penerapan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja...

13
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 ( 4 ): 1334-1346 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018 PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. SALIM SURYA PHONE DI SAMARINDA Nurul Khumairoh 1 , Lilis Juliati 2 , Tuti Wediawati 3 Abstrak Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan menggunakan key informan dan informan sebagai sumber data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis data deskriptif kualitatif dengan model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukan, penerapan budaya organisasi memiliki peran yang baik dalam meningkatkan kinerja karyawan. Delapan dari sepuluh karakteristik budaya organisasi yang terdiri dari Toleransi, Pengarahaan, Integrasi, Dukungan Manajemen, Kontrol, Identitas, Sistem Imbalan dan Konflik yang diterapkan berjalan dengan baik, sedangkan dua diantaranya yang terdiri dari Inisisatif Individu dan Pola Komunikasi kurang maksimal dalam penerapannya, selain itu PT. Salim Surya phone di samarinda selain menggunakan budaya rasional juga menggunakan budaya hierarki yang dijadikan perusahaan dalam mengarahkan karyawan. Diharapkan PT. Salim Surya phone di Samarinda untuk membenahi pola komunikasi dengan mengurangi tembok pembatas yang dijadikan penghalang antara atasan dan bawahan. Dapat dilakukan dengan cara mengadakan kumpul bersama keluarga besar dan dari karyawan untuk mengadakan outbound dengan memanfaatkan uang denda (telat, ijin tanpa keterangan). Diharapkan perusahaan mampu mengubah mindset karyawan bahwa karyawan tidak perlu takut dalam menyampaikan pendapat atau ide untuk perusahaan dengan melakukan pendekatan antara atasan dengan bawahan dan membangun sikap percaya kepada karyawan. Kata Kunci: Budaya Organisasi Pendahuluan Latar Belakang Perkembangan Globalisasi saat ini menunjukan beberapa masalah yang menyebabkan banyak perusahaan mengalami penurunan, baik yang disebabkan oleh ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] 2 Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman 3 Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

Upload: vanthuan

Post on 08-Mar-2019

261 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 ( 4 ): 1334-1346 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018

PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM

MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN PADA

PT. SALIM SURYA PHONE DI SAMARINDA

Nurul Khumairoh1, Lilis Juliati

2, Tuti Wediawati

3

Abstrak

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan

menggunakan key informan dan informan sebagai sumber data melalui

wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian adalah analisis data deskriptif kualitatif dengan

model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukan, penerapan budaya organisasi

memiliki peran yang baik dalam meningkatkan kinerja karyawan. Delapan dari

sepuluh karakteristik budaya organisasi yang terdiri dari Toleransi,

Pengarahaan, Integrasi, Dukungan Manajemen, Kontrol, Identitas, Sistem

Imbalan dan Konflik yang diterapkan berjalan dengan baik, sedangkan dua

diantaranya yang terdiri dari Inisisatif Individu dan Pola Komunikasi kurang

maksimal dalam penerapannya, selain itu PT. Salim Surya phone di samarinda

selain menggunakan budaya rasional juga menggunakan budaya hierarki yang

dijadikan perusahaan dalam mengarahkan karyawan. Diharapkan PT. Salim

Surya phone di Samarinda untuk membenahi pola komunikasi dengan

mengurangi tembok pembatas yang dijadikan penghalang antara atasan dan

bawahan. Dapat dilakukan dengan cara mengadakan kumpul bersama keluarga

besar dan dari karyawan untuk mengadakan outbound dengan memanfaatkan

uang denda (telat, ijin tanpa keterangan). Diharapkan perusahaan mampu

mengubah mindset karyawan bahwa karyawan tidak perlu takut dalam

menyampaikan pendapat atau ide untuk perusahaan dengan melakukan

pendekatan antara atasan dengan bawahan dan membangun sikap percaya

kepada karyawan.

Kata Kunci: Budaya Organisasi

Pendahuluan

Latar Belakang

Perkembangan Globalisasi saat ini menunjukan beberapa masalah yang

menyebabkan banyak perusahaan mengalami penurunan, baik yang disebabkan

oleh ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected] 2 Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

3 Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman

Page 2: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

Penerapan Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Nurul)

1335

disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada

pada suatu perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memerlukan

manajemen sumber daya manusia dalam mengatur dan mengolah setiap sumber

daya yang ada.

