pengambilan keputusan etika klinis

87
Ferryal Basbeth [email protected] 081513611827

Upload: maya-yulindhini

Post on 01-Oct-2015

100 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

FORENSIK

TRANSCRIPT

  • Ferryal Basbeth [email protected] 081513611827

  • ETIK PADA AWAL KEHIDUPAN

  • Kapan seseorang dinyatakan telah hidup ? dikaitkan dengan issue aborsi. cloning pada manusia; status gamet dan embrio - serta seleksi embrio hasil teknologi bayi tabung; diagnosis pra-natal untuk mendeteksi kecacatan atau penyakit herediter tertentu dikaitkan dengan isu eugenetik, dan lain-lainSurrogate mother

  • KEMUNGKINAN SAAT MULAI KEHIDUPANSAAT PEMBUAHANSAAT NIDASISAAT SEMUA ORGAN TERBENTUKSAAT JANTUNG BERDENYUTSAAT SSP BERFUNGSISAAT DITIUPKAN RUHNYASAAT LAHIR

  • AborsiMenurut WHO (2000) 50 juta dari 75 juta perempuan didunia, yang tidak menginginkan kehamilan atau akan mengakhiri dengan aborsi disengaja dan 20 juta perempuan melakukan dengan tidak aman sehingga 13% akan beresiko terjadi kematian karena komplikasi aborsi yang tidak aman. Indonesia merupakan satu-satunya Negara dengan angka kematian ibu yang tertinggi di Asia tenggara ( 307 per 100.000 kelahiran hidup 2004) walaupun kontribusi aborsi sering tidak dilihat sebagai salah satu faktor tingginya angka tersebut.Meskipun aborsi tidak legal di Indonesia, diperkirakan setiap tahun ada dua juta perempuan melakukan aborsi. Itu berarti dua juta perempuan tersebut melakukan aborsi tidak aman dan tanpa bantuan konseling.

  • YKP tahun 2002 atas dukungan sejumlah institusi pemerintah bersama beberapa LSM, Mahkamah Agung, Kepolisian RI, Kejaksaan Agung, Komisi VII DPR-RI, POGI (Perkumpulan Obstetrik dan Ginekolog Indonesia melakukan Penelitian Penghentian Kehamilan Tak Diinginkan yang Aman berbasis Konseling di 9 Kota besar termasuk Manado. Penelitian yang melibatkan 1446 perempuan (klien)di 9 Kota Besar di Indonesia ini menghasilkan :Sekitar 87% klien berstatus menikah, hampir separuhnya telah memeliki sekurangnya 2 orang anakHampir separuhnya (47%) adalah ibu Rumah Tangga. Dari yang bekerja (619 klien), 47% adalah karyawan swasta dan 23% pegawai negeri termasuk anggota TNI/PolriKlien kebanyakan (58%) berusia diatas 30 tahun, hanya 3%berusia dibawah 20 tahunPendidikan klien setingkat SMU (54%), 21 % tamat akademi/universitasSekitar 21% klien telah melakukan aborsi berulang dengan jumlah maksimal 4 kaliDan hasilnya digunakan sebagai data pendukung amandemen pasal 15 UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan

  • Human Development Index (HDI)Dikeluarkan oleh United Nation Development Program (UNDP)Yang dinilai adalah: Kesehatan, Pendidikan dan EkonomiIndonesiaRanking ke 105 dari 180 Negara dunia (1999)Ranking ke 110 dari 162 Negara (2002)Vietnam Ranking ke 117 (1999)Ranking ke 95 (2002)Kesehatan merupakan tolok ukur utama pembangunan dan kesejahteraan nasional suatu bangsa

  • Indikator KesehatanAKB (Angka kematian bayi)Indonesia 35/1000 kelahiran hidupMalaysia, Thailand, Sri Langka, RRC AKB sekitar 15/1000 kelahiran hidupJumlah bayi yang meninggal tiap tahun sekitar 250.000 bayiBila bisa menurunkan seperti Sri Langka berarti menyelamatkan 170.000 bayiSilent Tragedi

  • Indikator KesehatanAKI (Angka Kematian Ibu)Indonesia sekitar 350/100.000 kelahiran5 kali lebih besar di banding dengan Malaysia, Thailand, Sri Langka, RRC sekitar 70 /100.000 kelahiranJumlah keseluruhan ibu yang meninggal tiap tahun sekitar 20.000 pertahunBila menurunkan AKI seperti Sri Langka maka dapat menyelamatkan empat perlimanya atau 16.000Dampak sosial yang ditimbulkan karena kematian ibu?

  • *SAMSI J: TTG MORAL, ETIKA, KODE ETIK (KL UNHAS)*AJARAN MORALMORALFALSAFAHMORAL

    =Ajaran utk men-jadi manusia ygbaik

    =Sistem nilai bersamattg perilaku dan perbuat- an manusia yg dianggapbaik/buruk, benar/salah,pantas/tidak pantas.

    =Penalaran/refleksittg mengapa suatuperbuatan adalahbaik/buruk dinilaidari segi moral. TEORI-2 ETIKAASAS-2 ETIKA KODE ETIK

    = Ilmu = kerang-ka utk berpikir ttg apakah suatu perbuatan dpt di-terima dari pen-dekatan moral.

