pedoman pencacahan - sistem informasi rujukan statistik

33
PEDOMAN PENCACAHAN STUDI INDEPTH R&D TAHUN 2015

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

PEDOMAN PENCACAHAN STUDI INDEPTH R&D

TAHUN 2015

Page 2: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

PEDOMAN PENCACAHAN STUDI INDEPTH R&D

TAHUN 2015

Page 3: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik
Page 4: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

i

KATA PENGANTAR

Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account

(SNA) 2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah implementasi Riset dan

Pengembangan (R&D) sebagai bagian dari pembentukan modal. BPS mulai

mengimplementasikan secara bertahap konsep, definisi dan metodologi yang terdapat pada

SNA 2008. Saat ini, beberapa rekomendasi perubahan yang diberikan SNA 2008 telah

diimplementasikan, namun beberapa lainnya masih dalam tahap kajian untuk

diimplementasikan, termasuk mengenai Riset dan Pengembangan (R&D).

Studi indepth R&D merupakan langkah awal dalam rangka implementasi R&D dalam

penghitungan neraca nasional. Kompleksnya konsep, definisi, dan metode pengukuran R&D

memerlukan kajian yang mendalam tentang R&D itu sendiri. Di sisi lain, ketersediaan data

R&D di lapangan masih menjadi kendala utama penyusunan statistik R&D. Berbagai hasil

inventarisasi data terkait R&D yang dikumpulkan dari berbagai sumber belum mampu

menjawab bagaimana R&D itu sebenarnya dinilai sebagai aset dan diukur. Diharapkan

kegiatan studi indepth R&D ini dapat menjawab permasalahan tersebut sehingga hasilnya

dapat digunakan secara maksimal dalam penyusunan statistik R&D dan memenuhi

rekomendasi perubahan yang diberikan SNA 2008.

Jakarta, September 2015

TIM PENYUSUN

Page 5: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik
Page 6: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1

1.2 Tujuan .................................................................................. 2

1.3 Konsep Dasar R&D ............................................................. 3

1.4 Strategi Pengumpulan Data R&D ........................................ 5

BAB 2. PELAKSANAAN ............................................................................ 7

2.1 Desain Survei ........................................................................ 7

2.2 Jadwal Pelaksanaan .............................................................. 8

BAB 3. DAFTAR ISIAN KUALITATIF....................................................... 9

3.1 Keterangan yang Dikumpulkan ............................................ 9

3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner ............................................ 9

BAB 4. DAFTAR ISIAN KUANTITATIF.................................................... 19

4.1 Keterangan yang Dikumpulkan ............................................ 19

4.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner ............................................ 19

Page 7: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik
Page 8: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inovasi kini dipandang secara universal sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, baik

bagi negara berkembang maupun negara maju. Untuk membuat kebijakan inovasi efektif,

para pembuat kebijakan memerlukan indikator yang dapat dipercaya untuk memantau

kebijakan tersebut. Riset dan pengembangan (R&D) merupakan komponen penting dalam

sistem inovasi sebuah negara. Statistik R&D merupakan indikator yang digunakan secara luas

untuk memantau sistem inovasi nasional.

Sistem statistik internasional, System of National Account 2008 (SNA 2008)

merekomendasikan perubahan sistem pencatatan statistik R&D dalam neraca nasional, yang

berdampak pada perubahan level Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi,

maupun indikator-indikator lainnya. SNA 2008 merekomendasikan bahwa R&D harus dicatat

sebagai bagian dari pembentukan modal (investasi) ketika mendatangkan manfaat ekonomi.

Hal ini merupakan perubahan mendasar dalam sistem statistik nasional. Tabel berikut

menggambarkan perubahan konsep R&D yang direkomendasikan SNA.

Tabel 1.1 Perubahan Konsep R&D menurut Rekomendasi SNA

SNA 1968 SNA 1993 SNA 2008

R&D sebagai konsumsi

antara, meski dijadikan modal

dalam neraca perusahaan;

tidak dicakup dalam aktiva

berwujud (6.63, 6.102 SNA

1968)

R&D sebagai konsumsi

antara, meski memiliki

karakteristik sebagai

aktivitas investasi (A3.23

SNA 2008)

R&D sebagai

pembentukan modal,

kecuali jika tidak

membawa manfaat

ekonomi bagi pemilik

(6.230 SNA 2008)

Namun sayangnya, SNA 2008 tidak memberikan panduan praktis implementasi R&D

dalam penghitungan neraca nasional. Tantangan yang dihadapi dalam praktik penyusunan

R&D tidaklah semudah „di atas kertas‟ karena berbenturan dengan berbagai permasalahan

realitas yang heterogen dan kompleks. Di sisi lain, konsep dan definisi tentang cakupan R&D

Page 9: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

2

yang dicatat sebagai aset maupun yang tidak masih menjadi sesuatu yang samar-samar. Lebih

lanjut lagi, metode pengukuran dan praktik pencatatan R&D perlu diklarifikasi.

