pembiayaan murabahah - uin walisongo...

93
PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah Oleh: LIA ANISATUL MUNIROH NIM 092503031 PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH IAIN WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: tranhanh

Post on 12-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

i

PEMBIAYAAN MURABAHAH

DI KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Oleh:

LIA ANISATUL MUNIROH

NIM 092503031

PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

IAIN WALISONGO SEMARANG

2012

Page 2: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

ii

PEMBIAYAAN MURABAHAH

DI KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari’ah

Oleh:

LIA ANISATUL MUNIROH

NIM 092503031

PROGRAM DIPLOMA III PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

IAIN WALISONGO SEMARANG

2012

Page 3: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

iii

H. Muchamad Fauzi. SE., MM

Jln. Karangrejo Tengah IX/1

Gajahmungkur Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp. : 4 (empat) eks

Hal. : Naskah Tugas Akhir (TA)

An. Saudari Lia Anisatul Muniroh

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya maka

bersama ini saya kirimkan naskah Tugas Akhir (TA) Saudari:

Nama : Lia Anisatul Muniroh

NIM : 092503031

Jurusan : D3 Perbankan Syariah

Judul : “PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS

BMT BAHTERA PEKALONGAN”

Dengan ini saya mohon kiranya Tugas Akhir Saudari tersebut

segera diujikan.

Demikian harap menjadi maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing

H. Muchamad Fauzi. SE., MM

NIP. 19730217 2006 04 1 001

Page 4: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

iv

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARI’AH

Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang

PENGESAHAN

Tugas Akhir : Lia Anisatul Muniroh

NIM : 092503031

Telah diujikan oleh Dewan Penguji D.III Perbankan Syari’ah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang , dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude / baik /

cukup, pada tanggal :

14 Mei 2012

Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya tahun akademik

2011/2012.

Semarang, 14 Mei 2012

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Johan Arifin, S.Ag., MM H. Muchamad Fauzi., SE., MM

NIP. 19710908 200212 1 001 NIP. 19730217 200604 1 001

Penguji I, Penguji II,

H. Muhammad Saifullah M.Ag Moh. Khasan, M.Ag. NIP. 19700321 199603 1 003 NIP. 19741212 200312 1 004

Pembimbing I, Pembimbing II,

H. Muchamad Fauzi., SE., MM Maria Anna Muryani, SH., MH

NIP. 1973017 200604 1 001 NIP. 19620601 199303 2 001

Page 5: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

v

MOTTO

1. Experience is the best teacher (Pengalaman

adalah guru terbaik).

2. You’ll never know till you have tried (Kamu

tidak akan pernah tahu sebelum kamu

mencobanya).

3. Practive makes prefect (Praktik membuat

sempurna).

4. As you show, so will you reap (Apa yang kamu

tanam itulah yang akan kamu petik).

Page 6: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

vi

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini kupersembahkan untuk:

1. Allah SWT yang telah mengkaruniai nafas kehidupan, menghadiahiku

kekuatan untuk wujudkan impian.

2. Bapak dan ibuku yang selalu menyayangiku, mencurahkan segenap kasih

sayangnya dan yang telah mengenalkanku pada kehidupan, memperjuangkan

hidupku, menuntun langkahku menggapai sebuah cita-cita, ridho kalian

adalah semangat perjuangku.

3. Eyang, tiada yang pantas penulis hadiahkan kepadamu selain kata terima

kasih atas kasih sayang yang telah engkau curahkan dari kecilku, sekarang

hingga nanti.

4. Adikku adalah jiwa yang tak dapat ditukar dengan apapun didunia ini.

5. Segenap keluargaku, makasih, atas do’a dan dukungan selama ini.

6. Sayangku, senyummu hapuskan segala dukaku dan yang selalu setia

menemani setiap langkahku.

7. Teman-teman kost full house, sekaligus pengganti orang tuaku selama disini.

8. Sahabat-sahabatku, kalian adalah bagian dari hari-hariku.

9. Teman-teman magangku, banyak kenangan indahku terlewatkan bersama

kalian.

10. Teman-teman D3 angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu namanya.

11. Someone whose I loved.

12. Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang.

Page 7: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

vii

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa Tugas

Akhir (TA) ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga Tugas Akhir ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran

orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Semarang, Mei 2012

Deklarator,

Lia Anisatul Muniroh

NIM. 092503031

Page 8: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

viii

ABSTRAK

Nama : LIA ANISATUL MUNIROH

NIM : 092503031

Judul : PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS BMT BAHTERA

PEKALONGAN

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang diberikan oleh bank

syariah untuk menalangi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk membeli

suatu benda/barang maupun jasa (modal/kerja) dimana nasabah hanya

mewajibkan membayar cicilan keuntungan setiap bulan untuk modal kerja yang

dibiayai bank syariah dan cicilan harga beli oleh bank syariah (pokok pinjaman)

daru dibayar pada saat pelunasan (jatuh tempo). Didalam prakteknya KJKS BMT

Bahtera Pekalongan menggunakan sistem wakalah yaitu praktiknya dalam

pembelian barang murabahah, pihak BMT Bahtera hanya mewakilkan kepada

nasabah untuk mencari dan membeli sendiri barang yang dibutuhkan.

Permasalahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana

aplikasi pembiayaan murabahah di KJKS BMT Bahtera Pekalongan, dan

bagaimana kendala di KJKS BMT Bahtera Pekalongan. Pada aplikasi pembiayaan

murabahah dari adanya Pengajuan pembiayaan murabahah, Analisa pembiayaan

murabahah, Analisa yuridis, Analisa jaminan, Persetujuan pembiayaan

murabahah, Pengikatan oleh notaris dan intern/akad pembiayaan, Penerimaan

jaminan, Pencairan dana (dropping dana). Dan pada kendala yang dihadapi

adanya ketidaksesuaian yang dikarenakan banyaknya peningkatan pembiayaan

dari tahun ke tahun, maka dari itu kurang adanya pengontrolan dari pihak BMT

kepada nasabah tersebut.

Dengan metode sumber Data yaitu Data primer dan Data sekunder,

penulis mendapatkan gambaran umum dan data tentang KJKS BMT Bahtera

Pekalongan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan Kualitatif dan metode

yang digunakan adalah Deskriptif.

Page 9: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan petunjuk dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir (TA) dengan judul “PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS

BMT BAHTERA PEKALONGAN”. Shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurah kepada pembimbing umat, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan

sahabatnya dan segenap umatnya hingga akhir zaman.

Karya tulis ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah

selama penulis mengikuti proses akademik di Fakultas Syari’ah Program D3

Perbankan Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

Dalam penulis Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan, arahan, dan

bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung,

sehingga pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M. Ag., selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

2. Dr. Imam Yahya, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Drs. Wahab Zaenuri, MM., selaku ketua Prodi Perbankan Syari’ah Fakultas

Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

4. Dan khususnya pembimbing penulis, H. Muchamad Fauzi, SE., MM., Terima

kasih atas bimbingannya, masukan, kritikan, dan arahan Bapak, sehingga

dengan jangka waktu yang cukup terbatas penulis bisa menyelesaikan TA ini.

5. Seluruh dosen pengajar dan karyawan Program Diploma III Perbankan

Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, yang telah banyak memberikan ilmu

kepada penulis untuk menjadi bekal dalam Kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

6. Seluruh karyawan KJKS BMT Bahtera Pekalongan yang telah memberikan

kesempatan magang dan menimba ilmu di sana. Terima kasih atas data-data

dan bantuan yang telah diberikan.

Page 10: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

x

7. Kelurga tercinta: Bapak Ibu, adikku dan eyang. Penulis menghaturkan terima

kasih yang agung. Kalian adalah jiwa dalam setiap nafasku yang

membagkitkan semangat penulis untuk selalu melangkah optimis.

8. Budi haryansyah, S.E.MM., selaku GM utama KJKS BMT Bahtera Pekalongan

beserta staf-stafnya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menimba ilmu dan praktik langsung dan juga bersedia membantu mencari data

untuk menyelesaikan laporan ini.

9. Bapak Moh Isro’i, SAf., MM., yang bersedia meluangkan waktu untuk

membantu dan membimbing pembuatan Tugas Akhir ini di KJKS BMT

Bahtera Pekalongan.

10. Sahabat-sahabaty Perbankan Syari’ah angkatan 2009 IAIN Walisongo

Semarang yang telah memberikan dorongan dan do’a

11. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Semoga kebaikan dan ketulusan mereka semua menjadi amal ibadah di

sisi Allah SWT. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan

TA ini, namun semua tidak lepas dari kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran

serta masukan yang konstruktif selalu penulis tunggu demi kesempurnaan

penulisan TA ini.

Semarang, Mei 2012

penulis

Page 11: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iv

HALAMAN MOTTO………………………………………………………. v

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….. vi

DEKLARASI………………………………………………………………... vii

ABSTRAK…………………………………………………………………... viii

KATA PENGANTAR………………………………………………………. ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 3

1.3 Tujuan ................................................................................. 3

1.4 Manfaat ............................................................................... 3

1.5 Metodologi Penelitian ......................................................... 4

1.6 Sistematika Penulisan ......................................................... 7

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN

2.1 Profil KJKS BMT Bahtera dan Perkembangannya ............ 9

2.2 Visi dan Misi BMT Bahtera ................................................ 11

2.3 Struktuk Organisasi KJKS BMT Bahtera ........................... 13

2.4 Produk-Produk di KJKS BMT Bahtera .............................. 29

2.5 Keberadaan Nasabah KJKS BMT Bahtera ......................... 42

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian dan Landasan Pembiayaan Murabahah ............ 44

3.2 Rukun dan Syarat Pembiayaan Murabahah ....................... 47

3.3Jenis dan Macam-Macam Pembiayaan Murabahah ............ 49

Page 12: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

xii

3.4Tindak Lanjut atas Pembiayaan Murabahah ........................ 55

3.5Aplikasi Pembiayaan Murabahah di BMT Bahtera ............ 61

3.6Kendala di BMT Bahtera ..................................................... 73

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ......................................................................... 76

4.2 Saran ................................................................................... 77

4.3 Penutup ............................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbankan syari’ah pada dasarnya merupakan pengembangan dari

konsep ekonomi Islam, terutama dalam bidang keuangan. Perbankan Syari’ah

dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic Banking atau disebut

juga dengan interes-free banking. Bank Syari’ah pada awalnya dikembangkan

sebagai suatu respons dari kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim

yang berupaya mengakomodasi desakan dari berbagai pihak yang

menginginkan agar tersedianya produk pembiayaan dan jasa keuangan yang

dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip Syari’ah Islam.

Utamanya adalah yang berkaitan dengan pelanggaran praktek riba, kegiatan

maisir (spekulasi) dan Gharar (ketidakjelasan).

Keberadaan lembaga keuangan dalam Islam adalah vital karena

kegiatan bisnis dan roda ekonomi tidak akan berjalan tanpanya. Bank Syari’ah

adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga.

Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah

lembaga keuangan atau perbankan yang beroperasional dan produknya

dikembangkan berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Dengan

kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya serta lalu lintas pembayaran

1

Page 14: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

2

dan peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip

syari’at Islam.1

KJKS BMT Bahtera merupakan suatu lembaga koperasi yang legal

menangani penghimpunan dana maal (harta) untuk Islam meliputi zakat,

infaq, dan shadaqah dan juga menangani jasa keuangan (tamwil) yang meliputi

simpanan dan pembiayaan untuk usaha produktif kepada anggotanya dan

nasabah/masyarakat umum baik lembaga, yayasan, instansi maupun

perorangan, yang pengelola dan operasionalnya menggunakan prinsip syariah

dan prinsip koperasi KJKS BMT Bahtera ini kantor pusat berada di

Pekalongan dengan membuka cabang di Batang, Warungasem, Buaran, dan

Pekalongan. Salah satu produk jasa pambiayaan KJKS BMT Bahtera adalah

pembiayaan murabahah. Murabahah adalah jual beli barang pada asal (harga

perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh kedua

belah pihak (Penjual dan Pembeli).

Dalam akad jual beli murabahah, KJKS BMT Bahtera menetapkan

uang muka sebesar 50% kepada nasabahnya. Akan tetapi uang muka 50% ini

tidak dikatakan sebagai riba karena dia berfungsi sebagai jaminan agar

nasabah tidak melakukan penyalahgunaan pembiayaan akad murabahah. Dan

pembiayaan murabahah ini paling diminati oleh masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik ingin menindaklanjuti

dengan membahas lebih mendalam yang berkaitan dengan produk pembiayaan

dengan prinsip (jual beli) murabahah di KJKS BMT Bahtera sebagai obyek

1 Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMD YKPN, 2002, hlm.13

Page 15: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

3

penulisan tugas akhir dengan mengangkat judul, “PEMBIAYAAN

MURABAHAH DI KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Aplikasi Pembiayaan Murabahah di KJKS BMT Bahtera

Pekalongan?

2. Bagaimana kendala dan permasalahan yang timbul terhadap Pembiayaan

Murabahah di BMT Bahtera Pekalongan?

1.3 Tujuan

Dengan adanya penelitian pada KJKS BMT Bahtera Pekalongan, maka

tujuan yang ingin dicapai penulis adalah

1. Untuk mengetahui Bagaimana Aplikasi Pembiayaan Murabahah di KJKS

BMT Bahtera Pekalongan.

