penerapan alat peraga manipulatif untuk …

100
PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN BERPENYEBUT BEDA PADA SISWA KELAS V SD INPRES BANGKOWA KECAMATAN BIRINGBULU KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ST. MAUDEWI 105401137319 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2021

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI

PENJUMLAHAN PECAHAN BERPENYEBUT BEDA PADA SISWA KELAS V SD INPRES BANGKOWA KECAMATAN

BIRINGBULU KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ST. MAUDEWI

105401137319

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2021

Page 2: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …
Page 3: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …
Page 4: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

iii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : St. Maudewi

Nim : 105401137319

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Penerapan Alat Peraga Manipulatif Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Pada Materi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda Pada

Siswa Kelas V Sd Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 1 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan

St. Maudewi

Page 5: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : St. Maudewi

Nim : 105401137319

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 1 Juli 2021 Yang Membuat Perjanjian

St. Maudewi

Mengetahui Ketua Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd NBM. 1148913

Page 6: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar. Keberhasilan adalah

kepunyaan mereka yang senantiasa berusaha. (BJ. Habibie)

Orang yang berilmu bukan orang yang banyak ilmunya, tetapi orang

berilmu adalah orang yang memiliki ilmu dan senatiasa mengamalkan untuk

kemanfaatan orang banyak.

Belajar, berkarya dan menginspirasi adalah kumpulan berbagi manfaat

kepada orang lain untuh mencapai kesuksesan. Bergerak bersama dan

berkarya tiada henti. (Penulis)

Persembahan:

Kupersembehkan karya ini buat bapak dan ibuku yang sudah berpindah

alam atas segala cinta dan kasih sayangnya menuntun aku, saudaraku yang

senantiasa memberikan dorongan semangat, bapak dan ibu dosen jurusan PGSD

yang telah membimbing kami dengan penuh kesabaran, almamater Unismuh

tempat menggali ilmu , serta teman-teman seperjuangan angkatan 2019.

Page 7: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

vi

ABSTRAK

St. Maudewi, 2021. Penerapan Alat Peraga Manipulatif Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Pada Materi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda Pada Siswa

Kelas V Sd Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan PendidikanGuru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Ernawati dan Pembimbing II Andi Ardillah Wahyudi. Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan alat peraga manipulatif untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dengan menggunakan alat peraga manipulatif pada siswa kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action

Research) yang terdiri dari dua siklus di mana siklus I dan siklus II dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa sebanyak 13 orang. Instrumen yang digunakan pada teknik pengumpulan data adalah tes tertulis, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari hasil kelas yang diteliti yaitu tes tertulis dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis. Teknik Analisis data yang digunakan adalah model analisis data yang terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus pertama yang tuntas secara individu dari 13 siswa hanya 4 siswa atau 30,77% yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau berada pada kategori cukup. Secara klasikal belum terpenuhi karena nilai rata-rata diperoleh sebesar 48,15. Sedangkan pada siklus II di mana dari 13 siswa terdapat 12 orang atau 92,31% telah memenuhi KKM dan secara klasikal sudah terpenuhi yaitu nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 86,31 atau berada dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan Hasil Belajar Matematika siswa kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa melalui penggunaan alat peraga manipulatif mengalami peningkatan. Kata Kunci: hasil belajar, alat peraga manipulatif, penjumlahan pecahan.

Page 8: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, segala puji Allah SWT atas segala limpahan rahmat

dan karunia-Nya. Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk

mewakili atas segala limpahan karunia dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu.

Segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini

selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam

ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Mkassar dan sekolah-sekolah di Kecamatan Biringbulu.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dan menginspirasi dalam

perampungan skripsi ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih

kepada orang tua Bapak Nurdin M dan Alm. Ibu Faridah atas segala limpahan kasih

sayang dan dorongan motivasi. Ucapan terima kasih juga kepada keluarga saya,

suam saya Bapak Syarifuddin atas segala dukungan dan bantuan moril dan materil,

serta anak saya Muhammad Syahid Dawam yang memberikan kebahagiaan di sela-

sela penelitian. Tak lupa pula kami selaku Mahasiswi mengucapkan terima kasih

yang sedalam-dalamnya serta pengharapan yang tak ternilai kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2. Bapak Dr. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Umar,S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah di SD Inpres Bangkowa

Page 9: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

viii

4. Bapak Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., sebagai ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar

5. Ibu Ernawati, S.Pd., M.Pd., sebagai dosen pembimbing I yang dengan

senang hati memberikan motivasi dan bimbingan kepada kami.

6. Bapak Andi Ardillah Wahyudi, S.Pd., M.Si. sebagai dosen pembimbing II

yang dengan senang hati memberikan motivasi dan bimbingan kepada kami.

7. Bapak dan ibu guru serta staf tata usaha SD Inpres Bangkowa yang telah

mendukung pelaksanaan penelitian di SD Inpres Bangkowa.

8. Siswa/siswi SD Inpres Bangkowa yang telah berpartisipasi aktif dalam

kegiatan proses belajar mengajar selama kegiatan penelitian berlangsung.

9. Rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi yang telah bekerjasama dengan baik.

Semoga kebersamaan itu memberikan hikmah yang bermanfaat bagi kita

semua.

Namun sepenuhnya penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari

kekurangan ataupun kesalahan serta kekeliruan, olehnya itu penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna penyempurnaan

tulisan ini kedepannya.

Demikian skripsi ini kami buat, semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan

Rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-Nya dan semua amal bakti kita dapat

bernilai ibadah di sisi-Nya. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Billahi Fiisabilil Haq Fastabiqul Khaerat. Wassalamu AlaikumWarahmatullahi

Wabarakatuh.

Makassar,1 Juli 2021 Penulis

Page 10: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iii

SURAT PERJANJIAN .................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

E. Batasan Istilah ...................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................ 8

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 8

1. Hakekat Belajar .............................................................................. 8

2. Hakekat Hasil Belajar ..................................................................... 10

3. Alat Peraga Matematika Manipulatif............................................... 12

4. Defenisi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda ........................ 16

B. Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 18

Page 11: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

x

C. Kerangka Pikir ...................................................................................... 20

D. Hipotesis ............................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 23

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 23

B. Lokasi dan Subjek Penelitian................................................................. 24

C. Fokus Penelitian .................................................................................... 24

D. Prosedur Penelitian ............................................................................... 29

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 29

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 30

G. Indikator Keberhasilan ......................................................................... 32

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................. 33

A. Siklus 1 ................................................................................................. 34

B. Siklus 2 ................................................................................................. 37

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 49

LAMPIRAN ...................................................................................................... 51

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 60

Page 12: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Parameter Penilaian Taraf Keberhasilan Siswa ................................ 32

4.1 Klasifikasi Nilai Ketepatan Jawaban Siklus I .................................... 41

4.2 Rata-rata Hasil Tes Siklus 1 .............................................................. 42

4.3 Klasifikasi Nilai Aspek Ketepatan Jawaban Siklus II ....................... 44

4.4 Rata-rata Hasil Tes Siklus II .............................................................. 45

4.5 Hasil Penelitian Siklus I dan II .......................................................... 4

Page 13: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Contoh Alat Peraga Manipulatif ...................................................... 15

2.2 Pecahan ............................................................................................ 16

2.3 Penggunaan Alat Peraga Manipulatif .............................................. 17

2.4 Bagan Kerangka Pikiran PTK ......................................................... 20

3.1 Siklus PTK........................................................................................ 23

4.1 Grafik Nilai Rata-Rata ..................................................................... 4

5.1 Foto-foto kegiatan PTK .................................................................... 58

Page 14: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika adalah salah satu pelajaran yang sering dianggap sebagai mata

pelajaran yang paling sulit bagi siswa. Mata pelajaran ini sangat penting untuk

dipelajari. Dampak negatifnya adalah masih banyak siswa yang merasa antipati dan

takut terhadap pelajaran matematika sebelum mereka benar-benar mempelajari

mata pelajaran matematika. Padahal mata pelajaran matematika merupakan mata

pelajaran yang sangat penting untuk dikuasai. Pada akhirnya akan tertanam dalam

diri siswa bahwa pelajaran matematika itu susah dan sulit.

Mata pelajaran matematika ini diajarkan mulai sejak dari taman kanak-

kanak hingga perguruan tinggi. Hal ini disebabkan mata pelajaran matematika

sangat erat hubungannya dengan kegiatan/kehidupan kita sehari-hari. Manfaat dari

mempelajari matematika adalah dapat memecahkan permasalahan yang

berhubungan dengan angka-angka dan perhitungan dan cakap dalam berhitung.

Dengan mengerjakan soal-soal, anak didik dapat terlatih mengembangkan

kemampuan berhitungnya dan cakap menyelesaikan soal-soal berhitung sehingga

dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan yang kita

jalani dalam kehidupan sehari-hari sangat erat kaitannya dengan matematika.

Permasalahan datang dari siswa adalah mereka menganggap bahwa mata pelajaran

matematika adalah mata pelajaran yang susah dan sulit dan mata pelajaran yang

mengerikan atau tidak menyenangkan. Hal ini disebabkan karena siswa kurang

tertarik dan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai rendah dalam mengikuti

Page 15: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

2

ulangan mata pelajaran matematika. Berbagai faktor yang mengakibatkan hasil

belajar siswa rendah, antara lain pembelajaran matematika di sekolah dasar

disampaikan dengan metode ceramah dan pengerjaan tugas, tanpa menggunakan

alat peraga yang membantu untuk memahamkan pembelajaran sehingga siswa

menjadi bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran matematika. Masalah

tersebut dikarenakan penyampaian materi matematika tidak disampaikan secara

menyenangkan dan tanpa alat peraga.

Kegiatan pembelajaran sebagai bagian dari proses pendidikan dan proses

pembelajaran , sering mendapatkan beberapa masalah dan hambatan yang menjadi

penghambat majunya pendidikan di negara kita. Diantaranya adalah kurangnya

pemahaman/daya serap siswa, yang berakibat pada rendahnya hasil belajar,

sehingga berakibat pada rendahnya mutu lulusan sekolah. Beberapa masalah

pembelajaran dalam kelas yaitu guru menggunakan pendekatan lama seperti

ceramah, guru tidak menggunakan alat peraga pembelajaran, siswa masih kurang

aktif dalam proses pembelajaran, budaya inovasi masih kurang di kelas. Hal ini

merupakan masalah yang harus dicarikan solusinya dan ditindak lanjuti.

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke

waktu membuat pendidik harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengajarkan suatu

materi. Fenomena tersebut mengakibatkan adanya persaingan dalam berbagai

bidang kehidupan, salah satu diantaranya bidang pendidikan. Untuk mencetak

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan

mutu/kualitas pendidikan. Pendidikan adalah usaha yang disengaja dan terencana

untuk membantu meningkatkan prestasi dan kemampuan siswa agar bermanfaat

Page 16: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

3

bagi kepentingan hidupnya dan lingkungan sekitarnya. Banyak cara yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan mutu/kualitas pendidikan di sekolah, salah satunya

adalah perbaikan proses pembelajaran melalui alat peraga.

