pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

52
PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP KELOMPOK 6 M. Yoga Prawira Elok Salsabilla K. Naufal Rajabi Nanda Amelia L. Nesya Wulandari Ridwan Nur Fauzi Sheila Rahma H. X MIPA 1 SMAN 8 BANDUNG 2015-2016

Upload: eloksksm

Post on 17-Jan-2017

606 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

PENCEMARAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

KELOMPOK 6

M. Yoga PrawiraElok Salsabilla K.

Naufal RajabiNanda Amelia L.

Nesya WulandariRidwan Nur Fauzi

Sheila Rahma H.

X MIPA 1SMAN 8 BANDUNG

2015-2016

Page 2: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

PETA KONSEPI. Pengertian

Lingkungan dan Pencemaran

II. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan

III. Penanganan Limbah

Page 3: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

I. Pengertian Lingkungan Hidup dan

Pencemaran

Pencemaran Udara

Pencemaran Suara

Pencemaran Tanah

Pencemaran Air

Page 4: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

I. Pengertian Lingkungan Hidup

• Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

• Menurut Peraturan Pemerintah RI No.18 tahun 1999, limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan .

• Menurut UU RI No.23 tahun 1997, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

• Bahan penyebab pencemaran disebut polutan.

Page 5: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

Zat yang menyebabkan pencemaran udara :

1.Karbon Monoksida (CO)

- sifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.- Sebagian besar, berasal dari gas

buangan dari pembakaran tidak sempurna bahan yang mengandung karbon atau bahan bakar fosil (minyak).

- Pada konsentrasi tinggi, gas CO sangat mematikan bagi manusia.

I. Pencemaran

Page 6: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

2. Nitrogen Oksida (NOx)- Ada 2 macam : Nitrogen Monoksida (NO)

dan Nitrogen Dioksida (NO2)- Sumber pencemaran Nox alat

transportasi (kendaraan bermotor), pembuangan sampah, dll.

- Gas NO , sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan dapat teroksidasi oleh oksigen menjadi NO2.

menyebabkan iritasi mata dan gangguan sistem saraf - NO2 , sifat toksik, berbau menyengat,

berwarna cokelat kemerahan. menyebabkan hujan asam

Page 7: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

3. CFC dan Halon- CFC tebentuk dari tiga jenis unsur, yaitu Cl, F,

C .- Halon memiliki unsur sama seperti CFC

ditambah Br.- Gas CFC , sifat tidak berbau, tidak mudah

terbakar, dan tidak mudah bereaksi. manfaat gas pendorong kaleng semprot (aerosol) , pengembang busa polimer, pendingin dalam lemari es, AC, dll.- Gas CFC naik ke atmosfer merusak lapisan ozon semakin tinggi intensitas paparan sinar UV memicu terjadinya kanker kulit, kerusakan mata dan mematikan spesies tumbuhan tetentu.

Page 8: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

4. Ozon (O3)• Terdapat di lapisan stratosfer dan

troposfer.• Ozon di stratosfer, Fungsi

melindungi bumi dari sinar UV yang masuk.

• Ozon di troposfer berbahaya bagi manusia bila berada pada konsentrasi tinggi.

• Pencemaran gas ozon menimbulkan efek pusing dan gangguan paru-paru.

Page 9: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

5. Gas Rumah Kaca (H2O, CO2, CH4, O3, dan NO)- Atmosfer lapisan udara yang

menyelimuti bumi.- Pada lapisan troposfer terdapat gas-gas

rumah kaca.- Meningkatnya gas rumah kaca seperti

CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) dan pemanasan global (global warming).

- Dampak pemanasan global perubahan iklim bumi, es di kutub mencair.

Page 10: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

6. Belerang Oksida (SOx)- Berasal dari pembakaran bahan bakar fosil

terutama batu bara.- Dapat berupa SO2 atau SO3. - SO2 berbau menyengat dan tidak mudah

terbakar. Berasal dari asap pabrik dan kendaraan bermotor. Membahayakan bagi penderita penyakit kronis dan kejang saluran nafas.- SO3 bersifat reaktif, di udara mudah

bereaksi dengan uap air membentuk asam sufat (H2SO4) yang menyebabkan hujan asam dan korosi logam.

