penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial …

of 100 /100
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. Vale Indonesia Tbk.) SKRIPSI Oleh REGITHA CAHYANI HALIK NIM 105730491814 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Author: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

SKRIPSI
Oleh
MAKASSAR 2020
SKRIPSI
Oleh
MAKASSAR 2020
SKRIPSI
Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR 2020
Sujud syukur ku persembahkan pada ALLAH yang maha kuasa, berkat
dan rahmat detak jantung, denyut nadi, nafas dan putaran roda kehidupan yang
diberikan-Nya sehingga saat ini saya dapat mempersembahkan skripsi saya
pada orang-orang tersayang.
Kedua orang tua saya, bapak Halik dan Ibunda Martha Yahya Tercinta
yang tak pernah lelah membesarkan ku dengan penuh kasih sayang, serta
memberi dukungan, perjuangan, motivasi dan pengorbanan dalam hidup ini.
Terimakasih kepada pembimbing saya tercinta yang sudah membimbing
saya dalam penulisan skripsi ini. Terma kasih juga kepada saudari dan sahabat
saya yang selalu memberi semangat dan dukungan serta canda tawa, susah
senang dirasakan bersama dan sahabat yang lain yang tidak bisa disebutkan
satu-persatu. Terima kasih buat kalian semua.
MOTTO HIDUP
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari satu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain, dan hanya kepada ALLAH hendaknya kamu berharap”.
Berjalan dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,
bersabar dalam menghadapi cobaan.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Sosial Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PT Vale
Indonesia Tbk)”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Halik dan ibu Martha Yahya yang
senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus
tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penuilis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan di akhirat.
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Ismail Badollahi, SE,M.Si.Ak.CA, selaku Ketua Progam Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Moch Aris Pasigai, SE.,MM, selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
Skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Linda A. Razak, SE.,M.Si.Ak.CA, selaku Pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Akuntansi Angkatan 2014 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Teman-teman mahasiswa Kelas AK7 Angkatan 2014 terutama sahabat akrab
yang selalu memberi motivasi juga penghilang stres dalam aktivitas studi
penulis.
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
ix
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Makassar, 22 Januari 2020
REGITHA CAHYANI HALIK, Tahun 2014. Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PT Vale Indonesia Tbk.), Skripsi Program Studi Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Moh Aris Pasigai dan Pembimbing II Linda A. Razak.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kinerja keuangan PT. Vale Indonesia Tbk. Objek dalam Penelitian ini adalah perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini kinerja keuangan diukur dengan ROA dan ROE sebagai dependen, dan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan CSRI sebagai independen. Data yang digunakan yaitu Sustainability Reporting dan Laporan Keuangan tahun 2011 sampai 2018 PT. Vale Indonesia Tbk. yang didapatkan dari laporan tahunan perusahaan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah uji asumsi data dan penguji hipotesis yang menggunakan analisis regresi sederhana, uji statistik t, dan uji koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pertanggungjawaban sosial perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE).
Kata Kunci : Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan, ROA, ROE
xi
ABSTRAC
REGITHA CAHYANI HALIK, 2014. Analysis of the Implementation of Social Responsibility Accounting for Financial Performance (Case Study at PT Vale Indonesia Tbk.), Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University, Makassar. Supervised by Supervisor I Moch Aris Pasigai and Supervisor II Linda A. Razak.
This study aims to examine the effect of corporate social responsibility on the financial performance of PT. Vale Indonesia Tbk. The object of this research is the company PT. Vale Indonesia Tbk. This type of research is a case study research with a quantitative descriptive approach. In this study financial performance is measured by ROA and ROE as dependent, and the application of corporate social responsibility is measured by CSRI as independent. The data used are Sustainability Reporting and Financial Reports from 2011 to 2018 PT. Vale Indonesia Tbk. obtained from the company's annual report. While the data analysis technique used in the study is the data assumption test and hypothesis test which uses simple regression analysis, t-test statistics, and the coefficient of determination test.
The results showed that the application of corporate social responsibility) did not significantly influence the company's financial performance as measured by Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE).
Keyword : Corporate Social Responbility, ROA, ROE
xii
b. Manfaat Corporate Social Responsibility ..................................... 14
c. Konsep Tripple Bottom ................................................................ 17
d. Prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility ........................... 18
e. Pengungkapan Corporate Social Responsibility .......................... 19
f. Penerapan Corporate Social Responsibility di Indonesia ............. 21
3. Kinerja Keuangan ............................................................................ 22
c. Rasio Profatibilitas....................................................................... 24
C. Penelitian Terdahulu............................................................................ 28
D. Objek Penelitian .................................................................................. 38
A. Gambaran Umum Objek Penelitian...................................................... 48
B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)......................................................... 53
V. PENUTUP ................................................................................................ 69
Tabel 4.1 Coorporate Social Responsibility PT. Vale Indonesia Tbk. 53
Tabel 4.2 Pengungkapan CSR 54
Tabel 4.3 Laporan Keuangan PT Vale Indonesia Tbk. 55
Tabel 4.4 Kinerja Keuangan ROA dan ROE 55
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ROA 56
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif ROE 56
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.13 Uji statistik t (Parsial) ROA 63
Tabel 4.14 Uji statistik t (Parsial) ROE 63
Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted ) ROA 64
Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted ) ROE 64
xvi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Vale Indonesia Tbk 52
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas (ROA) 60
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas (ROE) 60
xvii
Lampiran 2 Laporan Keberlanjutan PT. Vale Indonesia Tbk. 82
Lampiran 3 Laporan Keuangan PT. Vale Indonesia Tbk. 83
Lampiran 4 Biografi Penulis 84
1
dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk
menghasilkan barang dan jasa (output) kepada pelanggan. Tujuan utama
perusahaan adalah mencari laba yang semaksimal mungkin. Mencapai tujuan
tersebut manajemen harus dapat mengelola peusahaan secara efektif dan
efisien demi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan memiliki fungsi
yang begitu besar bagi masyarakat sehingga memudahkan perusahaan untuk
menjalankan aktivitasnya.
tersebut dengan bebagai cara sehingga akhirnya dapat berdampak negatif
bagi lngkungannya. Dampak negatif tersebut antara lain polusi udara,
keracunan, ekploitasi sumber daya alam, kebisingan yang dihasilkan oleh
mesin produksi dan lain-lain. Dampak negatif tersebut jika tidak dikontrol
maka akan merugikan masyarakat dan lingkungannya. Dampak ini disebut
social cost. Sebagai bukti nyata ada beberapa kasus yang terkait dengan
ketidakpuasan publik atas aktivitas perusahaan di Indonesia, seperti yang
dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawa Timur, Newmont
Minahasa Raya di Buyat Sulawesi dan PT. Freeport di Irian Jaya.
Namun tidak semua perusahaan berdampak negatif seperti yang
disebutkan diatas, yaitu hanya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-
2
memuaskan masyarakat sekitarnya untuk dapat melangsungkan aktivitas
perusahaan, sehingga membuat masyarakat lebih memperhatikan lingkungan
sekitarnya. Jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan kelangsungan
hidupnya, maka perusahaan tersebut harus memperhatikan “3P” yaitu
keuntungan (profit), masyarakat (peple), dan lingkungan (planet).
Profit atau keuntungan menjadi tujuan utama dan terpenting dalam
setiap kegiatan usaha. Peningkatan produktivitas bisa diperoleh dengan
memperbaiki manajemen kerja mulai penyerdehanaan proses, mengurangi
aktivitas yang tidak efisien, menghemat waktu proses dan pelayanan. People
atau masyarakat merupakan stakeholder yang sangat penting bagi
perusahaan, karena dukunga masyarakat sangat diperlukan bagi keberadaan,
kelangsungan hidup, dan perkembangan perusahaan. Maka dari itu
perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat. Perusahaan perlu untuk melakukan
kegiatan yang dapat menyentuh kebutuhan masyarakat. Planet atau
lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang dalam
kehidupan manusia. Karena semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia
sebagai makhluk hidup selalu berkaitan dengan lingkungan misalnya air yang
diminum, udara yang dihirup, dan seluruh peralatan yang digunakan
semuanya berasal dari lingkungan. Lingkungan juga merupakan suatu aspek
yang harus diperhatikan dengan seksama. Bagaimana suatu perusahaan
dapat hidup berkelanjutan jika perusahaan juga ikut melestarikan lingkungan
yang berada di sekitar perusahaan.
3
memberikan banyak dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Mereka
beranggapan bahwa perusahaan tersebut dapat mensejahterakan mereka
mulai dari membuka lapangan pekerjaan, memproduksi barang, memberikan
kontribusi bagi pajak Negara sebagai salah satu wujud menambah
penghasilan Negara, serta menyediakan anggaran untuk sumbangan apabila
masyarakat membutuhkan. Selain itu perusahaan dapat memberikan dampak
yang baik untuk mensejahterakan masyarakat sekitarnya.
