pekerjaan sampingan guru les sebagai persiapan memasuki dunia kerja bagi mahasiswa
DESCRIPTION
Jumlah penduduk Indonesia yang menduduki peringkat ke-4 terbanyak di dunia menyebabkan beberapa permasalahan kependudukan, diantaranya adalah tingginya angka pengangguran. Ironisnya, lulusan perguruan tinggi atau sarjana juga berkontribusi pada tingginya angka pengangguran. Ini disebabkan karena kurangnya kesiapan para lulusan untuk memasuki dunia kerja. Tulisan ini bertujuan memaparkan sebuah pekerjaan sampingan sebagai guru les yang dapat dilakoni oleh mahasiswa. Pekerjaan sampingan ini bermanfaat untuk mengamalkan ilmu pengetahuan, mengasah ketrampilan, dan memperoleh pengalaman kerja. Beberapa dampak positif dan konsekuensi bekerja sambil kuliah juga dipaparkan dalam tulisan ini. Keywords: pengalaman kerja, bekerja sampingan, pengangguranTRANSCRIPT
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
JUDUL :
Pekerjaan Sampingan Guru Les sebagai Persiapan Memasuki Dunia Kerja
bagi Mahasiswa
ABSTRAK :
Jumlah penduduk Indonesia yang menduduki peringkat ke-4 terbanyak di
dunia menyebabkan beberapa permasalahan kependudukan, diantaranya adalah
tingginya angka pengangguran. Ironisnya, lulusan perguruan tinggi atau sarjana juga
berkontribusi pada tingginya angka pengangguran. Ini disebabkan karena kurangnya
kesiapan para lulusan untuk memasuki dunia kerja. Tulisan ini bertujuan memaparkan
sebuah pekerjaan sampingan sebagai guru les yang dapat dilakoni oleh mahasiswa.
Pekerjaan sampingan ini bermanfaat untuk mengamalkan ilmu pengetahuan,
mengasah ketrampilan, dan memperoleh pengalaman kerja. Beberapa dampak positif
dan konsekuensi bekerja sambil kuliah juga dipaparkan dalam tulisan ini.
Keywords: pengalaman kerja, bekerja sampingan, pengangguran
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia
mencapai 237,6 juta jiwa, meningkat dibandingkan jumlah penduduk tahun 2000
sebanyak 206,3 juta jiwa. Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia adalah 4-5
juta per tahun. Dalam skala dunia, Indonesia menempati posisi ke-4 setelah Republik
Rakyat Cina, India, dan Amerika Serikat. Tingginya kuantitas penduduk memberikan
dampak yang positif dan negatif. Di satu sisi, tingginya jumlah penduduk dapat
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
mempertahankan keutuhan negara dari ancaman bangsa lain. Di sisi lain, fenomena ini
menimbulkan permasalahan kependudukan, salah satunya adalah pengangguran.
Dalam sensus penduduk 2001, pengangguran didefinisikan sebagai orang yang
tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelem
pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan (BPS, 2001: 8). Menurut Nanga
(2005: 249) pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang
mencari pekerjaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang pengangguran tidak
memiliki suatu pekerjaan di saat seharusnya dia bekerja atau usia produktif.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya pengangguran, di antaranya adalah
tingkat pendidikan yang masih rendah dan tidak seimbangnya antara permintaan dan
penawaran dari penyedia pekerjaan. Namun demikian, pendidikan yang tinggi belum
tentu menjamin kemakmuran seseorang. Menurut badan pusat statistik (BPS) sarjana
menganggur pada Agustus 2009 meningkat 0,49% dari Agustus tahun lalu, sedangkan
pada tahun 2010 meningkat menjadi 11,92%, dan pada tahun 2011 BPS hanya
menyebutkan angka 8.12 juta untuk pengangguran terbuka. Ini menunjukkan bahwa
meskipun seseorang telah merintis jenjang pendidikan yang tinggi, dia masih memiliki
kendala untuk mendapatkan pekerjaan.
Dari segi ekonomi, pengangguran berdampak secara tidak langsung pada
pendapatan nasional. Secara khusus, pengangguran dapat menghilangkan lapangan
pekerjaan, menghilangkan keterampilan, dan menimbulkan ketidakstabilan sosial
politik. Secara psikologis, pengangguran merasa rendah diri dan berakibat pesimis
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
dalam memandang masa depan. Terutama jika pengangguran merupakan seorang
sarjana. Hal ini dapat saja menimbulkan persepsi di dalam suatu masyarakat bahwa
pendidikan tinggi tidaklah berguna.
Sebenarnya, pengangguran pada sarjana dapat dicegah sejak dini dengan
melatih diri dan keterampilan agar siap dalam menghadapi dunia kerja saat lulus kelak.
Namun tidak semua mahasiswa menyadari bahwa bekerja nantinya merupakan
manifestasi dari ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah. Sehingga banyak dari
mereka tidak mengamalkan ilmu yang didapat sesegera mungkin. Salah satu cara untuk
mengamalkannya adalah dengan bekerja sambilan atau sampingan (part-time job /
freelance).
Berbeda dengan kerja full time yang memakan waktu sepanjang hari sesuai
jadwal yang telah ditentukan dengan perjanjian yang telah disepakati bersama, kerja
part time adalah kerja yang tidak terlalu terikat dengan waktu serta berbagai macam
perjanjian atau kontrak kerja dengan pihak lain, bebas dalam mengatur jam terbang
waktu kerja, dan dibayar sesuai dengan hasil pekerjaan.
Bekerja sambilan merupakan pilihan karena mahasiswa tidak sepenuhnya
memiliki waktu luang, mereka harus membagi waktu dengan jadwal aktifitas akademik
di kampus. Oleh karena itu, dari sekian banyak jenis pekerjaan sampingan, mahasiswa
harus bisa memilih berdasarkan waktu dan kemampuannya. Salah satu jenis pekerjaan
sampingan yang pelaksanaannya fleksibel adalah menjadi guru les.
Tulisan ini bertujuan untuk mengemukakan pembahasan guru les sebagai jenis
pekerjaan sampingan bagi mahasiswa, peran pekerjaan sampingan sebagai persiapan
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
bekerja, dan dampak positif serta konsekuensi jika mahasiswa memiliki pekerjaan
sampingan sebagai guru les.
PEMBAHASAN
1. Guru Les sebagai Pekerjaan Sampingan bagi Mahasiswa
Secara umum, pekerjaan dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil
pekerjaannya, yaitu pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang
menghasilkan jasa. Guru les termasuk dalam pekerjaan yang menghasilkan jasa
yaitu melakukan transfer ilmu ke orang lain atau peserta didik.
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan seorang guru les agar proses
mengajarnya berjalan optimal, yaitu pemahaman terhadap peserta didik, jenis
kelas, dan keterampilan wajib.
a. Jenis peserta didik
Ada tiga macam peserta didik berdasarkan umur atau tingkat
kedewasaannya, yaitu anak-anak, remaja, dan dewasa. Ada dua hal yang
perlu diperhatikan saat menghadapi murid sesuai dengan tingkatannya,
yaitu minat dan rentang perhatian (attention span). Pada anak-anak
minatnya berhubungan dengan hal-hal yang kongkret, yaitu hal-hal yang
dapat dirasakan lewat panca inderanya. Anak-anak juga menyukai
sesuatu yang berwarna-warni dan mereka mudah bosan terhadap
suasana, atau dapat dikatakan mereka memiliki rentang perhatian yang
singkat. Lain halnya dengan orang dewasa, rentang perhatian pada
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
orang dewasa cukup panjang, artinya mereka dapat menahan rasa
bosan karena adanya kesadaran untuk mempelajari sesuatu. Selain itu
orang dewasa mampu menciptakan pemikiran yang abstrak saat belajar
karena telah memiliki berbagai pengalaman hidup yang dapat mereka
jadikan acuan.
b. Jenis kelas
Ada dua macam kelas berdasarkan ukurannya, yaitu privat dan
kelompok. Pada kelas privat, guru les bertindak sebagai tutor karena
jumlah murid biasanya hanya satu atau dua orang. Tutor artinya
mengajarkan dengan fokus pada siswa tertentu saja, atau disebut
dengan istilah one-on-one. Mengajar di kelas privat dapat dilakukan di
rumah murid ataupun di tempat yang telah disepakati. Pada jenis kelas
ini, murid mendapatkan interaksi dengan guru les secara intensif dan
terfokus. Berbeda dengan kelas kelompok, biasanya muridnya berjumlah
8-15 orang. Untuk kelas ini diperlukan tempat atau ruangan khusus
dengan adanya kursi dan papan tulis. Biasanya jenis kelas ini ditemui jika
guru les mengajar di sebuah lembaga. Setiap keperluan mengajar
beserta medianya telah disiapkan pihak lembaga. Namun karena
jadwalnya tidak ketat, maka ini tetap dapat diklasifikasikan sebagai
pekerjaan sampingan.
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
c. Keterampilan wajib
Ada tiga macam keterampilan yang harus dimiliki seorang guru
les, yaitu keterampilan mengajar, komunikasi, dan promosi.
Keterampilan mengajar dan komunikasi diaplikasikan pada saat
pembelajaran berlangsung. Sedangkan keterampilan promosi dilakukan
guna menjaga maupun mengembangkan usaha yang telah ada.
Ada enam keterampilan utama dalam mengajar, yaitu
keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka
dan menutup pelajaran, dan keterampilan mengelola kelas. Seluruh
keterampilan ini dibutuhkan saat mengajar agar pembelajaran terarah
dan sistematis.
