pengantar sosiologi antropologi filsafat ilmu

53
PENGANTAR SOSIOLOGI - ANTROPOLOGI OLEH: SADDAM DEWANA

Upload: universitas-negeri-yogyakarta

Post on 14-Jan-2017

348 views

Category:

Education


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

PENGANTARSOSIOLOGI - ANTROPOLOGI

OLEH:SADDAM DEWANA

Page 2: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

PENGERTIAN DAN DEFINISITerminologi • Sosiologi:

ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan..Menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang mengitari

kehidupannyaMencoba mengerti

sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup dan

kepercayaannya.(Shadili, 1983: 1).

Page 3: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Jadi……Sosiologi: Ilmu yang menggambarkan tentang keadaan

masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan.

Selo Soemardjan & Soelaiman Soemardi: ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial [Soerjono Soekanto: 1987, 16].

Page 4: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

• SOSIOLOGI• “Sosiologi merupakan Ilmu Sosial yang objeknya adalah masyarakat.• Sosiologi

– (Berdiri Sendiri)– (Memenuhi) Unsur-unsur Ilmu Pengetahuan

• Ciri-ciri Utamanya :a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuantersebut

didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat seta hasilnya tidak bersifat spekulatif

b. Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil obesrvasi.

c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teorisosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama.

d. Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjalaskan fakta tersebut secara analitis

Page 5: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Asal-usul sosiologi• Agus comte

– Istilah sosiologi pertama dikenalkan oleh Aguste Comte (1798-1857). Ia sering dipandang sbg bpk disiplin ilmu ini. Sbg disiplin akademis mandiri, sosiologi berusia kurang 200 tahun. Utk menjelaskan fenomena-fenomena kemasyarakatan, menurut comte, digunakan satu metode ilmiah sebagaimana pada hukum-hukum alam [Doyle Paul Jhonson:1994,13-14]

• Ibnu khaldun– Jauh sblm Comte, tepatnya tahun (1333-1406) sdh

merumuskan satu model tentang suku bangsa nomaden yang keras dan masyarakat 2 halus bertipe menetap dlm suatu hubungan yang kontras. Sikap ilmiah Ibnu Khaldun dlm menganalisa gejala sosial pada umumnya mendekati bentuk penelitian ilmiah modern, dan secara substantif dpt disejajarkan dengan teori sosial modern [Doule Paul Jhonson, hlm. 15]

Page 6: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

• Setelah Comte, sosiologi dikembangkan oleh:– Karl Marx (1818-1883)– Herbert Spencer (1820-1903)– Emile Durkheim (1858-1917)– Max Weber (1864-1920) [Basrowi MS: 2005, 2-3]

Page 7: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Urgensi / Arti Penting

• Dengan ilmu ini, suatu fenomena sosial dapat dianalisis dengan faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan, mobilitas sosial serta keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadinya proses tersebut (how n why it happens)

• Banyak fenomena kehidupan beragama baru dapat dipahami secara proporsional dan tepat bila menggunakan jasa ilmu sosiologi.

• Karena banyak sekali ajaran agama yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial (lihat pendapat Jalaludin Rahmat)

• Karena agama diturunkan untuk kepentingan sosial

Page 8: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Obyek Sosiologi

• Sebagai suatu ilmu pengetahuan, sosiologi juga memiliki obyek yang

menjadi fokus perhatiannya.

• Obyek dari sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari aspek hubungan

manusia dalam masyarakat.

Page 9: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Pokok bahasan sosiologi Fakta Sosial : Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan

berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut

Contoh :di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar.

Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).

Page 10: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

• Tindakan sosial • Tindakan sosial adalah suatu tindakan yang

dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.

• Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.

Page 11: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

• Realitas sosial• Seorang sosiolog harus bisa menyingkap

berbagai tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.

Page 12: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Khayalan sosiologis Khayalan sosiologis diperlukan untuk dapat memahami apa

yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.

Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah troubles dan issues. Troubles adalah permasalahan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Issues merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.

Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah trouble. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan issue, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.