Budaya Organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya

manusia dalam menjalankan kewajiban dan perilakunya di dalam organisasi atau

perusahaan. Budaya organisasi memiliki beberapa manfaat yang dapat

meningkatkan kinerja karyawan dalam suatu organisasi, antara lain: 1) Budaya

organisasi dapat membantu dalam mengarahkan SDM (Sumber daya manusia

untuk dapat menjadi kompak dalam mencapai tujuan dari perusahaan; 2) Dapat

membentuk perilaku karyawan; 3) Budaya organisasi mampu meningkatkan

motivasi untuk berfikir positif. Perusahaan yang dinamis akan selalu

meningkatkan produkvitasnya melalui konsistensi dalam menghasilkan kinerja

terbaik.

Pertumbuhan penggunaaan smartphone di Indonesia sangatlah pesat. Data

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, saat ini terdapat 24

perusahaan manufaktur komponen produk ponsel dan tablet di dalam negeri.

Sementara itu, berdasarkan laporan e-Marketer, pengguna aktif smartphone di

Indonesia akan tumbuh dari 55 juta orang pada tahun 2015 menjadi 100 juta

orang tahun 2018. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara

dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India,

dan Amerika. Dilihat dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengguna

smartphone di Indonesia meningkat dengan sangat pesat. Sehingga menjadikan

peluang besar bagi perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur komponen

produk ponsel dan tablet. Hal ini juga terjadi di kota Samarinda Kalimantan

Timur, yang dimana banyak berdirinya toko penjual smartphone yang tersebar di

seluruh wilayah kota Samarinda, salah satunya ialah PT. Salim surya phone

Samarinda.

Budaya organisasi merupakan salah satu faktor yang berperan penting

dalam mencapai tujuan dan mampu memperlancar jalannya roda perusahaan.

Menurut Susanto (Nawawi, 2013:4) budaya organisasi adalah nilai-nilai yang

menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajiban dan

perilakunya di dalam organisasi. Budaya organisasi yang ada harus menjiwai

seluruh karyawan di PT. Salim Surya Phone di Samarinda kedepan dan mampu

memberikan karakter khas serta menjadi salah satu penentu daya saing

perusahaan untuk ke depan. Budaya organisasi yang diterapkan pada manajemen

PT. Salim Surya Phone di Samarinda ini dilaksanakan dengan tujuan untuk

membantu mengarahkan setiap karyawan pada pencapaian visi dan misi serta

tujuan dari suatu perusahaan selain itu budaya organisasi dapat membentuk

perilaku karyawan yang dapat meningkatkan kualitas kerja setiap karyawan

sehingga memungkinkan dapat bekerja lebih efisien dan efektif.

Berdasarkan observasi awal dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti,

peneliti berasumsi bahwa dalam penerapan budaya organisasi pada PT. Salim

Page 3: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6 , Nomor 4 , 2018: 1334-1346

1336

Surya Phone di Samarinda menerapkan budaya rasional yang dimana suatu proses

informasi individual (klarifikasi sasaran pertimbangan logika, perangkat

pengarahan) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan kinerja yang ditunjukan

(efisien, produktivitas, dan dampak). Hal ini dapat dilihat dari bagaimana PT.

Salim Surya phone menerapkan imbalan atau reward bagi setiap karyawan

terbaik dalam penjualan, selain itu perusahaan juga memiliki kebijakan dalam

bentuk SOP dan peraturan-peratuan dalam mengontrol karyawan seperti dalam

berpakaian dan standar pelayanan customer. Selain itu, dalam adanya pemberian

denda bagi karyawan yang tidak masuk tanpa ijin dan karyawan yang terlambat

serta tidak diperbolehkan melakukan kerjasama antar karyawan dalam mencapai

target penjualan individu. Peneliti ingin meneliti dan memastikan bagaimana

budaya yang diterapkan pada PT. Salim Surya phone di Samarinda sehingga

mampu menciptakan kedisiplinan pada kinerja karyawan. Peneliti juga

menemukan kenyataan bahwa PT. Salim Surya phone memiliki problem

komunikasi antar karyawan sehingga berpengaruh dalam kemampuan bekerja

sama yang menjadi salah satu penghambat dalam kinerja karyawan.

