pemisahan campuran smp

31
Afifa Zahra (3315106757) Mita Fadhilah (3315106735) Sukmawadi S (3315097895) PENDIDIKAN KIMIA NON REGULER 2010

Upload: arini-kamalia-haris

Post on 24-Jul-2015

772 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: pemisahan campuran smp

Afifa Zahra (3315106757)

Mita Fadhilah (3315106735)

Sukmawadi S (3315097895)

PENDIDIKAN KIMIA NON REGULER 2010

Page 2: pemisahan campuran smp

Daftar IsiBAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

METODE PEMISAHAN CAMPURAN....................................................................................................3

1. Metode Pemisahan Sederhana.................................................................................................3

2. Metode Pemisahan Kompleks..................................................................................................3

DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN................................................................................................4

A. MEMISAHKAN SUSPENSI...........................................................................................................6

1. Penyaringan (Filtrasi).............................................................................................................7

2. Pemusingan (Sentrifugasi).....................................................................................................8

B. MEMISAHKAN ZAT PADAT DARI LARUTAN................................................................................9

1. Penguapan..............................................................................................................................9

2. Pengkristalan (Kristalisasi)....................................................................................................9

C. Memisahkan Campuran Zat Cair..................................................................................................10

1. Destilasi...............................................................................................................................10

2. Destilasi Bertingkat..............................................................................................................12

3. Corong Pisah........................................................................................................................12

D. Pemisahanan Campuran Zat Padat.............................................................................................13

1. Sublimasi..............................................................................................................................13

2. Rekristalisasi........................................................................................................................13

E. Kromatografi................................................................................................................................14

F. PEMANFAATAN METODE PEMISAHAN........................................................................................15

1. Pemurnian Garam Dapur........................................................................................................15

2. Pemurnian Air Minum.............................................................................................................15

FUNGSI – FUNGSI DARI MASING-MASING PROSES SERTA ALUR PROSES....................................18

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................21

KESIMPULAN...................................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................22

1

Page 3: pemisahan campuran smp

BAB I PENDAHULUAN

Proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih

murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di

alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan

tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia

yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi

suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses

pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses

pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran

berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi

akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi.

Saat membuat kue ibu selalu menyaring tepung yang akan dibuat adonan sehingga

tepung yang digunakan dalam adonan benar-benar tepung yang bersih dari campuran benda

lain.  Begitu pula dengan pak tukang yang selalu menyaring pasir yang akan digunakan

sebagai bahan adukan bersama dengan semen untuk melekatkan batu bata satu dengan

lainnya.  Meski yang alat yang digunakan mereka berbeda, sebenarnya mereka mempunyai

tujuan yang sama, yaitu memisahkan bahan yang mereka butuhkan dari benda lain yang tidak

diinginkan. Nah, yang mereka lakukan itu disebut dengan pemisahan campuran

2

Page 4: pemisahan campuran smp

BAB II PEMBAHASAN

METODE PEMISAHAN CAMPURANBerdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua

golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan

kompleks.

1. Metode Pemisahan Sederhana Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini

terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.

2. Metode Pemisahan Kompleks Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan

bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan.

Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya,

pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks. Keadaan zat

yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn untuk menghindari

kesalahan pemilihan metode pemisahan yang akan menimbulkan kerusakan hasil atau

melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Keadaan zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk

hidup, apakah bahan terikat secara kimia, dan sebagainya.

2. Kadar zat yang diinginkan terhadap campurannya, apakah kadarnya kecil atau besar.

3. Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat tidak tahan panas,

mudah menguap, kelarutan terhadap pelarut tertentu, titik didih, dan sebagainya.

4. Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda

dengan 96%.

3

Page 5: pemisahan campuran smp

5. Zat pencemar dan campurannya yang mengotori beserta sifatnya.

6. Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan biaya proses pemisahan.

DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat. Hal ini

dinamakan dasar pemisahan. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain sebagai

berikut :

1. Ukuran partikel, bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak

diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). jika

partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring atau

media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan

melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.

2. Titik didih, bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda

dapat dipisahkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada

zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih

zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam

keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan dengan

dasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat

memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol untuk tidak

melewati titik didih campuran.

