pengantar ilmu ekonomi.docx

23
PENGANTAR ILMU EKONOMI A. Kerangka Dasar Dalam Perekonomian Kegiatan manusia dalam suatu masyarakat bisa diperas menjadi tiga macam kegiatan: a. Kegiatan produksi b. Kegiatan konsumsi c. Kegiatan pertukaran Ilmu ekonomi memusatkan perhatiannya pada ketiga proses kegiatan ekonomi pokok ini beserta pihak-pihak yang bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan tersebut. - Pengerak kegiatan ekonomi Kebutuhan manusia adalah tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiaan berproduksi, konsumsi dan tukar-menukar. Kebutuhan manusia timbul dari: a. Kebutuhan biologis untuk hidup (makanan, minuan dan mungkin juga pakaian dan tempat tinggal). b. Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri. c. Lain-lain kebutuhan yang khas masing-masing perorangan. - Unsur kegiatan produksi 1

Upload: bogel-andy

Post on 26-Oct-2015

68 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Teori ADM

TRANSCRIPT

Page 1: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

PENGANTAR ILMU EKONOMI

A. Kerangka Dasar Dalam Perekonomian

Kegiatan manusia dalam suatu masyarakat bisa diperas menjadi tiga macam

kegiatan:

a. Kegiatan produksi

b. Kegiatan konsumsi

c. Kegiatan pertukaran

Ilmu ekonomi memusatkan perhatiannya pada ketiga proses kegiatan ekonomi

pokok ini beserta pihak-pihak yang bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan

tersebut.

- Pengerak kegiatan ekonomi

Kebutuhan manusia adalah tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiaan

berproduksi, konsumsi dan tukar-menukar. Kebutuhan manusia timbul dari:

a. Kebutuhan biologis untuk hidup (makanan, minuan dan mungkin juga

pakaian dan tempat tinggal).

b. Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu

sendiri.

c. Lain-lain kebutuhan yang khas masing-masing perorangan.

- Unsur kegiatan produksi

Sumber-sumber ekonomi ini bisa digolongkan menjadi:

a. Sumber-sumber alam

b. Sumber ekonomi yang berupa manusia dan tenaga manusia

c. Sumber-sumber ekonomi buatan manusia

Tersedianya ketiga sumber ekonomi tersebut tidaklah menjamin

timbulnya kegiatan produksi. Kegiatan produksi tidak akan terjadi dengan

sendirinya, meskipun ketiga sumber ekonomi tersebut tersedia berlimpah.

1

Page 2: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

- Barang ekonomis dan barang bebas

Barang yang ada bisa digolongkan menjadi dua barang ekonomis dab

barang bebas. Barang ekonomis adalah barang yang tersdia dalam jumlah

yang lebih sedikit daripada jumlah maksimum yang dibutuhkan

masyarakat.barang ekonomis selalu mempunyai harga meskipun tidak selalu

mempunyai harga pasar, sebab ada barang ekonomis yang tidak langsung

diperjualbelikan dipasar, sebab ada barang ekonomis yang tidak langsung

diperjualbelikandi pasar, misalnya barang-barang kolektif. Produksi barang

ekonomis memerlukan sumber ekonomi yang terbatas jumlahnya. Oleh sebab

itu tidak bisa diperoleh atau diproduksikan dalam jumlah yang tak terbatas.

Barang bebas adalah barang yang tersedia dalam jumlah yang melebihi

kebutuhan manusia, oleh sebab itu ia tidak mempunyaiharga. Udara, sinar,

matahari dan air adalah contoh utama dari barang bebas.

B. Pokok-Pokok Permasalahan dalam Perekonomian

Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.

- Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan

mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.

Pokok masalah ekonomi :

- Produksi

- Konsumsi

- Distribusi.

 

- Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau

mengurangi kegunaan suatu benda.

- Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang

dari produsen kepada konsumen.

Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu

apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi.

2

Page 3: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

1. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what) masalah ini

menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/ jasa yang perlu diproduksi

agar sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.

2. Bagaimana cara memproduksi barang tersebut (how) masalah ini menyangkut

cara berproduksi, yaitu penggunaan teknologi dan pemilihan sumber daya

yang dipakai, serta memilih untuk menggunakan tenaga manusia atau tenaga

mesin.

3. Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi (for whom) masalah ini

menyangkut persoalan siapa yang memerlukan barang/jasa, dan siapa saja

yang akan ikut menikmati hasilnya.

Untuk memecahkan ketiga masalah pokok ekonomi di atas dapat dilakukan

dengan berbagai cara, di antaranya kebiasaan dan tradisi, insting, serta komando

(paksaan/perintah).

Sementara itu bagi masyarakat modern, pemecahan masalah mengandalkan

mekanisme harga di pasar. Adapun mekanisme harga itu sendiri adalah proses

yang berjalan atas dasar daya tarik-menarik antara konsumen dengan produsen

yang bertemu di pasar. Gerak harga yang terjadi di pasar akan dapat

memecahkan ketiga masalah pokok ekonomi di masyarakat, dengan jalan sebagai

berikut.

a. Masalah What

Ada dan berapa banyak barang yang akan diproduksi sangat dipengaruhi

oleh permintaan masyarakat. Jika permintaan masyarakat meningkat, maka

harga akan cenderung naik dan produsen memperoleh keuntungan, sehingga

akan memperbesar produksinya. Sebaliknya jika permintaan masyarakat

menurun, maka harga akan cenderung turun, sehingga keuntungannnya sedikit

dan produsen akan mengurangi produksinya.

b. Masalah How

Bagaimana sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor produksi) yang

tersedia harus dipergunakan untuk memproduksi barang-barang, tergantung

3

Page 4: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

pada gerak harga faktor produksi tersebut. Bila harga faktor produksi naik,

maka produsen akan menghemat penggunaan faktor produksi tersebut dan

menggunakan faktor produksi yang lain. Jadi gerak harga faktor produksi

menentukan kombinasi yang digunakan produsen dalam produksinya.

c. Masalah for Whom

Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi, sangat dipengaruhi oleh

distribusi barang tersebut. Barang hasil produksi dijual kepada konsumen.

Konsumen membayar harga barang tersebut dari penghasilannya atas

penggunaan faktor-faktor produksi. Jadi gerak harga barang dan harga faktor

produksi akan menentukan distribusi barang yang dihasilkan.

Di pasar tradisional, mekanisme harga terbentuk karena penjual dan

pembeli secara bersama menentukan harga.

C. Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah

“Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in

searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services,

and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti

perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat

memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan

mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993)

adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical

activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of

goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses

pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini

melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau

mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

4

Page 5: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai:

“the various facets of the decision of the decision process by which customers

come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya

konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan

dikonsumsi. jd, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa

yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Bagaimana konsumen mendapatkan kepuasan maksimal? Bagaimana mengetahui

perilaku konsumen secara keseluruhan? Berikut akan diberikan sedikit teori

menurut ilmu ekonomi tentang pertanyaan-pertanyaan di atas.

Pendekatan Perilaku Konsumen

Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2, yaitu

pendekatan marginal utility (cardinal) dan pendekatan indifference curve

(ordinal). Berikut sedikit penjelasan tentang pendekan-pendekatan tersebut.

a. Pendekatan Marginal Utiliti

Pendekatan Marginal Utility atau pendekatan kardinal adalah pendekatan

yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu

satuan, misalnya uang. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan

kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang

tertntu. Dalam pendekatan ini digunakan anggapan sebagai berikut:

Utility bisa diukur dengan uang.

Hukum Gossen (The Law of Diminishing Returns) berlaku yang

menyatakan bahwa “Semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi, maka

tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang

dikonsumsi akan menurun”.

Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

5

Page 6: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

b. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)

Pendekatan Indifference Curve atau pendekatan ordinal adalah

pendekatan yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen hanya dapat

dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.

Anggapan dalam pendekatan ordinal sebagai berikut:

1. Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu.

2. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.

