pemanfaatan media pembelajaran dalam …

93
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN KAPUNGRENGAN KAB. TAKALAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S,Pd.I) Pada Prodi pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar H A R D I A N T I 105 190 1433 11 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1436 H/2015 M

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAMMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMDI SDN KAPUNGRENGAN

KAB. TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S,Pd.I) Pada Prodi

pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

H A R D I A N T I105 190 1433 11

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1436 H/2015 M

Page 2: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …
Page 3: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan penuh kesadaran, penulis atau peneliti yang bertandatangan

dibawah ini benar-benar adalah hasil karya penulisan atau penelitian sendiri.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, plagiat, dibuat

atau dibantu secara langsung oleh orang lain baik keseluruhan ataupun

sebagian, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi

hukum.

Makassar, 07 September 2015

Penulis

HardiantiNIM : 105190143311

Page 4: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …
Page 5: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …
Page 6: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

v

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas limpahan

Rahmat, Taufik, Hidayah serta Inayahnya, sehingga skripsi dengan judul “

Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN

Kapunrengang Kab Takalar” ini dapat terselesaikan walaupun dalam

bentuk sangat sederhana.

Salawat, Salam serta Taslim penulis hanturkan kepada junjungan

Nabi besar Muhammad Saw. beserta para sahabat, dan keluarganya.

Selanjutnya, dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa

terima kasih yang tak ternilai, sekaligus penghargaan yang setinggi-

tingginya, kepada mereka yang memberikan kontribusi dalan penulisan

skripsi ini, antara lain kepada :

1. Kedua orangtua penulis, Ayahanda Hasani dan Ibunda Hj syamsia,

yang telah bersusah payah membesarkan, memelihara serta mendidik

penulis dengan penuh ketabahan, kesabaran, ketulusan, keikhlasan

atas dasar kasih sayangnya.

2. Bapak Dr. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar, yang selalu memberikan pencerahan dan menjadi contoh

pemimpin yang baik.

Page 7: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

vi

3. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, Dekan Fakultas Agama dan Para

Pembantu Dekan yang selalu meluangkan waktunya untuk

menyelesaiakan proposal ini.

4. Ibu Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam dan Dr. Hj Maryam M. Th. I, Sekertaris Jurusan Pendidikan

Agama Islam, yang telah banyak memberikan saran yang konstruktif

kepada penulis.

5. Bapak Dr. Abd. Aziz Muslimin,S.Ag.,M.Pd.I dan Bapak Muhammad Ali

Bakri,S.Sos.,M.Pd. pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Para Bapak/ibu Dosen yang senantiasa membimbing dan mendidik

penulis selama mengikuti pendidikan di jurusan Pendidikan Agama

Islam.

7. Kepada seluruh teman-teman di jurusan Pendidikan Agama Islam dan

terkhusus temen-teman di Kelaf F angkatan 2011 yang senantiasa

menemani dan menghibur penulis dengan canda dan tawa serta

memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Harapan yang sangat besar semoga Skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak terutama bagi diri penulis. Semoga semua pihak yang

telah membantu mendapat pahala yang sesuai dengan amal ibadahnya.

Amin. Karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

Page 8: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

vii

mempersembahkan skripsi ini kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca

utamanya rekan-rekan calon guru

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Makassar, 11 Agustus2015

Penulis

Page 9: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

xi

ABSTRAK

Hardianti 105190143311 “Pemanfaatan media pembelajaran dalamMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PendidikanAgama Islam di SDN Kapunrengan Kab. Takalar (dibimbing oleh Abd AzizMuslimin,dan Muhammad Ali Bakri).

Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah minimnyapemanfaatan media pembelajaran oleh guru pendidikan agama Islam, hal inidapat terlihat dari guru yang hanya mengandalkan media yang ada, dankurangnya pemahaman atau pengetahuan tentang menggunakan teknologioleh guru. Kurangnya media yang digunakan berdampak pada hasil belajarsiswa dengan menurungnya motivasi belajar pada siswa,kurang aktif dalamproses belajar mengajar,malas dan tidak bersemangat.

Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis peneltian deskiptifkualitatif, dengan jenis penelitian lapangan yang ditempuh dengan cara atauteknik pedoman angket, pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi.sampel penelitian ini adalah 28 siswa dan populasi penelitian ini adalah 141siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mediapembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada matapelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar Negeri KapunrenganKabupaten Takalar sangat tinggi. Penggunaan atau pemanfaatan mediapembelajaran dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yangdiberikan berjalan efektif. Dengan pemanfaatan media pembelajaran yangbaik serta efektif maka pembelajaran akan menarik perhatian siswa sehinggadapat menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar sehingga dapat membatasiketerbatasan indera,ruang dan waktu. Terlebih lagi pemanfaatan mediapembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswasehingga dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Hambatan yangditemui dalam pemanfaatan media pembelajaran dapat diminimalisir dandiatasi berkat usaha guru sendiri dalam mengelola suasana dan kondisibelajar mengajar yang kondusif.

Page 10: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................. iii

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................... iv

KATA PENGANTAR .......................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1

A. Latar Belakang........................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................. 5

C. Manfaat Penelitian .................................................. 6

D. Tujuan Penelitian ..................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................... 8

A. Media Pembelajaran ................................................. 8

B. Motivasi Belajar......................................................... 26

C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .................. 31

BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 39

A. Jenis Penelitian.......................................................... 39

B. Lokasi dan Objek Penelitian ...................................... 39

C. Variabel Penelitian..................................................... 39

Page 11: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

D. Defenisi Operasional Variabel ................................... 40

E. Populasi dan Sampel ................................................. 41

F. Instrumen Penelitian .................................................. 44

G. Teknik Pengumpulan Data......................................... 45

H. Teknik Analisis Data .................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................... 48

B. Pemanfaatan Media Pembelajaran DalamMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada MataPelajaran Pendidikan Agama Islam di SDNKapunrengan Kab. Takalar ....................................... 52

C. Faktor-faktor yang Menghambat PemanfaatanMedia Pembelajaran di SDN Kapunrengan Kab.Takalar...................................................................... 65

D. Upaya Yang dilakukan dalam MeningkatkanMotivasi Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di SDNKapunrengan Kab. Takalar ....................................... 69

BAB V PENUTUP ....................................................................... 73

A. Kesimpulan .............................................................. 73

B. Saran-saran .............................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 74

Page 12: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber utama pendidikan Islam sebagai disipilin ilmu adalah

kitab suci Alqur’an dan sunnah Rasulullah Saw, serta pendapat para

sahabat dan ulama. Sebagai disiplin ilmu, pendidikan Islam bertugas

untuk membuka wawasan atau pandangan tentang kependidikan yang

terdapat didalam sumber-sumber pokoknya dengan bantuan dari

pendapat sahabat/ilmuan Muslim.Dalam sumber-sumber pokok itu

terdapat bahan-bahan fundamental yang mengandung nilai

kependidikan atau implikasi-implikasi kependidikan yang masih

berserakan, untuk dibentuk menjadi suatu ilmu pendidikan islam, bahan

–bahan tersebut perlu dilakukan secara sistematis sesuai dengan kaidah

/norma yang ditetapkan dalam dunia ilmu pendidikan . Pendidikan

merupakan masalah yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan,maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh maju

mundurnya pendidikan disuatu negara tersebut.

Penggunaan media pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektifitas pengajaran. Dengan bantuan media, diharapkan

agar siswa menggunakan sebanyak mungkin alat indranya untuk

mengamati, mendengar, meresapi, menghayati dan pada akhirnya

1

1

Page 13: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

2

memiliki sejumlah pengetahuan, sikap dna keterampilan tertentu sebagai

hasil belajar.

Belajar menggunakan media indra saja ,berbeda hasilnya dengan

belajar menggunakan indra pandang dan indra dengar. Sehingga

semakin bervariasi menggunkan media sebagai alat bantu belajar

mengajar, siswa semakin termotivasi untuk belajar sehingga semakin

besar kemunkinannya pelajaran itu berhasil mencapai tujuan. Dengan

demikian, pemanfatan media didalam setiap kegiatan belajar mengajar

bukan sebagai pelengkap kegiatan belajar mengajar bukan sebagai

pelengkap kegiatan, tetapi sudah merupakan kebutuhan pengajaran pada

khususnya dan pendidkan pada umumnya.

Media pembelajaran erat kaitanya dengan tahapan berfikir siswa

tersebut sebab melalui media pembelajaran hal yang abstrak dapat

dikongkritkan dan hal yang kogkrit dapat disederhanakan. Pemanfaatan

teknologi pendidikan dan media pendidikan sangat dbutuhkan dalam

rangka kegiatan pembelajaran. Karena dengan pendekatan ilmiah,

sistematis dan rasional sebagaimana yang dituntut oleh teknologi

pendidikan ini, tujuan pendidikan yang efektif dan efisien akan tercapai.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran

dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu kefektifan

proses pembelajaran dan penyampaian inormasi dan isi pembelajaran

Page 14: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

3

pada saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media

pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,

menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan

penafsiran data dan memadatkan informasi.

Pentingnya menjaga motivasi dan minat belajar dan kebutuhan

minat dan keinginannya dalam proses belajar tidak dapat dipungkiri,

karena dengan menggerakan motivasi yang terpendam dan menjaganya

dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa akan menjadikan

siswa itu lebih giat belajar. Barang siapa yang bekerja berdasarkan

motivasi yang kuat, ia tidak akan mudah lelah dan tidak cepat bosan.

Oleh karena itu, guru perlu memelihara motivasi pelajar dan semua yang

berkaitan dengan motivasi, seperti kebutuhan, keinginan dan lain-lain.

SDN Kapunrengan Kab Takalar berdiri pada tahun 1982,sekolah

ini jauh terpencil dipelosok pedesaan,di sekolah ini masih sangat minim

tentang media pembelajaran, dimana guru hanya mengandalkan media

yang ada,dan kurangnya pemahaman atau pengetahuan tengtang

menggunakan teknolgi oleh guru menyebabkan media tidak dimanfatkan

dalam proses belajar mengajar, kurangnya media yang digunakan

berdampak pada hasil belajar siswa ini disebabkan menurungnya

motivasi belajar pada siswa, akibat dari menurungnya motivasi siswa ini

menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar, siswa

menjadi malas dan tidak bersemangat dalam belajar.

Page 15: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

4

Sarana prasarana merupakan salah satu penunjang sebuah

sekolah, Media dan alat sangatlah diperlukan dalam proses belajar

mengajar, tetapi disekolah ini Media pembelajaran itu masih terlaluh

kurang padahal dizaman ini Media itu sudah dimanfaatkan pada setiap

sekolah tetapi disekolah ini media tersebut masih sangat minim dan jarang

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran termasuk pada pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam. Guru mengandalkan hanya satu buku

teks dan buku itu dipake dari dulu sampai sekarang, hal ini menyebabkan

siswa kurang termotivasi dalam belajar , padahal banyak media yang bisa

digunakan atau dimanfaatkan pada proses pembelajaran tersebut

misalnya, media gambar, video, buku atau Alqur’an dan terjemah serta

tape recorder. Memperhatikan hal tersebut menarik untuk diteliti apa lagi

sekarang media itu sangat perlu untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan

motivasi belajar peserta didik, atas dasar tersebut penulis merasa tertarik

untuk mengkaji atau meneliti disekolah tersebut dengan maksud bisa

mengenalkan media pembelajaran pada peserta didik melalui

pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian dapat dipahami

bahwa kontribusi penggunaan media pembelajaran dalam proses

pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Page 16: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

5

B. Rumusan Masalah

Dari uraian dapat dikemukakan beberapa pokok permasalahan

yang ada hubungannya dengan pengaruh media belajar terhadap

perkembangan siswa sekolah dasar sebagai berikut :

1. Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam di sekolah?

2. Bagaimana peran guru dan siswa dalam pemanfaatan media

pembelajaran di sekolah?

3. Apa kendala yang dihadapi guru dalam pemanfaatan media

pembelajaran di sekolah?

4. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pemanfaatan

media pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan agama Islam?

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan bagi guru

dan peneliti dalam mengembangkan motivasi belajar siswa dengan

menggunakan media pembelajaran utamanya pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SDN Kapungrengang Kab. Takalar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak sekolah, sebagai sumbangan dan masukan yang

berharga dalam mengetahui peran serta manfaat media

pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, terutama

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN

Kapungrengan Kab. Takalar.

Page 17: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

6

b. Bagi guru, utamanya guru Pendidikan Agama Islam, penelitian ini

diharapkan dapat menjadi umpan balik dan sumber mengajar dalam

proses belajar mengajar, serta terampil menggunakan media

pembelajaran dalam meningkatkan motivasi Belajar siswa di SDN

Kapungrengang Kab. Takalar.

c. Bagi peneliti, untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan

dalam menggunakan media pembelajaran utamanya pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa di SDN Kapungrengang Kab. Takalar.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai ini yaitu :

1. Untuk mengetahui tentang pemanfaatan media pembelajaran pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah.

2. Untuk mengetahui peran guru dan siswa dalam pemanfaatan media

pembelajaran di sekolah.