3. Kelarutan, suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat

selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam

pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi

4

Page 6: pemisahan campuran smp

menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut

organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan

melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka kita

dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.

4. Pengendapan, suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu

campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya

akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat

dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat,

maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika dalm campuran

mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi.

Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.

5. Difusi, dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak

mengalir dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan

listrik. Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya)

akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode

pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu

kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya

nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan

suatu media agar yang disebut gel agarosa.

6. Adsorbsi, merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga

menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada

pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.

5

Page 7: pemisahan campuran smp

Pemisahan campuran sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, juga dalam ilmu

kimia dan industry. Banyak sekali pekerjaan sehari-hari. Pekerjaan di laboratorium, maupun

proses industri yang melibatkan pemisahan. Misalnya penyaringan santan, pengolahan

minyak bumi, pemisahan logam dari bijih tambang, pemisahan senyawa tertenru dari bahan

alam, pemisahan polutan pada pengolahan air minum, pengolahan air limbah, dan lain-lain.

Pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat komponen campuran, seperti

perbedaan ukuran partikel, titik didih, dan kelarutan.

Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode

pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Campuran

adalah gabungan dua macam  zat atau lebih. Campuran dapat berupa larutan, koloid atau

suspensi.Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran

heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih

fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas,

dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan

untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

A. MEMISAHKAN SUSPENSI

Cairan yang mengandung zat padat tak larut disebut suspense. Contohnya air sungai

yang keruh, air kopi, dan campuran terigu dengan air. Jika butiran zat padat tersuspensi

cukup besar, suspense akan mengalami sedimentasi (pengendapan akibat pengaruh gravitasi).

Akan tetapi, sedimentasi memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak sempurna. Suatu

suspense dapat dipisahkan melalui penyaringan (filtrasi) atau pemusingan (sentrifugasi).

6

Page 8: pemisahan campuran smp

1. Penyaringan (Filtrasi)Pemisahan campuran dengan penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran

partikel zat-zat penyusun campuran. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil

akan lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal pada saringan. Cara

pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan padatan

yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan.

Penyaringan yang dilakukan di laboratorium biasanya menggunakan kertas

saring dan penyaring Buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari

bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap. Kertas saring memiliki pori-

pori yang relatif kecil, sehingga akan menahan partikel suspensi. Contohnya

menyaring suspensi kapur dalam air. Butiran-butiran kapur akan tertahan pada kertas

saring, seedangkan air dapat melewatinya. Penyaringan menghasilkan residu dan

filtrat. Residu yaitu zat padat yang tertahan oleh kertas saring, sedangkan filtrat yaitu

zat cair yaitu zat cair yang melewati kertas saring. Dalam hal ini, kapur adalah

residunya, sedangkan air adalah filtratnya.

Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan

dipisahkan. Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan berbeda dengan

saringan untuk memisahkan santan dengan ampasnya

Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan juga dapat dilakukan

dengan penyaringan. Misalnya memisahkan garam yang bercampur pasir, dimana

garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak larut. Campuran tersebut

dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir

akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos menembus kertas saring. Zat yang

tertahan di kertas saring dinamakan residu dan cairan yang dapat menembus kertas

saring dinamakan filtrat.

7

Page 9: pemisahan campuran smp

Metode pemisahan campuran secara filtrasi dapat  dimanfaatkan dalam

kehidupan sehari-hari diantaranya untuk membersihkan air dari sampah pada

pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen

(pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari

kotoran yang ada pada gula. Metode penyaringan ini juga banyak dikembangkan

untuk penjernihan air (mengubah air kotor menjadi air bersih)  secara sederhana.