2. Untuk mengetahui Bagaimana kendala dan permasalahan yang timbul

terhadap Pembiayaan Murabahah di BMT Bahtera Pekalongan.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Page 16: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

4

a. Melatih bekerja dan berfikir kreatif serta inovatif dengan mencoba

mengaplikasikan teori-teori yang didapat selama studi.

b. Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya.

c. Untuk meningkatkan pengetahuan praktikum berkaitan dengan ilmu

pengetahuan yang diperoleh ditempat magang.

d. Untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Ahli Madya

pada Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang.

2. Bagi BMT

Penelitian ini digunakan untuk memperkenalkan eksistensi BMT

kepada masyarakat luas sehingga dapat memberikan informasi dan

pengetahuan tambahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk meningkatkan usaha secara syari’ah.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini yang bersifat ilmiah, data

merupakan bagian yang sangat penting. Oleh karena itu, data yang

dikumpulkan harus akurat, komprehensif dan relevan bagi persoalan yang

diteliti adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu merupakan

penyelidikan mendalam mengenai situasi unit social yang menghasilkan

gambaran yang terorganisasi dengan baik dan lengkap mengenai unit

Page 17: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

5

social tersebut yang ditemukan di lapangan yang ditopang dengan teori-

teori yang ada pada referensi yang digunakan dari berbagai sumber.2

2. Sumber Data

Dalam penyusunan tugas akhir ini, klasifikasi data yang diperlukan

penulis terbagi dalam:

a. Data primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli tidak melalui perantara.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

secara tidak langsung, melalui media perantara berupa buku-buku

literature, majalah-majalah yang ada kaitannya dengan penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ini penulis menggunakan metode:

a. Observasi

Observasi yaitu penggunaan format atau blangko pengamatan

sebagai instrument.3 Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dan

informasi, seperti: gambaran umum mengenai BMT Bahtera dan

produk-produknya pembiayaan murabahah dan sistem manajemen di

BMT Bahtera.

2 Saiful Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, hlm. 93

3 Nur Indriantoro, et al. Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE, 2002, hlm. 146

Page 18: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

6

b. Wawancara/interview

Wawancara/interview adalah menanyakan serentetan

pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam

dalam mengkorek keterangan lebih lanjut.4 Teknik ini digunakan untuk

memperoleh data atau informasi tentang aplikasi dalam pembiayaan

murabahah, dan faktor kendala, maka penulis melakukan kegiatan

wawancara dengan pihak Manager Marketing yang ada di Kantor

Pusat BMT Bahtera Pekalongan dan karyawan yang ada di BMT

Bahtera tersebut.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan

membaca buku-buku referensi tentang murabahah. Teknik ini

digunakan untuk pengumpulan data personalia, karyawan dan

gambaran umum di BMT Bahtera. Dan penulis juga mengambil dari

bahan pustaka seperti kutipan, buku-buku, artikel, majalah, dan arsip-

arsip tentang akad pembiayaan murabahah.

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif

analitis yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan

atau angka statistic, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki

arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Penelitian melakukan

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,

Yogyakarta: 2002, hlm. 206

Page 19: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

7

analisis data yang memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang

diteliti dalam bentuk uraian naratif.5

Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah, dan

dianalisis sesuai dengan teori-teori tentang Pembiayaan Murabahah di

KJKS BMT Bahtera.

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara

sistematis Catatan hasil observasi, wawancara, untuk meningkatkan

pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai

temuan bagi orang lain.

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini penulis menyajikan keterangan

singkat terhadap Tugas Akhir ini secara garis besar yang memuat latar

belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian, serta

sistematika penulisan.

Bab II Gambaran Umum KJKS BMT Bahtera Pekalongan. Bab ini

berisi tentang profil KJKS BMT Bahtera Pekalongan dan perkembangannya,

Visi dan Misi Perusahaan BMT Bahtera Pekalongan, Struktuk Organisasi

KJKS BMT Bahtera Pekalongan, dan Produk-Produk yang ada di KJKS BMT

Bahtera Pekalongan, serta keberadaan nasabah di KJKS BMT Bahtera

Pekalongan.

5Ibid, hlm. 206

Page 20: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

8

BAB III Pembahasan. Bab ini berisi tentang pengertian dan landasan

pembiayaan murabahah, rukun dan syarat pembiayaan murabahah, jenis dan

macam-macam pembiayaan murabahah, aplikasi pembiayaan murabahah dan

kendala di BMT BAHTERA Pekalongan.

BAB IV Penutup. Dalam bab ini, penulis menyajikan kesimpulan,

saran, serta penutup.

Page 21: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

9

BAB II

GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN

2.1 Profil KJKS BMT BAHTERA Pekalongan dan Perkembangannya

2.1.1 Sejarah Berdirinya BMT dan Perkembangannya

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yaitu lembaga ekonomi mikro

Syari’ah yang berbadan hukum koperasi, yang bergerak dibidang social

(Baitul Maal) dan profit oriented (Baitul Tamwil). BMT Bahtera

Pekalongan berdiri tepatnya pada tanggal 01 Oktober 1995, pendirian BMT

Bahtera Pekalongan ini diprakarsai oleh tokoh-tokoh sebagai berikut:

1. Cendekiawan yang meliputi Drs. A. sahkowi. ME. (Dosen Universitas

Pekalongan), Drs. H. Aminudin MPd. (Dosen IAIN Walisongo).

2. Pengusaha yang meliputi H. Edy Supardi (Komisaris PT Primatexo

Batang), H. Nayef Shamlan.

3. Ulama’ yang meliputi KH. Ahmad Yahya.

4. Tokoh masyarakat yang meliputi Dr. HM. Basyir Ahmad S, Abdul

Masjid.

kota Pekalongan yang melihat bawah pengusaha kecil tidak dapat

mengembangkan usahanya, karena terbatasnya lembaga yang memfasilitasi

mereka baik dibidang permodalan, manajemen ataupun bidang peningkatan

kualitas SDM.6

6 Wawancara dengan Bapak Moh Isro’i, SAf., MM., Selaku Manager Marketing KJKS

BMT Bahtera Pekalongan, Senin 9 April 2012 Jam 11.00 WIB

9

Page 22: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

10

BMT Bahtera Pekalongan yang pada saat berdirinya hanya memiliki

modal 26 juta dengan satu kantor dan tiga pengelola, pada tahun ketujuh

belas 2012 telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan, dengan 5

kantor cabang, 50 karyawan dan asset kurang lebih 50 milyar rupiah.7

Pendirian ini dilatarbelakangi pula guna memperkenalkan ekonomi

kerakyatan yang berbasis pada ekonomi syariah serta menyediakan sarana

mediasi keuangan antara warga muslim yang memiliki kelebihan likuiditas

dengan warga muslim lainnya yang kekurangan likuiditas dan guna

memecahkan persoalan kebutuhan akan mempermodal umat golongan

lemah, serta menyediakan sarana penyimpanan dana yang bersistem bagi

hasil.

KJKS BMT Bahtera Pekalongan merupakan lembaga simpan pinjam

syariah. Sejak tahun 1995 sampai sekarang asset tabungan deposito selalu

mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini sering dengan tumbuhnya

kepercayaan masyarakat Pekalongan dan sekitarnya kepada KJKS BMT

Bahtera Pekalongan. Perkembangan ini didukung pula dengan tersebarnya

kantor-kantor cabang di beberapa wilayah sekitar Pekalongan, yaitu di Kota

Pekalongan meliputi ruko Mega Grosir MM, Kabupaten Pekalongan di

kecamatan Buaran Pekalongan, Kabupaten Batang di Bogoran Batang dan

Warungasem Batang.8

Pengelolaan operasional KJKS BMT Bahtera Pekalongan pada saat

berdiri, ditandatangani oleh 5 orang pengelola dan perkembangan

7Ibid.

8Ibid.

Page 23: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

11

berikutnya ketika aktifitas mengalami kemajuan pesat, BMT Bahtera

Pekalongan di pimpin langsung oleh GM Eksekutif Unit Simpan Pinjam

KJKS BMT Bahtera Pekalongan.

Sementara itu untuk operasional KJKS BMT Bahtera yang pada

tahun pertama berdiri memiliki 5 karyawan dan pada saat ini memiliki 50

karyawan (karyawan tetap dan karyawan kontrak, cleaning service dan

satpam).9

KJKS BMT Bahtera Pekalongan adalah koperasi simpan pinjam

syariah yang berbadan hukum koperasi, bergerak dalam bidang profit

oriented (Baitul Tamwil) dan social (Baitul Maal). Sedangkan nasabah

KJKS BMT Bahtera Pekalongan berasal dari berbagai kalangan seperti

diantaranya:10

1) Lembaga Pendidikan (TK, SD, MI, SMP, SMA, dan TPQ).

2) Perorangan (Pedagang, Ibu rumah tangga, dan pengusaha).

3) Instansi Pemerintah (Balai desa, kecamatan, dan Puskesmas).

4) Anggota masyarakat lainnya.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan BMT Bahtera Pekalongan

Berpijak pada Visi dan Misi KJKS BMT Bahtera Pekalongan:11

9Wawancara dengan Mbak Atika sebagai Teller Unit BMT BAHTERA Batang

10 Op. Cit. Wawancara dengan Bapak Isro’i

11 Ibid.

Page 24: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

12

Visi KJKS BMT Bahtera:

“Menjadikan lembaga keuangan mikro Syariah yang dikelola secara

professional dan amanah, bermanfaat bagi umat menuju kehidupan

masyarakat yang lebih sejahtera, adil dan diridhoi Allah SWT.”

Misi KJKS BMT Bahtera:

1. Mewujudkan lembaga keuangan mikro syariah yang dikelola secara

syariah dengan murni dan konsekuen.

2. Mewujudkan KJKS BMT Bahtera sebagai media dakwah dalam penguatan

ekonomi umat.

3. Menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang kuat, sehat dan mandiri

dengan mengedepankan kekuatan serta potensi yang dimiliki secara

optimal.

4. Menumbuh kembangkan budaya kerja yang berprinsip jujur, amanah, adil,

profesional, kreatif, inovatif dan sanggup menghadapi tantangan yang ada.

5. Menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang diandalkan masyarakat

muslim ditingkat regional maupun nasional.

6. Menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang mengedepankan aspek

kemanfaatan jangka panjang.

Page 25: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

13

2.3 Struktur Organisasi KJKS BMT Bahtera Pekalongan

Page 26: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

14

Pengurus KJKS:

1. Ketua : Budi Hardyansyah. SE, MM

2. Wakil Ketua : H. Ani Martopo

3. Sekretaris : Hj. Balgis Diab. SE, SAg, MM

4. Wakil Sekretaris : H. Syakirin

5. Bendahara : H. Nayet Shamlan

Pengawas Syari’ah dan Pengawas Manajenem:

1. KH. Azizi Fudhel

2. KH. Saniawi Sya’roni, M. Ag

3. Dr. Arsiyanto (Spesialis Bedah)

Manager Umum:

Budi Hardyansyah. SE, MM

Research & Development:

1. M. Taufiqurrohman S.Ag

2. Wisanto, SE

3. Fajar Rohyani, SE

4. Mukarromah

Internal Audit:

Rini Erawati, SE

Page 27: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

15

Manajer Pemasaran:

Moh. Isro’i, S.Ag, MM

Manajer Operasional:

Rosa Nonta, SE

Baitul Maal:

Moh. Isro’i, S.Ag, MM

Legal/Jaminan:

M. Hidayaturrohman, SE

Remedial PYD:

Miftakhur Reza, SE

Personalia & Umum:

M. Hidayaturrohman, SE

Kepala Cabang:

1. Pekalongan : Mukarromah

2. Buaran : Illa Afila, SH

3. Warung Asem : Fajar Rohyani, SE

4. Batang : Wisanto, SE

Page 28: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

16

5. Tegal : M. Taufiqurrohman S.Ag

Keterangan:

Tugas-tugas dari Bagian Organisasi12

1. Ketua Pengurus KJKS

a. Menyelenggarakan RAT.

b. Menyusun atau merumuskan kebijakan umum untuk mendapatkan

rapat anggota.

c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan KJKS BMT Bahtera.

d. Mensosialisasikan KJKS BMT Bahtera.

e. Menyelenggarakan rapat pengurus:

1) Evaluasi bulanan dan perkembangan kinerja KJKS BMT

Bahtera.

2) Menentukan dan membuat kebijakan strategi KJKS BMT

Bahtera.

3) Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan

KJKS BMT Bahtera.

2. sekretaris

a. Mengagendakan acara pada kegiatan Rapat pengurus, Rapat

anggota, Pertemuan pengurus dengan pengelola, Kunjungan

pengurus ke instansi/lembaga, Menyusun konsep surat-surat

keluar (ekstern) dan kedalam (intern) dari pengurus.

12

Pokok-Pokok Kebijakan Umum Tahun Anggaran 2012 Di KJKS BMT Bahtera Pekalongan

Page 29: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

17

b. Menerima dan melayani tamu yang berhubungan dengan ketua

pengurus KJKS BMT Bahtera.

c. Menyampaikan amanat dari ketua dari pertemuan apabila ketua

berhalangan hadir.

d. Menyerap dan menyampaikan aspirasi anggota koperasi.

e. Menerima masukan (saran dan kritik) yang diajukan oleh para

pengelola kepada pengurus.

f. Menyusun konsep kebijakan pengurus atas KJKS BMT Bahtera.

