pencernaan makanan (digestive)

150
MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN

Upload: yani-dwi-pratiwi

Post on 26-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencernaan Makanan (Digestive)

MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN

Page 2: Pencernaan Makanan (Digestive)

MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN

1. PENGERTIAN MAKANAN

2. SYARAT MAKANAN SEHAT DAN BAIK

3. FUNGSI MAKANAN

5. METABOLISME KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN

4. ZAT MAKANAN YANG DIPERLUKAN TUBUH

KD.3.3 SK.3

Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas..

Men-jelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencerna-an makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminan-sia)

Page 3: Pencernaan Makanan (Digestive)

Sains

Lingkungan

Technology

Masyarakat

Diagram SETS (Science Enviroment Technology Society)

Keterampilan Sains (wacana/ilustrasi)

Page 4: Pencernaan Makanan (Digestive)

MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN

1. PENGERTIAN MAKANAN

2. SYARAT MAKANAN SEHAT DAN BAIK

3. FUNGSI MAKANAN

5. METABOLISME KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN

4. ZAT MAKANAN YANG DIPERLUKAN TUBUH

KD.3.3 SK.3

Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas..

Men-jelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencerna-an makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminan-sia)

Page 5: Pencernaan Makanan (Digestive)

PENGERTIAN• Makanan adalah segala sesuatu yang

diperlukan tubuh dan digunakan tubuh untuk pertumbuhan, pemeliharaan, perbaikan sel dan penyedia energi bagi tubuh.

• Pencernaan merupakan proses pengubahan atau pemecahan molekul besar/kasar menjadi lebih/kecil/halus/ sederhana dengan melibatkan enzim-enzim pencernaan, agar mudah diserab dan diedarkan ke tubuh.

Page 6: Pencernaan Makanan (Digestive)

Zat makanan 1) Zat makanan makro (makronutrien) : zat

makanan yang diperlukan dalam jumlah besar, misalnya : karbohidrat, lemak, protein dan air

2) Zat makanan mikro (mikronutien) : zat makanan diperlukan dalam jumlah sedikit, misalnya vitamin dan mineral.

Page 7: Pencernaan Makanan (Digestive)

Ulangan Pencernaan Makanan

1.Manakah berikut ini kelompok makanan yang termasuk makronutrien yaitu …..

a. Nasi – roti – tempe – pisang

b. Roti – tempe – semangka – jeruk

c. Tempe – pisang – nasi – telur

d. Telur – nasi bubur – tempe – air

e. Air – pisang – roti – buah nanas

Page 8: Pencernaan Makanan (Digestive)

Syarat Makanan Sehat dan Baik1. Higenis yaitu bersih, bebas racun, kuman yang

membahayakan tubuh.

2. Bergizi/Cukup mengandung kalor (karbohidrat(4,1 kal), protein (4,1 kal) dan lemak (9,3 kal))

3. Cukup mengandung vitamin, mineral dan air.

4. Berkecukupan sesuai kebutuhan dan kondisi tertentu.

5. Mudah larut dan mudah dicerna.

Page 9: Pencernaan Makanan (Digestive)

Fungsi Makanan1. Penyedia bahan bakar/energi/tenaga (Kh. L, P. tiap

gram : Kh : 4,1 kal, P : 4,1 kal dan L : 9,3 kal), 2. Untuk pertumbuhan dan pembangun tubuh (protein,

vitamin, mineral) 3. Untuk pemeliharaan/perbaikan sel/jaringan yang

rusak/ tua (protein, vitamin, air), 4. Untuk pengaturan proses-proses tubuh (mineral,

air)5. Untuk pertahanan tubuh (vitamin), 6. Meningkatkan intelgensi (karbohidrat, protein)7. Menjaga tubuh dari kondisi stress8. Memelihara fungsi reproduksi

Page 10: Pencernaan Makanan (Digestive)