Kinerja merupakan “Succesfull role achievement” yang diperoleh

seseorang dari apa yang dilakukan atau dari perbuatannya. Berdasarkan hal

tersebut, maka kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil yang dicapai seseorang

menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan

pekerjaan serta perilaku dan tindakannya. Perusahaan harus dapat mengukur dan

menilai hasil kerja dari setiap karyawannya secara individu. Hasil penilaian dapat

dilihat dari kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh kinerja karyawan karena

kinerja merupakan sikap atau perilaku nyata yang ditunjukan setiap karyawan

sesuai dengan perannya dalam suatu perusahaan termasuk pada PT. Salim Surya

Phone di Samarinda. Dalam kaitannya pada PT. Salim Surya Phone di Samarinda,

menerapkan budaya organisasi dalam menciptakan perilaku dan tindakan apa

yang dilakukan setiap karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Berdasarkan observasi awal dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

di PT. Salim Surya Phone, peneliti juga menemukan kenyataan bahwa setiap

insentif dari promo brand hanphone akan masuk terlebih dahulu keperusahaan

yang kemudian dipotong 10% untuk perusahaan, adanya kebijakan pemberian

bonus penjualan yang hanya diberikan jika target terpenuhi dan ditahannya ijazah

asli untuk arsip perusahaan. Selain itu seringnya terjadi konflik antar karyawan

karena merebutkan konsumen, yang disebabkan oleh sistem target dan tuntutan

dari perusahaan untuk karyawan sehingga mempengaruahi kekompakan antar

karyawan.

Berdasarkan rangkaian permasalahan yang diuraian di atas dan merujuk

dari hasil penelitian terdahulu yang memiliki beberapa perbedaan dalam

penerapan budaya organisasi. Sehingga, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Budaya Organisasi Dalam meningkatkan

Kinerja Karyawan Pada PT. Salim Surya Phone Di Samarinda”

Page 4: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

Penerapan Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Nurul)

1337

Rumusan Masalah

Mengacu pada fenomena yang ditemukan dari latar belakang

permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis ingin mengetahui

Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan

pada PT. Salim Surya Phone di Samarinda?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan penelitian, penulisan penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui penerapan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja

karyawan pada PT. Salim Surya Phone di Samarinda.

Kerangka Dasar Teori

Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Bangun (2012:6) Manajemen Sumber daya manusia merupakan

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, penggerakan dan

pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahaan tenaga kerja untuk mencapai

tujuan dari suatu organisasi.

Budaya

Menurut Schein (Wibowo, 2016:13) Budaya merupakan suatu pola

asumsi dasar yang ditemukan dan dikembangakan oleh suatu kelompok tertentu

karena mempelajari dan menguasai masalah adaptasi eksternal dan integrasi

internal, yang telah bekerja dengan cukup baik untuk dipertimbangkan secara

layak dan karena itu diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang dipersiapkan,

berpikir dan dirasakan dengan benar dalam hubungan dengan masalah tersebut.

Organisasi

Menurut Nawawi (2013:3) Organisasi dikatakan berhubungan dengan

aspek sosial, karena memang subjek dan objeknya adalah manusia yang diikat

oleh nilai-nilai tertentu.

Budaya Organisasi

Menurut Susanto (Nawawi, 2013: 4) budaya organisasi adalah nilai-nilai

yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajiban dan

perilakunya di dalam organisasi. Nilai tersebut yang akan memberi jawaban

apakah suatu tindakan benar atau salah, dan apakah suatu perilaku dianjurkan atau

tidak, sehingga berfungsi sebagai landasan untuk berpetilaku.

Jenis/Tipe Budaya Organisasi

Menurut Quinn dan McGrath (Tika, 2006) yang kutip dalam Nawawi

(2013:9) budaya organisasi memiliki beberapa jenis, yaitu:

a. Budaya rasional: proses informasi individual (klarifikasi sasaran pertimbangan

logika, perangkat pengarahan) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan kinerja

yang ditunjukan (efisien, produktivitas, dan dampak).

b. Budaya ideologi: proses informasi intuitif (dari pengetauan yang dalam,

pendapat dan inovasi) diasumsikan sebagai sarana tujuan revitalitasasi

(dukungan dari luar, dukungan sumber daya dan pertumbuhan).

Page 5: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6 , Nomor 4 , 2018: 1334-1346

1338

c. Budaya konsensus: proses informasi kolektif (diskusi, partisipasi, dan

konsensus) diasumsikan sebagai sarana tujuan kohesi (iklim, moral dan kerja

sama kelompok).

d. Budaya hierarkis: proses informasi formal (dokumen, kompotasi, dan evaluasi)

diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan keseimbangan (stabilitas, kontrol dan

koordinasi).

