pbl modul batuk blok respirasi
TRANSCRIPT
Munawarah 110 2015 0004
Ayu Pratiwi Hasari 110 2015 0011
Nisrina Nur Azizah 110 2015 0026
Muh. Iqbal Gaffar 110 2015 0058
Riska Dwiyansari 110 2015 0071
Agung Sukriadi Harli 110 2015 0095
Rindang Cahyani P.H. Abas 110 2015 0101
Nur Arafah 110 2015 0125
Fitri Lestari 110 2015 0142
Muh. Ikhlas Mutaqqin 110 2015 0159
Seorang anak usia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas
karena demam tinggi. Anak rewel dan tidak bisa tidur sejak
malam sebelumnya. anak juga sering batuk disertai flu sejak
3 hari yang lalu. Kadang ia sesak bila batuk. Riwayat
imunisasi hanya mendapatkan imunisasi wajib.
•Perangsangan tubuh dengan antigen spesifik untuk menginduksi sistem imun
Imunisasi
•Kenaikan suhu tubuh diatas 37℃ sebagai akibat dari infeksi atau peradangan
Demam
•Ekspirasi eksplosif yang merupakan mekanisme protektif normal untuk melindungi saluran pernapasan
Batuk
•Perasaan sulit bernapas yang ditandai dengan napas yang penuh dan menggunakan otot-otot bantu pernapasan
Sesak napas
4 peristiwa fungsional utama,yaitu sebagian berikut ;
1) ventilasi paru,yaitu pertukaran gas antara udara dii atmosfer dan alveolus paru.
2) pertukaran gas di dalam paru (difusi oksigen dan karbondioksida antara alveolus dan darah.
3) transport oksigen dan karbondioksida dari darah dan cairan tubuh kedalam sel dan sebaliknya,
4) regulasi respirasi.
DEMAM
antigenDimakan makrofag
Pengeluaran pirogen endogen
Merangsang sel-sel endotel hipotalamus
Pengeluaran asam
arakidonat
Pengeluaran PGL-2
Peningkatan set point
hipotalamusdemam
BATUK
Inspirasi• Terjadi inspirasi dalam untuk meningkatkan volume gas yang
terinhalasi. Teregang otot-otot napas dan semakin meningkat tekanan positif intratorakal.
Kompresi• Terjadi penutupan glotis . Tujuan penutupan glotis adalah
mempertahankan volume paru pada saat tekanan intratorakal besar.
Ekspirasi• Glotis dibuka dan adanya tekanan intratorakal serta intra
abdomen yang tinggi maka terjadilah proses ekspirasi yang cepat dan singkat (disebut juga ekspulsif).
Relaksasi • Terjadinya relaksasi dari otot-otot respiratorik.
SESAK
Faktor penceus
Reaksi ag-ab
Pelepasan mediator
Vasokonstriksi ; bronkospasme
Peningkatan permeabilitas
kapiler ; edema mukosa
Peningkatan sekresi mukus ; produksi mukus
Obstruksi saluran napas
Hipoventilasi (kompensasi hiperventilasi)
hiperkapnia
Hep B / (HB) O (0-7 hari)
BCG, POLIO 1(1 bulan)
DPT, HB/Hib 1
Polio 2 (2 bulan)
DPT, HB/Hib 2
Polio 3(3 bulan)
DPT, HB/Hib 3
Polio 4 (4 bulan)
Campak (9 bulan)
IMUNISASI UNTUK BAYI <1 TAHUN
Menurut domili (2013), anak usia batita lebih banyak mengalami ISPA dikarenakansistem imunitas anak yang masih lemah dan organ pernapasan anak batita belummencapai kematangan yang sempurna, sehingga apabila terpajan kuman akan lebihberesiko terkena penyakit.
Imunisasi dasar lengkap yang diberikan bukan untuk memberikan kekebalan tubuhterhadap ISPA secara langsung, melainkan hanya untuk mencegah faktor yang dapatmemacu terjadinya ispa.
Menurut utami (2013) walaupun balita telah menerima imunisasi dasar lengkap balitamasih beresiko mengalami ISPA karena terdapat juga beberapa faktor yang dapatmempengaruhi kejadian ISPA yaitu paparan dari virus, bakteri dan status gizi balita.
Demam Sudah berapa lama?
Apakah ada waktu-waktu tertentu
Terus-menerus atau ada fase dimana demam turun?
Batuk Sejak kapan
Produktif atau tidak
Encer/kental
Warna apa
Disertai sesak atau tidak dan mana yang dominan
batuknya berulang atau tidak
Riwayat
pengobatan
Sudah pernah berobat atau tidak
Sudah berapa kali
Apa obat yang digunakan
Dimana didapatkan
Riwayat
keluarga
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini
Riwayat
makanan
Makanan yang dimakan sebelum tibul gejala
Apakah ada alergi tertentu
Riwayat
imunisasi
Jenis imunisasi yang sudah didapat
ANAMNESIS
• Bentuk dan ukuran toraks• Permukaan dada• Otot pernafasan bantu• Iga dan ruang antar iga• Fossa yugularis, intra dan supra klavikularis• Tipe dan frekuensi pernafasan
INSPEKSI
PALPASI• Posisi mediastinum : trakea dan iktus cordis
• Denyutan, getaran, benjolan, edema, dan
krepitasi
• Nyeri tekan
• Vokal
• Gesekan plera
AUSKULTASI• Bronkial
• Bronkovesikuler
• Vesikuler
• Ronki basah kasar
• Ronki basah halus
• Wheezing
ETIOLOGY
PNEUMONIA
• Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, dan protozoa.
ASMA
•Hipereaktivitas bronkus ditandai dengan saluran napas yang sangat sensitif terhadap berbagai rangsangan alergen atau iritan.
