurasan dari

satu energi dan keadaan kelelahan emosional. Selain itu ketika seorang buruh

pabrik tidak menerima dukungan sosial dari rekan kerja atau bahkan memiliki

konflik dengan mereka, kelelahan dapat terjadi.

2.2. Iklim Organisasi

2.2.1. Definisi iklim organisasi

Istilah iklim organisasi pertama kalinya dipakai oleh Kurt Lewin pada tahun

1930-an, yang menggunakan istilah iklim psikologi. Kemudian istilah iklim

organisasi dipakai oleh R. Tagiuri dan G. Litwi. Tagiuri mengemukakan sejumlah

istilah untuk melukiskan perilaku dalam hubungan dengan latar atau tempat

(setting) dimana perilaku muncul: lingkungan (environment), lingkungan

pergaulan (milieu), budaya (culture), suasana (atmosfer), situasi (situation), pola

Page 32: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

19

lapangan (field setting), pola perilaku (behaviour setting) dan kondisi

(condition).(dalam Kanten & Er Ulker, 2013).

Berikut dikemukakan oleh Litwin dan R. A. Stringer (dalam Kanten & Er

Ulker, 2013) mendefinisikan iklim organisasi sebagai:

“…a concept describing the subjective nature of quality of the organizational

environtment. Its properties can be perceived experienced by members of the

organizational and reported by them in an appropriate questionnaire”.

Menurut kedua penulis tersebut, iklim organisasi merupakan suatu konsep yang

melukiskan sifat subjektif atau kualitas lingkungan organisasi dan dilaporkan

melalui kuesioner yang tepat.

Keith Davis dan John W. Newstrom (1985) dalam bukunya “perilaku

dalam organisasi” menyatakan bahwa iklim organisasi adalah lingkungan manusia

di dalam mana para pegawai organisasi melakukan pekerjaan mereka. Pengertian

ini dapat mengacu dalam lingkungan suatu departemen, unit perusahaan yang

penting seperti pabrik cabang atau suatu organisasi secara keseluruhan. Kita tidak

dapat melihat atau menyentuh iklim, tetapi ada bila dirasakan. Seperti udara

dalam ruangan, iklim mengitari dan mempengaruhi segala hal yang terjadi dalam

suatu organisasi. Nantinya iklim dipengaruhi oleh hampir semua hal yang terjadi

dalam suatu organisasi dan iklim adalah konsep sistem yang dinamis.

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, peneliti menyimpulkan

bahwa iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi

yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang mengarah

pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi. Dalam

penelitian ini, definisi iklim organisasi yang digunakan adalah sebagai suatu yang

Page 33: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

20

dapat diukur pada lingkungan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung

berpengaruh pada buruh pabrik dan pekerjaannya dimana tempat mereka bekerja

dengan asumsi akan berpengaruh pada motivasi dan perilaku buruh pabrik.

2.2.2. Dimensi iklim organisasi

Stringer (dalam kanten & Er Ulker, 2013) menyebutkan bahwa terdapat enam

karakteristik atau dimensi iklim organisasi yang dapat mempengaruhi motivasi

anggota organisasi untuk berperilaku tertentu, yaitu:

1. Struktur

Struktur merupakan kondisi dimana buruh pabrik dalam melaksanakan tugasnya

bertumpu pada aturan-aturan yang dikenakan terhadap anggota organisasi,

sehingga buruh pabrik dapat bekerja sesuai dengan prosedur serta struktur

organisasi.

2. Standar

Standar merupakan kondisi yang menggambarkan tanggung jawab buruh pabrik

agar dapat memenuhi tujuan akhir perusahaan. Mengukur perasaan tekanan untuk

memperbaiki kinerja dan derajat kebanggaan yang dimiliki buruh pabrik dalam

melakukan pekerjaannya dengan baik. Meliputi kondisi kerja yang dialami buruh

pabrik dalam perusahaan.

3. Tanggung jawab

Tanggung jawab merupakan buruh pabrik diberi kebebasan untuk melaksanakan

tugas dan menyelesaikannya, diberi motivasi yang lebih untuk melaksanakan

tugas tanpa harus selalu mencari persetujuan manajer, diberi keberanian

menanangung resiko dari pekerjaan tanpa rasa takut dimarahi.

Page 34: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

21

4. Penghargaan

Penghargaan merupakan perasaan buruh pabrik diberi imbalan yang layak setelah

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, meliputi imbalan atau upah yang terima

buruh pabrik setelah menyelesaikan pekerjaan. Perasaan buruh pabrik diberi

imbalan yang layak setelah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Meliputi

imbalan atau upah yang terima buruh pabrik setelah menyelesaikan pekerjaan.

5. Dukungan

Dukungan merupakan perasaan percaya dan saling mendukung yang terus

berlangsung diantara anggota kelompok kerja. Dukungan tinggi jika anggota

organisasi merasa bahwa mereka bagian tim yang berfungsi dengan baik dan

merasa memperoleh bantuan dari atasannya, jika mengalami kesulitan dalam

menjalankan tugas. Jika dukungan rendah, anggota organisasi merasa terisolasi

sendiri.

6. Komitmen

Komitmen merupakan perasaan bangga anggota terhadap organisasinya dan

derajat keloyalan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Perasaan komitmen kuat

berasosiasi dengan loyalitas personal. Level rendah komitmen artinya buruh

pabrik merasa apatis terhadap organisasi dan tujuannya.

2.2.3. Pengukuran Iklim Organisasi

Pengukuran dalam mengukur iklim organisasi adalah LSOCQ alat ukur ini

dikembangkan oleh Litwin dan Stringer yang terdiri dari 50 item pernyataan

tentang organisasi, yang terdiri dari 9 dimensi sebelumnya yang terpisah. 9

Page 35: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

22

dimensi yang terpisah hanya diambil 6 dimensi yang digunakan dalam penelitian

ini menghasilkan 34 pernyataan. Dari 6 dimensi yang digunakan untuk sampel ini,

yaitu: struktur, tanggung jawab, identitas, penghargaan, kehangatan dan konflik.

Terdapat croanbach alpha didalam sampel ini untuk setiap masing-masing

dimensi untuk struktur adalah 0.76, tanggung jawab 0.50, identitas 0.75,

penghargaan 0.81, kehangatan 0.75, konflik 0.48. Hanya item kedua dan ketiga

item konflik digunakan karena kombinasi dari empat item mengakibatkan nilai

alpha Cronbach 0.23.

2.3. Beban Kerja

2.3.1. Definisi Beban Kerja

Beban kerja merupakan sebagian dari kapasitas kemampuan pekerja yang

diberikan untuk mengerjakan tugasnya (O’Donnel & Eggermeier, 1986). Beban

kerja adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus

diselesaikan pada waktu tertentu. Kategori lain dari beban kerja adalah kombinasi

dari beban kerja kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja secara kuantitatif yaitu

timbul karena tugas yang terlalu banyak atau sedikit. Sedangkan beban kerja

kualitatif jika pekerja merasa tidak mampu melakukan tugas atau tugas tidak

menggunakan keterampilan atau potensi dari pekerja. (Munandar, 2001)

Menurut DiDomenico (2003), beban kerja (workload) didefinisikan sebagai

pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh seseorang dengan memberikan

kapasitas mereka dalam mencapai tingkat performansi dari suatu pekerjaan

dengan tuntutan yang spesifik. Tuntutan dari suatu pekerjaan atau kombinasi

pekerjaan di antaranya adalah menjaga stabilitas sikap, melakukan aksi fisik, dan

Page 36: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

23

melakukan pekerjaan cognitive (performing cognitive task). Menurut Hart dan

Steveland (dalam Rubio, dkk 2004) disebutkan bahwa beban kerja dideskripsikan

sebagai hubungan antara sejumlah kapasitas proses mental dan fisik dengan

sejumlah tugas yang dibutuhkan dalam bekerja.

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, peneliti menyimpulkan

bahwa beban kerja adalah sejumlah kegiatan, waktu, dan energi yang harus

dikeluarkan seseorang baik fisik maupun mental dengan memberikan kapasitas

mereka untuk memenuhi tuntutan tugas yang diberikan. Dalam penelitian ini,

definisi beban kerja yang digunakan adalah beban kerja hubungan antara

sejumlah kapasitas proses mental dan fisik dengan sejumlah tugas yang

dibutuhkan dalam bekerja.

2.3.2. Dimensi beban kerja

Hart dan Staveland, 1988 (dalam Rubio, et al., 2004) mengemukakan enam

dimensi beban kerja, yaitu:

1. Tuntutan mental (mental demand):

Seberapa besar aktivitas mental dan persepsi yang dibutuhkan untuk melihat,

mengingat dan mencari. Apakah pekerjaan tersebut mudah atau sulit, sederhana

atau kompleks, longgar atau ketat. Sebagai contoh kondisi kebutuhan mental bila

tidak terpenuhi, yaitu: kerusakan alat indera, stamina buruh pabrik yang tidak

stabil, emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian buruh pabrik yang rapuh, dan

motivasi kerja yang rendah.

Page 37: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

24

2. Tuntutan fisik (physical demand):

Jumlah aktivitas fisik yang dibutuhkan, seperti (mendorong, menarik, mengontrol

putaran, dan lain-lain). Kerja fisik adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot

manusia sebagai sumber tenaganya (power). Kerja fisik disebut juga “manual

operation” dimana performans kerja sepenuhnya akan tergantung pada manusia

yang berfungsi sebagai sumber tenaga (power) ataupun pengendali kerja. Kerja

fisik juga dapat dikonotasikan dengan kerja berat atau kerja kasar karena kegiatan

tersebut memerlukan usaha fisik manusia yang kuat selama periode kerja

berlangsung.

3. Tuntutan waktu (temporal demand):

Jumlah tekanan yang berkaitan dengan waktu yang dirasakan selama elemen

pekerjaan berlangsung. Apakah pekerjaan perlahan atau santai atau cepat dan

melelahkan. Waktu kerja merupakan waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan

pekerjaan yang dapat dilakukan pada siang, sore dan malam hari.

4. Kinerja (Performance):

Seberapa besar keberhasilan seseorang di dalam pekerjaannya dan seberapa puas

dengan hasil kerjanya. Aktifitas manusia memerlukan energi yang besarnya

tergantung pada besar dari beban kegiatan yang dilakukan dan kemampuan fisik

dari masing-masing individu. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan

manusia sehingga menyebabkan manusia akan mengalami fatigue, baik kelelahan

fisik maupun kelelahan psikologis, yang akan berakibat pada penurunan

performance kerja.

Page 38: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

25

5. Usaha atau tenaga (effort):

Seberapa keras kerja mental dan fisik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan. Beban usaha adalah sebuah indikator tentang jumlah perhatian atau

tuntutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Dengan beban

usaha yang rendah maka konsentrasi dan perhatian yang dibutuhkan untuk

mengerjakan sebuah tugas akan minimal jumlahnya dan oleh karena itu kinerja

hampir menjadi sesuatu yang otomatis.

6. Tingkat frustasi (frustration level):

Hal ini merupakan suatu akibat dari dorongan yang terhambat yang mencegah

seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Keadaan akan lebih serius jika

pegawai mengalami tingkat frustasi dalam waktu jangka panjang. Contoh: target

kerja yang gagal dicapai, target kerja yang lebih meningkat dari kemampuan,

artinya seseorang akan hidup dengan frustasi hari demi hari sehingga

menyebabkan gangguan emosional yang akan mempengaruhi pekerjaan.

2.3.3. Pengukuran Beban Kerja

Dalam jurnal “Measuring workload of ICU Nurses with a questionnaire survey:

the NASA Task Load Index (TLX)”. Indeks task load NASA (TLX)

dikembangkan lebih dari 20 tahun yang lalu untuk mengukur beban kerja dalam

penerbangan (Hart, 2006; Hart & Staveland, 1988). NASA (TLX) adalah salah

satu alat ukur yang paling banyak digunakan untuk menilai beban kerja

keseluruhan yang subjekif. NASA (TLX) adalah alat multidimensi yang terdiri

dari 6 subskala: Mental Demand (MD), Physical Demand (PD), Temporal

Demand (TD), Frustration (FR), Effort (EF), dan Performance (PE). 20 langkah

Page 39: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

26

skala bipolar yang digunakan untuk mendapatkan peringkat dari dimensi yang

mengakibatkan skor antara 0 dan 100. 6 skala digabungkan untuk menciptakan

beban kerja secara keseluruhan (0-100). Validitas NASA (TLX) diuji pada pilot

yang sedang melakukan penelitian dengan meminta perawat ICU untuk mengisi

kuesioner keandalan (Cronbach’s Alpha) dari keseluruhan skala beban kerja yaitu

0.72 (Hoonakker, dkk : 2011).

2.4. Konflik Peran

2.4.1. Definisi Konflik Peran

Konflik peran terjadi ketika ada berbagai tuntutan dari banyak sumber yang

menyebabkan buruh pabrik menjadi kesulitan dalam menentukan tuntutan apa

yang harus dipenuhi tanpa membuat tuntutan lain diabaikan (Rizzo & Lirtzman,

1970, h. 150-163). Definisi konflik (dari kata con-fligere, conffictum = saling

berbenturan): semua bentuk benturan, tabrakan, ketidaksesuaian, pertentangan,

perkelahian, oposisi, dan interaksi yang antagonis bertentangan. Dalam pengertian

yang negatif, konflik dikaitkan dengan: sifat-sifat kebinatangan yang buas,

kekerasan, penghancuran, irrasionalisme, huru-hara, perang, dan lain-lain. Sebagai

alternatif lain yang positif sifatnya, konflik dikaitkan dengan pengertian

petulangan, hal-hal yang baru, innovasi, pembaharuan, perkembangan, tawakal,

dan lain-lain. Konflik itu merupakan fenomena sosial, dan terdapat pada interaksi-

interaksi individual, interpersonal, inter-kelompok, dan antar-kelompok, sampai

antar-bangsa. Ada pula konflik internal, yaitu konflik-konflik batin didalam diri

sendiri (Kartono, 1994).

Page 40: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

27

Peran (role) adalah pola tindakan yang diharapkan dari seseorang dalam

tindakan yang dilibatkan orang lain. Peran mencerminkan posisi sesorang dalam

sistem sosial dengan hak dan kewajiban, kekuasaan dan tanggung jawab yang

menyertainya. Untuk dapat berinteraksi satu sama lain, orang memerlukan cara

tertentu guna mengantisipasi perilaku orang lain. Peran melakukan fungsi ini

dalam sistem sosial (Davis & Newstrom, 1996).

Konflik peran didefinisikan sebagai kejadian simultan dari dua atau lebih

bentuk tekanan pada tempat kerja, dimana pemenuhan dari satu peran membuat

pemenuhan terhadap peran lainnya lebih sulit (Carnicer, et al., 2004). Artinya

terjadinya konflik peran ketika seseorang yang melaksanakan satu peran tertentu

membuatnya merasa kesulitan untuk memenuhi harapan peran yang lain. Konflik

ini cenderung makin berkembang ketika tuntutan pekerjaan dan tuntutan peran

sosial sebagai tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu,

tingkatan kelelahan setiap orang cenderung berbeda terkait beban konflik dirasa

dan peran dialaminya (Gill, et al., 2006; Burke & Mikkelsen, 2005).

Konflik peran juga terjadi ketika seseorang yang harus berinteraksi

mengalami pertentangan perilaku individu yang diharapkan sehingga ada konflik

peran yaitu ketika ia melaksanakan satu peran tertentu membuatnya kesulitan

memenuhi harapan peran yang lain (Koustelios, et al., 2004). Konflik peran

menurut Luthans (2002) sebagai suatu posisi yang memiliki harapan untuk

berkembang dari norma yang dibangun. Seorang individu akan mengalami konflik

peran dalam organisasi jika yang bersangkutan menerima peran yang tidak sesuai

dengan perilaku peran yang tepat.

Page 41: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

28

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, peneliti menyimpulkan

bahwa konflik peran adalah pertentangan perilaku, pola pikir, dan aktivitas antara

seseorang atau kelompok dengan seseorang atau kelompok lainnya yang dapat

berdampak secara fisik maupun psikis pada yang bersangkutan. Dalam penelitian

ini, definisi konflik peran yang digunakan adalah sebagai suatu posisi yang

memiliki harapan untuk berkembang dari norma yang dibangun. Seorang individu

akan mengalami konflik peran dalam organisasi jika yang bersangkutan menerima

peran yang tidak sesuai dengan perilaku peran yang tepat.

2.4.2. Dimensi konflik peran

Luthans (2002) mendeskripsikan konflik peran melalui tiga dimensi utama, yaitu:

1. Konflik antar individu dengan perannya

Dimana konflik ini terjadi di antara kepribadian individu tersebut dengan harapan

akan peran. Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi

tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh

kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang

individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai

norma produktivitas kelompok dimana ia berada.

