penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial …

100
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Kasus pada PT. Vale Indonesia Tbk.) SKRIPSI Oleh REGITHA CAHYANI HALIK NIM 105730491814 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIALPERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

(Studi Kasus pada PT. Vale Indonesia Tbk.)

SKRIPSI

Oleh

REGITHA CAHYANI HALIK

NIM 105730491814

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR2020

Page 2: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

i

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIALTERHADAP KINERJA KEUANGAN(Studi Kasus pada PT. Vale Indonesia Tbk.)

SKRIPSI

Oleh

REGITHA CAHYANI HALIK

NIM 105730491814

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR2020

Page 3: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

ii

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIALTERHADAP KINERJA KEUANGAN(Studi Kasus pada PT. Vale Indonesia Tbk.)

SKRIPSI

OlehREGITHA CAHYANI HALIK

NIM 105730491814

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan

Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR2020

Page 4: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

iii

PERSEMBAHAN

Sujud syukur ku persembahkan pada ALLAH yang maha kuasa, berkat

dan rahmat detak jantung, denyut nadi, nafas dan putaran roda kehidupan yang

diberikan-Nya sehingga saat ini saya dapat mempersembahkan skripsi saya

pada orang-orang tersayang.

Kedua orang tua saya, bapak Halik dan Ibunda Martha Yahya Tercinta

yang tak pernah lelah membesarkan ku dengan penuh kasih sayang, serta

memberi dukungan, perjuangan, motivasi dan pengorbanan dalam hidup ini.

Terimakasih kepada pembimbing saya tercinta yang sudah membimbing

saya dalam penulisan skripsi ini. Terma kasih juga kepada saudari dan sahabat

saya yang selalu memberi semangat dan dukungan serta canda tawa, susah

senang dirasakan bersama dan sahabat yang lain yang tidak bisa disebutkan

satu-persatu. Terima kasih buat kalian semua.

MOTTO HIDUP

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari satu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain, dan hanya kepada ALLAH hendaknya kamu berharap”.

Berjalan dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,

bersabar dalam menghadapi cobaan.

Page 5: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …
Page 6: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …
Page 7: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …
Page 8: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan

salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para

keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai

manakala penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Penerapan Akuntansi

Pertanggungjawaban Sosial Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PT Vale

Indonesia Tbk)”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Halik dan ibu Martha Yahya yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus

tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penuilis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada :

Page 9: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

viii

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE,M.Si.Ak.CA, selaku Ketua Progam Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Moch Aris Pasigai, SE.,MM, selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Linda A. Razak, SE.,M.Si.Ak.CA, selaku Pembimbing II yang telah

berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Akuntansi Angkatan 2014 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Teman-teman mahasiswa Kelas AK7 Angkatan 2014 terutama sahabat akrab

yang selalu memberi motivasi juga penghilang stres dalam aktivitas studi

penulis.

10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya

sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Page 10: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

ix

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almameter Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 22 Januari 2020

Ragitha Cahyani Halik

Page 11: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

x

ABSTRAK

REGITHA CAHYANI HALIK, Tahun 2014. Analisis Penerapan AkuntansiPertanggungjawaban Sosial Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada PTVale Indonesia Tbk.), Skripsi Program Studi Akuntasi Fakultas Ekonomi danBisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I MohAris Pasigai dan Pembimbing II Linda A. Razak.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tanggung jawab sosialperusahaan terhadap kinerja keuangan PT. Vale Indonesia Tbk. Objek dalamPenelitian ini adalah perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk. Jenis Penelitian yangdigunakan adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan deskriptif kuantitatif.Dalam penelitian ini kinerja keuangan diukur dengan ROA dan ROE sebagaidependen, dan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur denganCSRI sebagai independen. Data yang digunakan yaitu Sustainability Reportingdan Laporan Keuangan tahun 2011 sampai 2018 PT. Vale Indonesia Tbk. yangdidapatkan dari laporan tahunan perusahaan. Sedangkan teknik analisis datayang digunakan dalam penelitian adalah uji asumsi data dan penguji hipotesisyang menggunakan analisis regresi sederhana, uji statistik t, dan uji koefisiendeterminasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pertanggungjawabansosial perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuanganperusahaan yang diukur dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity(ROE).

Kata Kunci : Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan, ROA, ROE

Page 12: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

xi

ABSTRAC

REGITHA CAHYANI HALIK, 2014. Analysis of the Implementation ofSocial Responsibility Accounting for Financial Performance (Case Study at PTVale Indonesia Tbk.), Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics andBusiness, Muhammadiyah University, Makassar. Supervised by Supervisor I Moch ArisPasigai and Supervisor II Linda A. Razak.

This study aims to examine the effect of corporate social responsibilityon the financial performance of PT. Vale Indonesia Tbk. The object of thisresearch is the company PT. Vale Indonesia Tbk. This type of research is a casestudy research with a quantitative descriptive approach. In this study financialperformance is measured by ROA and ROE as dependent, and the application ofcorporate social responsibility is measured by CSRI as independent. The dataused are Sustainability Reporting and Financial Reports from 2011 to 2018 PT.Vale Indonesia Tbk. obtained from the company's annual report. While the dataanalysis technique used in the study is the data assumption test and hypothesistest which uses simple regression analysis, t-test statistics, and the coefficient ofdetermination test.

The results showed that the application of corporate social responsibility)did not significantly influence the company's financial performance as measuredby Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE).

Keyword : Corporate Social Responbility, ROA, ROE

Page 13: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR/BAGAN........................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian............................................................................... 8

II. LANDASAN TEORI................................................................................ 9

A. Ground Theory..................................................................................... 9

1. Teori Legitimasi ............................................................................... 9

2. Teori Stakeholder ............................................................................ 9

B. Landasan Teori.................................................................................... 10

Page 14: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

xiii

1. Laporan Keuangan .......................................................................... 10

a. Pengertian Laporan Keuangan.................................................... 10

b. Tujuan Laporan Keuangan.......................................................... 11

c. Sifat Laporan Keuangan.............................................................. 12

d. Jenis-Jenis Laporan Keuangan................................................... 12

2. Corporate Social Responsibility ....................................................... 14

a. Pengertian Corporate Social Responsibility................................. 14

b. Manfaat Corporate Social Responsibility ..................................... 14

c. Konsep Tripple Bottom ................................................................ 17

d. Prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility ........................... 18

e. Pengungkapan Corporate Social Responsibility .......................... 19

f. Penerapan Corporate Social Responsibility di Indonesia ............. 21

3. Kinerja Keuangan ............................................................................ 22

a. Pengertian Kinerja Keuangan...................................................... 22

b. Analisis Rasio Keuangan ............................................................ 23

c. Rasio Profatibilitas....................................................................... 24

4. Hubungan Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan.......... 26

C. Penelitian Terdahulu............................................................................ 28

D. Kerangka Pikir ..................................................................................... 32

E. Hipotesis.............................................................................................. 34

III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 36

A. Jenis Penelitian.................................................................................... 36

B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 36

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran.................................... 37

D. Objek Penelitian .................................................................................. 38

Page 15: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

xiv

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 39

F. Teknik Analisis ..................................................................................... 40

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 48

A. Gambaran Umum Objek Penelitian...................................................... 48

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)......................................................... 53

C. Analisis Data dan Interpretasi (Pembahasan) ...................................... 65

V. PENUTUP ................................................................................................ 69

A. Kesimpulan.......................................................................................... 69

B. Saran................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 71

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 73

Page 16: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Matriks Operasionalisasi Variabel 27

Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu 28

Tabel 4.1 Coorporate Social Responsibility PT. Vale Indonesia Tbk. 53

Tabel 4.2 Pengungkapan CSR 54

Tabel 4.3 Laporan Keuangan PT Vale Indonesia Tbk. 55

Tabel 4.4 Kinerja Keuangan ROA dan ROE 55

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ROA 56

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif ROE 56

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Uji Normalitas ROA

Uji Normalitas ROE

58

58

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolienaritas ROA 59

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolienaritas ROE 59

Tabel 4.11 Tabel Persamaan Regresi ROA 61

Tabel 4.12 Tabel Persamaan Regresi ROE 61

Tabel 4.13 Uji statistik t (Parsial) ROA 63

Tabel 4.14 Uji statistik t (Parsial) ROE 63

Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted ) ROA 64

Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted ) ROE 64

Page 17: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir 33

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Vale Indonesia Tbk 52

Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas (ROA) 60

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas (ROE) 60

Page 18: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Indeks CSR Berdasarkan GRI 74

Lampiran 2 Laporan Keberlanjutan PT. Vale Indonesia Tbk. 82

Lampiran 3 Laporan Keuangan PT. Vale Indonesia Tbk. 83

Lampiran 4 Biografi Penulis 84

Page 19: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input)

dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk

menghasilkan barang dan jasa (output) kepada pelanggan. Tujuan utama

perusahaan adalah mencari laba yang semaksimal mungkin. Mencapai tujuan

tersebut manajemen harus dapat mengelola peusahaan secara efektif dan

efisien demi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan memiliki fungsi

yang begitu besar bagi masyarakat sehingga memudahkan perusahaan untuk

menjalankan aktivitasnya.

Misi perusahaan agar dapat menghasilkan laba yang sebesar-

besarnya membuat perusahaan mencari peluang guna mencapai tujuan

tersebut dengan bebagai cara sehingga akhirnya dapat berdampak negatif

bagi lngkungannya. Dampak negatif tersebut antara lain polusi udara,

keracunan, ekploitasi sumber daya alam, kebisingan yang dihasilkan oleh

mesin produksi dan lain-lain. Dampak negatif tersebut jika tidak dikontrol

maka akan merugikan masyarakat dan lingkungannya. Dampak ini disebut

social cost. Sebagai bukti nyata ada beberapa kasus yang terkait dengan

ketidakpuasan publik atas aktivitas perusahaan di Indonesia, seperti yang

dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawa Timur, Newmont

Minahasa Raya di Buyat Sulawesi dan PT. Freeport di Irian Jaya.

Namun tidak semua perusahaan berdampak negatif seperti yang

disebutkan diatas, yaitu hanya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-

Page 20: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

2

besarnya. Akan tetapi banyak perusahaan yang memberikan layanan yang

memuaskan masyarakat sekitarnya untuk dapat melangsungkan aktivitas

perusahaan, sehingga membuat masyarakat lebih memperhatikan lingkungan

sekitarnya. Jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan kelangsungan

hidupnya, maka perusahaan tersebut harus memperhatikan “3P” yaitu

keuntungan (profit), masyarakat (peple), dan lingkungan (planet).

Profit atau keuntungan menjadi tujuan utama dan terpenting dalam

setiap kegiatan usaha. Peningkatan produktivitas bisa diperoleh dengan

memperbaiki manajemen kerja mulai penyerdehanaan proses, mengurangi

aktivitas yang tidak efisien, menghemat waktu proses dan pelayanan. People

atau masyarakat merupakan stakeholder yang sangat penting bagi

perusahaan, karena dukunga masyarakat sangat diperlukan bagi keberadaan,

kelangsungan hidup, dan perkembangan perusahaan. Maka dari itu

perusahaan perlu berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat

sebesar-besarnya kepada masyarakat. Perusahaan perlu untuk melakukan

kegiatan yang dapat menyentuh kebutuhan masyarakat. Planet atau

lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang dalam

kehidupan manusia. Karena semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia

sebagai makhluk hidup selalu berkaitan dengan lingkungan misalnya air yang

diminum, udara yang dihirup, dan seluruh peralatan yang digunakan

semuanya berasal dari lingkungan. Lingkungan juga merupakan suatu aspek

yang harus diperhatikan dengan seksama. Bagaimana suatu perusahaan

dapat hidup berkelanjutan jika perusahaan juga ikut melestarikan lingkungan

yang berada di sekitar perusahaan.

Page 21: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

3

Kebanyakan orang beranggapan bahwa perusahaan industri dapat

memberikan banyak dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Mereka

beranggapan bahwa perusahaan tersebut dapat mensejahterakan mereka

mulai dari membuka lapangan pekerjaan, memproduksi barang, memberikan

kontribusi bagi pajak Negara sebagai salah satu wujud menambah

penghasilan Negara, serta menyediakan anggaran untuk sumbangan apabila

masyarakat membutuhkan. Selain itu perusahaan dapat memberikan dampak

yang baik untuk mensejahterakan masyarakat sekitarnya.

Penelitian dari Anita Ludia Vivian Wauran (2016) mengenai

pentingnya sistem akuntansi terhadap pertanggungjawaban sosial pada suatu

perusahaan menyimpulkan bahwa akuntansi sosial masih menjadi pro dan

kontra di dunia akuntansi sampai saat ini mengingat masih terdapat pro dan

kontra tentang sejauh mana perusahaan harus bertanggung jawab kepada

lingkungan sosialnya. Akuntansi pertanggungjawaban sosial merupakan alat

yang sangat berguna bagi perusahaan dalam mengungkapkan aktivitas

sosialnya di dalam laporan keuangan karena akan membantu pemakai

laporan keuangan untuk menganalisis sejauh mana perhatian dan tanggung

jawab sosial perusahaan dalam menjalankan bisnis.

Bagaimana dengan Indonesia, sebagai Negara berkembang dengan

tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tidak kecil, Indonesia

membutuhkan peran yang besar dari kalangan swasta untuk menyelesaikan

masalah sosial. Hal ini terjadi karena peran Negara masih sangat minimal

dalam menyelesaikan masalah sosial sehingga CSR merupakan salah satu

jawaban atas solusi permasalahan sosial yang dihadapi oleh Indonesia.

