patfis tth

12

Upload: claudianathalia

Post on 04-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tension headache

TRANSCRIPT

patofisiologi1. Mekanisme perifer faktor otot

Myofacial tenderness

• Tenderness : suatu pressure-induce pain

• Metode palpasi manual utk memeriksa nyeri kepala dgn palpasi

secara bilateral dgn cara memutar jari 2 dan ke 3 ke otot yg

diperiksa.

• Score nyeri diukur dgn Tenderness Scoring system: menilai

kombinasi reaksi behaviuor dgn reaksi verbal

0 = tdk ada nyeri tekan, tdk ada reaksi mimik

1 = secara verbal ada rasa tdk enak atau nyeri ringan, reaksi mimik (-)

2 = rasa nyeri moderate (+), reaksi mimik (±)

3 = secara verbal jelas rasa nyeri dgn kelihatan ekspresi wajahBendtsen, cephalgia 2000; Sjahrir, Nyeri kepala & vertigo, 2008

patofisiologi– Myofacial tenderness

gejala yg menonjol pd TTH yaitu nyeri tekan yg bertambah pd

palpasi jar myofascial perikranial.

Nyeri tekan otot myofascial dan perikranial bisa bertambah saat

serangan NK ataupun saat penderitanya bebas nyeri kepala

Score nyeri tekan paling tinggi pada otot trapezius, insersi otot

leher dan sternokleidomastoid.

Ada hub positip antara kerasnya otot dan nyeri tekan otot

trapezius pd pasien TTH

Bendtsen, cephalgia 2000; Sjahrir, Nyeri kepala & vertigo, 2008

patofisiologi

patofisiologi2. Mekanisme sentral

I. sensitisasi sentrala. Stres psikis

b. Central pain sensitivity

i. supraspinal pain sensitivity

- nyeri tekan perikranial abnormal ↑ sensitivitas ssp hp stimulus

nosiseptif dari perifer.

- penurunan ambang nyeri tekan TTH kronik

- ambang toleransi nyeri tekan menurun TTH kronik

- penurunan ambang deteksi nyeri thp suhu dan toleransi nyeri thp

listrik

Bendtsen, cephalgia 2000;

Hipersensitivitas nyeri pd berbagai jenis stimulus baik pd cephalic dan ekstracephalic, menunjukkan bahwa sensitivitas nyeri di SSP meningkat pd pasien TTH kronik

patofisiologi

o ii. sensitivitas nyeri tingkat spinal dorsal horn dan inti trigeminal

Medula spinalis menerima input dari jaringan myofascial dalam melalui

o HTM (High-threshold mechanosensitive) diaktifasi oleh rangsang

noxiuos

o LTM (Low- threshold mechanosensitive) diaktifasi oleh rangsang

innoxious

o Adanya hubungan linear antara stimulus dan respon fungsional

o Woolf memperlihatkan adanya masukan noxius yg lama dari perifer

mampu merangsang neuron spinal dorsal horn sehingga afferent LTM

memediasi nyeri.

Bendtsen, cephalgia 2000

patofisiologiII. Mekanisme biokomia

1. mekanisme serotonergik• Serotonin (5-HT) proses modulasi nyeri sebagai anti-nosiseptif pathway

ascending maupun descending dari brainstem ke spinalcord.

2. nitrit oxide• Merangsang nyeri kepala melalui vasodilatasi pembuluh darah

3. neuropeptide• CGRP, Substansi P, neuropeptide Y menimbulkan nyeri kepala melalui

sensitisasi sentral

Bendtsen, cephalgia 2000; Sjahrir, Nyeri kepala & vertigo, 2008Fumal A, lancet neurol 2008;7: 70-83

Resume patofisiologi TTH

Bendtsen, Cephalgia 2000

Bendtsen, Cephalgia 2000

Perubahan episodik TTH menjadi kronik TTH