ZAT YANG DIBUTUHKAN TUBUH1. Karbohidrat

2. Lemak

3. Protein

4. Vitamin

5. Mineral

6. AirPersentase Kebutuhan

- Karbohidrat (10 – 45 %)

- Lemak (45 – 60 %)

- Protein (10 – 15 %)

Tergantung tingkat kemajuan negara (ekonomi)

Page 11: Pencernaan Makanan (Digestive)

Kalor yang diperlukan Otot1. duduk/istirahat : 15 kalori/jam2. Berdiri : 20 kal/jam3. Berjalan : 150 – 240 kal/jam4. Naik sepeda : 180 – 600 kal/jam Oksidasi Karbohidrat dan Lemak, ProteinRespiratory Quotion = RQ

Untuk RQ + Protein sebesar = 0.8

Page 12: Pencernaan Makanan (Digestive)

Contoh Penggunaan Energi Metabolisme Rutin

sebesar 1500 kal, pada BB 50 kg

55 gr P = 55 X 4,1 kal = 225,5 ka

50 gr L = 50 X 9,3 kal = = 465 kal

200 gr Kh

= 200 X 4,1 kal = = 820 kal

Jumlah = 1510,5 kal

Page 13: Pencernaan Makanan (Digestive)

Jika seseorang mengkonsumsi protein , lemak dan karbohidrat masing-masing 55 gr, 50 gr dan200 gr .maka energi metabolisme basal yang didapatkan dari makanan tersebut sebesar….

a. 1510,5 kalb. 1105,5 kalc. 1051,5 kald. 1151,5 kale. 1150,0 kal

Page 14: Pencernaan Makanan (Digestive)

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Energi Tubuh agar Sehat

1. luas permukaan tubuh

2. Aktivitas kerja

3. Umur

4. Seks

5. Iklim

6. Kesehatan

7. Lapar dan puasa

Page 15: Pencernaan Makanan (Digestive)

Faktor berikut sangat mempengaruhi kebutuhan energi seseorang . Manakah yang bukan faktor penentu …

a. ukuran tubuh

b. jenis pekerjaan

c. lamanya bekerja

d. jenis Seks

e. lapar dan puasa

Page 16: Pencernaan Makanan (Digestive)

1. Karbohidrat Unsur Penyusun C, H, O

Jenis/Macam Monosakarida, Disakarida, Polisakarida

Sumber Padi-padian, umbi-umbian

Fungsi : Sumber energi (1 gram : 4,1 kal), bahan pembentuk senyawa organik (protein, lemak), menjaga keseimbangan asam dan basa, proses metabolisme, pembentuk sel, jaringan, organ.

Kebutuhan perhari (40-50 % (negara maju), 70-80 % (negara berkembang)

Glukosa dalam tubuh merupakan penghasil energi utama (monosakarida).

Dalam keadaan normal glukosa dalam darah 70 -100 mg/100 ml darah. Jika lebih (hiperglikemia) dan jika kurang (hipoglikemia).

Selulosa (polisakarida) tidak dapat diubah oleh enzim, fungsi : merangsang pengeluaran enzim, memberi rasa kenyang, memadatkan feses.

Glukosa Glikogen

Glikogen Glukosa

insulin

Adrenalin

Page 17: Pencernaan Makanan (Digestive)

Macam Gugus Contoh Sifat Sumber

Monosakarida (C6H12O6)

Satu Heksosa (glukosa, fruktosa (paling manis) galaktosa, ribosa/penyususn RNA, deoksiribosa/DNA)

Rasa manis, mudah larut dalam air

Buah-buahan, biji, akar,daun, madu, air susu

Disakarida (C12H22O11 )

Dua Laktosa (glukosa+galaktosa), sukrosa (glukosa+fruktosa), Maltosa (glukosa + glukosa)

Rasa manis, mudah larut dalam air

Air susu, gula tebu, beet, biji barley berkecambah

Polisakarida Banyak

Amilum, glikogen (gula otot), selulosa, pektin, lignin, kitin

Tidak berasa, pahit, sukar larut dalam air (koloid)