Page 11: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air  yang menyebabkan penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.   

Page 12: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

3 Parameter :

1. Parameter fisikParameter fisik terdiri atas kandungan partikel padat, zat padat terlarut, warna, bau, kekeruhan, suhu, dan pH air. Air normal yang dapat dikonsumsi memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. pH air yang normal adalah sekitar 6,5-7,5.

Page 13: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

2. Parameter kimiaParameter kimia meliputi biochemical oxygen demand(BOD ), chemical oxygen demand (COD), dandissolved oxygen (DO). biochemical oxygen demand adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik di dalam air. chemical oxygen demand merupakan ukuran kandungan oksigen yang diperlukan agar bahan buangan di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia (biasanya digunakan pada indikator limbah cair industri). dissolved oxygen merupakan ukuran kandungan oksigen terlarut dalam air. Kandungan zat atau senyawa kimiawi, misalnya amonia bebas, nitrogen organik, fosfat organik, fosfor anorganik, nitrit, nitrat, sulfat, klorida, belerang, logam dan gas, juga dapat dijadikan indikator pencemaran air.

Page 14: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

3. Parameter biologiParameter biologi digunakan untuk mengetahui jenis dan jumlah mikroorganisme air yang dapat menjadi penyebab suatu penyakit, contohnya Escherichia colo, Salmonella typhosa, Vibrio cholerae, dan Enramoeba histolytica.

Page 15: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

Penyebab pencemaran air : 1. sumber langsung

sungai, saluran air, selokan, laut dan danau.

2. sumber tidak langsung oleh limbah industri maupun limbah domestik

Page 16: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

Pencemaran air disebabkan oleh limbah dari berbagai kegiatan manusia, antara lain :• Limbah domestik• Limbah Industri• Limbah pertanian• Limbah Pertambangan

Page 17: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

• Dapat terjadi secara:1. Langsung penggunaan

insektisida, fungisida, herbisida, DDT dan pupuk kimiawi secara berlebihan.

2. Tidak Langsung melalui perantara air dan udara, misalnya limbah domestik, limbah industri, plastik, kaca styrofoam, dan kaleng.

• Dampak negatif : mematikan organisme di dalam tanah, mengganggu porositas dan kesuburan tanah.

Page 18: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

Pencemaran suara suara yang tidak diinginkan, mengganggu, dan merusak pendengaran manusia.

Page 19: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

Pencemaran suara dibedakan menjadi 4 macam :

• Kebisingan impulsif, yaitu kebisingan yang terjadi dalam waktu singkat dan biasanya mengejutkan. Contohnya adalah suara ledakan mercon, suara tembakan senjata, dan suara petir.

• Kebisingan impulsif kontinu, yaitu kebisingan impulsif yang terjadi secara terus-menerus akan tetapi sepotong-potong. Contohnya: kebisingan yang datangnya dari suara palu yang dipukulkan.

Page 20: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Pencemaran Udara

Pencemaran Air

Pencemaran Tanah

Pencemaran Suara

I. Pencemaran

• Kebisingan semikontinu, yaitu kebisingan kontinu yang cuma berlangsung sekejap, kemudian hilang dan muncul lagi. Contohnya adalah suara lalu-lalang kendaraan bermotor di jalanan dan suara pesawat terbang yang sedang melinta.

• Kebisingan kontinu, yaitu kebisingan yang datang secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama. Contohnya suara mesin pabrik. Kebisingan kontinu, terutama yang berintensitas tinggi, sering menjadi penyebab rusaknya pendengaran.

• Kebisingan adalah suara dengan frekuensi di atas 80 dB.