Karakteristik Budaya Organisasi

Budaya organisasi yang diterapkan oleh perusahaan dapat dilihat dari

beberapa karakteristik budaya organisasi. Menurut pendapat Robbins (2012)

budaya organisasi memiliki beberapa karakteristik atau indikator, yaitu:

1. Inisitaif individu yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasan atau

indepedensi yang dimiliki setiap anggota organisasi dalam mengemukakan

pendapat. Inisiatif individual tersebut perlu dihargai oleh kelompok

atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk

memajukan organisasi dan memberikan pelayanan bagi masyarakat.

2. Toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal

yang tidak sependapat dengan pendapat pribadi tanpa kita ganggu ataupun

intimidasi. Suatu sikap yang saling menghargai kelompok-kelompok atau

antar individu dalam masyarakat atau dalam ruang lingkup lainnya.

3. Pengarahan dimaksudkan sejauh mana organisasi dapat menciptakan dengan

jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut

jelas tercantum dalam visi, misi, dan tujuan organisasi. Kondisi ini

dapat berpengaruh terhadap kinerja organisasi.

4. Integrasi dimaksudkan sejauh mana organisasi dapat mendorong unit-unit

organisasi untuk bekerja secara terkoordinasi. Kekompakan unit-unit

tersebut dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan.

5. Dukungan manajemen adalah tentang kemampuan tingkat manajer dalam

sebuah organisasi atau perusahaan dalam berkomunikasi kepada karyawan.

Komunikasi tersebut harusnya dalam bentuk dukungan, arahan ataupun

kritisi (membangun) kepada bawahan

6. Kontrol merupakan alat kontrol yang dapat dipakai dalam peraturan-

peraturan atau norma-norma yang berlaku di dalam suatu organisasi.

7. Identitas dimaksudkan untuk sejauh mana para anggota suatu organisasi atau

perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu kesatuan

dalam organisasidan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian

profesional tertentu.

8. Sistem imbalan dimana sejauh mana organisasi memberikan penghargaan

kepada pegawai yang didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan

didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.

9. Konflik merupakan sejauh mana para pegawai atau karyawan di dorong

untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka. Perbedaan pendapat

merupakan fenomena yang sering terjadi dalam suatu organisasi.

Namun perbedaan pendapat dan kritik tersebut bisa digunakan untuk

Page 6: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

Penerapan Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Nurul)

1339

melakukan perbaikan atau perubahan strategi untuk memberikan pelayanan

yang maksimal kepada masyarakat.

10. Pola Komunikasi merupakan sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hierarki

kewenangan yang formal. Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat

menghambat terjadinya pola komunikasi antara atasan dan bawahan atau

antar karyawan itu sendiri.

Teori Kinerja

Menurut Smith (Suwatno dan Priansa, 2014:196) “performance is output

derives from processes, human otherwise”. Kinerja merupakan hasil dari suatu

proses yang dihasilkan manusia.

Indikator Kinerja

Kinerja karyawan dapat diukur menggunakan beberapa indikator dari

kinerja karyawan. Menurut teori Mathis dan Jackson (2012:378) menyatakan

bahwa pengukuran kinerja harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang

dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan

karyawan.

2. Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang

diselesaikan diawal waktu sampai menjadi output.

4. Kehadiran karyawan di perusahaan baik dalam masuk kerja, pulang kerja, izin,

maupun tanpa keterangan yang seluruhnya mempengaruhi kinerja karyawan

itu sendiri.

5. Kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan seorang tenaga kerja untuk

bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan

pekerjaan yang telah ditetapkan sehingga mencapai daya guna dan hasil yang

sebesar-besarnya.

Teori Penghubung

Tan (Nawawi, 2013: 228) Budaya organisasi mempunyai peran

penting dalam menentukan pertumbuhan organisasi. Organisasi dapat tumbuh

dan berkembang karena budaya organisasi yang terdapat didalamnya mampu

merangsang semangat kerja SDM (Sumber daya manusia) di dalamnya,

sehingga dapat meningkatkan kinerja.

Definisi Konsepsional

Untuk menetapkan batasan-batasan yang lebih jelas dari setiap variabel

yang akan diteliti, maka peneliti mengemukakan beberapa konsep dalam

penelitian ini, yaitu:

a. Budaya organisasi ialah sistem nilai-nilai yang diyakini oleh semua anggota

organisasi atau karyawan yang dipelajari, diterapkan, dan dikembangkan

secara berkesinambungan berfungsi sebagai sistem paket dapat dijadikan

acuan berperilaku dalam organisasi untuk menciptakan tujuan dari suatu

oganisasi.

Page 7: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6 , Nomor 4 , 2018: 1334-1346

1340

b. Kinerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam suatau organisasi sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan suatu

organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral dan etika.

Metode Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

yang merupakan cara yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara

mendalam terhadap suatu permasalahan.

Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Penerapan

budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. Salim Surya Phone

di Samarinda ialah : Penerapan budaya organisasi pada PT. Salim Surya Phone di

Samarinda dalam meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan karakteristik/

indikator budaya organisasi yaitu:

a. Inisiatif individu

b. Toleransi

c. Pengarahan

d. Integrasi

e. Dukungan manajemen

f. Kontrol

g. Identitas

h. Sistem imbalan

i. Konflik

j. Komunikasi

Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data Primer

a. Wawancara

b. Observasi

2. Sumber Data Skunder

a. Dokumentasi

b. Studi Pustaka

Teknik Analisis Data

Deskriptif kualitatif dengan model Interaktif menurut Miles dan Huberman.

1. Pengumpulan Data

2. Reduksi Data

3. penyajian Data

4. penarikan Kesimpulan

Page 8: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

Penerapan Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Nurul)

1341

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Inisiatif Individu

Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa adanya perbedaan

pendapat antara HRD sebagai pemimpin dan SPG (Sales Promotion Girl) sebagai

bawahan. Bagi karyawan, karyawan mempunyai batasan dalam berpendapat

karena karyawan diajarkan untuk selalu menyesuaikan dengan peraturan yang

dibuat pemimpin. Namun hal lain disampaikan oleh pimpinan bahwa perusahaan

dalam menangani inisiatif individu dari setiap karyawan diterima dengan baik

kemudian ditampung dan selanjutnya dibicarakan atau diadakannya meeting

untuk membahas setiap ide dan saran yang dikemukakan oleh karyawan.

Toleransi Dari hasil Penelitian tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan sangat

menghargai perbedaan yang ada terutama pada beragaman agama. Surya phone

memiliki kebijakan khusus dalam mentoleransi perbedaan yang ada di karyawan.

Pengarahan

Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan dalam

mengarahkan karyawan untuk menghasilkan kinerja yang baik dibutuhkan

perbaikan dan pembenahan pada manajemen perusahaan sampai kesistem

perusahaan sehingga dapat mencapai visi dan misi yang nantinya akan dijadikan

sebagai alat untuk mengarahkan karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Selain itu, karyawan diarahkan untuk memahami visi dan misi serta tujuan

perusahaan dengan diberlakukannya kebijakan dan peraturan yang harus dianut

karyawan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

Integrasi

Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan dalam

menciptakan integrasi pada karyawan cukup baik dan disiplin sehingga dapat

memberikan motivasi kepada karyawan untuk selalu bertanggung jawab dengan

pekerjaan yang dilakukan dan bekerja sesuai dengan jobdesk masing-masing.

Dukungan Manajemen

Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa dukungan manajemen

yang diberikan oleh perusahaan bukan hanya pada fasilitas kerja saja melainkan

juga dukungan emosional seperti diberikan saran yang mendukung, diberikan

arahan kembali agar karyawan dapat bekerja secara optimal.

Kontrol

Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa dalam penerapan

peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan mampu mengontrol dan

mendisiplinkan setiap karyawan dalam bekerja. sehingga mampu meningkatkan

kinerja karyawan dan hasil kerja yang diperoleh karyawan.

Identitas

Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki

beberapa item yang digunakan untuk identitas setiap karyawan. Bukan hanya

seragam kerja tapi juga diberikannya id card atau tanda pengenal untuk

Page 9: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6 , Nomor 4 , 2018: 1334-1346

1342

karyawan. Sehingga karyawan terlihat lebih disiplin dan rapih untuk melakukan

pekerjaan dalam melayani konsumen yang datang.

Sistem Imbalan

Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan tidak hanya

memberikan gaji pokok kepada karyawan namun juga ada pemberian insentif dan

bonus jika target penjualan mereka tercapai, selain itu jaminan jenjang karir dan

penghargaan bagi karyawan yang memiliki kinerja bagus di perusahaan.

Konflik

Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki

cara atau kebijakan sendiri dalam menghadapi konflik yang terjadi pada

karyawan.

