pemantauan inos

7/22/2019 Pemantauan INOS

http://slidepdf.com/reader/full/pemantauan-inos 1/61

Pemantauan Spesimen

Kesehatan lingkunganRumah Sakit sbg UpayaPemantauan INOS (infeksi

nosokomial)



2

Kontaminasi di rumah sakit kemungkinan

terjadi pada :

a. Udara

b. Peralatan

c. Ruangan dan bangunan

d. Air

e. Pasien

f. Personalia

KONTAMINASI DI RUMAH SAKIT



3

Pengertian Infeksi Nosokomial

Adalah infeksi yang terjadi atau didapat

penderita ketika sedang dirawat di rumah sakit,

dengan ketentuan sbb:

1. Pada saat psn msk RS tdk didptkan tanda2klinis dan tdk sedang dalam masa inkubasi

2. Infeksi timbul sekurang2nya 3 x 24 jam sejak

dirawat di RS,

3. Infeksi tjd pd psn dg masa perawatan lebih

lama drpd masa inkubasi penyakit tsb.



42-4

RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI

Pejamu Rentan:Immunocompromised; Pasca

bedah; Luka bakar;

Penyakitkronik;Umur muda;Lansia

Agen penyebab InfeksiBakteri, Jamur, Virus,Riketsia, Parasit

Reservoir:Manusia; Air dan Larutan;

Obat; Peralatan

Cara Penularan:Kontak; (langsung, tak

langsung), droplet; melaluiUdara; mel. Benda; Vektor

Tempat Masuk:

Lapisan mukosa; Luka; Sal.Cerna; Sal. Kemih; Sal. nafas

Tempat Keluar:

Ekskreta; Sekreta; Droplet



5

Pengelolaan lingkungan dalamupaya pencegahan INOS :

Menghilgkan kuman penyebab infeksi dr

sbr infeksi

Mencegah kuman tsb mencapai penderita

dan menjauhkan penderita/manusia yg

rentan dg cara isolasi sumber kuman



6

Faktor2 penting dlm menurunkan

INOS di RS:Hygiene dan kebersihan perorangan maupun RS

Faktor lingkungan:

1. Lingk berdasrkan tempatnya,al;

tata ruang penderita, PAB, tpt cuci tangan,desinfeksi dansterilisasi, pembuangan limbah pdt dan cair, sanitasidapur(HSM), sanitasi binatu, pengend serangga danbinatang pgg, serta alur lalu lintas orang.

2. Ling berdsrkn media ;

kualitas air, kualitas udara, bunga dan tanaman.

PEMANTAUAN SPC KES LING



7

1.Pemantauan PENYEHATAN

RUANG DAN BANGUNANRuang dan bangunan RS adl semua ruang/unit yg ada didlm RS (bgnn fsk&kelengkapannya) yg dignkn utkkeprluan dan keg RS.

Dibagi 3 Zona;

a.Zona dg resiko rendah ; R adm, R komp, R perpus, Rdiklat.

b.Zona dg resiko sedang ; R inap tdk menular,rajal,Rtunggu,Rganti.

c.Zona dg resiko tinggi ; R isolasi,R rwt intensif, R

autopsy.Frekuensi pemantauan(kuman, debu dan gas)

adalah Minimal 2 kali setahun



8

PEMANTAUAN KUMAN UDARA:

• Frekuensi pemantauan min 6 bln 1 kali

• Prioritas Lokasi sampling : Lihat tabelindeks angka kuman udara

• Metode Pemantauan :a. Metode Settle down Plate

b. Metode menghisap udara dg pompa hspdan midget impinger(Air sampling pump)

c. Metode menghisap udara dg MAS(Microbiology Air Sampler)



Disampaikan pada Pelatihan

Pengendalian Infeksi

Nosokomial di Balai

Laboratorium Kesehatan tgl25 Mei 2009 9

FOTO2 ALAT PENGAMBILAN SAMPEL

ANGKA KUMAN UDARA :

1. Settle down plate (Petri dish) :



10

Prinsip Settle Down Plate:

Petri dish berisi PCAJml 5 buah dg peletakan

- 4 petri dibuka dipaparkan di pojok ruangan

- 1 di tengah sbg kontrol

Pemaparan selama 15 menit

Stl inkubasi kmd dihitung jml kuman dg hsl CFU/feet³Dikonversi ke CFU/m³

1 feet =30,48 cm =0,3048 m 1 CFU/ft = 35,32 CFU/M³

• Contoh perhitungan :

-Ditemukan 10 koloni dalam petri dish-Perhitungannya = 10 CFU/(0,3048)³ M³

= 353,15 CFU/ M³



1 feet = 30,48 cm

1inchi = 2,54 cm



12

‘

2. Air Splg Pump



13

Prinsip Air Sampling Pump:

Menghisap udara dengan pompa hisap pada satuan waktu, debit tertentudan ditampung pada reagen penyerap.