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam pemanfaatan

media pembelajaran disekolah.

4. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa terhadap

pemanfaatan media pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan

agama Islam.

Page 18: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Sebelum lebih mendalam tentang media pembelajaran, maka

terlebih dahulu kita kembali menelaah asal muasal istilah tersebut. Setiap

benntuk komunikasi memerlukan bentuk media tertentu. Hal ini

mempengaruhi pemakaian istilaah sesuai dengan perkembangan

konsepnya, istilh yang mula-mula dikenal adalah visual education (alat

peraga pandang), kemudian berubah menjadi audio visual aida (akar

pandang dengar), lalu berkembang menjadi intrucsional atau curiculum

merealis (bahan pengajaran atau materi kurikulum), kemudian

berkembang menjadi audio visual comminication (komunikasi pandang

dengar ) dan selanjutnya menjadi intruksional media (meda pengajaran)

yang kemudian berubah menjadi educational technology (teknologi

pendidikan).

Dengan demikian media pembelajaran merupakan alat atau

perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru didalam kelas saat

proses pembelajaran disekolah. Sedangkan media pendidikan juga

merupakan keseluruhan dari perangkat pembelajaran dikelas serta diluar

kelas yang dapat dimanfaatkan oleh stiap guru dalam rangka

meningkatkan minat belajar siswa.

7

Page 19: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

8

Telaah asal muasal kata media pendidikan menyebabkan

munculnya istilah media yang berasal dari bahasa latin medius yang

secara harfia berarti “ tengah, perantara atau pengantar. Media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Istilah

media bahkan dikaitkan atau dipergantikan degan kata teknologi yang

berasal dari kata latin tekne atau dalam bahasa Inggris disebut art, yang

artinya keterampilan (skill) dan logos yang artinya Ilmu. Erat hubungannya

dengan istilah teknologi, kita juga mengenal kata teknik. Teknik dalam

bidang pembelajaran bersifat apa yang sesungguhnya terjadi antara guru

dan murid.

Acshin Amir (2005:10) perluasan konsep tentang media, dimanateknologi bukan skedar benda, alat, bahan, atau perkakas, tetapitersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yangberhubungan dengan penerapan ilmu.

Azhar Arsyad (2006) mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku

teks dan linkungan sekolah merupakan media, secara lebih khusus,

pengertian media dalam proses mengajar cenderung diartikan sebagai

alat – alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menankap , memproses

dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Pengertian media pembelajaran juga dikemukakan oleh beberapa

para ahli yaitu:

Page 20: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

9

Latuheru (1999:14),menyatakan bahwa media pembelajaranadalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatanbelajar mengajar dengan maksud agar proses interaksikomunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat belangsungsecara tepat guna dan berdaya guna.

Hamidjojo(2009),menyatakan media pembelajaran adalah segalahsesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapatmerangsan pikiran,perasaan, perhatian dan kemauan si belajarsehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

Pengertianmedia juga dikemukakan oleh:

Arief S Sadiman (2009) mengemukakan bahwa mediapembelajaran adalah suatu sarana non personal (bukan manusia)yang digunakan atau dsediakan oleh tenaga pengajar yangmemegan peran penting dalam proses belajar mengajar,untukmencapai tujuan intruksional.

Batasan lain telah dikemukakan oleh parah ahli yang sebagian

diantaranya adalah AECT (Association of Education and Comunication

Technology) memberi batasan tentang media sebagai segalah bentuk

dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Disamping sebagai sistem penyampaian atau pengantar ,media yang seri

diganti dengan kata mediator menurut fleming adalah penyebab atau alat

yang campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan

istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur

hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses siswa dan isi

pelajaran. Disamping itu, mediator dapat pula mencermingkan pengertian

bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran medias, mulai

dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut disebut

dengan media. Ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau

Page 21: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

10

mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.

Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang

digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk

mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

Dari beberapa pendapat maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segalah sesuatu yang dapat dijadikan perantara

yang dapat membangkitkan minat atau motivasi siswa belajar sehingga

materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa dan sesuatu

yang digunakan untuk merangsang pikiran dan membangkitkan

semangat belajar dalam diri siswa untuk belajar.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar siswa

sudah dijelaskan dalam Q.S Al-Alaq (96:1-5) yang berbunyi sebagai

berikut :

Terjemahnya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yangmenciptakan,Dia telah menciptkan manusia dari segumpaldarah,Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah,Yangmengajar (manusia) dengan perantara qalam,Dia mengajar padamanusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S Al-Alaq 96:1-5)

Selain ayat tersebut ada juga ayat yang menjelaskan tentang

penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, dalam

firman Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut:

Page 22: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

11

Terjemahnya :

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorangRasul diantara mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah(as sunnah) dan sesungguhnya mereka sebelumnya berada dalamkesesatan yang nyata. (Q.S: Al-jumuah 62:2)

Kedua ayat dan menjelaskan tentang Media maka dapat diambil

pengertian bahwa dengan adanya atau digunakannya media dalam

proses

pembelajaran itu sangat penting , karena media pembelajaran

sebagai alat perantara untuk menyanpaikan pesan.

Dari beberapa penjelasan diatas mengenai media dan

pembelajaran maka dapat kita simpulkan hubungan antara media dengan

pembelajaran sangat erat, hal ini dikarenakan didalam menerapkam

pembelajaran kita harus menggunakan media agar guru dapat

menyampaikan pesan dalam bentuk materi dengan mudah dan siswa

dapat menerimanya dengan baik. Pembelajaran tidak akan bisa mencapai

tujuan pembelajaran dengan baik tanpa adanya media, dan Media

pembelajaran adalah segalah sesuatu yang bisa kita gunakan untuk

menyampaikan pesan, bisa merangsang perasaan, pikiran serta keinginan

para siswa sehingga bisa mendorong terciptanya sebuah proses belajar

yang efektif untuk semua peserta didik.

Page 23: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

12

Dalam proses pembelajaran, dua unsur yang sangat penting

adalah metode mengajar dan media pembelajaran, kedua aspek ini saling

berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar terntentu akan

mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih

ada berbagai asfek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media,

antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang di harapkan

siswa untuk di kuasai setelah pembelajaran berlangsung. Dalam konteks

pembelajaran termasuk karaktreristik siswa. Meskipun demikian, dapat

dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah

sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklam, kondisi, dan

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Hamalik (1994) mengemukakan bahwa pemakaian media

pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi

terhadap siswa, penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran

dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Secara umum

manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar

interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih

efektif dan efisien.

Page 24: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

13

Kemp dan Dayton (1999) secara lebih khusus ada beberapa

manfaat media yang lebih rinci, misalnya mengidentifikasi beberapa

manfaat media dalam pembelajaran yaitu :

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

4. Efisien dalam wktu dan tenaga

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan

kapan saja

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan

proses belajar

8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif

Selain beberapa manfaat seperti yang dikemukakan oleh Kemp

dan Dayton tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak

manfaat-manfaat praktis media pembelajaran didalam proses belajar

mengajar. Latuheru (1999) mengidentifakasi manfaat praktis media

pemblajaran sebagai berikut:

1. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar

2. Media pembelajaran dapat meningkatkan mengarahkan paerhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

Page 25: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

14

langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa

untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemapuan dan minatnya.

3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan

waktu

4. Media pembelajaran dapat memberi kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat

dan lingkungannya.

H. Amiruddin Rasyid (2005:53) Penggunaan media pembelajaran

khususnya pembelajaran pendidikan agama Islam sangat bermanfaat bagi

guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,

fungsi media pembelajaran dalam pendidikan agama islam menurut

adalah:

1. Membantu guru dalam bidang tugasnya.

Media pendidikan agama Islam bila digunakan secara tepat dapat

membantu mengatasi kesulitan dan kelemahan guru dalam penggunaan

metodologi pengajarannya. Bila guru pendidikan agama Islam mampu

menggunakan media yang cocok untuk materi agama yang akan

disajikan, ia akan dapat membantu mengatasi kelemahan metedologi

pembelajarannya. Dalam hal ini, media pendidikan agama Islam dapat

berfungsi :

a. Meningkatkan produktifitas pesan-pesan pendidikan agama Islam yang

disajikan, karena dapat mempercepat peserta didik terhadap materi

Page 26: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

15

yang disajikan sehingga mampu memanfaatkan waktu secara efektif,

dan meringankan beban yang bersankutan

b. Membantu guru pendidikan agama Islam mengembangkan

kemampuan aktivitas kejiwaan peserta didik untuk memahami menurut

daya analisisnya.

c. Mengembangkan kreatifitas guru pendidikan agama Islam dalam

merancang progaram pembelajaran.

d. Mengintegrasikan pesan-pesan pendidikan agama dengan materi

pendidikan agam Islam

e. Membantu guru pendidikan agama Islam untuk taat, konsisten pada

pokok pembeljaran yang telah dprogramkan.

2. Membantu peserta didik

Proses belajar peserta didik yang diharapkan adalah tumbuhnya

kesadaran yang tinggi secara intrinsik memotivasi diri untuk meraih

kesuksesan. Cara belajar dengan keaktifan siswa perlu dikembangkan

khususnya pada pokok bahasan pendidikan agama Islam. Dengan

menggunakan media pembelajaran pendidikan agama Islam diharapkan

dapat mempercepat pemahaman , dan motivasi belajar siswa untuk

berfikir kreatif dan kritis sehingga tujuan pembelajaran pendidikan agama

Islam dapat tercapai.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunakan media pembeljaran yang

disiapkan dengan baik berarti guru pendidikan agama Islam membantu

Page 27: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

16

peserta didiknya mengaktifkan unsur-unsur psikologi yang ada dalam diri

mereka seperti pengamatan, daya inga ,minat, perhatian, berfikir, emosi

dan perkembangan kepribadian mereka. Penggunaan media

pembelajaran dapat digunakan pada materi peningkatan

keimanan,ibadah,muamalah,sikap sosial dan pembentukan ahlakul

karimah.

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Dalam hal ini, ciri-ciri media pendidikan yang akan kita bahas

harus sesuai dengan prosedur dan proses pembelajaran yang digunakan

dalam menigkatkan mutu pendidikan anak didik dan disesuaikan dengan

tingkat kemampuan guru didalam mengelolah media yang akan

digunakan, agar dapat membangkitkan motivasi belajar anak.

Oemar Malik ,(2005:63) mengklasifikasikan media pembelajaran

dalam empat bahagian yaitu;

1) Alat-alat visual yang dapat dilihat,

2) Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar,

3) Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar

4) Dramatisasi ,bermain peran , sandiwara ,boneka dan sebagainya.

Amiruddin Rasyid,(2005:2) Media pendidikan agama Islam antara

lain:

1. Bahan cetakan

2. Alat pandang dengar ( audio visual)

Page 28: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

17

3. Contoh kelakuan atau suri tauladan (uswatun hasanah)

4. Sumber masyarakat dan alam sekitar

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa macam-

macam media yang digunakan dalam proses pembelajaran tergantung

pada karakteristik stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari

media itu sendiri, yakni kesusaian rangsangan tersebut terhadap

karakteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan dan proses

penggunaanya.

Gerlach & Ely (1998) ciri media pembelajaran yang bisa menjadi

petunjuk kenapa media tersebut digunakan serta apa saja yang bisa

dilakukan yang sekiranya seorang pengajar tidak mampu untuk

melakukannya yaitu ada 3 diantaranya adalah:

a. Ciri fiksatif. Untuk ciri yang satu ini akan menggambarkan bagaimana

media itu merekam, lalu menyimpan dan melestarikan maupaun

merekonstrusikan sebuah objek atau peristiwa.

b. Ciri manipulatif. Jadi ciri manipulatif ini merupakan transformasi atas

sesuatu peristiwa ataupun objek yang sekiranya masih dimungkinkan,

karena media tersebut masih mempunyai ciri manipulatif.

c. Ciri distributive. Adapun ciri distributive dari sebuah media

memungkinkan suatu peristiwa ataupun objek akan ditransformasikan

melalui ruang serta merta bersamaan dengan itu akan disjikan kepada

semua peserta didik sehingga mereka mendapatkan stimulus

pengalaman yang sama mengenai hal tersbut.

Page 29: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

18

Itulah beberapa ciri-ciri media pembelajaran yang mampu

berperang penting untuk memingkatkan kualitas dan juga mutu sebuah

pendidikan.