    =Asas-2 yg diturun-kan dari teori2 eti-ka utk diterapkan dlm bidang2 khususkegiatan manusia.

    =Pedoman yg dida-sarkan pd asas-2 eti-ka, berupa amar danlarangan utk wargakomunitas moral tertentu. PENELUSURAN HUBUNGAN MORAL, ETIKA, dan KODE ETIK

    SAMSI J: TTG MORAL, ETIKA, KODE ETIK (KL UNHAS)

  • Teori Etika

  • Etika bagian filsafat meliputi hidup baik, menjadi orang baik, berbuat baik dan menginginkan hal baik dalam hidup.mengandung permusyaratan dan argumen eksplisit untuk membenarkan tindakan tertentu. asas-asas pengatur karakter manusia ideal atau kode etik profesi tertentu

  • EtikaBerbuat sesuatu dengan alasan tertentu. Alasan sesuai dengan nilai tertentu dan pembenarannya.Penting karena masyarakat itu berubah, sehingga kita harus dapat memilih dan menyadari kemajemukan (norma) yang ada.Alasan untuk memilih nilai yang benar ditengah belantara norma.

  • Moralitas pandangan ttg kebaikan/kebenaran dalam masyarakat. hukum dasar masyarakat yg paling hakiki dan amat kuat. perbuatan benar atas dasar suatu prinsip (maxim). perilaku "kebiasaan atau perjanjian rakyat yang telah diterima", nilai dan pandangan hidup sejak anak, tanpa permusyawaratan. Robert C. Solomon,

  • Ciri khusus moralitasNorma sangat penting (> segala pertimbangan). Esensiil bagi kebahagiaan masyarakat & tradisi budaya.Hukum universal (berlaku prinsip "Coca Cola").Tatabahasa perintahnya universal. Mengikat (ada "harus"). Terjadi, harus terjadi dan dapat diaplikasikan secar universal.Misalnya jangan membunuh.

  • MoralitasNormal rasional & obyektif (kebenaran seluruh masyarakat). Dasar : penalaran, tidak memihak, merupakan kebijakan akhir, prinsipnya benar, oleh pelaku otonom, dapat dibenarkan.Menyangkut (kebahagiaan) orang lain (misal : Golden Rule).

  • MoralitasMemberi perhatian pada orang lain (altruisme), kasih/simpati, harapan timbal balik, perhatian berdasar maksud baik terhadap orang lain dan tindakan penghasil kebaikan orang lain.Hukum Talmud orang Ibrani. "Apa yang menyakitkan bagi kamu, jangan lakukan terhadap sesamamu".Semua orang mempunyai moralitas.

  • Contoh moralitas norma yang ada pada "kepercayaan" dan atau "agama kuno" seperti Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, Kejawen.Isinya antara lain ajaran agar manusia menjadi bijaksana atau mengerti (etika kebijaksanaan). belum ada "kewajibanNorma yang ada pada agama samawi. Orang harus berbuat baik dan adil, bukan buruk atau zalim, sesuai perintah Allah (etika teonom). ada unsur kewajiban (menuruti perintah tersebut).

  • Etika merupakan pemikiran atau refleksi atas moralitas. Tidak semua orang beretika. berlaku universal Dokter melanggar janji datang tepat waktu, ia tidak etis. Bila meracuni pasiennya, ia tidak bermoral.didebat dan didukung sehingga terjadi pengurangan, penambahan atau repetisi.Isi : alasan deskriptif ("is") + preskriptif ("ought").

  • Teori etika (inti)Etika kebijaksanaan :Dasar agama/kepercayaan : moralitas agama non-samawi.Dasar filsafat : etika kebahagian (Yunani)Etika kewajiban :Dasar agama : moralitas agama samawi (etika teonom)Dasar filsafat : Immanuel Kant (etika otonom)

  • Teori etika (metodologis) Etika SubstantifDasarnya etika kebijaksanaan atu etika kewajiban.Etika Prosedural :Dasar Keadilan : John RawlsDasar Komunikasional : Juergen Habermas

  • Teori etika (subyek pelaksana)Etika maksimprinsip subyektif bertindak konkrit.konteks keterarahan pd maksim ttt yg satu jalinan makna (seperti tanggungjawab), dpt lihat watak seseorang dan dpt bedakan legalitas dan moralitas. Etika norma-normaDasarnya : peraturan-peraturan (hukum) tak bisa membedakan legalitas - moralitas.

  • Teori hidup baik (bermakna).Cinta menyatu ke Illahi (Plato, sufisme Islam, Kejawen)Kebahagiaan (eudamonia) Kebajikan/keutamaan (virtue) AristotelesHindari perasaan sakit (Epikurus).Rela menyatukan diri dengan (hukum) alam sebagai sunatullah (Stoa).