• Kebisingan menyebabkan gangguan psikologis dan gangguan fisiologis

Back

Page 21: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

II. Akumulasi Bahan Pencemar dalam Rantai Makanan

Bahan pencemar yang sulit atau tidak dapat terurai di lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh organisme dan berpindah dari satu organisme ke organisme lain melalui rantai makanan atau jaring-jaring makanan. Contohnya bahan pencemar DDT (diklorodifeniltnikloroetana) yang digunakan oleh petani sebagai insektisida. DDT sulit terurai, maka residunya tetap berada di air atau tanah, yang kemudian terserap oleh ganggang atau tumbuh tumbuhan. DDT juga tidak dapat terurai oleh reaksi di dalam tubuh makhluk hidup.

Page 22: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Bila ganggang atau tumbuhan tersebut dimakan oleh herbivor, maka DDT akan berpindah ke tubuh herbivor, karnivor, dan seterusnya hingga ke konsumen pada tingkat trofik tertinggi. Pada setiap tingkatan trofik akan terjadi peningkatan akumulasi DDT. Akumulasi terbanyak terdapat pada tingkatan trofik paling tinggi. Proses peningkatan akumulasi bahan pencemar pada tingkatan trofik melalui rantai makanan disebut biomagnifikasi. Akumulasi DDT di dalam tubuh organisme dapat menyebabkan terjadinya gangguan fisiologi tubuh dan mutasi genetik (gen atau kromosom).

Konsentrasi bahan pencemar dinyatakan dalam satuan ppm (part per million) yaitu perbandingan bagian dalam satu juta bagian yang lain. Sebagai contoh, bila konsentrasi DDT di dalam tubuh ikan besar 2 ppm, berarti terdapat 2 mg DDT dalam 1 kg massa tubuh ikan besar.

Back

Page 23: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

III. PENANGANAN LIMBAH

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

Page 24: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Penangangan Limbah Cair Domestik

Penanganan Limbah cair Industri

Page 25: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR DOMESTIK

Limbah cair ada yang berbahaya, dan ada juga yang tidak. Pada bagian ini akan membahas tentang limbah cair berbahaya, yaitu dengan cara....

Page 26: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR DOMESTIK

a. Cubluk, berupa lubang berdinding yang tidak kedap air di bagian atasnya dan dilengkapi dengan tutup. Limbah dari WC atau jamban langsung dialirkan ke dalam cubluk. Bila cubluk sudah penuh, limbah harus dialirkan ke cubluk lain. Cubluk sebaiknya dibuat dengan jarak tidak kurang dari 15 m dari galian sumur agar limbah yang berasal dari cubluk tidak mencemari sumur tersebut.

b. Tangki septik konvensional, berupa bak yang kedap air, dilengkapi dengan pipa ventilasi dan lubang kontrol. Limbah cair disimpan paling sedikitnya satu hari di dalam tangki septik, baru kemudian dialirkan ke sumur resapan.

Page 27: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR DOMESTIK

c. Tangki septik biofilter (up-flow filter). Tangki septik biofilter terdiri atas beberapa bagian yaitu : bak pengendap, ruangan yang berisi media filter (batu pecah, batu apung, ijuk, dan kerikil), dan ruang resapan (kerikil, pasir, dan ijuk). Bak pengendap ini berfungsi untuk mengendapkan partikel padatan menjadi lumpur tinja.

d. Instalasi pengolahan limbah cair domestik (IPLCD)Instalasi pengolahan limbah cair domestik atau IPLCD biasanya dibangun untuk perkantoran, hotel, restoran, dan rumah sakit. Pengolahan limbah cair ini meliputi tiga proses, yaitu proses fisik, proses kimiawi, dan proses biologis.

Page 28: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Pengolahannya meliputi beberapa tahapan dengan urutan sebagai berikut.

1. Pengolahan pendahuluan (penyaringan), yaitu menyaring benda-benda kasar yang terbawa dalam limbah cair, dan mencampur limbah dalam bak ekualisasi.

2. Pengolahan pertama (pengendapan), yaitu dengan cara mengendapkan pasir dan partikel padatan lainnya.

3. Pengolahan kedua (proses biologis), yaitu dengan cara mengurangi bahan organik secara biokimiawi, pengendapan partikel padatan kedua, dan membunuh kuman penyakit (disinfeksi).