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran sebagai perantara memilki beberapa jenis

dan macam, hal ini sangat wajar karena sesungguhnya media

pembelajaran yang ‘asli’ (tradisional), telah disusupi oleh media yang

lebih moderm, dimana pada awalnya digunakan untuk tujuan tertentu

saja. Ada berbagai jenis media yang tersedia yang dapat dimanfaatkan

sesuai kebutuhan didunia pendidikan.

Rudy Bretz ( Nana Sudjana 2005 : 75) lebih menekankan media

pembelajaran sebagai alat (bukan manusia) yang dapat didengar, dilihat

dan visual bergerak. Media digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu,

media Audio, media visual, dan media Serbaneka.

a. Media Audio

Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber

pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indera

pendengaran contoh media audio diantaranya radio, tape recorder,

telefon, bahasa dan laboratorium.

b. Media Visual

Media visual yaitu media yang mengandalkan penglihatan, media visual

dibedakan menjadi dua yaitu:

Page 30: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

19

1. Media visual diam. Contohnya foto, ilustrasi, film bingkai, OHP,

grafik, bagan, papan tulis,papan flanel, papan tempel, diagram,

poster dan peta.

2. Media visual gerak. Contohnya film, video, televisi, dan proyeksi

bergerak seperti film bisu.

C. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan media yang mampu menampilkan

suara dan gambar, media audio visual dibedakan menjadi dua macam

yaitu:

1. Media audio visual diam diantaranya, film rangkai suara, slide

bersuara, komik dengan suara dan rekaman video.

2. Media audio visual gerak diantaranya, film suara, video cassette,

piringan dan gambar bersuara.

Gerlach dan Ely (1998) yang membedakan media pembelajaran

kedalam delapan jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Benda sebenarnya. Kategori ini meliputi orang, peristiwa, benda, dan

demonstrasi. Benda sebenarnya ini, berbeda dengn jenis media

lainnya,jadi bukan pula pengganti benda atau peristiwa sebenarnya,

mereka adalah benda yang sebenarnya, seringkali dalam arti

alamiahnya. Benda atau orang yang dapat membantu untuk mencapai

tujuan intruksional, harus kita gunakan, karena pengalaman pertama

tidak hanya diperoleh melalui benda, tetapi manusia yang berhubungan

dengan suatu peristiwa atau proses tertentu.

Page 31: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

20

b. Penyajian verbal (verbal presentations). Kategori ini meliputi bahan

cetak, seperti buku teks dan buku kerja. Kata-kata yang diproyeksikan

melalui slide, film transparansi, filmstrip termasuk dalam kategori.

Termasuk juga catatan tertulis dipapan tulis, judul papan buletin dan

setiap bentuk kata tertulis untuk menyatakan ide tertentu adalah

merupakan kategori jenis media ini.

c. Penyajian grafik. Meliputi hal-hal seperti grafik, chart, peta, diagram,

gambar yang dibuat dengan maksud untuk meng komunikasikan suatu

ide. Penyajian grafik dalam buku teks, dan bahan display atau

pameran, filstrip, overhead transparansi.

d. Gambar diam. Foto setiap benda atau peristiwa apapun adalah

merupakan contoh dan gambar diam. Berbagai gambar foto mungkin

saja digunakan sebagai ilustrasi dalam buku bacaan, sebagai bahan

papan buletin, (slide), filmstrip atau transparansi.

e. Gambar bergerak (termasuk televisi). Gambar hidup/bergerak, atau

kaset rekaman-video adalah gambar yang bergerak dalam warna

ataupun hitam putih yang dihasilkan dan tindakan langsung atau dan

penyajian grafis yang dianimasikan. Gerakan mungkin ditunjukkan

secara normal, atau gerakan lambat, berhenti dan sebagainya, bila

dengan suara atau tanpa suara.

f. Rekaman suara (Audio recording). Rekaman dibuat pada pita mengetik,

atau pada piringan hitam, atau pada jalur suara film. Rekaman audio

merupakan simbol bahan verbal.

Page 32: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

21

g. Program, yaitu urutan informasi (verbal, visual atau audio) yang

dirancang untuk menimbulkan tindakan yang ditetapkan sebelumnya.

Contoh yang paling umum adalah buku berprogram. Penyajian

informasi dilakukan melalui satau media, atau kombinasi media seperti:

kata tercetak, slide dan pita suara, urutan gambar hidup dan filsntip.

h. Simulasi adalah tiruan situasi nyata yang telah dirancang menyerupai

sedekat mungkin dengan peristiwa (proses) yang nyata.

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat

penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek

ini saling berakaitan, pemilihan salah satu metode mengajar dan jenis

media pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu perlu dirangcang dan

dikembangkan lingkungan pengajaran yang interaktif yang dapat

menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar siswa dengan media efektif

guna memjamin terjadinya pembelajaran.

3. Pemilihan Media Dalam Pembelajaran PAI

Pemilihan media dalam pembelajaran ditentukan apakah alat yang

digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang akan

disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu, yang lebih

penting lagi adalah apakah alat peraga yang digunakan tersebut sesuai

dan tidak bertentangan dengan undang-undang pendidikan atau tidak

melanggar etika beragama. Bilamana tugas tersebut terpenuhi, maka

langkah selanjutnya adalah meneliti cermat apakah alat peraga yang

Page 33: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

22

digunakan tersebut dapat terjangkau oleh biaya dan dana yang ada dan

apakah tidak ada alternatif media lain yang sekiranya lebih mudah didapat

disekitar lingungan sekolah.

Pertimbangan selanjutnya dalam pemilihan alat peraga tersebut

betul-betul efektif dan efisien dalam proses pembelajaran disekolah. Bila

alat peraga tersebut perlu dirangcang, maka sudah barang tentu

diperlukan perencanaan yang matang, baik dalam pengembangannya

maupun dalam pemanfaatan.

Arief S.Sadirman , (2009; 124) mengemukakan bahwa mediapengajaran ditinjau dari segi kesiapan pengadaannya dapatdikelompokkan kepada dua jenis yaitu :

1. Media jadi (media by utilization), yaitu media yang sudah merupakankomoditil perdagangan dan terdapat dipasaran dan dijual secarabebas dan dalam keadan siap pakai

2. Media rancangan (media by deign), yaitu media yang perlu didesaindan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuanpembelajaran tertentu

Arief. S. Sadirman. Dkk, (2009; 84), beberapa dasarpertimbangan orang memilih media antara lain:

1. Bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliahtentang media

2. Merasa sudah akrab dengan media tersebut3. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret4. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang biasa

dilakukannya misalnya untuk menarik minat dan gairah belajarsiswa.

Seperti telah diuraikan diatas, kriteria pemilihan media bersumber

dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem intruksioanal

secara keseluruhan. Untuk tuk itu, ada beberapa kriteria yang patut

diperhatikan dalam memilih media;

Page 34: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

23

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media di pilih berdasarkan

tujuan intrusional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu

kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor.

2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya , fakta, konsep,

prinsip, atau generalisi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik

memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu

memerlukan proses simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu

memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk

memenuhinya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara

efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas

pembelajaran dan kemanpuan mental siswa.

3. Praktis luwes dan bertahan. Jika tersedia waktu, dana, atau sumber

daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang

mahal dan memakan waktu lama untuk memproduksinya bukanlah

jaminan sebagai media yang terbaik.

4. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria

utama, apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam

proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh

guru yang mengguanakannya.

5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar

belum tentu sama efektifnya jika digunakan jika pada kelompok kecil

atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis

Page 35: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

24

6. kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.

7. Mutu teknis. Pengmbangan visual baik gambar maupun fotograf harus

memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide

harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingi

disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar

belakang.

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik.

Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga

memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan

dilapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media

dalam kegiatannya dikelas atas dasar pertimbangan antara lain (a) ia

merasa sudah akrab dengan media itu, papan tulis atau proyeksi

transparansi, (b) ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat

menggambarkan dengan lebih baik dari pada dirinya sendiri, misalnya

diagram pada flip chart, atau (c) media yang dipilihnya dapat menarik

minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih

baik terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan oleh guru

dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan

.B. Motivasi Belajar

Untuk menguraikan masalah tersebut, terlabih dahulu penulis

membahas secara terpisah dan terperincih tentang pengertian motivasi

dan pengertian belajar.

Page 36: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

25

1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia bergerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan

tertentu.

Sudirman (2011) pengertian motivasi Adalah suatu kekuatanpenggerak dalam prilaku individu baik yang akan menentukanarah maupun daya tahan tiap prilaku manusia yang didalamnyaterkandung pula unsur-unsur emosional insane yangbersangkutan.

Nawawi (1998) suatu kondisi yang mendorong atau menjadipenyebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatanyang dilakukan seacar sadar, meskipun tidak tertutupkemungkinan bahwa dalam keadaan terpaksa seseorangmelakaukan suatu kegiatan yang tidak disukaianya, sehinggakegiatan yang didorong oleh sesuatu yang tidak disukai berupakegiatan yang terpaksa dilakukan cenderung berlangsung tidakefektif dan evisien.

Berdasarkan beberapa pengertian maka dapat disimpulkan

bahwa motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi

berfungsi sebagai daya penggerak dari dalam individu untuk melakukan

aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi

proses berarti motivasi dapat dirangsang belajarsehingga dapat mencapai

tujuan yang di kehendaki. Motivasi dipandang dari segi tujuan berarti

motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai.

Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk

menggerakan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia

terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil

Page 37: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

26

atau tujuan tertentu. Dengan demikian dapat dipahami bahwa motivasi

terhadap sesuatu merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh guru,

sebab dengan adanya motivasi terhadap belajar atau mata pelajaran akan

diserap dengan baik, sebaliknya tanpa adanya motivasi maka pelajaran

yang diberikan tidak akan diperhatikan dengan baik dan akibatnya

pelajaran tidak dikuasai oleh siswa.

2.Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur

fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruan proses

pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan

penting dalam keseluruhan proses pendidikan.

Pengertian belajar juga dikemukakan oleh beberapa parah ahli

berikut:

Nasution, dkk (1992: 3),Belajar dalam arti luas dapat diartikansebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atauberubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknyarespon utama, dengan sarat bahwa perubahan atau munculnyatingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematanganatau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal.

Sudjana, (2009: 280 ).Belajar adalah suatu proses yang ditandaidengan adanya perubahan dalam diri seseorang dapatditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnyapengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, dayapenerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.

Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai psiko fisik

menuju keperkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit,

Page 38: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

27

belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan

yang merupakan sebagian kegiatan yang menuju terbentuknya

kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini, ada pengertian bahwa belajar

adalah penambahan pengetahuan.

Berdasarkan pengertian tentang motivasi dan pengertian belajar,

maka dapat dipahami bahwa makna yang tercakup dalam istilah motivasi

belajar pada hakikatnya adalah suatu dorongan dan motivasi sehingga

memiliki kecenderungan untuk berbuat atau berusaha secara sadar guna

memperoleh suatu hasil yang memuaskan, dalam hal ini berusaha untuk

mengetahui suatu hal yang tidak diketahui guna memahami, dan

menghayati serta mengamalkannya.

3.Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi belajar dianggap penting didalam proses belajar dan

pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya.

Sudirman,A.M, (2009) mengemukakan tiga fungsi motivasi belajar

yaitu:

a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.

Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

b. Motivasi sebagai berfungsi sebagai pengarah.

Page 39: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

28

Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapai yang

diinginkan. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

Artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Selain itu motivasi

belajar berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

4. Jenis-Jenis Motivasi

Secara umum, motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu

motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1. Motivasi Instrinsik

Hamalik (1994) berpendapat bahwa motivasi instrinsik adalah

motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari

kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri. Sedangkan menurut Sardiman

motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak

perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu terdorong

untuk bertingkah laku kerah tujuantertentu tanpa adanya faktor pendorong

dari luar. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut diatas dapat dikatakan

bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi

belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri

dengan kata lain motivasi instrinsik tidak memerlukan ransangan dari luar

tetapi berasal dari diri siswa.

2. Motivasi Ekstrinsik

Page 40: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

29

Motivasi ekstrinsik berbeda dengan motivasi instrinsik karena

dalam motivasi ini keinginan siswa untuk bekajar sangat dipengaruhi oleh

adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Dorongan dari luar tersebut

dapat berupa pujian, scelaan, hadiah, hukuman dan teguran dari guru.

Sudirman (2011) motivasi ekstrinsif adalah motif-motif yang aktifdan berfungsi karena adanya rangsangan atau dorongan dari luar.Bagian yang terpenting dari motivasi ini bukanlah tujuan belajaruntuk mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai yangbaik sehingga mendapatkan hadia. Dengan ini motivasi ekstrinsikdan instrinsik harus saling menambah dan memperkuat sehinggadapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4.Cara membangkitkan Motivasi Belajar

Aunurrahman (2010:35) mengemukakan bahwa ada beberapa

cara yang bisa dilakukan oleh guru membangkitkan motivasi belajar

siswa, baik motivasi instrinsik maupun ekstrinsif antara lain dengn cara :

1. Memberikan pengharggaan kepada siswa yang berprestasi .

2. Adanya persaingan dan berkompetisi didalam kelas.

3. Pemberian hadia atau pujian terhadap siswa-siswa yang memiliki

prestasi yang baik dan memberikan hukuman kepada siswa yang

prestasinya mengalami penurunan.