  • Teori hidup baik (bermakna). Cinta kepada Tuhan (Agustinus)Mengikuti hukum kodrat (cinta kepada Tuhan plus keutamaan)Not having, but being (Erich Fromm).Kebebasan/otonomi subyek sebagai sumber moralitas (Kant) Pandangan dunia/lebenswelt (Habermas)

  • Plato.Tujuan hidup baik (euzen), bukan zen, survivability.mengarah ke idea / akal budi manusia (rasional)bukan nafsu/emosi (irasional) yakni badaniah.Bahagia = menghilangkan nafsu/emosi, berpengertian tepat (rasional), mengarah ke tatanan alam semesta (simbol keabadian) dgn puncak terttingginya ialah Illahi (Sang Baik).Manusia menyatu dgn Sang Baik melalui cinta. Bukan kewajiban, karena sesuatu yg baik pasti dikejar dan dicintai.

  • Aristoteles.Hidup baik = theoria = bermutu, terpuji, teranugerahi, terasa penuh dan menentramkan = semadi & laku tapa (Jawa).Eudaimonia = kebahagian = tujuan akhir berupa sesuatu yang bernilai pada dirinya.Uang/kekayaan (pragmatisme), titel/jabatan/kehor\matan (aristokrasi) hanya tujuan antara.

  • Aristoteles.Cara jadi orang baik bila memiliki keutamaan = kemampuan selalu bertindak menurut pengertian tepat/etis = phronesis/prudence (bidang II keutaman intelektual). Etis = berpengertian tepat (orthos logos) = "rasa" /"Pangerten" (Jawa). Phronesis = kebiasaaan bertindak berdasarkan pertimbangan tepat dlm masalah baik dan buruk bagi manusia (sepi ing pamrih, rame ing gawe).

  • Aristoteles. Tak bisa diajarkan. Hanya dr engalaman. Pelopor etika pengembangan diri (bagian tanggungjawab manusia).Bidang I kebijaksann adalah wisdom, artinya nuraninya terangkat ke adidunia/sophia/ketika orang bertheoria.Kritik : nikmat = "prekursor" tindakan lain, tak pernah mandiri dan pasif. Jadi tindakan = aktif, pengembangan diri = kebahagiaan (bukan nikmat). Pengembangan diri ke arah praxis (kehidupan politis/kemasyarakatan, olah jiwa dan ritual-agama dalam satu wadah negara/polis, manusia mahluk sosial) & theoria (kontemplatif, perenungan, angkat jiwa ke tataran Ilahi hingga mencintai kebijaksanaan).

  • Etika Nikomacheia AristotelesKeutaman = keberanian, penguasaan diri, kemurahan hati, kebesaran hati, budi luhur, harga diri, sikap lemah lembut, kejujuran, keberadaban, persahabatan. Keberanian = sikap tengah antar nekad dan penakut.

  • Hedonisme (Aristipp)Bahagia = pencarian nikmat (jasmani) semata. Semua keinginan dipenuhi (makanan, dll)

  • Epikuros.Bahagia = ataraxia, tentram sbg nikmat rohani & luhur-budi, bebas rasa sakit (apathia), keterkejutan, kegalauan dan kebingungan, via phronesis dg seni hidup, penuh perhitungan (symmetresis) dan jauh/pasif dari hingar-bingar (privatistik). Keutamaan = persahabatan, kesederhanaan, tahu diri, penguasaan diri & gembira dlm segala situasi.

  • Stoa.Bahagia = autarkia (bebas dari keresahan), yakni kehendak kuat (aktif) mampu menyeseuaikan diri (oikeiosis) dengan keselarasan hukum alam, sebagai suatu kewajiban. Takdir sebagai pembimbing kesetujuan atau pemaksa ketidaksetujuan). Takdir pada akhirnya sebagai penentu kebebasan, sehingga harus narima.

  • StoaBerbuat baik = sesuai dengan dan demi hukum alam.Keutamaan = kebaikan hati (eupathia), tanpa pamrih, mengekang hawa nafsu, tegar thd goda/kekacauan, kesamaan hak manusia, tanpa mengaitkan dengan ganjaran Tuhan. Cocok utk pensiunan, yg gagal capai cita-cita tertinggi, kelompok tersingkir.

  • Thomas Aquinas.Bahagia = contemplatio (theoria transendental) menuju Tuhan melalui pandangan membahagiakan (visi beautifica), memandang Tuhan. Caranya : Tuhan sbg Ketakterhinggaan memenuhi akal budi manusia (sbg keterbukaan tak terhingga) menujuNya (rahmatan lil alamin), manusia sbg actiones humanae (kegiatan manusiawi), bukan kegiatan mirip binatang (actiones hominis).