Ketrampilan komunikasi berhubungan dengan interaksi antara
murid dengan guru. Ini termasuk sikap guru les saat berkenalan,
meminta murid mengerjakan tugas, memberikan penjelasan, dan
menutup sesi pelajaran. Komunikasi haruslah terjalin dengan baik agar
murid merasa nyaman dan dapat menyerap pelajaran dengan optimal.
Seorang guru les sebaiknya memiliki kemampuan untuk memahami
bahasa verbal maupun non-verbal.
Ketrampilan promosi bertujuan agar pekerjaan sebagai guru les
dapat berkembang. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya dari mulut ke mulut dan secara online melalui situs jejaring
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
sosial. Jika mahasiswa merasa pekerjaannya sebagai guru les sudah
cukup padat, maka usaha promosi pun harus dibatasi.
2. Peran Pekerjaan Sampingan Guru Les sebagai Persiapan Menghadapi Dunia
Kerja
Ada dua peran bekerja sebagai guru les dalam menghadapi dunia kerja
setelah mahasiswa menyelesaikan studinya, yaitu sebagai bentuk pengamalan
ilmu yang didapat dan sebagai langkah memperoleh pengalaman kerja.
Mengamalkan ilmu artinya melaksanakan atau menerapkan pengetahuan yang
telah didapat untuk kebaikan, dan pengalaman kerja artinya suatu kondisi
dimana seseorang telah pernah masuk atau melakukan suatu pekerjaan.
Pertama, dalam pandangan agama Islam, mengamalkan ilmu merupakan
hal yang mulia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An Nisaa: 66 “Dan
sesungguhnya kalau mereka mengamalkan pelajaran yang diberikan kepada
mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih
menguatkan (iman mereka)”. Ini berarti bahwa mengamalkan ilmu dampaknya
tidak hanya secara intelijensi, yaitu bertambahnya ketrampilan, tetapi juga dari
sisi spiritual dapat menguatkan iman seseorang. Di samping itu, mengamalkan
ilmu merupakan bentuk apresiasi terhadap pengetahuan yang didapat. Saat
seseorang mengamalkan ilmunya, maka ingatannya terhadap pengetahuan pun
akan lebih kuat.
Kedua, bekerja sampingan berarti berupaya untuk memperoleh
pengalaman kerja. Pada saat ini, banyak penyedia lapangan pekerjaan
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
mengharuskan calon pekerja untuk memiliki pengalaman kerja terlebih dahulu.
Jika tidak ada, maka akan sulit diterima. Dengan memiliki pekerjaan sampingan
saat kuliah, mahasiswa telah memiliki pengalaman kerja sewaktu dia lulus nanti.
Sehingga peluang untuk diterima dalam suatu pekerjaan akan lebih tinggi.
Dalam hubungannya dengan mengajar, pengalaman kerja menjadi guru
les akan sangat berperan nantinya saat mahasiswa melamar kerja menjadi guru,
baik di instansi negri (pegawai negri) maupun swasta (misalnya lembaga
kursus). Mahasiswa sudah terbiasa dalam menjelaskan materi dan
berkomunikasi dengan orang lain, sehingga dia hanya perlu fokus pada
penguasaan materi dan hal-hal lainnya.
Berdasarkan kedua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa bekerja
sampingan sebagai guru les sangat bermanfaat sebagai persiapan mahasiswa
menghadapi dunia kerja. Ketidaksiapan dalam menghadapinya akan menjadi
hambatan bagi mahasiswa untuk memperoleh pekerjaan.
3. Dampak Positif dan Konsekuensi dari Pekerjaan Sampingan sebagai Guru Les
Bekerja sampingan pada masa kuliah memiliki dampak positif dan juga
konsekuensi bagi pelakunya. Dampak positif artinya efek yang dihasilkan
memberikan keuntungan bagi pelakunya. Sedangkan konsekuensi artinya suatu
kendala yang merupakan efek dari bekerja sampingan.
Ada beberapa keuntungan jika mahasiswa bekerja sampingan. Pertama,
dari segi finansial mahasiswa akan terbantu pendapatannya. Pendapatan ini
dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk menunjang studinya, seperti pembelian
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
alat atau media. Kedua, jika bidang pekerjaan yang dilakoninya sesuai dengan
studinya, makan dia berkesempatan untuk mengaplikasikan teori dan
menunjang perkuliahannya. Ketiga, dengan menjadi guru les, mahasiswa telah
memperluas relasi hubungan kerja. Nantinya bisa saja mahasiswa memiliki
bisnis lain dan berhubungan lagi dengan orang yang pernah memakai jasanya
sebagai guru les.