2. Pemusingan (Sentrifugasi)

Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau gaya

sentrifugal. Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal pada

berbagai variasi ukuran dan densitas campuran larutan. Proses sedimentasi atau

pengendapan dapat dipercepat dengan pemusingan. Pemusingan cepat dapat

menghasilkan gaya sentrifugal yang lebih besar daripada gaya gravitasi, sehingga

partikel tersuspensi terendapkan di dasar tabung. Selanjutnya cairan dapat dipisahkan

dengan cara didekantasi. Dekantasi adalah pemisahan campuran dengan cara

menuang cairan secara perlahan-lahan, sehingga padatan tertinggal di dalam wadah.

peralatan sentrifugasi terdiri dari :

a. pengendapan sentrifugal/centrifugal settling

- tubular : pemisahan liquid-liquid emulsion

- disk bowl : pemisahan liquid-liquid

b. filtrasi sentrifugal

gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga slurry

dalam filter akan mengalir ke penyaring.

8

Page 10: pemisahan campuran smp

pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan, kecepatan pengendapan

dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω) disamping faktor-faktor lain seperti pada

perhitungan kecepatan sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh

kecepatan sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan

diameter tabung centrifuge.

B. MEMISAHKAN ZAT PADAT DARI LARUTAN

Zat padat terlarut tidak dapat dipisahkan melalui penyaringan atau pemusingan. Zat

padat terlarut dapat dipisahkan melalui penguapan atau kristalisasi.

1. PenguapanPada proses penguapan, larutan dipanaskan sehingga zat pelarutnya menguap

dan meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai titik

didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Contohnya pembuatan garam dari air

laut. Garam dapur dibuat dari air laut melalui penguapan. Di daerah pantai disediakan

ladang yang kemudian diisi dengan air laut menggunakan kincir angina. Air laut

dibiarkan menguap oleh panas matahari. Garam dipanen sebelum ladang menjadi

kering.

2. Pengkristalan (Kristalisasi)Pemisahan secara kristalisasi dilakukan untuk memisahan zat padat dari

larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya. Zat padat tersebut dalam keadaan

lewat jenuh akan membentuk kristal.

Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal.

Pengkristalan terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Larutan

yang tidak cukup pekat dapat diuapkan terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan

pendinginan.

9

Page 11: pemisahan campuran smp

Dengan cara kristalisasi dapat diperoleh zat padat yang lebih murni karena komponen

larutan lainnya yang lebih kecil tidak ikut mengkristal. Pemisahan gula dari tebu dan

pemurnian berbagai macam zat dilakukan dengan kristalisasi.

Petani garam memperoleh garam dengan jalan menguapkan air laut. Air laut

dialirkan ke tambak-tambak dan dibiarkan menguap oleh sinar matahari. Air yang

terkandung dalam air laut tersebut akan menguap, sehingga air laut akan semakin

pekat dan setelah lewat jenuh akan terbentuk kristal garam.

C. Memisahkan Campuran Zat CairZat cair dapat dipisahkan dari campurannya melalui destilasi atau destilasi bertingkat.

Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong

pisah.

1. Destilasi Destilasi atau

penyulingan adalah

suatu proses

penguapan yang

diikuti pengembunan.

Destilasi dapat

digunakan untuk

memisahkan suatu

komponen dari campurannya apabila komponen lainnya tidak ikut menguap (titik

didih komponen lain jauh lebih tinggi). Misalnya pengolahan air tawar dari air laut

Ketika air laut didihkan yang menguap hanya air. Garam tidak ikut menguap

karena titik didihnya jauh lebih tinggi ( t.d air= 100c; t.d garam = 1400c). Oleh karena

itu, ketika uap diembunkan, maka yang diperoleh adalah air tawar. Air hasil

10

Page 12: pemisahan campuran smp

penyulingan disebut air suling atau aquades (aquadestillata). Air suling dapat

dianggap sebgai air murni.

Di berbagai tempat di mana air tawar sulit didapat, sepreti di Saudi Arabia, air

tawar diperoleh dengan menyuling air laut. Tentu saja air yang diperoleh dengan cara

ini akan jauh lebih mahal. Untuk menghemat penggunaan energi, maka proses itu

dirancang sedemikian rupa sehingga energi yang terbuang sesedikit mungkin. Satu

rancangan penyulingan air laut memerhatikan bahwa air laut yang masih dingin

dimasukkan kedalam tangki-tangki penampung yang menyalurkannya ke pemanas.

Dalam pemanas, air laut mengalami destilasi. Air menguap, sedangkan garam

tertinggal. Uap air naik ke atas dan mengalami pendinginan oleh aliran air laut yang

masuk dari luar. Proses pendinginan menyebabkan pengembunan sehingga dihasilkan

air murni yang tidak mengandung garam lagi.