Biji, akar, umbi, kormus, hati, otot

Jenis (Macam Karbohidrat)

Page 18: Pencernaan Makanan (Digestive)

Metabolisme karbohidrat Karbohidrat diubah menjadi glukosa dihati diubah

menjadi glikogenKelebihan glukosa akan disimpan dalam hati (dalam bentuk

glikogen) dan di jaringan lemak (dalam bentuk lemak).Proses oksidasi karbohidrat

Daur Glikolisis : Glukosa akan diubah menjadi senyawa fosfat asam piruvat dengan enzim glukokinase.

Daur Kreb’s : asam piruvat + O2 dengan enzim dekarboksilase CO2 + H2O + energi

Atau secara singkat sebagai berikut

Page 19: Pencernaan Makanan (Digestive)

Usus Halus

Paru-Paru

Hati

CadanganLemak

Ginjal

Jaringan Tubuh

H2O dikeluarkan

CO2, H2O Dikeluarkan

I

VI

IV

III

II

V

1. Monosakarida (fruk,gluk,galak) diserab oleh jonjot (dalam usus halus)

2. Glukosa diubah menjdai glikogen dan ditimbun di hati (otot)

3. Sebagian glukosa ditimbun (cadangan makanan)

4. Oksidasi (pembakaran) di jaringan dihasilkan CO2 + H2O + energi

5. CO2 dan Sebagian H2O dikeluarkan melalui Paru-paru (respirasi)

6. H2O dikeluarkan melalui ginjal, kulit dan paru-paru

MET. KH

Melalui Vena porta hepatica

Monosakarida

Aliran Darah

Page 20: Pencernaan Makanan (Digestive)

Uji Karbohidrat

Page 21: Pencernaan Makanan (Digestive)

Lemak (Lipid)• Sebagai pelarut vitamin, "bantalan lemak"

(pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi (9,3 kal/g).

• Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.BB/hari

Page 22: Pencernaan Makanan (Digestive)

2. Lemak Unsur Penyusun C, H, O, P, N

Jenis/Macam Lemak sederhana, lemak campuran, lemak asli

Sumber Lemak hewani : daging, ikan, telur, susu dll

Lemak nabati : kedelai, kacang, kelapa dll

Fungsi : Sumber energi (1 gram : 9,3 kal), pelarut vitamin A,D,E,K.pelindung suhu tubuh dari kedinginan, penahan lapar.

Kebutuhan lemak perhari (20 – 25 %).

Kolesterol dalam tubuh berguna pembentuk membran sel dan hormon.

Angka normal kolesterol 150 – 200 mg/dl, untuk trigliserit lebih kecil 200 mg/dl

Ada dua bentuk lipoprotein :

1. LDL (low density lipoprotein) lipoprotein kepadatan rendah/pemicu penumpukan kolesterol (jelek)

2. HDL (High density lipoprotein) lipoprotein kepadatan tinggi pembersih kolesterol dinding arteri.(baik).

Page 23: Pencernaan Makanan (Digestive)

Macam LemakMacam Penyusun Contoh

senyawa

Lemak Sederhana

Trigliserida (1 gliserol + 3 asam lemak)

Lemak, lilin, malam (padat pada suhu kamar), minyak (cair pada suhu kamar)

Lemak Campuran

Lemak dengan senyawa bukan lemak (fosfat, protein,glukosa)

Fosfolipid, fosfatid (lemak + fosfat + kolin), lipoprotein

Derivat Lemak

Berasal dari hidrolisis lemak Asam lemak, gliserol, sterol, golongan keton (kolesterol)

Meningkatkan HDL :

Berolahraga, makan tidak berlebihan, mengurangi konsumsi protein hewani, buang lemak ikan, kulit ayam, perbanyak protein ikan dan sayuran, biasakan makanan yang dipanggang, rebus, olahraga teratur, hindari rokok, minuman keras dll.