Penelitian dari Anita Ludia Vivian Wauran (2016) mengenai
pentingnya sistem akuntansi terhadap pertanggungjawaban sosial pada suatu
perusahaan menyimpulkan bahwa akuntansi sosial masih menjadi pro dan
kontra di dunia akuntansi sampai saat ini mengingat masih terdapat pro dan
kontra tentang sejauh mana perusahaan harus bertanggung jawab kepada
lingkungan sosialnya. Akuntansi pertanggungjawaban sosial merupakan alat
yang sangat berguna bagi perusahaan dalam mengungkapkan aktivitas
sosialnya di dalam laporan keuangan karena akan membantu pemakai
laporan keuangan untuk menganalisis sejauh mana perhatian dan tanggung
jawab sosial perusahaan dalam menjalankan bisnis.
Bagaimana dengan Indonesia, sebagai Negara berkembang dengan
tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tidak kecil, Indonesia
membutuhkan peran yang besar dari kalangan swasta untuk menyelesaikan
masalah sosial. Hal ini terjadi karena peran Negara masih sangat minimal
dalam menyelesaikan masalah sosial sehingga CSR merupakan salah satu
jawaban atas solusi permasalahan sosial yang dihadapi oleh Indonesia.
4
Aktivitas CSR berdampak secara tidak langsung terhadap kinerja
perusahaan. Hal ini karena diduga aktivitas CSR dapat menjadi elemen yang
menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada
manajemen resiko dan memelihara keuntungan jangka panjang bagi
perusahaan. Penelitian dari Mailani Hamdani (2014) menjelaskan bahwa
pengungkapan CSR di dalam laporan tahunan berpengaruh signifkan
terhadap kinerja keuangan perusahaan yang direfleksikan oeh indikator
current ratio. Hal ini berarti semakin pengungkapan CSR semakin baik kinerja
keuangan suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang
tinggi akan memberikan sinyal kepada perusahaan lain bahwa mereka lebih
baik daripada perusahaan lain dengan melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan lingkungan sosial.
sosial dan isu lingkungan ke dalam operasi perusahaan dan kemudian
mengkomunikasikan-nya dengan para pemangku kepentingan. Dalam
pengertian tersebut, CSR dianggap sebagai kerangka strategis baru untuk
meningkatkan daya saing dan mencapai bisnis berkelanjutan. (Sri Fadilah :
2009)
Wirawan Yasa (2013) mengemukakan bahwa kinerja keuangan perusahaan
yang diproksikan dengan ROA tidak mampu memediasi hubungan antara
corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. Karena posisi ROA
belum mampu menggambarkan laba perusahaan yang sebenarnya. Adanya
5
faktor lain yaitu arus kas bersih perusahaan yang diperhitungkan dalam
kinerja keuangan perusahaan menyebabkan ROA tidak mampu memediasi
hubungan CSR terhadap nilai perusahaan. Sama seperti penelitian dari Resta
Puji Astuti, Isharijadi, dan Nik Amah (2017) hasil pengujian menunjukkan
bahwa kinerja perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR
perusahaan manufaktur sektor barang industri dan konsumsi di BEI periode
2014-2016. Hal tersebt dapat diartikan bahwa peningkatan perusahaan
dengan kinerja keuangan yang diukur melalui proksi ROA, tidak
mempengaruhi jumlah pengungkapan Corporate Social Responsibility yang
diungkapkan oleh perusahaan.
Perusahaan ini menerapkan akuntansi pertanggungjawaban pada
peusahaannya, tanggung jawab sosial perusahaan seperti memperbaiki jalan
masyarakat mempengaruhi biaya-biaya dalam laporan keuangannya. Dan
penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan akuntansi tanggungjawab
sosial perusahaan dalam menilai kinerja keuangan.
Penelitian Eka Nurmala Sari, Elizar Sinambela (2008) pada
Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara menyimpulkan bahwa variabel
biaya pengelolaan lingkungan mempunyai pengaruh namun tidak signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Masih rendahnya perhatian
perusahaan perkebunan di Sumatera Utara dalam pengelolaan lingkungan.
Walaupun dalam pengungkapan cukup tinggi namun hal tersebut tidak
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara nyata. Kondisi ini
disebabkan oleh rata-rata perusahaan belum maksimal dalam menyediakan
6
seharusnya tersedia dalam upaya pengeloalaan lingkungannya ternyata tidak
dialokasikan
Penelitian yang dilakukan Rilla Gantino (2016) menyatakan bahwa
CSR berpengaruh postif signifikan terhadap return on equity. Hal ini berarti
semakin tinggi pengungkapan CSR maka ROE akan semakin meningkat.
Pengungkapan yang semakin luas memberikan sinyal positif kepada pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan maupun para pemegang
saham peusahaan. Semakin luas informasi yang disampaikan stakeholders
akan lebih mempercayakan modal yang mereka tanamkan kepada
perusahaaan, sehingga perusahaan akan lebih mudah untuk menggunakan
modal tersebut untuk aktivitas perusahaan dalam rangka meningkatkan laba.
Menanggulangi perkembangan bisnis baru, diakui bahwa tanggung
jawab sosial perusahaan yang dikenal sebagai Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah kewajiban perusahaan. Bilamana kewajiban ini
dikaitkan dengan fungsi perusahaan maka CSR harus dilakukan secara
sukarela bukan karena paksaan dari luar.
Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia pun telah mengakomodasi tentang akuntansi pertanggungjawaban
sosial yaitu dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 paragraph
ke-9 : “Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan
mengenai laporan lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added
statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup
memegang peranan penting bagi industri yang menganggap pegawai sebagai
kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting”.
7
Penelitian dari Diny Dian Aryani (2014) tentang pengungkapan CSR
berpengaruh pada kinerja keuangan dengan tolak ukur retrun on equity pada
perusahaan pertambangan periode 2010-2012 menyimpulkan bahwa CSR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keruangan. Dengan kata
lain, hubungan yang bersifat positif signifikan berarti aktivitas CSR yang
dilakukan perusahaan pertambangan menimbulkan dampak positif bagi
perusahaan berupa keuntungan dan terciptanya keberlanjutan bagi
perusahaan untuk berdiri dan berkembang dalam jangka panjang.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Sosial Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus
Pada PT Vale Indonesia Tbk)”
B. Rumusan Masalah
pada PT Vale Indonesia Tbk berpengaruh terhadap ROA?
2. Apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan
pada PT Vale Indonesia Tbk berpengaruh terhadap ROE?
C. Tujuan Penelitian
tugas akhir ini adalah
sosial perusahaan pada PT Vale Indonesia Tbk. dapat memberikan
pengaruh terhadap ROA.
sosial perusahaan pada PT Vale Indonesia Tbk. dapat memberikan
pengaruh terhadap ROE.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Tbk dan mengetahui kinerja keuangan PT Vale Indonesia Tbk. dengan
menerapkan tanggung jawab sosial pada perusahaanya.
2. Bagi Instusi
sosial pada PT Vale Indonesia Tbk. sebagai perwujudan dari
pertanggungjawaban sosial perusahaan. Serta mengetahui tentang
penyusunan laporan keuangan untuk menunjukkan tanggung jawab sosial
dan kinerja keuangan PT Vale Indonesia Tbk.
3. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi salah satu informasi tentang bagaimana aktivitas
sosial PT Vale Indonesia Tbk. serta penyajian laporan dari biaya-biaya sosial
sebagai pelengkap laporan keuangan untuk menunjukkan tanggung jawab
sosial PT Vale Indonesia Tbk.
9
dikembangkan secara sosial (Suchman, 1995). Perusahaan menggunakan
laporan tahunan untuk menggambarkan kesan dan tanggung jawab
lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat. Dengan adanya
penerimaan masyarakat tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai
perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Kemudian dapat
mendorong atau membantu investor dalam melakukan keputusan investasi.
2. Teori Stakeholder
hanya sekedar bertanggungjawab para pemilik (stakeholder) sebagaimana
terjadi selama ini, namun bergrser menjadi lebih luas yaitu sampai ranah
sosial kemasyarakatan (stakeholder) selanjutnya disebut tanggungjawab
sosial. Fenomena seperti itu terjadi, karena adanya tuntutan masyarakat
10
terjadi. Dengan demikian, stakeholder merupakan pihak internal maupun
eksternal, seperti pemerintah, perusahaan pesaing, masyarakat sekitar,
lingkungan internasional, lembaga diluar perusahaan (LSM dan sejenisnya),
lembaga pemerhati lingkungan, para pekerja perusahaan, kaum minoritas,
dan lain sebagainya yang keberadaanya sangat mempengaruhi dan
dipengaruhi perusahaan.
Teori ini dapat dinyatakan sebagai teori yang melandasi akan adanya
CSR, dimana penerapan teori stakeholder tersebut yaitu dengan
melaksanakan beberapa kegiatan kepada stakeholders, mulai dari melakukan
kegiatan yang dapat menyejahterakan masyarakat dan perbaikan lingkungan,
pemberian beasiswa untuk anak-anak tidak mampu, pemberian dana untuk
pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa atau fasilitas
masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak
khususnya untuk masyarakat yang berada pada lingkup perusahaan berada.