3. Bendahara

a. Menelaah anggaran yang diajukan oleh manajer umum yang

nantinya akan dibahas dalam RAT.

b. Memberikan masukan/saran atas anggaran yang diajukan manajer

umum.

c. Menyusun anggaran gaji dan keperluan lain yang dibutuhkan oleh

pengurus.

d. Memberikan konsep kebijakan bagi hasil yang diperoleh oleh

pemegang investasi.

e. Memberikan validasi pada berkas pembiayaan yang diajukan

manajer umum.

4. Dewan Pengurus

a. Menelaah semua kegiatan pada peraturan koperasi yang berlaku

apakah sesuai dengan aturan hukum, kesyariahan dan peraturan

Page 30: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

18

lain yang berlaku, etika serta tak ada benturan kepentingan

maupun unsur-unsur yang melanggar kepatuhan.

b. Memantau dan mengawasi tentang pola pelaksanaan manajemen

dibidang kesyariahan.

c. Menelaah masalah perilaku manajemen/karyawan yang

menyangkut pelaksanaan konsep syariah, benturan kepentingan,

melakukan kecurangan, manipulasi, menilai kebijakan akuntansi

dan penerapannya, meneliti laporan keuangan KJKS BMT

Bahtera.

5. Manajer Umum

a. Menyusun rencana strategis yang cukup.

b. Prediksi tentang kondisi lingkungan.

c. Perkiraan posisi perusahaan dalam persaingan.

d. Rencana-rencana perusahaan.

e. Visi dan misi perusahaan.

f. Tujuan dan sasaran.

g. Strategi yang dipilih.

h. Laporan keuangan.

i. Menyusun rencana strategis kepada pengurus untuk disahkan

dalam RAT atau diluar RAT.

j. Mengusulkan rancangan anggaran dan rencana kerja manajemen

kepada pengurus yang nantinya disahkan pada RAT.

Page 31: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

19

k. Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan yang diadakan

pada pekan pertama dengan agenda: laporan perkembangan dari

manajer pemasaran dan manajer operasional, laporan

perkembangan bisnis secara umum (target dan realisasi, analisi

rasio, permasalahan peluang bisnis yang ada), pengambilan

keputusan untuk perencanaan perbaikan atau mengatasi masalah

yang ada, mengajukan perubahan daftar skala gaji pokok, dan

bonus kepada pengurus minimal satu tahun sekali (bila ada

perubahan dari peninjauan ulang), menandatangani perjanjian kerja

sama antar KJKS BMT Bahtera dengan pihak lain.

6. Manajer Pemasaran atau Marketing

a. Menyusun rencana yang mencakup: Rencana anggaran pemasaran,

pendanaan, dan pembiayaan.

b. Rencana pemasaran, pendanaan, dan pembiayaan berupa: Target

lending dan konfirmasi per cabang, pengembangan wilayah

potensial, rencana pengembangan produk, promosi dan distribusi

berdasarkan potensi pasar, rencana organisasi tim marketing.

c. Mengusulkan rencana operasional pembiayaan.

d. Memimpin rapat koordinasi dengan divisi-divisi lainnya.

e. Menyembangkan strategi pemasaran.

7. Kepala Bagian Pemasaran

a. Meningkatkan pelayanan pendanaan dan pembiayaan secara efisien

dan efektif sesuai dengan kepala bagian.

Page 32: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

20

b. Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas

portofolio pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka

pengamanan atas setiap pembiayaan yang diberikan.

c. Menjalankan tahapan pencapaian target sesuai dengan rencana

operasional.

d. Menyusun strategi planning alokasi pembiayaan (efektif terarah).

e. Membina nasabah antara lain penagihan pembiayaan yang berada

pada batas wewenangnya.

f. Aktif menyampaikan pendapat dan saran tentang strategi dan

teknik pemasaran kepada direksi.

8. Account Officer

a. Memberikan dan meningkatkan pelayanan pembiayaan secara

efektif dan efisien.

b. Melakukan analisis pembiayaan atas proposal yang masuk.

c. Melakukan survey on the spot kepada nasabah.

d. Melakukan taksasi jaminan.

e. Melakukan pembinaan nasabah antara lain: penagihan pembiayaan

yang berada pada batas wewenangnya yang tergolong lancar,

kurang lancar, diragukan maupun macet.

9. Support Pembiayaan dan Hukum (LEGAL)

a. Melakukan koordinasi terhadap seluruh kegiatan unit kerjanya

dengan memberikan konsultasi dan rekomendasi kepada unit kerja

lain.

Page 33: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

21

b. Melakukan perencanaan kerja yang disesuaikan.

c. Melakukan pemantauan dan pengawasan atas efektifitas dan

melakukan pendokummentasian atas pelaksanaan pembiayaan.

d. Bertindak selaku sekretaris komite pembiayaan.

e. Menerima, memeriksa dan meneliti kelengkapan serta menyimpan

dokumen-dokumen jaminan asli yang berhubungan dengan

pemberian pembiayaan proses ini dilakukan bersama-sama seksi

hukum dokumentasi.

f. Memeriksa kembali dokumen, persyaratan, prosedur penelitian

taksasi jaminan secara teratur dan mengadakan perubahan,

perbaikan jika perlu.

g. Aktif menyampaikan pendapat, saran serta melakukan administrasi.

10. Administrasi Pembiayaan

a. Melakukan pencatatan setiap pencairan pembiayaan terhadap

nasabah, berikut jumlah angsuran pokok, bagi hasil, keuntungan

mark-up dan biaya lainnya yang menjadi beban nasabah.

b. Melakukan pencatatan setiap pengambilan pinjaman serta

nisbahnya, pelunasan maupun kewajiban pembayaran nasabah

lainnya kepada perusahaan.

c. Menyediakan data yang diperlukan untuk manajer pembiayaan

maupun manajemen, kondisi tingkat kelancaran setiap individu

maupun untuk keseluruhan.

Page 34: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

22

d. Membuat laporan mengenai kondisi pembiayaan yang diperlukan

oleh manajemen, kondisi tingkat kelancaran setiap individu

maupun keseluruhan.

e. Melakukan perencanaan kerja yang disesuaikan dan mendukung

kegiatan pemberian pembiayaan dari aspek legal, dan investigasi

pembiayaan, administrasi pembiayaan dan pelaporannya.

11. Penyelesaian Pembiayaan atau Bagian Remidial

a. Melakukan koordinasi terhadap seluruh kegiatan penagihan dan

penyelesaian pembiayaan yang bermasalah atau macet dengan pola

penyelesaian dan penanganan perkara.

b. Mempersiapkan usulan program dan strategi operasionalnya yang

berhubungan pengembangan penanganan pembiayaan.

c. Melakukan pengadministrasian dan pendokumentasian semua

permasalahan dan perkara.

d. Melakukan koordinasi dengan baik dengan para penasihat hukum

dan pihak ketiga lainnya untuk setiap penyelesaian perkara

pengadilan.

12. Manajer Operasional dan Keuangan

a. Menyusun rencana biaya operasional dan keuangan yang

mencakup: Rencana anggaran operasional keuangan, Anggaran

pendapatan dan biaya operasional pusat dan cabang-cabang,

anggaran biaya pembukuan cabang baru, anggaran biaya

pengembangan produk, promosi dan distribusi.

Page 35: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

23

b. Mengusulkan rencana operasional dan keuangan.

c. Menjaga kelancaran operasional perusahaan yang meliputi:

Pengaturan likuiditas dan mengatur arus kas, pemeliharaan

investory kantor, mengadakan investori yang dibutuhkan untuk

operasional perusahaan, memantau dan mengawasi laporan

keuangan akunting dan keuangan.

13. Kepala Bagian Akuntansi

a. Membuat laporan keuangan bulann pada pertemuan tingkat

manajemen.

b. Membuat analisis rentabilitas, solvabilitas dan profitabilitas KJKS

BMT Bahtera yang dibahas pada pertemuan bulanan dengan

manajemen.

c. Memberikan masukan yang berkaitan dengan kebijakan akuntansi

dan keuangan.

d. Mengatur manajemen arus kas dengan memantau arus kas masuk,

keluar baik pengaturan penjadwalan pembayaran utang,

kebijaksanaan uang minimal di KJKS BMT Bahtera, perhitungan

pembiayaan, pemerimaan angsuran pokok dan bagi hasil yang

harus dicapai untuk menentukan pembiayaan baru.

e. Membuat laporan pajak atas hasil usaha.

f. Memeriksa anggaran yang diajukan para manajer sebelum disetujui

oleh manajer umum.

g. Mengadakan evaluasi setiap jangka waktu yang ditentukan.

Page 36: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

24

14. Akuntansi dan Pembukuan

a. Menyusun laporan keuangan kosolidasi harian, mingguan, bulanan,

triw wulan, semester, dan tahunan kepada manajemen akuntansi

pada laporan keuangan.

b. Meminta dan memeriksa kelengkapan laporan transaksi harian

beserta berkas transaksi.

c. Mensosialisasikan kebijakan akuntansi.

d. Melakukan pengambilan uang dari bank sesuai dengan kebutuhan

biaya operasional dan kas kecil.

e. Membuat jurnal umum.

f. Memasukkan jurnal ke buku pembantu, dan buku besar.

g. Membuat neraca harian BMT.

h. Memasukkan neraca harian dalam sistim manual computer.

i. Setiap akhir pecan membuat laporan keuangan untuk disampaikan

kekantor pusat.

j. Tiap akhir bulan membuat laporan keuangan yang meliputi neraca

laporan Rugi Laba.

k. Setiap akhir bulan merekap mutasi dalam buku pembantu dan buku

besar.

l. Mengecek jumlah saldo Bank dengan saldo pada pembukuan.

m. Melakukan proses akuntansi harian tanpa melakukan penundaan

hari berikut.

Page 37: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

25

n. Membuat jurnal non kas atas penyesuaian yang terjadi pada laporan

keuangan.

o. Pada akhir hari mencetak transaksi harian akuntansi yang meliputi

jurnal kas dan non kas, neraca, Rugi/Laba dan LPK serta neraca

saldo harian.

15. Teller dan Kasir

a. Membuat laporan posisi kas ditangan dan diposisi saldo akhir pada

bank.

b. Melakukan pengeluaran uang yang telah disetujui oleh manajer

akuntansi dan keuangan dan manajer umum.

c. Mengelola kas kecil.

d. Bertanggung jawab atas pelayanan kepada nasabah dalam hal

transaksi uang tunai baik menerima uang untuk penyetoran

tabungan, deposito, angsuran pembiayaan ataupun pengeluaran

uang untuk penarikan tabungan, deposito, pencairan dan

pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan kepentingan kantor,

semua transaksi tersebut dimasukkan pada computer sesuai dengan

sistim dan program.

e. Memasukkan mutasi kelembaran buku mutasi teller untuk kas

masuk pada penerimaan untuk kas keluar pada pembayaran semua

mutasi disertai dengan bukti/slip.

f. Memberi tanda redmark untuk setiap slip setoran atau penarikan

tabungan.

Page 38: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

26

g. Menerima, menyusun dan menghitung uang secara cermat dan hati-

hati setiap setoran dari nasabah dan penarikan tunai untuk nasabah.

h. Mekalukan penyetoran terhadap uang masuk dan keluar.

i. Mengatur menyiapkan pengeluaran uang tunai untuk kepentingan

dropping dana.

j. Membuat laporan pertanggungjawaban kas pada akhir hari.

k. Mencocokkan jumlah fisik uang sesuai dengan jumlah uang pada

buku mutasi teller.

l. Mengecek slip setoran maupun pengeluaran sesuai dengan saldo

akhir kas.

m. Membuat jurnal (debet kredit) pada akhir kas.

n. Pada akhir hari dan awal hari laporan pertanggungjawaban kas oleh

teller dimintakan tanda tangan kepada manajer sebagai periksa atas

kondisi uang.

o. Teller harus mencocokkan tanda tangan pada slip penarikan

tabungan dan deposito dengan kartu tanda tangan yang ada.

p. Teller unit mempunyai wewenang untuk mencairkan tabungan dan

deposito sampai dengan Rp 5.000.000.

q. Penarikan dana diatas nominal tersebut harus diketahui dan

dimintakan paraf pada bagian pendanaan dan atau manajer apabila

manajer tidak ditempat maka dapat memberitahukan lewat telepon.

r. Tiap akhir hari mencetak mutasi kas teller dan laporan

pertanggungjawaban pengarsipan.

Page 39: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

27

16. EDP (Electronic data processing)

a. Implementasi sistim informasi akuntansi.

b. Merawat data-data transaksi dan keuangan secara elektronis.

c. Pengelolaan secara electronis data-data transaksi keuangan.

d. Penyediaan laporan-laporan keuangan secara elektronis untuk

keperluan internal perusahaan.

e. Penyediaan laporan-laporan keuangan secara elektronis untuk

keperluan eksternal apabila dibutuhkan.

17. Manajer Personalia

a. Melakukan perencanaan penyelenggaraan program kerja dan

mengembangkan bidang kepegawaian.

b. Melakukan pembinaan dan pengelolaan dan berkaitan dengan

kepegawaian mulai dari penerimaan, pengelolaan jenjang karir,

pembayaran gaji, pemberian fasilitas.

c. Memantau personalia karyawan dan kegiatan tugasnya.

d. Mengesahkan daftar hadir dan mengevaluasi tingkat kehadirannya.

e. Mengesahkan kartu pegawai untuk setiap pegawai dan

penyelenggaranya.

f. Membuat tata tertib pegawai dalam kegiatan hariannya.

g. Menangani dan menyelesaikan perselisihan pemburuhan.

h. Memberikan masukan, opini, pendapat dan saran serta

pencegahannya.