Solusinya adalah bagaimana guru bertanggung jawab atas tugasnya yang berupaya

merangsang pemahaman konsep siswa, menarik hati siswa dan berupaya pula

menguasai materi pembelajaran serta media yang lebih efektif untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa

sekolah dasar khususnya pada mata pelajaran Matematika adalah kompetensi

mengenai Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda. Kompetensi penjumlahan

pecahan berpenyebut beda merupakan kajian Matematika yang bisa membuat siswa

bingung atau bahkan tidak tahu cara mengerjakannya. Untuk memahamkan siswa

mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut beda dalam proses pembelajaran bisa

memanfaatkan media atau alat peraga yang menarik. Salah satu cara seorang guru

untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa adalah penggunaan alat

peraga yang tepat.

Menurut Sudjana [2010] Melalui alat peraga manipulatif, siswa dapat

mendapatkan tambahan ilmu dan pemahaman menyelesaikan penjumlahan pecahan

berpenyebut beda. Untuk lebih memahami, siswa dipancing untuk terlibat aktif

dalam mendapatkan hasil penjumlahan pecahan. Tentu pengalaman belajar

menggunakan alat peraga unik dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses

belajar mengajar sangat berkesan bagi siswa jika dibandingkan dengan gambar

yang monoton dan ceramah yang selama ini banyak digunakan di ruang-ruang kelas

Page 17: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

4

oleh guru dalam mengajarkan kompetensi mengenai penjumlahan pecahan

berpenyebut beda.

Berdasarkan data perolehan nilai pada Penilaian Akhir Tahun (PAT) siswa

kelas V SDI Bangkowa tiga tahun terakhir, mata pelajaran Matematika merupakan

mata pelajaran yang sangat rendah. Pada tahun ajaran 2020/2021 masih banyak

siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang

ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu minimal 65. Jumlah 20 siswa kelas V, hanya 3

siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 atau hanya 15% yang tuntas belajar, sedangkan

17 siswa lainnya atau 85% masih di bawah ketuntasan belajar, akibatnya mereka

harus belajar remedial. Untuk mengatasi hal ini alat peraga perlu dicobakan dalam

pembelajaran Matematika karena dalam pelaksanaannya siswa secara aktif terlibat

dalam proses pembelajaran. Hasil di kelas V SD Inpres Bangkowa dan konsultasi

dengan kepala sekolah, maka perlu adanya penerapan alat peraga pembelajaran

yang tepat sebagai media dalam proses pembelajaran matematika. Salah satu media

pembelajaran matematika yang berorientasi pada pemahaman dan penerapan

matematika adalah alat peraga matematika.

Menurut Faisal (2010) Alat peraga adalah semua atau segala sesuatu yang

bisa digunakan dan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep-konsep

pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak atau kurang jelas menjadi nyata dan

jelas sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat para siswa

yang menjurus kearah terjadinya proses belajar mengajar. Alat peraga merupakan

suatu alat yang dipakai untuk membantu dalam proses belajar-mengajar yang

berperan besar sebagai pendukung kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh

Page 18: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

5

pengajar atau guru. Penggunaan alat peraga ini mempunyai bertujuan untuk

memberikan wujud yang riil/nyata terhadap bahan yang dibicarakan dalam materi

pembelajaran. Alat peraga yang dipakai dalam proses belajar-mengajar dalam garis

besarnya memiliki manfaat menambahkan kegiatan belajar para siswa, menghemat

waktu belajar, memberikan alasan yang wajar untuk belajar, sebab dapat

membangkitkan minat perhatian dan aktivitas para siswa.

Berdasarkan uraian tersebut penulis akan melakukan Penelitian Tindakan

Kelas dengan Judul “Penerapan Alat Peraga Manipulatif Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda

pada Siswa Kelas V SDI Bangkowa Kecamatan Biringbulu”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan di kelas V SD Inpres

Bangkowa banyak penyebab kurangnya hasil belajar matematika materi

penjumlahan pecahan berpenyebut beda, diantaranya:

1. Guru menggunakan pendekatan lama seperti ceramah

2. Guru tidak menggunakan alat peraga pembelajaran

3. Siswa masih kurang aktif dalam proses pembelajaran

4. Budaya inovasi masih kurang di kelas

C. BATASAN MASALAH

Penelitian ini dibatasi pada pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

alat peraga manipulatif pada siswa kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan

Biringbulu, Kabupaten Gowa pada materi penjumlahan pecahan berpenyebut beda.

Pengamatan lebih difokuskan pada keterlaksanaan proses pembelajaran dengan alat

Page 19: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

6

peraga manipulatif sebagai upaya peningkatan hasil belajar materi penjumlahan

pecahan berpenyebut beda.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

“Apakah penerapan alat peraga manipulatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas V SD Inpres Bangkowa pada materi penjumlahan pecahan berpenyebut

beda?”

E. TUJUAN PENELITIAN

Penerapan alat peraga manipulatif untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa

kelas V SD Inpres Bangkowa pada materi penjumlahan pecahan berpenyebut beda.

F. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoritis

Menjadi bahan informasi dan kajian ilmiah bagi praktisi pendidikan mengenai

pembelajaran menggunakan alat peraga manipulatif penj serta dapat menjadikan

referensi atau panduan dalam upaya mengoptimalkan pembelajaran matematika

materi penjumlahan pecahan berpenyebut beda serta peningkatan hasil belajar

matematika .

2. Secara Praktis

a. Bagi peneliti dan guru

Sebagai bahan pertimbangan dan kajian dalam menentukan alat peraga

pembelajaran yang tepat pada materi penjumlahan pecahan berpenyebut beda.

Page 20: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

7

b. Bagi sekolah

Sebagai bahan referensi, masukan, panduan dan dasar pemikiran untuk

mengoptimalkan pembelajaran matematika dan peningkatan pemahaman sesuai

dengan alat peraga yang tepat.

c. Bagi pembaca

Memberikan informasi dan acuan tentang pelaksanaan pembelajaran matematika

materi penjumlahan pecahan berpenyebut beda menggunakan alat peraga

manipulatif.

G. BATASAN ISTILAH

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah dalam

penelitian ini, berikut dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Peningkatan hasil belajar adalah upaya yang dilakukan untuk menciptakan

hasil belajar yang lebih optimal.

2. Alat Peraga Manipulatif adalah suatu benda yang dimanipulasi oleh guru

dalam menyampaikan pelajaran matematika agar siswa mudah memahami

konsep.

3. Peningkatan hasil belajar dikatakan berhasil apabila siswa paham dengan

materi yang diberikan oleh guru dengan ditandai minimal 75% siswa

meningkat hasil belajarnya dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

meningkat

Page 21: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

8

BAB II

TINJAUAN DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan

lingkungan. Slameto. 2011. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Menurut Djamarah dan Zain (2011), belajar adalah sebuah bentuk proses

perubahan perilaku yang dihasilkan dari pengalaman dan latihan. Menurut Hamalik

(2011), belajar merupakan proses untuk mencapai tujuan. Perubahan yang terjadi

pada diri seseorang dapat dilihat pada sikap dan tingkah lakunya. Ciri-ciri

perubahan tingkah laku yang termasuk dalam pengertian belajar, yaitu : (1)

perubahan yang terjadi secara sadar, artinya seseorang yang belajar akan menyadari

terjadinya perubahan itu, atau paling tidak dia merasakan bahwa dalam dirinya telah

terjadi perubahan; (2) perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional,

artinya suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan

akan berguna lagi bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya; (3) perubahan

belajar positif dan aktif, artinya perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan

tertuju untuk memperoleh sesuatu lebih baik dari sebelumnya; (4) perubahan dalam

belajar bukan bersifat sementara, artinya bahwa tingkah laku yang terjadi setelah

belajar akan bersifat tetap dan menetap; (5) perubahan dalam belajar bertujuan atau

Page 22: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

9

terarah, artinya bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan atau

harapan yang ingin dicapai; (6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku,

artinya bahwa perubahan yang diperoleh seseorang melalui proses belajar

mempengaruhi seluruh aspek kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan mengenai definisi belajar adalah proses perubahan tingkah laku

dan sikap akibat dari perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja berdasarkan

dari latihan, pembelajaran, pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman yang telah

dimilikinya yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan berguna bagi

masyarakat.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar, yaitu faktor yang

berasal dari dalam diri/individu (intern) dan faktor yang berasal dari luar individu

(ekstern).

Menurut Slameto (2010:54) faktor intern dikelompokkan menjadi 3 faktor

antara lain faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh, faktor

psikologis yang meliputi ntelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

dan kesiapan sedangkan faktor terakhir adalah faktor kelelahan.

Menurut Slameto (2010:54), dalam faktor ekstern yang mempengaruhi hasil

belajar dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan

faktor masyarakat. Faktor keluarga meliputi orang tua, relasi anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang

kebudayaan. Faktor sekolah meliputi metode mengajar yang dilakukan oleh guru,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,

Page 23: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

10

alat peraga pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, sarana dan prasarana serta tugas rumah. Untuk faktor

masyarakat, hal yang mempengaruhi belajar siswa antara lain adalah kegiatan atau

aktifitas siswa di masyarakat, penggunaan media sosial, permainan game, teman

bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Dari uraian mengenai faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat

dikatakan bahwa antara faktor intern yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor

ekstern yang berasal dari luar diri siswa memiliki hubungan yang sangat erat

kaitannya dan keduanya saling mempengaruhi.

B. Hakekat Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal, yang terjadi di

dalam diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif

atau pengetahuan kemudian berpengaruh kepada perilaku. Perilaku belajar

seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan atau pemahaman terhadap sesuatu

yang dipelajari kemudian dapat diketahui melalui tes.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam

bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1) Keterampilan

dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan keterampilan, sikap dan pengetahuan yang diperoleh siswa setelah ia

Page 24: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

11

menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan

pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor

dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Dari pendapat ini faktor yang

dimaksud adalah faktor dalam diri siswa, perubahan kemampuan yang menyatakan

bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan

30% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni

lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2011 :

39).

“Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan

lingkungannya” (Ali Muhammad, 2013 : 14). Perubahan perilaku dalam proses

belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya

berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila

terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila tidak terjadi perubahan

dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas

pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah professional yang dimiliki

oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif

(Intelektual/pengetahuan), bidang sikap (afektif), dan bidang perilaku/keterampilan

(psikomotorik).

Dari beberapa pendapat di atas, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu faktor dari dalam diri individu siswa berupa kemampuan personal

Page 25: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

12

(internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil

belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau

fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan

dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga

nampak pada diri individu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga tampak

pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

C. Alat Peraga Matematika Manipulatif

1. Pengertian Alat Peraga Matematika

Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang,

dibuat dihimpun atau disusun secara sengaja untuk membantu menanamkan atau

mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika.

Menurut Sudiana (2019), alat peraga pendidikan adalah suatu alat yang

dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses

belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.

Menurut Faisal (2011), alat peraga pendidikan sebagai instrument audio

maupun visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih

menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi.

Regional Education Centre of Science and Mathematic (RECSAM),

mengelompokkan alat peraga sebagai berikut:

a) Pengelompokan alat peraga

1) Alat praktik, adalah suatu alat atau set alat yang digunakan secara langsung

untuk membentuk suatu konsep.

Page 26: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

13

2) Alat peraga, adalah alat yang digunakan untuk membantu memudahkan

memahami suatu konsep secara tidak langsung atau tidak nyata.

