pembelajaran seni grafis dengan memanfaatkan logam bekas...

54
i PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS SEBAGAI MEDIA BERKARYA SISWA KELAS X TKR C SMK BHAKTI PRADJA ADIWERNA SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa Oleh Ubaidilah Fajar Hikmatiar 2401411030 Pendidikan Seni Rupa JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: vannhan

Post on 01-Jul-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

i

PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS

SEBAGAI MEDIA BERKARYA SISWA KELAS X TKR CSMK BHAKTI PRADJA ADIWERNA

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

Oleh Ubaidilah Fajar Hikmatiar

2401411030 Pendidikan Seni Rupa

JURUSAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2017

Page 2: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

ii

Page 3: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : Ubaidilah Fajar Hikmatiar

NIM : 2401411030

Jurusan : Seni Rupa

Fakultas : Bahasa dan Seni

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Semarang, Maret 2017

Yang membuat pernyataan

Ubaidilah Fajar Hikmatiar

NIM 2401411030

Page 4: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Upaya sadar diri akan pentingnya lingkungan hidup agar tetap lestari, dapat

dimulai dengan langkah kecil, memanfaatkan barang bekas untuk pembelajaran

seni” (Ubaidilah Fajar).

PERSEMBAHAN

Orang tua saya Bapak Ratno, dan Ibu Siti Julekha

tercinta yang telah memberikan motivasi,

bimbingan serta doa yang tulus dan ikhlas dalam

setiap waktu.

Page 5: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

v

PRAKATA

Tiada kata terindah selain kata syukur Alhamdulillah penulis panjatkan, karena

dapat melalui segala proses penyusunan skripsi ini, baik mulai proses bimbingan,

penelitian, maupun penulisan, skripsi yang berjudul “Pembelajaran Seni Grafis

dengan Memanfaatkan Logam Bekas sebagai Media berkarya Siswa Kelas X TKR

C SMK BP Adiwerna” ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini berkat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Atas bimbingan dan bantuan beberapa pihak tersebut,

penulis patut menyampaikan ucapan terima kasih dengan segala kerendahan hati

dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu,

terlaksananya penulisan skripsi ini.

Peneliti menyampaikan ucapan terimakasih dengan segala kerendahan hati

kepada dosen pembimbing yaitu, Dr. Triyanto, M.A., yang senantiasa sabar dalam

membimbing, mengarahkan dan memberikan saran terhadap penulisan skripsi

saya. Kemudian kepada dosen pembimbing kedua yaitu Syafii, M.Pd., yang telah

membimbing, dengan penuh ketulusan .

Selanjutnya, ucapan terima kasih juga kepada Prof. Dr. Fathur Rokhman,

M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan

untuk menimba ilmu di Universitas Negeri Semarang khususnya Jurusan Seni

Rupa Fakultas Bahasa dan Seni dan memberikan kemudahan dalam perkuliahan.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum,

Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberikan kemudahan dalam urusan

perizinan penelitian sehingga selama proses penelitian berjalan sesuai yang

diharapkan penulis. Kepada Mujiono, S.Pd., M.Pd Ketua Jurusan Seni Rupa

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah membantu

kelancaran administrasi dan perkuliahan.

Kemudian kepada Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang yang telah membekali penulis dengan ilmu

pengetahuan yang bermanfaat tentang seni rupa selama kuliah, terimakasih penulis

Page 6: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

vi

sampaikan atas peran dan jasa pengabdiannya yang tulus. Ucapan terimaksih tak

lupa penulis sampaikan kepada Bapak Erfan Suparmono, S.Pd, MA, selaku Kepala

Sekolah SMK BP Adiwerna, Tegal yang telah memberi kemudahan kepada

penulis dalam melaksanakan penelitian sehingga penulis dapat melaksanakan

proses penelitian dengan lancar.

Kemudian keepada Ibu Agustin Dwi Arini, guru seni budaya SMK BP

Adiwerna, Tegal yang telah membantu penulis dalam pengambilan data yang

dibutuhkan penulis selama proses penelitian, ucapan terimaksih penulis alamatkan

kepada beliau. Serta untuk siswa-siswi kelas X TKR C SMK BP Adiwerna yang

menjadi subjek penelitian serta telah membantu dan meluangkan waktunya untuk

pengambilan data dalam penelitian, penulis mengucapkan terimakasih atas kerja

samanya.

Tidak lupa, kepada teman-teman mahasiswa Jurusan Seni Rupa yang telah

banyak membantu baik selama perkuliahan sehari-hari maupun selama proses

penyelesaian skripsi ini. Terimakasih kepada Bapak, Ibu, serta adiku terimakasih

penulis sampaikan atas segala dorongan dan semangat untuk menyelesaikan studi

dan skripsi ini.

Semoga kebaikan Bapak, Ibu, dan semua pihak tersebut mendapatkan

limpahan rahmat dari Allah SWT dan menjadi amal kebaikan yang tiada putus-

putusnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan dan dunia pendidikan pada umumnya.

Semarang, Maret 2017

Penulis,

Ubaidilah Fajar Hikmatiar

2401411030

Page 7: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

vii

SARI

Hikmatiar, Ubaidilah. 2016. Pembelajaran Seni Grafis dengan Memanfaatkan Logam Bekas sebagai Media Berkarya Siswa Kelas X TKR C di SMK BP Adiwerna. Skripsi, Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Semarang. Pembimbing I : Dr. Triyanto, M.A., Pembimbing II : Syafii, M.Pd.

Kata Kunci : Pembelajaran, Seni Grafis, Logam bekas, Media berkarya,

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan pembelajaran seni grafis dengan

memanfaatkan logam bekas di kelas X TKR C SMK BP Adiwerna, (2)

menganalisis hasil karya seni grafis dengan memanfaatkan logam bekas dilihat dari

aspek esteis serta unsur-unsur visualnya di kelas X TKR C SMK BP Adiwerna, dan

(3) menganalisis faktor determinan yang menjadi pendukung dan penghambat

pembelajaran seni grafis dengan memanfaatkan logam bekas di kelas X TKR C

SMK BP Adiwerna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang

dilaksanakan melalui pengamatan terkendali. Pengumpulan data dilakukan melalui

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi

data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian yang pertama, proses

pelaksanaan pembelajaran seni grafis dengan memanfaatkan logam bekas sebagai

media berkarya sebagai berikut; pada pertemuan pertama, peneliti memberi

pengetahuan tentang pengertian seni grafis, macam teknik seni grafis, dan prosedur

berkarya seni grafis memanfaatkan logam bekas dengan teknik cetak tinggi.

Pertemuan kedua yaitu berkarya seni grafis memanfaatkan logam bekas dengan

teknik cetak tinggi (cap). Kedua, hasil karya siswa dalam seni grafis dengan

memanfaatkan logam bekas pada kelas X TKR C SMK BP Adiwerna pada

pengamatan terkendali 1 dan pengamatan terkendali 2 menunjukkan nilai

peningkatan rata-rata. Hal ini ditandai dengan hasil nilai rata-rata pada pengamatan

terkendali 1 adalah 77,18 dan pengamatan terkendali 2 mengalami peningkatan

mencapai 81,5. Ketiga, Faktor pendukung dari pembelajaran tersebut antara lain

bahan yang mudah didapat dan teknik pembuatanya sederhana, tersedianya media

pembelajaran serta antusias yang tinggi dari para siswa dalam berkarya seni grafis.

Faktor penghambat dalam pembelajaran berkarya seni grafis antara lain kurangnya

kepercayaan diri siswa dalam berkarya, lemahnya pengembangan gagasan siswa

serta kondisi pembelajaran yang kurang kondusif. Saran yang diberikan peneliti:

(1) pendidik hendaknya variatif dalam hal mengajar, pemanfaatkan logam bekas

sebagai media berkarya dapat menjadi alternatif pembelajaran seni grafis (2)

pendidik hendaknya menggunakan peralatan pendukung seperti kain lap sebagai

alas sehingga kondisi kelas tidak kotor dan lebih terkendali. (3) pendidik dapat

memanfaatkan logam bekas sebagai media dalam berkarya seni lain.

Page 8: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

viii

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................... i

PENGESAHAN ................................................................................................. ii

PERNYATAAN ................................................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

PRAKATA ........................................................................................................ v

SARI .................................................................................................................vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB 2 LANDASAN TEORETIS 2.1 Konsep Pembelajaran ................................................................................ 7

2.1.1 Komponen-komponen Pembelajaran ...................................................... 8

2.1.1.1 Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 8

2.1.1.2 Materi ..................................................................................................... 10

2.1.1.3 Media Pembelajaran ............................................................................... 10

2.1.1.4 Metode Pembelajaran ............................................................................ 13

2.1.1.5 Sumber Belajar ....................................................................................... 13

2.1.1.6 Evaluasi Pembelajaran ........................................................................... 14

2.2 Determinan Pembelajaran ....................................................................... 16

2.2.1 Faktor Internal atau Faktor Individual ..................................................... 16

2.2.2 Faktor Eksternal atau Faktor Sosial .......................................................... 17

2.3 Pembelajaran Seni Rupa .......................................................................... 18

2.4 Prinsip-prinsip Rupa ................................................................................ 21

2.5 Pembelajaran Seni Grafis ......................................................................... 22

2.5.1 Seni Grafis ................................................................................................ 22

2.5.2 Jenis Seni Grafis ....................................................................................... 24

2.5.2.1 Cetak Tinggi (Relief Print) .................................................................... 24

2.5.2.2 Cetak Dalam (Intaglio Print) ................................................................. 25

2.5.2.3 Cetak Datar (Planography Print) .......................................................... 25

2.5.2.3 Cetak Tembus (Stencil Print) ................................................................ 25

2.5.3 Media Berkarya Seni Grafis ...................................................................... 26

2.5.4 Prosedur Berkarya seni Grafis .................................................................. 27

Page 9: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

ix

2.6 Logam Bekas sebagai Acuan Cetak Berkaya Seni Grafis ...................... 28

2.6.1 Barang Bekas ............................................................................................. 28

2.6.2 Logam Bekas sebagai Acuan Cetak dalam Berkarya Seni Grafis ............ 30

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................................. 32