Page 40: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

28

18. Internal Audit

a. Melakukan asersi terhadap siklus pendapatan, pengeluaran, dan

investasi.

b. Wewenang dan tanggung jawab pelaksanaan transaksi.

c. Melaksanakan pengujian hasil pelaksanaan transaksi.

d. Memeriksa kelemahan sistem.

e. Melakukan penelitian kesehatan.

f. Melakukan pengamatan langsung dan kepatuhan atas prosedur.

19. Kepala Cabang

a. Sebagai perpanjangan tangan dan fungsi awal proses pembiayaan

dan penyelesaian pembiayaan.

b. Memberikan dan meningkatkan pelayanan pembiayaan secara

efisien dan efektif sesuai dengan policy manajemen.

c. Melakukan monitoring langsung ke UKMK, serta evaluasi, review

terhadap kualitas portofolio pembiayaan yang diberikan dalm

rangka pengamanan setiap pembiayaan yang diberikan.

d. Menjalankan pencapaian target diwilayah sesuai dengan yang

ditetapkan korporat yang dilaporkan sesuai periodik.

e. Menyusun strategi planning alokasi pembiayaan secara efektif dan

terarah di wilayahnya.

f. Memantau nasabah antara lain penagihan pembiayaan yang berada

pada batas wewenangnya yang tergolong lancar, kurang lancar,

maupun yang diragukan/macet.

Page 41: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

29

g. Menyampaikan pendapat, saran dan informasi awal kepada manajer

pemasaran dan pembiayaan tentang adanya kejanggalan pada

UKMK yang akan dibiayai.

h. Mengendalikan rencana anggaran biaya dan mengendalikan

operasional kantor cabang.

2.4 Produk-Produk yang ada di KJKS BMT Bahtera Pekalongan

1. Produk Penghimpun Dana (Funding)13

a. Simpanan/Tabungan

Yaitu simpanan anggota/calon anggota kepada BMT yang dapat

diambil sewaktu-waktu, dengan besarnya tiap setoran disesuaikan dengan

kebutuhan nasabah. Simpanan atau tabungan ini biasanya mendapatkan

bagi hasil setiap periode (satu bulan takwim) yang besarnya disesuaikan

dengan tingkat saldo yang mengendap di BMT Bahtera.

Karakteristik simpanan atau tabungan BMT yang membedakan

dengan lembaga lainnya adalah prinsip dan akad yang digunakan dalam

pengelolanya, yakni berbasis pada prinsip kaidah Islam dan bagi hasil

antara lembaga dengan nasabah yang disesuaikan dengan tingkat

keuntungan/hasil yang dicapai dari pembiayaan. Prinsip ini biasa

digunakan dan dikembangkan dengan pola mudharabah yakni akad kerja

sama antara nasabah (shahibul maal) dengan BMT (mudharib). Dan

sekarang ada peraturan baru dari Dinas Perkoperasian Indonesia, bahwa

13

Op. Cit. Wawancara dengan Bapak Isro’i

Page 42: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

30

Simpanan atau tabungan ini setiap nasabah atau anggota dikenai biaya

simpanan pokok sebesar 10.000, dan akan dikembalikan nanti setelah

tutup rekening. Simpanan pokok anggota BMT Bahtera ini berlaku sejak

tahun 2009.

Simpanan/tabungan yang dikelola oleh KJKS BMT Bahtera

sebagai berikut:

1) Simpanan Mudharabah (Samudera)

Yaitu suatu jenis simpanan pihak ketiga (perorangan/badan

hukum) yang setoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu,

dengan mendapatkan bagi hasil simpanan sesuai dengan kesepakatan.

Untuk menjembatani masyarakat ekonomi lemah agar dapat

menabung sebagai bekal hari esok dan menjadikan hidup lebih terarah.

Maka BMT dapat memfasilitasi hal ini, dengan ketentuan:

a) Penyimpan adalah perorangan atau badan hukum.

b) Mengisi dan menandatangani aplikasi pembukuan rekening

simpanan.

c) Menyerahkan fotocopy tanda pengenal yang sah (KTP/SIM).

d) Mengisi slip setoran awal simpanan minimal 10.000 dan setoran

selanjutnya minimal 10.000.

e) Simpanan mendapatkan bagi hasil tiap bulan dihitung berdasarkan

saldo rata-rata harian, adapun saldo dibawah 10.000 tidak

mendapatkan bagi hasil.

Page 43: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

31

f) Setoran dapat secara tunai maupun non tunai (berupa cek/BG dll),

dengan dikenakan biaya yang ditetapkan BMT dan dibukukan efektif

satu hari setelah tanggal pencairan.

Biaya administrasi simpanan yang sangat ringan yakni Rp 3000

per triwulan (3 bulan) sekali kecuali simpanan dibawah saldo minimal.

2) Simpanan Hari Raya (Sahara)

Yaitu suatu jenis simpanan kolektif maupun individu yang

jumlah setoran dan saat penarikannya telah ditentukan (jatuh tempo

simpanan) untuk mempersiapkan kebutuhan hari raya dengan

mendapatkan bonus pada saat jatuh tempo simpanan. Ketentuan

simpanan ini adalah sebagai berikut:

a) Calon penyimpan adalah perorangan atau badan hukum.

b) Penyetoran awal simpanan yang besarnya ditetapkan oleh BMT

dengan setoran perminggu disesuaikan dengan kondisi harga

kebutuhan pokok dipasar.

c) Jenis setoran yang diperlakukan adalah setoran tunai.

d) Jangka waktu simpanan adalah satu tahun dimulai pada bulan

Syawal dan berakhir menjelang lebaran tahun berikutnya.

e) Bagi hasil yang diberikan kepada nasabah ini berupa bonus pada

waktu jatuh tempo simpanan.

3) Simpanan Qurban dan Aqiqah (Saqura)

Adalah suatu jenis simpanan yang jumlah setoran dan jangka

waktunya dapat ditentukan sendiri oleh penyimpan untuk membantu

Page 44: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

32

mewujudkan kebutuhan berkurban dan aqiqah dengan mendapatkan

bonus pada saat jatuh tempo simpanan, sebelum jatuh tempo simpanan

tidak boleh diambil.

Untuk jenis simpanan ini ketentuan yang ditetapkan adalah

sebagai berikut:

a) Calon penyimpan adalah perorangan atau badan hukum.

b) Menyetorkan awal simpanan yang besarnya ditentukan oleh BMT

dengan setoran perminggu disesuaikan dengan kondisi harga

hewan qurban, saat ini setoran perminggunya Rp 30.000.

c) Jenis setoran yang diberlakukan adalah setoran tunai.

d) Jangka waktu simpanan adalah 1, 2, 3 tahun dimulai pada bulan

Muharram dan berakhir bulan Dzulhijah tahun berikutnya.

e) Bagi hasil yang diberikan kepada nasabah yang rutin menabung,

berupa bonus biaya penyembelihan pada saat jatuh tempo

simpanan.

4) Simpanan Kiat Naik Haji (Sakinah)

Yaitu suatu jenis simpanan untuk mempersiapkan

keberangkatan naik haji, dengan jumlah setoran dan jangka waktunya

dapat ditentukan sendiri oleh nasabah.

Untuk menjamin penyimpanan mendapatkan sheet pada

Siskohat, BMT Bahtera menjamin kerjasama dengan Bank Syariah

yang ada.

Page 45: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

33

Ketentuan untuk jenis Simpanan Sakinah ini adalah:

a) Simpanan awal Sakinah ditentukan sebesar Rp 500.000 dan

selanjutnya disesuaikan dengan kemampuan nasabah dan waktu

untuk pemberangkatan ibadah haji.

b) Setoran secara tunai dan non tunai dengan kenaikan biaya yang

ditetapkan oleh BMT Bahtera dan dibukukan efektif satu hari

setelah tanggal pencairan.

c) Biaya administrasi Simpanan Sakinah ini sebesar 3000 per enam

bulan sekali.

d) Jangka waktu Simpanan 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun atau disesuaikan

dengan rencana keberangkatan ibadah haji yang bersangkutan.

5) Simpanan/Arisan MiladiaBahtera

Yaitu suatu jenis simpanan berupa arisan dengan jumlah

setorannya tiap satu bulan sekali dan diundi berupa uang tunai dan

hadiah hiburan (Barokah Miladia maupun Rizqi Miladia) tiap

bulannya. Peserta yang keluar nomer rekeningnya pada saat undian

berhak mendapatkan arisan dan tidak setor lagi.

6) Simpanan Tarbiyah

Yaitu suatu jenis simpanan untuk merencanakan biaya

pendidikan anak yang jangka waktu dan besar setorannya di sesuaikan

dengan kebutuhan. Simpanan ini tidak dapat diambil kecuali pada saat

jatuh tempo Simpanan Tarbiyah ini. Simpanan Tarbiyah ini dimulai

pada saat tahun ajaran baru dan diakhiri pada ajaran baru berikutnya.

Page 46: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

34

Nasabah akan mendapatkan souvenir berupa seperangkat alat tulis

sekolah bagi yang rutin setoran dan melebihi saldo yang ditentukan.

Simpanan Tarbiyah dibagi menjadi:

a) Tarbiyah Plus

Adalah suatu jenis simpanan untuk merencanakan biaya

pendidikan anak.

b) Tarbiyah Lembaga

Adalah suatu jenis simpanan dari pihak instansi atau lembaga yang

setoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu.

b. Simpanan Berjangka atau Deposito

Adalah simpanan anggota atau calon anggota kepada BMT

Bahtera yang pengambilannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh

tempo simpanan berjangka itu berakhir. Simpanan berjangka atau

deposito ini biasanya sangat membantu BMT Bahtera untuk pengelolaan

pembiayaan, karena dana yang mengendap cukup lama, tidak seperti

tabungan/simpanan biasa yang sewaktu-waktu diambil oleh nasabah dan

juga tingkat bagi hasilnya lebih tinggi. Untuk kategori simpanan

berjangka atau deposito menggunakan jangka waktu mulai dari 3 bulan, 6

bulan, 12 bulan tergantung minat dari nasabah. Prinsip yang biasa

digunakan dalam pengelolaannya dana ini adalah mudharabah, karena

dana tersebut akan menghasilkan keuntungan dari pembiayaan yang

dilakukan BMT Bahtera kepada debitur, dari keuntungan inilah nasabah

Page 47: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

35

akan mendapatkan bagi hasil dari BMT Bahtera sesuai dengan nisbah atau

akad yang telah ditetapkan.

Simpanan berjangka atau deposito yang dikelola di KJKS BMT

BAHTERA Pekalongan seperti:

1) Simpanan Berjangka Mudharabah (Saja’ah)

Adalah suatu jenis simpanan dari pihak ketiga

(Perorangan/Badan Hukum) yang penarikannya hanya dapat

dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan mendapat bagi hasil yang

sesuai kesepakatan.

Ketentuan yang berlaku simpanan berjangka mudharabah ini

sebagai berikut:

a) Calon penyimpan adalah perorangan/badan hukum.

b) Mengisi dan menandatangani aplikasi pembukuan rekening

simpanan berjangka mudharabah.

c) Mengisi slip setoran awal simpanan berjangka mudharabah ini

dengan setoran minimal 1.000.000.

d) Jangka waktu yang bervariasi yakni, 3, 6, 12 bulan dan dapat

diperpanjang secara roll over sesuai dengan jangka waktu yang

pertama.

e) Bagi hasil yang diberikan, dipindah bukukan kedalam rekening

simpanan/tabungan pada saat akhir bulan bersangkutan sesuai

dengan tanggal pembukuan saja’ah (Simpanan Berjangka

Mudharabah).

Page 48: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

36

c. Titipan

Yaitu simpanan yang diberikan anggota/calon anggota kepada

BMT Bahtera baik berupa barang/uang dan BMT Bahtera berkewajiban

menjaga dan merawat barang/uang tersebut dengan baik serta dapat

mengembalikannya saat penitipan (Muwadi’) menghendakinya. Prinsip

yang digunakan dalam pengelolaan ini adalah wadi’ah (titipan), namun

pihak pengelola dapat mengembangkan sesuai dengan akad perjanjian

dengan nasabah yakni Pertama, Wadiah Amanah yakni penitipan barang

atau uang tetapi BMT Bahtera tidak memiliki hak untuk mendayagunakan

atau menggunakan untuk pembiayaan atau sektor pembiayaan yang

dikehendaki oleh nasabah, namun BMT Bahtera dapat mensyaratkan

adanya jasa (fee) sebagai imbalan atas keamanan, pemeliharaan dan

administrasi yang telah dinegosiasikan dengan nasabah. Nilai jasa tersebut

sangat tergantung pada jenis barang dan lamanya penitipan, contoh

konkrit adalah Save Deposit Box (SDB) yang ada pada perbankan.

Untuk BMT Bahtera belum ada, karena tingkat nasabah yang tergolong

kelas ekonomi ke bawah dan menengah.