B. Landasan Teori
1. Laporan Keuangan
(2016:7) adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
saat ini atau dalam satu periode tertentu
Laporan keuangan menurut Harahap (2013:105) yaitu
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pada saat
tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analisis, laporan keuangan
11
merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi
ekonomis suatu perusahaan.
ekonomi.
laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan saat ini yang berguna dalam proses pembuatan
keputusan ekonomi.
Tujuan laporan keuangan menurut Kasmir (2016:11) diantaranya :
1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimilik
perusahaan saat ini.
2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
pada suatu periode tertentu.
4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode.
12
1) Bersifat Historis
Artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu
atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya laporan
keuangan disusun berdasarkan data satu atau beberapa tahun ke
belakang (tahun periode sebelumnya).
Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak
lengkap) tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan
suatu perusahaan.
macam jenis laporan keuangan yang biasa disusun yaitu :
1) Laporan Posisi Keuangan
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari
posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta)
dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
2) Laporan Laba Rugi
dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-
sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah
13
biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dari
jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih yang disebut laba
atau rugi.
Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi jumlah dan
jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga
menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan
modal di perusahaan.
yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan kas terdiri dari arus
kas masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode
tertentu. Kas masuk terdiri dari uang yang masuk ke perusahaanm seperti
hasil penjualan atau penerimaan lainnya, sedangkan kas keluar merupakan
jumlah-jumlah pengeluaran dan jenis-jenis pengeluarannya seperti
pembayaran biaya operasional perusahaan.
Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan
informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan
tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan
keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dulu sehingga jelas.
14
Mardikanto (2014:84) menyatakan bahwa tanggung jawab
perusahaan dalam konsep CSR tidak hanya meliputi lingkungan
perusahaan, namun CSR memiliki bidang dan gagasan yang cukup luas
mengenai etika serta keberlanjutan di tingkat pasar dan lokal. Masyarakat
yang demokratis, CSR digunakan sebagai pelindung citra perusahaan,
dimana perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan
dengan menciptakan etika bisnis berkelanjutan.
ISO 26000 mengenai Guidance on Social Responcibility,
merumuskan definisi dan pedoman Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan
yang menjadi standar internasional adalah tanggung jawab sebuah
organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan
kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan pada lingkungan yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,
mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan sejalan dengan hukum
yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi
dengan organsasi secara menyeluruh.
komitmen untuk mensehjahterakan masyarakat dan lingkungan melalui
praktik bisnis yan dilakukan oleh organisasi. Mardikanto (2014:132),
menyatakan bahwa manfaat Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan tidak
hanya dirasakan oleh pemerintah dan korporasi, tetapi juga dirasakan juga
15
Perusahaan:
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan merupakan sebuah
investasi demi pertumbuhan dan keberlangsungan perusahaan sebagai
sarana meraih keuntungan. Penerapan Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan akan memperoleh banyak manfaat bagi masyarakat
(komunitas) dalam bentuk :
pengalaman kerja dan pelatihan,
infrastuktur,
e) Representasi bisnis sebagai promosi bagi prakarsa-prakarsa komunitas
2) Manfaat Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan bagi Pemerintah
Pengalaman menunjukkan bahwa dengan menerapkan
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan dapat memberikan banyak
kontribusi pada pemerintah, dalam bentuk :
a) Dukungan pembiayaan,dalam hal ini kaitannya dengan penanggulangan
kemiskinan.
pendidikan, agama, olahraga, kesenian dan sebagainya, yang dilakukan
melalui kegiatan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan.
16
perusahaan pada kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat.
d) Keterlibatan LSM dalam kegiatan Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan merupakan pembelajaran dalam menumbuhkan,
menggerakan, dan memelihara partisipasi masyarakat dalam
pembangunan.
Perusahaan yang menerapkan Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan dengan benar akan mendapatkan dampak positif bagi
sustainability (keberlangsungan) perusahaan. Mardikanto (2014:136)
menyatakan terdapat 7 manfaat Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan
bagi korporasi atau perusahaan, antara lain :
a) Meningkatkan citra perusahaan,
b) Memperkuat “brand” perusahaan,
d) Menghasilkan inovasi dan pembelajaran untuk meningkatkan pengaruh
perusahaan,
Jadi dapat dikatakan bahwa Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan
adalah tanggung jawab lingkungan (sosial dan fisik) oleh sebuah organisasi
baik itu perusahaan maupun instansi untuk membangun kualitas yang lebih
baik melalui praktik yang etis, transparan, serta memberi kontribusi kepada
pembangunan berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
norma yang sesuai dengan norma hukum yang berlaku dan memiliki
tanggung jawab terhadap para stakeholders.
17
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian
perusahaan yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom
lines oleh John Elkington (1997) :
1) Profit, merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap
kegiatan usaha. Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari
keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan
berkembang. Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit
antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi
baiya, sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat
memberikan nilai tambah semaksimal mungkin.
2) People, Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan
manusia. Menyadari bahwa masyarakat sekitar perusahaan merupakan
salah satu stakeholders penting bagi perusahaan, karena dukungan
masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan
hidup, dan perkembangan perusahaan. Maka sebagai bagian yang tak
terpisahkan dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu
berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya
kepada masyarakat. Misalnya, pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar
perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, serta penguatan
ekonomi lokal.
memberikan manfaat kepada perusahaan. Sudah kewajiban perusahaan
untuk peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman
18
serta pengembangan pariwisata (ekoturisme).
Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu prinsip
tanggung jawab praktik pengelolaan perusahaan dengan
mempertimbangkan pemenuhan kepentingan seluruh stakeholders. Untung
(2014:7) menyatakan secara umum terdapat 4 prinsip mengenai GCG,
antara lain :
keberhasilan pengelolaan perusahaan untuk mewujudkan tujuan dari
perusahaan tersebut.
2) Transparancy (Keterbukaan)
Dengan adanya informasi yang akurat dan dapat diaudit oleh pihak ketiga
yang independen sebagai laporan kepada para investor, sehingga investor
dapat mengetahui perkembangan dan kemerosotan perusahaan.
3) Fairness (Kewajaran)
perlakuan yang adil.
Prinsip tanggung jawab menegaskan pada konsep fiduciary duty dari pihak
manajemen untuk lebih mematuhi aturan-aturan yang ada dalam
pengelolaan perusahaan.
dengan pelaksanaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan yaitu prinsip
responsibility (tanggung jawab). Prinsip ini lebih mengedepankan
kepentingan stakeholders. Sedangkan prinsip lainnya seperti
accountability, transparancy, dan fairness hanya mementingkan
kelangsungan perusahaan pada kepentingan stakeholders.
e. Pengungkapan Corporate Social Responsibility
1) Global Reporting Initiative (GRI)
Global Reporting Initiative (GRI) merupakan suatu jaringan organisasi
non-pemerintahan yang bertujuan untuk mendorong sustainabilitas
korporasi dan pelaporan tata kelola, sosial, dan lingkungan. GRI
menghasilkan kerangka konseptual, prinsip-prinsip, pedoman dan
indikator-indikator yang diterima umum secara global untuk mendorong
organisasi agar lebih transparan dan agar bisa lebih transparan juga bisa
digunakan untuk mengukur dan melaporkan kinerja sosial, lingkungan dan
ekonomi organisasi dalam suatu media pelaporan yang terintegrasi yang
disebut Sustainability Reporting.
dan material di kebanyakan organisasi serta kepentingan dari kebanyakan
pemilik kepentingan kepentingan dalam melaporkan tiga tipe standar
pengungkapan:
konteks untuk dapat memahami kinerja organisasi, seperti strategi yang
dimiliki, profil, dan tata kelola.
20
memberikan konteks dalam memahami kinerja pada sebuah bidang
spesifik tertentu.
2) Sustainability Report
perusahaan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel bagi seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) untuk tujuan kinerja perushaan
menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan di dalam laporan tahunannya.
Melalui penerapan Susainibility Reporting diharapkan perusahaan dapat
berkembang secara berkelanjutan (sustainable growth) yang didasarkan
atas etika bisnis (business ethics).
Proses penyajian Sustainability Reporting dilakukan melalui lima
mekanisme, yaitu
membuat kebijakan yang berkaitan dengan sustainability development,
kemudian mempublikasikan kebijakan tersebut beserta dampaknya.
b) Tekanan pada rantai pemasok (supply chain). Harapan masyarakat
pada perusahaan untuk memberikan produk dan jasa yang ramah
21
menetapkan standar kinerja dan sustainability reporting kepada para
pemasok dan mata rantainya.
perusahaan untuk mengembangkan aspek-aspek kinerja sustainability
dan meminta perusahaan untuk membuat laporan pelaksanaan
sustainability.
e) Mekanisme lain adalah rating dan benchmaking, pajak dan subsidi, ijin-
ijin yang dapat diperdagangkan, serta kewajiban dan larangan.
f. Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan di Indonesia
Keberadaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan di Indonesia
memperoleh respon yang positif dari pemerintah ini terlihat dengan terbitnya
kebijakan pemerintah melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor. Kep-
236/MBU/2003, yang mengharuskan seluruh BUMN Untuk menyisihkan
sebagai labanya untuk pemberdayaan masyarakat yang dikenal dengan
Program Kemitraan danBina Lingkungan (PKBL), yang implementasinya
ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Menteri BUMN, SE No 433/MBU/20033
yang merupakan petunjuk pelaksanaan dari keputusan Menteri BUMN
tersebut. Adanya UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Adnya
UU yang di dalamnya memuat kewajiban perusahaan yang mengeksplotasi
sumber daya alam untuk melakukan Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan menjadi bukti keseriusan perhatian pemerintah terhadap isu
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan.
lagi menjadi sebuah wacana belaka, melainkan sudah masuk ke dalam
tatanan praktis. Sudah ada beberapa perusahaan di Indonesia yang mulai
mengimplementasikan program Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan
dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Sebagai contoh PT. Telkom,
program Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan PT. Telkom terfokus pada
tujuh bidang utama, yaitu kemitraan, pendidikan, kesehatan,bantuan
kemanusiaan dan bencana alam, kebudayaan dan keadapan, layanan
umum, dan lingkungan.