11

Page 13: pemisahan campuran smp

2. Destilasi BertingkatAir mendidih pada suhu 100 c

dan alkohol mendidih pada suhu

78 c. Campuran air alkohol dapat

dipisahkan dengan destilasi

bertigkat. Proses penyulingan

berulang terjadi pada bagian

yang disebut kolom fraksional.

Destilasi bertingkat dapat

digunakan untuk memisahkan

campuran dua jenis atau lebih

cairan yang sama-sama

menguap. Contoh lain penggunaan destilasi bertingkat adalah pemurnian minyak

bumi, yaitu memisahkan gas (LPG), bensin, minyak tanah, solar, oli dan parafin dari

minyak mentah.

3. Corong PisahCampuran dua jenis cairan yang tidak saling

melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah.

Misalnya memisahkan campuran air dan minyak.

Campuran air-minyak dimasukkan kedalam corong

pisah. Karena massa jenis air lebih besar, air akan

berada d lapisan bawah, sedangkan minyak

dilapisan atas. Jika keran dibuka, air akan mengalir

keluar. Keran ditutup kembali setelah air keluar

12

Page 14: pemisahan campuran smp

D. Pemisahanan Campuran Zat Padat Campuran dua jenis padatan dapat dipisahkan melalui sublimasi atau kristalisasi

1. Sublimasi

Sublimasi dapat digunakan untuk

memisahkan komponen yang dapat

menyublim dari campurannya yang

tidak menyublim. Misalnya pemisahan

iodin dari campurannya dengan pasir.

Ketika campuran iodin-pasir

dipanaskan, iodin akan menguap sedangkan pasir tidak. Uap iodin akan segera

mengkristal ketika menemui daerah yang cukup dingin. Dengan demikian dapat

diperoleh iodin murni.

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat

padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim

akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang

mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.

2. Rekristalisasi

Cara lain untuk memisahkan campuran zat padat yaitu melalui rekristalisasi. Cara ini

didasarkan pada perbedaan kelarutan dari komponen-komponen campuran dalam

pelarut tertentu. Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian terdahulu, kelarutan

bergantung pada suhu. Semakin tingggi suhu, maka semakin besar kelarutan. Kita

dapat pula memilih pelarut yang lebih melarutkan salah satu komponen, sedangkan

komponen lainnya sukar larut didalamnya.

13

Page 15: pemisahan campuran smp

E. Kromatografi

Kromatografi adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan

perambatan dimana komponen-komponen yang akan dpisahkan didistribusikan antara

dua fase. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu, daya

absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan). Salah satu fase

disebut fase stationer (Fase Tetap), dan Fase yang lainnya disebut fase mobil (Fase

Bergerak). Fase stationer cenderung menahan komponen campuran, sedangkan fase

mobil cenderung menghanyutkan komponen-komponen campuran. Berdasarkan

perbedaan terikatnya suatu komponen campuran pada fase stationer dan perbedaan

kelarutan dalam fase mobil, komponen-komponen campuran dapat dipisahkan.

Komponen yang kurang larut dalam fase mobil atau yang lebih kuat terjerap

(teradsorpsi) pada fase stationer yang tertinggal, sedangkan komponen yang lebih

larut dalam fase mobil atau kurang terjerap pada fase stationer akan bergerak lebih

cepat. Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk

memisahkan tinta.

14

Page 16: pemisahan campuran smp

F. PEMANFAATAN METODE PEMISAHAN

Pada proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode

pemisahan, ada pula yang dikombinasi lebih dari satu jenis metode. Berikut ini

beberapa contoh pemanfaatan metode pemisahan dengan menggunakan metode

pemisahan tertentu.

1. Pemurnian Garam Dapur

Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl). Petani

garam dapur memisahkan garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah

bangunan yang datar dan lapang. Garam yang diperoleh, kemudian diolah di industri

untuk dicuci dan ditambah iodium.