4. Adanya pemberitahuan tentang kemajuan belajar sisiwa.

C. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1.Pengertian pembelajaran pendidikan Agama Islam

Berbicara tentang pembelajaran pendidikan agama Islam konteks

dunia Indonesia, pengertiannya mencakup dua hal, pertama lembaga

Page 41: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

30

pendidikan atau perguruan agama dan kedua isi atau program pendidikan.

Pembelajaran pendidikan agama Islam dalam arti program diartikan

sebagai kurikulum yang diselenggarakan disekolah-sekolah mulai dari

dasar sampai institut atau universitas.

Parah ahli memberikan defenisi tentang pendidikan agama Islam

yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya yang

ditekuninya.

Amin Daren Indrakusuma (1997:27) memberikan pengertianpendidikan adalah bantuan yang diberikan dengan sengajakepada anak didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaniuntuk mencapai tingkat dewasa.

Ahmad D.Marimba (1996:16) berpendapat bahwa Pendidikanadalah bimbingan atau pimpinan secara lisan oleh pendidikanterhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik terhadapterbentuknya kepribadian utama.

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diambil sebuah

pemahaman bahwa pendidikan pada dasarnya mencakup dua dimensi

yaitu mengandung dimensi motivasi untuk merubah pola hidup menuju

pembenahan jasmani dan dimensi melatih diri mengikuti perubahan dan

perkembangan sejak manusia lahir sampai pada kematangan jiwa.

Ahmad D. Marimba (1996 45-46) Pendidikan Islam adalahbimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum agama Islammenuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut Islam.Menurut pengertian, ada tiga unsur yang mendukung tegaknya

pendidikan agama Islam : pertama, harus ada usaha yang berupa

bimbingan bagi pengembangan potensi jasmani dan rohani anak didik

secara seimbang. Kedua, usaha tersebut berdasarkan atas ajaran agama

Page 42: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

31

islam yaitu Alqura’an dan hadits. Ketiga, usaha bertujuan agar anak didik

pada akhirnya memiliki kepribadian utama menurut agama islam.

Sementara itu, dalam buku pedoman bahwa penataran guru pada

sekolah dasar yang telah ditertibkan pada Departemen Agama Republik

Indonesia mengemukakan bahwa Pendidikan agama Islam adalah usaha

berupa bimbingan kepada anak didik atau murid agar kelak setelah

selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam

serta menjadikan sebagai jalan kehidupan.

Dari hasil pendidikan agama Islam haruslah menyentuh seluruh

aspek kepribadian manusia baik batiniah maupun lahiriah yang bukan

diakibatkan oleh kematangan dalam perkembangan manusia, terutama

pada anak-anak. Perubahan dan perkembangan aspek fisik dan non fisik

itu harus terarah sepenuhnya untuk mencari ridha Allah SWT.

Dari uraian, dapat diambil konklusi bahwa pendidikan agama

Islam adalah usaha sadar dan pendidikan yang berwawasan dan berilmu

pengetahuan agama islam serta memiliki kecakapan dan keseragaman

yang memadai kepada anak didik agar anak didik kelak menjadi manusia

muslim yang mempunyai kepribadian yang utuh serta bertaqwa kepada

Allah SWT.

2.Dasar dan Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

a. Dasar Pendidikan Agama Islam (PAI)

Alqur’an harus menjadi dasar dalam pendidikan agama Islam baik

dalam penentuan materi, metode, kurikulum dalam proses belajar

Page 43: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

32

mengajar sebagaimana dikatakan oleh Abdurrahman shalih Abdullah

bahwa,

Abdurahman shalih Abdullah, (1992:44) Karena Al-Qur’an

mengajarkan kepada kaum muslim pandangan tersndiri tentang

kehidupan, maka prinsip-prinsip Al-Qur’an harus menjadi jiwa dan

bimbingan dalam pendidikan tanpa menjadikan Al-Qur’an sebagai titik

berangkat.

Sebagaimana telah diuraikan dari awal pembahasan bahwa dasar

pendidikan agama islam adalah Al-Qur’an dan hadist serta dengan nilai-

nilai ijtihad para mujtahid.Hal ini mencerminkan dalam firman Allah SWT

sebagai berikut:

Terjemahnya:

Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supayakamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmuyang telah diajarkan kepadamu?"(Q.S Al Kahfi 66)

بي صلى الله علیھ اري رضي الله عنھ أن الن ة تمیم الد ین وسلم قال : الد عن أبي رقیتھم . ة المسلمین وعام ولكتابھ ولرسولھ ولأئم النصیحة . قلنا لمن ؟ قال :

[رواه البخاري]

Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya RasulullahShallallahu’alaihi wasallam bersabda : Agama adalah nasehat, kami berkata :Kepada siap beliau bersabda: Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepadapemimpan kaum muslimin dan rakyatnya. (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Page 44: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

33

Terjemahnya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yangMenciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari segumpaldarah.Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yangmengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],Diamengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.ayat hadist tersebut mencerminkan adanya perbedaan makna

tentang arti tarbiyah dan ta’lim yang menunjuk arti pendidikan itu sendiri.

Said Ismail (2002) yang dikutip oleh dalam muhaimin,

mengatakan bahwa dasar ideal pendidikan agama Islam adalah:

1. Al –Qur’an

2. Sunnah Rasulullah

3. Kata-kata sahabat

4. Memasyarakatkan ummat

5. Nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat

6. Hasil penulisan para pemikir islam

b.Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan utama pendidikan agama Islam adalah pembentukan

Ahlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang

bermoral, laki-laki maupun perempuan, jiwa yang bersih, kemauan yang

keras ahlak yang tinggi,menghormati hak-hak manusia, tahu menbedakan

mana yang baik dan yang buruk.

Page 45: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

34

H.M.Arifin(2011:103),Tujauan pendidikan Agama Islam itu tidak

sempit, melainkan menyangkut semua lapangan hidup manusia yang

bertitip optimal pada penyerahan diri pada manusia pada khaliknyas.

Agama Islam juga tidak menafsirkann pemamfaatan media dalam

proses belajar mengajar sebagaimana yang telah dicocokkan oleh Nabi

Muhammad SAW. Dalam menanamkan aqidah Islam itu sendiri dimana

Rasulullah bertindak sebagai guru yang baik kepada umat manusia

sebagai pendidik agama yang agung. Dengan menggunakan media yang

tepat yaitu media perbuatan nabi sendiri, dan sejalan memberikan contoh

teladan yang baik. Sebagai contoh teladan yang bersifat uswahtun

hasanah, Nabi selalu menunjukkan sifat-sifat yang terpuji. Hal ini dapat

dilihat dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

TerjemahnyaSesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladanyang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyakmenyebut Allah SWT . (Q.S Al-Ahzab 33:21)

3. Prinsip pembelajaran pendidikan agama Islam

Zakiyah daradjat,(2008, 182:183) mengemukakan prinsip-prinsip

pembelajaran pendidikan agama Islam , yakni.

a. Prinsip relevansi

Page 46: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

35

Masalah relevansi pendidikan agama Islam sekurang-kurangnya

ditinjau dari empat segi:

1. Relevansi pendidikan dengan ajaran Islam

2. Relevansi dengan perkembangan kehidupan masa sekarang dari

masa yang akan datang.

3. Relevansi dengan lingkungan hidup siswa dan relevansi tuntutan

dunia pekerjaan.

b. Prinsip efektititas

Efektifitas dalam satu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana

apa yang diprogramkan itu dapat terlaksana atau tercapai.

c. Prinsip efesiensi

Efesiensi suatu usaha, pada dasarnya merupakan perbandingan

antara hasil yang dapat dicapai output maupun input.

d. Prinsip kesinambungan

Dengan kesinambungan disini dimaksudkan,

1. Kesinambungam berbagai tingkat sekolah/madrasah.

2. Kesinambungan antara berbagai bidang.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa,

pembelajaran pendidikan agama Islam sebenarnya terkait dengan

bagaiamana membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa dapat

belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk

mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai

kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran pendidikan agama

Page 47: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

36

Islam berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung didalam dan

menganalisis tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi

pendidikan agama Islam yang terkandung dalam kurikulum.

Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian terdahulu, bahwa

pemilihan media pembelajaran agama Islam ditentukan apakah media

yang akan digunakan sesuai dengan karakteristik materi yang akan

disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih

penting lagi apakah media yang akan digunakan tersabut sesuai dengan

syariat agama islam dan tidak melanggar etika agama. Bila hal tersebut

dapat terpenuhi maka tugas guru selanjutnya adalah meneliti lebih cermat

apakah media tersebut dapat terjangkau biaya dan dana yang ada dan

apakah tidak ada alternative media yang lain yang sekiranya lebih mudah

didapat disekitar lingkungan sekolah. Pertimbangan selanjutnya, apakah

media tersebut dipertimbangkan betul akan kefektifan dan keefisiennya.

juga apakah bentuk media yang dipergunakan berupa media jadi atau

dirancang, maka sudah barang tentu diperlukan perencanaan yang lebih

matang, baik dalam pengembangannya maupun dalam pemanfaatanya.

Arief S. Sardiman(2009) mengemukakan bahwa media

pembelajaran ditinjau dari segi kesiapan pengadaan dapat dikelompokkan

kepada dua jenis,yaitu:

1. Media jadi ( media by utilization), yaitu media yang sudah merupakan

komoditas perdagangan dan dapat dipasarkan serta dijual bebas dalam

keadaan siap pakai.

Page 48: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

37

2. Media rancang ( media by design), yaitu media yang perlu didesain dan

dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan pembelajaran

tertentu.

Masing-masing media tersebut mempunyai kelebihan dan

keterbatasan, kelebihan media jadi adalah cepat tersedia dan tidak perlu

memakan waktu yang lama, juga hemat tenaga dan biaya. Namun

kelemahannya adalah belum tentu dapat digunakan sesuai dengan

kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran yang telah diterapkan.

Sedangkan media rancang kelebihannya adalah dapat digunakan sesuai

dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran. sedangkan kelemahan

adalah untu perencanaannya banyak menyita waktu, tenaga,

pemikiran,dan biaya serta harus melalui tahapan uji coba terlebih dahulu

apakah handal (valid) dan layak (reable) untuk dipakai dalam pengajaran

tertentu dan masa tertentu. Untuk mendapatkan keandalan dan kelayakan

suatu media ransangan diperlukan serangkaian validisi prototipenya.

Page 49: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif

dengan mengeploitasi data di lapangan dengan metode analisis deskriptif.

Yakni suatu jenis penelitian yang sifatnya mengungkap dan menggambar

fakta-fakta dan data yang diperoleh secara dalam dan apa adanya,

dimana data tersebut ditulis dalam bentuk pemaparan dan bukan secara

angka-angka/ kuantitas.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini di SDN Kapungrengan Kab Takalar,

dimana sekolah ini sekolah yang ke tiga di desa Lakatong, sekolah ini

menjadi sekolah yang banyak diminati masyarakat diantara 2 sekolah

lainnya di Desa Lakatong,karena letaknya yang strategis serta sudah

banyak lulusan yang telat ditamatkan disekolah ini, dan menjadi sekolah

unggulan di Desa lakatong dusun Kapunrengan kec. Mangarabombang

Kab. Takalar, dan adapun objek penelitian ini adalah siswa.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan objek penelitian yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian. Margono (2003) menjelaskan variabel adalah

segala sesuatu yang mempunyai nilai berbeda atau bervariasi.

38

Page 50: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

39

Dari pengertian diatas maka dapat di simpulkan bahwa variabel

adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Penelitian ini berjudul “ Penggunaan Media Pembelajaran Dalam

Pendidikan Agama Islam di SDI Kapungrengan Desa Lakatong Kec.

Mangarabombang Kabupaten Takalar. Menyimak judul ini, maka yang

menjadi variabelnya adalah:

a. Variabel bebas (Independent) yaitu: Pemanfaatan Media

Pembelajaran

b. Variabel terikat (Dependent) yaitu: Meningkatkan Motivasi Belajar

Pendidikan Agama Islam.

D. Defenisi Operasional variabel

Defenisi operasional variabel skripsi ini Penggunaan media

pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam adalah:

1. Media pembelajaran adalah motivasi pengetahuan dan pemahaman

serta aplikasi siswa tentang materi Pendidikan Agama Islam yang telah

diajarkan oleh guru dengan menggunakan media pembelajaran menuju

kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran agama islam

di SDI Kapungrengang Kab. Takalar.