  • AquinasKeutamaan = kemantapan berbuat baik + menolak jahat, dr hukum kodrat, nilai di tengah dua ekstrem yang pada akhirnya keduanya buruk, selalu sempurnakan diri sesuai kodratnya (mahluk rohani), kewajiban Tuhan (teonom), selalu ke hati nurani (synteresis = pengetahuan intuitif tentang prinsip-prinsip moral) yang tak mungkin salah karena "= suara Tuhan",

  • Imannuel Kant.Hidup bahagia bukan moral, namun pra-moral. Inti : otonomi sebagai nilai. Baik = baik tanpa pembatasan sama sekali = kehendak baik, satu-satunya, yg mau melakukan kewajiban demi kewajiban (=moralitas). Untuk mencapai baik = apriori (tak terpengaruh budaya, empirik & struktur heteronom) dan deduktif murni,

  • Imannuel Kant. Tanggungjawab = mengikuti kaidah otonom yang diyakini sendiri.Etis = sesuai kesadaran moral (ada kewajiban mutlak yg diperoleh bukan teoritis namun praktis (refleksi pengalaman, yg sdh diketahui atau dirasakan sebelumnya, = fakta akal budi, bukan fakta empirik). Baru nampak setelah tidak ada kecenderungan alami atau kebiasaan sosialSyarat : ada imortalitas jiwa & eksistensi Allah

  • John Stuart MillMoralitas baik bila mengikuti utilitarisme = akibatnya baik (tindakan itu betul secara moral) yakni berguna = kebahagiaan sebesar-besarnya demi jumlah sebesar-besarnya orang lain. Jadi bukan egoisme etis, namun universalisme etis. Tujuan utama : demi kesejahteraan umum. Prinsip : "Tindakan atau peraturan tindakan yang secara moral betul adalah yang paling menunjang kebahagiaan semua yang terkait".

  • KantKebahagiaan = perasaaan senang/nikmat (hedonistik) + bebas dari sakit. Disini nikmat rohani, bukan jasmani.Kebahagiaan pelaku (individual) termasuk dalam kebahagiaan kolektif/universal. Bila perlu mengorbankan diri demi kemaslahatan orang banyak.Prinsip kegunaan : Yang dirasakan nikmat sosial akhirnya akan ada asosiasi kejiwaaan dengan nikmat individual.

  • KantKebahagiaaan itu diinginkan karena memang pantas dikejar, tiap orang ingin bahagia jadi pantas kebahagiaan semua orang juga diinginkan. Tak bisa berdiri sendiri. Harus "mengimpor" teori nilai terlebih dahulu yakni keadilan atau sikap berbuat baik.

  • Bioetika (F. Abel) : studi interdisipliner tentang problem yang ditimbulkan oleh perkembangan dinbidang biologi dan ilmu kedokteran, pada skala mikro maupun makro, termasuk dampaknya terhadap masyarakat luas serta sistem nilainya, kini dan masa mendatang.

  • John RawlsBagian teori moral kerjasama sosial (kontraktarian, bukan libertarian/utilitarian)Prinsip dasar :Keadilan sosial berkenaan dgn masalah distribusi nikmat sosial primerPendistribusian nikmat sosial primer itu harus berdasarkan prinsip kesamaan (equality)Ketaksamaan boleh hanya sejauh menguntungkan semua, khususnya mereka yg paling tertinggal

  • John RawlsKeadilan sosial = prinsip kemerdekaan > pendistribusian = prinsip kesamaankemerdekaan politik > kesamaan sosial-ekonomideontologis : Yg hak > Yg baik (keadilan = kewajiban)teleologis : Yg baik > Yg hak (keadilan = kebijaksanaan)

  • PENGERTIAN ETIK DAN BIOETIKAETIK adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari moralitasETIK NORMATIFETIK ANALITIK (META-ETIK)BIOETIK atau BIOMEDICAL ETHICS adalah etik yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian di bidang biomedis.

  • TEORI ETIKA BERGANTUNG KEPADAAGENT: VIRTUE

    ACTS: DEONTOLOGI

    ENDS: TELEOLOGICAL

    CONSEQUENCES: CONSEQUENTIALIST (UTILITARIAN)

  • TEORI BERDASARKAN AGENTFIDUCIARYBERDASARKAN VIRTUE (NILAI KEUTAMAAN)JUJUR, BAIK HATI, RAMAH, WELAS-ASIH, PERHATIAN, DLLHUBUNGAN DOKTER PASIEN HARUS BERDASARKAN KONSEP INI, JANGAN HANYA BERDASARKAN HUKUM

  • TEORI BERDASARKAN ACTDEONTOLOGIDEON = DUTYBENAR SALAHNYA INHEREN KEPADA TINDAKANNYAPemuka: Immanuel KantJudgment benar-salah diambil dari agama, hukum alam, hukum benar-salah (penalaran manusia)WD Ross : Intuisi dan common sense : cukup

  • Deontologi menurut I KantYang bisa disebut baik dalam arti sesungguhnya hanyalah kehendak yang baikSemua hal lain disebut baik secara terbatas atau dengan syaratKesehatan, kekayaan dan intelegensi adalah baik jk digunakan dengan baik oleh kehendak manusia, tetapi jika dipakai oleh kehendak yang jahat semua itu bisa menjadi jelek sekali

  • Apa yang membuat kehendak menjadi baik?Kehendak menjadi baik bila, jika bertindak karena kewajibanKalau perbuatan itu dilakukan dengan maksud atau motif lain, perbuatan itu tidak bisa disebut baik, betapapun luhur atau terpujinya motif ituPerbuatan dilakukan karena kecendrungan atau watak mk perbuatan moral itu secara moral tidak baikMungkin karena sifat watak saya sedemikian sehingga saya senang menolong orangMungkin karena sifat altuistis itu adalah kecendrungan spontan sayaPerbuatan2 yang berasal dari Kecendrungan2 macam itu tidak bisa disebut baik, tetapi dari sudut moral bersifat netral saja.

  • Saya memberi derma kepada pengemis karena hati saya tergerak oleh keadaan yang menyedihkanSaya mengmbalikan buku keperpustakaan karena takut di dendaMaka perbuatan seperti itu tidak patut dianggap baikPerbuatan baik jika dilakukan berdasarkan kewajibanBertindak sesuai dengan kewajiban oleh kant disebut legalitasDengan legalitas kita memenuhi norma hukumMis tidak penting dengan motif apa saya membayar pajak, asal saya membayar pajak sesuai dengan kewajiban saya

  • Tetapi dengan itu saya belummemenuhi norma moral karena masih dalam taraf moralitas karena saya melakukan perbuatan karena semata2 karena kewajiban Suatu perbuatan bersifat moral, jika semata-mata dilakukan karena hormat untuk hukum moralTeori kant: suram dan kaku, seolah2 kita berkelakuan baik karenakewajiban, melawan kecendrungan spontan kita

  • TEORI BERDASARKAN HASILTELEOLOGI: BENAR SALAHNYA BERGANTUNG KEPADA HASIL AKHIRCONSEQUENTIALIST: BENAR SALAHNYA BERGANTUNG KEPADA KONSEKUENSINYA / AKIBATNYADavid Hume, Jeremy Bentham, John Stuart MillYANG MENONJOL: UTILITARIAN (AZAS MANFAAT)

  • UTILITARIANBUKAN SEKEDAR TUJUAN MEMBENARKAN CARAGREATEST GOOD FOR THE GREATEST NUMBERTETAPI JUGA : POSSITIVE BALANCE OF VALUE OVER DISVALUEMEMAKSIMUMKAN BENEFIT, MEMINIMUMKAN RISK & COST

  • TEORI LAINNATURAL LAW (Aristoteles, St Thomas Aquinas)RAWLSS THEORY (John Rawls)CASUISTRY (Jonsen and Toulmin)VIRTUE ETHICS (Pellegrino & Thomasma)ETHICS OF CARE (Carol Gilligan)EMOTIVISM, LEGALISM, CULTURAL RELATIVISM, FIDEISM, REASONED ANALYSIS (ORourke)

  • PILIH TEORI MANA?TERGANTUNG KEPADA:KONSISTENSI DAN KOHERENSIKESEDERHANAANLENGKAP DAN KOMPREHENSIFKAPASITAS MEMPERHITUNGKAN PENGALAMAN MORAL KITA

    TAK ADA YG MEMUASKAN

  • PRINSIP-PRINSIP MORAL / KAIDAH DASAR MORALHIRARKI KEDUA (DI BAWAH TEORI) DALAM MENENTUKAN BENAR-SALAHNYA SUATU TINDAKAN

  • PRINSIP MORALKAIDAH DASAR:AUTONOMY :Self determination, Truth telling, Confidentiality, PrivacyBENEFICENCEProviding benefit, Balancing the benefit and harmsNON MALEFICENCEPrimum non nocere, Above all do no harmJUSTICE : fairnessEqual treatment of equals, Unequal treatment of unequal

  • Prinsip AUTONOMYMENGHORMATI HAK PASIEN UNTUK MENENTUKAN APA YANG BOLEH DILAKUKAN TERHADAP DIRINYA

  • PRINSIP AUTONOMYSELF GOVERNANCE, LIBERTY RIGHTS, INDIVIDUAL CHOICESKANT : TIAP ORANG MEMILIKI KAPASITAS UNTUK MEMUTUSKAN NASIBNYA SENDIRIMILL : KONTROL SOSIAL ATAS INDIVIDU HANYA SAH APABILA TERPAKSA UNTUK MELINDUNGI HAK ORANG LAIN

  • PRINSIP NON MALEFICENCETIDAK BOLEH MELAKUKAN SIKAP / TINDAKAN YANG MEMPERBURUK KEADAAN PASIEN

  • PRINSIP NON MALEFICENCEPRIMUM NON NOCEREABOVE ALL DO NO HARMSATU CONTINUUM DG BENEFICENCENOT TO INFLICT EVIL OR HARMPREVENT EVIL OR HARMREMOVE EVIL OR HARMDO OR PROMOTE GOOD

  • PRINSIP NON MALEFICENCE-2PRINSIP DOUBLE EFFECT TINDAKAN YG MERUGIKAN TIDAK SELALU DIANGGAP TINDAKAN YG BURUKBILA TINDAKAN TSB SECARA INTRINSIK TIDAK SALAH (SETIDAKNYA NETRAL)BILA NIATNYA MEMPEROLEH AKIBAT BAIK (AKIBAT BURUK BOLEH FORESEEN & TOLERATED)BILA AKIBAT BURUK BUKAN CARA UNTUK MENCAPAI AKIBAT BAIKBILA PERIMBANGAN YG LAYAK ANTARA AKIBAT BAIK DENGAN AKIBAT BURUK

  • PRINSIP BENEFICENCESETIAP SIKAP / TINDAKAN HARUS BERORIENTASIKAN KEPADA KEBAIKAN PASIEN

  • PRINSIP BENEFICENCETERDIRI DUA PRINSIP:PRINSIP POSITIVE BENEFICENCEPREVENT EVIL OR HARMREMOVE EVIL OR HARMDO OR PROMOTE GOODPRINSIP BALANCING OF UTILITY / PROPORTIONALITYBALANCING OF BENEFIT AND HARM

  • PRINSIP BENEFICENCE-2PRINSIP OF UTILITY = BALANCING OF COST-RISK-BENEFITCOST BENEFIT ANALYSIS:DIPERHITUNGKAN DALAM HITUNGAN UANGCOST EFFECTIVENESS ANALYSIS:DIPERHITUNGKAN BUKAN DALAM UANGRISK ASSESSMENTPROBABILITAS DAN BESARNYA RISIKO

  • PRINSIP JUSTICEKEADILANKETERBUKAANKEJUJURAN

  • PRINSIP JUSTICETERDAPAT DUA ISTILAH:JUSTICE ; FAIRNESSSESEORANG MENERIMA YANG SELAYAKNYA DIA TERIMADISTRIBUTIVE JUSTICEDISTRIBUSI SUMBER DAYA DALAM MASYARAKAT

  • PRINSIP JUSTICE-2TEORI TENTANG JUSTICEEGALITARIAN:EQUAL ACCESS TO THE GOODSLIBERTARIAN:RIGHTS TO SOCIAL AND ECONOMIC LIBERTY (fair procedure and system)UTILITARIAN:KOMBINASI KEDUA DI ATASMEMAKSIMALKAN PUBLIC UTILITY

  • KETENTUAN MORAL TURUNANVERACITYPRIVACYCONFIDENTIALITYFIDELITY

  • MORAL RULESVERACITY: telling the truthBagaimana bila informasi tsb memperburuk?Bagaimana bila pasien menolak ?PRIVACY & CONFIDENTIALITYDerivat dari hak otonomiTujuan: menjaga kepercayaan Apa pengertian rahasia kedokteran ?FIDELITYPromise keeping

  • MASALAH IMPLEMENTASITAK ADA PEDOMAN TENTANG BOBOT MASING-MASING KAIDAH DASAR MORAL DAN KAIDAH TURUNANNYATIAP KAIDAH DIANGGAP SAMA BOBOTNYA, DAPAT SALING MENGALAHKAN

  • *SAMSI J: ETIKA MEDIS KONTEMPORER (SRBY)*FAKTOR-2 PEMICU RESTRUKTURISASIETIKA MEDIS TRADISIONAL MENJADI KONTEMPORERHippokrates(460-377 s.M)PD II+ pasca> 23 abad

    Sumber: Sumpah Hippokrates.Substansi: Beneficence, nonmaleficence, budi luhur, menghormati hidup insani sejak sebelum lahir, tdk egois, menjaga kerahasiaan pasien, menghormati guru, sjwt adalah saudara, menjunjung tinggi martabat profesi.Asas: nilai-2 / norma-2 moral.Teori-2 pendukung: Teori-2 etika klasik = etika filosofis: -Hukum kodrat (religious ethics), -Budi luhur (virtue ethics), -Deontologi (obligation-based ethics), -Utilitarianisme (consequence-based ethics).ETIKA MEDIS TRADISIONALET. MED. KONTEMPORERPD II:-Kejahatan medis dokter-2 Nazi,

    -1947: -Kode Nuremberg,-1948: -Universal Decl. of Human Rights (HAM). -Revitalisasi Hippo- krates oleh WMA: .Pembaharuan Sumpah Dokter Internasional, .Pembaharuan Kode Etik Dokter Internasional, Pasca-PD II:-Penyamaan hak-2 sipil,-Perubahan-2 sosial,-Perk. pesat ilmu-teknol. -REVOLUSI BIOMEDIS, The new biology & The new Medicine

    Timbul masalah/dilema etis baru pd pelayanan kesehatan yg tdk dpt di- atasi dgn asas-2 etika medis tradisional,

    Perlu etika (bio)-medis kontemporer = kelahiran BIOETIKASejak 1960-an

    BIOETIKA = Studi ttg isu-2 etis, sosial, hukum, dan isu-2 lain yg timbul dlm pelayanan kes. dan ilmu-2 biologi (International Association of Bioethics, 1992)

    SAMSI J: ETIKA MEDIS KONTEMPORER (SRBY)

  • *SAMSI J: ETIKA MEDIS KONTEMPORER (SRBY)*PEMBANDINGAN ANTARA :ETIKA MEDIS TRADISIONALETIKA MEDIS KONTEMPORER

    1. Usia dan tradisi > 23 abad sejak Hip- pokrates.

    2. Asas: etika filosofis (etika teoretis).

    3. Dijelaskan dgn teori-teori etika.

    4. Adalah norma moral utk etika indivi- dual = hubungan dokter-pasien.

    5. Etika paternalistik; Father knows best. Hak-hak pasien tidak dikenal.

    6. Kaidah dasar moral: Budi luhur, bene- ficence, nonmaleficence = kewajiban bagi dokter.

    7. KODEKI masih mengacu pada Kode Etik Dokter Internasional 1948.

    1. Baru hadir sejak 1960-an, sebagai akibat Revolusi Biomedis.

    2. Asas: etika terapan (etika praktis) (unphilosophical, common morality).

    3. Dihasilkan dgn ethical methodology.

    4. Adalah norma moral utk etika indi- vidual, institusional, dan sosial.

    5. Pasien berstatus (hampir) setara dgn dokter. Hak-hak pasien diutamakan dan ia harus diperlakukan adil.

    6. Kaidah dasar moral: Beneficence, nonmaleficence, respect for autono- my (of persons), justice = kewajiban para profesional medis dan institusi.7. Perlu restrukturisasi/reconditioning KODEKI sesuai perkembangan situasi.

