pedoman pencacahan - sistem informasi rujukan statistik
TRANSCRIPT
PEDOMAN PENCACAHAN STUDI INDEPTH R&D
TAHUN 2015
PEDOMAN PENCACAHAN STUDI INDEPTH R&D
TAHUN 2015
i
KATA PENGANTAR
Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account
(SNA) 2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah implementasi Riset dan
Pengembangan (R&D) sebagai bagian dari pembentukan modal. BPS mulai
mengimplementasikan secara bertahap konsep, definisi dan metodologi yang terdapat pada
SNA 2008. Saat ini, beberapa rekomendasi perubahan yang diberikan SNA 2008 telah
diimplementasikan, namun beberapa lainnya masih dalam tahap kajian untuk
diimplementasikan, termasuk mengenai Riset dan Pengembangan (R&D).
Studi indepth R&D merupakan langkah awal dalam rangka implementasi R&D dalam
penghitungan neraca nasional. Kompleksnya konsep, definisi, dan metode pengukuran R&D
memerlukan kajian yang mendalam tentang R&D itu sendiri. Di sisi lain, ketersediaan data
R&D di lapangan masih menjadi kendala utama penyusunan statistik R&D. Berbagai hasil
inventarisasi data terkait R&D yang dikumpulkan dari berbagai sumber belum mampu
menjawab bagaimana R&D itu sebenarnya dinilai sebagai aset dan diukur. Diharapkan
kegiatan studi indepth R&D ini dapat menjawab permasalahan tersebut sehingga hasilnya
dapat digunakan secara maksimal dalam penyusunan statistik R&D dan memenuhi
rekomendasi perubahan yang diberikan SNA 2008.
Jakarta, September 2015
TIM PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................. 2
1.3 Konsep Dasar R&D ............................................................. 3
1.4 Strategi Pengumpulan Data R&D ........................................ 5
BAB 2. PELAKSANAAN ............................................................................ 7
2.1 Desain Survei ........................................................................ 7
2.2 Jadwal Pelaksanaan .............................................................. 8
BAB 3. DAFTAR ISIAN KUALITATIF....................................................... 9
3.1 Keterangan yang Dikumpulkan ............................................ 9
3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner ............................................ 9
BAB 4. DAFTAR ISIAN KUANTITATIF.................................................... 19
4.1 Keterangan yang Dikumpulkan ............................................ 19
4.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner ............................................ 19
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Inovasi kini dipandang secara universal sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, baik
bagi negara berkembang maupun negara maju. Untuk membuat kebijakan inovasi efektif,
para pembuat kebijakan memerlukan indikator yang dapat dipercaya untuk memantau
kebijakan tersebut. Riset dan pengembangan (R&D) merupakan komponen penting dalam
sistem inovasi sebuah negara. Statistik R&D merupakan indikator yang digunakan secara luas
untuk memantau sistem inovasi nasional.
Sistem statistik internasional, System of National Account 2008 (SNA 2008)
merekomendasikan perubahan sistem pencatatan statistik R&D dalam neraca nasional, yang
berdampak pada perubahan level Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi,
maupun indikator-indikator lainnya. SNA 2008 merekomendasikan bahwa R&D harus dicatat
sebagai bagian dari pembentukan modal (investasi) ketika mendatangkan manfaat ekonomi.
Hal ini merupakan perubahan mendasar dalam sistem statistik nasional. Tabel berikut
menggambarkan perubahan konsep R&D yang direkomendasikan SNA.
Tabel 1.1 Perubahan Konsep R&D menurut Rekomendasi SNA
SNA 1968 SNA 1993 SNA 2008
R&D sebagai konsumsi
antara, meski dijadikan modal
dalam neraca perusahaan;
tidak dicakup dalam aktiva
berwujud (6.63, 6.102 SNA
1968)
R&D sebagai konsumsi
antara, meski memiliki
karakteristik sebagai
aktivitas investasi (A3.23
SNA 2008)
R&D sebagai
pembentukan modal,
kecuali jika tidak
membawa manfaat
ekonomi bagi pemilik
(6.230 SNA 2008)
Namun sayangnya, SNA 2008 tidak memberikan panduan praktis implementasi R&D
dalam penghitungan neraca nasional. Tantangan yang dihadapi dalam praktik penyusunan
R&D tidaklah semudah „di atas kertas‟ karena berbenturan dengan berbagai permasalahan
realitas yang heterogen dan kompleks. Di sisi lain, konsep dan definisi tentang cakupan R&D
2
yang dicatat sebagai aset maupun yang tidak masih menjadi sesuatu yang samar-samar. Lebih
lanjut lagi, metode pengukuran dan praktik pencatatan R&D perlu diklarifikasi.