Kedua, Wadiah Yad Dhamanah yakni penitipan uang/barang dari

nasabah kepada BMT Bahtera dan BMT Bahtera berhak untuk

mendayagunakan/mengelola dana tersebut, atas akad ini deposan akan

mendapatkan imbalan berupa bonus yang tentu saja besarnya sangat

tergantung dengan kebijakan manajemen BMT Bahtera.

Page 49: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

37

Jenis titipan yang ada di BMT Bahtera seperti, Simpanan Wadiah

(Siwada) yaitu jenis simpanan dari pihak ketiga (perorangan/badan

hukum) yang merupakan titipan murni yang setoran dan penarikannya

dapat dilakukan sewaktu-waktu dan tidak mendapatkan bagi hasil. Dana

penyimpan dijamin keamanannya karena dikelola secara syariah dan

amanah.

2. Produk Penyaluran Dana (Landing) Atau Pembiayaan14

Pembiayaan atau yang sering dikenal orang dengan kredit adalah salah

satu ujung tombak yang menjadi tumpuan suatu lembaga keuangan dalam

mengembangkan usahanya.

Dengan demikian yang dimaksud dan tujuan pembiayaan di BMT

Bahtera dapat disamakan sesuai dengan undang-undang Perbankan, karena

secara tegas membuka peluang sistem bagi hasil sesuai dengan syariah Islam.

Adapun manfaat produk pembiayaan adalah meningkatkan

kesejahteraan ekonomi rumah tangga, anggota dan calon nasabah sebagai

bekal beribadah kepada Allah Swt. Sehingga mampu meningkatkan

ketaqwaan dan amal sholeh dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan sasaran pembiayaan diarahkan kepada semua sektor

ekonomi yang memungkinkan untuk dibiayai seperti, pedagang pasar,

pedagang batik, tenun Atbn, pertanian, home industry dan bidang jasa.

14

Ibid.

Page 50: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

38

Jenis-jenis pembiayaan BMT Bahtera meliputi fatwa DSN/MUI:

a. Al murabahah (Angsuran)

Yaitu hubungan akad jual beli (investasi atau pembelian barang)

dengan pembayaran tangguh atau angsuran. Dalam masyarakat kita

hubungan jual beli ini disebut dengan jual beli secara kredit.

Dalam prakteknya BMT Bahtera bertindak sebagai penjual tetapi

dilakukan tidak secara langsung. BMT Bahtera hanya menalangi

(menyediakan dana) untuk pembelian barang modal yang diajukan oleh

anggota nasabah untuk kemudian anggota/nasabah tersebut membeli

sendiri barang modal yang dikehendaki.

Jumlah kewajiban yang harus dibayar kepada BMT Bahtera oleh

anggota ialah jumlah modal barang dan mark-up (keuntungan) yang telah

disepakati. BMT Bahtera mendapat keuntungan dari harga barang yang

dinaikkan.

b. MurabahahJatuh Tempo

Akad jual beli ini sebenarnya hamper sama dengan murabahah

angsuran, bedanya pada akad murabahah jatuh tempo pembayaran

dilakukan oleh anggota/nasabah kepada BMT Bahtera setelah jatuh tempo

pengambilan dengan harga dasar barang yang dibeli ditambah keuntungan

yang disepakati bersama.

c. Mudharabah

Sebagaimana telah diketahui tentang mudharabah dalam

simpanan, dimana BMT Bahtera bertindak sebagai mudhorib dan

Page 51: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

39

anggota/nasabah sebagai penyimpan. Maka dalam operasi pembiayaan,

perannya menjadi terbalik. BMT Bahtera bertindak sebagai Shohibul Maal

dan anggota/nasabah (penerima pembiayaan) sebagai mudhorib yang

menjalankan usaha dan manajemennya.

Dalam pembiayaan ini, resikonya sangat tinggi karenanya harus

dilakukan secara hati-hati dan dengan penelitian yang benar-benar matang.

Hasil keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama dalam

bentuk nisbah tertentu dari keuntungan pembiayaan. Bagi hasil efektif

didapat BMT Bahtera setelah nasabah/anggota mendapatkan dana

pembiayaan dan setelah dinilai bahwa investasi tersebut telah

menghasilkan keuntungan.

Apabila pengelolaan usaha mengalami kerugian, BMT Bahtera

menanggung semua kerugian modal usaha, sedangkan nasabah

menanggung kerugian waktu dan manajemen.

d. Musyarakah

Yaitu pembiayaan modal investasi atau modal kerja, yang mana

pihak BMT Bahtera menyediakan sebagai dari modal usaha keseluruhan,

pihak BMT Bahtera dapat dilibatkan dalam proses manajemen.

Pembagian keuntungan berdasarkan perjanjian sesuai proporsinya

dalam bentuk nisbah. Apabila pengelolaan usaha mengalami kerugian

masing-masing pihak menanggung kerugian sesuai kesepakatan perjanjian.

Page 52: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

40

e. Ijarah

Yaitu bentuk pembiayaan di BMT dimana BMT Bahtera

memberikan fasilitas pinjaman kepada anggota/nasabah sebagai penyewa,

dan memberi kepadanya kesempatan untuk mengambil kemanfaatan dari

barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang

besarnya telah disepakati bersama.

f. Qhardul Hasan

Yaitu suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban

sosial semata, dimana si peminjam tidak dituntut untuk mengembalikan

apapun kecuali modal pinjaman.

Format pinjaman Qhardul Hasan di BMT Bahtera ditopang

dengan dana Baitul Maal Bahtera, yang didapat dari Zakat, Infaq, dan

Shodaqah karyawan. Nasabah dan lembaga serta donator dan para

dermawan.

3. Produk-Produk Jasa Lainnya

Selain kegiatan utamanya yaitu simpan pinjam, BMT Bahtera ini juga

memberikan fasilitas jasa lainnya guna mendukung pelayanan yang diberikan

kepada nasabah dengan pelayanan prima (Aksanu Amala).

Produk-produk Jasa tersebut antara lain:15

a. ATM Bahtera (Bahtera Card)

Salah satu terbaru dengan inovasi dan kerjasama dengan Bank

Muamalah Indonesia (BMI) merupakan kartu ATM yang dapat digunakan

15

Ibid.

Page 53: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

41

sebagai kartu debet disemua jaringan mesin ATM serta penyetorannya

dilakukan melalui IZI UANG yang juga disesuaikan oleh KJKS BMT

Bahtera Pekalongan. Tetapi ini jarang dimiliki dan digunakan oleh

nasabah BMT Bahtera mengingat nasabah di BMT Bahtera ini tingkat

ekonomi kelas menengah kebawah.

b. Al-Wakalah

Pada prinsipnya jasa yang sesuai diterapkan dengan akad ini adalah

jasa penagihan/pengiriman uang melalui Bank Korespondensi yang

bekerjasama dengan KJKS BMT Bahtera Pekalongan, sehingga dengan

pelayanan ini nasabah mewakili kepada BMT Bahtera untuk melakukan

pemindahbukuan kedalam rekening. Selain itu, dalam praktisnya dalam

pembelian barang murabahah pihak BMT Bahterahanya mewakilkan

kepada nasabah untuk mencari dan membeli sendiri barang yang dibutuhkan

tersebut.

c. Al-Kafalah

Yaitu jaminan yang diberikan oleh penanggung (Kafil) kepada

pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua (pihak yang

ditanggung), hal ini disebabkan bahwa praktiknya dalam mencapai suatu

tujuan sering diperlukan pihak lain untuk menjaminnya. Dalam pengertian

lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang

dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai

pemimpin.

Page 54: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

42

d. Al-Hiwalah

Yaitu mengalihkan hutang dari orang yang berhutang kepada orang

lain yang wajib menanggungnya, dimana si A mempunyai hutang ke C, dan

dalam waktu yang sama B mempunyai hutang kepada A, atas persetujuan

bersama B melunasi hutang A ke C.

Akad semacam ini sangat mungkin di praktikkan di KJKS BMT

Bahtera, karena sering terjadi hal semacam ini di lapangan.

e. Ar-Rahn (Gadai Syariah)

Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan

untuk pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai

ekonomis, sehingga pihak yang menahan jaminan tersebut dapat mengambil

seluruh atau sebagian nilai dari jaminan untuk menutup piutang. Jika

kewajiban pinjaman tersebut tidak dapat terpenuhi.

2.5 Keberadaan Nasabah di KJKS BMT Bahtera Pekalongan

Keberadaan jumlah nasabah di KJKS BMT Bahtera dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. KJKS BMT Bahtera Pekalongan

mempunyai anggota dan nasabah pembiayaan yang terdiri dari berbagai macam

tingkatan masyarakat yang bermacam-macam usahanya, namun sebagian besar

berekonomi menengah kebawah.

Keberadaan tingkatan usaha anggota dan nasabah KJKS BMT Bahtera

Pekalongan sebagian besar berekonomi menengah kebawah tersebut khususnya

Page 55: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

43

para anggota, nasabah, dan calon nasabah usahanya antara lain, Pedagang,

Pengusaha Batik dan ATBN, Konveksi, Garmer, Petani, dll.

Adapun klasifikasi keadaan usaha anggota nasabah sebagai berikut:16

a. Pegawai Negeri 87 orang

b. Pegawai Swasta 120 orang

c. Pertanian 60 orang

d. Perindustrian 405 orang

e. Perdagangan 1647 orang

f. Perhotelan/Penginapan 14 orang

g. Jasa-jasa 87 orang

h. Lain-lain 485 orang

Jumlah 2.945 orang

16

Data Nasabah KJKS BMT Bahtera Pekalongan Per Desember 2011

Page 56: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

44

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian dan Landasan Pembiayaan Murabahah

3.1.1 Pengertian Murabahah

Jual beli yaitu bentuk dasar dari kegiatan manusia yang sudah

dikenal sejak zaman Rasulullah Saw. Sebagaimana bahwa pasar tercipta

oleh adanya transaksi dari jual beli. Pasar akan timbul apabila terdapat

penjual yang menawarkan barang maupun jasa untuk dijual kepada

seorang pembeli. Dari konsep sederhana tersebut lahirlah sebuah aktivitas

ekonomi yang kemudian berkembang menjadi suatu sistem perekonomian

seperti di Indonesia saat ini.

Dalam sistem jual beli tersebut dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu pembayaran secara cash dan pembayaran dengan cara tangguh atau

kredit. Apabila jual beli dilakukan dengan cara tangguh, maka akan

menyebabkan suatu angsuran (cicilan) pada setiap jangka waktunya.

Dalam hal tersebut, dunia perbankan syariah telah menyediakan

fasilitas-fasilitas penyaluran danadengan menggunakan prinsip jual beli

yaitu murabahah.

Dari uraian di atas, dapat dipaparkan tentang pengertian

pembiayaan murabahah sebagai berikut:

1. Murabahah didefinisikan oleh para fuqaha sebagai penjualan barang

seharga biaya/harga pokok (cost) barang tersebut ditambah mark-up

44

Page 57: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

45

atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah

adalah bahwa penjual harus memberi tahu pembeli tentang mengenai

harga pembelian produk dan menyamakan jumlah keuntungan yang

ditambah pada biaya (cost) tersebut.17

2. Murabahah adalah prinsip jual beli dimana harga jualnya terdiri dari

harga pokokyang ditambah nilai keuntungan (ribhun) yang disepakati.

Pada akad murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat

transaksi sementara pembayarannya dilakukan secara tunai, tangguh

ataupun dicicil.18

3. Murabahah adalah persetujuan jual beli suatu barang sebesar harga

pokok ditambah keuntungan yang disepakati bersama. Persetujuan

tersebut juga meliputi cara pembayaran sekaligus.19

4. Berdasarkan PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah paragraf

52 dijelaskan bahwa murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh

penjual dan pembeli.

5. Jual beli murabahah adalah pembelian oleh suatu pihak untuk

kemudian dijual kepada pihak lain yang telah mengajukan permohonan

pembelian terhadap suatu barang dengan keuntungan atau tambahan

harga yang transparan.20

17

Wiroso, Jual Beli Murabahah, Yogyakarta: UII Press, 2005, hlm. 13 18

SunartoZulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim,

2003, hlm. 39 19

Herman Darmawi, Pasar Financial dan Lembaga-Lembaga Financial, Jakarta: Bumi

Aksara, 2006, hlm. 82 20

Gemala Dewi, Hukum Perikatan Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006, hlm. 108

Page 58: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

46

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa murabahah yaitu

akad jual beli dimana bank syariah bertindak sebagai penjual dan nasabah

bertindak sebagai pembeli, dengan perantara pihak ketiga (supplier), bank

syariah terlebih dahulu memesan barang yang diinginkan nasabah yang

proses pengambilan atas barang tersebut dilakukan oleh nasabah sebagai

agen bank syariah dan proses pembayarannya dilakukan sesuai dengan

jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama.

3.1.2 Landasan Murabahah

1. Surat Al-Baqarah ayat 275

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”21

2. Hadist Nabi riwayat Suhaib Ar Rumi

عن صالح بن صهيب عن ابيه قال: قال رسىل اهلل صلى اهلل عليه وسلم: ثال ث فهين البركة

البيع الى اجل والمقارضة واحالط البربا الشعير

Dari Suhaib Ar Rumi r.a., bahwa Rasulullah Saw bersabda “Tiga hal

yang didalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguh,

muqaradhah (mudharabah), dan bukan untuk dijual”22

21

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Bandung: CV. Penerbit

Diponegoro, 2005, hlm. 36 22

A. Hasan, BulughulMaraam, Bangil: CV. Pustaka Tamaam, 1991, hlm. 496

Page 59: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

47

3.2 Rukun dan SyaratPembiayaanMurabahah

3.2.1 Rukun Murabahah:

1. Pihak yang berakad

a. Penjual.

b. Pembeli.