Page 13: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

• Proses Sosial : Pengertian proses sosial itu sendiri adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila individu-individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut. Dengan pengertrian lain proses sosial merupakan pengaruh timbal balik antara berbagai aspek kehidupan bersama dalam masyarakat. Salah satu bentuk proses sosial adalah interaksi sosial.

• Interaksi social merupakan Faktor Utama Dalam Kehidupan Sosial.• Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang

dinamis yang menyangkut hubungan antara individu-individu, antara kelompok manusia maupun antara individu dengan kelompok.

Page 14: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial Adanya kontak sosial. Istilah kontak (contact) berasal dari bahasa Latin con atau

cum yang berarti bersama-sama, dan tango, yang berarti menyentuh. Jadi kontak secara harfiah adalah berarti bersama-sama menyentuh. Sebagai suatu gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan fisik.

Tiga bentuk kontak sosial :Antara individu dengan individu Antara individu-individu dengan kelompokAntara kelompok manusia satu dengan kelompok manusia lain

Kontak sosial yang positif akan mengarah pada kerjasama, sedang yang bersifat negatif akan mengarah pada pertentangan atau tidak menghasilkan interaksi sosial.

Adanya komunikasi, dimana dengan kominikasi ini seseorang memberikan

interpretasi pada perilaku orang lain (tutur kata, gerak gerik, sikap), perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.

Page 15: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

INTERAKSI SOSIAL• Faktor – Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial

• Tindakan Sosial • Kontak Sosial • Komunikasi Sosial

• tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu – individu lainnya dalam masyarakat .

• MAX WEBER merinci tindakan sosial menjadi 4 macam yaitu : 1. Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan yang dilakukan dengan

memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan . Contoh : Bekerja Keras untuk mendapatkan nafkah yang cukup .

2. Tindakan Rasional Berorientasi nilai : Tindakan – Tindakan yang berkaitan dengan nilai – nilai dasar dalam masyarakat . Contoh : Tindakan –Tindakan yang bersifat Religio – magis .

Page 16: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

3. Tindakan Tradisional ; Tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan Rasional . Contoh : Berbagai macam upacara \ tradisi yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan leluhur .

4. Tindakan Ofektif : Tindakan – Tindakan yang dilakukan oleh seorang \ kelompok orang berdasarkan perasaan \ emosi

Page 17: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Kontak Sosial Dalam kehidupan sehari-hari kontak sosial dapat

dilakukan dengan cara : Kontak Sosial yang dilakukan menurut cara pihak –

pihak yang berkomunikasi . Cara kontak sosial itu ada 2 macam yaitu : Kontak Langsung : Pihak komunikator menyampaikan

pesannya secara langsung kepada pihak komunikan . Kontak Tidak Langsung : Pihak komunikator

menyampaikan pesannya kepada pihak komunikan melalui perantara pihak ketiga .

Kontak Sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses komunikasi . Ada 2 macam kontak sosial .

Kontak Primer Kontak Sekunder

Page 18: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Komunikasi Sosial • Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul

dengan orang lain. Orang yang menyampaikan komunikasi disebut komunikator , orang yang menerima komunikasi disebut komunikan . Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsungnya secara komunikatif .

• Contoh : Pesan yang disampaikan tidak jelas , berbelit – belit , bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dipahami .

Page 19: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Bentuk – Bentuk interaksi yang mendorong terjadinya lembaga , kelompok dan organisasi sosial .

1. Bentuk Interaksi sosial menurut jumlah pelakunya .A. Interaksi antara individu dan individu Individu yang satu memberikan pengaruh , rangsangan / Stimulus

kepada individu lainnya . Wujud interaksi bisa dalam bentuk berjabat tangan , saling menegur , bercakap – cakap / mungkin bertengkar .

B. Interaksi antara individu dan kelompok

Bentuk interaksi antara individu dengan kelompok : Misalnya : Seorang ustadz sedang berpidato didepan orang banyak . Bentuk semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .

C. Interaksi antara Kelompok dan Kelompok Bentuk interaksi seperti ini berhubungan dengan kepentingan

individu dalam kelompok lain . Contoh : Satu Kesebelasan Sepak Bola bertanding melawan kesebelasan lain .