Studi indepth R&D diawali dengan inventarisasi ketersediaan data R&D dari berbagai
sumber seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan lain-
lain. Berikut ini adalah ringkasan hasil inventarisasi ketersediaan data tersebut:
Tabel 1.2 Hasil Inventarisasi Ketersediaan Data R&D
Instansi R&D
A. Pusat Pengkajian dan
Pengembangan IPTEK
(Pappitek), LIPI
Ada nilai Litbang (LIPI) tetapi secara total, tidak terinci
secara detail serta cakupan data yang terbatas hanya
pada litbang pemerintah dari APBN, Industri Besar
Sedang (IBS) kerjasama dengan Dir. IBS-BPS, dan
Litbang Universitas/PT kerjasama dengan Dirjen Dikti.
B. Pusat Inovasi (PI), LIPI Hasil penelitian LIPI yang telah dipatenkan telah di
valuasi nilainya. Mencakup sekitar 260 penelitian dari
tahun 1991-2012.
C. Kemenristek Tidak ada nilai litbang, hanya berupa profil
Namun, dari hasil inventarisasi data yang dilakukan masih terdapat beberapa permasalahan,
yaitu:
• Konsep dan definisi R&D yang terdapat pada instansi dan lembaga belum sepenuhnya
sama dengan konsep dan definisi dalam SNA 2008.
• Umumnya hanya mencakup R&D yang dilakukan oleh pemerintah.
• Informasi yang diperoleh umumnya berupa profil dan nilai agregat.
• Kurangnya informasi bagaimana R&D diukur dan dicatat.
1.2 Tujuan
Studi indepth R&D bertujuan untuk:
1. Mengetahui cakupan R&D yang dilakukan oleh swasta.
2. Mendapatkan gambaran mengenai penilaian (valuasi) dan pencatatan R&D yang
dilakukan oleh swasta.
3. Mendapatkan informasi mengenai rincian pengeluaran R&D yang dilakukan oleh
swasta.
3
1.3 Konsep Dasar R&D
Riset dan Pengembangan (R&D) adalah pekerjaan kreatif yang dilakukan secara
sistematis untuk meningkatkan pengetahuan dan menggunakan pengetahuan itu untuk
menemukan atau mengembangkan produk baru, termasuk perbaikan kualitas produk atau
menemukan dan mengembangkan proses produksi baru atau proses produksi yang lebih
efisien. R&D memuat elemen kebaruan (novelty) dan memberikan resolusi terhadap
ketidakpastian ilmu pengetahuan dan teknologi.
Riset dan Pengembangan (R&D) dibagi atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
• Riset Dasar
Pekerjaan eksperimental atau teoritis yang utamanya dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan baru yang menjadi landasan utama dari suatu fenomena atau fakta yang
diamati, tanpa aplikasi dan penggunaan.
• Riset Terapan
Penelitian asli yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru yang utamanya
ditujukan untuk praktek tertentu.
• Pengembangan eksperimental
Pekerjaan sistematis yang dilakukan berdasarkan pengetahuan yang sudah ada
(diperoleh dari penelitian dan pengalaman praktis) yang ditujukan untuk menghasilkan
material baru, produk dan alat baru, proses baru, sistem dan layanan baru, atau
meningkatkan secara substansial produk yang sudah ada.
Kegiatan R&D tidak termasuk kegiatan berikut:
1. Pendidikan dan pelatihan
4
2. Aktivitas ilmiah dan teknologi yang dilakukan tidak untuk R&D
Pengumpulan data umum, riset pasar, pengujian dan standarisasi, studi kelayakan, studi
kebijakan, dll yang dilakukan tidak untuk tujuan R&D.
Aturan praktis untuk memisahkan antara R&D dengan aktivitas ilmiah dan teknologi
lainnya:
• Institusi/unit institusi ataupun perusahaan yang kegiatan utamanya R&D seringkali
memiliki aktivitas sekunder non-R&D (misalnya informasi ilmiah dan teknis,
pengujian, kontrol kualitas, analisis). Sejauh aktivitas sekunder tersebut dilakukan
untuk tujuan R&D, maka harus dimasukkan dalam kegiatan R&D; namun jika
aktivitas sekunder tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan selain R&D, maka
harus dikeluarkan dari penghitungan R&D.
• Institusi yang tujuan utamanya adalah aktivitas ilmiah terkait R&D seringkali
melakukan penelitian dalam hubungannya dengan R&D. Penelitian seperti itu
seharusnya dimasukkan ketika mengukur R&D.
3. Aktivitas industri selain R&D
Akuisisi teknologi, penyesuaian peralatan dan rekayasa industri, desain industri, dll
tidak termasuk R&D.
5
4. Administrasi dan kegiatan penunjang lainnya
Mencakup aktivitas pendanaan R&D dan aktivitas penunjang tak langsung seperti
transportasi, kebersihan, pemeliharaan, dan keamanan.
1.4 Strategi Pengumpulan Data R&D
Studi indepth R&D merupakan salah satu rangkaian studi indepth yang akan dilakukan
Direktorat Neraca Produksi dalam rangka implementasi SNA 2008 secara komprehensif,
yang digambarkan dalam diagram berikut:
6
Dari gambar di atas terlihat bahwa proses studi indepth R&D terdiri atas 2 tahap,
dimana tahap pertama adalah identifikasi konsep dan definisi R&D itu sendiri, sedangkan
pada tahap kedua adalah pendataan lebih lanjut mengenai nilai R&D yang dilakukan
perusahaan.