Page 24: Pencernaan Makanan (Digestive)

Asam Lemak

Sifat Bagi Tubuh

Ikatan rangkap Rantai

Wujud suhu

kamar

Contoh

Jenuh Non esensial (dapat disintesis)

Tidak ada Padat Lemak hewan : mentega, gajih.

Asam stearat, asam palmitat.

Tidak jenuh

Esensial (tidak dapat disintesis)

ada Cair Lemak nabati : minyak jagung, kedelai, asam linoleat, asam linolenat, asam arakhidonat

Macam Asam Lemak

Page 25: Pencernaan Makanan (Digestive)

Usus Halus

Paru-Paru

Hati

CadanganLemak

Ginjal

Jaringan Tubuh

H2O dikeluarkan

CO2, H2O Dikeluarkan

I

VI

IV

III

II

V

1. Zat lemak diserab oleh jonjot sebagai asam lemak dan gliserin.

2. Sebagian zat lemak mengalami perubahan di hati digunakan tubuh.

3. Sebagian lemak ditimbun dibawah kulit (cadangan makanan)

4. Zat lemak dihidrolisis menjadi gliserin dan asam lemak dan dioksidasi menjadi CO2 + H 2 O + energi

5. Hasil oksidasi dikeluarkan melaui paru-paru (CO2 + sedikit H2O) melaui respirasi.

6. H2O dikeluarkan melalui ginjal, kulit dan paru-paru

MET. LEMAK

Gliserol, asam lemak

Senyawa sabun

Page 26: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 27: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 28: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 29: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 30: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 31: Pencernaan Makanan (Digestive)

Menaksir Kebutuhan Energi

Page 32: Pencernaan Makanan (Digestive)

Menurut Harris dan Benedict (1909), rumus menghitung energi basal (AMB); Berdasarkan BB, TB dan U.

Laki-laki

Perempuan

Ketengan :BB = berat badanTB = tinggi badanU = umur

: 66,5 + 13,7 BB + 5,0 TB – 6,8 U

: 66,5 + 9,6 BB + 1,8 TB – 4,7 U

Page 33: Pencernaan Makanan (Digestive)

AMB (Angka Metabolisme Basal)

1. Menurut satuan berat badan berbeda menurut umur yaitu

a) tinggi untuk anak-anak

b) makin rendah untuk dewasa.

2. Per satuan berat badan berbeda menurut tinggi badan yaitu:

a) lebih tinggi orang pendek, kurus

b) lebih rendah orang tinggi, gemuk.

Page 34: Pencernaan Makanan (Digestive)

BMR (Berat Metabolisme Basal) = sejumlah energi yang dibutuhkan tubuh dalam keadaan istirahat total jasmani, rohani dalam keadaan berbaring dan tidak duduk.

Rumus BMR ; laki = 1 x BB x 24 jam

Perempuan = 0,9 x BB x 24 jam

Untuk umur diatas 50 turun 10 %.Contoh :

Budi lahir 30 tahun yang lalu, kini Budi memiliki berat badan 60 kg.

Berapa BMR Budi ?

BMR = 1 x 60 x 24

= 1440 kal

Page 35: Pencernaan Makanan (Digestive)

BMI (BODY MASS INDEX)Tujuan : untuk menentukan status gemuk, kurus dan

normal.BMI = perbandingan antara BB (kg) dengan kuadrat TB (m).Contoh :Budi memiliki tinggi badan 160 Cm dan berat badannya 50 kg . Berapa BMI Budi ?Jawab :BMI = 50/1,62

= 19, 53Catatan :- kurang 18 = kurus, - antara 18 – 24 = normal - lebih dari 24 sd 28= kelebihan BB, - diatas 28 = obesitas (kegemukan)

Page 36: Pencernaan Makanan (Digestive)

Menurut FAO/WHO/UNU (1985)Tabel 1 untuk menaksir nilai AMB berat badan

Kelompok Umur

AMB (kkal/hari)