2. Media yang penulis maksud adalah berfokus pada media visual yang

mengandalkan penglihatan berupa gambar, poster, slide dan bingkai,

karena materi yang peniliti kaji yaitu materi pendidikan agama islam

yang berorientasi pada pembahasan masalah ibadah sepeti cara

Page 51: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

40

berwhudu, bersuci dan beribadah lainnya yang memerlukan metode

demonstrasi dengan tehnik memaparkan materi dalam bentuk gambar.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Kegiatan penelitian pada hakekatnya adalah bertujuan

memperoleh data atau informasi yang identik dari lapangan penelitian. Ini

dapat dilaksanakan atas dasar adanya suatu tujuan tertentu serta

perkiraan mengenai pengaruh atau hubungan yang terkait dalam suatu

objek penelitiannya.

Untuk memberikan gambar yang jelas tentang populasi dalam

penelitian, maka lebih dahulu penulis mengambil acuan dari beberapa

pengertian populasi menurut beberapa ahli, hal ini disebabkan karena

populasi memberi batas terhadap objek yang diteliti. Untuk mengetahui

keadaan populasi penelitian dalam skripsi ini terlebih dahulu penulis

memberikan pengertian populasi berdasarkan rumusan para ahli sebagai

berikut :

J. Supranto (2001:28), populasi adalah kumpulan yang lengkap

dari seluru elemen, sejenis dan bias dibedakan yang menjadi objek

penelitian.

Suharsimi Arikunto (1993) memberikan pengertian populasi yaitukeseluruhan objek penelitian. Dalam pengertian yang laindikemukakan oleh siswojo yang dikutip oleh Mardalis menyatakanbahwa Populasi adalah sejumlah kasus yang memenuhiperangkatkritria-kriteria yang ada pada populasi yang akan diteliti.

Page 52: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

41

Menurut pengertian diatas, pada kenyataanya populasi itu adalah

sekumpulan kasus yang perlu memenuhi syarat tertentu yang berkaitan

dengan masalah penelitian. Oleh karena itu populasi penelitian yang

penulis maksud adalah semua siswa yang ada di SDI Kapungrengang

Kab. Takalar tahun ajaran 2015/2016. Besarnya populasi adalah 141

siswa jadi jumlah keseluruan populasi adalah 141 orang, untuk lebih jelas

keadaan populasi adalah sebagai berikut:

Tabel I

Keadaan Populasi Penelitian

No Kelas Jenis kelamin JumlahL P

1 I 13 7 202 II 15 9 243 III 18 10 284 IV 11 12 235 V 15 13 286 VI 8 10 18

Jumlah 80 61 141

2. Sampel

Sampel adalah bagian-bagian keseluruhan (oleh parah ahli

disebut populasi atau universe) yang menjadi objek sesungguhnya dari

suatu penelitian untuk menyeleksi individu-individu masuk kedalam

sampel yang refresentatif, itulah yang disebut dengan sampling.

Adapun jumlah populasi penelitian yang jumlahnya sebanyak

153 orang, kemudian dengan memperhatikan penyataan Arikunto yang

Page 53: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

42

menyatakan bahwa populasi dibawah seratus sebaiknya diambil semua,

akan tetapi populasi tersebut diatas seratus, maka penelitian ini

menggunakan Purposive sampling sebagai wakil dari populasi.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Purposive sering diterjemahkan, bertujuan, karena

purposive artinya maksud dan tujuan, jadi purposive diartikan

pengambilan sampel yang secara bertujuan. Purposive merupakan salah

satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam penelitian,

secara bahasa kata purposive “sengaja” jadi sederhananyan purposive

berarti teknik pengambilan sampel secara sengaja, maksudnya peneliti

menentukan sendiri sampel yang diambil tidak secara acak, tetapi

ditentukan sendiri oleh peneliti.

Sugiyono (2011) Purposive adalah teknik penentuan sampeldengan pertimbangan tertentu. Teknik ini paling cocok digunakanuntuk penelitian kualitatif yang melakukan generelisasi.

Melihat jumlah populasi penelitian yang jumlahnya sebanyak 141

orang, kemudian dengan memperhatikan pernyataan sugiyono, penelitian

ini menggunakan purposive sebagai wakil dari populasi. Menggunakan

purposive dikarenakan sering kali banyak batasan yang menghalangi

peneliti mengambil sampel secara random (acak), dengan menggunakan

purposive, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai

dengan persyaratan yang ditentukan penelitian. Untuk lebih jelasnya

keadaan purposive sampling adalah sebagai berikut:

Page 54: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

43

Tabel II

Keadaan Sampel Penelitian

NO Kelas

Jenis Kelamin Jumlah

L P

1 V 15 13 28

Jumlah 15 13 28

Melihat dari jumlah populasi yang ada, maka penulis mengambil

inisiatif untuk melakukan penelitian dengan tenaga sampling.

F. Instrumen Penelitian

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa

alat atau instrumen penelitian untuk memperoleh data, baik langsung

maupun tidak langsung terhadap proses Penggunaa Media Pembelajaran

dalam Pendidikan Agama Islam di SDI Kapungrengang Kab Takalar.

Adapun bentuk instrumen penelitian yang penulis guanakan, meliputi :

1. Pedoman Angket

Adapun pedoman angket yang digunakan oleh peneliti

yaitu,dengan cara menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis untuk

dijawab secara tertulis pula oleh responden atau siswa,dimana ini

dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui pemanfaatan media

pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam di SDN Kapunrengan Kab. Takalar.

Page 55: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

44

Dalam hal ini peneliti menyebarkan Angket tertutup, yaitu

membatasi jawaban dan pertanyaan yang telah disiapkan oleh penanya

dengan menyesuaikan masalah yang ada. Dimana angket ini dtujukan

hanya kepada siswa dan jumlah angket tersebut disesuaikan pula dengan

jumlah siswa yang diteliti dsekolah atau yang masuk Sampel peneliti.

Pertanyaan di angket itu hanya beberapa nomor yang berupa pilihan

ganda dan langsung dijawab oleh siswa sesuai dengan pedoman atau

petunjuk angket. Hasil atau jawaban dari angket itulah yang

dikembangkan peneliti dalam bentuk tabel, cara ini sangat membantu

peneliti dalam mengumpulkan data tentang masalah yang diangkat

peneliti.

2. Pedoman wawancara

Panduan yang dipergunakan peneliti untuk mengumpulkan data,

dimana peneliti mendapat keterangan atau pendirian secara lisan dari

responden atau bercakap-cakap berhadapan muka (face to face), data

tersebut diperoleh langsung dari responden melalui suatu pertemuan atau

percakapan. Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada guru

pendidikan agama Islam dengan beberapa pertanyaan untuk mengetahui

latar belakan siswa,bagaimana kemanpuan dan keaktifan siswa

dalam,hambatan-hambatan,serta upaya yang dilakukan guru dalam

pemanfaatan media dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang

terkhususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Page 56: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

45

3. Observasi

Kegiatan pengamatan yang digunakan peneliti dalam

pengambilan data untuk memotret sejauh mana efek tindakan telah

mencapai sasaran,observasi digunakan untuk melakukan pengamatan

langsung dan sistematis kegiatan guru dalam memanfaatkan media

pembelajaran di kelas dan mengamati keaktifan peserta didik dalam

belajar,serta mengamati langsung peningkatan motivasi peserta didik

dalam menggunakan media pembelajaran.

4. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data mengenai hal-hal yang menyangkut

masalah yang dingkat yaitu,berupa dokumen,catatan,buku-buku, majalah

dan lain-lain. Cara ini tidaklah terlalu sulit , dalam artian jika ada

kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dalam hal ini

peneliti menggunakan check list untuk mencari variabel yang telah

ditentukan.

Peneliti menggunakan dokumentasi untuk mengambil data dan

laporan hasil belajar siswa dalam meningkatkan motivasi siswa dengan

pemanfaatan media pembelajaran pada mata pelajaran PAI, serta untuk

mengetahui profil atau sejarah sekolah, dan peneliti dibantu oleh pihak

tenaga kependidikan di sekolah dalam melaksanakan penggalian data

yang berhubungan dengan administrasi.

Page 57: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

46

G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian lapangan mengharuskan peneliti untuk terjun langsung

kelapangan untuk mendapatkan data-data dan keterangan-keterangan

dari responden. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data

ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi mengharuskan peneliti terjun langsung di lapangan

untuk melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian

utamanya pengembangan bakat dan kreativitas peserta didik.

Kemudian peneliti melakukan pencetakan terhadap hasil

pengamatan untuk dijadikan data-data peneliti yang akurat.

2. Wawancara

Wawancara yaitu, peneliti melakukan wawancara secara langsung

atau tidak langsung dengan responden yang dipilih dari guru SDN

Kapunrengan Kab. Takalar, guna memperoleh data-data yang

dibutuhkan.

3. Angket

Angket mengharuskan peneliti melakukan pengumpulan data

dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis dan

disebarkan ke responden untuk mendapatkan data sesuai dengan

masalah yang diteliti.

Page 58: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

47

4. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu suatu metode yang dilakukan dengan jalan

mempelajari dokumen,arsip, dan sebagainya yang ada hubungan

dengan penggunaan media pembelajaran.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini penulis

menggunakan cara sebagai berikut.

Sugiono (2011) mengatakan bahwa ada 3 metode yang dipake

dalam teknik analisis data,

1. Metode Induktif yaitu suatu metode yang digunakan dengan jalan

mengolah data yang bersifat khusus kemudian menarik kseimpulan

yang bersifat umum.

2. Metode Deduktif yaitu suatu metode yang digunakan dengan jalan

mengelolah data yang bersifat umum kemudian menarik kesimpulan

bersifat khusus.

3. Metode Komparatif yaitu menganalisis data dengan membandingkan

antara satu pendapat yang lain kemudian diinterprestasikan untuk

mendapatkan suatu kesimpulan.

Page 59: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kapunrengang adalah salah satu

lembaga pendidikan formal yang terletak di Kecamatan

Mangngarabombang Kabupaten Takalar, Berdiri pada tahun 1982 atas

dasar partisipasi masyarakat dan tidak lepas dari dukungan pemerintah

Kabupaten Takalar. Sekolah ini jauh dari ibu kota Kabupaten. Sekolah ini

berada dalam lingkungan UPTD, yang memberi pendidikan dan

pengajaran tingkat Dasar.

SDN Kapunrengang dapat dikatakan sudah cukup lama dan

sudah banyak menamatkan muridnya dari tahun ketahun, dan

kebanyakan peserta didiknya adalah anak para petani setempat.

Keinginan dari masyarakat dan fasilita dari pemerintah setempat adalah

dua pokok yang sangat berperan penting dalam membangun Sekolah

tersebut. Sejak berdirinya sampai sekarang telah mengalami sedikit demi

sedikit kemajuan, baik dtinjau dari segi fisik bangunan maupun dari segi

personil yaitu, Kepalah Sekola, Guru, dan Siswa.

Setiap usaha atau kegiatan, ada beberapa unsur atau komponen

penting yang sangat mendukung pencapaian tujuan pendidikan,

diantaranya adalah faktor guru dan murid yang menjadi unsur utama serta

sarana dan prasarana belajar. Untuk itu, berikut di uraikan beberapa

48

Page 60: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

49

komponen tersebut antara lain:

a. Keadaan guru SDN Kapunrengang Kabupaten Takalar

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk

mendorong membimbing dan memberi fasilitas belajar siswa untuk

mencapaian tujuan serta mempunyai tanggung jawab untuk melihat

segalah sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses

perkembangan siswa.

Keadaan guru di SDN Kapunrengang dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 3

Keadaan guru SDN Kapunrengang tahun pelajaran 2015-2016

No Nama guru Jabatan guru Keterangan

1.

2

3

4

5

6

7

8

9

Hadara S.Pd

Syahwati S.Pd

Basri S.Pd

Abd. Fanah S.Pd

Maifah S.Pd

Syahrir S.Pd

Kartini S.Pd.l

Hastuti S.Pd

Ratna Mairana S S.Pd.l

Kepsek

Guru kelas

Guru kelas

Guru kelas

Guru kelas

Guru kelas

Guru agama

Guru

Guru agama

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

PNS

HONOR

HONOR

HONOR

Page 61: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

50

10

11

12

Lanjutan tabel 3

Gilang Ishaq S.Pd

Ardiansyah

M.Nasir

Guru olaragah

Bujang

Keamanan

PNS

-

-

Sumber: Dokumentasi TU. SDN Kapunrengang 2015

b. Keadaan SiswaSiswa adalah subyek sekaligus sebagai obyek pendidikan. Siswa

yang diterima masuk disekolah adalah mayoritas dari anak-anak

masyarakat setempat disekitar lokasi Kapunrengang.

Untuk lebih jelasnya, keadaan siswa SDN Kapunrengang dapat

dilihat dalam tabel berikut

Tabel 4

Keadaan Siswa SDN Kapunrengang tahun pelajaran 2015-2016

No Kelas Jenis kelamin JumlahL P

1 I 13 7 202 II 15 9 243 III 18 10 284 IV 11 12 235 V 15 13 286 VI 8 10 18

Jumlah 80 61 141

Sumber: Dokumentasi TU. SDN Kapunrengang 2015

c. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan hal yang penting yang harus dikembangkan

karena itu merupakan salah satu penunjang dalam kelancaran proses

Page 62: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

51

belajar mengajar, karena sukses atau tidaknya suatu proses belajar

mengajar dipengaruhi oleh sarana dan prasarana. Apabilah siswa belajar

dengan ruangan yanag semput karena banyaknya jumlah siswa, maka

siswa tersebut akan kurang nyaman sehingga ia tidak bisa konsentrasi

dalam menerima pelajaran yang diberikan, begitu pula seorang guru tidak

tidak akan bisa membawakan materi pelajarannya dengan baik, jika

jumlah siswa dalam ruangan terlalu padat serta sarana dan prasarana

lainnya yang belum lengkap. Untuk itu pihak yang ada disekolah perlu

memperhatikan ini.

Saran dan prasarana SDN Kapunrengang dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5Keadaan sarana dan prasarana SDN Kapunrengan tahun 2015-2016

No Uraian Jumlah Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Kantor

Ruang kelas

Perpustakaan

Komputer

Buku paket

Papan tulis

Papan pengumuman

Lemari

Wc

Gudang

1 unit

6 unit

1 unit

2 unit

589

6 unit

1 unit

10 unit

2 unit

1 unit

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Sumber: Dokumentasi TU.SDN Kapunrengang tahun 2015

Page 63: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

52

Melihat tabel diatas, dapat diketahui bahwa keadaan sarana dan

prasarana di SDN Kapunrengang Kabupaten Takalar cukup memadai

untuk pelaksanaan proses pembelajaran, maka kualitas pendidikan di

sekolah tersebut dapat lebih meningkat dari tahun ketahun, hal itu tentu

saja sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam mendesain proses

pembelajaran sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa

secara optimal.

B. Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan MotivasiBelajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam diSDN Kapunrengang Kab Takalar.

Dalam sistem pendidikan modern fungsi guru sebagai

penyampaian pesan-pesan pendidikan tampaknya perlu dibantu dengan

media pendidikan agar proses pembelajaran pendidikan agama Islam

pada khususnya dan proses pendidikan pada umumnya dapat

berlangsung secara efektif. Hal ini disebabkan antara lain, materi

pendidikan yang disampaikan makin beragam dan luas, mengingat

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin pesat.

Dewasa ini tampaknya guru bukanlah satu-satunya sumber

belajar dan penyampai pesan-pesan sebagaimana pada zaman dahulu.

Alat bantu pandang dengar atau audio visual dalam berbagai bentuknya

telah menjadi kebutuhan dalam dunia pendidikan, oleh karena itu,

pendekatan sistem media pendidikan menjadi salah satu faktor penting

dalam upaya pencapaian tujuan pembeljaran.

Page 64: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

53

Pemanfaatan media pembelajaran oleh guru pendidikan agama

Islam mempunyai makna tersendiri bagi guru yang memakainya, sehingga

dapat membantu murid-muridnya dalam memproses pesan-pesan yang

disampaikan, menarik minat belajar, memperjelas materi, mempercepat

pemahaman murid, dan kesemuanya ditujukan untuk mencapai tujuan

pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya dan pendidikan

nasional umumnya.

Untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan

agama Islam di SDN Kapunrengang Kabupaten Takalar, peneliti

mengadakan penelitian menggunakan instrumen penelitian Observasi,

wawancara, dan angket. Hasil angket dan wawancara tentang

penggunaan media pembelajaran tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Guru menggunakan media dalam pembelajaran PAI

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa media pembelajaran

pendidikan agama Islam dapat meliputi bahan cetakan, alat pandang

dengar (audio visual), uswatun hasanah, sumber masyarakat dan alam

sekitar. Dari berbagai media yang ada, tanggapan responden tentang

penggunaan media dalam pembelajaran pendidikan agama Islam

ditampilkan dalam tabel berikut:

Page 65: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

54

Tabel 6Guru menggunakan media pembelajaran PAI

NO Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

1.

2.

3.

Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

28

-

-

100

-

-

Jumlah 28 100

Sumber : data primer,diolah dari angket no 1.2015

Tanggapan responden yang ditujukkan dalam tabel di atas

sebagaimana 28 responden atau 100% memberikan kesimpulan bahwa

guru pendidikan agama Islam di SDN Kapunrengang senantiasa

menggunakan media dalam proses pembelajaran pendidikan agama

Islam media yang digunakan dalam hal ini pada umumnya adalah media

jadi seperti buku cetak, papan tulis dan sebagainya.

Sama halnya dengan pernyataan Ibu Kartini S.Pd.I guru

pendidikan agama Islam bahwa:

Siswa umumnya senang jika guru menggunakan media saatmengajar,karena itu bisa membuat siswa termotivasi dalammengikuti pelajaran,jadi saya biasanya sering menggunakanmedia saat mengajar,tapi pada materi tertentu, seperti ,mengenalbacaan huruf hijaia, mengaji, menulis dan sebagainya.(wawancaratanggal 1 agustus 2015)

Berdasarkan pengolahan angket dan wawancara tersebut,peneliti

menyimpulkan bahwa guru sering menggunakan media pada saat

mengajar,selain itu siswa juga senang apabilah guru PAI menggunakan

media saat mengajar.

2. Jenis Media Pembelajaran yang digunakan

Page 66: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

55

Tidak semua media pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran dan karakteristik siswa. Sekalipun mungkin media tersebut

sesuai dengan materi yang disampaikan untuk digunakan, belum tentu

sekolah atau guru mampu memperadakan atau menggunakan media

tersebut. Disamping persoalan biaya, kemampuan guru pendidikan agama

Islam dalam mengoperasikan media khususnya ditingkat sekolah dasar

mngkin belum ahli, misalnya penggunaan proyektor, yang harganya cukup

mahal dan memerlukan keahlian khusus dalam mengoperasikannya.

Namun demikian, media pembelajaran pendidikan agama Islam tidak

harus mahal akan tetapi yang terpenting adalah kemampuan media

tersebut untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai dalam proses

pembelajaran serta mampu mendorong keaktifan dan pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan.

Untuk mengetahui jenis-jenis media yang digunakan dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Kapunrengang, tanggapan

responden disajikan dalam bentuk wawancara dan tabel berikut:

Hasil wawancara peneliti dengan guru pendidikan agama Islam

ibu Kartini S.Pd.I menyatakan bahwa:

Tidak selalu materi pelajaran yang diajarkan dalam pelaksanaanbelajar belajar mengajar dikelas itu menggunakan mediapembelajaran,terkadang ada materi pelajaran yang tidak perlumenggunakan media pembelajaran,oleh karena itu guru tahumateri mana yang tidak harus menggunakan media pembelajaran(wawancara 1 agustus 2015)

Adapun hasil respoden yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 67: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

56

Tabel 7Jenis media yang digunakan guru PAI

No Jenis mediaKategori jawaban

YA % KD % TP %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Bahan cetakan

visual

Dramatisasi

Audio

Gambar

Alat peraga

Alam sekitar

28

3

20

20

25

16

10

100

11

71

71

89

57

36

-

17

10

10

3

11

12

-

61

36

36

11

39

43

-

12

2

2

-

5

10

-

43

7

7

39

17

36

Jumlah 122 435 63 226 31 149

Rata-rata 17 62 9 32 4 21

Sumber : data primer, diolah dari angket no 2.2015

Jenis media pembelajaran yang paling banyak digunakan oleh

guru pendidikan agama Islam di SDN Kapunrengang adalah media cetak

28 atau 100% dalam bentuk buku yang menjadi buku pegangan guru

sesuai dengan kurikulum pembelajaran pendidikan agama Islam, selain itu

gambar 25 atau 89%, dalam bentuk gambar siswa lebih paham dalam

belajar karena mereka bisa melihat langsung dan

mempraktekkannya,media cetak dan media gambar sering digunakan

oleh guru pendidikan agama Islam dari pada media laiannya seperti, alat

peraga 16 atau 57%, alam sekitar 10 atau 36%, dramatisasi 20 atau

71%,audio 20 atau 71% dan visual 3 atau 11%. Dari beberapa media

Page 68: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

57

tersebut,yang lebih banyak digunakan oleh guru PAI adalah media cetak

dan gambar dalam proses belajar mengajar.

Dalam upaya peningkatan motivasi belajar murid, guru juga

menggunakan media gambar, separti gambar tentang gerakan salat, tata

cara wudhu yang dapat membantu ingatan murid dalam praktek ibadah.

Guru pendidikan agama Islam juga menggunakan dramatisasi dalam

bentuk praktek secara langsung oleh siswa terhadap nilai-nilai pendidikan

agama Islam,baik dalam praktek wudhu, shalat, berdo’a sebelum dan

sesudah belajar, mengucapkan salam ketika masuk dan keluar ruangan.

Disamping itu, pengggunaan alat peraga dalam pembelajaran PAI juga

kadang-kadang digunakan, misalnya murid-murid diminta untuk

menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam memperagakan tata cara

salat berjamaah, serta alam sekitar yang disajikan sebagai media dalam

memperjelas materi yang berhubungan dengan kekuasaan Allah Swt.

Sementara media audio visual sangat jarang digunakan kecuali pada

waktu-waktu tertentu misalnya ketika akan melatih siswa dalam tilawatil

qur’an.

3. Media Meningkatkan Pemahaman Murid

Cara belajar yang baik dari murid adalah kesadaran yang tinggi

secara intrinsik memotivasi diri untuk meraih kesuksesan. Belajar itu

sendiri diharapkan murid dapat mengalami, menjelajahi dan akhirnya

murid memperoleh pemahaman yang cepat terhadap materi yang

disampaikan. Dengan menggunakan media pembelajaran pendidikan

Page 69: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

58

agama Islam perkembangan kognitif, afetif dan psikomotorik melalui

pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari akan semakin berkembang.

Oleh karena itu, salah satu fungsi media dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam bagi murid disekolah dasar adalah meningkatkan

daya kepahaman murid terhadap materi pembelajaran pendidikan agama

Islam yang disajikan.

Tanggapan murid tentang fungsi media dalam meningkatkan

pemahaman materi pendidikan agama Islam dengan menggunakan media

pembelajaran PAI dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 8

Media meningkatkan pemahaman murid

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1.

2.

3.

Ya

Kadang-kadang

Tidak pernah

22

6

-

79

21

-

Jumlah 28 100

Sumber : data primer, diolah dari angket no, 3 Tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media pembelajaran khususnya pada pokok bahasan

tertentu dengan memilih media yang sesuai dengan karakteristik murid

dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai mampu meningkatkan

pemahaman murid terhdap materi yang disampaikan dari 28 responden,

22 atau 79% menjawab ya,karena siswa lebih senang belajar jika

Page 70: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

59

menggunakan media dalam belajar dan itu bisa membuat mereka cepat

paham dalam belajar dari pada teori, 6 orang atau 21% menjawab

kadang-kadang.

Sama halnya dengan pernyataan ibu Ratna mairana S.Pd.I guru

pendidikan agama Islam bahwa:

Siswa cepat sekali menangkap pelajaran jika menggunakanmedia, karena melalui media itu mereka aktif dan cepat pahamdalam belajar atau dalam praktek,seperti halnya dalam praktekshalat dan wudhu(wawancara tanggal 1 agustus 2015).

Berdasarkan hasil pengolahan angket dan wawancara

tersebut,peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar dapat mempermudah siswa dan cepat paham dalam

belajar, sehingga siswa aktif dalam proses belajar mengajar dan gurupun

tidak terlalusulit dalam mengajarkan materi pendidikan agama Islam

4. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Media pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sesuai

dengan karekteristik murid dan materi pembelajaran yang disajikan akan

menarik perhatian murid sehingga mereka lebih aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran terutama adanya umpan balik antara murid dengan

guru sehingga suasana belajar lebih variatif dan tidak bersifat monoton.

Keaktifan siswa mengikuti proses pembelajaran oleh karena murid dapat

terlibat langsung mengalami secara konkrit materi yang disampaikan dan

mengintegrasi dari konsep yang bersifat abstrak menjadi kongkrit

dihadapan murid.

Page 71: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

60

Tanggapan responden tentang fungsi media dalam meningkatkan

keaktifan murid belajar pendidikan agama Islam di SDN Kapunrengang

ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 9Meningkatkan keaktifan murid

No Kategori jawaban Frekunsi Persentase

1.