Ada beberapa alasan R&D didahulukan saat ini:
1. Dalam rangka memenuhi Minimum Requirement Data Set/MRDS untuk
mengimplementasikan R&D.
2. Kenaikan biaya penelitian dan pengembangan selama sepuluh tahun terakhir sekitar
400 persen (pemerintah).
3. Berbagai referensi yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan dan syarat penghitungan
R&D.
4. Sebagai tahap awal persiapan penghitungan R&D untuk diimplementasikan dalam
Supply and Use Table (SUT) 2015.
5. Sebagai bahan masukan sensus atau survei berbasis establishment (misalnya: Sensus
Ekonomi 2016).
Untuk melengkapi hasil inventarisasi data terkait R&D yang sudah dikumpulkan, studi
indepth R&D dilanjutkan dengan pengumpulan data di daerah. Ada dua skenario yang
digunakan dalam pengumpulan data R&D di daerah, yaitu yang pertama berupa
pengumpulan data kualitatif dengan metode wawancara langsung dan yang kedua berupa
pengumpulan data kuantitatif dengan self enumeration oleh responden apabila wawancara
langsung tidak memungkinkan. Oleh karena itu, petugas indepth dibekali 2 jenis daftar isian,
yaitu Daftar Isian Kualitatif (Kuesioner K1) dan Daftar Isian Kuantitatif (Kuesioner K2).
Kuesioner K2 dapat ditinggal oleh petugas untuk diisi oleh responden apabila tidak
memungkinkan untuk memperoleh informasi di lapangan. Hasil isian kemudian dikirimkan
kembali ke petugas melalui e-mail atau fax paling lambat 2 minggu setelah kedatangan
petugas. Selain kuesioner, petugas indepth juga dibekali direktori perusahaan yang
melakukan penelitian dan pengembangan sebagai dasar pemilihan sampel perusahaan di
daerah. Setiap petugas diwajibkan mencacah paling sedikit 3 perusahaan. Sebelum
wawancara lebih lanjut, petugas harus sudah memastikan bahwa perusahaan tersebut
melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan sendiri dalam lima tahun terakhir. Pada
dasarnya, hanya penelitian berupa pengembangan eksperimen yang menjadi objek penelitian.
Jika di lapangan ditemukan penelitian dasar dan penelitian terapan tetap digali informasinya,
tetapi bukan termasuk dalam objek utama.
7
BAB II. PELAKSANAAN
2.1 Desain Survei
Studi indepth R&D dilakukan pada 16 provinsi terpilih yaitu Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Provinsi-provinsi tersebut dipilih secara
Non-Probability. Unit statistik dalam studi indepth ini adalah enterprise yang berbentuk
perusahaan tunggal atau kantor pusat. Enterprise didefinisikan sebagai unit institusi yang
menghasilkan barang dan jasa.
Tabel 2.1. Alokasi Sampel Studi Indepth R&D
Nama Provinsi NJ KNPN KNPN
(supervisi)
1100 Sumatera Barat 1
1200 Sumatera Utara 1
1400 R i a u 1
1600 Sumatera Selatan 1
1900 Kep. Babel 2 1
2100 Kepulauan Riau 1
3200 Jawa Barat 1
3300 Jawa Tengah 1 1
3400 D.I. Yogyakarta 1
3500 Jawa Timur 1
3600 Banten 3
5100 B a l i 1
6100 Kalimantan Barat 1
6300 Kalimantan Selatan 1 1
6400 Kalimantan Timur 1
7300 Sulawesi Selatan 1
Jumlah 9 9 3
Pengumpulan data dalam studi indepth R&D terdiri atas 2 bentuk, yaitu berbentuk
pengumpulan data kualitatif dan pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif
dilakukan melalui wawancara langsung oleh petugas indepth untuk memperoleh informasi
seperti cakupan kegiatan R&D yang dilakukan perusahaan, penilaian, dan pencatatan R&D
dalam laporan keuangan perusahaan. Sedangkan, pengumpulan data kuantitatif dilakukan
8
melalui self enumeration oleh responden apabila wawancara oleh petugas tidak
memungkinkan. Pengumpulan data kuantitatif menanyakan belanja R&D yang dilakukan
perusahaan beserta rinciannya. Kuesioner R&D kuantitatif diberikan ke responden, baik
dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Responden kemudian mengirimkan hasil kuesioner
yang telah diisi melalui e-mail atau fax paling lambat 2 minggu setelah kedatangan petugas.