Laki-laki Perempuan

0 – 3 60,9 BB – 54 60,1 BB -51

3 – 10 22,7 BB + 495 22,5 BB + 499

10 – 15 17,5 BB + 651 12,2 BB + 746

15 – 30 15,3 BB + 679 14,7 BB + 496

30 – 60 11,6 BB + 879 8,7 BB + 828

Lebih 60 13,5 BB + 487 10,5 BB + 596BB = dalam kg

Page 37: Pencernaan Makanan (Digestive)

Tabel 2 faktor aktifitas untuk 3 tingkat aktifitas fisik laki-laki dan perempuan

Kelompok aktifitas Jenis Kegiatan Faktor Aktifitas

Ringan 75 % duduk/berdiri 1,56

25 % berdiri/bergerak 1,55

Sedang 25 % duduk/berdiri 1,76

75 % aktifitas/pekerjaan tertentu 1,70

Berat 40 % duduk/berdiri 2,10

60 % aktifitas pekerjaan tertentu 2, 00

Page 38: Pencernaan Makanan (Digestive)

Tabel 3 Aktifitas Bayi, Anak dan Remaja

Umur Laki-laki Perempuan

0 – 3 1,8 1,8

3 – 10 1,9 1,7

10 – 12 1,75 1,69

13 – 15 1,66 1,56

16 – 18 1,60 1,52

Page 39: Pencernaan Makanan (Digestive)

Angka Kecukupan EnergiKecukupan Energi = (faktor aktifitas X AMB) kkal

Contoh:

Budi lahir 16 tahun lalu dan memiliki berat badan 50 kg, tentukan AMB dan berapa kebutuhan energi perhari ?.

AMB (tabel 1) =(15,3 x 50) + 679 = 1444 kkal.

Kebutuhan energi (tabel 3) = 1,6 x 1444 = 2310,4 kkal

Page 40: Pencernaan Makanan (Digestive)

Tugas 1. Lakukan investigasi kebutuhan eneri perhari seluruh

anggota kelas menggunakan cara FAO/WHO/UNU.2. Sajikan data dalam bentuk tabel (no, nama, umur, berat

badan, tinggi Badan, AMB, Angka Kecukupan energi dan BMI, Ket (Kurang gizi,Ideal,Kegemukan, Obesitas))Pecahkan masalah :

• Bagaimana cara memenuhi kebutuhan energi secara individual.

• Apakah pola konsumsi seseorang telah memenuhi kebutuhan energi tersebut. Coba Anda tentukan ?

• Bagaimana cara menyusun menu makanan sehari-hari untuk memenuhi energi tersebut?

3. Buatlah laporan individu ?

Page 41: Pencernaan Makanan (Digestive)

Tabel Hasil InvestigasiNo Nama Umur BB TB AMB BMI KE

1

2

3

4

Page 42: Pencernaan Makanan (Digestive)

Langkah Menyusun Hidangan keluarga

1. Menghitung kecukupan energi dan protein keluarga, (30 % hewani 70 % nabati)

2. Memperhatikan bahan makanan yang digunakan (4 sehat 5 sempurna).

3. Makanan dibagi pagi, siang dan malam.4. Makanan untuk bayi dimasak

khusus/disesuaikan.5. Mengontrol kebutuhan lemak 10 – 20 %

dari energi total.

Page 43: Pencernaan Makanan (Digestive)

Tabel Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan

Bahan Makanan

Kh L P

750 gr nasi putih

40,6 0,1 2,1

200 gr tempe kedelai

12,7 4,0 18,3

200 gr tahu 1,6 4,6 7,8

50 gr pete 22,0 2,0 10,4

Page 44: Pencernaan Makanan (Digestive)

Contoh nasi 750 gr kandungan :

a) Kh = 750/100 x 40,6 x 4,1 x 100 % x 1 kal

= 1248,45 kal

b) lemak = 750/100 x 0,1 x 9,3 x 100 % x 1 kal

= 6,98 kal

c) Protein = 750/100 x 2,1 x 4,1 x 100% x 1 kal

= 64,58 kal

Page 45: Pencernaan Makanan (Digestive)