4. Pengolahan lumpur, yaitu dengan cara mengumpulkan lumpur dan mengurangi kadar air (pemekatan lumpur), menstabilkan, dan mengeringkannya.

Page 29: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

SISTEM PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI•Penanganan sistem setempat. Industri membuat instalasi pengolahan limbahnya sendiri. Limbah yang dihasilkannya diupayakan sesedikit mungkin dan dapat dimanfaatkan kembali.

•Penanganan sistem terpusat. Sistem ini biasanya dikembangkan di daerah kawasan industri yang menghasilkan beragam jenis limbah yang berbeda.

Page 30: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT

CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT

Page 31: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT

1. DIBAKARUntuk limbah padat yang berupa kertas, daun kering,  dll bisa dikurangi jumlahnya dengan cara membakar limbah padat tersebut.

2. DIJUALTukang rongsok biasanya selalu keliling mencari aneka jenis limbah atau sampah padat. Kita jual saja limbah padat yang kita punya. Selain menghasilkan uang jumlah limbah padat kita juga berkurang. 3. DIBUANGBila  limbah padat kita tidak bisa dibakar ataupun tidak bisa dijual, maka kita bisa membuang limbah padat tersebut. Yang perlu diingat, buanglah limbah  padat pada tempatnya. Jangan pernah membuang limbah padat di sungai, selokan, dll

Page 32: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT4. DIDAUR ULANG

Plastik dan kertas adalah contoh limbah padat yang bisa  didaur ulang. Daur ulang limbah padat mmenjadi beberapa  produk yang memiliki nilai ekonomis

5. DIHANCURKANMenghancurkan limbah padat adalah salah satu cara penanganan limbah padat yang tidak memiliki nilai ekonomis. Namun cara ini bisa dipilih dengan beberapa pertimbangan tertentu 6. DITUMPUK DI AREAL TERTENTUUntuk limbah padat seperti sisa - sisa proses pembangunan bisa ditangani dengan cra menumpuk limbah padat tersebut di suatu area tertentu 7. PENGOMPOSANIni merupakan cara penanganan  limbah padat yang paling umum dipakai masyarakat dalam  mengurangi jumlah limbah padat di sekitar kita

 

Page 33: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT

8. PENYUSUTAN UKURAN LIMBAH PADATMengecilkan ukuran limbah padat merupakan cara yang cukup efektif dalam menangani  limbah padat. Contoh yang bisa dilakukan adalah seperti: memotong - motong kertas menjadi ukuran yang lebih kecil. Melipat kardus ukuran menjadi lebih kecil, dll 9. PENGELOMPOKAN Penanganan limbah padat dengan metode pengelompokan diakuan dengan cara mengelompokkan limbah berdasarkn jenis, berat, serta ukuran 10. PENCAIRANUntuk beberapa jenis limbah padat tertentu, kita bisa melakukan penanganan denaan cara mencairkan limbah padat tertent sehingga memudahan kita untuk membuang atau melakukan tahap proses penanganan selanjutnya     

Page 34: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

CARA MEMINIMALISASI LIMBAH PADAT

1. DIBAKARUntuk limbah padat yang berupa kertas, daun kering,  dll bisa dikurangi jumlahnya dengan cara membakar limbah padat tersebut.

2. DIJUALTukang rongsok biasanya selalu keliling mencari aneka jenis limbah atau sampah padat. Kita jual saja limbah padat yang kita punya. Selain menghasilkan uang jumlah limbah padat kita juga berkurang. 3. DIBUANGBila  limbah padat kita tidak bisa dibakar ataupun tidak bisa dijual, maka kita bisa membuang limbah padat tersebut. Yang perlu diingat, buanglah limbah  padat pada tempatnya. Jangan pernah membuang limbah padat di sungai, selokan, dll

Page 35: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT

1. PenimbunanTerdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah. 

Page 36: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT

2. InseinerasiInsinerasi adalah pembakaran sampah/Iimbah padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90 %).

3. Pembuatan KomposKompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan zat makanan yang diperlukan tumbuhan, sementara mikroba yang ada dalam kompos dapat membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman..