3.2 Desain Penelitian ........................................................................................... 33

3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................. 34

3.3.1 Pengamatan Terfokus I ................................................................................ 34

3.3.1.1 Perencanaan ............................................................................................. 34

3.3.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran ........................................................................ 34

3.3.1.3 Evaluasi dan Rekomendasi ...................................................................... 35

3.3.3 Pengamatan Terfokus II ............................................................................... 36

3.3.2.1 Perencanaan ............................................................................................. 36

3.3.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran ........................................................................ 37

3.3.2.3 Evaluasi dan Rekomendasi (Hasil) ........................................................... 37

3.4 Lokasi dan Sasaran Penelitian ..................................................................... 38

3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 39

3.5.1 Teknik Nontes ............................................................................................. 39

3.5.1.1 Teknik Observasi ..................................................................................... 39

3.5.1.2 Teknik Wawancara .................................................................................. 39

3.5.1.3 Teknik Dokumentasi ................................................................................ 40

3.5.2 Teknik Tes ................................................................................................... 40

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................... 41

3.6.1 Reduksi Data ................................................................................................ 42

3.6.2 Penyajian Data ............................................................................................. 42

3.6.3 Verifikasi (Penarikan Simpulan) .................................................................. 43

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 44

4.1.1 Kondisi Fisik SMK BP Adiwerna................................................................ 44

4.1.2 Sarana dan Prasarana SMK BP Adiwerna ................................................... 52

4.1.2.1 Fasilitas Sekolah ....................................................................................... 52

4.1.2.1.1 Ruang Kepala Sekolah ........................................................................... 52

4.1.2.1.2 Ruang Guru ............................................................................................ 53

4.1.2.1.3 Ruang Tata Usaha .................................................................................. 54

4.1.2.1.4 Ruang Kelas ........................................................................................... 55

4.1.2.1.5 Ruang Perpustakaan............................................................................... 55

4.1.2.1.6 Lapangan Olahraga ................................................................................ 56

4.1.2.1.7 Laboratorium IPA .................................................................................. 57

4.1.2.1.8 Laboratorium dan Bengkel Jurusan ....................................................... 57

4.1.2.1.9 Ruang Lain............................................................................................. 59

4.1.2.1.10 Tempat Parkir....................................................................................... 60

4.1.2.2 Keadaan Sekolah dan Lingkungannya...................................................... 63

4.1.2.3 Penggunaan Sekolah ................................................................................. 65

4.1.3 Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi SMK BP Adiwerna .................... 66

Page 10: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

x

4.1.4 Keadaan Siswa SMK BP Adiwerna ............................................................. 69

4.1.4.1 Subjek Penelitian Berkarya Grafis Teknik Cap dengan Memanfaatkan

Logam Bekas ........................................................................................... 70

4.1.5 Pembelajaran Seni Rupa Secara Umum di SMK BP Adiwerna ................. 72

4.2 Pembelajaran Siswa dalam Berkarya Grafis di Kelas X TKR C SMK BP Adiwerna ..................................................................................... 76

4.2.1 Pengamatan Terkendali 1 ............................................................................. 77

4.2.1.1 Perencanaan dalam Pengamatan Proses 1................................................ 78

4.2.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pengamatan Proses I ........................... 81

4.2.1.2.1 Pertemuan Pertama ................................................................................ 82

4.2.1.2.1 Pertemuan Kedua ................................................................................... 86

4.2.1.3 Evaluasi dan Rekomendasi dalam Pengamatan Proses 1 ......................... 90

4.2.1.3.1 Evaluasi .................................................................................................. 90

4.2.1.3.2 Rekomendasi ........................................................................................ 94

4.2.2 Pengamatan Terkendali 2 ........................................................................... 95

4.2.2.1 Perencanaan dalam Pengamatan Proses II ............................................. 98

4.2.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pengamatan Proses II........................ 98

4.2.1.2.1 Pertemuan Pertama .............................................................................. 98

4.2.2.3 Evaluasi dan Rekomendasi dalam Pengamatan Proses II....................... 103

4.2.2.3.1 Evaluasi ................................................................................................ 103

4.2.2.3.2 Rekomendasi ........................................................................................ 105

4.2.3 Perbandingan Hasil Pengamatan Proses 1 dan Hasil Pengamatan

Proses 2 ..................................................................................................... 106

4.3 Hasil Siswa dalam Berkarya Seni Grafis Cetak Tinggi dengan Memanfaatkan Logam bekas ................................................................... 119

4.3.1 Analisis Hasil Karya Siswa dalam Pengamatan Proses 1 .......................... 138

4.3.1.1 Kategori Sangat Baik .............................................................................. 139

4.3.1.2 Kategori Baik .......................................................................................... 141

4.3.1.3 Kategori Cukup ...................................................................................... 144

4.3.2 Analisis Hasil Karya Siswa dalam Pengamatan Proses 2 .......................... 147

4.3.2.1 Kategori Sangat Baik .............................................................................. 147

4.3.2.2 Kategori Baik .......................................................................................... 149

4.4 Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat pada Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tinggi dengan Memanfaatkan Logam Bekas

Di Kelas X TKR C SMK BP Adiwerna .................................................. 152

4.4.1 Faktor Pendukung ...................................................................................... 152

4.4.1.1 Faktor Internal ......................................................................................... 152

4.4.1.1.1 Antusias Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran ................................. 152

4.4.1.1.2 Kesungguhan Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran .......................... 153

4.4.1.2 Faktor Eksternal ..................................................................................... 153

4.4.1.2.1 Ketersediaan Media Pembelajaran ....................................................... 153

4.4.1.2.2 Kondisi Sarana dan Prasarana Pembelajaran ....................................... 154

4.4.1.2.2 Lingkungan Sekolah yang Tenang ...................................................... 154

4.4.2 Faktor Penghambat ................................................................................... 155

4.4.2.1 Faktor Internal ........................................................................................ 155

4.4.2.1.1 Lemahnya Pengembangan Gagasan Siswa ......................................... 155

Page 11: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

xi

4.4.2.1.2 Kurangnya Rasa Percaya Diri Siswa .................................................. 156

4.4.2.2 Faktor Eksternal ..................................................................................... 157

4.4.2.2.1 Kondisi Pembelajaran yang Kurang Kondusif .................................. 157

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan .................................................................................................... 158

5.2 Saran ........................................................................................................... 160

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 162

LAMPIRAN ..................................................................................................... 165

Page 12: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Sarana SMK BP Adiwerna.............................................................. 61

Tabel 4.2 Prasarana SMK BP Adiwerna ......................................................... 62

Tabel 4.3 Daftar Tenaga Pendidik SMK BP Adiwerna ................................. 67

Tabel 4.4 Jumlah Siswa (4 tahun terakhir)...................................................... 69

Tabel 4.5 Data Jumlah Siswa tiap Kelas tahun ajaran 2015/2016 .................. 69

Tabel 4.6 Daftar Siswa Kelas X TKR C SMK BP Adiwerna 2015/2016....... 71

Tabel 4.7 Penilaian hasil karya seni grafis cetak tinggi dengan

memanfaatkan logam bekas sebagai media berkarya siswa

pada pengamatan proses 1. ............................................................. 93

Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Karya siswa berdasarkan kategori nilai pada

pengamatan terkendali 1 ................................................................. 93

Tabel 4.9 Matriks hasil karya siswa pada pengamatan terkendali 1 ............... 94

Tabel 4.10 Penilaian hasil karya seni grafis cetak tinggi dengan

memanfaatkan logam bekas sebagai media berkarya siswa

pada pengamatan proses 2 ......................................................... 113

Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai Karya siswa berdasarkan kategori nilai

pada pengamatan terkendali 2 ..................................................... 113

Tabel 4.12 Matriks hasil karya siswa pada pengamatan terkendali 2 ...........114

Tabel 4.13 Rekapitulasi Nilai Siswa pada pengamatan terkendali

1 dan 2 ......................................................................................... 125

Tabel 4.14 Matriks Perbandingan Hasil Karya Siswa Terkendali 1 dan 2…126

Tabel 4.15 Hasil evaluasi berkarya seni grafis cetak tinggi kelas X

TKR C pengamatan terkendali 1 dan 2 ...................................... 136

Page 13: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1. Alur penelitian eksploratif ............................................................ 33

Page 14: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi Seni Grafis Cetak Tinggi ............................................... 31

Gambar 4.1 Gerbang depan SMK BP Adiwerna ............................................ 45

Gambar 4.2 Kabupaten Tegal dalam Peta Jawa Tengah ................................. 46

Gambar 4.3 Kecamatan Adiwerna dalam peta Kabupaten Tegal ................... 46

Gambar 4.4 Desa Adiwena, dalam peta Kabupaten Tegal .............................. 47

Gambar 4.5 Lokasi penelitian dalam Google Maps lokasi SMK BP

Adiwerna..................................................................................... 47

Gambar 4.6 Wawancara dengan Kepala sekolah SMK BP Adiwerna............ 48

Gambar 4.7 Gedung Serbaguna ...................................................................... 50

Gambar 4.8 Denah Sekolah SMK BP Adiwerna ............................................ 51

Gambar 4.9 Ruang Kepala Sekolah SMK BP Adiwerna ................................ 53

Gambar 4.10 Ruang Guru SMP SMK BP Adiwerna ...................................... 53

Gambar 4.11 Ruang Tata Usaha SMK BP Adiwerna ..................................... 54

Gambar 4.12 Ruang Kelas .............................................................................. 55

Gambar 4.13 Ruang Perpustakaan .................................................................. 56

Gambar 4.14 Lapangan Basket dan Futsal ...................................................... 56

Gambar 4.15 Lapangan Utama ........................................................................ 56

Gambar 4.16 Laboratorium IPA ...................................................................... 57