Studi indepth R&D diawali dengan inventarisasi ketersediaan data R&D dari berbagai

sumber seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan lain-

lain. Berikut ini adalah ringkasan hasil inventarisasi ketersediaan data tersebut:

Tabel 1.2 Hasil Inventarisasi Ketersediaan Data R&D

Instansi R&D

A. Pusat Pengkajian dan

Pengembangan IPTEK

(Pappitek), LIPI

Ada nilai Litbang (LIPI) tetapi secara total, tidak terinci

secara detail serta cakupan data yang terbatas hanya

pada litbang pemerintah dari APBN, Industri Besar

Sedang (IBS) kerjasama dengan Dir. IBS-BPS, dan

Litbang Universitas/PT kerjasama dengan Dirjen Dikti.

B. Pusat Inovasi (PI), LIPI Hasil penelitian LIPI yang telah dipatenkan telah di

valuasi nilainya. Mencakup sekitar 260 penelitian dari

tahun 1991-2012.

C. Kemenristek Tidak ada nilai litbang, hanya berupa profil

Namun, dari hasil inventarisasi data yang dilakukan masih terdapat beberapa permasalahan,

yaitu:

• Konsep dan definisi R&D yang terdapat pada instansi dan lembaga belum sepenuhnya

sama dengan konsep dan definisi dalam SNA 2008.

• Umumnya hanya mencakup R&D yang dilakukan oleh pemerintah.

• Informasi yang diperoleh umumnya berupa profil dan nilai agregat.

• Kurangnya informasi bagaimana R&D diukur dan dicatat.

1.2 Tujuan

Studi indepth R&D bertujuan untuk:

1. Mengetahui cakupan R&D yang dilakukan oleh swasta.

2. Mendapatkan gambaran mengenai penilaian (valuasi) dan pencatatan R&D yang

dilakukan oleh swasta.

3. Mendapatkan informasi mengenai rincian pengeluaran R&D yang dilakukan oleh

swasta.

Page 10: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

3

1.3 Konsep Dasar R&D

Riset dan Pengembangan (R&D) adalah pekerjaan kreatif yang dilakukan secara

sistematis untuk meningkatkan pengetahuan dan menggunakan pengetahuan itu untuk

menemukan atau mengembangkan produk baru, termasuk perbaikan kualitas produk atau

menemukan dan mengembangkan proses produksi baru atau proses produksi yang lebih

efisien. R&D memuat elemen kebaruan (novelty) dan memberikan resolusi terhadap

ketidakpastian ilmu pengetahuan dan teknologi.

Riset dan Pengembangan (R&D) dibagi atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut:

• Riset Dasar

Pekerjaan eksperimental atau teoritis yang utamanya dilakukan untuk memperoleh

pengetahuan baru yang menjadi landasan utama dari suatu fenomena atau fakta yang

diamati, tanpa aplikasi dan penggunaan.

• Riset Terapan

Penelitian asli yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru yang utamanya

ditujukan untuk praktek tertentu.

• Pengembangan eksperimental

Pekerjaan sistematis yang dilakukan berdasarkan pengetahuan yang sudah ada

(diperoleh dari penelitian dan pengalaman praktis) yang ditujukan untuk menghasilkan

material baru, produk dan alat baru, proses baru, sistem dan layanan baru, atau

meningkatkan secara substansial produk yang sudah ada.

Kegiatan R&D tidak termasuk kegiatan berikut:

1. Pendidikan dan pelatihan

Page 11: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

4

2. Aktivitas ilmiah dan teknologi yang dilakukan tidak untuk R&D

Pengumpulan data umum, riset pasar, pengujian dan standarisasi, studi kelayakan, studi

kebijakan, dll yang dilakukan tidak untuk tujuan R&D.

Aturan praktis untuk memisahkan antara R&D dengan aktivitas ilmiah dan teknologi

lainnya:

• Institusi/unit institusi ataupun perusahaan yang kegiatan utamanya R&D seringkali

memiliki aktivitas sekunder non-R&D (misalnya informasi ilmiah dan teknis,

pengujian, kontrol kualitas, analisis). Sejauh aktivitas sekunder tersebut dilakukan

untuk tujuan R&D, maka harus dimasukkan dalam kegiatan R&D; namun jika

aktivitas sekunder tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan selain R&D, maka

harus dikeluarkan dari penghitungan R&D.

• Institusi yang tujuan utamanya adalah aktivitas ilmiah terkait R&D seringkali

melakukan penelitian dalam hubungannya dengan R&D. Penelitian seperti itu

seharusnya dimasukkan ketika mengukur R&D.

3. Aktivitas industri selain R&D

Akuisisi teknologi, penyesuaian peralatan dan rekayasa industri, desain industri, dll

tidak termasuk R&D.

Page 12: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

5

4. Administrasi dan kegiatan penunjang lainnya

Mencakup aktivitas pendanaan R&D dan aktivitas penunjang tak langsung seperti

transportasi, kebersihan, pemeliharaan, dan keamanan.