3. Kinerja Keuangan
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar.
keuangan adalah hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi
kinerja manajemen selama ini, apakah merka telah berkerja secara efektif
atau tidak.
keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba
ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang
baru terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan. Oleh karena
23
itu, rasio profabilitas ini sering disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja
manajemen.
analisis rasio keuangan. Salah satunya yang digunakan sebagai
pembanding untuk menilai kondisi suatu perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan (profitable) yaitu melalui analisis Rasio Profatibilitas.
b. Analisis Rasio Keuangan
analisis rasio keuangan yang dilakukan denga cara menelaah neraca,
laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari suatu periode
ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-
tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun.
Menurut Kasmir (2016:74), rasio keuangan dapat dikelompokkan ke
dalam lima macam kategori yaitu:
1) Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2) Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur salah sejauh mana efektivitas
penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.
3) Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4) Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan
menghasilkan laba (profitabilitas)
5) Rasio Pasar, yaitu rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif
terhadap nilai buku perusahaan.
dari kegiatan bisnis yang dilakukannya. Profitabilitas mengukur tingkat
keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas mencakup
seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai
penggunaan aset dan pasiva dalam suatu periode. Profitabilitas dapat
digunakan sebagai informasi bagi pemegang saham untuk melihat
keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk dividen. Investor
menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa besar perubahan
nilai atas saham yang dimiliki. Kreditor menggunakan profitabilitas untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar pokok dan bunga
pinjaman bagi kreditor. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap
profitabilitas diukur dengan membandingkan jumlah laba setelah pajak
dengan total aset.
mengetahui keuntungan kotor perusahaan yang berasal dari penjualan
setiap produknya. Rasio ini sangat dipengaruhi oleh harga pokok
penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit
margin akan menurun begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini
mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi
mengindikasi kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.
Formulasi dari gross profit margin adalah sebagai berikut :
Grass Profit Margin = × %
berkaitan dengan penjualan adalah menggunakan net profit margin atau
margin laba bersih. Net profit margin adalah ukuran profitabilitas
perusahaan dari penjualan setelah memperhitungkan semua biaya dan
pajak penghasilan. Formulasi dari net profit margin adalah sebagai berikut:
Net Profit Margin = × % Jika margin laba kotor tidak terlalu banyak berubah sepanjang
beberapa tahun tetapi margin laba bersihnya menurun selama periode
waktu yang sama, maka hal tersebut mungkin disebabkan karena biaya
penjualan, umum, dan administrasi yang terlalu tinggi jika dibandingkan
dengan penjualannya, atau adanya tarif pajak yang lebih tinggi. Di sisi lain,
jika margin laba kotor turun, hal tersebut mungkin disebabkan karena biaya
untuk memproduksi barang meningkat jika dibandingkan dengan
penjualannya.
3) Return On Investment (ROI) atau Return On Asset (ROA)
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan rasio yang terpenting
diantara rasio profitabilitas yang ada. ROA atau yang sering disebut ROI
diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak terhadap
total aktiva. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
Return On Asset = × % 4) Retrun On Equity
Menurut Kasmir (2016:204), ROE adalah perbandingan antara
jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan
26
jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dipihak lain atau
dengan kata lain rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu
perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk
menghasilkan keuntungan laba yang diperlukan untuk menghitung ROE
yaitu laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak
perseroan atau income tax (earning after tax/EAT).
Rumus dari ROE adalah:
digunakan untuk membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam
sebuah industri yang sama. ROE yang tinggi seringkali mencerminkan
penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen
biaya yang efektif. Akan tetapi, jika perusahaan tersebut telah memilih
untuk meningkatkan tingkat utang yang tinggi berdasarkan standar industri,
ROE yang tinggi hanyalah merupakan hasil dari asumsi resiko keuangan
yang berlebihan.
Kinerja Keuangan
dengan banyak stakeholders seperti karyawan, pemasok, investor,
pemerintah, konsumen, serta masyarakat. Untuk mempertahankan
eksistensinya perusahaan memerlukan dukungan stakeholders sehingga
aktivitas perusahaan harus mempertimbangkan persetujuan dari stakeholders.
Semakin kuat stakeholders, maka perusahaan harus semakin beradaptasi
27
untuk menanggapi banyak tuntutan yang dibuat oleh para pihak yang
berkepentingan (stakeholders), yaiu setiap kelompok dalam lingkungan luar
organisasi yang terkena tidakan dan keputusan organisasi Diharapkan
dengan memenuhi tuntutan para stakeholders dapat meningkatkan
penghasilan perusahaan.
secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Hal ini karena diduga
aktivitas Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan dapat menjadi elemen yang
menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada
manajemen resiko dan memelihara keuntungan jangka panjang bagi
perusahaan.
28
Tahun Judul Metode
Penelitian Hasil Penelitian
1 Rilla Gantino (2016) (Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, Vol. 3(2), 2016 Hal. 19- 32)
Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2014
Kuantitatif CSR berpengaruh postif signifikan terhadap return on equity. Hal ini berarti semakin tinggi pengungkapan CSR maka ROE akan semakin meningkat. Pengungkapan yang semakin luas memberikan sinyal positif kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan maupun para pemegang saham peusahaan. Semakin luas informasi yang disampaikan stakeholders akan lebih mempercayakan modal yang mereka tanamkan kepada perusahaaan, sehingga perusahaan akan lebih mudah untuk menggunakan modal tersebut untuk aktivitas perusahaan dalam rangka meningkatkan laba.
2 Anita Ludia Vivian Wauran (2016) (Jurnal EMBA, Vol.4 No.4, Desember 2016 Hal. 1126-1131)
Pentingnya Sistem Akuntansi Terhadap Pertanggung Jawaban Sosial Pada Suatu Perusahaan
Kualitatif Akuntansi pertanggung jawaban sosial merupakan alat yang sangat berguna bagi perusahaan dalam mengungkapkan aktivitas sosialnya di dalam laporan keuangan karena akan membantu pemakai laporan keuangan untuk menganalisis sejauh mana perhatian dan tanggung jawab sosial perusahaan dalam menjalankan bisnis.
3 Riswan Ludfi, Iqbal Firdausi (2017) (Jurnal Penelitian Imu Ekonomi WIGA, Vol 7, Maret 2017 Hal. 39-47)
Pengaruh Corporate Social Responcibilty Terhadap Kinerja Keuangan
Kuantitatif 1.Variabel-variabel CSR berpengaruh secara stimultan terhadap ROA dan Tobin’s Q melalui uji F.
2.Variabel employee berpengaruh positif terhadap kondisi peluang investasi atau pertumbuhan perusahaan.
29
4.Variabel environment tidak berpengaruh baik terhadap tingkat pengembalian maupun peluang investasi atau kondisi perusahaan.
4 Diny Dian Aryani (2014) (Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol 3 No. 2, 2014)
Analisis Pengungkapan Corporate Social Responcibilty Terhadap Kinerja Keuangan
Kuantitatif CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keruangan. Dengan kata lain, hubungan yang bersifat positif signifikan berarti aktivitas CSR yang dilakukan perusahaan pertambangan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan berupa keuntungan dan terciptanya keberlanjutan bagi perusahaan untuk berdiri dan berkembang dalam jangka panjang.
5 Mailani Hamdani (2014) (Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol. 10 No. 1, Maret 2014 Hal. 27- 36)
Hubungan Pengungkapan Corporate Social Responcibilty (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan dan Harga Saham pada Perusahaan LQ45
Deskriptif Kuantitaif
Pengungkapan CSR di dalam laporan tahunan berpengaruh signifkan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang direfleksikan oeh indikator current ratio. Hal ini berarti semakin pengungkapan CSR semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi akan memberikan sinyal kepada perusahaan lain bahwa mereka lebih baik daripada perusahaan lain dengan menlakukan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sosial.