Gambar 4.17 Bengkel TSM ............................................................................ 58

Gambar 4.18 Bengkel TKR ............................................................................. 58

Gambar 4.19 Laboratorium TKJ ..................................................................... 58

Gambar 4.20 Laboratorium Akutansi.............................................................. 58

Gambar 4.21 Tempat Parkir ............................................................................ 60

Gambar 4.22 Taman Sekolah .......................................................................... 63

Gambar 4.23 Kegiatan Intrakulikuler Jurusan TKR ....................................... 66

Gambar 4.24 Kegiatan Intrakulikuler Jurusan TKJ ........................................ 66

Gambar 4.25 Kegiatan Ekstrakulikuler ........................................................... 66

Gambar 4.26 Wawancara dengan Guru Seni Budaya .................................... 73

Gambar 4.27 Guru Memberikan Pembelajaran Seni Rupa ............................. 74

Gambar 4.28 Alat dan Bahan dalam Berkarya seni Grafis ............................. 80

Gambar 4.29 Suasana saat kegiatan awal pembelajaran ................................. 83

Gambar 4.30 Peneliti menjelaskan materi ....................................................... 84

Gambar 4.31 Siswa sedang mengerjakan soal pengetahuan ........................... 85

Gambar 4.32 Peneliti memberikan apersepsi untuk menarik antusias

siswa ......................................................................................... 87

Gambar 4.33 Suasana saat kegiatan Tanya jawab………………………….108

Gambar 4.34 Peneliti membagikan Cat…………………………………….108

Gambar 4.35 Siswa sedang melakukan proses pengecapan dengan limbah

logam .....................................................................................109

Gambar 4.36 Siswa sedang melakukan proses pengecapan dengan

logam bekas ............................................................................ 109

Gambar 4.37 Guru membimbing siswa……………………………………. 110

Page 15: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

xv

Gambar 4.38 Peneliti membimbing siswa………………………………….110

Gambar 4.39 Karya grafis siswa kategori sangat baik .................................140

Gambar 4.40 Analisis karya grafis dalam bentuk infografis........................142

Gambar 4.41 Karya grafis siswa kategori baik .............................................142

Gambar 4.42 Analisis karya grafis dalam bentuk infografis........................145

Gambar 4.43 Karya grafis siswa kategori cukup ..........................................145

Gambar 4.44 Analisis karya grafis dalam bentuk infografis........................147

Gambar 4.45 Karya grafis siswa kategori sangat baik ..................................148

Gambar 4.46 Analisis karya grafis dalam bentuk infografis........................149

Gambar 4.47 Karya grafis siswa kategori baik .............................................150

Gambar 4.48 Analisis karya grafis dalam bentuk infografis........................151

Gambar 4.49 Wawancara dengan Siswa ....................................................... 156

Page 16: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Penetapan Dosen Pembimbing ............................................166

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Observasi ..............................................167

Lampiran 3 Surat izin pelaksanaan penelitian................................................168

Lampiran 4 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ...........................169

Lampiran 5 RPP Pengamatan Terkendali 1 ..................................................170

Lampiran 6 RPP Pengamatan Terkendali 2 ..................................................183

Lampiran 7 Matriks Teknik Pengumpulan Data ........................................... 196

Lampiran 8 Instrumen Penelitian ..................................................................198

Lampiran 9 Rekapitulasi Nilai Siswa ............................................................202

Lampiran 10 Biodata Peneliti ........................................................................208

Page 17: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah upaya yang dilakukan manusia dalam rangka mencapai

kedewasaan, baik secara individual maupun budaya. Melalui proses pendidikan,

tujuan yang ingin diraih adalah menjadikan manusia mampu mengaktualisasikan

diri dan dapat menjadi warga masyarakat dari bangsanya (Rohidi, 1998: 4). Dalam

sistem pembelajaran KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), setiap sekolah

diberikan kewenangan untuk memberikan karakter pembelajaran sesuai dengan

kondisi sekolah masing-masing. Artinya, setiap sekolah dapat mengembangkan

kurikulum sesuai dengan kompetensi daerah masing-masing. Pemberlakuan KTSP,

memungkinkan sekolah menyesuaikan program pendidikan dengan keadaan dan

kebutuhan, kondisi dan kompetensi daerah, serta perkembangan global (PP No. 19

tahun 2005).

Pendidikan seni adalah sebuah cara atau strategi menanamkan pengetahuan

dan keterampilan dengan cara mengkondisikan anak atau siswa menjadi kreatif,

inovatif, dan mampu mengenali potensi dirinya secara khas (karakteristiknya) serta

memiliki sensitivitas terhadap berbagai perubahan sosial budaya dan lingkungan.

Pembelajaran seni rupa merupakan salah satu bagian Mata Pelajaran Seni Budaya.

Peran pembelajaran seni rupa adalah sebagai sarana pengembangan pengalaman

estetis siswa melalui bentuk kegiatan apresiasi dan kreasi. Dalam kegiatan apresiasi,

pengalaman estetis siswa dikembangkan melalui pengamatan, penghayatan dan

penghargaan, sedangkan dalam kegiatan kreasi, melalui kemampuan memanfaatkan

Page 18: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

2

berbagai media seni (Syafi’i, 2006:12). Dalam berkarya seni, siswa diharapkan bisa

mengembangkan, menyalurkan dan meningkatkan kreativitas dalam menghasilkan

karya seni, melalui media dan cara tersendiri.

Dewasa ini, dalam pembelajaran seni rupa khususnya kegiatan kreasi, seni

grafis masih dikesampingkan daripada menggambar dan melukis. Seni grafis

menurut Rasjoyo (1994 : 10) adalah membuat gambar dua dimensi dengan alat cetak

(klise). Pembelajaran seni grafis masih belum mendapatkan porsi yang sesuai dalam

seni budaya di sekolah-sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Samurung (dalam

Rudyanto, 2011) yang menyatakan bahwa pembelajaran seni grafis jarang

diberikan, padahal kegiatan berkarya seni grafis merupakan hak bagi siswa dalam

pembelajaraan seni rupa, sehingga pembelajaran seni grafis dapat menjadikan siswa

memahami tentang seni grafis. Guru mata pelajaran seni budaya beranggapan

bahwa pembelajaran seni grafis memerlukan media yang beragam dan

membutuhkan waktu yang lama. Namun sebenarnya hal tersebut bukanlah suatu

yang menjadi masalah dalam berkreasi seni khususnya seni grafis, karena hal

tersebut bisa disiasati dengan menggunakan media alternatif yang lebih efisien baik

dari segi waktu maupun biaya.

Keberadaan logam bekas seperti potongan besi, mur, baut, jeruji, kaleng –

kaleng bekas dan sebagainya di sekitar rumah acapkali dirasakan mengganggu

kebersihan dan kenyamanan hidup, barang-barang tersebut biasanya hanya

tergeletak di gudang atau tempat sampah, atau dijual kepada pengepul rongsok.

Sifatnya yang sulit didaur ulang juga menjadi alasan masyarakat umum untuk

Page 19: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

3

menjualnya kepada pengepul rongsok, padahal jika masyarakat memiliki kreativitas

lebih, barang-barang tersebut bisa diubah menjadi media untuk berkarya seni.

Menurut Hastyanto (2010) daerah Tegal memiliki julukan Jepangnya

Indonesia karena di daerah tersebut banyak industri mulai dari skala kecil hingga

skala besar. Industri pengolahan merupakan penyumbang 25,81 persen Pendapatan

Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tegal, berada di peringkat kedua

setelah perdagangan,hotel dan restoran (28,64 persen). Tidak kurang dari 24 jenis

industri logam dapat dihasilkan pengrajin Tegal, seperti industri komponen dan

suku cadang alat berat, automotif, kapal dan kelautan, listrik, perbengkelan,

pertanian, dan sebagainya. Sedangkan pusat dari sentra industri khususnya logam

berada di daerah Adiwerna. SMK BP Adiwerna dipilih sebagai lokasi penelitian

dikarenakan ada berbagai pertimbangan, salah satunya yaitu karena sekolah ini

merupakan sekolah yang pada submata pelajaran seni rupa belum pernah diteliti

orang lain. SMK BP Adiwerna merupakan sekolah menengah kejuruan yang

memiliki berbagai Program Keahlian, antara lain Program Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda Motor, Teknik Komputer dan Jaringan dan

Program Keahlian Akutansi. Meski ada banyak jumlah program keahlian,

namun dalam penelitian ini hanya satu program yang akan diteliti sebagai objek

utama yaitu program keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

Pembelajaran seni grafis di SMK BP Adiwerna menurut pengamatan

peneliti belum pernah diajarkan karena memang terbatasnya media serta waktu

untuk membuat karya grafis . Untuk mengatasi hal tersebut, kiranya diperlukan

suatu pemanfaatan media yang bisa diaplikasikan untuk pembelajaran seni

Page 20: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

4

grafis, dengan lebih merangsang kreativitas siswa untuk berkarya. Media yang

dapat digunakan adalah logam bekas. Berdasarkan pemilihan alat dan bahannya,

teknik cap menggunakan objek logam bekas merupakan salah satu teknik cetak

tinggi yang sederhana dan murah, karena logam bekas banyak tersedia di

lingkungan mereka. Pemanfaatan logam bekas dapat dijadikan sebagai upaya untuk

mengembangkan keahlian dan pengalaman estetis siswa yaitu dengan membuat

karya seni grafis, yang secara fungsional karya tesebut memiliki nilai hias.

Berdasarkan pemikiran yang diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian “Pembelajaran Seni Grafis dengan Memanfaatkan

Logam Bekas sebagai media berkarya pada Siswa Kelas X TKR C SMK BP

Adiwerna”. Adanya inovasi baru dengan media logam bekas dapat dijadikan

alternatif lain dalam berkarya grafis. Selain itu penggunaan media ini dapat

memberikan kontribusi serta pengalaman lebih terhadap kompetensi siswa dalam

berkarya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diangkat dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.2.1 Bagaimana pembelajaran seni grafis dengan memanfaatkan logam bekas di

Kelas X TKR C SMK BP Adiwerna ?