2. Konflik intrarole

Dimana konflik ini dihasilkan oleh harapan yang kontradiktif terhadap bagaimana

peran tertentu harus dijalankan. Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang

dengan diri sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki

dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui

bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal sebagai berikut:

Page 42: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

29

Sejumlah kebutuhan dan peranan yang bersaing

Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan dan kebutuhan

itu terlahirkan.

Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan

tujuan.

Terdapatnya baik dimensi yang positif maupun negatif yang menghalangi

tujuan yang diinginkan.

Hal di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acapkali

menimbulkan konflik. Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan

yang tidak menyenangkan. Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :

1. Konflik pendekatan - pendekatan, contoh orang yang dihadapkan pada dua

pilihan yang sama-sama menarik.

2. Konflik pendekatan - penghindaran, contoh orang yang dihadapkan pada dua

pilihan yang sama menyulitkan.

3. Konflik penghindaran - penghindaran, contoh orang yang dihadapkan pada

satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.

3. Konflik interrole

Dimana konflik ini dihasilkan dari persyaratan yang berbeda dari dua atau peran

lebih yang harus dijalankan pada saat yang bersamaan. Konflik Interpersonal

adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan

kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda

status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan

Page 43: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

30

suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik

semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi

yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi

tersebut.

2.4.3. Pengukuran konflik peran

Dalam jurnal “the reliability and validity of role ambiguity dan role conflict

measures pertaining to salespeople” yang diteliti oleh Hill, Hensel dan Bruner,

1993. Pengukuran konflik peran terdiri dari 8 item 7 titik skala Likert, jawaban

pernyataan mulai dari “(sangat tidak benar) sampai (sangat benar)” yang

dimaksud untuk mengukur buruh pabrik yang merasakan konflik dalam perannya.

Alpha koefisien untuk konflik peran berkisar dari 0.78 ke 0.88 rentang ini

menunjukkan bahwa kehandalan yang baik, sampel yang dilakukan kepada tenaga

penjual salespeople (dalam Rizzo, House & Lirtzman’s, 1970).

2.5. Kerangka Berpikir

Kelelahan emosional merupakan perasaan emosional yang berlebihan dan sumber

daya emosional seorang buruh pabrik yang telah habis atau hilangnya tenaga,

kehilangan gairah kerja dan bersikap acuh tak acuh dalam pekerjaannya. Menurut

Maslach dan Jackson (1981) perasaan tersebut dirasakan seorang buruh pabrik

terjadi ketika seorang buruh pabrik merasa kelelahan setelah melakukan pekerjaan

atau tugasnya tetapi tidak ada hasilnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi kelelahan emosional antara lain iklim

organisasi, beban kerja dan konflik peran. Dari faktor tersebut peneliti ingin

meneliti 3 faktor, yang pertama adalah iklim organisasi. Iklim organisasi menurut

Page 44: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

31

Stringer (2002) yaitu sebagai suatu yang dapat diukur pada lingkungan kerja baik

secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada buruh pabrik dan

pekerjaannya dimana tempat mereka bekerja dengan asumsi akan berpengaruh

pada motivasi dan perilaku buruh pabrik (Stringer 2002). Pengaruh iklim

organisasi terhadap kelelahan emosional bisa dilihat dari lingkungan kerja seorang

buruh pabrik, jika dalam lingkungan kerja tidak membuatnya nyaman maka akan

berpengaruh terhadap motivasi dan perilaku buruh pabrikpun menjadi tidak baik

dan nantinya akan menyebabkan kelelahan emosional.

Iklim organisasi memiliki enam dimensi; struktur, standar, tanggung jawab,

penghargaan, dukungan dan komitmen. Struktur memiliki pengaruh terhadap

kelelahan emosional jika dalam perusahaan tersebut tidak memiliki peran dan

tanggung jawab yang jelas maka dapat mengakibatkan tugas dalam pekerjaan

tidak bisa dikerjakan secara optimal karena tidak sesuai dengan kemampuan

buruh pabrik tersebut sehingga tidak dapat memberikan kinerja yang baik

terhadap perusahaan, produksi dalam perusahaan tidak dapat berjalan secara

maksimal, sistem upah tidak berjalan baik karena tidak adanya struktur yang baik

pula (Stringer, 2002).

Dimensi iklim organisasi berikutnya yaitu standar, diperlukan untuk

mencapai hasil yang memuaskan ditandai dengan adanya dorongan untuk maju.

Di dalam pekerjaan penting untuk memberikan dorongan motivasi untuk buruh

pabrik agar bisa melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan atau standar dari

perusahaan agar terciptanya hubungan baik dengan rekan kerja maupun para

manajer (Stringer, 2002)

Page 45: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

32

Dimensi iklim organisasi berikutnya yaitu tanggung jawab dapat

berpengaruh terhadap kelelahan emosional. Jika para manager dalam perusahaan

tersebut tidak memberikan kebebasan untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya

dan tidak diberi motivasi yang baik untuk mengerjakan tugas pekerjaannya maka

buruh pabrik akan mudah kecewa, putus asa dan merasa segala pekerjaan yang

dilakukan tidak akan bisa diselesaikan dengan baik (Stringer, 2002).

Dimensi iklim organisasi lainnya yaitu penghargaan dapat berpengaruh

terhadap kelelahan emosional, pemberian penghargaan tidak berupa imbalan saja,

tetapi bisa juga berupa motivasi. Jika penghargaan tersebut tidak didapatkan oleh

buruh pabrik dalam perusahaan, dampak yang terjadi adalah buruh pabrik akan

merasakan kelelahan emosional berlebihan bisa berupa penurunan dalam

produktivitas dan mutu pekerjaan menurun (Stringer, 2002).

Dimensi iklim organisasi yang berikutnya yaitu dukungan. Dukungan

sesama rekan kerja maupun dalam lingkungan pekerjaan penting untuk

menunjang motivasi dalam bekerja. Jika seorang buruh pabrik tidak saling

mendukung akan mengalami pengaruh kelelahan emosional yang berupa

pertentangan dan persaingan yang tidak sehat antar rekan kerja (Stringer, 2002).

Dimensi iklim organisasi yang terakhir yaitu komitmen dapat berpengaruh

terhadap kelelahan emosional. Dalam suatu perusahaan yang baik harus

mempunyai komitmen yang sudah diatur oleh perusahaan tersebut sehingga

nantinya akan menghasilkan produksi yang baik untuk perusahaan. Jika

perusahaan dan buruh pabrik tidak bisa saling berkomitmen dengan baik selama

bekerja, buruh pabrik akan mengalami kelelahan karena komitmen yang

Page 46: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

33

digunakan kurang bermanfaat untuk hasil perusahaan dan hasil pekerjaan yang

dilakukan buruh pabrik dan merasa putus asa. Komitmen yang dimaksud disini

adalah kesepakatan dalam bekerja antara buruh dan perusahaannya. Perusahaan

harus menggunakan standar kerja yang ada. Tidak hanya menguras tenaga buruh

tetapi memikirkan kesejahteraan buruh. Begitupun buruh tidak hanya ingin upah

besar, tetapi buruh harus loyal terhadap perusahaan. (Stringer, 2002).

Selain iklim organisasi, faktor yang mempengaruhi kelelahan emosional

adalah konflik peran. Menurut Luthans (2002), seorang buruh pabrik akan

mengalami konflik peran dalam organisasi jika yang bersangkutan menerima

peran yang tidak sesuai dengan perilaku peran yang tepat. Pengaruh terhadap

kelelahan emosional disini untuk konflik peran pada buruh pabrik ini mendapat

tuntutan peran sosial sebagai tanggung jawab yang harus dilaksanakannya.

Dimana dalam kondisi yang cukup ekstreem, kehadiran dua atau lebih harapan

peran atau tekanan yang sangat bertolak belakang sehingga peran yang lain tidak

dapat dijalankan dan mengakibatkan terjadinya kelelahan.

Konflik peran memiliki tiga dimensi; konflik antar individu, konflik

intrarole dan konflik interrole yang masing-masing memiliki pengaruh terhadap

kelelahan emosional. Konflik antar individu berpengaruh terhadap kelelahan

emosional dimana konflik terjadi diantara kepribadian buruh pabrik tidak sesuai

dengan harapannya yang nantinya akan berpengaruh terhadap kelelahan

emosional. Konflik antar individu terjadi karena tidak memenuhi target kerja yang

telah ditentukan. Tiap operator dalam pabrik itu terdiri dari beberapa lajur (line)

dan tiap lajur (line) terdiri dari beberapa orang serta bagiannya. Dalam hal ini tiap

Page 47: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

34

orang sudah ditentukan target jahit dalam sehari, konflik timbul saat buruh tidak

dapat memenuhi target tersebut. Hal ini berpengaruh pada kinerja kelompok dari

setiap lajur (line) tersebut. Konflik intrarole berpengaruh terhadap kelelahan

emosional karena harapan dan peran yang kontradiktif. Kadang rasa lelah yang

berlebih menyebabkan buruh merasa malas untuk bekerja, tetapi buruh sudah

memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya. Dalam hal ini akan

menimbulkan konflik intrarole. Konflik interrole akan berpengaruh terhadap

kelelahan emosional karena konflik interrole ini menjalankan peran lebih atau

peran ganda. Atasan yang bertindak semena-mena pada buruh akan menyebabkan

konflik. Biasanya atasan tersebut tidak bisa menerima buruh melakukan masalah

kecil. (Luthans, 2002).

Dan yang terakhir pengaruh beban kerja menurut Hard dan Steveland

(1988) dideskripsikan sebagai hubungan antara sejumlah kapasitas proses mental

dan fisik dengan sejumlah tugas yang dibutuhkan dalam bekerja. Pengaruh

terhadap kelelahan emosional disini yaiu beban kerja yang diberikan kepada

buruh pabrik dalam membuat bahan produksi tersebut membutuhkan tenaga,

pikiran dan mental cukup besar sehingga jika beban kerja kepada buruh pabrik

semakin berat dan hasil produksi harus sudah diselesaikan dalam waktu yang

singkat, tenaga merekapun berkurang sehingga para buruh disini banyak yang

mengalami kelelahan emosional.

Ada enam dimensi pada beban kerja: mental demand, physical demand,

temporal demand, Performance, effort, frustration level. Masing- masing

dimensi memiliki pengaruh terhadap kelelahan emosional; Mental demand dapat

Page 48: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

35

berpengaruh terhadap kelelahan emosional, karena aktivitas mental dan persepsi

yang dibutuhkan tidak dapat berjalan baik, kurangnya konsentrasi terhadap

pekerjaannya karena pekerjaan yang diberikan terlalu berlebih sehingga

mengalami kelelahan emosional. Physical demand dapat berpengaruh terhadap

kelelahan emosional karena beban pekerjaan berupa fisik dalam pekerjaan yang

semakin banyak dan tenaga yang sudah mulai berkurang (Hard dan Staveland,

1988).

Temporal demand dapat berpengaruh terhadap kelelahan emosional, jumlah

tekanan pekerjaan yang berkaitan dengan waktu, walaupun pekerjaan dikerjakan

secara perlahan, santai, atau cepat tetap buruh pabrik tersebut mengalami

kelelahan emosional dan seberapa kuat dalam menghadapi semua tugas baik

dalam jangka pendek atau panjang. Pekerjaan menuntut untuk segera

menyelesaikan dalam waktu yang sedikit. Pada standar pekerjaan biasanya jumlah

kerja disesuaikan dengan jam kerja. Jika tidak sesuai akan menimbulkan

kelelahan emosional. Performance dapat berpengaruh terhadap kelelahan

emosional karena kinerja seseorang menjadi pemicu utama dalam melaksanakan

segala tugas pekerjaan, dan nantinya akan berakibat buruk terhadap produksi

dalam perusahaan dan juga kinerja itu berupa keyakinan seseorang pekerja untuk

sukses dan percaya diri terhadap kinerjanya sendiri dalam menyelesaikan tugas

yang ditargetkan. Effort dapat berpengaruh terhadap kelelahan emosional karena

jika seorang buruh pabrik dalam usaha dan tenaganya berkurang tidak dapat

menyelesaikan tugasnya dan juga menunjukkan seberapa kuat usahanya baik

secara mental maupun fisik untuk meningkatkan tingkat kinerja dalam bekerja.

Page 49: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

36

Dalam hal ini dapat dilihat buruh mana yang paling loyal terhadap perusahaannya,

dapat dilihat dari kepatuhan terhadap terhadap aturan perusahaan. Frustration

level dapat berpengaruh terhadap kelelahan emosional, jika dalam lingkungan

pekerjaan tidak ada keamanan, kenyamanan dan ketenangan akan berpengaruh

terhadap kinerja dan produksi dalam bekerja. Suasana yang nyaman dapat

meningkatkan hasil produksi pada suatu perusahaan. Kenyamanan buruh sangat

menentukan hasil akhir pekerjaan yang dilakukan. (Hard dan Staveland, 1988).

Gambar 2.2

Bagan Kerangka berfikir

Kelelahan Emosional

KELELAHAN

EMOSIONAL

Iklim Organisasi

Struktur

Standar

Tanggung Jawab

Dukungan

Komitmen

Penghargaan

Beban Kerja

Usaha

Frustasi

performansi

Tuntutan

temporal

Tuntutan fisik

Tuntutan

mental

Konflik Peran

Konflik antar individu

Konflik Intrarole

Konflik interrole

Page 50: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

37

2.6. Hipotesis Penelitian

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim organisasi, beban kerja, dan

konflik peran terhadap kelelahan emosional.

H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan struktur terhadap kelelahan emosional.

H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan standar terhadap kelelahan emosional.

H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan tanggung jawab terhadap kelelahan

emosional.

H5 : Terdapat pengaruh yang signifikan dukungan terhadap kelelahan emosional.

H6 : Terdapat pengaruh yang signifikan komitmen terhadap kelelahan emosional.

H7 :Terdapat pengaruh yang signifikan penghargaan terhadap kelelahan

emosional.

H8 : Terdapat pengaruh yang signifikan usaha terhadap kelelahan emosional.

H9 : Terdapat pengaruh yang signifikan frustasi terhadap kelelahan emosional.

H10 :Terdapat pengaruh yang signifikan kinerja (performance) terhadap

kelelahan emosional.

H11 : Terdapat pengaruh yang signifikan tuntutan waktu (temporal demand)

terhadap kelelahan emosional.

H12 : Terdapat pengaruh yang signifikan tuntutan fisik (physical demand) terhadap

kelelahan emosional.

H13 : Terdapat pengaruh yang signifikan tuntutan mental (mental demand)

terhadap kelelahan emosional.

Page 51: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

38

H14 : Terdapat pengaruh yang signifikan konflik antar individu dengan perannya

terhadap kelelahan emosional.

H15 : Terdapat pengaruh yang signifikan konflik intrarole terhadap kelelahan

emosional

H16 : Terdapat pengaruh yang signifikan konflik interrole terhadap kelelahan

emosional.

Page 52: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

39

BAB 3

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang metode dan pendekatan penelitian,

populasi dan sampel, definisi operasional, teknik pengambilan sampel, instrumen

pengumpulan data.

3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti mengenai pengaruh iklim organisasi,

konflik peran, beban kerja terhadap kelelahan emosional maka target populasi

dalam penelitian ini adalah pegawai buruh pabrik yang berjumlah 1.160 buruh

pabrik pada PT. Dreamwear di Bogor.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pegawai buruh pabrik di

PT. Dreamwear yang berjumlah 183 buruh pabrik bagian sewing. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability

sampling technique, artinya dimana semua anggota atau subjek penelitian tidak

memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Non probability

sampling technique yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling, yaitu sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan adanya tujuan

tertentu.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel dependen yaitu kelelahan emosional, sedangkan variabel independen,

yaitu iklim organisasi, beban kerja dan konflik peran.

Page 53: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

40

3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Setelah menentukan variabel mana yang menjadi variabel dependen dan variabel

independen, maka selanjutnya peneliti menentukan definisi operasional dari

variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun penjelasan

definisi operasional variabel adalah sebagai berikut:

3.3.1. Definisi Operasional Kelelahan Emosional

Kelelahan emosional adalah perasaan emosi yang memuncak karena banyaknya

pekerjaan yang belum terselesaikan, harus diselesaikan tepat waktu dan sudah

mengalami kelelahan terlebih dahulu. Hasil pekerjaan yang sudah diselesaikan

juga tidak mendapatkan respon penghargaan dari para manajer perusahaan,

sehingga dapat menyebabkan putus asa, depresi. Menurut Maslach dan Jackson

(1986) ada tiga dimensi yaitu : mental, fisik dan emosi. Dimensi mental adalah

kelelahan yang berupa ketegangan, sensitif, memendam perasaan, mengurung diri,

kehilangan fungsi intelektual serta menurunnya harga diri dan percaya diri.

Dimensi fisik adalah gambaran berupa tubuh yang akan melakukan segala

aktivitas pekerjaan. Dimensi emosi terdapat di dalam komponen afektif manusia.

Kelelahan di dalam hal emosi yaitu: mudah lupa, sulit berkonsentrasi, mudah

menangis, mengalami kebosanan, putus asa, mudah cemas, gelisah, mudah marah

dan kesepian.

3.3.2. Definisi Operasional Iklim Organisasi

Iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi yang

membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang mengarah pada

persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi. Menurut Stringer

Page 54: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

41

ada enam dimensi yaitu: struktur, standar, tanggung jawab, dukungan,

penghargaan dan komitmen. Dimensi struktur kondisi dimana buruh pabrik dalam

melaksanakan tugasnya bertumpu pada aturan-aturan yang dikenakan terhadap

anggota organisasi, sehingga buruh pabrik dapat bekerja sesuai dengan prosedur

serta struktur organisasi. Dimensi standar kondisi yang menggambarkan tanggung

jawab buruh pabrik agar dapat memenuhi tujuan akhir perusahaan. Mengukur

perasaan tekanan untuk memperbaiki kinerja dan derajat kebanggaan yang

dimiliki buruh pabrik dalam melakukan pekerjaannya dengan baik. Meliputi

kondisi kerja yang dialami buruh pabrik dalam perusahaan. Dimensi tanggung

jawab buruh pabrik diberi kebebasan untuk melaksanakan tugas dan

menyelesaikannya, diberi motivasi yang lebih untuk melaksanakan tugas tanpa

harus selalu mencari persetujuan manajer, diberi keberanian menanangung resiko

dari pekerjaan tanpa rasa takut dimarahi. Dimensi dukungan perasaan percaya dan

saling mendukung yang terus berlangsung diantara anggota kelompok kerja.

Dimensi penghargaan perasaan buruh pabrik diberi imbalan yang layak setelah

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Meliputi imbalan atau upah yang

terima buruh pabrik setelah menyelesaikan pekerjaan.

3.3.3. Definisi Operasional Beban Kerja

Beban kerja adalah sejumlah kapasitas proses mental dan fisik dengan sejumlah

tugas yang dibutuhkan dalam bekerja. Menurut Hart dan Staveland ada 6 dimensi,

yaitu: tuntutan mental (mental demand) adalah seberapa besar aktivitas mental

dan persepsi yang dibutuhkan untuk melihat, mengingat dan mencari. Tuntutan

fisik (physical demand) adalah jumlah aktivitas fisik yang dibutuhkan, seperti

Page 55: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

42

(mendorong, menarik, mengontrol putaran, dan lain-lain). Tuntutan waktu

(temporal demand) adalah jumlah tekanan yang berkaitan dengan waktu yang

dirasakan selama elemen pekerjaan berlangsung. Kinerja (performance) adalah

seberapa besar keberhasilan seseorang di dalam pekerjaannya dan seberapa puas

dengan hasil kerjanya. Usaha adalah seberapa keras kerja mental dan fisik yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Frustasi adalah akibat dari dorongan

yang terhambat yang mencegah seseorang untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

3.3.4. Definisi Operasional Konflik Peran

Konflik peran adalah pertentangan perilaku, pola pikir, dan aktivitas antara

seseorang atau kelompok dengan seseorang atau kelompok lainnya yang dapat

berdampak secara fisik maupun psikis pada yang bersangkutan menurut Luthans

(2002) Terdapat 3 dimensi: intrarole, interrole dan konflik antar individu dengan

perannya. Dimensi konflik intrarole dimana konfilk ini dihasilkan oleh harapan

yang kontradiktif terhadap bagaimana peran tertentu harus dijalankan. Dimensi

konflik interrole Dimana konflik ini dihasilkan dari persyaratan yang berbeda dari

dua atau peran lebih yang harus dijalankan pada saat yang bersamaan. Dimensi

konflik antar individu dengan perannya dimana konflik ini terjadi di antara

kepribadian individu tersebut dengan harapan akan peran.

3.4. Instrumen Pengumpulan Data

Pada skala penelitian ini digunakan empat pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai

(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Peneliti

Page 56: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

43

memodifikasi skala ini dengan menghilangkan jawaban netral. Hal ini

dikhawatirkan ada kecenderungan responden akan memilih jawaban netral,

sehingga tidak ada perbedaan atau variasi jawaban dari setiap item. Nilai keempat

pilihan jawaban terdapat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1. Skor Pengukuran Dimensi

Alternatif

Pilihan Jawaban

Peryataan

Favourable Unfavourable

Sangat tidak sesuai/Tidak pernah 1 4

Tidak sesuai/Pernah 2 3

Sesuai/Sering 3 2

Sangat sesuai/Sangat sering 4 1

Pilihan SS (Sangat Sesuai) berarti responden merasa pernyataan item sangat

sesuai dengan dirinya. Pilihan jawab S (Sesuai) berarti responden merasa

pernyataan item sesuai dengan dirinya. Pilihan jawaban TS (Tidak Sesuai) berarti

responden merasa pernyataan item tidak sesuai dengan dirinya, dan untuk STS

(Sangat Tidak Sesuai) berarti responden merasa pernyataan item sangat tidak

sesuai dengan dirinya.

Untuk item Favorable skoringnya sebagai berikut SS = 4, S = 3, TS = 2, dan

STS = 1. Adapun untuk item Unfavorable peneliti membalik skornya sebagai

berikut SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4. Dalam penelitian ini, subyek

penelitian akan diberikan kuesioner yang terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1. Bagian pengantar, berisi tentang nama peneliti, tujuan dari penelitian,

kerahasiaan jawaban yang diberikan oleh responden, dan ucapan terima kasih

peneliti.

Page 57: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

44

2. Bagian data kontrol, berisi tentang data subyek penelitian seperti nama (inisial),

pendidikan minimal SMA atau yang sederajat, buruh pabrik telah bekerja

minimal satu tahun, bersedia menjadi responden penelitian.

3. Bagian inti, berisi empat alat ukur penelitian yaitu alat ukur skala iklim

organisasi, beban kerja, skala konflik peran dan skala kelelahan emosional.

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala yang terdiri dari: skala

kelelahan emosional, skala iklim organisasi, skala beban kerja dan skala konflik

peran.

3.4.1. Skala kelelahan emosional

Alat ukur kelelahan emosional yang peneliti gunakan diadaptasi berdasarkan teori

Maslach, Schaufeli dan Leiter (2001) yang berjumlah 15 item. Pilihan jawaban

yang digunakan peneliti berdasarkan skala Likert yang dibuat sebanyak empat

pilihan jawaban, yaitu sangat tidak sesuai (STS), tidak sesuai (TS), sesuai (S), dan

sangat sesuai (SS).

Tabel 3.2 Blue Print Skala kelelahan emosional

No. Dimensi Indikator Nomor item

∑ Fav Unfav

1. Fisik

- Gangguan tidur

- Gangguan pernafasan

- Tekanan darah meningkat - Meningkatnya detak jantung

- Mudah lelah secara fisik 1,9,10 15,12 5

2. Emosi

- Mudah lupa

- Sulit berkonsentrasi

- Gelisah,mudah marah,mengalami kebosanan

13 11,8,2,3 5

3. Mental

- Ketegangan

- Depresi - ketidakpuasan kerja

- Sensitif

- Memendam perasaan

4,7,14 5,6 5

Jumlah 7 8 15

Page 58: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

45

3.4.2. Skala Iklim Organisasi

Alat ukur iklim organisasi yang peneliti gunakan diadaptasi berdasarkan teori

Stringer (2002), yang berjumlah 18 item. Pilihan jawaban yang digunakan peneliti

berdasarkan dimensi Likert yang dibuat sebanyak empat pilihan jawaban, yaitu

sangat tidak sesuai (STS), tidak sesuai (TS), sesuai (S), dan sangat sesuai (SS).

Adapun distribusi dan penyebaran item dari dimensi iklim organisasi dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Blue Print iklim organisasi

No. Dimensi Indikator Nomor item ∑

Fav Unfav

1. Struktur

- Organisasi memiliki

struktur yang jelas

- Individu memiliki peran

- Tanggung jawab yang

jelas.

1,2 3 3

2. Standar

- Individu memiliki

perasaan tekanan untuk

meningkatkan kinerja

- Individu memiliki

perasaan bangga dalam

melakukan pekerjaan

dengan baik.

5 4,6 3

3. Tanggung jawab Individu merasa bahwa “diri

sendiri adalah boss”. 7,8 9 3

4. Penghargaan Keseimbangan antara

penghargaan dan kritik. 10, 11 12 3

5. Dukungan

Memiliki rasa saling

mendukung percaya

dilingkungan pekerjaan.

13, 15 14 3

6. Komitmen

- Individu memiliki

perasaan bangga terhadap

perusahaan

- Individu memiliki loyalitas

terhadap perusahaan.

16, 17 18 3

Jumlah 11 7 18

Page 59: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

46

3.4.3. Skala beban kerja

Alat ukur beban kerja yang peneliti gunakan diadaptasi berdasarkan teori Hard

dan Staveland (1998) yang berjumlah 18 item. Pilihan jawaban yang digunakan

peneliti berdasarkan skala Likert yang dibuat sebanyak empat pilihan jawaban,

yaitu sangat tidak sesuai (STS), tidak sesuai (TS), sesuai (S), dan sangat sesuai

(SS).

Adapun distribusi dan penyebaran item dari skala beban kerja dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Blue Print beban kerja

No. Dimensi Indikator Nomor item ∑

Fav Unfav

1. Usaha

- Memenuhi perintah atasan

- Menjalankan job description

(tugas yang dibebankan

untuknya).

1,2 3 3

2. Frustasi

- Stress

- Gelisah

- Jengkel/kesal

4,5 6 3

3. Performansi

- Kesuksesan dalam menjalani

tugas

- Kepuasan apabila dapat

mencapai tujuan yang

diharapkan

7,8 9 3

4. Tuntutan waktu

(temporal demand)

- Merasa terkekang oleh waktu

kerja

- Tuntutan tugas yang tidak

sebanding waktu kerja

- Tuntutan waktu kerja yang tidak

sebanding dengan tugas

10,11 12 3

5.

Tuntutan

fisik(physical

demand)

- Mendorong

- Menarik

- Mengontrol

- Menata

13 14,15 3

6.

Tuntutan

mental(mental

demand)

- Berpikir

- Memutuskan

- Memperkirakan

16, 17 18 3

Jumlah 11 7 18

Page 60: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

47

3.4.4. Skala Konflik Peran

Alat ukur konflik peran yang peneliti gunakan diadaptasi berdasarkan teori

Luthans (2002), yang berjumlah sembilan item. Pilihan jawaban yang digunakan

peneliti berdasarkan skala Likert yang dibuat sebanyak empat pilihan jawaban,

yaitu sangat tidak sesuai (STS), tidak sesuai (TS), sesuai (S), dan sangat sesuai

(SS).

Adapun distribusi dan penyebaran item dari skala konflik peran dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Blue Print konflik peran

No. Dimensi Indikator Nomor item

∑ Fav Unfav

1.

Konflik antar

individu dengan

perannya

Dimana konflik yang

terjadi di antara

kepribadian individu

tersebut dengan harapan

akan perannya.

9 2, 3 3

2. Konflik

intrarole

Konflik seseorang dengan

diri sendiri. 1,5 6 3

3. Konflik

interrole

Pertentangan antar

seseorang dengan orang

lain karena pertentangan

kepentingan atau keinginan

4 7,8 3

Jumlah 4 5 9

3.5 Uji Validitas Konstruk

3.5.1 Uji Validitas Konstruk Kelelahan Emosional

Peneliti menguji apakah 15 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel kelelahan emosional. Dari hasil analisis CFA yang

dilakukan dengan model tiga faktor peneliti melakukan modifikasi terhadap

Page 61: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

48

model sebanyak 25 kali, diperoleh model fit dengan Chi-Square= 77.30, df=62, P-

value=0.09117, RMSEA=0.037. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05

(signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (unidimensional) dapat

diterima bahwa seluruh item mengukur satu faktor yaitu kelelahan emosional.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu didrop atau tidak. Untuk melihat hal tersebut maka dilakuka hipotesis

tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat

nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6

Muatan Faktor Kelelahan Emosional No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 1.00* √

2 1.34 0.13 10.37 √

3 0.92 0.12 7.71 √

4 0.94 0.15 6.41 √

5 0.56 0.12 4.85 √

6 1.00* √

7 19.43 36.32 0.54 X

8 -0.03 0.20 -0.15 X

9 10.19 19.05 0.53 X

10 1.07 0.25 4.33 √

11 1.00* √

12 0.85 0.08 10.57 √

13 0.17 0.09 1.89 X

14 0.23 0.09 2.58 √

15 0.67 0.09 7.76 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t>1,96) ; X = tidak signifikan

*=Menunjukkan bahwa item tersebut berfungsi sebagai anchor

Page 62: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

49

Berdasarkan tabel 3.6 nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item

signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui

bahwa terdapat item yang muatan faktornya < 1,96 yaitu item nomor 7, 8, 9, 13.

Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan didrop adalah item nomor

7, 8, 9, 13 yang artinya item tersebut tidak akan diikutkan dalam analisis

perhitungan skor faktor.

3.5.2 Uji Validitas Konstruk Iklim Organisasi

Peneliti menguji apakah 18 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel iklim organisasi. Dari hasil analisis CFA yang

dilakukan dengan model enam faktor (multi faktor) peneliti melakukan modifikasi

terhadap model sebanyak 56 kali, diperoleh model fit dengan Chi-Square=88.85,

df=74, P-value=0.11480, RMSEA=0.033. Nilai Chi-Square menghasilkan P-

Value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan enam faktor

(unidimensional) dapat diterima bahwa seluruh item mengukur enam faktor yaitu

iklim organisasi.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu didrop atau tidak. Untuk melihat hal tersebut maka dilakukan pengujian

hipotesis tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan

dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7

sebagai berikut:

Page 63: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

50

Tabel 3.7

Muatan Faktor Iklim Organisasi No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 1.00* √

2 1.34 0.13 10.37 √

3 0.92 0.12 7.71 √

4 0.94 0.15 6.41 √

5 0.56 0.12 4.85 √

6 1.00* √

7 19.43 36.32 0.54 X

8 -0.03 0.20 -0.15 X

9 10.19 19.05 0.53 X

10 1.07 0.25 4.33 √

11 1.00* √

12 0.85 0.08 10.57 √

13 0.17 0.09 1.89 X

14 0.23 0.09 2.58 √

15 0.67 0.09 7.76 √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t>1,96) ; X = tidak signifikan

*=Menunjukkan bahwa item tersebut berfungsi sebagai anchor

Berdasarkan tabel 3.7 nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item

signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui

bahwa terdapat item yang muatan faktornya <1,96 yaitu item nomor 15, 17, 18.

Dengan demikian, secara keseluruhan item yang akan didrop adalah item nomor

15, 17, 18 yang artinya item tersebut tidak akan diikutkan dalam analisis

perhitungan skor faktor.

3.5.3 Uji Validitas Konstruk Beban Kerja

Peneliti menguji apakah 18 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel beban kerja. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan

dengan model enam faktor peneliti melakukan modifikasi terhadap model

sebanyak 46 kali, diperoleh model fit dengan Chi-Square=104.79, df=83, P-

value=0.05336, RMSEA=0.038. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05

Page 64: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

51

(tidak signifikan), yang artinya model dengan enam faktor (unidimensional) dapat

diterima bahwa seluruh item mengukur enam faktor yaitu beban kerja.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu didrop atau tidak. Untuk melihat hal tersebut maka dilakukan pengujian

hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan

dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8

sebagai berikut:

Tabel 3.8

Muatan Faktor Beban Kerja No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 1.00* √

2 0.48 0.12 4.03 √

3 1.04 0.16 6.73 √

4 1.00* √

5 0.50 0.14 3.53 √

6 0.43 0.14 3.17 √

7 1.00* √

8 0.33 0.14 2.33 √

9 0.30 0.13 2.25 √

10 1.00* √

11 2.34 0.84 2.79 √

12 3.52 1.24 2.83 √

13 1.00* √

14 1.16 0.17 6.83 √

15 0.23 0.13 1.78 X

16 1.00* √

17 27.45 111.71 0.25 X

18 -0.94 0.21 -4.52 X

Keterangan: tanda √ = signifikan (t>1,96) ; X = tidak signifikan

*=Menunjukkan bahwa item tersebut berfungsi sebagai anchor

Berdasarkan tabel 3.8 nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item

signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui

bahwa terdapat item yang muatan faktornya <1,96 yaitu item nomor 2, 8. Dengan

Page 65: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

52

demikian, secara keseluruhan item yang akan didrop adalah item nomor 2, 8 yang

artinya item tersebut tidak akan diikutkan dalam analisis perhitungan skor faktor.

3.5.4 Uji Validitas Konstruk konflik peran

Peneliti menguji apakah 18 item ada yang bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur variabel konflik peran. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan

dengan model satu faktor peneliti melakukan modifikasi terhadap model sebanyak

7 kali , diperoleh model fit dengan Chi-Square=23.52, df=17, P-value=0.13313,

RMSEA=0.046. Nilai Chi-Square menghasilkan P-Value > 0.05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan sembilan faktor (unidimensional) dapat

diterima bahwa seluruh item mengukur sembilan faktor yaitu konflik peran.

Tahap selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu didrop atau tidak. Untuk melihat hal tersebut maka dilakukan pengujian

hipotesis nilai tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan

dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.9

sebagai berikut:

Tabel 3.9

Muatan Faktor Konflik Peran No Koefisien Standar Error Nilai t Signifikan

1 0.61 0.13 4.83 √

2 0.73 0.12 6.21 √

3 0.55 0.11 5.21 √

4 1.00* √

5 1.47 0.23 6.51 √

6 0.89 0.18 5.07 √

7 1.00* √

8 -0.08 0.12 -0.65 X

9 1.00* √

Keterangan: tanda √ = signifikan (t>1,96) ; X = tidak signifikan

*=Menunjukkan bahwa item tersebut berfungsi sebagai anchor

Page 66: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

53

Berdasarkan tabel 3.9 nilai t bagi koefisien muatan faktor dari keseluruhan item

signifikan karena t > 1,96. Kemudian melihat muatan faktor dari item, diketahui

bahwa terdapat item yang muatan faktornya < 1,96 yaitu item nomor 8. Dengan

demikian, secara keseluruhan item yang akan didrop adalah item nomor 8 yang

artinya item tersebut tidak akan diikutkan dalam analisis perhitungan skor faktor.

3.6. Teknik Analisa Data

Dalam rangka menguji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan metode analisis

regresi berganda (multiple reggression analysis) yaitu suatu metode untuk

menguji signifikan tidaknya pengaruh dari sekumpulan variabel bebas (IV)

terhadap variabel terikat (DV). Berikut ini adalah persamaan regresi yang

digunakan dalam penelitian ini:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8 + b9 X9 +

b10 X10 + b11 X11 + b12 X12 + b13 X13 + b14 X14 + b15 X15 + b16 X16 + b17 X17 + b18 X18

+ b19X19 + e

Keterangan:

Y = kelelahan emosional

a = intercept/ konstan

b = koefisien regresi

X1 = struktur

X2 = standar

X3 = tanggung jawab

X4 = penghargaan

X5 = dukungan

X6 = komitmen

X7 = usaha

X8 = frustasi

X9 = performansi

X10 = tuntutan temporal

X11 = tuntutan fisik

Page 67: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

54

X12 = tuntutan mental

X13 = konflik antar individu dengan perannya

X14 = konflik intrarole

X15 = konflik interrole

X16 = fisik

X17 = emosi

X18 = mental

e = error.

yang dalam hal ini adalah seluruh IV selain delapan belas IV dan 1 faktor

demografi dalam penelitian ini yang mempengaruhi kelelahan emosional pada

buruh pabrik.

Adapun data yang dianalisis dengan persamaan di atas adalah hasil

pengukuran yang sudah ditransformasi ke dalam true score. Dalam hal ini, true

score adalah skor faktor yang diukur dengan menggunakan software SPSS dengan

menggunakan item-item yang valid. Dengan demikian maka tidak perlu lagi

dilaporkan reliabilitasnya. Tujuan dari true score adalah agar koefisien regresi

tidak mengalami attenuasi atau underestimated (yaitu koefisien regresi yang

terhitung lebih rendah dari yang seharusnya sehingga tidak signifikan). True score

inilah yang kemudian akan diteliti dengan analisis regresi berganda untuk menguji

hipotesis penelitian yang dibahas pada BAB 2.

Dalam analisis multiple regression ini dapat diperoleh beberapa informasi, yaitu:

1. R2 yang menunjukkan proporsi varian (presentase varian) dari dependent

variable (DV) yang bisa diterangkan oleh independent Variable (IV)

Page 68: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

55

2. Uji Hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing – masing koefisien

regresi. Koefisien yang signifikan menunjukkan dampak yang signifikan

dari independent variable (IV) yang bersangkutan.

3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat prediksi

tentang beberapa harga Y jika nilai independent variable (IV) diketahui.

4. Sumbangan varian dari dimensi IV yaitu iklim organisasi, beban kerja,

konflik peran terhadap DV kelelahan emosional serta sumbangan varian dari

jenis kelamin yang mempengaruhi kelelahan emosional pada buruh pabrik.

3.7. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa langkah yang digunakan

dalam prosedur penelitian, yaitu :

1. Persiapan, meliputi : perumusan masalah, menentukan variabel yang akan

diteliti, melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan

teori yang tepat mengenai variabel penelitian.

2. Pengumpulan data, meliputi mencari data akurat untuk populasi.

3. Pengolahan data dan penulisan pembahasan.

4. Menyusun instrumen penelitian

5. Meminta expert judgement yaitu dosen pembimbing, yang dianggap ahli untuk

menilai apakah pengklasifikasian item yang dilakukan sudah benar dan tepat

berdasarkan teori yang telah dipaparkan.

Page 69: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

56

6. Menyesuaikan hasil expert judgement dengan pengklasifikasian yang telah

dibuat, sehingga didapat pengklasifikasian item yang tepat dan sesuai dengan

dasar teori yang telah dikemukakan.

7. Menentukan sampel penelitian yaitu buruh pabrik PT. DREAMWEAR bagian

produksi di Bogor dan bersifat non probability sampling.

8. Peneliti melaksanakan pengambilan data dengan cara menyebarkan angket

kepada para responden sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan.

Setelah melakukan penyebaran data atau angket, peneliti melakukan skoring

terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden, menghitung dan mencatat

tabulasi data yang diperoleh, menganalisa butir item yang out dan yang valid

menggunakan Lisrel, kemudian membuat tabel. Kemudian, peneliti melakukan

analisis data. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Peneliti menggunakan teknik tersebut karena ingin mencari pengaruh antara

variabel bebas (Independent variable) iklim organisasi, beban kerja, konflik peran

terhadap variabel terikat (Dependent Variabel) kelelahan emosional. Serta akan

dilihat juga pengaruh antara variabel jenis kelamin sebagai variabel demografi

terhadap variabel terikat yaitu kelelahan emosional. Dalam menganalisis, peneliti

menggunakan SPSS.

Page 70: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

57

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan.

Pembahasan tersebut meliputi empat bagian, yaitu deskripsi subjek penelitian,

deskripsi data penelitian, kategorisasi variabel penelitian, dan uji hipotesis

penelitian.

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Tabel 4.1.

Gambaran Umum Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari tabel diatas, didapat informasi berdasarkan jenis kelamin, subjek dalam

penelitian ini didominasi oleh laki-laki dengan persentase 60%, dibandingkan

dengan perempuan hanya 40% dari 183 subjek.

4.2. Deskripsi Statistik Masing-Masing Variabel Penelitian

Data skor kelelahan emosional, iklim organisasi, beban kerja dan konflik peran

diperoleh melalui angket yang disebar kepada buruh pabrik dan karyawati di

PT.DREAMWEAR Bogor. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat melalui tabel 4.2

mengenai deskriptif statistik dari masing-masing variabel.

No Identitas Subjek Frekuensi

Persentasi

Jenis Kelamin

1 Perempuan 73 40 %

2 Laki-laki 110 60%

Jumlah 183 100%

Page 71: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

58

Tabel 4.2.

Deskripsi Statistik Variabel Penelitian Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

Kelelahan_emosional 183 23.04 77.73 50.0000 9.26512

Struktur 183 19.98 70.15 50.0000 8.68335

Standar 183 25.16 62.47 50.0000 7.70969

Tanggungjawab 183 35.74 70.03 50.0000 6.75683

Dukungan 183 13.27 62.34 50.0000 9.99500

Komitmen 183 9.20 68.63 50.0000 9.99500

Penghargaan 183 39.00 63.54 50.0000 6.12339

Usaha 183 25.05 70.81 50.0000 9.99500

Frustasi 183 31.03 72.75 50.0000 9.99500

Performansi 183 26.24 115.99 50.0000 8.32836

Tuntutantemporal 183 32.98 135.69 50.0000 9.99500

Tuntutanfisik 183 41.31 143.70 50.0000 9.99500

Tuntutanmental 183 34.56 167.46 50.0000 9.66870

Konlikantarindividudenganperannya 183 27.11 70.64 50.0000 9.58624

Konflik_intrarole 183 27.56 71.28 50.0000 8.93310

Konflik_interrole 183 26.85 67.23 50.0000 8.35141

Valid N (listwise) 183

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah subjek penelitian sebanyak 183

orang dengan skor pengambilan kelelahan emosional yang terendah yaitu 23.04

sedangkan skor kelelahan emosional yang tertinggi yaitu 77.73 , kemudian skor

dimensi struktur memiliki skor terendah yaitu 19.98 sedangkan skor tertingginya

yaitu 70.15, dimensi standar memiliki skor terendah yaitu 25.16 dan skor

tertingginya yaitu 62.47, dimensi tanggung jawab memiliki skor terendah yaitu

35.74 dan skor tertingginya yaitu 70.03, dimensi dukungan memiliki skor terendah

yaitu 13.27 dan skor tertingginya yaitu 62.34, dimensi komitmen memiliki skor

terendah yaitu 9.20 sedangkan skor tertingginya yaitu 68.63, dimensi penghargaan

memiliki skor terendah yaitu 39.00 dan skor tertinggi yaitu 63.54, dimensi usaha

memiliki skor terendah yaitu 25.05 dan skor tertinggi yaitu 70.81, dimensi frustasi

memiliki skor terendah yaitu 31.03 dan skor tertinggi yaitu 72.75, dimensi

Page 72: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

59

performansi memiliki skor terendah yaitu 26.24 dan skor tertinggi yaitu 115.99,

dimensi tuntutan temporal memiliki skor terendah yaitu 32.98 dan skor tertinggi

yaitu 135.69, dimensi tuntutan fisik memiliki skor terendah yaitu 41.31 dan

memiliki skor tertinggi yaitu 143.70, dimensi tuntutan mental memiliki skor

terendah yaitu 34.56 dan memiliki skor tertinggi yaitu 167.46, dimensi konflik antar

individu dengan perannya memiliki skor terendah yaitu 27.11 dan memiliki skor

tertinggi yaitu 70.64, dimensi intrarole memiliki skor terendah yaitu 27.56 dan

memiliki skor tertinggi yaitu 71.28, dimensi interrole memiliki skor terendah yaitu

26.85 dan memiliki skor tertinggi yaitu 67.23.

Tabel 4.3.

Pedoman Interpretasi Skor

Norma Rentang Intepretasi

X < Mean < 50 Rendah

X ≥ Mean ≥ 50 Tinggi

Setelah kategori tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentasi kategori

untuk kelelahan emosional, iklim organisasi, beban kerja, dan konflik peran pada

buruh pabrik.

4.3. Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

4.3.1. Kategorisasi Tingkat Kelelahan Emosional

Di bawah ini disajikan tabel yang menunjukkan sebaran variabel kelelahan

emosional yang dibagi menjadi dua kategori sebagaimana telah dijelaskan

sebelumnya, yaitu tinggi dan rendah.

Page 73: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

60

Tabel 4.4.

Kategorisasi Kelelahan Emosional

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Kelelahan

Emosional

Rendah 83 45.4 45.4 45.4

Tinggi 100 54.6 54.6 100.0

Total 183 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.4, ditemukan bahwa 183 dari total responden memiliki tingkat

kelelahan emosional tinggi 54.6% responden memiliki kelelahan emosional yang

rendah 45.4%. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti,

tingkat kelelahan emosional yang paling dominan berada pada kategori tinggi.

4.3.2. Kategorisasi Tingkat Iklim Organisasi

Selanjutnya, di bawah ini disajikan tabel yang menunjukkan sebaran kategorisasi

tingkat iklim organisasi, yaitu:

Tabel 4.5.

Kategorisasi Iklim Organisasi

Dimensi Tinggi Rendah Valid percent

Frequency Percent Frequency Percent Tinggi Rendah

Struktur 40 21.9 143 78.1 21.9 78.1

Standar 93 50.8 90 49.2 50.8 49.2

Tanggung

jawab 103 56.3 80 43.7 56.3 43.7

Dukungan 61 33.3 122 66.7 33.3 66.7

Komitmen 27 14.8 156 85.2 14.8 85.2

Penghargaan 104 56.8 79 43.2 56.8 43.2

Dari tabel 4.5 di atas, ditemukan bahwa 21.9% dari total responden tinggi dan

78.1% responden memiliki tingkat struktur yang rendah. Dapat disimpulkan bahwa

dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat struktur yang paling dominan

berada pada kategori rendah.

Page 74: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

61

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 50.8% dari total responden memiliki

tingkat standar tinggi dan 49.2% responden memiliki tingkat standar rendah. Dapat

disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat standar yang

paling dominan berada pada kategori tinggi.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 56.3% dari total responden memiliki

tingkat tanggung jawab tinggi dan 43.7% responden memiliki tingkat tanggung

jawab rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti,

tingkat tanggung jawab yang paling dominan berada pada kategori tinggi.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 33.3% dari total responden memiliki

tingkat dukungan tinggi, 66.7% responden memiliki tingkat dukungan rendah.

Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat

dukungan informasi yang paling dominan berada pada kategori rendah.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 14.8% dari total responden memiliki

tingkat komitmen tinggi dan 85.2% responden memiliki tingkat komitmen rendah.

Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat

komitmen yang paling dominan berada pada kategori rendah.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 56.8% dari total responden memiliki

tingkat penghargaan tinggi dan 43.2% responden memiliki tingkat penghargaan

rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat

penghargaan yang paling dominan berada pada kategori tinggi.

Page 75: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

62

4.3.3. Kategorisasi Beban Kerja

Di bawah ini disajikan tabel yang menunjukkan sebaran kategorisasi tingkat beban

kerja pada buruh pabrik.

Tabel 4.6.

Kategorisasi Beban Kerja

Dimensi Tinggi Rendah Valid percent

Frequency Percent Frequency Percent Tinggi Rendah

Usaha 113 61.7 70 38.3 61.7 38.3

Frustasi 78 42.6 105 57.4 42.6 57.4

Performansi 88 48.1 95 51.9 48.1 51.9

Tuntutan

temporal 80 43.7 103 56.3 43.7 56.3

Tuntutan

fisik 95 51.9 88 48.1 51.9 48.1

Tuntutan

mental 106 57.9 77 42.1 57.9 42.1

Dari tabel 4.6 di atas, ditemukan bahwa 61.7% dari total responden memiliki

tingkat usaha tinggi dan 38.3% responden memiliki tingkat usaha rendah. Dapat

disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat usaha yang

paling dominan berada pada kategori tinggi.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 42.6% dari total responden memiliki

tingkat frustasi tinggi dan 57.4% responden memiliki tingkat frustasi rendah. Dapat

disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat penghargaan

yang paling dominan berada pada kategori rendah.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 48.1% dari total responden memiliki

tingkat performansi tinggi dan 51.9% responden memiliki tingkat performansi

rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat

performansi yang paling dominan berada pada kategori rendah.

Page 76: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

63

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 43.7% dari total responden memiliki

tingkat tuntutan temporal tinggi dan 56.3% responden memiliki tingkat tuntutan

temporal rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang

diteliti, tingkat tuntutan temporal yang paling dominan berada pada kategori

rendah.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 51.9% dari total responden memiliki

tingkat tuntutan fisik tinggi dan 48.1% responden memiliki tingkat tuntutan fisik

rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat

tuntutan fisik yang paling dominan berada pada kategori tinggi.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 57.9% dari total responden memiliki

tingkat tuntutan mental tinggi dan 42.1% responden memiliki tingkat tuntutan

mental rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti,

tingkat tuntutan mental yang paling dominan berada pada kategori tinggi.

4.3.4. Kategorisasi Konflik Peran

Di bawah ini disajikan tabel yang menunjukkan sebaran kategorisasi tingkat konflik

peran pada buruh pabrik, yaitu:

Tabel 4.7.

Kategorisasi Konflik Peran

Dimensi Tinggi Rendah Valid Percent

Frequency Percent Frequency Percent Tinggi Rendah

Konflik

antar

individu

99 54.1 84 45.9 54.1 45.9

Konflik

intrarole 76 41.5 107 58.5 41.5 58.5

Konflik

intrerrole 100 54.6 83 45.4 54.6 45.4

Page 77: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

64

Dari tabel 4.7 di atas, ditemukan bahwa 54.1% dari total responden memiliki

tingkat konflik antar individu dengan perannya tinggi dan 45.9% responden

memiliki tingkat konflik antar individu dengan perannya rendah. Dapat

disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat penghargaan

yang paling dominan berada pada kategori tinggi.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 41.5% dari total responden memiliki

tingkat konflik intrarole tinggi dan 58.5% responden memiliki tingkat konflik

intrarole rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang

diteliti, tingkat konflik intrarole yang paling dominan berada pada kategori rendah.

Dari tabel di atas, ditemukan bahwa 54.6% dari total responden memiliki

tingkat konflik interrole tinggi dan 45.4% responden memiliki tingkat penghargaan

rendah. Dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan responden yang diteliti, tingkat

konflik interrole yang paling dominan berada pada kategori tinggi.

4.4. Uji Hipotesis Penelitian

4.4.1. Analisis Regresi Variabel Penelitian

Pada tahap ini, peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis berganda dengan

menggunakan software SPSS. Dalam regresi, terdapat tiga hal yang harus

diperhatikan. Pertama, besaran R-Square untuk mengetahui berapa persen (%)

varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent variable dan variabel

demografi. Kedua, apakah secara keseluruhan independent variable dan variabel

demografi berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable. Terakhir,

memperhatikan signifikan tidaknya koefisien regresi dari masing-masing

independent variable dan variabel demografi. Langkah pertama, peneliti melihat

Page 78: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

65

besaran R-Square untuk mengetahui berapa persen (%) varians dependent variable

yang dijelaskan oleh independent variable.

Untuk tabel R-Square dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8.

Tabel Model Summary Analisis Regresi

Model Summary

Model

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

dimension0

1 .921a .849 .835 3.77620

a. Predictors: (Constant), Interrole, komitmen, dukungan,

tanggungjawab, Usaha, struktur, Performance, Frustasi, Intrarole,

penghargaan, standar, Konflik_antar_Individu, tuntutanmental,

tuntutantemporal, tuntutanfisik

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa diperoleh R-Square dengan nilai 0,849 atau

sebesar 15,1%. Artinya, proporsi varians dari kelelahan emosional yang dijelaskan

oleh semua iklim organisasi, beban kerja dan konflik peran sebesar 84,9%,

sedangkan 15,1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Langkah kedua, peneliti melakukan uji F untuk menganalisis pengaruh

dari keseluruhan independent variable terhadap dependent variable. Adapun hasil

uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9.

Anova pengaruh keseluruhan independent variabel terhadap dependent

variable ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 13346.254 15 889.750 62.396 .000a

Residual 2381.368 167 14.260 Total 15727.622 182

a. Predictors: (Constant), Interrole, komitmen, dukungan, tanggungjawab, Usaha, struktur,

Performance, Frustasi, Intrarole, penghargaan, standar, Konflik_antar_Individu, tuntutanmental,

tuntutantemporal, tuntutanfisik

b. Dependent Variable: KE

Page 79: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

66

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai p (Sig.) pada kolom paling kanan adalah

0.000 atau p = 0.000 dengan nilai p < 0.05. Dengan demikian hipotesis nihil yang

menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh independent

variable terhadap kelelahan emosional ditolak. Artinya, terdapat pengaruh yang

signifikan dari iklim organisasi, konflik peran beban kerja terhadap kelelahan

emosional.

Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefisien regresi dari masing-masing

independent variable. Jika sig < 0,05 maka koefisien regresi tersebut signifikan

yang berarti independent variable tersebut memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kelelahan emosional buruh pabrik. Adapun besarnya koefisien regresi dari

masing-masing independent variable terhadap kelelahan emosional pada buruh

pabrik dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10.

Koefisien Regresi Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.501 5.092 -.085 .932

Struktur -.050 .042 -.046 -1.175 .242 Standar -.070 .052 -.058 - 1.351 .179

Tanggungjawab -.032 .048 -.024 -.676 .500

Penghargaan -.039 .043 -.042 -.905 .367

Dukungan .103 .034 .111 3.020 .003

Komitmen .008 .030 .009 .279 .780

Usaha .046 .038 .050 1.222 .223 Frustasi .037 .053 .032 .700 .485

Kinerja (performance) .066 .024 .104 2.175 .007

Tuntutanwaktu(temporal demand) .047 .056 .041 .830 .408

Tuntutanfisik(temporal physical) .116 .053 .111 2.194 .030

Tuntutanmental(mental demand) -.008 .044 -.009 -.189 .851

Konflik_antar_individu_dengan_per

annya

.566 .048 .513 11.804 .000

Intrarole .147 .047 .129 3.099 .002

Interrole .074 .011 .285 7.049 .000

a.DependentVariable:KE

Page 80: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

67

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi

sebagai berikut: (*signifikan)

Kelelahan emosional = -0.501 + -0.050 struktur + -0.070 standar + -0.032

tanggung jawab + -0.039 penghargaan + 0.103 dukungan* + 0.008 komitmen +

0.046 usaha + 0.037 frustasi + 0.066 kinerja (performance)*+ 0.047 tuntutan

waktu (temporal demand) + 0.116 tuntutan fisik (physical demand)* +

-0.08tuntutan mental (mental demand) + 0.566 konflik antar individu dengan

perannya* + 0.147 konflik intrarole* + 0.074 konflik interrole*

Dapat dilihat bahwa hanya koefisien regresi dukungan, kinerja, tuntutan

fisik, konflik antar individu dengan perannya, konflik interrole dan konflik intrarole

yang signifikan. Hal ini berarti dari delapan hipotesis minor terdapat enam yang

signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh masing-masing

independent variable adalah sebagai berikut:

1. Variabel struktur

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.050 dengan signifikansi 0.242 (sig >

0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel struktur pada iklim organisasi secara

negatif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional.

2. Variabel standar

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.070 dengan signifikansi 0.179 (sig

>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel standar pada iklim organisasi secara

negatif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional.

Page 81: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

68

3. Variabel tanggung jawab

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.032 dengan signifikansi 0.500 (sig

>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel tanggung jawab pada iklim organisasi

secara negatif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional.

4. Variabel dukungan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.103 dengan signifikansi 0.003 (sig

<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel dukungan pada iklim organisasi secara

positif mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional. Artinya

semakin tinggi variabel dukungan, semakin tinggi kelelahan emosional.

5. Variabel komitmen

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.008 dengan signifikansi 0.780 (sig

>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel komitmen pada iklim organisasi

secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional.

6. Variabel penghargaan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.039 dengan signifikansi 0.367 (sig

>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel penghargaan pada iklim organisasi

secara negatif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional.

7. Variabel usaha

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.046 dengan signifikansi 0.223 (sig>

0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel usaha pada beban kerja secara positif

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional.

Page 82: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

69

8. Variabel frustasi

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.037 dengan signifikansi 0.485 (sig >

0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel frustasi pada beban kerja secara positif

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional.

9. Variabel kinerja (performance)

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.066 dengan signifikansi 0.007 (sig <

0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja pada beban kerja secara positif

mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional. Artinya semakin

tinggi kinerja maka semakin tinggi pula kelelahan emosional.

10. Variabel tuntutan waktu (temporal demand)

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.047 dengan signifikansi 0.408 (sig >

0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel tuntutan waktu (temporal demand) pada

beban kerja secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan

emosional.

11. Variabel tuntutan fisik (physical demand)

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.116 dengan signifikansi 0.030 (sig

<.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel tuntutan fisik (physical demand) pada

beban kerja secara positif mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan

emosional. Artinya semakin tinggi tuntutan fisik maka semakin tinggi kelelahan

emosional.

12. Variabel tuntutan mental (mental demand)

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0.008 dengan signifikansi 0.851 (sig >

0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel tuntutan mental (mental demand) pada

Page 83: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

70

beban kerja secara negatif tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap

kelelahan emosional.

13. Variabel konflik antar individu dengan perannya

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.566 dengan signifikansi 0.000 (sig <

0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel konflik antar individu dengan perannya

pada konflik peran secara positif mempengaruhi secara signifikan terhadap

kelelahan emosional. Artinya semakin tinggi variabel konflik antar individu dengan

perannya maka semakin tinggi pula kelelahan emosional.

14. Variabel konflik intrarole

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.147 dengan signifikansi 0.002 (sig <

0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel konflik intrarole dengan perannya pada

konflik peran secara positif mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan

emosional. Artinya semakin tinggi variabel konflik intrarole maka semakin tinggi

pula kelelahan emosionalnya.

15. Variabel konflik interrole

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.074 dengan signifikansi 0.000 (sig <

0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel interrole pada konflik peran dengan

secara positif mempengaruhi secara signifikan terhadap kelelahan emosional.

Artinya semakin tinggi variabel konflik interrrole maka semakin tinggi pula

kelelahan emosionalnya.

Koefisien regresi B merupakan koefisien regresi yang tidak terstandar

(unstandarized) dalam penggunaan skala yang berbeda-beda. Oleh karena itu,

koefisien regresi B tidak dapat melihat koefisien regresi mana yang lebih tinggi.

Page 84: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

71

Untuk dapat membandingkan koefisien regresi maka harus melihat koefisien

terstandar (standardized coefficient) beta. Dari koefisien beta ini, dapat dilihat

angka koefisien regresi mana yang menunjukkan pengaruh yang lebih kuat terhadap

dependent variable.

4.4.2 Pengujian Proporsi Varians Masing-Masing Independent Variable

Selanjutnya, peneliti memuat informasi mengenai proporsi varians. Pengujian pada

tahapan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians

dari masing-masing independent variable dan variabel demografi terhadap

kelelahan emosional. Pada tabel 4.11 kolom pertama adalah penambahan varians

dependent variable dari tiap independent variable dan variabel demografi yang

dianalisis satu per satu tersebut, kolom kedua merupakan nilai murni varians

dependent variable dari tiap independent variable dan variabel demografi yang

dimasukkan secara satu per satu, kolom ketiga adalah nilai F hitung bagi

independent variable dan variabel demografi yang bersangkutan, kolom DF adalah

derajat bebas bagi independent variable dan variabel demografi yang bersangkutan

pula, yang terdiri dari numerator dan denumerator, kolom F tabel adalah kolom

mengenai nilai independent variable dan variabel demografi pada tabel F dengan

DF yang telah ditentukan sebelumnya, nilai kolom inilah yang akan dibandingkan

dengan kolom nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada F tabel,

maka kolom selanjutnya yaitu kolom signifikansi yang akan dituliskan signifikan

dan sebaliknya. Besarnya proposi varians pada kelelahan emosional dapat dilihat

pada tabel 4.11.

Page 85: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

72

Tabel 4.11.

Kontribusi Varians Independent Variable terhadap Dependent Variable

Predictors : struktur, standar, tanggng jawab, dukungan, komitmen, penghargaan,

usaha, frustasi, performance, tuntutan temporal, tuntutan fisik, tuntutan mental,

konflik antar individu, konflik intrarole, konflik interrole.

Dari tabel di atas, dapat disampaikan informasi sebagai berikut:

1. Variabel struktur memberikan sumbangan sebesar 7,1% dalam varians

kelelahan emosional. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F=

13.743.

2. Variabel standar memberikan sumbangan sebesar 10,4% dalam varians

kelelahan emosional. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F=

22.574.

3. Variabel tanggung jawab memberikan sumbangan sebesar 0% dalam varians

kelelahan emosional. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F= .035.

Model R Square

Change Statistics

R Square Change F Change Df1 Df2 Sig. F

Change

1 .071 .071 13.743 1 181 .000

2 .174 .104 22.574 1 180 .000

3 .174 .000 .035 1 179 .828

4 .289 .040 10.050 1 178 .002

5 .289 .000 .001 1 177 .930

6 .249 .074 17.589 1 176 .000

7 .348 .059 15.860 1 175 .000

8 .437 .089 27.568 1 174 .000

9 .450 .013 4.119 1 173 .068

10 .462 .011 3.634 1 172 .058

11 .462 .000 .130 1 171 .718

12 .469 .007 2.123 1 170 .147

13 .756 .288 199.721 1 169 .000

14 .804 .047 40.236 1 168 .000

15 .849 .045 49.688 1 167 .000

Page 86: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

73

4. Variabel dukungan memberikan sumbangan sebesar 4,0% dalam varians

kelelahan emosional. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F=10.050.

5. Variabel komitmen memberikan sumbangan sebesar 0% dalam varians

kelelahan emosional. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F=

.001.

6. Variabel penghargaan memberikan sumbangan sebesar 7,4% dalam varians

kelelahan emosional. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F=17.589.

7. Variabel usaha memberikan sumbangan sebesar 5,9% dalam varians kelelahan

emosional. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F=15.860.

8. Variabel frustasi memberikan sumbangan sebesar 8,9% dalam varians

kelelahan emosional. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik

dengan F=27.568.

9. Variabel kinerja (performance) memberikan sumbangan sebesar 1,3% dalam

varians kelelahan emosional. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik

dengan F=4.119.

10. Variabel tuntutan waktu (temporal demand) memberikan sumbangan sebesar

1,1% dalam varians kelelahan emosional. Sumbangan tersebut tidak signifikan

secara statistik dengan F=3.634.

11. Variabel tuntutan fisik (physical demand) memberikan sumbangan sebesar 0%

dalam varians kelelahan emosional. Sumbangan tersebut signifikan secara

statistik dengan F=0.130

Page 87: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

74

12. Variabel tuntutan mental (mental demand) dengan perannya memberikan

sumbangan sebesar 0,7% dalam varians kelelahan emosional. Sumbangan

tersebut signifikan secara statistik dengan F=2.123.

13. Variabel konflik antar individu dengan perannya memberikan sumbangan

sebesar 28,8% dalam varians kelelahan emosional. Sumbangan tersebut

signifikan secara statistik dengan F=199.721.

14. Variabel konflik intrarole memberikan sumbangan sebesar 4,7% dalam varians

kelelahan emosional. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan

F=40.236.

15. Variabel konflik intrerrole memberikan sumbangan sebesar 4,5% dalam varians

kelelahan emosional. Sumbangan tersebut secara signifikan secara statistik

dengan F=49.688.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 9 independent variable yaitu

struktur, standar, penghargaan, dukungan, usaha, frustasi, konflik antar individu,

konflik intrarole, konflik interrole yang signifikan sumbangannya terhadap

kelelahan emosional, jika dilihat dari besarnya pertambahan R2 yang dihasilkan

setiap kali dilakukan penambahan independent variable (sumbangan proporsi

varian yang diberikan). Dari kelima belas independent variable tersebut dilihat

mana yang paling besar memberikan sumbangan terhadap dependent variable. Hal

tersebut dapat diketahui dengan melihat nilai R2 change, semakin besar maka

semakin banyak sumbangan yang diberikan terhadap dependent variable.

Page 88: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

75

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Pada bab ini, membahas kesimpulan dan diskusi berdasarkan hasil penelitian yang

telah diperoleh. Selain itu, juga akan diberikan saran dari segi teoritis dan juga

praktis untuk penelitian selanjutnya.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian ini yaitu: “ada pengaruh signifikan variabel iklim organisasi (struktur,

standar, tanggung jawab, dukungan, komitmen, penghargaan), beban kerja (usaha,

frustasi, performansi, tuntutan temporal, tuntutan fisik, tuntutan mental), konflik

peran (konflik antar individu, konflik intrarole, konflik interrole) terhadap

kelelahan emosional (fisik, mental, emosi).

Dari keenam dimensi iklim organisasi, ditemukan hanya dimensi

dukungan yang berpengaruh signifikan terhadap kelelahan emosional. Selanjutnya

dari keenam dimensi beban kerja ditemukan hanya dimensi tuntutan fisik yang

berpengaruh terhadap kelelahan emosional. Dan dari ketiga dimensi konflik peran

semuanya dimensi konflik antar individu, konflik intrarole dan konflik interrole

ditemukan berpengaruh terhadap kelelahan emosional.

5.2. Diskusi

Berdasarkan kesimpulan diatas, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan variabel iklim organisasi, beban kerja dan konflik peran

terhadap kelelahan emosional. Hasil penelitian dibawah ini sejalan oleh

penelitian yang menyatakan bahwa variabel iklim organisasi (struktur, standar,

Page 89: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

76

tanggung jawab, penghargaan, dukungan, komitmen), beban kerja(usaha, frustasi,

tuntutan waktu, tuntutan fisik, tuntutan mental, performance), dan konflik peran

(konflik antar individu dengan perannya, konflik interrole, konflik intrarole),

memilki pengaruh yang signifikan terhadap kelelahan emosional.

Berikut akan didiskusikan beberapa hal menarik dari hasil penelitian ini,

yaitu yang pertama iklim organsisasi. Dari keenam dimensi iklim organisasi,

didapatkan hanya dimensi dukungan yang memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kelelahan emosional. Sedangkan dimensi struktur, standar, tanggung

jawab, penghargaan, dan komitmen tidak mempengaruhi secara signifikan

kelelahan emosional buruh pabrik. Menurut Kusuma, Widyarini, Susilowati

(2007) dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi secara

simultan memang memiliki pengaruh terhadap tingkat kelelahan emosional pada

buruh pabrik. Hasil ini seperti yang peneliti jelaskan sebelumnya diatas yang

memberikan pernyataan bahwa secara teori maupun kenyataannya di lapangan,

iklim organisasi memang memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam

menurunkan tingkat kelelahan seorang buruh pabrik. Hal ini bisa dikarenakan

buruh pabrik memilki kenyamanan secara psikologis dan hubungan sosial yang

baik dalam bekerja, sehingga akan dapat memberikan pengaruh positif bagi buruh

pabrik tersebut.

Dimensi struktur tidak mempengaruhi secara signifikan kelelahan

emosional. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Stringer, 2002 (dalam Kanten

& Er Ulker, 2013) yang menyatakan bahwa struktur memiliki pengaruh terhadap

kelelahan emosional jika dalam perusahaan tersebut tidak memiliki peran dan

Page 90: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

77

tanggung jawab yang jelas maka dapat mengakibatkan tugas dalam pekerjaan

tidak bisa dikerjakan secara optimal karena tidak sesuai dengan kemampuan

buruh pabrik tersebut sehingga tidak dapat memberikan kinerja yang baik

terhadap perusahaan, produksi dalam perusahaan tidak dapat berjalan secara

maksimal, sistem upah tidak berjalan baik karena tidak adanya struktur yang baik

pula.

Dimensi iklim organisasi berikutnya yaitu standar, dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa standar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kelelahan emosional. Hal ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Stringer, 2002 (dalam Kanten & Er Ulker, 2013) yang menyatakan bahwa

diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan ditandai dengan adanya

dorongan untuk maju. Di dalam pekerjaan penting untuk memberikan dorongan

motivasi untuk buruh pabrik agar bisa melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan

atau standar dari perusahaan agar terciptanya hubungan baik dengan rekan kerja

maupun para manajer.

Lalu, dimensi iklim organisasi berikutnya yaitu tanggung jawab dalam

penelitian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kelelahan emosional.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Stringer, 2002 (dalam Kanten &

Er Ulker, 2013) yang menyatakan bahwa dimensi tanggung jawab berpengaruh

terhadap kelelahan emosional. Jika para manager dalam perusahaan tersebut tidak

memberikan kebebasan untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya dan tidak diberi

motivasi yang baik untuk mengerjakan tugas pekerjaannya maka buruh pabrik

Page 91: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

78

akan mudah kecewa, putus asa dan merasa segala pekerjaan yang dilakukan tidak

akan bisa diselesaikan dengan baik.

Selanjutnya, dimensi iklim organisasi lainnya yaitu penghargaan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kelelahan emosional. Hasil ini tidak

selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Stringer, 2002 (dalam Kanten & Er

Ulker, 2013) yang menyatakan bahwa variabel penghargaan berpengaruh

terhadap kelelahan emosional, pemberian penghargaan tidak berupa imbalan saja,

tetapi bisa juga berupa motivasi. Jika penghargaan tersebut tidak didapatkan oleh

buruh pabrik dalam perusahaan, dampak yang terjadi adalah buruh pabrik akan

merasakan kelelahan emosional berlebihan bisa berupa penurunan dalam

produktivitas dan mutu pekerjaan menurun.

Dimensi iklim organisasi yang terakhir yaitu komitmen tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kelelahan emosional. Hal ini juga tidak sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Stringer , 2002 (dalam Kanten & Er Ulker,

2013) yang menyatakan bahawa koitmen berpengaruh terhadap kelelahan

emosional. Dalam suatu perusahaan yang baik harus mempunyai komitmen yang

sudah diatur oleh perusahaan tersebut sehingga nantinya akan menghasilkan

produksi yang baik untuk perusahaan. Jika perusahaan dan buruh pabrik tidak bisa

saling berkomitmen dengan baik selama bekerja, buruh pabrik akan mengalami

kelelahan karena komitmen yang digunakan kurang bermanfaat untuk hasil

perusahaan dan hasil pekerjaan yang dilakukan buruh pabrik dan merasa putus

asa.

Page 92: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

79

Dari keenam variabel beban kerja, hanya dua dimensi yang memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kelelahan emosional, yaitu variabel kinerja dan

tuntutan fisik. Penelitian yang dilakukan Maslach, C., Schaufeli, W.B., Leiter, M.

P. (2001) menemukan gagasan utama bahwa kelelahan emosional adalah reaksi

dari beban kerja. Beban kerja dan tekanan waktu sangat kuat dan konsisten

berpengaruh terhadap kelelahan emosional. Tuntutan fisik dapat berpengaruh

terhadap kelelahan emosional karena beban pekerjaan berupa fisik dalam

pekerjaan yang semakin banyak dan tenaga yang sudah mulai berkurang. Kinerja

dapat berpengaruh terhadap kelelahan emosional karena kinerja seseorang

menjadi pemicu utama dalam melaksanakan segala tugas pekerjaan, dan nantinya

akan berakibat buruk terhadap produksi dalam perusahaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuntutan mental tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kelelahan emosional. Hal ini tidak sejalan dengan

penelitian Hart dan Steveland (1988) yang menyatakan bahwa tuntutan mental

berpengaruh terhadap kelelahan emosional, karena aktivitas mental dan persepsi

yang dibutuhkan tidak dapat berjalan baik, kurangnya konsentrasi terhadap

pekerjaannya karena pekerjaan yang diberikan terlalu berlebih sehingga

mengalami kelelahan emosional.

Selanjutnya dimensi tuntutan waktu tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kelelahan emosional, hal ini tidak sejalan dengan penelitian Hart dan

Steveland (1988) yang menyatakan tuntutan waktu berpengaruh terhadap

kelelahan emosional, jumlah tekanan pekerjaan yang berkaitan dengan waktu,

walaupun pekerjaan dikerjakan secara perlahan, santai, cepat tetap buruh pabrik

Page 93: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

80

tersebut mengalami kelelahan emosional. Pekerjaan menuntut untuk segera

menyelesaikan dalam waktu yang kurang banyak.

Dimensi terakhir yaitu usaha juga tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kelelahan emosional. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Hard dan Steveland (1988) yang menyatakan usaha berpengaruh

terhadap kelelahan emosional karena jika seorang buruh pabrik dalam usaha dan

tenaganya berkurang tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Frustration level dapat

berpengaruh terhadap kelelahan emosional, jika dalam lingkungan pekerjaan tidak

ada keamanan, kenyamanan dan ketenangan akan berpengaruh terhadap kinerja

dan produksi dalam bekerja.

Selanjutnya, variabel yang mempengaruhi kelelahan emosional yaitu

konflik peran. Dari hasil penelitian ini, ketiga dimensi konflik peran memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kelelahan emosional. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian Murtiasari (2007), pengaruh konflik peran

(role conflict) terhadap kelelahan emosional menunjukkan nilai yang signifikan

dan berpengaruh positif terhadap kelelahan emosional. Sejalan dengan penelitian

sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Almer dan Kaplan (2002), Murtiasari

(2007), Masclah dan Jackson (1981) menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan

signifikan antara role conflict dengan kelelahan emosional karena semua

menunjukkan nilai yang signifikan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil

penelitian Jawahar et al (2007) penelitian tersebut menemukan tingginya

hubungan antara role conflict dengan dimensi kelelahan emosional yang ditandai

dengan gejala sakit kepala, dan menunjukkan bahwa konflik peran memilki

Page 94: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

81

penyebab yang berbeda. Begitupun dengan hasil penelitian Dubreuil (2009) yang

mendukung penelitian ini, dalam penelitian mereka menunjukkan kurangnya

hubungan sosial memberikan efek merugikan dari konflik peran dalam

pengembangan kelelahan emosional. Sehingga salah satu cara untuk menghindari

kelelahan emosional adalah dengan meningkatkan tingkat kesadaran yang lebih

besar dari tanda-tanda awal kelelahan emosional karena konflik peran

berpengaruh positif terhadap kelelahan emosional. Penelitian yang dilakukan

Bacharach, et al., (1991) juga menunjukkan bahwa konflik peran berpengaruh

terhadap kelelahan emosional pada insinyur tetapi hal ini tidak memberikan

pengaruh pada beban peran.

Hsieh dan Hsieh (2002) melakukan penelitian mengenai hubungan antara

standarisasi pekerjaan dan kelelahan emosional dengan variabel mediasi role

stress (konflik peran dan ambiguitas peran), pada tenaga kerja pabrik dan industri

jasa di Taiwan. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara

role stress dan komponen kelelahan emosional. Penelitian Yousef (2002)

mengenai hubungan konflik peran dengan komitmen organisasi dengan dimensi

kepuasan kerja sebagai pemediasi (di Arab) dan hasilnya konflik peran dan

ambiguitas peran mempengaruhi dimensi kepuasan kerja secara negatif dan hal ini

sesuai temuan beberapa penelitian yang menyimpulkan terdapat hubungan negatif

antara konflik peran, ambiguitas peran dan kepuasan kerja. Di sisi lain, ada juga

indikasi bahwa konflik peran, ambiguitas peran dan juga beban peran

berhubungan negatif dengan kepuasan kerja. Karakteristik pekerjaan dan tekanan

peran pekerjaan berpengaruh positif terhadap konflik pekerjaan-keluarga. Beban

Page 95: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

82

peran, konflik peran, dan ambiguitas peran, ketiganya berhubungan secara positif

terhadap konflik pekerjaan keluarga (Aryee, 1993 dalam Kim dan Ling, 2001).

Studi secara umum menemukan konflik peran dan beban peran

memprediksi terjadinya kelelahan emosional pada para pekerja. Terdapat

penelitian lain mengungkapkan selain kelelahan emosional terdapat varibel

konflik peran dan beban peran yang mempengaruhi kecemasan dan kepuasan

kerja (Jackson & Schuler, 1985 dalam Bacharach, 1991).

Banyak kekurangan dari penelitian ini yang membuat beberapa variabel

tidak signifikan. Perbedaan jumlah sampel penelitian, adanya bias budaya, dapat

membuat item menjadi tidak signifikan. Dalam penelitian ini, banyak faktor yang

tidak bisa peneliti kontrol seperti peneliti tidak meneliti dan bertemu secara

langsung dengan responden penelitian, dengan demikian terdapat kemungkinan

terjadinya sampling error. Dengan tidak bertemu secara langsung dengan

responden, peneliti tidak mengetahui dan tidak dapat memberikan informasi jika

terdapat responden yang mungkin merasa bingung dengan pernyataan yang

terdapat dalam kuisioner. Kurangnya pemahaman responden terhadap pernyataan

yang ada dalam kuisioner dapat menimbulkan responden tersebut mengisi secara

asal-asalan.

Selain itu, karena responden adalah buruh pabrik terdapat kemungkinan

mereka tidak serius ketika mengisi kuisioner salah satunya karena faktor

pekerjaan dan kelelahan selama bekerja. Terdapat kemungkinan juga faking good

pada beberapa item yang dilakukan oleh responden. Selain itu, terdapat

Page 96: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

83

kemungkinan responden tidak mengisi kuisioner dengan sungguh-sungguh karena

merasa tidak mengetahui apa yang diukur dalam penelitian ini.

5.3. Saran

Masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini sehingga

dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi kekurangan dan keterbatasan

tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh saran yang diusulkan

mencakup dua hal, yaitu saran teoritis dan saran praktis. Saran tersebut dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang akan meneliti variabel

dependen yang sama.

5.3.1. Saran Teoritis

1. Untuk penelitian selanjutnya menambahkan variabel lain yang memiliki

pengaruh terhadap kelelahan emosional seperti dukungan sosial, kepribadian,

ambiguitas peran, kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Dengan

mempertimbangkan variabel tersebut, diharapkan penelitian selanjutnya akan

lebih menyempurnakan hasil dari penelitian ini.

2. Dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan atau

memperbanyak jumlah sample sehingga dapat mewakili populasi yang

diinginkan.

3. Untuk perkembangan ilmu, khususnya psikologi industri dan organisasi

sehingga dapat memperbanyak penelitian mengenai kelelahan emosional,

iklim organisasi, beban kerja dan konflik peran secara tepat.

Page 97: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

84

5.3.2. Saran Praktis

Saran praktis ini peneliti simpulkan dalam beberapa point dibawah ini, yaitu

sebagai berikut:

1. Dukungan : dukungan yang berasal dari atasan dan rekan kerja seperti

penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai. Contoh : memberikan promosi

dan bonus-bonus tertentu dari pihak perusahaan, saling menghargai

keputusan, bersaing secara sehat dan menghargai setiap proses kerja yang

dilakukan baik maupun buruk dari pihak rekan kerja.

2. Kinerja : memberikan training-training yang dapat menaikkan kinerja

terhadap buruh pabrik. Memberikan pelayanan konsultasi terhadap buruh

pabrik yang membutuhkan bantuin.

3. Tuntutan fisik : sering dilakukan peremajaan mesin agar buruh pabrik tidak

merasakan kesulitan fisik yang berat. Setting lingkungan harus lebih

terkondisi dan istrirahat yang cukup.

4. Konflik antar individu : pembuatan peraturan yang demokratis agar semua

buruh pabrik tidak merasa terpaksa dalam menjalani peraturan. Memberikan

reward dan punishment yang adil terhadap seluruh buruh pabrik.

5. Konflik intrarole : memberikan motivasi yang berasal dari diri sendiri,

keluarga dan teman terdekat.

6. Konflik interrole : harus saling menghargai posisi dan jabatan pada setiap

buruh, menjalin komunikasi yang baik terhadap setiap buruh baik atasan

maupun rekan kerja, untuk menghindari pertentangan antar buruh baik dari

Page 98: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

85

atasan maupun bawahan sebaiknya individu lebih memfokuskan terhadap

perbaikan kinerja diri sendiri.

Page 99: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

86

DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, Anne. (1993). Bidang-bidang psikologi terapan. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

Almer, E.D and S. E.Kaplan. (2002). The Effect of Flexible Work Arrangement

and Stressor,Burnout, and Behavioral Job Outcomes in Public

Accounting. Behavioral Research In Accounting. 14. pp.

Babakus, Emin, David W. Cravens, Mark Johnston, William C. Moncrieft.

(1999). The Role of Emotional Exhaustion in Sales Force Attitude and

Behavior Relationships, Jurnal of the Academy of Marketing Science, 27

No.1 p.

Boenisch, ED & Haney Michele, C. (2004). The Stress Owner’s Manual. Jakarta:

PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Burke, R.J., dan Mikkelsen, A. (2005). Burnout, job stress and attitudes towards

the use of force by Norwegian police officers, Policing: An International

Journal of Police Strategies & Management, 28 (2).

Carnicer, M.P., Sanches, A.M., dan Perez, M.P. (2004), Work family conflict in a

Southern European Country, Journal of Managerial Psychology, 19 (5).

Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi (Kartini Kartono, Trans.).

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Cordes, C.L. & T.W. Dougherty. (1933). A Review of an Integration of Research

on Job Burnout, Academy of Management Review, 18.

Davis, Keith & John W. Newstrom. (1996). Perilaku dalam organisasi. Jakarta:

Erlangga.

Dollard M. F & Lewig K. A. (2003). Emotional Dissonance, Emotional

Exhasution and Job Satisfaction in Call Centre Workers. European

Journal of Work and Organizational Psychology, 12(4), 366-392.

Dubreuil, et al. (2009). Role Stressor and Burnout: Effects of Social

Relationships. International Journal of Business and Management . 4.

Ferdiansyah, Purnima Rachmawati. (2011). Pengaruh Role Ambiguity, Role

Conflict, dan Role Overload Terhadap Burnout. Jurnal Sains Manajemen

& Akutansi 3 (2).

Gibson, Ivancevich, and Donnelly, JR. (2012). Organisasi. Jakarta Barat:

Binarupa Aksara.

Page 100: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

87

Gill, A.S., Flaschner, A.B., dan Shachar, M. (2006), Mitigating stress and burnout

by implementing transformational-leadership, International Journal of

Contemporary Hospitality Management, 18 (6).

Golparvar, et. al. (2012). Moderating Effect of job stress in Emotional Exhaustion

and Feeling of Energy Relationships with Positive and Negative

Begaviors: Job Stress Multiple Function Approach. International Journal

of Psychological Studies; 4 (4);2012.

Hsieh, Y. dan Hsieh, A. (2003), Does job standardization increase job

burnout?,International Journal of Manpower, 24 (5).

Hoonakker P, Carayon P, Gurses A, Brown R, McGuire K, Khunlertkit A, Walker

JM: Measuring Workload of Icu Nurses with a Questionnaire Survey:

The Nasa Task Load Index (Tlx). IIE Trans Healthc Syst Eng 2011, 1(2).

Jawahar, et al. (2007). Role Conflict and Burnout: The Direct and Moderating

Effects of Political Skill and Perceived Organizational Support on

Burnout Dimensions. International Journal of Stress Management 14.

Jackson S. and R. Schuler. (1985). A meta Analysis and Conceptual Critique and

Research on Role Ambiguity and Role Conflict in Work Settings.

Organizational Behavior and Human Performance. 36 Pp.

Kartono, Kartini. (1994). Psikologi Sosial Untuk Manajemen Perusahaan dan

Industri. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Koustelios, A., Theodorakis, N., dan Goulimaris, D. (2004), Role ambiguity, role

conflict and job satisfaction among physical education teachers in Greece,

The InternationalJournal of Educational Management. 18( 2).

Kanten, pelin and Ulker, Er. (2013). The Effect of Organizational Climate on

Counterproductive Behavior: An Empirical Study on Employees of

Manufacturing Enterprises. The Macrotheme Review 2(4).

Luthans, Fred. (2002). Organizational Behavior. McGraw-Hill series in

management.

Maslach and Jackson. (1986). Maslach Burnout Inventory (MBI). The Dutch

Educators Survey (mbi-nl-es) psychometric evaluations.

Miranda, Destryarini. (2013). Strategi Coping dan Kelelahan Emosional

(Emotional Exhaustional) Pada Ibu yang Memiliki Anak Berkebutuhan

Khusus. eJournal Psikologi, 1(2):133-145.

Munandar. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Depok : Penerbit

Universitas Indonesia (UI Press).

Page 101: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

88

Rizzo, J, J House and S Lirtzman. (1970). Role Conflict and Ambiguity in

Complex Organization. Administrative Science Quartely. 15 pp. 150-163.

Rubio, et al. (2004). Evaluation of Subjective Mental Workload: A Comparison of

SWAT, NASA-TLX, and Workload Profile Methods. Applied Psychology:

An International Review.

Talip, et.all. (2013). The Effect of Job Satisfaction and Emotional Exhaustion on

Affective Commitment of Emergency Services Employees. British Journal

of Economics, Finance and Management Sciences 169 April 2013, 7 (2).

Yousef, Darwish A. (2002). Job satisfaction as a mediator of the relationship

between role stressors and organizational commitment, Journal of

Managerial Psychology 17(4).

Page 102: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

LAMPIRAN A :

SURAT PERMOHONAN IZIN DAN KUESIONER

Page 103: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 104: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 105: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

sedang melakukan penelitian skripsi. Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk

berpartisipasi menjadi responden penelitian ini dengan cara mengisi kuesioner. Isilah setiap

butir pernyataan berikut sesuai dengan keadaan/kondisi yang Bapak/Ibu/Sdr alami. Semua

data Bapak/Ibu/Sdr akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk keperluan

penelitian ini.

Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Setia Chandra Wiati

DATA RESPONDEN

1. Nama/Inisial :

2. Usia :

3. Jenis kelamin*) : P / L

4. Lama bekerja :

5. Pendidikan*) : 1. SD 2. SMA/SMK 3. D3 4. S1/S2/S3

6. Status karyawan*) : 1. Kontrak 2. Tetap

Keterangan: *)pilih salah satu

PETUNJUK PENGISIAN

Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pernyataan. Silahkan Bapak/Ibu/Sdr diminta untuk

baca dan pahami setiap pernyataan. Silahkan Bapak/Ibu/Sdr merespon pernyataan tersebut

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Berilah tanda chek list (√) pada salah satu dari

empat pilihan yang tersedia pada kolom sebelah kanan.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam setiap pernyataan. Jawaban hanya

merupakan penilaian dari diri masing-masing responden. Silahkan jawab sesuai dengan

keadaan diri Bapak/Ibu/Sdr saat ini. Setelah selesai, mohon teliti kembali jawaban

Bapak/Ibu/Sdr sehingga tidak ada pernyataan yang terlewati.

Jika jawaban Bapak/Ibu/Sdr sangat sesuai, beri tanda check list (√) pada kolom SS

(Sangat Sesuai). Bila jawaban Bapak/Ibu/Sdr sesuai, beri tanda check list (√) pada kolom S

(Sesuai). Bila jawaban Bapak/Ibu/Sdr tidak sesuai, beri tanda check list (√) pada kolom TS

(Tidak Sesuai). Jika jawaban Bapak/Ibu/Sdr sangat tidak sesuai, beri tanda check list (√)

pada kolom STS (Sangat Tidak Setuju).

Page 106: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

CONTOH PENGISIAN

Jika pernyataan di bawah ini menurut Bapak/Ibu/Sdr sesuai dengan diri anda, maka beri

tanda check list (√) pada kolom S (Sesuai)

Artinya: Anda setuju dengan pernyataan “saya menyukai baju berwarna hitam”.

Skala I (Iklim Organisasi)

No. PP Pernyataan SS S TS STS

1. Saya menyukai baju berwarna hitam √

No. PP Pernyataan SS S TS STS

1. Saya memahami peran dan tanggung

jawab di perusahaan ini.

2. Saya memahami secara baik struktur

organisasi perusahaan ini.

3. Di perusahaan ini kurang jelas siapa

yang mempunyai wewenang dalam

mengambil keputusan.

4. Bagi saya kinerja perusahaan kurang

begitu penting.

5. Saya yakin dapat mencapai standar

kinerja pada perusahaan ini.

6. Saya kurang bersemangat bekerja di

perusahaan ini.

7. Saya mengerjakan tugas yang bukan

tanggung jawab saya.

8. Saya menjalankan perintah atasan

meskipun terasa cukup berat.

9. Rekan kerja saya tidak dapat bekerja

dengan baik.

10. Perusahaan hendaknya memberikan

penghargaan kepada karyawan yang

telah mencapai target pekerjaan.

11. Perusahaan ini memberikan

penghargaan kepada setiap karyawan

yang berprestasi.

12. Walaupun karyawan bekerja diatas

target namun perusahaan tetap kurang

perhatian.

13. Saya mendukung setiap karyawan

untuk memperoleh capaian kinerja

yang baik.

14. Karyawan diperusahaan ini kurang

percaya satu sama lain.

15. Saya mendukung peningkatan kinerja

Page 107: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

Skala II (Beban Kerja)

karyawan seiring diiringi dengan

peningkatan kesejahteraan.

16. Saya tetap mempertahankan komitmen

terhadap perusahaan dalam keadaan

apapun.

17. Saya merasa bangga menjadi

karyawan dari perusahaan ini.

18. Meskipun ditawari pekerjaan dengan

gaji yang lebih tinggi saya tetap

memilih bekerja diperusahaan ini.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Perintah atasan terkadang tidak

sesuai dengan tugas saya.

2. Beban kerja sehari-hari sudah sesuai

dengan kemampuan saya.

3. Pekerjaan yang diberikan kepada

saya cukup memberatkan.

4. Saya merasa jengkel mendapatkan

peringatan dari kantor di sebabkan

oleh kesalahan saya.

5. Saya merasa puas apabila telah

sukses melaksanakan pekerjaan.

6. Saya akan merasa stress dan frustasi

bila target pekerjaan belum tercapai.

7. Saya merasa puas telah memperoleh

penghargaan dari atasan dikarenakan

kinerja saya baik.

8. Atasan saya merasa puas karena saya

sudah menyelesaikan pekerjaan

sesuai target.

9. Saya merasa kepuasan kerja kurang

begitu penting bagi saya dalam tugas

pekerjaan.

10. Saya lembur hampir setiap hari kerja.

11. Perusahaan mengadakan lembur jika

produksi meningkat.

12. Jam kerja saya melebihi dari 8

jam/hari.

13. Tuntutan kerja yang tinggi dalam

pekerjaan saya membuat saya

kelelahan.

14. Saya perlu menata jenis pekerjaan

Page 108: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

Skala III (Konflik Peran)

No. Pernyataan SS S TS STS

1.

Saya bingung melaksanakan perintah

atasan yang bertentangan dengan hati

nurani.

2.

Peran saya sebagai karyawan pada

perusahaan berbeda dengan pribadi

saya.

3. Perintah atasan bertentangan dengan

prinsip pribadi saya.

4.

Saya merasa tidak cocok bekerjasama

dengan karyawan lain yang memiliki

keingingan berbeda.

5.

Saya melakukan tugas yang harus

dilakukan diluar kebiasaan dalam

penugasan.

6. Saya melakukan tugas pekerjaan yang

sebenarnya menurut saya tidak perlu.

7.

Saya bingung ketika harus bekerja

sama dengan orang yang bertentangan

prinsip dengan saya.

8.

Saya merasa tidak nyaman ketika

harus bekerjasama dengan rekan kerja

yang memiliki kepentingan berbeda.

9. Peran saya di perusahaan sesuai

dengan diri saya

berdasarkan tuntutan fisik dan beban

kerja.

15. Saya sering pulang kerja terlambat

karena pekerjaan terlalu banyak yang

harus saya kerjakan.

16. Saya jarang mengingat apa saja tugas

yang sudah diselesaikan karena saya

sudah merasa lelah.

17. Saya sudah mampu membuat

keputusan yang tepat dalam bekerja.

18. Saya cenderung kurang memikirkan

akibat dari tindakan saya.

Page 109: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

Skala IV (Kelelahan Emosional)

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Banyaknya pekerjaan membuat saya

kurang tidur.

2. Banyaknya pekerjaan membuat saya

mudah lupa.

3. Rutinitas pekerjaan sering membuat

saya merasa bosan.

4. Saya merasa kurang percaya diri

dengan kemampuan yang saya miliki.

5. Saya sering merasa tegang

menghadapi pekerjaan.

6. Saya merasa kerja kurang maksimal

7. Banyaknya pekerjaan menurunkan

daya kreatif saya.

8. Saya merasa bosan disaat menghadapi

banyaknya pekerjaan.

9. Pekerjaan yang tertunda membuat

saya berdebar-debar

10. Saya sering terbangun dimalam hari

karena urusan pekerjaan.

11. Pekerjaan menyebabkan saya lelah

secara mental.

12. Fisik saya terganggu karena pekerjaan

yang menumpuk.

13. Saya tidak pernah merasa putus asa

ketika sudah melakukan kesalahan

dalam bekerja.

14. Saya tahu apa yang diinginkan atau

diharapkan perusahaan dalam

pekerjaan.

15. Saya sering merasa pusing dengan

banyaknya pekerjaan.

Page 110: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

LAMPIRAN B :

DATA MENTAH

Page 111: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

SKALA 1 IKLIM ORGANISASI

JK skala 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

0 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2

0 3 1 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3

0 3 3 2 3 3 4 1 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3

0 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 1 3 3 2 4 4 1

0 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2

0 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4

0 3 3 2 3 3 4 1 3 4 1 3 1 4 4 3 3 3 3

1 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 2 3 2 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2

0 3 3 2 2 4 1 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 2 3 2 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 3 1 3 2 1 4 2 2 3 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2

0 3 3 1 2 3 2 3 4 2 4 2 4 3 1 3 4 3 1

0 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

0 4 4 1 2 4 1 3 4 1 4 2 3 3 1 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 4 3 2

1 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2

1 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 1 4 3 3 3

0 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 1 4 3 3

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

1 3 2 3 2 3 3 2 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1

0 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 1 3 3 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 1 3 3 3 3 3 2

1 4 4 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

0 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 4 2 4 3 4 1

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

Page 112: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2

1 3 3 2 1 3 1 3 4 2 2 3 3 3 1 3 3 4 2

1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 1 4 3 3 2

0 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2

0 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

0 3 4 3 3 4 1 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2

0 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 1 3 4 2 4 2 3 4

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 1 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

0 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 4

0 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2

0 3 2 1 1 3 1 3 3 2 4 2 1 4 4 3 3 1 4

1 2 2 1 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 1 4 4 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 4 3 2 4 1 4 4 3 3 3 3 3 2

0 3 3 1 3 2 4 3 4 3 1 4 3 3 2 4 3 3 4

1 3 3 1 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4

1 3 3 2 1 2 3 4 3 3 4 4 4 3 1 4 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 1 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2

1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3

0 2 1 1 3 2 2 3 3 1 4 4 3 4 2 3 2 3 4

1 3 2 2 4 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3 4 3 4 1

1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3

0 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 1

0 3 3 1 3 2 2 3 2 1 4 1 4 3 2 3 3 3 2

1 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 1 4 3 3 3 3 3 2

1 3 3 2 1 3 2 4 4 3 4 3 4 3 1 2 3 4 3

1 3 3 1 3 3 2 2 3 1 1 2 2 3 2 2 4 4 4

0 2 3 1 2 1 1 1 1 2 4 4 4 4 2 4 3 1 4

1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3

0 3 3 1 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 1 4 3 3 3

1 3 3 1 4 3 3 1 3 2 4 4 2 4 3 4 3 4 2

0 3 3 4 3 3 4 2 3 2 4 4 2 3 3 3 3 4 2

1 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 4 4 3 3 2

1 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 2 1 4 3 3 2

1 3 3 4 4 2 3 3 2 1 4 1 4 2 3 4 3 3 2

1 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 3 3 2 4

Page 113: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

1 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

1 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2

1 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2

0 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 4

0 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 1 4 4 4 4

0 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3

1 4 3 2 4 3 4 1 1 3 3 2 2 1 4 4 4 4 4

1 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 4 2 4 2 1 4 4 3

0 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 4 4

0 4 3 2 4 3 3 1 2 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3

1 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 2 3 3 3 4

0 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2

0 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 1

0 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 4 2 4 3 3 3 4 2

0 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3

1 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 1 4 3 4 3 3 2

0 3 3 2 3 4 1 3 4 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3

0 3 3 2 3 3 4 1 3 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3

0 3 3 3 3 1 2 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3

0 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 4

0 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 4 1

0 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3 1

0 3 4 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3

0 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2

0 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3

0 3 3 2 3 3 4 1 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3

0 3 3 4 4 3 1 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3

0 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4

0 3 3 1 4 4 3 2 2 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3

0 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2

1 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3

1 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 2

0 3 3 2 3 2 4 1 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3

1 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 2

0 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 1 3 3 3 3 3 2

0 3 3 2 3 3 4 1 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3

0 3 2 2 3 1 2 1 2 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3

Page 114: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

0 4 4 4 4 4 4 1 1 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3

0 3 3 3 4 1 4 1 1 4 1 1 2 4 4 4 4 4 4

1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3

1 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3

0 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2

0 3 2 3 3 3 2 4 4 1 4 3 4 4 3 3 3 3 3

1 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3 2

0 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3

0 3 3 1 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3

0 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3

0 3 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 4 3 3 4

0 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2

0 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2

0 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4

0 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 1 3 4 3 1 3 2

0 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 1 3 3 2

0 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2

1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3

0 3 4 1 3 2 4 3 3 3 4 2 3 4 1 2 3 3 2

1 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 2 2 4 2 4 3 3 3

0 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3

0 4 4 4 4 4 4 1 1 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3

0 4 4 4 4 4 4 1 1 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3

0 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2

0 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3

0 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2

0 3 4 1 3 4 4 2 1 4 3 3 1 4 3 4 4 4 4

0 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4

1 3 3 2 3 3 4 1 3 4 3 4 1 4 4 3 3 3 3

0 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 1 3 3 2 3 3 1

0 3 1 1 4 3 4 2 3 3 4 3 1 3 1 4 4 3 3

0 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2

1 3 3 3 4 3 3 1 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 1

0 3 3 2 3 3 4 1 3 4 1 4 1 4 4 3 3 3 3

0 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 3 2 2 4

0 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2

0 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 1

0 3 3 2 3 3 4 1 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3

0 3 2 1 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 3 3 3

0 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4

0 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 1

0 3 4 2 3 3 1 2 3 2 4 3 3 4 2 4 3 4 2

0 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 4 2 4 1 4 3 3 2

0 4 3 3 2 3 1 3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 3 2

Page 115: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

0 3 3 2 2 4 2 3 3 2 4 4 3 3 1 4 3 3 2

0 3 3 3 3 4 1 3 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2

1 3 4 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 1 4 3 3 2

0 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 1

1 3 3 3 3 4 1 3 2 1 4 2 3 3 3 3 3 3 2

0 3 3 1 2 3 3 3 4 1 3 3 4 3 2 4 3 4 2

1 3 3 2 2 4 1 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2

Page 116: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

SKALA 2 BEBAN KERJA

Skala 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

2 4 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3

3 3 3 1 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 1 2 2 3

2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 2 2 3 3 4

2 3 3 1 4 2 4 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 4

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

3 3 2 2 4 2 4 3 2 1 4 4 3 1 4 3 3 4

2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 2 3 3 4

3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 4 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 4 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 4 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 4 1 3 3 2