Page 20: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

2. Bentuk Interaksi Sosial Menurut Proses TerjadinyaA. Imitasi. Imitasi adalah pembentukan nilai melalui

dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh : Seorang anak sering kali meniru kebiasan – kebiasan orang tuanya .

B. Identifikasi Identifikasi adalah menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya . Contoh : Seorang anak laki – laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya .

C. Sugesti. Sugesti dapat diberikan dari seorang individu kepada kelompok . Kelompok kepada kelompok kepada seorang individu . Contoh : Seorang remaja putus sekolah akan dengan mudah ikut-ikutan terlibat “ Kenalan Remaja “ . Tanpa memikirkan akibatnya kelak .

Page 21: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

D. Motivasi.Motivasi juga diberikan dari seorang individu kepada kelompok.Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab .

D. Simpati. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang / kelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat –saat khusus. Misalnya apabila perasaan simpati itu timbul dari seorang perjaka terhadap seorang gadis / sebaliknya kelak akan menimbulkan perasaan cinta kasih / kasih saying.

D. Empati. Empati itu dibarengi perasaan organisme tubuh yang sangat dalam. Contoh jika kita melihat orang celaka sampai luka berat dan orang itu kerabat kita, maka perasaan empati menempatkan kita seolah-olah ikut celaka.

Page 22: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Keteraturan Sosial• Keteraturan sosial artinya menaati nilai dan

norma yang berlaku. Contoh : sebuah jalan raya yang dilalui oleh berbagai jenis dan ukuran kendaraan, serta bermuatan orang dalam jumlah besar dan arah tujuan.

• Unsur-unsur keteraturan sosial :1. tertib sosial2. order3. Keajegan4. Pola

Page 23: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pola keteraturan sosial

Factor pendorong a. Kerja sama (cooperation) b. Akomodasi

Faktor penghambat a. persaingan b. kontravensi c. konflik

Page 24: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Lembaga Sosial• Menurut John Lewis Gillm dan John

Philp Billn pengertian lembaga sosial adalah suatu lembaga sosial

merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan pola perilaku yang

terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan.

Page 25: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

“Kelembagaan” dalam Ilmu SosiologiDi Indonesia, “kelembagaan” diberi berbagai nama dan istilah yang beragam, dan tidak konsisten, yaitu:

- Kelembagaan - Lembaga- Lembaga Sosial - Institusi- Institusi Sosial - Organisasi- Organisasi Sosial - Kelompok sosial- Group - Group Sosial- Asosiasi - Birokrasi- Biro - Dewan- Majelis - Kesatuan- Perserikatan - Himpunan

Page 26: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

26

Bentuk Kesadaran akan jenis yang

sama

Adanya hubungan

sosial

Orientasi pada tujuan yg

ditentukan

1. Kategori statistik -Tidak ada -Tidak ada -Tidak ada

2. Kategori sosial -Ada -Tidak ada -Tidak ada

3. Kelompok sosial -Ada -Ada -Tidak ada

4. Kelompok tak teratur

-Bisa ada atau tidak ada

-Bisa ada atau tidak ada

-Tidak ada

5. Organisasi formal -Ada -Ada -Ada

Berbagai tingkatan kelompok sosial

Page 27: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

• Dalam literatur, istilah “kelembagaan” disandingkan atau disilangkan dengan “organisasi”.

• Terdapat kebelumsepahaman tentang arti “kelembagaan” di kalangan ahli.

• Contoh: “What contstitutes an ‘institution’ is a subject of continuing debate among social scientist….. The term institution and organixation are commonly used interchangeably and this contributes to ambiguityand confusion” (Norman Uphoff, 1986).

• “…belum terdapat istilah yang mendapat pengakuan umum dalam kalangan para sarjana sosiologi untuk menterjemahkan istilah Inggris ‘social institution’……. Ada yang menterjemahkannya dengan istilah ‘pranata’ ….. ada pula yang ‘bangunan sosial’” (Koentjaraningrat, 1997).

27

Page 28: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Kelembagaan adalah social form. Ibarat organ-organ dalam tubuh manusia. Kata “kelembagaan” menunjuk kepada:

Sesuatu yang bersifat mantap (established) yang hidup (constitued) di dalam masyarakat.