2.2 Jadwal Pelaksanaan
Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Studi Indepth R&D
Tahapan Kegiatan Penanggung Jawab Waktu
1 Persiapan Rerta, Deden Juli - September 2015
2 Studi Literatur Noval, Rizky Juli - September 2015
3 Penetuan variabel kegiatan Rerta, Deden Juli - September 2015
4 Informasi ke daerah KNPR dan Rini September 2015
5 Pelatihan petugas indepth Rerta, Deden September 2015
6 Persiapan Studi Indepth di
daerah
September 2015
- Teknis: daftar pertanyaan,
draft laporan
Noval, Rizky September 2015
- Non Teknis : SPPD, tiket Budi Tri, Yoyoh September 2015
7 Studi Indepth di daerah Masing-masing
petugas indepth
Oktober 2015
8 Kompilasi Laporan Studi
Indepth
Noval, Fitri Oktober 2015
9 Pengolahan hasil Studi
Indepth
Noval, Diana Oktober 2015
10 Laporan Studi Indepth
menyeluruh
Noval, Deden (Fitri) Oktober 2015
9
BAB III
DAFTAR ISIAN KUALITATIF (K1)
3.1 Keterangan yang Dikumpulkan
Kuesioner K1 (Daftar isian kualitatif) memuat beberapa keterangan yang terdiri atas
tujuh blok sebagai berikut:
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
BLOK III. KETERANGAN UMUM
BLOK IV. KEGIATAN LITBANG
BLOK V. VALUASI DAN PENCATATAN
BLOK VI. CATATAN
BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN
3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha.
Rincian 1. Tuliskan nama provinsi dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah
disediakan. Kemudian isikan kode provinsi pada kotak yang telah disediakan.
Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah
disediakan. Kemudian isikan kode kabupaten/kota pada kotak yang telah
disediakan.
Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah
disediakan. Kemudian isikan kode kecamatan pada kotak yang telah disediakan.
10
Rincian 4. Tuliskan nama desa/kelurahan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah
disediakan. Kemudian isikan kode desa/kelurahan pada kotak yang telah
disediakan.
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas petugas indepth dan pemeriksa.
Rincian 1. Tuliskan nama petugas dan pemeriksa dengan lengkap dan jelas.
Rincian 2. Tuliskan tanggal kegiatan wawancara dan pemeriksaan dengan benar.
Rincian 3. Berikan tanda tangan petugas indepth dan pemeriksa dengan benar.
BLOK III. KETERANGAN UMUM
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan umum perusahaan
secara lengkap dan jelas, termasuk status usaha, jaringan perusahaan, dan kegiatan utama
yang dilakukan perusahaan (menurut KBLI 2009).
Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan dengan lengkap dan jelas. Contoh: “PT. Pupuk
Sriwijaya, Tbk”.
Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan dengan lengkap dan jelas.
Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan dengan benar.
Rincian 4. Tuliskan alamat e-mail perusahaan dengan benar.
Rincian 5. Lingkari salah satu kode status usaha perusahaan. Kemudian isikan pada kotak
yang telah disediakan.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Badan Usaha yang Berbadan Hukum adalah badan usaha yang memiliki harta
kekayaan tersendiri, terpisah dengan harta kekayaan para pemegang saham. Badan
usaha yang berbadan hukum merupakan subjek hukum yang dapat dituntut atau
melakukan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha. Contoh:
Persero, Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.
Badan Usaha yang Tidak Berbadan Hukum adalah badan usaha yang harta
11
kekayaan pendirinya tidak terpisah dengan harta kekayaan badan usaha tersebut.
Badan usaha yang tidak berbadan hukum tidak dapat dituntut atau melakukan
kumpulan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha tersebut, kecuali
atas nama pendiri dari badan usaha tersebut. Contoh: CV, Firma, dan UD (Usaha
Dagang yang sudah mendapat SIUP).
Rincian 6. Lingkari salah satu kode jaringan perusahaan. Kemudian isikan pada kotak yang
telah disediakan.
Perusahaan Tunggal: perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang
di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan perusahaan dilakukan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan tunggal disebut juga perusahaan tanpa
cabang.
Kantor pusat: unit yang melakukan kegiatan pengelolaan dan pengawasan unit
lain dalam perusahaan atau enterprise, melakukan perencanaan strategi dan
organisasional dan memegang peranan membuat keputusan perusahaan atau
enterprise.
Rincian 7. Tuliskan kegiatan utama yang dilakukan perusahaan dengan selengkap-
lengkapnya. Kemudian isikan kode KBLI 2009 pada kotak yang telah disediakan.
Contoh: Industri pupuk alam/non-sintetis
Kegiatan di atas masuk dalam kode 20121 pada KBLI 2009, sehingga pada kotak
yang telah disediakan diisi 20121 oleh pemeriksa.
Rincian 8. Isikan tahun perusahaan mulai beroperasi secara komersil.
BLOK IV. KEGIATAN LITBANG
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan penelitian dan
pengembangan (LITBANG) yang dilakukan perusahaan dalam lima tahun terakhir.
LITBANG adalah kegiatan kreatif yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan, menggunakan pengetahuan ini untuk mengembangkan produk atau
menemukan produk baru, improvisasi dan peningkatan kualitas produk serta menemukan dan
mengembangkan proses produksi yang lebih efisien (Frascati Manual, OECD 2002).
12
Contoh KEGIATAN YANG TERMASUK LITBANG:
Pengembangan spesifikasi, desain, prototipe dan produk baru yang berdasarkan
pengetahuan yang dihasilkan sendiri maupun pihak lain.