3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

Ciri-ciri Indifference Curve sebagai berikut:

Turun dari kiri atas ke kanan bawah. Cembung ke arah origin. Indifference

Curve yang satu dengan lainnya tidak pernah saling memotong. Indifference

Curve yang terletak di sebelah kanan atas menunjukan tingkat keupasan yang

lebih tinggi dan sebaliknya.

a. Konsep Elastisitas

Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap

peubahan salah satu faktor yang mempengaruhi. Jika elastisitas lebih besar

dari satu maka disebut elastis, sedangkan elastisitas kurang dari satu maka

disebut inelastis, dan jika elastisitas lebih sama dengan satu maka disebut

elastisitas tunggal.

b. Harga

Atau bisa disebut juga dengan price elasricity (elastisitas harga) adalah

persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat dari

perubahan harga barang tersebut. Elastisitas harga ini penting bagi penjual,

sebab ada hubungan antar perubahan harga dengan tingkat penjualan. Dalam

menghitung koefisien elastisitas harga ada dua cara, yaitu: arc elasticity

(elastisitas busur) dan point elasticity (elastisitas titik).

6

Page 7: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

c. Silang

Atau bisa disebut sebagai cross elasticity (elastsitas silang) adalah

persentase (%) perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatau barang

sebagai akibat dari perubahan harga barang lain.

d. Pendapatan

Atau bisa disebut juga dengan income elasricity (elastisitas pendapatan)

adalah persentase (%) perubahan kuantitas barang yang diminta sebagai akibat

dari perubahan pendapatan riil.

D. Perilaku Produsen

Produsen adalah Badan yang membuat suatu yang baik melalui sebuah proses

yang melihatkan bahan baku, komponen,atau rakitan,biasanya ada besar besaran

dengan berbagai operasi yang berbeda dibagi antara pekerja. Umumnya

digunakan secara bergantian dengan prosedur atau pembuat produk dan

konsumen bagi pengguna produk.. Perusahaan atau produsen akan melakukan

Market Information (Informasi Pasar). Informasi Pasar akan sangat penting untuk

suatu perusahaan karena dengan ini perusahaan akan menciptakan produk yang

akan dibutuhkan konsumen. Perusahaan juga akan mencari informasi barang apa

saja yang sekarang lebih dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan dapat

melakukan informasi pasar dan peramalan dengan tepat. tetapi ada juga yang

menyebutkan bahwa Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan

barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau

memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah

konsumen.

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai

guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam

memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa

mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah

7

Page 8: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan

produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk

mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa

dalam jumlah yang mencukupi.

Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses

produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat

kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan.

Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya

menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang

digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical

resources).

E. Mekanisme Harga dan Pasar

- Mekanisme Harga

Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya tarik-

menarik antara konsumen-konsumen dan produsen-produsen yang bertemu di

pasar. Hasil net dari kekuatan tarik-menarik tersebut adalah terjadinya harga

untuk setiap barang dan untuk setiap faktor produksi. Pada suatu waktu, harga

sesuatu barang mungkin naik karena gaya tarik konsumen, konsumen menjadi

lebih kuat. Sebaliknya harga sesuatu barang turun apabila permintaan para

konsumen melemah.

Yang ditekankan adalah bagaimana hubungan antara jumlah barang yang

mau dibeli atau dijual, dan harga barang itu, apa yang menyebabkan

perubahan harga, dan bagaimana reaksi pembeli dan penjual bila ada

perubahan harga. Dengan bantuan pengertian ini, diharapkan  dapat lebih

memahami bagaimana cara keerja sistem harga dan pasar dalam memecahkan

masalah pokok ekonomi.

8

Page 9: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

Sejarah mekanisme harga yang adil

Mekanisme harga yang adil ternyata juga mendapat perhatian dari banyak

pihak pemikir dunia dimanapun. Namun, ternyata para sarjana muslim telah

jauh mendahului para pemikir barat dalm menganlisis harga dan mekanisme

pasar. Schumpeter menyatakan bahwa hingga sebelum pertengahan  abad ke-

18 tidak terdapat laporan yang jelas tentang pemikiran harga dan mekanisme

pasar. Kalupun dapt ditemukan pemikiran tentang harga pada masa-masa itu,

namun pendekatan yang digunakan adalah etika dan hukum, bukan

pendekatan ekonomi.