Page 22: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

4

Aktivitas CSR berdampak secara tidak langsung terhadap kinerja

perusahaan. Hal ini karena diduga aktivitas CSR dapat menjadi elemen yang

menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada

manajemen resiko dan memelihara keuntungan jangka panjang bagi

perusahaan. Penelitian dari Mailani Hamdani (2014) menjelaskan bahwa

pengungkapan CSR di dalam laporan tahunan berpengaruh signifkan

terhadap kinerja keuangan perusahaan yang direfleksikan oeh indikator

current ratio. Hal ini berarti semakin pengungkapan CSR semakin baik kinerja

keuangan suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang

tinggi akan memberikan sinyal kepada perusahaan lain bahwa mereka lebih

baik daripada perusahaan lain dengan melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan lingkungan sosial.

Secara sempit, CSR dipersepsikan sebagai kegiatan donasi yang

dilakukan oleh perusahaan (corporate philanthropy), sedangkan secara luas

CSR pada hakikatnya merupakan suatu mekanisme pengintegrasian isu

sosial dan isu lingkungan ke dalam operasi perusahaan dan kemudian

mengkomunikasikan-nya dengan para pemangku kepentingan. Dalam

pengertian tersebut, CSR dianggap sebagai kerangka strategis baru untuk

meningkatkan daya saing dan mencapai bisnis berkelanjutan. (Sri Fadilah :

2009)

Penelitian dari I Nyoman Swastika Yoga Sindhupidha dan Geranta

Wirawan Yasa (2013) mengemukakan bahwa kinerja keuangan perusahaan

yang diproksikan dengan ROA tidak mampu memediasi hubungan antara

corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan. Karena posisi ROA

belum mampu menggambarkan laba perusahaan yang sebenarnya. Adanya

Page 23: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

5

faktor lain yaitu arus kas bersih perusahaan yang diperhitungkan dalam

kinerja keuangan perusahaan menyebabkan ROA tidak mampu memediasi

hubungan CSR terhadap nilai perusahaan. Sama seperti penelitian dari Resta

Puji Astuti, Isharijadi, dan Nik Amah (2017) hasil pengujian menunjukkan

bahwa kinerja perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR

perusahaan manufaktur sektor barang industri dan konsumsi di BEI periode

2014-2016. Hal tersebt dapat diartikan bahwa peningkatan perusahaan

dengan kinerja keuangan yang diukur melalui proksi ROA, tidak

mempengaruhi jumlah pengungkapan Corporate Social Responsibility yang

diungkapkan oleh perusahaan.

Penelitian ini akan membahas aktivitas sosial pada PT Semen

Tonasa Pangkep, sebuah perusahaan yang cukup dikenal di Indonesia.

Perusahaan ini menerapkan akuntansi pertanggungjawaban pada

peusahaannya, tanggung jawab sosial perusahaan seperti memperbaiki jalan

masyarakat mempengaruhi biaya-biaya dalam laporan keuangannya. Dan

penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan akuntansi tanggungjawab

sosial perusahaan dalam menilai kinerja keuangan.

Penelitian Eka Nurmala Sari, Elizar Sinambela (2008) pada

Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara menyimpulkan bahwa variabel

biaya pengelolaan lingkungan mempunyai pengaruh namun tidak signifikan

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Masih rendahnya perhatian

perusahaan perkebunan di Sumatera Utara dalam pengelolaan lingkungan.

Walaupun dalam pengungkapan cukup tinggi namun hal tersebut tidak

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara nyata. Kondisi ini

disebabkan oleh rata-rata perusahaan belum maksimal dalam menyediakan

Page 24: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

6

sarana dan prasarana dalam pengelolaan lingkungan. Ada biaya-biaya yang

seharusnya tersedia dalam upaya pengeloalaan lingkungannya ternyata tidak

dialokasikan

Penelitian yang dilakukan Rilla Gantino (2016) menyatakan bahwa

CSR berpengaruh postif signifikan terhadap return on equity. Hal ini berarti

semakin tinggi pengungkapan CSR maka ROE akan semakin meningkat.

Pengungkapan yang semakin luas memberikan sinyal positif kepada pihak-

pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan maupun para pemegang

saham peusahaan. Semakin luas informasi yang disampaikan stakeholders

akan lebih mempercayakan modal yang mereka tanamkan kepada

perusahaaan, sehingga perusahaan akan lebih mudah untuk menggunakan

modal tersebut untuk aktivitas perusahaan dalam rangka meningkatkan laba.

Menanggulangi perkembangan bisnis baru, diakui bahwa tanggung

jawab sosial perusahaan yang dikenal sebagai Corporate Social

Responsibility (CSR) adalah kewajiban perusahaan. Bilamana kewajiban ini

dikaitkan dengan fungsi perusahaan maka CSR harus dilakukan secara

sukarela bukan karena paksaan dari luar.

Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia pun telah mengakomodasi tentang akuntansi pertanggungjawaban

sosial yaitu dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 paragraph

ke-9 : “Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan

mengenai laporan lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added

statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup

memegang peranan penting bagi industri yang menganggap pegawai sebagai

kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting”.

Page 25: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

7

Penelitian dari Diny Dian Aryani (2014) tentang pengungkapan CSR

berpengaruh pada kinerja keuangan dengan tolak ukur retrun on equity pada

perusahaan pertambangan periode 2010-2012 menyimpulkan bahwa CSR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keruangan. Dengan kata

lain, hubungan yang bersifat positif signifikan berarti aktivitas CSR yang

dilakukan perusahaan pertambangan menimbulkan dampak positif bagi

perusahaan berupa keuntungan dan terciptanya keberlanjutan bagi

perusahaan untuk berdiri dan berkembang dalam jangka panjang.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka peneliti

bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Akuntansi

Pertanggungjawaban Sosial Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Kasus

Pada PT Vale Indonesia Tbk)”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan

pada PT Vale Indonesia Tbk berpengaruh terhadap ROA?

2. Apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan

pada PT Vale Indonesia Tbk berpengaruh terhadap ROE?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

tugas akhir ini adalah

1. Untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban

sosial perusahaan pada PT Vale Indonesia Tbk. dapat memberikan

pengaruh terhadap ROA.

Page 26: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

8

2. Untuk mengetahui apakah penerapan akuntansi pertanggungjawaban

sosial perusahaan pada PT Vale Indonesia Tbk. dapat memberikan

pengaruh terhadap ROE.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Bagi Penulis

Untuk mengetahui bagaimana aktivitas sosial dari PT Vale Indonesia

Tbk dan mengetahui kinerja keuangan PT Vale Indonesia Tbk. dengan

menerapkan tanggung jawab sosial pada perusahaanya.

2. Bagi Instusi

Sebagai informasi untuk Instusi lain tentang bagaimana aktifitas

sosial pada PT Vale Indonesia Tbk. sebagai perwujudan dari

pertanggungjawaban sosial perusahaan. Serta mengetahui tentang

penyusunan laporan keuangan untuk menunjukkan tanggung jawab sosial

dan kinerja keuangan PT Vale Indonesia Tbk.

3. Bagi Perusahaan

Dapat menjadi salah satu informasi tentang bagaimana aktivitas

sosial PT Vale Indonesia Tbk. serta penyajian laporan dari biaya-biaya sosial

sebagai pelengkap laporan keuangan untuk menunjukkan tanggung jawab

sosial PT Vale Indonesia Tbk.

Page 27: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ground Theory

1. Teori Legitimasi

Teori legitimasi merupakan salah satu teori yang banyak dikutip

dalam area akuntansi lingkungan dan sosial. Teori legitimasi menawarkan

suatu mekanisme yang kuat untuk memahami pengingkapan sosial dan

lingkungan yang dibuat oleh perusahaan. Legitimasi dapat dianggap sebagai

menyamakan persepsi atau asumsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh

suatu entitas adalah merupakan tindakan yang diinginkan, pantas ataupun

sesuai dengan sistem norma, nilai, kepercayaan, dan definisi yang

dikembangkan secara sosial (Suchman, 1995). Perusahaan menggunakan

laporan tahunan untuk menggambarkan kesan dan tanggung jawab

lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat. Dengan adanya

penerimaan masyarakat tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai

perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Kemudian dapat

mendorong atau membantu investor dalam melakukan keputusan investasi.

2. Teori Stakeholder

Teori stakeholder adalah teori yang menggambarkan kepada pihak

mana saja perusahaan bertanggungjawab (Freeman, 1984). Perushaan tidak

hanya sekedar bertanggungjawab para pemilik (stakeholder) sebagaimana

terjadi selama ini, namun bergrser menjadi lebih luas yaitu sampai ranah

sosial kemasyarakatan (stakeholder) selanjutnya disebut tanggungjawab

sosial. Fenomena seperti itu terjadi, karena adanya tuntutan masyarakat

Page 28: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

10

akibat negative externalities yang timbul serta ketimpangan sosial yang

terjadi. Dengan demikian, stakeholder merupakan pihak internal maupun

eksternal, seperti pemerintah, perusahaan pesaing, masyarakat sekitar,

lingkungan internasional, lembaga diluar perusahaan (LSM dan sejenisnya),

lembaga pemerhati lingkungan, para pekerja perusahaan, kaum minoritas,

dan lain sebagainya yang keberadaanya sangat mempengaruhi dan

dipengaruhi perusahaan.

Teori ini dapat dinyatakan sebagai teori yang melandasi akan adanya

CSR, dimana penerapan teori stakeholder tersebut yaitu dengan

melaksanakan beberapa kegiatan kepada stakeholders, mulai dari melakukan

kegiatan yang dapat menyejahterakan masyarakat dan perbaikan lingkungan,

pemberian beasiswa untuk anak-anak tidak mampu, pemberian dana untuk

pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa atau fasilitas

masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak

khususnya untuk masyarakat yang berada pada lingkup perusahaan berada.

B. Landasan Teori

1. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan secara sederhana menurut Kasmir

(2016:7) adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan

saat ini atau dalam satu periode tertentu

Laporan keuangan menurut Harahap (2013:105) yaitu

menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pada saat

tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analisis, laporan keuangan

Page 29: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

11

merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi

ekonomis suatu perusahaan.

Laporan keuangan menurut Werner. R. Murhadi (2013:1) adalah

laporan yang berisi informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan

kepada pihak pengguna yang bermanfaat dalam pembuatan putusan

ekonomi.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang menunjukkan kondisi

keuangan perusahaan saat ini yang berguna dalam proses pembuatan

keputusan ekonomi.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Kasmir (2016:11) diantaranya :

1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimilik

perusahaan saat ini.

2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh

pada suatu periode tertentu.

4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.

5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap

aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu

periode.

7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

Page 30: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

12

c. Sifat Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2016:12) laporan keuangan memiliki dua sifat yaitu :

1) Bersifat Historis

Artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu

atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya laporan

keuangan disusun berdasarkan data satu atau beberapa tahun ke

belakang (tahun periode sebelumnya).

2) Bersifat Menyeluruh

Artinya laporan keuangan disusun dengan standar yang telah ditetapkan.

Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak

lengkap) tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan

suatu perusahaan.

d. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2016:28) dalam praktiknya, secara umum ada 5

macam jenis laporan keuangan yang biasa disusun yaitu :

1) Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan (balance sheet) merupakan laporan yang

menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari

posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta)

dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.

2) Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang

menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Di

dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-

sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah

Page 31: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

13

biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dari

jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih yang disebut laba

atau rugi.

3) Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi jumlah dan

jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga

menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan

modal di perusahaan.

4) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek

yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh

langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan kas terdiri dari arus

kas masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode

tertentu. Kas masuk terdiri dari uang yang masuk ke perusahaanm seperti

hasil penjualan atau penerimaan lainnya, sedangkan kas keluar merupakan

jumlah-jumlah pengeluaran dan jenis-jenis pengeluarannya seperti

pembayaran biaya operasional perusahaan.

5) Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan

informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan

tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan

keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dulu sehingga jelas.

Page 32: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

14

2. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

a. Pengertian Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

Mardikanto (2014:84) menyatakan bahwa tanggung jawab

perusahaan dalam konsep CSR tidak hanya meliputi lingkungan

perusahaan, namun CSR memiliki bidang dan gagasan yang cukup luas

mengenai etika serta keberlanjutan di tingkat pasar dan lokal. Masyarakat

yang demokratis, CSR digunakan sebagai pelindung citra perusahaan,

dimana perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan

dengan menciptakan etika bisnis berkelanjutan.

ISO 26000 mengenai Guidance on Social Responcibility,

merumuskan definisi dan pedoman Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

yang menjadi standar internasional adalah tanggung jawab sebuah

organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan

kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan pada lingkungan yang

diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan

pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,

mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan sejalan dengan hukum

yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi

dengan organsasi secara menyeluruh.

b. Manfaat Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan merupakan sebuah

komitmen untuk mensehjahterakan masyarakat dan lingkungan melalui

praktik bisnis yan dilakukan oleh organisasi. Mardikanto (2014:132),

menyatakan bahwa manfaat Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan tidak

hanya dirasakan oleh pemerintah dan korporasi, tetapi juga dirasakan juga

Page 33: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

15

oleh masyarakat. Berikut ini adalah mafaat Pertanggungjawaban Sosial

Perusahaan:

1) Manfaat Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan bagi Masyarakat

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan merupakan sebuah

investasi demi pertumbuhan dan keberlangsungan perusahaan sebagai

sarana meraih keuntungan. Penerapan Pertanggungjawaban Sosial

Perusahaan akan memperoleh banyak manfaat bagi masyarakat

(komunitas) dalam bentuk :

a) Peluang terciptanya lapangan pekerjaan, kesempatan kerja,

pengalaman kerja dan pelatihan,

b) Pendanaan investasi komunitas, memperoleh donasi, pengembangan

infrastuktur,

c) Keahlian komersial,

d) Kompetisi teknis dan personal individual pekerja yang terlibat,

e) Representasi bisnis sebagai promosi bagi prakarsa-prakarsa komunitas

2) Manfaat Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan bagi Pemerintah

Pengalaman menunjukkan bahwa dengan menerapkan

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan dapat memberikan banyak

kontribusi pada pemerintah, dalam bentuk :

a) Dukungan pembiayaan,dalam hal ini kaitannya dengan penanggulangan

kemiskinan.

b) Dukungan sarana dan prasarana, misalnya dalam bidang kesehatan,

pendidikan, agama, olahraga, kesenian dan sebagainya, yang dilakukan

melalui kegiatan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan.

Page 34: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

16

c) Dukungan keahlian, hal ini dicerminkan melalui keterlibatan personil

perusahaan pada kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat.

d) Keterlibatan LSM dalam kegiatan Pertanggungjawaban Sosial

Perusahaan merupakan pembelajaran dalam menumbuhkan,

menggerakan, dan memelihara partisipasi masyarakat dalam

pembangunan.

3) Manfaat Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan bagi Korporasi

Perusahaan yang menerapkan Pertanggungjawaban Sosial

Perusahaan dengan benar akan mendapatkan dampak positif bagi

sustainability (keberlangsungan) perusahaan. Mardikanto (2014:136)

menyatakan terdapat 7 manfaat Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

bagi korporasi atau perusahaan, antara lain :

a) Meningkatkan citra perusahaan,

b) Memperkuat “brand” perusahaan,

c) Membedakan perusahaan dengan pesaingnya (different),

d) Menghasilkan inovasi dan pembelajaran untuk meningkatkan pengaruh

perusahaan,

e) Mengembangkan kerjasama dengan stakeholder.

Jadi dapat dikatakan bahwa Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

adalah tanggung jawab lingkungan (sosial dan fisik) oleh sebuah organisasi

baik itu perusahaan maupun instansi untuk membangun kualitas yang lebih

baik melalui praktik yang etis, transparan, serta memberi kontribusi kepada

pembangunan berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat sesuai dengan

norma yang sesuai dengan norma hukum yang berlaku dan memiliki

tanggung jawab terhadap para stakeholders.

Page 35: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

17

c. Konsep Triple Bottom Line

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian

perusahaan yang didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom

lines oleh John Elkington (1997) :

1) Profit, merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap

kegiatan usaha. Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari

keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan

berkembang. Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit

antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi

baiya, sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat

memberikan nilai tambah semaksimal mungkin.

2) People, Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan

manusia. Menyadari bahwa masyarakat sekitar perusahaan merupakan

salah satu stakeholders penting bagi perusahaan, karena dukungan

masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan

hidup, dan perkembangan perusahaan. Maka sebagai bagian yang tak

terpisahkan dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu

berkomitmen untuk berupaya memberikan manfaat sebesar-besarnya

kepada masyarakat. Misalnya, pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar

perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan, serta penguatan

ekonomi lokal.

3) Planet, Hubungan perusahaan dengan lingkungan adalah hubungan sebab

akibat, dimana jika perusahaan merawat lingkungan maka lingkungan akan

memberikan manfaat kepada perusahaan. Sudah kewajiban perusahaan

untuk peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan keragaman

Page 36: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

18

hayati. Misalnya, penghijauan lingkungan hidup, perbaikan pemukiman,

serta pengembangan pariwisata (ekoturisme).

d. Prinsip-prinsip Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

Good Corporate Governance (GCG) merupakan suatu prinsip

tanggung jawab praktik pengelolaan perusahaan dengan

mempertimbangkan pemenuhan kepentingan seluruh stakeholders. Untung

(2014:7) menyatakan secara umum terdapat 4 prinsip mengenai GCG,

antara lain :

1) Accountability (Akuntabilitas)

Prinsip ini mewajibkan pimpinan perusahaan bertanggung jawab atas

keberhasilan pengelolaan perusahaan untuk mewujudkan tujuan dari

perusahaan tersebut.

2) Transparancy (Keterbukaan)

Dengan adanya informasi yang akurat dan dapat diaudit oleh pihak ketiga

yang independen sebagai laporan kepada para investor, sehingga investor

dapat mengetahui perkembangan dan kemerosotan perusahaan.

3) Fairness (Kewajaran)

Hal ini memberikan perlindungan terhadap kepentingan minoritas,

khususnya pada pemegang saham minoritas untuk mendapatkan

perlakuan yang adil.

4) Responsibility (Tanggung jawab)

Prinsip tanggung jawab menegaskan pada konsep fiduciary duty dari pihak

manajemen untuk lebih mematuhi aturan-aturan yang ada dalam

pengelolaan perusahaan.

Page 37: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

19

Berdasarkan prinsip tersebut, maka yang memiliki hubungan erat

dengan pelaksanaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan yaitu prinsip

responsibility (tanggung jawab). Prinsip ini lebih mengedepankan

kepentingan stakeholders. Sedangkan prinsip lainnya seperti

accountability, transparancy, dan fairness hanya mementingkan

kelangsungan perusahaan pada kepentingan stakeholders.

e. Pengungkapan Corporate Social Responsibility

1) Global Reporting Initiative (GRI)

Global Reporting Initiative (GRI) merupakan suatu jaringan organisasi

non-pemerintahan yang bertujuan untuk mendorong sustainabilitas

korporasi dan pelaporan tata kelola, sosial, dan lingkungan. GRI

menghasilkan kerangka konseptual, prinsip-prinsip, pedoman dan

indikator-indikator yang diterima umum secara global untuk mendorong

organisasi agar lebih transparan dan agar bisa lebih transparan juga bisa

digunakan untuk mengukur dan melaporkan kinerja sosial, lingkungan dan

ekonomi organisasi dalam suatu media pelaporan yang terintegrasi yang

disebut Sustainability Reporting.

Global Reporting Initiative mengidentifikasi informasi yang relevan

dan material di kebanyakan organisasi serta kepentingan dari kebanyakan

pemilik kepentingan kepentingan dalam melaporkan tiga tipe standar

pengungkapan:

a) Strategi dan Profil : Pengungkapan yang membentuk kesleuruhan

konteks untuk dapat memahami kinerja organisasi, seperti strategi yang

dimiliki, profil, dan tata kelola.

Page 38: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

20

b) Pendekatan Manajemen : Pengungkapan yang mencakup mengenai

bagaimana sebuah organisasi menggunakan topik tertentu untuk

memberikan konteks dalam memahami kinerja pada sebuah bidang

spesifik tertentu.

c) Indikator Kinerja : Indikator yang memberikan perbandingan informasi

terkait kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi.

2) Sustainability Report

Sustainability Reporting adalah pelaporan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mengukur, mengungkapkan (disclose), serta upaya

perusahaan untuk menjadi perusahaan yang akuntabel bagi seluruh

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk tujuan kinerja perushaan

menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Bapepam-LK telah mengeluarkan aturan yang mengharuskan

perusahaan publik untuk mengungkapkan pelaksanaan kegiatan

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan di dalam laporan tahunannya.

Melalui penerapan Susainibility Reporting diharapkan perusahaan dapat

berkembang secara berkelanjutan (sustainable growth) yang didasarkan

atas etika bisnis (business ethics).

Proses penyajian Sustainability Reporting dilakukan melalui lima

mekanisme, yaitu

a) Penyusunan kebijakan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan

membuat kebijakan yang berkaitan dengan sustainability development,

kemudian mempublikasikan kebijakan tersebut beserta dampaknya.

b) Tekanan pada rantai pemasok (supply chain). Harapan masyarakat

pada perusahaan untuk memberikan produk dan jasa yang ramah

Page 39: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

21

lingkungan juga memberikan tekanan pada perusahaan untuk

menetapkan standar kinerja dan sustainability reporting kepada para

pemasok dan mata rantainya.

c) Keterlibatan stakeholders.

d) Voluntary codes. Dalam mekanisme ini, masyarakat meminta

perusahaan untuk mengembangkan aspek-aspek kinerja sustainability

dan meminta perusahaan untuk membuat laporan pelaksanaan

sustainability.

e) Mekanisme lain adalah rating dan benchmaking, pajak dan subsidi, ijin-

ijin yang dapat diperdagangkan, serta kewajiban dan larangan.

f. Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan di Indonesia

Keberadaan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan di Indonesia

memperoleh respon yang positif dari pemerintah ini terlihat dengan terbitnya

kebijakan pemerintah melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor. Kep-

236/MBU/2003, yang mengharuskan seluruh BUMN Untuk menyisihkan

sebagai labanya untuk pemberdayaan masyarakat yang dikenal dengan

Program Kemitraan danBina Lingkungan (PKBL), yang implementasinya

ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Menteri BUMN, SE No 433/MBU/20033

yang merupakan petunjuk pelaksanaan dari keputusan Menteri BUMN

tersebut. Adanya UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Adnya

UU yang di dalamnya memuat kewajiban perusahaan yang mengeksplotasi

sumber daya alam untuk melakukan Pertanggungjawaban Sosial

Perusahaan menjadi bukti keseriusan perhatian pemerintah terhadap isu

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan.

Page 40: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

22

Di Indonesia konsep Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan buka

lagi menjadi sebuah wacana belaka, melainkan sudah masuk ke dalam

tatanan praktis. Sudah ada beberapa perusahaan di Indonesia yang mulai

mengimplementasikan program Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Sebagai contoh PT. Telkom,

program Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan PT. Telkom terfokus pada

tujuh bidang utama, yaitu kemitraan, pendidikan, kesehatan,bantuan

kemanusiaan dan bencana alam, kebudayaan dan keadapan, layanan

umum, dan lingkungan.

3. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi (2013:239) pengertian dari kinerja adalah suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan

secara baik dan benar.

Menurut Kasmir (2016:196) mengenai hasil pengukuran kinerja

keuangan adalah hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi

kinerja manajemen selama ini, apakah merka telah berkerja secara efektif

atau tidak.

Selanjutnya Kasmir (2016:197) menjelaskan bahwa kegagalan atau

keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba

ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang

baru terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan. Oleh karena

Page 41: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

23

itu, rasio profabilitas ini sering disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja

manajemen.

Dengan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode

pengukuran kinerja keuangan dapat digunakan dengan menggunakan

analisis rasio keuangan. Salah satunya yang digunakan sebagai

pembanding untuk menilai kondisi suatu perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan (profitable) yaitu melalui analisis Rasio Profatibilitas.

b. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan menurut Subramnyam (2014:35), adalah

analisis rasio keuangan yang dilakukan denga cara menelaah neraca,

laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari suatu periode

ke periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-

tiap akun dari tahun ke tahun atau selama beberapa tahun.

Menurut Kasmir (2016:74), rasio keuangan dapat dikelompokkan ke

dalam lima macam kategori yaitu:

1) Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2) Rasio Aktivitas, yaitu rasio yang mengukur salah sejauh mana efektivitas

penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.

3) Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

4) Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan

menghasilkan laba (profitabilitas)

5) Rasio Pasar, yaitu rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif

terhadap nilai buku perusahaan.

Page 42: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

24

c. Rasio Profatibilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba

dari kegiatan bisnis yang dilakukannya. Profitabilitas mengukur tingkat

keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas mencakup

seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai

penggunaan aset dan pasiva dalam suatu periode. Profitabilitas dapat

digunakan sebagai informasi bagi pemegang saham untuk melihat

keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk dividen. Investor

menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa besar perubahan

nilai atas saham yang dimiliki. Kreditor menggunakan profitabilitas untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar pokok dan bunga

pinjaman bagi kreditor. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap

profitabilitas diukur dengan membandingkan jumlah laba setelah pajak

dengan total aset.

1) Grass Profit Margin

Gross profit margin atau margin laba kotor digunakan untuk

mengetahui keuntungan kotor perusahaan yang berasal dari penjualan

setiap produknya. Rasio ini sangat dipengaruhi oleh harga pokok

penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit

margin akan menurun begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini

mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksi

mengindikasi kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.

Formulasi dari gross profit margin adalah sebagai berikut :

Grass Profit Margin = × %

Page 43: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

25

2) Net Profit Margin

Pengukuran yang lebih spesifik dari rasio profitabilitas yang

berkaitan dengan penjualan adalah menggunakan net profit margin atau

margin laba bersih. Net profit margin adalah ukuran profitabilitas

perusahaan dari penjualan setelah memperhitungkan semua biaya dan

pajak penghasilan. Formulasi dari net profit margin adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin = × %Jika margin laba kotor tidak terlalu banyak berubah sepanjang

beberapa tahun tetapi margin laba bersihnya menurun selama periode

waktu yang sama, maka hal tersebut mungkin disebabkan karena biaya

penjualan, umum, dan administrasi yang terlalu tinggi jika dibandingkan

dengan penjualannya, atau adanya tarif pajak yang lebih tinggi. Di sisi lain,

jika margin laba kotor turun, hal tersebut mungkin disebabkan karena biaya

untuk memproduksi barang meningkat jika dibandingkan dengan

penjualannya.

3) Return On Investment (ROI) atau Return On Asset (ROA)

ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan rasio yang terpenting

diantara rasio profitabilitas yang ada. ROA atau yang sering disebut ROI

diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak terhadap

total aktiva. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

Return On Asset = × %4) Retrun On Equity

Menurut Kasmir (2016:204), ROE adalah perbandingan antara

jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan

Page 44: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

26

jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dipihak lain atau

dengan kata lain rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu

perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk

menghasilkan keuntungan laba yang diperlukan untuk menghitung ROE

yaitu laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak

perseroan atau income tax (earning after tax/EAT).

Rumus dari ROE adalah:

ROE = × %Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas

investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan seringkali

digunakan untuk membandingkan dua atau lebih perusahaan dalam

sebuah industri yang sama. ROE yang tinggi seringkali mencerminkan

penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen

biaya yang efektif. Akan tetapi, jika perusahaan tersebut telah memilih

untuk meningkatkan tingkat utang yang tinggi berdasarkan standar industri,

ROE yang tinggi hanyalah merupakan hasil dari asumsi resiko keuangan

yang berlebihan.

4. Hubungan Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Terhadap

Kinerja Keuangan

Dalam menjalankan kegiatan operasinya, perusahaan berhadapan

dengan banyak stakeholders seperti karyawan, pemasok, investor,

pemerintah, konsumen, serta masyarakat. Untuk mempertahankan

eksistensinya perusahaan memerlukan dukungan stakeholders sehingga

aktivitas perusahaan harus mempertimbangkan persetujuan dari stakeholders.

Semakin kuat stakeholders, maka perusahaan harus semakin beradaptasi

Page 45: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

27

dengan stakeholders. Berdasarkan teori stakeholders, perusahaan memilih

untuk menanggapi banyak tuntutan yang dibuat oleh para pihak yang

berkepentingan (stakeholders), yaiu setiap kelompok dalam lingkungan luar

organisasi yang terkena tidakan dan keputusan organisasi Diharapkan

dengan memenuhi tuntutan para stakeholders dapat meningkatkan

penghasilan perusahaan.

Aktivitas Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan berdampak

secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Hal ini karena diduga

aktivitas Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan dapat menjadi elemen yang

menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada

manajemen resiko dan memelihara keuntungan jangka panjang bagi

perusahaan.

Tabel 2.1

Matriks Operasionalisasi Variabel

Variabel IndikatorSkala

Pengukuran

Return On Asset

(Y1)ROA = × 100% Rasio

Return On Equity

(Y2)ROE = × 100% Rasio

Pengungkapan

CSR (X)CSRIJ = × 100% Rasio

Page 46: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

28

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian TerdahuluNo Nama &

TahunJudul Metode

PenelitianHasil Penelitian

1Rilla Gantino(2016)(JurnalDinamikaAkuntansidan Bisnis,Vol. 3(2),2016 Hal. 19-32)

PengaruhCorporate SocialResponsibilityTerhadap KinerjaKeuanganPerusahaanManufaktur yangTerdaftar di BursaEfek Indonesiaperiode 2008-2014

Kuantitatif CSR berpengaruh postifsignifikan terhadap return onequity. Hal ini berartisemakin tinggipengungkapan CSR makaROE akan semakinmeningkat. Pengungkapanyang semakin luasmemberikan sinyal positifkepada pihak-pihak yangberkepentingan terhadapperusahaan maupun parapemegang sahampeusahaan. Semakin luasinformasi yang disampaikanstakeholders akan lebihmempercayakan modal yangmereka tanamkan kepadaperusahaaan, sehinggaperusahaan akan lebihmudah untuk menggunakanmodal tersebut untukaktivitas perusahaan dalamrangka meningkatkan laba.

2Anita LudiaVivianWauran(2016)(JurnalEMBA, Vol.4No.4,Desember2016 Hal.1126-1131)

Pentingnya SistemAkuntansiTerhadapPertanggungJawaban SosialPada SuatuPerusahaan

Kualitatif Akuntansi pertanggungjawaban sosial merupakanalat yang sangat bergunabagi perusahaan dalammengungkapkan aktivitassosialnya di dalam laporankeuangan karena akanmembantu pemakai laporankeuangan untukmenganalisis sejauh manaperhatian dan tanggungjawab sosial perusahaandalam menjalankan bisnis.

3Riswan Ludfi,Iqbal Firdausi(2017)(JurnalPenelitianImu EkonomiWIGA, Vol 7,Maret 2017Hal. 39-47)

PengaruhCorporate SocialResponcibiltyTerhadap KinerjaKeuangan

Kuantitatif 1.Variabel-variabel CSRberpengaruh secarastimultan terhadap ROAdan Tobin’s Q melalui uji F.

2.Variabel employeeberpengaruh positifterhadap kondisi peluanginvestasi ataupertumbuhan perusahaan.

Page 47: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

29

No Nama &Tahun

Judul MetodePenelitian

Hsil Penelitian

3.Variabel community tidakberpengaruh terhadappeluang investasi ataupertumbuhan perusahaan,sehingga dapatdisimpulkan komunitaseksternal sepertipelanggan, serikat, ataumasyarakat tidak terlaluberpengaruh dalamkeputusan berinvestasi

4.Variabel environment tidakberpengaruh baik terhadaptingkat pengembalianmaupun peluang investasiatau kondisi perusahaan.

4Diny DianAryani (2014)(Jurnal Ilmudan RisetAkuntansi,Vol 3 No. 2,2014)

AnalisisPengungkapanCorporate SocialResponcibiltyTerhadap KinerjaKeuangan

Kuantitatif CSR berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerjakeruangan. Dengan kata lain,hubungan yang bersifatpositif signifikan berartiaktivitas CSR yang dilakukanperusahaan pertambanganmenimbulkan dampak positifbagi perusahaan berupakeuntungan dan terciptanyakeberlanjutan bagiperusahaan untuk berdiri danberkembang dalam jangkapanjang.

5MailaniHamdani(2014)(JurnalOrganisasidanManajemen,Vol. 10 No.1, Maret2014 Hal. 27-36)

HubunganPengungkapanCorporate SocialResponcibilty(CSR) TerhadapKinerja Keuangandan Harga Sahampada PerusahaanLQ45

DeskriptifKuantitaif

Pengungkapan CSR didalam laporan tahunanberpengaruh signifkanterhadap kinerja keuanganperusahaan yangdirefleksikan oeh indikatorcurrent ratio. Hal ini berartisemakin pengungkapan CSRsemakin baik kinerjakeuangan suatu perusahaanPerusahaan yang memilikitingkat likuiditas yang tinggiakan memberikan sinyalkepada perusahaan lainbahwa mereka lebih baikdaripada perusahaan laindengan menlakukan kegiatanyang berhubungan denganlingkungan sosial.

6Eka NurmalaSari, ElizarSinambela

PengaruhPengungkapanTanggung Jawab

Kuantitaif Variabel biaya pengelolaanlingkungan mempunyaipengaruh namun tidak

Page 48: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

30

No Nama &Tahun

Judul MetodePenelitian

Hasil Penelitian

(2008)(Jurnal RisetAkuntansi,Vol 8 No. 2,September2008)

Sosial PerusahaanTerhadap KinerjaKeuanganPerusahaan(Studi Empiris padaPerusahaanPerkebunan diSumatera Utara)

signifikan terhadap kinerjakeuangan perusahaan.Masih rendahnya perhatianperusahaan perkebunan diSumatera Utara dalampengelolaan lingkungan.Walaupun dalampengugnkapan cukup tingginamun hal tersebut tidakmempengaruhi kinerjakeuangan perusahaansecara nyata Kondisi inidisebabkan oleh rata-rataperusahaan belum maksimaldalam menyediakan saranadan prasarana dalampengelolaan lingkungan. Adabiaya-biaya yang seharusnyatersedia dalam upayapengeloalaan lingkungannyaternyata tidak dialokasikan.

7Resta PujiAstuti,Isharijadi,dan NikAmah (2017)(ForumIlmiahPendidikanAkuntansi,Vol. 5 No 1,Oktober2017 Hal.322-333)

Pengaruh KinerjaLingkungan danKinerja PerusahaanTerhadapPengungkapanCorporate SocialResponsibility(Studi Kasus padaPerusahaanManufaktur SektorBarang dan IndustriTahun 2014-2016)

Kuantitatif Hasil pengujian menunjukkanbahwa kinerja perusahaantidak berpengaruh terhadappengungkapan CSRperusahaan manufaktursektor barang industri dankonsumsi di BEI periode2014-2016. Hal tersebutdapat diartikan bahwapeningkatan perusahaandengan kinerja keuanganyang diukur melalui proksiROA, tidak mempengaruhijumlah pengungkapanCorporate SocialResponsibility yangdiungkapkan olehperusahaan.

8Sri Fadilah(2009)(JurnalTelaah &RisetAkuntansi,Vol 2 No. 2,Juli 2009Hal. 117-132)

KeberhasilanKegiatan CorporateSocialResponsibilityMelaluiPengungkapan danAudit CorporateSocialResponcibility

Kualitatif Secara sempit, CSRdipersepsikan sebagaikegiatan donasi yangdilakukan oleh perusahaan(corporate philanthropy),sedangkan secara luas SCRpada hakikatnya merupakansuatu mekanismepengintegrasian isu sosialdan isu lingkungan ke dalamoperasi perusahaan dankemudianmengkomunikasikan-nya

Page 49: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

31

No Nama &Tahun

Judul MetodePenelitian

Hasil Penelitian

dengan para pemangkukepentingan. Dalampengertian tersebut, CSRdianggap sebagai kerangkastrategis baru untukmeningkatkan daya saingdan mencapai bisnisberkelanjutan.

9Ni Luh KadeMerta Sari, IGusti NgurahAgungSuaryana(2013)(E-JurnalAkuntansiUniversitasUdayana 3.2,2013 : 248-257)

PengaruhPengungkapanCSR TerhadapKinerja KeuangandenganKepemilikan AsingSebagai VariabelModerator

Kuantitatif CSR Berpengaruh positifterhadap kinerja keuangan.Dengan melakukanpengungkapan CSR, makakonsumen pun akanmemberikan reaksi yangpositi terhadap produk yangdihasilkan oleh perusahaanitu sendiri. Ini akanmeningkatkan loyalitaskonsumen terhadap suatuproduk. Loyalitas konsumeninilah yang akanmeningkatkan penjualanproduk, yang berimbas padapeningkatan labaperusahaan.

10I NyomanSwastikaYogaSindhupidhadan GerantaWirawanYasa (2013)(E-JurnalAkuntansiUniversitasUdayana 4.2,2013 : 388-405)

PengaruhCorporate SocialResponsibility padaKinerja Perusahaandan ImplikasinyaTerhadap NilaiPerusahaan

Kuantitaif Kinerja keuanganperusahaan yang diproksikandengan ROA tidak mampumemediasi hubungan antaracorporate socialresponsibility terhadap nilaiperusahaan. Karena posisiROA belum mampumenggambarkan labaperusahaan yangsebenarnya. Adanya faktorlain yaitu arus kas bersihperusahaan yangdiperhitungkan dalam kinerjakeuangan perusahaanmenyebabkan ROA tidakmampu memediasihubungan CSR terhadapnilai perusahaan

Page 50: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

32

D. Kerangka Penelitian

Berdasarkan signaling theory perusahaan pelapor dapat

meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaporannya dengan mengirimkan

signal melalui laporan, maka pengungkapan atau pelaporan perusahaan

mengenai aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan Pertanggungjawaban

Sosial Perusahaan merupakan salah satu cara untuk mengirimkan signal

positif kepada stakeholders, pasar, dan juga masyarakat sekitar perusahaan.

Perusahaan yang telah menerapkan kebijakan formal berupa pelaporan

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan akan memberikan signal positif bagi

pasar, sehingga berdasarkan teori sinyal, perusahaan yang memberikan

informasi baik terhadap stakeholders akan memberikan sinyal positif terhadap

perusahaan tersebut.

Teori ini akan mengungkapkan bahwa investor dapat mebedakan

antara perusahaan yang memiliki nilai tinggi dengan perusahaan yang

memiliki nilai rendah dengan mengobservasi kepemilikan struktur

permodalannya serta menandai valuasi tinggi untuk perusahaan yang hightly

levered. Ekuilibrium stabil karena perusahaan bernilai tidak dapat meniru

perusahaan yang lebih tinggi.

Teori stakeholder berhubungan dengan konsep tanggungjawab sosial

perusahaan dimana tanggungjawab perusahaan tidak hanya terbatas untuk

memaksimumkan laba dan kepetingan pemegang saham, namun juga harus

memperhatikan masyarakat, pelanggan, dan pemasok sebagai bagian dari

operasi perusahaan itu sendiri. Asusmsi teori stakeholder dibangun atas dasar

pernyataan bahwa perusahaan berkembang menjadi sangat besar dan

menyebabkan masyarakat menjadi sangat terkait dan memperhatikan

Page 51: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

33

perusahaan, sehingga perusahaan perlu menujukan akuntabilitas serta

responsibilitas secara lebih luas dan tidak terbatas hanya kepada pemegang

saham. Begitupun dengan teori legitimasi

Cara pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan

dengan melakukan analisis rasio profitabilitas terhadap PT. Vale Indonesia

Tbk. seperti ROA dan ROE serta biaya-biaya yang dikeluarkan. Jika

pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan semakin baik kinerja

keuangan suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang

tinggi akan memberikan sinyal kepada perusahaan lain bahwa mereka lebih

baik daripada perusahaan lain dengan melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan lingkungan sosial.

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

Ground Theory:1. Signaling Theory2. Teori Legitimasi

3. Teori Stakeholder

Kinerja Keuangan:1. ROA2. ROE

Akuntansi PertanggungjawabanSosial:1. Laporan Tahunan2. GRI3. Sustainablity Reporting

PT Vale Indonesia Tbk

Page 52: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

34

E. Hipotesis

ROA dengan Pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial

Manajemen berorientasi terhadap laba yang dihasilkan. Hal ini berarti

manajemen menpunyai persepsi bahwa laporan laba rugi mencerminkan

kinerja keuangan perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan

perusahaan yang dicerminkan melalui proksi ROA merupakan proksi variabel

kinerja keuangan perusahaan yang mengindikasikan adanya praktek

manajemen laba. Laba kinerja keuangan perusahaan yang mengindikasikan

adanya praktek manajemen laba. Laba yang dicerminkan dari perhitungan

rasio ROA belum mampu mencerminkan laba perusahaan yang sebenarnya.

Adanya faktor lain yang masih diperhitungkan dalam kinerja keuangan

perusahaan mengenai pengaruh Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

terhadap kinerja keuangan. Disisi lain, Pertanggungjawaban Sosial

Perusahaan terbukti berpengaruh positif secara statistik pada kinerja

keuangan yang diproksikan dengan ROA dan berpengaruh positif pada nilai

perusahaan. Hipotesis dalam penelian ini adalah:

H1 : Pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan

berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset perusahaan.

