pengantar analisa kasus pemekaran melalui pendekatan comparative historical institutionalism
DESCRIPTION
Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism. Mata Kuliah Pemerintahan Daerah STIA LAN Jakarta Semester Gasal 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA. Kelemahan Nama pansundan berkaitan dengan nama kesukuan - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui
Pendekatan Comparative Historical Institutionalism
Mata Kuliah
Pemerintahan Daerah
STIA LAN Jakarta
Semester Gasal 2011
Dosen: Ratri Istania, SIP, MA
Sejarah Provinsi Pasundan(1949-1959) dan (1998-Sekarang)
Kelemahan• Nama pansundan
berkaitan dengan nama kesukuan
• Dimotori oleh aktor-aktor politik di level lokal
• Daerah pasundan sudah terpecah menjadi 2 provinsi: Banten dan Jawa Barat
Kekuatan
Sejarah Provinsi Surakarta(1949-1959) dan (1998-Sekarang)
• Pernah memiliki bentuk pemerintahan monarki
• Secara administrasi pernah terbentuk daerah istimewa Surakarta 17 Agustus 1945, setingkat provinsi
•
• Timbulnya gerakan anti-monarki
• Gerakan anti-monarki melikuidasi provinsi menjadi karesidenan (raja turun tahta menjadi rakyat biasa)
Sejarah Provinsi Madura(1949-1959) dan (1998-Sekarang)
• 50% masyarakat menolak
• Beberapa politisi (PKB) belum melihat urgensi wacana provinsi madura
• Gubernur jatim mengatakan pulau madura yg baru terdiri 4 kabupaten belum siap dimekarkan
• 50% masyarakat mendukung
• Sumber daya alam sangat mendukung: gas dan minyak bumi
• Sumber daya manusia tingkat pendidikan tinggi
Pengaruh Lingkungan Provinsi Pasundan
(1949-1959) dan (1998-Sekarang)• Politik luar
– Kebijakan desentralisasi
– Pemekaran, kekuasaan, dan kewenangan
• Politik dalam– Identitas kesukuan
ditonjolkan
• 27 desember 1949 pernah diakui sebagai Negara Pasundan, Konferensi KMB
• Pengakuan internasional masa lalu memicu kembalinya romantisme menjadi daerah otonom (negara)
• Budayawan: mengikisnya budaya mereka, provinsi dapat menguatkan kembali budaya mereka
Pengaruh Lingkungan Provinsi Surakarta
(1949-1959) dan (1998-Sekarang)• Politik luar:
– Kebijakan desentralisasi
• Politik dalam:– Masyarakat
menginginkan kembali surakarta menjadi provinsi yg statusnya dibekukan untuk sementara
– Minimal ada 7 kota/kabupaten mendukung terbentuknya provinsi baru
• Populasi penduduk sudah padat (kota terpadat di Jawa Tengah)
• 8 kota terpadat di Indonesia
• Banyak pabrik/industri berkembang pesat
• Masyarakat banyak tertampung di dalam industri
• Sebagai pusat kota jasa dan pariwisata di Jawa Tengah
Pengaruh Lingkungan Provinsi Madura
(1949-1959) dan (1998-Sekarang)• Politik Lokal:
– Tujuan pembentukan provinsi madura dimotori anggota DPRD Jawa Timur
– Dukungan dari informal leader: kyai, tokoh pemuka agama
• Politik Nasional:– Dukungan Ryaas Rasyid,
mantan anggota Komisi II DPR mendukung terbentuknya Provinsi Madura
PROVINSI X, Y, Z
PAST & PRESENT
Past
(1949-1950)
PAST (1949-1959)
X, Y, Z ETHNO-RELIGIOUS CONFLICT
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..=
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
PAST (1949-1950)
X, Y, ZPARTISIPASI POLITIK
=KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..=
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
PAST (1949-1950)
X, Y, ZDESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..=
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Present
(1999-Sekarang)
PRESENT(1998-PRESENT)
X, Y, ZETHNO-RELIGIOUS CONFLICT
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..=
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
PRESENT(1998-PRESENT)
X, Y, ZPARTISIPASI POLITIK
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..=
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
PRESENT(1998-PRESENT)
X, Y, ZDESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KELEMAHAN
1. ………..
2. ……….
3. ……….
4. ………
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..
KEKUATAN
1. …………..
