pengantar analisa kasus pemekaran melalui pendekatan comparative historical institutionalism

24
Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism Mata Kuliah Dinamika Politik Lokal STIA LAN Jakarta Semester Gasal 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA

Upload: nicole

Post on 15-Jan-2016

70 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism. Mata Kuliah Dinamika Politik Lokal STIA LAN Jakarta Semester Gasal 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA. Kelemahan Nama pansundan berkaitan dengan nama kesukuan - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui

Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Mata Kuliah

Dinamika Politik Lokal

STIA LAN Jakarta

Semester Gasal 2011

Dosen: Ratri Istania, SIP, MA

Page 2: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Sejarah Provinsi Pasundan(1949-1959) dan (1998-Sekarang)

Kelemahan• Nama pansundan

berkaitan dengan nama kesukuan

• Dimotori oleh aktor-aktor politik di level lokal

• Daerah pasundan sudah terpecah menjadi 2 provinsi: Banten dan Jawa Barat

Kekuatan• Hegemoni kekuasaan

pasundan memegang kekuasaan sentral di wilayahnya yang terpecah selama ini

• Nama pasundan merekatkan warga jawa barat

• Faktor ekonomi mendukung: sektor pariwisata, industri, dan pertanian

• Adanya paguyuban pasundan berdiri sejak 20 Juli 1913-sekarang didudukng elit politik

Page 3: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Sejarah Provinsi Surakarta(1949-1959) dan (1998-Sekarang)

Kelemahan• Pernah memiliki bentuk

pemerintahan monarki• Timbulnya gerakan anti-

monarki• Gerakan anti-monarki

melikuidasi provinsi menjadi karesidenan (raja turun tahta menjadi rakyat biasa)

Kekuatan• Secara administrasi

pernah terbentuk daerah istimewa Surakarta 17 Agustus 1945, setingkat provinsi

Page 4: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Sejarah Provinsi Madura(1949-1959) dan (1998-Sekarang)

Kelemahan• 50% masyarakat

menolak• Beberapa politisi (PKB)

belum melihat urgensi wacana provinsi madura

• Gubernur jatim mengatakan pulau madura yg baru terdiri 4 kabupaten belum siap dimekarkan

Kekuatan• 50% masyarakat mendukung• Sumber daya alam sangat

mendukung: gas dan minyak bumi

• Sumber daya manusia tingkat pendidikan tinggi

• Pada tahun 1947 madura pernah menjadi negara bagian

• 1948 pemerintah hindia belanda mengakui dan merestui negara madura

• 4 maret 1950 menjadi karesidenan

Page 5: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Pengaruh Lingkungan Provinsi Pasundan

(1949-1959) dan (1998-Sekarang)Kelemahan• Politik luar

– Kebijakan desentralisasi

– Pemekaran, kekuasaan, dan kewenangan

• Politik dalam– Identitas kesukuan

ditonjolkan

Kekuatan• 27 desember 1949 pernah

diakui sebagai Negara Pasundan, Konferensi KMB

• Pengakuan internasional masa lalu memicu kembalinya romantisme menjadi daerah otonom (negara)

• Budayawan: mengikisnya budaya mereka, provinsi dapat menguatkan kembali budaya mereka

Page 6: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Pengaruh Lingkungan Provinsi Surakarta

(1949-1959) dan (1998-Sekarang)• Politik luar:

– Kebijakan desentralisasi

• Politik dalam:– Masyarakat

menginginkan kembali surakarta menjadi provinsi yg statusnya dibekukan untuk sementara

– Minimal ada 7 kota/kabupaten mendukung terbentuknya provinsi baru

• Populasi penduduk sudah padat (kota terpadat di Jawa Tengah)

• 8 kota terpadat di Indonesia

• Banyak pabrik/industri berkembang pesat

• Masyarakat banyak tertampung di dalam industri

• Sebagai pusat kota jasa dan pariwisata di Jawa Tengah

Page 7: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Pengaruh Lingkungan Provinsi Madura

(1949-1959) dan (1998-Sekarang)• Politik Lokal:

