pencemaran lingkungan

Upload: contoh-makalah-skripsi-dan-tesis

Post on 12-Jul-2015

325 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENCEMARAN LINGKUNGANBaca selengkapnya di http://www.contohmakalah77.com

TRANSCRIPT

Makalah

PENCEMARAN LINGKUNGANDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaranBiologi

Disusun Oleh :

Nama Kelas Mata Pelajaran

: Candra Dalila : XC : IPA (Biologi)

SMA NEGERI 1 SUSWAWA GORONTALO

2011

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Illahi Rabbi atas karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pencemaran Lingkungan ini. Shalawat serta salam penulis limpahkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya dan kepada umatnya yang turut dan setia kepada ajaranNya sampai akhir zaman. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi. Dan dalam menyusun makalah ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada Bapak Syarifudin Abdullah, S.Pdsebagai guru mata pelajaran Biologi juga tak lupa kepada seluruh pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, keritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Besar harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat, khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca serta diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kepentingan dunia pendidikan.

Gorontalo, Mei 2011

Penulis

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1.2 Tujuan dan Manfaat Pembahasan .............................................................. BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2.1.Pengertian Pencemaran Lingkungan.......................................................... 2.2.Macam-macam Pencemaran Lingkungan .................................................. 2.2.1. Berdasarkan Tempat Terjadinya ...................................................... 2.2.1.1. Pencemaran Udara ..................................................................... 2.2.1.2. Pencemaran Air ........................................................................ 2.2.1.3. Pencemaran Tanah .................................................................... 2.2.2 Berdasarkan Macam Bahan Pencemar .............................................. 2.2.3 Berdasarkan Tingkat Pencemaran ...................................................... 2.3 Dampak Pencemaran Lingkungan. ............................................................ 2.4 Penanggulangan Pencemaran Lingkungan. ............................................... 2.5 Daur Ulang Limbah. .................................................................................. BAB III PENUTUP ......................................................................................... 3.1.Kesimpulan ................................................................................................ 3.2.Saran ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai upaya pembenahan sistem pendidikan dan perangkatnya di Indonesia terus dilakukan. Akibatnya muncul beberapa peraturan pendidikan untuk saling melengkapi dan menyempurnakan peraturan-peraturan yang sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan saat ini. Upaya tersebut, antara lain diberlakukannya UU RI no. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kemampuan professional guru amatlah penting dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, sebagaimana yang diamanatkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan. Kemampuan guru dalam meningkatkan profesionalnya tidak hanya berguna bagi dirinya, tetapi mempunyai makna yang positif bagi peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya. Usaha apapun yang dilaksanakan dalam bidang pendidikan pada akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tertera dalam GBHN yakni untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Tanggung jawab dan peran seorang guru amatlah berat dan tidak semudah apa yang diucapkan, sebab guru adalah pendidik kader-kader bangsa yang serba unik dan kompleks sehingga seorang guru harus siap dalam menghadapi perubahan dalam pendidikan di masa depan. 1.2. Tujuan dan Manfaat Pembahasan Dengan demikian dalam penyusunan makalah ini, kami memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apa sebenarnya pengertian pencemaran lingkungan. 2. Untuk mengidentifikasimacam-macam pencemaran lingkungan. 3. Untuk mengetahui apa yang menjadi parameter pencemaran lingkungan. 4. Untuk mengetahui apa saja yang dapat dilaukan sebagai usaha pencegahan & penanggulangan pencemaran lingkungan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah: 1. Memahami apa sebenarnya pengertian dari pencemaran lingkungan. 2. Mampu mengidentifikasimacam-macam pencemaran lingkungan. 3. Mengetahui apa saja yang dapat dilakukan sebagai usaha pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan. 4. Mengetahui bagaimana cara mendaur ulang sampah-sampah yang telah mencemari lingkungan.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Pencemaran Lingkungan Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun).Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi.Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari.Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan.Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak Suatu zat dapat disebut polutan apabila : 1. Jumlahnya melebihi jumlah normal. 2. Berada pada waktu yang tidak tepat. 3. Berada di tempat yang tidak tepat. Sifat polutan adalah : 1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi. 2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak. 2.2. Macam-macam Pencemaran Lingkungan 2.2.1 Berdasarkan Tempat Terjadinya Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga menggangu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi diudara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran udara, air, dan tanah. 2.2.1.1 Pencemaran Udara Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok. 1. CO2 Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan

karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca. 2. CO Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran.Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut.Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian. 3. CFC Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC).Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3).Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet.Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut sebagai lubang ozon. Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar.Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa.Karena itu penggunaan AC harus dibatasi. 4. SO, SO2 Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara).Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam.Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.Produksi pertanian merosot.Besi dan logam mudah berkarat.Bangunan bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak.Demikian pula bangunan gedungdan jembatan. 5. Asap Rokok Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patuparu, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain. Adapun akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain : Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat. Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udarasecara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen. 2.2.2.2 Pencemaran Air Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.

Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain : 1. Limbah Pertanian Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik.Insektisida dapat mematikan biota sungai.Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia.orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan.Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya. 2. Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air.Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air.Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol.Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada. 3. Limbah Industri Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air.Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri.Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas).Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri.Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer.Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya.Untuk mengatasinya, polutan dibatasi denganpipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak. 4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun Sebagai penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan. Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain : Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan Pendangkalan Dasar perairan. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.

Menjalarnya wabah muntaber. 2.2.2.3 Pencemaran Tanah Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus.Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit.Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai.Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk pupuk. Proses ini merupakan proses pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum. Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang.Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan.Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya. Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk mencegah pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan (reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair). Di negara maju, slogan-slogan reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain : Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah). Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi. 2.2.2 Berdasarkan Macam Bahan Pencemar Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini: 1. Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,) bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik. 2. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa. 3. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet. 4. Pencemaran Suara : kebisingan. Pencemaran Suara (kebisingan) Dikota-kota atau di daerah dekat industri / pabrik sering terjadi kebisingan.Pencemaran suara disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupakan ukuran tingkat kebisingan).Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan ketenangan manusia.Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit tidu, bahkan dapat mengakibatkan tuli, gangguan kejiwaan, dan dapat pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress. Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin yang digunakan manusia tidak terlalu bising.jika bising harus diusahakan adanya isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di halaman rumah meredam kebisingan. Bagi mereka yang suka mendengarkan musik yang hingar bingar, hendaknya mendengarkan di tempat khusus (misal di dalam kamar) agar tidak mengganggu orang lain. 2.2.3 Berdasarkan Tingkat Pencemaran Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut: 1. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.

2. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang. 3. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif. 2.3. Dampak Pencemaran Lingkungan a. Punahnya Spesies Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat.Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan.Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati. b. Peledakan Hama Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. c. Gangguan Keseimbangan Lingkungan Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem.Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energi menjadiberubah.Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu.Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu. d. Kesuburan Tanah Berkurang Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah.Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah.Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam.Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah.Demikian juga dengan terjadinya hujan asam. e. Keracunan dan Penyakit Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami keracunan.ada yang meninggal dunia, ada yang mengalamikerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang menyebabkan cacat pada keturunanketurunannya. f. Pemekatan Hayati Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition. g. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. 2.4. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut: 1. Membuang sampah pada tempatnya Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.

2.

3.

4.

5.

6.

2.5.

Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos.Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya. Penanggulangan limbah industri Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem. Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat. Penanggulangan pencemaran udara Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik.Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor. Diadakan penghijauan di kota-kota besar Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara.Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian. Pengurangan pemakaian CFC Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan.Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya. Daur Ulang Limbah

Proses daur ulang sampah adalah penjaga kelestarian alam. Sebenarnya sampah bukanlah limbah, melainkan sumber daya bahan baku untuk proses daur ulang yang menghasilkan humus atau kompos, pupuk ciptaan alam pelindung / pembangun kesuburan tanah.

Terus berputarnya siklus daur ulang alam yang merupakan kunci keselamatan bumi, sebenarnya menjadi tanggung jawab manusia di lingkungannya masing-masing.Sehingga sampah menjadi tanggung jawab kita semua untuk mendaur ulangnya menjadi kompos demi keselamatan bumi. Para ahli pertanian yakin bahwa kunci dari tanaman yang sehat adalah tanah yang sehat pula.Tanah yang sehat adalah tanah yang kondisi fisik, kimia dan biologinya baik, tanpa faktor penghambat yang berarti. Kondisi biologis yang baik berarti mempunyai populasi organisme tanah optimal dalam ekosistem biologis yang sehat seimbang, yang dijamin oleh kadar bahan organik tanah optimal + 5%. Mungkin kita akan berfikir 2 x untuk mengkonsumsi barang-barang yang tidak bersahabat dengan lingkungan, setelah kita mengetahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menghancurkan sampah adalah sebagi berikut : Jenis SampahKertas Kulit Jeruk Doos Karton Filter Rokok Kantong Plastik Kulit Sepatu Pakaian/Nylon Plastik Alumunium Styrofoam

Lama Hancur2-5 bulan 6 bulan 5 bulan 10-12 tahun 10-20 tahun 25-40 tahun 30-40 tahun 50-80 tahun 80-100 tahun tidak hancur

Dengan melihat tabel diatas maka tidak ada salahnya kalau kita mulai dari rumah kita masing-masing untuk mengurangi sampah yang tidak dapat dipergunakan semaksimal mungkin.Salah satu caranya adalah dengan mendaur ulang sampah yang dapat dimanfaatkan.