Minggu Depan Praktikum (PETUNJUK LKS 14-15)

Bahan Yang Harus dibawa :1. nasi (2-3 sendok)2. roti tawar (1-2 lembar)3. alpukat (1 buah)4. telur (mentah 1 biji)5. susu bubuk putih (tawar 1 set)6. Margarin7. tempe (mentah 1) 8. korek api9. gelas aqua kosong (5 biji)10.kertas koran (1 lb)

@ Kelompok 4 siswa Urut Absensi Kelas

Page 46: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 47: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 48: Pencernaan Makanan (Digestive)

Protein

Page 49: Pencernaan Makanan (Digestive)

3. Protein Unsur Penyusun C, H, O, N, S dan P.

Jenis/Macam Protein Hewani : ikan, daging, susu, telur.

Protein Nabati : padi-padian, kacang, sayur.

Sumber Lemak hewani : daging, ikan, telur, susu dll

Lemak nabati : kedelai, kacang, kelapa dll

Fungsi : pertumbuhan, perbaikan, pemeliharaan struktur tubuh, mensintesis substansi penting, metabolisme tubuh,keseimbangan asam, basa tubuh, sumber energi (1 gr : 4.1 kal), dektosifikasi tubuh

Kebutuhan protein perhari (bayi : 2-2,4 gr/kgBB, 6 bl – 15 th : 1,5 gr/kgBB, laki-laki dewasa : 0,5-0,8 gr/kg BB dan wanita : 0,3 -0,7 gr/kgBB).

Asam Amino :

1. Esensial :

2. Non esensial :

Page 50: Pencernaan Makanan (Digestive)

Protein• Mengandung asam amino (essensial dan non

essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea Þ inilah yang disebut Nitrogen Balans.

• Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus didatangkan dari luar.Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb.Protein tidak menghasilkan energi

Page 51: Pencernaan Makanan (Digestive)

Tabel Asam AminoEsensial Non Esensial Untuk Bayi Diragukan

Isoleusin Alanin Arginin Hidroksiprolin

Leusin Aspargin Histidin Norleusin

Metionin Asam aspartat Tiroksin

Fenilalanin Sistein

Treonin Sistin

Triptofan Asam glutamat

Valin Glutamin

Glisin

prolin

Tirosin, serin

Page 52: Pencernaan Makanan (Digestive)

4. Vitamin • Vitamin merupakan senyawa organik

kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis lain bagi makluk hidup.

• Vitamin tidak dapat disintesis dalam tubuh kecuali Vitamin K.

• Jika kekurangan vitamin dalam tubuh mengakibatkan Avitaminosis.

Page 53: Pencernaan Makanan (Digestive)

B1 (Aneurin = Thiamin)

mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensi Beri-Beri dan Neuritis.

B2 (Riboflavin = Laktoflavin)

Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensi Katarak, Keilosis.

Asam Nikotin (Niasin)

Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi Pelagra (3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia).

B6 (Piridoksin = Adermin)

Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi Kontipasi (Sembelit).

Asam Pantotenat Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis

PABA (Para Amino Asam Benzoat)

Untuk mencegah timbulnya uban

Kolin Defisiensi timbunan lemak pada hati.

Biotin (Vitamin H) Defisiensi gangguan kulit

Asam Folat Defisiensi Anemia defisiensi asam folat.

B12 (Sianokobalamin)

Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa

Vitamin C (Asam Askorbinat)

Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan pendarahan. Zat tersebut ditemukan oleh Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P.

Vitamin Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)

Page 54: Pencernaan Makanan (Digestive)

Vitamin A (Aseroftol)

Fungsi pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi).

Vitamin D Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.

Vitamin E (Tokoferol)

Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.