Penyempurnaan konstruksi dan operasi untuk meningkatkan efisiensi dan
penghematan biaya yang berdasarkan pengetahuan, baik pengetahuan yang dihasilkan
sendiri maupun pihak lain.
Litbang sistem operasi, algoritma, atau bahasa pemrograman baru.
Contoh KEGIATAN YANG TIDAK TERMASUK LITBANG:
Studi kelayakan
Rekayasa teknis (seperti perbaikan spesifikasi teknis)
Pelayanan ilmiah dan teknis
Riset manajemen (analisa matematika dan statistik untuk manajemen)
Pengumpulan data rutin
Pembuatan aplikasi program komputer dengan teknologi perangkat lunak yang sudah
ada
Penelitian pasar
Rincian 1. Tanyakan apakah perusahaan pernah melakukan LITBANG dalam lima tahun
terakhir. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada
kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak.
Jika perusahaan menjawab Ya (kode 1), tanyakan cakupan dan bentuk LITBANG yang
dilakukan perusahaan.
Contoh: LITBANG yang dilakukan perusahaan mencakup pembuatan formula untuk produk
baru.
Jika perusahaan menjawab Tidak (kode 2), maka STOP, ganti perusahaan.
Rincian 2. Tanyakan bagaimana perusahaan melakukan LITBANG. Lingkari salah satu kode
jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan
(1) jika dikerjakan sendiri oleh perusahaan, isikan (2) jika dikontrakkan penuh ke
Perhatian: Dalam prakteknya rincian ini ditanyakan di awal sebelum menanyakan
Blok III. Keterangan Umum. Rincian ini digunakan untuk menyaring
perusahaan yang masuk sampel R&D atau tidak.
13
pihak lain, dan isikan (3) jika sebagian dikerjakan sendiri dan sebagian
dikontrakkan ke pihak lain.
Jika LITBANG dikontrakkan penuh ke pihak lain (kode 2), maka STOP Ganti Perusahaan.
Rincian 3. Tanyakan unit kerja mana yang melakukan LITBANG.
Contoh: Bagian LITBANG, Quality Control (QC), Produksi, Production Planning
and Inventory Control (PPIC), Engineering, Maintenance, dan
sebagainya.
Rincian 4. Tanyakan apakah unit kerja yang melakukan LITBANG pada rincian 3
merupakan unit yang terpisah dari induk perusahaan.
Unit terpisah diidentifikasi sebagai unit yang memiliki lokasi dan pengelolaan
terpisah dari induk perusahaan.
Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang
telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak.
Rincian 5. Tanyakan apakah unit kerja yang melakukan LITBANG pada rincian 3 memiliki
catatan pembukuan terpisah dari induk perusahaan.
Catatan pembukuan berisi informasi nilai penerimaan dan pengeluaran, arus
kas, dan posisi aset dan kewajiban.
Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang
telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak.
Rincian 6. Tanyakan tujuan utama perusahaan melakukan LITBANG.
Contoh: untuk menemukan produk baru, meningkatkan kapasitas produksi
perusahaan, meningkatkan kualitas produk, menghasilkan proses
produksi yang lebih efisien, dan sebagainya.
Rincian 7. Tanyakan frekuensi kegiatan LITBANG yang dilakukan perusahaan. Lingkari
salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah
disediakan.
Rincian 8. Cakupan kegiatan LITBANG yang dilakukan perusahaan dalam lima tahun
terakhir.
Perhatian: Dalam prakteknya rincian ini bersamaan dengan rincian 1 ditanyakan di
awal sebelum menanyakan Blok III. Keterangan Umum. Rincian ini
digunakan untuk menyaring perusahaan yang masuk sampel R&D atau
tidak.
14
Kolom 1. Jelas.
Kolom 2. Nama produk atau kegiatan adalah nama jenis produk atau kegiatan yang
dilakukan, bukan bentuk hasil LITBANG ataupun bentuk hak kekayaan
intelektual.
Contoh: mobil listrik, sayap pesawat terbang, lampu hemat energi, pembuatan sel
surya.
Kolom 3. Tahun mulai adalah tahun LITBANG yang bersangkutan dimulai.
Kolom 4. Tahun selesai adalah tahun LITBANG yang bersangkutan selesai dilakukan. Jika
LITBANG masih dalam proses pengerjaan maka isian ini diberi tanda strip (-).
Kolom 5. Isikan (1) jika LITBANG dilakukan sendiri, dan isikan (2) jika LITBANG
dilakukan oleh pihak lain. Jika LITBANG sebagian dikerjakan sendiri dan
sebagian dikontrakkan ke pihak lain maka isikan (3), yaitu penjumlahan (1)
ditambah (2).
Kolom 6. Isikan penggunaan hasil LITBANG menurut kode yang sesuai. Jika pilihan lebih
dari satu maka isikan jumlah kode yang dilingkari pada kotak yang telah
disediakan.
Kolom 7. Isikan kode jenis LITBANG pada kotak yang telah disediakan.
Riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan
memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru.
Pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada
suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem,
atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan substansial, sebelum
dimulainya produksi komersial atau pemakaian.
Bukan R&D: riset pasar, pengumpulan data rutin, studi kelayakan, rekayasa
teknis, pelayanan ilmiah dan teknis, riset majanemen, pembuatan aplikasi program
komputer dengan teknologi perangkat lunak yang sudah ada.
Kolom 8. Isikan bentuk hasil LITBANG menurut kode yang sesuai. Jika pilihan lebih dari
satu maka isikan jumlah kode yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan.
Hak cipta: hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya atau memberi ijin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
15
Paten: hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Desain industri: suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis
atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga
dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan
dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan
suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
Kolom 9. Keputusan jenis R&D. Diisi oleh petugas.
Riset dasar: pekerjaan eksperimental atau teoritis yang utamanya dilakukan
untuk memperoleh pengetahuan baru yang menjadi landasan utama dari suatu
fenomena atau fakta yang diamati, tanpa aplikasi dan penggunaan. Hasil dari riset
dasar biasanya berupa publikasi atau jurnal ilmiah.
Riset terapan: penelitian asli yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan
baru yang utamanya ditujukan untuk praktek tertentu. Hasil dari riset terapan
misalnya berbentuk model demonstrasi.
Pengembangan eksperimental: pekerjaan sistematis yang dilakukan berdasarkan
pengetahuan yang sudah ada (diperoleh dari penelitian dan pengalaman praktis)
yang ditujukan untuk menghasilkan material baru, produk dan alat baru, proses
baru, sistem dan layanan baru, atau meningkatkan secara substansial produk yang
sudah ada. Hasil dari pengembangan eksperimental dapat berupa prototype, pilot
plant, desain sistem, dan sebagainya.
BLOK V. VALUASI DAN PENCATATAN
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai penilaian (valuasi) dan
pencatatan hasil penelitian dan pengembangan (LITBANG) yang dilakukan perusahaan.
Rincian 1. Tanyakan apakah perusahaan mencatat hasil LITBANG sebagai Aset Tak
Berwujud.
Aset Tak Berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
16
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan
administratif.
Jika perusahaan menjawab Ya (kode 1), tanyakan lebih lanjut panduan akuntansi apa yang
perusahaan gunakan.
Jika perusahaan menjawab Tidak (kode 2), tanyakan alasannya.
Rincian 2. Tanyakan secara mendalam bagaimana perusahaan mencatat biaya LITBANG
dalam laporan keuangan.
Rincian 3. Tanyakan secara mendalam bagaimana kriteria pengakuan Aset Tak Berwujud di
perusahaan.
17
Rincian 4. Tanyakan secara mendalam bagaimana pengukuran biaya perolehan LITBANG di
perusahaan.
Rincian 5. Tanyakan secara mendalam bagaimana perusahaan mencatat biaya LITBANG
dalam kasus multiyears.
BLOK VI. CATATAN
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk
memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan yang timbul
selama melakukan tugas di lapangan.
BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN
Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan, dan tanda tangan
yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini dari pihak perusahaan serta
stempel/cap perusahaan.
19
BAB IV
DAFTAR ISIAN KUANTITATIF (K1)
4.1 Keterangan yang Dikumpulkan
Kuesioner K2 (Daftar Isian Kuantitatif) memuat beberapa keterangan yang terdiri atas
delapan blok sebagai berikut:
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
BLOK III. KETERANGAN UMUM
BLOK IV. BELANJA LITBANG
BLOK V. RINCIAN PENGELUARAN LITBANG
BLOK VI. CATATAN
BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN
4.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha.
Rincian 1. Tuliskan nama provinsi dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah
disediakan. Kemudian isikan kode provinsi pada kotak yang telah disediakan.
Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah
disediakan. Kemudian isikan kode kabupaten/kota pada kotak yang telah
disediakan.
20
Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah
disediakan. Kemudian isikan kode kecamatan pada kotak yang telah disediakan.
Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah
disediakan. Kemudian isikan kode kelurahan/desa pada kotak yang telah
disediakan.
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas petugas indepth study.
Rincian 1. Tuliskan nama petugas dengan lengkap dan jelas.
Rincian 2. Tuliskan alamat E-mail/No.HP petugas dengan benar.
Rincian 3. Tuliskan tanggal penyerahan dokumen dengan benar.
Rincian 4. Tuliskan tanggal pengembalian dokumen dengan benar.
BLOK III. KETERANGAN UMUM
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan usaha secara lengkap
dan jelas, termasuk status usaha kegiatan utama yang dilakukan perusahaan dan jenis
lapangan usahanya.
Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan dengan lengkap dan jelas.
Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan dengan lengkap dan jelas.
Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan dengan benar.
Rincian 4. Tuliskan alamat e-mail perusahaan dengan benar.
BLOK IV. BELANJA LITBANG
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai belanja LITBANG selama
setahun pada tahun kegiatan LITBANG. (Misalkan tahun kegiatan LITBANG: 2014, maka
seluruh isian mengacu pada tahun 2014).