Suatu pemantapan perilaku (ways) yang hidup pada suatu kelompok orang.

Merupakan sesuatu yang stabil, mantap, dan berpola. Berfungsi untuk tujuan-tujuan tertentu dalam masyarakat. Ditemukan dalam sistem sosial tradisional dan modern Berfungsi untuk mengefisienkan kehidupan sosial. Merupakan kelompok-kelompok sosial yang menjalankan

masyarakat. Tiap kelembagaan dibangun untuk satu fungsi tertentu

(kelembagaan pendidikan, ekonomi, agama, dan lain-lain).

28

Page 29: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

1. Kelembagaan adalah tradisional, organisasi modern. 2. Kelembagaan dari masyarakat itu sendiri, organisasi

datang dari atas. 3. Kelembagaan dan organisasi berada dalam satu

kontinuum. Organisasi adalah kelembagaan yang belum melembaga (lihat Norman Uphoff). Yang sempurna adalah organisasi yang melembaga.

4. Organisasi merupakan bagian dari kelembagaan. Organisasi sebagai organ kelembagaan (sesuai dengan pendapat ahli Ekonomi Kelembagaan).

29

Dari berbagai literatur, ada empat cara membedakan antara “kelembagaan” dan

“organisasi”:

Page 30: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Dalam perkembangan ilmu sosiologi:

Pada awalnya istilah ‘institution’ dan ‘organization’ tidak dibedakan, dan digunakan secara bolak balik.

Semenjak tahun 1950-an, mulai tampak pembedaan yang semakin tegas, bahwa “kelembagaan” dan “keorganisasian” berbeda.

Artinya, terjadi perubahan dari pengertian yang “luas dan baur” menjadi “sempit dan tegas”.

30

Page 31: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Di dunia ini, hanya ada 3 bentuk dasar kelembagaan, yaitu:

1. kelembagaan komunitas 2. kelembagaan negara 3. kelembagaan pasar

31

Page 32: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

32

Perbedaaan karakteristik antara kelembagaan komunitas, negara, dan pasar.

Aspek Kel Komunitas

Kel Negara Kel Pasar

Orientasi utama

Pemenuhan kebutuhan hidup komunal

Melayani penguasa dan masyarakat.

Keuntungan (profit oreinted)

Sifat kerja sistem sosialnya

Demokratis, berdasarkan kesetaraan

Monopolis Kompetitif.

Sandaran kontrol sosial

Kultural (cultural compliance)

Pemaksaaan coersif compliance

Penuh perhitungan (renumeration compliance)

Bentuk simbol yang diterapkan

Mitis Pseudorealis Realis

Bentuk norma utama

Komunal dan kepatuhan

Modifikasi perilaku

Individualis

Page 33: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Berbagai Cara Pengelompokkan Kelembagaan

Pengelompokkan dalam ilmu sosiologi, di zaman awal ada 5 kelembagaan pokok, yaitu:

1.Keluarga2.Negara3.Pendidikan4.Religi5.Ekonomi

33

Page 34: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Pembagian menurut Koentjaraningrat (1997), berdasarkan kebutuhan hidup manusia, yaitu:

1. domestic institutions = kelembagaan pelamaran, perkawinan, poligami, pengasuhan anak-anak, perceraian.

2. conomic institution = pertanian, peternakan, pemburuan, feodalisme, industri, barter, koperasi, penjualan.

3. educational institutions = pengasuhan anak-anak, pendidikan, perpustakaan, pers.

4. scientific institutions = metoda ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah.5. aesthetic and recreational institutions = seni rupa, seni suara, seni gerak,

kesusasteraan, olah raga.6. religious institutions = gereja, doa, kenduri, upacara, pantangan, ilmu gaib.7. political isntitutions = sistem pemerintahan, demokrasi, kehakiman,

kepartaian, kepolisian.8. somatic isntitutions = salon, kedokteran.