2. Pemurnian Air Minum

Air adalah sumber kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang

kehidupan kita.bagi penduduk Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar

namun di daerah timur tengah sulit untuk mendapatkan air tawar. Mereka melakukan

penyulingan (destilasi) untuk memperoleh air tawar secara besar-besaran. Pengolahan

air bersih dari bahan baku air sungai, air danau, atau air tanah dilakukan melalui

penyaringan.

Mula –

mula, air baku

dipompakan kedalam bak prasedimentasi. Di dalam bak tersebut, lumpur dibiarkan

mengendap oleh pengaruh garvitasi. Selanjutnya, air dialirkan ke dalam bak saringan

pasir untuk memisahkan lumpur yang lebih halus. Air bersih yang diperoleh dari

15

Page 17: pemisahan campuran smp

saringan pasir kemudian diberi klorin sebagai disinfektan. Disinfektan berguna untuk

mematikan hama. Air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan

ke dalam penampungan (reservoir), kemudian dapat disalurkan kepada konsumen

Sistem pengbolahan air minum kemasan dengan sumber air bersih dengan

skala atau standar air minum, memerlukan beberapa proses yang perlu diterapkan,

adapun proses yang diperlukan tergantung dari kualitas air baku antara lain 

• Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan

sebagai tolak ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan

disesuaikan dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan

• Proses oksidasi atau dengan kata lain penambahan oksigen kedalam air agar

kadar-kadar loga berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah

terurai. Dalam proses ini ada beberapa perlakuan yang bisa dilakukan seperti dengan

penambahan oksigen dengan sistem aerasi (dengan menggunakan alat aerator) dan

juga dapat dilakukan dengan menggunakan katalisator bahan kimia untuk

mempercepat proses terurainya kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya (dengan

menggunakan clorine, kaporite, kapur dll)

• Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan

menggunakan bahan kimia seperti bahan koagulan (Hipoklorite/PAC dengan rumus

kimia Al2O3), juga proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik lamela

plate

• Proses ozonisasi dilakukan diawal proses bertujuan untuk mengurangi

bacteri , virus, amuba, serta patogen yang merugikan, serta proses ini juga dapat

menghilangkan kadar-kadar isektisida dalam air yang mana apabila air terkontaminasi

dengan insekisida dan proses ozonisasi berguna juga sebagai remove iron, manganese.

16

Page 18: pemisahan campuran smp

• Proses filtrasi, proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran

air yang masih terkandung dalam air. Biasanya proses ini menggunakan bahan sand

filter yang disesuaikan dengan kebutuhan baik debit maupun kualitas air dengan

media filter (silica sand/quarsa, zeolite, dll)

• Proses filtrasi (carbon actived), proses ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas air agar air yang dihasilkan tidak mengandung bakteri (sterile)dan rasa serta

aroma air

• Proses demineralisasi, proses ini berfungsi untuk mengurangi bahkan

menghilangkan kadar – kadar logam serta mineral-mineral yang terkandung dalam air.

• Proses Reverse Osmosis system , proses ini merupakan proses utama dalam

proses pemurnian air dengan hasil qualitas air non mineral. Proses ini melalui alat

yang disebut Membrane semipermiable, membrane ini mempunyai lubang air 1/10000

micron dimana air yang melewati lubang tersebut sudah merupakan air bebas meniral

bactery, virus dan logam-logam berat lainnya.

• Proses terakhir, adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba

dan bakteri lainnya yang tujuannya air itu tidak perlu dimasak kembali, proses ini

menggunakan proses ultra violet atau dengan kata lain sterilisasi dengan

menggunakan penyinaran ultra violet.

FUNGSI – FUNGSI DARI MASING-MASING PROSES SERTA ALUR

PROSES

1. TANGKI PENAMPUNGAN AIR

17

Page 19: pemisahan campuran smp

Tangki penampungan bertujuan sebagai storage atau cadangan air yang akan diproses

2. PROSES OZONISASI

Proses ini dilakukan dalam tangki penampungan terakhir dari storage tank yang ada.

Prosess ini bertujuan untuk menghilangkan dan mengurangi kadar bacteri, amuba,

virus dan patogen-patogen yang merugikan. Proses ini juga berfungsi sebagai remove

iron, manganese dan kadar insektisida, apabila air yang diproses terkontaminasi

dengan bahan-bahan insektisida/pembunuh serangga. Juga proses ini dapat menambah

kadar oksigen dalam air yang dapat menambah kesegaran air (fresh) dan aroma air.