    SAMSI J: ETIKA MEDIS KONTEMPORER (SRBY)

  • *SAMSI J: ETIKA MEDIS KONTEMPORER (SRBY)*BEBERAPA JENIS ETIKA MEDIS KONTEMPORER DAN ASASNYA JENIS :

    Etika Prinsiplisme (Beauchamp & Childress)

    Etika penalaran kasus, penalaran praktis.

    3. Etika komunitarian

    Etika liberalisme individual

    Etika kepedulian, etika mengasuh

    Etika klinik

    Etika post-modernisme

    ASAS :

    1. Empat kaidah dasar bioetika (Respect for autonomy, non-maleficence, beneficence, justice).

    Case-based reasoning, doctrine of pre- cedence, analogi dgn hkm yurispruden- si.3. Community-based ethics.

    Individual rights-based ethics.

    5. Relationship-based ethics, ethics of caring, feminist ethics.

    Clinical analysis-based ethics.

    7. Post-modernism ethics.

    SAMSI J: ETIKA MEDIS KONTEMPORER (SRBY)

  • Etika Principlisme. Principles-based ethics.Beauchamp dan Childressada empat kaidah dasar moral (= norma-2 paling sentral) untuk etika biomedis kontemporer, yg dinamai juga empat kaidah dasar bioetikaEmpat kaidah dasar itu adalah Respect for autonomy, nonmaleficence, beneficence, dan justice. Asas-asas Nonmaleficence danBeneficence dilanjutkan dari etika medis tradisional, Respect for autonomy dan Justice adalah murni kontemporer.Hasil kajian mereka ditulis bersama dalam buku Principles of Bio medical Ethics (edisi pertama tahun 1977,

  • Etika Penalaran Kasus Case-based reasoning. CasuistryAlbert R. Jonsen dan Stephen Toulmin, yg tdk puas dgn teori-2 etika yang dominan (Kantianisme, utilitarianisme, teori tentang hak, dan keharusan patuh pada asas-asas yang universal).menerapkan doctrine of precedent atau analogi dengan kasus yang serupa di masa lalu.Seorang dokter mengambil keputusan moral pada kasus tertentu dengan mengacu pada kasus klinis serupa sebelumnya yang dialami dokter lain, yang secara umum dianggap benar dan baik oleh komunitas profesi.Ini analog dengan hukum yurisprudensi yg hadir karena keputusan hukum oleh hakim lain sebelumnya.

  • Etika komunitarian.Communitarianisme, community-based ethics.Para komunitarian memandang segala sesuatu yg fundamental dlm etika (termasuk etika biomedis) diturunkan dari nilai-2 komunal (kebaikan bersama, tujuan sosial, konvensi sosial, tradisi, solidaritas sosial).Dlm banyak hal bertentangan dgn liberalisme individual. Mis., pd isu-2 etika yg kontroversial (seperti aborsi), yg dipersoalkan adalah apa man faat/mudharatnya bagi masyarakat, bukan hak-hak individual.

  • Individualisme liberal. Rights-based ethicsEtika umum yg berlandasan hak-hak asasi individu atas perlindungan terhadap hidup, kebebasan (liberty), menyatakan pendapat, dan kepemilikan (property).Diterapkan pada etika biomedis, asas ini dapat menjadi kontroversi moral. Contoh: Pro choice; adalah hak positif perempuan (dgn syarat-2 tertentu) utk menentukan pilihan melanjutkan atau mengakhiri kehamilan, karena tubuh itu miliknya. Pro life; itu bertentangan dgn agama dan melanggar hak hidup janin yg akan dimatikan.

  • Etika kepedulian. Ethics of care. Relationship-based ethics.Etika feminis.Carol Gilligan (awalnya psikolog), Anette Baier (filsuf). Caringsebagai hubungan pribadi yg akrab dgn dasar nilai-2; peduli, simpati, empati, kejujuran, pandangan yg tajam (discernment), kasih, komitmen emosional, dan kesediaan bertindak untuk seseorang yang dengannya kita punya hubungan yg signifikan (seperti antara dokter atau perawat dgn pasien).Ajaran etika ini bertolak dari hasil penelitian Gilligan, bahwa suara (hati) perempuan berbeda dgn laki-2 (buku Galligan berjudul In a Different Voice).Para feminis mengatakan, laki-2 mendasari moralitas pada Hak dan Keadilan, sedangkan perempuan pada tanggungjawab utk peduli krn keterikatan pd orang lain

  • Etika klinis. Clinical ethics.Para pemuka: A.R. Jonsen, Mark Siegler, William J. Winslade.Mereka juga bertolak dari pengalaman bahwa teori-2 etika klasik tdk dapat dijadikan pedoman utk memecahkan isu-2 etika dlm asuhan klinis.Padahal, pada tiap tindakan klinis pada pasien, ada aspek etisnya yg potensial atau inheren. Krn itu mereka menyusun clinical ethics sebagai metode pendekatan praktis-terstruktur bagi dokter utk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah-2 etis dalam kedokteran klinis, dan semua dokter perlu menguasai metode ini dan menjadikannya budaya profesi.