3) Alat pendukung, adalah alat yang sifatnya mendukung jalannya percobaan

atau eksperimen atau kegiatan pembelajaran lainnya.

b) Penggunaan alat peraga

Penggunaan alat peraga itu dapat membantu menghubungkan:

1) Pembentukan konsep

2) Pemahaman konsep

3) Latihan dan penguatan

4) Pelayanan terhadap perbedaan individual termasuk pelayanan terhadap

anak lemah dan anak berbakat

5) Pengukuran yaitu alat peraga yang dapat dipakai sebagai alat ukur

6) Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru serta

penyimpulannya secara umum; alat peraga sebagai obyek penelitiannya

maupun sebagai alat untuk meneliti.

7) Pemecahan masalah pada umumnya

8) Menumbuhkan minat untuk berfikir

9) Menumbuhkan minat untuk berdiskusi

10)Menarik perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran.

Page 27: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

14

2. Pengertian Alat Peraga Manipulatif

Alat peraga manipulatif adalah suatu benda yang dimanipulasi oleh guru

dalam menyampaikan pelajaran matematika agar siswa mudah memahami

konsep. Dengan alat peraga benda manipulatif diharapkan siswa dapat

termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Alat peraga manipulatif

adalah alat bantu pelajaran yang digunakan oleh guru dalam menerangkan

materi pelajaran dan berkomunikasi dengan siswa, sehingga mudah

memberi pengertian kepada siswa tentang konsep materi yang diajarkan

dengan menggunakan benda-benda yang didesain seperti benda nyata

yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari seperti buah-buahan, batu

kerikil, kertas berlipat, gambar yang diarsir, dan manik-manik.

3. Penggunaan Alat Peraga Manipulatif dalam proses pembelajaran

Alat peraga manipulatif ini digunakan untuk memahamkan materi

pembelajaranyang bersifat abstrak menjadi konkret (nyata). Adapun

benda yang digunakan yaitu kertas berlipat, gambar bangun datar yang

diarsir, batu kerikil, dan buah-buahan yng dibelah beserta jari tangan. Cara

penggunaan alat peraga ini yaitu mengenalkan gambar yang berbentuk

pecahan seperti gambar berarsir, kemudian membelah buah untuk lebih

memahamkan lagi tentang pecahan. Selanjutnya siswa diarahkan untuk

menjumlahkan pecahan yang benyebut benda dengan praktik menghitung

dan berpartisipasi langsung dengan menggunakan batu kerikil dan jari

dalam menyelesaikan soal penjumlahan pecahan. Dengan bantuan

penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dapat memberikan

Page 28: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

15

permasalahan-permasalahan menjadi lebih menarik bagi anak yang

sedang melakukan kegiatan belajar.

4. Keunggulan dan Kelemahan Alat Peraga Manipulatif

a. Keunggulan Alat Peraga Manipulatif

Dapat membantu mengvisualkan konsep yang abstrak kepada siswa

sehingga siswa mudah memahami suatu konsep pembelajaran matematika.

Selain itu, alat peraga manipulatif dipakai bukan saja untuk pelajaran lain

yang terkait sesuai tema.

b. Kelemahan Alat Peraga

Membutuhkan ketelitian yang lebih besar, perhatian dari peserta didik

yang lebih maksimal serta kecermatan dalam memahami materi.

5. Contoh Alat Peraga Manipulatif

Kertas berlipat dan gambar berarsir Buah Apel yang dibela

Gambar 2.1 Contoh Alat Peraga Manipulatif

D. Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda

Pecahan dalam matematika adalah bilangan rasional yang dapat ditulis

dalam bentuk a/b (dibaca a per b), dengan bentuk dimana a dan b merupakan

bilangan bulat, b tidak sama dengan nol, dan bilangan a bukan kelipatan bilangan

b. Secara sederhana, dapat dikatakan pecahan merupakan sebuah bilangan yang

memiliki pembilang dan penyebut. Contoh pecahan yaitu �

� ��� 2

� .

Page 29: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

16

Gambar 2.2 Pecahan

Penjelasan tentang pecahan: � → ��������

→ �������

Penjumlahan pecahan berpenyebut beda adalah penjumlahan dua pecahan

atau lebih yang memiliki penyebut yang berbeda. Contoh penjumlahan pecahan

berpenyebut beda

7

3�

5

6

Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama supaya dapat memperoleh

hasilnya maka penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu yaitu mencari pecahan

senilai atau mencari KPK (Kelipatan Persekutuan terKecil) dari kedua penyebut.

Contoh soal:

7

4�

5

12

21

12�

5

12

26

12 2.17

KPK dari 4 = 4, 8, 12,16, 2, 24, 28, 32, 36

12 =12, 24, 36

Jadi KPK yang dapat dijadikan pembagi untuk penyebut adalah 12

Contoh Penggunaan Alat Peraga Manipulatif dalam menyelesaikan soal

Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda yaitu:

Page 30: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

17

Kertas yang diarsir digunakan sebagai pengetahuan awal tentang bagian pecahan

yang diarsir kemudian dituliskan dalam bentuk angka pecahannya.

Gambar 2.3 Penggunaan Alat Peraga Manipulati

Buah yang digunakan ini berfungsi sebagai pengetahuan tambahan tentang pecahan

dan bentuk pecahannya.

Penggunaan alat peraga manipulatif terhadap soal penjumlahan pecahan

+ =

½ ½ = 2/2 =1

Kertas I diarsir menjadi pecahan 2/5, kertas II diarsir

pecahan 1/3. Kertas II diputar 900 dan dihimpitkan masuk

ke kertas arsiran pecahan 2/5 maka didapatlah hasil

Page 31: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

18

penjumlahan pecahan berpenyebut beda dengan hasil sebagai berikut:

2 arsiran yang berhimpitan mengandung nilai 2 sementara 1 arsiran bernilai 1. Untuk penyebut yang sama, jumlahkan semua kotak baik yang ada ada garis arsirnya maupun yang kosong. Jadi didapat: 2 � 2 � 1 � 1 � 1 � 1 � 1 � 1 � 1 15

=""

"#

Penyebut 15 didapat dari penjumlahan semua kotak baik yang diarsir maupun tidak

(kosong).

E. Penelitian yang relevan

Pembelajaran matematika dengan menerapkan alat peraga matematika

merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran materi penjumlahan pecahan berpenyebut beda.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sakdiyah tentang upaya meningkatkan

prestasi belajar Matematika dengan Alat Peraga Manipulatif Siswa Kelas

IV MI Al Ulum Bandongan Magelang. Penelitian ini mempunyai relevansi

dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, terutama dalam aspek

peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika sub pokok

penjumlahan bilangan pecahan melalui penggunaan alat peraga manipulatif.

Namun yang membedakan dengan penelitian ini adalah materi pada

penelitian ini hanya membahas tentang penjumlahan pecahan berpenyebut

beda, sedangkan materi pada penelitian sebelumnya agak luas mencakup

penjumlahan, pengurangan,dan pembagian pecahan berpenyebut beda .

2. Katharina, Non, 2013 tentang Peningkatan Minat Siswa dalam

Pembelajaran Matematika dengan menggunakan Alat Peraga Manipulatif

Page 32: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

19

Sekolah Dasar Negeri 11 kelas IV TanjungPura Pontianak. Penelitian ini

mempunyai relevansi yang akan dilakukan oleh peneliti, terutama dalam

penggunaan alat peraga manipulatif. Namun yang membedakan dengan

penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar, sedangkan peneliti

sebelumnya peningkatan minat siswa.

3. Suratmi, 2015 tentang Peningkatan Hasil Belajar Matematika Sub Pokok

Penjumlahan Bilangan Pecahan melalui Alat Peraga Manipulatif pada

Siswa Kelas IV MI Ma’Arif NU BatuAnten. Penelitian ini mempunyai

relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti, terutama dalam

aspek peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika sub

pokok penjumlahan bilangan pecahan melalui alat peraga. Namun yang

membedakan dengan penelitian ini adalah alat yang digunakan oleh peneliti

adalah batu kerikil, jari, buah-buahan, dan gambar untuk meningkatkan

pemahaman siswa tentang penjumlahan bilangan pecahan, sedangkan

peneliti sebelumnya hanya menggunakan alat peraga gambar.

4. Zulkifli Sidiq, 2018 tentang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dalam

Pembelajaran Konsep Pecahan dalam Mata Pelajaran Matematika dengan

Menggunakan Alat Peraga Benda Manipulatif pada Siswa Kelas Iva SLB

Negeri Cicendo Kota Bandung. Penelitian ini mempunyai relevansi yang

akan dilakukan oleh peneliti, terutama dalam penggunaan alat peraga

manipulatif. Namun yang membedakan dengan penelitian ini adalah

peningkatan hasil belajar, sedangkan peneliti sebelumnya peningkatan hasil

belajar dan minat siswa.

Page 33: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

20

F. Kerangka Pikir Penelitian

Saat ini kita menggunakan Kurikulum 2013 atau yang lebih dikenal dengan

K13. K13 adalah Kurikulum wajib Tingkat Satuan Pendidikan baik tingkat SD,

SMP, dan SMA. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum

yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sehingga dapat

meningkatkan potensi peserta didik secara utuh. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan adalah kurikulum yang dikembangkan dengan prinsip mampu

beradaptasi dengan berbagai perubahan dan pengembangannya melalui proses

akreditasi yang memungkinkan mata pelajaran dimodifikasi atau diperbaiki.

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji tentang penggunaan alat

peraga matematika penjumlahan pecahan berpenyebut beda di kelas V SD Inpres

Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Alat peraga merupakan alat

yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar yang memungkinkan siswa

menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah. Dengan demikian, alat

peraga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam memahami konsep penjumlahan

pecahan berpenyebut beda sehingga meningkatkan hasil belajar matematika.

Page 34: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

21

Secara sederhana kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan

berikut ini:

Bagan Kerangka Pikir

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pikiran PTK

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan beberapa teori pendukung dan kerangka berpikir di atas maka

hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

Aktivitas belajar/motivasi belajar siswa cenderung meningkat dengan

penerapan alat peraga manipulatif pada materi penjumlahan pecahan

berpenyebut beda.

Penerapan alat peraga manipulatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas V SDI Bangkowa pada mata pelajaran matematika dengan materi

penjumlahan pecahan berpenyebut beda.

Kondisi Awal

Tidak

menggunakan

alat peraga

Hasil Belajar

matematika

rendah

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru

menggunakan

alat peraga

konkret

Siklus I

Menggunakan alat

peraga konkret

secara klasikal

Siklus II

Menggunakan alat

peraga konkret

secara kelompok

Hasil Belajar

matematika

meningkat

Page 35: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Berdasarkan rumusan masalah, penelitian berjudul “Penerapan alat

Peraga Manipulatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi

Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda pada Siswa Kelas V SD Inpres Bangkowa

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa, penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif deskriptif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus, terdapat

empat tahap, yaitu: 1) perencanaan; 2) tindakan; 3) pengamatan; 4)

refleksi/evaluasi.