Pola Komunikasi Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa adanya perbedaan

pendapat antara HRD (Human Resource Certification) sebagai pemimpin dan

SPG (Sales Promotion Girl) sebagai bawahan. Menurut atasan pola

komunikasi yang digunakan pada PT. Salim Surya phone menggunakan dua

pola komunikasi yaitu dalam bentuk formal yang biasanya dilakukan saat

meeting dan briefing dan dalam bentuk nonformal yang biasanya dilakukan

via chat Whatsapp. Sedangkan menurut karyawan pola komunikasi yang

dirasakan dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal. Karyawan yang

ingin mengemukakan pendapat maupun ingin mengadu harus melalui

beberapa tahap untuk sampai pada pimpinan. Tahapan yang harus dilalui

karyawan untuk sampai ke atasan ialah dengan menyampaikan terlebih dahulu

kepada kepala toko / SPV (Supervisior) yang nantinya akan disampaikan

kepada atasan.

Pembahasan

Inisiatif individu

Pada karakteristik ini terdapat perbedaan pendapat dari HRD sebagai

atasan dan SPG/SPB (Sales Promotion Girl/Boy) sebagai bawahan. Bagi

karyawan, mereka memiliki batasan dalam mengemukakan pendapat seperti

memberikan ide maupun saran untuk perusahaan. Karyawan lebih ditekankan

untuk mengikuti roll peraturan atau kebijakan yang telah dibuat oleh pemimpin

Surya phone. Sehingga karyawan selalu bekerja sesuai dengan SOP perusahaan

yang mengakibatkan karyawan bersikap dan bertindak monoton dalam

menyelesaikan pekerjaan mereka.

Dari perbedaan pendapat tersebut, peneliti menemukan adanya pembatas

yang dimiliki oleh atasan dan bawahan. Dimana kurangnya pendekatan yang

dilakukan oleh atasan kepada bawahan dan adanya kebijakan, sistem dan

peraturan yang dibuat oleh perushaan yang membatasi karyawan dalam bertindak,

berperilaku dan dalam mengemukakan pendapat. Sehingga kebebasan dalam

berpendapat yang diberikan oleh atasan tidak sampai pada karyawan.

Page 10: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

Penerapan Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Nurul)

1343

Toleransi

Setiap karyawan pada PT. Salim Surya phone diberikan toleransi khusus

dari pemimpin terutama dalam beragaman agama yang dianut setiap karyawan

Surya phone. Pemimpin tidak pernah memaksakan karyawan untuk bekerja sesuai

dengan jadwal kerja jika berhubungan dengan keagaaman seperti hari besar

muslim dan hari besar non muslim. Dalam acara natal karyawan yang merayakan

akan diberikan toleransi untuk tidak masuk kerja. Jika ada karyawan (merayakan

natal) yang masih datang untuk bekerja maka perusahaan akan memberikan

kompensasi kepada mereka dengan memberikan uang lembur dengan nominal

yang lebih besar dari hari biasanya. Begitupun untuk karyawan yang muslim saat

merayakan hari besar (Lebaran Idul Fitri). Sehingga tidak ada paksaan bagi

karyawan dalam bekerja.

Pengarahan

Pengarahan yang dilakukan PT. Salim Surya phone dalam mengatur

karyawan selain menggunakan peraturan atau kebijakan (SOP) yang sudah

ditetapkan, perusahaan juga menggunakan visi dan misi. Adapun langkah-langkah

yang dilakukan Surya phone dalam mencapai visi dan misi tersebut ialah:

a. Mengatur manajemen perusahaan

b. Mengatur dan membentuk karakter SDM (Sumber daya manusia) untuk lebih

disiplin, bertanggung jawab dan terarah.

c. Memperbaiki sistem perusahaan

Hal ini merupakan langkah-langkah yang digunakan PT. Salim Surya

phone dalam mencapai visi misi dari perushaan.

Integrasi

PT. Salim Surya phone dalam menciptakan integrasi pada diri karyawan

cukup baik dan disiplin. Dengan adanya training atau pelatihan yang dilakukan

oleh tenaga khusus untuk mengajarkan karyawan dalam mengenal job desc dan

tanggung jawab pekerjaan masing-masing dapat menumbuhkan karakter integrasi

pada setiap karyawan. Selain itu, agar karyawan tetap terkoordinir dengan baik

setiap toko memiliki SPV (Supervisior) atau kepala toko yang bertugas sebagai

pengawas karyawan dan operasional toko. Hal ini dapat menjadikan karyawan

Surya phone lebih disiplin, terarah dan konsisten dalam menyelesaikan tugas

kerja yang diberikan oleh perusahaan.