Daur ulang adalah penggunaan kembali material / barang yang sudah tidak digunakan untuk menjadi produk lain. Selain berfungsi untuk mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Daur ulang bermanfaat memenuhi kebutuhan

akan bahan baku suatu produk. Dan dari segi penggunaan bahan bakar adanya daur ulang dapat menghemat energi yang harus dikeluarkan suatu pabrik.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk daur ulang : 1. Pemisahan. Pisahkan barang-barang / material yang dapat didaur ulang dengan sampah yang harus dibuang ke pembuangan sampah. Pastikan material tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan bersih. 2. Penyimpanan. Simpan barang / material kering yang sudah dipisahkan tadi ke dalam boks / kotak tertutup tergantung jenis barangnya, misalnya boks untuk kertas bekas, botol bekas, dll. Jika akan membuat kompos, tumpuk sampah rumah tangga pada lokasi pembuatan kompos. 3. Pengiriman / Penjualan Barang yang terkumpul dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas tersebut sebagai bahan baku dijual ke pemulung. LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) Limbah B3 banyak terdapat disekitar kita misalnya obat nyamuk/ pestisida, oli bekas, sisa tinta, batu baterai, dll. Jika limbah ini dibuang dalam TPA yang tidak dilengkapi persyaratan khusus maka racun yang ada dalam limbah tersebut dapat meresap ke tanah dan mencemari air tanah maupun tanaman yang akan dikonsumsi manusia. Oleh sebab itu, pisahkan limbah B3 dari sampah lain.

Bagaimana meminimalkan timbunan sampah?Menggunakan barang seefisien dan semaksimal mungkin.Contohnya : Penggunaan plastik pembungkus selama dapat digunakan kembali. Pergunakan botol lama tanpa harus membeli baru. Memperbaiki perabot lama dengan cara memberi design baru dengan upaya pemakaian kembali. Sadar dan cinta akan lingkungan dan memahami berbagai permasalahan dan cara mengatasinya sangat penting. PEMBUATAN KOMPOS RUMAH TANGGA Prinsip pengomposan Sampah rumah tangga mengandung bahan organik + 75%. Proses pengomposan menyesuaikan diri dengan tersedianya bahan baku, yang tidak sekaligus terkumpul dalam jumlah besar, melainkan sedikit demi sedikit setiap hari. Kondisi ini seperti

terjadi di alam di lantai hutan, dimana sisa-sisa organik jatuh keatas tanah selapis demi selapis sampai menjadi tebal.

Proses perombakan-fermentasi organisme tanah terjadi dari bawah merambat ke atas mengejar bahan baku yang baru jatuh, diikuti terbentuknya humus dari bawah ke atas pula. Kecepatan pengomposan sangat tergantung a.1.pada komposisi bahan baku, perbandingan kadar C (bahan berserat tinggi) dengan kadar N (jenis kacangan, pupuk kandang, dsb.). Untuk bahan baku kompos yang optimal perbandingan C/N = + 30, hasil akhir humus atau kompos yang matang C/N = 12-15 Cara dan Alat Membuat kompos yang sebenarnya mudah dan sederhana, tetapi karena lokasinya di pekarangan rumah harus bebas dari polusi bau, lalat, binatang berbahaya dan bebas dari gangguan ayam, anjing, kucing, dsb.Apalagi sisa-sisa organik tidak terkumpul sekaligus tetapi berangsur setiap hari dari buangan dapur dan kotoran pekarangan. Untuk pembuatan kompos di pekarangan rumah, dibutuhkan dua macam wadah : 1. Wadah besar, penampung bahan baku dan tempat terjadinya proses pengomposan, yang disebut "Komposter" dan ditaruh di pekarangan di tempat teduh. 2. Wadah kecil berupa ember plastik kecil bertutup, tempat penampungan sementara sisa organik dapur. Alat Komposter paling praktis dan aman adalah alat yang direkomendasikan STU Campbell (buku "let It Rot", Storey Books, Vermont 1998) untuk dipakai di pekarangan rumah. Komposter ini dibuat dari drum bekas 200 liter, dinding atas dibuang, dan dinding dasar pada tengahnya dilobangi untuk dapat dimasuki pipa PVC 3-4 inci, yang juga berfungsi drainase. Pada pipa PVC berjarak 5 cm dibuat lobang (bor) sepanjang empat sisinya. Drum dipasang berdiri, diberi ganjal 2-3 lapis batu bata. Pipa PVC dimasukkan ke lobang dasar, sampai ujung bawah menyentuh tanah dan ujung atas menonjol keatas drum + 10 cm, menembus tengah-tengah tutup tambahan (bisa dibuat dari tripleks). Ember Kecil Ember plastik 5 l - 10 l yang ada tutupnya, disediakan khusus untuk penampungan sementara (1-2 hari) sisa organik dapur dan selalu ditaruh di dapur dalam keadaan tertutup. Cara Kerja Komposter (drum) ditaruh di pekarangan di tempat teduh.Sebaiknya dibuatkan tutup atas dari tripleks yang tengahnya berlobang tempat munculnya pipa PVC.Setiap kali pembersihan halaman, kotoran berupa rontokan daun, potongan pagar rumput, dll dimasukkan ke dalam komposter, diratakan, sedikit dipadatkan dan diatasnya