3. PROSES SAND FILTER

Proses ini bertujuan untuk mengurangi polutan-polutan yang ukurannya lebih besar

dari 0,5 mikron, serta menahan/ memfilter kadar-kadar logam-logam berat yang telah

teroksidasi dalam proses sebelumnya.

4. PROSES GREENSAND FILTER

Proses ini mempunyai fungsi menghilangkan kadar logam berat serta zat kimia

lainnya yang tidak sempat teroksidasi pada awal proses. Proses filtrasi ini

menggunakan media greensand yang mempunyai fungsi mengikat/menukarkan ion

(ion exchange) logam serta unsur kimia terlarut antara lain :

• Fe 2+ ion besi

• Mn 2+ ion Mangan

• H2S Sulfida

• NH4 Amoniak

• Zn Zink

• Cr Crom

• NO2- Nitrit

• NO3- Nitral

• Balance pH

• Dll

18

Page 20: pemisahan campuran smp

5. PROSES CARBON FILTER

Proses ini bertujuan menghilangkan aroma air yang tidak sedap serta membunuh bacteri serta

mengikat racun-racun dalam air, seperti diilustrasikan dalam perut yang diare menggunakan

obat norite dengan kata lain carbon powder yang kasulkan atau di cetak yang bertujuan

menghilangkan bacteri serta menyera racun-racun dalam perut.

6. PROSES SOFTENING

Proses ini bertujuan melunakan air serta rasa air agar tidak kesat serta mengurangi kadar

kapur dalam air

7. PROSES REVERSE OSMOSIS SYSTEM

8. PROSES STERILISASI

Proses ini mempunyai tujuan sebagai penghilang bacteri agar air steril dan aman dikonsumsi

langsung tanpa ada proses pemanasan.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Suspensi dapat dipisahkan dengan cara filtrasi (Penyaringan) atau dengan cara

sentrifuge (pemusingan). Filtrasi didasarkan pada perbedaan ukuran partikel, sedangkan

19

Page 21: pemisahan campuran smp

Sentrifuge didasarkan pada gaya sentrifuge yang lebih besar daripada gaya gravitasi.

Pemisahan Larutan terlarut dapat dipisahkan dengan cara penguapan atau pengkristalan. Pada

penguapan, zat terlarut dipisahkan dengan cara menguapkan larutan sehingga diperoleh

kristal zat terlarut. Sedangkan Pada pengkristalan, larutan diuapkan hingga pekat, lalu diikuti

dengan penurunan suhu.

Memisahkan campuran zat cair dapat dipisahkan dengan cara destilasi dan ekstraksi.

Destilasi atau penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya yang

mempunyai titik didih jauh lebih tinggi. Dan destilasi bertingkat digunakan untuk

memisahkan campuran zat cair yang mempunyai titik didih yang berdekatan. Campuran dua

jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan menggunakan corong pisah.

Memisahkan campuran zat padat dapat dipisahkan melalui sublimasi dan

rekristalisasi. Sublimasi digunakan untuk memisahkan zat yang dapat menyublim dari

campurannya yang tidak menyublim. Sedangkan Rekristalisasi dapat dilakukan untuk

memisahkan campuran yang mempunyai perbedaan kelarutan. Rekristalisasi banyak

digunakan untuk memurnikan zat padat. Kromatografi dilakukan dengan melewatkan fase

mobil yang mengandung sampel melalui fase stasioner. Pemisahan ini terjadi karena

perbedaan kelarutan komponen campuran dalam fase mobil dan fase stasioner. Pengolahan

air bersih dari air sungai, air danau, atau air tanah dilakukan melalui penyaringan. Sebagai

penyaring digunakan bak pasir. Dan untuk menstrerilkan air minum digunakan klorin.

DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. 2006. IPA KIMIA untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga

Sudjadi. 1980. Metode pemisahan. Yogyakarta: Kanisius

Underwood. 1993. Analisis kimia kuantitatif. Jakarta :Erlangga

20