3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 4 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 4 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 1 1 3 1 3 3 3

3 4 2 4 3 1 4 3 3 4 3 1 3 1 2 3 4 1

3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 4 1 4 4 1 4 4 3 4 4 1 1 2 2 3 4 3

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

4 3 1 3 3 1 3 3 2 3 3 1 4 1 2 4 4 2

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 4 2 3 4 1 3 4

3 3 4 2 3 1 3 2 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 4 4 3 3 4

3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 1 4 1 1 4 3 2

3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3

3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 4 1 4 4 1 1 4 1 2 4 4 1 1 3 3 4

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

2 3 4 2 4 2 2 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 2

3 4 2 2 3 2 3 4 1 3 4 1 4 1 2 3 4 1

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

Page 117: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 2 4 3 1

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 2

3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 2 3 4 1 3 3 1 4 3 1 3 1 2 3 1 2

3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 2

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 4 1 4 3 4 4 4 1 3 2 1 2 2 1 3 3

4 1 4 1 4 4 4 4 4 1 3 1 4 1 2 4 4 4

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 2 2 3 2 3 3 4 1 1 1 4 2 4 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 4 1 3 4 2 3 4 2 1 2 4 4 1 2 4 4 1

3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 3 3 2 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 3 3 3

3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 1 4 2 4 3 3 3

3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 1 4 2 4 3 3 3

3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 2 1 2 2 3 2 3 2

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2

3 1 1 1 2 1 2 1 3 4 1 1 4 1 1 4 4 3

1 3 3 2 3 3 1 1 3 1 1 3 3 2 3 2 3 3

3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2

2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 3

3 1 2 2 4 2 4 2 3 4 1 1 4 2 3 3 3 3

3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 4 2 1 3 3 2

4 3 1 3 4 3 4 2 1 2 4 1 4 1 1 4 4 3

1 3 2 3 4 1 1 1 2 4 2 1 4 1 1 1 3 1

1 1 1 3 3 2 3 1 3 3 1 4 1 4 4 1 1 4

3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 1 4 2 2 3 3 3 3

4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4

4 4 4 3 4 1 3 3 2 4 4 1 4 1 1 4 4 2

2 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 1 3 2 2 3 2 3 3

Page 118: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3

2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3

2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3

2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3

1 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 4 1 4 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3

2 3 3 1 4 4 4 3 4 1 3 3 2 2 3 1 4 4

4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3

4 3 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 4 1 2 3 4 2

3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3

2 3 3 1 4 2 3 3 4 2 2 3 2 2 1 1 3 4

3 2 3 3 4 1 3 3 2 2 4 2 2 1 1 3 2 1

3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 1 4 3 4 3 4 2

3 3 4 1 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3

2 3 2 3 3 2 4 4 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3

2 3 3 2 4 2 4 3 3 3 1 2 3 2 1 2 3 3

3 3 2 3 4 3 2 3 4 1 1 2 3 2 1 3 4 2

2 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 1 3 3

3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 4 2 2 3 2 3 4

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3

2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 2 2 3 3 4

2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 2 2 3 3 4

3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2

3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 1 2

3 2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 1 3 3

2 3 3 2 4 2 4 3 3 1 3 3 2 2 3 1 3 3

3 4 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 1

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

3 3 3 1 3 3 2 3 4 1 3 4 3 2 3 1 3 3

2 3 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 2 3 3 3 4

3 3 3 2 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3

3 2 3 2 2 3 2 3 3 1 3 4 3 2 4 1 3 2

2 3 3 2 4 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 1 4 4 1 2 3

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3

2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 2 2 3 3 4

2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 2 4 1 2 3

3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 1 3 3 3

Page 119: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 2 2 3 3 4

2 3 3 2 4 1 3 4 3 1 4 4 3 1 2 3 3 3

3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3

2 4 4 1 4 4 4 4 3 1 3 3 2 1 4 1 3 3

3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3

2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 3 1 3 3

2 3 3 2 4 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3

3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 2 1 3 2 1 2 4 4

4 3 2 2 4 3 4 4 3 1 3 2 2 2 3 2 3 2

2 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 1 3 3 1 2 2 3

2 3 3 3 4 3 3 4 1 1 4 1 4 1 1 2 3 3

3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3

3 2 2 3 4 2 4 4 4 2 1 3 3 1 2 3 3 3

2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

3 3 3 2 3 4 3 3 2 1 3 3 2 2 3 1 3 2

1 3 4 1 3 2 3 3 2 3 3 4 1 2 4 1 3 4

2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3

4 2 3 2 1 1 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 2 1

3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 1 4 3 3 3

2 3 3 2 3 4 4 3 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3

3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3

3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3

3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

4 4 3 2 3 1 4 4 2 1 4 3 4 1 4 1 1 4

3 4 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3 4 1 2

2 2 3 3 2 2 3 3 4 1 3 2 3 2 2 3 3 4

2 3 4 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3

1 3 4 1 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 1 1 2

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

2 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3

2 2 3 3 2 2 3 3 4 1 3 2 3 2 2 3 3 4

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3

2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3

2 3 3 1 3 3 4 3 3 1 3 3 2 3 3 1 3 3

2 2 3 3 2 2 3 3 4 1 3 2 3 2 2 3 3 4

2 3 3 1 4 1 3 3 4 1 3 4 3 3 2 3 1 2

2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3

3 3 3 1 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3

3 3 2 4 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 4 2

Page 120: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

3 3 2 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3 2 1 4 4 1

3 3 2 4 2 2 3 3 4 4 3 2 4 2 2 3 3 2

4 4 2 3 3 2 4 4 1 3 4 2 4 2 2 4 4 2

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 1 3 3 3

3 3 1 3 4 2 3 3 3 4 3 1 3 1 1 3 3 4

3 3 2 3 3 1 3 3 4 3 3 1 4 4 1 3 4 2

3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 1 4 1 1 3 3 3

3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4 4 1

3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 1 4 4 1 3 3 2

Page 121: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

SKALA 3 KONFLIK PERAN

Skala 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2 4 3 1 2 2 3 2 3

3 3 3 4 2 1 4 4 3

2 3 3 2 2 3 2 2 3

2 4 2 3 2 2 2 1 1

3 3 3 4 2 2 4 4 2

2 3 3 1 2 2 3 3 3

2 3 3 2 2 3 2 2 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 2 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

4 1 1 4 4 4 3 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

2 3 3 3 3 3 4 4 2

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 2 1 4 3 4 4 3 4

2 2 3 3 2 2 3 2 2

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3

4 3 2 1 4 1 2 2 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 2 2 3 3 3 3 3 2

3 2 3 2 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

4 4 4 1 1 4 4 4 1

3 3 3 3 3 2 2 3 3

4 3 1 3 2 2 3 4 2

3 2 2 3 3 3 4 3 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3

4 2 2 2 3 3 2 3 2

3 3 3 3 3 2 3 3 3

Page 122: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 2 1 3 3 3 3 4 4

2 2 2 2 3 2 3 2 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

4 2 3 3 3 3 3 3 2

2 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 3 2 1 3

1 4 4 1 2 1 1 1 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 2 2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

4 2 1 2 2 2 4 4 1

3 2 2 2 3 2 3 3 2

3 3 3 3 2 2 3 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

2 3 2 2 2 2 3 3 3

2 3 2 2 2 2 3 3 3

3 2 2 2 3 2 3 3 2

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 2 2 3 2 2 3 3 3

4 1 2 2 2 2 4 4 1

4 1 2 1 3 3 3 3 3

3 2 2 3 2 3 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 2

4 1 2 1 2 2 4 1 3

3 2 3 2 3 2 3 3 2

4 1 2 2 3 4 3 3 2

4 3 1 3 4 4 4 4 3

3 2 2 3 2 2 4 4 4

3 3 2 2 2 2 3 3 3

3 2 2 3 2 3 3 4 2

3 1 1 4 4 3 4 4 4

3 3 3 3 3 2 3 3 3

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 2 3 3 2 2 2 2 2

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 2 3 2 2 2 3 2 2

2 2 3 3 2 2 3 2 2

Page 123: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 1 3 3 2 2 3 2 2

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 2 2 3 2 2 3 2 2

1 2 3 2 1 2 2 3 3

2 2 3 3 4 4 2 3 4

3 1 2 3 4 3 4 3 4

2 3 3 2 2 2 2 3 3

3 4 3 2 2 2 2 3 3

3 1 2 3 4 2 4 2 4

3 3 4 4 2 1 3 2 4

3 2 4 4 3 3 1 1 2

3 2 2 2 3 3 2 2 3

2 3 3 2 3 1 2 2 3

2 3 3 3 3 2 1 3 4

2 3 3 2 2 2 2 3 3

3 2 2 2 3 2 3 2 3

2 3 3 3 2 2 3 2 2

2 3 3 2 2 3 2 2 3

2 3 3 2 2 3 2 2 3

3 2 2 3 3 3 3 3 3

3 3 2 4 3 3 3 3 2

2 3 4 2 3 2 2 1 3

3 3 3 3 3 2 3 3 3

3 2 2 2 4 3 3 2 4

3 3 3 4 2 2 4 4 2

3 3 3 1 1 1 2 3 2

2 3 3 2 2 3 2 2 3

3 3 3 2 2 2 3 3 3

3 3 2 2 2 1 1 3 3

2 3 3 3 2 2 3 2 3

3 3 3 4 2 2 4 4 3

1 3 3 3 2 2 3 3 3

2 2 3 3 2 2 3 2 2

2 3 3 2 2 3 2 2 3

1 2 3 3 2 2 3 3 3

3 3 3 2 2 2 2 2 3

3 3 3 3 3 2 2 2 3

2 3 3 2 2 2 2 2 3

4 3 3 3 2 2 4 4 3

Page 124: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

2 3 3 2 3 2 2 3 2

2 3 3 3 2 2 3 3 2

3 3 3 3 2 3 3 3 3

3 3 4 2 2 1 3 3 3

2 3 3 2 3 2 3 2 3

3 2 3 1 2 3 3 3 2

3 2 2 3 3 4 3 3 3

3 3 3 2 2 2 3 3 2

3 1 3 1 3 2 2 3 4

3 2 3 2 3 3 3 3 1

3 3 3 3 3 2 3 4 3

3 3 3 4 2 2 4 2 2

3 3 3 4 2 2 4 4 2

3 2 2 2 2 2 3 3 3

1 4 4 1 3 4 4 4 3

2 2 2 3 2 2 3 3 3

3 3 3 4 2 2 4 4 3

3 2 2 2 2 2 4 3 3

4 1 2 2 2 3 3 3 2

3 3 3 3 3 2 2 3 3

1 3 3 4 3 3 2 2 3

2 3 3 2 3 2 2 3 3

2 3 3 2 3 2 2 3 3

2 3 3 2 3 2 2 3 2

3 3 3 4 2 2 4 4 2

2 3 3 2 2 2 2 2 3

3 3 3 4 2 2 4 4 2

4 1 2 3 4 4 3 3 1

2 3 4 2 2 2 2 2 3

2 3 3 2 2 3 2 2 3

2 2 3 3 1 3 2 2 4

4 3 4 3 2 1 4 3 4

3 3 3 4 2 2 3 1 2

2 3 4 3 3 2 2 1 4

2 3 3 2 2 3 2 2 3

2 3 3 3 2 2 2 2 2

3 3 3 4 2 2 4 4 2

2 2 3 1 3 2 2 3 3

2 3 3 2 2 3 2 2 3

3 3 3 3 2 1 3 4 3

2 3 3 2 2 2 2 2 3

2 3 2 1 3 2 3 3 2

3 2 2 3 4 2 3 3 4

3 2 3 3 3 2 3 3 3

3 2 2 4 3 2 4 3 4

Page 125: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

3 1 1 3 4 3 3 4 3

3 2 2 3 3 2 2 3 3

3 2 2 4 3 4 4 4 3

4 1 2 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

3 2 1 4 4 4 4 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3

Page 126: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

SKALA 4 KELELAHAN EMOSIONAL

Skala 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 2 4 4 3

3 4 3 1 2 2 2 4 4 1 2 2 4 3 2

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

2 2 1 2 2 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2

2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2

3 3 4 2 3 3 2 4 4 1 3 3 4 4 3

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4

2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3

4 2 2 2 1 1 1 1 4 1 4 2 4 4 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

2 2 3 3 2 3 2 4 1 2 2 2 4 3 4

4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3

Page 127: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3

3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

2 1 4 1 1 2 1 2 4 1 1 1 4 3 1

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 2 3 2 2 1 1 2 3 2 3 3 3 2 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

4 4 4 4 1 3 1 3 1 1 4 4 4 4 4

2 2 4 1 1 2 2 2 3 4 2 2 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

4 4 4 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3

4 4 4 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3

4 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3

3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3

4 4 4 2 3 1 4 1 3 4 4 4 4 4 4

4 2 2 1 1 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3

2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2

4 4 4 2 3 1 3 1 3 3 4 4 3 3 4

2 2 2 1 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

4 4 1 3 3 2 2 1 4 3 4 3 4 3 4

4 3 4 2 3 1 3 1 4 3 4 4 4 4 4

4 4 4 1 2 2 2 1 4 2 2 4 4 2 4

4 4 4 3 3 3 4 1 3 3 4 4 3 3 4

2 3 3 2 2 1 3 3 1 1 3 1 3 3 4

2 4 3 1 1 3 1 3 3 1 3 4 3 3 3

3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3

1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3

2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

Page 128: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2

2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2

3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

1 3 1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 1 3 4 1

4 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2

2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2

1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 4 3 1

4 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3

3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 4 4 4 3

3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 1 3 2 3 2

3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3

2 2 2 1 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2

1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1

3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2

2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2

3 3 2 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2

2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 2 1 3 3 2

2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 1 3 2

3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4

2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2

3 2 3 2 1 2 1 3 3 1 1 1 1 3 3

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

2 2 2 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3

2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2

3 2 3 1 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3

2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 2 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 2

2 2 4 2 1 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3

2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3

2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2

2 4 4 4 3 3 3 4 4 1 3 3 4 3 3

Page 129: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3

2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3

2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3

1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 2 4 4 1

3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2

3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 2 4 3 3

2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2

4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3

2 2 2 3 2 2 1 1 2 3 2 2 3 3 3

4 4 4 3 2 3 3 1 2 2 4 4 4 1 1

3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2

2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2

3 2 2 2 2 2 1 3 1 1 3 1 1 3 2

3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2

3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3

2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3

3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3

3 2 2 1 2 3 1 3 4 3 1 4 3 3 3

3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3

3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3

3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3

2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2

2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2

1 2 3 2 3 4 2 3 4 2 3 3 4 4 2

2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2

2 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 1 4 3 2

2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4

2 2 1 2 2 1 2 1 2 3 2 2 3 3 1

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2

2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2

2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 4 3 2

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2

3 4 3 1 3 3 1 3 4 3 3 2 4 3 1

2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 1 2 1 2 2 4 3 2 2 1 3 3 2

3 3 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 2

3 3 4 3 3 4 4 1 4 3 3 4 3 4 2

3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2

Page 130: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

3 4 4 4 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 1

3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 2 2

2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2

3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 3 2

2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2

Page 131: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR

LAMPIRAN C :

SYNTAX DAN PATH DIAGRAM

Page 132: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 133: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 134: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 135: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 136: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 137: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 138: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 139: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 140: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 141: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 142: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 143: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 144: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 145: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR
Page 146: PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK … · PENGARUH IKLIM ORGANISASI, BEBAN KERJA, DAN KONFLIK PERAN TERHADAP KELELAHAN EMOSIONAL PADA TENAGA BURUH DI PT. DREAMWEAR