Alat :-Air Sampling pump

-Midget impinger

Bahan:Reagen penyerap Na Cl 0,9%

Diinkubasi kmd dihitung rata2 koloni

Perhitungan Angka kuman tiap M3 udara

JK = R V 1000/M3

K.t

JK = jumlah kuman

R = rata-rata koloni

V = volume Na Cl 0,9%

K = Debit (liter /menit)

T = Waktu



14

Contoh perhitungan

DiketahuiR = 1 koloni

V = 10 ml

K = 2 Lpmt = 30 menit

JK = 1 .10 x 1000/ M³ = 167 CFU/ M³

2 . 30



15

3. Microbilogical Air Sample



16

Prinsip MAS

Udara dihisap MAS dan dilewatkan petri

dish yg berisi PCA.

Waktu operasional MAS disesuaikan

volume ruangan.(sesuai standart MAS)

Petri diinkubasi 35-37oCkmd hsl

perhitungan dibandingkan dengan tabel

MAS.



17

Kualitas udara Ruang

Tdk berbau (H2S dan NH3)

Kadar debu maks 150 µg/m3

Memenuhi Indeks angka Kuman sbb:



18

INDEKS ANGKA KUMAN MENURUT FUNGSI RUANG/UNIT

No Ruang / Unit

Konsentrasi Maksimum Mikro-

organisme per m3 udara CFU/m3)

1 Operasi 102 Bersalin 200

3 Pemulihan/perawatan 200-500

4 Observasi bayi 200

5 Perawatan bayi 200

6 Perawatan prematur 2007 I C U 200

8 Jenazah/Autopsi 200-500

9 Penginderaan medis 200

10 Laboratorium 200-500

11 Radiologi 200-500

12 Sterilisasi 200

13 Dapur 200-500

14 Gawat darurat 200

15 Administrasi,pertemuan 200-500

16 Ruang luka bakar 200



19

PEMANTAUAN KUMAN LANTAI

Prinsip pemantauan angka kuman lantai:

- Alat dan bahan :Tabung reaksi

berisi Na Cl 0,9 % dan lidi kapas

steril.- Swap lantai dengan luasan tertentu

(misal 30 x 30 cm ).

- Diinkubasi

- Dihitung Angka kuman :…./900 cm - Dikonversi menjadi :…./cm (dibagi 900)



20

TINGKAT KEBERSIHAN LANTAI DINDING

Ruang Operasi : 0-5 CFU/cm2 – bebas

patogen(al:pseudomonas,k

lebsiella) & gas gangren

Ruang

Perawatan

: 5-10 CFU/cm2

Ruang Isolasi : 0-5 CFU/cm2

Ruang UGD : 5-10 CFU/cm2



21

2.Pemantauan

PENYEHATAN AIR

AIR BERSIH:

Air yg digunakan untuk keperluan sehari-haridan kualitasnya memenuhi persyaratankesehatan air bersih sesuai dgn Permenkes No.416 /1990 dan dapat diminum apabila dimasak.

AIR MINUM

Air yg melalui proses pengolahan atau tanpa

pengolahan yg memenuhi syarat kes air minumsesuai Kepmenkes no 907/2002 dan dapatlangsung diminum.



22

Pemantauan Kualitas air

Pengambilan sampel secara periodik,

Pemeriksaan parameter kimiawi minimal 3 blnsekali

Prioritas ttk spl parameter kimia: reservoir dankran terjauh dari reservoir

Tiap 24 jam : sisa Cl, pH & kekeruhan



23

■Pemeriksaan parameter bakteriologis

minimal 1 bulan sekali.■ Prioritas ttk spl: dpr, OK, KB, KBY,

reservoar, sbr air & ttk lain acak yang rwn

penc.