  • Topik-2 dlm etika klinis adalah:Indikasi medis oleh dokter, Preferensi pasien,Mutu hidup pasien (terkait dgn tindakan medis atau jika tidak dilakukan tindakan yang disarankan), dan Aspek-2 kontekstual, seperti keluarga, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dll yg berpengaruh pada pasien.

    Dokter perlu mengenal, memperhatikan, mempertimbangkan, dan mendiskusikan 4 topik itu dgn pasien pada pengambilan keputusan klinis yang etis.

  • Etika postmodern Para penganut postmodernisme beranggapan: Tidak ada kemutlakan moralitas (sep. mis. ajaran Kant ttg deontologi), Nilai-2 moral dlm etika tradisional sdh hilang. Makin meningkat pluralitas dlm pandangan etis masyarakat,Krn itu makin perlu regulasi hukum dlm upaya pelayanan kesehatan;Peran etika medis menurun, harus dikompensasi dengan peningkatan peran hukum kedokteran. Ini sudah terjadi di Indonesia; banyak pasal dlm UU 29/2004 yang mengatur ttg praktik kedokteran diambilalih oleh hukum dari ranah etika medis.Demikian juga kegiatan medis lain (seperti penelitian klinis dgn subyek manusia, donor dan transplantasi organ, pencatuan sumberdaya kesehatan, teknologi reproduksi) yg semula adalah isu-isu etika medis, sdh diatur oleh peraturan, protokol, atau pedoman yg dibuat oleh pihak-2 bukan-medis. Wacana ttg suatu isu dlm pelayanan kesehatan tidak lagi dimulai dgn penalaran moral, melainkan bertitik tolak dari peraturan hukum yang berlaku.

  • SolusiAborsi harusnya diatur bukan dilarangSiapa yang kompeten melakukan aborsi?Buat payung UU yang melindungi dokter dan perempuan yang melakukan aborsiKonseling pre dan pasca aborsiBiayanya terjangkau

  • PERBEDAANETIKA PROFESI vs DISIPLIN PROFESI vs. HUKUMETIKAMasalah Moral Baik - BurukDilemma Norma Internal (etika profesi)Kehormatan Profesi Kualitas MoralMKEK Org.ProfesiAnggota ProfesiLingkup - sasaran:Diri sendiri

    DISIPLINStandar Profesi / Perilaku-PelayananPelanggaran Standar profesi (Benar Salah)Kualitas Profesi (Pelayanan-Perilaku)KONSIL Joint CommissionAnggota ProfesiMasyarakatPemerintahLingkup - sasaran:Pasien / KlienUnder-skilledCommunication ProblemsSexual harashment

    HUKUMNorma HukumPelanggaran Norma Hukum ( Benar Salah)Kedamaian (mencegah mengatasi konflik)Perdata - PidanaPENGADILANHakimPenggugat/JaksaTergugat / terdakwaLingkup - sasaran:DokterRumah SakitKelalaian

    ***********Moralpandangan ttg kebaikan/kebenaran dalam masyarakat. hukum dasar masyarakat yg paling hakiki dan amat kuat. perbuatan benar atas dasar suatu prinsip (maxim). perilaku "kebiasaan atau perjanjian rakyat yang telah diterima", nilai dan pandangan hidup sejak anak, tanpa permusyawaratan. Robert C. Solomon,

    ETIKA : (Suseno FM, 1989)filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moralpemikiran sistimatis tentang moralitas

    **********************************Etik normatif, apa yang benar secara moral dan mana yang salah secara moral dalam kaitannya dengan tindakan manusia. Meta-etik, menganalisis kedua konsep moral di atas.

    **merupakan pemikiran atau refleksi atas moralitas. Tidak semua orang beretika. berlaku universal Dokter melanggar janji datang tepat waktu, ia tidak etis. Bila meracuni pasiennya, ia tidak bermoral.

    *****Dinamika etika dan hukum kedokteran Saya akan menghormati hidup insani mulai dari saat pembuahan1983 WMA diubah menjadi sejak dimulainya kehidupanIni tdk diberlakukan di indonesia sehingga di Indonesia masih tetap seperti lafal sumpah dokter kita th 1948.Pasla 10 kodeki setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk insani

    *********************AUTONOMYMENGHORMATI HAK-HAK PASIENBENEFICENCEBERORIENTASI KPD KEBAIKAN PASIENNON MALEFICENCETIDAK MEMPERBURUK PASIENJUSTICENON DISKRIMINASI / KEADILAN DISTRIB

    **************