1.4 Strategi Pengumpulan Data R&D

Studi indepth R&D merupakan salah satu rangkaian studi indepth yang akan dilakukan

Direktorat Neraca Produksi dalam rangka implementasi SNA 2008 secara komprehensif,

yang digambarkan dalam diagram berikut:

Page 13: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

6

Dari gambar di atas terlihat bahwa proses studi indepth R&D terdiri atas 2 tahap,

dimana tahap pertama adalah identifikasi konsep dan definisi R&D itu sendiri, sedangkan

pada tahap kedua adalah pendataan lebih lanjut mengenai nilai R&D yang dilakukan

perusahaan.

Ada beberapa alasan R&D didahulukan saat ini:

1. Dalam rangka memenuhi Minimum Requirement Data Set/MRDS untuk

mengimplementasikan R&D.

2. Kenaikan biaya penelitian dan pengembangan selama sepuluh tahun terakhir sekitar

400 persen (pemerintah).

3. Berbagai referensi yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan dan syarat penghitungan

R&D.

4. Sebagai tahap awal persiapan penghitungan R&D untuk diimplementasikan dalam

Supply and Use Table (SUT) 2015.

5. Sebagai bahan masukan sensus atau survei berbasis establishment (misalnya: Sensus

Ekonomi 2016).

Untuk melengkapi hasil inventarisasi data terkait R&D yang sudah dikumpulkan, studi

indepth R&D dilanjutkan dengan pengumpulan data di daerah. Ada dua skenario yang

digunakan dalam pengumpulan data R&D di daerah, yaitu yang pertama berupa

pengumpulan data kualitatif dengan metode wawancara langsung dan yang kedua berupa

pengumpulan data kuantitatif dengan self enumeration oleh responden apabila wawancara

langsung tidak memungkinkan. Oleh karena itu, petugas indepth dibekali 2 jenis daftar isian,

yaitu Daftar Isian Kualitatif (Kuesioner K1) dan Daftar Isian Kuantitatif (Kuesioner K2).

Kuesioner K2 dapat ditinggal oleh petugas untuk diisi oleh responden apabila tidak

memungkinkan untuk memperoleh informasi di lapangan. Hasil isian kemudian dikirimkan

kembali ke petugas melalui e-mail atau fax paling lambat 2 minggu setelah kedatangan

petugas. Selain kuesioner, petugas indepth juga dibekali direktori perusahaan yang

melakukan penelitian dan pengembangan sebagai dasar pemilihan sampel perusahaan di

daerah. Setiap petugas diwajibkan mencacah paling sedikit 3 perusahaan. Sebelum

wawancara lebih lanjut, petugas harus sudah memastikan bahwa perusahaan tersebut

melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan sendiri dalam lima tahun terakhir. Pada

dasarnya, hanya penelitian berupa pengembangan eksperimen yang menjadi objek penelitian.

Jika di lapangan ditemukan penelitian dasar dan penelitian terapan tetap digali informasinya,

tetapi bukan termasuk dalam objek utama.

Page 14: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

7

BAB II. PELAKSANAAN

2.1 Desain Survei

Studi indepth R&D dilakukan pada 16 provinsi terpilih yaitu Sumatera Utara, Sumatera

Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat,

Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan

Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Provinsi-provinsi tersebut dipilih secara

Non-Probability. Unit statistik dalam studi indepth ini adalah enterprise yang berbentuk

perusahaan tunggal atau kantor pusat. Enterprise didefinisikan sebagai unit institusi yang

menghasilkan barang dan jasa.

Tabel 2.1. Alokasi Sampel Studi Indepth R&D

Nama Provinsi NJ KNPN KNPN

(supervisi)

1100 Sumatera Barat 1

1200 Sumatera Utara 1

1400 R i a u 1

1600 Sumatera Selatan 1

1900 Kep. Babel 2 1

2100 Kepulauan Riau 1

3200 Jawa Barat 1

3300 Jawa Tengah 1 1

3400 D.I. Yogyakarta 1

3500 Jawa Timur 1

3600 Banten 3

5100 B a l i 1

6100 Kalimantan Barat 1

6300 Kalimantan Selatan 1 1

6400 Kalimantan Timur 1

7300 Sulawesi Selatan 1

Jumlah 9 9 3

Pengumpulan data dalam studi indepth R&D terdiri atas 2 bentuk, yaitu berbentuk

pengumpulan data kualitatif dan pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif

dilakukan melalui wawancara langsung oleh petugas indepth untuk memperoleh informasi

seperti cakupan kegiatan R&D yang dilakukan perusahaan, penilaian, dan pencatatan R&D

dalam laporan keuangan perusahaan. Sedangkan, pengumpulan data kuantitatif dilakukan

Page 15: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

8

melalui self enumeration oleh responden apabila wawancara oleh petugas tidak

memungkinkan. Pengumpulan data kuantitatif menanyakan belanja R&D yang dilakukan

perusahaan beserta rinciannya. Kuesioner R&D kuantitatif diberikan ke responden, baik

dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Responden kemudian mengirimkan hasil kuesioner

yang telah diisi melalui e-mail atau fax paling lambat 2 minggu setelah kedatangan petugas.

2.2 Jadwal Pelaksanaan

Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Studi Indepth R&D

Tahapan Kegiatan Penanggung Jawab Waktu

1 Persiapan Rerta, Deden Juli - September 2015

2 Studi Literatur Noval, Rizky Juli - September 2015

3 Penetuan variabel kegiatan Rerta, Deden Juli - September 2015

4 Informasi ke daerah KNPR dan Rini September 2015

5 Pelatihan petugas indepth Rerta, Deden September 2015

6 Persiapan Studi Indepth di

daerah

September 2015

- Teknis: daftar pertanyaan,

draft laporan

Noval, Rizky September 2015

- Non Teknis : SPPD, tiket Budi Tri, Yoyoh September 2015

7 Studi Indepth di daerah Masing-masing

petugas indepth

Oktober 2015

8 Kompilasi Laporan Studi

Indepth

Noval, Fitri Oktober 2015

9 Pengolahan hasil Studi

Indepth

Noval, Diana Oktober 2015

10 Laporan Studi Indepth

menyeluruh

Noval, Deden (Fitri) Oktober 2015

Page 16: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

9

BAB III

DAFTAR ISIAN KUALITATIF (K1)

3.1 Keterangan yang Dikumpulkan

Kuesioner K1 (Daftar isian kualitatif) memuat beberapa keterangan yang terdiri atas

tujuh blok sebagai berikut:

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

BLOK III. KETERANGAN UMUM

BLOK IV. KEGIATAN LITBANG

BLOK V. VALUASI DAN PENCATATAN

BLOK VI. CATATAN

BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN

3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha.

Rincian 1. Tuliskan nama provinsi dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode provinsi pada kotak yang telah disediakan.

Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode kabupaten/kota pada kotak yang telah

disediakan.

Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode kecamatan pada kotak yang telah disediakan.

Page 17: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

10

Rincian 4. Tuliskan nama desa/kelurahan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode desa/kelurahan pada kotak yang telah

disediakan.

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas petugas indepth dan pemeriksa.

Rincian 1. Tuliskan nama petugas dan pemeriksa dengan lengkap dan jelas.

Rincian 2. Tuliskan tanggal kegiatan wawancara dan pemeriksaan dengan benar.

Rincian 3. Berikan tanda tangan petugas indepth dan pemeriksa dengan benar.

BLOK III. KETERANGAN UMUM

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan umum perusahaan

secara lengkap dan jelas, termasuk status usaha, jaringan perusahaan, dan kegiatan utama

yang dilakukan perusahaan (menurut KBLI 2009).

Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan dengan lengkap dan jelas. Contoh: “PT. Pupuk

Sriwijaya, Tbk”.

Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan dengan lengkap dan jelas.

Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan dengan benar.

Rincian 4. Tuliskan alamat e-mail perusahaan dengan benar.

Rincian 5. Lingkari salah satu kode status usaha perusahaan. Kemudian isikan pada kotak

yang telah disediakan.

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang

bertujuan mencari laba atau keuntungan.

Badan Usaha yang Berbadan Hukum adalah badan usaha yang memiliki harta

kekayaan tersendiri, terpisah dengan harta kekayaan para pemegang saham. Badan

usaha yang berbadan hukum merupakan subjek hukum yang dapat dituntut atau

melakukan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha. Contoh:

Persero, Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.

Badan Usaha yang Tidak Berbadan Hukum adalah badan usaha yang harta

Page 18: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

11

kekayaan pendirinya tidak terpisah dengan harta kekayaan badan usaha tersebut.

Badan usaha yang tidak berbadan hukum tidak dapat dituntut atau melakukan

kumpulan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha tersebut, kecuali

atas nama pendiri dari badan usaha tersebut. Contoh: CV, Firma, dan UD (Usaha

Dagang yang sudah mendapat SIUP).

Rincian 6. Lingkari salah satu kode jaringan perusahaan. Kemudian isikan pada kotak yang

telah disediakan.

Perusahaan Tunggal: perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang

di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan perusahaan dilakukan oleh

perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan tunggal disebut juga perusahaan tanpa

cabang.

Kantor pusat: unit yang melakukan kegiatan pengelolaan dan pengawasan unit

lain dalam perusahaan atau enterprise, melakukan perencanaan strategi dan

organisasional dan memegang peranan membuat keputusan perusahaan atau

enterprise.

Rincian 7. Tuliskan kegiatan utama yang dilakukan perusahaan dengan selengkap-

lengkapnya. Kemudian isikan kode KBLI 2009 pada kotak yang telah disediakan.

Contoh: Industri pupuk alam/non-sintetis

Kegiatan di atas masuk dalam kode 20121 pada KBLI 2009, sehingga pada kotak

yang telah disediakan diisi 20121 oleh pemeriksa.

Rincian 8. Isikan tahun perusahaan mulai beroperasi secara komersil.

BLOK IV. KEGIATAN LITBANG

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan penelitian dan

pengembangan (LITBANG) yang dilakukan perusahaan dalam lima tahun terakhir.

LITBANG adalah kegiatan kreatif yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan

ilmu pengetahuan, menggunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan produk atau

menemukan produk baru, improvisasi dan peningkatan kualitas produk serta menemukan dan

mengembangkan proses produksi yang lebih efisien (Frascati Manual, OECD 2002).

Page 19: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

12

Contoh KEGIATAN YANG TERMASUK LITBANG:

Pengembangan spesifikasi, desain, prototipe dan produk baru yang berdasarkan

pengetahuan yang dihasilkan sendiri maupun pihak lain.

Penyempurnaan konstruksi dan operasi untuk meningkatkan efisiensi dan

penghematan biaya yang berdasarkan pengetahuan, baik pengetahuan yang dihasilkan

sendiri maupun pihak lain.

Litbang sistem operasi, algoritma, atau bahasa pemrograman baru.

Contoh KEGIATAN YANG TIDAK TERMASUK LITBANG:

Studi kelayakan

Rekayasa teknis (seperti perbaikan spesifikasi teknis)

Pelayanan ilmiah dan teknis

Riset manajemen (analisa matematika dan statistik untuk manajemen)

Pengumpulan data rutin

Pembuatan aplikasi program komputer dengan teknologi perangkat lunak yang sudah

ada

Penelitian pasar

Rincian 1. Tanyakan apakah perusahaan pernah melakukan LITBANG dalam lima tahun

terakhir. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada

kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak.

Jika perusahaan menjawab Ya (kode 1), tanyakan cakupan dan bentuk LITBANG yang

dilakukan perusahaan.

Contoh: LITBANG yang dilakukan perusahaan mencakup pembuatan formula untuk produk

baru.

Jika perusahaan menjawab Tidak (kode 2), maka STOP, ganti perusahaan.

Rincian 2. Tanyakan bagaimana perusahaan melakukan LITBANG. Lingkari salah satu kode

jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan

(1) jika dikerjakan sendiri oleh perusahaan, isikan (2) jika dikontrakkan penuh ke

Perhatian: Dalam prakteknya rincian ini ditanyakan di awal sebelum menanyakan

Blok III. Keterangan Umum. Rincian ini digunakan untuk menyaring

perusahaan yang masuk sampel R&D atau tidak.

Page 20: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

13

pihak lain, dan isikan (3) jika sebagian dikerjakan sendiri dan sebagian

dikontrakkan ke pihak lain.

Jika LITBANG dikontrakkan penuh ke pihak lain (kode 2), maka STOP Ganti Perusahaan.

Rincian 3. Tanyakan unit kerja mana yang melakukan LITBANG.

Contoh: Bagian LITBANG, Quality Control (QC), Produksi, Production Planning

and Inventory Control (PPIC), Engineering, Maintenance, dan

sebagainya.

Rincian 4. Tanyakan apakah unit kerja yang melakukan LITBANG pada rincian 3

merupakan unit yang terpisah dari induk perusahaan.

Unit terpisah diidentifikasi sebagai unit yang memiliki lokasi dan pengelolaan

terpisah dari induk perusahaan.

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang

telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak.

Rincian 5. Tanyakan apakah unit kerja yang melakukan LITBANG pada rincian 3 memiliki

catatan pembukuan terpisah dari induk perusahaan.

Catatan pembukuan berisi informasi nilai penerimaan dan pengeluaran, arus

kas, dan posisi aset dan kewajiban.

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang

telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak.

Rincian 6. Tanyakan tujuan utama perusahaan melakukan LITBANG.

Contoh: untuk menemukan produk baru, meningkatkan kapasitas produksi

perusahaan, meningkatkan kualitas produk, menghasilkan proses

produksi yang lebih efisien, dan sebagainya.

Rincian 7. Tanyakan frekuensi kegiatan LITBANG yang dilakukan perusahaan. Lingkari

salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah

disediakan.

Rincian 8. Cakupan kegiatan LITBANG yang dilakukan perusahaan dalam lima tahun

terakhir.

Perhatian: Dalam prakteknya rincian ini bersamaan dengan rincian 1 ditanyakan di

awal sebelum menanyakan Blok III. Keterangan Umum. Rincian ini

digunakan untuk menyaring perusahaan yang masuk sampel R&D atau

tidak.

Page 21: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

14

Kolom 1. Jelas.

Kolom 2. Nama produk atau kegiatan adalah nama jenis produk atau kegiatan yang

dilakukan, bukan bentuk hasil LITBANG ataupun bentuk hak kekayaan

intelektual.

Contoh: mobil listrik, sayap pesawat terbang, lampu hemat energi, pembuatan sel

surya.

Kolom 3. Tahun mulai adalah tahun LITBANG yang bersangkutan dimulai.

Kolom 4. Tahun selesai adalah tahun LITBANG yang bersangkutan selesai dilakukan. Jika

LITBANG masih dalam proses pengerjaan maka isian ini diberi tanda strip (-).

Kolom 5. Isikan (1) jika LITBANG dilakukan sendiri, dan isikan (2) jika LITBANG

dilakukan oleh pihak lain. Jika LITBANG sebagian dikerjakan sendiri dan

sebagian dikontrakkan ke pihak lain maka isikan (3), yaitu penjumlahan (1)

ditambah (2).

Kolom 6. Isikan penggunaan hasil LITBANG menurut kode yang sesuai. Jika pilihan lebih

dari satu maka isikan jumlah kode yang dilingkari pada kotak yang telah

disediakan.

Kolom 7. Isikan kode jenis LITBANG pada kotak yang telah disediakan.

Riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan

memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru.

Pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada

suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem,

atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan substansial, sebelum

dimulainya produksi komersial atau pemakaian.

Bukan R&D: riset pasar, pengumpulan data rutin, studi kelayakan, rekayasa

teknis, pelayanan ilmiah dan teknis, riset majanemen, pembuatan aplikasi program

komputer dengan teknologi perangkat lunak yang sudah ada.

Kolom 8. Isikan bentuk hasil LITBANG menurut kode yang sesuai. Jika pilihan lebih dari

satu maka isikan jumlah kode yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan.

Hak cipta: hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan

atau memperbanyak ciptaannya atau memberi ijin untuk itu dengan tidak

mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Page 22: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

15

Paten: hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil

invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan

sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Desain industri: suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis

atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga

dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan

dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan

suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

Kolom 9. Keputusan jenis R&D. Diisi oleh petugas.

Riset dasar: pekerjaan eksperimental atau teoritis yang utamanya dilakukan

untuk memperoleh pengetahuan baru yang menjadi landasan utama dari suatu

fenomena atau fakta yang diamati, tanpa aplikasi dan penggunaan. Hasil dari riset

dasar biasanya berupa publikasi atau jurnal ilmiah.

Riset terapan: penelitian asli yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan

baru yang utamanya ditujukan untuk praktek tertentu. Hasil dari riset terapan

misalnya berbentuk model demonstrasi.

Pengembangan eksperimental: pekerjaan sistematis yang dilakukan berdasarkan

pengetahuan yang sudah ada (diperoleh dari penelitian dan pengalaman praktis)

yang ditujukan untuk menghasilkan material baru, produk dan alat baru, proses

baru, sistem dan layanan baru, atau meningkatkan secara substansial produk yang

sudah ada. Hasil dari pengembangan eksperimental dapat berupa prototype, pilot

plant, desain sistem, dan sebagainya.

BLOK V. VALUASI DAN PENCATATAN

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai penilaian (valuasi) dan

pencatatan hasil penelitian dan pengembangan (LITBANG) yang dilakukan perusahaan.

Rincian 1. Tanyakan apakah perusahaan mencatat hasil LITBANG sebagai Aset Tak

Berwujud.

Aset Tak Berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau

Page 23: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

16

menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan

administratif.

Jika perusahaan menjawab Ya (kode 1), tanyakan lebih lanjut panduan akuntansi apa yang

perusahaan gunakan.

Jika perusahaan menjawab Tidak (kode 2), tanyakan alasannya.

Rincian 2. Tanyakan secara mendalam bagaimana perusahaan mencatat biaya LITBANG

dalam laporan keuangan.

Rincian 3. Tanyakan secara mendalam bagaimana kriteria pengakuan Aset Tak Berwujud di

perusahaan.

Page 24: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

17

Rincian 4. Tanyakan secara mendalam bagaimana pengukuran biaya perolehan LITBANG di

perusahaan.

Rincian 5. Tanyakan secara mendalam bagaimana perusahaan mencatat biaya LITBANG

dalam kasus multiyears.

BLOK VI. CATATAN

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk

memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan yang timbul

selama melakukan tugas di lapangan.

BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan, dan tanda tangan

yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini dari pihak perusahaan serta

stempel/cap perusahaan.

Page 25: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik
Page 26: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

19

BAB IV

DAFTAR ISIAN KUANTITATIF (K1)

4.1 Keterangan yang Dikumpulkan

Kuesioner K2 (Daftar Isian Kuantitatif) memuat beberapa keterangan yang terdiri atas

delapan blok sebagai berikut:

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

BLOK III. KETERANGAN UMUM

BLOK IV. BELANJA LITBANG

BLOK V. RINCIAN PENGELUARAN LITBANG

BLOK VI. CATATAN

BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN

4.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha.

Rincian 1. Tuliskan nama provinsi dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode provinsi pada kotak yang telah disediakan.

Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode kabupaten/kota pada kotak yang telah

disediakan.

Page 27: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

20

Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode kecamatan pada kotak yang telah disediakan.

Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode kelurahan/desa pada kotak yang telah

disediakan.

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas petugas indepth study.

Rincian 1. Tuliskan nama petugas dengan lengkap dan jelas.

Rincian 2. Tuliskan alamat E-mail/No.HP petugas dengan benar.

Rincian 3. Tuliskan tanggal penyerahan dokumen dengan benar.

Rincian 4. Tuliskan tanggal pengembalian dokumen dengan benar.

BLOK III. KETERANGAN UMUM

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan usaha secara lengkap

dan jelas, termasuk status usaha kegiatan utama yang dilakukan perusahaan dan jenis

lapangan usahanya.

Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan dengan lengkap dan jelas.

Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan dengan lengkap dan jelas.

Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan dengan benar.

Rincian 4. Tuliskan alamat e-mail perusahaan dengan benar.

BLOK IV. BELANJA LITBANG

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai belanja LITBANG selama

setahun pada tahun kegiatan LITBANG. (Misalkan tahun kegiatan LITBANG: 2014, maka

seluruh isian mengacu pada tahun 2014).

Page 28: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

21

Rincian 1. Tahun kegiatan LITBANG adalah tahun pada saat kegiatan LITBANG terakhir

selesai dilakukan.

Rincian 2. Nilai Belanja LITBANG adalah total belanja LITBANG selama setahun pada

tahun terakhir LITBANG selesai dilakukan. Nilai Belanja LITBANG adalah total

biaya LITBANG yang dilakukan sendiri dan LITBANG yang

dilakukan/disubkontrakkan ke pihak lain. Satuan nilai pengeluaran dalam juta

rupiah.

Rincian 3. Persentase Belanja LITBANG adalah porsi belanja LITBANG terhadap total

pengeluaran pada tahun terakhir LITBANG selesai dilakukan.

Rincian 4. Belanja LITBANG diuraikan menurut jenis kegiatan yakni: penelitian dasar,

penelitian terapan, dan pengembangan eksperimental. Jenis Kegiatan LITBANG:

Penelitian Dasar adalah kegiatan penelitian (yang bersifat teoritis atau

eksperimental) yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru tentang

prinsip-prinsip dasar dari fenomena atau fakta yang teramati, tanpa memikirkan

penerapannya.

Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian (yang bersifat teoritis atau

eksperimental) yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru. Namun

kegiatan investigatif ini diarahkan untuk tujuan praktis tertentu.

Pengembangan Eksperimental adalah kegiatan sistematik dengan menggunakan

pengetahuan yang sudah ada, yang diperoleh melalui penelitian atau pengalaman

praktis, dengan tujuan:

o Menghasilkan material baru, produk baru atau alat baru;

o Membangun proses baru atau sistem baru; dan

o Meningkatkan produk, proses atau sistem yang sudah ada secara substansial.

BLOK V. RINCIAN PENGELUARAN LITBANG

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan

perusahaan terkait kegiatan LITBANG pada tahun kegiatan LITBANG terakhir. Satuan nilai

pengeluaran dalam juta rupiah.

Page 29: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

22

Rincian 1. Upah Gaji dan Tunjangan Pegawai

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan upah gaji dan tunjangan pegawai

dengan lengkap dan jelas. Upah gaji dan tunjangan pegawai terdiri dari gaji dan lainnya

(upah lembur, bonus, tunjangan, asuransi kecelakaan di tempat kerja dan sebagainya).

Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan, sebelum dikurangi pajak

baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan

sejenisnya dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan)

perusahaan.

Upah lembur dan tunjangan adalah upah yang diberikan/dibayarkan kepada

pekerja/karyawan diluar upah gaji.

Asuransi kecelakaan di tempat kerja, jaminan sosial, dan pembayaran pensiun adalah

biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/badan yang menangani

masalah jaminan sosial dan pembayaran pensiun pekerja/karyawan.

Rincian 2. Bahan Bakar

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya bahan bakar yang digunakan

dengan lengkap dan jelas.

Biaya bahan bakar adalah biaya seluruh pemakaian segala bahan, baik cair maupun padat

yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang

dipakai untuk usaha, termasuk biaya bakar minyak (BBM), elpiji, gas kota dan bahan bakar

lainnya seperti kayu/arang dan lainnya.

Rincian 3. Pelumas

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pelumas yang digunakan dengan

lengkap dan jelas.

Biaya pelumas adalah biaya seluruh pemakaian segala zat cair yang mempunyai kekentalan

tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana

mestinya.

Rincian 4. Listrik

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya listrik yang dengan lengkap dan

jelas.

Biaya listrik adalah biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan perusahaan/usaha,

seperti untuk penerangan dan menjalankan mesin, meliputi biaya pembelian listrik, biaya

Page 30: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

23

listrik yang dibangkitkan sendiri, dan biaya bahan bakar untuk listrik. Biaya listrik mencakup

biaya pemakaian listrik oleh perusahaan/usaha baik bersumber dari PLN maupun non PLN.

Rincian 5. Air Bersih

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya air yang digunakan dengan

lengkap dan jelas.

Biaya air adalah biaya seluruh pemakaian air untuk keperluan perusahaan/usaha, seperti

pembelian air bersih dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari

pihak lain.

Rincian 6. Angkutan

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan

atas penggunaan jasa angkutan.

Biaya pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemindahan

orang/penumpang dan atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain melalui darat, air,

maupun udara dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor.

Rincian 7. Pos dan jasa kurir

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan

atas penggunaan pos dan jasa kurir.

Rincian 8. Telepon dan komunikasi lainnya

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan

atas penggunaan telepon dan komunikasi lainnya.

Biaya komunikasi adalah biaya yang dikeluarkan khusus perusahaan/usaha, misal

pembayaran kepada PT. TELKOM atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan

jaringan/frekuensi (dalam negeri), pembayaran kepada PT. INDOSAT atas pulsa yang terjual

atau atas penggunaan jaringan (luar negeri), biaya sewa satelit.

Rincian 9. Keperluan Kantor dan Kemasan

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan

atas penggunaan peralatan kantor yang mencakup alat tulis kantor dan percetakan/fotocopy.

Alat tulis kantor adalah semua alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai seperti:

kertas, spidol, pensil, tinta, karbon, pita mesin tik, map, kapur dan lainnya.

Page 31: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

24

Pengepakan/Kemasan meliputi biaya yang dikeluaran untuk keperluan kemasan hasil

produksi baik kemasan dari kertas/karton, plastik, helas, logam, kayu dan lainnya.

Rincian 10. Sewa

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya sewa yang digunakan dengan

lengkap dan jelas.

Biaya sewa meliputi biaya sewa gedung/ruangan, gudang, kendaraan, dan mesin/alat-

alat/perlengkapan. Jika sewa lebih dari satu tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya

dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat sesuai yang

dikeluarkan.

Rincian 11. Pemeliharaan dan perbaikan kecil

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pemeliharaan barang modal

(seperti: mesin, gedung, kendaraan dan barang inventarisasi kantor lainnya) agar menjamin

kelancaran kegiatan produksi dengan lengkap dan jelas. Biaya tersebut bersifat rutin (reguler)

maupun yang bersifat periodik.

Rincian 12. Perjalanan Dinas

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya uang saku dan harian,

akomodasi, dan restoran yang digunakan dengan lengkap dan jelas.

Biaya akomodasi/penginapan adalah biaya yang dikeluarkan untuk penginapan di suatu

tempat, dalam rangka pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.

Rincian 13. Pendidikan dan pelatihan

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pendidikan dan pelatihan yang

digunakan dengan lengkap dan jelas.

Biaya pendidikan dan pelatihan adalah biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan pekerja.

Rincian 14. Jasa-jasa

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya jasa-jasa yang digunakan dengan

lengkap dan jelas. Biaya jasa-jasa meliputi pengeluaran untuk tenaga ahli/profesi (konsultan,

notaris, akuntan, dan lainnya), asuransi kerugian, promosi/iklan, dan jasa perusahaan lainnya.

Page 32: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

25

Biaya konsultan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada konsultan

(komputer/software/database, SDM dll), engineering dan arsitek, seperti pembuatan gambar,

biaya pengukuran dan biaya perencanaan dalam rangka pembuatan bangunan/konstruksi.

Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada

akuntan/notaris seperti: biaya jasa penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya

jasa pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya jasa dalam pembuatan surat

perjanjian dan akte.

Biaya asuransi kerugian adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada perusahaan

asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan dan

asuransi barang modal lainnya.

Promosi/iklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas promosi/iklan baik yang

dilakukan sendiri maupun oleh pihak lain. Apabila promosi/iklan dikerjakan oleh perusahaan

sendiri (pasang spanduk atau papan reklame), maka pajak reklame/iklan yang dibayar

perusahaan dimasukkan ke pajak tak langsung.

Rincian 15. Biaya Penyusutan dan Amortisasi

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya penyusutan dan amortisasi yang

digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya penyusutan terdiri dari biaya penyusutan

bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan, inventaris kantor lainnya.

Biaya penyusutan adalah biaya yang disisihkan dengan tujuan untuk mengganti susutnya

nilai barang modal karena dipakai dalam melakukan kegiatan, dimana pada saat barang

modal tersebut sudah tidak dapat dipakai lagi, maka dapat diganti dengan barang modal baru

dari uang yang disisihkan.

Amortisasi adalah penyusutan atas aktiva tidak berwujud seperti paten, lisensi, copy right,

dan biaya-biaya/pengeluaran yang ditangguhkan.

Rincian 16. Pajak

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan pajak yang dikeluarkan perusahaan

dengan lengkap dan jelas.

Pajak yang dicakup meliputi pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor, bea balik

nama dan pajak lainnya (pajak reklame/iklan), tidak termasuk pajak penghasilan dan pajak

pertambahan nilai.

Page 33: PEDOMAN PENCACAHAN - Sistem Informasi Rujukan Statistik

26

Rincian 17. Biaya khusus

Rincian 18a s/d 18g mencakup biaya khusus/biaya langsung yang terkait dengan kegiatan

utama perusahaan/usaha (seperti biaya bahan baku dan bahan penolong, pembelian sofware

atau program pendukung, jasa konsultan/tenaga ahli).

Rincian 18. Pengeluaran Lainnya

Biaya pengeluaran produksi lainnya antara lain: jasa kebersihan, jasa keamanan, iuran

anggota organisasi, sumbangan, langganan majalah dan surat kabar, serta lainnya.

Iuran anggota organisasi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan secara berkala, dalam

keikutsertaannya sebagai anggota organisasi, baik pada badan nasional maupun internasional.

Isikan rincian g dan h untuk biaya lainnya yang digunakan dalam proses produksi.

Rincian 19. Total Pengeluaran

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua pengeluaran. Total pengeluaran

diperoleh dari penjumlahan rincian 1 s/d 18.

BLOK VI. CATATAN

Blok ini digunakan untuk untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan

untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan dalam

pengisian, dan sebagainya.

BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan, dan tanda tangan

yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini dari pihak perusahaan/usaha serta

stempel/cap perusahaan/usaha.