■ Pemeriksaan parameter ttt dapat

dilakukan bila pada pemeriksaan terdahulu

dapat terdeteksi atau disesuaikan dengan

kondisi setempat.



24

Jml Sampel Air u/ Pemrks Mikrobiologik

Mnrt Jml TT

Jml TT Jml min Spl per bulan

Air Minum Air Bersih

25 – 100 4 4

101 – 400 6 6

401 – 1000 8 8

> 1000 10 10

L i I K M K N 907 th 2002 t t P t K lit



25

Lampiran I: Kep Men Kes No 907 th 2002 tentang Persyaratan Kualitas

Air Minum

Parameter

1. BAKTERIOLOGIS

Satuan Kadar Maks

Diperbolehkan

a. Air Minum

- E.Coli atau fecal Coli Jml per 100 ml spl 0

b. Air yg msk sistem dist

- E.Coli atau fecal Coli

- Total Bakt Coliform

Jml per 100 ml spl

Jml per 100 ml spl

0

0

c. Air pd sistem Distribusi

- E.Coli atau fecal Coli

- Total Bakt Coliform

Jml per 100 ml spl

Jml per 100 ml spl

0

0

3 Pemantauan HYGIENE



26

3. Pemantauan HYGIENE

SANITASI MAKANAN

Man dan Min di RS adl semua mknn dan minmn ygdisajikan di dapur RS utk psn dan kary;yang dijual di dlmlingk RS atau dibawa dr luar RS.

Frekuensi pemantauan minimal 2 kali setahun

Bila tjd keracunan : ptgs snts hrs ambil spl makn & min

utk diperiksa di lab.Sampel yg diperiksa:

-Mknn mentah (sayur,daging,ikan,telur)

-Maknn siap saji (nasi, dgg,ikan telur,dll) terutama proteintgg.

-Maknn diawetkan (beku) (sayur,ikan, dll)

-Alat makan (sendok, prg,gelas,plato,kereta makan,sendok, dll)

-Usap dubur penjamah (rectal swab)



27

Persyaratan HSM:

Makanan jadi : Angka kuman E. Coli 0 koloni/grspl.

Minuman : Angka kuman E. Coli harus

0 koloni/ 100 ml spl.

Kebersihan alat makan :

Angka kuman total maks 100 kol/cm dan E.Coli negatif.

Persyaratan yg lain dapat mengacu pd KepDirjen POM No 03726 th 1989



28

Lampiran SK Dirjen POM No : 03726/B/SK/VII/89 ttg Batas

Maksimum Cemaran Mikroba dalam Makanan (cuplikan)

NO Jenis makanan Jenis Pengujian Batas Maksper gr/per ml

I

1.

BUAH & HSL OLAHANNYA

Buah kering E.Coli 10

III

2.

DGG & HSL OLAHANNYA

Dgg ayam segar & beku ALT

E. Coli

Enterococci

S. AureusSalmonella

106

10

10³

10neg

VII MKNN BAYI & ANAK

PASI (Susu bayi)

ALT

MPN Coliform

S. Aureus

Salmonella

10

20

10

neg



29

4.Pemantauan PENGOLAHAN

LIMBAH CAIR

Limbah Cair RS Adalah semua limbah termasuk tinja

yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang

kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan

kimia beracun dan radioaktif serta darah yang

berbahaya bagi kesehatan.Kualitas limbah (Efluen) RS yg akan dibuang ke badan

air atau lingk hrs mmnh baku mutu efluen sesuai Kep

Men LH No kep 058/MENLH/12/1995 atau peraturan

daerah setempat



30

1. Pengawasan kual effluent min tiap bl.

Parameter mengacu Kep.Men. LH No.2 th

2011 atau menurut PERDA.2. Laboratorium pemerintah sesuai PERDA

atau lab terakreditasi.