2. Obyek yang diakadkan

a. Barang yang diperjualbelikan.

b. Harga.

3. Akad

a. Ijab.

b. Qabul.

3.2.2 Syarat Murabahah:

Dalam murabahah dibutuhkan beberapa syarat, antara lain:23

1. Mengetahui harga pertama (Harga Pembelian)

Pembeli kedua hendaknya mengetahui harga pembelian karena

hal itu adalah syarat sahnya transaksi jual beli. Syarat ini meliputi semua

transaksi yang terkait dengan murabahah, seperti pelimpahan wewenang

(tauliyah), kerjasama (isyrak) dan kerugian (wadhi’ah), karena semua

transaksi ini berdasar pada harga pertama yang merupakan modal. Jika

tidak mengetahuinya, maka jual beli tersebut tidak sah hingga ditempat

transaksi. Jika tidak diketahui hingga keduanya meninggalkan tempat

tersebut, maka gugurlah transaksi tersebut.

23

Wiroso, Jual Beli Murabahah, Op Cit, hlm. 17

Page 60: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

48

2. Mengetahui besarnya keuntungan

Mengetahui jumlah keuntungan adalah keharusan, karena ia

merupakan bagian dari harga (tsaman), sedangkan mengetahui harga

adalah syarat sahnya jual beli.

3. Modal hendaklah berupa komoditas yang memiliki kesalahan dan

sejenis, seperti benda-benda yang ditakar, ditimbang, atau dihitung

Syarat ini diperlukan dalam murabahah dan tauliyah, baik ketika

jual beli dilakukan dengan penjual pertama atau orang lain. Serta baik

keuntungan disepakati berupa suatu yang diketahui keuntungannya,

misalkan dirham atau yang lainnya. Jika modal dan benda-benda tidak

memiliki kesamaan, seperti barang dagangan, selain dirham atau dinar,

tidak boleh diperjualbelikan dengan cara murabahah atau tauliyah oleh

pihak yang tidak memiliki barang dagangan. Hal ini murabahah atau

tauliyah adalah jual beli dengan harga yang sama dengan harga pertama,

dengan adanya tambahan keuntungan dalam sistem murabahah.

4. Sistem murabahah dalam harta riba hendaknya tidak menisbatkan riba

nisbah tersebut terhadap harga pertama

Seperti membeli barang yang ditakar atau ditimbang dengan

barang sejenis dengan takaran yang sama, maka tidak boleh menjualnya

sistem murabahah. Hal semacam ini tidak diperbolehkan karena

murabahah adalah jual beli dengan harga pertama dengan adanya

tambahan, sedangkan tambahan terhadap harta riba hukumnya adalah

riba dan bukan keuntungan.

Page 61: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

49

5. Transaksi pertama haruslah sah secara syara’

Jika transaksi pertama tidak sah, maka tidak boleh dilakukan jual

beli secara murabahah, karena murabahah adalah jual beli dengan harga

pertama disertai tambahan keuntungan dan hak milik jual beli yang tidak

sah ditetapkan dengan nilai barang atau dengan barang yang semisal

dengan harga, karena tidak benarnya penamaan.

3.3 Jenis dan Macam-Macam Pembiayaan Murabahah

Salah satu jenis penyaluran dana dari bank syariah yang

mempergunakan prinsip jual beli adalah murabahah. Penyaluran dana atau

pembiayaan murabahah tersebut merupakan salah satu pembiayaan yang

mendominasi sebagian besar skim pembiayaan yang ditawarkan dan

dijalankan Lembaga Keuangan Syariah termasuk didalamnya BMT Bahtera

Pekalongan.

Page 62: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

50

Gambar 2.1 Perkembangan Simpan Pinjam KJKS BMT Bahtera

sebagai berikut:24

No Uraian Thn. Buku 2010 Thn. Buku 2011 Perkembangan

Naik Turun

(000)

%

1 Asset 34.737.799.079,83 41.708.797.518,94 6.970.998.439 20.06

2 Simpanan:

Samudera

Tarbiyah

Sakinah

Sahara

Saqura

Sajaah

Miladia

Wadi’ah

Simp.

Pembiayaan

Jumlah

Simpanan

14.431.375.515,85

474.606.644,09

52.294.637,46

2.516.093.433,33

57.261.337,66

8.930.150.000,00

280.502.175,63

64.973.009,52

78.575.183,25

26.885.831.937,29

16.696.054.294,63

1.347.392.609,49

124.104.973,63

3.260.545.582,84

100.182.754,65

13.051.550.000,00

856.589.159,20

286.052.690,35

300.691.798,52

36.760.042.496,54

2.264.678.778,8

872.785.965,4

71.810.336,17

744.452.149,5

42.921.416,9

4.121.400.000,0

576.086.983,5

221.079.680,83

222.116.615,52

9.874.210.559,30

16

183

137

29

75

46

205

340

282

37

3 Pembiayaan:

Murabakhah

2.480.733.450

2.575.914.944

95.181.494

4

24

Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Tahun Buku 2011, Rapat Anggota Tahunan (RAT) XVI KJKS BMT Bahtera Pekalongan

Page 63: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

51

Angs.

Murabakhah

JT

Al ijaroh

KPRS

Qordul Hasan

Mudharabah

Jumlah

Pembiayaan

20.303.019.950

183.933.500

734.017.900

705.400.500

104.791.500

24.511.896.800

24.860.877.850

231.280.900

148.119.900

508.881.100

166.850.000

28.491.924.694,51

4.557.857.900

47.347.400

62.058.500

3.980.027.894,50

585.898

196.519

22

26

(80)

(27)

59

4 SHU 320.419.221,71 405.267.310,95 84.848.089,20 26,48

5 Partisipasi

Anggota

18.920 orang 20.464 orang 1.544 orang 8

Murabahah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu (1)

Murabahah tanpa pesanan, maksudnya ada yang pesan atau tidak, ada yang

beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang dagangannya. Penyediaan

barang pada murabahah ini tidak terpengaruh atau terkait langsung dengan

ada tidaknya pesanan atau pembeli. (2) Murabahah berdasarkan pesanan,

maksudnya bank syariah baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual

beli apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang

baru dilakukan jika ada pesanan. Pada murabahah ini, pengadaan barang

sangat tergantung atau terkait langsung dengan pesanan atau pembelian

barang tersebut.

Page 64: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

52

Murabahah berdasarkan pesanan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

(1) Murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat mengikat, maksudnya

apabila telah pesan harus dibeli, dan (2) Murabahah berdasarkan pesanan

yang bersifat tidak mengikat, maksudnya walaupun nasabah telah memesan

barang, tetapi nasabah tidak terikat, nasabah dapat menerima atau

membatalkan barang tersebut.

Sedangkan jika dilihat dari cara pembayarannya, maka murabahah

dapat dilakukan dengan cara tunai atau dengan pembayaran tangguh. Yang

banyak dijalankan oleh bank syariah saat ini adalah murabahah berdasarkan

pesanan dengan sifatnya mengikat dan cara pembayarannya tangguh. Berikut

adalah bagan Jenis Pembiayaan Murabahah:25

Gambar 2.2 Jenis Pembiayaan Murabahah

25

Wiroso, Jual Beli Murabahah, Op Cit, hlm. 37-38

Murabahah

Tangguh Dengan Pesanan

Cara Pembayaran Jenis

Tidak

Mengikat

Tunai

Mengikat

Tanpa Pesanan

Page 65: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

53

Berdasarkan sifat penggunaannya, macam-macam pembiayaan

murabahah dibagi menjadi dua yaitu:26

1. Pembiayaan Produktif

Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

produksi dalam arti luas yakni untuk peningkatan usaha, baik produksi,

perdagangan, jasa maupun investasi. Sedangkan menurut keperluannya

pembiayaan produktif dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu:

a. Pembiayaan Modal Kerja, pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan:

1) Peningkatan produksi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

2) Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari

suatu barang.

b. Pembiayaan Investasi,yaitu untuk memenuhi barang-barang modal

serta fasilitas-fasilitas yang erat hubungannya dengan hal tersebut.

2. Pembiayaan Konsumtif

Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang

penting.

Pada umumnya masyarakat menggunakan pembiayaan konsumtif

untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti rumah, kendaraan, dan

sebagainya. Oleh karena itu, pengembalian pembiayaan ini tidak berasal

dari hasil eksploitasi barang yang dibiayai. Pembiayaan konsumtif

26

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani

Press, 2001, hlm. 160

Page 66: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

54

sebagian besar menggunakan skema jual beli angsuran (Ba’ibitsamanajil)

atau sewa beli (ijarahmuntahiabittamlik) atau melalui kemitraan dengan

partisipasi menurun (musyarakahmutanaqishah).

Ba’i al-murabahah adalah akad jual beli barang pada harga asal

dengan tambahan keuntungan yang disepakati dengan pembayaran

tangguh. Dalam akad ini penjual harus memberitahu yang ia beli dan

menetapkan tingkat keuntungan sebagai tambahannya.

Mekanisme atau teknis pembiayaan syariah:

a. BMT bertindak sebagai penjual sementara nasabah sebagai pembeli.

Harga jual bank adalah harga beli bank dari produsen atau pabrik toko

ditambah keuntungan (mark-up). Kedua pihak harus menyepakati harga

jual dengan jangka waktu pembayaran.

b. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati

tidak dapat berubah selama berlakunya akad murabahah. Dalam

perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran

cicilan (Ba’iBitsamanAjil).

c. Dalam transaksi ini, bila ada barang diserahkan segera kepada nasabah,

sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.

Page 67: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

55

Gambar 2.3 Skema Ba’iMurabahah

(2) Akad Jual Beli

(6) Bayar (5) Terima Barang

(3) Beli Barang (4) Kirim

3.4 Tindak Lanjut atas Permohonan Pembiayaan Murabahah

Dalam proses analisa suatu pembiayaan terlebih dahulu bank akan

menerapkan prinsip 5C27

dan 4P28

, yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip 5C

a. Character (Karakter atau Watak)

Pembiayaan diberikan oleh BMT dengan memperhitungkan aspek

karakter atau calon nasabah yakni kepribadian baik dan bertanggung

jawab.

27

Sukmadi dan Sudrajad, Mengajukan dan Mengelola Kredit Usaha Tani, Yogyakarta:

Penebar Swadaya, 1994, hlm. 19-22 28

SigitTrihartono, Tanya Jawab Masalah Perbankan, Yogyakarta: CV. Aneka Solo, 1995,

hlm. 40-42

(1) Negosasi dan Persyaratan

Produsen

Nasabah BMT

Page 68: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

56

b. Capacity (Kemampuan)

Yaitu BMT melihat kemampuan financial debitur dalam

memenuhi kewajiban yang telah dijanjikan.29

BMT melihat dan

memperkirakan gambaran kemampuan calon nasabah dalam proses aktiva

maupun kekayaan yang dimilikinya dalam rangka proses pengembalian

pembiayaan tersebut.

Dalam proses analisa ini, dilakukan proses tinjauan mengenai

beberapa aspek yaitu:

1) Aspek Keuangan

Yaitu kondisi keuangan perusahaan calon nasabah termasuk

dalam kategori sehat atau tidak. Apabila perusahaan tersebut

mempunyai aliran kas (cash flow) dan neraca laba rugi yang positif,

berarti perusahaan tersebut mempunyai tingkat rentabilitas

(kemampuan menghasilkan laba) dan solvabilitas (kemampuan

memenuhi kewajibannya) yang baik. Maka kondisi tersebut dikatakan

sehat.

2) Aspek Ekonomis

BMT akan menilai besarnya kebutuhan pembiayaan nasabah

untuk usaha yang akan dilaksanakan.

3) Aspek Hukum, Aspek Manajerial, dan Aspek Teknis perlu diperhatikan

Yaitu mengenai apakah perusahaan calon nasabah mempunyai

izin pendirian yang sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku atau

29

Rinsky K. Yudisseno, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2005, hlm. 164

Page 69: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

57

tidak, dan juga kemampuan calon nasabah dalam menjalankan fungsi

manajemen serta kemampuan mengelola faktor produksinya.

c. Capital (Modal)

BMT dalam menilai calon nasabah, melihat besarnya modal yang

dimilikinya, untuk memperkirakan pembelian pembiayaannya.

d. Collateral (Jaminan)

Setiap penarikan suatu pembiayaan bank berhak mengenakan atau

meminta jaminan pada calon nasabah, yang mana jaminan disini

dimaksudkan sebagai alat pengaman apabila usaha yang dibiayai bank

mengalami kegagalan dan nasabah tidak mengembalikan plafond

pinjamannya.

Dalam buku Kelembagaan Perbankan karangan Drs. Thomas

Suyatno, mengartikan jaminan secara luas yaitu sesuatu yang bersifat

material maupun yang bersifat immaterial. Agar bank dapat melaksanakan

hak dan kekuasaan atas barang jaminan tersebut, maka perlu terlebih

dahulu dilakukan pengikatan secara yuridis formil atas barang jaminan

yang bersangkutan menurut hukum yang berlaku.30

Sedangkan dalam buku karangan Prathama Rahardja dalam

bukunya yang berjudul Uang dan Perbankan mengartikan jaminan yang

dimaksud adalah tambahan karena jaminan utama adalah pribadi yang

dinilai dari tingkat bonafiditas dan solidaritas dari nasabah itu sendiri.