Vitamin K (Anti Hemoragi)

Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli

Vitamin Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)

Page 55: Pencernaan Makanan (Digestive)

5. Garam Mineral

Page 56: Pencernaan Makanan (Digestive)

ZAT ADITIF MAKANANYaitu zat yang sengaja atau tidak ditambahkan pada makanan guna memperbaiki gizi, nilai gizi, cita rasa, rasa mantap, penampilan dan mengawetkan makanan.

Jenis zat aditif (tujuan) misalnya : sebagai pengawet, pewarna, penambah aroma, rasa asam, pemucat dan pengembang.

Page 57: Pencernaan Makanan (Digestive)

1. Aditif PengawetAlami (aman) :gula, garam dapur, gula jawa,Pengawet aman bagi kesehatan : larutan cuka 4 %, asam benzoat, garam natrium.Garam nitrit, nitrat dapat bereaksi dengan senyawa amina sekunder bersifat karsinogen.Pencegahan kerusakan makanan : pemberian vit.C, vit. E, BHA, BHT (butil hidroksil amisol/toluena)

Page 58: Pencernaan Makanan (Digestive)

2. Aditif Pewarna,Alami : kunyit, cabe, daun suji, wortel, buah coklat, biji kopi.Turunan : - indigokarmin (biru), - tartrazin (kuning), - benzil violet (ungu),pewarna textil merah: rhodamin-B, ponceou-3R, ponceou-sx pewarna textil kuning : metil yellow

Page 59: Pencernaan Makanan (Digestive)

3. Aditif Aroma

Aroma buah-buahan : ester ;

- amil asetat : pisang

- oktil asetat : jeruk

- amil valerat : apel

- metil salisilat : minyak ganda pura

- etil butirat : nanas

Page 60: Pencernaan Makanan (Digestive)

4. Aditif cita rasa

Vitsin (moto); MSG (monosodium glutamat), tidak berbau, berasa antara asin-manis.

Alami : garam dapur, terasi, asam jawa, asam cuka.

Page 61: Pencernaan Makanan (Digestive)

5. Aditif Rasa Asam

asam sitrat, fumarat, laktat, asetat.

6. Aditif Pemucat

sering digunakan pada terigu, beras.

7. Aditif Pengembang makanan

- Yeast/Ragi

- Natrium bikarbonat (adonan roti)

Page 62: Pencernaan Makanan (Digestive)

Menyusun Menu Seimbang

1. menghitung kecukupan energi dan protein keluarga

2. Memperhatikan 4 sehat 5 sempurna

3. Makanan dibagi Pagi – Siang – Malam

4. Makanan khusus bayi dimasak khusus.

5. Mengontrol kebutuhan lemak 10 – 20 %.

Page 63: Pencernaan Makanan (Digestive)

Alat dan Bahan yang disediakan• 1. rak tabung reaksi (5 tabung reaksi)• 2. Pipet (1)• 3. plat tetes porselin (1)• 4. bunsen (1)• 5. tripot dan kasa• 6. gelas kimia (1)• 7. pengaduk (1)• 8. penjepit tabung reaksi (1)• Semua lingkungan lab bersih• Alat utuh• Bahan /reagen

Page 64: Pencernaan Makanan (Digestive)

Uji makanan

1. Uji Amilum : Substrat + Reagen (Lugol) biru sampai hitam (positif mengandung amilum)

2. Uji Glukosa : Substrat + Reagen (F.A+B/ Benedict) biru dipanaskan hijau sampai orange (positif mengandung glukosa)

3. Uji Protein : Substrat + Reagen (Biuret) Ungu (positif mengandung protein)

4. Uji Lemak : 5 ml etanol + 2 tetes substrat masukan ke dalam 5 ml air jika terbentuk emulsi putih keruh (positif). Atau

5. substrat teteskan pada tepi kertas koran bila tampak buram (positif)

Page 65: Pencernaan Makanan (Digestive)