Dukungan manajemen

Dukungan manajemen yang diberikan oleh PT. Salim Surya phone untuk

karyawan dalam bekerja sangatlah baik. Dengan diberikannya fasilitas untuk

menunjang pekerjaan dari tablet untuk setiap karyawan sampai pada mobil khusus

untuk antar jemput karyawan dari tempat parkir ke tempat kerja. Sehingga dapat

dijadikan motivasi bagi karyawan dalam bekerja dan dapat meningkatkan kinerja

keryawan itu sendiri. Selain dalam bentuk fasilitas perusahaan juga memberikan

dukungan emosional dalam bentuk saran, motivasi, kritisi yang membangun

sehingga dapat memicu karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.

Page 11: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6 , Nomor 4 , 2018: 1334-1346

1344

Kontrol

Peraturan dan kebijakan yang dibuat pemimpin digunakan sebagai kontrol

atau kendali karyawan dalam berperilaku dan bertindak. Peraturan yang

diterapkan oleh pemimpin dan kebijakan pemberian peringatan dan denda untuk

pelanggaran seperti terlambat masuk kerja dan tidak masuk kerja tanpa

keterangan. Sehingga mampu menjadikan karyawan lebih disiplin dalam bekerja

dan dapat mendidik karyawan lebih berkualitas.

Identitas

Surya phone memiliki identitas yang kuat bagi setiap karyawan mereka.

Selain penggunaan seragam khusus dari perusahaan setiap karyawan diwajibkan

menggunakan id card sebagai tanda pengenal karyawan dan menunjukan identitas

tempat dia bekerja. Sehingga karyawan dalam bekerja terlihat rapih dan seragam.

Dengan pemberian seragam dan id card bagi setiap karyawan mampu

menunjukan identitas dari perusahaan tersebut. Selain itu karyawan dalam bekerja

lebih terlihat rapih dan seragam. Sehingga dapat menciptakan image atau brand

bagi PT. Salim Surya phone

Sistem Imbalan

Imbalan yang diperoleh oleh setiap karyawan bukan hanya gaji pokok saja

melainkan ada beberapa imbalan lain seperti pemberian insentif dari brand

Handphone dan bonus penjualan untuk setiap karyawan yang memenuhi target

penjualaan. Selain itu Surya phone memberikan jaminan jenjang karier bagi

karyawan yang mampu dan memiliki kualitas kerja yang baik serta adanya

pemberian penghargaan yang diberikan setiap akhir tahun untuk karyawan yang

berprestasi dalam bekerja setahun terakhir. Dengan diberikannya reward pada

karyawan akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat lagi.

Konflik

PT. Salim Surya phone dalam menangani konflik yang terjadi sangatlah

tegas dan adil. Dilihat dari kebijakan pemimpin dengan diberikannya kesempatan

kepada karyawan dalam mengemukakan permasalahan yang terjadi pada saat

evaluasi yang diadakan setiap bulan dan briefing setiap minggunya yang dimana

pemimpin ikut turun langsung dalam menyelesaikan konflik yang terjadi dengan

mendengarkan keluhan karyawan dan memberi saran atau solusi untuk

menyelesaikan konflik yang terjadi. Dari pembahasan di atas menunjukan bahwa

atasan dari PT. Salim Surya phone memiliki cara sendiri dalam menangani

konflik yang terjadi pada karyawan. Dengan adanya atasan yang ikut serta dalam

menyelesaikan konflik yang terjadi pada karyawa menunjukan rasa kepedulian

atasan kepada karyawan.

Pola komunikasi

Pada karakteristik ini terdapat perbedaan pendapat dari HRD sebagai

atasan dan SPG/SPB (Sales Promotion Girl) sebagai bawahan. Bagi karyawan pola

komunikasi yang dirasakan dibatasi oleh hierarki kewenangan yang formal.

Karyawan yang ingin mengemukakan pendapat maupun ingin mengadu harus

melalui beberapa tahap untuk sampai pada atasan. Sedangkan menurut atasan pola

Page 12: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

Penerapan Budaya Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Nurul)

1345

komunikasi yang digunakan pada PT. Salim Surya phone menggunakan dua pola

komunikasi yaitu dalam bentuk formal yang biasanya dilakukan saat meeting atau

briefing dan dalam bentuk nonformal yang biasanya dilakukan via chat Whatsapp.