Penulis Jerman Rudolf Kaulla menyatakan, “Konsep tentang justum

pretium (harga yang adil) mula-mula dilaksanakan di Roma, dengan latar

belakang pentingnya menempatkan aturan khusus untuk memberi petunjuk

dalam kasus-kasus yang dihadapi hakim, di mana dengan tatanan itu dia

menetapkan nilai dari sebuah barang dagangan atau jasa. Pernyataan ini hanya

menggambarkan sebagian dari bagaimana cara harga dibentuk dengan

pertimbangan etika dan hukum. Pada masa itu etika merupakan bagian dari

filsafat sehingga doktrin tentang harga juga bagian dari sistem filsafat itu.

Dalam operasionalnya, penciptaan harga harus memanfaatkan otoritas

penguasa melalui pendekatan hukum. Untuk mencapai harga yang adil maka

penguasa pada akhirnya seringkali mengeluarkan kebijakan penetapan harga.

Harga dibentuk lebih dengan pertimbangan keadilan daripada pertimbangan

ekonomi.

 Ilmuwan pada abad pertengahan yang pemikirannya tentang harga

banyak menjadi pijakan pemikiran di masa berikutnya adalah St Thomas

Aquinas. Tanpa secara eksplisit menjelaskan definisi harga yang adil Aquinas

menyatakan, “sangat berdosa mempraktekkan penipuan terhadap tujuan

penjualan sesuatu melebihi dari harga yang adil, karena itu sama dengan

mencurangi tetangganya agar menderita kerugian. Aquinas mengutip

pernyataan Cicero: “seluruh muslihat, tentu saja, tidak bisa dieliminasi dari

9

Page 10: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

perjanjian, hingga penjual tak bisa memaksa seseorang untuk menawar

dengan harga lebih tinggi. Juga, tak bisa pembeli memaksa untuk membeli

dengan harga yang lebih rendah”. Ia juga menyatakan, “harga yang adil itu

akan menjadi salah satu hal yang tak hanya dimasukkan dalam perhitungan

nilai barang yang dijual, juga bisa mendatangkan kerugian bagi penjual. Dan

juga, suatu barang bisa dibolehkan secara hukum dijual lebih tinggi ketimbang

nilainya sendiri, meskipun nilainya tak lebih dibanding harga dari

pemiliknya”. Dari beberapa pernyataan ini nampak jelas pendekatan etika dan

hukum yang digunakan oleh Aquinas dalam menganalisis harga.

 Sebenarnya, juga terdapat ilmuwan yang telah menganalisis harga dari

sisi ekonomi sebelum Aquinas, yaitu Albertus Magnus (1193-1280). Ia

berpendapat, “dua barang dagangan sama dalam nilainya dan nilai tukarnya

akan menjadi adil bila dalam produksinya menunjukkan persamaan biaya

buruh dan pengeluaran lainnya”. Sayang, Magnus tidak memberi definisi yang

rinci tentang biaya ini, kecuali hanya menekankan pada evaluasi atau conditio

atau status sosial : adil, sebagai hasil kerja perorangan tergantung pada

kelasnya, jadi pada nilai dari jasa-jasanya

Pendapat yang lebih jelas berasal dari pemikir Inggris, Dun Scotus (1265-

1308). Menurutnya, harga itu harus meliputi biaya yang dikeluarkan oleh

pedagang dalam pembelian, pengangkutan, penyimpanan dan kompensasinya

untuk industri, buruh dan biaya yang terkandung dalam barang dagangan itu

sampai ke pasar. Dalam pandangan Scotus, harga yang adil adalah salah satu

faktor yang mendorong seseorang mampu memenuhi kebutuhan keluarganya

secara layak. Pemikirannya tentang mekanisme harga relatif tidak memadai

jika dibandingkan dengan pemikiran Ibnu Taimiyyah yang notabene hidup

kurang lebih 300 tahun sebelumnya. Penjelasannya lebih condong

berhubungan dengan teori kuantitas uang daripada teori mekanisme harga,

sebagaimana dikutip oleh Schumpeter, “Membedakan nilai dalam penggunaan

dan dalam pertukaran (pretium eminens), ia (Pufendort) menyebutkan bahwa

10

Page 11: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

yang terakhir ditentukan oleh kelangkaan atau keberlimpahan barang dan

uang secara relatif. Harga pasar kemudian cenderung menuju pada biaya-

biaya yang secara normal harus diadakan dalam produksi”. Penghargaan

terhadap teori kuantitas uang sendiri sebenarnya banyak diberikan kepada

ilmuwan Perancis Jean Bodin.