ROE dengan Pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial

Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat

rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan

mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Jika investor ingin melihat

seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang akan

mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas,

terutama ROE, karena rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan

Page 53: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

35

menghasilkan return bagi para investor. Semakin tinggi rasio ini, maka

semakin besar nilai profitabilitas perusahaan, yang pada akhirnya dapat

menjadi sinyal positif bagi investor dalam melakukan investasi untuk

memperoleh return tertentu. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H2 : Pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan

berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Equity perusahaan.

Page 54: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah studi kasus deskriptif kuantitatif yang bertujuan

menjelaskan fenomena yang ada dengan menggunakan angka-angka untuk

menilai karakteristik individu atau kelompok. Penelitian ini menekankan pada

pengujian variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data

dengan prosedur statistik.

Peneliti melakukan penelitian penerapan tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap kinerja keuangan PT. Vale Indonesia Tbk dimulai

dengan mengumpulkan data, menyusun data, dan menganalisis data yang

masuk secara menyeluruh dan secara detail kemudian diuraikan sehingga

diperoleh gambaran dari hasil yang jelas.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang Penerapan Pertanggungjawaban Sosial

Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Vale Indonesia Tbk

dilaksanakan pada PT. Vale Indonesia Tbk sendiri, karena pabrik PT. Vale

Indonesia Tbk menghasilkan limbah yang berpengaruh pada masyarakat di

sekitarnya. Maka, perusahaan harus menerapkan akuntansi

pertanggungjawaban sosial untuk mengatasi isu lingkungan dan sosialnya

dan tentunya ini tergantung dari kinerja keuangannya. Penelitian ini akan

dilaksanakan dalam jangka waktu selama 2 bulan dimulai sejak bulan April

sampai bulan Juni 2018 atau setelah seminar proposal dilaksanakan.

Page 55: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

37

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Variabel Independen

Variabel independen, yaitu variabel yang mempengaruhi atau

penyebab timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel independen adalah Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban

Sosial. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan

CSRI (Corporate Social Responsibility Index) berdasarkan indikator GRI

G4 (Global Reporting Initiatives) dengan jumlah 91 pengungkapan yang

meliputi: ekonomi/economic (EC), lingkungan/environment (EN), praktek

tenaga kerja dan pekerjaan yang layak/labor practices (LP), hak asasi

manusia/human rights (HR), masyarakat/society (SO) dan tanggung jawab

produk/product responsibility (PR). Kemudian check list dilakukan dengan

melihat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam dimensi

ekonomi/economic (EC), lingkungan/environment (EN), praktek tenaga

kerja dan pekerjaan yang layak/labor practices (LP), hak asasi

manusia/human rights (HR), masyarakat/society (SO) dan tanggung jawab

produk/product responsibility (PR).

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan

CSRI (Corporate Social Responsibility Index) berdasarkan indikator GRI

G4 (Global Reporting Initiatives) dengan rumus:

CSRIJ =∑ × %CSRIJ : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan

∑Xij : Jumlah pengungkapan CSR perusahaan

Nij : Jumlah item untuk perusahaan sebesar 91 indikator

Page 56: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

38

2. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang muncul atau variabel

yang dipengaruhi akibat adanya variabel independen. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel dependen adalah Analisis Kinerja Keuangan yang

diukur dengan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE).

Rumusnya adalah sebagai berikut:

a. ROA (Return On Asset)

ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan rasio

yang terpenting diantara rasio profitabilitas yang ada. ROA diperoleh

dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak terhadap total

aktiva. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

Return On Asset = × %b. ROE (Return On Equity)

Rumus dari ROE adalah:

ROE = × %D. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau

yang menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud

bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas yang bisa berupa perilaku, kegiatan,

pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra, simpati-antipati, keadaan

batin, dan bisa juga berupa proses.

Page 57: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

39

Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan PT Semen Tonasa

Pangkep selama 8 tahun berturut-turut dari tahun 2011-2018 dan juga

akuntansi pertanggungjawaban sosial yang diterapkan PT. Vale Indonesia

Tbk.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dokumentasi data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan

keberlanjutan yang telah dikeluarkan perusahaan selama 8 tahun (2011-

2018). Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya

dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan

oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Data tersebut diperoleh melalui

perusahaan PT. Vale Indonesia Tbk. Studi pustaka atau literatur melalui buku

teks, jurnal ilmiah, laporan keuangan artikel dan sumber tertulis lainnya yang

berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan juga dijadikan sumber

pengumpulan data.

Setelah selesai mengumpulkan sampel perusahaan yang akan

dijadikan subjek penelitian, maka dilakukan perhitungan indeks CSR dengan

pengungkapan versi Global Reporting Initiative (GRI). Setelah itu dilakukan

perhitungan return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) selama 8 tahun

berturut-turut selama tahun 2011-2018. Setelah mendapatkan data ROE,

ROA, dan CSR selama 8 tahun berturut-turut maka data dimasukkan ke

dalam data induk.

Page 58: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

40

F. Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana,

karena menguji pengaruh pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban

sosial pada ROA dan ROE. Analisis regresi linear sederhana adalah suatu

proses melakukan estimasi untuk memperoleh suatu hubungan fungsional

antara variabel X dengan variabel acak Y. Analisis regresi linear sederhana

adalah analisis regresi antara satu variabel X dan satu variabel Y. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Pengungkapan CSR

Perusahaan (X) sedangkan variabel dependen adalah ROA (Y1) dan ROE

(Y2).

1. Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan data sekunder yang didapat dari website

PT. Vale Indonesia Tbk. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua

sumber bukti, yakni :

a. Rekaman Arsip

Pada beberapa penelitian, rekaman arsip begitu penting. Rekaman arsip

terdiri dari :

1) Rekaman organisasi seperti profil dan sejarah PT. Vale Indonesia

Tbk.

2) Struktur Organisasi PT. Vale Indonesia Tbk.

3) Catatan di buku peneliti.

4) Sustainability Reporting PT. Vale Indonesia Tbk.

5) Laporan Keuangan PT. Vale Indonesia Tbk tahun 2011-2018

Page 59: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

41

b. Observasi Langsung

Disini peneliti akan menggunakan strategi observasi langsung dari

sumber bukti lainnya. Dimana hal ini akan memperkarya bukti-bukti yang

telah diperoleh oleh peneliti. Observasi ini dapat berupa peninjauan

langsung terkait dengan sustainability report pada PT. Vale Indonesia

Tbk yang diteliti oleh peneliti.

2. Penyeleksian Data

Data yang telah diperoleh dan dikumpulkan akan diseleksi.

Kemudian akan dicocokkan dengan item-item berdasarkan tandar Global

Reporting Initiative. Apabila item tersebut diungkapkan dalam sustainability

reporting PT. Vale Indonesia Tbk maka dalam kolom cek list diberi tanda

( ). Jika tidak diungkapkan maka dalam kolom cek list diberi tanda ( − ).

Setelah itu jumlah item yang telah diungkapkan, dijumlahkan dan

dipersentasekan dengan perhitungan sebagai berikut:

CSRIJ =∑ × %CSRIJ : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan

∑Xij : Jumlah pengungkapan CSR perusahaan

Nij : Jumlah item untuk perusahaan sebesar 91 indikator

3. Analisis Rasio ROA dan ROE

Data yang diperoleh dari laporan keuangan akan dihitung dengan

rumus rasio dibawah ini:

a. ROA (Return On Asset)

ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan rasio yang terpenting

Page 60: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

42

diantara rasio profitabilitas yang ada. ROA atau yang sering disebut ROI

diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak

terhadap total aktiva. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Return On Asset = × %b. ROE (Return On Equity)

Menurut Horne dan Wachowictz (2009:117) rumus dari ROE adalah:

ROE = × %4. Analisis Deskriptif

Metode yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis data

dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

(2014:206) analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendekripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel independen dan variabel dependen. Dalam

analisis ini dilakukan pembahasan mengenai bagaimana penerapan

akuntansi pertanggungjawaban sosial terhadap kinerja keuangan pada PT.

Vale Indonesia Tbk, dengan rumus sebagai berikut:

Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan

atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata hitung (mean) dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Page 61: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

43

Keterangan:

= Mean (Rata-rata)

∑Xi = Jumah nilai X ke i sampai ke n

n = Jumlah sampel atau banyak data

5. Uji Asumsi Klasik

Mengingat data penelitian yang digunakan adalah sekunder, maka

untuk memenuhi syarat yang ditentukan sebelum uji hipotesis melalui uji t

dan uji F maka perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik

yang digunakan yaitu normalitas, multikolinieritas, dan heterokedasitsitas

yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang

digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model regresi

linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribus normal.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang dimiliki distribusi

normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian

secara statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test of

Normality Kolomogrov-Smirnov dalam program SPSS. Dasar

pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas

(Asyntonic Signifance), yaitu :

1) Jika probabilitas >0,05 maka distribusi dari model regresi adalah

normal.

2) Jika probabilitas <0.05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak

normal.

Page 62: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

44

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolienaritas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan ada atau tidaknya kolerasi anatara variabel

bebas. Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan terdapat problem

multikolinierita. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi

kolerasi diantara variabel independen. Jika terbukti ada multikolinieritas,

sebaiknya salah satu independen yang ada dikeluarkan dari model, lalu

pembuatan model regresi yang bebas diulang kembali. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dlihat dari besaran

Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance Pedoman suatu model

regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai angka tolerance

mendekati 1. Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak

terjadi gejala multikolinieritas. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:= atau = c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varian

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.

Cara memproduksi ada tidaknya heterojedastisitas pada suatu model

dapat dilihat dengan pola gambar seaterplot, regresi yang tidak terjadi

heteroskedastisitas yaitu:

1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar 0 (nol)

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja

Page 63: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

45

3) Peneyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit kembali dan melebar

kembali.

4) Penyebaran titik-titik data tidak boleh berpola.

6. Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah perumusan sementara menenai suatu hal yang

dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menentukan atau

mengarahkan penyelidikan selanjutnya. Sebelum dilakukan pengujian perlu

dirumuskan terlebih dahulu bentuk hipotesis yang akan diuji berdasarkan

kerangka pemikiran peneliti yang dibangun pada kajian pustaka. Dalam

pengujian hipotesis kita mengenal beberapa langkah yang perlu ditempuh.

Langkah-langkah terdebut adalah :

1) Tentukan hipotesis dan tingkat alpha

2) Gunakan alpha untuk menentukan apakah data sampel akan

menguatkan penolakan terhadap H0

3) Analisis data sampel

4) Buat keputusan yang berkaitan dengan H0

a. Uji Regresi Linear Sederhana

Model persamaan dalam penelitian ini akuntansi

pertanggungjawaban sosial sebagai variabel bebas. Sedangkan kinerja

keuangan sebagai variabel terikat. Analisis regresi yang digunakan

adalah regresi linear sedehana dengan persamaan sebagai berikut:

Y1 = α + βX + Ɛ

Y2 = α + βX + Ɛ

Page 64: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

46

Keterangan :

X =Penerapan CSR Perusahaan

Y1 =Return On Assets (ROA)

Y2 =Return On Equity (ROE)

α =Konstanta

β = Koefisien Regresi

Ɛ = Error

b. Uji Statistik t (Parsial)

Adapun uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Uji secara parsial (Uji t). Pengujian hipotesis dengan distribusi t

adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji

statistic. Tabel yang digunakan biasanya disebut dengan tabel t-student.

Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

hipotesis 1 dan hipotesis 2. Cara yang dilakukan untuk Uji t yaitu:

1) Membandingkan nilai statistic t dengan titik kritik menurut tabel.

Apabila nilai hasil t perhitungan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai

t tabel, maka menerima hipotesis alternative yang menyatakan

bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi

variabel dependen.

2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada

pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel

dependen. Sedangkan jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima

Page 65: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

47

berarti tidak ada pengaruh secara parsial variabel independen

terhadap variabel dependen.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted )Korelasi adalah hubungan keerata secara khusus antara dua

variabel atau lebih. Koefisien korelasi digunakan untuk menerangkan

keeratan hubungan antara variabel-variabel bebas (penerapan

pertanggungjawaban sosial perusahaan) dengan variabel terikat (ROA

dan ROE). Interprestasi koefisien korelasi apakah nilai R kuat apa lemah

adalah sebagai berikut:

a. 0 : tidak ada hubungan

b. 0,00 s/d 0,199: sangat lemah

c. 0,20 s/d 0,399: lemah

d. 0,4 s/d 0,59 : sedang

e. 0,6 s/d 0,799 : kuat

f. 0,8 s/d 1,00 : sangat kuat

Koefisien determinasi digunakan untuk menerangkan seberapa

besar pengaruh dari variabel bebas terhadap seluruh variabel terikat.

Dengan kata lain, koefisien determinasi menunjukkan ragam naik turun

X yang diterangkan oleh pengaruh linier Y. Bila nilai koefisien

determinasi sama dengan satu, berarti garis regresi yang berbentuk

cocok secara sempurna dengan nilai-nilai observasi yang diperoleh.

Semakin besar R2 semakin bagus garis regresi yang terbentuk.

Sebaliknya semakin kecil nilai R2 semakin tidak tepat garis regresi

tersebut dalam mewakili data hasil observasi.

Page 66: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Vale memiliki sejarah yang cukup panjang dalam dunia

pertambangan sebelum membeli PT Internasional Nickel Indonesia (PTI).

Vale sebelumnya bernama Companhia Vale do Rio Dece atau CVRD,

didirikan pada 1 Juni 1942 oleh pemerintah Federal Brasil. Pada tahun

1997, CVRD diprivatisasi di bawah Brazil Consortium. Sepuluh tahun

kemudian tepatnya tahun 2007, CVRD mengubah namanya menjadi Vale.