1.2.2 Bagaimana hasil karya seni grafis dengan media logam bekas Kelas X TKR

C SMK BP Adiwerna ?

Page 21: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

5

1.2.3 Apa sajakah faktor determinan yang menjadi pendukung dan penghambat

pembelajaran seni grafis dengan media logam bekas Kelas X TKR C SMK

BP Adiwerna ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1.3.1 Mendeskripsikan pembelajaran seni grafis dengan memanfaatkan logam

bekas di Kelas X TKR C SMK BP Adiwerna.

1.3.2 Menganalisis hasil karya seni grafis dengan memanfaatkan logam bekas

dilihat dari aspek estetis serta unsur – unsur visualnya di Kelas X TKR C

SMK BP Adiwerna

1.3.3 Menganalisis faktor determinan yang menjadi pendukung dan penghambat

pembelajaran Seni grafis dengan media logam bekas Kelas X TKR C SMK

BP Adiwerna

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharap akan memberi manfaat pada khazanah keilmuan

seni rupa, khususnya dalam pengembangan pembelajaran keterampilan

mencetak bagi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Guru Seni Rupa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan

pengembangan kreativitas berkarya seni grafis melalui pemanfaatan

logam bekas.

Page 22: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

6

2. Bagi siswa, pemanfaatan logam bekas sebagai media berkarya seni grafis

diharapkan memberikan pengalaman belajar khususnya dalam kegiatan

kreasi dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal.

3. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pemilihan media pembelajaran kreasi.

Page 23: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

7

BAB 2

LANDASAN TEORETIS

2.1 Konsep Pembelajaran

Gagne dan Berliner (dalam Ani dan Achmad, 2009:82) menyatakan bahwa belajar

merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari

pengalaman. Hal ini senada dengan pernyataan Morgan (dalam Gunarso 1982:23)

yang merumuskan bahwa belajar sebagai perubahan yang relatif menetap dalam

tingkah laku sebagai suatu akibat (hasil) dari pengalaman yang lalu. Sementara itu

Winkels (dalam Hardaningtyastuti 2007:9 ) menyatakan bahwa belajar adalah suatu

aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan,nilai dan sikap.

Berbicara tentang konsep pembelajaran, banyak sekali definisi yang

dikemukakan oleh para ahli yang memiliki perbedaan satu sama lain. Menurut

Syafi’i (2006:38) konsep pembelajaran digunakan karena dipandang lebih

memposisikan guru dan murid sebagai subjek, artinya keduanya memiliki peran

sama-sama penting. pembelajaran sebagai suatu sistem, terdiri atas bagian yang

lebih kecil atau komponen sistem. Sejumlah komponen tersebut yakni siswa,

guru, lingkungan, tujuan, materi, strategi, dan evaluasi

Briggs ( dalam Ani dan Achmad 2009:191) menyatakan Pembelajaran

adalah seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik

sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Pendapat

lain yaitu Gagne ( dalam Ani dan Achmad 2009:192) menyatakan bahwa

Page 24: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

8

pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang

dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Sedangkan dalam Undang-

Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20

dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang

mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Hal lain dikemukakan oleh

Knirk dan Gustafson (dalam Sobandi 2008:152) bahwa pembelajaran merupakan

suatu proses yang sistematis melalui tahapan rancangan, pelaksanaan dan

evaluasi.

Pembelajaran berarti usaha guru untuk membentuk perilaku (peserta didik)

yang diharapkan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif bagi

terjadinya interaksi antara lingkungan dan murid (Ismiyanto, 2010:16).

Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara guru memberikan kesempatan

kepada para murud untuk berpikir.

Berdasarkan beberapa pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang positif antara peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mempelajari suatu

kemampuan. Dalam pembelajaran terdapat beberapa komponen pembelajaran

sebagai bagian dari proses pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

2.1.1. Komponen-komponen Pembelajaran

2.1.1.1. Tujuan Pembelajaran

Page 25: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

9

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan.

Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu adalah

suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana

kegiatan itu dibawa (Djamarah dan Aswan, 2002: 48). Tujuan merupakan

komponen pembelajaran yang paling utama dalam proses belajar-mengajar. Tujuan

belajar dalam kegiatan belajar diperlukan untuk menentukan persyaratan belajar dan

kegiatan belajar-mengajar yang sesuai (Harjanto, 2006:82). Selain sebagai

persyaratan juga sebagai pedoman atau kriteria dalam kegiatan pembelajaran yang

dilakukan. Tujuan belajar dapat dimaknai pula sebagai hasil belajar yang

menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya

meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan

tercapai oleh siswa.

Dalam rangka mencapai tujuan kurikuler lembaga menyelenggarakan

serangkaian kegiatan pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Masing-

masing kegiatan mengandung tujuan tertentu, yaitu suatu tuntutan agar subyek

belajar setelah mengikuti proses pembelajaran menguasai sejumlah

pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai isi proses pembelajaran tersebut.

Tujuan pembelajaran tersebut dikenal dengan nama tujuan pembelajaran umum atau

tujuan instruksional umum (TPU / TIU) dan tujuan pembelajaran khusus

(TPK/TIK). TPU adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu kesatuan kegiatan

pemebalajaran (Hasan, 1986). TPU baru mengemukakan secara umum (belum

begitu terinci) apa yang diharapkan dicapai subyek belajar setelah mengikuti

proses pembelajaran. Tujuan belajar dapat dimaknai pula sebagai hasil belajar yang

Page 26: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

10

menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya

meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan

tercapai oleh siswa

2.1.1.2. Materi

Materi pembelajaran merupakan pesan yang perlu disampaikan oleh penyelenggara

pendidikan kepada peserta didik. Materi pembelajaran merupakan bentuk rinci atau

terurai dari pokok-pokok materi yang ditetapkan dalam kurikulum (Syafii 2006:31).

Materi pembelajaran atau bahan ajar menurut Garha (Sunaryo 2009:5) merupakan

pelajaran terkecil yang dapat disampaikan kepada anak-anak dalam satu kali

pertemuan. Pelajaran dapat dipilih dan diperoleh dari jenis-jenis kegiatan seni rupa,

yaitu melukis, mencetak, membentuk, dan mematung.

Beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran

adalah pesan yang disampaikan kepada peserta didik dalam satu kali pertemuan.

Materi pelajaran dapat dipilih dan diperoleh dari jenis-jenis kegiatan seni rupa, yaitu

melukis, mencetak, membentuk, dan mematung. Dalam menjalankan materi

pelajaran guru memerlukan suatu cara untuk menyampaikan isi materi pelajaran

dalam upaya mencapai tujuan kurikulum yang disebut dengan metode

pembelajaran.

2.1.1.3 Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “medium” yang

secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yang mengandung makna

pembuat (sumber) pesan dan penerima pesan. Menurut Iswidayati (2011: 1) media

mempunyai pengertian segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan

Page 27: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

11

pesan atau informasi kepada siswa serta dapat dimanfaatkan untuk memperjelas

materi atau mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak untuk dapat menimbulkan motivasi

belajar, serta membentuk interaksi yang lebih langsung antara siswa dan guru, siswa

dan lingkungannya dan dapat memacu siswauntuk dapat belajar sendiri sesuai

dengan kemampuan dan minatnya.

Menurut Iswidayati (2011: 10-11) selain bersifat efektif dan praktis, media

pembelajaran juga mempunyai kelebihan dalam beberapa hal diantaranya adalah:

(1) media pembelajaran dapat melampaui batas ruang kelas, mampu menggantikan

hal-hal yang tidak dapat dijangkau secara langsung ketika berada di dalam kelas,

(2) media pembelajaran dapat berinteraksi langsung antara siswa dengan

lingkungannya, (3) media dapat menghasilkan keseragaman dalam pengamatan,

(4) media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis, (5)

media membangkitkan keinginan dan minat baru, (6) media membangkitkan

motivasi dan merangsang anak untuk belajar, (7) media memberikan pengalaman

yang integral/ menyeluruh dari yang kongkrit sampai dengan abstrak.

Sementara itu (dalam www.uaksena.com) disebutkan juga tentang fungsi

dan manfaat media pembelajaran menurut Levie dan Lentz khususnya media visual

adalah: (1) fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pengajaran yang berkaitan dengan makna visual yang

ditampilkan, (2) fungsi afektif yang dapat mengubah emosi dan sikap siswa, (3)

fungsi kognitif yang memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, dan (4)

Page 28: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

12

kompensatoris yaitu memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu

siswa yang lemah dalam membaca dan mengorganisasikan informasi.

Dari berbagai manfaat dan kelebihan media pembelajaran yang disebutkan

di atas dapat disimpulkan bahwa media sangat penting guna meningkatkan kualitas

pembelajaran itu sendiri. Efektivitas penggunaan media terhadap proses belajar

mengajar terjadi karena dalam proses penggunaannya siswa dilibatkan tidak hanya

dalam benak ataupun mentalnya saja akan tetapi dapat memperhatikan dan

menyaksikan secara langung informasi yang disampaikan dalam pembelajaran

tersebut.

Media pembelajaran antara lain bisa berupa gambar, film, video,

papan tulis, televisi, komputer, LCD proyektor, dan lain-lain. Dalam

pembelajaran seni rupa, perlu dibedakan antara media pembelajaran dan alat

peraga. Alat peraga berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran, misalnya

seorang guru akan menyampaikan materi seni lukis, maka ketika guru akan

mendemonstrasikan membuat karya seni lukis, guru memerlukan alat peraga

berupa kertas, cat, kuas, air, dan sebagainya.

Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan materi

dan strategi pembelajaran. Media yang baik adalah media yang tepat sesuai dengan

karakteristik matari ajar dan karakteristik siswa. Baik/buruknya suatu media tidak

bergantung kepada canggih/tidaknya peralatan yang dipakai. Baik/buruknya media

diukur sampai sejauh mana media itu dapat menyalurkan informasi sehingga

informasi tersebut dapat diserap semaksimal mungkin oleh si penerima informasi

(peserta didik).