Page 37: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

CARA PENANGANAN LIMBAH PADAT

4.Penghancuransampah yang terkumpul dihanurkan dengan aat sehingga menjadi potongan-potongan kecil, kemudian dipakai untuk menimbun tanah yang rendah

5. Pemanfaatan bagi makanan ternakSisa sayuran, ampas tapioka, dan ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak.

Page 38: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Umumnya limbah gas berasal dari kendaraan bermotor dan industri. Dapat berupa gas, embun, uap, kabut, awan, debu, haze (yg tersuspensi dalam air) dan asap.

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Page 39: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Penanganan Limbah dapat dilakukan dengan…

• Mengontrol Emisi gas buang• Filter udara• Pengendap siklon• Filter basah• Pengendap sistem gravitasi• Pengendap elektrostatik

Paling utama

Ingat bahwa di udara juga terkandung timbal yang sekarang sudah tidak bisa dihindari lagi, tapi ini mungkin bisa ngebantu…

Page 40: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Mengontrol Emisi Gas Buang

1.Adsorpsi 2.Insinerasi 3.Kondensasi4.Absorpsi 5.Reaksi Kimia

Melekatnya molekul atau ion pada permukaan zat padat. Untuk zat karbon monoksida & dioksida, nitrogen oksida, & ammonia.

Pembakaran untuk menghancurkan gas

hidrokarbon yang terdapat dalam polutan dengan menggunakan proses oksida panas.

Larutnya hidrokarbon karena mengalami reaksi dengan cairan pengisap.

Page 41: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

1. Filter Udara

Dipasang pada cerobong asap untuk menyaring kotoran. Filter harus dikontrol, bila sudah jenuh maka harus diganti.

Page 42: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

2. Pengendap Siklon (cyclone separator)

Pengendap debu/abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu.

Page 43: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

3. Filter Basah

Membersihkan udara kotor dengan menyemprotkan air. Udara akan turun ke bawah saat mengalami kontak dengan air.

Page 44: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

4. Pengendap Sistem Gravitasi

Hanya digunakan pada kotoran udara yang partikelnya besar. Dengan cara mengalirkan udara kotor ke dalam alat dibuat sedimikian rupa sehingga terjadi speed drop saat perubahan kecepatan secara tiba tiba dan partikel jatuh dan terkumpul akibat gaya beratnya sendiri.

Page 45: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

5. Pengendap Elektrostatik

Untuk membersihkan udara yang volumenya besar dan kotoran berupa aerosol atau uap air. Berikut cara kerjanya

Page 46: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Bahan yang sifat, konsentrasi, atau jumlahnya, baik secara langsung ataupun secara tidak langsung dapat mencemari lingkungan. Bisa bersifat mudah meledak, mudah terbakar, reaktif dan korosif, beracun, dan menyebabkan infeksi.

Page 47: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Asal Limbah B3• Industri• Kegiatan Rumah Sakit• Kegiatan Rumah Tangga

• Kegiatan Pertanian

Page 48: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Setiap yang menghasilkan limbah B3 memiliki kewajiban untuk mengelola limbah itu antara lain ini nihh...

Penanganan dilakukan dengan...

Page 49: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Melakukan reduksi, mengolah dan menimbun limbah B3

Page 50: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Manfaatkan limbah tersebut bila memang bermanfaat (oleh

sendiri/pihak lain)

Page 51: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Mengolah limbah dengan teknologi yang ada, tentu disertai izin pengelolaan

Page 52: Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup

Penanganan Limbah Cair

Penanganan Limbah Padat

Penanganan Limbah Gas

Penanganan Limbah B3

III. PENANGANAN LIMBAH

Menyimpan limbah B3

*cara ini dilakukan bila tidak ada jalan lain*paling lama 90 hari dgn volum <50kg per hari*penyimpanan harus memiliki izin dari Bapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan)