pedoman skripsi 2012

46
1 PANDUAN PENYUSUNAN SKRIPSI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN DISUSUN OLEH : TIM AKADEMIK FPIK UNPAD 2012

Upload: hafidz-ferdian

Post on 21-Jan-2016

98 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Skripsi 2012

1

PANDUAN PENYUSUNAN SKRIPSI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

DISUSUN OLEH :

TIM AKADEMIK FPIK UNPAD

2012

Page 2: Pedoman Skripsi 2012

1

BAB I

PENDAHULUAN

Skripsi didefinisikan sebagai suatu karya ilmiah seorang mahasiswa calon

sarjana stratum satu (S1) yang ditulis berdasarkan kegiatan penelitiannya dan

berisi seluruh aspek yang mencakup persiapan, perencanaan, pelaksanaan, hasil,

pembahasan dan kesimpulan penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh

mahasiswa di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad, merupakan kegiatan

yang terencana, terarah, sistematik, dan terkendali. Di dalam pelaksanaannya

berupaya untuk memperoleh data dan informasi tentang suatu masalah dalam

bidang perikanan atau ilmu kelautan, dengan menggunakan metode ilmiah, untuk

menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis. Data dan informasi

tersebut dapat berupa data primer dan sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti di lapangan, baik melalui

wawancara maupun hasil pengukuran langsung. Data sekunder dapat diperoleh

dari karya tulis (penelitian) pihak lain, seperti publikasi ilmiah, jurnal dan majalah

ilmiah.

Skripsi merupakan suatu tugas akhir (final assignment) dengan

mempertimbangkan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melakukan

penelitiannya. Penelitian yang mendasari penulisan skripsi ini, dapat berupa

penelitian dasar (basic research) atau penelitian terapan (applied research), yang

terutama didasari oleh minat intelektual mahasiswa. Skripsi mempunyai

kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain, tetapi berbeda bentuk, proses

belajar-mengajarnya, dan cara penilaiannya.

Keseluruhan isi skripsi pada dasarnya merupakan pengembangan dari

proposal penelitian yang telah diseminarkan dalam seminar usulan penelitian,

serta telah dilaksanakan sesuai dengan proposal tersebut. Proses penyusunan

proposal penelitian sampai dengan penulisan skripsi dikerjakan oleh mahasiswa

dan dibimbing oleh komisi pembimbing.

Seluruh isi skripsi menjadi tanggung jawab penuh mahasiswa yang

menyusunnya, meskipun mahasiswa tidak lepas dari bimbingan komisi

Page 3: Pedoman Skripsi 2012

2

pembimbingnya. Tinggi-rendahnya mutu skripsi menunjukkan kualitas

mahasiswa dan proses bimbingan oleh para pembimbingnya.

Page 4: Pedoman Skripsi 2012

3

BAB II

PENYAJIAN ISI SKRIPSI

2.1 Sampul Luar

Sampul luar merupakan bagian paling depan dari skripsi. Dalam sampul

ini semua huruf kapital dan tebal atau bold, kecuali nama spesies dan nama

kultivar serta letaknya simetris. Judul skripsi ditempatkan pada baris paling atas.

Ukurannya paling besar dan mencolok sesuai dengan tempat yang tersedia,

dengan jarak sekitar 4-5 cm dari tepi atas kertas, disesuaikan dengan jumlah baris

judul. Jenis huruf yang dapat digunakan Times New Roman (Lampiran 1).

Judul yang panjang ditulis menjadi dua baris atau lebih, dengan

pemotongan judul yang logis dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia

(Lampiran 2). Jarak antar baris dalam judul disesuaikan dengan ukuran hurufnya

serta tidak diakhiri titik. Jika ada anak judul, dicetak dua spasi di bawah judul

utama, yang berukuran satu tingkat lebih rendah dari judul utamanya.

Di bawah judul dicetak perkataan skripsi, dengan jenis huruf yang sama

dengan judul, dan ukurannya standar. Letak kata ‘Skripsi’ kurang-lebih 5 cm di

bawah judul, atau kira-kira 2,5 cm dari baris anak judul yang paling bawah.

Di bawah kata skripsi yang berjarak 3,5 cm dicetak nama penulis. Nama

penulis disajikan lengkap, tidak disingkat, sebagai contoh A. Hadadi ditulis

Achmad Hadadi. Satu setengah spasi di bawahnya dicetak NPM serta diikuti

nomornya.

Simbul (lambang universitas) Unpad bergaris tengah sekitar 3,5 cm.

Letaknya di tengah-tengah di antara baris NPM dan baris nama universitas

(Universitas Padjadjaran).

Nama lembaga diurut dengan jarak satu spasi, mulai dari universitas

(UNIVERSITAS PADJADJARAN), nama fakultas (FAKULTAS PERIKANAN

DAN ILMU KELAUTAN), nama program studi (PROGRAM STUDI

PERIKANAN atau PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN), dan nama kota

(JATINANGOR). Di bawahnya berjarak dua spasi dicetak tahun penyusunan

skripsi, dan jarak dari tepi bawah kertas 3,5 cm. Jenis dan ukuran huruf dari nama

penulis, NPM dan nama lembaga sama dengan kata skripsi. Penyajian pada

Page 5: Pedoman Skripsi 2012

4

sampul luar harus diperhatikan keseimbangan jarak margin atas, bawah, kiri dan

kanan serta estetikanya.

2.2 Sampul Dalam

Penyajian pada sampul dalam sama dengan sampul luar. Hanya di bawah

kata skripsi, dengan jarak dua spasi, dicantumkan kalimat penjelasan berikut:

“Diajukan untuk Menempuh Sidang Ujian Sarjana” (Lampiran 3). Pada halaman

ini tidak diberi tanda nomor, tetapi dihitung sebagai halaman pertama (i).

2.3 Lembar Pernyataan

Lembar pernyataan ditempatkan sebelum lembar pengesahan skripsi ditik

dengan spasi satu. Lembar Lembar pernyataan berisi pernyataan penulis tentang

keaslian tulisannya dan bukan merupakan hasil plagiarisme. Contoh Lembar

Pernyataan tersebut berbunyi :

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul ............................ adalah hasil karya saya dengan bimbingan dari komisi pembimbing. Sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya orang lain yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Jatinangor, Maret 2011 Jumadil Akhir NPM 230210080026

2.4. Lembar Pengesahan

Pengetikan pada lembar pengesahan (halaman persetujuan pembimbing)

mengacu pada pola yang telah ditentukan. Kata “judul” dan judul skripsi

dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan ditik di batas pola bagian atas, dengan

jarak antar baris satu spasi dan baris kedua judul dimulai sejajar dengan huruf

awal judul skripsi. Satu setengah spasi di bawahnya ditik penulis dan nama

penulis. Dengan jarak yang sama di bawahnya ditik NPM dan nomornya. Mulai

Page 6: Pedoman Skripsi 2012

5

dari judul sampai dengan nomor pokok mahasiswa digunakan huruf kapital,

semuanya dicetak tebal (bold).

Bagian persetujuan pembimbing ditik dengan memperhatikan

keseimbangan pada halaman ini. Tempat dan tanggal persetujuan ditik di tengah-

tengah. Di bawahnya ditik kata ‘Menyetujui’ dengan tanda baca titik-ganda (:)

dan huruf awalnya dengan huruf kapital.

Di bawahnya lagi, di sebelah kiri ditik ‘Komisi Pembimbing’, dan di

bawah kata ‘Komisi Pembimbing’ ditulis ‘Ketua’ dan berturut-turut ke bawah

nama ketua dan NIP-nya. Di bawah NIP ketua di tulis ‘Anggota’ (tanpa

menyebutkan anggota satu atau dua) dengan jarak yang disesuaikan dengan

keseimbangan halaman. Di sebelah kanan, sejajar dengan tulisan ‘Komisi

Pembimbing’ ditik ‘Dekan’ (tanpa menyebut nama fakultas) dan di bawahnya

nama dan NIP dekan. Nama dekan maupun pembimbing tidak digarisbawahi.

Gelar yang dicantumkan dalam dokumen resmi termasuk skripsi hanya gelar

tertinggi (Keputusan Menteri Penddikan Nasional Republik Indonesia, Nomor

178/U/2001, tentang gelar dan sebutan lulusan perguruan tinggi), juga untuk

komisi pembimbing, penelaah, dan lainnya. Di bawah setiap nama dekan, dan

pembimbing ditik NIP yang bersangkutan tanpa titik, tiga ketukan tik kemudian

dicetak nomornya (contoh: NIP 19620413 198603 2 003).

Baris paling akhir dari halaman ini adalah NIP dari anggota pembimbing

yang terakhir. Halaman ini tidak diberi nomor, tetapi dihitung sebagai halaman ii

(Lampiran 4).

2.5 Abstrak

Awal baris dari alinea pertama pada abstrak tidak menjorok ke dalam (rata

kiri), yang berisi nama penulis, kemudian di dalam tanda kurung ditulis:

“Dibimbing oleh: nama pembimbing lengkap tanpa gelar”. Setelah itu tahun dan

judul skripsi. Pengetikannya digunakan huruf besar dan kecil, sesuai dengan

kaidah Bahasa Indonesia, serta berjarak satu spasi.

Abstrak hanya berisi satu alinea saja dan berisi intisari yang menyangkut

tujuan, metode, dan kesimpulan. Abstrak dalam skripsi merupakan keharusan

yang disajikan di halaman sebelum kata pengantar. Abstrak ini diperlukan untuk

Page 7: Pedoman Skripsi 2012

6

para pembaca yang ingin mengetahui keseluruhan materi skripsi secara ringkas.

Abstrak dilengkapi dengan kata kunci yang minimal terdiri dari tiga kata. Kata

kunci harus mempertimbangkan kemudahan dalam mencari katalog pustaka

apabila abstrak ini dipublikasikan baik pada terbitan cetak atau jurnal maupun

elektronik. Panjang abstrak skripsi sekitar 150-200 kata (Lampiran 5).

2.6 Abstract

Abstract merupakan bagian dari skripsi, penyajian seluruhnya dalam

bahasa Inggris. Pengetikan abstract pada halaman baru setelah halaman abstrak,

yang isinya sama dengan abstrak. Abstract ditujukan bagi mereka yang kurang

paham bahasa Indonesia, dan ingin mengetahui gambaran singkat keseluruhan isi

skripsi.

2.7 Kata Pengantar

Kata pengantar berisi ungkapan rasa syukur penulis yang telah

menyelesaikan skripsinya. Materi, waktu dan tempat penelitian dapat

diungkapkan disini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada komisi pembim-

bing/wali, para penelaah, Dekan FPIK, Ketua Program studi beserta stafnya,

perseorangan atau lembaga yang telah memberikan saran-saran ataupun

bantuannya kepada penulis. Ungkapan khusus terhadap orangtua, yang selalu

mendo’akan anaknya disamping dorongan moril dan materil yang diberikannya.

Ungkapan lain yang dianggap sangat penting dapat diterakan disini. Alinea

terakhir berisi do’a untuk semua pihak (pembimbing dan lainnya) yang telah

memberikan masukannya. Harapan penulis, berkaitan dengan skripsi ini.

Di sebelah kanan bawah berjarak tiga spasi dicantumkan tempat, dan

waktu (bulan dan tahun) selesai penulisan, sebelum konsultasi dengan tim

pembimbing. Di bawahnya dengan jarak yang sama dicantumkan nama penulis

lengkap.

2.8 Daftar Isi

Daftar isi memuat keseluruhan materi karya tulis yang bersangkutan mulai

dari halaman daftar tabel (setelah daftar isi) sampai dengan riwayat hidup penulis

Page 8: Pedoman Skripsi 2012

7

(Lampiran 6). Penyajian isi dimaksudkan untuk memudahkan pembaca mencari

materi serta nomor halaman yang bersangkutan setelah daftar isi tersebut,

sehingga abstrak, abstract, kata pengantar, dan daftar isi tidak perlu dicantumkan

lagi.

Di bawah tajuk utama yang berjarak tiga spasi, mulai dari batas pola

sebelah kiri ditik kata 'Bab', dan 'Halaman' di pinggir kanannya dengan huruf awal

kapital dan selanjutnya kecil, sehingga huruf terakhir kata ‘Halaman’ berada

pada batas pola. Dengan jarak yang sama sebesar 1,5 spasi ditik tajuk daftar tabel,

daftar gambar, dan daftar lampiran secara berurutan ke bawah dengan huruf

kapital semuanya dan dicetak tebal (tidak di bawah kata bab).

Di bawah daftar lampiran, secara berurutan ke bawah ditik: tajuk

pendahuluan, kajian pustaka, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, serta

kesimpulan dan saran. Anak tajuk dan anak anak-tajuk berikutnya ditik berurutan

di bawah tajuk pokok yang bersangkutan. Jarak tajuk dengan seluruh bagiannya

sebesar satu spasi. Jarak suatu tajuk dengan baris terakhir dari tajuk/anak tajuk

sebelumnya sebesar 1,5 spasi, dengan jarak yang sama pula selanjutnya ditik tajuk

daftar pustaka dan lampiran.

Nomor tajuk pokok (nomor bab) dengan angka romawi besar, yang

letaknya di bagian pinggir sebelah kiri. Bagian akhir dari nomor bab tersebut rata

dengan huruf akhir dari kata 'Bab' di atasnya. Setiap nomor bab diakhiri titik.

Jarak titik tersebut dengan huruf awal tajuk yang bersangkutan sebanyak dua

ketukan tik. Semua huruf awal tajuk mulai dari daftar tabel sampai dengan

lampiran ditik rata dari atas ke bawah, juga rata dengan semua nomor awal anak

tajuk dan nomor awal anak anak tajuk.

Setiap tajuk dan anak tajuk (dan seterusnya) disambung dengan

pengetikan titik-titik (tanpa jarak), yang dimulai setelah dua ketukan tik dari akhir

tajuk dan diakhiri sekitar lima ketukan tik sebelum lajur nomor halaman yang

bersangkutan. Tajuk pokok yang mempunyai anak tajuk (dan seterusnya), tidak

perlu dicantumkan nomor halamannya. Pengetikan anak tajuk dan anak anak-

tajuk yang lebih dari satu baris, pemotongannya paling dekat sekitar 10 ketukan

tik sebelum lajur nomor halaman yang bersangkutan. Nomor halaman mulai dari

atas (angka romawi kecil) sampai dengan nomor halaman dari riwayat hidup

Page 9: Pedoman Skripsi 2012

8

(angka arab) ditik rata kanan sejajar dengan huruf terakhir dari kata 'Halaman'

yang ada di atasnya.

2.9 Daftar Tabel

Daftar tabel berisi semua judul tabel yang terdapat dalam bagian pokok

skripsi, sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui di halaman berapa

tabel tersebut berada. Di bawah tajuk utama berjarak tiga spasi, mulai di tepi kiri

pola ditik kata 'Nomor', di tengahnya 'Judul' (dicetak miring) dan ditepi kanan

ditik 'Halaman'.

Pengetikan angka (urutan nomor tabel) 1, 2 dan seterusnya lurus ke bawah

menurut angka satuannya, kira-kira di tengah-tengah kata 'Nomor'. Judul tabel

ditik dengan huruf kapital setiap awal katanya kecuali kata sambung, sesuai

dengan kaidah bahasa Indonesia. Pengetikan judul tabel kira-kira setelah sepuluh

ketukan tik dari pinggir kiri pola, sehingga tidak dimulai di bawah kata ‘Nomor’.

Jarak antara judul tabel dan tabel lainnya 1,5 spasi. Cara penyajian lainnya seperti

pada daftar isi (Lampiran 7).

2.10 Daftar Gambar

Daftar gambar berisi semua judul gambar dan grafik, yang terdapat dalam

bagian pokok skripsi, sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui letak

gambar atau grafik tersebut berada. Cara penyajian daftar gambar sama dengan

daftar tabel.

Bila hanya terdapat satu gambar dan kaitannya dengan uraian tidak erat,

sebaiknya diletakkan di lampiran. Daftar gambar yang isinya sedikit (kira-kira

sepertiga halaman), penyajiannya dapat disatukan dengan daftar tabel, jika daftar

tabel juga isinya sedikit (Lampiran 7).

2.11 Daftar Lampiran

Daftar lampiran memuat judul-judul yang mencerminkan data penunjang

yang ditunjuk dalam uraian naskah, seperti: tabel, gambar, analisis statistik,

bagan atau tata letak percobaan, kronologis kegiatan penelitian, peta lokasi, hasil

pengamatan, petunjuk teknis (misalnya cara pembuatan ransum), dan sejenisnya

Page 10: Pedoman Skripsi 2012

9

yang menunjang, yang sekiranya tidak tepat jika disajikan dalam uraian. Riwayat

hidup penulis diterakan pada lampiran terakhir. Cara penyajian daftar lampiran

sama dengan daftar tabel.

2.12 Pendahuluan

Bab ini merupakan awal bagian pokok, yang mengacu kepada struktur

penulisan ilmiah yang ditata ke dalam beberapa sub bab berikut:

(1) Latar Belakang

(2) Identifikasi Masalah

(3) Tujuan

(4) Kegunaan

(5) Kerangka Pemikiran

(6) Hipotesis

Latar Belakang. Sub-bab ini bernomor 1.1 dan ditik di pinggir kiri pola.

Latar belakang mencerminkan alur pemikiran yang dinamis, mengapa suatu

fenomena (gejala alam, gejala sosial) yang dijumpai dapat menggugah niat atau

panggilan untuk melakukan percobaan penelitian. Sehubungan dengan ini,

peneliti harus merasa yakin, bahwa fenomena yang dijumpai itu merupakan

masalah yang masih aktual dan relevan dengan keadaan sekarang. Hal tersebut

dapat diperoleh dengan jalan mencari informasi dari kepustakaan yang terbaru

atau berkonsultasi dengan pakar ilmiah yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang

bersangkutan. Dari pihak peneliti, pengungkapan bagian ini dapat didasarkan atas

pertanyaan-pertanyaan berikut:

(a) apa yang telah diketahui, teoritis maupun faktual, dari masalah yang diteliti?

(b) adakah permasalahan disitu, apakah ada keraguan yang terdapat pada

permasalahan itu?

(c) bagian mana yang menarik dari masalah yang diteliti?

(d) apakah mungkin secara teknis masalah itu diteliti?

Pada prinsipnya latar belakang percobaan penelitian dapat menjawab

pertanyaan, mengapa masalah itu diteliti?

Page 11: Pedoman Skripsi 2012

10

Identifikasi masalah. Sub bab ini bernomor 1.2 dan pengetikannya

seperti sub bab 1.1. Identifikasi masalah merupakan penjabaran dari masalah,

menjadi beberapa sub masalah yang spesifik dan biasanya dirumuskan dalam

kalimat tanya. Bentuk rumusan identifikasi masalah yang berupa kalimat tanya

itu akan mengarah kepada contoh berikut:

(1) faktor atau faktor-faktor apakah yang mempengaruhi fenomena?

(2) bagaimana pengaruh masing-masing faktor terhadap fenomena?

(3) sejauhmana gabungan faktor-faktor berpengaruh terhadap fenomena

Tujuan. Sub bab ini bernomor 1.3 dan ditik seperti sub bab 1.1.

Perumusan tujuan dinyatakan dalam kalimat deklaratif, yang mengumumkan

bagaimana gambaran kegiatan operasional percobaan penelitiannya. Dengan

mengacu kepada contoh perumusan identifikasi masalah, dapat diikuti pedoman

perumusan masalah sebagai berikut :

(a) dipelajari faktor atau faktor-faktor apa yang terlibat dalam fenomena,

(b) dipelajari karakteristik faktor-faktor dalam pengaruhnya pada fenomena,

(c) sejauhmana terdapat pengaruh gabungan faktor-faktor tertentu terhadap

fenomena.

Kegunaan. Sub bab kegunaan bernomor 1.4, pengetikannya sejalan

dengan sub bab 1.1. Sub bab ini merupakan penajaman spesifikasi sumbangan

hasil percobaan penelitian terhadap nilai manfaat praktis, juga sumbangan

ilmiahnya bagi perkembangan ilmu .

Kerangka Pemikiran. Sub bab kerangka pemikiran dan hipotesis

bernomor 1.5 dan pengetikannya sejalan dengan sub bab 1.1. Kerangka

pemikiran adalah dukungan dasar teoritis, dalam rangka memberi jawaban

premis yang berupa kesimpulan hasil penelitian para pakar ilmiah terdahulu,

namun yang sampai sekarang masih berlaku, dalam arti belum pernah dibantah

pihak lain. Penyajiannya dalam bentuk risalah singkat yang lebih menonjolkan

sikap dan pandangan pribadi mengenai suatu fenomena yang disoroti secara

krisis analisis (esei argumentasi).

Page 12: Pedoman Skripsi 2012

11

Hipotesis. Apabila kerangka pemikiran yang didukung oleh premis-

premis telah tersusun, maka dengan penggunaan metode logika berpikir deduktif,

dapat ditarik kesimpulan khusus (hipotesis) dari kesimpulan umum (premis-

premis). Mengingat bahwa premis-premis tersebut merupakan sumber informasi

yang dapat dipercaya kebenaran ilmiahnya, maka dengan sendirinya hipotesis

sebagai kesimpulan dari premis-premis itu mempunyai kepastian kebenaran pula.

Penelitian-penelitian yang bersifat eksploratif diperbolehkan untuk tidak

menggunakan hipotesis.

2.13 Kajian Pustaka

Kajian Pustaka berisi ungkapan-ungkapan hasil telaah kepustakaan yang

berkaitan erat (relevan) dengan identifikasi masalah dan hipotesis. Bertitik tolak

dari hal itu, masing-masing aspek diulas berdasarkan atas kepustakaan yang

terbaru, lengkap dengan nama penulis, tahun, dan pernyataannya . Selain itu,

dilakukan pula sorotan kritis analitis sebagai sikap dan pandangan pribadi, baik

yang bersifat penunjang maupun yang bertentangan.

Disamping memberi bobot citra tertentu kepada pelaku percobaan, kajian

pustaka mempunyai fungsi yang penting, yaitu sebagai landasan pembanding hasil

percobaan itu sendiri. Cakupan kajian pustaka harus menyentuh publikasi ilmiah

tahun yang terakhir, sesuai dengan tahun penyu-sunan karya ilmiah yang

bersangkutan.

Di dalam kajian pustaka ini, kutipan yang disajikan dapat berupa kutipan

langsung atau serapan. Kutipan langsung yang dimasukkan di dalam uraian (teks)

lebih dari tiga baris, ditik terpisah dari teks dengan jarak satu spasi, dengan ukuran

huruf satu tingkat lebih kecil dari ukuran standar, serta dicantumkan juga nama

penulis dan tahun. Jarak dengan teks di atas dan di bawah kutipan langsung ini

sebesar 1,5 spasi.

Kutipan pustaka sebaiknya berupa serapan, disajikan oleh pengutip dengan

cara dan gaya bahasanya sendiri agar secara keseluruhan enak dibaca, tanpa

mengubah materinya, namun tetap diikuti oleh nama penulis dan tahunnya.

Antara penulis dan tahunnya tidak dibubuhkan tanda baca koma, kecuali jika dua

orang penulis atau lebih yang berbeda judul serta tahun penulisannya).

Page 13: Pedoman Skripsi 2012

12

Pencantuman nama penulis di belakang pernyataannya, tidak akan mengganggu

pembaca menghayati isinya. Jika nama penulis sangat penting dapat diletakkan di

depan pernyataannya. Contohnya jika ada penemuan baru atau membantah

pernyataan penulis sebelumnya, dan yang sejenis dengan itu.

Beberapa contoh kutipan dapat diperhatikan dalam sajian berikut ini:

(1) Nama penulisnya satu orang atau dua orang, nama keluarga atau marga penulis dicantumkan di belakang pernyataannya:

a. Akuakultur adalah produksi, pengolahan, dan pemasaran organisme

biologis dari sistem akuatik (Wheaton 1977).

b. ……………….……………….……… (Hoar dan Randall 1999).

(2) Jika dua orang penulis yang bernama keluarga sama dan menulis dua judul tulisan pada tahun yang sama pula, maka kutipannya disajikan sesuai dengan yang tercantum dalam daftar pustaka (di akhir angka tahun diberi urutan abjad yang bersangkutan): ……………………………………….………….. (Wheaton 1977a).

..………………………………………………… (Wheaton 1977b).

Hal ini berlaku juga bagi tiga orang penulis atau lebih yang karya ilmiahnya pada tahun yang sama dengan kelompok penulis yang lainnya (tiga orang atau lebih), dengan catatan nama keluarga penulis yang pertama dari dua kelompok tersebut sama.

(3) Jika penulisnya terdiri atas tiga orang atau lebih, baik di awal maupun penyajian selanjutnya nama penulis yang disajikan hanya satu orang, kemudian ditambah et al. dan tahun di belakang pernyataannya:

………………………………………….………. (Hoar et al. 1994).

Hal ini mengikuti prinsip ekonomi dalam penulisan dan harus konsisten, kecuali penyajian dalam daftar pustaka, semua nama penulis lengkap dicantumkan.

(4) Jika kutipan dari laporan dinas atau lembaga, maka nama dinas atau lembaga tersebut dicantumkan di belakang pernyataannya: Produksi gurami di Jawa Barat ……. (Diskan Prop. Jabar 1996).

(1) Jika nama keluarga atau marga penulisnya sulit diketahui atau sama sekali tidak digunakan nama keluarganya, misalnya: Sunarto dan Sri Wahyuni tahun 1999 ditulis:

...................................................... (Sunarto dan Wahyuni 1999).

(6) Jika penulisnya wanita yang mencantumkan namanya tanpa diketahui nama keluarga atau nama suaminya, maka untuk keseragaman dan

Page 14: Pedoman Skripsi 2012

13

prinsip ekonomi bahasa tulisan, digunakan nama akhir dari nama penulis tersebut, misalnya Zahidah Hasan dan Dani Kuswardani Rohadi 1994, ditullis: .......................................................... (Hasan dan Rohadi 1994).

(7) Jika kutipan materi yang sama dari dua orang penulis atau lebih, maka antara kedua penulis digunakan batas tanda baca koma: …………………………… (Hasan dan Husen 2001, Sidik 2003).

2.14 Tabel dan Gambar

Judul tabel dan gambar tidak diakhiri dengan titik. Judul tabel ditem-

patkan satu spasi di atas tabelnya, sedangkan judul gambar 1,5 spasi di bawah

gambarnya. Jika hanya satu baris, maka judul itu harus ditempatkan simetris di

tengah halaman, jika panjang atau lebih dari satu baris maka dimulai dari batas

pola sebelah kiri. Semua tabel dan gambar diberi nomor secara berurutan. Jika

tabel atau gambar itu diselipkan di antara teks dalam satu halaman, tempatkanlah

tiga spasi di bawah alinea yang menunjuk tabel atau gambar yang bersangkutan,

dan tiga spasi di atas alinea berikutnya, sehingga tidak mengganggu uraian di

dalam alinea yang bersangkutan.

Tata letak dan susunannya dalam halaman yang bersangkutan harus diatur

dan disajikan secara cermat, lengkap, rapih, serasi dan sederhana, sehingga pantas

dipandang dan mudah dipahami. Tabel harus mencakup materi dalam judul

tabelnya, sehingga tanpa melihat judul, tabel mudah dibaca. Jika ukuran tabel

atau gambar lebih besar dari satu halaman, dapat diperkecil sampai 75%, selama

huruf-huruf serta angka-angkanya masih jelas terbaca.

Penyajian tabel diusahakan tidak banyak menggunakan garis-garis

pembatas secara horizontal maupun vertikal, serta tidak dipotong menjadi dua

halaman, agar tidak mengganggu estetika dan pemahamannya. Jangan sekali-kali

menempel tabel atau gambar pada halaman teks, kecuali foto dengan perekat dan

cara penempatannya yang baik. Foto organisme yang dibuat harus tercantum alat

ukur sebagai pembanding.

Jika keterangan gambar diperlukan, tempatkanlah di ruangan yang kosong

atau di bawah judulnya. Demikian pula, jika diperlukan pencantuman sumber dari

Page 15: Pedoman Skripsi 2012

14

mana tabel atau gambar itu dikutip, tempatkanlah satu spasi di bawah garis dasar

tabel atau di bawah judul gambar (Lampiran 8 dan 9).

2.15 Bahan dan Metode

Bab ini bernomor (III), cara pengetikannya seperti bab-bab sebelumnya,

demikian pula pengetikan sub babnya. Bab ini mencakup tempat dan waktu

percobaan, bahan dan alat yang digunakan, model dan rancangan penelitian serta

metode uji yang akan digunakan. Penyajian pelaksanaan percobaan dalam bentuk

uraian, yang mencakup sumber, cara penentuan serta teknik pengumpulan data.

Pendeskripsian, penetapan definisi atau asumsi, penetapan variabel

berikut sub variabelnya yang terlibat dan sifatnya (independen, dependen) serta

tolok ukur dengan alat dan cara pengamatannya, merupakan perangkat

kelengkapan penetapan desain percobaan secara utuh. Hal ini berguna bagi

pelaku lain, yang berminat ikut menilai kelayakan desain, dapat pula

mencontohnya untuk percobaan sendiri, atau menguji dan memverifikasinya lebih

lanjut.

2.16 Hasil dan Pembahasan

Bab ini bernomor (IV), cara pengetikan dan penyajiannya seperti bab-bab

terdahulu. Bab ini menampilkan hasil penelitian yang datanya sudah diolah dan

dianalisis. Masing-masing aspek yang telah diteliti disajikan dan disusun secara

verbal mengikuti sistematika tertentu.

Setiap aspek yang bersangkutan diberi sub judul, kemudian data hasil

penelitiannya dinyatakan dalam tabel, berikut tabel-tabel penjabaran dari

peringkat masing-masing signifikansinya dan sering pula dengan gambar. Setelah

dilakukan interpretasi atau ditarik kesimpulan fragmenter, hasilnya harus

dibandingkan dengan hasil penelitian pakar terdahulu, sampai sejauh mana hal itu

sejalan atau menyimpang, bahkan mungkin bertolak belakang. Setelah itu,

dibandingkan dengan yang telah diulas dalam Kajian Pustaka. Seandainya yang

ada tidak sejalan atau bertentangan, maka harus dicari alasannya (mengapa,

dimana, dan bagaimana) hal tersebut dapat terjadi.

Page 16: Pedoman Skripsi 2012

15

2.17 Kesimpulan dan Saran

Bab ini bernomor (V), cara pengetikan dan penyajiannya juga seperti bab-

bab terdahulu. Apabila dari hasil percobaannya tidak mengajukan saran atau

rekomendasi atas dasar kesimpulan hasil percobaannya, maka judul ini cukup

ditik Kesimpulan (di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada Simpulan).

Di dalam penyusunan kesimpulan, harus didahulukan kesimpulan umum

sebagai generalisasi hasil penelitian. Jumlahnya sesuai dengan materinya,

kesimpulan umum cenderung bersifat kualitatif. Dalam pelaksanaannya, lebih

didahulukan kesimpulan-kesimpulan khusus yang terkait dengan tiap-tiap aspek

yang diteliti, sebagaimana yang diarahkan oleh acuan dalam masing-masing

hipotesis yang bersangkutan.

Kesimpulan ini merupakan kristalisasi hasil analisis dan interpretasinya, serta

memuat jawaban atas masalah yang dikemukakan dalam identifikasi masalah dan

eksplorasi lebih jauh dari hipotesis yang dikemukakan. Informasi yang

disampaikan dalam kesimpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas pendapat

lama, pengukuhan pendapat lama, atau menumbangkan pendapat lama.

Saran atau rekomendasi diangkat dari kesimpulan umum dan khusus,

sebagai konsekuensi tujuan fungsional percobaan penelitian, yaitu menghasilkan

nilai manfaat praktis dan nilai sumbangan ilmiah bagi perkembangan ilmu. Nilai

manfaat praktis dirumuskan berupa tindak lanjut yang operasional dapat

dilaksanakan. Saran hendaknya bersifat kongkrit, realistis, dan terarah, serta

mudah dilaksanakan; sedangkan nilai sumbangan ilmiahnya, materinya dapat

dikemukakan secara eksplisit atau berupa saran-saran khusus untuk percobaan

lebih lanjut.

2.18 Daftar Pustaka

Dalam daftar pustaka berisi yang diacu oleh penulis untuk

melengkapi/menunjang hasil penelitiannya, yang akan dituangkan dalam karya

tulisnya (skripsi). Jika penulis menyusun skripsinya hasil kajian suatu topik

tertentu berdasarkan atas pustaka yang berkaitan dengan topik tanpa melakukan

penelitian. Penyajian daftar pustaka disusun berdasarkan abjad tidak bernomor,

penyajiannya pada halaman baru setelah bab kesimpulan dan saran. Di dalam

Page 17: Pedoman Skripsi 2012

16

daftar pustaka tercantum semua pustaka yang dikutip dalam skripsi, disajikan

secara konsisten dan lengkap. Pustaka disusun berdasarkan nama penulisnya

secara alfabetik, menurut urutan huruf awal serta huruf berikutnya dari nama

keluarga penulis (jika diperlukan bagian selanjutnya yang menyusun pustaka

tersebut). Pengetikan setiap pustaka dimulai dari pinggir kiri pola, kecuali baris

kedua dan seterusnya menjorok ke dalam sejauh 0,5 inci (3.8). Secara umum

pedoman penyajian pustaka dalam daftar pustaka urutannya seperti berikut ini :

(1) Nama penulis, baik penulis Indonesia maupun bukan ditik lengkap, dimulai

dengan nama belakangnya (nama keluarga/marga) kemudian koma, lalu

diikuti singkatan nama depannya serta diakhiri dengan titik. Nama penulis ke

dua dan seterusnya dimulai singkatan nama awalnya kemudian diikuti nama

keluarganya lalu titik. Di antara dua nama penulis diletakkan koma. Nama

penulis (penulis-penulis) yang sama pada dua buah pustaka atau lebih, maka

nama penulis pada pustaka ke dua (dan selanjutnya) tidak ditulis lagi,

diganti dengan garis bawah sepanjang 0,5 inci dan diakhiri titik (.).

(2) Sejauh dua ketukan tik dari titik terakhir (setelah nama penulis), ditik tahun

terbit kemudian diakhiri dengan titik (.).

(3) Dua ketukan tik kemudian setelah (2) dicantumkan judul text-book atau judul

artikel dengan huruf kapital pada setiap awal katanya, kecuali kata sambung

dan diakhiri titik.

(4) Apabila pustaka yang dikutip adalah suatu artikel yang diambil dari text-book

atau hasil simposium/seminar/lokakarya/prosiding atau sejenisnya, maka dua

ketukan tik setelah titik, dicetak kata ‘Dalam’ kemudian titik ganda, setelah

itu diikuti nama editornya (lengkap) yang dimulai dari singkatan nama awal

kemudian nama keluarganya. Di belakang nama editor ditik ‘Ed.’ dalam

tanda kurung dan diikuti koma. Satu ketukan tik setelah koma ditik judul

text-book/hasil simposium/lokakarya/prosiding atau sejenisnya, kemudian

koma. Setelah itu, jika ada untuk text-book atau buku dicantumkan

volumenya (Vol.) lalu titik.

(5) Nama penerbit ditik berjarak dua ketukan tik setelah judul buku, lalu di-

cantumkan kota penerbit setelah tanda koma, lalu diakhiri titik. Untuk hasil

Page 18: Pedoman Skripsi 2012

17

symposium/lokakarya/prosiding dan sejenisnya sebelum nama penerbit

dicantumkan tempat dan tanggal pertemuan ilmiah tersebut, dan diakhiri titik.

(6) Halaman (jumlah/kisaran halaman) yang dicantumkan erat kaitannya dengan

isi textbook atau suatu artikel. Untuk text-book dicantumkan jumlah

halamannya (contoh: 469 hlm.), sedangkan untuk artikel (bagian dari suatu

buku) dicantumkan kisaran halamannya (sebagai contoh: Hlm. 7-14).

(7) Pengetikan judul artikel yang berasal dari jurnal/bulletin dan sejenisnya,

setelah diakhiri dengan titik, dua ketukan kemudian ditik nama jurnalnya.

Nama jurnal (ditik besar-kecil) diakhiri dengan tanda koma, kemudian

volumenya, jarak satu ketukan tik dalam tanda kurung dicantumkan

nomornya, lalu titik ganda atau koma (,) secara konsisten. Setelah itu, ditik

kisaran halaman sesuai dengan letak artikel di dalam jurnal yang

bersangkutan. Jurnal/bulletin/sejenisnya tidak perlu dicantumkan lembaga

dan kota penerbitnya, karena secara nasional maupun internasional nama

suatu jurnal/bulletin hanya ada satu dan diakui.

(8) Jika kutipan berasal dari laporan suatu lembaga (tanpa nama penulis-nya),

maka penyajian dalam daftar pustaka urutannya sebagai berikut: nama

lembaga, tahun, judul laporan, kota tempat lembaga, dan jumlah halaman.

(9) Secara umum judul karya ilmiah yang dicetak miring dalam daftar pustaka

adalah semua judul yang tercantum di sampul luar suatu buku. Buku tersebut

dapat berupa text-book, prosiding, bulletin, jurnal, atau bentuk lainnya.

Cara penyajian pustaka dalam daftar pustaka disesuaikan dengan bahasa

Indonesia yang digunakan dalam skripsi yang bersangkutan, seperti dalam contoh

berikut ini :

(a) Textbook/buku:

Murty, A. S. 1966. Toxicity of Pesticides to Fish. Vol II. CRC Press, Boca Raton, Florida, USA. 143 p.

(b) Hasil Simposium

Donaldson, E. M., G. A. Hunter, G. van der Kraak dan H, M. Dye. 1982. Application of LH-RH and LH-RH Analogues to the Induced Final

Maturation and Ovulation of Coho Salmon (Oncorhyhus kisutch). Dalam: H. J. Th. Goos dan J. J. Richter (Ed.), Proceedings of the International Symposium on Reproductive Physiology of Fish, 2-6

Page 19: Pedoman Skripsi 2012

18

August 1982, Wageningen, The Netherlands. Pudoc, Wageningen. p. 177-180.

(c) Jurnal:

Soutward, A. J. 1955. Observations on the Ciliary Currents of the Jelly-fish Aurelia aurita L. Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom, 34 (2): 201-216. [atau: 34, 2, 201-216].

(d) Laporan suatu lembaga:

Suku Dinas Perikanan Jakarta Utara. 1991. Laporan Tahunan 1990/1991. Jakarta. 88 hlm.

(e) Beberapa karya ilmiah dalam tahun yang sama:

Seorang penulis yang menulis beberapa tulisan dalam tahun yang sama dapat dibedakan dengan memberi tanda huruf kecil (a, b, dst.) pada akhir angka tahunnya, seperti dalam contoh berikut:

Ricker, W. E. 1980a. Causes of the Decrease in Age and Size ……

Ricker, W. E. 1980b. Changes in the Age and Size of Chum S ........

(f) Beberapa karya ilmiah dalam tahun yang berbeda:

Apabila seorang penulis membuat beberapa karya ilmiah dalam tahun yang

berbeda, tahun disusun berdasarkan urutan dari tahun yang lama ke yang

baru.

(g) Penulis yang tidak tercantum di dalam karya ilmiahnya:

Karya ilmiah/tulis yang tidak dicantumkan nama penulisnya, maka dalam

penyajian kutipan/daftar pustaka, cantumkan nama lembaga atau perusahaan

yang menerbitkannya, tidak digunakan kata Anonymous.

2.19 Lampiran

Lampiran 1, 2, dan seterusnya, masing-masing disajikan pada halaman

baru setelah halaman tajuk lampiran, ditik mulai dari pojok kiri atas (batas pola).

Cara penyajian tabel dan gambar pada lampiran, sama dengan uraian pada sub bab

tabel dan gambar, kecuali letak semua judul dalam lampiran berada di atas (seperti

pada lampiran pedoman ini).

Page 20: Pedoman Skripsi 2012

19

2.20 Riwayat Hidup

Isi riwayat hidup ditik mulai dari tempat dan tanggal lahir penulis, nama

kedua orang tua lengkap tidak disingkat dengan gelar (bila ada), anak ke berapa,

riwayat pendidikan, pengalaman kerja (bila ada), serta jabatan bila perlu. Di awal

alinea sebelah kiri direkatkan foto berwarna penulis yang bersangkutan dengan

ukuran 4 cm x 6 cm (Lampiran 10).

Page 21: Pedoman Skripsi 2012

20

BAB III

KETENTUAN PENGETIKAN

3.1 Jenis dan Ukuran Kertas

Jenis kertas yang digunakan adalah HVS putih A4 berukuran 80 g. Dalam

keadaan tertentu kertas yang digunakan dapat melebihi ukuran A4, misalnya data

dalam tabel yang telah diperkecil sampai font 10 (masih jelas terbaca) ukurannya

masih melebihi A4. Kertas dapat dilipat di bagian kanan atau bagian bawah, kira-

kira 1 cm lebih pendek pada bagian yang dilipat. Jika diperlukan jenis kertas

pembatas antar bab dapat digunakan kertas dorslah (doorslag) dengan warna biru

muda, sesuai dengan warna sampul luar.

3.2 Tata Letak Naskah

Naskah skripsi ditik pada satu muka halaman dalam satu pola (lay out)

tertentu. Pola tersebut berjarak 4 cm dari pinggir kiri, 4 cm dari pinggir atas, 3 cm

dari pinggir bawah, dan 3 cm dari pinggir kanan kertas. Pola tersebut digunakan

sejak awal hingga akhir pengetikan skripsi (11).

3.3 Huruf dan Tinta

Pengetikan skripsi dapat digunakan mesin tik listrik (elektronik) dengan

pita yang baru, namun sekarang banyak digunakan komputer atau laptop. Sangat

dianjurkan untuk menggunakan word processor pada komputer dalam pengetikan

skripsi, karena selain sangat efisien dalam perbaikan skripsi, juga seorang sarjana

dituntut untuk mahir dalam menggunakan komputer.

Pengetikan dengan menggunakan word processor dapat menampilkan

jarak antar kata secara otomatis. Jika diinginkan rata pinggir kanan, jarak antar

kata diusahakan sama kira-kira satu ketukan tik, sehingga tidak mengurangi

estetika penulisan (Lampiran 12).

Jenis huruf yang digunakan dalam komputer bermacam-macam dan terlalu

banyak untuk diterakan di sini. Jenis huruf yang digunakan dalam pembuatan

skripsi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad ditetapkan adalah Times

New Roman 12 pt dengan jarak antar baris 1.5 lines, serta dengan aturan-aturan

Page 22: Pedoman Skripsi 2012

21

yang ada dalam pedoman ini. Pedoman ini dapat pula digunakan untuk

penulisan karya ilmiah lainnya di lingkungan fakultas.

3.4 Tajuk dan Penomorannya

Tajuk adalah suatu pokok bahasan tertentu. Dalam skripsi ini terdapat

beberapa tajuk utama yang secara berurutan disusun sebagai berikut: abstrak,

abstract, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran,

pendahuluan, kajian pustaka, bahan dan metode, hasil dan pembahasan,

kesimpulan dan saran, daftar pustaka, glosari, serta lampiran.

Tajuk utama ditik simetris pada batas pola bagian atas, kecuali pengetikan

tajuk lampiran pada satu halaman kertas sebelum penyajian lampirannya, yang

berjarak tiga spasi di atas tengah-tengah halaman kertas tersebut. Seluruhnya

ditik kapital dan tebal (bold).

Tajuk utama yang bernomor ditik simetris, 1,5 spasi di bawah batas pola

bagian atas. Di atas tajuk utama tersebut (pada batas pola) ditik simetris kata bab

(kapital) dan nomor babnya (angka romawi besar).

3.5 Anak Tajuk dan Penomorannya

Beberapa tajuk utama dibagi menjadi anak tajuk atau sub bab, dan anak

tajuk dibagi lagi menjadi anak anak-tajuk atau sub sub-bab. Hindarkan

pembagian anak anak-tajuk selanjutnya yang berlebihan, yang dapat

membingungkan. Pengetikan anak tajuk dan anak anak-tajuk dengan huruf kapital

pada setiap awal katanya, kecuali kata sambung, nama spesies dan sejenisnya.

Penomoran anak tajuk digunakan angka arab yang diawali dengan angka

yang besarannya sama dengan nomor bab yang bersangkutan. Setelah itu, diberi

titik (.), kemudian angka yang sesuai dengan urutan anak tajuk pada bab yang

bersangkutan (tanpa titik). Judul anak tajuk dimulai setelah tiga ketukan tik dari

nomor anak tajuk yang bersangkutan. Pengetikannya dimulai dari batas pola

sebelah kiri. Pembagian, penomoran, serta pengetikan anak anak tajuk

selanjutnya, digunakan pedoman yang sama.

Anak tajuk dan anak anak tajuk pada akhir suatu halaman harus bergabung

dengan sebagian alinea pertamanya. Sekurang-kurangnya memuat dua baris utuh

Page 23: Pedoman Skripsi 2012

22

dari alinea tersebut. Jika pada akhir suatu halaman hanya memuat satu baris

alinea pertamanya, maka penyajian-nya dipindahkan ke halaman berikutnya.

3.6 Nomor Halaman

Setiap halaman yang ada isinya (pernyataan) diberi nomor atau dihitung.

Angka yang digunakannya adalah angka romawi kecil dan angka arab. Angka

romawi kecil digunakan pada bagian pengantar, yaitu mulai dari halaman judul

bagian dalam sampai dengan halaman terakhir dari daftar lampiran. Pada

halaman judul (sampul bagian dalam) dan lembar pengesahan, nomor halaman

tidak perlu dicantumkan, tetapi tetap dihitung. Angka arab digunakan mulai dari

pendahuluan sampai dengan halaman terakhir dari skripsi dengan ukuran satu

tingkat lebih kecil dari ukuran teksnya, agar nomor halaman tidak terlihat

mencolok.

Pada halaman yang bertajuk utama, nomor halaman ditik di tengah bawah

(bottom), tiga spasi di bawah pola. Nomor halaman pada halaman tidak bertajuk

utama ditik di kanan atas (top right), tiga spasi di atas pola, tanpa imbuhan apa-

apa.

3.7 Kalimat dan Alinea

Setiap kalimat diawali dengan huruf kapital pada kata pertamanya dan

diakhiri dengan titik. Kalimat yang disusun mengikuti kaidah-kaidah bahasa

Indonesia. Gunakan kalimat pasif yang baik (informatif) dan betul serta pendek,

yang biasanya terdiri atas subyek, predikat, obyek, dan keterangan. Hindarkan

penggunaan kalimat-kalimat perintah, yang biasa-nya digunakan pada buku

penuntun praktikum.

Pada awal kalimat tidak boleh menggunakan kata sambung, seperti:

‘dan’, ‘sedangkan’, ‘maka’, ‘tetapi’, dan ‘sehingga’. Selain itu, juga jangan

mengawali dengan ‘angka’, ‘singkatan satuan’, dan sejenisnya. Jika terpaksa

tulislah menurut ucapannya atau artinya. Contoh:

- 5 m di atas ….… ditulis: Lima meter di atas ….…

- pH ……………..… ditulis: Derajat keasaman ….….

Page 24: Pedoman Skripsi 2012

23

Beberapa kalimat disusun membentuk satu alinea. Alinea dan paragraf

terdiri atas minimal dua kalimat atau lebih yang berkaitan erat. Apabila kalimat

berikutnya tidak seerat kaitannya dengan kalimat-kalimat sebelumnya, maka

dibuat alinea baru. Awal alinea dimulai 0,5 inci (satu tab) dari pinggir pola.

Kalimat dalam alinea tidak dibatasi, namun tidak mengaburkan uraian dalam

alinea tersebut.

Penulisan pada awal baris tidak boleh dimulai dengan tanda baca, satuan,

dan sejenisnya. Tanda baca seperti: koma, titik-koma, titik-ganda, titik, tanda

seru, tanda tanya, garis miring, kurung tutup, dan tanda kutip tutup berada pada

awal baris, karena kesalahan jarak pengetikan. Pengetikan satuan, seperti: cm, m,

km, ml, L, g, kg, ha, dan oC, tidak dipisahkan barisnya dengan angkanya.

Hindarkan pula mengawali atau mengakhiri baris dengan satu atau dua huruf

potongan kata, misalnya:

- -i dari kata diwarnai

- u- dari kata usulan

- pa- dari kata pada

- de- dari kata dengan,

kecuali dua huruf awalan atau akhiran yang dapat memberikan estetika yang lebih

baik. Usahakan paling sedikit tiga huruf untuk mengawali atau mengakhiri suatu

baris, contoh:

- but potongan dari kata tersebut, dan

- tum- dari kata tumbuh.

Pemotongan kata di akhir baris hendaknya dilakukan menurut kaidah-

kaidah bahasa Indonesia, bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh pemotongan

kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia:

- mis- alnya

- adal- ah

- perika- nan,

dan pemotongan kata dari nama orang, lembaga atau nama latin untuk tumbuhan

dan hewan. Pemotongan kata antar halaman hindarkan pula, karena bisa

Page 25: Pedoman Skripsi 2012

24

menggangu pembacaannya (pemahamannya). Dianjurkan agar kata yang berasal

dari bahasa Indonesia yang terdiri atas dua suku kata tidak dipotong.

Tanda potong (-) hendaknya langsung ditik setelah huruf akhir potongan

suku kata sebelumnya, jangan diselingi loncatan ketukan tik atau ditik di bawah

huruf akhir potongan suku kata sebelumnya. Hindarkan tanda potong pada baris

yang berurutan lebih dari dua buah. Hindarkan pula pemotongan simbul atau

angka pada akhir baris yang dapat mengubah makna, contoh:

- Rp dan 50,00 dari Rp50,00

- Rp10.000, dan 50 dari Rp10.000,50

- 46- dan 59% dari 46-59%.

Pemisahan lain pada akhir baris yang bisa mengganggu ucapannya agar

dihindarkan, seperti:

- singkatan nama orang dan nama keluarganya (lanjutannya),

A. B. dan Gamma dari A. B. Gamma

- nama orang dan gelarnya: Ir. dan Avian dari Ir. Avian,

- angka dan satuannya, 46 dan kg dari 46 kg, 59 dan m dari 59 m.

Pemotongan kata terutama ditujukan untuk peningkatan estetika penyajian,

antara lain meratakan pinggir kanan naskah. Jika pinggir sebelah kanan naskah

diusahakan rata, maka jarak antar kata tidak terlalu lebar. Jika jarak antar kata

terlalu lebar, maka pada baris tersebut tidak perlu dipaksakan rata kanan. Hal

tersebut dapat terjadi akibat nama lembaga, nama negara, nama spesies atau

pernyataan lainnya yang berada diakhir baris serta tidak mencukupi, sehingga

harus dipindahkan ke baris berikutnya.

3.8 Angka dan Satuan Ukuran

Besaran yang diikuti satuan ukuran disajikan dengan angka dan singkatan

satuan yang baku, contoh: 4 mm, 5 cm, 6 m, 29 L, 7 g, 10 kg, 100 ppm dan 59

ha. Singkatan satuan tidak diakhiri titik kecuali diakhir kalimat. Penggunaannya

secara konsisten dari awal hingga akhir penulisan skripsi. Khusus singkatan

satuan liter ditik L (huruf kapital), untuk menghindari kesalahan interpretasi

antara angka satu (1) dan satuan liter (l) yang serupa pada jenis-jenis huruf

Page 26: Pedoman Skripsi 2012

25

tertentu. Satuan yang merupakan bagian dari satu liter, singkatannya tetap ditulis

dengan huruf kecil, mililiter ditulis ml.

Pernyataan ukuran dalam suatu volume tertentu (konsentrasi dan dosis)

dinyatakan menurut ucapannya, atau singkatannya. Pernyataan seperti:

- dua gram per liter ditulis 2 gL-1,

- dua puluh kilogram per hektar ditulis 20 kg ha-1,

- telur 35.000 butir per ekor per tahun ditulis telur 35.000 butir ekor -1th-1,

- 500 pohon per meter persegi ditulis 500 pohon(m2)-1,

- 6 ton per hektar per tahun ditulis 6 ton ha-1th-1,

Pengetikan satuan sebaiknya tidak diselingi kata bendanya. Contoh:

- 100 kg urea per ha ditulis: urea 100 kg ha-1,

- 100 kg N per ha ditulis: N 100 kg ha-1.

Angka tanpa singkatan satuan ukuran yang besarnya di bawah angka

sepuluh, ditulis menurut ucapannya, misalnya:

- enam orang tidak ditulis: 6 orang,

- tujuh bulan tidak ditulis: 7 bulan,

- sembilan minggu, tidak ditulis: 9 minggu,

- satu hari tidak ditulis: 1 hari.

Jika besaran angkanya lebih dari sembilan ditulis angkanya, misalnya:

- 29 orang,

- 10 bulan,

- 59 minggu.

Suatu deretan angka sejenis yang kurang dan lebih dari 10 ditulis

angkanya. Contoh: Ikan-ikan yang diangkut dari kapal ke tempat pelelangan ikan

terdiri atas: 59 keranjang cumi-cumi, 102 keranjang tongkol dan 9 ekor ikan pari.

Pernyataan angka digunakan juga untuk penulisan penanggalan,

persentase, waktu dan rangkaian bilangan cacah. Pernyataan satuan yang baku

selain singkatan satuan, yaitu berupa simbul satuan. Pengetikan simbul satuan

ditik rapat dengan angka yang bersangkutan. Contohnya:

- 29 Oktober 2010,

- 59 persen ditulis 59% (yang sejenis 46o/oo),

- 10 bulan,

Page 27: Pedoman Skripsi 2012

26

- halaman 245,

- tujuh derajat ditulis 7o,

- 37 derajat Celsius ditulis 37oC (yang sejenis oF dan oR),

- 6 derajat lintang utara ditulis 6o LU (yang sejenis 16o BT),

- sembilan ribu rupiah ditulis Rp9.000,00.

Pernyataan ‘waktu’ yang berkaitan dengan jam ditulis dengan ‘pukul’,

misalnya pukul 10:00 (sesuai dengan jam digital) bukan jam 10:00. Jam

digunakan untuk menunjukkan benda, atau waktu yang digunakan (jam tangan,

tiga jam).

Secara umum pengelompokan satuan dasar dikenal tujuh satuan dasar

utama, yang dikemukakan oleh Rifai (2001):

Satuan dasar yang dianut secara universal memakai Satuan Sistem Internasional (biasa disingkat SI dari Systeme international d’unites). Dalam sistem ini dikenal tujuh satuan dasar utama untuk mengukur panjang (meter m), massa (kilogram kg), waktu (sekon atau detik s), arus listrik (ampere A), kuantitas zat (mol), suhu termo-dinamika (Kelvin K) dan intensitas cahaya (candela cd). Satuan-satuan lain diturunkan dari satuan dasar tersebut dengan menambahkan kata yang menunjukkan sistem perpangkatan sepuluh (yang terbanyak dipakai adalah mega-, kilo-, hekto-, deka-, desi-, senti-, mili-, mikro-, nano-, dan seterusnya). Satuan dasar lain yang mulai sering dipakai tulisan ilmiah berbahasa Inggris untuk waktu adalah menit (min), jam (h), hari (d).

Tanda desimal dinyatakan dengan koma, misalnya:

- taraf nyata uji coba 0,05 dan 0,01;

- bobot ikan 0,95 kg ekor-1.

Penggunaan tanda titik untuk batas ribuan yang menyatakan jumlah,

seperti:

- 2.775 kg,

- 1.000, dan

- 35.250.

Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau

kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya:

- Penulis dilahirkan pada tahun 1946 di Bandung,

- NIP 130345285,

- halaman 4659,

- nomor rekening Taplus 0202224659.

Page 28: Pedoman Skripsi 2012

27

3.9 Spasi

Naskah skripsi ditik pada satu muka halaman. Jarak antar baris bervariasi,

bergantung kepada letak dan kedudukan baris. Jarak antar baris terdiri atas: 1

spasi (single), 1,5 spasi (1.5 lines), 2,5 spasi, 3 spasi dan 4,5 spasi pada MS Word.

Pengetikan naskah secara umum dengan penggunaan jarak antar baris 1,5 spasi.

Rincian jarak antar baris yaitu seperti berikut ini:

(a) Jarak satu spasi berlaku bagi jarak antar baris pada:

- semua judul yang lebih dari satu baris (termasuk judul skripsi, tajuk

utama dan anak tajuk, tabel, gambar, lampiran),

- semua keterangan dan sumbernya,

- nama lembaga dan tempatnya dalam sampul,

- NIP dan nama pembimbingnya dalam halaman pengesahan,

- alinea pertama dalam abstrak (abstract) yang berisi penulis, tahun

dan judul,

- tajuk utama dengan anak tajuk dan anak anak-tajuk yang bersang-

kutan dalam daftar isi, catatan kaki,

- kutipan teks asli dengan ukuran huruf satu tingkat lebih kecil,

- jarak antara judul tabel dengan tabelnya, serta

- antar baris pada setiap pustaka (dalam daftar acuan).

(b) Jarak 1,5 spasi berlaku bagi pengetikan:

- seluruh isi skripsi, mulai dari bagian penghantar (abstrak, abstract,

kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar

lampiran),

- baris pertama dengan anak tajuk atau anak anak-tajuk, jarak

antar baris, antar alinea, gambar dan judulnya, jarak antar pustaka

dalam daftar pustaka, dan

- lampiran (lampiran-lampirannya termasuk riwayat hidup),

(c) Jarak dua spasi berlaku bagi pengetikan: antara tulisan skripsi dengan

keterangan di bawahnya pada sampul dalam skripsi, nama tempat

(JATINANGOR) dan tahun di bawahnya pada sampul luar dan dalam.

(d) Jarak 2,5 spasi berlaku bagi pengetikan: alinea pertama dan ke-dua dalam

abstrak dan abstract.

Page 29: Pedoman Skripsi 2012

28

(e) Jarak tiga spasi berlaku bagi pengetikan:

- baris pertama dengan tajuk utamanya,

- baris terakhir uraian dengan anak-tajuk atau anak anak-tajuk

berikutnya.

- uraian di atas dan di bawah tabel/gambar/rumus,

- baris pertama pada lampiran dengan judul lampirannya,

- nama penulis dengan tempat dan tanggal penulisannya dalam kata

pengantar.

(f) Jarak 4,5 spasi berlaku bagi pengetikan jarak antara:

- NPM dengan tempat dan waktu pengesahan skripsi,

- kata ‘Menyetujui’ dengan kata ‘Komisi Pembimbing’ dan ‘Dekan’,

serta tempat untuk membubuhkan tanda tangan dalam

halaman pengesahan.

3.10 Jarak Ketukan Spasi (Tik)

Jarak ketukan tik ketentuannya sebagai berikut:

(a) Tanpa jarak ketukan tik, berlaku bagi singkatan yang diambil huruf awal-nya

saja (misalnya: SWT, RI, PT, IPB), tanda kurung dengan kata atau angka

yang dikurungnya, tanda baca (koma, titik-koma, titik-ganda dan titik)

dengan kata sebelumnya, titik-titik yang menghubungkan semua judul dalam

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dengan nomor

halamannya, serta angka dengan simbul satuannya.

(b) Jarak satu ketukan tik berlaku bagi jarak satu kata dengan kata berikut-nya

dalam satu kalimat; kata berikutnya setelah tanda baca koma, titik bukan

akhir kalimat (Nasution, A. H.), dan tanda baca lainnya dalam satu kalimat

(seperti kurung tutup dan tanda petik).

(c) Jarak dua ketukan tik berlaku setelah tajuk dengan titik-titik sebelum nomor

halaman yang bersangkutan dalam daftar isi, setelah tanda

baca titik-ganda, titik-koma, kurung tutup dari suatu pembagian tertentu dan

titik pada akhir kalimat.

(d) Jarak tiga ketukan tik berlaku bagi jarak NPM dan nomornya dalam sampul,

NIP dan nomornya, antara titik nomor bab dan judul tajuk utamanya serta

Page 30: Pedoman Skripsi 2012

29

antara nomor sub bab dan tajuknya dalam daftar isi serta dalam uraian

naskah.

(e) Jarak 0,5 inci (satu tab) berlaku bagi setiap awal alinea dari pinggir pola, baris

ke-dua dan seterusnya pada penyajian setiap pustaka dalam daftar acuan

menjorok ke dalam (indentation) dari pinggir kiri pola.

(f) Ketentuan lain: setiap anak tajuk beserta turunannya, judul tabel, judul

gambar, dan judul lampiran yang lebih dari satu baris, maka baris yang ke-

dua dimulai tepat di bawah huruf pertama anak tajuk (judul) tersebut, serta

penyajian sejenis itu.

3.11 Singkatan

Seorang penulis kadang-kadang menggunakan singkatan-singkatan

tertentu, antara lain:

(2) Singkatan author spesies ditik tegak pada pengetikan nama spesies hewan

atau tumbuhan, misalnya: Cyprinus carpio L., dan Oryza spp. (sp. dan spp.

bukan nama spesies, tapi pengganti nama spesies)

(3) Singkatan et alii ditik et al. (dibaca et al sesuai ejaan bukan “et ol” ) yang

diakui internasional, artinya ‘dan kawan-kawan’. Penggunaannya secara

konsisten dari awal hingga akhir penulisan skripsi. Untuk tulisan berbahasa

Indonesia digunakan singkatan dkk.

(4) Singkatan editor ditik Ed. di dalam tanda kurung baik untuk satu orang editor

sedangkan untuk lebih dari satu editor disingkat Eds.

(5) Singkatan nama jurnal ditik sesuai dengan teladan pada jurnal yang ber-

sangkutan, biasanya tertera di kiri atau kanan atas setiap halaman.

3.12 Cetak Miring

Pencetakan miring digunakan untuk singkatan asing, nama spesies, kata

asing dan kata daerah (kata yang bukan berasal dari bahasa Indonesia) yang

diselipkan dalam teks seperti: over fishing, et al., a priori, a posteriori, vide,

pare, impun, beureum panon, jeler, gill net, Cyprinus carpio L., dan Decapterus

macrosoma Blkr.

Page 31: Pedoman Skripsi 2012

30

Pencetakan miring yang lainnya digunakan dalam daftar pustaka, yaitu

pada semua judul buku atau karya tulis yang ada pada sampul luar (textbook,

jurnal, buletin, prosiding dan sejenisnya). Kata ‘Judul’ dalam daftar tabel, daftar

gambar, dan daftar lampiran dicetak miring di tengah-tengah diantara kata

‘Nomor’ dan ‘Halaman’, semata-mata untuk estetika penyajian.

3.13 Koreksi Galat

Pada pengetikan dengan komputer, kesalahan (galat) mudah diperbaiki

kemudian dicetak ulang. Perbaikan galat tidak diperkenankan dengan tipp-ex,

cara penempelan atau direvisi dengan tulisan tinta, pensil dan sejenisnya,

Page 32: Pedoman Skripsi 2012

31

DAFTAR PUSTAKA

Atmadilaga, D. 1969. Struktur Penulisan Ilmiah. Landasan, metode dan teknik penulisan karya ilmiah, skripsi, tesis, disertasi. Program Pasca Sarjana Unpad. 33 hlm.

Fakultas Pertanian Unpad. 1978. Pedoman Menulis Tesis. Fakutas Pertanian Universitas Padjadjaran. Badan Penerbit & Bursa Buku Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. 36 hlm.

Farabi, A. A. 2000. Pengaruh Kepadatan Telur terhadap Derajat Penetasan dan Kelangsungan Hidup Larva Bawal Air Tawar (Colosoma macropomum Cuvier 1818). Skripsi. Tidak dipublikasikan. Fakultas Partanian Unpad, Jatinangor. 37 hlm.

Rumawas, F. 1977. Tata Cara Mengutip dan Membuat Daftar Pustaka. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 13 hlm.

Universitas Padjadjaran. 1994. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program Sarjana Universitas Padjadjaran. Lampiran SK Rektor Unpad, Nomor: 12/PT06.h/Kep/I/1993, tanggal 28 Januari 1993. 55 hlm.

Universitas Padjadjaran. 2011. Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Program Sarjana Universitas Padjadjaran. Unpad, Bandung. 52 hlm.

Page 33: Pedoman Skripsi 2012

32

Lampiran 1. Contoh Sampul Luar

PENGARUH KEPADATAN TELUR TERHADAP

DERAJAT PENETASAN DAN LAJU KELANGSUNGAN HIDUP

LARVA BAWAL AIR TAWAR

SKRIPSI

ALIEN KARLINA

NPM 230110060030

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN JATINANGOR

2011

Page 34: Pedoman Skripsi 2012

33

Lampiran 2. Contoh Penulisan Judul yang Tidak Tepat

Pemotongan yang salah:

PENGARUH KEPADATAN TELUR TERHADAP DERAJAT PENETASAN DAN LAJU

KELANGSUNGAN HIDUP LARVA BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)

(kata di akhir baris, nama ilmiah terpotong )

Seharusnya:

PENGARUH KEPADATAN TELUR TERHADAP DERAJAT PENETASAN DAN LAJU KELANGSUNGAN HIDUP

LARVA BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum) Penempatan nama ilmiah dan pemotongan yang salah:

DAYA BIUS EKSTRAK ANGGUR LAUT

(Caulerpa racemosa) TERHADAP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

(ekstrak anggur laut bukan Caulerpa ....) Seharusnya:

DAYA BIUS EKSTRAK ANGGUR LAUT TERHADAP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

DERAJAT PENETASAN TELUR IKAN MAS (Cyprinus carpio) PADA BERBAGAI SUHU MEDIA

(telur ikan bukan ikan) Seharusnya:

DERAJAT PENETASAN TELUR IKAN MAS PADA BERBAGAI SUHU MEDIA

Page 35: Pedoman Skripsi 2012

34

Lampiran 3. Contoh Sampul Dalam

PENGARUH KEPADATAN TELUR TERHADAP

DERAJAT PENETASAN DAN LAJU KELANGSUNGAN HIDUP

LARVA BAWAL AIR TAWAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Sidang Ujian Sarjana

ALIEN KARLINA

NPM 230110060030

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR

2011

Page 36: Pedoman Skripsi 2012

35

Lampiran 4. Contoh Lembar Pengesahan

JUDUL : PENGARUH KEPADATAN TELUR TERHADAP DERAJAT PENETASAN DAN LAJU KELANGSUNGAN HIDUP LARVA BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum) PENULIS : ALIEN KARLINA

NPM : 230110060030

Jatinangor, 29 Oktober 2011

Menyetujui:

Komisi Pembimbing:

Ketua,

Dr. Ir.Sunarto, MSi. NIP 19680325 199403 1 005

Anggota,

Ankiq Taufikurrohman S, S.Si., MT NIP 19791103 200312 1 002

Dekan,

Dr. Ir. Ayi Yustiati, MSc. NIP 19620413 198603 2 003

Page 37: Pedoman Skripsi 2012

36

Lampiran 5. Contoh Abstrak

ABSTRAK

Alien Karlina (Dibimbing oleh: Sunarto dan Ankiq Taufikurrohman). 2011. Pengaruh Kepadatan Telur terhadap Derajat Penetasan dan Kelangsungan Hidup Larva Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)

Penelitian ini dilakukan di Panti Pembenihan, Komplek Kolam

Percobaan Ciparanje, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Padjadjaran, Jatinangor . Pelaksanaannya dimulai dari tanggal 6 Juni 2011

sampai dengan 26 Juli 2011. Percobaan kepadatan telur dilakukan untuk

mengetahui jumlah telur bawal air tawar per satuan luas yang derajat penetasan

dan kelangsungan hidupnya paling tinggi. Kepadatan telur yang diuji adalah 60,

80, 100, 120, dan 140 butir/L. Wadah plastik yang digunakan untuk penetasan

sekaligus tempat pemeliharaan larva berkapasitas 5 L yang diisi air sebanyak 3 L.

Rancangan pecobaan yang digunakan adalah rancangan acak leng-kap (RAL)

dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Parameter yang diamati adalah derajat

penetasan, kelangsungan hidup dan kualitas air. Hasil percobaan kepadatan telur

bawal air tawar 100 butir/L yang ditetaskan dengan sistem air tergenang

menunjukkan hasil terbaik. Derajat penetasannya sebesar 71,83% dan

kelangsungan hidup larvanya sebesar 68,9%.

Kata kunci : Derajat Penetasan, Kelangsungan Hidup,Bawal Air Tawar

Page 38: Pedoman Skripsi 2012

37

Lampiran 6. Contoh Daftar Isi

Bab

DAFTAR ISI

Halaman

I.

II.

III.

IV.

V.

DAFTAR TABEL .……………………………………….………….

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………..….

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….…...

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .……………...………………………………… 1.2 Identifikasi Masalah …….……….………….………………… 1.3 Tujuan ………………….………….…………………………… 1.4 Kegunaan ………….. …………………….………………..…. 1.5 Kerangka Pemikiran ….……………………………………..… 1.6 Hipotesis ………………………………………………………..

KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bawal Air Tawar ……….……………………………………… 2.2 Sifat, Ukuran dan Perkembangan Telur ……………………….. 2.3 Kepadatan Telur ……….………………………………………. 2.4 Penetasan Telur ……….……………………………………….. 2.5 Kelangsungan Hidup …………………………………………… 2.6 Kualitas Air ………………..…………………..………………..

BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu …………….…………….…..……………. 3.2 Alat dan Bahan .…………….…………………..……………… 3.3 Prosedur ..………………….…………………………………... 3.3.1 Persiapan Alat dan Bahan …………………………………… 3.3.2 Proses Pemijahan ………………………………………….... 3.3.3 Proses Penetasan ……………………………………………. 3.3.4 Pemeliharaan Larva …………………………………………. 3.4 Metode …………………………………………………………. 3.5 Pengamatan …..….……………………………………………. 3.5.1 Kualitas Air ……………………………..…………………….. 3.5.2 Derajat Penetasan ……………………………………………. 3.5.3 Kelangsungan Hidup …….………………..………..………...

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Derajat Penetasan Telur …………………….………….……… 4.2 Kelangsungan Hidup …………..…………………..………….. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……………..…………………………...….……… 5.2 Saran ……………..……………………….………………..……

x

xi

xii

1 2 2 2 3 4

5 6 7 8 9

10

11 11 12 12 12 13 14 14 15 16 16 17

18 21

24 24

Page 39: Pedoman Skripsi 2012

38

DAFTAR PUSTAKA ………..…………………….….…………

LAMPIRAN ……………….…………………………………….

RIWAYAT HIDUP ……………………………………………..

25

27

41

Page 40: Pedoman Skripsi 2012

39

Lampiran 7. Contoh Daftar Tabel dan Daftar Gambar

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1 Daftar Analisis Sidik Ragam ……………………………….............. 14

2 Parameter Kualitas Air ………………………………………….......... 16

3 Derajat Penetasan Telur Bawal Air Tawar pada Kepadatan Telur yang Berbeda ………………………………............ 17

4 Kualitas Air pada Setiap Perlakuan ………………………………….. 18

5 Kelangsungan Hidup Larva Bawal Air Tawar pada Kepadatan Telur yang Berbeda ……………………………................ 20

6 Rata-rata Jumlah Larva Bawal Air Tawar pada Akhir Percobaan ………………………………………………………. 21

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1 Bagan Telur Ikan dengan Rongga Perivitelline ..………………… 6

2 Perkembangan Embrio dan Larva Ikan …………………………… 8

3 Grafik Derajat Penetasan Telur Bawal Air Tawar pada Kepadatan Telur yang Berbeda …………………………….. 18

4 Grafik Kelangsungan Hidup Larva Bawal Air Tawar pada Kepadatan Telur yang Berbeda …………………………….. 21

Page 41: Pedoman Skripsi 2012

40

Lampiran 8. Contoh Tabel

(judul tabel tidak seperti ini: Pengaruh A terhadap B)

Tabel 2. Kelangsungan Hidup Larva Bawal Air Tawar (Hari Ke-10)

No Perlakuan (butir/L)

Jml Telur Awal (butir)

Jumlah larva Ulangan (ekor) Rata-rata

I II III IV Ekor %

1 60 180 141 126 125 135 131,75 73,18

2 80 240 171 180 162 178 172,75 72,0

3 100 300 193 230 216 223 215,5 71,83

4 120 360 257 207 234 252 237,5 65,98

5 140 420 174 291 273 184 230,5 54,88

Page 42: Pedoman Skripsi 2012

41

Lampiran 9. Contoh Gambar

(Judul gambar yang salah pada gambar di bawah ini adalah : “ Proses

pengepakan lobster sistem kering”. Judul harus kondisi sesaat dan menunjukan

apa yang tertera dalam gambar sedangkan proses ditempatkan pada uraian

gambar), judul yang benar adalah :

Gambar 1. Lobster yang Telah Dipak dengan Sistem Kering

(Sumber: Andika, 2011)

Page 43: Pedoman Skripsi 2012

42

Lampiran 10. Contoh Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Penulis sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara

yang dilahirkan di Tasikmalaya, pada tanggal 2 Juni

1962, dari pasangan Bapak Jojo dan Ibu Ikoh.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis, dimulai dari

Sekolah Dasar Tawangbanteng III, lulus pada tahun

1976; kemudian dilanjutkan ke Sekolah Menengah

Pertama Negeri Cisayong, Tasikmalaya, lulus tahun

1980. Setelah itu, dilanjutkan ke Sekolah Usaha

Perikanan Menengah di Bogor, lulus tahun 1983.

Penulis bekerja di Dinas Perikanan Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Pada

tahun 1993, mendapat tugas belajar di Akademi Penyuluhan Pertanian Bogor,

yang kelulusannya berhasil dicapai pada tahun 1996. Pada tahun itu juga penulis

diberi kesempatan lagi untuk melanjutkan tugas belajarnya, dan diterima sebagai

mahasiswa Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Bandung, melalui program ekstensi.

Foto berwarna ukuran

4 cm x 6 cm

Page 44: Pedoman Skripsi 2012

43

Lampiran 11. Contoh Pola (Lay-out) Pengetikan

TEPI KERTAS ATAS

4 cm

4 cm 3 cm

T E P I

NASKAH K E R T A S

K I R I

3 cm

TEPI KERTAS BAWAH

Page 45: Pedoman Skripsi 2012

44

Lampiran 12. Contoh Estetika Pengetikan

(1) Estetika kurang baik pada bagian kanan naskah a. Pengetikan tanpa pemotongan kata:

Skripsi merupakan suatu tugas akhir (final assignment) dengan

mempertimbangkan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melakukan

penelitiannya. Penelitian yang mendasari penulisan skripsi ini, dapat berupa

penelitian dasar (basic research) atau penelitian terapan (applied research), yang

terutama didasari oleh minat intelektual mahasiswa. Skripsi mempunyai

kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain, tetapi berbeda…

b. Pengetikan tanpa pemotongan kata serta menyangkut angka berikut

satuannya dan nama lembaga yang tidak boleh dipotong:

Produksi udang di seluruh Gebang Ilir pada tahun lalu sebesar 2.500

ton/th, sehingga petani tambak di daerah tersebut berencana mengalihkan

sebagian budidayanya dari bandeng ke udang (Dinas Perikanan 2000). Hal ini

dapat menimbulkan dampak ke daerah sekitarnya …

(2) Estetika lebih baik dari (1) dengan pemotongan kata yang sesuai dengan aturan

Skripsi merupakan suatu tugas akhir (final assignment) dengan

mempertimbangkan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melaku-

kan penelitiannya. Penelitian yang mendasari penulisan skripsi ini, dapat berupa

penelitian dasar (basic research) atau penelitian terapan (applied research), yang

terutama didasari oleh minat intelektual mahasiswa. Skripsi mempunyai

kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain, tetapi berbeda bentuk .

Produksi udang di seluruh Gebang Ilir pada tahun lalu sebesar 2.500

ton/th, sehingga petani tambak di daerah tersebut berencana mengalihkan

sebagian budidayanya dari bandeng ke udang (Dinas Perikanan 2000). Hal ini

dapat menimbulkan dampak ke daerah sekitarnya. Dampak …

Page 46: Pedoman Skripsi 2012

45

(3) Estetika kurang baik pada bagian tengah naskah dengan sistem rata kanan

a. Pengetikan tanpa pemotongan kata:

Skripsi merupakan suatu tugas akhir (final assignment) dengan

mempertimbangkan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melakukan

penelitiannya. Penelitian yang mendasari penulisan skripsi ini, dapat berupa

penelitian dasar (basic research) atau penelitian terapan (applied research), yang

terutama didasari oleh minat intelektual mahasiswa. Skripsi mempunyai

kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain, tetapi berbeda

b. Pengetikan tanpa pemotongan kata serta menyangkut angka berikut

satuannya dan nama lembaga yang tidak boleh dipotong:

Produksi udang di seluruh Gebang Ilir pada tahun lalu sebesar 2.500

ton/th, sehingga petani tambak di daerah tersebut berencana mengalihkan

sebagian budidayanya dari bandeng ke udang (Dinas Perikanan 2000). Hal ini

dapat menimbulkan dampak ke daerah sekitarnya,

(4) Estetika lebih baik dari (3) dengan cara pemotongan kata

Skripsi merupakan suatu tugas akhir (final assignment) dengan

mempertimbangkan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melaku-kan

penelitiannya. Penelitian yang mendasari penulisan skripsi ini, dapat berupa

penelitian dasar (basic research) atau penelitian terapan (applied research), yang

terutama didasari oleh minat intelektual mahasiswa. Skripsi mempunyai

kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain, tetapi berbeda bentuk.

Produksi udang di seluruh Gebang Ilir pada tahun lalu sebesar 2.500

ton/th, sehingga petani tambak di daerah tersebut berencana mengalihkan

sebagian budidayanya dari bandeng ke udang (Dinas Perikanan 2000). Hal ini

dapat menimbulkan dampak ke daerah sekitarnya. Dampak ..