3. Untuk keperluan terbatas/intern, RS dpt

mllk pemrks sendiri.Ttk sampling sesuai

keperluan(influent,effluent dan t4 lain)

Monitoring Pengolahan Limbah Cair

LAMPIRAN B 2 : BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN RUMAH SAKIT



31

PARAMETER KADAR MAKSIMUMFISIKA Suhu < 30 C

KIMIA

pH 6 – 9

BOD5 30 mg/l

COD 80 mg/l

TSS 30 mg/l

NH, Bebas 0,1 mg/l

PO4 2 mg/l

MIKROBIOLOGIK

MPN-Kuman Golongan Koli/100 ml 10.000

RADIOAKTIVITAS 32P 7 x 102 Ba/l35S 2 x 103 Ba/l45

Ca 3 x 102

Ba/l51Cr 7 x 104 Ba/l67Ga 1 x 103 Ba/l85Sr 4 x 103 Ba/l99Mo 7 x 103 Ba/l113Sn 3 x 103 Ba/l125I 1 x 104 Ba/l131I 7 x 101 Ba/l

192Ir 1 x 104

Ba/l201TI 1 x 105 Ba/l

NOMOR : KEP-58/MENLH/12/1995TENTANG : BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN RUMAH SAKITTANGGAL : 21 DESEMBER 1995

LAMPIRAN : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

Lampiran 1: KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG LIMBAH CAIR PD KEGIATAN



32

Lampiran 1: KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG LIMBAH CAIR PD KEGIATAN

PELAYANAN KESEHATAN

NO Parameter Satuan Kadar

I

Maks

II

Gol

III

I

1

FISIKA

Suhu ˚C 30 30 30

II

1s/d

9

KIMIA

BOD dst

pH

Mg/L

- 6,0 – 9,0

III1

2

MIKROBIOLOGIBakt Coliform

Bakt Patogen

a.Salmonella

b.Shigela

c.Vibrio cholera

d.Streptococcus

Sel/100 ml

-

-

-

-

5000

negative

Negative

Negative

negative

10.000

Negative

Negative

Negative

Negative

10.000

Negative

Negative

Negative

Negative

IV

1s/d

12

RADIOAKTIVITAS

5 Pemantauan PENGELOLAAN



33

5.Pemantauan PENGELOLAANLINEN

Laundry adl t4 pencucian linen yg

dilengkapi dg sarana penunjangnya

berupa mesin cuci, alat dan desinfektan,

mesin uap (steam boiler), pengering, mejadan mesin setrika ( Kepmenkes 1204)



34

PERSYARATAN

1. Suhu air panas untuk pencucian 70o C dlm wkt

25 mnt atau 95 oC dlm wkt 10 mnt.

2. Penggunaan jns deterjen dan desinfektan utk

proses pencucian yang ramah lingk. Agarlimbah cair yg dhslkn mudah terurai’

3. Std angk kmn bagi linen bersih stl proses tdk

mgdg 6X10³ spora Bacillus per inchi persegi



35

6.Pemantauan LAIN



36

A. Bila terjadi Kejadian Luar Biasa(KLB).

Parameter yg diperiksa: Kultur Umum.Tujuan : Menelusuri mata rantai sumber penularanpenyakit penyebab KLB (biasa tjd di KBY)

Metode pengampilan : swab untuk lantai, ddg danpermukaan benda lain; serta udara sda ACAK

Titik spl yg diambil al:

- Petugas : dokter, perawat, gizi,

pramu husada.

- Udara ruang

- Lantai dan dinding- Alat penunjang medis : slang dan tiang

infus, incubator, bed, monitor,timba-

gan, slang suction

- Cairan infus



37

Lanjutan ttk spl yg diambil:

Alat makan : sendok, piring, gelas,sendoksusu, dot bayi dll

Bhn makan : susu formula (bubuk dan

siap saji), ASI Air Minum

Linen : baju, popok, selimut, sprei dll

Alat teknik lain : kran, filter AC, handlepintu

Dan spl lain yg dianggap perlu



38

B.Pemenuhan Instrumen Akreditasi RS

Parameter yang diperiksa: Kultur Umum,Legionella

Tujuan :

-Memenuhi salah satu standart dalam

AKREDITASI RS.-Evaluasi pelaksanan kebersihan ruang

-Evaluasi perawatan kebersihan AC

Ttk spl yg diambil : filter AC

Metode pengambilan: swab ACAK

Lokasi spl prioritas : KBY, rawat intensif, OK,Unit stroke.



39

C. Keperluan Pemantauan Intern oleh

Tim INOS

Parameter yang diperiksa : Kultur umum dansensitivitas tes.

Tujuan :

- Pendukung pelaks AKREDITASI danISO 9001 th 2000.

- Pemetaan pola kuman di unit2 pelayanan di RS.