6 Eka Nurmala Sari, Elizar Sinambela
Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab
30
(2008) (Jurnal Riset Akuntansi, Vol 8 No. 2, September 2008)
Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara)
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Masih rendahnya perhatian perusahaan perkebunan di Sumatera Utara dalam pengelolaan lingkungan. Walaupun dalam pengugnkapan cukup tinggi namun hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara nyata Kondisi ini disebabkan oleh rata-rata perusahaan belum maksimal dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam pengelolaan lingkungan. Ada biaya-biaya yang seharusnya tersedia dalam upaya pengeloalaan lingkungannya ternyata tidak dialokasikan.
7 Resta Puji Astuti, Isharijadi, dan Nik Amah (2017) (Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi, Vol. 5 No 1, Oktober 2017 Hal. 322-333)
Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Kinerja Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang dan Industri Tahun 2014-2016)
Kuantitatif Hasil pengujian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR perusahaan manufaktur sektor barang industri dan konsumsi di BEI periode 2014-2016. Hal tersebut dapat diartikan bahwa peningkatan perusahaan dengan kinerja keuangan yang diukur melalui proksi ROA, tidak mempengaruhi jumlah pengungkapan Corporate Social Responsibility yang diungkapkan oleh perusahaan.
8 Sri Fadilah (2009) (Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol 2 No. 2, Juli 2009 Hal. 117- 132)
Keberhasilan Kegiatan Corporate Social Responsibility Melalui Pengungkapan dan Audit Corporate Social Responcibility
Kualitatif Secara sempit, CSR dipersepsikan sebagai kegiatan donasi yang dilakukan oleh perusahaan (corporate philanthropy), sedangkan secara luas SCR pada hakikatnya merupakan suatu mekanisme pengintegrasian isu sosial dan isu lingkungan ke dalam operasi perusahaan dan kemudian mengkomunikasikan-nya
31
dengan para pemangku kepentingan. Dalam pengertian tersebut, CSR dianggap sebagai kerangka strategis baru untuk meningkatkan daya saing dan mencapai bisnis berkelanjutan.
9 Ni Luh Kade Merta Sari, I Gusti Ngurah Agung Suaryana (2013) (E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2, 2013 : 248- 257)
Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan dengan Kepemilikan Asing Sebagai Variabel Moderator
Kuantitatif CSR Berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan melakukan pengungkapan CSR, maka konsumen pun akan memberikan reaksi yang positi terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Ini akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu produk. Loyalitas konsumen inilah yang akan meningkatkan penjualan produk, yang berimbas pada peningkatan laba perusahaan.
10 I Nyoman Swastika Yoga Sindhupidha dan Geranta Wirawan Yasa (2013) (E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2, 2013 : 388- 405)
Pengaruh Corporate Social Responsibility pada Kinerja Perusahaan dan Implikasinya Terhadap Nilai Perusahaan
Kuantitaif Kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA tidak mampu memediasi hubungan antara corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. Karena posisi ROA belum mampu menggambarkan laba perusahaan yang sebenarnya. Adanya faktor lain yaitu arus kas bersih perusahaan yang diperhitungkan dalam kinerja keuangan perusahaan menyebabkan ROA tidak mampu memediasi hubungan CSR terhadap nilai perusahaan
32
meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaporannya dengan mengirimkan
signal melalui laporan, maka pengungkapan atau pelaporan perusahaan
mengenai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan Pertanggungjawaban
Sosial Perusahaan merupakan salah satu cara untuk mengirimkan signal
positif kepada stakeholders, pasar, dan juga masyarakat sekitar perusahaan.
Perusahaan yang telah menerapkan kebijakan formal berupa pelaporan
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan akan memberikan signal positif bagi
pasar, sehingga berdasarkan teori sinyal, perusahaan yang memberikan
informasi baik terhadap stakeholders akan memberikan sinyal positif terhadap
perusahaan tersebut.
antara perusahaan yang memiliki nilai tinggi dengan perusahaan yang
memiliki nilai rendah dengan mengobservasi kepemilikan struktur
permodalannya serta menandai valuasi tinggi untuk perusahaan yang hightly
levered. Ekuilibrium stabil karena perusahaan bernilai tidak dapat meniru
perusahaan yang lebih tinggi.
perusahaan dimana tanggungjawab perusahaan tidak hanya terbatas untuk
memaksimumkan laba dan kepetingan pemegang saham, namun juga harus
memperhatikan masyarakat, pelanggan, dan pemasok sebagai bagian dari
operasi perusahaan itu sendiri. Asusmsi teori stakeholder dibangun atas dasar
pernyataan bahwa perusahaan berkembang menjadi sangat besar dan
menyebabkan masyarakat menjadi sangat terkait dan memperhatikan
33
responsibilitas secara lebih luas dan tidak terbatas hanya kepada pemegang
saham. Begitupun dengan teori legitimasi
Cara pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan
dengan melakukan analisis rasio profitabilitas terhadap PT. Vale Indonesia
Tbk. seperti ROA dan ROE serta biaya-biaya yang dikeluarkan. Jika
pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan semakin baik kinerja
keuangan suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang
tinggi akan memberikan sinyal kepada perusahaan lain bahwa mereka lebih
baik daripada perusahaan lain dengan melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan lingkungan sosial.
3. Teori Stakeholder
Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial: 1. Laporan Tahunan 2. GRI 3. Sustainablity Reporting
PT Vale Indonesia Tbk
Manajemen berorientasi terhadap laba yang dihasilkan. Hal ini berarti
manajemen menpunyai persepsi bahwa laporan laba rugi mencerminkan
kinerja keuangan perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan
perusahaan yang dicerminkan melalui proksi ROA merupakan proksi variabel
kinerja keuangan perusahaan yang mengindikasikan adanya praktek
manajemen laba. Laba kinerja keuangan perusahaan yang mengindikasikan
adanya praktek manajemen laba. Laba yang dicerminkan dari perhitungan
rasio ROA belum mampu mencerminkan laba perusahaan yang sebenarnya.
Adanya faktor lain yang masih diperhitungkan dalam kinerja keuangan
perusahaan mengenai pengaruh Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan
terhadap kinerja keuangan. Disisi lain, Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan terbukti berpengaruh positif secara statistik pada kinerja
keuangan yang diproksikan dengan ROA dan berpengaruh positif pada nilai
perusahaan. Hipotesis dalam penelian ini adalah:
H1 : Pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset perusahaan.
ROE dengan Pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial
Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat
rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan
mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Jika investor ingin melihat
seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang akan
mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas,
terutama ROE, karena rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan
35
menghasilkan return bagi para investor. Semakin tinggi rasio ini, maka
semakin besar nilai profitabilitas perusahaan, yang pada akhirnya dapat
menjadi sinyal positif bagi investor dalam melakukan investasi untuk
memperoleh return tertentu. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H2 : Pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan
berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Equity perusahaan.
36
menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk
menilai karakteristik individu atau kelompok. Penelitian ini menekankan pada
pengujian variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data
dengan prosedur statistik.
perusahaan terhadap kinerja keuangan PT. Vale Indonesia Tbk dimulai
dengan mengumpulkan data, menyusun data, dan menganalisis data yang
masuk secara menyeluruh dan secara detail kemudian diuraikan sehingga
diperoleh gambaran dari hasil yang jelas.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang Penerapan Pertanggungjawaban Sosial
Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Vale Indonesia Tbk
dilaksanakan pada PT. Vale Indonesia Tbk sendiri, karena pabrik PT. Vale
Indonesia Tbk menghasilkan limbah yang berpengaruh pada masyarakat di
sekitarnya. Maka, perusahaan harus menerapkan akuntansi
pertanggungjawaban sosial untuk mengatasi isu lingkungan dan sosialnya
dan tentunya ini tergantung dari kinerja keuangannya. Penelitian ini akan
dilaksanakan dalam jangka waktu selama 2 bulan dimulai sejak bulan April
sampai bulan Juni 2018 atau setelah seminar proposal dilaksanakan.
37
1. Variabel Independen
penyebab timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel independen adalah Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban
Sosial. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan
CSRI (Corporate Social Responsibility Index) berdasarkan indikator GRI
G4 (Global Reporting Initiatives) dengan jumlah 91 pengungkapan yang
meliputi: ekonomi/economic (EC), lingkungan/environment (EN), praktek
tenaga kerja dan pekerjaan yang layak/labor practices (LP), hak asasi
manusia/human rights (HR), masyarakat/society (SO) dan tanggung jawab
produk/product responsibility (PR). Kemudian check list dilakukan dengan
melihat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam dimensi
ekonomi/economic (EC), lingkungan/environment (EN), praktek tenaga
kerja dan pekerjaan yang layak/labor practices (LP), hak asasi
manusia/human rights (HR), masyarakat/society (SO) dan tanggung jawab
produk/product responsibility (PR).
CSRI (Corporate Social Responsibility Index) berdasarkan indikator GRI
G4 (Global Reporting Initiatives) dengan rumus:
CSRIJ = ∑ × % CSRIJ : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan
∑Xij : Jumlah pengungkapan CSR perusahaan
Nij : Jumlah item untuk perusahaan sebesar 91 indikator
38
yang dipengaruhi akibat adanya variabel independen. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel dependen adalah Analisis Kinerja Keuangan yang
diukur dengan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE).