Jaminan disini adalah the last defence bagi keselamatan kredit dan terdiri

30

Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997,

Edisi2, hlm. 45

Page 70: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

58

atas barang-barang bergerak maupun tidak, yang secara yuridis dapat

diikat sebagai tanggungan.31

e. Condition of Economy (Kondisi Ekonomi)

BMT akan mengucurkan dananya kepada nasabah dengan melihat

dan kondisi (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya) yang mempengaruhi

perekonomian pada waktu itu. Biasanya bank enggan memberikan

pinjaman pada saat kondisi perekonomian yang kurang baik.

2. Prinsip 4P

a. Personality (Kepribadian)

BMT akan mencari data tentang kepribadian calon nasabah seperti

riwayat hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman usaha atau

pekerjaan dan sebagainya), dan bagaimana pendapat masyarakat tentang

dirinya seperti hal-hal yang lain yang berhubungan dengan kepribadian

calon nasabah yang bersangkutan.

b. Perfuse (Kegunaan atau Fungsi)

Merupakan pencarian data tentang tujuan atau keperluan dalam

mengajukan suatu pembiayaan.

c. Prospect (Harapan di Masa Datang)

Yaitu harapan masa depan dari bidang usaha yang ditekuni calon

nasabah, yang dapat dilihat dari kekuatan keuangannya yaitu dengan

tingkat earning power (kekuatan pendapatan atau keuntungan) dimasa lalu

dan dimasa yang akan datang.

31

PrathamaRahardja, Uang dan Perbankan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997,

hlm. 110

Page 71: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

59

d. Payment (Pembayaran)

Yaitu BMT mengetahui pembayaran kembali pinjaman yang akan

diberikan. Yang mana dapat diketahui dari kelancaran penjualan dan

pendapatan sehingga dapat diketahui kemampuan pembayaran pinjaman

ditinjau dari waktu pengembalian serta jumlah uang pengembalian yang

dibebankan kepada calon nasabah.

Setelah melalui proses analisa, maka tahap berikutnya adalah

sebagai berikut:32

Gambar 2.5 Proses Pembiayaan

32

Hasil Perolehan Data di KJKSBMT BAHTERA Pekalongan pada 16 April 2012 Pukul

13.00 WIB

Pre-Signing

Inisisasi Dokumentasi

Reguler

Monitoring

Approval

Restrukturisasi Pre-Disdursement

Solisitasi

Proses

Pembiayaan

Evaluasi

Page 72: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

60

Keterangan:

1. Inisiasi

Inisiasa adalah proses awal menetapkan kriteria

nasabah pembiayaan sesuai dengan kriteria yang ditetakan bank,

kemudian melakukan evaluasi serta memberikan keputusan hasil

evaluasi.

Proses inisiasi terdiri dari 3 hal:

a. Solitasi

Solitasi yaitu proses mencari nasabah sesuai

kriteria yang ditetapkan bank. Yang tahapannya meliputi:

1) Penetapan target market.

2) Penetapan sektor bisnis.

3) Penetapan risk acceptance assets criteria (RAAC).

4) Penetapan nasabah yang akan dibiayai.

b. Evaluasi

Evaluasi yaitu proses evaluasi meliputi rangkaian

kegiatan sebagai berikut:

1) Kunjungan ke nasabah, dengan laporan kunjungan

nasabah (report call):

a) Tujuan.

b) Hasil kunjungan.

c) Rencana tindak lanjut.

2) Pengumpulan data-data

Page 73: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

61

a) Surat permohonan nasabah.

b) Data legalitas.

c) Data keuangan nasabah.

d) Data jaminan.

e) Proposal proyek yang dibiayai.

f) Proyeksi cash flow proyek.

3) Data dimasukkan ke dalam financing file

a) Persetujuan : Keterangan ringkas nasabah.

b) Kolektabilitas : Laporan kunjungan.

c) Permintaan informasi : Korespondensi intern.

d) Penyidikan : Korespondensi ekstern.

e) Penilaian jaminan : Permanen.

4) Tahapan Evaluasi

a) Evaluasi kelayakan usaha yang akan dibiayai.

b) Evaluasi dokumentasi legalitas, taksasi jaminan,

checking (BI, Trade, Personal).

5) Evaluasi data disajikan ke dalam Usulan Pembiayaan

(UP), dengan outline sebagai berikut:

a) Tujuan.

b) Latar belakang nasabah (legalitas, kepemilikan,

kepengurusan, track record, dan lain-lain).

c) Hubungan perbankan nasabah.

Page 74: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

62

d) Usaha nasabah (sarana, proses produksi, supplier,

konsumen, industri nasabah).

e) Deskripsi proyek yang akan dibiayai.

f) Analisa cash flow dan penentuan plafond pembiayaan.

g) Analisa jaminan.

h) Aspek syariah.

i) Kesimpulan.

j) Rekomendasi struktur fasilitas.

c. Approval

1) Account Manager (A/M) mempresentasikan Usulan

Pembiayaan di depan Komite Pembiayaan.

2) Keputusan Komite Pembiayaan:

a) Ditolak, seluruh dokumen nasabah dikembalikan

disertai surat penolakan.

b) Disetujui, A/M membuat Offering Letter (LO) atau

surat persetujuan prinsip pembiayaan yang

ditandatangani oleh GM, MM atau Pimpinan

Cabang atau Kepala Bagian.

c) OL adalah dokumentasi legal berisi komitmen bank

untuk membiayai usaha nasabah.

2. Dokumentasi

a. Pre-sign Documentation

1) Offering Letter.

Page 75: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

63

2) Akad pembiayaan.

3) Akad dan dokumen jaminan.

4) Dokumen pendukung: kontrak kerja, asuransi, dan lain-

lain.

b. Pre-disbursement Documentation

1) Surat Pemohon Realisasi Pembiayaan (SPRP).

2) Tanda terima barang.

3) Surat perintah transfer dana.

4) Dokumen lainnya yang disyaratkan dalam OL.

3. Monitoring

a. RegularMonitoring

1) Monitoring aktif, yaitu mengunjungi nasabah secara

regular dan memberikan laporan kunjungan nasabah atau

call report kepada komite pembiayaan atau supervisor

A/M.

2) Monitoring pasif, yaitu memonitoring pembayaran

kewajiban nasabah kepada bank setiap akhir bulan.

b. Restrukturisasi Pembiayaan

1) Restrukturisasi, Re-conditioning, Re-scheduling.

2) Penjualan jaminan (suka rela atau ligitasi).

Penentuan tingkat kelayakan nasabah mengenai

apakah akan dikabulkan pembiayaan yang diajukannya dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Page 76: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

64

a) Total income yang diterima calon nasabah yaitu kalkulasi

antara penghasilan bersih nasabah, penghasilan pasangan

nasabah (suami/istri), dan penghasilan tambahan dari

keduanya.

b) Total income tersebut dikurangi semua biaya-biaya yang

dikeluarkan nasabah dan jumlah kewajiban yang harus

ditanggungnya, sehingga menghasilkan pendapatan bersih

nasabah.

c) Nasabah dinyatakan layak dibiayai apabila memiliki

disposable income sebesar kurang dari atau sama dengan

50% dan take home pay (uang yang dibawa pulang) minimal

40%.

Hal tersebut diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pendapatan Bersih = Total Income – (Total Biaya Rutin Perbulan +

Kewajiban)

3.5 Aplikasi Pembiayaan Murabahah di KJKS BMT Bahtera

Pada dasarnya pembiayaan murabahah di BMT Bahtera tersebut

menggunakan sistem wakalah yaitu praktiknya dalam pembelian barang

murabahah, pihak BMT Bahtera hanya mewakilkan kepada nasabah untuk

mencari dan membeli sendiri barang yang dibutuhkan tersebut, sehingga

memudahkan nasabah dalam mencari dan membeli benda/barang yang

dibutuhkan nasabah untuk perkembangan usahanya. Dalam hal ini sistem

Page 77: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

65

pembayaran tersebut dilakukan secara angsuran ataupun secara langsung/jatuh

tempo (murabahah angsuran dan murabahah jatuh tempo). Jumlah kewajiban

yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada BMT Bahtera ialah jumlah harga

barang dan mark-up (keuntungan yang telah disepakati).

1. Syarat-syarat pembiayaan murabahah di BMT Bahtera adalah

sebagai berikut:

a. Pembiayaan Badan Usaha:

1) Proposal pengajuan pembiayaan.

2) Kesepakatan kerjasama (MoU) dengan KJKS BMT Bahtera

Pekalongan atau di Kantor Cabang BMT BAHTERA Pekalongan.

3) Foto copy KTP yang berlaku pengurus dan pengelola.

4) Angsuran Dasar (AD) dan Angsuran Rumah Tangga (ART) untuk

koperasi.

5) NPWP yang sudah ada.

6) SIUP untuk badan hukum.

7) Laporan keuangan minimal 3 bulan terakhir.

8) Foto copy jaminan:

- Sertifikat (foto copy sertifikat dan PBB).

- BPKB (disertai faktur, dan foto copy BPKB dan STNK).

b. Pembiayaan Perorangan:

1) Proposal pengajuan pembiayaan.

2) Mengisi formulir pengajuan pembiayaan.

3) Foto copy KTP suami istri (sebanyak 2 lembar).

Page 78: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

66

4) Foto copy surat nikah untuk yang sudah berkeluarga.

5) Foto copy Kartu Keluarga (KK).

6) Rekening listrik.

7) NPWP.

8) Laporan Keuangan minimal 3 bulan terakhir, jika ada.

9) Foto copy jaminan:

- Sertifikat (foto copy sertifikat dan PBB).

- BPKB (disertai faktur, dan fotocopy BPKB dan STNK).

c. Proses Penyaluran Pembiayaan

Gambar 3.1

Nasabah (debitur)

Customer

Service

Manajer

Marketing

General

Manager

Marketing

Pembiayaan

Komite

Pembiayaan

Legal

Jaminan

Dropping

Pembiayaan

Page 79: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

67

Keterangan:

1) Calon debitur (calon nasabah) mengajukan permohonan

pembiayaan kepada customer service.

2) Customer service menginput data dari calon debitur.

3) Customer service memberikan berkas pembiayaan kepada

marketing pembiayaan dan marketing pembiayaan melakukan

survey dan menganalisisnya, dan berkas jaminan diberikan kepada

legal jaminan untuk dilakukan.

4) Hasil analisis keduanya diserahkan kepada Rapat Komite

Pembiayaan analisis dan taksasi jaminan untuk dianalisis ulang dan

dijadikan pertimbangan.

5) Hasilnya diserahkan kepada manajer marketing dan manajer

marketing memberikan pertimbangan keputusan yang kemudian

diajukan ke GM.

6) Manajer memberikan keputusan pembiayaan dengan beberapa

pertimbangan:

a) Jika pembiayaan disetujui maka dilakukan pengikatan jaminan

dan pencairan dana.

b) Jika pembiayaan ditolak maka marketing pembiayaan

memberikan surat tolakan permohonan pembiayaan kepada

calon debitur (nasabah).

Page 80: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

68

Proses dari Permohonan sampai droping Dana Pembiayaan

Tabel 4.1

No Tahapan Aktivitas Hari Akuntabilitas

1 Pengajuan

Permohonan

Pembiayaan

Persyaratan Administrasi 3

hari

Marketing

Offiser, Kabag

Marketing,

Manager Unit,

Legal, Manager

Marketing

2 Analisis

Pembiayaan

- Pemeriksaan kelengkapan adm

- Analis kelayakan pembiayaan

- Refisi proposal

3 Analisis

Yuridis

- Pemeriksaan Keabsahan

Dokumen (BH, NPWP,

AD/ART Jaminan)

- Evaluasi reputasi hukum

- Evaluasi pengikatan

4 Analisis

Jaminan

- Pemeriksaan Fisik Jaminan

- Taksasi jaminan

1hari Legal

5 Persetujuan/

Permasalahan

Pembiayaan

di ajukan

pada Rapat

Komite

Pembiayaan

- Vasilidasi permohonan pemby.

- Memo Persetujuan pemby.

1hari Kabag

Marketing,

Manager Unit,

Legal, Manager

Marketing dan

GM

Page 81: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

69

6 Pengikatan - Notariel

- Intern/Akad pemby.

1hari Kabag

Marketing, Adm

Pembiayaan

7 Penerimaan

jaminan

Penyaman/penyimpanan semua

dokumen asli pembiayaan

Administrasi

Pembiayaan

8 Pencairan - Administrasi Pencairan

- Dokumentasi Pencairan

- Pendropingan

1hari Bag. Adm

pembiayaan,

Teller

2. Prosedur Analisa Pembiayaan Murabahah/on the spot (OTS)

a. Prosedur analisa yang harus dilakukan bagian pembiayaan adalah:

1) Analisa dilakukan oleh bagian pembiayaan/AO dan atau manager.

2) Analisa dilakukan selambat-lambatnya 3 hari setelah pengajuan

pembiayaan.

3) Bagian kredit/pembiayaan membuat laporan analisa pembiayaan

dan taksasi jaminan.