Tabel Pengamatan

No Substrat Reagen

Perubahan Warna keterangan

awal akhir Dipanaskan

1

2

3

4

5

dst

Catatan : yang diperlakukan pemanasan khusus Reagen Benedict (FA, FB)

Tabel Uji Amilum

Page 66: Pencernaan Makanan (Digestive)

Organ Pencernaan

Page 67: Pencernaan Makanan (Digestive)

Saluran Pencernaan

Page 68: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 69: Pencernaan Makanan (Digestive)

Mulut Pencernaan mekanik (gigi) dan kimiawi (ludah) yang dihasilkan Kelenjar Parotis, Submandibularis dan Sublingualis mengandung enzim Amilase (Ptyalin). 

Lambung 1. Pencernaan mekanik (otot lambung) dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya.

2. Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis protein) dalam susu.

3. HCI Lambung :

Usus Di dalam Duodenum terdapat getah pankreas (bersifat basa) yang mengandung Steapsin (Lipase), Amilase dan Tripsinogen.Enterokinase adalah suatu aktivator enzim. Dalam usus halus makanan diabsorbsi. Usus memperluas bidang penyerapan dengan melakukan jonjot usus (Villi).Dalam usus besar (Kolon), air direabsorbsi serta sisa makanan dibusukkan menjadi feses selanjutnya dibuang melalui anus (Proses Defekasi).

1. Merangsang keluamya sekretin

2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.

3. Desinfektan pankreas untuk mengeluarkan sekret. Renin yaitu

4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empedu mengeluarkan getahnya.

Page 70: Pencernaan Makanan (Digestive)

• Apendikitis Radang usus buntu.

• Diare Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.

• Konstipasi (Sembelit)

Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)

• Maldigesti Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.

• Parotitis Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong

• Tukak Lambung/Maag

"Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori

• Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit

Gangguan Pencernaan

Page 71: Pencernaan Makanan (Digestive)

Gangguan pola makan salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan

1) Diare• Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu

cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air.

• Penyebab diare ;

- ansietas (stres),

- makanan tertentu,

- organisme perusak yang melukai dinding usus.

Diare terus menerus terjadi dehidrasi.

Page 72: Pencernaan Makanan (Digestive)

2. Konstipasi (Sembelit)• Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat

lambat, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.

3. Tukak Lambung (Ulkus)• Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya

juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.

Page 73: Pencernaan Makanan (Digestive)

• Gangguan lain a) Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut

(peritonium). b) Kolik : salah cerna akibat makan makanan yang

merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri.

c) Tukak Lambung : produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri.

d) Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.

e) Gastritis : peradangan pada lambung. f) Apendiks : apendiks terinfeksi sehingga terjadi

peradangan yang .

Page 74: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 75: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 76: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 77: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 78: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 79: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 80: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 81: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 82: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 83: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 84: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 85: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 86: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 87: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 88: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 89: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 90: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 91: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 92: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 93: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 94: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 95: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 96: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 97: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 98: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 99: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 100: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 101: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 102: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 103: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 104: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 105: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 106: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 107: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 108: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 109: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 110: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 111: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 112: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 113: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 114: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 115: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 116: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 117: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 118: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 119: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 120: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 121: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 122: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 123: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 124: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 125: Pencernaan Makanan (Digestive)

Sel Goblet

Epitelium Kolumner

Kelenjar Usus

Kapiler Darah

Kelenjar Usus

Vena

Saluran Limfa

Arteri

Villus

Page 126: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 127: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 128: Pencernaan Makanan (Digestive)

MIKROVILI

Aparatus Golgi

Mitokondria

Membran sel

Mikrovili

RE Kasar

Nukleus

Nukleolus

Page 129: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 130: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 131: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 132: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 133: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 134: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 135: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 136: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 137: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 138: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 139: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 140: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 141: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 142: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 143: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 144: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 145: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 146: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 147: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 148: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 149: Pencernaan Makanan (Digestive)
Page 150: Pencernaan Makanan (Digestive)