Rumusnya adalah sebagai berikut:
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan rasio
yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang ada. ROA diperoleh
dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak terhadap total
aktiva. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
Return On Asset = × % b. ROE (Return On Equity)
Rumus dari ROE adalah:
ROE = × % D. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau
yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud
bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas yang bisa berupa perilaku, kegiatan,
pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra, simpati-antipati, keadaan
batin, dan bisa juga berupa proses.
39
Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan PT Semen Tonasa
Pangkep selama 8 tahun berturut-turut dari tahun 2011-2018 dan juga
akuntansi pertanggungjawaban sosial yang diterapkan PT. Vale Indonesia
Tbk.
adalah dokumentasi data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan
keberlanjutan yang telah dikeluarkan perusahaan selama 8 tahun (2011-
2018). Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya
dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan
oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Data tersebut diperoleh melalui
perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk. Studi pustaka atau literatur melalui buku
teks, jurnal ilmiah, laporan keuangan artikel dan sumber tertulis lainnya yang
berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan juga dijadikan sumber
pengumpulan data.
dijadikan subjek penelitian, maka dilakukan perhitungan indeks CSR dengan
pengungkapan versi Global Reporting Initiative (GRI). Setelah itu dilakukan
perhitungan return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) selama 8 tahun
berturut-turut selama tahun 2011-2018. Setelah mendapatkan data ROE,
ROA, dan CSR selama 8 tahun berturut-turut maka data dimasukkan ke
dalam data induk.
karena menguji pengaruh pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban
sosial pada ROA dan ROE. Analisis regresi linear sederhana adalah suatu
proses melakukan estimasi untuk memperoleh suatu hubungan fungsional
antara variabel X dengan variabel acak Y. Analisis regresi linear sederhana
adalah analisis regresi antara satu variabel X dan satu variabel Y. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Pengungkapan CSR
Perusahaan (X) sedangkan variabel dependen adalah ROA (Y1) dan ROE
(Y2).
PT. Vale Indonesia Tbk. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua
sumber bukti, yakni :
a. Rekaman Arsip
terdiri dari :
1) Rekaman organisasi seperti profil dan sejarah PT. Vale Indonesia
Tbk.
3) Catatan di buku peneliti.
4) Sustainability Reporting PT. Vale Indonesia Tbk.
5) Laporan Keuangan PT. Vale Indonesia Tbk tahun 2011-2018
41
sumber bukti lainnya. Dimana hal ini akan memperkarya bukti-bukti yang
telah diperoleh oleh peneliti. Observasi ini dapat berupa peninjauan
langsung terkait dengan sustainability report pada PT. Vale Indonesia
Tbk yang diteliti oleh peneliti.
2. Penyeleksian Data
Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan akan diseleksi.
Kemudian akan dicocokkan dengan item-item berdasarkan tandar Global
Reporting Initiative. Apabila item tersebut diungkapkan dalam sustainability
reporting PT. Vale Indonesia Tbk maka dalam kolom cek list diberi tanda
( ). Jika tidak diungkapkan maka dalam kolom cek list diberi tanda ( − ).
Setelah itu jumlah item yang telah diungkapkan, dijumlahkan dan
dipersentasekan dengan perhitungan sebagai berikut:
CSRIJ = ∑ × % CSRIJ : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan
∑Xij : Jumlah pengungkapan CSR perusahaan
Nij : Jumlah item untuk perusahaan sebesar 91 indikator
3. Analisis Rasio ROA dan ROE
Data yang diperoleh dari laporan keuangan akan dihitung dengan
rumus rasio dibawah ini:
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan rasio yang terpenting
42
diantara rasio profitabilitas yang ada. ROA atau yang sering disebut ROI
diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak
terhadap total aktiva. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Menurut Horne dan Wachowictz (2009:117) rumus dari ROE adalah:
ROE = × % 4. Analisis Deskriptif
dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono
(2014:206) analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendekripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel independen dan variabel dependen. Dalam
analisis ini dilakukan pembahasan mengenai bagaimana penerapan
akuntansi pertanggungjawaban sosial terhadap kinerja keuangan pada PT.
Vale Indonesia Tbk, dengan rumus sebagai berikut:
Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan
atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata hitung (mean) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
n = Jumlah sampel atau banyak data
5. Uji Asumsi Klasik
Mengingat data penelitian yang digunakan adalah sekunder, maka
untuk memenuhi syarat yang ditentukan sebelum uji hipotesis melalui uji t
dan uji F maka perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik
yang digunakan yaitu normalitas, multikolinieritas, dan heterokedasitsitas
yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model regresi
linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribus normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang dimiliki distribusi
normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian
secara statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test of
Normality Kolomogrov-Smirnov dalam program SPSS. Dasar
pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas
(Asyntonic Signifance), yaitu :
1) Jika probabilitas >0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
normal.
2) Jika probabilitas <0.05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak
normal.
44
model regresi ditemukan ada atau tidaknya kolerasi anatara variabel
bebas. Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan terdapat problem
multikolinierita. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi
kolerasi diantara variabel independen. Jika terbukti ada multikolinieritas,
sebaiknya salah satu independen yang ada dikeluarkan dari model, lalu
pembuatan model regresi yang bebas diulang kembali. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dlihat dari besaran
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance Pedoman suatu model
regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai angka tolerance
mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak
terjadi gejala multikolinieritas. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:= atau = c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varian
residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.
Cara memproduksi ada tidaknya heterojedastisitas pada suatu model
dapat dilihat dengan pola gambar seaterplot, regresi yang tidak terjadi
heteroskedastisitas yaitu:
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar 0 (nol)
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja
45
bergelombang melebar kemudian menyempit kembali dan melebar
kembali.
6. Pengujian Hipotesis
dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menentukan atau
mengarahkan penyelidikan selanjutnya. Sebelum dilakukan pengujian perlu
dirumuskan terlebih dahulu bentuk hipotesis yang akan diuji berdasarkan
kerangka pemikiran peneliti yang dibangun pada kajian pustaka. Dalam
pengujian hipotesis kita mengenal beberapa langkah yang perlu ditempuh.
Langkah-langkah terdebut adalah :
2) Gunakan alpha untuk menentukan apakah data sampel akan
menguatkan penolakan terhadap H0
3) Analisis data sampel
a. Uji Regresi Linear Sederhana
Model persamaan dalam penelitian ini akuntansi
pertanggungjawaban sosial sebagai variabel bebas. Sedangkan kinerja
keuangan sebagai variabel terikat. Analisis regresi yang digunakan
adalah regresi linear sedehana dengan persamaan sebagai berikut:
Y1 = α + βX +
Y2 = α + βX +
α =Konstanta
Adapun uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Uji secara parsial (Uji t). Pengujian hipotesis dengan distribusi t
adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji
statistic. Tabel yang digunakan biasanya disebut dengan tabel t-student.
Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
hipotesis 1 dan hipotesis 2. Cara yang dilakukan untuk Uji t yaitu:
1) Membandingkan nilai statistic t dengan titik kritik menurut tabel.
Apabila nilai hasil t perhitungan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
t tabel, maka menerima hipotesis alternative yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen.
2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada
pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel
dependen. Sedangkan jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima
47
terhadap variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted ) Korelasi adalah hubungan keerata secara khusus antara dua
variabel atau lebih. Koefisien korelasi digunakan untuk menerangkan
keeratan hubungan antara variabel-variabel bebas (penerapan
pertanggungjawaban sosial perusahaan) dengan variabel terikat (ROA
dan ROE). Interprestasi koefisien korelasi apakah nilai R kuat apa lemah
adalah sebagai berikut:
b. 0,00 s/d 0,199: sangat lemah
c. 0,20 s/d 0,399: lemah
d. 0,4 s/d 0,59 : sedang
e. 0,6 s/d 0,799 : kuat
f. 0,8 s/d 1,00 : sangat kuat
Koefisien determinasi digunakan untuk menerangkan seberapa
besar pengaruh dari variabel bebas terhadap seluruh variabel terikat.
Dengan kata lain, koefisien determinasi menunjukkan ragam naik turun
X yang diterangkan oleh pengaruh linier Y. Bila nilai koefisien
determinasi sama dengan satu, berarti garis regresi yang berbentuk
cocok secara sempurna dengan nilai-nilai observasi yang diperoleh.
Semakin besar R2 semakin bagus garis regresi yang terbentuk.
Sebaliknya semakin kecil nilai R2 semakin tidak tepat garis regresi
tersebut dalam mewakili data hasil observasi.
48
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Vale sebelumnya bernama Companhia Vale do Rio Dece atau CVRD,
didirikan pada 1 Juni 1942 oleh pemerintah Federal Brasil. Pada tahun
1997, CVRD diprivatisasi di bawah Brazil Consortium. Sepuluh tahun
kemudian tepatnya tahun 2007, CVRD mengubah namanya menjadi Vale.
Setahun sebelumnya pemegang saham Inco secara resmi menyetujui
pengambilan oleh Vale, lewat pembelian saham senilai 18,9 miliar dollar
AS dan merupakan akuisisi termahal yang pernah dilakukan oleh
perusahaan Amerika Latin. Inco Limited bertransformasi menjadi Vale Inco
Limited. Selain memproduksi nikel, Vale juga meneliti, memproduksi dan
menjual tembaga, batubara, logam platinum, serta logam mulia. Vale juga
aktif di sektor logistik, energi, dan baja. Tepat pada tanggal 24 Januari
2012 PTI resmi berganti nama menjadi PT Vale Indonesia Tbk setelah
beroperasi selama 44 tahun di Sorowako.
PT Vale Indonesia Tbk merupakan salah satu produsen utama
nickel di dunia. Nickel adalah logam serbaguna yang penting bagi taraf
hidup yang semakin membaik dan bagi pertumbuhan ekonomi. Selama
lebih dari tiga dekade sejak kontrak karya ditandatangani dengan
Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1968, perseroan telah
49
keuntungan bagi para pemegang saham dan memberi sumbangan yang
positif kepada ekonomi Indonesia. Vale menghasilkan nickel dalam matte,
yaitu produk setengah jadi, dari bijih laterit di fasilitas pertambangan dan
pengolahan yang terpadu dekat Sorowako, Sulawesi Selatan. Keseluruhan
produksinya dijual dalam Dollar Amerika Serikat berdasarkan kontrak-
kontrak jangka panjang untuk diumurnikan di Jepang. Daya saing Vale
terletak pada cadangan bijih damla jumlah besar, tenaga kerja yang
terampil dan terlatih baik, listrik tenaga air berbiaya rendah, fasilitas
produksi yang modern dan pasar yang terjamin untuk produknyya.
Komposisi kepemilikan PT Vale Indonesia Tbk saat ini adalah:
a. Vale Inco Limited (dahulu CVRD Inco Limited) 60,80%
b. Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. 20,09%
c. Masyarakat (public Shareholders) 17,93%
d. Vale Inco Japan Limited (dahulu Inco TNC Limited) 0,54%
e. Mitsui & Co. Ltd. 0,36%
f. Sojitz Corporation (dahulu Nissho-Iwai, Ltd.) 0,14%
g. Sumitomo Corporation, 14%
a. Visi
dan pembangunan yang berkelanjutan.
dalam menciptakan nilai jangka panjang melalui kinerja dan kepedulian
terhadap manusia dan alam.
5) Tumbuh kembang bersama
a. Kantor Pusat Perusahaan
atau CEO yang mebawahi:
2) Vice President Administration and Service.
3) Vice President and Chief Financial Office
b. Kantor Kegiatan Operasional
terdiri atas:
membawahi departemen-departemen utama yaitu:
(f) Supply Chain Managament (SCM)
2) Kelompok Administrasi, dipimpin oleh Vice President Administration
and Service yang membawahi departemen-departemen penunjang
seperti:
(b) Environment, Health, and Safety
(c) Security and Plant Protection
3) Kelompok Keuangan, dipimpin oleh Vice President and Financial
Officer yang terdiri dari:
52
1. Penyeleksian Data
Kemudian akan dicocokkan dengan item-item berdasarkan standar Global
Reporting Initiative. Apabila item tersebut diungkapkan dalam sustainability
reporting PT. Vale Indonesia Tbk maka dalam kolom cek list diberi tanda
(). Jika tidak diungkapkan maka dalam kolom cek list diberi tanda (−).
Setelah itu jumlah item yang telah diungkapkan, dijumlahkan dan
dipersentasekan dengan perhitungan sebagai berikut:
CSRIJ = ∑ × % CSRIJ : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan
∑Xij : Jumlah pengungkapan CSR perusahaan
Nij : Jumlah item untuk perusahaan sebesar 91 indikator
Tabel 4.1 Coorporate Social Responsibility PT. Vale Indonesia Tbk.
URAIAN TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Kategori Ekonomi 9 8 6 6 5 1 1 4 Kategori Lingkungan 30 30 13 16 19 4 9 14 Kategori Sosial : Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja
15 15 6 8 12 1 − 4
Kategori Sosial : Hak Asasi Manusia 11 11 2 2 − − − 2
Kategori Sosial : Masyarakat 10 10 2 2 7 2 3 4
Kategori Sosial : Tangungjawab atas Produk
9 9 − − 2 − − 2
Total Pengungkapan Perusahaan 84 83 29 34 45 8 13 30
Total item CSR 91 Sumber: Sustainability Report PT. Vale Indonesia Tbk
54
2011 84 91 0,923076923
2012 83 91 0,912087912
2013 29 91 0,318681319
2014 34 91 0,373626374
2015 45 91 0,494505495
2016 8 91 0,087912088
2107 13 91 0,142857143
2018 30 91 0,32967033
Data yang diperoleh dari laporan keuangan PT. Vale Indonesia
Tbk. selama 8 tahun bertahun-tahun (2011-2018) akan dihitung dengan
rumus rasio dibawah ini:
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan rasio yang terpenting
diantara rasio profitabilitas yang ada. ROA atau yang sering disebut ROI
diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak
terhadap total aktiva. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Rumus dari ROE adalah:
Tabel 4.3 Laporan Keuangan PT Vale Indonesia Tbk.
TAHUN LABA BERSIH TOTAL ASET EKUITAS 2011 333.763 2.421.362 1.769.169 2012 5.519 2.333.080 1.721.434 2013 44.066 2.326.371 1.740.433 2014 172.271 2.334.190 1.785.353 2015 50.501 2.289.161 1.833.957 2016 1.906 2.225.492 1.834.589 2017 -15.271 2.184.559 1.819.367 2018 60.512 2.202.452 1.883.727
Sumber: Laporan Keuangan PT. Vale Indonesia Tbk.
Tabel 4.4 Kinerja Keuangan ROA dan ROE
ROA ROE 0,137841017 0,188655239 0,002365543 0,003206048 0,018941949 0,025318987 0,073803332 0,096491282 0,022060921 0,027536633 0,00085644 0,001038925
-0,006990427 -0,008393579 0,027474833 0,032123551
data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation),
dan nilai maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan
besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi
digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-
minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum populasi.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah ROA
( ), dan ROE ( ). Sedangkan variabel independen (x) adalah CSR
perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 8 tahun
yang diambil dari laporan keuangan tahunan periode 2011-2018. Berikut
56
penelitian ini.
Descriptive Statistics
Valid N
(listwise) 8
Berdasarkan tabel diatas kinerja keuangan diukur dengan Return
On Asset (ROA) dapat dilihat bahwa nilai terendah adalah sebesar -0,070.
Nilai tertinggi 0,1378 dan nilai rata-rata ROA adalah sebesar 0,034544
artinya data dari variabel ROA pada umumnya terletak pada 0,034544, dan
nilai standar deviasinya sebesar 0,0486330. Nilai rata-rata lebih kecil dari
standar deviasi yaitu 0, 034544<0, 0486330.
Variabel Corporate Social Responsibility disclosure dengan 91
item pengungkapan dan hasilnya diukur dengan skala rasio. Pada tabel
tersebut diketahui nilai maksimum sebesar 0,9231 dan nilai minimum
sebesar 0,0879 dengan standar deviasinya 0,3167401 serta rata-rata CSR
sebesar 0,447802. Hal tersebut menandakan perusahaan sudah
menerapkan CSR.
Descriptive Statistics
Valid N
(listwise) 8
dilihat bahwa nilai terendah adalah sebesar -0,0084. Nilai tertinggi yaitu
0,1887 dan nilai rata-rata ROE adalah sebesar 0,045747 yang artinya data
dari variabel ROE pada umumnya terletak pada 0,45747, dan nilai standar
deviasinya sebesar 0,0661945. Nilai rata-rata lebih kecil dari standar
deviasi yaitu 0, 045747<0,0661945.
Variabel Corporate Social Responsibility disclosure dengan 91
item pengungkapan dan hasilnya diukur dengan skala rasio. Pada tabel
tersebut diketahui nilai maksimum sebesar 0,9231 dan nilai minimum
sebesar 0,0879 dengan standar deviasinya 0,3167401 serta rata-rata CSR
sebesar 0,447802. Hal tersebut menandakan perusahaan sudah
menerapkan CSR.
yang diperlukan dalam regresi linear terpenuhi. Uji asumsi klasik meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model regresi
linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribus normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang dimiliki distribusi
normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian
secara statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test of
Normality Kolomogrov-Smirnov dalam program SPSS.
58
Sumber : Output SPSS 20
Sumber : Output SPSS 20
di antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka terdapat
multikolinieritas. Multikolinieritas juga dapat dilihat dengan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
b. Calculated from data.
b. Calculated from data.
Apabila nilai VIF > 10, terjadi multikolinieritas dan sebaliknya jika
nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan tabel
berikut nilai VIF dari semua variabel bebas menunjukkan di bawah 10
dengan demikian asumsi multikolinearitas terpenuhi.
Tabel 4.9 Hasil uji multikolienaritas (ROA)
Model Collinearity Statistics
Tabel 4.10 Hasil uji multikolienaritas (ROE)
Model Collinearity Statistics
c. Uji Heteroskedastisitas
residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.
Cara memproduksi ada tidaknya heterojedastisitas pada suatu model
dapat dilihat dengan pola gambar seaterplot, regresi yang tidak terjadi
heteroskedastisitas yaitu:
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar 0 (nol)
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh berpola
60
Uji Heteroskedastisitas (ROA)
Uji Heteroskedastisitas (ROE)
5. Pengujian Hipotesis
besarnya pengaruh beberapa variabel independen (x) terhadap variabel
dependen (y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen
adalah ROA ( ), dan ROE ( ). Sedangkan variabel independen adalah
61
CSR perusahaan (x). Bila diterapkan ke dalam model penelitian ini
sebagai berikut: (ROA) = α + β + ε (ROE) = α + β + ε Tabel 4.11
Tabel Persamaan Regresi (ROA) Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Berdasarkan analisis hasil regresi dari tabel 4.11 di atas, maka
bentuk persamaan regresi linearnya adalah sebagai berikut:
Y1 (ROA) = -0,003 + 0,083 (CSR)
Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai
konstanta mempunyai nilai sebesar 0,003 artinya jika Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam keadaan tetap atau bernilai nol (0), maka
nilai Return On Asset (ROA) adalah sebesar 0,083. Koefisien regresi
untuk Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 0,083 artinya jika
Return On Asset (ROA) meningkat 1% maka CSR mengalami
penurunan sebesar 8,3%.
Coefficientsa
62
Berdasarkan analisis hasil regresi dari tabel 4.12 di atas, maka
bentuk persamaan regresi linearnya adalah sebagai berikut:
Y2 (ROE) = -0,003 + 0,114 (CSR)
Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai
konstanta mempunyai nilai sebesar 0,003 artinya jika Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam keadaan tetap atau bernilai nol (0), maka
nilai Return On Equity (ROE) adalah sebesar 0,114. Koefisien regresi
untuk Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 0,114, artinya jika
Return On Equity (ROE) meningkat 1% maka CSR mengalami
penurunan sebesar 11,4%.
Adapun uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Uji secara parsial (Uji t). Pengujian hipotesis dengan distribusi t
adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji
statistic. Tabel yang digunakan biasanya disebut dengan tabel t-student.
Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
hipotesis 1 dan hipotesis 2. Cara yang dilakukan untuk Uji t yaitu, jika
nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh
secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen.
Sedangkan jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima berarti tidak ada
pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel
dependen.
63
Coefficientsa
CSR ,083 ,053 ,541 1,574 ,166 Sumber : Output SPSS 20
Berdasarkan pada tabel 4.13 berdasarkan nilai signifikan hasil
pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) memilki tingkat nilai signifikan sebesar 0,116 atau
0,116>0,05. Hal ini menujukkan bahwa variabel CSR tidak berpengaruh
terhadap ROA.
Coefficientsa
CSR ,114 ,071 ,548 1,604 ,160 Sumber : Output SPSS 20
Berdasarkan pada tabel 4.14 berdasarkan nilai signifikan hasil
pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) memilki tingkat nilai signifikan sebesar 0,160 atau
0,160>0,05. Hal ini menujukkan bahwa variabel CSR tidak berpengaruh
terhadap ROE.
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel
terikatnya dengan nilai antara 0-1 dimana nilai yang mendekati 1 berarti
semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians
variabel terikatnya.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
Sumber : Output SPSS 20
Dari hasil pengujian yang terlihat dari tabel 4.15 diperoleh nilai
Adjusted R square sebesar 0,174 yang menunjukkan bahwa variabel
ROA dapat dijelaskan oleh variabel CSR sebesar 17,4% sisanya
sebesar 82,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.
Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted ) ROE
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
Sumber : Output SPSS 20
Dari hasil pengujian yang terlihat dari tabel 4.16 diperoleh nilai
Adjusted R square sebesar 0,183 yang menunjukkan bahwa variabel
ROE dapat dijelaskan oleh variabel CSR sebesar 18,3% sisanya
sebesar 81,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.
65
1. Pengaruh Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap
ROA
apakah Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan berpengaruh
terhadap Return On Assets. Berdasarkan hasil pengujian pengaruh
variabel Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap
kinerja keuangan yang diukur dengan ROA, dapat diketahui bahwa
variabel ROA mempunyai nilai t sebesar 1,574 dengan ROA signifikansi
sebesar 0,166. Dengan tingkat probabilitas signifikansi yang lebih dari
batas nilai signifikansi (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA. Hal ini
berarti bahwa besar kecilnya ROA perusahaan tidak akan mempengaruhi
pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan.
Perusahaan yang memiliki asset yang besar belum tentu memperhatikan
atau memperlihatkan performance yang baik melalui kepeduliannya
terhadap lingkungan sosial. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa
hipotesis pertama (H1) ditolak.
perusahaan sangat menentukan kelansungan hidup perusahaan dan
mempengaruhi hubungan dengan stakeholder, membantu perusahaan
bertahan dan sukses. PT. Vale Indonesia Tbk. telah banyak melakukan
66
umum, memberikan beasiswa, dan bahkan mendapatkan penghargaan
mengenai lingkungan hidup dalam laporan tahunan perusahaan. Tapi tidak
semua yang diungkapkan dalam sustainability report perusahaan.
Walaupun pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial tidak
terlalu berpengaruh pada kinerja keuangan, PT. Vale Indonesia Tbk. telah
menunjukkan image positif pada stakeholders hingga perusahaan masih
berjalan dan tidak bangkrut.
Sindhupidha dan Geranta Wirawan Yasa (2013). Akan tetapi tidak sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Diny Dian Aryani (2014) dan Mailani
Hamdani (2014) yang menunjukkan pengaruh positif signifikan antara
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap Return On Asset (ROA).
2. Pengaruh Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap
ROE
apakah Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan berpengaruh
terhadap Return On Equity. Berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel
Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap kinerja
keuangan yang diukur dengan ROE, dapat diketahui bahwa variabel
ROE mempunyai nilai t sebesar 1,604 dengan ROE signifikansi sebesar
0,160. Dengan tingkat probabilitas signifikansi yang lebih dari batas nilai
signifikansi (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerapan
Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap
67
walaupun Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan
menunjukkan hasil positif, tetapi hasil tersebut tidak dapat meningkatkan
profitabilitas suatu perusahaan, namun mungkin dapat berperan dalam
menangani resiko kerusakaan evaluasi produk dalam jangka panjang.
Akan membutuhkan waktu yang jangka panjang untuk mengetahui efek
dari pembangunan reputasi yang baik bagi perusahaan yang memilih untuk
melakukan pengungkapan secara sukarela. Oleh karena itu, dapat
dinyatakan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak.
Upaya PT. Vale Indonesia Tbk. dalam memenuhi kebutuhan dan
keluhan masyarakat Sorowako menjadi motivator perubahan legitimasi
perusahaan yang jika tidak dipenuhi nantinya akan menjadi tekanan bagi
legitimasi perusahaan. Walaupun akuntansi pertanggungjawaban sosial
tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan,
setidaknya hasil penelitian ini selaras dengan teori legitimasi. Image
perusahaan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan dan
pengaruh hubungan dengan stakeholders, yang membantu perusahaan
untuk bertahan dan sukses. Sehingga bila persepsi masyarakat positif
maka akan berdampak positif sebagai respon dari masyarakat, dan
perusahaan berusaha untuk mendapatkan penghargaan serta selalu
merespon apabila terjadi komplain dari masyarakat.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Mukharomah dan Kesumaningrum (2014) dan I Nyoman Swastika Yoga
Sindhupidha dan Geranta Wirawan Yasa (2013). Akan tetapi tidak sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Kade Merta Sari, I Gusti
68
menunjukkan pengaruh positif signifikan antara Pertanggungjawaban
Sosial Perusahaan terhadap Return On Asset (ROA).
69
dapat disimpulkan bahwa :
pertanggungjawabansosial perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap
ROA (Return on Asset). Hal ini berarti bahwa besar kecilnya ROA
perusahaan tidak akan mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab
sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki asset
yang besar belum tentu memperhatikan atau memperlihatkan performance
yang baik melalui kepeduliannya terhadap lingkungansosial
2. Hasil dari pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa
pertanggungjawabansosial perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap
ROE (Return on Equity). Hasil penelitian menunjukkan walaupun
Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan menunjukkan hasil
positif, tetapi hasil tersebut tidak dapat meningkatkan profitabilitas suatu
perusahaan, tetapi mungkin dapat berperan dalam menangani resiko
kerusakaan evaluasi produk dalam jangka panjang. Akan membutuhkan
waktu yang jangka panjang untuk mengetahui efek dari pembangunan
reputasi yang baik bagi persuahaan yang memilih untuk memilih untuk
melakukan pengungkapan secara sukarela.
yang dapat diberikan kepada peneliti ini selanjutnya dengan harapan hasil
penelitian dikemudian bisa leih baik lagi, yaitu :
1. Diharapkan menambahkan variabel bebas lain seperti Good Corporate
Governance (GCG) dalam menilai adanya pengaruh terhadap kinerja
keuangan perusahaan, sehingga variabel independen tidak hanya satu.
Diharapkan da