BRONKITIS AKUT
• Faktor lingkungan meliputi polusi udara, merokok dan infeksi.
• Faktor penderita meliputi usia, jenis kelamin, kondisi alergi dan riwayat penyakit paru yang sudah ada.
GEJALA
PNEUMONIA
• Demam, menggigil, suhu tubuh kadang-kadang melebihi 40oc
• Juga disertai batuk, dengan sputum purulen, kadang-kadang berdarah.
• Sakit tenggorok
• Nyeri otot, dan sendi.
ASMA
• Tidak ada demam
• Batuk kronik berulang dan dada terasa sakit/sesak
• Rasa berat di dada dan berdahak yang berulang
• Gejala memburuk terutama pada malam/dini hari
• Mengi atau batuk setelah kegiatan fisik
• Respon positif terhadap pemberian bronkodilator
BRONKITIS AKUT
• Demam
• Batuk dan produksi sputum. Dahak berwarna yang bening, putih atau hijau-kekuningan.
• Sesak napas dengan aktivitas dan mulai batuk.
• Gejala kelelahan, sakit tenggorokan , nyeri otot, hidung tersumbat, dan sakit kepala dapat menyertai gejala utama.
B A G A I M A N A P E N A T A L A K S A N A A N G E J A L A T E R K A I T D E N G A N S K E N A R I O ?
DEMAM
Pemberian cairan dalam jumlah banyak untuk mencegah dehidrasi dan beristirahat yang cukup.
Tidak memberikan penderita pakaian panas yang berlebihan saat menggigil.
Memberikan kompres hangat penderita.
Pemberian parasetamol dengan dosis 50-100 mg/kgbb/3
BATUK
Ekspektoran. Digunakan saat pasien memiliki batuk produktif. Adapun obat golongan ini yang dapat diberikan pada anak tersebut adalah 200-400 mg/ kgbb/3
Mukolitik. Berfungsi untuk mengencerkan sekret. Adapun golongan obat yang dapat digunakan yaitu bromheksin HCL dengan dosis 0,5 mg/kgbb/hari
SESAK
Untuk gejala sesak diberikan obat golongan ᵝ - 2 agonis seperi salbutamol yaitu dengan dosis0,02mg/kgbb/x yang diberikan secara inhalasi.
PNEUMONIA
Pneumonia ringan
Anak di rawat jalan
Pemberian antibiotik: kontrimoksasol (4 mg TMP/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari atau amoksilin (25 mg/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3
hari.
Pneumonia berat
Anak dirawat di rumah sakit
Terapi antibiotik, seperti amoksilin/ampisilin,
kloramfenikol.
Terapi oksigen seperti, pulse oximetry, nasal prongs
ASMAAsma ringan
Pemberian bronkodilator cukup dengan agonis beta-2 (seperti salbutamol, terbutalin, prokaterol, dan lain lain) saja karena penambahan obat lain tidak menimbulkan perbedaan yang bermakna.
Asma sedang
Diberikan inhalasi agonis beta-2
Steroid sistemik, dan oksigen serta penggantian cairan bila diperlukan.
Tidak diperlukan penambahan ipratropium bromida.
Asma berat
Kombinasi agonis beta-2 dan ipratropium bromida
Pemberian oksigen, kortikosteroid sistemik, aminofilin, dan suportif seperti penggantian cairan, koreksi asam basa dan elektrolit
BRONKITIS AKUT
Farmakologi
• Bronkodilator yaitu : Simpatomimetika, metilsantin, dan antikolinergik. Contoh : Beta-2agonis (Simpatomimetika), Metilxantin / Teofilin
• Antibiotik : penicilin, quinolon
Nonfarmakologi
• Pasien harus berhenti merokok
• Kalau timbul kesulitan dalam pernapasan atau dadanya bagian tengah sangat sesak,biarlah dia menghirup uap air tiga kali sehari.
• Taruhlah kompres uap di atas dada pasien dua kali sehari, dan taruhlah kompres lembabdiatas dada sepanjang malam sambil menjaga tubuhnya jangan sampai kedinginan.
• Rehabilitasi paru-paru secara komprehensif dengan olahraga dan latihan pernapasansesuai yang diajarkan tenaga medis.
• Istirahat yang cukup.
Tidak tidur di kamar yang ber AC dan menggunakan baju hangat kalau bisa hingga sampe leher
Hindari makanan yang merangsang batuk seperti: gorengan, minuman dingin (es), dll.
Jangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan memandikan anak dengan air hangat
Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci tangan sebelum makan
Hindari merokok dan asap rokok
Hindari kontak langsung dengan pasien yang menderita penyakit saluran pernapasan dengan menggunakan masker
Banyak minum air putih terutama yang hangat
Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seperti buah-buahan segar terutama yang banyak mengandung vitamin c.
Cukup istirahat, hindari stres, dan melakukan olahraga secara teratur
Pemberian obat yang adekuat
Perlu diadakan konsep ventilasi ruangan yang baik,agar terjadi aliran udara yang lancer.
Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi
REFERENSI
• Buku Ajar Ilmu penyakit dalam Ed. 6 Jilid II. Halaman 1585-1588
• F. Paulsen, J. Waschke. 2013. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jakarta : CV EGC.
• Rengganis,Iris. Diagnosis & Tatalaksana Asma Bronkhial. Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta
• Jurnal Kedokteran UNDIP: ASMA.2011
• Mulyani, N.S., & Rinawata, M. 2013. Imunisasi Untuk Anak. Penerbit Nuha Medika.
Yogyakarta
• Repository.usu.ac.id
• Sherwood, Lauralee. 2011.Fisiologi Manusia dari sel ke Sistem Ed.8. EGC. Jakarta