21
Rincian 1. Tahun kegiatan LITBANG adalah tahun pada saat kegiatan LITBANG terakhir
selesai dilakukan.
Rincian 2. Nilai Belanja LITBANG adalah total belanja LITBANG selama setahun pada
tahun terakhir LITBANG selesai dilakukan. Nilai Belanja LITBANG adalah total
biaya LITBANG yang dilakukan sendiri dan LITBANG yang
dilakukan/disubkontrakkan ke pihak lain. Satuan nilai pengeluaran dalam juta
rupiah.
Rincian 3. Persentase Belanja LITBANG adalah porsi belanja LITBANG terhadap total
pengeluaran pada tahun terakhir LITBANG selesai dilakukan.
Rincian 4. Belanja LITBANG diuraikan menurut jenis kegiatan yakni: penelitian dasar,
penelitian terapan, dan pengembangan eksperimental. Jenis Kegiatan LITBANG:
Penelitian Dasar adalah kegiatan penelitian (yang bersifat teoritis atau
eksperimental) yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru tentang
prinsip-prinsip dasar dari fenomena atau fakta yang teramati, tanpa memikirkan
penerapannya.
Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian (yang bersifat teoritis atau
eksperimental) yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru. Namun
kegiatan investigatif ini diarahkan untuk tujuan praktis tertentu.
Pengembangan Eksperimental adalah kegiatan sistematik dengan menggunakan
pengetahuan yang sudah ada, yang diperoleh melalui penelitian atau pengalaman
praktis, dengan tujuan:
o Menghasilkan material baru, produk baru atau alat baru;
o Membangun proses baru atau sistem baru; dan
o Meningkatkan produk, proses atau sistem yang sudah ada secara substansial.
BLOK V. RINCIAN PENGELUARAN LITBANG
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan
perusahaan terkait kegiatan LITBANG pada tahun kegiatan LITBANG terakhir. Satuan nilai
pengeluaran dalam juta rupiah.
22
Rincian 1. Upah Gaji dan Tunjangan Pegawai
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan upah gaji dan tunjangan pegawai
dengan lengkap dan jelas. Upah gaji dan tunjangan pegawai terdiri dari gaji dan lainnya
(upah lembur, bonus, tunjangan, asuransi kecelakaan di tempat kerja dan sebagainya).
Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan, sebelum dikurangi pajak
baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan
sejenisnya dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan)
perusahaan.
Upah lembur dan tunjangan adalah upah yang diberikan/dibayarkan kepada
pekerja/karyawan diluar upah gaji.
Asuransi kecelakaan di tempat kerja, jaminan sosial, dan pembayaran pensiun adalah
biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/badan yang menangani
masalah jaminan sosial dan pembayaran pensiun pekerja/karyawan.
Rincian 2. Bahan Bakar
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya bahan bakar yang digunakan
dengan lengkap dan jelas.
Biaya bahan bakar adalah biaya seluruh pemakaian segala bahan, baik cair maupun padat
yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang
dipakai untuk usaha, termasuk biaya bakar minyak (BBM), elpiji, gas kota dan bahan bakar
lainnya seperti kayu/arang dan lainnya.
Rincian 3. Pelumas
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pelumas yang digunakan dengan
lengkap dan jelas.
Biaya pelumas adalah biaya seluruh pemakaian segala zat cair yang mempunyai kekentalan
tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
Rincian 4. Listrik
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya listrik yang dengan lengkap dan
jelas.
Biaya listrik adalah biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan perusahaan/usaha,
seperti untuk penerangan dan menjalankan mesin, meliputi biaya pembelian listrik, biaya
23
listrik yang dibangkitkan sendiri, dan biaya bahan bakar untuk listrik. Biaya listrik mencakup
biaya pemakaian listrik oleh perusahaan/usaha baik bersumber dari PLN maupun non PLN.
Rincian 5. Air Bersih
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya air yang digunakan dengan
lengkap dan jelas.
Biaya air adalah biaya seluruh pemakaian air untuk keperluan perusahaan/usaha, seperti
pembelian air bersih dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari
pihak lain.
Rincian 6. Angkutan
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan
atas penggunaan jasa angkutan.
Biaya pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemindahan
orang/penumpang dan atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain melalui darat, air,
maupun udara dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor.
Rincian 7. Pos dan jasa kurir
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan
atas penggunaan pos dan jasa kurir.
Rincian 8. Telepon dan komunikasi lainnya
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan
atas penggunaan telepon dan komunikasi lainnya.
Biaya komunikasi adalah biaya yang dikeluarkan khusus perusahaan/usaha, misal
pembayaran kepada PT. TELKOM atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan
jaringan/frekuensi (dalam negeri), pembayaran kepada PT. INDOSAT atas pulsa yang terjual
atau atas penggunaan jaringan (luar negeri), biaya sewa satelit.
Rincian 9. Keperluan Kantor dan Kemasan
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan
atas penggunaan peralatan kantor yang mencakup alat tulis kantor dan percetakan/fotocopy.