Harga yang adil dan berbagai cara pembentukannya tetap mendapat

perhatian besar hingga kini. Para pemikir klasik banyak memberi perhatian

atas harga yang adil ini. Adam Smith, yang disebut bapak ilmu ekonomi,

barangkali adalah pemikir yang paling baik dalam penjelasannya tentang

harga dari sisi ekonomi. Ia mengedepankan analisisnya tentang kekuatan

permintaan dan penawaran dalam pembentukan harga yang alamiah (natural

price). Menurutnya kekuatan tarik menarik kekuatan pasar secara bebas akan

menghasilkan harga yang paling adil, baik bagi produsen maupun konsumen.

- Pengertian mekanisme pasar

Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk

terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang(jumlah yang

ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta). Teori ekonomi standar

mengatakan bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain free market bisa

saja menghasilkan alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata lain, jika

pasar tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara efisien dan

optimal. Dalam beberapa hal, mekanisme pasar tidak bisa bekerja secara

optimal pada beberapa sumber daya alam.

Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat

dilakukan paling tidak melalui 2 jenis mekanisme. Yaitu melalui mekanisme

pasar dan mekanisme birokrasi. Dengan sejumlah kondisi yang disyaratkan,

mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat mendorong

pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan pasar juga bisa

terjadi dalam pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa disebabkan

11

Page 12: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

karena adanya public goods beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa

inilah (beserta mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme

birokrasi.

Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun

menjadi berbeda-beda. Kadang-kadang harga yang terbentuk di pasar bisa

menyebabkan kerugian bagi konsumen atau bahkan kerugian bagi produsen

juga. Oleh karena itu, pemerintah dalam batas-batas tertentu terkadang perlu

melakukan intervensi dalam pembentukan harga dengan tujuan harga yang

terbentuk tidak akan merugikan konsumen maupun produsen. Hal yang

biasanya dilakukan pemerintah antara lain adalah: penentuan harga eceran

tertinggi, penentuan harga eceran terendah, penetapan pajak, serta pemberian

subsidi

Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang

dibuat pemerintah. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena

mekanisme pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi.

Untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan

fungsi negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali

mekanisme pasar. Walaupun dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi

utama diserahkan kepada mekanisme pasar, namun  pada beberapa kasus

tertentu pemerintah tetap harus campur tangan untuk menghindari kekacauan

dalam bidang ekonomi.

12

Page 13: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

DAFTAR PUSTAKA

Arief. Budiman, 1995, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta, PT. Gramedia Pustakan Utama.

Irawan, M. Suparmoko, 1995, Ekonomika Pembangunan, Edisi 5 Cetakan ke empat, Yogyakarta, Penerbit BPFE.

Lincoln. Arsyad, 1999, Ekonomi Pembangunan, Edisi 4 Cetakan Pertama, Yogyakarta, Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Michael P. Todaro, 2000, Economic Development, Seventh Edition, Ney York University, Addison Mesley.

Mudrajad Kuncoro, 1997, Ekonomi Pembangunan, Teori, masalah dan kebijakan, Cetakan pertama, Unit penerbitan dan percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Sumitro. Djoyohadikusumo, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Cetakan pertama, Penerbit PT. Pustaka LP3ES, Jakarta

Boediono, 1992, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu ekonomi, Edisi 1, Cetakan Ke 5, BPFE, Jogyakarta.

Wold Bank, 2000, The Quality of Growth, Kualitas Pertumbuhan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

George Soule, 1994, Pemikiran Para Pakar Ekonomi Terkemuka, terjemahan T. Gilarso, , cetakan Pertama, Penerbit Kanisius, Jogyakarta.

13

Page 14: PENGANTAR ILMU EKONOMI.docx

RESUME

PENGANTAR ILMU EKONOMI

OLEH :

MUH. ARIANTO209 301 078

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAKIDENDE

UNAAHA

2013

14