- Mengetahui sensitivitas kuman terhadap

antibiotik

Lokasi spl prioritas : KBY, rawat intensif, OK, Unitstroke.



40

.Titik spl yg diambil al:

- Udara ruang

- Lantai dan dinding

- Alat penunjang medis : slang dan tiang

infus, incubator, bed, monitor,timba-

gan, slang suction

- Cairan infus- Linen : baju, popok, selimut, sprei dll

- Alat teknik lain : filter AC

- Dan spl lain yg dianggap perlu

Metode pengampilan : swab untuk lantai, ddg danpermukaan benda lain, serta udara ACAK



PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS

USAP ALAT MAKAN/MASAK,RECTAL

SWAB PENJAMAH DAN CONTOH

MAKANAN JADI



I. Pendahuluan

Kondisi Higiene dan sanitasi dari tempat pengolahan saat ini masih

bervariasi baik dari hasil maupun cara penilaiannya.

Pengertian kebersihan belum menjamin keadaan yang saniter,

walaupun secara fisik dapat dikatakan bahwa sesuatu yang bersih

menunjukan kearah keadaan yang saniter, meski sebenarnya belum

tentu demikian.

Maka perlu ada suatu ukuran yang jelas untuk menentukan

suatu tingkat sanitasi yang bisa membedakan suatu keadaan

dengan keadaan yang lain, untuk itu perlu adanya data dasar dari

keadaan sanitasi secara nyata yang terdapat pada unsur-unsur

tempat pengolahan makanan yang meliputi unsur tempat,orang,

peralatan dan makanan.



II. Unsur-Unsur Pengujian Kwalitas

Bakteriologis

Alat makan/minum dan peralatan masak.

Bahan makanan/makanan jadi.Rectal swab penjamah

Tempat penyajian makanan



III. Penetapan Sasaran

A. Sasaran Lokasi

1. Total Coverage, Seluruh Tempat pengelolaan makanan

diperiksa. Hal ini dilakukan bila jumlah terbatas dan penyebaran

tidak meluas.2. Random, mengambil sejumlah sampel dengan memilih sasaran

berdasar metode acak.

3. Pengulangan,menetapkan yang sebelumnya telah dilakukan

pemeriksaan fisik dengan maksud sebagai bahan pembanding

tentang keadaan fisik dengan kwalitas higenis



B. Sasaran Contoh

a . Pengambilan Contoh Alat Makan & MinumUsap alat cukup dengan mengambil paling banyak

5 specimen pada tiap tempat pengelolaan, meliputi :1. 1 usap dari piring (min 5 bh piring)

2. 1 usap dari gelas (min 5 bh )

3. 1 usap dari sendok (min 5 bh )

4. 1 usap dari panci atau sejenisnya (min 5 bh jk jlh banyak, at3 bh jk jlh sdkt)

5. 1 usap dari alat lainnya, seperti baki, meja dll.

Alat yang diambil diutamakan alat yang siap

digunakan atau yang telah selesai di cuci (bila tidakmemungkinkan boleh diambil salah satu saja)

C



b. Pengambilan Contoh Rectal

Swab

Untuk setiap tempat pengelolaan makanan,

petugas dapur ( penjamah) makanan

diambil usap rectalnya dan diusahakansemua petugas diambil tapi, bila tidak

memungkinkan sekurang-kurangnya 5

orang penjamah yang secara langsungterlibat kontak dg makanan.



c. Pengambilan Contoh Makanan

Makanan jadi atau bahan makanan perlu

diperiksa kwalitas bakteriologisnya, tetapi dari

segi sanitasi dan higiene, pemeriksaan

bakteriologis lebih ditekankan pada makananyang siap dikonsumsi (disantap)

Hal ini perlu diketahui bahwa makanan masih

mengalami proses yang memungkinkan

terjadinya pemusnahan bakteri sepertiPemanasan,pengeringan, pemanisan dsb.



IV. Teknik Pengambilan Contoh

Pengambilan Contoh Alat Makan/Masak

1. Tujuan :

- Agar dapat diketahui tingkat kebersihan dari

alatmakan/masak

- Agar dapat memantapkan petugas dalammelakukan

pengawasan- memberikan data untuk feet back (umpanbalik) kepada pengusaha



2. Alat Dan Bahan

1. Media transport (Carry & Blair)/ cairan buffer dalam botol/tabungsteril

2. Kapas lidi steril

3. Sarung tangan steril

4. Spidol tahan air (permanen)

5. Form. Pengambilan contoh6. Gunting kecil

7. Kertas label

8. Lampu spirtus

9. Termos es

10. Sample bag11. Buku harian pengambilan contoh

12. Sabun desinfektan



3. Teknik Pengambilan

Untuk mendapatkan hasil pengambilan yang representatif,makaperlu pengambilan dari sejumlah contoh yang dapat mewakili secara

keseluruhan.