Alat tulis kantor adalah semua alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai seperti:
kertas, spidol, pensil, tinta, karbon, pita mesin tik, map, kapur dan lainnya.
24
Pengepakan/Kemasan meliputi biaya yang dikeluaran untuk keperluan kemasan hasil
produksi baik kemasan dari kertas/karton, plastik, helas, logam, kayu dan lainnya.
Rincian 10. Sewa
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya sewa yang digunakan dengan
lengkap dan jelas.
Biaya sewa meliputi biaya sewa gedung/ruangan, gudang, kendaraan, dan mesin/alat-
alat/perlengkapan. Jika sewa lebih dari satu tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya
dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat sesuai yang
dikeluarkan.
Rincian 11. Pemeliharaan dan perbaikan kecil
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pemeliharaan barang modal
(seperti: mesin, gedung, kendaraan dan barang inventarisasi kantor lainnya) agar menjamin
kelancaran kegiatan produksi dengan lengkap dan jelas. Biaya tersebut bersifat rutin (reguler)
maupun yang bersifat periodik.
Rincian 12. Perjalanan Dinas
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya uang saku dan harian,
akomodasi, dan restoran yang digunakan dengan lengkap dan jelas.
Biaya akomodasi/penginapan adalah biaya yang dikeluarkan untuk penginapan di suatu
tempat, dalam rangka pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.
Rincian 13. Pendidikan dan pelatihan
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pendidikan dan pelatihan yang
digunakan dengan lengkap dan jelas.
Biaya pendidikan dan pelatihan adalah biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan pekerja.
Rincian 14. Jasa-jasa
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya jasa-jasa yang digunakan dengan
lengkap dan jelas. Biaya jasa-jasa meliputi pengeluaran untuk tenaga ahli/profesi (konsultan,
notaris, akuntan, dan lainnya), asuransi kerugian, promosi/iklan, dan jasa perusahaan lainnya.
25
Biaya konsultan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada konsultan
(komputer/software/database, SDM dll), engineering dan arsitek, seperti pembuatan gambar,
biaya pengukuran dan biaya perencanaan dalam rangka pembuatan bangunan/konstruksi.
Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada
akuntan/notaris seperti: biaya jasa penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya
jasa pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya jasa dalam pembuatan surat
perjanjian dan akte.
Biaya asuransi kerugian adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada perusahaan
asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan dan
asuransi barang modal lainnya.
Promosi/iklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas promosi/iklan baik yang
dilakukan sendiri maupun oleh pihak lain. Apabila promosi/iklan dikerjakan oleh perusahaan
sendiri (pasang spanduk atau papan reklame), maka pajak reklame/iklan yang dibayar
perusahaan dimasukkan ke pajak tak langsung.
Rincian 15. Biaya Penyusutan dan Amortisasi
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya penyusutan dan amortisasi yang
digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya penyusutan terdiri dari biaya penyusutan
bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan, inventaris kantor lainnya.
Biaya penyusutan adalah biaya yang disisihkan dengan tujuan untuk mengganti susutnya
nilai barang modal karena dipakai dalam melakukan kegiatan, dimana pada saat barang
modal tersebut sudah tidak dapat dipakai lagi, maka dapat diganti dengan barang modal baru
dari uang yang disisihkan.
Amortisasi adalah penyusutan atas aktiva tidak berwujud seperti paten, lisensi, copy right,
dan biaya-biaya/pengeluaran yang ditangguhkan.
Rincian 16. Pajak
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan pajak yang dikeluarkan perusahaan
dengan lengkap dan jelas.
Pajak yang dicakup meliputi pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor, bea balik
nama dan pajak lainnya (pajak reklame/iklan), tidak termasuk pajak penghasilan dan pajak
pertambahan nilai.
26
Rincian 17. Biaya khusus
Rincian 18a s/d 18g mencakup biaya khusus/biaya langsung yang terkait dengan kegiatan
utama perusahaan/usaha (seperti biaya bahan baku dan bahan penolong, pembelian sofware
atau program pendukung, jasa konsultan/tenaga ahli).
Rincian 18. Pengeluaran Lainnya
Biaya pengeluaran produksi lainnya antara lain: jasa kebersihan, jasa keamanan, iuran
anggota organisasi, sumbangan, langganan majalah dan surat kabar, serta lainnya.
Iuran anggota organisasi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan secara berkala, dalam
keikutsertaannya sebagai anggota organisasi, baik pada badan nasional maupun internasional.
Isikan rincian g dan h untuk biaya lainnya yang digunakan dalam proses produksi.
Rincian 19. Total Pengeluaran
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua pengeluaran. Total pengeluaran
diperoleh dari penjumlahan rincian 1 s/d 18.
BLOK VI. CATATAN
Blok ini digunakan untuk untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan
untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan dalam
pengisian, dan sebagainya.
BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN
Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan, dan tanda tangan
yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini dari pihak perusahaan/usaha serta
stempel/cap perusahaan/usaha.