Dari pembahasan di atas menunjukan bahwa kebijakan yang dibuat oleh

atasan dalam Pola komunikasi memilki perbedaan. Pola komunikasi yang

diterapkan untuk atasan kebawahan menggunakan dua bentuk komunikasi yaitu

formal dan nonformal. Dimana dalam bentuk formal untuk memberikan arahan,

menjelaskan tugas kerja kepada karyawan disampaikan melalui briefing, meeting

maupun pada saat evaluasi tiap bulannya. Sedangkan dalam bentuk nonformal

untuk memberikan informasi, penyampaian intruksi kerja disampaikan melalui

group chat via WhatsApp. Berbeda dengan yang dirasakan oleh bawahan ke

atasan menggunkan bentuk komunikasi secara formal yang dimana dibatasi oleh

hierarki kewenangan yang formal.

Penutup Penerapan budaya organisasi pada PT. Salim Surya phone di Samarinda

yang terdiri dari inisiatif individu, toleransi, pengarahan, integrasi, dukungan

manajemen, kontrol, identitas, sistem imbalan, konflik dan pola komunikasi sudah

memiliki peran yang besar dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dari selupuh

karakteristik budaya organisasi yang diterapkan oleh PT. Salim Surya phone di

samarinda, delapan karakteristik budaya organisasi sudah berjalan dengan baik di

Surya phone diantaranya toleransi, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen,

kontrol, identitas, sistem imbalan dan konflik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

budaya organisasi yang diterapkan pada PT. Salim Surya phone adalah budaya

hierarki dan budaya rasional.

Diharapkan PT. Salim Surya phone di Samarinda untuk membenahi pola

komunikasi dengan mengurangi tembok pembatas yang dijadikan penghalang

antara atasan dan bawahan. Dapat dilakukan dengan cara mengadakan kumpul

bersama keluarga besar dan dari karyawan untuk mengadakan outbound dengan

memanfaatkan uang denda (telat, ijin tanpa keterangan).

Diharapkan perusahaan mampu mengubah mindset karyawan bahwa

karyawan tidak perlu takut dalam menyampaikan pendapat atau ide untuk

perusahaan dengan melakukan pendekatan antara atasan dengan bawahan dan

membangun sikap percaya kepada karyawan.

Daftar Pustaka

Agussalim, Muhammad Ahsan. 2017. “Implementasi Budaya Organisasi dalam

peningkatan pelayanan Administrasi Pendidikan di MAN 1 Makasar”.

Makasar: Universitas Negri Alauddin.

Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Eirlangga: PT.

Gelora Aksara Pramata.

Dermawan, Didit. 2013. Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Pena Semesta.

Page 13: PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA ...ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2018/09... · Bagaimana penerapan Budaya organisasi dalam meningkatkan

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6 , Nomor 4 , 2018: 1334-1346

1346

Fatimatuzzahroh. 2015. “Penerapan Budaya Organisasi terhadap kinerjakaryawan

di BMT BISMILLAH SUKOREJO”. Semarang: Universitas Negeri

Walisongo.

Gusnetti. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Pada PT.

Garuda Indonesia Pekanbaru. Riau: Universitas Riau.

Hermanto, Raymond. 2014. “Analisis Penerapan Budaya Organisasi dan Peranan

Pemilik pada Perusahaan Keluarga Cv. XYZ Surabaya”. Surabaya:

Universitas Kristen Petra.

Ilmiyanti, Finia. 2012. “Penerapan Budaya Organisasi Pada PT. PLN Unit P3B

Jawa Bali, Cinere-Jawa Barat”. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mathis, L. Robert & Jackson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Salemba Empat.

Novalius, Febi. 2018. “Indonesia Pengguna Smartphone ke-4.

(https://economy.okezone.com, diakses 22 Juli 2018)

Ningsih. 2017. “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada

PT. BosowaTerminal Indonesia Di Samarinda”. Samarinda: Universitas

Mulawarman.

Riyadi, Muchlisis. 2014. “Pengertian indikator dan faktor yang memepengaruhi

kinerja” artikel (online) (https://www.kajianpustaka.com, diakses 24

Juni 2018).

Rahmayani, Indah. 2018. “Indonesia Raksasa Teknologi Digital Asia”.

(https://kominfo.go.id, diakses 22 Juli 2018) Robbins, Stephen P. &

Judge dkk. 2012. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Emapt.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Suwatno & Priansa, Doni Juni. 2014. Manajemen SDM – Dalam Organisasi

Publik Dan Bisnis. Edisi Pertama.Bandung: ALFABETA.

Uha, Ismail Nawawi. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja. Edisi

pertama. Jakarta: Kencana Perdana Group.

Wibowo. 2016. Budaya Organisasi. Edisi keempat. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Widodo, Suparno Eko. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia

– Pengertian Manajemen Sumber Daya manusia. Edisi kedua.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.