1. Persiapkan sarung tangan steril untuk memulai pengambilan

2. Alat makan/masak yang akan diperiksa masing-masing diambil

4-5 yang diambil acak dari tempat penyimpanan.3. Persiapkan form.pengambilan dengan membagi alat

makan/masak dalam kelompok-kelompok.

4. Persiapkan lampu spirtus, lidi kapas steril kemudian buka tutupbotol/tabung media dan masukan lidi steril kedalamnya

5. Llidi kapas yang telah dicelup ditekan kedinding botol untuk

membuang airnya lalu digunakan untuk mengusap alat yangdikehendaki sampai satu kelompok selesai diusap.



6. - Cangkir dan gelas : permukaan luar dan dalam bagianbibir setinggi 6 mm

- Sendok : Permukaan luar dan dalam seluruhsendok

- Garpu : Permukaan bagian luar dan dalamalat penusuk

- Piring : Permukaan pada posisi makanandiletakkan

7. Cara melakukan usapan :

- Pada cangkir dan gelas dengan mengelilingi bidangpermukaan

- Pada sendok dan garpu dengan usapan seluruhpermukaan luar dan dalam

- Pada piring dengan 2 usapan pada permukaan tempat

makanan dengan menyilang siku-siku antara garis usapanyang ke 1 dengan garis usap ke 2



8. Setiap bidang permukaan yang diusap dilakukan 3 kali berturut-turut, satu lidi kapas untuk 1 kelompok alat makan yangdiperiksa.

9. Pada peralatan masak setiap usapan seluas 50 Cm2 dilakukan 3

kali berturut-turut dianggap 1 kelompok setelah dilakukan luaspermukaan sebanyak 5 kali.

10. Setiap habis mengusap 1 alat dari 1 kelompok selalu dimasukankedalam botol/tabung media diputar-putar dan ditekan ke dindingbotol/tabung.

11. Pada usapan peralatan makan setiap usapan alat harus

mencapai 50 Cm2

dan dilakukan 5 kali (tempat)sehingga cukupmencapai luas 250 Cm2 permukaan.

12. Setiap 1 kelompok menggunakan I swab yang diusapkan sepertipada butir 11.

13. Setelah semua kelompok alat makan atau luas permukaanperalatan masak, lidi kapas dimasukkan dalam botol/tabung,

lidinya dipatahkan dan bibir botol/tabung dipanaskan dengan apispirtus baru ditutup.

14. Tempelkan kertas lebel pada botol/tabung,diberi kode

15. Kirim segera ke laboratorium dengan suhu dingin,bila tidak bisadikirimkan segera, simpan ditempat dingin.



4. Interprestasi Hasil

Hasil pemeriksaan laboratorium akan memberikan

angka hitung bakteri tertentu yang dapat dijadikan

parameter kebersihan alat makan dan peralatan masak.

- Rata-rata angka kuman alat makan = 100 CFU/ Cm2

- Standart angka kuman perabotan makan = 500

CFU/50 Cm2 atau 10 CFU/ Cm2

- Jumlah Coliform = 0/100 ml



Contoh Gambar



V.Pemeriksaan Laboratorium

Parameter Lab.

Untuk pemeriksaan swab diperiksa dengan paramater

Angka kuman & Jumlah Coliform, Kecuali pemeriksaan

Rectal swab ditambah dengan identifikasi kuman

patogen ( gas t ro i n te r i s t i s ) yang mel ipu t i ;Salmone l la ,Shyge l la ,E .co l i & V ibr io cholera.