34

Page 35: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Gillin dan Gillin mengklasifikasikan kelembagaan dalam lima sudut:

1. Berdasarkan perkembangannya: crescive institutions vs enacted institutions

2. Dari sudut nilai-nilai yang diterima masyarakat: basic institutions vs subsidiary institutions.

3. Dari sudut penerimaan masyarakat: approved atau social sanctioned institutions vs unsanctioned institutions.

4. Atas luas penyebarannya: general isntitutions vs restricted isntitutions.

5. Berdasarkan fungsinya: operative institutions vs regulative isntitutions.

35

Page 36: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Pengelompokkan dalam Sistem Agribisnis:

1. kelembagaan pengadaan sarana input produksi. 2. kelembagaan dalam aktivitas budidaya (mencakup

kelembagaan tenaga kerja, kelembagaan irigasi, kelembagaan lahan, serta kelembagaan panen).

3. Kelembagaan terkait dengan aktivitas pengolahan hasil produksi.

4. kelembagaan pemasaran. 5. kelembagaan pendukung (koperasi, penyuluhan,

serta penelitian).

36

Page 37: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Pengelompokkan atas Orientasi, Bentuk Pelayanan, dan Sifat Keanggotaannya (Uphoff, 1986)

1. Local administration 2. Local government 3. Membership organizations 4. Cooperatives 5. Service Organization 6. Private business

37

Page 38: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

INSTITUTION

Page 39: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Apa itu institusi

• Institusi diartikan sebagai organisasi• Institusi diartikan sebagai serangkaian

norma, nilai, aturan-aturan yang memfasilitasi atau menghambat perilaku individu maupun organisasi

Page 40: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Makna institution:

• = organizations.• = sebagai mekanisme dari struktur sosial yang membentuk

perilaku manusia dalam masyarakat.• = dipahami dalam konteks sosial, yaitu sesuatu yang

memiliki tujuan dan permanen, sebagai pedoman berperilaku individu.

• Dalam sosiologi, analisa terhadap social institutions dikaitkan dengan norma sosial dan harapan berperIlaku.

• Social institutions diciptakan dan dibentuk sebagai norma, perilaku yang dapat diharapkan (expected behaviors).

• Funsgi sosial dari institusi adalah untuk memenuhi peran setiap orang dalam masyarakat.

40

Page 41: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Berbagai Pandangan Dalam Melihat Institusi

• Normative Institutional theory• Rational choice perspective• Historical institutionalism• Sociological institutionalism

Page 42: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Normative Institutional Theory

• Pendukung utama teori ini adalah James March dan Johan P. Olsen (1989 dan 1995).

• Teori ini dikembangkan atas dasar asumsi bahwa bahwa berbagai norma dan aturan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk perilaku individu.

• Argumen pokok yang dipakai dalam teori ini adalah “the logic of appropriateness”.

• Kepantasan inilah yang kemudian membentuk nilai-nilai institusi.

Page 43: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Rational Choice Perspective

• Menurut pendukung teori ini, institusi bukan semata-mata akumulasi nilai-nilai dan gagasan dari waktu ke waktu, akan tetapi juga merupakan produk kebijakan dari para aktor politik.

• Pilihan-pilihan tersebut merupakan upaya untuk memaksimalkan manfaat yang mereka petik (atau barangkali manfaat sosial menurut pandangan para politisi ini).

• Penulisan konstitusi barangkali dapat diambil sebagai contoh tentang hal ini.

Page 44: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Rational-lanjut• Salah satu manfaat teori rational choice ini adalah dalam

upaya memahami upaya pejabat-pejabat publik yang dipilih mengendalikan organisasi publik, terutama birokrasi publik.

• Hubungan antara pejabat publik yang dipilih dengan birokrasi tersebut kemudian digambarkan sebagai hubungan antara principal dan agent. Principal sebagai pembuat undang-undang dan agent adalah pelaksananya (implementornya).

• Tugas pokok principal adalah bagaimana agent mengimplementasikan undang-undang sejauh yang diinginkan oleh principal.

Page 45: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Historical Institutionalism• Dalam teori ini, institusi dipahami dari proses

terbentuknya (formative periode). • Teori ini menjelaskan bagaimana proses pergantian

antara norma-norma dan nilai-nilai yang lama dengan yang baru.