Setahun sebelumnya pemegang saham Inco secara resmi menyetujui

pengambilan oleh Vale, lewat pembelian saham senilai 18,9 miliar dollar

AS dan merupakan akuisisi termahal yang pernah dilakukan oleh

perusahaan Amerika Latin. Inco Limited bertransformasi menjadi Vale Inco

Limited. Selain memproduksi nikel, Vale juga meneliti, memproduksi dan

menjual tembaga, batubara, logam platinum, serta logam mulia. Vale juga

aktif di sektor logistik, energi, dan baja. Tepat pada tanggal 24 Januari

2012 PTI resmi berganti nama menjadi PT Vale Indonesia Tbk setelah

beroperasi selama 44 tahun di Sorowako.

PT Vale Indonesia Tbk merupakan salah satu produsen utama

nickel di dunia. Nickel adalah logam serbaguna yang penting bagi taraf

hidup yang semakin membaik dan bagi pertumbuhan ekonomi. Selama

lebih dari tiga dekade sejak kontrak karya ditandatangani dengan

Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1968, perseroan telah

Page 67: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

49

menyediakan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan, terhadap

kebutuhan masyarakat dimana perseroan beroperasi, memberikan

keuntungan bagi para pemegang saham dan memberi sumbangan yang

positif kepada ekonomi Indonesia. Vale menghasilkan nickel dalam matte,

yaitu produk setengah jadi, dari bijih laterit di fasilitas pertambangan dan

pengolahan yang terpadu dekat Sorowako, Sulawesi Selatan. Keseluruhan

produksinya dijual dalam Dollar Amerika Serikat berdasarkan kontrak-

kontrak jangka panjang untuk diumurnikan di Jepang. Daya saing Vale

terletak pada cadangan bijih damla jumlah besar, tenaga kerja yang

terampil dan terlatih baik, listrik tenaga air berbiaya rendah, fasilitas

produksi yang modern dan pasar yang terjamin untuk produknyya.

Komposisi kepemilikan PT Vale Indonesia Tbk saat ini adalah:

a. Vale Inco Limited (dahulu CVRD Inco Limited) 60,80%

b. Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. 20,09%

c. Masyarakat (public Shareholders) 17,93%

d. Vale Inco Japan Limited (dahulu Inco TNC Limited) 0,54%

e. Mitsui & Co. Ltd. 0,36%

f. Sojitz Corporation (dahulu Nissho-Iwai, Ltd.) 0,14%

g. Sumitomo Corporation, 14%

2. Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

a. Visi

Mengubah sumber daya alam menjadi sumber kesejahteraan

dan pembangunan yang berkelanjutan.

Page 68: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

50

b. Misi

Menjadi perusahaan sumber daya alam global nomor satu

dalam menciptakan nilai jangka panjang melalui kinerja dan kepedulian

terhadap manusia dan alam.

c. Nilai-nilai

1) Kehidupan yang terpenting

2) Menghargai karyawan

3) Menjaga kelestarian bumi

4) Melakukan hal yang benar

5) Tumbuh kembang bersama

6) Mewujudkan tujuan

3. Struktur Organisasi Perusahaan

PT Vale Indonesia Tbk dikelola secara profesional dengan

membagi pusat-pusat kegiatan ke dalam dua lokasi yaitu:

a. Kantor Pusat Perusahaan

Berkedudukan di Jakarta dan dikepalai oleh seorang President

atau CEO yang mebawahi:

1) Senior Vice President atau Chief Operating Officer.

2) Vice President Administration and Service.

3) Vice President and Chief Financial Office

b. Kantor Kegiatan Operasional

Kantor kegiatan operasional berkedudukan di Sorowako yang

terdiri atas:

Page 69: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

51

1) Kelompok operasi dipimpin oleh Vice President Operation yang

membawahi departemen-departemen utama yaitu:

(a) Mining (Pertambangan)

(b) Maintenance (Perawatan)

(c) Process Plant (Pengelolaan)

(d) Utilites

(e) Service and Engineering Support (SES)

(f) Supply Chain Managament (SCM)

2) Kelompok Administrasi, dipimpin oleh Vice President Administration

and Service yang membawahi departemen-departemen penunjang

seperti:

(a) Human Resources and Organization Development

(b) Environment, Health, and Safety

(c) Security and Plant Protection

3) Kelompok Keuangan, dipimpin oleh Vice President and Financial

Officer yang terdiri dari:

(a) Controller Departemen

(b) Internal Audit (Pemeriksa Keuangan)

(c) Share Administration (Administrasi Saham)

Page 70: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

52

STRUKTURPERUSAHAAN

Page 71: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

53

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

1. Penyeleksian Data

Data yang diperoleh laporan tahunan 8 tahun (2011-2018) dimana

di dalamnya termasuk sustainability report PT Vale Indoneisa Tbk.

Kemudian akan dicocokkan dengan item-item berdasarkan standar Global

Reporting Initiative. Apabila item tersebut diungkapkan dalam sustainability

reporting PT. Vale Indonesia Tbk maka dalam kolom cek list diberi tanda

(). Jika tidak diungkapkan maka dalam kolom cek list diberi tanda (−).

Setelah itu jumlah item yang telah diungkapkan, dijumlahkan dan

dipersentasekan dengan perhitungan sebagai berikut:

CSRIJ =∑ × %CSRIJ : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan

∑Xij : Jumlah pengungkapan CSR perusahaan

Nij : Jumlah item untuk perusahaan sebesar 91 indikator

Tabel 4.1Coorporate Social Responsibility PT. Vale Indonesia Tbk.

URAIANTAHUN

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018Kategori Ekonomi 9 8 6 6 5 1 1 4Kategori Lingkungan 30 30 13 16 19 4 9 14Kategori Sosial :PraktikKetenagakerjaan danKenyamanan Bekerja

15 15 6 8 12 1 − 4

Kategori Sosial :Hak Asasi Manusia 11 11 2 2 − − − 2

Kategori Sosial :Masyarakat 10 10 2 2 7 2 3 4

Kategori Sosial :Tangungjawab atasProduk

9 9 − − 2 − − 2

Total PengungkapanPerusahaan 84 83 29 34 45 8 13 30

Total item CSR 91Sumber: Sustainability Report PT. Vale Indonesia Tbk

Page 72: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

54

Tabel 4.2Pengungkapan CSR

TAHUN Pengungkapan Item CSR CSR

2011 84 91 0,923076923

2012 83 91 0,912087912

2013 29 91 0,318681319

2014 34 91 0,373626374

2015 45 91 0,494505495

2016 8 91 0,087912088

2107 13 91 0,142857143

2018 30 91 0,32967033

2. Analisis Rasio ROA dan ROE

Data yang diperoleh dari laporan keuangan PT. Vale Indonesia

Tbk. selama 8 tahun bertahun-tahun (2011-2018) akan dihitung dengan

rumus rasio dibawah ini:

a. ROA (Return On Asset)

ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan rasio yang terpenting

diantara rasio profitabilitas yang ada. ROA atau yang sering disebut ROI

diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak

terhadap total aktiva. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Return On Asset = × %b. ROE (Return On Equity)

Rumus dari ROE adalah:

ROE = × %

Page 73: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

55

Tabel 4.3Laporan Keuangan PT Vale Indonesia Tbk.

TAHUN LABA BERSIH TOTAL ASET EKUITAS2011 333.763 2.421.362 1.769.1692012 5.519 2.333.080 1.721.4342013 44.066 2.326.371 1.740.4332014 172.271 2.334.190 1.785.3532015 50.501 2.289.161 1.833.9572016 1.906 2.225.492 1.834.5892017 -15.271 2.184.559 1.819.3672018 60.512 2.202.452 1.883.727

Sumber: Laporan Keuangan PT. Vale Indonesia Tbk.

Tabel 4.4Kinerja Keuangan ROA dan ROE

ROA ROE0,137841017 0,1886552390,002365543 0,0032060480,018941949 0,0253189870,073803332 0,0964912820,022060921 0,0275366330,00085644 0,001038925

-0,006990427 -0,0083935790,027474833 0,032123551

3. Stastistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu

data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation),

dan nilai maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan

besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi

digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-

minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum populasi.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah ROA

( ), dan ROE ( ). Sedangkan variabel independen (x) adalah CSR

perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 8 tahun

yang diambil dari laporan keuangan tahunan periode 2011-2018. Berikut

Page 74: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

56

ini statistik deskriptif dari masing-masing variabel yang digunakan dalam

penelitian ini.

Tabel 4.5Statistik Deskriptif (ROA)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 8 -,0070 ,1378 ,034544 ,0486330

CSR 8 ,0879 ,9231 ,447802 ,3167401

Valid N

(listwise)8

Sumber: Output SPSS 20

Berdasarkan tabel diatas kinerja keuangan diukur dengan Return

On Asset (ROA) dapat dilihat bahwa nilai terendah adalah sebesar -0,070.

Nilai tertinggi 0,1378 dan nilai rata-rata ROA adalah sebesar 0,034544

artinya data dari variabel ROA pada umumnya terletak pada 0,034544, dan

nilai standar deviasinya sebesar 0,0486330. Nilai rata-rata lebih kecil dari

standar deviasi yaitu 0, 034544<0, 0486330.

Variabel Corporate Social Responsibility disclosure dengan 91

item pengungkapan dan hasilnya diukur dengan skala rasio. Pada tabel

tersebut diketahui nilai maksimum sebesar 0,9231 dan nilai minimum

sebesar 0,0879 dengan standar deviasinya 0,3167401 serta rata-rata CSR

sebesar 0,447802. Hal tersebut menandakan perusahaan sudah

menerapkan CSR.

Tabel 4.6Statistik Deskriptif (ROE)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 8 -,0084 ,1887 ,045747 ,0661945

CSR 8 ,0879 ,9231 ,447802 ,3167401

Valid N

(listwise)8

Sumber: Output SPSS 20

Page 75: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

57

Kinerja keuangan diukur dengan Return On Equity (ROE) dapat

dilihat bahwa nilai terendah adalah sebesar -0,0084. Nilai tertinggi yaitu

0,1887 dan nilai rata-rata ROE adalah sebesar 0,045747 yang artinya data

dari variabel ROE pada umumnya terletak pada 0,45747, dan nilai standar

deviasinya sebesar 0,0661945. Nilai rata-rata lebih kecil dari standar

deviasi yaitu 0, 045747<0,0661945.

Variabel Corporate Social Responsibility disclosure dengan 91

item pengungkapan dan hasilnya diukur dengan skala rasio. Pada tabel

tersebut diketahui nilai maksimum sebesar 0,9231 dan nilai minimum

sebesar 0,0879 dengan standar deviasinya 0,3167401 serta rata-rata CSR

sebesar 0,447802. Hal tersebut menandakan perusahaan sudah

menerapkan CSR.

4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah asumsi-asumsi

yang diperlukan dalam regresi linear terpenuhi. Uji asumsi klasik meliputi

uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang

digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model regresi

linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribus normal.

Model regresi yang baik adalah model regresi yang dimiliki distribusi

normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian

secara statistik. Pengujian normalitas data menggunakan Test of

Normality Kolomogrov-Smirnov dalam program SPSS.

Page 76: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

58

Tabel 4.7Uji Normalitas ROA

Sumber : Output SPSS 20

Tabel 4.8Uji Normalitas ROE

Sumber : Output SPSS 20

b. Uji Multikolienaritas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

di antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka terdapat

multikolinieritas. Multikolinieritas juga dapat dilihat dengan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 8

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,04091208

Most Extreme Differences

Absolute ,223

Positive ,223

Negative -,220

Kolmogorov-Smirnov Z ,632

Asymp. Sig. (2-tailed) ,820

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 8

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,05537779

Most Extreme Differences

Absolute ,251

Positive ,251

Negative -,210

Kolmogorov-Smirnov Z ,709

Asymp. Sig. (2-tailed) ,696

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 77: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

59

membandingkan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).

Apabila nilai VIF > 10, terjadi multikolinieritas dan sebaliknya jika

nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan tabel

berikut nilai VIF dari semua variabel bebas menunjukkan di bawah 10

dengan demikian asumsi multikolinearitas terpenuhi.

Tabel 4.9Hasil uji multikolienaritas (ROA)

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1(Constant)

CSR 1,000 1,000Sumber: Output SPSS 20

Tabel 4.10Hasil uji multikolienaritas (ROE)

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1(Constant)

CSR 1,000 1,000Sumber: Output SPSS 20

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varian

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.

Cara memproduksi ada tidaknya heterojedastisitas pada suatu model

dapat dilihat dengan pola gambar seaterplot, regresi yang tidak terjadi

heteroskedastisitas yaitu:

1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar 0 (nol)

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja

3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh berpola

Page 78: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

60

Sumber : Output SPSS 20Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas (ROA)

Sumber: Output SPSS 20Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas (ROE)

5. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengukur

besarnya pengaruh beberapa variabel independen (x) terhadap variabel

dependen (y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen

adalah ROA ( ), dan ROE ( ). Sedangkan variabel independen adalah

Page 79: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

61

CSR perusahaan (x). Bila diterapkan ke dalam model penelitian ini

sebagai berikut: (ROA) = α + β + ε (ROE) = α + β + εTabel 4.11

Tabel Persamaan Regresi (ROA)Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1(Constant) -,003 ,028

CSR ,083 ,053 ,541Sumber : Output SPSS 20

Berdasarkan analisis hasil regresi dari tabel 4.11 di atas, maka

bentuk persamaan regresi linearnya adalah sebagai berikut:

Y1 (ROA) = -0,003 + 0,083 (CSR)

Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai

konstanta mempunyai nilai sebesar 0,003 artinya jika Corporate Social

Responsibility (CSR) dalam keadaan tetap atau bernilai nol (0), maka

nilai Return On Asset (ROA) adalah sebesar 0,083. Koefisien regresi

untuk Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 0,083 artinya jika

Return On Asset (ROA) meningkat 1% maka CSR mengalami

penurunan sebesar 8,3%.