Tujuan

Untuk memperoleh jumlah kuman & jumlah perkiraan

terdekat bakteri coliform dari contoh uji,



Teknik Pemeriksaan Angka Kuman (TPC= Total Plate Count)

1. Bahan & alat

- Media Nurtien Agar/Plate Count Agar

- Pengencer (aquades, NaCl 0,85% atau Buffer Phospat)

- Petridish

- Pipet ukur 5/10 ml- Lampu spirtus

- Spidol permanen

- Inkubator

- Vibrator

- Reading miror

- Push Ball/filler

- Rak tabung reaksi

2 P d ik



2. Prosedur pemeriksaan

- Persiapkan lampu spirtus,pipet steril,petridis &pengencer dengan jumlah yang dikehendaki

tertata pada rak tabung.

- Ambil contoh uji homogenkan dengan vibrator,kemudian buka penutup tabung, ambil 1 ml

dengan pipet steril masukkan pada pengencer(1:10)dan homogenkan dengan vibrator,semua

kegiatan dilakukan secara aseptis.

- Dari pengencer (1:10) diambil 2 ml, yang 1 ml

dimasukkan ke petridis (P1) dan 1 ml dimasukkanpada pengencer (1:100) homogenkan dengan

vibrator.

-



Dari pengencer (1:100) diambil 2 ml, yang 1 ml dimasukkan ke petridis(P2) dan 1 ml di

masukkan pada pengencer (1:1000) homogenkan dengan

vibrator.

- Dari pengencer (1:1000) diambil 1 ml, dimasukkan ke petridis(P3)dan homogenkan dengan

vibrator.

- Masing-masing petridis (P1,P2 & P3) yang telah terisi denganpengenceran contoh uji

(1:10, 1:100 & 1:1000) diisi dengan media Nutrient Agar/PlateCount Agar sebanyak 10s/d 5 ml.

- Biarkan 15 s/d 30 menit untuk memadatkan media, kemudianeramkan pada suhu 37oC

selama 24 jam.



3. Pembacaan hasil

Diketahui bahwa pemeriksaan ini dilakukan dengan 3 seripengenceran yang di mulai dari 1:10, 1:100 & 1:1000 maka

diperoleh 3 sampel (P1,P2 & P3) yang harus di baca angka

kumannya, Jadi ;

(P1x 10)+ (P2x 100)+ (P3x 1000)-------------------------------------------- = - - - - - CFU/ml

3

Untuk perhitungan luas :

- - - - - CFU/ml

------------------------------------- = - - - - - CFU/Cm2

Luas permukaan contoh alat



Skema Pemeriksaan

pemantauan inos

Documents

Sessie INOS, 14 januari 2014

Especificaciones Acueductos INOS 1976

Inos onderwijsdag gaming in het onderwijs

Makalah Inos

Instr. Inos - Rev. Bandung Juni' 06

Askep Inos

USM Inos Box e Vassoio Informazioni sul prodotto Inos Box e Vassoio_Informazioni sul... · “Penso sia nuovo, moderno e favoloso ... USM Inos Informazioni sul prodotto Indice 2.0

Catalogo Inos Corradin

The modulation of endometriosis by lncRNA MALAT1 via NF-κB/iNOS · 2019. 6. 3. · NF-κB/iNOS or MMP-9 expression (p

Pembekalan Inos

INOS 2021 - Scienﬁc Program

INOS. Manual de Laboratorio

Pemantauan Pertumbuhan

INOS 1976 Acueductos y Alcantarillados

El ESTRÉS OXIDATIVO Y LA iNOS PROMUEVEN UNA …

VARIATION WITHIN THE iNOS GENE INFLUENCES RISK OF ACHILLES TENDON …nectar.northampton.ac.uk/12019/1/Brookes_Charlotte_2018... · 2019. 11. 7. · VARIATION WITHIN THE iNOS GENE

Inducible nitric oxide synthase (iNOS) and nitric - Carcinogenesis

LAPORAN KEGIATAN INOS

Presentasi Jurnal Menkep Inos 2014

Inos Attenutation by Delta

Alcanos, enos, inos

LAPOR PEMANTAUAN

INOS RAL S / NA

PEMANTAUAN HEMODINAMIK

Norma Alcantarillado INOS 1975.pdf

Pemantauan Evaluasi

Normas Inos Sandblasting

α/NOX/iNOS Signalling Pathway in ... - Heidelberg University

Este manual del INOS fue digitalizado por el

V inos i talianos

Borang pemantauan

Óxido nítrico sintase induzida (iNOS) e indoleamina 2,3

INOS. Historia Del Acueducto de Caracas

Pemantauan Disiplin

Bedah Inos