Namun demikian, bekerja sampingan pun memiliki beberapa
konsekuensi. Diantaranya adalah manajemen waktu dan menyempitnya
interaksi sosial sesama mahasiswa. Pertama, kuliah sambil bekerja mengurangi
waktu luang yang semestinya dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan-
kegiatan akademik lain untuk meningkatkan kapabilitas dan integritas
mahasiswa. Waktu mahasiswa untuk melakukan studi kelompok, eksperimen,
dan diskusi menjadi berkurang. Kedua, kesibukan mahasiswa dalam
pekerjaannya menyebabkan berkurangnya interaksi dengan sesama mahasiswa.
Contohnya adalah ketidakmampuan mahasiswa mengikuti organisasi
kampusnya dikarenakan padatnya jadwal atau jadwal kerjanya yang bersamaan.
Akibatnya kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sosial pun
berkurang. Menyikapi kedua konsekuensi ini, mahasiswa harus mampu
membagi waktu dengan menjadwalkan kegiatan dan memprioritaskan kegiatan
akademik yang bersifat krusial atau tidak bisa ditunda. Jika tidak, hal itu akan
berdampak buruk bagi nilai akademik mahasiswa.
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
Berdasarkan penjelasan di atas, bekerja sambil kuliah di samping
menguntungkan juga menimbulkan kendala di sisi akademik dan sosial
pelakunya. Mahasiswa harus bisa menyusun jadwal bekerja dengan sebaik-
baiknya untuk meminimalisir timbulnya konsekuensi tersebut.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan uraian tentang pekerjaan sampingan guru les untuk menghadapi
dunia kerja di atas, penulis menyimpulkan beberapa hal penting, yaitu:
1. Dalam menghadapi dunia kerja, mahasiswa dituntut untuk pro aktif
menyiapkan diri. Persiapan disini adalah dalam bentuk kesiapan dan
pemerolehan pengalaman kerja.
2. Terdapat beberapa faktor yang harus dikuasai seorang mahasiswa yang
bekerja sampingan sebagai guru les, yaitu pengetahuan akan jenis-jenis
kelas, karakteristik peserta didik, dan kemampuan wajib seperti komunikasi
dan promosi.
3. Bekerja sambil kuliah memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positinya
mahasiswa dapat memperoleh dukungan finansial dan mengembangkan
keahlian, dan dampak negatifnya adalah berkurangnya waktu luang
mahasiswa untuk berinteraksi di luar pekerjaan.
Ada beberapa rekomendasi yang dapat disampaikan penulis, yaitu:
1. Setiap mahasiswa harus menyiapkan diri menghadapi dunia kerja, salah
satunya dengan bekerja sampingan.
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
2. Mahasiswa yang bekerja sampingan harus menguasai dan mengetahui
kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaannya serta
keuntungan dan konsekuensinya. Dia harus bisa mengantisipasi
kemungkinan buruk dengan cara menjadwalkan pekerjaan dan perkuliahan
dengan baik.
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran, Surah An Nisaa, ayat 66.
Badan Pusat Statistik. 2000. Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2000. Buku I.
Jakarta: BPS.
Informasi Kependudukan Indonesia, dipublikasikan oleh Divisi Statistik Sektor Riil,
Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia.
Nanga, Muana. 2005. Makroekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Edisi Kedua.
Jakarta: PT. Raja Grafika Persada.
Pokok-Pokok Materi Keterampilan Dasar Mengajar: Bahan Perkuliahan PPL 1
Mahasiswa FKIP Unlam. 2012. Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL).
Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin
Laman internet (diakses pada 9 April 2013):
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/pengertian-pengangguran-dan-jenis.html
http://syadiashare.com/jenis-jenis-pekerjaan.html
http://www.anneahira.com/kerja-part-time.htm
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/12/29/210109/Konsek
uensi-Kuliah-sambil-Kerja
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
BIODATA PENULIS
Judul tulisan : Pekerjaan Sampingan Guru Les sebagai Persiapan
Memasuki Dunia Kerja bagi Mahasiswa
Nama lengkap : Akhmad Gazali
Tempat, tanggal lahir : Kandangan, 24 Juni 1991
Umur : 21 tahun
Alamat : jl. Pangeran No. 10, kelurahan Pangeran, kec. Banjarmasin
Utara, Banjarmasin
Status : Mahasiswa
Pendidikan sekarang : Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Univ. Lambung Mangkurat
Kontak:
Email : [email protected]
No. HP : 0896 9169 9250
Naskah Lomba Penulisan Kreatif BKKBN 2013 – Akhmad Gazali ([email protected])
LOMBA PENULISAN KREATIF BKKBN 2013
Tema : Pendidikan Kependudukan
(Kategori : Dewasa)
JUDUL TULISAN :
Pekerjaan Sampingan Guru Les sebagai Persiapan
Memasuki Dunia Kerja bagi Mahasiswa
PENULIS :
Akhmad Gazali