2. ………….
3. …………
4. ………..=
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
X, Y, ZPAST & PRESENT
COMPARED
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya belum bisa terwujud mengingat potensi perebutan sumber daya alam yang berlimpah akan melahirkan kompetisi suku-suku yang diperintah raja-raja tradisional. Ditambah lagi, bangunan kelembagaan pemerintahan yang sangat lemah, warisan karesidenan di jalam Belanda tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dalam wadah bangunan negara kesatuan.
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya belum bisa terwujud mengingat potensi perebutan sumber daya alam yang berlimpah akan melahirkan kompetisi suku-suku yang diperintah raja-raja tradisional. Ditambah lagi, bangunan kelembagaan pemerintahan yang sangat lemah, warisan karesidenan di jalam Belanda tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dalam wadah bangunan negara kesatuan.
PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya ada kemungkinan terwujud setelah terbentuknya parpol disertai dengan bantunan nasehat pembangunan organisasi masa berlandaskan semangat keagamaaan dari misionaris asing. Walaupun DPRD belum terbentuk, namun keberadaaan persekutuan gereja misalnya memberikan ruang masyarakat berembuk dalam pengambilan kebijakan.
PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya ada kemungkinan terwujud setelah terbentuknya parpol disertai dengan bantunan nasehat pembangunan organisasi masa berlandaskan semangat keagamaaan dari misionaris asing. Walaupun DPRD belum terbentuk, namun keberadaaan persekutuan gereja misalnya memberikan ruang masyarakat berembuk dalam pengambilan kebijakan.
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya mungkin terwujud karena faktor pendorong berupa perundangan yang sangat ramah pada kemandirian daerah. Tapanuli memiliki kelebihan dari segi representasi tokoh di tingkat nasional didukung oleh rasa kesukuan Tapanuli yang tinggi. Namun demikian, Tapanuli masih menyimpan potensi konflik kesukuan berlandaskan agama bila suku batak tetap
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya mungkin terwujud karena faktor pendorong berupa perundangan yang sangat ramah pada kemandirian daerah. Tapanuli memiliki kelebihan dari segi representasi tokoh di tingkat nasional didukung oleh rasa kesukuan Tapanuli yang tinggi. Namun demikian, Tapanuli masih menyimpan potensi konflik kesukuan berlandaskan agama bila suku batak tetap
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN
PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK
PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan
PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak berkurang mengingat telah terjadi peristiwa yg mengakibatkan tercorengnya citra suku batak dlm memarginalkan suku lainnya, lemahnya peran elit di DPR dan DPRD serta pemekaran wilayah Tapanuli memecah kesatuan perjuangan. Namun demikian, sebagai catatan kekuatan Tapanuli terletak pada elit yang berhasil di luar Tapanuli, begitupula peran masyarakat dan ormas dalam memperjuangkan Provinsi Tapanuli yg cukup besar jgn sampai menjadi bumerang dlm usaha pembentukan Provinsi Tapanuli.
PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak berkurang mengingat telah terjadi peristiwa yg mengakibatkan tercorengnya citra suku batak dlm memarginalkan suku lainnya, lemahnya peran elit di DPR dan DPRD serta pemekaran wilayah Tapanuli memecah kesatuan perjuangan. Namun demikian, sebagai catatan kekuatan Tapanuli terletak pada elit yang berhasil di luar Tapanuli, begitupula peran masyarakat dan ormas dalam memperjuangkan Provinsi Tapanuli yg cukup besar jgn sampai menjadi bumerang dlm usaha pembentukan Provinsi Tapanuli.
X, Y, Z
PAST PRESENT FUTURE
X
FUTURE COMPARED
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya
PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan
PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan
PARTISIPASI POLITIK
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya
PARTISIPASI POLITIK
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya
DESENTRALISASI ‘FISKAL & POLITIK ANGGARAN
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya
DESENTRALISASI ‘FISKAL & POLITIK ANGGARAN
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya
PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan
PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Zdari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Zdari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan
PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan
PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN
DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan
KONFLIK ETNIK-RELIGIUS
Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan
Y Z
KESIMPULAN SEMENTARA
KEMUNGKINAN AKAN TERBENTUKNYA PROVINSI ? AKAN
LEBIH BESAR DIBANDINGKAN PROVINSI ? DAN ?
REKOMENDASI