• Menurut pendukung teori ini, pergantian norma dan nilai yang baru tidak selalu berjalan dengan smooth dan fungsional sebagaimana diidealkan (merupakan respon terhadap dinamika atau perubahan lingkungan) namun seringkali perubahan itu bersifat radikal dan penuh dengan pertentangan.

Page 46: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Sociological Institutionalism• Pandangan sociological institutionalism ini yang

sering atau banyak dipakai dalam memahami institusi.

• Teori institusi yang dikembangkan dalam disiplin sosiologi ini sebagian besar diderivasi dari teori-teori organisasi. Oleh karena itu dalam teori ini organisasi dan institusi sering digunakan secara bergantian.

• Teori ini dalam banyak hal juga mempunyai basis pemikiran sama dengan yang dikembangkan oleh para normative institutiolist sebagaimana sudah didiskusikan di depan.

Page 47: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Sociologist-lanjut

• Pendukung utama teori ini, Selznick (1948;1957), menjelaskan bahwa organisasi memiliki dua wajah:– Organizations as structural expressions of rational

actions.– Organizations as normative and adaptive

institutions.

Page 48: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Sociologist-lanjut

• Perbedaan mendasar antara perspektif sosiologi dan normative adalah dalam melihat hubungan antara organisasi dan lingkungannya.– Yang pertama melihat bahwa organisasi (institusi)

memiliki ketergantungan yang tinggi dengan lingkungannya (baik dalam hal sumberdaya maupun norma dan nilai).

– Yang kedua melihat organisasi lebih otonom terhadap lingkungannya (paling tidak pada tahap awal proses pembentukannya). [Mengapa?, Bagaimana menggunakan teori ini untuk menginisiasi perubahan]

Page 49: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Adaptasi

Memahami Proses Perubahan Institusi

Lahir Berkembang Mati

Lingkungan

Strategi perubahan

Page 50: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Memahami Proses…lanjut

• Ada dua pandangan pokok dalam melihat perubahan institusi– Melihat perubahan itu sebagai proses yang jelas

tahapan-tahapannya: (1) proses pembentukan (2) proses konsolidasi, (3) kondisi stabil.

– Melihat perubahan berlangsung secara terus menerus atau dikatakan sebagai organik yang merupakan proses perubahan organisasi. Proses perubahan ini merupakan upaya untuk mengadaptasikan diri dengan lingkungan.

Page 51: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Model Perubahan dan Teori Institusi

• Disruptive case: Perubahan institusi merupakan tuntutan dari adanya perubahan pada faktor eksternal, baik karena faktor empiris maupun idiologis. Perubahan tersebut terjadi dalam tahapan-tahapan sampai dicapai suatu kondisi kestabilan. Perubahan akan terjadi lagi sampai kondisi stabil tersebut teganggu oleh perubahan lingkungan.

• Organic conceptionOrganic conception: Perubahan dilihat sebagai proses yang berkelanjutan. Perubahan ini terjadi karena adanya tekanan dari kebutuhan untuk berubah yang berasal dari dalam (internal organisasi) yang merupakan hasil dari analisis kinerja organisasi.

Page 52: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Model-lanjut• Contingent conception: Perubahan yang terjadi pada institusi

yang merupakan respon dari perubahan lingkungan organisasi. Perubahan itu tidak berhenti sampai kondisi stabil, tapi terus berkelanjutan

• Institutional choice: Perubahan institusi lebih bersifat diskrit dan merupakan pilihan2 yang merupakan produk dari nilai-nilai internal. Logika yang dipakai dalam perubahan ini adalah bahwa organisasi di bentuk (atau memiliki struktur) sesuai dengan logika internal yang dikembangkan oleh aktor-aktor yang ada dalam organisasi tersebut.

Page 53: Pengantar sosiologi  antropologi filsafat Ilmu

Kesimpulan

• Institusi dipahami secara berbeda-beda atas dasar perspektif yang dipakai untuk melihat institusi tersebut.

•Perbedaan cara pandang tersebut kemudian akan mempengaruhi bagaimana membuat strategi untuk melakukan perubahan pada institusi