Tabel 4.12Tabel Persamaan Regresi (ROE)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1(Constant) -,006 ,038

CSR ,114 ,071 ,548Sumber : Output SPSS 20

Page 80: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

62

Berdasarkan analisis hasil regresi dari tabel 4.12 di atas, maka

bentuk persamaan regresi linearnya adalah sebagai berikut:

Y2 (ROE) = -0,003 + 0,114 (CSR)

Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai

konstanta mempunyai nilai sebesar 0,003 artinya jika Corporate Social

Responsibility (CSR) dalam keadaan tetap atau bernilai nol (0), maka

nilai Return On Equity (ROE) adalah sebesar 0,114. Koefisien regresi

untuk Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 0,114, artinya jika

Return On Equity (ROE) meningkat 1% maka CSR mengalami

penurunan sebesar 11,4%.

b. Uji Statistik t (Parsial)

Adapun uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Uji secara parsial (Uji t). Pengujian hipotesis dengan distribusi t

adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji

statistic. Tabel yang digunakan biasanya disebut dengan tabel t-student.

Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

hipotesis 1 dan hipotesis 2. Cara yang dilakukan untuk Uji t yaitu, jika

nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti bahwa ada pengaruh

secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen.

Sedangkan jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima berarti tidak ada

pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel

dependen.

Page 81: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

63

Tabel 4.13Uji statistik t (Parsial) ROA

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) -,003 ,028 -,093 ,929

CSR ,083 ,053 ,541 1,574 ,166Sumber : Output SPSS 20

Berdasarkan pada tabel 4.13 berdasarkan nilai signifikan hasil

pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social

Responsibility (CSR) memilki tingkat nilai signifikan sebesar 0,116 atau

0,116>0,05. Hal ini menujukkan bahwa variabel CSR tidak berpengaruh

terhadap ROA.

Tabel 4.14Uji statistik t (Parsial) ROE

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1(Constant) -,006 ,038 -,144 ,890

CSR ,114 ,071 ,548 1,604 ,160Sumber : Output SPSS 20

Berdasarkan pada tabel 4.14 berdasarkan nilai signifikan hasil

pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa Corporate Social

Responsibility (CSR) memilki tingkat nilai signifikan sebesar 0,160 atau

0,160>0,05. Hal ini menujukkan bahwa variabel CSR tidak berpengaruh

terhadap ROE.

Page 82: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

64

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted )Koefisien determinasi dapat mencerminkan seberapa besar

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel

terikatnya dengan nilai antara 0-1 dimana nilai yang mendekati 1 berarti

semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians

variabel terikatnya.

Tabel 4.15Uji Koefisien Determinasi (Adjusted ) ROA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,541a ,292 ,174 ,0441901

Sumber : Output SPSS 20

Dari hasil pengujian yang terlihat dari tabel 4.15 diperoleh nilai

Adjusted R square sebesar 0,174 yang menunjukkan bahwa variabel

ROA dapat dijelaskan oleh variabel CSR sebesar 17,4% sisanya

sebesar 82,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

Tabel 4.16Uji Koefisien Determinasi (Adjusted ) ROE

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 ,548a ,300 ,183 ,0598149

Sumber : Output SPSS 20

Dari hasil pengujian yang terlihat dari tabel 4.16 diperoleh nilai

Adjusted R square sebesar 0,183 yang menunjukkan bahwa variabel

ROE dapat dijelaskan oleh variabel CSR sebesar 18,3% sisanya

sebesar 81,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

Page 83: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

65

C. Analisis dan Interpretasi (Pembahasan)

1. Pengaruh Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap

ROA

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan berpengaruh

terhadap Return On Assets. Berdasarkan hasil pengujian pengaruh

variabel Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap

kinerja keuangan yang diukur dengan ROA, dapat diketahui bahwa

variabel ROA mempunyai nilai t sebesar 1,574 dengan ROA signifikansi

sebesar 0,166. Dengan tingkat probabilitas signifikansi yang lebih dari

batas nilai signifikansi (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan tidak memiliki

pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA. Hal ini

berarti bahwa besar kecilnya ROA perusahaan tidak akan mempengaruhi

pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan yang memiliki asset yang besar belum tentu memperhatikan

atau memperlihatkan performance yang baik melalui kepeduliannya

terhadap lingkungan sosial. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa

hipotesis pertama (H1) ditolak.

Mengacu pada teori legitimasi jika perusahaan dapat memberikan

nilai-nilai yang bermanfaat bagi stakeholders, maka perusahaan akan

memperoleh image positif dan dapat mempertahankan legitimasi. Image

perusahaan sangat menentukan kelansungan hidup perusahaan dan

mempengaruhi hubungan dengan stakeholder, membantu perusahaan

bertahan dan sukses. PT. Vale Indonesia Tbk. telah banyak melakukan

Page 84: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

66

kegiatan positif untuk masyarakat sekitar seperti membangun fasilitas

umum, memberikan beasiswa, dan bahkan mendapatkan penghargaan

mengenai lingkungan hidup dalam laporan tahunan perusahaan. Tapi tidak

semua yang diungkapkan dalam sustainability report perusahaan.

Walaupun pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban sosial tidak

terlalu berpengaruh pada kinerja keuangan, PT. Vale Indonesia Tbk. telah

menunjukkan image positif pada stakeholders hingga perusahaan masih

berjalan dan tidak bangkrut.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Mukharomah dan Kesumaningrum (2014) dan I Nyoman Swastika Yoga

Sindhupidha dan Geranta Wirawan Yasa (2013). Akan tetapi tidak sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Diny Dian Aryani (2014) dan Mailani

Hamdani (2014) yang menunjukkan pengaruh positif signifikan antara

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap Return On Asset (ROA).

2. Pengaruh Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap

ROE

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji

apakah Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan berpengaruh

terhadap Return On Equity. Berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel

Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan terhadap kinerja

keuangan yang diukur dengan ROE, dapat diketahui bahwa variabel

ROE mempunyai nilai t sebesar 1,604 dengan ROE signifikansi sebesar

0,160. Dengan tingkat probabilitas signifikansi yang lebih dari batas nilai

signifikansi (α = 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerapan

Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap

Page 85: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

67

kinerja keuangan yang diukur dengan ROE. Hasil penelitian menunjukkan

walaupun Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan

menunjukkan hasil positif, tetapi hasil tersebut tidak dapat meningkatkan

profitabilitas suatu perusahaan, namun mungkin dapat berperan dalam

menangani resiko kerusakaan evaluasi produk dalam jangka panjang.

Akan membutuhkan waktu yang jangka panjang untuk mengetahui efek

dari pembangunan reputasi yang baik bagi perusahaan yang memilih untuk

melakukan pengungkapan secara sukarela. Oleh karena itu, dapat

dinyatakan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak.

Upaya PT. Vale Indonesia Tbk. dalam memenuhi kebutuhan dan

keluhan masyarakat Sorowako menjadi motivator perubahan legitimasi

perusahaan yang jika tidak dipenuhi nantinya akan menjadi tekanan bagi

legitimasi perusahaan. Walaupun akuntansi pertanggungjawaban sosial

tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan,

setidaknya hasil penelitian ini selaras dengan teori legitimasi. Image

perusahaan sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan dan

pengaruh hubungan dengan stakeholders, yang membantu perusahaan

untuk bertahan dan sukses. Sehingga bila persepsi masyarakat positif

maka akan berdampak positif sebagai respon dari masyarakat, dan

perusahaan berusaha untuk mendapatkan penghargaan serta selalu

merespon apabila terjadi komplain dari masyarakat.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Mukharomah dan Kesumaningrum (2014) dan I Nyoman Swastika Yoga

Sindhupidha dan Geranta Wirawan Yasa (2013). Akan tetapi tidak sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Kade Merta Sari, I Gusti

Page 86: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

68

Ngurah Agung Suaryana (2013) dan Mailani Hamdani (2014) yang

menunjukkan pengaruh positif signifikan antara Pertanggungjawaban

Sosial Perusahaan terhadap Return On Asset (ROA).

Page 87: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka

dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil dari pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa

pertanggungjawabansosial perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap

ROA (Return on Asset). Hal ini berarti bahwa besar kecilnya ROA

perusahaan tidak akan mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab

sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki asset

yang besar belum tentu memperhatikan atau memperlihatkan performance

yang baik melalui kepeduliannya terhadap lingkungansosial

2. Hasil dari pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa

pertanggungjawabansosial perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap

ROE (Return on Equity). Hasil penelitian menunjukkan walaupun

Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan menunjukkan hasil

positif, tetapi hasil tersebut tidak dapat meningkatkan profitabilitas suatu

perusahaan, tetapi mungkin dapat berperan dalam menangani resiko

kerusakaan evaluasi produk dalam jangka panjang. Akan membutuhkan

waktu yang jangka panjang untuk mengetahui efek dari pembangunan

reputasi yang baik bagi persuahaan yang memilih untuk memilih untuk

melakukan pengungkapan secara sukarela.

Page 88: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

70

B. Saran

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dengan

keterbatasan-keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, beberapa saran

yang dapat diberikan kepada peneliti ini selanjutnya dengan harapan hasil

penelitian dikemudian bisa leih baik lagi, yaitu :

1. Diharapkan menambahkan variabel bebas lain seperti Good Corporate

Governance (GCG) dalam menilai adanya pengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan, sehingga variabel independen tidak hanya satu.

Diharapkan dapat menggunakan sampel dari beberapa perusahaan, tidak

hanya terbatas pada satu perusahaan saja. Sehingga dapat mengetahui

pengaruh Penerapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan secara

umum terhadap beberapa perusahaan di Indonesia.

2. Diharapkan dapat melibatkan pihak lain dalam mengukur Corporate Social

Responsibility Index (CSRI), sehingga pengukuran tersebut tidak bersifat

subjektif.

Page 89: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

71

DAFTAR PUSTAKA

Aryani, D.D. 2014. Analisis Pengungkapan Corporate Social ResponcibiltyTerhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, (Online),Vol 3 No. 2, (http://ejournal.stiesia.ac.id/, diakses 22 Februari 2018)

Astuti, R.P., Isharijadi, dan Amah N. 2017. Pengaruh Kinerja Lingkungan danKinerja Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate SocialResponsibility (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur SektorBarang dan Industri Tahun 2014-2016). Forum Ilmiah PendidikanAkuntansi, (Online), Vol 5 No. 1, (http://prosiding.unipma.ac.id/, diakses1 Februari 2018)

Elkington, John. 1997. Cannibals with Forks : The Triple Bottom Line of 21stCentury Business. Capstone Publishing Ltd: Oxford

Fadilah, Sri. 2009. Keberhasilan Kegiatan Corporate Social Responsibility MelaluiPengungkapan dan Audit Corporate Social Responsibility. Jurnal Telaahdan Riset Akuntansi, (Online), Vol 2 No. 2, (http://jurnal.unsyiah.ac.id/,diakses 2 Februari 2018)

Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta: Bandung

Freeman, R.E. 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Pitman:Boston

Gantino, Rilla. 2016. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KinerjaKeuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode 2008-2014. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis,(Online), Vol 3 No. 2, (http://jurnal.unsyiah.ac.id, diakses 22 Februari2018)

Hamdani, Mailani. 2014. Hubungan Pengungkapan Corporate SocialResponcibilty (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan dan Harga Sahampada Perusahaan LQ45. Jurnal Organisasi dan Manajemen, (Online),Vol 10 No. 1, (http://jurnal.ut.ac.id, diakses 23 Februari 2018)

Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Ludfi, R., dan Firdausi, I. 2017. Pengaruh Corporate Social ResponcibiltyTerhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Penelitian Imu Ekonomi WIGA,(Online), Vol 7, (http://journal.stiewidyagamalumajang.ac.id, diakses 22Februari 2018)

Mardikanto, Totok. 2014. CSR (Corporate Social Responsibility) (TanggungJawab Sosial Korporasi). Alfabeta: Bandung

Murhadi, W.R. 2013. Laporan Proyeksi dan Valuasi Saham. Salemba Empat:Jakarta

Page 90: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

72

Sari, E.N., dan Sinambela, E. 2008. Pengaruh Pengungkapan Tanggung JawabSosial Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (StudiEmpiris pada Perusahaan Perkebunan di Sumatera Utara). Jurnal RisetAkuntansi, (Online), Vol 8 No. 2, (http://download.portalgaruda.org,diakses 23 Februari 2018)

Sari, N.L.K.M., dan Agung, I.G.N. 2013. Pengaruh Pengungkapan CSRTerhadap Kinerja Keuangan dengan Kepemilikan Asing SebagaiVariabel Moderator. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, (Online),Vol 3 No. 2, (http://ojs.unud.ac.id, diakses 22 Februari 2018)

Sindhupidha, I.N.S.Y., dan Yasa, G.W. 2013. Pengaruh Corporate SocialResponsibility pada Kinerja Perusahaan dan Implikasinya TerhadapNilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, (Online), Vol4 No. 2, (http://ojs.unud.ac.id, diakses 23 Februari 2018)

Subranyaman, K.R. 2014. Financial Statement Analysis. Edisi Sebelas. Mc GrawHill: Singapura

Suchman, M.C. 1995. Managing Legitimacy Strategic and InstitutionalApproaches. The Academy of Management Review, (Online), Vol 20 No.3, (http://www.jstor.org/stable/258788)

Untung, Budi. 2014. CSR Dalam Dunia Bisnis. Penerbit Andi: Yogyakarta

Wauran, A.L.V. 2016. Pentingnya Sistem Akuntansi TerhadapPertanggungjawaban Sosial Pada Suatu Perusahaan. Jurnal EMBA,(Online), Vol. 4 No. 4, (http://media.neliti.com/, diakses 1 Februari 2018)

Page 91: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

73

Page 92: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

74

Lampiran 1

Indeks Corporate Sosial Responsibility (CSR) Berdasarkan GlobalReporting Intiative (GRI)

KATEGORI EKONOMI-Kinerja Ekonomi EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan

dan didistribusikan.EC2 Implikasi finansial dan risiko serta

peluang lainnya kepada kegiatanorganisasi karena perubahan iklim.