Page 29: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

13

2.1.1.4. Metode Pembelajaran

Metode adalah satu cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan

tertentu (Utomo, 2006: 58). Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2005: 740) adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan sesuatu

pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang ditentukan. Dalam pemilihan dan penetapan metode pembelajaran diperlukan

berbagai pertimbangan, melalui seleksi kesesuaian dengan komponen-komponen

pembelajaran lainnya, terutama kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan

karakteristik pebelajar/siswa, selain itu perlu pula ditilik dari nilai strategis dan

keefektifan metode tersebut serta determinan-determinan lainnya (Ismiyanto,

2010).

2.1.1.5. Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan tempat atau lingkungan sekitar, benda atau orang yang

mengandung informasi yang dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik

untuk melakukan proses perubahan tingkah laku (Majid, 2005:170). Dengan

demikian, diketahui bahwa Sumber belajar merupakan tempat, benda dan orang

yang dapat menjadi pusat diperolehnya informasi bagi siswa.

Sumber belajar dapat digunakan oleh guru untuk membantu

mengembangkan bahan ajar dan bagi murid sebagai media belajar dan

pengayaan hasil belajar (Ismiyanto, 2010). Sumber belajar bukan hanya berupa

buku, namun dapat juga berupa manusia, lingkungan, benda, tumbuhan, dan

sebagainya.

Page 30: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

14

Secara garis besar, terdapat dua jenis sumber belajar (Sudrajat, 2008) yaitu:

a. Sumber belajar yang dirancang (Learning resources by design) yaitu

sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai

komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang

terarah dan bersifat formal.

b. Sumber belajar yang dimanfaatkan (Learning resources by utilization)

yaitu sumber belajar yang tidak didesain khusus untukkeperluan

pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan

dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

2.1.1.6. Evaluasi pembelajaran

Evaluasi merupakan kegiatan atau proses yang sistematik untuk menentukan nilai

bagi siswa yang telah mengalami proses pembelajaran (Syafii, 2010:3). Grounlund,

(dalam Syafii, 2010:3) dalam kondisi pembelajaran, evaluasi diartikan sebagai suatu

proses yang sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan pengajaran dicapai

oleh para siswa. Evaluasi dilaksanakan sebagai bentuk penilaian hasil belajar siswa.

Hasil evaluasi ini menjadi sebuah tolok ukur keberhasilan suatu pembelajaran,

sehingga dari hasil evaluasi inilah dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk

mencapai keberhasilan belajar siswa, dari mulai penetapan tujuan, pemilihan bahan

ajar, hingga menentukan metode yang digunakan untuk menyampaikan materi

kepada siswa baik secara teoritis maupun praktis, kegiatan apresiasi maupun kreasi.

Proses evaluasi memerlukan adanya alat untuk mengevaluasi. Alat evaluasi

dalam pengertian umum adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk

mempermudah seorang evaluator untuk melakukan penilaian secara lebih efektif

Page 31: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

15

dan efisien. Alat dapat juga disejajarkan dengan istilah instrumen. Oleh sebab itu

alat evaluasi juga dapat disebut sebagai instrumen.

Dalam mengumpulkan data guna evaluasi, dapat digunakan berbagai

instrumen. Dalam hal ini, instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi

pembelajaran seni rupa dapat berupa instumen tes dan nontes.

Instrumen tes berdasarkan substansinya yang diungkap dapat dibedakan

atas tes pengetahuan, apresiasi, dan tes keterampilan (Syafii, 2010: 18). Untuk

kegiatan kreasi atau keterampilan, teknik yang digunakan dapat menggunakan

teknik tes. Teknik tes diwujudkan dengan memberikan soal uraian yang berisi

perintah untuk berkarya seni sesuai bahan yang sedang diajarkan. Siswa dapat

mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk gambar atau

karya seni lain seperti lukisan, grafis, atau berkarya seni sesuai dengan materi yang

disamapaikan guru.

Sedangkan instrumen nontes dipakai sebagai teknik pendamping tes guna

memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan holistik tentang kompetensi

siswa yang akan diukur (Syafii, 2010: 17). Contohnya melalui pengamatan,

wawancara, angket, dan sebagainya.

Salah satu jenis teknik tes adalah tes penilaian produk. Penilaian produk

(Syafii 2010:32) adalah “penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu

produk”. Penilaian produk meliputi tiga tahap penilaian, yaitu: (1) tahap persiapan,

berkenaan dengan penilaian kemampuan siswa dalam merencanakan,

mengembangkan ide, dan mendesain produk, (2) tahap pembuatan produk,

berkenaan dengan penilaian kemampuan siswa dalam menyeleksi dan

Page 32: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

16

menggunakan bahan, alat, dan teknik, dan (3) tahap penilaian produk, berkenaan

dengan penilaian produk yang dihasilkan siswa sesuai kriteria yang ditetapkan.

2.2 Determinan Pembelajaran

Determinan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 259) adalah faktor

yang menentukan. Dalam hal ini, determinan pembelajaran merupakan faktor yang

menentukan berhasil tidaknya pembelajaran. Menurut Purwanto dalam Thobroni

(2015:28) berhasil atau tidaknya perubahan (dalam hal ini pembelajaran)

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan

sebagai berikut

2.2.1 Faktor Internal atau Faktor Individual

Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan

dapat mempengaruhi proses belajar. Purwanto dalam Thobroni (2015) membagi

faktor ini meliputi hal-hal berikut.

a. Faktor kematangan atau pertumbuhan

Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau pertumbuhan organ-

organ manusia.

b. Faktor kecerdasan

Di samping faktor kematangan, berhasil tidaknya seseorang mempelajari

sesuatu dipengaruhi oleh faktor kecerdasan

c. Faktor Latihan

Semakin sering berlatih, maka kecakapan dan pengetahuan yang

dimilikimenjadi semakin dikuasai dan makin mendalam.

Page 33: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

17

d. Faktor motivasi

Seseorang tidak akan mau berusahamempelajari sesuatu dengan sebaik-

baiknya jika ia tidak mengetahui faedahnya dari hasil yang akan dicapai dari

belajar

e. Faktor Pribadi

Setiap orang memiliki sifat kepribadian yang masing-masing

berbedadengan manusia lainnya. Sifat kepribadian tersebut turut

berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai. Termasuk ke Dallam sifat-

sifatkepribadian ini adalah faktor fisik kesehatan dan kondisi badan.

2.2.1 Faktor Eksternal atau Faktor Sosial

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa dan

dapatmempengaruhi proses belajar siswa. Purwanto dalam Thobroni (2015)

membagi faktor eksternal atau sosial meliputi hal-hal sebagai berikut

a. Faktor keluarga

b. Faktor guru dan cara mengajarnya

Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki

guru dan bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan tersebut kepada

peserta didiknya turut menentukan hasil belajar yang akan dicapai.

c. Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar

Faktor guru dan cara mengajarnya berkaitan erat dengan ketersediaan alat-

alatpelajaranyang tersedia disekolah. Sekolah yang memiliki peralatan dan

perlengkapan yang diperlukan dalam belajar ditambah dengan guru yang

berkualitas akan mempermudah dan mempercepat belajar siswa.

Page 34: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

18

d. Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia

e. Faktor motivasi Sosial.

Motivasi social dapat berasal dari orangtua yangselalu mendorong anak

untuk rajin, ataupun motivasi bisa berasal dari oranglain misalnya teman-

temannya.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa determinan pembelajaran dapat

mendukung maupun menghambat pelaksanaan pembelajaran. Suatu pembelajaran

dapat berjalan dengan baik apabila faktor yang mempengaruhi pembelajaran ialah

faktor pendukung. Begitupun sebaliknya, suatu pembelajaran tidak dapat berjalan

dengan baik apabila faktor yang mempengaruhinya menghambat pembelajaran.

2.3 Pembelajaran Seni Rupa

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang telah dirancang guna

memudahkan siswa dalam proses belajar. Pembelajaran pada hakikatnya adalah

upaya membelajarkan seseorang baik secara individual dan/atau dalam kelompok,

agar dapat belajar, sehingga kemampuannya bertambah dan/atau memperoleh

kemampuan baru; berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku, nilai-nilai dan

sebagainya (Ismiyanto, 2010:9). Demikian juga dalam dunia pendidikan seni

rupa. Menurut Linderman dalam Syafii (2006:12) bahwa “pendidikan seni rupa

sebagai pendidikan estetis dapat dilakukan dengan jalan memberikan

pengalaman perseptual, kultural, dan artistik”. Dalam belajar artistik terdapat

tiga aspek utama yakni kemampuan produktif, kritis, dan kultural (Eisner dalam

Syafii 2006:12). Ditinjau dari pendapat di atas maka secara ideal lingkup

Page 35: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

19

pendidikan seni rupa di sekolah meliputi aspek pemahaman apresiasi seni

dan pengalaman kreatif.

Sedangkan seni atau kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang

berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia atau masyarakat terhadap nilai-nilai

keindahan (Rondhi dan Sumartono, 2002:4). Pendidikan Seni Rupa yang terlaksana

dalam bentuk kegiatan pembelajaran pada dasarnya meliputi pembelajaran teori,

apresiasi, dan keterampilan seni rupa (Salam, 2001:15).

Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan bagi siswa untuk

memahami dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan

siswa sendiri maupun orang lain. Pembelajaran seni rupa merupakan suatu sistem

yang terdiri atas kegiatan kreasi dan apresiasi. Keduanya merupakan bagian yang

sudah termaktub dalam kurikulum. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), kegiatan apresiasi dan kreasi tercantum di dalam bentuk

Standar Kompetensi (SK). Kegiatan apresiasi melatih kepekaan siswa dalam

menilai, memahami, dan menghayati karya seni. Sedang kegiatan pembelajaran

kreasi dirancang agar siswa berkembang sesuai tingkat kemampuan dan

kreativitasnya. Menurut Ismiyanto (2010:16-17) pembelajaran seni rupa adalah

bagian konteks penyelenggaraan pendidikan yang diperlukan dalam memandu

perancangan dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (pembelajaran) yang

kondusif dan efektif bagi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan

pendidikan seni rupa pada khususnya.