2.

3.

Ya

Kadang-kadang

Tidak pernah

16

8

4

57

29

14

Jumlah 28 100

Sumber: data primer, diolah dari angkat no.4 tahun 2015

Tujuan penggunaan media pembelajaran pendidikan agama Islam

diantaranya adalah meningkatnya partisipasi murid dalam proses

pembelajaran, baik dalam bentuk diskusi, tanya jawab, serta perhatian

murid yang lebih terfokus pada materi yang disampaikan oleh guru. Dalam

hal ini, fungsi media tersebut tercapai sebanyak 57% murid SDN

Kapunrengang senantiasa aktif mengikuti pembelajaran PAI,29% kadang-

kadang aktif, dan 14% tidak aktif.

5. Membiasakan murid melaksanakan ajaran Islam

Tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam diantaranya adalah

meningkatkan keimanan murid dalam bentuk keyakinan terhadap

kebenaran ajaran Islam dan menerapkan nilai-nilai pendidikan agama

Islam seperti demontrasi praktek ibadah salat dengan meminta kepada

murid untuk menyediakan alat-alat yang dibutuhkan dalam praktek salat

Page 72: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

61

dengan meminta kepada murid untuk menyediakan alat-alat yang

dibutuhkan dalam praktek salat akan melatih mereka untuk melaksanakan

salat secara berjamaah sehingga keimanan mereka akan semakin

bertambah. Dalam hal ini kecintaan murid karena terbiasa melaksanakan

ajaran-ajaran Islam yang didapat melalui pengalaman baik yang dilihat,

didengar, maupun penerapan dalam praktek bersama teman-teman

mereka diharapkan akan membentuk kepribadian murid menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Allha Swt. Tanggapan responden

dalam hal ini ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 10Membiasakan murid ajaran Islam

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1.

2.

3.

Ya

Kadang-kadang

Tidak pernah

18

5

5

64

18

18

Jumlah 28 100

Sumber : data primer, diolah dari angket no.5 tahun 2015

Tanggapan murid tentang pemanfaatan media pembelajaran

pendidikan agama Islam di SDN Kapunrengang utamanya dalam hal

pembiasaan murid dalam menjalankan syariat Islam seperti ibadah salat,

puasa, dan berahlakul karimah, senantiasa diterapkan oleh murid

sebanyak 64%, karena sebagian siswa senantiasa menerapkan sikap

seperti ini dan kadang-kadang 18%, sebagian siswa lagi masih kurang

Page 73: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

62

yang tidak menerapkan sikap seperti ini. Dengan demikian, semakin

sering digunakan media pembelajaran pendidikan Agama Islam

khususnya dalam bentuk praktek akan semakin menunjang motivasi murid

untuk terbiasa melaksanakan nilai-nilai pendidikan Islam disekolah

maupun dalam lingkungan kehidupannya sehari-hari.

6. Meningkatkan daya ingat murid terhadap materi Pendidikan Agama

Islam

Sifat media pembelajaran pendidikan agama Islam mempunyai

daya stimulus yang lebih kuat. Pemanfaatan media gambar tentang cara

salat,pemutaran film tentang sejaran tokoh-tokoh Islam, atau kisah-kisah

tentang umat terdahulu yang ditayang kan melalui media telivisi dan

pemutaran kaset tilawatul qur’an, serta materi pembelajaran pendidikan

agama Islam lainnya akan meninggalkan kesan yang mendalam dan

terekam dalam ingatan murid sehingga nilai-nilai pendidikan agama Islam

yang dijelaskan oleh guru semakin memperkuat daya ingat siswa melalui

media yang dapat dipadukan dengan pengalaman murid.

Untuk mengetahui apakah murid lebih mudah mengingat materi

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran pendidikan

agama Islam di SDN Kapunrengang, Tanggapan responden disajikan

dalam tabel berikut.

Page 74: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

63

Tabel 11Meningkatkan daya ingat murid

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1.

2.

3.

Ya

Kadang-kadang

Tidak pernah

14

12

2

50

43

7

Jumlah 28 100

Sumber data primer, diolah dari angket no 6.Tahun, 2015

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa dengan

menggunakan media pembelajaran pendidikan agama Islam, kemampuan

murid untuk mengingat materi pelajaran yang telah disampaiakan akan

lebih kuat, 50% murid menyatakan lebih mudah mengingat materi yang

disampaikan oleh guru jika menggunakan media pembelajaran, 43%

menyatakan kadang-kadang, dan 7% menyatakan tidak. Kemampuan

murid dalam mengingat pelajaran jika menggunakan media pembelajaran

disebabkan oleh karena murid merasa terlibat langsung atau mampu

merasakan pengalamannya secara langsung dengan teori yang

disampaikan. Dalam hal ini penjelasan secara langsung abstrak melalui

teoritis dapat dikurangi dengan lebih melibatkan murid pada dunia nyata

melalui media pembelajaran. Misalnya ketika seorang guru pendidikan

agama Islam menjelaskan tentang rukun salat secara teoritis akan lebih

mudah diingat oleh murid jika menggunakan media pembelajaran seperti

gambar orang yang sedang takbiratul ihram,ruku’, sujud dan disertai

dengan praktek langsung oleh murid.

7. Membiasakan murid mengadakan study komparasi antara materiyang didapatkan disekolah dengan media diluar sekolah.

Page 75: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

64

Pembelajaran pendidikan agama Islam yang disampaikan oleh guru

disekolah hanya dengan menggunakan media baru bahan cetakan atau

buku yang disertai dengan metodeh ceramah akan menjadi bahan

perbandingan dengan media pembelajaran diluar sekolah. Seperti ketika

murid menyaksikan praktek syariat Islam di tengah-tengah msyarakat

dengan konsep teoritis yang diperoleh dari gurunya disekolah, sehingga

murid dapat membandikan antara konsep teoritis dengan pengalaman

konkrit dalam kehidupannya.

Tanggapan responden dalam hal ini disajikan pada tabel berikut:

Tabel 12Media sebagai bahan perbandingan

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1.

2.

3.

Ya

Kadang-kadang

Tidak pernah

23

5

-

82

18

-

Jumlah 28 100

Sumber, data primer, diolah dari anket no. 7 Tahun,2015

Media pembelajaran pendidikan agama Islam tidak hanya tersedia

di sekolah, akan tetapi dapat dijumpai dialam sekitar dan masyarakat

setempat. 23 atau 82% responden yang mengatakan Ya karena murid ini

praktek salat jum’at di masjid dan menyaksikan berbagai model orang

salat, hal tersebut akan terbawa dalam ingatannya ketika guru disekolah

menjelaskan materi tentang salat. Demikian pula pada pengalaman nilai-

Page 76: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

65

nilai pendidikan Islam yang disaksikan oleh murid di rumah dan

lingkungan masyarakat akan menjadi bahan perbandingan dalam

pemikiran murid dengan penggunaan media pembelajaran pendidikan

agama Islam di sekolahnya, dan 5 atau 18 % menjawab kadang-kadang.

Berdasarkan hasil penelitian tentang deskripsi fungsi media dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Kapunrengang Kab.

Takalar, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran

pendidikan agama Islam di sekolah tersebut telah sesuai dengan

fungsinya dan memberikan manfaat yang sangat besar bagi guru dan

murid. Namun demikian, pemanfaatan media pembelajaran pendidikan

agama Islam di SDN Kapunrengang masih terbatas pada media-media

yang sederhana seperti buku cetak, gambar, dan keteladanan guru. Hal

ini menunjukkan bahwa di SDN Kapunrengang guru pendidikan agama

Islam belum memanfaatkan media pembelajaran pendidikan agama Islam

yang lebih modern, seperti LCD, proyektor, dan audio visual lainnya

berteknologi tinggi.

C. Faktor-faktor yang menghambat Pemanfaatan MediaPembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa PadaMata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN KapunrengangKab Takalar

Banyak faktor yang jadi penghambat dalam proses pembelajaran

pendidikans agama Islam murid di sekolah khususnya di SDN

Kapunrengang kecamatan Mangarabombang. Faktor-faktor tersebut

meliputi faktor internal sekolah maupun faktor eksternal.

Page 77: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

66

Berdasarkan hasil pengamatan penulis tentang faktor-faktor penghambat

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Faktor internal yang meliputi:

a. Faktor Murid

Murid sering menjadi penghambat pemanfaatan media dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah khususnya di SDN

Kapunrengang. Hal ini dapat dilihat ketika guru meminta murid untuk

membawa alat peraga seperti peralatan salat. Murid terkadang tidak

membawa dengan alasan lupa. Dengan adanya murid yang tidak

membawa perlengkapan tersebut secara otomatis menyita waktu karena

harus bergantian dengan temannya yang lain. Disamping itu, masih

banyak murid yang mengganggu temannya pada saat pemanfaatan

media.

Hasil wawancara peneliti dengan guru pendidikan agama Islam di

SDN Kapunrengang yang mengatakan bahwa,

“ ketika murid diminta menyiapkan alat peraga seperti peralatansalat, banyak yang tidak membawa dengan berbagai alasan padasaat praktek ibadah, masih ada murid yang mengganggutemannya yang sedang praktek atau mengejek temannya yangsalah.(wawancara 8 agustus 2015)”

Dengan pernyataan guru tersebut, dapat dipahami bahwa faktor

murid merupakan faktor yang sangat penting bagi kelangsungan dan

kesiapannya dalam menerima pelajaran disekolah khususnya dalam

penggunaan media pembelajaran.

Page 78: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

67

b. Faktor guru

Guru dapat menjadi faktor penghambat dalam pemanfaatan

media pembelajaran pendidikan aganma Islam di sekolah. Hal ini bahkan

paling berpengaruh terhadap media yang berteknologi tinggi, misalnya

karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru pendidikan

agama Islam dalam mengoperasikan media audio visual seperti LCD,

proyektor, dan lainnya menyebabkan media pembelajaran pendidikan

agama Islam tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Sama halnya dengan pernyataan ibu Kartini S.Pd.I guru

pendidikan agama Islam bahwa

Dalam menggunakan media pembelajaran terkadang menemuikesulitan dalam menggunakan media yang canggih, karena tidakpintar memakai atau mengaplikasikan media itu seperti,LCD,danProyektor, juga tidak adanya yang bisa membantu.(wawancara 8agustus 2015).

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka peneliti menyimpulkan

bahwa guru terkendala pada media audiovisual yang berteknologi tinggi,

karena kurang tahu dalam mengaplikasikannya,

c. Faktor biaya

Persoalan keterbatasan biaya atau alokasi anggaran sekolah

untuk pengadaan media pembelajaran pendidikan agama Islam menjadi

faktor penghambat guru pendidikan agama Islam dalam upaya

penggunaan media pembelajaran PAI khususnya media-media yang

modern seperti proyektor, dan sebagainya.

d. Faktor sarana

Page 79: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

68

Faktor sarana menjadi penting dalam upaya pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam disekolah. Sebagaiman dketahui

bahwa di SDN Kapunrengan belum ada mushallah sekolah sehingga

untuk dapat membina murid dalam praktek-praktek ibadah di mushallah

sebagai media pembelajaran tidak berjalan secara optimal.

e. Faktor waktu

Kurikulum pendidikan Nasional di sekolah dasar khususnya pada

mata pelajaran pendidikan agama Islam yang selama ini diterapkan hanya

mengalokasikannya 2 jam pelajaran (2x35 menit) setiap minggu untuk

mata pelajaran pendidikan agama Islam. Mengingat banyaknya materi

yang harus diselesaikan oleh guru dalam pembelajaran, maka waktu yang

digunakan untuk memanfaatkan media menjadi sangat terbatas.

2. Faktor eksternal yang meliputi:

a. Faktor orang tua murid

Proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN

Kapunrengang sering mendapat hambatan dari orang tua murid.

Kurangnya kesempatan yang diberikan orang tua untuk mengikuti

pembelajaran ekstrakurikuler di sekolah menyebabkan murid tidak dapat

mengikuti pembelajaran diluar jam pelajaran sekolah. Hal ini disebabkan

karena orang tua mengharapkan anaknya dapat membantu orang tua

dirumah setelah pulang dari sekolah mengingat mayoritas orang tua murid

bermata pencaharian sebagai petani/nelayan.

Page 80: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

69

b. Faktor lingkungan

Lingkungan tempat tinggal murid sangat berperngaruh terhadap

keberhasilan pembelajaran pendidikan agama Islam murid. Apa yang

telah diperoleh murid dsekolah akan menjadi terhambat

perkembangannya oleh karena masyarakat sering menampakkan

pelanggaran-pelanggaran terhadap syaria Islam sebagaimana yang

dipelajari murid. Hal tersebut menyebabkan murid sering terbawa arus

karena bergaul dengan teman-temannya yang putus sekolah atau tidak

mengidahkan niali-nilai pendidikan Islam.

D. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa PadaPelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Kapunrengang Kab.Takalar

Pada umumnya, setiap guru menginginkan kelas yang penuh

dengan siswa yang mempunyai prestasi yang optimal. Tapi kenyataan

seringkali tidak demikian. Karena itu, guru harus menghadapi tantangan

untuk membangkitkan motivasi siswa, membangkitkan minatnya, menarik

dan mempertahankan perhatiannya, mengusahakan agar siswa mau

mempelajari yang diharapkan untuk dipelajarinya.

Mengingat pentingnya pemeliharaan dan peningkatan motivasi

belajar siswa dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan agama Islam

siswa, maka beberapa upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Kapunrengang kec.

Mangarabombang antara lain:

Page 81: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

70

1. Berusaha menggairahkan siswa dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran yang dapat

merangsang minat, dan perhatian murid dan sesuai dengan

tingkatan usia serta tujuan pembelajaran.

2. Guru harus kreatif dalam memodifikasi proses pembelajaran

pendidikan agama Islam dengan menggunakan berbagai model

pembelajaran, yang mempunyai berbagai variasi untuk

meningkatkan partisipasi murid dalam pembelajaran di kelas.

3. Berusaha melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran

pendidikan agama Islam, seperti sarana ibadah ( mushallah

sekolah) sehingga murid lebih aktif mempraktekkan materi

pembelajaran secara nyata di mushallah.

4. Guru pendidikan agama Islam harus berkolaborasi dengan guru

mata pelajaran terutama dalam mengintegrasi nilai-nilai pendidikan

Islam dengan mata pelajaran lain sebelum atau selama proses

pembelajaran berlangsung dan setelah selesainya proses

pembelajaran.

5. Guru berusaha membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan

keinginannya untuk mengadakan ekplorasi, dengan melontarkan

pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah melalui diskusi

kelompok.

6. Mengadakan simulasi dan permainan dengan melibatkan secara

langsung agar mereka memahami situasi kehidupan sebenarnya.

Page 82: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

71

7. Membangun hubungan yang baik dan mendunkung motivasi

belajar siswa.

8. Berusaha menggunakan metode mengajar yang merangsang minat

belajar siswa.

Sama halnya dengan pernyataan ibu kartini S.Pd.I guru

pendidikan Islam bahwa:

Media yang digunakan harus semenarik mungkin agar siswasenang dan tidak bosan untuk mengikuti pelajaran,juga supayamembuat siswa nyaman dalam belajar dan tidak merasa terlalusulit dalam menggunakan media (wawancara 1 agustus 2015).

Hal senada juga diperkuat oleh ibu Ratna mairana S.Pd.I guru

pendidikan agama Islam bahwa:

Guru biasanya yang membuat sendiri media pembelajaran yangakan digunakan sebelum memulai materi pelajaran,biasanya gurumembuat medianya dirumah kemudian dibawah kesekolah,karenabiasa kalau kita yang membuatnya siswa lebih mudah paham dantidak kesulitan dengan media pembelajaran.(wawancara 1agustus 2015).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa, media yang harus digunakan untuk menarik

perhatian siswa, selaku guru PAI membuat atau memilih media yang

semenarik mungkin dan media yang mudah dipahami oleh siswa, agar

mereka paham dengan apa yang di ajarkan atau diperlihatakan.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan siswa akan

semakin termotivasi dalam belajar sehingga dapat meningkatkan kualitas

pendidikan agama Islam guna mencapai tujuan pendidikan yang

diharapkan tentu saja upaya-upaya tersebut harus dibarengi dengan sikap

Page 83: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

72

profesionalisme guru pendidikan agama Islam dengan segenap

komponen terkait dalam menerapkan berbagai model pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan siswa.

Page 84: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang fungsi media dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Kapunrengang Kec.

Mangarabombang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada Pemanfaatan media pembelajaran pendidikan agama Islam di

SDN Kapunrengang Kec. Mangarabombang telah berjalan sesuai

dengan fungsinya guru sering menggunakan atau memanfaatkan

media pada saat mengajar. Guru menggunakan 100% media berbhan

cetakan dan 89% media gambar serta 81% media audio visual. Jenis

media yang digunakan oleh guru pendidikan agama Islam masih

terbatas pada media pembelajaran pada umumnya seperti bahan

cetakan dalam data peraga, praktek ibadah, belum menggunakan

media yang berteknologi tinggi seperti proyektor, LCD dan lain-lain.

2. Guru dan siswa sangat berperang penting dalam pemanfaatan media,

dimana guru sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai penerima

pesan, diman guru mempergakan media dan siswa mengamatinya

dengan baik, kemudia murid mempraktekannya.

3. Faktor-faktor yang menghambat pemanfaatan media pembelajaran

pendidikan Agama Islam di SDN Kapunrengang meliputi faktor internal

sekolah seperti kesiapan murid,keahlian/keterampilan guru dalam

Page 85: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

74

mengoperasikan media, faktor sarana, dan faktor keterbatasan biaya

sedangkan faktor eksternal sekolah meliputicara orang tua mendidik

anaknya dan faktor lingkungan serta media massa.

4. Upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di SDN

Kapunrengang dapat ditempuh dengan meningkatkan pemanfaatan

media sesuai dengan karakteristik murid dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai, meningkatkan keaktifan murid dalam pembelajaran

PAI. Bekerjasam dengan guru mata pelajaran umum untuk

mengitegrasikan nilai-nilain pendidikan agama Islam pada saat

mengajar, dan melengkapi sarana dan prasarana khususnya

pengadaan mushallah sekolah.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, maka penulis mengajukan

saran-saran sebagai berikut:

1. Hendaknya guru di SDN Kapunrengang dapat membantu guru

pendidikan agama Islam dalam membina murid-murid terutama

dalam menerapkan nilai-nilai pendidikan Islam di sekolah dan

dalam kehidupannya sehari-hari.

2. Diharapkan kepada kepala SDN Kapunrengang agar

mengusahakan pengadaan mushallah untuk kebutuhan ibadah

disekolah tersebut.

Page 86: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

75

3. Hendaknya siswa lebih aktif dalam proses pembelajarans

pendidikan agama Islam, khususnya dengan mengikuti praktek

pendidikann agama Islam di sekolah.

Page 87: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

76

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Dan Al-Karim

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Cet. 13: Jakarta: RajawaliPers.

Ahmadi,Abu. dan Prasetya. 2005. Tri Joko.Strategi BelajarMengajar,Bandung CV Pustaka Setia.

Acshin,Amir.2005. Media Pendidikan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar,Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.

Arikunto, Suharsimi.1993. Prosedur Penaelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin.2011. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di LingkunganSekolah dan Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang.

Darajdjat, Zakiyah.2004 Ilmu Pendidikan Agama Islam, Jakarta BumiAksara.

.............................. 2008. Ilmu Pendidikan Agama Islam, Jakarta,Cet.Ke-3Bumi Aksara.

Darwanto.2007 .Telvesi Sebagai Media Pendidikan, Cet.I: Jogjakarta: PTPustaka Pelajar.

Danin,Sudarwan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan MenengahUmum.2001 Manajemen Peningkatan Mutu Berbagi Sekolah,Jakarta.

Dmarimba ahmad.1996. Pengantar Filsafat, Bandung; Al-Ma’rif.

Gerlach, V.G. dan Ely, D.P.1998. Teaching and Media. A SystematicApproach, Englewood: Prenticel-Hall,Inc.

Hamalik,Oemar. 1994.Media Pendidikan, Cet. VII: Bandung;Citra AdityaBhakti.

---------------------.2004. Psikologi Belajar dan Mengajar, Cet. IV, Bandung:Sinar Baru Algesindo.

Harjanto.2006. Perencanaan Pengajaran, Cet. V, Jakarta; Rineka Cipta.

Hamidjojo.2009.Media Pembelajaran Pendidikan,Pontianak: GajaMada.University press.

75

Page 88: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

77

Kemp dan Dayton.1999. Planning and producing instructional media. NewYork: Harper and Row 6publisher

Latuheru.1999.Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa Kini.Jakarta: PT Sinar Baru Algesindo.

Mulyasa, E.2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,CetIII,Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution.1992. Metode Penelitian Naturalistik, Jakarta: Gunung Agung.

SDN Kapunrengang Kabupaten Takalar.2015

Sadiman S Arief, 2009. Media Pendidikan Pengertian,Pengembangan danPemanfaatan, Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Sudirman, A.M, 2011 Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar, Cet 20;Jakarta: Rajawali Pers.

Surya, Mohamad. 2009. Psikologi Pembelajaran da Pengajaran, Bandung:Pustaka Bani Quraisy.

Sudjana,Nana.dan Rivai Ahmad. 2009. Media Pengajaran. Cet. VII;Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2011. Stastitik Untuk Penelitian, Bandung. Alfaebata.

Page 89: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

ANGKET PENELITIAN

“Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan MotivasiBelajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDNKapunrengang Kab. Takalar’’

I. KETERANGAN ANGKET

Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif dari siswa

dalam penyusunan skripsi. Dengan mengisi angket ini, berarti telah ikut

serta membantu kami dalam penyelesaian studi.

II.PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan,

terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan.

2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda silang

(x) pada jawaban yang dianggap paling tepat.

3. Isilah angket ini dengan jujur serta penuh ketelitian sehingga semua

soal dapat dijawab. Dan sebelumnya tak lupa kami ucapkan banyak

terima kasih atas segala bantuannya.

III.IDENTITAS SISWA

Nama : ………………………………………..

Umur : ………………………………………..

Jenis Kelamin : ………………………………………..

Hari/Tgl : ………………………………………..

Page 90: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

III. PERTANYAAN

1. Apakah guru disekolahmu senantiasa menggunakan media

pembelajaran ketika mengajarkan materi pendidikan agama Islam?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

2. Jika gurumu menggunakan media pembelajaran pendidikan agama

Islam jenis media apakah yang digunakan?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

3. Apakah kamu lebih cepat memahami materi pelajaran pendidikan

agama Islam Jika guru menggunakan media pembelajaran?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

4. Apakah kamu aktif memperhatikan pelajaran jika gurumu

menggunakan media pembelajaran yang kamu sukai?

a. Ya b. Kadang-kadan c. Tidak pernah

5. Apakah kamu terbiasa melaksanakan ajaran agama Islam melalui

proses pembelajaran yang menggunakan media Pembelajaran

pendidikan agama Islam?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

Page 91: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

6. Apakah kamu merasa mudah mengingat pelajaran jika guru

menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar dikelas?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

7. Apakah kamu dapat membandingkan materi pelajaran yang kamu

dapat di sekolah dengan menggunakan media pembelajaran

pendidikan agama Islam dengan pelaksanaan ajaran Islam yang

dilaksanakan oleh masyarakat di sekitarmu?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

Takalar , 20 juni 2015Mahasiswa/Peneliti

Hardianti

Page 92: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU

“Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi BelajarSiswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN KapunrengangKab. Takalar’’”

I. PETUNJUK WAWANCARA

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang telah disiapkan terlebih

dahulu isi identitas yang telah tersedia.

2. Jawablah tes wawancara ini dengan jujur dan penuh ketelitian karena jawaban

Bapak/Ibu Guru akan membantu kelengkapan data yang penulis butuhkan.

Dan sebelumnya tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas segala

bantuannya.

II. IDENTITAS GURU

Nama : ……………………………………

Jabatan : ……………………………………

Bidang Studi Yang Diajarkan : ……………………………………

III. DAFTAR PERTANYAAN

1. Apakah Bapak/Ibu guru sering menggunakan media pembelajaran saat

mengajar pendidikan Agama Islam ?

2. Apakah siswa senang apabilah Bapak/Ibu guru menggunakan media

Pembelajaran pada saat mengajar?

3. Hambatan apa saja yang ditemui dalam menggunakan media pembelajaran

pada saat mengajar?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

pada saat mengajar?

Page 93: PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Hardianti, lahir di Kapunrengang 11 Agustus 1993.

Anak pertama darii dua bersaudara, pasangan dari

Ayahanda Hasani Dengan Ibunda Hj Samsia. Penulis

tamat di sekolah dasar pada tahun 2007 di SDN

Inpres Kapunrengang Kecamatan Mangarabombang

kabupaten Takalar, sedangkan tamat Sekolah

Menengah Pertama(SMP) pada tahun 2009 di SMP Negeri 1

Mangarabombang Kabupaten Takalar. Kemudian Tamat Sekolah Menengah

Atas (SMA) pada tahun 2011 di SMA Negeri 1 Mangarabombang.Penulis

kemudian melanjutkan Pendidikan pada Program Strata Satu pada tahun

2011, di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar,

Penulis

HARDIANTI105190143311

10 Dzulqaidah 1436 H25 Agustus 2015 M