– Tujuan pembentukan provinsi madura dimotori anggota DPRD Jawa Timur

– Dukungan dari informal leader: kyai, tokoh pemuka agama

• Politik Nasional:– Dukungan Ryaas Rasyid,

mantan anggota Komisi II DPR mendukung terbentuknya Provinsi Madura

Page 8: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Demokratisasi Lokal Provinsi Pasundan

(1949-1959) dan (1998-Sekarang)Kekuatan• Kongres Paguyuban

Pasundan tgl 29-31 Januari 1949 mengubah nama menjadi Partai Kebangsaan Indonesia (PARKI) memperluas perjuangan di bidang politik

• Perundingan KMB, Hatta memutuskan pasundan adalah salah satu negara RIS

• Didukung oleh Sekretaris Paguyuban Pasundan yang hanya mengubah nama tanpa merubah sistem pemeritnahan

Kelemahan

Page 9: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Demokratisasi Lokal Provinsi Surakarta

(1949-1959) dan (1998-Sekarang)• Kekuatan• Adanya dukungan dari ketua

DPD partai demokrat solo tahun 2010, prov surakarta layak dikaji, Edhy S. Wirabhumi

• Pernyataan serupa, wakil ketua DPRD karanganyar, juliatmono, tahun 2010

• Pakar hukum tata negara, UNS, prov surakarta layak untuk dikaji, Isharyanto, SH.

• Kelemahan

Page 10: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Demokratisasi Lokal Provinsi Madura

(1949-1959) dan (1998-Sekarang)• Kekuatan• Demokrasi dimotori oleh

anggota dprd jawa timur, dapil madura sendiri

• Adanya rampak naon (forum mahasiswa madura) menggelar seminar & tentang suramadu dan wacana provinsi madura oleh 500 tokoh tahun 2007

• Dukungan dari ketua LSM Akbar, di sumenep dan beberapa wilayah lainnya

• Dukungan dari MUI se-madura

• Kelemahan• Ada seorang politisi

PKB madura, Mahfudz MD, belum melihat adanya urgensi provinsi madura

Page 11: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

PROVINSI X, Y, Z

PAST & PRESENT

Page 12: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Past

(1949-1950)

Page 13: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

PAST (1949-1959)

X, Y, Z ETHNO-RELIGIOUS CONFLICT

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..=

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 14: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

PAST (1949-1950)

X, Y, ZPARTISIPASI POLITIK

=KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..=

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 15: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

PAST (1949-1950)

X, Y, ZDESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..=

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 16: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

Present

(1999-Sekarang)

Page 17: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

PRESENT(1998-PRESENT)

X, Y, ZETHNO-RELIGIOUS CONFLICT

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..=

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 18: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

PRESENT(1998-PRESENT)

X, Y, ZPARTISIPASI POLITIK

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..=

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi PARTISIPASI POLITIK ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 19: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

PRESENT(1998-PRESENT)

X, Y, ZDESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KELEMAHAN

1. ………..

2. ……….

3. ……….

4. ………

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..

KEKUATAN

1. …………..

2. ………….

3. …………

4. ………..=

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi DESENTRALISASI FISKAL DAN POLITIK ANGGARAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 20: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

X, Y, ZPAST & PRESENT

COMPARED

Page 21: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya belum bisa terwujud mengingat potensi perebutan sumber daya alam yang berlimpah akan melahirkan kompetisi suku-suku yang diperintah raja-raja tradisional. Ditambah lagi, bangunan kelembagaan pemerintahan yang sangat lemah, warisan karesidenan di jalam Belanda tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dalam wadah bangunan negara kesatuan.

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya belum bisa terwujud mengingat potensi perebutan sumber daya alam yang berlimpah akan melahirkan kompetisi suku-suku yang diperintah raja-raja tradisional. Ditambah lagi, bangunan kelembagaan pemerintahan yang sangat lemah, warisan karesidenan di jalam Belanda tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dalam wadah bangunan negara kesatuan.

PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya ada kemungkinan terwujud setelah terbentuknya parpol disertai dengan bantunan nasehat pembangunan organisasi masa berlandaskan semangat keagamaaan dari misionaris asing. Walaupun DPRD belum terbentuk, namun keberadaaan persekutuan gereja misalnya memberikan ruang masyarakat berembuk dalam pengambilan kebijakan.

PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya ada kemungkinan terwujud setelah terbentuknya parpol disertai dengan bantunan nasehat pembangunan organisasi masa berlandaskan semangat keagamaaan dari misionaris asing. Walaupun DPRD belum terbentuk, namun keberadaaan persekutuan gereja misalnya memberikan ruang masyarakat berembuk dalam pengambilan kebijakan.

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya mungkin terwujud karena faktor pendorong berupa perundangan yang sangat ramah pada kemandirian daerah. Tapanuli memiliki kelebihan dari segi representasi tokoh di tingkat nasional didukung oleh rasa kesukuan Tapanuli yang tinggi. Namun demikian, Tapanuli masih menyimpan potensi konflik kesukuan berlandaskan agama bila suku batak tetap

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIS-RELIGIUS tampaknya mungkin terwujud karena faktor pendorong berupa perundangan yang sangat ramah pada kemandirian daerah. Tapanuli memiliki kelebihan dari segi representasi tokoh di tingkat nasional didukung oleh rasa kesukuan Tapanuli yang tinggi. Namun demikian, Tapanuli masih menyimpan potensi konflik kesukuan berlandaskan agama bila suku batak tetap

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi POLITIK ANGGARAN

PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK

PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan

PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak berkurang mengingat telah terjadi peristiwa yg mengakibatkan tercorengnya citra suku batak dlm memarginalkan suku lainnya, lemahnya peran elit di DPR dan DPRD serta pemekaran wilayah Tapanuli memecah kesatuan perjuangan. Namun demikian, sebagai catatan kekuatan Tapanuli terletak pada elit yang berhasil di luar Tapanuli, begitupula peran masyarakat dan ormas dalam memperjuangkan Provinsi Tapanuli yg cukup besar jgn sampai menjadi bumerang dlm usaha pembentukan Provinsi Tapanuli.

PARTISIPASI POLITIK POSSIBILITY

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X, Y, Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak berkurang mengingat telah terjadi peristiwa yg mengakibatkan tercorengnya citra suku batak dlm memarginalkan suku lainnya, lemahnya peran elit di DPR dan DPRD serta pemekaran wilayah Tapanuli memecah kesatuan perjuangan. Namun demikian, sebagai catatan kekuatan Tapanuli terletak pada elit yang berhasil di luar Tapanuli, begitupula peran masyarakat dan ormas dalam memperjuangkan Provinsi Tapanuli yg cukup besar jgn sampai menjadi bumerang dlm usaha pembentukan Provinsi Tapanuli.

X, Y, Z

PAST PRESENT FUTURE

Page 22: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

X

FUTURE COMPARED

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya

PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan

PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi X dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan

PARTISIPASI POLITIK

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya

PARTISIPASI POLITIK

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya

DESENTRALISASI ‘FISKAL & POLITIK ANGGARAN

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya

DESENTRALISASI ‘FISKAL & POLITIK ANGGARAN

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi ? lebih besar daripada Provinsi ? Dan ? selanjutnya

PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan

PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Z dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Zdari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Zdari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan

PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan

PARTISIPASI POLITIK Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi PARTISIPASI POLITIK tampaknya agak kurang menguntungkan

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN

DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi DESENTRALISASI FISKAL & POLITIK ANGGARAN

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan

KONFLIK ETNIK-RELIGIUS

Kemungkinan akan terbentuknya Provinsi Y dari segi potensi KONFLIK ETNIK-RELIGIUS cukup menjanjikan

Y Z

Page 23: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

KESIMPULAN SEMENTARA

KEMUNGKINAN AKAN TERBENTUKNYA PROVINSI ? AKAN

LEBIH BESAR DIBANDINGKAN PROVINSI ? DAN ?

Page 24: Pengantar Analisa Kasus Pemekaran Melalui Pendekatan Comparative Historical Institutionalism

REKOMENDASI