Dalam Ismiyanto (2010) disebutkan tentang pendekatan dalam pendidikan /

pembelajaran seni rupa yaitu “seni dalam pendidikan” (Art in Education) dan

Page 36: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

20

“pendidikan melalui seni” (Education through Art). Pendekatan “seni dalam

pendidikan” sejalan dengan pandangan bahwa pendidikan adalah proses enkulturasi

(proses pembudayaan yang dilakukan dengan upaya mewariskan atau menanamkan

nilai-nilai dari generasi tua/sebelumnya kepada generasi berikutnya).

Orientasi pendidikan dalam pendekatan “seni dalam pendidikan“ adalah

pada penguasaan keterampilan. Metode pembelajarannya adalah latihan yang terus

menerus (drill), mencontoh, bahkan dikte. Kondisi tersebut dapat dijumpai dalam

kegiatan pembelajaran pada kursus, sanggar, pelatihan, dan sekolah-sekolah

kejuruan seni. Dengan demikian penguasaan keterampilan seni merupakan hal yang

penting, guru harus mempunyai kemampuan yang memadai pada bidang seni.

Selanjutnya yang ke-dua adalah pendekatan “pendidikan melalui seni“,

dalam (Ismiyanto : 2010) disebutkan menurut John Dewey (dalam Dorn,1994)

dijelaskan bahwa seni seharusnya menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan,

bukan untuk kepentingan seni itu sendiri. Dengan kata lain, peran pendidikan seni

disini bukan sebagai upaya pengembangan atau pelestarian seni, melainkan sebagai

media pengembangan kepribadian.

Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni

rupa merupakan serangkaian kegiatan yang telah dirancang guna memudahkan

siswa dalam proses belajar berkesenirupaan. Kegiatan pembelajaran

berkesenirupaan tersebut meliputi pembelajaran teori, apresiasi, dan keterampilan

seni rupa. Proses belajar seni rupa yang berorientasi pada pendidikan dibagi menjadi

dua yakni Pendidikan melalui seni dan pendidikan dalam seni.

Page 37: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

21

2.4 Prinsip-prinsip Rupa

Di dalam menyususn unsur-unsur seni rupa menjadi bentuk karya seni

melibatkan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya:

a. Prinsip Kesatuan

Kesatuan adalah prinsip yang menunjang bagaimana unsur-unsur dalam seni

rupa saling berpadu satu sama lain sehingga membentuk suatu komposisi

yang menarik dan indah. Menurut Sunaryo (2002:31) kesatuan (Unity)

merupakan prinsip pengorganisasian unsur rupa yang paling mendasar.

b. Prinsip Keseimbangan

Keseimbangan merupakan prinsip desain yang berkaitan dengan pengaturan

“bobot” akibat “gaya berat” dan letak bagian-bagian, sehingga susunan

dalam keadaan seimbang (Sunaryo, 2002:39).

c. Prinsip Keserasian

Keserasian merupakan prinsip desain yang mempertimbangkan keselarasan

dan keserasian antar bagian dalam suatu keseluruhan sehingga cocok satu

dengan yang lain, serta terdapat keterpaduan yang tidak saling bertentangan

(Sunaryo, 2002:32).

d. Prinsip Irama

Irama adalah pengaturan unsur atau unsur rupa secara berulangan dan

berkelanjutan, sehingga bentuk yang tercipta memiliki kesatuan arah dan

gerak yang membangkitkan keterpaduan bagian-bagiannya (Sunaryo,

2002:35). Perulangan tersebut dengan cara repetitif, alternatif, progresif,

dan flowing.

Page 38: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

22

e. Prinsip Dominasi

Dominasi adalah pengaturan peran atau penonjolan bagian atas bagian

lainnya dalam suatu keseluruhan, peran yang menonjol pada bagian itu

menjadi pusat perhatian dan merupakan tekanan yang diutamakan (Sunaryo,

2002:36).

f. Prinsip Kesebandingan

Kesebandingan atau proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian

yang satu dengan bagian lain atau antara bagian dengan keseluruhan

(Rondhi dan Sumartono, 2002:35)

2.5 Pembelajaran Seni Grafis

2.5.1 Seni Grafis

Seni grafis atau dalam bahasa Inggris yaitu graphic arts berakar dari bahasa latin,

Grapichus yang berarti ada kaitannya dengan lukisan, gambar atau tulisan; dapat

juga berakar dari kata graphe yang berarti gambar tulisan; ataupun dari kata

graphein (Yunani) yang berarti menulis (rokhmat, 2009:15)

Dalam pengertian umum seni grafis adalah karya seni visual dua dimensi

yang diproses dengan teknik cetak. Lebih khusus lagi pengertian seni grafis adalah

sinonim dengan cetak-mencetak (Rokhmat, 2009:5). Sedangkan dalam

id.Wikipedia.org Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan

karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas Kecuali pada

teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam

jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Hal ini senada dengan

pendapat Husnul (2010:26) tentang seni grafis yaitu suatu bidang seni rupa yang

Page 39: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

23

bergerak pada bidang pencetakan, baik pencetakan yang berupa teknik manual,

maupun yang sudah digital. Dalam penerapannya seni grafis menggunakan klise

(Master Image) yang di dalamnya ada sebuah desain atau gambar untuk

direproduksi dengan berbagai macam proses cetak. Berdasarkan pengertian

tersebut seni grafis didefinisikan sebagai karya seni rupa dua dimensi yang

dihasilkan dari teknik cetak.

Ciri umum yang membedakan seni grafis dengan cabang seni yang lainnya

ialah sifat produktivitasnya, artinya dapat menghasilkan sejumlah karya dengan

menggunakan satu klise. Fungsi reproduksi inilah yang merupakan kelebihan seni

grafis apabila dibandingkan dengan jenis seni yang lainnya. Kegiatan cetak-

mencetak ini menurut Rokhmat (2009) dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok

yaitu untuk kepentingan jasa cetak (bisnis percetakan), karya seni, maupun sebagai

sarana/alat pendidikan.

Seni grafis sebagai alat pendidikan banyak dimanfaatkan oleh lembaga

pendidikan baik dasar, menengah, dan pendidikan tinggi. Pada lembaga pendidikan

tersebut telah memasukan seni grafis sebagai bagian dari kurikulumnya masing-

masing. Seni grafis dibelajarkan di pendidikan dasar dan menengah bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa di bidang seni. Melalui

pendidikan seni khususnya seni grafis sebagai media ekspresi dapat

mengembangkan kreativitas dan keterampilan. Siswa dapat dilatih berekspresi

melalui berkarya seni grafis denganteknik cetak yang sederhana. Di samping itu

mengenalkan kepada siswa bahwa kegiatan penciptaan sebuah karya seni dapat

dilakukan dengan teknik grafis atau cetak.

Page 40: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

24

2.5.2 Jenis Seni Grafis

Dalam penerapannya seni grafis seni grafis meliputi semua karya seni dengan

gambaran orisinil apapun atau desain yang dibuat oleh seniman untuk direproduksi

dengan berbagai proses cetak. Berdasarkan tekniknya, (Rokhmat, 2009) seni grafis

dapat dikelompokkan menjadi empat kategori: yakni relief print, intaglio print,

Planography print dan stencil print

2.5.2.1. Cetak Tinggi (Relief Print)

Menurut Tim Abdi Guru (2007:25), cetak tinggi adalah salah satu ragam karya seni

grafis yang proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan

yang dicukil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah (relief). Bagian yang

tinggi ini dilumuri tinta cetak dengan alat rol kemudian dicetak pada lembaran

kertas sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya. Rokhmat (2009:17)

berpendapat, cetak tinggi yang berarti cetak timbul merupakan cetakan yang

menggunakan permukaan klisenya tidak rata yaitu tinggi rendah, pada bagian yang

tinggi tempat menempelnya tinta dan apabila dicetak bagian tersebut sebagai

penghasil gambar. Contoh cetak tinggi yaitu pada pembuatan cap atau stempel.

Berdasarkan cara pembuatan klisenya, menurut Rokhmat (2009:19) Cetak

tinggi dapat dibedakan menjadi tiga kategori di antaranya yaitu cap, cukil dan

kolagraf. Teknik Cap merupakan salah satu teknik dalam seni grafis yang

memanfaatkan tinggi rendahnya permukaan klise yang kemudian di capkan pada

bidang gambar. Selain dari bahan alam dapat pula menggunakan barang bekas

yaitu sampah logam. Kemudian Cukil kayu artinya pembuatan klise dengan cara

bahan atau papan dicukil atau ditoreh. Teknik cukil kayu dapat digolongkan

Page 41: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

25

menjadi dua kategori (Rokhmat, 2009:18), yaitu : woodcut dan woodengraving.

Kolagraf artinya pembuatan klise dengan cara ditempel pada bidang klise.

Bahan yang digunakan beraneka ragam jenisnya, yang penting tinggi rendahnya

bahan tersebut harus disesuaikan.

2.5.2.2 Cetak Dalam (Intaglio Print)

Menurut Tim Abdi Guru (2007:26), cetak dalam adalah ragam seni grafis yang

dibuat dengan cetakan dari bahan plat aluminium yang ditoreh dengan alat tajam

sehingga membentuk goresan yang dalam. Tinta kemudian dituangkan pada

goresan dalam tersebut dan di atasnya diletakkan kertas yang sudah dibasahi air.

Tinta akan melekat pada kertas dan membentuk gambar sesuai dengan cetakan.