4) Pembiayaan diberikan berdasarkan hasil penelitian kelayakan atas

usaha calon debitur, prospek usahanya, karakter, pemilik agunan

dan factor yuridis serta kondisi perekonomian/lingkungan yang

dapat mempengaruhi usahanya calon debitur seperti yang tertera

pada tabel sebagai berikut:

Page 82: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

70

Tabel 4.2

Aspek Obyek yang dianalisa Sumber

Karakter

(character)

- Reputasi pekerjaan

- Karakter pemohon pembiayaan

- Kelengkapan keabsahan legalitas

- Konsistensi pengembalian

pembiayaan dan laporan

keuangan

- Gambaran umum

pemohon forum

aplikasi atau isian

- Informasi dari pihak

ketiga

Kapasitas

(capasity)

- Legalitas usaha

- Bisnis usaha

- Latar belakang pemohon

pembiayaan

- Kinerja manajerial usaha

- Kinerja rasio

keuangan

- Cash flow

- SIUP, NPWP, TDP,

TDR, AD/ART

- Latar belakang

pendidikan

- Info pihak ketiga

Modal

(capital)

- Kemampuan pendapat modal

sendiri

- Analisis likuiditas, solvabilitas,

rentabilitas, resiko usaha, efisien

- Kemampuan penggunaan

pembiayaan untuk tujuan lain

- Lapangan keuangan

- Data kekayaan sesuai

format isian

- Analisa hasil survey

Jaminan - Nilai taksasi jaminan dibanding - NJOP PBB

Page 83: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

71

(collateral) pembiayaan yang diberikan

- Kecenderungan fluktuasi nilai

jaminan

- Marketable

- Kondisi jaminan (fisik dan aspek

hukum)

- Kemudahan pengikatan

- Tahun pembuatan

- Kondisi fisik

- Harga pasaran yang

sama atau sejenis

- Info lingkungan

- Info pihak

berwenang

Kondisi

Ekonomi

(conditions)

- Dampak perekonomian makro

dan regional terhadap usaha

- Regulasi pemerintah pusat dan

daerah/gejolak sosial politik

- Media massa

- Rumor

b. Prosedur dropping/pencairan dana

Syarat dropping atau pencairan dana adalah sebagai berikut:

1) Kelengkapan data administrasi calon nasabah pembiayaan.

2) Pengikatan jaminan.

3) Tanda tangan akad pembiayaan oleh calon nasabah pembiayaan.

4) Validasi manager unit dropping data ke teller.

c. Jangka waktu pembiayaan

Pada hakikatnya jangka waktu pembiayaan didasarkan pada

dana yang dimiliki oleh BMT Bahtera, dengan mengamati jumlah dana

yang asing dipinjam oleh BMT Bahtera tersebut.

Page 84: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

72

1) Untuk pembiayaan dibawah Rp 1.000.000 jangka waktu 10 sampai

12 bulan.

2) Untuk pembiayaan diatas Rp 1.000.000 sampai Rp 10.000.000

jangka waktu maksimal 24 bulan, dan untuk pembiayaan diatas

Rp 10.000.000 sampai keatas jangka waktu maksimal 36 bulan.

3) Untuk pembiayaan murabahah jatuh tempo jangka waktu

maksimal 4 bulan.

4) Untuk akad ulang pembiayaan hanya diperkenankan diperpanjang

maksimal 1 kali, apabila sampai 2 kali sudah dikategorikan

pembiayaan dalam pengawasan.

5) Potongan atau bonus (bagi hasil/mark-up) dari total akad

pembiayaan diperlakukan kepada para nasabah dengan beberapa

ketentuan sebagai berikut:

a) Penutupan angsuran atau jatuh tempo, dihitung dengan aturan

dua kali bagi hasil/mark-up bulan penutupan/pelunasan dan

satu bulan berikutnya kepada nasabah.

b) Bagi hasil (mark-up) diatas dua kali mark-up yang diminta

oleh pihak BMT Bahtera menjadi bonus atau potongan bagi

para nasabah.

d. Standar margin keuntungan

Untuk menghadapi persaingan pasar bebas dan kompetitor

yang semakin hari semakin banyak dan berani menjual

Page 85: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

73

kredit/pembiayaan yang murah dan cepat, maka BMT Bahtera

menentukan standar margin keuntungan sebagai berikut:

a. Sistem pembiayaan angsuran standar margin mark-up setara

dengan 2% berlaku untuk umum, dan 2% untuk pembiayaan

khusus karyawan perusahaan yang telah memiliki MoU dengan

BMT Bahtera untuk potongan gaji bulanan karyawan.

b. Pembiayaan angsuran jatuh tempo standar margin mark-up yaitu

2% (dimungkinkan tanpa mengenakan biaya provisi dan komisi).

c. Provisi dan komisi 0,5% untuk pembiayaan dibawah 1 bulan dan

setara dengan 1% untuk pembiayaan diatas 1 bulan.

3.6 Kendala Pembiayaan Murabahah di KJKS BMT Bahtera

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Bahtera Pekalongan merupakan

lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana

kepada masyarakat, BMT Bahtera juga sebagai lembaga bisnis dalam rangka

memperbaiki perekonomian umat khususnya di wilayah Pekalongan dan

sekitarnya.

Pembiayaan yang diberikan oleh KJKS BMT Bahtera untuk menalangi

kebutuhan dana yang akan digunakan untuk membeli suatu benda/barang

maupun jasa (modal/kerja) dimana nasabah hanya diwajibkan membayar

cicilan keuntungan setiap bulan untuk modal kerja yang dibiayai BMT

Bahtera dan cicilan harga beli oleh BMT Bahtera (pokok pinjaman) baru

dibayar pada saat pelunasan (jatuh tempo).

Page 86: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

74

Dalam pembiayaan murabahah ini kendala dipengaruhi oleh adanya

pembayaran yang tidak stabil atau tidak sesuai.Untuk meminimalisir resiko

pembayaran tersebut banyak yang menggunakan giro dalam hal pengusaha

konveksi, batik, jeans, mori (kain). Dan pembayaran giro tersebut biasanya

menggunakan plafond yang telah dibatasi sampai 500 juta. Penetapan plafond

pembiayaan murabahah di KJKS BMT Bahtera melalui rapat komite

pembiayaan untuk menetapkan berapa besarnya nilai pembiayaan minimal dan

maksimal yang akan diberikan.

Untuk penentuan pembiayaan minimal berkaitan dengan efektivitas

penyaluran pembiayaan, sedangkan penentuan besarnya nilai pembiayaan

maksimal berkaitan dengan penekanan pembiayaan. Dan dalam penetapan

besarnya pembiayaan angsuran untuk kendaraan baru 30%, sedangkan untuk

kendaraan lama 50%.

Jangka waktu untuk pembiayaan murabahah angsuran telah dibatasi 3

tahun, sedangkan pembiayaan murabahah jatuh tempo telah dibatasi 4 bulan

dan ada waktu perpanjangan 2 bulan.

Di KJKS BMT Bahtera banyak yang portofolio konveksi usaha dengan

pembiayaan murabahah jatuh tempo. Manfaat yang dihadapi dalam

pembiayaan murabahah ini sangat cepat untuk membantu usaha, membantu

ritme usaha si nasabah tersebut, mendorong terciptanya iklim usaha yang

dinamis.

Pada pembiayaan murabahah angsuran maupun jatuh tempo telah

dibatasi oleh adanya BMPK (batas maksimum pemberian kredit) yaitu 500

Page 87: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

75

juta. Dan klasifikasi antara pengusaha konveksi 35%, batik 18%, jeans 10%.

Dengan banyaknya nasabah yang berminat pada pembiayaan murabahah ini

terjadilah kurangnya pengontrolan kepada nasabah.

Dengan adanya pembiayaan murabahah baik yang cara angsuran

maupun jatuh tempo ini masyarakat di Pekalongan dan sekitarnya dapat

mengembangkan usahanya lebih baik dan lebih maju.

Page 88: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

76

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai “pembiayaan murabahah di

KJKS BMT Bahtera Pekalongan” seperti yang telah diuraikan diatas, maka

dapat ditarik kesimpulan yang dapat menjawab pokok permasalahan yang

telah dikemukakan dibagian awal Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut:

1. Aplikasi pembiayaan murabahah di KJKS BMT Bahtera ini adalah

sebagai berikut:

1) Calon debitur (calon nasabah) mengajukan permohonan pembiayaan

kepada customer service.

2) Customer service menginput data dari calon debitur.

3) Customer service memberikan berkas pembiayaan kepada marketing

pembiayaan dan marketing pembiayaan melakukan survey dan

menganalisisnya, dan berkas jaminan diberikan kepada legal jaminan

untuk dilakukan.

4) Hasil analisis keduanya diserahkan kepada Rapat Komite Pembiayaan

analisis dan taksasi jaminan untuk dianalisis ulang dan dijadikan

pertimbangan.

5) Hasilnya diserahkan kepada manajer marketing dan manajer marketing

memberikan pertimbangan keputusan yang kemudian diajukan ke GM.

76

Page 89: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

77

6) Manajer memberikan keputusan pembiayaan dengan beberapa

pertimbangan:

a. Jika pembiayaan disetujui maka dilakukan pengikatan jaminan dan

pencairan dana.

b. Jika pembiayaan ditolak maka marketing pembiayaan memberikan

surat tolakan permohonan pembiayaan kepada calon debitur

(nasabah).

2. Kendala yang dihadapi pada KJKS BMT Bahtera adalah pembayarannya

yang tidak stabil atau tidak sesuai, karena pembiayaan murabahah dari

tahun ke tahun meningkat, maka dari itu terjadi kurangnya pengontrolan.

4.2 Saran

Secara umum usaha di KJKS BMT Bahtera Pekalongan sudah banyak

membantu program pembangunan nasional dalam hal perekonomian

masyarakat, khususnya para pengusaha kecil yang ada di wilayah Kota

Pekalongan-Batang dan sekitarnya.

Adapun saran dari penulis untuk BMT Bahtera Pekalongan

diantaranya sebagai berikut:

1. KJKS BMT Bahtera hendaklah mempertahankan kinerjanya agar tetap

berada dalam keadaan sehat.

2. Perlu dikembangkan produk-produk pembiayaan yang sudah ada di BMT

Bahtera dan mensosialisasikannya lewat media elektronik.

Page 90: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

78

3. Meningkatkan pelayanan yang tepat waktu dan memanamkan kepercayaan

kepada nasabah BMT Bahtera, agar nasabah merasa puas dan nyaman

terhadap pelayanan yang diberikan khususnya pembiayaan murabahah.

4. Murabahah yang diterapkan di BMT Bahtera Pekalongan hendaknya

sesuai dengan kaidah Islam yakni tidak adanya akad wakalah. Sehingga

BMT Bahtera Pekalongan menberikan barang secara langsung kepada

nasabah tanpa nasabah ditunjuk sebagai agen BMT Bahtera.

4.3 Penutup

Dengan hati yang tulus dan ikhlas peneliti mengucapkan syukur

Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan taufiq-

Nya atas selesainya Tugas Akhir ini, meskipun banyak kekurangan baik dari

segi referensi maupun dari segi penulisan. Akan tetapi dengan memohon

petunjuk-Nya dengan disertai do’a dan kesungguhan penulis, pada akhirnya

peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Dan teriring do’a, penulis berharap mudah-mudahan karya ini

bermanfaat terutama bagi penulis pribadi khususnya, bagi para praktisi

perbankan maupun para pembaca pada umumnya dan juga bagi khazanah ilmu

pengetahuan. Amin.

Page 91: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

79

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i,Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani Press, 2001.

Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka

Cipta, Yogyakarta: 2002.

Darmawi, Herman, Pasar Financial dan Lembaga-Lembaga Financial, Jakarta:

Bumi Aksara, 2006.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahnya, Bandung: CV. Penerbit

Diponegoro, 2005.

Dewi, Gemala,Hukum Perikatan Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006.

Hasan, A., BulughulMaraam, Bangil: CV. Pustaka Tamaam, 1991.

Indriantoro, Nur, et al. Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE, 2002.

Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP AMD YKPN, 2002.

Profile KJKSBMT BAHTERA Pekalongan.

Rahardja, Prathama, Uang dan Perbankan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

1997.

Saiful, Saiful Anwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Sukmadi dan Sudrajad, Mengajukan dan Mengelola Kredit Usaha Tani,

Yogyakarta: Penebar Swadaya, 1994.

Suyatno,Thomas, Kelembagaan Perbankan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1997.

Trihartono, Sigit, Tanya Jawab Masalah Perbankan, Yogyakarta: CV. Aneka

Solo, 1995.

Page 92: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

80

Wiroso, Jual Beli Murabahah, Yogyakarta: UII Press, 2005.

Yudisseno, Rinsky K,. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul

Hakim, 2003.

Wawancara dengan Bapak Moh Isro’i, SAf., MM., sebagai Manager Marketing

KJKS BMT Bahtera Pekalongan.

Page 93: PEMBIAYAAN MURABAHAH - UIN Walisongo Semaranglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/138/jtptiain... · di kjks bmt bahtera pekalongan ... kementrian agama ri ... daftar pustaka

81

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lia Anisatul Muniroh

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Batang, 18 Agustus 1990

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Ds. Sojomerto RT 04/RW 01, Reban, Batang

Orang Tua : - Junadi

- Badriyah

Pendidikan : SDN Sojomerto II Tahun 2003

MTs Al-Islam Limpung Tahun 2006

MANU Limpung Tahun 2009