Penelitian tindakan kelas adalah salah satu upaya untuk memperbaiki

praktik pembelajaran agar lebih bermanfaat. Proses penelitian dilambangkan dalam

bentuk yang berupa perangkat-perangkat yang terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Secara umum langkah-langkah dalam

penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada bagan berikut:

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas Arikunto (2010:16)

Gambar 3.1 (Siklus PTK)

Perencanaan

Refleksi

Hasil

Pelaksanaan Siklus 1 Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan Siklus II

Pengamatan

Page 36: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

24

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas

V SD Inpres Bangkowa Biringbulu Kabupaten Gowa pada semester ganjil Tahun

Pelajaran 2020/2021. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres

Bangkowa Biringbulu Kabupaten Gowa dengan jumlah siswa 13 orang, yang terdiri

atas satu kelas. Jumlah siswa laki-laki sebanyak 9 siswa dan siswa perempuan

sebanyak 4 siswa.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah dalam

penelitian ini, berikut dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut:

1. Peningkatan hasil belajar adalah upaya yang dilakukan untuk menciptakan

hasil belajar yang lebih optimal.

2. Alat Peraga Manipulatif adalah suatu benda yang dimanipulasi oleh guru

dalam menyampaikan pelajaran matematika agar siswa mudah memahami

konsep.

3. Peningkatan hasil belajar dikatakan berhasil apabila siswa paham dengan

materi yang diberikan oleh guru dengan ditandai minimal 75% siswa

meningkat hasil belajarnya dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

meningkat.

Page 37: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

25

D. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian. Data penelitian itu diperoleh melalui observasi,

dokumentasi, dan tes dari setiap tindakan perbaikan hasil belajar siswa dengan

menggunakan alat peraga manipulatif pada siswa kelas V SD Inpres

Bangkowa Biringbulu Kabupaten Gowa.

Data tersebut diuraikan sebagai berikut:

a) Data Perencanaan

Data perencanaan berupa rancangan pembelajaran yang disusun oleh peneliti.

Rancangan tersebut meliputi rumusan tujuan pembelajaran, rancangan proses

pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran,

alat peraga pembelajaran, tes dan evaluasi.

b) Data Pelaksanaan

Data Pelaksanaan memuat tentang proses pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga manipulatif pada materi penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Data

tersebut, mulai dari keaktifan dan nilai tes. Data tersebut berdasarkan dari hasil

observasi/pengamatan terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung sampai tahap evaluasi, serta data nilai tes yang dilakukan oleh siswa.

c) Data Penilaian

Data penilaian meliputi data proses dan data hasil. Data proses dilakukan dengan

cara mengamati kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran dari tahap

keaktifan, memahami konsep penjumlahan pecahan sampai nilai tes belajar siswa.

Page 38: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

26

Sedangkan data hasil berupa nilai tes tertulis dan nontes setelah mengikuti

pembelajaran matematika.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data observasi/pengamatan

dan tertulis. Sumber data pengamatan adalah informasi tentang cara kerja siswa

dalam memahami konsep dan keaktifan siswa. Sumber data tertulis adalah hasil

kerja siswa yang berjumlah 13 orang.

E. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam beberapa siklus. Siklus I

berlangsung tiga kali pertemuan dan siklus 2 berlangsung tiga kali pertemuan.

Setiap siklus saling berkaitan dalam hal rangkaian kegiatannya. Artinya,

pelaksanaan pada siklus I akan dilanjutkan pada siklus II yang merupakan

perbaikan dari siklus I. Jika siklus kedua ini belum berhasil, maka akan dilanjutkan

pada siklus berikutnya (siklus N). Siklus I dan Siklus II meliputi: perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, serta refleksi.

1. Gambaran Umum Siklus I yaitu:

Pelaksanaan untuk siklus I berlangsung tiga kali pertemuan, dua kali

pelaksanaan tindakan, dan satu kali pertemuan untuk pelaksanaan tes akhir

siklus.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti terlebih dahulu merencanakan apa-apa saja yang harus

dilakukan ketika berada dalam kelas atau pada saat hendak melaksanakan

kegiatan belajar mengajar seperti:

Page 39: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

27

1) Menelaah kurikulum mata pelajaran matematika kelas V;

2) Membuat dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;

3) Membuat dan menyediakan alat peraga manipulatif.

4) Membuat pedoman observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran di

kelas ketika pelaksanaan tindakan sedang berlangsung.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan adalah guru melaksanakan pembelajaran sesuai

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada tahap ini, peneliti

melaksanakan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Melaksanakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

dibuat. Peneliti bertindak sebagai pelaksana dan pengamat.

2) Menyediakan alat peraga yang telah dibuat dan disediakan

3) Peneliti mencatat semua kejadian yang dianggap penting berdasarkan

lembar observasi yang telah dibuat.

c. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini, dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Selama proses

pembelajaran akan diadakan pengamatan (sikap siswa dalam mengikuti

pelajaran, kehadiran, keaktifan siswa, motivasi, kreativitas, tanggung jawab,

kerajinan, kemampuan siswa dalam menjawab soal yang diberikan). Hasil

dari pelaksanaan tindakan selanjutnya dievaluasi dengan memberikan tes di

akhir siklus.

Page 40: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

28

d. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan serta di analisis

dalam tahap ini, demikian pula pada tahap evaluasinya. Dari hasil yang

diperoleh peneliti dapat merefleksikan tindakan yang dilakukan telah

meningkat atau tidak meningkat. Hasil analisis yang diperoleh dalam tahap

ini akan dipergunakan sebagai acuan dan perbaikan untuk melaksanakan

siklus berikutnya .

2. Gambaran Umum Siklus II yaitu:

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II ini relatif sama dengan

perencanaan dan pelaksanaan dalam siklus I dengan melakukan beberapa

perbaikan atau penambahan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan di

lapangan.

Gambaran kegiatan pada siklus II sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam proses

pembelajaran pada siklus I.

2) Dari hasil identifikasi tersebut, peneliti merancang tindakan untuk

mengatasi masalah yang dialami siswa.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran guru yang lebih baik.

4) Pengoptimalan alat peraga dan strategi pembelajaran yang lebih

maksimal

Page 41: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

29

b. Tahap Pelaksanaan

1. Melaksanakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang

telah dibuat. Guru/peneliti bertindak sebagai pelaksana dan

pengamat.

2. Peneliti mencatat semua kejadian yang dianggap penting

berdasarkan lembar observasi yang telah dibuat.

c. Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi pada siklus II, hampir sama dengan siklus I. Pada

tahap ini dilakukan observasi yang telah dibuat dan tes hasil akhir belajar

siklus II.

d. Refleksi

Mengumpulkan semua data yang telah diperoleh dari beberapa siklus

yang telah dilakukan, kemudian dibuat suatu kesimpulan mengenai

peningkatan hasil belajar siswa melalui alat peraga manipulatif.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati perilaku siswa selama proses

pembelajaran seperti keaktifan menjawab pertanyaan dan motivasi belajar

2) Tes tertulis

Tes tertulis digunakan untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi yang

dipelajari

Page 42: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

30

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah

teknik observasi, dokumentasi, dan tes tertulis

1. Teknik Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengacu kepada lembar observasi yang

bertujuan untuk mengetahui sikap siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menyimpan

data dari berbagai sumber yang berkaitan erat dengan penelitian ini yaitu foto.

3. Tes Tertulis

Tes Tertulis dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan kepada

siswa mengenai penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Teknik tes dalam

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara rancangan dan

pelaksanaan tindakan, kelemahan dan kelebihan yang ada, serta seberapa

besar peningkatan yang tercapai dengan menggunakan media peraga

matematika pada siswa kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui

pengamatan langsung (observasi) pada saat proses pembelajaran sedang

berlangsung dan tes unjuk kerja pada setiap siklus.

Page 43: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

31

G. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari hasil kelas yang diteliti dalam penelitian ini

selanjutnya dianalisis. Teknik analisis data yang digunakan adalah model

analisis data yang terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif.

1. Analisis Kualitatif

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu

suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau

fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui

hasil belajat yang dicapai siswa dan juga untuk memperoleh gambaran

aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa selama proses

pembelajaran. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase

kebersihan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya

dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada

setiap akhir putaran.

Penyajian data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk tes naratif

yang disusun, diatur, diringkas dalam bentuk kategori-kategori, sehingga

mudah dipahami makna yang terkandung di dalamnya.

2. Analisis Kuantitatif

Hasil tes siswa ini dianalisis secara deskriptif kuantitatif pada setiap akhir

siklus. Pada setiap penilaian peneliti melakukan penjumlahan nilai hasil

tes yang diperoleh yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa sehingga

diperoleh nilairata-rata, sehingga diperoleh rata-rata nilai tes baik itu nilai

rata-rata nilai tes tertulis siklus 1 dan rata-rata nilai tes tertulis siklus 2.

Page 44: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

32

Kemudian hasil rata-rata tes siswa tersebut dideskripsikan. Jika hasil tes

siswa mengalami kenaikan sesuai standar nilai yang telah ditentukan,

maka dapat disimpulkan dengan menggunakan alat peraga manipulatif

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan penjumlahan

pecahan berpenyebut beda.Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

_

X ∑%

∑&

Keterangan: _ X = Nilai rata-rata ∑' = Jumlah semua nilai Peserta didik ∑( = Jumlah Peserta didik

Dalam deskriptif kuantitatif, dalam hasil tes dianalisis dengan menghitung

ketuntasan belajar siswa dan nilai hasil belajar siswa dihitung dengan

menggunakan rumus:

) *

(+ 100%

(Sugita, 2014:5)

Keterangan:

P : Nilai Matematika

F : Jumlah Benar

N : Jumlah Soal

Tahap analisis data secara garis besar sebagai berikut:

a. mencermati/menelaah data yang telah dikumpulkan melalui pengamatan

dan pencatatan. Setelah itu melakukan proses transkripsi hasil

Page 45: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

33

pengamatan, penyeleksian, dan pemilihan data. Hal ini dilakukan sejak

siklus 1, dan seterusnya. Kegiatan menemukan data semcam ini dilakukan

sejak awal data dikumpulkan

b. menyajikan data dalam bentuk tunggal

c. menyimpulkan hasil penelitian, kegiatan ini adalah kegiatan penyimpulan

akhir temuan penelitian dan pengujian keabsahan temuan penelitian.

Kegiatan tindakan dilakukan dengan cara: peninjauan kembali catatan

lapangan.

d. data yang dianalisis adalah data yang telah direduksi, baik data

perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Analisis data dilakukan

secara terpisah dengan maksud agar ditentukan berbagai informasi yang

lebih terperinci mengenai keaktifan atau tidaknya siswa. Dengan

demikian, upaya untuk melakukan perbaikan dapat dilakukan pada aspek

yang bersangkutan. Pembelajaran dengan media peraga untuk

meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas V SD Inpres Bangkowa

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa dikaitkan dengan ketuntasan

belajar. Tingkat ketuntasan belajar, siswa yang mendapat nilai 65 ke atas

maka pembelajaran dengan menggunakan media peraga oleh guru dapat

berhasil efektif.

Taraf keberhasilan yang dicapai siswa dikatakan berhasil apabila

mencapai nilai cukup, baik dan sangat baik.

Berikut disajikan interval nilai dan tingkat kemampuan siswa dalam hasil

belajar:

Page 46: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

34

Tabel 3.1 Parameter Penilaian

Sumber: Rentang nilai K13 SDI Bangkowa

H. Kriteria Penelitian

Aspek-aspek yang dinilai dalam mengamati keaktifan siswa meliputi:

1) Pengetahuan yang dipelajari,

2) Melakukan sesuatu untuk memahami pelajaran,

3) Mengomunikasikan hasil pemikiran.

I. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa mencapai skor KKM minimal

65 dengan jumlah minimal 75% dari total siswa pada penelitian ini

Interval Nilai Predikat Kriteria

86 ≤ x < 100 A Sangat Baik

75 ≤ x < 86 B Baik

65 ≤ x < 75 C Cukup

0 ≤ x < 65 D Kurang

Page 47: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diuraikan dalam bentuk tes dan non tes, baik pada siklus

I maupun siklus II. Hasil penelitian dari peningkatan hasil belajar siswa yang berupa

angka dideskripsikan secara kuantitatif dan kualitatif. Proses peningkatan hasil

belajar matematika dengan menggunakan alat peraga manipulatif pada siswa kelas

V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa dilaksanakan

melalui dua tahap, yaitu tindakan siklus I dan siklus II. Sistem penyajian data hasil

belajar yang berupa nilai disajikan dalam bentuk tabel tersebut. Selanjutnya, data

nontes dipaparkan dalam bentuk rangkaian kalimat secara deskriptif. Data nontes

yang dipaparkan pada siklus I dan siklus II meliputi observasi dan dokumentasi

foto.

Untuk mencari peningkatan dalam pencarian fakta hasil penelitian dan lebih

teliti dalam pelaksanaannya, penulis memusatkan pada satu kelas saja, yaitu

dilakukan di kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten

Gowa.

Peneliti melakukan penelitian berdasarkan hasil belajar siswa pada materi

penjumlahan pecahan berpenyebut beda, yakni masih banyak siswa yang belum

mampu mengoperasikan penjumlahan pecahan. Pada pembelajaran matematika,

siswa sangat mengalami kesulitan karena masih kurangnya alat peraga dan karya

inovasi di kelas.

Page 48: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

36

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika meliputi

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.

Tahap tersebut dilaksanakan pada siklus I dan siklus II.

Hasil penelitian siklus I dan II disajikan sebagai berikut:

1. Paparan Data Siklus 1 Tahap Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi Siklus 1 Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Alat Peraga Manipulatif pada Siswa kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa

a. Deskripsi Proses Perencanaan Siklus I

Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah membuat

persiapan proses belajar mengajar. Adapun persiapan yang dilakukan dalam

bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dengan tindakan yaitu pada

pertemuan pertama guru memberikan apersepsi pembelajaran dan tujuan

pembelajaran. Kemudian, guru membuka Tanya jawab dengan siswa tentang

penjumlahan pecahan. Setelah itu, guru menjelaskan tentang penjumlahan

pecahan berpenyebut beda dan menjelaskan secara detail tentang cara

melakukan penjumlahan pecahan berpenyebut beda yaitu dengan mencari

pecahan senilai atau KPK. Kemudian guru memperlihatkan penggunaan alat

peraga manipulatif pada siswa. Siswa mulai mencoba berlatih menggunakan

alat peraga manipulatif.

Pengamatan dilakukan terhadap siswa dalam proses belajar mengajar

dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika yang

didasarkan pada aspek penilaian yaitu nilai hasil belajar siswa.

Page 49: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

37

b. Deskripsi Proses Pelaksanaan Siklus I

1) Pertemuan pertama

Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi untuk mengecek kesiapan

siswa, kehadiran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan guru memotivasi

siswa agar semangat mengikuti pelajaran. Pada kegiatan ini, guru

menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkan yaitu menghitung

penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Penekanan pembelajaran pada

pertemuan pertama ini adalah kemampuan awal siswa tentang konsep

penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Guru melakukan tanya jawab

dengan siswa tentang pecahan dan penjumlahan pecahan berpenyebut beda,

yang manakah dikatakan pembilang dan penyebut. Kemudian

memperlihatkan gambar pecahan dan buah yang dipotong selanjutnya

menjelaskan mengenai pecahan biasa dan campuran juga pembilang dan

penyebut. Lalu menguji pemahaman siswa tentang cara menyelesaikan soal

penjumlahan pecahan berpenyebut beda yaitu bagaimana mendapatkan KPK.

Dengan dituntun oleh guru, secara bergiliran siswa mencari KPK dengan

menggunakan jari dan batu kerikil. Kemudian menjelaskan tentang cara

menghitung penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Setelah materi

mengenai pembelajaran matematika khususnya menghitung penjumlahan

pecahan berpenyebut beda, siswa diberikan kesempatan untuk bertanya

mengenai materi yang kurang dipahami atau belum dimengerti oleh siswa

terkait materi yang dijelaskan. Kegiatan selanjutnya yakni siswa secara

klasikal menghitung. Siswa berdiskusi mengenai materi cara menghitung

Page 50: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

38

penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Selanjutnya siswa berlatih

mengerjakan soal dengan bantuan alat peraga dan menuliskan di papan tulis.

Sebelum pertemuan pertama berakhir guru menyarankan agar siswa lebih

mempelajari materi pada hari ini di rumah dengan memperhatikan cara

mencari KPK dan perkalian.

2) Pertemuan Kedua

Pada kegiatan awal, guru melakukan apersepsi seperti biasanya untuk

mengecek kesiapan siswa, kehadiran, menyampaikan tujuan pembelajaran

dan guru memotivasi siswa agar aktif dan tertarik dalam mengikuti pelajaran.

Pada kegiatan inti, guru menyajikan materi pembelajaran kepada siswa. Pada

kegiatan ini, guru menyampaikan materi pembelajaran dan tugas-tugas yang

akan diselesaikan oleh siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran meliputi a)

mengerjakan soal secara klasikal di papan tulis, b) setalah siswa mengerti cara

mengitung penjumlahan pecahan biasa, siswa kemudian diarahkan mengitung

penjumlahan pecahan campuran dengan bimbingan guru, c) guru

menngingatkan tentang langkah-langkah menghitung penjumlahan pecahan

yaitu dengan menyamakan penyebutnya dengan cara mencari KPK dan

dikalikan ke pembilang.

3) Pertemuan Ketiga

Dalam pertemuan ini seperti biasa menyampaikan tujuan pembelajaran dan

dilaksanakan tes akhir siklus I.

Page 51: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

39

c. Deskripsi Proses Evaluasi Siklus I

Penilaian yang dimaksudkan dalam hal ini adalah ketika siswa tampil

mengerjakan soal penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Peneliti/guru

memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa dalam menghitung penjumlahan

pecahan berpenyebut beda. Aspek yang dinilai yakni ketepatan jawaban.

Berdasarkan hasil tes siklus I nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 48,15.

Hasil tes siklus I tersebut menunjukkan bahwa melalui alat peraga manipulatif

secara klasikal menunjukkan kategori sangat rendah. Hal ini disebabkan karena

masih banyak siswa yang belum memahami kensep penjumlahan pecahan

berpenyebut beda. Banyak juga main-main pada saat proses belajar mengajar. Juga

ada siswa yang sering keluar masuk kelas.

Berdasarkan hasil non tes, diantaranya hasil observasi dan dokumentasi

dapat disimpulkan bahwa perubahan tingkah laku siswa dalam pembelajaran

matematika masih tergolong normal dan belum tampak perubahan yang berarti. Hal

ini disebabkan oleh sikap siswa dalam pembelajaran belum berfokus. Hal itu

dibuktikan dengan adanya siswa yang berbicara dan bercanda dengan temannya

pada saat guru menjelaskan, siswa keluar masuk kelas pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Kekurangan-kekurangan pada siklus I ini, akan

diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu siklus II untuk mengatasi permasalahan

yang ada.

Page 52: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

40

1. Hasil Nontes/Pengamatan Siklus I

Data nontes pada siklus I diperoleh dari melalui dua hal yaitu

observasi/pengamatan keaktifan dan dokumentasi yang akan dipaparkan sebagai

berikut:

a. Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan menghitung

penjumlahan pecahan berpenyebut beda melalui penggunaan alat peraga

manipulatif pada siklus I, diperoleh gambaran bahwa kegiatan pelaksanaan belum

maksimal atau belum terlaksana dengan baik. Secara rinci, kegiatan keaktifan

melalui penggunaan alat peraga manipulatif pada siswa kelas V SD Inpres

Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kbupaten Gowa.

1) Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus I

Hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa pada siklus I menunjukkan

bahwa pada kegiatan awal pembelajaran, mulai dari kegiatan menyimak kehadiran,

tujuan pembelajaran, dan menyimak materi pembelajaran siswa tampak aktif. Akan

tetapi, pada kegiatan pengenalan materi pembelajaran mengenai penjumlahan

pecahan siswa tampak tidak aktif memberikan jawaban. Ekspresi wajah siswa

tampak bingung. Suasana kelas agak sedikit gaduh karena suara siswa yang

berbicara dengan teman sebangkunya. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan

pada saat menjelaskan langkah-langkah cara menghitung pecahan berpenyebut

beda. Juga masih ada siswa yang sering melaporkan temannya yang tidak ada

hubungannya dengan pelajaran. Ada juga siswa yang hanya diam dan tunduk, ada

juga siswa keluar masuk kelas tanpa minta izin kepada guru. Hal ini dilakukan

Page 53: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

41

sebagai upaya untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pelajaran

matematika. Hanya ada beberapa siswa yang mengerti cara kerja tugas itu. Pada

siswa diberikan kesempatan untuk bertanya pun hanya satu orang saja yang berani

mengangkat tangannya untuk bertanya.

b. Dokumentasi Foto (Terlampir)

2) Hasil Tes Siklus I

Penggunaan alat peraga manipulatif dalam pembelajaran peningkatan

hasil belajar matematika pada siklus I menekankan pada ketepatan jawaban

menghitung soal penjumlahan pecahan berpenyebut beda.

a. Ketepatan Jawaban

Tabel 4.1 Klasifikasi Nilai Ketepatan Jawaban

Sumber: Tabulasi data

Persentase (%)= .����/ 0�12�

.����/ �3��� 1�12�'10

Tabel 4.2 Rata-rata Hasil Tes Siklus 1

Interval Nilai Predikat Kriteria Frekuensi Persentase

86 ≤ x < 100 A Sangat Baik 0 0%

75 ≤ x < 86 B Baik 1 7,7%

65 ≤ x < 75 C Cukup 3 23,1%

0 ≤ x < 65 D Kurang 9 69,2%

Jumlah 13 100

No. Keterangan Nilai 1. Jumlah skor 626 2. Jumlah siswa 13 3. Nilai rata-rata kelas 626/13=48,15

Page 54: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

42

Berdasarkan data pada tabel di atas, kategori kemampuan menghitung dapat

dinyatakan bahwa tidak siswa yang memperoleh nilai pada kategori kemampuan

sangat baik. Kemampuan baik hanya 1 siswa (7.7%), sedangkan kategori cukup

terdapat 3 siswa (23.1%), selanjutnya, siswa yang memperoleh nilai pada kategori

kurang sebanyak 9 siswa (69,2%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan

menghitung siswa pada aspek ketepatan jawaban pada siklus I sangat kurang. Masih

banyak siswa yang kurang memperhatikan ketepatan jawaban soal yang diberikan.

Banyak siswa yang tidak fokus pada saat proses pembelajaran.

2. Paparan Data Siklus II

a. Deskripsi Proses Perencanaan Siklus II

Pada siklus I masih ada proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran

yang masih dianggap kurang, maka aktifitas tindakan dilanjutkan pada siklus

II. Rendahnya pemahaman siswa tentang konsep penjumlahan pecahan

berpenyebut beda membuat masih banyak siswa yang belum mengetahui

menghitung penjumlahan pecahan. Siswa hanya terbiasa mengerjakan soal-

soal perkalian bersususun di kelas sebelumnya. Pada siklus II peneliti

merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran tetap sama dengan siklus I,

hanya pelaksanaannya akan lebih dimaksimalkan pada kekurangan-

kekurangan pada siklus I. Materi yang akan dibahas adalah penjumlahan

pecahan berpenyebut beda yang dimana setiap kelompok diwakili satu orang

untuk naik menggunakan alat peraga manipulatif sekaligus memantapkan

konsep cara menghitung penjumlahan pecahan. Upaya ini dilakukan agar

setiap siswa secara bebas dan aktif dalam proses belajar mengajar. Pada siklus

Page 55: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

43

II ini diusahakan agar guru dapat memberikan motivasi dan pendekatan lebih

kepada siswa pada tiap pertemuan sehingga siswa dapat lebih percaya diri dan

aktif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.

b. Deskripsi Proses Pelaksanaan Siklus II

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama pada siklus ke II meliputi kegiatan, guru membuka

pelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar dengan cara memuji

peningkatan hasil belajar pada pembelajaran siklus pertama. Langkah

selanjutnya yakni guru mempersilahkan siswa mencari pasangan, kemudian

guru meminta siswa untuk bertanya jawab tentang penjumlahan pecahan

berpenyebut beda. Selanjutnya, guru menjelaskan lagi tentang konsep cara

menghitung penjumlahan pecahan. Siswa dipancing dengan beberapa

pertanyaan tentang penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan berbeda.

Guru memberikan kebebasan kepada siswa dalam mengomentari jawaban

temannya. Siswa mendiskusikan cara menghitung yang masih kurang dalam

pertemuan sebelumnya. Pada saat siswa berdiskusi, guru membimbing siswa

yang mengalami kesulitan. Siswa secara bergantian mengerjakan soal

penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Pada kegiatan akhir, guru

merangkum pelajaran dan merefleksikan pelajaran.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua siklus II, pada kegiatan awal guru membuka pelajaran

dan memberikan motivasi kepada siswa berupa pujian terhadap cara

menghitung yang sudah sangat mengalami peningkatan pemahaman. Siswa

Page 56: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

44

bergabung dengan pasangannya yang telah ditetapkan pada pertemuan

sebelumnya. Langkah selanjutkan guru kembali mempertegas cara

menghitung penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Kegiatan akhir, guru

menyimpulkan pelajaran dan mengadakan refleksi terhadap siswa.

5) Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga di siklus II ini, guru membuka pelajaran dengan

memberikan pujian atau penghargaan kepada siswa karena sudah sangat

bagus. Langkah selanjutnya adalah memberikan soal/tes akhir dan secara

bergiliran menjawab soal. Kegiatan akhir, guru menilai hasil tes siswa dan

melakukan evaluasi hasil belajar.

c) Deskripsi Proses Evaluasi Siklus II

Siklus II ini merupakan perbaikan dan pemecahan masalah yang

dihadapi pada siklus I. Penilaian pembelajaran menghitung penjumlahan pecahan

siklus II terdiri atas data tes dan nontes. Hasil kedua data tersebut akan diuraikan

secara rinci sebagai berikut.

Berdasarkan hasil tes siklus II nilai rata-rata yang diperoleh sebesar

86,31 dan mengalami peningkatan 28% dari siklus I. Hasil tes siklus II tersebut

menunjukkan bahwa melalui alat peraga manipulatif secara klasikal sudah

menunjukkan kategori tinggi, karena sebagian besar aspek yang diperhatikan dalam

menghitung penjumlahan pecahan dengan baik dan memenuhi sebagian besar aspek

yang diperhatikan dalam menghitung penjumlahan pecahan berpenyebut beda

antara lain ketepatan jawaban. Siswa mulai memahami konsep penjumlahan

pecahan berpenyebut beda. Siswa yang belum memahami sudah sangat kurang pada

Page 57: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

45

siklus kedua ini. Siswa termotivasi dan aktif serta antusias dalam mengikuti

pelajaran. Terbukti saat awal pelajaran tidak ada lagi siswa yang bermain-main,

juga sudah aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil nontes siklus II, diantaranya hasil observasi dan

dokumentasi foto dapat disimpulkan bahwa perubahan tingkah laku siswa dalam

kegiatan pembelajaran matematika sudah menunjukkan perubahan yang berarti.

Hal ini disebabkan oleh sikap siswa dalam pembelajaran sudah menunjukkan

perilaku positif yaitu perhatian siswa dalam pembelajaran sudah terfokus yang

terbukti siswa lebih berarti karena siswa lebih serius dalam menerima pelajaran.

Selain itu, siswa juga terlihat sudah aktif dalam bertanya, dan menjawab pertanyaan

dari guru juga mengomentari jawaban temannya yang kurang tepat.

a. Hasil Nontes Siklus II

Data nontes pada siklus II diperoleh melalui dua tahap yaitu observasi

dan dokumentasi foto yang akan dipaparkan sebagai berikut:

1) Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan menghitung

penjumlahan pecahan berpenyebut beda melalui penggunaan alat peraga

manipulatif pada siklus II, diperoleh gambaran sebagai berikut.

a) Pengamatan Aktifitas Siswa Siklus II

Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus II menunjukkan pada

kegiatan awal pembelajaran, mulai dari mengecek kehadiran, menyimak tujuan

pembelajaran, menyimak materi pembelajaran siswa tampak lebih aktif. Terbukti

pada saat siswa mengikuti pembelajaran menghitung penjumlahan pecahan

Page 58: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

46

berpenyebut beda siswa lebih bersemangat. Ada siswa yang mengangkat tangannya

memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Rasa malu, diam, dan gugup

siswa pun terlihat berkurang saat mengerjakan soal perhitungan penjumlahan

pecahan berpenyebut beda.

3) Dokumentasi Foto (Terlampir)

b. Hasil Tes Siklus II

Penggunaan alat peraga manipulatif pada siklus II menekankan pada aspek

ketepatan jawaban

1) Ketepatan Jawaban

Tabel 4.3 Klasifikasi Nilai Aspek Ketepatan Jawaban

Sumber: Tabulasi data

Persentase (%)= .����/ 0�12�

.����/ �3��� 1�12�'100

Tabel 4.4 Rata-rata Hasil Tes Siklus II

Interval Nilai Predikat Kriteria Frekuensi Persentase

86 ≤ x < 100 A Sangat Baik 7 53,8%

75 ≤ x < 86 B Baik 2 15,4%

65 ≤ x < 75 C Cukup 4 30,8%

0 ≤ x < 65 D Kurang 0 0% Jumlah 13 100

No. Keterangan Nilai 1. Jumlah skor 1122 2. Jumlah siswa 13 3. Nilai rata-rata kelas 1122/13=86,31

Page 59: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

47

Berdasarkan kategori kemampuan ketepatan jawaban dalam mengitung dapat

dinyatakan bahwa ada 7 siswa (53.8%) yang memperoleh nilai pada kategori

kemampuan sangat baik dan 2 siswa (15.4%) pada kategori baik. Kemampuan

cukup sebanyak 4 siswa (30,8%). Selanjutnya, tidak ada siswa yang memperoleh

nilai yang kurang. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan menghitung

siswa pada aspek ketepatan jawaban pada siklus II dapat dikatakan meningkat, dari

kategori kurang menjadi sangat baik.

(2) PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif terlihat bahwa

pelaksanaan kegiatan pembelajaran penjumlahan pecahan berpenyebut beda

dengan menggunakan alat peraga manipulatif memberikan perubahan kepada siswa

terutama dalam menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan berpenyebut beda

dan adanya pula perubahan sikap siswa dalam menerima pembelajaran.

a. Siklus I

Hasil penilaian oleh peneliti yang dilakukan secara cermat pada setiap

akhir pertemuan yang dilihat dari 13 siswa, pada siklus I ditelaah dan dikalkulasi

secara seksama berdasarkan aspek ketepatan jawaban menghitung yang telah

ditentukan. Hasil menunjukkan kemampuan siswa dalam menghitung penjumlahan

pecahan berpenyebut beda masih kurang dan perlu perbaikan atas kekurangan yang

ada. Kekurangan tersebut terdapat pada aspek ketepatan jawaban mengerjakan soal-

soal penjumlahan pecahan. Masih kurang memahami konsep penjumlahan pecahan

berpenyebut beda. Perasaan malu bertanya kepada guru dan temannya juga

menambah kurangnya pemahaman terhadap materi penjumlahan pecahan

Page 60: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

48

berpenyebut beda ini. Oleh sebab itu, pada siklus pertama belum mencapai kriteria

minimal yaitu nilai 65 karena nilai rata-rata pencapaiannya yaitu nilai 48,15. Minat

belajar siswa yang awalnya merasa jenuh dan bosan berubah ikut serta

berpartisipasi dalam proses pembelajaranyang diterapkan oleh guru. Hal ini

memberikan masukan kepada guru dalam mengenal berbagai karakter individu

siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Setelah diadakan refleksi siklus 1, maka peneliti melakukan perbaikan

kegiatan yang dianggap perlu dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus

II, hal itu terlihat dengan meningkatnya jumlah siswa yang termotivasi dalam

menerima pembelajaran. Yang awalnya menerima pembelajaran secara pasif

dengan menuliskan saja hal-hal penting yang ada pada buku, pada siklus II siswa

sudah terlibat aktif dalam melakukan kegiatan menggunakan alat peraga

manipulatif dan mampu mengembangkan materi.

b. Siklus II

Secara umum frekuensi hasil pencapaian siswa dalam menghitung

berdasarkan kriteria penilaian mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata

yang diperoleh siswa yaitu 48,15 dengan kategori sangat rendah meningkat menjadi

rata-rata 86,31 dengan kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan hasil pembelajaran sebagai dampak dari proses pembelajaran yang

dilaksanakan dengan persentase 28%.

Meningkatnya nilai rat ata-rata siswa dari siklus I menjadi siklus II ini

terjadi akibat dari adanya perbaikan pada siklus II dari evaluasi pada siklus I.

Page 61: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

49

Perubahan strategi yang digunakan pada siklus II yakni memberikan kebebasan

kepada siswa dan berlatih mencoba menyelesaikan soal dengan alat peraga.

Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan

selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasi analisisnya, serta hasil

refleksi. Nilai rata-rata kelas berturut-turut meningkat.Berdasarkan hasil analisis

setiap siklus yang telah dipaparkan oleh peneliti sebelumnya, maka hasil penelitian

setiap siklus dapat diuraikan ke dalam tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Penelitian Siswa Kelas V SD Inpres Bangkowa

NO SIKLUS NILAI RATA-RATA

1 Siklus I 48,15

2 Siklus II 86,31

Berdasarkan tabel 4.5 di atas diperoleh hasil peningkatan yang cukup signifikan

mulai dari siklus I yaitu 48,15 kemudian meningkat mencapai 86,31 pada siklus II.

Peningkatan hasil penelitian ini juga dapat dilihat melalui grafik di bawah ini:

Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata

Siklus I

48.15

Siklus II

86.31

Hasil Belajar Keseluruhan Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 62: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

50

Di samping dari peningkatan hasil belajar siswa, juga terjadi sejumlah perubahan

sikap siswa selama penelitian berlangsung dari siklus Isampai siklus II.Perubahan

tersebut diperoleh dari data kualitatif yang tercatat dari hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti dan guru kelas dengan menggunakan lembar observasi pada

siklus I dan siklus II pada setiap pertemuannya. Perubahan-perubahan yang

dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Persentase kehadiran siswa pada siklus I sebesar 97,44% pada siklus II

mencapai 100%

2. Antusiasme siswa pada saat apersepsi pada siklus I yaitu 69, 23%,

sedangkan pada siklus II sebesar 92,31%

3. Siswa yang memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran

berlangsung pada siklus I yaitu 76,92% sedangkan pada siklus II sebesar

92,31%.

4. Siswa yang berpartisipasi aktif dalam bertanya pada siklus I sebesar

53,85%, sedangkan pada siklus II sebesar 89,74%.

5. Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan pada siklus I yaitu 61,54%

sedangkan pada siklus II yaitu 79,49%.

6. Siswa yang terampil dalam berpendapat atau mengkritik pada siklus I yaitu

64,10%, sedangkan pada siklus II yaitu 94,87%.

7. Interaksi siswa saat melakukan diskusi pada siklus I yaitu 66,67%,

sedangkan pada siklus II yaitu 87,18%.

8. Ketertiban siswa saat melakukan proses pembelajaran pada siklus I sebesar

53,85% sedangkan pada siklus II sebesar 84,62%

Page 63: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

51

9. Siswa yang mempresentasikan hasil pembelajarannya pada siklus I sebesar

53,85% dan pada siklus II mencapai sebesar 79,49%.

10. Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat guru menjelaskan pada siklus

I sebesar 41,03% sedangkan pada siklus II yaitu 12,82%

Peningkatan baik dari segi keaktifan, kehadiran maupun hasil

belajar pada siklus II, terjadi setelah dilakukan perbaikan-perbaikan yang

dianggap tidak terlaksana secara maksimal pada siklus I di mana hal tersebut

diperoleh dari hasil observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Adapun perbaikan yang terlaksana adalah jika pada siklus I hanya

siswa yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata yang aktif pada setiap

proses pembelajaran maka pada siklus II dilakukan pembimbingan secara

langsung kepada siswa yang tingkat kecerdasannya di bawah rata-rata

dengan menyesuaikan beberapa aspek individual di mana hal ini berupa

mengenal karakter masing-masing siswa agar mereka dapat terlibat aktif

dalam setiap kegiatan dan disesuaikan dengan alat peraga yang digunakan

oleh peneliti.

Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan bahwa pelaksanaan

proses pembelajaran penjumlahan pecahan berpenyebut beda dengan

menggunakan alat peraga manipulatif pada siswa kelas V SD Inpres

Bangkowa pada siklus II berjalan lebih baik dibandingkan dengan siklus

sebelumnya dan dinyatakan mengalami peningkatan.

Page 64: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penulis memaparkan kesimpulan yang didasarkan pada hasil penelitian

sebagai berikut:

1. Pembelajaran penjumlahan pecahan berpenyebut beda padaa siswa

kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa

dapat ditempuh menggunakan alat peraga manipulatif. Hal ini

dibuktikan dari peningkatan hasil belajar siswa pada tes siklus I yaitu

dari 13 siswa terdapat kemampuan baik 1 siswa (7.7%), sedangkan

kategori cukup terdapat 3 siswa (23.1%), selanjutnya, siswa yang

memperoleh nilai pada kategori kurang sebanyak 9 siswa (69,2%)

dengan nilai rata-rata 48,15. Sedangkan pada siklus 2 yakni ada 7 siswa

(53,8%) yang memperoleh nilai pada kategori kemampuan sangat baik

dan 2 siswa (15,4%) pada kategori baik. Kemampuan cukup sebanyak 4

siswa (30,8%). Selanjutnya, tidak ada siswa yang memperoleh nilai

yang kurang dengan nilai rata-rata 86,31. Hasil tersebut didapat dari 13

orang siswa mengacu pada indikator keberhasilan yakni mencapai 75%

siswa kelas V SD Inpres Bangkowa yang sudah berhasil mencapai nilai

≥ 65 sesuai dengan ketuntasan belajar secara klasikal.

2. Efektivitas alat peraga manipulatif sangat tinggi terbukti dari keaktifan

siswa selama proses pembelajaran sangat antusias, siswa juga sangat

tertarik mempelajari materi yang diberikan. Terjadinya perubahan yang

signifikan dan perubahan sikap positif pada siswa selama proses

Page 65: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

53

pembelajaran berdasarkan hasil observasi selama tindakan berlangsung,

hal tersebut dibuktikan melalui persentase keaktifan siswa dan

persentase respon siswa. Di mana hasil persentase rata-rata respon

positif siswa selama proses pembelajaran penjumlahan pecahan

berpenyebut beda menggunakan alat peraga manipulatif adalah sebesar

(92,80%) sedangkan yang merespon negatif hanya sebesar (7,20%) dan

berdasarkan pemaparan dari data di atas maka disimpulkan bahwa

terjadi peningkatan hasil belajar penjumlahan pecahan berpenyebut

beda pada siswa kelas V SD Inpres Bangkowa Kecamatan Biringbulu

Kabupaten Gowa dengan menggunakan alat peraga manipulatif.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil pengkajian penelitian di lapangan maka penulis

bermaksud memberikan saran-saran yang mudah-mudahan dapat

bermanfaat bagi khlayak banyak utamanya bagi lembaga pendidikan dan

peneliti selanjutnya sebagai berikut:

1. Bagi lembaga pendidikan

Menggunakan alat peraga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran

khususnya dalam memahamkan konsep pembelajaran. Dari penelitian ini

didapat penerapan alat peraga manipulatif sangat efektif untuk meningkatkan

hasil belajarsiswa pada mata pelajaran matematika.

Page 66: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

54

2. Bagi peneliti selanjutnya

Adapun saran-saranya yaitu:

1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengumpulkan dan mengkaji lebih

banyak lagi sumber, referensi dan panduan terkait alat peraga manipulatif

dan peningkatan hasil belajar siswa.

2. Peneliti diharapkan lebih mempersiapkan dan merencanakan dengan

matang segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini agar penelitian

dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

Page 67: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

55

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Sukarsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara 2008

Djamarah, S. B. dan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2012). Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Dwi Siswoyo, dkk. (2011). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardiyana. (2011). Penggunaan Alat Peraga Manipulatif untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika pada Perkalian dan

Pembagian Bilangan Cacah, (Skripsi S-1 Prodi FIP). Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Imran, S. (2018). Jenis Alat Peraga menurut Regional Education of Science and

Mathematic (RECSAM). Jakarta

Kemendikbud. (2013). Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Lidinillah, Dindin Abdul Muiz, Alat Peraga Manipulatif dalam Pembelajaran

Pemecahan Masalah Matematika di Sekolah Dasar, Makalah, Jakarta: UPI, 2013

Ngalim Purwanto. (2012). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya. Non, Katharina. (2013). “Peningkatan Minat Siswa dalam Pembelajaran

Matematika dengan Menggunakan Media Manipulatif Sekolah Dasar”,

Artikel Penelitian, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjung Pura Pontianak.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Sudjana, N. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sudjana, N. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 68: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

56

Sumantri, Mulyani. (2013). Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Universitas Terbuka.

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Kencana Pernada Media Group. Pitadjeng. (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Prastowo, Andi. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif

Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan,

Yogyakarta: Diva Presss. Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Yeni, Ety Mukhlesi. (2011). Pemanfaatan Benda-Benda Manipulatif Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Page 69: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN TINDAKAN

KELAS

Page 70: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lembar Observasi Penelitian Tindakan Kelas

Petunjuk:

Perhatikan kriteria berikut selama mengobservasi. Silanglah angka yang tersedia di

sebelah kanan yang sesuai dengan pengamatan anda:

4 = amat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang

0 = tidak sesuai

No Kriteria Kategori

4 3 2 1 0

PERSIAPAN

1 Guru mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran)

2 Tujuan Pembelajaran dinyatakan dengan jelas di RPP √

3 Materi pembelajaran berkaitan dengan materi sebelumnya √

4 Guru mempersiapkan alat peraga pembelajaran √

5 Guru memperhatikan kesiapan siswa dan ruang belajar √

PRESENTASI

6 Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan

tersebut

7 Guru berusaha memotivasi/menarik minat siswa untuk

mengikuti proses belajar

Page 71: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

8 Guru menjelaskan materi dengan cara yang mudah dimengerti √

9 Pembelajaran berjalan lancar, berurutan dan logis √

10 Petunjuk diberikan secara singkat dan jelas serta mudah

dimengerti

11 Materi pembelajaran disajikan sesuai dengan level pemahaman

siswa

12 Guru menjawab pertanyaan dengan jelas dan memuaskan √

13 Kesempatan bertanya diberikan kepada siswa √

14 Guru melibatkan siswa dalam mengambil keputusan √

PELAKSANAAN

15 Kegiatan bervariasi selama pembelajaran √

Observer

SUJI. S

Page 72: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DAN

GURU SIKLUS i DAN SIKLUS II

Page 73: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

LEMBAR OBSERVASI SISWA

SIKLUS 2

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda

Tanggal Pengamatan : 2021

Jumlah Siswa yang Diamati : 13 orang

Berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan kondisi sebenarnya!

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I PERTEMUAN KE 1

NO NAMA SISWA ASPEK YANG DIAMATI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Dewi Puspita Sari � � � � � � � � � �

2. Indra � � � � � � � � � �

3. Muh. Fadli � � � � � � � � � �

4. Muh. Fajar � � � � � � � � � �

5. Muh. Irsan Usman � � � � � � � � � �

6. Muh. Nezar Ali Nur � � � � � � � � � �

7. Nursyamsi � � � � � � � � � �

8. Rahmatullah � � � � � � � � � �

9. Reski Sutanto � � � � � � � � � �

10. Ririn Dwi Ariyanti � � � � � � � � � �

11. Surandi � � � � � � � � � �

12. Syahrir � � � � � � � � � �

13. Tiara � � � � � � � � � �

Jumlah 12 10 11 9 11 7 10 6 7 4

Keterangan: 1. Jumlah siswa yang hadir 2. Antusiasme siswa saat apersepsi 3. Perhatian siswa terhadap guru pada saat penyampaian materi 4. Keaktifan siswa dalam bertanya 5. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan 6. Keterampilan siswa dalam berpendapat atau mengkritik 7. Interaksi siswa saat melakukan Diskusi secara berkelompok

Page 74: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

8. Ketertiban saat mengikuti proses pembelajaran 9. Penampilan hasil kerja siswa dalam kelompok (presentasi) 10. Perhatian siswa

Page 75: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 3

ANGKET RESPON SISWA

Page 76: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

ANGKET RESPON SISWA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V (Lima)/2

Petunjuk

1. Angket ini terdapat 8 pertanyaan. Pertimbangkanlah baik-baik setiap

pertanyaan dan berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu.

2. Berilah tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu untuk setiap

pertanyaan yang diberikan.

No Pertanyaan Pilihan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah anda senang mengikuti pembelajaran

penjumlahan pecahan berpenyebut beda dengan

penggunaan alat peraga manipulatif

2 Apakah dengan penggunaan alat peraga manipulatif

anda lebih mudah memahami materi operasi hitung

dengan baik

3 Apakah dalam mengikuti pembelajaran penjumlahan

pecahan berpenyebut beda dengan menggunakan alat

peraga ini anda bebas mengungkapkan pendapat?

4 Apakah suasana di dalam kelas menjadi lebih menarik

dengan menggunakan alat peraga manipulatif?

Page 77: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Apakah motivasi belajar anda meningkat setelah

menggunakan alat peraga manipulatif ini dalam

pembelajaran?

5 Apakah anda merasa ada hal baru yang anda rasakan

setelah mengikuti pembelajaran penjumlahan pecahan

berpenyebut beda dengan menggunakan alat peraga

manipulatif ini?

6 Apakah setelah mengikuti pembelajaran ini anda

merasa mudah dalam mengerjakan soal-soal

penjumlahan pecahan berpenyebut beda?

7 Apakah anda senang jika untuk pembelajaran

selanjutnya menggunakan alat peraga manipulatif ini?

Page 78: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Page 79: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SD Inpres Bangkowa

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : 5 (Lima)/ Ganjil

Materi Pokok : Penjumlahan Pecahan

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

Tujuan Pembelajaran

Melalui media gambar, siswa dapat melakukan penjumlahan dua pecahan yang

berpenyebut beda.

Melalui latihan, siswa dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan

penjumlahan pecahan dalam kehidupan sehari-hari.

Alat dan Bahan

Spidol, Gambar untuk pecahan, buah, batu kerikil, papan tulis.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Awal

Berdoa dan melakukan apersepsi

Memberikan semangat

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Menyampaikan materi yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan dilakukan

Guru memberikan pertanyaan pemantik

Page 80: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Guru menunjukkan/menempel gambar kemudian bertanya kepada siswa yaitu ayo,

siapa yang mau menuliskan pecahan dari gambar tersebut:

Siswa menjawab pecahan dari gambar

Guru dan siswa bertanya jawab tentang unsur-unsur yang ada dalam pecahan yaitu

pembilang dan penyebut.

Siswa menuliskan jawaban di papan tulis putih

Kegiatan inti

Guru memberikan contoh cara menyelesaikan soal dua pecahan dengan penyebut

sama

Siswa secara bergiliran menjawab di papan tulis

Guru memberikan contoh cara menyelesaikan soal dua pecahan dengan penyebut

yang berbeda.

Untuk memahamkan guru menyuruh untuk mengambil kerikil dan menggunakan

jari untuk menghitung juga buah yang telah dibelah

Guru membimbing siswa

Siswa menyelesaikan soal-soal penjumlahan dua pecahan dengan penyebut yang

sama

Siswa menyelesaikan soal-soal penjumlahan dua pecahan dengan penyebut yang

berbeda

Page 81: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Menyelesaikan soal cerita yang dikaitkan dalamkehidupan sehari-hari terkait

penjumlahan dua pecahan dengan penyebut yang sama maupun yang berbeda.

Kegiatan Penutup

Menyimpulkan dan penilaian pembelajaran

Menginformasikan materi selanjutnya

Berdoa untuk mengakhiri pembelajaran

Pertemuan 2

Kegiatan Inti

Menguji pemahaman siswa tentang materi sebelumnya yaitu penjumlahan pecahan

Guru dan siswa bertanya jawab tentang soal-soal pecahan

Siswa bergiliran menjawab soal pecahan berpenyebut beda di papan

Pertemuan 3

Untuk lebih memantapkan siswa kembali diuji pemahamannya menjawab soal

pecahan berpenyebut beda (melakukan tes akhir siklus I).

Pertemuan 4

Bernyanyi bersama

Siswa diajak menyimak cara mengerjakan siswa lain dalam penjumlahan pecahan

berpenyebut beda dan saling mengomentari

Siswa yang sudah tahu mengajari siswa lain yang kurang paham

Refleksi dan mennyakan hal yang belum mereka pahami

Pertemuan 5

Siswa mendengarkan cerita dari guru sehubungan dengan penjumlahan pecahan

dalam kehidupan sehari-hari

Page 82: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Guru dan siswa berdiskusi

Siswa menyelesaikan soal penjumlahan pecahan.

Pertemuan Keenam

Melakukan tes akhir kepada siswa untuk siklus II

Penilaian

Penilaian Sikap : Observasi

Penilaian Pengetahuan: Tes tertulis

Penilaian Keterampilan: Tes Tertulis

Soal

1. 2/3 + 2/3 = ......

2. ½ + 2/4 = ......

3. 3/5 + 4/9 = .....

1. 4/5 +5% = ......

2. 11/16 +3/4 = ......

3. 5/8 + 44

= .......

Page 83: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 5

TES SIKLUS I DAN II

Page 84: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

TES SIKLUS I DAN SIKLUS II

Tes Siklus I

Soal

1. 2/3 + 2/3 = ......

2. ½ + 2/4 = ......

3. 3/5 + 4/9 = .....

Tes Siklus II

1. 4/5 +5% = ......

2. 11/16 +3/4 = ......

3. 5/8 + 44

= .......

Page 85: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 6

DATA KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA

Page 86: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

DATA PENELITIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA

SIKLUS I DAN II

N

o

Nama Siswa L/

P

Siklus I Siklus II

Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasa

n

1 Dewi Puspitasari P 60 Tidak

Tuntas

100 Tuntas

2 Indra L 35 Tidak

Tuntas

65 Tuntas

3 Muh. Fadli L 55 Tidak

Tuntas

100 Tuntas

4 Muh. Fajar L 45 Tidak

Tuntas

100 Tuntas

5 Muh. Irsan

Usman

L 40 Tidak

Tuntas

100 Tuntas

6 Muh. Nezar Ali

Nur

L 40 Tidak

Tuntas

65 Tuntas

7 Nursyamsi P 50 Tidak

Tuntas

100 Tuntas

Page 87: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

8 Rahmatullah L 40 Tidak

Tuntas

70 Tuntas

9 Reski Sutanto L 50 Tidak

Tuntas

70 Tuntas

1

0

Ririn Dwi

Ariyanti

P 77 Tuntas 96 Tuntas

1

1

Surandi L 30 Tidak

Tuntas

76 Tuntas

1

2

Syahrir L 34 Tidak

Tuntas

80 Tuntas

1

3

Tiara P 70 Tuntas 100 Tuntas

Jumlah 626 1122

Rata-rata 48,1

5

86,3

1

Page 88: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 7

DATA KESELURUHAN HASIL BELAJAR SISWA

Page 89: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

DATA KESELURUHAN HASIL BELAJAR SISWA

No Nama Siswa L/P Siklus I Siklus II

1 Dewi Puspitasari P 60 100

2 Indra L 35 65

3 Muh. Fadli L 55 100

4 Muh. Fajar L 45 100

5 Muh. Irsan Usman L 40 100

6 Muh. Nezar Ali Nur L 40 65

7 Nursyamsi P 50 100

8 Rahmatullah L 40 70

9 Reski Sutanto L 50 70

10 Ririn Dwi Ariyanti P 77 96

11 Surandi L 30 76

12 Syahrir L 34 80

13 Tiara P 70 100

Jumlah 626 1122

Rata-rata 48,15 86,31

Page 90: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Page 91: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SD Inpres Bangkowa

Kelas/Semester :V (Lima)/1

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Beda

Kerjakanlah soal di bawah ini!

1. 2/5 + ¾ = ........

2. 7/9 + 6/11 = .......

3. 8/12 + 4/3 =.......

4. 10/15 + 15/14 = ......

5. 9/6 + ½ =.......

Page 92: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 9

ABSENSI KEHADIRAN SISWA

Page 93: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

ABSENSI KEH√ADIRAN SISWA

SD INPRES BANGKOWA

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

No Nama Siswa L/P Siklus I Siklus II

1 2 3 Tes Siklus I 1 2 3 Tes Siklus II

1 Dewi Puspitasari P √ √ √ √ √ √ √ √

2 Indra L a √ √ √ √ √ √ √

3 Muh. Fadli L √ √ √ √ √ √ √ √

4 Muh. Fajar L √ √ √ √ √ √ √ √

5 Muh. Irsan Usman L √ √ √ √ √ √ √ √

6 Muh. Nezar Ali Nur L √ √ √ √ √ √ √ √

7 Nursyamsi P √ √ √ √ √ √ √ √

8 Rahmatullah L √ √ √ √ √ √ √ √

9 Reski Sutanto L √ √ √ √ √ √ √ √

10 Ririn Dwi Ariyanti P √ √ √ √ √ √ √ √

11 Surandi L √ √ √ √ √ √ √ √

12 Syahrir L √ √ √ √ √ √ √ √

13 Tiara P √ √ √ √ √ √ √ √

Page 94: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 10

PERBANDINGAN DATA HASIL BELAJAR SISWA

SIKLUS I DAN SIKLUS II

Page 95: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I DAN

SIKLUS II

No Nama Siswa L/P Siklus I Siklus II Perubahan

1 Dewi Puspitasari P 60 100 40

2 Indra L 35 65 30

3 Muh. Fadli L 55 100 45

4 Muh. Fajar L 45 100 55

5 Muh. Irsan Usman L 40 100 60

6 Muh. Nezar Ali Nur L 40 65 25

7 Nursyamsi P 50 100 50

8 Rahmatullah L 40 70 30

9 Reski Sutanto L 50 70 20

10 Ririn Dwi Ariyanti P 77 96 19

11 Surandi L 30 76 46

12 Syahrir L 34 80 46

13 Tiara P 70 100 30

Jumlah 626 1122

Rata-rata 48,15 86,31

Page 96: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 11

FOTO-FOTO KEGIATAN PTK

Page 97: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

FOTO-FOTO KEGIATAN PTK

Page 98: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …
Page 99: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

Lampiran 12

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Page 100: PENERAPAN ALAT PERAGA MANIPULATIF UNTUK …

RIWAYAT HIDUP

St. Maudewi. Dilahirkan di Ujung Pandang Kota Makassar pada

tanggal 25 Agustus 1986, dari pasangan Ayahanda Nurdin M.

Dan Ibunda Faridah. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun

1992 di SDN Tanggul Patompo II Kota Makassar dan tamat

tahun 1998, tamat SMP Negeri 18 Makassar tahun 2001, dan tamat SMK

Tamalatea Makassartahun 2004. Tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan

pada program Diploma Dua (D2) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Islam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-

Amanah Jenepontodan selesai tahun 2007. Pada tahun yang sama, penulis

melanjutkan pendidikan pada program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sekolah Tinggi Agama

Islam Al-Amanah Jenepontodan selesai tahun 2009. Kemudian pada tahu 2019,

penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata Satu (S1) Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Prestasi-prestasi yang pernah diraih yaitu:

1. Finalis Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten

2. Finalis Lomba Menulis Essay Nasional

3. Tergabung dalam Guru Penggerak Kemdikbud

Organisasi yang pernah diikuti adalah Forum Komunitas Kelompok Kerja Guru

Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa sebagai Ketua Komunitas, Guru Inti

PBG Gowa.