Rokhmat (2009:17) berpendapat, cetak dalam merupakan cetakan yang permukaan

klisenya tidak rata yaitu tinggi rendah, namun pada bagian yang rendah tempat

menempel tinta sehingga bila dicetakkan bagian tersebut sebagai penghasil

gambar. Teknik cetak dalam dapat menggunakan bahan aluminium, kertas, dan

tinta. Sedangkan alatnya dapat menggunakan paku atau besi runcing.

2.5.2.3 Cetak Datar (Planography Print)

Cetak datar adalah keadaan permukaan klise rata atau datar, namun ada bagian

yang menolak tinta dan ada bagian yang menerima tinta. Bagian yang menerima

tinta sebagai penghasil gambar.

2.5.2.4 Cetak Tembus (Stencil Print)

Cetak tembus adalah keadaan permukaan klise berlubang-lubang, dan lubang

tersebut merupakan tempat keluar tinta atau cat yang sekaligus sebagai penghasil

gambar.

Page 42: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

26

2.5.3. Media Berkarya Seni Grafis

Menurut Sunaryo (2009:19) media ialah bahan dan alat, serta

perlengkapan yang biasa digunakan untuk memproduksi karya seni rupa,

termasuk cara menggunakannya. Dalam pembelajaran seni rupa, media

merupakan hal pokok dalam proses berkreativitas siswa Bahan dan alat sebagai

media dalam berkarya seni rupa memiliki berbagai jenis, dan masing masing

memiliki karakteristik tertentu. Tiap karakteristik bahan dan alat ini disesuaikan

dengan jenis karya yang akan dibuat. Menurut Rondhi (2002: 25) bahan adalah

material yang diolah atau diubah menjadi barang yang dapat berupa karya seni

dan barang lainnya. Bahan itu sendiri merupakan material yang bisa berasal dari

alam maupun olahan manusia. Dalam seni grafis bahan alam yang dapat

dijadikan sebagai media diantaranya; ranting, biji-bijian, dedaunan kering, dan

sebagainya. Sedangkan bahan olahan manusia bisa berupa logam bekas

diantaranya; kaleng bekas, mur, baut,jeruji, potongan plat dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis media

berkarya seni rupa beraneka ragam jika dipilah berdasarkan bahan, alat, dan teknik

yang digunakan. Berbagai bahan dan alat yang digunakan bisa merupakan bahan

dan alat yang ada di lingkungan sekitar dan alat praktis yang sudah tersedia di toko.

Teknik yang digunakan pun bervariasi, dan hendaknya disesuaikan dengan jenis

bahan dan alat yang digunakan. Karakteristik tiap media harus diperhatikan dan

disesuaikan dengan jenis karya yang akan dibuat. Bahan, alat, dan teknik saling

berkaitan dan saling mendukung untuk menghasilkan suatu karya yang maksimal.

Page 43: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

27

2.5.4 Prosedur Berkarya Seni Grafis

Prinsip dasar seni grafis adalah memindahkan atau mereproduksi gambar yang ada

pada permukaan klise ke permukaan bidang cetak dengan ditekan. Menurut

Rokhmat (2009:28), unsur – unsur dalam proses cetak meliputi:

a. Desain Gambar

Desain gambar adalah rancangan gambar yang dipersiapkan untuk

dipindahkan pada bahan atau bidang klise

b. Master image atau klise

Klise terbuat dari bahan tertentu yaitu menyesuaikan teknik cetak yang

digunakan. Bahan klise antara lain bahan alami, papan kayu, hardboard,

platlogam dan sebagainya.

c. Printed image / Bahan yang dicetak

Bahan yang dicetak meliputi; kertas gambar,plastik, tekstil dan lain-lain

d. Medium / bahan pewarna

Sedangkan bahan pewarna dapat menggunakan tinta, cat atau bahan

pewarna lain.

e. Peralatan dan perlengkapan

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam proses penciptaan seni

grafis sangat beragam bergantung pada teknik cetak yang akan digunakan.

Cara Mencetak dengan Teknik Cetak Tinggi (cap)

Alat dan Bahan

1. Cat Besi

2. Bahan limbah/sampah logam (baut, jeruji dan sebagainya yang sejenis)

Page 44: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

28

3. Palet / wadah cat

4. kuas/sikat gigi bekas

5. Kertas A3

6. Tiner/Bensin

Langkah Pembuatan

1. Siapkan alat dan bahan

2. Rancang dulu konsep yang akan dibuat, perhatikan pula karakteristik logam

3. Cat dituangkan di atas palet/wadah cat tempat

4. Tambahkan tiner/bensin, aduk hingga larut.

5. Sapukan kuas/sikat gigi pada logam yang telah dipilih, untuk logam yang

berukuran lebih kecil dapat langsung di celupkan ke cat.

6. Tempel/Capkan ke bidang kertas.

7. Ulangi kegiatan pencetakkan dengan menggunakan logam yang berbeda,

hingga sesuai dengan konsep yang direncanakan

2.6 Logam bekas sebagai Acuan Cetak Berkarya Seni Grafis

2.6.1 Barang Bekas

Dalam kehidupan sehari-hari, sampah/barang bekas telah menjadi pandangan biasa.

Hal ini tentu akan mengganggu kondisi lingkungan jika secara tidak sadar sampah

tersebut dibiarkan begitu saja. Padahal dari barang bekas yang ada salah satunya

dapat digunakan sebagai bahan yang dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Nilawati (2010: 1) menjelaskan, sampah/barang limbah adalah sisa material dari

suatu proses yang tidak diinginkan. Pada Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

(2008:137), ‘barang’ diartikan sebagai benda yang berwujud, sedangkan arti kata

Page 45: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

29

‘bekas’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:157) adalah sisa habis

dilalui, sesuatu yang menjadi sisa dipakai. Jadi barang bekas bisa diartikan sebagai

benda-benda yang pernah dipakai (sisa), yang kegunaannnya tidak sama seperti

benda yang baru. Barang bekas merupakan barang yang tidak digunakan lagi atau

barang yang fungsi utamanya sudah digunakan. Barang bekas atau biasa disebut

sampah biasanya langsung dibuang karena memang tidak berguna. Berdasarkan

sifatnya, sampah terdiri dari bahan kimia senyawa organik yaitu senyawa yang

dapat diurai oleh tanah, dan senyawa anorganik yaitu senyawa yang tidak dapat

diuarai oleh tanah. Sampah ini terdiri dari benda padat, cair, maupun gas. Kehadiran

limbah/sampah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi

kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah/sampah.

http://id.wikipedia.org/wiki/limbah

Sampah dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sampah organik dan

sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari mahluk hidup,

seperti kayu, ranting pohon, biji-bijian dan dedaunan kering, sedangkan sampah

anorganik merupakan sampah yang bukan berasal dari mahluk hidup, seperti plastik

dan logam.

Sampah anorganik berdasarkan id.wikipedia.org merupakan sampah yang

dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil

proses teknologi pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak

dapat diuraikan oleh alam, contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng, potongan-

potongan plat logam dan sebagainya. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu,

Page 46: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

30

kehadiran limbah dapat berdampak negatif terutama bagi kesehatan manusia,

sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampah adalah bahan

yang tidak berguna/ buangan dari sisa proses produksi. Berdasrkan wujudnya

limbah dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. Sedangkan berdasarkan asalnya

limbah dibagi menjadi limbah organik dan anorganik. Limbah organik adalah

limbah yang dapat diurai oleh mikroorganisme, sedangkan limbah anorganik adalah

limbah yang tidak dapat diurai mikroorganisme.

2.6.2 Logam bekas sebagai Acuan Cetak dalam Berkarya Seni Grafis

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat dapat ditempa atau diubah

bentuk, penghantar panas dan listrik, keras (tahan terhadap goresan), kenyal (tahan

patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan), liat (dapat ditarik) dan titik

lebur tinggi (Rohyana dalam Choirudin 2015:18). Dalam kimia,

sebuah logam atau metal (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur

kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam. Metal adalah

salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan,

bersama dengan metaloid dan nonlogam (Wikipedia.org).

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam proses industri logam,

penggunaan logam terus berkembang pesat dikarenakan potensinya..Saat ini logam

digunakan untuk tujuan dan fungsi yang tak terbatas. Namun demikian, sekarang

banyak logam yang sudah tidak dipakai dan hanya menjadi sampah/limbah. Logam

bekas dapat digunakan untuk acuan cetak berkarya seni grafis, selain banyak

tersedia di sekitar lingkungan, harganya juga relatif murah dibanding dengan media

Page 47: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

31

yang lainnya. Logam bekas bisa berupa wadah minuman ringan, bekas kemasan

kue, rangka meja, besi rangka beton, mur bekas, baut bekas dan sebagainya.

Gambar 2.1. Ilustrasi seni grafis cetak tinggi

(Sumber: http://slideplayer.com/slide/10322938/)

Mencetak merupakan kegiatan seni rupa yang termasuk seni dua dimensi.

Proses cetak tinggi menggunakan acuan cetak yang akan menghasilkan gambar dari

bagian yang menonjol. Apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol

itu akan menerima tinta. Acuan cetak tinggi itu serupa dengan panel ukiran atau

panel relief. Oleh sebab itu, cetak tinggi disebut juga cetak relief. Dalam hal ini,

acuan cetak tinggi dibuat dari bahan-bahan logam bekas yang telah dioleskan

tinta/cat kemudian dilekatkan pada selembar kertas dan ditekan. Akhirnya tinta dari

acuan melekat pada kertas. Setelah logam bekas tersebut ditempelkan pada kertas

kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas.

Berbagai macam logam bekas dapat dimanfaatkan dalam pembuatan seni

grafis asalkan ditata menjadi komposisi yang menarik atau unik. Seni grafis dapat

dikembangkan lebih bebas dan kreatif sebagai karya grafis yang tidak sekedar

tampil sebagai unsur artistik yang bersifat pendukung namun dapat dikembangkan

menjadi berbagai ide kreatif dengan tema yang menarik.

Page 48: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

158

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan simpulan sebagai

berikut.

Pertama, perencanaan pembelajaran dirancang (didesain) sesuai dengan SK

dan KD sehingga tertuang dalam perencanaan pendidikan seni rupa di sekolah.

Penelitian ini berisi mengenai rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan,

diwujudkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang berisi mengenai

tujuan dari pembelajaran, indikator pembelajaran, materi yang akan diajarkan,

kegiatan pelaksanaan pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dilakukan dua kali yaitu setelah

pelaksanaan pengamatan terkendali 1 maka hasil dari pembelajaran akan dievaluasi

yang kemudian menentukan rekomendasi berdasarkan kekurangan pada

pengamatan terkendali 1. Untuk pengamatan terkendali 2 pelaksanaan pembelajaran

akan dirancang sesuai hasil evaluasi pada pengamatan terkendali 1.

Proses pembelajaran dilaksanakan melalui kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan meliputi menjelaskan tujuan

pembelajaran, mengkondisikan siswa, dan mempersiapkan alat dan bahan. Kegiatan

inti meliputi menjelaskan materi dan teknik berkarya,menunjukkan contoh karya

seni grafis, memberikan tugas terkait tentang teori seni grafis. Kegiatan penutup

yaitu pemberian tugas untuk mempersiapkan alat dan bahan untuk pertemuan

selanjutnya. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode ceramah, tanya

Page 49: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

159

jawab, dan penugasan. Media pembelajaran yang digunakan papan tulis, contoh

hasil karya seni grafis, serta video tentang prosedur pembuatan karya seni grafis.

Pelaksanaan pembelajaran berkarya grafis dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu

persiapan alat dan bahan, merancang komposisi karya yang akan dibuat, pemilihan

logam, pencampuran warna, serta penempelan logam pada bidang karya. Proses

tersebut dilaksanakan dalam pengamatan terkendali 1 dan pengamatan terkendali 2.

Evaluasi berkarya seni grafis dengan memanfaatkan logam bekas dilakukan dengan

cara tes keterampilan. Dalam proses penilaian, peneliti mengamati aktivitas siswa

pada saat jalannya proses berkarya. Selain itu, evaluasi dilakukan berdasarkan aspek

persiapan media berkarya, pengembangan gagasan, penguasaan teknik,

pengkomposisian karya serta kerapian karya.

Kedua, hasil karya seni grafis yang telah dibuat oleh siswa dengan

menggunakan acuan cetak logam bekas pada pengamatan terkendali 1 dan

pengamatan terkendali 2 menunjukkan hasil nilai rata-rata baik. Hal ini ditandai

dengan hasil nilai rata-rata pada pengamatan terkendali 1 mencapai 77,18 dari 28

siswa, siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori sangat baik berjumlah 1

orang, siswa kategori baik berjumlah 22 orang, siswa kategori cukup berjumlah 5

orang. sedangkan pada pengamatan terkendali 2 mengalami peningkatan dari 28

siswa nilai rata-rata mencapai 81,5 dengan 4 siswa yang mendapatkan kategori

sangat baik dan 24 siswa medapatkan kategori baik.

Ketiga, dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni grafis dengan

menggunakan acuan cetak logam bekas, yang dilaksanakan pada pengamatan

terkendali 1 dan pengamatan terkendali 2 terdapat beberapa faktor yang mendukung

Page 50: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

160

dan faktor penghambat. Faktor pendukung dari pembelajaran tersebut antara lain

bahan yang mudah didapat dan teknik pembuatanya sederhana, tersedianya media

pembelajaran serta antusias yang tinggi dari para siswa dalam berkarya seni grafis.

Faktor penghambat dalam pembelajaran berkarya seni grafis dengan memanfaatkan

logam bekas antara lain kurangnya kepercayaan diri siswa dalam berkarya,

lemahnya pengembangan gagasan siswa serta kondisi pembelajaran yang kurang

kondusif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diberikan beberapa saran

sebagai berikut.

Dalam pembelajaran berkarya seni grafis dengan memanfaatkan logam

bekas sebagai acuan cetak berkarya grafis, masih ada beberapa siswa yang kurang

percaya diri yang dikarenakan masih bingung menuangkan gagasan. Berkenaan

dengan hal ini disarankan agar pendidik memberikan motivasi dan memperbanyak

referensi kepada siswa agar siswa lebih percaya diri saat berkarya seni. Selain itu,

dalam proses berkarya seni grafis beberapa karya yang belum rapi karena

pengkomposisian logam yang tidak terlalu bagus, kemudian pemilihan logam yang

seadanya juga berpengaruh, disarankan logam dipilih sesuai dengan karakteristik

yang diinginkan. Selanjutnya dalam proses pewarnaan beberapa siswa masih

bingung untuk mamadukan warna-warna cat dan kurang percaya diri, disarankan

pendidik sering memberikan latihan-latihan atau tugas berkarya yang masih terkait

dengan proses mewarnai, sehingga siswa tidak ragu lagi dan percaya diri dalam

berkarya.

Page 51: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

161

Dalam menggunakan logam bekas diperlukan peralatan yang memadai,

seperti cat, kuas, tinner sebagai pencampur cat, serta dibutuhkan juga ruang kelas

yang cukup luas agar siwa nyaman dalam berkarya seni grafis dengan

memanfaatkan logam bekas. Penggunaan media logam bekas tidak hanya terbatas

digunakan untuk pembelajaran berkarya seni grafis, namun juga dapat digunakan

sebgai media berkarya seperti seni patung, seni relief, dan seni kriya yang lainnya.

Selain pemanfaatan media berkarya, penggunaan media pembelajaran

menggunakan contoh gambar, referensi dari internet, ataupun video tentang

pembelajaran, dapat menarik siswa agar antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Page 52: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

162

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Chartarina Tri dan RC, Achmad Rifa’i. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT. Rineka Cipta

Choirudin, Muhammad. 2010. Kerajinan Logam Kuningan UD. Duta Kharisma Sanjaya Bedono Kabupaten Semarang. Skripsi. Jurusan Seni Rupa Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Djamarah, Syaiful B dan Aswan Z. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Garha, Oto dan MD idris.1979. Pendidikan Kesenian Seni Rupa. Jakarta: Gramedia

Gunarso, Singgih D. 1982. Psikologi Perkembangan. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Hardaningtyastuti, Sri. 2007. Review, Kritik, dan Komentar: Strategi Pencapaian Kualitas Pembelajaran. Makalah disampaikan pada Mata Kuliah Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Program Pascasarjana di Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Harjanto. 2006. Perencana Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hasan, S. Hamid. 1986. Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud

Husnul, Ade dan M. Ihsan Nugraha. 2010. Mengenal Seni Grafis. Jakarta: Horizon.

Hastyanto, Febrie. 2010. Tegal Jepangnya Indonesia. Artikel. https://hastiyanto.wordpress.com/2010/06/24/tegal-jepang-nya-indonesia/

Ismiyanto, PC. S. 2009. “GBPP – Silabus, RPP, dan Handout Mata KuliahPerencanaan Pembelajaran Seni Rupa”. Bahan Ajar. Semarang: UNNES.

----- 2003. Metode Penelitian. Semarang : FBS UNNES.

Iswidayati, Sri. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Seni Rupa. Bahan Ajar.

Jurusan Seni Rupa FBS UNNES.

Majid, A. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Page 53: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

163

Nasution, S. 2012. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Nilawati, Sativa. 2010. Menyulap Sampah Menjadi Kerajinan Cantik. Jakarta:

Nobel Edumedia.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Sekertariat Negara. Jakarta.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Rasjoyo. 1994. Pendidikan Seni Rupa untuk SMU kelas 1. Jakarta: Erlangga

Rohidi, T. R. 1998. Fungsi Seni Dalam Pendidikan Seni Rupa Serta Implikasinya Dalam Pengembangan Kebudayaan: dalam makalah seminar pengembangan

bahan ajar pendidikan seni rupa di pekalongan tanggal 30 April 1998.

Rokhmat, Nur. 2012. “Silabus & RPP Handout Media Pembelajaran Mata Kuliah Seni Grafis 1”. Bahan Ajar. Jurusan Seni Rupa FBS UNNES.

Rondhi, Moh dan Anton Sumartono. 2002. “Paparan Perkuliahan Mahasiswa: Tinjauan Seni Rupa I”. Bahan Ajar. Semarang: Unnes Press

Rudyanto, Eko. 2011. Pembelajaran Seni Grafis Cetak Saring pada Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Pati. Skripsi. Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang.

Salam, Sofyan. 2001. Pendekatan Ekspresi Diri, Disiplin dan Multikultular dalam Pendidikan Seni Rupa. Makalah disajikan dalam Seminar dan Lokakarya

Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah

Sobandi, Bandi. 2008. Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudrajat, A. 2008. Sumber belajar untuk mengefektifkan pembelajaran siswa.

Artikel. http://akhmadsudrajat.wordpress.com

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo, Aryo. 2002. “Nirmana 1”. Bahan Ajar. Semarang: Jurusan Seni Rupa

FBS UNNES.

Susanto, Mikke. 2012. Diksi Rupa; Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa.

Yogyakarta: DictiArt Lab.

Page 54: PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ...lib.unnes.ac.id/30498/1/2401411030.pdf · PEMBELAJARAN SENI GRAFIS DENGAN MEMANFAATKAN LOGAM BEKAS ... limpahan rahmat

164

Syafi’i. 2006. “Konsep dan Model Pembelajaran Seni Rupa”. Bahan Ajar. Jurusan

Seni Rupa FBS UNNES.

Thobroni, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-

ruzz Media. Tim Pengembang Ilmu FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.

Bandung:PT. IMPERIAL BHAKTI UTAMA.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sekertariat Negara. Jakarta.

Utomo, K. B. 2006. “ Strategi Pembelajaran Seni Rupa”. Bahan Ajar.Semarang: Jurusan Seni Rupa FBS UNNES.

www://id.wikipedia.org/wiki/limbah

www.uaksena.com