ditaburi selapis kotoran ternak lama, kompos baru atau setengah matang, tanah subur hitam, dsb.sebagai starter penambah N dan organisme tanah. Kalau terlalu kering diberi air agar lembab dan ditutup untuk mencegah dari hujan berlebihan, terik matahari dan pencemaran lalat.Untuk memudahkan didekat komposter disediakan wadah berisi starter (kotoran ternak, dll) yang selalu ditutup.Setiap satu atau dua hari sekali, kotoran dapur dalam ember kecil yang sudah penuh, juga dimasukkan, diratakan dan dilapisi starter.

Demikian pengisian dilakukan setiap kali terkumpul sisa organik atau kotoran dapur baru, sampai komposter penuh, yang memakan waktu 1 bulan - 2 bulan untuk keluarga sedang. Setelah penuh, ditutup dan dibiarkan tidak dibalik-balik selama + 1 bulan yang diperkirakan pengomposan sudah selesai menjadi matang berupa kompos berwarna hitam, remah dan berbau segar. Komposter dikosongkan, isinya diangin-anginkan, langsung dapat dipergunakan sendiri atau disaring (saringan kawat kasa) dibungkus dan dijual. Proses pengomposan terjadi sejak awal bahan organik dimasukkan, dan merambat keatas mengikuti bahan organik baru. Disini akan terjadi proses fermentasi panas oleh bakteri termofilik, karena suhu dapat meningkat didalam komposter tertutup, yang juga berguna membunuh bibit hama- penyakit dan gulma. Komposter I yang sudah penuh dan sedang dalam proses pemasakkan, digantikan komposter II yang sudah disiapkan dan nanti setelah komposter I selesai dokosongkan, disiapkan untuk menggantikan komposter II bila sudah penuh, dst. Sisa organik dapur terdiri dari potongan / kulit sayuran, kulit buah lunak, daun pembungkus, kertas, sisa lauk-pauk, dipisahkan dari sisa / sampah non organik. Sisa dapur tersebut dimasukkan kedalam ember kecil dan yang non organik ditampung dalam wadah lain untuk dibuang di bak sampah.Setiap kali memasukkan sisa organik dapur yang mudah busuk (sisa lauk-pauk), diatasnya langsung ditaburi selapis serbuk gergaji halus rapat-rapat.Maka di dapur selalu disediakan serbuk gergaji halus dalam wadah khusus.Ember kecil harus selalu ditutup rapat dan biasanya dalam 1-2 hari sudah penuh, lalu langsung dibawa ke kebun dimasukkan ke dalam komposter, dan ditaburi selapis starter diatasnya.Agar ember plastik tidak kotor, sebaiknya dilapisi kantong plastik sehingga sisa organik dapur yang mudah busuk dapat ditampung dengan aman dan rapat. Apabila dapat terwujud setiap rumah tangga mau dan mampu mendaur ulang sampah organik pekarangan, dan dapurnya menjadi kompos, maka sampah rumah tangga yang dibuang tinggal sedikit dan tidak menimbulkan polusi lingkungan.

Sampah yang dibuang tinggal berupa limbah non-organik seperti barang-barang bekas plastik, kaleng, besi, dll dan sedikit limbah organik keras seperti barang-barang bekas dari kayu, bambu, kardus, kulit buah keras dan kebanyakan barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan lewat para pemulung. Dengan cara ini hampir semua bahan organik dapat didaur ulang sehingga masalah sampah kota dapat diatasi secara sehat dan mendukung keselamatan bumi. Tinggal satu hal, dimana manusia belum berhasil menyambung siklus daur ulang yang terputus, yaitu masalah kotoran (taeces) dan urine manusia karena masih terbentur pada masalah budaya.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari penjelasan diatas dapat saya simpulkan bahwa Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). 3.2 Saran Saran saya sebagai seorang pelajar kita harus mencegah adanya pencemaran lingkungan karena akan menimbulkan dampak negative bagi kehidupan kita. Untuk menanggulangi hal ini sampah-sampah yang berserakan dimana-mana ada baiknya kita pungut bersama dan kita daur ulang dan hendak kita jadikan sebagai barang yang bermanfaat.