EC3 Cakupan kewajiban atas imbalan pasti.EC4 Bantuan finansial yang diterima dari

pemerintah.-Keberadaan Pasar EC5 Rasio upah standar pegawai pemula

(entry level) menurut genderdibandingkan dengan upah menimumregional di lokasi-lokasi operasinal.

EC6 Perbandingan manajemen senior yangdiperkerjakan dari masyarakat lokaldioperasikan yang signifikan.

-Dampak EkonomiTidak Langsung

EC7 Pembangunan dan dampak dariinvestasi infastruktur dan jasa yangdiberikan.

EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yangsignifikan dan jasa yang diberikan.

-Praktik Pengadaan EC9 Perbandingan dari pemasok lokaldioperasinal yang signifikan.

KATEGORI LINGKUNGAN-Bahan EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan

berat dan volume.EN2 Peresentase bahan yang digunakan

yang merupakan bahan input daurukang.

-Energi EN3 Kosumsi energi dalam organisasi.EN4 Kosumsi energi diluar organisasi.EN5 Intensitas energi.EN6 Pengurangan konsumsi energi.

-Air EN7 Kosumsi energi diluar organisasi.EN8 Total pengambialn air berdasarkan

sumber.EN9 Sumber air yang secara signifikan

dipengaruhi oleh pengambilan air.EN10 Perentase dan total volume air yang

didaur ulang dan digunakan kembali

Page 93: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

75

-KeanekaragamanHayati

EN11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki,disewa, dikelola didalam, atau yangberdekatan dengan kawasan lindungdan kawasan dengan nilaikeanekaragaman hayati tinggidikawasan lindung.

EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan,produk, dan jasa terhadapkeanekaragaman hayati tinggi diluarkawasan.

EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan.-KeanekaragamanHayati

EN14 Jumlah total spesies dalam IUCN REDLIST DAN spesies dalam daftar spesiesyang dilindungi nasional dengan habitatditempat yang dipengaruhi operasional,berdasarkan tingkat risiko kepunahan

-EmiIsi EN15 EmiIsi gas rumah kaca (GRK) langsung(Cakupan 1).

EN16 EmiIsi gas rumah kaca (GRK) energitidak langsung (Cakupan 2).

EN17 EmiIsi gas rumah kaca (GRK) tidaklangsung lainnya (Cakupan 3).

EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK).EN19 Pengurangan emisi gas kaca (GRK).EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO).EN21 NOx, SOx dan emisi udara signifikan

lainnya.-Efluen dan Limbah EN22 Total air yang dibuang berdasaarkan

kualitas dan tujuan.EN23 Bobot total berdasarkan jenis dan

metode pembangunan.EN24 Jumlah dan volume total tumpahan

signifikan.EN25 Bobot tlimbah yang dianggap

berbahaya menurut kenentuan Basel 2Lampiran I, II, III DAN VIII yangdiangkut diimpor, diekpor atau diolahdan persentase limbah yang diangkutuntuk pengiriman internasioanl.

EN26 Identitas, ukuran daana status lindung,dan nilai keanekaragaman hayati daribadan air daan habitat terkait yangsecara signifikan terkea dampak dari.

Page 94: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

76

-Produk dan Jasa EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadapdampak lingkungan produk dan jasa.

EN28 Persentase produk yang terjual dankemasannya yang di reklamasikanmenurut kategori.

-Kepatuhan EN29 Nilai moneter denda yang signifikan danjumlah total sanksi non-moneter atasketidak patuhan undang-undaang danperaturan lingkungan.

KATEGORI LINGKUNGAN

-Transportasi EN30 Dampak lingkungan signifikan daripengangkutan produk dan barang lainserta bahan untuk operasionalorganisasi dan pengangkutan tenagakerja.

-Lain-Lain EN31 Total pengeluaran dan investasiperlindungan lingkungan berdasarkanjenis.

-Asesmen Pemasokatas Lingkungan

EN32 Presentase penapisan pemasok barumenggunakan kriteria lingkungan

EN33 Dampak lingkungan negatif signifikanaktual dan potensial dalam rantaipasikan dan tindakan yang di ambil.

-Mekanisma PengaduanMasalah Lingkungan

EN34 Jumlah pengaduan tentang dampaklingkungan yaang di ajukan, di tanganidan di selesaikan melalui mekanismepengaduan resmi.

KATEGORI SOSIALSub Kategori: Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja

-Pegawai LA1 Jumlah total dan tingkat perekturankaryawan baru dan turnover karyawanmenurut kelompok umur, gender danwilayah

LA2 Tunjangan yang di berikan bagikaryawan purnawaktu yang di berikanbagi karyawan sementara atau paruhwaktu, berdasarkan lokasi operasi yangsignifikan.

LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkatresistensi setelah cuti melahirkan,menurut gender.

-Hubungan Industrial LA4 Jangka waktu minum pemberitahuanmengenai perubahan operasional,termasuk apakah hal tersebut

Page 95: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

77

tercantum dalam perjanjian bersama.-kesehatan danKeselamatan Kerja

LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam komite bersama formalmanajemen pekerja yang membantumengawasi dan memberikan saranprogram kesehatan dan keselamatankerja.

LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakitakibat kerja, hari hilang dankemangkiran serta total kematian akibatkerja, menurut daerah dan gender.

KATEGORI SOSIALSub Kategori: Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja

-Kesehetan danKeselamatan Kerja

LA7 Pekerjaan yang sering terkena atauberesiko tinggi terkena penyakit yangterkait dengan pekerjaan mereka.

LA8 Topik kesehatan dan keselamatantercakup dalam perjanjian formal serikatpekerja.

-Pelatihan danPendidikan

LA9 Jam pelatihan rata-rata pertahunanperkaryawan menurut gender, danmenurut kategori karyawan.

LA10 Program untuk manajemenketerampilan dan pembelajaran seumurhidup yang mendukung berkelanjutankerja karyawan dan membantu merekamengelola purna bakti.

LA11 Persentase karyawan yang menerimareview kinerja dan pengembangankarier secara regular menurut genderdan kategori karyawan.

-Keberagaman danKesetaraan Peluang

LA12 Komposisi Badan tata kelola danpembagian karyawan perkategorikaryawan menurut gender,kelompokusia, keanggotaan kelompok minoritasdan indikator keberagaman lainnya.

-KesetaraanRemunerasi Perempuandan laki-laki

LA13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagiperempuan terhadap laki-laki menurutkategori karyawan, berdasarkan lokasioperasional yang signifikan.

-asesmen pemasokterkait praktikketenagakerjaan

LA14 Persentase penasipan pemasok barumenggunakan praktik ketenaga kerjaan.

LA15 Dampak negative aktual dan potensialyang signifikan terhadap praktikketenagakerjaan rantai pasokan dantindakan yang di ambil.

Page 96: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

78

LA16 Jumlah pengaduan tentang praktikketenagakerjaan yang di anjurkan, ditangani, dan di selesaikan menlelauipengaduan resmi.

KATEGORI SOSIALSub Kategori: Hak Asasi Manusia

-Investasi HR1 Jumlah total dan persentase perjanjiandan kontrak investasi yang signifikanyang menyertakan klausu terkait hakasasi manusia atau penapisanberdasarkan hak asasi manusia.

KATEGORI SOSIALSub Kategori: Hak Asasi Manusia

-Investasi HR2 Jumlah weaktu pelatihan karyawantentang kebijakan atau prosedur HAMterkait dengan aspek HAM yang relevandengan operasi.

-Nondiskriminasi HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dantindakan korektif yang di ambil.

-Kebebasan Berserikatdan Perjanjian KerjaBersama

HR4 Operasi pemasok teridentifikasi yangkemungkinan melanggar atau beresikotinggi melanggar hak untukmelaksanakan kebebasan berserikatdan perjanjian bersama, dan tindakanyang di ambil untuk mendukung hak-hak tersebut.

-Pekerja Anak HR5 Operasi dan pemasok yang didentifikasibereriko tinggi melakukan eploitasipekerja anak dan tindakan yang diambiluntuk berkonsribusi dan penghapusanpekerja anak yang efektif.

-Pekerja Paksa atauWajib Kerja

HR6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko tinggi melakukanpekerja paksa atau wajib kerja dantindakan untuk berkontribusi dalampenghapusan segala bentuk pekerjapaksa atau wajib kerja.

-Praktik Pengunaan HR7 Peresntase petugas pengamanan yangdilatih dalam kebijakan atau prosedurhak asasi manusia diorganisasi yangrelevan dengan operasi.

-Hak Adat HR8 Jumlah total insiden pelanggaranmelibatkan hak-hak masyarakat adatdan tindakan yang diambil.

Page 97: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

79

-Asesmen HR9 Jumlah total dan presentasi operasiyang telah melakukan review atauasesmen dampak hak asasi manusia.

-Asesmen Pemasokatas Hak Asasi Manusia

HR10 Peresentase penasipan pemasok barumenggunakan kriterial pasokan dantindakan yang diambil.

HR11 Dampak negatif aktual dan pontensialyang signifikan terhadap hak asasimanusia dalam rantai pasokan dantindakan yang diambil.

-Mekanisme PengaduanMasalah Hak AsasiManusia

HR12 Jumlah pengaduan tentang dampakterhadap hak asasi manusia yangdianjukan, ditangani dan diselesaikanmelalui pengaduan formal.

KATEGORI SOSIALSub Kategori: Masyarakat

-Masyarakat Lokal SO1 Persentase operasi dengan pelibatanmasyarakat lokal, dampak danpengembangan.

-Masyarakat Lokal SO2 Operasi dengan dampak negativeaktual dan potensial yang signifikanterhadap masyarakat lokal.

-Anti Korupsi SO3 Jumlah total dan peresentase operasiyang dinilai terhadap risiko terkaitdengan korupsi dan risiko signifikanyang teridentifikasi.

SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenaikebijakan dan prosedur anti korupsi.

SO5 Insiden korupsi yang terbukti dantindakan yang diambil.

-Kebijakan Publik SO6 Nilai total konsribusi politik berdasarkannegara dalam penerima/penerimamanfaat.

-Anti Persaingan SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait antipersaingan, anti-trust, serta praktirmonopoli dan hasilnya.

-Kepatuhan SO8 Nilai moneter denda yang signifikan danjumlah total sanksi non moneter atasketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan.

-Asesmen Pemasokatas Dampak TerhadapMasyarakat

SO9 Peresentase penapisan pemasok barumenggunkan kriterial untuk dampakterhadap masyarakat.

Page 98: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

80

SO10 Dampak negative aktual dan pontensialyang signifikan trhadap masyarkatdalam rantai pasokan dan tindakanyang diambil.

-Mekanisme PengaduanDampak TerhadapMasyarakat

SO11 Jumlah pengaduan tentang dampakterhadap masyarakat yang dianjukan,ditangani dan diselesaikan melaluimekanisme pengaduan resmi.

KATEGORI SOSIALSub Kategori: Tangungjawab atas Produk

-Kesehatab KeselamatPelanggan

PR1 Peresentase kategori produk dan jasayang signifikan dampaknya terhadapkesehatan dan keselamatan kerja yangdinilai untuk peningkatan.

PR2 Total jumlah insiden ketidakpatuhanterhadap peraturan dan koda sukarelaterkait dampak kesehatan dankeselamatan dari produk dan jasasepanjang hidup, menurut jenis hasil.

-Pelebaran Produk danJasa

PR3 Jenis informasi produk dan jasa yangdiharuskan oleh prosedur organisasiterkait dengan informasi dan pelabelanproduk dan jasa yang signifikan harusmengikuti informasi sejenis.

PR4 Jumlah total insedes ketikpatuhanterhadap peraturan dan koda sukarelaterkait dengan informasi dan pelabelanproduk dan jasa, menurut jenis hasil.

PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasaanpelanggan.

-KomunikasiPemasaran

PR6 Penjual produk yang dilarang ataudisengketakan.

PR7 Jumlah total insiden ketikpatuhanterhadap peraturan dan koda sukarelatentang komunikasi pemasaran,termasuk iklan, promosi dan sponsormenurut jenis hasil.

-Privasi Pelanggan PR8 Jumlah total keluhan yang terbuktiterkait dengan pelanggaran privasipelanggan dan hilangnya datapelanggan.

Page 99: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

81

-Kepatuhan PR9 Nilai moneter denda yang signifikanatas ketikpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan terkaitpenyediaan dan penggunaan produkdan jasa.

Sumber : www.globalreporting.org (data diolah, 2016)

Page 100: PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL …

84

BIOGRAFI PENULIS

REGITHA CAHYANI HALIK, Lahir di Manado Provinsi

Sulawesi Utara Pada Tanggal 18 Juli 1997. Anak ke 1 dari

4 bersaudara, Buah hati dari bapak Halik S.Pd dan ibu

Martha Yahya S.Pd.

Penulis memulai dan menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK)

pada tahun 2002 di TK Hang Tuah I Manado. Setelah tamat dari Taman Kanak-

Kanak penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 03

Moyongkota Baru dan tamat pada tahun 2008. Setelah tamat Sekolah Dasar

kemudian penulis melanjutkan pendidikan dijenjang Sekolah Menengah Pertama

(SMP) di SMP Negeri 03 Manado dan tamat pada tahun 2011. Setelah Tamat

dari Sekolah Menengah Pertama penulis melanjutkan pendidikan dijenjang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Cokroaminoto Kotamobagu dan

lulus pada tahun 2014. Setelah Tamat dari Sekolah Menengah Kejuruan penulis

melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi Universitas Muhammadiyah

Makassar (UNISMUH) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi.

Kemudian Penulis menyelesaikan Pendidikan di Universitas Muhammadiyah

Makassar selama 5 tahun lebih dan selesai pada tahun 2020.